PENGEMBANGAN GAME SUPER SONIC SHOOT DENGAN PENDEKATAN GAME-SCRUM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN GAME SUPER SONIC SHOOT DENGAN PENDEKATAN GAME-SCRUM"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN GAME SUPER SONIC SHOOT DENGAN PENDEKATAN GAME-SCRUM Falahah 1, Ari Herdiana 2 1,2 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Widyatama Jl. Cikutra no. 204A Bandung falahah@widyatama.ac.id 1 ABSTRAK Pengembangan game, sebagaimana pengembangan software lainnya, memerlukan pendekatan dan manajemen proyek yang baik. Para pengembang game kemudian mengadopsi beberapa pendekatan pada pengembangan software untuk diimplementasikan pada lingkungan pengembangan game. Seiring dengan meningkatnya popularitas metodologi Agile pada pengembangan software pada umumnya, maka pada pengembangan Game juga tersedia metodologi yang merupakan adaptasi pendekatan Scrum pada pengembangan game. Pada metodologi ini, pengembangan game dibagi menjadi tiga tahap utama yaitu preproduksi, produksi dan post-produksi, dimana pada setiap tahap terdiri atas sekumpulan iterasi. Pada penelitian ini akan diterapkan metoda Game-Scrum untuk pengembangan game Super Sonic Shoot yang merupakan game bertipe Arcade dengan tipe Shoot em up. Game ini dirancang untuk dimainkan pada perangkat bergerak berbasis Android, dengan rancangan meniru game klasik Galaxian yang sempat populer pada tahun Game dirancang agar dapat dimainkan pada perangkat telepon seluler berbasis android dengan spesifikasi sedang. Game ini diujicobakan di beberapa tipe sistem operasi Android, dan hasil optimal diperoleh pada sistem operasi Kitkat dengan RAM 1Gb. Kata Kunci: Game, Arcade, Galaxian, Android, Game-Scrum ABSTRACT Game development, as well as other software development, requiring approaches and good project management. The game developer then adopted several approaches on software development to be implemented on a game development environment. Along with the increased popularity of Agile methodologies in software development, then on game development is also available Game-Scrum methodology. In Game-Scrum methodology, the development of the game is divided into three main stages, namely pre-production, production and post-production, where at each stage consists of a set of iterations. In this research will be applied method of Game-Scrum for game development "Super Sonic Shoot". This game is an arcade game with Shoot em up type. The game is designed to be played on mobile devices based on Android. The design of this game is replicate the classic game "Galaxian" that was popular in the years The game is designed to be played on mobile devices based on Android with moderate specs. This game is tested on several types of Android operating system, and optimum results obtained at Kitkat operating system with 1Gb RAM. Keywords: Game, Arcade, Galaxian, Android, Game-Scrum 1 PENDAHULUAN Game, sebagai salah satu produk multimedia, merupakan suatu produk yang selalu populer sepanjang waktu. Perkembangan game sendiri selaras dengan perkembangan teknologi informasi serta kemampuan perangkat atau konsol game. Selain pada konsol dengan spesifikasi tinggi, banyak juga game yang dimainkan pada piranti yang tidak spesifik untuk game seperti komputer dan telepon genggam. Pengembangan game, seperti halnya pengembangan software lainnya, memerlukan pendekatan dan tahapan-tahapan tertentu. Namun, ada perbedaan antara pengembagan game dan 42 software pada umumnya. Misalnya, pada pengembangan software umumnya, software dirancang untuk memenuhi kebutuhan bisnis tertentu, sedangkan pada pengembangan game, produk yang dihasilkan bukan dinilai dari manfaat semata, namun dari segi fun atau kesenangan pengguna []. Manfaat game itu sendiri seringkali tidak dijadikan pertimbangan utama, karena game dirancang agar menarik dan menyenangkan untuk dimainkan. Oleh karena itu, metode pengembangan game tidak dapat diturunkan secara generic dari metoda pengembangan software pada umumnya[5]. Meskipun demikian, bukan berarti bahwa pendekatan yang umum digunakan pada pengembangan software

2 ISSN : X tidak dapat digunakan pada pengembangan game. Secara umum, konsep pengemban kedua produk ini hampir serupa, hanya perbedaan terletak pada detil di setiap tahapan. Seiring dengan makin populernya perangkat telepon seluler berbasis Android, maka berkembang pula pustaka game yang berjalan pada lingkungan tersebut. Game yang berjalan pada lingkungan Android ini pada umumnya memerlukan memori yang cukup besar sebagai konsekuensi antarmuka yang menarik dan asset multimedia yang kompleks. Sementara itu, ketersediaan game berbasis Android yang ringan, tidak memerlukan memori besar, namun tetap menarik untuk dimainkan, tidak banyak. Khususnya yang dibuat oleh pengembang lokal. Atas dasar permasalahan tersebut, pada penelitian ini akan dicoba untuk mengembangkan game sederhana berbasis android, yang diangkat dari game klasik yaitu Galaxian. Game ini dirancang agar dapat dipasang pada perangkat berbasis Android dan tidak menyita banyak memori, namun tetap menantang untuk dimainkan. Pengembangan game ini menggunakan metode Game-Scrum. 2 METODOLOGI PENGEMBANGAN GAME Secara umum, tahapan pengembangan game dapat dibagi menjadi fase yaitu pre-produksi, produksi dan post-produksi [8]. Pada setiap tahapan, dilakukan serangkaian aktivitas seperti penyusunan konsep dan perancangan scenario game, implementasi rancangan dan pengujian, serta pemasaran dan pemeliharaan. Secara konseptual, tahapan pengembangan game tersebut dapat dilihat pada gambar Gambar 1. Tahapan Pengembangan Game [8] 2.1. Pendekatan Pengembangan Game-Scrum Seperti halnya pengembangan software yang terus beradaptasi melalui berbagai metodologi pengembangan, perkembangan teknik pengembangan game juga mengalami evolusi dan adaptasi[1]. Beberapa paradigma yang populer pada bidang pengembangan software juga diadaptasi dan diterapkan pada pengembangan game. Misalnya teknik extreem Progamming (XP) dan metodologi Agile. extreme Game Development (XGD) adalah adaptasi teknik XP ada pengembangan game. Pendekatan ini berfokus pada bagamana mengadaptasi metoda XP pada perancangan game dan pembuatan konten multimedia dan bagaimana secara otomatis menguji elemen tertentu pada game. Sedangkan pada metodologi Agile, salah satu pendekatan yang populer diterapkan pada game adalah Game-Scrum. Scrum, menurut Schwaber [2], adalah framework yang berfokus pada manajememen proyek, yaitu bagaimana membagi dan megkoordinasikan tugas sehingga segala sesuatunya dapa dkerjakan tanpa hambatan. Dalam konteks ini, XP atau extreem Programming, difokuskan pada bagaimana merekayasa proyek. Pada pengembangan Game, pendekatan Scrum menggunakan dua metodologi di atas (Scrum dan XP) sebagai landasan awal yang kemudian diadaptasi dan digabungkan dengan pengalaman profesional dan berfokus kepada para pengembangan yang tidak punya pengalaman atau minim pengalaman pada pengembangan game. Pendekatan Scrum pada game dapat memberikan manfaat sebagai berikut [5]: 1. Mengurangi usaha yang tidak perlu (wasted effort) 2. Meminimalisasi periode kritis pada pengembangan game. Mengidentifikasi "fun factor" pada game lebih cepat 2.2. Sprint Pada pendekatan Scrum, dikenal istilah sprint, yaitu sub fase singkat dimana dilakukan satu siklus lengkap yang berupa desain, testing, design dan seterusnya. Sprint ini merepresentasikan iterasi pada scrum dimana setiap satu iterasi, diharapkan dihasilkan satu produk yang terus berevolusi ke iterasi berikutnya. Pada pendekatan game-scrum, sprint diterapkan pada dua fase yaitu fase preproduction dan production, yang masing-masing memiliki siklus yang berbeda [8]. Pada fase preproduction, sprint terdiri atas siklus perancangan konsep artistik (concept-art), pengujian, storyboard, pengujian, outline (garis besar game), pengujian, dokumentasi, pengujian. Secara konseptual, siklus ini dapat dilihat pada gambar 2.a. Sedangkan pada fase production siklus suatu sprint dibagi menjadi

3 Falahah, Pengembangan Game Super Sonic Shoot dengan Pendekatan Game-Scrum langkah-langkah desain-testing-develop (coding), testing, integrasi dan testing. Siklus sprint pada fase production dapat dilihat pada gambar 2.b. 2.a. Siklus Sprint pada Fase Pre-produksi 2.b. Siklus Sprint pada fase Produksi Gambar 2. Siklus Sprint pada Game-Scrum [8] 2.2. Fun Factor Fun factor adalah alasan atau hal-hal apa yang harus ada pada game, sehingga dapat mendorong pengguna memainkan game tersebut dan mendapatkan kesenangan ketika memainkannya. Tidak ada standar resmi untuk fun-factor, namun ada beberapa fun-factor umum seperti [] : 1. Power fantasy : menggunakan senjata super kuat yang hampir tidak mungkin ada 2. Membuat pemain merasa pintar dan cerdas. Perasaan tegang, dalam bahaya dan kejutan 4. Menikmati eksplorasi, melihat tempat-tempat eksotik, merasa bebas. 5. Humor, merasakan pesan humor yang disampaikan 6. Kegembiraan : bergerak sangat cepat, warnawarni, gerakan, stimulus indra. Fun factor merupakan aspek penting pada perancangan game secara konseptual, dan dapat dijadikan pedoman pada evaluasi keberhasilan pengembangan game dibandingkan dengan tujuan awalnya [4]. 2.. Product Backlog Product backlog adalah perencanaan awal pada fase produksi. Product backlog merupakan representasi fase pre-produksi untuk memudahkan eksekusi rencana pengembangan pada fase produksi. Product backlog berperan seperti sebuah user requirement bagi pengembangan game, dan membantu manajemen proyek pengembangan game karena untuk setiap tugas atau task, pengembang harus menentukan estimasi waktu pengerjaan [6]. Tabel 1 menampilkan contoh product backlog. Tabel 1. Contoh Backlog Perancangan Game Item Backlog Sebagai pemain, saya ingin kamera tetap fokus pada karakter ketika terjadi tabrakan Sebagai pemain, saya ingin melihat karakter lawan bereaksi ketika terkena tembakan Sebagai pemain, saya ingin mendapatkan bonus berupa hadiah ketika menghabiskan satu level lebih cepat dari pemain sebelumnya Estimasi Sering kali penyusunan backlog ini diturunkan menjadi beberapa sub item untuk memudahkan perancangan game, seperti pada contoh berikut [6]: 2. Sebagai pemain, saya ingin karakter lawan bereaksi ketika terkena tembakan : 2.1. Sebagai pemain, saya ingin karakter lawan menampilkan animasi reaksi ketika tertembak 2.2. Sebagai pemain, saya ingin karakter lawan menampilkan reaksi fisik ketika tertembak 2.. Sebagai pemain, saya ingin ada proses deteksi tabrakan peluru ketika saya menembak lawan. Backlog yang sudah dirinci di atas, dapat ditambahkan lagi kriteria kepuasan untuk setiap permintaan seperti contoh berikut: 2.2. Sebagai pemain, saya ingin karakter lawan menampilkan reaksi fisik ketika tertembak: a. Karakter lawan akan berputar ke kiri / ke kanan ketika ditembak di sisi kiri/kanan b. Karakter lawan akan tetap tegak ketika ditembak di tengah-tengah c. Karakter lawan akan melengkung ke belakang ketika ditembak di bagian kepala. Dengan adanya backlog tersebut, maka pengembangan game dapat dilakukan dengan lebih terarah dan target jangka pendek serta kemajuan pengembangan game dapat lebih dimonitor [7]. IMPLEMENTASI GAME-SCRUM PADA PERANCANGAN GAME SUPER SONIC SHOOT Implementasi pendekatan Game-Scrum pada perancangan Game Super Sonic Shoot diterapkan dalam dua fase yaitu fase pre-production dan production. Masing-masing fase dibagi menjadi beberapa sprint. Untuk fase pre-production dibagi menjadi sprint, dan fase production dibagi menjadi 2 sprint

4 ISSN : X.1. Fase Pre-Production Sprint #1: Ide Dasar Game Arcade Pada sprint 1 ini akan diidentifikasi game yang sederhana, klasik dan sudah terbukti disukai oleh banyak pemain dari berbagai kalangan usia. Pilihan game jatuh pada tipe arcade game, yaitu sejenis game yang pada masa jayanya, berupa video game yang dipasang di mesin-mesin game di tempat umum, sekitar periode an, dan juga dimainkan pada konsol game portable [1]. Salah satu game yang cukup populer adalah Galaxy. Game ini mulai dibuat sejak tahun 1971 dan sangat populer dimainkan dalam berbagai konsol game, dalam berbagai versi, misalnya Space Invaders pada tahun 1978 atau Galaxian (1979) yang dibuat oleh Namco. Sprint #2 : Mencari fun factor game Galaxian Berdasarkan ulasan yang dimuat oleh situs gamefaqs.com, game Galaxian merupakan game klasik pada museum Namco bertipe shoot em up. Pada tipe shoot em up, pemain diajak untuk menembak obyek sebanyak mungkin dan secepat mungkin. Tabel 2 menampilkan skor review funfactor untuk game galaxian berdasarkan parameter review pada situs gamefacs.com yaitu obyektif, gameplay, control, story, grafik, efek suara, musik, dan keseluruhan [9]. Tabel 2. Fun Factor Game Galaxian [9] Parameter Skor Keterangan (maksimum skala 10) Objective 10 Tujuan utama Gameplay 10 Kesenangan dalam bermain Control 10 Teknik kendali Story - Latar belakang cerita Grafik 10 Kekuatan grafis game Sound 9 Efek suara pada game Music 8 Tema musik pengantar pada game Overall 9 Skor keseluruhan Sprint # : Merancang Konsep Game Berdasarkan ide dan pertimbangan pada sprint #1 dan sprint #2, kemudian ditetapkan untuk memilih pengembangan game yang serupa dengan game Galaxian. Kebutuhan pengembangan game ini dapat didefinisikan seperti pada tabel. Tabel. Pertimbangan Perancangan Game Pertimbangan Target Alasan Platform Smartphone Menambah pustaka game berbasis android buatan lokal yang berjalan pada smartphone Penggunaan Kurang dari 20 Game dapat dimainkan pada memory MB smartphone dengan spesefikasi sedang. Karakteristik Sederhana Game dapat dimainkan game segala umur Tipe game Shoot em up Game dimainkan dengan 426 control sederhana Berdasarkan pertimbangan di atas, pada penelitian ini akan dikembangkan game yang mirip dengan galaxian dan diberi nama super sonic shoot. Cerita yang mendasari game ini sangat sederhana yaitu pemain menembak karakter pesawat lawan, dengan tingkat kesulitan yang semakin bertambah di setiap level. Fungsionalitas game yang akan dibuat digambarkan dalam bentuk diagram usecase seperti pada gambar. Gambar. Use Case Game Super Sonic Shoot.2. Fase Production Sprint #1. Perancangan Game Berdasarkan konsep perancangan pada fase sebelumnya, kemudian disusun backlog seperti pada tabel 4. Realisasi backlog tersebut adalah rancangan karakter pemain dan karakter lawan, serta rancangan antarmuka. Rancangan karakter pemain dan karakter lawan dapat dilihat pada gambar 4 dan 5. Sedangkan rancangan dan realisasi antarmuka dapat dilihat pada tabel 5. Sprint #2. Optimalisasi Tingkat Kesulitan dan Pengujian. Pada tahap ini akan dilakukan optimalisasi tingkat kesulitan dengan cara menerapkan proses random untuk mengacak posisi dan kemunculan lawan. Kemudian akan dilakukan juga pengujian untuk mengamati kinerja game pada berbagai sistem operasi Android. Tabel 4. Backlog Sprint #1, Perancangan Game Super Sonic Shoot Backlog Item Peranca ngan Player Peranca ngan lawan Keterangan Membuat karakter yang merepresentasikan player. Player berupa pesawat tempur yang dapat berubah jika melewati karakter bonus. Karakter yang mewakili lawan, berupa pesawat tempur dengan bentuk dan ukuran yang bervariasi. Di akhir setiap level, pemain akan menghadapi pesawat tempur berukuran besar yang direpresentasikan sebagai raja Peranca Antarmuka yang meliputi awal Estima si (hari) 2 2

5 Falahah, Pengembangan Game Super Sonic Shoot dengan Pendekatan Game-Scrum ngan antarmu ka Menyiap kan efek suara Menyiap kan efek musik, tampilan utama, dan tampilan pada saat selesai Efek suara adalah respon yang diterima pemain pada saat mengoperasikan game yang meliputi efek suara untuk menembak, pesawat hancur, perubahan karakter pemain/lawan, melewati bonus dan saat pemain kalah. Musik berupa musik latar yang dapat didengar pemain selama Realisasi untuk backlog pada sprint #1 adalah rancangan karakter pemain, rancangan karakter lawan dan perancangan storyboard dan antarmuka. Gambar 4. Rancangan Karakter Pemain 1. Tampilan scene 2. Background awan bergerak. Pesawat musuh muncul dan menembaki pesawat player 4. Player dapat menekan tombol panah kiri atau kanan pada layar untuk menghindari tembakan musuh 5. Player dapat menembak pesawat musuh dengan menekan tombol bulat di kanan layar Berdasarkan backlog pada tabel 5, kemudian dilakukan perbaikan pada kode program dan pengujian pada beberapa sistem operasi android. Rencana ini ditulis sebagai backlog Sprint #2 pada tabel 6. Hasil pengujian ditampilkan pada tabel 7. Tabel 6. Backlog Sprint #2, Perancangan Tingkat Kesulitan dan Pengujian Gambar 5. Rancangan Karakter Lawan/Musuh Perancangan antarmuka untuk game di atas dilakukan dalam bentuk storyboard. Tabel 5 menampilkan contoh storyboard Game Super Sonic Shoot. Tabel 5. Contoh Rancangan Storyboard dan Realisasi Antarmuka Judul Storyboard : Game Super Sonic Shoot Pengembang : Ari Herdiana Visual Deskripsi Realisasi 1. Menampilkan menu utama dari dimana player dapat menjalankan pemainan dengan menekan tombol Start New 2. Player dapat melihat Score tertinggi dengan menekan tombol High Score. Player dapat mengatur, mematikan suara game atau mereset score tertinggi dengan menekan tombol Setting 4. Player dapat melihat informasi game dengan menekan tombol Credit 5. Player dapat keluar dari game dengan menekan tombol Exit Backlog Item Perancangan tingkat kesulitan Pengujian aplikasi Keterangan Menerapkan proses random untuk mengacak tampilan pesawat musuh untuk meningkatkan tantangan kesulitan Pengujian aplikasi pada berbagai platform android untuk memeriksa kompabilitas dan kinerjanya Estimasi (hari) 5 Dari hasil pengujian pada ketiga ponsel tersebut dapan disimpulkan bahwa spesifikasi ideal yang dapat digunakan adalah ponsel dengan Sistem Operasi KitKat dengan RAM minimal 1GB. Pengujian lainnya yang perlu dilakukan adalah pengujian fitur game. Tabel 7 Hasil Pengujian Game Sistem Operasi Jelly Bean KitKat Lolipop Perangkat Telpon Seluler LG L7 P705 Evercoss A66B Asus Zenfone 5 Spesifikasi RAM 512MB, resolusi layar 480 x 800 pixel RAM 1GB, resolusi layar 540 x 960 pixel RAM 2GB, resolusi layar 1080 x 1920 pixel Hasil Pengujian loading awal terasa agak lama tetapi saat game berjalan, game lancar dan semua Fitur berjalandengan baik loading-awal lebih cepat dibandingkan menggunakan OS Jelly Bean.. Pada saat menjalankan aplikasi lancar dan semua fitur berjalandengan baik Loading awal sangat cepat, pada saat menjalankan aplikasi lancar dan semua fitur berjalan dengan baik 427

6 ISSN : X Tabel 8 menampilkan salah satu hasil pengujian sistem yaitu menu new game yang digunakan untuk memulai. Hasil pengujian menunjukan bahwa game ini sudah berjalan sesuai dengan scenario yang diharapkan. 428 Tabel 8. Hasil Pengujian Fitur Game No. Skenario Akt Use Case Pengujian or Path 1. Memulai New Game Pla yer Menu Utama Game Deskripsi : Pengujian ini akan dilakukan untuk menguji tombol New Game Aktifitas Tahap Hasil yang Eksekusi diharapkan Status 1a. Memilih Tekan Aplikasi akan Scene mulai baru tombol New Game memulai scene level 1 untuk memulai sudah bisa tampil Interface eksekusi Interface setelah eksekusi 4 KESIMPULAN Berdasarkan hasil implementasi metode Game-Scrum pada pengembangan game Super Sonic Shoot dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: a. Metode Game-Scrum dapat diterapkan sebagai salah satu pendekatan sistematis dalam pengembangan game. b. Penerapan metode Game-Scrum pada pengembangan game Super Sonic Shoot meliputi 2 fase yaitu fase pre-production dan production. Fase pre-production dibagi menjadi sprint yaitu mencari ide dasar game, mencari fun factor game, dan mendefinisikan konsep dasar game. Pada fase production dibagi menjadi 2 sprint yaitu perancangan game dan optimalisasi tingkat kesulitan game serta pengujian. c. Penerapan metoda Game-Scrum pada penelitian ini masih dibatasi hingga tahap production, dan belum dapat diteruskan hingga ke tahap postproduction. Hal ini karena game Super Sonic Shoot belum disiapkan untuk ditawarkan melalui pasar aplikasi gratis Google-play. d. Penerapan metoda Game-Scrum pada pengembangan game Super Sonic Shoot dapat membantu pengembang game berfikir lebih sistematis dengan target pekerjaan yang lebih terukur. 5 DAFTAR PUSTAKA [1] Novak, Jeannie, 2012, Game Development Essentials: an Introduction, Delmar, Cengage Learning. [2] Godoy, Andre, 2010, Game-Scrum: An Approach to Agile Game Development, Proceeding of SBGAmes, 2010 [] Kaye, Linda K; Bryce, Jo, 2012, Putting The Fun-factor into Gaming : The Influence of Social Context on Exepriences of Playing Videogames, International Journal of Internet Science, 7, pp.2-6 [4] Lavender, Terry,2007, Games Just Wanna Have Fun... Or Do They? Measuring The Effectiveness of Persuasive Games [5] Cohn, Mike, Agile and Scrum for Video Game Development, diakses dari : mountaingoatsoftware.com/ presentations/agileand-scrum-for-video-game-development [6] Keith, Clinton, 2015, Level of Detail for Product Backlogs, diakses dari : development.com/ 2015/05/level-of-detail-forproduct-backlogs.html [7] Kurkovsky, Stan, Agile Game Development Scrum, diakses dari: ~stan/classes/cs415/notes/02-scrum.html [8] Layton, Mark. C, Video Game Development with Scrum, diakses dari: dummies. com/how-to/content/ video-game-developmentwith-scrum.html [9] Josiah, 2002, A Very Fun Game, Especially for Those of Us Who have Never Played Them in The Arcades!, Namco Museum, diakses dari : gba/ namcomuseum/reviews/7797

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Setelah dilakukan perancangan sistem pada bab sebelumnya, maka pada bab ini akan dibahas mengenai implementasi sistem. Pada bab ini, akan dijelaskan mengenai hardware dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Game adalah fenomena global. Permainan elektronik yang menggunakan media komputer maupun mesin konsul seperti Playstation, Xbox, Nintendo, sudah menjamur dan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Setelah dilakukan perancangan sistem pada bab sebelumnya, maka pada bab ini akan dibahas mengenai implementasi sistem. Pada bab ini, akan dijelaskan mengenai hardware dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Perkembangan teknologi sangat sulit dijauhkan dari kehidupan manusia. Khususnya bermunculannya smartphone yang membantu pekerjaan manusia atau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. game hanya dijadikan sarana hiburan semata namun sekarang game telah. dan console tetapi sekarang sudah memasuki era mobile game.

BAB 1 PENDAHULUAN. game hanya dijadikan sarana hiburan semata namun sekarang game telah. dan console tetapi sekarang sudah memasuki era mobile game. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Game telah menjadi satu hal yang ada di dalam keseharian kita. Dahulu, game hanya dijadikan sarana hiburan semata namun sekarang game telah menjadi luas fungsinya,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 Desain Game Konsep Game Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI 3.1 Desain Game Konsep Game Pengumpulan Data BAB III METODOLOGI 3.1 Desain Game Dalam penelitian pembuatan game, terdapat berberapa tahap. Tahap dasar pembuatan game adalah menentukan konsep dari game tersebut. Berikut ini adalah konsep dari game

Lebih terperinci

ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Perkembangan teknologi komputerisasi yang fungsinya semakin luas yang semula hanya digunakan sebagai alat hitung, saat ini dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. diperlukan agar dapat mengimplementasikan game Job Seeker ini. a. Intel Pentium 4 2,34 Ghz. b. Memory (RAM) 512MB RAM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. diperlukan agar dapat mengimplementasikan game Job Seeker ini. a. Intel Pentium 4 2,34 Ghz. b. Memory (RAM) 512MB RAM BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Bagian ini akan menjelaskan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan agar dapat mengimplementasikan game Job Seeker ini. 4.1.1 Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Konsep Dasar Proyek Pengembangan Game 3.1.1 Konsep Dasar Game Game Tangkap Koruptor ini adalah permainan yang dimainkan oleh 1 orang (single player). Player akan berlari

Lebih terperinci

Game Edukasi Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini

Game Edukasi Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini Jurnal INFORM Vol. 1, No. 1, (2016) ISSN: 2502-3470 1 Game Edukasi Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini Anik Vega Vitianingsih Teknik Informatika, Fakultas Teknik Universitas Dr. Soetomo

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Aplikasi Untuk dapat menggunakan aplikasi game Adventure of indigo : let s do math, terdapat spesifikasi perangkat keras, spesifikasi perangkat lunak, cara instalasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat keras yang disarankan sebagai berikut: Tabel 4.1 Spesifikasi Game

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat keras yang disarankan sebagai berikut: Tabel 4.1 Spesifikasi Game BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Game 4.1.1 Perangkat Keras (Hardware) Agar game ini dapat dijalankan dengan baik, diperlukan spesifikasi perangkat keras yang disarankan sebagai berikut:

Lebih terperinci

3.1.3 Target Pemain Target pemain pada game Cari Kata Indonesia ini adalah semua umur, sehingga segala usia dapat memainkan game ini.

3.1.3 Target Pemain Target pemain pada game Cari Kata Indonesia ini adalah semua umur, sehingga segala usia dapat memainkan game ini. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN GAME 3.1 Konsep Dasar Proyek Pengembangan Game 3.1.1 Konsep Dasar Game Game Cari Kata Indonesia ini bergenre puzzle kata. Pada game ini pemain ditugaskan untuk mencari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini melaju dengan pesat, diiringi dengan kebutuhan manusia yang menginginkan kemudahan akan fasilitas-fasilitas yang mendukung manusia dalam

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini, akan dijelaskan implementasi aplikasi game semaphore dan pengujian akhir yang akan dilakukan langsung oleh user. 5.1 Hardware dan Software yang Digunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini game mobile mulai berjaya, dan semakin berkembang, sebelumnya platform untuk game seperti konsol dan pc yang paling berjaya. Namun dengan berkembangnya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN GAME. Program ini dirancang dan dibangun menggunakan perangkat keras atau hardware yang

BAB III ANALISIS DAN DESAIN GAME. Program ini dirancang dan dibangun menggunakan perangkat keras atau hardware yang BAB III ANALISIS DAN DESAIN GAME 3.1 Peralatan dan Tools Program ini dirancang dan dibangun menggunakan perangkat keras atau hardware yang direkomendasikan beserta alat dan bahan yang digunakan adalah

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN GAME EDUKASI ASAH OTAK ANAK BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN APLIKASI CONSTRUCT 2

RANCANG BANGUN GAME EDUKASI ASAH OTAK ANAK BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN APLIKASI CONSTRUCT 2 1 RANCANG BANGUN GAME EDUKASI ASAH OTAK ANAK BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN APLIKASI CONSTRUCT 2 Muhamad Firdaus, Handang Wahyu Nugroho Program Studi Teknik Informatika Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Langkah Penelitian Pada penelitian ini, penulis menggunakan model pengembangan multimedia yang dikembangkan oleh Luther. Model pengembangan multimedia ini terdiri dari 6 tahap,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi, industri game di dunia pun ikut berkembang. Hal ini disebabkan karena penyebaran smartphone yang sangat luas dan hampir semua

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat Android dalam menjalankan aplikasi game Tetris Nusantara: Android : Gingerbread 2.3

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat Android dalam menjalankan aplikasi game Tetris Nusantara: Android : Gingerbread 2.3 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Implementasi Berikut adalah kebutuhan spesifikasi yang direkomendasikan untuk perangkat Android dalam menjalankan aplikasi game Tetris Nusantara: RAM Internal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dalam bidang komputer, banyak digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dalam bidang komputer, banyak digunakan dalam BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi dalam bidang komputer, banyak digunakan dalam berbagai bidang, termasuk bidang hiburan. Salah satunya penggunaan komputer dalam bidang hiburan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan sistem analisis dan perancangan pada Aplikasi Multimedia Belajar Membaca Al-Quran, tahap pertama dalah analisis dan dilanjut dengan perancangan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi yang Diperlukan Agar aplikasi game Book of Phantasm beroperasi dengan baik maka dibutuhkan spesifikasi komputer sebagai berikut: a. Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. Analisa Sistem Dalam merancang suatu game pembelajaran hijaiyah dasar, akan dilakukan analisa terhadap kebutuhan dasar sistem untuk mengetahui data-data yang merepresentasikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Evolusi telepon dan komputer telah mengantarkan kita ke era Smartphone atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan sebutan ponsel pintar. Teknologi Smartphone ini merupakan

Lebih terperinci

PROSEDUR MENJALANKAN PROGRAM APLIKASI

PROSEDUR MENJALANKAN PROGRAM APLIKASI PROSEDUR MENJALANKAN PROGRAM APLIKASI Spesifikasi Implementasi Berikut adalah kebutuhan spesifikasi yang direkomendasikan untuk perangkat Android dalam menjalankan aplikasi game Tetris Nusantara: RAM Internal

Lebih terperinci

Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Pengenalan Batik Indonesiaku Melalui Permainan Berbasis Android

Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Pengenalan Batik Indonesiaku Melalui Permainan Berbasis Android 32 Andika, M. C., dkk.: Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Pengenalan Batik Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Pengenalan Batik Indonesiaku Melalui Permainan Berbasis Android Michael Cornelius Andika Program

Lebih terperinci

Perancangan Game Math Adventure Sebagai Media Pembelajaran Matematika Berbasis Android

Perancangan Game Math Adventure Sebagai Media Pembelajaran Matematika Berbasis Android Perancangan Game Math Adventure Sebagai Media Pembelajaran Matematika Berbasis Android Muhammad Rizky Rahadi 1), Kodrat Iman.Satoto 2), Ike Pertiwi Windasari 2) Jurusan Teknik Sistem Komputer Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pelajaran pokok di semua jenjang pendidikan sekolah. Namun, bagi sebagian orang

BAB 1 PENDAHULUAN. pelajaran pokok di semua jenjang pendidikan sekolah. Namun, bagi sebagian orang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang menjadi mata pelajaran pokok di semua jenjang pendidikan sekolah. Namun, bagi sebagian orang matematika

Lebih terperinci

3.1.3 Target Pemain Target pemain pada game Pangeran Diponegoro ini adalah semua umur.

3.1.3 Target Pemain Target pemain pada game Pangeran Diponegoro ini adalah semua umur. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN GAME 3.1 Konsep Dasar Proyek Pengembangan Game 3.1.1 Konsep Dasar Game Game Pangeran Diponegoro ini bercerita tentang perjalanan perjuangan seorang Pangeran Diponegoro

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembuatan Game Petualangan Menggunakan Construct Identifikasi Masalah 1.3 Tujuan Tugas Akhir

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembuatan Game Petualangan Menggunakan Construct Identifikasi Masalah 1.3 Tujuan Tugas Akhir BAB 1 PENDAHULUAN Dalam bab ini menjelaskan mengenai latar belakang tugas akhir, identifikasi masalah, tujuan tugas akhir, lingkup tugas akhir, metodologi serta sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Game 4.1.1 Spesifikasi Hardware Berikut ini merupakan spesifikasi perangkat keras yang dianjurkan untuk dapat memainkan game Traces of Crime : Smartphone/tablet

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini, perkembangan dunia teknologi sudah sangat pesat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini, perkembangan dunia teknologi sudah sangat pesat. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa sekarang ini, perkembangan dunia teknologi sudah sangat pesat. Komputer dan berbagai macam gadget / smartphone sudah dengan mudah didapatkan. Dengan teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini, perangkat berbasis sistem operasi Android adalah yang paling populer di kalangan masyarakat. Berdasarkan data dari perusahaan 'Net Applications'

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi menjadi semakin cepat. Hampir setiap hari terdapat inovasi inovasi baru yang membuat para pengamat teknologi pun kesulitan untuk mengikuti

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Adapun perancangan dari Program Permainan Mewarnai Gambar Untuk Balita adalah dengan menggunakan desain yang dibuat pada software Macromedia Flash

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM III1 Analisis Sistem Pada analisis sistem akan dibahas mengenai analisis game sejenis dan analis game pacman Arkage ini Pada analisis game sejenis dilakukan observasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1. Analisa Aplikasi Game ini adalah sebuah game casual-puzzle dengan objek utama sebuah objek bola yang digerakkan dengan mengusap layar (swipe) ke kiri atau ke kanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dilihat dari perkembangan informasi saat ini, industri game sudah sangat

BAB I PENDAHULUAN. Dilihat dari perkembangan informasi saat ini, industri game sudah sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dilihat dari perkembangan informasi saat ini, industri game sudah sangat berkembang pesat dan banyak menarik perhatian masyarakat luas, membuat game menjadi suatu bagian

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Sistem Hardware Spesifikasi hardware yang disarankan untuk menjalankan aplikasi ini adalah sebagai berikut: Processor Intel Pentium 4

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE COLLISION DETECTION DALAM PERMAINAN BERBASIS ANDROID. Yulianti Haerun Nisa,Prihastuti Harsani dan Arie Qur ania.

PENERAPAN METODE COLLISION DETECTION DALAM PERMAINAN BERBASIS ANDROID. Yulianti Haerun Nisa,Prihastuti Harsani dan Arie Qur ania. PENERAPAN METODE COLLISION DETECTION DALAM PERMAINAN BERBASIS ANDROID Yulianti Haerun Nisa,Prihastuti Harsani dan Arie Qur ania Program Studi Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Pengkonsepan (Concept) Jenis aplikasi ini adalah aplikasi action dan casual mengenai seorang petugas pemadam kebakaran yang tidak bertujuan untuk memadamkan api, tetapi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Kartu, Domino, Poin, Smartphone, Android

ABSTRAK. Kata kunci: Kartu, Domino, Poin, Smartphone, Android ABSTRAK Permainan kartu sudah terkenal di kalangan masyarakat, banyak permainan kartu yang dimainkan di masyarakat. Permainan kartu yang sering dimainkan oleh masyarakat di Bali salah satunya adalah Kartu

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI GAME

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI GAME BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI GAME 4.1 Implementasi Aset dan Seni 4.1.1 Implementasi Konsep Seni Implementasi konsep seni membuat gambar background berupa jalan raya 5 lajur dan mobil dengan jenis yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi yang semakin berkembang di zaman sekarang ini telah merambah ke berbagai bidang, termasuk di bidang multimedia. Elemen teks, gambar, suara, video, dan animasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era digital ini, perkembangan industri permainan digital atau permainan semakin pesat. Permainan tradisional sudah mulai ditinggalkan karena kebutuhan alat-alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era komputerisasi abad terkini, perkembangan teknologi komputer sedang memuncak dan terus berkembang dengan pesat sampai pada hari ini. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

Bab 3. Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3. Metode dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Model Proses Prototyping Metode yang digunakan dalam pembuatan game ini adalah menggunakan prototyping model. Model prototyping merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Perancangan aplikasi game bola pantul menggunakan Eclipse Galileo sebagai desain pengembang aplikasi. Eclipse memiliki sifat Multi-platform

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI GAME EDUKASI HIT THE WORD PADA SISTEM ANDROID

PERANCANGAN APLIKASI GAME EDUKASI HIT THE WORD PADA SISTEM ANDROID PERANCANGAN APLIKASI GAME EDUKASI HIT THE WORD PADA SISTEM ANDROID Faizal Senawijaya Ridho Fauzan Fikry Aulia Diyotra David, S.Kom.,M.T.I ABSTRAK Tujuan dari pembuatan game edukasi Hit The Word adalah

Lebih terperinci

BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Konsep Dasar Proyek Pengembangan 3.1.1 Konsep Dasar Konser dasar dalam permainan ini adalah berupa game adventure yang menceritakan tentang kisah sejarah

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN PENELITIAN 4.1 Implementasi Aplikasi 4.1.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1.1 Hardware Berikut merupakan spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan game Revenge of Plants : -

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Dalam perancangan program Spesifikasi sistem yang digunakan saat

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Dalam perancangan program Spesifikasi sistem yang digunakan saat BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Dalam perancangan program Spesifikasi sistem yang digunakan saat pengembangan aplikasi adalah: Operating System : Windows XP SP2 Professional Edition

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Penelitian

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Penelitian Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan media pembelajaran pengenalan tokoh wayang di sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Program ini dirancang dan dibangun dengan menggunakan perangkat keras atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Program ini dirancang dan dibangun dengan menggunakan perangkat keras atau BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Peralatan dan Tools Program ini dirancang dan dibangun dengan menggunakan perangkat keras atau hardware yang direkomendasikan beserta alat dan bahan yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan Sistem Analisis Kebutuhan Fungsional

BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan Sistem Analisis Kebutuhan Fungsional BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan Sistem Analisis kebutuhan sistem adalah sebuah upaya yang bertujuan untuk memperoleh gambaran rancangan sistem yang akan dibangun mulai dari apa saja proses yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Masalah Perkembangan game dari skala kecil maupun besar sangat bervariasi yang dapat dimainkan oleh siapa saja tanpa memandang umur, dari anak-anak hingga

Lebih terperinci

ABSTRAK. Keyword : Game, Endless Runner, Unity.

ABSTRAK. Keyword : Game, Endless Runner, Unity. ABSTRAK Game ber-genre endless runner dapat didefinisikan oleh dua hal yaitu karakter pemain yang tidak dapat berhenti atau maju terus ke depan. Pengaturan game yang sederhana, hanya berfokus terhadap

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Game development life cycle adalah sebuah metode pembangunan dan pengembangan game, dimana di dalamnya ada tahapan initiation, pre-production, production, testing,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang, lingkup dari Tugas Akhir, tujuan Tugas Akhir, metode Tugas Akhir, serta sistematika penulisan laporan Tugas Akhir. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dengan baik, diperlukan spesifikasi perangkat keras sebagai berikut :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dengan baik, diperlukan spesifikasi perangkat keras sebagai berikut : BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Game 4.1.1 Perangkat Keras (Hardware) Agar game Android Igor Vasilev : The Lost Power ini dapat berjalan dengan baik, diperlukan spesifikasi perangkat keras

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Game Analisis game merupakan analisis yang dilakukan melalui analisis user dan analisis artikel game sejenis. Analisis user dilakukan dengan mengamati perilaku

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuatu yang baru. Contoh multimedia interaktif adalah multimedia. pembelajaran interaktif, aplikasi game, kios informasi, dll.

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuatu yang baru. Contoh multimedia interaktif adalah multimedia. pembelajaran interaktif, aplikasi game, kios informasi, dll. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi dan informasi telah berkembang dengan pesat dan sangat berperan besar dalam kehidupan manusia. Banyak pekerjaan yang dapat diselesaikan dengan adanya teknologi

Lebih terperinci

Game Edukasi Sebagai Media Pengenalan Lingkungan dan Pembelajaran TIK Bagi Siswa Kelas I Sekolah Dasar

Game Edukasi Sebagai Media Pengenalan Lingkungan dan Pembelajaran TIK Bagi Siswa Kelas I Sekolah Dasar Game Edukasi Sebagai Media Pengenalan Lingkungan dan Pembelajaran TIK Bagi Siswa Kelas I Sekolah Dasar Fransiskus Tjiptabudi STIKOM Uyelindo Kupang fransiskus_tjiptabudi@yahoo.com Abstrak Semakin dini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam berbagai bidang industri, tidak terkecuali dalam industri game.

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam berbagai bidang industri, tidak terkecuali dalam industri game. BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggabungan antara elemen-elemen dari dunia nyata dengan elemen dari dunia virtual, yang disebut sebagai Augmented Reality, berkembang cukup pesat

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem Aplikasi Media Pembelajaran Kebersihan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Adapun rancangan dari Game membasmi hewan pengerat adalah dengan menggunakan desain yang dibuat pada software dan ActionScript pada bahasa pemograman flash

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Konsep Dasar Proyek Pengembangan Game Dalam konsep dasar pengembangan Game terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan seperti konsep,desain,pengumpulan bahan,pembuatan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi hardware Spesifikasi minimum PC yang diperlukan untuk memainkan game Pandawa Lima adalah sebagai berikut: Processor Intel Pentium Core

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Aplikasi Agar dapat mengimplementasikan permainan Res-Avail Card Battle dengan baik, maka berikut spesifikasi hardware, software dan prosedur penggunaan yang

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permainan atau game merupakan suatu kebutuhan hiburan yang kini semakin digemari oleh semua kalangan. Peranan game cukup efektif untuk menghilangkan kejenuhan, kepenatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin maju, berbagai macam penemuan-penemuan baru selalu dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. semakin maju, berbagai macam penemuan-penemuan baru selalu dilakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia semakin hari semakin maju, berbagai macam penemuan-penemuan baru selalu dilakukan oleh berbagai pihak sehingga

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Children, Mental Retardation, Android Game, Smartphone

ABSTRACT. Keywords: Children, Mental Retardation, Android Game, Smartphone ABSTRAK Kehadiran seorang anak adalah harapan setiap keluarga karena merupakan anugrah Tuhan sebagai penerus keturunan dari keluarga dan setiap orang tua mengharapkan kehadiran anak yang dilahirkan normal.

Lebih terperinci

BAB III KONSEP DAN PERANCANGAN

BAB III KONSEP DAN PERANCANGAN BAB III KONSEP DAN PERANCANGAN 3.1 Konsep Aplikasi modul pembelajaran Matematika SMA kelas 11 IPS ini merupakan aplikasi yang khusus dibuat untuk siswa-siswi SMA kelas 11 IPS. Di mana isi materi berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Konsep Dasar Pengembangan Multimedia 3.1.1 Konsep Dasar Multimedia 3.1.1.1 Virtual Reality/Realitas Maya Konsep Virtual Reality (VR) merujuk pada prinsip,metode

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hitomi Takahashi dan Takayuki Kushida (2014) menjelaskan bahwa pengguna dalam menghubungkan perangkat mereka ke sebuah jaringan masih mengalami keterbatasan kemampuan,

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Android merupakan suatu system operasi untuk mobile phone yang berbasiskan Linux. Android memberikan platform terbuka bagi para developer untuk bisa menciptakan aplikasi

Lebih terperinci

MEMBANGUN APLIKASI GAME PLANE FIGHTER MENGGUNAKAN FLASH

MEMBANGUN APLIKASI GAME PLANE FIGHTER MENGGUNAKAN FLASH MEMBANGUN APLIKASI GAME PLANE FIGHTER MENGGUNAKAN FLASH Naskah Publikasi disusun oleh : Derrys Novy Anggriawan Saputra 06.12.1693 Kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Tabel Perkembangan Jaringan Perangkat Mobile (C.S. Patil, 2012: 1)

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Tabel Perkembangan Jaringan Perangkat Mobile (C.S. Patil, 2012: 1) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi telah mengubah pola hidup masyarakat saat ini, dengan adanya perangkat-perangkat teknologi yang mempermudah segala hal dalam aktivitas masyarakat. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dari waktu ke waktu mengalami kemajuan yang sangat pesat termasuk dalam penyampaian informasi melalui multimedia. Salah satunya yaitu dalam bidang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Dalam membangun aplikasi belajar matematika untuk anak sekolah dasar kelas 5 SD. Tahap analisis adalah tahap awal dalam membangun sebuah aplikasi. Pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Masalah Saat ini pembelajaran mengenai bahasa relatif monoton dan menjenuhkan serta terlihat kuno dan biasa. Di mana media pembelajaran bersifat monoton dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Alat dan Bahan Dalam pembuatan game Timun Mas digunakan perangkat yang dibagi menjadi 2 perangkat, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisa Sistem Perancangan aplikasi kamus Bahasa Sunda berbasis Android dengan menggunakan bahasa pemrograman Java ini merupakan sistem yang mempermudah pengguna

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 20 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Adapun analisis dari Rancang dan Bangun Game Goldminer adalah dengan menggunakan desain dan ActionScript untuk bahasa pemograman

Lebih terperinci

PERMAINAN UNTUK MELATIH MEMORI OTAK BERBASIS ANDROID

PERMAINAN UNTUK MELATIH MEMORI OTAK BERBASIS ANDROID PERMAINAN UNTUK MELATIH MEMORI OTAK BERBASIS ANDROID Indra Maryati Teknik Informatika,Sekolah Tinggi Teknik Surabaya e-mail: maryati@stts.edu ABSTRAK Aplikasi mobile smartphone berbasis android memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membicarakan tentang teknologi mobile sekarang ini tentu sudah sangat digemari. Pesatnya perkembangan berbagai program aplikasi yang dibutuhkan sangat cepat dan menarik,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Game yang dibangun merupakan game kuiz edukasi yang didalamnya

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Game yang dibangun merupakan game kuiz edukasi yang didalamnya BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Game yang dibangun merupakan game kuiz edukasi yang didalamnya mengandung pertanyaan-pertanyaan mengenai budaya Indonesia untuk dijawab, dimana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A IV HASIL DAN PEMAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan disajikan hasil yang diperoleh rancangan aplikasi game peduli lingkungan, berikut keterangannya. 1. Form Awal Aplikasi Form ini merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidak dapat dipungkiri bahwa era digitalisasi berkembang dengan cepat, dimana hal-hal yang dulunya tidak berbentuk digital sekarang telah berubah menjadi bentuk digital.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Aplikasi 3D mempunyai fungsi utama untuk membuat pemodelan 3D. Dari pemodelan 3D dapat diciptakan karya yang spektakuler seperti special efek

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Animasi ini dirancang sebagai bahan pengenalan (introduction), dimana pengenalan menggunakan animasi ini diharapkan dapat memberikan kesan menarik dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional (UN) SMP/MTs/SMPLB tahun ajaran 2011/2012, menurut Ketua Badan

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional (UN) SMP/MTs/SMPLB tahun ajaran 2011/2012, menurut Ketua Badan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan pelajaran yang sulit bagi sebagian besar siswa. Hal ini dikarenakan banyaknya rumus-rumus Matematika yang harus mereka ingat dan pelajaran

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Rancang Bangun Game Defense Kingdom Mengunakan Algoritma Boids Berbasis Android

KATA PENGANTAR Rancang Bangun Game Defense Kingdom Mengunakan Algoritma Boids Berbasis Android KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-nya penulis dapat menyelesaikan laporan Proposal Tugas Akhir dengan Judul Rancang Bangun Game Defense

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Muhibbuddin (2008) mengatakan bahwa mengajar tidak sekedar menyampaikan materi pembelajaran, akan tetapi suatu proses mengubah perilaku peserta didik sesuai dengan

Lebih terperinci

APLIKASI PENGENALAN KEBUDAYAAN JAWA TENGAH MENGGUNAKAN AUGMENTED REALITY

APLIKASI PENGENALAN KEBUDAYAAN JAWA TENGAH MENGGUNAKAN AUGMENTED REALITY APLIKASI PENGENALAN KEBUDAYAAN JAWA TENGAH MENGGUNAKAN AUGMENTED REALITY Andi Permata Putra, Winarti Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Gunadarma Margonda Raya 100 Pondok Cina Depok 16424 andy13061994@gmail.com,

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK 1.1 Pendahuluan Perkembangan teknologi saat ini kian berkembang pesat, komputerisasi pun merambah ke segala bidang. Game (aplikasi permainan), adalah sebagian kecil dari teknologi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Implementasi Aplikasi 4.1.1. Spesifikasi Sistem Untuk menjalankan game Panic Disorder, pengguna harus memenuhi spesifikasi hardware dan software sebagai berikut: - Hardware

Lebih terperinci