STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL"

Transkripsi

1 STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL NO. KODE JUDUL 1. WLO 01 ETOS KERJA 2. WLO 02 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) 3. WLO 03 STRUKTUR DAN FUNGSI WHEEL LOADER 4. WLO 04 PEMELIHARAAN (MAINTENANCE) 5. WLO 05 PENGOPERASIAN WHEEL LOADER 6. WLO 06 LAPORAN OPERASI 1

2 PELATIHAN OPERATOR WHEEL LOADER NOMOR MODUL WLO - 05 JUDUL MODUL PENGOPERASIAN WHEEL LOADER DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN BADAN PEMBINAAN PEMBINAAN KONSTRUKSI KONSTRUKSI DAN DAN SUMBER SUMBER DAYA DAYA MANUSIA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI 2

3 TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU) Setelah selesai mempelajari modul ini, para peserta mampu mengoperasikan Wheel Loader sesuai dengan aplikasi dan teknik operasi yang benar. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK) Setelah modul ini diajarkan, peserta mampu : 1. Teknik dasar pengoperasian 2. Teknik aplikasi pengoperasian 3. Jenis material 4. Perhitungan produksi 3

4 LINGKUP BAHASAN MATERI BAB I PENDAHULUAN BAB II TEKNIK DASAR PENGOPERASIAN BAB III TEKNIK APLIKASI PENGOPERASIAN BAB IV JENIS MATERIAL BAB V PERHITUNGAN PRODUKSI 4

5 PANDANGAN UMUM WHEEL LOADER Komponen Utama 5

6 Alat-alat Kontrol Satu tuas kendali Dua tuas kendali 6

7 TEKNIK DASAR PENGOPERASIAN Pengetesan Alat/Tuas kendali dan Instrumen Tuas kendali Type pertama menggunakan satu tuas Pengoperasian lengan pengangkat (lift arm) Keatas (raise) Menahan (hold) Menurunkan (lower) Mengapung (float) Posisi hold Jangan pergunakan posisi mengambang (float) untuk menurunkan bucket 7

8 Pengoperasian bucket. (A) TILT (B) Buang (Dump) Bila tuas pengendali peralatan kerja ditarik terus sampai posisi TILT, tuas akan berhenti pada posisi ini hingga bucket mencapai posisi tegak keatas (TILT) dan tuas akan kembali ke posisi menahan 8

9 Type kedua menggunakan dua tuas Pengoperasian Lift Arm (Lever 1) Raise Hold (Lift arm tetap pada posisi yang sama). Lower. Float (Lift arm bergerak bebas tanpa tenaga hydraulic). Ketika lift arm control lever ditarik melebihi posisi Raise, lever akan berhenti pada posisi tersebut sampai lift arm mencapai posisi preset kick-out dan lever kembali ke posisi hold. Penting! Jangan menggunakan posisi Float ketika menurunkan bucket. 9

10 Pengoperasian Bucket (lever 2) Tilt Hold (Lift arm tetap pada posisi yang sama) Dump 10

11 Pemeriksaan instrumen - Torque convertor oil Temperatur gauge hijau normal - Engine water gauge hijau normal - Fuel gauge F penuh - Air presure gauge hijau normal - Engine oil presure menyala alarm berbunyi tekanan kurang mati normal - Charge monitor mati normal - Coolant level monitor mati cukup 11

12 Menjalankan Alat Persiapan - Lepaskan kunci pengaman - Angkat bucket cm - Lepaskan rem parkir - Pindahkan tuas kontrol kecepatan - Pindahkan tuas pengarah gerakan - Tekan pedal gas 12

13 Menggerakkan peralatan kerja Menggunakan dua tuas Lift arm control lever dan bucket control lever digunakan untuk mengoperasikan lift arm dan bucket Lift arm Raise Hold (Lift arm tetap pada posisi yang sama) Lower Float (Lift arm bergerak bebas tanpa tenaga hidrolik) Gerakan lift arm 13

14 Bucket Tilt Hold (Lift arm tetap pada posisi yang sama) Dump Gerakan bucket 14

15 Menggunakan satu tuas Cara kerja Lift Arm : Keatas (raise) Menahan (hold) : lift arm dipertahankan posisi sama Menurun (lower) Mengambang (float) : lift arm bergerak bebas dibawah pengaruh gaya luar Posisi lift arm 15

16 Cara kerja bucket : A Gerakan mengisi (tilt) B Gerakan membuang (dump) Gerakan bucket 16

17 Pencegahan waktu berjalan 1. Jangan memutar kunci kontak ke posisi OFF saat berjalan 2. Harus selalu konsentrasi pada pekerjaan 3. Bila menjalankan alat terlalu cepat berbahaya (jangan menetralkan transmisi, berubah mendadak, zig-zag) 4. Jika menemukan ketidak normalan alat waktu pengoperasian segera cari penyebabnya 5. Aturlah bucket pada posisi cm diatas permukaan tanah 6. Selama berjalan, jangan menggerakkan work equipment control lever 7. Jangan memutar steer secera mendadak (pada saat berbelok) 8. Bila berjalan diatas jalan jelek, harus kecepatan rendah 9. Hindarilah berjalan melalui tempat berbahaya (abstacles) 10. Memeriksa kedalaman air dan kondisi jalan yang akan dilewati 11. Jangan masuk ke dalam aliran air yang melebihi kedalaman yang diizinkan 12. Selalu patuhi peraturan lalu lintas bila melewati jalan umum 13. Apabila melakukan perjalanan jauh ikuti petunjuk pabrik 17

18 Berjalan di tempat miring 1. Berjalan ditempat miring dapat berakibat alat selip atau terbalik 2. Tempatkan bucket pada posisi kira-kira cm diatas tanah 3. Jangan berbelok atau berputar pada tempat miring 4. Jangan melewati rumput, daun kering, atau plat yang basah 5. Bila menuruni bukit jangan menempatkan gigi transmisi ke posisi netral 6. Bila menuruni bukit, pergunakanlah tenaga engine untuk mengurangi kecepatan dan jalankan alat pelan 7. Bila engine berhenti pada saat berjalan miring, secepatnya injak rem pedal sepenuhnya untuk memfungsikan rem, turunkan bucket ke tanah, kemudian pasanglah rem parkir untuk menahan alat ditempatnya 8. Bila berjalan menaiki atau menuruni bukit dengan membawa beban pada bucket, harus berjalan dengan bucket menghadap bukit 9. Bila berjalan naik dengan muatan di bucket, bila alat berjalan dengan bucket menghadap ke bawah, akan berbahaya kemungkinan alat bisa berbalik 18

19 Mengubah kecepatan alat Peringatan! - Mengubah kecepatan pada kecepatan tinggi - Menggeser persneling kurangi kecepatan - Penggunaan perseneling Persneling 1 atau 2 untuk digging dan loading Penting! - Alat dilengkapi dengan kickdown switch, dari 2 ke 1 - Gunakan kickdown switch untuk operasi 19

20 Mengubah arah gerakan Peringatan! - Mengubah arah maju ke arah mundur - Kurangi kecepatan - Berhenti sebelum merubah gerakan alat 20

21 Berbelok arah - Bahaya membelok secara tiba-tiba pada kecepatan tinggi - Bila engine mati, steering tidak berfungsi - Berhati-hati ditempat yang berbahaya - Untuk belok gunakan stering wheel - Roda belakang mengikuti jalur roda depan - Hati-hati memutar stering wheel 21

22 Hal-hal yang perlu diperhatikan saat traveling Travel jarak jauh - Patuhi aturan - Check alat - Tentukan tekanan ban - Periksa tekanan ban - Setelah 1 jam, hentikan + 15 menit - Bucket kosong - Dianjurkan untuk menggunakan gas nitrogen 22

23 Transportasi 1. Jalan wheel loader kecepatan rendah 2. Tempatkan pada tanah yang rata 3. Ganjal roda alat pengangkut 4. Rem harus berfungsi dengan baik 5. Jalankan lurus 6. Saat diatas, ganjal roda, ikat loader dengan aman 23

24 Menarik (towing) Alat Peringatan! - Cara menarik harus benar - Jika brake tidak dapat dipakai Penting! - Jika jarak jauh Perhatikan saat menarik 1. Dianjurkan menggunakan towing bar 2. Jika menggunakan sling kekuatan minimal 1,5 berat alat 3. Kecepatan maksimum 2 km/h 4. Pasang papan pengaman 5. Jika brake dan steering tidak difungsikan 6. Periksa lintasan 7. Jaga sudut penarikan maksimal Gerakan harus perlahan-lahan 9. Kekuatan alat penarik 10. Jika medan menurun 24

25 Menarik alat ketika engine hidup 1. Bila terjebak dalam lumpur 2. Operator didalam alat Menarik alat ketika engine mati 1. Oli transmisi tidak melumasi sistem, rear dan front drive shaft dilepas 2. Steering tidak bisa difungsikan, steering cylinder, linkage dilepas 3. Hubungkan alat untuk menarik dengan baik dan aman 25

26 Sebelum Memulai Pekerjaan Perhatian! a. Berhati-hatilah atur jarak jangan terlalu dekat ujung parit (lubang) b. Beban mendadak ringan pada saat tanah didorong di atas galian/parit atau pada saat alat mencapai puncak kemiringan c. Pada saat bucket penuh muatan, jangan memutar atau mendadak memberhentikan alat d. Pada waktu membawa beban yang tidak stabil, seperti benda bulat atau silinder atau tiang pancang, bila bucket diangkat tinggi hal ini berbahaya karena kemungkinan beban yang diangkat bisa jatuh diatas kabin operator 26

27 e. Pada saat membawa beban yang tidak stabil, berhati-hatilah terhadap posisi alat kerja jangan diangkat terlalu tinggi atau jarak punggung bawah bucket terlalu jauh f. Bila alat kerja mendadak diturunkan atau mendadak diberhentikan, dapat berakibat alat terbalik g. Jangan menggunakan bucket atau lengan angkat sebagai alat angkat (sebagai crane) h. Camkanlah bahwa alat ini dipergunakan untuk tujuan pokok sesuai petunjuk I Lakukan hal berikut untuk menjamin operasi - Pada waktu bekerja pada tempat gelap - Jangan bekerja pada tempat bersalju j. Selalu lakukan hal-hal berikut untuk menjaga terhadap timbunan benda lain - Pada saat bekerja didalam terowongan - Bekerja pada pemuatan ke atas dump truck - Untuk mencegah terjadinya benturan dengan benda-benda lain 27

28 Perkiraan Produksi - Volume dan Jarak - Memuat dalam Dump Truck - Cycle Times Dibawah ini adalah contoh Tabel Perkiraan Produksi Cycle time = 0,4 menit 1 jam = 60/0,4 = 150 kali Produksi = 150 x ukuran bucket Ukuran bucket semakin besar cycle time semakin lambat 28

29 Perkiraan Produksi (m 3, yard 3 ) Bucket Size (m 3 or yd 3 ) Cycle Time Cycles Per Hr Unshaded area Indicates average production Job Efficiency Worktime/Hr Efficiency Factor Bucket Load Factor 60 Min Hr % 91 % 83 % 75 % 69 % - Bucket Size x

30 TEKNIK APLIKASI PENGOPERASIAN Menggali (Digging) Peringatan! Alat harus selalu diposisikan lurus menghadap ke depan ketika melakukan digging atau scooping, tidak boleh dengan memainkan bengkok (articulated) Penting! Jika ban slip, umur ekonomis ban akan berkurang, oleh karena itu berusahalah agar ban tidak slip selama beroperasi - Masukkan bucket - Bucket naik alat ke depan, bucket penuh - Kalau sulit, gerakkan ke kiri dan ke kanan 30

31 1). Pada saat memajukan alat sambil menurunkan bucket, posisi bucket rata dengan permukaan tanah 4). Pada saat mendorong bucket kedalam material, naikkan lift arm untuk menjaga posisi bucket tidak terlalu jauh 2). Pergunakanlah gigi 1 segera didepan material yang akan diloading 5). Angkatlah bucket setelah penuh 3). Jaga cutting edge bucket agar tetap horizontal 6). Tuanglah dan angkat bucket untuk membuang material yang berlebihan 31

32 Cara menggali : Dengan gigi bucket, atur ujung bucket dengan posisi sedikit menghadap kebawah Jalankan alat kearah maju dan gerakkan bucket kedepan untuk memotong tipis permukaan bila sedang memuat tanah Gerakkan lift arm sedikit keatas dan ke bawah untuk mengurangi hambatan ketika menjalankan alat maju 32

33 Perataan (Leveling) Penting! Selalu jalankan alat arah mundur ketika meratakan permukaan tanah. Jika pekerjaan meratakan harus dilakukan dengan speed maju, jangan memposisikan bucket dumping engle lebih dari Keruklah tanah dalam bucket 3. Garulah tanah yang dihambur tersebut dengan posisi teeth bucket menyentuh tanah dan jalankan alat mundur 2. Taburkan tanah sedikit demi sedikit 4. Ratakan tanah dengan menggunakan bucket yang telah diisi dengan material dan jalankan alat mundur 33

34 Pemindahan Mengerjakan dorongan Penting! - Jangan memposisikan bucket pada posisi DUMP ketika mendorong material. - Posisikan sisi bawah bucket berada di permukaan tanah Memuat Peringatan! - Ketika travel dengan membawa beban, turunkan bucket serendah mungkin. - Berbahaya jika memasukkan bucket kedalam stockpile atau timbunan batuan, dengan kondisi lapangan kerja yang tidak rata Cara kerja wheel loader memuat dan memindahkan material terdiri dari kegiatan : Scooping Carrying Dumping 34

35 Membawa beban Peringatan! - Jaga selalu agar area kerja tetap rata. Jangan berbelok atau mengerem tibatiba ketika berjalan dengan membawa beban. 35

36 Memuat kedalam Dump Truck 1. Posisi menaikkan lift arm dan alat maju 3. Posisi menumpahkan material ke dalam dump body sedemikian rupa sehingga merata 2. Posisi siap menumpahkan ke dqlam dump body 4. Posisi setelah menumpahkan material ke dalam dump body bucket di posisikan tilt untuk menghindari benturan 36

37 Pengisian metode V (V-shape loading) Posisikan dump truck sedemikian rupa dekat terhadap wheel loader dan tumpukan material - Mengambil material - Gerakkan loader mundur - Gerakkan maju mengisi dump truck - Gerakkan loader mundur Waktu siklus (cycle time) : - Waktu yang digunakan untuk mengisi bucket sampai penuh (scooping) - Waktu yang dipergunakan untuk menuju ke tempat dump truck (Carrying) - Waktu yang dipergunakan untuk menumpahkan keatas bak secara merata (dumping) - Waktu tetap adalah jumlah waktu yang dipergunakan untuk pemindahan persneling 37

38 Pengisian silang (cross loading) Metode ini memberikan waktu yang paling sedikit untuk memuat dan paling efektif menurunkan cycle time - Mengambil material - Gerakkan loader mundur - Gerakkan dump truck mundur - Tuangkan muatan ke dump body Waktu siklus (cycle time) : - Waktu yang dipergunakan loader untuk mengisi bucket sampai penuh (Scooping). - Waktu yang dipergunakan loader untuk mundur (Carrying). - Waktu yang dipergunakan dump truck untuk mundur. - Waktu yang dipergunakan loader menumpahkan diatas dump body (dumping) - Waktu yang dipergunakan dump truck untuk maju 38

39 Memuat dan memindah (load and carry) Prosedur penumpukan material Untuk membentuk tumpukan material, berhati-hatilah jangan sampai counter weight menyentuh tanah. Jangan memposisikan bucket pada membuang (dump) sewaktu melaksanakan penyusunan tumpukan - Gerakkan bucket untuk diisi penuh - Kalau berceceran, ratakan lagi - Sampai material habis Waktu siklus (cycle time) : - Waktu yang dipergunakan untuk mengisi bucket sampai penuh - Waktu yang dipergunakan untuk memutar kearah lokasi penampungan - Waktu yang dipergunakan untuk menuju ke tempat penampungan - Waktu yang dipergunakan untuk menumpahkan material - Waktu yang dipergunakan untuk kembali menuju ke tempat material 39

40 JENIS MATERIAL Jenis Material Pekerjaan pemindahan tanah terdapat berbagai material yang secara garis besar sebagai berikut : - Endapan organik - Pasir (sand) - Tanah biasa (soil) - Tanah liat (clay) - Tanah berpasir (sandy soil) - Gravel (kerikil) - Kerikil besar dan padat - Batu kapur, Batu Pasir - Cadas Lunak - Cadas - Batu cadas, Kapur keras - Batu (rock) - Granit 40

41 Sifat Fisik Beberapa sifat fisik yang harus diperhatikan : 1. Pengembangan/penyusutan material 2. Berat material 3. Bentuk material 4. Kohesivitas Material 5. Kekerasan Material 6. Daya dukung Pengembangan/penyusutan material Tanah 1000 m3 x 1,25 = 1250 m x 0,72 = 900 m3 Gravel 1000 m3 x 1,13 = 1130 m x 0,91 = 1030 m3 Batu lunak 1000 m3 x 1,65 = 1650 m x 0,74 = 1220 m3 ASLI LEPAS PADAT (BANK) (LOOSE) (COMPACTED 41

42 Berat material Berat adalah sifat fisik dari setiap meterial yang akan mempengaruhi kepada kemampuan alat untuk mendorong, mengangkut, mengangkat 1,5 ton baik, 3,6 ton gerakan terganggu Bentuk material Bentuk butiran akibat terurai dari bentuk aslinya, berpengaruh terhadap kemampuan blade atau bucket untuk menampungnya faktor muat, bucket factor, blade faktor, pay load factor Kohesivitas material Daya lekat atau kemampuan untuk saling mengikat diantara butir-butir material heaped atau struck/peres 42

43 Kekerasan material - Batuan beku - Batuan sedimen - Batuan metamorf Berpengaruh terhadap kemampuan menggali atau mengupas Daya dukung tanah Daya dukung tanah adalah kemampuan tanah untuk mendukung alat yang berada diatasnya. Apabila suatu alat berada diatas tanah, maka alat tersebut akan memberikan daya tekan yang disebut ground pressure, yang besarnya berat alat didistribusikan kapada luas ban yang kontak dengan tanah (GVW/Ground Contact Area, satuannya kg/cm 2 ) 43

44 PERHITUNGAN PRODUKSI Faktor Konversi untuk Volume Material Jenis Tanah Kondisi tanah semula Kondisi tanah yang akan dikerjakan Asli Lepas Padat Pasir (A) (B) (C) Tanah liat Berpasir/ Tanah biasa (A) (B) (C) Tanah Liat (A) (B) (C) Tanah campur kerikil (A) (B) (C) Kerikil (A) (B) (C) Kerikil kasar (A) (B) (C) Pecahan cadas atau batuan lunak (A) (B) (C) Pecahan granit atau batuan keras (A) (B) (C) Pecahan batu (A) (B) (C) Batuan hasil peledakan (A) (B) (C) Keterangan : (A) Tanah asli (B) Tanah lepas (C) Tanah padat 44

45 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI : 1. JENIS MATERIAL 2. EFISIENSI KERJA 3. KAPASITAS /UKURAN BUCKET 4. METODE PENGISIAN 5. KETERAMPILAN OPERATOR 45

46 CONTOH : Harus dilaksanakan suatu pemindahan tanah 0 m 3 tanah asli. a). Berapakah volume termaksud sesudah digali untuk diangkut? b). Berapakah jadinya volume termaksud kalau dipadatkan? Tanah Asli Tanah Lepas Tanah Padat Tanah Biasa 0 m 3 x 1,25 = m 3 x 0,72 = 900 m 3 Batu Split 0 m 3 x 1.13 = m 3 x 0.91 = m 3 Cadas Lunak 0 m 3 x 1.65 = m 3 x0.74 = m 3 46

47 Efisiensi Kerja Kondisi Operasi Alat Pemeliharaan Mesin Baik Sekali Baik Sedang Buruk Buruk Sekali Baik sekali Baik Sedang Buruk Buruk sekali

48 Tabel Faktor Bucket Kondisi pemuatan Faktor Pemuatan ringan Pemuatan material/ bahan dari stockpile atau dari material yang telah dikeruk oleh Wheel Loader lain, dengan tidak memerlukan lagi daya gali dan bahan dapat dimuat munjung ke dalam bucket. Contoh : Pasir, tanah berpasir, tanah colloidal dengan kadar air sedang dll Pemuatan sedang Pemuatan dari stockpile tanah lepas yang lebih sukar dikeruk dan dimasukkan ke dalam bucket tetapi dapat dimuat sampai hampir munjung (antara peres dan munjung (penuh). Contoh : Pasir kering, tanah berpasir, tanah campur tanah liat, tanah liat, gravel yang belum disaring, pasir padat dan sebagainya, atau menggali dan memuat gravel lunak langsung dari bukit asli Pemuatan yang agak sulit Pemuatan batu belah atau batu cadas belah, tanah liat yang keras pasir campur gravel, tanah sulit berpasir, tanah colloidal yang liat, tanah liat dengan kadar air yang tinggi, bahan bahan tersebut telah ada pada stockpile/persediaan sulit untuk mengisi bucket dengan material material tersebut Pemuatan yang sulit Batu bongkah besar besar dengan bentuk yang tidak beraturan dengan banyak ruangan di antara tumpukannya batu hasil ledakan batu batu bundar yang besar besar, pasir campuran batu batu bundar tersebut, tanah berpasir, tanah campur lempung, tanah liat yang tidak bias dimuat gusur ke dalam bucket

49 Tabel V-Shape Loading Loading condition Bucket zize Unit : min. ~ m ~ 5 m m 3~ A Easy B Average C Rather difficult D Difficult Waktu siklus dapat dihitung dengan rumus : Cm D F D1 R Z 49

50 Tabel Cross Loading Loading condition Bucket zize Unit : min. ~ m ~ 5 m m 3~ A Easy B Average C Rather difficult D Difficult

51 Load and carry Load and carry adalah pekerjaan pemindahan material yang berjarak relatif dekat sehingga tidak memerlukan alat dump truck sebagai pembawa. Untuk muat angkut dihitung dengan rumus : Dimana : Cm D F R Z = Waktu siklus (menit) = Jarak angkut (m) = Kecepatan maju (m/menit) = Kecepatan mundur (m/menit) = waktu tetap (menit) D Cm x2 F Z 51

52 Tabel Waktu Tetap Pemuatan Pemuatan Muat & Angkut Bentuk V Melintang Mesin gerak langsung 0,25 0,35 - Mesin gerak hidrolis 0,20 0,30 - Mesin gerak TORQFLOW 0,20 0,30 0,35 52

53 Contoh Perhitungan Produksi Sebuah wheel loader dengan bucket 3,9 m3 bekerja memuat dump truck dengan kondisi sebagai berikut : Kondisi kerja : - Metode operasi = pemuatan silang - Jarak angkut = 10 m - Tipe material = tanah liat berpasir - Effisiensi kerja = 0,83 - Faktor bucket = 0,9 (pemuatan ringan) - Kecepatan alat = F 1 = 0 7 Km/jam R 1 = 0 7 Km/jam 53

54 Penyelesaian : -Produksi per siklus -Waktu siklus : Kecepatan maju = q = 3,5 m3 = 3,9 m3 (munjung) x 0, x 116,7m / menit 60 Kecepatan mundur x 116,7m / menit 60 Waktu tetap 0,3 menit Waktu siklus Cm = ,3 0,47menit 116,7 116,7 Faktor konversi volume tanah Tanah Lepas f = 1,00 Tanah asli f = 0,80 Produktivitas tanah lepas 3,5x60x0,83x1,00 3 Q 342m / 0,51 jam Produktivitas tanah asli 3,5x60x0,83x0,80 3 Q 273m / 0,51 jam 54

55 55

PELATIHAN OPERATOR WHEEL LOADER

PELATIHAN OPERATOR WHEEL LOADER WLO 05 / PENGOPERASIAN WHEEL LOADER PELATIHAN OPERATOR WHEEL LOADER DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI KATA

Lebih terperinci

LOADER Alat untuk memuat material ke dump truck, atau memindahkan material, penggalian ringan. Produksi per jam (Q)

LOADER Alat untuk memuat material ke dump truck, atau memindahkan material, penggalian ringan. Produksi per jam (Q) LOADER Alat untuk memuat material ke dump truck, atau memindahkan material, penggalian ringan. Produksi per jam (Q) q 60 E Q q = q 1. k dimana, q 1 = kapasitas munjung k = factor bucket Waktu siklus a)

Lebih terperinci

STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL

STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL NO. KODE JUDUL 1. WLO 01 ETIKA PROFESI DAN ETOS KERJA 2. WLO 02 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) 3. WLO 03 STRUKTUR DAN FUNGSI WHEEL LOADER 4. WLO 04 PEMELIHARAAN

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER TEKNIK PENGOPERASIAN LOADER PADA UNIT BACKHOE LOADER KODE UNIT KOMPETENSI: F45.500.2.2.19.II.02.002.01

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada perencanaan proyek yang menggunakan alat berat, hal yang perlu diperhatikan yaitu bagaimana menghitung kapasitas operasi suatu alat. Oleh karena itu perlu diketahui teori dan

Lebih terperinci

MENGHITUNG HARGA SATUAN ALAT

MENGHITUNG HARGA SATUAN ALAT MENGHITUNG HARGA SATUAN ALAT Q Metode Perhitungan Produksi Alat Berat : q q N 60 Cm E E dimana : Q = produksi per jam, m /jam, cu.yd/jam q = produksi (m, cu.yd) dalam satu siklus N = jumlah siklus dalam

Lebih terperinci

STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL

STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL NO. KODE JUDUL 1. WLO 01 ETOS KERJA 2. WLO 02 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) 3. WLO 03 STRUKTUR DAN FUNGSI WHEEL LOADER 4. WLO 04 PEMELIHARAAN (MAINTENANCE) 5.

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER TEKNIK PENGOPERASIAN BACKHOE PADA UNIT BACKHOE LOADER KODE UNIT KOMPETENSI:

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER PENGOPERASIAN NAIK / TURUN BACKHOE LOADER KE / DARI ATAS TRAILER KODE UNIT KOMPETENSI.01

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dump Truck 2.1.1 Pengertian Dump Truck BAB II LANDASAN TEORI Dump truck merupakan alat berat yang berfungsi untuk mengangkut atau memindahkan material pada jarak menengah sampai jarak jauh (> 500m).

Lebih terperinci

ALAT GALI. Backhoe dan Power Shovel disebut juga alat penggali hidrolis karena bucket digerakkan secara hidrolis.

ALAT GALI. Backhoe dan Power Shovel disebut juga alat penggali hidrolis karena bucket digerakkan secara hidrolis. ALAT GALI Yang termasuk alat gali adalah : 1. Backhoe atau Pull Shovel 2. Power Shovel atau Front Shovel menggunakan prime mover excavator : 3. Dragline bisa wheel (roda ban) atau crawler (roda rantai)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PEMBAHASAN START. Identifikasi masalah. Pengolahan data stockpile hingga menjadi model. Analisa pengadaan alat berat

BAB III METODOLOGI DAN PEMBAHASAN START. Identifikasi masalah. Pengolahan data stockpile hingga menjadi model. Analisa pengadaan alat berat BAB III METODOLOGI DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis menjelaskan tentang alur kegiatan analisa pengadaan alat berat di terminal curah batubara. Diagram alir kegiatan dapat dilihat pada gambar 3.1. START

Lebih terperinci

4.1. Pengolahan Data BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Pengumpulan data merupakan kegiatan mencari data-data yang diperlukan sebagai bahan penulis untuk melakukan analisa untuk melakukan analisa sesuai

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. unloading. Berdasarkan sistem penggeraknya, excavator dibedakan menjadi. efisien dalam operasionalnya.

BAB II TEORI DASAR. unloading. Berdasarkan sistem penggeraknya, excavator dibedakan menjadi. efisien dalam operasionalnya. BAB II TEORI DASAR 2.1 Hydraulic Excavator Secara Umum. 2.1.1 Definisi Hydraulic Excavator. Excavator adalah alat berat yang digunakan untuk operasi loading dan unloading. Berdasarkan sistem penggeraknya,

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER PEMELIHARAAN HARIAN BACKHOE LOADER SETELAH OPERASI KODE UNIT KOMPETENSI F45.500.2.2.19.II.02.005.01

Lebih terperinci

Metode Pelaksanaan dan Alat Berat

Metode Pelaksanaan dan Alat Berat MODUL PERKULIAHAN Metode Pelaksanaan dan Alat Berat Pengertian tentang kapasitas produksi Dozer shovel/wheel loader dan Motor grader. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Teknik Teknik

Lebih terperinci

BAB II TANAH DASAR (SUB GRADE)

BAB II TANAH DASAR (SUB GRADE) BAB II TANAH DASAR (SUB GRADE) MAKSUD Yang dimaksud dengan lapis tanah dasar (sub grade) adalah bagian badna jalan yang terletak di bawah lapis pondasi (sub base) yang merupakan landasan atau dasar konstruksi

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Dump Truck Sumber:Lit 6

Gambar 2.1 Dump Truck Sumber:Lit 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dump Truck 2.1.1 Pengertian Dump Truck Dump truck merupakan alat berat yang berfungsi untuk mengangkut atau memindahkan material pada jarak menengah sampai jarak jauh (> 500m).

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Alat Berat Alat berat adalah peralatan mesin berukuran besar yang didesain untuk melaksanakan fungsi konstruksi seperti pengerjaan tanah (earthworking) dan memindahkan

Lebih terperinci

BAB II EARTHMOVING DAN HAULING

BAB II EARTHMOVING DAN HAULING BAB II EARTHMOVING DAN HAULING I. PENDAHULUAN Earthmoving merupakan proses atau metode pemindahan material berupa tanah atau batu dari 1 loksasi ke lokasi lainnya. Biasanya aktivitas earthmoving terkait

Lebih terperinci

MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH PROYEK PEMBANGUNAN JALAN AP-10 BATANG WELERI (III) JATENG

MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH PROYEK PEMBANGUNAN JALAN AP-10 BATANG WELERI (III) JATENG LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH PROYEK PEMBANGUNAN JALAN AP-10 BATANG WELERI (III) JATENG Management of Heavy Equipment on Earth Working AP 10 Batang Weleri

Lebih terperinci

OVH SUSPENSION I.STRUCTURE & FUNCTION. 1.Rear suspension cylinder

OVH SUSPENSION I.STRUCTURE & FUNCTION. 1.Rear suspension cylinder OVH SUSPENSION I.STRUCTURE & FUNCTION 1.Rear suspension cylinder Hydro-pneumatic cylinder yang dipasang tegak pada bagian belakang unit, dimana bagian bawah cylinder dipasang dengan pin dan spherical bearing

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN MATERI. dalam setiap industri modern. Desain mesin pemindah bahan yang beragam

BAB II PEMBAHASAN MATERI. dalam setiap industri modern. Desain mesin pemindah bahan yang beragam BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan merupakan bagian terpadu perlengkapan mekanis dalam setiap industri modern. Desain mesin pemindah bahan yang beragam disebabkan oleh

Lebih terperinci

BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat

BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat signifikan dalam menentukan proses pelaksanaan pekerjaan tersebut dengan baik, benar, dan

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER PEMELIHARAAN HARIAN BACKHOE LOADER SETELAH OPERASI KODE UNIT KOMPETENSI.01 BUKU

Lebih terperinci

TINJAUAN PELAKSANAAN PEMADATAN TANAH UNTUK PEKERJAAN JALAN DI KABUPATEN PURBALINGGA

TINJAUAN PELAKSANAAN PEMADATAN TANAH UNTUK PEKERJAAN JALAN DI KABUPATEN PURBALINGGA TINJAUAN PELAKSANAAN PEMADATAN TANAH UNTUK PEKERJAAN JALAN DI KABUPATEN PURBALINGGA Taufik Dwi Laksono, Dosen Teknik Sipil Universitas Wijayakusuma Purwokerto Dwi Sri Wiyanti, Dosen Teknik Sipil Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan (material handling equipment) adalah peralatan yang digunakan untuk memindahkan muatan yang berat dari satu tempat ke tempat lain dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Wheel Loader 2.1.1 Pengertian Wheel Loader Wheel loader adalah traktor dengan roda karet yang dilengkapi bucket. Effisien untuk daerah kerja kering rata dan kokoh karena memiliki

Lebih terperinci

TEST KEMAMPUAN AUTOMATIC TRANSMISSION

TEST KEMAMPUAN AUTOMATIC TRANSMISSION TEST KEMAMPUAN AUTOMATIC TRANSMISSION Tes Jalan Berfungsi untuk memeriksa tingkat kecepatan yang digunakan pada posisi L, 2 atau D saat sistem pengontrolan perpindahkan gigi tidak berfungsi. Lakukan tes

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN TANAH MEKANIK (PTM) & ALAT ALAT BERAT OLEH. FILIYANTI TETA ATETA BANGUN, ST., M.Eng. NIP

PENGEMBANGAN TANAH MEKANIK (PTM) & ALAT ALAT BERAT OLEH. FILIYANTI TETA ATETA BANGUN, ST., M.Eng. NIP DIKTAT KULIAH PENGEMBANGAN TANAH MEKANIK (PTM) & ALAT ALAT BERAT BAGIAN VI TRUK OLEH FILIYANTI TETA ATETA BANGUN, ST., M.Eng. NIP. 1969066 19950 00 DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH )

1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH ) 1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH ) Memuat berlebihan tidak hanya memperpendek usia kendaraan anda, tetapi juga berbahaya, oleh sebab itu hindarkanlah. Berat muatan harus dibatasi oleh GVM ( berat kotor

Lebih terperinci

Bab 7 MENGGUNAKAN JACKING, BLOCKING AND LIFTING PADA BENGKEL OTOMOTIF

Bab 7 MENGGUNAKAN JACKING, BLOCKING AND LIFTING PADA BENGKEL OTOMOTIF Bab 7 MENGGUNAKAN JACKING, BLOCKING AND LIFTING PADA BENGKEL OTOMOTIF Kompetensi dasar : Menggunakan berbagai jacking, blocking dan lifting Indikator : 1. Menggunakan berbagai jacking, blocking dan lifting

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. PT DHL Supply Chain Indonesia adalah salah satu perusahaan layanan jasa

BAB IV HASIL PENELITIAN. PT DHL Supply Chain Indonesia adalah salah satu perusahaan layanan jasa BAB IV HASIL PENELITIAN PT DHL Supply Chain Indonesia adalah salah satu perusahaan layanan jasa logistik. Dalam Proses kerjanya PT DHL Supply Chain Indonesia Project P&G tidak terlepas dari penggunaan

Lebih terperinci

SCRAPER. Pada umumnya lapisan tanah yg dpt dikelupas oleh scraper mempunyai ketebalan : + 10 cm.

SCRAPER. Pada umumnya lapisan tanah yg dpt dikelupas oleh scraper mempunyai ketebalan : + 10 cm. CRAER craper (pengikis) adalah alat yang mempunyai banyak fungsi dalam pemindahan tanah, yaitu untuk memuat, mengangkut dan membongkar muatan sekaligus (tanpa tergantung peralatan lain). ifat material

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENDAHULUAN Heavy Dump Truck (HD) merupakan produk Komatsu yang mempunyai ukuran yang berbeda-beda dan salah satunya adalah Heavy Dump Truck Komatsu 465-7R, yang mempunyai arti:

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER TEKNIK PENGOPERASIAN LOADER PADA UNIT BACKHOE LOADER KODE UNIT KOMPETENSI: F45.500.2.2.19.II.02.002.01

Lebih terperinci

BAB III TEORI DASAR. Mesin Diesel. Diferensial Kontrol Kemudi Drive Shaft. Gambar 3.1 Powertrain (Ipscorpusa.com, 2008)

BAB III TEORI DASAR. Mesin Diesel. Diferensial Kontrol Kemudi Drive Shaft. Gambar 3.1 Powertrain (Ipscorpusa.com, 2008) BAB III TEORI DASAR 3.1. Penggunaan Bahan Bakar pada Mesin Kendaraan 3.1.1 Sistem Penggerak Daya mesin dan gigi pengoperasian merupakan faktor utama yang menentukan besar tenaga yang tersedia untuk drawbar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum Proyek Jaringan jalan saat ini merupakan salah satu prasarana sistem transportasi untuk menunjang berbagai bidang pembangunan yang merupakan urat nadi dalam pertumbuhan

Lebih terperinci

TSI 477 TUGAS I METODE KONSTRUKSI & ALAT BERAT

TSI 477 TUGAS I METODE KONSTRUKSI & ALAT BERAT TSI 477 TUGAS I METODE KONSTRUKSI & ALAT BERAT OLEH : Muhammad Thaahaa (1110923002) Ricka Puspita Sari (1110922081) DOSEN: Amda Rusdi Muis, MT JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN BAB V PERSIAPAN MENGHIDUPKAN, MENGHIDUPKAN, MEMATIKAN DAN MENJALANKAN TRAKTOR Drs. Kadirman, MS. KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMAKAIAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH PROYEK PEMBANGUNAN JALAN BANDA ACEH CALANG STA SUMATRA

PERENCANAAN PEMAKAIAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH PROYEK PEMBANGUNAN JALAN BANDA ACEH CALANG STA SUMATRA PERENCANAAN PEMAKAIAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH PROYEK PEMBANGUNAN JALAN BANDA ACEH CALANG STA 138+000-151+000 SUMATRA Disusun oleh : KHAIRUL MUTTAQIN 3107 040 207 Peta Lokasi Peta Lokasi Peta Lokasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Alat Berat Alat berat adalah peralatan mesin berukuran besar yang didesain untuk melaksanakan fungsi konstruksi seperti pengerjaan tanah (earthworking) dan memindahkan

Lebih terperinci

KAJIAN PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERAT PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN RAYA DITINJAU DARI ASPEK TEKNIS DAN EKONOMI

KAJIAN PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERAT PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN RAYA DITINJAU DARI ASPEK TEKNIS DAN EKONOMI KAJIAN PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERAT PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN RAYA DITINJAU DARI ASPEK TEKNIS DAN EKONOMI {Studi Kasus Proyek Pembangunan Jalan Tol BOCIMI (Bogor, Ciawi, Sukabumi)} Oleh: Achmad Hidayat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Rumusan Masalah BAB II PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Rumusan Masalah BAB II PEMBAHASAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem Hidrolik sebetulnya sudah banyak dikenal di masyarakat dan tidak sedikit kita menemukan alat tersebut. Sistem Hidrolik mempunyai fungsi yang sangat berperan penting

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER TEKNIK PENGOPERASIAN BACKHOE PADA UNIT BACKHOE LOADER KODE UNIT KOMPETENSI:.01

Lebih terperinci

BAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS

BAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS BAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS 4.1. Tujuan Perawatan Perawatan dan perbaikan merupakan suatu hal yang sangat penting agar suatu alat atau mesin dapat bekerja dengan baik. Karena dengan sistem perawatan

Lebih terperinci

SISTEM KEMUDI & WHEEL ALIGNMENT

SISTEM KEMUDI & WHEEL ALIGNMENT SISTEM KEMUDI & WHEEL ALIGNMENT SISTEM KEMUDI I. URAIAN Fungsi sistem kemudi adalah untuk mengatur arah kendaraan dengan cara membelokkan roda depan. Bila steering wheel diputar, steering column akan meneruskan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Kondisi Material 3.1.1 Ukuran Material Faktor ini harus dipahami karena akan berpengaruh terhadap banyak sedikitnya material tersebut dapat menempati suatu ruangan tertentu.

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.3 Tahun 2015

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.3 Tahun 2015 Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.5 No.3 Tahun 205 EFISIENSI PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN PEMBANGUNAN TPA (TEMPAT PEMPROSESAN AKHIR ) DESA AMD KEC. MUARA BULIAN KAB. BATANGHARI Elvira

Lebih terperinci

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Setara Sarjana Muda Universitas Gunadarma Depok 2014

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Setara Sarjana Muda Universitas Gunadarma Depok 2014 UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PENULISAN ILMIAH PROSES KERJA SISTEM HYDRAULIC PADA FORKLIFT TIPE DIESEL 115 PS DI PT. TRAKTOR NUSANTARA Nama : Rachmad Hidayat NPM : 29411104 Jurusan

Lebih terperinci

MAKALAH PNEUMATIK HIDROLIK ( PH ) Forklift

MAKALAH PNEUMATIK HIDROLIK ( PH ) Forklift MAKALAH PNEUMATIK HIDROLIK ( PH ) Forklift Poniman / TAB / 0420120068 Yulius Anggi Setiawan / TAB / 0420120075 Politeknik Manufaktur Astra Jl. Gaya Motor Raya No 8, Sunter II, Jakarta Utara 14330, Telp.0216519555,

Lebih terperinci

BAB III DASAR TEORI. Gambar 3.1 Powertrain

BAB III DASAR TEORI. Gambar 3.1 Powertrain BAB III DASAR TEORI.1 Penggunaan Bahan Bakar Pada Mesin Kendaraan.1.1 Sistem Penggerak (Propulsion System) Daya mesin (engine horsepower) dan operating gear merupakan faktor utama yang menentukan besar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Mesin pemindah bahan merupakan salah satu peralatan mesin yang digunakan untuk memindahkan muatan dari lokasi pabrik, lokasi konstruksi, lokasi industri, tempat penyimpanan, pembongkaran

Lebih terperinci

BAB II HYDRAULIC EXCAVATOR

BAB II HYDRAULIC EXCAVATOR BAB II HYDRAULIC EXCAVATOR II.1. Hydraulic Excavator Secara Umum II.1.1. Definisi Hydraulic Excavator Excavator adalah alat berat yang dipergunakan untuk menggali dan mengangkut (loading and unloading)

Lebih terperinci

MODUL I PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

MODUL I PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI MODUL I PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI LABORATORIUM PROSES DAN SISTEM PRODUKSI LABORATORIUM TEKNOLOGI MEKANIK DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA 2017 TATA TERTIB PRAKTIKUM

Lebih terperinci

Berhadapan dengan material atau bahan galian CAPACITY. yang secara alami mempunyai sifat fisik dan mekanik relatif keras, sehingga diperlukan tenaga

Berhadapan dengan material atau bahan galian CAPACITY. yang secara alami mempunyai sifat fisik dan mekanik relatif keras, sehingga diperlukan tenaga Berhadapan dengan material atau bahan galian CAPACITY yang secara alami mempunyai sifat fisik dan mekanik relatif keras, sehingga diperlukan tenaga mesin cukup berat POWER CYCLE TIME Untuk mengimbangi

Lebih terperinci

CARA PERAWATAN FORKLIFT BATTERY

CARA PERAWATAN FORKLIFT BATTERY CARA PERAWATAN FORKLIFT BATTERY HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN antara lain sebagai berikut : PERAWATAN HARIAN A. SEBELUM PENGOPERASIAN 1. Periksa Level oli hydrolic. 2. Periksa kebocoran. 3. Periksa kekencangan

Lebih terperinci

ejournal Teknik sipil, 2012, 1 (1) ISSN ,ejurnal.untag-smd.ac.id Copyright 2012

ejournal Teknik sipil, 2012, 1 (1) ISSN ,ejurnal.untag-smd.ac.id Copyright 2012 ejournal Teknik sipil, 2012, 1 (1) ISSN 0000-0000,ejurnal.untag-smd.ac.id Copyright 2012 ANALISA TEKNIS PRODUKSI ALAT BERAT UNTUK PENGUPASAN BATUAN PENUTUP PADA PENAMBANGAN BATUBARA PIT X PT. BINTANG SYAHID

Lebih terperinci

TAHAP PELAKSANAAN PEKERJAAN TANAH

TAHAP PELAKSANAAN PEKERJAAN TANAH TEKNIK PELAKSANAAN BANGUNAN AIR Pertemuan #3 TAHAP PELAKSANAAN PEKERJAAN TANAH ALAMSYAH PALENGA, ST., M.Eng. RUANG LINGKUP 1. PELAKSANAAN PEKERJAAN TANAH 2. PELAKSANAAN PEKERJAAN GEOTEKNIK (pertemuan selanjutnya).

Lebih terperinci

Urutan pedal : Kopling (selalu kaki kiri yang menginjaknya), Rem dan Gas (pakai kaki kanan secara bergantian)

Urutan pedal : Kopling (selalu kaki kiri yang menginjaknya), Rem dan Gas (pakai kaki kanan secara bergantian) Belajar Mengemudi Urutan pedal : Kopling (selalu kaki kiri yang menginjaknya), Rem dan Gas (pakai kaki kanan secara bergantian) Menghidupkan mobil dalam keadaan kopling di gigi nol 1) Pasang tali / sabuk

Lebih terperinci

Cara menguasai kopling saat mengemudi mobil transmisi manual

Cara menguasai kopling saat mengemudi mobil transmisi manual Cara menguasai kopling saat mengemudi mobil transmisi manual Mengemudi mobil dengan transmisi manual bagi sebagian pengemudi terutama pemula yang baru belajar nyetir merupakan hal yang sulit. Meskipun

Lebih terperinci

AUTOMATIC TRANSMISSION (A/T)

AUTOMATIC TRANSMISSION (A/T) AUTOMATIC TRANSMISSION (A/T) TRANSMISI OTOMATIS KENDARAAN TIPE FR BAGIAN UTAMA A/T 1. Torque Converter ( bagian depan) 2. Planetary Gear Unit (bagian tengah) 3. Hydraulic Control Unit (bagian bawah) Torque

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Mesin pemindah bahan merupakan salah satu peralatan mesin yang digunakan untuk memindahkan muatan dari lokasi pabrik, lokasi konstruksi, lokasi industri, tempat penyimpanan, pembongkaran

Lebih terperinci

BAB VII METODE PELAKSANAAN

BAB VII METODE PELAKSANAAN BAB VII METODE PELAKSANAAN 7.1 Persiapan a. Pembersihan dan pembuatan jalan masuk Sebelum pekerjaan dimulai lapangan kerja harus dibersihkan dari berbagai tanaman. Pada pekerjaan timbunan untuk tanggul,

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PRINSIP KERJA SISTEM HIDROULIK PADA FORKLIFT

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PRINSIP KERJA SISTEM HIDROULIK PADA FORKLIFT 11 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PRINSIP KERJA SISTEM HIDROULIK PADA FORKLIFT Sebagai motor penggerak utama Forklift ini digunakan mesin diesel 115 PS, dengan putaran mesin 1500 rpm dan putaran dari mesin

Lebih terperinci

STEERING. Komponen Sistem Kemudi/ Steering

STEERING. Komponen Sistem Kemudi/ Steering STEERING Fungsi sistem kemudi adalah untuk mengatur arah kendaraan dengan cara membelokkan roda-roda depan. Bila roda kemudi diputar, steering column akan meneruskan tenaga putarnya ke steering gear. Steering

Lebih terperinci

Sistem bahan bakar Sistem pelumasan

Sistem bahan bakar Sistem pelumasan Sistem bahan bakar a. Sistem bahan bakar pada motor bensin Berfungsi untuk : 1. Mengatur perbandingan campuran bahan bakar dan udara 2. Mengatur jumlah pemasukan bahan bakar dan udara ke silinder 3. Merubah

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN MATERI. industri, tempat penyimpanan dan pembongkaran muatan dan sebagainya. Jumlah

BAB II PEMBAHASAN MATERI. industri, tempat penyimpanan dan pembongkaran muatan dan sebagainya. Jumlah BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindahan bahan merupakan salah satu peralatan mesin yang dugunakan untuk memindahkan muatan dilokasi pabrik, lokasi konstruksi, lokasi industri,

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT 4.1 Bahan Bahan Yang Digunakan meliputi : Bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi a. Beton Ready mix. Beton Ready mix adalah beton

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAAN 4.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI KOPLING Kopling adalah satu bagian yang mutlak diperlukan pada truk dan jenis lainnya dimana penggerak utamanya diperoleh dari hasil pembakaran di dalam silinder

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN KARYAWAN 1. Apa saja yang kendala yang terjadi disaat menangani Alat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN KARYAWAN 1. Apa saja yang kendala yang terjadi disaat menangani Alat BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Tabel 4.1 Karyawan 1 KARYAWAN 1 Nama : Pak Sugeng Umur : - Tugas : Kepala Perakit Alat Pencuci Ikan Masa Kerja : - Pertanyaan : Apa saja yang kendala yang terjadi

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis PEMBAHASAN A. Konstruksi Gunting Pemotong Plat Mesin pemotong plat mempunyai beberapa jenis, manual dengan menggunakan tuas maupun dengan tenaga hidrolis (gambar 1.1), pada mesin pemotong plat hidrolis

Lebih terperinci

ALAT PENGANGKAT CRANE INDRA IRAWAN

ALAT PENGANGKAT CRANE INDRA IRAWAN INDRA IRAWAN - 075524046 ALAT PENGANGKAT CRANE Crane adalah alat pengangkat yang pada umumnya dilengkapi dengan drum tali baja, tali baja dan rantai yang dapat digunakan untuk mengangkat dan menurunkan

Lebih terperinci

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan BAB III TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Tinjauan Umum Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran pengerjaannya. Pengadaan

Lebih terperinci

RINTA ANGGRAINI

RINTA ANGGRAINI TUGAS AKHIR OPTIMALISASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BERAT PADA PEMBANGUNAN RELOKASI JALAN ARTERI RAYA PORONG (PAKET 4) KABUPATEN SIDOARJO JAWA TIMUR RINTA ANGGRAINI 3 040 67 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

TRAKTOR RODA-4. Klasifikasi. trakor roda-4. Konstruksi. Penggunaan traktor di pertanian

TRAKTOR RODA-4. Klasifikasi. trakor roda-4. Konstruksi. Penggunaan traktor di pertanian TRAKTOR RODA-4 Klasifikasi traktor roda-4 Konstruksi trakor roda-4 Penggunaan traktor di pertanian Klasifikasi Berdasarkan Daya Penggerak (FWP = fly wheel power) 1. Traktor kecil (

Lebih terperinci

Proses Kerja Hidrolik Pada Mast Toyota Forklift Series 8

Proses Kerja Hidrolik Pada Mast Toyota Forklift Series 8 Proses Kerja Hidrolik Pada Mast Toyota Forklift Series 8 NAMA : Rezha Andhika Pratama NPM : 28411231 PEMBIMBING : Irwansyah, ST., MT JURUSAN : TEKNIK MESIN FAKULTAS : TEKNOLOGI INDUSTRI Latar Belakang

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Excavator (Sumber: lit 8)

Gambar 2.1 Excavator (Sumber: lit 8) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Excavator Secara Umum Excavator adalah alat berat yang dipergunakan untuk menggali dan mengangkut ( loading and unloading) suatu material (tanah, batubara, pasir dan lain-lainnya).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peralatan pengangkat bahan digunakan unuk memindahkan muatan di lokasi atau area, departemen, pabrik, lokasi konstruksi, tempat penyimpanan, pembongkaran muatan dan

Lebih terperinci

BAB IV PENAMBANGAN 4.1 Metode Penambangan 4.2 Perancangan Tambang

BAB IV PENAMBANGAN 4.1 Metode Penambangan 4.2 Perancangan Tambang BAB IV PENAMBANGAN 4.1 Metode Penambangan Cadangan Batubara yang terdapat dalam daerah penambangan Sangasanga mempunyai kemiringan umum sekitar 10-15 dan dengan cropline yang berada di sisi barat daerah

Lebih terperinci

Berlatih Pengoperasian Forklift Oleh Operator

Berlatih Pengoperasian Forklift Oleh Operator Berlatih Pengoperasian Forklift Oleh Operator Mengoperasikan Forklift Sumber : http://bebibluu.blogspot.com/2012/08/berlatih-pengoperasian-forklift-oleh.html Menggunakan alat berat seperti forklift perlu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bucket Wheel Excavator (B.W.E) 2.1.1 Pengertian Bucket Wheel Excavator (B.W.E) Bucket wheel excavator (B.W.E) adalah alat berat yang digunakan pada surface mining, dengan fungsi

Lebih terperinci

Makalah. Pengantar Teknologi Mineral Alat Gali dan Alat Muat. Disusun Oleh : MUSTARI NUR ALAM DBD TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK

Makalah. Pengantar Teknologi Mineral Alat Gali dan Alat Muat. Disusun Oleh : MUSTARI NUR ALAM DBD TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK Makalah Pengantar Teknologi Mineral Alat Gali dan Alat Muat Disusun Oleh : MUSTARI NUR ALAM DBD 114 144 TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PALANGKA RAYA 15 KATA PENGANTAR Puji syukur kami

Lebih terperinci

1 BAB II LANDASAN TEORI

1 BAB II LANDASAN TEORI 1 BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Transmisi Fungsi transmisi adalah untuk meneruskan putaran dari mesin ke arah putaran roda penggerak, dan untuk mengatur kecepatan putaran dan momen yang dihasilkan sesuai

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI GOLONGAN POKOK OPERATOR EXCAVATOR MELAKSANAKAN PENGOPERASIAN EXCAVATOR SESUAI DENGAN APLIKASI DAN TEKNIK OPERASI YANG BENAR UNTUK JENIS PEKERJAAN KONSTRUKSI

Lebih terperinci

PERENCANAAN PERKERASAN JALAN (Pavement Design) Menggunakan CBR

PERENCANAAN PERKERASAN JALAN (Pavement Design) Menggunakan CBR PERENCANAAN PERKERASAN JALAN (Pavement Design) Menggunakan CBR Dosen : Runi Asmaranto (runi_asmaranto@ub.ac.id) Secara umum perkerasan jalan harus cukup kuat untuk memenuhi dua syarat, yaitu : (a) Secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Identifikasi Sistem Kopling dan Transmisi Manual Pada Kijang Innova

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Identifikasi Sistem Kopling dan Transmisi Manual Pada Kijang Innova BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Berikut ini adalah beberapa refrensi yang berkaitan dengan judul penelitian yaitu sebagai berikut: 1. Tugas akhir yang ditulis oleh Muhammad

Lebih terperinci

BAHAN AJAR (HAND OUT)

BAHAN AJAR (HAND OUT) BAHAN AJAR (HAND OUT) Matakuliah : Tenologi Alat Berat SKS : 3 SKS Sub Bahasan : Pengenalan komponen dan pengenalan sistem excavator Program Studi : Pendidikan Teknik Otomotif Kode : OTO 017 Pertemuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Mesin pemindah bahan (material handling equipment) adalah peralatan yang digunakan untuk memindahkan muatan yang berat dari suatu tempat ke tempat yang lain dalam jarak yang tidak

Lebih terperinci

STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL

STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL NO. KODE JUDUL 1. WLO 01 ETOS KERJA 2. WLO 02 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) 3. WLO 03 STRUKTUR DAN FUNGSI WHEEL LOADER 4. WLO 04 PEMELIHARAAN (MAINTENANCE) 5.

Lebih terperinci

PERALATAN TAMBANG BAWAH TANAH

PERALATAN TAMBANG BAWAH TANAH PERALATAN TAMBANG BAWAH TANAH Peralatan tambang bawah tanah merupakan alat yang umum digunakan dan khususnya dirancang untuk tambang bawah tanah. Pengankutan tambang bawah tanah adalah usaha atau cara

Lebih terperinci

Persyaratan agar Pondasi Sumuran dapat digunakan adalah sebagai berikut:

Persyaratan agar Pondasi Sumuran dapat digunakan adalah sebagai berikut: Pondasi Caisson atau Pondasi Sumuran Pondasi sumuran adalah suatu bentuk peralihan antara pondasi dangkal dan pondasi tiang dan digunakan apabila tanah dasar (tanah keras) terletak pada kedalaman yang

Lebih terperinci

PELATIHAN OPERATOR WHEEL LOADER

PELATIHAN OPERATOR WHEEL LOADER WLO 03 / STRUKTUR DAN FUNGSI WHEEL LOADER PELATIHAN OPERATOR WHEEL LOADER DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN Semua mekanisme yang telah berhasil dirancang kemudian dirangkai menjadi satu dengan sistem kontrol. Sistem kontrol yang digunakan berupa sistem kontrol loop tertutup yang menjadikan

Lebih terperinci

Edisi I, Cetakan ke-1/2011 PETUNJUK PEMASANGAN & PENGGUNAAN

Edisi I, Cetakan ke-1/2011 PETUNJUK PEMASANGAN & PENGGUNAAN Edisi I, Cetakan ke-1/2011 PETUNJUK PEMASANGAN & PENGGUNAAN T R A K T O R Q U I C K M.U.L.T.I S.P.E.E.D 2 TRAKTOR QUICK M1000 Alfa multi speed KATA PENGANTAR Pengolahan lahan merupakan salah satu proses

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN MATERI. digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi

BAB II PEMBAHASAN MATERI. digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi 5 BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan merupakan satu diantara peralatan mesin yang digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi konstruksi, tempat

Lebih terperinci

BAB III BAGIAN BAGIAN DASAR PADA EXCAVATOR TYPE JS 200

BAB III BAGIAN BAGIAN DASAR PADA EXCAVATOR TYPE JS 200 BAB III BAGIAN BAGIAN DASAR PADA EXCAVATOR TYPE JS 200 3.1 Definisi Excavator secara umum Excavator adalah alat berat yang dipergunakan untuk menggali dan mengangkut suatu material (tanah, batubara, dan

Lebih terperinci

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) Diklat Teknis Kedelai Bagi Penyuluh Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Kedelai Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERANCANGAN ROLLER CONVEYOR DI PT. MUSTIKA AGUNG TEKNIK

BAB III PROSES PERANCANGAN ROLLER CONVEYOR DI PT. MUSTIKA AGUNG TEKNIK BAB III PROSES PERANCANGAN ROLLER CONVEYOR DI PT. MUSTIKA AGUNG TEKNIK 3.1 Pengertian Perancangan Perancangan memiliki banyak definisi karena setiap orang mempunyai definisi yang berbeda-beda, tetapi intinya

Lebih terperinci

PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS

PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS 1. Dongkrak Hidrolik Dongkrak hidrolik merupakan salah satu aplikasi sederhana dari Hukum Pascal. Berikut ini prinsip kerja dongkrak hidrolik. Saat pengisap

Lebih terperinci