PENGARUH DISKUSI DALAM BELAJAR MATEMATIKA SEBAGAI EKSTRA KURIKULER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP KEMALA BHAYANGKARI 1 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH DISKUSI DALAM BELAJAR MATEMATIKA SEBAGAI EKSTRA KURIKULER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP KEMALA BHAYANGKARI 1 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN"

Transkripsi

1 PENGARUH DISKUSI DALAM BELAJAR MATEMATIKA SEBAGAI EKSTRA KURIKULER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP KEMALA BHAYANGKARI 1 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 013/014 AWALUDIN FITRA, S.Pd., M.Si Prodi Tekik Iformatika STMIK PELITA NUSANTARA MEDAN luthgayo1983@gmail.com ABSTRAK Peelitia ii bertujua utuk melihat pegaruh diskusi belajar matematika di SMP Kemala Bhayagkari 1 Meda Tahu Pembelajara 013/014. Populasi peelitia ii adalah seluruh siswa kelas VIII. Sampel peelitia ii diambil dari (dua) kelas dega jumlah siswa 60 orag. Salah satu kelas yag dijadika sebagai kelas eksperime yaitu kelas yag malaksaaka diskusi belajar kelompok da satu kelas lagi di jadika kelas kotrol tapa diskusi kelompok. Adaya pegaruh diskusi belajar matematika dalam meigkatka prestasi belajar matematika siswa dapat diketahui dari kemampua siswa SMP Kemala Bhayagkari 1 Meda dalam megerjaka istrume peelitia berupa tes uraia o objektif sebelum da sesudah diberika perlakuka berupa diskusi belajar matematika utuk kelas eksperime. Jeis peelitia ii eksperime semu, maka sebagai lagkah awal dilakuka pre test pada kedua kelompok kemudia perlakua berupa diskusi belajar matematika pada kelas eksperime da tapa diskusi pada kelas kotrol, da selajutya diberika post test. Mea da Stadart deviasi kelompok eksperime adalah 6,4 da 1,37 sedagka utuk kelas kotrol adalah 5,15 da 1,39. Berdasarka aalisis data uji hipotesis peelitia diperoleh harga t hitug = 3,07 utuk = 0,05 da dk = 58 diperoleh t tabel =,00. oleh karea t hitug > t tabel maka Ho ditolak yag berarti diskusi belajar matematika sebagai ekstra kurikuler berpegaruh sigifika dalam meigkatka prestasi belajar siswa SMP Kemala Bhayagkari 1 Meda Tahu Pembelajara 013/014. Kata Kuci : Diskusi Dalam Belajar Matematika, Ekstra Kurikuler. PENDAHULUAN A. Latar Belakag Masalah Bayak orag memadag matematika sebagai bidag studi yag palig sulit. Abdurahma (1999 : 51) megemukaka Dari berbagai bidag studi yag diajarka di sekolah, matematika merupaka bidag studi yag diaggap palig sulit oleh para siswa, baik yag tidak berkesulita belajar, terlebih-lebih bagi siswa yag bekesulita belajar. Meskipu demikia semua orag harus mempelajari matematika karea merupaka saraa utuk memecahka masalah kehidupa sehari-hari. Seperti yag dikemukaka oleh palig (Abdurama, 1999 : 53) yaitu : Matematika adalah suatu cara utuk meemuka jawaba terhadap masalah yag dihadapi mausia; suatu cara megguaka iformasi; megguaka pegetahua tetag meghitug; da yag palig petig adalah memikirka dalam diri mausia itu sediri dalam melihat da megguaka hubuga-hubuga. Seperti halya bahasa, membaca, da meulis kesulita belajar matematika harus diatasi sedii mugki. Kalau tidak siswa aka meghadapi bayak masalah, karea semua bidag studi memelurka matematika yag sesuai. Bayak hal yag meyebabka siswa megalami kesulita belajar matematika, diataraya kesiapa belajar siswa masih kurag, ketrampila matematika prasyarat tidak dimiliki da ligkuga di sekitar siswa baik di sekolah maupu di rumah yag kurag medukug utuk lebih bermiat pada pelajara matematika. Disampig itu pelajara matematika itu sediri mempuyai sifat yag cukup kompleks. Berbagai pedapat tetag matematika di kemukaka oleh para ahli seperti Johso da Myklebust (Abdurahma 1999 : 51)

2 megemuka bahwa : matematika adalah bahasa simbolis yag fugsi praktisya utuk megekspresika hubuga-hubuga kuatitatif da keruaga, sedagka fugsi teoritisya adalah memeudahka berpikir. Sedagka Lerer (Abdurahma, 1999 : 53) megemuka bahwa matematika sebagai bahasa simbolis juga merupaka bahasa uiversal yag memugkika mausia memikirka, mecatat da megkomuikasika ide, megeal eleme da kualitas. Semetara Klee (Abdurahma,1999 :55) berpedapat bahwa matematika merupaka bahasa simbolis da ciri utamaya adalah megguaka cara beralar deduktif tetapi juga tidak melupaka cara beralar uduktif. Pelajara mateatika sebagai salah satu bidag studi yag wajib di pelajari oleh siswa SD, SMP, SMA da, juga di Pergurua Tiggi adalah pelajara yag meutut ketekua. Dalam pelajara matematika siswa aka mempelajari materi yag mudah, sedag da juga yag sulit, sesui dega tujua kurikulum yag ditetuka oleh peyeleggara pedidika. Sembirig (00) meyebutka meyelesaika soal yag sulit buka karea tidak mempuyai kemampua, melaika karea tidak mempuyai ketekua atau kesuguha. Siswa yag tidak memiliki prasyarata dalam belajar matematika juga tidak memiliki ketekua aka cederug megalami kegagala. Hal ii aka mempegaruhi prestasi belajar matematika siswa, yag juga aka mempegaruhi mutu pedidika secara umum. Di sekolah para siswa atau pelajar bayak berhubuga dega guru-guru bidag studi. Terlebih lagi bidag studi matematika yag jumlah jam pelajara cukub bayak dalam semiggu. Para guru bidag studi iilah yag selalu dijadika ujug tombak utuk mereformasi kualitas pedidika bagsa agar semaki ditigkatka seperti yag di cita-citaka oleh semua pihak. Sesuai dega pedapat yag di sampaika Naiek Setijadi (Kompas, 10 Maret 004) yaitu : Meghadapi pesatya persaiga diataraya global, semua pihak perlu meyamaka sikap utuk megedepaka mutu pedidika. Pemeritah, masyarakat da kalaga pedidika harus berpartisipasi megejar ketertiggalya maupu meigkatka utu prestasi yag telah di raih. Para guru bidag studi jugalah yag mampu melihat berbagai kedala yag dihadapi siswa pada saat mejalai proses belajar megajar. Sehigga para guru bear-bear memiliki kemampua profesioal terhadap pekerjaaya seperti yag di sampaika oleh Setyowati (004 : ) meyataka : Kemampua profesioal guru harus teruji, peguasaa atas materi pelajara saja tidak lagi cukup. Guru abad 1 harus meguasai bayak pegetahua (akademik, pedagogik, sosialda budaya), mampu berpikir kritis, taggap terhadap setiap perubaha da mampu meyelesaika masalah. Utuk itu guru bidag studi diharapka dapat memafaatka berbagai pedekata dalam proses belajar megajar dapat tercapai. Dalam mempelajari matematika, siswa selalu meghadapi data-data yag disajika berupa lambag atau simbol. Siswa juga harus meguasai kosep dega bear da mampu berpikir secara kreatif. Sembirig (00 : 45-46) megemuka : Paham kosep artiya megerti maka seperti maka setiap kata dalam soal, mampu meyelesaika masalah tapa rumus, tetapi di selesaika dega cara berpikir alar atau ituisi sedagka berpikir secara kreatif artiya mampu meghubug-hubugka, yaki meghubugka atara yag di ketahui dega yag ditayaka. Pemahama terhadap kosep dega tepat da mampu berpikir dega kreatif sagat membatu para siswa dalam meyelesaika masalah atau soal atiya. Agar siswa meguasai kosep, siswa harus meyerap da bear-bear memahami setiap arti kata dalam kalimat matematika secara utuh da meyeluruh, baik dega kekuata sediri maupu dega pertologa orag lai. Terkait dega bidag studi yag diajarkaya, tetu para guru sagat megigatka setiap siswa dapat berhasil dega baik da maksimal. Semetara keadaa siswa yag beragam daya serapya dalam kemampua da kecepata utuk mecera atau memahami materi pelajara harus mejadi catata tersediri bagi guru bidag studi. Terhadap kemampua dalam memahami kosep secara utuh da meyeluru, guru dapat memafaatka kelompok-kelompok diskusi belajar bagi siswa, di luar jam pelajara matematika di sekolah. Hal ii sesuai dega

3 peryataa Djamarah da aswa (1995) yag meyebutka pedekata kelompok sagat di perluka, perbedaa idividual pada aak didik pada aspek biologis, itelektual da psikologis dijadika sebagai pijaka dalam melakuka pedekata kelompok. Dega melakuka pedekata diskusi kelompok dapat megarahka peserta didik utuk lebih memahami setiap data-data dalam pelajara matematika. hal iilah yag mejadi dasar peulis utuk melakuka peelitia ii dega judul pegaruh diskusi dalam belajar matematika sebagai ekstra kurikulum terhadap hasil belajar siswa SMP Kemala Bhayagkari 1 Meda Tahu Pembelajara 013/014. B. Idetifikasi Masalah Bedasarka uraia-uraia latar belakag masalah diatas, maka beberapa masalah yag dapat mempegaruhi prestasi belajar matematika diidetifikasi sebagai berikut: 1. Kesiapa belajar siswa kurag. Pemahama kosep secara utuh da meyeluruh masih kurag. 3. Ketrampila matematika prasyarata tidak dimiliki 4. Ligkuga di sekolah kurag medukug siswa utuk bermiat pada matematika. 5. Ligkuga di rumah kurag medukug siswa utuk bermiat pada matematikla. 6. Matematika mrupaka pelajara yag cukup kompleks. 7. Siswa tidak memiliki ketekua dalam megerjaka soal-soal latiha bai peroraga maupu kelompok dalam betuk diskusi. C. Pembatasa Masalah Berdasarka idetifikasi masalah diatas, agar tidak terjadi peafsira yag berbeda-beda terhadap variabel peelitia sehigga peelitia ii lebih terarah da jelas maka perlu adaya batasa masalah demi tercapaiya tujua yag diigika. Dega melihat bayakya faktor yag mempegaruhi prestasi belajar matematika siswa siswa maka masalah yag dikaji dalam peelitia ii dibatasi pada pegaruh diskusi belajar matematika sebagai ekstra kurikuler terhadap prestasi belajar matematika siswa pada pokok bahasa geometri dimesi tiga di SMP Kemala Bhayagkari 1 Meda Tahu Pembelajara 013/014. D. Rumusa Masalah Adapu yag mejadi rumusa masalah dalam peelitia ii adalah : apakah ada pegaruh yag sigifika pada siswa yag melakuka diskusi belajar matematika sebagai ekstra kurikuler terhadap prestasi belajar matematika siswa pada pokok bahasa dimesi tiga di SMP Kemala Bhayagkari 1 Meda Tahu Pembelajara 013/014. E. Tujua Peelitia Sesuai dega permasalaha yag dikemukaka terlebih dahulu, maka tujua dilaksaakaya peelitia ii adalah Utuk megetahui apakah ada pegaruh yag sigifika bagi siswa yag melakuka diskusi belajar matematika sebagai ekstra kurikuler terhadap prestasi belajar matematika siswa pada pokok bahasa dimesi tiga di SMP Kemala Bhayagkari 1 Meda Tahu Pembelajara 013/014. METODE PENELITIAN A. Lokasi Peelitia Lokasi peelitia ii adalah di SMP Kemala Bhayagkari 1 Meda Tahu Pembelajara 013/014. B. Populasi da Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruha objek yag diteliti. Sesuai dega judul peelitia ii mejadi populasi dalam peelitia ii adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Kemala Bhayagkari 1 Meda Tahu Pembelajara 013/014. Sampel Sampel adalah bagia dari populasi, yag dapat mewakili populasi. Kesimpula yag diperolah dari aggota sampel harus berlaku umum utuk populasi. Suharsimi Arikuto (00 : 107) megataka : Utuk sekedar acar-acar data maka apabila subjekya kurag dari seratus lebih baik diambil semua. Sehigga peelitiaya adalah peelitia populasi (sampel total) selajutya jika subjekya populasiya lebih dari seratus dapat diambil atau 0 5% atau lebih. Berdasarka sampel diambil dari sebagia populasi yag terdiri dari kelas yaitu VIII-A sebagai kelas eksperime dega jumlah siswa

4 30 orag da kelas VIII-B sebagai kelas kotrol dega jumlah siswa 30 orag. C. Alat Pegumpul Data Alat pegumpul data dalam peelitia ii adalah berupa test akhir pada materi pelajara geometri dimesi tiga yag diberika kepada seuluruh sampel peelitia. Tes akhir berbetuk essay test sebayak 10 soal disusu sediri oleh peeliti dega memperhatika aspek-aspek kogitif materi pelajara kelas VIII. Sesuai dega kurikulum yag ada pada pokok bahasa geometri dimesi tiga yaitu kubus, balok, prisma, da limas yag diajarka pada kelompok eksperime da kotrol. Kisi kisi test adalah sebagai berikut : Tabel 1. Kisi-kisi Tes Akhir No Idikator No. Soal 1 Balok 1,, 3, Kubus 4, 5 3 Prisma 6, 7 4 Limas 8, 9, 10 Jumlah Validitasa Test Utuk meguji validitas test diguaka validator yaitu dose matematika yag mejadi dose pembimbig pada peelitia ii da guru mata pelajara matematika.. Reliabilitas Test Utuk meguji reliabilitas tes diguaka validator yaitu dose matematika yag mejadi dose pembimbig pada peelitia eksperime da kelompok kedua sebagai kelas kotrol. D. Racaga Peelitia 1. Meetuka sampel sebayak dua kelas da dikelompokka dalam dua kelompok yaitu kelompk pertama sebagai kelas eksperime da kelompok kedua sebagai kelas koterol.. Memberika pre test kepada kedua kelompok utuk megetahui kodisi awal sampel, meghomogeka dasar dega cara megambil pasaga yag seilai dari kedua tersebut. 3. Membagi kelas eksperima dalam betuk kelompok diskusi yag terdiri dari 6 orag. 4. Memberika perlakuka eksperima berupa diskusi belajar matematika di luar jam pelajara sedagka kelas kotrol tidak diberika perlakuka diskusi belajar matematika. 5. Memberika post test kepada kedua kelompok. 6. Hasil post tes kedua kelompok dibadigka utuk meguji perbedaaya dega megguaka uji t. Skema racaga peelitia dapat dilihat pada tabel berikut ii : Tabel. Skema Racaga Peelitia Kelas Pre Test Perlakuka Post Test Eksperime T1 T Kotrol T1 - T Keteraga : = Perlakua yag diberika berupa diskusi belajar matematika pada kelas eksperime. T1 = Tes pada awal pokok bahasa T = Tes pada akhir pokok bahasa - = kelompok kotrol (kelompok kovesioal) Berdasarka racaga peelitia ii maka yag mejadi variabel dalam peelitia ii adalah : Variabel 1 yaitu hasil post test kelompok eksperime dari variabel yaitu post test kelompok kotrol. E. Tekik Aalisis Data Aalisis data diguaka utuk megolah data yag diperoleh dari hasil peelitia. Hal ii dimaksudka utuk mejawab rumusa masalah dalam peelitia ii. Adapu lagkah-lagkah aalisis yag diguaka adalah : 1. Metabulasi Data Setelah data kedua variabel dikumpulka maka utuk medeskripsika data setiap variabel peelitia diguaka statistik deskriptif yaitu : Metabulasi kedua data dalam table da mecari rata-rata dega rumus : li 1 da Y i

5 1 : Rata-rata variabel bebas 1 : Rata-rata variabel : Jumlah Sampel Mecari Simpaga Baku kedua variabel dega rumus : S x = ( 1) (Sudjaa, 00 : 94). Uji Persyarata Aalisis Data Uji Normalitas Data Uji ormalitas data bertujua utuk melihat apakah sampel berasal dari populasi yag berdistribusi ormal atau tidak. Utuk meguji diguaka Uji Lilierfors dega lagkah-lagkah sebagai berikut : a. Pegamata dijadika bilaga baku Z 1, Z,, Z dega rumus : Z i = S 1 Dega : : rata-rata r it = S : Simpaga baku 1 1 S b. Meghitug peluag F(Z i ) = P(Z Z i ). 1 dega megguaka daftar distribusi ormal. ( dega S 1 1) S1 ( 1) = c. Meghitug proporsi Z 1, Z,Z 3, Z yag 1 diyataka dega S(Z i ) yaitu : bayakyaz 1, Z, Z3,..., Z Zi S(Z i ) = d. Meghitug selisih F(Z i ) S(Z i ), kemudia meghitug harga mutlakya. e. Megambil harga yag palig besar diatara selisih F(Z i ) S(Z i ) sebagai L o. Utuk meerima atau meolak hipotesis ii, maka L o dibadigka dega ilai kritis L yag di ambil dari daftar tabel Uji Liliefors dega taraf yata 0,05 dega kriteria data berdistribusi ormal jika L o < L tabel. (Sudjaa, 00 : 466) Uji Homogeitas Lagkah-lagkah yag dilakuka pada uji homogeitas adalah sebagai berikut : a. Tuliska H o : 1 = b. Hitug varia masig-masig variabel peelitia. c. Hitug varia gabuga dari variabel peelitia. d. Hitug harga satua B dega raumus B : ( log S ) ( i 1). e. Uji Berlett dega megguaka uji chi kuadrat yaitu : = (l 10 ) [B( i -1) log S 1 dega dk = k 1 atau = 0,05 dimaa k adalah bayakya variabel. 3. Pegujia Hipotesis Jeis peelitia ii adalah eksperime semu, yag juga melakuka kotrol terhadap aspek proses peelitia tetapi tidak semua patoka eksperime yag sesugguhya bisa dipeuhi. Hipotesis yag aka diuji dalam peelitia ii adalah : H o : x1 = x H o : x1 > x Dega syarat : jika 1 = maka utuk meguji hipotesis diguaka uji-t dega rumus : dimaa : 1 = Jumlah Sampel kelas eksperime = Jumlah sampel kelas kotrol kriteria pegujia hipotesis adalah H o diterima jika t hit < t (1-) da dk utuk distribusi t adalah dk = 1 + dega peluag (1- ) da pada taraf sigifika = 0,05. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Deskripsi Nilai Pre Test Utuk melihat kemampua awal dari kelompok sampel maka diberika pre test. Materi yag diujika pre test da post test adalah sama utuk siswa kelas kotrol da kelas eksperime. Berikut aka disajika ilai hasil pre test siswa kelas eksperime da kelas kotrol. S

6 Tabel 3. Nilai Pre Test Kelas Eksperime da kelas Kotrol Kelas Eksperime Kelas Kotrol Nilai Jumlah Siswa Nilai Jumlah Siswa B. Aalisis Data Dari hasil peelitia diperoleh : 1. Rata hitug kedua variabel Berdasarka perhituga selegkapya pada lampira 3 maka diperoleh rata-rata hitug ke dua variabel yaitu : 1 = 5,60 da = 4,73. Simpaga Baku kedua variabel Berdasarka perhituga selegkapya pada lampira 3 maka diperoleh simpaga baku ke dua variabel yaitu : S 1 = 1,13 da S = 1,43 3. Simpaga Baku gabuga ke dua variabel Berdasarka perhituga selegkapya pada llampira 3 maka diperoleh simpaga baku ke dua variabel yaitu : S = 1,8 4. Uji Normalitas a. Uji Normalitas data kelas eksperime Dari perhituga uji ormalitas data pada lampira 4 diperoleh harga L o 0,1519. sedagka utuk taraf sigifika - 0,05 da = 30 diperoleh L tabel = 0,1554. teryata L o < L tabel atau 0,1519 < 0,1554, maka disimpulka data kelas eksperime berasal dari populasi yag berdistribusi ormal. b. Uji Normalitas data kelas kotrol Dari perhituga uji ormalitas data pada lampira 4 diperoleh harga L o 0,1497. sedagka utuk taraf sigifika - 0,05 da = 30 diperoleh L tabel = 0,1554. teryata L o < L tabel atau 0,1497 < 0,1554, maka disimpulka data kelas eksperime berasal dari populasi yag berdistribusi ormal. 5. Uji Homogeitas Dari perhituga uji homogeitas data pada lampira 5 diperoleh : a. H o : 1 = H 1 : 1 b. S 1 = 1,37 S 1 = 1,39 c. S = 1,8 d. B = 8,993 e. = -0,7 hitug f. Berdasarka kriteria pegujia : hitug = -0,7 dibadig dega tabel = 3,84 utuk taraf sigifika - 0,05 da = 30. teryata < atau -0,7 < hitug tabel 3,84 maka disimpulka bahwa populasi mempuyai varia sama (homoge). 6. Uji Hipotesis Peelitia Utuk pegujia hipotesis diguaka uji perbedaa dua rata-rata, maka dirumuska hipotesis statistik dari ke dua variabel sebagai berikut ; H o : x1 = x H o : x1 > x Uji statistik yag diguaka adalah uji t dega kriteria yag diguaka adalah : Terima H o jika t hitug < t tabel Tolak H o jika t hitug > t tabel Berdasarka perhituga pegujia hipotesis pada lampira 6 diperoleh t hitug = 3,07 sedagka t tabel = 0,0 dega - 0,05 da db = 58. teryata t hitug > t tabel sehigga H o ditolak da meerima H a yag berarti bahwa pegguaa diskusi belajar matematika sebagai ekstra kurikuler berpegaruh yag sigifika dalam meigkatka prestasi belajar matematika siswa kelas VIII SMP Kemala Bhayagkari 1 Meda Tahu Pembelajara 013/014. C. Hasil Peelitia Berdasarka aalisis data dalam pegujia hipotesis peelitia maka diperoleh hal yag berkaita dega peelitia yaitu : 1. Hasil belajar matematika siswa yag melakuka diskusi belajar secara berkelompok lebih baik dibadigka

7 dega hasil belajar matematika siswa yag tidak melakuka diskusi belajar secara berkelompok.. Dega diskusi belajar dapat meigkatka partisipasi siwa dalam bertaya pada tema di kelompokya. 3. Pelaksaaa diskusi belajar matematika berpegaruh positif terhadap prestasi belajar matematika siswa. Peelitia ii bertolak dari pertayaa apakah ada pegaruh yag sigifika megguaka diskusi belajar matematika sebagai ekstrakurikuler terhadap prestasi belajar matematika siswa pada pokok bahasa geometrri dimesi tiga di kelas VIII SMP Kemala Bhayagkari 1 Meda Tahu Pembelajara 013/014. Utuk mejawab pertayaa tersebut, berikut ii aka diuraika temuatemua dari hasil pembahasa peelitia sebagai berikut : 1. Hasil belajar matematika siswa yag melakuka diskusi belajar labih baik dibadigka dega hasil belajar siswa yag tidak melakuka diskusi belajar. Setelah siswa berdiskusi, hal hal medasar yag harus dimiliki utuk megikuti topik pelajara baru dapat diketahui lewat tema dikelompokya. Dega demikia mudah megikuti topik pelajara matematika selajutya da dapat meigkatka prestasi belajar matematika siswa.. Dega berdiskusi dega sesama tema dikelompokya, siswa lebih mudah megutaraka hal yag belum dipahamiya tapa ada rasa takut atau sega kepada tema dikelompokya. Hal ii membuat setiap siswa dapat salig beriteraksi da berusaha terlibat aktif. KESIMPULAN Berdasarka hasil dari pembahasa peelitia, maka dapat disimpulka : 1. Diskusi belajar kelompok sebagai ekstra kurikuler dapat meigkatka prestasi belajar matematika siswa.. Terdapat pegaruh yag sigifika dalam megguaka metode diskusi belajar kelompok sebagai ekstra kurikuler terhadap prestasi belajar matematika siswa. DAFTAR PUSTAKA Abdulrrahma, M., 1999., Pedidika Bagi Aak Berkesulita., Peerbit Rieka Cipta Jakarta. Amiri, Tatag M,. 00. Meyusu Recaa Peelitia. Grafido, Jakarta. Arikuto, Suharsimi., 00, Dasar-Dasar Evaluasi Pedidika, Peerbit Bumi Akasara, Jakarta., Prosedur Peelitia, Rieka Cipta, Jakarta. Buchori, M., 001., Tekik Belajar Kelompok, Rieka Cipta. Jakarta Dalyoo, 005. Psikologi Pedidika, Peerbit Rieka Cipta, Jakarta. Depdikbud, 1991, Kamus Besar Bahasa Idoesia, Ed Ke, Balai Pustaka, Jakarta. Djamarah, Bahri, S., 1994, Prestasi Belajar Da Kompetesi Guru, Peerbit Usaha Nasioal, Jakarta., 00, Guru Da Aak Didik Dalam Iteraksi Edukatif, Peerbit : Rieke Cipta. Jakarta. Due, R., da Ted, W., 1996, Pembelajara Efektif, Grasido, Jakarta. Freire, P., 000., Pedidika Sebagai Sebuah Proses, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Hamalik, O., 1983., Metode Belajar Da Kesulita Belajar, Peerbit : Tarsito, Badug. Hasibua, J., da Moedjoo., 1985, Proses Belajar Megajar, Rosda Karya, Badug. Hudoyo, Herma, 1981, Teori Belajar Utuk Pegajara Matematika, Dep. P da K : P3G, Jakarta. Maguwijaya, Y.B., 1995.,Mecari Visi Dasar Pedidika, Kaisius, Jakarta. Mustaqim, H., 004, Psikologi Pedidika Pustaka Pelajar, Jakarta. Nasutio, S., Didaktik Azas-Azas Megajar, Peerbit Bumi Aksara., 005., Berbagai Pedekata Dalam Proses Belajar Megajar, Bumi Aksara, Jakarta. Popham, W.J., da Evi, 199, Tekik Megajar Secara Sistemtis, Rieka Cipta, Jakarta.

8 Setyowati, E., 004., Pelita Bagsa, Makalah Semiar Pedidika Ikata Alumi Pelayaa Uiversitas Negeri Meda. Setijadi., N., 004., Tataga Profesioal Guru Masa Depa, Kompas, Raby 10 Maret 004. Slameto., 003., Belajar Da Faktor-Faktor Yag Mempegaruhiya, Peerbit Rieka Cipta, Jakarta. Sudjaa., 1989, Dasar-Dasar Proses Belajar Megajar, Siar Baru, Badug. Sembirig., S., Olimpiade Matematika Utuk SMU, Yrama Widya, Badug.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I 7 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia Populasi dalam peelitia ii adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Kotaagug Tahu Ajara 0-03 yag berjumlah 98 siswa yag tersebar dalam 3

Lebih terperinci

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan BAB III METODE PENELITAN. Tempat Da Waktu Peelitia Peelitia dilakuka di SMP Negeri Batudaa Kab. Gorotalo dega subject Peelitia adalah siswa kelas VIII. Pemiliha SMP Negeri Batudaa Kab. Gorotalo. Adapu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa 19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia ii adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Badar Lampug tahu pelajara 2009/2010 sebayak 279 orag yag terdistribusi dalam tujuh

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur 0 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai dega Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia merupaka suatu cara tertetu yag diguaka utuk meeliti suatu permasalaha sehigga medapatka hasil atau tujua yag diigika, meurut Arikuto (998:73)

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan. 9 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi Da Sampel Peelitia ii dilaksaaka di MTs Muhammadiyah Natar Lampug Selata. Populasiya adalah seluruh siswa kelas VIII semester geap MTs Muhammadiyah Natar Tahu Pelajara

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia Populasi dalam peelitia ii adalah semua siswa kelas I MIA SMA Negeri 5 Badar Lampug Tahu Pelajara 04-05 yag berjumlah 48 siswa. Siswa tersebut

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia merupaka suatu cara tertetu yag diguaka utuk meeliti suatu permasalaha sehigga medapatka hasil atau tujua yag diigika. Meurut Arikuto (99 :

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi 5 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia ii dilaksaaka di SMPN 0 Badar Lampug, dega populasi seluruh siswa kelas VII. Bayak kelas VII disekolah tersebut ada 7 kelas, da setiap kelas memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Racaga Peelitia 1. Pedekata Peelitia Peelitia ii megguaka pedekata kuatitatif karea data yag diguaka dalam peelitia ii berupa data agka sebagai alat meetuka suatu keteraga.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa 54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia deskriptif dega pedekata kuatitatif karea bertujua utuk megetahui kompetesi pedagogik mahasiswa setelah megikuti mata kuliah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia adalah suatu cara ilmiah utuk medapatka data dega tujua tertetu. Peelitia yag megagkat judul Efektivitas Tekik Permaia Pioy Heyo dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah metode kuatitatif dega eksperime semu (quasi eksperimet desig). Peelitia ii melibatka dua kelas, yaitu satu

Lebih terperinci

BAB III METOE PENELITIAN. penelitian ini, hanya menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya kelas

BAB III METOE PENELITIAN. penelitian ini, hanya menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya kelas BAB III METOE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Jeis peelitia ii adalah peelitia eksperime. Karea pada peelitia ii, haya megguaka kelas eksperime tapa adaya kelas cotrol. Peelitia ii megguaka pedekata kuatitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu da Tempat Peelitia Peelitia dilaksaaka dari bula Agustus-September 03.Peelitia ii dilakuka di kelas X SMA Muhammadiyah Pekabaru semester gajil tahu ajara 03/04. B. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Jeis peelitia pada peelitia ii adalah peelitia eksperime semu atau biasa disebut pre-eksperime. Karea pada peelitia ii, peeliti haya megguaka kelas eksperime

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Seputih Agung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Seputih Agung. Populasi dalam 19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia ii dilaksaaka di SMP Negeri 1 Seputih Agug. Populasi dalam peelitia ii adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Seputih Agug sebayak 248 siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28 5 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Peelitia da Waktu Peelitia Sehubuga dega peelitia ii, lokasi yag dijadika tempat peelitia yaitu PT. Siar Gorotalo Berlia Motor, Jl. H. B Yassi o 8 Kota Gorotalo.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMA N 10 Pekanbaru, semester

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMA N 10 Pekanbaru, semester 3 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu da Tempat Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di kelas X MA N 0 Pekabaru, semester tahu ajara 03/04. Waktu pegambila data dilaksaaka pada bula eptember 03. B. Objek da

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Berdasarka pertayaa peelitia yag peeliti ajuka maka jeis peelitia ii adalah peelitia diskriptif kuatitatif. Dalam hal ii peeliti aka mediskripsika kemampua relatig,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sukardi, (2003:17) Metodologi penelitian adalah cara yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sukardi, (2003:17) Metodologi penelitian adalah cara yang 5 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Meurut Sukardi, (003:7) Metodologi peelitia adalah cara yag dilakuka secara sistematis megikuti atura-atura, direcaaka oleh para peeliti utuk memecahka permasalaha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peelitia Peelitia ii megguaka metode peelitia Korelasioal. Peelitia korelasioaal yaitu suatu metode yag meggambarka secara sistematis da obyektif tetag hubuga atara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa III. METODE PENELITIAN A. Settig Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia tidaka kelas yag dilaksaaka pada siswa kelas VIIIB SMP Muhammadiyah 1 Sidomulyo Kabupate Lampug Selata semester geap tahu pelajara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 12

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 12 7 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia ii adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri Badar Lampug Semester Geap Tahu Pelajara 0/0, yag terdiri dari 9 kelas. Dalam peelitia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan bermaksud mengetahui Pengaruh Metode Discovery Learning

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan bermaksud mengetahui Pengaruh Metode Discovery Learning 4 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii digologka ke dalam peelitia eksperime. Eksperime yag dilakuka bermaksud megetahui Pegaruh Metode Discovery Learig terhadap Kemampua Pemecaha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengampilan data dilakukan pada bulan Juli tahun 2013, tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengampilan data dilakukan pada bulan Juli tahun 2013, tahun ajaran 2013/2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat da Waktu Peelitia Peelitia dilaksaaka di SMAN Siak Hulu pada kelas I IPA semester gajil. Utuk pegampila data dilakuka pada bula Juli tahu 03, tahu ajara 03/04. B. Objek

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII (delapan) semester ganjil di

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII (delapan) semester ganjil di 4 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia ii adalah siswa kelas VIII (delapa) semester gajil di SMP Xaverius 4 Badar Lampug tahu ajara 0/0 yag berjumlah siswa terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI MIA SMA Negeri 1 Kampar,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI MIA SMA Negeri 1 Kampar, 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di kelas I MIA MA Negeri Kampar, pada bula April-Mei 05 semester geap Tahu Ajara 04/05 B. ubjek da Objek Peelitia ubjek dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011 III. METODE PENELITIAN A. Latar Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia yag megguaka total sampel yaitu seluruh siswa kelas VIII semester gajil SMP Sejahtera I Badar Lampug tahu pelajara 2010/2011 dega

Lebih terperinci

Pertemuan Ke-11. Teknik Analisis Komparasi (t-test)_m. Jainuri, M.Pd

Pertemuan Ke-11. Teknik Analisis Komparasi (t-test)_m. Jainuri, M.Pd Pertemua Ke- Komparasi berasal dari kata compariso (Eg) yag mempuyai arti perbadiga atau pembadiga. Tekik aalisis komparasi yaitu salah satu tekik aalisis kuatitatif yag diguaka utuk meguji hipotesis tetag

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujua Peelitia Peelitia ii bertujua utuk megetahui apakah terdapat perbedaa hasil belajar atara pegguaa model pembelajara Jigsaw dega pegguaa model pembelajara Picture ad Picture

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakag Permasalaha Matematika merupaka Quee ad servat of sciece (ratu da pelaya ilmu pegetahua). Matematika dikataka sebagai ratu karea pada perkembagaya tidak tergatug pada

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. disengaja ditimbulkan oleh peneliti (Arikunto, 2006:3). Dengan cara ini peneliti sengaja

METODOLOGI PENELITIAN. disengaja ditimbulkan oleh peneliti (Arikunto, 2006:3). Dengan cara ini peneliti sengaja III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia yag diguaka dalam peelitia ii adalah metode eksperime. Eksperime adalah cara utuk mecari hubuga sebab akibat atara dua faktor yag disegaja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis peelitia Peelitia ii merupaka jeis peelitia eksperime. Karea adaya pemberia perlakua pada sampel (siswa yag memiliki self efficacy redah da sagat redah) yaitu berupa layaa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Dalam peelitia ii peeliti megguaka jeis Peelitia Tidaka Kelas (Classroom Actio Research) dega megguaka metode Diskriptif Kuatitatif. Peelitia Tidaka Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah peelitia korelasi, yaitu suatu metode yag secara sistematis meggambarka tetag hubuga pola asuh orag tua dega kosep

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar III. METODE PENELITIAN A. Settig Peelitia Subyek dalam peelitia ii adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Badar Lampug, semester gajil Tahu Pelajara 2009-2010, yag berjumlah 19 orag terdiri dari 10 siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif-kuantitatif, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif-kuantitatif, karena 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii merupaka jeis peelitia deskriptif-kuatitatif, karea melalui peelitia ii dapat dideskripsika fakta-fakta yag berupa kemampua siswa kelas VIII SMP

Lebih terperinci

PENGGUNAAN GAMBAR DALAM PENYAJIAN SOAL CERITA MATEMATIKA DI KELAS I MIN GUNUNG PANGILUN PADANG. Oleh: Nuryasni MTsN Model Padang

PENGGUNAAN GAMBAR DALAM PENYAJIAN SOAL CERITA MATEMATIKA DI KELAS I MIN GUNUNG PANGILUN PADANG. Oleh: Nuryasni MTsN Model Padang PEDAGOGI Jural Ilmiah Ilmu Pedidika Volume XIII No. April 03 PENGGUNAAN GAMBAR DALAM PENYAJIAN OAL CERITA MATEMATIKA DI KELA I MIN GUNUNG PANGILUN PADANG Oleh: Nuryasi MTsN Model Padag Abstract Peelitia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode peelitia diartika sebagai cara ilmiah utuk medapatka data dega tujua da keguaa tertetu. Cara ilmiah berarti kegiata peelitia itu didasarka pada ciri-ciri keilmua,

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Metodelogi adalah sekumpulan prosedur yang terdokumentasi. dalam penelitian. Soekidjo Notoatmodjo, (2002:29)

III. METODELOGI PENELITIAN. Metodelogi adalah sekumpulan prosedur yang terdokumentasi. dalam penelitian. Soekidjo Notoatmodjo, (2002:29) III. METODELOGI PENELITIAN A. Metodelogi Peelitia Metodelogi adalah sekumpula prosedur yag terdokumetasi medefiisika siklus pemecaha masalah atau pegembagaya da meetuka bagaimaa sistem aka dibagu metodelogi

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 8 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia yag diguaka dalam peelitia ii adalah metode ex post facto. Ada dua variabel dalam proses peelitia ii yaitu variabel bebas (variabel ) adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi, 7 III. METODE PENELITIAN 3.1 Idetifikasi Masalah Variabel yag diguaka dalam peelitia ii adalah variabel X da variabel Y. Variabel X merupaka variabel bebas adalah kepemimpia da motivasi, variabel Y merupaka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapat perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran TSTS (Two Stay

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapat perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran TSTS (Two Stay A III METODOLOGI PENELITIAN Peelitia ii adalah peelitia eksperime yag dilakuka terhadap dua kelas, yaitu kelas eksperime da kotrol. Dimaa kelas eksperime aka medapat perlakua dega megguaka model pembelajara

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peelitia Dalam suatu peelitia diperluka metode utuk memecahka masalah yag igi diteliti. Metode peelitia memberika gambara kepada peeliti tetag lagkah-lagkah bagaimaa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bukit Kemuning Tahun Pelajaran

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bukit Kemuning Tahun Pelajaran 6 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia ii dilaksaaka di SMP Negeri 3 Bukit Kemuig Tahu Pelajara 0/0. Populasi peelitia ii adalah seluruh kelas VII yag terdiri dari 4 kelas yaitu VII-A,

Lebih terperinci

BAB V METODOLOGI PENELITIAN

BAB V METODOLOGI PENELITIAN BAB V METODOLOGI PEELITIA 5.1 Racaga Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia kualitatif dega metode wawacara medalam (i depth iterview) utuk memperoleh gambara ketidaklegkapa pegisia berkas rekam medis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Jeis peelitia ii adalah peelitia pegembaga (research ad developmet), yaitu suatu proses peelitia utuk megembagka suatu produk. Produk yag dikembagka dalam peelitia

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak: PENGUJIAN HIPOTESIS A. Lagkah-lagkah pegujia hipotesis Hipotesis adalah asumsi atau dugaa megeai sesuatu. Jika hipotesis tersebut tetag ilai-ilai parameter maka hipotesis itu disebut hipotesis statistik.

Lebih terperinci

M A K A L A H. Disusun oleh : KARTOBI NIM

M A K A L A H. Disusun oleh : KARTOBI NIM PEMBELAJARA MEULIS SURAT DIAS DEGA MEGGUAKA TEKIK PEYELIDIKA (DISCOVERY METHOD) Dl KELAS VIII SMP EGERI I SIGAJAYA KABUPATE GARUT TAHU AJARA 0/0 M A K A L A H Disusu oleh : KARTOBI IM.0.043 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan 47 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metodelogi Peelitia Keberhasila dalam suatu peelitia sagat ditetuka oleh ketepata pegguaa metode peelitia. Oleh karea itu, metode yag aka diguaka haruslah sesuai dega data

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 89 BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH Dalam upaya mearik kesimpula da megambil keputusa, diperluka asumsi-asumsi da perkiraa-perkiraa. Secara umum hipotesis statistik merupaka peryataa megeai distribusi probabilitas

Lebih terperinci

ABSTRAK. Irvan Hadi Purnomo Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif FT UNY

ABSTRAK. Irvan Hadi Purnomo Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif FT UNY PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DEMONTRAI TERHADAP MINAT DAN PRETAI BELAJAR IWA PADA KOMPETENI ITEM LITRIK OTOMOTIF KELA XI PADA JURUAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI MK PIRI YOGYAKARTA Irva Hadi Puromo

Lebih terperinci

IIL. METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Metode

IIL. METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Metode 9 IIL. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah eksperime. Metode eksperime bertujua utuk megetahui adaya pegaruh akibat dari suatu perlakua atau treatmet. Meurut

Lebih terperinci

PENGARUH PENDEKATAN KETERAPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 SEUNUDDON ACEH UTARA

PENGARUH PENDEKATAN KETERAPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 SEUNUDDON ACEH UTARA ISSN 5-73X PENGARUH PENDEKATAN KETERAPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA NEGERI SEUNUDDON ACEH UTARA Irwa Susato Dose Program Studi Pedidika Fisika FKIP UDA JL. DR. TD. Pardede No. Meda Hp: 0864743097;

Lebih terperinci

Musbir dan Osita Sari, Penerapan Model...

Musbir dan Osita Sari, Penerapan Model... Musbir da Osita Sari, Peerapa Model... PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI KEANEKARAGAMAN SUKU BANGSA UNTUK MENCAPAI KETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 SUSOH KABUPATEN ACEH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Racaga da Jeis Peelitia Racaga peelitia ii adalah deskriptif dega pedekata cross sectioal yaitu racaga peelitia yag meggambarka masalah megeai tigkat pegetahua remaja tetag

Lebih terperinci

BAB III METODOLOG1 PENELIT1AN. penelitian sangat tergantung pada metode yang digunakan. Tujuan penelitian ini

BAB III METODOLOG1 PENELIT1AN. penelitian sangat tergantung pada metode yang digunakan. Tujuan penelitian ini 35 BAB III METODOLOG PENELITAN A. Metode da Desai Peelitia Data yag diperoleh diharapka sesuai dega tujua, pokok masalah peelitia sagat tergatug pada metode yag diguaka. Tujua peelitia ii adalah utuk megetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Metodologi megadug maka yag lebih luas meyagkut prosedur da cara melakuka verifikasi data yag diperluka utuk memecahka atau mejawab masalah peelitia, termasuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Jeis peelitia yag diguaka adalah peelitia kuasi eksperime. Meurut Suharsimi Arikuto (000: 7) peelitia eksperime merupaka peelitia yag dimaksudka utuk megetahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk A III MEODOLOGI PENELIIAN 3.1 Metode Peelitia Metode peelitia merupaka suatu pedekata yag diguaka utuk mecari jawaba atau meggambarka permasalaha yag aka dibahas. Metode peelitia juga dapat dikataka sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Ngemplak.Sekolah ini beralamatkan di jalan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Ngemplak.Sekolah ini beralamatkan di jalan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat da Waktu Peelitia Peelitia dilakuka di SMA Negeri 1 Ngemplak.Sekolah ii beralamatka di ala Embarkasi Hai Doohuda, kecamata Ngemplak, Kabupate Boyolali, Provisi Jawa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar III. METODE PENELITIAN A. Subjek da Tempat Peelitia Subjek dari peelitia adalah siswa kelas.b SMA Muhammadiyah 2 Badar Lampug Tahu Ajara 2011-2012 dega jumlah siswa 40 orag yag terdiri dari 15 siswa laki-laki

Lebih terperinci

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai PENGUJIAN HIPOTESIS Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai ilai-ilai parameter populasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujua Peelitia Tujua yag igi dicapai dalam peelitia ii adalah:. Utuk megetahui perbedaa hasil belajar atara model pembelajara tutor sebaya dalam kelompok kecil dega model pembelajara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia BAB III METODE PENELITIAN Peelitia ii termasuk peelitia pegembaga (Developmet Research) karea peeliti igi megembagka peragkat pembelajara sub pokok bahasa bilaga. Peragkat pembelajara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat 38 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia 3.1.1 Lokasi Peelitia BAB III METODE PENELITIAN Lokasi peelitia ii dilakuka di Puskesmas Limba B terutama masyarakat yag berada di keluraha limba B Kecamata Kota Selata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 6 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desai Peelitia Meurut Kucoro (003:3): Peelitia ilmiah merupaka usaha utuk megugkapka feomea alami fisik secara sistematik, empirik da rasioal. Sistematik artiya proses yag

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI 6I KOTA BENGKULU

EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI 6I KOTA BENGKULU EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI 6I KOTA BENGKULU 1 Desi Kuriati, 2 Dewi Rahimah, 3 Rusdi 1,2,3 Prodi Pedidika Matematika JPMIPA FKIP Uiversitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii termasuk jeis peelitia deskriptif dega pedekata kuatitatif. Hal ii disebabka peelitia ii megguaka data kuatitatif da dideskripsika utuk meghasilka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah tahun pelajaran 2011/2012, dengan jumlah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah tahun pelajaran 2011/2012, dengan jumlah BAB III METODOLOGI PEELITIA A. Subjek Peelitia Subjek yag diteliti adalah siswa kelas VII B SMP egeri 2 Mrebet Kabupate Purbaligga, Jawa Tegah tahu pelajara 2011/2012, dega jumlah 31 aak. B. Settig Peelitia

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki 18 III. METODE PENELITIAN A. Subyek da Tempat Peelitia Subjek peelitia adalah siswa kelas X2 SMA Budaya Badar Lampug Tahu Ajara 2010-2011 dega jumlah siswa 40 orag yag terdiri dari 19 siswa lakilaki da

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii termasuk peelitia pegembaga, yaitu pegembaga buku teks matematika. Model pegembaga yag diguaka adalah model 4-D (four D models) dari Thigaraja

Lebih terperinci

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua BAB IV METODE PENELITlAN 4.1 Racaga Peelitia Racaga atau desai dalam peelitia ii adalah aalisis komparasi, dua mea depede (paired sample) yaitu utuk meguji perbedaa mea atara 2 kelompok data. 4.2 Populasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakag Didalam melakuka kegiata suatu alat atau mesi yag bekerja, kita megeal adaya waktu hidup atau life time. Waktu hidup adalah lamaya waktu hidup suatu kompoe atau uit pada

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI ANALISIS DATA A. Dekripi Data Peelitia ii megguaka peelitia ekperime, ubyek peelitiaya dibedaka mejadi dua kela, yaitu kela kotrol da kela ekperime. Kela kotrol pada peelitia ii merupaka

Lebih terperinci

Siswa yang terlibat dalam proses belajar mengajar diharapkan mengalami perubahan baik

Siswa yang terlibat dalam proses belajar mengajar diharapkan mengalami perubahan baik ABSTRAK Lisbet Noviati M.Pd: Effects of Cooperative Learig Model Numbered Heads Together (NHT) Agaist Studet Results I Ecoomic Lessos i class SMA 4 Pematagsiatar academic year 04/05. Formulatio of the

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Integral adalah salah satu konsep penting dalam Matematika yang

BAB I PENDAHULUAN. Integral adalah salah satu konsep penting dalam Matematika yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Masalah Itegral adalah salah satu kosep petig dalam Matematika yag dikemukaka pertama kali oleh Isac Newto da Gottfried Wilhelm Leibiz pada akhir abad ke-17. Selajutya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desai Peelitia Dalam melakuka peelitia, terlebih dahulu meetuka desai peelitia yag aka diguaka sehigga aka mempermudah proses peelitia tersebut. Desai peelitia yag diguaka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara mencari kebenaran dan asas-asas gejala

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara mencari kebenaran dan asas-asas gejala BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peelitia Metode peelitia adalah cara mecari kebeara da asas-asas gejala alam masyarakat atau kemausiaa berdasarka disipli ilmu yag bersagkuta. (Kamus Besar Bahasa

Lebih terperinci

dengan keaneka-ragaman ciri yang terdapat pada masing-masing cabang olahraga baik di kota-kota besar maupun di daerah-daerah. Dengan demikian, tidak

dengan keaneka-ragaman ciri yang terdapat pada masing-masing cabang olahraga baik di kota-kota besar maupun di daerah-daerah. Dengan demikian, tidak A. Latar Belakag Masalah Saat ii pertumbuha olahraga di Idoesia mejadi lebih berkembag dega keaeka-ragama ciri yag terdapat pada masig-masig cabag olahraga baik di kota-kota besar maupu di daerah-daerah.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian merupakan suatu kegiatan pengumpulan, pengolahan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian merupakan suatu kegiatan pengumpulan, pengolahan, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode peelitia Peelitia merupaka suatu kegiata pegumpula, pegolaha, peyajia da aalisis data yag dilakuka secara sistematis da efisie utuk memecahka suatu masalah. Peelitia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Salah satu pera da fugsi statistik dalam ilmu pegetahua adalah sebagai. alat aalisis da iterpretasi data kuatitatif ilmu pegetahua, sehigga didapatka suatu kesimpula

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kuantitatif bertujuan untuk menjelaskan hasil penelitian yang disajikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kuantitatif bertujuan untuk menjelaskan hasil penelitian yang disajikan 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeis Peelitia Jeis peelitia ii tergolog peelitia deskriptif kuatitatif. Peelitia deskriptif kuatitatif bertujua utuk mejelaska hasil peelitia yag disajika dalam betuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan suatu ilmu yang mempunyai obyek kajian

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan suatu ilmu yang mempunyai obyek kajian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakag Masalah Matematika merupaka suatu ilmu yag mempuyai obyek kajia abstrak, uiversal, medasari perkembaga tekologi moder, da mempuyai pera petig dalam berbagai disipli,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Jeis peelitia yag dilakuka dalam peelitia ii adalah peelitia korelasioal. Peelitia korelasioal pada peelitia ii bertujua utuk megetahui adaya hubuga atara bakat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi peelitia berasal dari kata metode yag artiya cara yag tepat utuk melakuka sesuatu, da logos yag artiya ilmu atau pegetahua. Jadi metodologi artiya cara melakuka sesuatu

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. data dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. data dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang 54 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia merupaka strategi umum yag diaut dalam pegumpula data da aalisis data yag diperluka, gua mejawab persoala yag dihadapi. Metode merupaka

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia harus disesuaika dega masalah da tujua peelitia, hal ii dilakuka utuk kepetiga peroleha da aalisis data. Megeai pegertia metode peelitia,

Lebih terperinci

Efektivitas Model Pengajaran Langsung Dalam Pembelajaran Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Kristen Dende. Rubianus. Abstrak

Efektivitas Model Pengajaran Langsung Dalam Pembelajaran Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Kristen Dende. Rubianus. Abstrak Efektivitas Model Pegajara Lagsug Dalam Pembelajara Matematika Pada iswa Kelas VIII MP Kriste Dede Rubiaus Abstrak Model pegajara lagsug merupaka suatu pedekata megajar yag dapat membatu siswa mempelajari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah metode korelasioal, yaitu Peelitia korelasi bertujua utuk meemuka ada atau tidakya hubuga atara dua variabel atau

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Kerangka acuan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Kerangka acuan dalam penelitian ini adalah metode penelitian BAB II METODOLOGI PEELITIA 2.1. Betuk Peelitia Betuk peelitia dapat megacu pada peelitia kuatitatif atau kualitatif. Keragka acua dalam peelitia ii adalah metode peelitia kuatitatif yag aka megguaka baik

Lebih terperinci

Dosen Program Studi Pendidikan Fisika Univ. Muhammadiyah Mataram (

Dosen Program Studi Pendidikan Fisika Univ. Muhammadiyah Mataram ( 38 PENGARUH METODE DISKUSI BUZZ GROUP YANG DIRANGKAIKAN DENGAN PENGGUNAAN MEDIA POSTER TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEKANIKA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNIVERSITAS MATARAM TAHUN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pre test post test with control group. Penelitian ini berupaya untuk

BAB III METODE PENELITIAN. pre test post test with control group. Penelitian ini berupaya untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Desai Peelitia Peelitia ii megguaka desai Eksperimet dega pedekata pre test post test with cotrol group. Peelitia ii berupaya utuk megugkapka hubuga sebab-akibat dega cara

Lebih terperinci

A. Pengertian Hipotesis

A. Pengertian Hipotesis PENGUJIAN HIPOTESIS A. Pegertia Hipotesis Hipotesis statistik adalah suatu peryataa atau dugaa megeai satu atau lebih populasi Ada macam hipotesis:. Hipotesis ol (H 0 ), adalah suatu hipotesis dega harapa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah. BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1. DIAGRAM ALIR PENELITIAN Perumusa - Sasara - Tujua Pegidetifikasia da orietasi - Masalah Studi Pustaka Racaga samplig Pegumpula Data Data Primer Data Sekuder

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pelajaran 2012/2013 selama 2 bulan yakni november-desember, dari kegiatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pelajaran 2012/2013 selama 2 bulan yakni november-desember, dari kegiatan 4 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat da Waktu Peelitia 3.1.1 Tempat Peelitia Peelitia ii aka dilaksaaka di SMP Negeri 1 Tilog Kabila pada siswa kelas VIII tahu pelajara 01-013 3.1. Waktu Peelitia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Maajeme risiko merupaka salah satu eleme petig dalam mejalaka bisis perusahaa karea semaki berkembagya duia perusahaa serta meigkatya kompleksitas aktivitas perusahaa

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM Statistik Inferens (MIK 411)

MODUL PRAKTIKUM Statistik Inferens (MIK 411) MODUL PRAKTIKUM tatistik Iferes (MIK 4) Disusu Oleh Nada Aula Rumaa, KM., MKM UNIVERITA EA UNGGUL 07 Revisi (tgl) : 0 (0 Desember 07) / 4 UJI T DEPENDEN/BERPAANGAN (PAIRED T TET) A. Pedahulua Uji t berpasaga,

Lebih terperinci