PENGARUH PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA"

Transkripsi

1 PENGARUH PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA (Eksperime pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri Sigapara Kabupate Tasikmalaya Tahu Ajara 03/ 04) oleh; Muhammad Yuda Arifi; H. Agus Mulyadi, M.Pd.; Naag Kusadi, M.Pd.; 3 da Mahasiswa Program Studi Pedidika Jasmai, Kesehata da Rekreasi FKIP Uiversitas Siliwagi Tasikmalaya Dose (Pembimbig I) Program Studi Pedidika Jasmai, Kesehata da Rekreasi FKIP Uiversitas Siliwagi Tasikmalaya Dose (Pembimbig II) Program Studi Pedidika Jasmai, Kesehata da Rekreasi FKIP Uiversitas Siliwagi Tasikmalaya ABSTRAK Tujua dari peelitia ii adalah utuk memperoleh iformasi tetag pegaruh media audio visual terhadap keterampila meggirig bola dalam permaia sepakbola pada siswa kelas VIII SMP Negeri Sigapara Kabupate Tasikmalaya tahu ajara 03/ 04. Metode peelitia yag diguaka adalah metode eksperime. Populasi peelitia adalah siswa kelas VIII SMP Negeri Sigapara Kabupate Tasikmalaya tahu ajara 03/ 04sebayak 00 orag yag pegambila sampelya ditetuka dega megguaka tekik proporsioal radom samplig sebayak 0 orag. Tes dalam peelitia ii adalah tes meggirig bola. Berdasarka hasil pegolaha data dega uji statistik, teryata secara empirik media audio visual berpegaruh terhadap keterampila meggirig bola dalam permaia sepakbola pada siswa kelas VIII SMP Negeri Sigapara Kabupate Tasikmalaya tahu ajara 03/ 04. Berdasar pada hasil peelitia tersebut di atas, peulis megajuka beberapa sara sebagai berikut,kepada para pihak yag terkait dega pembiaa sepakbola, seperti pelatih, guru Pedidika Jasmai di SMP atau sederajat dalam ragka meigkatkaketerampila meggirig bola disaraka megguaka media audio visual. Kata Kuci: Pegaruh, Pembelajara,Media Audio Visual terhadap, meggirig bola, Permaia Sepakbola

2 A. PENDAHULUAN Permaia sepak bola merupaka salah satu cabag olahraga beregu yag populer dewasa ii diseluruh duia terutama dikawasa Eropa, Amerika da Asia. Ditaah air kita pu permaia sepak bola sudah dikeal cukup lama, da merupaka salah satu permaia rakyat yag sagat digemari da sudah memasyarakat, baik masyarakat perkotaa maupu masyarakat pedesaa, mulai dari aak-aak kecil, remaja sampai orag tua sagat meggemariya. Hal ii disebabka oleh sifat permaiaya itu sediri yag mempuyai ciri khas yaitu mudah dilakuka, meyeagka da tidak memerluka biaya yag mahal, serta permaia sepak bola ii dapat pula mejadi suatu alat pemersatu dalam persaudaraa, kerjasama atar bagsa. Pesatya perkembaga sepak bola diseluruh kawasa duia ditadai dega bermuculaya klub-klub sepak bola yag begitu mejamur dimaa-maa, terutama diegara-egara: Pracis, Iggris, Jerma, Belada da Negara-egara laiya yag faatik terhadap permaia sepak bola. Perkembaga persepakbolaa ditaah air cukup megalami kemajua yag cukup pesat, khususya jika ditijau dari segi pembibita. Bayak perkumpula-perkumpula sepak bola yag kebayaka pemiatya terdiri atas aak-aak usia muda, itu meujukka bahwa sudah melekatya jiwa-jiwa olah raga sepak bola. Para pemai yuior pu telah dapat meujukka prestasi khususya tim pelajar Idoesia yag telah beberapa kali berhasil mejuarai kejuaraa sepak bola atar pelajar Asia. Salah satu tujua pembelajara Pedidika Jasmai (Pejas) di sekolah berdasarka Kurikulum 004, adalah megembagka kemampua gerak da keterampila berbagai macam permaia da olahraga. Utuk mecapai tujua tersebut buka hal yag mudah. Pada keyataa di lapaga bayak guru Pejas baik di sekolah dasar, maupu sekolah meegah yag meemuka kesulita terutama pada saat melaksaaka proses pembelajara tekik dasar cabag olahraga tertetu. Misalya dalam permaia sepakbola terdapat beberapa tekik dasar meggirig bola. Setiap tekik dalam permaia sepakbola mempuyai karakteristik da fugsi yag berbeda. Da dapat dilakuka dega berbagai cara. Oleh karea itu setiap tekik tersebut terdiri atas beberapa jeis. Meggirig bola (dribblig) merupaka tekik dasar dalam permaia sepakbola yag diaggap mudah, tetapi pada dasarya sulit serta bayak kesalaha tekik dasar yag dilakuka oleh pemai. Hal ii meutut peulis merasa terdorog utuk lebih kreatif mecari solusi dalam upaya megatasi hal tersebut. Terlebih lagi kurikulum 004 meutut guru

3 3 kreatif. Artiya dalam merecaaka da melaksaaka pembelajara atau pelatiha, guru pedidika jasmai (Pejas), pembia, da pelatih harus kreatif. Guru Pejas atau pelatih harus padai memilih pedekata, metode, tekik, da strategi pembelajara/pelatihayasesuai dega pegetahua, kemampua yag dimilikiya, serta saraa da prasaraa yag tersedia di sekolah tempatya megajar. Namu demikia guru Pejas harus selalu memperhatika perubaha kemampua aak da dapat membatu medorog perubaha tersebut, memperhatika tigkat perkembaga aak didikya, da mampu megakomodasi setiap perubaha da perbedaa karakteristik setiap idividu serta medorogya ke arah perubaha yag lebih baik. Sesuai dega perkembaga usiaya da sesuai dega tigkat kesulita dari setiap tekik dasar permaia sepakbola, da juga sesuai dega kesaggupa fisikya utuk melakuka geraka fisik adalah tekik meggirig bola.namu demikia masih bayak siswa sekolah dasar yag tidak berai melakuka geraka meggirig bola ii pada saat dia bermai sepakbola, walaupu sebearya tekik meggirig bola itu adalah salah satu tekik dasar yag domia karea merupaka kuci utuk memeagka pertadiga.utuk megatasi hal seperti itu diperluka suatu model pembelajara yag sesuai dega karakteristik geraka meggirig bola da karakteristik siswaya itu sediri. Dalam proses pembelajara tekik meggirig bola, siswa harus mampu melakuka geraka tersebut dega kotrol yag baik. Pada saat guru atau model (pemai sepakbola profesioal misalya) memberi cotoh geraka yag bear dega kotrol yag baik, siswa tidak aka bisa megamati uruta geraka yag dilakuka oleh guru atau model tersebut karea gerakaya tetu sagat cepat. Utuk megatasi hal tersebut diperluka suatu alat batu yag bisa memudahka siswa megamati uruta geraka tekik dasar sepakbola sesuai dega tujua pembelajara yag sudah ditetuka. Alat batu yag dimaksud di sii adalah media. Hal ii sejala dega pedapat Hamalik (986: 8) tetag mafaat praktis dari media pedidika yag salah satuya adalah media dapat memperlambat bedabeda da hal-hal yag proses terjadiya terlalu cepat, sukar diamati. Media mempuyai arti yag cukup petig, karea dalam kegiata tersebut ketidakjelasa materi yag disampaika dapat dibatu dega meghadirka media sebagai peratara. Kerumita materi yag aka dipelajari siswa dapat disederhaaka dega batua media. Media dapat mewakili kekuragmampua

4 4 guru dalam hal mejelaska materi dega kata-kata atau kalimat tertetu, dalam hal melakuka geraka-geraka tekik dasar cabag olahraga tertetu, atau dalam hal memberi cotoh geraka yag tepat dari tekik dasar cabag olahraga tertetu. Dega demikia dapat dipahami bahwa media adalah alat batu yag dapat dijadika sebagai peyalur pesa dalam suatu kegiata pembelajara utuk mecapai tujua pembelajara. Hal ii sejala dega pedapat Djamarah (00: 37) bahwa media adalah alat batu apa saja yag dapat dijadika sebagai peyalur pesa gua mecapai tujua pegajara. Salah satu media yag dapat diterapka dalam pembelajara tekik dasar sepakbola adalah gambar ragkaia geraka sesuai dega tekik yag harus dipelajari oleh siswa. Siswa aka lebih cepat memahami geraka dega megamati gambar ragkaia gerak tekik tersebut daripada megamati geraka tekik teserbut secara lagsug karea geraka tersebut terlalu cepat sehigga ragkaia gerakaya tidak aka terlihat jelas. Berdasar pada papara di atas, peulis tertarik utuk mecoba melakuka peelitia media audio visual dalam permaia sepakbbola. Dalam hal ii peulis aka mecoba melakuka peelitia eksperime pada siswa kelas VIII SMP Negeri Sigapara Kabupate Tasikmalaya, dega tujua utuk megetahui ada tidakya pegaruh media audio visual terhadap keterampila meggirig bola da megetahui efektif tidakya audio visual dalam pembelajara meggirig bola permaia sepakbola. B. PROSEDUR PENELITIAN Metode Peelitia Setiap peelitia yag aka dilakuka memerluka suatu metode. Berhasil atau tidakya suatu peelitia tergatug dari metode yag diguaka. Megeai metode, Surakhmad (998:3) mejelaska sebagai berikut: Metode merupaka cara utama yag diperguaka utuk mecapai suatu tujua, misalya utuk meguji seragkaia hipotesa, dega memperguaka tekik serta alat-alat tertetu. Cara utama itu diperguaka setelah peyelidika memperhitugka kewajaraya ditijau dari tujua

5 5 peyelidika serta dari situasi peyelidika adalah pegertia yag luas, yag biasaya dijelaska lebih eksplisit di dalam setiap peyelidika. Dari kutipa di atas da sesuai dega permasalaha peelitia yaitu pegaruh pembelajara megguaka media audio visual terhadap keterampila meggirig bola.oleh karea itu, metode yag peulis guaka dalam peelitia ii adalah metode eksperime karea sifat peelitia yag peulis lakuka sesuai dega sifat peelitia eksperime. Proses peelitia yag peulis lakuka sesuai dega pegertia eksperime meurut Surakhmad (998:49) sebagai berikut: Dalam arti kata yag luas, bereksperime adalah megadaka kegiata percobaa utuk melihat suatu hasil. Hasil itu yag meegaska bagaimaakah keduduka perhubuga kausal atara variabel-variabel yag diselidiki.tujua eksperime bukalah pada pegumpula data deskriptif melaika pada peemua faktor-faktor peyebab da faktor-faktor- akibat; karea itu maka di dalam eksperime orag bertemu dega diamik dalam iteraksi variabel-variabel. Dari kutipa tersebut dapat disimpulka bahwa dalam suatu peelitia eksperime diperluka adaya suatu faktor yag diuji cobaka.sejala dega pegertia eksperime sebagaimaa dikemukaka di atas, peulis dapat meyebutka bahwa faktor yag diuji cobaka dalam peelitia ii adalah pembelajara megguaka media audio visual.latiha tersebut diharapka dapat meigkatka keterampila meggirig bola yag atiya dapat meujukka hubuga kausal atara variabel-variabel yag ada dalam peelitia ii. Variabel Peelitia Meurut Arikuto (998 : 99) yag dikutip oleh Rudista (003 : 4), variabel adalah Objek peelitia atau apa yag mejadi titik perhatia suatu peelitia. Selajutya Arikuto (998 : 0), mejelaska bahwa Variabel yag mempegaruhi disebut variabel peyebab, variabel bebas atau idepede variabel (X), sedagka variabel akibat disebut variabel tak bebas, variabel tergatug, variabel terikat atau depede variabel (Y). Variabel-variabel yag memiliki objek peelitia ii meliputi. Variabel Bebas Variabel bebasya (X) adalah pembelajara megguaka media audio visual.

6 6. Variabel Terikat Variabel terikatya (Y) adalah keterampila meggirig bola. Itrume Peelitia Utuk medapatka data yag diperluka, peulis megguaka alat ukur sebagai media pegumpul data. Hal ii sejala dega pedapat Nurhasa da Narla (00 : 3), Dega alat ukur ii kita aka memperoleh data dari suatu obyek tertetu, sehigga kita dapat megugkapka tetag keadaa obyek tersebut secara obyektif. Berkaita dega permasalaha peelitia ii, maka alat pegumpul data dalam peelitia ii adalah tes dribblig. a. Tujua : Megukur keterampila, da kecepata kaki dalam memaika bola. b. Alat : - Bola - Stop watch - buah ritaga (togkat/ lembig) - Tiag bedera - Kapur c. Pelaksaaa : ) Pada aba-aba siap testee berdiri di belakag garis start dega bola dalam peguasaa kakiya. ) Pada aba-aba ya, testee mulai meggirig bola ke arah kaki kiri melewati ritaga pertama da berikutya meuju ritaga berikutya sesuai dega arah paah yag telah ditetapka sampai ia melewati garis fiis. 3) Salah arah dega meggirig bola, ia harus memperbaikiya tapa megguaka aggota bada selai kaki di maa melakuka kesalaha da selama itu pula stop wacth tetap jala. 4) Meggirig bola dilakuka oleh kaki kaa da kiri bergatia, atau miimal salah satu kaki perah meyetuh bola satu kali setuha. Geraka tersebut diyataka gagal jika : a. Testee meggirig bola haya dega megguaka satu kaki saja. b. Testee meggirig bola tidak sesuai dega arah paah. c. Testee megguaka aggota bada selai kaki pada saat meggirig bola.

7 7 Populasi da Sampel Populasi adalah suatu kelompok subjek yag di jadika objek peelitia.pegertia populasi meurut Sugiyoo (999: 7) adalah Geeralisasi yag terdiri objek/ subjek yag mempuyai kualitas da karakteristik tertetu yag di tetapka oleh peelitia utuk dipelajari da kemudia di tarik kesimpula.sebelum meetapka sampel peelitia terlebih dahulu harus meetuka tujua dari peyelidika da memperhatika apakah populasi pada umumya diaggap homoge atau heteroge seperti misalya umur, jeis kelami da sebagaiya yag diaggap perlu utuk peyelidika. Berdasarka uraia di atas, maka peulis megambil populasi siswa kelas VIII SMP Negeri Sigapara Kabupate Tasikmalaya tahu ajara 03/ 04 sebayak 00 orag.sedagka yag dimaksud dega sampel meurut Surakhmad (998: 93) ialah, Pearika sebagia dari populasi utuk mewakili seluruh populasi.oleh karea itu, dalam peelitia ii peulis mejadika sebagia populasi sebagai sampel peelitia yaitu sebayak 0 orag. Tekik pegambila data dilakuka dega caraproporsioal radom samplig. Tekik Pegolaha Data Setelah data dari hasil pegukura diperoleh, maka data tersebut diolah secara statistik agar mempuyai arti. Adapu proses pegolaha dataya sebagai berikut :. Membuat distribusi frekuesi. a. Meetuka retag (R = skor tertiggi skor teredah) b. meetuka kelas iterval (k = +3,3 log ) R c. Meetuka pajag iterval (p = ) K. Meghitug skor rata-rata (mea) dari masig-masig tes, dega megguaka rumus di bawah ii. X Xo p fi.ci fi Arti tada-tada tersebut adalah : X = Nilai rata-rata yag dicari

8 8 Xo = Titik tegah skor yag memuat tada kelas dega ilai c = 0 p = Pajag kelas iterval = Sigma atau jumlah fi ci = Frekuesi = Deviasi atau simpaga 3. Meghitug Stadar deviasi atau simpaga baku dega rumus sebagai berikut. s p fi.ci - fi.ci 4. Meghitug varias dari masig-masig tes, rumus yag diguaka adalah sebagai berikut. S fi.ci P - fi.ci Arti tada-tada tersebut adalah : S P = Nilai varias yag dicari = Pajag kelas iterval Ci = Deviasi atau simpaga N = Jumlah sampel ( = fi ) 5. Meguji ormalitas data dari setiap tes melalui peghituga statistik X (chikuadrat) dega megguaka rumus sebagai berikut. X Oi - Ei Ei Arti tada-tada rumus adalah sebagai berikut. X = Chi-kuadrat adalah lambag yag meyataka ilai ormalitas Oi = Frekuesi yata atau hasil observasi/pegamata Ei = Frekuesi teoretik/ekspektasi jumlah sampel dalam kelompok. Kriteria pegujia dega megguaka distribusi Chi-kuadrat dega taraf da k - 3 yata 0, 05 dk. Apabila X -, k 3 atau X tabel dari daftar Chi-Kuadrat lebih besar atau sama dega hasil peghituga statistik X, maka datadata dari setiap tes itu berdistribusi ormal dapat diterima, utuk harga X laiya ditolak.

9 9 6. Meguji homogeitas data dari setiap kelompok melalui peghituga statistik F dega megguaka rumus sebagai berikut. 0, 05 Variasi terbesar F Variasi terkecil Kriteria pegujia dega megguaka distribusi F dega taraf yata da derajat kebebasa dk k - 3. Apabila agka F hitug lebih kecil atau sama dega F tabel distribusi F F V, homoge. V, V, maka data-data dari kelompok tes itu F V didapat dari daftar distribusi F dega peluag, sedagka derajat kebebasa V da V masig-masig sesuai dega dk pembilag da dk peyebut =. 7. Meguji diterima atau ditolakya hipotesis melalui pedekata uji kesamaa kedua rata-rata uji dua pihak (uji t`). Apabila data tersebut berdistribusi ormal da homoge maka rumus yag diguaka adalah : t dega s X X t` = Nilai sigifikasi yag dicari. s X = Skor rata-rata dari tes awal atau variabel I. X = Skor rata-rata dari tes akhir atau variabel II s = Simpaga baku gabuga = Jumlah sampel S = Varias sampel tes awal atau variabel I. S = Varias dari sampel tes akhir atau variabel II s Kriteria pegujia adalah terima hipotesis (H) jika t (- t t ( - ) didapat dari distribusi t dega derajat kebebasa (dk) = + da peluag ( - Taraf yata ( ) = 0,05 atau tigkat kepercayaa 95% utuk s ). harga t laiya hipotesis (H) ditolak.jika data itu ormal tetapi tidak homoge, maka pedekata statistik yag diguaka utuk meguji kebeara hipotesis yag diajuka adalah uji t yag rumusya sebagai berikut.

10 0 t X Kriteria pegujia hipotesis adalah terima hipotesis jika S S X wt w t w w wt w t t w w da tolak dalam hal laiya. S w t / t. S w t / t. C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarka hasil pegujia hipotesis megguaka pedekata statistik, hipotesis peelitia yag peulis ajuka yaitu: Pembelajara meggirig bola dega megguaka media audio visual berpegaruh keterampila meggirig bola dalam permaia sepakbola pada siswa kelas VIII SMP Negeri Sigapara Kabupate Tasikmalaya tahu ajara 03/ 04 teryata hasilya diterima atau terbukti. Kebeara hasil pegujia hipotesis tersebut didukug pula oleh data hasil peelitia dega megguaka uji t` yag meujukka ilai t`hitug sebesar 5,55 yag berada di luar daerah peerimaa hipotesis (t`tabel sebesar,73). Diterimaya hipotesis tersebut diduga karea utuk meghasilka hasil dribblig yag baik, dapat dilakuka dega megguaka berbagai macam betuk pembelajara. Selai itu, latiha dega megguaka media audio visual pada permaia sepakbola dapat memotivasi siswa/ atlet utuk belajar tekik dribblig, memudahka kesulita siswa melakuka tekik dasar meggirig bola. Pembelajara dega megguaka media sudio visual dalam peelitia ii peulis guaka sebagai salah satu media pelatiha yag berfugsi sebagai alat batu peguasaa keterampila dribblig dalam permaia sepakbola. Hal ii peulis lakuka berdasar pada pegertia media pedidika (termasuk media pembelajara) yag dikemukaka Hamalik (986: 30), Media pedidika adalah alat, metode da tekik yag diguaka dalam ragka lebih megefektifka komuikasi da iteraksi atara guru da siswa dalam proses pedidika da pegajara di sekolah. Dalam peelitia ii, alat latiha dega megguaka media audio visual tersebut diguaka pada saat latiha melakuka dribblig yag dilakuka secara sistematis da berulag-ulag dega meambah beba pada setiap kali melakuka

11 latiha dari sedag sampai ke yag berat. Oleh karea itu pembelajara dega megguaka media audio visual tersebut dapat berfugsi sesuai dega peraya atau dega kata lai pembelajara dega megguaka pembelajara tersebut efektif diguaka dalam latiha dribblig dalam upaya meigkatka kemampua dribblig pada siswa kelas VIII SMP Negeri Sigapara Kabupate Tasikmalaya tahu ajara 03/ 04. Dega demikia hasil peelitia ii medukug teori yag sudah ada khususya teori kepelatiha da teori permaia sepakbola. Selai itu hasil peelitia ii bisa dijadika acua oleh para guru da pembia olahraga cabag sepakbola dalam memilih cara/tekik melatih siswa atau atletya dega tujua agar keterampila dribblig bola siswa atau atlet biaaya meigkat. D. PENUTUP Simpula Berdasarka hasil peelitia da pegujia hipotesis dega megguaka pedekata statistika, peulis dapat meyimpulka hasil peelitia sebagai berikut: Pembelajara meggirig bola dega media audio visual berpegaruh terhadap keterampila meggirig bola dalam permaia sepakbola pada sepakbola siswa kelas VIII SMP Negeri Sigapara tahu ajara 03/ 04. Hal ii berarti bahwa pembelajara dega megguaka media audio visual efektif diguaka dalam meigkatka keterampila meggirig dalam permaia sepakbola. Sara Megacu pada hasil yag telah diperoleh peelitia ii, maka peulis meyaraka beberapa hal sebagai berikut :. Utuk meigkatka peguasaa tekik dasar sepakbola khususya tekik meggirig bola, peulis meyaraka kepada guru Pedidika Jasmai da Kesehata, pembia olahraga maupu pelatih sepakbola agar hasil peelitia ii dapat dijadika tolak ukur da dapat diguaka sebagai alteratif betuk pembelajara dalam ragka peigkata peguasaa kemampua meggirig bola dalam permaia sepakbola.

12 . Karea ruag ligkup peelitia ii terbatas, peulis meyaraka kepada berbagai pihak bermiat aka masalah dalam peelitia ii, hedakya meidaklajuti hasil peelitia ii dega cara meerapkaya dalam melaksaaka pelatiha da melakuka peelitia lebih lajut dega objek yag diteliti lebih luas da bervariasi. DAFTAR PUSTAKA Arikuto, Suharsimi Prosedur Peelitia Suatu Pedekata Praktek. Jakarta: Rieka Cipta. Beachle, Thomas R da Groves,Barey R Latiha Beba (Terjemaha Razi Siregar). Jakarta: PT. Raja Grafido Persada. Badriah, Dewi Laelatul. 00. Fisiologi Olahraga dalam Perspektif Teoretis da Praktik. Badug: Pustaka Ramadha. Giriwijoyo, Y. S. 99. Ilmu Faal Olahraga. Badug FPOK IKIP Badug. Harsoo Coachig da Aspek-aspek Psikologi dalam Coachig. Jakarta: Tambak Kusuma. Harsoo Latiha Fisik. Jakarta: Pusat Ilmu Olahraga Koi Pusat. Harsoo. 00. Latiha Kodisi Fisik. Badug. Jamaludi.003. Problematik Pembelajara Bahasa da Sastra.Yogyakarta: Adicita Karya Nusa. Luxbacher, Joseph A Sepak Bola: Lagkah-lagkah Meuju Sukses. (Terjemaha Agusta Wibawa). Jakarta: PT. Raja Grafido Persada. Noer, Hamidsyah H Kepelatiha Dasar. Jakarta: Dikdasme. Nurhasa da Abdul Narla. 00. Tes da Pegukura Pedidika Olahraga. Tasikmalaya: PJKR FKIP UNSIL. Pusat Bahasa Depdikas. 00. Kamus Besar Bahasa Idoesia. Jakarta: Balai Pustaka. Sugiyato Perkembaga Belajar Motorik. Jakarta: Uiversitas Terbuka. Soekatamsi Permaia Besar I (Sepak Bola). Jakarta: Uiversitas Terbuka.

13 3 Suharo, HP Metodologi Pelatiha. Yogyakarta: FPOK IKIP Yogyakarta. Sudjaa, 989.Metode Statistika. Badug: Tarsito. Surakhmad, Wiaro Dasar da Tekik Research, Pegatar Metodologi Ilmiah. Badug: Tarsito. Mudjioo. 00. Olahraga Pelatiha Sepak Bola.Jakarta: Depdikbud-Dirje Dikti PLPTK Hamalik, Oemar. 00. Proses Belajar Megajar. Jakarta: Bumi Aksara. Musa da Nurfitri Kurikulum Tigkat Satua Pedidika. Badug: PT. Rosdakarya. Sucipto Pedidika Jasmai da Kesehata (utuk SMU kelas 3). Badug: PT. Grafido Media Pratama. Aep Peigkata da pembiaa Kodisi Fisik dalam Olahraga. Semarag: Dahara Frez.

LONG PASSING DALAM PERMAINAN OLAHRAGA

LONG PASSING DALAM PERMAINAN OLAHRAGA PENGARUH METODE DISTRIBUSI LINIER TERHADAP KETERAMPILAN LONG PASSING DALAM PERMAINAN OLAHRAGA (EKSPERIMEN PADA SISWA EKSTAKURILULER SEPAKBOLA SMA NEGERI TANJUNG ANOM KABUPATEN NGANUK TAHUN AJARAN 04/05)

Lebih terperinci

dengan keaneka-ragaman ciri yang terdapat pada masing-masing cabang olahraga baik di kota-kota besar maupun di daerah-daerah. Dengan demikian, tidak

dengan keaneka-ragaman ciri yang terdapat pada masing-masing cabang olahraga baik di kota-kota besar maupun di daerah-daerah. Dengan demikian, tidak A. Latar Belakag Masalah Saat ii pertumbuha olahraga di Idoesia mejadi lebih berkembag dega keaeka-ragama ciri yag terdapat pada masig-masig cabag olahraga baik di kota-kota besar maupu di daerah-daerah.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur 0 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan. 9 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi Da Sampel Peelitia ii dilaksaaka di MTs Muhammadiyah Natar Lampug Selata. Populasiya adalah seluruh siswa kelas VIII semester geap MTs Muhammadiyah Natar Tahu Pelajara

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai dega Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi 5 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia ii dilaksaaka di SMPN 0 Badar Lampug, dega populasi seluruh siswa kelas VII. Bayak kelas VII disekolah tersebut ada 7 kelas, da setiap kelas memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu da Tempat Peelitia Peelitia dilaksaaka dari bula Agustus-September 03.Peelitia ii dilakuka di kelas X SMA Muhammadiyah Pekabaru semester gajil tahu ajara 03/04. B. Subjek

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia Populasi dalam peelitia ii adalah semua siswa kelas I MIA SMA Negeri 5 Badar Lampug Tahu Pelajara 04-05 yag berjumlah 48 siswa. Siswa tersebut

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI (Eksperime pada Siswa Kelas VII C SMP Negeri Salawu Kabupate Tasikmalaya Tahu Ajara 04/ 05)

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I 7 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia Populasi dalam peelitia ii adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Kotaagug Tahu Ajara 0-03 yag berjumlah 98 siswa yag tersebar dalam 3

Lebih terperinci

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan BAB III METODE PENELITAN. Tempat Da Waktu Peelitia Peelitia dilakuka di SMP Negeri Batudaa Kab. Gorotalo dega subject Peelitia adalah siswa kelas VIII. Pemiliha SMP Negeri Batudaa Kab. Gorotalo. Adapu

Lebih terperinci

Pertemuan Ke-11. Teknik Analisis Komparasi (t-test)_m. Jainuri, M.Pd

Pertemuan Ke-11. Teknik Analisis Komparasi (t-test)_m. Jainuri, M.Pd Pertemua Ke- Komparasi berasal dari kata compariso (Eg) yag mempuyai arti perbadiga atau pembadiga. Tekik aalisis komparasi yaitu salah satu tekik aalisis kuatitatif yag diguaka utuk meguji hipotesis tetag

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujua Peelitia Peelitia ii bertujua utuk megetahui apakah terdapat perbedaa hasil belajar atara pegguaa model pembelajara Jigsaw dega pegguaa model pembelajara Picture ad Picture

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa 19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia ii adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Badar Lampug tahu pelajara 2009/2010 sebayak 279 orag yag terdistribusi dalam tujuh

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia merupaka suatu cara tertetu yag diguaka utuk meeliti suatu permasalaha sehigga medapatka hasil atau tujua yag diigika. Meurut Arikuto (99 :

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN SERVIS ATAS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI

PENGARUH LATIHAN SERVIS ATAS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PENGARUH LATIHAN SERVIS ATAS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI (Eksperime pada PesertaEkstrakurikulerBolavoli SMP Negeri 8 Kota Tasikmalayatahuajara

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peelitia Dalam suatu peelitia diperluka metode utuk memecahka masalah yag igi diteliti. Metode peelitia memberika gambara kepada peeliti tetag lagkah-lagkah bagaimaa

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia merupaka suatu cara tertetu yag diguaka utuk meeliti suatu permasalaha sehigga medapatka hasil atau tujua yag diigika, meurut Arikuto (998:73)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 6 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desai Peelitia Meurut Kucoro (003:3): Peelitia ilmiah merupaka usaha utuk megugkapka feomea alami fisik secara sistematik, empirik da rasioal. Sistematik artiya proses yag

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah metode kuatitatif dega eksperime semu (quasi eksperimet desig). Peelitia ii melibatka dua kelas, yaitu satu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia adalah suatu cara ilmiah utuk medapatka data dega tujua tertetu. Peelitia yag megagkat judul Efektivitas Tekik Permaia Pioy Heyo dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah. BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1. DIAGRAM ALIR PENELITIAN Perumusa - Sasara - Tujua Pegidetifikasia da orietasi - Masalah Studi Pustaka Racaga samplig Pegumpula Data Data Primer Data Sekuder

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Racaga da Jeis Peelitia Racaga peelitia ii adalah deskriptif dega pedekata cross sectioal yaitu racaga peelitia yag meggambarka masalah megeai tigkat pegetahua remaja tetag

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengampilan data dilakukan pada bulan Juli tahun 2013, tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengampilan data dilakukan pada bulan Juli tahun 2013, tahun ajaran 2013/2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat da Waktu Peelitia Peelitia dilaksaaka di SMAN Siak Hulu pada kelas I IPA semester gajil. Utuk pegampila data dilakuka pada bula Juli tahu 03, tahu ajara 03/04. B. Objek

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sukardi, (2003:17) Metodologi penelitian adalah cara yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sukardi, (2003:17) Metodologi penelitian adalah cara yang 5 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Meurut Sukardi, (003:7) Metodologi peelitia adalah cara yag dilakuka secara sistematis megikuti atura-atura, direcaaka oleh para peeliti utuk memecahka permasalaha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28 5 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Peelitia da Waktu Peelitia Sehubuga dega peelitia ii, lokasi yag dijadika tempat peelitia yaitu PT. Siar Gorotalo Berlia Motor, Jl. H. B Yassi o 8 Kota Gorotalo.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mencari hubungan, dan menafsirkan hal-hal yang bersifat teka-teki. Untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mencari hubungan, dan menafsirkan hal-hal yang bersifat teka-teki. Untuk 68 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Peelitia pada dasarya merupaka suatu pecaria (iquiry), meghimpu data, megadaka pegukura, aalisis, sistesis, membadigka, mecari hubuga, da meafsirka hal-hal

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Seputih Agung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Seputih Agung. Populasi dalam 19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia ii dilaksaaka di SMP Negeri 1 Seputih Agug. Populasi dalam peelitia ii adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Seputih Agug sebayak 248 siswa

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 89 BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH Dalam upaya mearik kesimpula da megambil keputusa, diperluka asumsi-asumsi da perkiraa-perkiraa. Secara umum hipotesis statistik merupaka peryataa megeai distribusi probabilitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Racaga Peelitia 1. Pedekata Peelitia Peelitia ii megguaka pedekata kuatitatif karea data yag diguaka dalam peelitia ii berupa data agka sebagai alat meetuka suatu keteraga.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMA N 10 Pekanbaru, semester

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMA N 10 Pekanbaru, semester 3 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu da Tempat Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di kelas X MA N 0 Pekabaru, semester tahu ajara 03/04. Waktu pegambila data dilaksaaka pada bula eptember 03. B. Objek da

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak: PENGUJIAN HIPOTESIS A. Lagkah-lagkah pegujia hipotesis Hipotesis adalah asumsi atau dugaa megeai sesuatu. Jika hipotesis tersebut tetag ilai-ilai parameter maka hipotesis itu disebut hipotesis statistik.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan bermaksud mengetahui Pengaruh Metode Discovery Learning

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan bermaksud mengetahui Pengaruh Metode Discovery Learning 4 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii digologka ke dalam peelitia eksperime. Eksperime yag dilakuka bermaksud megetahui Pegaruh Metode Discovery Learig terhadap Kemampua Pemecaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakag Permasalaha Matematika merupaka Quee ad servat of sciece (ratu da pelaya ilmu pegetahua). Matematika dikataka sebagai ratu karea pada perkembagaya tidak tergatug pada

Lebih terperinci

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua BAB IV METODE PENELITlAN 4.1 Racaga Peelitia Racaga atau desai dalam peelitia ii adalah aalisis komparasi, dua mea depede (paired sample) yaitu utuk meguji perbedaa mea atara 2 kelompok data. 4.2 Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi peelitia berasal dari kata metode yag artiya cara yag tepat utuk melakuka sesuatu, da logos yag artiya ilmu atau pegetahua. Jadi metodologi artiya cara melakuka sesuatu

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 8 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia yag diguaka dalam peelitia ii adalah metode ex post facto. Ada dua variabel dalam proses peelitia ii yaitu variabel bebas (variabel ) adalah

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Metodelogi adalah sekumpulan prosedur yang terdokumentasi. dalam penelitian. Soekidjo Notoatmodjo, (2002:29)

III. METODELOGI PENELITIAN. Metodelogi adalah sekumpulan prosedur yang terdokumentasi. dalam penelitian. Soekidjo Notoatmodjo, (2002:29) III. METODELOGI PENELITIAN A. Metodelogi Peelitia Metodelogi adalah sekumpula prosedur yag terdokumetasi medefiisika siklus pemecaha masalah atau pegembagaya da meetuka bagaimaa sistem aka dibagu metodelogi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode peelitia diartika sebagai cara ilmiah utuk medapatka data dega tujua da keguaa tertetu. Cara ilmiah berarti kegiata peelitia itu didasarka pada ciri-ciri keilmua,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Aalisis regresi mejadi salah satu bagia statistika yag palig bayak aplikasiya. Aalisis regresi memberika keleluasaa kepada peeliti utuk meyusu model hubuga atau pegaruh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011 III. METODE PENELITIAN A. Latar Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia yag megguaka total sampel yaitu seluruh siswa kelas VIII semester gajil SMP Sejahtera I Badar Lampug tahu pelajara 2010/2011 dega

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peelitia Peelitia ii megguaka metode peelitia Korelasioal. Peelitia korelasioaal yaitu suatu metode yag meggambarka secara sistematis da obyektif tetag hubuga atara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujua Peelitia Tujua yag igi dicapai dalam peelitia ii adalah:. Utuk megetahui perbedaa hasil belajar atara model pembelajara tutor sebaya dalam kelompok kecil dega model pembelajara

Lebih terperinci

Efektivitas Model Pengajaran Langsung Dalam Pembelajaran Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Kristen Dende. Rubianus. Abstrak

Efektivitas Model Pengajaran Langsung Dalam Pembelajaran Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Kristen Dende. Rubianus. Abstrak Efektivitas Model Pegajara Lagsug Dalam Pembelajara Matematika Pada iswa Kelas VIII MP Kriste Dede Rubiaus Abstrak Model pegajara lagsug merupaka suatu pedekata megajar yag dapat membatu siswa mempelajari

Lebih terperinci

BAB V UKURAN GEJALA PUSAT (TENDENSI CENTRAL)

BAB V UKURAN GEJALA PUSAT (TENDENSI CENTRAL) BAB V UKURAN GEJALA PUSAT (TENDENSI CENTRAL) Setiap peelitia selalu berkeaa dega sekelompok data. Yag dimaksud kelompok disii adalah: Satu orag mempuyai sekelompok data, atau sekelompok orag mempuyai satu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa III. METODE PENELITIAN A. Settig Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia tidaka kelas yag dilaksaaka pada siswa kelas VIIIB SMP Muhammadiyah 1 Sidomulyo Kabupate Lampug Selata semester geap tahu pelajara

Lebih terperinci

M A K A L A H. Disusun oleh : KARTOBI NIM

M A K A L A H. Disusun oleh : KARTOBI NIM PEMBELAJARA MEULIS SURAT DIAS DEGA MEGGUAKA TEKIK PEYELIDIKA (DISCOVERY METHOD) Dl KELAS VIII SMP EGERI I SIGAJAYA KABUPATE GARUT TAHU AJARA 0/0 M A K A L A H Disusu oleh : KARTOBI IM.0.043 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Dalam peelitia ii peeliti megguaka jeis Peelitia Tidaka Kelas (Classroom Actio Research) dega megguaka metode Diskriptif Kuatitatif. Peelitia Tidaka Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI MIA SMA Negeri 1 Kampar,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI MIA SMA Negeri 1 Kampar, 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di kelas I MIA MA Negeri Kampar, pada bula April-Mei 05 semester geap Tahu Ajara 04/05 B. ubjek da Objek Peelitia ubjek dalam

Lebih terperinci

A. Pengertian Hipotesis

A. Pengertian Hipotesis PENGUJIAN HIPOTESIS A. Pegertia Hipotesis Hipotesis statistik adalah suatu peryataa atau dugaa megeai satu atau lebih populasi Ada macam hipotesis:. Hipotesis ol (H 0 ), adalah suatu hipotesis dega harapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah metode korelasioal, yaitu Peelitia korelasi bertujua utuk meemuka ada atau tidakya hubuga atara dua variabel atau

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuda berjumlah 25

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuda berjumlah 25 18 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Baha Peelitia 3.1.1 Objek Peelitia Terak yag diguaka dalam peelitia ii adalah kuda berjumlah 25 ekor terdiri dari 5 jata da 20 betia dega umur berkisar atara 10 15

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia harus disesuaika dega masalah da tujua peelitia, hal ii dilakuka utuk kepetiga peroleha da aalisis data. Megeai pegertia metode peelitia,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa 54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia deskriptif dega pedekata kuatitatif karea bertujua utuk megetahui kompetesi pedagogik mahasiswa setelah megikuti mata kuliah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desai Peelitia Dalam melakuka peelitia, terlebih dahulu meetuka desai peelitia yag aka diguaka sehigga aka mempermudah proses peelitia tersebut. Desai peelitia yag diguaka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakag Statistika iferesi merupaka salah satu cabag statistika yag bergua utuk meaksir parameter. Peaksira dapat diartika sebagai dugaa atau perkiraa atas sesuatu yag aka terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Metodologi megadug maka yag lebih luas meyagkut prosedur da cara melakuka verifikasi data yag diperluka utuk memecahka atau mejawab masalah peelitia, termasuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peelitia Objek peelitia merupaka sasara utuk medapatka suatu data. Jadi, objek peelitia yag peulis lakuka adalah Beba Operasioal susu da Profit Margi (margi laba usaha).

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII (delapan) semester ganjil di

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII (delapan) semester ganjil di 4 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia ii adalah siswa kelas VIII (delapa) semester gajil di SMP Xaverius 4 Badar Lampug tahu ajara 0/0 yag berjumlah siswa terdiri dari

Lebih terperinci

Masih ingat beda antara Statistik Sampel Vs Parameter Populasi? Perhatikan tabel berikut: Ukuran/Ciri Statistik Sampel Parameter Populasi.

Masih ingat beda antara Statistik Sampel Vs Parameter Populasi? Perhatikan tabel berikut: Ukuran/Ciri Statistik Sampel Parameter Populasi. Distribusi Samplig (Distribusi Pearika Sampel). Pedahulua Bidag Iferesia Statistik membahas geeralisasi/pearika kesimpula da prediksi/ peramala. Geeralisasi da prediksi tersebut melibatka sampel/cotoh,

Lebih terperinci

Distribusi Sampling (Distribusi Penarikan Sampel)

Distribusi Sampling (Distribusi Penarikan Sampel) Distribusi Samplig (Distribusi Pearika Sampel) 1. Pedahulua Bidag Iferesia Statistik membahas geeralisasi/pearika kesimpula da prediksi/ peramala. Geeralisasi da prediksi tersebut melibatka sampel/cotoh,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN GAMBAR DALAM PENYAJIAN SOAL CERITA MATEMATIKA DI KELAS I MIN GUNUNG PANGILUN PADANG. Oleh: Nuryasni MTsN Model Padang

PENGGUNAAN GAMBAR DALAM PENYAJIAN SOAL CERITA MATEMATIKA DI KELAS I MIN GUNUNG PANGILUN PADANG. Oleh: Nuryasni MTsN Model Padang PEDAGOGI Jural Ilmiah Ilmu Pedidika Volume XIII No. April 03 PENGGUNAAN GAMBAR DALAM PENYAJIAN OAL CERITA MATEMATIKA DI KELA I MIN GUNUNG PANGILUN PADANG Oleh: Nuryasi MTsN Model Padag Abstract Peelitia

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. disengaja ditimbulkan oleh peneliti (Arikunto, 2006:3). Dengan cara ini peneliti sengaja

METODOLOGI PENELITIAN. disengaja ditimbulkan oleh peneliti (Arikunto, 2006:3). Dengan cara ini peneliti sengaja III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia yag diguaka dalam peelitia ii adalah metode eksperime. Eksperime adalah cara utuk mecari hubuga sebab akibat atara dua faktor yag disegaja

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar III. METODE PENELITIAN A. Settig Peelitia Subyek dalam peelitia ii adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Badar Lampug, semester gajil Tahu Pelajara 2009-2010, yag berjumlah 19 orag terdiri dari 10 siswa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bukit Kemuning Tahun Pelajaran

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bukit Kemuning Tahun Pelajaran 6 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia ii dilaksaaka di SMP Negeri 3 Bukit Kemuig Tahu Pelajara 0/0. Populasi peelitia ii adalah seluruh kelas VII yag terdiri dari 4 kelas yaitu VII-A,

Lebih terperinci

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai PENGUJIAN HIPOTESIS Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai ilai-ilai parameter populasi,

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Kerangka acuan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Kerangka acuan dalam penelitian ini adalah metode penelitian BAB II METODOLOGI PEELITIA 2.1. Betuk Peelitia Betuk peelitia dapat megacu pada peelitia kuatitatif atau kualitatif. Keragka acua dalam peelitia ii adalah metode peelitia kuatitatif yag aka megguaka baik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kuantitatif bertujuan untuk menjelaskan hasil penelitian yang disajikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kuantitatif bertujuan untuk menjelaskan hasil penelitian yang disajikan 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeis Peelitia Jeis peelitia ii tergolog peelitia deskriptif kuatitatif. Peelitia deskriptif kuatitatif bertujua utuk mejelaska hasil peelitia yag disajika dalam betuk

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu peelitia Peelitia dilakuka pada budidaya jamur tiram putih yag dimiliki oleh usaha Yayasa Paguyuba Ikhlas yag berada di Jl. Thamri No 1 Desa Cibeig, Kecamata Pamijaha,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TINJAUAN TEORITIS.1 Pegertia-pegertia Lapaga pekerjaa adalah bidag kegiata dari pekerjaa/usaha/ perusahaa/kator dimaa seseorag bekerja. Pekerjaa utama adalah jika seseorag haya mempuyai satu pekerjaa

Lebih terperinci

DISTRIBUSI SAMPLING (Distribusi Penarikan Sampel)

DISTRIBUSI SAMPLING (Distribusi Penarikan Sampel) DISTRIBUSI SAMPLING (Distribusi Pearika Sampel) I. PENDAHULUAN Bidag Iferesia Statistik membahas geeralisasi/pearika kesimpula da prediksi/ peramala. Geeralisasi da prediksi tersebut melibatka sampel/cotoh,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian TINJAUAN PUSTAKA Pegertia Racaga peelitia kasus-kotrol di bidag epidemiologi didefiisika sebagai racaga epidemiologi yag mempelajari hubuga atara faktor peelitia dega peyakit, dega cara membadigka kelompok

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Aalisis Regresi Istilah regresi pertama kali diperkealka oleh seorag ahli yag berama Facis Galto pada tahu 1886. Meurut Galto, aalisis regresi berkeaa dega studi ketergatuga dari suatu

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN PERMAINAN SEBAGAI BENTUK PEMANASAN TERHADAP MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

PENGARUH PEMBERIAN PERMAINAN SEBAGAI BENTUK PEMANASAN TERHADAP MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PENGARUH PEMBERIAN PERMAINAN SEBAGAI BENTUK PEMANASAN TERHADAP MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI Septyaig Lusiati Pejaskesrek Uiversitas Nusatara PGRI Kediri septya_lusi@upkediri.ac.id

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 27 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Baha Peelitia 3.1.1 Objek Peelitia Objek yag diguaka dalam peelitia ii adalah kuda Sumba (Sadelwood) betia da jata berjumlah 30 ekor dega umur da berat yag relatif

Lebih terperinci

Bab III Metoda Taguchi

Bab III Metoda Taguchi Bab III Metoda Taguchi 3.1 Pedahulua [2][3] Metoda Taguchi meitikberatka pada pecapaia suatu target tertetu da meguragi variasi suatu produk atau proses. Pecapaia tersebut dilakuka dega megguaka ilmu statistika.

Lebih terperinci

Mata Kuliah: Statistik Inferensial

Mata Kuliah: Statistik Inferensial PENGUJIAN HIPOTESIS SAMPEL KECIL Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP Email: asyahza@yahoo.co.id DEFINISI Pegertia Sampel Kecil Sampel kecil yag jumlah sampel kurag dari 30, maka ilai stadar deviasi (s)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakag Didalam melakuka kegiata suatu alat atau mesi yag bekerja, kita megeal adaya waktu hidup atau life time. Waktu hidup adalah lamaya waktu hidup suatu kompoe atau uit pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapat perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran TSTS (Two Stay

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapat perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran TSTS (Two Stay A III METODOLOGI PENELITIAN Peelitia ii adalah peelitia eksperime yag dilakuka terhadap dua kelas, yaitu kelas eksperime da kotrol. Dimaa kelas eksperime aka medapat perlakua dega megguaka model pembelajara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis peelitia Peelitia ii merupaka jeis peelitia eksperime. Karea adaya pemberia perlakua pada sampel (siswa yag memiliki self efficacy redah da sagat redah) yaitu berupa layaa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan suatu ilmu yang mempunyai obyek kajian

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan suatu ilmu yang mempunyai obyek kajian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakag Masalah Matematika merupaka suatu ilmu yag mempuyai obyek kajia abstrak, uiversal, medasari perkembaga tekologi moder, da mempuyai pera petig dalam berbagai disipli,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di Kawasa Patai Ayer, Kabupate Serag Provisi Bate. Lokasi ii dipilih secara segaja atau purposive karea Patai Ayer merupaka salah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah peelitia korelasi, yaitu suatu metode yag secara sistematis meggambarka tetag hubuga pola asuh orag tua dega kosep

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Jeis peelitia pada peelitia ii adalah peelitia eksperime semu atau biasa disebut pre-eksperime. Karea pada peelitia ii, peeliti haya megguaka kelas eksperime

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desai Peelitia Desai peelitia adalah suatu cetak biru (blue prit) dalam hal bagaimaa data dikumpulka, diukur, da diaalisis (Umar, 008:4). Pada peelitia kali ii aka megguaka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jeis da Sumber Data Jeis peelitia yag aka diguaka oleh peeliti adalah jeis peelitia Deskriptif. Dimaa jeis peelitia deskriptif adalah metode yag diguaka utuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat 38 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia 3.1.1 Lokasi Peelitia BAB III METODE PENELITIAN Lokasi peelitia ii dilakuka di Puskesmas Limba B terutama masyarakat yag berada di keluraha limba B Kecamata Kota Selata

Lebih terperinci

IIL. METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Metode

IIL. METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Metode 9 IIL. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah eksperime. Metode eksperime bertujua utuk megetahui adaya pegaruh akibat dari suatu perlakua atau treatmet. Meurut

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disai Peelitia Tujua Jeis Peelitia Uit Aalisis Time Horiso T-1 Assosiatif survey Orgaisasi Logitudial T-2 Assosiatif survey Orgaisasi Logitudial T-3 Assosiatif survey Orgaisasi

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 4

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 4 Program Studi : Tekik Iformatika Miggu ke : 4 INDUKSI MATEMATIKA Hampir semua rumus da hukum yag berlaku tidak tercipta dega begitu saja sehigga diraguka kebearaya. Biasaya, rumus-rumus dapat dibuktika

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Statistika merupakan salah satu cabang penegtahuan yang paling banyak mendapatkan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Statistika merupakan salah satu cabang penegtahuan yang paling banyak mendapatkan BAB LANDASAN TEORI. Pegertia Regresi Statistika merupaka salah satu cabag peegtahua yag palig bayak medapatka perhatia da dipelajari oleh ilmua dari hamper semua bidag ilmu peegtahua, terutama para peeliti

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN KECEPATAN DAN KETEPATAN HASIL SHOOTING CABANG OLAHRAGA FUTSAL

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN KECEPATAN DAN KETEPATAN HASIL SHOOTING CABANG OLAHRAGA FUTSAL HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN KECEPATAN DAN KETEPATAN HASIL SHOOTING CABANG OLAHRAGA FUTSAL Uiversitas Pedidika Idoesia Jl. Setiabudi No. 229 Sukasari Badug, Jawa Barat 4154 Jboe_9@rocketmail.com

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 12

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 12 7 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia ii adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri Badar Lampug Semester Geap Tahu Pelajara 0/0, yag terdiri dari 9 kelas. Dalam peelitia

Lebih terperinci

9 Departemen Statistika FMIPA IPB

9 Departemen Statistika FMIPA IPB Supleme Resposi Pertemua ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351 9 Departeme Statistika FMIPA IPB Pokok Bahasa Sub Pokok Bahasa Referesi Waktu Pegatar Aalisis utuk Data Respo Kategorik Data respo kategorik Sebara

Lebih terperinci

Statistika Inferensia: Pengujian Hipotesis. Dr. Kusman Sadik, M.Si Dept. Statistika IPB, 2015

Statistika Inferensia: Pengujian Hipotesis. Dr. Kusman Sadik, M.Si Dept. Statistika IPB, 2015 Statistika Iferesia: Pegujia Hipotesis Dr. Kusma Sadik, M.Si Dept. Statistika IPB, 05 Populasi : = 0 Butuh pembuktia berdasarka cotoh!!! Apa yag diperluka? > 0? Maa yag bear? Sampel : x 5 Hal itu merupaka

Lebih terperinci

Ukuran Pemusatan. Pertemuan 3. Median. Quartil. 17-Mar-17. Modus

Ukuran Pemusatan. Pertemuan 3. Median. Quartil. 17-Mar-17. Modus -Mar- Ukura Pemusata Pertemua STATISTIKA DESKRIPTIF Statistik deskripti adalah pegolaha data utuk tujua medeskripsika atau memberika gambara terhadap obyek yag diteliti dega megguaka sampel atau populasi.

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan. Sukardi (2008, 19 ) mengatakan bahwa metodologi

III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan. Sukardi (2008, 19 ) mengatakan bahwa metodologi III METODE PENELITIAN A. Metodologi Peelitia Metode peelitia sagat diperluka utuk meetuka data da pegembaga suatu pegetahua da serta utuk meguji suatu kebeara ilmu pegetahua. Sukardi (008, 9 ) megataka

Lebih terperinci

Masih ingat beda antara Statistik Sampel Vs Parameter Populasi? Perhatikan tabel berikut: Ukuran/Ciri Statistik Sampel Parameter Populasi

Masih ingat beda antara Statistik Sampel Vs Parameter Populasi? Perhatikan tabel berikut: Ukuran/Ciri Statistik Sampel Parameter Populasi Distribusi Samplig (Distribusi Pearika Sampel) 1. Pedahulua Bidag Iferesia Statistik membahas geeralisasi/pearika kesimpula da prediksi/ peramala. Geeralisasi da prediksi tersebut melibatka sampel/cotoh,

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK MONITORING DAN EVALUASI KINERJA DOSEN DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK MONITORING DAN EVALUASI KINERJA DOSEN DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS TANJUNGPURA PRISMA 1 (2018) PRISMA, Prosidig Semiar Nasioal Matematika https://joural.ues.ac.id/sju/idex.php/prisma/ PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK MONITORING DAN EVALUASI KINERJA DOSEN DI JURUSAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB III METOE PENELITIAN. penelitian ini, hanya menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya kelas

BAB III METOE PENELITIAN. penelitian ini, hanya menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya kelas BAB III METOE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Jeis peelitia ii adalah peelitia eksperime. Karea pada peelitia ii, haya megguaka kelas eksperime tapa adaya kelas cotrol. Peelitia ii megguaka pedekata kuatitatif.

Lebih terperinci