BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah Perusahaan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah Perusahaan"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN PT Ultrajaya Milk Industry Tbk. (PT Ultrajaya) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang consumer goods dengan produk-produknya yaitu susu, minuman, dan makanan dalam kemasan aseptik yang tahan lama. Perusahaan ini telah berdiri sejak tahun 1950an dan terus berkembang hingga menjadi perusahaan terkemuka di Indonesia, bahkan telah menjadi pemimpin pasar di kategori minuman susu Ultra High Temperature (UHT). Pada tahun 2007, PT Ultrajaya dianugerahi Superbrands Asia Platinum Award oleh Superbrands Council, yang dinilai berdasarkan kriteria dominasi pasar, kekuatan, ketulusan, loyalitas konsumen, dan penerimaan pasar. Kisah sukses PT Ultrajaya ini dapat menjadi salah satu best practice bagi perusahaan-perusahaan lain di Indonesia. Selain itu, penulis tertarik akan perilaku masyarakat Indonesia dalam meminum susu, dimana susu bubuk lebih mendominasi jika dibandingkan dengan susu cair. Guna mendapatkan pemahaman akan perilaku tersebut maka penulis menghubungi PT Ultrajaya selaku pemimpin pasar di kategori susu cair. Keinginan untuk belajar dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik pun disambut baik oleh PT Ultrajaya. Pihak PT Ultrajaya sangat concern terhadap masalah pendidikan dan secara rutin mereka mengadakan program factory survey for student. Program tersebut memungkinkan bagi mahasiswa untuk menyusun tugas akhir berdasarkan kondisi lapangan yang sebenarnya bahkan terjun ke lapangan untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama bangku pendidikan Sejarah Perusahaan PT Ultrajaya berdiri sejak tahun Pada saat itu, PT Ultrajaya merupakan sebuah perusahaan susu kecil yang terletak di jalan Raya Cimareme No. 131, Padalarang, Bandung. Pada tanggal 2 November 1971, PT Ultrajaya merubah 1

2 namanya menjadi PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company. PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company merupakan pioneer pada kategori minuman dengan kemasan Tetra-Pak. Pada tahun 1988, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company mulai melakukan ekspansi ke luar negeri dengan mengekspor beberapa produknya. Seiring dengan perkembangan bisnis, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company berubah menjadi perusahaan public dengan melakukan listing di pasar modal Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada tanggal 2 Juli Hingga kini, kantor pusat dan pabrik PT. Ultrajaya tetap berlokasi di Jl. Raya Cimareme 131, Padalarang. Pabrik ini terletak di lokasi yang strategis yaitu terletak di perlintasan hasil peternakan dan pertanian. Lokasi ini sangat mendukung dalam pemasokan bahan baku maupun pengiriman hasil produksi. Bahan baku susu sapi segar disuplai oleh Koperasi Peternak Bandung Selatan (KPBS) di Pengalengan dan Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara di Lembang, dan beberapa koperasi lainnya. Sedangkan untuk bahan baku buah-buahan untuk produk minuman sari buah diperoleh melalui petani-petani buah yang tergabung pada Koperasi Unit Desa yang berada di Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur kecuali untuk bahan baku buah jeruk, leci, dan apel diperoleh dengan cara mengimpor dalam bentuk konsentrat. PT. Ultrajaya merupakan salah satu perusahaan yang mempelopori penggunaan teknologi Ultra High Temperature (UHT) dalam proses pengolahan susu dan kemasan aseptik untuk produk minuman. Hal ini dilakukan PT. Ultrajaya untuk menjaga kualitas produk susu karena dengan teknologi UHT dan pengemasan aseptik produk minuman dapat tahan lama tanpa penambahan bahan pengawet. Seiring berjalannya waktu, PT Ultrajaya telah mengembangkan rangkaian produknya. Pada tahun 1975 hanya terdapat satu produk, namun kini telah mencapai lebih dari 60 produk. Beberapa brand PT Ultrajaya yang telah sangat akrab dengan masyarakat yaitu susu Ultra pada kategori susu aseptik, Buavita 2

3 pada kategori konsentrat buah-buahan tropis, Sari Asem dan Sari Kacang Ijo pada kategori minuman kesehatan, serta Teh Kotak pada kategori minuman teh Lingkup Bidang Usaha PT Ultrajaya merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri makanan dan minuman. PT Ultrajaya sangat berkomitmen terhadap kualitas produk, demi memuaskan kebutuhan konsumen. Kualitas produk sangat dijaga sejak dari bahan baku hingga produk jadi. Kualitas dari produk-produknya tidak perlu diragukan lagi karena telah melalui serangkaian tes di laboratorium. Pada bidang makanan, PT Ultrajaya memproduksi mentega (butter), susu bubuk (powder milk), dan susu kental manis (sweetened condensed milk). Sedangkan pada bidang minuman, PT. Ultrajaya memproduksi berbagai jenis minuman yang diproses dengan teknologi UHT dan dikemas dalam kemasan karton aseptik 6 lapis seperti susu, sari buah, teh, minuman tradisional dan minuman untuk kesehatan. PT Ultrajaya juga memproduksi teh celup serta konsentrat buahbuahan tropis. 50% pendapatan PT Ultrajaya berasal dari kategori minuman susu UHT. Jenis produk yang diproduksi oleh PT. Ultrajaya secara lengkap dapat dilihat pada Tabel

4 Tabel 1.1 Produk-Produk PT Ultrajaya (Annual Report PT Ultrajaya Milk Industry Tbk., 2006) 4

5 Sebesar 90% dari hasil produksinya dipasarkan di dalam negeri secara intensif ke seluruh pelosok mulai dari Sumatera hingga Papua. Sedangkan sisanya diekspor ke beberapa negara seperti negara-negara di Asia, Eropa, Timur Tengah, Australia dan Amerika Serikat. Dalam rangka memasarkan produknya, PT. Ultrajaya memiliki kantor perwakilan pemasaran di beberapa kota besar yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. Selain itu untuk memperkuat jaringan distribusinya PT. Ultrajaya juga memiliki depo-depo pemasaran di beberapa kota lainnya di Pulau Jawa. Melalui kantor pemasaran dan depo-depo ini perusahaan memasarkan hasil produksinya ke toko-toko P&D, supermarket, hypermarket, grosir, hotel, institusi, bakery, dan konsumen lain yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia. Distribusi kepada para pelanggan di Pulau Jawa dilakukan menggunakan armada PT. Ultrajaya yang terdapat pada kantor pemasaran dan depo-depo (direct seliing). Sedangkan distribusi bagi para pelanggan di luar Pulau Jawa dilakukan melalui distributor yang tersebar di seluruh ibu kota propinsi (indirect selling). Distributor yang menjalin kerja sama dengan PT. Ultrajaya antara lain PT. Bina San Prima yang ditunjuk sebagai penyalur eksklusif pada sektor agen pasar, warung, apotek, toko obat, dan institusi. PT. Ultrajaya juga mengadakan kerjasama dengan PT. Davids Distribusi Indonesia untuk jasa pergudangan di wilayah Jakarta. Dalam rangka menjaga kelancaran jalannya proses produksi, PT. Ultrajaya menjalin hubungan yang baik dengan para pemasok baik pemasok bahan baku maupun pemasok karton kemasan yaitu Tetra-Pak dan Combibloc. Untuk memelihara hubungan baik dengan para peternak sapi dan petani buah, PT. Ultrajaya memberikan bimbingan dan penyuluhan baik dari segi teknik, manajemen, dan permodalan. PT Ultrajaya hingga kini telah mengadakan kerjasama dengan beberapa perusahaan yang memiliki reputasi internasional antara lain dengan Morinaga- Jepang untuk memproduksi susu formula. PT Ultrajaya juga menjalin kerjasama 5

6 dengan Kraft Foods International Inc., USA dalam mendirikan perusahaan patungan PT Kraft Ultrajaya Indonesia yang bergerak dalam industri keju. Adapun komposisi kepemilikan saham di PT Kraft Ultrajaya Indonesia yaitu 30% dipegang oleh PT. Ultrajaya dan 70 % dipegang oleh Kraft Food International Inc. Selain itu, PT. Ultrajaya juga bekerja sama dengan AB Foods & Beverages Philliphine Inc., untuk memproduksi susu cair dengan brand Ovaltine Visi, Misi, dan Strategi Visi PT Ultrajaya Menjadi perusahaan industri makanan dan minuman yang terbaik dan terbesar di Indonesia, dengan senantiasa mengutamakan kepuasan konsumen, serta menjunjung tinggi kepercayaan para pemegang saham dan mitra kerja perusahaan Misi PT Ultrajaya Menjalankan usaha dengan dilandasi kepekaan yang tinggi untuk senantiasa berorientasi kepada pasar/konsumen, dan kepekaan serta kepedulian untuk senantiasa memperhatikan lingkungan, yang dilakukan secara optimal agar dapat memberikan nilai tambah sebagai wujud pertanggung-jawaban kepada para pemegang saham Strategi PT Ultrajaya menjalankan beberapa strategi guna mencapai visi dan misi yang tercantum di atas. Adapun strategi-strateginya yaitu : 1. Menggunakan bahan baku terbaik dalam setiap proses produksinya. 2. Memperluas variasi produk guna memenuhi keinginan konsumen. 3. Menggunakan teknologi yang terbaik sehingga menghasilkan beragam produk berkualitas. 4. Memperluas jaringan distribusi sehingga mampu memenuhi kebutuhan seluruh konsumen Indonesia. 6

7 1.4. Struktur Organisasi Gambar 1.1. Struktur Organisasi PT Ultrajaya (Annual Report PT Ultrajaya Milk Industry Tbk., 2006) Berdasarkan akta risalah Rapat Umum Pemegang Saham no. 12 tanggal 29 Juni 2004 dari Ny. Fani Andayani, S.H., Notaris di Cimahi, susunan dewan komisaris dan direksi Perseroan ditetapkan untuk masa jabatan sampai dengan Rapat Umum Pemegang Saham tahun Adapun susunan pengurus Perseroan per 31 Desember 2005 adalah sebagai berikut : Dewan Komisaris : - Tn. Supiandi Prawirawidjaja, Presiden Komisaris - Tn. drh. Endang Suharya, Komisaris Independen - Tn. Soeharsono Sagir, SE., Komisaris Direksi : - Tn. Sabana Prawirawidjaja, Presiden Direktur - Tn. Samudera Prawirawidjaja, Direktur - Tn. Ir. Yutianto Isnandar, Direktur 7

8 Adapun tugas dari masing-masing bagian di PT Ultrajaya, yaitu : 1. Divisi Sales dan Distribusi : Bertanggung jawab untuk mencapai target penjualan dan distribusi di masing-masing daerah. Bertanggung jawab untuk menyalurkan produk dari gudang sampai ke retail. 2. Divisi Marketing : Bertanggung jawab untuk mencapai target penjualan dan market share sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh manajemen. Menentukan strategi masing-masing merek sesuai dengan corporate strategy. Bekerjasama dengan biro iklan dan biro riset dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan marketing. 3. Divisi Manufacturing : Bertanggung jawab untuk memproduksi semua produk sesuai dengan yang telah disepakati. Memastikan kualitas yang diproduksi sesuai dengan kualitas yang ditetapkan. Bertanggung jawab untuk pengeluaran dan pengiriman dari gudang pusat sampai cabang/distributor. Bertanggung jawab untuk melakukan research and development berdasarkan masukan dari manajemen dan marketing. 4. Divisi Human Resource & General Affair : Bertanggung jawab dalam penerimaan dan seleksi karyawan. Bertanggung jawab dalam hal hubungan industrial antara perusahaan dan lingkungan sekitar. 8

9 5. Divisi Finance & Accounting : Bertanggung jawab dalam kinerja informasi keuangan dan akunting di PT Ultrajaya. Membuat laporan rutin tentang financial accounting setiap bulan, sebagai bahan masukan bagi pihak direksi. 6. Divisi Information & Technology : Bertanggung jawab untuk setiap sistem informasi yang ada di PT Ultrajaya Mendukung setiap departemen di PT Ultrajaya dalam hal fasilitasi informasi yang dibutuhkan 7. Divisi Engineering : Bertanggung jawab dalam perawatan dan pemeliharaan semua mesin di PT Ultrajaya Bertanggung jawab dalam hal pengolahan limbah di PT Ultrajaya 1.5. Sumber Daya PT. Ultrajaya memilki sumber daya manusia, teknologi, dan finansial. Ketiga sumber daya ini berperan penting dalam kelangsungan proses bisnis perusahaan Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia sangat berperan dalam tumbuh kembang perusahaan, oleh karena itu PT. Ultrajaya memperlakukan setiap karyawan sebagai mitra kerja. Khusus bagi para karyawan, PT Ultrajaya senantiasa mengadakan progam pelatihan dan pendidikan yang dilakukan secara internal (in-house training) maupun yang dilakukan di luar lingkungan Perseroan. Program pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan disesuaikan dengan tingkat pendidikan dan jabatan karyawan. Program pelatihan dan pendidikan ini diharapkan dapat membentuk sumber daya manusia yang berkualitas, terampil dan terlatih. 9

10 Adapun pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh PT Ultrajaya pada masing-masing divisi adalah sebagai berikut : 1. Divisi Sales dan Distribusi : Key Account Management (training untuk menghandle retail seperti Carrefour, dan sebagainya) Salesmanship 2. Divisi Marketing : Brand Management Research, Iklan, dan Promosi 3. Divisi Manufacturing : Perkembangan produk di luar negeri Training tentang kualitas Sistem pengawasan mutu 4. Divisi Human Resource & General Affairs : Sistem Perekrutan (tools psikotes, cara interview) Peraturan dari Departemen Tenaga Kerja (Depnaker) dan Departemen Lingkungan Hidup 5. Divisi Finance & Accounting dilakukan pelatihan perpajakan. 6. Divisi Information & Technology dilakukan pelatihan pengembangan SAP. 7. Divisi Engineering dilakukan pelatihan oleh Tetra Pak dan Combibloc. 10

11 PT Ultrajaya memiliki 1298 karyawan yang ditempatkan di berbagai bagian seperti bagian produksi, bagian distribusi & pemasaran, serta bagian administrasi & umum. Pembagiannya dapat dilihat pada Tabel 1.2. Tabel 1.2. Penempatan Tenaga Kerja per Bagian Bagian Jumlah Sales and Distribution 592 Marketing 17 Plant/Manufacturing 496 Personnel and General Affairs 75 Finance and Accounting 25 I.T. 14 Engineering 44 Internal Audit 14 Management 21 Total 1298 (Annual Report PT Ultrajaya Milk Industry Tbk., 2006) Komposisi sumber daya manusia di PT Ultrajaya berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Gambar 1.2. Gambar 1.2. Komposisi SDM Berdasarkan Pendidikan (Annual Report PT Ultrajaya Milk Industry Tbk, 2006) 11

12 Teknologi PT Ultrajaya selalu berusaha menghasilkan produk yang berkualitas terbaik bagi konsumen. Hal ini terlihat dari investasi yang dilakukan oleh PT Ultajaya dalam sistem pengolahan dan pengemasannya, dimana sistem tersebut sangat mendukung untuk menghasilkan produk yang berkualitas terbaik. Kesegaran dan nilai gizi dari bahan baku pilihan sangat dipertahankan dengan menggunakan teknologi yang serba otomatis dan canggih. PT Ultrajaya merupakan pioneer dalam kategori produk-produk aseptis. Produk aseptis merupakan produk yang dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama namun tidak menggunakan bahan pengawet apapun. Teknologi yang digunakan oleh PT Ultrajaya dalam menghasilkan produk-produk aseptis yaitu proses sterilisasi UHT. UHT merupakan proses sterilisasi dengan temperatur tinggi (140 o C) dalam waktu yang singkat (4 detik). Proses UHT tersebut dapat menghilangkan mikroorganisme tanpa merusak kesegaran dan nilai gizi dari bahan baku itu sendiri. Kapasitas produksi terpasang pada PT. Ultrajaya sebesar 100 juta liter per tahun. Adapun peralatan-peralatan canggih (sistem robotik) yang digunakan oleh PT Ultrajaya diantaranya yaitu : Stork Homogenizer Memecah partikel lemak susu menjadi lebih halus, sehingga dapat lebih mudah tercampur dengan air yang terdapat di dalam susu segar. Tetra Sterilizer Alat untuk melakukan sterilisasi UHT pada susu cair segar. Alat ini diproduksi oleh Tetra Pak. Tetra Brik Aseptic Filling Machine Guna menghindari bargaining power dari supplier yang besar maka untuk packaging dipilih dua supplier yang berbeda, yaitu Tetra Pak (UHT Packing Machine) dan Combibloc (Combibloc Packing Machine). Tetra Brik Aseptic Filling Machine ini memungkinkan proses pengisian susu steril ke dalam packaging yang juga sudah steril. 12

13 Packing Machine Mesin untuk membungkus kemasan yang sudah jadi ke dalam kardus secara otomatis. Automated Guided Vehicle Mesin ini digunakan dalam sistem warehouse yang memudahkan dalam penyimpanan produk yang disusun sesuai tanggal dan kode produksi. Stacker Robotic Mesin ini terdapat dalam sistem warehouse dimana digunakan untuk menyimpan/mengambil produk ke/dari rak penyimpanan. Alat ini dapat mencapai ketinggian 35 m. Dalam rangka meningkatkan pengoperasian proses bisnisnya, PT Ultrajaya juga memperhatikan pengembangan teknologi informasi. Pengembangan teknologi informasi pada PT. Ultrajaya ini dilaksanakan dengan menerapkan sistem ERP dari Oracle Sumber Daya Finansial Komposisi pemilikan saham Perseroan pada tanggal 30 September 2003 dan 2004 berdasarkan catatan yang dibuat oleh Biro Administrasi Efek PT Sirca Datapro Perdana, adalah sebagai berikut : Tabel 1.3. Komposisi Pemilikan Saham PT Ultrajaya 30 Desember 2006 Pemegang saham Saham Nilai Nominal Persentase (Rp) (%) PT Prawirawidjaja Prakarsa ,40 Masyarakat ,60 Jumlah ,00 (Annual Report PT Ultrajaya Milk Industry Tbk., 2006) Seperti dapat dilihat pada tabel di atas, hingga saat ini struktur kepemilikan saham mayoritas dipegang oleh publik sebesar 78,60 % dan sisanya dipegang oleh PT Prawirawidjaja Prakarsa sebesar 21,40%. PT Prawirawidjaja Prakarsa itu sendiri 13

14 dimiliki oleh Sabana Prawirawidjaja (75%), Samudera Prawirawidjaja (12,5%), dan Supiandi Prawirawidjaja (12,5%) Unit Analisis Analisis projek akhir ini dilakukan pada divisi Marketing PT Ultrajaya, di bawah bimbingan Bapak M. Muhthasawwar selaku Public Affair Manager. Unit analisis dari projek akhir ini adalah produk susu cair dengan brand ULTRA maupun Susu Sehat Isu Bisnis Saat ini PT Ultrajaya masih merupakan market leader untuk kategori produk fresh milk di Indonesia meskipun banyak bermunculan pesaing-pesaing baru seperti Danone, Fontera Brands Indonesia, New Zealand Milk, Heinze ABC Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan market share yang cukup besar yaitu lebih dari 49.7% (Annual Report PT Ultrajaya Milk Industry Tbk., 2006). Meskipun telah menjadi market leader di kategori produk fresh milk, PT Ultrajaya ingin terus mengembangkan bisnisnya di masa mendatang. PT Ultrajaya telah melihat bahwa potensi pasar susu di Indonesia masih terbuka lebar mengingat Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia (Food and beverages Asia, 2006, p.36). Akan tetapi, untuk meraih potensi pasar tersebut, PT Ultrajaya menghadapi beberapa tantangan bisnis yaitu : 1. Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat Indonesia akan manfaat susu Masyarakat Indonesia belum sadar akan manfaat susu bagi kesehatan tubuh padahal susu memiliki kandungan gizi yang lengkap. Hal ini diungkapkan oleh Dr. Samuel Oetoro, M.SSpGK untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang lengkap dan seimbang, susu merupakan pilihan yang tepat sebagai pelengkap (hanyawanita.com, 2006). Tingkat konsumsi susu di Indonesia jika dibandingkan dengan negara lain dapat terlihat pada Tabel

15 Tabel 1.4. Tingkat Konsumsi Susu Beberapa Negara di Dunia Tahun 2005 Negara Liter per Kapita / Tahun Indonesia 7.05 Malaysia 56 Filipina Thailand 40 Singapura 80 Australia 80 Belanda 185 (kontan online.com, 2007) Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa Indonesia memiliki tingkat konsumsi susu terendah dibandingkan negara-negara lain. Bahkan jika dibandingkan dengan Filipina yang tingkat perekonomiannya hampir sama (dapat dilihat pada Gambar 1.3), tingkat konsumsi susu di Indonesia hanya setengah dari tingkat konsumsi susu di Filipina. Gambar 1.3. Perbandingan GDP antara Indonesia dan Filipina (kadin-indonesia.or.id, 2007) 2. Perilaku masyarakat Indonesia Sampai saat ini, masyarakat Indonesia masih lebih memilih untuk mengkonsumsi susu bubuk daripada susu cair. Hal ini dapat dilihat pada Gambar

16 Gambar 1.4 Total Pasar Susu di Indonesia 2006 (wartaekonomi.com, 2007) Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa total pasar susu di Indonesia adalah sebesar 1,3 Milyar Kiloliter. Dari total pasar susu tersebut, sebagian besar didominasi oleh susu bubuk yaitu sebesar 60%. Sedangkan pasar susu cair hanya sebesar 5% dari total pasar susu tersebut. Hal ini bertolak belakang dengan kondisi di sejumlah negara-negara di dunia seperti terlihat pada Gambar 1.5. Gambar 1.5. Perbandingan Konsumsi Susu Cair Segar dan Susu Bubuk di Dunia (Canadian Survey, 2004) 16

17 Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa di negara-negara lain tingkat konsumsi susu cair jauh lebih tinggi daripada tingkat konsumsi susu bubuk. Bahkan untuk beberapa negara maju seperti USA, Belanda, dan Jerman tingkat konsumsi susu cair mencapai 100%. Sedangkan untuk beberapa negara berkembang seperti Thailand dan India, pola konsumsi susunya sudah mirip dengan pola konsumsi susu di negara maju. Isu bisnis yang pertama merupakan tugas dari setiap produsen susu yang ada di Indonesia. Apabila PT Ultrajaya hanya fokus pada isu bisnis yang pertama namun masyarakat Indonesia tidak menyadari akan manfaat susu cair yang lebih daripada susu bubuk, maka masyarakat Indonesia akan tetap mengkonsumsi susu bubuk. Hal itu tentunya menguntungkan bagi produsen susu bubuk di Indonesia. Oleh karena itu, pada projek akhir ini akan lebih difokuskan pada langkah-langkah strategis dalam mengatasi masalah perilaku masyarakat Indonesia yang lebih mengkonsumsi susu bubuk daripada susu cair. Apabila perilaku masyarakat berubah, dimana masyarakat lebih memilih susu cair, maka diharapkan PT Ultrajaya dapat memperluas pasar-nya di Indonesia. 17

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 45 V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1 PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk Secara administratif PT Ultrajaya Milk Industry berlokasi di Jalan Raya Cimareme 131, Kecamatan Padalarang, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Company dan pada tanggal 2 Juli 1990 perusahaan mencatatkan saham-sahamnya

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Company dan pada tanggal 2 Juli 1990 perusahaan mencatatkan saham-sahamnya BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. PROFIL DAN SEJARAH PERUSAHAAN PT Ultrajaya didirikan oleh Achmad Prawirawidjaja di Bandung, Jawa Barat pada tahun 1958. Pada awalanya ultrajaya hanya sebuah pabrik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Sejarah Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi 1.1.1 Sejarah Perusahaan Bermula dari usaha keluarga yang dirintis sejak tahun 1960an oleh Bapak Achmad Prawira Widjaja (alm), PT Ultrajaya Milk Industry

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pelanggan baru serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pelanggan baru serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan perekonomian bangsa Indonesia yang cukup pesat sekarang ini mengakibatkan persaingan usaha yang sangat ketat. Setiap perusahaan berusaha untuk

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Manajemen Mutu Terpadu, Prevention Cost, Appraisal Cost, Internal failure,external Failure. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : Manajemen Mutu Terpadu, Prevention Cost, Appraisal Cost, Internal failure,external Failure. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT.Ultrajaya merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri makanan dan minuman. Di tahun 2004, diantara lebih dari 5 produsen yang memproduksi minuman UHT, PT. Ultrajaya masih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. urbanisasi dan peningkatan pendapatan, serta tren kebugaran dan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. urbanisasi dan peningkatan pendapatan, serta tren kebugaran dan kesehatan BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah Konsumsi susu cair di Indonesia berpotensi terus tumbuh ditopang urbanisasi dan peningkatan pendapatan, serta tren kebugaran dan kesehatan (duniaindustri.com,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemasaran merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemasaran merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ( ICBP ) merupakan produsen berbagai produk konsumen bermerek yang mapan dan terkemuka dengan berbagai

Lebih terperinci

General Shareholders Meeting. Board of Commissioners. President Director. R & D Operation Director Finance Director Controller.

General Shareholders Meeting. Board of Commissioners. President Director. R & D Operation Director Finance Director Controller. LAMPIRAN General Shareholders Meeting Board of Commissioners President Director R & D Operation Director Finance Director Controller Plant Marketing Administration General Affair Plant Advisor Marketing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. arah pasar konsumen artinya kondisi pasar di tangan konsumen. Konsumen. bebas menggunakan uang yang dimilikinya serta bebas untuk

BAB I PENDAHULUAN. arah pasar konsumen artinya kondisi pasar di tangan konsumen. Konsumen. bebas menggunakan uang yang dimilikinya serta bebas untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kondisi perekonomian suatu negara akan mengubah pola pikir masyarakat. Demikian pula yang terjadi di Indonesia, masyarakat menentukan sendiri barang dan kualitas

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 27 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum PT Ultra Jaya 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Ultra Jaya.PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company,Tbk merupakan perusahaan multinasional

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Susu merupakan minuman yang sangat bermanfaat karena banyak terkandung nutrisi yang dibutuhkan manusia. Susu mengandung lebih banyak vitamin dan mineral essensial yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya perusahaan perusahaan Fast Moving Consumer

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya perusahaan perusahaan Fast Moving Consumer 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya perusahaan perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) saat ini dengan berbagai merk atau brand brand yang mereka miliki dari masing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Adanya persaingan dunia global yang semakin pesat akan mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Adanya persaingan dunia global yang semakin pesat akan mendorong 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Adanya persaingan dunia global yang semakin pesat akan mendorong perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk bersaing dengan negara-negara lain, khususnya di negara-negara

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. kertas, dimana dapat diklarifikasikan dalam 2 (dua) kelompok besar, yaitu :

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. kertas, dimana dapat diklarifikasikan dalam 2 (dua) kelompok besar, yaitu : BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Suparma (SPM) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri kertas. Produksi kertas tersebut telah menghasilkan berbagai jenis

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teh merupakan salah satu komoditi yang telah lama di kembangkan di Indonesia. Teh pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1684, berupa biji teh dari Jepang yang dibawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lainnya. Persaingan terjadi pada beberapa sektor baik industri jasa dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lainnya. Persaingan terjadi pada beberapa sektor baik industri jasa dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi dalam era globalisasi menuntut setiap perusahaan baik yang bergerak dalam bidang industri maupun jasa mampu bersaing dengan perusahaan

Lebih terperinci

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS BAB III SOLUSI BISNIS Berdasarkan hasil analisis pada akar permasalahan di Bab II, dapat disimpulkan bahwa permasalahan bagi PT Ultrajaya pada saat ini adalah minimnya pengetahuan masyarakat Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi persaingan bisnis yang sangat ketat saat ini, sangat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi persaingan bisnis yang sangat ketat saat ini, sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi persaingan bisnis yang sangat ketat saat ini, sangat dibutuhkan informasi yang cepat dan metode analisis yang akurat. Terlebih lagi pada kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri makanan olahan Indonesia dalam lima tahun ke depan diperkirakan

BAB I PENDAHULUAN. Industri makanan olahan Indonesia dalam lima tahun ke depan diperkirakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri makanan olahan Indonesia dalam lima tahun ke depan diperkirakan tumbuh delapan persen per tahun. Pertumbuhan ini sebagai akibat dari kesadaran kesehatan,

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi PT. Agung Sumatera Samudera Abadi secara legalitas berdiri pada tanggal 25 Januari 1997 sesuai dengan akta pendirian perseroan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sektor pertanian yang memiliki nilai strategis antara lain dalam memenuhi

I. PENDAHULUAN. sektor pertanian yang memiliki nilai strategis antara lain dalam memenuhi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan subsektor peternakan merupakan bagian dari pembangunan sektor pertanian yang memiliki nilai strategis antara lain dalam memenuhi kebutuhan pangan yang terus

Lebih terperinci

1.1.2 Tentang Acara Hari Susu Anak Sekolah Sedunia Peringatan Hari Susu Anak Sekolah Sedunia yang diperingati setiap hari Rabu terakhir di bulan Septe

1.1.2 Tentang Acara Hari Susu Anak Sekolah Sedunia Peringatan Hari Susu Anak Sekolah Sedunia yang diperingati setiap hari Rabu terakhir di bulan Septe BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Tentang Susu Sekolah Konsumsi susu di Indonesia masih sangat rendah jika dibandingkan dengan negara Asia lainnya (India, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyukai segala sesuatu yang praktis, tetapi sekarang telah mengalami persaingan

BAB I PENDAHULUAN. menyukai segala sesuatu yang praktis, tetapi sekarang telah mengalami persaingan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri susu di Indonesia semakin menjanjikan seiring dengan pertumbuhan pasar susu cair di Indonesia dalam lima tahun terakhir. Pertumbuhan tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT.Trisinar Indopratama berdiri di Jakarta sejak tahun 1995, bertempat di Komplek Duta Harapan Indah Blok E No.19 Jl. Kapuk Muara No.7 Jakarta Utara.Perusahaan

Lebih terperinci

Hadirin sekalian yang saya hormati,

Hadirin sekalian yang saya hormati, Sambutan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Pada acara Kunjungan Industri di PT. Sarihusada Generasi Mahardika (SGM) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah Jakarta, 17 September 2015 Yth. Saudara Rahmat

Lebih terperinci

PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. Presentasi Perusahaan

PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. Presentasi Perusahaan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. Presentasi Perusahaan Desember 2013 0 Catatan Penting Dokumen ini tidak dimaksudkan menjadi suatu dokumen penawaran sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kita sebagai bangsa yang dijajah, serba kekurangan dan miskin menggangap

BAB I PENDAHULUAN. kita sebagai bangsa yang dijajah, serba kekurangan dan miskin menggangap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Budaya minum susu di Indonesia secara tidak langsung diperkenalkan oleh para penjajah Belanda ketika mereka menjajah bangsa Indonesia. Pada masa itu kita

Lebih terperinci

V. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN BEBERAPA PRODUSEN SUSU CAIR

V. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN BEBERAPA PRODUSEN SUSU CAIR V. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN BEBERAPA PRODUSEN SUSU CAIR Gambaran umum lokasi penelitian dilihat dari tiga faktor. Ketiga faktor yang dilihat ini adalah faktor sejarah, visi, misi dan tujuan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ekonomi dan industri nasional saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ekonomi dan industri nasional saat ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan ekonomi dan industri nasional saat ini sedang berada pada posisi yang cukup positif untuk membangkitkan kembali negara Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar pada saat ini semakin meningkat sehingga membuat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar pada saat ini semakin meningkat sehingga membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar pada saat ini semakin meningkat sehingga membuat persaingan antar usaha bisnis yang begitu ketat. Semakin banyaknya pesaing yang bermunculan maka

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk. cair. Pangan merupakan istilah sehari-hari yang digunakan untuk

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk. cair. Pangan merupakan istilah sehari-hari yang digunakan untuk 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan tubuh yang memiliki dua bentuk yaitu padat dan cair. Pangan merupakan istilah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan munculnya integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara atau yang biasa

BAB I PENDAHULUAN. dengan munculnya integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara atau yang biasa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Keadaan perekonomian Indonesia saat ini semakin kompleks, seiring dengan munculnya integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara atau yang biasa disebut dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Ultra Jaya Milk Industry and Trading Company, Tbk merupakan

BAB I PENDAHULUAN. PT. Ultra Jaya Milk Industry and Trading Company, Tbk merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Ultra Jaya Milk Industry and Trading Company, Tbk merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi minuman yang bermarkas di Padalarang, Kab. Bandung,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari 59 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari tiga BUMN Niaga yaitu PT. Dharma Niaga, PT. Pantja Niaga dan PT.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi Era Persaingan Bebas / Globalisasi, pada saat ini terlihat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi Era Persaingan Bebas / Globalisasi, pada saat ini terlihat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 PT. Indomilk 1.1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi Era Persaingan Bebas / Globalisasi, pada saat ini terlihat banyak tantangan dan peluang yang dihadapi perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Kerja praktik dilaksanakan di perusahaan PT. INDOFARMA Tbk, pada divisi pengembangan jasa teknik atau dikenal dengan nama INDOMACH (indofarma

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM Sejarah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan mie instant dan makanan

GAMBARAN UMUM Sejarah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan mie instant dan makanan GAMBARAN UMUM Sejarah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan mie instant dan makanan olahan terkemuka di Indonesia yang menjadi salah satu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan perusahaan adalah sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan perusahaan adalah sumber 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan perusahaan adalah sumber daya manusia nya. Keberhasilan perusahaan diukur oleh kemampuan perusahaan mencapai sasaran

Lebih terperinci

PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. Presentasi Perusahaan

PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. Presentasi Perusahaan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. Presentasi Perusahaan Jumat, 12 Desember 2014 0 Catatan Penting Dokumen ini tidak dimaksudkan menjadi suatu dokumen penawaran sebagaimana dimaksud dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT. Gudang Garam Tbk PT. Gudang Garam Tbk berdiri pada 26 Juni 1958 oleh Tjoa Ing Hwie yang berganti nama menjadi Surya Wonowidjojo. Pada awal berdirinya, PT.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri. Persaingan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri. Persaingan usaha yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Perkembangan dunia usaha dewasa ini terjadi sangat pesat, hal ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri. Persaingan usaha yang berkembang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. cairan hasil sekresi dari kelenjar susu mamalia yang digunakan. untuk menghidupi keturunannya. Susu dianggap sebagai makanan

I. PENDAHULUAN. cairan hasil sekresi dari kelenjar susu mamalia yang digunakan. untuk menghidupi keturunannya. Susu dianggap sebagai makanan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Susu didefinisikan oleh Purnomo dan Adiono (1987) sebagai cairan hasil sekresi dari kelenjar susu mamalia yang digunakan untuk menghidupi keturunannya. Susu dianggap

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Profil perusahaan PT.Agel Langgeng (PTAL) berdiri tahun 1991 di Bekasi Jawa Barat. Perusahaan yang mesih termasuk Kapal Api Group

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem distribusi barang. Pada dasarnya sistem distribusi dimulai dari

BAB I PENDAHULUAN. sistem distribusi barang. Pada dasarnya sistem distribusi dimulai dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor penting dalam dunia industri modern saat ini adalah sistem distribusi barang. Pada dasarnya sistem distribusi dimulai dari pengiriman barang dari

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 40 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Co.Tbk yang beralamat di Jalan Raya Cimareme 131, Padalarang, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin terintegrasi tanpa rintangan dan batas teritorial negara. Hal ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. semakin terintegrasi tanpa rintangan dan batas teritorial negara. Hal ini membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia bisnis merupakan suatu kondisi yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan. Perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Perusahaan PT. Cahaya Kalbar Tbk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Perusahaan PT. Cahaya Kalbar Tbk BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan PT. Cahaya Kalbar Tbk PT. Cahaya Kalbar Tbk dahulu bernama C.V. Tjahaja Kalbar, didirikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kotler dan Amstrong, 2004;283)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kotler dan Amstrong, 2004;283) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia usaha dan industri saat ini yang semakin maju, terutama disebabkan oleh perkembangan teknologi, telah memacu pertumbuhan baik secara

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM. Gambaran umum PT. CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY & tempat. Kerja praktek akan di bahas pada bab ini secara jelas dan terperinci.

BAB II GAMBARAN UMUM. Gambaran umum PT. CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY & tempat. Kerja praktek akan di bahas pada bab ini secara jelas dan terperinci. BAB II GAMBARAN UMUM Gambaran umum PT. CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY & tempat Kerja praktek akan di bahas pada bab ini secara jelas dan terperinci. 2.1 Gambaran Umum PT. CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY 2.1.1 Sejarah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi pemasaran produk yang semakin dinamis menyebabkan persaingan ketat

BAB 1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi pemasaran produk yang semakin dinamis menyebabkan persaingan ketat BAB I PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi pemasaran produk yang semakin dinamis menyebabkan persaingan ketat di antara para produsen. Hal ini menyebabkan para produsen semakin

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Perusahaan ini terletak di Jakarta. Produk dari PT. X yaitu retail berbagai. Kena Pajak (PKP) sejak tahun1990an.

BAB III OBJEK PENELITIAN. Perusahaan ini terletak di Jakarta. Produk dari PT. X yaitu retail berbagai. Kena Pajak (PKP) sejak tahun1990an. BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Objek Penelitian PT. X adalah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan eceran. Perusahaan ini terletak di Jakarta. Produk dari PT. X yaitu retail berbagai macam produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lalu. Di negara Swiss terdapat lukisan pada tahun 1850 yang memperlihatkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. lalu. Di negara Swiss terdapat lukisan pada tahun 1850 yang memperlihatkan bahwa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Susu sebagai minuman kaya protein telah ditemukan sejak ribuan tahun yang lalu. Di negara Swiss terdapat lukisan pada tahun 1850 yang memperlihatkan bahwa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kehidupan sehari-hari, kita akan menghadapi berbagai tantangan yang berbeda sehingga harus tetap bugar secara fisik dan mental untuk bisa menghadapinya.

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PADA PT SIERAD PRODUCE, TBK

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PADA PT SIERAD PRODUCE, TBK Take Home Ujian Akhir Triwulan SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PADA PT SIERAD PRODUCE, TBK Disusun oleh: SISKA LUSIA PUTRI P056101281.45 MB-IPB Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso,

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5 BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Argha Karya Prima Industri didirikan pada pertengahan tahun 1982 dan terletak di Citeureup kabupaten Bogor, Jawa Barat. Perusahaan ini bergelut

Lebih terperinci

ILMU PRODUKSI TERNAK PERAH PENDAHULUAN

ILMU PRODUKSI TERNAK PERAH PENDAHULUAN ILMU PRODUKSI TERNAK PERAH PENDAHULUAN Domestikasi sapi dan penggunaan susu sapi untuk konsumsi manusia di Asia dan Afrika sudah dimulai pd 8.000 6.000 SM. Sebelum sapi dijinakkan, daging dan susunya diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperluas pasar produk dari perusahaan di Indonesia dan di sisi lain, perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing.

BAB I PENDAHULUAN. memperluas pasar produk dari perusahaan di Indonesia dan di sisi lain, perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian III.1.1 Sejarah Singkat PT. Unilever Indonesia, Tbk didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabriken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Bernofarm pertama kali didirikan di Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 11 maret 1971 dengan nama CV Sumber Farma. Nama PT. Bernofarm sendiri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin kompetitif. Menuntut perusahaan untuk mampu menyusun sebuah strategi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin kompetitif. Menuntut perusahaan untuk mampu menyusun sebuah strategi yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini, dimana persaingan dalam dunia industri semakin kompetitif. Menuntut perusahaan untuk mampu menyusun sebuah strategi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Sejarah Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi 1.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Amerta Indah Otsuka merupakan anak perusahaan Otsuka Pharmaceutical Co., Ltd., yaitu sebuah perusahaan yang bergerak di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, susu dapat dikonsumsi oleh semua orang dengan semua umur namun

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, susu dapat dikonsumsi oleh semua orang dengan semua umur namun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini kebutuhan akan susu sangat dibutuhkan karena merupakan salah satu kebutuhan pokok yang tentunya sangat berguna untuk kesehatan. Oleh karena itu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo PT. INDOLAKTO

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo PT. INDOLAKTO BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil PT. INDOLAKTO PT. Australia Indonesian Milk Industries (PT. INDOMILK) didirikan pada tahun 1967 sebagai perwujudan penanaman modal asing

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT Stars Internasional didirikan pada tanggal 28 Mei 2001 oleh delapan orang yang telah berpengalaman. Kedelapan orang tersebut pernah bekerja dan

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Air Minum dalam Kemasan Ketika perkembangan zaman semakin menuntut segalanya harus lebih praktis, maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor Pertanian memiliki peranan yang cukup penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Salah satu peranan sektor pertanian adalah sebagai penyedia pangan. Menurut Husodo

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan yang didapat dari analisis adalah :

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan yang didapat dari analisis adalah : BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Kesimpulan yang didapat dari analisis adalah : Dari segi politik terdapat perundang-undangan yang mengatur mengenai pemenuhan bahan baku Industri pulp dan paper terdapat

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 PT. Perkebunan Nusantara IV 4.1.1 Riwayat Singkat Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang penggabungan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan serta berdasarkan teori yang melandasi penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN PT. Surya Toto Indonesia merupakan perusahaan produsen produk sanitary yang terdiri 3 divisi berbeda, yaitu : divisi sanitary, divisi fitting

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Pada awalnya PT. Jakarta Pallet Service merupakan eksportir pallet kayu bagi perusahaan rental pallet di jepang bernama Japan Pallet Rental.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada. Hal ini tentu saja

I. PENDAHULUAN. ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada. Hal ini tentu saja I. PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Dunia perekonomian sekarang ini telah berkembang dengan begitu pesatnya yang ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada. Hal ini tentu saja mengakibatkan

Lebih terperinci

PROYEK AKHIR SISTEM MANAJEMEN MUTU PERUSAHAAN SARI ROTI. PT NIPPON INDOSARI CORPINDO,Tbk.

PROYEK AKHIR SISTEM MANAJEMEN MUTU PERUSAHAAN SARI ROTI. PT NIPPON INDOSARI CORPINDO,Tbk. PROYEK AKHIR SISTEM MANAJEMEN MUTU PERUSAHAAN SARI ROTI PT NIPPON INDOSARI CORPINDO,Tbk. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN Struktur organisasi di PT Nippon Indosari Corpindo Tbk dipimpin oleh seorang presiden

Lebih terperinci

CHARTER DEWAN DIREKSI

CHARTER DEWAN DIREKSI CHARTER DEWAN DIREKSI Pedoman tentang tugas pokok dan fungsi kerja D I R E K S I PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. 1 DAFTAR ISI Daftar Isi 1 Bab I Pendahuluan 2 A. Latar Belakang 2 B. Maksud

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung. alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang

I. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung. alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang mengandung bahan makanan atau bahan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PT.MIDI UTAMA INDONESIA

BAB II DESKRIPSI PT.MIDI UTAMA INDONESIA 15 BAB II DESKRIPSI PT.MIDI UTAMA INDONESIA 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. didirikan pada tanggal 28 Juni 2007 oleh keluarga Djoko Susanto yang telah berkecimpung dalam industri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hingga kini masih memperhatikan perkembangan cukup baik. Jumlah pabrik

BAB 1 PENDAHULUAN. hingga kini masih memperhatikan perkembangan cukup baik. Jumlah pabrik 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri kemasan kaleng tinplate di Indonesia telah dirintis sejak lama, dan hingga kini masih memperhatikan perkembangan cukup baik. Jumlah pabrik kaleng tidak banyak

Lebih terperinci

BAB II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan. PT Karunia Alam Segar didirikan pada tahun 1948 dan merupakan anak

BAB II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan. PT Karunia Alam Segar didirikan pada tahun 1948 dan merupakan anak BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT Karunia Alam Segar didirikan pada tahun 1948 dan merupakan anak perusahaan dari PT. Wings Surya (Wings Food). Tujuan dari Karunia Corporation adalah

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Sejarah Umum Perusahaan PT. Mitra Manis Sentosa merupakan produsen makanan ringan yang didirikan pada tahun 1986. Bentuk badan hukum dari perusahaan ini adalah perseroan terbatas

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI

BAB IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI 53 BAB IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI 4.1 Sejarah Perkembangan KPSBU Jabar Bangsa Belanda mulai memperkenalkan sapi perah kepada masyarakat Lembang sekitar tahun 1800-an. Seiring dengan berjalannya waktu,

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN Dari hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan peneliti, prosentase masing-masing kategori dari masing-masing pengkoder menujukan lebih dari 60%. Maka dapat dikatakan bahwa seluruh kategori yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT.BROCO MUTIARA ELECTRICAL INDUSTRY merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang elektrikal, beralokasi di Jalan Tanah Abang II no.31,

Lebih terperinci

P A P A R A N P U B L I K

P A P A R A N P U B L I K P A P A R A N P U B L I K PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk Berkedudukan di Jakarta - Indonesia. ( Perseroan ) BIDANG USAHA Bergerak dalam Bidang Usaha Komoditas Hasil Bumi dan Industri Pengolahannya, serta

Lebih terperinci

KONDISI EKONOMI DAN INDUSTRI BIR

KONDISI EKONOMI DAN INDUSTRI BIR KONDISI EKONOMI DAN INDUSTRI BIR Perekonomian Indonesia membukukan pertumbuhan yang tinggi di tahun 2010. Pendapatan Domestik Bruto (PDB) bertumbuh sebesar 6,1%, terutama didorong oleh meningkatnya konsumsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM 2.1. Riwayat Singkat Perusahaan

BAB II TINJAUAN UMUM 2.1. Riwayat Singkat Perusahaan BAB II TINJAUAN UMUM 2.1. Riwayat Singkat Perusahaan Pusat Koperasi Industri Susu (PKIS) Sekar Tanjung berdiri dan diresmikan oleh menteri Koperasi Indonesia pada tanggal 18 April 2005. PKIS Sekar Tanjung

Lebih terperinci

II. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN

II. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN II. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN PT Frisian Flag Indonesia (FFI) merupakan salah satu industri pangan yang bergerak di bidang pengolahan susu di Indonesia di bawah lisensi

Lebih terperinci

OUTLOOK KOMODITAS PERTANIAN SUBSEKTOR PETERNAKAN SUSU

OUTLOOK KOMODITAS PERTANIAN SUBSEKTOR PETERNAKAN SUSU OUTLOOK KOMODITAS PERTANIAN SUBSEKTOR PETERNAKAN SUSU Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 2015 OUTLOOK KOMODITAS PERTANIAN SUBSEKTOR PETERNAKAN SUSU ISSN:

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Alamat : Jl. Rungkut Asri Utara VI/2 Surabaya

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Alamat : Jl. Rungkut Asri Utara VI/2 Surabaya BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Identitas Perusahaan Profil Perusahaan Nama : PT. Stars Internasional Alamat : Jl. Rungkut Asri Utara VI/2 Surabaya - 60293 No Telp/Fax : 031-8792478 / 031-8714786 E-mail

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 41 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan Pada tahun 1997 terjadi krisis moneter yang berkepanjangan di Indonesia. Akibat dari krisis moneter ini, banyak perusahaan yang mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar yang dapat memuaskan keinginan maupun kebutuhan. Produk dapat dibedakan

BAB I PENDAHULUAN. pasar yang dapat memuaskan keinginan maupun kebutuhan. Produk dapat dibedakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Yang (2008), produk merupakan apapun yang dapat ditawarkan ke pasar yang dapat memuaskan keinginan maupun kebutuhan. Produk dapat dibedakan menjadi dua tipe,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsumsi susu di Indonesia terus meningkat dalam lima tahun terakhir. Pada tahun 2012, konsumsi susu di Indonesia masih didominasi oleh susu bubuk, namun bila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang positif bagi perkembangan bisnis coklat di

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang positif bagi perkembangan bisnis coklat di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin Meningkatnya Konsumsi Coklat diindonesia dari tahun ketahun merupakan suatu hal yang positif bagi perkembangan bisnis coklat di Indonesia, dikarenakan

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha BAB 1 Pendahuluan 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Perusahaan HJ Heinz didirikan di Pennsylvania pada tanggal 27 Juli 1900. Pada tahun 1905, perusahaan berhasil melakukan bisnis

Lebih terperinci

Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk

Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk Equity Valuation Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk Laporan Utama 22 Januari 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 4.310 5.000 Susu Kinerja Saham 6,000 6,000 5,000 5,000 4,000 4,000 3,000 3,000

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM. PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL, Tbk.

BAB II GAMBARAN UMUM. PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL, Tbk. BAB II GAMBARAN UMUM PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL, Tbk. A. Sejarah Singkat Perusahaan memulai usaha distribusi dengan mendirikan PT Djangkar Djati di Medan, Sumatera Utara pada tahun 1964 untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan teknologi yang begitu dinamis dan perkembangan dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan teknologi yang begitu dinamis dan perkembangan dunia bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan teknologi yang begitu dinamis dan perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat telah memunculkan banyaknya pesaing-pesaing di dunia perekonomian. Para pesaing

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI INDUSTRI

BAB II DESKRIPSI INDUSTRI BAB II DESKRIPSI INDUSTRI 2.1. Pengertian Suplemen Makanan Menurut Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), suplemen makanan adalah produk yang dimaksudkan untuk melengkapi kebutuhan zat gizi, memelihara,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perubahan teknologi yang begitu dinamis dan perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat telah memunculkan banyaknya pesaing-pesaing di dunia perekonomian. Para pesaing

Lebih terperinci