BAB 3 ANALISA INVESTASI IMPLEMENTASI MONTHLY DELIVERY PLAN ONLINE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 ANALISA INVESTASI IMPLEMENTASI MONTHLY DELIVERY PLAN ONLINE"

Transkripsi

1 BAB 3 ANALISA INVESTASI IMPLEMENTASI MONTHLY DELIVERY PLAN ONLINE 3.1 Gambaran Umum PT Toyota Astra Motor PT Toyota Astra Motor (TAM) didirikan pada tanggal 12 April PT. TAM ini merupakan perusahaan joint venture antara PT. Astra International Tbk. (saham 51%) dan Toyota Motor Corporation (saham 49%), Jepang. Pada mulanya, peranan PT. TAM hanya sebagai importer kendaraan Toyota. Satu tahun kemudian, beralih fungsi sebagai distributor. Pada tanggal 31 Desember 1988 PT. TAM melakukan merger bersama dengan tiga perusahaan yaitu : 1 PT. Multi Astra (pabrik perakitan, berdiri 1973) 2 PT. Toyota Mobilindo (pabrik komponen bodi, berdiri 1976) 3 PT. Toyota Engine Indonesia (pabrik mesin, berdiri 1982) Hasil merger ini menjadi PT. TAM. Ini dilakukan guna menyatukan langkah dan efisiensi dalam menjawab tuntutan terhadap kualitas serta menghadapi ketatnya persaingan di dunia otomotif. Terhitung tanggal 01 Agustus 2003 PT. TAM melakukan restrukturisasi menjadi dua perusahaan yaitu: 1. TAM sebagai distributor dan PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia sebagai perakitan. Dimana pada TAM saham yang ada yaitu 51% (Astra Internasional) dan 49% (TMC) 47

2 48 2. Untuk PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia saham yang dimiliki 5% (Astra Internasional) dan 95% (TMC). Profil perusahaan setelah restrukturisasi adalah : PT. Toyota-Astra Motor (TAM) PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Kantor pusat Didirikan 15 Juli 2003 Jln. Yos Sudarso, Sunter II, Jakarta April 1971 Saham PT. Astra International : 51 % PT. Astra International : 5 % Toyota Motor Cororation : 49 % Toyota Motor Cororation : 95 % Modal disetor Rp ,- Rp ,- Aktivitas Agen penjualan, importir, dan distributor produk Toyota Pabrik perakitan produk Toyota. Pabrik pembuat mesin, jig, dies, dan komponen otomotif. Eksportir kendaraan Toyota dan part komponen kendaraan Fasilitas Jaringan Dealer Toyota Fasilitas Produksi Dealer utama : Auto 2000, PT. New Ratna Motor, Kawasan Sunter : Pabrik pengecoran,pencetakan, PT. Agung Automall, PT. Hasjrat Abadi, perakitan NV. Hadji Kalla Trd.Co. Kawasan Karawang : Pabrik pencetakan, perakitan Outlet resmi : 154 (per Desember 2003) Bengkel resmi : 128 (per Desember 2003) Tabel 3.1 Profil Perusahaan Setelah Restrukturisasi PT TAM merupakan perusahaan yang bisnis utamanya bergerak sebagai distributor mobil kepada lima main dealer utama yang ada di Indonesia dengan total outlet yang dimiliki PT. TAM sebanyak 186 outlet (per Agustus 2008) yang terdiri dari Auto 2000, New Ratna Motor, Hadji Kalla, Hasjrat Abadi dan Agung Automall. Setiap main dealer memiliki cakupan wilayah yang berbeda-beda yaitu: 1. Auto 2000 meliputi area DKI, Jabar, Jatim, Sumatra, Bali, Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat, 2. New Ratna Motor meliputi area Jawa Tengah, 3. Hadji Kalla meliputi area Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat, 4. Hasjrat Abadi meliputi area Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Papua, Irian Jaya Barat, Maluku dan Maluku Utara, 5. Agung Automall meliputi area Pekanbaru, Jambi dan Denpasar.

3 Dalam menjalankan bisnisnya PT TAM telah mengaplikasikan penerapan Teknologi Informasi yang terkomputerisasi dalam menunjang proses bisnisnya Produk dan Layanan Toyota telah menguasai pasar Indonesia sejak tahun 1987 dengan produk andalan adalah sebagai berikut: No Produk Status 1 Starlet* sudah tidak diproduksi 2 Soluna* sudah tidak diproduksi 3 Vios masih diproduksi 4 Corolla masih diproduksi 5 Camry masih diproduksi 6 Crown masih diproduksi 7 Hi-Lux masih diproduksi 8 Dyna masih diproduksi 9 Hiace* sudah tidak diproduksi 10 Kijang Innova masih diproduksi 11 Rush masih diproduksi 12 Avanza masih diproduksi 13 Alphard masih diproduksi 14 Yaris masih diproduksi 15 Land Cruiser masih diproduksi 16 Fortuner masih diproduksi Tabel 3.2 Profil Produk PT TAM Selain itu sebagai dukungan layanan purna jual, Toyota memiliki pusat TGP (Toyota Genuine Parts) Toyota terbesar di Indonesia yang dikelola secara komputerisasi sehingga dapat dihubungkan langsung dengan pusat TGP Toyota di Jepang. Layanan purna jual yang prima juga dibuktikan dengan tersebarnya jaringan bengkel resmi yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia sebanyak 160 bengkel Lokasi Kantor Pusat PT TAM HO Jl. Laksamana Yos Sudarso 49

4 50 Sunter II Jakarta Utara Telp.(021) Fax. (021) / Filosofi, Visi dan Misi Perusahaan Filosofi 1. Memproduksi barang dan jasa yang berkualitas tinggi dengan langkah-langkah yang profesional guna memberikan kontribusi kepada negara,bangsa dan masyarakat. 2. Berkembang bersama karyawan, dealer dan supplier atas dasar kepercayaan dan saling menghargai Visi Menjadi perusahaan otomotif yang paling sukses dan dihormati di kawasan Asia Tenggara dengan memberikan pengalaman terbaik dalam kepemilikan kendaraan Misi 1. Secara berkesinambungan menyediakan produk dan jasa yang berkualitas tinggi serta memenuhi kebutuhan pelanggan melalui program pemasaran yang terbaik. 2. Mengembangkan karyawan yang kompeten dengan menciptakan lingkungan kerja yang baik untuk mendukung tercapainya kepuasan pelanggan. 3. Memperkuat kolaborasi dengan produsen, main dealer dan dealer-dealer melalui komunikasi dan kerjasama yang lebih baik. 4. Untuk mengembangkan operasi perusahaan yang sehat dalam segala aspek, misalnya pemenuhan peraturan, lingkungan dan lain-lain Strategi Bisnis Perusahaan Kini Toyota melakukan kerjasama dengan perusahaan lain untuk melakukan perakitan produk seperti Avanza, PT. TAM bekerjasaman dengan PT. Astra Daihatsu Motor untuk kelas sub-compact, Dyna yang dirakit di PT Sugity Creatives yang

5 51 diperuntukkan sebagai kendaraan pengangkut barang. Kerjasama tersebut dilakukan untuk menekan biaya produksi untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia, baik dalam produk maupun harga dengan tetap menggunakan Brand Image Toyota. Sebagai market leader, untuk mempertahankan reputasi sebagai perusahaan otomotif di Indonesia memang tidak mudah. Oleh sebab itu, untuk membentuk brand loyalty para konsumen, PT TAM menerapkan pelayanan dari seluruh jajaran salesforce yang dilatih secara khusus melalui training produk dan kemampuan negosiasi, layanan after sales berupa service serta program-progam penjualan yang memberikan keuntungan bagi konsumen. Basis usaha PT TAM terletak pada distributor kendaraan, khususnya adalah kendaraan Toyota. Secara langsung yang menjadi penggerak utama usaha ini adalah jajaran Main Dealer yang berhubungan langsung dengan konsumen. Selain layanan penjualan, PT TAM dan Main Dealer bekerja sama untuk menciptakan pelayanan After Sales dengan THS (Toyota Home Service) layanan service yang dilakukan di rumah bagi para konsumen yang tidak bisa melakukan service ke bengkel Toyota SWOT Analysis dan SWOT Strategy 1. Analisa SWOT Kekuatan/Strength yang dimiliki PT TAM: Memiliki 5 jajaran main dealer yang terdiri dari 186 outlet dan 160 bengkel di seluruh Indonesia Adanya THS (Toyota Home Service) yang beroperasi 24jam selama 7hari Adanya warranty kendaraan baru selama 3 tahun

6 52 Telah mempunyai brand image yang baik Kualitas dari segi produk Ketersediaan suku cadang Memiliki jajaran salesforce yang memiliki pengetahuan produk dan teknik negosiasi yang baik kepada konsumen Memiliki layanan call center Memiliki layanan informasi seputar Toyota secara mobile (M-TOYOTA) yang diakses melalui *898# Express maintenance (pelayanan service kendaraan dengan waktu cepat) Berpengalaman dalam menghadang pesaing Sejarah pengalaman yang panjang Kelemahan/Weakness: Belum semua outlet mempunyai bengkel Identik dengan mobil murah Brand yang masih kalah dengan mobil buatan Eropa (VW, BMW, MB, AUDI) Peluang/Opportunity: Sudah mempunyai brand image Harga jual dari produk tersebut baik Kemajuan teknologi Menguasai market share Indonesia Perusahaan otomotif terbesar di asia Modal yang besar

7 53 Tantangan/Threat: Naiknya harga bensin yang menyebabkan biaya operasional meningkat Krisis global yang menyebabkan penurunan penjualan Banyaknya alternatif produk mobil lain yang memiliki harga yang lebih murah munculnya pesaing baru di dalam negeri 2. Strategi SWOT Strength Weakness Opportunities SO Strategy Toyota telah memiliki brand image yang baik dan juga bagi para pelanggannya dengan membeli Toyota harga jual produk tersebut tetap baik. Dengan hal tersebut Toyota meningkatkan teknologinya dengan layanan informasi Toyota yang dapat diakses melalui Handphone, fasilitas yang memudahkan masyarakat tentunya akan mendukung Toyota sebagai market leader dan mampu bersaing dengan perusahaan lain. Selain itu, Toyota juga bekerja sama dengan Daihatsu dan Sugity dalam menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat baik dalam kualitas maupun harga yang sesuai dengan kemampuan masyarakat. ST Strategy WO Strategy Dengan adanya Toyota menguasai market share penjualan di Indonesia maka Toyota dapat menutupi kelemahan dari segi pelayanan kepada pelanggan dengan menerapan pembangunan bengkel disetiap outlet. Selain itu, walaupun brand image yang dimiliki masih kalah dengan mobil brand Eropa, namun dari segi kualitas Toyota selalu menjaga kualitas nya agar masyarakat tetap memilih Toyota sebagai kendaraan. WT Strategy Threat Untuk mendukung program pemerintah dalam Dengan naiknya biaya operasional yang mengurangi pemanasan global maka Toyota meningkat, mempunyai keuntungan menciptakan Toyota Hybrid, merupakan tersendiri bagi Toyota karena cukup kendaraan yang ramah lingkungan. Selain itu banyak perusahaan Mobil yang dengan adanya krisis global yang penjualannya mengalami penurunan, menyebabkan naiknya harga, maka Toyota Selain itu dengan naiknya harga bensin, akan menciptakan produk baru dengan harga relatif murah, namun dengan kualitas produk yang baik sesuai dengan standar yang Toyota terapkan. Mobil-mobil yang dijual oleh Toyota dapat mengatasinya karena mesin pada mobil telah menggunakan mesin VVTi, dimana mesin tersebut dapat menghemat bahan bakar. Tabel 3.3 Hasil Analisa Strategi SWOT

8 SDM pada PT TAM PT Toyota mempekerjakan lebih dari 850 karyawan tetap tahun Melalui kombinasi antara program pelatihan dan masa kerja, mereka telah menjadi karyawan yang ahli dalam bidangnya dan merupakan kontributor besar dalam efisiensi operasional perusahaan Struktur Organisasi Lengkap PT TAM Sales Domestic Sales Dealer Development Marketing Marketing Planning & Customer Relation Service Parts Customer Satisfaction Planning & Analysis Product Planning Communication Administration Marketing Planning Parts Control Supply Operation Warehouse Field Representative G.A & Part No Adm Board of Directors National Service Planning Technical & Warranty Training Sudirman Workshop Sunter Workshop Field Representative Administration Support Vehicles Logistics Finance & Administration Delivery Control Logistics Accounting Financing Human Resources General Affairs System Support Gambar 3.1 Struktur Organisasi Lengkap PT TAM

9 Struktur Organisasi Departemen IT / Business Development Gambar 3.2 Struktur Organisasi Departemen IT PT TAM Tugas dan Wewenang PT TAM Secara Keseluruhan 1. Boards of Directors Boars of Directors terdiri dari President Director, Vice President Director, dan Directors. Jajaran ini merupakan pemegang kebijakan tertinggi perusahaan. Director memimpin satu direktorat yang membawahi beberapa divisi. 2. Marketing Directors Merupakan bagian utama jalannya perusahaan, yang langsung berhubungan dengan konsumen. Direksi ini dibagi menjadi 4 divisi. Tugas utama dari direksi ini adalah menjual produk sebanyak-banyaknya, dan memastikan adanya pelayanan purna jual yang baik. Ini dilakukan dengan melakukan berbagai program dan standar-standar kerja, baik di dalam intern perusahaan, maupun dealer-dealer. 3. Sales Division Bertanggung jawab terhadap pengaturan distribusi unit mobil, pengembangan dealer dan salesforce dan program-program promosi ke Dealer. 4. Marketing Planning & Customer Relation Division

10 56 Tugas pokok divisi ini adalah menjamin dan menjaga kepuasan konsumen, melakukan perencanaan dan analisa pasar, merencanakan produk yang akan dilempar ke pasaran, dan menjadi public relation bagi perusahaan. 5. Service Parts Division Service Parts Division bertanggung jawab akan ketersediaan TGP bagi konsumen di seluruh Indonesia. TGP yang disediakan harus sesuai dengan kebutuhan (tidak kurang dan tidak berlebih). Divisi ini juga melakukan pembinaan, pendidikan ke dealer. 6. National Service Division Divisi ini merupakan salah satu wujud jaminan Toyota akan layanan purna jual yang prima. Layanan service yang memuaskan, disertai jaringan bengkel yang tersebar diseluruh Indonesia dengan mengikuti standar service Toyota merupakan tugas utama divisi ini. 7. Administration Support Directors Fungsi dari Administration Support Direction merupakan direksi pendukung dari marketing. Tanpa kinerja yang bagus dari direksi ini, akan mengganggu kinerja Marketing Directors. 8. Vehicles Logistics Division Vehicle Logistic Division berfungsi mendistribusikan mobil-mobil baru ke berbagai daerah baik secara direct delivery (mobil diantar langsung), atau dengan truk pengangkut. Mobil yang dikirim harus dipastikan memiliki kualitas yang bagus, dan diterima dalam keadaan baik oleh konsumen. 9. Finance & Administration Division Bertanggung jawab mendukung kelancaran operasi semua divisi. Divisi ini melakukan fungsi supporting yang diterjemahkan ke dalam departemen-departemen

11 57 yang berada di bawahnya. Kinerja Finance & Administration Division yang tidak maksimal akan memberikan pengaruh yang buruk kepada divisi-divisi yang lain Tugas dan Wewenang Departemen Informasi Teknologi Penjabaran tugas dan wewenang masing-masing bagian adalah sebagai berikut: 1. IT Manager Melakukan monitor atas seluruh kegiatan IT. Memantau dan memerika laporan hasil kerja seluruh team IT yang berada dibawah komandonya. Memeriksa dan mengontrol seluruh masalah IT yang dilaporkan oleh pengguna jasa IT dan penyelesaian masalahnya. Mampu memberikan solusi terbaik bagi kelancaran dan kemudahan dalam kegiatan IT. Melaksanakan rencana kerja IT yang berada dibawah tanggungjawabnya Menetapkan jumlah, persiapan, dan sumber daya sesuai untuk kelancaran kegiatan IT. Menentukan skenario arsitektur dan arsitektur IT yang paling efektif dan efisien. 2. Seksi Business Application Support I Peningkatan dan pengembangan sistem Mengatur beberapa sistem yang terintegrasi Memecahkan masalah sistem di dalam pada divisi Sales 3. Seksi Business Application Support II Peningkatan dan pengembangan sistem Mengatur beberapa sistem yang terintegrasi

12 58 Memecahkan masalah sistem di dalam pada divisi Spareparts, Workshop dan Technical Warranty 4. Seksi System and Technology Planning Pengaturan sistem dan teknologi Pengaturan kebutuhan IT dan pengaturan budget Pendukung SAP 5. Seksi Infrastructure Pengaturan network Pengaturan keamanan Pengaturan server 3.2 Gambaran Umum Sistem Informasi MDP Online MDP Online adalah aplikasi web yang dirancang untuk dapat memberikan layanan data MDP (Monthly Delivery Plan) secara online kepada user yang berada di TAM, Main Dealer, Zone serta Dealer Cabang. Data MDP berisi data rencana produksi kendaraan beserta nilai aktualnya untuk setiap periode produksi tertentu (Production Month). Data-data tersebut sangat dibutuhkan oleh TAM, Main Dealer, Zone maupun Dealer Cabang. Sumber data yang dibutuhkan berasal dari Main Frame AS 400 dan akan diturunkan secara berkala dalam bentuk file text dengan periode satu jam. Sebuah layanan sinkronisasi data haruslah dipasang pada database MDP Online, tugasnya adalah melakukan pemutakhiran data berdasarkan sumber data dari file text tersebut. Modul Sinkronisasi ini akan menggunakan teknik DTS yang akan dibungkus dalam sebuah paket program.

13 59 Dengan data terbaru, aplikasi harus menyediakan layanan web yang dapat digunakan oleh user untuk menampilkan laporan-laporan yang diinginkan, yang selanjutnya dapat dicetak atau di-download. Selain itu, user dapat pula meminta pembuatan dan pengiriman laporan melalui sebuah , sehingga perlu dibuat Modul Mail Listener Services yang dapat digunakan untuk menangani hal tersebut. Berikut ini adalah ilustrasi yang menggambarkan mekanisme interaksi antara Aplikasi MDP Online, Main Frame AS 400 serta user-user dalam mengkonsumsi data MDP. Gambar 3.3 Gambaran Umum Proses MDP Dengan diimplementasikan sistem MDP Online ini, banyak manfaat yang diperoleh PT TAM dalam pendistribusian MDP diantaranya penghematan kertas-kertas untuk pendistribusian secara hardcopy dan laporan-laporan yang dibutuhkan, penghematan tinta printer berkaitan dengan pendistribusian data MDP dan laporanlaporan yang diperlukan, peningkatan janji delivery kepada customer karena pihak

14 60 dealer dapat memberikan data yang tepat secara cepat, peningkatan akurasi data MDP yang berdampak pada berkurangnya tingkat kesalahan dalam pembuatan data MDP, proses distribusi data MDP menjadi lebih cepat dan akurat yang tadinya memerlukan waktu 3 hari untuk distribusi data MDP sampai ke main dealer/dealer sekarang hanya butuh waktu 10 menit saja maka pihak main dealer/dealer sudah menerima data MDP, proses MDP resived lebih cepat untuk proses pengiriman atau pembatalan pengiriman dari main dealer/dealer yang diinformasikan kepada pelanggan yang tadinya hanya dilakukan 2 kali dalam seminggu sekarang dapat dilakukan setiap jam Proses Bisnis Sistem informasi MDP Online yang diimplementasikan di PT. Toyota Astra Motor bertujuan untuk menangani distribusi data MDP kepada main dealer atau dealar mengenai data kendaraan yang diproduksi untuk membantu main dealer atau dealer memberikan janji delivery kepada customer. Untuk dapat merencanakan aktivitas penjualan dengan baik sehingga dapat mencapai target yang telah ditetapkan, PT. Toyota Astra Motor memberikan informasi mengenai produk kendaraan yang didistribusikan setiap bulannya melalui Monthly Delivery Plan (MDP). Sebelum data diproses menjadi MDP, Divisi Sales khususnya area sales planning akan mengalokasikan kendaraan untuk lima main dealer dengan mempertimbangkan beberapa faktor yaitu alokasi kendaraan yang didapatkan dari Toyota Motor Asean Pacific (TMAP), penjualan pada bulan sebelumnya, permintaan pasar, stok unit yang tersedia, kondisi pasar dan lain-lain. Alokasi kendaraan ke main dealer akan diinformasikan melalui Distribution Plan setiap bulannya. Setelah mendapatkan informasi tersebut, Main Dealer HO akan mendistribusikan kembali ke setiap area ataupun cabang di wilayah mereka.

15 61 Proses selanjutnya adalah Main Dealer mengirimkan kembali alokasi dalam bentuk Firm Order (FO) ke pihak Sales Planning. Firm Order tersebut berisi penentuan tipe dan warna untuk setiap cabang. Firm Order akan di proses menjadi MDP atau Monthly Delivery Plan yang dikeluarkan oleh Divisi Logistik Kendaraan PT. Toyota Astra Motor yang merupakan rencana distribusi kendaraan untuk setiap Main Dealer yang telah di pisahkan untuk setiap model, tipe dan masing-masing cabang yang bersangkutan di setiap Main Dealer-nya. Informasi MDP ini diberikan 5 hari sebelum bulan berikutnya dari pihak TAM VLD ke pihak Main Dealer HO yang kemudian di teruskan ke cabang cabang terkait. Hal inilah yang dijadikan dasar bagi cabang untuk dapat merencanakan model dan tipe apa saja yang dapat di jual. Namun seringkali dalam pelaksanaannya alokasi unit yang telah dibagikan kepada Main Dealer dan Dealer mengalami revisi dua kali tiap minggunya yang disebabkan oleh delay pada pabrik maupun line off. Pada gambar berikut adalah diagram Use Case sistem MDP Online. Yang menggambarkan atau menjelaskan rincian aktifitas dari sistem MDP Online. Berdasarkan fungsi fungsi penting inilah nantinya akan dicermati hasil investasi implementasi sistem MDP Online, menggunakan metode information economics.

16 62 Gambar 3.4 Diagram Use Case Dalam kegiatan operasional sehari-hari yang berhubungan dengan sistem MDP Online ialah administrator MDP Online, PT Toyota Astra Motor, dan Main Dealer atau Zone atau Branch. Administrator MDP Online terlibat dalam proses distribusi data MDP kepada main dealer, zone dan branch. Sedangkan PT TAM dan main dealer atau zone atau branch dapat mengakses informasi yang mereka butuhkan. Bagian administrator MDP Online melakukan proses MDP Information, Production and OTD Monitoring, User Management, Master Data, dan Utility. Sedangkan yang dilakukan PT TAM adalah MDP Information, Production and OTD Monitoring, dan User Profile. Untuk Main Dealer, Zone, dan Branch yang dilakukan adalah MDP Information dan User Profile.

17 63 Tahapan kegiatan utama bisnis yang dilakukan akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Pada aplikasi ini, informasi mengenai proses MDP System dapat langsung dilihat, sehingga user dapat mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan dengan baik. Selain itu, pada setiap halaman akan ditampilkan Menu Navigasi, yang terdiri dari : Gambar 3.5 Menu Aplikasi MDP Online 1) Menu MDP Information Dalam menu MDP Information terdapat beberapa informasi mengenai detail, summary, dan history dari MDP System. 2) Menu Production & OTD Dalam menu Production & OTD terdapat informasi mengenai Production & OTD Achievement berdasarkan model maupun group model. 3) Menu User Profile Menu User Profile digunakan apabila user ingin melakukan perubahan profile dan password dalam MDP System.

18 64 4) Menu User Management Menu User Management berfungsi untuk menangani pengelolaan data user, data-data objek privileges (menu, laporan) dan data role. Selain itu, modul ini akan menangani setting untuk role-privileges, user-privileges, user access hirarki serta otorisasi user dalam melakukan modifikasi data. 5) Menu Master Data Menu Master Data berfungsi untuk menangani pengelolaan data-data referensi yang digunakan pada aplikasi ini, yaitu data Warna, Model, Group Model, Dealer, Dan Tipe Organisasi. 6) Menu Utility Dalam menu Utility terdapat informasi mengenai Transaction Log, Setting Transaction Code, Setting Group-Model Relation, Setting Dealer-Branch Relation, dan MDP Maintenance. Untuk membuka form aplikasi yang terdapat pada MDP System, pilihlah salah satu menu yang tersedia pada tampilan di bagian kiri layar berupa list data (dalam grid data). Grid data yaitu tempat untuk menampilkan/menampung record data. Tampilannya akan tampak seperti tabel yang terdiri dari baris-baris dan kolomkolom. Setiap baris merepresentasikan sebuah data/record, sedangkan sebuah kolom merepresentasikan field-field pada form tersebut. 2. MDP INFORMATION MDP Information menyajikan beberapa informasi mengenai MDP Detail, MDP Summary, dan MDP Deleted History dari MDP System.

19 65 Gambar 3.6 Menu Aplikasi MDP dari Menu MDP Information MDP Detail merupakan laporan yang dapat menampilkan daftar kendaraan sesuai dengan kriteria yang diberikan. MDP Detail Report dapat bersifat sangat detail hingga ke atribut dari unit kendaraan / per RRN. Gambar 3.7 Sub Menu MDP - Detail

20 66 3. MDP SUMMARY REPORT MDP Summary merupakan laporan yang bersifat umum sebagai suatu summary dalam suatu periode bulan produksi. MDP Summary Report dapat dikelompokkan berdasarkan Model, Warna, Main Dealer, Zone dan Dealer/ Branch. Gambar 3.8 Sub Menu MDP Summary Report 4. MDP DELETED HISTORY MDP Deleted History merupakan laporan yang dapat menampilkan daftar riwayat data kendaraan yang telah dihapus. Gambar 3.9 Sub Menu MDP Deleted History

21 67 5. Production & OTD Production & OTD Achievement merupakan laporan yang digunakan untuk mengetahui ketepatan waktu dari rencana produksi kendaraan. Laporan ini hanya dapat dilihat oleh user yang berada di Toyota Astra Motor (TAM). Informasi yang terdapat dalam Production & OTD Achievement dapat di Preview maupun di Download. Production & OTD menyajikan beberapa informasi mengenai Production & OTD Achievement yang berdasarkan pada dua jenis laporan : 1) By model Gambar 3.10 Sub Menu MDP Production By Model

22 68 2) By Group Model Gambar 3.11 Sub Menu MDP Production By Group Model 6. User Profile Menu User Profile digunakan ketika user ingin melakukan proses perubahan profil (User Name) dan kata kunci (Password) dalam MDP System. User name dan Password tersebut digunakan oleh user ketika akan melakukan Log In atau membuka halaman web MDP Online. 1) Change User Profile Menu Change User Profile digunakan untuk menangani perubahan data user oleh user yang bersangkutan secara dinamis. User dapat mengubah User Name, Address dan Full Name. 2) Change Password Menu Change Password digunakan untuk mengubah password yang telah dimiliki sebelumnya. 3) User Management Menu User Management berfungsi untuk menangani pengelolaan data user, datadata objek privileges (menu, laporan) dan data role. Selain itu, modul ini akan

23 69 menangani setting untuk role-privileges, user-privileges, user access hirarki serta otorisasi user dalam melakukan modifikasi data. 4) Pengelolaan Data Role Digunakan untuk aturan hak akses terhadap menu / fungsi-fungsi di aplikasi MDP Online 5) Pengaturan Role Privileges Digunakan untuk melakukan setting hak akses dari role-role yang telah dibuat. 7. Master Data Menu Master Data berfungsi untuk menangani pengelolaan data-data referensi yang digunakan pada aplikasi ini, yaitu data Warna, Model, Group Model, Dealer, Dan Tipe Organisasi. Menu Master Data memiliki lima fungsi sebagai berikut : 1) Pemeliharaan Data Color: Data Color digunakan sebagai data referensi untuk warna kendaraan, jika ada warna baru maka update data akan dilakukan melalui sub menu Master Color. Gambar 3.12 Penambahan warna

24 70 2) Pemeliharaan Data Model: Data Model digunakan sebagai data referensi untuk model kendaraan, jika ada model baru maka update data akan dilakukan melalui sub menu Master model. Gambar 3.13 Penambahan model 3) Pemeliharaan Data Group Model Group Model digunakan sebagai referensi untuk pengelompokan group kendaraan untuk keperluan report.

25 71 Gambar 3.14 Penambahan group model 4) Pemeliharaan Data Dealer Gambar 3.15 Penambahan data dealer 5) Pemeliharaan Data Organization Type Organization Type digunakan sebagai referensi untuk keperluan penyusunan struktur hirarki dan akses level pada Aplikasi MDP Online.

26 72 Gambar 3.16 Pemeliharaan data organisasi 8. Utility Dalam menu Utility terdapat informasi mengenai Transaction Log, Setting Transaction Code, dan Setting Group-Model Relation. 1) Transaction Log Data Transaction Log merupakan catatan dari transaksi-transaksi yang pernah terjadi. Pada aplikasi ini perlu dilakukan pemeliharaan berupa penyimpanan data ke file excel dan penghapusan data. 2) Setting Transaction Code Setting Transaction Code adalah fasilitas untuk mengaktifkan / de-aktifkan suatu jenis transaksi agar dicatat log-nya. 3) Setting Group-Model Relation Setting Group-Model Relation digunakan untuk mengkaitkan suatu model kendaraan dengan groupnya.

27 Infrastruktur Aplikasi MDP Online di PT TAM Arsitektur Teknolologi Informasi PT TAM User Interface Layer Business Logic Layer Data Access Layer Gambar 3.17 Arsitektur teknologi informasi Pada arsitektur aplikasi tersebut, lapisan bawah adalah Data Access Layer dan akan menangani proses baca tulis ke tabel-tabel yang ada di dalam database. Lapisan di atasnya adalah Modul Transaction Log yang akan merekam aktivitas transaksi (data log) dari modul-modul yang berada di atasnya. Layer Business Logic adalah lapisan yang menangani logika proses dan fungsifungsi sesuai dengan bisnis proses dari modul-modul yang bersangkutan. Seperti yang tampak pada gambar 3.17, pada lapisan ini terdapat modul-modul User-Role Management, Master Data Maintenance, Report Generator, Mail Listener dan Data Synchronization

28 74 Sementara Layer User Interface akan memberikan fasilitas kepada user untuk dapat berinteraksi dan menjalankan fungsi-fungsi dari aplikasi MDP Online. Pada lapisan ini terdapat sub modul dari User Management, Master Data Maintenance dan Report Browser Spesifikasi Teknolologi Informasi PT TAM Hardware - Server - Personal Computer (PC) - CPU/Processor, MainBoard, Memory, HDD, Monitor, Keyboard, Mouse, Case, Graphic, LAN - Switch (3 Com) - Router (Cisco 1760) Software Operating System: - Microsoft Windows Server 2003 Standard Edition Service Pack 2 - Microsoft XP Professional Utility Software: - Microsoft Outlook Express Firewall - Norton Anti Virus - Internet Explorer 6 Bahasa Pemrograman - Visual Basic.Net Data Base - Database System : Microsoft SQL Server Database Release : Database Size : 600 GB

29 Pembobotan Nilai PT Toyota Astra Motor Dalam kerangka kerja Information Economics menggunakan analisa cost and benefit, dapat dilakukan pembobotan terhadap nilai nilai perusahaan yang tangible (nyata) maupun intangible (tidak nyata). Pembobotan nilai (value) kemudian disesuaikan berdasarkan banyak faktor seperti pengembalian biaya investasi, kemampuan bersaing perusahaan, tingkat dukungan teknologi dalam perusahaan tsb, dan lain lain yang dapat dilihat didalam tabel faktor dan pembototan nilai perusahaan. Selain pembobotan nilai, resiko dan ketidakjelasan juga perlu didapatkan sebagai faktor pengurang kesuksesan proyek sehingga menentukan hasil akhir sebuah investasi implementasi sistem. Faktor nilai dan resiko dipecah lagi kedalam dua domain. Suatu perusahaan yang telah berbasiskan IT, dalam menjalankan bisnisnya tentu memiliki 2 sisi yang menjadi acuan untuk mengembangkan bisnisnya. Dua sisi tersebut yaitu dari sisi business domain dan technology domain Penilaian Faktor Domain Bisnis Financial Value Return on Investment (ROI) Return on Investment (ROI) merupakan pengukuran terhadap tingkat pengembalian suatu investasi kepada perusahaan (bisnis dan teknologi). PT TAM memandang faktor ini penting dalam mengetahui layaknya investasi teknologi informasi yang diinvestasikan, sehingga dari sudut pandang manajemen, faktor ROI ini diberi bobot yaitu +10.

30 Strategic Value Strategic Match Bagi PT TAM, teknologi informasi mempunyai peranan sangat penting dalam membantu perusahaan menetapkan strategi yang tepat untuk mencapai tujuan-tujuan strategis organisasi atau besarnya kontribusi terhadap kegiatan operasional untuk mencapai tujuan tersebut, misalnya membuat rencana-rencana ke depan berdasarkan laporan yang dihasilkan dalam jangka waktu yang lebih tepat. Untuk nilai strategic match ini, diberi bobot yaitu Competitive Advantage Bagi PT TAM, penerapan dan penggunaan teknologi informasi yang baik merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang kinerja perusahaan, yang nantinya dapat membuat perusahaan menjadi mampu bersaing dengan para kompetitornya. manfaat teknologi informasi diukur melalui kontribusinya terhadap pencapaian keuntungan kompetitif organisasi. Penggunaan potensial teknologi informasi adalah untuk menciptakan rintangan persaingan. Dengan demikian, proyek-proyek teknologi yang mendukung sistem antar organisasi (inter-organizational system) memiliki manfaat yang lebih tinggi. Karena PT TAM melihat bahwa penerapan teknologi informasi yang bagus hanya merupakan salah satu faktor penunjang kinerja perusahaan, maka faktor ini mendapatkan bobot Competitive Response Sebelum perusahaan menerapkan teknologi informasi untuk menunjang kegiatan bisnisnya, perusahaan masih menggunakan sistem manual seperti pengiriman data melalui didalam melaksanakan kegiatan operasionalnya. Penggunaan sistem

31 77 manual ini menyebabkan kegiatan operasional tidak dapat berjalan dengan baik sehingga perusahaan tidak dapat memberikan informasi secara cepat kepada seluruh Main Dealer dan pelanggannya Manfaat proyek-proyek teknologi informasi diukur melalui seberapa besar resiko persaingan jika proyek tersebut tertunda atau tidak dilaksanakan. Semakin proyek tersebut tidak dapat ditunda, maka manfaatnya semakin tinggi. Manajemen menyatakan bahwa perusahaan harus dapat merespon kebutuhan Main Dealer yang selalu melakukan perubahan data agar dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada pelanggan. Maka dari itu, nilai ini mendapat bobot yaitu Management Information Support Tujuan perusahaan menggunakan teknologi informasi adalah agar manajemen mampu memperoleh informasi dengan lebih cepat dan akurat. Management Information berfungsi untuk menilai kontribusi proyek-proyek teknologi informasi terhadap kebutuhan manajemen akan informasi dalam pengambilan keputusan. Untuk itu, PT TAM sangat membutuhkan nilai-nilai tersebut untuk merancang rencana-rencana strategis perusahaan, baik rencana jangka pendek maupun rencana jangka panjang. Maka dalam hal ini, diberi bobot Project or Organizational Risk PT TAM telah memiliki rencana umum yang baik dalam mengimplementasikan TI, serta memiliki manajemen yang memadai jika sewaktu-waktu terjadi perubahan atas perencanaan bisnis. Akan tetapi, yang belum dimiliki oleh perusahaan adalah perencanaan yang rinci dalam menghadapi kemungkinan perubahan yang terjadi. Oleh sebab itu, resiko ini diberi bobot -1.

32 Penilaian Faktor Domain Teknologi Strategic Value Strategic IT Architecture Penerapan teknologi informasi pada PT TAM harus mampu menunjang strategi sistem informasi secara keseluruhan, dimana manfaat proyek SI/TI diukur melalui tingkat kesesuaian proyek tersebut terhadap perencanaan SI/TI secara keseluruhan. Oleh karena itu dengan melihat kondisi perusahaan, manajemen mendapat bobot yaitu Definitional Uncertainty Bagi PT TAM, resiko yang timbul akibat adanya ketidakpastian akan kebutuhan akibat adanya perubahan dari target, pasti dapat membuat para personil IT menjadi kesulitan menyediakan jawaban dan solusi yang tepat bagi user. Kondisi seperti ini dapat mengakibatkan terganggunya kegiatan operasional perusahaan. Tetapi karena kebutuhan dari user sudah dapat di identifikasi dengan baik, maka manajemen mendapat bobot yaitu Technical Uncertanty Pada umumnya perusahaan sudah membuat rencana yang baik untuk pengimplementasian teknologi informasi secara teknis, begitu juga dengan PT TAM mengimplementasikan teknologi informasi untuk membantu pihak manajemen dalam menjalankan proses bisnis. Pihak manajemen proyek telah merencanakan teknis dan pengimplementasiannya dengan baik. Hanya saja pada saat implementasi awal mungkin akan sedikit menyulitkan user, karena user belum terbiasa dan belum bisa beradaptasi dengan baik terhadap penggunaan IT yang baru. Atas kondisi ini, maka manajemen mendapat bobot yaitu -2.

33 Infrastructure Risk Perubahan strategi teknologi informasi jangka panjang yang telah ditetapkan oleh manajemen perusahaan diperkirakan dapat mendatangkan nilai negatif dimasa yang akan datang (maksudnya jika sewaktu-waktu terjadi perubahan terhadap struktur perusahaan atau proses bisnis, IT harus bisa bersifat fleksibel dan cepat beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi). Tetapi karena perusahaan sudah mampu menganalisis resiko dan solusi-solusinya, maka bagi perusahaan resiko ini mendapat bobot yaitu Hasil Pembobotan Nilai dan Resiko Korporat Dari analisa penentuan bobot yang telah dilakukan, menghasilkan ringkasan tabel bobot dan maksimum skor terhadap masing-masing nilai dan risiko baik pada domain bisnis dan teknologi dapat dilihat pada tabel di bawah. DOMAIN BISNIS Bobot Maximum Skor A. Financial Values 1 Return On Investment (ROI) B. Strategic Values 1 Strategic Match Competitive Advantage Competitive Response Management Information Support Project Or Organizational Risk -1-5 DOMAIN TEKNOLOGI A. Strategic Values 1 Strategic IT Architecture Definitional Uncertainty Technical Uncertainty Infrastructure Risk TOTAL VALUES TOTAL RISK AND UNCERTAINTY Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Bobot dan Maksimum skor untuk sistem Dari tabel bobot dan maksimum skor yang ditampilkan, dapat diketahui total nilai korporat yang didapat adalah 20 dan resiko 7. Dengan melakukan metode perhitungan ranking per faktor antara 0 5, mengartikan bahwa skor maksimum yang bisa didapat

34 80 adalah 5 kali bobot, sehingga total seluruh faktor nilai berjumlah 100 dan total resiko berjumlah Menentukan Nilai Korporat Kedalam Kuadran Hasil analisa nilai nilai korporat terhadap PT TAM membuktikan sisi bisnis perusahaan sangat kuat dan didukung oleh penggunaan teknologi informasi yang sangat kuat pula. Infrastruktur sistem dan lalu lintas komunikasi data memegang peranan penting dalam kelancaran penggunaan aplikasi aplikasi komputerisasi. Maka isu penting yang berlaku dalam perusahaan khususnya manajemen menyikapi hal utama diatas adalah memikirkan kontribusi investasi komputerisasi terhadap perkembangan perusahaan. Salah satu faktor yang dinilai memberikan peranan penting adalah ROI. Namun tetapi resiko resiko korporat juga patut dicermati karena jika memang terbukti ada akan memberikan nilai negatif terhadap total skor penilaian proyek. DOMAIN BISNIS Porsi Penilaian Bobot 1 Return On Investment (ROI) Highest 10 2 Strategic Match Medium 2 3 Competitive Advantage Low 1 4 Competitive Response Medium 2 5 Management Information Medium 2 Support 6 Project Or Organizational Risk Low -1 DOMAIN TEKNOLOGI 1 Strategic IT Architecture Low 3 2 Definitional Uncertainty Medium -2 3 Technical Uncertainty Medium -2 4 Infrastructure Risk Medium -2 Total Value 20 Total Risk and Uncertainty -7 Tabel 3.5 Nilai Bobot skor untuk sistem

35 Mapping Nilai Korporat Kedalam Kuadran Berdasarkan rangkuman analisa dan tabel penentuan diatas, ditetapkan PT TAM berada pada kuadran B, yaitu berada dalam kuadran Strategis. Ini menjelaskan mengapa korelasi perhitungan domain bisnis dan teknologi yang berbanding lurus, dimana sisi bisnis dan sisi teknologi saling mendukung dan memegang peranan penting didalam strategi perusahaan. Ini mengukuhkan PT TAM sebagai perusahaan yang terkomputerisasi dimana kegiatan utama bisnis perusahaan sudah mendukung dan menggunakan Teknologi Informasi. Garis Bisnis Kuat Kuadran A INVESTA Kuadran B STRATEGIS Tingkat dimana dukungan bisnis menguntungkan, kompetitif, sehat, dan kuat Lemah Kuadran C INFRASTRUKT Lemah Kuadran D BREAKTHROUGH MANAGEMENT Kuat Dukungan Komputer Tingkat dimana dukungan computer saat ini kuat dan efektif Gambar 3.18 Penetapan posisi kuadran nilai korporasi PT TAM

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi informasi sudah diterapkan dalam semua sisi kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi informasi sudah diterapkan dalam semua sisi kehidupan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Dewasa ini teknologi informasi sudah diterapkan dalam semua sisi kehidupan manusia, terutama dalam perusahaan dan industri. Dengan berbasiskan teknologi informasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Global Economic Resession atau krisis ekonomi dunia yang dimulai bulan

BAB I PENDAHULUAN. Global Economic Resession atau krisis ekonomi dunia yang dimulai bulan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Global Economic Resession atau krisis ekonomi dunia yang dimulai bulan September 2008 di Amerika, pada awalnya diakibatkan oleh adanya kehancuran pada industri properti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (TI) sebagai sebuah investasi untuk mendukung tujuan perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. (TI) sebagai sebuah investasi untuk mendukung tujuan perusahaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini setiap perusahaan dalam menjalankan bisnisnya selalu berusaha untuk meningkatkan keunggulan dalam beberapa hal diantaranya yaitu persaingan pasar, meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT. TMMIN) merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT. TMMIN) merupakan salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT. TMMIN) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur mobil. Perusahaan ini memproduksi beberapa tipe

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap

LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap strategi di dalam perusahaan. Petunjuk Bobot : Berilah bobot antara 0-1 dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. unutk menunjang aktifitas sehari-hari seperti bekerja, mengantar anak pergi sekolah

BAB 1 PENDAHULUAN. unutk menunjang aktifitas sehari-hari seperti bekerja, mengantar anak pergi sekolah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini kebutuhan akan transportasi bagi masyarakat kota amatlah penting unutk menunjang aktifitas sehari-hari seperti bekerja, mengantar anak pergi sekolah dan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan L1 LAMPIRAN 1 Kuesioner Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat dan disebarkan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan Menggunakan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai nilai keuntungan yang didapat dari sebuah investasi Teknologi Informasi (TI), dalam hal ini adalah investasi untuk pembuatan dan pembelian

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA

ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA SKRIPSI Oleh Vina Anggrainy 1100055890 Widi Pratama 1100056571

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. bernama PT. Toyota Astra Motor (PT. TAM) yang didirikan pada tanggal

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. bernama PT. Toyota Astra Motor (PT. TAM) yang didirikan pada tanggal 1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN 1.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) pada awalnya bernama PT. Toyota Astra Motor (PT. TAM) yang didirikan

Lebih terperinci

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE. 0 Tidak berhubungan sama sekali. 1 Sangat sedikit hubungannya. 2 Sedikit berhubungan

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE. 0 Tidak berhubungan sama sekali. 1 Sangat sedikit hubungannya. 2 Sedikit berhubungan LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE Petunjuk: Berilah skor antara dimana: Tidak berhubungan sama sekali Sangat sedikit hubungannya Sedikit berhubungan Cukup berhubungan Memiliki hubungan

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat. BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Pengembangan sistem yang diusulkan Dengan memperkirakan terhadap trend bisnis di masa yang akan datang untuk bisnis dibidang pendistribusian

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan Return on Investment (ROI) 4.1.1 Traditional Cost Benefit Analysis (TCBA) Teknik traditional cost benefit analysis merupakan sarana mengukur keuangan yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE. Petunjuk: Berilah nilai bobot antara 0-5 dimana:

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE. Petunjuk: Berilah nilai bobot antara 0-5 dimana: LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE Petunjuk: Berilah nilai bobot antara - dimana: Tidak berhubungan sama sekali. Sangat sedikit hubungannya. Sedikit hubungannya Cukup berhubungan. Memiliki

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Domain Bisnis

LAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Domain Bisnis L1 LAMPIRAN 1 Kuesioner Portfolio Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat dan disebarkan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan skripsi dengan judul Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi. dengan menggunakan Metode Information Economics

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi. dengan menggunakan Metode Information Economics BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi dengan menggunakan Metode Information Economics Evaluasi sistem dan teknologi informasi dengan metode

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2007/2008 ANALISA INVESTASI IMPLEMENTASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DI PT. BLUE

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dan kemajuan teknologi sekarang ini, dunia industri otomotif

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dan kemajuan teknologi sekarang ini, dunia industri otomotif 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi dan kemajuan teknologi sekarang ini, dunia industri otomotif berada pada tingkat persaingan yang sangat tinggi. Beberapa bukti yang dapat diambil

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TOYOTA ASTRA MOTOR

LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TOYOTA ASTRA MOTOR LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TOYOTA ASTRA MOTOR Petunjuk: Berilah skor antara - dimana: Tidak berhubungan sama sekali Sangat sedikit hubungannya Sedikit berhubungan Cukup berhubungan 4 Memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis otomotif yang semakin pesat pada saat ini menimbulkan persaingan yang ketat diantara para produsen mobil di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah Langkah Evaluasi Investasi SI / TI dengan Metode IE

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah Langkah Evaluasi Investasi SI / TI dengan Metode IE BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah Langkah Evaluasi Investasi SI / TI dengan Metode IE Sesuai dengan judul skripsi, evaluasi berikut yang dilakukan terhadap investasi SI / TI pada PT. CDS Overseas

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA

BAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA BAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT Catra Nusantara Bersama adalah perusahaan yang bergerak di bidang chemical, didirikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang saat ini mendominasi pasar otomotif di Indonesia. Kiprahnya di dunia otomotif

BAB 1 PENDAHULUAN. yang saat ini mendominasi pasar otomotif di Indonesia. Kiprahnya di dunia otomotif 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Toyota merupakan perusahaan manufaktur kendaran niaga dan penumpang yang saat ini mendominasi pasar otomotif di Indonesia. Kiprahnya di dunia otomotif Indonesia merupakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA RETURN ON INVESTMENT

BAB IV ANALISA RETURN ON INVESTMENT BAB IV ANALISA RETURN ON INVESTMENT 4.1 Biaya pembangunan Proyek VPN Sub bab ini akan membahas biaya pembangunan proyek VPN yang terdiri dari biaya pemasangan, pemeliharaan dan manfaat yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil kegiatan studi kelayakan yang dimulai dari pengumpulan, analisa dan pengolahan data dengan menggunakan metode Information Economics pada rencana

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN IV. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. TMMIN (Toyota Motor Manufacturing Indonesia) diresmikan pada tanggal 12 April 1971. Pada saat itu PT. TMMIN (Toyota Motor Manufacturing

Lebih terperinci

Daftar Pertanyaan Wawancara. 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap

Daftar Pertanyaan Wawancara. 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap L1 Daftar Pertanyaan Wawancara 1. Apa visi dan misi instansi? 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap bagian? 3. Bagaimana proses bisnis instansi? 4. Sejak tahun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri otomotif di Indonesia saat ini berkembang cukup pesat. Perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri otomotif di Indonesia saat ini berkembang cukup pesat. Perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Industri otomotif di Indonesia saat ini berkembang cukup pesat. Perkembangan industri ini dapat dilihat dari mulai banyaknya merek dunia yang masuk ke pasar Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan peningkatan jasa layanan service suatu perusahaan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan peningkatan jasa layanan service suatu perusahaan sangat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan peningkatan jasa layanan service suatu perusahaan sangat menjadi perhatian khusus bagi perusahaan dan pelanggan dari tahun-ketahun, hal ini dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN

BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN 3.1. Analisis dan Pemberian Bobot Nilai Metode yang digunakan dalam memberikan bobot nilai untuk IE versi kedua (Parker, 1996) diambil dari IE versi pertama (Parker, 1988).

Lebih terperinci

Kata Kunci : Information Economics, Teknologi Informasi, Sistem Informasi Pemasaran, Domain Bisnis, Domain Teknologi. DAFTAR ISI

Kata Kunci : Information Economics, Teknologi Informasi, Sistem Informasi Pemasaran, Domain Bisnis, Domain Teknologi. DAFTAR ISI ABSTRAK Dalam menghadapi ekonomi yang global dewasa ini, perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam persaingan bisnis yang semakin tajam terutama dalam melakukan investasi

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT. ASTRA DAIHATSU MOTOR

BAB II PROFIL PT. ASTRA DAIHATSU MOTOR BAB II PROFIL PT. ASTRA DAIHATSU MOTOR 2.1 Profil Perusahaan 2.2 Sejarah Singkat PT. Astra Daihatsu Motor PT. Astra Daihatsu Motor (ADM) mengawali sejarahnya pada tahun 1973. Pada tahun 1973, Astra mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat

BAB 1 PENDAHULUAN. PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat serta penyedia pelayanan purna jual baik berupa suku cadang maupun servis dengan cabang-cabang

Lebih terperinci

LAMPIRAN. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT INDOSAT, Tbk

LAMPIRAN. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT INDOSAT, Tbk 9 LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT INDOSAT, Tbk Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai korporasi perusahaan. Pertanyaan di bawah berhubungan dengan nilai-nilai dan resiko-resiko yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TELKOM DOMAIN BISNIS

LAMPIRAN 1. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TELKOM DOMAIN BISNIS LAMPIRAN. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TELKOM DOMAIN BISNIS Kuesioner ini dibuat untuk mengevaluasi nilai dan Risiko dalam investasi teknologi informasi (TI) yang diterapkan di PT TELKOM. Petunjuk:

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM APLIKASI SAP-CRM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT XL AXIATA TBK

ANALISIS SISTEM APLIKASI SAP-CRM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT XL AXIATA TBK ANALISIS SISTEM APLIKASI SAP-CRM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT XL AXIATA TBK SKRIPSI Oleh : Omi Rahmawati 1200999974 Paulus Bayu Ardi Roosno 1200999980 Kelas / Kelompok : 08PAM / 03 Universitas

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. divisi mobil Pabrik Tenun Otomotis Toyota. Divisi mobil perusahaan tersebut

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. divisi mobil Pabrik Tenun Otomotis Toyota. Divisi mobil perusahaan tersebut 11 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan Toyota merupakan mobil yang berasal dari Jepang yang diproduksi oleh Toyota Motor Corporation (TMC) berpusat di kota Toyota Provinsi Aichi.

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard.

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard. BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Mega Cipta Mandiri didirikan pada tanggal 6 Februari 1996 di Jakarta. PT. Mega Cipta Mandiri bergerak pada bidang periklanan yaitu billboard. Banyak

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. berdiri pada tahun 1982 oleh Djoni Muksin dan pada tanggal 19 maret 1996

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. berdiri pada tahun 1982 oleh Djoni Muksin dan pada tanggal 19 maret 1996 40 BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Markaindo Selaras merupakan perusahaan swasta Indonesia yang berdiri pada tahun 1982 oleh Djoni Muksin dan pada tanggal 19 maret 1996 disahkan

Lebih terperinci

Kuisioner Domain Bisnis

Kuisioner Domain Bisnis L1 Kuisioner Domain Bisnis Petunjuk : Dengan membaca pengertian dari bagian-bagian yang dievaluasi pada domain bisnis diharapkan koresponden memilih salah satu score yang paling sesuai dengan keadaan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sekilas AUTO2000 Body Paint

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sekilas AUTO2000 Body Paint BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sekilas AUTO2000 Body Paint AUTO2000 berdiri pada tahun 1975 dengan nama Astra Motor Sales, dan baru pada tahun 1989 berubah nama menjadi AUTO2000.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 WAWANCARA. 1. Bagaimana sejarah singkat dari PT. Karya Niaga Makmur?

LAMPIRAN 1 WAWANCARA. 1. Bagaimana sejarah singkat dari PT. Karya Niaga Makmur? L1 LAMPIRAN 1 WAWANCARA 1. Bagaimana sejarah singkat dari PT. Karya Niaga Makmur? PT. Karya Niaga Makmur didirikan pada November 2010 dan dipimpin oleh Bapak Ferry Anwar, SE. PT. Karya Niaga Makmur berkantor

Lebih terperinci

LAMPIRAN A KUISIONER UNTUK PEMBOBOTAN KORPORAT

LAMPIRAN A KUISIONER UNTUK PEMBOBOTAN KORPORAT LAMPIRAN A KUISIONER UNTUK PEMBOBOTAN KORPORAT Faktor Domain Bisnis 1. Strategic Values 1.1. Strategic Match Dititikberatkan pada tingkat/derajat dimana semua proyek teknologi informasi atau sistem informasi

Lebih terperinci

BAB 5 IMPLEMENTASI. 5.1 Jadwal Implementasi Sistem. Untuk membantu pengguna dalam pemakaian basis data diberikan panduan

BAB 5 IMPLEMENTASI. 5.1 Jadwal Implementasi Sistem. Untuk membantu pengguna dalam pemakaian basis data diberikan panduan BAB 5 IMPLEMENTASI 5.1 Jadwal Implementasi Sistem Untuk membantu pengguna dalam pemakaian basis data diberikan panduan pengoperasiannya. Jadwal dari rencana implementasi adalah sebagai berikut : Tabel

Lebih terperinci

BAB 3. PT Metrotech Jaya Komunika diumumkan.

BAB 3. PT Metrotech Jaya Komunika diumumkan. 47 BAB 3 GAMBARAN UMUM S IS TEM INFORMAS I YANG S EDANG BERJALAN 3.1 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1.1 Sejarah Perusahaan Didirikan pada bulan April 2003, awalnya bernama PT Hexindo International, PT Metrotech

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sistem aplikasi basis data pada CV. Lumbung Rejeki yaitu : Monitor : SVGA 17. : Optical Mouse.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sistem aplikasi basis data pada CV. Lumbung Rejeki yaitu : Monitor : SVGA 17. : Optical Mouse. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras yang direkomendasikan untuk menerapkan sistem aplikasi basis data pada CV. Lumbung Rejeki

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. mencakup pengadaan peralatan teknologi informasi seperti hardware dan software yang

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. mencakup pengadaan peralatan teknologi informasi seperti hardware dan software yang BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pembobotan nilai Astra Recruitment System, nilai manfaat dan resiko yang didapat dari sebuah invetasinya. Investasi ini mencakup pengadaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini mendominasi pasar otomotif di Indonesia. Kiprahnya di dunia otomotif Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini mendominasi pasar otomotif di Indonesia. Kiprahnya di dunia otomotif Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Toyota merupakan perusahaan manufaktur kendaran niaga dan penumpang yang saat ini mendominasi pasar otomotif di Indonesia. Kiprahnya di dunia otomotif Indonesia merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 63 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN Yang menjadi objek dalam penulisan skripsi ini adalah PT. Solusi Corporindo Teknologi, PT. Solusi Corporindo Teknologi adalah perusahaan yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

BAB 4. Helpdesk, dimana investasi ini meliputi pembeliaan hardware dan software yang

BAB 4. Helpdesk, dimana investasi ini meliputi pembeliaan hardware dan software yang BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai manfaat dari implementasi aplikasi SERA Helpdesk, dimana investasi ini meliputi pembeliaan hardware dan software yang dihitung dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A.

BAB I. PENDAHULUAN A. BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industri otomotif di Indonesia semakin hari semakin meningkat, terutama di segmen kendaraan ringan roda empat atau mobil. Pertumbuhan tersebut akan didukung

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM PROYEK MANAJEMEN YANG BERJALAN PADA PT. SERASI AUTORAYA (TRAC)

BAB 3 ANALISA SISTEM PROYEK MANAJEMEN YANG BERJALAN PADA PT. SERASI AUTORAYA (TRAC) 26 BAB 3 ANALISA SISTEM PROYEK MANAJEMEN YANG BERJALAN PADA PT. SERASI AUTORAYA (TRAC) 3.1 Latar belakang 3.1.1 Sejarah perusahaan PT. Serasi Autoraya yang lebih dikenal dengan TRAC (Astra Rent A Car)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHLUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHLUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHLUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Toyota merupakan industri otomotif terbesar di dunia saat ini, raksasa industri otomotif yang berasal dari jepang ini juga menjadi pemimpin industri otomotif

Lebih terperinci

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN UNTUK DOMAIN BISNIS

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN UNTUK DOMAIN BISNIS LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN UNTUK DOMAIN BISNIS Responden yang terhormat, saat ini saya sedang melakukan penelitian. Oleh karena itu, saya sangat membutuhkan bantuan Anda untuk bersedia mengisi kuesioner

Lebih terperinci

Bab 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

Bab 2 GAMBARAN UMUM OBJEK Bab 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 PT Astra Otoparts Tbk Astra Intenational Tbk. adalah salah satu perusahaan otomotif terbesar di Indonesia dengan karyawan lebih dari 75.000 orang. Bisnis utama yang dijalankan

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI. menghubungkan strategi dan perencanaan TI dengan bisnis strategic intention. Konteks strategi bisnis

BAB 4 PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI. menghubungkan strategi dan perencanaan TI dengan bisnis strategic intention. Konteks strategi bisnis BAB 4 PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Demand/ Supply Planning Demand/ Supply Planning merupakan kebutuhan strategi TI sebagai demand dan perencanaan strategi TI sebagai solusi kebutuhan TI

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan Dunia kita membutuhkan konsumsi energi yang semakin meningkat untuk sumber daya ekonomi kita. Sumber dominan energi dunia berasal dari pasokan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan yang didapat dari analisis adalah :

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan yang didapat dari analisis adalah : BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Kesimpulan yang didapat dari analisis adalah : Dari segi politik terdapat perundang-undangan yang mengatur mengenai pemenuhan bahan baku Industri pulp dan paper terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hampir seluruh organisasi mempunyai impian (dream) dan gambaran

BAB I PENDAHULUAN. Hampir seluruh organisasi mempunyai impian (dream) dan gambaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hampir seluruh organisasi mempunyai impian (dream) dan gambaran tentang masa depan dirinya, lebih - lebih bagi organisasi yang berfokus pada profit oriented

Lebih terperinci

BAB II HASIL SURVEY. Toyota Motor Corporation (saham 49%), Jepang. Selama 30 tahun, PT. Toyota-

BAB II HASIL SURVEY. Toyota Motor Corporation (saham 49%), Jepang. Selama 30 tahun, PT. Toyota- BAB II HASIL SURVEY 2.1 Gambaran Umum PT. Toyota-Astra Motor PT. Toyota-Astra Motor yang didirikan pada tahun 1971 merupakan perusahaan joint venture antara PT. Astra International Tbk (saham 51%) dengan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI. besar investasi yang dikeluarkan untuk pengadaan hardware, software, dan biaya

BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI. besar investasi yang dikeluarkan untuk pengadaan hardware, software, dan biaya 54 BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI 4.1 Analisa Biaya Biaya merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan pada saat menginvestasikan suatu strategi termasuk saat pengimplementasian sistem SAP PT.

Lebih terperinci

1 BAB 1 PENDAHULUAN. kompetitif. Banyaknya pemain baru bermunculan yang handal dan kompeten di

1 BAB 1 PENDAHULUAN. kompetitif. Banyaknya pemain baru bermunculan yang handal dan kompeten di 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam lima tahun terakhir persaingan di dunia otomotif semakin ramai dan kompetitif. Banyaknya pemain baru bermunculan yang handal dan kompeten di industri otomotif.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis terhadap lingkungan eksternal dan internal melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil kesimpulan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. lunak dan personil yang dibutuhkan serta jadwal implementasi sistem tersebut.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. lunak dan personil yang dibutuhkan serta jadwal implementasi sistem tersebut. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Rencana Implementasi Untuk dapat mengimplementasikan sistem yang telah kami buat ini dengan baik, maka berikut ini adalah penjabaran prosedur yang diusulkan, perangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan investasi sistem informasi, banyak hal-hal yang harus

BAB I PENDAHULUAN. melakukan investasi sistem informasi, banyak hal-hal yang harus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi merupakan salah satu faktor pendukung yang sangat penting di dalam suatu instansi pemerintah. Implementasi sistem informasi pada suatu instansi pemerintah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. atau tidak maka dibutuhkan suatu kelayakan proyek. diukur dengan mempertimbangkan untung dan ruginya suatu investasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. atau tidak maka dibutuhkan suatu kelayakan proyek. diukur dengan mempertimbangkan untung dan ruginya suatu investasi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi yang dilakukan perusahaan dimaksudkan untuk memperoleh manfaat atau hasil dalam beberapa periode atau beberapa tahun di masa yang akan datang. Karena itu

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN PENELITIAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT Bersama Makmur Raharja berdiri pada tanggal 1 Oktober 2004, didirikan oleh Bapak Setia Budi Tarigan dan Lie Kristian.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Strategi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Berdasarkan John Ward dan Joe Peppard (2002, hal 44), strategi sistem informasi adalah suatu kebutuhan organisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada saat ini persaingan didalam dunia bisnis semakin ketat sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada saat ini persaingan didalam dunia bisnis semakin ketat sehingga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini persaingan didalam dunia bisnis semakin ketat sehingga berbagai cara dilakukan oleh perusahaan agar mampu bersaing dengan para kompetitornya. Salah satu

Lebih terperinci

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */**

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */** APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */** SAP (System Application and Product in data processing ) Pertemuan 6 PENGENALAN SAP SAP is Systems, Applications, Products in Data processing Founded in 1972 by 5

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI UMUM

BAB 3 DESKRIPSI UMUM BAB 3 DESKRIPSI UMUM 3.1 Sejarah dan Latar Belakang perusahaan PT. ABC merupakan perusahaan importir yang didirikan oleh empat bersaudara keluarga Sutjiadi pada tahun 1997. Perusahaan ini berlokasi di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi besar yang dilakukan oleh pihak perusahaan, perusahaan skala kecil

BAB I PENDAHULUAN. investasi besar yang dilakukan oleh pihak perusahaan, perusahaan skala kecil BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi bukanlah penghambat laju perkembangan sebuah perusahaan tetapi lebih ke arah solusi. Kenyataan demikian lebih didasarkan pada investasi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi, 49 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1. Tentang Perusahaan Pada bab tiga, akan diuraikan lebih banyak mengenai perusahaan yaitu gambaran sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. FEMALINDO MEDIA SEJAHTERA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. FEMALINDO MEDIA SEJAHTERA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semestar Ganjil 2006/2007 EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. FEMALINDO MEDIA

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA BAGIAN PENJUALAN DAN DIVISI DISTRIBUSI PADA PT. ARMADA AUTO TARA

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA BAGIAN PENJUALAN DAN DIVISI DISTRIBUSI PADA PT. ARMADA AUTO TARA PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA BAGIAN PENJUALAN DAN DIVISI DISTRIBUSI PADA PT. ARMADA AUTO TARA Edward Gunadi 1301014905 Sandra Saputra 1301015901 Lanny Wijaya Trisnadi 1301018986

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan membahas tentang semua aktifitas mulai dari tahap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan membahas tentang semua aktifitas mulai dari tahap BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan membahas tentang semua aktifitas mulai dari tahap awal, tahap visioning, tahap analysis, tahap direction, dan tahap recommendation. Tahap perencanaan STI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, salah satunya adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, salah satunya adalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mulai membaik, berdampak pula dalam pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, salah satunya adalah industri sepeda motor.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi. PT. Telekomunikasi Indonesia,

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia yang sudah menjadi semakin kompleks dan terus terspesialisasi setiap saat, informasi merupakan faktor mutlak yang diperlukan dalam menunjang suatu bisnis

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. piranti lunak (software), kebutuhan perangkat keras (hardware) dan kebutuhan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. piranti lunak (software), kebutuhan perangkat keras (hardware) dan kebutuhan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Pengembangan Sistem Pada tahap implementasi sistem, hal-hal yang dibutuhkan dalam implementasi sistem aplikasi Call Center berbasis web terdiri atas kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI. dan retailer sepeda motor terkemuka di Indonesia. PT XXX didirikan pada tahun 1971,

BAB 3 ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI. dan retailer sepeda motor terkemuka di Indonesia. PT XXX didirikan pada tahun 1971, BAB 3 ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI 3.1 Gambaran Umum PT XXX PT XXX merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang distribusi dan retailer sepeda motor terkemuka di Indonesia. PT XXX didirikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 : Penjualan Kendaraan Domestik Kuartal I 2011

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 : Penjualan Kendaraan Domestik Kuartal I 2011 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki tahun 2011 ini, perkembangan perekonomian Indonesia menunjukkan perkembangan. Hal ini ditandai dengan semakin kompetitifnya dunia bisnis di Indonesia.

Lebih terperinci

Tugas Analisis Rantai Pasok

Tugas Analisis Rantai Pasok Tugas Analisis Rantai Pasok PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia & PT Toyota Astra Motor Prafajar Suksessanno Muttaqin 2201160010 Magister Teknik Industri Fakultas Rekayasa Industri Universitas Telkom

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Layanan jasa profesional atau biasa disebut Professional Services berkemban g menjadi pasar yang menjanjikan pada era sekarang ini. Bidang usaha ini berkembang karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini turut menyumbangan kemudahan dalam menciptakan inovasi-inovasi produk baru yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENULISAN

BAB III METODE PENULISAN BAB III METODE PENULISAN 3.1 Sumber Data Pada pengumpulan data ini juga terdapat jenis data yang digunakan yaitu: a. Data Primer Merupakan data utama yang diperoleh penulis secara langsung dari objek penelitian

Lebih terperinci

persaingan di industri otomotif ini ditandai dengan bermunculannya varianvarian

persaingan di industri otomotif ini ditandai dengan bermunculannya varianvarian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri otomotif saat ini semakin pesat. Berbagai Perusahaan berlomba-lomba menawarkan produk unggulannya, sehingga konsumen dihadapkan pada berbagai

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Rencana Strategis Bisnis Rencana strategis bisnis berisi sekumpulan arahan strategi yang akan dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada. Adapun arahan strategi yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. maka dalam proses pembuatan produk tersebut harus ditinjau dari berbagai aspek,

BAB 1 PENDAHULUAN. maka dalam proses pembuatan produk tersebut harus ditinjau dari berbagai aspek, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menghasilkan suatu produk yang bagus dan dapat diterima oleh pasar, maka dalam proses pembuatan produk tersebut harus ditinjau dari berbagai aspek, menyangkut

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sebelum mengimplementasikan dan menjalankan aplikasi ini terlebih

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sebelum mengimplementasikan dan menjalankan aplikasi ini terlebih BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Installasi Program Sebelum mengimplementasikan dan menjalankan aplikasi ini terlebih dahulu komponen-komponen utama komputer yang mendukung setiap proses harus sudah

Lebih terperinci

Tampilan Form Update Evaluasi Sarana InHouse

Tampilan Form Update Evaluasi Sarana InHouse 289 29. Bagian training dapat memasukkan kembali perubahan terhadap penilaian training untuk selanjutnya data-data perubahan akan dimasukkan ke dalam basis data. Tampilan Form Update Evaluasi Sarana InHouse

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. lebih terfokus pada kelayakan teknis dan kelayakan ekonomi. Adapun bobot prioritas dari kedua aspek tersebut adalah :

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. lebih terfokus pada kelayakan teknis dan kelayakan ekonomi. Adapun bobot prioritas dari kedua aspek tersebut adalah : 60 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Studi Kelayakan Berdasarkan hasil wawancara dan analisa terhadap perusahaan yang akan mengimplementasikan sistem maka diputuskan melakukan studi kelayakan yang lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 4 September 2003 yang beralamat di JL. Raya R.C Veteran no

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 4 September 2003 yang beralamat di JL. Raya R.C Veteran no BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang Dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT Jaya Utama Motor adalah perusahaan perseroan terbatas yang bergerak dibidang otomotif dengan menjalankan usahanya berfokus

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Akita Jaya Mobilindo berawal pada tahun 1974 dengan nama CV. Sumber Jaya Motor yang bergerak dalam bidang usaha jual beli kendaraan bermotor di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan dunia usaha, terutama sektor Industri otomotif, PT

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan dunia usaha, terutama sektor Industri otomotif, PT BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan dunia usaha, terutama sektor Industri otomotif, PT ADM (Astra Daihatsu Motor) sebagai ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merk) terus berupaya

Lebih terperinci

IT Maintenance Proposal [ Client]

IT Maintenance Proposal [ Client] IT Maintenance Proposal [--------Client] Salinan ke Versi Tanggal Abstrak Dibuat oleh Proposal ini merepresentasikan penawaran flip_nine dalam rangka memberikan penawaran IT Maintenance Proposal. flip_nine

Lebih terperinci

Mitsubishi Fuso Incar 50% Pangsa Pasar Kendaraan Niaga di Tahun 2015

Mitsubishi Fuso Incar 50% Pangsa Pasar Kendaraan Niaga di Tahun 2015 Mitsubishi Fuso Incar 50% Pangsa Pasar Kendaraan Niaga di Tahun 2015 PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), authorized distributor kendaraan Mitsubishi di Indonesia dari Mitsubishi Motors Corporation

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Pada tahap ini merupakan tahapan yang dilakukan setelah tahap perancangan sistem telah dilakukan. Pada bab ini perancangan sistem yang telah dibuat diterjemahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Seiring dengan perkembangan alat transportasi yang sebanding dengan pesatnya pembangunan di Indonesia, membuat para Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM)

Lebih terperinci

persediaan, dan penjualan PT LION BROTHER. 1. Spesifikasi Modul Login Input User Name dan Password Jika tekan tombol Login Tampilkan Menu Utama

persediaan, dan penjualan PT LION BROTHER. 1. Spesifikasi Modul Login Input User Name dan Password Jika tekan tombol Login Tampilkan Menu Utama 265 4.2.4 Spesifikasi Proses/Modul Berikut ini adalah spesifikasi proses yang bekerja dalam aplikasi pembelian, persediaan, dan penjualan PT LION BROTHER. 1. Spesifikasi Modul Login Modul Login Input User

Lebih terperinci