HUBUNGAN BERBAGAI VARIASI NUTRISI DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN NEONATUS USIA HARI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GARUDA BANDUNG
|
|
- Ratna Indradjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HUBUNGAN BERBAGAI VARIASI NUTRISI DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN NEONATUS USIA HARI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GARUDA BANDUNG Henny Cahyaningsih, Haris Sofyana, Nargis ABSTRAC Neonatus akan mengalami penurunan berat badan sampai dengan 10 % berat badan lahir. Berat badan harus bertambah lagi atau minimal sama dengan berat badan lahir pada usia hari. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan berbagai variasi nutrisi terhadap perubahan berat badan neonatus usia hari di Puskesmas Garuda Bandung, Penelitian didesain dengan desain penelitian cohort, hasil penelitian diuraikan secara analitik dengan metode uji statistic one way anova. Sampel diambil secara Accidental Sampling sebanyak 61 neonatus. Hasil penelitian menunjukan bahwa Hasil uji analisa statistic dengan menggunakan uji statistic One way Anova memberikan nilai p=0,010, sehingga p (0,010) < α (0,05), artinya terdapat hubungan yang cukup bermakna antara pemberian variasi nutrisi terhadap perubahan berat badan neonatus usia hari di Puskesmas Garuda Bandung pada periode Oktober Nopember A. PENDAHULUAN Masa neonatus merupakan waktu yang sangat rentan pada bayi yang sedang menyempurnakan berbagai penyesuaian fisiologis dan biokimia. Dikatakan Soetjiningsih (1998 : 18) bahwa periode transisi ini, akan menyebabkan penurunan berat badan bayi 7-10% dibawah berat badan lahirnya.markum (1996 : 20), berpendapat bahwa semua bayi baru lahir diharapkan dapat melampaui periode transisi dari intra uterin ke ekstra uterin dengan baik, sehingga pada hari ke berat badannya dapat meningkat kembali minimal sama dengan berat lahirnya. Berat badan bayi harus bertambah atau melebihi berat badan lahir pada saat berumur dua minggu. Alternatif utama yang dapat dipilih agar berat badan neonatus dapat meningkat pada usia hari adalah dengan pemberian nutrisi. Dalam hal ini, Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan paling lengkap dan merupakan campuran yang paling seimbang dari nutrien yang dibutuhkan bayi, kebutuhan bayi telah cukup oleh ASI dan semua kebutuhan gizi akan terpenuhi secara otomatis. (Akre, 1994 : 112). Sedangkan menurut Soetjiningsih (1993 : 134), ASI merupakan nutrisi paling utama bagi bayi, karena disamping nilai gizinya tinggi juga mengandung berbagai macam zat untuk melindungi anak dari berbagai macam infeksi. Dapat difahami, dengan pemberian ASI yang cukup, nutrisi dan energi bayi yang dibutuhkan agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dapat tercukupi. Oleh karena itu, jika
2 pertumbuhannya baik berarti tinggi badan dan berat badannya akan bertambah (Behrman, dkk, 2000 : 208). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan berbagai variasi nutrisi dengan perubahan berat badan neonatus usia hari di wilayah kerja Puskesmas Garuda Bandung. B. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan desain penelitian Cohort terhadap neonatus sampai dengan berusia hari. Data diambil dengan tehnik pengambilan data secara survey terhadap neonatus usia hari. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah semua neonatus berusia hari yang lahir dan berada di wilayah Puskesmas Garuda Bandung pada periode bulan Oktober - Nopember 2007, dengan sample ditentukan dengan berdasarkan criteria inklusi, yaitu 1. Neonatus berusia hari, normal, aterm, sehat dan tidak ada kelainan 2. Tidak Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Sehingga didapatkan sampel sebanyak 61 responden. Tehnik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan tehnik Accidental Sampling, yaitu mengambil seluruh responden yang memenuhi syarat/criteria pada periode Oktober - Nopember. Tabel 1. Definisi Operasional No. Variabel Definisi Operasional Skala Ukur Kategori 1. Variasi Nutrisi Nominal Neonatus 2. Perubahan Berat Badan Neonatus Usia hari Alternatif jenis makanan yang dapat diberikan pada neonatus usia hari Perubahan berat badan neonatus usia hari dalam penelitian ini adalah ssuatu kondisi dimana berat badan neonatus usia hari mengalami perubahan (naik tidak naik) setelah secara fisiologis mengalami penurunan pada usia 1-7 hari pertama pasca lahir dalam satuan gram (gr). Nominal 1. ASI Ekslusive, 2. PASI 3. Kombinasi ASI PASI. 1. Tidak normal (Jika BB Turun) 2. Normal (Jika BB tetap atau naik) Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Uji analisa statistic One Way Anova.
3 C. HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN Perbandingan ukuran pemusatan (tendency central) Berat Badan Neonatus pada pengukuran saat lahir dan setelah usia Tabel 2. Ukuran pemusatan (tendency central) berat badan neonatus saat lahir dan setelah berusia hari. UKURAN PEMUSATAN BERAT BADAN LAHIR BERAT BADAN USIA HARI Mean Median Mode Std. Deviation Variance Range Sum Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa terjadi perubahan rata-rata berat badan neonatus dari hasil pengukuran saat lahir dengan setelah berusia hari, yaitu dari 3125,33 gram menjadi 3385,25 gram atau meningkat sebesar 259, 92 gram. Nilai ini menunjukan terjadi peningkatan berat badan rata-rata 129, 96 gram setiap minggu atau 519,84 gram selama 1 bulan. Nilai standar deviasi juga meningkat dari 311,405 menjadi 425,083. Peningkatan nilai ini diikuti dengan peningkatan ukuran tendency central yang lain seperti median, modus, dan variance. 1. Klasifikasi Perubahan Berat Badan Neonatus Tabel 3. Distribusi frekwensi responden berdasarkan klasifikasi perubahan berat badan saat lahir dengan setelah berusia hari. KLASIFIKASI PERUBAHAN BERAT BADAN FREKUENSI PROSENTASE (%) Tidak Naik 10 16,4 Naik 51 83,6 Total ,0 Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa 51 responden (83,6%) mengalami kenaikan berat badan setelah berusia hari. Sedangkan responden yang berat badannya tidak naik (tetap atau menurun) sebanyak 10 responden (16,4%). Untuk lebih jelasnya, bagaimana distribusi perubahan berat badan dalam hubungannya dengan jenis nutrisi yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 4.
4 Tabel 4.Tabel silang perubahan berat badan neonatus setelah berusia bulan dengan variasi nutrisi yang diberikan PERUBAHAN MAKANAN BERAT BADAN YANG DIBERIKAN TIDAK NAIK NAIK TOTAL ASI PASI ASI DAN PASI Total Secara lebih spesifik, perubahan berat badan pada berbagai variasi nutrisi tersebut dapat dilihat pada tabel 5 sampai dengan 6. Tabel 5 Nilai Statistik ukuran pemusatan ( Tendency Central ) perubahan berat Badan Neonatus saat lahir dan setelah berusia hari dengan pemberian nutrisi ASI UKURAN PEMUSATAN ASI - 1 ASI - 2 SELISIH Mean Median Mode Std. Deviation Variance Dari tabel 5 nampak bahwa rata-rata peningkatan berat badan neonatus sampai dengan usia hari dengan pemberian ASI adalah 234, 375 gram dan standar deviasi 179,80. Tabel 6. Nilai Statistik ukuran pemusatan ( Tendency Central ) perubahan berat Badan Neonatus saat lahir dan setelah berusia hari dengan pemberian nutrisi PASI UKURAN PEMUSATAN PASI - 1 PASI - 2 SELISIH Mean Median Mode (a) (a) 100 Std. Deviation Variance Dari tabel 6 nampak bahwa rata-rata peningkatan berat badan neonatus sampai dengan usia hari dengan pemberian PASI adalah 528,33 gram dan standar deviasi 598,467.
5 Tabel 7. Nilai Statistik ukuran pemusatan ( Tendency Central ) perubahan berat Badan Neonatus saat lahir dan setelah berusia hari dengan pemberian nutrisi ASI dan PASI UKURAN PEMUSATAN ASIPASI - 1 ASIPASI - 2 SELISIH Mean Median Mode (a) Std. Deviation Variance Dari tabel 7 nampak bahwa rata-rata peningkatan berat badan neonatus sampai dengan usia hari dengan pemberian ASI dan PASI adalah 162,5 gram dan standar deviasi 185,58. Tabel 3 dan 4 memberikan gambaran perubahan berat badan neonatus usia hari di Puskesmas Garuda Bandung. Dengan berbagai variasi nutrisi, ternyata 51 responden (83,6%) meningkat berat badannya setelah berusia hari. Namun demikian masih ada 10 responden (16,4%) yang berat badannya tidak naik, yaitu 8 responden berat badanya tetap dan 2 responden berat badannya menurun. Dan Tabel 4 menunjukan bahwa nutrisi kombinasi ASI + PASI memberikan nilai terbesar dalam dalam fenomena tidak naiknya berat badan responden, yaitu sebanyak 4 orang (20%), 2 responden (10%) diantaranya berat badannya menurun sampai 100 gram. Hal ini tentunya memberikan efek buruk bagi neonatus. Dan sesuai dengan pendapat Roesli, (2005), bahwa bayi yang tidak diberi ASI akan lebih cepat terjangkit penyakit, kemungkinan kurang gizi dan memiliki resiko obesitas. Namun yang menarik, adalah fenomena perubahan berat badan pada bayi yang diberikan nutrisi ASI. Tabel 4 menunjukan adanya 6 responden (18,75%) yang berat badannya tidak naik. Padahal secara konseptual, seharusnya nutrisi ASI menjamin kenaikan berat badan neonatus. Hal ini dimungkinkan oleh beberapa sebab, diantaranya : kondisi bayi saat di rawat di rumah, produktifitas ASI, kualitas dan kuantitas ASI yang diberikan dan adanya beberapa persoalan teknis dalam penelitian yang menyebabkan responden tidak jujur dalam memberikan keterangan. Namun demikian, sebenarnya secara teoritis tidak naiknya berat badan neonatus usia masih dikatakan normal jika berat badannya sama dengan berat badan saat lahir. Karena yang dikhawatirkan sebenarnya adalah berat badannya turun. Sedangkan pada kelompok responden yang diberikan nutrisi ASI ini, tidak ada responden yang mengalami penurunan berat badan. Walaupun terdapat 6 responden (18,75) berat badannya tetap.
6 Responden yang diberikan nutrisi PASI memberikan gambaran menggembirakan. Dari 9 responden yang diberikan PASI, semuanya meningkat berat badannya (100%). Namun demikian perlu di cermati, bahwa rata-rata peningkatan berat badan pada kelompok ini sangat besar, yaitu 528, 33 gram. Artinya, jika peningkatan berat neonatus pada satu bulan pertama normalnya gram/ minggu, maka kelompok ini termasuk kelompok kelebihan berat badan. Bahkan, salah satu responden sudah menunjukan gejala ini. Salah seorang responden pada kelompok PASI ini, meningkat berat badannya dari 3095 gram menjadi 5100 gram dalam kurun waktu 2 minggu. Berarti terjadi kenaikan berat badan sebanyak 2005 gram. Hal ini tentunya bukan hal yang baik, secara kualitas, meskipun secara kuantitas berat badannya meningkat. Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Roesli, 2005, bahwa Bayi yang tidak diberikan ASI, di khwatirkan akan lebih cepat terjangkit penyakit kanker, jantung, hipertensi, Diabetes Mellitus, kemungkinan kurang gizi dan obesitas juga lebih besar. 2. Hubungan Variasi nutrisi dengan perubahan Berat Badan Neonatus Usia hari Tabel 8. Hasil analisa data statistika Hubungan antara variasi nutrisi dengan perubahan berat badan neonatus hari Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups Within Groups Total Tabel 8 menunjukan kekuatan hubungan antara variasi nutrisi dengan perubahan berat badan neonatus usia hari pada uji analisa data one way Anova, Data di analisa pada α = 0,05, df =2 diperoleh hasil nilai p = 0,010. Hasil ini menunjukan bahwa nilai p (0,010) < α (0,05), sehingga Ho ditolak, artinya terdapat hubungan yang cukup bermakna antara variasi nutrisi dengan perubahan berat badan neonatus usia hari di Puskesmas Garuda Bandung. Dengan demikian dapat di generalisaikan bahwa pemberian variasi nutrisi berupa ASI, PASI dan kombinasi ASI + PASI memberikan perubahan berat badan yang berbeda pada neonatus usia hari di Puskesmas Garuda Bandung. Hubungan ketiga variasi nutrisi dapat dicermati pada tabel 5 sampai dengan 7 yang menggambarkan bahwa kuantitas ketiga kelompok nutrisi memberikan kontribusi pada peningkatan berat badan neonatus usia hari, meskipun nilainya sangat variatif. Pada kelompok responden yang diberikan ASI, terjadi rata-rata peningkatan berat badan sebesar 234,375 gram dalam rentang waktu hari ( 2 minggu ) atau 117, 19 gram
7 setiap minggunya. Nilai ini sesuai dengan pendapat Angel, J, 2002, bahwa peningkatan berat badan neonatus pada 1 bulan pertama adalah gram setiap minggu atau gram dalam satu bulan. Selain itu, pendapat Muscari, mendukung hasil penelitian kelompok ini. Menurut Muscari, pada 6 bulan pertama akan terjadi kenaikan berat badan sekitar 623 gram setiap bulan. Pada kelompok responden yang diberikan nutrisi PASI (lihat tabel 4.6), terjadi kenaikan berat badan 528, 33 gram dalam kurun waktu hari ( 2 minggu ) atau 264, 165 gram setiap minggu. Kondisi ini tentunya tidak sesuai dengan kondisi normal yang dianjurkan oleh Angel, J dan Muscari di atas. Pada kelompok ini, dikhawatirkan akan terjadi obesitas apabila tidak dikontrol dengan baik. Menurut Markum dan Soetjiningsih, resiko tidak terkontrolnya pemberian PASI dapat dipahami oleh kondisikondisi sebagai berikut : Jumlah pemberian yang tidak sesuai dengan takaran yang sudah ditetapkan (lebih encer atau lebih pekat), Frekwensi pemberian yang tidak terkontrol (terutama pada anak rewel). Kelompok responden yang diberikan nutrisi ASI + PASI menunjukan nilai yang berbeda dengan dua kelompok sebelumnya. Rata-rata peningkatan berat badannya relative lebih kecil, yaitu sekitar 162,5 gram dalam kurun waktu hari ( 2 minggu), atau sekitar 81,25 gram dalam satu minggu. Nilai ini relative kecil dibandingkan dengan nilai rujukan yang diajukan oleh Angel dan Muscari. Kondisi ini dimungkinkan oleh banyak factor, selain karena factor orang tua (ibu), fdaktor lainnya adalah adanya ketidak sesuaian beberapa unsure yang terknadung dalam PASI dengan unsure lain yang ada dalam ASI. Sehingga menimbulkan reaksi allergi pada neonatus. Akibatnya bayi rewel dan mengalami anoreksia. Tabel 8 dapat menunjukan hubungan ketiga variasi nutrisi berdarkan analisa statistic. Metode uji statistic yang digunakan adalah one way Anova. Hasil uji satistik diperoleh nilai kemaknaan p = 0,010 pada α = 0,05, df =2. Nilai p=0,010 ini selanjutnya di bandingkan dengan nilai α = 0,05. Sehingga diperoleh p (0,010) < α = 0,05 artinya terdapat hubungan yang cukup berarti untuk menunjukan hubungan antara berbagai variasi nutrisi dengan perubahan berat badan neonatus usia hari. Secara teoritis hasil ini dapat difahami. Dengan melihat bukti-bukti diatas. Bahwa nutrisi ASI memberikan perubahan kenaikan berat badan yang cukup stabil dibandingkan dengan kenaikan berat badan yang diperluhatkan oleh dua kelompok lainnya. Bahkan ada kecenderungan pemberian PASI akan menyebabkan terjadinya obesitas pada bayi, sedangkan kombinasi ASI dan PASI justru kenaikan berat badannya tidak optimal.
8 D. KESIMPULAN dan SARAN 1. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah di uraikan, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : a. Nutrisi yang diberikan pada neonatus usia hari di Puskesmas Garuda Bandung pada periode Nopember Desember 2007 adalah ASI (32 responden), PASI (9 responden) dan kombinasi ASI + PASI (20 responden). b. Rata-rata berat badan lahir di puskesmas Garuda Bandung pada periode Nopember Desember 2007 adalah 3125,33 gram, sedang rata-rata berat badan setelah berusia hari adalah 3385,25 gram. c. Rata-rata peningkatan berat badan neonatus setelah berusia hari di Puskesmas Garuda Bandung pada periode Oktober Nopember 2007 adalah : d. Kelompok neonatus yang diberikan nutrisi ASI rata-rata meningkat berat badannya 234, 375 gram e. Kelompok neonatus yang diberikan nutrisi PASI rata-rata meningkat berat badannya 528,33 gram. f. Kelompok neonatus yang diberikan nutrisi ASI + PASI rata-rata meningkat berat badannya 162,5 gram g. Dari hasil uji satistik one way anova pada program SPSS versi 11,5 diperoleh hasil p (0,010) < α (0,05), artinya terdapat hubungan yang cukup bermakna antara pemberian variasi nutrisi terhadap perubahan berat badan neonatus usia hari di Puskesmas Garuda Bandung pada periode Oktober Nopember Saran Dari kesimpulan hasil penelitian diatas, peneliti merekomendasikan saran sebagai berikut : a. Bagi Pendidikan 1) Secara terus menerus dan berkesinambungan mengembangkan iklim akademik yang kondusif untuk dilaksanakan penelitian dalam berbagai tatanan kesehatan, sehingga menjadi media pengemebangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang keperawatan anak. 2) Menyampaikan dan menindaklanjuti setiap hasil penelitian, berupa desiminasi dan tukar informasi dengan teman sejawat atau dalam pengembangan bahan perkuliahan, termasuk dalam penatalaksanaan nutrisi bagi neonatus usia hari.
9 3) Dilakukan penelitian lanjut dengan menggunakan metode dan perencanaan lebih baik, sehingga keterbatasan penelitian ini dapat diminimalisir. b. Bagi Lembaga Pelayanan Kesehatan ( Puskesmas / pemerintah). 1) Puskesmas hendaknya memilki mekanisme atau system yang menjmin control terhadap operasionalisasi program pemberian ASI eksklusif dimasyarakat. Mekanisme yang dimaksud dapat dalam bentuk home care, control, atupun survey secara ketat pada keluarga yang memiliki neonatus sampai dengan usia 4 6 bulan. 2) Melakukan evaluasi dan penataan dalam system pendokumentasian bagi klien, khususnya klien neonatus, mengingat banyak data penting yang belum tergali dalam catatan perawatan. c. Bagi Peneliti 1) Menerapkan hasil yang diperoleh dalam proses pembelajaran, baik dalam PBM klinik maupun PBM kelas. 2) Terus menerus melakukan penelitian, sehingga dapat berperan sebagai perawat peneliti (Researcher). DAFTAR PUSTAKA Akre, James., 1994, Pemberian Makanan Untuk Bayi, Jakarta,. Perkumpulan Perinatologi Indonesia, Behrman, Kliegmen, and Kelvin., 2000, Buku Kesehatan Anak Nelson, Jakarta, EGC Markum. AH., 1996., Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak I., Jakarta, FKUI Roesli, Utami., 2000., Mengenal ASI Ekslusive., Jakarta., Trubus Agriwijaya Soetjiningsih, 1997., ASI Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan, Jakarta., EGC. Suradi, Dkk, 2004., Manajemen Laktasi edisi 2., Jakarta., EGC
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi Analisis bivariate
digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada ibu yang mempunyai bayi umur 6 12 bulan. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Mei 2013 di desa Krebet. Analisis data
Lebih terperinciPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN
LAMPIRAN 103 104 Lampiran 1. Instrument Penelitian (Kuesioner) PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN Saya telah mendapat penjelasan
Lebih terperinciKONTRIBUSI PERSEPSI DAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH PEDESAAN. Lilik Hidayanti 1, Nur Lina
KONTRIBUSI PERSEPSI DAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH PEDESAAN Lilik Hidayanti 1, Nur Lina ABSTRAK Pemberian ASI secara eksklusif memiliki banyak manfaat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Tempat Penelitian Kecamatan Getasan merupakan salah satu kecamatan dari 19 Kecamatan di Kabupaten Semarang. Secara administratif batas wilayah Kecamatan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
143 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) deskripsi data; b) uji prasyarat analisis; dan c) pengujian hipotesis penelitian. A. Deskripsi Data Penyajian statistik deskripsi hasil penelitian
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA
49 BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Gambaran Umum Responden Gambaran umum responden dalam penelitiaan ini akan diuraikan secara rinci dibawah ini berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan, dan
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN PELAKSANAAN PERAWATAN PAYUDARA
PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN PELAKSANAAN PERAWATAN PAYUDARA Nelly Indrasari* *Dosen Jurusan Kebidanan Poltekes Tanjungkarang Perawatan payudara selama kehamilan adalah salah satu bagian
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. kesehatan ibu, yang akhirnya akan memengaruhi perilaku hidup sehat (Rossen et
49 BAB V PEMBAHASAN Pemilihan jenis makanan bayi dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya adalah pendidikan ibu, pendapatan orangtua, dan jumlah anak. Pendidikan ibu dapat menggambarkan pengetahuan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data 4.1.1.1 Analisis Deskriptif Variabel Gaya Belajar Visual, Auditori, Kinestetik. Data angket gaya belajar dapat dideskripsikan
Lebih terperinciCitra Puspitaningrum * Yuni Sapto Edhy Rahayu** Rusana** Abstract
wilayah kerja Puskesmas Gandrungmangu I kabupaten Cilacap, 2006 PERBEDAAN FREKUENSI DIARE ANTARA BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DENGAN BAYI YANG DIBERI SUSU FORMULA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GANDRUNGMANGU
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini peneliti menggunakan desain penelitian analitik korelatif
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan desain penelitian analitik korelatif dengan pendekatan chort retrospektif, pada penelitian chort retrospektif pajanan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai kompetensi guru, motivasi
Lebih terperinciStatistik Deskriptif STATISTIK DESKRIPTIF DALAM PENELITIAN KEPERAWATAN. Gambaran dalam Statistik. Kapan menggunakan Statistik Deskriptif
STATISTIK DESKRIPTIF DALAM PENELITIAN KEPERAWATAN Anas Tamsuri, S.Kep,Ns, M.Kes Pengajar Riset Keperawatan Ketua LPPM Akper Pamenang Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan teknik pengolahan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.
101 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya religius dan pembentukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan FKIP-UKSW
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini diuraikan tentang Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Prestasi Belajar terhadap Minat Menjadi Guru Ekonomi pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah RSUP Dr. Kariadi Semarang.
18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian respirologi. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu kesehatan anak, sub ilmu 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN gram pada waktu lahir (Liewellyn dan Jones, 2001). Gejala klinisnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) rentan terhadap masalah kesehatan. BBLR adalah bayi yang memiliki berat badan lahir kurang dari 2500 gram pada waktu lahir
Lebih terperinciLampiran 1. Protokol Hypobaric Chamber untuk Bedah Tikus
66 Lampiran 1. Protokol Hypobaric Chamber untuk Bedah Tikus 1. Dengan standard rate of climb 5.000 kaki/ menit, setting sampai ke ketinggian 35.000 kaki, dan dibuat perlakuan hipoksia akut selama 1 menit
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Homogenitas dan Normalitas. dahulu yang meliputi uji Normalitas dan uji Homogenitas.
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian 5.1.1. Uji Homogenitas dan Normalitas Sebelum uji hipotesis maka dilakukan uji Pra syarat terlebih dahulu yang meliputi uji Normalitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Mei 2016 terhadap siswa pada mata pelajaran Akidah akhlak di MTsN Kunir
133 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) Deskripsi Data; b) Uji Persyratan Analisis; c) Pengujian Hipotesis Penelitian. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan pada tanggal 01
Lebih terperinciHUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH PADA AWAL KEHAMILAN DENGAN BERAT BADAN LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI JINGAH ABSTRAK
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH PADA AWAL KEHAMILAN DENGAN BERAT BADAN LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI JINGAH Anggrita Sari 1, Syahriani Nor 2, Desy Farmedika 1 1 Akademi Kebidanan Sari Mulia Banjarmasin,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
110 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) deskripsi data; b) uji prasyarat; dan c) pengujian hipotesis penelitian. A. Deskripsi Data Penelitian ini berjudul Pengaruh Profesionalisme
Lebih terperinciPERBEDAAN STATUS GIZI BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DENGAN TIDAK ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS TAROKAN KABUPATEN KEDIRI
PERBEDAAN STATUS GIZI BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DENGAN TIDAK ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS TAROKAN KABUPATEN KEDIRI Susi Erna Wati,S.Kep.,Ns.M.Kes. Fakultas Ilmu Kesehatan UN PGRI Kediri susiernawati9@gmail.com
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Data penelitian diperoleh dari siswa Kelas XII Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Adiwerna. Data variabel soft skill dan pelaksanaan praktik
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN Bab IV ini menyajikan hasil penelitian dan pembahasan berdasarkan data yang telah diperoleh penulis di lapangan. 4.1 Gambaran Umum Responden Penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gizi memegang peranan penting dalam siklus hidup manusia. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan dapat pula menyebababkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai kinerja guru, motivasi
Lebih terperinciLAMPIRAN. Arang Sekam (C)
LAMPIRAN A. Data Mentah Hasil Pengukuran Panjang Tanaman Sawi Panjang Tanaman 1 (Cm) U1 8.0 8.6 3.3 7.9 7.0 8.6 U2 8.9 9.7 4.0 5.5 2.5 8.0 U3 7.5 9.0 2.3 9.5 8.5 6.6 U4 8.3 9.2 3.0 11.0 7.7 7.0 U5 6.5
Lebih terperinci: SUSANTI ROSMALA DEWI
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL, PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN PEMBERIANNYA PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS LENTENG KABUPATEN SUMENEP SKRIPSI Oleh : SUSANTI ROSMALA
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL
BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah pasien diabetes melitus tipe 2 yang melakukan rawat jalan di RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo, Kabupaten Pamekasan. Selanjutnya akan
Lebih terperinciHUBUNGAN ASUPAN SUSU SAPI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN
HUBUNGAN ASUPAN SUSU SAPI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN Retno U & Tinah Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK Air susu ibu merupakan makanan yang terbaik bagi bayi. Setelah usia
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak khususnya bidang nutrisi,
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak khususnya bidang nutrisi, penyakit metabolik dan perinatologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Data penelitian ini diperoleh dari siswa kelas V SD Islam Al Madina Semarang tahun pelajaran 2015/2016 sebagai subyek penelitian dan merupakan populasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Penelitian ini dilakukan pada Polisi Lalu Lintas, mulai tanggal 1 Juli 2011-25 Juli 2011 dengan menyebar 100 kuesioner. Berikut ini akan dibahas mengenai
Lebih terperinciSURYA 51 VOL 2, NO.3, AGUSTUS 2009
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI DESA DLANGGU KEC. DEKET KAB. LAMONGAN Nurul Hidayatul Chusniya, Lilin Turlina Korespondensi:
Lebih terperinciJawaban Tes Praktikum Pengolahan Data Diklat Metode Penelitian Percobaan dan Pengolahan Data
Jawaban Tes Praktikum Pengolahan Data Diklat Metode Penelitian Percobaan dan Pengolahan Data Peneliti di sebuah pabrik pembuatan genteng bermaksud mencari bahan dan suhu pemanasan optimal dalam produksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdasarkan umur bayi atau lebih dari 90 persen.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hiperbilirubinemia merupakan salah satu fenomena klinis yang paling sering ditemukan pada bayi baru lahir. Sekitar 25 50% bayi baru lahir menderita ikterus pada minggu
Lebih terperinciPERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK BAYI USIA 0-6 BULAN ANTARA YANG DIBERI ASI DENGAN YANG DIBERI PASI DI DESA GLAGAH JATINOM KLATEN
PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK BAYI USIA 0-6 BULAN ANTARA YANG DIBERI ASI DENGAN YANG DIBERI PASI DI DESA GLAGAH JATINOM KLATEN Endah Purwaningsih 1), Ana Puji Lestari 2) Abstrak : Menurut Survei Demografi
Lebih terperinciBAB VI HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai
BAB VI HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai kompetensi personal (kepribadian)
Lebih terperinciWidi Apriani Putri 1) Ai Sri Kosnayani, dan Lilik Hidayanti 2)
1 PERBEDAAN PERTUMBUHAN BAYI 6 9 BULAN BERDASARKAN STATUS PEMBERIAN ASI (Studi Pada Bayi Usia 6 9 Bulan di Desa Parungponteng Kecamatan Parungponteng Kabupaten Tasikmalaya) Widi Apriani Putri 1) Ai Sri
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah penyebaran kuesioner kepada siswa kelas VII SMP N 11
54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Setelah penyebaran kuesioner kepada siswa kelas VII SMP N 11 Muaro Jambi dengan jumlah sampel 50 orang, kemudian dilakukan tabulasi, serta
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar yang berjumlah 92 responden, untuk mengetahui seberapa besar pengaruh keterampilan dasar mengajar
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan berdiri pada tahun 1023, berawal dengan nama RSJ Grogol (Jelambar). Pada ahun 1942
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN TUGAS KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN STATUS GIZI PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO
PENATALAKSANAAN TUGAS KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN STATUS GIZI PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO Mahar Ranum Ayuningtyas 1 Abdul Muhith 2 * ) Abstrak Penelitian
Lebih terperinciHUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN BERAT BAYI LAHIR
HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN BERAT BAYI LAHIR Afif Maulidiyah & Ardiani Sulistiani Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK Bayi dengan berat lahir rendah atau
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. ONE WAY ANOVA
50 LAMPIRAN 1. ONE WAY ANOVA Descriptives Konsentrasi Xylitol Statistic Std. Error Komposisi Kalsium konsentrasi 20% Mean 42,8020 1,95318 95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 37,3791 Upper Bound
Lebih terperinciANALISIS BIVARIAT DATA KATEGORIK DAN NUMERIK Uji t dan ANOVA
ANALISIS BIVARIAT DATA KATEGORIK DAN NUMERIK Uji t dan ANOVA Uji t Independen Sebagai contoh kita gunakan data ASI Eksklusif yang sudah anda copy dengan melakukan uji hubungan perilaku menyusui dengan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Divisi Perinatologi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Kariadi / FK UNDIP Semarang. 4.2 Tempat
Lebih terperinciABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati
Hubungan Pengetahuan, Pendidikan Dan Pekerjaan Ibu Dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI ( MP ASI ) Pada Bayi Di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado Kusmiyati, 1, Syuul Adam 2, Sandra Pakaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia, karena merupakan penyebab kesakitan dan kematian pada masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bayi berat lahir rendah (BBLR) saat ini merupakan masalah di seluruh dunia, karena merupakan penyebab kesakitan dan kematian pada masa neonatal. Prevalensi Bayi Berat
Lebih terperinciHUBUNGAN PEMBERIAN ASI DENGAN KEJADIAN IKTERUS PADA BAYI BARU LAHIR 0-7 HARI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI DENGAN KEJADIAN IKTERUS PADA BAYI BARU LAHIR 0-7 HARI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH KHAIRUNNISAK Mahasiswi D-III Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian terhadap 120
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian terhadap 120 anak berusia 9-10 tahun yang telah dianalisis menggunakan aplikasi program SPSS 19.0. Bab ini terdiri dari
Lebih terperinciGASTER Vol. 11 No. 2 Februari Wahyuningsih Akademi Giri Husada Wonogiri. Abstrak
PERBEDAAN STATUS EKONOMI DAN DUKUNGAN SUAMI ANTARA KELOMPOK IBU YANG MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF DAN IBU YANG TIDAK MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS WONOGIRI II Wahyuningsih Akademi Giri Husada Wonogiri
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PARITAS DENGAN KETERAMPILAN MENYUSUI YANG BENAR PADA IBU NIFAS. Ansik Khoiriyah* Ravita Prihatini**
HUBUNGAN ANTARA PARITAS DENGAN KETERAMPILAN MENYUSUI YANG BENAR PADA IBU NIFAS Ansik Khoiriyah* Ravita Prihatini** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan **Mahasiswa Program
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Menyusui merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi ibu (Yuliarti, 2010). Laktasi mencakup dua periode penting yaitu periode memproduksi ASI dan mengeluarkan ASI (PERINASIA,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi, dengan responden 100 mahasiswa program
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
BAB IV ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian ini berjudul Pengaruh Penggunaan Media Cetak dan Media Audio Visual Terhadap Prestasi Belajar Al-Qur an Hadits di MTs Negeri Aryojeding. Penelitian ini
Lebih terperinciDimasukkan ke dalam ultrasonic bath selama ± 1 jam
Lampiran 1 Alur Penelitian Pembuatan gel kitosan nanopartikel 1 gram kitosan Dilarutkan dengan larutan asam asetat 1% Diaduk dengan stirer Larutan kitosan Ditetesi dengan ±20 tetes TPP Gel kitosan Dimasukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Indonesia masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Penurunan AKB (Angka Kematian Bayi) di Indonesia memang mengalami kemajuan yang cukup bermakna, namun demikian tingkat kematian bayi di Indonesia masih tergolong
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. seseorang saat ini. Menurut Depkes untuk memudahkan penyelenggaraan terapi diet
BAB V PEMBAHASAN A. Perubahan Berat Badan Pasien Berat badan dalam adalah salah satu parameter yang memberikan status gizi seseorang saat ini. Menurut Depkes untuk memudahkan penyelenggaraan terapi diet
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN IBU DALAM PERAWATAN PAYUDARA DI RSU BHAKTI HUSADA KRIKILAN BANYUWANGI
EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN IBU DALAM PERAWATAN PAYUDARA DI RSU BHAKTI HUSADA KRIKILAN BANYUWANGI Srianingsih 1, Kurnia Retno Wulansari 1, Rizky Dwiyanti
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH KONSUMSI SUSU KEDELAI TERHADAP KADAR KALSIUM DALAM ASI (AIR SUSU IBU)
STUDI PENGARUH KONSUMSI SUSU KEDELAI TERHADAP KADAR KALSIUM DALAM ASI (AIR SUSU IBU) Eka Fitriyanti, S.ST.,M.Kes, Sholaikhah Sulistyaningtyas, S.ST.,M.Kes Program Studi D IV Bidan Pendidik STIKES Aisyiyah
Lebih terperinciLampiran 1. Kuisioner/Alat Ukur Penelitian PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN UJI VALIDITAS
LAMPIRAN 85 Lampiran 1. Kuisioner/Alat Ukur Penelitian PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN UJI VALIDITAS Yth. Calon Responden Penelitian Di Tempat Dengan Hormat, Saya mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan,
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PIJAT BAYI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI UMUR 0-3 BULAN DI PONDOK BERSALIN DESA BALAK SIAGA CAWAS KLATEN TAHUN 2007
HUBUNGAN ANTARA PIJAT BAYI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI UMUR 0-3 BULAN DI PONDOK BERSALIN DESA BALAK SIAGA CAWAS KLATEN TAHUN 2007 Anna Uswatun Qoyyimah ), Astri Wahyuningsih 2), Sintia Winarni 3)
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang telah
51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan di SMAN 5 Padang tentang perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN
PENELITIAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DAN PEMBERIAN PASI TERHADAP PERTAMBAHAN BERAT DAN PANJANG BADAN PADA BAYI UMUR 6 BULAN Helmi Yenie*, Gustop Amatiria** *Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes
Lebih terperinciPERBEDAAN PEMBERIAN ASI DAN PASI TERHADAP PERTUMBUHAN BAYI USIA 6 BULAN DI DESA KADUNGREMBUG KECAMATAN SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN
PERBEDAAN PEMBERIAN ASI DAN PASI TERHADAP PERTUMBUHAN BAYI USIA 6 BULAN DI DESA KADUNGREMBUG KECAMATAN SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN Titik Wulandari, Ihda Mauliyah.......ABSTRAK....... Asupan nutrisi pertama
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian 1. Kemampuan Awal Siswa Dalam penelitian ini seperti telah dijelaskan pada bab III, analisis tentang data kemampuan awal digunakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
70 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Mendeskripsikan data hasil penelitian merupakan langkah yang tidak bisa dipisahkan dengan kegiatan analisis data sebagai prasyarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ASI sangat dianjurkan pada bayi sampai usia 6 bulan dan dapat dilanjutkan sampai usia 2 tahun karena ASI akan memberikan sejumlah zatzat gizi yang berguna untuk pertumbuhan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Pelaksanaan Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan di dua Sekolah Dasar Negeri Gendongan Kecamatan Tingkir. Subyek penelitian ini meliputi siswa kelas IV SD
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hasil penelitian multi-center yang dilakukan UNICEF menunjukkan bahwa MP-
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa bayi antara usia 6 24 bulan merupakan masa emas untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Karena itu, masa ini merupakan kesempatan yang baik bagi orang tua untuk
Lebih terperinciSTATISTIK DESKRIPTIF. Statistics. Strategi Membaca
2 Lampiran 8 Statistics N Mean Median Mode Std. Deviation Variance Range Minimum Maximum Sum Valid Missing STATISTIK DESKRIPTIF Statistics Strategi Membaca Variables Penguasaan Kosakata Kemampuan Memahami
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. beberapa guru PAI yang belum tersertifikasi dan guru PAI yang sudah. dan 15 item untuk penilaian kompetensi professional.
126 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan pada tanggal 20 Maret sampai dengan 12 Mei 2016 terhadap penilaian siswa yang diajar guru PAI yang belum tersertifikasi dan sudah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Air Susu Ibu (ASI) merupakan anugerah dari Tuhan yang diberikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) merupakan anugerah dari Tuhan yang diberikan kepada umatnya melalui ibu yang menyusui bayinya dengan ASI (Irawati, 2007). ASI sangat penting untuk
Lebih terperinciLATIHAN SPSS I. A. Entri Data
A. Entri Data LATIHAN SPSS I Variabel Name Label Type Nama Nama Mahasiswa String NIM Nomor Induk Mahasiswa String JK Numeris 1. 2. TglLahir Tanggal Lahir Date da Daerah Asal Numeris 1. Perkotaan 2. Pinggiran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN Empat bagian penting yaitu bagian deskripsi data, pengujian persyaratan analisis, pengujian hipotesis penelitian, dan bagian keterbatasan penelitian akan disajikan di sini, dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian dengan judul Pengaruh lingkungan keluarga dan motivasi belajar intrinsik terhadap prestasi belajar siswa Mata Pelajaran Korespondensi kelas X Administrasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan desain survei analitik yaitu suatu penelitian yang diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi tertentu
Lebih terperinciBAB 4 ANALISA PENELITIAN
BAB 4 ANALISA PENELITIAN 4.1 Profil Subjek 4.1.1 Gambaran Usia Subjek Tabel 4.1 Gambaran Usia Subjek Usia Jumlah Subjek Presentase 14 4 4,39% 15 5 5,49% 16 11 12,98% 17 31 34,06% 18 39 41,85% 19 1 1,09%
Lebih terperinci*Armi
PENGARUH PERAWATAN METODE KANGURU DENGAN INKUBATOR TERHADAP BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR RENDAH (BBLR) YANG TERPASANG ALAT MEDIS DI RUANG PERINA A DAN NICU RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN TANGERANG 2015 *Armi
Lebih terperinciPERANAN PEMBERIAN KUNING TELUR DENGAN DOSIS PENGENCERAN YANG BERBEDA TERHADAP TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN MAS
PERANAN PEMBERIAN KUNING TELUR DENGAN DOSIS PENGENCERAN YANG BERBEDA TERHADAP TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN MAS Maria Agustini The Departement of Fisheries, Faculty of Agriculture, Dr. Soetomo
Lebih terperinciHubungan Usia Kehamilan dan Preeklampsia dengan Asfiksia Neonatorum Bayi Baru Lahir di RSUD Ambarawa Kabupaten Semarang
Hubungan Usia Kehamilan dan Preeklampsia dengan Asfiksia Neonatorum Bayi Baru Lahir di RSUD Ambarawa Kabupaten Semarang 1) Elli Yafit Viviawati 2) Luvi Dian Afriyani 3) Yunita Galih Yudanari 1) Fakultas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data sebaran responden 4.1. Tabel 4.2. Kategori Rentang skor Frekuensi(f) Prosentase(%)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMK Saraswati Salatiga kepada 40 orang siswa yang pernah minum-minuman keras dengan rincian sebaran
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK Data dari profil kesehatan kabupaten/ kota di Propinsi Jawa Tengah
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Panelis Agar hasil yang didapat menjadi lebih akurat, maka panelis yang digunakan oleh penulis merupakan sampel jenuh dimana penulis menggunakan seluruh anggota populasi
Lebih terperinciUJI PRASYARAT ANALISIS
UJI PRASYARAT ANALISIS Wahyu Widhiarso Fakultas Psikologi UGM Latar Belakang PENGANTAR Beberapa formula statistika disusun berdasarkan asumsi-asumsi tertentu. Formula tersebut dapat menggambarkan sebuah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di unit Pelayanan Teknis Dinas Pendidikan Kecamatan Tembarak Kabupaten Temanggung yang melibatkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dibagikan. Kuesioner yang disebarkan berjumlah 130 kuesioner. Jumlah
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam Bab IV disajikan analisis terhadap data yang telah diperoleh selama pelaksanaan penelitian. Data yang terkumpul tersebut merupakan data
Lebih terperinci2. Bak Pemeliharaan Ikan Patin (Pangasius sp)
Lampiran 1. Foto Lokasi Penelitian 1. Halaman Depan BBI Binjai 2. Bak Pemeliharaan Ikan Patin (Pangasius sp) Lampiran 2. Foto Filter Penyaringan Air 1. Kerikil 2. Zeolit 3.Ijuk 4.Pasir 5.Arang Lampiran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ASI adalah cairan putih yang dihasilkan oleh kelenjar payudara ibu melalui proses menyusui. ASI merupakan makanan yang telah disiapkan untuk calon bayi saat ibu mengalami
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan kehidupan manusia, dengan menyusui ibu telah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menyusui mempunyai peran yang sangat penting untuk mempertahankan kehidupan manusia, dengan menyusui ibu telah memberikan nutrisi yang berguna untuk kekebalan tubuh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan case control yaitu membandingkan antara
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilaksanakan adalah observasional analitik menggunakan pendekatan case control yaitu membandingkan antara sekelompok orang terdiagnosis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang di gunakan adalah dengan mengunakan metode
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Rancangan penelitian yang di gunakan adalah dengan mengunakan metode case control yaitu suatu penelitian (survey) analitik yang menyangkut bagaimana faktor
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini yaitu observasional analitik. Diikuti prospektif. Perawatan terbuka (Kontrol)
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini yaitu observasional analitik. B. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini yaitu cohort. Penelitian mulai dari sini Subyek tanpa faktor
Lebih terperinciInstruksi. Deskripsi Kasus
NIM : Jenis Kelamin : Laki laki / Perempuan Umur : Semester : Instruksi Dalam kasus yang diuraikan di bawah ini anda diminta untuk berperan dalam posisi manajer perusahaan yang bertanggung jawab untuk
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. DESKRIPSI SUBJEK Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan skor brand image dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengetahui pengetahuan yang baik tentang pentingnya dan manfaat kolostrom
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Primigravida merupakan ibu yang baru hamil untuk pertama kalinya (Chapman, 2006). Biasanya ibu hamil yang baru pertama kali hamil belum mengetahui pengetahuan yang
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar minyak kemangi. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran 1. Gambar minyak kemangi Lampiran 2. Gambar sediaan pasta gigi A Keterangan : A : Saat selesai dibuat B : Setelah penyimpanan 12 minggu F1 : Sediaan mengandung minyak kemangi 0,1% F2
Lebih terperinciSTATISTIKA DESKRIPTIF
STATISTIKA DESKRIPTIF Ukuran Pusat (measure of center) Ukuran Penyebaran (measure of variability) Menurut Anda, bagaimana penampilan saya? Gambaran saya? Visualizing Telling Dapatkan Anda tentukan manakah
Lebih terperinci