BAB 2 LANDASAN TEORI
|
|
- Benny Halim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Algoritma Algoritma adalah urutan langkah-langkah penyelesaian masalah yang disusun secara matematis dan logis. Tanpa kita sadari, kebanyakan dari kegiatan yang kita lakukan setiap harinya selalu berlandaskan algoritma. Dalam beberapa konteks, algoritma adalah spesifikasi urutan langkah untuk melakukan pekerjaan tertentu. Pertimbangan dalam pemilihan algoritma adalah, pertama, algoritma haruslah benar. Artinya algoritma akan memberikan keluaran yang dikehendaki dari sejumlah masukan yang diberikan. Tidak peduli sebagus apapun algoritma, kalau memberikan keluaran yang salah, pastilah algoritma tersebut bukanlah algoritma yang baik. (Zarlis & Handrizal, 2008) Algoritma String Matching (pencocokan string) Pengertian string menurut Dictionary of Algorithms and Data Structures, National Institute of Standards and Technology (NIST) adalah susunan dari karakter-karakter(angka,alfabet atau karakter yang lain) dan biasanya direpresentasikan sebagai struktur dan array. Pencocokan string (string matching) menurut Dictionary of Algorithms and Data Structures, National Institute of Standards and Technology (NIST), diartikan sebagai sebuah permasalahan untuk menemukan pola susunan karakter string di dalam string lain atau bagian dari isi teks. String Matching merupakan subjek yang sangat penting di dalam domain yang sangat luas dalam pengolahan teks. (Charras & Lecroq. 2004
2 7 Pencocokan string (string matching) secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua yaitu : 1) Exact string matching, merupakan pencocokan 2 string secara tepat dengan susunan karakter dalam string yang dicocokkan memiliki jumlah maupun urutan karakter dalam string yang sama. Contoh : kata step akan menunjukkan kecocokan hanya dengan kata step. 2) Inexact string matching atau Fuzzy string matching, merupakan pencocokan string secara samar, maksudnya pencocokan string dimana string yang dicocokkan memiliki kemiripan dimana keduanya memiliki susunan karakter yang berbeda (mungkin jumlah atau urutannya) tetapi string-string tersebut memiliki kemiripan baik kemiripan tekstual/penulisan (approximate string matching) atau kemiripan ucapan (phonetic string matching). Inexact string matching masih dapat dibagi lagi menjadi dua yaitu : a. Pencocokan string berdasarkan kemiripan penulisan (approximate string matching) merupakan pencocokan string dengan dasar kemiripan dari segi penulisannya (jumlah karakter, susunan karakter dalam dokumen). Tingkat kemiripan ditentukan dengan jauh tidaknya beda penulisan dua buah string yang dibandingkan tersebut dan nilai tingkat kemiripan ini ditentukan oleh pemrogram (programmer). Contoh : c mpuler dengan compiler, memiliki jumlah karakter yang sama tetapi ada dua karakter yang berbeda. Jika perbedaan dua karakter ini dapat ditoleransi sebagai sebuah kesalahan penulisan maka dua string tersebut dikatakan cocok. b. Pencocokan string berdasarkan kemiripan ucapan (phonetic string matching) merupakan pencocokan string dengan dasar kemiripan dari segi pengucapannya meskipun ada perbedaan penulisan dua string yang dibandingkan tersebut. Contoh step dengan steb dari tulisan berbeda tetapi dalam pengucapannya mirip sehingga dua string tersebut dianggap cocok. Contoh yang lain adalah step, dengan steppe, sttep, stepp, stepe. (Syaroni & Munir. 2005)
3 Algoritma Not So Naive Algoritma Not So Naive pertama kali dipublikasikan oleh Christophe Hancart tahun Algoritma Not So Naive merupakan variasi turunan dari algoritma Naive atau yang sering disebut algoritma Brute Force. Cara kerja algoritma ini adalah dengan memiliki fase pencarian mengecek teks dan pola dari kiri ke kanan. Lalu, algoritma Not So Naive akan mengidentifikasi terlebih dahulu dua kasus yang dimana di setiap akhir fase pencocokan pergeseran dapat dilakukan sebanyak 2 posisi ke kanan, tidak seperti algoritma Naive yang dimana pergeseran tetaplah sebanyak 1 posisi ke kanan. Kita asumsikan bahwa P[0] P[1]. Jika P[0] = T[s] dan P[1] = T[s+1], maka di akhir fase pencocokan pergeseran s bisa dilakukan sebanyak 2 posisi, karena P[0] P[1] = T[s+1]. Dan jika P[0] = P[1]. Jika P[0] = T[s] tapi P[1] T[s+1], maka sekali lagi pergesaran s dapat dilakukan sebanyak 2 posisi (Cantone & Faro, 2004) dimana P adalah Pattern, T adalah Teks dan s adalah nilai posisi Pencarian Algoritma Not So Naive Saat fase pencarian dari Algoritma Not So Naive perbandingan karakter dilakukan dengan posisi pola mengikuti urutan 1, 2,..., m-2, m-1, 0 dimana m adalah panjang pattern. Di setiap percobaan dimana jendela diposisikan di teks faktor y[i..j + m-1]. Jika x[0] = x[1] dan x[1] y[j+1] atau jika x[0] x[1] dan x[1] = y[j+1] polanya akan digeser sebanyak 2 posisi di setiap akhir percobaan dan sebanyak 1 posisi jika kondisi di atas tidak terpenuhi (Alapati & Mannava, 2011) dimana y adalah teks dan x adalah pattern. Berikut diberikan contoh untuk menunjukkan proses pencarian Algoritma Not So Naive dengan pola WIJA yang akan dicari pada teks RICKYWIJAYA. Dimana karakter urutan 0 dan karakter urutan 1 pada pattern tidak mengalami kesamaan (x[0]!= x[1]) maka nilai variabel k akan diinisialisasi dengan nilai 1 dan nilai variabel ell akan diinisialisasi dengan nilai 2 dimana kedua variabel tersebut akan digunakan untuk nilai pergeseran pada proses pencocokan.
4 9 Tabel 2.1 Proses Pencocokan Algoritma Not So Naive di Percobaan Pertama I Pada Tabel 2.1, perbandingan karakter pertama (x[1] == y[j+1]) mengalami kecocokan namun di perbandingan kedua mengalami ketidakcocokan, karena saat perbandingan pertama telah terjadi kecocokan, namun di urutan selanjutnya tidak terjadi kecocokan maka posisi pola akan digeser sebanyak 2 posisi sesuai dengan nilai variabel ell. Tabel 2.2 Proses Pencocokan Algoritma Not So Naive di Percobaan Kedua II Pada Tabel 2.2, perbandingan karakter pertama (x[1]!= y[j+1]) sudah mengalami ketidakcocokan. Maka akan dilakukan percobaan selanjutnya dengan posisi pola digeser sebanyak 1 posisi sesuai dengan nilai variabel k. Tabel 2.3 Proses Pencocokan Algoritma Not So Naive di Percobaan Ketiga III Pada Tabel 2.3, perbandingan karakter pertama (x[1]!= y[j+1]) masih mengalami ketidakcocokan. Maka akan dilakukan percobaan selanjutnya dengan posisi pola digeser sebanyak 1 posisi sesuai dengan nilai variabel k. Tabel 2.4 Proses Pencocokan Algoritma Not So Naive di Percobaan Keempat IV
5 10 Pada Tabel 2.4, perbandingan karakter pertama (x[1]!= y[j+1]) masih mengalami ketidakcocokan. Maka akan dilakukan percobaan selanjutnya dengan posisi pola digeser sebanyak 1 posisi sesuai dengan nilai variabel k. Tabel 2.5 Proses Pencocokan Algoritma Not So Naive di Percobaan Kelima V Pada Tabel 2.5, perbandingan karakter mengalami kecocokan (x[1] == y[j+1]) dimulai dari perbandingan karakter W, I, J, dan A semua mengalami kecocokan, oleh sebab itu teks akan dikeluarkan. Namun, algoritma Not So Naive tidak berhenti sampai disini. Algoritma Not So Naive akan melakukan percobaan terus sampai sisa teks lebih kecil daripada pola. Untuk percoabaan selanjutnya, posisi pola akan digeser sebanyak 2 posisi sesuai dengan nilai variabel ell. Tabel 2.6 Proses Pencocokan algoritma Not So Naive di Percobaan Keenam VI Pada Tabel 2.6, perbandingan karakter pertama mengalami ketidakcocokan (x[1]!= y[j+1]). Maka akan dilakukan percobaan selanjutnya dengan posisi pola digeser sebanyak 1 posisi sesuai dengan nilai variabel k. Namun dikarenakan sisa teks telah lebih kecil daripada pola maka fase pencarian berhenti disini Algoritma Skip Search Algoritma Skip Search merupakan salah satu algoritma pencocokan string, yang dipublikasikan secara luas oleh Charas, C et al., (1998). Cara kerja algoritma Skip Search seperti algoritma Knuth Morris Pratt dengan mendeteksi jendela dari karakter yang ada dari kiri ke kanan dan menyimpannya ke dalam sebuah wadah untuk menentukan titik awal dari jendela karakter tersebut (Charas et al., Naser et al., 2012, 1998).
6 11 Jadi, terdapat suatu pola yang ingin kita cari dan kita inisialkan x dan memiliki panjang yang kita inisialkan dengan m. Teks yang ingin kita cari kita inisialkan y dan memiliki panjang yang kita inisialkan dengan n. Untuk setiap simbol alfabet, sebuah wadah akan menyimpan semua posisi simbol dari x. Saat sebuah simbol berulang sebanyak k di dalam teks, maka akan ada sebanyak k posisi yang sesuai dalam wadah simbol. Saat pola lebih pendek daripada alfabet yang ada dalam teks, maka akan ada banyak tempat kosong dalam wadah. Dalam perulangan utama dari fase pencarian terdapat proses memeriksa setiap teks simbol ke m, Yj (yang nantinya iterasi utama n/m). Untuk Yj, menggunakan setiap posisi yang ada di wadah z[yj] untuk mendapatkan titik awal yang memungkinkan (p) dari x di dalam y. Lalu dilakukan proses perbandingan x dengan y dari posisi p, simbol dengan simbol, sampai terjadi ketidakcocokan atau seluruhnya cocok (Charras et al., 1998). Algoritma Skip Search memiliki efisiensi dalam mencari huruf kecil dalam pola yang panjang (Naser et al., 2012) Fase Preprocessing Algoritma Skip Search Tahap preprocessing Algoritma Skip Search terdiri dari tahap komputasi wadah untuk menampung seluruh karakter alfabet untuk c z[c] = { i; 0 i m-1 and x[i] = c}. Ruang dan waktu kompleksitas dari fase preprocessing adalah O (m+ ) (Charras & Lecroq, 2004). Berikut diberikan contoh pada Tabel 2.7 untuk menunjukkan proses pencarian Algoritma Skip Search dengan pola WIJA yang akan dicari pada teks RICKYWIJAYA. Tabel 2.7 Tabel Teks dan Pola yang akan Dijadikan Contoh Kasus Maka hasil dari fase preprocessing Algoritma Skip Search dapat dilihat di Tabel 2.8
7 12 Tabel 2.8 Tabel Hasil preprocessing dari Algoritma Skip Search c z[c] A (3) C I (1) J (2) K R W (0) Y Fase Pencarian Algoritma Skip Search Dalam Fase Pencarian, algoritma Skip Search menggunakan aturan The Two Window Rule untuk menentukan batas sampai mana pola boleh digeser. Panjang batas The Two Window Rule menggunakan rumus 2m-1 dimana m adalah panjang dari pola (Bhandari & Kumar, 2013). Lalu panjang dari hasil aturan The Two Window Rule akan bernilai ganjil dan karakter yang terdapat di tengah panjang teks tersebutlah yang akan dilakukan proses pencocokan. Gambar 2.1 Penentuan Panjang window dan Karakter Tengah yang akan Digunakan dalam Proses Pencocokan 1 Dari Gambar 2.1 didapatkan batas panjang untuk pola digeser adalah dari urutan 0 (huruf R) sampai urutan 6 (huruf I) dan karakter yang akan digunakan dalam proses pencocokan adalah karakter K. Namun, berdasarkan tabel 8 karakter K
8 13 bernilai nol (tidak ada dalam pola) maka percobaan akan dilanjutkan dengan posisi jendela digeser sebanyak 4 posisi sesuai dengan panjang pola (m). Gambar 2.2 Penentuan Panjang window dan Karakter Tengah yang akan Digunakan dalam Proses Pencocokan 2 Dari Gambar 2.2 didapatkan batas panjang untuk pola digeser adalah dari urutan 4 (huruf W) sampai urutan 10 (huruf A) dan karakter yang akan digunakan dalam proses pencocokan adalah karakter J. Berdasarkan tabel 8 karakter J terdapat di posisi 2 dalam pola, oleh karena itu pola akan langsung diposisikan menurut posisi J, dan dilakukan proses pencocokan dari urutan 5, 6, 7 dan 8. Dalam pencocokan 2 ini, pola yang berisi karakter W, I, J, dan A mengalami kecocokan maka teks akan ditampilkan. Dan fase pencarian berhenti sampai disini. Ini dikarenakan saat pola digeser sebanyak 4 posisi, panjang teks untuk dibandingkan hanya bersisa 3 dimana panjang pola lebih banyak daripada panjang teks yang akan dicocokan Kompleksitas Algoritma Kebenaran suatu algoritma harus diuji dengan jumlah masukan tertentu untuk melihat kinerja algoritma berupa waktu yang diperlukan untuk menjalankan algoritmanya dan ruang memori yang diperlukan untuk struktur datanya. Algoritma yang bagus adalah algoritma yang mangkus (efisien). Kemangkusan algoritma diukur dari jumlah waktu dan ruang memori yang dibutuhkan untuk menjalankan algoritma tersebut. Ada dua macam kompleksitas algoritma, yaitu kompleksitas waktu dan kompleksitas ruang. Kompleksitas waktu dari algoritma adalah mengukur jumlah perhitungan (komputasi) yang dikerjakan oleh komputer ketika menyelesaikan
9 14 suatu masalah dengan menggunakan algoritma. Ukuran yang dimaksud mengacu ke jumlah langkah-langkah perhitungan dan waktu tempuh pemrosesan. Kompleksitas waktu merupakan hal penting untuk mengukur efisiensi suatu algoritma. Kompleksitas waktu dari suatu algoritma yang terukur sebagai suatu fungsi ukuran masalah. Kompleksitas waktu dari algoritma berisi ekspresi bilangan dan jumlah langkah yang dibutuhkan sebagai fungsi dari ukuran permasalahan. Kompleksitas ruang berkaitan dengan sistem memori yang dibutuhkan dalam eksekusi program. Untuk mengukur kebutuhan waktu sebuah algoritma yaitu dengan mengeksekusi langsung algoritma tersebut pada sebuah komputer, lalu dihitung berapa lama durasi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah persoalan dengan n yang berbeda-beda. Kemudian dibandingkan hasil komputasi algoritma tersebut dengan notasi kompleksitas waktunya untuk mengetahui efisiensi algoritmanya (Nugraha, D.W. 2012). Kompleksitas algoritma diukur berdasarkan kinerjanya dengan menghitung waktu eksekusi suatu algoritma. Menurut Cormen et al. (2009) waktu eksekusi algoritma dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok besar, yaitu best-case (kasus terbaik), average-case (kasus rata-rata) dan worst-case (kasus terjelek). Pada pemrograman yang dimaksud dengan kasus terbaik, kasus terjelek dan kasus rata-rata suatu algoritma adalah besar kecilnya atau banyak sedikitnya sumber-sumber yang digunakan oleh suatu algoritma. Makin sedikit makin baik, makin banyak makin jelek (Subandijo. 2011) Kamus Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian kamus adalah buku acuan yang memuat kata dan ungkapan yang biasanya disusun menurut abjad berikut keterangan maknanya, pemakaiannya dan terjemahannya. Kamus juga dapat digunakan sebagai buku rujukan yang menerangkan makna kata kata yang berfungsi untuk membantu seseorang mengenal perkataan baru.
10 Android Android adalah sistem operasi berbasis Linux yang dirancang untuk perangkat layar bergerak seperti smartphone atau komputer tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia. Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode kode Andorid di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler. Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD) Versi Android Tabel 2.9 Versi-versi Android Versi Tanggal Rilis Nama Kode API Android September API Level l Android Februari API Level 2 Android April 2009 Cupcake API Level 3 Android September Donut API Level 4 Android Oktober Eclair API Level 5 Android Desember Eclair API Level 6 Android Januari Eclair API Level 7 Android Mei 2010 Froyo API Level 8 Android Desember Gingerbread API Level 9 Android Februari Gingerbread API Level 10 Android Februari Honeycomb API Level 11 Android Mei 2011 Honeycomb API Level 12 Android Juli 2011 Honeycomb API Level 13 Android Oktober IceCream API Level 14 Android Desember IceCream API Level 15 Android Juli 2012 Jelly Bean API Level 16
11 16 Versi Tanggal Rilis Nama Kode API Android November Jelly Bean API Level 17 Android Juli 2013 Jelly Bean API Level 18 Android Oktober Kitkat API Level 19 Android Juni 2014 Lolipop API Level 21 Android Mei 2015 Marshmallow API Level 23 Tabel 2.9 menjelaskan versi android beserta nama, tanggal rilis dan API nya. Gambar 2.3 Logo-logo android dari versi (sumber : Gambar 2.3 menunjukkan logo logo android dimulai dari android versi 1.0 yang diwakili gambar Alpha, android versi 1.1 yang diwakili gambar Beta, android versi yang diwakili gambar Cupcake, android versi 1.6 yang diwakili gambar Donut, android versi yang diwakili gambar Eclair, android versi yang diwakili gambar Froyo, android versi yang diwakili gambar Gingerbread, android versi yang diwakili gambar Honeycomb, android versi 4.0 yang diwakili gambar Ice Cream Sandwich, android versi yang diwakili gambar Jelly Bean, android versi 4.4 yang diwakili gambar KitKat, android versi 5.0 yang diwakili gambar Lolipop, dan android versi 6.0 yang diwakili gambar Marshmallow.
12 Penelitian yang Relevan Berikut ini beberapa penelitian yang terkait dengan Algoritma Not So Naive dan Algoritma Skip Search : 1. Bhandari, J. & Kumar, A. (2013) Menjelaskan tentang korelasi antara Suffix to Prefix rule, Two Window Rule dan Non-Tandem Rule dari Exact String Matching. Yang dimana cara kerja dari Two Window Rule adalah dengan membuat dua jendela terlebih dahulu, yang panjang tiap jendelanya sesuai dengan panjang pattern/pola dan diletakan di teks yang akan dicocokan, dimana posisi salah satu huruf dari teks diapit oleh dua jendela. Sehingga panjang jendela di teks sebesar 2m-1. Algoritma yang mengunakan Two Window Rule dalam fase pencariannya adalah Algoritma Skip Search, Algoritma Alpa Skip Search dan Algoritma Wide-Window. 2. Naser et al., (2012) Menyatakan bahwa Algoritma Skip Search bertingkah seperti Algoritma Knuth Morris Pratt dimana pemindaian jendela karakter dimulai dari kiri ke kanan sementara algoritma menggunakan wadah yang bisa kita sebut sebagai ember untuk menentukan posisi awal dari jendela di dalam teks saat melakukan pengecekan. Wadah yang digunakan dalam Algoritma Skip Search berisi lokasi paling kiri dari semua alphabet yang terdapat dalam pattern/pola. Proses pre-processing yang dilakukan algortima Skip Search berguna untuk mengurangi komparasi karakter yang akan dilakukan di proses pencarian. 3. Cantone, D. & Faro, S. (2004) Menjelaskan bahwa Algoritma Not So Naive merupakan variasi simpel dari Algoritma Naive yang ternyata cukup efisien dalam beberapa kasus. Proses searching dari Algoritma Not So Naive dilakukan dengan mencocokan teks dan pola dari kiri ke kanan. Namun, Algoritma Not So Naive mempunyai dua kasus yang jikalau terpenuhi maka akhir dari pencocokan, pola bisa bergeser sebanyak 2 posisi ke kanan, daripada 1 posisi yang terdapat di Algoritma Naive.
BAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Kamus Kamus adalah sejenis buku rujukan yang menerangkan makna kata-kata. Kamus berfungsi untuk membantu seseorang mengenal perkataan baru. Selain menerangkan maksud kata
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2. Information Retrieval Information Retrieval atau sering disebut temu kembali infromasi adalah suatu sistem yang mampu melakukan penyimpanan, pencarian, dan pemeliharaan informasi.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Hadits Menurut pendapat muhaddihin muta akhirin, di antaranya dikemukakan oleh ibn Salah (w. 643 H/1245 M) dalam muqaddimah-nya. Hadits shahih adalah hadits yang bersambung
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Algoritma Algoritma adalah urutan langkah logis tertentu untuk memecahkan suatu masalah. Yang ditekankan adalah urutan langkah logis, yang berarti algoritma harus mengikuti suatu
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kamus Menurut Lauder (2005:223), Kamus adalah sebuah karya yang berfungsi sebagai referensi. Kamus pada umumnya berupa senarai kata yang disusun secara alfabetis. Selain itu, disertakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Anak Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan (Mona, 2015). Anak merupakan tunas sebuah bangsa. Kemajuan sebuah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Kamus Kamus menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) merupakan buku acuan yang memuat kata dan ungkapan, biasanya disusun menurut abjad berikut keterangan dan makna,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Aplikasi Berbasis Web Aplikasi merupakan program yang berisikan perintah-perintah untuk melakukan pengolahan data. Secara umum, aplikasi adalah suatu proses dari cara
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Algoritma Istilah algoritma (algorithm) berasal dari kata algoris dan ritmis, yang pertama kali diungkapkan oleh Abu Ja far Mohammed Ibn Musa al Khowarizmi (825 M) dalam buku
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. bahasa pemrograman java dan bersifat open source. Yang mana artinya aplikasi
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sekilas Sistem Operasi Android Android merupakan sebuah sistem operasi sama halnya dengan sistem operasi Windows, Linux, maupun Mac OS. Aplikasi android dikembangkan menggunakan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. bimbingan kepada dosen pembimbing tugas akhir, kartu konsultasi digunakan
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KARTU KONSULTASI Kartu konsultasi adalah kartu untuk melakukan proses konsultasi atau bimbingan kepada dosen pembimbing tugas akhir, kartu konsultasi digunakan sebagai bukti mahasiswa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Bahasa Jawa Bahasa Jawa Ada 3 bentuk dasar utama dalam Bahasa Jawa menurut undhak-undhuk basa 1. Basa Ngoko (Kasar): Tingkatan bahasa yang terendah dalam bahasa Jawa yang
Lebih terperinciCASH FLOW MANAGER PADA SISTEM OPERASI ANDROID 2.1 TUGAS AKHIR. Diajukan Oleh : NOVITA
CASH FLOW MANAGER PADA SISTEM OPERASI ANDROID 2.1 TUGAS AKHIR Diajukan Oleh : NOVITA 0634010112 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Algoritma Pencocokan String Algoritma pencocokan string merupakan komponen dasar dalam pengimplementasian berbagai perangkat lunak praktis yang sudah ada. String matching
Lebih terperinciPERKEMBANGAN ANDROID DI INDONESIA
PERKEMBANGAN ANDROID DI INDONESIA Eni Nurkayati eni@raharja.info Abstrak Android adalah suatu operating system yang bersifat open source. Open source maksudnya bahwa OS Android adalah gratis, dan memungkinkan
Lebih terperinciBAB II. KAJIAN PUSTAKA
BAB II. KAJIAN PUSTAKA H. Aplikasi Istilah aplikasi berasal dari bahasa inggris application yang berarti penerapan, lamaran ataupun penggunaan. Sedangkan secara istilah aplikasi adalah suatu program yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Algoritma Algoritma adalah logika, metode dan tahapan (urutan) sistematis yang digunakan untuk memecahkan suatu permasalahan (Utami, 2005).Algoritma adalah urutan langkah-langkah
Lebih terperinciIMPLEMENTASI ALGORITMA STRING MATCHING DALAM PENCARIAN SURAT DAN AYAT DALAM BIBLE BERBASIS ANDROID. Efori Buulolo
IMPLEMENTASI ALGORITMA STRING MATCHING DALAM PENCARIAN SURAT DAN AYAT DALAM BIBLE BERBASIS ANDROID Efori Buulolo Dosen Tetap STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang Limun Medan www.stmik-budidarma.ac.id//email:
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Algoritma Istilah algoritma (algorithm) berasal dari kata algoris dan ritmis, yang pertama kali diungkapkan oleh Abu Ja far Mohammed Ibn Musa al Khowarizmi (825 M) dalam buku
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Algoritma String Matching Algoritma string matching merupakan komponen dasar dalam pengimplementasian berbagai perangkat lunak praktis yang sudah ada. String matching digunakan
Lebih terperinciBab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu
Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai penggunaan metode String Matching salah satunya adalah oleh McCulloch dan Pitts pada Finite automata. Finite automata dapat dinyatakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi dan penguasaan bahasa tiap negara, sangat berkembang pesat dan berperan penting dalam kehidupan masyarakat. Setiap orang dituntut untuk menguasai
Lebih terperinciPENGEMBANGAN APLIKASI KAMUS BAHASA JAWA BERBASIS ANDROID NASKAH PUBLIKASI
PENGEMBANGAN APLIKASI KAMUS BAHASA JAWA BERBASIS ANDROID NASKAH PUBLIKASI Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Program Studi Teknik Informatika Fakultas Komunikasi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Algoritma 2.1.1 Algoritma Istilah algoritma (algorithm) berasal dari kata algoris dan ritmis, yang pertama kali diungkapkan oleh Abu Ja far Mohammed Ibn Musa al Khowarizmi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi telekomunikasi memiliki peranan penting bagi pembangunan Nasional, karena telekomunikasi dapat menyalurkan dan menyediakan informasi secara cepat bagi manusia
Lebih terperinciSEJARAH ANDROID. Dinda Paramitha. Abstrak. Pendahuluan. Pembahasan.
SEJARAH ANDROID Dinda Paramitha Paramitha@raharja.info Abstrak Android, pengguna Android tidaklah sedikit, bahkan hampir semua orang di dunia menggunakan Andriod, tapi tidak banyak diantara kita yang mengetahui
Lebih terperinciAnalisis Algoritma Knuth Morris Pratt dan Algoritma Boyer Moore dalam Proses Pencarian String
Analisis Algoritma Knuth Morris Pratt dan Algoritma Boyer Moore dalam Proses Pencarian String Rama Aulia Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Arsip Dalam Undang-Undang No.43 Tahun 2009 menjelaskan bahwa arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dunia pendidikan yaitu mengenai cara pembelajaran yang berbasis e-learning atau
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Informasi meliputi hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi dan pengelolaan informasi. Dalam bidang pendidikan dan kebudayaan,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. ANDROID 1. Sejarah Android Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. android menyediakan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan bagian yang akan membahas tentang penyelesaian masalah yang akan memberikan jalan keluarnya. Dalam hal ini akan dikemukakan beberapa teori-teori yang berkaitan
Lebih terperinciArtikel Ilmiah. Peneliti: Ditya Geraldy ( ) Prof. Dr. Ir. Eko Sediyono, M.Kom. Yos Richard Beeh., S.T., M.Cs.
Studi Perbandingan Algoritma Brute Force, Algoritma Knuth- Morris-Pratt, Algoritma Boyer-Moore untuk Identifikasi Kesalahan Penulisan Teks berbasis Android Artikel Ilmiah Peneliti: Ditya Geraldy (672011064)
Lebih terperinciIMPLEMENTASI METODE STRING MATCHING UNTUK APLIKASI PENGARSIPAN DOKUMEN (STUDI KASUS : SMPN 3 SUMBER KAB. CIREBON)
JURNAL DIGIT, Vol. 7 No.1 Mei 2017, pp. 50~61 50 IMPLEMENTASI METODE STRING MATCHING UNTUK APLIKASI PENGARSIPAN DOKUMEN (STUDI KASUS : SMPN 3 SUMBER KAB. CIREBON) Ida Mulyawati 1, Ridho Taufiq Subagio
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Konsep Dasar Sistem Pengertian sistem menurut beberapa ahli yaitu, Menurut Tata Sutabri (2012:6) pada buku Analisis Sistem Informasi, pada dasarnya sistem
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkomunikasi satu sama lain merupakan salah satu sifat dasar manusia. Komunikasi berfungsi sebagai sarana untuk saling berinteraksi satu sama lain. Manusia terkadang
Lebih terperinciMudah Belajar Android A-Z. Annabe Anna arthdi putra
1 Anna Arthdi putra Mudah Belajar Android A-Z Annabe Anna arthdi putra 1 2 Mudah Belajar Android A-Z Oleh: Anna arthdi putra Copyright 203 by anna arthdi putra Penerbit Anna arthdi putra http://annabe.web.id
Lebih terperinciAplikasi String Matching Pada Fitur Auto-Correct dan Word-Suggestion
Aplikasi String Matching Pada Fitur Auto-Correct dan Word-Suggestion Johan - 13514206 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10
Lebih terperincilinux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Andorid mereka. Awalnya, Google Inc. Membeli Android Inc.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. ANDROID a. Sejarah Android Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Andorid menyediakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia IT (Information Technology) dengan hadirnya mesin pencarian (Search Engine) di dalam sistem komputer yang merupakan salah satu fasilitas internet
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Program Penulis sangat membutuhkan sebuah landasan teori yang dapat mendukung segala pembuatan tugas akhir, landasan teori ini berisikan tentang teori-teori berhubungan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau dikenal Decision Support System(DSS) adalah sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan pada saat ini semakin berkembang dengan pesat yang disertai dengan semakin banyaknya arus informasi dan ilmu pengetahuan ilmiah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lahirnya teknologi informasi komputer dan fasilitas pendukungnya seperti layanan internet saat ini membuat perkembangan yang sangat luas. Segala informasi-informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk menjadi produsen yang unggul dalam penyediaan kebutuhan informasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya teknologi yang semakin pesat dan ditambah untuk saat ini Internet kian mudah diakses. Karena faktor internet itulah banyak produsen HP
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sinyal 2.1.1 Definisi Sinyal Secara umum, sinyal didefinisikan sebagai suatu besaran fisis yang merupakan fungsi waktu, ruangan atau beberapa variabel. Contoh dari sinyal adalah
Lebih terperinciPenggunaan String Matching Dalam Mencari Kata Dalam Permainan Mencari Kata Dari Sebuah Matriks Huruf
Penggunaan String Matching Dalam Mencari Kata Dalam Permainan Mencari Kata Dari Sebuah Matriks Huruf Luthfi Kurniawan 13514102 1 Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. setingkat propinsi yang ada di Indonesia. DIY memiliki berbagai predikat, seperti
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah salah satu daerah otonom setingkat propinsi yang ada di Indonesia. DIY memiliki berbagai predikat, seperti kota perjuangan,
Lebih terperinciPERBANDINGAN ALGORITMA KNUTH-MORRIS-PRATT DAN APOSTOLICO-CROCHEMOE PADA APLIKASI KAMUS BAHASA INDONESIA - BELANDA SKRIPSI
i PERBANDINGAN ALGORITMA KNUTH-MORRIS-PRATT DAN APOSTOLICO-CROCHEMOE PADA APLIKASI KAMUS BAHASA INDONESIA - BELANDA SKRIPSI HUSNIL KHOTIMAH SIREGAR 131401008 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciANDROID OPERATING SYSTEM
1 #TrikAndroid 1 ANDROID OPERATING SYSTEM A. Sejarah Android OS Android adalah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dankomputer tablet. Android menyediakan platform
Lebih terperinciPenerapan Algoritma Pencocokan String Boyer-Moore untuk Keamanan Komputer
Penerapan Algoritma Pencocokan String Boyer-Moore untuk Keamanan Komputer Eric Cahya Lesmana 13508097 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,
Lebih terperinciPERKEMBANGAN DAN VERSI ANDROID DARI WAKTU-KEWATU
PERKEMBANGAN DAN VERSI ANDROID DARI WAKTU-KEWATU Nurul Khotimah nurul_4a4@yahoo.com Abstrak Kita semua pasti sudah tidak asing lagi dengan kata Android. Benar, mungkin kalian saat ini pun sedang menggunakannya,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kamus Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian kamus adalah buku acuan yang memuat kata dan ungkapan yang biasanya disusun menurut abjad berikut keterangan maknanya, pemakaiannya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. pernah dilakukan sebelumnya diantaranya :
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Beberapa tinjauan pustaka tentang aplikasi test buta warna yang pernah dilakukan sebelumnya diantaranya : Ratri Widianingsih, Awang Harsa Kridalaksana,
Lebih terperinciPERKEMBANGAN ANDROID DARI WAKTU KE WAKTU
PERKEMBANGAN ANDROID DARI WAKTU KE WAKTU Nuril Hilaliyah nurilhilaliyah07@gmail.com Abstrak Android, tentu sudah tidak asing lagi bagi kita ketika mendengar kata tersebut. Sistem operasi besutan Google
Lebih terperinciMencari Pola dalam Gambar dengan Algoritma Pattern Matching
Mencari Pola dalam Gambar dengan Algoritma Pattern Matching Muhammad Farhan Majid (13514029) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 String Matching 2.1.1 Pengertian String Matching String matching adalah pencarian sebuah pattern pada sebuah teks (Cormen, T.H. et al. 1994). String matching digunakan untuk menemukan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Algoritma 2.1.1. Algoritma Istilah algoritma (algorithm) berasal dari kata algoris dan ritmis, yang pertama kali diungkapkan oleh Abu Ja far Mohammed Ibn Musa al Khowarizmi
Lebih terperinciAndroid SDK. Nama : -Rr Octanty M Billy Novanta Yudistira
Android SDK Android adalah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan
Lebih terperinciPERBANDINGAN ALGORITMA KNUTH-MORRIS-PRATT, STRING MATCHING ON ORDERED ALPHABET, dan BOYER-MOORE dalam PENCARIAN UNTAI DNA
PERBANDINGAN ALGORITMA KNUTH-MORRIS-PRATT, STRING MATCHING ON ORDERED ALPHABET, dan BOYER-MOORE dalam PENCARIAN UNTAI DNA Tito Daniswara 3506097 Jurusan Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jalan
Lebih terperinciSEJARAH ANDROID. Diah Arum. Abstrak.
SEJARAH ANDROID Diah Arum diah.arum@raharja.info Abstrak Teknologi adalah hal yang tidak mudah dilepaskan dari kehidupan manusia. Karena teknologi sudah ada sejak dulu hingga saat ini yang masih terus
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Rumah adat indonesia. Marker based tracking Marker based tracking
2.1. Tinjauan Pustaka BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI Parameter Penulis Ririn Yulianti, 2015 Henri Christanto, 2014 Prima Rosyad, 2014 Zainuddin Achmad, 2015 Dekhi Aryanto, 2014 Objek Rumah adat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aplikasi permainan (game) sekarang ini sudah semakin berkembang. Hal ini dibuktikan melalui media yang dipakai untuk game yang semakin beragam. Sekarang ini game
Lebih terperinciAPLIKASI PENERJEMAH KALIMAT BAHASA INDONESIA KE BAHASA SIMALUNGUN DENGAN ALGORITMA BERRY - RAVINDRAN
APLIKASI PENERJEMAH KALIMAT BAHASA INDONESIA KE BAHASA SIMALUNGUN DENGAN ALGORITMA BERRY - RAVINDRAN Saut Dohot Siregar 1*, Mawaddah Harahap 2, Yohana Marbun 3 1,2,3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas
Lebih terperinciAnalisis Perbandingan Performansi Algoritma Zhu-Takaoka dan Algoritma Karp-Rabin Pada Pencarian Kata Di Rumah Baca Buku Sunda
Analisis Perbandingan Performansi Algoritma Zhu-Takaoka dan Algoritma Karp-Rabin Pada Pencarian Kata Di Rumah Baca Buku Sunda LATAR BELAKANG RUMAH BACA BUKU SUNDA BANYAKNYA Buku Banyaknya Algoritma 35
Lebih terperinciTINGKATAN VERSI NAMA ANDROID
TINGKATAN VERSI NAMA ANDROID Sakrodin Sakrodinoding23@gmail.com Abstrak Kalian mungkin sudah akrab dengan nama-nama makanan yang disebutkan dalam versi Android karena memang nama-nama tersebut merupakan
Lebih terperinciAPLIKASI PENGENALAN HURUF DAN ANGKA ANDROID
APLIKASI PENGENALAN HURUF DAN ANGKA PADA ANAK USIA DINI BERBASIS ANDROID Nama : Gunawan Riyanto NPM : 10107760 Fakultas : Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan : Sistem Informasi Dosen Pembimbing:
Lebih terperinciBab 2 LANDASAN TEORI
6 Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1. Scrabble Scrabble adalah permainan papan dan permainan menyusun kata yang dimainkan 2 atau 4 orang yang mengumpulkan poin berdasarkan nilai kata-kata yang dibentuk dari keping
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Penjualan Sebuah sistem dapat didefinisikan sebagai serangkaian komponen yang dikoordinasikan untuk mencapai serangkaian tujuan (Paulus, 2006). Penjualan merupakan sebuah
Lebih terperinciSejarah Perkembangan Android
Sejarah Perkembangan Android Devi Agustin Devi@raharja.info Abstrak Android adalah sistem operasi pada smarthphone, tablet dan perangkat elektronik pintar lainnya, bahkan kini Android sudah tersedia untuk
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Algoritma Algoritma ditemukan oleh seorang ahli matematika dari Uzbekistan, yang bernama Abu Ja far Muhammad Ibnu Al-Kwarizmi (770-840). Dalam bukunya yang berjudul Al-Jabr
Lebih terperinciPERBANDINGAN ALGORITMA STRING SEARCHING BRUTE FORCE, KNUTH MORRIS PRATT, BOYER MOORE, DAN KARP RABIN PADA TEKS ALKITAB BAHASA INDONESIA
PERBANDINGAN ALGORITMA STRING SEARCHING BRUTE FORCE, KNUTH MORRIS PRATT, BOYER MOORE, DAN KARP RABIN PADA TEKS ALKITAB BAHASA INDONESIA Darmawan Utomo Eric Wijaya Harjo Handoko Fakultas Teknik Program
Lebih terperinciPenggunaan Algoritma Knuth-Morris-Pratt untuk Pengecekan Ejaan
Penggunaan Algoritma Knuth-Morris-Pratt untuk Pengecekan Ejaan Andreas Dwi Nugroho - 13511051 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha
Lebih terperinciPerbandingan Penggunaan Algoritma BM dan Algoritma Horspool pada Pencarian String dalam Bahasa Medis
Perbandingan Penggunaan BM dan Horspool pada Pencarian String dalam Bahasa Medis Evlyn Dwi Tambun / 13509084 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Information Retrieval System 2.1.1. Pengertian Information Retrieval System Information retrieval system merupakan bagian dari bidang ilmu komputer yang bertujuan untuk pengambilan
Lebih terperinciPencocokan String Berdasarkan Kemiripan Ucapan (Phonetic String Matching) dalam Bahasa Inggris
Pencocokan String Berdasarkan Kemiripan Ucapan (Phonetic String Matching) dalam Bahasa Inggris Abstrak Mokhamad Syaroni 1, Rinaldi Munir 2 Laboratorium Ilmu dan Rekayasa Komputasi Departemen Teknik Informatika,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas. tertentu, misalnya Microsoft Word, Microsoft Excel.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Menurut Dhanta (2009:32), aplikasi (application) adalah software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, misalnya Microsoft
Lebih terperinciAlgoritma String Matching pada Mesin Pencarian
Algoritma String Matching pada Mesin Pencarian Harry Octavianus Purba 13514050 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Bandung, Indonesia 13514050@stei.itb.ac.id Proses
Lebih terperinciPENGGUNAAN ALGORITMA APOSTOLICO-CROCHEMORE PADA PROSES PENCARIAN STRING DI DALAM TEKS
PENGGUNAAN ALGORITMA APOSTOLICO-CROCHEMORE PADA PROSES PENCARIAN STRING DI DALAM TEKS Sindy Gita Ratri Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung
Lebih terperincicepat dan kian merambah ke setiap komponen teknologi informasi itu sendiri. Dari mulai dikenalnya komputer, hardware, software, hingga
APLIKASI PHONEBOOK DARURAT BERBASIS ANDROID ECA (Emergency Call Aplication) 1. Latar Belakang Perkembangan di bidang teknologi informasi saat ini semakin cepat dan kian merambah ke setiap komponen teknologi
Lebih terperinciAlgoritme Pencocokan String (String Matching) Menurut Black (2016), string adalah susunan dari karakter-karakter (angka, alfabet, atau karakte
II KAJIAN PUSTAKA 2! KAJIAN PUSTAKA 2.1! Ejaan Bahasa Indonesia Ejaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2016) adalah kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam tulisan
Lebih terperinciSISTEM PENYIMPANAN DIGITAL BERBASIS ANDROID PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk.
SISTEM PENYIMPANAN DIGITAL BERBASIS ANDROID PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk. Andi Septiawan Budiawan Saputra Dedik Afriansyah Jurusan Teknik Informatika STMIK PALCOMTECH PALEMBANG Abstrak PT. Telekomunikasi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karakter ASCII ASCII (American Standard Code for Information Interchange) merupakan suatu standar internasional dalam kode huruf dan simbol seperti Hex dan Unicode. Kode ASCII
Lebih terperinciPerbandingan dan Pengujian Beberapa Algoritma Pencocokan String
Perbandingan dan Pengujian Beberapa Algoritma Pencocokan String Hary Fernando Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jln. Ganesha No.10 Bandung, e-mail: hary@hary.web.id ABSTRAK Pencocokan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Android Android adalah suatu sistem operasi yang didesain sebagai platform open source untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware, dan aplikasi.
Lebih terperinciAplikasi String Matching pada Plugin SMS Blocker untuk Validasi Pesan
Aplikasi String Matching pada Plugin SMS Blocker untuk Validasi Pesan Mario Tressa Juzar 13512016 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan perangkat telepon telah sampai pada era smartphone. Telepon pada zaman dulu hanya berfungsi sebagai alat komunikasi suara atau pesan saja.
Lebih terperinciPENGENALAN ANDROID AHMAD ZAINUDIN. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
PENGENALAN ANDROID AHMAD ZAINUDIN Politeknik Elektronika Negeri Surabaya SEJARAH ANDROID Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone Dari Tablet PC Berbasis. Android. Oleh Safaat, N. (2015). Informatika Bandung.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelusuran Referensi Dalam melakukan penelitian ini, penulis merujuk pada beberapa penelitian terdahulu sebagai referensi yang sedikit banyaknya berkaitan secara langsung maupun
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. mereka Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Android Android adalah sistem operasi untuk handphone yang berbasis Linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka
Lebih terperinciPENCOCOKAN DNA NR_ DAN DNA DI MENGGUNAKAN ALGORITMA BOYER MOORE
PENCOCOKAN DNA NR_108049 DAN DNA DI203322 MENGGUNAKAN ALGORITMA BOYER MOORE Yulius Denny Prabowo 1 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer dan Ilmu Komunikasi, Kalbis Institute JL Pulomas
Lebih terperinciPENERAPAN STRING MATCHING DENGAN ALGORITMA BOYER MOORE PADA APLIKASI FONT ITALIC UNTUK DETEKSI KATA ASING
PENERAPAN STRING MATCHING DENGAN ALGORITMA BOYER MOORE PADA APLIKASI FONT ITALIC UNTUK DETEKSI KATA ASING Rohmat Indra Borman 1), Agus Pratama 2) 1) Komputerisasi Akuntansi, STMIK Teknokrat 2) Teknik Informatika,
Lebih terperinciPERTEMUAN KE 1 Pengenalan Aplikasi Mobile. Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan mengetahui tentang aplikasi mobile.
A. TUJUAN PERTEMUAN KE 1 Pengenalan Aplikasi Mobile Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan mengetahui tentang aplikasi mobile. B. TEORI SINGKAT Android adalah sistem operasi mobile yang open source. Tahun
Lebih terperinciPencocokan String Berdasarkan Kemiripan Ucapan (Phonetic String Matching) dalam Bahasa Inggris
Pencocokan String Berdasarkan Kemiripan Ucapan (Phonetic String Matching) dalam Bahasa Inggris Abstrak Mokhamad Syaroni 1, Rinaldi Munir 2 Laboratorium Ilmu dan Rekayasa Komputasi Departemen Teknik Informatika,
Lebih terperinciANALISIS STRING MATCHING PADA JUDUL SKRIPSI DENGAN ALGORITMA KNUTH-MORRIS PRATT (KMP)
ANALISIS STRING MATCHING PADA JUDUL SKRIPSI DENGAN ALGORITMA KNUTH-MORRIS PRATT (KMP) Wistiani Astuti whistieruslank@gmail.com Teknik Informatika, Universitas Muslim Indonesia Abstrak Skripsi adalah suatu
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Kendaraan merupakan angkutan atau alat transportasi yang digunakan masyarakat untuk bepergian. Terlebih lagi diliha
APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS YANG MEMETAKAN EMPAT BENGKEL MOTOR RESMI DI KOTA DEPOK BERBASIS PLATFORM ANDROID Zara Zulfariana *), Dr. Ernastuti, SSi., MKom **) Jurusan Sistem Informasi, Fakultas
Lebih terperinciBAB I I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada bab ini membahas tentang pendahuluan. Teknologi sudah sangat berkembang di era zaman sekarang. Bahkan teknologi sudah menjadi kebutuhan primer dari manusia
Lebih terperinciMobile Programming. Rendra Gustriansyah, S.T., M.Kom., MCP
Mobile Programming rendra@uigm.ac.id Rendra Gustriansyah, S.T., M.Kom., MCP Market Share Platform Smartphone Android Android adalah sebuah tumpukan software untuk peralatan bergerak yang terdiri dari sistim
Lebih terperinciJurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 2, (2017) 1
Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 2, (2017) 1 RANCANG BANGUN APLIKASI JADWAL KEGIATAN AKADEMIK BERBASIS ANDROID (STUDI KASUS: PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan dasar perancangan permainan domino gaple pada platform Android. Landasan teori yang diuraikan meliputi penjelasan mengenai algoritma Minimax, perkembangan
Lebih terperinciII. DASAR TEORI I. PENDAHULUAN
Pencocokan Poligon Menggunakan Algoritma Pencocokan String Wiwit Rifa i 13513073 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung
Lebih terperinci