BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Singkat Garuda Indonesia sebagai salah satu perusahaan penerbangan indonesia yang melayani Jasa Angkutan Udara Nasional dan Internasional, telah memiliki pusat perawatan amarda yaitu Garuda Maintanance Facility ( GMF ) AeroAsia yang berlokasi dikawasan Bandra Internasional Soekarno Hatta. Pada tanggal 19 Agustus 2002 lalu, PT. Garuda Indonesia dan PT. GMF AeroAsia melaksanakan penandatanganan perjanjian kerjasama, dimana PT. Garuda Indonesia menyerahkan masalah perawatan pesawatnya, penugasan sumber daya manusia ( SDM ) serta pengalihan Vice Precident ( VP ) dan General Manager ( GM ) kepada PT. GMF AeroAsia, berlokasi digedung management PT. GMF AeroAsia. Acara tersebut telah menjadi momentum dari rangkaian kegiatan dalam proses pembentukan Strategic Bussiness Unit ( SBU ) GMF AeroAsia menjadi anak perusahaan PT. Garuda Indonesia. Pembentukan PT. GMF AeroAsia dilaksanakan berdasarkan surat keputusan menteri negara Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) RI No.S- 26t1/M-BUMN/2002 tanggal 8 Maret 2002, kemudian ditindak lanjuti dengan pendirian anak perusahaan dengan akta pendirian PT. GMF AeroAsia No. 93 tanggal 26 April 2002 yang dikeluarkan oleh kantor notaris Arry Supratni SH. 62

2 Dalam kaitan dengan proses pendirian PT. GMF AeroAsia, saat ini telah diselesaikan aspek-aspek administratif yang meliputi antara ketentuan Nomor Pokok Wajib Pajak ( NPWP ), surat ijin usaha perdagangan, pengesahan oleh Departemen kehakiman dan HAM serta Tanda Daftar Perseroan Terbatas ( TDPT ) persetujuan tentang penetapan PT. GMF AeroAsia sebagai kawasan berikat yang telah diberikan melalui surat keputusan mentri keuangan pada tanggal 30 Agustus Perubahan SBU GMF menjadi PT. GMF AeroAsia telah dilaksanakan berbagai pihak seperti regulator kelayakan udara, pemasok, pelanggan dan pihak ketiga lainya. Demikian secara bertahap PT. GMF AeroAsia akan beroperasi an secara bertahap pula SBU GMF resmi diberhentikan. Setiap perusahaan maskapai penerbangan sebenarnya wajib untuk memiliki fasilitas sarana dan prasarana untuk melakukan perawatan pesawat terbang maskapainya masing-masing, hal ini, bertujuan untuk mengantisipasi perkembangan teknologi pesawat terbang pada masa yang akan datang. Selain itu juga mengefisiensikan waktu perawatan maskapai mereka masing-masing, pada akhirnya dapat memperlancar perusahaan maskapai penerbangan dalam mengoperasikan armada-armada dari pesawat yang dimiliki perusahaan maskapaitersebut dan tentunya untuk menekankan biaya perawatan pesawatnya. Keberadaan garuda mantanance facility ( GMF ) AeroAsia sudah akui oleh dunia penerbangan internasional, dimana PT. GMF AeroAsia telah diakui oleh federal Aviation Administration ( FAA ) yaitu salah satu badan keselamatan 63

3 penerbangan milik negara Amerika Serikat pada tahun 1992 dan EASA badan keselamatan penerbangan Eropa pada tahun 2003 dan masih banyak. NO NATION AUTORITHY CERTIFACAT SINCE NUMBER 1 USA FAA WGFY076F EUROPE EASA EASA SINGAPORE CAAS AWI/ BANGLADESH CAAB CAA/5525/36/AELD THAILAND DCA 181/ GHANA GCAA NIGERIA NCAA AMO/PK/GMF YEMEN CAMA 018 & SOUTH AFRICA CAA INDIA DGCA /2005/A1(2) KENYA KCAA K/AMO/F/ ZIMBAWE CAAZ 176/ MALAYSIA DCA AO/0120/ OMAN DGCAM AWR/AMO/GMF136/ UKRAINE SAA BP ( Sumber: Corporate Communication 2012 ) Tabel 4.1 Customer PT.GMF AeroAsia 64

4 ( sumber: Corporate Communication 2011 ) Gambar 4.1 Perusahaan Garuda Indonesia dan anak perusahaan Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan Visi: menjadi pemain utama di industri perawatan pesawat terbang, atau yang lebih dikenal dengan sebutan MRO ( Maintanance, Repair, and Overhaul ) Misi: menyediakan jasa solusi untuk perawatan, perbaikan, dan overhaul yang terintegrasi dan terperaya sehingga dapat tercipta rasa yang aman dan nyaman bagi semua makhluk hidup Aspek Bidang Usaha PT. GMF Aero Asia bergerak pada bidang jasa perbaikan dan perawatan pesawat, maka seluruh pelanggan atau costumer-nya pun berasal dari berbagai perusahaan maskapai penerbangan pesawat internasional maupun perusahaan 65

5 pesawat dan perbaikan pesawat. PT. GMF AeroAsia melakukan perawatan dan perbaikan pesawat tersebut sesuai dengan persayaratan dan ketentuan internasional pada umumnya. PT. GMF AeroAsia memiliki beberapa penghargaan yang diberikan oleh organisasi atau perusahaan penerbangan lain, seperti penghargaan FAA dari Amerika serta penghargaan EASA dari Eropa. Berikut daftar penghargaan lainya: NO Year Name of Events Remarks Repair Station Manual (RMS) 1 Mendapatkan pengakuan dari DGAC & CASR/FAR Part FAA EASA Approval untuk A330 & B 744 Line Maintenance 3 GMF Terima Perpanjangan Sertifikat AMO dari DSKU Sertifikat 147 Aircraft Maintenance 4 Training Organization (AMTO) dari 2006 DGCA 5 Apresiasi dari Yemen Airways untuk On Time Performance Approval 147 dari Civil Aviation & 6 Metrology Authority (CAMA) Yemen kepada GMF Learning Service 7 Apresiasi dari Qantas Airlines kepada 2007 GMF Direktorat Sertifikasi Kelaikan Udara 8 Distributor part & component (DSKU) menyerahkan Certificate 57 pesawat kepada Unit Trade & Asset Management 9 Approval ISO kepada BPPerawatan Industrial gas Turbine IGTE Engine Kategori Manajemen SDM Umum dan kategori Manajemen GMF Masuk Dalam 5 (Lima) Besar HR Kinerja, GMF berada di Excellent Award 2007 Majalah SWA di 3 peringkat keempat (Tiga) Kategori Kategori Pelatihan dan Pengembangan, GMF berada di peringkat ketiga 66

6 11 12 Partisipasi aktif dan kontribusi GMF dalam mendukung program perlindungan lapisan ozon GMF Terima Ozone Award 2007 GMF terlibat aktif dalam pengelolaan halon di Indonesia dengan membentuk GMF- Indonesia Halon bank Apresiasi Japan Airlines (JAL) untuk pencapaian On Time Performance lebih dari 95% selama empat tahun berturutturut 13 CEO GMF Terima Anugerah Men & Women of The Year GMF AeroAsia menerima penghargaan dari PT Garuda Indonesia sebagai Best Subsidiary CEO GMF Terpilih Sebagai Ketua IAMSA periode CEO GMF Richard Budihadianto merupakan penerima Indonesian Award PT GMF AeroAsia menduduki 16 GMF Meraih Penghargaan dalam Annualposisi ketiga untuk kategori Report Award 2009 private, non listed, dan non finance 17 GMF Terima Sertifikat Approval AMTO 147 Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) memberikan apresiasi kepada PT GMF AeroAsia atas diraihnya penghargaan Satu-satunya perusahaan di luar 2010 U.S. EPA Montreal Protocol Award USA yang diterima GMF AeroAsia untuk kategori perusahaan 19 Penerimaan perpanjangan Sertifikat AMO 145 dan Distributor 57 oleh DGCA 20 Unit IGTE GMF terima sertifikasi ISO 9001:2008 PT GMF AeroAsia telah menjadikan safety sebagai GMF AeroAsia Terima The Indonesia 21 prioritas dalam menjalankan Aerospace Awards Safety Leadership of bisnisnya yang the Year oleh Frost & Sullivan diimplementasikan dalam berbagai program (sumber: corporate communication 2012) Tabel 4.2 penghargaan PT.GMF AeroAsia 67

7 Berikut costumer perusahaan PT. GMF AeroAsia dari maskapai penerbangan domestik maupun maskapai penerbangan internasional serta perusahaan perawatan dan perbaikan pesawat yang bekerjasama demgam PT. GMF A eroasia: ( sumber: Corporate Communication 2011 ) Gambar 4.2 Costumer International PT. GMF AeroAsia 68

8 ( sumber: Corporate Communication 2011 ) Gambar 4.3 Costumer Domestic PT. GMF AeroAsia Aspek Sarana dan Prasarana ( sumber: Corporate Communication 2011 ) Gambar 4.4 Area PT. GMF AeroAsia 69

9 PT. GMF AeroAsia berdiri diatas lahan seluas 115 ha dengan memiliki tiga buah hangar dan tiga buah workshop. Dimana pada masing-masing hangar memiliki fungsi yang berbeda. Hangar satu merupakan tempat untuk melakukan perawatan dan perbaikan pesawat berbadan besar atau istilahnya Wide Body Aircraft digunakan oleh pesawat dari International dan pesawat national. Hangar 2 digunakan untuk tempat pengecheckan dan perawatan pesawat yang berbadan kecil ( narrow body aircraft ) dan pesawat berbadan besar ( wide body aircraft ) dimana hangar 2 merupakan perawatan khusus pesawat Garuda Indonesia. Terakhir, hangar 3 merupakan tempat perawatan perbaikan khusus pesawat non garuda yang berbadan kecil. Selain itu, PT. GMF AeroAsia memiliki 2 workshop dan 1 engine shop. Engine shop yang merupakan tempat untuk melakukan perawatan khususnya untuk bagian engine shop yang merupakan tempat untuk melakukan perawatan khususnya untuk bagian engine atau mesin pesawat. Workshop pada PT. GMF AeroAsia terbagi menjadi dua dengan memiliki fungsi yang berbeda yaitu workshop 1 dan workshop, dimana workshop 1 merpakan bengkel mekanika yang terdiri dari bengkel landing gear ( peralatan mendarat ), sheet metal ( lembaran metal ), mesin pesawat, rem pesawattdan ban pesawat serta laundry and up holstry atau berupa kain pelapis. Sedangkan workshop 2 terdiri dari bengkel IERA, hidrolik, elektrik, pneumatic, bahan bakar dan perlengkapan gawat darurat. Selain itu ada gedung untuk menguji mesin atau yang disebut dengan gedung Test Cell, fasilitas lainya adalah gudang material, mesin-mesin da gedung utility sebagai pemnyedia listrik dan Air Conditioner ( AC ) untuk semua unit 70

10 bangunan diarea perkantoran GMF AeroAsia, gedung penyimpanan bahan bakar untuk bensin dan solar dengan kapasitas liter dan avtur dengan kapasitas liter, dan lapangan parkir seluas m². PT. GMF AeroAsia juga memberikan sarana dan prasarananya yang dikhususkan untuk pegawai pegawainya seperti mobil jemputan karyawan, mushola, kantin disetiap gedung gedung yang ada diwilayah PT. GMF AeroAsia, koperasi karyawan seperti GMF Employee Club ( GEC ). Hangar : 8.7 Ha Workshop : 9.7 Ha Engine Test Cell and Utility : 1.5 Ha Apron, taxy way dan run-up bay : 44.4 Ha Central store dan engine shop : 1.7 Ha Perkantoran : 0.6 Ha Pertamanan : 53.4 Ha Gedung management dan pusat olahraga : 0.95 Ha Fungsi GMF Dalam Penanganan Aircraft Maintanance Setelah keluarnya surat izin pemerintah bagi perusahaan-perusahaan penerbangan yang lain untuk mendatangkan pesawat-pesawat berbadan kecil seperti Boeing 737 series, F-28 serta DC-9, PT. GMF AeroAsia melihat ada peluang besar pada pasar dalam negri terutama pesawat yang telah didatangkan tersebut dalam melakukan perawatan dan perbaikan besar. 71

11 Dengan adanya PT. GMF AeroAsia, diharapkan perusahaan penerbangan didalam negri dapat melakukan penghematan biaya operasional dalam perawatan dan perbaikan pesawat. Sebab biaya untuk perawatan dan perbaikan pesawat international memerlukan biaya operasional ang tidak sedikit, dan banyak administrasi dan prosedur yang wajb dilengkapi oleh masing-masing maskapai penerbangan. Dengan jaminan yang diberikan oleh PT. GMF AeroAsia dimana para tekhnisi wajib memiliki lisensi yang harus mereka dapatkan baik dari dalam negri maupun luar negri melalui beberapa training atau pelatihan dari PT. GMF AeroAsia dan telah membuktikan kepada costumer dengan melakukan penanganan pesawat F-28 dan DC-9 sejak tahun 1974 hingga tahun 1990-an. Selain itu, PT. GMF AeroAsia juga mampu melakukan overhaul pesawat Airbus 300, DC-10 dan Boeing 747. Jaminan ketepatan waktu perawatan dan perbaikanpun diberikan oleh PT. GMF AeroAsia kepada sodtumer atau pelangganya, selain ketetapan waktu dalam melakukan penyelesaian, PT. GMF AeroAsoa juga memberikan kualitas yang sangat maksimal. Karena bagi PT. GMF AeroAsia sendiri costumer merupakan denyut nadi dalam menjalankan roda perusahaan. 72

12 4.1.6 Struktur Organisasi ( sumber: Corporate Communication 2011 ) Gambar 4.5 Struktur Organisasi PT. GMF AeroAsia PT. GMF AeroAsia dipimpin oleh seorang direktur utama atau Precident and CEO, dalam menjalankan perusahaan direktur utama dibantu oleh Deputy President and COO. Selain itu, President and CEO bertanggung jawab langsung terhadap unit Quality Assurance and Safety, unit Internal Audit and Control dan Unit Corporate Secratary yang masing-masing unit dipegang oleh Vice President ( VP ) Unit PT. GMF AeroAsia Unit-unit yang ada di PT. GMF AeroAsia sebagai berikut: 73

13 1. TQ ( quality Control ): Merupakan wakil pemerintah dari departmen perhubungan yang bergabung dengan PT. GMF AeroAsia. Departemen ini bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama ( President dan CEO ) 2. TI ( Internal Audit and Control ): Bertanggung jawab terhadap tertib administrasi perusahaan, bahwa perusahaan menjalankan bisnisnya sesuai dengan kaidah Good Coorporate Government ( GCG ). Memastikan bahwa semua rencana bisnis dapat terselenggara sesuai dengan anggaran ( tertib anggaran ) dan menjalankan fungsi pengawasan kontrol. 3. TB ( Base Maintanance ): Melakukan perawatan pesawat sesuai dengan schedule atau jadwal yang telah ditentukan oleh operator 4. TL ( Line Maintanance ) GMF AeroAsia bertanggung jawab dalam menyediakan layanan line maintanance services untuk semua pesawat Garuda dan pesawat komersial yang mendarat di Bandra International Soekarno-Hatta Cemgkareng dan bandara lainnya. 5. TE ( Engine Maintanance ) Melakukan perawatan pesawat terbang dari berbagi tipe. 6. TC ( Corporate Maintanance ) Melakukan perawatan pesawat diluar engine. 7. TE ( Engineering service ) 74

14 Memprogram waktu (kapan) pesawat masuk, membangun biaya program maintanance yang efektif dan fleksibel serta program kesinambungan dengan OEM ( produksi suku cadang asli ) 8. TM (trade & asset management ) - Bertanggung jawab atas gudang/penjualan aset-aset pesawat terbang - Bertanggung jawab terhadap penyediaan spare part pesawat terbang 9. TS ( corporate communications ) Dinas yang mewadahi kegiatan corpoate and development. 10. TA ( corporate finance ) Bertanggung jawab atas ketersediaan dana perusahaan. 11. TP ( bussiness corporatetion and development ) Melakukan fungsi marketing dari sisi strategi maupun produk. 12. TH Pengelolaan sumber manusia. Bertanggung jawab dalam masalah kuantitas karyawan. 13. TX Treasury Management. Bertanggung jawab terhadap pengelolaan keuangan perusahaan. 14. TY Aiercraft Maintanance Planning and control. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan perawatan pesawat dan kapasistas komponen=komponen engine pesawat. 15. TW 75

15 pelatihan dan manajemen pengetahuan. Bertanggung jawab terhadap kualitas dari karyawan dan teknisi dalam mengembangkan bisnis perusahaan. 16. TD Coorporate Development and Information. Bertanggung jawab terhadap pengembangan bisnis dan informasi perusahaan. 1 Corporate Secretary di GMF AeroAsia ini merupakan salah satu unit yang memiliki fungsi sebagai communicator atau mediator, pengurus arus informasi internal maupun eksternal PT. GMF Aero Asia. Dimana Corporate Secretary PT. GMF AeroAsia menaungi 3 bagian diantaranya: 1. Corporate Legal (TSL) Bertanggung jawab dalam menjalankan hukum perdata, surat perjanjian dan hukum bisnis. 2. Corporate Communication (TSC) Pada awal Oktober 2002 terbentuk satu organisasi yang disebut Dinas Corporate Communications, bertanggung jawab dalam menjalankan fungsi manajemen komunikasi baik internal maupun eksternal yang dilakukan secara terstruktur, terarah dan berkelanjutan. 1 Sumber: company profile PT. GMF AeroAsia tahun

16 3. Bussiness Contract (TSB) Bertanggung jawab dalam membuat kontrak, menghimpun data dan informasi selengkap mungkin dari perusahaan luar yang akan menjalin kerjasama dengan PT. GMF Aero Asia. 2 Corporate Secretary Corporate Communication Corporate Legal Corporate Bussiness ( sumber: Corporate Communication 2011 ) Gambar 4.6 Bagan Structure Organization Corporate Secretary 2 Ibid 77

17 4.2 Hasil Penelitian Setiap organisasi atau perusahaan dalam melakukan aktivitasnya tidak terlepas dari kegiatan manajemen yang pada umumnya berkaitan dengan usaha mengembangkan potensi dan memimpin suatu tim atau sekelompok orang dalam suatu kesatuan, dengan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan tertentu dalam organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun peranan corporate communication dalam sebuah organisasi berkaitan dengan tujuan utama dan fungsi-fungsi manajemen perusahaan, dalam menjalankan peranya corporate communication melakukan suatu tindakan komunikasi baik itu dengan publik internal maupun eksternal. Untuk menjalin hubungan baik dengan karyawan, dibutuhkan suatu strategi komunikasi yang tentu saja dalam menjalin hubungan tersebut diperlukan strategi yang berbeda-beda. Sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dalam melakukan tindakan komunikasi yang dilakukan oleh corporate communication GMF AeroAsia. Berdsarkan hasil wawancara Proses serta langkah-langkah strategi employee relations departement corporate communication dari PT. GMF AeroAsia mencangkup langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menetapkan Tujuan program dan Fact Finding Strategi Employee Relations PT. GMF AeroAsia 2. Penyusunan Perencanaan strategi Employee relations 78

18 3. Programming Pelaksanaan/implementasi komunikasi Kegiatan atau program yang dijalankan. 4. Evaluasi dan kontrol Hasil Employee Relations Kaitan Program Employee Relations dalam upaya peningkatan sense of Belonging karyawan Menetapkan Tujuan Program dan Fact Finding Strategi Employee Relations PT. GMF AeroAsia Fact Finding adalah tahapan awal dalam melakukan sebuah program PR, berikut pernyataan dari Sisca Tobing selaku Corporate Communication Officer: Sebelum membentuk program kerja, terlebih dahulu kami melakukan fact finding, dengan cara: benchmark ke perusahaan lain yang juga memiliki corporate communication, melakukan bedah buku sehingga dapat memahami tugas dan tanggung jawab corporate communication sesungguhnya. 4 Menetapkan tujuan dan sasaran strategi employee relations adalah langkah dasar yang dijalankan oleh Corporate communication dalam mengelola program employee relations. Seperti yang disampaikan oleh GM Corporate Communication PT. GMF AeroAsia, Mochammad Aviv sebagai berikut: Tujuan dari program employee relations corporate communication yang kita jalankan saat ini yaa bagimana agar karyawan dapat mengetahui informasi mengenai kegiatan perusahaan. 5 3 Wawancara dengan Bapak Mochammad Aviv tanggal 8 Maret Wawancara dengan Saudari Sisca tanggal 15 Maret Wawancara dengan Bapak Mochammad Aviv tanggal 8 Maret

19 Tujuan dari pengelolaan kegiatan employee relations ini adalah menciptakan keserasian dan hubungan baik antara manajemen dengan karyawan sehingga terhindar dari miss communication dan miss understanding. Tahap fact finding yang dikelola oleh corporate communication GMF dilakukan apabila ada sebuah kendala dan permasalahan internal yang muncul saja, namun berikut Hal-hal yang mendasari Corporate Communication GMF melakukan fact finding dalam program employee relations adalah sebagai berikut: Bahwa pada dasarnya setiap program yang dilakukan oleh setiap dinas yang ada diperusahaan adalah mengacu kepada visi dan misi yang ada pada perusahaan tersebut. Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Corporate Communication Officer, Saudari Farin Fachriza: Unit kita memiliki program-program employee relations yang mengacu kepada komunikasi internal antara manajemen dengan karyawannya. Tahap fact finding dalam strategi employee relations. kami melakukanya dengan survey langsung kepada karyawanya, serta melakukan activity analysis. Namun tetap mengacu kepada visi dan misi perusahaan, tujuan dasar perusahaan, yaitu menjadi perusahaan MRO yang berkualitas. 6 Berdasarkan visi dan misi yang mendasari pergerakan perusahaan tersebut, maka perencanaan program kerja yang dilaksanakan oleh 6 Wawancara dengan Sdri. Farin Fariza tanggal 8 Maret

20 corporate communication mengacu kepada dasar-dasar daripada visi dan misi perusahaanya. Corporate Communication Officer PT. GMF AeroAsia, Farin Fachriza juga menyampai hal-hal mengenai fact finding strategi employee relations sebagai: Mengenai fact finding: kita rutin setiap tahun itu ada program survey, activity analysis, serta observasi untuk merumuskan kira-kira strategi apa yang cocok untuk dilakukan pada tiap tahunnya. Guna mengetahui apa kemaun karyawan. 7 Observasi yang dilakukan oleh departement corporate communication PT. GMF AeroAsia ditujukan kepada seluruh karyawan, dibantu oleh divisi HRD dalam tahap pengumpulan datanya, untuk mengetahui sasaran komunikasi serta memudahkan dalam membentuk format program kegiatan tahunan yang akan dilakukan. Metode survey dilakukan kepada setiap kepala bagian divisi yang ada diperusahaan, untuk mengetahui bagaimana hubungan karyawan yang terjadi antara kepala bagian dengan karyawan. Selain itu juga Corporate Communication melakukan metode activity analysis dan juga observasi data tahunan kepada divisi HRD. 8 Fact finding dalam Strategi Employee Relations adalah tahap untuk mengetahui data-data sebelum melakukan program strategi employee relations, yang mana tujuan employee relations tersebut adalah untuk 7 Wawancara dengan Sdri. Farin Fariza tanggal 8 Maret Wawancara dengan Farin Fachriza tanggal 8 Maret 81

21 meningkatkan hubungan baik antara manajemen dengan karyawannya, agar terhindarnya noise/distorsi komunikasi, maka keberhasilan fact finding menyangkut kesuksesan program tersebut Penyusunan Perencanaan strategi Employee relations Perencanaan program merupakan hal yang sangat penting dilakukan di awal sebelum perusahaan/organisasi melakukan atau membuat suatu kegiatan. Karena dengan membuat perencanaan program kita dapat mengetahui, suatu keberhasilan dari kegiatan yang akan kita lakukan. Perencanaan program juga dapat dijalankan sebagai tolak ukur sejauhmana keberhasilan yang telah kita lakukan. Dalam proses program employee relations tentunya corporate communications PT. GMF AeroAsia perlu membuat beberapa perencanaan program kerja sebelumnya, agar dapat realisasinya menjadi jelas dan memudahkan tim corporate communication dalam pengelolaan employee relations communication internalnya. Berikut pernyataan yang disampaikan Saudari Sisca Tobing selaku Corporate Communication Officer: Setelah ada program kerja atau strategic plan yang diajukan oleh dinas, dibuatlah balance scorecard corporate communication. Dalam balance scorecard terdapat priority action, activity plan, control point, check point dan bahkan due datenya. Dari activity plan, dibuat break down seluruh akitivas corporate communication menjadi sub aktivitas Wawancara dengan Saudari Sisca Tobing tanggal 15 Maret

22 Program employee relations yang dilakukan oleh corporate communication tidak dilakukan sendiri dengan divisinya saja, namun juga dibantu oleh beberapa divisi lain sepeti Human Resourches Departement. Berikut pernyataan Bapak Hadi selaku karyawan Unit Human Resourches Departement: Hal yang membedakan sistem pengelolaan employee relations di HRD dan corporate communication itu adalah programnya. HRD juga mengatur mengenai employee relations, namun kita lebih kepada team-building dan pelatihan. Berbeda dengan corporate communication yang lebih mengelola internal komunikasinya. 10 Dalam tahap perencanaan, corporate communication memisahkan beberapa kegiatan, yang mana yang menjadi prioritas, yang mana yang menjadi kegiatan tambahan. Apabila kegiatan yang diturunkan oleh direksi corporae secretary lebih banyak mengenai pengelolaan motivating dan pelatihan, maka dilakukan penyaringan dan penyusunan dengan team lain, berikut pernyataan yang disampaikan oleh Bapak Hadi selaku karyawan Human Resourches Specialist: Kami tidak bekerja sendiri, kami selaku divisi HRD juga bekerja sama dengan unit lain untuk pengelolaan employee relations. Tahap pengerjaan yang dilakukan oleh corporate communication juga hampir sama dengan unit kami. Hanya saja bebeda jenis tugasnya Wawancara dengan Bapak Hadi tanggal 15 Maret Wawancara dengan Bapak Hadi tanggal 15 Maret

23 Pernyataan tersebut memberikan pandangan mengenai perbedaan dalam pengelolaan employee relations yang dilakukan antara corporate comunication dengan HRD. Untuk itu, dalam tahap pengelolaan strategi employee relations yang dilakukan oleh corporate communication GMF harus dapat dimilah-milah, yang manakah porsi tugas corporate communication, dan yang mana porsi tugas HRD, termasuk dalam tahap perencanaan tersebut. Perencanaan program dilakukan agar pelaksanaan manajemen lebih efektif sehinga dapat menghasilkan atau mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebagaimana mestinya. Membuat perencanaan program kerja merupakan bagian dari proses kerja corporate communication, yang nantinya dapat membantu untuk mengetahui apakah perencanaan program tersebut dapat efktif untuk diterapkan. Berikut seperti yang dijelaskan oleh GM Corporate Communication PT. GMF AeroAsia, Mochammad Aviv: Proses kerja yang kita alami tentunya sesuai dengan program perencanaan kita sebelumnya. Tapi dalam menjalani memang diperlukan cara kerja juga dalam mengelolanya. Intinya bagaimana agar dalam kinerja corporate communication tetap terjalin hubungan dan suasana kerja tetap kondusif dan berjalan baik dengan karyawanya. Yang mana perlu kita ingat, bahwa peran dan fungsi kami didalam corporate comunication adalah sebagai fasilitaror dan komunikator perusahaan 12 Seperti proses kerja pada umumnya, dalam membuat program employee relations, corporate communication PT. GMF AeroAsia juga perlu membuat program pengelolaan kegiatan internal karyawan yang 12 Wawancara dengan Bapak Mochammad Aviv tanggal 8 Maret

24 efektif. Seperti yang dikatakan oleh Corporate Communication Officer PT. GMF AeriAsia, Farin Fachriza: Semua program yang kita laksanakan itu pasti ada planning-nya di awal tahun, sebelum melakukan kegiatan, apapun itu pasti ada planning. Setiap perusahaan, pasti kan ada turunan. Direksi menurunkan PDCA (Plan Do a Check and Action) kepada setiap dinas yang ada di perusahaan, maka semua perencaan diawal tahun itulah yang menjadi acuan kita dalam bekerja. 13 Strategi komunikasi yang merupakan paduan perencanaan komunikasi (communication planning) dengan manajemen komunikasi (communication management) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi komunikasi ini harus mampu menunjukan bagaimana oprasionalnya secara praktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu bergantung pada situasi dan kondisi Programming/Communicating Strategi Employee Relations Langkah selanjutnya adalah mengimlementasikan rencana dan program yang telah dibuat. Dalam hal ini Corporate Communication PT. GMF AeroAsia menerapkan perencanaan proses kerja humas dalam pengelolaan program employee relations untuk memberikan informasi dan komunikasi internal yang baik mengenai perkembangan perusahaan terhadap karyawan. 13 Wawancara dengan Sdri. Farin Fariza tanggal 8 Maret

25 Berikut pernyataan yang dijelaskan oleh salah Sisca Tobing Selaku Corporate Communication Officer GMF: Dalam implementasi program kegiatan employee relations, bidang corporate communication berkoordinasi dengan beberapa dinas terkait, seperti Human Capital, Acounting /Finance dan juga Serikat pekerja. Untuk setiap program, mencari data terlebih dahulu ke dinas Human Capital, terutama untuk melihat jumlah pegawai per dinas atau per bidang. Data pegawai juga dapat dilihat dari program GMF portal. Program tersebut dilaporkan terlebih dahulu ke Direksi untuk meminta persetujuan. Setelah itu, dibentuklah panitia atau tim untuk penyelenggaraan program tersebut. 14 Dalam mengimplementasikan perencaan proses kerja corporate commmunication dalam pengelolaan program employee relations, corporate communication tidak bekerja sendiri. Mereka juga bekerja sama dengan divisi lain. Karna team corporate communication yang ada di GMF hanya segelintir saja, sebagaimana yang dijelaskan oleh GM Corporate Communication, Mochammad Aviv: Kami bekerja dengan kerja cerdas, bukan kerja keras, tim corporate communication terdiri dari empat orang dan saya sendiri selaku General Manager. Kami mengelola keseluruhan program employee relations, namun bekerja sama dengan divisi lain untuk memaksimalkan kegiatan-kegiatan tersebut 15 Selain media internal karyawan, corporate communication GMF juga mengelola event corporate. Berikut penjelasan hasil dari wawancara dari key informan yang didapat: 14 Wawancara dengan saudari Sisca Tobing tanggal 15 Maret Wawancara dengan Bapak Mochammad Aviv tanggal 8 Maret

26 Beberapa kegiatan internal communication antara lain: mid year, kick off, GMF Birthday, buka puasa bersama, halal bihalal, monthly ceremony, domestic exhibition, internal meeting, serta protocoler activities. Media Internal Corporate adalah salah satu tools corporate communication dalam mengembangkan fungsi program employee relations. Fungsi ini dijalankan oleh Corporate Communications untuk menjaga dan membentuk sikap serta perilaku yang positif dari para karyawan PT. GMF AeroAsia, sehingga menciptakan suasana lingkungan kerja yang kondusif. Berdasarkan hasil wawancara dengan seorang karyawan PT. GMF AeroAsia yang menjadi salah satu khalayak pembaca majalah bulanan yang dikelola Corporate Communication, berikut pernyataan dari Dimas selaku karyawan IT: Peran media komunikasi sangat membantu karyawan untuk mengetahui kondisi perusahaan. Sehingga informasi dan penyampaian dari manajemen dapat diserap melalui media internal yang dikelola Corporate Communication 16 Saudari Anisa selaku karyawan Legal and Contract bussiness juga menjelaskan mengenai media internal perusahaan, berikut pendapatnya: Saya pribadi selaku karyawan sangat merasakan dampak positif sehari-harinya. Dengan adanya media internal seperti GMF News dan juga GMF daily report di internet, 16 Hasil wawancara dengan saudara Dimas tanggal 15 Maret

27 membuat saya menjadi semakin mengetahui keinginan dan kebutuhan karyawan mengenai Bussiness dan kontrak perusahaan pesawat ini. 17 Corporate Communications mendistribusikan informasi kepada setiap karyawan tentang hal-hal tertentu atau informasi yang penting baik melalui atau dalam bentuk pengumuman, misalnya adanya informasi di GMF Today (sarana internet) tentang segala hal yang terjadi di PT. GMF AeroAsia yang hars di update setiap hari. Berikut pernyataan dari Saudara Hadi selaku Human Resourches Specialist mengenai media internal perusahaan: Saya mengetahui mengenai media internal, antara lain upacara Bendera tiap Bulan, PDCA Cascading Communication, Portal (intranet), to everyone, GMF News (Bulletin), Line Coops (Technical Buletin area Line Maintenance), Penity (Pengetahuan dan Informasi Safety), Front Line (Leadership management bulletin). 18 Selain media internet, Corporate Communications juga mendistribusikan informasi kepada karyawan tentang perusahaan melalui media cetak yang dikelola oleh Corporate Communications yaitu GMF News. Majalah internal tersebut diterbitkan setiap sebulan sekali. Berikut penjelasan GM Corporate Communication, Bapak Mochammad Aviv: Program-program tersebut adalah bentuk communication internal kami (corporate communication) sebagai mediator guna 17 Hasil wawancara dengan saudari Anisa tanggal 8 Maret Hasil wawancara dengan Bapak Hadi tanggal 15 Maret

28 menjalin hubungan karyawan yang baik, antara manajemen dan karyawanya. 19 Kematangan tahap fact findng dan perencanaan tersebut mempengaruhi kesempurnaan tahap programming. Dalam tahap emplementasi ini corporate communication PT.GMF tidak bekerja sendiri, berikut tanggapan dari Farin Fachriza selaku corporate communication GMF: Event-event corporate yang dilaksanakan adalah sematamata untuk keberlangsunganya strategi employee relations. Event yang dilaksanakan corporate tersebut dibutuhkan tenaga kerja yang lain, kami bekerja sama dengan divisi lain, divisi tersebut tiap event nya berbeda-beda. Tergantung kebutuhan dan jenis event yang dilaksanakanya. 20 Setelah pengelolaan perencanaan dan pemetaan program kegiatan employee relations, corporate communication memetakan dua jenis kegiatan yang dilakukan stiap tahunnya, berikut penjelasan dari Mochammad Aviv selaku GM Corporate Communication: Media adalah salah satu aplikasi yang menjadi penghubung komunikasi antara manajemen dan karyawan. Mediatornya adalah corporate communication/tsc. Media yang disajikan adalah media cetak dan media internet. 21 Selain media cetak dan media internet, program employee relations yang disajikan oleh divisi corporate communication adalah kegiatan event tahunan. 19 Wawancara dengan Bapak Mochammad Aviv tanggal 8 Maret Wawancara dengan Sdri Farin Fachriza tanggal 8 Maret Wawancara dengan Bapak Mochammad Aviv tanggal 8 Maret

29 Saudari Anisa selaku karyawan Legal and Contract bussiness juga menjelaskan mengenai media internal perusahaan, berikut pendapatnya: Menurut saya, dari sekian banyak kegiatan employee relations yang dilakukan oleh corporate communication, yang paling efektif kegiatanya adalah acara upacara bulanan. Karena kegiatan tersebut terjadi langsung dan tatap muka langsung dengan karyawannya. 22 Event corporate yang dilaksanakan tiap tahun sebagian besar adalah event employee relations. Event tersebut termasuk kedalam action plan corporate yang telah direncanakan diawal tahun kepada divisi corporate communications. Program-program internal komunikasi yang dilaksanakan oleh Corporate Communication adalah program employee relations, corporate communication sebagai mediator manajemen agar terjalin hubungan baik antara manajemen dengan karyawannya. Media-media yang disediakan tersebut adalah salah satu contoh strategi employee relations Corporate Comunication PT. GMF AeroAsia dalam menghubungkan komunikasi atasan dengan bawahannya, yang mana bertujuan untuk menciptakan hubungan baik antara manajemen dan karyawannya, berupaya untuk meningkatkan sense of belonging karyawan. 22 Hasil wawancara dengan saudari Anisa tanggal 8 Maret

30 4.2.4 Evaluasi dan kontrol Hasil Employee Relations. Langkah akhir dalam proses kerja program employee relations corporate communications adalah mengevaluasi, hal ini mencangkup bagaimana hasil dari penelolaan kegiatan employee relations yang telah dilakkukan oleh tim corporate communication PT GMF. Dari evaluasi kita dapat mengetahui sudah sejauh mana keberhasilan atau dalam proses pengelolaan program employee relations. Dalam mengevaluasi sebuah program, biasanya dibutuhkan metode khusus untuk melakukanya. Evaluasi proses program biasanya dilakukan diakhir pelaksanaan kegiatan tersebut. Berikut pernyataan Saudari Sisca Tobing selaku Corporate Communication Officer mengenai tahap evaluating: Untuk evaluasi, diundanglah seluruh coordinator tim. Dalam rapat tersebut, dibuatlah kekurangan ataupun kelebihan dalam penyelenggaraan tersebut. Keseluruhan hasil rapat evaluasi tersebut dibuatkan dalam laporan pertanggungjawaban kepada manajemen. Dari segi financial juga demikian. Dibuatkan laporan penggunaan dana dan dibandingkan dengan penyelenggaraan tahun lalu. Apakah penyelenggaraan tahun ini lebih efisien atau tidak. Baru juga dibuatkan laporan pertanggungjawaban keuangannya. 23 Farin Fachriza Selaku Corporate Communication menambahkan mengenai tahap evaluating tersebut: Didalam rapat evaluasi program tersebut, ada seorang notulen dari corproate communication. Hasil rapat-rapat tersebut 23 Wawancara dengan saudari Sisca Tobing tanggal 15 Maret

31 menjadi data mengenai kesuksesan/keberhasilan program employee relations. Yang kemudian akan dibuat sebuah laporan kepada direksi. 24 Evaluasi yang dilakukan oleh tim corporate communication PT GMF yaitu dengan melakuakan pengelompokan antara kekurangan dan kelebihan, dengan demikian dapat memudahkan Corporate Communication mengevaluasi proses kerja yang telah dilaksanakan. Dengan begitu dapat terlihat apa saja yang harus ditingkatkan, dan apa saja yang harus dirubah, dan apa saja yang harus dipertahankan. Seluruh tahapan strategi PR tersebut adalah sebuah tujuan strategi employee relations Corporate Comunication PT. GMF AeroAsia dalam menghubungkan komunikasi atasan dengan bawahannya, yang mana bertujuan untuk menciptakan hubungan baik antara manajemen dan karyawannya, berupaya untuk meningkatkan sense of belonging karyawan Kaitan Program Employee Relations dalam upaya peningkatan sense of Belonging karyawan. Sense Of Belongin didalam perusahaan GMF sudah diterapkan didalam setiap program employee relations yang telah berjalan selama ini. Berikut pernyataan yang disampaikan oleh Farin selaku Corporate Communication Officer GMF: Ya, tentu. Kami melakukan tahap-tahap dari strategi PR yang ada, yaitu dengan cara melaksaakan kegiatan komunikasi 24 Wawancara dengan Farin Fachriza tanggal 8 Maret

32 internal perusahaan, menjalin komunikasi antara manajemen dengan karyawan, menjalin hubungan baik, dan memberikan informasi tentang apapun yang beroperasi didalam perusahaan, termasuk mengadakan special event, dll. Dengan begitu rasa memiliki akan meningkat. 25 Strategi Employee Relatons yang selama ini berjalan merupakan kegiatan komunikasi internal perusahaan, yang mana bertujuan untuk menciptakan sense of belonging perusahaan melalui informasi yang telah disampaikan oleh manajemen, karna dengan memberikan informasi manajemen kepada karyawan akan menciptakan hubungan baik antara manajemen dengan karyawannya. Berikut pernyataan yang disampaikan Farin terhadap hasil dari upaya Program Employee Relations dalam peningkatan Senses of Belonging persuahaan: Sejauh ini sebagian karyawan GMF telah menunjukan apreasiasinya dalam setiap kegiatan Employee Relations yang kami laksansakan. Hal tersebut memberikan dampak positif terhadap kemajuan sense of belonging karyawan kami. Dan kami akan terus meningkatkanya. Empat Langkah Strategi Employee Relations Department Corporate Communications PT. GMF AeroAsia Tangerang, Indonesia. No. Langkah-langkah Proses kerja public relations 1. Fact Finding Dalam proses identifikasi masalah, corporate comunication PT. GMF AeroAsia melakukan survey. Hasil dari proses kerja Public Relations PT. GMF AeroAsia Dengan hasil survey yang dijalankan pada awal tahun tersebut, maka corporate communication 25 Wawamcara dengan saudari Farin tanggal 1 April

33 Target khalayak penelitian survey tersebut adalah seluruh karyawan. Didukung oleh setiap kepala dinas yang ada didalamnya. Survey tersebut dilakukan setiap awal tahun, yang mana dipegang oleh tim direksi. 2 Planning program Setelah proses fact finding selanjutnya corporate communication memuat perencanaan program employee relations yang disusun mencangkup penentuan tujuan program, kemudian juga strategi utama, taktik dan program untuk menjangkau keberhasilan program. menerima action plan yang diutus oleh direksi menjadi action list, dan bentuk itulah yang menjadi kunci utama tim corporate communication mengerjakan perencanaan dan program tiap tahunnya. Tahap fact finding yang dikelola oleh corporate communication GMF dilakukan apabila ada sebuah kendala dan permasalahan internal yang muncul saja. Corporate communication melakukan fact finding dengan metode activity analysis, observasi, benchmark, serta survey kepada kepala divisi perusahaan. Hal tersebut untuk mengetahui datadata serta identifikasi masalah mengenai employee relations GMF. Pada proses perencanaan program ini corporate communication PT. GMF AeroAsia membuat perencanaan untuk pengelolaan media internal, mengenai hal apa saja yang akan dilakukan dan dibuat sebelum melakukan pembuatan media internal yaitu seperti: 1. Membuat media internal karyawan menjadi efektif lebih serta 94

34 3. Programming Tahap selanjutnya mengimplementasikan program, tindakan, dan komunikasi yang telah proses kerja yang lebih baik lagi. 2. Menetapkan tujuan pengelolaan media internal karyawan dan event corporate emloyee relations untuk memudahkan tim corporate communication dalam memberikan informasi pada karyawannya dan menciptakan keserasian informasi antar unit maupun dengan atasan. 3. Menetapkan khalayak atau sasaran pesan dari pengelolaan media internal karyawan dan event corporate. 4. Mendata event corporate yang dilaksanakan pada tahun tersebut. 5. Mendata budgeting yang diajukan oleh corporate communication dalam program employee relations. Mekanisme tugas dan tanggung jawab dalam tahap implementasi dijalankan sesuai dengan 95

35 dibuat untuk mencapai tujuan tertentu dalam menyelesaikan tujuan programnya dimana mencangkup tindakan apa saja yang akan dilakukan, dan psan apa saja yang ingin disampaikan, serta jenis media apa saja yang akan digunakan untuk menyampaikan pesan yang dimaksud. 4. Evaluating Proses PR selalu dimulai dari mengumpulkan fakta dan diakhiri dengan perencanaan proses kerja sebelumnya. Dalam proses implementasi ini, corporate communication melakukan beberapa perencanaan programnya, antara lain yaitu seperti: 1. Pembagian tugas dan tanggung jawab pada karayawan corporate communication dalam pelaksanaan kegiatan employee relations. 2. Media internal menjadi sebuah fasilitas karyawan dalam menerima pesan dari manajemen. Media cetak yang dimiliki perusahaan adalah GMF News, dan Bulletin Peniti. 3. Event corporate komunikasi internal yang menjadi salah satu aplikasi corporate communication dalam mengelola employee relations. Berdasarkan hasil yang dilihat dari implementasi, pada proses kerja akhir 96

36 pengumpulan fakta, untuk mengetahui apakah prosedurnya sudah selesai atau belum, seorang praktisi PR perlu melakukan evaluasi atas langkahlangkah yang telah diambil. Maka, tahap ini akan melibatkan pengukuran atas hasil tindakan dimasa lalu. Penyesuaian dapat dibuat dalam program yang sama, atau setelah suatu masa berlalu. corporate communication GMF melakukan evaluasi terhadap program yang telah dijalankan, yaitu: 1. Corporate communication menggunakan metode survey dan wawancara didalam evaluasi rapat akhir. 2. Mereka melakukan evaluasi fact finding sebelum dan setelah menjalankan sebuah rencana program 3. Pihak yang terlibat dalam evaluasi adalah tim corporate communcation sendiri, dan juga sebagian dinas yang ikut bekerja sama dalam program employee relations. 4. Evaluasi akhir biasanya dilakukan setelah program yang ada pada action plan satu per satu telah dilakukan. 5. Diakhir kegiatan tiap akhir tahunnya dilakukan evaluasi akhir, dimulai dari budgeting- 97

37 concepting, sampai tahap Lembar Pertanggung Jawaban dan di masukan kedalam Annual report. (sumber: hasil wawancara terhadap corporate communication PT. GMF AeroAsia 2013) Tabel 4.1 Empat Langkah Strategi Employee relations 4.3 Pembahasan Setelah melakukan penelitian, penulis dapat melihat bagaimana Komunikasi internal yang dikelola oleh corporate communication GMF, bahwa komunikasi antar manajer dan komunikasi (khalayak/karywan dari top management, middle management dan lower management) yang berada didalam organisasi dilakukan secara timbal balik. Organisasi perusahaan merupakan bagian dari manajemen yang harus berjalan secara bersama sama dalam mencapai tujuan perusahaan. Corporate communication GMF mengelola komunikasi internal tersebut demi terciptanya timbal balik komunikasi yang baik antara manajemen dengan karyawanya. Pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang mampu mengelola atau mengatur organisasi secara efektif dan mampu melaksanaakan kepemimpinan secara efektif pula. Untuk itu pemimpin harus betul-betul dapat menjalankan fungsinya sebagai seorang pemimpin. 98

38 Tercapainya tujuan dari organisasi, tentunya harus diiringi dengan manajemen perusahaan yang baik, karyawan yang baik, atau dengan kata lain dalam organisasi harus tercipta kualitas hubungan yang baik (good relationship quality) dalam manajemen dan juga karyawannya. Untuk menciptakan good relationship quality, diperlukan sebuah strategi employee relations yang baik dalam proses penyampaian informasi terhadap karyawannya. Komunikasi internal termasuk komunikasi organisasi yang penting dalam keberlangsungan pembentukan mutual understanding diantara anggota organisasi, agar tercipta suatu kondisi yang sinkron dan budaya serta iklim organisasi yang penting dalam pencapaian visi dan misi organisasi. Komunikasi internal disa dilakuakan dengan lisan, melalui media elektronik, visual dan tulisan. Strategi employee relations yang dikelola oleh departement corporate communication PT. GMF AeroAsia, untuk terciptanya program eployee relations yang baik diperlukan empat tahap strategi PR, yaitu: fact finding, planning, programming, dan evaluating. Tujuan dari kegiatan employee relations sebagai sarana komunikasi internal secara timbal balik yang dipergunakan dalam suatu organisasi/perusahaan, untuk menghilangkan kesalahpahaman atau hambatan komunikasi antara manajemen perusahaan dengan para karyawannya, sebagai sarana saluran atau alat komunikasi dalam upaya menjelaskan tentang kebijaksanaan, peraturan dan ketatakerjaan dalam 99

39 sebuah organisasi/perusahaan, sebagai sarana saluran atau alat komunikasi internal bagi pihak karyawan untuk menyampaikan keinginan-keinginan atau sumbang saran dan informasi serta laporan kepada pihak manajemen perusahaan (pimpinan). Pelaksanaan kegiatan employee relations, program media internal dan special event memiliki tujuan yang amat baik yaitu dapat meningkatkan kualitas dan keterampilan karyawan. Selain itu juga bertujuan sebagai motivasi kerja dan prestasi kerja karyawan dalam mencapai produktivitas yang tinggi. Tahap fact finding yang dikelola oleh corporate communication GMF dilakukan apabila ada sebuah kendala dan permasalahan internal yang muncul saja. Karna pada dasarnya identifikasi masalah adalah untuk kegiatan program kerja yang sifatnya memperbaiki. Corporate Communication PT.GMF AeroAsia melakukan survey tiap awal tahunnya, namun dilakukan sebatas untuk mengetahui keinginan karyawan seperti apa. Fact finding dalam Strategi Employee Relations adalah tahap untuk mengetahui data-data sebelum melakukan program strategi employee relations, yang mana tujuan employee relations tersebut adalah untuk meningkatkan hubungan baik antara manajemen dengan karyawannya, agar terhindarnya noise/distorsi komunikasi, maka keberhasilan fact finding menyangkut kesuksesan program tersebut. 100

40 Langkah-langkah Fact finding yang dikelola oleh Corporate Communication GMF adalah pertama-tama dengan menentukan tujuan dari setiap kegiatan tersebut, lalu setelah itu Corporate Communication GMF melakukan survey-survey terhadap karyawannya jika diperlukan. Survey yang dilakukan corporate communication tersebut dibantu oleh perwakilan setiap dinas, karena karyawan yang dimiliki oleh perusahaaan tersebut tidak sedikit. Program employee relations PT.GMF AeroAsia tidak seluruhnya dipegang oleh departement corporate communication. Ada beberapa divisi lain yang mengelola program employee relations tersebut. Antara lain adalah divisi HRD. Divisi HRD mengelola seluruh employee relations yang sifatnya team-building, education, dan pelatihan. Perbedaan pengelolaan employee relations Departement corporate communication dengan Human Resourches Departement adalah: a) Departement Corporate communication: mengelola keseluruhan mengenai internal communication perusahaan. b) Human Resourches Departement: mengelola keseluruhan program building, educating, dan pelatihan karyawan. Corporate communication melakukan fact finding dengan metode activity analysis, observasi, benchmark, serta survey kepada kepala divisi perusahaan. Hal tersebut untuk mengetahui data-data serta identifikasi masalah mengenai employee relations perusahaan tersebut. 101

41 Corporate communication menjadi mediator komunikasi antara management dan karyawannya, maka dari itu tahap perencanaan adalah tahap yang penting sebelum merealisasikan program-program kerja tersebut. Mediator manajemen perusahaan adalah hal yang penting dalam tugas seorang corporate communication, dengan adanya employee relations didalam strategi corporate tersebut, maka akan menghasilkan hubungan yang baik antara manajemen dengan karyawannya. Corporate communication melakukan tahap perencaaan program kerja employee relations pada awal tahun. Mereka tidak mengelola perencanaan tersebut dengan bebas dan terbuka. Tetapi dikelola dan melalui persetujuan oleh direksi corporate secretary. Dinas corporate secretary adalah induk management daripada corporate communication. Bentuk perencanaan tersebut di turunkan kepada divisi corporate communication dengan action-plan-list. Action-plan-list tersebut sudah terdata program kerja setiap hari, bulan, dan tahunya, dan program employee relations termasuk didalamnya. Tahap planning program kerja melibatkan persetujuan dari pihak lain, antara lain dengan divisi keuangan. Budgeting program tahunan yang dikeluarkan oleh corporate communication PT.GMF AeroAsia berbedabeda. Khusus program employee relations tersebut, corporate communication harus melkukan ajuan budgeting terlebih dahulu, yang 102

42 kemudian akan diproses oleh direksi dan management corporate secretary. Lalu kemudian akan diturunkan melalui divisi keuangan. Semua program yang dikelola oleh corporate communication didasari oleh kelangsungan dan keberhasilan program corporate. Apabila perencanaan tersebut terjadi hambatan, maka tahap programming dan evaluating akan tidak berjalan sempurna. Programming/communicating program kerja corporate communication PT.GMF AeroAsia berjalan dengan tim kerja yang terdiri dari empat orang corporate communication officer. Untuk melaksanakan kegiatan employee realtions yang dilakukan rutin setiap tahun tersebut membutuhkan bantuan divisi lain. Antara lain, tim redaksi. Salah satu program employee relations yang dilakukan oleh corporate communication adalah pengelolaan media internal, yang kedua adalah special events. Pengelolaan media internal tersebut dibagi menjadi dua, yaitu ; a) media cetak, pengelolaan media cetak yang dikelola corporate communication adalah sebagai berikut: - GMF News (Bulletin), - Line Coops (Technical Buletin area Line Maintenance), - Penity (Pengetahuan dan Informasi Safety), - Front Line (Leadership management bulletin). b) Media sosial internet. 103

43 Media sosial internet dikelola oleh corporae communication dalam menyampaikan berita dan informasi mengenai perusahaan. Media tersebut antara lain: - PDCA Cascading Communication, - Portal (intranet), - to everyone Seluruh pengelolaan media internal tersebut bertujuan untuk penyampaian informasi antara manajemen dengan karyawan. Segala hal mengenai kegiatan yang dilaksanakan management corporate akan dipublish dan diberitakan didalam media internal tersebut. Seluruh media tersebut adalah sebagai tools yang digunakan oleh corporate communication GMF, seluruh program beserta tahapan strategi PR yang dijalankan tersebut adalah bentuk dari strategi employee relations Corporate Comunication PT. GMF AeroAsia, yang bertujuan untuk menghubungkan komunikasi atasan dengan bawahannya, kemudian akan menciptakan hubungan baik antara manajemen dan karyawannya, sehingga upaya-upaya tersebut sematamata untuk meningkatkan rasa memiliki (sense of belonging) karyawannya Selain program media internal, corporate communication juga mengelola program employee relations melalui special events dan kegiatan protocoler. Kegiatan special event tersebut antara lain: - Mid year communication - Kick Off Kegiatan protocoler tersebut antara lain: 104

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian 4.1.1 Sejarah PT. Garuda Maintenance Facility AeroAsia Garuda Indonesia sebagai salah satu perusahaan penerbangan Indonesia yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya yang timbul dari lubuk hati. (Effendy, 2011 :11)

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya yang timbul dari lubuk hati. (Effendy, 2011 :11) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi sebagai suatu proses pengiriman dan penyampaian pesan baik berupa verbal maupun non verbal oleh seseorang kepada orang lain untuk mengubah sikap, pendapat,

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN 16 BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Garuda Indonesia adalah sebuah perusahaan milik negara Republik Indonesia. Garuda Indonesia berkantor pusat di Jakarta,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses komunikasi terus berkembang seiring berjalannya kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses komunikasi terus berkembang seiring berjalannya kemajuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses komunikasi terus berkembang seiring berjalannya kemajuan teknologi dunia yang semakin tinggi. Indonesia saat ini tergolong sebagai negara berkembang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dalam kehidupan manusia dan selalu berkembang. Bahkan komunikasi telah menjadi terbentuknya suatu masyarakat yang terintegrasi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 45 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. GMF Aero Asia PT. GMF Aero Asia (Garuda Maintenance Facility) merupakan anak perusahaan dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berujung pada kebangkrutan karena sulit untuk ikut berkompetisi. mekanik dalam sebuah perusahaan yaitu sumber daya manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. berujung pada kebangkrutan karena sulit untuk ikut berkompetisi. mekanik dalam sebuah perusahaan yaitu sumber daya manusia sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa perkembangan teknologi informasi, pemanfaatan teknologi dalam setiap proses pada sebuah perusahaan dapat memberikan keunggulan kompetitif tersendiri.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan di sekitarnya baik di dalam maupun di luar perusahaan. Peran

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan di sekitarnya baik di dalam maupun di luar perusahaan. Peran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menjalankan kegiatannya, setiap perusahaan selalu melibatkan lingkungan di sekitarnya baik di dalam maupun di luar perusahaan. Peran lingkungan sekitar sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Apakah Anda puas dengan hasil investasi perusahaan Anda pada inovasi? Persentase responden yang menjawab ya

BAB I PENDAHULUAN. Apakah Anda puas dengan hasil investasi perusahaan Anda pada inovasi? Persentase responden yang menjawab ya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada kebanyakan perusahaan, investasi dalam inovasi mengikuti siklus boom-bust. Survei tahunan yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian Industri mengkonfirmasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perawatan IGTE & Power Services GMF Aeroasia berdiri sejak tahun 2011, merupakan perusahaan mandiri dan merupakan anak perusahaan dari PT GMF Aeroasia yang bergerak

Lebih terperinci

STRATEGI EMPLOYEE RELATIONS DEPARTEMENT CORPORATE COMMUNICATIONS DALAM UPAYA PENINGKATAN SENSE OF BELONGING PT. GMF AeroAsia TANGERANG, INDONESIA

STRATEGI EMPLOYEE RELATIONS DEPARTEMENT CORPORATE COMMUNICATIONS DALAM UPAYA PENINGKATAN SENSE OF BELONGING PT. GMF AeroAsia TANGERANG, INDONESIA STRATEGI EMPLOYEE RELATIONS DEPARTEMENT CORPORATE COMMUNICATIONS DALAM UPAYA PENINGKATAN SENSE OF BELONGING PT. GMF AeroAsia TANGERANG, INDONESIA Skripsi Skripsi ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Implementasi Sistem Manajemen K3 pada PT.Merpati terbagi menjadi tiga

BAB V PENUTUP. 1. Implementasi Sistem Manajemen K3 pada PT.Merpati terbagi menjadi tiga BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Implementasi Sistem Manajemen K3 pada PT.Merpati terbagi menjadi tiga aspek yaitu keselamatan penerbangan (safety), keselamatan gedung (security), dan total quality management

Lebih terperinci

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

PROPOSAL KERJA PRAKTEK 1 PROPOSAL KERJA PRAKTEK I. JUDUL KERJA PRAKTEK Kegiatan ini dinamakan Kerja Praktek di PT. GMF Aeroasia II. LATAR BELAKANG Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, dimana tuntutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerja untuk mencapai tujuannya melalui kombinasi sumber daya yang dimiliki. Salah

BAB I PENDAHULUAN. kerja untuk mencapai tujuannya melalui kombinasi sumber daya yang dimiliki. Salah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya setiap perusahaan maupun industri dalam melakukan aktivitas kerja untuk mencapai tujuannya melalui kombinasi sumber daya yang dimiliki. Salah satu sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut akan membentuk suatu keunggulan dari suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut akan membentuk suatu keunggulan dari suatu perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan penerbangan adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Pada saat ini persaingan di dunia penerbangan pun semakin ketat dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2009 meningkat sebesar 4,5

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2009 meningkat sebesar 4,5 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2009 meningkat sebesar 4,5 persen terhadap tahun 2008, terjadi pada semua sektor ekonomi, dengan pertumbuhan tertinggi di

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA KUNJUNGAN KE GARUDA MAINTENANCE FACILITY (GMF) AEROASIA JAKARTA, 04 MARET 2016

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA KUNJUNGAN KE GARUDA MAINTENANCE FACILITY (GMF) AEROASIA JAKARTA, 04 MARET 2016 SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA KUNJUNGAN KE GARUDA MAINTENANCE FACILITY (GMF) AEROASIA JAKARTA, 04 MARET 2016 Yang saya Hormati. : 1. Direktur Utama Garuda Maintenance Facility AeroAsia 2. Jajaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan indsutri penerbangan semakin membaik juga. Daya beli yang

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan indsutri penerbangan semakin membaik juga. Daya beli yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang mengalami peningkatan membuat perkembangan indsutri penerbangan semakin membaik juga. Daya beli yang meningkat membuat permintaan akan pelayanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN PT. AERO SYSTEMS INDONESIA

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN PT. AERO SYSTEMS INDONESIA BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN PT. AERO SYSTEMS INDONESIA 2.1 Data Perusahaan 2.1.1. Identitas Perusahaan Gambar 2.1 Logo Perusahaan Perusahaan PT. Aero Systems Indonesia atau yang lebih dikenal dengan

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. peraturan yang tegas dan ketat serta mementingkan sertifikasi kelayakan di seluruh

BAB I PENGANTAR. peraturan yang tegas dan ketat serta mementingkan sertifikasi kelayakan di seluruh BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia penerbangan merupakan sebuah industri yang sangat penuh dengan peraturan yang tegas dan ketat serta mementingkan sertifikasi kelayakan di seluruh aspeknya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Public relations (PR) atau hubungan masyarakat (humas) telah menjadi semacam kebutuhan dalam manajemen di Indonesia, dengan berbagai istilahnya. Hal ini bisa dilihat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Berbagai Bagian dalam Organisasi Perusahaan Elektronik Jakarta Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, perusahaan elektronik membagi tugas dan tanggung jawab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Public Relations (PR) memegang peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Public Relations (PR) memegang peranan yang sangat penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian. Public Relations (PR) memegang peranan yang sangat penting dalam menjalin hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan karyawannya. Dalam hal ini Public

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian adalah PT. Samudra Marine Indonesia yaitu perusahaan jasa pembuatan kapal, perbaikan

Lebih terperinci

1. Sejak kapan GMF News diterbitkan pertama kalinya? - Minggu pertama bulan Februari tahun 2006

1. Sejak kapan GMF News diterbitkan pertama kalinya? - Minggu pertama bulan Februari tahun 2006 L1 LAMPIRAN 1 TRANSKIP WAWANCARA Berikut adalah wawancara peneliti dengan head management corporate communications PT.GMF (Garuda Maintenance Facility) AeroAsia, Bapak Mochammad Aviv sebagai key informan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, dan sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, dan sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini. BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang mengapa penelitian ini dilakukan dan penjelasan mengenai apa yang menjadi masalah untuk dipecahkan dalam penelitian ini. Bab ini juga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada saat ini tantangan dalam bisnis layanan jasa operasional penerbangan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada saat ini tantangan dalam bisnis layanan jasa operasional penerbangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat ini tantangan dalam bisnis layanan jasa operasional penerbangan semakin besar, banyak perusahaan berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas pelayanannya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM. PT Lotus Indah Textile Industries, Human Resource Department

BAB II GAMBARAN UMUM. PT Lotus Indah Textile Industries, Human Resource Department BAB II GAMBARAN UMUM Pada bab ini, penulis membahas mengenai sejarah dan struktur organisasi PT Lotus Indah Textile Industries, Human Resource Department (HRD)/Personalia, tugas dan tanggung jawab penulis

Lebih terperinci

Penjadwalan Shift Kerja Line Maintenance Menggunakan Integer Linier Programing (ILP) di PT. Garuda Maintenance Facility Aero Asia

Penjadwalan Shift Kerja Line Maintenance Menggunakan Integer Linier Programing (ILP) di PT. Garuda Maintenance Facility Aero Asia Penjadwalan Shift Kerja Line Maintenance Menggunakan Integer Linier Programing (ILP) di PT. Garuda Maintenance Facility Aero Asia Oleh : Andiani Kuswardhany NRP. 2506 100 093 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Gambaran Umum Perusahaan Gambaran umum perusahaan akan menjelaskan tentang latar belakang perusahaan, visi dan misi perusahaan, produk dan jasa yang diperjualkan, struktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam industri telekomunikasi saat ini cenderung berada dalam kondisi pasar dengan tingkat kompetisi yang tinggi dan ke depan akan terus meningkat tekanannya,

Lebih terperinci

2. BAB II PROFIL PERUSAHAAN

2. BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2. BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Profil Perusahaan GMF AeroAsia merupakan Subsidiary dari Perusahaan Garuda Indonesia. GMF AeroAsia sebelumnya merupakan bagian dari Strategic Bussiness of Garuda Indonesia

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan peneliti mengenai strategi public relations PT. Angkasa Pura II (Pesrero) dalam mengkomunikasikan pembangunan Bandara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau Low Cost Carrier (LCC), terjadi persaingan bisnis yang cukup signifikan.

BAB I PENDAHULUAN. atau Low Cost Carrier (LCC), terjadi persaingan bisnis yang cukup signifikan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam bisnis penerbangan khususnya untuk penerbangan berbiaya murah atau Low Cost Carrier (LCC), terjadi persaingan bisnis yang cukup signifikan. Untuk di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut dengan istilah Official schedule adalah schedule. penerbangan yang dihasilkan oleh operations center system dan dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut dengan istilah Official schedule adalah schedule. penerbangan yang dihasilkan oleh operations center system dan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada perusahaan yang bergerak di industri airlines, produk utama yang dijual kepada konsumen adalah: tempat, waktu dan tujuan perjalanan yang disebut dengan istilah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengirimkan produk atau jasa ke pelanggan. Apapun bentuk sektor industri baik

BAB I PENDAHULUAN. mengirimkan produk atau jasa ke pelanggan. Apapun bentuk sektor industri baik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Operasi merupakan bagian dari organisasi dalam menciptakan dan mengirimkan produk atau jasa ke pelanggan. Apapun bentuk sektor industri baik secara tersirat atau tidak

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 49 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. XYZ didirikan pada tahun 1986, merupakan sebuah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang polyester dan berlokasi di Tangerang. Sejak tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dianggap tidak memiliki peran penting dan bisa dibilang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dianggap tidak memiliki peran penting dan bisa dibilang dianggap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Hubungan masyarakat memiliki peranan penting dalam keberlangsungan hidup suatu perusahaan, sekaligus harus mampu menjembatani dan mempertahankan citra positif

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis 26 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan cara menjelaskan fakta yang ada dilapangan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM PROYEK MANAJEMEN YANG BERJALAN PADA PT. SERASI AUTORAYA (TRAC)

BAB 3 ANALISA SISTEM PROYEK MANAJEMEN YANG BERJALAN PADA PT. SERASI AUTORAYA (TRAC) 26 BAB 3 ANALISA SISTEM PROYEK MANAJEMEN YANG BERJALAN PADA PT. SERASI AUTORAYA (TRAC) 3.1 Latar belakang 3.1.1 Sejarah perusahaan PT. Serasi Autoraya yang lebih dikenal dengan TRAC (Astra Rent A Car)

Lebih terperinci

Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS

Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS presented by : B.Natalia Sari Pujiastuti, S.Psi, M.Si Exclusive for YAYASAN PENDIDIKAN NASIONAL KARANGTURI SEMARANG 2015 KONSEP DASAR PUBLIC RELATIONS

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Di awal perkembangan kegiatan industri di Indonesia yang semakin pesat, kebutuhan akan sarana transportasi yang dapat dengan cepat dan tepat,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN 42 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Wawancara Hasil penelitian mengenai konsep penelitian sebagaimana peneliti telah melakukan wawancara untuk mengumpulkan data yang telah dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan konsumen sehingga dapat mendatangkan profit bagi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan konsumen sehingga dapat mendatangkan profit bagi perusahaan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang berorientasi pada keuntungan selalu mengharapkan profit dari usaha yang mereka keluarkan, profit tersebut digunakan baik untuk eksistensi

Lebih terperinci

BAB II PT. MITRA JAYA BAHARI BELAWAN

BAB II PT. MITRA JAYA BAHARI BELAWAN BAB II PT. MITRA JAYA BAHARI BELAWAN A. Sejarah Ringkas Perusahaan PT. Mitra Jaya Bahari Belawan berdiri pada tahun 1997 bergerak dalam bidang jasa pengangkutan cargo dan container dengan pimpinan Bapak

Lebih terperinci

AD Page 1 of 5

AD Page 1 of 5 ANGGARAN DASAR ASOSIASI MUKADIMAH Bahwasanya, peningkatan kemampuan dalam bidang usaha perawatan pesawat terbang merupakan partisipasi nyata dalam menunjang pembangunan ekonomi nasional berdasarkan Pancasila

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN Pada Bab ini peneliti akan menjabarkan hal-hal yang berkaitan dengan objek penelitian. Pada bagian pertama akan dijabarkan mengenai profil perusahaan dimana memuat sejarah

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/ INSTANSI A. SEJARAH

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/ INSTANSI A. SEJARAH BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/ INSTANSI A. SEJARAH Sejarah PT PELINDO III (Persero) terbagi menjadi beberapa fase penting.perseroan pada awal berdirinya adalah sebuah Perusahaan Negara yang pendiriannya dituangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era modern ini, persaingan dalam dunia bisnis jasa semakin ketat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Di era modern ini, persaingan dalam dunia bisnis jasa semakin ketat. Hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era modern ini, persaingan dalam dunia bisnis jasa semakin ketat. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya bisnis yang bergerak dalam bidang jasa. Dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. H. Frazier Moore. Humas Membangun Citra Dengan Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, Hal 85

BAB I PENDAHULUAN. H. Frazier Moore. Humas Membangun Citra Dengan Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, Hal 85 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Komunikasi merupakan suatu elemen penting dalam kehidupan kita. Salah satu alasan kenapa komunikasi merupakan hal yang penting adalah karena kita hidup bersosial

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hal ini peranan media salah satunya ialah memenuhi informasi yang dibutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. hal ini peranan media salah satunya ialah memenuhi informasi yang dibutuhkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di zaman modern ini keterbukaan informasi publik sangat penting terutama untuk memenuhi kebutuhan informasi yang terus berkembang. Dalam hal ini peranan

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DI PERUSAHAAN KONSTRUKSI

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DI PERUSAHAAN KONSTRUKSI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DI PERUSAHAAN KONSTRUKSI I GUSTI AGUNG AYU ISTRI LESTARI ABSTRAK Fakultas Teknik Univ. Mahasaraswati Denpasar Tujuan utama dalam konstruksi adalah ketepatan

Lebih terperinci

Fungsi Jabatan Tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing jabatan adalah sebagai berikut: 1. Jajaran Direksi Perusahaan a.

Fungsi Jabatan Tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing jabatan adalah sebagai berikut: 1. Jajaran Direksi Perusahaan a. BAB XI STRUKTUR ORGANISASI A. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN Pabrik benzaldehyde ini direncanakan berbentuk perseroan terbatas sehingga untuk memperlancar jalannya manajemen di perusahaan, perlu dibuat

Lebih terperinci

BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN. pertambangan di Halmahera Timur, Buli. PT. Sinar Putih Cemerlang didirikan oleh

BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN. pertambangan di Halmahera Timur, Buli. PT. Sinar Putih Cemerlang didirikan oleh BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Organisasi PT. Sinar Putih Cemerlang adalah perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan nikel yang didirikan pada bulan Oktober 2009 yang memiliki lokasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dalam melaksanakan penelitian pada PT. Dirgantara Indonesia penulis memperoleh data dan mengetahui pelaksanaan perencanaan pajak pasal 21 atas

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI UMUM ARFA BARBERSHOP

BAB II DESKRIPSI UMUM ARFA BARBERSHOP BAB II DESKRIPSI UMUM ARFA BARBERSHOP A. Gambaran Umum Arfa Barbershop 1. SEJARAH ARFA BARBERSHOP PT. ARFA SUKSES MULIA adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan usaha pangkas rambut pria.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Industri jasa perawatan dan perbaikan mesin gas turbin merupakan industri

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Industri jasa perawatan dan perbaikan mesin gas turbin merupakan industri BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Industri jasa perawatan dan perbaikan mesin gas turbin merupakan industri yang terus akan tumbuh dan berkembang di Indonesia. Pertumbuhan industri ini disebabkan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3.

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3. KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS Kuliah ke-3 1 The key words for PR Management function Planed Relationship Goodwill Understanding Acceptance Public

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu kegiatan sosial perusahaan, dari tahun ke tahun semakin menjadi perbincangan. CSR merupakan

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA PERHUBUNGAN UDARA NOMOR KP 112 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA PERHUBUNGAN UDARA NOMOR KP 112 TAHUN 2017 TENTANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 112 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju dari masa ke

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju dari masa ke BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju dari masa ke masa membuat persaingan dalam dunia pekerjaan meningkat. Hal ini dikarenakan adanya globalisasi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM) merupakan perusahaan penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Public Relations 2.1.1. Definisi Public Relations Menurut Denny Griswold yang dikutip Ardianto (2011, p.14) yang menjelaskan bahwa PR sebagai fungsi manajemen yang mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap Perusahaan besar memiliki bagian Humas dan memiliki fungsi dan peran penugasannya dalam mensosialisasikan dan menginformasikan programprogram kebijakan perusahaan

Lebih terperinci

All-in-One Job Analysis Form

All-in-One Job Analysis Form All-in-One Job Analysis Form Halo Human Capital Practitioners, terima kasih telah mendownload All In One Job Analysis Form. Form ini kami ciptakan untuk menjawab kebutuhan teman-teman Human Capital Practitioners

Lebih terperinci

EXPOSITION PERUSAHAAN MANUAL (CEM)

EXPOSITION PERUSAHAAN MANUAL (CEM) 1-4 Pengenalan dan Struktur Perusahaan Pameran Pedoman 1-4,1 Pendahuluan The Sumatra Air Airlines Perusahaan Pameran Pedoman diciptakan dengan persyaratan AC 120-92 SMS untuk secara akurat menunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebar di seluruh tanah air. Seperti halnya perusahaan lain, PT Novell pun juga

BAB I PENDAHULUAN. tersebar di seluruh tanah air. Seperti halnya perusahaan lain, PT Novell pun juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT Novell Pharmaceutical Laboratories merupakan salah satu perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia yang memiliki lebih dari tiga ribu karyawan tersebar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 BENTUK, BIDANG, DAN PERKEMBANGAN USAHA Bentuk Usaha RPX (FedEx)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 BENTUK, BIDANG, DAN PERKEMBANGAN USAHA Bentuk Usaha RPX (FedEx) BAB I PENDAHULUAN 1.1 BENTUK, BIDANG, DAN PERKEMBANGAN USAHA 1.1.1 Bentuk Usaha RPX (FedEx) Tentang RPX (FedEx) Layanan yang diinginkan konsumen kepada perusahaan logistik semakin banyak ragamnya. Ketika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempererat hubungan antar bangsa. Pentingnya transportasi tersebut

BAB I PENDAHULUAN. mempererat hubungan antar bangsa. Pentingnya transportasi tersebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dan strategis dalam memperlancar roda perekonomian, memperkukuh persatuan dan kesatuan, mempengaruhi semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan suatu usaha untuk menciptakan perlindungan dan keamanan dari berbagai risiko kecelakaan dan bahaya, baik fisik, mental

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Aktivitas manajemen pada setiap organisasi berhubungan dengan usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Aktivitas manajemen pada setiap organisasi berhubungan dengan usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aktivitas manajemen pada setiap organisasi berhubungan dengan usaha mengembangkan potensi dan memimpin seluruh tim (karyawan) dalam organisasi dalam satu kesatuan,

Lebih terperinci

Berikut adalah daftar pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada Corporate Social

Berikut adalah daftar pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada Corporate Social L1 Berikut adalah daftar pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada Corporate Social Responsibility (CSR) & Corporate Communication GlobalTV, yaitu Bapak Hendra Eteng. Menurut Anda, 1. Apa itu public

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di semua level. Istilah publik internal atau publik karyawan mengacu pada baik itu

BAB I PENDAHULUAN. di semua level. Istilah publik internal atau publik karyawan mengacu pada baik itu BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Hubungan terpenting dalam organisasi adalah hubungannya dengan karyawan di semua level. Istilah publik internal atau publik karyawan mengacu pada baik itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjalankan berbagai aktivitas di dalamnya. Komunikasi tersebut

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjalankan berbagai aktivitas di dalamnya. Komunikasi tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada sebuah organisasi atau perusahaan, komunikasi merupakan kunci untuk menjalankan berbagai aktivitas di dalamnya. Komunikasi tersebut digunakan untuk menjalin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT Pertamina (Persero) merupakan salah satu perusahaan. besar di Indonesia dengan pemasokan paling besar kepada Negara.

BAB I PENDAHULUAN. PT Pertamina (Persero) merupakan salah satu perusahaan. besar di Indonesia dengan pemasokan paling besar kepada Negara. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT Pertamina (Persero) merupakan salah satu perusahaan besar di Indonesia dengan pemasokan paling besar kepada Negara. Sebagai perusahaan besar, PT Pertamina (Persero)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya pertumbuhan perdagangan lokal dan persaingan internasional,

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya pertumbuhan perdagangan lokal dan persaingan internasional, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan adanya pertumbuhan perdagangan lokal dan persaingan internasional, konsumen yang ada semakin selektif dan menuntut satu produk yang benar-benar berkualitas sehingga

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan dibahas kesimpulan dari penulisan tesis ini dan juga akan dipaparkan beberapa saran yang berkaitan dengan kesuksesan penerapan field project ini di masa mendatang.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peduli pada kualitas produk dan layanan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peduli pada kualitas produk dan layanan. 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Singkat Perusahaan Kebutuhan pelumas di Indonesia terus meningkat seiring dengan kemajuan ekonomi dan industri. Sejalan dengan itu konsumen

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Malaysia.Perusahan ini bergerak di bidang forward banking. Bahrain dan Brunei. Amerika dan Inggris

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Malaysia.Perusahan ini bergerak di bidang forward banking. Bahrain dan Brunei. Amerika dan Inggris BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. CIMB Securities Indonesia merupakan salah satu perusahan yg merupakan anak perusahan CIMB GROUP yang berpusat di Malaysia.Perusahan ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Era kompetisi yang kian ketat ini, setiap perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Era kompetisi yang kian ketat ini, setiap perusahaan dituntut untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam Era kompetisi yang kian ketat ini, setiap perusahaan dituntut untuk meningkatkan kinerja karyawanya dengan cara meningkatkan kualitas dan kuantitas. Keberhasilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Strategi komunikasi tidak hanya diartikan secara harafiah dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Strategi komunikasi tidak hanya diartikan secara harafiah dalam bentuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini kecakapan berkomunikasi adalah hal yang wajib dimiliki oleh setiap orang. Komunikasi yang baik membawa konsekuensi pada peningkatan profesionalisme.

Lebih terperinci

KETENTUAN & PERSYARATAN PENDAFTARAN VENDOR PT. GMF AEROSIA

KETENTUAN & PERSYARATAN PENDAFTARAN VENDOR PT. GMF AEROSIA KETENTUAN & PERSYARATAN PENDAFTARAN VENDOR PT. GMF AEROSIA 2015 KETENTUAN DAN PERSYARATAN PENDAFTARAN VENDOR PT. GMF AEROASIA UMUM : Ketentuan dan persyaratan umum dalam pemilihan vendor sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 3.1 Sejarah Perusahaan. PT Aero Elang Tour atau yang lebih dikenal dengan nama Aero Tour adalah

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 3.1 Sejarah Perusahaan. PT Aero Elang Tour atau yang lebih dikenal dengan nama Aero Tour adalah BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT Aero Elang Tour atau yang lebih dikenal dengan nama Aero Tour adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pariwisata. Perusahaan ini didirikan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. LN Amanah Indonesia adalah sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT). PT. LN Amanah Indonesia didirikan berdasarkan undang-undang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. PT GARUDA MAINTENANCE FACILITIES (GMF) AEROASIA adalah salah

BAB III OBJEK PENELITIAN. PT GARUDA MAINTENANCE FACILITIES (GMF) AEROASIA adalah salah BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT GARUDA MAINTENANCE FACILITIES (GMF) AEROASIA adalah salah satu perusahaan perseroan terbatas yang mempunyai badan hukum dimana izin pendiriannya

Lebih terperinci

Gambaran Wilayah Penelitian

Gambaran Wilayah Penelitian BAB III Gambaran Wilayah Penelitian A. Gambaran Umum PT Pismatex 1. Sejarah Berdirinya 46 PT Pismatex didirikan pada tahun 1971 di desa Klego Pekalongan oleh H Ghozi Salim (alm). PT Pismatex adalah perusahaan

Lebih terperinci

2 Kementerian Negara, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 135 Tahun 2014; 3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tenta

2 Kementerian Negara, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 135 Tahun 2014; 3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tenta BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.290, 2015 KEMENHUB. Sertifikat Operator Pesawat Udara. Keselamatan. Penilaian Kinerja. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 35 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN & SARAN

BAB V KESIMPULAN & SARAN 162 BAB V KESIMPULAN & SARAN 5.1. Kesimpulan Dalam menghadapi era globalisasi yang erat kaitannya dengan persaingan bisnis mendorong setiap perusahaan untuk lebih maju serta mampu mempertahankan eksistensinya

Lebih terperinci

GAMBAR 1.1 LOGO TELKOM PROPERTY

GAMBAR 1.1 LOGO TELKOM PROPERTY BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Company Profile TelkomProperty PT Graha Sarana Duta didirikan pada tanggal 30 September 1981, untuk menyediakan Office Building, Jasa Pemeliharaan

Lebih terperinci

Cost Accounting Staff Pria atau Wanita, usia maks 30 tahun. Pendidikan minimal S1 Akuntansi dengan IPK min 2,75 (skala 4)

Cost Accounting Staff Pria atau Wanita, usia maks 30 tahun. Pendidikan minimal S1 Akuntansi dengan IPK min 2,75 (skala 4) Bakmi GM sebagai salah satu pelopor dari jaringan restoran terbesar di Jakarta berdiri sejak tahun 1959. Saat ini telah memiliki 29 outlet yang tersebar di berbagai wilayah Jakarta, Bekasi, Tangerang,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Proses Bisnis Pengadaan Barang Yang Sedang Berjalan Pada bab ini akan dibahas bagaimana PT.A didalam melakukan proses pengadaan barang. Didalam melakukan

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA KONFERENSI AVIATION MAINTENANCE REPAIR AND OVERHOUL INDONESIA (AMROI) JAKARTA, 20 April 2016

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA KONFERENSI AVIATION MAINTENANCE REPAIR AND OVERHOUL INDONESIA (AMROI) JAKARTA, 20 April 2016 SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA KONFERENSI AVIATION MAINTENANCE REPAIR AND OVERHOUL INDONESIA (AMROI) JAKARTA, 20 April 2016 Yang terhormat. : Saudara Menteri Perhubungan, atau yang mewakili;

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keunggulan suatu jasa terletak pada kualitas pelayanan jasa dan fasilitas tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Keunggulan suatu jasa terletak pada kualitas pelayanan jasa dan fasilitas tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu produk ataupun jasa harus memiliki daya saing agar dapat menarik pelanggan, sebab bisnis tidak dapat berlangsung tanpa pelanggan. Suatu jasa hanya memilki

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini kebutuhan akan teknologi merupakan bagian yang sangat penting baik untuk organisasi maupun perusahaan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi

Lebih terperinci

BAHAN PAPARAN. Disampaikan pada : BIMBINGAN TEKNIS AUDIT

BAHAN PAPARAN. Disampaikan pada : BIMBINGAN TEKNIS AUDIT BAHAN PAPARAN Disampaikan pada : BIMBINGAN TEKNIS AUDIT PENGERTIAN ISTILAH 1. Bandar Udara adalah lapangan terbang yang dipergunakan untuk mendarat dan lepas landas pesawat udara, naik turun penumpang

Lebih terperinci

Judul Tugas Akhir : Strategi Humas RS. Telogorejo Dalam Mengelola Komunikasi Eksternal : Miftah Noor Fajriani NIM : D0C ABSTRAKSI

Judul Tugas Akhir : Strategi Humas RS. Telogorejo Dalam Mengelola Komunikasi Eksternal : Miftah Noor Fajriani NIM : D0C ABSTRAKSI Judul Tugas Akhir : Strategi Humas RS. Telogorejo Dalam Mengelola Komunikasi Eksternal Nama : Miftah Noor Fajriani NIM : D0C 007 065 ABSTRAKSI Komunikasi eksternal adalah komunikasi antara pimpinan organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam era globalisasi, semua bidang industri saling bersaing untuk memperebutkan pasar. Tingginya tingkat persaingan dalam suatu industri mendorong perusahaan

Lebih terperinci

SUMMARY TUGAS AKHIR STRATEGI PUBLIC RELATIONS RRI SEMARANG UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SIARAN

SUMMARY TUGAS AKHIR STRATEGI PUBLIC RELATIONS RRI SEMARANG UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SIARAN SUMMARY TUGAS AKHIR STRATEGI PUBLIC RELATIONS RRI SEMARANG UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SIARAN NAMA : JOKO NUGROHO P NIM : D0C005055 DIII PUBLIC RELATIONS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Garuda Indonesia didirikan pada tanggal 26 Januari 1949 dengan nama

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Garuda Indonesia didirikan pada tanggal 26 Januari 1949 dengan nama BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III. 1 Objek Penelitian III. 1. 1. Sejarah Singkat Garuda Indonesia didirikan pada tanggal 26 Januari 1949 dengan nama Indonesian Airways. Pesawat pertama yang dimiliki

Lebih terperinci