BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Hal ini berkaitan dengan tanggung jawab pemerintah terhadap
|
|
- Hartanti Budiono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sesuai dengan UU No. 32 tahun 2004 tentang otonomi daerah dan diberikannya wewenang yang lebih luas kepada pemerintah kabupaten dan kota di Indonesia, maka pengelolaan pemerintah daerah menjadi hal yang sangat penting bagi masyarakat. Hal ini berkaitan dengan tanggung jawab pemerintah terhadap masyarakat atas pengelolaan pemda yang telah dilakukan selama ini. Tanggung jawab yang diminta oleh masyarakat yaitu dalam bentuk informasi. Informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat diantaranya mengenai kondisi daerah baik dari aspek keuangan maupun non keuangan misal berupa pelayanan publik yang dapat digunakan untuk penilaian kinerja instansi Pemerintah daerah (Pemda). Kualitas informasi pemerintah daerah yang dihasilkan ini penting menuju terwujudnya good governance. Menurut Puspita dan Martani (2011) informasi anggaran dan akuntabilitas pelaksanaan pemda seharusnya disampaikan kepada publik melalui media sehingga rakyat dapat mengaksesnya. Data yang dikumpulkan oleh Puspita dan Martani (2011), Indonesia terdapat 225 pemda dengan rincian yang tersaji pada tabel berikut: 1
2 2 Tabel 1.1 Tabel Rincian Website Pemda No Jumlah Pemda Keterangan Memiliki website resmi 2 25 Tidak memiliki website resmi 3 2 Memiliki website resmi namun tidak ada informasi yang relevan tentang Pemda tersebut 4 32 Memiliki website resmi tapi tidak dapat diakses 5 58 Memiliki website Pemda namun tidak sesuai dengan kriteria purposive sampling Berdasarkan data diatas, pemda yang website-nya dapat diakses dan memiliki informasi yang cukup berkualitas berjumlah 108 dengan presentase sebesar 47%. Karena alasan diataslah yang menjadi salah satu alasan mengapa penelitian ini dilakukan. Pemanfaatan e-government sudah mulai diterapkan di Indonesia sejak dikeluarkannya Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2003 tentang e-government, E- government merupakan pelayanan publik yang dapat diakses 24 jam dan lebih feleksibel. E-Government juga memberikan pelayanan publik yang memungkinkan tidak dilakukan secara bertatap muka sehingga pelayanan menjadi lebih efisien dan efektif. Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) juga telah mengeluarkan panduan penyelenggaraan situs website pemda dan implementasi aplikasi e-government pada pemda di Indonesia. Kemudian peraturan lebih lanjut
3 3 melalui peraturan Menkominfo No. 26 tahun 2006 tentang penggunaan nama domain go.id untuk situs web resmi pemerintah pusat maupun daerah. Banyak pemerintah daerah yang belum menggunakan websitenya dengan optimal baik dari segi informasi keuangannya maupun non keuangan. Adapun beberapa pemda yang sudah memanfaatkan websitenya tapi sangat jarang dilakukannya pengungkapan laporan keuangan dalam website tersebut yang terjadi hanya pengungkapan mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) saja yang banyak diungkap tetapi jarang untuk sampai laporan keuangannya serta dalam kualitas informasi yang disajikan kurang optimal dan baik. Padahal, tanggung jawab pemerintah daerah sangat besar dengan jumlah penduduk Indonesia yang sangat banyak. Hal ini bertolak belakang dengan dikeluarkannya UU No. 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi yang mengatur bahwa pejabat publik harus lebih transparan, bertanggung jawab dan lebih berorientasi kepada pelayanan masyarakat sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan transparansi informasi. Menurut Rahman (2013) setelah diberlakukannya UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik, setiap informasi publik harus dapat diperoleh setiap pemohon informasi publik dengan cepat dan tepat waktu, biaya ringan, dan cara yang sederhana, contohnya adalah dengan memanfaatkan media internet.
4 4 Berdasarkan hal tersebut pemerintah memgeluarkan Keputusan Presiden Nomor 5 Tahun 2000 dibentuk Dewan Koordinasi Information and Communication Technology (ICT) Indonesia yang bertugas meningkatkan penggunaan media elektronik untuk memfasilitasi fungsi pemerintahan, hubungan, informasi dan transaksi. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2014 menjelaskan tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD), yang dimaksud dengan SIPD adalah suatu sistem yang mendokumentasikan, mengadministrasikan, serta mengolah data pembangunan daerah menjadi informasi yang disajikan kepada masyarakat dan bahan pengambilan keputusan dalam rangka perencanaan, pelaksanaan, evaluasi kinerja pemerintah daerah baik melalui media elektronik maupun non elektronik. Ini menunjukkan, bahwa adanya tuntutan pemerintah daerah dalam mempublikasikan kinerjanya kepada masyarakat baik melalui media elektronik maupun non elektronik. Dengan adanya aturan dan dukungan pemerintah pusat untuk mengembangkan website pemda dan meningkatnya kebutuhan publik akan transparansi, sudah semestinya pemerintah daerah semakin sering menggunakan website resminya sebagai sarana untuk menyebarluaskan informasi kepada publik. Namun, pemerintah daerah di Indonesia dalam penggunaan websitenya masih banyak yang belum maksimal serta banyak pemerintah daerah yang belum mengungkapkan informasi Laporan Keuangan Pemetrintah Daerah (LKPD).
5 5 Beberapa penelitian tentang pengaruh leverage terhadap tingkat pengungkapan di internet oleh pemerintah daerah, yaitu oleh Rahman (2010) menunjukkan leverage berpengaruh terhadap pelaporan keuangan di internet oleh pemerintah daerah, tetapi hasil penelitian Yurisca (2011) dan Ratmono (2013) menunjukkan leverage tidak berpengaruh terhadap pelaporan keuangan di internet oleh pemerintah daerah. Beberapa penelitian tentang pengaruh kekayaan daerah terhadap palaporan keuangan di internet oleh pemerintah daerah, yaitu Laswad et al., (2005) menunjukkan kekayaan daerah berpengaruh terhadap pelaporan keuangan di internet oleh pemerintah daerah. Hasil penelitian Yurisca (2011), menunjukkan kekayaan daerah tidak berpengaruh terhadap pelaporan keuangan di internet oleh pemerintah daerah. Opini Audit mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap tingkat pengungkapan informasi di website pemda. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Styles dan Tennyson (2007) dan Pina et.al, (2010) dalam Ratmono (2013) memberikan bukti empiris bahwa opini audit berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan. Penelitian yang dilakukan oleh Ratmono (2013) menunjukkan jika opini audit tidak berpengaruh. Hal ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Styles dan Tennyson (2007) dan Pina et al., (2010).
6 6 Hasil penelitian tersebut menunjukkan masih belum konsistennya hasil dari penelitian-penelitian terdahulu. Untuk itu, diperlukan adanya penelitian lebih lanjut untuk menambah referensi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengungkapan informasi di website pemda. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Puspita dan Martani (2011). Namun, penelitian ini hanya menggunakan 2 (dua) dari 5 (lima) variabel independen yang dipakai dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan Puspita (2010). Sedangkan untuk mengukur variabel dependen pada penelitian ini menggunakan jumlah daftar scoring indeks pengungkapan sukarela pada website pemda yang dilakukan oleh Puspita dan Martani (2011). Namun penelitian ini terdapat perbedaan dalam hal tahun pelaporan, sample yang diambil dan terdapat variabel yang ditambahkan kemudian penelitian ini juga menggunakan studi pendekatan composite measure dan conventioal measure untuk membandingkan tingkat validitas dimana variabel dibagi menjadi 2 dimensi yaitu informasi kuantitatif dan informasi kualitatif. Periode penelitian ini mengambil tahun pelaporan 2012 dan melihat populasi yaitu seluruh pemerintah daerah provinsi, pemerintah kota/pemerintah kabupaten di Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Papua dengan total populasi sejumlah 209 pemerintah daerah. Penelitian dilakukan hanya dengan satu periode saja. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pemda yang memiliki website resmi telah mengungkapkan informasi keuangan, pelayanan dan informasi lainnya dalam
7 7 website pemda, sehingga informasi tersebut dapat digunakan secara baik oleh para pengakses website pemda. Di dalam penelitian ini, faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengungkapan laporan keuangan daerah dan kualitas informasi dalam website oleh pemerintah daerah yang diteliti yaitu hutang daerah (leverage), ukuran pemerintah daerah (size), kekayaan daerah (wealth), opini audit dan kompleksitas pemerintah serta studi ini mengembangkan studi pendekatan pengukuran dengan membandingkan validitas antara pengukuran konvensional dengan pengukuran multidimensional sehingga pengukuran penggabungan yang diyakini lebih valid ini diuji dengan menggunakan composite measure dalam bentuk skor dari beberapa pengukuran yang telah diuji menggunakan single proxy, dimensi tersebut yang meliputi informasi kuantitatif (leverage, size, wealth) dan informasi kualitatif (opini audit dan jumlah penduduk). Dalam penelitian ini, pengukuran multidimenasi kita sebut dengan Qualitative-Quantitative Disclosure Score (QQDS). Berdasarkan latar belakang diatas dan adanya penelitian terdahulu maka penulis tertarik untuk melakukan penenlitian dan membahas permasalahan tersebut dengan mengambil judul Pengaruh Karakteristik Pemda terhadap Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan, Kualitas Informasi Dalam Website Pemda. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Puspita dan Martani (2011). Perbedaan dengan penelitian
8 8 sebelumnya adalah dalam penelitian ini mengganti dan menambah variabel yang tidak konsisten serta menggunakan studi pendekatan composite measure dan conventional measure. B. Rumusan Masalah 1. Apakah hutang daerah (leverage) berpengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan, kualitas informasi dalam website pemda? 2. Apakah ukuran pemerintah (size) berpengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan, kualitas informasi dalam website pemda? 3. Apakah kekayaan daerah (wealth) berpengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan, kualitas informasi dalam website pemda? 4. Apakah opini audit berpengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan, kualitas informasi dalam website pemda? 5. Apakah kompleksitas pemerintah berpengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan, kualitas informasi dalam website pemda? 6. Apakah karakteristik pemda dengan pendekatan multidimensi berpengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan, kualitas informasi dalam website pemda? 7. Apakah pendekatan multidimensi Qualitative-Quantitative Disclosure Score (QQDS) memiliki validitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan pendekatan secara konvensional (single proxy)?
9 9 C. Tujuan Penelitian 1. Untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh hutang daerah (leverage) terhadap tingkat pengungkapan laporann keuangan, kualitas informasi dalam website pemda. 2. Untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh ukuran pemerintah (size) terhadap tingkat pengungkapan laporann keuangan, kualitas informasi dalam website pemda. 3. Untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh kekayaan daerah (wealth) terhadap tingkat pengungkapan laporann keuangan, kualitas informasi dalam website pemda. 4. Untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh opini audit terhadap tingkat pengungkapan laporann keuangan, kualitas informasi dalam website pemda. 5. Untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh kompleksitas pemerintah terhadap tingkat pengungkapan laporann keuangan, kualitas informasi dalam website pemda. 6. Untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh karakteristik pemda dengan pendekatan multidimensi terhadap tingkat pengungkapan laporann keuangan, kualitas informasi dalam website pemda.
10 10 7. Untuk membandingkan dan memperoleh validitas yang lebih tinggi antara pengukuran pengukuran konvensional (single proxy) dengan pengukuran composite measure. D. Manfaat Penelitian berikut ini : Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak seperti 1. Manfaat Praktis a. Investor dan Kreditur (Masyarakat) Hasil penelitian dapat digunakan sebagai dasar informasi dalam pengambilan keputusan ekonomis terkait investasi dan kredit yang dilakukan pihak eksternal dengan informasi keuangan dan non keuangan yang diperoleh. b. Pemerintah daerah Penelitian diharapkan menjadi referensi bagi pemerintah daerah untuk mengungkapkan informasi keuangan dan informasi non keuangannya dalam website pemda sehingga informasi tersebut dapat dimanfaatkan oleh pihak pihak yang mengakses website tersebut. Diharapkan penelitian ini menjadi acuan agar pemerintah daerah di Indonesia lebih sempurna dalam mengungkapkan informasi daerah
11 11 sehingga terjadi transparansi dan akuntabilitas antara pemerintah daerah dengan masyarakat. 2. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan menjadi informasi dan ilmu yang bermanfaat bagi pembacanya. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan penelitian ini menjadi sebuah referensi/pendukung untuk mengembangkan penelitian seputar pengungkapan informasi di sektor pemerintah daerah.
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Adanya masalah ekonomi dan hilangnya kepercayaan publik terhadap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adanya masalah ekonomi dan hilangnya kepercayaan publik terhadap pemerintah menuntut pemerintah untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparansi (Soepriyanto & Aristiani,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satunya prinsip transparansi dan akuntabilitas. Berdasarkan Undang-Undang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Otonomi daerah membawa perubahan dalam pelaksanaan pemerintahan daerah khususnya dalam proses penganggaran dan manajeman keuangan daerah salah satunya prinsip
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perhatian terhadap peningkatan transparansi di Indonesia mulai berkembang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perhatian terhadap peningkatan transparansi di Indonesia mulai berkembang dengan dikeluarkannya Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lain-lain yang sah dan tidak bertentangan dengan perundangan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi sektor publik merupakan organisasi yang sumber pembiayaannya berasal dari dana masyarakat yang berwujud pajak dan retribusi, laba perusahaan negara,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance) baik dari level atas
BAB I PENDAHULUAN 1.1. PENDAHULUAN Pemerintah Indonesia kini dituntut terus-menerus untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance) baik dari level atas (Pemerintah Pusat) sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam melakukan transparasi laporan keuangan pemerintahan kepada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik yang menyebutkan bahwa setiap informasi publik harus bersifat terbuka, serta dapat diakses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Perkembangan ekonomi global memberikan sinyal akan pentingnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Perkembangan ekonomi global memberikan sinyal akan pentingnya peningkatan kemandirian dan daya saing sebuah negara di dunia internasional. Hal ini dimaksudkan agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) adalah laporan pertanggung-jawaban
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi selama satu periode pelaporan. Berkaitan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Adanya otonomi daerah serta reformasi keuangan telah merubah iklim
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adanya otonomi daerah serta reformasi keuangan telah merubah iklim pelaksanaan pemerintahan daerah. Akuntanbilitas dan transparansi mulai diwujudkan dalam pelaksanaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Keuangan Pemerintah Daerah Indonesia mengalami perubahan yang signifikan dalam hubungan antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.
Lebih terperinciBUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR4ATAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAN E-GOVERNMENT DI KABUPATEN MOJOKERTO
BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR4ATAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAN E-GOVERNMENT DI KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO, Menimbang a. bahwa pemanfaatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fungsi dan perannya sebagai pengelola sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transparansi keuangan Pemerintah Daerah merupakan wujud dari pemerintahan yang sistematis dan memiliki kredibilitas tinggi dalam menjalankan fungsi dan perannya sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan dikeluarkannya Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Dengan dikeluarkannya Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E- Government merupakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Transparansi merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Transparansi Informasi Keuangan Transparansi merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban an atas penggunaan keuangan daerah kepada masyarakat. Oleh karena itu, transparansi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam memasuki era otonomi daerah dan desentralisasi fiskal setelah dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang otonomi daerah yang didefinisikan
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN PRESIDEN TENTANG PELAKSANAAN E-GOVERNMENT DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH. Jakarta, 11 Februari 2009
RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN TENTANG PELAKSANAAN E-GOVERNMENT E DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH Jakarta, 11 Februari 2009 1 REGULASI YANG TELAH ADA Telah dilaksanakan Tentang Kebijakan dan Strategi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diterapkan sejak tahun 1981 sudah tidak dapat lagi mendukung kebutuhan Pemda
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan adanya reformasi atau pembaharuan di dalam sistem pertanggungjawaban keuangan daerah, sistem lama yang selama ini digunakan oleh Pemda yaitu Manual
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Kurniawan Cahyo Utomo dan Y Anni Aryani (2016)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Internet Financial Reporting pernah menjadi topik penelitian dari beberapa peneliti terdahulu. Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan hasil yang berbeda.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah membawa perubahan bagi politik dan sistem pemerintahan maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada tahun 1996 Indonesia telah mengalami krisis ekonomi dan puncak krisis ekonomi pada tahun 1997. Hal ini mendorong pendelegasian sebagian wewenang pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Daerah Badan Eksekutif Daerah, baik ditingkat provinsi maupun ditingkat
BAB I PENDAHULUAN Bab I ini memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. 1.1.Latar Belakang Masalah Menurut UU No. 22 Tahun 1999 yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Transparansi pemerintah daerah dalam menjalankan pemerintahannya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Transparansi Transparansi pemerintah daerah dalam menjalankan pemerintahannya merupakan suatu nilai dalam sistem pemerintahan yang baik atau sekarang ini yang lebih dikenal
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis metode penelitian diklasifikan berdasarkan tujuan dan tingkat
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Jenis metode penelitian diklasifikan berdasarkan tujuan dan tingkat kealamiahan. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian terapan dengan metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah mendorong pemerintah untuk menerapkan akuntabilitas publik.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelaporan keuangan dalam perkembangan sektor publik di Indonesia ditandai dengan meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap akuntabilitas atas lembaga-lembaga
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Bursa Efek Indonesia periode , maka dapat ditarik beberapa kesimpulan
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan mengenai pengaruh Faktorfaktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Sukarela Internet Financial and Sustainability Reporting Studi Kasus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. monopoli dalam kegiatan ekonomi, serta kualitas pelayanan kepada masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terjadinya krisis ekonomi di Indonesia antara lain disebabkan oleh tatacara penyelenggaraan pemerintahan yang tidak dikelola dan diatur dengan baik. Akibatnya timbul
Lebih terperinciGUBERNUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
GUBERNUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA PEMERINTAHAN BERBASIS SISTEM ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian asosiatif, yaitu jenis
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian asosiatif, yaitu jenis penelitian yang bertujuan menganalisis hubungan antara suatu variabel dengan variabel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaporan keuangan membantu memenuhi kewajiban pemerintah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaporan keuangan membantu memenuhi kewajiban pemerintah untuk menjadi akuntabel secara publik. Untuk pelaporan keuangan kepada masyarakat, hanya dilakukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pemerintahan merupakan salah satu hal yang kini menjadi perhatian bagi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Transparansi Informasi Keuangan Kemudahan dalam mengakses informasi yang dimiliki oleh pemerintahan merupakan salah satu hal yang kini menjadi perhatian bagi masyarakat. Hal
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.346, 2010 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. E-GOVERNMENT. Pelaksanaan.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.346, 2010 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. E-GOVERNMENT. Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.10/MEN/VII/2010
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menerapkan adanya Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah adalah untuk mengamankan aset, memastikan penggunaan aset efektif dan efisien serta meningkatkan kepercayaan laporan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk menerapkan akuntabilitas publik. Akuntabilitas publik dapat diartikan sebagai bentuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance Government) telah mendorong pemerintah pusat dan pemerintah daerah
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2018 PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG TATA KELOLA PEMERINTAHAN BERBASIS SISTEM ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 41
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 41 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA INDUK TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015-2019
Lebih terperinciMENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA
MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.10/MEN/VII/2010 TENTANG E-GOVERNMENT DI KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang di Asia Tenggara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara berkembang di Asia Tenggara yang sedang melakukan perbaikan sistem birokrasi pemerintahan. Perbaikan sistem birokrasi merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penerapan jaringan informasi berbasis teknologi. pemerintah pusat dan daerah secara terpadu telah menjadi prasyarat yang penting
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penerapan jaringan informasi berbasis teknologi internet di lingkungan pemerintah pusat dan daerah secara terpadu telah menjadi prasyarat yang penting untuk
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2005 TENTANG SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2005 TENTANG SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciKadek Aris Dwi Pratama [1], Desak Nyoman Sri Werastuti [1], Edy Sujana [2]
PENGARUH KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAERAH, UKURAN PEMERINTAH DAERAH, KEKAYAAN DAERAH, DAN BELANJA DAERAH TERHADAP PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Bali Tahun
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. resmi pemerintahan daerah yang terdapat di internet. Horizon waktu yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah dalam penelitian ini adalah asosiatif kausal yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan yang bersifat
Lebih terperinciDETERMINAN PUBLIKASI LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH MELALUI INTERNET
DETERMINAN PUBLIKASI LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH MELALUI INTERNET Istikomah Fakultas Ekonomi, Universitas Sains Al-Qur an Jawa Tengah di Wonosobo Kurniawati Mutmainah Fakultas Ekonomi, Universitas
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2005 TENTANG SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 56 TAHUN 2005 TENTANG SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 104 Undang- Undang Nomor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan penting pendirian suatu perusahaan adalah untuk. meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, atau
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan penting pendirian suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, atau memaksimalkan kekayaan pemegang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Otonomi daerah merupakan upaya pemberdayaan daerah dalam pengambilan keputusan daerah secara lebih leluasa dan bertanggung jawab untuk mengelola sumber daya yang dimiliki
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1. Teori Agency Jensen dan Meckling (1976) dala Puspita dan Martani (2012) menjelaskan bahwa terdapat perbedaan kepentingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuat isu-isu semacam demokratisasi, transparansi, civil society, good
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang datang lebih cepat dari yang diperkirakan telah membuat isu-isu semacam demokratisasi, transparansi, civil society, good corporate governance,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Otonomi Daerah di Indonesia, Pemerintah Daerah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejak diberlakukannya Otonomi Daerah di Indonesia, Pemerintah Daerah merupakan organisasi sektor publik yang diberikan kewenangan oleh pemerintah pusat dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, permasalahan akuntabilitas publik menjadi sangat penting
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Di Indonesia, permasalahan akuntabilitas publik menjadi sangat penting sejak dilaksanakannya otonomi daerah dan desentralisasi fiskal, yaitu sejak Januari 2001. Salah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik, baik di pusat
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan sektor publik di Indonesia dewasa ini ditandai dengan menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik, baik di pusat maupun daerah. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-government yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi pada saat ini semakin berkembang pesat hal ini karena semakin dibutuhkannya informasi yang cepat, tepat dan akurat. Perkembangan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah telah ditetapkan di Indonesia sebagaimana yang telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Otonomi daerah telah ditetapkan di Indonesia sebagaimana yang telah diamanatkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang selanjutnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sering disebut good governance. Pemerintahan yang baik ini. merupakan suatu bentuk keberhasilan dalam menjalankan tugas untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap Negara pasti membutuhkan pemerintahan yang baik atau yang sering disebut good governance. Pemerintahan yang baik ini merupakan suatu bentuk keberhasilan dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pengklasifikasian, penganalisisan dan pelaporan transaksi keuangan dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.1 Latar Belakang Masalah Akuntansi sektor publik adalah proses pencatatan, pengklasifikasian, penganalisisan dan pelaporan transaksi keuangan dari suatu organisasi yang menyediakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai dasar pengambilan keputusan. Oleh karena itu pemerintah diharuskan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah berkewajiban untuk membuat laporan keuangan sebagai alat pengendalian, evaluasi kerja, sebagai salah satu pertanggungjawaban dan sebagai dasar pengambilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sejahtera, pemerintah Indonesia berusaha untuk mewujudkan tata kelola
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam rangka memajukan pembangunan masyarakat yang makmur dan sejahtera, pemerintah Indonesia berusaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. No.12 Tahun Menurut Undang-Undang Nomer 23 Tahun 2014 yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah Daerah merupakan pihak yang menjalankan roda perekonomian, pembangunan, dan pelayanan masyarakat yang dituntut untuk dapat melaksanakan pemerintahan
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Perkembangan yang terjadi dalam bidang ICT (Information and Communication Technology) telah membawa dampak yang cukup signifikan pada kehidupan manusia. Terjadi perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daerah dan penyelenggaraan operasional pemerintahan. Bentuk laporan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu wujud pertanggungjawaban pemerintah atas penggunaan keuangan daerah dalam kerangka pelaksanaan otonomi daerah dan penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Good Government Governance merupakan function of governing. Salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Good Government Governance merupakan function of governing. Salah satunya mengandung prinsip untuk memberikan pelayanan masyarakat yang baik oleh jajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berupa laporan keuangan. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka melakukan upaya konkrit mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan pemerintah,
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. yang mengacu pada indikator GRI (Global Reporting
digilib.uns.ac.id 29 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel terikat (Dependen) Variabel dependen (terikat) merupakan variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat telah membawa perubahan pada model dan saluran (channel) yang digunakan perusahaan untuk berkomunikasi
Lebih terperinciDETERMINAN PUBLIKASI LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH MELALUI INTERNET. Mya Dewi Trisnawati Komarudin Achmad. Universitas Brawijaya.
DETERMINAN PUBLIKASI LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH MELALUI INTERNET Mya Dewi Trisnawati Komarudin Achmad Universitas Brawijaya Abstract This research aims to examine and provide empirical evidence
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembagalembaga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenomena yang terjadi dalam perkembangan sektor publik di Indonesia ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembagalembaga publik, baik di pusat maupun daerah.
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI ALOR NOMOR : 2 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN E GOVERNMENT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN ALOR
BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR : 2 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN E GOVERNMENT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN ALOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR, Menimbang : a. bahwa pemanfaatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. media pengungkapan (disclosure) maupun perangkat evaluasi dan monitoring
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelaporan merupakan komponen penting dalam setiap kegiatan, baik sebagai media pengungkapan (disclosure) maupun perangkat evaluasi dan monitoring bagi perusahaan terbuka.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi yang memadai diberikan oleh perusahaan karena mempunyai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan jasa, perusahaan manufaktur maupun perusahaan perbankan yang telah go public memanfaatkan pasar modal sebagai sarana untuk mendapatkan sumber dana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sektor publik diakhiri dengan proses pertanggungjawaban publik, proses inilah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akuntabilitas kinerja merupakan salah satu kunci bagi terwujudnya good governance dalam pengelolaan organisasi publik, jika siklus akuntansi sektor publik diakhiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam bidang bisnis. Pada pemerintahan saat ini, teknologi merupakan penunjang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerapan teknologi informasi memiliki peran yang penting tidak hanya dalam bidang bisnis. Pada pemerintahan saat ini, teknologi merupakan penunjang dari kesuksesan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari laporan neraca (balance sheet), laporan rugi laba (income
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan
Lebih terperinciSAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMASI REPUBLIK INDONESIA
COVER DEPAN Panduan Pelaksanaan Proyek dan Penganggaran e Government COVER DALAM Panduan Pelaksanaan Proyek dan Penganggaran e Government SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMASI REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada daerah. Di samping sebagai strategi untuk menghadapi era globalisasi,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era reformasi ini, pemerintah dituntut untuk melakukan perubahan mendasar pada sistem pemerintahan yang ada. Salah satu perubahan mendasar yang dimaksud
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pemerintah daerah di Indonesia pada tahun 2013-2014. Sampel dalam penelitian ini adalah pemerintah daerah tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikeluarkannya UU No.22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan UU No.25
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah daerah sebagai pihak yang diberikan tugas menjalankan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat dituntut untuk melakukan transparansi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebelumnya yang menerapkan sistem sentralisasi dimana segala kekuasan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia sebagai negara kesatuan menerapkan sistem pemerintahan daerah berupa sistem desentralisasi atau otonomi daerah. Sejak reformasi tahun 1998 Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Wright (Muhammad, 2001:23) organisasi adalah suatu bentuk sistem terbuka dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi merupakan suatu wadah atau sarana yang terdiri dari beberapa orang dengan masing-masing aktivitas yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan bersama.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era reformasi dan pelaksanaan otonomi daerah yang lebih luas, mengakibatkan semakin kuatnya tuntutan masyarakat terhadap
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era reformasi dan pelaksanaan otonomi daerah yang lebih luas, mengakibatkan semakin kuatnya tuntutan masyarakat terhadap pelaksanaan pemerintah yang baik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini merupakan era globalisasi dimana zaman menjadi modern yang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini merupakan era globalisasi dimana zaman menjadi modern yang ditandai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat. Implementasi
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG TATA KELOLA SISTEM DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kantor Imigrasi Kelas II Karawang adalah salah satu Unit Pelaksana Teknik (UPT) pada Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM Jawa Barat yang berada di Kabupaten
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 19 TAHUN 2009 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 19 TAHUN 2009 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH PADA BANK PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN BADAN USAHA KREDIT PEDESAAN PROVINSI DAERAH ISTIMEWA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kinerja perusahaan dalam suatu periode tertentu. Tujuan dari laporan keuangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban manajemen perusahaan terhadap pemilik perusahaan dan entitas lainnya yang ikut menggunakan laporan keuangan.
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Ucapan Terima Kasih... ii Daftar Isi... v Daftar Tabel... ix Daftar Gambar... xi Daftar Lampiran...
i DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Ucapan Terima Kasih... ii Daftar Isi... v Daftar Tabel... ix Daftar Gambar... xi Daftar Lampiran... xii BAB I BAB II PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1 1.2
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Krisis ekonomi yang terjadi pada awal tahun 1996 dan puncaknya pada tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang terjadi pada awal tahun 1996 dan puncaknya pada tahun 1997 mendorong pemerintah pusat mendelegasikan sebagian wewenang untuk pengelolaan
Lebih terperinciNo Pengaturan Partisipasi Masyarakat dalam Peraturan Pemerintah ini meliputi Partisipasi Masyarakat dalam penyusunan Peraturan Daerah dan kebi
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.6133 PEMERINTAHAN DAERAH. Penyelenggaraan. Partisipasi Masyarakat. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 225) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2004) tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 25 Tahun antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Mustikarini, 2012).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia memasuki era otonomi daerah dengan diterapkannya Undang Undang (UU) Nomor 22 Tahun 1999 (kemudian menjadi UU No.32 Tahun 2004) tentang Pemerintahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Berdasarkan Peraturan Walikota Bandung Nomor 1404 tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja badan pengelolaan
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8/POJK.04/2015 TENTANG SITUS WEB EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK
PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8/POJK.04/2015 TENTANG SITUS WEB EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK I. UMUM Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal mengatur mengenai keterbukaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas wilayah tertentu yang berhak,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Seiring dengan adanya perubahan masa dari orde baru ke era
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Seiring dengan adanya perubahan masa dari orde baru ke era reformasi sangat memberikan dampak yang positif bagi perubahan paradigma pembangunan nasional. Adapun perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengelolaan sumber daya pemilik, serta jendela informasi yang memungkinkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan salah satu informasi yang secara formal wajib dipublikasikan sebagai sarana pertanggungjawaban pihak manajemen terhadap pengelolaan sumber
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. banyak mendapatkan perhatian khusus dibandingkan masa-masa sebelumnya
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, pelaksanaan akuntansi publik dilembaga-lembaga pemerintahan banyak mendapatkan perhatian khusus dibandingkan masa-masa sebelumnya dikarenakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem tata kelola pemerintahan di Indonesia telah melewati serangkain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem tata kelola pemerintahan di Indonesia telah melewati serangkain proses reformasi sektor publik, khususnya reformasi pengelolaan keuangan daerah
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2008 TENTANG PELAKSANAAN E-GOVERNMENT DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2008 TENTANG PELAKSANAAN E-GOVERNMENT DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang:
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mandiriurusan pemerintahannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diberlakukannya otonomi daerah, mengakibatkan daerah memiliki hak,wewenang dan kewajibannya dalam mengatur dan mengurus secara mandiriurusan pemerintahannya sesuai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. laporan pertanggungjawaban berupa Laporan Keuangan. Akuntansi sektor publik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang mewajibkan Presiden dan Gubernur/Bupati/Walikota untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia di era sekarang ini, keadaan ekonomi selalu mengalami
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia di era sekarang ini, keadaan ekonomi selalu mengalami perubahan menciptakan arus persaingan yang semakin ketat dan kondisi keuangan yang tidak menentu.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap pengelolaan pemerintahan yang baik (good government governance)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Perubahan sistem politik, sosial, kemasyarakatan serta ekonomi yang dibawa oleh arus informasi telah menimbulkan tuntutan yang beragam terhadap pengelolaan pemerintahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. krisis ekonomi yang melanda Indonesia. Krisis ekonomi yang terjadi pada awal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Terjadinya gejolak sosial pada tahun 1999 memunculkan lahirnya kebijakan otonomi daerah di Indonesia. Gejolak sosial tersebut didahului dengan adanya krisis
Lebih terperinciAgenda. Ruang Lingkup Pertimbangan Evaluasi Peraturan-peraturan Kerangka Fungsional Kelompok Aplikasi Sub-dimensi Aplikasi Checklist
Dimensi Aplikasi 1 Agenda Ruang Lingkup Pertimbangan Evaluasi Peraturan-peraturan Kerangka Fungsional Kelompok Aplikasi Sub-dimensi Aplikasi Checklist 2 Ruang Lingkup Salah satu upaya untuk melihat, mengevaluasi,
Lebih terperinci