Arsip Nasional Republik Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Arsip Nasional Republik Indonesia"

Transkripsi

1 Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pelaksanaan Orientasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal September 2011 SEKRETARIS UTAMA, GINA MASUDAH HUSNI

2 Arsip Nasional Republik Indonesia PROSEDUR TETAP NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL (CPNS) BAB I PENDAHULUAN A. Umum Arsip Nasional Repulik Indonesia (ANRI) sebagai salah satu Lembaga Pemerintah Non Kementrian (LPNK) mempunyai tugas pemerintahan di bidang kearsipan yang bertujuan untuk menjamin keselamatan bahan pertanggungjawaban nasional tentang perencanaan, pelaksanaan dan penyelenggaraan kehidupan kebangsaan serta untuk menyediakan bahan pertanggungjawaban tersebut bagi kegiatan Pemerintah. Untuk mencapai tujuan itu semua diperlukan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang memiliki kompetensi secara profesional, adil, dan berkualitas dari waktu ke waktu sehingga mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsinya seperti yang diamanatkan oleh Peraturan Kepala Arsip Nasional RI Nomor 05 Tahun PNS merupakan unsur utama sumber daya manusia aparatur negara mempunyai peranan penting dalam keberhasilan penyelenggaraan roda pemerintahan dan pembangunan. Sosok PNS yang mampu memainkan peran tersebut adalah PNS yang mempunyai kompetensi yang diindikasikan dari sikap dan perilakunya yang penuh dengan kesetiaaan dan ketaatan kepada negara, pemerintah, bermoral dan bermental baik, profesional, sadar akan tanggungjawabnya sebagai pelayan publik, serta mampu menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka mewujudkan iklim kepemerintahan yang baik (good governance). Dalam rangka membentuk sosok PNS seperti yang diharapkan, perlu dilaksanakan pembinaan dini yaitu sejak menjadi CPNS. Salah satu bentuk program pembinaan pegawai sejak dini yaitu melalui program orientasi atau pengenalan terhadap situasi dan lingkungan yang baru. Dengan adanya Program Orientasi CPNS di lingkungan ANRI diharapkan setiap CPNS mengetahui dan memahami serta mampu menjalankan tugas dan fungsinya dalam rangka peningkatan pengetahuan dan keterampilan.

3 - 2 - Keberhasilan penyelenggaraan roda pemerintahan sangat ditentukan oleh peran Pegawai Negeri Sipil di dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai aparatur negara yang melayani masyarakat. Untuk dapat menjalankan peranan tersebut maka seorang PNS harus memiliki pengetahuan, kemampuan dan keterampilan yang memadai yang disertai dengan sikap moral dan mental yang baik, perilaku yang setia dan taat kepada pemerintah dan negara, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan mampu menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Pembinaan yang dilakukan terhadap CPNS adalah berupa pendidikan dan pelatihan prajabatan yang harus dilakukan sebelum dilaksanakan pengangkatan menjadi PNS sesuai dengan Keppres Nomor 30 tahun Sebagai CPNS ANRI adalah merupakan sebuah kewajiban untuk mengetahui dan memahami secara teori dan praktik tentang ilmu-ilmu Kearsipan. Sebab bagaimanapun, sebagai pegawai aparatur Lembaga yang menangani bidang kearsipan dalam rangka memberikan pelayanan optimal kepada publik harus memahami betul tentang tugas dan fungsi dari lembaga serta ilmu kearsipan itu sendiri. Pendidikan dan Pelatihan Dasar-dasar Kearsipan adalah ajang pendidikan di bidang kearsipan yang tepat bagi CPNS di lingkungan ANRI yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian dan keterampilan setiap CPNS. B. Maksud dan Tujuan Maksud penyusunan Prosedur Tetap tentang Pelaksanaan Orientasi CPNS adalah sebagai pedoman dalam rangka pelaksanaan kegiatan orientasi bagi CPNS di lingkungan ANRI. Sedangkan tujuan dari penyusunan prosedur tetap ini adalah untuk efesiensi dan efektivitas pelaksanaan kegiatan sehingga tercapai sasaran untuk membentuk CPNS yang memiliki disiplin, dedikasi kerja dan rasa memiliki dalam rangka pencapaian tujuan dari instansi. C. Ruang Lingkup Ruang lingkup dari Prosedur Tetap tentang Pelaksanaan Orientasi CPNS ini meliputi Pembekalan Orientasi CPNS, Pelaksanaan Diklat Dasar-Dasar Kearsipan, dan Pelaksanaan Diklat Prajabatan Golongan II dan III. D. Dasar 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara

4 - 3 - Republik Indonesia Nomor 304) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5071); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4450); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135); 5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operating Prosedur (SOP) Pemerintah; 6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum Tata Naskah Dinas; 7. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 03 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Arsip Nasional Republik Indonesia sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2010; 8. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 06 Tahun 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Prosedur Tetap di Lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia. E. Pengertian Dalam Prosedur Tetap ini yang dimaksud dengan: 1. Orientasi adalah pengenalan awal tempat atau lingkungan kerja bagi CPNS di lingkungan ANRI termasuk juga tentang organisasi dan tata kerja instansi. 2. Pembekalan adalah pemberian materi pengetahuan bagi CPNS diantaranya mengenai organisasi dan tata kerja ANRI, bidang kearsipan, bidang hukum dan kepegawaian, serta bidang-bidang lain yang berhubungan dengan tugas pokok dan fungsi ANRI secara keseluruhan. 3. Magang adalah kegiatan praktek kerja bagi CPNS di unit-unit kerja di lingkungan ANRI sebagai bentuk sosialisasi serta penerapan teori-teori yang sudah diterima. 4. Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan adalah salah satu jenis Diklat yang merupakan syarat pengangkatan CPNS menjadi PNS. 5. Pendidikan dan Pelatihan Dasar-Dasar Kearsipan adalah Diklat Dasar di bidang kearsipan yang wajib diberikan dan diikuti oleh setiap CPNS yang masuk ANRI.

5 - 4 - BAB II PROSEDUR PELAKSANAAN ORIENTASI CPNS A. Pembekalan CPNS 1. Diskesra Pegawai membuat dan menyampaikan usulan program pembekalan CPNS kepada Kabag. 2. Kabag mengoreksi dan menyampaikan usulan program tersebut kepada Karo Hukum dan. 3. Karo Hukum dan memberikan persetujuan terhadap usulan program tersebut kemudian mendisposisikan kepada Kabag. 4. Kabag memerintahkan kepada Diskesra Pegawai untuk proses lebih lanjut. 5. Diskesra Pegawai memerintahkan Pemroses untuk membuat naskah surat perintah peserta dan pengajar serta jadwal kegiatan. 6. Pemroses membuat dan menyampaikan naskah surat perintah peserta dan pengajar serta jadwal kegiatan kepada Diskesra Pegawai. 7. Diskesra Pegawai menerima dan mengoreksi naskah surat perintah peserta dan pengajar serta jadwal kegiatan kemudian menyampaikan kepada Kabag. 8. Kabag mengoreksi dan menyampaikan naskah surat perintah peserta dan pengajar serta jadwal kegiatan kepada Karo Hukum dan untuk mendapat persetujuan. 9. Karo Hukum dan memberikan persetujuan kemudian mendisposisikan kepada Kabag. 10. Kabag memerintahkan kepada Diskesra Pegawai untuk proses lebih lanjut. 11. Diskesra Pegawai memerintahkan Pemroses mendistribusikan surat perintah peserta dan pengajar. 12. Pemroses memberikan nomor surat perintah, menggandakan dan mendistribusikan kepada peserta. 13. Pemroses memberikan nomor surat perintah, menggandakan dan mendistribusikan kepada pengajar. 14. a. Setelah pelaksanaan pembekalan CPNS, Diskesra menerima laporan pelaksanaan dari Pengajar kemudian menyampaikan kepada Kabag. b. Kabag mendisposisikan kembali laporan kepada Diskesra.

6 Diskesra menyerahkan berkas laporan kepada Pemroses untuk disimpan. 16. Pemroses menyimpan berkas. B. Pelaksanaan Diklat Dasar-Dasar Kearsipan Bagi CPNS 1. Diskesra membuat dan menyampaikan usulan rencana program diklat dasardasar kearsipan CPNS kepada Kabag. 2. Kabag mengoreksi dan menyampaikan usulan rencana program tersebut kepada Karo Hukum dan. 3. Karo Hukum dan memberikan persetujuan kemudian mendisposisikan kepada Kabag untuk dilaksanakan. 4. Kabag memerintahkan Diskesra untuk proses lebih lanjut. 5. Kasubbga Diskesra memerintahkan Pemroses untuk membuat naskah surat perintah peserta dan pengajar. 6. Pemroses selanjutnya menindaklanjuti dengan membuat naskah surat perintah peserta dan pengajar, serta jadwal kegiatan kemudian menyampaikan kepada Diskesra. 7. Diskesra mengoreksi dan menyampaikan naskah surat perintah dan jadwal tersebut kepada Kabag. 8. Kabag mengoreksi dan menyampaikan naskah surat perintah dan jadwal tersebut Karo Hukum dan untuk mendapatkan persetujuan. 9. Karo Hukum dan memberikan persetujuan, menandatangani, dan mendisposisikan naskah surat perintah beserta jadwal kegiatan kepada Kabag. 10. Kabag memerintahkan Diskesra untuk proses lebih lanjut. 11. Diskesra memerintahkan Pemroses Aministrasi untuk mendistribusikan surat perintah peserta dan pengajar. 12. Pemroses memberikan nomor surat perintah, menggandakan dan mendistribusikan surat perintah pengajar beserta jadwal kegiatannya. 13. Pemroses memberikan nomor surat perintah, menggandakan dan mendistribusikan surat perintah peserta beserta jadwal kegiatannya. 14. Setelah selesai mengikuti diklat, Pemroses menerima salinan sertifikat lulus atau telah mengikuti kegiatan dari Peserta. 15. Pemroses menyerahkan salinan sertifikat kepada Pegawai. 16. Pemroses menyimpan berkas.

7 - 6 - C. Pelaksanaan Diklat Prajabatan Golongan II dan III 1. Pemroses membuat data usulan dan naskah surat pendaftaran calon peserta diklat prajabatan kemudian menyampaikan kepada Diskesra. 2. Diskesra mengoreksi dan menyampaikan data usulan dan naskah surat pendaftaran calon peserta diklat prajabatan kepada Kabag. 3. Kabag mengoreksi dan menyampaikan data usulan dan naskah surat pendaftaran calon peserta diklat prajabatan kepada Karo Hukum dan untuk mendapat persetujuan. 4. Karo Hukum dan memberi persetujuan dan mendisposisikan kepada Kabag. 5. Kabag memerintahkan Diskesra untuk proses lebih lanjut. 6. Diskesra memerintahkan Pemroses untuk mengirim surat pendaftaran peserta kepada lembaga/instansi penyelenggara diklat prajabatan. 7. Pemroses berkoordinasi dengan Subbag Persuratan dan Penggandaan untuk meminta nomor surat. 8. Pemroses mengirim surat pendaftaran peserta kepada lembaga/instansi penyelenggara diklat. 9. Karo Hukum dan menerima surat pemanggilan peserta diklat prajabatan yang dikirimkan oleh lembaga/instansi penyelenggara diklat prajabatan kemudian mendisposisikan kepada Kabag. 10. Kabag memahami disposisi dan memerintahkan Diskesra untuk proses lebih lanjut. 11. Diskesra memerintahkan Pemroses untuk membuat naskah surat perintah peserta diklat prajabatan. 12. Pemroses membuat naskah surat perintah peserta diklat prajabatan kemudian menyampaikan kepada Diskesra. 13. Diskesra mengoreksi dan menyampaikan kepada Kabag. 14. Kabag mengoreksi dan menyampaikan kepada Karo Hukum dan untuk ditandatangani. 15. Karo Hukum dan memberikan persetujuan dan menandatangani surat perintah peserta diklat prajabatan kemudian menyerahkan kepada Kabag. 16. Kabag memerintahkan kepada Diskesra untuk proses lebih lanjut. 17. Diskesra memerintahkan Pemroses untuk mendistribusikan surat perintah peserta diklat prajabatan. 18. Pemroses kemudian memberikan nomor surat perintah dan mendistribusikan kepada peserta diklat.

8 Setelah selesai mengikuti diklat, peserta menyerahkan salinan sertifikat lulus atau telah mengikuti diklat prajabatan kepada Pemroses. 20. Pemroses menyerahkan salinan sertifikat kepada Pegawai untuk disimpan dalam personal file pegawai. 21. Pemroses menyimpan berkas.

9 - 8 - BAB III PENUTUP Sebagai aparatur negara PNS harus mampu memainkan peran dalam keberhasilan penyelenggaraan roda pemerintahan dan pembangunan dengan kompetensi, sikap serta prilaku yang penuh pengabdian, kesetiaan kepada bangsa dan negara. Sikap profesionalisme dan penuh kesadaran akan tanggungjawab sebagai pelayan publik adalah sosok yang harus dimiliki oleh setiap PNS. Dalam rangka menumbuhkan sikap dan tanggung jawab tersebut, seorang PNS memerlukan sebuah sarana pembinaan yang rutin dan berkelanjutan serta dapat dirasakan langsung oleh pegawai dengan cara atau sikap yang tetap arif penuh kekeluargaan namun tidak keluar dari norma-norma yang berlaku. Sebagai aparatur negara/pemerintah sudah menjadi keharusan untuk melaksanakan segala norma maupun aturan-aturan yang berlaku, sehingga bukti dan pertanggungjawaban kepada publik dapat kita wujudkan. Prosedur Tetap tentang Pelaksanaan Orientasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal September 2011 SEKRETARIS UTAMA, GINA MASUDAH HUSNI

10 Arsip Nasional Republik Indonesia LAMPIRAN PROSEDUR TETAP NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL (CPNS)

11 - 1 - DAFTAR LAMPIRAN PROSEDUR TETAP TENTANG PELAKSANAAN ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL (CPNS) LAMPIRAN 1 DIAGRAM ALIR PELAKSANAAN ORIENTASI CPNS LAMPIRAN 2 PELAKSANAAN DIKLAT DASAR-DASAR KEARSIPAN BAGI CPNS LAMPIRAN 3 PELAKSANAAN DIKLAT PRAJABATAN GOLONGAN II DAN III

12 - 2 - Lampiran 1 Prosedur Tetap Nomor : Tahun 2011 Tanggal : September 2011 DIAGRAM ALIR PEMBEKALAN ORIENTASI CPNS Unit Penyelesaian No. Tahap Kegiatan Pemroses Diskesra Kabag Karo Hukum dan Pengajar Peserta 1 Membuat dan menyampaikan usulan program pembekalan CPNS 2 Mengoreksi dan menyampaikan usulan program pembekalan CPNS 3 Memberikan persetujuan dan mendisposisikan 4 Memerintahkan proses lebih lanjut 5 Memerintahkan membuat naskah surat perintah peserta dan pengajar serta jadwal kegiatan

13 - 3 - Unit Penyelesaian No. Tahap Kegiatan Pemroses Diskesra Kabag Karo Hukum dan Pengajar Peserta 6 Membuat dan menyampaikan naskah surat perintah peserta dan pengajar serta jadwal kegiatan 7 Menerima dan mengoreksi naskah surat perintah peserta dan pengajar serta jadwal kegiatan 8 Mengoreksi dan menyampaikan naskah surat perintah peserta dan pengajar serta jadwal kegiatan 9 Memberikan persetujuan dan mendisposisikan 10 Memerintahkan proses lebih lanjut 11 Memerintahkan pendistribusian surat perintah peserta dan pengajar 12 Memberikan nomor surat perintah, menggandakan dan mendistribusikan kepada peserta

14 - 4 - Unit Penyelesaian No. Tahap Kegiatan Pemroses Diskesra Kabag Karo Hukum dan Pengajar Peserta 13 Memberikan nomor surat perintah, menggandakan dan mendistribusikan kepada pengajar 14 a. Diskesra enerima dan menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan pembekalan CPNS b. Kabag mendisposisikan membali laporan pelaksanaan kegiatan untuk proses lebih lanjut 15 Menyerahkan berkas laporan untuk disimpan 16 Menyimpan berkas Norma Waktu: 2 minggu

15 - 5 - Lampiran 2 Prosedur Tetap Nomor : Tahun 2011 Tanggal : September 2011 DIAGRAM ALIR PELAKSANAAN DIKLAT DASAR-DASAR KEARSIPAN BAGI CPNS Unit Penyelesaian No. Tahap Kegiatan Pemroses Diskesra Pegawai Kabag Karo Pengajar Peserta 1 Membuat dan menyampaikan usulan rencana program diklat dasar-dasar kearsipan CPNS 2 Mengoreksi dan menyambpaikan usulan rencana program diklat dasar-dasar kearsipan CPNS 3 Memberikan persetujuan dan mendisposisikan pelaksanaan kegiatan 4 Memerintahkan proses lebih lanjut 5 Memerintahkan membuat naskah surat perintah peserta dan pengajar

16 - 6 - Unit Penyelesaian No. Tahap Kegiatan Pemroses Diskesra Pegawai Kabag Karo Pengajar Peserta 6 Membuat naskah surat perintah peserta dan pengajar serta jadwal kegiatan 7 Mengoreksi dan menyampaikan naskah surat perintah dan jadwal kegiatan 8 Mengoreksi dan menyampaikan naskah surat perintah dan jadwal kegiatan untuk mendapatkan persetujuan 9 Memberikan persetujuan, menandatangani, dan mendisposisikan nashah surat perintah beserta jadwal kegiatan 10 Memerintahkan proses lebih lanjut 11 Memerintahkan pendistribusian surat perintah peserta dan pengajar 12 Memberikan nomor surat perintah, menggandakan dan mendistribusikan surat perintah pengajar beserta jadwal kegiatannya

17 - 7 - Unit Penyelesaian No. Tahap Kegiatan Pemroses Diskesra Pegawai Kabag Karo Pengajar Peserta 13 Memberikan nomor surat perintah, menggandakan dan mendistribusikan surat perintah peserta beserta jadwal kegiatannya 14 Menerima salinan sertifikat lulus atau telah mengikuti kegiatan diklat 15 Menyerahkan salinan sertifikat 16 Menyimpan berkas Norma Waktu: 3 minggu

18 - 8 - Lampiran 3 Prosedur Tetap Nomor : Tahun 2011 Tanggal : September 2011 DIAGRAM ALIR PELAKSANAAN DIKLAT PRAJABATAN GOLONGAN II DAN III Unit Penyelesaian No. Tahap Kegiatan 1 Membuat dan menyampaikan data usulan dan naskah surat pendaftaran calon peserta diklat prajabatan Pemroses Diskesra Pegawai Kabag Karo Hukum dan Peserta Diklat Persuratan dan Penggandaan Lembaga /Instansi Penyelenggara Diklat 2 Mengoreksi dan menyampaikan data usulan dan naskah surat pendaftaran calon peserta diklat prajabatan 3 Mengoreksi dan menyampaikan data usulan dan naskah surat pendaftaran calon peserta diklat prajabatan 4 Memberi persetujuan dan mendisposisikan

19 - 9 - Unit Penyelesaian No. Tahap Kegiatan 5 Memerintahkan proses lebih lanjut Pemroses Diskesra Pegawai Kabag Karo Hukum dan Peserta Diklat Persuratan dan Penggandaan Lembaga /Instansi Penyelenggara Diklat 6 Memerintahkan pengiriman surat pendaftaran peserta 7 Berkoordinasi untuk meminta nomor surat 8 Mengirim surat pendaftaran peserta 9 Menerima surat pemanggilan peserta diklat prajabatan kemudian mendisposisi 10 Memahami disposisi dan memerintahkan proses lebih lanjut 11 Memerintahkan untuk membuat naskah surat perintah peserta diklat prajabatan

20 Unit Penyelesaian No. Tahap Kegiatan 12 Membuat dan menyampaikan naskah surat perintah peserta diklat prajabatan Pemroses Diskesra Pegawai Kabag Karo Hukum dan Peserta Diklat Persuratan dan Penggandaan Lembaga /Instansi Penyelenggara Diklat 13 Mengoreksi dan menyampaikan naskah surat perintah peserta diklat prajabatan 14 Mengoreksi dan menyampaikan naskah surat perintah peserta diklat prajabatan untuk ditandatangani 15 Memberikan persetujuan dan menandatangani surat perintah peserta diklat prajabatan 16 Memerintahkan proses lebih lanjut 17 Memerintahkan pendistribusian surat perintah peserta diklat prajabatan 18 Memberikan nomor surat perintah dan mendistribusikan

21 Unit Penyelesaian No. Tahap Kegiatan 19 Menerima salinan sertifikat lulus atau telah mengikuti diklat prajabatan Pemroses Diskesra Pegawai Kabag Karo Hukum dan Peserta Diklat Persuratan dan Penggandaan Lembaga /Instansi Penyelenggara Diklat 20 Menyerahkan salinan sertifikat lulus atau telah mengikuti diklat prajabatan untuk disimpan dalam personal file 21 Menyimpan berkas Norma Waktu: 24 hari kerja SEKRETARIS UTAMA, GINA MASUDAH HUSNI

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN setujui. Substansi Prosedur Tetap tentang Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan telah saya Disetujui di Jakarta pada tanggal Mei 2011 SEKRETARIS UTAMA,

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pemberian Penghargaan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya (SLKS) telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pelayanan Kesehatan telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal September 2011 SEKRETARIS UTAMA, GINA MASUDAH

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pelaksanaan Penegakan Disiplin telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Mei 2011 SEKRETARIS UTAMA, GINA

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN saya setujui. Substansi Prosedur Tetap tentang Pengajuan Tabungan Perumahan (TAPERUM) telah Disetujui di Jakarta pada tanggal Mei 2011 SEKRETARIS UTAMA,

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pelayanan Pengurusan Dokumen Perjalanan Dinas Luar Negeri telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal September

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pemantauan dan Evaluasi Implementasi Prosedur Tetap telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Juni 2010

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN setujui. Substansi Prosedur Tetap tentang Pembuatan Kartu Asuransi Kesehatan telah saya Disetujui di Jakarta pada tanggal Mei 2011 SEKRETARIS UTAMA,

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Harmonisasi Dan Finalisasi Rancangan Keputusan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia telah saya setujui. Disetujui

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Harmonisasi Dan Finalisasi Rancangan Keputusan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia telah saya setujui. Disetujui

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Pedoman Dalam Rangka Mempersiapkan Sarana Pengaturan Tata Naskah Dinas dan Pengurusan Surat telah saya setujui.

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pemusnahan telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal November 2011 SEKRETARIS UTAMA, GINA MASUDAH HUSNI Nasional

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyerahan Arsip Statis telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal November 2011 SEKRETARIS UTAMA, GINA

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN saya setujui. Substansi Prosedur Tetap tentang Penyebarluasan Peraturan di Bidang Kearsipan telah Disetujui di Jakarta pada tanggal September 2010 Plt.

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan dan Penyampaian Bahan Masukan Rencana Kerja ANRI pada Forum Kementerian/Lembaga telah saya setujui. Disetujui

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Peraturan yang berlaku di Internal ANRI dalam bentuk Peraturan Kepala, Surat Edaran, dan Instruksi Kepala

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pengelolaan Sistem Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal September

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Februari 2011 SEKRETARIS UTAMA,

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Kegiatan Audit telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Februari 2011 SEKRETARIS UTAMA, GINA MASUDAH HUSNI

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyelarasan Mekanisme Kerja Antar Unit Kerja di Lingkungan ANRI telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyempurnaan di Lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Rencana Strategis Arsip Nasional Republik Indonesia telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN setujui. Substansi Prosedur Tetap tentang Penanganan Pengaduan Masyarakat telah saya Disetujui di Jakarta pada tanggal Februari 2011 SEKRETARIS UTAMA,

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Kerumahtanggaan telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal September 2011 SEKRETARIS UTAMA, GINA MASUDAH

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Laporan Hasil Pengawasan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP). Disetujui di Jakarta pada tanggal Februari

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Bimbingan dan Supervisi Penerapan Sistem Lembaga Negara dan Lembaga Tingkat Pusat lainnya telah saya setujui. Disetujui

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pencairan Anggaran Belanja di Lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia telah saya setujui. Disetujui di Jakarta

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Layanan Penggandaan telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal November 2011 SEKRETARIS UTAMA, GINA MASUDAH

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pelayanan Terhadap telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Juli 2010 Plt. SEKRETARIS UTAMA, GINA MASUDAH

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN saya setujui. Substansi Prosedur Tetap tentang Evaluasi Kelembagaan di Lingkungan ANRI telah Disetujui di Jakarta pada tanggal Juni 2010 Plt. SEKRETARIS

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Laporan Khusus telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Juni 2010 Plt. SEKRETARIS UTAMA, GINA

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSEJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Penetapan Kinerja telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Juni 2010 Plt. SEKRETARIS UTAMA, GINA

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Bahan Evaluasi Tahunan RPJMN di Lingkungan ANRI telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Juni

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penatausahaan dan Pertanggungjawaban Perjalanan Dinas di Lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia telah saya setujui.

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Konsultasi Penyusunan Sistem Pengelolaan Arsip Lembaga Negara dan Lembaga Tingkat Pusat Lainnya telah saya setujui.

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSEJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Master Plan Pembangunan Bidang Kearsipan telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Juni 2010 Plt.

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSEJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pelaksanaan Rapat Kerja Teknis Penyelarasan dan Anggaran telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Juni 2010

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 079 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 079 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 079 TAHUN 2013. TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR FASILITASI PEMBUATAN KARTU TANDA PENGENAL PEGAWAI NEGERI SIPIL PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pemberian Konsultasi dan Pertimbangan Persetujuan Jadwal Retensi Arsip Lembaga Negara, BUMN dan Perguruan Tinggi Negeri

Lebih terperinci

MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III

MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III Drs. M. Jani Ladi Drs. Emma Rahmawiati, M.Si Drs. Wahyu Hadi KSH, MM Lembaga Administrasi Negara - Republik Indonesia 2006 Hak Cipta Pada : Lembaga

Lebih terperinci

RENCANA AKSI PER KELOMPOK SASARAN STRATEGIS TAHUN 2017 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN JOMBANG

RENCANA AKSI PER KELOMPOK SASARAN STRATEGIS TAHUN 2017 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN JOMBANG RENCANA PER KELOMPOK SASARAN STRATEGIS TAHUN 2017 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN JOMBANG SASARAN STRATEGIS Meningkatnya pelayanan Karir Aparatur. Pelayanan Karir Aparatur

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSEJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Reviu Laporan Keuangan telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Februari 2011 SEKRETARIS UTAMA, GINA MASUDAH

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Arsip Nasional Republik Indonesia telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada

Lebih terperinci

PENYELENGGARAAN ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL BAB I PENDAHULUAN

PENYELENGGARAAN ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL BAB I PENDAHULUAN 2013, No.1274 14 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN PENYELENGGARAAN ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Laporan Berkala/Periodik telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Juni 2010 Plt. SEKRETARIS

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pengamanan di Lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal November

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

SOSIALISASI KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KAB.BANTUL

SOSIALISASI KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KAB.BANTUL SOSIALISASI KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KAB.BANTUL INSPEKTORAT KAB.BANTUL PENGERTIAN Kode Etik Pegawai Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut Kode Etik adalah pedoman

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KAPUAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN BUPATI KAPUAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA KABUPATEN KAPUAS DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEMEN-LHK. ASN. Revolusi Mental. Kode Etik. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. KEMEN-LHK. ASN. Revolusi Mental. Kode Etik. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA No.1065, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-LHK. ASN. Revolusi Mental. Kode Etik. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.64/MenLHK/Setjen/Kum.1/7/2016

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pembukuan Pengajuan Rencana Anggaran Biaya (RAB) di Lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia telah saya setujui.

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEWIDYAISWARAAN SUBSTANSI DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

Lebih terperinci

2 Menetapkan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik I

2 Menetapkan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik I BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1423. 2015 KEMENLU. Kode Etik. Pegawai. PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI KEMENTERIAN LUAR NEGERI DENGAN

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS UNSUR UNSUR ORGANISASI SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA KABUPATEN TAPIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 59 / HUK / 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT PENGURUS UNIT NASIONAL KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pengurusan telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal November 2011 SEKRETARIS UTAMA, GINA MASUDAH HUSNI

Lebih terperinci

MODUL PROSEDUR DAN PELATIHAN KERJA. Miftakhul Farida Susanti

MODUL PROSEDUR DAN PELATIHAN KERJA. Miftakhul Farida Susanti MODUL PROSEDUR DAN PELATIHAN KERJA P Miftakhul Farida Susanti 1 140412603269 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas karunia-nya, sehingga saya dapat menyelesaikan bahan ajar

Lebih terperinci

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA SALINAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, email: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA

Lebih terperinci

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA SALINAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi tentang Pengadaan Barang telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Maret 2010 Plt. SEKRETARIS UTAMA, GINA MASUDAH HUSNI Arsip

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1094, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN. Kode Etik. Pegawai Negeri Sipil. Pembinaan. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH NOMOR : 800/ /203 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA SALATIGA

PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH NOMOR : 800/ /203 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA SALATIGA PEMERINTAH KOTA SALATIGA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH Jalan Pemuda Nomor 2 Salatiga Kode Pos 50711 Telp. (0298) 325615 Fax (0298) 325615 Website www.bkd.salatigakota.go.id Email bkd@salatigakota.go.id PERATURAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 04/PRT/M/2006 TENTANG KODE ETIK AUDITOR INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 04/PRT/M/2006 TENTANG KODE ETIK AUDITOR INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 04/PRT/M/2006 TENTANG KODE ETIK AUDITOR INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : D PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : D PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 61 2014 SERI : D PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SERTA RINCIAN TUGAS JABATAN PADA BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK AUDITOR DI KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI DENGAN

Lebih terperinci

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BUPATI TANAH LAUT PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG KODE ETIK INSPEKTORAT KABUPATEN TANAH LAUT

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BUPATI TANAH LAUT PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG KODE ETIK INSPEKTORAT KABUPATEN TANAH LAUT SALINAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BUPATI TANAH LAUT PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG KODE ETIK INSPEKTORAT KABUPATEN TANAH LAUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANAH LAUT,

Lebih terperinci

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG UNIT PELAKSANA TEKNIS BALAI LATIHAN KERJA PADA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN ALOR DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai Negeri Sipil sebagai salah satu unsur Aparatur Negara mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai Negeri Sipil sebagai salah satu unsur Aparatur Negara mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pegawai Negeri Sipil sebagai salah satu unsur Aparatur Negara mempunyai peranan yang sangat strategis dalam menyelenggarakan tugas-tugas umum pemerintahan dan

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENYELENGGARAAN DIKLAT PRAJABATAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENYELENGGARAAN DIKLAT PRAJABATAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI 1 Pendataan CPNS yang belum mengikuti 2 Membuat konsep dan memaraf surat verifikasi data CPNS. 3 Memeriksa dan memaraf surat verifikasi data CPNS. 4 Memeriksa dan memaraf surat verifikasi data CPNS. 5

Lebih terperinci

14) PROSEDUR PENGAMBILAN SUMPAH BAGI PNS

14) PROSEDUR PENGAMBILAN SUMPAH BAGI PNS 14) PROSEDUR PENGAMBILAN SUMPAH BAGI PNS A. DESKRIPSI SINGKAT PNS merupakan suatu pernyataan kesanggupan dari seorang PNS yang diikrarakan di depan Pejabatn berwenang dan juga Tuhan, bahwa akan menaati

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 121 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 121 TAHUN 2011 TENTANG GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 121 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

Lebih terperinci

2011, No telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negar

2011, No telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negar BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.148, 2011 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL. Pembinaan. Pengembangan Karir. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG POLA PEMBINAAN

Lebih terperinci

21) PROSEDUR PENGUSULAN SATYA LENCANA KARYA SATYA BAGI PNS

21) PROSEDUR PENGUSULAN SATYA LENCANA KARYA SATYA BAGI PNS 2) PROSEDUR PENGUSULAN SATYA LENCANA KARYA SATYA BAGI PNS A. DESKRIPSI SINGKAT Satya Lencana karya Satya merupakan bukti penghargaan yang diberikan oleh Negara kepada setiap Pegawai Negeri yang telah secara

Lebih terperinci

SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR NOMOR 079 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR FASILITASI PEMBUATAN KARTU TANDA PENGENAL PEGAWAI NEGERI SIPIL PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL,

PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL, PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG POLA PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 21/Menhut-II/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS UNIT NASIONAL KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III A. Latar Belakang BAB

Lebih terperinci

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR MONITORING DAN EVALUASI KEGIATAN PENYULUHAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TULUNGAGUNG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

li h i:~../ 8J~:q;>~'9l5~~ Q1"kkh~ KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1039 TAHUN 2014 TENTANG

li h i:~../ 8J~:q;>~'9l5~~ Q1kkh~ KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1039 TAHUN 2014 TENTANG , li h '~ i:~../ 8J~:q;>~'9l5~~ Q1"kkh~ KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1039 TAHUN 2014 TENTANG TIM PELAKSANA PENGADAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL PROVINSI DAERAH KHUSUS

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 54

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 54 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 54 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 54 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN BUDAYA KERJA APARATUR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANJARNEGARA

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN. Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Badan Pelayanan

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN. Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Badan Pelayanan 6 BAB II GAMBARAN UMUM BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN 2.1 Uraian Tentang Perusahaan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan, merupakan Instansi Pemerintah Daerah Lamongan yang

Lebih terperinci

KEPPRES 5/1996, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

KEPPRES 5/1996, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL KEPPRES 5/1996, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 5 TAHUN 1996 (5/1996) Tanggal: 31 JANUARI 1996 (JAKARTA) Tentang: PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEWIDYAISWARAAN SUBSTANSI DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI BANJARNEGARA STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) URUSAN KEPEGAWAIAN

PENGADILAN NEGERI BANJARNEGARA STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) URUSAN KEPEGAWAIAN PENGADILAN NEGERI BANJARNEGARA STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) URUSAN KEPEGAWAIAN NOMOR: W1.U/0/KP.0.01/0/01 TANGGAL : APRIL 01 A. PROSEDUR KENAIKAN GAJI BERKALA 1 Menyiapkan blangko KGB, pangkat terakhir,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN, KEPUTUSAN INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN NOMOR : /IJ-DAG/KEP/01/2017 TENTANG KODE ETIK AUDITOR INTERN PEMERINTAH INDONESIA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ANRI telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KORPRI) KOTA PROBOLINGGO DENGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN PENERBITAN IZIN CUTI PNS PROSEDUR. No. Dokumen : Revisi : BAGIAN KEPEGAWAIAN. Tanggal Berlaku : PROSEDUR PENERBITAN IZIN CUTI PNS

LEMBAR PENGESAHAN PENERBITAN IZIN CUTI PNS PROSEDUR. No. Dokumen : Revisi : BAGIAN KEPEGAWAIAN. Tanggal Berlaku : PROSEDUR PENERBITAN IZIN CUTI PNS Halaman : 1 dari 6 LEMBAR PENGESAHAN DIBUAT OLEH MENYETUJUI MENGETAHUI Sub Bagian Tenaga Akademik dan Sub Bagian Administrasi Kepala Bagian Kepegawaian Wakil Rektor II/Kepala Biro Administrasi Umum Januari

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 73 2013 SERI : D PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 73 TAHUN 2013 TENTANG STRUKTUR, URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PENGAWASAN OLEH APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH (APIP)

Lebih terperinci

- 673 - STANDAR PELAYANAN ADMINISTRASI PENGANGKATAN DALAM DAN PEMBERHENTIAN DARI JABATAN FUNGSIONAL BAGIAN KESATU PENDAHULUAN

- 673 - STANDAR PELAYANAN ADMINISTRASI PENGANGKATAN DALAM DAN PEMBERHENTIAN DARI JABATAN FUNGSIONAL BAGIAN KESATU PENDAHULUAN - 67-2. Standar Pelayanan Administrasi Pengangkatan dalam dan Pemberhentian dari Jabatan Fungsional STANDAR PELAYANAN ADMINISTRASI PENGANGKATAN DALAM DAN PEMBERHENTIAN DARI JABATAN FUNGSIONAL BAGIAN KESATU

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KONSEP/DRAFT (I) RAPAT TGL 22 DES 2016 MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN KARIER LULUSAN INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA DIKLAT TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BERBASIS AKRUAL ANGKATAN I

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA DIKLAT TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BERBASIS AKRUAL ANGKATAN I 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA DIKLAT TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BERBASIS AKRUAL ANGKATAN I TANGGAL 18 APRIL 2016 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 2 Assalamu alaikum

Lebih terperinci

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER

Lebih terperinci

16) PROSEDUR PENGUSULAN KARIS/KARSU PNS

16) PROSEDUR PENGUSULAN KARIS/KARSU PNS 6) PROSEDUR PENGUSULAN PNS A. DESKRIPSI SINGKAT Karis/Karsu merupakan bagian dari syarat administrasi bagi setiap isteri dan atau suami dari seorang PNS. Hal tersebut berkaitan dengan hak-hak dari suami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di segala bidang. Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. di segala bidang. Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme sumber daya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penyelenggaraan pemerintahan yang efisien dan efektif menjadi tuntutan di era globalisasi yang sangat erat kaitannya dengan persaingan dan keterbatasan di

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Bahan Nota Keuangan dan RAPBN telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Juni 2010 Plt. SEKRETARIS

Lebih terperinci