LEMBAR OBSERVASI PERSYARATAN PERILAKU SELAMAT PADA PENGEMUDI KENDARAAN PENGANGKUT BAHAN KIMIA BERBAHAYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LEMBAR OBSERVASI PERSYARATAN PERILAKU SELAMAT PADA PENGEMUDI KENDARAAN PENGANGKUT BAHAN KIMIA BERBAHAYA"

Transkripsi

1 Lampiran LEMBAR OBSERVASI PERSYARATAN PERILAKU SELAMAT PADA PENGEMUDI KENDARAAN PENGANGKUT BAHAN KIMIA BERBAHAYA No Item Ya Tidak 1 Mei setiap kendaraan pengangkut bahan berbahaya dan beracun (B3) dengan peralatan dan peran. 2 Pengemudi wajib mengawasi kendaraan pengangkut bahan berbahaya dan beracun (B3) setiap saat 3 batas kecepatan maksimum 60 km/jam. 4 Sebelum pelaksanaan muat dan bongkar harus dipersiapkan dan dilakukan pemeriksaan terhadap : a. kendaraan pengangkut, khususnya ban; b. tangki c. peralatan bongkar muat d. peralatan pengamanan darurat e. dokumen yang diperlukan, seperti Surat Persetujuan Pengangkutan B3, MSDS MSDS (Material Safety Data Sheet), dll; 5 Kendaraan pengangkut bahan berbahaya dan beracun (B3) dilarang berhenti pada tempat yang dipersiapkan untuk itu. 6 Tidak mengangkut penumpang, selain pengemudi, pembantu pengemudi dan petugas lainnya. 7 Pengemudi melakukan kegiatan kegiatan yang dapat menimbulkan bahaya seperti : merokok, bercanda, melamun, bertengkar 8 Menegur teman(pembantu pengemudi/kernet) apabila melakukan tindakan yang berbahaya 9 Penggunaan APD sebelum bekerja 10 Meletakkan sarana / prasarana setelah selesai digunakan

2 Lembar Observasi Ketersediaan Sarana, Prasarana dan APD Check List Penerapan Kean Pengangkutan Bahan Kimia Berbahaya Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat No. SK 725 / AJ 302 / DRJD / 2004 Tentang Penyelenggaraan Pengangkutan Bahan Berbahaya dan Beracun. NO ITEM SYARAT KRITERIA 1. Persyaratan pengemudi a. SIM B2 a) Ada b) Masih berlaku b. SIM B3 (khusus Perusahaan) a) Ada b) Masih berlaku c. STNK a) Ada b) Masih berlaku d. Kondisi Fisik a) Dalam kondisi tubuh yang optimal 2. Persyaratan kendaraan pengangkut (teknis dan laik jalan), meliputi : a. Plakat a) Terpasang pada sisi depan, belakang, kanan, dan kiri kendaraan b) Cat masih dalam keadaan baik ( terkelupas) b. Nama perusahaan a) Terpasang pada sisi kiri, kanan, dan belakang perusahaan b) Cat masih dalam keadaan baik ( terkelupas c. Jati diri pengemudi a) Ada b) Ditempatkan di dashboard d. MSDS a) Disediakan oleh penanggung jawab b) Ada pada kendaraan e. Buku keur a) Ada b) Masih berlaku b. Tidak Memadai

3 f. Penandaan a) Tercantum nama bahan b) Terdapat simbol bahaya/peringatan c) Menggunakan bahasa nasional d) Besar huruf kurang lebih 50 mm e) Dapat dilihat secara jelas sampai dengan jarak 50 m f) Cat masih dalam keadaan baik ( terkelupas) g) Terdapat nomor pusat pengendali g. Lampu tanda bahaya a) Ada b) Dapat berfungsi dan dalam keadaan baik h. Kotak P3K a) Ada b) Berisi c) Dirawat dengan baik 3. Peran darurat, meliputi : a. Segitiga pengaman a) Ada b) Dapat berfungsi dengan keadaan baik b. Dongkrak a) Ada b) Dapat berfungsi dengan keadaan baik c. Lampu senter a) Ada b) Dapat berfungsi d. Safety cone (kerucut pengaman) dengan keadaan baik a) Ada b) Dapat berfungsi dengan keadaan baik e. Ganjal roda a) Ada b) Dapat berfungsi f. Emergency response information (informasi keadaan darurat) dengan keadaan baik a) Ada b) Terpasang di dashboard c) Dalam keadaan baik dan dapat dibaca dengan jelas g. Alat komunikasi a) Ada b) Dapat berfungsi 4 Peran kean kerja, dan pengamanan dengan keadaan baik

4 bahan kimia meliputi : a. APAR a) Ada b) Sesuai untuk tipe kebakaran yang mungkin timbul c) Diperiksa rutin minimal 6 bulan sekali d) Mudah dicapai dan diambil b. Respirator a) Sesuai dengan bahaya yang terpapar b) Dalam keadaan baik (masih berfungsi) c) Cara pemakaiannya benar d) Selalu dipakai ketika menangani bahan c. Kacamata pelindung d. Sarung tangan karet kimia a) Sesuai dengan bahaya yang terpapar b) Dalam keadaan baik ( masih berfungsi) c) Cara pemakaiannya benar d) Selalu dipakai ketika menangani bahan kimia a) Sesuai dengan bahaya yang terpapar b) Dalam keadaan baik ( masih berfungsi) c) Cara pemakaiannya benar d) Selalu dipakai ketika menangani bahan kimia e. Sepatu safety a) Sesuai dengan bahaya yang terpapar b) Dalam keadaan baik ( masih berfungsi) c) Cara pemakaiannya benar d) Selalu dipakai ketika menangani bahan kimia f. Pakaian tahan bahan kimia a) Sesuai dengan bahaya yang terpapar b) Dalam keadaan baik ( masih berfungsi) c) Cara pemakaiannya

5 benar d) Selalu dipakai ketika menangani bahan kimia g. Air bersih a) Tersedia b) Cukup untuk kebocoran ringan h. Karung goni a) Ada b) Dalam Keadaan baik

6 KUESIONER 1. Umur Responden : 2. Pendidikan terakhir : 3. Masa Kerja : 4. Jenis bahan kimia berbahaya yang diangkut : A. Komponen Pengetahuan 1. Apakah yang dimaksud dengan bahan kimia berbahaya? a. Bahan kimia dalam bentuk tunggal atau campuran yang berdasarkan sifat kimia atau fisika dan atau toksikologi berbahaya terhadap tenaga kerja, instalasi dan lingkunganb. Bahan kimia dalam bentuk tunggal yang berdasarkan sifat kimia atau fisika dan atau toksikologi berbahaya terhadap tenaga kerja, instalasi dan lingkungan c. Bahan kimia yang dapat menyebabkan kebakaran d. Bahan kimia yang dapat menyebabkan peledakan dan kerusakan 2. Bagaimana sifat dari oksigen? a. Tidak berwarna, tak berbau, sedikit larut dalam air, dan menyebabkan bara api akan membara lebih terangb. Berbau merangsang dan larut dalam air c. Bersifat basa dan korosif d. Berbau dan iritan 3. Bagaimana sifat dari acetylene? a. Tidak berwarna, berbau, dan mudah menyala - b. Berbau merangsang dan larut dalam air c. Bersifat basa dan korosif d. Berbau dan iritan 4. Apa bahaya yang dapat ditimbulkan apabila terpapar oksigen? a. Menyebabkan alergi pada tubuh b. Menyebabkan iritasi atau reaksi peradangan pada selaput lendir (mata, saluran pernafasan) dan kulit c. Menyebabkan pembekuan jaringan pada kulit, menyebabkan luka bakar/radang dingin apabila terpapar langsung pada mata dan menyebabkan hyperoxiad. Menyebabkan kanker pada organ organ tubuh 5. Apa bahaya yang dapat ditimbulkan apabila terpapar acetylene? a. Menyebabkan alergi pada tubuh b. Menyebabkan iritasi atau reaksi peradangan pada selaput lendir (mata, saluran pernafasan) dan kulit

7 c. Menyebabkan pembekuan jaringan pada kulit, menyebabkan luka bakar/radang dingin apabila terpapar langsung pada mata dan menyebabkan hyperoxia d. Menyebabkan sesak napas pada konsentrasi tinggi, & pada konsentrsi rendah menyebabkan pusing, sakit kepala, mual dan hilangnya kesadaran Bagaimana penanganan apabila terjadi kebocoran oksigen? a. Menggunakan serbuk gergaji untuk menutupi kebocoran b. Mengevakuasi seluruh personel, menggunakan alat pelindung diri yang tepat, membersihkan pipa dengan gas inert sebelum perbaikan dan hubungi pihak berwajib. - c. Menetralkan kebocoran dengan soda d. Menutupi kebocoran dengan pasir 7. Bagaimana penanganan apabila terjadi kebocoran acetylene? a. Menggunakan serbuk gergaji untuk menutupi kebocoran b. Keluarkan botol dari bak terbuka,letakkan di tempat yang aman serta semprot dengan semprotan air agar botol menjadi dingin dan hubungi pihak berwajib. - c. Menetralkan kebocoran dengan soda d. Menutupi kebocoran dengan pasir Apakah arti dari simbol tersebut? a. Gas mudah terbakar b. Cairan mudah terbakar c. Bersifat pengoksidasi (oxidizing)- d. Gas beracun Apakah arti dari simbol tersebut? a. Sangat mudah menyala (high flammable)- b. Cairan mudah terbakar c. Bersifat pengoksidasi (oxidizing) d. Gas beracun

8 10. Persayaratan apa saja yang harus dii ketika mengangkut bahan kimia berbahaya? a. SIM B2/B3, LDKB/MSDS, dokumen bahan yang tepat, label, dan tanda yang benar, plakat yang benar, menyediakan informasi tanggap darurat, APD dan sarana keanb. SIM B2/B3, LDKB/MSDS, label dan tanda yang benar, APD dan plakat yang benar c. SIM B2/B3, plakat yang dipasang di kendaraan ketika mengangkut bahan kimia berbahaya d. Dokumen mengenai bahan kimia berbahaya 11. Untuk mengetahui karakteristik, bahaya fisik dan kesehatan, penanganan bahan kimia, dapat diketahui dari dokumen teknis bahan kimia berbahaya yang disebut? a. Dokumen bahan kimia berbahaya b. Lembar data kean bahanc. Lembar data komposisi bahan d. Lembar data penanganan bahan 12. Apa yang dimaksud dengan plakat? a. Simbol bahaya ketika mengangkut bahan kimia berbahaya b. Tanda bahaya yang harus dipasang pada bagian luar kendaraan pengangkut yang menunjukkan tingkat bahaya dari bahan yang diangkutc. Tanda bahaya yang wajib dipasang pada kendaraan pengangkut bahan kimia berbahaya d. Tanda bahaya yang dipasang pada kemasan yang berisi bahan kimia berbahaya 13. Di bagian kendaraan manakah plakat harus dipasang? a. Pada sisi kiri, kanan dan belakang b. Pada sisi kiri, kanan, atas dan belakang c. Pada sisi kiri, dan kanan d. Pada sisi kiri, kanan, belakang dan depan- 14. Menurut persyaratan kendaraan Kep. Dirjen Perhubungan Darat SK. 725/AJ.302/DRJD/2004 Tentang Pengangkutan B3 di Jalan. Berapa batas maksimum kecepatan dalam mengendarai kendaraan pengangkut? a. 50 km/jam b. 45 km/jam c. 60 km/jamd. 55 km/jam

9 Komponen Sikap No. Pertanyaan STS TS S SS 1. Tidak wajib memasang plakat pada kendaraan yang mengangkut bahan kimia berbahaya 2. boleh merokok ketika proses pengisian (loading) dan ketika pengangkutan bahan kimia berbahaya 3. Ketika mengangkut bahan kimia berbahaya diperbolehkan mengendarai dengan kecepatan lebih dari 60 km/jam 4. Kendaraan pengangkut bahan kimia berbahaya perlu dii dengan sarana kean dan alat pelindung diri 5. Diperbolehkan meninggalkan bahan kimia berbahaya pada saat proses pengangkutan di jalan raya 6. Perlu diketahui terlebih dahulu sifat bahan kimia berbahaya yang diangkut agar dapat mengendalikan bahan tersebut dengan tepat ketika terjadi tumpahan / kebocoran 7. Prosedur pengangkutan bahan kimia berbahaya harus dilakukan dengan baik dan sesuai instruksi/peraturan yang ditetapkan 8. Wajib menyertakan surat surat ijin kendaraan seperti SIM B2 dan SIM B3, STNK dan Buku keur 9. Perlu penanganan khusus dan menggunakan alat pelindung diri yang tepat ketika terjadi tumpahan atau kebocoran bahan kimia berbahaya 10. Memastikan telah mengidentifikasi, menandai dan memberi label atau plakat secara tepat pada kendaraan pengangkut bahan kimia berbahaya

10 Kebijakan dan sanksi 1. Adakah kebijakan mengenai Kean dan Kesehatan Kerja di tempat kerja anda? a. Ya b. Tidak 2. Adakah kebijakan mengenai pengawasan dalam penerapan dalam penerapan K3 di tempat kerja anda? a. Ya b. Tidak 3. Adakah peraturan mengenai sanksi terhadap pelanggaran K3 di tempat kerja anda? a. Ya b. Tidak Dukungan Teman Kerja 1. Apakah saudara merasa terganggu dengan keberadaan teman kerja selama saudara bekerja? a. Ya b. Tidak 2. Apakah teman kerja saudara memberikan dorongan untuk semangat kerja ketika saudara bekerja? a. Ya b. Tidak 3. Apakah teman kerja saudara memberi tahu saudara mengenai tindakan yang aman saat bekerja?

11 a. Ya b. Tidak Dukungan pimpinan dan pengawas 1. Apakah ada yang mengawasi selama saudara bekerja? a. Ya b. Tidak 2. Apakah ada sanksi yang diberikan pengawas apabila saudara menggunakan APD atau mentaati SOP? a. Ya b. Tidak 3. Apakah selalu ada reward yang diberikan pimpinan ketika saudara selama 6 bulan melanggar SOP? a. Ya b. Tidak

12 Data View program computer No belum 4. belum 5. belum Umur > > 40 > > 40 > 40 > 40 Tingkat Pendidikan SMA/SMK SMA/SMK SMP SMP SMA/SMK SMP SMA/SMK SMA/SMK Masa Kerja > 5 > 5 > 5 > 5 > 5 > 5 > 5 > 5 Pengetahuan baik baik baik baik baik baik baik baik Sikap Ketersediaan Sarana dan Pra sarana kurang kurang kurang kurang kurang Kebijakan dan Sanksi Dukungan Dari Teman Kerja Dukungan Pimpinan dan Pengawas

13 9. belum belum belum 16. belum 17. belum > 40 > 40 > 40 > 40 > 40 > SMA/SMK SMP SMA/SMK SD SMA/SMK SMP SMP SMA/SMK SMA/SMK 2 5 > 5 > 5 > 5 > 5 > 5 > baik baik baik cukup baik baik cukup cukup cukup kurang peduli terhadap kurang kurang kurang kurang kurang kurang kurang

14 Crosstabs Case Processing Summary Cases Valid Missing N Percent N Percent N Percent umur * ,0% 0 0,0% ,0% umur * Crosstabulation belum Count % within umur 20,0% 80,0% 100,0% umur % within 11,1% 50,0% 29,4% Count > 40 % within umur 66,7% 33,3% 100,0% % within 88,9% 50,0% 70,6% Count % within umur 52,9% 47,1% 100,0% % within 100,0% 100,0% 100,0% Symmetric Measures Value Approx. Sig. Nominal by Nominal Contingency Coefficient,392,079 N of Valid Cases 17 a. Not assuming the null hypothesis. b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

15 Crosstabs Case Processing Summary Cases Valid Missing N Percent N Percent N Percent tingkat pendidikan * ,0% 0 0,0% ,0% tingkat pendidikan * Crosstabulation belum Count SD % within tingkat pendidikan 0,0% 100,0% 100,0% tingkat pendidikan SMP SMA/SMK % within 0,0% 12,5% 5,9% Count % within tingkat pendidikan 50,0% 50,0% 100,0% % within 33,3% 37,5% 35,3% Count % within tingkat pendidikan 60,0% 40,0% 100,0% % within 66,7% 50,0% 58,8% Count % within tingkat pendidikan 52,9% 47,1% 100,0% % within 100,0% 100,0% 100,0% Symmetric Measures Value Approx. Sig. Nominal by Nominal Contingency Coefficient,271,510 N of Valid Cases 17 a. Not assuming the null hypothesis. b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

16 Crosstabs Case Processing Summary Cases Valid Missing N Percent N Percent N Percent masa kerja * ,0% 0 0,0% ,0% masa kerja * Crosstabulation belum Count % within masa kerja 0,0% 100,0% 100,0% masa kerja % within 0,0% 37,5% 17,6% Count > 5 % within masa kerja 64,3% 35,7% 100,0% % within 100,0% 62,5% 82,4% Count % within masa kerja 52,9% 47,1% 100,0% % within 100,0% 100,0% 100,0% Symmetric Measures Value Approx. Sig. Nominal by Nominal Contingency Coefficient,441,043 N of Valid Cases 17 a. Not assuming the null hypothesis. b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

17 Crosstabs Case Processing Summary Cases Valid Missing N Percent N Percent N Percent pengetahuan * ,0% 0 0,0% ,0% pengetahuan * Crosstabulation belum Count Baik % within pengetahuan 69,2% 30,8% 100,0% pengetahuan % within 100,0% 50,0% 76,5% Count Cukup % within pengetahuan 0,0% 100,0% 100,0% % within 0,0% 50,0% 23,5% Count % within pengetahuan 52,9% 47,1% 100,0% % within 100,0% 100,0% 100,0% Symmetric Measures Value Approx. Sig. Nominal by Nominal Contingency Coefficient,507,015 N of Valid Cases 17 a. Not assuming the null hypothesis. b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

18 Crosstabs Case Processing Summary Cases Valid Missing N Percent N Percent N Percent sikap * ,0% 0 0,0% ,0% sikap * Crosstabulation belum sikap kurang Count % within sikap 100,0% 0,0% 100,0% % within 11,1% 0,0% 5,9% Count % within sikap 50,0% 50,0% 100,0% % within 88,9% 100,0% 94,1% Count % within sikap 52,9% 47,1% 100,0% % within 100,0% 100,0% 100,0% Symmetric Measures Value Approx. Sig. Nominal by Nominal Contingency Coefficient,229,331 N of Valid Cases 17 a. Not assuming the null hypothesis. b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

19 Crosstabs Case Processing Summary Cases Valid Missing N Percent N Percent N Percent ketersediaan sarana dan prasarana * ,0% 0 0,0% ,0% ketersediaan sarana dan prasarana * Crosstabulation belum Count % within ketersediaan sarana dan prasarana 60,0% 40,0% 100,0% ketersediaan sarana dan prasarana % within 33,3% 25,0% 29,4% Count kurang % within ketersediaan sarana dan prasarana 50,0% 50,0% 100,0% % within 66,7% 75,0% 70,6% Count % within ketersediaan sarana dan prasarana 52,9% 47,1% 100,0% % within 100,0% 100,0% 100,0% Symmetric Measures Value Approx. Sig. Nominal by Nominal Contingency Coefficient,091,707 N of Valid Cases 17 a. Not assuming the null hypothesis. b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

20 Crosstabs Case Processing Summary Cases Valid Missing N Percent N Percent N Percent kebijakan dan sanksi * ,0% 0 0,0% ,0% kebijakan dan sanksi * Crosstabulation belum Count % within kebijakan dan sanksi 57,1% 42,9% 100,0% kebijakan dan sanksi % within 88,9% 75,0% 82,4% Count % within kebijakan dan sanksi 33,3% 66,7% 100,0% % within 11,1% 25,0% 17,6% Count % within kebijakan dan sanksi 52,9% 47,1% 100,0% % within 100,0% 100,0% 100,0% Symmetric Measures Value Approx. Sig. Nominal by Nominal Contingency Coefficient,179,453 N of Valid Cases 17 a. Not assuming the null hypothesis. b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

21 Crosstabs Case Processing Summary Cases Valid Missing N Percent N Percent N Percent dukungan dari teman kerja * ,0% 0 0,0% ,0% dukungan dari teman kerja * Crosstabulation belum Count % within dukungan dari teman kerja 64,3% 35,7% 100,0% dukungan dari teman kerja % within 100,0% 62,5% 82,4% Count % within dukungan dari teman kerja 0,0% 100,0% 100,0% % within 0,0% 37,5% 17,6% Count % within dukungan dari teman kerja 52,9% 47,1% 100,0% % within 100,0% 100,0% 100,0% Symmetric Measures Value Approx. Sig. Nominal by Nominal Contingency Coefficient,441,043 N of Valid Cases 17 a. Not assuming the null hypothesis. b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

22 Crosstabs Case Processing Summary Cases Valid Missing N Percent N Percent N Percent dukungan pimpinan dan pengawas * ,0% 0 0,0% ,0% dukungan pimpinan dan pengawas * Crosstabulation belum Count % within dukungan pimpinan dan pengawas 57,1% 42,9% 100,0% dukungan pimpinan dan pengawas % within 44,4% 37,5% 41,2% Count % within dukungan pimpinan dan pengawas 50,0% 50,0% 100,0% % within 55,6% 62,5% 58,8% Count % within dukungan pimpinan dan pengawas 52,9% 47,1% 100,0% % within 100,0% 100,0% 100,0% Symmetric Measures Value Approx. Sig. Nominal by Nominal Contingency Coefficient,070,772 N of Valid Cases 17 a. Not assuming the null hypothesis. b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

23

24

25

26

27

28

29 FOTO KEGIATAN PENELITIAN Foto 1. Kondisi Kendaraan Pengangkut Bahan Kimia Berbahaya Foto 2. Pemeriksaan Kean Sarana dan Pra Sarana

30 Foto 3. Proses Unloading Bahan Kimia Berbahaya Foto 4. Proses Unloading Bahan Kimia Berbahaya

31 Foto 5. Kondisi Plakat Foto 6. Proses Unloading Acetylene

PENYELENGGARAAN PENGANGKUTAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) DI JALAN

PENYELENGGARAAN PENGANGKUTAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) DI JALAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.725/AJ.302/DRJD/2004 TANGGAL : 30 April 2004 PENYELENGGARAAN PENGANGKUTAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) DI JALAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN

Lebih terperinci

( ) (Sandra Natalia S)

( ) (Sandra Natalia S) Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lembar Persetujuan Menjadi Responden Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Dengan Tindakan Pencegahan Gastritis Pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Sari

Lebih terperinci

LEMBAR OBSERVASI PENELITIAN

LEMBAR OBSERVASI PENELITIAN LEMBAR OBSERVASI PENELITIAN No. Titik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 No. Titik 1 2 3 4 5 6 7 Responden Responden Responden Responden Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri Kan an Responden Responden Responden Responden

Lebih terperinci

PROSEDUR PENANGANAN BAHAN BERACUN DAN BERBAHAYA. Pengertian. Tujuan. 1. Bahan Beracun dan Berbahaya

PROSEDUR PENANGANAN BAHAN BERACUN DAN BERBAHAYA. Pengertian. Tujuan. 1. Bahan Beracun dan Berbahaya Pengertian 1. Bahan Beracun dan Berbahaya Adalah semua bahan kimia yang mempunyai efek mengakibatkan kerugian terhadap orang dan lingkungan sekitarnya seperti: korosif, oksidasi, bersifat racun, meledak

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU

PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALINAU NOMOR 15 TAHUN 2005 TENTANG IJIN ANGKUTAN BARANG DI JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALINAU, Menimbang : a. bahwa dengan adanya

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI BAHAYA B3 DAN PENANGANAN INSIDEN B3

IDENTIFIKASI BAHAYA B3 DAN PENANGANAN INSIDEN B3 1 dari 7 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) Tanggal terbit Ditetapkan, Direktur RS. Dedy Jaya Brebes PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR dr. Irma Yurita 1. Identifikasi bahaya B3 (Bahan Berbahaya dan

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) 69 LAMPIRAN 1 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini: N a m a : U s i a : Alamat : Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa: setelah

Lebih terperinci

Lampiran 1: Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 1: Keterangan Telah Melakukan Penelitian LAMPIRAN Lampiran 1: Keterangan Telah Melakukan Penelitian Lampiran 2. Formulir Persetujuan Menjadi Responden LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bertanda tangan di bawah ini bersedia menjadi

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.2574/AJ.403/DRJD/2017

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.2574/AJ.403/DRJD/2017 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.2574/AJ.403/DRJD/2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN INSPEKSI KESELAMATAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR

Lebih terperinci

PEDOMAN PENANGGULANGAN KEDARURATAN AKIBAT KECELAKAAN B3 DAN LIMBAH B3

PEDOMAN PENANGGULANGAN KEDARURATAN AKIBAT KECELAKAAN B3 DAN LIMBAH B3 PEDOMAN PENANGGULANGAN KEDARURATAN AKIBAT KECELAKAAN B3 DAN LIMBAH B3 Disampaikan pada tanggal 23 November 2017 DIREKTORAT PEMULIHAN KONTAMINASI DAN TANGGAP DARURAT LIMBAH B3 DIRJEN PENGELOLAAN SAMPAH,

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT UPAYA PENCEGAHAN KEDARURATAN PENGELOLAAN LIMBAH B3 DAN PENGATURAN LALU LINTAS SAAT TERJADI KEADAAN DARURAT Jl. Medan Merdeka Barat 8 Jakarta

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN

SURAT PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN 62 62 63 63 64 Lampiran 3 SURAT PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN Berdasarkan penjelasan dan permohonan penulis yang sudah disampaikan kepada saya bahwa akan dilakukan penelitian tentang Hubungan Pengetahuan

Lebih terperinci

FORMULIR PERMOHONAN REKOMENDASI PENGANGKUTAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

FORMULIR PERMOHONAN REKOMENDASI PENGANGKUTAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN FORMULIR PERMOHONAN REKOMENDASI PENGANGKUTAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN A. Cara Penyampaian Dokumen Permohonan 1. Mengajukan permohonan rekomendasi pengangkutan B3 kepada Menteri Lingkungan Hidup dan

Lebih terperinci

Lampiran 1. SURAT BALASAN PERMOHONAN IJIN PENELITIAN

Lampiran 1. SURAT BALASAN PERMOHONAN IJIN PENELITIAN Lampiran 1. SURAT BALASAN PERMOHONAN IJIN PENELITIAN 56 57 Lampiran 2. INFORMED CONSENT Dengan Hormat, Kepada Yth : Responden Di Tempat Saya mahasiswi Program Studi Kaprawatan Universitas Katolik Widya

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERTANAHAN NASIONAL KOTA MEDAN

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERTANAHAN NASIONAL KOTA MEDAN Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERTANAHAN NASIONAL KOTA MEDAN Responden yang terhormat Bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/ Ibu untuk mengisi

Lebih terperinci

KUESIONER MOTIVASI KERJA GURU SD NEGERI KUTA TUHA BLANGPIDIE TAHUN 2009

KUESIONER MOTIVASI KERJA GURU SD NEGERI KUTA TUHA BLANGPIDIE TAHUN 2009 KUESIONER MOTIVASI KERJA GURU SD NEGERI KUTA TUHA BLANGPIDIE TAHUN 2009 KARAKTERISTIK RESPONDEN : a. Nama : b. Umur :...Tahun c. Jenis kelamin : Laki-laki/Perempuan * ) d. Golongan : e. Pendidikan terakhir

Lebih terperinci

Kepada : Yth. Karyawan Perusahaan Roti Tiga Berlian di Semanggi Surakarta. : Pengisian Kuesioner

Kepada : Yth. Karyawan Perusahaan Roti Tiga Berlian di Semanggi Surakarta. : Pengisian Kuesioner Kepada : Yth. Karyawan Perusahaan Roti Tiga Berlian di Semanggi Surakarta Lampiran Hal : 1 bendel : Pengisian Kuesioner Dengan hormat, Sehubungan dengan penelitian skripsi yang berjudul HUBUNGAN LINGKUNGAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN I KUESIONER. Diisi oleh peneliti Nomor Responden : Hari/tanggal Pengisian : Parthogi S S

LAMPIRAN I KUESIONER. Diisi oleh peneliti Nomor Responden : Hari/tanggal Pengisian : Parthogi S S LAMPIRAN 60 61 LAMPIRAN I KUESIONER Diisi oleh peneliti Nomor Responden : Hari/tanggal Pengisian : KUESIONER Assalamualaikum wr.wb Saya adalah mahasiswa Institut Pertanian Bogor, Fakultas Ekologi Manusia,

Lebih terperinci

LAMPIRAN A KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN A KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN A KUESIONER PENELITIAN Kuesioner Penelitian Selamat pagi/ siang/ sore, Saat ini saya sedang melakukan penelitian mengenai konsep diri dan frekuensi membolos sekolah pada siswa SMK X Jakarta Barat

Lebih terperinci

MATERIAL SAFETY DATA SHEET (MSDS) atau LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN (LDKB)

MATERIAL SAFETY DATA SHEET (MSDS) atau LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN (LDKB) MATERIAL SAFETY DATA SHEET (MSDS) atau LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN (LDKB) Material safety data sheet (MSDS) atau dalam SK Menteri Perindustrian No 87/M-IND/PER/9/2009 dinamakan Lembar Data Keselamatan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM TERHADAP PENCEMARAN LINGKUNGAN OLEH LIMBAH B3

BAB III TINJAUAN UMUM TERHADAP PENCEMARAN LINGKUNGAN OLEH LIMBAH B3 45 BAB III TINJAUAN UMUM TERHADAP PENCEMARAN LINGKUNGAN OLEH LIMBAH B3 A. Pengertian Limbah Di dalam pasal 1 butir 20 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lebih terperinci

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth. Calon Responden Penelitian Di Tempat Dengan Hormat, Saya adalah mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Penerapan Pengendalian Visual di Tempat Kerja. Rambu K3 : Kumpulan Rambu Bahaya K3 (Safety Sign)

Penerapan Pengendalian Visual di Tempat Kerja. Rambu K3 : Kumpulan Rambu Bahaya K3 (Safety Sign) Penerapan Pengendalian Visual di Tempat Kerja Rambu K3 : Kumpulan Rambu Bahaya K3 (Safety Sign) Penerapan Pengendalian Visual di Tempat Kerja Contoh Penerapan Pengendalian Visual 5R di Tempat Kerja Label

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I. NO.KEP. 187/MEN/1999 TENTANG PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA MENTERI TENAGA KERJA R.I.

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I. NO.KEP. 187/MEN/1999 TENTANG PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA MENTERI TENAGA KERJA R.I. KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I. NO.KEP. 187/MEN/1999 TENTANG PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA MENTERI TENAGA KERJA R.I. Menimbang a. bahwa kegiatan industri yang mengolah, menyimpan,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I. NOMOR : KEP. 187 / MEN /1999 T E N T A N G PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I. NOMOR : KEP. 187 / MEN /1999 T E N T A N G PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I. NOMOR : KEP. 187 / MEN /1999 T E N T A N G PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA MENTERI TENAGA KERJA R.I. Menimbang

Lebih terperinci

MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I. NOMOR : KEP. 187 / MEN /1999 T E N T A N G

MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I. NOMOR : KEP. 187 / MEN /1999 T E N T A N G MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I. NOMOR : KEP. 187 / MEN /1999 T E N T A N G PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA MENTERI TENAGA KERJA R.I. Menimbang

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENELITIAN

INSTRUMEN PENELITIAN Lampiran 1 INSTRUMEN PENELITIAN HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TATANAN KELUARGA IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KAMPUNG BOJONG KELURAHAN RAWABUAYA TAHUN 2014 PETUNJUK PENGISIAN

Lebih terperinci

KPS DIR Instruksi Kerja Lab Teknik Elektro: Kesehatan dan Keselamatan Kerja di TFME

KPS DIR Instruksi Kerja Lab Teknik Elektro: Kesehatan dan Keselamatan Kerja di TFME 1/7 1. Tujuan a. Agar tercapai keadaan yang aman dan nyaman bagi karyawan/mahasiswa, serta tidak berbahaya bagi lingkungan. b. Karyawan / mahasiswa dapat memahami tentang tindakan pencegahan & penanggulangan

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Daftar Isi

Kata Pengantar. Daftar Isi Kata Pengantar Daftar Isi Oiltanking berkomitmen untuk menjalankan semua kegiatan usaha dengan cara yang aman dan efisien. Tujuan kami adalah untuk mencegah semua kecelakaan, cidera dan penyakit akibat

Lebih terperinci

Lapiran 1. kuisioner. Jawablah pertanyaan dengan cara memberi tanda silang (X) pada salah satu dari beberapa jawaban yang disediakan

Lapiran 1. kuisioner. Jawablah pertanyaan dengan cara memberi tanda silang (X) pada salah satu dari beberapa jawaban yang disediakan Lapiran 1. kuisioner JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMRANG JL. Pawiyatan Luhur IV/ Bendan Duwur Semarang 50234 Kuesioner Penetrasi produk Ready-to-eat

Lebih terperinci

PT. BINA KARYA KUSUMA

PT. BINA KARYA KUSUMA PT. BINA KARYA KUSUMA www.bkk.id Informasi Teknis NEUTRALIZER 25 05 Januari 2015 1. Pengantar NEUTRALIZER 25 adalah produk yang berbentuk bubuk (powder), produk ini secara khusus diformulasikan sebagai

Lebih terperinci

kesombongan kerendahdirian rasa kasihan kebenaran cinta Allah

kesombongan kerendahdirian rasa kasihan kebenaran cinta Allah Jikalah aku melangkah, semoga itu bukan karena kesombongan Jikalah aku melangkah, semoga itu bukan karena kerendahdirian Jikalah aku melangkah, semoga itu bukan karena rasa kasihan Jikalah aku melangkah,

Lebih terperinci

KUESIONER POLA ASUH ORANGTUA

KUESIONER POLA ASUH ORANGTUA LAMPIRAN KUESIONER POLA ASUH ORANGTUA Berilah Tanda Silang ( X ) Pada Kolom Jawaban Sesuai Dengan Pendapat Anda! Keterangan: 1. (STS) : sangat tidak setuju 2. (TS) : tidak setuju 3. (S) : setuju 4. (SS)

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Kuisioner Penelitian HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN TINGKAT KEPARAHAN OSTEOARTHRITIS

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Kuisioner Penelitian HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN TINGKAT KEPARAHAN OSTEOARTHRITIS Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Kuisioner Penelitian HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN TINGKAT KEPARAHAN OSTEOARTHRITIS 69 70 71 72 73 Lampiran 2. Sample Informed Consent SURAT PERMINTAAN UNTUK MENJADI RESPONDEN

Lebih terperinci

PT. BINA KARYA KUSUMA

PT. BINA KARYA KUSUMA PT. BINA KARYA KUSUMA www.bkk.id Informasi Teknis PAINT REMOVER 40 05 Januari 2015 1. Pengantar PAINT REMOVER 40 adalah bahan kimia yang bersifat asam yang sangat efektif untuk menghilangkan cat 2. Penggunaan

Lebih terperinci

TATA CARA PEMBERIAN SIMBOL DAN LABEL BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

TATA CARA PEMBERIAN SIMBOL DAN LABEL BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN Lampiran Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 03 Tahun 2008 Tanggal : 5 Maret 2008 TATA CARA PEMBERIAN SIMBOL DAN LABEL BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN I. PENDAHULUAN Pengelolaan B3 yang mencakup

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN (Informed Consent)

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN (Informed Consent) LAMPIRAN LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN (Informed Consent) Assalamu alaikum Wr. Wb. Saya mahasiswa Strata Satu Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

SOP KEAMANAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

SOP KEAMANAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SOP KEAMANAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA TUJUAN Memelihara lingkungan kerja yang sehat. Mencegah, dan mengobati kecelakaan yang disebabkan akibat pekerjaan sewaktu bekerja. Mencegah dan mengobati

Lebih terperinci

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG IZIN ANGKUTAN BARANG DAN PENGOPERASIAN ALAT BERAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

LEMBAR DATA KESELAMATAN

LEMBAR DATA KESELAMATAN LEMBAR DATA KESELAMATAN BAGIAN 1 IDENTIFIKASI PRODUK KIMIA DAN PERUSAHAAN Nama Produk Pengidentifikasi Produk / Nama Dagang Nama Kimia : Lambda-cyhalothrin 25 g/l : Taekwando 25 EC : (S)-α-cyano-3-phenoxybenzyl

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Uji Reliabilitas Dari hasil uji reliabilitas yang penulis lakukan terhadap 30 responden Duta Suara Gading Serpong yang pernah membeli Earphone dapat disimpulkan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. Petunjuk pengisian kuesioner

KUESIONER PENELITIAN. Petunjuk pengisian kuesioner KUESIONER PENELITIAN NO Petunjuk pengisian kuesioner 1. Bacalah pertanyaan dengan baik dan teliti. 2. Pilih salah satu jawaban yang menurut Bapak/Ibu/Saudara anggap paling tepat dengan cara memberi tanda

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN SISTEM HARMONISASI GLOBAL KLASIFIKASI DAN LABEL PADA BAHAN KIMIA

DAFTAR LAMPIRAN SISTEM HARMONISASI GLOBAL KLASIFIKASI DAN LABEL PADA BAHAN KIMIA 10 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23/M-IND/PER/4/2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 87/M-IND/PER/9/2009 TENTANG SISTEM HARMONISASI GLOBAL

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN SIMBOL DAN LABEL BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN SIMBOL DAN LABEL BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN SIMBOL DAN LABEL BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II

LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II Ada banyak hal yang termasuk kategori pelanggaran lalu lintas yang diatur dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009. Dan sudah seharusnya masyarakat mengetahui jenis

Lebih terperinci

PT. BINA KARYA KUSUMA

PT. BINA KARYA KUSUMA PT. BINA KARYA KUSUMA www.bkk.id Informasi Teknis RUST PREVENTIVE OIL 05 Januari 2015 1. Pengantar RUST PREVENTIVE OIL adalah bahan kimia yang diformulasikan khusus sebagai anti karat yang bersifat mudah

Lebih terperinci

Lampiran 1. Angket Penelitian

Lampiran 1. Angket Penelitian Lampiran 1. Angket Penelitian GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN POSISI TAWAR KONSUMEN TENTANG PENGGUNAAN KEMASAN STYROFOAM SEBAGAI WADAH MAKANAN DI AMALIUN FOODCOURT TAHUN 2015 No. Responden :. I.

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner Karakteristik Responden (Kuesioner A)

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner Karakteristik Responden (Kuesioner A) LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Karakteristik (Kuesioner A) Kode sampel : A. Identitas Nama :... Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan Kelas : Empat Lima Tanggal lahir : - - Umur Tinggi Badan Berat Badan

Lebih terperinci

No. kuesioner. I. Identitas Responden 1. Nama : 2. Umur : 3. Pendidikan : 4. Lama Bekerja : 5. Sumber Informasi :

No. kuesioner. I. Identitas Responden 1. Nama : 2. Umur : 3. Pendidikan : 4. Lama Bekerja : 5. Sumber Informasi : No. kuesioner KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN KARYAWAN PABRIK KARET TENTANG POLUSI UDARA DI DALAM RUANGAN PABRIK DAN KELUHAN KESEHATAN DI PABRIK KARET KEBUN LIMAU MUNGKUR PTPN II TANJUNG

Lebih terperinci

PT. BINA KARYA KUSUMA

PT. BINA KARYA KUSUMA PT. BINA KARYA KUSUMA www.bkk.id Informasi Teknis PRECOAT 5 Juni 2015 1. Pengantar PRECOAT adalah bahan kimia hexavalent yang tidak mengandung chromate diformulasikan khusus untuk permukaan alumunium,

Lebih terperinci

ANGKET TIPE POLA ASUH ORANG TUA

ANGKET TIPE POLA ASUH ORANG TUA LAMPIRAN 56 ANGKET TIPE POLA ASUH ORANG TUA 1. IDENTITAS DIRI Nama : Kelas : Jenis Kelamin : Pekerjaan Orang Tua : 2. PETUNJUK PENGISIAN Angket ini terdiri dari 30 item pernyataan, anda diminta untuk mengisi

Lebih terperinci

TANGGAP DARURAT BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) Direktorat Pengelolaan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

TANGGAP DARURAT BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) Direktorat Pengelolaan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan TANGGAP DARURAT BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) Direktorat Pengelolaan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2017 1 Lepasnya 40 metrik ton methyl isocyanate ke udara dari pabrik Union Carbide

Lebih terperinci

LAMPIRAN 2 KUESIONER

LAMPIRAN 2 KUESIONER LAMPIRAN 2 KUESIONER KUESIONER HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PENCEGAHAN PENULARAN DI DALAM ANGGOTA KELUARGA PASIEN TB PARU DIBALAI KESEHATAN PARU MASYARAKAT WILAYAH AMBARAWA 2013 No Responden : Tanggal :...

Lebih terperinci

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Yang bertanda tangan di bawah ini saya mahasiswa Fakultas Ilnu Kesehatan,

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Yang bertanda tangan di bawah ini saya mahasiswa Fakultas Ilnu Kesehatan, Lampiran 1 SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN KepadaYth, Bapak/Ibu Calon Responden Dengan Hormat Yang bertanda tangan di bawah ini saya mahasiswa Fakultas Ilnu Kesehatan, Program Studi Ilmu Keperawatan,

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN 71 KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PEKERJA STIMULASI DI UNIT PENDERESAN PT SOCFIN INDONESIA TANAH BESIH TAHUN 2014 Bersama kuesioner ini, saya

Lebih terperinci

KUESIONER ORANG TUA HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN KARIES

KUESIONER ORANG TUA HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN KARIES KUESIONER ORANG TUA HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN KARIES Tanggal pemeriksaan: (tanggal, bulan) Nama lengkap anak:.. Jenis Kelamin: LK/PR Tanggal lahir/ usia anak:... (tgl-bln-thn) /. Tahun

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT NOMOR 35 TAHUN 2005 TENTANG IJIN PENYELENGGARAAN ANGKUTAN BARANG DI JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUTAI BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

penelitian Pengaruh Sumber Daya Organisasi Terhadap Kesiapsiagaan Petugas BPBD Kota Langsa Mengahadapi Bencana di Kota langsa.

penelitian Pengaruh Sumber Daya Organisasi Terhadap Kesiapsiagaan Petugas BPBD Kota Langsa Mengahadapi Bencana di Kota langsa. penelitian Pengaruh Sumber Daya Organisasi Terhadap Kesiapsiagaan Petugas BPBD Kota Langsa Mengahadapi Bencana di Kota langsa. Untuk keberhasilan proses penelitian ini saya mohon kerjasama Bapak/Ibu untuk

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN KESELAMATAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA

BUKU PEDOMAN KESELAMATAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA BUKU PEDOMAN KESELAMATAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI DIPLOMA III AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 KATA PENGANTAR Sesuai dengan Undang-Undang No. 1 tahun

Lebih terperinci

KPS DIR Instruksi Kerja Lab Teknik Elektro: Penanganan Bahan Kimia di TFME

KPS DIR Instruksi Kerja Lab Teknik Elektro: Penanganan Bahan Kimia di TFME 1/8 1. Tujuan Untuk memberi petunjuk tatacara penyimpanan, pemakaian dan penyediaan bahan kimia. 2. Ruang Lingkup Bahan kimia yang ada di TFME Politeknik Negeri Batam. 3. Istilah/Singkatan/Definisi TFME

Lebih terperinci

Lem Vip. Lembar Data Keselamatan. 1. Deskripsi Produk dan Perusahaan : 2. Identifikasi Bahaya : 3. Komposisi / Informasi dari zat zat yang digunakan :

Lem Vip. Lembar Data Keselamatan. 1. Deskripsi Produk dan Perusahaan : 2. Identifikasi Bahaya : 3. Komposisi / Informasi dari zat zat yang digunakan : Lembar Data Keselamatan Lem Vip 1. Deskripsi Produk dan Perusahaan : Nama Produk Identifikasi Lainnya Deskripsi Produk Tipe Produk Jenis Penggunaan Pembuat / Pemasok Nomor telepon darurat Lem Vip Tidak

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN Lampiran 1. KUESIONER PENELITIAN Judul : Hubungan Faktor Sosio Demografi dan Sosio Psikologis Terhadap Keikutsertaan Pasangan Usia Subur Dalam Program Keluarga Berencana di Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh

Lebih terperinci

: Perwira / Bintara / Tamtama Asuransi lain selain BPJS :

: Perwira / Bintara / Tamtama Asuransi lain selain BPJS : KUESIONER PENELITIAN DETERMINAN PEMANFAATAN ULANG SARANA PELAYANAN KESEHATAN OLEH ANGGOTA POLRI DAN KELUARGANYA DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TEBING TINGGI TAHUN 2015 Petunjuk pengisian kuesioner 1. Jawablah

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN A. KARAKTERISTIK RESPONDEN A1. A2. A3. A4. A5. PETUNJUK PENGISIAN : BERILAH TANDA SILANG (X) JAWABAN YANG SESUAI DENGAN PILIHAN ANDA PADA PERTANYAAN YANG MENYEDIAKAN BEBERAPA PILIHAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. Harmonisasi. Klasifikasi. Label.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. Harmonisasi. Klasifikasi. Label. No.309, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. Harmonisasi. Klasifikasi. Label. PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87/MIND/PER/9/2009 TENTANG SISTEM HARMONISASI

Lebih terperinci

Lembar Data Keamanan Bahan Butyl glycol ether

Lembar Data Keamanan Bahan Butyl glycol ether 1. Identitas Bahan dan Perusahaan Nama dagang Synonim Penggunaan Perusahaan Informasi (Keselamatan produk) Nomor telepon darurat Bahan pelarut, Cat bahan berkaitan Sasol Solvents A division of Sasol Chemical

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian

Kuesioner Penelitian Kuesioner Penelitian Hubungan Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Penerima Bantuan Iuran (PBI) Dengan Perilaku Merokok Di Wilayah Kerja Puskesmas Belawan Tahun 2015 A. KARAKTERISTIK

Lebih terperinci

Hasil olahan SPSS. Tingkat Perilaku Menyimpang. Jenis Kelamin. Umur

Hasil olahan SPSS. Tingkat Perilaku Menyimpang. Jenis Kelamin. Umur Hasil olahan SPSS Tingkat Perilaku Menyimpang Valid. 5 22.7 22.7 22.7. 6 27.3 27.3 5. 2. 3 3.6 3.6 63.6 3. 6 27.3 27.3 9.9 4. 2 9. 9.. Jenis Kelamin Valid laki-laki 6 72.7 72.7 72.7 perempuan 6 27.3 27.3.

Lebih terperinci

Lampiran 2 Kartu Bimbingan

Lampiran 2 Kartu Bimbingan Lampiran 2 Kartu Bimbingan 116 Lampiran 3 Kuisioner Penelitian 117 LEMBAR PENELITIAN INFORMED CONSENT Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama :... Alamat :... Menyatakan persetujuan saya untuk membantu

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN PERSEPSI PEKERJA TENTANG RISIKO KECELAKAAN KERJA DI DEPARTEMEN PRODUKSI DAN UTILITY PT. WILMAR NABATI INDONESIA DUMAI TAHUN 2012 Data Umum Responden No Responden

Lebih terperinci

LEMBAR DATA KESELAMATAN

LEMBAR DATA KESELAMATAN LEMBAR DATA KESELAMATAN BAGIAN 1 IDENTIFIKASI PRODUK KIMIA DAN PERUSAHAAN Nama Produk : Glufosinate ammonium 150 g/l Pengidentifikasi Produk / Nama Dagang : Kenbast 150 SL Nama Kimia : ammonium 4-(hydroxyl(methyl)

Lebih terperinci

PENGELOLAAN OPERASI K3 PERTEMUAN #6 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

PENGELOLAAN OPERASI K3 PERTEMUAN #6 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI PENGELOLAAN OPERASI K3 PERTEMUAN #6 TKT302 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

Lebih terperinci

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/6 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Loxanol PL 5825 Penggunaan: Bahan kimia digunakan di sintesa dan atau formulasi di industri Perusahaan: PT BASF Indonesia

Lebih terperinci

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 273 (1) Setiap penyelenggara Jalan yang tidak dengan segera dan patut memperbaiki Jalan yang rusak yang mengakibatkan Kecelakaan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2002 TENTANG KESELAMATAN PENGANGKUTAN ZAT RADIOAKTIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2002 TENTANG KESELAMATAN PENGANGKUTAN ZAT RADIOAKTIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2002 TENTANG KESELAMATAN PENGANGKUTAN ZAT RADIOAKTIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa sebagai pelaksanaan Pasal 16 Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN 36 Lampiran 1 PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada : Yth. Ibu.. Assalamu alaikum Wr. Wb Dengan hormat, Yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta :

Lebih terperinci

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/6 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Laromer PE 22 Aqua (old: Laromer PE 22 WN) Penggunaan: Raw material coating untuk aplikasi industri Perusahaan: PT BASF

Lebih terperinci

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR ISI

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR ISI DAFR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERSETUJUAN... iii SURAT PERNYAAN TENNG ORISINALIS... iv KA PENGANR... v ABSTRACT... vi ABSTRAK... vii DAFR ISI... ix DAFR BEL... xii

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat permohonan izin penelitian untuk Kantor Kesbang dan Pemberdayaan

Lampiran 1. Surat permohonan izin penelitian untuk Kantor Kesbang dan Pemberdayaan Lampiran 1. Surat permohonan izin penelitian untuk Kantor Kesbang dan Pemberdayaan 39 Lampiran 2. Surat balasan izin penelitian dari Kantor Kesbang dan Pemberdayaan 40 Lampiran 3. Surat balasan izin penelitian

Lebih terperinci

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Oracet Yellow 144 FE Penggunaan: komponen pewarna Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th Floor, Ciputra

Lebih terperinci

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/7 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Tinosorb S Aqua Penggunaan: bahan kosmetik Perusahaan: PT BASF Indonesia Plaza GRI, 10th & 11th Floor Jl. H.R. Rasuna

Lebih terperinci

Lampiran 1 CHECK LIST PRAKUALIFIKASI CSMS

Lampiran 1 CHECK LIST PRAKUALIFIKASI CSMS Lampiran 1 CHECK LIST PRAKUALIFIKASI CSMS PRAKUALIFIKASI CSMS 3.1. PROFIL KONTRAKTOR 1. Nama Perusahaan : Alamat Pos : Nomor Telephone/Fax :... Email : 2. Anggota Direksi NO JABATAN NAMA PENDIDIKAN TERAKHIR

Lebih terperinci

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Lampiran 1 FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Nama Judul Penelitian : Helena Verawaty Tarigan :Faktor Risiko Gagal Ginjal Kronis pada Pasien yang Menjalani Terapi Haemodialisa

Lebih terperinci

KUESIONER KUESIONER RESPONDEN. Bapak / Ibu / Saudara / i yang saya hormati,

KUESIONER KUESIONER RESPONDEN. Bapak / Ibu / Saudara / i yang saya hormati, KUESIONER UNIVERSITAS ESA UNGGUL MANAJEMEN RUMAH SAKIT KUESIONER RESPONDEN Bapak / Ibu / Saudara / i yang saya hormati, Saya adalah mahasiswi semester akhir di Universitas Esa Unggul. Saat ini saya sedang

Lebih terperinci

Lenkote Alkali Resisting Primer

Lenkote Alkali Resisting Primer Lembar Data Keselamatan Lenkote Alkali Resisting Primer 1. Deskripsi Produk dan Perusahaan : Nama Produk Identifikasi Lainnya Deskripsi Produk Tipe Produk Lenkote Alkali Resisting Primer Tidak Tersedia

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar pertanyaan

Lampiran 1. Daftar pertanyaan 72 Lampiran 1. Daftar pertanyaan 1. Kapan es krim Baltic mulai diproduksi dan bagaimana sejarah perusahaan? 2. Bagaimana struktur organisasi perusahaan dan apa tugas-tugas serta, tanggungjawabnya? 3. Apa

Lebih terperinci

Lampiran 7 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth : Ibu Di tempat Saya Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan (S1-Keperawatan) akan melakukan penelitian tentang Hubungan Tingkat Pengetahuan

Lebih terperinci

LEMBAR DATA KESELAMATAN

LEMBAR DATA KESELAMATAN LEMBAR DATA KESELAMATAN BAGIAN 1 IDENTIFIKASI PRODUK KIMIA DAN PERUSAHAAN Nama Produk : Imidacloprid 10% Pengidentifikasi Produk / Nama Dagang : Kimida 10 WP Nama Kimia : (E)-1-(6-chloro-3-pyridylmethyl)-N-nitroimidazolidin-2-

Lebih terperinci

LAMPIRAN Case Processing Summary Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN Case Processing Summary Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN ANALISIS SPSS : 1. Analisis Crosstabs Tujuannya adalah untuk mencari koef. Contingency menggunakan chi-square test Case Processing Summary Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN POLA DAN PERILAKU PENYEMPROTAN PESTISIDA TERHADAP KELUHAN KESEHATAN PETANI JERUK DI DESA BERASTEPU KECAMATAN SIMPANG EMPAT KABUPATEN KARO TAHUN 2011 A. Data Umum 1. Nomor

Lebih terperinci

Pengertian Bahan Kimia Berbahaya dan Beracun Bahan kimia berbahaya adalah bahan kimia yang memiliki sifat reaktif dan atau sensitif terhadap

Pengertian Bahan Kimia Berbahaya dan Beracun Bahan kimia berbahaya adalah bahan kimia yang memiliki sifat reaktif dan atau sensitif terhadap Pengertian Bahan Kimia Berbahaya dan Beracun Bahan kimia berbahaya adalah bahan kimia yang memiliki sifat reaktif dan atau sensitif terhadap perubahan/kondisi lingkungan yang dengan sifatnya tersebut dapat

Lebih terperinci

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Lipofructyl Argan LS 9779 Penggunaan: bahan kosmetik Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th Floor, Ciputra

Lebih terperinci

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/6 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Cloisonne Nu-Antique Gold 222CB Penggunaan: bahan kosmetik Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th Floor,

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE : -P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

STUDI PRAKTEK SANITASI DI RUSUN BANDARHARJO, SEMARANG

STUDI PRAKTEK SANITASI DI RUSUN BANDARHARJO, SEMARANG 7. LAMPIRAN Lampiran 1. Checklist penelitian STUDI PRAKTEK SANITASI DI RUSUN BANDARHARJO, SEMARANG Fakultas Teknologi Pertanian - Jurusan Teknologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata - Semarang

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. identifikasi kebutuhan dan syarat APD didapatkan bahwa instalasi laundry

BAB V PEMBAHASAN. identifikasi kebutuhan dan syarat APD didapatkan bahwa instalasi laundry BAB V PEMBAHASAN A. Identifikasi Kebutuhan dan Syarat APD Dari hasil pengamatan dan observasi yang telah dilakukan penulis di Instalasi Laundry Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. Soeharso Surakarta, dalam

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian

Kuesioner Penelitian Kuesioner Penelitian GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN TERHADAP PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI DALAM PENANGANAN SAMPAH MEDIS PADAPETUGAS CLEANING SERVICE DI RSUD Dr. PIRNGADI MEDAN TAHUN 2015 I.

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : c. d. bahwa dengan meningkatnya kegiatan pembangunan

Lebih terperinci

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/7 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Loxanol MI 6835 Penggunaan: Raw material, hanya untuk penggunaan industri Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower,

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE :.P BUKU PENILAIAN DAFTAR

Lebih terperinci