Panduan Software PLC. Control Systems Service Center - ITS.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Panduan Software PLC. Control Systems Service Center - ITS."

Transkripsi

1 Panduan Software PLC Control Systems Service Center - ITS

2 Bab 1 CX Programmer Bab 2 RSLogix Bab 3 Step7 Lite Bab 4 RSView Bab 5 Intellutiom

3 BAB 1 CX PROGRAMMER V 2.0 A. Pengenalan Software ini digunakan untuk pemrograman seluruh produk PLC Omron. Fitur fitur telah ditambahkan pada software ini menjadikannya semakin mudah untuk memprogram. Dengan adanya drag and drop programming, memudahkan pengguna utk menambahkan fungsi kompleks pada software dengan waktu yg singkat. Beberapa fungsi yang sudah dikembangkan antara lain monitoring koneksi jaringan, monitoring status sensor pada remote I/O, penyetelan dan pengoperasian sensor sensor cerdas Omron, kontroler pengaman dan kontroller temperatur. Fitur fitur seperti blok blok fungsi dan kemampuan untuk menggunakan bahasa pemrograman yang lain menjadikan CX-Programmer salah satu software pemrograman PLC yang handal. Pengguna dengan sedikit pengalaman pada pemrograman PLC pun dapat menciptakan project yang besar dan aplikasi yang diinginkan. B. Pengoperasian CX-Programmer V 2.0 B.1. Pengalamatan pada CX-Programmer V 2.0 Tipe konfigurasi dari PLC Omron bermacam-macam yakni jenis CPM1, CQM1 atau C200H lainnya. Berikut adalah pengalamatan pada PLC Omron tipe CQM1 : Alamat Input Alamat input pada tipe ini adalah dari s/d nomor terbesar sesuai dengan jumlah input dan output (I/O) yang ada pada PLC tersebut. Pada praktikum ini menggunakan PLC OMRON type CQM1 dengan I/O (I : 16 buah terminal dan O : 12 buah terminal). Berarti nomor alamat input adalah dari s/d Alamat Output Alamat output pada tipe PLC ini adalah dari s/d Alamat Internal Relay Alamat internal relay dimulai dengan sampai nilai terbesar bergantung pada PLC yang digunakan. B.2. Langkah langkah pengoperasian CX-Programmer V Pastikan pada sistem operasi telah ter-install program CX-Programmmer 2.0 yang dilengkapi CX-Server 1.5. Pada start menu, all programs lalu pilih Omron - > CX-Programmer. Atau bisa memanfaatkan shortcut CX-Programmer pada desktop. Kemudian akan muncul jendela utama CX-Programmer : 1

4 2. Apabila ingin membuat project baru maka pada menu file (Alt+F) pilih New. Kemudian kita diminta mengkonfigurasi PLC yang digunakan. 2

5 Device Type merupakan daftar jenis - jenis PLC Omron yang dapat digunakan dengan software ini. Jika kita menggunakan PLC CQM1 dengan jenis CPU21 maka pilihlah device type dengan tipe CQM1. Untuk mengkonfigurasi jenis CPU dan file memory, klik pada Settings. 3

6 Network type berisi jenis jaringan jaringan yang bisa dipakai untuk komunikasi antara PLC dengan software. Pada default-nya, jenis jaringan yang dipakai adalah sysmac way yang mengunakan komunikasi RS232 (serial port). Apabila ingin mengubah beberapa properties Sysmac Way network, pilih settings. Pada settings ini memungkinkan pengguna mengubah baud rate, nomor port serial, data bits dan lain lainnya. 3. Jika sudah benar, maka jendela utama CX akan tampak seperti berikut : 4

7 4. Pemrograman dapat dilakukan secara drag and drop blok blok fungsi pada toolbar ataupun dengan kode mnemonic. Untuk mengubah cara pemrograman bisa disetting pada menu view lalu pilih cara pemrograman yang akan digunakan (diagrams atau mnemonic). 5. Apabila ingin meng-online-kan software dengan PLC, pada menu PLC pilih Work Online (Ctrl + W). Setelah itu pada menu yang sama pilih Transfer kemudian To PLC (Ctrl + T). Untuk mengubah mode ke mode Run, pada menu PLC pilih Operating Mode lalu pilih Run (Ctrl + 4). Apabila benar, maka lampu indikator mode pada PLC akan berubah pada mode Run. 6. Untuk kembali pada mode offline, terlebih dahulu harus mengubah mode Run pada mode Program. Untuk itu pada menu PLC pilih Operating Mode kemudian klik Program (Ctrl + 1). Setelah itu pada menu yang sama pula, klik Work Online, sehingga memungkinkan pemrogram mengedit kembali program yang telah dibuat. B.3. Intruksi intruksi pemrograman Instruksi Input-Output LOAD Fungsi : Memasukkan input yang dikehendaki sebagai awal dari ladder. AND Fungsi : Memasukkan input yang diseri dengan input yang sebelumnya OR Fungsi : Memasukkan input yang diparalel dengan input yang sebelumnya NOT Fungsi : Bersama LD, AND, atau OR untuk menandakan kontak NC (Normally Closed), pada OUT untuk menandakan output invers. OUT Fungsi : Untuk output dari rangkaian 5

8 Instruksi Pewaktu (Timer) dan Pencacah (Counter) Pewaktu atau TIMer Diagram Pewaktu : Fungsi : Instruksi TIM (Timer) dapat digunakan sebagai pewaktu delay-on juga sebagai rangkaian delay. Pencacah atau CouNTer Fungsi Cara Kerja : Instruksi CNT (Counter) dapat digunakan sebagai pencacah penurunan yang diset awal. : Penurunan satu hitungan setiap kali sebuah sinyal input berubah dari OFF ke ON. 6

9 BAB 2 RS Logix 500 A. Pengenalan RS Logix 500 merupakan software untuk melakukan pemrograman pada PLC Allen Bradley. B. Pengoperasian Software B.1. Cara Pembuatan Program Ladder Diagram dengan RS Logix 500 Adapun cara-cara yang harus dilakukan untuk membuat suatu program ladder diagram dengan menggunakan software ini adalah sebagai berikut : 1. Dari Start Menu Program pilih Program Files Rockwell Software RS Logix 500 English RS Logix 500 English. 2. Pada layar monitor akan muncul logo RS Logix 500 English untuk beberapa saat saja. Logo dari software ini dapat diperlihatkan secara jelas pada gambar Apabila kita ingin membuat suatu program ladder diagram yang baru maka pilihlah icon New sedangkan apabila kita ingin membuka sebuah file program ladder diagram yang telah kita buat sebelumnya maka pilihlah icon Open a File dan pilih nama filenya Gambar 1.1 : Logo software RS Logix 500 English 4. Setelah itu akan muncul sebuah layar gambar yang digunakan untuk menggambar ataupun mengedit program ladder diagram yang telah kita buat sebelumnya. 5. Untuk meng-on-line-kan program ladder yang telah kita buat kedalam PLC Allen Bradley maka pilih icon disamping kata OFFLINE yang terletak di pojok sebelah kiri atas bidang gambar dan pilihlah Download. Apabila seluruh penulisan program ladder diagram yang telah kita buat adalah benar maka tidak akan muncul pesan kesalahan apapun pada layar monitor dan proses download akan selesai 100%. Kemudian apabila muncul perintah Do you want to go Online? pada layar monitor maka pilihlah OK untuk meng-on-line-kan program ladder diagram tersebut kedalam PLC Allen Bradley dan apabila kita tidak ingin meng-on-line-kan program tersebut maka klik Cancel. B.2. Communication Settings antara Software RS Logix 500 dengan PLC Allen Bradley Agar Software RS Logix 500 English ini dapat melakukan download terhadap program ladder diagram yang telah kita buat dengan sempurna, maka kita harus melakukan suatu communication settings yang tepat antara PC (Personal Computer) kita dengan PLC itu sendiri. Langkah-langkah dalam melakukan communication settings ini dapat dijelaskan sebagai berikut : 7

10 1. Dari Start Menu Program pilih Program Files Rockwell Software RS Linx RS Linx hingga muncul tampilan seperti pada gambar 1.2. Gambar 1.2 : Tampilan window RS-Linx Gateway 2. Setelah itu click icon who active. Gambar 1.3 : Icon Who active 3. Setelah kita meng-click icon who active maka pada layar monitor akan muncul tampilan window RS-who seperti yang terlihat pada gambar 1.4. Communication browsing yang terjadi pada RS Who ini dapat dilakukan secara autodetect dengan cara mengaktifkan autobrowse. Gambar 1.4 : Tampilan window RS-Who 4. Setelah komunikasi dengan external device di-acknowledge oleh PC (Personal Computer) kita melalui RS Who, maka lakukan close pada window RS Who ini dan setelah itu lakukan click pada icon link. Gambar 1.5 : Icon Link 8

11 5. Setelah icon Link kita tekan maka akan muncul window Configure Drivers seperti terlihat pada gambar 1.6. Pilih tipe driver yang tepat dengan cara meng-click panah bawah ( ) pada Available Drivers Type (dalam hal ini driver yang kita pilih adalah 1747-PIC / AIC + device). Gambar 1.6 : Gambar window Configure Drivers 6. Setelah kita memilih nama driver yang tepat lalu tekanlah Add New untuk memasang driver tersebut pada komunikasi antara komputer kita dengan PLC dan segera setelah itu kita akan diminta untuk memberikan nama pada driver baru kita. Gambar 1.7: Tampilan window Add New RSLinx Driver 7. Sorot nama driver yang baru saja kita pasang tadi dan tekan icon Configure untuk mengkonfigurasikan driver baru tersebut. Gambar 1.8 : Gambar konfigurasi driver 1747-PIC / AIC + device 8. Setelah selesai melakukan langkah ke 7 maka kembalilah lagi ke window RS Linx Gateway, click DDE/OPC dan pilih Topic Configuration. 9

12 Gambar 1.9 : Gambar tampilan window RS Linx Gateway 9. Setelah masuk kedalam window DDE/OPC Topic Configuration pilih Advanced Communication. Pada blok Communication Driver, pilih tipe driver yang telah kita configure pada driver configuration sebelumnya, yang akan kita gunakan untuk komunikasi antara PC (Personal Computer) dengan PLC kita saat ini. 10. Restart komputer kita untuk mengaktifkan seluruh konfigurasi driver yang telah kita set sebelumnya. B.3. Pengubahan Driver. Driver di RS LOGIX 500 ENGLISH dapat diubah dengan cara berikut : 1. Dari Start Menu Program pilih Program Files Rockwell Software RS Linx RS Linx hingga muncul tampilan seperti pada gambar 1.23 Gambar 1.10 Tampilan window RS-Linx Gateway 2. Setelah itu click icon who active. Gambar 1.11 Icon Who active 3. Setelah kita meng-click icon who active maka pada layar monitor akan muncul tampilan window RS-who seperti yang terlihat pada gambar Communication browsing yang terjadi pada RS Who ini dapat dilakukan secara autodetect dengan cara mengaktifkan autobrowse. 10

13 Gambar 1.12 Tampilan window RS-Who 4. Setelah komunikasi dengan external device di-acknowledge oleh PC (Personal Computer) kita melalui RS Who, maka lakukan close pada window RS Who ini dan setelah itu lakukan click pada icon link. Gambar 1.13 Icon Link 5. Setelah icon Link kita tekan maka akan muncul window Configure Drivers seperti terlihat pada gambar Pilih tipe driver yang tepat dengan cara meng-click panah bawah ( ) pada Available Drivers Type (dalam hal ini driver yang kita pilih adalah 1747-PIC / AIC + device). Gambar 1.14 Gambar window Configure Drivers 6. Setelah kita memilih nama driver yang tepat lalu tekanlah Add New untuk memasang driver tersebut pada komunikasi antara komputer kita dengan PLC dan segera setelah itu kita akan diminta untuk memberikan nama pada driver baru kita. 7. Sorot nama driver yang baru saja kita pasang tadi dan tekan icon Configure untuk mengkonfigurasikan driver baru tersebut. 11

14 Gambar 1.19 Gambar konfigurasi driver 1747-PIC / AIC + device 8. Hasilnya, nama driver baru kita akan tampak sebagai berikut Gambar 1.20 Nama driver yang baru 9. Setelah selesai melakukan langkah ke 7 maka kembalilah lagi ke window RS Linx Gateway, click Tools dan pilih Option. Gambar Window Gateway RSLOGIX 10. Setelah itu akan muncul dialog box System Option, pilih System communication 12

15 Gambar 1.22 System Option 11. Rubah nama driver di Driver dan Last Configured dengan nama driver yang baru Gambar 1.23 Mengubah driver 12. Setelah kembali ke Gateway, akan terlihat bahwa nama driver telah berubah sesuai yang kita set. B.4. Pengoperasian RS Logix Setelah RSLogix dibuka, maka terlebih dahulu dilakukan konfigurasi terhadap jenis input output dari PLC yang akan digunakan. Konfigurasi terdiri dari banyaknya rack PLC, kode dari tiap-tiap rack, dan jenis PLC. Setelah Konfigurasi selesai dilakukan, maka RSLogix siap dipakai, untuk memprogram dalam bentuk ladder. B.5. Prosedur On-Line Setelah program jadi, maka program diuji (compile) terlebih dahulu. Setelah dipastikan tidak ada error, maka pilih menu Comms, kemudian Download untuk mendownload program ke PLC. Setelah itu pilih lagi menu Comms, kemudian RUN untuk beralih ke RUN mode. Sementara untuk kembali ke Offline, posisi RUN harus terlebih dahulu dialihkan ke posisi PROGRAM (dengan catatan bahwa semua input PLC sudah dalam keadaan OFF) kemudian baru dapat offline. 13

16 B.6. Instruksi instruksi Pemrograman. 1. Instruksi Bit 1. Examine if Close (XIC) 2. Examine If Open (XOC) 3. Output Energize (OTE) 4. Output Latch (OTL) 5. Output Unlatch (OUT) 6. One Shot Rising (OSR) Instruksi kondisional bernilai TRUE pada saat bit bernilai ON (1) Instruksi kondisional bernilai TRUE pada saat bit bernilai OFF(0) Instruksi output, bernilai TRUE saat kondisi rung bernilai TRUE Instruksi output, bernilai TRUE saat kondisi rung bernilai TRUE, saat rung bernilai salah OTL tetap bernilai TRUE asmpai ada rung yang mengandung perintah unlatch dengan alamat yang sama bernilai benar. Instruksi output, bernilai FALSE saat kondisi rung bernilai TRUE, saat rung bernilai salah OTU tetap bernilai FALSE asmpai ada rung yang mengandung perintah OTL dengan alamat yang sama bernilai benar. Membuat kondisi rung TRUE untuk satu kali scan saat transisi false-true dari rung tersebut 2. Instruksi Timer dan Counter 1. Timer ON Delay (TON) Menghitung waktu interval saat kondisi rung bernilai benar, akan menghasilkan outpun bernilai true saat akumulator mencapai nilai yang sama dengan preset Bit DN bernilai TRUE saat nilai akum sama atau lebih besar dari preset dan dirreset saat rung bernilai salah Bit EN TRUE saat rung bernilai benar, dan salah jika rung brnilai salah Bit TT TRUE selama rung bernilai TRUE dan akum kurang dari preset. 14

17 2. Counter Up (CTU) 3. Reset (RES) Menghitung tiap transisi salah ke benar dari kondisi rung, menghasikan output TRUE saat nilai akum sama atau lebih besar dari preset. Bit DN aktif jika akum bernilai sama atau lebih dari preset sampai ada rung yang berisi instruksi reset dengan alamt yang sama. Bit CU bernilai TRUE saat kondisi rung TRUE Mereset nilai akum Counter. 15

18 BAB 3 STEP7 LITE A. Pengenalan STEP 7 Lite merupakan salah satu versi software pemrograman untuk otomasi sistem SIMATIC S Software ini memiliki fungsi fungsi yang banyak sehingga mampu menangani segala permasalahan otomasi yang sulit. B. Pengoperasian Software B.1. Pengalamatan pada Step 7 Lite Berikut ini pengalamatan pada PLC Siemens S7-300 Programmable Controller Tipe S7-312C : 1. Alamat Input Input pada tipe PLC ada 10 buah Input yang dimulai dari alamat I124.0 sampai dengan I124.7 dan I125.0 sampai dengan I Alamat Output Sedangkan untuk outputnya terdapat 6 buah, dimulai dari alamat Q124.0 sampai dengan Q Alamat Bit Memory Selain alamat input dan output, S7-300 PLC Siemens ini menyediakan lokasi memori yang berbeda beda, dengan pengalamatan yang sangat unik. Kita dapat memilih memori mana yang akan kita pakai dengan terlebih dahulu memilih spesifikasi addresnya yang meliputi memory area, address Byte-nya dan bit numbernya. Memory area pada PLC ada 3 macam yaitu: I, Q, dan M yang semuanya itu dapat di akses sebagai Byte, Word ataupun Double Word. Contoh penulisan pengalamatan baik untuk input/ouput maupun Memory address : Addressing Input Register (I) : Format : Bit I[Byte Address].[Bit Address] I124.1 Byte, Word, Double WordI [Size][Starting Byte Address] IB124 Addressing Output Register (Q) : Format : Bit Q[Byte Address].[Bit Address] Q124.1 Byte, Word, Double Word Q[Size][Starting Byte Address] QB124 Addressing Bit Memory Area (M) : Format : Bit M[Byte Address].[Bit Addres] M26.7 Byte, Word, Double Word M[Size][Starting Byte Address] MD20 B.2. Langkah langkah pengoperasian Step 7 Lite Langkah percobaan pemrograman PLC Siemens S7-300 menggunakan Step 7 Lite adalah sebagai berikut : 1. Menjalankan program Step 7 Lite Pada sistem operasi Windows harus sudah terdapat software Step 7 Lite. Apabila tidak ada, maka kita harus menginstalasinya. Pada Start menu, pilih Program dan pilih Simatic, kemudian Step 7 Lite untuk memulai pemrograman. 16

19 2. Jendela pada program Step 7 Lite Gambar 2.1 : Tampilan window Step 7 Lite 3. Pemrograman pada Step 7 Lite Untuk keterangan pada bagian ini lihatlah gambar di atas. Kata-kata yang tercetak miring adalah bagian yang terdapat di gambar. Untuk membuat program dalam bentuk diagram ladder kita bisa memilih instruksi pada Librarie pada sub window sebelah kanan dan meletakkannya pada program editor yang berada di jendela SIMATIC LAD. Variabel yang digunakan dalam instruksi dapat diubah dalam bentuk Symbol. Bentuk ini harus dideklarasikan dalam symbol table. Untuk mempercepat perpindahan antar jendela antara pemrograman (Simatic lad) dengan deklarasi simbol (symbol table), kita gunakan navigation bar. Simatic Lad dapat diakses pada ikon Program Block dan Symbol Table diakses pada ikon dengan nama yang sama. 4. Langkah meng-online-kan Program Adapun cara untuk meng-online-kan ke PLC dari personal PC adalah sebagai berikut : 1. Hidupkan PLC Siemens terlebih dahulu. 2. Program yang telah siap di download terlebih dahulu yaitu dengan cara klik menu File, kemudian klik download to PLC, atau bisa juga dengan mengeklik tombol download yang sudah ada pada menu di Toolbar. 3. Maka proses kompilasi berlangsung. Apabila program mempunyai kesalahan maka akan ada peringatan bahwa program error dan apabila program tidak mempunyai kesalahan maka akan ada peringatan bahwa program sukses di download. 4. Setelah langkah diatas maka klik tombol RUN di sub window sebelah kiri atas. Hal ini bisa dilakukan jika tombol PLC sudah menunjukkan RUN. 17

20 5. Tunggu sampai indikator lampu RUN di PLC menyala. Apabila sudah menyala maka PLC sudah siap untuk digunakan. 6. Untuk memonitor jalannya program maka klik menu test pada menu bar, kemudian klik monitor atau klik tombol bergambar kacamata. Langkah langkah diatas adalah cara untuk meng-online-kan program kita, sedangkan apabila kita ingin menghentikannya, dan kembali ke program untuk melakukan pengeditan kembali maka caranya adalah sebagai berikut : 1. Pastikan semua lampu input di PLC dalam keadaan mati.(tinggal indikator lampu RUN saja yang masih hidup) 2. Kemudian klik tombol STOP pada sub window sebelah kiri atas. Jika ingin mengedit program, maka non-aktifkan tombol monitor. Anda akan kembali ke menu program dan memungkinkan untuk mengedit program yang telah dibuat. B.3. Instruksi instruksi Pemrograman Instruksi-instruksi dasar pemrograman PLC tipe ini yakni : 1. Instruksi Bit Logic Instruksi bit logic merupakan instruksi dasar pemrograman diagram ladder. Instruksi bit logic ini mencakup : Normally open / --- Normally closed ( ) Output coil ( S ) Set coil ( R ) Reset coil ( P )--- Positive RLO Edge Detection ( N )--- Negative RLO Edge Detection 8. SR Set reset flip flop 9. RS Reset set flip flop 2. Instruksi Timer S-Pulse Jika input I1.0 bernilai 1, maka output Q4.0 akan bernilai 1 selama time value-nya yaitu 5 detik. Jika input I1.0 dimatikan sebelum time value-nya habis, maka timer akan berhenti menghitung dan output Q4.0 akan bernilai 0. Jika input I1.0 dihidupkan lagi, maka timer akan mulai menghitung lagi dengan kondisi mulanya. 18

21 S-Pext Jika input I1.0 bernilai 1, maka output Q4.0 akan bernilai 1 selama time value-nya. Jika input I1.0 dimatikan sebelum time value-nya habis, maka timer ini akan terus menghitung dan output Q4.0 akan tetap bernilai 1 seperti input I1.0 di-self holding. Namun, jika input I1.0 dihidupkan kembali sebelum time value-nya habis, maka timer akan mulai menghitung dengan kondisi mulanya dengan ouput Q4.0 tetap bernilai Instruksi Counter S_CU Jika input I0.0 bernilai 1, maka output Q4.0 akan bernilai 1 pada hitungan pertama dan akan terus bernilai 1 sampai M0.1 bernilai 1 yang berarti counter C0 direset. Jika M0.2 bernilai 1, maka nilai aktual counter akan bernilai 5. S_CD CU (Counter Up) Jika input I0.0 bernilai 1, maka output Q4.0 akan bernilai 1 pada hitungan pertama dan akan terus bernilai 1 sampai nilai aktual counter bernilai 0. Jika nilai aktual counter bernilai 0 atau M0.0 bernilai 1, maka output Q4.0 akan bernilai 0. Jika M0.1 bernilai 1, maka nilai aktual counter akan bernilai 5. Jika sinyal input i0.1 berubah dari 0 ke 1 (positif trigger), nilai preset counter C10 akan bernilai 10. Jika sinyal input I0.0 berubah dari 0 ke 1, maka counter C10 akan terus meningkat satu per satu sampai nilainya sama dengan

22 CD (Counter Down) Jika sinyal input i0.1 berubah dari 0 ke 1 (positif trigger), nilai preset counter C10 akan bernilai 10. Jika sinyal input I0.0 berubah dari 0 ke 1, maka nilai actual counter C10 akan menurun satu per satu sampai nilai actual counter bernilai 0. Jika nilai counter bernilai 0, maka Q4.0 akan ON. B.4. 20

23 BAB 4 RSVIEW 32 A. Pengenalan RSView 32 adalah salah satu software Human Machine Interface (HMI) yang memungkinkan monitoring dari data-data yang ada di lapangan, dalam hal ini data dari sensor dan tranducer yang ada di lapangan dikontrol oleh PLC. PLC dikomunikasikan dengan RSView yang kemudian akan menampilkan data data tersebut dalam tampilan memudahkan operator untuk mengamati jalannya proses yang ada di lapangan. Kelebihan lain dari penggunaan software ini adalah efektivitas dan keamanan dari proses kontrol dan monitoring. B. Pengoperasian Software B.1. Langkah langkah pengoperasian software Konfigurasikan komunikasi dengan PLC terlebih dahulu melalui RSLinx (hanya perlu jika kita bekerja secara ONLINE). 1.Selanjutnya pilih C:\Program Files\Rockwell Software\RSView\RSView Works, maka akan ditampilkan splash screen sebagai berikut : 2. Selanjutnya kita akan memasuki Layar editor dari RSView, sebagai berikut : 21

24 3.Kemudian pada menu toolbar pilih File\New atau dengan memilih shortcutnya untuk memulai project baru. Kita akan diminta memasukkan nama project dan folder yang akan dibuat untuk menyimpan data yang kita buat dalam project kita. 4.Selanjutnya akan muncul window sebagai berikut : Pada Edit Mode terdapat 4 buah Folder untuk menyimpan hasil kerja project kita. 5.Apabila kita memilih folder System maka akan ditampilkan isi dari folder System sebagai berikut : Channel : Digunakan untuk mengatur konfigurasi komunikasi dengan PLC yang hendak dimonitor. Node : Digunakan untuk memilih nama node yang kita gunakan. Scan Class : Digunakan untuk menentukan jenis scanning yang kita inginkan Tag Database : Merupakan database yang digunakan untuk menyimpan tagname yang digunakan dalam menganimasi object yang ada pada project. 22

25 6.Selanjutnya apabila kita memilih folder Graphics maka akan ditampilkan window sebagai berikut : Display : Digunakan untuk menggambar objek - objek yang kita gunakan dalam project. Terdapat ToolBox untuk berbagai macam operasi pembuatan gambar dan penganimasian obyek. Library : Merupakan database obyek-obyek built in yang siap digunakan untuk animasi 7.Sebagai Command untuk menjalankan animasi digunakan Derived Tag yang terdapat pada folder Logic and Control Derived Tag Name merupakan nama dari objek yang akan dikenai suatu perintah. Expression berisi perintah perintah yang digunakan untuk mengontrol nilai dari Tag yang dianimasi dalam Project. 23

26 8.Untuk menganimasi obyek, maka pada obyek yang hendak kita animasi klik kanan maka akan muncul window berikut : PilihAnimation maka akan muncul Window berikut : Window berikut menampilkan berbagai jenis animasi yang bisa dilakukan pada obyek. Diantaranya adalah : v Visibility : Untuk mengatur kapan obyek ditampilkan atau tidak v Color : Untuk melakukan pewarnaan obyek apabila kondisi tertentu dipenuhi. v Fill : Untuk mengatur pengisian obyek v Vertical Position dan Horizontal Position untuk mengatur posisi obyek. v Width dan Height unntuk mengatur ukuran obyek. v Touch Untuk membentuk suatu obyek yang sensitive terhadap cursor mouse dan dapat digunakan untuk link ke layar lain dari suatu project. 24

27 B.2. Animasi Dasar pada software Button Configuration Fasilitas ini berguna untuk mengkonfigurasi tombol yang telah kita buat (dari menu di RSView). Kita bisa memilih bentuk tombol pada General. Tulisan di tombol dapat diatur pada Up Appearance (saat belum ditekan) dan Down Appearance (saat ditekan). Sedang untuk mengatur apa yang terjadi jika tombol ditekan kita mengatur Action. Seperti gambar di bawah banyak pilihan action yang bisa kita lakukan. Sedangkan kolom kolom kosong di sebelah kanan ialah: Press action : perintah akan dijalankan ketika kita menekan button. Repeat Action: perintah akan di jalankan ketika mengulang lagi menekan button. Release action : perintah akan di jalankan setelah kita melepas button. Pada gambar di bawah nampak bahwa pada Release Action nampak tulisan display menu. Display adalah perintah untuk menampilkan file tertentu. Sedang menu adalah nama file yang telah kita buat di RSView. Color Fasilitas ini berguna untuk mengubah warna (memberi efek Blink) pada suatu obyek pada keadaan tertentu (0 atau 1). Pilihan warna untuk keadaan tersebut dapat dipilih dari kotak dialog di bawah ini. Blink rate untuk menentukan kecepatan kedipan. Fill Fasilitas ini berguna untuk mengisi suatu obyek. 25

28 Fill (Percent) menunjukkan sampai berapa persen kita akan mengisi obyek. Fill Direction untuk mengatur arah pengisian (Left, Right, Up, Down). Inside Only untuk menandai bahwa yang diisi hanya bagian dalam obyek saja. Specify Min Max menunjukkan dari detik ke berapa (min) sampai detik ke berapa (max) kita akan mengisi obyek. Visibility Fasilitas ini berguna untuk mengatur kapan suatu obyek akan tampil (visible) atau hilang (invisible). Dengan mengatur Expression True State, kita bisa menentukan apakah tampilan saat keadaan benar itu tampak atau hilang. 26

29 Rotation Animasi jenis ini digunakan apabila kita menginginkan untuk membuat suatu obyek dapat berputar dengan pusat putaran tertentu. Disini kita harus menentukan sudut awal dan sudut akhir dari obyek tersebut sehingga obyek tersebut berputar berapa kali, selain itu kita juga dapat menentukan titik pusat putaran sehingga obyek tersebut dapat berputar dengan model putaran sesuai keinginan kita. Touch Fasilitas ini berguna untuk memampukan obyek untuk menjadi tombol. Jadi dengan menekan obyek itu maka file tertentu akan tampil. Dari gambar di bawah kita lihat bahwa tampilannya sama persis dengan Button Configuration. Berikut perintah perintah yang digunakan : Press action : perintah akan dijalankan ketika kita menekan button. Repeat Action: perintah akan di jalankan ketika mengulang lagi menekan button. Release action : perintah akan di jalankan setelah kita melepas button. 27

30 BAB 5 INTELLUTION FIX 6.1 A. Pengenalan Intellution FIX 6.1 adalah salah satu software SCADA yang dapat menampilkan keadaan dari suatu proses real plant tertentu dalam bentuk gambar animasi yang merepresentasikan suatu proses real tersebut. Dengan adanya software Intellution ini, maka memudahkan operator untuk mengamati, mengawasi dan mengontrol suatu proses real dimana jarak antar suatu plant dengan stasiun kontrol utama relatif jauh atau kondisi keselamatan operator terhadap suatu proses tertentu yang perlu dipertimbangkan, dalam arti bahwa suatu proses tertentu harus dieliminasi dari manusia. Di sini akan diberikan gambaran umum mengenai cara meng-on line-kan program simulasi yang telah kita buata sebelumnya dengan suatu PLC (dalam percobaan ini menggunakan OMRON CQM 1). Di sini hanya dijelaskan mengenai cara mengkonfigurasi driver I/O communication pada system configuration. B. Pengoperasian Intellution Fix 6.1 B.1. Interkoneksi antara Software Intellution FIX 6.1 pada sebuah PC (Personal Computer) dengan PLC OMRON. Bagian-bagian dari software Intellution FIX 6.1 yang digunakan untuk software SCADA adalah : 1. System configuration Digunakan untuk mengatur konfigurasi dari software Intellution FIX 6.1, baik program maupun hardware yang dikoneksikan pada PC (Personal Computer) tersebut. 2. Database Builder Merupakan sub-program dari software Intellution FIX 6.1 yang digunakan untuk membuat dan memanipulasi database yang diperlukan dalam program SCADA. 3. Draw Digunakan untuk membuat tampilan program SCADA dalam bentuk animasi gambar. 4. View Digunakan untuk menjalankan program SCADA yang telah dibuat pada subprogram Draw. Langkah-langkah berikut adalah cara yang digunakan agar software Intellution FIX 6.1 dapat berkomunikasi dengan PLC OMRON : 1. Buka System Configuration, aturlah konfigurasi program sesuai dengan kebutuhan. Pada saat kita ada pada window System Configuration, akan terdapat dua perintah konfigurasi yaitu : NODE : Menunjukkan letak Node dari program kita. PDB : Menunjukkan nama file database dari program yang kita buat. Untuk membuat suatu file database yang baru, cukup ketikkan EMPTY pada baris PDB ini. a. SCADA Configuration Pada bagian SCADA Configuration, langkah-langkah yang dilakukan adalah : Pilih SCADA Support dalam keadaan ENABLE 28

31 Klik? pada I/O Driver Name Pilih I/O Driver yang digunakan, yaitu OMR-OMRON COM Rev.6.00 Klik Add maka secara otomatis pada kolom Configured I/O Drivers akan tampil OMR-OMRON COM Rev Klik OK b. I/O Driver Configuration Untuk membuat suatu konfigurasi I/O driver yang baru, maka kita dapat melakukan langkah-langkah seperti berikut: Start I/O Driver Configuration Pilih New dari menu File Masukkan Channel, Device, dan konfigurasi Poll Address ke dalam setiap field-nya. Simpan file-nya sesuai dengan nama Node-nya (NODENAME.OMR) c. Channel Setup Channel adalah hubungan logic antara driver dan field device atau sistem. Di sini akan disediakan 8 channel yang masing-masing Port Setting Channel-nya akan muncul setiap kita meng-klik nomor channel dan tombol Setup. Di sini kita dapat menentukan port dan parameter komunikasi tiap channel. Parameterparameter yang dimaksud adalah sebagai berikut : Port : Mendefinisikan port COM dimana channel akan berkomunikasi Baud Rate : Menentukan kecepatan field device dan software yang akan berkomunikasi. Data Bits : Menentukan banyaknya bit data yang digunakan untuk komunikasi. Stop Bits : Menentukan nomor bit stop yang digunakan untuk komunikasi Parity : Menentukan parity yang digunakan untuk komunikasi. Flow Control : Menentukan tipe handshaking hardware yang diperbolehkan. Reply TimeOut : Menentukan banyaknya detik yang diperbolehkan agar field device me-reply permintaan untuk membaca atau menulis data. Retries : Menentukan lamanya driver mengirim ulang pesan yang gagal sebelum menandai Poll-record yang gagal dan keadaan awal dari Delay time. Delay : Menunjukkan banyaknya waktu dalam detik untuk mengganti poll-record off-line setelah komunikasi gagal. 2. Device Definition Field Device adalah beberapa field device atau sistem dimana I/O driver dapat berkomunikasi. Instruksi pada Device Definition Field dapat dijelaskan sbb: a. Add : Membuat suatu device b. Delete : Menghapus device yang telah dipilih c. Device Name : Menentukan nama dari device tersebut d. Description : Menentukan deskripsi dari device 29

32 e. Primary Station : Menentukan banyaknya stasiun primer dari field device (dari 0 31) f. Backup Station : Menentukan banyaknya stasiun dari field device yang telah dipilih sebagai backup stasiun primer (dari 0 31). g. Hardware Options : Menentukan tipe hardware dimana data akan didapatkan h. PLC Mode : Menentukan mode kerja PLC i. Poll Record Definition Field Poll Record adalah anggota titik I/O yang dibaca secara periodik sebagai group. Instruksi pada Poll Record Definition Field dapat dijelaskan sebagai berikut : Start Address : Menentukan lokasi data dimana poll ini dimulai End Address : Menentukan lokasi data dimana poll ini diakhiri Length : Menentukan lebar data untuk poll record Poll Time : Menentukan seberapa banyak (dalam detik) polling task membaca data untuk poll record Access Time : Menentukan seberapa lama I/O driver melanjutkan untuk meng-up date poll record ketika tidak ada aktivitas membaca/ menulis pada record tersebut. Data Type : Menentukan tipe data yang dikumpulkan oleh Poll Record Exception Type : Menentukan apakah akan menggunakan proses exception based atau time based Dead band : Menentukan nilai yang penampilan fluktuasi yang dapat diterima dalam ANALOG atau STRUCUTURE exceptionbased poll record. 3. Buka Startup, dan tunggu beberapa saat sampai semua sub program yang dibutuhkan telah diload. 4. Buka Draw, buka file program SCADA yang diinginkan. 5. Buka Database Builder, buka file database sesuai dengan program SCADA yang dibuat. Untuk meng-on line-kan program kita ke PLC, maka diperlukan suatu modifikasi pada tag name-nya. Modifikasi ini dapat kita lakukan sebagai berikut : Pilih tag name yang akan dimodifikasi, lalu berikan double click pada nama tag name tersebut. Pada bagian hardware specification, isikan jenis hardware (PLC) yang kita pakai pada baris device dan alamat dari tag name tersebut pada PLC pada baris I/O address. I/O Address akan menunjukkan dimana data untuk blok database disimpan. Cara penulisan I/O Address ini adalah sebagai berikut : Untuk alamat analog : DEVICE:ADDRESS Untuk alamat digital : DEVICE:ADDRESS:BIT 30

33 Blok I/O Address dapat menerima maksimum 128 karakter, dimana penjelasannya sebagai berikut : Device Address Bit : Menunjukkan nama dari device-nya : Menentukan alamat dari titik I/O dan mempunyai format yang sama dengan alamat untuk Start Address dan Length pada bagian Poll Record Edit dari I/O Driver configuration. : Menentukan titik digital khusus dalam data word. Masukan bit digunakan untuk blok digital dan mempunyai range dari 0 15 (untuk PLC CQM) atau 0 11 (untuk PLC C200H). Sebagai contoh : I/O Address 6. Buka View untuk melihat hasil animasinya. OMR:IR:100:0 Dimana OMR menunjukkan nama device dari PLC OMRON, IR menunjukkan tipe memorinya, yaitu Internal Relay, 1 menunjukkan alamat output dari PLC OMRON type CPM, dan 0 menunjukkan bit alamat dari outputnya. Dari penjelasan yang telah diberikan secara detail mengenai instruksi-instruksi yang ada pada I/O Driver Configuration, maka sekarang kita akan membahas bagaimana system configuration yang diterapkan pada Proses Penggilingan Bijih Tembaga di SAG Mill Machine. System Configuration yang diterapkan pada plant tersebut dapat dilakukan dengan mengeset konfigurasi dari sistem menjadi seperti berikut : NODE : COP PDB : COP Pada bagian SCADA Configuration, set I/O Driver Name pada OMR dan klik ADD sehingga pada kolom Configured I/O Drivers menunjukkan OMR-OMRON COM Rev Hal ini terlihat sperti pada gambar 1.1 di bawah. 31

34 Gambar 3.1 Dialog Box SCADA Configuration Untuk mengubah setting-nya maka klik pada bagian Configure, dan akan muncul menu I/O Driver Configuration seperti gambar 1.2 di bawah : Gambar 3.2 Dialog Box OMR I/O Driver Configuration Pada blok I/O Driver Configuration ini dipilih SETUP, sehingga akan muncul blok Channel Communication Settings dan masukkan parameter-parameter untuk hardware kita. 32

35 Gambar 3.3 Dialog Box Channel 1 Communication Settings Pilih blok Poll pertama dengan men-double click mouse pada baris pertama field, sehingga blok Poll Record Edit muncul dan masukkan parameter yang dikhususkan untuk alamat input dari PLC OMRON CQM1. Hal ini terlihat pada gambar 1.4 berikut : Gambar 3.4 Dialog Box Poll Record Edit untuk Input Address Dengan cara yang sama, isikan blok Poll kedua untuk alamat output dari PLC OMRON CQM1 dengan men-double click baris kedua field seperti terlihat pada gambar 1.5 di bawah ini. Setelah itu di simpan (SAVE) sesuai dengan nama Node-nya (dalam hal ini Copper.omr ). 33

36 Gambar 3.5 Dialog Box Poll Record Edit untuk Output Address B.2. Fungsi Dasar Animation Link Fungsi dasar Animation Link yang digunakan untuk membuat suatu tampilan dinamik proses yang sedang berlangsung adalah: 1. Foreground Animasi ini dapat menyebabkan penampilan suatu obyek akan berubah sesuai dengan perubahan nilai dari tag name ataupun ekspresi yang digunakan. Sebagai contoh : Sebuah simbol valve, bisa diberi warna MERAH ketika OFF dan bisa diberi warna HIJAU ketika ON. Cara untuk melakukan animasi jenis ini adalah sebagai berikut : a. Buatlah suatu objek pada layar Intellution FIX Draw, lalu berikan double click tepat pada objek yang akan kita animasikan tersebut. b. Setelah menu Dynamic Properties muncul, lalu click pada bagian Foreground 34

37 Gambar 3.6 Pemilihan Animasi Foreground pada Dialog Box Dynamic Properties c. Setelah itu akan muncul menu Color Treshold Definition. Input nama tag name yang akan digunakan untuk membuat animasi pada gambar tersebut. Gambar 3.7 Dialog Box Color Treshold Definition Harga dari value/alarm dan colors dapat kita ubah dengan jalan memberikan double click pada value/alarm ataupun color yang hendak kita ubah tersebut. Setelah itu akan muncul menu Color by Value sebagai berikut : 35

38 Gambar 3.8 Dialog box Color by Value d. Setelah nama tag name tersebut kita inputkan, maka click OK dan apabila tag name tersebut adalah nama tag name yang masih baru yang belum terdefinisi pada database yang bersangkutan, maka akan muncul menu Draw. Gambar 3.9 Dialog Box Draw e. Pilih Add, maka kita akan diberikan banyak pilihan dari tipe yang akan kita berikan untuk tag name yang telah kita definsikan sebelumnya. Dalam hal ini pilih Digital Output atau Digital Input. Gambar 3.10 Dialog Box Select a Type f. Apabila kita memilih DO (Digital Output), maka akan muncul menu Digital Output Block. Inputkan parameter-parameter yang memang kita perlukan untuk membuat animasi Foreground ini, lalu click OK. 36

39 Gambar 3.11 Dialog Box Digital Output Block g. Sedangkan apabila kita memilih DI (Digital Input), maka akan muncul menu Digital Input Block. Inputkan parameter-parameter yang memang kita perlukan untuk membuat animasi Foreground ini lalu click OK. Gambar 3.12 Dialog Box Digital Input Block h. Setelah langkah f atau g selesai dilaksanakan, maka sekarang kita harus membuat program pada Database Builder yang digunakan untuk men-drive obyek ini agar dapat melakukan animasi Foreground yang kita inginkan. Program yang dimaksud adalah sebagai berikut : SETOUT <nama tag name> <value> 37

40 2. Vertical Fill Animasi jenis ini digunakan apabila kita menginginkan agar suatu objek dapat melakukan animasi pengisian secara dinamik. Langkah-langkah untuk melakukan animasi jenis ini adalah sebagai berikut : a. Buatlah suatu objek pada layar Intellution FIX Draw, lalu berikan double click tepat pada objek yang akan kita animasikan tersebut. b. Setelah menu Dynamic Properties muncul, lalu click pada bagian Vertical Fill Percentage. Gambar 3.13 Pemilihan animasi Vertical Fill Percentage pada dialog box Dynamic Properties c. Setelah itu akan muncul menu Vertical Fill. Isikan nama tag name dari objek yang telah kita buat tersebut. Gambar 3.14 Dialog box pada Vertical Fill d. Setelah nama tag name tersebut kita inputkan, maka click OK dan apabila tag name tersebut adalah nama tag name yang masih baru yang belum terdefinisi pada database yang bersangkutan, maka akan muncul menu Draw. 38

41 Gambar 3.15 Dialog box Draw e. Pilihlah Add, maka kita akan diberikan banyak pilihan dari tipe yang akan kita berikan untuk tag name yang telah kita definisikan sebelumnya. Dalam hal ini pilih Analog Output. Gambar 3.16 Dialog box Select a Type f. Setelah itu akan muncul menu Analog Block. Inputkan parameter-parameter yang memang kita perlukan untuk membuat animasi Vertical Fill ini lalu click OK. Gambar 3.17 Dialog box Analog Output Block 39

42 g. Setelah langkah (f) selesai dilaksanakan, maka sekarang kita harus membuat program pada Database Builder yang digunakan untuk men-drive objek ini agar dapat melakukan animasi Vertical Fill yang kita inginkan. Program yang dimaksud adalah sebagai berikut : Untuk animasi pengisian objek : (1) SETOUT <nama tag name> <value> (2) ADDOUT 1 TO <nama tag name> (3) IF <nama tag name> <operator aritmatika> <set value> GOTO (2) Untuk animasi pengosongan objek : (1) SETOUT <nama tag name> <value> (2) SUBOUT 1 FROM <nama tag name> (3) IF <nama tag name> <operator aritmatika> <set value> GOTO (2) 3. Visibility Animasi jenis ini digunakan apabila kita menginginkan untuk menampilkan suatu objek setelah suatu kondisi tertentu terpenuhi. Objek yang kita animasikan dengan cara seperti ini akan menjadi tampak (visible) pada layar Intellution FIX View apabila kondisi tersebut bernilai TRUE dan tidak akan nampak (invisible) pada layar Intellution FIX View apabila kondisi tersebut bernilai FALSE. Cara untuk melakukan animasi jenis ini adalah sebagai berikut : a. Buatlah suatu objek pada layar Intellution FIX Draw, lalu berikan double click tepat pada objek yang akan kita animasikan tersebut. b. Setelah menu Dynamic Properties muncul, lalu click pada bagian Visible. Gambar 3.18 Pemilihan animasi Visible pada dialog box Dynamic Properties c. Setelah kita melakukan langkah (b), maka akan muncul menu Visibility. Pada menu ini inputkan nama tag name yang akan menjadi syarat bagi pengkondisian objek ini. Pada menu ini pula pilihlah condition yang sesuai dan inputkan harga (value-nya). 40

43 Gambar 3.19 Dialog box Visibility 4. Vertical Y-Movement. Animasi jenis ini digunakan untuk menggerakkan objek yang kita buat sejajar sengan sumbu Y pada koordinat kartesian. Cara untuk melakukan animasi jenis ini adalah sebagai berikut : a. Buatlah suatu objek pada layar Intellution FIX Draw, lalu berikan double click tepat pada objek yang akan kita animasikan tersebut. b. Setelah menu Dynamic Properties muncul, lalu click pada bagian Vertical (Y). Gambar 3.20 Pemilihan animasi Vertical (Y) pada dialog box Dynamic Properties c. Setelah kita melakukan langkah (b) di atas, maka akan muncul menu Vertical Position. Inputkan nama tag name yang akan digunakan untuk melakukan animasi jenis ini, lalu masukkan juga parameter-parameter lain yang diperlukan. Low Limit dan High Limit digunakan untuk memberi batas minimum dan batas maksimum dari skala pergerakan, sedangkan Minimum Offset dan Maximum Offsite digunakan untuk mengatur kecepatan pergerakan objek searah dengan sumbu Y positif ataupun sumbu Y negatif. 41

44 Gambar 3.21 Dialog box Vertical Position d. Untuk langkah berikutnya akan sama persis dengan langkah (d), (e), dan (f) pada Horizontal Movement Animation. e. Setelah langkah (f) selesai dilaksanakan, maka sekarang kita harus membuat program pada Database Builder yang digunakan untuk men-drive objek ini agar melakukan animasi Vertical Movement yang diinginkan. Program yang dimaksud adala hsebagai berikut: Untuk animasi pergerakan objek searah dengan sumbu Y negatif: (1) SETOUT <nama tag name> <value> (2) ADDOUT 1 TO <nama tag name> (3) IF <nama tag name> <operator matematika> <set value> GOTO (2) Dimana : value < setvalue Untuk animasi pergerakan objek searah dengan sumbu Y positif: (1) SETOUT <nama tag name> <value> (2) SUBOUT 1 FROM <nama tag name> (3) IF <nama tag name> <operator matematika> <set value> GOTO (2) Dimana : value > setvalue 5. On Down Command Digunakan apabila kita ingin menambahkan efek tertentu pada program Intellution FIX QuickView yang telah kita buat, dimana efek tersebut akan muncul setelah kita meng-click pada objek yang kita buat. Cara untuk melakukan animasi jenis ini adalah sebagai berikut : a. Buatlah suatu objek pada layar Intellution FIX Draw, lalu berikan double click tepat pada objek yang akan kita animasikan tersebut. b. Setelah menu Dynamic Properties muncul, lalu click pada bagian On Down. 42

45 Gambar 3.22 Pemilihan animasi On Down pada dialog box Dynamic Properties. c. Setelah kita melakukan langkah (b), maka akan muncul Command Language Editor pada layar. Command Language Editor berfungsi sebagai tempat untuk menuliskan program-program yang nantinya akan dieksekusi pada saat kita melakukan aksi terhadap objek saat kita sedang menjalankan Intellution Quickview. Gambar 3.23 Window Command Language Editor 43

LAMPIRAN A. Tabel Konversi Temperatur Termokopel Tipe K

LAMPIRAN A. Tabel Konversi Temperatur Termokopel Tipe K LAMPIRAN A Tabel Konversi Temperatur Termokopel Tipe K 58 LAMPIRAN B Tabel Konversi Penguat Termokopel AD595A 59 LAMPIRAN C Panduan Penggunaan Wonderware InTouch [3] Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai

Lebih terperinci

Industrial Informatics and Automation laboratory Electrical Engineering Department Industrial Technology Faculty Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Industrial Informatics and Automation laboratory Electrical Engineering Department Industrial Technology Faculty Institut Teknologi Sepuluh Nopember MODUL PRAKTIKUM PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SIEMENS TIA PORTAL TUJUAN Mengenalkan intruksi-intruksi dasar yang digunakan pada pemroggraman PLC Siemens S7-1500. Memahami penggunaan PLC di industri

Lebih terperinci

BAB VI MENGENAL TRAINER " BATO - 05 "

BAB VI MENGENAL TRAINER  BATO - 05 BAB VI MENGENAL TRAINER " BATO - 05 " Perangkat PLC ini telah di set sedemikian rupa sehingga mudah dalam penginstalan dan pengoperasian program control system dari suatu rangkaian. Adapun modul trainer

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA PEMROGRAMAN PADA PLC DAN SOFTWARE WONDERWARE. 4.1 Membuat Program Dalam Bentuk Ladder Pada PLC LS Glofa

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA PEMROGRAMAN PADA PLC DAN SOFTWARE WONDERWARE. 4.1 Membuat Program Dalam Bentuk Ladder Pada PLC LS Glofa BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA PEMROGRAMAN PADA PLC DAN SOFTWARE WONDERWARE 4.1 Membuat Program Dalam Bentuk Ladder Pada PLC LS Glofa a. Buka program GMWIN 4.0 dengan cara klik Start Windows All Programs

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Programmable Logic Controller (PLC) Programmable logic controller singkatnya PLC merupakan suatu bentuk khusus pengendalian berbasis mikroprossesor yang memanfaatkan memori

Lebih terperinci

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER (PLC)

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER (PLC) PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER (PLC) Tujuan Setelah mempelajari modul ini, diharapkan peserta mampu : Memahami fungsi PLC Mampu membuat program PLC Mampu menerapkan PLC untuk menyelesaikan permasalahan kontrol

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Pemrogaman HMI Dengan Menggunakan Easy Builder Human Machine Interface yang digunakan penulis untuk

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Pemrogaman HMI Dengan Menggunakan Easy Builder Human Machine Interface yang digunakan penulis untuk BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Pemrogaman HMI Dengan Menggunakan Easy Builder 8000 Human Machine Interface yang digunakan penulis untuk perancangan kendali mesin feeder ini adalah HMI Weintek Type 6070iH dengan

Lebih terperinci

CARA MEMBUAT SIMULASI LEVEL CONTROL

CARA MEMBUAT SIMULASI LEVEL CONTROL Doc. No. : 1 Tanggal : 14-01 - 2015 Revisi : Original Instrumentation and Automation Halaman : 11 CARA MEMBUAT SIMULASI LEVEL CONTROL Maksud Dan Tujuan : Sebagai bahan untuk Sharing Knowledge Ruang Lingkup

Lebih terperinci

Belajar Mudah Pemrograman PLC menggunakan The LogixPro PLC Simulator

Belajar Mudah Pemrograman PLC menggunakan The LogixPro PLC Simulator Cover dan Daftar Isi Hak Cipta 2010 (c) Agfianto Eko Putra - Modul Pelatihan Versi 1.5 - Belajar Mudah Pemrograman PLC menggunakan The LogixPro PLC Simulator Agfianto Eko Putra UNTUK KALANGAN SENDIRI Hak

Lebih terperinci

Pendidikan Teknik Elektronika FT UNY. PLC Praktek TOOLBARS CX-PROGRAMMER 4x50 menit

Pendidikan Teknik Elektronika FT UNY. PLC Praktek TOOLBARS CX-PROGRAMMER 4x50 menit Pendidikan Teknik Elektronika FT UNY PLC Praktek TOOLBARS CX-PROGRAMMER 4x50 menit Tujuan : Dapat mengoperasikan CX-Programmer melalui Tool Bar Alat dan Bahan : 1. Software CX-Programmer V2.1 2. Komputer

Lebih terperinci

t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP

t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP. 19720101 200312 1 011 1 SELAMAT DATANG DI DUNIA PLC ( PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER ) SERI OMRON CPM 2 A PRODUKSI TAHUN 2003

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Industri Karet Deli Tanjung Mulia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Industri Karet Deli Tanjung Mulia BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT. Industri Karet Deli Tanjung Mulia Medan. Penelitian ini adalah penelitian dengan membuat simulasi proses pemasakan

Lebih terperinci

WORKSHOP INSTRUMENTASI MODUL PRAKTIKUM PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

WORKSHOP INSTRUMENTASI MODUL PRAKTIKUM PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER WORKSHOP INSTRUMENTASI MODUL PRAKTIKUM PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PRODI D3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI JURUSAN TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah

BAB III PERANCANGAN. Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah BAB III PERANCANGAN 3.1. Perancangan Sistem Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah melakukan perancangan dengan memahami cara kerja alat atau sistem tersebut serta sifat dan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN. simulator HMI berbasis PLC. Simulator ini memiliki beberapa bagian penting yaitu

BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN. simulator HMI berbasis PLC. Simulator ini memiliki beberapa bagian penting yaitu BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diterangkan secara detail mengenai perancangan trainer simulator HMI berbasis PLC. Simulator ini memiliki beberapa bagian penting yaitu perancangan hardware

Lebih terperinci

Control Engineering Laboratory Electrical Engineering Department Faculty of Electrical Technology Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Control Engineering Laboratory Electrical Engineering Department Faculty of Electrical Technology Institut Teknologi Sepuluh Nopember PRAKTIKUM 2 SISTEM PENGATURAN TEMPERATUR TUJUAN 1. Memahami tipe pengaturan ON-OFF dan PID pada sistem pengaturan temperatur 2. Memahami data logging menggunakan DAQ Master REFERENSI TK4 SERIES Introduction

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan Pembimbing... ii. Lembar Pengesahan Penguji... iii. Lembar PernyataanKeaslian...

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan Pembimbing... ii. Lembar Pengesahan Penguji... iii. Lembar PernyataanKeaslian... xi DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan Pembimbing... ii Lembar Pengesahan Penguji... iii Lembar PernyataanKeaslian... iv Halaman Persembahan... v Halaman Motto... vi Kata Pengantar... vii Abstrak...

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI 3.1. Perencanaan Alat Simulasi Simulasi digunakan untuk mendiskripsikan cara kerja system pengendalian escalator otomatis menggunakan programmable logic controller (PLC).

Lebih terperinci

DATABASE SQL SERVER. Database SQL Server Halaman 1

DATABASE SQL SERVER. Database SQL Server Halaman 1 1 DATABASE SQL SERVER Objektif: Mengetahui sejarah SQL Server 7.0 Mengengetahui perbedaan SQL Server dengan Microsoft Access Mengenal program bantu yang ada di SQL Server 7.0 Mengetahui cara membuat database

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. pabrik PT. Boma Bisma Indra. Mesin ini digunakan untuk pelebaran lubang

BAB IV PEMBAHASAN. pabrik PT. Boma Bisma Indra. Mesin ini digunakan untuk pelebaran lubang BAB IV PEMBAHASAN 4.1 PLC Vertical Boring Mesin Vertical Boring adalah mesin pembubutan yang digunakan pada pabrik PT. Boma Bisma Indra. Mesin ini digunakan untuk pelebaran lubang silindris dan digunakan

Lebih terperinci

Gambar 3.20 Konfigurasi Hardware Gambar 3.21 Pngalamatan I/O Gambar 3.22 Pemrograman Ladder (simulasi) Gambar 3.

Gambar 3.20 Konfigurasi Hardware Gambar 3.21 Pngalamatan I/O Gambar 3.22 Pemrograman Ladder (simulasi) Gambar 3. xi DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan Pembimbing... ii Lembar Pengesahan Penguji... iii Lembar Pernyataan Keaslian... iv Halaman Persembahan... v Halaman Motto... vi Kata Pengantar... vii

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI

PERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI Perancangan merupakan sebuah proses yang sangat menentukan untuk merealisasikan alat tersebut. Proses perancangan dapat dilakukan dengan cara mempelajari karakteristik

Lebih terperinci

PERCOBAAN 3 I. JUDUL PERCOBAAN PLC

PERCOBAAN 3 I. JUDUL PERCOBAAN PLC PERCOBAAN 3 I. JUDUL PERCOBAAN PLC II. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mahasiswa memahami dasar-dasar pemrograman pada PLC 2. Mahasiswa mampu membuat dan menganalisa suatu program PLC 3. Mahasiswa memahami fungsi-fungsi

Lebih terperinci

Gambar 4.17 Instalasi Modem Nokia 6100 Install From Disk

Gambar 4.17 Instalasi Modem Nokia 6100 Install From Disk 80 Pilih Have Disk Gambar 4.16 Instalasi Modem Nokia 6100 Install New Modem Pilih Browse Gambar 4.17 Instalasi Modem Nokia 6100 Install From Disk 81 Pilih driver modem kemudian klik Open Gambar 4.18 Instalasi

Lebih terperinci

Dalam pengoperasiannya ada tiga jenis pengoperasian yang harus dilakukan pada stasiun bumi pemantau gas rumah kaca ini, yaitu :

Dalam pengoperasiannya ada tiga jenis pengoperasian yang harus dilakukan pada stasiun bumi pemantau gas rumah kaca ini, yaitu : III. PETUNJUK PENGOPERASIAN ALAT Dalam pengoperasiannya ada tiga jenis pengoperasian yang harus dilakukan pada stasiun bumi pemantau gas rumah kaca ini, yaitu : 1. Prosedur Data Logging, yaitu langkah-langkah

Lebih terperinci

RRTU Emulator; Dasar Pengetahuan : SCADA dan KOMPUTER Penyusun : Heri Bambang Nurdiansyah. I. Dasar Teori

RRTU Emulator; Dasar Pengetahuan : SCADA dan KOMPUTER Penyusun : Heri Bambang Nurdiansyah. I. Dasar Teori KOMUNIKASI WONDERWARE INTOUCH Doc. No. : 3 DENGAN MODBUS PROTOCOL Tanggal : 11 Desember 2014 (Modbus RTU Simulator) Revisi : Original Instrumentation and Automation Halaman : 1 14 page Maksud Dan Tujuan

Lebih terperinci

PLC UNTUK PENGENDALI LIFT

PLC UNTUK PENGENDALI LIFT PLC UNTUK PENGENDALI LIFT A. Tuiuan Praktikum 1. Mampu membuat diagram urutan pengendalian. 2. Mampu mengaplikasikan diagram pengendalian ke dalam bahasa pemrograman. 3. Mengamati dan memahami proses kerja

Lebih terperinci

Manual Penggunaan dan Instalasi Software

Manual Penggunaan dan Instalasi Software Manual Penggunaan dan Instalasi Software 2014 Daftar Isi I. Instalasi... 1 1. Instalasi Software... 1 a. Instalasi Modem... 1 b. Instalasi Software... 1 c. Aktifasi Software... 1 2. Setting Fingerprint...

Lebih terperinci

User s Manual MAESTRO MOVING SIGN

User s Manual MAESTRO MOVING SIGN User s Manual MAESTRO MOVING SIGN Surabaya, Copyright 2003 DAFTAR ISI INSTALASI... 3 I. MENGGANTUNG ALAT... 3 II. SUMBER TEGANGAN... 3 III. KEYBOARD... 3 SPESIFIKASI... 4 I. PEMROGRAMAN... 4 II. MEMORY...

Lebih terperinci

Laboratorium Otomasi dan Informatika Industri Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Laboratorium Otomasi dan Informatika Industri Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember HUMAN MACHINE INTERFACE (HMI) WONDERWARE DAN OPC A. Pendahuluan Wonderware InTouch adalah salah satu software SCADA yang dapat merepresentasikan keadaan real dari suatu proses plant tertentu dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PERANCANGAN

BAB III METODE DAN PERANCANGAN BAB III METODE DAN PERANCANGAN 1.1 Metode Metode yang digunakan dalam pembuatan modul ini adalah modifikasi rancang bangun yang dilakukan dengan eksperimen. Hasil dari penyusunan tugas akhir ini berupa

Lebih terperinci

Pertemuan PLC Addressing & Basic Instruction (Omron, Siemens, Schneider) Handy Wicaksono Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra

Pertemuan PLC Addressing & Basic Instruction (Omron, Siemens, Schneider) Handy Wicaksono Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra Pertemuan 7 7. PLC Addressing & Basic Instruction (Omron, Siemens, Schneider) Handy Wicaksono Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra Sasaran Mahasiswa mampu : Memahami bermacam macam sistem bilangan

Lebih terperinci

1. Desktop Microsoft Windows

1. Desktop Microsoft Windows 1. Desktop Microsoft Windows Icon Shortcut Quick Launch Taskbar Taskbar Shortcut Pada umumnya, taskbar ialah bagian yang terletak pada bagian bawah dari desktop. Tombol Start, tombol program-program aktif,

Lebih terperinci

Simulasi Step7 Program dengan Wonderware Intouch Menggunakan Plc Sim S7

Simulasi Step7 Program dengan Wonderware Intouch Menggunakan Plc Sim S7 Simulasi Step7 Program dengan Wonderware Intouch Menggunakan Plc Sim S7 Doc. No. : 4 Tanggal : 11-12 - 2014 Revisi : Original Instrumentation and Automation Halaman : 9 Maksud Dan Tujuan : Sebagai bahan

Lebih terperinci

1. MENGENAL VISUAL BASIC

1. MENGENAL VISUAL BASIC 1. MENGENAL VISUAL BASIC 1.1 Mengenal Visual Basic 6.0 Bahasa Basic pada dasarnya adalah bahasa yang mudah dimengerti sehingga pemrograman di dalam bahasa Basic dapat dengan mudah dilakukan meskipun oleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK 4.1 Pengukuran Alat Pengukuran dilakukan untuk melihat apakah rangkaian dalam sistem yang diukur sesuai dengan spesifikasi

Lebih terperinci

Daftar Isi. Judul 1. Daftar Isi 2. Bab1 Pendahulua Instruksi-instruksi Dasar 4

Daftar Isi. Judul 1. Daftar Isi 2. Bab1 Pendahulua Instruksi-instruksi Dasar 4 LABORATORIUM PLC AA103 D3 - TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 17 18 September 2011 Daftar Isi Judul 1 Daftar Isi 2 Bab1 Pendahulua 3 1.1. Instruksi-instruksi

Lebih terperinci

MICROSOFT POWERPOINT. Pendahuluan

MICROSOFT POWERPOINT. Pendahuluan MICROSOFT POWERPOINT Pendahuluan Microsoft Power Point adalah suatu software yang akan membantu dalam menyusun sebuah presentasi yang efektif, professional, dan juga mudah. Microsoft Power Point akan membantu

Lebih terperinci

PENGENALAN WINDOWS. Copyright Asep Herman Suyanto

PENGENALAN WINDOWS. Copyright Asep Herman Suyanto PENGENALAN WINDOWS Asep Herman Suyanto info@bambutechno.com http://www.bambutechno.com A. Mematikan, Me-restart, Stand-by, Log Off Ketika kita klik tombol pop-up di sebelah kanan, windows akan menampilkan

Lebih terperinci

BAB III FUNGSI BAGIAN PLC. Processor. Catu Daya. Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC

BAB III FUNGSI BAGIAN PLC. Processor. Catu Daya. Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC BAB III FUNGSI BAGIAN PLC Programming Devices Processor Modul Input Modul Output Catu Daya Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC Dari gambar diatas, bagian bagian tersebut mempunyai fungsi yang saling

Lebih terperinci

DASAR-DASAR PENGETIKAN DAN EDITING Oleh Ade Sobandi Hendri Winata Rasto

DASAR-DASAR PENGETIKAN DAN EDITING Oleh Ade Sobandi Hendri Winata Rasto DASAR-DASAR PENGETIKAN DAN EDITING Oleh Ade Sobandi Hendri Winata Rasto 1. Penempatan Jari Pada Keyboard Penempatan jari pada keyboard khususnya pada Type Write Keypad sama persis dengan penempatan jari

Lebih terperinci

: Sistem Kontrol, Instrumentasi, PLC, Pengontrolan

: Sistem Kontrol, Instrumentasi, PLC, Pengontrolan Makalah Kerja Praktek PERANCANGAN SHUT DOWN SYSTEM PADA UNIT BOILER PLANT SIMULATOR MENGGUNAKAN PLC ALLEN BRADLEY SECARA SIMULASI DI LABORATORIUM INSTRUMENTASI PUSDIKLAT MIGAS CEPU Achmad Hermansyah (21060110120008)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Programmable Logic Controller Proses di berbagai bidang industri manufaktur biasanya sangat kompleks dan melingkupi banyak subproses. Setiap subproses perlu dikontrol secara seksama

Lebih terperinci

DQI-03 DELTA ADC. Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC. Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi

DQI-03 DELTA ADC. Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC. Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi DQI-03 DELTA ADC Spesifikasi : Resolusi 10 bit 12 Ch ADC USB/RS232 Interface Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi Delta subsystem protokol

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu : November 2011 Maret 2013 Tempat : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung B. Alat dan Bahan

Lebih terperinci

TIMER DAN COUNTER. ERI SETIADI NUGRAHA, S.Pd. 2012

TIMER DAN COUNTER. ERI SETIADI NUGRAHA, S.Pd. 2012 TIMER DAN COUNTER ERI SETIADI NUGRAHA, S.Pd. 2012 TIMER Ada beberapa jenis timer yang digunakan pada PLC, akan tetapi yang sering digunakan adalah Timer ON Delay dan Timer OFF Delay. Fungsi pewaktu dalam

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR MONITORING PENGEDALIAN PADA RUMAH DENGAN MENGGUNAKAN SCADA WONDERWARE

TUGAS AKHIR MONITORING PENGEDALIAN PADA RUMAH DENGAN MENGGUNAKAN SCADA WONDERWARE TUGAS AKHIR MONITORING PENGEDALIAN PADA RUMAH DENGAN MENGGUNAKAN SCADA WONDERWARE Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun oleh : Nama : Lukman Hadi

Lebih terperinci

I. KEGIATAN BELAJAR 1

I. KEGIATAN BELAJAR 1 I. KEGIATAN BELAJAR 1 1.1. TUJUAN PEMELAJARAN Setelah mempelajari modul ini, peserta didik diharapkan untuk dapat : 1.1.1 Memahami proses penginstalan Microsoft Office 1.1.2. Memahami cara operasi Microsoft

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan. Praktikum Programmable Logic Controler

BAB I Pendahuluan. Praktikum Programmable Logic Controler BAB I Pendahuluan Pada dasarnya Programmable Logic Controller (PLC) itu merupakan suatu peralatan elektronika yang berbasis mikroprocessor, yang dirancang khusus untuk menggantikan kinerja peralatan peralatan

Lebih terperinci

SMS Gateway. oleh: Kaka E. Prakasa Nanang Syaifudin

SMS Gateway. oleh: Kaka E. Prakasa Nanang Syaifudin SMS Gateway oleh: Kaka E. Prakasa Nanang Syaifudin FrontlineSMS adalah perangkat lunak bebas untuk manajemen sms yang relatif lebih sederhana dan mudah digunakan untuk berbagai keperluan dibandingkan dengan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM MONITORING WATER LEVEL CONTROL MENGGUNAKAN SOFTWARE SCADA CITECT

BAB III PERENCANAAN SISTEM MONITORING WATER LEVEL CONTROL MENGGUNAKAN SOFTWARE SCADA CITECT BAB III PERENCANAAN SISTEM MONITORING WATER LEVEL CONTROL MENGGUNAKAN SOFTWARE SCADA CITECT 3.1 Gambaran Umum Pada dasarnya pembuatan sistem monitoring water level control dengan aplikasi pengaturan level

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK Bab ini membahas tentang perancangan perangkat lunak yang meliputi interface PC dengan mikrokontroller, design, database menggunakan Microsoft access untuk

Lebih terperinci

AT89 USB ISP Trademarks & Copyright

AT89 USB ISP Trademarks & Copyright AT89 USB ISP Trademarks & Copyright PC is a trademark of International Business Machines Corporation. Windows is a registered trademark of Microsoft Corporation. MCS-51 is a registered trademark of Intel

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA INDUSTRI KENDALI TRAFFIC LIGHT 4 JALUR DENGAN PLC DISUSUN OLEH:??????????????????????????????????

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA INDUSTRI KENDALI TRAFFIC LIGHT 4 JALUR DENGAN PLC DISUSUN OLEH:?????????????????????????????????? LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA INDUSTRI KENDALI TRAFFIC LIGHT 4 JALUR DENGAN PLC DISUSUN OLEH:?????????????????????????????????? JURUSAN ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB I. 1 P e m r o g r a m a n V i s u a l B a s i c - J a t i L e s t a r i

BAB I. 1 P e m r o g r a m a n V i s u a l B a s i c - J a t i L e s t a r i BAB I Konsep Visual Basic: Penerapan di dunia Usaha, Instalasi serta Pengenalan IDE (Integrated Development Environment) VB dan konsep pemrograman visual I. Tujuan Praktikum 1. Mahasiswa mengenal VB, penerapan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa Inggris komputer berasal dari kata to compute yang artinya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Software Instalasi merupakan hal yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke dalam mikrokontroler. Sebelum melakukan instalasi, hubungkan

Lebih terperinci

Gambar 1. Jendela Ms. Access Pilihan: New : menu untuk membuat file basis data baru. Recent : menu untuk membuka file basis data yang sudah ada.

Gambar 1. Jendela Ms. Access Pilihan: New : menu untuk membuat file basis data baru. Recent : menu untuk membuka file basis data yang sudah ada. Mata Pelajaran : Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi Standar Kompetensi : Microsoft Office Access Kompetensi Dasar : Mengoperasikan Software Aplikasi Basis Data Kelas : XI Pertemuan 2 A. Menjalankan

Lebih terperinci

Praktikum 2 Pengenalan Simbol Ladder Diagram. A. Tujuan : 1. Mahasiswa mampu memahami dan menggunakan berbagai simbol dalam Ladder Diagram

Praktikum 2 Pengenalan Simbol Ladder Diagram. A. Tujuan : 1. Mahasiswa mampu memahami dan menggunakan berbagai simbol dalam Ladder Diagram Praktikum 2 Pengenalan Simbol Ladder Diagram A. Tujuan : 1. Mahasiswa mampu memahami dan menggunakan berbagai simbol dalam Ladder Diagram B. Dasar Teori PLC diprogram menggunakan pemrograman grafis yaitu

Lebih terperinci

Hak Cipta Pada

Hak Cipta Pada Mata Diklat : Keterampilan Komputer Dan Pengelolaan Informasi Program studi : Semua Program studi Kompetensi : Mengoperasikan Sistem Operasi (Windows XP) Kode : SWR.OPR.200.(1).A Durasi Pemelajaran : 10

Lebih terperinci

Konfigurasi Desktop BAB 2

Konfigurasi Desktop BAB 2 Konfigurasi Desktop BAB 2 Pada Bab ini Anda akan mempelajari cara: Konfigurasi Display Konfigurasi Keyboard Konfigurasi Mouse Konfigurasi Sound Konfigurasi CD Device Konfigurasi Folder Konfigurasi Asosiasi

Lebih terperinci

SIMULASI MODEL KONTROL MESIN MIXER MENGGUNAKAN PLC DAN PROGRAM KOMPUTER INTELLUTION FIX

SIMULASI MODEL KONTROL MESIN MIXER MENGGUNAKAN PLC DAN PROGRAM KOMPUTER INTELLUTION FIX SIMULASI MODEL KONTROL MESIN MIXER MENGGUNAKAN PLC DAN PROGRAM KOMPUTER INTELLUTION FIX 6.1 Darminto 1, M. Facta, ST, MT 2, Iwan Setiawan, ST, MT 3 Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK

Lebih terperinci

Semua Timer diatas menggunakan jenis timer OnDellay. Untuk jenis-jenis timer bisa dilihat sebagai berikut:

Semua Timer diatas menggunakan jenis timer OnDellay. Untuk jenis-jenis timer bisa dilihat sebagai berikut: 1. Diagram ladder aplikasi PLC Lampu lalu lintas. Lampu lalulintas atau trafight light dapat dibuat menggunakan PLC. dengan memanfaatkan timer yang terdapat pada PLC kita bisa membuat lampu lalulintas

Lebih terperinci

Programmable Logic Controller

Programmable Logic Controller Control Systems Service Center Jurusan Teknik Elektro ITS Instruksi Dasar Programmable Logic Controller Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro ITS Telp. 594732 Fax.5931237 Email: jos@ee.its.ac.id

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lampung 2 x 100 MW unit 5 dan 6 Sebalang, Lampung Selatan. Pengerjaan tugas akhir ini

Lebih terperinci

Bab 3 PLC s Hardware

Bab 3 PLC s Hardware Bab 3 PLC s Hardware Sasaran Mahasiswa mampu : o Memahami definisi PLC o Menyebutkan jenis jenis PLC o Menyebutkan bagian bagian hardware PLC o Menjelaskan prinsip kerja bagian bagian hardware PLC 3.1

Lebih terperinci

TABEL DATABASE TABEL - KODE BARANG TOKO INFOMART BARANG - NAMA BARANG - HARGA

TABEL DATABASE TABEL - KODE BARANG TOKO INFOMART BARANG - NAMA BARANG - HARGA TABEL Dalam pembuatan database, data yang pertama dibuat adalah tabel. Tabel merupakan kumpulan data yang tersusun menurut aturan tertentu dan merupakan komponen utama pada database. Table disusun dalam

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A

PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Semarang email : assaffat@yahoo.com Abstrak : Air sebagai unsur utama

Lebih terperinci

Ringkasan. Kebijakan. Persiapan

Ringkasan. Kebijakan. Persiapan Ringkasan Hik-Connect adalah fitur baru yang diperkenalkan oleh Hikvision yang terintegrasi dengan fitur dynamic domain name service berikut dengan fitur alarm push notification. Yang memberikan kemudahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TUJUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TUJUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 TUJUAN 1.1.1 Tujuan Khusus Mahasiswa memiliki ilmu pengetahuan, memiliki keterampilan dan mempunyai sikap kerja yang diperlukan untuk mengidentifikasi, menjelaskan karakteristik dan

Lebih terperinci

MENGOPERASIKAN SISTEM OPERASI

MENGOPERASIKAN SISTEM OPERASI MENGOPERASIKAN SISTEM OPERASI software system operasi generasi terakhir yang dikeluarkan Microsoft adalah Windows 95 Windows 98 Windows XP dan Vista Windows 7 Windows Me Sofware yang dirancangan khusus

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa inggris dari kata computer yang berarti menghitung. Dapat

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN PROGRAM MS. OFFICE WORD 2007 DISUSUN OLEH YAYASAN KURNIA

MODUL PELATIHAN PROGRAM MS. OFFICE WORD 2007 DISUSUN OLEH YAYASAN KURNIA MODUL PELATIHAN PROGRAM MS. OFFICE WORD 2007 DISUSUN OLEH YAYASAN KURNIA A. MENYALAKAN KOMPUTER Pastikan Kabel Supply terhubung ke PLN, kemudian lakukan langkah sbb: 1. Nyalakan Stabilizer 2. Nyalakan

Lebih terperinci

BAB 7. PLC = Programmable Logic Controller

BAB 7. PLC = Programmable Logic Controller DIKTAT KULIAH Elektronika Industri & Otomasi (IE-204) BAB 7. PLC = Programmable Logic Controller Diktat ini digunakan bagi mahasiswa Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha

Lebih terperinci

BAB IV BAHASA PROGRAM PLC

BAB IV BAHASA PROGRAM PLC BAB IV BAHASA PROGRAM PLC Sebelum menyusun suatu program untuk pengoperasian PLC pada pengontrolan suatu system atau proses, harus mengetahui dan menghafal bahasa program PLC yang akan digunakannya. PLC

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 51 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Bab ini berisi mengenai hasil pengujian mesin Auto Loading menggunakan Robo Cylinder pada mesin Power Press PP 60. Pengujian ini dilakukan untuk membuktikan bahwa pembuatan

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Kebutuhan perusahaan terhadap suatu teknologi yang mampu menangani masalah teknis operasional berskala besar dan secara otomatis mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan

Lebih terperinci

BAB V OPERASIONAL PROGRAMMING CONSOLE

BAB V OPERASIONAL PROGRAMMING CONSOLE BAB V OPERASIONAL PROGRAMMING CONSOLE 5.1 Melewati < Password > pada Programming Console Display pada Programming Console adalah : Ini menunjukkan alamat program PLC (step program). Inilah yang harus selalu

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada tugas akhir ini yaitu berupa hardware dan software. Table 3.1. merupakan alat dan bahan yang digunakan. Tabel 3.1. Alat dan

Lebih terperinci

Pertemuan ke-11 P PLC LC Timer & C t oun er

Pertemuan ke-11 P PLC LC Timer & C t oun er Pertemuan ke-11 PLC Timer & Counter Objektif Menggambarkan fungsi dari intruksi counter PLC Menganalisa aplikasi counter dalam program ladder Menganalisa aplikasi timer dalam program ladder Mengkombinasikan

Lebih terperinci

BAB VI TEKNIK PEMROGRAMAN

BAB VI TEKNIK PEMROGRAMAN BAB VI TEKNIK PEMROGRAMAN Pada bab sebelumnya telah dijelaskan secara detail apa itu PLC termasuk juga keuntungan-keuntungan yang dapat kita peroleh jika dalam sistem kontrol kita menggunakan PLC sebagai

Lebih terperinci

Otomasi Sistem dengan PLC

Otomasi Sistem dengan PLC Otomasi Sistem dengan PLC Pemrograman Programmable Logic Controller Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp. 594732 Fax.5931237 Email: jos@elect-eng.its.ac.id Otomasi Sistem dengan

Lebih terperinci

KSI B ~ M.S. WULANDARI

KSI B ~ M.S. WULANDARI 1 MODUL I : TABEL Microsoft Access adalah perangkat lunak database management system (DBMS). Database dalam Microsoft Access dapat terdiri atas satu atau beberapa tabel, query, form, report, makro, dan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 1 PENGENALAN MICROSOFT OFFICE WORD 2007

PERTEMUAN 1 PENGENALAN MICROSOFT OFFICE WORD 2007 PERTEMUAN 1 PENGENALAN MICROSOFT OFFICE WORD 2007 Microsoft Office Word 2007 merupakan program aplikasi pengolah kata (word processor) yang yang biasa digunakan untuk membuat laporan, dokumen berbentuk

Lebih terperinci

SMK BHAKTI NUSANTARA BOJA

SMK BHAKTI NUSANTARA BOJA MEMBUAT FORM BASIS DATA DAN KONEKSI KE MYSQL MEMBUAT FORM DATABASE DI MICROSOFT ACCESS DISUSUN OLEH : DEKA MUKHAMAD WILDAN SMK BHAKTI NUSANTARA BOJA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 E-Mail : bhinus_boja@smkbhinus.net

Lebih terperinci

BAB 3 LAYAR WINDOW 3.1. WINDOW VIEW

BAB 3 LAYAR WINDOW 3.1. WINDOW VIEW BAB 3 LAYAR WINDOW 3.1. WINDOW VIEW View menampilkan data data input file yang sudah didefinisikan.a pada jendela ini mempunyai format seperti spredsheet. Data dapat dengan mudah diperiksa baik terhadap

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. PT Petrokimia Gresik adalah salah satu pabrik yang menerapkan continue

BAB IV PEMBAHASAN. PT Petrokimia Gresik adalah salah satu pabrik yang menerapkan continue 43 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Identifikasi Masalah PT Petrokimia Gresik adalah salah satu pabrik yang menerapkan continue operasional, yang artinya pabrik tersebut bekerja secara terus-menerus selama 24 jam.

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTEK BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTEK Pada bab ini berisi langkah lengkap tentang bagaimana menginstal aplikasi wireshark pada OS Windows dan dapat dibaca pada subbab selanjutnya. Untuk menggunakan aplikasi Wireshark

Lebih terperinci

BAB 6 LAYAR WINDOW 6.1. WINDOW VIEW

BAB 6 LAYAR WINDOW 6.1. WINDOW VIEW BAB 6 LAYAR WINDOW 6.1. WINDOW VIEW View menampilkan data data input file yang sudah didefinisikan.a pada jendela ini mempunyai format seperti spredsheet. Data dapat dengan mudah diperiksa baik terhadap

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA INDUSTRI

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA INDUSTRI JOB 5 LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA INDUSTRI JOB 5 INDIKATOR CERDAS CERMAT OLEH: MUSLIKHIN NIM.05507134012/KELAS C1 TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JANUARI 2008 TEKNIK

Lebih terperinci

Modul ke: APLIKASI KOMPUTER. Pengoperasian Dasar Windows. Fakultas FASILKOM. Ramayanti, S.Kom, MT. Program Studi Teknik Informatika

Modul ke: APLIKASI KOMPUTER. Pengoperasian Dasar Windows. Fakultas FASILKOM. Ramayanti, S.Kom, MT. Program Studi Teknik Informatika Modul ke: 3 Desi Fakultas FASILKOM APLIKASI KOMPUTER Pengoperasian Dasar Windows Ramayanti, S.Kom, MT Program Studi Teknik Informatika Pendahuluan Windows Sistem Operasi Basis GUI (Graphical User Interface)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa Inggris berasal dari kata computer yang artinya menghitung.

Lebih terperinci

PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER SEMESTER GENAP MODUL II FILE SHARING DAN PRINT SERVER

PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER SEMESTER GENAP MODUL II FILE SHARING DAN PRINT SERVER PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER SEMESTER GENAP MODUL II FILE SHARING DAN PRINT SERVER A. TUJUAN PRAK TIKUM Memahami cara pembuatan jaringan Local Area Network (LAN) Memahami cara menjalankan perintah ping

Lebih terperinci

Praktikum 6 SubForm dan Kode VBA

Praktikum 6 SubForm dan Kode VBA Praktikum 6 SubForm dan Kode VBA A. TUJUAN Dapat mengkaitkan antara Form Utama dan SubForm Dapat menghubungkan antar Form secara manual Memahami arti dari Non-Synchronized Form Dapat memodifikasi properti

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. PLC (Programable Logic Control) PLC diperkenalkan pertama kali pada tahun 1969 oleh Modicon (sekarang bagian dari Gauld Electronics) for General Motors Hydermatic Division. Kemudian

Lebih terperinci

ORARI-DIGITAL Makin Mak Nyossssss.! PANDUAN INSTALL & SETTING F R N. ( Free Radio Network ) ORARI DIGITAL. Server Adress : frn.ordigi.net.

ORARI-DIGITAL Makin Mak Nyossssss.! PANDUAN INSTALL & SETTING F R N. ( Free Radio Network ) ORARI DIGITAL. Server Adress : frn.ordigi.net. PANDUAN INSTALL & SETTING F R N ( Free Radio Network ) ORARI DIGITAL Server Adress : frn.ordigi.net Port : 7388 Makin Mak Nyossssss! Copy Right: @ 2017 Created by : YD1REZ Sugiarto ( Orlok Tangerang )

Lebih terperinci

ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM

ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM User Manual Edisi September 2006 ELKAHFI Design & Embedded System Solution Daftar Isi Pengenalan Elkahfi Telemetry System Pendahuluan 1 Kelengkapan Telemetry System 2 Spesifikasi

Lebih terperinci

MICROSOFT POWER POINT

MICROSOFT POWER POINT MICROSOFT POWER POINT I. PENDAHULUAN Microsoft Power Point adalah suatu software yang menyediakan fasilitas yang dapat membantu dalam menyusun sebuah presentasi yang efektif, professional, dan juga mudah.

Lebih terperinci

Masukkan CD Program ke CDROM Buka CD Program melalui My Computer Double click file installer EpiInfo343.exe

Masukkan CD Program ke CDROM Buka CD Program melalui My Computer Double click file installer EpiInfo343.exe Epi Info Instalasi File Installer Masukkan CD Program ke CDROM Buka CD Program melalui My Computer Double click file installer EpiInfo343.exe File installer versi terbaru dapat diperoleh melalui situs

Lebih terperinci

Microsoft Excel. I. Pendahuluan

Microsoft Excel. I. Pendahuluan Microsoft Excel I. Pendahuluan Microsoft Excel adalah General Purpose Electronic Spreadsheet yang bekerja dibawah Sistem Operasi Windows. Microsoft Excel dapat digunakan untuk menghitung angka-angka, bekerja

Lebih terperinci