ANALISIS PENINGKATAN KINERJA TENAGA OUTSOURCE DI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN PEMATUSAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PENINGKATAN KINERJA TENAGA OUTSOURCE DI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN PEMATUSAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA"

Transkripsi

1 ANALISIS PENINGKATAN KINERJA TENAGA OUTSOURCE DI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN PEMATUSAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA Dimas W. Pratama 1, Maria Anityasari 2, Yudha Prasetyawan 3 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Indonesia dimaswpratama@yahoo.com 1, m_anityasari@yahoo.com.au 2, yudhaprase@yahoo.com 3 Abstrak Karyawan outsource yang bekerja di Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Pemerintah Kota Surabaya yang selanjutnya disingkat DPUBMP Pemkot Surabaya memegang peranan cukup penting. Hal ini disebabkan oleh beban pekerjaan yang bertambah dari tahun ke tahun. Karyawan outsource yang bekerja di DPUBMP Pemkot Surabaya belum mendapatkan hak yang didapat layaknya karyawan tetap dari hal kenaikan gaji secara berkala, peningkatan karir, promosi, pemberian jaminan, tunjangan, kepastian masa kerja, dan sebagainya meskipun pada kenyataannya menjadi tulang punggung dalam mengerjakan pekerjaan yang ada di DPUBMP Pemkot Surabaya. Dengan demikian diperlukan pengukuran tingkat kepuasan yang didahului dengan pengukuran kinerja karyawan outsource. Hasil pengukuran kinerja menunjukkan bahwa nilai kinerja rata-rata keseluruhan yaitu 3,71 yang berarti bahwa kinerja karyawan outsource berada di antara level sedang sampai bagus. Selanjutnya, pengukuran kepuasan dilakukan dengan melihat tingkat kepuasan, loyalitas, komitmen, dan motivasi karyawan outsource. Hasil pengukuran kepuasan menunjukkan bahwa nilai kepuasan kerja rata-rata keseluruhan yaitu 3,86 yang berarti berada di antara level sedang sampai puas. Dalam hal pengukuran loyalitas, nilai rata-rata keseluruhan adalah 3,62 atau berada di antara level sedang sampai bagus. Untuk hasil pengukuran komitmen menunjukkan bahwa nilai komitmen kerja rata-rata keseluruhan yaitu 4,00 atau berada di level tinggi. Dalam penelitian ini diketahui korelasi antara tingkat kinerja dan tingkat kepuasan senilai r = 0,321 sehingga tergolong dalam korelasi yang cukup kuat. Disamping itu, penelitian ini menunjukkan bahwa faktor umur, lama bekerja, dan latar belakang pendidikan tidak terlalu berpengaruh signifikan terhadap nilai kinerja, kepuasan, loyalitas, dan komitmen karyawan outsource. Untuk mewujudkan kinerja yang baik maka perlu dipertimbangkan program pemberian reward yaitu training teknis, pemberian kenaikan gaji secara berkala, dan adanya outbound atau peningkatan teamwork. Hal ini sejalan dengan persepsi atasan yang menginginkan reward dalam bentuk training teknis, training pengembangan diri atau kepribadian tentang motivasi kerja, dan kenaikan gaji secara berkala. Kata kunci: penilaian kinerja, kepuasan, loyalitas, komitmen, dan motivasi, karyawan outsource, dan DPUBMP Pemkot Surabaya. I. PENDAHULUAN Dewasa ini, banyak perusahaan atau instansi baik swasta dan pemerintah yang melakukan sistem outsourcing untuk menunjang pekerjaan di perusahaan atau instansi tersebut. Hal ini dikarenakan p ara karyawan outsourcing tidak akan terlalu memberatkan perusahaan baik dari segi pemberian gaji, tunjangan, bonus, jaminan, dan pembiayaan yang lain yang berhubungan langsung dengan karyawan tersebut. Selain itu, perusahaan dapat lebih fleksibel dalam menentukan jumlah karyawan yang efektif dan efisien ketika menerima load atau beban pekerjaan yang tidak menentu. Pandangan inilah yang membuat sebuah perusahaan dapat mempekerjakan karyawan outsource dalam jangka waktu tertentu seperti yang dijelaskan secara detail pada pasal 56 UU 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Karyawan outsource tidak sama dengan karyawan tetap sehingga mendapatkan perlakuan yang berbeda di perusahaan. Perlakuan yang dimaksud misalnya dari hal gaji, karir, promosi, jaminan, tunjangan, masa kerja, dan sebagainya. Karyawan outsource tidak mendapatkan seperti yang didapatkan oleh karyawan tetap. Misalnya, karyawan outsource tidak mendapatkan kenaikan gaji secara berkala, promosi, jaminan kesehatan, tunjangan pensiun atau hari raya, dan sebagainya. Padahal karyawan outsource cukup memegang peranan penting dalam keberlangsungan siklus pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh perusahaan atau instansi. Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Pemerintah Kota Surabaya atau disingkat DPUBMP Pemkot Surabaya juga mempekerjakan karyawan outsource. Namun, terdapat keunikan dari sistem tenaga outsource yang diterapkandpubmp Pemkot Surabayakarena instansi tersebut tidak bekerjasama dengan perusahaan penyedia tenaga kerja layaknya sistem outsource pada umumnya. Perekrutan atau pengadaan karyawan outsource dilakukan secara mandiri oleh DPUBMP Pemkot Surabaya atau bekerja sama dengan pihak ketiga.disamping itu, kontrak kerja akan dilakukan dalam waktu 1 bulan dan dapat diperpanjang apabila berkinerja baik atau memenuhi ekspektasi pihak manajemen. Oleh sebab itu, karyawan outsource yang bekerja di semua bidang di DPUBMP juga dinamakan Tenaga Kontrak Perorangan. Berdasarkan data yang diperoleh dari pihak manajemendpubmp Pemkot Surabaya, jumlah karyawan outsource mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Gambar 1.1 menunjukkan data jumlah karyawan outsource yang bekerja di DPUBMP Pemkot Surabaya dari tahun Hal ini menjadi indikator awal meningkatnya beban kerja yang harus dikerjakan instansi dari tahun ke tahun. Gambar

2 Kenyataan menunjukkan bahwa karyawan outsource tidak memiliki fasilitas seperti yang didapat PNS. Namun, mereka seringkali menjadi tulang punggung di DPUBMP Pemkot Surabaya. Hal ini disebabkan karena PNS yang terdahulu tidak direkrut berdasarkan kualifikasi yang dibutuhkan sehingga berdampak pada rendahnya kualifikasi PNS yang ada apabila dibandingkan dengan kualifikasi yang dibutuhkan saat ini dalam melaksanakan pekerjaan yang ditangani oleh DPUBMP Pemkot Surabaya. Selain itu, peningkatan jumlah atau volume pekerjaan yang ditangani oleh DPUBMP Pemkot Surabaya menuntut untuk diadakannya karyawan outsource karena jumlah PNS yang ada tidak mencukupi untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan tersebut.ditambah pula, adanya ketetapan baku terkait jumlah PNS dan karyawan outsource oleh Badan Kepegawaian Daerah Pemkot Surabaya sehingga sulit untuk ditambah. Gambar 1.2 menunjukkan jumlah PNS dan karyawan outsource saat penelitian ini dilakukan. Kemudian, ditemukan fakta bahwa adanya kebutuhan karyawan yang harus dipenuhi untuk mengerjakan beban kerja yang relatif tinggi berdasarkan hasil analisis beban kerja di setiap bidang.oleh sebab itu, instansi merekrut karyawan outsource untuk setiap bidang meskipun jumlahnya belum mampu menutupi kekurangan PNS. DPUBMP Pemkot Surabaya menerapkan hubungan kerja dengan karyawan outsource tanpa melalui perusahaan jasa penyedia tenaga kerja. Karyawan outsource direkrut secara mandiri atau melalui pihak ketiga yang independen seperti pada tahun 2013 dan 2014 dimana perekrutan karyawan outsource bekerja sama dengan pihak ketiga. Masa kontrak kerja karyawan outsource dapat diperbarui setiap bulannya melihat beban pekerjaan yang harus ditanggung instansi dan kinerjanya selama masa kontrak. Selain itu, tenaga kerja yang dikontrak tidak mendapatkan hak seperti yang didapat PNS. Oleh sebab itu karyawan outsource yang bekerja di DPUBMP Pemkot Surabaya lebih tepat dinamakan tenaga kontrak perorangan. Gambar 1.2. Jumlah PNS dan Outsource di Setiap Tahun 2013 Selama ini belum ada penilaian kinerja yang dilakukan oleh DPUBMP Pemkot Surabaya terhadap karyawan outsource. Selain itu, ada perhatian khusus dari manajemen DPUBMP Pemkot Surabaya untuk memperhatikan kepuasan kerja karyawan outsource walaupun secara gaji dan tunjangan tidak bisa difasilitasi sama dengan yang diperoleh PNS. Salah satu cara yaitu dengan pemberian reward sehingga harapannya dapat meningkatkan kepuasan untuk bekerja yang berdampak pada peningkatan kinerjanya dalam mengerjakan beban kerja yang tinggi. Melihat kompleksitas penanganan tenaga outsourcemaka penelitian ini akan mengukur tingkat kinerja karyawan outsource dan tingkat kepuasan kerjanya. Hasil penelitiandigunakan untukmeningkatkan kinerja dan kepuasan kerja bagi karyawan outsource yang tidak menyalahi peraturan perundangan yang berlaku. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pekerja Kontrak (Outsource) Berdasarkan penelitian Pusat Analisa Sosial AKATIGA yang bekerjasama dengan Friedrich Ebert Stiftung (FES) terhadap sistem kerja kontrak dan outsourcing pada tahun 2010 m enjelaskan bahwa praktek Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dan outsourcing adalah sebagai bentuk kebijakan Pasar Kerja Fleksibel yang diajukan International Monetary Fund (IMF), World Bank, dan International Labour Organisation (ILO) kepada pemerintah Indonesia sebagai syarat pemberian bantuan dalam menangani krisis ekonomi yang terjadi pada tahun Kebijakan Pasar Kerja Fleksibel merupakan konsep kunci dari kebijakan perbaikan iklim investasi yang diterapkan oleh IMF dan dituliskan di dalam Letter of Intent atau nota kesepakatan yang ke-21 antara Indonesia dan IMF pada butir 37 dan 42. Selanjutnya, kesepakatan dengan IMF tersebut menjadi pedoman dasar bagi penyusunan kebijakan atau peraturan perbaikan iklim investasi dan fleksibilitas tenaga kerja. 1. Gambar 2.1. Ilustrasi Hubungan Kerja 2. (Sumber: International Metal Worker s Federation. 2007:5) 2.2. DPUBMP Pemkot Surabaya DPUBMP Pemkot Surabaya mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan di bidang PUMBP. Tugas-tugas pokok tersebut tercantum dalam UU Nomor 8 Tahun Dalam menjalankan tugasnya, DPUBMP mempunyai fungsi perumusan kebijakan teknis, penyelenggaran urusan pemerintah dan pelayanan umum, pembinaan dan pelaksanaan, pengelolaan ketatausahaan dinas, dan pelaksanaan tugas lain yang diberikan kepala daerah. Tugas-tugas pokok ini dijalankan secara bersama-sama oleh keenam subelemen organisasi yaitu sebagai berikut: a. Jalan dan Jembatan, b. Pengujian, Pengawasan, dan Pengendali Pematusan, c. Pematusan, d. Perancangan dan Pemanfaatan, e. Sekretariat, dan f. UPTD Alat Berat. Kelompok Jabatan Fungsional Jalan dan Jembatan Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Pengujian, Pengawasan, dan Pengendalian Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Seksi Pengujian, Pengawasan, dan Pengendalian Jalan dan Jembatan Seksi Pengujian, Pengawasan, dan Pengendalian Pematusan Pematusan Seksi Pembangunan Sarana dan Prasarana Pematusan Seksi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pematusan Perancangan dan Pemanfaatan Seksi Perancangan Jalan dan Jembatan Seksi Perancangan Pematusan Seksi Pemanfaatan Sekretariat Subbagian Keuangan Subbagian Umum dan Kepegawaian UPTD Alat Berat 3. Gambar 2.2. Struktur Organisasi DPUBMP Pemkot Surabaya Subbagian Tata Usaha 2.3. Analisis Beban Kerja (ABK) Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara 37 T ahun 2011, analisis beban kerja adalah suatu teknik untuk menetapkan jumlah pegawai yang dibutuhkan dan waktu yang 2

3 digunakan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan untuk mencapai tujuan organisasi. Hal ini untuk mendukung penataan PNS dalam suatu organisasi dalam memperoleh kuantitas, kualitas, komposisi, dan distribusi pegawai yang tepat sesuai dengan kebutuhan organisasi, sehingga dapat mewujudkan visi dan misi organiasi menjadi kinerja nyata. Teknik pengolahan data dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Menghitung beban kerja setiap jabatan yang berada pada satu unit organisasi sesuai dengan produk-produk/hasil kerjanya dengan menggunakan rumus: 2. Membuat rekapitulasi beban kerja jabatan untuk menghitung jumlah beban kerja per jabatan dengan menjumlahkan beban kerja seluruh produk pada masing-masing jabatan. 3. Membuat rekapitulasi kebutuhan pegawai unit dengan cara menjumlahkan kebutuhan pegawai/pejabat dalam satu unit organisasi serta efektivitas/efisiensi unit dengan menggunakan rumus EU (Efektivitas dan Efisiensi Unit) yaitu sebagai berikut: bersangkutan. Namun, dalam penelitian ini tidak dilakukan pengukuran atau penilaian kinerja secara menyeluruh karena hanya melibatkan atasan dan karyawan outsource itu sendiri. Hal ini disebabkan karena karyawan kontrak atau karyawan outsource yang notabenenya berada dalam struktur organisasi terbawah sehingga tidak ada pekerja lagi yang menjadi bawahan karyawan outsource tersebut. Kemudian, rekan sekerja juga tidak dilibatkan dalam pengukuran kinerja untuk sesamanya karena jumlahnya relatif banyak dan kompleks sehingga akan mengganggu jam kerja dan kinerja kesehariannya. Oleh sebab itu, penilaian kinerja hanya melibatkan atasan dari karyawan outsource. Tabel 2.1. Prestasi Kerja Unit (PU) Parameter Prestasi Keterangan 1 EU diatas 1,00 A Sangat Baik 2 EU antara 0,90-1,00 B Baik 3 EU antara 0,70-0,89 C Cukup 4 EU antara 0,50-0,69 D Sedang 5 EU dibawah 0,50 E Kurang 4. Hitung jumlah kelebihan/kekurangan pegawai dengan rumus: 2.4. Kinerja Maluyu S.P. Hasibuan (2001) mengemukakan bahwa kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu. Robert L. Mathis dan John H. Jackson (2001), faktor-faktor yang memengaruhi kinerja individu tenaga kerja, yaitu kemampuan, motivasi, dukungan yang diterima, keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan, dan hubungan mereka dengan organisasi. Berdasarkan pengertian penilaian kinerja di atas dapat ditarik kesimpulan yang menerangkan bahwa penilaian kinerja merupakan mekanisme penting bagi manajemen untuk digunakan dalam menjelaskan tujuan dan standar kinerja dan memotivasi kinerja individu diwaktu berikutnya. Dalam penelitian ini, penilaian kinerja dilakukan terhadap para karyawan outsource yang bekerja di semua bidang pekerjaan di DPUBMP Pemkot Surabaya Penilaian Kinerja Menurut Simamora (1999), penilaian kerja (performance appraisal) adalah suatu proses dalam organisasi yang bertujuan mengevaluasi pelaksanaan kerja masing-masing individu dalam organisasi tersebut. Sedangkan menurut Mondy dan Noe (1993) menyebutkan bahwa penilaian kinerja merupakan suatu sistem formal yang secara berkala digunakan untuk mengevaluasi kinerja individu dalam menjalankan tugas-tugasnya. Ada banyak metode dalam melakukan penilaian kinerja. Salah satu dari metode pengukuran kinerja yaitu penilaian 360 o dimana objek pengukuran kinerja akan dinilai oleh atasan, teman sekerja, dan bawahannya. Menurut Antonioni (1996), cara kerja metode penilaian 360 derajat adalah penilaian seorang pegawai tidak saja diambil dari penilaian atasan langsung ataupun atasan kedua di atasnya, akan tetapi juga dimintakan dari rekan sekerja yang satu level (peer) maupun dari bawahan langsung (subordinate) yang Gambar 2.3. Konsep Pengukuran Kinerja 360 o 2.6. Kepuasan Kerja Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan salah satu elemen yang penting dalam menunjang tingkat produktivitas dan juga kreativitas karyawan. Sejumlah penelitian menunjukkan adanya korelasi kuat antara tingkat produktivitas dan kreativitas karyawan dengan level kepuasan karyawan. Karyawan yang puas cenderung akan lebih produktif dalam bekerja dan lebih banyak menghasilkan gagasan yang inovatif. Gibson (1995) m enyebutkan aspek-aspek yang memengaruhi kepuasan kerja, yaitu upah, pekerjaan, promosi, penyelia dan rekan kerja. Wexley dan Yukl (1992) berpendapat bahwa aspek kerja yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan adalah upah, pekerjaan, pengawasan, teman kerja, materi pekerjaan, jaminan kerja dan promosi Loyalitas Kerja Sebuah instansi atau perusahaan berharap agar karyawannya tetap setia sampai batas waktu yang tidak ditentukan atau selama mungkin. Hal ini bertujuan agar turn over karyawan tidak terlalu tinggi karena apabila turn over karyawan atau jumlah keluar masuknya karyawan terlalu tinggi maka akan memunculkan masalah SDM seperti hilangnya kesempatan dan waktu untuk memaksimalkan potensi instansi atau perusahaan (Istijanto, 2010) Komitmen Kerja Menurut Luthans (2006), komitmen dapat diartikan dalam tiga hal yaitu keinginan yang kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi, kemauan untuk bekerja keras sejalan dengan tujuan organisasi, dan keyakinan untuk menerima nilai dan tujuan organiasasi. Oleh sebab itu, komitmen juga merupakan sikap yang berkaitan dengan loyalitas karyawan yang disertai dengan proses 3

4 yang secara terus-menerus dan konsisten untuk berusaha mencapai kesuksesan bersama dalam sebuah organisasi Uji Statistik Statistika deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna. Statistika deskriptif hanya memberikan informasi mengenai data yang dipunyai dan sama sekali tidak menarik inferensia atau kesimpulan apapun tentang gugus induknya yang lebih besar. Contoh statistika deskriptif yang sering muncul adalah, tabel, diagram, grafik, dan besaran-besaran lain di majalah dan koran-koran (Walpole, 1993). Statistika inferensi mencakup semua metode yang berhubungan dengan analisis sebagian data (contoh) atau juga sering disebut dengan sampel untuk kemudian sampai pada peramalan atau penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan data induknya (populasi) (Walpole, 1993). Dalam statistika inferensi diadakan pendugaan parameter, membuat hipotesis, serta melakukan pengujian hipotesis tersebut sehingga sampai pada kesimpulan yang berlaku umum. a. Uji Mann-Whitney U Digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis komparatif 2 sampel independen (Sulaiman, 2003). Asumsi yang harus dipenuhi yaitu sebagai berikut (STIS, 2009): a. Kedua sampel adalah independen dan acak. b. Nilai yang diukur adalah variabel kontinu. c. Skala pengukuran yang digunakan adalah setidaknya ordinal. d. Jika mereka berbeda, distribusi dua populasi hanya akan berbeda sehubungan dengan lokasi pusat. Berikut rumus dari uji Mann-Whitney U: Dari kedua rumus di atas dipilih nilai yang paling kecil. Harga U yang paling kecil tersebut digunakan untuk pengujian dan membandingkan U tabel. Hipotesis yang digunakan pada umumnya adalah sebagai berikut (Sulaiman, 2003): H 0 : 2 sampel independen berasal dari populasi yang identik. H 1 : 2 sampel independen berasal dari populasi yang tidak identik. H 0 : Tidak ada perbedaan rata-rata antara 2 sampel. H 1 : Ada perbedaan rata-rata antara 2 sampel. Kemudian untuk kaidah pengambilan keputusan yaitu sebagai berikut (Sulaiman, 2003): Untuk uji 2 arah: p(u) α/2 - Tolak H 0 p(u) > α/2 - Terima H 0 atau, Exact Sig. < α Tolak H 0 Exact Sig. > α Terima H 0 Untuk uji 1 arah: p(u) α - Tolak H 0 p(u) > α - Terima H 0 atau, Exact Sig. α Tolak H 0 Exact Sig. > α Terima H 0 b. Uji Student-T Uji T pertama kali dikembangkan oleh William Seely Gosset pada Awalnya ia menggunakan nama samaran Student, dan huruf t yang terdapat dalam istilah Uji t dari huruf terakhir nama Beliau. Uji T disebut juga dengan nama Student T. c. Uji Korelasi Rank Spearman Korelasi Spearman digunakan untuk mencari hubungan atau untuk menguji signifikansi hipotesis asosiatif bila masingmasing variabel yang dihubungkan berbentuk ordinal dan sumber data antar variabel tidak harus sama. Dasar dari penggunaan korelasi ini adalah ranking atau peringkat. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut (Sulaiman, 2003): Keterangan: ρ = koefisien korelasi Spearman D = perbedaan skor antar 2 variabel n = jumlah kelompok Nilai korelasi yang didapatkan dari penelitian merupakan nilai korelasi sampel yang merupakan harga erstimasi dari koefisien korelasi populasi yang dilambangkan dengan ρ (baca: rho). Untuk selanjutnya diadakan uji hipotesis mengenai koefisien populasi yang tidak diketahui berdasarkan pada estimasi nilai koefisien korelasi sampel, yaitu r. Pengujian hipotesis adalah sebagai berikut (Sulaiman, 2003): Untuk uji 2 arah: H 0 : ρ = 0 (Tidak ada hubungan antara variabel X dan Y) H 1 : ρ 0 (Ada hubungan antara variabel X dan Y) Untuk uji 1 arah: H 0 : ρ = 0 (Tidak ada hubungan antara variabel X dan Y) H 1 : ρ < 0 (Ada hubungan antara variabel X dan Y) atau, H 0 : ρ = 0 (Tidak ada hubungan antara variabel X dan Y) H 1 : ρ > 0 (Ada hubungan antara variabel X dan Y) Kaidah atau dasar pengambilan keputusan secara perhitungan pada umumnya yaitu dengan menggunakan nilai statistik uji yaitu sebagai berikut: dimana: t = statistik t derajat bebas n-2 n = banyaknya pengamatan nilai t hitung > nilai t tabel tolak H 0 nilai t hitung < nilai t tabel terima H 0 atau, Untuk uji 2 arah: Sig. (2-tailed) α/2 tolak H 0 Sig. (2-tailed) > α/2 tolak H 1 Untuk uji 1 arah: Sig. (2-tailed) α/2 tolak H 0 Sig. (2-tailed) > α/2 tolak H 1 Catatan: Jika tidak tahu apakah mengharapkan korelasi positif atau negatif, maka lebih baik menggunakan uji 2 arah. III. METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian digunakan untuk memberikan kerangka besar dari tahapan-tahapan yang harus dikerjakan dalam 4

5 menuntaskan penelitian ini. Gambar 3.1 menunjukkan metodologi penelitian yang akan digunakan selama penelitian ini berlangsung. Observasi Sistem Outsource di DPUBMP Pemkot Surabaya Penyebaran Kuisioner Pengukuran Kinerja oleh Atasan Karyawan Outsource Analisis Beban Kerja Perancangan Kuisioner dan Pengembangan Hipotesis Pengolahan Data Analisis dan Interpretasi Data Rekomendasi Perancangan Peningkatan Kinerja dan Kepuasan bagi Manajemen dan Karyawan Outsource Gambar 3.1. Flowchart Metodologi Penelitian Penyebaran Kuisioner Pengukuran Kepuasan Karyawan Outsource 3.1. Observasi Sistem Outsource di DPUBMP Pemkot Surabaya Metodologi penelitian dimulai dengan observasi atau pengamatan baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap sistem outsource beserta stakeholder yang terlibat dalam sistem tersebut. Stakeholder tersebut terdiri dari karyawan outsource, rekan sekerja dari karyawan outsource, dan manajemen perusahaan yang terdiri dari pimpinan per bidang dan pimpinan puncak dari DPUBMP Pemkot Surabaya Analisis Beban Kerja Analisis beban kerja membutuhkan data-data baik sekunder maupun primer. Data-data tersebut terdiri dari uraian tugas per jabatan di semua unit atau bidang, waktu standar penyelesaian atau norma waktu setiap tugas, waktu efektif yang diberikan, dan jumlah beban kerja untuk tugas tersebut. Data-data ini sudah ada sebelumnya di Bagian Umum dan Kepegawaian kecuali dua bidang yaitu Perancangan dan Pemanfaatan dan Pematusan. Oleh sebab itu, diperlukan komunikasi dengan PNS di kedua bidang tersebut untuk melengkapi data-data yang dibutuhkan guna analisis beban kerja Perancangan Kuisioner Proses pengumpulan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah melalui hasil kuisioner. Ada dua lembar kuisioner yang dibagi kepada atasan dan empat lembar kuisioner yang dibagi kepada karyawan outsource. Kuisioner untuk atasan yaitu kuisioner pengukuran kinerja perkaryawan dan pengukuran kinerja karyawan secara umum beserta informasi tambahannya. Sedangkan kuisioner untuk karyawan outsource yaitu kuisioner pengukuran kepuasan, loyalitas, komitmen, dan motivasi beserta informasi tambahannya. Periode penyebaran kuisioner dilakukan selama kurang lebih 2 minggu yaitu pada Januari Kuisioner Pengukuran Kepuasan Kerja Kuisioner ini akan mengukur seberapa besar nilai kepuasan kerja yang dirasakan oleh para karyawan outsource terhadap tugas dan tanggung jawab kerjanya. Kuisioner yang telah dibuat oleh Hancer (2003) pada bukunya yang berjudul Empowerment & Satisfaction Survey akan digunakan dalam mengukur tingkat kepuasan kerja karyawan. Kuisioner ini berisi 35 pertanyaan yang akan mewakili beberapa faktor yang diukur yaitu kepuasan terhadap pekerjaan, kepuasan terhadap rekan sekerja, dan kepuasan terhadap manajemen yang proporsi masing-masing peniliaiannya yaitu 30%, 25%, dan 45%. Proporsi ini didapat dari justifikasi atasan di Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Pemerintah Kota Surabaya. Kepuasan terhadap pekerjaan dimulai dari pertanyaan nomor Kepuasan terhadap rekan sekerja dinilai dari pertanyaan nomor Kemudian, kepuasan terhadap manajemen diukur dari pertanyaan nomor Kuisioner ini dibagikan kepada karyawan outsource yang sudah bekerja di masing-masing bidang kerja. Kuisioner ini memakai skala interval yang mempunyai 5 alternatif jawaban yaitu Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Ragu-ragu (AS-TS), Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS). Kelima alternatif jawaban ini mempunyai nilai atau angka tersendiri yaitu jawaban STS bernilai 1, TS bernilai 2, AS-TS bernilai 3, S bernilai 4, dan SS bernilai 5 seperti yang ditunjukkan pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Skala Penilaian Kuisioner Kepuasan, Loyalitas, dan Komitmen Nilai Kategori 1 Sangat Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 3 Ragu-ragu 4 Setuju 5 Sangat Setuju Kuisioner Pengukuran Loyalitas Kerja Kuisioner pengukuran loyalitas kerja karyawan didapatkan dari kuisioner utama karya Ferk pada tahun 2005 yang berisi 22 pertanyaan yang akan dijawab oleh para karyawan outsource. Sistem penilaiannya sama dengan yang digunakan pada kuisioner pengukuran kepuasan kinerja yaitu dengan memberikan skala 1-5 dimana setiap nilai memiliki arti khusus seperti ditunjukkan pada Tabel 3.1. Kuisioner pengukuran loyalitas akan diberikan kepada karyawan outsource yang sudah bekerja di masing-masing bidang kerja. Kuisioner pengukuran loyalitas kerja karyawan outsource dapat dilihat pada lampiran Kuisioner Pengukuran Komitmen Kerja Kuisioner pengukuran komitmen kerja didapatkan dari kuisioner utama karya Cowell pada tahun 2004 yang berisi 19 pertanyaan yang akan dijawab oleh para karyawan outsource. Ada dua aspek yang diukur yaitu komitmen terhadap pekerjaan dan komitmen terhadap perusahaan yang masing-masing proporsi penilaiannya yaitu 50% d an 50%. Komitmen terhadap pekerjaan diukur dengan menggunakan pertanyaan nomor 1-10 sedangkan komitmen terhadap perusahaan diukur dengan menggunakan pertanyaan nomor Sistem penilaiannya sama dengan yang digunakan pada kuisioner pengukuran kepuasan kinerja yaitu dengan memberikan skala 1-5 dimana setiap nilai memiliki arti khusus seperti ditunjukkan pada Tabel 3.1. Kuisioner pengukuran komitmen akan diberikan kepada karyawan outsource yang sudah bekerja di 5

6 masing-masing bidang kerja. Kuisioner pengukuran komitmen kerja dapat dilihat pada lampiran Kuisioner Pengukuran Motivasi Kerja Kuisioner pengukuran motivasi kerja didapatkan dari kuisioner utama ciptaan Manolopoulos pada tahun 2008 yang berisi 13 aspek yang akan diisi oleh para karyawan outsource. Pada aspek pengukuran motivasi kerja tetap menggunakan skala interval, namun ada beberapa perubahan dimana alternatif jawaban yang disediakan adalah Hampir Tidak Penting, Kurang Penting, Cukup P enting, Penting, Sangat Penting. Masing-masing jawaban memiliki nilai dalam angka yaitu 1, 2, 3, 4, dan 5. Skala penilaiain seperti yang ditunjukkan pada Tabel 3.2. Kuisioner pengukuran motivasi kerja akan diberikan kepada karyawan outsource yang sudah bekerja di masing-masing bidang kerja. Kuisioner pengukuran motivasi kerja dapat dilihat pada lampiran. Tabel 3.2. Skala Penilaian Kuisioner Motivasi Kerja Nilai Kategori 1 Hampir Tidak Penting 2 Kurang Penting 3 Cukup Penting 4 Penting 5 Sangat Penting 3.4. Pengembangan Hipotesis Pengembangan hipotesis dilakukan melalui beberapa cara yaitu dengan mempertimbangkan pengaruh antar indikator atau faktor-faktor yang diukur. Misalnya, apakah ada pengaruh tingkat kinerja dengan tingkat kepuasan kerja karena secara logika apabila karyawan outsource tersebut merasa puas dalam bekerja maka diprediksi bahwa tingkat kinerjanya akan bagus. Artinya, tingkat kepuasan berbanding lurus dengan tingkat kinerja karyawan. Faktor-faktor yang akan diuji hipotesis didapat dari identifikasi terhadap nilai yang akan diukur. Misalnya, nilai kepuasan kerja dipengaruhi oleh umur, pekerjaan, rekan kerja, loyalitas, dan sebagainya. Nilai loyalitas dipengaruhi oleh output kerja, umur, jenis kelamin, dan sebagainya. Adapun daftar pengembangan hipotesis yang akan diuji pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Hipotesis 1 : Jenis kelamin mempengaruhi nilai kinerja. Hipotesis 2 : Jenis kelamin mempengaruhi nilai kepuasan. Hipotesis 3 : Jenis kelamin mempengaruhi nilai loyalitas. Hipotesis 4 : Jenis kelamin mempengaruhi nilai komitmen. Hipotesis 5 : Umur mempengaruhi nilai kinerja. Hipotesis 6 : Umur mempengaruhi nilai kepuasan. Hipotesis 7 : Umur mempengaruhi nilai loyalitas. Hipotesis 8 : Umur mempengaruhi nilai komitmen. Hipotesis 9 : Lama bekerja mempengaruhi nilai kinerja. Hipotesis 10 : Lama bekerja mempengaruhi nilai kepuasan. Hipotesis 11 : Lama bekerja mempengaruhi nilai loyalitas. Hipotesis 12 : Lama bekerja mempengaruhi nilai komitmen. Hipotesis 13 : Latar belakang pendidikan mempengaruhi nilai kinerja. Hipotesis 14 : Latar belakang pendidikan mempengaruhi nilai kepuasan. Hipotesis 15 : Latar belakang pendidikan mempengaruhi nilai loyalitas. Hipotesis 16 : Latar belakang pendidikan mempengaruhi nilai komitmen. Hipotesis 17 : Ada hubungan antara kinerja dengan kepuasan. Hipotesis 18 : Ada hubungan antara kinerja dengan loyalitas. Hipotesis 19 : Ada hubungan antara kinerja dengan komtimen. Hipotesis 20 : Ada hubungan antara kepuasan dengan loyalitas. Hipotesis 21 : Ada hubungan antara kepuasan dengan komitmen. Hipotesis 22 : Ada hubungan antara loyalitas dengan komitmen. Hipotesis 23 : Tidak ada perbedaan kinerja yang signifikan antar bidang. Hipotesis 24 : Tidak ada perbedaan kepuasan yang signifikan antar bidang. Hipotesis 25 : Tidak ada perbedaan loyalitas yang signifikan antar bidang. Hipotesis 26 : Tidak ada perbedaan komitmen yang signifikan antar bidang. IV. ANALISIS BEBAN KERJA 5.1. Jalan dan Jembatan Jumlah perhitungan ABK menunjukkan bahwa Jalan dan Jembatan memerlukan tambahan 23 PNS. Sedangkan karyawan outsource yang ada saat penelitian ini berlangsung adalah sebanyak 13 orang. Oleh sebab itu, pihak manajemen masih memerlukan tambahan 10 ka ryawan untuk memenuhi beban kerja yang ada. Selain itu, efektifitas dan efisiensi unit atau bidang dapat diketahui dengan memformulasikan nilai beban kerja, jumlah pegawai yang ada baik PNS dan karyawan outsource, dan waktu kerja efektif per tahun. Jalan dan Jembatan mempunyai efektifitas unit (EU) sebesar 1,29 sehingga termasuk dalam prestasi unit (PU) dengan kategori A atau sangat baik. Hal ini dapat diartikan bahwa volume pekerjaan atau beban kerja bidang tersebut cukup tinggi sedangkan jumlah pekerjanya belum memenuhi standar untuk melakukan beban kerja tersebut Pengujian, Pengawasan, dan Pengendali Pematusan Jumlah perhitungan ABK menunjukkan bahwa Pengujian, Pengawasan, dan Pengendali Pematusan memerlukan tambahan 48 PNS. Sedangkan karyawan outsource yang ada saat penelitian ini berlangsung adalah sebanyak 12 orang. Oleh sebab itu, pihak manajemen masih memerlukan tambahan 36 karyawan untuk memenuhi beban kerja yang ada. Selain itu, efektifitas dan efisiensi unit atau bidang dapat diketahui dengan memformulasikan nilai beban kerja, jumlah pegawai yang ada baik PNS dan karyawan outsource, dan waktu kerja efektif per tahun. Pengujian, Pengawasan, dan Pengendali Pematusan mempunyai efektifitas dan efisiensi sebesar 2,45 sehingga termasuk dalam prestasi kategori A atau sangat baik Pematusan Jumlah perhitungan ABK menunjukkan bahwa Pematusan memerlukan tambahan 48 P NS. Sedangkan karyawan outsource yang ada saat penelitian ini berlangsung adalah sebanyak 17 orang. Oleh sebab itu, pihak manajemen masih memerlukan tambahan 31 karyawan untuk memenuhi beban kerja yang ada. Selain itu, efektifitas dan efisiensi unit atau bidang dapat diketahui dengan memformulasikan nilai beban kerja, jumlah pegawai yang ada baik PNS dan karyawan outsource, dan waktu kerja efektif per tahun. Pematusan mempunyai efektifitas dan efisiensi sebesar 1,23 sehingga termasuk dalam prestasi kategori A atau sangat baik. 6

7 5.4. Perancangan dan Pemanfaatan Jumlah perhitungan ABK menunjukkan bahwa Perancangan dan Pemanfaatan memerlukan tambahan 159 PNS. Sedangkan karyawan outsource yang ada saat penelitian ini berlangsung adalah sebanyak 21 orang. Oleh sebab itu, pihak manajemen masih memerlukan tambahan 138 karyawan untuk memenuhi beban kerja yang ada. Selain itu, efektifitas dan efisiensi unit atau bidang dapat diketahui dengan memformulasikan nilai beban kerja, jumlah pegawai yang ada baik PNS dan karyawan outsource, dan waktu kerja efektif per tahun. Perancangan dan Pematusan mempunyai efektifitas dan efisiensi sebesar 3,36 sehingga termasuk dalam prestasi kategori A atau sangat baik Sekretariat Jumlah perhitungan ABK menunjukkan bahwa Sekretariat memerlukan tambahan 38 PNS. Sedangkan karyawan outsource yang ada saat penelitian ini berlangsung adalah sebanyak 11 orang. Oleh sebab itu, pihak manajemen masih memerlukan tambahan 27 karyawan untuk memenuhi beban kerja yang ada. Selain itu, efektifitas dan efisiensi unit atau bidang dapat diketahui dengan memformulasikan nilai beban kerja, jumlah pegawai yang ada baik PNS dan karyawan outsource, dan waktu kerja efektif per tahun. Sekretariat mempunyai efektifitas dan efisiensi sebesar 1,97 sehingga termasuk dalam prestasi kategori A atau sangat baik UPTD Alat Berat Jumlah perhitungan ABK menunjukkan bahwa UPTD Alat Berat memerlukan tambahan 32 P NS. Sedangkan karyawan outsource yang ada saat penelitian ini berlangsung adalah sebanyak 13 orang. Oleh sebab itu, pihak manajemen masih memerlukan tambahan 19 karyawan untuk memenuhi beban kerja yang ada. Selain itu, efektifitas dan efisiensi unit atau bidang dapat diketahui dengan memformulasikan nilai beban kerja, jumlah pegawai yang ada baik PNS dan karyawan outsource, dan waktu kerja efektif per tahun. UPTD Alat Berat mempunyai efektifitas dan efisiensi sebesar 1,88 sehingga termasuk dalam prestasi kategori A atau sangat baik Rangkuman Analisis Beban Kerja Dari ABK dapat diketahui bahwa beban kerja di masingmasing bidang sangat overload karena melebihi nilai 1. Perancangan dan Pemanfaatan memiliki nilai EU terbesar yaitu 3,36. Kemudian, Pematusan memiliki nilai EU yang terendah yaitu 1,23 namun di atas nilai 1. Hal ini menunjukkan bahwa tenaga kerja yang bekerja di Perancangan dan Pemanfaatan memiliki beban kerja yang paling tinggi daripada bidang lainnya. Sedangkan, Pematusan memiliki beban kerja yang paling rendah daripada bidang lainnya. Oleh sebab itu, penambahan jumlah tenaga kerja baik PNS atau karyawan outsource untuk Perancangan dan Pemanfaatan dapat diprioritaskan menjadi rekomendasi ke depannya daripada bidang lainnya. Disamping itu, apabila nilai EU melebihi nilai 1 m aka dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah pekerjaan dan jumlah orang yang bekerja tidak seimbang. Jumlah pekerjaan yang terlalu banyak dengan jumlah pekerja yang terlalu sedikit. Kondisi ini akan memacu orang untuk bekerja secara maksimal tetapi tidak baik untuk jangka waktu yang panjang karena karyawan akan terlalu diperas. Padahal untuk karyawan outsource tidak memperoleh bonus atau tambahan apapun dari kinerja tersebut. V. PENILAIAN KINERJA Sebenarnya hasil perhitungan nilai EU di semua bidang masih belum bisa menjamin hasil pengukuran kinerja yang dilakukan adalah valid dan sesuai dengan fakta. Hal ini disebabkan tingginya beban kerja yang harus dikerjakan oleh para PNS dan karyawan outsource. Apabila seorang karyawan mendapatkan beban kerja yang tinggi kemudian nilai kinerjanya juga tinggi maka karyawan tersebut memiliki kemampuan yang memang bagus. Sebaliknya, apabila beban kerja yang dikerjakan ringan tetapi kinerjanya tinggi maka karyawan tersebut belum tentu memiliki kemampuan yang memang bagus. Oleh sebab itu, pengukuran kinerja yang dilakukan khusus untuk karyawan outsource harus dipahami bahwa karyawan tersebut sudah bekerja melebihi kemampuannya dengan indikator nilai EU yang melebihi nilai 1 tersebut. Pengumpulan data pengukuran kinerja dilakukan pada Januari 2014 dimana data didapatkan dari kuisioner yang disebar kepada para responden. Responden adalah atasan karyawan outsource terdiri dari kepala bidang dan beberapa PNS yang bekerja bersama dengan karyawan outsource di masing-masing bidang terkait. Data kinerja diolah setelah kuisioner pengukuran kinerja individu dan secara umum selesai dikumpulkan dan ditabulasikan. Pengolahan data kinerja menggunakan dua metode pendekatan statistik yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensi yang dibantu dengan menggunakan software IBM SPSS Statistics 20. Responden karyawan outsource ini terdiri dari 62 pria dan 25 perempuan. Tabel 5.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Kategori Umur (Tahun) > 40 1 Jalan dan Jembatan Pengujian Pematusan Perancangan Sekretariat UPTD Alat Berat TOTAL Presentase % 46% 15% 6% 2% Interpretasi > 40 Tabel 5.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Kategori Level Pendidikan Jumlah Presentase SMA SMK D1 D2 D3 D4 S1 1 Jalan dan Jembatan % 2 Pengujian, Pengawasan % 3 Pematusan % 4 Perancangan & Pemanf % 5 Sekretariat % 6 UPTD Alat Berat % TOTAL Presentase Interpretasi % 16% 14% 2% 0% 28% 1% 39% 100% Interpretasi SMA SMK D1 D2 D3 D4 S1 Tabel 5.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja Kategori Lama Kontrak Jumlah Presentase < > 4 1 Jalan dan Jembatan % 2 Pengujian, Pengawasan % 3 Pematusan % 4 Perancangan & Peman % 5 Sekretariat % 6 UPTD Alat Berat % TOTAL Presentase Interpretasi % 22% 18% 20% 28% 13% Interpretasi < > SMA SMK D1 D2 D3 D4 S1 < > 4 7

8 Seperti yang sudah dijelaskan pada subbab sebelumnya, atasan dari karyawan outsource juga bertindak sebagai responden. Atasan ini akan menilai kinerja karyawan outsource secara keseluruhan tidak secara perindividu karyawan. Sikap kerja dinilai oleh atasan karyawan outsource. Pengolahannya menggunakan metode nilai rata-rata atau mean dari setiap karyawan outsource. Tabel 5.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja 5.1. Output Kerja Output kerja dinilai oleh atasan karyawan outsource dengan menggunakan kuisioner pengukuran kinerja individu karyawan outsource. Pengolahannya menggunakan metode nilai ratarata atau mean dari setiap karyawan outsource. Gambar 5.1. Nilai Output Kerja per Individu Berdasarkan hasil pengolahan terlihat bahwa Perancangan memiliki 20 k aryawan outsource yang nilai output kerjanya hampir semua berada di bawah rata-rata. Selain itu, Jalan dan Jembatan, Pengujian, dan Pematusan, memiliki karyawan outsource yang hampir semua nilai output kerjanya berada diatas rata-rata. Tabel 5.6. Nilai Ouput Kerja Per terhadap Nilai Rata-rata 1 Jalan dan Jembatan Pengujian, Pengawasan, & Pengendalian Pematusan Pematusan Perancangan & Pemanfaatan Sekretariat UPTD Alat Berat TOTAL Berdasarkan hasil pengolahan, maka UPTD Alat Berat memiliki nilai rata-rata output kerja tertinggi yaitu 4,03 diikuti oleh Pematusan dan Pengujian yang masing-masing bernilai 4,00 dan 3,89. Selain itu, nilai rata-rata output kerja secara keseluruhan yaitu 3,72 sehingga terdapat dua bidang yang nilai output kerjanya berada di bawah rata-rata yaitu Sekretariat dan Perancangan dengan nilai masing-masing 3,41 dan 3, Jalan dan Pengujian Pematusan Jembatan (JLN) (PGW) (PMT) 5.2. Sikap Kerja Perancangan (PRC) Sekretariat (SKT) Gambar 5.2. Nilai Rata-Rata Output Kerja per 4.03 UPTD Alat Berat (UPT) Gambar 5.3. Nilai Sikap Kerja per Individu Berdasarkan hasil pengolahan terlihat bahwa Perancangan memiliki karyawan outsource yang nilai sikap kerjanya hampir semua berada di bawah rata-rata 3,71. Selain itu, Jalan dan Jembatan dan Pematusan, memiliki karyawan outsource yang semua nilai sikap kerjanya berada diatas rata-rata. Tabel 5.7. Nilai Ouput Kerja Per terhadap Nilai Rata-rata 1 Jalan dan Jembatan Pengujian, Pengawasan, & Pengendalian Pematusan Pematusan Perancangan & Pemanfaatan Sekretariat UPTD Alat Berat TOTAL Berdasarkan hasil pengolahan, maka Jalan dan Jembatan dan Pematusan memiliki nilai rata-rata sikap kerja tertinggi sebesar 3,96 diikuti oleh UPTD Alat Berat dan Pengujian yang masing-masing bernilai 3,93 dan 3,88. Selain itu, nilai rata-rata sikap kerja secara keseluruhan yaitu 3,71 sehingga terdapat dua bidang yang nilai sikap kerjanya berada di bawah ratarata yaitu Sekretariat dan Perancangan dengan nilai masing-masing 3,36 dan 3,30. Gambar 5.4. Nilai Rata-Rata Sikap Kerja per 5.3. Nilai Kinerja Individu Kinerja individu dinilai oleh atasan karyawan outsource. Pengolahannya menggunakan metode nilai rata-rata atau mean dari setiap karyawan outsource. Gambar 5.5. Nilai Kinerja per Individu Berdasarkan hasil pengolahan terlihat bahwa Perancangan memiliki karyawan outsource yang nilai kinerjanya hampir semua berada di bawah rata-rata 3,71. Selain itu, Jalan dan Jembatan dan Pematusan, memiliki karyawan outsource yang semua nilai kinerjanya berada diatas rata-rata. 8

9 Tabel 5.8. Nilai Kinerja Per terhadap Nilai Total Rata-rata 1 Jalan dan Jembatan Pengujian, Pengawasan, & Pengendalian Pematusan Pematusan Perancangan & Pemanfaatan Sekretariat UPTD Alat Berat TOTAL Berdasarkan hasil pengolahan, maka Pematusan dan UPTD Alat Berat memiliki nilai rata-rata kinerja tertinggi sebesar 3,98 diikuti oleh Jalan dan Jembatan dan Pengujian yang masing-masing bernilai 3,92 dan 3,89. Selain itu, nilai rata-rata kinerja secara keseluruhan yaitu 3,71 sehingga terdapat dua bidang yang nilai kinerjanya berada di bawah rata-rata yaitu Sekretariat dan Perancangan dengan nilai masingmasing 3,38 dan 3,28. Rendahnya nilai kinerja dapat disebabkan oleh dua hal yaitu kualitas karyawan outsource yang kurang kompeten dan atasan dari karyawan outsource yang tuntutannya tinggi terhadap kinerja bawahannya. Gambar 5.6. Nilai Rata-Rata Kinerja per 5.4. Nilai Kinerja secara Umum Berdasarkan rekapitulasi terhadap hasil penilaian secara umum yang diisi oleh 20 atasan karyawan outsource didapat bahwa kinerja karyawan outsource secara keseluruhan di semua bidang yaitu sebesar 3,60. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan outsource berada pada level antara cukup baik dan baik. Kemudian nilai rata-rata dari output kerja dan sikap kerja masing-masing bernilai 3,67 dan 3,53. Gambar 5.7. Pengukuran Kinerja Secara Umum 5.5. Kepuasan Hasil Kerja Menurut Atasan Pengukuran kepuasan hasil kerja dilakukan oleh atasan dan beberapa karyawan tetap di semua bidang di DPUBMP. Hasil kerja yang dimaksud adalah hasil kerja dari karyawan outsource. Bagaimana hasil kinerjanya di pandangan para atasannya. Apakah sudah dirasa mampu membuat atasannya merasa puas atau tidak. Berdasarkan hasil rekapitulasi, didapat bahwa rata-rata tingkat kepuasan terhadap hasil kerja karyawan outsource yaitu bernilai 3,85 atau berada pada level antara sedang-sedang saja dan puas. Nilai Kepuasan Hasil Kerja Nomor Responden Gambar 5.8. Tingkat Kepuasan Hasil Kerja 5.6. Pembuktian Hipotesis Penelitian ini akan mencoba mengolah data untuk mengetahui perbandingan antar kelompok. Kelompok yang dimaksud bisa kelompok responden atau kelompok jawaban. Tujuannya yaitu untuk menguji ada-tidaknya perbedaan nilai antar kelompok tersebut melalui hipotesis yang sudah dijelaskan di Bab 3. Metode pengolahan perbandingan ini akan diselesaikan dengan uji statistik ANOVA, Independent T-Test, Mann-Whitney, dan Rank Spearman. Berikut adalah hipotesis yang akan dibuktikan dengan menggunakan metode perbandingan yang dimaksud: Hipotesis 1: Jenis kelamin mempengaruhi nilai kinerja. - H 0 : µ 1 = µ 2 (Nilai kinerja antara pria dan wanita sama) - H 1 : µ 1 µ 2 (Nilai kinerja antara pria dan wanita tidak sama) Berdasarkan hasil uji Mann-Whitney diperoleh informasi bahwa nilai kinerja antara jenis kelamin pria dan wanita adalah sama sehingga H 0 diterima. Hal ini dibuktikan dengan nilai probabilitas setiap kriteria pada kolom Asymp. Sig. (2-tailed) yang bernilai 0,470 atau lebih besar dari nilai probabilitas 0,05. Hipotesis 5: Umur mempengaruhi nilai kinerja. (Nilai kinerja antara kategori umur sama) (Nilai kinerja antara kategori umur tidak sama) Berdasarkan hasil uji One-Way ANOVA diperoleh informasi bahwa nilai kinerja antara jenis kategori umur adalah sama sehingga H 0 diterima. Hal ini dibuktikan dengan nilai probabilitas setiap kriteria pada kolom Asymp. Sig. (2-tailed) yang bernilai 0,619 atau lebih besar dari nilai probabilitas 0,05. Hipotesis 9: Lama bekerja mempengaruhi nilai kinerja. (Nilai kinerja antara kategori lama bekerja sama) (Nilai kinerja antara kategori lama bekerja tidak sama) Berdasarkan hasil uji One-Way ANOVA diperoleh informasi bahwa nilai kinerja antara jenis kategori lama bekerja adalah sama sehingga H 0 diterima. Hal ini dibuktikan dengan nilai probabilitas setiap kriteria pada kolom Asymp. Sig. (2-tailed) yang bernilai 0,719 atau lebih besar dari nilai probabilitas 0,05. Hipotesis 13: Latar belakang pendidikan mempengaruhi nilai kinerja. (Nilai kinerja antara kategori latar belakang pendidikan sama) (Nilai kinerja antara kategori latar belakang pendidikan tidak sama) Berdasarkan hasil uji One-Way ANOVA diperoleh informasi bahwa nilai kinerja antara jenis kategori latar belakang pendidikan adalah sama sehingga H 0 diterima. Hal ini dibuktikan dengan nilai probabilitas setiap kriteria pada kolom Asymp. Sig. (2-tailed) bernilai 0,665 atau lebih besar dari nilai probabilitas 0,05. Hipotesis 23: Tidak ada perbedaan kinerja yang signifikan antar bidang. 9

10 - H 0 : µ = 4 (Nilai kinerja berada di skala 4) - H 1 : µ 4 (Nilai kinerja tidak berada di skala 4) Dari hasil kalkulasi menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan antara nilai 3,7151 dan nilai 4. Hal ini didasari oleh nilai signifikansi sebesar yang kurang dari α = 5%, sehingga harus menolak H 0. Artinya, kinerja karyawan outsource memang berada pada tingkat di atas sedang-sedang saja tetapi belum bisa dikatakan bagus. Pengolahan tingkat kinerja dilanjutkan untuk setiap bidang kerja yang ada di DPUBMP Pemkot Surabaya. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh kinerja karyawan outsource di setiap bidangnya yang berguna untuk membandingkan antar bidang guna peningkatan kinerja yang merata. Dalam pengujian ini, hipotesis yang diuji (H 0 ) dan hipotesis alternatif (H 1 ) dapat ditulis sebagai berikut: = µ 6 (Tidak ada perbedaan nilai kinerja antar bidang) µ 6 (Ada perbedaan nilai kinerja antar bidang) Dari pengujian hipotesis menggunakan uji ANOVA didapat bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000 sehingga tolak H 0 karena nilai tersebut kurang dari α = 5%. Jadi, memang benar ada perbedaan nilai kinerja antar bidang yang ada di DPUBMP Pemkot Surabaya. VI. KEPUASAN KARYAWAN Pengumpulan data dilakukan pada Januari 2014 dimana data didapatkan dari kuisioner yang disebar kepada para responden yang terdiri dari karyawan outsource. Tabulasi kuisioner merupakan tahapan awal dalam memasukkan data mentah yang didapat dari jawaban setiap responden pada butir-butir pertanyaan yang tercantum di kuisioner. Tujuan dari dilakukannya tabulasi kuisioner yaitu untuk menyatukan informasi yang dibutuhkan untuk mengetahui nilai statistik deskriptif dan inferensi, dan sebagainya. Proses tabulasi dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan spreadsheet. Ada lima hal yang ditabulasikan yaitu sebagai berikut: a. kuisioner pengukuran kepuasan kerja, b. kuisioner pengukuran loyalitas kerja, c. kuisioner pengukuran komitmen kerja, d. kuisioner penilaian motivasi kerja, dan e. informasi tambahan lainnya Kepuasan Kerja Data kepuasan diolah setelah kuisioner pengukuran kepuasan kerja karyawan outsource selesai dikumpulkan dan ditabulasikan. Pengolahan data kepuasan kerja menggunakan dua metode pendekatan statistik yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensi. Statistik deskriptif digunakan untuk mengolah data kepuasan karyawan outsource yang meliputi kepuasan terhadap pekerjaan, kepuasan terhadap rekan kerja, dan kepuasan terhadap manajemen. Pengolahan data kepuasan menggunakan statistik inferensi untuk menguji hipotesis Kepuasan terhadap Pekerjaan Berikut adalah pengolahan nilai kepuasan terhadap pekerjaan. Pengolahannya menggunakan metode nilai rata-rata atau mean dari setiap karyawan outsource. Gambar 6.1. Nilai Kepuasan Terhadap Pekerjaan per Individu Berdasarkan hasil pengolahan terlihat bahwa Perancangan mempunyai jumlah terbanyak karyawan outsource yang tingkat kepuasannya terhadap pekerjaan di bawah rata-rata. Selain itu, Jalan dan Jembatan memiliki jumlah karyawan terkecil yang tingkat kepuasannya terhadap pekerjaan berada di bawah ratarata. Tabel 6.1. Nilai Kepuasan terhadap Pekerjaan Dilihat dari Total Rata-rata 1 Jalan dan Jembatan Pengujian, Pengawasan, & Pengendalian Pematusan Pematusan Perancangan & Pemanfaatan Sekretariat UPTD Alat Berat TOTAL Berdasarkan hasil pengolahan, maka Pematusan memiliki nilai rata-rata kepuasan terhadap pekerjaan tertinggi sebesar 4,10 diikuti oleh Jalan Jembatan dan Pengujian yang masing-masing bernilai 4,08 dan 4,06. Selain itu, nilai rata-rata kepuasan terhadap pekerjaan secara keseluruhan yaitu 3,99 sehingga terdapat dua bidang yang nilainya berada di bawah rata-rata yaitu Perancangan dan Sekretariat dengan nilai masingmasing 3,87 dan 3,88. Gambar 6.2. Nilai Rata-Rata Kepuasan terhadap Pekerjaan per Kepuasan terhadap Rekan Kerja Berikut adalah pengolahan nilai kepuasan terhadap rekan kerja. Pengolahannya menggunakan metode nilai rata-rata atau mean dari setiap karyawan outsource. Gambar 6.3. Nilai Kepuasan Terhadap Rekan Kerja per Individu Berdasarkan hasil pengolahan terlihat bahwa Perancangan mempunyai jumlah terbanyak karyawan outsource yang tingkat kepuasannya terhadap rekan kerja di bawah rata-rata. Selain itu, Jalan dan Jembatan memiliki jumlah karyawan terkecil yang tingkat kepuasannya terhadap rekan kerja berada di bawah ratarata. 10

Tujuan Penilaian Kinerja Manfaat Penilaian Kinerja Metode Penilaian Kinerja Kepuasan Kerja De

Tujuan Penilaian Kinerja Manfaat Penilaian Kinerja Metode Penilaian Kinerja Kepuasan Kerja De DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... v ABSTRAK... vii ABSTRACT... ix KATA PENGANTAR... xi DAFTAR ISI... xv DAFTAR GAMBAR... xxi DAFTAR TABEL... xxiii BAB 1 PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang...

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. bagian, jenis kelamin, usia, pendidikan dan lama bekerja. responden atas kuesioner yang dibagikan.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. bagian, jenis kelamin, usia, pendidikan dan lama bekerja. responden atas kuesioner yang dibagikan. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Kartakteristik Responden Untuk memperoleh gambaran tentang karakteristik individu karyawan Hard Rock Café Jakata. Berikut ini akan dikemukakan identitas responden

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Pelatihan Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) PT. INTI (Persero) 4.1.1 Bentuk-bentuk Pelatihan Bentuk-bentuk pelatihan kerja yang dilaksanakan di Divisi Sumber

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Data Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Dalam penelitian ini, untuk menguji apakah kuesioner yang digunakan valid dan reliabel, maka dilakukan uji validitas dan

Lebih terperinci

I. PENGANTAR II. DATA RESPONDEN

I. PENGANTAR II. DATA RESPONDEN No:... SURVEY KARYAWAN PT. XXX PERIODE TAHUN YYYY I. PENGANTAR Kami konsultan yang ditunjuk oleh PT. XXX sedang melakukan survey tentang Human Resources Index yang berkaitan dengan kepuasan karyawan. Sehubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. dilakukan pada PNS BLUPPB mengenai pengaruh stres kerja terhadap

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. dilakukan pada PNS BLUPPB mengenai pengaruh stres kerja terhadap BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan pada PNS BLUPPB mengenai pengaruh stres kerja terhadap produktivitas kerja karyawan. 4.1 Gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode ini melihat keterkaitan dua variabel melalui analisa data yang dikemukakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Tahap-tahap penelitian pengukuran tingkat kepuasan pegawai BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat dapat dilihat pada Gambar 3.1. Adapun tahapannya sebagai

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. sandal Ardiles. Berdiri sejak tahun 1981, dan sampai saat ini, jumlah karyawan yang bekerja

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. sandal Ardiles. Berdiri sejak tahun 1981, dan sampai saat ini, jumlah karyawan yang bekerja BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. SS Utama adalah perusahaan yang bergerak pada bidang pembuatan sepatu dan sandal Ardiles. Berdiri sejak tahun 1981,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, tahapan penelitian, penelitian pendahuluan yang dilakukan, penentuan populasi dan sampel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Upaya perusahaan untuk meningkatkan kemajuannya lebih banyak diorientasikan kepada manusia sebagai salah satu sumber daya yang penting bagi perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada riset sumber daya manusia (SDM), yang dikemukakan oleh Oei (2010: 26)

BAB III METODE PENELITIAN. Pada riset sumber daya manusia (SDM), yang dikemukakan oleh Oei (2010: 26) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Pada riset sumber daya manusia (SDM), yang dikemukakan oleh Oei (2010: 26) penelitian ini termasuk kategori penelitian kausal, yaitu merupakan desain penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran umum Inspektorat Provinsi Jawa Tengah Kota Semarang bertujuan untuk mengetahui bagaimana sejarah, visi misi, tugas pokok,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara berbagai macam perusahaan, baik perusahaan dalam bidang hiburan, jasa, ekspor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Peran sumber daya manusia dalam sebuah organisasi tidak kalah pentingnya dengan sumber daya lain seperti modal, investasi dan teknologi. Sebab sumber daya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden 4.1.1 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin Seluruh responden penelitian di Kantor Konsultan Pajak HB&P adalah laki-laki dan perempuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. petunjuk terhadap variabel-variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan

III. METODE PENELITIAN. petunjuk terhadap variabel-variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan 36 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan pengertian atau definisi yang dijadikan petunjuk terhadap variabel-variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden.

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden. BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran umum responden Responden dalam penelitian ini adalah anggota dari organisasi nonprofit yang berjumlah 40 orang. Pada bab ini akan dijelaskan tentang

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah semua guru di SMA Negeri 96 Jakarta sebanyak 45 orang. Berdasarkan data yang diperoleh dari jawaban

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini dapat diketahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Unit

BAB III METODE PENELITIAN. ini dapat diketahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Unit BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Dengan penelitian asosiatif ini dapat diketahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap perusahaan yang merupakan sebuah organisasi bisnis,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap perusahaan yang merupakan sebuah organisasi bisnis, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam setiap perusahaan yang merupakan sebuah organisasi bisnis, sumber daya manusia memiliki peranan yang sangat penting karena merupakan elemen dasar yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin pesat menuntut perubahan dalam berbagai bidang termasuk organisasi. Organisasi merupakan tempat atau wadah bagi orang-orang yang

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Menghadapi tantangan globalisasi yang sangat berat, masyarakat di negara berkembang harus menyiapkan diri baik secara fisik, mental, sosial, emosional maupun spiritual. Untuk

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di PT Selamat Sempurna Tbk. yang beralamat di Jl. LPPU Curug no.88, Tangerang, Banten 3.1. Gambaran Umum

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pegawai merupakan asset utama perusahaan yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi. Mereka mempunyai pikiran, perasaan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Karakteristik Responden Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah sebanyak 30 responden, yaitu auditor yang bekerja pada tujuh kantor

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penilaian prestasi kerja dan kepuasan kerja karyawan, serta untuk melihat sejauhmana penilaian prestasi kerja yang baik, adil, dapat menciptakan kepuasan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. kelompok pekerja menurut Sutrisno, (2010:5) dalam Ndraha (1999).

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. kelompok pekerja menurut Sutrisno, (2010:5) dalam Ndraha (1999). BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia adalah pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa dan pengelolaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawan dengan harapan apa yang menjadi tujuan perusahaan akan tercapai. Munculnya pesaing-pesaing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif. Penelitian asosiatif digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel - variabel yang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Perencanaan Pengembangan Karier

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Perencanaan Pengembangan Karier BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1. Tinjauan Teoretis 2.1.1. Perencanaan Pengembangan Karier Mathis dan Jackson (dalam Naliebrata, 2007) mendefinisi kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada 84 BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada Kantor Pos Besar Bandung 40000 Dalam penelitian ini penulis menyebarkan 80 lembar kuisioner

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bekasi International Industrial Estate Blok C8 No.12-12A Desa Cibatu

BAB III METODE PENELITIAN. Bekasi International Industrial Estate Blok C8 No.12-12A Desa Cibatu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. XYZ yang beralamat di Jl. Inti 3 Bekasi International Industrial Estate Blok C8 No.12-12A Desa Cibatu Kecamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Keberadaan manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dan lembaga dalam mengelola, mengatur, mengurus, dan menggunakan sumber daya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan penelitian asosiatif. Penelitian komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2).

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilimiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2). Tujuan adanya metode

Lebih terperinci

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi PENGARUH PENDELEGASIAN WEWENANG DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MAJALENGKA Oleh : ELI ACHMAD MAHIRI *) email : elimahiri@gmail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode suvei dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode suvei dengan 5 BAB III METODE PENELITIAN Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode suvei dengan pendekatan korelasi, meliputi jenis dan penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian 1. Waktu dan Tempat Penelitian a. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat yang akan digunakan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. penelitian ini, terlebih dahulu dideskripsikan karakteristik responden secara

BAB 4 HASIL PENELITIAN. penelitian ini, terlebih dahulu dideskripsikan karakteristik responden secara BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum disajikan data hasil penelitian setiap variabel yang dikaji dalam penelitian ini, terlebih dahulu dideskripsikan karakteristik responden secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa perusahaan dagang dan jasa di Jakarta yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil sampel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai, misalnya meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Dalam usaha merealisasikan tujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian, deskripsi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian, deskripsi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian, deskripsi pembelajaran dan pembahasannya. Dalam penelitian ini digunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen 1 sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan 58 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan metode exposed facto. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sugiyono (2009:115).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan, yaitu dari data responden

Lebih terperinci

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa terdapat 18 responden laki-laki dengan persentase 43% dan 24 orang responden

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa terdapat 18 responden laki-laki dengan persentase 43% dan 24 orang responden BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Pelatihan terhadap Kinerja Karyawan pada ERHA CLINIC Bandung Hasil Penelitian pada bab ini penulis membahas hasil penelitian tentang pengaruh Pelatihan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Landasan Teori 2.1.1.1 Kepuasan Kerja Karyawan Kepuasan kerja karyawan merupakan ukuran sampai seberapa jauh perusahaan dapat memenuhi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan metode penelitian analisis deskriptif melalui desain studi Cross Sectional Observational untuk menilai tingkat kepuasan kerja dan

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUESIONER PENGARUH PENGEMBANGAN KAPASITAS, PEMBERDAYAAN KARYAWAN DAN PROMOSI KARYAWAN TERHADAP RETENSI KARYAWAN

LAMPIRAN KUESIONER PENGARUH PENGEMBANGAN KAPASITAS, PEMBERDAYAAN KARYAWAN DAN PROMOSI KARYAWAN TERHADAP RETENSI KARYAWAN L 1 LAMPIRAN Lampiran 1 KUESIONER PENGARUH PENGEMBANGAN KAPASITAS, PEMBERDAYAAN KARYAWAN DAN PROMOSI KARYAWAN TERHADAP RETENSI KARYAWAN Kepada Yth, Bapak/Ibu/Saudara/i Saya adalah mahasiswi S1-Management,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini globalisasi sedang terjadi di berbagai bidang, hal ini sudah pasti

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini globalisasi sedang terjadi di berbagai bidang, hal ini sudah pasti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini globalisasi sedang terjadi di berbagai bidang, hal ini sudah pasti mempengaruhi kinerja perusahaan dalam berbagai sektor yang terutama dalam sektor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat deskriptif-asosiatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha Indonesia agaknya sudah melalui masa trauma pasca krisis

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha Indonesia agaknya sudah melalui masa trauma pasca krisis 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia usaha Indonesia agaknya sudah melalui masa trauma pasca krisis moneter yang menimpa beberapa tahun silam. Hal ini terbukti dengan persiapanpersiapan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja 2.1.1 Defenisi Kinerja Kinerja berasal dari pengertian performance. Ada pula yang memberikan pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun, sebenarnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian 4.1.1 Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih SMA Muhammadiyah (Plus) Salatiga, beralamat Jln. KH. Ahmad Dahlan, Salatiga,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode deskriptif dilakukan untuk melihat hubungan status sosial ekonomi petani

III. METODE PENELITIAN. Metode deskriptif dilakukan untuk melihat hubungan status sosial ekonomi petani III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif dilakukan untuk melihat hubungan status sosial ekonomi petani karet dengan perilaku menabung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa sub sistem yang memiliki hubungan struktural dan fungsional. Dalam hal ini organisasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dr.Tjitrowardojo Purworejo didirikan pertama kali pada tahun 1915 dengan nama Zenden.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dr.Tjitrowardojo Purworejo didirikan pertama kali pada tahun 1915 dengan nama Zenden. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan RSUD Saras Husada Purworejo terletak di Jalan Jenderal Sudirman No. 6 Kelurahan Doplang, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, Propinsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhitung sejak November 2014 sampai dengan Februari Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur, Jakarta

BAB III METODE PENELITIAN. terhitung sejak November 2014 sampai dengan Februari Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur, Jakarta BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian 3.1.1. Waktu Penelitian Dalam penelitian ini penulis melakukan observasi mengenai Pengaruh Kompensasi dan Kepuasan Kerja terhadap Turnover Karyawan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh kompensasi dan pengembangan karir terhadap kepuasan kerja karyawan di PT. Bata Purwakarta. Dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian Jumlah karyawan operasional Angkasa Pura II Bandara Soekarno Hatta adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas pemadam

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian SEKOLAH PASCA SARJANA IPB MAYOR ILMU MANAJEMEN

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian SEKOLAH PASCA SARJANA IPB MAYOR ILMU MANAJEMEN Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian SEKOLAH PASCA SARJANA IPB MAYOR ILMU MANAJEMEN Responden yang terhormat, Saya, Rima Handayani, Mahasiswa Program Master Science Sekolah Pasca Sarjana IPB dengan Mayor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Berpikir Kerangka berpikir menjelaskan filosofi dari gagasan (ide) riset yang diajukan, sehingga memerlukan suatu model penelitian, yang ditampilkan dalam suatu

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan desain atau suatu proses yang memberikan arahan atau petunjuk secara sistematis kepada peneliti dalam melakukan proses penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar

BAB III METODA PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar 27 BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Lingkup Penelitian Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar daerah operasi perusahaan yakni di daerah kampung Sakarum, Nasef, Malabam,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN KEUANGAN SETJEN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN KEUANGAN SETJEN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Dalam penyusunan skripsi yang menjadi objek penelitian bagi penulis adalah BIRO KEUANGAN SETJEN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah level of explanation yaitu penelitian deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Siregar (2013, p.15)

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 54 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Metode Penelitian 4.1.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut ini adalah pengertian dari perangkat lunak : Menurut Jogiyanto H.M (1992 : 420), perangkat lunak adalah program yang

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut ini adalah pengertian dari perangkat lunak : Menurut Jogiyanto H.M (1992 : 420), perangkat lunak adalah program yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perangkat Lunak Berikut ini adalah pengertian dari perangkat lunak : 2.1.1 Pengertian Perangkat Lunak Menurut Jogiyanto H.M (1992 : 420), perangkat lunak adalah program yang di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Analisa dan Pembahasan Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua karyawan staff PT Bakrie Metal Industries yang berada di Unit Bekasi yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1 dibawah ini, menggambarkan tentang tahapan-tahapan

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1 dibawah ini, menggambarkan tentang tahapan-tahapan BAB III METODE PENELITIAN Gambar 3.1 dibawah ini, menggambarkan tentang tahapan-tahapan penelitian yang akan digunakan untuk meneliti penerimaan penerapan PARIS (Parking Information System) dengan metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam suatu organisasi atau perusahaan, diperlukan suatu jajaran pimpinan yang bertugas pokok untuk memimpin dan mengelola organisasi yang bersangkutan. Kondisi organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin globalnya perekonomian yang disertai dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin globalnya perekonomian yang disertai dengan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan semakin globalnya perekonomian yang disertai dengan semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi ditambah dengan kompleksitas aktivitas manusia yang secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan adalah suatu lembaga yang bertujuan memenuhi kebutuhankebutuhan konsumen melalui barang dan jasa disamping mencari laba sebanyakbanyaknya. Perusahaan agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam khasanah totalitas mekanisme kerja keorganisasian, dari sekian

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam khasanah totalitas mekanisme kerja keorganisasian, dari sekian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam khasanah totalitas mekanisme kerja keorganisasian, dari sekian banyak sumber potensi yang mendukung keberhasilan organisasi, sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Berdasarkan judul yang diangkat yaitu: Pengaruh pemberian program kesejahteraan dan pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Asphalt

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KUANTITATIF

ANALISIS DATA KUANTITATIF 1 ANALISIS DATA KUANTITATIF Analisis data merupakan proses pengolahan, penyajian, dan interpretasi yang diperoleh dari lapangan agar data yang disajikan mempunyai makna. A. Tujuan Analisis Data 1. Menjawab

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam pasar yang semakin kompetitif, organisasi yang tidak melaksanakan perbaikan akan kehilangan daya saingnya. Oleh karena itu suatu perusahaan harus memiliki keunggulan dibanding para pesaingnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, jenis penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, jenis penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kementerian Pendidikan Nasional (Pusdiklat Pegawai Kemdiknas). Dalam hubungan ini,

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENELITIAN Variabel Dimensi Indikator Instrumen Kompensasi (Variabel X)

INSTRUMEN PENELITIAN Variabel Dimensi Indikator Instrumen Kompensasi (Variabel X) INSTRUMEN PENELITIAN Variabel Dimensi Indikator Instrumen Kompensasi 1. Tingkat keefektifan gaji Tingkat keefektifan gaji yang diterima (Variabel X) yang diterima memenuhi Bapak/Ibu guru memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

ESENSI, Vol. 19 No. 3 / 2016 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS MELALUI ASPEK-ASPEK KOMPENSASI PT. XYZ

ESENSI, Vol. 19 No. 3 / 2016 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS MELALUI ASPEK-ASPEK KOMPENSASI PT. XYZ PENINGKATAN PRODUKTIVITAS MELALUI ASPEK-ASPEK KOMPENSASI PT. XYZ Susi Adiawaty Institut Bisnis Nusantara Jl. D.I. Panjaitan Kav. 24 Jakarta 13340 (021) 8564932 ABSTRAK Salah satu hal yang dituntut oleh

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian. penelitian skripsi dengan judul Pengaruh Beban Kerja, Kompensasi,

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian. penelitian skripsi dengan judul Pengaruh Beban Kerja, Kompensasi, 103 Lampiran 1 Kuesioner Penelitian A. PENGANTAR Saya adalah Mahasiswi dari Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Esa Unggul yang sedang melakukan penelitian skripsi dengan judul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia sangat berperan dalam usaha organisasi dalam mencapai

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia sangat berperan dalam usaha organisasi dalam mencapai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia masih menjadi sorotan bagi organisasi dalam usaha organisasi untuk bertahan dan dalam persaingan yang semakin kompetitif. Salah satu fokus

Lebih terperinci

BAB I. Era globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan manusia, dimana

BAB I. Era globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan manusia, dimana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan manusia, dimana dunia semakin menyatu sehingga tidak bisa lagi kejadian di suatu negara tertutup bagi dunia luar.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam rangka mengukur tingkat keberhasilan sangat dibutuhkan adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam rangka mengukur tingkat keberhasilan sangat dibutuhkan adanya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka mengukur tingkat keberhasilan sangat dibutuhkan adanya indikator yang jelas. Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif atau kualitatif yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah karyawan PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Bumi Serpong Damai yang beralamat di Jalan

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitiian Berdasarkan pendapat Sugiyono (2007,p10), jenis penelitian menurut tingkat eksplanasinya ada 3 yaitu penelitian deskriptif, komparatif, dan asosiatif.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Agar dapat memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas maka sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Agar dapat memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas maka sumber daya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi atau perusahaan selalu mempunyai berbagai macam tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai tujuan organisasi, salah satunya diperlukan sumber daya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu tentang data

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu tentang data III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis melakukan analisis secara keseluruhan mengenai pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada Dinas Pertamanan Pemakaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam hal ini penelitian dipilih tentang implementasi SAP dalam menghasilkan laporan keuangan. Objek penelitian ini adalah PT Tri Swardana Utama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian dilakukan pada PT. Mahameru Centratama Spinning Mills yang beralamat di jln. Cisirung Km. 2 (Cangkuang Wetan) Moh. Toha Km 6.5

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 79 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan diuraikan berbagai temuan selama melakukan penelitian yang dianalisis menggunakan metode kuantitatif. Pembahasan ini sebagai jawaban atas permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Coba Angket

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Coba Angket BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Coba Angket 1) Validitas Pengujian validitas penelitian ini dimaksudkan sebagai upaya untuk menunjukkan sejauh mana alat

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Manajemen sumber daya manusia memiliki peranan yang penting terhadap keberhasilan audit dalam melaksanakan tanggung jawabnya. Program pengembangan SDM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan pada dasarnya merupakan organisasi (badan usaha) yang. membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan kompeten.

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan pada dasarnya merupakan organisasi (badan usaha) yang. membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan kompeten. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan pada dasarnya merupakan organisasi (badan usaha) yang digerakkan oleh sumber daya manusia untuk mencapai suatu tujuan. Perbankan membutuhkan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci