FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN. Efektivitas Olahraga Pernafasan Satria Nusantara terhadap Penurunan
|
|
- Dewi Hadiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Lampiran 1 FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN Efektivitas Olahraga Pernafasan Satria Nusantara terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di Lembaga Seni Pernapasan Satria Nusantara Cabang Medan Oleh Riskina Syahputri Nasution Nim: Saya adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan (F. Kep USU Medan) ingin melakukan penelitian di di Lembaga Seni Pernapasan Satria Nusantara Cabang Medan dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas olahraga pernafasan Satria Nusantara terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Penelitian ini salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas skripsi di F. Kep USU Medan. Maka saya mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu menjadi responden dalam penelitian ini. Informasi yang saya dapatkan ini hanya akan digunakan untuk pengembangan ilmu keperawatan dan tidak akan dipergunakan untuk maksud lain. Partisipasi Bapak/Ibu dalam penelitian ini bersifat bebas untuk menjadi responden penelitian atau menolak tanpa ada sanksi apapun. Jika Bapak/Ibu bersedia menjadi responden silahkan Bapak/Ibu menandatangani formulir persetujuan ini. No. Responden: Tanda tangan :
2 Lampiran 2 No. Responden Kuesioner Data Demografi Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan Usia :... tahun Berat badan :... kg Tinggi badan :... cm Pekerjaan/aktivitas : PNS Petani Karyawan Pedagang Ibu Rumah tangga dan lain-lain Suku : Jawa Minang Batak Mandailing Melayu dan lain-lain Data Tambahan Tekanan darah setelah 3 kali pengukuran :... mmhg Keluhan :... Penggunaan obat :...
3 Lampiran 3 Lembar Observasi Hasil Pengukuran Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di Lembaga Seni Pernapasan Satria Nusantara Minggu I Cabang Medan Tekanan Darah (Sistolik/ Diastolik dalam satuan mmhg) No Tanggal 02 Maret Maret Pebruari 2011 Pengukuran Sampel Penelitian Pre SN Post SN Pre SN Post SN Pre SN Post SN 1. Responden 1 140/ / / / / / Responden 2 140/ / / /90 140/ /90 3. Responden 3 150/ / / / / / Responden 4 150/ / / / / / Responden 5 150/ / / / / / Responden 6 140/ /90 140/ / / /90 7. Responden 7 150/ / / / / / Responden 8 160/ / / / / / Responden 9 140/90 140/90 140/90 140/90 140/90 140/ Responden / / / / / / Responden / / / / / / Responden / / / / / /100
4 Minggu II Tekanan Darah (Sistolik/ Diastolik dalam satuan mmhg) No Tanggal 11 Maret Maret Maret 2011 Pengukuran Sampel Penelitian Pre SN Post SN Pre SN Post SN Pre SN Post SN 1. Responden 1 140/ / /90 140/90 140/ /90 2. Responden 2 140/90 130/90 130/90 130/80 130/80 130/80 3. Responden 3 150/ / / / / / Responden 4 150/ / / / / / Responden 5 150/ / / / / / Responden 6 140/ / /90 140/ /90 140/90 7. Responden 7 150/ / / / / / Responden 8 160/ / / / / / Responden 9 140/90 140/90 140/90 140/90 140/90 140/ Responden / / / / / / Responden /90 150/90 150/90 140/90 150/90 140/ Responden / / / / / /100
5 Minggu III Tekanan Darah (Sistolik/ Diastolik dalam satuan mmhg) No Tanggal 18 Maret Maret Maret 2011 Pengukuran Sampel Penelitian Pre SN Post SN Pre SN Post SN Pre SN Post SN 1. Responden 1 140/90 130/90 130/90 130/90 130/90 130/90 2. Responden 2 130/80 130/90 130/90 130/90 130/90 130/90 3. Responden 3 140/ / / /90 140/ /90 4. Responden 4 140/ / / /90 140/ /90 5. Responden 5 150/ / / / / / Responden 6 140/90 140/90 140/90 130/90 140/90 130/90 7. Responden 7 140/ / / /90 140/ /90 8. Responden 8 150/ / / / / / Responden 9 140/90 140/90 140/90 130/80 140/90 130/ Responden / / / / / / Responden /90 140/90 140/90 140/90 140/90 140/ Responden / / / / / /100
6 Minggu IV Tekanan Darah (Sistolik/ Diastolik dalam satuan mmhg) No Tanggal 25 Maret Maret Maret 2011 Pengukuran Sampel Penelitian Pre SN Post SN Pre SN Post SN Pre SN Post SN 1. Responden 1 130/90 130/80 130/80 130/80 130/80 130/80 2. Responden 2 130/90 130/80 130/80 130/80 130/80 130/80 3. Responden 3 140/ /90 140/90 140/90 140/90 140/90 4. Responden 4 140/ / / /90 140/90 140/90 5. Responden 5 150/ / / / / / Responden 6 140/90 140/90 140/90 130/90 130/90 130/90 7. Responden 7 140/ /90 140/90 130/90 140/90 130/90 8. Responden 8 150/ / / / / / Responden 9 130/80 130/80 130/80 130/80 130/80 130/ Responden / / / /90 150/ / Responden /90 140/90 140/90 140/90 140/90 140/ Responden / /90 130/90 130/90 140/90 130/90
7 Lampiran 4 Cara Mengukur Tekanan Darah Persiapan 1. Siapkan alat-alat yang diperlukan 2. Cuci dan keringkan tangan pemeriksa 3. Posisi penderita dalam keadaan duduk, lengan penderita harus setinggi jantung 4. Gulung bagian atas lengan baju penderita 5. Letakkan sphygmomanometer di atas meja atau di atas bangku di samping penderita, dengan ketinggian yang sama dengan ketinggian jantung penderita. Letakkan sphygmomanometer tersebut, sehingga pemeriksa dapat melihat skala pengukuran dengan jelas. Mengukur Tekanan Darah 6. Balut manset mengelilingi lengan penderita bagian atas dengan kencang dan lembut dimana slang berada di bagian depan dan selipkan bagian akhirnya atau tutup dengan velkro atau klip yang sudah tersedia. 7. Rasakan dengan tangan pemeriksa yang lain adanya denyutan pada pergelangan tangan penderita. Tutup katup yang berada pada gelembung karet dan tekanan dalam manset dinaikkan sehingga denyut radial atau brakial menghilang. 8. Kempiskan manset perlahan dan rasakan adanya denyutan di lekukan lengan. 9. Letakkan sisi stetoskop yang berfungsi untuk mendengar di telinga pemeriksa dan bagian ujung stetoskop yang lain, pada arteri di lekukan lengan penderita.
8 10. Tutup katup dan kembangkan manset sampai skala yang terbaca berada di atas tekanan sistolik saat di palpasi sebelumnya. Dan seharusnya pemeriksa sudah tidak lagi dapat mendengar detakan jantung melalui stetoskop. 11. Kemudian longgarkan katup dan kempiskan manset secara perlahan-lahan. Pada saat pemeriksa melakukannya, maka akan terdengar tekanan sistolik yang berupa suara tepukan dan catat pada tekanan berapa suara itu mulai terdengar. 12. Semakin lama maka akan terdengar suara murmur yang merupakan suara tekanan diastolik. Maka catat pada tekanan berapa suara murmur tersebut terdengar hingga tidak terdengar lagi suaranya. 13. Catat hasil pengukuran pada lembar catatan observasi pengukuran tekanan darah. 14. Lepaskan manset dan kempiskan manset dengan tangan untuk mengeluarkan udara dalam manset. 15. Rapikan penderita dan alat. (Brunner & Suddarth, 2001; Af idah, 2008).
9 Lampiran 5 Protokol Panduan Olahraga Pernapasan Satria Nusantara Pengertian : Olahraga pernapasan Satria Nusantara merupakan latihan yang menghasilkan kekuatan dan daya tahan terhadap otot pernafasan dimana terdapat sebuah proses rekonstruksi tubuh pada setiap tahapan latihan yang ditujukan untuk mengembangkan usaha penanggulangan stresor dan upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM), yaitu mengelola stresor dengan baik untuk menjaga dan bahkan mengembalikan ke homeostasis (Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat Makasar, 2008; Maryanto, 1990). Manfaat : 1. Meningkatkan fungsi paru. Ketika orang menarik napas cepat dan dangkal, paru-paru tidak cukup mengembang untuk memungkinkan transfer maksimum oksigen ke dalam darah. Sedangkan ketika menarik napas dalam atau pernapasan diafragma menyebabkan perut untuk lebih luas. Pernapasan diafragma dapat menarik udara ke dalam lobus bawah paru-paru dimana sebagian besar terjadi transfer oksigen. 2. Meningkatkan aliran limfatik (getah bening). Dengan membantu mengembangkan paru-paru lebih penuh, pernapasan dalam juga meningkatkan aliran cairan limfatik yang membantu mencegah infeksi. 3. Meredakan stress. Bernapas dalam dapat membantu mengurangi keparahan dan frekuensi ketegangan sakit kepala yang berhubungan dengan stres, memperlambat denyut jantung, tekanan darah rendah dan mengurangi kelelahan. 4. Mempercepat penurunan berat badan (Livestrong, 2010).
10 Tujuan : Olahraga pernapasan Satria Nusantara pada penderita hipertensi bertujuan untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Prinsip : Frekuensi olahraga pernapasan 3x dalam seminggu Intensitas olahraga pernapasan adalah intensitas tingkat pradasar (tingkat ringan). Lama (waktu) olahraga pernapasan 120 menit/kali latihan, untuk sesi peregangan 1 selama 5 menit, sesi latihan pernapasan duduk awal selama 10 menit, sesi latihan pernapasan bergerak 1 selama 40 menit, istirahat selama 10 menit, sesi latihan pernapasan bergerak 2 selama 40 menit, sesi latihan pernapasan duduk akhir selama 10 menit, sesi peregangan 2 selama 5 menit. Hal-hal yang harus diperhatikan : - Olahraga pernafasan dihentikan jika penderita hipertensi merasa sakit kepala, pusing, jantung berdebar-debar, lemas, tekanan darah tidak stabil, dan kondisi tubuh jelek - Olahraga pernapasan dilakukan pengaturan napas dengan rileks yaitu menarik napas melalui hidung dan mengeluarkan napas perlahan-lahan melalui hidung kembali. Alat : - Sphygmomanometer One Med - Stetoskop One Med - Lembar observasi tekanan darah
11 Prosedur Tindakan : Persiapan - Peneliti menyiapkan alat - Peneliti memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan - Peneliti mengukur tekanan darah penderita hipertensi (ringan dan sedang) sebelum melakukan olahraga pernafasan Satria Nusantara dan dicatat dalam lembar observasi. - Peneliti dan peserta olahraga pernapasan Satria Nusantara memakai pakaian olahraga yang nyaman - Peneliti mengatur posisi para peserta untuk melakukan olahraga pernapasan Satria Nusantara Pelaksanaan Olahraga Pernapasan Satria Nusantara - Peneliti dan para peserta melaksanakan olahraga yang terdiri dari sesi peregangan, sesi latihan pernapasan duduk awal, sesi latihan pernapasan bergerak 1, istirahat, sesi latihan bergerak 2, sesi latihan pernapasan duduk akhir, sesi peregangan sesuai jadwal yang ditentukan. - Peregangan 1 Pada tahap peregangan, gerakannya meliputi gerakan latihan pada kepala dan leher, gerakan latihan bahu dan lengan dan gerakan latihan paha. Latihan peregangan dilakukan selama 10 menit dalam dua tahap selama latihan (Maryanto, 2008). - Latihan pernapasan duduk awal Pada tahap ini peserta diminta untuk menarik napas di perut dan menahannya selama detik. Adapun gerakan latihan pernapasan duduk awal adalah
12 duduk dengan kaki melipat ke belakang, telapak kaki dengan ujung jari kaki melingkar ke arah pantat (Maryanto, 2008). - Latihan pernapasan begerak 1 Latihan bergerak memiliki gerakan 10 jurus. Setiap jurus akan diajari satu persatu selama latihan. Setiap satu hari akan diajari satu jurus. Latihan pernapasan bergerak dilakukan dengan diawali menarik napas di perut, kemudian menahannya selama melakukan gerakan jurus. Latihan ini dilakukan selama 45 menit (Maryanto, 2008). - Istirahat Istirahat dilakukan untuk mengembalikan energi yang sudah terkuras selama latihan. Istirahat dilakukan selama 10 menit (Maryanto, 2008). - Latihan pernapasan bergerak 2 Merupakan lanjutan dari gerakan latihan pernapasan bergerak sebelum istirahat. Melanjutkan gerakan jurus yang sebelum istirahat, untuk memantapkan gerakan latihan gerakan jurus yang sudah diajari sebelumnya. Latihan ini dilakukan selama 45 menit (Maryanto, 2008). - Latihan pernapasan duduk akhir Gerakan yang dilakukan pada latihan pernapasan duduk akhir sama dengan latihan pernapasan duduk awal. Latihan ini dilakukan untuk menutupi tahapan latihan olahraga pernapasan. Latihan ini dilakukan selama 10 menit (Maryanto, 2008).
13 - Peregangan 2 Gerakan terakhir yang dilakukan adalah gerakan peregangan. Gerakan pada tahap ini sama dengan gerakan pada tahap peregangan 1. Tahap ini dilakukan selama 10 menit (Maryanto, 2008). Penutup - Setelah selesai melakukan olahraga pernafasan Satria Nusantara, beberapa menit kemudian tekanan darah penderita hipertensi diukur kembali dan dicatat dalam lembar observasi tekanan darah - Setelah selesai, peneliti menutup pelaksanaan olahraga pernapasan Satria Nusantara dengan mengucapkan salam dan terima kasih. - Kriteria hasil: 1. Penderita hipertensi setelah melakukan olahraga pernafasan Satria Nusantara menjadi nyaman, segar dan bugar 2. Tekanan darah penderita hipertensi menjadi turun setelah olahraga pernafasan Satria Nusantara
14 Lampiran 6 Prosedur Gerakan Olahraga Pernapasan Satria Nusantara A. Peregangan 1. a. Tekuk kepala ke samping, lalu tahan dengan hitungan 8-10, lalu bergantian dengan sisi lain. b. Tekuk kepala ke samping kiri hingga mengenai bahu diikuti dengan meluruskan lengan ke arah yang sama dengan arah kepala. Tahan dengan hitungan Lalu bergantian dengan sisi lain. 2. a. Luruskan lengan kanan ke arah kiri lalu di tahan dengan lengan kiri. Tahan dengan 8-10 hitungan. Lakukan bergantian dengan sisi lain. b. Satu tangan menyentuh bagian belakang dari leher kemudian raihlah punggung sejauh mungkin yang dapat dicapai. Bergantian tangan kanan dan tangan kiri. Letakkan tangan di punggung kemudian coba meraih ke atas sedapatnya. c. Tautkan jari-jari kedua tangan dan angkat lurus ke atas kepala dengan posisi kedua kaki dibuka selebar bahu. Tahan dengan 8-10 hitungan. Rasakan tarikan bahu dan punggung. d. Tautkan jari-jari kedua tangan kemudian didorong ke depan dengan kekuatan dan tahan sampai hitungan ke 8. e. Jari-jari kedua tangan dikaitkan kemudian didorong ke belakang dengan kekuatan dan tahan sampai hitungan ke 8.
15 f. Kepal jari-jari tangan kanan lalu tangan kiri mendorong tangan kanan ke belakang sampai hitungan ke 8. Gerakan ini juga dilakukan bergantian dengan sisi lain. 3. a. Kaki kanan diluruskan dengan tumit menyentuh lantai dan kaki kiri ditekuk. Lalu kaki kanan ditekuk dengan telapak kaki menyentuh lantai sedangkan kaki kiri diluruskan dengan ujung jari menyentuh lantai. Gerakan dilakukan sampai hitungan ke 8 dan bergantian dengan sisi lain. b. Badan tegak lurus dengan kedua kaki dirapatkan dan tangan lurus ke depan, Lalu perlahan-lahan turunkan punggung hingga tangan menyentuh tanah. Pertahankan posisi ini sampai hitungan ke 8. c. Silangkan kedua kaki dengan badan tetap tegak dan tangan lurus ke depan. Perlahan-lahan turunkan punggung hingga tangan menyentuh tanah. Pertahankan posisi ini sampai hitungan ke 8. Lakukan gerakan ini dengan menyilangkan kaki bergantian. (Maryanto, 2008) B. Latihan pernapasan duduk awal 1. Duduk dengan kaki melipat ke belakang. telapak kaki dengan ujung jari kaki melingkar ke arah pantat. Tulang ekor menyentuh lantai dan punggung diluruskan. Tangan dengan jempol digenggam diletakkan pada lutut, pandangan lurus ke depan ke satu titik. Bila peserta lebih dari satu orang dan sejenis, maka peserta duduk merapat kiri kanan sehingga lutut saling bersentuhan. 2. Pada hitungan pertama napas ditarik, kemudian pada hitungan kedua napas ditekan dan ditahan di bawah perut (abdominal pressing), dan pada hitungan ketiga napas dikeluarkan melalui hidung kembali (Maryanto, 2008).
16 C. Latihan Pernapasan Bergerak 1. Jurus 1 a. Pada hitungan pertama, tungkai membentuk posisi kuda-kuda rendah, kedua kaki sejajar, ujung kaki ke samping berlawanan arah, kedua tangan disempurnakan dengan merentangkan kedua tangan ke depan dengan telapak tangan ke atas, napas perut ditarik melalui hidung, kemudian napas ditekan dan ditahan di bawah perut. b. Pada hitungan kedua, telapak kaki digesekkan ke bumi dan kedua tumit ditemukan, gerakan kaki maju sejengkal, kedua tangan diletakkan dibagian lipatan paha dan kemudian ditarik ke ketiak dengan cara digesek melalui sisi badan. Pergelangan tangan diputar dan ibu jari di genggam. Napas masih ditahan dan ditekan. c. Telapak kaki digesekkan ke bumi dan kedua tumit saling menjauhi, tangan digesek kembali hingga bertemu dibagian bawah perut. d. Tangan kembali disempurnakan dengan merentangkan tangan ke depan, napas masih ditekan dan ditahan. e. Gerakan b, c, dan d dilakukan sebanyak 15 kali. f. Napas dilepaskan perlahan melalui hidung, kaki kuda-kuda diluruskan kembali dan tangan yang direntangkan diluruskan kembali. (Maryanto, 2008) 2. Jurus 2 a. Pada hitungan pertama, tungkai membentuk posisi kuda-kuda rendah, kedua kaki sejajar, ujung kaki ke samping berlawanan arah, kedua tangan disempurnakan dengan merentangkan kedua tangan ke depan dengan telapak
17 tangan ke atas, napas perut ditarik melalui hidung, kemudian napas ditekan dan ditahan di bawah perut. b. Pada hitungan kedua, telapak kaki digesekkan ke bumi dan kedua tumit ditemukan, gerakan kaki maju sejengkal, tangan ditarik ke bagian dada dengan telapak tangan menghadap ke atas kemudian siku ditarik ke belakang, pergelangan tangan diputar sehingga telapak tangan menghadap ke bawah. Napas masih ditahan dan ditekan. c. Telapak kaki digesekkan ke bumi dan kedua tumit saling menjauhi, tangan didorong ke bawah. d. Tangan kembali disempurnakan dengan merentangkan tangan ke depan, napas masih ditekan dan ditahan. e. Gerakan b, c dan d dilakukan sebanyak 15 kali. f. Napas dilepaskan perlahan melalui hidung, kaki kuda-kuda diluruskan kembali dan tangan yang direntangkan diluruskan kembali. (Maryanto, 2008) 3. Jurus 3 a. Pada hitungan pertama, tungkai membentuk posisi kuda-kuda rendah, kedua kaki sejajar, ujung kaki ke samping berlawanan arah, kedua tangan disempurnakan dengan merentangkan kedua tangan ke depan dengan telapak tangan ke atas, napas perut ditarik melalui hidung, kemudian napas ditekan dan ditahan di bawah perut. b. Pada hitungan kedua, telapak kaki digesekkan ke bumi dan kedua tumit ditemukan, gerakan kaki maju sejengkal, tangan ditarik ke bagian dada kemudian
18 siku ditarik ke belakang, lalu pergelangan tangan diputar sehingga telapak tangan menghadap ke depan, dan napas masih ditahan dan ditekan. c. Telapak kaki digesekkan ke bumi dan kedua tumit saling menjauhi, tangan didorong ke depan. d. Tangan kembali disempurnakan dengan merentangkan tangan ke depan dengan telapak tangan ke atas, napas masih ditekan dan ditahan. e. Gerakan b, c dan d dilakukan sebanyak 15 kali. f. Napas dilepaskan perlahan melalui hidung, kaki kuda-kuda diluruskan kembali dan tangan yang direntangkan diluruskan kembali. (Maryanto, 2008) 4. Jurus 4 a. Pada hitungan pertama, tungkai membentuk posisi kuda-kuda rendah, kedua kaki sejajar, ujung kaki ke samping berlawanan arah, kedua tangan disempurnakan dengan merentangkan kedua tangan ke depan dengan telapak tangan ke atas, napas perut ditarik melalui hidung, kemudian napas ditekan dan ditahan di bawah perut. b. Pada hitungan kedua, telapak kaki digesekkan ke bumi dan kedua tumit ditemukan, gerakan kaki maju sejengkal, tangan ditarik ke depan perut dengan tangan membentuk segitiga, kemudian tangan yang dibentuk segitiga ditarik ke atas, tangan yang dibentuk segitiga diturunkan pada posisi semula, kemudian putar tangan kiri ke atas tangan kanan, napas masih ditahan dan ditekan. c. Telapak kaki digesekkan ke bumi dan kedua tumit saling menjauhi, pisahkan kedua tangan dengan menarik ke belakang tubuh sejauh mungkin dengan telapak tangan saling berhadapan.
19 d. Tangan kembali disempurnakan dengan merentangkan tangan ke depan, dengan telapak tangan ke atas, napas masih ditekan dan ditahan. e. Gerakan b, c dan d dilakukan sebanyak 15 kali. f. Napas dilepaskan perlahan melalui hidung, kaki kuda-kuda diluruskan kembali dan tangan yang direntangkan diluruskan kembali. (Maryanto, 2008) 5. Jurus 5 maju a. Pada hitungan pertama, tungkai membentuk posisi kuda-kuda rendah, kedua kaki sejajar, ujung kaki ke samping berlawanan arah, kedua tangan disempurnakan dengan merentangkan kedua tangan kedepan dengan telapak tangan ke atas, napas perut ditarik melalui hidung, kemudian napas ditekan dan ditahan di bawah perut. b. Pada hitungan kedua, telapak kaki kanan digesekkan ke bumi dan tumit kaki kanan ditemukan dengan tumit kaki kiri, gerakan kaki maju sejengkal, tangan kiri diletakkan di bahu yang kanan dengan tangan kanan diletakkan di bawah tangan kiri dengan telapak tangan saling berhadapan, napas masih ditahan dan ditekan. c. Telapak kaki kanan digesekkan ke bumi dan tumit kaki kanan menjauhi tumit kaki kiri, kedua tangan digerakkan ke pinggang sebelah kiri (menyilang dengan arah bahu mulanya) sambil membalik kedua telapak tangan yang saling berhadapan sehingga punggung tangan bertemu. d. Tangan kembali disempurnakan dengan merentangkan tangan ke depan dengan telapak tangan ke atas, napas masih ditekan dan ditahan.
20 e. Telapak kaki kiri digesekkan ke bumi dan tumit kaki kiri ditemukan dengan tumit kaki kanan, gerakan kaki maju sejengkal, tangan kanan diletakkan di bahu yang kiri dengan tangan kiri diletakkan dibawah tangan kanan dengan telapak tangan saling berhadapan, napas masih ditahan dan ditekan. f. Telapak kaki kiri digesekkan ke bumi dan tumit kaki kiri menjauhi tumit kaki kanan, kedua tangan digerakkan ke pinggang sebelah kanan (menyilang dengan arah bahu mulanya) sambil membalik telapak tangan yang saling berhadapan sehingga punggung tangan bertemu. g. Tangan kembali disempurnakan dengan merentangkan tangan ke depan dengan telapak tangan ke atas, napas masih ditekan dan ditahan. h. Gerakan b, c dan d dilakukan sebanyak 8 kali. i. Gerakan e, f dan g dilakukan sebanyak 7 kali. j. Napas dilepaskan perlahan melalui hidung, kaki kuda-kuda diluruskan kembali dan tangan yang direntangkan diluruskan kembali. (Maryanto, 2008) 6. Jurus 5 putar Gerakan jurus 5 putar merupakan lanjutan gerakan jurus 5 maju. a. Lakukan gerakan a, b, dan c pada jurus 5 maju b. Gerakan tangan pada jurus 5 maju yang paling terakhir yaitu tangan berada di pinggang sebelah kiri dimana punggung tangan saling menempel dipertahankan, napas masih ditahan dan ditekan. c. Pada hitungan kedua, lakukan gerakan kaki memutar ke belakang, dengan kaki dilempar ke belakang. kaki yang dilempar adalah kaki kiri. d. Kaki kiri dilempar sebanyak 15 kali, napas masih ditekan dan ditahan.
21 e. Tangan kembali disempurnakan dengan merentangkan tangan ke depan dengan telapak tangan ke atas. f. Napas dilepaskan perlahan melalui hidung, kaki kuda-kuda diluruskan kembali dan tangan yang direntangkan diluruskan kembali. g. Gerakan ini dilakukan sebanyak 2 kali h. Lakukan gerakan a, e dan f pada jurus 5 maju i. Gerakan tangan pada jurus 5 maju yang paling terakhir yaitu tangan berada di pinggang sebelah kanan dimana punggung tangan saling menempel dipertahankan begitu juga dengan posisi tungkai, napas masih ditahan dan ditekan di bawah perut. j. Pada hitungan kedua, lakukan gerakan kaki memutar ke belakang, dengan kaki kanan dilempar ke belakang. k. Kaki kanan dilempar sebanyak 15 kali, napas masih ditekan dan ditahan. l. Tangan kembali disempurnakan dengan merentangkan tangan ke depan dengan telapak tangan ke atas. m. Napas dilepaskan perlahan melalui hidung, kaki kuda-kuda diluruskan kembali dan tangan yang direntangkan diluruskan kembali. n. Gerakan ini dilakukan sebanyak 2 kali. (Maryanto, 2008) 7. Jurus 6 a. Pada hitungan pertama, tungkai membentuk posisi kuda-kuda rendah, kedua kaki sejajar, ujung kaki ke samping berlawanan arah, kedua tangan disempurnakan dengan merentangkan kedua tangan ke depan dengan telapak
22 tangan ke atas, napas perut ditarik melalui hidung, kemudian napas ditekan dan ditahan di bawah perut. b. Pada hitungan kedua, telapak kaki kanan digesekkan ke bumi dan tumit kaki kanan ditemukan dengan tumit kaki kiri, gerakan kaki maju sejengkal, tangan kiri dan tangan kanan ditarik ke pinggang kanan. Tangan kiri berada di atas tangan kanan dengan telapak tangan saling berhadapan, kemudian tangan kanan dibalik posisinya ke atas dan tangan kiri ke bawah dengan telapak tangan saling berhadapan, napas masih ditahan dan ditekan. c. Telapak kaki kanan digesekkan ke bumi dan tumit kaki kanan menjauhi tumit kaki kiri, tangan kiri ditarik ke pinggang kiri dengan cara digesek ke perut dan tangan kanan kanan ditusuk ke bawah. d. Tangan kembali disempurnakan dengan merentangkan tangan ke depan dengan telapak tangan ke atas dengan telapak tangan ke atas, napas masih ditekan dan ditahan. e. Telapak kaki kiri digesekkan ke bumi dan tumit kaki kiri ditemukan dengan tumit kaki kanan, gerakan kaki maju sejengkal, tangan kiri dan tangan kanan ditarik ke pinggang kiri dengan tangan kanan berada di atas dan tangan kiri di bawah dengan telapak tangan saling berhadapan, kemudian tangan kiri dibalik posisinya ke atas dan tangan kanan ke bawah dengan telapak tangan saling berhadapan, napas masih ditahan dan ditekan. f. Telapak kaki kiri digesekkan ke bumi dan tumit kaki kiri menjauhi tumit kaki kanan, tangan kanan ditarik ke pinggang kanan dengan cara digesek ke perut dan tangan kiri ditusuk ke bawah.
23 g. Tangan kembali disempurnakan dengan merentangkan tangan ke depan dengan telapak tangan ke atas, napas masih ditekan dan ditahan. h. Gerakan b, c dan d dilakukan sebanyak 8 kali. i. Gerakan e, f dan g dilakukan sebanyak 7 kali. j. Napas dilepaskan perlahan melalui hidung, kaki kuda-kuda diluruskan kembali dan tangan yang direntangkan diluruskan kembali. (Maryanto, 2008) 8. Jurus 7 maju a. Pada hitungan pertama, tungkai membentuk posisi kuda-kuda rendah, kedua kaki sejajar, ujung kaki ke samping berlawanan arah, kedua tangan disempurnakan dengan merentangkan kedua tangan ke depan dengan telapak tangan ke atas, napas perut ditarik melalui hidung, kemudian napas ditekan dan ditahan di bawah perut. b. Pada hitungan kedua, telapak kaki kanan digesekkan ke bumi dan tumit kaki kanan ditemukan dengan tumit kaki kiri, gerakan kaki maju sejengkal, tangan kiri diletakkan dibahu kanan dan tangan kanan berada di belakang kepala, napas masih ditekan dan ditahan. c. Telapak kaki kanan digesekkan ke bumi dan tumit kaki kanan menjauhi tumit kaki kiri, tangan kiri digesek menyilang tubuh mengarah ke pinggang kiri dan telapak tangan dibuka, tangan kanan dilepaskan dari arah belakang kepala secara menyilang ke arah samping kiri. d. Tangan kembali disempurnakan dengan merentangkan tangan ke depan dengan telapak tangan ke atas dengan telapak tangan ke atas, napas masih ditekan dan ditahan.
24 e. Telapak kaki kiri digesekkan ke bumi dan tumit kaki kiri ditemukan dengan tumit kaki kanan, gerakan kaki maju sejengkal, tangan kanan diletakkan di bahu kiri dan tangan kiri berada di belakang kepala, napas masih ditekan dan ditahan. f. Telapak kaki kiri digesekkan ke bumi dan tumit kaki kiri menjauhi tumit kaki kanan, tangan kanan digesek menyilang tubuh mengarah ke pinggang kanan dan tangan kiri melepaskan tangan dari arah belakang kepala secara menyilang ke arah samping kanan. g. Tangan kembali disempurnakan dengan merentangkan tangan ke depan dengan telapak tangan ke atas, napas masih ditekan dan ditahan. h. Gerakan b, c, dan d dilakukan sebanyak 8 kali. i. Gerakan e, f, dan g dilakukan sebanyak 7 kali. j. Napas dilepaskan perlahan melalui hidung, kaki kuda-kuda diluruskan kembali dan tangan yang direntangkan diluruskan kembali. (Maryanto, 2008) 9. Jurus 7 putar Gerakan 7 putar merupakan gerakan lanjutan jurus 7 maju. a. Lakukan gerakan a, b, dan c seperti pada jurus 7 maju b. Gerakan tangan pada jurus 7 maju yang paling terakhir yaitu tangan kiri berada di pinggang sebelah kiri dengan tangan kiri terbuka ke atas dan tangan kanan berada di lutut sebelah kiri dipertahankan begitu juga dengan posisi tungkai, napas masih ditahan dan ditekan. c. Pada hitungan kedua, lakukan gerakan kaki kiri memutar ke belakang, dengan kaki kiri dilempar ke belakang.
25 d. Kaki kiri dilempar sebanyak 15 kali, napas masih ditekan dan ditahan. e. Tangan kembali disempurnakan dengan merentangkan tangan ke depan dengan telapak tangan ke atas. f. Napas dilepaskan perlahan melalui hidung, kaki kuda-kuda diluruskan kembali dan tangan yang direntangkan diluruskan kembali. g. Gerakan ini dilakukan sebanyak 2 kali h. Lakukan gerakan a, e dan f seperti pada jurus 7 maju i. Gerakan tangan pada jurus 7 maju yang paling terakhir yaitu tangan kanan berada di pinggang sebelah kanan dengan tangan kanan terbuka ke atas dan tangan kiri berada di lutut sebelah kanan dipertahankan begitu juga dengan posisi tungkai, napas masih ditahan dan ditekan. j. Pada hitungan kedua, lakukan gerakan kaki memutar ke belakang, dengan kaki kanan dilempar ke belakang. k. Kaki kanan dilempar sebanyak 15 kali, napas masih ditekan dan ditahan. l. Tangan kembali disempurnakan dengan merentangkan tangan ke depan dengan telapak tangan ke atas. m. Napas dilepaskan perlahan melalui hidung, kaki kuda-kuda diluruskan kembali dan tangan yang direntangkan diluruskan kembali. n. Gerakan ini dilakukan sebanyak 2 kali. (Maryanto, 2008) 10. Jurus 8 a. Pada hitungan pertama, tungkai membentuk posisi kuda-kuda rendah, kedua kaki sejajar, ujung kaki ke samping berlawanan arah, kedua tangan disempurnakan dengan merentangkan kedua tangan ke depan dengan telapak
26 tangan ke atas, napas perut ditarik melalui hidung, kemudian napas ditekan dan ditahan di bawah perut. b. Pada hitungan kedua, telapak kaki kanan digesekkan ke bumi dan tumit kaki kanan ditemukan dengan tumit kaki kiri, gerakan kaki maju sejengkal, tangan kiri dan tangan kanan ditarik ke pinggang kanan. Tangan kiri berada di atas tangan kanan dengan telapak tangan saling berhadapan, kemudian tangan kanan dibalik posisinya ke atas dan tangan kiri ke bawah dengan telapak tangan saling berhadapan, napas masih ditahan dan ditekan. c. Telapak kaki kanan digesekkan ke bumi dan tumit kaki kanan menjauhi tumit kaki kiri, tangan kiri ditarik ke bawah pusar dengan cara digesek ke perut dan tangan kanan ditusuk ke depan sejajar dengan bahu. d. Tangan kembali disempurnakan dengan merentangkan tangan ke depan dengan telapak tangan ke atas dengan telapak tangan ke atas, napas masih ditekan dan ditahan. e. Telapak kaki kiri digesekkan ke bumi dan tumit kaki kiri ditemukan dengan tumit kaki kanan, gerakan kaki maju sejengkal, tangan kiri dan tangan kanan ditarik ke pinggang kiri. Tangan kanan berada di atas tangan kiri dengan telapak tangan saling berhadapan, kemudian tangan kiri dibalik posisinya ke atas dan tangan kanan ke bawah dengan telapak tangan saling berhadapan, napas masih ditahan dan ditekan. f. Telapak kaki kiri digesekkan ke bumi dan tumit kaki kiri menjauhi tumit kaki kanan, tangan kanan ditarik ke bawah pusar dengan cara digesek ke perut dan tangan kiri di depan setinggi bahu.
27 g. Tangan kembali disempurnakan dengan merentangkan tangan ke depan dengan telapak tangan ke atas, napas masih ditekan dan ditahan. h. Gerakan b, c dan d dilakukan sebanyak 8 kali. i. Gerakan e, f dan g dilakukan sebanyak 7 kali. j. Napas dilepaskan perlahan melalui hidung, kaki kuda-kuda diluruskan kembali dan tangan yang direntangkan diluruskan kembali. (Maryanto, 2008) 11. Jurus 9 a. Pada hitungan pertama, tungkai membentuk posisi kuda-kuda rendah, kedua kaki sejajar, ujung kaki ke samping berlawanan arah, kedua tangan disempurnakan dengan merentangkan kedua tangan ke depan dengan telapak tangan ke atas, napas perut ditarik melalui hidung, kemudian napas ditekan dan ditahan di bawah perut. b. Pada hitungan kedua, telapak kaki kanan digesekkan ke bumi dan tumit kaki kanan ditemukan dengan tumit kaki kiri, gerakan kaki maju sejengkal, tangan kiri dibengkokkan dan tangan kanan memegang siku tangan kiri digeser sampai ke ujung tangan kiri sehingga kedua ujung tangan terletak sejajar di depan dahi tangan kiri dibalik sehingga telapak tangan menghadap keluar, napas masih ditahan dan ditekan. c. Telapak kaki kanan digesekkan ke bumi dan tumit kaki kanan menjauhi tumit kaki kiri, kedua tangan dipisahkan dengan cara dirobek sehingga tangan kanan bergerak ke atas dan tangan kiri ke bawah., napas masih ditahan dan ditekan.
28 d. Tangan kembali disempurnakan dengan merentangkan tangan ke depan dengan telapak tangan ke atas dengan telapak tangan ke atas, napas masih ditekan dan ditahan. e. Telapak kaki kiri digesekkan ke bumi dan tumit kaki kiri ditemukan dengan tumit kaki kanan, gerakan kaki maju sejengkal, tangan kanan dibengkokkan dan tangan kiri memegang siku tangan kanan digeser sampai ke ujung tangan kanan sehingga kedua ujung tangan terletak sejajar di depan dahi tangan kanan dibalik sehingga telapak tangan menghadap keluar, napas masih ditahan dan ditekan. f. Telapak kaki kiri digesekkan ke bumi dan tumit kaki kiri menjauhi tumit kaki kanan, kedua tangan dipisahkan dengan cara dirobek sehingga tangan kiri bergerak ke atas dan tangan kanan ke bawah., napas masih ditahan dan ditekan. g. Tangan kembali disempurnakan dengan merentangkan tangan ke depan dengan telapak tangan ke atas, napas masih ditekan dan ditahan. h. Gerakan b, c dan d dilakukan sebanyak 8 kali. i. Gerakan e, f dan g dilakukan sebanyak 7 kali. j. Napas dilepaskan perlahan melalui hidung, kaki kuda-kuda diluruskan kembali dan tangan yang direntangkan diluruskan kembali. (Maryanto, 2008) 12. Jurus 10 a. Pada hitungan pertama, tungkai membentuk posisi kuda-kuda rendah, kedua kaki sejajar, ujung kaki ke samping berlawanan arah, kedua tangan disempurnakan dengan merentangkan kedua tangan ke depan dengan telapak
29 tangan ke atas, napas perut ditarik melalui hidung, kemudian napas ditekan dan ditahan di bawah perut. b. Pada hitungan kedua, telapak kaki kanan digesekkan ke bumi dan tumit kaki kanan ditemukan dengan tumit kaki kiri, gerakan kaki maju sejengkal, kedua tangan diturunkan ke paha dengan telapak tangan menghadap ke atas, tangan kanan berada di atas paha kanan dan tangan kiri berada di atas paha kiri. c. Kedua tangan diangkat sejajar bahu dan kedua tangan dibengkokkan dan kedua pergelangan tangan dipertemukan di atas kepala, napas masih ditekan dan ditahan. d. Telapak kaki kanan digesekkan ke bumi dan tumit kaki kanan menjauhi tumit kaki kiri, kedua pergelangan tangan dipisahkan dengan cara dirobek selebar bahu ke kiri dan ke kanan dan kepala ditonjolkan, napas masih ditahan dan ditekan. e. Tangan kembali disempurnakan dengan merentangkan tangan ke depan dengan telapak tangan ke atas dengan telapak tangan ke atas. f. Telapak kaki kiri digesekkan ke bumi dan tumit kaki kiri ditemukan dengan tumit kaki kanan, kedua tangan diturunkan ke bawah, tangan kanan berada di atas paha kanan dan tangan kiri berada di atas paha kiri. g. Kedua tangan diangkat sejajar bahu dan kedua tangan dibengkokkan dan kedua pergelangan tangan dipertemukan di atas kepala, napas masih ditekan dan ditahan. h. Telapak kaki kiri digesekkan ke bumi dan tumit kaki kiri menjauhi tumit kaki kanan, gerakan kaki maju sejengkal, kedua ujung tangan dipisahkan dengan
30 cara dirobek selebar bahu ke kiri dan ke kanan dan kepala ditonjolkan, napas masih ditahan dan ditekan. i. Tangan kembali disempurnakan dengan merentangkan tangan ke depan dengan telapak tangan ke atas, napas masih ditekan dan ditahan. j. Gerakan b, c, d dan e dilakukan sebanyak 8 kali. k. Gerakan f, g, h dan i dilakukan sebanyak 7 kali. l. Napas dilepaskan perlahan melalui hidung, kaki kuda-kuda diluruskan kembali dan tangan yang direntangkan diluruskan kembali. (Maryanto, 2008) D. Latihan pernapasan duduk akhir Gerakan latihan duduk akhir sama dengan gerakan latihan duduk awal, sehingga gerakan latihan duduk akhir dapat dilihat di atas pada topik gerakan latihan duduk awal (Maryanto, 2008) E. Peregangan Gerakan peregangan yang dilakukan di akhir latihan sama dengan gerakan peregangan yang dilakukan di awal latihan. Gerakan peregangan yang dilakukan di akhir latihan dapat di lihat di atas pada topik latihan peregangan (Maryanto, 2008).
31 Lampiran 7 Persentase Derajat Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Responden Pre dan Post Olahraga Pernafasan Satria Nusantara Kategori Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diastolik Pre Olahraga Pernafasan Satria Nusantara Post Olahraga Pernafasan Satria Nusantara Pre Olahraga Pernafasan Satria Nusantara Post Olahraga Pernafasan Satria Nusantara Optimal Normal % Normal Tinggi - 50% - - Hipertensi Stadium % 50% 8.3% 58.3% Stadium % % 16.7% Stadium % -
32 Lampiran 8 Hasil Uji Normalitas Data Sistolik dan Diastolik Tekanan Darah Shapiro-Wilk Sig. Pre Sig. Post Sistolik Diastolik
33 Lampiran 9 JADWAL PENELITIAN NO KEGIATAN Mengajukan judul penelitian Menetapkan judul penelitian Menyelesaikan proposal Mengajukan sidang proposal 5 Sidang proposal 6 Revisi Mengumpulkan 7 proposal Pengumpulan 8 data 9 Analisa data Menyusun 10 laporan/skripsi Mengajukan 11 sidang skripsi 12 Sidang skripsi 13 Revisi Mengumpulkan 14 revisi skripsi Agust-10 Sep-10 Okt-10 Nop-10 Des-10 Jan-11 Peb-11 Mar-11 Apr-11 Mei-11 Jun
34 Lampiran 10 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Lembar Konsultasi Efektivitas Senam Pernapasan Satria Nusantara terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi Nama Mahasiswa Nama Dosen Pembimbing Riskina S. Nasution No Tanggal Materi Mula Tarigan S. Kp., M. Kes September September Oktober Oktober Nopember Nopember Nopember Mei 2011 Pengajuan Judul BAB I Pendahuluan Revisi BAB I BAB I (ACC) BAB II : - Tambahkan Satria Nusantara - Lanjutkan BAB III & IV BAB II (ACC) BAB III (ACC) BAB IV : - Perbaiki redaksi analisa data - Buat lembar observasi - Data demografi - Informed consent - Cari populasi - BAB IV (ACC) - Lampiran (ACC) Revisi Proposal BAB V : - Perbaiki tampilan table - Analisa data TD yang belum ditransform - Tuliskan hasil uji hipotesis dan pernyataan hipotesis - Lanjutkan BAB VI Juni BAB V (ACC) - BAB VI (ACC) - Sudah bisa disiapkan untuk sidang skripsi
35
36 LUM VITAE
37 CURRICULUM VITAE Nama : Riskina Syahputri Nasution Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 14 Juni 1989 Agama Alamat : Islam : Jln. Menteng VII, Gg. Asahan, No. 7, Medan Riwayat Pendidikan : : TK. Pertiwi II Medan : SD Negeri Medan : SMP Negeri 3 Medan : SMA Negeri 5 Medan Sekarang : Fakultas Keperawatan USU
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN. Perbedaan Tekanan Darah Sisi Tangan Yang Lumpuh Dengan Sisi Tangan
Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Perbedaan Tekanan Darah Sisi Tangan Yang Lumpuh Dengan Sisi Tangan Yang Normal Pada Pasien Stroke Di Ruangan Ra4 Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan
Lebih terperinciFORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN. Efektivitas Olahraga Pernapasan Terhadap Penurunan Gejala Asma Pada
Lampiran 1 FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN Efektivitas Olahraga Pernapasan Terhadap Penurunan Gejala Asma Pada Penderita Asma di Lembaga Seni Pernapasan Satria Nusantara Cabang Medan Oleh
Lebih terperinciFORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN
90 Lampiran 1 FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN Tingkat asupan Protein, Lemak, Natrium, Kalium, Serat, Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Kejadian Hipertensi pada Kelompok Senam Bugar Lansia di
Lebih terperinciLAMPIRAN-LAMPIRAN 69
LAMPIRAN-LAMPIRAN 69 Lampiran 1 FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN Pengaruh Senam Otak terhadap Peningkatan Daya Ingat Lansia di Panti Werdha Karya Kasih Mongonsidi Medan Oleh Paula Angelina
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN LAMPIRAN 1. SURAT IJIN PENELITIAN LAMPIRAN 2. SURAT KETERANGAN SELESAI PENELITIAN LAMPIRAN 3 KUESIONER PENELITIAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PETANI PEMETIK KOPI DI DUSUN BANUA TAHUN 2015 Karakteristik
Lebih terperinciFORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN
Lampiran 1 FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN Efektivitas Masase Kaki dengan Minyak Esensial Lavender terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di Dusun XI Desa Buntu Bedimbar
Lebih terperinciDilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI Komponen Ya Dilakukan Tidak Pengertian Gerakan/sentuhan yang diberikan pada bayi setiap hari selama 15 menit, untuk memacu sistem sirkulasi bayi dan denyut
Lebih terperinciLatihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas
Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Kekuatan otot adalah tenaga, gaya, atau tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban maksimal. Otot-otot tubuh
Lebih terperinciLAMPIRAN SUKHASANA SHAVASANA
55 LAMPIRAN TEKNIK PELAKSANAAN LATIHAN HATHA YOGA PERSIAPAN LATIHAN Partisipan menggunakan pakaian yang bersih dan longgar. Partisipan tidak memakai alas kaki selama latihan. Karena latihan yoga harus
Lebih terperinciLampiran 1. PLAN OF ACTION (Oktober 2016 Juni 2017) Nama : Dita Erline Kurnia NIM :
Lampiran 1 PLAN OF ACTION (Oktober 2016 Juni 2017) Nama : Dita Erline Kurnia NIM : 1401100002 NO KEGIATAN PENELITIAN 1. Tahap Persiapan A. Penentuan Judul B. Mencari Literatur C. Studi Pendahuluan D. Menyusun
Lebih terperinciAngkat kedua dumbbell ke depan dengan memutar pergelangan tangan (twist) hingga bertemu satu sama lain.
DADA 1. Breast Twist Fly 1. Posisikan tubuh bersandar incline pada bench dengan kedua tangan terbuka lebar memegang dumbbell. Busungkan dada untuk gerakan yang optimal. Angkat kedua dumbbell ke depan dengan
Lebih terperinciRANCANGAN JADWAL PENELITIAN
Lampiran 1 RANCANGAN JADWAL PENELITIAN Kegiatan Maret 2015 April 2015 Mei 2015 Juni 2015 Juli 2015 Agustus 2015 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Persiapan: - Perijinan Tempat Latihan - Persiapan
Lebih terperinciLEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Yth. Bapak/Ibu Calon Responden Penelitian Di Wilayah kerja Puskesmas Pengasih II, Kabupaten Kulon Progo
Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Yth. Bapak/Ibu Calon Responden Penelitian Di Wilayah kerja Puskesmas Pengasih II, Kabupaten Kulon Progo Assalamu alaikum Wr.Wb. Dengan Hormat, Saya yang bertanda
Lebih terperinciPLAN OF ACTION (Oktober 2016-Juli2017) Mengetahui, Malang, 2 Oktober 2016
Lampiran 1 Nama : Agung Prasetio NIM : 1401100116 No. Kegiatan Penelitian I II III Tahap Persiapan a. Penentuan Judul b. Mencari Literatur c. Penyusunan Proposal d. Konsultasi Proposal e. Perbaikan Proposal
Lebih terperinciKEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG SOP SENAM HAMIL
Versi : 1 Tgl : 17 maret 2014 1. Pengertian Senam Hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil, secara fisik maupun mental, untuk menghadapi persalinan yang cepat, aman dan spontan.
Lebih terperinciLatihan Kuatkan Otot Seluruh Badan
Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan latihan dengan gerakan-gerakan berikut ini. "Saya seorang wanita berusia 30 tahun. Secara teratur, saya melakukan olahraga jalan pagi. Setiap latihan waktunya antara
Lebih terperinciLatihan 1: untuk menyiapkan kondisi secara fisiologis maupun psikologis agar dapat melaksanakan latihan gerakan senam dengan baik dan benar
Lampiran 4 No. Panduan Senam Bugar Lansia (SBL) Langkah Gerakan SBL Bag. 1 Gerakan Pemanasan Gambar Latihan Pernapasan 1. Meluruskan badan dengan kedua tangan lurus ke bawah sejajar dengan kedua sisi tubuh.
Lebih terperinciPersonil Penelitian. Nama : Kristina Ambarita. Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak. 1. DR. dr. Oke Rina R, M.Ked(Ped), Sp.
LAMPIRAN 1 Personil Penelitian 1. Ketua Penelitian Nama : Kristina Ambarita Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSUP. H. Adam Malik Medan 2. Pembimbing Penelitian 1. DR. dr. Oke Rina R, M.Ked(Ped),
Lebih terperinciAdalah mahasiswa S-1 Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas. Muhammadiyah Surakarta, akan melakukan penelitian dengan judul Perbedaan
Lampiran 1. Surakarta, Oktober 2011 Kepada Yth: Responden penelitian Di tempat Dengan hormat Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Lestari Gudawati NIM : J 210070044 Adalah mahasiswa S-1 Keperawatan
Lebih terperinciLembar Persetujuan Menjadi Responden. Saya yang bernama Khairul Bariah / adalah mahaiswi D-IV Bidan
Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden Saya yang bernama Khairul Bariah / 095102019 adalah mahaiswi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang
Lebih terperinciFORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT)
Lampiran I FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) Judul : Pengaruh relaksasi pernapasan terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I. Nama peneliti : Nurlis Mawarni Nim : 095102066 Saya adalah mahasiswa
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KEGIATAN PROSEDUR SENAM LANSIA
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROSEDUR SENAM LANSIA Pendahuluan Usia lanjut atau lanjut usia bukanlah merupakan suatu penyakit, meskipun hal tersebut dapat menimbulkan masalah sosial. Di beberapa negara, terutama
Lebih terperinciLAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN
LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN PENJELASAN TENTANG PENELITIAN Judul Penelitian : Pengaruh Progressive Muscle Relaxation terhadap Kecemasan Pasien Penyakit Ginjal Kronis yang Menjalani Hemodialisa Peneliti
Lebih terperinciLampiran 1 SURAT IJIN PENELITIAN
Lampiran 1 88 SURAT IJIN PENELITIAN Lampiran 2 89 SURAT IJIN SURVEI AWAL PENELITIAN Lampiran 3 90 SURAT IJIN PENELITIAN Lampiran 4 91 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bertanda tangan di bawah
Lebih terperinciFORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN. Pemanfaatan Mengkudu (morinda cirifolis) pada Tekanan Darah Tinggi
Lampiran 1 FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN Pemanfaatan Mengkudu (morinda cirifolis) pada Tekanan Darah Tinggi di Desa Beringin Pasar VII Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan Oleh : Farah Indah
Lebih terperinciSENAM HAMIL BANTU MELAHIRKAN TANPA KECEMASAN Oleh : Sulastri, S.Kep., Ns. Dosen Akper PKU Muhammadiyah Surakarta. Abstrak :
SENAM HAMIL BANTU MELAHIRKAN TANPA KECEMASAN Oleh : Sulastri, S.Kep., Ns. Dosen Akper PKU Muhammadiyah Surakarta Abstrak : Saat ini, wanita yang tengah hamil tidak menjadi halangan untuk tetap berolahraga
Lebih terperinciFORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT)
Lampiran I FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) Judul : Efektivitas Metode Relaksasi Pernapasan pada Nyeri persalinan kala I Fase Aktif. Nama peneliti : Theresia Yuliati NIM : 105102076 Saya adalah
Lebih terperinciINFORMED CONSENT. Nama :... Umur :... Alamat :... Pendidikan :... dan resiko studi kasus yang berjudul Gambaran Efek Senam Yoga Terhadap
INFORMED CONSENT Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama :... Umur :... Alamat :... Pendidikan :... Setelah mendapatkan keterangan secukupnya, serta mengetahui manfaat dan resiko studi kasus yang berjudul
Lebih terperinciProsedur Pengukuran Tekanan Darah
Prosedur Pengukuran Tekanan Darah A. Alat dan Bahan: 1. Tensimeter Digital atau Tensimeter manual (Air Raksa) 2. Mancet besar B. Cara Pengukuran menggunakan Tensi Meter Digital: 1. Tekan tombol START/STOP
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN PENGARUH SENAM AYUNAN TANGAN TERHADAP KEJADIAN INSOMNIA PADA LANSIA DI DESA KADU JAYA CURUG TANGERANG
Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN PENGARUH SENAM AYUNAN TANGAN TERHADAP KEJADIAN INSOMNIA PADA LANSIA DI DESA KADU JAYA CURUG TANGERANG Saya yang bernama di bawah ini : Nama :
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah penelitian korelasi yang menunjukkan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain pada penelitian ini adalah penelitian korelasi yang menunjukkan hubungan antara tingkat kebugaran jasmani dengan tekanan darah sistolik pada mahasiswa
Lebih terperinciSENAM REFLEKSI TAHAP PELEBURAN (terdiri dari tujuh gerakan)
SENAM REFLEKSI Senam refleksi dilakukan dengan menggabungkan gerakan tubuh dan teknik pengaturan pernapasan. Tujuannya adalah memperbaiki fungsi-fungsi otot-otot yang berhubungan dengan alat-alat/organ
Lebih terperinciterdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani
Gerak Berirama Gerak berirama disebut juga gerak ritmik. Gerak ini dilakukan dalam gerakan dasar di tempat. Contoh dari gerakan yang berirama adalah gerak jalan, menekuk, mengayun, dan sebagainya. Ayo
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah explanatory research (penelitian penjelasan) yaitu penelitian yang menjelaskan antara variabel bebas dan variabel
Lebih terperinciPETUNJUK OPERASIONAL PENGGUNAAN ALAT TENSIMETER. RAKSA (Sphigmomanometer Raksa)
Halaman : 1 dari 6 PETUNJUK OPERASIONAL PENGGUNAAN ALAT TENSIMETER 1. Ruang Lingkup (Sphigmomanometer Raksa) Petunjuk ini digunakan untuk mengoperasikan Tensimeter Raksa RIESTER (Mercurial Sphygmomanometers
Lebih terperinciBAB X ISOMETRIK. Otot-otot Wajah terdiri dari :
116 BAB X ISOMETRIK Otot-otot Wajah terdiri dari : 1. Occopito Froratalis : otot-otot pada tulang dahi yang lebar yang berfungsi membentuk tengkorak kepala bagian belakang 2. Temporalis : otot-otot di
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) LATIHAN FISIK RENTANG GERAK / RANGE OF MOTION (ROM) AKTIF
LAMPIRAN SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) LATIHAN FISIK RENTANG GERAK / RANGE OF MOTION (ROM) AKTIF Pokok bahasan Sub Pokok bahasan : Latihan fisik rentang derak/ Range Of Motion (ROM) : Mengajarkan latihan
Lebih terperinciInformed Consent. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre dan Post Operasi Mayor di RSUD Dr. Pirngadi Medan
Lampiran 1 Informed Consent Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre dan Post Operasi Mayor di RSUD Dr. Pirngadi Medan Nurul Rahmah Suhayat 111101098 Selamat siang/sore Bapak/Ibu.
Lebih terperinciLEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Nama saya Retno Wahyuni, sedang menjalani pendidikan di program D-IV Bidan
38 Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN Assalamualaikum Wr.Wb/Salam Sejahtera Dengan Hormat, Nama saya Retno Wahyuni, sedang menjalani pendidikan di program D-IV Bidan Pendidik Fakultas
Lebih terperinciPERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Lampiran 2 Kepada Yth : Kakek/Nenek (Calon Responden) Di di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 04 Margaguna Jakarta Selatan Dengan Hormat, Yang bertanda tangan dibawah ini
Lebih terperinciDAFTAR RIWAYAT HIDUP. : Jl. Kentang I/ 126 Perum I Tangerang. 4. Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul, Jakarta (2005-Sekarang)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Abdul Malik AA Tempat Tanggal Lahir : Tangerang, 04 Oktober 1987 Alamat : Jl. Kentang I/ 126 Perum I Tangerang No Tlp : 08569077785 Riwayat Pendidikan : 1. SDN Karawaci XII,
Lebih terperinciLEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
LAMPIRAN Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Yogyakarta, Maret 2017 Kepada Yth. Saudara/I Responden Di Posyandu Adji Yuswo Tamantirto Kasihan Bantul Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan
Lebih terperinciBAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
BAB VIII RENANG 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Olahraga renang merupakan alat pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, juga merupakan upaya mempelajari manusia bergerak. Pilih salah satu gaya
Lebih terperinciKeterangan : 1: Tidak sakit, 2: Agak sakit, 3: Sakit, 4: Sakitsekali
Lampiran 1 I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama :.. 2. Umur/TglLahir : /... Pendidikan Terakhir : SD/SMP/SMA/AKADEMI/UNIVERSITAS 4. Status : Kawin/BelumKawin 5. Pengalaman Kerja :..Tahun..Bulan. II. KUESIONER
Lebih terperinciPEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc
PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK ppkc Terapi Sentuh (Touch Therapy) Metode sentuh untuk sehat adalah pendekatan atau terobosan baru dalam pemeliharaan kesehatan. Metode inipun bisa digabungkan dengan
Lebih terperinciSOP Tanda Tanda Vital
SOP Tanda Tanda Vital N o I II III Aspek yang Dinilai Ya Tidak PERSIAPAN ALAT 1. Termometer dalam tempatnya (axila, oral, rektal) 2. Tiga buah botol berisi larutan sabun, desinfektan, dan air bersih 3.
Lebih terperinciA. Daya Tahan dan Kekuatan Otot
Kebugaran jasmani harus dipenuhi oleh setiap orang. Kebugaran jasmani merupakan pendukung keberhasilan dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Latihan kebugaran jasmani meliputi daya tahan, kekuatan, kelenturan,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jl.Sekolah pembangunan NO. 7A Medan Sunggal
31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lapangan Asrama PPLP Sumatera Utara di Jl.Sekolah pembangunan NO. 7A Medan Sunggal 2.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Gizi. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Juni 2016 dan bertempat
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Gizi. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Juni 2016 dan
Lebih terperinciPENJELASAN TENTANG PENELITIAN
PENJELASAN TENTANG PENELITIAN Judul Penelitian : Pengaruh Edukasi Manajemen Diri Terhadap Perilaku sehat dan Tekanan Darah Pasien Hipertensi di wilayah Kerja Puskesmas Kota Medan Peneliti : Wilda Fauzia
Lebih terperinciJADWAL TENTATIF PENELITIAN
Lampiran 1 No Aktivitas Penelitian September 2015 Oktober 2015 November 2015 JADWAL TENTATIF PENELITIAN Desember 2015 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli 2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016 Minggu
Lebih terperinciLampiran 1 LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN. : Perbandingan Tumbuh Kembang Bayi Usia 6 Bulan yang
59 Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN Nama Peneliti : Rini Maulida Sari NIM : 131101020 Judul Penelitian : Perbandingan Tumbuh Kembang Bayi Usia 6 Bulan yang Mendapat ASI Eksklusif dengan Bayi yang
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 Peak Flow Meter Penggunaan instrumen untuk mengukur Arus Puncak Ekspirasi pada peserta. 1. Peserta diminta untuk berdiri dan memegang peak
LAMPIRAN 1 Peak Flow Meter Penggunaan instrumen untuk mengukur Arus Puncak Ekspirasi pada peserta. 1. Peserta diminta untuk berdiri dan memegang peak flow meter. 2. Mouth Piece dimasukan kedalam mulut.
Lebih terperinciLAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG REMATIK PADA LANSIA. TIM PENGABMAS Yenni, M.kep, Ns, Sp, Kep kom. Ns. Emira Apriyeni, S.
LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG REMATIK PADA LANSIA KETUA: TIM PENGABMAS Yenni, M.kep, Ns, Sp, Kep kom Ns. Emira Apriyeni, S.kep PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciKeperawatan (Program S1) Universitas Sumatera Utara. Saat ini saya sedang
Lampiran 1 LEMBARAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Intensitas Nyeri dan Prilaku Nyeri pada Pasien yang Diindikasikan Laparotomi di Ruang Rawat Inap RSUD dr.pirngadi Medan Oleh: Andi Aguspel Saya yang bernama
Lebih terperinciLampiran 7 LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN (INFORMED CONSENT) Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama responden Umur :. :. Menyatakan bersedia menjadi subyek (responden) dalam penelitian dari : Nama
Lebih terperinciDAFTAR TILIK PEMERIKSAAN SUHU
PEMERIKSAAN SUHU 10 Menentukan letak aksila dan membersihkan daerah aksila dengan menggunakan tisue 11 Menurunkan reservoir di bawah suhu 35 C 12 Meletakkan termometer pada daerah aksila (reservoir tepat
Lebih terperinci1. PEMERIKSAAN VITAL SIGN
1. PEMERIKSAAN VITAL SIGN DASAR TEORI Vital sign atau tanda-tanda vital adalah ukuran statistik berbagai fisiologis yang digunakan untuk membantu menentukan status kesehatan seseorang, terutama pada pasien
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENGARUH AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP PERUBAHAN TD, HR, RR IBU KALA I PERSALINAN
Lampiran 1 No Responden:. LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENGARUH AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP PERUBAHAN TD, HR, RR IBU KALA I PERSALINAN Saya bernama Dame Ria Sihotang/081121043 mahasiswi Fakultas
Lebih terperinciPenyusun: Dr. Danu Hoedaya & Dr. Nitya Wismaningsih [ Tim Psikologi Pelatda PON XVI Jawa Barat ]
Paket Latihan Mental Khusus Pelatda PON XVI Jawa Barat Penyusun: Dr. Danu Hoedaya & Dr. Nitya Wismaningsih [ Tim Psikologi Pelatda PON XVI Jawa Barat ] Komite Olahraga Nasional Indonesia - Jawa Barat Bandung,
Lebih terperinciMeasurement I. DIGIT SPAN (Before Treatment)
Measurement I DIGIT SPAN (Before Treatment) ( Forward (F) Digit ) Series Trial I Trial II --2-9- ---9-2-- -2---1 ---- -1-9--- -9-2--- -9-1---2- -1--9--- --1-9-2--- --2-9--1-- 9 2-----2--- -1--9--2--- (
Lebih terperinciLAMPIRAN 7. Prosedur Pelaksanaan Tes. Prosedur tes : pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2 Max. kebutuhan
LAMPIRAN 7 Prosedur Pelaksanaan Tes 1. Tes Daya Tahan (Endurance) menggunakan Balke Test Prosedur tes : a. Tujuan untuk mengukur daya tahan kerja jantung dan pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2
Lebih terperinciMitos Sixpack Orang menghabiskan uang jutaan setiap tahun untuk mendapatkan tubuh ideal. Sekarang ini terdapat sekitar 200 lebih alat-alat latihan untuk perut. Sebagian alat-alat ini tidak berguna sama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB II A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Saat ini banyak sekali jenis-jenis olahraga yang ada di dunia ini, salah satunya adalah olahraga renang. Seperti yang telah diketahui, renang termasuk salahsatu cabang
Lebih terperinciPROSEDUR PENGUKURAN LINGKAR PINGGANG
Lampiran 1 RESPONDEN PENELITIAN Hubungan Lingkar Pinggang dengan Tekanan Darah pada Masyarakat di Lingkungan Pasar Kelurahan Pasar Doloksanggul Tahun 2014 Oleh Ayu Susi Yanthi Lumban Gaol Saya adalah mahasiswa
Lebih terperinciPANDUAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR
PANDUAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR Apa yang akan Anda lakukan jika Anda menemukan seseorang yang mengalami kecelakaan atau seseorang yang terbaring di suatu tempat tanpa bernafas spontan? Apakah Anda
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah explanatory research atau penelitian yang menjelaskan ada tidaknya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat melalui
Lebih terperinciMedan, (Purnama Anggi) ( ) Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1 No. Kode Responden : (Diisi oleh peneliti) Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian Efektivitas Akupresur Terhadap Pemurunan Mual dan Muntah pada Ibu Hamil Trimester Pertama oleh : Purnama
Lebih terperinciFORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN
Lampiran 1 No Responden : FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN Efektifitas orientasi rumah sakit pada orang tua terhadap kecemasan karena anak dirawat inap di RSUP. H. Adam Malik Medan Saya
Lebih terperinciFORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN
Lampiran 1 FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN Pengaruh Latihan Fleksibilitas Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Terapi Hemodialisa Di Klinik Ginjal
Lebih terperinciPELAKSANAAN SENAM JANTUNG SEHAT UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PANTI SOSIAL TRESNA WHERDA KASIH SAYANG IBU BATUSANGKAR
PELAKSANAAN SENAM JANTUNG SEHAT UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PANTI SOSIAL TRESNA WHERDA KASIH SAYANG IBU BATUSANGKAR Liza Merianti, Krisna Wijaya Abstrak Hipertensi disebut
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah
9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Prestasi Lempar Lembing Lempar lembing merupakan salah satu nomor pada cabang olahraga atletik yang diperlombakan dalam perlombaan nasional maupun internasional, baik untuk putra
Lebih terperinciLampiran 1 PENJELASAN PENELITIAN
LAMPIRAN Lampiran 1 PENJELASAN PENELITIAN Pengaruh Tai Chi for Diabetes (TCD) terhadap Perubahan Tingkat Depresi dan Kadar Glukosa Darah pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 diwilayah Kelurahan Polehan
Lebih terperinciOlahraga Bagi Orang yang Sibuk Di Kantor
Olahraga Bagi Orang yang Sibuk Di Kantor Oleh: Yudik Prasetyo Staf Pengajar Fakultas Ilmu Keolahragaan, UNY Pendahuluan Pada era globalisasi ini, orang semakin disibukan dengan berbagai pekerjaan untuk
Lebih terperinciSenam Hamil. Pengertian Senam Hamil
Senam Hamil Pengertian Senam Hamil Senam ibu hamil adalah jenis olahraga yang ringan untuk ibu hamil, olahraga ini bisa dilakukan untuk ibu hamil yang usia kandungannya di atas 6 bulan. Usia kandungan
Lebih terperinci1. Stretching Pantat. LATIHAN OTOT PANTAT DAN HAMSTRING (Paha belakang) By Ronny J. Kutadinata. Basic
LATIHAN OTOT PANTAT DAN HAMSTRING (Paha belakang) By Ronny J. Kutadinata 1. Stretching 1.1. Pantat Basic 1. Berbaringlah dengan kedua kaki lurus di depan Anda. 2. Bawa kaki kiri ke atas, tertekuk di lutut,
Lebih terperinciTES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)
Lampiran 4. TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI) Pengantar : Dalam lokakarya kesegaran jasmani yang dilaksanakan pada tahun 1984 Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) telah disepakati dan ditetapkan
Lebih terperinciINFORMED CONSENT LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN
Lampiran 1 INFORMED CONSENT LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN Nama peneliti :Desi Julianty Banjarnahor NIM :131101017 Instansi pendidikan Sumatera Utara Judul penelitian :Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan
Lebih terperinciLampiran 1. Catatan Observasi. CATATAN OBSERVASI II Nama Bayi :... Nama Orang tua :... Lama terbangun. No. Observasi
LAMPIRAN 75 76 Lampiran 1. Catatan Observasi CATATAN OBSERVASI II Nama Bayi :... Nama Orang tua :... No. Observasi Umur L/P Jumlah jam Tidur dalam 24 jam Berapa Kali terbangun dalam 1 x tidur malam hari
Lebih terperincisambil kedua tangan didepan mulut.
Lampiran 1. Bentuk- bentuk senam irama Berikut bentuk- bentuk gerakan senam irama: 1) Gerakan Peralihan a) Jalan ditempat, gerakan tangan keatas, turun kembali kedepan dengan posisi kedua telapak tangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah explanatory research, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel-variabel
Lebih terperinciLampiran 1 Lembar Persetujuan menjadi Responden Penelitian. Medan. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang Tingkat Kecemasan
LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1 Lembar Persetujuan menjadi Responden Penelitian Tingkat Kecemasan Orang Tua terhadap Pemasangan Infus pada Anak Usia Prasekolah di Ruang III RSUD Dr. Pirngadi Medan Oleh: Melinda
Lebih terperinciANTROPOMETRI TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN PRODUKSI MANUFAKTUR DAN JASA
ANTROPOMETRI TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN PRODUKSI MANUFAKTUR DAN JASA Definisi Antropometri adalah suatu studi yang berhubungan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia Antropometri
Lebih terperinciBAB V KEBUGARAN JASMANI. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117
BAB V KEBUGARAN JASMANI Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117 Kebugaran jasmani merupakan alat pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, juga merupakan upaya untuk meningkatkan dan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik
72 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu dengan cara pengumpulan data sekaligus
Lebih terperinciPENGURUTAN (MASSAGE)
PENGURUTAN (MASSAGE) Massage merupakan salah satu cara perawatan tubuh paling tua dan paling bermanfaat dalam perawatan fisik (badan) Massage mengarahkan penerapan manipulasi (penanganan) perawatan dari
Lebih terperinciMedan, Maret 2014 Hormat saya,
Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Fithri Hervianti NIM :101101131 No.Hp : 082376071573 Alamat : Fakultas Keperawatan USU Medan Adalah
Lebih terperinciLATIHAN FISIK SEBAGAI PENDUKUNG ASUHAN GIZI BAGI LANSIA DR.dr.BM.Wara Kushartanti
LATIHAN FISIK SEBAGAI PENDUKUNG ASUHAN GIZI BAGI LANSIA DR.dr.BM.Wara Kushartanti TUJUAN MODUL Setelah mempelajari modul ini, diharapkan peserta dapat: 1. Memahami konsep dukungan latihan fisik untuk asuhan
Lebih terperinciLampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden. Studi DIV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saat
Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden Saya yang bernama Fenny Fernando (095102034) adalah mahasisiwi Program Studi DIV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan. Saat ini saya sedang melakukan penelitian
Lebih terperinciJADWAL KEGIATAN PEMBUATAN SKRIPSI
86 Lampiran 1 JADWAL KEGIATAN PEMBUATAN SKRIPSI EFEKTIFITAS REBUSAN DAUN SALAM (SYZYGIUM POLYANTHUM) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI Di Desa Paringan Kecamatan Jenangan Kabupaten
Lebih terperinciTES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)
TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI) Pengantar : Dalam lokakarya kesegaran jasmani yang dilaksanakan pada tahun 1984 Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) telah disepakati dan ditetapkan menjadi instrumen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara. pada ketepatan dalam penggunaan metode.
32 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penggunaan metode penelitian dalam penelitian harus tepat sasaran dan mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah agar
Lebih terperinciFORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) : Analisis Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Preoperatif dan Pascaoperatif di RSUD Dr.
FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) Judul : Analisis Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Preoperatif dan Pascaoperatif di RSUD Dr. Pirngadi Medan Nama Peneliti : Sri Silva Mei Yanti Lubis NIM : 131121085
Lebih terperinci( ) Administrasi Bisnis 2014 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro
Nama: Jessica Talenta (075) Resa Junita Anwar (076) Muhammad Ilmal F (077) Rani Atika Marthalove (078) Dinar Rian Fiona (079) Ahmad Surya G (080) Yusian Tabita (081) Gilang Chrsitian E.K (082) Zenia Perwitasari
Lebih terperinciLampiran 1. A. Kuesioner Nordic Body Map Nama : Umur : Pendidikan terakhir : Masa kerja :...tahun
Lampiran 1 KUESIONER GAMBARAN KELUHAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA PANDAI BESI DITINJAU DARI SIKAP KERJA DAN ALAT PELINDUNG DIRI DI KUALA BEGUMIT KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN
Lebih terperinciPETUNJUK OPERASIONAL PENGGUNAAN ALAT TENSI METER DIGITAL
Halaman : 1 dari 6 PETUNJUK OPERASIONAL PENGGUNAAN ALAT TENSI METER 1. Ruang Lingkup Petunjuk ini digunakan untuk mengoperasikan Digital Automatic Blood Pressure Monitor (SEM-1 Model) OMRON. 2. Tujuan
Lebih terperinciLampiran 1 FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) Saya adalah mahasiswa program D IV Bidan Pendidik Fakultas
Lampiran 1 FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) Judul : Pengaruh Pemberian Kompres Hangat Terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Nama peneliti : Suyanti Suwardi Nim : 105102089 Saya adalah mahasiswa
Lebih terperinciMendapatkan Tubuh Ideal
Mendapatkan Tubuh Ideal Anda mendambakan tubuh padat berotot tanpa lemak? Tidak bisa dipungkiri lagi, baik pria maupun wanita mendambakan tubuh ideal. Pria pada umumnya menginginkan tubuh yang padat dengan
Lebih terperinciLEMBAR KUESIONER HUBUNGAN POSISI KERJA DENGAN KELUHAN NYERI PINGGANG BAWAH PADA PEKERJA PEMELIHARAAN TERNAK BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG
LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER HUBUNGAN POSISI KERJA DENGAN KELUHAN NYERI PINGGANG BAWAH PADA PEKERJA PEMELIHARAAN TERNAK BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG Saya Widi Nusuci Anugrah, mahasiswi Fakultas Ilmu-ilmu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross
III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional, dimana variabel kualitas hidup lansia penderita hipertensi yang mengikuti
Lebih terperinci