Kuliah #7 Pemodelan TK Lanjut S 2 (Tambahan) CONTOH RINGKAS: Solusi SPANL (Sistem Persamaan Aljabar Non Linear)
|
|
- Farida Iskandar
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Kuliah #7 Pemodelan TK Lanjut S 2 (Tambahan) CONTOH RINGKAS: Solusi SPANL (Sistem Persamaan Aljabar Non Linear) Prof. Dr. Ir. Setijo Bismo, DEA. Departemen Teknik Kimia FTUI, Oktober 2015 A. Sistem Persamaan Aljabar Non Linear dengan 2 Variabel: x dan y Diberikan SPANL dengan 2 buah variabel berikut ini: f ( x, y) x y 1 = 0, f ( x, y) y x = 0. 2 Carilah solusi SPANL di atas menggunakan Metode Newton-Raphson dengan harga-harga awal sebagai berikut: a. ( x0 = 0, y0 = 1) b. ( 1, 1 ) A.1. Solusi dengan menggunakan MS-Excel: Langkah #1: susunlah fungsi SPANL tersebut dalam bentuk vektorial, sebagai berikut: ( ) Fˆ x, y 2 x y 1 = 2 y x Langkah #2: susunlah matriks Jacobi dari fungsi SPANL di atas sebagai berikut: J x y (, ) f1 f1 x y 2x 1 = = f2 f 2 1 2y x y Langkah #3: jika kita susun-ulang dan gunakan formula rekursif Newton-Raphson menjadi: atau menjadi dengan x x Δx y = + y Δy n+ 1 n n Xˆ Xˆ Xˆ + = + Δ n 1 n n Δ Xˆ = J x y F x y 1 (, ) ˆ(, ) n n n n n Jika kita gunakan harga awal ( x 0, y 1) iterasinya, adalah sebagai berikut: 0 0 ; dengan n adalah iterasi yang ke.. = =, maka tahap demi tahap menjalankan #Property of Prof. Dr. Ir. Setijo Bismo, DEA. Departemen Teknik Kimia FTUI, Oktober 2015 [1]
2 [Iterasi yang ke-0]: Ini adalah awal dari iterasi atau n = 0, sehingga dapat dihitung Nilai dari matriks J( x, y ) kemudian 0 0 Nilai dari vektor ˆ (, ) F x y pada pada E28 = 2*D28 F28 = -1 = 0 1, E29 = -1 F 29 = 2*D G = D28^2-D29-1 = G 29 = D29^2-D28 0,000000E ,000000E + 00 Sehingga vektor Δ ˆX 0 dapat dihitung pada sel-sel H28 dan H29 atau H28 H29 dengan formula MS-Excel {=MMULT(MINVERSE(E28:F29);G28:G29)}, yang hasilnya adalah 1,000000E , E + 00 Hasilnya, untuk harga awal ( x 0, y 1) = =, dapat dilihat pada tabel berikut ini: 0 0 Kemudian, untuk pengisian sel-sel berikutnya, dilakukan pada iterasi yang ke-1 seperti di bawah ini. [Iterasi yang ke-1]: Pada tahap ini, harga n adalah 1 (satu), dapat dihitung Xˆ 1 = Xˆ ˆ 0 + Δ X0 pada sel-sel D30 atau lebih lengkapnya adalah x = D30 = D28-H28 1 dan hasilnya D31 adalah 1,0000 1, = D31 = D29-H29 y 1 Selanjutnya, begitu harga-harga x telah diketahui, dapat dihitung nilai dari y1 unsur-unsur matriks Jacobi J( x1, y1) pada E30 = 2*D30 F30 = -1 = E31 = -1 F 31 = 2*D31 2,0000 1,0000 1,0000 2,0000, kemudian dihitung juga... Nilai dari vektor ˆ (, ) F x y pada G = D30^2-D31-1 = G 31 = D31^2-D30 1,000000E ,000000E + 00 Sehingga vektor Δ ˆX 1 dapat dihitung pada sel-sel H30 dan H31 atau H30 H31 dengan formula MS-Excel {=MMULT(MINVERSE(E30:F31);G30:G31)}, 4,000000E 01 yang hasilnya adalah 2,000000E 01 #Property of Prof. Dr. Ir. Setijo Bismo, DEA. Departemen Teknik Kimia FTUI, Oktober 2015 [2]
3 Hasilnya, secara lengkap, dapat dilihat pada tabel berikut ini: Kemudian, untuk selanjutnya, sebenarnya pekerjaan kita sudah lebih mudah. Karena kita akan dapat memanfaatkan protokol dan atau prosedur-prosedur rutin dari MS-EXCEL yang akan dapat memudahkan pekerjaan kita, seperti di bawah ini. [Iterasi yang ke-2]: Pada tahap ini, yaitu pada harga n adalah 2 (dua), lakukanlah pembiruan sel-sel (cell block): D30 sampai H31 seperti ilustrasi di bawah ini: KLIK tetikus kiri dan tahan DI SINI Perhatikan tanda panah merah pada ilustrasi di atas: KLIK tombol tetikus (mouse) kiri pada titik tersebut, tetap tahan terus sambil diseret ke bawah..., sampai sel H33! Hasilnya adalah sebagai berikut: Dapat dilihat, bahwa semua sel-sel sudah terisi semuanya (yang diblok BIRU seperti di atas). Perlu diketahui, pengisian kolom n (iterasi) adalah manual. Dalam aksi seperti di atas, penting untuk diperhatikan adalah isi dari pasangan sel-sel G32 & G33 (= harga vektor fungsi SPANL) dan atau H32 & H33 (harga selisih x lama dan baru, atau Δ ˆX ): jika harga-harga pasangan sel tersebut lebih kecil dari pasangan homolog di atasnya, maka berarti prosedur yang kita lakukan sudah benar! Artinya, prosedur komputasi yang kita lakukan sudah menuju jalur konvergen! #Property of Prof. Dr. Ir. Setijo Bismo, DEA. Departemen Teknik Kimia FTUI, Oktober 2015 [3]
4 [Iterasi yang ke-3]...dan seterusnya... Dalam hal ini, jika prosedur komputasi yang kita lakukan sudah dalam jalur konvergen, maka langkah-langkah pembiruan sel-sel (cell block) dapat diteruskan kembali, yaitu dari: D32 sampai H33 kemudian seretlah KLIK tetikus kita sampai didapatkan pasangan-pasangan sel G34 & G35 dan atau H34 & H35 pada harga yang terkecil (sesuai kriteria penghentian iterasi), seperti ilustrasi di bawah ini: Atau hasil akhirnya adalah sebagai berikut: Dari ilustrasi di atas, dapat kita lihat, bahwa: sesungguhnya penghentian iterasi sudah dapat dikatakan memenuhi syarat pada saat sampai pada iterasi yang ke- 4 ( n = 4), yaitu pada saat: ( y ) Fˆ x, 4 4 ˆX 1,311636E-06 = 1,820782E-05-6,468290E-06-8,101816E-06 Δ 4 = dan atau Secara konkret, dapat dikatakan: bila kita hentikan iterasi (perhitungan) pada: n = 4: bila kriteria atau ε = 1, #Property of Prof. Dr. Ir. Setijo Bismo, DEA. Departemen Teknik Kimia FTUI, Oktober 2015 [4]
5 n = 5: bila kriteria atau ε = 1, n = 6: bila kriteria atau ε = mendekati eps - machine Artinya, kriteria berpengaruh pada saat mana kita harus menghentikan komputasi seperti di atas. Untuk harga awal ( x 1, y 1) = =, hasil akhirnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: 0 0 A.2. Solusi dengan menggunakan Bahasa Pemrogram: Misalkan, kita hendak menggunakan Program EZY Pascal, maka Listing (coding) programnya dapat ditulis sebagai berikut: Program SPANL2Pers; Const NEQ = 4; Type Real = Extended; SubsEl = 1..NEQ; IVektor = Array[SubsEl] of Integer; RVektor = Array[SubsEl] of Real; RMatriks = Array[SubsEl] of RVektor; Procedure PivotGauss(A : RMatriks; Var X : RVektor; B : RVektor; N : SubsEl); { PROGRAM : SOLUSI PERSAMAAN LINIER DENGAN STRATEGI PIVOTING DALAM ELEMINASI GAUSSIAN (L.Atkinson, p ) VERSI : Presisi ganda A [I] : Matrik-segi dari sistem linier B [I] : Vector parameter/harga dari persamaan linier X [O] : Vector variabel/jawab yang diinginkan N [I] : Jumlah persamaan ======> A x X = B } #Property of Prof. Dr. Ir. Setijo Bismo, DEA. Departemen Teknik Kimia FTUI, Oktober 2015 [5]
6 Var P : IVektor; I,J,K,PI,PIVI : Integer; ABSA,FMUL,GMAX,PIVOT : Real; If (N > NEQ) then Write('(PivotGauss : Problem dimensi (MAKS. ',NEQ); Halt For I:=1 to N do P[I] := I; For J:=1 to N-1 do { --- Mencari Pivot sepanjang baris J --- } K := J; GMAX := ABS(A[P[K],J]); For I:=J+1 to N do ABSA := ABS(A[P[I],J]); If (ABSA > GMAX) then GMAX := ABSA; K := I End PIVI := P[K]; If (K <> J) then { --- Menukar P(J) dengan P(K) --- } I := P[J]; P[J] := P[K]; P[K] := I { --- Akhir pencarian Pivot --- } PIVOT := A[PIVI,J]; For I:=J+1 to N do PI := P[I]; FMUL := A[PI,J]/PIVOT; A[PI,J] := 0.0; If (ABS(FMUL) > 0.0) then { - Mengurangi baris A(PI) dengan A(PIVI) - } For K:=J+1 to N do A[PI,K] := A[PI,K] - FMUL*A[PIVI,K]; B[PI] := B[PI] - FMUL*B[PIVI] { --- Akhir dari pengurangan --- } PI := P[N]; X[N] := B[PI]/A[PI,N]; For I:=N-1 downto 1 do PI := P[I]; { -- Calculate the DOT PRODUCT -- } For K:=I+1 to N do B[PI] := B[PI] - A[PI,K]*X[K]; #Property of Prof. Dr. Ir. Setijo Bismo, DEA. Departemen Teknik Kimia FTUI, Oktober 2015 [6]
7 X[I] := B[PI]/A[PI,I] Procedure FSPANL(x : RVektor; var f : RVektor; n : SubsEl); {Fungsi vektorial dari SPANL} Var i : SubsEl; fx : RVektor; fx[1] := x[1]*x[1] - x[2] - 1; fx[2] := -x[1] + x[2]*x[2]; For i := 1 to n do f[i] := -fx[i]; Procedure JACSPANL(x : RVektor; var A : RMatriks; n : SubsEl); {Matriks JACOBI dari Fungsi SPANL} Var i,j,k : SubsEl; fk,fk1 : RVektor; dx : Real; A[1,1] := 2*x[1]; A[1,2] := -1.0; A[2,1] := -1.0; A[2,2] := 2*x[2]; Function NormVect(x : RVektor; n : SubsEl) : Real; Var Sum : Real; i : SubsEl; Sum := 0.0; For i := 1 to n do Sum := Sum + Sqr(x[i]); NormVect := Sum Var ITER,ITMAX : Integer; I,N : SubsEl; Aij : RMatriks; FB,DX,X : RVektor; Solved,Converged,ItMaxReached : Boolean; FTOL,TOL,NV : Real; Write('Jumlah persamaan/variabel: '); Readln(N); Writeln('Harga Awal untuk X (X0):'); For I := 1 to N do Write('X0[',I,']= '); Readln(X[I]); Write('ITMAX: '); Readln(ITMAX); Write(' FTOL: '); Readln(FTOL); Write(' TOL: '); Readln(TOL); {Menghitung harga norma fungsi SPANL} FSPANL(X,FB,N); #Property of Prof. Dr. Ir. Setijo Bismo, DEA. Departemen Teknik Kimia FTUI, Oktober 2015 [7]
8 NV := NormVect(FB,N); ITER := 0; If (NV > FTOL) then {Memeriksa harga norma fungsi SPANL} Repeat Inc(ITER); JACSPANL(X,Aij,N); PivotGauss(Aij,DX,FB,N); For I := 1 to N do X[I] := X[I] + DX[I]; FSPANL(X,FB,N); Solved := NormVect(FB,N) < FTOL; If not Solved then FSPANL(X,FB,N); Converged := NormVect(DX,N) < TOL; ItMaxReached := ITER >= ITMAX; Until Solved or Converged or ItMaxReached; If not ItMaxReached then Writeln('Hasil Komputasi dari Vektor Jawab [X] adalah:'); For I := 1 to N do writeln('x[',i,'] = ',X[I]); Writeln('Jumlah Iterasi: ',ITER); End else Writeln('Jumlah Iterasi terlampaui (>=',ITMAX,')'); Readln End. Hasilnya, setelah eksekusi program di atas maka hasilnya adalah sebagai berikut: Perhatikan: bahwa program EZY Pascal seperti di atas sangat lah panjang sehingga tidak praktis untuk perhitungan-perhitungan (komputasi) yang bersifat segera dan ringkas. #Property of Prof. Dr. Ir. Setijo Bismo, DEA. Departemen Teknik Kimia FTUI, Oktober 2015 [8]
9 B. Sistem Persamaan Aljabar Non Linear dengan 2 Variabel: x, y, dan z Di bawah ini diberikan sebuah SPANL dengan 3 buah variabel berikut ini: f ( xyz,, ) 3xy+ 2yz 1 f2( x, y, z) e + yz f ( xyz,, ) xz+ ycos( z) 3 x Sekarng, agar saudara dapat berlatih sendiri menyelesaikan SPANL 3 persamaan seperti di atas dengan menggunakan Metode Newton-Raphson, maka carilah solusi SPANL di atas dalam x = 0, y = 1, z = 2. spreadsheet MS-EXCEL dengan harga-harga awal ( ) #Solusi dengan menggunakan MS-Excel: Langkah #1: susunlah fungsi SPANL tersebut dalam bentuk vektorial, sebagai berikut: 3xy + 2yz ˆ x F( x, y) = e + yz xz + ycos( z) Langkah #2: susunlah matriks Jacobi dari fungsi SPANL di atas sebagai berikut: f1 f1 f1 x y z 3y ( 3x + 2z) 2y f2 f2 f 2 x J( x, y, z) = = e z y x y z z cos( z) x ysin( z) f3 f3 f 3 y y z Langkah #3: jika kita susun-ulang dan gunakan formula rekursif Newton-Raphson menjadi: Jika kita gunakan harga awal( x0 = 0, y0 = 1, z0 = 2), maka hasil spreadsheet dalam MS-EXCEL yang dimaksudkan adalah sebagai berikut: #Property of Prof. Dr. Ir. Setijo Bismo, DEA. Departemen Teknik Kimia FTUI, Oktober 2015 [9]
10 Tugas buat saudara: Coba kerjakan sendiri sampai dapat hasilnya seperti pada tabel di atas! Selamat belajar dan sampai jumpa lagi di lain waktu #Property of Prof. Dr. Ir. Setijo Bismo, DEA. Departemen Teknik Kimia FTUI, Oktober 2015 [10]
Contoh-Contoh Teknik Pemrograman VBA, Pascal, dan FORTRAN
Contoh-Contoh Teknik Pemrograman VBA, Pascal, dan FORTRAN (Epsilon Machine, Interpolasi dan Eliminasi Gauss) Setijo Bismo Departemen Teknik Kimia FTUI 06 Oktober 2015 Perlu untuk SELALU DIINGAT! Cara-Cara
Lebih terperinciContoh-Contoh Pemrograman Lanjut: VBA/MS-Excel, PASCAL, dan FORTRAN
Contoh-Contoh Pemrograman Lanjut: VBA/MS-Excel, PASCAL, dan FORTRAN (Epsilon Machine, Interpolasi dan Metode Newton-Raphson) Prof. Dr. Ir. Setijo Bismo, DEA. Departemen Teknik Kimia FTUI 09 Oktober 2015
Lebih terperinciMateri Kuliah. Periode: Minggu ke-1 sampai dengan Minggu ke-3
Materi Kuliah ENCH800001 - PEMODELAN TEKNIK KIMIA LANJUT (S 2 ) Periode: Minggu ke-1 sampai dengan Minggu ke-3 DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA September 2015 Kuliah Minggu#01
Lebih terperinciModul 8. METODE SECANT untuk Solusi Akar PERSAMAAN ALJABAR NON-LINIER TUNGGAL. A. Pendahuluan
Modul 8 METODE SECANT untuk Solusi Akar PERSAMAAN ALJABAR NON-LINIER TUNGGAL A. Pendahuluan Pada modul 7 terdahulu, telah dijelaskan tentang keunggulan komparatif Metode Newton-Raphson dibanding metode-metode
Lebih terperinciDASAR-DASAR PEMROGRAMAN. MS-EXCEL dan VBA Macro
DASAR-DASAR PEMROGRAMAN MS-EXCEL dan VBA Macro Setijo Bismo - Departemen Teknik Kimia FTUI - September 2015 PENGENALAN AWAL: Cara Membuka Editor Macro ( VBA ) (#1) Ingat: +, dapat dipakai untuk: Run Macro
Lebih terperinciBAB II ISI ( ) (sumber:
BAB II ISI A. Permasalahan yang Diberikan Soal saudara dalam UTS ini harus terus digunakan untuk mengerjakan tugas proyek ini, yaitu: prediksi sifat-sifat tekanan uap murni suatu fluida hidrokarbon sebagai
Lebih terperinciAlgoritma Pemrograman
Algoritma Pemrograman Pertemuan Ke-7 (Pengulangan atau Looping [2]) :: Noor Ifada :: S1 Teknik Informatika-Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan Struktur WHILE Struktur REPEAT S1 Teknik Informatika-Unijoyo 2 Struktur
Lebih terperinciAlgoritma Pemrograman
Algoritma Pemrograman Pertemuan Ke-7 (Pengulangan atau Looping [2]) Noor Ifada noor.ifada@if.trunojoyo.ac.id S1 Teknik Informatika-Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan Struktur WHILE Struktur REPEAT WHILE vs REPEAT
Lebih terperinciModul 1: Analisis Galat (error) dan Masalah-masalah Mendasar Dalam Komputasi Numeris (dengan Turbo Pascal dan FORTRAN 77/90/95)
Modul 1: Analisis Galat (error) dan Masalah-masalah Mendasar Dalam Komputasi Numeris (dengan Turbo Pascal dan FORTRAN 77/90/95) A. Kendala Dalam Sistem Komputasi Numerik Dalam komputasi numerik, yaitu
Lebih terperinciVeetha Adiyani Pardede M Komputasi Fisika METODE BISECTION
METODE BISECTION Program ; Uses crt; var a,b,m,fa,fb,fm,tol,n : real; iter_max,it : integer; function f(x:real) : real; f:= sqr(x)+ 3*x - 5; Begin Clrscr; writeln ('=================================================================
Lebih terperinciModul 5. METODE BIDANG-PARUH (BISECTION) untuk Solusi Akar PERSAMAAN ALJABAR NON-LINIER TUNGGAL
Modul 5 METODE BIDANG-PARUH (BISECTION) untuk Solusi Akar PERSAMAAN ALJABAR NON-LINIER TUNGGAL A. Pendahuluan Persamaan Aljabar Non-Linier Tunggal atau PANLT merupakan sembarang fungsi atau persamaan aljabar
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM PERCABANGAN DAN PENGULANGAN
PERCABANGAN DAN PENGULANGAN Pada BAB ini akan membahas tentang PERCABANGAN dan PERULANGAN. PERCABANGAN : a) IF THEN b) CASE OF PENGULANGAN: a) REPEAT N TIMES b) REPEAT UNTIL c) WHILE DO d) ITERATE STOP
Lebih terperinciModul Algoritma dan Pemograman Rismira Andriyani, S.Kom i
Modul Algoritma dan Pemograman Rismira Andriyani, S.Kom i LEMBAR PENGESAHAN JUDUL: ALGORITMA DAN PEMOGRAMAN (PENGULANGAN) OLEH : Nama : Rismira Andriyani, S.Kom NIP : 19760824 200903 2 003 Pangkat / Golongan
Lebih terperinciSCRIPT PERSAMAAN CRAMER
SCRIPT PERSAMAAN CRAMER Program ; Uses crt; var a11,a12,a13,a21,a22,a23,a31,a32,a33,c1,c2,c3 : integer; D, Dx, Dy, Dz, x, y, z: real; Begin clrscr; writeln ('PENYELESAIAN PERS ALJABAR LINEAR':50); writeln
Lebih terperinciLAPORAN RESMI PRAKTIKUM ALGORITMA PEMROGRAMAN MODUL V ARRAY
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ALGORITMA PEMROGRAMAN MODUL V ARRAY Disusun Oleh : TGL. PRAKTIKUM : 06 November 2012 NAMA : Gabriel Juan Evangeli NRP : 120411100102 KELOMPOK : D1 DOSEN : Arik Kurniawati TELAH
Lebih terperinciAlgoritma Pemrograman
Algoritma Pemrograman Pertemuan Ke-7 (Pengulangan atau Looping [2]) :: Noor Ifada :: S1 Teknik Informatika-Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan Struktur WHILE Struktur REPEAT WHILE vs REPEAT S1 Teknik Informatika-Unijoyo
Lebih terperinciKONSEP DASAR BAHASA PASCAL
KONSEP DASAR BAHASA PASCAL Sejarah Singkat Bahasa PASCAL Dikembangkan awal tahun 70-an oleh NICLAUS WIRTH di Technical University, Zurich Swiss. Nama PASCAL diambil dari nama seorang ahli matematika bangsa
Lebih terperinciArray & Program Modular
6 Array & Program Modular A. Tujuan Setelah melakukan praktikum, diharapkan praktikan dapat : 1. Menggunakan sebuah Array berindek satu atau berindek dua untuk mendeklarasikan sebuah variabel. 2. Menggunakan
Lebih terperinciTeori Algoritma. Struktur Algoritma
Alam Santosa Teori Algoritma Runtunan Struktur Algoritma Seperti telah dijelaskan sebelumnya, sebuah algoritma terbagi tiga bagian, yaitu: Judul Deklarasi Deskripsi Judul Judul program digunakan untuk
Lebih terperinciSesi/Perkuliahan ke: I
Sesi/Perkuliahan ke: I Tujuan Instruksional Khusus : 1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang sejarah singkat bahasa pemrograman pascal. 2. Mahasiswa mengerti tentang konsep dasar pembuatan program pada
Lebih terperinciPENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MATRIKS
PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MATRIKS Obyektif : 1. Mahasiswa mengetahui tentang Matriks 2. Mahasiswa mengerti tentang penjumlahan matriks 3. Mahasiswa mengerti tentang pengurangan matriks Definisi Matriks
Lebih terperinciMETODE ITERASI DALAM SISTEM PERSAMAAN LINEAR
METODE ITERASI DALAM SISTEM PERSAMAAN LINEAR Penulis: Dr. Eng. Supriyanto, M.Sc, email: supri@fisika.ui.ac.id Staf Lab. Komputer, Departemen Fisika, Universitas Indonesia Penulisan vektor-kolom Sebelum
Lebih terperinciALGORITMA PERULANGAN
Pertemuan 08 ALGORITMA PERULANGAN Pada Bab ini anda akan mempelajari 1. Pengertian algoritma perulangan 2. Perulangan for-do 3. Perulangan while-do 4. Perulangan repeat-until Algoritma Perulangan Ada kalanya
Lebih terperinciSTRATEGI DIVIDE AND CONQUER
Pemrogram bertanggung jawab atas implementasi solusi. Pembuatan program akan menjadi lebih sederhana jika masalah dapat dipecah menjadi sub masalah - sub masalah yang dapat dikelola. Penyelesaian masalah
Lebih terperinciUniversitas gunadarma. pascal. Bab 4- bab 10. Hana Pertiwi S.T
Universitas gunadarma pascal Bab 4- bab 10 Hana Pertiwi S.T 14 PASCAL Struktur Perulangan WHILE-DO Struktur Perulangan REPEAT-UNTIL REPEAT UNTIL 1. Struktur Perulangan FOR 2. Penggunaan gabungan struktur
Lebih terperinciITERASI 1 TITIK SEDERHANA METODE NEWTON RAPHSON
ITERASI TITIK SEDERHANA METODE NEWTON RAPHSON Metode iterasi sederhana adalah metode yang memisahkan dengan sebagian yang lain sehingga diperoleh : g(. dikenal juga sebagai metode g( Bentuk iterasi satu
Lebih terperinciStruktur Data. Belajar Struktur Data Menggunakan Pascal Pertemuan-1
Struktur Data Belajar Struktur Data Menggunakan Pascal Pertemuan-1 I n W a h y u W i d o d o e m a i l @ r i n g k e s. c o m Identifier, Konstanta dan Variabel Identifier (sebutan / pengenal) Identifier
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH PEMROGRAMAN PASCAL * (TK) KODE / SKS: KK /2 SKS
MATA KULIAH PEMROGRAMAN * (TK) Minggu ke Pokok Bahasan dan TIU 1. Algoritma Konsep Dasar Bahasa Pascal secara singkat sejarah dirancangnya bahasa Memberikan konsep dasar pembuatan program dalam bahasa
Lebih terperinciKonsep Sorting dalam Pemrograman Saniman dan Muhammad Fathoni
Konsep Sorting dalam Pemrograman Saniman dan Muhammad Fathoni Abstrak Sort adalah proses pengurutan data yang sebelumnya disusun secara acak sehingga menjadi tersusun secara teratur menurut suatu aturan
Lebih terperinciSTRUKTUR DASAR ALGORITMA
STRUKTUR DASAR ALGORITMA 1. Sequence 2. Selection 3. Repetition satriyo-algoritma 1 SEQUENCE Sebuah runtutan terdiri dari satu atau lebih intruksi. Intruksi dilaksanakan setelah intruksi sebelumnya dilaksanakan.
Lebih terperinciBab 7 Sistem Pesamaan Linier. Oleh : Devie Rosa Anamisa
Bab 7 Sistem Pesamaan Linier Oleh : Devie Rosa Anamisa Pendahuluan Bentuk umum dari aljabar linier sebagai berikut: a11x1 + a12a 12X2 +... + a1na 1nXn = b1b a21x1 + a22a 22X2 +... + a2na 2nXn = b2b...............
Lebih terperinciPROGRAM 3NILAI_SEKOLAH4;
SOAL PILIHAN GANDA Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat pada lembar jawab yang telah disediakan! Skor maksimal pilihan ganda = 40. 1. Dalam flowchart, gambar di bawah ini 2. Dalam flowchart, gambar
Lebih terperinciBubble Sort (Pengurutan Gelembung / Pemberatan)
Pertemuan XIII, XIV - PENGURUTN Pengertian lgoritma Pengurutan dibuat untuk menghasilkan kumpulan data yang terurut. Jenis da banyak jenis pengurutan. Tiga jenis yang paling sederhana adalah Bubble Sort,
Lebih terperinciPencarian Akar pada Polinom dengan Kombinasi Metode Newton-Raphson dan Metode Horner
Pencarian Akar pada Polinom dengan Kombinasi Metode Newton-Raphson dan Metode Horner Hendy Sutanto - 13507011 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi
Lebih terperinciModul 3: Regresi Linier untuk Persamaan Garis Lurus dan Kuadratis
Modul 3: Regresi Linier untuk Persamaan Garis Lurus dan Kuadratis A. Pendahuluan Regresi Linier dan Metode Kuadrat Terkecil Istilah atau pengertian regresi (yang berarti: prediksi atau taksiran) pertama
Lebih terperinciAlgoritma Pemrograman
Algoritma Pemrograman Pertemuan Ke-6 (Pengulangan atau Looping [1]) 1 Sub Pokok Bahasan Pendahuluan Struktur Pengulangan Pengulangan tanpa kondisi dan dengan kondisi Struktur FOR (menaik dan menurun) 2
Lebih terperinciSoal Ujian Akhir Semester Pendek TA. 2006/2007 D3-Manajemen Informatika
Soal Ujian Akhir Semester Pendek TA. 2006/2007 D3-Manajemen Informatika Mata Ujian : Logika dan Algoritma Dosen : Heri Sismoro, S.Kom., M.Kom. Hari, tanggal : Selasa, 07 Agustus 2007 Waktu : 100 menit
Lebih terperinci[1997] NUS: var x,y=byte; c. program xyz ; 1. Manakah identifier yang benar untuk menamakan nama program : a. prog-a b. prog_a c. prog+a d.
[1997] 1. Manakah identifier yang benar untuk menamakan nama program : a. prog-a b. prog_a c. prog+a d. prog//a 2. Manakah ekspresi yang tidak dapat dilakukan oleh tipe data real a. a := a + b b. a :=
Lebih terperinciALGORITMA (KOMPUTER) : ATURAN PENULISAN DAN STRUKTUR DASARNYA
ALGORITMA (KOMPUTER) : ATURAN PENULISAN DAN STRUKTUR DASARNYA I. Pendahuluan Algoritma dapat ditulis dalam notasi apapun asalkan mudah dimengerti dan dipahami. Algoritma dapat ditulis dalam bahasa natural/bahasa
Lebih terperinciAlgoritma Pemrograman
Algoritma Pemrograman Pertemuan Ke-6 (Pengulangan atau Looping [1]) :: Noor Ifada :: S1 Teknik -Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan Pendahuluan Struktur Pengulangan Pengulangan tanpa kondisi dan dengan kondisi
Lebih terperinciDasar Komputer & Pemrogaman 2A
Dasar Komputer & Pemrogaman 2A Materi 1 Reza Aditya Firdaus Sejarah Singkat Pascal Dirancang oleh Prof. Nicklaus Wirth dari Technical University di Zurich, Switzerland tahun 1971. Nama Pascal berasal dari
Lebih terperinciARRAY. Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom
ARRAY Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom Struktur Bahasa Pascal Bagian Judul Program Bagian Deklarasi Deklarasi tipe data (TYPE) Deklarasi variabel (VAR) Deklarasi konstanta (CONST) Deklarasi label (LABEL)
Lebih terperinciAlgoritma Pemrograman
Algoritma Pemrograman Pertemuan Ke-6 (Pengulangan atau Looping [1]) Noor Ifada noor.ifada@if.trunojoyo.ac.id S1 Teknik Informatika-Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan Pendahuluan Struktur Pengulangan Pengulangan
Lebih terperinciPengenalan Pascal. Sejarah Singkat Pascal
Pengenalan Pascal Sejarah Singkat Pascal Dirancang oleh Prof. Nicklaus Wirth dari Technical University di Zurich, Switzerland tahun 1971. Nama Pascal berasal dari Blaise Pascal, nama ahli matematika dan
Lebih terperinciBAB 4 PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR
BAB 4 PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR A. Latar Belakang Persoalan yang melibatkan model matematika banyak muncul dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, seperti dalam bidang fisika, kimia, ekonomi,
Lebih terperinciARRAY (LARIK) Altien Jonathan Rindengan, S.Si., M.Kom.
ARRAY (LARIK) Altien Jonathan Rindengan, S.Si., M.Kom. Pendahuluan Sebuah variabel hanya menyimpan sebuah nilai, tidak dapat menyimpan beberapa buah nilai yang bertipe sejenis Dalam pemrograman, mengolah
Lebih terperinciAlgoritma & Pemrograman 1. Muhamad Nursalman Pendilkom/Ilkom Universitas Pendidikan Indonesia
Algoritma & Pemrograman 1 Muhamad Nursalman Pendilkom/Ilkom Universitas Pendidikan Indonesia Daftar Isi 1. Bab 1 Pengantar & Dasar Dasar Algoritma 2. Bab 2 Aturan Penulisan Teks Algoritma 3. Bab 3 Tipe,
Lebih terperinciAlgoritma Pemrograman
Algoritma Pemrograman Pertemuan Ke-2 (Teks Algoritma) Noor Ifada noor.ifada@if.trunojoyo.ac.id S1 Teknik Informatika-Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan Pendahuluan Judul Algoritma Deklarasi Deskripsi Translasi
Lebih terperinciSTRUKTUR DASAR ALGORITMA
STRUKTUR DASAR ALGORITMA Pertemuan 5 Muhamad Haikal, S.Kom., MT Struktur Dasar Algoritma 1. Struktur Sequence (Runtunan) 2. Struktur Selection (Pemilihan) 3. Struktur Repetition (Perulangan) Struktur Sequence
Lebih terperinciMODUL PEMROGRAMAN DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PASCAL CONTOH PROGRAM DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PASCAL (FPC)
MODUL PEMROGRAMAN DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PASCAL CONTOH PROGRAM DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PASCAL (FPC) 1. PENGGUNAAN MASUKAN (INPUT ) fileinp: text ; A,B,C : real ; assign(fileinp, 'input.txt'); reset(fileinp);
Lebih terperinciBAB III QUEUE (ANTRIAN)
BAB III QUEUE (ANTRIAN) 3.1 Pengertian Antrian Antrian (Queue) merupakan kumpulan data yang mana penambahan elemen hanya bias dilakukan pada suatu ujung yaitu rear /tail / belakang, dan pengha[usan dilakukan
Lebih terperinciALGORITMA TUGAS 2 RESUME ALGORITMA PERCABANGAN DAN ALGORITMA PERULANGAN. Disusun Oleh : Sakina Mawardah Teknik Informatika. Dosen : Asep M. Yusuf, S.
ALGORITMA TUGAS 2 RESUME ALGORITMA PERCABANGAN DAN ALGORITMA PERULANGAN Disusun Oleh : Sakina Mawardah Teknik Informatika Dosen : Asep M. Yusuf, S.T UNIVERSITAS NASIONAL PASIM DAFTAR ISI A. Algoritma Percabangan...
Lebih terperinciI. KATA PENGANTAR. Modul Algoritma Pemrograman. Modul Ke-4 - Hal 1
I. KATA PENGANTAR Dewasa ini sudah banyak berkembang bahasa-bahasa pemrograman tingkat tinggi yang pemakaiannya sudah sangat mudah, hanya klik dan drag saja. Namun meskipun demikian tetap saja programmer
Lebih terperinciPERBANDINGAN BEBERAPA METODE NUMERIK DALAM MENGHITUNG NILAI PI
PERBANDINGAN BEBERAPA METODE NUMERIK DALAM MENGHITUNG NILAI PI Perbandingan Beberapa Metode Numerik dalam Menghitung Nilai Pi Aditya Agung Putra (13510010)1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik
Lebih terperinciPENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Metode Langsung Metode Langsung Eliminasi Gauss (EGAUSS) Metode Eliminasi Gauss Dekomposisi LU (DECOLU),
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persoalan yang melibatkan model matematika banyak muncul dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, seperti dalam bidang fisika, kimia, ekonomi, atau pada persoalan rekayasa.
Lebih terperinciPertemuan 6 Array Objektif: 1. Memahami cara mendeklarasi tipe indeks dalam array 2. Dapat membuat program sederhana menggunakan array Pertemuan 6 53
Pertemuan 6 Array Objektif: 1. Memahami cara mendeklarasi tipe indeks dalam array 2. Dapat membuat program sederhana menggunakan array Pertemuan 6 53 P4.1 Teori Larik / array adalah tipe terstruktur yang
Lebih terperinciBAB 3 INPUT PROSES OUTPUT. Target Pencapaian Siswa mengerti bagaimana menggunakan statement perulangan untuk melakukan proses yang berulang
BAB 3 INPUT PROSES OUTPUT Target Pencapaian Siswa mengerti bagaimana menggunakan statement perulangan untuk melakukan proses yang berulang 4.1. Perulangan Salah satu proses yang hampir selalu ada di dalam
Lebih terperinciARRAY. Larik / array adalah tipe terstruktur yang terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang mempunyai tipe yang sama.
ARRAY Larik / array adalah tipe terstruktur yang terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang mempunyai tipe yang sama. 1.1 Deklarasi yang akan dipergunakan harus di deklarasikan terlebih dahulu. Deklarasi
Lebih terperinciSOAL LATIHAN PEMROGRAMAN PASCAL
SOAL LATIHAN PEMROGRAMAN PASCAL A. Untuk soal nomor 1 25 lihat program di bawah ini : uses crt; var r,r1,r2:real; i:integer; s,s1,s2:string; clrscr; s := pred('f'); s1:= pred('3'); s2:= 'PASCAL'; writeln('1
Lebih terperinciAlgoritma Pemrograman
Algoritma Pemrograman Pertemuan Ke-6 (Pengulangan atau Looping [1]) :: Noor Ifada :: S1 Teknik Informatika-Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan Pendahuluan Struktur Pengulangan Pengulangan tanpa kondisi dan dengan
Lebih terperinciMODUL 3 ALGORITMA PEMROGRAMAN
MODUL 3 ALGORITMA PEMROGRAMAN Pada Modul ini anda akan mempelajari 1. Pengenal 2. Nilai 3. Variabel dan Konstanta 4. Penugasan (Assignment) 5. Jenis-jenis tipe data 6. Jenis-jenis operasi dan kaitannya
Lebih terperinciOPERASI MATRIKS. a 11 a 12 a 13 a 14 A = a 21 a 22 a 23 a 24 a 31 a 32 a 33 a 34 a 41 a 42 a 43 a 44
OPERASI MATRIKS Topik yang akan dibahas transpose perkalian TRANSPOSE Definisi: a 11 a 12 a 13 a 14 A = a 21 a 22 a 23 a 24 a 31 a 32 a 33 a 34 a 41 a 42 a 43 a 44 a 11 a 21 a 31 a 41 A T = a 12 a 22 a
Lebih terperinciBab 2 DASAR-DASAR ALGORITMA
Bab 2 DASAR-DASAR ALGORITMA Pada bab ini anda akan mempelajari 1. Nama (pengenal) 2. Nilai 3. Variabel dan Konstanta 4. Penugasan (Assignment) 5. Jenis-jenis tipe data 6. Jenis-jenis operasi dan kaitannya
Lebih terperinciVARIABEL, TIPE DATA, KONSTANTA, OPERATOR DAN EKSPRESI. Pemrograman Dasar Kelas X Semester 2
VARIABEL, TIPE DATA, KONSTANTA, OPERATOR DAN EKSPRESI Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu memahami penulisan Tipe data, variabel dan konstanta dalam pascal 2. Siswa mampu menerapkan penggunaan Tipe data,
Lebih terperinciDIFERENSIAL TOTAL. 1 Kalkulus Lanjut Blog: aswhat.wordpress.com. dz dx dy x y dx x y dy. dz , ,04 0,65
DIFERENSIAL TOTAL 1. Pendahuluan Ingat kembali konsep diferensial pada fungsi satu variabel y = f(x). suatu diferensial dx terhadap variabel bebas didefinisikan sebagai: dy = f (x) dx selanjutnya, misalkan
Lebih terperinciBAB VI SEARCHING (PENCARIAN)
BAB VI SEARCHING (PENCARIAN) 7. 1 Pencarian Beruntun (Sequential Search) Prinsip kerja pencarian beruntun adalah membandingkan setiap elemen larik satu per satu secara beruntun, mulai dari elemen pertama
Lebih terperinciPerbandingan Kecepatan Komputasi Beberapa Algoritma Solusi Persamaan Nirlanjar
Perbandingan Kecepatan Komputasi Beberapa Algoritma Solusi Persamaan Nirlanjar Bernardino Madaharsa Dito Adiwidya - 13507089 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut
Lebih terperinciPROCEDURE DAN FUNCTION PROCEDURE. Parameter dalam Prosedur: C/: PROGRAM CONTOH_2; VAR p,l,t,vol,panj : real;
PROCEDURE Prosedur diawali dengan kata Procedure PROCEDURE DAN FUNCTION Prosedure ini digunakan untuk aktivitas yang harus dilakukan lebih dari satu kali dan untuk menghindari penulisan teks program yang
Lebih terperinciModul Algoritma Dan Pemrograman Pascal
Modul Algoritma Dan Pemrograman Pascal 0 I.1 Pemilihan Dalam sebuah program terkadang kita membutuhkan syintaks pemillihan. Contohnya dalam program untuk menentukan pemilih pada pemilu, maka kita harus
Lebih terperinciAlgoritma Brute Force (Bagian 1) Oleh: Rinaldi Munir
Algoritma Brute Force (Bagian 1) Oleh: Rinaldi Munir Bahan Kuliah IF2251 Strategi Algoritmik 1 Definisi Brute Force Brute force : pendekatan yang lempang (straightforward) untuk memecahkan suatu masalah
Lebih terperinciprocedure menu; forward; { *memperkenalkan procedure menu, yang dibuat dibawah utk dipanggil diatasnya* }
program operasi_matrik; { yunisusanti informatic engineering UNS} uses wincrt; type indek = 1..20; matrik = array[indek, indek] of real; var barissatu, barisdua, kolomsatu, kolomdua : byte; matriksatu,
Lebih terperinciBAB VII ALGORITMA DIVIDE AND CONQUER
BAB VII ALGORITMA DIVIDE AND CONQUER Pemrogram bertanggung jawab atas implementasi solusi. Pembuatan program akan menjadi lebih sederhana jika masalah dapat dipecah menjadi sub masalah - sub masalah yang
Lebih terperinciAlgoritma Pemrograman
Algoritma Pemrograman Pertemuan Ke-2 (Teks Algoritma) :: Noor Ifada :: S1 Teknik Informatika-Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan Pendahuluan Judul Algoritma Deklarasi Deskripsi Translasi Teks Algoritma ke dalam
Lebih terperinciDasar Komputer & Pemrograman 2A
Dasar Komputer & Pemrograman 2A Materi 3 Reza Aditya Firdaus STATEMENT INPUT OUTPUT Dalam bahasa Pascal untuk keperluan input (membaca input) digunakan identifier standar READ atau READLN. Identifier standart
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Struktur Data Kode : TIS3213 Semester : III Waktu : 2 x 3 x 50 Menit Pertemuan : 14 & 15
A. Kompetensi 1. Utama SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Struktur Data Kode : TIS3213 Semester : III Waktu : 2 x 3 x 50 Menit Pertemuan : 14 & 15 Mahasiswa dapat memahami tentang konsep pemrograman
Lebih terperinciPROSES PENJUALAN BUKU
PROSES PENJUALAN BUKU MAKALAH Makalah ini disusun guna untuk memenuhi tugas TIK akhir tahun kelas XI semester 2 yang membahas tentang Proses Penjualan Buku. OLEH : Ida Mariyatuz Zulfa ( 14 ) Mar atu Sholekhah
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PASCAL. Pascal adalah bahasa tingkat tinggi ( high level language) yang orientasinya pada segala tujuan
PERKEMBANGAN PASCAL Pascal adalah bahasa tingkat tinggi ( high level language) yang orientasinya pada segala tujuan Nama pascal diambil sebagai penghargaan terhadap BLAISE PASCAL seorang ahli matematika
Lebih terperinciCCH1A4 / Dasar Algoritma & Pemrogramanan
CCH1A4 / Dasar Algoritma & Pemrogramanan Yuliant Sibaroni M.T, Abdurahman Baizal M.Kom KK Modeling and Computational Experiment Tabel Pendahuluan Deklarasi Tabel Pengaksesan Tabel Program dengan Tabel
Lebih terperinciBAB 6 Array Dua Dimensi
BAB 6 Array Dua Dimensi Di dalam pascal Array dapat berdimensi lebih dari satu yang disebut dengan array dimensi banyak (Multidimensional array), disini akan dibahas array 2 dimensi saja. Array 2 dimensi
Lebih terperinciKONSEP DASAR BAHASA PASCAL
KONSEP DASAR BAHASA PASCAL I. Struktur Dan Komponen Dasar Program Pascal. Struktur dari suatu program Pascal terdiri dari sebuah judul program dan suatu blok program atau badan program. Badan program dibagi
Lebih terperinciPengantar dalam Bahasa Pemrograman Turbo Pascal Tonny Hidayat, S.Kom
Pengantar dalam Bahasa Pemrograman Turbo Pascal Tonny Hidayat, S.Kom Pengantar Bahasa Pemrograman Pascal Page 1 / 11 Pengenalan Pascal Pascal merupakan salah satu bahasa pemrograman tingkat tinggi. Pemrograman
Lebih terperinciFUNGSI MINGGU KE: 4 TUJUAN: Mahasiswa dapat memahami definisi fungsi. Mahasiswa dapat mendefinisikan fungsi. Mahasiswa dapat menggunakan fungsi.
FUNGSI MINGGU KE: 4 TUJUAN: Mahasiswa dapat memahami definisi fungsi. Mahasiswa dapat mendefinisikan fungsi. Mahasiswa dapat menggunakan fungsi. TEORI PENGANTAR: Definisi Fungsi Fungsi adalah sub-program
Lebih terperinciPERBANDINGAN KOMPLEKSITAS ALGORITMA METODE-METODE PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LANJAR
PERBANDINGAN KOMPLEKSITAS ALGORITMA METODE-METODE PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LANJAR Achmad Dimas Noorcahyo NIM 3508076 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jalan Ganeca 0, Bandung
Lebih terperinciTeori Algoritma. Algoritma Perulangan
Alam Santosa Teori Algoritma Perulangan Algoritma Perulangan Seperti pernah dibahas sebelumnya, kemampuan komputer adalah melakukan pekerjaan yang sama tanpa merasa lelah maupun bosan. Syarat utama memanfaatkan
Lebih terperinciSTRUKTUR KENDALI. Memanfaatkan struktur kendali untuk kasus komputasi
STRUKTUR KENDALI Modul TIK XI Memanfaatkan struktur kendali untuk kasus komputasi Statement kendali digunakan untuk proses pengambilan keputusan. ( PROSES DECISION ) Dimana proses akan dikerjakan bila
Lebih terperinci& PEMROGRAMAN. Alex De Kweldju, S.Kom D3 Teknik Komputer Fakultas Teknik Universitas Negeri Papua
ALGORITMA & PEMROGRAMAN II Pascal #2 Alex De Kweldju, S.Kom D3 Teknik Komputer Fakultas Teknik Universitas Negeri Papua PASCAL Bahasa Pemrograman Terstruktur Diciptakan Nikalus Wirth Kata PASCAL untukpenghormatan
Lebih terperinciStruktur Data. Belajar Struktur Data Menggunakan Pascal Pertemuan-5
Struktur Data Belajar Struktur Data Menggunakan Pascal Pertemuan-5 I n W a h y u W i d o d o e m a i l @ r i n g k e s. c o m ARRAY Menurut definisinya, array (larik) adalah suatu variabel yang merepresentasikan
Lebih terperinciPerulangan. Bentuk Proses. 1. Perulangan For positif contoh 1 : perulangan positif untuk satu statement :
Perulangan Bentuk bentuk Perulangan Dalam hampir setiap program yang kompleks mutlak memerlukan suatu perulangan. Tujuan perulangan disini adalah untuk mengulang statement atau blok statement berulang
Lebih terperinciLAPORAN Pemrograman Komputer
LAPORAN Pemrograman Komputer Percobaan : Akar Persamaan Non Linier Pelaksanaan Praktikum Hari : Senin Tanggal : 2 Maret 2015 Jam : 5-6 Oleh : Nama : Mei Budi Utami Nim : 081211332009 Dosen Pembimbing :
Lebih terperinciKisi-Kisi dan Materi Uji Olimpiade Sains BIDANG INFORMATIKA/KOMPUTER
Kisi-Kisi dan Materi Uji Olimpiade Sains BIDANG INFORMATIKA/KOMPUTER II.2. Tingkat OSK/OSP Oleh sebab itu, materi uji IOI diterjemahkan ke dalam materi yang menguji potensi akademis/skolastik tinggi yang
Lebih terperinciAlgoritma Pemrograman
Algoritma Pemrograman Pertemuan Ke-2 (Teks Algoritma) :: Noor Ifada :: S1 Teknik Informatika-Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan Pendahuluan Judul Algoritma Deklarasi Deskripsi Translasi Teks Algoritma ke dalam
Lebih terperinciSOAL LATIHAN OLIMPIADE KOMPUTER
SOAL LATIHAN OLIMPIADE KOMPUTER Persiapan Olimpiade Sains Provinsi dan Nasional PILIHAN GANDA (PILIHLAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT!!!) Soal 1-3. Ada suatu tangga yang tersusun atas beberapa anak tangga
Lebih terperinciSesi/Perkuliahan ke: VII
Sesi/Perkuliahan ke: VII Tujuan Instruksional Khusus : 1. Mahasiswa dapat menjelaskan pembentukan fungsi tanpa parameter. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai pengiriman parameter dalam fungsi. 3. Mahasiswa
Lebih terperinciArray, Record, sorting : Elektro Unud (MSU) Page 1 of 13
Array, Record, sorting : Elektro Unud (MSU) Page 1 of 13 ARRAY Array : variabel berindeks (punya beberapa tempat, tergantung deklarasinya) iabel : mempunyai hanya 1 tempat Deklarasi Array arrint : array
Lebih terperinciAlgoritma Pemrograman I
Algoritma Pemrograman I Struktur Dasar Algoritma Notasi Algoritmik 1 Pernyataan Setiap langkah dalam algoritma dinyatakan dalam sebuah pernyataan (statement) Sebuah pernyataan berisi aksi (action) Contoh:
Lebih terperinciKONSEP DASAR BAHASA PASCAL
KONSEP DASAR BAHASA PASCAL Pengertian Pemrograman / programming : adalah pekerjaan penulisan instruksi bagi computer untuk menyelesaikan suatu masalah. Program Interpreter Compiler : adalah himpunan instruksi
Lebih terperinciKompleksitas Algoritma
Kompleksitas Algoritma Pendahuluan Sebuah algoritma tidak saja harus benar, tetapi juga harus mangkus (efisien). Algoritma yang bagus adalah algoritma yang mangkus. Kemangkusan algoritma diukur dari berapa
Lebih terperinciModul 1 Pengantar Bahasa Pascal
1 Modul 1 Pengantar Bahasa Pascal 1.1 Sejarah Singkat Bahasa PASCAL Bahasa PASCAL pertama kali dikembangkan pada awal tahun 70-an oleh NICLAUS WIRTH di Technical University, Zurich Swiss. Nama PASCAL diambil
Lebih terperinciSolusi Persamaan Linier Simultan
Solusi Persamaan Linier Simultan Obyektif : 1. Mengerti penggunaan solusi persamaan linier 2. Mengerti metode eliminasi gauss. 3. Mampu menggunakan metode eliminasi gauss untuk mencari solusi 1. Sistem
Lebih terperinciDasar Komputer & Pemrograman 2A
Dasar Komputer & Pemrograman 2A Materi 4 Reza Aditya Firdaus PROCEDURE DAN FUNCTION Procedure dan Function adalah suatu program yang terpisah dalam blok sendiri Dan memiliki fungsi sebagai sub-program
Lebih terperinci