BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN"

Transkripsi

1 BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Perusahaan PT. Citra Marga Nusaphala Persada, Tbk, selanjutnya disebut PT. CMNP, didirikan pada tanggal 13 April 1987 sebagai sebuah konsorsium yang terdiri atas beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan perusahaan swasta nasional. PT. CMNP bergerak dalam bidang infrastruktur, khususnya pembangunan jalan tol. PT. CMNP merupakan pionir dan perusahaan swasta pertama yang berperan serta dalam pembangunan dan pengelolaan jalan tol di Indonesia. Jumlah karyawan yang ada di PT. CMNP saat ini sendiri berjumlah 796 orang. Ruas jalan tol dalam kota Jakarta yang menghubungkan Cawang dan Tanjung Priok atau disebut North South Link (NSL) adalah jalan tol pertama yang dibangun oleh PT. CMNP. Jalan tol ini merupakan jalan tol layang (elevated toll road) sepanjang 13,63 km ditambah at grade road sepanjang 5,4 km. Pilot project ini dinilai telah berhasil dengan baik, sehingga pada tahun 1992 pemerintah memberikan kepercayaan kembali kepada PT. CMNP untuk membangun dan mengelola proyek jalan tol Tanjung Priok Jembatan Tiga/ Pluit yang disebut dengan Harbour Road (HBR) sepanjang 13,93 km. Untuk kedua ruas tersebut, pemerintah memberikan masa konsesi pengelolaan kepada PT. CMNP selama 30 tahun sampai dengan 31 Desember

2 51 Untuk menjaga usaha tetap berkesinambungan di masa mendatang dan sejalan dengan misi serta visi PT. CMNP, maka PT. CMNP saat ini selain mengelola jalan tol dalam kota Jakarta ruas Cawang Tanjung Priok Jembatan Tiga/ Pluit juga senantiasa berupaya untuk dapat membangun dan mengelola ruas jalan tol lainnya. Dimulai pada tahun 1996, PT. CMNP memenangkan tender internasional untuk pembangunan jalan tol lingkar timur kota Surabaya atau Surabaya Eastern Ring Road (SERR) dan bersama PT. Jasa Marga, Tbk. (Persero) membentuk joint venture company yakni PT. Citra Margatama Surabaya (CMS). Pada tahun 2005, PT. CMNP mengikuti tender investasi jalan tol untuk ruas Depok Antasari dan Cinere Jagorawi. Dan pada bulan November 2005, Departemen Pekerjaan Umum telah menetapkan bahwa konsorsium Citra Wasphutowa yang mana PT. CMNP memiliki penyertaan sebesar 55%, dinyatakan sebagai pemenang tender untuk ruas Depok Antasari. Di penghujung akhir tahun 2005, PT. CMNP memikul amanat yang cukup besar untuk segera melakukan persiapan dalam pembangunan jalan tol Depok Antasari Visi dan Misi Perusahaan Visi Perusahaan Mewujudkan rencana jangka panjang 25 tahun, yaitu berupa penyelenggara solusi infrastuktur yang memungkinkan peningkatan

3 52 pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui mobilitas orang, barang dan informasi. Misi Perusahaan Meningkatkan kinerja keuangan dengan melepaskan diri dari akumulasi saldo negatif dan default atas hutang hutang yang jatuh tempo. Menjaga dan mempertahankan operational excellence. Pelayanan yang berkualitas kepada seluruh pengguna jalan tol. PT. CMNP telah membangun budaya usaha yang diwujudkan dalam enam nilai perusahaan yang disebut sebagai Citra Values. Nilai nilai ini merupakan perwujudan implementasi dua tema strategis perusahaan, yaitu : 1. Strategi perusahaan menuju operational excellence dalam pengelolaan jalan tol, dan 2. Strategi pengelolaan produk inovatif yang berkualitas dalam rangka proses transformasi menjadi perusahaan jasa solusi infrastruktur. Nilai nilai tersebut dijabarkan dari perkataan: CITRA yang dapat dijelaskan sebagai berikut : Customer Focus Innovative and Integrity Teamwork Return on Investment Minded Accessibility

4 Strategi Perusahaan 1. Melakukan aliansi strategis dengan berbagi pihak, baik pemerintah (termasuk pemerintah daerah), Badan Usaha Milik Negara maupun lembaga atau perusahaan swasta yang mempunyai reputasi baik untuk mendukung pembangunan infrastruktur. 2. Menekan peningkatan biaya operasi dengan target pencapaian maksimum 37,24% dari pendapatan. 3. Terus menerus melakukan inovasi dan improvisasi dalam mewujudkan motto Perseroan Citra Marga Prima : Excellence in Services Excellence in Performance Excellence in Growth 4. Melakukan sosialisasi CITRA Values yang telah ditetapkan sebagai budaya perusahaan. 5. Melaksanakan prinsip prinsip good corporate governance secara terus menerus untuk meningkatkan nilai perusahaan. 6. Meningkatkan pengembangan kemampuan dan kompetensi karyawan untuk peningkatan kualitas dan produktivitas karyawan melalui program CBHRM (Competency Based Human Resources Management). 7. Memperkuat struktur pengembangan usaha khususnya dalam bidang jalan tol yang merupakan spesialisasi perusahaan. 8. Memperhatikan keamanan dan keselamatan kerja, kelestarian lingkungan serta pengembangan masyarakat (community development)

5 54 secara terus menerus agar tercapai kerjasama yang baik antara perusahaan, karyawan dan lingkungan masyarakat setempat dimana jalan tol dibangun Struktur Organisasi Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Citra Marga Nusaphala Persada, Tbk.

6 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab 1. Satuan Pengawas Internal (SPI) Fungsi Pokok : Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan audit internal dan pengawasan kegiatan operasional perusahaan, serta memastikan bahwa kegiatan operasional perusahaan berjalan sesuai dengan standar prosedur operasional (Standard Operational Procedure / SOP) yang telah ditetapkan perusahaan. Tugas dan Tanggung Jawab : a. Melaksanakan kegiatan pemeriksaan internal (audit internal) kegiatan operasional perusahaan. b. Memberikan hasil audit report atas temuan temuan di lapangan kepada pihak manajemen. c. Memberikan rekomendasi perbaikan/ tindak lanjut atas temuan yang ada di lapangan. 2. Sekretaris Perusahaan Fungsi Pokok : Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan peran sebagai Sekretaris Perusahaan pada perusahaan Go Public dalam memberikan informasi dan menjalin komunikasi dengan para kepada stakeholder (Pemegang Saham/ Investor, Pemerintah (Pemda, BAPEPAM, Bursa Efek, dll) serta Masyarakat). Tugas dan Tanggung Jawab :

7 56 a. Memberikan informasi tentang perusahaan kepada para stakeholder di lingkungan internal maupun eksternal perusahaan. b. Melaksanakan kegiatan administrasi terkait dengan pencatatan saham perusahaan pada Bursa Efek. c. Memberikan laporan yang dibutuhkan terkait kewajiban sebagai emiten kepada BAPEPAM dan Bursa Efek. d. Mengkoordinasikan kegiatan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan/ Luar Biasa. e. Melaksanakan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai kepedulian perusahaan kepada masyarakat (public). 3. Biro Hukum Fungsi Pokok : Bertanggungjawab terhadap pemenuhan kepatuhan (compliance) perusahaan kepada peraturan yang ditetapkan Pemerintah, serta melindungi kepentingan perusahaan dalam transaksi bisnis yang dilakukan perusahaan dengan pihak eksternal. Tugas dan Tanggung Jawab : a. Menyusun konsep dan sistem tata kelola perusahaan yang baik guna penerapan Good Corporate Governance (GCG) di lingkungan perusahaan. b. Membuat dokumen dokumen hukum/ perjanjian yang terkait dengan transaksi bisnis perusahaan dengan pihak eksternal. c. Menyusun strategi litigasi.

8 57 d. Mewakili manajemen/ pimpinan perusahaan dalam proses penyelesaian kasus kasus yang dihadapi perusahaan di pengadilan atau instansi terkait lainnya. 4. Biro Perencanaan Strategis dan Analisa Keuangan Fungsi Pokok : Bertanggungjawab terhadap perencanaan strategi bisnis dan analisa keuangan dalam kaitan dengan kajian investasi yang akan dilakukan perusahaan dalam rangka pengembangan bisnis perusahaan. Tugas dan Tanggung Jawab : a. Melaksanakan perencanaan strategis atas rencana perusahaan dalam melakukan pengembangan usaha/ bisnis baru. b. Melaksanakan kajian finansial dan teknis terkait dengan rencana pengembangan usaha/ bisnis baru. 5. Divisi Manajemen Pengumpulan Tol Fungsi Pokok : Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan kegiatan pengumpulan tol, dan memastikan bahwa kegiatan operasional pengumpulan tol berjalan sesuai dengan prosedur standar operasional yang telah ditetapkan. Tugas dan Tanggung Jawab : a. Melaksanakan dan mengendalikan kegiatan pengumpulan tol. b. Membuat laporan berkala tentang traffic dan pendapatan tol serta kegiatan lainnya terkait dengan pengumpulan tol.

9 58 6. Divisi Pelayanan dan Pemeliharaan Fungsi Pokok : Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan kegiatan pelayanan bagi pemakai jalan tol dan terpeliharanya infrastuktur jalan tol dan bangunan/ sarana penunjang lainnya untuk menunjang kelancaran kegiatan operasional jalan tol serta memastikan terpenuhinya ketentuan Standar Pelayanan Minimum yang telah ditetapkan pemerintah. Tugas dan Tanggung Jawab : a. Melaksanakan kegiatan pelayanan lalu lintas bagi pemakai jalan tol baik untuk kelancaran lalu lintas jalan tol maupun membantu pemakai jalan yang mendapat gangguan atau hambatan di jalan tol. b. Melaksanakan kegiatan perencanaan pemeliharaan jalan tol. c. Melaksanakan kegiatan pemeliharaan jalan tol mencakup infrastuktur jalan tol dan bangunan/ sarana penunjang lainnya. 7. Divisi Keuangan Fungsi Pokok : Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan kegiatan perencanaan dan pengelolaan keuangan dan memastikan kelancaran dana bagi kegiatan operasional perusahaan serta keamanan penempatan dana/ pendapatan perusahaan. Tugas dan Tanggung Jawab :

10 59 a. Melaksanakan kegiatan perencanaan keuangan meliputi perencanaan laba, perencanaan pembiayaan dan perencanaan sumber pembiayaan. b. Melaksanakan kegiatan pengendalian dana perusahaan melalui pengendalian anggaran. c. Melaksanakan kegiatan monitoring dan penerimaan serta penyetoran pendapatan tol ke bank. d. Melaksanakan kegiatan perencanaan penempatan dana perusahaan. e. Menyediakan dana operasional perusahaan untuk kegiatan operasional perusahaan sesuai dengan anggaran yang telah disetujui. 8. Divisi Akuntansi Fungsi Pokok : Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan kegiatan akuntansi dan perpajakan serta memastikan tersedianya laporan keuangan secara periodik sesuai dengan kebutuhan internal dan eksternal perusahaan. Tugas dan Tanggung Jawab : a. Pelaksanaan kegiatan penyusunan laporan keuangan secara periodik sesuai dengan kebutuhan manajemen. b. Pelaksanaan kegiatan administrasi perpajakan untuk mendukung kegiatan pemungutan, penyetoran dan pelaporan pajak. c. Pelaksanaan kegiatan pencatatan, penyusunan laporan rekonsiliasi, kapitalisasi biaya dan pencatatan aktiva perusahaan.

11 60 9. Divisi Umum Fungsi Pokok : Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan kegiatan pelayanan rumah tangga dan pengadaan barang/ jasa dalam mendukung kelancaran operasional perusahaan. Tugas dan Tanggung Jawab : a. Melaksanakan kegiatan pelayanan kantor, mencakup pelayanan kerumahtanggaan kantor, pemeliharaan gedung dan equipment, pengamanan aset dan lingkungan kantor. b. Melaksanakan kegiatan pengadaan barang/ jasa. c. Menangani dan mengelola segala hal yang berhubungan dengan IT di dalam perusahaan. 10. Divisi Sumber Daya Manusia Fungsi Pokok : Bertanggungjawab terhadap tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) dalam jumlah dan kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan serta mengendalikan kegiatan pengelolaan SDM perusahaan. Tugas dan Tanggung Jawab : a. Melaksanakan kegiatan administrasi penggajian dan kesejahteraan karyawan. b. Melaksanakan kegiatan pengembangan SDM untuk meningkatkan keterampilan, skill dan attitude karyawan sesuai dengan tuntutan jabatan serta pengembangan karir karyawan.

12 61 c. Melaksanakan kegiatan perencanaan kebutuhan SDM serta melaksanakan kegiatan pengadaan SDM. d. Mengelola sistem penilaian kinerja karyawan. e. Melaksanakan koordinasi dengan Serikat Pekerja serta instansi terkait lainnya dalam implementasi hubungan industrial di lingkungan perusahaan. 11. Divisi Optimasi Usaha Fungsi Pokok : Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan kajian yang dapat dilakukan perusahaan dalam rangka pencapaian efektivitas dan efisiensi kegiatan usaha perusahaan. Tugas dan Tanggung Jawab : a. Melakukan kajian terhadap kegiatan operasional perusahaan baik proses kerja/ sistem kerja/ penggunaan sumber daya dalam upaya improvement system kegiatan operasional perusahaan. b. Memberikan rekomendasi improvement kepada pihak manajemen atas hasil kajian yang dilakukan. 12. Divisi Pengembangan Usaha Baru Fungsi Pokok : Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan kajian pengembangan usaha baru yang prospektif bagi perusahaan, untuk mendapatan generate income di luar bidang pengoperasian jalan tol yang dikelola saat ini.

13 62 Tugas dan Tanggung Jawab : a. Melaksanakan kajian terhadap pengembangan usaha baru baik di bidang jalan tol maupun non jalan tol. b. Merekomendasikan hasil kajian kepada manajemen dan Biro Perencanaan Strategis dan Analisa Keuangan untuk diuji kelayakan usahanya. 3.2 Analisa Kondisi Lingkungan Internal dan Ekternal Perusahaan Analisis terhadap lingkungan eksternal bisnis perusahaan adalah analisis terhadap faktor faktor eksternal yang mempengaruhi kegiatan bisnis perusahaan, baik yang dapat mendatangkan dan memperbesar peluang perusahaan maupun yang dapat menjadi ancaman bagi perusahaan. Analisis yang dilakukan mencakup analisis terhadap persaingan bisnis perusahaan dengan menggunakan teknik analisis persaingan Porter dan analisis PEST Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis Perusahaan Lima (5) Faktor Persaingan Porter Perusahaan Melalui analisis lima faktor persaingan Porter kita dapat mengetahui seberapa besar pengaruh tekanan kompetitif yang berasal dari Intraindustry Rivaly (Pesaing), Bargaining Power of Supplier (kekuatan tawar menawar supplier), Bargaining Power of Buyers (Kekuatan tawar menawar pembeli), Potential New Entrants (Pendatang Baru yang Potensial), dan Subsitute Product (Produk Pengganti). Berdasarkan hasil analisis, maka lima faktor

14 63 persaingan Porter yang ada pada PT. Citra Marga Nusaphala Persada, Tbk. adalah : Pendatang Baru : *Konsorsium PT. Bakrie and Brothers *Konsorsium lainnya Pemasok : * PT Mitrasoft Infonet * PT Surya Mandiri Cemerlang * PT Nusatel * PT Module Intracs Yasatama * PT Sarana Margabhakti Utama Pesaing Industri : * PT Jasa Marga, Tbk (Persero) * PT Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta Pelanggan : * Para pengguna kendaraan roda empat atau lebih yang melewati jalan tol yang dikelola PT. CMNP. Produk Substitusi : * Sarana transportasi umum yang jalurnya berada dekat atau berada di bawah ruas jalan tol yang dikelola PT. CMNP. (cth : Bus Way koridor X, Angkutan umum, dll) * Jalan raya biasa (bukan jalan tol) Gambar 3.2 Analisis Lima Faktor Persaingan Porter PT. Citra Marga Nusaphala Persada, Tbk. 1. Intraindustry Rivalry (Pesaing) Bisnis pengelolaan tol atau yang disebut Badan Usaha Jalan Tol merupakan bisnis yang saat ini para pelaku di bidang ini masih dapat dikatakan sedikit sekali, hal ini disebabkan oleh hampir sebagian besar ruas tol di Indonesia, khususnya jalan tol luar kota, dikelola seluruhnya oleh PT. Jasa Marga, sebuah Badan Usaha Milik Pemerintah yang

15 64 memang menjadi perusahaan yang dibentuk oleh pemerintah dibawah Departemen Pekerjaan Umum sebagai perusahaan pertama yang mengelola di bidang usaha ini dan memiliki otoritas yang kuat sebagai regulator pada jalan tol di seluruh Indonesia PT. Jasa Marga, Tbk. sebagai perusahaan BUMN sekaligus operator jalan tol utama Indonesia, merupakan pesaing yang mempunyai ancaman paling besar pada PT. Citra Marga Nusaphala Persada, Tbk. karena sewaktu-waktu PT. Jasa Marga, Tbk. dapat saja mengambil alih hak pengelolaan jalan tol yang saat ini sedang dikelola oleh PT. Citra Marga Nusaphala Persada, Tbk. jikalau ruas tol tidak dikelola dengan benar ataupun mengabaikan tanggung jawab dan kewajibannya. Namun PT. CMNP terbukti mampu bertahan dari persaingan karena perusahaan sejak awal didirikan memiliki fokus untuk pengelolaan jalan tol dalam kota, yaitu ruas Cawang Tanjung Priok Sunter. Selain itu salah satu keunggulan utama dari ruas jalan tol yang dikelola adalah berbentuk jalan layang (elevated), serta merupakan jalan layang pertama yang dibangun dengan sistem konstruksi pilar yang bernama sosrobahu, buah karya Ir. Tjokorda Raka Sukawati.

16 65 Pesaing yang lainnya adalah PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta, yang mana mengelola ruas jalan tol lingkar luar jakarta. Semenjak ruas Cakung Kampung Rambutan Bintaro ditetapkan sebagai ruas tol yang menganut sistem terbuka (bayar di gardu masuk tol sekali untuk tarif yang berlaku bagi jarak manapun yang akan ditempuh), ruas ini mengalami peningkatan arus yang cukup pesat, sehingga jumlah kendaraan yang memasuki ruas jalan tol dalam kota yang dikelola oleh PT. Citra Marga Nusaphala Persada, Tbk. dapat mengalami penurunan. Oleh karena itu, PT. CMNP harus mempersiapkan langkah untuk menghadapinya, yaitu dengan meningkatkan pemeliharaan dan perbaikan jalan tol secara berkala agar tidak terjadi kecelakaan yang disebabkan oleh buruknya kondisi jalan tersebut, pelayanan transaksi yang semakin cepat di tiap gerbang tol, memasang lebih banyak CCTV di jalan tol, pengadaan teknologi jalan tol yang baru serta menerapkan sebuah sistem informasi yang mengintegrasikan seluruh bagian dari tiap tiap gardu di gerbang tol ke dalam kantor pusat sehingga pelayanan terhadap pelanggan dapat semakin ditingkatkan. 2. Bargaining Power of Supplier (Kekuatan tawar - menawar supplier)

17 66 PT. CMNP mempunyai beberapa supplier utama, yang terdiri dari supplier perangkat IT, peralatan untuk perawatan dan pemeliharaan jalan tol dan supplier perangkat untuk transaksi di gerbang tol. Supplier perangkat IT yang bekerja sama dengan PT. Citra Marga Nusaphala Persada diantaranya adalah : - PT. Surya Mandiri Cemerlang, - PT. Mitrasoft Infonet, dan - PT. Nusatel. Dengan adanya supplier yang cukup banyak maka PT. CMNP dapat memperoleh pasokan peralatan IT dengan mudah dan lancar, oleh sebab itu tekanan dari supplier tidak terlalu besar karena PT. CMNP dapat memperoleh pasokan komputer dari berbagai supplier dan tidak tergantung pada satu supplier saja. Sedangkan untuk supplier alat-alat perawatan dan pemeliharaan jalan, PT. CMNP bekerja sama dengan satu supplier, yaitu : - PT. Sarana Marga Bakti Utama. Adapun untuk supplier peralatan transaksi tol, PT. Citra Marga Nusaphala Persada, Tbk. bekerja sama dengan satu supplier, yakni : - PT. Intracs Module Yasatama. Dengan terbatasnya jumlah supplier untuk kedua bagian tersebut, tekanan dari supplier menjadi cukup besar, oleh

18 67 karena itu PT. CMNP perlu menjaga hubungan dan komunikasi yang baik dengan para pemasoknya, sehingga keterlambatan pasokan yang kadang terjadi dapat diminimalisir. Sehingga proses bisnis perusahaan tidak terganggu oleh terlambatnya pasokan yang masuk ke perusahaan. 3. Bargaining Power of Buyers (Kekuatan tawar - menawar pembeli) Pembeli yang dimaksud adalah pengguna jalan tol yang melewati ruas jalan tol dalam kota yang dikelola oleh PT. CMNP. Para pengguna tersebut berasal dari semua lapisan masyarakat baik masyarakat menengah ke atas maupun masyarakat menengah ke bawah, mulai dari mobil pribadi, kendaraan umum hingga jasa pengangkutan dan pengiriman barang. Adanya kebutuhan untuk melalui jalan yang bebas hambatan, terlepas dari kondisi bilamana jalan tol tersebut juga mengalami kemacetan yang tidak dapat dielakkan, membuat pelanggan akan selalu ada untuk menggunakan jalan tol. Maka dapat disimpulkan bahwa kekuatan tawar menawar pelanggan terhadap PT. Citra Marga Nusaphala Persada, Tbk. cenderung lemah. Akan tetapi bagi PT. CMNP kepuasan pelanggan merupakan prioritas utama karena itu PT.

19 68 CMNP harus dapat memberikan pelayanan yang baik bagi pelanggannya. 4. Potential New Entrants (Pendatang baru yang potensial) Dalam bisnis pengelolaan tol, pendatang baru yang masuk biasanya berupa konsorsium atau dengan kata lain gabungan dari beberapa perusahaan bilamana pemerintah membuka lelang tender untuk proyek ruas jalan tol yang ditawarkan. Umumnya dalam sebuah konsorsium selalu ada perusahaan kontraktor besar yang tergabung di dalamnya. Konsorsium yang berpeluang menjadi ancaman bagi PT. Citra Marga Nusaphala Persada, Tbk. salah satunya ialah konsorsium PT. Bakrie & Brothers, Tbk. PLUS Expressways Berhad, dan Global Financindo (Cappitalinc). Konsorsium ini berhasil memenangkan tender untuk ruas Cimanggis Cibitung. Dengan didukung nama besar dan finansial yang kuat dari Grup Bakrie, perusahaan ini dapat menjadi ancaman di lelang tender proyek tol di masa depan. Untuk itu PT. CMNP harus mempersiapkan langkah untuk menghadapinya, yaitu dengan membentuk konsorsium dengan perusahaan besar lainnya jika akan mengikuti penawaran tender.

20 69 5. Substitute Product (Produk pengganti) Produk pengganti yang dimaksud adalah jalan raya biasa yang berada tepat di bawah jalan tol layang yang dikelola PT. CMNP. Jika kondisi jalan tol terus menerus mengalami kemacetan sementara jalan biasa justru ramai lancar, para pengguna jalan tol bisa saja merasa enggan untuk menggunakan jalan tol dan akan lebih memilih untuk menggunakan jalan biasa lantaran jalan biasa ternyata lebih tanpa hambatan dan jauh lebih cepat daripada jalan tol. Produk pengganti yang patut untuk dijadikan pertimbangan ialah Bus Way koridor X yang letaknya persis dibawah jalan tol layang, berdampingan dengan jalan biasa yang juga dilintasi oleh angkutan umum lainnya. Memang saat ini koridor bus way tersebut belum dibuka, namun apabila para pengguna mobil pribadi mau beralih ke alat transportasi yang jauh lebih murah dan cepat ini. Tentunya hal tersebut dapat menjadi ancaman bagi perusahaan. Dari Analisis di atas dapat disimpulkan bahwa : Faktor Persaingan Penyelesaian Support Sistem / TI Pendatang Baru Merangkul mitra strategis dengan tujuan Executive Information System memenangkan tender proyek pembangunan jalan tol jalur baru. Pesaing Industri Perusahaan menjaga Corporate Social Responsibility agar hak kelola tol dapat -

21 70 Produk Substitusi Daya tawar pembeli Daya tawar pemasok dipertahankan. Mempertahankan dan meningkatkan pelayanan maupun kualitas jalan tol misalnya dengan memperbaiki jalan tol yang ada secara berkala dan mengurangi kemacetan. Memberikan respon yang lebih cepat terhadap kesulitan yang dialami pelanggan selama berkendara di jalan tol. Perusahaan mempertahankan hubungan yang baik dengan para pemasok Tabel 3.1 Kesimpulan Analisis Lima (5) Faktor Persaingan Porter Analisis PEST Perusahaan Faktor faktor yang dapat mempengaruhi perusahaan antara lain : a. Politik Keputusan Pemerintah pada tahun 2004 yang menargetkan pembangunan jalan tol sepanjang kilometer atau 230 kilometer per tahun akan mendorong serta menumbuhkan proyek industri jalan tol Indonesia yang tergolong stagnan sebelumnya, yakni hanya 600 kilometer. Terkait dengan keputusan tersebut, pemerintah membuka keran investasi jalan tol yang nantinya akan semakin banyak investor, kontraktor ataupun konsorsium yang tertarik dengan tender proyek ruas jalan tol yang ditawarkan oleh pemerintah,

22 71 baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga hal tersebut akan meningkatkan ancaman dari pendatang baru yang siap untuk bersaing dalam memperebutkan porsi tender dari berbagai proyek jalan tol yang akan dibangun. Dibentuknya Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) oleh pemerintah untuk mendorong terwujudnya percepatan penyelenggaraan jalan tol dengan melibatkan partisipasi aktif Pemerintah Daerah dan Badan Usaha. Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dapat mempengaruhi pendapatan dan volume lalu lintas yang melalui jalan tol. Seperti pernah terjadi di Jakarta tahun 2000, ketika pemerintah menaikkan harga bahan bakar (BBM) dari Rp. 700,- menjadi Rp ,-. Volume lalu lintas turun sekitar 15 20% sehingga memengaruhi pendapatan. b. Ekonomi Banyak perbankan yang enggan untuk mengucurkan kredit ke proyek jalan tol lantaran imbas masa lampau, yaitu pembiayaan tol yang mengalami kredit macet, terlebih dengan krisis ekonomi yang terjadi saat ini sehingga mempengaruhi nilai tukar mata uang, laju inflasi serta kenaikan suku bunga.

23 72 Harga pembebasan tanah yang akan digarap menjadi jalan tol dapat melonjak melebihi alokasi dana investor (land capping), sehingga proyek dapat terhambat. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan. Salah satu klausulnya, yakni Pasal 48 ayat (3), menyebutkan bahwa evaluasi dan penyesuaian tarif tol dilakukan dua tahun sekali berdasarkan pengaruh laju inflasi. Sebelum kenaikan itu disetujui, dilakukan evaluasi kinerja operator. Terutama pelayanan yang diberikan pada pengguna tol, yaitu operator harus memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM). Jika gagal, izin kenaikan tarifnya terancam gugur. Sehingga terjadi keseimbangan, tarif tol naik, pelayanan pun ikut naik. Risiko saat konstruksi adalah eskalasi biaya (cost overrun) dan keterlambatan (delay). Eskalasi merupakan risiko dimana anggaran konstruksi yang disepakati tidak mencukupi sehingga menyebabkan tambahan biaya. Ini dapat disebabkan kenaikan harga bahan konstruksi, rancangan proyek yang kurang memadai atau kejadian lain yang tidak terduga. Keterlambatan merupakan risiko terhadap waktu pelaksanaan pekerjaan di luar diperkirakan. Keterlambatan berakibat pada penambahan biaya, baik langsung ataupun tidak, termasuk biaya kesempatan (opportunity cost) yang disebabkan tidak

24 73 terpenuhinya target pelayanan yang seharusnya sudah dapat diberikan. c. Sosial Pembebasan tanah menjadi kendala terbesar yang dihadapi oleh investor jalan tol, termasuk PT. CMNP. Para pemilik tanah tidak mau melepas tanahnya dengan harga per meter persegi yang ditawarkan oleh investor, mereka menuntut harga seenaknya yang terlewat tinggi, berkali-kali lipatnya pada saat pembayaran. Oleh karenanya, kerap kali waktu dan uang terkuras habis hanya untuk membebaskan tanah. Investor didukung oleh pemerintah perlu untuk melakukan sosialisasi dan mendekatkan diri kepada masyarakat yang lahannya akan dibeli untuk dijadikan jalan tol supaya mereka mau menerima harga tanah yang ditawarkan oleh pihak investor serta meyakinkan mereka bahwa pengerjaan proyek yang dilakukan tidak akan berdampak negatif terhadap mereka. Selain itu, adanya dampak sosial terhadap lingkungan dan keselamatan kerja perlu diperhatikan, dengan adanya standarisasi keselamatan pekerja dan lingkungan yang ada. Jika pembangunan jalan tol telah rampung, tidak hanya akan mengurangi kemacetan lalu lintas, melainkan juga akan

25 74 menjadi penggerak yang efektif bagi roda perekonomian, disamping menyerap tenaga kerja yang sangat banyak. Ancaman penduduk liar di bawah kolong tol yang mengganggu ketertiban dan mengancam kekuatan konstruksi jalan tol, seperti kasus kebakaran pemukiman liar yang ada di bawah jalan tol belum lama ini. d. Teknologi Dengan pengembangan teknologi yang begitu cepat dan beragam fungsi dan manfaat yang ditawarkan membuat perusahaan harus tanggap dalam memilih teknologi yang tepat dan dapat diandalkan dalam menjalankan fungsi bisnis perusahaan. Pengguna jalan tol kini mengharapkan waktu pelayanan transaksi di tiap gerbang tol yang semakin cepat dan tidak perlu mengantri lama seperti sebelumnya. Salah satu teknologi yang belum lama ini diimplementasikan adalah penggunaan salah satu jenis daripada smart card, yaitu e-tollcard, dengan Bank Mandiri sebagai mitranya. Melalui layanan ini para pelanggan tol tidak perlu lagi membawa uang tunai namun cukup menempelkan kartunya (e-tollcard) untuk membayar tarif tol. Kartu ini diproyeksikan untuk menggantikan peran dari karcis langganan tol. Diharapkan dengan penerapan kartu tersebut akan membantu untuk

26 75 meningkatkan waktu transaksi di jalan tol, sehingga transaksi akan semakin lebih mudah dan cepat. Jika transaksi di gardu tol dengan sistem terbuka dibutuhkan waktu sekitar 7 detik, maka dengan menggunakan e-tollcard ini bisa kurang dari 4 detik. Untuk ke depannya, akan diimplementasikan Tahap Jalur Cepat, yakni operator tol akan mengimplementasikan gardu tanpa petugas dimana pengguna jalan tol akan disediakan jalur khusus e-tollcard baik menggunakan sistem menempelkan e-tollcard pada alat transaksi maupun menggunakan sistem free flow. Pada sistem ini pengguna jalan tol tidak perlu menghentikan mobil pada saat melakukan transaksi pembayaran tarif tol dengan e-tollcard, yakni dengan cara memasangi setiap unit mobil semacam pemancar, yang telah diisikan saldo tertentu, yang setiap melewati pintu tol maka saldo itu akan terpotong atau berkurang secara otomatis. Dengan memasang semacam transporder di dalam mobil, dapat ditentukan apakah mobil-mobil yang melintas terdaftar dalam program atau tidak. Jika terdaftar alat ini akan mendebit rekening secara elektronik tanpa harus membuka jendela atau menghentikan kendaraan. Untuk mendukung pengaplikasian sistem informasi yang sedang berjalan saat ini diperlukan sistem seperti EIS dan MIS. EIS adalah suatu aplikasi sistem yang dapat mendukung para executive dalam menentukan strategi strategi yang akan

27 76 dilakukan pada ke depannya dan dapat membantu dalam proses pengambilan. Sedangkan MIS merupakan suatu aplikasi yang berfokus pada pengelolaan dan pengaturan informasi di dalam manajemen perusahaan dengan tujuan untuk memudahkan pengaksesan informasi dan mengintegrasikan informasi yang ada di tiap divisi. Dari Analisis di atas dapat disimpulkan bahwa : Faktor Masalah/ Peluang Penyelesaian Support IT Politik 1. Kenaikan Harga BBM yang tidak dapat diprediksi. - Ekonomi Sosial 2. Pemerintah memberikan dukungan untuk mempercepat proyek pembangunan jalan tol yang lebih ekspansif terutama di pulau jawa. Banyaknya kredit macet membuat perbankan enggan meminjamkan. Harga pembebasan tanah dapat melonjak melebihi anggaran. 1. Menjaga kualitas pelayanan jalan tol agar para pengguna tetap berkenan menggunakan jalan tol kendati harga BBM terus menerus naik. 2. Membuat perencanaan proyek pembangunan jalan tol pada ruas baru yang ada dengan cermat dan penuh perhitungan terutama menyangkut masalah pendanaan dan pembebasan lahan. Meyakinkan kepada pihak bank bahwa pinjaman sangat diperlukan demi kelancaran pembangunan proyek serta menjamin bahwa kredit akan dibayarkan secara bertahap. Melakukan sosialiasi kepada para warga yang lahan dan - - -

28 77 Teknologi Antrian pengendara di gerbang tol yang terlalu lama dapat mengurangi efektifitas dan efisiensi pengguna jalan tol. tanahnya akan dibebaskan supaya mereka mau menyepakati harga tanah yang sudah ditetapkan. Mengembangkan e- toll card yang sudah ada dengan menggunakan teknologi RFID agar pengendara tidak perlu membuka jendela ketika memasuki gerbang tol. RFID Contactless payment system Tabel 3.2 Kesimpulan Analisis PEST Analisis Lingkungan Internal Bisnis Perusahaan Analisis Rantai Nilai (Value Chain) Perusahaan Analisis ini digunakan untuk mengidentifikasi aktivitas bisnis perusahaan yang dibagi menjadi 2 kelompok aktivitas bisnis, yaitu aktivitas utama dan aktivitas pendukung. Aktivitas utama yang dilakukan perusahaan meliputi logistik ke dalam, operasi, logistik keluar, pemasaran dan pelayanan. Sedangkan aktivitas pendukung dari aktivitas utama meliputi pembelian, pengembangan teknologi, manajemen sumber daya manusia dan infrastruktur perusahaan. Di bawah ini adalah gambar beserta uraian dari rantai nilai (value chain) dari PT. Citra Marga Nusaphala Persada, Tbk. :

29 78 Infrastruktur Perusahaan Manajemen Umum Perusahaan, Pengumpulan Tol, Pelayanan dan Pemeliharaan Manajemen Sumber Daya Manusia Perekrutan, pelatihan dan pengembangan keahlian karyawan Pengembangan Teknologi Mengembangkan sistem informasi dan teknologi informasi perusahaan baik dari segi hardware maupun software Pembelian Pembelian kendaraan untuk memantau lalu lintas, pembelian kertas untuk struk bayar tol, pembelian alat tulis kantor Logistik dalam Operasi Logistik keluar Pemasaran Pelayanan Penyediaan kendaraan operasional pemantau Penyediaan kertas struk tol Pencatatan transaksi gerbang tol Pemantauan lalu lintas di jalan tol Pemberian struk tol kepada pelanggan Menjalin kerja sama dengan para pemasang iklan potensial Pelayanan yang mengutamakan kepuasan pengguna jalan tol Perawatan dan perbaikan jalan tol Unit Reaksi Cepat jika terjadi kecelakaan pada kendaraan yang melintas di jalan tol Gambar 3.3 Rantai Nilai PT. Citra Marga Nusaphala Persada, Tbk.

30 79 Aktivitas Utama : 1. Logistik dalam Aktivitas yang berhubungan dengan penerimaan, perawatan dan pengendalian barang yang masuk. Aktivitas logistik dalam yang dilakukan PT. CMNP meliputi aktivitas penerimaan kendaraan untuk patroli tol, kendaraan untuk penanganan bantuan pada kendaraan yang mogok atau rusak di jalan tol, kendaraan medis untuk mengangkut korban kecelakaan dan penyediaan kertas untuk struk pembayaran tol. 2. Operasi Aktivitas operasi yang dilakukan perusahaan meliputi aktivitas penggunaan dan pengoperasian kendaraan untuk memantau lalu lintas di jalan tol serta penggunaan mesin tol collector terminal (TCT) dari setiap gardu yang ada pada gerbang tol untuk mencatat transaksi kendaraan yang masuk. 3. Logistik keluar Pengoperasian mesin TCT yang akan menghasilkan struk untuk setiap transaksi kendaraan yang masuk ke jalan tol. 4. Pemasaran dan Penjualan Aktivitas Pemasaran dan Penjualan yang dilakukan meliputi penawaran space iklan (bill board) yang tersedia di ruas tol baik di tepi jalan maupun di pintu masuk gerbang tol kepada para klien perusahaan potensial yang ingin mempromosikan iklan tentang produk unggulannya. 5. Pelayanan Pelayanan yang diberikan kepada para pelanggannya yakni melakukan perawatan dan pemeliharaan jalan tol secara berkala agar tidak terjadi

31 80 kerusakan yang dapat mengganggu arus lalu lintas, serta bila terjadi kerusakan dapat sesegera mungkin diperbaiki. Lalu pelayanan transaksi di gerbang tol yang kurang dari 10 detik. Pengoperasian mobil patroli tol yang cukup jumlahnya untuk dapat menyisir setiap bagian jalan tol yang ada, sehingga bilamana terjadi kecelakaan ataupun kerusakan kendaraan pelanggan, tidak diperlukan waktu yang sangat lama untuk menunggu kendaraan bantuan dari PT. CMNP, misalnya mobil derek ataupun mobil. Pengguna jalan tol juga dapat langsung menghubungi SENKOM (Sentra Komunikasi) jika mereka mengalami ataupun melihat ada kecelakaan atau pengendara yang membutuhkan bantuan perbaikan kendaraan, misalkan mogok atau pecah ban. Aktivitas Pendukung : 1. Pembelian Aktivitas Pembelian yang dilakukan oleh PT. Citra Marga Nusaphala Persada, Tbk. untuk mendukung aktivitas utama mencakup pembelian kendaraan untuk melakukan patroli yang mana akan dilakukan peremajaan kendaraan secara berkala jika telah melewati kurun waktu tertentu, pembelian kertas untuk bahan struk tol dan juga pembelian alat-alat tulis kantor. 2. Pengembangan Teknologi Aktivitas Pengembangan Teknologi yang dilakukan PT. Citra Marga Nusaphala Persada, Tbk. diantaranya ialah melakukan pemasangan jaringan CCTV pada titik-titik rawan kecelakaan atau kemacetan di

32 81 sepanjang jalur tol yang pencitraannya dapat langsung dilihat dari kantor pusat, pengadaan jaringan fiber optic di sepanjang jalur tol, penerapan sistem e-toll card dan pengadaan jaringan LAN di dalam kantor untuk mendukung kolaborasi kerja dari tiap tiap bagian. 3. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) Aktivitas manajemen SDM yang dilakukan perusahaan meliputi aktivitas perekrutan, pelatihan dan pengembangan keahlian karyawan karyawan baik yang beroperasi di kantor pusat maupun di gerbang tol. Untuk itu PT. Citra Marga Nusaphala Persada, Tbk. sudah menerapkan sistem informasi HRD untuk mendukung aktivitas manajemen SDM namun masih diperlukan pengembangan agar sistem tersebut terintegrasi dengan bagian lain. 4. Infrastruktur Perusahaan Infrastruktur perusahaan merupakan aktivitas yang meliputi manajemen umum perusahaan, pengumpulan tol, pelayanan dan pemeliharaan seperti yang telah dijabarkan di atas. Infrastruktur perusahaan juga merupakan aktivitas pendukung dari kegiatan operasional PT. Citra Marga Nusaphala Persada, Tbk. seperti lokasi kantor yang strategis, jalan tol yang cukup panjang, tersedianya kendaraan dinas dan kendaraan pelayanan publik yang memadai. PT. Citra Marga Nusaphala Persada, Tbk. perlu memelihara infrastuktur yang ada serta memperbaiki infrastruktur yang dinilai kurang layak seperti kendaraan dinas yang sudah cukup tua usianya.

33 82 Dari hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa : Efisiensi Kegiatan Masalah Penyelesaian Support Inbound Operasi Penyediaan Kendaraan Pencatatan transaksi gerbang tol Outbound Pemberian struk tol kepada pelanggan Pemasaran Menawarkan space iklan di ruas tol kepada klien potensial Pelayanan Perbaikan jalan rusak Pertolongan bagi korban kecelakaan atau kerusakan mobil Banyak kendaraan yang tidak dapat beroperasi Pada saat jam sibuk antrian masuk gerbang tol cukup panjang Melakukan pemeliharaan kendaraan yang lebih optimal, dilakukan pengecekan secara rutin Sosialisasikan para pengguna tol untuk menggunakan e-toll Card Sistem pendataan kendaraan, berikut keterangan kondisi dan kerusakan terkini. e-toll card yang dikembangkan dengan RFID Technology Pelanggan sering kali menunggu dengan cukup lama armada mobil bantuan yang datang. Operasikan lebih banyak kendaraan di tempat yang rawan kecelakaan Perbanyak CCTV di tempat-tempat yang rawan kecelakaan agar lebih mudah untuk memantau kondisi lalu lintas Tabel 3.3 Kesimpulan Analisis Value Chain Analisis SWOT Perusahaan Analisis SWOT dilakukan dengan menggunakan faktor internal perusahaan berupa kekuatan dan kelemahan perusahaan

34 83 dan faktor eksternal perusahaan, berupa peluang dan ancaman pada perusahaan. Berikut ini merupakan analisis SWOT dari PT. Citra Marga Nusaphala Persada, Tbk. : Strength (Kekuatan) - Memiliki reputasi yang telah dikenal baik dan diakui oleh masyarakat karena telah menjadi perusahaan yang go public. - Lebih berpengalaman dalam membangun jalan tol, khususnya jalan tol layang. - Memiliki infrastruktur jalan tol yang amat baik. - Menyediakan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggan untuk memenuhi kepuasan pelanggan. - Pendapatan yang diperoleh berupa uang tunai (cash), sehingga tidak ada tumpukan tagihan. - Infrastruktur SI/ TI yang sejauh ini mampu mendukung kinerja seluruh bagian di perusahaan. - Adanya inovasi pengembangan usaha. - Memiliki modal dan saham yang kuat. - Penggunaan teknologi informasi. Weakness (Kelemahan) - Proses pengambilan keputusan di tingkatan Top Management agak rumit dan kurang efektif. - Jumlah karyawan (Sumber Daya Manusia) yang terlalu banyak.

35 84 - Munculnya permasalahan dengan Bank yang terjadi pada anak perusahaan. - Struktur organisasi yang terlalu besar jika dibandingkan dengan pesaing utama. - Sistem belum terintegrasi sepenuhnya. Opportunity (Peluang) - Adanya peraturan pemerintah yang mendukung pengembangan bisnis infrastruktur jalan tol yang berkelanjutan. - Seringnya terjadi banjir di jalan biasa. - Tingkat kemacetan yang tinggi di jalan biasa. - Tingkat kriminalitas yang cukup tinggi di jalan biasa. - Perusahaan memiliki wewenang untuk menentukan tarif tol. - Tidak banyaknya jumlah pesaing dan pendatang baru yang bermunculan di bisnis ini. Threats (Ancaman) - Sarana transportasi umum lainnya yang jalurnya berada di bawah jalan tol yang dikelola PT. CMNP (Cth : Bus Way koridor X, Angkutan umum lainnya). Berkembangnya pembangunan jalan raya biasa dan pelebaran jalan raya yang sudah ada. - Adanya peraturan pemerintah yang membuka kesempatan dan peluang kepada para pengembang baru untuk ikut bersaing. - Banyaknya pemukiman liar yang berada di bawah jalan tol.

36 85 - Sulitnya proses pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol. - Biaya pembebasan lahan dan kredit konstruksi amat besar Matriks SWOT Berikut ini adalah tabel mengenai SWOT pada PT. Citra Marga Nusaphala Persada, Tbk. : Lingkungan Eksternal Lingkungan Internal Strength (S) - Memiliki reputasi yang telah dikenal baik dan diakui oleh masyarakat karena telah menjadi perusahaan yang go public. (S1) - Lebih berpengalaman dalam membangun jalan tol, khususnya jalan tol layang. (S2) - Memiliki infrastruktur jalan tol yang amat baik. (S3) - Menyediakan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggan untuk memenuhi kepuasan pelanggan. (S4) - Hampir sebagian besar pendapatan yang diperoleh berupa uang tunai (cash), sehingga tidak ada tumpukan tagihan. (S5) - Infrastruktur SI/ TI yang sejauh ini mampu mendukung kinerja seluruh bagian di perusahaan.(s6) - Adanya inovasi pengembangan usaha. (S7) - Memiliki modal dan saham yang kuat. (S8) - Penggunaan teknologi informasi. (S9) Weakness (W) - Proses pengambilan keputusan di tingkatan Top Management agak rumit dan kurang efektif. (W1) - Jumlah karyawan (Sumber Daya Manusia) yang terlalu banyak. (W2) - Munculnya permasalahan dengan Bank yang terjadi pada anak perusahaan. (W3) - Struktur organisasi yang terlalu besar jika dibandingkan dengan pesaing utama. (W4) - Sistem belum terintegrasi sepenuhnya. (W5)

37 86 Opportunity (O) SO Strategic WO Strategic - Adanya peraturan pemerintah yang mendukung pengembangan bisnis infrastruktur jalan tol yang berkelanjutan. (O1) - Seringnya terjadi banjir di jalan biasa. (O2) - Tingkat kemacetan yang tinggi di jalan biasa. (O3) - Tingkat kriminalitas yang cukup tinggi di jalan biasa. (O4) - Perusahaan memiliki wewenang untuk menentukan tarif tol. (O5) - Tidak banyaknya jumlah pesaing dan pendatang baru yang bermunculan di bisnis ini. (O6) Threats (T) - Sarana transportasi umum lainnya yang jalurnya berada di bawah jalan tol yang dikelola PT. CMNP (Cth : Bus Way koridor X, Angkutan umum lainnya). Berkembangnya pembangunan jalan raya biasa dan pelebaran jalan raya yang sudah ada. (T1) - Adanya peraturan pemerintah yang membuka kesempatan dan peluang kepada para pengembang baru untuk ikut bersaing. (T2) - Banyaknya pemukiman liar yang berada di bawah jalan tol. (T3) - Sulitnya proses pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol. (T4) - Biaya pembebasan lahan dan kredit konstruksi amat besar. (T5) - Semakin memaksimalkan jasa pelayanan tol. (S1- O1), (S2-O1), (S3-O5), (S4-O3) & (S7-O1) - Selalu menyediakan infrastruktur jalan yang baik. (S1-O2), (S3-O1) & (S8-O1) - Melakukan pemeliharaan jalan tol secara berkala. (S4-O4) & (S5-O4) - Memaksimalkan penggunaan teknologi informasi untuk mendukung operasi bisnis perusahaan. (S6-O6) & (S9-O4) ST Strategic - Melakukan pengembangan jalan tol baru di daerah yang rawan kemacetan. (S1-T1), (S2-T1) & (S3- T1) - Melakukan kerjasama dengan dinas ketertiban masyarakat untuk menertibkan pemukiman liar yang berada di bawah jalan tol. (S1-T3), (S7-T3) & (S8, T3) - Mengikuti perkembangan teknologi yang ada untuk diterapkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. (S6-T2 ) & (S9-T2) - Bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mempermudah proses pembebasan lahan. (S1- T4), (S4-T3) & (S7-T4) - Meningkatkan kepercayaan konsumen untuk memperoleh kepercayaan lebih dari para investor dan kreditor. (S1-T5), (S2-T5) (S4-T5) & (S8-T5) - Mengembangkan sistem informasi yang terintegrasi untuk mempercepat dan memudahkan proses pengambilan keputusan pada Top Management. (W1-O1) & (W5-O1) - Melakukan restrukturisasi di dalam tubuh perusahaan. (W3- O5) & (W4-O6) - Memberikan pelatihan pada karyawan. (W2- O6) WT Strategic - Melakukan standarisasi perekrutan sumber daya manusia. (W2-T2) & (W4-T2) - Melakukan monitoring ke tiap anak perusahaan secara berkala dan lebih ketat. (W3-T5) - Membentuk tim khusus yang tidak permanen untuk melakukan negosiasi pembebasan lahan dan mencari kreditor. (W1-T4) Tabel 3.4 Matriks SWOT PT. Citra Marga Nusaphala Persada, Tbk.

38 Faktor Strategi Internal (IFAS) dan Faktor Strategi Eksternal (EFAS) Berdasarkan hasil analisis SWOT di atas kemudian dibuat analisis IFAS (Internal Strategy Factor Analysis Summary) dan EFAS (External Strategy Factor Analysis Summary) yang digunakan untuk merumuskan faktor strategi internal dan eksternal perusahaan, dengan menghitung bobot dan rating dari kekuatan dan kelemahan beserta peluang dan ancaman yang dimiliki oleh perusahaan. Tabel IFAS dan EFAS PT. Citra Marga Nusaphala Persada, Tbk. dapat digambarkan sebagai berikut. IFAS (Internal Strategy Factor Analysis Summary) FAKTOR FAKTOR STRATEGI INTERNAL KEKUATAN : Memiliki reputasi yang telah dikenal baik dan diakui oleh masyarakat karena telah menjadi perusahaan yang go public. Lebih berpengalaman dalam membangun jalan tol, khususnya jalan tol layang. Memiliki infrastruktur jalan tol yang amat baik. Menyediakan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggan untuk memenuhi kepuasan pelanggan. Pendapatan yang diperoleh berupa uang tunai (cash), sehingga tidak ada tumpukan tagihan. Infrastruktur SI/ TI yang sejauh ini mampu mendukung kinerja seluruh bagian di perusahaan. BOBOT RATING BOBOT RATING

39 88 Adanya inovasi pengembangan usaha. Memiliki modal dan saham yang kuat. Penggunaan teknologi informasi TOTAL KEKUATAN KELEMAHAN : Proses pengambilan keputusan di tingkatan Top Management agak rumit dan kurang efektif. Jumlah karyawan (Sumber Daya Manusia) yang terlalu banyak. Munculnya permasalahan dengan Bank yang terjadi pada anak perusahaan. Struktur organisasi yang terlalu besar jika dibandingkan dengan pesaing utama. Sistem belum terintegrasi sepenuhnya TOTAL KELEMAHAN (1.420) TOTAL IFAS Tabel 3.5 IFAS PT. Citra Marga Nusaphala Persada, Tbk. EFAS (External Strategy Factor Analysis Summary) FAKTOR FAKTOR BOBOT BOBOT RATING STRATEGI EKSTERNAL RATING PELUANG : Adanya peraturan pemerintah yang mendukung pengembangan bisnis infrastruktur jalan tol yang berkelanjutan. Seringnya terjadi banjir di jalan biasa. Tingkat kemacetan yang tinggi di jalan biasa. Tingkat kriminalitas yang cukup tinggi di jalan biasa Perusahaan memiliki wewenang untuk menentukan tarif tol. Tidak banyaknya jumlah pesaing dan pendatang baru yang bermunculan di bisnis ini. TOTAL PELUANG ANCAMAN : - Sarana transportasi umum lainnya yang jalurnya berada di bawah jalan tol yang

40 89 dikelola PT. CMNP (Cth : Bus Way koridor X, Angkutan umum lainnya). Berkembangnya pembangunan jalan raya biasa dan pelebaran jalan raya yang sudah ada. Adanya peraturan pemerintah yang membuka kesempatan dan peluang kepada para pengembang baru untuk ikut bersaing. Banyaknya pemukiman liar yang berada di bawah jalan tol. Sulitnya proses pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol. Biaya pembebasan lahan dan kredit konstruksi amat besar TOTAL KELEMAHAN (1.506) TOTAL EFAS Tabel 3.6 EFAS PT. Citra Marga Nusaphala Persada, Tbk. Angka angka pada bobot dan rating di dapat dari seberapa pentingkah hal hal tersebut bagi perusahaan. Dengan melihat kondisi dan pengaruh hal hal tersebut bagi perusahaan Diagram Analisis SWOT Dari kedua tabel tersebut, maka diperoleh total External Strategy Factor Analysis Summary (EFAS) dan Internal Strategy Factor Analysis Summary (IFAS) yang akan digunakan dalam pembuatan diagram analisis SWOT. Berikut cara menyusun diagram tersebut.

41 90 1. Jumlah dari hasil perkalian Bobot (B) x Rating (R) pada peluang dan ancaman diselisihkan untuk mendapatkan titik Y. Peluang : Ancaman : Titik Y = Peluang Ancaman = ( 1.506) = Jumlah dari hasil perkalian Bobot (B) x Rating (R) pada kekuatan dan kelemahan diselisihkan untuk mendapatkan titik X. Kekuatan : Kelemahan : Titik X = Kekuatan Kelemahan = ( 1.420) = Jadi posisi perusahaan terletak pada titik (0.295 ; 0.173) Untuk lebih jelasnya, diagram SWOT dapat dilihat di bawah ini.

42 91 Peluang III Kelemahan IV (X, Y) I Kekuatan II Ancaman Gambar 3.4 Diagram Analisis SWOT PT. Citra Marga Nusaphala Persada, Tbk. Berdasarkan analisis faktor strategi internal dan eksternal seperti yang terlihat pada diagram analisis SWOT, diketahui bahwa PT. Citra Marga Nusaphala Persada, Tbk. berada pada posisi yang cukup kuat yaitu di kuadran 1. Meskipun perusahaan menghadapi berbagai ancaman, namun perusahaan memiliki kekuatan internal yang baik untuk mengantisipasi ancaman tersebut dengan memanfaatkan berbagai peluang yang ada dan meminimalisir kelemahan internal. Jadi, strategi yang harus dilanjutkan adalah dengan memaksimalkan kekuatan yang ada dalam memanfaatkan peluang yang bermunculan, seperti

43 92 pengembangan usaha yang berkesinambungan, pelayanan yang semakin mengutamakan kualitas, membangun sistem yang terintegrasi, dan melakukan restrukturisasi di dalam tubuh manajemen perusahaan. Saat ini ancaman dari pesaing utama cukup berpengaruh besar bagi perusahaan, oleh sebab itu perusahaan harus selalu waspada dengan perkembangan pesaing utama dan harus mampu mengantisipasi munculnya para pesaing baru Analisis CSF Perusahaan CSFs (Critical Success Factors) adalah beberapa faktor penting yang menentukan kesuksesan perusahaan dalam mencapai tujuan bisnisnya dimana berbagai hal terlaksana dengan tepat sehingga bisnisnya dapat berkembang dengan baik. Berikut ini adalah Critical Success Factors beserta Key Performance Indicator yang dimiliki PT. Citra Marga Nusaphala Persada, Tbk : CSF KPI Informasi Bisnis Pengumpulan Transaksi Tol Jumlah pendapatan yang masuk dalam proses pengumpulan tol harus sesuai dengan jumlah kendaraan yang masuk dan seluruh data transaksi tersebut harus masuk paling lambat 24 jam setelah transaksi itu terjadi. Laporan pengumpulan transaksi tol

44 93 Pemeliharaan dan Perawatan Fasilitas Jalan Tol Perekrutan Karyawan Pelatihan Karyawan Perencanaan dan Pengelolaan Keuangan Fasilitas jalan tol yang rusak dan tak berfungsi optimal akan langsung ditangani dan diperbaiki paling lambat 1 hari setelah kerusakan diketahui. Karyawan yang akan direkrut harus memiliki standard yang sudah ditentukan perusahaan. (Cth : minimal lulusan S1 dengan IPK 3.00, memiliki pengalaman kerja, dll.) Karyawan memiliki kemampuan (skill) dan karakter yang lebih baik, sehingga hal ini diharapkan akan mampu meningkatkan kinerja dan performa perusahaan. (Cth : karyawan memiliki motivasi kerja yang lebih baik, mengerti dan menguasai sistem yang sedang berjalan di dalam perusahaan.) Pendapatan dan pengeluaran yang masuk setiap harinya harus dicatat dan direkap hari itu juga. Setiap akhir bulan akan dilakukan audit keuangan. Tabel 3.7 Tabel Analisis CSF Laporan pemeliharaan dan perawatan tol Laporan perekrutan karyaran (SDM) Laporan pelatihan karyawan (SDM) Laporan keuangan Analisis Area, Fungsi dan Proses Bisnis Perusahaan Fungsi bisnis adalah sekumpulan aktivitas di dalam perusahaan yang dapat mendukung pencapaian misi perusahaan. Fungsi bisnis biasanya dikelompokan ke dalam area area fungsional perusahaan, yakni area area utama dimana sekumpulan aktivitas perusahaan berjalan. Fungsi bisnis dapat di pecah menjadi proses bisnis, yakni tindakan tindakan spesifik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT Jasa Marga (persero) Tbk. A. Sejarah PT. Jasa Marga (Persero) Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT Jasa Marga (persero) Tbk. A. Sejarah PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 PT Jasa Marga (persero) Tbk. A. Sejarah PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. adalah sebuah badan milik pemerintah yang bertugas

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Daftar Pertanyaan Wawancara

LAMPIRAN. Daftar Pertanyaan Wawancara L1 LAMPIRAN Daftar Pertanyaan Wawancara Minggu I 1. Dapatkah Anda jelaskan mengenai sejarah dan latar belakang perusahaan ini? Kapan didirikan? Siapa yang mendirikannya? (detail) 2. Apakah misi dan visi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis terhadap lingkungan eksternal dan internal melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil kesimpulan

Lebih terperinci

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS Kiki Alibasah Dosen Jurusan Sistem Informasi STMIK Sumedang Email : kikialibasah78@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS 5.1. Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan strategi, dan kebijakan perusahaan.

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Grafik kepemilikan saham PT Trans Marga Jateng

Gambar 2.1 Grafik kepemilikan saham PT Trans Marga Jateng BAB II GAMBARAN UMUM PT TRANS MARGA JATENG 2.1 Sejarah Berdirinya PT. Trans Marga Jateng Pada tahun 2005 PT Jasa Marga ( Persero) Tbk mendapatkan Hak Pengusahaan Jalan Tol Semarang Solo dari Badan Pengatur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Perusahaan Sehubungan dengan rencana investasi beberapa ruas Jalan Tol di Indonesia dan adanya kebijakan baru Pemerintah yang tertuang dalam Undang-Undang No. 38 tahun 2004

Lebih terperinci

UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI

UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI DISUSUN OLEH : NAMA : Metta Mustika Septiani NPM : 10208799 JURUSAN : Manajemen (S-1) PEMBIMBING

Lebih terperinci

Pendahuluan. Metode Pengerjaan. Hasil Analisis

Pendahuluan. Metode Pengerjaan. Hasil Analisis Pendahuluan Metode Pengerjaan Hasil Analisis Unit Otonom ABC merupakan unit otonom yang khusus mengelola gedung perkantoran dari perusahaan induk PT. Krakatau Steel Dalam membantu kegiatan proses bisnisnya,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Menurut Robbins dan Coulter dalam Tisnawatisule dan Saifullah (2005), perencanaan sebagai sebuah proses yang dimulai dari penerapan tujuan organisasi, menentukan strategi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain

BAB II LANDASAN TEORI. semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi Informasi saat ini akhirnya menjadi salah satu kebutuhan dan keseharian

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi Informasi saat ini akhirnya menjadi salah satu kebutuhan dan keseharian 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Informasi saat ini akhirnya menjadi salah satu kebutuhan dan keseharian dalam setiap perilaku bisnis. Seiring dengan dinamika zaman, perspektif bisnis pun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia dengan jumlah penduduk yang relatif padat. Jakarta juga dikenal sebagai kota dengan perlalulintasan tinggi karena banyaknya

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediary) yang menyalurkan dana masyarakat dan menginvestasikan kembali dana tersebut untuk mendukung perkembangan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini telah terjadi kecenderungan integrasi ekonomi dunia sebagai konsekuensi logis dari era globalisasi, liberalisasi perdagangan, dan revolusi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SWOT TERHADAP PENINGKATAN ASET BMT DANA UKHUWAH TAHUN

BAB IV ANALISIS SWOT TERHADAP PENINGKATAN ASET BMT DANA UKHUWAH TAHUN 67 BAB IV ANALISIS SWOT TERHADAP PENINGKATAN ASET BMT DANA UKHUWAH TAHUN 2011-2013 IV.1. Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini akan menjawab identifikasi masalah yang berkaitan dengan Peningkatan Aset

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam melakukan penelitian terhadap permasalahan di SMK Muhammadiyah 1 Samarinda penulis melakukan Analisa Internal dan Analisa Eksternal sebagai pengumpulan datanya, dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat. BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Pengembangan sistem yang diusulkan Dengan memperkirakan terhadap trend bisnis di masa yang akan datang untuk bisnis dibidang pendistribusian

Lebih terperinci

12Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

12Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Modul ke: Fakultas 12Pasca Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Cecep Winata

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu mengirinkan barang dalam skala besar. Sejarah serta perkembangannya

Lebih terperinci

IV. PEMBAHASAN. Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk. perumahan yang layak bagi masyarakat menengah ke bawah.

IV. PEMBAHASAN. Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk. perumahan yang layak bagi masyarakat menengah ke bawah. 27 IV. PEMBAHASAN 4.1 gambaran Umum perusahaan 4.1.1 Sejarah singkat Perusahaan Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk Perusahaan Umum (Perum) dimana keseluruhan sahamnya dimiliki

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Stanton dalam Tambajong (2013:1293), pemasaran adalah suatu sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MANAGEMEN RESIKO

KEBIJAKAN MANAGEMEN RESIKO 1. Risiko Keuangan Dalam menjalankan usahanya Perseroan menghadapi risiko yang dapat mempengaruhi hasil usaha Perseroan apabila tidak di antisipasi dan dipersiapkan penanganannya dengan baik. Kebijakan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. tanggung jawab, dan evaluasi pengukuran kinerja.

BAB V RENCANA AKSI. model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. tanggung jawab, dan evaluasi pengukuran kinerja. BAB V RENCANA AKSI Bab V berisi tentang rencana aksi yang dilakukan untuk merealisasikan model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. Untuk mendukung realisasi rancangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendirian lembaga perbankan di Indonesia mempunyai tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendirian lembaga perbankan di Indonesia mempunyai tujuan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendirian lembaga perbankan di Indonesia mempunyai tujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi,

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera. 12 BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera. PT. Jasa Marga (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didirikan didirikan di Jakarta berdasarkan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pengembangan Pariwisata Sekitar Pantai Siung Berdasarkan Analisis SWOT Strategi pengembangan pariwisata sekitar Pantai Siung diarahkan pada analisis SWOT.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Strategis STI Cassidy (2006:41) mendefinisikan perencanaan adalah suatu proses penetapan tujuan organisasi/perusahaan, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan

Lebih terperinci

BAB II. PROFIL PERUSAHAAN PT. BTPN Tbk Medan. dalam suatu perkumpulan pegawai pensiunan militer pada tahun 1958 di

BAB II. PROFIL PERUSAHAAN PT. BTPN Tbk Medan. dalam suatu perkumpulan pegawai pensiunan militer pada tahun 1958 di BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT. BTPN Tbk Medan A. Sejarah Perusahaan Bank Tabungan Pensiunan Nasional terlahir dari pemikiran 7 (tujuh) orang dalam suatu perkumpulan pegawai pensiunan militer pada tahun 1958

Lebih terperinci

PELUANG PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAYUR-SAYURAN DI KABUPATEN KARIMUN RIAU

PELUANG PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAYUR-SAYURAN DI KABUPATEN KARIMUN RIAU PELUANG PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAYUR-SAYURAN DI KABUPATEN KARIMUN RIAU Almasdi Syahza Pusat Pengkajian Koperasi dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat (PPKPEM) Universitas Riau Email: asyahza@yahoo.co.id:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satunya adalah penelitian yang melakukan analisa lingkungan internal dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satunya adalah penelitian yang melakukan analisa lingkungan internal dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian yang dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan kajian. Berikut ini adalah pemaparan secara singkat yang

Lebih terperinci

Data untuk Pelayanan Publik yang Lebih Baik

Data untuk Pelayanan Publik yang Lebih Baik Data untuk Pelayanan Publik yang Lebih Baik D. Hari Pratama Divisi IT JSMR Bandung, 26 September 2014 Daftar Isi Sekilas Jasa Marga 2 Regulasi Saat Ini 3 Track Record pada Industri Jalan Tol di Indonesia

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1. Latar Belakang Perusahaan PT Sekar Hati Jaya Maju didirikan pada tahun 1984. Pada mulanya PT Sekar Hati Jaya Maju merupakan perusahaan

Lebih terperinci

Perbankan Komersial dan UKM

Perbankan Komersial dan UKM 01 Ikhtisar Data 02 Laporan Tinjauan Bisnis 04 122 PT Bank Central Asia Tbk 03 Profil 04 Analisis dan Pembahasan 05 Tata Kelola Pendukung Bisnis 06 Tanggung Jawab Sosial Tinjauan Perbankan Komersial dan

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK 1 STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK Oleh RetnoPutri Nanda (e-mail : retnotujuhbelas@gmail.com) Pembimbing : TitinEkowati, S.E.,M.Sc (e-mail

Lebih terperinci

Tugas Analysis IFAS, EFAS dan Matriks SWOT dalam Studi Kasus PT. Gojek Indonesia

Tugas Analysis IFAS, EFAS dan Matriks SWOT dalam Studi Kasus PT. Gojek Indonesia Tugas Analysis IFAS, EFAS dan Matriks SWOT dalam Studi Kasus PT. Gojek Indonesia Oleh : Friesa Ergo M (01216156) UNIVERSITAS NAROTAMA JL. ARIEF RACHMAN HAKIM NO. 51 SURABAYA TELP (031) 5946404, FAX (031)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini tingkat mobilitas masyarakat Indonesia semakin meningkat. Masyarakat berusaha untuk berpindah dari satu daerah ke daerah lainnya dengan menggunakan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 20 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT Intan Pertiwi Industri PT Intan Pertiwi Industri merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri kawat las kobe atau welding

Lebih terperinci

BABII LANDASAN TEORI

BABII LANDASAN TEORI BABII LANDASAN TEORI 1.1 Perkembangan Bisnis Persaingan adalah satu kata penting di dalam menjalankan perusahaan pada saat ini. Hal ini ditunjang dengan perkembangan teknologi komunikasi yang semakin pesat

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGUATAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Kamis, 16 Juli 2009

KEBIJAKAN PENGUATAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Kamis, 16 Juli 2009 KEBIJAKAN PENGUATAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Kamis, 16 Juli 2009 Â Krisis keuangan global yang melanda dunia sejak 2008 lalu telah memberikan dampak yang signifikan di berbagai sektor perekonomian, misalnya

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA I. Tujuan : Untuk mencari ruang lingkup perusahaan dan proses bisnisnya. 1. Bagaimana alur proses bisnis Rumah Sakit?

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA I. Tujuan : Untuk mencari ruang lingkup perusahaan dan proses bisnisnya. 1. Bagaimana alur proses bisnis Rumah Sakit? L 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA I Tgl : 04 Maret 2009 Pukul : 13.00-14.00 Tujuan : Untuk mencari ruang lingkup perusahaan dan proses bisnisnya Daftar Pertanyaan : 1. Bagaimana alur proses bisnis Rumah

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 01/PRT/M/2007 T E N T A N G PETUNJUK TEKNIS PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN PEMBERDAYAAN DI BIDANG JALAN TOL

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 01/PRT/M/2007 T E N T A N G PETUNJUK TEKNIS PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN PEMBERDAYAAN DI BIDANG JALAN TOL PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 01/PRT/M/2007 T E N T A N G PETUNJUK TEKNIS PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN PEMBERDAYAAN DI BIDANG JALAN TOL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM,

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS TOKO FAJAR BARU

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS TOKO FAJAR BARU Volume 5. No : 3, 2017 1 STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS TOKO FAJAR BARU Pricillia Wanandi Program Studi Manajemen Bisnis, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121 131, Surabaya E-mail: shiel_pricillia@yahoo.com

Lebih terperinci

6 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Kesimpulan yang didapatkan pada penelitian ini adalah : 1. Faktor-faktor SWOT pengembangan proyek KPS Kampung Reyog adalah sebagai berikut : a. Faktor strength

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan infrastruktur transportasi jalan tol di Indonesia saat ini menjadi lebih berkembang, setelah diijinkannya perusahaan swasta atau badan usaha jalan tol untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan industri membawa pengaruh besar bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan industri membawa pengaruh besar bagi kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi dan industri membawa pengaruh besar bagi kehidupan manusia terutama dalam dunia usaha sekarang ini. Bisnis di zaman sekarang ini telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam tujuannya yaitu mengentaskan kemiskinan dan juga menjadi industry yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam tujuannya yaitu mengentaskan kemiskinan dan juga menjadi industry yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perumahan dan permukiman menjadi salah satu program besar pemerintah dalam tujuannya yaitu mengentaskan kemiskinan dan juga menjadi industry yang masih menjanjikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard.

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard. BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Mega Cipta Mandiri didirikan pada tanggal 6 Februari 1996 di Jakarta. PT. Mega Cipta Mandiri bergerak pada bidang periklanan yaitu billboard. Banyak

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kinerja bursa saham secara tidak langsung mempengaruhi kemajuan perekonomian nasional. Pasar modal kini memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara, baik

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT MENGGUNAKAN METODE WARD DAN PEPPARD (STUDI KASUS BANK BPR JAWA TIMUR)

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT MENGGUNAKAN METODE WARD DAN PEPPARD (STUDI KASUS BANK BPR JAWA TIMUR) PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT MENGGUNAKAN METODE WARD DAN PEPPARD (STUDI KASUS BANK BPR JAWA TIMUR) Erwin Sutomo 1, *), Teguh Bharata Adji 2) dan Sujoko Sumaryono

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jalan tol adalah jalan umum yang kepada pemakainya dikenakan kewajiban

BAB I PENDAHULUAN. Jalan tol adalah jalan umum yang kepada pemakainya dikenakan kewajiban BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Jalan tol adalah jalan umum yang kepada pemakainya dikenakan kewajiban membayar untuk melewati jalan yang dilalui dan merupakan jalan alternatif lintas

Lebih terperinci

Daftar Isi. Latar Belakang Implementasi Manajemen Risiko Tujuan Manajemen Risiko Definisi Model Manajemen Risiko Control Self Assessment

Daftar Isi. Latar Belakang Implementasi Manajemen Risiko Tujuan Manajemen Risiko Definisi Model Manajemen Risiko Control Self Assessment Manajemen Risiko Daftar Isi Latar Belakang Implementasi Manajemen Risiko Tujuan Manajemen Risiko Definisi Model Manajemen Risiko Control Self Assessment Latar Belakang Manajemen Risiko Tata Kelola Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS. Dalam proyek akhir ini, dasar pemikiran awal mengacu kepada tantangan bisnis

BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS. Dalam proyek akhir ini, dasar pemikiran awal mengacu kepada tantangan bisnis BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS 2.1 Conceptual Framework Dalam proyek akhir ini, dasar pemikiran awal mengacu kepada tantangan bisnis yang sedang dihadapi oleh PT Brantas Abipraya saat ini, bagaimana menumbuhkan

Lebih terperinci

B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum

B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum menjadi prioritas. Belum ada strategi pengelolaan air limbah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Apabila mengharapkan penerapan TI yang optimal, dibutuhkan strategi

BAB II LANDASAN TEORI. Apabila mengharapkan penerapan TI yang optimal, dibutuhkan strategi BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi STI Apabila mengharapkan penerapan TI yang optimal, dibutuhkan strategi STI yang selaras dengan strategi bisnis perusahaan. Hal ini sangat diperlukan agar investasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis dalam era informasi ini sangat kompetitif.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis dalam era informasi ini sangat kompetitif. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis dalam era informasi ini sangat kompetitif. Informasi merupakan kekuatan vital dalam menentukan jalannya suatu perusahaan, karena informasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk, Cabang Belmera adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didirikan di Jakarta berdasarkan akte Notaris Kartini Muljadi,

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk Perseroan meyakini bahwa pembentukan dan penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahan Yang Baik ( Pedoman GCG ) secara konsisten dan berkesinambungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk 36 BAB IV HASIL ANALISIS DATA 4.. Gambaran Umum Perusahaan Bisnis Air Isi Ulang BERKAH merupakan salah satu UKM yang bergerak di bidang air minum isi ulang dan didirikan pada tanggal Mei 204 dengan pemilik

Lebih terperinci

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Salah satu strategi yang dilakukan

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Salah satu strategi yang dilakukan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Semakin ketatnya persaingan global, menuntut setiap perusahaan untuk lebih dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Salah satu strategi yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Dasar Enterprise Arsitektur 3.1.1. Enterprise Architecture Enterprise Architecture atau dikenal dengan arsitektur enterprise adalah deskripsi yang didalamnya termasuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Industri perbankan mengalami masalah pada tahun Kendati. kerja keras para bankir berhasil meningkatkan kredit hingga tumbuh

I. PENDAHULUAN. Industri perbankan mengalami masalah pada tahun Kendati. kerja keras para bankir berhasil meningkatkan kredit hingga tumbuh I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri perbankan mengalami masalah pada tahun 2005. Kendati kerja keras para bankir berhasil meningkatkan kredit hingga tumbuh 22,6%, perolehan laba perbankan nasional

Lebih terperinci

INOVASI BIROKRASI DALAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

INOVASI BIROKRASI DALAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR INOVASI BIROKRASI DALAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR Ir. M. Saiful Imam, MM. Mantan Direktur Utama PT Adhi Karya Tbk email: m.saiful.imam@gmail.com; saiful@adhi.co.id ABSTRAK Pada makalah ini akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat menjalankan usaha setiap perusahaan membutuhkan dana yang

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat menjalankan usaha setiap perusahaan membutuhkan dana yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk dapat menjalankan usaha setiap perusahaan membutuhkan dana yang diperoleh dari pemilik perusahaan maupun dari hutang. Dana yang diterima perusahaan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB III Landasan Teori

BAB III Landasan Teori BAB III Landasan Teori 3.1 Sistem Informasi Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemacetan ini tidak hanya terjadi di jalan-jalan protokol saja, akan tetapi juga

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemacetan ini tidak hanya terjadi di jalan-jalan protokol saja, akan tetapi juga 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari tahun ke tahun kemacetan merupakan salah satu kendala terbesar yang dihadapi masyarakat yang tinggal di kota-kota besar khusunya ibu kota Jakarta. Kemacetan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. sejak tahun 1897 dengan nama Postspaarbank. Di era kemerdekaan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. sejak tahun 1897 dengan nama Postspaarbank. Di era kemerdekaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau yang lebih dikenal dengan nama Bank BTN memiliki sejarah yang sangat panjang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN

BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN 4.1 Faktor Strategi Eksternal 4.1.1 Identifikasi Faktor Lingkungan Eksternal Penentuan faktor strategi eksternal bertujuan untuk mengetahui berbagai peluang serta ancaman

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dibuat dibuat berdasarkan dari hasil analisa yang diperoleh. Dari analisa yang dilakukan pada Bab IV, maka dapat diambil beberapa

Lebih terperinci

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI Titien S. Sukamto Pengantar Dalam proses mencapai keselarasan dan dampaknya, diperlukan adanya pemahaman akan lingkungan bisnis dan teknologi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan dikembangkan. Citra pada dasarnya merupakan salah satu harapan yang ingin dicapai perusahaan untuk

Lebih terperinci

Business Process and Information Systems. Didi Supriyadi - Pertemuan ke-3 Sistem Informasi Manajemen ST3 Telkom

Business Process and Information Systems. Didi Supriyadi - Pertemuan ke-3 Sistem Informasi Manajemen ST3 Telkom Business Process and Information Systems Didi Supriyadi - Pertemuan ke-3 Sistem Informasi Manajemen ST3 Telkom Pokok Bahasan Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti perkuliahan pokok bahasan ini mahasiswa

Lebih terperinci

Bab IV ANALISIS DAN HASIL

Bab IV ANALISIS DAN HASIL Bab IV ANALISIS DAN HASIL 4.1 Efektifitas dan Efisiensi Penilaian Kinerja Suatu kinerja dikatakan efektif bila dapat diselesaikan dalam waktu yang tepat atau lebih cepat dari perkiraan target penyelesaian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Strategic Strategy dalam sebuah perusahaan terdiri dari beberapa pergerakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang manager lakukan untuk mengembangkan bisnis, menarik dan melayani

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pada dasarnya merupakan suatu proses rangkaian kegiatan yang

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pada dasarnya merupakan suatu proses rangkaian kegiatan yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan pada dasarnya merupakan suatu proses rangkaian kegiatan yang berlangsung secara berkelanjutan dan terdiri dari tahap-tahap yang satu pihak bersifat

Lebih terperinci

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bank XYZ Tbk.(Bank XYZ) didirikan pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank XYZ NV. Sejak berdiri hingga sekarang banyak hal yang telah dilalui

Lebih terperinci

CHAPTER 3: ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL

CHAPTER 3: ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL CHAPTER 3: ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL LINGKUNGAN EKSTERNAL Lingkungan di luar perusahaan Sifat uncontrollable Identifikasi Peluang dan Ancaman Jenis: 1. Lingkungan Jauh 2. Lingkungan Dekat FUNGSI ALE

Lebih terperinci

Analisis Kelayakan Proyek. Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, ST., MT Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Islam Malang

Analisis Kelayakan Proyek. Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, ST., MT Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Islam Malang Analisis Kelayakan Proyek Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, ST., MT Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Islam Malang Kebijakan Publik Perlukah membangun rumah sakit baru? Membangun bandara atau menambah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan sistem dan teknologi informasi sekarang ini sangatlah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan sistem dan teknologi informasi sekarang ini sangatlah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem dan teknologi informasi sekarang ini sangatlah pesat. Perusahaan-perusahaan yang ada saat ini harus memiliki keunggulan dalam menjalankan proses

Lebih terperinci

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN P T Darma Henwa Tbk PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN PT Darma Henwa Tbk DAFTAR ISI Kata Pengantar 3 BAB I PENGANTAR. 4 1. Mengenal Good Corporate Governance (GCG) 4 2.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan CV Mokolay Mitra Utama sendiri merupakan salah satu unit usaha yang bergerak di bidang perkebunan manggis dan durian di Desa Samongari Kabupaten,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi berperan strategis dalam memajukan kesejahteraan umum

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi berperan strategis dalam memajukan kesejahteraan umum BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi berperan strategis dalam memajukan kesejahteraan umum sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan perusahaan yang akan bermanfaat bagi sejumlah besar

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT PASIR SARI RAYA INDUSTRI

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT PASIR SARI RAYA INDUSTRI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2005/2006 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT PASIR

Lebih terperinci

RUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT. PINDAD (PERSERO) UNTUK BISNIS E-CLIP DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI

RUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT. PINDAD (PERSERO) UNTUK BISNIS E-CLIP DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.1 Vol.04 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2016 RUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT. PINDAD (PERSERO) UNTUK BISNIS E-CLIP DALAM

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam era globalisasi dengan tingkat perkembangan yang semakin maju

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam era globalisasi dengan tingkat perkembangan yang semakin maju BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi dengan tingkat perkembangan yang semakin maju dan modern, memang menjadi salah satu faktor yang ikut mendukung bagi pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK 2016 PT ELNUSA TBK PIAGAM AUDIT INTERNAL (Internal Audit Charter) Internal Audit 2016 Daftar Isi Bab I PENDAHULUAN Halaman A. Pengertian 1 B. Visi,Misi, dan Strategi 1 C. Maksud dan Tujuan 3 Bab II ORGANISASI

Lebih terperinci

WALIKOTA KENDARI PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI

WALIKOTA KENDARI PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI WALIKOTA KENDARI PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANAMAN MODAL DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KENDARI Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. dengan yang di sampaikan Cassidy (2005) bahwa perencanaan strategis SI dan TI

PENDAHULUAN. dengan yang di sampaikan Cassidy (2005) bahwa perencanaan strategis SI dan TI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kunci kesuksesan dari integrasi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SI dan TI) sangat ditentukan jika ada keselarasan antara Perencanaan Strategis Sistem Informasi

Lebih terperinci

PEDOMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS

PEDOMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS PEDOMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS JAKARTA 2017 PEDOMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS

Lebih terperinci

UPAYA UNTUK MENEROBOS HAMBATAN INVESTASI JALAN TOL

UPAYA UNTUK MENEROBOS HAMBATAN INVESTASI JALAN TOL UPAYA UNTUK MENEROBOS HAMBATAN INVESTASI JALAN TOL Oleh FRANS S. SUNITO DIREKTUR UTAMA PT JASA MARGA (PERSERO) KONFERENSI NASIONAL TEKNIK JALAN KE-8, HOTEL MERCURE,JAKARTA, 4-5 SEPTEMBER 2007 DAFTAR ISI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistematika penelitian yang akan menggambarkan beberapa informasi awal tentang

BAB I PENDAHULUAN. sistematika penelitian yang akan menggambarkan beberapa informasi awal tentang BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan bab pendahuluan yang akan memaparkan tentang latar belakang penulisan, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penelitian yang akan

Lebih terperinci

Assalammu alaikum wr wb, Selamat Siang dan Salam Sejahtera untuk kita semua

Assalammu alaikum wr wb, Selamat Siang dan Salam Sejahtera untuk kita semua SAMBUTAN DEPUTI GUBERNUR BANK INDONESIA PENCANANGAN JALAN TOL MULTI KARTU SURABAYA, 25NOVEMBER 2016 Yang Kami Hormati, Bpk. Herry Trisaputra, Zuna Kepala Badan Pengatur Jalan Tol, Bpk. Arief Budhy Hardono,

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/ INSTANSI A. SEJARAH

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/ INSTANSI A. SEJARAH BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/ INSTANSI A. SEJARAH Sejarah PT PELINDO III (Persero) terbagi menjadi beberapa fase penting.perseroan pada awal berdirinya adalah sebuah Perusahaan Negara yang pendiriannya dituangkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Proses produksi kopi luwak adalah suatu proses perubahan berbagai faktor

III. METODE PENELITIAN. Proses produksi kopi luwak adalah suatu proses perubahan berbagai faktor III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup semua pengertian yang digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis sesuai dengan

Lebih terperinci