BAB 4 HASIL EVALUASI IMPLEMENTASI SAP. 4.1 Analisis Kesesuaian Sistem dengan Kebutuhan Perusahaan
|
|
- Devi Sudjarwadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 96 BAB 4 HASIL EVALUASI IMPLEMENTASI SAP 4.1 Analisis Kesesuaian Sistem dengan Kebutuhan Perusahaan Untuk menganalisa kesesuaian sistem dengan kebutuhan perusahaan digunakan metode analisa Fit/Gap. Analisa Fit/Gap merupakan suatu proses mengidentifikasi setiap proses bisnis yang dijalankan perusahaan yang berhubungan dengan modul material. Analisa Fit/Gap sangat diperlukan dalam membandingkan sebelum mengimplementasi SAP dan setelah mengimplementasi SAP. Hal ini bertujuan untuk melakukan investigasi terhadap proses bisnis yang dijalankan oleh perusahaan. Proses analisa proses bisnis pada PT BGA dimulai dari mengklasifikasikan proses bisnis yang berhubungan dengan modul Material Management. Tahap selanjutnya adalah menentukan sejauh mana proses bisnis tersebut dijalankan menggunakan sistem yang lama dan sistem yang baru. Dalam analisa Fit/Gap, terdapat beberapa kondisi yaitu fit, gap, dan partial fit. Kategori fit adalah kondisi dimana sistem dapat menjalankan proses bisnis yang berhubungan dengan material management dengan tidak mengalami kendala. Kategori gap adalah kondisi dimana sistem tidak bisa menjalankan proses bisnis yang berhubungan dengan material management karena sistem tidak dapat memenuhi keinginan dari proses bisnis. Sedangkan kategori partial fit adalah kondisi dimana sistem bisa menjalankan proses bisnis yang berhubungan dengan
2 97 material management, tetapi harus disesuaikan dengan keinginan dari user melalui ABAP (Bahasa pemrograman pada sistem SAP), baik dengan melakukan konfigurasi pada ABAP atau dengan membuat program tambahan yang biasa disebut program Z atau add on (istilah program tambahan pada sistem SAP) dengan syarat masih termasuk dalam satu proses yang sedang dilakukan Analisa Fit/Gap Kesesuaian Sistem dengan Kebutuhan Perusahaan Tabel 4.1 Analisa Fit/Gap Kesesuaian Sistem
3 98 No Requirement Rank Current Comments Alternatives 1. Proses permintaan H F Terjadi perubahan bentuk pembelian (Purchase Requisition) : pemrosesan PR dari hardcopy menjadi by sistem Informasi yang lengkap dan jelas 2. Proses release PR : Yang tepat waktu dan tepat sasaran H G Proses release PR masih banyak terjadi keterlambatan. Membuat sebuah list reminder untuk release PR
4 99 No Requirement Rank Current Comments Alternatives 3. Proses Evaluasi M G Perusahaan belum Menggunakan fitur evaluasi Vendor lama : menerapkan dan vendor yang sudah tersedia di SAP Dapat menilai kinerja vendor dengan akurat secara objektif tidak secara subjektif menjalankan sistem evaluasi kelayakan bagi vendor lama 4. Proses penawaran dan perbandingan harga L P Format perbandingan harga dan vendor kurang detil dari vendor (RFQ dan Price Comparison) : Dapat melakukan perbandingan harga secara spesifik
5 100 sehingga membantu mempermudah pengambilan keputusan 5. Proses release dan persetujuan PO : Waktu yang singkat tanpa harus tertunda karena faktor human error H G Proses persetujuan PO masih banyak terjadi keterlambatan karena change habit belum berjalan. Membuat sebuah aplikasi reminder melalui
6 101 No Requirement Rank Current Comments Alternatives 6 Proses pembelian (Purchase Order) : Informasi pembelian yang lengkap dan teri ntegrasi. Pemisahan no PO antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya agar dapat menghasilkan laporan yang baik serta tepat sesuai dengan kebutuhan H P Kondisi saat ini, pada saat membuat PO harus mengentry kembali no reference document yaitu no PR. Tidak ada pemisahan nomor PO yang mengidentifikasikan asal PO tersebut dibuat. Melakukan kustomisasi pada program Membuat PO khusus untuk pencatatan jasa transportasi.
7 102 Adanya Pencatatan untuk jasa transportasi 7 Proses pencatatan penerimaan (Good Receipt) : Pencatatan harus sesuai dengan jumlah barang diterima dan tidak terjadi kesalahan dalam pencatatan H F Sistem SAP sudah mendukung proses ini. Pada saat penerimaan barang,bagian logistik membuat BAPB yang disesuaikan dengan PO perusahaan, surat jalan serta keadaan dan jumlah barang secara actual. No Requirement Rank Current Comments Alternatives 8. Proses verifikasi H F Proses verifikasi invoice saat pembayaran (Invoice ini dilakukan oleh bagian Verification) :
8 103 Harus sesuai dengan barang yang diterima (BAPB) Purchasing. Proses verifikasi melibatkan beberapa dokumen seperti; BAPB, BAPP (jika ada) dan Scan surat jalan vendor 9. Laporan laporan yang dibutuhkan : Harus memiliki format yang mudah dibaca, H P Laporan yang dibutuhkan sudah dibuat oleh team IT, namun belum secara maksimal digunakan. ringkas dan jelas agar dapat mempermudah pengambilan keputusan Keterangan: H = High M = Medium L = Low F = Fit G = Gap P = Partial Fit
9 104 Dari tabel hasil analisa fit/gap terdapat 9 user requirement dengan prioritas High, Medium dan Low yang ingin diidentifikasi oleh perusahaan: High 1. Proses permintaan pembelian (Purchase Requisition) Proses ini masuk dalam kategori High karena proses awal dalam Material Management adalah proses permintaan pembelian, jika tidak terjadi permintaan pembelian, maka tidak akan ada bahan baku masuk, yang akan menyebabkan terhentinya proses produksi. SAP telah secara lengkap memberikan aplikasi untuk melakukan permintaan pembelian baik dari lokal maupun head office. Sehingga tidak terjadi perubahan yang terlalu signifikan. 2. Laporan yang dibutuhkan Ada beberapa laporan yang dibutuhkan departemen Purchasing, diantaranya: a) Laporan Item masuk b) Laporan Item release c) Laporan PO release d) Laporan PO diterima e) Laporan History Price f) Laporan Kecenderungan Harga
10 105 g) Laporan kemampuan item diproduksi per purchaser, dan per bulan h) Laporan PR Outstanding Kebutuhan laporan diatas dikategorikan High karena merupakan salah satu faktor penting yang mendukung proses bisnis perusahaan terutama pada proses Procurement yang akan membantu departemen Purchasing untuk mengetahui setiap pergerakan harga dan pengukuran kinerja dalam memproses setiap tahapan dalam proses pembelian, mempermudah perusahaan dalam monitoring dan pengambilan keputusan. Laporan yang disebutkan diatas telah tersedia dalam SAP, namun belum digunakan secara maksimal sehingga masih dikerjakan menggunakan program Microsoft Office Excel. Dampak yang mungkin timbul akibat pengolahan data secara manual yaitu human error dan mengurangi keefektifan penggunaan waktu. Sehingga akan berdampak cukup beresiko untuk digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh pihak yang berwenang. 3. Proses pencatatan penerimaan (Good Receive) Proses ini sangat kritikal dalam pencatatan perusahaan karena akan mempengaruhi pencatatan aset/barang yang dimiliki
11 106 dan biaya yang dikeluarkan perusahaan. Proses yang dijalankan saat ini dengan menggunakan SAP telah menunjang kebutuhan pencatatan penerimaan dengan tepat, relevan dan langsung (online). 4. Proses Pembelian (Purchase Order) Proses pembelian merupakan kebutuhan penting perusahaan guna mendukung operasi perusahaan, dalam hal ini proses procurement yang dibutuhkan untuk mendukung proses produksi sehingga proses procurement dapat terus berjalan. Penggunaan sistem SAP untuk pembuatan PO masih mengalami beberapa kendala diantaranya tidak adanya pembagian nomor PO untuk mengidentifikasikan perusahaan asal pembuatan PO. Karena PT BGA ini bernaung pada sebuah Group, maka identifikasi ini sangat penting mengingat hanya ada 1 departemen Purchasing untuk semua perusahaan dalam Group tersebut. Hal ini akan berdampak pada laporan PO yang diterima dan PO release yang akan dibuat untuk masing masing company code. Permasalahan lain yang muncul yaitu tidak adanya reference nomor PR dalam pembuatan PO sehingga membutuhkan effort lebih untuk mencatat dan memasukkan kembali nomor tersebut. Sebagai dampaknya akan muncul kemungkinan human error dengan memasukkan nomor yang
12 107 salah ataupun mengurangi efisiensi waktu jika catatan yang berisi nomor PR tersebut hilang. Untuk mengatasinya bisa dilakukan dengan melakukan penambahan beberapa source code untuk memunculkan pilihan reference number. Belum ada pencatatan atas biaya jasa transportasi sehingga tidak bisa secara langsung melihat Harga Perolehan Barang. Untuk menanggulanginya, akan dibuatkan sebuah dokumen PO khusus untuk pencatatan jasa transportasi. 5. Proses release PR Proses release PR saat ini masih banyak mengalami keterlambatan dikarenakan user tidak setiap saat membuka aplikasi SAP untuk melihat PR yang masuk. Sehingga user hanya membuka aplikasi SAP ketika ada konfirmasi pengiriman PR dari departemen terkait. Hal ini akan berdampak terhadap berhentinya proses produksi akibat belum tersedianya bahan baku. Masih banyaknya keterlambatan yang terjadi disebabkan oleh change habit yang belum berjalan 6. Proses release dan persetujuan PO Sama halnya dengan proses presetujuan PR, proses persetujuan PO mengalami jumlah keterlambatan paling besar,
13 108 hal ini disebabkan karena proses verifikasi bertingkat yang melibatkan bagian bagian seperti, Kepala Departemen/Kepala Wilayah, Kepala Purchasing dan Direksi. Untuk proses release langsung ditangani oleh Kepala Departemen sehingga tidak terjadi keterlambatan seperti proses persetujuannya. Keterlambatan dalam proses persetujuan PO juga akan berdampak kepada proses produksi yang terganggu/tidak berjalan akibat ketiadaan bahan baku. Terhentinya proses produksi akan berdampak pada terganggunya siklus penjualan dan persediaan perusahaan. 7. Proses verifikasi pembayaran (Invoice Verification) Verifikasi invoice tergolong dalam kategori High. Karena jika proses verifikasi tidak dilakukan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, akan mengakibatkan kesalahan pencatatan ke dalam jurnal yang akan mempengaruhi cost benefit perusahaan. Dan bila hal ini terjadi berulang kali maka akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Dampak paling buruk yang mungkin terjadi yaitu kebangkrutan. Sejauh ini SAP telah memenuhi kebutuhan perusahaan melalui aplikasi verifikasi invoice, tidak ada perubahan yang signifikan dalam proses ini.
14 109 Medium Proses evaluasi vendor lama Proses evaluasi ini masuk kategori medium mengingat bila perusahaan mengaplikasikan proses ini dalam proses bisnisnya, akan menjadi suatu nilai tambah yang akan meningkatkan kualitas dari proses procurement terutama kualitas barang dan jasa serta efisiensi waktu. Proses ini membantu perusahaan dalam menilai kembali kelayakan suatu vendor yang telah selama beberapa kurun waktu tertentu bekerjasama dengan perusahaan. Evaluasi vendor dapat dilakukan dengan memberikan beberapa kriteria seperti ketepatan waktu pengiriman, kesesuaian jumlah barang, kondisi saat barang diterima, serta pergerakan harga vendor. Perusahaan sampai saat ini belum melakukan proses evaluasi tersebut dikarenakan prioritas mereka yang rendah terhadap evaluasi vendor. Oleh karena itu memanfaatkan aplikasi vendor evaluation pada SAP dengan sedikit penyesuaian program pada beberapa kriteria akan sangat membantu. Low Proses penawaran dan perbandingan harga dari vendor Proses ini masuk dalam kategori low karena proses pembelian dapat terus dilakukan tanpa adanya perbandingan harga terlebih dahulu.
15 110 Bagian Purchasing dapat menggunakan vendor yang sudah biasa digunakan ataupun vendor yang disarankan. 4.2 Analisa Business Process Improvement Analisa Business Process Improvement merupakan suatu proses mengidentifikasi setiap perubahan yang terjadi yang berhubungan dengan proses bisnis yang berhubungan dengan modul material management yang dilakukan oleh perusahaan sebelum mengimplementasi SAP dan setelah mengimplementasi SAP. Analisa Business Process Improvement ini akan membandingkan proses bisnis yang berhubungan dengan modul material management Perbandingan Proses Bisnis Sebelum Mengimplementasi SAP dan Setelah Mengimplementasi SAP Proses bisnis yang berhubungan dengan modul material management sebelum mengimplementasi SAP dan setelah mengimplementasi SAP tidak mengalami perubahan. Namun di setiap proses terjadi penambahan aktivitas. Hal ini terjadi karena semakin banyaknya informasi yang dibutuhkan demi tercapainya keamanan dan integrasi sistem. Berikut adalah flowchart tentang proses bisnis yang berhubungan dengan modul material management yang berjalan di perusahaan sebelum mengimplementasi SAP dan setelah mengimplementasi SAP.
16 Gambar 4.1 Proses Bisnis Sebelum Mengimplementasi SAP 111
17 Gambar 4.2 Proses Bisnis Setelah Mengimplementasi SAP 112
18 113 Kesimpulan : - Perubahan proses bisnis terjadi pada saat proses persetujuan Purchase Order (PO) dan Daftar Perbandingan Harga. Proses persetujuan PO pada proses bisnis saat ini menggunakan persetujuan bertingkat berdasarkan besarnya jumlah pembelian. Sedangkan proses persetujuan DPH lebih cepat karena hanya melibatkan 1 orang yaitu owner. - Terjadi pengurangan pencetakan dokumen. 4.3 Usulan Pemecahan Permasalahan Dari permasalahan yang telah di rangkum dan telah dibahas pada BAB 3, maka dapat di simpulkan beberapa usulan pemecahan permasalahan. Selain usulan pemecahan permasalahan dari masalah yang ada, ada beberapa usulan yang berhubungan dengan modul material management. 1. User harus diberi pelatihan terkait dengan proses bisnis yang menggunakan aplikasi SAP untuk meningkatkan kinerja user dan membuat aplikasi SAP lebih user friendly. 2. Dilihat dari dukungan aplikasi SAP terhadap proses bisnis yang dijalankan oleh perusahaan yang berhubungan dengan modul material management, aplikasi SAP perlu di lakukan penyesuaian agar aplikasi SAP dapat membantu proses bisnis yang dijalankan oleh perusahaan. 3. Sejauh pengamatan yang telah dilakukan keterlambatan penyetujuan dokumen dapat diatasi dengan pembuatan sebuah reminder. Aplikasi reminder
19 114 ditampilkan pada layar yang dimiliki oleh pihak yang menyetujui dan wakilnya. 4. Perbaikan kinerja di bagian help desk agar user dapat terbantu dalam mengatasi kendala penggunaan aplikasi SAP pada saat menjalankan proses bisnis yang berhubungan dengan modul material management. Saat ini help desk sudah membantu namun masih ada user yang langsung menghubungi departemen IT jika user mengalami kendala. 5. Dibuatnya sebuah pemisahan tanggungjawab sehingga menghindari terjadinya hal hal yang tidak diinginkan. 6. Dibuat sebuah dokumen sebagai bukti penyerahan barang ke staf departemen terkait.
BAB 4 EVALUASI DAN USULAN PENGEMBANGAN. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap proses Procurement, proses Materials
BAB 4 EVALUASI DAN USULAN PENGEMBANGAN 4.1 Evaluasi Berdasarkan hasil evaluasi terhadap proses Procurement, proses Materials Management, dan kinerja dengan menggunakan IT Balanced Scorecard serta analisa
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : TEAMs, Pengadaan Asset, SAP EAM, Material Management, Line Item, Sistem Terintegrasi. i Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Setiap perusahaan membutuhkan asset dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Sebelum sebuah material menjadi sebuah asset, terjadi proses pengadaan asset. Untuk dapat mengatur asset dengan baik,
Lebih terperinciEVALUASI PROSES BISNIS MATERIAL MANAGEMENT BERBASIS SAP: STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOODS
EVALUASI PROSES BISNIS MATERIAL MANAGEMENT BERBASIS SAP: STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOODS Yanti; Zulfanahri; Meyli Monica Yohanes; Vinsencia Vinny Monica Information Systems Department, School
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode Fit/Gap Analysis dan Risk Analysis. Fit/Gap Analysis memiliki tujuan untuk mengidentifikasi
Lebih terperinciEVALUASI IMPLEMENTASI SAP MODUL MATERIAL MANAGEMENT: STUDI KASUS PADA PT BUMITAMA GUNAJAYA AGRO
EVALUASI IMPLEMENTASI SAP MODUL MATERIAL MANAGEMENT: STUDI KASUS PADA PT BUMITAMA GUNAJAYA AGRO Santo Fernandi Wijaya; Yustina Handoyono Information Systems Department, School of Information Systems, Binus
Lebih terperinciPERENCANAAN IMPLEMENTASI SISTEM ERP BERBASIS SAP MODUL MATERIAL MANAGEMENT PADA PROSES PURCHASING LOKAL (MATERIAL) PT. KRAKATAU STEEL SKRIPSI.
PERENCANAAN IMPLEMENTASI SISTEM ERP BERBASIS SAP MODUL MATERIAL MANAGEMENT PADA PROSES PURCHASING LOKAL (MATERIAL) PT. KRAKATAU STEEL SKRIPSI Oleh Mudita Ferdiana 1000835543 Sony Ignatius 1000869310 Lucya
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM ERP BERBASIS SUNFISH MODUL PRODUCTION PADA PT. GARUDA TWINJAYA
EVALUASI SISTEM ERP BERBASIS SUNFISH MODUL PRODUCTION PADA PT. GARUDA TWINJAYA Stella Gloria, Dennis, Manda Kusuma Wardhani Yuliana Lisanti Binus University, Jln. Kebon Jeruk Raya no. 27, Kebon Jeruk Jakarta
Lebih terperinci2. Masukan detail barang secara lengkap lalu tekan tombol add ujung kiri bawah.
1 SAP Business Process Berikut ini merupakan gambaran mengenai proses bisnis yang ada di Purchasing 1.1 Create Item Master Data Inventory Item Master Data pilih tombol add. 2. Masukan detail barang secara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan lingkup bisnis yang semakin meluas menuntut setiap
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan lingkup bisnis yang semakin meluas menuntut setiap perusahaan untuk menghasilkan data dan informasi dalam jumlah banyak setiap harinya, oleh karena itu
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI MODUL FINANCIAL ACCOUNTING BERBASIS SAP
BAB 4 EVALUASI MODUL FINANCIAL ACCOUNTING BERBASIS SAP 4.1. Fit/Gap Analysis Analisis Fit/Gap dilakukan dengan membandingkan fiturfitur yang terdapat pada sistem SAP dengan sistem berjalan pada PT. Sarihusada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut, diperlukan bagian yang disebut Procurement. Tugas utama bagian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan tentu memiliki kebutuhan akan suatu barang atau alat tertentu agar operasinya dapat berjalan dengan baik. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, diperlukan
Lebih terperinciBAB 4. Hasil dan Bahasan
BAB 4 Hasil dan Bahasan Pada bab 4 akan membahas hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan metode fit / gap analysisdan risk analysis. Fit / gap analysis bertujuan untuk mengidentifikasi
Lebih terperinciBAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT
124 BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 4.1 Evaluasi Perspektif dalam IT Balanced Scorecard Sesudah menetapkan ukuran dan sasaran strategis dari masing-masing perspektif IT balanced
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari evaluasi dari kebutuhan yang telah di bahas pada bab 3 sebelumnya, analisis pembahasan akan dilanjutkan dengan metode Risk Analysis
Lebih terperinciBAB III TEORI PENUNJANG
BAB III TEORI PENUNJANG 3.1 Teori Penunjang Proyek Akhir Di dalam melaksanakan Proyek Akhir di PT Pertamina (Persero) Aviation Region III kita mempunyai bekal ilmu yang di dapat dari perkuliahan khususnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada masa era globalisasi seperti sekarang ini, kebutuhan informasi dalam dunia bisnis menjadi sangat penting dalam menentukan kemajuan suatu perusahaan. Informasi
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil evaluasi antara requirement dari PT. Panfila Indosari dengan aplikasi MOBIZ ERP System yang dilakukan dengan menggunakan metode Fit /
Lebih terperinciBAB 4 HASIL EVALUASI DAN REKOMENDASI. pengukuran masing-masing perspektif IT Balanced Scorecard melalui hasil
BAB HASIL EVALUASI DAN REKOMENDASI. Evaluasi Perspektif IT Balanced Scorecard Setelah menyusun ukuran dan menetapkan sasaran strategis, maka diadakan pengukuran masing-masing perspektif IT Balanced Scorecard
Lebih terperinciSOAL QUIZ SAP PRA UTS BAGIAN A
SOAL QUIZ SAP PRA UTS BAGIAN A 1. Salah satu bagian dari modul Logistik yang membantu meningkatkan efisiensi kegiatan operasional berkaitan dengan proses pengelolaan customer order adalah... A. SD B. https://discord.gg/8ehjwnerp
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting bagi perusahaan di bidang apapun. Dengan menguasai teknologi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi ini, teknologi dan informasi memiliki peranan yang sangat penting bagi perusahaan di bidang apapun. Dengan menguasai teknologi dan informasi yang
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 WAWANCARA. dapat telah membantu pengambilan keputusan dengan baik? hubungannya dengan lingkungan sekitar?
L1 LAMPIRAN 1 WAWANCARA 1. Apa latar belakang perusahaan dalam memutuskan untuk menerapkan ERP? 2. Apa saja permasalahan yang terdapat pada PT BM dalam sistem yang digunakan saat ini? 3. Apakah laporan-laporan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sebuah perusahaan kini telah menjadi sebuah tuntutan. Penerapan Teknologi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan Teknologi Informasi untuk mendukung proses bisnis pada sebuah perusahaan kini telah menjadi sebuah tuntutan. Penerapan Teknologi diharapkan menjadi sebuah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. suatu paradigma baru bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Berbeda dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang terjadi pada akhir abad ke-20 telah membawa suatu paradigma baru bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Berbeda dengan pandangan para
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat dewasa ini, memberikan dampak yang sangat signifikan bagi dunia bisnis, dimana semakin banyak perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini segala sesuatu berkembang dengan cepat, salah satunya adalah teknologi informasi yang kini telah menjadi salah satu bagian penting
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dikutip dari artikel Need of ERP System in manufacturing firms, perusahaan manufaktur merupakan salah satu industri skala besar yang mengalami perkembangan bisnis yang
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Kuesioner. Nama : Felicia Maria Cynthia Damayanti NIM : Universitas : Binus University. Nama : Meita Triyasha Sari
L-1 LAMPIRAN 1 Kuesioner Selamat Siang Bapak/Ibu, Kami : Nama : Felicia Maria Cynthia Damayanti NIM : 1000843886 Universitas : Binus University Nama : Meita Triyasha Sari NIM : 1000846364 Universitas :
Lebih terperinciSAP FUNDAMENTALS LOGISTICS PART I
LOGISTICS PART I Logistics Logistik adalah seluruh proses yang melibatkan barang / jasa yang diproduksi kemudian dijual oleh perusahaan tersebut Mulai dari persiapan sebelum produksi, proses produksi itu
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pembahasan dan perancangan terhadap sistem informasi
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan dan perancangan terhadap sistem informasi penjualan dan perhitungan biaya produksi yang telah dilakukan pada PT. NUTECH PUNDI ARTA, maka
Lebih terperincidengan nama "tdreqquo". Kemudian engine akan melanjutkan parsing terhadap
192 diinginkan. Tag untuk parsing Recommended Quotation ini direpresentasikan dengan nama "tdreqquo". Kemudian engine akan melanjutkan parsing terhadap Selected Quotation. Selected Quotation akan memiliki
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mekanikal, peralatan elektrikal, peralatan keselamatan kerja.
35 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Perumusan Objek Penelitian 3.1.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Delta Suplindo Internusa adalah sebuah perusahaan distributor yang bergerak di bidang perdagangan
Lebih terperinciOnline Purchasing System
Online Purchasing System Vendor Site Overview Online Purchasing System adalah sistem permintaan barang secara online dimulai dari proses pembuatan Material Requisition Voucher (MRV) hingga pembuatan Purchase
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi dan informasi pada era modern ini mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Penggunaan aplikasi tidak hanya tertuju pada kebutuhan unit bisnis tertentu.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Menurut O Brien (2005, p5), sistem informasi dapat merupakan kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi telah mempengaruhi berbagai macam aspek dalam kehidupan manusia, salah satunya dunia bisnis. Penggunaan teknologi informasi dapat meningkatkan
Lebih terperinciEVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) BERBASIS ORACLE PADA MODUL ORDER MANAGEMENT (STUDI KASUS : PT.
EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) BERBASIS ORACLE PADA MODUL ORDER MANAGEMENT (STUDI KASUS : PT. JAR) Angeline Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Richard Nawijaya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menawarkan solusi bisnis yang dapat diandalkan sehingga mampu menghasilkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan sistem informasi ( SI ) untuk mendukung proses bisnis pada sebuah perusahaan kini telah menjadi suatu tuntutan agar perusahaan dapat mencapai tujuan yang
Lebih terperinciCronos ERP - Warehouse Management System
Cronos ERP - Warehouse Management System 2013 IndoGlobal Solutions. All rights reserved. DAFTAR ISI Daftar Isi... 2 Tujuan... 3 Scope... 3 Komponen Utama... 4 Obyektifitas Sistem... 5 1. Proses Global
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terintegrasi agar mampu memberikan informasi yang real time sehingga
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin pesat memberikan pengaruh yang besar kepada seluruh aspek kehidupan, khususnya dalam dunia kerja. Sebagian besar perusahaan sangat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi sekarang ini,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi sekarang ini, mengakibatkan semakin besarnya tingkat persaingan di dalam dunia usaha. Untuk itu setiap perusahaan dituntut
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN IMPLEMENTASI SAP R/3 MODUL MATERIAL MANAGEMENT (STUDI KASUS: SAP ECC 6.0 PADA BADAN OPERASI BERSAMA PT. BSP-PERTAMINA HULU)
STUDI KELAYAKAN IMPLEMENTASI SAP R/3 MODUL MATERIAL MANAGEMENT (STUDI KASUS: SAP ECC 6.0 PADA BADAN OPERASI BERSAMA PT. BSP-PERTAMINA HULU) Zanela Violeta Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
Lebih terperinciEVALUASI PROSES BISNIS GROUND HANDLING, PAX ON BOARD DAN HOTEL CREW PADA PT.GARUDA INDONESIA
EVALUASI PROSES BISNIS GROUND HANDLING, PAX ON BOARD DAN HOTEL CREW PADA PT.GARUDA INDONESIA Deni Mariana, Stefie Cuhadi, Sanny Khosasi, Noerlina N Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No.27 Kebon Jeruk
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN
64 BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Profil dan Sejarah Perusahaan PT Djarum merupakan sebuah perusahaan rokok yang memiliki pusat di Kudus, Jawa Tengah. Pada saat ini,
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SISTEM PENJUALAN DAN PEMBELIAN BARANG MENGGUNAKAN OPEN ERP ADEMPIERE BERBASIS WEB
IMPLEMENTASI SISTEM PENJUALAN DAN PEMBELIAN BARANG MENGGUNAKAN OPEN ERP ADEMPIERE BERBASIS WEB VitriTundjungsari FakultasTeknologiInformasi (FTI) UniversitasYarsi Jl. LetjenSuprapto, JakartaPusat e-mail
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Pembelian Pada PT. Arpeni Pratama Ocean Line Tbk 1. Kebijakan Sistem Pembelian Kebijakan sistem pembelian yang diterapkan oleh PT. Arpeni Pratama
Lebih terperinci3.2.4 Data Flow Diagram Level DFD Level 1 Penjualan. Gambar 3.8 DFD Level 1 Penjualan
78 3.2.4 Data Flow Diagram Level 1 3.2.4.1 DFD Level 1 Penjualan Gambar 3.8 DFD Level 1 Penjualan 79 3.2.4.2 DFD Level 1 Pembelian Gambar 3.9 DFD Level 1 Pembelian 80 3.2.4.3 DFD Level 1 Pembayaran Penjualan
Lebih terperinci15 Maret 2017 E-INVOICE USER GUIDE. Untuk :
15 Maret 2017 E-INVOICE USER GUIDE Untuk : Daftar isi Daftar Isi... 2 1. Flow E-... 3 2. Petunjuk Penggunaan... 4 2.1 User Vendor... 4 2.1.1 Flow E- untuk Vendor... 4 2.1.2 Masuk E- Sebagai Vendor... 5
Lebih terperinciDAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id
DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii PERUNTUKAN... iii AYAT AL-QURAN... iv PEDOMAN PENGGUNAAN TUGAS AKHIR... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xv BAB I PENDAHULUAN...
Lebih terperinciMANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 9: MANAJEMEN PENGADAAN (PURCHASING MANAGEMENT)
MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 9: MANAJEMEN PENGADAAN (PURCHASING MANAGEMENT) By: Rini Halila Nasution, ST, MT PENDAHULUAN Tugas dari manajemen pengadaan adalah menyediakan input,
Lebih terperinciINVENTORY CONTROL SYSTEM
ENGINERING Staff Enginering 1 Item Form Input Material Form Input Good List Material List Good 1. Enginering -> Item - Pada Modul ini terdapat 2 kategori item yaitu material dan finish good. - Menu program
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 1.1 Gambaran Umum Aplikasi budget detail memo merupakan suatu sistem yang dikembangkan pada bagian Information Technology Division. Dengan pengembangan Aplikasi budget
Lebih terperinciBAB 3 DESKRIPSI UMUM
BAB 3 DESKRIPSI UMUM 3.1 Sejarah dan Latar Belakang perusahaan PT. ABC merupakan perusahaan importir yang didirikan oleh empat bersaudara keluarga Sutjiadi pada tahun 1997. Perusahaan ini berlokasi di
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN
49 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. XYZ didirikan pada tahun 1986, merupakan sebuah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang polyester dan berlokasi di Tangerang. Sejak tahun
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Pada PT Arwana Citramulia, Tbk Untuk mengetahui tentang prosedur pembelian pada PT Arwana Citramulia, Tbk, maka penerapan prosedur
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi saat ini telah berkembang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat bahwa informasi merupakan sumber dan faktor utama yang dibutuhkan dalam sebuah organisasi
Lebih terperinciBAB IV GLOBAL PURCHASE ORDER
BAB IV GLOBAL PURCHASE ORDER 4.1 Arsitektur Bisnis Arsitektur Bisnis pada aplikasi Global Purchase Order (GPO) ini digambarkan melalui beberapa komponen yang tercantum pada bab ini dan bab sebelumnya yaitu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting bagi perusahaan di bidang apapun. Dengan memiliki serta
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, teknologi informasi memiliki peranan yang sangat penting bagi perusahaan di bidang apapun. Dengan memiliki serta menerapkan teknologi informasi
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN APLIKASI ORDER TRACKING UNTUK BAGIAN PURCHASING BERBASIS WEB PADA PT.ABC
PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN APLIKASI ORDER TRACKING UNTUK BAGIAN PURCHASING BERBASIS WEB PADA PT.ABC Budi Handoko 1 ; Yulita 2 ; Yen lina Prasetio, S.Kom., MCompSc 3 1,2,3 Computer Science Department,
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap
BAB IV PEMBAHASAN Proses audit operasional dilakukan untuk menilai apakah kinerja dari manajemen pada fungsi pembelian dan pengelolaan persediaan sudah dilaksanakan dengan kebijakan yang telah ditetapkan
Lebih terperinciSOP PENGELOLAAN INSIDEN KETERSEDIAAN LAYANAN IT
1 6 1. Tujuan Kebijakan ini bertujuan untuk mengatur manajemen insiden terkait pengelolaan layanan IT di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sehingga pemulihan layanan IT dapat dilaksanakan dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini teknologi telah menjadi salah satu sumber daya bagi perusahaan untuk dikelola. Pengumpulan data, analisis, produksi dan distribusi informasi di dalam perusahaan
Lebih terperinciABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT Dirgantara Indonesia (PT DI) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan pesawat dan helikopter, serta untuk industri pesawat dunia. Pada saat ini, PT DI sedang melakukan
Lebih terperinciBAB 4 PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI. menghubungkan strategi dan perencanaan TI dengan bisnis strategic intention. Konteks strategi bisnis
BAB 4 PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Demand/ Supply Planning Demand/ Supply Planning merupakan kebutuhan strategi TI sebagai demand dan perencanaan strategi TI sebagai solusi kebutuhan TI
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan Latar Belakang
BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang PT Data Citra Mandiri merupakan salah satu perusahaan reseller Apple di Indonesia. Dengan semakin berkembangnya gadget di Indonesia, maka PT Data Citra Mandiri menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era modern ini teknologi berkembang dengan pesat. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern ini teknologi berkembang dengan pesat. Hal ini dimanfaatkan oleh banyak pihak untuk menunjang segala aktifitas mereka baik pendidikan, ekonomi, hiburan,
Lebih terperinciIMPLEMENTASI BERBASIS ROLL OUT SAP MODUL MATERIAL MANAGEMENT PADA CLIENT PT.EQUINE GLOBAL
IMPLEMENTASI BERBASIS ROLL OUT SAP MODUL MATERIAL MANAGEMENT PADA CLIENT PT.EQUINE GLOBAL Ambrosius Adimas Wicaksono Octavion Tjia Prisilia Rinita Johan, S.Kom.,MM Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fajar Kerupuk Bawang berdiri sejak tahun 1999 dan sudah mengenalkan produk pada tahun 2000. Usaha kerupuk ini memiliki toko yang kecil, namun mengutamakan pesanan dan
Lebih terperinciFungsi Bisnis dan Proses Bisnis
Pertemuan 3 Fungsi Bisnis dan Proses Bisnis KA2113 Enterprise Resource Planning Dasar Semester Ganjil 2014/2015 Disampaikan oleh: "Hanya dipergunakan untuk kepentingan pengajaran di
Lebih terperinciLAMPIRAN. A. Wawancara Sistem yang Sedang Berjalan. 1. Q: Bagaimana sistem help desk yang sedang berjalan saat ini?
L1 LAMPIRAN A. Wawancara Sistem yang Sedang Berjalan 1. Q: Bagaimana sistem help desk yang sedang berjalan saat ini? A: Sistem yang sedang berjalan selama ini adalah sebagai berikut: Penanganan tiket keluhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. baik sehingga menghasilkan kerja yang baik pula.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perkembangan aplikasi telah berkembang dengan sangat pesat, oleh karena itu sudah banyak pula perusahaan-perusahaan yang menggunakan berbagai sistem aplikasi
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI DAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI. Process Manufacturing (OPM) area fungsional OPM Product Development
182 BAB 4 EVALUASI DAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI 4.1 Evaluasi Berdasarkan hasil analisis terhadap sistem Oracle EBS modul Oracle Process Manufacturing (OPM) area fungsional OPM Product Development
Lebih terperinciBAB 3 PROJECT PREPARATION. yang mulai beroperasi secara komersial tahun sehingga tidak dapat dihindari dan bahkan harus dihadapi.
60 BAB 3 PROJECT PREPARATION 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Profil Perusahaan PT. Krakatau Steel (Persero) adalah satu-satunya industri baja terpadu di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman teknologi informasi seperti saat ini, hampir seluruh perusahaan didunia tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan akan sistem informasi dan teknologi informasi
Lebih terperinciENTERPRISE RESOURCE PLANNING
ENTERPRISE RESOURCE PLANNING 06 ERP: SCM SUPPLY CHAIN MANAGEMENT SCM adalah satu rangkaian bisnis demand dan supply yang melibatkan perusahaan dengan mitra kerjanya. Kelancaran proses dalam supply chain
Lebih terperinciProsedur Menjalankan Program
Prosedur Menjalankan Program Gambar 4. 55 Login Page : Taowi ERP Login page merupakan halaman awal saat memasuki web Taowi ERP dimana halaman ini digunakan oleh user ketika mereka ingin menggunakan sistem.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini sistem informasi telah berkembang dengan sangat pesat. Hal ini ditandai dengan semakin luas dan beragamnya penggunaan sistem informasi dalam berbagai
Lebih terperinciPERANCANGAN APLIKASI E-PROCUREMENT DI PT. INDESSO AROMA
PERANCANGAN APLIKASI E-PROCUREMENT DI PT. INDESSO AROMA Henkie Ongowarsito Jurusan Sistem Informasi Universitas Bina Nusantara Jl. KH. Syahdan 9 Jakarta Telp (021) 5345830 email : henkie@binus.edu Abstrak
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian tentang analisis gap terhadap ekspektasi dan hasil implementasi yang dilakukan pada bulan Juli 2011 hingga Oktober
Lebih terperinciGambar Error! No text of specified style in document.-1. Struktur Utama Aplikasi
1 1.1.1. Rancang Antar Muka Rancangan Layar merupakan hal yang cukup penting dalam perancangan aplikasi / sistem. Aplikasi harus memiliki tampilan yang mudah dimengerti, jelas, dan memudahkan pengguna.
Lebih terperinciV. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan
V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan Dalam industri komponen otomotif, PT. XYZ melakukan produksi berdasarkan permintaan pelanggannya. Oleh Marketing permintaan dari pelanggan diterima yang kemudian
Lebih terperinciENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) SYSTEM BERBASIS OPEN SOURCE MENGGUNAKAN ADEMPIERE UNTUK UKM DAN INDUSTRI KECIL
45 ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) SYSTEM BERBASIS OPEN SOURCE MENGGUNAKAN ADEMPIERE UNTUK UKM DAN INDUSTRI KECIL Trio Pambudi, Muhammad Ilyas Sikki, Sri Marini Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Lebih terperinciENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) SYSTEM BERBASIS OPEN SOURCE MENGGUNAKAN ADEMPIERE UNTUK UKM DAN INDUSTRI KECIL
1 ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) SYSTEM BERBASIS OPEN SOURCE MENGGUNAKAN ADEMPIERE UNTUK UKM DAN INDUSTRI KECIL Trio Pambudi, Muhammad Ilyas Sikki, Sri Marini Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah tahap analisa dan tahap perancangan sistem aplikasi yang sudah dijelaskan pada Bab III, maka tahap selanjutnya merupakan tahap implementasi. Pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT Dan Liris merupakan industri yang bergerak di bidang textile yang memproduksi benang, kain dan juga pakaian jadi. Pada bagian textile khususnya divisi Weaving
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. xiv
DAFTAR PUSTAKA Peurifoy, Robert L, Oberlender, Garold D. Estimating Construction Cost. New York : McGraw-Hill, Inc. 2002 Pembangunan Perumahan, PT. Buku Referensi untuk Kontraktor Bangunan Gedung dan Sipil.
Lebih terperinciABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT PD. Sumur Sari is a company specialized in manufacturing. Today, PD. Sumur Sari uses a system to manage all data in the company which is called MYOB and MS Access. Nevertheless, there are some
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai evaluasi kinerja supplier pada perusahaan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan diantaranya yaitu: 1. Terdapat
Lebih terperinciBAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN
BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT XYZ merupakan pelopor industri produk X di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT XY, yang sahamnya secara mayoritas
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI BERBASIS ENTERPRISE RESOURCE PLANNING
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI BERBASIS ENTERPRISE RESOURCE PLANNING PADA MODUL PURCHASE MANAGEMENT MENGGUNAKAN ODOO DENGAN METODE RAPID APPLICATION DEVELOPMENT DI PT. BRODO GANESHA INDONESIA INFORMATION
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia industri saat ini sudah semakin berkembang, beberapa tahun belakangan ini persaingan dalam dunia industri di negara Indonesia menjadi sangat ketat. Setiap perusahaan
Lebih terperinciConfiguration Management
Configuration Management Budi Irawan facebook.com/deerawan @masbugan blog.budiirawan.com Kenapa Butuh Configuration Management? 1 2 Software juga butuh dibelai dikonfigurasi Configuration Management (CM)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, teknologi informasi banyak digunakan pada berbagai bidang. Teknologi informasi akan terus berkembang seiring meningkatnya kebutuhan
Lebih terperinciBAB V ANALISA DATA. M. Arif Rahmadi. Kajian penerapan..., FT UI., 2008.
BAB V ANALISA DATA Pada Bab 5 berikut di bawah ini akan dibahas mengenai hasil pengumpulan data, penjabaran hasil penelitian ke dalam matrik pemetaan ketersediaan sumber daya berdasarkan variabel penelitian,
Lebih terperinciTIN409 - Enterprise Resources Planning Materi #14 Ganjil 2014/2015. TIN409 - Enterprise Resources Planning
Materi #14 Implementasi ERP 2 Implementasi ERP bukanlah satu pekerjaan tunggal. Sistem ERP adalah kompleks, sehingga umumnya perusahaan memulai dengan ruang lingkup dimana yang mereka butuhkan secara absolut
Lebih terperinciWeek 10 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENGELUARAN. Awalludiyah Ambarwati
Week 10 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENGELUARAN Awalludiyah Ambarwati Accounting Information Systems Sales order processing Billing Accounts receivable Cash Receipts General ledger Financial reporting
Lebih terperinciuntuk mengirimkan PO ke Supplier. Tombol Reject berfungsi untuk
55 Saat user (manajer) memilih nomor PO pada Daftar Purchase Order akan muncul detail PO. Di bagian bawah PO ini terdapat tombol Approve untuk memberikan persetujuan kepada PO tersebut. Tombol ini juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komputer merupakan sarana pengolahan data dalam membantu manusia untuk dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan dengan lebih cepat, tepat dan akurat. Aplikasi
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. beberapa iterasi untuk menyesuaikan beberapa perubahan. Ada 3 Tipe class yang dapat diidentifikasikan, yaitu:
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Adapun sesuai dengan metode pengembangan yang digunakan untuk penelitian ini yaitu RUP, maka dalam bab ini dijelaskan iterasi yang terjadi pada 3 fase terakhir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Toko Trio Cendramata merupakan sebuah toko yang bergerak dalam jasa pembuatan plakat, cendramata, tanda nama dan reklame, toko ini berdiri tahun 1973 dengan pendiri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. seperti Mainframe, CPU, Monitor dan juga peralatan pendukung lainnya. dalam suatu sistem manajemen aset yang tepat.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi (TI) berkembang sangat pesat, seiring dengan perkembangan era globalisasi. Hal tersebut disebabkan oleh besarnya kebutuhan masyarakat akan informasi.
Lebih terperinci