II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Mengenai Pengendalian Persediaan Bahan Baku
|
|
- Deddy Cahyadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Mengenai Pengendalian Persediaan Bahan Baku Febrina (2002) menganalisis sistem pengendalian persediaan bahan baku tepung terigu Cakra dan Segitiga Biru pada PT. Kuala Pangan. Pada perusahaan tersebut dalam hal pemakaian bahan baku kedua tepung tersebut didasarkan kepada permintaan mi dari konsumen yang nantinya akan menjadi perencanaan produksi. Dalam penelitiannya terdapat daftar pemakaian kedua tepung terigu tersebut dalam data bulanan selama setahun sehingga terlihat pola data yang selanjutnya dapat merencanakan pembelian bahan baku tersebut. Namun data tersebut dalam penelitiaannya tidak diolah sebagai data ramalan dengan metode peramalan sehingga peramalan pemakaian kedua tepung yang akan datang tidak dapat diketahui secara ilmiah, dan hanya berupa perkiraan saja. Dalam penelitiannya terdapat analisis biaya persediaan bahan baku yang terdiri dari biaya pemesanan terigu berupa biaya telepon, biaya administrasi (surat,faktur, dll) dan biaya upah. Komponen biaya terbesar yaitu biaya pembeliaan melalui transfer bank yang akan memotong biaya administrasi rekening perusahaan sebesar Rp dan biaya terkecil adalah biaya administrasi sebesar Rp Adapun biaya penyimpanan tepung Cakra sebesar Rp , dan tepung Segitiga sebesar Rp Kemudian waktu tunggu kedua tepung tersebut selama 3 hari. Ruslan (2002) menganalisis tentang sistem pengendalian persediaan bahan baku kecap asin di PT. Alam Aneka Aroma, Sukabumi. Pada penelitian ini digunakan beberapa bahan baku kecap yaitu, karamel, kacang kedelai, garam, MSG, Benzoat, Pekak, dan bahan lainnya. Proses pengendalian bahan baku pada penelitian ini terdiri dari dua pokok utama yaitu peramalan pemakaian bahan baku untuk menentukan ramalan penjualan kemudian merencanakan produksi selanjutnya, serta persediaan pengaman. Pada analisis peramalan pemakaian bahan baku, penulis menggunakan data time series penjualan selama 3 tahun dari tahun 1995 hingga 1998, sebelum penulis melakukan peramalan tersebut terlebih dahulu menentukan beberapa faktor pendukung yaitu faktor musiman, faktor trend dan faktor siklus. Dari hasil data ramalan yang dianalisis terdapat data perencanaan produksi yang sama dengan jumlah penjualan pada bulan 6
2 sebelumnya. Selain itu untuk menentukan kebutuhan bahan baku diperlukan juga persediaan pengaman. Hal itu dilakukan karena pemakaian bahan baku dan waktu tunggu (Lead Time) di PT. Alam Aneka Aroma tidak konstan sejalan dengan tingkat produksi. Untuk mengatasi hal tersebut maka, perlu dilakukan persediaan pengaman dengan menggunakan pendekatan berdasarkan tingkat pelayanan. Untuk menghitung persediaan pengaman penulis menggunakan data yang dibutuhkan berupa pemakaiaan bahan baku dan waktu tunggu rata-rata, deviasi standar dari pemakaian bahan baku dan waktu tunggu, dan deviasi standar dari penggunaan selama pengisian. Biaya-biaya yang terkait dengan persediaan bahan baku kecap asin pada penelitian ini adalah biaya kesempatan (opportunity cost) dan biaya bersama (joint cost), kedua biaya ini nantinya akan menentukan biaya total persediaan yang terdiri dari biaya pemesanan, dan biaya penyimpanan. Jadi pada penelitian yang dilakukan Ruslan (2002), metode pengendalian persediaan bahan baku yang digunakan masih sangat kompleks yang terkadang metode ini belum tentu dapat diterapkan pada beberapa perusahaan lain. Pamela (2011) meneliti tentang menejemen persediaan usaha tanaman hias Adenium yang dilaksanakan di PT. Godongijo Asri, Depok Jawa Barat. Pada penelitian ini Pamela menganalisis dengan beberapa model ideal untuk pengendalian persediaan sebagai berikut: Pada sistem persediaan tidak bebas memiliki model dengan metode material requirement planning (MRP) dan justin-time(jit), sedangkan pada sistem persediaan bebas memiliki model ideal seperti metode 1) Economic Order Quantity (EOQ) klasik, 2) EOQ dengan kendala investasi, 3)EOQ dengan two bin system tanpa kendala investasi, 4)EOQ dengan two bin system dengan kendala investasi, 5) Probabilistik, 6) peramalan permintaan. Dari seluruh model persediaan ideal tersebut tidak ada satupun yang cocok untuk digunakan karena karakteristik usaha tanaman hias masih belum bisa memenuhi asumsi-asumsi dasar untuk setiap model tersebut. Model ini dikarenakan karakteristik tanaman hias terutama dalam hal faktor produksi yang masih belum terpisah dari penggunaan faktor-faktor yang mandiri sehingga secara parsial pun masih sangat sulit dilakukan untuk perhitungannya. Hal ini disebabkan karena dalam usaha tanaman hias ini tidak hanya memproduksi tanaman adenium akan tetapi ada tanaman lain yang menggunakan faktor produksi yang sama. 7
3 Maka perlu ada perkembangan penelitian lebih lanjut yang khusus mengkaji untuk menejemen persediaan bahan baku usahatani dengan perumusan model metode matematis yang cocok. 2.2 Penelitian Mengenai Martabak Manis Air Mancur Sari (2006) menganalisis perilaku konsumen Martabak Air Mancur Bogor. Dalam penelitiannya Sari menggunakan metode analisis secara deskriptif yaitu IPA (Importance Performance Analisys). Melalui teknik tersebut dapat dihasilkan bahwa konsumen Martabak Air Mancur di cabang Jl. Sudirman dan di cabang Jl. Pajajaran mempunyai kuantitas konsumen laki-laki dan kuantitas konsumen perempuan yang sama dengan tingkat umur 16 sampai 35 tahun. Sebagian besar pendidikan terakhir konsumen di cabang Jl. Sudirman adalah SMU dan pendidikan terakhir sarjana pada konsumen di cabang Jl. Pajajaran. Pekerjaan yang dimiliki oleh sebagian besar konsumen di dua cabang tersebut adalah staf swasta dengan pendapatan lebih kecil dari Rp dan lebih besar dari Rp Rp per bulan. Alasan konsumen membeli martabak manis sama didua lokasi penjualan yaitu sebagai makanan hiburan dan hobi. Rasa yang enak merupakan alasan yang dipilih untuk mengkonsumsi di Martabak Air Mancur dari konsumen di kedua cabang dan manfaat yang didapat dari mengkonsumsi martabak adalah sebagai makanan selingan. Sebagian besar konsumen mengatakan faktor budaya mempunyai pengaruh biasa saja terhadap pembelian Martabak Air Mancur. Faktor keluarga dapat mempengaruhi pembelian Martabak Air Mancur bagi konsumen di cabang lama, namun dicabang baru pembelian dipengaruhi oleh konsumen sendiri. Sebagian besar konsumen membeli martabak pada hari libur dan rasa lapar adalah biasa saja bagi konsumen. Rasa lezat yang dimiliki Martabak Air Mancur merupakan persepsi bagi konsumen di cabang baru dan martabak yang bervariasi adalah persepsi bagi konsumen cabang lama. Sebagian besar konsumen pernah membeli martabak di tempat lain. Dan sebagian besar mengetahui keberadaan cabang Martabak Air Mancur di cabang lain selain cabang yang sedang dikonsumsi. Dan alasan yang menyebabkan konsumen baik di cabang lama maupun di cabang baru membeli di cabang yang sedang dibeli adalah sekalian lewat. 8
4 2.3 Penelitian Pengendalian Persediaan dengan Penerapan Metode MRP (Teknik LFL (Lot For Lot), EOQ (Economic Order Quantity), POQ (Period Order Quantity), PPB (Part Period Balancing)), Metode Simulasi Monte Carlo, dan Metode Probabilistik Kurniawan (2008) menganalisis persediaan bahan baku Kecap Segitiga Majalengka. Sistem pengendalian bahan baku yang digunakan adalah dengan menggunakan metode perencanaan bahan baku (Material Requirement Planning/MRP), teknik yang digunakan dalam metode ini adalah Lot For Lot (LFL), Economic Order Quantity (EOQ), dan Periode Order Quantity (POQ). Dengan teknik LFL yang dilakukan peneliti ternyata hasil frekuensi pemesanan jauh lebih besar dari frekuensi yang dilakukan perusahaan pada biasanya, sehingga akan menimbulkan peningkatan biaya pemesanan. Ini terjadi karena perusahaan tidak memiliki persediaan pada awal periode namun hanya melakukan persediaan bersih pada setiap periodenya. Dari jumlah persediaan dengan metode LFL itu maka total biaya persediaan lebih tinggi dari teknik perusahaan yaitu sebesar Rp Dengan menggunakan teknik EOQ perusahaan melakukan pemesanan bahan baku yang lebih rendah dibandingkan dengan teknik yang biasa dilakukan perusahaan. Biaya total yang dikeluarkan perusahaan dengan menggunakan teknik ini adalah sebesar Rp dari biaya yang ditanggung perusahaan sebesar Rp , di sini terjadi penghematan mencapai hampir setengahnya, maka teknik ini optimal bila dilakukan perusahaan. Maka nilai hasil EOQ ini dapat digunakan sebagai acuan teknik LFL sebagai persediaan bersih. Sedangkan dengan teknik POQ menghasilkan biaya total persediaan sebesar Rp dan merupakan penghematan biaya terbesar bila dibandingkan dengan teknik EOQ, hal ini terjadi karena pada teknik POQ dapat mengurangi biaya penyimpanan sediaan kebutuhan yang tidak seragam. Ruslan (2002) menganalisis tentang pengendalian persediaan bahan baku kecap asin di PT. Alam Aneka Aroma Sukabumi. Analisisnya menggunakan model MRP dengan teknik analisis PPB (Part Period Balancing) dan EOQ dan tidak menggunakan teknik LFL, karena menurutnya perusahaan perlu memiliki data perencanaan bahan baku yang akurat untuk setiap kali proses produksi, padahal dalam penelitiaanya Ruslan juga menganalisis tentang peramalan 9
5 penjualan yang kemudian dilakukan analisis perencanaan produksi. Oleh karena itu teknik LFL tidak digunakan. Dari hasil analisis menggunakan model MRP dengan teknik analisis PPB total persediaan bahan baku caramel yang dihemat dalam setahun sebesar 74,25 persen, sedangkan dengan teknik EOQ total persediaan bahan baku caramel yang dapat dihemat selama setahun adalah sebesar 70,75 persen. Sedangkan untuk persediaan bahan baku kedelai biaya persediaan yang bisa dihemat dengan PPB adalah sebesar 88,23 persen sedangkan dengan teknik EOQ sebesar 85,11 persen. Kemudian untuk bahan baku garam, biaya persediaan yang dapat dihemat dengan teknik PPB adalah sebesar 57,53 persen sedangkan dengan teknik EOQ sebesar 52,62 persen. Jadi dengan teknik PPB memperoleh penghematan terbesar dibandingkan dengan teknik EOQ. Heni (2005) dalam penelitiannya menganalisis tentang Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Melalui Pendekatan Simulasi. Dalam penelitiannya Heni menggunakan alat analisis dengan simulasi Monte Carlo dan tidak menggunakan model penelitian MRP karena analisis tersebut pada kondisi nyata sulit untuk diterapkan terutama teknik EOQ, karena ketatnya asumsi yang membatasi berlakuknya teknik EOQ, antara lain permintaan dan lead time yang harus diketahui dengan pasti dan konstan. Maka digunakanlah simulasi Monte Carlo yang sesuai dengan kondisi perusahaan yang melayani job order yang sifatnya tidak pasti. Cara analisis yang dilakukan peneliti adalah dengan mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menjawab permasalahan yang terkait dengan tujuan penelitian. Data yang dibutuhkan diambil dari PT Cedefindo yang berupa data bulanan tahun 2002 dan tahun Untuk menganalisis data digunakan metode peramalan time series yang meliputi Metode Moving Average, Metode Single Exponential Smoothing dan Metode Double Exponential Smoothing, serta Simulasi Monte Carlo. Berdasarkan rencana produksi dihitung kebutuhan bahan baku tahun 2004 menggunakan metode konvensional yang digunakan perusahaan, metode rata-rata kebutuhan berdasar simulasi, metode simulasi dengan target pesimis dan metode simulasi dengan target optimis. Stok bahan baku akhir tahun 2004 dihitung dengan metode konvensional menghasilkan nilai Rp ,-. Nilai stok akhir dengan metode konvensional adalah nilai 176 bahan baku yang digunakan untuk memproduksi 32 10
6 produk pareto A di tahun Dari 389 bahan baku yang ada, dilakukan simulasi khusus untuk 176 bahan yang digunakan oleh produk pareto A. Kebutuhan berdasarkan metode simulasi ini adalah berdasarkan realisasi pemakaian bahan tahun 2002 dan 2003 khusus untuk 176 bahan yang selain digunakan oleh 32 produk pareto A juga digunakan oleh sebagian besar produk non pareto A yang berjumlah 196 produk. Nilai stok bahan di akhir tahun 2004 bila dihitung dengan metode rata-rata kebutuhan berdasarkan hasil simulasi diperoleh nilai Rp Berdasarkan perhitungan tersebut terdapat selisih Rp antara stok yang dihitung dengan metode konvensional yang saat ini digunakan perusahaan dan metode rata-rata hasil simulasi. Dengan kata lain terdapat selisih sebesar Rp ,- yang menunjukkan kebutuhan untuk pembelian bahan baku di luar bahan-bahan yang digunakan pada produk pareto A. Nilai tersebut cukup kecil, terbukti bila dihitung rencana produksi rata-rata penjualan enam bulan terakhir dan kebutuhan bahan baku untuk 20 produk non pareto A dibutuhkan 53 jenis bahan baku, dan diperoleh nilai stok bahan baku akhir tahun 2004 yang jauh lebih besar, yaitu Rp Perhitungan stok akhir bahan baku dengan metode simulasi dengan target pesimis menghasilkan nilai Rp ,- Kebutuhan dengan target pesimis adalah kebutuhan dengan rata-rata hasil simulasi dikurangi dengan standar deviasi dari pemakaian bahan baku. Perhitungan kebutuhan bahan baku dengan target optimis menghasilkan kebutuhan bahan baku tiap bulan dengan rata-rata hasil simulasi ditambah standar deviasi yang menghasilkan nilai stok akhir sebesar Rp Hira (2001) meneliti tentang perencanaan pengendalian persediaan bahan baku ikan Tuna Loin di PT. Bonecom Jakarta. Metode penelitian yang digunakan dengan Simulasi Monte Carlo dan metode persediaan Probabilistik. Metode ini digunakan untuk menghitung jumlah tiap pemesanan (Q), tingkat persediaan (SS), dan total biaya persediaan. Berdasarkan hasil simulasi tingkat penjualan ekspor tuna loin untuk periode 2000 hingga 2005, rata rata tingkat penjualan perbulannya adalah ,92 kg (tahun 2000), ,75 kg (tahun 2001), ,08 kg (tahun 2002), ,08 kg (tahun 2003), ,83 kg (tahun 2004) dan ,08 kg (tahun 2005). Dengan menggunakan metode persediaan 11
7 probabilistik, dapat diketahui bahwa jumlah pemesanan bahan baku yang optimal dan jumlah ikan tuna sebagai bahan baku penyangga (buffer stock) yang harus tersedia guna menjaga kelancaran berproduksi. Pemesanan optimal bertujuan untuk menentukan jumlah pembelian bahan baku yang optimal dalam setiap kali pemesanan dilakukan. Adanya perubahan pada setiap jumlah pemesanan disebabkan oleh adanya perubahan pada tingkat penjualan, karena hubungan keduanya berbanding lurus. Rata rata pemesanan optimal untuk setiap pemesanan adalah 1.477,81 kg, angka ini merupakan rata pelaksanaannya. PT. Bonecom mengalami over stock sebesar 32,38 persen dari yang seharusnya tersedia, karena secara teoritis, tingkat persediaan disediakan sebesar 10-20% dari total kebutuhan bahan baku selama kegiatan proses produksi. Ikan tuna yang tersimpan sebagai persediaan berdasarkan data tahun adalah sebanyak ,35 kg atau rata-rata persediaan ,14 kg, sedangkan hasil perhitungan bahwa jumlah ikan tuna sebagai bahan baku yang sebaiknya tersedia adalah sebesar kg. Selain itu jumlah pemesanan yang dilakukan oleh PT. Bonecom selama ini melebihi kebutuhan (berdasarkan pada tingkat penjualan) sebesar 1.935,24 kg/pesanan yang bernilai Rp Berdasarkan data aktual tahun , total pembelian ikan tuna adalah sebanyak ,19 kg, dengan perhitungan 1 tahun adalah 365 hari kerja, maka rata rata pembelian ikan tuna adalah sebanyak 3.413,05 kg/pesanan yang bernilai Rp Hasil perhitungan dengan menggunakan metode persediaan probabilistik jumlah pemesanan optimal adalah 1.477,81 kg/pesanan yang bernilai Rp , dengan demikian PT. Bonecom dapat menekan biaya investasi sebanyak Rp untuk kelebihan bahan baku. Pamela (2011) meneliti tentang manajemen persediaan usaha tanaman hias Adenium yang dilaksanakan di PT. Godongijo Asri, Depok Jawa Barat. Pada penelitian ini Pamela membagi pengendalian persediaan ke dalam dua sistem utama yang merujuk kepada buku karangan Watters (1992), dengan judul Inventory Control and Manajement dua sistem tersebut adalah sistem persediaan permintaan tidak bebas (Dependent Demand System) dan sistem persediaan bebas (Independent Demand System). Perbedaan kedua sistem ini mengindentifikasikan nantinya pada penggunaan model ideal pengendalian 12
8 persediaan yang cocok dan sesuai dengan asumsi-asumsi yang ada. Pada sistem persediaan tidak bebas memiliki model ideal seperti metode material requirement planning (MRP) dan just-in-time(jit), sedangkan pada sistem persediaan bebas memiliki model ideal sepeti metode 1) Economic Order Quantity (EOQ) klasik, 2) EOQ dengan kendala investasi, 3) EOQ dengan two bin system tanpa kendala investasi, 4) EOQ dengan two bin system dengan kendala investasi, 5) Probabilistik, 6) peramalan permintaan. Pada penelitian ini perusahaan menggunakan model persediaan EOQ dengan two bin system. Berikut hasil penelitian pengendalian persediaan dilihat dari biaya total dan kendala dari setiap model ideal dan model yang digunakan perusahaan : Tabel 1. Total Biaya Persediaan dan Kendala Asumsi Dari Semua Model Ideal Kondisi Perusahaan Biaya Total Model ideal Asumsi Model Terhadap Asumsi (Rp) Model Two bin system (perusahaan/konve nsional) EOQ klasik EOQ dengan kendala investasi EOQ metode two bin system tanpa kendala investasi Batas persediaan harus dalam keadaan maksimal Permintaan diketahui secara pasti, kontinu, sepanjang waktu Permintaan diketahui secara pasti, kontinu, sepanjang waktu Permintaan diketahui secara pasti, kontinu, sepanjang waktu Apabila stok berkurang maka perusahaan harus segera berproduksi sedangkan permintaan terhadap produk akhir belum tentu sesuai karna karakteristik permintaan yang tidak konstan Permintaan tidak konstan, asumsi pemenuhan kembali persediaan instan seketika waktu tidak dapat digunakan karena waktu produksi yang lama, Kesulitan dalam penetapan jumlah investasi maksimal karena permintaan tidak diketahui secara konstan Permintaan tidak kostan, pemenuhan kembali investasi secara instan tidak bisa dilakukan karena (340 unit) (240 unit) (340 unit) (194 unit) 13
9 Model ideal EOQ metode two bin system dengan kendala investasi Probabilistik Peramalan MRP Just in time Sumber: Pamela (2011) diolah. Asumsi Model Persediaan dipesan pada persediaan awal harus nol Tidak boleh ada kekurangan persediaan atau harus ada safety stock yang optimal Proyeksi permintaan atau penjualan akan semakin mengikuti tren, kasus tren menurun Untuk mengendalikan persediaan bahan baku (barang setengah jadi) Kondisi lingkungan yang stabil, produk dengan sedikit varian, kontinu pada tingkat yang tetap, untuk produksi volume besar, persediaan minimum, waktu tunggu pendek, pemasok handal, kualitas persediaan konsisten Kondisi Perusahaan Terhadap Asumsi Model masa produksi yang lama Nilai persediaan awal tidak nol Terjadi kekurangan persediaan karena perusahaan memenuhi permintaan Keinginan perusahaan yang menginginkan penjualan yang terus meningkat Untuk mengendalikan persediaan bahan baku produk akhir Semua asumsi tidak dapat dipenuhi Biaya Total (Rp) (216 unit) (579 unit) (260 unit) 150 unit - Berdasarkan hasil perhitungan pada model persediaan ideal di atas dan terhadap asumsi-asumsi yang ada maka tidak ada satupun model persediaan ideal yang cocok untuk dilakukan dalam manajemen persediaan tanaman hias, karena 14
10 karakteristik permintaan adenium yang tidak konstan dan karakteristik produksi usaha tanaman hias adenium. Namun yang mungkin diterapkan hanyalah model konvensional perusahaan yaitu model EOQ dengan metode two bin system karena menejemen persediaan yang sudah dilakukan selama ini oleh perusahaan melakukan dengan metode ini. Dari penelitian-penelitian sebelumnya, yang telah dijelaskan di atas, dapat diperoleh informasi bahwa, MAM merupakan restoran yang menyediakan martabak dengan rasa yang enak, dan merupakan makanan selingan yang biasanya dibeli konsumen pada saat hari libur (Sary, 2006). Sehingga diperlukan stok bahan baku yang cukup, terutama saat hari libur. Dalam menganalisis persediaan bahan baku, dapat menggunakan beberapa sistem analisis persediaan bahan baku, diantaranya sistem permintaan persediaan bebas (independent demand system) dan sistem permintaan persediaan terikat (dependent demand system). Pada penelitian ini akan digunakan adalah sistem permintaan persediaan bebas (independent demand system) yaitu model probabilistik karena sesuai dengan kondisi perusahaan yang melayani job order yang sifatnya tidak pasti dan juga mampu melihat kondisi persediaan bahan baku sesuai kondisi nyata pada perusahaan. 15
PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MARTABAK MANIS DENGAN PENDEKATAN MODEL PROBABILISTIK (Studi Kasus Martabak Air Mancur, Bogor, Jawa Barat)
PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MARTABAK MANIS DENGAN PENDEKATAN MODEL PROBABILISTIK (Studi Kasus Martabak Air Mancur, Bogor, Jawa Barat) SKRIPSI ADE PERMANA H34096001 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Manajemen Persediaan Manajemen persediaan adalah menentukan keseimbangan antara investasi persediaan dengan pelayanan pelanggan (Heizer dan
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Peramalan Kebutuhan Bahan Baku Pada bab ini berisikan tentang analisa hasil dari pengolahan data dalam perhitungan Forecasting dan MRP tepung terigu untuk 12 bulan yang
Lebih terperinciDaftar Isi Lembar Pengesahan Lembar Pernyataan Abstrak Lembar Peruntukan Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran
Daftar Isi Lembar Pengesahan... i Lembar Pernyataan... ii Abstrak... iii Lembar Peruntukan... iv Kata Pengantar... v Daftar Isi... vi Daftar Tabel... ix Daftar Gambar... xii Daftar Lampiran... xiv Bab
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR.. ii DAFTAR ISI.. iv DAFTAR TABEL. vi DAFTAR GAMBAR vii DAFTAR LAMPIRAN. viii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.. ii DAFTAR ISI.. iv DAFTAR TABEL. vi DAFTAR GAMBAR vii DAFTAR LAMPIRAN. v I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. 1 1.2 Identifikasi Masalah. 4 1.3 Rumusan Masalah 5 1.4 Tujuan Penelitian
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
64 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Penjualan BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PT. Surya Toto Indonesia bergerak di bidang ceramic sanitary wares and plumbing hardware., salah satu produknya yaitu kloset tipe
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data 4.1.1 Data Penjualan Data penjualan grout tipe Fix pada PT.Graha Citra Mandiri mulai dari Januari 2004 sampai dengan Oktober 2006 ditunjukkan pada
Lebih terperinciANALISIS PERENCANAAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN TEKNIK LOTTING DI PT AGRONESIA INKABA BANDUNG
ANALISIS PERENCANAAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN TEKNIK LOTTING DI PT AGRONESIA INKABA BANDUNG I Made Aryantha dan Nita Anggraeni Program Studi Teknik Industri, Universitas Komputer Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, kondisi persaingan yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan konsumen
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA II.1 Peramalan...7
DAFTAR ISI Halaman Lembar Judul...i Lembar Pengesahan...ii Lembar Pernyataan...iii Kata Pengantar...iv Daftar Isi...vi Daftar Tabel...x Daftar Gambar...xii Daftar Persamaan...xiii Daftar Lampiran...xv
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL Variabel Penelitian di sini merupakan suatu atribut atau nilai atau sifat dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Jenis data Data Cara pengumpulan Sumber data 1. Jenis dan jumlah produk yang dihasilkan
BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada Bulan April 2011 sampai Mei 2011 di PT. Pindo Deli Pulp and Paper di bagian Paper machine 12. Lokasi Industri
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang
BAB V ANALISA HASIL Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang dikumpulkan untuk pembuatan perencanaan kebutuhan material (MRP). Kemudian dalam bab ini berisikan analisa berdasarkan
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEMPE \MENGGUNAKAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING
ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEMPE \MENGGUNAKAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING Kusumawati, Aulia Jurusan Teknik Industri Universitas Serang Raya Jl Jalan Raya Serang, Cilegon KM. 5 Taman
Lebih terperinciMata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia
Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Teori Inventori Inventory merupakan pengumpulan atau penyimpanan komoditas yang akan digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY
BAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY A. Penentuan Ukuran Pemesanan (Lot Sizing) Lot sizing merupakan teknik dalam meminimalkan jumlah barang yang akan dipesan, sehingga dapat
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN
Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Menentukan Jumlah Persediaan dengan Asumsi terdapat perubahan kebutuhan harga Fakultas EKONOMI DAN BISNIS M. Soelton Ibrahem, S.Psi, MM Program Studi Manajemen MENENTUKAN
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan suatu kerangka yang mengungkapkan suatu teori-teori yang sesuai dengan pokok permasalahan penelitian yang dibahas.
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Koperasi Niaga Abadi Ridhotullah (KNAR) adalah badan usaha yang bergerak dalam bidang distributor makanan dan minuman ringan (snack). Koperasi
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)
MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY) KONSEP DASAR Salah satu fungsi manajerial yang sangat penting dalam operasional suatu perusahaan adalah pengendalian persediaan (inventory controll), karena kebijakan persediaan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Hasil pengumpulan data yang didapat dari departemen PPIC (Production Planning and Inventory Control) PT. Pulogadung Pawitra Laksana (PT. PPL) adalah
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Flow diagram pemecahan masalah dapat dilihat pada diagram 3.1 Mulai Identifikasi Masalah Pengumpulan Data : - Data Produksi - Data Kebutuhan bahan baku - Inventory Master
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
56 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang menuturkan dan menafsirkan data yang berkenaan dengan fakta, keadaan, variabel,
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Dari hasil pengumpulan data yang didapat dari divisi produksi PT. Indotek Jaya, maka data tersebut diperlukan untuk membuat rancangan MRP (Material
Lebih terperinciVII PERENCANAAN PENGADAAN PERSEDIAAN TUNA
VII PERENCANAAN PENGADAAN PERSEDIAAN TUNA Perencanaan pengadaan persediaan tuna tahun 2010 didasarkan kepada proyeksi permintaan hasil ramalan metode peramalan time series terbaik yaitu dekomposisi aditif.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasi Menurut Mahadevan (2010 : 3) manajemen operasi adalah kunci untuk mencapai keunggulan kompetitif bagi organisasi, apakah mereka berada di industri manufaktur
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Produk Yang Dihasilkan PT. Harapan Widyatama Pertiwi adalah perusahaan yang memproduksi pipa berdasarkan pesanan (make to order), tetapi ada pula beberapa produk yang diproduksi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu, atau persediaan barang-barang yang masi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kondisi Industri Kertas Indonesia Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kertas yang besar. Sampai tahun 2011 terdapat 84 pabrik pulp dan kertas. Pabrik-pabrik tersebut
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Menara Cemerlang, suatu perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan karung plastik. Pada saat ini perusahaan sedang mengalami penjualan yang pesat dan mengalami
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengamatan dari dokumen perusahaan. Data yang di perlukan meliputi data penjualan produk Jamur Shiitake,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Pada setiap perusahaan, baik perusahaan kecil, perusahaan menengah maupun perusahaan besar, persediaan sangat penting bagi kelangsungan
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan adalah data yang didapat dari bulan Mei 2007 sampai bulan Juli 2007 yaitu berupa data-data yang berkaitan dengan perencanaan
Lebih terperinciOPTIMASI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PT. SIANTAR TOP TBK ABSTRAK
OPTIMASI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PT. SIANTAR TOP TBK Robby Hidayat, Moses L.Singih, Mahasiswa MMT ITS Manajemen Industri Email : Robbie_First@Yahoo.Com ABSTRAK PT. Siantar Top Tbk adalah
Lebih terperinciPERENCANAAN KEBUTUHAN BAKU PUPUK NPK DI PT. PUPUK KUJANG CIKAMPEK
PERENCANAAN KEBUTUHAN BAKU PUPUK NPK DI PT. PUPUK KUJANG CIKAMPEK Robi Dwi Agustian 1, Julian Robecca Program Studi Teknik Industri, Universitas Komputer Indonesia, Bandung Jl Dipati Ukur No 112-116 40132,
Lebih terperinciBAB 3 Metode Penelitian
BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan konsumen pada PT. Aneka Indofoil terkait dengan jumlah persediaan adalah sebagai berikut:
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi semakin sulit untuk diperkirakan. Selama ini, manajer PT. Focus
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Material Requirement Planning (MRP) Material Requirement Planning (MRP) adalah metode penjadwalan untuk purchased planned orders dan manufactured planned orders,
Lebih terperinciPENGOPTIMALAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEPUNG KETELA MENGGUNAKAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY)
PENGOPTIMALAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEPUNG KETELA MENGGUNAKAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) (Studi Kasus Di Pabrik Kerupuk UD Surya Manalagi Kabupaten Kediri) Bahan baku menjadi hal yang harus dijaga
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Sistem Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kekurangan atau kelebihan persediaan merupakan faktor yang memicu peningkatan biaya. Jumlah persediaan yang terlalu banyak akan berakibat pemborosan dalam biaya simpan,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dengan suatu sistem. Menurut Jogiyanto (1991:1), Sistem adalah
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Dalam perancangan sistem terlebih dahulu harus mengerti sub sistem. Sub sistem yaitu serangkaian kegiatan yang dapat ditentukan identitasnya, yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkualitas dengan tetap mempertahankan dari segi yang menguntungkan bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri yang semakin pesat pada era sekarang menjadikan suatu negara berada pada suatu kondisi dimana perdagangan bebas dan terbuka yang memunculkan
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. Berdasarkan data permintaan produk Dolly aktual yang didapat (permintaan
BAB V ANALISA HASIL Bab ini berisikan mengenai analisa hasil dari pengolahan data dalam perhitungan MRP Dolly pada satu tahun yang akan datang yang telah dibahas pada bab sebelumnya. 5.1 Analisa Peramalan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Mulai Identifikasi Masalah Pengumpulan Data : - data penjualan - data kebutuhan bahan baku - data IM F - data biaya pesan - data biaya simpan Pengolahan Data : - Peramalan
Lebih terperinciVII. ANALISIS BIAYA PERSEDIAAN MELALUI PENDEKATAN MODEL PROBABILISTIK
VII. ANALISIS BIAYA PERSEDIAAN MELALUI PENDEKATAN MODEL PROBABILISTIK Model probabilistik menghitung permintaan/pemakaian terjadi pada usaha MAM. Pada pendekatan model probabilistik ditekan serendah mungkin
Lebih terperinciPERENCANAAN KEBUTUHAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU SUSU UHT (Ultra High Temperature) PADA PT. INDOLAKTO - SUKABUMI
PERENCANAAN KEBUTUHAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU SUSU UHT (Ultra High Temperature) PADA PT. INDOLAKTO - SUKABUMI Oleh : M I A W I D H I A S T U T I A14102009 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS
Lebih terperinciBAB III. Metode Penelitian. untuk memperbaiki keterlambatan penerimaan produk ketangan konsumen.
BAB III Metode Penelitian 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pt. Anugraha Wening Caranadwaya, diperusahaan Manufacturing yang bergerak di bidang Garment (pakaian, celana, rompi,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Masalah umum pada suatu model persediaan bersumber dari kejadian yang dihadapi setiap saat dibidang usaha, baik dagang ataupun industri.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dan bekerja sama untuk memproses masukan atau input yang ditunjukkan kepada
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Menurut Kristanto (2003:2), sistem adalah kumpulan elemen elemen dan bekerja sama untuk memproses masukan atau input yang ditunjukkan kepada sistem
Lebih terperinciMATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)
MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) PENDAHULUAN Dimulai dari 25 s.d 30 tahun yang lalu di mana diperkenalkan mekanisme untuk menghitung material yang dibutuhkan, kapan diperlukan dan berapa banyak. Konsep
Lebih terperinciMATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)
MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) Definisi MRP adalah suatu teknik yang dipakai untuk merencanakan pembuatan/pembelian komponen/bahan baku yang diperlukan untuk melaksanakan MPS. MRP ini merupakan hal
Lebih terperinciANALISIS PERAMALAN PERMINTAAN DAN PERENCANAAN PEMESANAN PUPUK SERTA PENERAPAN SIMULASI MONTE CARLO PADA PT. INDONUSA AGROMULIA
ANALISIS PERAMALAN PERMINTAAN DAN PERENCANAAN PEMESANAN PUPUK SERTA PENERAPAN SIMULASI MONTE CARLO PADA PT. INDONUSA AGROMULIA ABSTRAK Vendy Santoso Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Bina
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. dikumpulkan untuk pembuatan Perencanaan Kebutuhan Material (MRP.
BAB V ANALISA HASIL Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data data yang dikumpulkan untuk pembuatan Perencanaan Kebutuhan Material (MRP. Kemudian dalam bab ini berisikan analisa berdasarkan hasil
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perusahaan jasa boga dan perusahaan pertanian maupun peternakan.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini bisnis di Indonesia berkembang dengan pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan sebuah solusi yang tepat agar dapat bertahan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Persediaan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Persediaan Menurut Pardede (2005), persediaan (inventory) adalah sejumlah barang atau bahan yang tersedia untuk digunakan sewaktu-waktu di masa yang akan datang. Sediaan
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Identifikasi, Analisis, dan Evaluasi Sistem Pengendalian Bahan Baku Tahun 2011 Bahan baku merupakan suatu material yang memiliki peranan penting dalam proses produksi. Ketersediaan
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. periode April 2015 Maret 2016 menghasilkan kurva trend positif (trend meningkat)
102 BAB V ANALISA HASIL 5.1 Peramalan Metode peramalan yang digunakan dalam penelitian ini adalah proyeksi trend yang terdiri dari linier trend model, quadratic trend model, exponential growth curve trend
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: peramalan, single exponential smoothing, single moving average, Economic Order Quantity (EOQ). ABSTRACT
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN PRODUKSI DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TINTA MENGGUNAKAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) (Studi Kasus Di PT Inktech Indahmulya) *M. Arif Rahman, *Yeni Kustiyahningsih,
Lebih terperinciManajemen Keuangan. Pengelolaan Persediaan. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen
Manajemen Keuangan Modul ke: Pengelolaan Persediaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Basharat Ahmad, SE, MM Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pengelolaan Persediaan Materi Pembelajaran Persediaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengendalian bahan baku kayu di perusahaan manufaktur Sagitria Collection yang beralamat di Jl.
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN PERENCANAAN BAHAN BAKU PADA HOME INDUSTRY S.MR DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)
TUGAS AKHIR ANALISIS PENGENDALIAN PERENCANAAN BAHAN BAKU PADA HOME INDUSTRY S.MR DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik guna memperoleh gelar
Lebih terperinciANALISIS SISTEM PERSEDIAAN PART UNTUK ORDER EKSPOR SERVICE PART YANG DIAKIBATKAN OLEH ABNORMAL DEMAND DARI IMPORTER
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Skripsi Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 ANALISIS SISTEM PERSEDIAAN PART UNTUK ORDER EKSPOR SERVICE PART YANG DIAKIBATKAN OLEH ABNORMAL
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. yang digunakan untuk meramalkan keadaan yang akan datang memiliki. penyimpangan atau kesalahan dari keadaan aslinya.
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Hasil Peramalan Permintaan Pada umumnya setiap metode peramalan hanya merupakan sebuah alat yang digunakan untuk meramalkan keadaan yang akan datang memiliki penyimpangan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Definisi dan Fungsi Persediaan Persediaan adalah sunber daya mengganggur (idle resources) yang menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud proses lanjut tersebut adalah berupa
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Pengendalian persediaan, bahan baku, Model pengendalian persediaan probabilistik. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT. Matoa Indonesia Digdaya bergerak di bidang manufaktur dengan produk yang dihasilkan berupa jam tangan kayu. Bahan baku utama yang digunakan merupakan kayu sisa yang sudah tidak terpakai. Guna
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
1 3.1 PERSEDIAAN BAB III TINJAUAN PUSTAKA Maryani, dkk (2012) yang dikutip oleh Yudhistira (2015), menyatakan bahwa persediaan barang merupakan bagian yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Persediaan
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills merupakan sebuah perusahaan penghasil kertas yang dalam kegiatan produksinya, perusahaan tersebut menerapkan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Permintaan mengalami penurunan pada periode tertentu dan kenaikan pada periode setelahnya sehingga pola yang dimiliki selalu berubah-ubah (lumpy)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan Penilaian atas persediaan akan memberikan akibat langsung terhadap penentuan income dan penyajian arus kas. Persediaan merupakan salah satu aktiva yang sangat penting
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Metodologi Pemecahan Masalah Dalam menyelesaikan permasalah yang ditemui, metodologi yang digunakan adalah perencanaan persediaan dan tingkat persediaan pengaman.
Lebih terperinciMANAJEMEN PENGADAAN BAHAN BANGUNAN DENGAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (Studi Kasus: Pembangunan Gedung Fakultas Hukum Tahap I)
MANAJEMEN PENGADAAN BAHAN BANGUNAN DENGAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (Studi Kasus: Pembangunan Gedung Fakultas Hukum Tahap I) Ester Oktavia Mumu Alumni Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan teknik analisa berupa wawancara, analisa dokumentasi dan observasi langsung.
Lebih terperinciBAB 5 ANALISIS 5.1. Analisis Forecasting (Peramalan)
BAB 5 ANALISIS 5.1. Analisis Forecasting (Peramalan) Peramalan merupakan upaya untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Peramalan digunakan untuk melihat atau memperkirakan
Lebih terperinciMATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)
MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) ABC Amber Text Converter Trial version, http://www.processtext.com/abctxt.html MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) Definisi MRP adalah suatu teknik yang dipakai untuk
Lebih terperinciABSTRAK. Kata-kata kunci: pengendalian persediaan, metode probabilistik, demand variabel dan lead time konstan
ABSTRAK CV.X merupakan sebuah perusahaan yang kegiatannya menghasilkan sarung tangan welding, dengan menggunakan bahan baku kulit suede (bahan kulit dengan permukaan halus bagaikan beludru). Pengendalian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Keberadaan persediaan dalam suatu unit usaha perlu diatur sedemikian rupa sehingga kelancaran pemenuhan kebutuhan pemakai dapat dijamin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi kegiatan bisnis terutama disektor industri telah
BAB I PENAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada era globalisasi kegiatan bisnis terutama disektor industri telah berkembang dengan pesat, seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kondisi
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan CV. Kurnia Teknik adalah sebuah CV spesialis moulding dan juga menerima jasa CNC, EDM, INJECT, dan DIGIT. CV. Kurnia
Lebih terperinciManajemen Produksi dan Operasi. Inventory M-4
Manajemen Produksi dan Operasi Inventory M-4 1 2 PENGERTIAN PERSEDIAAN Persediaan merupakan bagian dari modal kerja yang tertanam dalam bahan baku, barang setengah jadi, maupun berupa barang jadi tergantung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kinerja khususnya dalam perencanaan produksi. Salah satu perencanaan produksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Untuk memenuhi order dari konsumen, perusahaan perlu meningkatkan kinerja khususnya dalam perencanaan produksi. Salah satu perencanaan produksi adalah dengan melakukan
Lebih terperinciPengendalian Persediaan Bahan Baku untuk Waste Water Treatment Plant (WWTP) dengan
Petunjuk Sitasi: Fatimah, Syukriah, & Nurul, A. (2017). Pengendalian Persediaan Bahan Baku untuk Waste Water Treatment Plant (WWTP) dengan. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. H137-142). Malang: Jurusan
Lebih terperinciBab 2 LANDASAN TEORI
Bab 2 LANDASAN TEORI 1.8 Persediaan 2.1.1 Definisi dan Fungsi Persediaan Masalah umum pada suatu model persediaan bersumber dari kejadian yang dihadapi tiap saat di bidang usaha, baik dagang ataupun industri.
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN USAHA ADENIUM (STUDI KASUS PT. GODONG IJO ASRI, DEPOK, JAWA BARAT)
MANAJEMEN PERSEDIAAN USAHA ADENIUM (STUDI KASUS PT. GODONG IJO ASRI, DEPOK, JAWA BARAT) SKRIPSI PAMELA H34076118 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011 RINGKASAN
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah Gambar 3.1 di bawah ini merupakan alur dari metodologi penelitian dan pemecahan masalah produksi webbing setengah jadi pada
Lebih terperinci1. Profil Sistem Grenda Bakery Lianli merupakan salah satu jenis UMKM yang bergerak di bidang agribisnis, yang kegiatan utamanya adalah memproduksi
1. Profil Sistem Grenda Bakery Lianli merupakan salah satu jenis UMKM yang bergerak di bidang agribisnis, yang kegiatan utamanya adalah memproduksi roti dan bermacam jenis kue basah. Bahan baku utama yang
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Jenis dan metode yang digunakan peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini adalah
32 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Jenis dan metode digunakan peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini adalah dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif dan menggunakan metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis. Sumber daya yang dimaksud meliputi perencanaan bahan baku yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, sektor perusahaan industri manufaktur semakin berkembang. Perkembangan dalam industri manufaktur dapat dilihat dengan adanya persaingan bisnis yang ketat.
Lebih terperinciPengendalian Persediaan Bahan Kimia di UBOH PLTU Banten 1 Suralaya PT. Indonesia Power
Pengendalian Persediaan Bahan Kimia di UBOH PLTU Banten 1 Suralaya PT. Indonesia Power Dyah L.Trenggonowati Teknik Industri Fakultas Teknik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Cilegon, Indonesia Email:
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi pada PT. Sebastian Citra Indonesia terkait dengan jumlah penjualan
Lebih terperinciMetode Pengendalian Persediaan Tradisional L/O/G/O
Metode Pengendalian Persediaan Tradisional L/O/G/O Perencanaan Persediaan Input data yang harus dipertimbangkan dalam merencanakan jumlah dan periode siklus waktu antar pemesanan/ pembuatan adalah: Total
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peramalan 2.1.1 Pengertian Peramalan Di dalam melakukan suatu kegiatan dan analisis usaha atau produksi bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN. Asti Widayanti S.Si M.T
MANAJEMEN PERSEDIAAN Asti Widayanti S.Si M.T Pengertian Persediaan Persediaan merupakan bagian dari modal kerja yang tertanam dalam bahan baku, barang setengah jadi, maupun berupa barang jadi tergantung
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN Bahan baku merupakan salah satu faktor yang memiliki pengaruh besar dalam memperlancar proses produksi. Banyaknya yang tersedia akan menentukan besarnya penggunaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dagang selalu mengadakan persediaan (inventory).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan dagang selalu mengadakan persediaan (inventory). Tanpa adanya persediaan, para pengusaha akan dihadapkan pada risiko bahwa perusahaannya
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. sarung tangan kain dan sarung tangan karet.
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan Perusahaan PT. Delijaya Global Perkasa merupakan perusahaan bisnis keluarga yang bergerak dibidang industry sarung tangan. Perusahaan ini menghasilkan produk
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam analisis pada PT.Tirta Aroma Sari, yang terkait dengan peramalan permintaan, persediaan, dan pengambilan
Lebih terperinciARTIKEL ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY EOQ PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA
ARTIKEL ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY EOQ PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA Oleh: DWI PRASTYO 13.1.01.04.0080 Dibimbing oleh : 1. Dr. M.Anas,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Material Requirements Planning 2.1.1 Definisi MRP MRP adalah dasar komputer mengenai perencanaan produksi dan inventory control. MRP juga dikenal sebagai tahapan waktu perencanaan
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MARTABAK MANIS
VI. MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MARTABAK MANIS Persediaan sangat dipengaruhi oleh permintaan akan produk jadi tersebut yaitu martabak manis. Tingkat persediaan juga berubah-ubah dipengaruhi permintaan
Lebih terperinci