DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2016

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2016"

Transkripsi

1 LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2016 i

2 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenan-nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2016 dengan baik, lancar dan tepat waktu sebagai perwujudan pelaksanaan Peningkatan Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas dan Pencitraan Publik. Penyusunan Laporan Kinerja ini merupakan perwujudan salah satu indikator (tolok ukur) dalam rangka penyelenggaraan pemerintah yang baik (Good Governance) dan berkaitan dengan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dalam memberikan pelayanan prima serta menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada pemerintah dan masyarakat pada umumnya. Laporan Kinerja ini secara garis besar berisikan informasi mengenai rencana kinerja dan capaian kinerja yang telah dilaksanakan dalam Tahun Anggaran 2016 yang mengacu kepada Rencana Strategi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Tahun Secara yuridis formal Laporan Kinerja ini disusun sebagai tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah menimbang pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja. Penyusunan Laporan Kinerja Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 ini dilakukan dengan memperhatikan hasil evaluasi Laporan Kinerja Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 sebagaimana surat Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi perihal Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Pemerintah. Dalam penyusunan Laporan Kinerja ini, kami telah berupaya secara optimal, namun kami menyadari bahwa dalam penyusunannya masih jauh ii

3 dari sempurna dan belum sepenuhnya dapat memenuhi harapan sebagaimana mestinya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka, masukan dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan untuk perbaikan serta penyempurnaan penyusunan laporan di tahun yang akan datang. Akhir kata, semoga Laporan Kinerja ini bermanfaat bagi kita semua khususnya dalam mengevaluasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta menjadi masukan bagi semua unit kerja di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat untuk meningkatkan kinerjanya masing masing di masa yang akan datang. Bandung, KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT, Dr. Ir. H. AHMAD HADADI, M.Si Pembina Utama Madya NIP iii

4 Ringkasan Eksekutif Pendidikan telah menjadi sebuah kekuatan bangsa khususnya dalam proses pembangunan di Jawa Barat. Sesuai taraf keragaman yang begitu tinggi, Jawa Barat memiliki karakter yang kaya dengan perbedaan, sekaligus memiliki toleransi yang tinggi, dalam menciptakan semangat persatuan yang kokoh. Melalui pembangunan pendidikan Jawa Barat, telah tumbuh semangat persatuan yang menjiwai keanekaragaman kepentingan budaya, sosial bahkan politik. Pembangunan pendidikan yang memahami keragaman ini dapat menjadi sumber kekuatan untuk melebur perbedaan-perbedaan di dalam mewujudkan rasa kebangsaan yang kokoh. Peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan murah dan berkualitas merupakan mandat sesuai tujuan Negara Indonesia yang tertuang dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945, yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Bahkan Pasal 28B Ayat (1) UUD 1945 mengamanatkan, setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan mendapatkan manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan umat manusia. Dan, Pasal 31 Ayat (1) mengamanatkan, setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu pilar penting meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 11 ayat (1) dan (2) menegaskan, pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi dan wajib menjamin tersedianya dana bagi penyediaan pendidikan untuk setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun. Karena itu, pembangunan pendidikan harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu, serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional dan global. Pembangunan pendidikan merupakan salah satu cara untuk menanggulangi kemiskinan, meningkatkan kesetaraan gender, pemahaman nilai-nilai budaya dan multikulturalisme serta meningkatkan keadilan sosial. Sebagai institusi yang diberikan tanggungjawab untuk melaksanakan tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat selalu berkomitmen kuat untuk melakukan kinerja dengan baik berdasarkan Rencana 4

5 Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun , Rencana Kerja Pemerintah (RKP) maupun Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Tahun secara konsisten, terus-menerus dan kesinambungan. Orientasi pembangunan pendidikan di Provinsi Jawa Barat dipresentasikan ke dalam berbagai variabel dan aspek pembangunan yang akan memberi corak seluruh program pembangunan. Oleh karena itu, arah kebijakan pembangunan pendidikan di Jawa Barat pada masing-masing pilar sebagai berikut : 1. Pemerataan dan Perluasan Akses Pemerataan dan perluasaan akses pendidikan diarahkan pada upaya memperluas daya tampung satuan pendidikan sesuai dengan prioritas pembangunan pendidikan di Jawa Barat. Upaya peningkatan perluasan dan pemerataan kesempatan belajar seringkali terkendala oleh kondisi sosial ekonomi, budaya serta geografi dan demografi. 2. Peningkatan Mutu, Relevansi dan Daya Saing Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing diarahkan pada kecakapan hidup bersama dalam keragaman, peningkatan taraf hidup masyarakat, peningkatan daya saing bangsa dan pembentukan karakter bangsa, khususnya bagi warga masyarakat Jawa Barat. Pada dasarnya indikator mutu pendidikan adalah kualitas lulusannya sedangkan aspek yang sangat dominan dalam peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan adalah guru, kurikulum manajemen, fasilitas sarana-prasarana pendidikan, sistem yang diterapkan serta dana yang tersedia. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat memiliki Rencana Strategis yang berisi tentang rencana program selama 5 tahun dari tahun 2013 sampai dengan 2018, dan memiliki 2 misi, yaitu : 1. Meningkatkan Perluasan dan Pemerataan aksesibilitas pelayanan pendidikan yang berkualitas; 2. Meningkatkan mutu, relevansi, dan daya saing sumber daya manusia bidang pendidikan. Untuk merealisasikan visi dan misi pendidikan Jawa Barat, Dinas Pendidikan merumuskan 2 (dua) tujuan dan 7 (tujuh) sasaran strategis tahun yang lebih operasional dan jelas menggambarkan ukuran-ukuran terlaksananya misi dan tercapainya visi, yaitu: 1. Tujuan : 5

6 a. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan kualitas pelayanan pendidikan di semua jenjang pendidikan di Jawa Barat. b. Meningkatkan kompetensi dan pemerataan sebaran pendidik dan tenaga kependidikan di Jawa Barat. 2. Sasaran Sasaran strategis merupakan penjabaran tujuan organisasi Dinas Pendidikan yang lebih spesifik dan terukur. Sasaran yang ingin dicapai pada masingmasing tujuan sebagaimana telah dipaparkan diatas dan acuan bagi seluruh pelaksanaan program dan kegiatan sebagai berikut : a. Tujuan 1 : Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan kualitas pelayanan pendidikan di semua jenjang pendidikan di Jawa Barat., sasaran yang ingin dicapai yaitu : 1) Menurunnya angka putus sekolah (DO) jenjang pendidikan dasar 2) Meningkatnya layanan pendidikan menengah dan tinggi secara merata 3) Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan kualitas pelayanan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD-DIKMAS) 4) Meningkatnya layanan pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus (PKPLK) yang berkualitas b. Tujuan 2 : Meningkatkan kompetensi dan pemerataan sebaran pendidik dan tenaga kependidikan di Jawa Barat, dengan sasaran yaitu: 1. Meningkatnya pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualitas dan profesional pada semua jenjang pendidikan 2. Meningkatnya layanan yang berkualitas pada manajemen sekolah dan manajemen pendidikan Sebagai upaya pengembangan sistem akuntabilitas sekaligus sebagai amanah pelaksanaan dari Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, maka Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah menetapkan Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran tolok ukur keberhasilan organisasi yang menggambarkan capaian strategis organisasi. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat memiliki 6 (tujuh) sasaran strategis dan 9 (dua puluh empat) Indikator Kinerja Utama (IKU) beserta 9 target kinerja yang 6

7 mendukung berjalannya sasaran strategis tersebut. Secara umum capaian kinerja sasaran strategis Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2016 relatif baik dan berhasil. Indikasi keberhasilan tersebut terbukti dari besarnya tingkat capaian kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan, dengan rincian 2 indikator telah melebihi target, dan 3 indikator mencapai target 100%. Namun demikian ada beberapa indikator kinerja yang capaiannya kurang maksimal sesuai target yang telah ditetapkan, misalnya Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Menengah (APK Dikmen). Oleh karena itu, diperlukan adanya evaluasi lebih lanjut terhadap proses perencanaan program dan penganggaran dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam matriks Rencana Strategis Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Rincian capaian kinerja masing masing indikator tiap sasaran strategis tersebut adalah sebagai berikut: SASARAN STRATEGIS 1 Menurunnya angka putus sekolah (DO) jenjang pendidikan dasar Indikator Kinerja Utama Realisasi Target Realisasi %Capaian Angka Melanjutkan dari jenjang SD/MI ke SMP/MTs 98,47 99, ,97 99,97 SASARAN STRATEGIS 2 Meningkatnya layanan pendidikan menengah dan tinggi secara merata Indikator Kinerja Realisasi Target Realisasi %Capaian Prosentase Angka Melanjutkan dari jenjang SMP/MTs ke SMA/MA/SMK Angka melalanjutkan dari jenjang SM (SMA/MA/SMK) ke perguruan Tinggi 75 92, ,8 112,25 17,50 20,50 25,50 22,0 86,27 SASARAN STRATEGIS 3 Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan kualitas pelayanan Pendidikan Anak Usia Dini- Pendidikan Masyarakat (PAUD-DIKMAS). 7

8 Indikator Kinerja Realisasi Target Realisasi %Capaian Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Anak Usia Dini (APK PAUD) Prosesntase berkurangnya angka buta huruf (meningkatnya angka melek huruf) 48,7 60, ,71 87,61 97,5 96,48 98,5 98,29 99,79 SASARAN STRATEGIS 4 Meningkatnya layanan pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus (PKPLK) yang berkualitas Indikator Kinerja Realisasi Target Realisasi %Capaian Jumlah guru SDLB/SMPLB/SMA-LB yang menyelesaikan S1 dan D ,37 SASARAN STRATEGIS 5 Meningkatnya pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualitas dan profesional pada semua jenjang pendidikan Indikator Kinerja Realisasi Target Realisasi %Capaian Jumlah Guru SD/SMP/SMA/SMK dengan kualifikasi S1 dan D ,53 SASARAN STRATEGIS 6 Meningkatnya layanan yang berkualitas pada manajemen sekolah dan manajemen pendidikan Indikator Kinerja Realisasi Target Realisasi %Capaian Prosentase sekolah yang terakreditasi Jumlah sekolah SD/SMP/SMA/SMK yang telah terintegrasi dengan database ,38 159,

9 Dengan mempertimbangkan capaian kinerja dalam penyelenggaraan program prioritas pembangunan tahun 2016 pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, maka untuk penyelenggaraan program-program pembangunan pada masa depan, akan dilakukan rasionalisasi terhadap jumlah kegiatan per program pembangunan yang diselenggarakan; serta kontekstualisasi dan relevansi dari subsatansi kegiatan pembangunan yang dilaksanakan dengan efektivitas pencapaian tujuan dan sasaran strategis serta Indikator Kinerja dalam mewujudan visi dan 2 misi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat pada Tahun Demikian Ikhtisar Eksekutif dari LKIP Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Tahun 2016, untuk disampaikan untuk menjadi informasi yang bermanfaat kepada semua pihak yang berkepentingan. 9

10 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i RINGKASAN EKSEKUTIF iii DAFTAR ISI x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 B. Landasan Hukum 2 C. Maksud dan Tujuan 3 D. Kedudukan dan Struktur Organisasi 4 E. Tugas Pokok dan Fungsi 8 F. Sistematika Penulisan 9 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Strategis dan Rencana Kinerja Tahun B. Perjanjian Kinerja 42 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun B. Analisa Capaian Kinerja Tahun C. Realisasi Anggaran 74 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan 83 B. Saran/Rekomendasi 84 10

11 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan visi misi pembangunan sekaligus aspirasi serta cita cita masyarakat dalam mencapai masa depan yang lebih baik. Untuk itu, diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan terukur, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung efektif dan efisien untuk mencerminkan kinerja lembaga secara optimal. Sejalan dengan perkembangan terhadap berbagai aspek aparatur negara, terdapat satu isu yang mengemuka yang terjadi dalam perkembangan sektor publik yaitu semakin menguatnya tuntutan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan sekaligus kinerja pemerintah. Seluruh instansi pemerintah, baik pusat maupun daerah harus menjadi subyek pemberi informasi dan pengungkapan (disclosure) atas aktivitas dan kinerja kepada pihak pihak yang berkepentingan dalam rangka pemenuhan hak hak publik, yaitu hak untuk tahu (right to know), hak untuk diberi informasi (right to be informed) dan hak untuk didengar inspirasinya (right to be heard and listened to). Tuntutan dilaksanakannya akuntabilitas publik mengharuskan pemerintah untuk memperbaiki sistem pencatatan dan pelaporan. Unit kerja di lingkungan Instansi Pemerintah dituntut untuk tidak sekedar melakukan pelaporan kinerja kepada pemerintahan atasannya (managerial accountability), akan tetapi juga melaporkan kinerja pemerintah kepada masyarakat luas (public accountability). Muara tuntutan ini pada intinya adalah terselenggaranya tata kelola kepemerintahan yang baik (Good Governance), sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara bersih, bertanggungjawab dan memberikan dampak (impact) serta manfaat (benefit) dari hasil (outcome) yang diperoleh. Dengan dasar tersebut, maka Instansi Pemerintah di tingkat pusat maupun daerah harus memiliki Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dalam rangka merealisasikan keinginan bersama untuk mewujudkan Good Governance. Tujuan SAKIP adalah untuk mendorong terciptanya Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai salah satu prasyarat untuk terciptanya pemerintah yang baik dan terpercaya. Sedangkan sasaran sistem tersebut adalah: 11

12 1. Menjadikan instansi pemerintah yang akuntabel sehingga dapat beroperasi secara efisien, efektif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungannya; 2. Terwujudnya transparansi instansi pemerintah; 3. Terwujudnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan nasional; 4. Terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. SAKIP menuntut adanya sinergitas antara proses Perencanaan, Pengukuran, Pelaporan sampai Evaluasi dan pemanfaatan informasi kinerja yang untuk selanjutnya dituangkan dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) yang wajib disusun oleh Instansi Pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah. Untuk itulah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 sebagai implementasi Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, dalam rangka mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Lembaga serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan. Dalam LKIP disajikan keberhasilan dan atau kegagalan pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan untuk tahun B. LANDASAN HUKUM LKIP Tahun 2016 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat disusun berdasarkan beberapa landasan hukum, yaitu : 1. TAP. MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. 2. Undang undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. 3. Undang undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah. 12

13 6. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 7. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 8. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor : PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah. 9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Perjanjian Kinerja. 10. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 7 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Pendidikan di Jawa Barat. 11. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 21 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat. 12. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 21 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat. 13. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 31 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok, tentang Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. C. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dari penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah adalah memberikan informasi yang jelas, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan mengenai kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Tujuan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah adalah: 1. Untuk mendorong Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan tugas umum pemerintah dan pembangunan secara baik dan benar yang didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, kebijakan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat; 2. Menjadikan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat sebagai instansi pemerintah yang akuntabel sehingga dapat beroperasi secara efisien, efektif, dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungannya; 3. Sebagai bahan acuan bagi pimpinan dan seluruh jajaran Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dalam menyusun program di tahun berikutnya sehingga dapat 13

14 dirancang dengan lebih fokus, efektif, efisien, terukur, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. 4. Sebagai masukan dan umpan balik bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka meningkatkan kinerja instansi pemerintah guna terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. E. KEDUDUKAN DAN STRUKTUR ORGANISASI Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat merupakan unsur Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang diberi tanggungjawab secara teknis dan administratif dalam bidang pendidikan. Dinas ini dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur Jawa Barat melalui Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 21 tahun 2008 tentang Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 21 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat, dan Peraturan Gubernur Nomor 45 Tahun 2016 Tentang Kedudukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat, bahwa Susunan Organisasi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat terdiri atas : 1). Kepala Dinas, 2). Sekretariat, yang membawahkan : (a) Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan; (b) Sub Bagian Keuangan dan Aset; (c) Sub Bagian Kepegawaian dan Umum. 3). Bidang Pendidikan Menengah Umum, membawahkan : (a) Seksi Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter; (b) Seksi Kurikulum dan Penilaian ; (c) Seksi Kelembagaan dan Standarisasi Sarana Prasarana; 4). Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan, membawahkan : (a) Seksi Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter; (b) Seksi Kurikulum dan Penilaian ; (c) Seksi Kelembagaan dan Standarisasi Sarana Prasarana; 5). Bidang Pendidikan Khusus Pendidikan Layanan Khusus, membawahkan : (a) Seksi Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter; 14

15 (b) Seksi Kurikulum dan Penilaian ; (c) Seksi Kelembagaan dan Standarisasi Sarana Prasarana; 6). Bidang Pendidikan Tenaga Kependidikan Bina PAUDNI dan DIKDAS, membawahkan : (a) Seksi PTK SMA dan PKLK; (b) Seksi PTK SMK; (c) Seksi Bina PAUDNI dan DIKDAS; Selain Sekretariat dan Bidang sebagaimana di atas, Dinas Pendidikan juga dilengkapi dengan 9 (sembilan) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)/Balai yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 45 Tahun 2016, yaitu : 1). Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, membawahkan : (a). Sub Bagian Tata Usaha; (b). Seksi Perencanaan dan Evaluasi; (c). Seksi Penyelenggaraan Pelatihan. 2). Balai Pengembangan Bahasa Kesenian Daerah (BPBKD), membawahkan : (a). Sub Bagain Tata Usaha; (b). Seksi Pengembangan Bahasa Daerah; (c). Seksi Pengembangan Kesenian Daerah. 3). Balai Pelayanan & Pengawasan Pendidikan Wilayah I, membawahkan : (a). Sub Bagian Tata Usaha; (b). Seksi Pelayanan pendidikan; (c). Seksi Pengawasan Pendidikan; 4). Balai Pelayanan & Pengawasan Pendidikan Wilayah II, membawahkan: (a). Sub Bagian Tata Usaha; (b). Seksi Pelayanan pendidikan; (c). Seksi Pengawasan Pendidikan. 5). Balai Pelayanan & Pengawasan Pendidikan Wilayah III, membawahkan: (a). Sub Bagian Tata Usaha; (b). Seksi Pelayanan pendidikan; (c). Seksi Pengawasan Pendidikan. 6). Balai Pelayanan & Pengawasan Pendidikan Wilayah IV, membawahkan: (a). Sub Bagian Tata Usaha; 15

16 (b). Seksi Pelayanan pendidikan; (c). Seksi Pengawasan Pendidikan. 7). Balai Pelayanan & Pengawasan Pendidikan Wilayah V, membawahkan: (a). Sub Bagian Tata Usaha; (b). Seksi Pelayanan pendidikan; (c). Seksi Pengawasan Pendidikan. 8). Balai Pelayanan & Pengawasan Pendidikan Wilayah VI, membawahkan: (a). Sub Bagian Tata Usaha; (b). Seksi Pelayanan pendidikan; (c). Seksi Pengawasan Pendidikan. 9). Balai Pelayanan & Pengawasan Pendidikan Wilayah VII, membawahkan: (a). Sub Bagian Tata Usaha; (b). Seksi Pelayanan pendidikan; (c). Seksi Pengawasan Pendidikan. 16

17 STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2016 KEPALA DINAS SEKRETARIS KEPALA SUBBAG PERENCANAAN & KEPALA SUBBAG KEUANGAN DAN ASET KEPALA SUBBAG KEPEGAWAIAN & UMUM KEPALA BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH ATAS KEPALA BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN KEPALA BIDANG PENDIDIKAN KHUSUS DAN PENDIDIKAN LAYANAN KHUSUS KEPALA BIDANG PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEPALA SEKSI PEMBINAAN KESISWAAN KEPALA SEKSI PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN KELEMBAGAAN KEPALA SEKSI PEMBINAAN KESISWAAN KEPALA SEKSI PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN KEPALA SEKSI PEMBINAAN KESISWAAN KEPALA SEKSI PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN KELEMBAGAAN KEPALA SEKSI PEMBINAAN PTK SMA KEPALA SEKSI PEMBINAAN PTK SMK JABATAN FUNGSIONAL KEPALA SEKSI SARANA DAN PRASARANA KEPALA SEKSI SARANA DAN PRASARANA KEPALA SEKSI SARANA DAN PRASARANA KEPALA SEKSI PEMBINAAN PTK PK DAN PLK UPTD/BALAI PELATIHAN GURU /PTK TERPADU UPTD/BALAI PENGEMBNGAN BAHASA, DAN UPTD/BALAI PELAYANAN & PENGAWASAN PENDIDIKAN WILAYAH I- UNIT SATUAN PENDIDIKAN (SMA,SMK, SLB) KEPALA SUB BAG TATA USAHA KEPALA SEKSI PENYELENGGARAAN PELATIHAN KEPALA SUB BAG TATA USAHA KEPALA SEKSI PENGEMBANGAN BAHASA DAERAH KEPALA SUB BAG TATA USAHA KEPALA SEKSI PELAYANAN PENDIDIKAN KEPALA SEKSI PERENCANAAN & EVALUASI KEPALA SEKSI PENGEMBANGAN KESENIAN KEPALA SEKSI PENGAWASAN PENDIDIKAN 17

18 F. TUGAS POKOK DAN FUNGSI Sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 45 Tahun 2016 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, maka tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan Provsinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut : 1. Tugas Pokok Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan di bidang Pendidikan yang menjadi kewenangan provinsi, meliputi: a. Manajemen Pendidikan meliputi Pengelolaan pendidikan menengah dan Pengelolaan pendidikan khusus. b. Kurikulum meliputi Penetapan kurikulum muatan lokal pendidikan menengah dan muatan lokal pendidikan khusus, Pendidik dan Tenaga Kependidikan, serta Pemindahan pendidik dan tenaga kependidikan lintas daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah provinsi. c. Perizinan Pendidikan meliputi Penerbitan izin pendidikan menengah yang diselenggarakan oleh masyarakat, dan Penerbitan izin pendidikan khusus yang diselenggarakan oleh masyarakat. d. Bahasa dan Sastra meliputi Pembinaan bahasa dan sastra yang penuturnya lintas daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah provinsi. e. Melaksanakan tugas dekonsentrasi sebagai Wakil Pemerintah Pusat dan melaksanakan tugas pembantuan sesuai bidang tugasnya. 2. Fungsi Dalam menyelenggarakan tugas pokok dimaksud di atas, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat mempunyai fungsi : a. penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis di bidang pendidikan, pada sub urusan yang menjadi kewenangan Provinsi; b. penyelenggaraan kebijakan teknis di bidang pendidikan, pada sub urusan yang menjadi kewenangan Provinsi; c. penyelenggaraan administrasi Dinas; 10

19 d. penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Dinas; dan e. penyelenggaraan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. G. SISTEMATIKA PENULISAN LKIP Tahun 2016 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat disusun berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut : Bab I Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan serta sistematika penyajian, kedudukan, tugas pokok dan fungsi, dan struktur organisasi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat; Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menjelaskan secara ringkas dokumen yang menjadi dasar pelaksanaan program, kegiatan, dan anggaran Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 yang meliputi RPJMD Provinsi Jawa Barat tahun , Rencana Strategis Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat tahun dan Perjanjian Kinerja untuk tahun. Bab III Akuntabilitas Kinerja, menguraikan pengukuran kinerja 2016, analisis pencapaian kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, hambatan dan antisipasinya dikaitkan dengan pertanggungjawaban publik terhadap pencapaian sasaran strategis untuk tahun Bab IV Penutup, menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat tahun 2016 ini dan menguraikan rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa datang. 11

20 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS DAN RENCANA KINERJA TAHUN RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun Visi pembangunan Jawa Barat yang ingin diwujudkan pada periode adalah: Jawa Barat Maju Dan Sejahtera Untuk Semua Untuk mewujudkan visi pembangunan Jawa Barat tersebut, maka dirumuskanlah lima misi yang diberi judul : 1) Membangun Masyarakat yang Berkualitas dan Berdaya saing, 2) Membangun Perekonomian yang Kokoh dan Berkeadilan, 3) Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme Aparatur, dan Perluasan Partisipasi Publik; 4) Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman dan Pembangunan Infrastruktur Strategis yang Berkelanjutan, 5) Peran Pemuda dan Olah Raga serta Pengembangan Pariwisata dalam Bingkai Kearifan Lokal. Adapun misi yang terkait langsung dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat adalah: Membangun Masyarakat yang Berkualitas dan Berdaya saing, misi ini untuk mewujudkan pemerataan layanan dasar, dengan memperluas akses masyarakat terhadap pendidikan yang bermutu, dan terjangkau. Untuk misi ini, Dinas Pendidikan melaksanakan tujuan Meningkatkan pemerataan, dan perluasan akses pendidikan dengan 3 sasaran, yaitu : (1) meningkatnya akses pendidikan dasar dan menengah yang berkualitas; (2) Meningkatnya kuantitas, dan kualitas pendidikan anak usia dini (PAUD); (3) Meningkatnya mutu pendidikan, dan tenaga kependidikan. 2. Rencana Strategis Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Tahun Rencana strategis (Renstra) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Tahun merupakan perencanaan jangka menengah Dinas Pendidikan yang berisi tentang gambaran sasaran atau kondisi hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu lima tahun beserta strategi yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran sesuai dengan tugas dan peran yang diamanahkan. Penyusunan Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah mengacu pada RPJMD Tahun yang telah ditetapkan Pemerintah Daerah Jawa Barat, khususnya terkait dengan misi Membangun Masyarakat yang Berkualitas dan Berdaya saing. Secara singkat subtansi Renstra Dinas Pendidikan, dapat diuraikan sebagai berikut: 12

21 2.1 Visi dan Misi Sejalan dengan cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana termaktub dalam Undang-Undang Dasar 1945, tujuan dan fungsi pendidikan nasional sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan perundang-undangan nasional dan daerah terutama Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat , ditetapkanlah visi pendidikan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat sebagai berikut : Terwujudnya Pendidikan Maju di Jawa Barat guna membentuk SDM yang berkarakter, cerdas, mandiri, menguasai IPTEK dan berbasis budaya Jawa Barat Hal-hal menyangkut pengertian, ruang lingkup atau batasan dari setiap pernyataan dalam visi tersebut agar menuju pada satu penafsiran/ atau persepsi, maka perlu dijelaskan sebagai berikut : 1. Pendidikan maju adalah pendidikan yang berorientasi jauh ke masa depan (futuristik), peka dan tanggap terhadap setiap perubahan situasi atau dinamika politik, hukum, sosial, ekonomi dan ilmu pengetahuan serta teknologi; dan secara optimal menerapkan sistem tatakelola (manajemen) modern dengan memanfaatkan teknologi informasi, teknologi komunikasi yang mutakhir. 2. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkarakter adalah SDM yang memiliki komitment tinggi dengan dirinya yang dilandasi oleh kesadaran akan pentingnya mengaktualisasikan nilai-nilai keagamaan, keimanan, kebangsaaan atau nasionalisme serta budaya dalam kehidupan nyata (realitas hidup), menuju kehidupan pribadi, masyarakat dan bangsa yang lebih bermartabat dalam tatanan dan pergaulan masyarakat dunia atau global. 3. Sumber Daya Manusia (SDM) yang cerdas adalah SDM yang memiliki kapasitas, kemampuan, kecakapan dan ketrampilan dalam mengidentifikasi, menganalisis serta memecahkan permasalahan-permasalahan dalam realitas kehidupan yang nyata, serta mampu memberikan solusi yang optimal dan tuntas dari permasalahan yang dipecahkan tersebut secara efektif dan efisien, logis atau rasional dan sistematis. 4. Sumber Daya Manusia (SDM) yang mandiri adalah SDM yang memiliki keyakinan terhadap kapasitas, kemampuan, kecakapan dan ketrampilan diri 13

22 dalam mengambil setiap keputusan dan melakukan setiap tindakan secara efektif dan efisien menuju kehidupan pribadi, masyarakat dan bangsa yang lebih baik dengan tidak bergantung kepada pihak lain. 5. Sumber Daya Manusia (SDM) yang menguasai IPTEK adalah SDM yang memiliki kapasitas, kemauan, kemampuan, kecakapan dan ketrampilan untuk membiasakan secara terus menerus mengembangkan diri terhadap kegiatan riset atau penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, guna membangun kepercayaan diri yang tinggi untuk mampu bersaing dan unggul dalam kancah pergaulan dan tantangan masyarakat dunia atau global. 6. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berbasis budaya Jawa Barat adalah SDM yang memiliki kapasitas, penghormatan, rasa cinta dan memiliki sikap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya bangsa dan kearifan lokal Jawa Barat, sebagai landasan berfikir dan bertindak di dalam merumuskan ide, gagasan dan konsep pendidikan berbudaya yang integral dan utuh, serta mampu mengaplikasikannya dalam realitas kehidupan pada keluarga, masyarakat, lembaga pendidikan serta dalam pergaulan masyarakat dunia atau global. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka rumusan dari visi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat adalah terwujudnya pendidikan yang maju di Jawa Barat pada tahun 2018, dengan karakterisrik atau ciri-ciri berorientasi jauh ke masa depan; dan peka atau tanggap terhadap setiap perubahan situasi politik, hukum, sosial, ekonomi, dan ilmu pengetahuan serta teknologi. Situasi pendidikan maju di Jawa Barat akan terwujud diakibatkan oleh dukungan dan ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang : b. memiliki komitment tinggi dengan dirinya sendiri; c. memiliki kesadaran untuk mengaktualisasikan nilai-nilai keagamaan, keimanan, kebangsaaan atau nasionalisme, budaya dan kearifan lokal Jawa Barat dalam realitas kehidupan; d. memiliki kapasitas, kemampuan dan kecakapan serta ketrampilan dalam mengidentifikasi, menganalisis, memecahkan setiap permasalahan dalam realitas kehidupan; e. mampu memberikan solusi optimal dan tuntas dari setiap permasalahan secara efisien dan efektif secara logis, rasional dan sistematis; f. memiliki kapasitas, keyakinan terhadap kemampuan dirinya tanpa adanya ketergantungan kepada orang/pihak lain; 14

23 g. memiliki kemauan dan kemampuan untuk terus menerus melakukan pengembangan diri dalam riset atau penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknolog; h. memiliki penghormatan, rasa cinta dan memiliki sikap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya bangsa dan kearifan lokal Jawa Barat sebagai landasan berfikir, pengambilan keputusan, bersikap dan bertindak dalam realitas kehidupan; i. memiliki kapasitas, kemampuan, kecakapan dan ketrampilan dalam menerapkan sistem tatakelola (manajemen) modern; yang didukung oleh pemanfaatan secara optimal teknologi informasi dan teknologi komunikasi yang mutakhir; j. memiliki kapasitas, kemampuan, kecakapan dan ketrampilan guna bersaing dan memiliki keunggulan di dalam pergaulan dan tantangan kehidupan masyarakat dunia atau global. Terdapat beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengukur pencapaian Visi Dinas Pendidikan Jawa Barat pada tahun 2018 yang akan datang, yakni : 1. Terwujudnya kemajuan dalam proses sistem tata kelola atau manajemen pendidikan di Jawa Barat; 2. Dihasilkannya output pendidikan yang memiliki karakter dan berbudi pekerti luhur; 3. Dihasilkannya output pendidikan dengan kecerdasan majemuk sehingga memiliki keunggulan dan daya saing; 4. Dihasilkannya output pendidikan yang berjiwa entrepneurship dan produktif sehingga memiliki kemandirian; 5. Dihasilkannya output pendidikan dengan pembiasaan dan pengusaan IPTEK yang maju; 6. Dihasilkannya output pendidikan yang mampu menghargai, mencintai, mendayagunakan dan melestarikan budaya Jawa Barat. 2.2 Misi Pendidikan Provinsi Jawa Barat Untuk mengoperasionalkan dan mewujudkan visi pendidikan Provinsi Jawa Barat tersebut dinyatakan atau dirumuskan misi pendidikan Provinsi Jawa Barat sebagai berikut : 1. Meningkatkan Perluasan dan Pemerataan aksesibilitas pelayanan pendidikan yang berkualitas; 15

24 2. Meningkatkan mutu, relevansi, dan daya saing sumber daya manusia bidang pendidikan; 2.3 Tujuan dan Sasaran Pembangunan Pendidikan Untuk merealisasikan visi dan misi pendidikan Jawa Barat, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat merumuskan 2 (dua) tujuan dan 7 (tujuh) sasaran tahun yang lebih operasional dan jelas menggambarkan ukuran-ukuran terlaksananya misi dan tercapainya visi, yaitu : 1. Tujuan a. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan kualitas pelayanan pendidikan di semua jenjang pendidikan di Jawa Barat. b. Meningkatkan kompetensi dan pemerataan sebaran pendidik dan tenaga kependidikan di Jawa Barat. 2. Sasaran Sasaran strategis merupakan penjabaran tujuan organisasi Dinas Pendidikan yang lebih spesifik dan terukur. Sasaran yang ingin dicapai pada masing-masing tujuan sebagaimana telah dipaparkan diatas dan acuan bagi seluruh pelaksanaan program dan kegiatan sebagai berikut : 1. Tujuan 1 Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan kualitas pelayanan pendidikan di semua jenjang pendidikan di Jawa Barat, sasaran yang ingin di capai : a. Menurunnya angka putus sekolah (DO) jenjang pendidikan dasar b. Meningkatnya layanan pendidikan menengah dan tinggi secara merata c. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan kualitas pelayanan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD- DIKMAS) d. Meningkatnya layanan pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus (PKPLK) yang berkualitas 16

25 2. Tujuan 2 Meningkatkan kompetensi dan pemerataan sebaran pendidik dan tenaga kependidikan di Jawa Barat, sasaran yang ingin di capai : a. Meningkatnya pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualitas dan profesional pada semua jenjang pendidikan b. Meningkatnya layanan yang berkualitas pada manajemen sekolah dan manajemen pendidikan 17

26 Meningkatkan Perluasan dan Pemerataan aksesibilitas pelayanan pendidikan yang berkualitas Meningkatkan mutu, relevansi, dan daya saing sumber daya manusia bidang pendidikan Tabel 1 Keterkaitan Misi, Tujuan, dan Sasaran Pembangunan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Tahun Misi Tujuan Sasaran 1.1 Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan kualitas pelayanan pendidikan di semua jenjang pendidikan di Jawa Barat 1.2 Meningkatkan kompetensi dan pemerataan sebaran pendidik dan tenaga kependidikan di Jawa Barat Menurunnya angka putus sekolah (DO) jenjang pendidikan dasar Meningkatnya layanan pendidikan menengah dan tinggi secara merata Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan kualitas pelayanan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD- DIKMAS) Meningkatnya layanan pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus (PKPLK) yang berkualitas Meningkatnya pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualitas dan profesional pada semua jenjang pendidikan Meningkatnya layanan yang berkualitas pada manajemen sekolah dan manajemen pendidikan 18

27 2.4 INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Dinas Pendidikan telah menetapkan Indikator Kinerja (IKU) untuk mengukur keberhasilan organisasi dalam mencapai sasaran strategis organisasi. Penetapan Indikator Kinerja Utama telah mengacu pada RPJMD dan Renstra Tahun Adapun Indikator kinerja utama Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang menjadi acuan untuk periode waktu tahun adalah sebagai berikut : Tabel 2 Indikator Kinerja Utama Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan kualitas pelayanan pendidikan di semua jenjang pendidikan di Jawa Barat Meningkatkan kompetensi dan pemerataan sebaran pendidik dan tenaga kependidikan di Jawa Barat Menurunnya angka putus sekolah (DO) jenjang pendidikan dasar Meningkatnya layanan pendidikan menengah dan tinggi secara merata Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan kualitas pelayanan Pendidikan Anak Usia Dini- Pendidikan Masyarakat (PAUD- DIKMAS). Meningkatnya layanan pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus (PKPLK) yang berkualitas Meningkatnya pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualitas dan profesional pada semua jenjang pendidikan Meningkatnya layanan yang berkualitas pada manajemen sekolah dan manajemen pendidikan 2.5 KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENCAPAIAN Angka melanjutkan dari jenjang SD/MI ke SMP/MTs Prosentase Angka Melanjutkan dari jenjang SMP/MTs ke SMA/MA/SMK Angka melalanjutkan dari jenjang SM (SMA/MA/SMK) ke perguruan Tinggi Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Anak Usia Dini (APK PAUD) Prosesntase berkurangnya angka buta huruf (meningkatnya angka melek huruf) Jumlah guru SD/SMP/SMA- LB yang menyelesaikan S1 dan D4 Jumlah Guru SD/SMP/SMA/SMK dengan kualifikasi S1 dan D4 Prosentase sekolah yang terakreditasi Jumlah sekolah SD/SMP/SMA/SMK yang telah terintegrasi dengan database Untuk mewujudkan visi dan misi pembangunan pendidikan, maka strategi yang dibutuhkan adalah sebagai berikut : 1. Menurunkan angka putus sekolah (DO) jenjang pendidikan dasar 2. Meningkatkan layanan pendidikan menengah dan tinggi secara merata 19

28 3. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan kualitas pelayanan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD-DIKMAS) 4. Meningkatkan layanan pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus (PKPLK) yang berkualitas 5. Meningkatkan pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualitas dan profesional pada semua jenjang pendidikan 6. Meningkatkan layanan yang berkualitas pada manajemen sekolah dan manajemen pendidikan Selama lima tahun ke depan, strategi pembangunan pendidikan tersebut merupakan prioritas pembangunan pendidikan di Jawa Barat. Bila dicermati secara mendalam, strategi pembangunan pendidikan yang pertama berkaitan erat dengan makin meningkatnya tuntutan masyarakat atas kebutuhan pendidikan, guna mengantisipasi perkembangan kebudayaan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta peningkatan persaingan dalam kehidupan masyarakat dunia. Untuk itu pencapaian pendidikan pada jenjang dasar, dirasakan kurang memadai lagi untuk mengimbangi dinamika kemajuan dalam kehidupan masyarakat.tuntutan untuk menempuh pendidikan jenjang menengah menjadi suatu keniscayaan. Selain itu dengan komitmen yang tinggi terhadap kepentingan pembangunan pendidikan, program-program bantuan pembiayaan pendidikan dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Program BOS untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah. Programprogram tersebut dalam implementasinya memerlukan pengembangan sistem pengelolaan yang memadai, agar efektivitasnya untuk tujuan wajib belajar jenjang pendidikan menengah 12 tahun dapat tercapai. Sebagai provinsi yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang pesat Jawa Barat membutuhkan penyediaan sumberdaya produktif untuk mendukung pengembangan sektor-sektor ekonomi yang terus berkembang. Untuk itu dirasakan perlunya strategi peningkatan kuantitas dan kualitas lembaga SMA dan SMK. APK jenjang SMA/SMK pada tahun 2016, yaitu 62,11 menjadi acuan dasar untuk menambah dan mengupayakan pendirian SMA dan SMK baru di berbagai wilayah Jawa Barat. Selain itu diperlukan upaya untuk meningkatkan kualitas Sekolah Menengah Kejuruan, demi meningkatnya kualitas lulusan, guna menjawab kebutuhan dunia kerja yang juga terus meningkat tuntutannya atas sumberdaya yang berpengatahuan dan berketerampilan memadai. Kesadaran untuk menanamkan pendidikan sejak dini, menjadikan peningkatan aksesbilitas dan kualitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai strategi yang diprioritaskan dalam pembangunan pendidikan di Jawa Barat. 20

29 Fenomena yang ada di lapangan, belum semua wilayah, terutama di daerah pedesaan tersedia lembaga pendidikan bagi anak usia dini tersebut. Sementara di perkotaan penyelenggaraan PAUD banyak dilakukan oleh pihak swasta dengan biaya pendidikan yang tidak terjangkau oleh golongan masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi. Untuk itu perlu dilakukan upaya-upaya untuk memperluas kesempatan mengikuti PAUD di kalangan masyarakat di segala strata dan tempat tinggal yang berbeda, melalui pendirian lembaga penyelenggara PAUD. Di samping perluasan perlu pula dikembangkan programprogram pendidikan untuk meningkatkan kualitas PAUD, melalui penyediaan tenaga pendidik yang kompeten, sarana prasarana, dan sistem manajemen PAUD yang baik. Peningkatan kualitas pendidikan secara umum menjadi prioritas strategi pembangunan pendidikan di Jawa Barat. Hal ini dapat dipahami berdasar kesadaran bahwa persaingan global termasuk di dalamnya dalam bidang pendidikan makin meningkat. Untuk itu pendidikan pada berbagai jalur dan jenjang pendidikan perlu ditingkatkan kualitasnya. Perhatian khusus pada lembaga pendidikan di lingkungan Pondok Pesantren, hal ini dilandasi oleh pemikiran bahwa pendidikan yang dimaksud perlu ditingkatkan agar secara relatif tidak jauh tertinggal dari lembaga pendidikan umum yang ada di masyarakat luar Pondok Pesantren. Selain itu secara kuantitatif di Jawa Barat jumlah lembaga pendidikan yang ada di Pondok Pesantren jumlahnya besar dibandingkan dengan provinsi-provinsi yang lain. Terakhir perhatian pada pentingnya peningkatan minat baca, menjadi strategi pembangunan pendidikan yang menjadi prioritas. Kemajuan teknologi komunikasi telah membawa sebagaian besar anggota masyarakat terutama anak-anak tersita waktunya untuk menekuni dunia maya, melalui berbagai program jejaring sosial dan program-program permainan. Dampak negatif dapat ditimbulkan dari kecenderungan tersebut, dan untuk mengimbanginya diperlukan strategi pembangunan pendidikan yang diarahkan untuk meningkatkan minat baca. Berdasarkan sasaran pembangunan pendidikan seperti tersebut di atas, dikembangkan 23 (dua puluh tiga) arah kebijakan pendidikan yang akan diputuskan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. 1) Peningkatan dan pengembangan secara bertahap Wajib Belajar Pendidikan Menengah 12 Tahun sebagai kelanjutan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun; 21

30 2) Peningkatan rasio perbandingan jumlah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Menengah Umum (SMU), 70% : 30%, untuk menyiapkan tenaga kerja terampil berpendidikan menengah; 3) Sekolah menengah berbasis pesantren. 4) Penuntasan Pembangunan RKB SMP/MTs, SMA/MA/SMK,SLB Negeri/Swasta, USB SMA/SMK/SLB dan Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak. 5) Penuntasan Fasilitasi Penegerian Perguruan Tinggi Swasta. 6) Fasilitasi Sarana Prasarana SMA/SMK, SLB, dan Perguruan Tinggi Negeri/Swasta. 7) Pemberian Beasiswa Bagi Pemuda, Atlit, Guru dan Tenaga Medis, Beasiswa Governor List, serta PIP bagi siswa Miskin SMA/SMK, Beasiswa bagi Mahasiswa Tugas Akhir, dan Beasiswa BAGUS bagi siswa SLB. 8) Penyelenggaraan SMP/SMA Kelas Jauh, SMP Terbuka, SD/SMP Satap, SMA /SMK Terbuka 9) Peningkatan Kesejahteraan Guru Non PNS/PNS daerah terpencil di Jawa Barat 10) Menyediakan Alat Praktek SMA/SMK di Jawa Barat 11) Meningkatkan Kualifikasi Pendidik & Pengembangan Program Peningkatan Kualitas PTK 12) Peningkatan Kompetensi Pendidik & Tenaga Kependidikan Dikdasmen 13) Fasilitasi Akreditasi Sekolah /Madrasah di Provinsi Jawa Barat (BAP-SM) 14) Pelaksanaan Penyelenggaraan Ujian Nasional SMP/MTs, SMA/MA/SMK 15) Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah SD/MI sederajat 16) Penyediaan Alat Bantu & Media Pembelajaran SLB 17) Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan Program Paket B dan C 18) Penyelenggaraan Program KF melalui Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) 19) Penyelenggaraan Program Sekolah Inklusif bagi Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Formal 20) Pengembangan PAUD secara holistik dan terpadu; 21) Peningkatan pemerataan dan akses PAUD, khususnya di daerah tertinggal, 22) Peningkatan mutu dan sebaran tenaga kependidikan secara merata; 23) Peningkatan layanan pendidikan berbasis manajamen pendidikan secara komprehensif dan terintegrasi; Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jawa Barat Tahun telah menetapkan arah kebijakan yang terkait langsung dengan Peningkatan Perluasan dan Pemerataan aksesibilitas pelayanan 22

31 pendidikan yang berkualitas yang merupakan sub agenda dalam RPJMD Jawa Barat, adapun strategi pencapaian kebijakan yang ditempuh adalah: 1. Perluasan dan Pemerataan Kesempatan mendapatkan pendidikan Upaya peningkatan perluasan dan pemerataan kesempatan mendapatkan pendidikan seringkali terkendala oleh kondisi sosial ekonomi, budaya serta geografi dan demografi, sehubungan dengan itu maka strategi yang akan ditempuh adalah : a. Terus mengupayakan keberlanjutan program pendanaan Biaya Operasional Sekolah (BOS) Wajar Pendidikan Menegah Universal disertai dengan sosialisasi, pembinaan dan pengendalian yang tertib dan akurat dalam rangka menjaga kepercayaan semua pihak tentang manfaat program tersebut; b. Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan; c. Pemerataan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan d. Perluasan Pendidikan pada jalur non-formal; e. Perluasan Akses Pendidikan Keaksaraan bagi Penduduk Usia> 15 tahun; f. Perluasan Akses PKPLK dan Sekolah Inklusif; g. Pengembangan pendidikan layanan khusus bagi anak usia wajar dikdas di daerah terpencil, daerah yang berpenduduk jarang dan terpencar, serta daerah terisolasi dan anak jalanan; h. Perluasan Aksesiblitas Layanan Pendidikan PAUD i. Pendidikan Kecakapan Hidup j. Perluasan Aksesibilitas layanan pendidikan SMA/SMK; k. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai sarana Pembelajaran jarak jauh; 2. Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan Pada dasarnya indikator mutu pendidikan adalah kualitas lulusannya, sedangkan aspek yang sangat dominan dalam peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan adalah guru, manajemen, fasilitas, kurikulum, sistem yang digunakan serta dana yang tersedia, sehubungan dengan itu maka strategi yang akan ditempuh adalah : a. Implementasi dan penyempurnaan standar pendidikan yang telah ada dan penguatan peran Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP); b. Pengawasan dan penjaminan mutu secara terprogram dengan mengacu pada SNP; 23

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenan-nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Ringkasan Eksekutif

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Pendidikan telah menjadi sebuah kekuatan bangsa khususnya dalam proses pembangunan di Jawa Timur. Sesuai taraf keragaman yang begitu tinggi, Jawa Timur memiliki karakter yang kaya dengan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DAERAH PROVINSI JAWA BARAT 2017 DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi... i... ii Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I. VISI Pembangunan di Kabupaten Flores Timur pada tahap kedua RPJPD atau RPJMD tahun 2005-2010 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, dalam rangka

Lebih terperinci

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum emangat reformasi telah mendorong pendayagunaan aparatur Negara untuk melakukan pembaharuan dan peningkatan efektivitas dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan pemerintahan Negara dalam pembangunan,

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen

Lebih terperinci

Bab II Perencanaan Kinerja

Bab II Perencanaan Kinerja Di kantor Bab II Perencanaan Kinerja 2.1. Perencanaan 2.1.1. Rencana Strategis Tahun 2013-2018 Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan stratejik merupakan langkah awal yang

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini dibuat sebagai perwujudan dan kewajiban suatu Instansi Pemerintah dengan harapan dapat dipergunakan

Lebih terperinci

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M SEKRETARIAT DAERAH KEPUTUSAN SEKRETARIS DAERAH KOTA MATARAM NOMOR : 188.4/747/Org./X/2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SEKRETARIAT DAERAH KOTA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan

DAFTAR ISI. Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan DAFTAR ISI Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1 A. LATAR BELAKANG 1 B. LANDASAN HUKUM 4 C. MAKSUD DAN TUJUAN 6 D. SISTEMATIKA PENULISAN 6 BAB II GAMBARAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG, Menimbang : a. bahwa bidang pendidikan merupakan

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG TAHUN 2016 DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN TAHUN 2016 Jalan Sukabumi No. 17 Bandung Telp. (022) 7207113 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pendidikan Kota Probolinggo Tahun 2016 ini disusun untuk mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan dalam

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) SEKTOR PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) SEKTOR PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) SEKTOR PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Visi dan Misi Rencana Strategis (RENSTRA) merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin di capai selama

Lebih terperinci

TERWUJUDNYA LAYANAN PENDIDIKAN YANG PRIMA, UNTUK MEMBENTUK INSAN LAMANDAU CERDAS KOMPREHENSIF, MANDIRI, BERIMANDAN BERTAQWA SERTA BERBUDAYA

TERWUJUDNYA LAYANAN PENDIDIKAN YANG PRIMA, UNTUK MEMBENTUK INSAN LAMANDAU CERDAS KOMPREHENSIF, MANDIRI, BERIMANDAN BERTAQWA SERTA BERBUDAYA BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Visi adalah gambaran atau pandangan tentang masa depan yang diinginkan. Dalam konteks perencanaan, visi merupakan rumusan umum mengenai

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA INSTANSI : DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN JOMBANG VISI : TERWUJUDNYA PENDIDIKAN YANG MERATA, BERMUTU, AGAMIS DAN BERDAYA SAING MISI : 1. Mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG TAHUN 2014

KOTA BANDUNG TAHUN 2014 DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN TAHUN 2014 JALAN SUKABUMI NO 17 BANDUNG Telp. (022) 7207113 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan

Lebih terperinci

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Kecamatan Ujungberung Kota Bandung Tahun 2016,

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembukaan UUD 45 mengamanatkan Pemerintah Negara Republik Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak di dalam sektor publik. Reformasi birokrasi muncul karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak di dalam sektor publik. Reformasi birokrasi muncul karena adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir ini fenomena reformasi birokrasi merupakan isu penting bagi pihak-pihak di dalam sektor publik. Reformasi birokrasi muncul karena adanya

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR BUPATI BARRU, TTD. Ir. H. ANDI IDRIS SYUKUR, MS.

KATA PENGANTAR BUPATI BARRU, TTD. Ir. H. ANDI IDRIS SYUKUR, MS. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata ala yang telah memberi rahmat dan karunia-nya, sehingga dokumen Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kabupaten Barru Tahun

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. LATAR BELAKANG Sesuai dengan amanat Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor: XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

Rencana Strategis (RENSTRA)

Rencana Strategis (RENSTRA) Rencana Strategis (RENSTRA) TAHUN 2014-2019 PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN 2014 Rencana Strategis (RENSTRA) TAHUN 2014-2019 DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

Bandar Lampung, Desember 2015 KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG,

Bandar Lampung, Desember 2015 KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG, Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung 2015-2019 ini disusun melalui beberapa tahapan dengan mengacu kepada visi RPJMD Provinsi Lampung tahun 2015-2019, yaitu Lampung

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014 TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah,

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah, KATA PENGANTAR Alhamdulillaah, Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan petunjuk- Nya kami telah menyusun dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD Analisis Isu-isu strategis dalam perencanaan pembangunan selama 5 (lima) tahun periode

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2017 D A F T A R I S I KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang : a. bahwa tujuan pendidikan keagamaan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014 LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Jakarta, Januari 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas

Lebih terperinci

PERUBAHAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

PERUBAHAN INDIKATOR KINERJA UTAMA KABUPATEN BADUNG PERUBAHAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG RPJMD 2010-2015 DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Koordinasi Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat Dinas Olahraga dan Pemuda

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N 2 0 1 5 Puji dan syukur kami panjatkan ke Khadirat Allah SWT, atas Rahmat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI.. ii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang. 1 B. Tugas dan Fungsi Bappeda Kota Samarinda. 2 C. Struktur Organisasi Bappeda Kota Samarinda.. 3 BAB II RENCANA STRATEGIS

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN V.1. Visi Menuju Surabaya Lebih Baik merupakan kata yang memiliki makna strategis dan cerminan aspirasi masyarakat yang ingin perubahan sesuai dengan kebutuhan, keinginan,

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN V.1. Visi Menuju Surabaya Lebih Baik merupakan kata yang memiliki makna strategis dan cerminan aspirasi masyarakat yang ingin perubahan sesuai dengan kebutuhan, keinginan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun

Lebih terperinci

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA Pembangunan adalah suatu orientasi dan kegiatan usaha yang tanpa akhir. Development is not a static concept. It is continuously changing. Atau bisa

Lebih terperinci

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Bab III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Bila dilihat dari hasil evaluasi pelaksanaan

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI TAHUN 2017 DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI Jalan Lapangan Tengah No.2 Bekasi Timur Telp. (021) 8825243 Kode Pos 17113

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 dapat digambarkan sebagai berikut : iii

IKHTISAR EKSEKUTIF. Pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 dapat digambarkan sebagai berikut : iii IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam rangka mewujudkan Visi Pemerintah Kabupaten Rote Ndao sebagaimana tertuang dalam RPJMD Tahun 2014-2019 yaitu : Terwujudnya Peningkatan Kehidupan Masyarakat Rote Ndao yang BERMARTABAT

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Faktor-faktor penyebab..., Rika Aristi Cynthia, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Faktor-faktor penyebab..., Rika Aristi Cynthia, FISIP UI, Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan penting di seluruh aspek kehidupan manusia. Hal itu disebabkan pendidikan berpengaruh langsung terhadap perkembangan kepribadian manusia.

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013-2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan

Lebih terperinci

PROFIL DATA PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PROFIL DATA PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PROFIL DATA PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO Jln. Ki Josuto, Kulon Progo, 55611 Tlp. (0274) 774535 KATA PENGANTAR Penyusunan Profil Data Pendidikan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (government) menjadi kepemerintahan (governance). Pergeseran tersebut

BAB I PENDAHULUAN. (government) menjadi kepemerintahan (governance). Pergeseran tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan gagasan yang terjadi di berbagai negara, peranan negara dan pemerintah bergeser dari peran sebagai pemerintah (government) menjadi kepemerintahan

Lebih terperinci

Bagian Hukum dan HAM pada Sekretariat Daerah Kota Bandung KATA PENGANTAR

Bagian Hukum dan HAM pada Sekretariat Daerah Kota Bandung KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga tugas penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Bagian Hukum dan HAM pada Sekretariat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum BAB I PENDAHULUAN A. Pandangan Umum Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas manajerial pada tiap tingkatan dalam organisasi yang bertujuan untuk pelaksanaan kegiatan pada

Lebih terperinci

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp. 024-8311729 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH BIDANG PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN A. Latar Belakang BAB I

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN Terselenggaranya kepemerintahan yang baik (good governance) merupakan prasyarat bagi setiap pemerintah untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembangunan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembangunan sumber daya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembangunan sumber daya manusia. Di sejumlah negara yang sedang berkembang pendidikan telah mengambil

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Dalam upaya meningkatkan

Lebih terperinci

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH PEMERINTAH DAERAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH PEMERINTAH DAERAH SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BIRO ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BIRO ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BIRO ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT 3.1. Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Biro Organisasi. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dinyatakan bahwa salah satu tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah mencerdaskan

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku

Lebih terperinci

B A B P E N D A H U L U A N

B A B P E N D A H U L U A N 1 B A B P E N D A H U L U A N I A. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab telah diterbitkan Instruksi Presiden No.

Lebih terperinci

User [Pick the date]

User [Pick the date] RENCANA KERJA KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG TAHUN 2016 User [Pick the date] KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Jl babakan sari no.177 Bandung telepon (022) 7271101 2015 Rencana Kerja Kecamatan Kiaracondong

Lebih terperinci

NOMOR : 08 Tahun 2015 TANGGAL : 22 Juni 2015 TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

NOMOR : 08 Tahun 2015 TANGGAL : 22 Juni 2015 TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR : 08 Tahun 2015 TANGGAL : 22 Juni 2015 TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah Kota

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Ikhtisar Eksekutif

IKHTISAR EKSEKUTIF. Ikhtisar Eksekutif IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam rangka mewujudkan Visi Pemerintah Kabupaten Rote Ndao sebagaimana tertuang dalam RPJMD Tahun 2014-2019 yaitu : Terwujudnya Peningkatan Kehidupan Masyarakat Rote Ndao yang BERMARTABAT

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG [- BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG P embangunan sektor Peternakan, Perikanan dan Kelautan yang telah dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Garut dalam kurun waktu tahun 2009 s/d 2013 telah memberikan

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi merupakan cara pandang ke depan tentang kemana Pemerintah Kabupaten Belitung akan dibawa, diarahkan dan apa yang diinginkan untuk dicapai dalam kurun

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, khususnya dalam Pasal 1, angka 12 disebutkankan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

Bab I Pendahuluan Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa pembangunan yang berkeadilan dan demokratis

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI BALI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

PEMERINTAH PROVINSI BALI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PEMERINTAH PROVINSI BALI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puja Pangastuti Angayubagia Kami haturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa

Lebih terperinci

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) A. Visi dan Misi 1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman 2010-2015 menetapkan

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Komp.Perkantoran Pemda Tulang Bawang Jl. Cendana Gunung Sakti Kec. Menggala Kab.Tulang Bawang Provinsi Lampung 34596 Telp (0726)

Lebih terperinci

Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal.

Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal. Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal. Pada misi IV yaitu Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal terdapat 11

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIJUNJUNG, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemahaman mengenai good governance mulai dikemukakan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pemahaman mengenai good governance mulai dikemukakan di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemahaman mengenai good governance mulai dikemukakan di Indonesia sejak tahun 1990-an dan semakin populer pada era tahun 2000-an. Pemerintahan yang baik diperkenalkan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Nomor : / BAP-I/IV/2011 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Nomor : / BAP-I/IV/2011 TENTANG Jalan Panji No. 70 Kelurahan Panji Telp. (0541) 661322. 664977 T E N G G A R O N G 75514 KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Nomor : 600.107/ BAP-I/IV/2011 TENTANG

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan

Lebih terperinci

ISU-ISU STRATEGIS. 3.1 Analisis Situasi Strategis

ISU-ISU STRATEGIS. 3.1 Analisis Situasi Strategis ISU-ISU STRATEGIS 3.1 Analisis Situasi Strategis S etiap organisasi menghadapi lingkungan strategis yang mencakup lingkungan internal dan eksternal. Analisis terhadap lingkungan internal dan eksternal

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.174, 2014 PENDIDIKAN. Pelatihan. Penyuluhan. Perikanan. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5564) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci