IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN KOMPETENSI INTI INDUSTRI DAERAH PALU. Oleh : WALIKOTA PALU

Transkripsi

1 IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN KOMPETENSI INTI INDUSTRI DAERAH PALU Oleh : WALIKOTA PALU H. RUSDY MASTURA

2 PENDAHULUAN KOTA PALU MERUPAKAN PUSAT INDUSTRI DAN PERDAGANGAN DI SULAWESI TENGAH TERMINAL PRODUK BEBERAPA KOMODITI UNGGULAN DI SULAWESI TENGAH PRODUKSI DAN EKSPOR BEBERAPA KOMDITI UNGGULAN SULAWESI S TENGAH MENINGKAT DARI TAHUN KE TAHUN SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG LISTRIK PELABUHAN KAWASAN INDUSTRI

3 KERANGKA KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA PALU PROGRAM PEMBANGUNAN NASIONAL PENDIDIKAN, KESEHATAN, PENANGGULANGAN KEMISKINAN PENINGKATAN KESEMPATAN KERJA, INVESTASI DAN EKSPOR KEBIJAKAN PMBANGUNAN INDUSTRI NASIONAL 10 KLASTER INDUSTRI INTI (KAKAO, ROTAN, MAKANAN OLAHAN, KERJAINAN Dll. VISI DAN MISI KOTA PALU PROGRAM PEMBANGUNAN KOTA PALU 24 PROGRAM STRATEGIS 12 PROG. STARTEGIS UNTUK PENGEMBANGAN KOMODITI UNGGULAN 1. DEREGULASI PERIZINAN 8. PENGUATAN SDM BERBASIS INDUSTRI 2. PENEGAKAN HUKUM DAN PERDAGANGAN 3. TERJAMINAN KEAMANAN DAN 9. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KAKAO KETERTIBAN MASYARAKAT DAN ROTAN 4. REVIE TATA RUANG 10. PEMANTAPAN DUNIA PENDIDIKAN, 5. PENCIPTAAN IKLIM USAHA KERJASAMNA IPTEK DAN LITBANG KONDUSIF PERG. TINGGI 6. KERJASAMA ANTAR DAERAH 7. PENGEMBANGAN LEMBAGA KEUANGAN LOKAL 11. PENGUATAN INSTITUSI MASYARAKAT 12. PENGENTASAN KEMISKINAN, KESEMPATAN KERJA DAN KESEHATAN

4 KERANGKA KEBIJAKAN PROGRAM PEMBANGUNAN NASIONAL PENANGGULANGAN KEMISKINAN PENINGKATAN KESEMPATAN KERJA, INVESTASI DAN EKSPOR KEBIJAKAN PMBANGUNAN INDUSTRI NASIONAL 10 KLASTER INDUSTRI INTI (6. Industri Barang Kayu, termasuk ROTAN DAN BAMBU PROGRAM PEMBANGUNAN KOTA PALU 24 PROGRAM STRATEGIS 12 PROG. KOMODITI UNGGULAN VISI DAN MISI KOTA PALU KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INDUSTRI KOTA PALU INDUSTRI UNGGULAN LOKAL INTI : ROTAN DAN KAKAO PENUNJANG : BAWANG GORENG, KELAPA TERPADU, RUMPUT LAUT, dll.) PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI ROTAN DAN KAKAO PENYERAPAN TENAGA KERJA PENGENTASAN KEMISKINAN PENDAPATAN A A DAERAH A DAN MASYARAKAT MENINGKAT

5 VISI KOTA PALU Menjadikan Kota Palu Sebagai KOTA PUSAT INDUSTRI DAN PERDAGANGAN KAKAO SULAWESI TENGAH DAN SENTRA INDUSTRI ROTAN NASIONAL 2010

6 MISI KOTA PALU TATA PEMERINTAHAN YANG BAIK PENYEDIAAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PENCIPTAAN PELUANG PASAR PEMBANGUNAN MASYARAKAT INDUSTRI BERBASIS AGAMAIS PEMBANGUNAN SDM SECARA LUAS

7 Hasil Core Compotention UI : PENETAPAN KOMPOTENSI INTI DAERAH DALAM RANGKA PENINGKATAN UNGGULAN DAERAH LIMA BESAR PRODUK UNGGULAN Rotan Kelapa Kakao Kayu Makanan Olahan (Bawang Goreng dan Rumput Laut DUA PRODUK UNGGULAN PRIORITAS Rotan Kakao SATU PRODUK UNGGULAN FOKUS ROTAN KRITERIA AHP + Diskusi FGD + Analisa ROI

8 KOMODITI INDUSTRI UNGGULAN ROTAN INDUSTRI INTI KAKAO? KELAPA TERPADU BAWANG GORENG MAKANAN OLAHAN INDUSTRI KERAJINAN PENUNJANG RUMPUT LAUT BAGIAN DARI 10 KLASTER INDUSTRI INTI DEPPERIND POTENSI CUKUP TINGGI PELUANG EKSPOR SANGAT BESAR INDUSTRI RUMAH TANGGA BERSKALA BESAR DAPAT MENYERAP TENAGA KERJA DALAM JUMLAH BANYAK

9 ROAD MAP PENGEMBANGAN KOMPETENSI INTI INDUSTRI KOTA PALU POTENSI DAERAH SDM KOMODITI UNGGULAN SARANA DAN PRASANARA PENDUKUNG PROGRAM PENGEMBANGAN INDUSTRI DAN PERDAGANGAN ROTAN DAN KAKAO DI KOTA PALU PROGRAM STRATEGIS PENGEMBANGAN KOMODITI UNGGULAN 12 ITEM PROGRAM STRATEGIS PROGRAM PERIORITAS BERORIENTASI PRODUK UNGGULAN TARGET AKHIR MENINGKATNYA KUALITAS SDM DAN KESEHATAN MASYARAKAT TERBUKANYA LAPANGAN KERJA BARU TERJADINYA PENURUAN ANGKA KEMISKINAN MENINGKATNYA PENDAPATAN MASYARAKAT

10 IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN KOMPETENSI INTI INDUSTRI DILAKSANAKAN SECARA BERTAHAP BERDASARKAN SKALA PERIORITAS TAHAP PERTAMA : INDUSTRI ROTAN TAHAP KEDUA : INDUSTRI KAKAO TAHAP KETIGA : INDUSTRI PENUNJANG PEMBANGUNAN KAWASAN INDUSTRI (Diresmikan Menteri Perindustrian R. I. Tgl 5 Maret 2008) ) PENGEMBANGAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS INDONESIA (KEKI)

11 KEGIATAN YANG TELAH DILAKSANAKAN KOMODITI ROTAN Pembukaan Kria Rotan pada SMK Negeri 5 Palu sejak tahun 2006 Pendirian UPT Rotan Pendirian Pusat Pengembangan Industri Rotan Terpadu (PPIRT) Pembentukan KOPINKRA Rotan Pembentukan dan Pembinaan Kelompok tani rotan Pembentukan dan Pembinaan Pengrajin Rotan Pelatihan Instruktur Rotan Kerjasama dengan Pemerintah Jawa Barat dan Jawa Timur Kerjasama dengan Pengusaha Rotan di Cirebon dan Surabaya Budidaya rotan seluas 80 ha thn 2007 dan 30 ha thn 2008

12 KOMODITI KAKAO Pelatihan industri pengolahan kakao skala rumah tangga dan SMK Neg. 1 Palu Penyiapan Laboratotium Penelitian Kakao Investasi Industri pengolahan kakao Pembinaan dan pengembangan budidaya kakao jenis unggul KOMODITI KELAPA TERPADU Pltih Pelatihan industri id tipengolahan lh kelapa kl terpadu Industri pengolahan VCO Ekspor VCO ke Malaysia

13 KOMODITI RUMPUT LAUT Pelatihan industri rumput laut skala rumah tangga Pembinaan petani rumput laut Pembukaan kria rumput laut di SMK Negeri 6 Palu Pengadaan mesin peralatan pengolahan makanan berbahan rumput laut dari Depperin tahun 2008 KOMODITI BAWANG GORENG (Sudah Mandiri) i) Pelatihan industri pengolahan bawang goreng Pembinaan petani bawang goreng Ekspor bawang goreng

14 KERAJINAN LAINNYA Pelatihan dan pembinaan kerajinan batik bomba Pelatihan dan pembinaan kerajinan gerabah Pelatihan dan pembinaan kerajinan kayu, bambu dan batang kelapa

15 PENGEMBANGAN KOMPETENSI INTI UTAMA INDUSTRI ROTAN PPIRT PUSAT PENGEMBANGAN INDUSTRI ROTAN TERPADU SMK ROTAN UPT ROTAN KOPINKRA ROTAN Diresmikan oleh MENPERIN tgl 5 Maret 2008

16 PERMASALAHAN REGULASI PERDAGANGAN ROTAN (PERMEN 12/2005, SK GUB. SULTENG No.503/2005 dan PERIZINAN PENGAMBILAN ROTAN) KUALITAS SDM KUALITAS PRODUK EKONOMI BIAYA TINGGI PERMODALAN PEMASARAN LOKAL, DN DAN LN

17 ROAD MAP PENGEMBANGAN INDUSTRI ROTAN POTENSI DAERAH SDM KOMODITI UNGGULAN (INTI DAN PENUNJANG) SARANA DAN PRASANARA PENDUKUNG PROGRAM UTAMA SOSIALISASI DAN PENYUSUNAN PROGRAM AKSI MENJALIN KERJASAMA KEMITRAAN (PEMERINTAH PUSAT, DAERAH PENGHASIL BAHAN BAKU, DAERAH INDUSTRI DAN ASOSIASI) PENGEMBANGAN SDM (SMK ROTAN DAN DIKLAT) PEMBINAAN KELEMBAGAAN PENGEMBANGAN DESAIN DAN KUALITAS PRODUK PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA PROMOSI DAN PENETRASI PASAR PENGKAJIAN KEBIJAKANA DAN KUALITAS BAHAN BAKU/PRODUK MONEV DAN AUDIT SECARA BERKALA TARGET AKHIR TERBUKANYA LAPANGAN KERJA BARU MENINGKATNYA INVESTASI MENINGKATNYA EKSPOR PRODUK ROTAN TERJADI PENGENTASAN KEMISKINAN MENINGKATNYA PENDAPATAN MASYARAKAT VISI KOTA PALU TERCAPAI

18 TUJUAN TUJUAN JANGKA PANJANG MENJADIKAN KOTA PALU SEBAGAI SENTRA PRODUKSI BAHAN BAKU ROTAN DAN PUSAT PENGEMBANGAN IKM MEBEL ROTAN DI INDONESIA MELALUI KERJASAMA DENGAN INDUSTRI ROTAN DI PULAU JAWA

19 TUJUAN JANGKA PENDEK MENDIRIKAN PUSAT PENGOLAHAN BAHAN BAKUROTAN DAN PENGEMBANGAN IKM MEBEL ROTAN DI INDONESIA SERTA UNIT-UNIT PELAKSANATEKNIS DALAM WILAYAH KOTA PALU MENINGKATKAN KETERAMPILAN MASYARAKAT DALAM PENGOLAHAN INDUSTRI ROTAN MEMBUKA LAPANGAN PEKERJAAN BARU MELALUI PEMBENTUKAN KELOMPOK WIRA USAHA BARU (WUB) YANG TERSEBAR PADA EMPAT KEC. DALAM WILAYAH KOTA PALU MENINGKATKAN VOLUME PRODUKSI ROTAN JADI DI SULAWESI TENGAH. MENINGKATKAN VOLUME EKSPOR BAHAN JADI ROTAN DARI SULAWESI TENGAH MEMBINA KERJASAMA INTENSIF DENGAN STAKE- HOLDERS DALAM PERDAGANGAN ROTAN, TERUTAMA INDUSTRI ROTAN DI PULAU JAWA

20 SASARAN KEGIATAN SASARAN IDEAL MERUMUSKAN PROGRAM KEGIATAN INDUSTRI ROTAN DI KOTA PALU MERUMUSKAN KEBIJAKAN DALAM IMPLEMENTASI KEGIATAN INDUSTRI ROTAN DI KOTA PALU SASARAN OPERASIONAL INDUSTRI ROTAN BERKEMBANG SECARA BERTAHAP DARI TAHUN KE TAHUN PEMANFAATAN BAHAN BAKU ROTAN SECARA BERTAHAP BERDASARKAN PRINSIP SUSTAINEBLE FOREST MANAGEMENT (SFM) PENINGKATAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM UPAYA PENINGKATAN DAYA SAING (KUALITAS) PRODUK

21 SASARAN OPERASIONAL (Lanjutan) TERBENTUKNYA PUSAT INDUSTRI DAN PERDAGANAN ROTAN DI KOTA PALU PENGEMBANGAN KE DAERAH-DAERAH PENYANGGA PENINGKATAN EKSPOR ROTAN SECARA BERTAHAP TUMBUH DAN BERKEMBANGNYA WUB PENYERAPAN TENAGA KERJA MENINGKAT PENDAPATAN MASYARAKAT MENINGKAT PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MENINGKATNYA KUALITAS SDM DAN TARAF KESEHATAN MASYARAKAT SECARA BERTAHAP

22 STRATEGI UMUM IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN KOMPETENSI INTI INDUSTRI DI KOTA PALU MENINGKATKAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH YANG DITOPANG OLEH INDUSTRI BERSKALA BESAR MELALUI PENDEKATAN KLASTER INDUSTRI

23 STRATEGI IMPLEMENTASI MEMBANGUN KLASTER INDUSTRI ROTAN SECARA BERTAHAP SESUAI KEMAMPUAN SDM YANG DIMILIKI. MEMBANGUN ALIANSI/KERJASAMA DENGAN KELOMPOK RETAIL DAN WHOLE SALER SEHINGGA MENINGKATKAN PANGSA PASAR DI PASAR NASIONAL INTERNASIONAL MENINGKATKAN KEMAMPUAN UNTUK MEMPRODUKSI HIGH QUALITY PRODUCT DAN MEMBANGUN KEMAMPUAN DISAIN PRODUK MENINGKATKAN NILAI TAMBAH DI SEPANJANG RANTAI NILAI, YANG SEKALIGUS MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI ROTAN BERDASARKAN STRATEGI UMUM DAN STRATEGI IMPLEMENTASI STRATEGI IMPLEMENTASI KHUSUS TIAP PROGRAM KEGIATAN

24 STRATEGI PNGEMBANGAN INDUSTRI KLASTER ROTAN MEBEL ROTAN DAERAH PENGHASIL BAHAN BAKU ROTAN PRODUKSI ROTAN PROSES AWAL ROTAN DAERAH PRODUSEN/PEMASAR INTERMEDIATE PRODUCT (PETRIT, POLES CORE, DLL) PRODUK AKHIR (Furniture Rotan) PASAR EKSPOR PASAR DALAM NEGERI Pogram dan kegiatan : Sosialisasi dan penyusunan program aksi Menjalin kerjasama kemitraan Pengembangan dan pembinaan SDM Pengembangan dan pembinaan kelembagaan Pengembangan desain dan kualitas produk Pengembangan g sarana dan prasarana produksi Promosi dan penetrasi pasar Pengkajian kebijakan dan kualitas bahan baku/produk MONEV, pendampingan dan koordinasi Roadmap I II III Keterangan : I. Industri intermediate product tumbuh didaerah penghasil bahan baku II. Industri finished product tumbuh di daerah penghasil bahan baku III. Produk sudah dapat diekspor oleh daerah penghasil bahan baku

25 KETERKAITAN PEMERINTAH DAN PENYEDIA JASA DALAM PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI ROTAN PEMERINTAH PUSAT: Deprin, Depdag, Dephut FORUM DAYA SAING: Workhing Group, Faslititasi Klaster PEMERINTAH DAERAH: Dinas Perindagko-PM PM Dinas Kehutanan BAHAN BAKU ROTAN PROSES AWAL (Sortir, Pembersihan Penggorengan PROSES LANJUT Fetrit, Poles Core INDUSTRI FURNITURE ROTAN Eksportir Distributor PASAR LUAR NEGERI PASAR DALAM NEGERI Lembaga Litbang / PT: JASA: ASOSIASI: BBKPK, Puslitbangtek Hasil Hutan, UNTAD, UI, IPB, Pusat Desain, Lembaga Sertifikasi ISO 9000 dan Transportasi, Bank, Asuransi APRI, APRASI, ASMINDO

26 KETERKAITAN ANTAR STAKEHOLDERS DALAM PENGELOLAAN ROTAN DINAS PERINDAGKOP-PM DINAS KEHUTANAN PPIRT PENDAMPING PUSAT/LOKAL KOPERASI UNIT DESA DAN KOPINKRA UPT ROTAN SMK ROTAN ASOSIASI (APRI, APRASI dan ASMINDO) PETANI PEDAGANG INDUSTRI PENG- INDUSTRI PEDAGANG PENGUMPUL PENGUMPUL/ ROTAN ½ RAJIN ROTAN ROTAN ROTAN PERANTARA JADI ROTAN JADI JADI EKSPOR- TIR BAHAN BAKU ROTAN Komponen dalam kendali PPIRT Komponen dalam koordinasi Asosiasi PPIRT Hubungan fungsional Hubungan koordinatif

27 PROGRAM INDUK KEGIATAN SOSIALISASI DAN PENYUSUNAN PROGRAM AKSI 4KEGIATAN MENJALIN KERJASAMA KEMITRAAN 3 KEGIATAN PENGEMBANGAN SDM 8 KEGIATAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN 6 KEGIATAN PENGEMBANGAN DESAIN DAN KUALITAS PRODUK 4 KEGIATAN PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA 3KEGIATAN PROMOSI DAN PENETRASI PASAR 4 KEGIATAN PENGKAJIAN KEBIJAKANA DAN KUALITAS BAHAN BAKU/PRODUK 5 KEGIATAN MONEV DAN AUDIT SECARA BERKALA 5KEGIATAN JUMLAH KEGIATAN SEBANYAK 38 ITEM

28 RENCANA KEGIATAN No. TAHUN PROGRAM BENTUK KEGIATAN Sosialisasi dan penyusunan program aksi Melakukan seminar dan lokakarya rencana pengembangan industri dan perdagangan rotan di Kota Palu 2. Menjalin Melakukan sosialisasi ke Instansi terkait dan stakeholders lainnya Melakukan presentasi pada Kantor Kementrian Perindustrian dan Perdagangan Melakukan kunjungan ke pusat industri rotan di Cirebon dan Jawa Timur Membangun kemitraan dengan industri rotan Kerjasama Kemitraan dengan berbagai stakeholders dalam industri dan perdagangan rotan 3. Pengembangan Sumber Daya Manusia 4. Pembinaan dan Pengembangan Kelembagaan di Pulau Jawa (Surabaya dan Cirebon), dalam hal: Pengembangan disain dan produk bersama Penyediaan instruktur Tempat pemagangan Pemasaran bersama Membina kerjasama dengan Perguruan Tinggi dalam hal : Pengkajian kebijakan Penelitian kualitas bahan baku dan produk Pengembangan disain dan pemasaran Membina kerjasama dengan Asosiasi seperti APRI, APRASI dan ASMINDO dalah hal : Pemasaran produk rotan Promosi dan penetrasi pasar Pembinaan SDM Pembinaan petani Mendirikan Sekolah Menengah Kerajinan Rotan (Kria Rotan) Pelatihan calon instuktur Pelatihan calon teknisi dan oprator Pemagangan calon pengrajin Pelatihan pengembangan disain dan kualitas produk Pelatihan majemen industri dan pemasaran bagi anggota kelompok WUB Pelatihan dan pembinaan petani dan pengumpul rotan Studi banding ke pusat industri rotan di Cirebon dan Gresik Pembentukan dan pembinaan UPT rotan Pengadaan dana operasional UPT Pembentukan kelompok WUB bidang rotan Pembinaan dan pengembangan kelompok WUB Pembentukan dan pembinaan unit usaha produksi dan pemasaran Pembentukan dan pembinaan kelompok tani rotan

29 5. Pengembangan disain dan kualitas produk 6. Pengembangan sarana dan prasarana produksi 7. Promosi dan penetrasi pasar Membina kerjasama kemitraan (kolaboratif) dengan industri di Pualu Jawa dalam hal disain dan kualitas produk secara bersama Melakukan pelatihan tenaga ahli bidang disain dan kualitas produk Melakukan seminar dan lokakarya pengembangan disain dan kualitas produk Menerapkan standar kualitas bahan baku dan produk dan pengawasannya secara konsisten dengan pendekatan TQM Membangun pusat pengembangan industri dan perdagangan rotan di KIPA Pengadaan mesin-mesin produksi dan peralatan pendukungnya Membangun workshop dan sow room produk rotan Melakukan seminar dan lokakarya pengembangan pemasaran rotan secara nasional Melakukan pameran bersama dengan industri rotan di Pulau Jawa secara berkala (Lokal, Nasional dan Internasional) Melakukan promosi dagang secara bersama dengan indutsri rotan di Pulau Jawa melalui kedutaan besar di luar negeri Mendirikan sow room produk rotan pada beberapa pusat perdagangan di Indonesia 8. Pengkajian Mlkk Melakukan pengkajian kji mengenai ikbijk kebijakan kebijakan dan kualitas bahan baku/produk industri dan perdagangan rotan di Kota Palu Melakukan penelitian mengenai kualitas bahan baku dan bahan baku alternatif dari rotan bukan favorit Melakukan penelitian mengenai teknik pengawetan rotan ramah lingkungan Melakukan penelitian mengenai kualitas disain dan produk rotan Melakukan seminar dan diseminasi hasil-hasil penelitian rotan 9. MONEV dan Melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi Pendampingan Melakukan kegiatan pelaporan secara berkala Merumuskan perbaikan program dan tindak lanjut hasil MONEV Melakukan kegiatan pendampingan secara berkesinambungan Melakukan kegiatan koordinasi dengan pemerintah pusat (Dept. Perindustrian dan Dept. Perdagangan

30 LUARAN PROGRAM TERBANGUNNYA SEBUAH LEMBAGA PUSAT PENGOLAHAN DAN PENGEMBANGAN ROTAN INDONESIA YANG BERSKALA NASIONAL PENGOLAHAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK ROTAN INDONESIA TERBENTUKNYA KELOMPOK-KELOMPOK WIRA USAHA BARU SEBAGAI BASIS PEMBINAAN EKONOMI KERAKYATAN TERBUKANYA LAPANGAN KERJA DAN USAHA BARU BAGI MASYARAKAT KOTA PALU MENINGKATNYA PENDAPATAN PENDAPATAN MASYARAKAT VISI DAN MISI KOTA PALU BERHASIL

31 INDIKATOR KEBERHASILAN UNTUK MENGUKUR KEBERHASILAN PROGRAM KEGIATAN INI DIGUNAKAN INDIKATOR: JUMLAH TENAGA TERAMPIL MENINGKAT DARI TAHUN KE TAHUN JUMLAH WIRA USAHA BARU BIDANG INDUSTRI ROTAN MENINGKAT SEBESAR MINIMAL 5 % / TAHUN PENYERAPAN TENAGA KERJA DALAM BIDANG INDUSTRI ROTAN MENINGKAT SEBESAR 5 % / TAHUN PRODUKTIVITAS PRODUK ROTAN MENINGKAT MINIMAL 7% / TAHUN KUALITAS DESAIN DAN FINISING PRODUK ROTAN MENINGKAT SEIRING DENGAN PERMINTAAN PASAR PENDAPATAN SETIAP KOMPONEN MATA RANTAI PERDAGANGAN ROTAN MENINGKAT, TERUTAMA PETANI DAN PENGRAJIN

32 JAMINAN AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI UNTUK MENJAMIN AKUNTABILITAS, EFISIENSI, EFEKTIVITAS DAN TRANSPARANSI PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN, AKAN DILAKUKAN LANGKAH-LANGKAH SBB.: A. PEMBENTUKAN TIM PENDAMPING (PUSAT DAN DAERAH) B. PEMBENTUKAN TIM AUDIT INTERNAL DAN EKSTERNAL C. MELAKUKAN KEGIATAN RUTIN BERUPA: MONITORING DAN EVALUASI BIMBINGAN DAN PENDAMPINGAN PENYUSUNAN LAPORAN BERKALA KEGIATAN MONEV PENYUSUNAN LAPORAN BERKALA KEGIATAN PENDAMPINGAN PENYUSUNAN RENCANA TINDAK LANJUT HASIL MONEV DAN PENDAMPINGAN AUDIT KINERJA DAN FINANSIAL EKSPOS HASIL MONEV DAN AUDIT

33