INTERVENTION: ADULTS AND COUPLES
|
|
- Hadi Hartono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 INTERVENTION: ADULTS AND COUPLES
2 PENGANTAR Seberapa efektif psikoterapi untuk mengatasi disorder bagi orang dewasa? 44% klien yang mendapatkan psikoterapi mengalami perbaikan 64% dengan eklektik juga mengalami perbaikan Namun terdapat 72% klien yang tidak mendapatkan terapi juga mengalami spontaneous recovery. Harus diingat terdapat beberapa variabel yang mempengaruhi ke-72% tersebut, seperti internal validity (sejarah, kematangan, regresi, dan seleksi populasi).
3 EVIDENCE-BASED TREATMENT Sekarang ini banyak temuan penelitian yang menarik mengenai pemberian psikoterapi dan manfaatnnya untuk membantu klien berfungsi secara optimal, termasuk di dalamnya disorders mood disorders, anxiety disorders, sleep disorders, sexual disorders, substance-related disorders. Teknik yang dipakai dalam psikoterapi menggunakan Clinical practice guidelines, yaitu panduan praktek klinis yang terbukti secara empiris dapat membantu terapis melakukan penilaian dan tindakan.
4 Panduan ini dibuat oleh APA Isi panduan adalah teknik-teknik terstandar untuk menangani suatu disorder/gangguan. Teknik-teknik ini sudah melalui penelitian yang didesign menggunakan empirically supported treatment (EST). Teknik akan dipakai bila terbukti menurunkan gejala keberfungsian seseorang yang mengalami gangguan dapat menggunakan single-case studies namun panjang EST vs evidence-based treatment?
5 EVIDENCE BASED APPROACH Ketika menggunakan terapi yang menggunakan pendekatann EBA maka penting untuk membedakan tindakan yang belum dites dan tindakan yang dilaporkan tidak efektif atau berbahaya. Dalam mengoperasionalisasikan definisi EBT, sistem yang digunakan adalah ranking untuk membangun urutan bukti-bukti. Maksudnya tindakan yang paling tinggi memiliki empirical support adalah tindakan yang disarankan untuk memperbaiki suatu masalah Sayangnya EBA tidak terlalu menekankan penanganan dalam axis II.
6 CLINICAL PRACTICE GUIDELINES Digunakan oleh profesi dalam bidang kesehatan mental. Baca Tab 12.5
7 TUGAS: (HUSLEY, LEE, 2010) 1. Masing-masing mahasiswa memilih satu disoder yang tertera di hal 356 tabel Pilih satu treatmen yang akan dibahas 3. Bandingkan disorder yang sama dengan treatmen yang disarankan di EST 4. Silakan pergunakan sumber dari internet dan buku teks lainnya. 5. Identifikasi perbedaan dari masing-masing treatmen dari EST dengan EBT
8 EMPIRICAALY SUPPORTED TREATMENT Kategori keefektifan treatmen menurut EST: 1. Well established/efficacious and specific(didukung oleh paling sedikit dua kelp yang dikontrol dan didapat secara random. Hasilnya harus menunjukkan perbedaan yang signifikan antar kedua kelp tersebut 2. Probably efficacious/possibly efficacious (didukung oleh paling sedikit satu kelompok yang didapat dengan randomisasi. Dan terdapat perbedaan signifikan dengan kelp kontrol) 3. Promising (didukung dengan hasil penelitian)
9 KRITIK TERHADAP EST 1. Situasi sangat eksperimental sehingga dipertanyakan penerapan dan efektivitas pada seting klinis/natural 2. Kriteria yang digunakan menggunakan kriteria DSM, dimana kriteria DSM masuk dalam golongan disorder, padahal masalah klien biasanya bukan tergolong disorder 3. bukan hanya teknik terapi yang menghasilkan hasil yang baik namun faktor klien, terapis, dan faktor lainnya juga turut menyumbangkan penting 4. Adanya manual terapi yang jarang digunakan oleh para terapis. Terlalu berlebihan.
10 5. Ketika meniadakan faktor klien, terapis, dan hubungan interpersonal maka gagal melihat efektifitas terapi 6. Ada internal validity, namun efek terapi biasanya dilihat melalui unambiguously causal relationship
11 Jadi, sebenarnya banyak kritik terhadap EST namun membuka cakrawala kita mengenai hasil psikoterapi. Tantangannya adalah membuat penelitian yang menggunakan EST namun ditambah dengan penelitian lain yang meneliti mengenai faktor lain yang dapat membantu memperoleh gambaran psikoterapi.
12 EVIDENCE-BASED PRACTICE Ialah: integrasi dari penelitian-penelitian terbaik oleh para ahli di bidang klinis dengan menggunakan faktor karakteristik klien, budaya, dan minat klien sebagai indikator keberhasilan terapi. Tujuan dari EBP adalah meningkatkan efektivitas praktek psikologis dan mengembangkan kesehatan masyarakat dengan cara menerapkan prinsip2 dasar dari pemeriksaan psikologis, formulasi kasus, hubungan terapeutik, dan intervensi.
Eksperimen. Prof. Bhisma Murti
Eksperimen Prof. Bhisma Murti Institute of Health Economic and Policy Studies (IHEPS). Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret Eksperimen Efek intervensi diteliti
Lebih terperinciCLINICAL INTERVENTION. Kuliah 5 Adriatik Ivanti, M.Psi, Psi
CLINICAL INTERVENTION Kuliah 5 Adriatik Ivanti, M.Psi, Psi PSYCHOTHERAPY Tindakan yang dilakukan oleh praktisi kesehatan mental dan diadministrasikan dalam seting hubungan klien-terapis secara profesional
Lebih terperinciTeori dan Teknik Konseling. Nanang Erma Gunawan
Teori dan Teknik Konseling Nanang Erma Gunawan nanang_eg@uny.ac.id Konselor memiliki daya terapeutik Diri konselor adalah sebagai instrumen Memiliki pengetahuan mengenai: - teori kepribadian dan psikoterapi
Lebih terperinciCulture and Treatment of Abnormal Behavior
Culture and Treatment of Abnormal Behavior OLEH: DR. ASIH MENANTI, MS Introduction: - Kebudayaan berperan penting dalam mendefinisikan abnormalitas. - Faktor budaya tersebut mempengaruhi kemampuan psikolog
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
40 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Desain Penelitian ini adalah pre eksperimental design, yaitu desain percobaan yang tidak mencukupi semua syarat-syarat dari suatu desain percobaan sebenarnya.
Lebih terperinciKLASIFIKASI GANGGUAN JIWA
KLASIFIKASI GANGGUAN JIWA PSIKOLOGIS; didasarkan atas letak dominasi gangguan pada fungsi psikologis FISIOLOGIS; setiap proses psikologis didasari fisiologis/faali ETIOLOGIS; berdasarkan penyebab gangguan
Lebih terperinciSofia Retnowati Fakultas Psikologi UGM 2005
Metodologi Penelitian Sofia Retnowati Fakultas Psikologi UGM 2005 PENDEKATAN SAINS MODERN PENDEKATAN SAINS Pendekatan terhadap fenomena dengan menyederhanakan kompleksitas fenomena dan mengisolasi fenomena
Lebih terperinciPERSPEKTIF TERPADU: ALTERNATIF TERBAIK ATAS KONSELING KONVENSIONAL. Wening Cahyawulan 1 Arga Satrio Prabowo 2
140 Perspektif Terpadu: Alternatif Terbaik atas Konseling Konvensional PERSPEKTIF TERPADU: ALTERNATIF TERBAIK ATAS KONSELING KONVENSIONAL Wening Cahyawulan 1 Arga Satrio Prabowo 2 Abstrak Berbagai teori
Lebih terperinciFORMULASI KASUS 4P. Dedi Prasetiawan, S.Psi., Psikolog Surabaya, 11 Februari 2017
FORMULASI KASUS 4P Dedi Prasetiawan, S.Psi., Psikolog Surabaya, 11 Februari 2017 Labelling or Narrating? DSM (sekarang sudah DSM-5) memudahkan psikiater dan psikolog klinis dalam mengelompokkan dan menentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang meliputi bidang ekonomi, teknologi, politik dan budaya serta bidang-bidang lain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini kemajuan yang pesat dalam berbagai bidang kehidupan manusia yang meliputi bidang ekonomi, teknologi, politik dan budaya serta bidang-bidang lain membawa
Lebih terperinciRISET TAHUN Hubungan antara subjective well-being dengan motif penggunaan kartu debit pada konsumen lanjut usia.
RISET TAHUN 2010 Judul Penelitian Hubungan antara subjective well-being dengan motif penggunaan kartu debit pada konsumen lanjut usia Topik Penelitian Perilaku Ekonomi Hubungan antara kebutuhan menurut
Lebih terperinciCLINICAL CHILD PSYCHOLOGY ISU UNIK PADA PSIKOLOGI KLINIS ANAK
CLINICAL CHILD PSYCHOLOGY ISU UNIK PADA PSIKOLOGI KLINIS ANAK Psikologi Klinis berpijak pada jalur akademik dan praktik. Klinik pertama yang didirikan witmer adalah untuk membantu anak-anak yang mempunyai
Lebih terperinciSOP PRAKTIK KERJA PROFESI PSIKOLOGI MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI UGM
SOP PRAKTIK KERJA PROFESI PSIKOLOGI MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI UGM PRAKTIK KERJA PROFESI PSIKOLOGI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN Kuliah praktik kerja profesi adalah praktik penerapan
Lebih terperinci12Ilmu. Penelitian Eksperiman. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom
Modul ke: Penelitian Eksperiman Pengertian dan Model Penelitian eksperimen, format dan teknik analisis data quasi eksperimen Fakultas 12Ilmu Komunikasi Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom Program Studi
Lebih terperinciGangguan Penyesuaian (Adjustment Disorder)
Gangguan Penyesuaian (Adjustment Disorder) Definisi Gangguan penyesuaian (adjustment disorder) merupakan reaksi maladaptif jangka pendek terhadap stressor yang dapat diidentifikasi, yang muncul selama
Lebih terperinciPENGANTAR PSIKOLOGI KLINIS
PENGANTAR PSIKOLOGI KLINIS Psikologi Abnormal Psikologi Kepribadian PSIKOLOGI KLINIS Psikologi Perkembangan Asesmen dan Intervensi Psikopatologi Pengertian Metode yg digunakan untuk mengubah dan mengembangkan
Lebih terperinciGordon Emmerson (2007) Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT The study was conducted to see the application of hypnotherapy program to reduce the degree of anxiety on a client who had a phobia in the clinic "X" Bandung. Subjects were hypnotherapy clients
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengetahui akibat manipulasi terhadap perilaku individu yang diamati
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang akan dilakukan adalah dengan menggunakan metode kuantitatif. Jenis penelitian menggunakan penelitian eksperimen dimana dalam
Lebih terperinciINTERVENSI DALAM PSIKOLOGI KLINIS. DITA RACHMAYANI, S.Psi., M.A dita.lecture.ub.ac.id
INTERVENSI DALAM PSIKOLOGI KLINIS DITA RACHMAYANI, S.Psi., M.A dita.lecture.ub.ac.id dita.lecture@gmail.com INTERVENSI? Penggunaan prinsip-prinsip psikologi untuk menolong orang mengalami masalah-masalah
Lebih terperinciSISTEM KLASIFIKASI DAN DIAGNOSIS GANGGUAN MENTAL DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A
SISTEM KLASIFIKASI DAN DIAGNOSIS GANGGUAN MENTAL DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A Do Penyusunan gejala Memberi nama atau label Membedakan dengan penyakit lain For Prognosis Terapi (Farmakoterapi / psikoterapi)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Abnormal Psychology merupakan salah satu cabang dalam ilmu psikologi yang berupaya untuk memahami pola perilaku abnormal dan cara menolong orang-orang
Lebih terperinciIPAP PTSD Tambahan. Pilihan penatalaksanaan: dengan obat, psikososial atau kedua-duanya.
IPAP PTSD Tambahan Prinsip Umum I. Evaluasi Awal dan berkala A. PTSD merupakan gejala umum dan sering kali tidak terdiagnosis. Bukti adanya prevalensi paparan trauma yang tinggi, (termasuk kekerasan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan segmen kehidupan yang penting dalam siklus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan segmen kehidupan yang penting dalam siklus perkembangan siswa. Merupakan masa transisi dari masa anak menuju masa dewasa. Pada masa remaja
Lebih terperinciKONSEP DASAR GANGGUAN TINGKAH LAKU
KONSEP DASAR GANGGUAN TINGKAH LAKU 1. Hakekat Perilaku Manusia 2. Pengertian Gangguan Tingkah Laku 3. Problema Penetapan Gangguan Tingkah Laku pada Anak 4. Klasifikasi Gangguan Tingkah Laku 5. Penyebab
Lebih terperinciMODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN RESIKO BUNUH DIRI DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL
MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN RESIKO BUNUH DIRI DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan kesehatan bagi masyarakat. Menanggapi hal ini,
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi keperawatan dewasa ini adalah memenuhi kebutuhan kesehatan bagi masyarakat. Menanggapi hal ini, keperawatan telah memberikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen kasus tunggal (singlecase
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan desain eksperimen kasus tunggal (singlecase experimental design). Merupakan sebuah desain penelitian untuk mengevaluasi efek suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gangguan jiwa atau mental menurut DSM-IV-TR (Diagnostic and Stastistical
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gangguan jiwa atau mental menurut DSM-IV-TR (Diagnostic and Stastistical Manual of Mental Disorder, 4th edition) adalah perilaku atau sindrom psikologis klinis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. integrasi. Integrasi sensori atau sensory intregration adalah proses
48 BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL 1. Terapi Sensori Integrasi Variabel dependen dalam penelitian ini adalah terapi sensori integrasi. Integrasi sensori atau sensory intregration
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI KECEMASAN SEORANG AYAH
BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI KECEMASAN SEORANG AYAH PADA PERKEMBANGAN ANAKNYA DI DESA SUKODONO PANCENG GRESIK Analisis data yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 202 juta di tahun 1950 menjadi 831 juta di tahun Jumlah ini diperkirakan akan terus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Populasi penduduk dunia sedang mengalami perubahan yang sangat cepat baik dari segi jumlah maupun usia. Jumlah penduduk usia lanjut telah mengalami lonjakan empat kali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULAN. Kecemasan adalah sinyal akan datangnya bahaya (Schultz & Schultz, 1994).
BAB I PENDAHULAN 1.1 Latar Belakang Kecemasan adalah sinyal akan datangnya bahaya (Schultz & Schultz, 1994). Seseorang mengalami kecemasan ketika mereka menjadi waspada terhadap keberadaan atau adanya
Lebih terperinciSISTEM KLASIFIKASI DAN DIAGNOSIS GANGGUAN MENTAL DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A
SISTEM KLASIFIKASI DAN DIAGNOSIS GANGGUAN MENTAL DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A DIAGNOSIS? Do Penyusunan gejala Memberi nama atau label Membedakan dengan penyakit lain For prognosis Terapi (Farmakoterapi
Lebih terperincib. Tujuan farmakoekonomi...27 c. Aplikasi farmakoekonomi...28 d. Metode farmakoekonomi Pengobatan Rasional...32
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL...,... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiii INTISARI... xiv ABSTRACT... xv BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...1 B. Perumusan
Lebih terperinciModel Pembelajaran Untuk Meningkatkan Keterampilan Interaksi dan Komunikasi Anak Autis
Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Keterampilan Interaksi dan Komunikasi Anak Autis Tim Peneliti: M. Sugiarmin, M. Pd Dr. Zaenal Alimin, M. Ed Oom Homdijah, M. Pd Hasil Penelitian Tahap 1 Pertama menemukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah individu yang masih bergantung pada orang dewasa dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah individu yang masih bergantung pada orang dewasa dan lingkungannya, artinya membutuhkan lingkungan yang dapat memfasilitasi dalam memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Lokasi Penelitian Objek penelitian yang diteliti adalah mahasiswa fakultas psikologi dengan populasi 125 (Dokumen Fakultas Psikologi Uin Malang 2012).
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN. Menurut Asosiasi Psikiatri Amerika dalam Diagnostic and Statistical Manual
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Asosiasi Psikiatri Amerika dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder, Fourth Edition, Text Revision (DSM-IV-TR) agitasi didefinisikan sebagai
Lebih terperinciHow to Find Current Evidence Best Medicine. Oleh: Sukirno, S.IP., MA.
How to Find Current Evidence Best Medicine Oleh: Sukirno, S.IP., MA. 1 Tujuan Mengenalkan konsep evidence-based practice, jenis pertanyaan klinis dan cara merumuskan pertanyaan berdasarkan metoda PICO
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2017 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK PSIKOLOG KLINIS
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2017 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK PSIKOLOG KLINIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa yang menghadapi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa yang menghadapi perubahan pertumbuhan dan perkembangan. Masa remaja mengalami perubahan meliputi perubahan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Depresi. Teori Interpersonal Depresi
LAMPIRAN Depresi Teori depresi dalam ilmu psikologi, banyak aliran yang menjelaskannya secara berbeda.teori psikologi tentang depresi adalah penjelasan predisposisi depresi ditinjau dari sudut pandang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hampir semua perasaan takut bermula dari masa kanak-kanak karena pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Hampir semua perasaan takut bermula dari masa kanak-kanak karena pada masa ini anak belum memiliki kemampuan berpikir yang baik. Hal ini membuat mereka
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. memberikan intervensi pada sasaran penelitian. Eksperimen yang dilakukan
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penenlitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen, karena peneliti memberikan intervensi pada sasaran penelitian. Eksperimen yang dilakukan dalam penelitian
Lebih terperinciPenggunaan Obat Herbal Berbasis Bukti (Evidence-Based Herbal Medicine)
Penggunaan Obat Herbal Berbasis Bukti (Evidence-Based Herbal Medicine) Prof Bhisma Murti Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret Herbal Medicine Herbal medicine
Lebih terperinciPsikoterapi Singkat Pada Pasien Dengan Kondisi Medis Umum
Psikoterapi Singkat Pada Pasien Dengan Kondisi Medis Umum Andri Bagian Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA) andri@ukrida.ac.id PENDAHULUAN Psikoterapi adalah bagian yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami gangguan fungsi mental berupa frustasi, defisit perawatan diri, menarik diri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif (NAPZA) merupakan salah satu permasalahan yang menjadi ancaman serius bagi Bangsa Indonesia. Penyalahgunaan NAPZA
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN GANGGUAN ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI DI RUANG SENA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN GANGGUAN ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI DI RUANG SENA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN-FAKULTAS PSIKOLOGI-UNIVERSITAS GUNADARMA MATAKULIAH: PSIKOLOGI ABNORMAL KODE MATAKULIAH/SKS = IT /3 SKS
TIU : Mahasiswa diharapkan dapat memahami berbagai isu-isu fundamental dalam psikologi Abnormal, memahami mengenai penyimpangan perilaku dan psikopatologi, memahami intervensi dan terapi yang digunakan
Lebih terperinciPengembangan Interaksi dan Komunikasi
Tim Dosen Pengembangan Interaksi dan Komunikasi Anak Autis Kurang dari 5% anak autis diduga akan mencapai kemadirian walaupun tetap akan terlihat karakteristik autisnya Menyediakan pandangan secara singkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan adalah keadaan sehat fisik, mental dan sosial, bukan sematamata
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sehat fisik, mental dan sosial, bukan sematamata keadaan tanpa penyakit atau kelemahan (WHO, 2001). Hal ini berarti seseorang dikatakan sehat
Lebih terperinciPenerapan Clinical Governance di Rumah Sakit melalui Sistem Manajemen Mutu ISO 9000
Penerapan Clinical Governance di Rumah Sakit melalui Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 Hanevi Djasri Divisi Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan FK-UGM Latar-belakang Clinical
Lebih terperinciPENELITIAN EKSPERIMEN
PENELITIAN EKSPERIMEN meneliti pengaruh perlakuan terhadap perilaku yang timbul sebagai akibat perlakuan (Alsa 2004) penelitian yang dilakukan untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan
Lebih terperinciii Psikologi Kepemimpinan TERAPI KOGNITIF-PERILAKU UNTUK ANAK TRIANTORO SAFARIA
Kepemimpinan dan Pemberdayaan i TERAPI KOGNITIF-PERILAKU UNTUK ANAK ii Psikologi Kepemimpinan TERAPI KOGNITIF-PERILAKU UNTUK ANAK TRIANTORO SAFARIA Kepemimpinan dan Pemberdayaan iii TERAPI KOGNITIF-PERILAKU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semua orang tua pasti mengharapkan memiliki anak yang sehat baik fisik maupun mental dan menjadi anak yang baik dan menjadi kebanggaan keluarga. Namun pada kenyataannya,
Lebih terperinciPengobatan herbal berbeda dengan pengobatan secara konvensional namun terdapat sisi penilaian efikasi yg sama dari uji secara klinis.
Pengobatan herbal berbeda dengan pengobatan secara konvensional namun terdapat sisi penilaian efikasi yg sama dari uji secara klinis. Sedangkan perbedaannya, penilaian efek konvensional meliputi penilaian
Lebih terperinciPedologi. Batasan Pedologi Bidang Terapan. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi.
Pedologi Modul ke: Batasan Pedologi Bidang Terapan Fakultas PSIKOLOGI Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Pengertian Pedologi Psikologi abnormal atau sering juga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan keterampilan, berbentuk pelayanan
Lebih terperinciBidang Psiko1ogi Nama o. Mahasiswa. Tahun Tempat Praktik Supervisor 2 :. ... ~... pasfoto 3x4
pasfoto 3x4 EVAlUASI PRAmK, KERIA PROFESI Bidang Psiko1ogi Nama o. Mahasiswa... ~.... Tahun Tempat Praktik Supervisor 1. 2 :. BUKU PANDUAN DAN EVALUASI (EKSTERNAL) PRAKTEK KERJA PROFESI PSIKOLOGI (BIDANG
Lebih terperinciTHEORY AND PRACTICE OF COUNSELING AND PSYCHOTHERAPY (TEORI DAN PRAKTEK DARI KONSELING DAN PSIKOTERAPI) TERAPI ADLER
THEORY AND PRACTICE OF COUNSELING AND PSYCHOTHERAPY (TEORI DAN PRAKTEK DARI KONSELING DAN PSIKOTERAPI) GERALD COREY TERAPI ADLER ALFRED ADLER ( 1870-1912 ) Pengembang psikodinamika pada terapi (8-10) thn.
Lebih terperinciPedologi. Attention Deficit and Hyperactivity Disorder (ADHD) Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi
Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI Pedologi Attention Deficit and Hyperactivity Disorder (ADHD) Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id ADHD (Attention Deficit Hyperactive
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertukaran informasi dan dukungan emosional. Dalam bidang keperawatan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi dalam kehidupan sehari hari merupakan sarana yang penting untuk menjalin relasi dengan orang lain. Komunikasi juga dapat memberikan pertukaran informasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Untuk mengetahui sampai seberapa jauh perubahan yang terjadi, perlu adanya
BAB 1 PENDAHULUAN A.LATARBELAKANG Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan. Belajar
Lebih terperinciBAB 1. derajat kesehatan. Melalui sistem ini tujuan pembangunan kesehatan dapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam meningkatkan derajat kesehatan. Melalui sistem ini tujuan pembangunan kesehatan dapat tercapai dengan cara
Lebih terperinciKuliah 1 Adriatik Ivanti, M.Psi, Psi
Kuliah 1 Adriatik Ivanti, M.Psi, Psi Overview Psikologi Klinis adalah salah suatu bidang Psikologi yang melibatkan penelitian, pengajaran, dan jasa pelayanan dengan menerapkan suatu prinsip, metode, dan
Lebih terperinciPenulis : George A. Clum, PhD., Chair, Thomas H. Ollendick, PhD., dan Robert S. Stephens, PhD.
DESKRIPSI JURNAL Judul Jurnal: Perbandingan Lintas Budaya terhadap Faktor-faktor yang berhubungan dengan Sikap Help-Seeking Saat Mengalami Gangguan Psikologis (A Cross-Cultural Comparison of Factors Related
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. Mood disorders atau gangguan emosional merupakan. salah satu gangguan mental yang umum terjadi. Sekitar 3
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mood disorders atau gangguan emosional merupakan salah satu gangguan mental yang umum terjadi. Sekitar 3-5% populasi pada suatu saat dalam kehidupannya pernah megalami
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penderita gangguan skizifrenia di seluruh dunia ada 24 juta jiwa dengan angka
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penderita gangguan skizifrenia di seluruh dunia ada 24 juta jiwa dengan angka kejadian 7 per 1000 penduduk (pada wanita dan pria sama ). Diperkirakan terdapat 4 10
Lebih terperincidicintai, putusnya hubungan sosial, pengangguran, masalah dalam pernikahan,
A. Latar Belakang Gangguan jiwa yang terjadi di era globalisasi dan persaingan bebas cenderung meningkat. Peristiwa kehidupan yang penuh tekanan seperti kehilangan orang yang dicintai, putusnya hubungan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE SOCIAL STORY UNTUK MENURUNKAN PERILAKU SEKSUAL YANG TIDAK SESUAI PADA REMAJA LAKI-LAKI DENGAN AUTISM SPECTRUM DISORDER
PENERAPAN METODE SOCIAL STORY UNTUK MENURUNKAN PERILAKU SEKSUAL YANG TIDAK SESUAI PADA REMAJA LAKI-LAKI DENGAN AUTISM SPECTRUM DISORDER Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Profesi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sehat, pintar, dan dapat berkembang seperti anak pada umumnya. Namun, tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak merupakan bagian dari keluarga, dimana sebagian besar kelahiran disambut bahagia oleh anggota keluarganya, setiap orang tua mengharapkan anak yang sehat,
Lebih terperinciABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang efek terapi dengan pendekatan Cognitive-Behavioral (C-B) dalam menurunkan intensitas nyeri pada pasien nyeri punggung bawah (NPB) kronik.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. muncul dalam masyarakat, diantaranya disebabkan oleh faktor politik, sosial
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini banyak permasalahan sosial yang muncul dalam masyarakat, diantaranya disebabkan oleh faktor politik, sosial budaya serta krisis
Lebih terperinciEFEK TERAPI DESENSITISASI SISTEMATIS GUNA MENGURANGI GEJALA KECEMASAN PADA PENDERITA GANGGUAN FOBIA SPESIFIK TESIS
EFEK TERAPI DESENSITISASI SISTEMATIS GUNA MENGURANGI GEJALA KECEMASAN PADA PENDERITA GANGGUAN FOBIA SPESIFIK TESIS Diajukan Oleh: Liana Mulyono 11.92.0018 PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI PSIKOLOGI JENJANG MAGISTER
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. terkendalikan. Dalam penelitian eksperimen ada perlakuan (treatment). dua variabel. Variabel-variabel tersebut adalah :
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut Sugiyono
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang berjudul Evaluasi ketepatan penggunaan antibiotik untuk
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang berjudul Evaluasi ketepatan penggunaan antibiotik untuk pengobatan ISPA pada balita rawat inap di RSUD Kab Bangka Tengah periode 2015 ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Direktur Bina Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan RI Kesenjangan. tenaga non-medis seperti dukun maupun kyai, (Kurniawan, 2015).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah kesehatan jiwa di Indonesia saat ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi kita semua terutama bagi kita yang berkecimpung di bidang kejiwaan seperti psikiater,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melangsungkan pernikahan dengan calon istrinya yang bernama Wida secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidak pernah terbayangkan sebelumnya, Dadang yang awalnya ingin melangsungkan pernikahan dengan calon istrinya yang bernama Wida secara serentak batal menikah, karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa orang lain.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa orang lain. Setiap aktivitas yang dilakukan tentu memerlukan komunikasi. Tidak terkecuali seorang
Lebih terperinciWritten by Administrator Wednesday, 17 March :00 - Last Updated Thursday, 28 January :47
There are no translations available. N'Powerment Private Class Bagi siapapun anda, apapun profesi anda (psikolog, psikiater, dokter, pengusaha, sales, tenaga pengajar, ibu rumah tangga, karyawan, dsb)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. World Health Organitation (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang World Health Organitation (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai keadaan sehat fisik, mental, dan sosial, bukan semata-mata keadaan tanpa penyakit atau kelemahan. Definisi
Lebih terperinciTERM OF REFERENCE PRAKTIK KULIAH LAPANGAN MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI
LATAR BELAKANG TERM OF REFERENCE PRAKTIK KULIAH LAPANGAN MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, sebagai sebuah perguruan tinggi dituntut dapat mengimplementasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gangguan jiwa adalah salah satu masalah kesehatan yang masih. banyak ditemukan di setiap negara. Salah satunya adalah negara
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gangguan jiwa adalah salah satu masalah kesehatan yang masih banyak ditemukan di setiap negara. Salah satunya adalah negara Indonesia. Berdasarkan data tahun 2001
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di RSUD Sumedang yang di laksanakan pada bulan Juni 2013. 2. Subjek Penelitian a. Populasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan jiwa pada manusia. Menurut World Health Organisation (WHO),
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Multi krisis yang menimpa masyarakat dewasa ini merupakan salah satu pemicu yang menimbulkan stres, depresi dan berbagai gangguan kesehatan jiwa pada manusia.
Lebih terperinciPENGANTAR PSIKOLOGI KLINIS DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A
PENGANTAR PSIKOLOGI KLINIS DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A Demonologi Trephination Cairan Tubuh Tritmen Exorcism Ilmu Sihir Munculnya RSJ Sebelum Abad 17 Abad 17-awal 18 Lighter Witmer, lulus Doktoral Abnormalitas
Lebih terperinciCLINICAL PATHWAY (JALUR KLINIS)
CLINICAL PATHWAY (JALUR KLINIS) PENGERTIAN Clinical Pathway (Jalur Klinis) adalah: Suatu cara untuk menstandarisasikan praktik klinis dan umumnya dilaksanakan di rumah sakit Clinical Pathway dikembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri yang mengakibatkan orang menjadi tidak memiliki. suatu kesanggupan (Sunaryo, 2007).Menurut data Badan Kesehatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Chaplin,gangguan jiwa adalah ketidakmampuan menyesuaikan diri yang mengakibatkan orang menjadi tidak memiliki suatu kesanggupan (Sunaryo, 2007).Menurut data
Lebih terperinciPenelitian Ilmiah dalam Psikologi. Lia Aulia Fachrial, M.SI
Penelitian Ilmiah dalam Psikologi Lia Aulia Fachrial, M.SI Pengelompokan jenis penelitian berdasarkan perspektif penelitian Penggolongan penelitian berdasarkan perspektif tipe informasi Karakteristik Penelitian
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin kompleks, ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini berkembang sangat pesat, terutama dalam bidang komputer. Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin banyaknya penggunaan komputer atau laptop di kalangan anak sekolah,
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi pada era globalisasi saat ini sangat berkembang pesat dan membawa dampak besar terhadap gaya hidup manusia. Salah satunya adalah semakin banyaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepercayaan untuk mempunyai anak, maka para calon orangtua akan menjaga
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Anak adalah titipan Tuhan yang sangat berharga. Saat diberi sebuah kepercayaan untuk mempunyai anak, maka para calon orangtua akan menjaga sejak dalam kandungan sampai
Lebih terperinciDALAM DIAJUKAN PROGRAM NIM : FAKULTAS SURABAYAA ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
PERSEPSI AKUNTAN PUBLIK DAN AKUNTAN PENDIDIK TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEPENDENSI PENAMPILAN AKUNTAN PUBLIK DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM MEMPEROLEH GELAR SARJANA
Lebih terperinciPSIKOEDUKASI: INTERVENSI REHABILITASI DAN PREVENSI
PSIKOEDUKASI: INTERVENSI REHABILITASI DAN PREVENSI Ada banyak bentuk intervensi yang dapat digunakan dalam dunia psikologi, baik itu intervensi individual, kelompok, bahkan komunitas. Tiap intervensi memiliki
Lebih terperinciMODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN WAHAM DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL
MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN WAHAM DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbahaya, salah satunya medical error atau kesalahnan medis. Di satu sisi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini yang paling dibutuhkan dalam dunia kesehatan adalah kerja sama tim antar sesama profesi kesehatan. Keselamatan dan kualitas pelayanan kesehatan bergantung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang memiliki tingkat pertumbuhan penduduk yang terus meningkat. Sumber daya manusia (SDM) memegang peranan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. Setelah diperoleh data dari lapangan melalui wawancara, observasi, dan
85 BAB IV ANALISIS DATA Setelah diperoleh data dari lapangan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi seperti yang sudah dipaparkan penulis, maka penulis menganalisa dengan analisa deskriptif. Adapun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan bidang keilmuan yang diambilnya. (Djarwanto, 1990)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Skripsi bertujuan agar mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah, sesuai dengan bidang ilmunya. Mahasiswa yang mampu menulis skripsi dianggap
Lebih terperinci