BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. jasa finansial berskala nasional yang sudah memiliki kantor dilebih dari 20 kota besar di

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. jasa finansial berskala nasional yang sudah memiliki kantor dilebih dari 20 kota besar di"

Transkripsi

1 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis sistem yang sedang berjalan pada perusahaan PT.Permata Finance Indonesia, suatu perusahaan yang bergerak pada bidang jasa finansial berskala nasional yang sudah memiliki kantor dilebih dari 20 kota besar di Indonesia. Selain itu, pada bab ini juga akan dibahas mengenai latar belakang perusahaan berserta visi dan misinya, kemudian dilanjutkan dengan pembahasan menganai struktur organisasi perusahaan untuk mempermudah, dan memahami serta mengetahui bagaimana proses dan aktivitas bisnis yang sedang berjalan. Kemudian dilakukan analisis untuk mendapatkan permasalahan yang sedang dihadapi oleh perusahaan sehingga dapat diberikan alternatif pemecahan masalah yang sesuai dengan masalah yang sedang dihadapi oleh perusahaan. 3.1 Latar Belakang dan Sejarah Perusahaan PT Permata Finance Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pembiayaan konsumen yang sekarang sudah ada di berbagai kota- kota besar di Indonesia. Perusahaan ini memberikan peminjaman kepada konsumen dengan syarat konsumen harus memberikan surat dari kendaraannya sebagai jaminan. Surat tersebut dapat berupa Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) dan berkas-berkas lainya sesuai dengan syarat yang ada di perusahaan. 60

2 61 PT Permata Finance Indonesia berdiri diatas tanah seluas ± 4500 m 2 yang terletak di Jalan Kesehatan No. 22 Kelurahan Petojo Selatan Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat. PT Permata Finance Indonesia pertama kali berdiri pada tanggal 30 Oktober Sebelum dikenal dengan nama PT Permata Finance Indonesia, perusahaan ini sudah sebanyak tiga kali mengubah nama perusahaan mereka dengan alasan agar perusahaan dapat melayani konsumen lebih baik lagi. Pada tanggal 7 Oktober 1989, PT Permata Finance Indonesia yang saat itu dinamakan PT Dinaro Modal Finance didirikan secara resmi di Indonesia yang terletak pada lokasi yang masih sama seperti kantor pusat yang ada sekarang yaitu di Jakarta Pusat. Pada saat itu, perusahaan ini bergerak di bidang sewa guna usaha, kartu kredit, dan piutang. Setelah 11 tahun menjalankan bisnis mereka, dikarenakan beberapa alasan PT Dinaro Modal Finance mengubah namanya menjadi PT Kencana Area Finance dimana kantor pusatnya masih tetap sama yaitu di Jakarta Pusat. Masih sama dengan PT Dinaro Modal Finance, PT Kencana Area Finance juga bergerak dibidang yang sama yaitu pada bidang sewa guna usaha, kartu kredit, dan piutang. Setelah 2 kali berganti nama, pada tanggal 30 Oktober 2003 PT Kencana Area Finance mengubah namanya menjadi PT Permata Finance Indonesia dan masih bertahan sampai sekarang. Berbeda dengan fokus bisnis sebelumnya, PT. Permata Finance Indonesia berfokus hanya pada pembiayaan konsumen. Sedangkan untuk perusahaan yang digunakan sebagai tempat penelitian dalam pembuatan skripsi ini merupakan kantor cabang dari PT. Permata Finance Indonesia terletak di Jalan Raya Serang km 14,5 di Pertokoan Cikupa Blok B No. 4

3 62 Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang. Kantor ini berdiri pada tanggal 7 Oktober 2010 dan memiliki beberapa subcabang yang berada di sekitar kantor cabang. Secara keseluruhan PT. Permata Finance Indonesia memiliki sebanyak 32 kantor cabang dan disetiap kantor cabang memiliki beberapa kantor subcabang yang berada disekitar setiap kantor cabang. Setiap kantor cabang memiliki kurang lebih 150 orang karyawan. 3.2 Visi dan Misi Perusahaan Visi Perusahaan PT Permata Finance Indonesia Menjadi patner solusi bagi masyarakat dalam bidang lembaga pembiayaan yang terpercaya Misi Perusahaan PT Permata Finance Indonesia 1. Menyediakan solusi keuangan yang terpercaya, 2. Memberikan kontribusi bagi masyarakat, 3. Menyediakan usaha dalam bidang lembaga pembiayaan yang berfokus pada pembiayaan konsumen.

4 Struktur Organisasi Regional Marketing Manager (RMM) Regional Operation Manager (ROM) Branch Marketing Manager (BMM) Manager Area Operation (MAO) KASUR KORWIL BUSER Account Officer Kolektor Branch Operation Manager (BOM) Customer Sevice (CS) Staff ADM Staff Legal Staff Accounting Kasir Janator Gambar 3.1 Struktur Organisasi

5 Fungsi dari Masing Masing Jabatan Bagian Marketing 1. Regional Marketing Manager (RMM) Merupakan atasan dari Branch Marketing Manager, bertugas mengkontrol setiap bawahannya serta membuat statement pada bagian bidang marketing. RMM juga membawahi beberapa cabang. Selain itu, RMM bertugas membuat target pemasaran dan setiap program pemasaran yang akan dilakukan harus disetujui oleh RMM terlebih dahulu. 2. Branch Marketing Manager (BMM) Membawahi bagian KASUR, KORWIL dan BUSER, bertugas mengkontrol bawahannya, dan bertanggung jawab kepada Regional Marketing Manager. 3. KASUR Disebut juga sebagai Supervisor Marketing, yang merupakan koordinator survei setiap kendaraan yang akan dijadikan sebagai jaminan oleh konsumen. Disetiap kantor terdapat lebih kurang 5 KASUR.

6 65 4. Occount Officer Merupakan petugas yang melakukan survei langsung kepada konsumen dimana laporan survei langsung diberikan kepada bagian KASUR. 5. Customer Service (CS) Bagian yang melayani konsumen dalam pengisian formulir aplikasi yang diinginkan oleh calon konsumen atau nasabah, dan juga bertugas memberikan dana secara langsung ke konsumen apabila peminjaman sudah disetujui oleh Manager. 6. KORWIL Merupakan koordinator wilayah dimana korwil hanya bertugas dibagian penagihan ke konsumen. KORWIL membawahi beberapa kolektor dan disetiap kantor terdapat 3 KORWIL atau tergantung jumlah Account Receiveble (AR) dari masing masing kantor. 7. Kolektor Bertugas sebagai penagih, karena penagihan merupakan salah satu sistem pembayaran yang diberlakukan pada PT Permata Finance Indonesai. Apabila suatu pembayaran telah

7 jatuh tempo, maka kolektor akan menagih nasabah secara langsung BUSER Buser atau Buru Sergap bertugas sebagai penagih seperti Kolektor namun buser ditugaskan dalam kondisi khusus, seperti bila terjadi masalah dalam penagihan yang dilakukan oleh bagian kolekter seperti pihak nasabah/konsumen tidak melakukan pembayaran saat ditagih kolektor Bagian Operasional 1. Regional Operation Manager (ROM) Setara dengan Regional Marketing Manager, tetapi Regional Operation Manger bekerja dibagian operasional perusahaan. ROM membawahi beberapa bawahan dan bertugas mengontrol kinerja setiap bawahannya. 2. Manager Area Operation (MAO) Bawahan dari ROM yang mengatur kantor kantor sub cabang yang ada.

8 67 3. Branch Operation Manager (BOM) Membawahi Staff ADM, Legal, Accounting, Kasir, Janator. Mengontrol bawahan dengan mengatur kinerja mereka. BOM bertanggung jawab langsung kepada Regional Operation Manager. 4. Staff ADM Terdiri dari beberapa bagian yaitu: 1. Sales Sales bertugas sebagai karyawan yang bertugas menjalankan proses penjualan, menginput data-data sales dan informasi-informasi konsumen. 2. Bendahara / Treasury Bendahara bertugas sebagai karyawan yang mengatur dibagian keuangan. 3. Account Receiveble (AR) Bertugas dibagian penagihan dan pengeluaran/penerimaan kwitansi penagihan.

9 68 4. Legal Map Bertugas sebagai orang yang memberikan aplikasi akhir dari finance. 5. Staff Legal Bertugas sebagai pengurus Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) dari nasabah yang dijadikan sebagai jaminan. Staff legal juga merangkap sebagai pengurus asuransi dari nasabah yang melakukan peminjaman. Selain itu, bertugas sebagai take over dari jaminan. 6. Staff Accounting Bertugas sebagai pembuat laporan keuangan dari transaksi yang ada disetiap kantor. 7. Kasir Bertugas sebagai orang yang menerima angsuran pembayaran dari nasabah yang melakukan pembayaran. 8. Janator Bisa dikatakan bekerja di bidang office boy/girl. Janator bertugas sebagai karyawan yang membantu menyediakan segala keperluan kantor.

10 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Proses Bisnis yang Sedang Berjalan START Calon nasabah bertemu Customer Service CS Mengisi applikasi pengajuan dana CS Memberitahukan kepada Marketing Tidak Layak Survei rumah,kendaraan Layak Marketing Lapor Ke Analisis Marketing Follow Up Calon Customer/Nasabah Para Analisis Cek data Tidak Layak Tidak Layak Cek Fisik Kendaraan Layak Layak App diberikan kepada SPV untuk di Approve Tidak Layak Diberikan kepada CS Layak Diberikan ke Kepala Cabang u/ di Approve Dana Cair Tidak Layak END Gambar 3.2 FlowChart Proses Bisnis

11 Gambar 3.2 merupakan proses bisnis yang ada di perusahaan PT. Permata Finance Indonesia dan berikut proses bisnisnya: Calon nasabah yang akan mengklaim pinjaman kepada perusahaan harus menemui Customer Service terlebih dahulu. Setelah itu, calon nasabah harus mengisi formulir aplikasi yang sudah disediakan oleh Customer Service yang ada. Aplikasi yang sudah diisi oleh calon nasabah tersebut akan memberikan ke bagian marketing / pemasaran. Kemudian, bagian marketing yang sudah mendapatkan aplikasi dari Customer Service akan melakukan follow up calon nasabah yang tertera dalam aplikasi tersebut. 2. Bila calon nasabah merespon, maka akan dilanjutkan ketahap selanjutnya yaitu melakukan survei rumah dan kendaraan dari calon nasabah yang bersangkutan. Apabila survei tersebut berjalan lancar dan memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh perusahaan, maka tim akan memberikan informasi kepada bagian Analis bahwa aplikasi sudah memenuhi syarat. Jika aplikasi dinyatakan tidak memenuhi syarat, maka klaim dari calon nasabah akan segera di batalkan sehingga calon nasabah tidak mendapatkan pinjaman dari perusahaan PT. Permata Finance Indonesia. Data yang sudah diberikan kepada bagian analisis akan dicek kembali untuk memastikan bahwa syarat-syarat tersebut memang sudah dipenuhi untuk melakukan peminjaman di perusahaan ini. Jika tidak, tentu saja klaim yang calon nasabah inginkan tidak dapat dilanjutkan atau dibatalkan oleh perusahaan.

12 71 3. Bila disetujui oleh bagian Analisis maka proses akan diteruskan kebagian survei fisik kendaraan yang akan dijadikan sebagai jaminan peminjaman pada perusahaan. Pada tahap ini, akan dilakukan pengecekan kembali terhadap fisik kendaraan jaminan, apakah sudah memenuhi persyaratan atau tidak. Jika tidak, maka klaim akan dibatalkan dan jika cek fisik memenuhi persyaratan yang ada, maka proses dilanjutkan kembali ketahap selanjutnya. Tahap selanjutnya adalah tahap dimana aplikasi yang sudah dibuat oleh calon nasabah diberikan kepada supervisor perusahaan untuk di cek kembali kelayakannya. Jika tidak, maka klaim akan dibatalkan dan jika diterima maka, supervisor akan memberikan aplikasi yang sebelumnya sudah di approve olehnya kepada Kepala Cabang bersangkutan dimana calon nasabah membuat klaim pinjaman. kemudian Manager akan melakukan cek kembali apakah aplikasi benar-benar layak dan memenuhi syarat untuk mendapatkan pinjaman. 4. Bila tidak, maka klaim akan langsung dibatalkan walaupun proses tadi terpenuhi. Jika diterima oleh Manager, maka aplikasi yang sudah diterima diberikan kepada Customer Service dan dana yang diinginkan oleh calon nasabah akan langsung diberikan sesuai dengan jumlah dana yang tertera pada aplikasi yang telah disini oleh nasabah baru ini. Proses peminjaman dimulai dari proses pertama sampai proses terakhir yaitu dana diterima oleh nasabah biasanya berlangsung selama lebih kurang 3-10 jam. Tetapi, perkiraan waktu proses berbeda karena semuanya tergantung pada kelengkapan dan kesesuaian data yang ada

13 72 dan waktu survei untuk pengecekan kesesuaian dengan syarat yang ada diperusahaan. Semakin sedikit data yang diberikan, maka waktu proses yang dibutuhkan akan semakin panjang. Syarat-syarat perlengkapan dokumen dalam melakukan klaim pinjaman pada perusahaan PT. Permata Finance Indonesia adalah: 1. KTP Suami / Istri, 2. Kartu Keluarga, 3. Slip Gaji, 4. Rekening Listrik, 5. Pajak Bumi Bangunan (PBB), dan 6. BPKB kendaraan yang akan dijadikan jaminan. Untuk masalah pembayaran cicilan peminjaman, nasabah dapat membayarnya langsung ke kantor di daerahnya ataupun di pusat. Bisa juga melalui tagihan dari tim perusahaan akan menghampiri nasabah pada waktu jatuh tempo pembayaran. Selain itu, nasabah juga dapat melakukan pembayaran melalui transfer via bank yang sudah disepakati sebelumnya.

14 Jaringan Kantor PT.Permata Finance Indonesia Cikupa Gambar 3.3 Jaringan Kantor PT. Permata Finance Indonesia Cikupa Pada gambar 3.3 yang merupakan gambaran topologi jaringan kantor PT. Permataa Finance Indonesia, dapat dilihat bahwa komputer-komputer yang ada terhubung dengan menggunakan hub. Dan hub dihubungkan ke router dimana router tersebut terhubung ke server kantor serta modem ADSL yang menyediakan layanan internet kepada komputer-komputer kantor. Server yang ada pada kantor cabang dioperasikan sebagai File Serverr dan sekaligus Database Server.

15 Jaringan Kantor Sub Cabang PT.Permata Finance Indonesia Gambar 3. 4 Jaringan Kantor Sub Cabang PT. Permata Finance Indonesia Pada gambar 3.4 yang merupakan gambaran jaringan kantor subcabang PT. Permataa Finance Indonesia, setiap komputer-komputer yang ada di kantor cabang hanya terhubung melalui hub. Dan hub terhubung ke router dimana router itu terhubung dengan modem ADSL yang menyediakan layanan internet kepada komputer-komputer kantor. Berbeda dengan kantor cabang yang memiliki server, setiap kantor subcabang tidak terdapat server. Perpindahan / pertukaran data dari subcabang ke cabang, atau sebaliknya, melalui media internet hanya dilakukan via atau messenger tanpa adanya sistem keamanann tambahan lebih lanjut.

16 Jaringan antar Kantor PT.Permata Finance Indonesia Gambar 3.5 Jaringan Antar Kantor PT. Permata Finance Indonesia Pada gambar 3.5 yang merupakan gambaran topologi jaringan di perusahaan PT. Permata Finance Indonesi, setiap Kantor PT. Permata Finance Indonesia, baik kantor cabang maupun kantor subcabang, menggunakan layanan Speedy sebagai Internet Service Provider (ISP) mereka untuk layanan internet. Pada gambar tersebut, bisa dilihat bahwa pada transfer data yang ada di setiap kantor tidak terdapat sistem keamanan tambahan. Proses tersebut dilakukan dengan sekedar melakukan sharing files melalui internet menggunakan media messenger atau , sehingga transfer data masih dimulai secara manual.

17 Spesifikasi Perangkat Komputer yang Digunakan 1. Server Database Prosesor : Intel Xeon 5060 Memory : 4GB HDD : 500GB NIC : OnBoard / 1 Buah 2. Komputer General Manager Prosesor : Intel Core i5 RAM : 2GB HDD : 500GB OS : Windows 7 3. Komputer Marketing dan Sales Prosesor : Intel Core 2 Duo RAM : 2GB HDD : 250GB OS : Windows 7

18 77 4. Komputer Accounting Prosesor : Intel Core 2 Duo RAM : 1GB HDD : 160GB OS : Windows XP 5. Komputer Kasir Prosesor : Intel Core 2 Duo RAM : 1GB HDD : 160GB OS : Windows XP Spesifikasi Perangkat Jaringan yang Digunakan Router LinkSys Hub LinkSys 8 Port Hub LinkSys 16 Port Modem ADSL

19 Permasalahan yang Dihadapi Pada umumnya, perusahaan yang mempunyai kantor-kantor cabang sangat membutuhkan jaringan komunikasi. Sistem komunikasi ini diperlukan untuk melakukan komunikasi atau pertukaran data antar kantor cabang. Tentunya, jaringan tersebut harus fleksibel, efisien dan terjamin keamanannya. Karena sistem pertukaran data yang terjadi pada PT. Permata Finance Indonesia berupa setiap kantor subcabang mengirimkan data hasil transaksi yang terjadi setiap harinya pada akhir jam kerja atau pada sore hari kepada kantor cabang, dan yang dikumpulkan dari setiap subcabang kemudian diolah oleh manager. Pada awal jam kerja atau pada pagi hari, hasil olahan manager akan dikirimkan kembali kepada semua kantor subcabang yang ada untuk memastikan agar data yang ada seragam. Setelah mengamati proses bisnis dan jaringan perusahaan dari PT. Permata Finance Indonesia yang saat ini sedang berjalan, permasalahan yang ditemukan terletak pada tidak adanya koneksi langsung atau pasti antar kantor cabang dan kantor subcabang yang ada. Seperti yang telah disebutkan, komunikasi antar kantor cabang dan kantor subcabangan yang berlangsung masih dilakukan dengan menggunakan media messenger atau untuk proses pembaruan data transaksi yang dilakukan berkala setiap harinya. Proses seperti ini menimbulkan beberapa permasalahan dengan tidak adanya jaringan yang memadai untuk pertukaran data antara kantor cabang dan kantor subcabangnya : 1. Pengiriman data antara kantor cabang dan kantor subcabang yang tidak efisien. Seperti yang telah disebutkan, pengiriman data transaksi masih

20 79 bergantung pada penggunaan fasilitas media messenger atau . Sehingga kelancaran pengiriman data bergantung pada kualitas dan ketersediaan layanan yang diberikan oleh penyedia layanan messenger atau tersebut. 2. Aplikasi AR (Account Recieveable) dan AP (Account Payable) yang digunakan oleh setiap kantor tidak saling terhubung. Dalam arti setiap kantor memiliki database masing-masing yang terpisah. Hal ini membuat data-data perusahaan seperti data AR dan AP yang dimiliki antar kantor tidak up-todate dan sinkron sehingga dapat terjadi ketidak-konsistenan, walaupun data tersebut selalu diperbarui setiap harinya. 3. Kurangnya keamanan untuk proses pertukaran data antar kantor cabang dan kantor subcabang. Hal ini dikarenakan sistem keamanan yang ada masih sangat tergantung pada sistem keamanan yang disediakan oleh penyedia layanan. Selain itu, pertukaran data yang dilakukan dengan FTP dikhawatirkan dapat menimbulkan ancaman keamanan seperti Man In Middle Attack dan Sniffing. 3.6 Alternatif dan Usulan Pemecahan Masalah Untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi PT. Permata Finance Indonesia seperti yang telah dijelaskan diatas, maka dibutuhkan solusi yang mendukung proses bisnis perusahaan, antara lain : 1. Penggunaan Layanan Telnet

21 Teknologi ini tidak user friendly, jika ingin menggunakan teknologi ini harus memberikan training kepada setiap karyawan Penggunaan FTP Sangat retan dikarenakan FTP biasa hanya mengirim data dengan clear text sehingga di khawatirkan terjadi ancaman pencurian dan perubahan data. Selain itu, penggunaan FTP tidak menjawab permasalahan data yang tidak terpusat. 3. Mengaplikasikan IP Sec VPN VPN melakukan enkripsi data sebelum dikirim dan jika data sudah sampai di VPN server/klien maka data akan didekripsi sehingga data bisa digunakan. Hal ini menjaga kerahasiaan data karena pihak ketiga tidak dapat membaca data tersebut tanpa menggunakan kunci dan algoritma dekripsi yang benar. 4. Mengaplikasikan Full Network Access SSL VPN Teknologi ini lebih user friendly dan lebih mudah diaplikasikan. Jenis SSL VPN ini memiliki kemampuan yang sama dengan IPsec VPN, hanya saja VPN jenis ini menggunakan protokol SSL sebagai tunnel bukan IPsec. Untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi PT. Permata Finance Indonesia seperti yang telah dijelaskan diatas, maka dibutuhkan solusi yang mendukung proses bisnis perusahaan, agar proses transaksi yang sedang berjalan

22 81 antar kantor cabang yang ada semakin lebih baik dari sebelumnya. Karena seperti yang telah disebutkan koneksi antar kantor hanya berupa akses internet dengan media messenger atau dimana transaksi yang penting dikirim tanpa adanya sistem keamanan yang pasti. Hal ini dapat menyebabkan data yang sedang dikirim atau yang ada rentan terhadap ancaman keamanan seperti data dicuri atau dicopy oleh orang-orang yang tidak berkepentingan, termasuk masalah manipulasi data oleh pihak ketiga yang melanggar integritas data. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan sebelumnya, ditemukan solusi alternatif yang dapat dilakukan untuk pemecahan masalah tersebut, yaitu dengan penggunaan teknologi VPN. Solusi yang akan diberikan VPN sebagai berikut : 1. Dengan VPN maka jaringan pada kantor cabang dan jaringan pada kantor sub cabang dapat dihubungkan adalah suatu jaringan internal (private) besar dengan memanfaatkan jaringan publik sebagai media pendukung. Dengan penggunaan VPN, maka tiap kantor cabang dapat mengakses dan memperbarui data di kantor cabang sehingga tiap kantor sub cabang tidak perlu menampung data-data transaksinya masing-masing, melainkan langsung mengperbarui data yang ada dikantor cabang. Dengan begitu, datadata yang ada pada kantor cabang akan selalu up-to-date dan konsisten. 2. VPN menyediakan fasilitas keamanan pertukaran data melalui jaringan publik yang tidak aman. Semua data yang bergerak melalui VPN akan dilewatkan dalam suatu tunnel. Dengan demikian, data penting perusahaan diamankan ketika proses pertukaran data terjadi. 3. VPN lebih user friendly dan fleksibel.

23 82 4. VPN dapat memberikan jaminan keamanan yang lebih baik dengan sistem otentikasi. Hal ini dapat mencegah orang yang tidak berkepentingan untuk masuk ke dalam jaringan perusahaan. Dari hasil analisis untuk perbandingan solusi dan masalah diatas, maka telah dipersempit alternatif solusi yang sesuai menjadi 2 (dua) solusi pilihan. Yang pertama adalah penggunaan VPN dengan protokol IPSec dan yang kedua adalah penggunaan VPN dengan protokol SSL (Full Network Access SSL VPN). IPsec VPN, jika dilihat dari manfaat yang diberikan, sudah sangat sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Namun penggunaan IPsec VPN menimbulkan masalah dalam hal mobilitas. Solusi IPsec VPN tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang membutuhkan mobilitas tinggi. Selain itu, penggunaan IPsec VPN akan mempersulit pengguna yang tidak memiliki pemahaman lebih tentang VPN sehingga dibutuhkan training. Ditambah lagi dengan konfigurasi rumit yang dibutuhkan pengguna untuk menghubungkan perangkat baru mereka ke server IPsec VPN perusahaan, sehingga penggunaan perangkat baru hampir tidak mungkin dilakukan tanpa bantuan pihak engineer. Hal ini menimbulkan mobilitas yang rendah, karena hanya perangkat yang telah dikonfigurasi terlebih dahulu yang dapat tersambung ke server. Solusi yang tersisa adalah penggunaan Full Network Access SSL VPN. Karena SSL VPN memiliki mobilitas tinggi. Selain itu yang menjadi keuntungan SSL VPN ini adalah konfigurasi mudah. Dengan sedikit pelatihan, maka pengguna

24 yang tidak memiliki kemampuan VPN pun dapat mengkonfigurasinya dengan mudah. 83 Dari banyaknya perangkat lunak yang ada, dipilih openvpn sebagai perangkat dalam perancangan arsitektur jaringan pada PT.Permata Finance Indonesia. OpenVPN memiliki beberapa keunggulan dibandingkan IpSec VPN dan SSL VPN lainnya yaitu: 1. Kelebihan OpenVPN adalah cross-platform portability, stabilitas yang sangat baik, skalabilitas yang sangat tinggi, mencapai ratusan sampai ribuan klien, instalasi yang relatif lebih mudah, dan men-support alamat IP dinamis dan NAT. 2. OpenVPN menyediakan manajemen interface yang dapat digunakan untuk mengkontrol secara remote atau mengatur daemon openvpn secara terpusat. 3. Pada waktu penulisan laporan ini berlangsung, OpenVPN telah dapat berjalan pada Linux, Solaris, openbsd, Mac OS X, Windows 2000/xp dan Windows OpenVPN mudah digunakan. 5. OpenVPN telah didesain dan dites secara bertahap untuk dioperasikan pada jaringan yang tidak reliable, dalam kondisi baik operasi normal maupun error recovery, sebagai layer IP yang dibuat tunnel-nya.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 63 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN Yang menjadi objek dalam penulisan skripsi ini adalah PT. Solusi Corporindo Teknologi, PT. Solusi Corporindo Teknologi adalah perusahaan yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Mulai. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Usulan Pemecahan Masalah. Merancang Jaringan VPN menggunakan OpenVPN

BAB 3 METODOLOGI. Mulai. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Usulan Pemecahan Masalah. Merancang Jaringan VPN menggunakan OpenVPN BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metodologi Pada bagian metodologi ini akan dibahas semua proses yang dilalui dalam membangun jaringan Virtual Private Network (VPN). Mulai Identifikasi Masalah Pengumpulan Data Wawancara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang seperti penggunaan teknologi internet sebagai pendukung kinerja

BAB I PENDAHULUAN. berkembang seperti penggunaan teknologi internet sebagai pendukung kinerja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Pendukung produktivitas perusahaan sekarang ini semakin bervariasi dan berkembang seperti penggunaan teknologi internet sebagai pendukung kinerja perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. sampai dengan tahun 1981, Perusahaan ini berlokasi di Jalan Aipda K.K. Tubun

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. sampai dengan tahun 1981, Perusahaan ini berlokasi di Jalan Aipda K.K. Tubun BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Sekilas Tentang Perusahaan PT. Mulia Knitting Factory berdiri pada tanggal 30 September 1955, didirikan oleh Bapak Phan Wan Shit dan Raden Udjer. Sejak saat berdirinya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Internet merupakan suatu kebutuhan pokok yang harus dimiliki oleh seorang tenaga profesional yang bergerak didalam bidang teknologi informasi. Internet sangat membantu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu jaringan idealnya dapat menghubungkan antartitik secara any to any.

BAB I PENDAHULUAN. Suatu jaringan idealnya dapat menghubungkan antartitik secara any to any. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu jaringan idealnya dapat menghubungkan antartitik secara any to any. Di masa lalu, perusahaan yang hendak menghubungkan cabang-cabang kantornya dalam suatu

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN, TES DAN EVALUASI. PT. Buana Centra Swakarsa adalah dengan menggunakan teknologi Virtual Private

BAB 4 PERANCANGAN, TES DAN EVALUASI. PT. Buana Centra Swakarsa adalah dengan menggunakan teknologi Virtual Private BAB 4 PERANCANGAN, TES DAN EVALUASI Pada bab sebelumnya telah ditetapkan pemecahan permasalahan yang dihadapi PT. Buana Centra Swakarsa adalah dengan menggunakan teknologi Virtual Private Network (VPN).

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN PT. Rismar Daewoo Apparel merupakan perusahaaan gabungan dengan Daewoo International Corp. Daewoo, perusahaan besar asal korea yang bergerak di berbagai bidang.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Pada subbab ini akan dijelaskan spesifikasi perangkat jaringan yang meliputi spesifikasi sistem perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komputer telah mendorong terciptanya teknologi jaringan komputer.

BAB 1 PENDAHULUAN. komputer telah mendorong terciptanya teknologi jaringan komputer. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi komputer saat ini telah memasuki hampir ke seluruh segi kehidupan, antara lain dalam bidang kesehatan, pendidikan, keuangan, juga industri. Bukan hanya sebagai

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat. BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Pengembangan sistem yang diusulkan Dengan memperkirakan terhadap trend bisnis di masa yang akan datang untuk bisnis dibidang pendistribusian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan sumber daya (dalam hal ini data) yang akan digunakan bersama dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan sumber daya (dalam hal ini data) yang akan digunakan bersama dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komputer sudah menjadi salah satu kebutuhan penting dalam dunia bisnis saat ini. Selain sebagai suatu alat untuk mengolah data, komputer akan memiliki nilai yang lebih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan melalui internet ataupun dilakukan secara face-to-face. Data

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan  melalui internet ataupun dilakukan secara face-to-face. Data BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Great Heart Media Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang desain dan periklanan. Perusahaan tersebut menawarkan solusi desain dan pemasaran untuk

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut adalah gambaran tentang PT. Phanovindo Suksestama meliputi sejarah perusahaan, struktur, pembagian tugas dan tanggung jawab di

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PEMODELAN REMOTE ACCESS VPN DENGAN APLIKASI OPENVPN PADA PT. GARMINDO UTAMA JAYA

ANALISIS DAN PEMODELAN REMOTE ACCESS VPN DENGAN APLIKASI OPENVPN PADA PT. GARMINDO UTAMA JAYA ANALISIS DAN PEMODELAN REMOTE ACCESS VPN DENGAN APLIKASI OPENVPN PADA PT. GARMINDO UTAMA JAYA Jimmy Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Handriyanto Binus University, Jakarta, DKI Jakarta,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Apalagi dalam dunia komunikasi yang serba cepat ini, jaringan komputer sering kali

BAB 1 PENDAHULUAN. Apalagi dalam dunia komunikasi yang serba cepat ini, jaringan komputer sering kali BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, manfaat dari jaringan komputer sudah sangat banyak dirasakan. Apalagi dalam dunia komunikasi yang serba cepat ini, jaringan komputer sering kali berperan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI. Sebagaimana individu, perusahaan, dan ekonomi semakin bergantung pada sistem

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI. Sebagaimana individu, perusahaan, dan ekonomi semakin bergantung pada sistem BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI 4.1 Latar Belakang Pembahasan Sebagaimana individu, perusahaan, dan ekonomi semakin bergantung pada sistem IT dan internet, maka risiko dalam sistem-sistem

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Berdirinya CV. Asoka Sukses Makmur CV. Asoka Sukses Makmur berlokasi di Jl. Raya Puri Kembangan no.1, Jakarta Barat.

Lebih terperinci

Model Laporan Prediksi Penjualan Tiap Cabang Untuk Finance Lease. Model Laporan Prediksi Penjualan Tiap Cabang Untuk Consumer

Model Laporan Prediksi Penjualan Tiap Cabang Untuk Finance Lease. Model Laporan Prediksi Penjualan Tiap Cabang Untuk Consumer L48 L.1.2.4. Model Laporan Prediksi Penjualan Tiap Cabang Untuk Finance Lease L.1.2.5. Model Laporan Prediksi Penjualan Tiap Cabang Untuk Consumer Finance L49 L.1.2.6. Model Laporan Prediksi Jumlah Agreement

Lebih terperinci

Vpn ( virtual Private Network )

Vpn ( virtual Private Network ) Vpn ( virtual Private Network ) VPN ( Virtual Private Network ) VPN(Virtual Private Network) adalah sebuah jaringan yang menggunakan infrastruktur telekomunikasi publik, seperti internet untuk menyediakan

Lebih terperinci

Dapat mengerti tentang tunneling Dapat mengetahui perbedaan dari tunneling dengan koneksi biasa Dapat mengkonfigurasi VPN pada OS Ubuntu Server

Dapat mengerti tentang tunneling Dapat mengetahui perbedaan dari tunneling dengan koneksi biasa Dapat mengkonfigurasi VPN pada OS Ubuntu Server Nama:Reni Khairun Nisa Kelas:3 TKJ A SMK Negeri 1 Cimahi Laporan VPN Tgl: 30 Mei 2010 Admin Server Pemateri :Pak Rudi Bu Netty 1. Tujuan Dapat mengerti tentang tunneling Dapat mengetahui perbedaan dari

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA

BAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA BAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT Catra Nusantara Bersama adalah perusahaan yang bergerak di bidang chemical, didirikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. fasilitas fasilitas seperti surat elektronik ( ) ataupun instant messaging, maupun organisasi atau perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. fasilitas fasilitas seperti surat elektronik ( ) ataupun instant messaging, maupun organisasi atau perusahaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini perkembangan teknologi informasi dan komunikasi semakin berkembang pesat dimana informasi menjadi salah satu aspek penting dalam kehidupan. Dahulu pertukaran

Lebih terperinci

VPN (Virtual Private Network)

VPN (Virtual Private Network) VPN (Virtual Private Network) VPN merupakan metode untuk membangun jaringan yang menghubungkan antar node jaringan secara aman / terenkripsi dengan memanfaatkan jaringan publik (Internet / WAN). Beberapa

Lebih terperinci

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down Menurut Setiabudi (2009) untuk membangun sebuah sistem, diperlukan tahap-tahap agar pembangunan itu dapat diketahui perkembangannya serta memudahkan dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ke kantor cabang yang lokasinya berjauhan, baik itu dalam suatu negara maupun di

BAB 1 PENDAHULUAN. ke kantor cabang yang lokasinya berjauhan, baik itu dalam suatu negara maupun di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat telah mempengaruhi kehidupan manusia di berbagai bidang. Salah satu pemanfaatan teknologi informasi adalah untuk

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN CV. SUMBER HASIL. Daerah Istimewa Jogjakarta. CV. Sumber Hasil bergerak dalam bidang hasil bumi.

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN CV. SUMBER HASIL. Daerah Istimewa Jogjakarta. CV. Sumber Hasil bergerak dalam bidang hasil bumi. BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN CV. SUMBER HASIL 3. Sejarah Singkat Perusahaan CV. Sumber Hasil terletak di Jalan Godean km 5 no 03 Godean, Sleman 55292, Daerah Istimewa Jogjakarta. CV. Sumber Hasil bergerak

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI 80 BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, solusi yang diberikan untuk menghadapi permasalahan yang sedang dihadapi oleh PT. Solusi Corporindo Teknologi adalah

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Untuk mewujudkan suatu evaluasi yang baik maka perlu dilakukan

BAB IV PEMBAHASAN. Untuk mewujudkan suatu evaluasi yang baik maka perlu dilakukan BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan evaluasi Untuk mewujudkan suatu evaluasi yang baik maka perlu dilakukan perencanaan terlebih dahulu. Tujuan dilakukan perencanaan evaluasi yaitu untuk memperoleh bahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN. bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan

BAB III ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN. bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan BAB III ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN 3.1 Analisis Sistem Analisis Sistem adalah penguraian dari suatu masalah yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1. Gambaran Umum Proses Yang Sedang Berjalan Pada dasarnya proses yang dibahas dalam tulisan ini, dibagi menjadi dua bagian besar yaitu proses persetujuan permohonan kredit

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. mulai beroperasi pada Desember 1993.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. mulai beroperasi pada Desember 1993. BAB 3 ANALISIS SISEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Mal Metropolitan merupakan salah satu anak perusahaan yang bernaung dibawah P Metropolitan Land. Mal Metropolitan dibangun pada tahun 1992,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA SISTEM. Pada bab analisa sistem ini akan dijelaskan mengenai konsep kegiatan analisis

BAB III ANALISA SISTEM. Pada bab analisa sistem ini akan dijelaskan mengenai konsep kegiatan analisis BAB III ANALISA SISTEM Pada bab analisa sistem ini akan dijelaskan mengenai konsep kegiatan analisis sistem yang berjalan dan tujuan dilakukannya analisis terhadap sistem, yang meliputi analisa kelemahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia teknologi dan informasi berkembang sangat pesat. Pesatnya perkembangan yang semakin global ini juga menyebabkan dunia usaha mencoba mengikuti setiap

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAGEMENT SPBU PERTAMINA ( FPOS SPBU) PT. FTF Globalindo

SISTEM INFORMASI MANAGEMENT SPBU PERTAMINA ( FPOS SPBU) PT. FTF Globalindo PRODUK PROFILE SISTEM INFORMASI MANAGEMENT SPBU PERTAMINA ( FPOS SPBU) PT. FTF Globalindo I. SEKILAS TENTANG APLIKASI Sistem Informasi Management SPBU Pertamina adalah aplikasi komputer yang dikembangkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN 4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Sistem Informasi yang sedang berjalan di BANK BTPN.tbk pada saat ini khususnya pada divisi Credit Acceptance Supervisor kebanyakan

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yogyakarta merupakan salah satu tempat pariwisata yang banyak dikunjungi wisatawan baik dalam maupun luar negeri. Dalam berwisata ke Yogyakarta seringkali wisatawan-wisatawan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Berdirinya PT. Permata Finance Indonesia Cabang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Berdirinya PT. Permata Finance Indonesia Cabang 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Berdirinya PT. Permata Finance Indonesia Cabang Gorontalo PT. Permata Finance Indonesia Cabang Gorontalo berdiri

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Jakarta oleh Bapak Eddy. CV. Mutiara Electronic terletak di Ruko Taman Permata Buana

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Jakarta oleh Bapak Eddy. CV. Mutiara Electronic terletak di Ruko Taman Permata Buana BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan CV. Mutiara Electronic pertama kali didirikan pada tanggal 8 Maret 00 di Jakarta oleh Bapak Eddy. CV. Mutiara Electronic terletak di Ruko Taman

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI LAPORAN KEUANGAN ARUS KAS. 4.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Arus Kas

BAB IV PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI LAPORAN KEUANGAN ARUS KAS. 4.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Arus Kas 96 BAB IV PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI LAPORAN KEUANGAN ARUS KAS 4.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Arus Kas Berdasarkan penelitian pada PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Sebuah sistem jaringan, baik itu skala kecil maupun besar, memerlukan sebuah perangkat yang disebut sebagai router. Perangkat router ini menentukan titik jaringan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Siklus Pendapatan Pada PT.Generasi Dua Selular. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, sumber

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Siklus Pendapatan Pada PT.Generasi Dua Selular. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, sumber BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Siklus Pendapatan Pada PT.Generasi Dua Selular Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, sumber pendapatan adalah berasal dari kegiatan penjualan yang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Perusahaan 3.1.3 Sejarah Perusahaan PT Consulting Services Indonesia didirikan pada tanggal 1 Oktober 2002 oleh Bpk. Indrawan Lie dan berlokasi di Jalan Sudirman

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Virtual Private Network (VPN) merupakan suatu teknologi membangun jaringan private dalam jaringan publik [5]. Teknologi tersebut mampu meningkatkan keamanan komunikasi

Lebih terperinci

PROPOSAL IMPLEMENTASI JARINGAN ANTAR KOTA MENGGUNAKAN PROTOKOL VPN DAN DYNAMIC ROUTING OSPF

PROPOSAL IMPLEMENTASI JARINGAN ANTAR KOTA MENGGUNAKAN PROTOKOL VPN DAN DYNAMIC ROUTING OSPF PROPOSAL IMPLEMENTASI JARINGAN ANTAR KOTA MENGGUNAKAN PROTOKOL VPN DAN DYNAMIC ROUTING OSPF 1 PENDAHULUAN Jaringan komputer merupakan kumpulan komputer yang terhubung secara fisik dan dapat berkomunikasi

Lebih terperinci

Gambar 2 Tahapan metode penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 2 Tahapan metode penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN Desain Tahapan desain pada penelitian ini berupa perancangan antarmuka sistem dengan pengguna. Tahapan ini juga menjelaskan proses kerja sistem. Implementasi Tahapan implementasi mencakup batasan sistem,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. JALA ANUGERAH SEJATImerupakan perusahaan jasa angkutan yang dibentuk sesuai dengan Akte Notaris Rohana Frieta, SH No. 5, di Jakarta. Manajemen

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Latar Belakang Perusahaan Pada tanggal 8 Desember 1996, perusahaan ini diresmikan dengan nama PT. Kencana Cemerlang Abadi, memiliki akta pendirian dari notaris Rosliana.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH

BAB III ANALISIS MASALAH BAB III ANALISIS MASALAH Bab ketiga ini berisi penjelasan analisis permasalahan serta solusi dalam penanganan masalah dalam tugas akhir ini. Solusi penanganan masalah tersebut berupa langkah-langkah lojik

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM. 2. Wawancara Wawancara dilakukan dengan user-user yang menggunakan database manual di Ms. Excel. a.

ANALISIS SISTEM. 2. Wawancara Wawancara dilakukan dengan user-user yang menggunakan database manual di Ms. Excel. a. BAB 3. ANALISIS SISTEM 3.1. Analisis Sistem Analisis sistem diperlukan untuk menentukan kekurangan proses bisnis sistem lama dan menentukan kebutuhan sistem baru sehingga dapat dilakukan pengembangan sistem.

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN VPN SITE TO SITE 2 LINK ISP DENGAN PERANGKAT SSG PADA CUSTOMER DARI PT. ARTHA MITRA INTERDATA

ANALISA DAN PERANCANGAN VPN SITE TO SITE 2 LINK ISP DENGAN PERANGKAT SSG PADA CUSTOMER DARI PT. ARTHA MITRA INTERDATA ANALISA DAN PERANCANGAN VPN SITE TO SITE 2 LINK ISP DENGAN PERANGKAT SSG PADA CUSTOMER DARI PT. ARTHA MITRA INTERDATA Yudo Prasetiyo Bina Nusantara University, Jakarta, DKI Jakarta, 11480, Indonesia Muhammad

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Topologi Jaringan Hotspot Perancangan arsitektur jaringan hotspot secara fisik dapat dilihat seperti Gambar 3.1. Gambar 3.1 Skema rancangan jaringan

Lebih terperinci

Flow System. Diperiksa oleh CSO. Surveyor menganalisa Permohonan. Memenuhi Syarat. Input ke Computer Dan dicetak Oleh ADM. Kelengkapan Kredit

Flow System. Diperiksa oleh CSO. Surveyor menganalisa Permohonan. Memenuhi Syarat. Input ke Computer Dan dicetak Oleh ADM. Kelengkapan Kredit Flow System 1 Nasabah Baru Calon Nasabah mengisi Formulir Diperiksa oleh CSO Surveyor menganalisa Permohonan Calon Nasabah melengkapi persyaratan Ya Memenuhi Syarat Tidak Dilanjutkan? Tidak Ya Input ke

Lebih terperinci

BAB 5 IMPLEMENTASI. 5.1 Jadwal Implementasi Sistem. Untuk membantu pengguna dalam pemakaian basis data diberikan panduan

BAB 5 IMPLEMENTASI. 5.1 Jadwal Implementasi Sistem. Untuk membantu pengguna dalam pemakaian basis data diberikan panduan BAB 5 IMPLEMENTASI 5.1 Jadwal Implementasi Sistem Untuk membantu pengguna dalam pemakaian basis data diberikan panduan pengoperasiannya. Jadwal dari rencana implementasi adalah sebagai berikut : Tabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak dipakai dimana-mana. Penggunaan internet memberikan banyak

BAB I PENDAHULUAN. banyak dipakai dimana-mana. Penggunaan internet memberikan banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Internet merupakan media komunikasi yang sekarang ini sedang banyak dipakai dimana-mana. Penggunaan internet memberikan banyak dampak positif, tetapi tidak dapat dipungkiri

Lebih terperinci

PERANCANGAN SIMULASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK PADA ICT CENTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

PERANCANGAN SIMULASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK PADA ICT CENTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN PERANCANGAN SIMULASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK PADA ICT CENTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN Musdalifa Thamrin Program Studi Teknik Komputer STMIK Profesional Makassar nonongthamrin@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Jadwal Kerja Praktek. Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan di PT. Inixindo Amiete

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Jadwal Kerja Praktek. Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan di PT. Inixindo Amiete BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Jadwal Kerja Praktek Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan di PT. Inixindo Amiete Mandiri yang beralamat di Jalan Cipaganti No.95 Bandung 40211. Adapun pelaksanaan kerja praktek dimulai

Lebih terperinci

2. SSH dengan password: SSH dengan public key:

2. SSH dengan password: SSH dengan public key: 1. Telnet dan SSH Telnet Telnet adalah singkatan dari Telecommunications Network Protocol, merupakan remote login yang terjadi pada jaringan internet disebabkan karena adanya service dari protocol Telnet.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 1 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan Perusahaan minyak goreng ini berdiri pada tahun 1950 dengan nama NV. A yang berlokasi di L, Jakarta. Produk minyak goreng yang pertama kali

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. TRIJAYA BAN adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. TRIJAYA BAN adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Latar Belakang Perusahaan PT. TRIJAYA BAN adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perbengkelan, khususnya bengkel ban. PT. TRIJAYA BAN ini adalah salah satu

Lebih terperinci

VPLS Tunnel Untuk Kebutuhan Akses Data Pada Backbone Office to Office Menggunakan Mikrotik

VPLS Tunnel Untuk Kebutuhan Akses Data Pada Backbone Office to Office Menggunakan Mikrotik VPLS Tunnel Untuk Kebutuhan Akses Data Pada Backbone Office to Office Menggunakan Mikrotik Aan Choesni Herlingga 1, Agus Prihanto 2 1,2 Prodi D3 Manajemen Informatika, Jurusan Tekni Elektro, Universitas

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perancangan Ulang Jaringan Komputer Setelah ditentukannya solusi masalah yakni dengan menambah akses point dan menambah kabel utp untuk 2 PC baru diruangan operasional, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperhitungkan. Untuk itu, solusi keamanan yang fleksibel berupa Dynamic

BAB I PENDAHULUAN. diperhitungkan. Untuk itu, solusi keamanan yang fleksibel berupa Dynamic BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi Telekomunikasi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hampir setiap perusahaan berusaha untuk mengoptimalkan fungsi dari teknologi

Lebih terperinci

Rahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com

Rahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com Rahmady Liyantanto liyantanto88@gmail.com liyantanto.wordpress.com Komunikasi Data D3 Manajemen Informatika Universitas Trunojoyo File Transfer Protocol (FTP) adalah suatu protokol yang berfungsi untuk

Lebih terperinci

SNIFFING PASSWORD MENGGUNAKAN APLIKASI CAIN AND ABEL PADA JARINGAN LOCAL AREA NETWORK. Disusun Oleh : Very Dwi Primajaya Teknik Informatika

SNIFFING PASSWORD MENGGUNAKAN APLIKASI CAIN AND ABEL PADA JARINGAN LOCAL AREA NETWORK. Disusun Oleh : Very Dwi Primajaya Teknik Informatika SNIFFING PASSWORD MENGGUNAKAN APLIKASI CAIN AND ABEL PADA JARINGAN LOCAL AREA NETWORK Disusun Oleh : Very Dwi Primajaya 58411862 Teknik Informatika Abstraksi Very Dwi Primajaya, 58411862 Sniffing Password

Lebih terperinci

SWITCH ACCESS POINT WEB SERVER. dan DATABASE SERVER KOMPUTER KASIR PERANGKAT ANDROID. = Koneksi menggunakan kabel. = Koneksi menggunakan wireless

SWITCH ACCESS POINT WEB SERVER. dan DATABASE SERVER KOMPUTER KASIR PERANGKAT ANDROID. = Koneksi menggunakan kabel. = Koneksi menggunakan wireless BAB 3 Perancangan sistem 3.1 Diagram blok perancangan sistem WEB SERVER dan DATABASE SERVER SWITCH KOMPUTER KASIR ACCESS POINT PERANGKAT ANDROID Gambar 3.1. Blok diagram sistem = Koneksi menggunakan kabel

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. sebuah perusahaan yang begerak pada bidang penjualan peralatan olahraga, yang

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. sebuah perusahaan yang begerak pada bidang penjualan peralatan olahraga, yang BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan Berawal dari hobi Bapak Arifin berolahraga, lalu muncul ide untuk mendirikan sebuah perusahaan yang begerak pada bidang penjualan peralatan olahraga, yang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. dibidang usaha jasa pengecekan dan maintenance VSAT dan perangkat jaringan. PT

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. dibidang usaha jasa pengecekan dan maintenance VSAT dan perangkat jaringan. PT 24 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Singkat Perusahaan PT Cakrawala Lintas Media didirikan di Jakarta pada bulan Agustus 2008. Perusahaan ini beralamat di Kompleks Mutiara Taman Palem Blok

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN VIRTUAL PRIVATE NETWORK MENGGUNAKAN SERVER LINUX PADA PT. DHARMA GUNA

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Panca Lima Mandiri beralamat di Jl. D.I. Panjaitan Kav 5 7 2 nd Floor, Patria Park Building. No. 06, Jakarta

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK I.1. Pendahuluan Perkembangan teknologi mengakibatkan manusia selalu ingin mendapatkan kebutuhan pokoknya secara cepat dan akurat. Informasi dapat dikatakan sebagai salah satu

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan 4.1.1 Usulan Perancangan Jaringan Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan teknologi Frame Relay. Daripada menghubungkan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perancangan File Server Menggunakan Cloud Perancangan layanan file server menggunakan cloud pada PT Mugi Cipta Perkasa dilakukan dengan menggunakan sebuah server yang akan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap hasil konfigurasi yang telah diimplementasikan. Adapun evaluasi yang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap hasil konfigurasi yang telah diimplementasikan. Adapun evaluasi yang BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini akan membahas secara rinci mengenai langkah-langkah yang dilakukan terhadap rancangan infrastruktur yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah proses implementasi

Lebih terperinci

ANALISA SITE-TO-SITE VIRTUAL PRIVATE NETWORK IPSEC DAN OPENVPN PADA RUANGAN GUCC DEPOK DAN KALIMALANG. Dimas Prayogo /

ANALISA SITE-TO-SITE VIRTUAL PRIVATE NETWORK IPSEC DAN OPENVPN PADA RUANGAN GUCC DEPOK DAN KALIMALANG. Dimas Prayogo / ANALISA SITE-TO-SITE VIRTUAL PRIVATE NETWORK IPSEC DAN OPENVPN PADA RUANGAN GUCC DEPOK DAN KALIMALANG Dimas Prayogo / 22112142 Latar Belakang Masalah VPN adalah sebuah proses dimana jaringan umum (public

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. BESS Finance berada di Komplek Puri Mutiara Blok D 123 125, Jl. Griya Utama Sunter Jakarta Utara 14350, Telp : (021) 65314241-46. PT. BESS

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) a. PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk.

BAB III PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) a. PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk. BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk. a. PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk. PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional

Lebih terperinci

Financial Check List. Definisi Pembiayaan. Mengapa Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan? Kapan Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan?

Financial Check List. Definisi Pembiayaan. Mengapa Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan? Kapan Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan? Daftar Isi Financial Check List 1 01 Definisi Pembiayaan 3 02 Mengapa Masyarakat Memerlukan Jasa Pembiayaan? 5 5 03 Kapan Masyarakat Memerlukan Jasa Pembiayaan? 6 6 04 Siapa Saja Nasabah 8 Jasa Pembiayaan?

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Dan Perancangan Sistem

Bab 3. Metode Dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode Dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Perancangan Sistem Pada bagian ini menjelaskan tentang bagaimana metode penelitian dalam perancangan sistem. Metode yang dipakai adalah metode PPDIOO. PPDIOO

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah tahap analisa dan tahap perancangan sistem aplikasi yang sudah dijelaskan pada Bab III, maka tahap selanjutnya merupakan tahap implementasi. Pada

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. EP beroperasi secara komersial pada 8 Oktober 1996, dengan NPWP

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. EP beroperasi secara komersial pada 8 Oktober 1996, dengan NPWP BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. EP beroperasi secara komersial pada 8 Oktober 1996, dengan NPWP 01.345.276.8-091.000 dan PKP 23/02/1996. Perusahaan ini bergerak dibidang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Pada tahapan ini menjelaskan hasil dari perancangan aplikasi serta uji coba yang dilakukan dari sistem yang telah selesai dan dapat digunakan. Hasil sistem yang dibuat

Lebih terperinci

DESAIN DAN IMPLEMENTASI INTERNETWORK UNTUK KONEKSI ANTAR GEDUNG MENGGUNAKAN OPENVPN PADA PDAM TIRTA MUSI PALEMBANG

DESAIN DAN IMPLEMENTASI INTERNETWORK UNTUK KONEKSI ANTAR GEDUNG MENGGUNAKAN OPENVPN PADA PDAM TIRTA MUSI PALEMBANG DESAIN DAN IMPLEMENTASI INTERNETWORK UNTUK KONEKSI ANTAR GEDUNG MENGGUNAKAN OPENVPN PADA PDAM TIRTA MUSI PALEMBANG Iwan Suhindar Jurusan Teknik Informatika STMIK Politeknik PalComTech Abstrak Virtual Private

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Cakramedia Indocyber berdiri sejak tahun 2004 di bawah pimpinan Bapak Hendri wijaya, yang beralamatkan di Apartemen

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian Koperasi No. 44 dan mendapat

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian Koperasi No. 44 dan mendapat BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Koperasi 3.1.1 Sejarah Singkat Koperasi Koperasi Buana Indonesia adalah Koperasi yang berikrar pada tanggal 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Sejarah Singkat PT.FIF (Federal International Finance) PT. FIF (Federal International Finance) berdiri pada tanggal 1 Mei 1989 dengan nama PT. Mitrapusaka Artha Finance

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik.

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik. BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Organisasi 3.1.1 Perkembangan Organisasi Perusahaan PT. Indah Sakti terbentuk pada Januari tahun 2004 atas prakarsa dan tujuan serta gagasan, misi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini sudah banyak perusahaan, pabrik maupun toko yang menggunakan teknologi komputer untuk membantu mereka dalam melakukan kontrol, dan manajemen terhadap

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS HASIL dan PEMBAHASAN. 1. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi

BAB IV. ANALISIS HASIL dan PEMBAHASAN. 1. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi 36 BAB IV ANALISIS HASIL dan PEMBAHASAN A. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi 1. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi a. Kartu jam hadir Catatan jam hadir karyawan yang diisi oleh

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI Rancangan jaringan lokal pada PT. Yamatogomu Indonesia

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI Rancangan jaringan lokal pada PT. Yamatogomu Indonesia BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI 4.1. Rancangan jaringan lokal pada PT. Yamatogomu Indonesia Gambar 4.1. Rancangan jaringan lokal PT. Yamatogomu Indonesia Berikut adalah alasan penggunaan topologi tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Analisis Mekanisme Pembiayaan Bai u Bithaman Ajil di BMT Matra

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Analisis Mekanisme Pembiayaan Bai u Bithaman Ajil di BMT Matra BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Mekanisme Pembiayaan Bai u Bithaman Ajil di BMT Matra Pekalongan Di BMT Matra Pekalongan dalam melakukan penyaluran dana salah satunya produk pembiayaan bai u bithaman

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM BAB 4 PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil analisis terhadap prosedur penggajian yang dilakukan perusahaan masih belum terintegrasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dalam bidang komputer khususnya teknologi informasi pada saat ini telah berkembang sangat cepat. Banyak pekerjaan manusia, baik yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI UMUM

BAB 3 DESKRIPSI UMUM BAB 3 DESKRIPSI UMUM 3.1 Sejarah dan Latar Belakang perusahaan PT. ABC merupakan perusahaan importir yang didirikan oleh empat bersaudara keluarga Sutjiadi pada tahun 1997. Perusahaan ini berlokasi di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, informasi menjadi kebutuhan yang sangat penting

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, informasi menjadi kebutuhan yang sangat penting BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, informasi menjadi kebutuhan yang sangat penting peranannya bagi sebuah perusahaan dalam melakukan kegiatan bisnisnya seharihari. Informasi yang cepat dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak sekali yang dapat dilakukan dengan mudah / sederhana baik dalam hal

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak sekali yang dapat dilakukan dengan mudah / sederhana baik dalam hal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia telah banyak mengalami perubahan dalam dua dekade terakhir ini. Banyak sekali yang dapat dilakukan dengan mudah / sederhana baik dalam hal yang berhubungan di

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Tinjauan Organisasi Informasi tentang sistem yang sedang berjalan pada PT. Permata Finance Indonesia saat ini sangat penting dalam proses perancangan sistem yang

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN METODE ENKRIPSI PADA JARINGAN VPN SERVER PPTP (POINT TO POINT TUNNELING PROTOCOL)

ANALISIS PERBANDINGAN METODE ENKRIPSI PADA JARINGAN VPN SERVER PPTP (POINT TO POINT TUNNELING PROTOCOL) ANALISIS PERBANDINGAN METODE ENKRIPSI PADA JARINGAN VPN SERVER PPTP (POINT TO POINT TUNNELING PROTOCOL) Almubah Hendriza Ali Andri Jefri Tenggono Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. sangat penting dalam laju perkembang perekonomian Indonesia. Pada saat sekarang

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. sangat penting dalam laju perkembang perekonomian Indonesia. Pada saat sekarang BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan Riau adalah salah satu propinsi yang terletak dibagian timur pulau sumatera, yang merupakan salah satu kawasan yang letaknya sangat strategis.

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN Bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup kajian, sumber data, dan sistematika penyajian. 1.1 Latar Belakang Masalah Aktivitas

Lebih terperinci