KERA GKA PEMIKIRA DA HIPOTESIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KERA GKA PEMIKIRA DA HIPOTESIS"

Transkripsi

1 21 KERA GKA PEMIKIRA DA HIPOTESIS Kerangka Pemikiran Hasil penelitian Marwan (2008) dan Sooknanan et al. (2002) menunjukkan bahwa dosen perguruan tinggi merupakan aktor (pengambil keputusan) utama yang sangat berpengaruh terhadap pemanfaatan ICT dalam proses pendidikan. Dosen dalam adopsi layak dijadikan sebagai aktor utama pengambil keputusan untuk meningkatkan tingkat adopsi dalam proses pembelajaran. Berdasarkan telaah berbagai hasil penelitian terkait dengan pemanfaatan ICT dalam dunia pendidikan diketahui bahwa keputusan adopsi inovasi oleh individu ditentukan oleh dua faktor, yaitu faktor internal (Marwan 2008, Chitanana et al. 2008) dan eksternal (Teo et al. 2007, Marwan 2008, Godschalk & Lacey 2001). Faktor internal dosen terdiri atas keterampilan komputer dan kesiapan dosen dalam melaksanakan proses pembelajaran berbasis ICT. Faktor eksternal dosen dijelaskan dengan dua kriteria, yaitu karakteristik inovasi dan karakteristik perguruan tinggi. Sesuai tahapan keputusan inovasi yang dikemukakan oleh Rogers (2003), faktor internal dan eksternal pengambil keputusan memiliki hubungan terhadap keputusan inovasi. Tingkat adopsi inovasi inherent dalam proses pembelajaran dijadikan sebagai variabel terikat, sedangkan faktor internal dan eksternal dosen merupakan variabel bebas. Faktor internal yang dijadikan variabel dalam penelitian ini adalah karakteristik dosen yang dibatasi pada dua indikator, yaitu keterampilan komputer dan kesiapan dosen dalam melaksanakan proses pembelajaran berbasis ICT. Faktor eksternal yang dijadikan sebagai variabel penelitian adalah karakteristik inovasi dan karakteristik perguruan tinggi. Variabel karakteristik inovasi dalam penelitian ini adalah lima karakteristik inovasi yang dikemukakan oleh Rogers (2003), yaitu keuntungan relatif, kerumitan, kesesuaian, kemudahan untuk dicoba dan kemudahan untuk dilihat. Variabel karakteristik perguruan tinggi dijelaskan oleh tiga indikator, yaitu dukungan pimpinan, sosialisasi keberadaan inherent, serta dukungan penyediaan sarana dan prasarana, pelatihan dan tenaga teknik. Variabel tingkat adopsi dalam proses pembelajaran dilihat dari dua indikator, yaitu pemanfaatan fasilitas bahan ajar online dalam proses

2 22 pembelajaran dan pemanfaatan fasilitas video-conference dalam proses pembelajaran. Hasil akhir yang diharapkan dari adanya adopsi dalam proses pembelajaran adalah terwujudnya kegiatan pendidikan tinggi yang berkualitas. Namun demikian, penelitian ini tidak melihat sampai ke dampak akhir tersebut. Penelitian dibatasi atau hanya dilakukan sampai batas diketahuinya tingkat adopsi dalam proses pembelajaran khususnya di UBL. Hubungan antar variabel dan dampak akhir dari proses adopsi dalam proses pembelajaran di UBL dapat dilihat pada Gambar 4. Karakteristik Dosen (X 1 ) X 1.1. Keterampilan komputer X 1.2. Kesiapan melaksanakan proses pembelajaran berbasis ICT Karakteristik Inovasi (X 2 ) X 2.1. Keuntungan relatif X 2.2. Kerumitan X 2.3. Kesesuaian X 2.4. Kemudahan untuk dicoba X 2.5. Kemudahan untuk dilihat Karakteristik Perguruan Tinggi (X 3 ) X 3.1. Dukungan pimpinan X 3.2. Sosialisasi keberadaan inherent X 3.3. Penyediaan sarana dan prasarana X 3.4. Pengadaan pelatihan X 3.5. Penyediaan tenaga teknik H 2 H 1 Adopsi Inovasi Inherent (Y) Y 1. Pemanfaatan bahan ajar online Y 2. Pemanfaatan fasilitas videoconference H 3 Pendidikan Tinggi yang Berkualitas Keterangan: = Batasan penelitian Gambar 4 Kerangka pemikiran penelitian Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka pemikiran penelitian (Gtambar 4), penelitian ini menguji tiga hipotesis mengenai hubungan antara variabel yang mempengaruhi tingkat adopsi dalam proses pembelajaran di UBL, yaitu: H 1 : Terdapat hubungan nyata positif antara karakteristik dosen dan tingkat adopsi di UBL. H 2 : Terdapat hubungan nyata positif antara karakteristik dan tingkat adopsi di UBL. H 3 : Terdapat hubungan nyata positif antara karakteristik perguruan tinggi dan tingkat adopsi di UBL.

3 23 METODE PE ELITIA Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk menguji hipotesis tentang hubungan tiga variabel (karakteristik dosen, karakteristik inovasi dan karakteristik perguruan tinggi) dengan tingkat adopsi dalam proses pembelajaran di UBL. Ruslan (2008) menyatakan bahwa penelitian deskriptif dapat dilakukan guna meneliti gejala atau hubungan antara dua gejala atau lebih. Artherton dan Klemmack (1982) dalam Ruslan (2008) mengatakan bahwa penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei dapat dilakukan untuk mencari hubungan dua variabel atau lebih. Nasution (2003) mengatakan bahwa penelitian survei dapat digunakan dalam penelitian yang bersifat eksploratif, deskriptif maupun eksplanatori. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penelitian didesain sebagai survei deskriptif eksplanatori. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan sejak September 2009 yang dimulai dari tahap penyusunan proposal. Pengambilan dan analisis data dilakukan selama dua bulan, yaitu pada Bulan Mei hingga Juni Pengambilan data penelitian dilaksanakan di UBL. Populasi dan Sampel Populasi adalah kumpulan semua hal (orang, perusahaan dan sebagainya) yang dipertimbangkan dengan baik. Karakteristik penting dari populasi adalah berisi semua elemen yang menarik perhatian. Populasi dapat dibatasi atau tidak dalam hal ukuran (Ashenfelter et al. 2003). Berdasarkan pengertian ini, maka populasi penelitian ini dibatasi pada dosen tetap Universitas Bandar Lampung yang mengajar pada jenjang pendidikan strata satu dan pernah memanfaatkan. Berdasarkan data Laporan Evaluasi Diri Berbasis Program Studi (EPSBED) yang dimuat dalam situs diketahui bahwa jumlah dosen tetap yang mengajar di Program Studi Jenjang S1 UBL adalah sebanyak 103 orang yang mengajar pada 12 program studi jenjang S1. Dua program studi jenjang S1 UBL meliputi Program Studi Manajemen, Program

4 24 Studi Akuntansi, Program Studi Teknik Sipil, Program Studi Teknik Mesin, Program Studi Teknik Arsitektur, Program Studi Ilmu Hukum, Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Program Studi Ilmu Administrasi Niaga, Program Studi Teknik Informatika, Program Studi Sistem Informasi, Program Studi Ilmu Komunikasi dan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (Perencanaan dan Pengembangan Pengembangan UBL 2010). Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 103 orang. Sampel adalah sebagian dari populasi yang dipilih untuk dianalisis. Pemilihan sampel ini merupakan suatu hal yang sangat penting. Berbagai metode pengambilan sampel tersedia namun hal kunci yang harus diingat bahwa sampel dari sebuah populasi dapat menggambarkan tentang populasi tersebut (Ashenfelter et al. 2003). Berdasarkan hal ini, maka sampel penelitian adalah sebagian dari dosen tetap Universitas Bandar Lampung yang mengajar pada jenjang pendidikan strata satu dan pernah memanfaatkan. Penarikan sampel dilakukan secara acak sederhana dan ditentukan sebesar 50 persen dari populasi sehingga jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 52 orang. Pengambilan sampel dilakukan sebesar 50 persen dengan maksud agar diperoleh data yang mendekati dengan kondisi yang sebenarnya. Data dan Instrumentasi Berdasarkan cara perolehannya, data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder, yaitu: 1. Data primer, yaitu berupa pendapat dosen mengenai variabel penelitian yang diduga memiliki hubungan dengan adopsi dalam proses pembelajaran, termasuk data mengenai adopsi dalam proses pembelajaran seperti yang tersaji pada Gambar 4. Data primer yang dikumpulkan dalam penelitian ini dibuat dalam instrumen penelitian yang berbentuk kuesioner (Lampiran 1). 2. Data sekunder, yaitu berupa profil UBL dan data lain yang relevan dengan penelitian. Data sekunder ini akan diambil dari dokumen yang dikeluarkan oleh UBL maupun instansi lainnya yang relevan.

5 25 Definisi Operasional Jogiyanto (2008) mengatakan bahwa variabel penelitian harus didefinisikan agar jelas makna dan pengukurannya. Definisi operasional dan indikator pengukuran dari variabel penelitian ini disajikan pada Tabel 4. Tabel 4 Definisi operasional dan indikator pengukuran variabel penelitian Variabel Definisi Operasional Indikator Pengukuran Keterampilan komputer Kesiapan melaksanakan pembelajaran berbasis ICT Keuntungan relatif Kerumitan Kesesuaian Kemudahan untuk dicoba Tingkat keterampilan dosen UBL menggunakan komputer untuk proses pembelajaran Tingkat kesiapan dosen UBL dalam melaksanakan proses pembelajaran yang berbasis ICT dengan memanfaatkan Tingkat dirasakan lebih baik dibandingkan dengan ide lain yang digantikannya Tingkat kerumitan inovasi inherent untuk dipahami dan digunakan dibandingkan dengan teknologi yang digantikannya Tingkat dirasakan sebagai sesuatu yang konsisten dengan nilai nilai yang berlaku di UBL, pengalaman-pengalaman terakhir dan kebutuhan adopter Tingkat kemudahan inovasi inherent untuk dicoba pada keadaan sumberdaya yang terbatas 1. Kemampuan dosen menggunakan komputer dasar (Chitanana et al. 2008) 2. Kemampuan dosen menggunakan internet (Chitanana et al. 2008) 1. Keperluan dosen mengikuti pelatihan pemanfaatan 2. Keperluan dosen terhadap dukungan tenaga teknik untuk memanfaatkan 1. Peningkatan mutu proses pembelajaran (Premkumar dan Roberts 1999 dalam Teo et al. 2007) 2. Kemudahan pelaksanaan proses pembelajaran (Teo et al. 2007) 3. Peningkatan efektivitas proses pembelajaran (Teo et al. 2007) 4. Pengurangan biaya operasional proses pembelajaran (Teo et al. 2007) 1. Kerumitan penggunaan (Grover 1993 dalam Teo et al. 2007) 2. Kerumitan pengembangan (Parthasarathy & Bhattacherjee 1998 dalam Teo et al. 2007) 3. Kerumitan untuk dipelajari (Parthasarathy & Bhattacherjee 1998 dalam Teo et al. 2007) 1. Nilai dan kepercayaan organisasi (Premkumar & Ramamurthy 1995 dalam Teo et al. 2007) 2. Infrastruktur teknologi informasi yang telah tersedia (Teo & Wong 1997 dalam Teo et al. 2007) 1. Kemudahan dicoba dengan menggunakan peralatan teknologi informasi yang telah tersedia di UBL 2. Keperluan peralatan tambahan untuk mencoba

6 26 Tabel 4 Lanjutan Variabel Definisi operasional Indikator Pengukuran Kemudahan untuk dilihat Dukungan pimpinan Sosialisasi keberadaan inherent Penyediaan sarana dan prasarana Pengadaan pelatihan Penyediaan tenaga teknik Pemanfaatan bahan ajar online Pemanfaatan fasilitas videoconference Tingkat kemudahan inovasi inherent untuk dilihat dan disaksikan hasilnya oleh orang lain. Tingkat dukungan pimpinan puncak (top management) perguruan tinggi dalam pemanfaatan inherent untuk kepentingan proses pembelajaran Tingkat sosialisasi keberadaan di UBL Tingkat penyediaan sarana dan prasarana yang dilakukan perguruan tinggi untuk mendukung pemanfaatan Tingkat pengadaan pelatihan yang diselenggarakan UBL untuk mendukung pemanfaatan dalam proses pembelajaran Tingkat penyediaan tenaga teknik yang dilakukan oleh perguruan tinggi untuk mendukung pemanfaatan Tingkat pemanfaatan fasilitas bahan ajar online inovasi inherent oleh dosen UBL dalam proses pembelajaran Tingkat pemanfaatan fasilitas video-conference inovasi inherent oleh dosen UBL dalam proses pembelajaran 1. Kemudahan dilihat dan diakses di seluruh ruang kampus 2. Kemudahan dilihat dan diakses di luar kampus 1. Antusias pimpinan puncak dalam pemanfaatan (Premkumar & Roberts 1999 dalam Teo et al. 2007) 2. Kesadaran pimpinan puncak akan keuntungan dari (Teo et al. 2007) 3. Ketersediaan peraturan pemanfaatan yang dibuat oleh pimpinan puncak 1. Sosialisasi oleh pimpinan puncak 2. Sosialisasi oleh pengelola inherent di UBL (Pusat Komputer) 3. Sosialisasi oleh dosen Ketersediaan sarana dan prasarana untuk mendukung pemanfaatan Ketersediaan pelatihan bagi dosen untuk memanfaatkan Ketersediaan tenaga teknik untuk membantu dosen dalam pemanfaatan 1. Frekwensi dosen UBL mencari ide pembuatan bahan ajar 2. Frekwensi dosen UBL men-download bahan ajar 3. Frekwensi dosen UBL mengunggah bahan ajar 1. Frekwensi dosen UBL mengikuti kuliah umum melalui fasilitas videoconference 2. Frekwensi dosen UBL mengikuti seminar melalui fasilitas videoconference

7 27 Pengukuran variabel penelitian yang disajikan pada Tabel 4 dilakukan dengan menggunakan skala ordinal. Variabel keterampilan komputer, kesiapan dosen melaksanakan proses pembelajaran berbasis ICT, keuntungan relatif, kerumitan, kesesuaian, kemudahan untuk dicoba, kemudahan untuk dilihat, dukungan pimpinan, sosialisasi keberadaan inherent, penyediaan sarana dan prasarana, pengadaan pelatihan serta penyediaan tenaga teknik diukur dengan menggunakan empat alternatif jawaban, yaitu skor 1 = sangat tidak setuju, skor 2 = tidak setuju, skor 3 = setuju dan skor 4 = sangat setuju. Variabel pemanfaatan bahan ajar online dan pemanfaatan fasilitas video-conference diukur dengan menggunakan empat alternatif jawaban, yaitu skor 1 = tidak pernah, skor 2 = kadang-kadang, skor 3 = sering dan skor 4 = selalu. Kategori pengukuran variabel penelitian ini terdiri dari empat kategori, yaitu sangat rendah, rendah, tinggi dan sangat tinggi. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Nasution (2003) mengatakan bahwa alat ukur atau kuesioner penelitian pada umumnya harus memenuhi dua syarat utama, yaitu alat ukur tersebut harus valid (sahih) dan harus reliable (dapat dipercaya). Suatu alat pengukur dikatakan valid jika alat itu mengukur apa yang harus diukur oleh alat itu. Alat pengukur dikatakan reliable jika alat itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama. Jadi alat yang reliable secara konsisten akan memberikan hasil ukuran yang sama. Salah satu ukuran validitas untuk sebuah kuesioner adalah apa yang disebut sebagai validitas konstruk (construct validity). Kuesioner yang berisi beberapa pertanyaan untuk mengukur suatu hal, dikatakan valid jika setiap butir pertanyaan yang menyusun kuesioner tersebut memiliki keterkaitan yang tinggi. Ukuran keterkaitan antar butir pertanyaan ini umumnya dicerminkan oleh keajegan korelasi jawaban antar pertanyaan. Pertanyaan yang memiliki korelasi rendah dengan butir pertanyaan yang lain, dinyatakan sebagai pertanyaan yang tidak valid. Metode yang sering digunakan untuk memberikan penilaian terhadap validitas kuesioner adalah korelasi produk momen (moment product correlation, Pearson correlation) antara skor setiap butir pertanyaan dengan skor total, sehingga sering disebut sebagai inter item-total correlation. Formula yang

8 28 digunakan untuk menghitung korelasi produk momen tersebut adalah sebagai berikut: r i = n j=1 x ij - x t i j - t n j=1 x ij - x 2 i n j=1 t j - t 2 keterangan: r i = korelasi antara butir pertanyaan ke-i dengan total skor x ij = skor responden ke-j pada butir pertanyaan i x i = rata-rata skor butir pertanyaan i t j = total skor seluruh pertanyaan untuk responden ke-j t = rata-rata total skor Berdasarkan hasil uji kuesioner terhadap 10 orang, diketahui bahwa korelasi antar butir pertanyaan dengan skor total dari masing-masing variabel penelitian bernilai lebih besar dari 0,5 (Lampiran 2) sehingga instrumen penelitian ini dinyatakan sudah valid. Jogiyanto (2008) mengatakan bahwa reliabilitas suatu alat ukur (kuesioner) menunjukkan akurasi dan ketepatan dari pengukurnya. Reliabilitas berhubungan dengan akurasi (accurately) dari pengukurnya. Suatu pengukur dikatakan reliabel jika dapat dipercaya. Supaya dapat dipercaya, maka hasil dari pengukuran harus akurat, presisi dan konsisten. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subyek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda. Besarnya tingkat reliabilitas dalam hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien reliabilitas. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengukur koefisien reliabilitas dari suatu alat ukur adalah melalui pendekatan koefisien konsistensi internal (coeficient of internal consistency) dari alat ukur. Koefisien korelasi yang tinggi menunjukkan konsistensi internal item-item di alat ukur. Ukuran koefisien konsistensi internal diukur dengan menggunakan koefisien Cronbach alpha. Formula untuk menghitung koefisien Cronbach alpha adalah sebagai berikut: r = k i=1 2 S T k k S i 2 keterangan: r = koefisien Cronbach alpha k = banyaknya butir pertanyaan 2 S i = ragam skor butir pertanyaan ke-i = ragam skor total S T 2

9 29 Berdasarkan hasil uji kuesioner terhadap 10 orang responden contoh diketahui bahwa nilai Cronbach alpha dari setiap variabel penelitian menunjukkan nilai Cronbach alpha berada pada kisaran 0,708 sampai dengan 0,821 (Tabel 5). Mengingat nilai Cronbach alpha kuesioner penelitian bernilai lebih besar dari 0,666 maka dapat dikatakan bahwa kuesioner penelitian ini adalah reliabel. Tabel 5 Koefisien Cronbach alpha hasil uji coba kuesioner Variabel Penelitian Koefisien Cronbach Alpha Karakteristik Dosen (X 1 ): X 1.1. Keterampilan komputer 0,778 X 1.2. Kesiapan melaksanakan proses pembelajaran 0,809 berbasis ICT Karakteristik Inovasi (X 2 ) X 2.1. Keuntungan relatif 0,785 X 2.2. Kerumitan 0,821 X 2.3. Kesesuaian 0,806 X 2.4. Kemudahan untuk dicoba 0,803 X 2.5. Kemudahan untuk dilihat 0,842 Karakteristik Perguruan Tinggi (X 3 ) X 3.1. Dukungan pimpinan 0,763 X 3.2. Sosialisasi keberadaan inherent 0,818 X 3.3. Penyediaan sarana dan prasarana X 3.4. Pengadaan pelatihan X 3.5. Penyediaan tenaga teknik 0,763 0,812 0,708 Adopsi Inovasi inherent dalam proses pembelajaran (Y): Y 1. Pemanfaatan bahan ajar online 0,784 Y 2. Pemanfaatan fasilitas video-conference 0,776 Pengumpulan Data Pengumpulan data primer dalam penelitian ini dilakukan melalui observasi langsung di lapangan, wawancara dan pengisian kuesioner. Data sekunder dikumpulkan dengan pengambilan basis data khususnya di UBL dan instansi lain yang relevan.

10 30 Analisis Data Data primer penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dan inferensial. Analisis deskriptif menggunakan nilai rata-rata skor jawaban responden yang dikonsultasikan dengan nilai interval atau rentang skor sesuai dengan jumlah alternatif jawaban dari kuesioner, sedangkan alat analisis inferensial yang digunakan adalah uji korelasi rank Spearman. Formula untuk menghitung korelasi rank Spearman adalah sebagai berikut: r s = 1-6 d 2 n (n 2-1) keterangan: r s = Nilai korelasi rank Spearman d 2 = Selisih setiap pasangan rank n = Jumlah pasangan rank untuk Spearman

KO DISI U IVERSITAS BA DAR LAMPU G

KO DISI U IVERSITAS BA DAR LAMPU G 31 KO DISI U IVERSITAS BA DAR LAMPU G Sejarah dan Letak Kampus Universitas Bandar Lampung (UBL) merupakan salah satu lembaga pendidikan tinggi di Provinsi Lampung yang didirikan oleh Yayasan Administrasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel 41 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain dalam bentuk metode survei yang bersifat explanatory research, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan peubah-peubah yang diamati,

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 25 METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Desa Pasirmulya Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor, karena desa ini merupakan binaan Yayasan Damandiri yang paling aktif dalam

Lebih terperinci

Pengembangan inovasi inherent yang dilakukan oleh Ditjen Dikti hingga tahun 2008 belum sepenuhnya menyentuh seluruh perguruan tinggi yang ada di

Pengembangan inovasi inherent yang dilakukan oleh Ditjen Dikti hingga tahun 2008 belum sepenuhnya menyentuh seluruh perguruan tinggi yang ada di 1 PE DAHULUA Latar Belakang Indonesian Higher Education etwork (Inherent) merupakan inovasi teknologi pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi atau information and communication technology

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian 33 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survey yang bersifat explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengevaluasi dengan menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel 31 METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Lokasi penelitian di RW 08 Kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Lokasi ini dipilih secara purposif (sengaja). Adapun pertimbangan memilih

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel. Desain Penelitian 36 METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah populasi yang homogen yaitu pembudidaya ikan patin yang berada di Desa Tangkit Baru, Kec. Kumpe Ulu Kabupaten Muaro Jambi,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu:

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu: A. Variabel X: academic locus

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Populasi

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Populasi METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian berbentuk survei deskriptif korelasional, yang bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan antar gejala (peubah) serta menganalisis hubungan antara peubah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah level of explanation yaitu penelitian deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Siregar (2013, p.15)

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang dengan metode survei deskriptif-korelasional. Menurut Kerlinger dan Lee (2000), penelitian survei mengkaji populasi (universe) yang besar dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode juga tergantung pada permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode juga tergantung pada permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 52 Penggunaan metode dalam pelaksanaan penelitian

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Tegallega di Jalan Soekarno Hatta No 216,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 56 BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini akan menyajikan metode yang dipergunakan dalam penelitian ini, dengan cakupan uraian meliputi pendekatan penelitian, jenis penelitian, teknik pengumpulan data, populasi

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. bebas (X) dengan variabel terikat (Y) yang menggunakan rumus statistik. Dengan

BAB II METODE PENELITIAN. bebas (X) dengan variabel terikat (Y) yang menggunakan rumus statistik. Dengan BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dengan analisis data kuantitatif, dengan maksud untuk mencari pengaruh antara variabel bebas

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi. dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.

METODE PENELITIAN. Populasi. dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. METODE PENELITIAN Populasi Populasi merupakan obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Populasi penyuluh yang ada di Kota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif yaitu penelitian untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua kelompok terdapat perbedaan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif (quantitative research) dengan desain survei deskriptif korelasional. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 3.2 Teknik Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 70 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis relevansi muatan lokal pengembangan potensi di. Analisis relevansi dilakukan terhadap relevansi eksternal antara tujuan muatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, penelitian deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, penelitian deskriptif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk memberikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah jalan yang menyatukan secara logis segala upaya untuk sampai kepada penemuan, pengetahuan dan pemahaman tentang sesuatu yang dituju atau diarah secara tepat. Setiap

Lebih terperinci

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu:

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu: A. Metode Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Rumus deskriptif persentase digunakan untuk menampilkan datadata kualitatif (angka) ke dalam kalimat. Dalam angket penelitian, untuk menggambarkan implementasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) desain penelitian survei adalah penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Dalam rangka menghadapi tantangan persaingan yang semakin tinggi dan meningkat, setiap perusahaan berusaha untuk tetap bertahan dengan cara meningkatkan produktivitas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Memotivasi karyawan dianggap penting karena motivasi terkait dengan kinerja karyawan. Motivasi bisa mengakibatkan kepuasan dan ketidakpuasan karyawan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitiannya. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitiannya. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui hubungan 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2010:2) pengertian metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan.

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan. BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian, Subjek Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 6 Bandung, yang beralamat di Jalan Pasirkaliki No.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional 1. Variabel Menurut Sugiyono (2011), variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2012. 2. Lokasi Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini penulis mengadakan penelitian

Lebih terperinci

Ekonomi FKIP UKSW Salatiga yang kuliah pada semester genap 2015/2016.

Ekonomi FKIP UKSW Salatiga yang kuliah pada semester genap 2015/2016. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Sebelum melaksanakan penelitian di lapangan, maka perlu disusun metode penelitian yang tepat untuk digunakan menyusun penelitian dalam studi. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini akan menguraikan dan memaparkan mengenai sikap konsumen terhadap atribut-atribut

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN BAB III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Hypermart Kota Gorontalo, dengan waktu penelitian selama 3 bulan dari bulan September-November Tahun 2013. B.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksplanasi, karena dalam penelitian ini menggunakan dua variabel. Metode eksplanasi adalah suatu metode penelitian yang menggambarkan

Lebih terperinci

METODE. Desain, Tempat dan Waktu

METODE. Desain, Tempat dan Waktu 25 METODE Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini merupakan metode sensus menggunakan kuesioner dengan lokasi penelitian di STPP Bogor. Alasan pemilihan lokasi dikarenakan STPP Bogor adalah lembaga

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Upaya perusahaan untuk meningkatkan kemajuannya lebih banyak diorientasikan kepada manusia sebagai salah satu sumber daya yang penting bagi perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Gambar 3.1 FlowChart Metodologi Penelitian. 3.1 Studi Lapangan

BAB 3 METODOLOGI. Gambar 3.1 FlowChart Metodologi Penelitian. 3.1 Studi Lapangan BAB 3 METODOLOGI 3.1 Studi Lapangan Gambar 3.1 FlowChart Metodologi Penelitian 74 Dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan keterangan secara langsung yang dilakukan melalui: a. Observasi Pengumpulan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang mengarahkan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan tentang suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif, yaitu pendekatan yang bersifat ilmiah yang dilakukan pada pengambilan keputusan (Kuncoro, 2007). Penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. B. Tempat dan waktu 1. Tempat : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan atau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan atau BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitaif, maka proses penelitian banyak menggunakan angka mulai dari pengumpulan, penafsiran, dan penyajian hasil. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 1.1. Obyek Penelitian Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian peneliti. Objek penelitian merupakan sesuatu yang kita ukur tetapi apa yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sisingamangaraja 184, Rintis, Limapuluh, Kota Pekanbaru.

BAB III METODE PENELITIAN. Sisingamangaraja 184, Rintis, Limapuluh, Kota Pekanbaru. 30 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi Penelitian Tempat penulis melakukan penelitian adalah pada PT. Kimia Farma Trading and Distribution cabang Pekanbaru yang tepatnya berada di Jalan Sisingamangaraja

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. kualitatif yaitu untuk menggambarkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa

METODE PENELITIAN. kualitatif yaitu untuk menggambarkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa 19 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yaitu untuk menggambarkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bagian ini akan dijelaskan langkah-langkah yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah agar penelitian sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Langkah-langkah dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti harus menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan korelasional menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian korelasional bertujuan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian survey yang bersifat deskriptif korelasional yaitu untuk mengetahui hubungan yang terjadi dari peubah-peubah yang diteliti

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual English First Bogor adalah lembaga kursus bahasa Inggris yang menggunakan tenaga pengajar penutur asli bahasa Inggris, memiliki jadwal kursus

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Manajemen sumber daya manusia memiliki peranan yang penting terhadap keberhasilan audit dalam melaksanakan tanggung jawabnya. Program pengembangan SDM

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Tahap Penelitian Penelitian dilakukan dalam dua tahap, yaitu pemetaan kompetensi dan analisis kebutuhan pelatihan. Dua tahap ini merupakan satu rangkaian yang tidak dipisahkan,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan 1. Study literatur atau studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen

Lebih terperinci

Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian 37 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain cross sectional study yaitu data dikumpulkan pada satu waktu tidak berkelanjutan untuk memperoleh karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir Pekerja merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu perusahaan, karena pekerja adalah yang menggerakan faktor-faktor produksi lainnya untuk menghasilkan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Persaingan yang semakin ketat, membuat setiap perusahaan harus memiliki suatu keunggulan bersaing agar dapat bertahan dan memenangkan persaingan.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2012:2), metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditentukan, dibuktikan, dan dikembangkan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut Jalaludin

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut Jalaludin III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut Jalaludin Rahmat (000:4), Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

METODE DAN OBYEK PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian survei, yaitu penelitian yang mengambil

METODE DAN OBYEK PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian survei, yaitu penelitian yang mengambil 30 III. METODE DAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survei, yaitu penelitian yang mengambil sampel secara langsung dari populasi. Dilihat dari permasalahan yang

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 40 METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian dirancang sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) mengatakan, desain penelitian survei adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan 22 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang berisikan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam mengumpulkan data dengan tujuan dapat menjawab masalah dalam penelitian. Melalui

Lebih terperinci

Desain Penelitian. Metode yang Digunakan. Deskriptif. Asosiatif. Deskriptif. Asosiatif

Desain Penelitian. Metode yang Digunakan. Deskriptif. Asosiatif. Deskriptif. Asosiatif BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan, khususnya karyawan PT Unipara Express. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui pengumpulan

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Komputer Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun Akademik 2009/2010

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Komputer Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun Akademik 2009/2010 STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Komputer Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun Akademik 2009/2010 ANALISIS KEEFEKTIVITASAN WEBSITE STMIK MDP TERHADAP PRESTASI AKADEMIK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perwalian terhadap kepuasan pengguna dengan menggunakan metode Webqual

BAB III METODE PENELITIAN. perwalian terhadap kepuasan pengguna dengan menggunakan metode Webqual BAB III METODE PENELITIAN Tahapan Penelitian Terdapat empat tahapan penelitian pada analisis pengaruh kualitas Website perwalian terhadap kepuasan pengguna dengan menggunakan metode Webqual 4.0, yaitu:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data guna melihat taraf (tinggi rendahnya) antara dua variabel

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data guna melihat taraf (tinggi rendahnya) antara dua variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian korelasional, yaitu penelitian yang mengumpulkan data guna melihat taraf (tinggi rendahnya) antara dua variabel atau lebih

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Taman Wisata Alam Cimanggu yang terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel 29 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif korelasional. Menurut Rakhmat (2007) metode korelasi bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada satu faktor

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi kasus di kawasan usaha agroindustri terpadu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi kasus di kawasan usaha agroindustri terpadu III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini merupakan studi kasus di kawasan usaha agroindustri terpadu Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat. Pengumpulan data dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan salah satu cara yang digunakan untuk menjawab suatu permasalahan yang dihadapi dalam suatu penelitian agar tercapai suatu tujuan yang diinginkan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan 27 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan dengan permasalahan yang diteliti, untuk menjelaskan hubungan antara minat mahasiswa dalam membaca buku

Lebih terperinci

Diolah. Data. Informasi/ Kesimpulan

Diolah. Data. Informasi/ Kesimpulan Data Diolah Informasi/ Kesimpulan Data harus Akurat. Data harus relevan Data harus up to date 1. Data Primer Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama.

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 35 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara atau metode yang digunakan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian adalah deskriptif korelasional yaitu suatu metode penelitian yang mempunyai tujuan memberikan deskripsi tentang suatu fenomena. Penelitian ini

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pegawai merupakan asset utama perusahaan yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi. Mereka mempunyai pikiran, perasaan,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kebutuhan konsumen akan selalu mengalami perubahan dalam hidupnya sejalan dengan perubahan keadaan sosial ekonomi dan budaya yang terjadi pada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian Untuk membatasi permasalahan dan penelitian maka ditetapkan jenis dan lokasi penelitian yang akan dilakukan. 1. Jenis Penelitian Berdasarkan perumusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Bulan November 2015 di MI Walisongo Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Bulan November 2015 di MI Walisongo Semarang. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1 Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian dimana data penelitiannya berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan sumber data 3.1.1. Jenis data - Data kuantitatif, data yang dapat dihitung berupa angka-angka - Data Kualitatif, data yang tidak dapat dihitung atau data yang berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Butik Kharisma Indonesia yang berlokasi di Jalan Gajahmada No. 134, Semarang. Obyek penelitian ini adalah karyawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. para karyawan, namun pencapaian tujuan belum tentu benar-benar efektif. Jadi pada

BAB I PENDAHULUAN. para karyawan, namun pencapaian tujuan belum tentu benar-benar efektif. Jadi pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Proses manajemen menghendaki adanya keteraturan dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Tanpa adanya keteraturan pencapaian tujuan dapat saja diselesaikan oleh

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah explanatory (penjelasan) dengan analisis korelasional untuk menjelaskan hubungan antar variabel. Fokus penelitian diarahkan untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian 32 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional. Penelitian korelasional adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Setiap perusahaan mempunyai kebijakan-kebijakan yang berbeda satu dengan yang lainnya. Kebijakan-kebijakan tersebut di ambil dan dilaksanakan sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan Anggaran dan Realisasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan Anggaran dan Realisasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan Anggaran dan Realisasi Biaya Perusahaan untuk periode 2010 pada beberapa Perusahaan Jasa yang berada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tata cara tersebut dikenal sebagai metode penelitian. Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tata cara tersebut dikenal sebagai metode penelitian. Metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian terdapat tata cara prosedur bertahap yang merupakan acuan peneliti dalam melakukan penelitian di

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian 14 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survei, yaitu penelitian yang titik beratnya diletakkan pada penelitian relasional: yakni mempelajari hubungan variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam hal ini penelitian dipilih tentang implementasi SAP dalam menghasilkan laporan keuangan. Objek penelitian ini adalah PT Tri Swardana Utama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang berisi lokasi, populasi, dan sampel penelitian, desain penelitian, pendekatan dan metode penelitian, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam meneliti hubungan intensitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam meneliti hubungan intensitas BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam meneliti hubungan intensitas penggunaan media sosial dan interaksi sosial dengan prestasi akademik mahasiswa Pendidikan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai suatu penelitian deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif dimaksudkan untuk pengukuran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan BAB III METODE PEELITIA A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif memungkinkan

Lebih terperinci

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian METODOLOGI Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik survei dalam bentuk penelitian deskriptif korelasional. Penelitian ini berusaha menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Metode penelitian kuantitatif adalah sebuah metodologi yang menggunakan cara pengukuran berdasarkan variabel yang ada. Metode ini adalah metode ilmu

Lebih terperinci

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89. BAB III METODE PENELITIAN Penelitian hubungan ketersediaan fasilitas perpustakaan dengan minat kunjung siswa ke perpustakaan ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel 23 METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat selama dua bulan dari bulan Maret sampai dengan bulan April

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2009 di PT. Samawood Utama Works Industries, Medan-Sumatera Utara. Penentuan lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 1.1 Pendekatan Penelitian Penelitian adalah aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara sistematis, berencana dan mengikuti konsep ilmiah untuk mendapatkan sesuatu yang objektif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Objek penelitian ini adalah Hubungan Sistem Informasi Kepegawaian dengan Promosi Jabatan di Biro Sumber Daya Manusia, Hukum dan Tata Kelola Universitas Padjadjaran

Lebih terperinci