Perhitungan Downtime Losses Bulan Oktober dan November me Periode. Penyetelan Penyesuaian Kerusakan Mesin
|
|
- Ridwan Rachman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Lampiran 1 Perhitungan Downtime Losses Bulan Oktober dan November 2015 Waktu (Menit) Downti Jenis me Periode Penyetelan Penyesuaian Kerusakan Mesin (menit) (1) (2) (3) (1+2+3) ACM DPM Oktober Clay Cutter ACM DPM November Clay Cutter Sumber : Data primer yang diolah 101
2 Lampiran 2 Perhitungan Speed Losses Bulan Oktober dan November 2015 Waktu (Menit) Speed Periode Jenis Pelumasasihacekan an (menit) Pember- Penge- Kekosong Losses Mesin (1) (2) (3) (4) ( ) Oktober ACM DPM Clay Cutter November ACM DPM Clay Cutter Sumber : Data primer yang diolah 102
3 Lampiran 3 Perhitungan Waktu Operasi Bulan Oktober dan November 2015 Periode Oktober November Jenis Mesin Waktu Beban (menit) (1) Downtime (menit) (2) Waktu Operasi (menit) (1-2) ACM DPM Clay Cutter Rata-Rata ACM DPM Clay Cutter Rata-Rata Sumber : Data primer yang diolah 103
4 Lampiran 4 Analisis Availability Bulan Oktober dan November 2015 Bulan Oktober Mesin ACM = Mesin DPM = Mesin Clay Cutter = X 100% = 95,45% X 100% = 93,46% X 100% = 96,63% Bulan November Mesin ACM = Mesin DPM = Mesin Clay Cutter = X 100% = 94,45% X 100% = 95,25% X 100% = 96,97% 104
5 Lampiran 5 Analisis Efisiensi Performa Bulan Oktober-November 2015 Bulan Oktober Efisiensi Performa Mesin ACM= 1,8374 x = 80,71 % Efisiensi Performa Mesin DPM= 1,7570 x = 85,25 % Efisiensi Performa Mesin Clay Cutter= 1,9987 x = 76,63 % Bulan November Efisiensi Performa Mesin ACM= 1,7536 x = % Efisiensi Performa Mesin DPM= 1,7468 x = 83,24 % Efisiensi Performa Mesin Clay Cutter= 1,9835 x = 73,33 % 105
6 Lampiran 6 Produksi dan Produk Cacat Selama Bulan Oktober dan November 2015 Bulan Oktober Jenis Mesin Waktu Jumlah Produk Jumlah Produk Cacat Prosentase Produk Cacat (%) Minggu ,145 Minggu ,096 ACM Minggu ,137 Minggu ,096 Minggu ,164 Total ,638 Minggu ,092 Minggu ,101 DPM Minggu ,124 Minggu ,039 Minggu ,166 Total ,522 Minggu ,054 Minggu ,093 Clay Cutter Minggu ,160 Minggu ,100 Minggu ,161 Total ,568 Sumber : Data Primer yang diolah 106
7 Bulan November Jenis Mesin Waktu Jumlah Produk Jumlah Produk Cacat Prosentase Produk Cacat (%) Minggu ,087 Minggu ,032 ACM Minggu ,082 Minggu ,115 Minggu ,072 Total Minggu ,076 Minggu ,089 DPM Minggu ,092 Minggu ,068 Minggu ,071 Total ,396 Minggu ,115 Minggu ,044 Clay Cutter Minggu ,075 Minggu ,206 Minggu ,074 Total ,514 Sumber : Data Primer yang diolah 107
8 Lampiran 7 Analisis Tingkat Mutu Produk Bulan Oktober Tingkat Mutu Produk Mesin ACM= = 87,51 % Tingkat Mutu Produk Mesin DPM= = 90,31 % Tingkat Mutu Produk Mesin Clay Cutter= = 90 % Bulan November Tingkat Mutu Produk Mesin ACM= = 92,41 % Tingkat Mutu Produk Mesin DPM= = 92,20 % Tingkat Mutu Produk Mesin Clay Cutter= = 90,28 %
9 LAMPIRAN 8 TABEL RPN SETELAH PERBAIKAN PADA MESIN CLAY CUTTER PT. SANGO CERAMICS INDONESIA BULAN DESEMBER 2015 JANUARI 2016 No 1. Failure Target produksi tidak tercapai dan tepat waktu Failure Effect Kecepatan mesin diturunkan Listrik padam (S) (O) (D) Kecepatan mesin sebelumnya dengan kecepatan putar 78, 4 rpm/ motor 110 kw, Dinaikan menjadi kecepatan putar 92,8 rpm/ motor 132 kw Sehingga proses produksi lebih maksimal Karena listrik padam merupakan kejadian tidak terduga khususnya pada bagian forming karena semua menggunakan mesin, makan diminimalisir dengan membantu mengeringkan green body yang sudah keluar dari mesin clay cutter dan dikeringkan dengan kipas pengering Dengan dinaikkan kecepatan mesin menjadi 92, 8 rpm/ motor 132 kwmaka penyebab kemungkinan kegagalan bisa dikurangi dan cukup kecil yaitu 2. Dengan dinaikkan kecepatan mesin clay cutter menjadi 92, 8 rpm/ motor 132 kw maka identifikasi kontrol penyebab kegagalan menjadi lebih baik namun masih belum sempurna Dengan setidaknya dibantu Karena menggunakan dengan kipas pengering mesin clay cutter tentu manual maka penyebab saja pengaruh mati kemungkinan kegagalan lampu cukup masih bisa diminimalisir membuat identifikasi daripada proses produksi kontrol menjadi tidak semakin terlambat stabil. 109
10 2. Potongan clay tidak sesua spesifikasi Settingan pisau cutter yang tidak sesuai Letak clay di mesin clay cutter tidak sesuai Pisau cutter tumpul manual Setelah dilakukan Karena operator telah Dengan pengecekan pengecekan berkala setiap melakukan pengecekan secara berkala setiap 2 2 hari sekali oleh operator kesesuaian pisau cutter hari sekali maka maka efek kegagalan yang telah pada tempatnya tentu identifikasi kontrol terjadi menjadi lebih saja akan mengurangi semakin baik sedikit dan settingan pisau semakin besarnya efek sehingga diberi nilai 2 cutter sudah sesuai karena kegagalan sehingga mungkin ada operator yang nilainya menjadi 2 meletakkan pisau cutter tersebut menjadi kendur Peletakan clay pada mesin clay cutter cukup penting apalagi jika sampai tidak sesuai makan bentuk yang diinginkan akan menjadi tidak sesuai, oleh sebab itu setiap operator selalu mengecek dengan benar letak clay agar sesuai sehingga kegagalanmenjadi lebih sedikit dan dapat mengurangi green body yang cacat Operator selalu melakukan pengasahan pisau cutter agar green body bisa terpotong dengan Operator sudah melakukan pengecekan yang teliti sehingga penyebab kegagalan green body yang cacat dapat semakin dikurangi menjadi 3 Walaupun sudah dilakukan pengecekan secara berkali namun identifikasi kontrol masih tetap belum sempurna karena green body yang cacat masih saja bisa terjadi Semakin sering dilakukan Pengasahan pisau pengasahan agar pisau cutter juga sangat cutter menjadi tajam maka penting karena bisa penyebab yang dapat membuat green body 110
11 Pisau cutter pecah Sumber : Data Primer yang diolah sempurna dan bisa menghindari green body yang cacat menjadi lebih banyak sehingga kegagalan bisa berkurang Pisau cutter yang pecah tentunya sangat membuat efek kegagalan semakin besar maka operator sudah melakukan pengecekan supaya tidak ada pisau cutter yang pecah dan apabila ada yang pecah akan diganti dengan yang baru maka efek kegagalan menjadi lebih sedikit menyebabkan efek kegagalan bisa dikurangi menjadi 2 produk asbak menjadi lebih sempurna maka tentunya kontrol menjadi lebih baik Penggantian pisau cutter yang pecah tentunya akan sangat berpengaruh pada penyebab kegagalan yang akan semakin berkurang. Dengan dilakukan pengecekan berkala supaya pisau cutter tidak pecah dan bisa langsung diganti tentu saja membuat kontrol lebih baik namun tetap belum sempurna 111
12 LAMPIRAN 9 TABEL RPN SETELAH PERBAIKAN PADA MESIN ACM PT. SANGO CERAMICS INDONESIA BULAN DESEMBER 2015 JANUARI 2016 No Failure 1. Permukaan atas segmen menjadi rusak 2 Kebulatan segmen tidak sesuai spesifikasi Failure Effect Tekanan compression pada clay terlalu berlebihan (S) (O) (D) Set up temperature dan tekanan pada temperature firing ( C), tekanan gas pusat (2-3 bar), tekanan gas kiln (50-80 Mbar), dan cycle kiln (35-60 menit) dilakukan setiap pergantian shift, dengan adanya pengaturan suhu yang benar maka tekanan pada compression shoe menjadi lebih stabil Dengan pengaturan suhu yang tepat pada temperature firing ( C), tekanan gas pusat (2-3 bar), tekanan gas kiln (50-80 Mbar), dan cycle kiln (35-60 menit) dilakukan setiap pergantian shift maka penyebab kegagalan green body menjadi cacat semakin bisa dihindari dan diberi nilai 2 Pengaturan suhu yang tepat pada temperature firing ( C), tekanan gas pusat (2-3 bar), tekanan gas kiln (50-80 Mbar), dan cycle kiln (35-60 menit) maka identifikasi kontrol menjadi lebih baik namun masih belum sempurna. Flute drum aus Pembersihan flute drum selama 2 minggu dan pengecekan secara berkala dapat mengurangi aus pada flute drum sehingga efek kegagalan menjadi lebih sedikit Pengecekan dan pembersihan secara berkala selama 2 minggu bisa membuat penyebab kegagalan semakin berkurang dan segmen yang diinginkan bisa sesuai spesifikasi Pengecekan dan pembersihan yang benar akan lebih dapat mengurangi identfikasi kontrol, namun ada operator yang masih belum bisa melakukan pembersihan yang 112
13 Cara merapatkan baut tiap operator beda Sumber : Data Primer yang diolah Masing-masing operator telah melakukan penyettingan baut pada mesin dan selalu berkoodinasi agar semakin baik kinerja mesin ACM dan efek kegagalan bisa dikurangi menjadi 2 benar sehingga identifikasi kontrol kurang baik sehingga diberi nilai Merapatkan baut yang benar dapat mengurangi penyebab kegagalan pada mesin ACM sehingga diberi nilai 2 Karena masih ada salah satu operator yang kurang merapatkan baut pada mesin ACM srhingga ada salah satu mesin ACM yang kinerjanya kurang baik pada tanggal 15 Januari 2016 sehingga identifikasi kontrol menjadi kurang baik dan sudah diberikan pengarahan. 113
14 LAMPIRAN 10 TABEL RPN SETELAH PERBAIKAN PADA MESIN DPM PT. SANGO CERAMICS INDONESIA BULAN DESEMBER 2015 JANUARI 2016 No Failure Plug Wrap tidak merekat pada segmen Susunan segmen ABR dan PBR tidak sesuai spesifikasi Failure Effect Kurangnya tekanan pada compression shoe Line pada collator tidak tepat mengenai bagian tengah filter (S) (O) (D) Setelah dinaikkan tekanan menjadi ± 30 Bar maka dapat mengurangi penyebab kegagalan pada green body yang telah jadi sehingga diturunkan menjadi nilai 2 Besarnya tekanan yang diberikan sebelumnya adalah ± 28 Bar, dan telah dinaikkan menjadi ± 30 Bar sehingga plug wrap bisa lebih merekat dan pas pada segmen sehingga mengurangi efek kegagalan pada green body. Dengan dinaikkannya tekanan menjadi ± 30 Bar kontrol semakin lebih baik dan telah dilakukan oleh operator sehingga diberi nilai Dengan diberikannya stiker bulat dan garis garis tipis sehingga membantu line collator tepat mengenai bagian tengah filter maka penyebab kegagalan bisa teratasi dan diberi nilai 3 Sebelumnya line pada collator tidak tepat mengenai bagian tengah filter oleh karena itu diberi stiker bulat dengan garis tipis agar bisa memudahkan supaya line pada collator tepat mengenai bagian tengah stiker dan susunan segmen ABR dan PBR Untuk identifikasi kontrol karena terkadang masih ada operator yang terkadang melewatkan member stiker bulat maka kontrol masih belum begitu baik dan diberi nilai
15 Sumber : Data Primer yang diolah sudah sesuai dengan spesifikasi yang ada 115
16 LAMPIRAN 11 Mesin Clay Cutter Proses Pembakaran I (Firing I) Green Body White Body Firing II Mesin Clay Cutter 116 Mesin DPM
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan Sango Ceramics Indonesia adalah perusahaan dalam bentuk perseroan yang selanjutnya disebut sebagai
Lebih terperinciANALISIS OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DALAM MEMINIMALISI SIX BIG LOSSES PADA MESIN PRODUKSI DUAL FILTERS
ANALISIS OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DALAM MEMINIMALISI SIX BIG LOSSES PADA MESIN PRODUKSI DUAL FILTERS DD07 (Studi kasus : PT. Filtrona Indonesia, Surabaya, Jawa Timur) ANALYSIS OF OVERALL EQUIPMENT
Lebih terperinciAnalisis Efektivitas Mesin Produksi Pada Divisi Foming PT. Sango Ceramics Indonesia. Skripsi
Analisis Efektivitas Mesin Produksi Pada Divisi Foming PT. Sango Ceramics Indonesia Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Kesarjanaan Strata Satu Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3 METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif menunjukkan penelitian melalui penelitian lapangan yang
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
25 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PRODUKSI Perawatan Berkala 40 Jam Pembersihan Conveyor Belt pengecekan ketajaman pisau. Mesin Tidak Rusak 8 Jam PengecekanTombo l-tombol Emergency Mesin
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Handoko, T. Hani Dasar-dasar Managemen Produksi dan Operasi. Edisi Satu. Cetakan Ketigabelas. Yogyakarta: BPFE.
51 DAFTAR PUSTAKA Ahyari, Agus. 1998. Manajemen Produksi: Perencanaan Sistem Produksi. Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE. Anoraga, Pandji. 2000. Manajemen Operasional. Yogyakarta: BPFE Assauri, Sofyan. 1999.
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL PERHITUNGAN. Equipment Loss (Jam)
BAB V ANALISA HASIL PERHITUNGAN 5.1 Analisa Nilai Availability Table 5.1 Nilai Availability Mesin Steam Ejector Planned Equipment Loss Time Availability Januari 42 6 36 85.71 Februari 44 7 37 84.09 Maret
Lebih terperinciAnalisis Efektivitas Mesin Stripping Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis
Petunjuk Sitasi: Himawan, R., Choiri, M., & Saputra, B. (2017). Analisis Efektivitas Mesin Stripping Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis. Prosiding SNTI
Lebih terperinciBAB V ANALISA. Value added time Leadtime. = 3,22jam. 30,97 jam x 100% = 10,4%
BAB V ANALISA 5.1 Analisa Current State Value Stream Mapping (CVSM) Value stream mapping merupakan sebuah tools untuk memetakan jalur produksi dari sebuah produk yang didalamnya termasuk material dan informasi
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA
BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA 4.1. Menentukan Nilai Severity, Occurrence, Detection dan RPN 4.1.1 Oli dan Filter Hidrolik Kotor Kerusakan pada oli dan filter hidrolik dapat menyebabkan kenaikan temperature
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Analisa Peningkatan..., Achmad, Fakultas Teknik 2016
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada setiap industri manufaktur hampir semua proses produksinya menggunakan mesin atau peralatan sebagai fasilitas produksi yang utama. persaingan dalam penjualan produk
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
38 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Untuk mendukung perhitungan statistikal pengendalian proses maka diperlukan data. Data adalah informasi tentang sesuatu, baik yang bersifat kualitatif
Lebih terperinciLampiran 1. Data pengamatan hasil penelitian Jumlah mata pisau (pasang) Kapasitas efektif alat (buah/jam) 300,30 525,12 744,51
38 Lampiran 1. Data pengamatan hasil penelitian Jumlah mata pisau (pasang) 2 4 6 Kapasitas efektif alat (buah/jam) 300,30 525,12 744,51 Bahan yang rusak (%) 0 0 11 39 Lampiran 2. Kapasitas alat (buah/jam)
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Mesin atau peralatan yang menjadi objek penelitian adalah pada bagian pengeringan di PT. XYZ yaitu pada mesin Dryer Twind. Karena mesin ini bersifat
Lebih terperinciJURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 1 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ANALISA OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS UNTUK MEMPERBAIKI SISTEM PERAWATAN MESIN DOP BERBASIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (Studi Kasus: PT XYZ Malang) THE ANALYSIS OF OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS TO
Lebih terperinciLAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu
LAMPIRAN I ATA PENGAMATAN. ata Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu Berikut merupakan tabel data hasil penepungan selama pengeringan jam, 4 jam, dan 6 jam. Tabel 8. ata hasil tepung selama
Lebih terperinciPENERAPAN METODE TAGUCHI ANALYSIS DAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DALAM PERBAIKAN KUALITAS CRUMB RUBBER SIR 20
PENERAPAN METODE TAGUCHI ANALYSIS DAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DALAM PERBAIKAN KUALITAS CRUMB RUBBER SIR 20 DI PT ASAHAN CRUMB RUBBER DRAFT TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
26 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 MESIN SILENT CUTTER TYPE SCR-250S Mesin cutter ini menggunakan motor listrik sebagai penggerak utama dan V-belt untuk mentransmisikan daya dari poros yang satu
Lebih terperinciBAB III PERAWATAN MESIN PELLET BIJI PLASTIK
BAB III PERAWATAN MESIN PELLET BIJI PLASTIK 3.1. Proses produksi mesin pellet biji plastic Proses kerja mesin pellet biji plastik ini adalah dengan cara menggiling plastik recycle yang masih berupa botolan
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analisa Hasil Data Dari hasil pembahasan pada bab pengumpulan dan pengolahan data, dapat diketahui beberapa point penting dalam mengetahui jenis-jenis cacat yang terjadi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL
BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL 3.1 DESKRIPSI PERALATAN PENGUJIAN. Peralatan pengujian yang dipergunakan dalam menguji torsi dan daya roda sepeda motor Honda Karisma secara garis besar dapat digambarkan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. lima kategori produk cacat, yaitu Filling Height, No Crown, Breakage Full, Out of Spec,
BAB V PEMBAHASAN 5.1 Tahap Define Aktivitas proses produksi di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Semarang Plant Central java ini dianalisis menggunakan diagram SIPOC (Supplier-Input-Proccess-Output- Customer).
Lebih terperinciBAB IV PENGENALAN MESIN KILN
BAB IV PENGENALAN MESIN KILN 4.1 Deskripsi Mesin Kiln Mesin Kiln pada proses produksi keramik melalui beberapa tahapan yang salah satunya adalah pembakaran. Pembakaran bertujuan mengubah material keramik
Lebih terperinciArfan Bakhtiar, Diana Puspitasari, Diah Ayu Wulandari
Analisa Kegagalan Proses Pengolahan Produk Piring Menggunakan Metode Failure Modes, Effects and Analysis dan Fault Tree Analysis di PT. Sango Ceramics Indonesia Arfan Bakhtiar, Diana Puspitasari, Diah
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Evaluasi Kinerja Setelah seluruh data yang diperlukan terkumpul, data tersebut akan diolah melalui 5 fase dalam Six Sigma yang disebut Six Sigma Improvement Framework atau
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMBAHASAN
BAB V ANALISA PEMBAHASAN 5.1 Tahap Analyze Pada tahap analyze ini dilakukan analisa faktor faktor penyebab kecacatan dengan menggunakan fishbone diagram, diagram pareto dan yang terakhir teknik 5 why analysis.
Lebih terperinciProsiding SNATIF Ke-1 Tahun ISBN:
Prosiding SNATIF Ke-1 Tahun 201 4 ISBN: 978-602-1180-04-4 ANALISIS PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) MENGGUNAKAN OVERALL EQUIPMENT EFECTIVENESS (OEE) DAN SIX BIG LOSSES PADA MESIN CAVITEC DI
Lebih terperinciANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA MESIN CARDING COTTON DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (Studi Kasus: PT. EASTERNTEX - PANDAAN)
ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA MESIN CARDING COTTON DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (Studi Kasus: PT. EASTERNTEX - PANDAAN) ANALYSIS OF TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE IN CARDING
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP
LAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP Tujuan Praktikum : Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa akan dapat memeriksa dan menyetel celah katup. A. Obyek, Alat dan Bahan a) Obyek
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER Di susun oleh : Cahya Hurip B.W 11504244016 Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2012 Dasar
Lebih terperinciTabel 1. Rekapitulasi Hasil Produksi Kantong Plastik dan APAL Tahun
LAMPIRAN 1 74 75 Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Produksi Kantong Plastik dan APAL Tahun 2011-2013 BULAN 2011 2012 2013 HSL PROD APAL HSL PROD APAL HSL PROD APAL January 293,514.30 15,139.30 329,067.90 11,133.90
Lebih terperinci4 BAB V ANALISIS. Bagian kelima dari dari laporan skripsi ini menjelaskan tentang penulis
4 BAB V ANALISIS 4.1 Analisa Bagian kelima dari dari laporan skripsi ini menjelaskan tentang penulis melakukan analisa dan hasil dari laporan skripsi, dan menguraikan tentang data-data yang telah dikumpulkan
Lebih terperinciBAB IV PENGENALAN BALL MILL
BAB IV PENGENALAN BALL MILL 4.1 DESKRIPSI BALL MILL Ball Mill adalah alat penting untuk grinding setelah bahan dilumatkan. Mesin penggiling ini adalah alat yang efisien untuk grinding berbagai bahan menjadi
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO 2016 ISSN:
ANALISIS TINGKAT RESIKO KEGAGALAN PROSES PRODUKSI PASTED BAG KEMASAN SEMEN DENGAN METODE FMEA (Studi Kasus: Pabrik Kantong PT. Semen Padang) Rizki Alfi, M. Harif Sistem Produksi Industri, Akademi Teknologi
Lebih terperinciIyain Sihombing, Novie Susanto*, Hery Suliantoro
ANALISIS EFEKTIVITAS MESIN RENG DENGAN MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DI CV. ALI GRIYA, SEMARANG Iyain Sihombing, Novie Susanto*, Hery Suliantoro
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2016 di Laboratorium Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Bahan
Lebih terperinciBAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan dalam 4 bulan yaitu dari bulan Oktober 2014
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan dalam 4 bulan yaitu dari bulan Oktober 2014 sampai dengan Januari 2014. Penelitian akan dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinci(3) Gambar 8.1 Pengaturan suhu dalam lemari es, (1) cold, (2) normal, (3) warm
BAB VIII MASALAH-MASALAH YANG SERING MUNCUL PADA LEMARI ES Masalah yang akan dibahas pada bab ini adalah masalah yang umum/sering muncul pada lemari es. Diharapkan pengetahuan ini juga bisa diserap bukan
Lebih terperinciPengukuran Kapabilitas Proses produksi kacang garing Cont d.
Pengukuran Kapabilitas Proses produksi kacang garing Cont d. Langkah Tindakan Persamaan Hasil 1 Proses apa yang ingin diketahui? Produk kacang garing 2 Berapa jumlah Standart inventory (safety stock )?
Lebih terperinciMAKALAH PELATIHAN PENGOPERASIAN MESIN SANGRAI MLINJO
MAKALAH PELATIHAN PENGOPERASIAN MESIN SANGRAI MLINJO I b M KELOMPOK INDUSTRI KECIL PENGRAJIN EMPING MLINJO DI BEJI, PAJANGAN KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Oleh : Aan Ardian ardian@uny.ac.id
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL UJI DAN PERHITUNGAN MENGETAHUI KINERJA MESIN MOTOR PADA KENDARAAN GOKART
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL UJI DAN PERHITUNGAN MENGETAHUI KINERJA MESIN MOTOR PADA KENDARAAN GOKART 4.1. Analisa Performa Perhitungan ulang untuk mengetahui kinerja dari suatu mesin, apakah kemampuan
Lebih terperinciANALISIS DATA. Universitas Indonesia. Peningkatan kualitas..., Wilson Kosasih, FT UI, 2009
ANALISIS DATA 4.1 FASE ANALISA Fase ini merupakan fase mencari dan menentukan akar sebab dari suatu masalah. Kemudian, dilakukan brainstroming dengan pihak perusahaan untuk mengidentifikasi akar permasalahan
Lebih terperinciBAB III ANALISA DATA
BAB III ANALISA DATA 3.1 Prosedur Pengujian Untuk melakukan pengujian, motor harus memiliki prosedur tersendiri. Berikut prosedur yang harus dipenuhi sebagai berikut : a. Motor harus dalam kondisi standar
Lebih terperinciPEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis
PEMBAHASAN A. Konstruksi Gunting Pemotong Plat Mesin pemotong plat mempunyai beberapa jenis, manual dengan menggunakan tuas maupun dengan tenaga hidrolis (gambar 1.1), pada mesin pemotong plat hidrolis
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analisa Perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE) Analisa perhitungan Overall Equipment Effectiveness di PT. Gramedia Printing Group dilakukan untuk melihat
Lebih terperinci4 BAB V ANALISIS. Bagian kelima dari dari laporan skripsi ini menjelaskan tentang penulis
4 BAB V ANALISIS 4.1 Analisa Bagian kelima dari dari laporan skripsi ini menjelaskan tentang penulis melakukan analisa dan hasil dari laporan skripsi, dan menguraikan tentang data-data yang telah dikumpulkan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Dalam sebuah penelitian perlu adanya referensi tentang penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya. Hal ini bertujuan sebagai pembanding dengan penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PEMBUATAN
BAB III METODE PEMBUATAN 3.1. Metode Pembuatan Metodologi yang digunakan dalam pembuatan paratrike ini, yaitu : a. Studi Literatur Sebagai landasan dalam pembuatan paratrike diperlukan teori yang mendukung
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 TAHAP ANALISIS (ANALYSE) Setelah di lakukan pengukuran maka dilakukan analisis permasalahan. Aktivitas utama tahap analisis adalah menentukan faktor penyebab cacat dengan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada PT. Kakao Mas Gemilang dan pengambilan data dilakukan pada department teknik dan produksi. 3.2. Pelaksanaan Penelitian
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. 6.1 Kesimpulan
BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwa Mesin CNC router dengan 3 axis dapat dipakai untuk membuat sebuah benda berbentuk 3 dimensi. Hanya saja diperlukan proses
Lebih terperinciPengukuran Efektivitas Mesin Menggunakan Overall Equipment Effectiveness Untuk Dasar Usulan Perbaikan
Pengukuran Efektivitas Mesin Menggunakan Overall Equipment Effectiveness Untuk Dasar Usulan Perbaikan Bernandus Yoseph Bilianto 1, Yurida Ekawati 2 Abstract. CV. Gracia has offset printing machines that
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. Tahap analisa hasil pada penelitian ini mengacu kepada hasil pengolahan
BAB V ANALISA HASIL Tahap analisa hasil pada penelitian ini mengacu kepada hasil pengolahan data yang telah dilakukan pada Bab IV. Hasil pengolahan data tersebut dijadikan sebagai landasan dalam melakukan
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISA HASIL PENGOLAHAN DATA. Dari hasil pengamatan langsung dan dokumen maintenance didapat datadata
BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISA HASIL PENGOLAHAN DATA 4.1 Data dan Analisa Hasil Pengamatan Dari hasil pengamatan langsung dan dokumen maintenance didapat datadata sebagai berikut: Tabel 4.1 Data Hasil
Lebih terperinciPENINGKATAN KUALITAS KANTONG PLASTIK DENGAN METODE SEVEN STEPS MENGGUNAKAN OLD DAN NEW SEVEN TOOLS DI PT ASIA CAKRA CERIA PLASTIK SURAKARTA
PENINGKATAN KUALITAS KANTONG PLASTIK DENGAN SEVEN STEPS MENGGUNAKAN OLD DAN NEW SEVEN TOOLS DI PT ASIA CAKRA CERIA PLASTIK SURAKARTA Yoanna Francisca Erna Sugijopranoto Jurusan Teknik Industri Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di PT. INDORAMA SYNTHETICS, Tbk Jatiluhur Purwakarta. Yang akan dijadikan subjek skripsi adalah motor induksi 3 fasa yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian Pada penelitian ini, terdapat beberapa bahan yang digunakan dalam proses penelitian diantaranya adalah : 3.1.1. Sepeda Motor Sepeda motor yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menguraikan metodologi yang akan dilakukan dari awal penelitian sampai akhir dari penelitian tersebut. Metodologi digunakan untuk mengarahkan dan mempermudah proses
Lebih terperinciGambar 4.1 Grafik perbandingan Daya dengan Variasi ECU Standar, ECU BRT (Efisiensi), ECU BRT (Performa), ECU BRT (Standar).
Daya (HP) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Perhitungan dan pembahasan dimulai dari proses pengambilan dan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan meliputi data spesifik objek penelitian dan hasil pengujian.
Lebih terperinciPENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI PERCETAKAN DI SURAKARTA
PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI PERCETAKAN DI SURAKARTA Indri Hapsari, Stefanus Soegiharto, Agnes Tria A. Teknik Industri, Universitas Surabaya Jl. Raya Kalirungkut, Surabaya 60293 Email: indri@ubaya.ac.id
Lebih terperinciGambar 4.1 Grafik percobaan perbandingan Daya dengan Variasi ECU Standar, ECU BRT (Efisiensi), ECU BRT (Performa), ECU BRT (Standar).
Daya (HP) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Perhitungan dan pembahasan dimulai dari proses pengambilan dan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan meliputi data spesifik objek penelitian dan hasil pengujian.
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisa Tahap Define Adapun persentase produk cacat terbesar periode September 2012 s/d Desember 2012 terdapat pada produk Polyester tipe T.402 yaitu dengan persentase
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan CV. Topaz Profile and Frame didirikan pada bulan Agustus 2011, pendiri sekaligus pemilik pabrik ini adalah Ir. Tanib Sembiring Cjolia, M.Eng. Pabrik
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN PENELITIAN
BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN PENELITIAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan tentang pengendalian kualitas produk dus dan paper bag di CV. Yogyakartas,
Lebih terperinciJl. Kaliurang Km 14.4 Sleman, DIY 55184 1,2)Email: teknik.industri@uii.ac.id ABSTRAK
Penerapan Metode Total Productive Maintenance (TPM) untuk Mengatasi Masalah Six-Big Losess dalam Mencapai Efisiensi Proses Produksi (Studi Kasus pada PT. Itokoh Ceperindo) Aldila Samudro Mukti 1, Hudaya
Lebih terperinciDitulis Guna Melengkapi Sebagian Syarat Untuk Mencapai Jenjang Sarjana Strata Satu (S1) Jakarta 2016
UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PENINGKATAN KUALITAS PRODUK BOTOL SIRUP ABC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ENAM SIGMA DI PT. MULIA GLASS CONTAINER Nama Disusun Oleh : : Frans Surya Hadinata
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Perhitungan dan pembahasan dari proses pengambilan data dan pengumpulan data yang dikumpulkan meliputi data spesifikasi obyek penelitian dan hasil pengujian. Data data tersebut
Lebih terperinciMENGANALISA DAN MEMPERBAIKI KERUSAKAN MESIN PENDINGIN
MENGANALISA DAN MEMPERBAIKI KERUSAKAN MESIN PENDINGIN Pada tahapan berikut ini kita dihapkan pada tahapan menganalisa dan memperbaiki kerusakan mesin pendingin yang lazim disebut dengan kulkas atau freezer.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah suatu paradigma untuk memecahkan masalah yang terjadi agar penelitian ini lebih sistematis dan terarah. Bab ini berisi langkahlangkah pembahasan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA) UNTUK MENGUKUR EFEKTIFITAS MESIN RENG
PENERAPAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA) UNTUK MENGUKUR EFEKTIFITAS MESIN RENG Hery Suliantoro, Novie Susanto*), Heru Prastawa, Iyain Sihombing, Anita M. Program
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Perusahaan. PT. Sango Ceramics Indonesia merupakan suatu perusahaan yang didirikan
BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Perusahaan PT. Sango Ceramics Indonesia merupakan suatu perusahaan yang didirikan pada tanggal 19 Juli 1977 oleh Bapak Samsoe Hidayat yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang digunakan sebagai bahan bakar tungku alternatif baik skala kecil maupun
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Semua jenis industri khususnya industri manufaktur membutuhkan suatu kelancaran proses produksi dalam memenuhi tuntutan yang harus dipenuhi untuk menjaga kinerja
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Jenis Produk Pada Tabung Dengan Volume 47 M³ Jenis produk yang dihasilkan adalah gas dengan volume 47 m³ 4.2 Spesifikasi Gas Pada tabung bervolume 47 m³ ada bermacam-macam
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DUDUKAN MAGNET DENGAN METODE ENAM SIGMA
USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DUDUKAN MAGNET DENGAN METODE ENAM SIGMA Moh. Umar Sidik Daryanto (Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri, Universitas Gunadarma) ABSTRAK PT. Teknik Makmur
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERBANDINGAN DAN PERHITUNGAN DAYA
31 BAB IV ANALISA PERBANDINGAN DAN PERHITUNGAN DAYA 4.1 MENGHITUNG PUTARAN POROS PISAU Dengan mengetahui putaran pada motor maka dapat ditentukan putaran pada pisau yang dapat diketahui dengan persamaan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator.
BAB III METODOLOGI 3.1 Desain Peralatan Desain genset bermula dari genset awal yaitu berbahan bakar bensin dimana diubah atau dimodifikasi dengan cara fungsi karburator yang mencampur bensin dan udara
Lebih terperinci11. PEMECAHAN MASALAH
11. PEMECAHAN MASALAH Sejumlah masalah terjadi akibat kurangnya pemeliharaan yang sederhana, atau tidak terperhatikan, yang sesungguhnya dapat dengan mudah diselesaikan tanpa memanggil teknisi. Sebelum
Lebih terperinciANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI MESIN PRODUKSI PT GEMAH RIPAH SEMARANG
0 ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI MESIN PRODUKSI PT GEMAH RIPAH SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata
Lebih terperinciBAB V ANALISA. 5.1 Analisa Tahapan Define
5.1 Analisa Tahapan Define BAB V ANALISA 5.1.1 Analisa Diagram SIPOC(Supplier Input Process Output Customer) Dari hasil penggambaran Diagram SIPOC, terlihat informasi elemenelemen yang terlibat langsung
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN METODE PENELITIAN
BAB II LANDASAN TEORI DAN METODE PENELITIAN 2.1 Gambaran Umum Keramik Lantai Gambaran umum keramik lantai seperti uraian proses produksi secara umum dan menjelaskan parameter pengecekan kualitas. 2.1.1
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Penelitian Tempat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berada di Motocourse Technology (Mototech) Jl. Ringroad Selatan, Kemasan, Singosaren, Banguntapan,
Lebih terperinciBAB V ANALISA DATA Tahap Analyze. Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala yang
BAB V ANALISA DATA 5.1. Tahap Analyze Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala yang terjadi pada perusahaan yang telah menurunkan keuntungan dan merugikan perusahaan. Alat yang digunakan
Lebih terperinciPELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
27 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 1.1 ALUR PROSES ZINC CAN Zinc Ingot Zinc Furnace Proses Peleburan Zinc Proses Casting Proses Rolling Proses Drawing Proses Cutting Proses Coil Aging Zinc Slug Proses
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
No. JST/OTO/OTO410/14 Revisi: 03 Tgl: 22 Agustus 2016 Hal 1 dari 9 I. Kompetensi: Setelah melaksanakan praktek, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menggunakan Carman Hi-Scan Pro dengan prosedur yang benar.
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang sudah dijelaskan dalam Bab V, bisa disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Kinerja mesin high pressure die casting
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelompok Ternak Sapi di Pandan Mulyo, Ngentak, Poncosari, Srandakan, Bantul DIY pada bulan Februari 2017 samapai
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Bab ini menjelaskan pengujian serta analisis dari mesin yang telah dibuat. Tujuan pengujian ini adalah mengetahui kinerja dari mesin yang telah dibuat serta mengetahui tingkat
Lebih terperinciUSULAN PENINGKATANOVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) PADA MESINTAPPING MANUAL DENGAN MEMINIMUMKAN SIX BIG LOSSES *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2015 USULAN PENINGKATANOVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) PADA MESINTAPPING MANUAL
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bandung sebagai ibukota Provinsi Jawa Barat yang merupakan kota besar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bandung sebagai ibukota Provinsi Jawa Barat yang merupakan kota besar di Indonesia. Dengan berbagai julukan seperti kota kembang, Paris van Java, kota belanja,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. spesifikasi Modul, data pengukuran dan hasil perhitungan.
37 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dan pembahasan penelitian akan diuraikan pada bab IV yang berisi spesifikasi Modul, data pengukuran dan hasil perhitungan. 4.1. Spesifikasi Modul Speed range Temperature
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah performance mesin yang digunakan (Wahjudi et al., 2009). Salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses operasional kapal laut yang berlangsung dalam suatu industri pelayaran semuanya menggunakan mesin dan peralatan. Menurut Siringoringo dan Sudiyantoro (2004)
Lebih terperinciPRESENTASI FIELD PROJECT
PRESENTASI FIELD PROJECT STUDI OPERASIONAL ALAT PENGAMAN MESIN DIESEL GENERATOR PADA KAPAL MUSI RIVER Penyusun Field Project: A an Anshori (NRP: 6408 030 026) Dosen Pembimbing: M. Abu Jami'in, ST. MT.
Lebih terperinciPERHITUNGAN DAN ANALISIS NILAI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) PADA MESIN MESPACK DI PT. UNILEVER INDONESIA DEA DERIANA
PERHITUNGAN DAN ANALISIS NILAI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) PADA MESIN MESPACK DI PT. UNILEVER INDONESIA DEA DERIANA 39410112 LATAR BELAKANG Peningkatan Produktivitas Overall Equipment Effectiveness
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci: pisau, tipe bevel, pemotongan, tajam, tumpul, pegas daun
Pengaruh Tipe Bevel Terhadap Tingkat Ketajaman dan Ketumpulan Pada Proses Pemotongan pada dari Pegas Daun Norman Iskandar 1,*, Ijran Mayura 2, Agung putranto 3, Mochamad Dzulfan 4, Munadi 5 12345 Departemen
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN Metode penelitian ini merupakan cara atau prosedur yang berisi tahapantahapan yang jelas yang disusun secara sistematis dalam proses penelitian. Tiap tahapan maupun bagian yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian, adalah sebagai berikut :
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodelogi penelitian merupakan cara atau prosedur yang berisi tahapatahapan yang jelas yang disusun secara sistematis dalam proses penelitian. Pada bab sebelumnya telah dijelaskan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Cendana Baru merupakan usaha yang bergerak dibidang perancangan alat yang didirikan oleh Bapak Tut Wuri Handayani, S.T sejak tahun 1990. CV.
Lebih terperinciPengukuran Efektivitas Mesin Rotary Vacuum Filter dengan Metode Overall Equipment Effectiveness (Studi Kasus: PT. PG. Candi Baru Sidoarjo)
Pengukuran Efektivitas Mesin Rotary Vacuum Filter dengan Metode Overall Equipment Effectiveness (Studi Kasus: PT. PG. Candi Baru Sidoarjo) Maulita Farah Zevilla*, Wahyunanto Agung Nugroho, Gunomo Djojowasito
Lebih terperinciANALISA KERUSAKAN KOMPONEN UNDERCARRIAGE EXCAVATOR HITACHI EX200 PADA PT. TAKABEYA PERKASA GROUP DENGAN METODE FMEA
ANALISA KERUSAKAN KOMPONEN UNDERCARRIAGE EXCAVATOR HITACHI EX200 PADA PT. TAKABEYA PERKASA GROUP DENGAN METODE FMEA Irfan Maulana 1, Akhyar Ibrahim 2, Darmein 2 2 Mahasiswa Prodi D-IV Teknik Mesin Produksi
Lebih terperinciVI. HASIL DAN PEMBAHASAN
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISA DATA Teknik analisa data yang digunakan adalah aplikasi SPC dengan menggunakan grafik kendali, teknik brainstorming, diagram sebab-akibat dan diagram Pareto. 1. Grafik
Lebih terperinci