WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA BATU

Transkripsi

1 SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 29Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 4 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, dan Lembaga Teknis Daerah Kota Batu, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Batu; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041),sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara

2 Republik IndonesiaTahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Batu (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2001 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4118); 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4844); 8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); Halaman 2 dari 22 Hlm..

3 10. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4090); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4737); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4741); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentangsistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4890); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165) 17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006; Halaman 3 dari 22 Hlm..

4 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah; 19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah; 20. Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 3 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kota Batu; 21. Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah; 22. Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 4 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kota Batu; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA BATU TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA BATU. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Daerah Kota Batu. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Batu. 3. Pemerintahan Daerah adalah Pemerintahan Daerah Kota Batu yang terdiri dari Kepala Daerah sebagai unsur Eksekutif dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagai unsur Legislatif yang di dalam pelaksanaan tugastugasnya mencerminkan kemitraan. 4. Walikota adalah Walikota Batu. 5. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Walikota dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang terdiri Halaman 4 dari 22 Hlm..

5 dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan, dan Kelurahan. 6. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Batu. 7. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Batu. 8. Badan adalah Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Batu. 9. Kepala Badan adalah Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Batu. 10. Unit Pelaksana Teknis Badan, yang selanjutnya dapat disingkat UPTB adalah unsur pelaksana teknis badan yang melaksanakan fungsi penunjang penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidangpengelolaan keuangan dan aset daerah. 11. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Batu. BAB II PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI Bagian Kesatu Kepala Badan Pasal 2 Kepala Badan mempunyai tugas merumuskan kebijakan pengelolaan keuangan dan aset daerah, mengelola akuntansi keuangan dan aset daerah, melaksanakan pembinaan administrasi pengelolaan keuangan SKPD, dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan APBD. Pasal 3 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Kepala Badan menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan, pengendalian, dan pengevaluasian rencana strategis dan rencana kerja Badan; b. perencanaan dan pengendalian anggaran; c. pengendalian urusan administrasi Badan; Halaman 5 dari 22 Hlm..

6 d. pelaksanaan fungsi Bendahara Umum Daerah (BUD); e. penetapan Surat Penyediaan Dana (SPD); f. penetapan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D); g. penetapan Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran (SKPP); h. penetapan usulan penunjukan Pengelola Keuangan Daerah; i. pengendalian penerimaan dan pengeluaran kas; j. perumusan kebijakan rekonsiliasi penerimaan dan pengeluaran kas; k. penetapan restitusi/pengembalian kelebihan pendapatan; l. penyiapan kebijakan akuntansi keuangan dan aset daerah; m. perumusan kebijakan dan penetapan Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi (TP-TGR); n. perumusan kebijakan di bidang pembiayaan daerah; o. perumusan kebijakan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK); p. pembinaan administrasi pengelolaan keuangan SKPD; q. perumusan kebijakan dan pedoman penyusunan dan pelaksanaan APBD dan Perubahan APBD; r. perumusan kebijakan penyusunan laporan keuangan pertanggungjawaban APBD; s. perumusan kebijakan pengelolaan barang milik daerah; t. perumusan kebijakan pengelolaan utang piutang daerah; u. perumusan kebijakan penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP), target capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Pelayanan Publik (SPP), dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM); v. penilaian dan pengendalian terhadap pelaksanaan program dan kegiatan Badan; dan w. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bagian Kedua Sekretariat Pasal 4 Sekretariat mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan, dan mengendalikan penyusunan rencana strategis dan rencana kerja Badan, urusan ketatalaksanaan dan ketatausahaan Badan, dan menyusun laporan pertanggungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan Badan. Halaman 6 dari 22 Hlm..

7 Pasal 5 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Sekretariat menyelenggarakan fungsi: a. perumusan rencana kerja Sekretariat; b. pembinaan penyusunan rencana strategis dan rencana kerja Badan; c. penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan; d. pembinaan dan pengembangan pegawai; e. pengendalian Standar Operasional Prosedur (SOP), target capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Pelayanan Publik (SPP), dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM); f. pengendalian urusan ketatalaksanaan dan ketatausahaan Badan; g. pengendalian data informasi hasil kegiatan Badan dan informasi lainnya terkait layanan publik secara berkala melalui web site Pemerintah Daerah; dan h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 6 (1) Sub Bagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas menyusun rencana strategis dan rencana kerja Badan, Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Program dan Kegiatan; (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Program dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Sub Bagian; b. pengelolaan data penyusunan Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja (Renja) Badan; c. penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Badan; d. penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP), target capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Pelayanan Publik (SPP), dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM); Halaman 7 dari 22 Hlm..

8 e. penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP); f. penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD); g. pengelolaan data hasil pembangunan dan informasi lainnya terkait layanan publik secara berkala melalui web site Pemerintah Daerah; h. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Sub Bagian; dan i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 7 (1) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas mengelola anggaran dan administrasi keuangan Badan. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan rencana program dan kegiatan Sub Bagian; b. pelaksanaan verifikasi SPP; c. penyiapan Surat Perintah Membayar (SPM); d. pelaksanaan verifikasi harian atas penerimaan; e. pelaksanaan akuntansi keuangan Badan; f. penyusunan Laporan Keuangan Badan; g. penyusunan administrasi dan teknis pembayaran gaji dan tunjangan pegawai serta penghasilan lainnya yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundangundangan; h. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sub Bagian; dan i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 8 (1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas mengelola ketatalaksanaan dan ketatausahaan, meliputi administrasi umum dan kepegawaian, urusan rumah tangga, perlengkapan, perpustakaan, dan kearsipan. Halaman 8 dari 22 Hlm..

9 (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program dan kegiatan Sub Bagian; b. pengelolaan administrasi umum dan ketatalaksanaan; c. pengelolaan kearsipan dan perpustakaan; d. pengelolaan kehumasan dan keprotokolan; e. pengelolaan rumah tangga dan barang milik daerah; f. pengelolaan administrasi kepegawaian; g. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Sub Bagian; dan h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bagian Ketiga Bidang Anggaran Pasal 9 Bidang Anggaran mempunyai tugas menyusun rancangan APBD dan Perubahan APBD, pedoman pelaksanaan APBD, menyusun DPA dan DPPA, mengendalikan penerbitan SPD, dan mengelola pinjaman atas nama Pemerintah Daerah. Pasal 10 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Bidang Anggaran menyelenggarakan fungsi: a. perumusan rencana kerja Bidang; b. perumusan rancangan APBD dan rancangan Perubahan APBD; c. perumusan pedoman pelaksanaan APBD; d. pelaksanaan koordinasi penyusunan rancangan APBD dan rancangan Perubahan APBD; e. penyusunan jawaban eksekutif dalam rangka penyusunan rancangan APBD dan rancangan Perubahan APBD; f. pemrosesan Nota Keuangan; g. pengelolaan anggaran Kas SKPD dan SKPKD; h. pengelolaan informasi keuangan daerah dalam rangka penyusunan Peraturan Daerah tentang APBD dan Halaman 9 dari 22 Hlm..

10 Perubahan APBD, serta Peraturan Walikota tentang Penjabaran APBD dan Penjabaran Perubahan APBD; i. pengelolaan dan pengendalian DPA dan DPPA; j. pengelolaan penerbitan SPD sebagai pengendalian pelaksanaan APBD; k. pengelolaan pinjaman atas nama Pemerintah Daerah; l. pemrosesan restitusi/pengembaiian kelebihan pendapatan; m. pemrosesan usulan penunjukan pengelola keuangan daerah; n. pengendalian anggaran Badan Layanan Umum Daerah (BLUD); o. pelaksanaan monitoring dan evaluasi anggaran SKPD; p. pembinaan penyusunan anggaran SKPD; q. pengkoordinasian dan pembinaan pelaksanaan tugas Sub Bidang di bawahnya; r. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Bidang; dan s. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 11 (1) Sub Bidang Anggaran I mempunyai tugas menyusun rancangan APBD dan rancangan Perubahan APBD, verifikasi RKA, menyusun Nota Keuangan Rancangan APBD, dan menyusun anggaran kas pada lingkup Asisten Pemerintahan dan Pembangunan; (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bidang Anggaran I menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Sub Bidang; b. penyusunan rancangan APBD dan rancangan Perubahan APBD; c. pelaksanaan verifikasi DPA dan DPPA sebagai bahan penyusunan APBD; d. penyusunan Nota Keuangan Rancangan APBD dan Rancangan Perubahan APBD; e. penyusunan Standar Biaya Umum sebagai pedoman pelaksanaan APBD; f. penyusunan Kode Rekening Pendapatan dan Belanja sebagai dasar perumusan APBD; Halaman 10 dari 22 Hlm..

11 g. pelaksanaan fasilitasi penyusunan anggaran SKPD; h. penyusunan anggaran kas daerah atas usulan Pengguna Anggaran SKPD; i. penyusunan jawaban eksekutif dalam rangka pengajuan Rancangan APBD dan Rancangan Perubahan APBD; j. pemrosesan restitusi/pengembalian kelebihan penerimaan dari sektor pajak dan retribusi; k. penerbitan SPD sebagai fungsi pengendalian dan pengawasan terhadap penyediaan kredit anggaran belanja; l. pelaksanaan evaluasi dan monitoring anggaran; m. pemrosesan usulan penunjukan Pengelola Keuangan Daerah; n. penyusunan LAKIP dan LPPD Badan sesuai bidang tugasnya; o. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Sub Bidang; dan p. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Anggaran sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 12 (1) Sub Bidang Anggaran II mempunyai tugas menyusun Rancangan APBD dan Rancangan Perubahan APBD terkait belanja, verifikasi RKA, menyusun Nota Keuangan rancangan APBD, dan menyusun anggaran kas pada lingkup Asisten Administrasi Umum. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bidang Anggaran II menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Sub Bidang; b. penyusunan Rancangan APBD dan Rancangan Perubahan APBD; c. pelaksanaan verifikasi DPA dan DPPA sebagai bahan penyusunan APBD; d. penyusunan Nota Keuangan Rancangan APBD dan Rancangan Perubahan APBD; e. penyusunan Standar Biaya Umum sebagai pedoman pelaksanaan APBD; Halaman 11 dari 22 Hlm..

12 f. penyusunan Kode Rekening Pendapatan dan Belanja sebagai dasar perumusan APBD; g. pelaksanaan fasilitasi penyusunan anggaran SKPD; h. penyusunan anggaran kas daerah atas usulan Pengguna Anggaran SKPD; i. penyusunan jawaban eksekutif dalam rangka pengajuan Rancangan APBD dan Rancangan Perubahan APBD; j. pemrosesan restitusi/pengembalian kelebihan penerimaan dari sektor pajak dan retribusi; k. penerbitan SPD sebagai fungsi pengendalian dan pengawasan terhadap penyediaan kredit anggaran belanja; l. pelaksanaan evaluasi dan monitoring anggaran; m. pemrosesan usulan penunjukan Pengelola Keuangan Daerah; n. penyusunan LAKIP dan LPPD Badan sesuai bidang tugasnya; o. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Sub Bidang; dan p. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Anggaran sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bagian Keempat Bidang Perbendaharaan Pasal 13 Kepala Bidang Perbendaharaan mempunyai tugas mengelola penerimaan dan pengeluaran kas dan/atau setara kas, mengendalikan SPJ gaji dan non-gaji, mengelola SKPP dan TP-TGR. Pasal 14 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Bidang Perbendaharaan menyelenggarakan fungsi: a. perumusan rencana kerja Bidang; b. pengendalian penerimaan, penyimpanan, dan pembayaran atas beban rekening kas umum daerah; Halaman 12 dari 22 Hlm..

13 c. penyusunan pertanggungjawaban pendapatan dan aliran kas; d. pengelolaan penempatan uang daerah melalui investasi jangka pendek dalam rangka penerimaan daerah; e. perumusan kebijakan penyimpanan uang daerah pada bank umum; f. perumusan petunjuk teknis tatacara pembukaan dan penutupan rekening bank SKPD; g. pelaksanaan rekonsiliasi data penerimaan kas dengan instansi terkait; h. pengendalian penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM); i. pengendalian penerbitan SP2D; j. pengendalian SPJ Gaji dan Non-Gaji; k. pengendalian penerbitan SKPP; l. pengelolaan piutang selain piutang pajak atau retribusi daerah dan utang daerah; m. penyusunan rekonsiliasi data penerimaan dan pengeluaran kas, serta pemungutan dan pemotongan atas SP2D dengan instansi terkait; n. penyusunan petunjuk teknis administrasi keuangan yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran kas; o. pengendalian pelaksanaan DPA dan DPPA SKPD; p. perumusan kebijakan pemungutan dan penyetoran Perhitungan Fihak Ketiga (PFK); q. perumusan kebijakan dan petunjuk pelaksanaan di Bidang Penatausahaan Perbendaharaan dan TP-TGR; r. pengkoordinasian dan pembinaan pelaksanaan tugas Sub Bidang di bawahnya; s. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Bidang; dan t. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. Pasal 15 (1) Sub Bidang Kas Daerah mempunyai tugas pokok mengelola dan menyusun laporan pendapatan/penerimaan kas; Halaman 13 dari 22 Hlm..

14 (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bidang Kas Daerah menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Sub Bidang; b. pemeriksaan dokumen atau bukti penerimaan uang daerah dan penatausahaan dana transfer daerah sesuai dengan rekeningkas umum daerah; c. pembukuan dan pengadministrasian penerimaan dan/atau pengeluaran daerah yang berupa kas danyang setara kas dalam bentuk buku kas; d. pemeriksaan pertanggungjawaban pendapatan/ penerimaan kas; e. penyusunan laporan penerimaan dan pengeluaran kas; f. pelaksanaan rekonsiliasi data penerimaan kas dengan instansi terkait dalam rangka penyusunan posisi kas; g. pemrosesan usulan bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran SKPKD dan SKPD; h. pemrosesan SP2D dan pemeriksaan kebenaran daftar penguji SP2D berdasarkan permintaan pengguna anggaran atas beban rekening kas umum daerah; i. pemberdayaan dan penempatan uang daerah melalui investasi jangka pendek dalam rangka penerimaan daerah; j. pengelolaan utang dan piutang daerah selain piutang pajak dan retribusi daerah; k. pemrosesan TP-TGR; l. penyusunan laporan realisasi pengeluaran kas berdasarkan SP2D; m. pengadministrasian pemungutan dan pemotongan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK); n. penyusunan LAKIP dan LPPD Badan sesuai bidang tugasnya; o. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Sub Bidang; dan p. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perbendaharaan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Halaman 14 dari 22 Hlm..

15 Pasal 16 (1) Sub Bidang Belanja Daerah mempunyai tugas pokok mengendalikan penerbitan SPM, SP2D, SPJ Gaji dan Non- Gaji, SKPP, dan menyusun Laporan Pengeluaran Daerah. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bidang Belanja Daerah menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Sub Bidang; b. pengendalian atas pagu anggaran dan meneliti dokumen SPM; c. pemeriksaan pembebanan rincian penggunaan atas pengesahan SPJ; d. pemrosesan anggaran gaji PNS dan Non-PNS daerah; e. pemrosesan SKPP; f. penyampaian SP2D kepada SKPD dan Pihak Ketiga; g. pelaksanaan rekonsiliasi pengeluaran kas berdasarkan SP2D dengan SKPD dan instansi terkait dalam rangka pengendalian kas; h. penyusunan laporan realisasi pengeluaran kas berdasarkan SP2D; i. pemeriksaan kelengkapan dokumen dan penerbitan SKPP; j. penyusunan LAKIP dan LPPD Badan sesuai dengan bidang tugasnya; k. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Sub Bidang; dan l. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perbendaharaan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bagian Kelima Bidang Akuntansi Pasal 17 Bidang Akuntansi mempunyai tugas mengelola akuntansi pemerintah daerah dan menyusun Laporan Keuangan Daerah. Halaman 15 dari 22 Hlm..

16 Pasal 18 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, Bidang Akuntansi menyelenggarakan fungsi: a. perumusan rencana kerja Bidang; b. penyusunan konsep kebijakan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP); c. pengendalian Sistem Akuntansi Keuangan Daerah; d. penyajian laporan pertanggungjawaban APBD dan pelaporan kinerja keuangan daerah; e. penyajian Informasi Keuangan Daerah; f. pembinaan akuntansi pendapatan dan belanja SKPD dan pemerintah desa; g. pelaksanaan koordinasi dan analisa Laporan Akuntansi Pendapatan dan Belanja SKPD dan Pemerintah Desa; h. pengendalian rekonsiliasi realisasi pendapatan dan belanja; i. pengesahan hasil verifikasi dan pengujian atas Bukti Memorial; j. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Bidang; dan k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 19 (1) Sub Bidang Pelaporan dan Pertanggungjawaban Pendapatan dan Pembiayaan mempunyai tugas menyusun Laporan Realisasi APBD atas Pendapatan dan Pembiayaan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sub Bidang Pelaporan dan Pertanggungjawaban Pendapatan dan Pembiayaan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Sub Bidang; b. pelaksanaan konsolidasi Laporan Realisasi Pendapatan SKPD; c. pembinaan sistem akuntansi dan pelaporan pendapatan dan pembiayaan SKPD; d. pelaksanaan identifikasi dan klasifikasi dokumen/ bukti transaksi penerimaan; Halaman 16 dari 22 Hlm..

17 e. pengelolaan data transaksi penerimaan non-kas; f. pencatatan dan penggolongan transaksi penerimaan; g. pelaksanaan rekonsiliasi data penerimaan dengan SKPD terkait; h. penyusunan Laporan Penerimaan secara periodik; i. penyusunan LAKIP dan LPPD Badan sesuai Bidang tugasnya; j. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Sub Bidang; dan k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Akuntansi sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. Pasal 20 (1) Sub Bidang Pelaporan dan Pertanggungjawaban Belanja mempunyai tugas menyusun Laporan Realisasi Belanja APBD. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bidang Pelaporan dan Pertanggungjawaban Belanja menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Sub Bidang; b. pelaksanaan konsolidasi Laporan Realisasi Belanja SKPD; c. pembinaan sistem akuntansi dan pelaporan belanja SKPD; d. penatausahaan dokumen/bukti transaksi pengeluaran yang sah; e. pengelolaan data transaksi pengeluaran non-kas, termasuk restitusi; f. pencatatan dan penggolongan transaksi pengeluaran; g. pelaksanaan rekonsiliasi data pengeluaran dengan SKPD terkait; h. penyusunan Laporan Pengeluaran secara periodik; i. penyusunan LAKIP dan LPPD Badan sesuai bidang tugasnya; j. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Sub Bidang; dan k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Akuntansi sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. Halaman 17 dari 22 Hlm..

18 Bagian Keenam Bidang Aset Pasal 21 Bidang Aset mempunyai tugas merumuskan bahan kebijakan pengelolaan aset daerah, perubahan status hukum, dan pengendalian aset daerah. Pasal 22 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21, Bidang Aset menyelenggarakan fungsi: a. perumusan rencana kerja Bidang; b. perumusan pedoman teknis serta petunjuk pelaksanaan pada Bidang Pengelolaan Aset Daerah; c. pembinaan administrasi dan akuntansi aset daerah dan izin penggunaan aset daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; d. pengendalian pengelolaan administrasi aset daerah; e. pengendalian pelaporan aset daerah; f. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Bidang; dan g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. Pasal 23 (1) Sub Bidang Pengadaan dan Distribusi mempunyai tugas pokok merencanakan dan mengelola pengadaan barang, menganalisa rencana kebutuhan barang, menilai hasil pengadaan barang, menyusun, dan mengelola pendistribusian aset. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bidang Pengadaan dan Distribusi menyelenggarakan fungsi: Halaman 18 dari 22 Hlm..

19 a. penyusunan rencana program kegiatan Sub Bidang; b. pelaksanaan inventarisasi kebutuhan dan pengadaan barang daerah; c. penyelarasan usulan rencana kebutuhan barang yang diajukan oleh SKPD; d. pelaksanaan analisa kebutuhan terhadap rencana belanja modal SKPD; e. pembinaan pengadaan barang/jasa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan kewenangan; f. pelaksanaan fasilitasi pengadaan tanah untuk kepentingan umum; g. pengelolaan pemilihan penyedia barang/jasa; h. pengelolaan penetapan dokumen dan penyusunan dokumen hasil pengadaan barang/jasa; i. pelaksanaan fasilitasi pembinaan dan pengembangan sistem penatausahaan dan akuntansi aset daerah; j. pengelolaan inventarisasi aset tetap, barang persediaan dan habis pakai yang digunakan; k. pengelolaan inventarisasi penggunaan kendaraan dinas; l. pelaksanaan rekonsiliasi dan realisasi belanja modal dan hasil pengadaan; m. pengelolaan mutasi barang; n. pengelolaan laporan inventarisasi aset daerah; o. pelaksanaan fasilitasi sertifikasi dan pembinaan tim pengelola menejemen aset daerah; p. pengelolaan barang milik daerah; q. pendataan dan pelaporan penggunaan tanah dan bangunan milik daerah; r. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Sub Bidang; dan s. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Aset sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. Halaman 19 dari 22 Hlm..

20 Pasal 24 (1) Sub Bidang Pemeliharaan dan Penghapusan mempunyai tugas mengelola dokumen kepemilikan aset, memelihara, dan mengelola penghapusan aset. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bidang Pemeliharaan dan Penghapusan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Sub Bidang; b. pemeliharaan dan pengamanan barang milik daerah; c. pengamanan dokumen bukti kepemilikan tanah, bangunan dan kendaraan; d. pengelolaan pemasangan label, peneng, papan nama aset daerah, dan kode khusus barang milik daerah; e. pelaksanaan fasilitasi penyelesaian sengketa tanah dan bangunan milik daerah dan aset daerah; f. pengelolaan sertifikasi tanah milik pemerintah daerah; g. pengkajian dan penyelesaian terhadap aset milik daerah yang hilang dan berpotensi merugikan negara; h. pelaksanaan teknis pengelolaan tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti kerugian daerah; i. pelaksanan proses penghapusan barang milik daerah yang diusulkan SKPD; j. pengelolaan laporan hasil pemeliharaan barang; k. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Sub Bidang; dan l. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Aset sesuai dengan tugas dan fungsinya. BAB III TATA KERJA Pasal 25 (1) Lembaga Teknis yang berbentuk Badan dipimpin oleh Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Halaman 20 dari 22 Hlm..

21 (2) Apabila Kepala Badan berhalangan didalam menjalankan tugas, Kepala Badan dapat menunjuk Sekretaris atau salah satu Kepala Bidang untuk mewakilinya. (3) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan. (4) Bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. (5) Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. (6) Sub Bidang dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. (7) Hubungan antara Kepala Badan dengan bawahan atau sebaliknya secara administratif dilakukan melalui Sekretariat. Pasal 26 (1) Kepala Badan berkewajiban melaksanakan prinsipprinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplifikasi baik dalam lingkungan Badan maupun dengan Instansi lain yang terkait. (2) Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, dan Kepala Sub Bidang harus melaksanakan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplifikasi sesuai dengan lingkup tugas masing-masing. (3) Kepala Badan, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, dan Kepala Sub Bidang masing-masing bertanggung jawab memberikan bimbingan, pembinaan, dan pengawasan kepada bawahannya, serta melaporkan hasil-hasil pelaksanaan tugas menurut jenjangjabatan masing-masing. Halaman 21 dari 22 Hlm..

22 BAB IV KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 27 Ketentuan lebih lanjut mengenai teknis pelaksanaan Peraturan Walikota ini diatur dengan Peraturan Kepala Badan. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 28 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Batu. Ditetapkan di Batu pada tanggal 27 September 2013 WALIKOTA BATU, ttd EDDY RUMPOKO Diundangkan di Batu pada tanggal 27 September 2013 SEKRETARIS DAERAH KOTA BATU, ttd WIDODO BERITA DAERAH KOTA BATU TAHUN 2013 NOMOR 7/D Halaman 22 dari 22 Hlm..