BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perencanaan strategis STI yang berisi tentang proses bisnis perusahaan. Langkah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perencanaan strategis STI yang berisi tentang proses bisnis perusahaan. Langkah"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Visioning Phase Tahap visioning adalah tahap awal yang dilakukan pada proses perencanaan strategis STI yang berisi tentang proses bisnis perusahaan. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui kondisi perusahaan agar dapat menentukan STI apa yang tepat diterapkan di dalam perusahaan tersebut. Tools yang dapat membantu pada tahap ini yaitu activity chain, PEST, dan SWOT. Tahap visioning terdiri atas analisis kondisi internal perusahaan (analisis activity chain), analisis kondisi external perusahaan (analisis PEST), analisis business SWOT, strategi bisnis dalam matrik SWOT, dan visi misi perusahaan saat ini Analisis Kondisi Internal (activity chain) Analisis activity chain dilakukan untuk memetakan seluruh proses kerja yang terjadi dalam perusahaan menjadi dua kategori aktivitas, yaitu aktivitas utama dan aktivitas pendukung. Aktivitas utama pada PT Timur Jaya Panel meliputi pembelian bahan mentah, penjadwalan produksi, menyediakan kustomisasi warna, menyediakan barang jadi, penjagaan kualitas barang, pendistribusian barang. Sedangkan aktivitas pendukung pada PT Timur Jaya Panel meliputi penjualan sisa produksi, administrasi, perekrutan dan pelatihan SDM, absensi dan penggajian, akutansi dan perpajakan, dan pemeliharaan sarana dan prasarana. Activity chain pada PT Timur Jaya Panel ditujukan pada gambar

2 40 Gambar 4.1 Activity chain pada PT Timur Jaya Panel Keterangan: = proses bisnis yang berhubungan dengan bagian produksi, penjualan, pembelian, dan marketing (yang digunakan). = proses bisnis yang tidak berhubungan dengan bagian produksi, penjualan, pembelian, dan marketing (yang tidak digunakan). = tujuan perusahaan. Alur activity chain berisi alur kegiatan bisnis diperusahaan terkait dengan bagian mana saja yang ikut berperan serta aktivitas apa saja yang telibat. Bagian yang berperan yaitu: 1. Bagian penjualan, 2. Bagian pembelian, 3. Bagian produksi, 4. Bagian logistik, 5. Bagian quality control produksi, 7. Bagian umum, 8. Bagian keuangan, 9. Bagian accounting, 10. Bagian perpajakan, 11. Bagian marketing. 6. Bagian mekanik,

3 41 Gambar 4.2 Alur activity chain pada PT Timur Jaya Panel Keterangan: = dilakukan oleh bagian = digunakan oleh bagian = multi job

4 42 Alur activity chain dapat dilihat pada pada gambar 4.2. Sesuai alur yang telah di ketahui berdasarkan hasil wawancara dan observasi maka dapat ditarik sebuah tabel analisis activity chain dengan tujuan untuk mengetahui kebutuhan bisnis apa saja yang mempengaruhi aktivitas utama dan aktivitas pendukung. Analisis activity chain dapat dilihat pada tabel 4.1 (aktivitas utama) dan tabel 4.2 (aktivitas pendukung). Kebutuhan bisnis perusahaan dapat ditinjau berdasarkan harga, jarak, sumberdaya manusia, wilayah/kawasan, waktu, dan sebagainya. Alur activity chain yang terdapat pada PT Timur Jaya Panel adalah sebagai berikut: 1. Aktivitas pembelian bahan mentah dilakukan oleh bagian pembelian yang menghasilkan output berupa laporan jumlah bahan mentah yang dibeli, kemudian output yang dihasilkan digunakan oleh bagian logistik. 2. Aktivitas penjadwalan produksi dilakukan oleh bagian logistik yang menghasilkan output berupa kalender penjadwalan produksi, kemudian output yang dihasilkan digunakan oleh bagian produksi. 3. Aktivitas menyediakan kustomisasi warna dilakukan oleh bagian produksi yang menghasilkan output berupa daftar katalog warna, kemudian output yang dihasilkan digunakan oleh bagian produksi. 4. Aktivitas menyediakan barang jadi dilakukan oleh bagian produksi yang menghasilkan output berupa daftar stock barang jadi yang tersedia digudang, kemudian output yang dihasilkan digunakan oleh bagian quality control produksi. 5. Aktivitas penjagaan kualitas barang jadi dilakukan oleh bagian quality control produksi yang menghasilkan output berupa daftar check list barang

5 43 jadi berdasarkan kriteria kualitas, kemudian output yang dihasilkan digunakan oleh bagian penjualan. 6. Aktivitas pendistribusian barang jadi dilakukan oleh bagian penjualan yang menghasilkan output berupa laporan distribusi barang jadi, kemudian output yang dihasilkan digunakan oleh customer. 7. Aktivitas penjualan sisa produksi dilakukan oleh bagian yang menghasilkan output berupa laporan jumlah penjualan sisa produksi, kemudian output yang dihasilkan digunakan oleh bagian penjualan. Tabel 4.1 Analisis activity chain (aktivitas utama) Aktivitas utama 1. Pembelian bahan mentah 2. Penjadwalan produksi Dilakukan oleh bagian 1. Bagian pembelian 1. Bagian logistik Digunakan oleh bagian 1. Bagian logistik 1. Bagian produksi Kebutuhan bisnis 1. Supplier yang dapat mensuplai PB, MDF, lem, dan hardener dengan kualitas ukuran PB (18 macam ukuran), MDF (4 macam ukuran), lem (3 macam lem), dan hardener (1 macam hardener). 2. Jarak supplier maksimal dikawasan Asia Tenggara. 3. Supplier baru maupun supplier lama memiliki track record yang berfungsi sebagai pedoman pemilihan supplier bagi perusahaan. 1. Optimalisasi kapasitas mesin produksi. 2. Ketepatan waktu produksi sesuai

6 44 Lanjutan Tabel 4.1 Analisis activity chain (aktivitas utama) Aktivitas utama 3. Menyediakan kustomisasi warna 4. Menyediakan barang jadi Dilakukan oleh bagian 1. Bagian produksi 2. Bagian marketing 1. Bagian produksi Digunakan oleh bagian 1. Bagian produksi 1. Bagian quality control produksi Kebutuhan bisnis jadwal yang ditetapkan. 3. Bahan mentah sudah tersedia. 4. Person In Charge (PIC) yang memiliki kompetensi dalam hal mengkontrol penjadwalan produksi bahan produksi. 1. SDM yang mempunyai kemampuan dalam memunculkan inovasi/kustomisasi warna agar dapat meningkatkan minat customer. 2. Membutuhkan aplikasi agar bisa memunculkan warna baru (untuk saat ini terdapat 45 jenis warna). 3. Mesin yang dapat menghasilkan paper sesuai dengan warna yang dipilih. 4. Informasi kebutuhan pangsa pasar. 1. Bahan mentah hardener H 353, lem urea P 903, lem PVAC RC 953, dan lem henkel yang telah dicampurkan kedalam alat dengan daya tampung 50 liter.

7 45 Lanjutan Tabel 4.1 Analisis activity chain (aktivitas utama) Aktivitas utama 5. Penjagaan kualitas barang jadi 6. Pendistribusian barang jadi Dilakukan oleh bagian 1. Bagian quality control produksi 1. Bagian penjualan Digunakan oleh bagian 1. Bagian penjualan Kebutuhan bisnis 2. Laminasi 1 sisi membutuhkan 1 paper untuk menghasilkan 1 slice mebel, laminasi 2 sisi membutuhkan 2 paper untuk menghasilkan 1 slice mebel slice mebel menghasilkan 1 pack barang jadi 1. Tenaga kerja yang terampil dalam hal memonitoring kualitas bahan agar tidak mengalami kerusakan. 2. Memiliki prosedur pengecekan kualitas bahan yang dapat memenuhi kriteria perusahaan. 1. Customer 1. Pemasaran dan market share perusahaan dikawasan pulau Jawa. 2. Ketepatan waktu distribusi. 3. Hasil distribusi sesuai pesanan customer. 4. SDM yang bertangggung jawab mengawasi proses distribusi.

8 46 Tabel 4.2 Analisis activity chain (aktivitas pendukung) Aktivitas pendukung 1. Penjualan sisa produksi Dilakukan oleh bagian 1. Bagian penjualan Digunakan oleh bagian 1. Bagian accounting 2. Bagian keuangan Kebituhan bisnis 1. Customer yang membutuhkan bahan sisa hasil produksi. 2. PIC yang mengawasi penjualan bahan sisa hasil produksi. 3. Customer berada dikawasan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Analisis Kondisi External (PEST) Analisis lingkungan external meliputi analisis PEST yang mencakup kondisi lingkungan makro Indonesia, yaitu perekonomian, teknologi, politik/hukum, dan sosiokultural/sosial. Analisis ini bertujuan untuk dapat mengidentifikasikan faktor-faktor di luar lingkungan perusahaan yang mempengaruhi kelangsungan bisnis perusahaan tersebut. Analisis PEST dapat dilihat pada tabel 4.3. Keberadaan PT Timur Jaya Panel dipengaruhi oleh kondisi PEST di Indonesia. Kondisi-kondisi tersebut meliputi: Tabel 4.3 Hasil analisis PEST Faktor PEST Politik 1. Stabilitas politik. 2. Perubahan Undang-Undang (UU) atau peraturan pemerintah. 3. Pemilihan Umum dan pemilihan legistatif. 4. Hubungan bilateral dengan luar negeri. Deskripsi 1. Tidak ada jaminan bahwa situasi politik di Indonesia akan stabil mempengaruhi keselamatan kerja (-). 2. Perubahan peraturan atau UU dapat mempengaruhi perubahan kebijakan perusahaan (+/-). 3. Pemilu cenderung mengancam

9 47 Lanjutan Tabel 4.3 Hasil analisis PEST Faktor PEST Ekonomi 1. Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) naik. 2. Kebijakan fiskal mengenai perpajakan (Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23 dan Undang- Undang Nomor 36 Tahun 2008) 3. Perubahan kecenderungan pasar. 4. Inflasi dan deflasi dalam harga barang-barang dan jasa. 5. Kebijaksanaan keuangan. 6. Neraca pembayaran. 7. Nilai tukar mata uang Sosial 1. Upah Minimum Regional (UMR), Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK), dan Upah Minimum Provinsi (UMP) mengalami kenaikan (No. KEP- 226/MEN/2000). 2. Lokasi yang terletak di daerah industri. 3. Mobilitas tenaga kerja. 4. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Association of Deskripsi keamanan perusahaan (-). 4. Hubungan bilateral dengan negara lain mempengaruhi pembatasan export import perusahaan (+/-). 1. Harga Pokok Penjualan (HPP) naik dapat menguntungkan atau merugikan perusahaan (+/-). 2. Kebijaksanaan perpajakan dapat mengurangi daya tarik investasi dalam suatu industri atau mengurangi pendapatan setelah dipotong pajak dari para konsumen, yang akhirnya mengurangi tingkat pengeluaran (-). 3. Mempengaruhi kuantitas jual barang setengah jadi sesuai kecenderungan pasar (+/-). 4. Inflasi dan deflasi yang sangat tajam dapat menyebabkan sulitnya pengendalian upah dan harga (-). 5. Tingkat bunga dan devaluasi atau revaluasi uang yang tinggi sangat mempengaruhi pendapatan perusahaan dan dapat mengakibatkan kerugian (+/-). 6. Surplus atau defisit berhubungan terhadap biaya perdagangan luar negeri (-). 7. Nilai tukar mata uang asing dengan mata uang rupiah (+/-). 1. Bisa berdampak pada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal (kesejahteraan karyawan tidak terjamin) (-). 2. Tersedia tenaga kerja yang cukup dikarenakan lokasi perusahaan terletak di perbatasan antara Surabaya dan gresik yang memiliki SDM cukup banyak (+). 3. Pemilihan sumber daya yang

10 48 Lanjutan Tabel 4.3 Hasil analisis PEST Faktor PEST Southeast Asian Nations (ASEAN) 5. Kondisi kehidupan masyarakat disekitar perusahaan. Teknologi 1. Web Based Service (WBS). 2. Radio Frequency Identification (RFID). 3. Kemajuan teknologi. 4. Technology obsolescence. Deskripsi sesuai dengan job description yang jelas dengan tujuan meminimalisir multi job (+). 4. Perusahaan yang membuang limbah tidak pada tempatnya akan menyebabkan polusi yang mempengaruhi kesehatan masyarakat (-). 1. Media internet mempengaruhi proses bisnis (+). 2. Dengan adanya RFID maka dapat melacak pengiriman serta transaksi pembayaran tidak wajib tunai (+). 3. Penemuan dan pengembangan baru yang terburu-buru atau tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan akan menyebabkan pengeluaran biaya yang berlebihan (-). 4. Penggunakaan STI mempengaruhi kinerja perusahaan seperti kecepatan transfer data. Berdasarkan analisis PEST diatas maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa dari segi politik PT Timur Jaya Panel harus mengambil sikap terhadap perubahan kebijakan pemerintah dikarenakan adanya gejolak politik yang berpengaruh kepada kondisi perusahaan. Sedangkan ditinjau dari segi ekonomi, perusahaan butuh memperhatikan perubahan stabilitas perekonomian suatu negara yang mempengaruhi keuangan perusahaan. Dari segi social perusahaan PT Timur Jaya Panel wajib menjaga kondisi perusahaan yang kondusif agar dapat diterima secara baik oleh masyarakat sekitar. Sedangkan teknologi merupakan faktor utama untuk mencari dan mengetahui aspek perusahaan dalam hal untuk meningkatkan hasil, tujuan atau mengancam kedudukan perusahaan.

11 Analisis Business SWOT Analisis SWOT adalah bentuk identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan PT Timur Jaya Panel. Analisis ini didasarkan pada logika memaksimalkan kekuatan dan peluang yang dapat dicapai oleh perusahaan PT Timur Jaya Panel, namun secara bersamaan diharapkan perusahaan PT Timur Jaya Panel dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Berikut adalah hasil analisis SWOT pada PT Timur Jaya Panel Surabaya, yaitu: A. Kondisi Internal Bisnis 1. Kekuatan (strengths) a. Perusahaan satu-satunya yang memproduksi laminasi bahan setengah jadi dalam skala besar di Jawa Timur (hanya menerima pesanan dalam bentuk grosir). b. Memiliki 45 jenis kustomisasi warna laminasi. c. Lahan produksi (Luas = 2400 m 2 ) dan gudang yang luas (Luas = 7350 m 2 ). d. Memiliki hubungan pembelian bahan mentah dengan perusahaan yang berada di dalam negeri maupun luar negeri yang telah mengikuti Euroepan Standard (E1 = >9mg/100g, E2 = 9mg/100g - 300mg/100g, E3 = >300mg/100g), Japanese JIS/JAS Formaldehyde Adhesive Emission Standard (F*, F**, F***, F****), dan California Air Regulation Board (CARB P1 = 0,08 ppm dan CARB P2 = 0,05 ppm). e. Pemasaran dan market share perusahaan cukup tinggi karena berada di daerah industri (diperbatasan Gresik dan Surabaya).

12 50 2. Kelemahan (weakness) a. Belum memiliki visi, misi dan sasaran yang jelas. b. Struktur organisasi belum terstandarisasi (multi job). c. Penjadwalan produksi masih dilakukan secara manual (waktu kurang efesiensi). d. Tempat produksi dan gudang menjadi satu (risiko kecelakaan kerja). e. Bagian quality control produksi tidak fokus akan tugasnya. f. Belum ada Standard Operation Procedure (SOP) khususnya pada bagian produksi, penjualan, pembelian, dan marketing. g. Memiliki ketergantungan dengan supplier luar negeri. B. Kondisi External Bisnis 1. Peluang (opportunities) a. Kemitraan dan kerjasama dengan perusahaan lain terbuka luas. b. Adanya kemauan yang kuat untuk mengembangkan perusahaan menjadi go international. c. Kebutuhan mebel untuk berbagai furniture masih banyak dibutuhkan masyarakat. d. Pengembangan sistem informasi untuk meningkatkan kualitas dan efektifitas layanan informasi. 2. Ancaman (threats) a. Penurunan jumlah bahan mentah kayu untuk produksi dikarenakan dampak global warming. b. Belum memikirkan alternatif pengganti bahan mentah bila supplier tidak lancar mensuplai bahan mentah.

13 51 c. Kemungkinan ada plagiarisme dari kompetitor perusahaan lain (persaingan perusahaan). d. Ancaman akan pendatang baru dengan penjualan produk yang sama. e. Semakin ketatnya persaingan SDM dalam negeri dengan SDM luar negeri (MEA). f. Surplus atau defisit meningkat maka berhubungan terhadap biaya perdagangan luar negeri. g. Hubungan bilateral dengan negara lain mempengaruhi pembatasan export import perusahaan. h. Perubahan peraturan atau UU hingga adanya pemilu dan pemilihan legistatif (stabilitas politik). i. Ancaman produk pengganti dimasa yang akan datang. Terdapat 5 faktor yang berhubungan dengan kekuatan perusahaan saat ini, 7 faktor yang berhubungan dengan kelemahan perusahaan saat ini, 4 faktor yang berhubungan dengan peluang perusahaan di masa yang akan datang, dan 9 faktor yang berhubungan dengan ancaman yang akan dihadapi perusahaan dikemudian hari. Hasil analisis Business Internal Strategic Factors Analysis Summary (IFAS Business) dan Business External Strategic Factors Analysis Summary (EFAS Business) dapat dilihat pada tabel 4.4 (IFAS) dan tabel 4.5 (EFAS). Pada analisis IFAS dan EFAS 3 faktor yang paling dominan pada PT Timur Jaya Panel dapat dilihat pada tabel 4.6 (faktor internal bisnis) dan 4.7 (faktor external bisnis).

14 52 Tabel 4.4 Business internal strategic factors analysis summary No Faktor-faktor kondisi internal Bobot Rating Jumlah (bobot x rating) Kekuatan (strengths) 1. Perusahaan satu-satunya yang memproduksi laminasi bahan setengah jadi dalam skala besar di Jawa Timur (hanya menerima pesanan dalam bentuk grosir). 0,12 4 0,48 2. Memiliki 45 jenis kustomisasi 0,09 3 0,27 warna laminasi. Lahan produksi (Luas = 2400 m 2 ) 0,07 2 0,14 3. dan gudang yang luas (Luas = 7350 m 2 ). Memiliki hubungan pembelian bahan mentah dengan perusahaan yang berada di dalam negeri yang 0,08 2 0,16 4. telah mengikuti Euroepan Standard Japanese JIS/JAS Formaldehyde Adhesive Emission Standard, dan California Air Regulation Board. Pemasaran dan market share perusahaan cukup tinggi karena 0,11 3 0,33 5. berada di daerah industri (Tambak Osowilangon berada diperbatasan Gresik dan Surabaya). Kelemahan (weakness) 1. Belum memiliki visi, misi dan 0,06 2 0,12 sasaran yang jelas. 2. Struktur organisasi belum 0,05 2 0,10 terstandarisasi (multi job). Penjadwalan produksi masih 0,08 2 0,16 3. dilakukan secara manual (waktu kurang efesiensi). Tempat produksi dan gudang 0,13 4 0,52 4. menjadi satu (risiko kecelakaan kerja). 5. Bagian quality control produksi 0,05 2 0,10 tidak fokus akan tugasnya. Belum ada SOP khususnya pada 0,06 2 0,12 6. bagian produksi, penjualan, pembelian, dan marketing. 7. Memiliki ketergantungan dengan 0,09 3 0,27 supplier luar negeri. 1 2,77

15 53 Tabel 4.5 Business external strategic factors analysis summary No Faktor-faktor kondisi external Bobot Rating Peluang (opportunities) 1. Kemitraan dan kerjasama dengan perusahaan lain terbuka luas. Adanya kemauan yang kuat untuk 2. mengembangkan perusahaan menjadi go international. Kebutuhan mebel untuk berbagai 3. furniture masih banyak dibutuhkan masyarakat. Pengembangan sistem informasi 4. untuk meningkatkan kualitas dan efektifitas layanan informasi. Ancaman (threats) Penurunan jumlah bahan mentah 1. kayu untuk produksi dikarenakan dampak global warming. Belum memikirkan alternatif 2. pengganti bahan mentah bila supplier tidak lancar mensuplai bahan mentah. Kemungkinan ada plagiarisme 3. dari kompetitor perusahaan lain (persaingan perusahaan). Ancaman akan pendatang baru 4. dengan penjualan produk yang sama. Semakin ketatnya persaingan 5. SDM dalam negeri dengan SDM luar negeri (MEA). Surplus atau defisit meningkat 6. maka berhubungan terhadap biaya perdagangan luar negeri. Hubungan bilateral dengan 7. negara lain mempengaruhi pembatasan export import perusahaan. Perubahan peraturan atau UU 8. hingga adanya pemilu dan pemilihan legistatif (stabilitas politik). Ancaman produk pengganti 9. dimasa yang akan datang. Jumlah (bobot x rating) 0,14 4 0,56 0,06 2 0,12 0,05 2 0,10 0,08 2 0,16 0,10 3 0,30 0,13 4 0,52 0,04 1 0,04 0,05 2 0,10 0,08 2 0,16 0,04 1 0,04 0,09 3 0,27 0,07 2 0,14 0,07 2 0,14 1 2,65

16 54 Tabel 4.6 Faktor internal bisnis No Kekuatan (strengths) Bobot Rating Jumlah Perusahaan satu-satunya yang 0,12 4 0,48 1. memproduksi laminasi bahan setengah jadi dalam skala besar di Jawa Timur (hanya menerima pesanan dalam bentuk grosir). 2. Pemasaran dan market share perusahaan cukup tinggi karena berada di daerah industri (Tambak Osowilangon berada diperbatasan Gresik dan Surabaya). 0,11 3 0,33 3. Memiliki 45 jenis kustomisasi 0,09 3 0,27 warna laminasi. 1,08 No Kelemahan (weakness) Bobot Rating Jumlah 1. Tempat produksi dan gudang menjadi satu (risiko kecelakaan kerja). 0,13 4 0,52 2. Memiliki ketergantungan dengan 0,09 3 0,27 supplier luar negeri. Penjadwalan produksi masih 0,08 2 0,16 3. dilakukan secara manual (waktu kurang efesiensi). 0,95 Tabel 4.7 Faktor external bisnis No Peluang (opportunities) Bobot Rating Jumlah 1. Kemitraan dan kerjasama dengan 0,14 4 0,56 perusahaan lain terbuka luas. Pengembangan sistem informasi 0,08 2 0,16 2. untuk meningkatkan kualitas dan efektifitas layanan informasi. Adanya kemauan yang kuat untuk 0,06 2 0,12 3. mengembangkan perusahaan menjadi go international. 0,84 No Ancaman (threats) Bobot Rating Jumlah 1. Belum memikirkan alternatif pengganti bahan mentah bila supplier tidak lancar mensuplai bahan mentah. 0,13 4 0,52 2. Penurunan jumlah bahan mentah 0,10 3 0,30 kayu untuk produksi dikarenakan

17 55 Lanjutan Tabel 4.7 Faktor external bisnis No Ancaman (threats) Bobot Rating Jumlah dampak global warming. Hubungan bilateral dengan 0,09 3 0,27 3. negara lain mempengaruhi pembatasan export import perusahaan. 1,09 Setelah menyelesaikan analisis IFAS dan EFAS maka dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis tersebut bertujuan untuk mengetahui berbagai kemungkinan peluang dan ancaman yang dipengaruhi kekuatan dan kelemahan perusahaan PT Timur Jaya Panel. Masalah dan kelemahan perusahaan harus terus dimonitor agar dapat menemukan sebuah solusi yang tepat karena semua ini mungkin dapat mempengaruhi perusahaan di masa yang akan datang. Tabel 4.8 Koordinat strategi bisnis perusahaan saat ini Faktor internal Faktor external S 1,08 0,84 O W 0,95 0,84 O W 0,95 1,09 T S 1,08 1,09 T Posisi koordinat strategi bisnis perusahaan saat ini 1 0,5 0-1,5-1 -0,5-0,5 0 0,5 1 1,5-1 -1,5 Gambar 4.3 Posisi koordinat strategi bisnis perusahaan saat ini Tabel 4.8 adalah koordinat strategi bisnis perusahaan saat ini yang didasarkan berdasarkan perhitungan SWOT dengan nilai total strengths = 1,08,

18 56 weakness = 0,95, opportunities = 0,84, dan threats = 1,09. Sumbu X diperoleh dari opportunities- threats = 0,84-1,09 = -0,25, sedangkan sumbu Y diperoleh dari strengths-weakness = 1,08-0,95 = 0,13. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka dapat menjelaskan posisi perusahaan berada di kuadran II (positif, negatif). Posisi koordinat strategi bisnis perusahaan saat ini dapat dilihat pada gambar 4.3 dengan koordinat sumbu X = 0.13 dan sumbu Y = -0,25. Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah mobilisasi strategi, artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya yang sudah digunakan. Oleh karenanya, perusahaan harus segera memperbanyak ragam strategi taktisnya. Berdasarkan hasil yang sudah diketahui maka dapat ditarik sebuah solusi bagi perusahaan, yaitu: perusahaan harus dapat memperhatikan stabilitas politik, ekonomi, sosial, dan teknologi. Selain itu perusahaan harus dapat mencari bahan alternatif agar proses produksi dapat berjalan lancar dengan mempertimbangkan cakupan target pemasaran dengan memanfaatkan fasilitas dan akses yang dimiliki perusahaan demi menghadapi persaingan antar kompetitor Strategi Bisnis dalam Matriks SWOT Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan PT Timur Jaya panel adalah matrik SWOT. Matrik ini menggambarkan bagaimana peluang dan ancaman external yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Dengan empat bagian kemungkinan alternatif strategis yang dibuat maka diharapkan perusahaan PT

19 57 Timur Jaya Panel mendapatkan gambaran mengenai kondisi perusahaan. Hasil matrik SWOT bisnis dapat dilihat pada tabel 4.9. Tabel 4.9 Matriks SWOT bisnis Peluang (opportunities) Ancaman (threats) Kekuatan (strengths) (SO) 1. Memproduksi laminasi bahan setengah jadi dalam skala besar di Jawa Timur dengan tujuan go international (S1,O3). 2. Memperluas market share perusahaan dengan didukung oleh kerjasama dengan perusahaan lain (S2,01). 3. Memanfaatkan pengembangan STI agar dapat memunculkan inovasi kustomisasi warna laminasi (S3,02). (ST) 1. Memikirkan alternatif pengganti bahan mentah karena jika tidak ada alternatif akan menghambat pemasaran perusahaan (S2,T1). 2. Mewaspadai dampak global warming karena akan membatasi bahan baku kayu (S1,T2). 3. Menjalin hubungan bilateral dengan supplier yang mensuplai bahan mentah (S3,T3). Kelemahan (weakness) (WO) 1. Menjalin kemitraan tergantungan dengan jalinan kerjasama antara supplier dengan pihak perusahaan (W2,O1). 2. Mengembangan sistem informasi agar dapat melakukan penjadwalan produksi secara terkomputerisasi (W3,O2). 3. Mengembangkan perusahaan serta memperhatikan tingkat keamanan (W1,O3). (WT) 1. Memiliki pemikiran kreatif agar dapat memunculkan alternatif yang baik bagi perusahaan seperti pemikiran tata kelola yang baik (W1,T1). 2. Memonitoring jumlah bahan mentah dipengaruhi oleh supplier (W2,T3). 3. Memperhatikan efesiensi waktu penjadwalan serta pembatasan export import perusahaan dengan supplier luar negeri (W3,T2).

20 58 Berdasarkan hasil matrik SWOT menunjukkan bahwa perusahaan perlu memanfaatkan strategi ST, SO, WT, dan WO. Masing-masing strategi yang dirancang bertujuan agar perusahaan mendapatkan gambaran mengenai bagaimana menerapkan stategi terhadap peluang dan ancaman external yang dihadapi perusahaan yang disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki pusahaan Visi Misi Perusahaan Saat Ini Perusahaan masih belum memiliki visi misi, namun berdasarkan hasil wawancara dengan direktur maka visi perusahaan adalah meningkatkan perindustrian perusahaan skala menengah menjadi go international dengan menjaga kelancaran produksi mebel, sedangkan misi perusahaan adalah menjaga kualitas barang jadi, memunculkan berbagai perubahan inovasi warna, dan memberi pelayanan yang baik terhadap customer perusahaan Analisis Visioning Phase Pada visioning telah dilakukan 3 metode analisis, yaitu: analisis activity chain, analisis PEST, analisi SWOT. Berdasarkan setiap metode analisis dapat dihasilkan sebuah kesimpulan bahwa perusahaan PT Timur Jaya Panel telah memiliki proses bisnis yang cukup lengkap tetapi belum memikirkan langkah kedepan menghadapi ancaman serta memperbaiki kelemahan dan memanfaatkan kekuatan dan peluang perusahaan. Pada saat ini perusahaan PT Timur Jaya Panel berada pada posisi kuadran II yang menandakan perusahaan ini termasuk perusahaan yang kuat namun memiliki tantangan yang besar pula. Dengan kata lain perusahaan harus dapat keluar dari roda organisasi yang masih menganut multi job karena dapat dipastikan organisasi yang ada saat ini akan mengalami

21 59 kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada keadaan sekarang. Oleh karena itu perusahaan harus memiliki beberapa strategi alternatif yang dapat menunjang kinerja perusahaan dari segi internal maupun external. 4.2 Analysis Phase Tahap analysis adalah tahap kedua yang dilakukan pada proses perencanaan strategis STI. Setelah mengetahui seluruh proses bisnis di perusahaan tersebut, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah melakukan analisis terhadap kondisi sistem informasi. Hal ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem informasi yang sudah berjalan pada perusahaan tersebut, perananannya selama ini, dan sebagai upaya untuk mengkomunikasikan tujuan persahaan dengan kondisi sistem informasi dengan mengetahui berbagai potensi STI Identifikasi STI yang ada di Perusahaan Saat Ini Identifikasi STI adalah identifikasi kondisi internal STI yang ada pada perusahaan saat ini yang dilihat berdasarkan 4 sisi, yaitu: business applications, people/organization, processes, dan technical infrastructure (hardware, server dan client, network, dan telecomunication). Identifikasi ini bertujuan untuk mengetahui STI yang sedang digunakan oleh perusahaan agar dapat menjadi tumpuan dalam menentukan perencanaan strategis STI untuk kedepan. Identifikasi STI yang ada di dalam perusahaan dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. A. Identifikasi business applications Identifikasi business applications adalah identifikasi software apa saja yang digunakan pada bagian pembelian, bagian produksi, bagian penjualan,

22 60 bagian marketing, dan bagian IT. Tujuan yang ingin dicapai dalam pengidentifikasian adalah untuk mengetahui apakah software yang digunakan sekarang masih butuh dilakukan perubahan atau perbaikan. Terdapat 2 aplikasi hasil Kerja Praktik (KP), yaitu aplikasi penjualan dan aplikasi penjadwalan. Namun aplikasi penjadwalan sudah tidak digunakan karena aplikasi tersebut terdapat bug. Hasil identifikasi software saat ini dapat dilihat pada tabel Tabel 4.10 Hasil identifikasi software saat ini No Bagian Software Bagian 1. Office 2010 pembelian 2. Adobe Reader Accurate deluxe Bagian produksi Bagian penjualan Bagian marketing 4. Operation System (OS) windows 7 professional 1. Office Adobe reader 3. Accurate deluxe 4. OS windows 7 professional 5. Aplikasi penjadwalan (KP) 1. Office Adobe reader 3. Accurate deluxe 4. OS windows 7 professional 5. Aplikasi penjualan (KP) 1. Office Adobe reader 3. OS windows 7 professional 4. Photoshop CS6 Bagian IT 1. Office Adobe reader 3. Accurate deluxe 4. OS windows 7 professional 5. Visual Basic (VB) Cros-Platform Apache MySQL PHP(XAMPP) 7. Structured Query Language (SQL) Server 2010 Klasifikasi software: a. OS: windows 7 professional b. Bisnis application: accurate deluxe, aplikasi penjadwalan (KP), aplikasi penjualan (KP), dan photoshop CS6

23 61 c. Office application: office 2010, adobe reader, SQL server 2010, dan VB 2010 B. People/organization 1. Organisasi memiliki bagian pembelian, bagian produksi, bagian penjualan, bagian marketing, bagian accounting, bagian perpajakan, bagian mekanik, bagian logistik, bagian quality control produksi, bagian keuangan, dan bagian IT, namun karena SDM yang terbatas menyebabkan karyawan memiliki tanggung jawab ganda (multi job). 2. Sudah terdapat bagian IT namun SDM hanya 1 orang menyebabkan perangkapan job description serta kesulitan dalam hal memanage masalah yang berhubungan dengan IT (faktor karyawan bagian IT mengundurkan diri dari perusahaan karena tuntutan kerja yang mereka rasa begitu berat). 3. Belum memaksimalkan fungsi aplikasi accurate deluxe dikarenakan keahlian karyawan yang masih dangkal dalam pengoperasian aplikasi. Pengoperasian STI sangat minim, semua itu dapat terlihat dengan tidak adanya pemanfaatan media sosial pada perusahaan. 4. CCTV sudah terintegrasi secara langsung ke pemilik perusahaan (direktur) melalui media smartphone agar dapat memantau proses produksi setiap saat. C. Processes Berdasarkan hasil identifikasi processes pada perusahaan PT timur jaya panel belum memiliki pencatatan mengenai setiap area proses dalam dokumen perencanaan. Dokumen processes harus memperhatikan 4 faktor manajemen, yaitu:

24 62 1. Manajemen sistem a. Kapasitas dan manajemen penyimpanan b. Kinerja dan manajemen ketersediaan c. Manajemen perubahan d. Manajemen backup dan pananggulangan recovery e. Manajemen/pengelolaan masalah f. Instalasi dan manajemen konfigurasi g. Manajemen penjadwalan h. Manajemen distribusi perangkat lunak 2. Manajemen aplikasi bisnis a. Memahami kebutuhan b. Solusi desain c. Pengujian solusi d. Penerimaan pelanggan 3. Manajemen hubungan bisnis a. Memahami kebutuhan bisnis b. Penawaran pemasaran berbasis STI c. Manajemen tingkat layanan d. Manajemen kepuasan pelanggan 4. Manajemen sumber daya a. Manajemen fasilitas b. Manajemen keuangan c. Manajemen penjualan d. Perencanaan stratagi STI

25 63 e. Manajemen keamanan f. Penyimpanan dan manajemen asset g. Manajemen sumber daya manusia D. Technical infrastructure Technical infrastruktur sendiri dapat dipilah menjadi 4 bagian, yaitu: hardware, server, network, dan telecommunication. Selain itu technical infrastruktur cenderung merujuk kepada jaringan fisik yang memiliki volume dan relatif memiliki fungsional yang tertera pada setiap perangkat fisik dan dapat dilihat dengan kasat mata. Spesifikasi hardware dapat dilihat dilampiran 1. Sedangkan hasil identifikasi hardware saat ini terlihat pada tabel Hardware Tabel 4.11 Hasil identifikasi hardware saat ini No Bagian Hardware 1. Satu set komputer 1. Bagian 2. Scanner pembelian 3. Printer 4. Document shredder Bagian produksi Bagian penjualan Bagian marketing 5. Bagian IT 1. Satu set komputer 2. Facsimile 3. Close Circuit Television (CCTV) 4. Digital printing 5. Document shredder 1. Satu set komputer 2. Scanner 3. Printer 4. Document shredder 1. Satu set komputer 2. Printer 3. Fotocopy 4. Document shredder 1. Server 2. Modem 3. Switch 4. Document shredder

26 64 Klasifikasi hardware: a. Komputer: dazumba DE-310 b. Scanner: epson L850 dan canon ir-2002 c. Printer: epson L850 d. Facsimile: panasonic KX-FP701CX e. CCTV: AHD 720p 36IR LED dan KPC 133 f. Fotocopy: canon ir-2002 g. Digital printing: novajet 750 h. Server: dazumba DE-310 dan LG intel E5700 i. Modem: ADSL TP-Link TD-8840T SPEEDY j. Switch: TP-Link 48 TL-SF-1048 k. Doccument shredder: aurora paper shredder AS 2030 CD l. Television: LG 42PN4500 m. Satellite: antena parabola RS-MC300IIP n. Telephone: Internet Protocol (IP) telephone AT Server dan client: Secara umum, komputer pada perusahaan PT Timur Jaya Panel terhubung dengan server yang memiliki tugas melayani segala transaksi permintaan keluar masuknya data atau informasi dari komputer client. Pada perusahaan ini komputer server memiliki tugas utama yaitu menyediakan layanan penyimpanan dan penemuan kembali (retrieval) file yang ingin dicari. Sedangkan komputer client adalah komputer yang meminta (request) satu layanan tertentu ke suatu server. Pada perusahaan ini cara yang digunakan adalah dengan menggunakan protocol.

27 65 Pada perusahaan PT Timur Jaya Panel masih menggunakan local server yang terhubung oleh jaringan LAN dengan ruang lingkup jaringan tertentu. Spesifikasi server pada perusahaan adalah menggunakan 2 komputer yang terhubung oleh modem dan switch. Perusahaan menerapkan fitur unmanaged pada penggunaan switch dikarenakan perusahaan hanya menggunakan 16 perangkat komputer client dan 2 perangkat komputer server. Dengan menggunakan fitur ini perusahaan tidak perlu melakukan konfigurasi seperti port,host, dan konfigurasi lainnya. Selain itu penggunaan LAN lebih praktis dikarenakan dengan menghubungkan/mencolokkan kabel LAN ke switch, maka komputer akan langsung terhubung langsung ke jaringan. Dari segi harga penggunaan LAN cenderung lebih murah dibandingkan menggunakan Virtual LAN (VLAN). Semua kembali pada kebutuhan dan kondisi perusahaan. 3. Network Semua unit komputer yang ada pada setiap bagian sudah terhubung dalam suatu jaringan LAN. Jika LAN yang digunakan bermasalah, maka perusahaan telah mengantisipasi dengan cara menggunakan sambungan wireless dengan kecepatan 24 Mbps. Gambaran umum mengenai jaringan LAN saat ini dapat dilihat pada gambar 4.4. Wireless perusahaan sudah memiliki sistem keamanan berupa password wifi. Untuk menjaga stabilitas koneksi maka perusahaan membagi 2 jaringan wireless, yaitu: satu buat tamu dan karyawan dengan jabatan low level (seperti: sopir, mekanik mesin, kuli bagunan), sedangkan jaringan wireless satunya digunakan oleh para manajer, komisaris, dan direktur. Semua ini dilakukan karena perusahaan terkadang masih kesulitan mengatur bandwidth dikarenakan jumlah pengguna yang berlebihan. Sedangkan

28 66 dari segi pengamanan privasi yang digunakan pada aplikasi utama perusahaan, perusahaan telah memiliki modul aplikasi yang disertai password dan username yang berbeda antar setiap karyawan sesuai dengan jabatan masing-masing. Perusahaan hanya memiliki modul program accurate deluxe. Berdasarkan analisis yang telah dijelaskan sebelumnya, maka jaringan infrastruktur perusahaan sudah cukup memadai untuk perealisasian perencanaan STI. Lantai 2 CCTV (toilet) Modem Wireless Server Digital printing CCTV (tangga) Switch Telephone Foto copy Document shredder PC Satellite Facsimile PC PC PC Printer PC PC PC PC PC PC PC PC PC PC PC PC Lantai 1 TV CCTV (toilet) Television CCTV (gudang) CCTV (pintu masuk) Gambar 4.4 Jaringan LAN saat ini

29 67 4. Telecomunication Pada perusahaan ini komunikasi dilakukan dengan komunikasi satu arah, dua arah, dan komunikasi semi dua arah. Komunikasi satu arah (simplex) adalah kondisi dimana penerima informasi tidak dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui media yang sama, contoh pada perusahaan adalah television. Sedangkan komunikasi dua arah (duplex) adalah kondisi dimana penerima dapat menjalin komunikasi yang berkesinambunagn melalui media yang sama, contoh pada perusahaan adalah telephone. Selain itu komunikasi semi dua arah (half duplex) adalah kondisi dimana pengirim dan penerima informasi berkomunikasi secara bergantian namun tetap berkesinambungan, contoh pada perusahaan adalah facsimile. E. Budget 1. Penyediaan anggaran biaya untuk solusi STI yang meliputi biaya SDM, hardware, license, biaya pembuatan software, dan biaya lainnya. 2. PT Timur Jaya Panel sendiri masih memiliki keterbatasan anggaran (anggaran belanja pertahun sekitar Rp ,00), orientasi anggaran masih diarahkan pada pembangunan fisik (94%) tetapi tidak menutup kemungkinan untuk peningkatan sarana dan prasarana teknologi informasi Identifikasi Kondisi External STI Perusahaan Identifikasi kondisi external STI pada PT Timur Jaya Panel berkaitan terhadap kondisi STI yang diimplementasikan oleh perusahaan agar dapat mengetahui manfaat dari tren teknologi yang terjadi saat ini yang cenderung berpengaruh langsung terhadap perusahaan. Tren teknologi diambil berdasarkan

30 68 riset yang dilakukan Gartner untuk tahun 2015 sampai dengan Gartner mengatakan bahwa dengan adanya tren inilah diharapkan para pemegang kekuasaan dan kebijakan khususnya yang berkecimpung dalam dunia IT, dan dunia usaha pada umumnya bisa mencermati dan memanfaatkan tren teknologgi saat ini. Hasil identifikasi kondisi external STI perusahaan dapat dilihat pada tabel Tabel 4.12 Identifikasi kondisi external STI perusahaan (Sumber: Gartner, 2014) Tren teknologi Compatibility hardware komputer dengan peralatan digital/elektronik. Kemampuan hardware semakin meningkat dengan ukuran yang semakin mengecil. Mobile broadband, web based service, service oriented architecture (SOA). Database dengan aplikasi open source, online transaction processing serta penggunaan data warehousing. Business intelegent. System information security. Media simulasi, course management, virtual class, computer based training, knowledge portal dan cyber community. Manfaat Memudahkan dalam penentuan penggunaan hardware. Meningkatkan efisiensi dalam penggunaan teknologi dan ruangan. Memudahkan atau mendukung pengelolaan dan distribusi informasi layanan/hasil jasa terutama antara direktur dan karyawan serta stakeholder lainnya. Mengurangi biaya pengelolaan dan pemeliharaan data, integrasi data secara menyeluruh serta memudahkan dalam ringkasan data. Membantu dalam pengambilan keputusan. Menjamin keamanan pemrosesan dan penyebaran informasi. Penunjang proses produksi sehingga menjadi lebih mudah disampaikan dan dimengerti karyawan, komunikasi lebih lancar dan luas, interaktif dan menarik serta mudah diakses. Tidak semua perusahaan dapat menggunakan teknologi-teknologi tersebut dikarenakan beberapa faktor, seperti adanya ketidaksesuaian relasi antara kebutuhan perusahaan dengan keinginan perusahaan. Tren teknologi ini tentu akan memberikan dampak yang positif bagi kinerja perusahaan. Kemajuan

31 69 teknologi yang ada saat ini akan terus membawa perusahaan atau organisasi ke dalam sebuah dunia modern tanpa batasan yang didukung dengan teknologi. Jika perusahaan tidak mengikuti perkembangan jaman, maka ketertinggalan tersebut dapat berdampak sebagai sebuah ancaman bagi para kompetitor atau pesaing perusahaan Identifikasi Aplikasi Potensial STI Pada tahap ini yang harus dilakukan adalah berdasarkan kebutuhan bisnis yang sudah dianalisis dengan menggunakan analisis activity chain, maka kebutuhan STI yang sesuai dengan kebutuhan bisnis. Kebutuhan STI tidak harus memiliki jumlah yang sama dengan kebutuhan bisnis. Dengan kata lain kebutuhan STI yang dirancang haruslah sefisien mungkin. Identifikasi aplikasi potensial STI pada PT Timur Jaya Panel terdapat pada tabel 4.13 dan Tabel 4.13 Hasil analisis potensial STI (aktivitas utama) Aktivitas utama Bagian/unit Kebutuhan bisnis Sebagai dasar dalam melakukan semua pembelian bahan mentah yang dibutuhkan dalam proses produksi. Pembelian bahan mentah Bagian 1. Supplier yang pembelian dapat mensuplai dan bagian PB, MDF, lem, logistik dan hardener dengan kualitas ukuran PB (18 macam ukuran), MDF (4 macam ukuran), lem (3 macam lem), dan hardener (1 macam hardener). 2. Jarak supplier maksimal dikawasan Asia Tenggara. 3. Supplier baru Kebutuhan data dan informasi 1. Data supplier 2. Data bahan mentah 3. Data PIC yang berwenang 4. Data bahan mentah yang digunakan 5. Data customer 6. Harga bahan mentah 7. Letak geografis supplier 8. History

32 70 Lanjutan Tabel 4.13 Hasil analisis potensial STI (aktivitas utama) Aktivitas utama Bagian/unit Kebutuhan bisnis Suatu kegiatan memasukkan sejumlah produk yang telah direncanakan ke dalam proses pengerjaannya berdasarkan pengaturan waktu dari suatu kegiatan operasi. Kustomunisasi warna adalah bentuk inovasi yang ditawarkan perusahaan untuk menarik minat maupun supplier lama memiliki track record yang berfungsi sebagai pedoman pemilihan supplier bagi perusahaan. 4. PIC yang bertugas mengawasi pembelian bahan mentah sesuai dengan pesanan customer. Penjadwalan produksi Bagian logistik dan bagian produksi 1. Optimalisasi kapasitas mesin produksi. 2. Ketepatan waktu produksi sesuai jadwal yang ditetapkan. 3. Bahan mentah sudah tersedia. 4. PIC yang memiliki kompetensi dalam hal mengkontrol penjadwalan produksi sesuai pesanan customer. Menyediakan kustomisasi warna Bagian produksi dan bagian marketing 1. SDM yang mempunyai kemampuan dalam memunculkan Kebutuhan data dan informasi transaksi 9. Jesnis produk yang disuplai 10. Permintaan pembelian bahan mentah 11. Biaya import bahan mentah 12. Pesanan customer 1. Data bahan mentah 2. Data PIC yang Berwenang 3. Data customer 4. Permintaan pembelian bahan mentah 5. Kapasitas mesin produksi 6. Jadwal produksi 7. Pesanan customer 1. Data PIC yang berwenang 2. Data kemampuan

33 71 Lanjutan Tabel 4.13 Hasil analisis potensial STI (aktivitas utama) Aktivitas utama Bagian/unit Kebutuhan bisnis customer memesan diperusahaan. dalam produk Memproduksi barang yang dijual perusahaan untuk memenuhi jumlah barang yang dipesan oleh customer. inovasi/kustomi sasi warna agar dapat meningkatkan minat customer. 2. Membutuhkan aplikasi agar bisa memunculkan warna baru (untuk saat ini terdapat 45 jenis warna). 3. Mesin yang dapat menghasilkan paper sesuai dengan warna yang dipilih. 4. Informasi kebutuhan pangsa pasar. 5. PIC yang mempunyai kewajiban untuk memastikan warna yang dihasilakan telah sesuai dengan pesanan customer Menyediakan barang jadi Bagian produksi dan bagian quality control produksi 1. Bahan mentah hardener H 353, lem urea P 903, lem PVAC RC 953, dan lem henkel yang telah dicampurkan kedalam alat dengan daya tampung 50 Kebutuhan data dan informasi setiap karyawan 3. Data spesifikasi mesin 4. Data jenis paper 5. Data customer 6. Permintaan pembelian bahan mentah 7. Jenis aplikasi yang digunakan 8. Informasi pangsa pasar 9. Pesanan customer 1. Data PIC yang berwenang 2. Data bahan mentah yang digunakan 3. Data barang jadi 4. Data customer 5. Pesanan

34 72 Lanjutan Tabel 4.13 Hasil analisis potensial STI (aktivitas utama) Aktivitas utama Bagian/unit Kebutuhan bisnis Melakukan pemantauan dalam hal pengendalian mutu merupakan alat bagi manajemen untuk memperbaiki kualitas produk bila diperlukan, mempertahankan kualitas yang sudah tinggi, dan mengurangi jumlah bahan yang rusak. liter 2. Laminasi 1 sisi membutuhkan 1 paper untuk menghasilkan 1 slice mebel, laminasi 2 sisi membutuhkan 2 paper untuk menghasilkan 1 slice mebel. 25 slice mebel menghasilkan 1 pack barang jadi. 3. PIC yang mengkontrol hasil barang jadi sesuai dengan pesanan customer Penjagaan kualitas barang jadi Bagian quality control produksi dan bagian penjualan 1. PIC yang terampil dalam hal memonitoring kualitas bahan jadi agar tidak mengalami kerusakan. 2. Memiliki prosedur pengecekan kualitas bahan yang dapat memenuhi kriteria perusahaan. Kebutuhan data dan informasi customer 6. Jenis laminasi 1. Data PIC yang berwenang 2. Data barang jadi 3. Data customer 4. Skill yang dimiliki setiap tenaga kerja 5. Kriteria perusahaan (formulasi yang ditetapkan) 6. SOP perusahaan 7. Standar kualitas barang jadi

35 73 Lanjutan Tabel 4.13 Hasil analisis potensial STI (aktivitas utama) Aktivitas utama Bagian/unit Kebutuhan bisnis Kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dari produsen ke konsumen. Pendistribusian barang jadi Bagian 1. Pemasaran dan penjualan market share dan customer perusahaan dikawasan pulau Jawa. 2. Ketepatan waktu istribusi. 3. Hasil distribusi sesuai pesanan customer. 4. PIC yang bertangggung jawab 5. mengawasi proses distribusi. Kebutuhan data dan informasi 1. Data PIC yang berwenan 2. Data hasil distribusi antara perusahaan dengan customer 3. Data barang jadi 4. Data customer 5. Pesanan customer 6. Daerah pemasaran 7. Alokasi biaya pengiriman 8. Grafik hasil penjualan barang jadi Tabel 4.14 Hasil analisis potensial STI (aktivitas pendukung) Aktivitas pendukung Bagian/unit Aktivitas memanfatkan barang sisa dengan tujuan agar perusahaan dapat menambah pendapatan walaupun tidak begitu besar (1 kg plastik = 700 rupiah). Kebutuhan bisnis Penjualan sisa produksi Bagian penjualan, bagian accounting, dan bagian keuangan 1. Customer yang membutuhkan bahan sisa hasil produksi. 2. PIC yang mengawasi penjualan bahan sisa hasil produksi. Kebutuhan data dan informasi 1. Data PIC yang berwenang 2. Data customer 3. Data bahan sisa produksi 4. Pesanan customer 5. Letak geografis

36 74 Lanjutan Tabel 4.14 Hasil analisis potensial STI (aktivitas pendukung) Aktivitas pendukung Bagian/unit Kebutuhan bisnis 3. Customer berada dikawasan NKRI. Kebutuhan data dan informasi customer 6. Pendapatan tambahan perusahaan 7. Harga jual barang sisa produksi Pada tabel 4.16 menunjukkan bahwa proses pengelompokkan data dan informasi dihubungkan dengan aktivitas yang ada pada perusahaan. Tujuan utama adalah untuk menentukan sistem informasi apa yang sesuai dengan data, informasi, dan aktivitas yang telah ditentukan dengan cara penarikan pola yang menghasilkan pemetaan. Pemetaan tersebut menggunakan simbol yang digunakan dalam clustering STI dalam bentuk abjad yang dapat dilihat pada tabel 4.15, yaitu: Tabel 4.15 Simbol yang digunakan dalam clustering STI Simbol A B C D E F G Kebutuhan STI Sistem informasi ini menampilkan data pembelian bahan mentah, supplier, dan history transaksi. Sistem informasi ini mengelola seluruh penjadwalan produksi barang agar tidak terjadi keterlambatan dan ditunjang dengan pencatatan rutin mengenai pengelolaan dan pemeliharaan alat operasional. Sistem informasi ini menampilkan beberapa template dan kustomisasi secara manual dengan menyesuaikan kemampuan karyawan serta pangsa pasar saat ini ataupun yang akan datang. Sistem informasi ini menampilkan info barang jadi yang siap diambil customer. Sistem informasi ini menampilkan data barang jadi beserta kualitas dan dapat membuat kerangka SOP perusahaan. Sistem informasi ini memberikan rute terpendek dengan tujuan memperoleh biaya murah. Sistem informasi ini mencatat beberapa pendapatan dari sisa bahan produksi dan memperhatikan letak geografis customer.

37 Tabel 4.16 Clustering sistem informasi yang 75

38 Lanjutan Tabel 4.16 Clustering sistem informasi yang digunakan 76

39 Analisis STI SWOT Untuk penyusunan strategi menggunakan analisi SWOT maka akan dianalisis data lingkungan internal merupakan lingkungan di dalam perusahaan yang sangat berpengaruh dan menentukan terhadap perencanaan strategi yang akan diformulasikan, dan data lingkungan external adalah faktor yang berada diluar kendali lingkungan perusahaan. Analisis SWOT pada tahap ini berbeda dengan analisis SWOT sebelumnya dikarenakan analisis SWOT sebelumnya membahas tentang strategi bisnis, sedangkan analisis SWOT pada sub bab ini membahas tentang strategi STI. A. Kondisi Internal STI 1. Kekuatan (strengths) a. Adanya dukungan dari pihak perusahaan untuk pengembangan STI dengan memasukan kebutuhan STI dalam anggaran keuangan. b. Tersedianya fasilitas STI yang memadai memungkinkan pelayanan dapat diatasi dengan menggunakan Computerized System. c. Semua unit komputer sudah terhubung dalam suatu jaringan LAN. d. Tersedianya modul cara penggunaan aplikasi utama perusahaan (accurate deluxe) yang dapat membantu dalam proses pengolahan data yang diperlukan. e. Sudah tersedia jaringan wireless yang cukup stabil yaitu 24 Mbps. f. Jaringan wireless perusahaan sudah memiliki sistem keamanan berupa password wifi. g. Setiap karyawan telah mimiliki password dan username berbeda pada aplikasi utama perusahaan.

40 78 h. Perusahaan telah memesang 12 kamera CCTV demi keamanan perusahaan. 2. Kelemahan (weakness) a. Kurangnya pemanfaatan pelayanan STI yang telah dikembangkan sebelumnya. b. Penggunaan modul yang belum menyeluruh di semua aplikasi. c. Keterbatasan kewenangan dalam pengelolaan STI. d. Sumber daya manusia yang berbasis kompetensi teknologi informasi jumlahnya masih kurang (hanya 1 karyawan). e. Belum adanya job description yang jelas untuk para pegawai khususnya divisi IT. f. Bandwidth server terkadang tidak dapat mendukung masuknya peningkatan pengguna. g. Penggunaan media sosial masih sangat minim. h. Staf yang memiliki keahlian yang dangkal mengoperasikan STI. B. Kondisi External STI 1. Peluang (opportunities) a. Perkembangan STI yang semakin pesat memungkinkan untuk mengembangkan STI sebagai sarana untuk memberikan Commited to Service Excellence (C2SE). b. Adanya software open source sehingga menyebabkan berkurangnya dana terhadap penyediaan software yang dibutuhkan untuk pengembangan STI perusahaan.

41 79 c. Adanya kebijakan pemerintah untuk pengembangan STI agar siap memasuki pasar global (forum e-indonesia Initiative ITB 2005 dan UU ITE). d. Tuntutan pelanggan terhadap pelayanan yang berbasiskan STI. e. Perluasan sektor bisnis dengan memanfaatkan STI. f. Kompetitor dan berkemungkinan lambat dalam beradaptasi dengan teknologi baru. 2. Ancaman (threats) a. Semakin banyaknya perusahaan yang memberikan layanan STI menggunakan media internet. b. Tuntutan pelanggan terhadap mutu pelayanan yang diberikan oleh perusahaan. c. Munculnya teknologi baru yang dikembangkan oleh beberapa vendor. d. Saingan dari konsultan TI yang berkeinginan untuk membuat aplikasi yang dapat memberikan C2SE. e. Perkembangnan teknologi yang tidak bisa diadaptasikan oleh perusahaan dikarenakan beberapa faktor seperti biaya yang cukup tinggi. Terdapat 8 faktor yang berhubungan dengan kekuatan perusahaan saat ini, 8 faktor yang berhubungan dengan kelemahan perusahaan saat ini, 6 faktor yang berhubungan dengan peluang perusahaan di masa yang akan datang, dan 5 faktor yang berhubungan dengan ancaman yang akan dihadapi perusahaan dikemudian hari. Hasil analisis IFAS dan EFAS dapat dilihat pada tabel 4.17 (IFAS STI) dan tabel 4.18 (EFAS STI). Pada analisis IFAS dan EFAS terdapat 3 faktor yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan membahas tentang semua aktifitas mulai dari tahap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan membahas tentang semua aktifitas mulai dari tahap BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan membahas tentang semua aktifitas mulai dari tahap awal, tahap visioning, tahap analysis, tahap direction, dan tahap recommendation. Tahap perencanaan STI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Strategis STI Cassidy (2006:41) mendefinisikan perencanaan adalah suatu proses penetapan tujuan organisasi/perusahaan, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan

Lebih terperinci

JSIKA Vol. 5, No. 5. Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 5. Tahun 2016 ISSN X Perencanaan Strategis Sistem dan Teknologi Informasi Pada PT Timur Jaya Panel Surabaya Nico Prasetyo 1) Pantjawati Sudarmaningtyas 2) Erwin Sutomo 3) Program Studi/Jurusan Sistem Informasi Institut Bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan adalah trading bahan Partical Board (PB) dan Medium Density

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan adalah trading bahan Partical Board (PB) dan Medium Density BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Timur Jaya Panel beroperasi di Tambak Osowilangon dengan aktivitas kegiatan adalah trading bahan Partical Board (PB) dan Medium Density Fibreboard (MDF) serta melakukan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI... xi. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR TABEL... xvi. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI... xi. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR TABEL... xvi. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... xi DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR TABEL... xvi DAFTAR LAMPIRAN... xix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah...

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pedoman Anita Cassidy. Tahapan 1 visioning phase yaitu membahas mengenai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pedoman Anita Cassidy. Tahapan 1 visioning phase yaitu membahas mengenai BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini membahas ulasan mengenai penyelesaian perencanaan strategis STI. Adapun pembahasannya memiliki 4 tahapan dengan menggunakan pedoman Anita Cassidy. Tahapan 1 visioning

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat. BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Pengembangan sistem yang diusulkan Dengan memperkirakan terhadap trend bisnis di masa yang akan datang untuk bisnis dibidang pendistribusian

Lebih terperinci

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS Kiki Alibasah Dosen Jurusan Sistem Informasi STMIK Sumedang Email : kikialibasah78@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard.

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard. BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Mega Cipta Mandiri didirikan pada tanggal 6 Februari 1996 di Jakarta. PT. Mega Cipta Mandiri bergerak pada bidang periklanan yaitu billboard. Banyak

Lebih terperinci

ANALISIS STATEGIS SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN PENDEKATAN ANALISIS SWOT (Studi Kasus: Divisi IT Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung)

ANALISIS STATEGIS SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN PENDEKATAN ANALISIS SWOT (Studi Kasus: Divisi IT Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung) ANALISIS STATEGIS SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN PENDEKATAN ANALISIS SWOT (Studi Kasus: Divisi IT Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung) Sri Nurhayati Jurusan Teknik Komputer Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Lebih terperinci

Rencana Pengembangan Strategi Perusahaan Untuk Meningkatkan Kualitas Perusahaan

Rencana Pengembangan Strategi Perusahaan Untuk Meningkatkan Kualitas Perusahaan Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Rencana Pengembangan Strategi Perusahaan Untuk Meningkatkan Kualitas Perusahaan Nyoman Ayu Nila Dewi STMIK STIKOM BALI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis terhadap lingkungan eksternal dan internal melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil kesimpulan

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNOLOGI INFORMASI PADA AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER BINA SRIWIJAYA PALEMBANG MENGGUNAKAN MATRIK EFAS DAN IFAS

ANALISIS TEKNOLOGI INFORMASI PADA AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER BINA SRIWIJAYA PALEMBANG MENGGUNAKAN MATRIK EFAS DAN IFAS ISSN-P 207-2192 ANALISIS TEKNOLOGI INFORMASI PADA AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER BINA SRIWIJAYA PALEMBANG MENGGUNAKAN MATRIK EFAS DAN IFAS Nurul Huda Program Studi Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan yang didapat dari analisis adalah :

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan yang didapat dari analisis adalah : BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Kesimpulan yang didapat dari analisis adalah : Dari segi politik terdapat perundang-undangan yang mengatur mengenai pemenuhan bahan baku Industri pulp dan paper terdapat

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. berdiri pada tahun 1982 oleh Djoni Muksin dan pada tanggal 19 maret 1996

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. berdiri pada tahun 1982 oleh Djoni Muksin dan pada tanggal 19 maret 1996 40 BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Markaindo Selaras merupakan perusahaan swasta Indonesia yang berdiri pada tahun 1982 oleh Djoni Muksin dan pada tanggal 19 maret 1996 disahkan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS 5.1. Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan strategi, dan kebijakan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada jaman sekarang ini, perkembangan teknologi sudah semakin pesat. Hampir semua sistem perhitungan manajemen input output barang di perusahaan berkembang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode tersebut terdapat lima tahapan, yaitu tahapan Visioning, Analysis, Direction

BAB III METODE PENELITIAN. metode tersebut terdapat lima tahapan, yaitu tahapan Visioning, Analysis, Direction BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada perencanaan strategis STI pada PT Cahaya Berkah Abadi penulis menggunakan metode PSTI dengan tahapan Anita Cassidy. Didalam metode tersebut terdapat lima

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN Penelitian dilakukan di PT Goldfindo Intikayu Pratama merupakan penelitian yang menggunakan metode pengumpulan data untuk menganalisis permasalahan di suatu perusahaan dengan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari penulusuran teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian. Adapun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. industri yang cukup ketat. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan dituntut untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. industri yang cukup ketat. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan dituntut untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia industri yang semakin kompetitif dalam era globalisasi sekarang ini menuntut industri atau perusahaan untuk dapat menyusun strategi yang tepat agar

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAGEMENT SPBU PERTAMINA ( FPOS SPBU) PT. FTF Globalindo

SISTEM INFORMASI MANAGEMENT SPBU PERTAMINA ( FPOS SPBU) PT. FTF Globalindo PRODUK PROFILE SISTEM INFORMASI MANAGEMENT SPBU PERTAMINA ( FPOS SPBU) PT. FTF Globalindo I. SEKILAS TENTANG APLIKASI Sistem Informasi Management SPBU Pertamina adalah aplikasi komputer yang dikembangkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan teknologi yang dapat digunakan untuk membantu manusia dalam memproses data untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain

BAB II LANDASAN TEORI. semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 63 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN Yang menjadi objek dalam penulisan skripsi ini adalah PT. Solusi Corporindo Teknologi, PT. Solusi Corporindo Teknologi adalah perusahaan yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE Manajemen & SIM 2 Bisnis Elektronik Hal. 1 SISTEM BISNIS ELEKTRONIK Definisi Bisnis Elektronik Saat ini dunia perdagangan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI/TEKNOLOGI INFORMASI PADA STMIK YADIKA BANGIL

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI/TEKNOLOGI INFORMASI PADA STMIK YADIKA BANGIL PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI/TEKNOLOGI INFORMASI PADA STMIK YADIKA BANGIL Kurniawan Wahyu Haryanto 1) dan Hari Ginardi 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

BAB 3. ANALISA KEBUTUHAN dan TUJUAN SISTEM

BAB 3. ANALISA KEBUTUHAN dan TUJUAN SISTEM BAB 3 ANALISA KEBUTUHAN dan TUJUAN SISTEM 3.1 Sejarah Perusahaan PT.Lifelong Leraning pertama kali berdiri pada tanggal 23 Oktober 2003 bertempat di Wisma Bisnis Indonesia Jln. Letjen S.Parman Kav.12 Lt.14

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO A. Penentuan Strategi Pemasaran sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing di CV. Global Warna Sidoarjo

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Stanton dalam Tambajong (2013:1293), pemasaran adalah suatu sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. dalam bidang penyedia jaringan infrastruktur Wireless. Dengan layanan Wireless

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. dalam bidang penyedia jaringan infrastruktur Wireless. Dengan layanan Wireless BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Profil Perusahaan PT. Quantum Tera Network adalah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang penyedia jaringan infrastruktur Wireless. Dengan layanan Wireless

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA TERHADAP SISTEM YANG BERJALAN. dan jasa yang didirikan pada tahun 1970 dengan nama perdana PO. PO. Limas Express seperti sekarang ini.

BAB 3 ANALISA TERHADAP SISTEM YANG BERJALAN. dan jasa yang didirikan pada tahun 1970 dengan nama perdana PO. PO. Limas Express seperti sekarang ini. 29 BAB 3 ANALISA TERHADAP SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PO. Limas Express adalah perusahaan yang bergerak di bidang angkutan dan jasa yang didirikan pada tahun 1970 dengan nama perdana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 17 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan di RSIFC khususnya di gudang Instalasi Farmasi. Hasil penelitian meliputi tahap penyimpanan dan analisis SWOT untuk mengetahui posisi Instalasi Farmasi.

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan Dunia kita membutuhkan konsumsi energi yang semakin meningkat untuk sumber daya ekonomi kita. Sumber dominan energi dunia berasal dari pasokan

Lebih terperinci

SWITCH ACCESS POINT WEB SERVER. dan DATABASE SERVER KOMPUTER KASIR PERANGKAT ANDROID. = Koneksi menggunakan kabel. = Koneksi menggunakan wireless

SWITCH ACCESS POINT WEB SERVER. dan DATABASE SERVER KOMPUTER KASIR PERANGKAT ANDROID. = Koneksi menggunakan kabel. = Koneksi menggunakan wireless BAB 3 Perancangan sistem 3.1 Diagram blok perancangan sistem WEB SERVER dan DATABASE SERVER SWITCH KOMPUTER KASIR ACCESS POINT PERANGKAT ANDROID Gambar 3.1. Blok diagram sistem = Koneksi menggunakan kabel

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH "AL MIHRAB" DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT

BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH AL MIHRAB DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH "AL MIHRAB" DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT Dalam upaya pengembangan dakwah melalui jurnalistik yang telah dilakukan oleh pengelola majalah "Al-Mihrab",

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam melakukan penelitian terhadap permasalahan di SMK Muhammadiyah 1 Samarinda penulis melakukan Analisa Internal dan Analisa Eksternal sebagai pengumpulan datanya, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Usaha PT. Multi Nabati Sulawesi 1. Sejarah Singkat PT. Multi Nabati Sulawesi adalah satu perusahaan investasi asing yang terlibat dalam industri minyak kelapa (CCNO

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS A. Konsep Dasar Sistem Informasi Bisnis 1. Teknologi Informasi Istilah TI (Teknologi Informasi) atau IT (Information Technology) yang populer saat perkembangan ini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis dalam era informasi ini sangat kompetitif.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis dalam era informasi ini sangat kompetitif. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis dalam era informasi ini sangat kompetitif. Informasi merupakan kekuatan vital dalam menentukan jalannya suatu perusahaan, karena informasi

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK 1 STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK Oleh RetnoPutri Nanda (e-mail : retnotujuhbelas@gmail.com) Pembimbing : TitinEkowati, S.E.,M.Sc (e-mail

Lebih terperinci

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK SISTEM BISNIS ELEKTRONIK Saat ini dunia perdagangan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan mampu menyediakan layanan jasa dan barang dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada Bab IV ini akan membahas hasil penerapan metode dalam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada Bab IV ini akan membahas hasil penerapan metode dalam BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada Bab IV ini akan membahas hasil penerapan metode dalam pembuatan perencanaan strategy management for IT services pada PPTI Stikom Surabaya menggunakan standar ITIL versi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PRODUK KOPI PADA UD. TIARA GLOBAL COFFEE BERBASIS WEB

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PRODUK KOPI PADA UD. TIARA GLOBAL COFFEE BERBASIS WEB RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PRODUK KOPI PADA UD. TIARA GLOBAL COFFEE BERBASIS WEB SYABRIYANDI Program Studi S1 Teknik Informatika, STMIK U Budiyah Indonesia, Jl. Alue Naga, Desa Tibang Kota

Lebih terperinci

Pendahuluan. Metode Pengerjaan. Hasil Analisis

Pendahuluan. Metode Pengerjaan. Hasil Analisis Pendahuluan Metode Pengerjaan Hasil Analisis Unit Otonom ABC merupakan unit otonom yang khusus mengelola gedung perkantoran dari perusahaan induk PT. Krakatau Steel Dalam membantu kegiatan proses bisnisnya,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mengintegrasikan dan mengkoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga

BAB II LANDASAN TEORI. mengintegrasikan dan mengkoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Strategis Sistem Informasi Perencanaan strategi sistem informasi adalah suatu proses penetapan tujuan organisasi/perusahaan, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN. 4.1 Proses Bisnis Pengadaan Barang

BAB IV PERANCANGAN. 4.1 Proses Bisnis Pengadaan Barang BAB IV PERANCANGAN Pada tahap perancangan ini akan dilakukan perancangan proses pengadaan barang yang sesuai dengan proses bisnis rumah sakit umum dan perancangan aplikasi yang dapat membantu proses pengadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri perbankan Indonesia saat ini sedang menghadapi tekanantekanan baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam mengembangkan produk dan servisnya.

Lebih terperinci

PROPOSAL PENAWARAN APLIKASI PEMBAYARAN SEKOLAH

PROPOSAL PENAWARAN APLIKASI PEMBAYARAN SEKOLAH [Berlin Wibi Selvandriyana, S.Kom] [Dsn. Karangrejo RT.003/RW.002 No.10 Ds. Kasreman Kec. Geneng Kab. Ngawi] Telepon [0822 3179 3615] WhatsApp [0822 3179 3615] Facebook [Berlin Wibi Selvandriyana] Email

Lebih terperinci

Menjadikan Bogor sebagai Kota yang nyaman beriman dan transparan

Menjadikan Bogor sebagai Kota yang nyaman beriman dan transparan BAB 3 ISU ISU STRATEGIS 1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN a. Urusan Perdagangan, menghadapi permasalahan : 1. Kurangnya pangsa pasar

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1. Penyajian data 4.1.1.Gambaran Umum Perusahaan Awal mulanya pada tahun 2006 perusahaan ini didirikan oleh dua pemegang saham dengan nama PT Citra Profoam Indonesia.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi Informasi saat ini akhirnya menjadi salah satu kebutuhan dan keseharian

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi Informasi saat ini akhirnya menjadi salah satu kebutuhan dan keseharian 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Informasi saat ini akhirnya menjadi salah satu kebutuhan dan keseharian dalam setiap perilaku bisnis. Seiring dengan dinamika zaman, perspektif bisnis pun

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY Nama : Doddy Muhammad Tri Widodo Npm : 11011 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Dosen

Lebih terperinci

ANALISIS SWOT DALAM PERENCANAAN STARTEGI PERPUSTAKAAN

ANALISIS SWOT DALAM PERENCANAAN STARTEGI PERPUSTAKAAN ANALISIS SWOT DALAM PERENCANAAN STARTEGI PERPUSTAKAAN NYOMAN AYU NILA DEWI STMIK STIKOM BALI nila@stikom-bali.ac.id Abstrak dalam suatu institusi pendidikan memiliki peranan penting yang digunakan untuk

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap

LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap strategi di dalam perusahaan. Petunjuk Bobot : Berilah bobot antara 0-1 dengan

Lebih terperinci

IV. PEMBAHASAN. Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk. perumahan yang layak bagi masyarakat menengah ke bawah.

IV. PEMBAHASAN. Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk. perumahan yang layak bagi masyarakat menengah ke bawah. 27 IV. PEMBAHASAN 4.1 gambaran Umum perusahaan 4.1.1 Sejarah singkat Perusahaan Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk Perusahaan Umum (Perum) dimana keseluruhan sahamnya dimiliki

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT Intan Pertiwi Industri PT Intan Pertiwi Industri merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri kawat las kobe atau welding

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM APLIKASI. System Payroll & General Ledger PT MCS Internasional

PROPOSAL PROGRAM APLIKASI. System Payroll & General Ledger PT MCS Internasional PROPOSAL PROGRAM APLIKASI System Payroll & General Ledger PT MCS Internasional JNC Computer Ruko Acropolis Blok C10/16, Legenda Wisata Jl.Alternative Transyogi Cibubur, Jakarta Hp. 0823-1293-9889, 0878-7465-5097

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan CV Mokolay Mitra Utama sendiri merupakan salah satu unit usaha yang bergerak di bidang perkebunan manggis dan durian di Desa Samongari Kabupaten,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Toko ini merupakan toko yang bergerak di bidang usaha perdagangan barang-barang kebutuhan rumah tangga. Seluruh sistem yang ada didalamnya masih dilakukan secara manual.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis dalam bidang jasa dewasa ini bertumbuh dengan pesat. Salah satunya adalah bisnis dibidang jasa. Peningkatan bisnis dibidang jasa tak terlepas dari

Lebih terperinci

Tugas Etika Profesi. Nama : Fabiola Ratih P.U NPM : Kelas : B. Jenis-jenis Profesi di bidang IT :

Tugas Etika Profesi. Nama : Fabiola Ratih P.U NPM : Kelas : B. Jenis-jenis Profesi di bidang IT : Nama : Fabiola Ratih P.U NPM : 2005110040 Kelas : B Jenis-jenis Profesi di bidang IT : Tugas Etika Profesi 1. IT Support Officer 1. D3 / S1 bidang Ilmu Komputer 2. Mahir Windows System, Linux System, Networking,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN

BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN 4.1 Faktor Strategi Eksternal 4.1.1 Identifikasi Faktor Lingkungan Eksternal Penentuan faktor strategi eksternal bertujuan untuk mengetahui berbagai peluang serta ancaman

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Menurut Kotler (2008:58), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA I. Tujuan : Untuk mencari ruang lingkup perusahaan dan proses bisnisnya. 1. Bagaimana alur proses bisnis Rumah Sakit?

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA I. Tujuan : Untuk mencari ruang lingkup perusahaan dan proses bisnisnya. 1. Bagaimana alur proses bisnis Rumah Sakit? L 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA I Tgl : 04 Maret 2009 Pukul : 13.00-14.00 Tujuan : Untuk mencari ruang lingkup perusahaan dan proses bisnisnya Daftar Pertanyaan : 1. Bagaimana alur proses bisnis Rumah

Lebih terperinci

UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI

UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI DISUSUN OLEH : NAMA : Metta Mustika Septiani NPM : 10208799 JURUSAN : Manajemen (S-1) PEMBIMBING

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DAN TUJUAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DAN TUJUAN SISTEM BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DAN TUJUAN SISTEM 3.1 Sejarah Perusahaan Ray White Sunter adalah sebuah perusahaan jasa yang bergerak di bidang properti yang didirikan pada tahun 1998, berlokasi di Jalan Danau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan membahas tentang semua aktifitas pengerjaan tugas akhir ini dalam melakukan analisis perencanaan strategis sistem informasi kami menggunakan metode Ward

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Gramedia Printing berdiri sejak tahun 1972, terletak di Jl. Palmerah Selatan 22-28 Jakarta dengan Nomor

Lebih terperinci

Laporan Hasil Wawancara. Narasumber : Bapak Imam M.R. (Wireless Broadband Access Manager ICT Centre Jakarta)

Laporan Hasil Wawancara. Narasumber : Bapak Imam M.R. (Wireless Broadband Access Manager ICT Centre Jakarta) L1 LAMPIRAN 1 Laporan Hasil Wawancara Narasumber : Bapak Imam M.R (Wireless Broadband Access Manager ICT Centre Jakarta) 1. Apakah sistem informasi yang menjadi kebutuhan perusahaan saat ini, mengingat

Lebih terperinci

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1. Identifikasi Faktor Internal Berdasarkan aspek-aspek yang ditinjau untuk mengidentifikasi faktor kekuatan dan kelemahan internal perusahaan antara lain: faktor

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner SWOT

Lampiran 1. Kuesioner SWOT Lampiran 1 Kuesioner SWOT Kuisioner diperlukan agar mendapatkan Faktor Strategi Eksternal dan Faktor Strategi Internal sehingga didapatkan strategi yang tepat untuk digunakan oleh perusahaan. Cara pengisian:

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA

BAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA BAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT Catra Nusantara Bersama adalah perusahaan yang bergerak di bidang chemical, didirikan

Lebih terperinci

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Setelah dilakukan penelitian pada PT Novawool maka didapatkan beberapa simpulan sesuai dengan rumusan masalah yang disajikan, yaitu : 1. Pelaksanaan manajemen produksi

Lebih terperinci

BAB 4. Usulan Perencanaan Strategi Sistem / Teknologi Informasi Usulan Strategi Bisnis Berdasarkan Hasil Analisis

BAB 4. Usulan Perencanaan Strategi Sistem / Teknologi Informasi Usulan Strategi Bisnis Berdasarkan Hasil Analisis BAB 4 Usulan Perencanaan Strategi Sistem / Teknologi Informasi 4.1 Stategi Bisnis Sistem Informasi 4.1.1 Usulan Strategi Bisnis Berdasarkan Hasil Analisis Untuk menghadapi persaingan bisnis yang akan semakin

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN BENANG KARET (RUBBER THREAD) PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA

STRATEGI PEMASARAN BENANG KARET (RUBBER THREAD) PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA STRATEGI PEMASARAN BENANG KARET (RUBBER THREAD) PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA (Jl. Medan-Tanjung Morawa Km. 9,5 Medan) Dicky Tri I.P. *), Iskandarini **) dan Salmiah **) *) Alumni Fakultas Pertanian USU

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen dan Perencanaan Strategis SI/TI (Pertemuan Pertama) Perencanaan Strategis Sistem Informasi (Ward-Peppard)

Sistem Informasi Manajemen dan Perencanaan Strategis SI/TI (Pertemuan Pertama) Perencanaan Strategis Sistem Informasi (Ward-Peppard) Sistem Informasi Manajemen dan Perencanaan Strategis SI/TI (Pertemuan Pertama) Perencanaan Strategis Sistem Informasi (Ward-Peppard) 1 Pokok Bahasan dalam Perencanaan Strategis Sistem Informasi (Ward-Peppard)

Lebih terperinci

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN Penulis akan membahas implementasi SWOT sebagai pelaksanaan pengendalian manajemen pada Bank OCBC NISP dengan membadingkannya terhadap teori yang ada. Pembahasan dilakukan

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SISTEM INFORMASI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SISTEM INFORMASI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SISTEM INFORMASI BAGIAN INFORMASI BIRO INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NU SURABAYA 2015 1 UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA KAMPUS A JL. SMEA NO. 57 SURABAYA (031)

Lebih terperinci

B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum

B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum menjadi prioritas. Belum ada strategi pengelolaan air limbah

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Rencana Strategis Bisnis Rencana strategis bisnis berisi sekumpulan arahan strategi yang akan dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada. Adapun arahan strategi yang diperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS. Sumber : Teddy Oswari, SKB 2017

ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS. Sumber : Teddy Oswari, SKB 2017 ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS Sumber : Teddy Oswari, SKB 2017 STUDI KELAYAKAN BISNIS ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS Putri Irene Kanny Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id ANALISIS SWOT Dalam Identifikasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar ini mencakup pengertian yang digunakan untuk menunjang dan

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar ini mencakup pengertian yang digunakan untuk menunjang dan 36 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar ini mencakup pengertian yang digunakan untuk menunjang dan menciptakan data akurat yang akan dianalisis sehubungan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di gudang tidak mengalami penumpukan ataupun kekurangan.

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di gudang tidak mengalami penumpukan ataupun kekurangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Agar memenuhi order dari konsumen, maka perusahaan perlu meningkatkan kinerjanya dalam perencanaan produksi. Salah satu bentuk perencanaan produksi adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat jumlah penduduk yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara berpenduduk

Lebih terperinci

PEMBUATAN PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DENGAN METODE ANALISA SWOT DAN BSC UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING DI PT. XYZ UNTUK TAHUN

PEMBUATAN PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DENGAN METODE ANALISA SWOT DAN BSC UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING DI PT. XYZ UNTUK TAHUN PEMBUATAN PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DENGAN METODE ANALISA SWOT DAN BSC UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING DI PT. XYZ UNTUK TAHUN 2010-2015 Regina A. Koilam 9108.205.304 Latar Belakang Peningkatan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bidang supplier Silica Sand dan Pasir Kwarsa. PT. PADUCANDI LESTARI

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bidang supplier Silica Sand dan Pasir Kwarsa. PT. PADUCANDI LESTARI BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. PADUCANDI LESTARI adalah perseroan terbatas yang bergerak di bidang supplier Silica Sand dan Pasir Kwarsa. PT. PADUCANDI LESTARI didirikan pada

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Domain Bisnis

LAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Domain Bisnis L1 LAMPIRAN 1 Kuesioner Portfolio Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat dan disebarkan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan skripsi dengan judul Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan ini dirintis oleh suami istri Ngadiman di Jakarta. Maka tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GENERAL LEDGER (F-GL) PT. FTF GLOBALINDO IT SOLUTION PROVIDER

SISTEM INFORMASI GENERAL LEDGER (F-GL) PT. FTF GLOBALINDO IT SOLUTION PROVIDER PRODUK PROFILE SISTEM INFORMASI GENERAL LEDGER (F-GL) PT. FTF GLOBALINDO IT SOLUTION PROVIDER I. SEKILAS TENTANG APLIKASI Sistem Informasi General Ledger (GL) adalah aplikasi komputer yang dikembangkan

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Jadwal Implementasi Penerapan aplikasi ini terdiri dari beberapa tahapan berkelanjutan, dengan penjadwalan yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Lebih terperinci

Tugas Analysis IFAS, EFAS dan Matriks SWOT dalam Studi Kasus PT. Gojek Indonesia

Tugas Analysis IFAS, EFAS dan Matriks SWOT dalam Studi Kasus PT. Gojek Indonesia Tugas Analysis IFAS, EFAS dan Matriks SWOT dalam Studi Kasus PT. Gojek Indonesia Oleh : Friesa Ergo M (01216156) UNIVERSITAS NAROTAMA JL. ARIEF RACHMAN HAKIM NO. 51 SURABAYA TELP (031) 5946404, FAX (031)

Lebih terperinci

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Jurnal : MATRIK Teknik Industri Universitas Muhammdiyah Gresik, Volume: XII, Nomor : 2, Bulan : Maret 2012, ISSN: 1693-5128 ANALISA SWOT

Lebih terperinci