BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN"

Transkripsi

1 BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Dalam proses mencapai tujuan perusahaan, pihak perusahaan akan menerapkan peraturan peraturan demi berjalannya lingkungan perusahaan yang baik dan teratur. Dalam perusahaan yang berada di bidang hiburan yang langsung berkaitan dengan konsumen, peraturan harus dijalankan oleh karyawan dengan baik terutama Standard Operating Procedure (SOP) yang langsung berkaitan dengan konsumen. Ini dilakukan untuk menjaga hubungan perusahaan dengan konsumen tetap baik dengan memberikan pelayanan yang maksimal kepada konsumen. Pengguna jasa adalah penilai dari kinerja karyawan itu sendiri sehingga perusahaan terutama yang bergerak di bidang jasa hiburan akan melakukan peraturan yang ketat mengenai Standard Operating Procedure (SOP) karena langsung berhubungan dengan karyawan. Kepuasan konsumen adalah pintu utama tercapainya tujuan perusahaan sehingga perusahaan menginginkan karyawan yang memiliki kinerja yang baik di mata konsumen. Ruang lingkup audit kepatuhan terhadap Standard Operating Procedure (SOP) Fortune Club pada PT. Lestari Entertainment yaitu hanya pada evaluasi apakah karyawan telah melaksanakan dan mematuhi Standard Operating Procedure (SOP) yang ada di Fortune Club Langkah Audit Dalam melaksanakan audit kepatuhan, ada beberapa tahapan atau langkah yang penulis lakukan yaitu; 1. Audit pendahuluan Sesuai dengan ruang lingkup pembahasan audit kepatuhan terhadap Standard Operating Procedure (SOP ) di Fortune Club pembahasan disini hanya mencakup bagaimana kepatuhan terhadap Standard Operating Procedure (SOP) di Fortune Club yang dilakukan oleh karyawan, pembahasan skripsi ini hanya terbatas dari penerapan Standard Operating Procedure (SOP) di Fortune Club, pelanggaran yang terjadi dalam pelaksanaan Standard Operating Procedure (SOP) Fortune Club pada PT. Lestari Entertainment yang dilakukan karyawan selama tahun 2014 sampai bulan juni, dan akibat tidak dilaksanakannya Standard Operating Procedure 39

2 40 (SOP) oleh karyawan Fortune Club. Tujuan dari dilakukannya audit kepatuhan ini yaitu untuk mengetahui apakah Standard Operating Procedure (SOP) Fortune Club telah dijalankan dengan baik oleh karyawan, untuk mengetahui seberapa besar kepatuhan karyawan Fortune Club atas Standard Operating Procedure (SOP) yang ada, dan mencegah terjadinya pelanggaran terhadap Standard Operating Procedure (SOP) pada perusahaan. Ini dilakukan dengan menggunakan prosedur audit yang berlaku umum yaitu: a. Observasi Langkah awal yang dilakukan adalah melakukan observasi terhadap Fortune Club untuk memperoleh informasi mengenai latar belakang perusahaan, lingkungan perusahaan, dan kondisi yang terdapat di perusahaan dengan melihat langsung kegiatan yang dilakukan secara langsung oleh karyawan Fortune Club yang berhubungan dengan Standard Operating Procedure (SOP) sehingga mengetahui lingkungan di dalam Fortune Club. 2. Pengumpulan dan Evaluasi bahan bukti (reviewer dan audit terperinci) Bahan bukti atau data yang dikumpulkan yaitu dengan kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Seluruh data yang dikumpulkan terutama dokumen berhubungan dengan Standard Operating Procedure (SOP) dan pelanggaran yang terjadi di Fortune Club tahun 2014 mulai dari bulan Februari sampai Juni. Pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan : a. Melakukan wawancara terhadap orang yang bertanggung jawab di Fortune Club yaitu manajer Fortune Club. Dari hasil wawancara penulis mendapatkan informasi mengenai berbagai hal yang berhubungan dengan penerapan Standard Operating Procedure (SOP) pada Fortune Club b. Meminta data data tertulis (dokumentasi) yang dibutuhkan, seperti struktur organisasi yang jelas, dokumen dokumen yang berhubungan dengan karyawan sampai dokumen pelanggaran yang terjadi yaitu periode 2014 tanggal 15 Februari sampai 7 Juni. c. Menyebarkan kuesioner kepada karyawan Fortune Club, tidak hanya kepada karyawan saja tetapi juga kepada pengunjung atau konsumen Fortune Club dan pertanyaan yang ada di dalam kuesioner hanya sebatas

3 41 mengenai pelaksanaan Standard Operating Procedure (SOP) yang dilakukan karyawan Fortune Club. Kuesioner yang diberikan kepada karyawan bertujuan untuk mengetahui pelanggaran yang masih dilakukan karyawan dan apakah seluruh karyawan telah mentaati Standard Operating Procedure (SOP) yang ada di Fortune Club. Kuesioner yang diberikan kepada pengunjung bertujuan untuk mengetahui apakah Standard Operating Procedure (SOP) yang langsung berhubungan dengan pengunjunjung sudah dilakukan dengan baik dimata pengunjung. d. Mengevaluasi dokumen terkait antara pelanggaran yang terjadi terhadap di Fortune Club dengan hasil observasi dan dihubungkan dengan Standard Operating Procedure (SOP) Fortune Club sehingga ditemukan beberapa temuan temuan lalu disajikan. 3. Penyampaian hasil audit Hasil audit disampaikan kepada pihak manajemen terutama manajer yang bersangkutan agar rekomendasi dapat menjadi bahan pertimbangan oleh manajemen Penerapan Standard Operating Procedure (SOP) di Fortune Club pada PT. Lestari Entertainment Dalam menerapkan tata kelola perusahaan yang baik, Perusahaan menjalankan bisnisnya dengan menerapkan standar yang telah dibuat sebelumnya agar kinerja dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan perusahaan. Salah satu standar yang dibuat yaitu Standard Operating Procedure dalam membantu menjalankan pekerjaan agar dapat terlaksana dengan baik, sesuai tujuan perusahaan serta memberikan acuan tentang semua kegiatan yang dijalankan secara efektif, sehingga dapat membantu organisasi mencapai tujuan tujuannya, baik jangka pendek atau jangka panjang. Persaingan dunia usaha saat ini semakin berat, sehingga pemberian pelayanan yang baik kepada konsumen/pelanggan sangat diutamakan demi kenyamanan pelanggan dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan. Salah satu pemberian pelayanan yang baik terhadap pelanggan yaitu membuat dan menerapkan Standard Operating Procedure (SOP) dengan baik dan benar.

4 42 Berikut adalah Standard Operating Procedure (SOP) yang harus dipatuhi karyawan Fotune Club dan apa yang harus karyawan lakukan : Untuk semua karyawan Fortune Club I.I. Penampilan profesional Wajib dilakukan oleh semua karyawan dengan harus mempertahankan penampilan rapi dan bersih, nametag akan dipakai setiap saat. Prosedurnya : 1. Bersih dan rapi, menggunakan seragam dari kamar seragam 2. Memberi informasi ke supervisor pakaian seragam jika ada yang melanggar 3. Memakai nametag di tempat yang sesuai 4. Menggunakan sepatu yang dipoles 5. Hanya memakai kaos kaki hitam 6. Tidak menggunakan parfum yang menyengat 7. Untuk staff pria : tidak menggunakan anting, cincin(kecuali cincin pernikahan). Untuk staf wanita : menggunakan anting yang sederhana, tidak ada kuku yang di cat. 8. Rambut harus rapi dan terawat, dalam gaya yang layak. Untuk staff pria panjang rambut tidak boleh melebihi kerah 9. Tangan dan kuku bersih, dan kuku harus pendek 10. Berdiri dengan baik dan sopan ketika berada ditengah tamu. Berjalan dengan baik dan tidak menempatkan tangan di saku, juga tidak boleh mengunyah permen karet. I.2. Staff briefing Briefing wajib dilakukan karyawan sebelum dan sesudah shift kerja Prosedurnya : 1. Merangkum hal penting dari setiap pertemuan 2. Menulis informasi dan tindakan untuk dapat diketahui dan dilakukan oleh staff 3. Tentukan waktu pengarahan secara konsisten sebelum dan sesudah waktu makan 4. Memulai pengarahan dengan menginformasikan info dan tindakan yang diperlukan

5 43 5. Informasi dan instruksi diberikan secara ringkas agar dapat dimengerti dengan jelas 6. Meminta pertanyaan dari staff agar dapat diklarifikasi 7. Memberi pengenalan dalam melakukan pekerjaan dengan baik kepada staff 8. Memeriksa semua staff apakah mengerti instruksi yang diberikan 9. Mengingatkan kembali hal yang telah disampaikan dalam briefing I.3. Jadwal kerja Semua karyawan harus mengerti tentang jadwal kerja mereka setiap minggunya 1. Jadwal kerja staff pada setiap divisi disiapkan oleh manajer divisi dengan persetujuan dari manajer / supervisor food & baverage. 2. Jadwal kerja sesuai dengan jam buka (20.00 WIB). Datang 30 menit sebelumnya 3. Permintaan perubahan shift sementara atau permanen oleh staf harus disetujui oleh masing masing manajer divisi dan memberitahukan ke HRD I.4. Buku catatan Kapten / supervisor harus mengisi buku catatan setiap hari untuk memberikan informasi dan situasi tentang operasi 1. Satu buku catatan dijaga dan digunakan disetiap divisi 2. Semua kejadian yang berpengaruh atau berdampak pada kelancaran operasi harus dicatat dalam buku catatan. 3. Buku catatan di baca dan ditandatangani oleh manajer divisi setiap pagi sebelum pukul 9 pagi 4. Setiap shift harus mencatat pendapatan dan nomer penutupnya. I.5. Kesopanan telepon Seluruh karyawan harus mengerti bagaimana menerima telepon/panggilan yang masuk, sanggup dalam menerima pesan, mengerti pentingnya sikap operator, dan mengerti peraturan dalam komunikasi telepon. 1. Mengangkat telpon maksimal 3 kali berbunyi

6 44 2. Siapkan ballpoint dan kertas jika ada pesan dari penelpon dan orang yang menghubungi 3. Pertama sang operator harus menyebutkan nama outlet atau restaurant, mengucapkan suasana waktu seperti selamat pagi atau siang, lalu menyebutkan nama operator, dan ada yang bisa saya bantu?. Contoh: potato bistro, selamat pagi, disini rissa, ada yang bisa saya bantu? 4. Menjawab telpon dengan menggunakan nada yang benar dan berbicara secara jelas. 5. Menulis jika ada pesan dan ulangi pesan secara jelas. 6. Setelah percakapan lalu ucapkan terimakasih sudah menghubungi kami pak/ ibu 7. Jangan menutup telpon sebelum penelpon menutup terlebih dahulu. I.6. Menangani reservasi Karyawan harus memiliki suara yang menyenangkan dan jelas dan bersikap sopan. Mendapatkan semua informasi yang dibutuhkan dengan cara yang tepat. 1. Menyapa. (sapaan sesuai waktunya) 2. Menjelaskan departemen/seksi dan diri karyawan dan menawarkan bantuan. 3. Setelah mengidentifikasi penelpon, karyawan akan mendapatkan : - Nama tamu - Berapa banyak orang yang akan hadir - Kapan waktu tamu itu akan datang (hari dan tanggal) - Bertanya area apa yang dipilih (area merokok/ area dilarang merokok) - Untuk apa pesanan dilakukan - Periksa apakah ada permintaan khusus atau ada tambahan dari tamu atau tidak - Periksa apakah ada VVIP atau VIP ( seperti member perusahaan, hubungan diplomatik, dan lain lain) - Nomor kontak (terutama untuk pesta besar atau untuk tamu khusus, meminta nomor rekening) - Mengkonfirmasi ulang pesanan tamu 4. Tulis semua dengan benar dan jelas di buku reservasi

7 45 5. Cek / periksa dua kali lagi untuk tamu terutama pesanan khusus 6. Informasikan kepada manajer dan koki yang bertanggung jawab jika ada permintaan khusus atau pemesanan secara besar (set menu yang di usulkan untuk 10 orang keatas) 7. Mengucapkan terimakasih. I.7. Suggestive selling Semua karyawan harus mengerti dan menggunakan teknik penjualan untuk keuntungan dari tamu dan diri kita sendiri sehingga kita juga bisa meraih pendapatan kita untuk sebulan. 1. Percaya diri dan menyapa pelanggan dengan senyum dan ramah 2. Kesan pertama untuk tamu sangat penting, penampilan yang terawat diperlukan 3. Saat tamu membaca menu, merupakan waktu yang tepat dalam menawarkan produk khusus atau cocktail khusus/mocktail hari itu. 4. Pendekatan dalam penjualan dengan lembut, jangan pernah mencoba memaksa tamu dengan apa yang ia tidak inginkan 5. Peka terhadap tamu. Saran harus diberikan dengan jujur dan tulus. Jangan menyarankan barang dengan harga tinggi kepada orang yang tidak ingin atau yang dirasa tidak mampu. Tamu harus merasa bahwa ia tidak dipaksa untuk membeli. 6. Harus siap menjawab pertanyaan apapun dari tamu saat datang ke meja. Harus mengerti apa yang di jual, bahannya, persiapannya, kinerjanya, rasanya, juga waktu yang dibutuhkan dalam menyiapkan barang (makanan/minuman) yang dipesan. 7. Jangan menunggu para tamu meminta minuman kedua mereka, ketika minuman tersisa seperempat, maka harus berada di meja untuk menawarkan tambahan minuman. I.9. Pengetahuan produk Semua karyawan yang bersangkutan harus mampu menjual makanan & minuman dengan pengetahuannya dan dengan cara yang positif 1. Mengetahui menu

8 46 - Mengetahui nama dari setiap makanan & minuman yang ditawarkan / tersedia di restaurant - Mengetahui dasar komposisi untuk membuat setiap makanan & minuman jadi jika tamu meminta karyawan untuk menjelaskan menu, karyawan akan dengan mudah menjelaskan kepada tamu dengan benar - Mengetahui istilah istilah menu dan kata kata yang benar dalam menjelaskan/menggambarkan makanan & minuman - Mengetahui harga makanan & minuman 2. Pengetahuan produk dan penggantinya - Sebuah pengetahuan mendalam tentang produk dan jasa yang ditawarkan memberikan dasar yang kuat untuk penjualan dengan sebuah saran ketika dihadapkan pada merek tertentu yang dipesan tamu, karyawan harus mampu menunjukkan pengganti yang tepat, memadai, dan menyenangkan tamu 3. Menggunakan teknik penjualan - Teknik penjualan yang dimiliki karyawan juga harus ditampilkan dengan keahlian karyawan dan pengetahuan tentang produk yang dijual dan pada akhirnya menjamin makanan & minuman dengan tampilan pendukungnya untuk meyakinkan bahwa tamu dapat mempercayai karyawan. II.1. Urutan layanan Semua karyawan harus mengerti urutan dari pelayanan untuk memastikan konsistensi dari pelayanan 1. Menyambut tamu - Menyapa tamu sebelum ia memberi sapaan, menyapa 5 detik setelah kedatangannya - Menggunakan nama jika tahu dan melakukan kontak mata - Senyum dan kontak mata - Berkata : selamat pagi/siang/sore/malam, pak/ibu... menanyakan nama dan pesanan tempat jika ada 2. Mengawal tamu ke meja - Berjalan sekitar 1 meter didepan tamu - Berkata: disini, silahkan, atau mari ikuti saya, silahkan

9 47 3. Tempat duduk tamu - Tarik kursi keluar dari bawah meja didekat kaki tamu sebelum tamu duduk - Ketika tamu akan duduk bantu mendorong kursi dengan tangan dan satu kaki - Lalu pergi dengan searah jarum jam 4. Menyajikan menu - Penyambut harus memperkenalkan pelayan yang akan membantu tamu untuk mengambil pesanan mereka - Menyajikan menu satu demi satu dan harus dibuka mulai halaman pertama dari sisi kanan dengan tangan, searah jarum jam - Menu harus bersih dan rapi - Berkata: berikut menu anda, pak/ibu - Menggunakan dengan nada menjual akan tetapi tidak memaksa tamu untuk memesan - Biarkan tamu dalam beberapa saat untuk melihat menu 5. Mengambil pesanan - Selalu menyajikan dengan senyuman, kontak mata, dan bahasa tubuh - Pisahkan pesanan makanan dan minuman - Berkata: bisa saya ambilkan pesanannya sekarang, pak/ibu? - Amati peraturan berikut : a. Menulis dengan jelas dan rapi b. Hindari coretan, mencoret coret, menawarkan untuk menulis sendiri c. Tulis nomor meja, nomor pemesan, tanggal, waktu, dam inisial karyawan 6. Ulangi pesanan - Setelah pesanan diambil pelayan harus memastikan ke tamu bahwa yang dipesan sudah benar - Katakan: boleh saya ulang pesanan anda, pak/ibu? - Berbicara pelan dan jelas - Lihat setiap orang sesuai dengan pesanannya - Katakan: terimakasih, segera diantar

10 48 7. Mengirim dan mengambil pesanan - Cek ulang pesanan dengan hati hati - Kirim salinan asli ke kasir - Berikan salinan kedua untuk bar / dapur - Catat salinan terakhir untuk si pelayan. 8. Penawaran setelah makan - Setelah tamu menyelesaikan makan nya, selalu tawarkan makanan penutup, kopi/teh dan permen - Tawarkan makanan dan minuman spesial untuk kunjungan berikutnya 9. Penyajian cek - tagihan tamu disajikan dalam papan tagihan dengan pena - ketika tamu sudah siap untuk tagihan/membayar, pergi ke meja kasir dan mengatakan pada kasir nomor meja sesuai pesanan - pastikan tagihan sesuai dengan pesanan - jika tamu membawa pulang minuman, lakukan perubahan dan tempatkan di papan tagihan - jika tamu membayar dengan kartu kredit, bawa tagihan dan kartunya ke kasir. Bawa kembali ke tamu, setelah tamu menandatangani form kartu kredit periksa tanda tangan dan berikan salinan tagihannya, berikan salinan slip kartu kredit dan kartu kredit ke tamu. - Jika tamu ingin mendaftarkan ke akunnya,bicarakan kepada tamu: a. Cetak namanya, nomor akunnya, nama perusahaan dan masukkan di tagihan b. Meyakinkan namanya, nama perusahaan dan nomor akun yang benar secara detail 10. Berterimakasih pada tamu - Selalu mengatakan terimakasih pada tamu dan ajak untuk datang kembali II.2. Pembukaan tugas

11 49 Semua karyawan harus mengerti bagaimana untuk membuka outlet dengan standar operasi 1. Ambil kunci dari kantor keamanan dan buka pintu masuk utama 2. Nyalakan semua lampu, pendingin udara dan semua mesin (mesin kopi, mesin bir, dan lain-lain) 3. Cek seluruh buku reservasi dari daftar grup 4. Periksa pengaturan meja 5. Siapkan kopi dan teh 6. Siapkan dan yakinkan semua peralatan sudah lengkap dan bersih untuk beroperasi 7. Persiapan dan penempatan segala peralatan dan perlengkapan yang akan digunakan dalam penghidangan sajian makanan pada tempatnya, sehingga memudahkan pada saat penggunaanya. 8. Siapkan sambal dan bumbu 9. Pengecekan kembali sebelum tamu datang II.3. Penutupan tugas Penutupan tugas/pekerjaan harus dilakukan dengan sabar dan sopan jika tamu masih ada di lokasi setelah waktu tutup. Penutupan tugas hanya setelah lokasi/outlet ditutup. 1. Pesanan terakhir adalah 30 menit sebelum waktu tutup 2. Pada saat waktunya tutup, tutup semua pintu masuk dan keluar. Seorang pegawai harus bertugas di satu pintu keluar untuk memungkinkan pelanggan meninggalkan lokasi. 3. Menginformasikan tamu bahwa retaurant akan ditutup sekarang 4. Jangan berteriak atau membanting botol di meja bar 5. Jika tamu enggan untuk pergi, beritahukan dengan tegas namun diplomatis, jika perlu atasan yang berbicara 6. Kumpulkan semua gelas kotor dan botol air, cuci dan bersihkan 7. Sapu dalam dan luar area meja bar 8. Bersihkan semua permukaan meja 9. Matikan semua lampu dan listrik yang tidak digunakan lagi 10. Kunci pintu 11. Bawa kunci ke kantor keamanan 12. Bawa buku catatan ke kantor.

12 50 II.20. Mengganti asbak kotor Asbak harus diganti ketika ada lebih dari 1 puntung rokok 1. Ambil 2 asbak bersih ke meja dengan nampan bundar 2. Izin ke tamu sebelum mengganti asbak 3. Ganti asbak: - Letakkan asbak bersih untuk mengganti asbak kotor - Singkirkan dari meja, letakkan di nampan, dan berhati hati untuk tidak menjatuhkan asbak - Dan bawa asbak ke tempat pembersih II.27. Makanan dan minuman kadaluarsa Seluruh karyawan harus bisa dan mengengerti bagaimana mengatasi makanan dan minuman kadaluarsa sesuai standar kebijakan restaurant 1. Memeriksa barang untuk mengetahui kedaluarsa nya sebelum proses penyajian 2. Yang sudah kadaluarsa harus dilaporkan dan dicatat langsung untuk supervisor dalam catatan kadaluarsa 3. Mengkategorikan makanan dan minuman kadaluarsa: a. Adanya perubahan warna b. Adanya perubahan bau atau rasa c. Hidangan ditolak leh tamu pada alasan yang bisa diterima d. Barang sudah melewati tanggal kadaluarsa e. Terkontaminasi f. Salah proses 4. Supervisor mencatat semua barang kadaluarsa di form kadaluarsa 5. Barang yang kadaluarsa langsung dibuang. Makanan di letakkan di tempat pembuangan/ tempat sampah, minuman buang ke tempat pencucian II.28. Pelayanan wine Wine botol harus disajikan didepan tamu dengan cara yang tepat dan sesuai prosedur 1. Penyiapan: - Ambil pembuka wine

13 51 - Pendingin wine dengan es batu dan air (untuk white wine) - Gelas white wine / red wine - Nampan bundar - Serbet 2. Atur meja - Tukar gelas yang dibutuhkan di meja tamu dengan nampan - Letakkan peralatan makanan ringan pada sisi yang benar - Letakkan pendingin anggur (untuk white wine) 3. membuka wine: - Sajikan anggur untuk tamu yang memesan sebelum botol dibuka. Memastikan apakah tamu mendapatkan apa yang ia pesan - Letakkan botol di meja di sisi yang benar atau letakkan di samping pendingin wine. Selanjutnya potong atau buka penutup botolnya. Lalu leher botol harus dibersihkan menggunakan serbet bersih. - Masukkan pembuka botol tepat ditengah tengah gabus. Putar pembuka botol setelah ujung pembuka botol terlihat muncul di bagian bawah gabus dan kemudian tarik dengan perlahan-lahan. Setelah gabusnya terlepas dari botol, letakkan gabus pada nampan dan bersihkan mulut botol dengan serbet bersih untuk menghilangkan endapan anggur yang memungkinkan jatuh ke dalam gelas tamu ketika anggur dituangkan. 4. Sajikan anggur : - Setelah gabus telah terlepas dari botol, sedikit anggur harus dituangkan ke dalam gelas tamu sehingga anggur dapat dicicipi - Untuk menghindari tetesan anggur di meja, penyaji harus sedikit memutar botol sebelum menaikkannya dari posisi menuang. - Ketika tamu sudah menyetujui anggur yang dipesannya, kemudian tuangkan sisa anggur untuk para tamu dan yang pertama adalah wanita. - Pegang botol dengan hati-hati untuk tidak menutupi labelnya dan tidak menyentuh gelas dengan leher botol saat di tuangkan.

14 52 - Gelas anggur tidak boleh diisi dengan penuh, harus ada ruang yang cukup untuk aroma anggur. Gelas anggur harus diisi setengah atau dua per tiga penuh. - Jangan angkat gelasnya ketika menuangkan anggur karena hal ini dapat menghangatkan gelas dan mengganggu rasa dari anggur. - Setelah semua tamu sudah disajikan, botol anggur harus ditempatkan dalam pendingin anggur jika anggur putih dan di meja sebelah kanan tamu jika anggur merah. - Untuk melayani isi ulang, pelayan harus lebih sering mengamati meja meskipun dalam beberapa situasi tertentu sang tamu ingin mengisi ulang sendiri. Standard Operating Procedure (SOP) tersebut merupakan pedoman bagi karyawan Fortune Club dalam menjalankan tugasnya agar berlangsung dengan baik. Dalam praktiknya sehari-hari, penerapan Standard Operating Procedure (SOP) pada Fortune Club PT. Lestari Entertainment dibantu oleh manajer Fortune Club yang menjadi salah satu tugas manajer dalam memonitor kepatuhan karyawannya terhadap Standard Operating Procedure nya. Standard Operating Procedure yang dijalankan karyawan harus selalu diawasi karena Fortune Club berada di lingkungan hiburan sehingga berhubungan langsung dengan konsumen. Pelayanan yang maksimal akan berpengaruh langsung terhadap kepuasan dari konsumen sehingga perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis. Manajer memiliki tugas dalam penerapan Standard Operating Procedure (SOP) pada karyawan, yang dilakukan manajer yaitu : 1. Memberikan karyawan dokumen mengenai Standard Operating Procedure (SOP) Fortune Club. 2. Untuk karyawan baru, manajer selalu memberikan pengarahan dan mengingatkan apa yang harus karyawan lakukan. 3. Manajer memberikan contoh bagaimana suatu Standard Operating Procedure (SOP) di lakukan agar karyawan memahami dan dapat mengikuti Standard Operating Procedure (SOP) yang diterapkan. 4. Selalu melakukan monitoring agar Standard Operating Procedure (SOP) benar benar dijalankan dengan baik.

15 53 5. Tidak segan segan dalam memberikan sanksi kepada karyawan yang melanggar Standard Operating Procedure (SOP). Berkaitan dengan pelanggaran yang berkaitan dengan peraturan perusahaan termasuk Standard Operating Procedure (SOP) maka perusahaan dapat mengeluarkan Surat Peringatan sebagai sanksi dalam penerapannya yang terdiri atas 3 tingkatan. Adapun Surat Peringatan tersebut yaitu : 1. Surat Peringatan I (Pertama) Berlaku selama 1 (satu) bulan terhitung dari tanggal dikeluarkannya Surat Peringatan 2. Surat Peringatan II (Kedua) Berlaku selama 3 (tiga) bulan terhitung dari tanggal dikeluarkannya Surat Peringatan 3. Surat Peringatan III (Ketiga) Berlaku selama 6 (enam) bulan terhitung dari tanggal dikeluarkannya Surat Peringatan Surat Peringatan diberikan kepada karyawan / staff yang bermasalah berdasarkan tingkatan kesalahan / kekeliruan yang dilakukan oleh karyawan / staff tersebut tanpa harus melewati tingkatan SP (point 1 sampai 3) seperti : a. Terlibat narkoba, tidak hadir sesuai prosedue, berkelahi, perbuatan asusila serta melakukan tindakan yang merugikan perusahaan. b. PHK dapat dilakukan sepihak selama karyawan dalam masa probation Selama karyawan / staff memiliki dan mendapatkan SP baik tingkat I / II / III maka karyawan tersebut dikenakan tindakan pemotongan uang service charge sesuai dengan SP yang diberikan : SP I Pemotongan Service Charge sebesar 50% dalam 1 periode SP II Pemotongan Service Charge sebesar 50% dalam 2 periode SP III Pemotongan Service Charge sebesar 50% dalam 3 periode

16 54 Skorsing Pemotongan Service Charge sebesar 100% dalam 1 periode Dalam menetapkan Surat Peringatan, ada beberapa mekanisme yang dilakukan yaitu: 1. Manajer tempat pelanggar bekerja memberi surat pernyataan kepada pelanggar yang bersangkutan. 2. Pelanggar yang bersangkutan menulis pelanggaran apa yang telah dilakukan pada surat pernyataan. 3. Manajer tempat pelanggar bekerja menyetujui surat pernyataan dan memberikan catatan sanksi apa yang diberikan sesuai dengan surat peringatan. 4. Surat pernyataan diserahkan ke bagian HRD dan HRD mengeluarkan surat peringatan, lalu manajer menyetujui surat peringatan yang dikeluarkan. 5. Surat peringatan dan surat pernyataan di fotocopy 2 kali dan ditujukan : - Asli : untuk pelanggar - Duplikat : untuk HRD - Fotocopy / Duplikat 2 : untuk Manajer tempat pelanggar bekerja. Mengenai pelanggarannya, terdapat 2 jenis pelanggaran yaitu pelanggaran berat dan pelanggaran ringan. Berdasarkan Peraturan dan Tata Tertib Perusahaan, yang dimaksud pelanggaran berat yaitu: 1. Meminum minuman keras / mabuk, memakai / menyimpan / mengedarkan narkoba ditempat kerja atau didalam lingkungan perusahaan. 2. Melakukan perbuatan asusila / berjudi ditempat kerja atau didalam lingkungan perusahaan 3. Melakukan penipuan / penggelapan / pencurian ditempat kerja atau didalam lingkungan perusahaan. 4. Melakukan pemukulan / membuat onar / berkelahi baik dengan tamu / karyawan ditempat kerja atau di dalam lingkungan perusahaan. 5. Melakukan penghinaan, mengancam dan menganiaya temen sekerja, atasan dan pimpinan perusahaan beserta keluarga nya.

17 55 6. Membujuk teman sekerja, atasan dan pimpinan perusahaan untuk melakukan perbuatan yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan hukum yang berlaku. 7. Merusak atau mencemarkan nama baik perusahaan termasuk pimpinan dan keluarganya yang seharusnya dirahasiakan. 8. Melakukan suatu perbuatan / tindakan yang menyimpang dari ketentuan, tata tertib dan peraturan perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga dapat merugikan perusahaan. Dalam hal pelanggaran berat maka perusahaan dapat dengan sepihak memutuskan hubungan kerja. Adapun pelanggaran ringan yaitu : 1. Tidak melakukan prosedur yang ada pada Standard Operating Prosedur (SOP). 2. Memberikan keterangan yang dipalsukan sehingga berakibat merugikan perusahaan. 3. Melakukan pekerjaan rangkap di luar perusahaan. 4. Mewakilkan tugas yang menjadi tanggung jawabnya kepada orang lain kecuali sudah ada izin dari pimpinan yang diberi wewenang untuk itu. 5. Berada dilingkungan perusahaan setelah jam kerja / off kecuali sedang melaksanakan pekerjaan sesuai kebutuhan untuk kepentingan perusahaan atas perintah pimpinan. 6. Menerima tamu pribadi yang tidak ada hubungan dengan perusahaan ditempat kerja atau didalam lingkungan perusahaan sehingga menggangu pelaksanaan kerja. 7. Memasukkan, mengawal tamu dan menemani tamu saat sedang / waktu bekerja maupun selepas bekerja / off didalam lingkungan perusahaan kecuali ada izin khusus dari pimpinan yang mempunyai wewenang untuk itu. 8. Membawa senjata tajam / api ke tempat kerja atau lingkungan perusahaan kecuali atas perintah dan izin pimpinan. 9. Membawa inventaris / barang milik perusahaan tanpa seizin pimpinan. 10. Merokok ditempat yang tidak diperbolehkan sesuai ketentuan dari masing masing divisi. 11. Tidur pada saat jam kerja dan meninggalkan pos / tempat kerja tanpa seizin pimpinan.

18 Menolak perintah kerja yang diberikan oleh kepala bagian atau pimpinan, baik secara lisan maupun tertulis untuk kepentingan perusahaan. Adapun yang memiliki wewenang dalam menjatuhkan sanksi : 1. Supervisor Dalam pelanggaran ringan, supervisor berhak menjatuhkan sanksi sesuai pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan dengan persetujuan manajer. 2. Manajer Dalam pelanggaran yang berat, manajer berhak menjatuhkan sanksi sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan. Tetapi manajer juga berhak menentukan sanksi terhadap pelanggaran ringan Pelanggaran yang terjadi dalam pelaksanaan Standard Operating Procedure (SOP) Fortune Club pada PT. Lestari Entertainment yang dilakukan karyawan dalam periode berjalan (2014). Dalam melakukan audit kepatuhan terhadap Standard Operating Procedure (SOP) Fortune club, penulis melakukan penelusuran terhadap dokumen dokumen yang berkaitan, dan penulis mendapatkan dokumen terkait ketidakpatuhan yang dilakukan oleh karyawan Fortune Club pada PT. Lestari Entertainment yang diberikan HRD dengan persetujuan Manajer Fortune Club. Ada beberapa pelanggaran yang terjadi menurut dokumen yang memuat pelanggaran, tetapi penulis hanya membahas pelanggaran yang berkaitan dengan Standard Operating Procedure (SOP) Fortune club. Berikut ini adalah tabel berisi temuan atas ketidakpatuhan yang terjadi selama tahun berjalan (2014). Tabel dikelompokkan menjadi : 1. Pelaku ketidakpatuhan, dalam hal ini karyawan Fortune Club. 2. Jenis ketidakpatuhan ditandai dengan kode K, ditambahkan kode di belakangnya sesuai urutan kode SOP, dan kode PB untuk Pelanggaran Berat dan PR untuk Pelanggaran Ringan. 3. Sanksi yang dikenakan sesuai dengan yang diberikan perusahaan. Penulis juga melakukan wawancara kepada manajer Fortune Club perihal temuan temuan pelanggaran selama tahun berjalan (2014). Wawancara berisi tentang keseluruhan pelanggaran yang terjadi selama periode berjalan, pelanggarnya, dan sanksi yang ditetapkan. Kesimpulan dari wawancara adalah

19 57 penulis diperbolehkan dalam mempublikasikan temuan pelanggaran selama tahun berjalan. Berdasarkan dokumen yang didapat penulis berikut ini adalah temuan terkait pelanggaran yang terjadi selama periode berjalan (2014) tanggal 15 Februari sampai 7 Juni. Pelanggar dideskripsikan berdasarkan nama, kesalahannya, jenis ketidakpatuhan ditandai dengan kode K, ditambahkan kode di belakangnya sesuai urutan kode SOP, dan kode PB untuk Pelanggaran Berat dan PR untuk Pelanggaran Ringan dan sanksi yang dijatuhkan. Tabel 4.1: Pelanggaran tahun 2014 no Pelanggar Kesalahan Pelanggaran terkait Sanksi 1 Muslihat Bermasalah dengan K SOP I.3 Skorsing jadwal kerja 2 Rahmat Hidayat Merokok didalam pantry K PR 10 SP III 3 Wendy Mengambil minuman K SOP II.1 SP III tidak sesuai prosedur 4 Gusti Jaya Bermasalah dengan K SOP I.3 SP III jadwal kerja 5 Ahmad Fahri Merokok didalam pantry K PR 10 SP III 6 Angga Bermasalah dengan K SOP I.3 SP II jadwal kerja 7 Budi Santosa Bermasalah dengan K SOP I.3 SP III jadwal kerja 8 Fardhu Azhari Mengambil minuman K SOP II.1 SP III Alhasni tidak sesuai prosedur 9 Nur Wahyudi Bermasalah dengan K SOP I.3 SP II jadwal kerja 10 Fardhu Azhari Berkelahi dengan rekan K PB 4 Skorsing dan Alhasni kerja terancam pemecatan 11 Calvin Berkelahi dengan rekan K PB 4 Skorsing dan kerja terancam pemecatan 12 Muchsin Y. Mengambil minuman K SOP II.1 SPIII tidak sesuai prosedur

20 58 13 Ahmad S. Tidak mengikuti D kegiatan kantor tanpa izin 14 M. Indrawan Bermasalah dengan jadwal kerja K SOP I.2 K SOP I.3 SP I SP II Dalam periode berjalan (2014) terdapat 10 kasus terkait Standard Operating Procedure Fortune Club dan 4 kasus terkait peraturan perusahaan. 1. Jadwal Kerja sesuai jam buka yaitu pukul WIB dan karyawan diwajibkan datang 30 menit sebelumnya. Untuk kasus nomor 1 pelanggaran berupa terlambat masuk lebih dari 3 kali (berkaitan dengan SOP I.3) dan dikenakan sanksi skorsing karena sudah terlambat 3 kali. 2. Peraturan yang berlaku salah satunya yaitu dilarang merokok ditempat yang tidak diperbolehkan sesuai ketentuan masing masing divisi yang berhubungan dengan Peraturan dan Tata Tertib Perusahaan berkaitan dengan pelanggaran ringan nomor 10. Dalam hal ini pelanggar merokok di dalam pantry. Akibatnya pelanggar dikenakan sanksi Surat Peringatan III. 3. Dalam mengambil makanan atau minuman sesuai dengan SOP II.1 mengenai urutan layanan bahwa harus memberi salinan asli dari makanan dan minuman ke Kasir dan salinan kedua diberikan ke Bar. Dalam hal ini pelanggar tidak mengikuti prosedur tersebut yaitu pelanggar langsung mengambil minuman dari Bar. Akibatnya pelanggar dikenakan sanksi Surat Peringatan III. 4. Menurut Peraturan dan Tata Tertib Perusahaan mewajibkan karyawan masuk lebih awal 30 menit dan sesuai dengan jam masuk kerja Fortune Club, beroperasi mulai pukul WIB. Ketidak disiplinan yang terjadi yaitu pelanggar datang tidak sesuai dengan waktu kerja dan bermasalah dengan absensi 2 kali (SOP I.3). Akibatnya pelanggar dikenakan Surat Peringatan III. 5. Sama seperti kasus nomor 2, merokok ditempat yang tidak diperbolehkan sesuai ketentuan masing masing divisi. Dalam hal ini pelanggar

21 59 merokok didalam pantry. Sanksi yang diberikan juga sama seperti kasus nomor Bermasalah dengan waktu kerja dalam hal ini tidak masuk kerja. Sanksi yang diberikan yaitu Surat Peringatan II. 7. Kasus nomor 7, pelanggaran berupa penyalahgunaan jam kerja. Dalam hal ini pelanggaran berupa tidur dalam ruangan pantry pada saat jam operasional. Sama seperti kasus nomor 1, berkaitan dengan jam kerja (SOP I.3). Sanksi yang diberikan yaitu Surat Peringatan III. 8. Sama seperti kasus nomor 3 dalam mengambil makanan atau minuman sesuai dengan SOP II.1 mengenai urutan layanan. Dalam hal ini pelanggar tidak mengikuti prosedur tersebut, sehingga dapat menyebabkan kerugian persediaan. Akibatnya pelanggar diberikan sanksi Surat Peringatan III. 9. Kasus ini pelanggaran juga terkait dengan jam kerja, terkait dengan SOP I.3. Permintaan perubahan shift sementara atau permanen oleh staf harus disetujui oleh masing masing manajer divisi dan memberitahukan ke HRD. Dalam hal ini pelanggaran berupa menukar Day Off tanpa izin dari atasan. Day Off yaitu jadwal libur kerja. Akibatnya pelanggar mendapat sanksi Surat Peringatan II. 10. Berkaitan dengan Peraturan dan Tata Tertib Perusahaan yang melarang melakukan pemukulan / membuat onar / berkelahi baik dengan tamu / karyawan ditempat kerja atau didalam lingkungan perusahaan. Dalam hal ini pelanggar terlibat perkelahian dengan rekan kerja. Akibatnya pelanggar mendapatkan skorsing yang ada Surat Peringatan dan terancam Pemutusan Hubungan Kerja. 11. Sama seperti kasus nomor 10, pelanggar terlibat perkelahian dengan rekan kerja yang mana pelanggar berkelahi dengan pelanggar yang ada pada kasus nomor 10. Sanksi yang diberikan sama seperti nomor Sama seperti kasus nomor 3 dalam mengambil makanan atau minuman sesuai dengan SOP II.1 mengenai urutan layanan. Dalam hal ini pelanggar tidak mengikuti prosedur tersebut yang mana langsung mengambil minuman dan memberikan kepada si pemesan. Sanksi yang diberikan sama seperti kasus nomor 3.

22 Kegiatan kantor dalam hal ini adalah staff briefing yaitu terkait dengan SOP I.2. Pelanggaran berupa tidak mengikuti briefing dalam pelaksanaan event di Fortune Club tanpa izin atasan. Akibatnya pelanggar mendapatkan Surat Peringatan I. 14. Sama seperti kasus nomor 9 dalam hal ini pelanggaran berupa menukar Day Off tanpa izin dari atasan. Sanksi yang diberikan sama seperti kasus nomor 9. Berikut ini adalah gambar yang menunjukkan tingkat pelanggaran yang terjadi di Fortune Club selama tahun berjalan (2014) Gambar 4.1: Tingkat Pelanggaran Dilihat dari kesalahan yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa pelanggaran yang terjadi paling banyak yaitu bermasalah terhadap jadwal kerja yang mana sebanyak 6 kasus. kedua, pelanggaran yang berkaitan dengan SOP II.1 yaitu mengambil minuman tidak sesuai prosedur terjadi 3 kasus. Ketiga, pelanggaran ringan yang berkaitan dengan Peraturan dan Tata Tertib Perusahaan yang melarang merokok di tempat yang tidak diperbolehkan sesuai ketentuan masing masing divisi yang mana terjadi 2 kasus pada Fortune Club. Keempat,

23 61 pelanggaran berat yang berkaitan dengan Peraturan dan Tata Tertib Perusahaan yang melarang melakukan pemukulan / membuat onar / berkelahi baik dengan tamu / karyawan di tempat kerja atau di dalam lingkungan perusahaan dan dalam hal ini pelanggar terlibat perkelahian dengan rekan kerja terjadi 2 kasus. Kelima, pelanggaran berkaitan dengan kegiatan kantor dalam hal ini adalah staff briefing yaitu terkait dengan SOP I.2 dengan tidak mengikuti briefing dalam pelaksanaan event di Fortune Club tanpa izin atasan terjadi 1 kasus. Jadi pelanggaran yang terjadi terhadap Standard Operating Procedure (SOP) selama tahun berjalan yaitu ketidakpatuhan mengenai jadwal kerja, prosedur pelayanan, dan staff briefing Pembahasan berdasarkan kuesioner terhadap pelaksanaan Standard Operating Procedure (SOP) yang dilaksanakan karyawan. Selain dari dokumen pelanggaran yang diberikan oleh perusahaan, penulis menggunakan kuesioner untuk membahas Standard Operating Procedure (SOP) yang berkaitan dengan pelanggan yang mana beberapa hal tidak dapat secara langsung diamati oleh penulis. Penulis membuat 2 jenis kuesioner, yang pertama diperuntukkan kepada konsumen/pelanggan yang mana dibuat untuk mendapatkan data yang tidak bisa penulis pantau langsung karena berkaitan dengan privasi konsumen/pengunjung dan yang kedua diperuntukkan kepada karyawan yang mana dibuat untuk mendapatkan data pendukung. Selain itu kuesioner untuk konsumen/pengunjung juga bertujuan untuk mendapatkan data mengenai karyawan di mata konsumen/pengunjung sehingga dapat menjadi salah satu acuan peneliti dalam menilai SOP yang telah dijalankan oleh karyawan. Selain itu penulis juga menggunakan kuesioner untuk melihat bagaimana tanggapan dari pelanggan terhadap hal yang berkaitan dengan Standard Operating Procedure (SOP) Fortune Club. Penulis membuat kuesioner untuk pelanggan dengan 7 pertanyaan yang memudahkan pelanggan dalam menjawab (Pertanyaan terlampir di halaman lampiran) dan kuesioner untuk karyawan sebanyak 9 pertanyaan. Berikut ini penulis sajikan dengan diagram berdasarkan jumlah orang, jenis pertanyaan, kriteria jawaban. Setelah itu penulis sajikan beberapa kesimpulan dari hasil kuesioner.

24 62 Gambar 4.2. : Hasil kuesioner yang diisi oleh pelanggan 1. Dalam hal menerima tamu / pelanggan, 17 orang menyatakan bahwa pelayanan yang diberikan sudah profesional dan 3 orang menyatakan bahwa kurang profesional atau sesuai ketentuan yang ada pada pertanyaan. 2. Dalam hal tamu bebas memilih tempat duduk, 14 orang menyatakan diberi kebebasan dan 6 orang menyatakan terkadang yang mana tidak selalu diberi kebebasan memilih tempat duduk saat datang. 3. Dalam hal penampilan karyawan di mata pengunjung, 16 orang menyatakan bahwa penampilan sudah rapih dan profesional sedangkan yang menjawan kurang hanya 4 orang. 4. Dalam memberikan rekomendasi menu, 13 orang menyatakan diberi rekomendasi saat memesan menu, 6 orang menyatakan terkadang diberikan rekomendasi menu, dan hanya 1 orang yang menyatakan tidak mendapatkan rekomendasi menu. 5. Mengenai menu yang ditanyakan oleh pelanggan, 18 orang menyatakan bahwa karyawan / pelayan mengerti menu yang ditanyakan dan hanya 2 orang yang menyatakan karyawan / pelayan kurang mengerti. 6. Penyiapan asbak yang dilakukan karyawan / pelayan, 13 orang menyatakan bahwa karyawan siap mengganti asbak bila telah penuh dan 7 orang menyatakan karyawan hanya terkadang melakukannya.

25 63 7. Dalam pelayanan wine, 16 orang menyatakan bahwa karyawan / pelayan sudah menyajikan wine secara profesional dan 4 orang menyatakan kurang profesional. Dari informasi yang diberikan melalui grafik diagram, dapat disimpulkan bahwa belum seluruh karyawan telah menjalankan Standard Operating Procedure (SOP) dengan baik, masih ada beberapa hal yang berkaitan dengan SOP yang mana pengunjung nyatakan kurang. Ini berarti masih ada Standard Operating Procedure (SOP) yang tidak dipatuhi benar benar oleh karyawan. Berikut ini adalah diagram hasil kuesioner yang diisi karyawan lalu penulis sajikan dengan jumlah orang, jenis pertanyaan, dan kriteria jawaban Gambar 4.3: Hasil kuesioner yang diisi oleh karyawan karyawan menyatakan bahwa mereka mengerti dan memahami standard penampilan kerja di Fortune Club 2. 5 karyawan menyatakan bahwa mereka melihat karyawan lain (Pria) yang menggunakan anting saat jam kerja, 2 karyawan menyatakan bahwa mereka terkadang melihat karyawan lain menggunakan anting saat jam kerja, dan 12 karyawan menyatakan bahwa karyawan lain (Pria) tidak ada yang menggunakan anting karyawan menyatakan bahwa saat briefing dibahas tentang masalah yang terjadi, tentang pegawai, dan pembahasan tentang apa yang harus dilakukan

26 64 karyawan sebelum dan sesudah shift kerja. 3 karyawan hanya menyatakan pembahasan itu terkadang dilakukan karyawan mengerti dan mengetahui produk dari menu yang ditawarkan ke pelanggan. Sedangkan 2 karyawan kurang mengerti produk yang ditawarkan ke pelanggan karyawan menyatakan bahwa selama bekerja di Fortune Club mereka mendapat sosialisasi mengenai SOP atau cara kerja dan standard kerja. Sedangkan 3 karyawan menyatakan tidak pernah mendapat sosialisasi karyawan menyatakan bahwa mereka sudah sangat mengerti standard kerja di Fortune Club. 2 orang menyatakan mereka kurang mengerti standard kerja di Fortune Club dan 2 orang lagi tidak mengerti standard kerja di Fortune Club orang karyawan menyatakan sering melihat karyawan melanggar standard kerja di Fortune Club. 10 menyatakan terkedang mereka melihat karyawan lain melanggar standard kerja dan 8 orang menyatakan bahwa mereka tidak pernah melihat karyawan lain melakukan pelanggaran orang menyatakan bahwa dia sering melihat karyawan lain terkena sanksi karena melanggar standard kerja. 12 menyatakan bahwa mereka pernah melihat karyawan lain terkena sanksi di Fortune Club. 7 orang menyatakan bahwa mereka tidak pernah melihat karyawan lain terkena sanksi karyawan menyatakan bahwa pernah terjadi penambahan atau perbaikan SOP dan 1 menyatakan tidak pernah. Untuk standar penampilan kerja, karyawan sudah mengerti apa yang harus mereka lakukan yang mana 20 karyawan menyatakan bahwa mereka mengerti dalam standar penampilan kerja. Dalam hal pelarangan penggunaan anting bagi karyawan pria, beberapa masih ada yang melanggarnya dan menggunakan anting saat jam kerja berlangsung. Ini dapat diketahui dari hasil diagram yang menunjukkan bahwa beberapa dari karyawan masih melihat karyawan lain (Pria) menggunakan anting saat jam kerja. Briefing telah dilakukan dengan baik sesuai dengan standard operating procedure nya bahwa semua instruksi yang berkaitan dengan operasional di informasikan dan dikomunikasikan dengan baik. 18 dari 20 karyawan sudah mengerti produk produk dari menu yang ditawarkan kepelanggan, sedangkan 2 orang karyawan

27 65 kurang mengerti. Ini berarti sebagian besar karyawan sudah mengerti mengenai menu yang ditawarkan ke pelanggan, sedangkan sisanya mungkin hanya butuh waktu dalam memahami menu menu yang ada. Sosialisasi SOP di Fortune Club telah dilaksanakan dengan baik karyawan sebagian besar karyawan yaitu 17 dari 20 karyawan menyatakan bahwa mereka mendapat sosialisasi Standard Operating Procedure (SOP) atau standard kerja. Untuk masalah hal pemahaman standard kerja ada 2 orang yang menyatakan tidak mengerti dan 2 orang yang menyatakan kurang mengerti, sedangkan 16 orang sudah mengerti standard kerja di Fortune Club. Untuk pelanggaran standard kerja ternyata masih ada yang melakukan pelanggaran karena 12 orang menyatakan melihat karyawan lain melanggar standard kerja. Jadi sesuai dari hasil analisis diagram diatas maka pelanggaran masih terjadi pada Standard Operating Procedure (SOP). Sanksi telah diterapkan dengan seharusnya bagi pelanggar. 13 karyawan dari 20 menyatakan mereka melihat karyawan lain terkena sanksi ketika melanggar standard kerja. Untuk hal Standard Operating Procedure (SOP) nya bahwa perusahaan telah memperbaiki dan menambah hal hal yang ada dalam Standard Operating Procedure (SOP) terutama di Fortune Club. Karena 19 dari 20 karyawan menyatakan bahwa pernah terjadi penambahan atau perbaikan Standard Operating Procedure (SOP) di Fortune Club. Ini membuktikan bahwa perusahaan ingin pekerjaan di Fortune Club dilakukan lebih baik lagi. Dari penelusuran pelanggaran yang terjadi maka ditemukan: a) Saat jam operasional, pantry Fortune Club dalam keadaan sepi. Terlihat saat penulis melakukan pemantauan langsung di Fortune Club. Seharusnya saat jam operasional, akses pantry tertutup dan karyawan dapat masuk saat ada keperluan yang berkaitan dengan pantry atau pada waktu istirahat. Akses pantry saat jam operasional tidak terkunci, sehingga pelanggaran seperti merokok dalam pantry dapat dilakukan karyawan. Rekomendasi penulis yaitu akses pantry harus dipegang oleh manajer atau kepala pantry sehingga tidak ada yang dapat masuk ke pantry saat jam operasional dan dapat masuk hanya pada saat waktu istirahat karyawan. b) Ketidakpatuhan karyawan yang terjadi terhadap prosedur pengambilan minuman dapat merugikan perusahaan. Karyawan mengambil minuman tanpa prosedur pesanan yang benar sehingga dapat menimbulkan pencurian stok minuman. Seharusnya makanan / minuman dari bar

28 66 dikeluarkan dengan perintah dari captain bar / bar leader. Karena captain bar / bar leader tidak selalu berada di bar saat sebelum jam buka, akibatnya karyawan bar dapat mengambil minuman / makanan tanpa perintah dari captain bar. Rekomendasi penulis yaitu bar harus dibuka saat jam buka dan kunci pintu bar hanya dipegang oleh captain bar agar tidak terjadi pengambilan minuman tanpa perintah dari captain bar / bar leader. c) Masih ada karyawan pria yang menggunakan anting saat jam kerja. Seharusnya karyawan pria dilarang menggunakan anting saat jam kerja berlangsung. Seharusnya sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP) dalam penampilan profesional, karyawan pria tidak boleh menggunakan anting sat jam kerja. Banyaknya karyawan hampir tidak mungkin seluruhnya terpantau oleh kegiatan pemantauan kinerja yang dilakukan hanya satu orang yaitu manajer. Akibatnya karyawan berani dalam melalaikan Standard Operating Procedure (SOP) yang berkaitan dengan penampilan profesional. Rekomendasi penulis yaitu manajer dapat membentuk sebuah tim yang terdiri dari karyawan yang bekerja sudah cukup lama dan mengerti seluruh standard kerja di Fortune Club untuk ikut membantu dalam hal memantau kinerja karyawan yang lainnya. Berdasarkan pernyataan pelanggan, dapat disimpulkan bahwa masih ada karyawan yang belum mengikuti Standard Operating Procedure (SOP) dengan benar Akibat tidak dilaksanakannya Standard Operating Procedure (SOP) oleh karyawan Fortune Club. Perusahaan dalam upaya nya mengatasi pelanggaran yang terjadi selama tahun berjalan (2014) ini dengan memberikan sanksi sesuai pelanggaran yang dilakukan karyawan melalui Surat Peringatan. Perusahaan akan memberikan sanksi kepada aryawan yang lalai dan melakukan pelanggaran berupa pemotongan Service Charge karyawan sebesar 50% - 100% sesuai Surat Peringatan yang diberikan. Perusahaan akan memotong biaya insentif yang diterima karyawan setiap bulannya. Dalam Surat Peringatan I pemotongan Service Charge sebesar 50% selama 1 bulan, Surat Peringatan II pemotongan Service Charge sebesar 50% dalam 2 bulan, Surat Peringatan III dilakukan pemotongan terhadap Service Charge karyawan sebesar 50% dalam 3 bulan,

29 67 sedangnya Skorsing dilakukan pemotongan Service Charge karyawan sebesar 100% dalam 1 bulan yang berarti karyawan sama sekali tidak mendapatkan Service Charge. Jika tidak ada perubahan dari karyawan setelah diberikan Surat Peringatan III dan Skorsing maka perusahaan dapat melakukan Pemutusan Hubungan Kerja. Perusahaan melakukan pemotongan Service Charge bertujuan untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya. Pemutusan Hubungan Kerja dilakukan perusahaan terhadap karyawan yang tidak mengalami perubahan setelah dikenakan sanksi dan karyawan yang melakukan pelanggaran berat. Perusahaan melakukan ini demi memiliki karyawan yang berkualitas agar mencapai tujuan perusahaan.

30 68

SURAT PERJANJIAN KERJA

SURAT PERJANJIAN KERJA SURAT PERJANJIAN KERJA No. 168/SPK-01/AMARYAI/I/2017 Pada hari... tanggal... bulan... tahun... telah dibuat dan disepakati perjanjian kerja antara : Nama : PT.... Alamat : Jln.... Kemudian dalam hal ini

Lebih terperinci

1. Peraturan Tata Tertib Kehidupan Kampus Dalam rangka menjaga ketertiban kampus, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan mahasiswa di lingkungan

1. Peraturan Tata Tertib Kehidupan Kampus Dalam rangka menjaga ketertiban kampus, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan mahasiswa di lingkungan TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS 1. Peraturan Tata Tertib Kehidupan Kampus Dalam rangka menjaga ketertiban kampus, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan mahasiswa di lingkungan kampus, yaitu : a. Merokok

Lebih terperinci

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2016/2017

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2016/2017 TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2016/2017 Nama Siswa :... Sekolah Asal :... A. Kegiatan Pembelajaran 1. Peserta didik sudah harus hadir di sekolah sebelum

Lebih terperinci

Tata Tertib setiap pekerja ISH yang berada di layanan mengacu kepada Standard Operationg Procedure (SOP) yang dibuat oleh Div. Operation & ER ISH.

Tata Tertib setiap pekerja ISH yang berada di layanan mengacu kepada Standard Operationg Procedure (SOP) yang dibuat oleh Div. Operation & ER ISH. A. Rujukan 1. Klausul 4.2.3 ISO 9001:2008 Pengendalian Dokumen 2. Klausul 4.2.4 ISO 9001:2008 Pengendalian Rekaman 3. Klausul 6.1 ISO 9001:2008 Pengelolaan Sumber Daya 4. Klausul 6.2 ISO 9001:2008 Sumber

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI POLITEKNIK KOTA MALANG

PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI POLITEKNIK KOTA MALANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI POLITEKNIK KOTA MALANG I. RUANG LINGKUP KEGIATAN A. TUJUAN Program Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) Politeknik Kota Malang bertujuan untuk membina mahasiswa

Lebih terperinci

CV. WARNET FAUZAN TANGERANG

CV. WARNET FAUZAN TANGERANG CV. WARNET FAUZAN TANGERANG PERATURAN DIREKTUR NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PERATURAN PERUSAHAAN DAN TATA TERTIB KARYAWAN BAB I PERSIAPAN DAN TUGAS KARYAWAN Pasal 1 PERSIAPAN FASILITAS PENDUKUNG 1. Sebelum

Lebih terperinci

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2017/2018

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2017/2018 TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2017/2018 A. Kegiatan Pembelajaran 1. Peserta didik sudah harus hadir di sekolah pukul 07.10 Wib. 2. Tanda masuk berbunyi,

Lebih terperinci

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut di atas diperlukan tata tertib siswa yang terdiri dari hak, kewajiban, larangan dan sanksi.

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut di atas diperlukan tata tertib siswa yang terdiri dari hak, kewajiban, larangan dan sanksi. PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 19 JAKARTA Jalan Perniagaan No 31, Tambora Telepon (021) 6904454 Email : sman19jkt@yahoo.com JAKARTA Kode

Lebih terperinci

Petunjuk Kerja ini disusun sebagai panduan tata tertib peserta didik dan sanksi pelanggaran di SMPN 1 Mojokerto

Petunjuk Kerja ini disusun sebagai panduan tata tertib peserta didik dan sanksi pelanggaran di SMPN 1 Mojokerto 1. Tujuan Petunjuk Kerja ini disusun sebagai panduan tata tertib peserta didik dan sanksi pelanggaran di SMPN 1 Mojokerto 2. Petunjuk Kerja 2.1. Hal Masuk Sekolah 1) Semua peserta didik harus hadir di

Lebih terperinci

3. Tata tertib ini wajib ditaati oleh semua siswa selama mereka masih berlajar di SMK. BONAVITA TANGERANG.

3. Tata tertib ini wajib ditaati oleh semua siswa selama mereka masih berlajar di SMK. BONAVITA TANGERANG. TATA TERTIB SISWA SMK BONAVITA I. PENDAHULUAN 1. Tata tertib ini disusun untuk menciptakan disiplin peserta didik sebagai syarat utama terlaksananya proses belajar mengajar yang efektif. 2. Tata tertib

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Restoran Ayam Goreng Fatmawati Restoran Ayam Goreng Fatmawati pertama kali didirikan pada tahun 1986 di Jl. Sawojajar, Bogor oleh ibu Hj. Fatmawati.

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Sesuai dengan ruang lingkup yang sudah dibahas sebelumnya, yang menjadi ruang

BAB 4 PEMBAHASAN. Sesuai dengan ruang lingkup yang sudah dibahas sebelumnya, yang menjadi ruang BAB 4 PEMBAHASAN Sesuai dengan ruang lingkup yang sudah dibahas sebelumnya, yang menjadi ruang lingkup audit operasional atas fungsi sumber daya manusia pada Hotel Borobudur Jakarta mencakup pelaksanaan

Lebih terperinci

Penerapan Disiplin Kerja Karyawan Pada PT. Kusumahadi Santosa Alfinia Palupi Hidayah D

Penerapan Disiplin Kerja Karyawan Pada PT. Kusumahadi Santosa Alfinia Palupi Hidayah D Bab IV Pembahasan Hasil Pengamatan 65 BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN A. Disiplin Kerja Karyawan PT. Kusumahadi Santosa merupakan perusahaan swasta yang bergerak dibidang industri khususnya dibidang

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan 1. Variabel yang berada diatas rata-rata kepentingan konsumen sebagai berikut: Sterilisasi dalam pembuatan produk Rasa burger yang enak Kebersihan dapur Kesesuaian

Lebih terperinci

PERATURAN DAN TATA TERTIB RUSUNAWA MAHASISWA UNIVERSITAS SRIWIJAYA

PERATURAN DAN TATA TERTIB RUSUNAWA MAHASISWA UNIVERSITAS SRIWIJAYA PERATURAN DAN TATA TERTIB RUSUNAWA MAHASISWA UNIVERSITAS SRIWIJAYA Tata Tertib Rusunawa Mahasiswa Universitas Sriwijaya 1 BAGIAN I PENDAHULUAN 1. Rusunawa adalah kawasan yang terdiri dari kamar - kamar

Lebih terperinci

BAB II URAIAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II URAIAN UMUM PERUSAHAAN BAB II URAIAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Agenda 1. Sejarah perkembangan perusahaan Fase awal pendirian perusahaan Fase pengembangan I Fase pengembangan II Fase pengembangan III 2. Visi dan Misi Perusahaan 3.

Lebih terperinci

UD. WARNET FAUZAN TANGERANG PERATURAN KEPALA PERUSAHAAN NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PERATURAN PERUSAHAAN DAN TATA TERTIB KARYAWAN

UD. WARNET FAUZAN TANGERANG PERATURAN KEPALA PERUSAHAAN NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PERATURAN PERUSAHAAN DAN TATA TERTIB KARYAWAN SALINAN UD. WARNET FAUZAN TANGERANG PERATURAN KEPALA PERUSAHAAN NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PERATURAN PERUSAHAAN DAN TATA TERTIB KARYAWAN Pasal 1 PERSIAPAN FASILITAS PENDUKUNG 1. Sebelum warnet dibuka,

Lebih terperinci

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SEKOLAH UNGGUL SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SEKOLAH UNGGUL SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG TATA TERTIB PESERTA DIDIK SEKOLAH UNGGUL SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG Nama Siswa :... Sekolah Asal :... A. Kegiatan Pembelajaran 1. Peserta didik sudah harus hadir di sekolah pukul 07.15. 2. Tanda masuk berbunyi,

Lebih terperinci

CONTOH SURAT PERJANJIAN KERJA

CONTOH SURAT PERJANJIAN KERJA 31 CONTOH SURAT PERJANJIAN KERJA SURAT PERJANJIAN KERJA Nomer: ---------------------------------- Yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama : Jabatan : Alamat : Dalam hal ini bertindak atas nama direksi

Lebih terperinci

KETENTUAN DAN PROSEDUR MAGANG PT KOKOH SEMESTA DENGAN STT PLN No. 036/A.12/III 2013

KETENTUAN DAN PROSEDUR MAGANG PT KOKOH SEMESTA DENGAN STT PLN No. 036/A.12/III 2013 KETENTUAN DAN PROSEDUR MAGANG PT KOKOH SEMESTA DENGAN STT PLN No. 036/A.12/III 2013 1. Pengertian Magang Magang adalah kegiatan untuk memenuhi salah satu persyaratan akademis mahasiswa, dalam hal ini bagi

Lebih terperinci

PROSEDUR MUTU SANKSI TINDAKAN INDISIPLINER

PROSEDUR MUTU SANKSI TINDAKAN INDISIPLINER PROSEDUR MUTU PROSEDUR 12 SANKSI TINDAKAN INDISIPLINER Revisi Tgl. Berlaku Kode Dokumen 01 15 Juli 2015 SCU/PM.12 1. TUJUAN Memastikan Sanksi tindakan indisipliner dapat diterapkan bagi karyawan perusahaan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS BAB 4 HASIL DAN ANALISIS 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Toko Besi Pintanto Hadi beralamat di jalan Anggrek nomer 3 sebelah Kantor Pos Bangsri. Toko Besi Pintanto Hadi ini diolah oleh pasangan suami istri

Lebih terperinci

2. Tata tertib ini sifatnya mengikat dan wajib ditaati oleh seluruh siswa

2. Tata tertib ini sifatnya mengikat dan wajib ditaati oleh seluruh siswa TATA TERTIB SISWA BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 1. Untuk mewujudkan ketertiban di sekolah dan menjamin terselenggaranya Kegiatan Proses Belajar Mengajar di sekolah, dipandang perlu ditetapkan peraturan tata

Lebih terperinci

HANDLING TAMU EVADA EL UMMAH KHOIRO, S.AB.,M.AB PERTEMUAN 5 PRODI D3 ADM. NIAGA SMT 2 TH AJARAN 2016/2017

HANDLING TAMU EVADA EL UMMAH KHOIRO, S.AB.,M.AB PERTEMUAN 5 PRODI D3 ADM. NIAGA SMT 2 TH AJARAN 2016/2017 HANDLING TAMU EVADA EL UMMAH KHOIRO, S.AB.,M.AB PERTEMUAN 5 PRODI D3 ADM. NIAGA SMT 2 TH AJARAN 2016/2017 A. Pengertian Tamu Kantor Adalah Seseorang atau kelompok yang datang ke sebuah perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Pembahasan audit operasional atas fungsi penjualan dan penerimaan kas pada Lei Garden Restaurant dijelaskan pada bab keempat ini. Berdasarkan ruang lingkup yang telah

Lebih terperinci

INGAT: DIISI DITANDATANGANI DIKEMBALIKAN KE SEKOLAH

INGAT: DIISI DITANDATANGANI DIKEMBALIKAN KE SEKOLAH ISI 1. Foto 3x4 dua lembar berwarna 2. Bukti Pendaftaran 3. Hasil printout formulir Online 4. F.C. SKHUS yang telah dilegalisir 1 lembar 5. Lembar pernyataan orang tua yang sudah diisi dan bermaterai 6000

Lebih terperinci

Pada hari ini, tanggal bulan tahun. Untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA ( PERUSAHAAN)

Pada hari ini, tanggal bulan tahun. Untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA ( PERUSAHAAN) PERJANJIAN KERJA KARYAWAN KONTRAK Pada hari ini, tanggal bulan tahun Telah diadakan perjanjian kerja antara: 1. Nama : Alamat : Jabatan : Untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA ( PERUSAHAAN) 2.

Lebih terperinci

PERATURAN PESERTA OSMARU COR 2015

PERATURAN PESERTA OSMARU COR 2015 PERATURAN PESERTA OSMARU COR 2015 BAB I KEHADIRAN Pasal 1 : Seluruh Peserta WAJIB hadir dalam rangkaian kegiatan Osmaru 2015 sesuai dengan ketentuan waktu, jadwal, serta tugas masing-masing dengan tertib

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Implementasi Service Excellence oleh Teller Dari hasil pengamatan dan wawancara yang didapat oleh penulis, pelayanan yang dilakukan Bank Syariah Mandiri merupakan

Lebih terperinci

Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Kewajiban Siswa

Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Kewajiban Siswa BUKU SAKU Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kewajiban Siswa Setiap siswa wajib : 1. Mempunyai dan membawa buku saku setiap mengikuti kegiatan di sekolah 2. Memahami, menghayati, dan melaksanakan semua ketentuan

Lebih terperinci

KURIKULUM SMK EDISI : Menyediakan layanan makan dan minum (Provide Food and Beverage Service) : ITHHBFBS03AIS A B C D E F G

KURIKULUM SMK EDISI : Menyediakan layanan makan dan minum (Provide Food and Beverage Service) : ITHHBFBS03AIS A B C D E F G KOMPETENSI KODE DURASI PEMELAJARAN LEVEL KOMPETENSI KUNCI : Menyediakan layanan makan (Provide Food and Beverage Service) : ITHHBFBS03AIS : 100 Jam @ 45 menit A B C D E F G 1 1 1 2-1 1 KONDISI KINERJA

Lebih terperinci

TATA TERTIB PESERTA POSTER 2016

TATA TERTIB PESERTA POSTER 2016 TATA TERTIB PESERTA POSTER 2016 1. Peserta wajib datang tepat waktu sesuai dengan waktu yang telah ditentukan (06.00 WIB). 2. Peserta yang terlambat mendapatkan sanksi dari Komisi Disiplin. 3. Peserta

Lebih terperinci

BAB IV. Audit Operasional Atas Fungsi Pengelolaan Persediaan Barang. Jadi Pada PT Aneka Medium Garment. IV.1. Survei Pendahuluan

BAB IV. Audit Operasional Atas Fungsi Pengelolaan Persediaan Barang. Jadi Pada PT Aneka Medium Garment. IV.1. Survei Pendahuluan BAB IV Audit Operasional Atas Fungsi Pengelolaan Persediaan Barang Jadi Pada PT Aneka Medium Garment IV.1. Survei Pendahuluan Kegiatan awal dalam melakukan audit operasional atas fungsi pengelolaan persediaan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. CV. Tritech Computer Cabang Binjai berdiri atas gagasan Ahmad

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. CV. Tritech Computer Cabang Binjai berdiri atas gagasan Ahmad BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan CV. Tritech Computer Cabang Binjai berdiri atas gagasan Ahmad Witasman dan Eko Jono Lase pada tahun 2010 ketika masih bekerja pada CV. Tritech Computer

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Tahap Penelitian Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan Pada tahap ini dikumpulkan informasi mengenai sistem pembelian dan pengelolaan persediaan

Lebih terperinci

TATA TERTIB STUDI PENGENALAN DAN SIMULASI AKTIVITAS KAMPUS X (SPESIVIK X) A. TATA TERTIB SPESIVIK

TATA TERTIB STUDI PENGENALAN DAN SIMULASI AKTIVITAS KAMPUS X (SPESIVIK X) A. TATA TERTIB SPESIVIK TATA TERTIB STUDI PENGENALAN DAN SIMULASI AKTIVITAS KAMPUS X () A. TATA TERTIB SPESIVIK 1. Mematuhi peraturan dan tata tertib SPESIVIK 2. Hadir tepat waktu 30 menit sebelum acara dimulai. 3. Menerapkan

Lebih terperinci

PERATURAN PSYCHE 2017

PERATURAN PSYCHE 2017 PERATURAN PSYCHE 2017 HIMPUNAN MAHASISWA PSIKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2017 TATA TERTIB PSYCHE 2017 A. Hak Peserta 1. Peserta berhak untuk mendapatkan perlakuan yang

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal Evaluasi pengendalian internal adalah suatu kegiatan untuk menilai dan mengevaluasi pengendalian internal perusahaan dan

Lebih terperinci

Perancangan Teknik Industri 3

Perancangan Teknik Industri 3 Nama : NPM : Kelas : Kelompok : PANDUAN PRAKTIKUM Perancangan Teknik Industri 3 Disusun Guna Menunjang Praktikum Perancangan Teknik Industri 3 (Untuk Praktikan) Oleh: Asisten Laboratorium Perancangan Teknik

Lebih terperinci

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN LABORATORIUM KIMIA DAN BIOKIMIA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) RUANG LINGKUP LABORATORIUM

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN LABORATORIUM KIMIA DAN BIOKIMIA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) RUANG LINGKUP LABORATORIUM RUANG LINGKUP LABORATORIUM Fungsi Pengertian Tugas dan Tanggung Jawab Wadah untuk melakukan praktik atau penerapan atas teori, penelitian dan pengembangan keilmuan di lingkungan Jurusan Teknologi Hasil

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN MAGANG A. TATA TERTIB PKL, MAGANG / RISET. dengan karyawan/ti di tempat PKL, Magang/Riset;

BAB III PELAKSANAAN MAGANG A. TATA TERTIB PKL, MAGANG / RISET. dengan karyawan/ti di tempat PKL, Magang/Riset; BAB III PELAKSANAAN MAGANG 3.1. PENGENALAN LINGKUNGAN KERJA A. TATA TERTIB PKL, MAGANG / RISET a. Bersikap jujur, tanggung jawab, sopan santun dan bekerjasama dengan karyawan/ti di tempat PKL, Magang/Riset;

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Bedasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis. Maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Responden yang menjadi mayoritas di Lapis Lapis The

Lebih terperinci

Employee Handbook Employee Relation Department

Employee Handbook Employee Relation Department Employee Handbook 2014 2016 Employee Relation Department ISTILAH DAN PENGERTIAN (1) ANAK : anak kandung atau anak angkat yang sah berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku, belum berusia 21 (dua puluh satu)

Lebih terperinci

BAB VI PERATURAN AKADEMIK FAKULTAS

BAB VI PERATURAN AKADEMIK FAKULTAS BAB VI PERATURAN AKADEMIK FAKULTAS 1. Disiplin Mahasiswa Berdasarkan SK Rektor tanggal 21 Oktober 2001 No. 460/SK-Rek/Rek/X/2001, mahasiswa yang melanggar peraturan disiplin mahasiswa akan dikenakan sanksi

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS 6 BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Coffe Shop Coffe shop atau cafe adalah: suatu tempat yang mempunyai karakteristik gabungan dari bar dengan rumah makan atau restoran, tetapi dalam hal ini coffe

Lebih terperinci

STANDAR USAHA ARENA PERMAINAN

STANDAR USAHA ARENA PERMAINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA ARENA PERMAINAN STANDAR USAHA ARENA PERMAINAN I. PRODUK A. Tempat dan Ruang 1. Tersedia

Lebih terperinci

TATA TERTIB PKK MABA BAGI MAHASISWA BARU FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2015 BAB I PESERTA PKK MABA FIA UB 2015.

TATA TERTIB PKK MABA BAGI MAHASISWA BARU FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2015 BAB I PESERTA PKK MABA FIA UB 2015. TATA TERTIB PKK MABA BAGI MAHASISWA BARU FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2015 BAB I PESERTA PKK MABA FIA UB 2015 Pasal 1 Peserta PKK MABA FIA UB 2015 adalah mahasiswa baru tahun ajaran

Lebih terperinci

TATA TERTIB PENGHUNI ASRAMA SADEWA SMK PERTANIAN PEMBANGUNAN NEGERI SEMBAWA TAHUN PEMBELAJARAN 2017/2018

TATA TERTIB PENGHUNI ASRAMA SADEWA SMK PERTANIAN PEMBANGUNAN NEGERI SEMBAWA TAHUN PEMBELAJARAN 2017/2018 TATA TERTIB PENGHUNI ASRAMA SADEWA SMK PERTANIAN PEMBANGUNAN NEGERI SEMBAWA TAHUN PEMBELAJARAN 2017/2018 VISI DAN MISI SMK PERTANIAN PEMBANGUNAN NEGERI SEMBAWA Visi Terwujudnya lulusan yang berakhlak mulia,

Lebih terperinci

Perancangan Teknik Industri 3

Perancangan Teknik Industri 3 Nama : NPM : Kelas : Kelompok : PANDUAN PRAKTIKUM Perancangan Teknik Industri 3 Disusun Guna Menunjang Praktikum Perancangan Teknik Industri 3 (Untuk Praktikan) Oleh: Asisten Laboratorium Perancangan Teknik

Lebih terperinci

2 Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan

2 Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan No.1722, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAREKRAF. Arena Permainan. Standar Usaha.Sertifikasi. Persyaratan. PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure. TATA TERTIB PENDIDIKAN PROFESI DOKTER GIGI (Putaran Dalam)

Standard Operating Procedure. TATA TERTIB PENDIDIKAN PROFESI DOKTER GIGI (Putaran Dalam) Standard Operating Procedure TATA TERTIB PENDIDIKAN PROFESI DOKTER GIGI (Putaran Dalam) PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017 0 LEMBAR IDENTIFIKASI

Lebih terperinci

ETIK UMB PENGEMBANGAN WAWASAN KEPRIBADIAN. Syahlan A. Sume, SE. MM. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi MANAJEMEN

ETIK UMB PENGEMBANGAN WAWASAN KEPRIBADIAN. Syahlan A. Sume, SE. MM. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi MANAJEMEN ETIK UMB Modul ke: PENGEMBANGAN WAWASAN KEPRIBADIAN Fakultas FEB Syahlan A. Sume, SE. MM Program Studi MANAJEMEN PENGEMBANGAN WAWASAN KEPRIBADIAN Hal-hal yang perlu diketahui dalam pengembangan wawasan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah, perusahaan ini termasuk perusahaan baru di dunia kuliner. Berawal dari kesukaan sang pemilik terhadap mie ayam,

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN PERATURAN SEKOLAH TENTANG KREDIT POIN PRESTASI PESERTA DIDIK DAN KREDIT POIN PELANGGARAN BESERTA SANKSINYA

PEDOMAN PELAKSANAAN PERATURAN SEKOLAH TENTANG KREDIT POIN PRESTASI PESERTA DIDIK DAN KREDIT POIN PELANGGARAN BESERTA SANKSINYA 1 KONSULAT JENDERAL REPUBLIK INDONESIA SEKOLAH INDONESIA JEDDAH (SIJ) PO BOX 10 Jeddah 21411, KSA. Phone: +966-2-64696 http://sekolahindonesiajeddah.sch.id PEDOMAN PELAKSANAAN PERATURAN SEKOLAH TENTANG

Lebih terperinci

TATA TERTIB SISWA SMA NEGERI 10 PADANG TP 2007/2008

TATA TERTIB SISWA SMA NEGERI 10 PADANG TP 2007/2008 TATA TERTIB SISWA SMA NEGERI 10 PADANG TP 2007/2008 BAB I PASAL 1-121 12 SEBELUM DAN SELAMA PBM BERLANGSUNG Piket kelas datang ke sekolah paling lambat 15 menit sebelum bel masuk dibunyikan yang bertugas

Lebih terperinci

BAB V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Restoran Restoran Ikan Bakar dalam Bambu Karimata terletak di Depan Pintu Tol Sentul Selatan 2 Grand Sentul City, baru didirikan pada tahun 2009

Lebih terperinci

BAB 4 Aspek Organisasi, Menejemen dan Sumber Daya Manusia

BAB 4 Aspek Organisasi, Menejemen dan Sumber Daya Manusia BAB 4 Aspek Organisasi, Menejemen dan Sumber Daya Manusia 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Perusahaan Nama Perusahaan : Losmen Mulia Alamat Perusahaan : Jl. Lintas Selatan Desa Siau Merah Kecamatan : Silat

Lebih terperinci

Perancangan Teknik Industri 2

Perancangan Teknik Industri 2 Nama : NPM : Kelas : Kelompok : PANDUAN PRAKTIKUM Perancangan Teknik Industri 2 Disusun Guna Menunjang Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 (Untuk Praktikan) Oleh: Asisten Laboratorium Perancangan Teknik

Lebih terperinci

PERATURAN SISWA. Setiap siswa/ siswi Madrasah Aliyah YATPI wajib mengikuti ketentuanketentuan

PERATURAN SISWA. Setiap siswa/ siswi Madrasah Aliyah YATPI wajib mengikuti ketentuanketentuan PERATURAN SISWA Setiap siswa/ siswi Madrasah Aliyah YATPI wajib mengikuti ketentuanketentuan sebagai berikut: A. KEWAJIBAN 1. Kehadiran Siswa a. Siswa/i hadir di madrasah pada hari-hari madrasah atau hari-hari

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA BAR/RUMAH MINUM

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA BAR/RUMAH MINUM SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA BAR/RUMAH MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF

Lebih terperinci

Permohonan Menjadi Responden. Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Permohonan Menjadi Responden. Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. LAMPIRAN Lampiran 1 Kepada Yth : Permohonan Menjadi Responden Bapak/Ibu/Saudara/i Di- Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Dengan Hormat, Yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswi Program Studi

Lebih terperinci

BAB 4 ASPEK ORGANISASI, MANAJEMEN DAN ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA

BAB 4 ASPEK ORGANISASI, MANAJEMEN DAN ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA BAB 4 ASPEK ORGANISASI, MANAJEMEN DAN ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA 4.1 Profil Perusahaan HOMEY COFFEE adalah sebuah rancangan bisnis yang dibuat oleh Anastasia, Laura dan Sheirly pada tanggal 7 Januari 2014.

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. dimulai dengan survei pendahuluan. Tahap ini merupakan langkah awal

BAB 4 PEMBAHASAN. dimulai dengan survei pendahuluan. Tahap ini merupakan langkah awal BAB 4 PEMBAHASAN 4.1. Survei Pendahuluan Pelaksanaan audit manajemen pada PT. MJPF Farma Indonesia akan dimulai dengan survei pendahuluan. Tahap ini merupakan langkah awal dalam mempersiapkan dan merencanakan

Lebih terperinci

STANDAR USAHA RESTORAN. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Ruang Makan dan Minum

STANDAR USAHA RESTORAN. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Ruang Makan dan Minum LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA RESTORAN STANDAR USAHA RESTORAN A. Restoran Bintang 3. I. PRODUK A. Ruang Makan dan

Lebih terperinci

JADWAL KEGIATAN STUDI PENGENALAN DAN SIMULASI AKTIVITAS KAMPUS (SPESIVIK) XI 2016

JADWAL KEGIATAN STUDI PENGENALAN DAN SIMULASI AKTIVITAS KAMPUS (SPESIVIK) XI 2016 JADWAL KEGIATAN STUDI PENGENALAN DAN SIMULASI AKTIVITAS KAMPUS (SPESIVIK) XI 2016 Hari/ tanggal Ketentuan dan atribut Tempat Keterangan Kamis, 11 Agustus 2016 1. Wajib hadir pada pukul 07.00 WIB 2. Pakaian

Lebih terperinci

DESKRIPSI PEMELAJARAN

DESKRIPSI PEMELAJARAN DESKRIPSI PEMELAJARAN KOMPETENSI : Melakukan penyerahan atau pengiriman KODE : PDG.OO 02.036.01 DURASI PEMELAJARAN : 240 Jam @ 45 menit LEVEL KOMPETENSI KUNCI A B C D E F G 2 2 2 2 2 2 2 KONDISI KINERJA

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. masakan yang terdiri dari indonesian food, Chienes food, dan Japanes food Tahu

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. masakan yang terdiri dari indonesian food, Chienes food, dan Japanes food Tahu BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Sejarah Singkat Perusahaan Tahu Tidur Resto adalah sebuah restoran yang menyediakan berbagai menu masakan yang terdiri dari indonesian food, Chienes food, dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data 1. Unsur-Unsur Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang a. Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian internal pada PT.

Lebih terperinci

P T G l o b a l T i k e t N e t w o r k Jl. Kawi No. 45, Setiabudi Jakarta Selatan 12980, Indonesia

P T G l o b a l T i k e t N e t w o r k Jl. Kawi No. 45, Setiabudi Jakarta Selatan 12980, Indonesia P T G l o b a l T i k e t N e t w o r k Jl. Kawi No. 45, Setiabudi Jakarta Selatan 12980, Indonesia +622183782121 info@tiket.com http://www.tiket.com SURAT PERJANJIAN KERJA NO. 069/GTN/SPK-III/2013 Surat

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA KARAOKE

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA KARAOKE SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA KARAOKE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA KAFE

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA KAFE SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA KAFE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. fungsi penjualan pada PT.APTT. Dalam melaksanakan audit kecurangan, dilakukan

BAB IV PEMBAHASAN. fungsi penjualan pada PT.APTT. Dalam melaksanakan audit kecurangan, dilakukan BAB IV PEMBAHASAN IV. Tahap-Tahap Audit Kecurangan IV.1. Perencanaan Audit Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan audit kecurangan terhadap fungsi penjualan pada PT.APTT. Dalam melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER NOMOR: 1565/PER/II.3.AU/F/2013. Tentang: DISIPLIN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER NOMOR: 1565/PER/II.3.AU/F/2013. Tentang: DISIPLIN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER NOMOR: 1565/PER/II.3.AU/F/2013 Tentang: DISIPLIN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Menimbang : a. Bahwa dalam

Lebih terperinci

Menerima dan Melayani Tamu Serta Bertamu

Menerima dan Melayani Tamu Serta Bertamu Pertemuan ke 5 s.d 6 Menerima dan Melayani Tamu Serta Bertamu Menerima dan Melayani Tamu Serta Bertamu Syarat Penting Penerima Tamu : 1. Sopan dan ramah 2. Berkepribadian menarik 3. Bijaksana dan cerdas

Lebih terperinci

AUDIT KEPATUHAN TERHADAP STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) FORTUNE CLUB PADA PT. LESTARI ENTERTAINMENT

AUDIT KEPATUHAN TERHADAP STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) FORTUNE CLUB PADA PT. LESTARI ENTERTAINMENT AUDIT KEPATUHAN TERHADAP STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) FORTUNE CLUB PADA PT. LESTARI ENTERTAINMENT Ganesha Triadi Pratama (1401081620) Binus University, Jakarta, Indonesia, ganeshatriadi@hotmail.com

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar Angka Paling Mungkin Coliform dengan Tiga Tabung

Lampiran 1. Daftar Angka Paling Mungkin Coliform dengan Tiga Tabung LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Angka Paling Mungkin Coliform dengan Tiga Tabung Kombinasi Jumlah Tabung yang Positif 1:10 1:100 1:1000 APM per gram atau ml 0 0 0

Lebih terperinci

Oleh : Galuh Listya Widhowati Pembimbing : Hantoro Arief Gisijanto, SE., MM

Oleh : Galuh Listya Widhowati Pembimbing : Hantoro Arief Gisijanto, SE., MM ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA PECEL LELE LELA MARGONDA-DEPOK Oleh : Galuh Listya Widhowati Pembimbing : Hantoro Arief Gisijanto, SE., MM LATAR BELAKANG Sistem akuntansi memiliki peranan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.968, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAREKRAF. Restoran. Standar Usaha. Sertifikasi. Persyaratan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11

Lebih terperinci

STANDAR USAHA BAR/RUMAH MINUM NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR

STANDAR USAHA BAR/RUMAH MINUM NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA BAR/RUMAH MINUM STANDAR USAHA BAR/RUMAH MINUM B. Fasilitas Penunjang I. PRODUK A.

Lebih terperinci

Kecakapan Antar Personal

Kecakapan Antar Personal Kecakapan Antar Personal Essay Sopan santun dalam Komunikasi Oleh : Andrian Ramadhan Febriana 10512318 Sistem Informasi 8 Berkomunikasi merupakan salah satu faktor penting dalam melaksanakan kehidupan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU Nomor :...

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU Nomor :... PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU Nomor :... Yang bertanda tangan dibawah ini : N a m a :... J a b a t a n :... A l a m a t :............ Dalam Perjanjian kerja ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan...,

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA PUB

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA PUB SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA PUB DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK

Lebih terperinci

MANUAL KETERAMPILAN KLINIK KEDOKTERAN KOMUNITAS TEKNIK KOMUNIKASI : MENYAMPAIKAN KABAR BURUK DAN KONSELING KELUARGA

MANUAL KETERAMPILAN KLINIK KEDOKTERAN KOMUNITAS TEKNIK KOMUNIKASI : MENYAMPAIKAN KABAR BURUK DAN KONSELING KELUARGA MANUAL KETERAMPILAN KLINIK KEDOKTERAN KOMUNITAS TEKNIK KOMUNIKASI : MENYAMPAIKAN KABAR BURUK DAN KONSELING KELUARGA Diberikan Pada Mahasiswa Semester VII Fakultas Kedokteran Unhas Fakultas Kedokteran Universitas

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. bersumber dari beberapa pemasok yang mempunyai merk berbeda. mengenai latar belakang perusahaan dan mengumpulkan informasi yang

BAB IV PEMBAHASAN. bersumber dari beberapa pemasok yang mempunyai merk berbeda. mengenai latar belakang perusahaan dan mengumpulkan informasi yang BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Survey Pendahuluan PT. Anugerah Indah Makmur adalah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi makanan dan minuman ringan. Persediaan yang diperoleh perusahaan bersumber dari

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari hasil pengolahan data dan analisis yang dilakukan terhadap masalahmasalah yang dihadapi, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Variabel-variabel harapan

Lebih terperinci

Mencetak manusia yang unggul dalam intelektual dan keterampilan dalam bidang akuntansi serta terpuji dalam moral

Mencetak manusia yang unggul dalam intelektual dan keterampilan dalam bidang akuntansi serta terpuji dalam moral VISI PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI Mencetak manusia yang unggul dalam intelektual dan keterampilan dalam bidang akuntansi serta terpuji dalam moral MISI PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMK BONAVITA TANGERANG 1.

Lebih terperinci

TATA TERTIB PESERTA PRAKTIKUM PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU

TATA TERTIB PESERTA PRAKTIKUM PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TATA TERTIB PESERTA PRAKTIKUM PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU A. Sebelum Praktikum 1. Praktikan dapat mengikuti praktikum apabila telah memenuhi syarat sebagai berikut: a. Terdaftar pada KRS untuk mata

Lebih terperinci

- Validitas Konstruksi LAMPIRAN 1

- Validitas Konstruksi LAMPIRAN 1 - Validitas Konstruksi LAMPIRAN 1 Lampiran L1-1 Validitas Konstruksi Lampiran L1-2 Validitas Konstruksi Lampiran L1-3 Validitas Konstruksi - Kuesioner Pendahuluan LAMPIRAN 2 - Data Mentah Kuesioner Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan Evaluasi. Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan Evaluasi. Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Tujuan Evaluasi Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal atas siklus pendapatan pada PT Kartina Tri Satria sudah baik atau belum, dan mengetahui kelemahan-kelemahannya

Lebih terperinci

PERATURAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 78 JAKARTA NOMOR 165 TAHUN 2011 TENTANG TATA TERTIB PESERTA DIDIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 78 JAKARTA NOMOR 165 TAHUN 2011 TENTANG TATA TERTIB PESERTA DIDIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 78 JAKARTA NOMOR 165 TAHUN 2011 TENTANG TATA TERTIB PESERTA DIDIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 78 Jakarta, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PERATURAN PESERTA LKMM-TD XXVIII

PERATURAN PESERTA LKMM-TD XXVIII PERATURAN PESERTA LKMM-TD XXVIII Pasal A (Kehadiran) 1.Batas keterlambatan 15 menit untuk setiap sesi. Jika peserta terlambat lebih dari 15 menit, maka peserta dianggap tidak mengikuti sesi. 2.Peserta

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA KELAB MALAM

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA KELAB MALAM SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA KELAB MALAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF

Lebih terperinci

MENDIDIK (Educating), MENGINSPIRASI (Inspiring) dan MEMBENTUK (Transforming) Siswa untuk menjadi yang terbaik dalam dunia media

MENDIDIK (Educating), MENGINSPIRASI (Inspiring) dan MEMBENTUK (Transforming) Siswa untuk menjadi yang terbaik dalam dunia media 1 VISI SMK VISI MEDIA INDONESIA MENDIDIK (Educating), MENGINSPIRASI (Inspiring) dan MEMBENTUK (Transforming) Siswa untuk menjadi yang terbaik dalam dunia media MISI SMK VISI MEDIA INDONESIA Upaya mewujudkan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Pembagian tugas untuk teknisi. I. Mesin pada PT BSC Kyra Boga : 4 Mesin manual penggulungan. 3 Mesin pembuat cream

Lampiran 1 Pembagian tugas untuk teknisi. I. Mesin pada PT BSC Kyra Boga : 4 Mesin manual penggulungan. 3 Mesin pembuat cream LAMPIRAN Lampiran 1 Pembagian tugas untuk teknisi I. Mesin pada PT BSC Kyra Boga : 4 Mesin manual penggulungan 3 Mesin pembuat cream 4 Mesin untuk mengaduk bahan 4 Mesin foil (pengemasan) II. Teknisi yang

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Variabel yang dianggap penting oleh konsumen dalam memilih Rumah Makan Taliwang adalah sebagai berikut: Variasi menu makanan yang disajikan (Variabel 1) Variasi

Lebih terperinci

HOSPITALITY TIPS BERINTERAKSI DENGAN TAMU/CUSTOMER. komunikasi, yaitu : tersenyum, berbicara, dan mendengarkan

HOSPITALITY TIPS BERINTERAKSI DENGAN TAMU/CUSTOMER. komunikasi, yaitu : tersenyum, berbicara, dan mendengarkan F O U N D A T I O N HOSPITALITY TIPS BERINTERAKSI DENGAN TAMU/CUSTOMER Section ini disebut berinteraksi dengan Guest Relation bukan Customer Relation, Karena setiap Customer kita adalah tamu, dan tamu

Lebih terperinci

TATA TERTIB SISWA SMA NEGERI 10 SAMARINDA

TATA TERTIB SISWA SMA NEGERI 10 SAMARINDA TATA TERTIB SISWA SMA NEGERI 10 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2010/2011 0 Tata Tertib Ini Telah Divalidasi oleh: No Nama / NIP Jabatan Tanda tangan 1. Atik Sri Rahayu, S.Pd. / 19701128 199702 2 004 Guru

Lebih terperinci

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang BAB III Objek Penelitian III.1. Sejarah singkat Perusahaan PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang furniture / meubel. Kegiatan utama dari perusahaan

Lebih terperinci

2. PENGEPAKAN, KEMASAN,

2. PENGEPAKAN, KEMASAN, Ketentuan Umum untuk Pembelian Barang dan Jasa Ketentuan Umum ini berlaku untuk semua Pemasok Barang dan Jasa (selanjutnya disebut Penjual, Pemasok, Kontraktor) yang melakukan transaksi dengan PT WARNA

Lebih terperinci

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT. HOKLOKSIU SANJOYO (AJBS GROUP) DENGAN PT. SUKSESINDO Nomer: 638 / I / HRD.DX /L SS / IX / 2009

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT. HOKLOKSIU SANJOYO (AJBS GROUP) DENGAN PT. SUKSESINDO Nomer: 638 / I / HRD.DX /L SS / IX / 2009 Yang bertanda tangan dibawah ini, masing-masing : I Nama : H. Faris Ardiansyah Jabatan : General Manager Alamat: Jl. Semarang 116 D-E Surabaya SURAT PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT. HOKLOKSIU SANJOYO (AJBS

Lebih terperinci