BAB I PENGANTAR. 1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENGANTAR. 1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi"

Transkripsi

1 BAB I PENGANTAR 1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelatihan berbasis kompetensi Pelatihan berbasis kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat melakukan pekerjaan dengan kompeten Arti menjadi kompeten di tempat kerja Jika anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, maka anda memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan secara efektif di tempat kerja, sesuai dengan standar yang telah disetujui. 1.2 Penjelasan Materi Pelatihan Desain ateri pelatihan Materi Pelatihan didesain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual/Mandiri : 1. Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh seorang pelatih di kelas. 2. Pelatihan Individual/Mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan bela jar sendiri menggunakan modul-modul yang diperlukan dengan bantuan pelatih (siswa aktif) Isi materi pelatihan 1. Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan. Materi pelatihan yang ditulis dalam ini telah disusun sesuai dengan cakupan 4 (empat) Elemen Kompetensi dan 14 (empat belas) Kriteria Unjuk Kerja untuk unit kompetensi dengan kode unit. Elemen-elemen Kompetensi dan Kriteria-kriteria Unjuk Kerja tersebut diuraikan dalam 4 Sub Bab yaitu : 1) Pembuatan Laporan Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan konstruksi, 2) Pembuatan Laporan pelaksanaan Pekerjaan konstruksi, 3) Pembuatan Laporan Pelaksanaan Pekerjaan Selama Masa Pemeliharaan dan 4) Penyusunan Dokumentasi Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi. Selain itu, sebelum penulisan Bab IV, ini dilengkapi dengan 3 Bab yang mendahuluinya yaitu berturut-turut Kata Pengantar, Standar Kompetensi, dan Strategi dan Metode Pelatihan. Kemudian setelah penulisan Bab IV. selesai, diselesaikan dengan Bab V Sumber-sumber Yang Diperlukan Untuk Mencapai Kompetensi, yang menguraikan Sumber Daya Manusia, Sumber-sumber Perpustakaan, dan Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan. Dengan substansi-substansi yang dicakup dalam tersebut diharapkan pelatih maupun peserta pelatihan mendapatkan informasi yang cukup untuk mencapai maksud dan tujuan pelatihan. Halaman: 1 dari 1

2 2. Buku kerja Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktek baik dalam pelatihan klasikal maupun pelatihan individual /mandiri. Buku diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi: 1) Kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi. 2) Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memantau pencapaian keterampilan peserta pelatihan. 3) Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktek kerja. 3. Buku penilaian Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi: 1) Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan. 2) Metode-metode yang disarankan adalah proses penilaian keterampilan peserta pelatihan. 3) Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan. 4) Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja. 5) Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktek. 6) Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan Pelaksanaan materi pelatihan 1. Pada pelatihan klasikal pelatih akan: 1) Menyediakan yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan. 2) Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan. 3) Menggunakan sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pelatihan. 4) Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban/tanggapan dan menuliskan hasil tugas prakteknya pada Buku Kerja. 2. Pada pelatihan individual/mandiri peserta pelatihan akan: 1) Menggunakan sebagai sumber utama pelatihan. 2) Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja. 3) Memberikan jawaban pada Buku Kerja. 4) Mengisikan hasil tugas praktek pada Buku Kerja. 5) Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih. 1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini / Recognition of Current Competency (RCC) Apakah yang dimaksud dengan Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency)? Jika anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk seluruh elemen kompetensi dari suatu unit kompetensi tertentu, anda dapat mengajukan pengakuan kompetensi Halaman: 2 dari 2

3 terkini (RCC). Berarti anda tidak akan dipersyaratkan untuk belajar kembali agar dapat diakui telah memiliki kompetensi pada unit kompetensi dimaksud. Anda mungkin telah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena anda telah: 1. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan dan keterampilan yang sama, 2. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama, atau 3. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang sama. 1.4 Pengertian-Pengertian Istilah Profesi Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta ketrampilan / keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan dan pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan. Standardisasi Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu. Penilaian / Uji Kompetensi Penilaian / Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) serta keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan. Pelatihan Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuik mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus pada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari. Sertifikat Lulus Pelatihan Sertifikat Lulus Pelatihan adalah pengakuan tertulis kepada Peserta Pelatihan yang telah mengikuti Pelatihan Berbasis Kompetensi, yang dinilai memperoleh nilai hasil pelatihan sama atau melebihi standar batas lulus yang disyaratkan dalam pelatihan dimaksud. Kompetensi Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunukkan aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut di tempat kerja untuk mencapai unjuk kerja yang ditetapkan. Standar Kompetensi Standar Kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilahhasil serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti. Sertifikat Kompetensi Sertifikat Kompetensi adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada seseorang yang dinyatakan kompeten, yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi. Sertifikasi Kompetensi Sertifikasi Kompetensi adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian/uji kompetensi. Halaman: 3 dari 3

4 BAB II STANDAR KOMPETENSI 2.1 Peta Paket Pelatihan Untuk mempelajari materi latihan ini perlu membaca dan memahami ketentuanketentuan atau peraturan perundang-undangan yang antara lain berkaitan dengan: 1. Pelaksanaan Konstruksi Bangunan Pengaman Pantai untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan. 2. Keselamatan dan Keselamatan Kerja. 2.2 Pengertian Unit Standar Apakah Standar Kompetensi? Standar Kompetensi menentukan: Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi. Standar yang diperlukan untuik mendemonstrasikan kompetensi. Kondisi dimana kompetensi dicapai. Apa yang akan anda pelajari dari Unit Kompetensi ini? Anda akan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan dipersyaratkan untuk menerapkan prosedur-prosedur mutu. Berapa lama unit kompetensi ini dapat diselesaikan? Pada sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam keterampilan tertentu. Berapa banyak kesempatan yang anda miliki untuk mencapai kompetensi? Jika anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih anda akan mengatur rencana pelatihan dengan anda. Rencana ini akan memberikan anda kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi anda sesuai dengan level yang diperlukan. Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 kali. 2.3 Unit Kompetensi yang dipelajari Dalam sistem pelatihan, standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan untuk dapat: 1. Mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan oleh peserta pelatihan. 2. Mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan oleh peserta pelatihan. 3. Memeriksa kemajuan peserta pelatihan. 4. Meyakinkan bahwa semua elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian Judul unit Laporan Pelaksanaan Perkerasan Jalan Beton Kode unit Halaman: 4 dari 4

5 2.3.3 Deskripsi unit Unit Kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan untuk dapat menerapkan laporan pelaksanaan perkerasan jalan beton Elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja ELEMEN KOMPETENSI 1. Membuat laporan Pelaksanaan pekerjaan persiapan konstruksi 2. Membuat laporan pekerjaan konstruksi 3.Membuat laporan pelaksanaan pekerjaan selama masa pemeliharaan 4. Menyusun dokumentasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Laporan pelaksanaan kegiatan mobilisasi, Pre Construction Meeting, penetapan sistem perhitungan kuantitas pekerjaan dan sistem pendokumentasian pelaksanaan konstruksi dibuat 1.2 Laporan pelaksanaan kegiatan survei lapangan untuk Review Design, penyiapan program kerja, dan penyiapan format-format request dibuat 2.1 Laporan pelaksanaan kegiatan penyiapan Shop Drawing, masukan untuk Show Cause Meeting dan Contract Change Order dibuat 2.2. Laporan pelaksanaan kegiatan penyediaan Material On Site, penyediaan benda-benda uji untuk pengujian bahan olahan dan bahan jadi, dan penyiapan Monthly Certificate dibuat 2.3. Laporan pelaksanaan kegiatan pekerjaan lapis permukaan jalan beton dibuat 2.4 Laporan pelaksanaan kegiatan pembuatan As Built Drawing, penghitungan Eskalasi- Deeskalasi dan pelaksanaan Serah Terima Sementara dibuat 2.5 Dokumentasi visual tahapan pelaksanaan pekerjaan dibuat dan dilaporkan sesuai dengan ketentuan 3.1 Laporan pelaksanaan kegiatan penetapan personel yang perlu dipertahankan pada tahap Warranty Period dibuat 3.2. Laporan pelaksanaan kegiatan pemeliharaan terhadap pekerjaan sampai tahap Serah Terima Sementara (Provisional Hand Over) dibuat 3.3. Laporan pelaksanaan kegiatan Serah Terima Akhir (Final Hand Over) dibuat 4.1 Gambar hasil pelaksanaan berupa denah, alinyemen horizontal dan alinyemen vertikal jalan disusun 4.2 Gambar hasil pelaksanaan berupa potongan melintang jalan disusun 4.3 Dokumentasi pelaksanaan pekerjaan diserahkan 4.4 Catatan laporan pelaksanaan perkerasan jalan beton dibuat Batasan variabel 1. Konteks variabel: 1) Kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja berkelompok. Halaman: 5 dari 5

6 2) Seleksi calon peserta dievaluasi dengan kompetensi prasyarat yang tertuang dalam KPBK (Kurikulum Pelatihan Berbasis Kompetensi) dan apabila terjadi koreksi peserta kurang memenuhi syarat, maka proses dan waktu pelaksanaan pelatihan disesuaikan dengan kondisi peserta, namun tetap mengacu pada tercapainya tujuan pelatihan dan tujuan pembelajaran. 3) Unit ini berlaku untuk semua kegiatan pengukuran dan penghitungan hasil pekerjaan yang berada di bawah tanggung jawab Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton. 2. Dalam pelaksanaan pekerjaan yang terkait dengan unit ini perlu tersedianya peralatan dan sarana antara lain: 1) Peraturan perundang-undangan tentang Perkerasan Jalan Beton tersedia. 2) Persiapan pelaksanaan pelatihan termasuk prasarana dan sarana sudah mantap. 3) Proses pembelajaran teori dan praktek dilaksanakan sampai tercapainya persyaratan minimal kompetensi. 4) Penilaian dan evaluasi hasil pembelajaran didukung juga dengan batasan / rentang variabel yang dipersyaratkan dalam unit kompetensi. 3. Tugas-tugas yang harus dilakukan: 1).Menerapkan ketentuan penentuan alat ukur; 2) Menerapkan ketentuan pengukuran untuk penghitungan; 3) Menerapkan ketentuan penghitungan kuantitas pekerjaan; 4) Menerapkan ketentuan pemeriksaan as built drawing. 4. Peraturan-peraturan yang perlu dijadikan acuan: 1) Undang-Undang No 18 tahun 1999 tentang jasa konstruksi; 2) Undang Undang N0. 38 tahun 2004 Tentang Jalan; 3) PP No.34 tahun 2006 tentang jalan; 4) SNI yang terkait dengan pekerjaan jalan, khususnya dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan umum jalan. 5. Pihak lain yang terkait antara lain 1) LPJKN / LPJKD; 2) Instansi / Dinas Teknis terkait; 3) Pemasok material Panduan penilaian 1. Konteks penilaian Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya ditempat kerja atau secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja nomal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar. Penilaian harus mencakup kemampuan memantau dan mengevaluasi secara professional. Metode uji antara lain: 1) Unit ini dapat dinilai di dalam maupun di luar tempat kerja sepanjang menyangkut pengetahuan teori; Halaman: 6 dari 6

7 2) Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai pengetahuan dan keterampilan yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi (MUK) 3) Penilaian harus mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja/perilaku 2. Kompetensi lain yang terkait : 1) SPL.KS : Menerapkan Ketentuan Tentang Kegagalan Bangunan dan Konstruksi 2) SPL.KS : Melaksanakan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja 3) SPL.KS : Melaksanakan Pekerjaan Berdasarkan Prosedur Manajemen Konstruksi 4) SPL.KS : Menyediakan Data Untuk Pembuatan Gambar Kerja Pelaksanaan Perkerasan Jalan Beton 5) SPL.KS : Menerapkan Spesifikasi Teknik Untuk Pelaksanaan Perkerasan Jalan Beton 6) SPL.KS : Melaksanakan Pekerjaan Perkerasan Jalan Beton 7) SPL.KS : Melaksanakan Pengendalian Mutu dan Waktu Dalam Pelaksanaan Perkerasan Jalan Beton 8) SPL.KS : Melaksanakan Pengendalian Pencemaran Lingkungan dan Pengaturan Lalu Lintas 9) SPL.KS : Melaksanakan Pengukuran dan Perhitungan Hasil Pekerjaan Pelaksanaan Perkerasan Jalan Beton. 3. Pengetahuan yang dibutuhkan. Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan bukti pengetahuan di bidang: Kemampuan dalam menerapkan ketentuan penentuan alat ukur 1) Kemampuan dalam menerapkan ketentuan pengukuran untuk penghitungan hasil pekerjaan 2) Kemampuan dalam menerapkan ketentuan penghitungan kuantitas pekerjaan 3) Kemampuan dalam menerapkan ketentuan pemeriksaan as built drawing 4. Keterampilan yang dibutuhkan: 1) Keterampilan dalam menerapkan penentuan alat ukur 2) Keterampilan dalam menerapkan pengukuran untuk penghitungan hasil pekerjaan 3) Keterampilan dalam menerapkan penghitungan kuantitas pekerjaan 4) Keterampilan dalam menerapkan pemeriksaan as built drawing 5. Aspek penting penilaian: Aspek yang harus diperhatikan: 1) Kemampuan menerapkan kode etik profesi. 2) Kemampuan dalam memantau dan mengevaluasi penerapan kode etik profesi, pengukuran dan perhitungan hasil pekerjaan, dan pemeriksaan as built drawing secara konsisten. 6. Aspek kritis 1) Penerapan ketentuan UUJK dan peraturan perundang-undangan tentang jalan terkait dengan pelaksanaan perkerasan jalan beton.. Halaman: 7 dari 7

8 2) Pemenuhan jadwal realisasi pelaksanaan perkerasan jalan beton sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan dan disepakati antara para pihak Kompetensi kunci No. Kompetensi Tingkat 1. Mengumpulkan, menganalisa, dan mengorganisasikan informasi 3 2. Mengkomunikasikan informasi dan ide ide 3 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3 4. Bekerja sama dengan orang lain dan kelompok 3 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 3 6. Memecahkan masalah 3 7. Menggunakan teknologi 3 Halaman: 8 dari 8

9 BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN 3.1 Strategi Pelatihan Belajar dalam suatu sistem Berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang sedang diajarkan di kelas oleh pelatih. Pada sistem ini anda akan bertanggung jawab terhadap belajar anda sendiri, artinya bahwa anda perlu merencanakan belajar anda dengan pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat Persiapan / perencanaan 1. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar anda. 2. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca. 3. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki. 4. Merencanakan aplikasi praktek pengetahuan dan keterampilan anda Permulaan dari proses pembelajaran 1. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktek yang terdapat pada tahap belajar. 2. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan anda Pengamatan terhadap tugas praktek 1. Mengamati keterampilan praktek yang didemonstrasikan oleh pelatih atau orang yang telah berpengalaman lainnya. 2. Mengajukan pertanyaan kepada pelatih tentang konsep sulit yang anda temukan Implementasi 1. Menerapkan pelatihan kerja yang aman. 2. Mengamati indikator kemajuan personal melalui kegiatan praktek. 3. Mempraktekkan keterampilan baru yang telah anda peroleh Penilaian Melaksanakan tugas penilaian untk penyelesaian belajar anda Metode pelatihan Terdapat 3 (tiga) prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan Belajar secara mandiri Belajar secara mandiri membolehkan anda untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, anda disarankan untuk menemui pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar. Halaman: 9 dari 9

10 3.2.2 Belajar berkelompok Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk datang bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta, pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja Belajar terstruktur Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topik tertentu. Halaman: 10 dari 10

11 BAB IV PEMBUATAN LAPORAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PERKERASAN JALAN BETON 4.1 Pengertian Umum Modul PLPJB - 10 : Pembuatan laporan pelaksanaan perkerasan jalan beton merepresentasikan salah satu unit kompetensi dari program pelatihan. Sebagai salah satu unsur, maka pembahasannya selalu memperhatikan unsur-unsur lainnya, sehingga terjamin keterpaduan dan saling mengisi tetapi tidak terjadi tumpang tindih (overlapping) terhadap unit-unit kompetensi lainnya yang direpresentasikan sebagai modul-modul yang relevan. Untuk keperluan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan dilapangan dibuat laporan Laporan disusun berdasarkan data, laporan-laporan, keterangan, kesaksian kejadian yang diolah/dianalisis sesuai tingkat kepentingan. Segala peristiwa dan kejadian yang penting di lapangan direkam di dalam laporan tersebut untuk dipergunakan sebagai pegangan dalam pengambil keputusan dan tindak turun tangan. Direksi teknis selaku petugas pengawasan pelaksanaan proyek diwajibkan membuat laporan pelaksanaan pekerjaan kepada pemimpin proyek sesuai ketentuan yang berlaku, baik secara berkala maupun secara khusus yang sewaktu-waktu diperlukan Laporan, diperlukan untuk mengendalikan kelancaran pelaksanaan pekerjaan yang sedang dikerjakan, sehingga didapat hasil kerja yang sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan teknis lainnya serta dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan dengan mutu yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai peraturan yang berlaku. Ada bebarapa macam laporan yang harus dibuat oleh Direksi Teknis, pembuatannya disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari laporan tersebut. 4.2 Pembuatan Laporan Pelaksanaan Perkerasan Jalan Beton Laporan pelaksanaan pekerjaan persiapan konstruksi. Dalam persiapan pekerjaan konstruksi dibuat langkah pembuatan laporan sebagai berikut : 1. Pembuatan laporan pelaksanaan kegiatan mobilisasi, Rapat Persiapan Pelaksanaan, penetapan sistem perhitungan kuantitas pekerjaan dan sistem pendokumentasian pelaksanaan konstruksi. Laporan pelaksanaan kegiatan mobilisasi, Pre Construction Meeting, penetapan sistem perhitungan kuantitas pekerjaan dan sistem pendokumentasian pelaksanaan konstruksi dibuat sebagai berikut : 1) Laporan mobilisasi Mobilisasi dari seluruh mata pekerjaan harus diselesaikan dalam jangka waktu 60 hari terhitung mulai tanggal mulai kerja, kecuali penyediaan Fasilitas dan Pelayanan Pengendalian Mutu harus diselesaikan dalam waktu 45 hari. Kontraktor harus menyerahkan kepada direksi pekerjaan suatu program mobilisasi menurut detil dan waktu yang disyaratkan, antara lain : (1) Kontraktor dalam waktu 14 hari setelah PCM harus menyerahkan Program Mobilisasi (termasuk program perkuatan jembatan, bila ada) dan Jadwal kemajuan Pelakanaan kepada Direksi untu dimintakan peretujuannya. (2) Program mobilisasi harus menetapkan waktu untuk semua kegiatan mobilisasi, yaitu : Halaman: 11 dari 11

12 a. Penyewaan atau pembelian sebidang lahan yang diperlukan untuk base camp Kontraktor dan kegiatan pelaksanaan. b. Mobilisasi Kepala Pelaksana (General Superintendent) yang memenuhi jaminan kulifikasi (sertifikasi) menurut cakupan pekerjaannya ( pembangunan jalan atau jembatan ). c. Mobilisasi dan pemasangan peralatan sesuai dengan peralatan yang tercantum dalam Daftar Peralatan yang diusulkan dalam Penawaran,bersama dengan usulan cara pengangkutan dari suatu lokasi asal dan jadwal kedatangan peralatan ke tempat pekerjaan, dimana peralatan tersebut akan digunakan menurut kontrak. d. Setiap perubahan pada peralatan maupun personil yang diusulkan dalam Penawaran harus memperoleh persetujuan dari Direksi Pekerjaan. e. Penyediaan dan pemeliharaan base camp Kontraktor, jika perlu termasuk kantor lapangan, tempat tinggal, bengkel, gudang dan sebagainya. f. Perkuatan jembatan lama untuk pengangkutan alat-alat berat. g. Setiap mobilisasi, kontraktor harus melaporkan kepada direksi pekerjaan dan laporan harus diketahui dan disetujui oleh direksi teknis. Sedangkan pengukuran kemajuan mobilisasi akan ditentukan oleh Direksi Pekerjaan atas dasar jadwal kemajuan yang lengkap dan telah disetujui seperti pada usulan program. Walaupun demikian direksi pekerjaan dapat setiap saat selama pelaksanaan pekerjaan, memerintahkan Kontraktor untuk menambah peralatan yang dianggap perlu tanpa menyebabkan perubahan harga lumpsum untuk mobilisasi. 2) Laporan rapat persiapan pelaksanaan kontrak / pre construction meeting (PCM) Sebelum pelaksanaan kontrak, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) bersama-sama dengan penyedia jasa, unsur perencanaan, dan unsur pengawasan harus melakukan rapat persiapan pelaksanaan kontrak selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak tanggal diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Hasil rapat ini dinyatakan dengan berita acara yang dibuat oleh Konsultan Supervisi (Pengawas) dan kemudian dilaporkan kepada PPK, Penyedia jasa adapun Berita Acara yang dibuat berisi tentang : (1) Kesamaan interpretasi atas semua hal-hal di dalam dokumen kontrak. (2) Disepakatinya Organisasi Kerja, (3) Jadual pelaksanaan (4) Jadual pengadaan bahan, mobilisasi Peralatandan personil. (5) Prosedure permohonan (request) dan persetujuan gambar (approval). (6) Kesepakatan terhadap metode kerja yang akan dipergunakan.dalam pelaksa naan kerja. (7) Prosedur administrasi, keuangan, pelaporan, dan lain-lainnya. (8) Penyusunann program mutu. (9) Maksud dari laporan ini adalah untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan, sehingga dalam pelaksanaannya tidak terjadi kesalah pahaman atau artian dari peraturan-peraturan yang dipakai sebagai pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan karena sudah ada kesepakatan untuk menyelesaikan pekerjaan. 3) Penetapan sistem perhitungan kuantitas pekerjaan dan sistem pendokumentasian pelaksanaan konstruksi. Halaman: 12 dari 12

13 Dalam pelaksanaan konstruksi dilakukan pengukuran dan dicatat hasil pekerjaan yang telah selesai.dan telah lolos pengujian mutu. Catatan-catatan mengenai penerimaan dan pengeluaran bahan-bahan konstruksi (sertifikat) jumlah yang telah disepakati,yang digunakan pada pekerjaan. Buku opname (hasil pengukuran) tersebut harus mencatat hal-hal berikut : (1) Semua hasil pengukuran dan perhitungan pekerjaan yang telah selesai. (2) Volume dan jenis-jenis bahan, yang telah diterima;. (3) Rincian mengenai pekerjaan tambah dan kurang yang sah. (4) Rincian setiap pekerjaan yang sedang dilaksanakan oleh kontraktor atas dasar biaya yang sebenarnya (pekerjaan harian), disertai suatu referensi pengesahan pekerjaan tersebut. (5) Rincian mengenai bahan yang ditolak atau pekerjaan yang dicela dan pembuangan bahan-bahan yang ditolak ( informasi ini juga harus dicatat pada buku harian (Inspektor). Pencatatan detil pekerjaan yang dilaksanakan penyedia jasa atas dasar actual cost / pekerjaan harian, harus dilakukan secara terpisah, untuk masing-masing pekerjaan: (1) Jumlah orang yang dipekerjakan, jumlah jam kerja per orang, klasifikasi dan tarip pembayaran. (2) Volume bahan yang dipakai dan biaya yang ditanggung Kontraktor dilokasi pekerjaan. (3) Jenis, kapsitas dan perincian, alat yang dipakai serta waktu pemakainnya, (4) Uraian dan hasil pengukuran akhir pekerjaan yang telah selesai. Pengawas lapangan/direksi teknis harus mencari sumber informasi butir butir tersebut di atas dan harus memeriksa kebenaran informasi dengan menandatangani pekerjaan yang telah dilakukan. Pada hari pertama tiap masa pembayaran, pengawas lapangan/direksi teknis harus mengirim catatan yang asli untuk masa pembayaran sebelumnya kepada direksi pekerjaan, serta menyiapkan copy untuk digunakan sendiri. Dengan hasil pengukuran ini kontraktor akan melakukan perhitungan terhadap pekerjaan yang sudah dilaksanakan dan telah lolos uji dan hasilnya adalah yang sah untuk ditagihkan pada periode bulan yang bersangkutan. Setelah pengujian dan opname pekerjaan selesia dikerjakan maka Kontraktor dapat mengajukan penagihan dengan mengajukan MC (Mounthly Certivicate) sesuai dengan format yang telah disepakati dan disertai back up perhitungan setiap bagian pekerjaan,kemudian diperiksa oleh direksi teknis tentang kebenaran dari MC ini dengan mengecek kewajiban kontraktor dengan melakukan pemotongan terhadap pekerjaan yang telah ditagihkan bulan sebelumnya,uang muka, retensi, pajak dan lain-lainnya. Catatan menyeluruh dari setiap pembayaran angsuran harus dibuat, termasuk perincian kuantitas yang telah diukur, perintah perubahan pekerjaan dan perintah pekerjaan harian. Perincian perhitungan penyedia jasa dan pengawas direksi teknis harus dimasukkan pula dalam catatan. Kemudian diserahkan ke PPK dan diperiksa oleh Bendahara Proyek, selanjutnya dibikinkan SPP dan kemudian dilanjutkan dengan pembuatan SPM dan harus diverivikasi dengan pejabat penguji SPM dan kemudian diserahkan ke PPK. 2. Pembuatan laporan pelaksanaan kegiatan survei lapangan untuk Kaji Ulang Desain Halaman: 13 dari 13

14 penyiapan program kerja, dan penyiapan format-format pengajuan untuk memulai pekerjaan. 1) Survei lapangan untuk kaji ulang desain. Pada tahap awal pelaksanaan kontrak,setelah penerbitan SPMK dan pembentukan Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak selama periode mobilisasi Kontraktor/Penyedia Jasa harus melaksanakan survey lapangan yang lengkap terhadap kondisi fisik dan struktur pada kondisi exsiting. Sebelum pekerjaan survey dimulai Kontraktor harus mempelajari Gambar asli untuk dikonsultasikan dengan Direksi Pekerjaan dan harus memastikan dan memperbaiki setiap kesalahan atas perbedaan yang terjadi,terutama yang berhubungan dengan lebar jalan lama,lokasi setiap pelebaran perkerasan dan struktur drainase. Kontrakor dan Direksi Pekerjaan harus mencapai kesepakatan dalam menentukan ketepatan setiap perubahan yang dibuat dalam Gambar tersebut. Selanjutnya diteruskan dengan melakukan survey lapangan yang lengkap terhadap kondisi fisik dan struktur pada perkerasan jalan lama, atau kalau Pembangunan Jembatan, dilapangan perlu,disepakati letak titik control agar tidak terganggu pada waktu kegiatan fisik dicek berapa tinggi muka air banjir, alur sungai, struktur, system drainase, melakukan pengukuran dan pemeriksaan detail kondisi lapangan untuk setiap rencana mata pembayaran guna menetapkan kuantitas awal. Setelah pekerjaan survey lapangan ini selesai, Kontraktor harus menyiapkan dan menyerahkan laporan lengkap dan detil dari hasil survey ini kepada Direksi Pekerjaan dan masih dalam masa mobilisasi. Kemudian hasil pemeriksaan lapangan bersama dituangkan dalam berita acara. Apabila dalam pemeriksaan terdapat perbedaan yang signifikan antara kondisi lapangan pada saat pelaksanaan dengan spesifikasi dan gambar yang ditentukan dalam dokumen kontrak, maka Pejabat Pembuat Komitmen bersama Penyedia Jasa dapat melakukan perubahan kontrak yang meliputi antara lain : (1) Menambah atau mengurangi kuantitas pekerjaan yang tercantum dalam kon trak ; (2) Menambah atau mengurangi jenis pekerjaan / mata pembayaran; (3) Mengubah spesifikasi teknis dan gambar pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lapangan; Perubahan ini harus dibuat alasannya yang dituangkan dalam Technical Justification (Jastek) untuk mendapat persetujuan dari Balai Bina Marga atau Bintek serta Bina Program. Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh Pejabat Pembuat Komitmen secara tertulis kepad Penyedia Jasa, ditindaklanjuti dengan negosiasi teknis dan harga dengan tetap mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam kontrak. Hasil negosiasi dituangkan dalam berita acara sebagai dasar penyusunan amandemen kontrak. 2) Penyiapan format-format pengajuan untuk memulai pekerjaan. Setiap kontraktor akan melaksanakan pekerjaan maka diwajibkan untuk mengajukan permintaan untuk mulai kerja terlebih dahulu.setelah disetujui oleh Site Engineer barulah kontraktor dapat memulai pekerjaan, adapun permintaan mulai kerja berisi antara lain : (1) Lokasi pekerjaan Halaman: 14 dari 14

15 (2) Jam mulai dan berakhirnya pekerjaan. (3) Rencana kegiatan kontraktor (dapat lebih dari 1 kegiatan) (4) Jumlah dan jenis peralatan yang dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan yang diusulkan. (5) Material yang dipergunakan, dari stock material yang memnuhi persyaratan atau material setempat yang sudah diperiksa dan memenuhi syarat. (6) Catatan catatan dari Inspektur, dapat berupa larangan karena ketidak siapan kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan atau saran-saran yang harus diperhatikan kontraktor selama pelaksanaan. (7) Tanggal persetujuan atau penolakan untuk memulai pekerjaan. (8) Permintaan ini diajukan oleh kontraktor pelaksana, diperiksa oleh inspektur dan disetujuiatau ditolak ole site engineer. Catatan Hasil Pengambilan Contoh Bahan dan Hasil Pengujian. Perlu dijamin bahwa pengambilan contoh bahan dari setiap quary,dan prosedur pengujian sesuai dengan persyaratan spesifikasi. Bila pada saat pelaksanaan, ternyata material diambil dari quary yang berbeda maka diperlukan pengujian ulang. Adapun material yang harus diuji adalah yang akan dipegunakan sebagai (1) Tanah dasar. (2) Tanah timbunan. (3) Batuan atau aggregat. (4) Pasir. (5) Semen (6) Baja Tulangan dan Sambungan (7) dan lain-lainnya. Selain pengujian terhadap material dasar Kontraktor juga diwajibkan membuat rumusan Desain Mix Formula (DMF) dan Job mix Formula (JMF) untuk diajukan ke direksi teknis dan kemudian dikirim ke laboratorium yang independent untuk dilakukan pengujian. Prosedur pengujiannya sesuai dengan persyaratan teknis. Hasil pengujian baik material dasar dan JMF akan dipelajari oleh direksi teknis yang kemudian akan dipakai pada pelaksanaan. Yang diharuskan ada JMF adalah untuk pekerjaan-pekerjaan : (1) Agregat klas B untuk pondasi bawah klas B (2) Beton Laporan pekerjaan konstruksi 1. Pembuatan laporan penyiapan gambar kerja (shop drawing), masukan untuk rapat pembuktian show cause meeting dan perintah perubahan kontrak (contract change order). 1) Laporan gambar kerja. Gambar kerja disiapkan oleh kontraktor apabila hasil survey lapangan mendapatkan kondisi yang menyebabkan Gambar Rencana yang tersedia harus dirubah. 2) Masukan untuk rapat pembuktian dan perintah perubahan kontrak. Perubahan kondisi lapangan setelah survei rekayasa lapangan menjadi masukan dalam proses amandement kontrak. Amandemen kontrak harus dibuat bila terjadi Halaman: 15 dari 15

16 perubahan kontrak setelah perintah perubahan kontrak yang diusulkan kontraktor disetujui oleh direksi pekerjaan. Perubahan kontrak dapat terjadi apabila : (1) Perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal yang dilakukan oleh para pihak dalam kontrak sehingga mengubah lingkup pekerjaan dalam kontrak. (2) Perubahan/perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen atas pertimbangan yang layak dan wajar, bila ada : a. Pekerjaan tambah ; b. Perubahan disain; c. Keterlambatan yang disebabkan oleh Kesalahan PPK ; d. Masalah yang timbul di luar kendali Penyedia Jasa ; e. Keadaan kahar. 3) Perubahan harga kontrak akibat adanya perubahan pekerjaan dan perubahan pelak sanaan pekerjaan. Amandemen biasa dibuat apabila disetujui ole para pihak yang membuat kontrak tersebut. Prosedur amandemen kontrak dilakukan sebagai berikut : (1) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) memberikan perintah tertulis kepada Penyedia Jasa untuk melaksanakan perubahan kontrak atau Peyedia Jasa mengusulkan perubahan kontrak; (2) Penyedia jasa harus memberikan tanggapan atas perintah perubahan dari PPK dan mengusulkan perubahan harga dan /atau waktu pelaksanaaan (bila ada) selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari ; (3) Atas usulan perubahan harga dilakukan negosiasi dan dibuat berita acara negosiasi; (4) Berdasarkan berita acara hasil negosiasi dan Technical Justification yang dibuat oleh Konsultan Supervisi diajukan ke Balai jalan untuk mendapat persetujuan. (5) Berdasarkan persetujuan tersebut, maka dibuat amandemen kontrak. 2. Pembuatan laporan penyediaan material di lapangan, penyediaan benda uji dan penyiapan sertifikat bulanan. Penyediaan material di lapangan. benda uji dan format sertifikat bulanan disiapkan dalam masa konstruksi. 3. Pembuatan laporan pelaksanaan pekerjaan lapis perkerasan beton. 1) Laporan permintaan untuk mulai kerja. Setiap kontraktor akan melaksanakan pekerjaan maka diwajibkan untuk mengajukan permintaan untuk mulai kerja terlebih dahulu.setelah disetujui oleh Site Engineer barulah kontraktor dapat memulai pekerjaan, adapun permintaan mulai kerja berisi antara lain : (1) Lokasi pekerjaan (2) Jam mulai dan berakhirnya pekerjaan. (3) Rencana kegiatan kontraktor (dapat lebih dari 1 kegiatan) (4) Jumlah dan jenis peralatan yang dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan yang diusulkan. (5) Material yang dipergunakan, dari stock material yang memnuhi persyaratan atau material setempat yang sudah diperiksa dan memenuhi syarat. Halaman: 16 dari 16

17 (6) Catatan catatan dari Inspektur, dapat berupa larangan karena ketidak siapan kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan atau saran-saran yang harus diperhatikan kontraktor selama pelaksanaan. (7) Tanggal persetujuan atau penolakan untuk memulai pekerjaan. (8) Permintaan ini diajukan oleh kontraktor pelaksana, diperiksa oleh inspektur dan disetujuiatau ditolak ole site engineer. 2) Laporan harian / buku harian standar. Buku Harian Standar adalah buku yang berisi format-format yang telah disetujui oleh para pihak untuk diisi dan dipakai sebagai laporan harian untuk pelaksanaan Pembangunan Jalan atau Jembatan. Pengawas lapangan/direksi teknis dan Penyedia Jasa harus menggunakan Buku Harian Standar guna mencatat segala peristiwa dan kejadian yang penting dilapangan, rencana pelaksanaan pekerjaan, rencana pemakaian peralatan, bahan, cuaca dan kemajuan pekerjaan tiap hari, termasuk catatan semua diskusi. Laporan harian dibuat untuk mengetahui semua kegiatan yang dilakukan oleh kontraktor dari hari ke hari, sehingga terpantau secara keseluruhannya. Laporan harian dibuat oleh kontraktor dan diperiksa oleh inspektor dan disetujui oleh pengawas utama (site engineer). Laporan harian disimpan oleh kontraktor, laporan harian berisi hal-hal sebagai berikut : (1) Hari dan tanggal pelaksanaan pekerjaan. (2) Lokasi kegiatan. (3) Jenis pekerjaan beserta pay item-nya. (4) Waktu mulai dan selesainya pekerjaan. (5) Jumlah, jenis dan kondisi peralatan yang tersedia yang akan dipergunakan pada hari itu guna mendukung penyelesaian pekerjaan yang akan dikerjakan. (6) Kuantitas dan macam bahan yang ada dilapangan dan akan dipergunakan untuk pelaksanaan pada hari itu. (7) Penempatan tenaga kerja untuk setiap macam tugas dan/atau ketrampilan dan jam kerja hari tersebut. (8) Taksiran kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan. (9) Jumlah volume cadangan bahan bakar yang tersedia untuk peralatan. (10) Jenis dan uraian pekerjaan yang dilaksanakan. (11) Keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa peristiwa alam lainnya yang berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan. Serta catatan-catatan lainnya yang berkenaan dengan pelaksanaan perubahan desain,gambar kerja (shop drawing),spesifikasi dan lain-lain. Buku harian dibuat dalam 4 (empat) rangkap dan dtandatangani oleh kontraktor, diperiksa dan disetujui oleh direksi teknis dan diketahui oleh PPK, pada jangka waktu tertentu inspektor/direksi teknis menyerahkan halaman asli buku harian nya kepada direksi pekerjaan PPK. Copy dapat disimpan dilokasi hingga pekerjaan selesai. Selain dari laporan yang dibuat di Buku harian standar. Buku Harian Konsultan Supervisi. Laporan ini dibuat / dilaporkan oleh personil inti (key personnel), mulai dari inspektor, engineer (engineer representative), PPK. Halaman: 17 dari 17

18 Dalam laporan ini dicatat hal-hal sebagai berikut : (1) Hari dan tanggal (2) Keadaan cuaca. (3) Aktivitas kegiatan pada hari itu, termasuk instruksi instruksi dan tindak turun tangan dari kontraktor. (4) Kegiatan pekerjaan kontraktor di lapangan. (5) Masalah-masalah yang terjadi di lapangan dan penyelesaiannya. (6) Diskusi-diskusi dengan kontraktor yang dianggap penting. (7) Tamu-tamu resmi yang mengadakan inspeksi keproyek. (8) Pekerjaan atau material yang ditolak dan alasannya. (9) Jam mulai dan selesainya operasi hari itu dari personil dan peralatan. (10) Kedatangan dan kepindahan peralatan. (11) Kemajuan survei ( staking out ) dari pekerjaan. (12) Rincian mengenai keterlambatan pekerjaan dan alasannya. (13) Rincian mengenai hal-hal yang tidak lazim pada pekerjaan. (14) Hasil-hasil pengujian bahan dan pekerjaan yang sudah dikerjakan di lapangan dan di laboratorium. Semua laporan harian ini akan menjadi arsip permanen dalam menyelesaikan proyek. 3) Laporan mingguan Laporan mingguan dibuat oleh penyedia jasa, terdiri dari rangkuman laporan harian dan berisi hasil kemajuan fisik kumulatif kegiatan pekerjaan dalam periode satu minggu serta catatan yang dianggap perlu untuk ditonjolkan. Laporan mingguan dibuat oleh penyedia jasa, diperiksa oleh direksi teknis dan disetujui oleh direksi pekerjaan. Laporan mingguan berupa tabel perhitungan pencapaian kemajuan fisik pekerjaan (volume dan bobot) setiap mata pembayaran selama satu minggu dengan memperbandingkan hasil tersebut terhadap Dokumen Kontrak, rencana kerja dan deviasi, hasil minggu yang lalu, dan kumulatif pencapaian kemajuan fisik terakhir. Selain hal tersebut di atas, perlu dicantumkan juga mengenai hasil analisa atas identifikasi permasalahan yang telah dilakukan, dengan mengelompokkan permasalahan: personil, material, peralatan, dan metoda kerja, beserta upaya pemecahan permasalahan yang berupa tindakan nyata sesuai action plan yang telah ditetapkan dalam rapat mingguan. Penyusunan laporan mingguan ini sangat dipengaruhi oleh kelengkapan dan akurasi laporan harian yang bersangkutan serta laporan mingguan sebelumnya. Laporan mingguan adalah ringkasan dari laporan harian. Laporan ini terutama ditujukan kepada atasan proyek sebagai masukan untuk keperluan pengendalian proyek atasannya. Pada laporan juga dilaporkan kemajuan proyek fisik dan keuangan, masalah masalah yang dihadapi serta bagaimana mengatasinya. Maslah-masalah yang masih belum selesai (pending) diusulkan bagaimana menyelesaikannya dan bantuan apa yang diperlukan. Halaman: 18 dari 18

19 4) Pengujian mutu Setelah kontraktor menyelesaikan sebagian pekerjaannya, maka kontraktor harus mengajukan permohonan agar dilakukan pengujian terhadap pekerjaannya yang telah selesai dikerjakan,dengan dilampiri : (1) Persetujuan pelaksanaan pekerjaan. (2) Bahan-bahan (material) yang dipergunakan sudah lolos test uji atau mempunyai sertifikat dari pabrikan. (3) Shop drawing telah disetujui oleh direksi teknis. (4) Metode Pelaksanaan telah disetujui. Setelah diperiksa kelengkapannya,maka ditetapkan jadwal untuk pengujian di lapangan, beberapa beberapa pengujian dilapangan harus dikerjakan. 5) Pengujian untuk perkerasan jalan beton. Dalam pekerjaan perkerasan jalan beton, maka diperlukan pengujian-pengujian terhadap pekerjaan-pekerjaan yang sudah selesai : (1) Lapis pondasi bawah granular (2) Lapis perkerasan beton (3) Pekerjaan drainase. Pengujian untuk perkerasan jalan beton, ada yang bekerja secara rutinitas artinya bahwa pekerjaan yang sudah diselesaikan, langsung di tes untuk syarat dapat meneruskan pekerjaan selanjutnya, misalnya: lapisan pondasi bawah pemadatannya dengan melakukan test sand cone, pekerjaan pengecoran dengan melakukan test slump, kokoh kubus atau silinder. Selain pengujian rutin ada pengujian khusus, yaitu dengan cara pengambilan sampling dilapangan terhadap bagian pekerjaan yang sudah diselesaikan kemudian dibawa kelaboratorium untuk dibandingkan apakah sudah sesuai dengan JMF atau dengan spesifikasi yang ada. Catatan tersebut akan memuat semua hal mengenai kegagalan hasil pengujian, serta tindakan selanjutnya yang diambil dan dicatat pada format-format yang sesuai. 1. Buku Pengukuran Buku ini merupakan dokumen yang penting yang akan digunakan untuk menyiapkan pembayaran kontrak dan laporan pembayaran, serta untuk menentukan kemajuan proyek. Buku tersebut harus selalu ada atas permintaan PPK serta apabila diminta oleh Pemeriksa dari Inspektorat untuk pengecekan silang mengenai kemajuan pembayaran dan status proyek. 2. Laporan Bulanan Laporan bulanan merupakan rangkuman laporan mingguan yang berisi hasil kemajuan pekerjaan bulanan. Penyusunan laporan bulanan ini juga sangat dipengaruhi oleh kelengkapan dan keakurasian laporan mingguan yang telah disusun sebelumnya. 6) Laporan bulanan kontraktor Kontraktor juga harus membuat laporan bulanan yang berisikan kemajuan fisik kumulatif bulanan dari laporan mingguan dan hal-hal serta kejadian-kejadian penting yang timbul dalam bulan bersangkutan yang nantinya akan dijadikan Halaman: 19 dari 19

20 sebagai dasar dalam perhitungan yang tercantum di dalam Berita Acara untuk Tagihan Pembayaran Bulanan atau Termijn. Laporan tersebut harus diperiksa oleh Inspektor dan disetujui oleh Site Engineer. Secara ringkas laporan bulanan memuat setidak-tidaknya : (1) Data teknis singkat proyek (2) Peta lokasi proyek (3) Nilai kontrak asal dan addendum terakhir (4) Kemajuan proyek secara fisik dan keuangan, dibanding dengan jadwal pelaksa naan ( behind atau ahead of schedule ) (5) Hambatan-hambatan yang dialami proyek dan usaha-usaha mengatasinya (6) Kecelakaan yang terjadi di proyek dengan uraian singkat terjadinya kecelakaan, kerugian material dan jiwa (luka / meninggal) serta diderita pihak mana (7) Sertifikat bulanan untuk pembayaran bulanan (8) Keadaan cuaca pada umumnya serta sampai seberapa jauh keadaan operasi proyek tersebut dipengaruhi. 7) Laporan bulanan inspektor Selain memuat laporan hasil supervisi pekerjaan kontraktor, juga Laporan Bulanan harus memuat laporan tentang kegiatan konsultan yang memuat setidak-tidaknya hal-hal sebagai berikut : (1) Kegiatan Kontraktor a. Data-data proyek b. Peta / lokasi Proyek c. Peralatan milik Kontraktor d. Personil Kontraktor e. Setifikat Pembayaran Bulanan f. Kemajuan Pekerjaan tiap-tiap Kegiatan g. Kedudukan / status dari Pekerjaan Tambah / Kurang h. Kumpulan dari Tagihan-tagihan Kontraktor i. Penjelasan Mengenai Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan j. Gambar Kemajuan Pekerjaan k. Pencatatan Curah Hujan l. Laporan Mengenai Pekerjaan Tambah / Kurang dan Perubahan ( Change Order ) m. Laporan-laporan khusus n. Foto-foto (2) Kegiatan konsultan a. Dafar Personil Konsultan b. Kendaraan c. Perumahan dan Kantor d. Penjelasan Mengenai Kegiatan Tim Supervisi e. Jadwal Pembayaran Supervisi f. Jadwal dan Kemajuan Bulanan untuk tiap-tiap Posisi Tugas g. Laporan Pembayaran Kepada Tim Supervisi h. Dll. Halaman: 20 dari 20

21 1. Pemantauan Cuaca Pengawas lapangan/direksi teknis diharuskan melaksanakan pemantauan cuaca yang harus dilaporkan setiap bulan, ditandatangani pengawas lapangan/direksi teknis dan penyedia jasa. Pemantauan cuaca disebut sebagai kartu cuaca. Pada kartu dimaksud tercantum bulan, nama jembatan yang dipantau, tanggal tanggal dari setiap hari pada bulan yang bersangkutan. Pemantauan meliputi cuaca secara umum apakah hujan, cerah dan kering atau cuaca berawan. Curah hujan (dicatat dalam mm), mulai dan selesainya hujan dan lain lain seperti yang disebut dalam kartu cuaca. 2. Laporan Kemajuan Pengawas lapangan/direksi teknis harus membuat laporan kemajuan pekerjaan secara bulanan atau pada interval yang ditentukan oleh direksi pekerjaan, dengan jumlah copi yang diminta dan dalam bentuk yang sesuai. Ia harus menyimpan satu copi dan mengirim copi selebihnya kepada direksi pekerjaan. Laporan ini dapat berbentuk ringkasan tertulis, dilampiri satu gambar berskala kecil dan tampak samping serta denah jembatan, diberi warna untuk menunjukkan bagian yang sudah dilaksanakan. a. Format umum dari laporan tersebut adalah sebagai berikut: b. Uraian mengenai proyek. c. Kemajuan bulan ini. d. Status kemajuan tiap jembatan pada proyek e. Sertifikat bulanan dan pembayaran angsuran f. Program bulan berikut Lampiran lampiran: a. Peta lokasi b. Kemajuan mobilisasi yang diproyeksikan dan yang sebenarnya c. Peralatan kantor d. Pekerjaan Penyedia jasa e. Kemajuan pelaksanaan yang diproyeksikan dan yang sebenarnya (Kurva S) f. Program penyedia jasa g. Catatan data cuaca h. Ringkasan perintah perubahan i. Rekapitulasi klaim penyedia jasa j. Rekapitulasi pembayaran eskalasi (bila ada) k. Rekapitulasi Pekerjaan Harian l. Rekapitulasi Nilai Kontrak m. Foto Dokumentasi Lokasi Proyek Laporan ini harus lengkap dan ringkas sehingga memberi informasi detil mengenai status pekerjaan. Laporan harus menggaris bawahi masalah yang harus diantisipasi maupun masalah sekarang. 4. Pembuatan laporan penghitungan penyesuaian harga, pelaksanaan serah terima pertama pekerjaan dan pembuatan Gambar Terlaksana. Halaman: 21 dari 21

22 1) Penyesuaian harga. Penyesuaian harga dilakukan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam dokumen kontrak. Untuk pengadaan dalam negeri penyesuaian harga biasanya diberikan pada kontrak tahun jamak yaitu kontrak yang jangka waktu pelaksanaannya lebih dari 12 bulan. Namun tidak menutup kemungkinan pula untuk paket yang tahun tunggal bila ada ketetapan dari pemerintah seperti halnya pada tahun 1998 karena adanya krisis moneter dan Nopember 2005 akibat adanya kenaikan harga BBM. Adapun rumusan penyesuaian harga adalah sebagai berikut : Hn = Ho (a+b.bn/bo+c.cn/co+d.dn/do+. ), dengan : Hn = Harga satuan barang/jasa pada saat pekerjaan selesai dilaksanakan Ho = Harga satuan barang/jasa pada saat penyusunan harga penawaran 28 a (dua puluh delapan) hari sebelum pemasukan penawaran = Koefesien tetap yang terdiri dari overhead dan keuntungan. Dalam hal penawaran tidak mencantumkan besaran komponen keuntungan dan overhead maka nilai a adalah 0,15 b,c,d = Koefesien komponen kontrak seperti tenaga kerja, bahan, alat keja dsb Penjumlahan a,b,c,d, Dst adalah sebesar 1,00 Bn,Cn,Dn = Indeks harga komponen pada saat dilaksanakan Bo,Co,Do = Indeks harga kompoen pada saat penyusunan harga penawaran 28 (dua puluh delapan) hari sebelum pemasukan penawaran Untuk penyesuaian nilai kontrak dilakukan dengan rumus sebagai berikut : Pn = (Hn1 x V1) + (Hn2 x V2) + (Hn3 x V3) +. Dst dengan : Pn = Hn = Vi = Nilai kontrak setelah dilakukan penyesuaian harga satuan Harga satuan baru setelah dilakukan penyesuaian harga menggunakan rumusan penyesuaian harga satuan Volume pekerjaan yang telah dilaksanakan. 2) Serah terima pertama Pekerjaan dapat diserah terimakan kepada Pejabat Pembuat Komitmen pada saat pekerjaan telah mencapai 100%. Dalam hal ini penyedia jasa akan mengajukan permintaan secara tertulis kepada pengguna jasa untuk diadakan peninjauan lapangan. Pejabat Pembuat Komitmen akan membentuk panitia serah terima sementara/pertama pekerjaan atau Provisional Hand Over (PHO). Pada saat yang ditentukan panitia akan melakukan penelitian terhadap hasil pekerjaan penyedia jasa. Bila masih terdapat kekurangan dan cacat (defect and deficiencies), penyedia jasa diminta untuk memperbaiki dahulu kekuarangan tersebut (defect and deficiencies list) dan penyedia jasa diberikan waktu tenggang (grace period) untuk memperbaikinya. Setelah dilakukan perbaikan panitia akan melakukan peninjauan kembali untuk memeriksa apakah pekerjaan yang rusak telah diperbaiki. Bila seluruh kekurangan terlah diperbaiki, maka panitia akan membuat berita acara yang menyatakan bahwa pekerjaan telah dapat diterima dan mengusulkan kepada pengguna jasa untuk dapat diserah terimakan pertama (PHO). Sejak diserah terima pertama oleh penyedia jasa, maka masa pemeliharaan pekerjaan dimulai dengan masa yang tercantum dalam dokumen kontrak. Halaman: 22 dari 22

Kode Unit Kompetensi : SPL.KS Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton

Kode Unit Kompetensi : SPL.KS Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Kode Unit Kompetensi : SPL.KS21.222.00 Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan

Lebih terperinci

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) DRAFT BERKAS SERAH TERIMA AKHIR PEKERJAAN (FHO)

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) DRAFT BERKAS SERAH TERIMA AKHIR PEKERJAAN (FHO) STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) DRAFT BERKAS SERAH TERIMA AKHIR PEKERJAAN (FHO) Dinas Bina Marga Provinsi Lampung 2014 DAFTAR SIMAK KEGIATAN SERAH TERIMA AKHIR HASIL PEKERJAAN (FHO) NO DAFTAR SURAT

Lebih terperinci

PELATIHAN AHLI TEKNIK SUPERVISI PEKERJAAN JALAN (SUPERVISION ENGINEER OF ROADS CONSTRUCTION) MODUL MODUL SE 10 PENYERAHAN PEKERJAAN SELESAI

PELATIHAN AHLI TEKNIK SUPERVISI PEKERJAAN JALAN (SUPERVISION ENGINEER OF ROADS CONSTRUCTION) MODUL MODUL SE 10 PENYERAHAN PEKERJAAN SELESAI PELATIHAN AHLI TEKNIK SUPERVISI PEKERJAAN JALAN (SUPERVISION ENGINEER OF ROADS CONSTRUCTION) MODUL MODUL SE 10 PENYERAHAN PEKERJAAN SELESAI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER

Lebih terperinci

TCE-06 DOKUMEN KONTRAK

TCE-06 DOKUMEN KONTRAK TCE-06 DOKUMEN KONTRAK DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Jl. Sapta Taruna Raya Kompleks PU Pasar Jumat Tlp.

Lebih terperinci

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK 1. PENANDATANGANAN KONTRAK Setelah SPPBJ diterbitkan, PPK melakukan finalisasi terhadap rancangan Kontrak, dan menandatangani Kontrak pelaksanaan pekerjaan, apabila

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI JASA KONSTRUKSI PELAKSANA LAPANGAN PERKERASAN JALAN BETON

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI JASA KONSTRUKSI PELAKSANA LAPANGAN PERKERASAN JALAN BETON BERBASIS JASA KONSTRUKSI PELAKSANA LAPANGAN PERKERASAN JALAN BETON KODE PROGRAM : F 45 02 22 1 02 2 IV 1 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN DAN PRODUKTIVITAS Jl.

Lebih terperinci

BAB I STANDAR KOMPETENSI

BAB I STANDAR KOMPETENSI BAB I STANDAR KOMPETENSI 1.1 Judul Unit Kompetensi Menyediakan Data Untuk Pembuatan Gambar Kerja. 1.2 Kode Unit. 1.3 Deskripsi Unit Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku

Lebih terperinci

Kode Unit Kompetensi : SPL.KS Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton

Kode Unit Kompetensi : SPL.KS Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Kode Unit Kompetensi : SPL.KS21.221.00 Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN STASIUN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN STASIUN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN SYARAT UMUM SURAT PERINTAH KERJA (SPK) 1. LINGKUP PEKERJAAN Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu yang ditentukan, sesuai dengan volume, spesifikasi teknis

Lebih terperinci

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK 1. PENANDATANGANAN KONTRAK Setelah SPPBJ diterbitkan, PPK melakukan finalisasi terhadap rancangan Kontrak, dan menandatangani Kontrak pelaksanaan pekerjaan, apabila

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA WILAYAH SERAH TERIMA SEMENTARA PEKERJAAN PHO

REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA WILAYAH SERAH TERIMA SEMENTARA PEKERJAAN PHO REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA WILAYAH PROYEK :. :. :. PAKET :. SERAH TERIMA SEMENTARA PEKERJAAN PHO KONTRAKTOR PELAKSANA P.T... Jalan.. KONSULTAN

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN DERMAGA BLOK A

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN DERMAGA BLOK A KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN DERMAGA BLOK A I. URAIAN PEKERJAAN 1. LOKASI PROYEK Lokasi pekerjaan terletak di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh. 2. SUMBER PENDANAAN Sumber dana

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS PEMBINAAN KOMPETENSI KELOMPOK KERJA NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI

Lebih terperinci

Kode Unit Kompetensi : SPL.KS Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton

Kode Unit Kompetensi : SPL.KS Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Kode Unit Kompetensi : SPL.KS21.226.00. Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan

Lebih terperinci

BENTUK SURAT PERINTAH KERJA (SPK) [kop surat K/L/D/I] SATUAN KERJA PPK: NOMOR DAN TANGGAL SPK NOMOR DAN TANGGAL DOKUMEN PENGADAAN :

BENTUK SURAT PERINTAH KERJA (SPK) [kop surat K/L/D/I] SATUAN KERJA PPK: NOMOR DAN TANGGAL SPK NOMOR DAN TANGGAL DOKUMEN PENGADAAN : BENTUK SURAT PERINTAH KERJA (SPK) [kop surat K/L/D/I] SURAT PERINTAH KERJA (SPK) SATUAN KERJA PPK: NOMOR DAN TANGGAL SPK NOMOR DAN TANGGAL SURAT PERMINTAAN PENAWARAN: PAKET PEKERJAAN : NOMOR DAN TANGGAL

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL NO. KODE : -I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

SURABAYA SATUAN KERJA : RSUD Dr.SOETOMO SURAT PERINTAH KERJA (SPK) NOMOR DAN TANGGAL SPK : 027/15121/301/XI/2016, TGL.

SURABAYA SATUAN KERJA : RSUD Dr.SOETOMO SURAT PERINTAH KERJA (SPK) NOMOR DAN TANGGAL SPK : 027/15121/301/XI/2016, TGL. PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO JL. Mayjen. Prof. Dr. Moestopo 6 8, Telp. 031-5501011-1013, Fax. 031-5022068, 5028735. SURABAYA - 60286 SATUAN KERJA : RSUD Dr.SOETOMO

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENGAWASAN

PELAKSANAAN PENGAWASAN PELAKSANAAN PENGAWASAN 1. Aspek Umum dari Pengawasan Pengawasan dan pengelolaan kegiatan pelaksanaan infrastruktur yang efektif melibatkan suatu pengendalian keuangan, teknis, jadwal dan kontrak. 1.1.

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA KELAS I-A KENDAL

PENGADILAN AGAMA KELAS I-A KENDAL PENGADILAN AGAMA KELAS I-A KENDAL Jl. Soekarno Hatta Km.4 Brangsong, Telp (0294) 381490 Fax (0294) 384044 Kendal-51371 Website : www.pa-kendal.go.id SURAT PERINTAH KERJA (SPK) Halaman 1 dari 1 PAKET PEKERJAAN:

Lebih terperinci

1 Tujuan Untuk mendapatkan hasil pelaksanaan yang sesuai dengan ketentuan dan dapat dipertanggung jawabkan secara teknis dan administrasi.

1 Tujuan Untuk mendapatkan hasil pelaksanaan yang sesuai dengan ketentuan dan dapat dipertanggung jawabkan secara teknis dan administrasi. 1 Tujuan Untuk mendapatkan hasil pelaksanaan yang sesuai dengan ketentuan dan dapat dipertanggung jawabkan secara teknis dan administrasi. 2 Ruang Lingkup Prosedur ini memuat proses Serah Terima Pertama

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN DRAINASE

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN DRAINASE MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN DRAINASE NO. KODE :.K BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I STANDAR

Lebih terperinci

MODUL 6 PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK PEKERJAAN KONSTRUKSI (SSKK)

MODUL 6 PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK PEKERJAAN KONSTRUKSI (SSKK) MODUL 6 PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK PEKERJAAN KONSTRUKSI (SSKK) 1 KHUSUS KONTRAK (SSKK) A. B. C. D. E. F. G. H. I. Korespondensi Wakil Sah Para Pihak Jenis Kontrak Tanggal Berlaku Kontrak Masa Pelaksanaan

Lebih terperinci

A D E D D E N D U M D O K U M E N P E N G A D A A N Nomor : 235.4/PL.420/PA-STP/XI/2012 Tanggal : 30 November 2012

A D E D D E N D U M D O K U M E N P E N G A D A A N Nomor : 235.4/PL.420/PA-STP/XI/2012 Tanggal : 30 November 2012 A D E D D E N D U M D O K U M E N P E N G A D A A N Nomor : 235.4/PL.420/PA-STP/XI/2012 Tanggal : 30 November 2012 Untuk PENGADAAN BAHAN MAKAN TARUNA SEKOLAH TINGGI PERIKANAN TAHUN 2013 BAB I BAB II BAB

Lebih terperinci

SPESIFIKASI UMUM DAFTAR ISI DIVISI I UMUM

SPESIFIKASI UMUM DAFTAR ISI DIVISI I UMUM SPESIFIKASI UMUM DAFTAR ISI DIVISI I UMUM Halaman SEKSI 1.1 RINGKASAN PEKERJAAN Pasal 1.1.1 Cakupan Pekerjaan... 1-1 1.1.2 Klasifikasi Pekerjaan Konstruksi... 1-2 1.1.3 Ketentuan Rekayasa (Engineering)...

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) JASA PENGAWASAN GEDUNG DAN BANGUNAN KANTOR DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROPINSI SUMATERA SELATAN I. PENDAHULUAN A. UMUM 1. Setiap pelaksanaan pekerjaan konstruksi Pembangunan

Lebih terperinci

Simulasi Kontrak Konstruksi (Penyusunan dan Pelaksanaan Kontrak)

Simulasi Kontrak Konstruksi (Penyusunan dan Pelaksanaan Kontrak) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI - 2016 Simulasi Kontrak Konstruksi (Penyusunan dan Pelaksanaan Kontrak) TUJUAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

STANDAR LATIHAN KERJA

STANDAR LATIHAN KERJA 1 STANDAR KERJA (S L K) Keahlian Nama Jabatan : Pengawasan Jalan / Jembatan : Kepala Supervisi Pekerjaan Jalan/Jembatan (Chief Supervision Engineer of Roads/Bridges) Kode SKKNI : DEPARTEMEN PEMUKIMAN DAN

Lebih terperinci

PELATIHAN PELAKSANA BENDUNGAN. Modul : DCE 03 DOKUMEN KONTRAK

PELATIHAN PELAKSANA BENDUNGAN. Modul : DCE 03 DOKUMEN KONTRAK PELATIHAN PELAKSANA BENDUNGAN Modul : DCE 03 DOKUMEN KONTRAK DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya manusia Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi DAFTAR MODUL

Lebih terperinci

APPENDIX 9B PROSEDUR SERAH TERIMA PERTAMA PEKERJAAN ( PHO )

APPENDIX 9B PROSEDUR SERAH TERIMA PERTAMA PEKERJAAN ( PHO ) APPENDIX 9B PROSEDUR SERAH TERIMA PERTAMA PEKERJAAN ( PHO ) 1 Tujuan Untuk mendapatkan hasil pelaksanaan yang sesuai dengan ketentuan dan dapat dipertanggung jawabkan secara teknis dan administrasi. 2

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1 BAB I STANDAR KOMPETENSI... 2 1.1 Kode Unit... 2 1.2 Judul Unit... 2 1.3 Deskripsi Unit... 2 1.4 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja... 2 1.5 Batasan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KONTRAK

PENGENDALIAN KONTRAK PENGENDALIAN KONTRAK PERHATIAN Pembahasan yang disampaikan disini, dalam rangka sebagai bahan diskusi pengendalian kontrak, bukan sebagai materi yang lengkap mengenai pengendalian kontrak, selanjutnya

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN DRAINASE

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN DRAINASE MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN DRAINASE NO. KODE :.P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I KONSEP

Lebih terperinci

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI)

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Judul Pelatihan : Inspektur Bendungan Tipe Urukan Klasifikasi : Pengawasan Bagian Sub Bidang Pekerjaan Bendungan Kualifikasi : Sertifikat IV (Empat) / Ahli

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN PEKERJAAN PERSIAPAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN PEKERJAAN PERSIAPAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN PEKERJAAN PERSIAPAN NO. KODE :.I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I

Lebih terperinci

DOKUMEN KONTRAK. NOMOR SURAT PERINTAH KERJA (SPK) : SPK-19/PPK.PA-BTG/V/2016 Tanggal : 16 Mei 2016 PENGADAAN BARANG

DOKUMEN KONTRAK. NOMOR SURAT PERINTAH KERJA (SPK) : SPK-19/PPK.PA-BTG/V/2016 Tanggal : 16 Mei 2016 PENGADAAN BARANG DOKUMEN KONTRAK NOMOR SURAT PERINTAH KERJA (SPK) : SPK-19/PPK.PA-BTG/V/2016 Tanggal : 16 Mei 2016 PENGADAAN BARANG Instansi : Pengadilan Agama Bantaeng Nama Paket : Pengadaan Gorden Nilai Kontrak : Rp

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI MENERAPKAN KETENTUAN UNDANG-UNDANG JASA KONSTRUKSI (UUJK), KESELAMATAN DAN

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan sehingga kegiatan proyek dapat berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH NO. KODE :.K BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I STANDAR KOMPETENSI...

Lebih terperinci

Tugas Dan Tanggung Jawab Team Leader

Tugas Dan Tanggung Jawab Team Leader Tugas Dan Tanggung Jawab Team Leader 1. Membuat schedule kegiatan atau jadwal kegiatan pekerjaan. 2. Memonitor atau memantau progress pekerjaan yang dilakukan tenaga ahli. 3. Bertanggung jawab dalam melaksanakan

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG PERHITUNGAN BIAYA AKIBAT ADANYA PERUBAHAN PEKERJAAN NO. KODE : BUKU KERJA

Lebih terperinci

Problem : 1. Apa itu Kontrak Konstruksi. Solusi :

Problem : 1. Apa itu Kontrak Konstruksi. Solusi : 1. Apa itu Kontrak Konstruksi UU 18/1999 tentang Jasa Konstruksi Kontrak kerja konstruksi adalah keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan hukum antara pengguna jasa dan penyedia, jasa dalam penyelenggaraan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN JASA PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR TAHAP 2 (FINISHING)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN JASA PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR TAHAP 2 (FINISHING) KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN JASA PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR TAHAP 2 (FINISHING). PENDAHULUAN A. Umum. Setiap pelaksanaan konstruksi fisik bangunan gedung negara yang dilakukan oleh kontraktor

Lebih terperinci

PELATIHAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI

PELATIHAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI LS-12 = Administrasi Lapangan dan Pelaporan PELATIHAN SUPERVISOR PEKERJAAN LANSEKAP/PERTAMANAN (LANDSCAPE SUPERVISOR) 2005 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS PENGATURAN PELAKSANAAN PRODUKSI NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI Daftar

Lebih terperinci

2. Pemilihan langsung dapat dilaksanakan untuk pengadaan yang bernilai sampai dengan Rp ,00 (seratus juta rupiah);

2. Pemilihan langsung dapat dilaksanakan untuk pengadaan yang bernilai sampai dengan Rp ,00 (seratus juta rupiah); 1 Tujuan Untuk menjamin bahwa pelaksanaan proses Pemilihan Langsung sesuai dengan peraturan per undang-undangan yang berlaku, harga yang wajar dan secara teknis dapat dipertanggungjawabkan. 2 Ruang Lingkup

Lebih terperinci

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK/SPK

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK/SPK C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK/SPK 1. PENANDATANGANAN KONTRAK Setelah SPPBJ diterbitkan, PPK melakukan finalisasi terhadap rancangan kontrak, dan menandatangani kontrak pelaksanaan pekerjaan,

Lebih terperinci

LAMPIRAN SURAT PERJANJIAN SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)

LAMPIRAN SURAT PERJANJIAN SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK) LAMPIRAN SURAT PERJANJIAN SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK) A. Korespondens Alamat Para Pihak sebagai berikut: Satuan Kerja PPK:Dinas Pekerjaan Umum Kab. Luwu Utara Nama: Alamat: Website: Email: Faksimili:

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Sistem Organisasi Proyek 3.2 Struktur Organisasi Proyek PEMBERI TUGAS (OWNER) PT.Kompas Media Nusantara MANAJEMEN KONSTRUKSI PT.Ciriajasa Cipta Mandiri

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG MANDOR PEKERJAAN TANAH

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG MANDOR PEKERJAAN TANAH MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG MANDOR PEKERJAAN TANAH Pemeriksaan, Pengukuran dan Pelaporan Hasil Pelaksanaan Pekerjaan Tanah BUKU INFORMASI 2011 K E M E N T E R I A

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA NO. KODE :.I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1

Lebih terperinci

SURAT PERINTAH KERJA (SPK) NOMOR : SPK- /SPPK3000/2015/S7. : Pengadaan Tambahan Lisensi IT Service Management (ITSM) Tools ANTARA SKK MIGAS DENGAN

SURAT PERINTAH KERJA (SPK) NOMOR : SPK- /SPPK3000/2015/S7. : Pengadaan Tambahan Lisensi IT Service Management (ITSM) Tools ANTARA SKK MIGAS DENGAN SURAT PERINTAH KERJA (SPK) NOMOR : SPK- /SPPK3000/2015/S7 TANGGAL : PEKERJAAN LOKASI NILAI KONTRAK (SPK) : Pengadaan Tambahan Lisensi IT Service Management (ITSM) Tools : SKK Migas - Jakarta : Rp876.700.000,00

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK. Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK. Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1. Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar semua yang terlibat

Lebih terperinci

Laporan mingguan proyek kontraktor berisi berbagai data pekerjaan yang antara lain sebagai berikut:

Laporan mingguan proyek kontraktor berisi berbagai data pekerjaan yang antara lain sebagai berikut: Laporan mingguan proyek merupakah sebuah pertanggung jawaban dalam bentuk tertulis mengenai kegiatan yang sudah dijalankan selama satu minggu untuk kemudian dituangkan dalam bentuk tertulis, laporan mingguan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i BAB I PENGANTAR 1 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi 1 1.2. Penjelasan Materi Pelatihan 1 1.2.1. Desain Materi Pelatihan 1 1.2.2. Isi Modul 2 1.2.3. Pelaksanaan

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TEKNIK PEMOMPAAN BETON SEGAR

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TEKNIK PEMOMPAAN BETON SEGAR MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TEKNIK PEMOMPAAN BETON SEGAR NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BERITA ACARA SERAH TERIMA PERTAMA PEKERJAAN KONSTRUKSI (PHO)

BERITA ACARA SERAH TERIMA PERTAMA PEKERJAAN KONSTRUKSI (PHO) KOP SKPD BERITA ACARA SERAH TERIMA PERTAMA PEKERJAAN KONSTRUKSI (PHO) Pekerjaan : Nomor Kontrak Awal : Tanggal Kontrak Awal : Nilai Kontrak Awal : Addendum I : Addendum II : Lokasi : Volume : Masa Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB VI. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BAB VI. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) BAB VI. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 51 Uraian Pendahuluan 1 1. Latar Belakang Setiap pelaksanaan konstruksi fisik bangunan pemerintah yang dilakukan oleh penyedia jasa harus mendapatkan pengawasan secara

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI KOORDINASI KEGIATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN NO. KODE : BUKU INFORMASI DAFTAR

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN PENGAWASAN KANTOR BUPATI SIGI

KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN PENGAWASAN KANTOR BUPATI SIGI KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN PENGAWASAN KANTOR BUPATI SIGI. PENDAHULUAN A. UMUM. Setiap pelaksanaan konstruksi fisik bangunan gedung negara yang dilakukan oleh kontraktor pelaksana harus mendapatkan

Lebih terperinci

3.1 STRUKTUR ORGANISASI LAPANGAN Gambar.3.1 Struktur Organisasi Lapangan (Sumber : Proyek Lexington Residence PT. PP (Persero), Tbk) III -1 3.1.1 Project Manager (PM) Project manager adalah pihak yang

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah kegiatan dalam suatu proyek sebagai penilaian yang bertujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan pedoman perencanaan yang telah

Lebih terperinci

PAKET PEKERJAAN : PENGADAAN MEUBELAIR

PAKET PEKERJAAN : PENGADAAN MEUBELAIR SURAT PERINTAH KERJA (SPK) Halaman 1 dari 1 PAKET PEKERJAAN : PENGADAAN MEUBELAIR PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN NOMOR DAN TANGGAL SPK : Nomor : W5-A2/401.a/PL.08/V/2013 Tanggal 08 Mei 2013 NOMOR DAN TANGGAL

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN BRONJONG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN BRONJONG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN BRONJONG MENGHITUNG VOLUME HASIL PEKERJAAN KODE UNIT KOMPETENSI: BUKU KERJA

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENGAWASAN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN SARANA PRASARANA PENDUKUNG API ABADI MRAPEN

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENGAWASAN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN SARANA PRASARANA PENDUKUNG API ABADI MRAPEN KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENGAWASAN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN SARANA PRASARANA PENDUKUNG API ABADI MRAPEN I. PENDAHULUAN A. Umum 1. Setiap bangunan gedung harus diwujdkan dengan sebaik-baiknya,

Lebih terperinci

PENGENDALIAN MUTU DAN WAKTU PELAKSANAAN PERKERASAN JALAN BETON SPL.KS

PENGENDALIAN MUTU DAN WAKTU PELAKSANAAN PERKERASAN JALAN BETON SPL.KS HANDOUT MODUL PBK JABATAN KERJA : PELAKSANA LAPANGAN PERKERASAN JALAN BETON PENGENDALIAN MUTU DAN WAKTU PELAKSANAAN PERKERASAN JALAN BETON SPL.KS11.225.00 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kontrak Kerja PT Aikovito 1. Prosedur Kontrak Kerja Prosedur di dalam suatu proyek secara garis besar mempunyai beberapa tahapan yaitu sebagai berikut: a. Proses

Lebih terperinci

II. KEGIATAN PENGAWASAN

II. KEGIATAN PENGAWASAN KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT BONEA BENTENG DI LINGKUP DINAS KOPERASI, UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

BAB 9 PENGENDALIAN PROYEK DAN KONTRAK

BAB 9 PENGENDALIAN PROYEK DAN KONTRAK BAB 9 PENGENDALIAN PROYEK DAN KONTRAK 9.1 Pendahuluan 1. Tujuan Instruksional 1) Bagian 1 a) Mengerti dan memahami kontrak konstruksi b) Mengerti dan memahami jenis-jenis kontrak 2) Bagian 2 a) Memahami

Lebih terperinci

PANDUAN KERJA PRAKTEK

PANDUAN KERJA PRAKTEK PANDUAN KERJA PRAKTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TIDAR 1 DAFTAR ISI Halaman Sampul... 1 Daftar Isi... 2 Kata Pengantar... 3 KETENTUAN UMUM... 4 1. PERATURAN UMUM KERJA PRAKTEK...

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA

KERANGKA ACUAN KERJA KERANGKA ACUAN KERJA PENGAWASAN TEKNIS KEGIATAN PEMBANGUNAN TURAP DI KABUPATEN INDRAGIRI HILIR TAHUN ANGGARAN 2014 1. Latar belakang. Secara umum kegiatan pelaksanaan kontruksi pada kegiatan APBD Dinas

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan dan pengendalian merupakan aspek yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH NO. KODE :.P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I KONSEP

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1 PENGENDALIAN PELAKSANAAN PROYEK Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar

Lebih terperinci

ADENDUM DOKUMEN PEMILIHAN

ADENDUM DOKUMEN PEMILIHAN PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI TAHUN ANGGARAN 2013 Gedung LPSE Kabupaten Kepulauan Meranti Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Kepulauan

Lebih terperinci

BAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan

BAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan BAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan aspek yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Lebih terperinci

BAB V PENJADWALAN DAN EVALUASI PROYEK

BAB V PENJADWALAN DAN EVALUASI PROYEK BAB V PENJADWALAN DAN EVALUASI PROYEK 5.1 Penjadwalan Kerja Dengan Bar Chart dan Curva S Merupakan suatu planing yang baik bila pembuatan penjadwalan kerja pada pelaksanaan suatu kegiatan/proyek dibuat,

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN SEKOLAH KEBERBAKATAN OLAHRAGA LANJUTAN PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2016

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN SEKOLAH KEBERBAKATAN OLAHRAGA LANJUTAN PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA DINAS PENDIDIKAN NASIONAL KOMITE PEMBANGUNAN SMA KEBERBAKATAN OLAHRAGA Jalan Dr. Sam Ratulangi No. 35, Telepon 0431-863487, 852240, 862485, 863184 Facsimile 862485, 863184

Lebih terperinci

DATA INFORMASI DALAM RANGKA MONITORING/ EVALUASI/ KOORDINASI/ FASILITASI KEGIATAN PEMBANGUNAN APBD/ APBN PROVINSI SUMATERA BARAT

DATA INFORMASI DALAM RANGKA MONITORING/ EVALUASI/ KOORDINASI/ FASILITASI KEGIATAN PEMBANGUNAN APBD/ APBN PROVINSI SUMATERA BARAT LAMPIRAN I. PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 4 Tahun 2016 TANGGAL : 11 Februari 2016 TENTANG : INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA

Lebih terperinci

PROSEDUR PENGENDALIAN KEGIATAN DI DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU Nomor:

PROSEDUR PENGENDALIAN KEGIATAN DI DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU Nomor: PEMERINTAH KOTA PEKANBARU DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN Jl. DT. SETIAMAHARAJA NO.2 KECAMATAN BUKIT RAYA TELP.(0761) 7873955 PEKANBARU - 28281 PROSEDUR PENGENDALIAN KEGIATAN DI DINAS PERUMAHAN

Lebih terperinci

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1 Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1 PELATIHAN : DAFTAR MODUL Mandor Pembesian / Penulangan Beton NO. KODE JUDUL NO. REPRESENTASI UNIT KOMPETENSI 1. RCF - 01 UUJK, K3 dan Pengendalian

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)/ TERM OF REFERENCE (TOR) PEKERJAAN

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)/ TERM OF REFERENCE (TOR) PEKERJAAN KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)/ TERM OF REFERENCE (TOR) PEKERJAAN TA-2014 Uraian Pendahuluan 1. LATAR BELAKANG Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden No. 54 Tahun

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) JASA KONSULTAN PENGAWAS Pekerjaan : Pengawasan Pembangunan/Rehabilitasi Pasar Doi-Doi Lokasi : Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru Tahun Anggaran 2016 1 KERANGKA ACUAN KERJA

Lebih terperinci

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

G U B E R N U R SUMATERA BARAT No. Urut: 04, 2016 G U B E R N U R SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI

Lebih terperinci

SURAT PERJANJIAN. untuk melaksanakan

SURAT PERJANJIAN. untuk melaksanakan KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI KANTOR WILAYAH DJBC KHUSUS KEPULAUAN RIAU PANGKALAN SARANA OPERASI BEA DAN CUKAI TANJUNG BALAI KARIMUN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Lebih terperinci

STANDAR LATIHAN KERJA (S L K)

STANDAR LATIHAN KERJA (S L K) STANDAR LATIHAN (S L K) Bidang Ketrampilan Nama Jabatan Kode SKKNI : Pengawasan Jalan : Inspektor Lapangan Pekerjaan Jalan (Site Inspector of Roads) : INA.5211.322.05 DEPARTEMEN PEAN UMUM BADAN PEMBINAAN

Lebih terperinci

BAB I STANDAR KOMPETENSI

BAB I STANDAR KOMPETENSI BAB I STANDAR KOMPETENSI 1.1 Judul Unit Kompetensi Menerapkan Ketentuan Tentang Kegagalan Bangunan dan 1.2 Kode Unit 1.3 Deskripsi Unit Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik sehingga pada akhirnya

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA DATABASE PERENCANAAN JALAN KECAMATAN SAMPANG KABUPATEN SAMPANG

KERANGKA ACUAN KERJA DATABASE PERENCANAAN JALAN KECAMATAN SAMPANG KABUPATEN SAMPANG KERANGKA ACUAN KERJA DATABASE PERENCANAAN JALAN KECAMATAN SAMPANG KABUPATEN SAMPANG I. LATAR BELAKANG Transportasi merupakan pendukung perekonomian suatu daerah. Tersedianya suatu jaringan dan sistem transportasi

Lebih terperinci

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK 1. PENANDATANGANAN KONTRAK Setelah SPPBJ diterbitkan, PPK melakukan finalisasi terhadap rancangan Kontrak, dan menandatangani Kontrak pelaksanaan pekerjaan, apabila

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek dengan tujuan mengatur tahap tahap pelaksanaan

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek dengan tujuan mengatur tahap tahap pelaksanaan BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Sistem Organisasi Sistem organisasi memegang peranan cukup penting dalam sebuah proyek. Sebuah proyek akan berhasil jika di dalamnya terdapat sistem organisasi

Lebih terperinci

FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI

FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI LEMBAGA SERTIFIASI PROFESI AIR MINUM INDONESIA (LSP AMI) FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI CLUSTER PELASANA REHABILITASI JARINGAN PIPA NAMA PEMOHON NAMA ASESOR LEMBAGA SERTIFIASI PROFESI AIR MINUM INDONESIA

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA MENTERI PERHUBUNGAN

REPUBLIK INDONESIA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI PERHUBUNGAN PERATURAN KESELAMATAN PENERBANGAN SIPIL (P.K.P.S.) BAGIAN 143 SERTIFIKASI DAN PERSYARATAN PENGOPERASIAN BAGI PENYELENGGARA PELATIHAN PELAYANAN LALU LINTAS PENERBANGAN

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN DAN KEMAJUAN PROYEK. akan semakin diperlukan jika proyek termasuk dalam proyek yang kompleks dan

BAB VI PENGENDALIAN DAN KEMAJUAN PROYEK. akan semakin diperlukan jika proyek termasuk dalam proyek yang kompleks dan BAB VI PENGENDALIAN DAN KEMAJUAN PROYEK 6.1. Uraian Umum Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan aspek yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK DAN KEMAJUAN PEKERJAAN. secara menyeluruh mulai dari perencanaan, pembangunan fisik sampai dengan

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK DAN KEMAJUAN PEKERJAAN. secara menyeluruh mulai dari perencanaan, pembangunan fisik sampai dengan BAB VI PENGENDALIAN PROYEK DAN KEMAJUAN PEKERJAAN 6.1 Uraian Umum Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik

Lebih terperinci

1 Tujuan Prosedur ini dimaksudkan sebagai pedoman bilamana ada perubahan pekerjaan, pekerjaan tambah/kurang dan percepatan waktu.

1 Tujuan Prosedur ini dimaksudkan sebagai pedoman bilamana ada perubahan pekerjaan, pekerjaan tambah/kurang dan percepatan waktu. 1 Tujuan Prosedur ini dimaksudkan sebagai pedoman bilamana ada perubahan pekerjaan, pekerjaan tambah/kurang dan percepatan waktu. 2 Ruang Lingkup Prosedur ini memuat proses perubahan pekerjaan, pekerjaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pada beberapa area. Konstruksi dapat juga didefinisikan sebagai susunan (mode,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pada beberapa area. Konstruksi dapat juga didefinisikan sebagai susunan (mode, BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Bangunan Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana. Dalam sebuah bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga dikenal

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMELIHARAAN HARIAN MESIN PENGGELAR ASPAL NO. KODE : -I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

KEADAAN KAHAR DAN PERISTIWA KOMPENSASI. Direktorat Penanganan Permasalahan Hukum LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

KEADAAN KAHAR DAN PERISTIWA KOMPENSASI. Direktorat Penanganan Permasalahan Hukum LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KEADAAN KAHAR DAN PERISTIWA KOMPENSASI Direktorat Penanganan Permasalahan Hukum LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KEADAAN KAHAR Pasal 1244 KUHPerdata, sebagai berikut: Debitur harus dihukum

Lebih terperinci

PED OMAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

PED OMAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI Lampiran I Peraturan Menteri PU Nomor : 06/PRT/M/2008 Tanggal : 27 Juni 2008 PED OMAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM J l. P a t t i m u r a N o. 2 0, K e b a

Lebih terperinci

ADENDUM DOKUMEN PEMILIHAN

ADENDUM DOKUMEN PEMILIHAN PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI TAHUN ANGGARAN 2013 Jalan Pelabuhan Perikanan No. 01 Selatpanjang ADENDUM DOKUMEN PEMILIHAN PEKERJAAN

Lebih terperinci