BAB 3 METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 133 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam perancangan interior klinik dermatologi di Jakarta metode penelitian kualitatif. Menurut Sudarsono (2014), Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung analisis. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Pendekatan penelitian kualitatif sering disebut dengan naturalistic inquiry. Apapun macam, cara atau corak analisis data kualitatif suatu penelitian, perbuatan awal yang senyatanya dilakukan adalah membaca fenomena. Setiap data kualitatif mempunyai karakteristiknya sendiri. Data kualitatif berada secara tersirat di dalam sumber datanya. Sumber data kualitatif adalah catatan hasil observasi, transkrip wawancara mendalam dan dokumen-dokumen terkait berupa tulisan ataupun gambar. Karakteristik penelitian kualitatif antara lain ialah latar alamiah dengan konteks utuh (holistik), instrumen penelitian berupa manusia, metode pengumpulan data observasi sebagai metode utama, analisis data secara induktif, proses lebih berperan penting daripada hasil, penelitian dibatasi oleh fokus, desain penelitian bersifat sementara, laporan bernada studi kasus, serta interpretasi ideografik. Metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif berupa pengamatan dengan berpartisipasi, wawancara mendalam, penyelidikan sejarah hidup, dan analisis konten. Gaya penelitian kualitatif berusaha mengkonstruksi realitas dan memahami maknanya. Sehingga penelitian kualitatif biasanya sangat memperhatikan proses, peristiwa dan otentisitas. Dalam penelitian kualitatif kehadiran nilai peneliti bersifat eksplisit dalam situasi yang terbatas, melibatkan subjek dengan jumlah relatif sedikit. Dengan demikian, hal yang umum dilakukan berkutat dengan analisis tematik. Peneliti kualitatif biasanya terlibat dalam interaksi dengan realitas yang ditelitinya. Peneiliti kualitatif memandang realita merupakan hasil rekonstruksi oleh individu

2 134 yang terlibat dalam situasi sosial dan menjalin interaksi secara intens dengan realitasyang ditelitinya. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian terhadap klinik dermatologi ini dilakukan pada klinik dermatologi yang berlokasi di daerah Jakarta. Dalam penelitian ini akan dilakukan studi banding terhadap tiga klinik dermatologi yaitu Erha Dermatology Clinic yang berada di daerah Jakarta Barat, Natasha Skin Care Clinic dan Miracle Aesthetic Clinic yang berlokasi di daerah Jakarta Selatan. Pemilihan ketiga klinik dermatologi sebagai objek penelitian tersebut didasari pertimbangan adanya perbandingan antara segmen pelanggan, karakteristik, dan standar pelayanan tertentu diantara ketiganya yang akan dijadikan sebagai bahan studi kasus dalam perancangan interior klinik dermatologi. Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan terhitung dari Febuari Maret tahun Penelitain meliputi data profil perusahaan, pengamatan terhadap pengunjung, aktifitas dan fasilitas di dalam klinik, sistem pelayanan klinik. Perubahan mengenai data yang diteliti pada masing-masing klinik dapat berubah sewaktu-waktu, namun data yang akan digunakan sebagai dasar perancangan merupakan data yang berlangsung selama periode Febuari Maret tahun Gambar 3.1 Time Schedule (Sumber : Arini & Pratiwi, 2014)

3 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini jenis data kualitatif. Data kualitatif adalah data yang berupa keterangan atau kata-kata biasa. Data kualitatif digunakan sebagai dasar untuk mengetahui klasifikasi, bentuk, fungsi, dan makna ungkapan. Di samping itu, berdasarkan cara memperolehnya, penelitian ini data primer, yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti secara langsung dari objeknya. 3.4 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif sangat beragam, hal ini disebabkan karena sifat dari penelitian kualitatif terbuka dan luwes, tipe dan metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif disesuaikan dengan masalah,tujuan penelitian, serta sifat objek yang diteliti. Metode yang paling banyak digunakan dalam penelitian kualitatif adalah metode wawancara dan observasi. Maka dengan itu, penelitian yang akan dilakukan ini pun metode yang sama yaitu metode wawancara dan observasi. Alasan dipilihnya metode wawancara dalam penelitian ini adalah karena didalam penelitian ini, informasi yang diperlukan adalah berupa kata-kata yang diungkapkan subjek secara langsung, sehingga dapat dengan jelas menggambarkan perasaan subjek penelitian dan mewakili kebutuhan informasi dalam penelitian. Selain metode wawancara dan observasi, peniliti juga metode pengumpulan data melalui studi literatur guna memperkuat kesoliditasan data yang didapat melalui metode wawancara dan observasi. 1. Studi Literatur Studi literatur adalah suatu bentuk pengumpulan data yang berhubungan dengan klinik dermatologi pada umumnya, baik yang berhubungan dengan jenis, fungsi, maupun kebutuhan yang ada dan dapat membantu dalam perancangan klinik dermatologi tersebut. Pengumpulan data tersebut mengenai tinjauan perancangan, tinjauan desain interior, serta tinjauan klinik dermatologi yang meliputi syarat-syarat pembangunan klinik, standar kesehatan pada klinik, teori-teori desain interior, dan hal lainnya yang berkaitan dengan perancangan interior pada klinik dermatologi. Pada perancangan ini, dibutuhkan juga studi mengenai teori-teori kecantikan serta

4 136 psikologi wanita. Pustaka yang menjadi acuan literatur dalam perancangan ini antara lain : Clinic Planning Design (Xiaobo, 2013) Buku ini berisi tentang dasar-dasar perancangan klinik dan sarana kesehatan. Menjelaskan tentang persyaratan bangunan klinik, kriteria desain pada klinik, besaran / luasan ruang serta fasilitas di dalam klinik, penggunaan material, fisika bangunan, sistem keamanan, sistem komunikasi dan teknologi, serta sistem operasional pada klinik. Undang-undang Praktik Kedokteran tahun 2011 (Menkes RI, 2011) Buku ini berisi tentang peraturan pembangunan dan penyelenggaraan fasilitas kesehatan atau klinik. Menjelaskan tentang fungsi dasar klinik, jenis-jenis klinik, serta fasilitas yang wajib disediakan oleh klinik. Di dalamnya dijelaskan juga mengenai persyaratan lokasi dan lingkungan sekitar klinik, dan kriteria bangunan yang digunakan oleh klinik tersebut. Kecantikan Perempuan Timur (Martha Tilaar, 2008) Buku ini banyak membicarakan tentang ungkap gagasan pikiran Martha Tilaar selama kurang lebih tiga puluh tahun berkecimpung dalam dunia perawatan diri dan kecantikan. Semacam auto-biografis tentang berbagai momentum dalam perjalanan hidup, pandangan hidup, latar kehidupan, cita-cita, kreasi, serta karya Martha Tilaar dalam dunia kecantikan. Terbagi dalam tujuh bagian, buku ini menampilkan berbagai segi kehidupan dunia Timur, terutama Jawa dan Nusantara, mulai dari mitos, doa-doa, kitab dan primbon, adat dan upacara, reramuan dan jejamuan, sampai pada pernik-pernik perawatan tubuh. Semuanya dalam lingkup yang eksotik: kecantikan. Dengan format yang eksklusif, buku ini semakin istimewa dengan ilustrasi dan desain yang menawan. Pada bagian lain, Martha Tilaar juga membagi suka-duka perjalanan kariernya sebagai seorang pelopor wiraswasta yang berhasil menggali khasanah budaya Nusantara, mengambil inspirasi dari kearifan yang telah ada selama berabad-abad. Selain ketiga buku tersebut, pengumpula data juga dilakukan pada buku-buku yang berkaitan dengan teori-teori desain interior, estetika, dan perencanaan interior.

5 Observasi Lapangan Teknik observasi lapangan dibutuhkan untuk mendapatkan data informasi lainnya yang berhubungan dengan klinik dermatologi. Dari data tersebut yang mencakup foto aktifitas yang dilakukan tiap individu di lokasi, fasilitas yang dibutuhkan oleh sebuah klinik dermatologi, serta arus aktifitas sebuah klinik dermatologi. Melalui teknik ini, dapat langsung dilakukan pengamatan yang dimulai dengan survey data dan fisik. Peneliti melakukan observasi ke 3 lokasi klinik dermatologi yang berbeda di Jakarta, yaitu Erha Dermatology Clinic, Natasha Skin Care Clinic, dan Miracle Aesthetic Clinic. Observasi terhadap pengunjung dan pengelola juga dilakukan guna mendapatkan data yang diperlukan. 3. Wawancara Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam yaitu wawancara yang tetap pedoman wawancara, namun penggunaannya tidak seketat wawancara terstruktur. Penelitian ini pedoman wawancara yang bersifat umum, yaitu pedoman wawancara yang harus mencantumkan isu-isu yang harus diliput tanpa menentukan urutan pertanyaan. Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan peneliti mengenai aspek-aspek yang harus dibahas, sekaligus menjadi daftar pengecek apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau dinyatakan (Purwandari, 2001). Adapun aspek yang ingin diungkap peneliti melalui wawancara dalam penelitian ini adalah hal-hal yang berhubungan dengan perancangan desain interior klinik dermatologi. Meliputi karakteristik pengunjung yang datang berdasarkan jenis kelamin, umur, maupun pekerjaan, kebiasaan pengunjung, kebutuhan pengunjung, serta aktifitas pengunjung di dalam klinik dermatologi. 4. Dokumentasi Data survey dapat diperoleh dari pengambilan foto pada lokasi penelitian. Data dari hasil dokumentasi tersebut dapat digunakan peneliti sebagai bahan perbandingan dari ketiga objek yang diteliti. Dokumentasi dilakukan di ketiga klinik dermatologi, selain itu peneliti juga melakukan dokumentasi pada klinik dermatologi lainnya yang dapat digunakan untuk membandingkan fasilitas serta kriteria interior di dalamnya.

6 Analisa Data Survey Tabel 3.1 Analisa Data Survey (Sumber : Dokumentasi Pribadi) Erha Clinic Natasha Skin Care Clinic Miracle Aesthetic Clinic Analisa Arsitektur Arsitektur merupakan bangunan tunggal terdiri dari 2-3 lantai bergaya modern dengan penggunaan warna natural seperti abuabu. Lokasi mudah dicapai, berada di kawasan pemukiman dan tempat usaha. Erha clinic menyediakan lahan parkir tambahan berupa basement. Registrasi Counter registrasi dibuat tinggi dengan rak-rak penyimpanan di bagian belakang. Natasha Clinic menyediakan kursi pada counter registrasi guna memudahkan pasien yang melakukan registrasi. Erha clinic memiliki ruangan tersendiri untuk menyimpan database pasien yang dapat diakses oleh staf dari counter registrasi.

7 139 Farmasi & Kasir Miracle clinic menyediakan satu counter yang disatukan untuk registrasi, pembayaran, dan pembeliam produk sehingga seringkali terjadi kepadatan aktifitas dan pasien mengantri lebih lama. Erha clinic sistem nomor antrian agar aktifitas pasien dapat berjalan teratur, terdapat lab untuk apoteker meracik obat. - - Penjualan Produk Area penjualan produk di Erha Clinic disediakan untuk penjualan produk-produk yang dapat dibeli tanpa resep dokter. Terdapat di dekat area registrasi dan pintu masuk utama, mudah diakses bagi pasien yang hanya ingin membeli produk saja. Area ini memiliki counter pembayaran dan pelayanan sendiri, tidak menyatu dengan counter pembayaran farmasi.

8 140 Area Tunggu Area tunggu menyediakan TV, rak majalah, dan counter minuman. Erha Clinic memiliki ruang tunggu yang terpisah-pisah sesuai aktifitas penggunanya (menunggu konsultasi, menunggu registrasi, dan menunggu pembayaran/obat). Ruang tunggu terpisah ini dapat mengurangi kepadatan aktifitas pengguna di area tertentu. R. Konsultasi Semua ruang konsultasi menyediakan meja konsultasi dokter, rak penyimpanan arsip, dan kursi hadap. Desain ruang yang simpel, tidak banyak ornamen pada elemen interior. Pada ruang konsultasi Erha Clinic menyediakan tempat tidur untuk periksa pasien, sedangkan yang lainnya tidak menyediakan sehingga hanya akan diperiksa dalam kondisi duduk.

9 141 R. Perawatan Ruang perawatan ketiganya memiliki desain yang simpel dan tidak banyak ornamen. Erha clinic memiliki ruang perawatan untuk 4-5 pasien dengan tirai sebagai pemisahnya. Natasha clinic tidak pemisah apapun sehingga pasien kurang memiliki privasi. Miracle clinic menyediakan ruang perawatan single dan couple, sehingga pasien lebih memiliki privasi. - R. Tindakan Ruang tindakan digunakan untuk melakukan tindakan khusus seperti bedah minor, injeksi, laser, dll. Ruang tindakan harus steril, material lantai vinyl. Pencahayaan utama berupa downlight atau TL. Terdapat alat-alat khusus yang digunakan untuk tindakan tertentu, rak penyimpanan khusus dan alat untuk sterilisasi peralatan bedah minor.

10 R. Tunggu Tindakan Miracle clinic menyediakan ruang tunggu tindakan yang dapat digunakan pasien paska tindakan saat menunggu kondisinya pulih. Ruangan ini menyediakan sofa, counter minuman, dan TV. Sebagai ruang tunggu sementara sebelum pasien menuju area pembayaran. - - Fasilitas Tambahan Erha clinic menyediakan fasilitas tambahan berupa food corner yang menjual makanan dan minuman, terdapat di dekat area tunggu registrasi. Selain itu, menyediakan juga children s area yang diperuntukkan bagi orang tua yang membawa anaknya ke klinik.

11 143 Toilet Toilet terdapat di area yang mudah dijangkau dari area tunggu. Erha clinic menyediakan toilet terpisah untuk wanita & pria sehingga pengunjung akan lebih nyaman toilet. Lantai Erha : marmer pada area publik, keramik pada ruang konsultasi dan ruang perawatan, serta vinyl pada ruang tindakan dan area service/staff. Natasha : Menggunakan keramik seluruh area dan ruangan dalam klinik. Miracle : Menggunakan marmer pada area publik, ruang konsultasi, dan ruang perawatan, vinyl pada ruang tindakan dan service. Terdapat penggunaan material parket, batu alam dan karpet pada koridor

12 144 Dinding Semua area klinik cat tembok atau wallpaper sebagai pelapis dinding. Terdapat hiasanhiasan dinding berupa gambar yang menjelaskan perawatan/produk pada klinik tersebut. Di beberapa area seperti area registrasi panel-panel kayu sebagai permainan tekstur dinding. Ceiling & Penghawaan Material ceiling semuanya gypsum, terdapat permainan ceiling (drop ceiling) seperti pada area publik. Erha : AC central di seluruh area/ruang. Miracle : Menggunakan sistem AC central di area publik, dan AC split di ruang konsultasi dan ruang perawatan. Natasaha : AC split di seluruh area/ruang klinik.

13 145 Pencahayaan Dominan hidden lamp pada area publik (ruang tunggu/registrasi), pada ruang konsultasi dan tindakan lampu downlight. Sedangkan untuk ruang perawatan hidden lamp dengan cahaya warm white agar tercipta suasana relaks bagi pasien. Lampu gantung biasanya digunakan pada lobby utama. Terdapat spotlight di beberapa area untuk menambah kesan ruang. Sistem Proteksi Kebakaran Ketiga klinik terdapat sprinkler dan smoke detector sebagai sistem keamanan kebakaran di setiap areanya. Erha clinic menyediakan fire extinguisher di area-area tertentu seperti di dekat ruang tindakan dan di area-area yang mudah dijangkau oleh pengguna ruang.

14 Kesimpulan Survey Kesimpulan yang didapat dari analisa data survey yaitu, area registrasi sebaiknya mudah dijangkau dan terlihat dari pintu masuk utama agar memudahkan pengunjung yang datang ke klinik. Area tersebut sebaiknya tidak disatukan dengan area pembayaran atau pembelian obat untuk meminimalisasi terjadinya kepadatan aktifitas di area tersebut. Ruang kantor dan penyimpanan arsip / data pasien sebaiknya dapat berhubungan langsung dengan area staf registrasi agar mudah melakukan pengecekan data pasien. Teknologi seperti sistem nomor antrian dapat digunakan sebagai sarana pendukung dari klinik. Ruang laboratorium untuk meracik obat, ruang apoteker, gudang penyimpanan obat, dan counter pembelian obat sebaiknya berhubungan dan berdekatan dengan ruang staf agar memudahkan aktifitas antar staf yang bekerja. Sistem penghawaan pada area publik dapat AC central. Ruang tunggu terpisah memberikan privasi bagi pasien yang menunggu pada saat akan melakukan konsultasi, registrasi, maupun pembayaran atau pembelian obat. Ruang tunggu pasca tindakan juga dapat dijadikan fasilitas pendukung dari klinik agar pasien yang telah menjalani tindakan medis mendapat ruang tunggu tersendiri yang lebih privat untuk menunggu sampai kondisinya membaik. Area tunggu juga sebaiknya menyediakan fasilitas membaca dan drink counter untuk pasien. Ruang konsultasi, ruang perawatan, dan ruang tindakan sebaiknya mengikuti standar kesehatan yang ada. Penggunaan material sangat berpengaruh pada kesehatan dan kebersihan klinik. Material vinyl digunakan pada ruang tindakan karena perawatannya lebih mudah dan tidak mudah tergores oleh benda-benda dengan tingkat aktifitas pengguna tinggi seperti alat-alat yang roda. Pencahayaan pada ruang perawatan dibuat senyaman mungkin agar pasien mendapatkan suasana relaksasi pada ruang, task lighting digunakan untuk aktifitasaktifitas tertentu saja. Pada ruang konsultasi, ruang perawatan, dan ruang tindakan dapat penghawaan berupa AC split. Dari analisa ketiga objek survey tersebut, Erha Clinic merupakan klinik dermatologi yang sudah cukup memenuhi standar kesehatan dalam sirkulasi, organisasi ruang, dan penggunaan material. Maka perancangan interior ini, akan lebih banyak mengacu pada Erha Clinic sebagai standar klinik dermatologi yang akan ditinjau lebih lanjut lagi dan dilengkapi oleh fasilitas penunjang lainnya.

15 Hasil Kuisioner Pengumpulan data dalam penelitian terhadap klinik dermatologi ini, selain metode survey dan pengumpulan data literatur, peneliti juga melakukan metode kuisioner yang diberikan kepada pengunjung yang datang ke klinik dermatologi. Metode kuisioner ini dilaksanakan via online dengan program yang disediakan oleh Google, yaitu Google Docs. Dalam metode kuisioner ini mengikutsertakan kurang lebih 50 responden pria maupun wanita, pasien/pengunjung, yang sering ataupun jarang berkunjung ke klinik dermatologi. Pengumpulan data dalam bentuk kuisioner ini diharapkan dapat melengkapi data aktifitas pengguna, nuansa yang diinginkan, serta data ergonomic yang dapat berguna sebagai dasar perancangan pada klinik dermatologi tersebut. Berikut ialah pertanyaann yang diajukan dalam kuisioner : 1. Jenis kelamin responden 10% 90% Pria Wanita 2. Usia responden Gambar 3.2 Hasil Kuisioner 1 (Sumber : Arini & Pratiwi, 2014) 30% 10% 20% <20 Tahun Tahun Tahun 40% >40 Tahun Gambar 3.3 Hasil Kuisioner 2 (Sumber : Arini & Pratiwi, 2014)

16 Profesi responden 30% 20% Pelajar/Mahasi swa Karyawan 30% 20% Wirausaha Lainnya Gambar 3.4 Hasil Kuisioner 3 (Sumber : Arini & Pratiwi, 2014) 4. Seberapa sering berkunjung ke klinik dermatologi setiap bulannya? 10% 50% 40% < 2 kali 2-4 kali > 4 kali Gambar 3.5 Hasil Kuisioner 4 (Sumber : Arini & Pratiwi, 2014) 5. Apa tujuan utama yang mempengaruhi untuk datang ke klinik dermatologi? 60% 10% 30% Faktor Kesehatan Faktor Kecantikan Faktor Gaya Hidup Gambar 3.6 Hasil Kuisioner 5 (Sumber : Arini & Pratiwi, 2014)

17 Aktifitas apa yang biasa dilakukan saat menunggu di klinik dermatologi? 60% 30% 10% Membaca majalah Menonton TV Bermain gadget Gambar 3.7 Hasil Kuisioner 6 (Sumber : Arini & Pratiwi, 2014) 7. Hal apa yang diprioritaskan dalam suasana klinik dermatologi? 30% 20% 50% Relaksasi Privasi Kebersihan&Ke sehatan Gambar 3.8 Hasil Kuisioner 7 (Sumber : Arini & Pratiwi, 2014) Analisa Kuisioner Hasil dari kuisioner menunjukan bahwa pengunjung klinik dermatologi mayoritas ialah wanita, yang artinya perancangan pada klinik dermatologi ini akan lebih menitikberatkan kebutuhan dari wanita. Usia pengunjung mayoritas ialah usia tahun yang merupakan usia produktif dengan profesi wirausaha, hal ini akan menentukan target pasar nantinya kalangan seperti apa yang ingin dijadikan sasaran perancangan. Faktor kecantikan yang merupakan faktor tertinggii kedatangan konsumen ke klinik dermatologi menyebabkan pentingnya akan tampilan fisik dari klinik tersebut. Aktifitas di dalam klinik yang menunjukan mayoritas pengunjung yaitu bermain gadget, dapat disimpulkan minimnya interaksi dan sosialisasi antar pengunjung. Maka perlu diadakan penataan ruang yang dapat menunjang daya

18 150 interaktif antar pengunjung. Dari segi suasana dalam klinik, hal yang paling diprioritaskan ialah suasana relaksasi yang justru menjadi faktor penting bagi sebagian besar pengunjung yang datang. Suasana relaksasi dibutuhkan tidak hanya di dalam ruang konsultasi dan perawatan saja, karena pengunjung yang datang belum tentu menjadi pasien, melainkan hanya mendampingi saja. 3.8 Kerangka Konsep Gambar 3.9 Kerangka Konsep (Sumber : Arini & Pratiwi, 2014) Skema Pemikiran Konsep Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seseorang untuk datang ke klinik dermatologi, yaitu : Faktor Kesehatan Sejak zaman dahulu, kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia. Kesehatan tubuh tersebut sangatlah penting guna menjalankan aktifitas hidup sehari-hari. Mereka bersedia melakukan apapun demi mempertahankan dan menjaga kesehatan tubuhnya. Faktor Kecantikan

19 151 Kondisi kulit dipandang sebagai salah satu unsur kecantikan manusia, karena kulit merupakan lapisan paling luar yang menutupi seluruh permukaan tubuh manusia. Oleh sebab itu, estetika atau kecantikan berpengaruh besar dalam keinginan masyarakat untuk merawat kesehatan kulit. Faktor Gaya Hidup Melihat tingginya tingkat sosial dan ekonomi masyarakat saat ini khususnya di daerah Jakarta, gaya hidup masyarakat kian meningkat. Kebutuhan akan fasilitas klinik dermatologi tersebut bukan lagi sekedar faktor kesehatan saja, namun sudah menjadi gaya hidup bagi masyarakat Jakarta. Faktor Ekonomi Semakin tinggi ekonomi seseorang maka semakin tinggi pula jaminan kesehatan mereka. Karena mereka menganggap dengan ekonomi mapan, mereka dapat membiayai semua biaya pengobatan penyakit mereka sehingga kesehatan mereka dapat lebih terjamin. Dari beberapa faktor di atas, peneliti menarik kesimpulan bahwa faktor kecantikan merupakan tujuan utama yang mempengaruhi pengunjung untuk datang ke klinik dermatologi. Maka dari itu, peneliti akan membahas lebih dalam mengenai kecantikan itu sendiri, beserta kecantikan lokal (Local Beauty) yang akan dijadikan konsep dasar dalam perancangan interior klinik dermatologi.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kecantikan mulai menjadi sebuah tren gaya hidup di beberapa kalangan yang tidak bisa ditinggalkan baik oleh kaum wanita maupun pria. Wanita maupun pria

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya kesehatan, terutama pada kesehatan kulit karena kulit merupakan permukaan terluar dari tubuh manusia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan wanita akan fasilitas kesehatan dan kecantikan sekarang ini terus meningkat, karena wanita sudah menyadari begitu pentingnya kesehatan tubuh dan merawatnya

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep/Citra Ruang Citra atau image yang digunakan dalam mendukung karakter desain adalah modern natural with batavian etnic, dengan menggunakan bentuk bentuk yang geometris

Lebih terperinci

Studi Antropometri TEMPAT DUDUK HAIR TREATMENT

Studi Antropometri TEMPAT DUDUK HAIR TREATMENT Studi Antropometri salon TEMPAT DUDUK Terletak pada ruang tunggu area salon & spa. Gunanya untuk menunggu antrian atau sekedar menunggu teman/kerabat yang sedang ke salon HAIR TREATMENT Pada area ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pusat es krim merupakan fasilitas yang dirancang untuk penikmat es krim. Pusat es krim menyediakan berbagai jenis es krim dan kebutuhan mengenai es krim bagi masyarakat terutama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagi sebagian besar wanita penampilan fisiknya merupakan hal yang sangat penting. Seorang wanita kecantikan fisik adalah hal yang wajib untuk diperhatikan. Untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecantikan dan kesehatan lahir batin merupakan vitalitas hidup yang sudah dimiliki oleh setiap orang, baik wanita maupun pria. Penilaian norma-norma kecantikan dan

Lebih terperinci

DAFTAR GAMBAR Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar A Gambar Gambar Gambar 2.18.

DAFTAR GAMBAR Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar A Gambar Gambar Gambar 2.18. DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Logo Badan Tenaga Nuklir Nasional... 20 Gambar 2.2. Struktur Organisasi Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan (PSTNT) BATAN... 23 Gambar 2.3. Site Plan Gedung PSTNT-BATAN...

Lebih terperinci

BAB.IV. KONSEP DESAIN. IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic,

BAB.IV. KONSEP DESAIN. IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic, BAB.IV. KONSEP DESAIN IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic, Refreshing, berarti tidak kaku, mampu memotivasi pengguna Relaxing, mampu

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 4.1 Konsep Perancangan HEPOL BUILDING HANNINE RESTO Suasana khas Korea Budaya Korea Hanok Nyaman Tenang Gedung Perkantoran Bangunan dengan konsep modern Restoran Korea

Lebih terperinci

KONSEP DESAIN. WARNA Warna yang digunakan adalah warna khas budaya Toraja yang terdapat pada elemen arsitektural dan motif ornamen.

KONSEP DESAIN. WARNA Warna yang digunakan adalah warna khas budaya Toraja yang terdapat pada elemen arsitektural dan motif ornamen. BENTUK Bentuk yang digunakan dapat berupa transformasi dari bentuk Tongkonan, ragam hias tradisional Makassar dan Toraja, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan budaya Makassar dan Toraja. Untuk menciptakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pusat Perawatan Hewan Peliharaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pusat Perawatan Hewan Peliharaan BAB 1 PENDAHULUAN Munculnya tren atau gaya hidup memelihara hewan peliharaan sudah bukan hal baru bagi kalangan masyarakat Jakarta. Bahkan tidak jarang, banyak orang yang sekedar ingin mengikuti tren yang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Didalam sebuah perancangan interior, fasilitas sangat menunjang dalam aktifitas yang dilakukan di dalamnya. Fasilitas merupakan hal penting dalam mendesain

Lebih terperinci

Pusat Perawatan Kecantikan dan Kebugaran di Yogyakarta BAB I

Pusat Perawatan Kecantikan dan Kebugaran di Yogyakarta BAB I BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Setiap wanita pasti menginginkan untuk bisa tampil cantik dan mempesona. Banyak cara ditempuh untuk mendapatkan kesempurnaan penampilan tersebut. Kesempurnaan

Lebih terperinci

Dramatic Lighting. Pencahayaan menjadi kekuatan desain pada apartemen yang terinspirasi dari gaya Jepang ini.

Dramatic Lighting. Pencahayaan menjadi kekuatan desain pada apartemen yang terinspirasi dari gaya Jepang ini. APARTEMEN LU: 60 m² Dramatic Lighting Pencahayaan menjadi kekuatan desain pada apartemen yang terinspirasi dari gaya Jepang ini. TEKS FRANSISCA WUNGU PRASASTI FOTO ADELINE KRISANTI PROPERTI SUMARTONO TAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan generasi penerus bangsa oleh karena itu, proses tumbuh kembang anak merupakan hal yang perlu untuk diperhatikan baik secara fisik, emosional, sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Di Indonesia, Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) salah satunya disebabkan oleh pelayanan sarana kesehatan yang belum memadai. Dengan memperbaiki pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I. A Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I. A Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I. A Latar Belakang Masalah Pola kehidupan masyarakat kota besar /urban semakin modern, serba cepat, serba instan, sistematis, dan mekanis. Hal- hal itu memaksa masyarakat modern harus

Lebih terperinci

Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis)

Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) 101 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Ide Gagasan Ide gagasan perancangan desain interior Resort ini berupa konsep Zen. Zen merupakan konsep yang terinspirasi dari konsep interior Jepang, yang memadukan antara

Lebih terperinci

KLINIK ULTRAMODERN Penulis : Imelda Anwar Fotografer : M. Ifran Nurdin

KLINIK ULTRAMODERN Penulis : Imelda Anwar Fotografer : M. Ifran Nurdin 01 02 KLINIK ULTRAMODERN Penulis : Imelda Anwar Fotografer : M. Ifran Nurdin Good design is good business. Inilah yang terwujud pada desain klinik yang berhasil mengakomodasi kegiatan konsultasi dokter

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) commit to user

BAB V PENUTUP. Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) commit to user digilib.uns.ac.id 101 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Ide Gagasan Ide gagasan perancangan desain interior Resort ini berupa konsep Bali Style. Bali Style merupakan konsep yang sering digunakan pada bangunan

Lebih terperinci

BAB III STUDI LAPANGAN

BAB III STUDI LAPANGAN BAB III STUDI LAPANGAN A. Perpustakaan Grhatama Pustaka Berlokasi di Jl. Janti, Banguntapan Bantul, D.I. Yogyakarta. Jam layanan untuk hari Senin-Jumat : 08.00 s.d. 22.00 WIB, hari Sabtu : 08.00 s.d. 16.00

Lebih terperinci

BAB III PERMASALAHAN & DATA SURVEY PEMBANDING

BAB III PERMASALAHAN & DATA SURVEY PEMBANDING BAB III PERMASALAHAN & DATA SURVEY PEMBANDING A. Permasalahan Umum Permasalahan umum ini berisi tentang pertanyaan-pertanyaan mengenai apa saja yang berkaitan dengan desain interior sebuah showroom mobil.

Lebih terperinci

Bab IV. Konsep Perancangan

Bab IV. Konsep Perancangan Bab IV Konsep Perancangan 4.1 Konsep Perancangan Konsep perancangan pada proyek ini didasari oleh tinjauan data mengenai sifat dan karakteristik pasien, dimana beberapa dari pasien dewasa maupun anak-anak

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai denah khusus dengan tujuan pendalaman lebih pada kedua bidang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai denah khusus dengan tujuan pendalaman lebih pada kedua bidang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dalam perancangan interior Hotel Mulia ini, penulis membatasi ruang lingkup perancangan dengan mengambil lobby dan kamar tamu pada hotel ini sebagai denah khusus

Lebih terperinci

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115 BAB I PENDAHULUAN Laporan perancangan ini sebagai tindak lanjut dari Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur dan menjadi satu rangkaian dengan perancangan fisik Rumah sakit Islam Madinah

Lebih terperinci

Studi aktifitas dan kebutuhan ruang

Studi aktifitas dan kebutuhan ruang Studi aktifitas dan kebutuhan ruang No Pemakai Aktifitas Kebutuhan Ruang Fasilitas Dimensi Perawatan rambut 1.Mencuci rambut sebeum meakukan perawatan untuk rambut 2.Perawatan rambut (cutting/creambath/hairspal/

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN. 5.1 Konsep Desain

BAB V KONSEP PERENCANAAN. 5.1 Konsep Desain BAB V KONSEP PERENCANAAN 5.1 Konsep Desain Jakarta sebagai ibu kota negara merupakan kota tersibuk di Indonesia, banyak sekali kejadian-kejadian yang dapat membuat orang menjadi stress seperti, kemacetan,

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Perencanaan dan perancangan interior rumah sakit umum di Surakarta (lobby, ruang rawat inap anak dan perpustakaan)

TUGAS AKHIR. Perencanaan dan perancangan interior rumah sakit umum di Surakarta (lobby, ruang rawat inap anak dan perpustakaan) TUGAS AKHIR Perencanaan dan perancangan interior rumah sakit umum di Surakarta (lobby, ruang rawat inap anak dan perpustakaan) Diajukan Untuk Melengkapi Tugas tugas dan Memenuhi Syarat syarat Guna Kelulusan

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

BAB IV TINJAUAN KHUSUS BAB IV TINJAUAN KHUSUS 4.1. Perencanaan Bahan 4.1.1. Perencanaan Lantai Lantai dasar difungsikan untuk area parkir mobil, area service, pantry, ruang tamu, ruang makan, ruang keluarga, kamar mandi tamu.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN 5.1. Gaya dan Tema dalam Perancangan Perancangan interior Sing a Song Family Karaoke ini mengambil gaya modern dan tema Pop Art, karena ingin menciptakan suasana

Lebih terperinci

Penjelasan Skema : Konsep Citra yang diangkat merupakan representasi dari filosofi kehidupan suku Asmat yang berpusat pada 3 hal yaitu : Asmat sebagai

Penjelasan Skema : Konsep Citra yang diangkat merupakan representasi dari filosofi kehidupan suku Asmat yang berpusat pada 3 hal yaitu : Asmat sebagai BAB V KONSEP DESAIN 5.1 Konsep Citra Konsep merupakan solusi dari permasalahan desain yang ada. Oleh karena itu, dalam pembuatan konsep harus mempertimbangkan mengenai simbolisasi, kebutuhan pengguna,

Lebih terperinci

BAB IV SINTESA PEMBAHASAN. yang diusung dalam sebuah konsep desain Hotel Mulia adalah luxurious

BAB IV SINTESA PEMBAHASAN. yang diusung dalam sebuah konsep desain Hotel Mulia adalah luxurious BAB IV SINTESA PEMBAHASAN 4.1 Gaya Dan Tema Perancangan Menentukan jenis tema merupakan langkah awal dalam membangun suatu ruangan. Untuk dapat memberikan rekomendasi kepada klien akan interior Hotel Mulia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan wanita. Bagi seorang wanita, memiliki anak adalah

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan wanita. Bagi seorang wanita, memiliki anak adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mengandung, melahirkan dan mempunyai anak adalah fase yang paling penting dalam kehidupan wanita. Bagi seorang wanita, memiliki anak adalah indikator bahwa

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Kerangka Berpikir Konsep Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep 105 106 Dari kerangka berpikir diatas dapat penulis memilih konsep Batik Pekalongan : The Diversity of Culture

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti kita ketahui, saat ini pembangunan gedung-gedung untuk berbagai kepentingan masyarakat tumbuh dengan sangat pesat. Berbagai gedung baru seperti gedung perkantoran,

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN INTERIOR IV.1. Konsep Perancangan Konsep Perancangan hotel resort merupakan kesimpulan dari analisis Perancangan hotel resort. Konsep Perancangan hotel resort di pantai Jakarta

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Penelitian Kualitatif Penelitian untuk perancangan Rumah Sakit Ibu dan Anak ini penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu proses yang mencoba untuk mendapatkan

Lebih terperinci

WOMAN S BEAUTY CLINIC AND SPA KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. TUGAS AKHIR Semester Genap Tahun 2011/2012

WOMAN S BEAUTY CLINIC AND SPA KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. TUGAS AKHIR Semester Genap Tahun 2011/2012 WOMAN S BEAUTY CLINIC AND SPA KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TUGAS AKHIR Semester Genap Tahun 2011/2012 Disusun Oleh : Nama : Nazilah Abdullah NIM : 1200998990 JURUSAN DESAIN INTERIOR SCHOOL OF DESIGN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aktivitas dan rutinitas yang terjadi pada kebanyakan orang, banyak menimbulkan hal yang tidak menyenangkan dan membuat manusia menjadi rentan akan stress. Dengan cara

Lebih terperinci

BAB 4. Analisis dan Bahasan

BAB 4. Analisis dan Bahasan BAB 4 Analisis dan Bahasan 4.1 Konsep Perancangan Makanan kini tak lagi hanya menjadi sekedar pengisi perut. Masyarakat kini menyadari makanan dengan segi kultural yang varian telah menjadi lifestyle yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DESAIN. dikawasan pusat keramaian dengan lokasi yang strategis.

BAB IV ANALISA DESAIN. dikawasan pusat keramaian dengan lokasi yang strategis. BAB IV ANALISA DESAIN A. ANALISA EKSISTING 1. Asumsi Lokasi Dasar pertimbangan penentuan siteplan Museum Film Horor mengambil lokasi di daerah Jakarta Pusat lebih tepatnya di JL. Cikini Raya (kawasan TIM).

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN LAPANGAN

BAB III KAJIAN LAPANGAN BAB III KAJIAN LAPANGAN A. Ieke Coffe and Gelato (survei café es krim) 1. Lokasi: Jl. Yos Sudarso No. 197 Solo. Merupakan jalan utama ke arah Solo Baru. Letaknya di pinggir jalan. 2. Aktivitas a. Pengunjung:

Lebih terperinci

Desain Interior Restoran Seafood Layar Bukit Mas dengan Konsep Modern Country di Surabaya

Desain Interior Restoran Seafood Layar Bukit Mas dengan Konsep Modern Country di Surabaya JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) 1 Desain Interior Restoran Seafood Layar Bukit Mas dengan Konsep Modern Country di Surabaya Astrid Intan L.W dan Ir. Susy Budi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur yang didasarkan dengan perilaku manusia merupakan salah satu bentuk arsitektur yang menggabungkan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

Gambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de

Gambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 5.1 Konsep Citra Ruang Konsep citra ruang yang ingin dicapai adalah ruangan yang memberikan suasana kondusif kepada pengguna perpustakaan. citra ruang dimana pengguna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salon kecantikan. Masyarakat mulai sadar untuk menjaga kesehatan kulit, tidak

BAB I PENDAHULUAN. salon kecantikan. Masyarakat mulai sadar untuk menjaga kesehatan kulit, tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi kecantikan dan perawatan kulit serta perubahan gaya hidup di masyarakat, membuat meraka tidak cukup hanya bersandar pada salon kecantikan. Masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh yang besar salah satunya dibidang kecantikan. Perawatan kecantikan

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh yang besar salah satunya dibidang kecantikan. Perawatan kecantikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perkembangan gaya hidup masyarakat terutama perkotaan, memberikan pengaruh yang besar salah satunya dibidang kecantikan. Perawatan kecantikan dimasa sekarang ini

Lebih terperinci

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN BAB IV. KONSEP PERANCANGAN IV. 1 Konsep Citra Pada Ayu Balinese Beauty & Spa ini memilih untuk memberikan kesan citra seperti pada tabel dibawah ini. Bagan 4. 1 Konsep Citra IV. 2 Latar Belakang Pemilihan

Lebih terperinci

2. Bagi keluarga pasien dan pegunjung Tenang dan percaya akan kemampuan rumah sakit dalam menangani pasien yang menyatakan tersirat dalam interiornya.

2. Bagi keluarga pasien dan pegunjung Tenang dan percaya akan kemampuan rumah sakit dalam menangani pasien yang menyatakan tersirat dalam interiornya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan rumah sakit sebagai suatu lembaga yang menyediakan pelayanan jasa kesehatan sering kali menimbulkan tekanan psikologis dan ekonomi bagi konsumennya. Selama

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 4.1 Alternatif Zoning 1 ANALISA : Letak zona publik berada di dekat pintu masuk karena zona tersebut diperunttukan bagi pengunjung yang baru datang. Pada alternative zona

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merawat kesehatan gigi memang sangat penting. Dengan gigi yang baik juga dapat menambah kepercayaan diri orang tersebut saat menjalani aktifitas sehari-hari. Saat masih

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR. Oleh: Siswanti Asri Trisnanih ( ) 08 PAC

PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR. Oleh: Siswanti Asri Trisnanih ( ) 08 PAC PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR Oleh: Siswanti Asri Trisnanih (1401083134) 08 PAC School of Design Interior Design Department Universitas Bina Nusantara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pola hidup manusia saat ini berdampak pada gaya hidup dan trend mode maka hal tersebut juga mempengaruhi perkembangan yang cukup pesat untuk layangan spa dan reflexology.

Lebih terperinci

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN 1 133 134 KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA Aspek Pertanyaan 1. Latar belakang 1. Bagaimanakah sejarah berdirinya LPIT BIAS? 2. Siapakah pendiri LPIT BIAS? 3. Apa tujuan didirikan LPIT BIAS? 4. Ada

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Gaya dan Tema Perancangan Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya modern etnik. Pemilihan gaya modern etnik berdasarkan

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) ( X Print) F-133

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) ( X Print) F-133 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) F-133 Desain Interior Sinepleks Brylian Plaza Kendari Berkonsep New Experience dengan Langgam Neo-Gothic R. Adi Wardoyo, Firman

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PENGOLAHAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PENGOLAHAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA PENGOLAHAN PERANCANGAN 4.1 Ide Implementasi Konsep pada Objek Studi 4.1.1 Konsep Ruang Pada ruang ruang klinik kejiwaan ini memakai sifat ruang tertutup dan semi tertutup. Ruangan yang tertutup

Lebih terperinci

Desain Interior Kantor Pelayanan Pajak Pratama Dengan Langgam Modern Bali

Desain Interior Kantor Pelayanan Pajak Pratama Dengan Langgam Modern Bali JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) 1 Desain Interior Kantor Pelayanan Pajak Pratama Dengan Langgam Modern Bali Dhemy Juniartha,Ir.Nanik Rachmaniyah,MT Desain

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG MASALAH

A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Bagi masyarakat Indonesia, pergi ke dokter gigi merupakan suatu hal yang sangat menakutkan, biaya yang telatif mahal, antrean yang lama serta tidak jarang pula

Lebih terperinci

perawatan badan, pengencangan bagian tubuh, foot theraphy, gym, serta konsultasi dengan dokter- dokter spesialis.

perawatan badan, pengencangan bagian tubuh, foot theraphy, gym, serta konsultasi dengan dokter- dokter spesialis. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior pada Tempat Perawatan Kulit dan Tubuh Cantik memang dambaan setiap insan wanita namun jika ditelaah dengan pikiran yang terbuka, kecantikan memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membantu manusia dalam melakukan segala kegiatannya sehari-hari. Pertama kali,

BAB I PENDAHULUAN. membantu manusia dalam melakukan segala kegiatannya sehari-hari. Pertama kali, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Cahaya merupakan sumber kehidupan bagi setiap manusia. Cahaya sangat membantu manusia dalam melakukan segala kegiatannya sehari-hari. Pertama kali, manusia menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merilekskan pikiran dan tubuh dari kesibukan mereka sehari-hari seperti tempat

BAB I PENDAHULUAN. merilekskan pikiran dan tubuh dari kesibukan mereka sehari-hari seperti tempat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap wanita memiliki kebutuhan untuk mempercantik diri dan untuk merilekskan pikiran dan tubuh dari kesibukan mereka sehari-hari seperti tempat salon, spa, refleksi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan atau permintaan pihak pemberi tugas. Tahapan perencanaan yang. kebudayaan Indonesia serta pengaruh asing.

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan atau permintaan pihak pemberi tugas. Tahapan perencanaan yang. kebudayaan Indonesia serta pengaruh asing. BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Perencanaan interior merupakan proses kreatif menciptakan elemen elemen pembentuk ruang, pengisi ruang dan perlengkapan lain agar mempunyai fungsi bagi kegiatan manusia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dahulu hingga sekarang, musik menjadi sesuatu yang universal, sesuatu yang dikenal luas oleh masyarakat di seluruh dunia. Sepanjang sejarah peradaban manusia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta adalah kota metropolitan, dimana hampir seluruh aktifitas masyarakat Indonesia berpusat di kota tersebut. Masyarakat urban yang tinggal di Jakarta menghabiskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. I.1.1 Latar belakang proyek

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. I.1.1 Latar belakang proyek BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.1.1 Latar belakang proyek Dalam dekade terakhir pelayanan SPA telah berkembang pesat baik di luar maupun dalam negeri sebagai upaya pelayanan kesehatan. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sekarang ini, salon kecantikan merupakan tempat wajib terutama bagi kaum wanita untuk datang dan melakukan perawatan-perawatan untuk memperindah dan mempercantik tubuh,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Untuk lebih memahami pengertian dari judul diatas tersebut maka perlu diuraikan satu persatu terlebih dahulu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Untuk lebih memahami pengertian dari judul diatas tersebut maka perlu diuraikan satu persatu terlebih dahulu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Untuk lebih memahami pengertian dari judul diatas tersebut maka perlu diuraikan satu persatu terlebih dahulu pengertian dari masing-masing kata yang menyusun judul

Lebih terperinci

BAB III STUDI LAPANGAN

BAB III STUDI LAPANGAN BAB III STUDI LAPANGAN A. UNIPET (Universal Petshop) Universal Petshop atau yang lebih dikenal dengan Unipet merupakan petshop ternama di Yogyakarta yang bekerja sama dengan brand ternama Royal Canin,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan masa kini yang telah modern ditandai oleh era globalisasi di dalam berbagai hal. Salag satunya dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat dan berkembang

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tujuan dari perancangan Pusat Gerontologi di Jawa Barat merupakan

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tujuan dari perancangan Pusat Gerontologi di Jawa Barat merupakan BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. TUJUAN PERANCANGAN Tujuan dari perancangan Pusat Gerontologi di Jawa Barat merupakan sebuah fasilitas kesehatan berupa hunian bagi kaum lansia agar dapat terlihat lebih nyaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa kini pola kehidupan manusia terlebih masyarakat kota besar atau masyarakat urban semakin modern, serba cepat, serba instan, sistematis, dan mekanis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, masyarakat menuntut pelayanan yang lebih optimal dalam segala aspek termasuk dalam dunia kesehatan. Pada zaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Olahraga merupakan kegiatan jasmani yang dilakukan dengan maksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot-otot tubuh. Kegiatan ini dalam perkembangannya dapat

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN PUSAT ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN RUSIA

BAB III KONSEP PERANCANGAN PUSAT ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN RUSIA BAB III KONSEP PERANCANGAN PUSAT ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN RUSIA 3.1 Tema dan Penggayaan Pusat Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Rusia merupakan sebuah sarana yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

Tugas Akhir. PERANCANGAN INTERIOR DAN FURNITURE JAKARTA PET CENTER Jln. Pluit Putri Raya No.1 A-C JAKARTA UTARA

Tugas Akhir. PERANCANGAN INTERIOR DAN FURNITURE JAKARTA PET CENTER Jln. Pluit Putri Raya No.1 A-C JAKARTA UTARA Tugas Akhir PERANCANGAN INTERIOR DAN FURNITURE JAKARTA PET CENTER Jln. Pluit Putri Raya No.1 A-C 14430 - JAKARTA UTARA Disusun oleh : Fatimah Zahra 41712010001 FAKULTAS DESAIN DAN SENI KREATIF PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serasi. (Kamus Besar Bahasa Indonesia,2008, p.37) ditinggalkan baik oleh wanita maupun pria. Wanita maupun pria di

BAB I PENDAHULUAN. serasi. (Kamus Besar Bahasa Indonesia,2008, p.37) ditinggalkan baik oleh wanita maupun pria. Wanita maupun pria di BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Kecantikan adalah: anggapan untuk suatu objek yang molek dan lainnya tampak serasi. (Kamus Besar Bahasa Indonesia,2008, p.37) Kecantikan juga mulai menjadi

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN 5.1 KONSEP 5.1.1 Ide Dasar Perancangan Konsep Desain merupakan salah satu proses dalam tahapan mendesain. Pada Gaya yang di angkat untuk penerapan desain playgroup ini adalah

Lebih terperinci

Tugas Akhir 138 Rumah Sakit Gigi dan Mulut di Semarang BAB I PENDAHULUAN

Tugas Akhir 138 Rumah Sakit Gigi dan Mulut di Semarang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) adalah sebuah sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut perorangan untuk pelayanan pengobatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Makanan modern yang beredar tersebut menarik minat para generasi muda

BAB I PENDAHULUAN. Makanan modern yang beredar tersebut menarik minat para generasi muda BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara yang mempunyai identitas budaya yang sangat beragam. Namun pada saat ini identitas tersebut mulai pudar karena adanya pengaruh globalisasi

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 6.1 Perencanaan 6.1.1 Program Ruang A. Berdasarkan Kelompok Ruang Pada gedung paviliun II garuda RSUP Dr. Kariadi, ruang-ruang dibuat sesuai No. dengan

Lebih terperinci

Konsep Lantai. Studio Balet. Area Lobby. Perpustakaan. Tugas Akhir. Perancangan Interior Sekolah Balet di Surabaya dengan Nuansa Fairy

Konsep Lantai. Studio Balet. Area Lobby. Perpustakaan. Tugas Akhir. Perancangan Interior Sekolah Balet di Surabaya dengan Nuansa Fairy Konsep Lantai Studio Balet Lantai dengan konsep Fairy biasanya berkesan mewah. Mewah karena berdasarkan pada kehidupan putri dan pangeran di dalam kastil yang megah dan indah Aplikasi konsep fairy tale

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PERANCANGAN Analisa Makro Bangunan dan Lingkungan. Gedung Marketing Office Metro Park yang akan dijadikan untuk

BAB 3 METODE PERANCANGAN Analisa Makro Bangunan dan Lingkungan. Gedung Marketing Office Metro Park yang akan dijadikan untuk BAB 3 METODE PERANCANGAN 3.1 Studi Fisik Bangunan dan Lingkungan 3.1.1 Analisa Makro Bangunan dan Lingkungan Gedung Marketing Office Metro Park yang akan dijadikan untuk lokasi klinik gigi terletak di

Lebih terperinci

1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bersamaan dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat dan mulai bergesernya nilai-nilai gaya hidup masyarakat, bekerja adalah suatu kewajiban bagi hampir setiap golongan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangnya mobilitas kegiatan masyarakat kelas menengah atas mempengaruhi perkembangan bisnis.bisnis Spa And Fitness Centre merupakan bisnis yang menjanjikan. Pada

Lebih terperinci

Stabat dalam rangka pembinaan Puskesmas. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pusat Kesehatan Masyarakat yang disingkat puskesmas adalah unit

Stabat dalam rangka pembinaan Puskesmas. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pusat Kesehatan Masyarakat yang disingkat puskesmas adalah unit Puskesmas dan sebagai bahan masukan kepada Dinas Kesehatan Kota Stabat dalam rangka pembinaan Puskesmas. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat yang disingkat puskesmas

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR PUSAT PERAWATAN HEWAN PELIHARAAN DI JAKARTA

PERANCANGAN INTERIOR PUSAT PERAWATAN HEWAN PELIHARAAN DI JAKARTA PERANCANGAN INTERIOR PUSAT PERAWATAN HEWAN PELIHARAAN DI JAKARTA Patricia Mellisa Christie Hp 085714994157, Email Mellisa_Christie@hotmail.com ABSTRAK Seiring meningkatnya pertumbuhan ekonomi di pusat-pusat

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru. BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Beberapa hal yang menjadi dasar perencanaan dan perancangan Asrama Mahasiwa Bina Nusantara: a. Mahasiswa yang berasal dari

Lebih terperinci

BAB I. 1.1.Latar Belakang

BAB I. 1.1.Latar Belakang 1.1.Latar Belakang BAB I Klinik Pratama Rawat Inap Pelayanan Medik Dasar (KPRIPMD) adalah salah satu bentuk amal Muhammadiyah dalam bidang kesehatan yang disebut Pembina Kesehatan Umat. Klinik Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. kehidupan modern dengan tuntutan kebutuhan yang lebih tinggi. Seiring

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. kehidupan modern dengan tuntutan kebutuhan yang lebih tinggi. Seiring 151 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Perkembangan jaman yang melaju dengan pesat, membuat sebuah kehidupan modern dengan tuntutan kebutuhan yang lebih tinggi. Seiring dengan itu, sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Undang-undang Kesehatan 1 mendefinisikan kesehatan sebagai: Keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang

Lebih terperinci

Desain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo

Desain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) F-193 Desain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN LAPANGAN

BAB III TINJAUAN LAPANGAN BAB III TINJAUAN LAPANGAN A. TINJAUAN UMUM Gambar 3.3 peta lokasi (sumber gambar : google map) Surakarta adalah kota karisidenan yang sedang berkembang baik dari segi perekonomian, perdagangan, maupun

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan 73 BAB IV KONSEP DESAIN IV.1 Konsep Ruang (Citra Ruang) Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan dengan bergaya futurisctic. Konsep fun ini diartikan sebagai sesuatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Meningkatnya minat masyarakat kota Surabaya untuk menggunakan transportasi umum kereta semakin bertambah, hal ini dapat dilihat dari terus bertumbuhnya angka

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BANDUNG CITY HOTEL. di kota Bandung mulai dari pemerintahan pusat daerah, pendidikan,

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BANDUNG CITY HOTEL. di kota Bandung mulai dari pemerintahan pusat daerah, pendidikan, BAB IV KONSEP PERANCANGAN BANDUNG CITY HOTEL 4.1. Fungsi Perancangan Perkembangan kota Bandung yang sangat pesat karena mudahnya sarana transportasi baik darat maupun udara yang dapat ditempuh menuju kota

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PROYEK. Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai junior designer 2

BAB IV ANALISA PROYEK. Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai junior designer 2 BAB IV ANALISA PROYEK 4.1 Peranan Praktikan dalam Proyek Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai junior designer 2 Dimensi dan 3 Dimensi, selain itu juga membantu memberikan masukan

Lebih terperinci

BAB IV DATA PROYEK Deskripsi Umum Proyek

BAB IV DATA PROYEK Deskripsi Umum Proyek BAB IV DATA PROYEK 4.1. Deskripsi Umum Proyek Nama Peroyek : Perancangan Interior Pada Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Ibu dan Anak Medical Care di Jakarta. Sifat Proyek : Fiktif

Lebih terperinci