BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Akuntasi Kantor Cabang Luar Negeri PT. Waskita Karya

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Akuntasi Kantor Cabang Luar Negeri PT. Waskita Karya"

Transkripsi

1 32 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Akuntasi Kantor Cabang PT. Waskita Karya (Persero) 1. Prosedur Akuntasi Prosedur akuntansi disesuaikan dengan proses bisnis yang dilaksanakan oleh Kantor Cabang dan Proyek, terdiri dari: - Prosedur akuntansi kantor cabang luar negeri - Prosedur akuntansi proyek luar negeri Transaksi-transaksi yang terjadi di dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu: a. Transaksi biaya, adalah transaksi yang mempengaruhi akun biaya, seperti: pembelian barang/jasa, pembayaran gaji/upah, penyusutan, amortisasi, akrual, dan pembayaran biaya-biaya lainnya. b. Transaksi non biaya, adalah transaksi yang tidak mempengaruhi akun biaya, seperti: penerimaan pelunasan piutang, pembayaran hutang. Rincian prosedur akuntansi kantor cabang luar negeri dan proyek luar negeri adalah sebagai berikut: a. Prosedur transfer dana kerja Transfer dana dari kantor pusat ke kantor cabang/proyek luar negeri dan sebaliknya, dilaksanakan berdasarkan bukti pendukung yang lengkap

2 33 dan telah diotorisasi oleh pejabat yang berwenang, serta dicatat akurat dan tepat. Saldo dan mutasi dana dipertanggungjawabkan dengan benar dan tepat waktu, serta terdapat kesesuaian antara jumlah menurut catatan/laporan dan kondisi sebenarnya. Kegiatan 1. Transfer dana dari Kantor Pusat (rek. Di Indonesia) ke Cabang (rek. Pusat di Bank ): Jurnal di Kantor Pusat : Dr H/P Pusat-Unit Usaha Cr Bank Giro Penanggung Jawab Karo KSDM Dokumen/Keter angan Nota Debet dari bank Jurnal di Cabang : Dr Bank Giro-Pusat Cr H/P Pusat-Unit Usaha Kacab Nota Kredit dari Bank 2. Transfer dana dari rekening Pusat di Bank ke rekening Cabang di Bank Jurnal di Cabang : Dr Ayat Silang Cr Bank Giro-Pusat Dr Bank Giro-Cabang Cr Ayat Silang Kacab Kacab 3. Transfer dana dari rekening Cabang di Bank ke rekening Projek di Bank : Jurnal di Cabang : Dr H/P Antar Unit Usaha Cr Bank Giro-Cabang Jurnal di Projek : Dr Bank Giro-Projek Cr H/P Antar Unit Usaha Kacab Kacab 4. Transfer

3 34 dana dari Cabang (rek. Pusat di Bank ) ke Kantor Pusat (rek. Di Indonesia) sebagai pengembalian modal kerja. Jurnal di Cabang : Dr H/P Pusat-Unit Usaha Cr Bank Giro-Pusat Jurnal di Kantor Pusat : Dr Bank Giro Cr H/P Pusat-Unit Usaha Kacab Karo KSDM/ Kacab Nota Debet dari bank Nota Kredit dari Bank LN b. Prosedur Penagihan dan Penerimaan Pembayaran Penagihan kepada Pemilik Proyek dilaksanakan berdasarkan bukti pendukung yang lengkap dan telah diotorisasi oleh pejabat yang berwenang, serta dicatat secara akurat dan tepat waktu. Saldo dan mutasi piutang serta penerimaan pembayaran dipertanggungjawabkan dengan benar dan tepat waktu, serta terdapat kesesuaiann antara jumlah menurut catatan/laporan dan kondisi sebenarnya. Kegiatan 5. Penagihan dan penerimaan uang muka: Penanggung Jawab Dokumen/ Keterangan Jurnal di Cabang : Dr Bank Giro-Pusat Cr H/P Antar Unit Usaha Jurnal di Projek : Dr H/P Antar Unit Usaha Cr Uang Muka PU Jk Pdk Cr Uang Muka PU Jk Pjg Kacab Kapro Nota Kredit dari Bank Kontrak, Surat, PengajuanUang Muka Kontrak, Bukti Transfer Bank

4 35 6. Penagihan dan pengakuan piutang termin: Jurnal di Projek : Dr Piutang Usaha Jasa Konst. Non Loan Dr Piutang Retensi Jasa Konst. Non Loan Dr Uang Muka PU Jk. Pdk Cr PU Proj. Non Loan Kapro Kontrak, BA Penagihan atau progress, Laporan Kemajuan Pekerjaan 7. Penerimaan pembayaran tagihan termin/retensi berupa transfer dari pelanggan (owner) ke rekening di Bank : Jurnal di Cabang : Dr Bank Giro-Pusat Cr H/P Antar Unit Usaha. Jurnal di Projek : Dr H/P Antar Unit Usaha Cr Piutang Usaha Jasa Konst. Non Loan Cr Piutang Retensi Jasa Konst. Non Loan Kacab Kapro Nota Kredit dari Bank 8. Pencatatan kemajuan pekerjaan (berdasarkan persentase volume fisik yang telah dikerjakan dikalikan harga kontrak) pada akhir bulan/ periode, tetapi belum dilakukan penagihan kepada pelanggan: Jurnal di Projek : Dr Tagihan Bruto kepd Pengg. Jasa (WIP) Cr PU Projek Non Loan 9. Jurnal balik (reversing entry) atas jurnal pada butir 4 tersebut di atas pada bulan berikutnya: Kapro Bukti Memorial Pelengkap bulan sebelumnya dan Surat Konfirmasi Fisik dari Owner Jurnal di Projek : Dr PU Projek Non Loan Cr Tagihan Bruto kepd Pengg. Jasa (WIP) Kapro Bukti Memorial Pelengkap bulan sebelumnya dan Surat Konfirmasi

5 36 Fisik Owner dari b. Prosedur Pembelian dan Pembayaran Pembelian barang/jasa dilaksanakan berdasarkan bukti pendukung yang lengkap dan telah diotorisasi oleh pejabat yang berwenang, serta dicatat secara akurat dan tepat waktu. Saldo dan mutasi hutang serta pelaksanaan pembayaran dipertanggungjawabkan dengan benar dan tepat waktu, serta terdapat kesesuaian antara jumlah menurut catatan/laporan dan kondisi sebenarnya. Kegiatan 1. Pembelian barang/jasa yang merupakan biaya langsung kontrak: Penanggung Jawab Dokumen/ Keterangan Jurnal di Projek : Dr BK Ekstern Bahan Dr BK Ekstern Upah Dr BK Ekstern Subkontraktor Dr BK Ekstern Peralatan Dr BK Ekstern Persiapan & Penyes. Dr BK Ekstern Adm Projek Dr BK Ekstern Pemasaran Dr BK Ekstern Bank Cr Hutang Supplier Cr Hutang Retensi Supplier Cr Hutang Upah Kerja Cr Hutang Subkontraktor Cr Hutang Retensi Subkont. Cr Hutang Sewa Alat Cr Hutang BAU Projek Cr Hutang Beban Lain di Projek Cr Bank Giro - Projek Cr Kas Kapro Kapro SPPM, BAPM, SPPPSPK, BAPP, Kuitansi, Bukti Pengeluaran Kas/Bank 2. Pencatatan kemajuan pekerjaan subkontraktor (berdasarkan persentase volume fisik yang telah dikerjakan dikalikan harga kontrak) pada akhir bulan/periode, tetapi belum dilakukan penagihan oleh subkontraktor.

6 37 Jurnal di Projek : Dr BK Ekstern - Subkontraktor Cr Hutang Bruto kpd Subkont (WIP) Kapro Kontrak, Laporan Kemajuan Pekerjaan dan Surat Konfirmasi Fisik dari Subkontraktor 3. Jurnal balik (reversing entry) atas jurnal pada butir 2 tersebut di atas pada awal bulan berikutnya: Jurnal di Projek : Dr Hutang Bruto kpd Subkont. (WIP) Cr BK Ekstern Subkont.. Kapro Bukti Memorial Pelengkap bulan sebelumnya dan Surat Konfirmasi Fisik dari Subkontraktor. c. Prosedur Penjabaran/Translasi Laporan Keuangan Penjabaran/translasi laporan keuangan Cabang dan Projek dilaksanakan secara akurat dan tepat waktu. Laporan keuangan gabungan dihasilkan tepat waktu dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Kegiatan Penanggung Jawab Dokumen/ Keterangan 1. Laporan keuangan bulanan, triwulanan, semesteran, dan tahunan disusun dalam mata uang negera yang bersangkutan untuk projek luar negeri dan cabang luar negeri. Kapro Kacab CC Divisi & KP CC Wilayah & KP 2. Laporan keuangan Projek dan Cabang dalam mata uang negara Kapro/Kacab,

7 38 yang bersangkutan ditranslasi ke dalam Rupiah (IDR) dan dilakukan penggabungan dengan laporan keuangan Divisi/Wilayah dan Kantor Pusat menggunakan kurs negara yang bersangkutan di Reuters berdasarkan Current Rate Method. Kadiv/Kawil, Kabag A&P 2. Prosedur Penyusunan dan Penjabaran Laporan Keuangan Setelah transaksi-transaksi dicatat dan atau dientri (misalnya Cabang Dubai menggunakan mata uang UAE Dirham atau AED), kemudaian dilakukan penyusunan laporan keuangan Cabang dan laporan keuangan proyek luar negeri. Ketika laporan keuangan cabang luar negeri digabung dengan laporan keuangan wilayah dan laporan keuangan proyek luar negeri digabung dengan laporan keuangan Divisi, maka laporan keuangan dalam mata uang setempat harus dijabarkan ke dalam mata uang rupiah, dengan prosedur sebagai berikut: a. Aktiva dan kewajiban, baik moneter maupun non moneter dijabarkan dengan menggunakan kurs penutup (closing rate) pada tanggal neraca. b. Pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi atau kurs rata-rata selama suatu periode. c. Beda nilai tukar yang terjadi disajikan sebagai selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas sampai penutupan usaha PT. Waskita Karya di luar negeri. Penjabaran laporan keuangan tersebut mengakibatkan pengakuan beda nilai tukar yang timbul dari:

8 39 a. Penjabaran pendapatan dan beban dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi dan aktiva serta kewajiban dengan menggunakan kurs penutup. b. Penjabaran saldo awal investasi neto dalam entitas asing dengan kurs yang berbeda dari yang dilaporkan sebelumnya. c. Perubahan lain atas ekuitas dalam entitas asing. Beda nilai tukar ini tidak diakui sebagai pendapatan atau beban untuk periode yang bersangkutan, karena perubahan dalam nilai tukar hanya sedikit atau bahkan tidak berdampak atas arus kas dari operasi baik sekarang maupun yang akan datang untuk entitas di luar negeri maupun PT. Waskita Karya (Persero). Beda nilai tukar yang terjadi disajikan sebagai selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas sampai pelepasan/penutupan investasi neto yang bersangkutan. Saat penutupan/pelepasan (disposal) entitas di luar negeri, jumlah kumulatif beda nilai tukar yang telah ditangguhkan dan berkaitan dengan entitas di luar negeri tersebut harus diakui sebagai pendapatan atau sebagai beban dalam periode yang sama pada waktu keuntungan atau kerugian penutupan/pelepasan (disposal) diakui. B. Analisis Hasil dan Pembahasan Metode yang digunakan untuk menjabarkan laporan keuangan suatu kegiatan usaha luar negeri tergantung pada cara pendanaan dan operasi

9 40 perusahaan pelapor. Untuk tujuan ini, kegiatan usaha luar negeri diklasifikasian baik sebagai kegiatan usaha luar negeri yang merupakan bagian integral dengan operasi pelapor atau sebagai entitas asing. Berdasarkan ciri-ciri atau indikasi entitas asing (foriegn entity) yang diantaranya adalah sebagai berikut: a. Walaupun perusahaan pelapor mungkin mengendalikan kegiatan usaha luar negeri, tetapi masih terdapat tingkat otonomi yang memadai. b. Transaksi-transaksi dengan perusahaan pelapor bukan suatu proporsi besar bagi kegiatan usaha luar negeri. c. Aktivitas operasi luar negeri dibiayai dari operasinya sendiri atau pinjaman lokal, bukan dari perusahaan palapor. d. Biaya tenaga kerja, bahan baku dan komponen lainnya dari produk atau jasa kegiatan usaha luar negeri terutama dibayar atau diselesaikan dalam mata uang lokal daripada dalam mata uang pelaporan. e. Penjualan kegiatan usaha luar negeri terutama dalam mata uang yang berbeda dengan mata uang pelaporan dan f. Pengelolaan arus kas mandiri. Berdasarkan ciri-ciri atau indikasi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kantor cabang luar negeri dan proyek-proyek di luar negeri PT. Waskita Karya dapat dikatakan sebagai suatu entitas asing maka metode yang digunakan untuk menjabarkan laporan keuangan kantor cabang luar negeri dan proyeknya adalah metode kurs sekarang (current rate method).

10 41 Dibawah ini adalah laporan keuangan PT. Waskita Karya (Persero) kantor cabang United Arab Emirate untuk periode yang berakhir 31 Desember 2008 dalam mata uang Dirham.

11 42 PT. WASKITA KARYA NERACA SALDO PER 31 Desember 2008 Unit Usaha : CABANG UAE NO PERK. URAIAN NERACA SALDO DEBET KREDIT AED AED Kas , Bank Giro , Piutang Usaha Jasa Konstruksi Non Loan , Piutang Retensi Usaha Jasa Konstruksi Non Loan , Persediaan Material , Tagihan Bruto Kepada Pengguna Jasa (WIP) , Kontrak/Sewa Rumah Jangka Pendek , Biaya Dibayar Dimuka , , H/P Internal Pusat - Unit Usaha (Dana Kerja/BF) , H/P Internal Pusat - Unit Usaha (Beban) Hutang/Piutang Internal Antar Unit Usaha , Penampungan Laba/Rugi Wilayah/Divisi Ayat - Ayat Silang H/K Divisi dengan Proyek , H/K Wilayah dengan Cabang , Hutang Supplier , Hutang Subkontraktor , Hutang Retensi Subkontraktor , Hutang Sewa Alat , Hutang BUA Proyek , Hutang Bruto Kepada Subkontraktor (WIP) , Uang Muka Pendapatan Usaha Jangka Pendek , Hutang Beban Perjalanan/Kendaraan yang Belum Diba , Saldo Laba Blm ditentkn Penggunaannya Laba (Rugi) T , Pendapatan Usaha Di Proyek Porsi Non Loan , Beban Kontrak External - Bahan , Beban Kontrak External - Upah , Beban Kontrak External - Subkontraktor , Beban Kontrak External - Peralatan , Beban Kontrak External - Persiapan dan Penyelesaia , Beban Kontrak External - Administrasi Proyek , Beban Kontrak External - Pemasaran , Beban Kontrak External - Bank , Beban Gaji Pokok (Paket Gaji) , Beban Tunjangan Tidak Tetap , Beban Lembur , Beban Perawatan Kesehatan 2.601, Beban Perlengkapan kantor , Beban Postel , Beban Rumah Tangga , Beban Perjalanan Dinas , Beban Exploitasi Kendaraan , Beban Air/Listrik/Gas 3.394, Beban Sewa Gedung , Beban Perawatan Gedung 631, Beban Tenaga Ahli 126, Beban Bank 2.937, Beban Tender 6.360, Beban Sumbangan/Karangan Bunga , Beban Pemasaran , Beban Representasi Tamu ,40 - J U M L A H , ,75

12 43 Berdasarkan neraca saldo tersebut kemudian disusun neraca dan laba rugi cabang UAE sebagai berikut: NERACA PER 31 DESEMBER 2008 UNIT USAHA : CABANG DUBAI dan PROYEK DUBAI/ABU DHABI AKTIVA Dirham PASIVA Dirham AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Kas ,45 Hutang Supplier ,29 Uang dalam Perjalanan 0,00 Hutang Upah Kerja 0,00 Bank Giro ,03 Hutang Subkontraktor ,78 Wesel Tagih 0,00 Hutang Sewa Alat ,58 Deposito Berjangka 0,00 Hutang BAU Proyek ,00 Investasi Jangka Pendek 0,00 Hutang Usaha Bersama 0,00 Piutang Termyn ,78 P.K. Subkontraktor yang belum di BA kan ,77 Piutang Retensi ,79 Hutang Sewa Alat Internal 0,00 Piutang Sewa Gedung 0,00 Kredit Bank Jangka Pendek 0,00 Piutang Sewa Personil Extern 0,00 Uang Muka PDP Jangka Pendek ,79 Uang Muka Pihak III 0,00 Jaminan Sewa Gedung 0,00 Uang Muka Internal 0,00 Hutang Beban BUA ,00 Persediaan Barang Dagangan 0,00 Dana Operasional 0,00 Persediaan Gudang ,87 Kewajiban Daa THT dari Unit Usaha 0,00 Tagihan Bruto Kepada Pengguna ,05 H/P Internal Pusat - Unit Usaha ,05 Kontrak/Sewa Rumah Jangka Pe ,00 H/P Intenal antar Unit Usaha 0,00 Prestasi Kerja yang belum di BA 0,00 H/P Internal dalam Unit Usaha (Cbg) ,72 Kontrak/Sewa Rumah Jangka Pe 0,00 H/P Internal dalam Unit Usaha (Pry) ,78 Prestasi Kerja Intern yang belum 0,00 Kewajiban Divisi ke Pusat 0,00 Pos Transitoris Aktiva ,48 Kewajiban Divisi ke Wilayah 0,00 H/P Internal Pusat - Unit Usaha 0,00 Jumlah Kewajiban Jangka Pendek ,76 H/P Internal antar Unit Usaha ,88 H/P Internal dalam Unit Usaha (C 0,00 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 0,00 H/P Internal dalam Unit Usaha (P 0,00 Uang Muka PDP Jangka Panjang 0,00 Kewajiban Divisi ke Pusat 0,00 Hutang Investasi Jangka Panjang 0,00 Kewajiban Divisi ke Wilayah 0,00 Kredit Bank Jangka Panjang 0,00 Jumlah Aktiva Lancar ,33 Hutang Bunga Kredit Bank yang ditangguhkan 0,00 PENYERTAAN Hutang Sewa Guna Usaha Jangka Panjang 0,00 BAGIAN PARTISIPASI DALAM KSO Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 0,00 AKTIVA PAJAK TANGGUHAN AKTIVA TETAP JUMLAH KEWAJIBAN ,76 Tanah 0,00 Gedung 0,00 MODAL Perlengkapan Kantor 0,00 Modal Saham yang disetor 0,00 Peralatan proyek 0,00 Modal Tambahan Pemerintah 0,00 Kendaraan 0,00 Cadangan Hari Tua 0,00 Jumlah Aktiva Tetap 0,00 Cadangan Umum 0,00 Akumulasi Penyusutan 0,00 Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap 0,00 Jumlah Nilai Buku Akt 0,00 Penampungan Laba (Rugi) Wilayah 0,00 AKTIVA SEWA GUNA USAHA Laba (Rugi) Tahun Lalu ( ,89) Aktiva Sewa Guna Usaha 0,00 Laba (Rugi) 1 Jan sd. 31 Desember 2008 sblm PPh Bad ,46 Amortisasi 0,00 Selisih kurs Penjabaran LK 0,00 Jumlah Aktiva Sewa G 0,00 Jumlah Modal ,57 AKTIVA LAIN-LAIN Bangunan dalam Pelaksanaan 0,00 Kontrak sewa jangka panjang 0,00 Aktiva lainnya 0,00 Amortisasi 0,00 Jumlah Aktiva Lain-la 0,00 JUMLAH AKTIVA ,33 JUMLAH PASIVA ,33

13 44 LABA (RUGI) PER 31 DESEMBER 2008 UNIT USAHA : CABANG DUBAI - UEA URAIAN TOTAL PENDAPATAN BEBAN LANGSUNG Laba (Rugi) Bruto BEBAN USAHA 1 Beban Penjualan Beban pemasaran Jumlah Beban penjualan Beban Administrasi & Umum Beban Pegawai Beban Kantor Beban Perjalanan/Kendaraan Beban Gedung Beban Umum Jumlah Beban Administrasi dan Umum Beban Penyusutan Aktiva tetap selain Peralatan Proyek - Beban Penyusutan Peralatan Proyek - Jumlah Beban Penyusutan - Beban Amortisasi Aktiva Lainnya - Beban Penyisihan Piutang - Jumlah Beban Amortisasi dan penysiihan Piutang - Jumlah Beban Usaha Laba (Rugi) Usaha PENDAPATAN DAN BEBAN LAIN-LAIN Pendapatan Lain-lain - Biaya lain-lain - Selisih Pendapatan dan Beban Lain-lain - Laba (Rugi) Sebelum Bunga & PPh Final Non Konstruksi Bunga Kredit Bank - Laba (Rugi) Sebelum PPh Final Non Konstruksi & PPh Badan

14 45 Laporan keuangan cabang UAE di atas kemudian oleh Kantor Divisi di Jakarta, sebelum di lakukan konsolidasi maka seluruh aktiva dan kewajiban dijabarkan pada kurs sekarang pada tanggal neraca karena mata uang fungsionalnya bukan rupiah. Berikut adalah data kurs AED terhadap rupiah pada tanggal neraca selama tahun 2008: No Bulan Kurs 1 Januari 2.518,92 2 Febuari 2.467,79 3 Maret 2.507,93 4 April 2.536,38 5 Mei 2.552,36 6 Juni 2.502,41 7 Juli 2.481,69 8 Agustus 2.489,79 9 September 2.500,00 10 Oktober 2.500,00 11 Nopember 2.500,00 12 Desember 3.029,87 Kurs Historis 2.548,93 Kurs sekarang pada tanggal neraca 3.029,87 Kurs historis 2.548,93 (3.029, ,93) Kurs Rata-rata 2.789,40 2 Setelah diketahui kurs pada tanggal neraca, selanjutnya laporan keuangan kantor cabang luar negeri dijabarkan ke dalam mata uang pelaporan kantor divisi di Indonesia yaitu rupiah.

15 46 NERACA PER 31 DESEMBER 2008 UNIT USAHA : CABANG DUBAI dan PROYEK DUBAI/ABU DHABI AKTIVA PASIVA Dirham Kurs Rp. Dirham Kurs Rp. AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Kas , , Hutang Supplier , , Uang dalam Perjalanan 0,00 0 Hutang Upah Kerja 0,00 0 Bank Giro , , Hutang Subkontraktor , , Wesel Tagih 0,00 0 Hutang Sewa Alat , , Deposito Berjangka 0,00 0 Hutang BAU Proyek , , Investasi Jangka Pendek 0,00 0 Hutang Usaha Bersama 0,00 0 Piutang Termyn , , P.K. Subkontraktor yang belum di BA kan , , Piutang Retensi , , Hutang Sewa Alat Internal 0,00 0 Piutang Sewa Gedung 0,00 0 Kredit Bank Jangka Pendek 0,00 0 Piutang Sewa Personil Extern 0,00 0 Uang Muka PDP Jangka Pendek , , Uang Muka Pihak III 0,00 0 Jaminan Sewa Gedung 0,00 0 Uang Muka Internal 0,00 0 Hutang Beban BUA , , Persediaan Barang Dagangan 0,00 0 Dana Operasional 0,00 0 Persediaan Gudang , , Kewajiban Daa THT dari Unit Usaha 0,00 0 Tagihan Bruto Kepada Pengguna Jasa , , H/P Internal Pusat - Unit Usaha , , Kontrak/Sewa Rumah Jangka Pendek , , H/P Intenal antar Unit Usaha 0,00 0 Prestasi Kerja yang belum di BA kan 0,00 0 H/P Internal dalam Unit Usaha (Cbg) , , Kontrak/Sewa Rumah Jangka Pendek 0,00 0 H/P Internal dalam Unit Usaha (Pry) , , Prestasi Kerja Intern yang belum di BA 0,00 0 Kewajiban Divisi ke Pusat 0,00 0 Pos Transitoris Aktiva , , Kewajiban Divisi ke Wilayah 0,00 0 H/P Internal Pusat - Unit Usaha 0,00 0 Jumlah Kewajiban Jangka Pendek , H/P Internal antar Unit Usaha , , H/P Internal dalam Unit Usaha (Cbg) 0,00 0 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 0,00 0 H/P Internal dalam Unit Usaha (Pry) 0,00 0 Uang Muka PDP Jangka Panjang 0,00 0 Kewajiban Divisi ke Pusat 0,00 0 Hutang Investasi Jangka Panjang 0,00 0 Kewajiban Divisi ke Wilayah 0,00 0 Kredit Bank Jangka Panjang 0,00 0 Jumlah Aktiva Lancar , Hutang Bunga Kredit Bank yang ditangguhkan 0,00 0 PENYERTAAN Hutang Sewa Guna Usaha Jangka Panjang 0,00 0 BAGIAN PARTISIPASI DALAM KSO Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 0,00 - AKTIVA PAJAK TANGGUHAN AKTIVA TETAP JUMLAH KEWAJIBAN , Tanah 0,00 0 Gedung 0,00 0 MODAL Perlengkapan Kantor 0,00 0 Modal Saham yang disetor 0,00 0 Peralatan proyek 0,00 0 Modal Tambahan Pemerintah 0,00 0 Kendaraan 0,00 0 Cadangan Hari Tua 0,00 0 Jumlah Aktiva Tetap 0,00 - Cadangan Umum 0,00 0 Akumulasi Penyusutan 0,00 0 Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap 0,00 0 Jumlah Nilai Buku Aktiva Te 0,00 - Penampungan Laba (Rugi) Wilayah 0,00 0 AKTIVA SEWA GUNA USAHA Laba (Rugi) Tahun Lalu ( ,89) ( ) Aktiva Sewa Guna Usaha 0,00 0 Laba (Rugi) 1 Jan sd. 31 Desemberi 2008 sblm PPh Bada , , Amortisasi 0,00 0 Selisih kurs Penjabaran LK 0, Jumlah Aktiva Sewa Guna U 0,00 - Jumlah Modal , AKTIVA LAIN-LAIN Bangunan dalam Pelaksanaan 0,00 0 Kontrak sewa jangka panjang 0,00 0 Aktiva lainnya 0,00 0 Amortisasi 0,00 0 Jumlah Aktiva Lain-lain 0,00 - JUMLAH AKTIVA , JUMLAH PASIVA , Dari kertas kerja di atas dapat kita lihat bahwa Pos-posa aktiva yang terdiri dari kas, bank giro, piutang termin, piutang retensi, persediaan gudang, tagihan kepada pengguna jasa, kontrak/sewa rumah jangka pendek, pos transitoris aktiva, di translasi dengan menggunakan kurs sekarang pada tanggal neraca. Sedangkan Hubungan Internal Antar Unit usaha ditranslasi dengan menggunakan kurs historis. Hubungan Internal Antar Unit usaha adalah pos

16 47 untuk menghubungkan transaksi antar unit bisnis. Misalkan Kantor pusat mengirimkan dana kerja ke cabang luar negeri maka di catat sebagai berikut: Pembukuan Kantor Pusat Dr H/P Internal Antar Unit Usaha Cr Bank Kantor Pusat Pembukuan Kantor Cabang UAE Dr Bank Kantor Pusat Cr H/P Internal Antar Unit Usaha Perkiraan H/P Internal Antar Unit Usaha ini setiap bulan harus direkonsiliasi antara kantor pusat dengan cabang, dan pada akhir bulan saldonya harus nol jika dikonsolidasikan. Pos-pos Kewajiban yang terdiri dari hutang suplier, hutang subkontraktor, hutang sewa alat, hutang BAU Proyek, prestasi kerja subkontraktor yang belum di berita acarakan, uang muka PDP jangka pendek, hutang beban bua ditranslasi dengan menggunakan kurs pada tanggal neraca. H/P Internal pusat unit usaha, H/P Internal dalam unit usaha (cabang), ini adalah pos penghubung antara kantor wilayah dengan kantor cabang, pos ini ditranslasi dengan menggunakan kurs historis, saldo pos inipun di dalam laporan konsolidasi harus bersaldo nol. H/P Internal dalam unit usaha (proyek) ini adalah pos-pos penghubung atas transaksi kantor cabang dengan proyek-proyek. Pos inipun perlakuannya sama dengan H/P internal pusat unit usaha, ataupun H/P internal dalam unit

17 48 usaha (cabang). Pos inipun dalam konsolidasi tingkat kantor cabang tidak boleh bersaldo. Saldo laba/rugi tahun lalu tidak ditranslasi, tetapi menggunakan saldo tahun lalu, untuk laba rugi tahun berjalan ditranslasi dengan menggunakan kurs rata-rata tertimbang periode. Selisih penjabaran laporan keuangan adalah penyesuaian ekuitas dari translasi mata uang asing. Jadi selisih antara debet dan kredit yang diakibatkan oleh translasi dimasukan sebagai komponen ekuitas konsolidasidalam pos Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan, ini sesuai dengan PSAK No, 11.

18 49 LABA (RUGI) PER 31 DESEMBER 2008 UNIT USAHA : CABANG DUBAI - UEA URAIAN DIRHAM KURS RUPIAH PENDAPATAN , BEBAN LANGSUNG , Laba (Rugi) Bruto BEBAN USAHA 1 Beban Penjualan Beban pemasaran , Jumlah Beban penjualan Beban Administrasi & Umum Beban Pegawai , Beban Kantor , Beban Perjalanan/Kendaraan , Beban Gedung , Beban Umum , Jumlah Beban Administrasi dan Umum Beban Penyusutan Aktiva tetap selain Peralatan Proyek - - Beban Penyusutan Peralatan Proyek - - Jumlah Beban Penyusutan - - Beban Amortisasi Aktiva Lainnya - - Beban Penyisihan Piutang - - Jumlah Beban Amortisasi dan penysiihan Piutang - - Jumlah Beban Usaha Laba (Rugi) Usaha PENDAPATAN DAN BEBAN LAIN-LAIN Pendapatan Lain-lain - - Biaya lain-lain - - Selisih Pendapatan dan Beban Lain-lain - - Laba (Rugi) Sebelum Bunga & PPh Final Non Konstruksi Bunga Kredit Bank - - Laba (Rugi) Sebelum PPh Final Non Konstruksi & PPh Bada Pos-pos perkiraan dalam laba (rugi) yang terdiri dari pendapatan, beban langsung, beban usaha di translasi dengan menggunakan kurs rata-rata tertimbang dalam satu periode, hal ini dilakukan untuk mempermudah dan mendekati nilai kurs yang sebenarnya. Berdasarkan pertimbangan praktis, suatu kurs yang mendekati nilai tukar sebenarnya, misalnya kurs rata-rata selama suatu periode, sering kali digunakan untuk menjabarkan pendapatan dan beban suatu entitas asing. PT. Waskita Karya (Persero) menerapkan hal ini untuk menjabarkan pendapatan dan beban entitas

19 50 asingnya, hal ini dapat kita lihat pada laporan laba rugi kantor cabang UAE di atas. Berdasarkan kertas kerja penjabaran laporan keuangan di atas dapat kita lihat bahwa untuk pos-pos Aktiva dan Kewajiban dijabarkan dengan menggunakan kurs penutup (closingrate), sedangkan laba (rugi) tahun berjalan menggunakan kurs rata-rata selama satu periode. Setelah penjabaran laporan keuangan kantor cabang UAE dilakukan, selanjutnya laporan tersebut dikonsolidasikan dengan laporan kantor divisi luar negeri di Jakarta yang menggunakan mata uang pelaporannya adalah mata uang rupiah. Konsolidasi atas laporan tersebut dapat dilihat di bawah ini:

20 51 NERACA PER 31 DESEMBER 2008 UNIT USAHA : GABUNGAN WILAYAH LUAR NEGERI & EPC 0 AKTAKTIVA WILAYAH C-DUBAI GABUNGAN WILAYAH C-DUBAI GABUNGAN PASIVA AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Kas Hutang Supplier Uang dalam Perjalanan Hutang Upah Kerja Bank Giro Hutang Subkontraktor Wesel Tagih Hutang Sewa Alat Deposito Berjangka Hutang BAU Proyek Investasi Jangka Pendek Hutang Usaha Bersama Piutang Termyn P.K. Subkontraktor yang belum di BA kan Piutang Retensi Hutang Sewa Alat Internal Piutang Sewa Alat Hutang Subkontraktor Internal Piutang Dagang Hutang Dagang Internal Piutang Usaha Sarana Papan Hutang Sewa Gedung Internal Piutang Penjualan Tanah Kavling P.K. Subkontraktor Internal yg belum di BA kan Piutang Sewa Gedung Kredit Bank Jangka Pendek Piutang Sewa Personil Extern Uang Muka PDP Jangka Pendek Piutang Lain Lain Uang Muka Pembelian Rumah Cadangan Penyisihan Piutang Usaha Uang Muka PDP Internal Piutang Termyn Internal PPN Keluaran Piutang Sewa Alat Internal Hutang Pajak Wapu Piutang Dagang Internal / Sewa Personil Pos Transitoris dan Antisipasi Pasiva Piutang Sewa Gedung Internal Bagian Kewajiban Jk Panjang yg akan Jatuh Tempo Jaminan Sarana Papan Hutang Pajak Tangguhan Jaminan Bank Hutang Tatiem dan Jasa Produksi Piutang Lain-lain Hutang Deviden Cadangan Penyisihan Piutang Lain-lain Hutang Iuran Pensiun/THT Uang Muka BDP Hutang Jamsostek Uang Muka BAU Hutang DPLK PPN Masukan Jaminan Hari Tua Uang Muka PPh Hutang Dana PUKK Uang Muka Pihak III Jaminan Sewa Gedung Uang Muka Internal Hutang Beban BUA Persediaan Barang Dagangan Dana Operasional Persediaan Gudang Kewajiban Daa THT dari Unit Usaha Persediaan Rumah Sarana Papan H/P Internal Pusat - Unit Usaha dana/term Persediaan Tanah Kavling Sarana Papan H/P Internal Pusat - Unit Usaha Prestasi Kerja yang belum di BA kan H/P Internal dalam Unit Usaha (cbg) Kontrak/Sewa Rumah Jangka Pendek H/P Internal dalam Unit Usaha (pry) Prestasi Kerja Intern yang belum di BA kan Kewajiban Divisi ke Pusat Pos Transitoris Aktiva Kewajiban Divisi ke Wilayah /11H/P Internal Pusat - Unit Usaha Jumlah Kewajiban Jangka Pendek ###### H/P Internal antar Unit Usaha (wil/div) ###### H/P Internal dalam Unit Usaha (pry) KEWAJIBAN JANGKA PANJANG ###### H/P Internal dalam Unit Usaha (cbg) Uang Muka PDP Jangka Panjang Kewajiban Divisi ke Pusat Hutang Investasi Jangka Panjang Kewajiban Divisi ke Wilayah Kredit Bank Jangka Panjang Jumlah Aktiva Lancar Hutang Bunga Kredit Bank yang ditangguhkan PENYERTAAN Hutang Sewa Guna Usaha Jangka Panjang BAGIAN PARTISIPASI DALAM KSO Jumlah Kewajiban Jangka Panjang AKTIVA PAJAK TANGGUHAN AKTIVA TETAP JUMLAH KEWAJIBAN Tanah Gedung MODAL Perlengkapan Kantor Modal Saham yang disetor Peralatan proyek Modal Tambahan Pemerintah Kendaraan Cadangan Hari Tua Jumlah Aktiva Tetap Cadangan Umum Akumulasi Penyusutan Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap Jumlah Nilai Buku Aktiva Te Penampungan Laba (Rugi) Wilayah AKTIVA SEWA GUNA USAHA Laba (Rugi) Tahun Lalu 0 ( ) ( ) Aktiva Sewa Guna Usaha Laba (Rugi) 1 Jan sd. 31 Desember 2008 sblm PPh Bada ( ) ( ) Amortisasi Selisih kurs Penjabaran LK Jumlah Aktiva Sewa Guna U Jumlah Modal ( ) ( ) AKTIVA LAIN-LAIN Bangunan dalam Pelaksanaan Kontrak sewa jangka panjang Aktiva lainnya Amortisasi Jumlah Aktiva Lain-lain JUMLAH AKTIVA JUMLAH PASIVA

21 52 LABA (RUGI) PER 31 DESEMBER 2008 UNIT USAHA : WILAYAH LN & EPC GABUNGAN URAIAN WILAYAH CABANG UAE TOTAL WIL.LN PENDAPATAN Pendapatan di Proyek Pendapatan Sewa Gedung Internal Jumlah Pendapatan BEBAN LANGSUNG Beban Di Proyek Beban Gedung yang disewakan Internal Jumlah Beban Langsung Laba (Rugi) Bruto ( ) BEBAN TIDAK LANGSUNG Beban Administrasi & Umum Beban Pegawai Beban Pesangon Beban Jamsostek Beban DPLK Beban Kantor Beban Perjalanan/Kendaraan Beban Gedung Beban Umum Jumlah Beban Administrasi dan Umum Beban Penyusutan AT selain Peralatan Proyek Beban Penyusutan Peralatan Proyek Jumlah Beban Penyusutan Beban Amortisasi Aktiva Lainnya Beban Penyisihan Piutang Jumlah Beban Tidak Langsung Laba (Rugi) Usaha ( ) ( ) PENDAPATAN DAN BEBAN LAIN-LAIN Pendapatan Lain-lain Biaya lain-lain Selisih Pendapatan dan Beban Lain-lain Laba (Rugi) Sebelum Bunga & PPh Final Non Ko ( ) ( ) Bunga Kredit Bank (Internal Kantor Pusat) Laba (Rugi) Sebelum PPh Final Non Konstruksi ( ) ( ) PPh Final Non Konstruksi Laba (Rugi) Stlh PPh Final Non Konstruksi & Sb ( ) ( ) Setelah proses konsolidasi di atas dilakukan maka selesailah kertas kerja penjabaran laporan keuangan atas entitas asing PT. Waskita Karya (Persero). Dalam PSAK No. 11 disebutkan bahwa dalam menjabarkan laporan keuangan suatu entitas asing untuk disatukan/diinkorporasi dengan laporan keuangan perusahaan pelapor digunakan prosedur sebagai berikut:

22 53 a. Aktiva dan kewajiban entitas asing, baik moneter maupun non-moneter dijabarkan dengan menggunakan kurs penutup (closing rate) b. Pendapatan dan beban entitas asing dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. c. Beda nilai tukar yang terjadi disajikan sebagai selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas sampai pelepasan investasi neto yang bersangkutan. Dari proses kertas kerja penjabaran laporan keuangan di atas dapat kita lihat bahwa proses penjabaran laporan keuangan atas mata uang asing di PT. Waskita Karya (Persero) sudah sesuai dengan PSAK No. 11 seperti tersebut di atas. Jadi PT. Waskita Karya (Persero) dalam menjabarkan laporan keuangannya untuk mata uang asing selalu berpedoman pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangann No. 11.

Catatan 31 Maret Maret 2010

Catatan 31 Maret Maret 2010 NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang

Lebih terperinci

AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4, Penyertaan sementara 2c,2f,

AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4, Penyertaan sementara 2c,2f, NERACA KONSOLIDASIAN (UNAUDITED) AKTIVA Catatan 2008 2007 AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4,43 10.942.829 10.828.433 Penyertaan sementara 2c,2f,43 182.685 188.139 Piutang usaha 2c,2g,5,36,43 Pihak

Lebih terperinci

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2007 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN 2006) (MATA UANG INDONESIA) 1 MUSTIKA

Lebih terperinci

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900 NERACA KONSOLIDASI` PER 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 3 CATATAN ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c, 2l, 4, 24 Rp 3,111,393,145 Rp 1,677,351,069 Investasi jangka pendek 2d, 5 5,348,940,000 6,606,593,125

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa

BAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa BAB IV ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk IV.1 Analisis Laporan Arus Kas Kas merupakan aktiva yang paling likuid atau merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya.

Lebih terperinci

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007 P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007 P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI Halaman

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d, NERACA KONSOLIDASIAN AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2d,4 121.433.163.880 119.658.017.889 Deposito berjangka 5 2.135.930.652 2.424.600.790 Piutang usaha 2e (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI Per (Tidak Diaudit) ASET 31 Desember 2010 ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Ketiga Piutang Lainlain Pihak Ketiga Persediaan Bersih Biaya Dibayar di

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d, NERACA KONSOLIDASIAN AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2d,4 70.490.918.058 100.111.129.147 Deposito berjangka 5 2.062.615.652 2.179.143.834 Piutang usaha 2e (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

L2

L2 L1 L2 L3 L4 L5 L6 L7 L8 L9 L10 L11 L12 L13 L14 L15 L16 L17 L18 L19 Tabel 4.1 PT KALBE FARMA, Tbk LAPORAN PERUBAHAN MODAL KERJA TAHUN 2006-2007 Dalam Rupiah (Rp) 31 Desember Perubahan Modal Kerja 2006 2007

Lebih terperinci

JUMLAH ASET LANCAR

JUMLAH ASET LANCAR LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 30 September 2011 31Desember 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 50948250925 80968763439 Investasi 1963117500 2016231750

Lebih terperinci

PT Argo Pantes Tbk dan Anak Perusahaan Neraca Konsolidasi Per tanggal 31 Desember 2007, 2006, dan

PT Argo Pantes Tbk dan Anak Perusahaan Neraca Konsolidasi Per tanggal 31 Desember 2007, 2006, dan L1 AKTIVA Aktiva Lancar : Kas dan setara kas Piutang usaha setelah dikurangi penyisihan piutang raguragu sebesar Rp 2.293.762 (2005), Rp 5.920.887 (2006), Rp 3.627.125 (2007) Piutang lainlain Persediaan

Lebih terperinci

30 Juni 31 Desember

30 Juni 31 Desember LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 30 Juni 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 73102500927 63710521871 Investasi 2072565000 1964636608 Piutang usaha - setelah

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2a,2c,3,27 103.317.329.165 92.942.187.030 Deposito berjangka 2a,4 1.971.891.997 2.643.566.861 Piutang usaha (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain) NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 AKTIVA LANCAR K E T E R A N G A N 2003 2002 Kas dan setara kas 5,048,154 5,040,625 Piutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 19,943,324 21,928,185 Pihak ketiga-setelah

Lebih terperinci

JUMLAH AKTIVA

JUMLAH AKTIVA NERACA 31 DESEMBER 2007 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan bank 3 866.121.482 3.038.748.917 Piutang usaha - bersih Hubungan istimewa 2b, 2c, 4, 5, 8 2.635.991.416 328.548.410 Pihak ketiga - setelah dikurangi

Lebih terperinci

d1/march 28, sign: Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

d1/march 28, sign: Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2012 dan 2011, serta 1 Januari 2011/31 Desember 2010 serta 1 Januari 2010/31 Dese 2009 1 Januari 2011 / Catatan 2012 2011 *) 31 Desember 2010 *) ASET

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan BAB II LANDASAN TEORI II.1. Penjualan II.1.1. Definisi Penjualan Penjualan secara umum memiliki pengertian kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan

Lebih terperinci

LAMPIRAN STRUKTUR ORGANISASI PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

LAMPIRAN STRUKTUR ORGANISASI PT ANGKASA PURA II (PERSERO) LAMPIRAN STRUKTUR ORGANISASI PT ANGKASA PURA II (PERSERO) Lampiran i Lampiran ii PT ANGKASA PURA II NERACA 31 DESEMBER 2006-2009 Rp 2009 2008 2007 2006 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2.185.119.290.152

Lebih terperinci

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen

Lebih terperinci

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan Bank 2.b, 4 7.079.491 4.389.630 Investasi Jangka Pendek 2.d, 5 6.150 6.150 Piutang Usaha 2.b,

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Kebijakan Akuntansi Perusahaan Dalam Pelaksanaan pencatatan dan pelaporan keuangan perusahaan terdapat kebijakan akuntansi perusahaan yang diterapkan terhadap seluruh transaksi

Lebih terperinci

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN MEMBACA LAPORAN KEUANGAN Denny S. Halim Jakarta, 31 Juli 2008 1 Outline Pengertian Akuntansi Proses Akuntansi Laporan Keuangan Neraca Laporan Rugi Laba Laporan Arus Kas Pentingnya Laporan Keuangan Keterbatasan

Lebih terperinci

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Ekshibit A NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) A S E T ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c,2p,3,25 1,349,564,406,813 1,205,030,845,882 Investasi jangka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi bahwa, Undang Undang No.17 tahun 2012 tentang Perkoperasian menyatakan Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

Laporan Arus Kas. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

Laporan Arus Kas. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI Laporan Arus Kas Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI 1 Agenda 1 2 Laporan Arus Kas Latihan dan Pembahasan 3

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Piutang 2.1.1 Definisi Piutang Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) adalah: Menurut sumber terjadinya, piutang digolongkan dalam dua kategori

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan PT Asahimas Flat Glass Tbk

LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan PT Asahimas Flat Glass Tbk LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan 2007 PT Asahimas Flat Glass Tbk Rusli Pranadi Manager Corporate Finance Samuel Rumbajan Direktur Keuangan NERACA (Tidak diaudit) 30 September 2008

Lebih terperinci

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali)

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali) LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember 2009 2011 2010 (Disajikan kembali) ASET ASET LANCAR

Lebih terperinci

30 September 31 Desember Catatan

30 September 31 Desember Catatan LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 30 September 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2e, 4, 30, 33 59998597270 63710521871 Investasi 2c, 5, 30, 33 2068611000

Lebih terperinci

PT. BPR BUMIASIH NBP 13 STABAT ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA OPERASIONAL TAHUN 2008 KUMULATIP

PT. BPR BUMIASIH NBP 13 STABAT ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA OPERASIONAL TAHUN 2008 KUMULATIP Tabel.1 ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA OPERASIONAL TAHUN 2008 KUMULATIP (Dalam Ribuan Rupiah) NO BIAYA OPERASIONAL ANGGARAN REALISASI VARIANS % Pertumbuhan 1 Bunga a. Kepada Bank Indonesia - - - - b. Kepada

Lebih terperinci

Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing

Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PSAK No. 11 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 11 tentang Penjabaran Laporan

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk

PT ASTRA GRAPHIA Tbk N E R A C A Catatan 2008 2007 AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2a,2c,3,23 119.658.017.889 126.580.527.261 Deposito berjangka 2a,4 2.424.600.790 2.904.735.723 Piutang usaha (setelah dikurangi penyisihan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER dan DAFTAR ISI Halaman LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Laporan Posisi Keuangan... 1. Laporan Laba Rugi Komprehensif...

Lebih terperinci

Deposito Berjangka. Cadangan Piutang Ragu-ragu. Piutang Lain-lain - Penjualan Aktiva Tetap. Piutang Lain-lain - Lainnya

Deposito Berjangka. Cadangan Piutang Ragu-ragu. Piutang Lain-lain - Penjualan Aktiva Tetap. Piutang Lain-lain - Lainnya Kelompok 2 (29C): 1. Agatha Nike Primarini Widhi M 2. Fitria Melynsyah Yusuf 3. Intanika Wahyu Hidayati 4. Lestari Suci Karyani Tugas Sistem Informasi Akuntansi Contoh Coding pada PT. Industri Krupuk Renyah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS 59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses

Lebih terperinci

Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk

Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk L1 ASET PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008, 2009, DAN 2010 Periode Analisis Horizontal

Lebih terperinci

DAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL TAHUN PAJAK 2 0 NPWP : NAMA WAJIB PAJAK : BULAN / TAHUN PEROLEHAN HARGA PEROLEHAN (US$)

DAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL TAHUN PAJAK 2 0 NPWP : NAMA WAJIB PAJAK : BULAN / TAHUN PEROLEHAN HARGA PEROLEHAN (US$) 2 0 DAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL 1B KELOMPOK / JENIS HARTA BULAN / TAHUN PEROLEHAN HARGA PEROLEHAN (US$) NILAI SISA BUKU FISKAL AWAL TAHUN PENYUSUTAN / AMORTISASI KOMERSIAL METODE HARTA BERWUJUD

Lebih terperinci

AKUNTANSI MULTINASIONAL TRANSLASI LAPORAN KEUANGAN ENTITAS ASING MATERI AKL 1

AKUNTANSI MULTINASIONAL TRANSLASI LAPORAN KEUANGAN ENTITAS ASING MATERI AKL 1 AKUNTANSI MULTINASIONAL TRANSLASI LAPORAN KEUANGAN ENTITAS ASING MATERI AKL 1 Pada saat perusahaan multinasional Indonesia menyusun laporan keuangan untuk pelaporan kepada pemegang sahamnya, perusahaan

Lebih terperinci

PT. BANK OMEGA NERACA PER TANGGAL 31 DESEMBER 20XX

PT. BANK OMEGA NERACA PER TANGGAL 31 DESEMBER 20XX PT. BANK OMEGA NERACA PER TANGGAL 31 DESEMBER 20XX 1. AKTIVA 2. KEWAJIBAN 1.1. K a s 2.1. G i r o 1.2. Giro pada Bank Indonesia 2.2. Kewajiban Segera Lainnya 1.3. Giro pada Bank Lain 2.3. Tabungan 1.4.

Lebih terperinci

PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN. Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren

PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN. Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren PENDAHULUAN Tujuan dari penyusunan Pedoman Akuntansi Pesantren adalah untuk memberi panduan akuntansi

Lebih terperinci

BAB 7 LAPORAN ARUS KAS

BAB 7 LAPORAN ARUS KAS 21 BAB 7 LAPORAN ARUS KAS A. TUJUAN 1. Laporan arus kas bertujuan menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan setara kas PDAM, yang menunjukkan secara terpisah perubahan yang terjadi selama satu

Lebih terperinci

PSAK 10 PENGARUH PERUBAHAN KURS Aria Farah Mita

PSAK 10 PENGARUH PERUBAHAN KURS Aria Farah Mita PSAK 10 PENGARUH PERUBAHAN KURS VALUTA ASING 2015 Aria Farah Mita RUANGLINGKUP Akuntansi untuk transaksi mata uang asing, selain beberapa transaksi derivatif yang diatur di PSAK 55 Penjabaran hasil dan

Lebih terperinci

Iman P. Hidayat, SE., M.,Si., Ak., CA.

Iman P. Hidayat, SE., M.,Si., Ak., CA. Iman P. Hidayat, SE., M.,Si., Ak., CA. Perusahaan yang sudah maju ada yang mempunyai kantor cabang diluar negeri. Dalam hal ini laporan konsolidasi harus berdasarkan mata uang negara tempat kantor pusat

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PT ULTRAJAYA MILK TBK AKTIVA AKTIVA LANCAR

LAPORAN KEUANGAN PT ULTRAJAYA MILK TBK AKTIVA AKTIVA LANCAR LAPORAN KEUANGAN PT ULTRAJAYA MILK TBK AKTIVA 2008 2009 2010 2011 2012 AKTIVA LANCAR Kas dan Setara Kas 162,869,889,775.00 214,879,968,612.00 383,120,307,358.00 242,776,108,938.00 535,889,526,748.00 Investasi

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... iii Peraturan Gubernur

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGGARA PER 31 OKTOBER 2016 (dalam jutaan rupiah)

LAPORAN POSISI KEUANGAN PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGGARA PER 31 OKTOBER 2016 (dalam jutaan rupiah) LAPORAN POSISI KEUANGAN PER 31 OKTOBER 216 NO POS-POS 31-Oct-16 ASET 1 Kas 82,52 2 Penempatan pada Bank Indonesia 313,1 3 Penempatan pada bank lain 619,75 4 Tagihan spot dan derivatif 5 Surat Berharga

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Mata uang

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Mata uang BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Akuntansi Dana Pensiun KWI 1. Deskriptif Kualitatif a. Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan Dana Pensiun KWI disusun dengan menggunakan prinsip dan

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN METODE COMMON SIZE PADA PT. HOLCIM INDONESIA Tbk.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN METODE COMMON SIZE PADA PT. HOLCIM INDONESIA Tbk. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN METODE COMMON SIZE PADA PT. HOLCIM INDONESIA Tbk. Nama : Syarif Saefullah NPM : 26210788 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Silvia Avira SE.,MM. bab1 Latar Belakang Banyak

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Sistematika pembahasan yang dilakukan terhadap KOPKAR ADIS adalah berdasarkan akun-akun yang terdapat di dalam laporan keuangan dengan melakukan analisis dan evaluasi

Lebih terperinci

Bab IV PEMBAHASAN. Sistematika pembahasan yang akan dilakukan terhadap objek penelitian adalah berdasarkan

Bab IV PEMBAHASAN. Sistematika pembahasan yang akan dilakukan terhadap objek penelitian adalah berdasarkan Bab IV PEMBAHASAN Sistematika pembahasan yang akan dilakukan terhadap objek penelitian adalah berdasarkan akun-akun yang terdapat di dalam laporan keuangan Yayasan Sekolah TSK yang kemudian dianalisis

Lebih terperinci

ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI

ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI P.T. PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2004 DAN 2003 AKTIVA 2004 2003 (Disajikan Rental' - Catatan 38) AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 161.020.965.269 41.211.323.789

Lebih terperinci

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 0 LAPORAN ARUS KAS KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DESEMBER 00 DAFTAR ISI Paragraf PENDAHULUAN --------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

Membuat Bagan Akun (Chart Of Account)

Membuat Bagan Akun (Chart Of Account) Membuat Bagan Akun (Chart Of Account) Persyaratan bagan akun standar perusahaan adalah salah satu faktor paling penting dalam keputusan proses seleksi software. Persyaratan bagan akun buku besar harus

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN. PT. PLN P3B sesuai Keputusan Direksi memiliki peran dan tugas untuk

BAB IV ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN. PT. PLN P3B sesuai Keputusan Direksi memiliki peran dan tugas untuk 30 BAB IV ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Laporan Keuangan PT. PLN P3B sesuai Keputusan Direksi memiliki peran dan tugas untuk mengelola operasi sistem tenaga listrik Jawa Bali, mengelola

Lebih terperinci

Koperasi Karyawan PT. ADIS PERHITUNGAN HASIL USAHA Periode Tahun 2010, 2011 & 2012

Koperasi Karyawan PT. ADIS PERHITUNGAN HASIL USAHA Periode Tahun 2010, 2011 & 2012 L1 PERHITUNGAN HASIL USAHA Periode Tahun 2010, 2011 & 2012 No Uraian Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 (Dalam Rp) (Dalam Rp) (Dalam Rp) I PENDAPATAN OPERASIONAL Penjualan Harga Pokok Penjualan Jumlah laba

Lebih terperinci

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA PER 30 SEPTEMBER 2003 & 2002

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA PER 30 SEPTEMBER 2003 & 2002 PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA NO POS - POS AKTIVA 1 Kas 62.396 50.624 2 3 4 5 6 7 Penempatan pada Bank Indonesia a. Giro Bank Indonesia 999.551 989.589 b. Sertifikat Bank Indonesia - 354.232

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 9.601.772 2. Penempatan pada Bank Indonesia 37.086.352 3. Penempatan pada bank lain 14.455.137 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 11.253.358 2. Penempatan pada Bank Indonesia 39.954.020 3. Penempatan pada bank lain 19.876.744 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 16,585,317 2. Penempatan pada Bank Indonesia 38,046,361 3. Penempatan pada bank lain 22,931,445 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 10,417,472 2. Penempatan pada Bank Indonesia 37,972,458 3. Penempatan pada bank lain 19,313,423 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 11,609,497 2. Penempatan pada Bank Indonesia 34,482,395 3. Penempatan pada bank lain 26,093,132 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 10,260,695 2. Penempatan pada Bank Indonesia 32,182,944 3. Penempatan pada bank lain 26,766,738 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan konsep-konsep dasar yang telah dibahas dalam bab II dan latar belakang permasalahan yang diuraikan dalam skripsi ini akan dibahas dari sudut pandang standart

Lebih terperinci

IV. PENYESUAIAN. Universitas Gadjah Mada

IV. PENYESUAIAN. Universitas Gadjah Mada IV. PENYESUAIAN mencatat (menjurnal dan mengakunkan) data-data transaksi akhir tahun sehingga jumlah yang terdapat dalam tiap rekening sesuai dengan kenyataannya. Manfaat penyesuaian: 1. Kepraktisan Jika

Lebih terperinci

Akuntansi Keuangan Koperasi

Akuntansi Keuangan Koperasi Akuntansi Keuangan Koperasi Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor : 04/Per/M.KUKM/VII/2012 MENIMBANG : (d). Bahwa Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kontrak Kerja PT Aikovito 1. Prosedur Kontrak Kerja Prosedur di dalam suatu proyek secara garis besar mempunyai beberapa tahapan yaitu sebagai berikut: a. Proses

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk

PT ASTRA GRAPHIA Tbk N E R A C A Tidak AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2a,3,23 126.580.527.261 136.152.760.743 Deposito berjangka 2a,4 2.904.735.723 1.467.734.629 Piutang usaha (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

f 2010 Debet Kredit April 2 Kas Simpanan Pokok

f 2010 Debet Kredit April 2 Kas Simpanan Pokok Tangga Keterangan l f 21 Debet Kredit April 2 Kas 1.. Simpanan Pokok 1.. Re Saldo April 6 Peralatan Kantor 22.. Kas 7.. Utang Usaha 15.. April 7 Perlengkapan Kantor 2.. Kas 2.. Mei 2 Kas 5.. Simpanan Wajib

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk

PT ASTRA GRAPHIA Tbk N E R A C A Catatan 2007 2006 AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2a,2d,3,24 92.942.187.030 136.752.706.763 Deposito berjangka 2a,4 2.643.566.861 2.398.641.980 Piutang usaha (setelah dikurangi penyisihan

Lebih terperinci

BANK SHINHAN INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Tanggal 30 April 2017

BANK SHINHAN INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Tanggal 30 April 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) ASET 1. Kas 23,425 2. Penempatan pada Bank Indonesia 175,990 3. Penempatan pada bank lain 792,788 4. Tagihan spot dan derivatif - 5. Surat berharga a. Diukur pada nilai

Lebih terperinci

Siklus Akuntansi. Transaksi Bukti. Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal) Pencatatan ke Buku Besar. Neraca Lajur & Jurnal Penyesuaian.

Siklus Akuntansi. Transaksi Bukti. Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal) Pencatatan ke Buku Besar. Neraca Lajur & Jurnal Penyesuaian. PENYESUAIAN Siklus Akuntansi Transaksi Bukti Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal) Pencatatan ke Buku Besar Neraca Lajur & Jurnal Penyesuaian Jurnal Penutup Neraca Saldo setelah penutupan Laporan Keuangan

Lebih terperinci

PT. BPRS PUDUARTA INSANI NERACA 31 DESEMBER 2014 dan 2013

PT. BPRS PUDUARTA INSANI NERACA 31 DESEMBER 2014 dan 2013 Catatan 31 Desember 2014 31 Desember 2013 AKTIVA Aktiva Lancar Kas 1 393,356,550 474,788,750 Penempatan Pada Bank Lain 2 12,477,079,745 11,223,260,746 Piutang 3 31,488,397,366 30,580,798,958 Penyisihan

Lebih terperinci

BANK ROYAL INDONESIA PERIODE : 31 MARET 2017

BANK ROYAL INDONESIA PERIODE : 31 MARET 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN/NERACA BULANAN BANK ROYAL INDONESIA PERIODE : 31 MARET 2017 POS - POS ASET 1. Kas 9,157 2. Penempatan pada Bank Indonesia 44,950 3. Penempatan pada bank lain 2,401 4. Tagihan spot

Lebih terperinci

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 05 LAPORAN ARUS KAS

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 05 LAPORAN ARUS KAS LAMPIRAN VI PERATURAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR : 29 TAHUN 2014 TANGGAL : 27 OKTOBER 2014 KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 05 LAPORAN ARUS KAS Paragraf-paragraf yang ditulis dengan huruf tebal dan miring adalah

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : 31 Januari 2017 POS POS 31Jan2017 1. Kas 205,904 2. Penempatan pada Bank Indonesia 9,516,164 3. Penempatan pada

Lebih terperinci

ASSETS = LIABILITIES + EQUITY

ASSETS = LIABILITIES + EQUITY PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI (ACCOUNTING EQUATION ) Bentuk Persamaan Dasar Akuntansi Setiap perusahaan pasti memiliki harta (aktiva/asset), yang terdiri dari harta bergerak dan tidak bergerak, harta berwujud

Lebih terperinci

ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan

ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA SURABAYA 2016 Lapora Laba Rugi PT Gudang

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS 1. Kas 141,815 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6,356,657 3. Penempatan pada bank lain 33,800 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS 1. Kas 185,729 2. Penempatan pada Bank Indonesia 7,534,935 3. Penempatan pada bank lain 38,088 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS 1. Kas 209,114 2. Penempatan pada Bank Indonesia 12,705,292 3. Penempatan pada bank lain 221,849 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS 1. Kas 289,333 2. Penempatan pada Bank Indonesia 13,183,565 3. Penempatan pada bank lain 265,575 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS 1. Kas 196,193 2. Penempatan pada Bank Indonesia 12,055,101 3. Penempatan pada bank lain 279,544 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS 1. Kas 192,670 2. Penempatan pada Bank Indonesia 9,877,411 3. Penempatan pada bank lain 68,243 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS 1. Kas 172,862 2. Penempatan pada Bank Indonesia 10,977,356 3. Penempatan pada bank lain 523,722 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS 1. Kas 156,248 2. Penempatan pada Bank Indonesia 10,155,408 3. Penempatan pada bank lain 393,539 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS 1. Kas 171,121 2. Penempatan pada Bank Indonesia 11,245,151 3. Penempatan pada bank lain 323,722 4. Tagihan

Lebih terperinci

SURVEI KHUSUS PERUSAHAAN SWASTA NON-FINANSIAL TAHUN 2013

SURVEI KHUSUS PERUSAHAAN SWASTA NON-FINANSIAL TAHUN 2013 R A H A S I A SKPS 2013 SURVEI KHUSUS PERUSAHAAN SWASTA NON-FINANSIAL TAHUN 2013 I. Survei ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang: 1. Karakteristik korporasi/perusahaan swasta non finansial,

Lebih terperinci

Fokus utama dari pelaporan keuangan adalah laba. Informasi laba merupakan indikator utk menilai kemampuan perusahaan dlm menghasilkan kas di masa

Fokus utama dari pelaporan keuangan adalah laba. Informasi laba merupakan indikator utk menilai kemampuan perusahaan dlm menghasilkan kas di masa Fokus utama dari pelaporan keuangan adalah laba. Informasi laba merupakan indikator utk menilai kemampuan perusahaan dlm menghasilkan kas di masa yang akan datang. Ukuran laba (net income) tdk memberikan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : 29 Febuari 2016 POS POS 29Feb16 1. Kas 203,085 2. Penempatan pada Bank Indonesia 8,527,605 3. Penempatan pada bank

Lebih terperinci

Kas 2a, 2b, 2f Giro pada Bank Indonesia 2b, 2f, 2g,

Kas 2a, 2b, 2f Giro pada Bank Indonesia 2b, 2f, 2g, ASET Kas 2a, 2b, 2f 8.698.261 9.392.615 Giro pada Bank Indonesia 2b, 2f, 2g, 4 15.045.245 13.421.573 Giro pada Bank Lain - setelah dikurangi cadangan sebesar Rp12.387 dan Rp71.111 pada tanggal 30 September

Lebih terperinci

Media Infokom, CV Neraca per 31/12/00

Media Infokom, CV Neraca per 31/12/00 Neraca per 31/12/ Harta Harta Lancar Kas Rp 91.647, Piutang Dagang Rp, Dikurangi: Cadangan untuk Hutang Macet Inventaris Dagang 1. Biaya Dibayar di Muka - Asuransi 6 Nota Bayar Jumlah Harta Lancar Rp 93.247,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Perbedaan antara Laba Komersial dan Laba Fiskal. Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha diwajibkan untuk menyusun

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Perbedaan antara Laba Komersial dan Laba Fiskal. Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha diwajibkan untuk menyusun BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perbedaan antara Laba Komersial dan Laba Fiskal Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha diwajibkan untuk menyusun laporan keuangan setiap akhir periode, dan laporan keuangan

Lebih terperinci

ekonomi Sesi PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI A. AKUN a. Akun Riil

ekonomi Sesi PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI A. AKUN a. Akun Riil ekonomi KELAS XII IPS - KURIKULUM 2013 04 Sesi PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI A. AKUN Persamaan akuntansi merupakan hal yang paling mendasar dari struktur akuntansi karena pencatatan transaksi hingga berbentuk

Lebih terperinci

Lampiran III PENJELASAN SETIAP PERKIRAAN DALAM LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

Lampiran III PENJELASAN SETIAP PERKIRAAN DALAM LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN Lampiran III PENJELASAN SETIAP PERKIRAAN DALAM LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN I. NERACA Neraca adalah laporan yang menggambarkan keadaan keuangan pada saat tertentu dan terdiri dari kekayaan (aktiva) yang

Lebih terperinci

Lampiran 8 Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001

Lampiran 8 Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 Lampiran 8 Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 PEDOMAN PENYUSUNAN NERACA Lampiran 8 No. AKTIVA 1 Kas Kas 100 2 Penempatan pada Bank Indonesia Penempatan pada Bank Indonesia

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGGARA PER JANUARI 2015 (dalam jutaan rupiah)

LAPORAN POSISI KEUANGAN PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGGARA PER JANUARI 2015 (dalam jutaan rupiah) LAPORAN POSISI KEUANGAN PER JANUARI 215 NO POSPOS 311215 ASET 1 Kas 88,155 2 Penempatan pada Bank Indonesia 3,451 3 Penempatan pada bank lain 551,73 4 Tagihan spot dan derivatif 5 Surat Berharga a. Diukur

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 31 Maret 2017

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 31 Maret 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per POS POS ASET 1. Kas 10.486.630 2. Penempatan pada Bank Indonesia 49.714.819 3. Penempatan pada bank lain 20.132.802 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 28 Februari 2017

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 28 Februari 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per POS POS ASET 1. Kas 9.300.575 2. Penempatan pada Bank Indonesia 40.665.033 3. Penempatan pada bank lain 20.128.708 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS ASET 1. Kas 175,971 2. Penempatan pada Bank Indonesia 9,100,359 3. Penempatan pada bank lain 735,042 4. Tagihan

Lebih terperinci