JURNAL TEKNIK NDUSTRI ITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "JURNAL TEKNIK NDUSTRI ITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1"

Transkripsi

1 JURNAL TEKNIK NDUSTRI ITS Vol. 1, No. 1, (2013) PENGEMBANGAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY-GENETIC ALGORITHM DALAM PENYELESAIAN MULTI-PRODUCT INVENTORY SHIP ROUTING PROBLEM DENGAN HETEROGENEOUS FLEET Rita Damayanti dan Budi Santosa Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya budi_s@ie.its.ac.id Abstrak Pada penelitian ini dikembangkan inventory ship routing problem (ISRP) untuk multi-product dengan heterogeneous fleet. ISRP yang dikembangkan pada penelitian ini memperhatikan beberapa hal yaitu berat kapal yang bisa singgah di pelabuhan, kompatibilitas produk, port setup, dan pencucian kompartemen kapal. Fungsi tujuan dari permasalahan ini adalah untuk meminimasi biaya perjalanan, biaya port setup, biaya sewa kapal dan biaya pencucian kompartemen. Dengan adanya batasan bahwa tidak semua kapal bisa singgah di semua pelabuhan maka akan ada proses pemilihan kapal agar tidak melanggar batasan tersebut dan tetap bisa menghasilkan total biaya yang minimum. Selain pemilihan kapal, pada penelitian ini juga dicari bagaimana cara mengalokasikan produk pada kapal, penentuan rute kapal serta kuantitas pengiriman. ISRP merupakan NPhard problem. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dikembangkan metode metaheuristik yaitu hybrid antara Cross Entropy dan Genetic Algorithm. Algoritma CE dipilih karena metode ini memiliki power untuk menyelesaikan permasalahan NP-hard dan mudah diterapkan untuk permasalahan yang bersifat kombinatorial. Namun algoritma ini membutuhkan waktu komputasi yang tinggi bila berdiri sendiri karena memiliki mekanisme pembangkitan solusi yang cukup panjang. Sehingga pada penelitian ini CE akan dihybrid dengan GA agar sampel yang dihasilkan di setiap iterasi bisa lebih cepat dengan menggunakan langkah mutasi. Untuk menguji performansi algoritma CEGA, hasil solusi algoritma ini dibandingkan dengan solusi dari metode hybrid Tabu Search yang telah dikembangkan peneliti sebelumnya. Dan hasilnya menunjukkan bahwa solusi CEGA lebih baik daripada hybrid TS, namun waktu komputasi yang dibutuhkan lebih panjang. Kata kunci: multi-product, inventory ship routing problem, heterogeneous fleet, Cross Entropy-Genetic Algorithm. P I. PENDAHULUAN engiriman produk melalui jalur laut memegang peranan besar, sekitar 65% sampai 85% perdagangan global yang memanfaatkan pengiriman melalui laut [1].Selain itu, juga dinyatakan bahwa pengiriman melalui jalur ini membutuhkan biaya paling murah bila dibandingkan dengan jenis transportasi lain [2]. Terdapat beberapa permasalahan dalam pengiriman produk melalui laut, salah satunya adalah inventory ship routing problem (ISRP). ISRP mengintegrasikan permasalahan manajemen inventory level pada setiap pelabuhan dan penentuan rute kapal [3]. Saat proses routing, perlu dilakukan pemilihan terhadap kapal yang akan digunakan karena tidak semua pelabuhan bisa disinggahi oleh suatu kapal. Hal ini disebabkan oleh kapasitas yang dimiliki oleh pelabuhan harus disesuaikan dengan deadweight tonnage kapal [4]. Jika DWT kapal lebih besar dari kapasitas pelabuhan, maka kapal tidak bisa bersandar. Bila dipaksakan bisa merusak pelabuhan yang bersangkutan. Selain DWT kapal, dalam ISRP juga perlu diperhatikan kompatibilitas produk saat proses loading produk [5]. Tidak semua produk bisa ditempatkan dalam satu kapal terkait dengan kompatibilitasnya. Saat proses loading produk juga perlu diperhatikan produk yang sebelumnya diangkut oleh kapal. Jika produk yang akan dimuat berbeda dengan sebelumnya maka kompartemen kapal harus melalui proses pencucian terlebih dahulu [6]. Sehingga saat proses loading juga harus diperhatikan peletakan produk di kompartemen kapal untuk meminimasi biaya pencucian kompartemen. Penelitian tentang ISRP telah banyak dilakukan oleh beberapa peneliti. Namun dari semua penelitian belum ada penelitian yang memperhatikan berat kapal yang bisa singgah di pelabuhan, port setup, dan pencucian kompartemen kapal secara simultan. Sehingga pada penelitian ini akan dikembangkan permasalahan multiproduk inventory ship routing problem dengan heterogeneous fleet yang memperhatikan memperhatikan berat kapal yang bisa singgah di pelabuhan, port setup, dan pencucian kompartemen kapal. Permasalahan multi-product inventory ship routing problem dapat dikategorikan sebagai NP-hard problem. Penyelesaian permasalahan ini membutuhkan waktu komputasi yang lama seiring dengan bertambahnya ukuran permasalahan. Jika permasalahan ini diselesaikan dengan metode eksak maka akan dibutuhkan waktu komputasi yang lama untuk mendapatkan solusi optimum. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dikembangkan algoritma hybrid Cross Entropy-Genetic Algorithm agar dapat dihasilkan solusi dalam waktu cepat

2 JURNAL TEKNIK NDUSTRI ITS Vol. 1, No. 1, (2013) dan solusinya pun juga terhindar dari jebakan lokal optima. Algoritma CE dipilih karena algoritma ini memiliki power untuk menyelesaikan permasalahan NPhard [7]. Selain itu, CE juga merupakan metode yang sangat mudah diterapkan khususnya untuk permasalahan yang bersifat kombinatorial [8]. Algoritma CE ini jika berdiri sendiri tanpa di-hybrid dengan algoritma lain akan memerlukan waktu komputasi yang lebih lama. Salah satu algoritma yang bisa di-hybrid dengan CE untuk mengurangi waktu komputasi adalah Genetic Algorithm [9]. Dengan adanya GA, sampel baru di setiap iterasi dapat diperoleh dengan cepat melalui mekanisme mutasi. Dan jenis mutasi yang digunakan pun bermacam-macam yaitu swap, insertion, inversion, forward dan backward mutation. Dengan beberapa macam jenis mutasi yang diterapkan, sampel yang akan diperoleh akan terdiversivikasi ke ruang solusi sehingga jebakan lokal optima dapat dihindari. Untuk lebih mempercepat waktu komputasi, mekanisme crossover pada GA akan dihilangkan karena proses ini rumit dengan adanya kemungkinan bahwa node yang sama bisa muncul lebih dari sekali sehingga diperlukan koreksi yang membutuhkan waktu komputasi yang lama. Untuk menguji performansi algoritma CEGA, hasil solusi algoritma ini akan dibandingkan dengan solusi dari metode hybrid Tabu Search. II. GAMBARAN UMUM PERMASALAHAN DAN MODEL MATEMATIS Permasalahan yang dikembangkan dalam penelitian ini memeiliki batasan, bahwa model yang dikembangkan tidak memperhatikan kejadian alam seperti angin, ombak, evaporasi, pasang surut air laut dan lain-lain. Selain itu, dalam menentukan kapal yang bisa singgah di pelabuhan, hanya diperhatikan faktor DWT kapal sedangkan panjang dan draft kapal tidak diperhatikan. Model juga memiliki asumsi bahwa produk selalu tersedia di loading port selama planning horizon yang telah ditentukan, kecepatan konsumsi produk di setiap pelabuhan unloading dan kecepatan kapal dalam proses pengiriman tetap, Proses unloading di pelabuhan konsumsi dapat dilakukan oleh lebih dari satu kapal secara bersamaan dan unloading produk kedua dan seterusnya pada pelabuhan dan kapal yang sama dapat dilakukan langsung setelah proses unloading produk sebelumnya selesai tanpa harus menunggu jam operasi pelabuhan, dan Proses unloading produk akan terus dilakukan sampai selesai walaupun melewati jam operasional pelabuhan. Permasalahan multi-product inventory ship routing yang dikembangkan pada penelitian ini bisa diterapkan untuk kasus distribusi minyak oleh kapal tanker. Kompartemen kapal yang digunakan dalam permasalahan ini ini bersifat undedicated sehingga kompartemen kapal bisa memuat jenis produk apapun namun hanya satu jenis pada satu waktu. Kapal yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kapal yang disewa dengan sistem time charter sehingga biaya sewanya tidak tergantung jumlah muatan yang dibawa, tetapi berdasarkan waktu dan lamanya sewa [10]. Dalam satu kali perjalanan, kapal bisa mengunjungi lebih dari satu pelabuhan unloading karena kapasitas kapal lebih besar daripada jumlah muatan yang harus dikirim. Dan ketika semua pelabuhan unloading sudah memiliki persediaan yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya hingga akhir planning horizon maka kapal akan kembali ke pelabuhan loading. Pelabuhan loading bisa menerima kapal dengan tonase berapapun dan bisa melayani kapal selama 24 jam penuh. Pelabuhan unloading mengonsumsi lebih dari satu produk dengan kecepatan konsumsi (consumption rate) tertentu. Pelabuhan unloading memiliki batasan waktu operasional (time windows) yang disebut sebagai daylight. Semua pelabuhan baik loading maupun unloading dapat melayani beberapa kapal dalam waktu bersamaan. Namun satu kapal tidak bisa melakukan loading dan unloading produk yang berbeda dalam watu bersamaan. Dalam pengembangan model ada beberapa hal yang diperhatikan antara lain: batasan operasional loading/unloading port, yaitu berat kapal yang bisa singgah di tiap port, waktu setup tidak sama dengan nol serta tidak mengabaikan pencucian kompartemen kapal. Pada penelitian ini, batasan kompatibilitas produk yang digunakan adalah produk yang tidak kompatibel satu sama lain tidak bisa diletakkan pada kapal yang sama. Hal ini dilakukan karena pada kondisi nyata untuk distribusi minyak oleh kapal tanker kejadian itulah yang terjadi. Model matematis pada penelitian ini merupakan pengembangan dari model matematis yang dikembangkan oleh peneliti sebelumnya [5]. Variabel Keputusan x imjnv : Bernilai 1 jika kapal v bergerak dari pelabuhan unloading (i,m) ke pelabuhan unloading (j,n). x imdnv : Bernilai 1 jika kapal v bergerak dari pelabuhan unloading (i,m) ke pelabuhan loading (d,n). y im r ik u iv z c : Bernilai 1 ketika posisi (i,m) tidak dikunjungi. :Bernilai 1 jika stock level semua pelabuhan unloading i sudah bisa memenuhi kebutuhan konsumsi produk k. : Bernilai 1 jika DWT kapal lebih kecil dari DWT pelabuhan unloading. : Bernilai 1 jika kompartemen c dicuci sebelum me-loading muatan di pelabuhan loading. : Bernilai 1 jika ada pemuatan produk k pada pelabuhan loading di kapal v kompartemen c. : Bernilai 1 jika produk k di pelabuhan unloading i diangkut oleh kapal v pada kedatangan ke-m. I imvkc : Variabel kontinu yang menunjukkan jumlah dari produk k yang masih dimuat kapal v di kompartemen c sesaat setelah meninggalkan pelabuhan unloading (i,m). q imvkc : Variabel kontinu yang menunjukkan jumlah produk k yang di-unload. q dmvkc : Variabel kontinu yang menunjukkan jumlah produk k yang di-load. : Bernilai 1 jika kapal v mengunjungi pelabuhan unloading (i,m) dan melakukan port setup. : Bernilai 1 jika kapal v mengunjungi pelabuhan loading (d,m) dan melakukan port setup. ta im : Waktu mulai proses di pelabuhan unloading i. ta dm : Waktu kedatangan kapal ke-m di pelabuhan loading d. te im : Waktu berakhirnya servis di pelabuhan unloading. te dm : Waktu berakhirnya servis di pelabuhan loading d. s imk : Stock level produk k di pelabuhan unloading i.

3 JURNAL TEKNIK NDUSTRI ITS Vol. 1, No. 1, (2013) Model Matematis Fungsi Tujuan: Minimize (12) (13) (14) (1) (15a) Constraints: (15b) (16a) (2) (3) (4) (5),, (16b) (17) (18) (19a) (19b) (20) (6a) (6b) (7a) (7b) (7c) (7d),, (21a) (21b) (22) (23) (24a) (8) (9) (24b) (25a) (25b) (10) (11a) (11b) (25c) (26a) (26b)

4 JURNAL TEKNIK NDUSTRI ITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 4, (27) (28) (29) (30) (31) Persamaan (1) meruapakn fungsi tujuan yang terdiri dari biaya perjalanan, port setup, sewa kapal dan pencuaian kompartemen. Batasan (2) memastikan bahwa setiap kapal v harus meninggalkan pelabuhan loading d jika masih ada stock level pelabuhan unloading i yang tidak bisa meng-cover konsumsi produk k selama planning horizon yang telah ditentukan. Batasan (3) membuat kapal yang tidak bermuatan harus kembali ke pelabuhan loading. Batasan (4) memastikan bahwa kapal yang datang ke pelabuhan i harus meninggalkan pelabuhan tersebut menuju pelabuhan j. Batasan (5) dan (6) berkaitan dengan kunjungan kapal di setiap pelabuhan. Batasan (7) menunjukkan kalau variabel routing adalah variabel biner. Kendala (8) memastikan bahwa pencucian kompartemen harus dilakukan ketika produk yang akan dimuat berbeda dengan sebelumnya. Batasan (9) dan (10) berhubungan dengan kompatibilitas produk. Batasan (11) menunjukkan bahwa variabel yang digunakan merupakan variabel biner. Kendala (12) menjelaskan tetang unsplitted delivery constraint. Batasan (13) sampai (16) menjelaskan tentang jumlah produk yang dimuat di depot dan dibongkar di pelabuhan unloading dimana keduanya tidak boleh melebihi kapasitas kompartemen kapal yang memuat produk tersebut. Batasan (17) dan (18) menunjukkan variabel terakit port setup. Sedangkan batasan (19) dan (20) berhubungan dengan jenis variabel yang digunakan yaitu biner dan kontinu. Kendala (21) menjelaskan bahwa waktu mulai proses di pelabuhan unloading maupun kedatangan di pelabuhan loading pada kedatangan ke- (m+1) harus terjadi setelah ke-m. Batasan.22) membatasi bahwa waktu kapal melakukan unloading produk di pelabuhan i tidak boleh melebihi waktu dimana inventory pelabuhan dapat memenuhi konsumsinya. Batasan (23) berhubungan dengan waktu mulai proses unloading harus berada dalam jam operasional pelabuhan i. Sedangkan kendala (24) dan (25) menunjukkan tentang perhitungan waktu meninggalkan suatu pelabuhan dan waktu sampai di pelabuhan lain setelah meninggalkan suatu pelabuhan. Batasan (26) menunjukkan bahwa variabel waktu merupakan variabel kontinu. Batasan (27) digunakan untuk melihat stock level pelabuhan i pada saat kapal siap melakukan proses dan melakukan port setup. Batasan (28) sampai (30) memastikan bahwa stock level tidak melewati batas minimum dan maksimum ketika kapal melakukan unloading, kapal meninggalkan pelabuhan sampai di akhir planning horizon. Kendala terakhir menjelaskan bahwa variabel stock level merupakan variabel kontinu. III. HYBRID CROSS ENTROPY-GENETIC ALGORITHM Pada Gambar 1 akan diberikan flowchart pengembangan algoritma hybrid CEGA untuk permasalahan multiproduk ISRP dengan heterogeneous fleet. Ya Mulai Pendefinisian Input dan Output Penentuan Nilai Parameter Inisial Pembangkitan Initial Sample Penghitungan Kuantitas Pengiriman Loading Produk ke Kompartemen Kapal Update Kuantitas Pengiriman Routing Kapal Apa Ada Pelabuhan yang Belum Disuplai? Tidak Perhitungan Fungsi Tujuan Pemilihan Sampel Elite Elitisme Update Parameter Mutasi Kriteria Pemberhentian Terpenuhi? Ya Selesai Pemilihan Jenis Mutasi untuk Masing-masing Sampel Tidak Mutasi Gambar 1 Flowchart Pengembangan Algoritma Penentuan parameter inisial dilakukan dengan melakukan eksperimen yang hasilnya akan ditunjukkan pada bagian kelima. Sampel inisial di iterasi pertama dibangkitkan secara random, setelah itu sampel dibangkitkan melalui mekanisme mutasi yang terdiri dari swap, insertion, inversion, forward dan backward mutation. Setelah sampel inisial terbentuk, selanjutnya dilakukan perhitungan kuantitas pengiriman sebagai berikut: Dimana c = jika (32) (33) (34) jika (35) (36) jika Setelah itu, produk akan dialokasikan ke kompartemen kapal dengan memperhatikan kompatibilitasnya dan kapasitas pelabuhan tempat produk tersebut dibutuhkan.

5 JURNAL TEKNIK NDUSTRI ITS Vol. 1, No. 1, (2013) Jika sudah akan ada pengecekan terhadap kapasitas kapal, jika kapasitas belum full akan dilakukan update kuantitas sesuai dengan besarnya consumption rate. Selanjutnya akan dilakukan routing dengan memperhatikan batasan daylight pelabuhan (time windows). Untuk sampel elite akan diambil sebesar. Sedangkan untuk proses elitisme akan dilakukan pada satu sampel terbaik dan sampel ini tidak akan mengalami mutasi. Pada proses update parameter mutasi, akan digunakan rumus sebagai berikut: (37) Dimana u dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: (38) Tabel 2 Rincian Biaya Hasil Running Untuk Uji Validasi Jenis Biaya Biaya (Rp) Ship 1 Ship 2 Biaya Perjalanan Biaya Port Setup Biaya Sewa Kapal Biaya Pencucian Komparemen Total Untuk posisi stock level masing-masing port untuk semua produknya akan ditunjukkan pada Gambar 2. adalah rata-rata fungsi tujuan pada sampel elite dan z best merupakan fungsi objektif terbaik pada setiap iterasi. Nilai parameter mutasi ditentukan sebagai berikut: (39) Untuk langkah berikutnya akan dilakukan pengecekan terhadap criteria pemberhentian iterasi dimana iterasi akan berhenti ketika nilai selisih antara iterasi sekarang dengan iterasi sebelumnya kurang dari IV. EKSPERIMEN DAN ANALISIS Eksperimen dilakukan dengan beberapa tujuan, tujuan pertama adalah untuk menguji validitas dari algoritma yang dikembangkan, tujuan kedua untuk mendapatkan parameter algoritma, tujuan ketiga untuk melihat kemampuan algoritma dalam menghasilkan solusi untuk kondisi yang berbeda-beda dan tujuan terakhir untuk melihat performansi dari algoritma yang dikembangkan. Untuk menguji validitas algoritma CEGA hasil running program akan dibandingkan dengan perhitungan enumerasi. Dan setelah kedua proses tersebut dilakukan hasilnya menunjukkan bahwa hasil running memiliki solusi yang sama dengan hasil enumerasi. Sehingga algoritma bisa dikatakan valid. Dalam uji validasi ini permasalahan yang digunakan cukup kecil yaitu dengan 3 ports- 4 produk - 2 kapal. Dimana produk 1 tidak boleh diletakkan di kapal yang sama dengan produk lain dan port 1 tidak bisa dikunjungi oleh kapal 2. Untuk planning horizon yang digunakan adalah 10 hari. Hasil dari running program untuk permasalahan tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 1 Hasil Running Untuk Uji Validasi Rute Alokasi Produk pada Kompartemen Depot- Port 2-Port Produk 3-Produk 4-3-Depot Produk 2 Depot -Port 1- Produk 1- Produk 1- Depot Produk 1 Depot- Port 2-Port Produk 3-Produk 4-3-Port 1-Depot Produk 2 Kapal yang Digunakan Ship 2 Ship 1 Ship 1 Sedanggkan rincian biayanya akan ditunjukkan pada Tabel 2. Gambar 2 Posisi Stock Level Produk di Setiap Port Selama Planning Horizon Dari hasil eksperimen kedua, dapat diperoleh hasil bahwa parameter terbaik yang akan digunakan dalam percobaan-percobaan selanjutnya adalah ketika N bernilai 1000, bernilai 0,9 dan bernilai 0,2. Nilai N sangat berpengaruh pada jumlah sampel yang dievaluasi di setiap iterasi. Semakin banyak N maka solusi yang dihasilkan bisa lebih baik. Sedangkan parameter dan berpengaruh dalam jumlah iterasi dalam sekali running. Semakin banyak iterasi maka solusi yang dihasilkan bisa menjadi lebih baik. Namun dalam menentukan ketiga parameter tersebut tetap perlu diperhatikan waktu komputasi yang dibutuhkan. Sedangkan dari eksperimen ketiga dapat diperoleh informasi bahwa algoritma secara konsisten mampu menghasilkan solusi yang memenuhi constraint walaupun dengan perlakuan yang berbedabeda. Pada eksperimen terakhir dilakukan perbandingan solusi antara algoritma hybrid CEGA dengan hybrid TS

6 JURNAL TEKNIK NDUSTRI ITS Vol. 1, No. 1, (2013) yang telah dikembangkan oleh peneliti sebelumnya. Tujuan dari eksperimen ini adalah untuk mengetahui performansi algoritma CEGA dibandingkan dengan algoritma lain yang pernah digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang hampir sama. Pada Gambar 3 dan 4 akan ditunjukkan grafik yang menunjukkan perbandingan hasil antara hybrid CEGA dan TS beserta waktu komputasinya. Data yang digunakan adalah data pada eksperimen sebelumnya dengan 5 replikasi untuk masing-masing kasus. Gambar 3 Perbandingan Solusi Terbaik dari Lima Replikasi Antara Hybrid CEGA dan TS iterasi sampel yang harus dievaluasi banyak. Selain itu, waktu komputasi CEGA juga bergantung dengan konvergensi solusi yang diperoleh. Jika solusi lama mengalami konvergensi maka jumlah iterasi yang dibutuhkan semakin banyak. V. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah telah dihasilkannya model multiproduk inventory ship routing problem dengan heterogeneous fleet yang memperhatikan berat kapal yang singgah di pelabuhan, kompatibilitas produk, port setup dan pencucian kompartemen. Algoritma hybrid Cross Entropy dan Genetic Algorithm yang dikembangkan juga mampu menyelesaikan permasalahan tersebut secara konsisten pada beberapa kondisi yaitu ketika adanya perubahan jumlah produk, jumlah kapal, jumlah port yang harus dikunjungi serta jumlah port yang bisa disinggahi oleh kapal. Dan bila dibandingkan dengan algoritma hybrid Tabu Search, algoritma hybrid Cross Entropy dan Genetic Algorithm mampu menghasilkan solusi yang lebih baik untuk semua set data namun waktu komputasi yang dibutuhkan lebih lama. Gambar 4 Perbandingan Waktu Komputasi Antara Hybrid CEGA dan TS Dari keduabelas eksperimen dapat diperoleh informasi bahwa algoritma hybrid CEGA menghasilkan solusi yang lebih baik daripada algoritma hybrid TS. Salah satu hal yang menyebabkan solusi hybrid CEGA lebih baik daripada hybrid TS adalah CEGA berbasis population sedangkan TS berbasis pada individual. Sehingga kemungkinan solusi yang dievaluasi oleh hybrid CEGA lebih banyak. Selain itu, di CEGA yaitu dibagian algoritma GA-nya terdapat mekanisme mutasi yang terdiri dari lima macam mulai dari swap, insertion, inversion, forward dan backward mutation. Mekanisme ini membuat solusi lebih terdiversivikasi dan menyebar luas ke dalam ruang solusi sehingga lebih banyak solusi yang diperiksa. Sedangkan pada HTS yang menyebabkan solusi kurang optimal adalah pemanfaatan tabu list hanya untuk kombinasi yang menghasilkan solusi yang melanggar constraint. Sedangkan solusi yang lebih buruk dari solusi sebelumnya tidak dimasukkan dalam list ini. Sehingga ada kemungkinan pengulangan pencarian solusi yang sama dan menghasilkan solusi yang kurang optimal. Bila ditinjau dari segi waktu komputasi, algoritma CEGA membutuhkan waktu yang lebih lama karena dalam satu DAFTAR PUSTAKA [1] Andersson, H., Duesund, J. M. dan Fagerholt, K Ship Routing and Scheduling with Cargo Coupling and Synchronization Constraints. Computers & Industrial Engineering, 61, pp [2] Chopra, S. dan Meindl, P Supply Chain Management Strategy, Planning and Operation. Prentice Hall: New Jersey. [3] Siswanto, N., Essam, D. dan Sarker, R Solving the Ship Inventory Routing and Scheduling Problem with Undedicated Compartments. Computers & Industrial Engineering, 61, pp [4] Hwang, S.J Inventory Constrained Maritime Routing and Scheduling for Multi-Commodity Liquid Bulk. Dissertation. Georgia: Georgia Institute of Technology. [5] Rusdiansyah, A. dan Nurminarsih, S Hybrid Tabu Search for Solving Multi Product Tanker Scheduling Problem (m-tsp) Considering Product Loading Compatibility Constraint. Industrial Engineering & Management System Conference. [6] Hvattum, L. M., Fagerholt, K. dan Armentano, V. A Tank Allocation Problems in Maritime Bulk Shipping. Computers & Industrial Engineering, 36, pp [7] Boer, P. T. D., Kroese, D. P., Mannor, S. dan Rubinstein, R. Y A Tutorial on the Cross-Entropy Method. Annals of Operations Research, pp [8] Laguna, M., Duarte, A., dan Marti, R Hybridizing the Cross- Entropy Method: An Application to the Max-Cut Problem. Computers & Operations Research, 36, pp [9] Santosa, B., Budiman, M. A. dan Wiratno, S. E A Cross Entropy-Genetic Algorithm for m-machines No-Wait Job-Shop Scheduling Problem. Journal of Intelligent Learning System and Applications, 3, pp [10] Arwanto, A Penentuan Jumlah dan Jenis Kapal Distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan Menggunakan Metode Simulasi (Studi Kasus: PT. Pertamina UPMS VIII). Tugas Akhir. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Pembimbing: Prof. Ir. Budi Santosa, M.S. Ph.D Disusun Oleh: Rita Damayanti

Pembimbing: Prof. Ir. Budi Santosa, M.S. Ph.D Disusun Oleh: Rita Damayanti PENGEMBANGAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY-GENETIC ALGORITHM DALAM PENYELESAIAN MULTI-PRODUCT INVENTORY SHIP ROUTING PROBLEM DENGAN HETEROGENEOUS FLEET JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Lebih terperinci

Kata Kunci - Ship Scheduling and Assignment, NP - Hard Problem, Metode Meta-heuristik, Simple Iterative Mutation Algoritm, Minimum requirement draft

Kata Kunci - Ship Scheduling and Assignment, NP - Hard Problem, Metode Meta-heuristik, Simple Iterative Mutation Algoritm, Minimum requirement draft 1 Pengembangan Simple Iterative Mutation Algorithm (SIM-A) untuk Menyelesaikan Permasalahan Ship Scheduling and Assignment (Studi Kasus: Distribusi Semen Curah Pada PT. X) Ketut Hendra Harianto, Nyoman

Lebih terperinci

Pengembangan Model dan Algoritma Tabu Search untuk Penjadwalan Kapal Tanker dengan Memperhatikan Kompatibilitas Muatan

Pengembangan Model dan Algoritma Tabu Search untuk Penjadwalan Kapal Tanker dengan Memperhatikan Kompatibilitas Muatan Pengembangan Model dan Algoritma Tabu Search untuk Penjadwalan Kapal Tanker dengan Memperhatikan Kompatibilitas Muatan Siti Nurminarsih dan Ahmad Rusdiansyah Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

MODEL MULTI PRODUCT INVENTORY ROUTING PROBLEM KAPAL TANKER DENGAN MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR KOMPATIBILITAS DALAM PEMUATAN PRODUK

MODEL MULTI PRODUCT INVENTORY ROUTING PROBLEM KAPAL TANKER DENGAN MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR KOMPATIBILITAS DALAM PEMUATAN PRODUK MODEL MULTI PRODUCT INVENTORY ROUTING PROBLEM KAPAL TANKER DENGAN MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR KOMPATIBILITAS DALAM PEMUATAN PRODUK Fitri Karunia Rani, Ahmad Rusdianyah, Stefanus Eko Wiratno, dan Nurhadi Siswanto

Lebih terperinci

Pengembangan Simple Iterative Mutation Algorithm (SIM-A) untuk Menyelesaikan Permasalahan Ship Scheduling and Assignment

Pengembangan Simple Iterative Mutation Algorithm (SIM-A) untuk Menyelesaikan Permasalahan Ship Scheduling and Assignment Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Pengembangan Simple Iterative Mutation Algorithm (SIM-A) untuk Menyelesaikan Permasalahan Ship Scheduling and Assignment

Lebih terperinci

OPTIMASI DAN PERANCANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENJADWALAN KAPAL UNTUK DISTRIBUSI PUPUK CURAH STUDI KASUS PT.

OPTIMASI DAN PERANCANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENJADWALAN KAPAL UNTUK DISTRIBUSI PUPUK CURAH STUDI KASUS PT. OPTIMASI DAN PERANCANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENJADWALAN KAPAL UNTUK DISTRIBUSI PUPUK CURAH STUDI KASUS PT. PETROKIMIA GRESIK Rachma Indah Lestari, Imam Baihaqi, Nurhadi Siswanto Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PENJADWALAN TRUK PADA SISTEM CROSS DOCKING DENGAN PENYIMPANAN SEMENTARA DENGAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY GENETIC ALGORITHM

PENJADWALAN TRUK PADA SISTEM CROSS DOCKING DENGAN PENYIMPANAN SEMENTARA DENGAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY GENETIC ALGORITHM PENJADWALAN TRUK PADA SISTEM CROSS DOCKING DENGAN PENYIMPANAN SEMENTARA DENGAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY GENETIC ALGORITHM PENELITI : Pristi Dwi Puspitasari 2507 100 003 DOSEN PEMBIMBING : Ir. Budi

Lebih terperinci

PERANCANGAN MODEL INVENTORY SHIP ROUTING PROBLEM (ISRP) DENGAN MEMPERHATIKAN KOMPATIBILITAS PRODUK DAN PENCUCIAN KOMPARTEMEN BERBASIS SIMULASI DISKRIT

PERANCANGAN MODEL INVENTORY SHIP ROUTING PROBLEM (ISRP) DENGAN MEMPERHATIKAN KOMPATIBILITAS PRODUK DAN PENCUCIAN KOMPARTEMEN BERBASIS SIMULASI DISKRIT PERANCANGAN MODEL INVENTORY SHIP ROUTING PROBLEM (ISRP) DENGAN MEMPERHATIKAN KOMPATIBILITAS PRODUK DAN PENCUCIAN KOMPARTEMEN BERBASIS SIMULASI DISKRIT Joko Nugroho, Ahmad Rusdiansyah Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ALGORITMA CROSS ENTROPY- GENETIC ALGORITHM UNTUK MENYELESAIKAN CAPACITATED LOCATION- ROUTING PROBLEM

PENGEMBANGAN ALGORITMA CROSS ENTROPY- GENETIC ALGORITHM UNTUK MENYELESAIKAN CAPACITATED LOCATION- ROUTING PROBLEM PENGEMBANGAN ALGORITMA CROSS ENTROPY- GENETIC ALGORITHM UNTUK MENYELESAIKAN CAPACITATED LOCATION- ROUTING PROBLEM M. Firdias Aulia Baskoro W. 1, *), Budi Santosa 2), Yudha Prasetyawan 3) 1) Pasca Sarjana

Lebih terperinci

PENYELESAIAN PERMASALAHAN MULTI-OBJECTIVE HYBRID FLOW SHOP SCHEDULING DENGAN ALGORITMA MODIFIED PARTICLE SWARM OPTIMIZATION

PENYELESAIAN PERMASALAHAN MULTI-OBJECTIVE HYBRID FLOW SHOP SCHEDULING DENGAN ALGORITMA MODIFIED PARTICLE SWARM OPTIMIZATION PENYELESAIAN PERMASALAHAN MULTI-OBJECTIVE HYBRID FLOW SHOP SCHEDULING DENGAN ALGORITMA MODIFIED PARTICLE SWARM OPTIMIZATION Fiqihesa Putamawa 1), Budi Santosa 2) dan Nurhadi Siswanto 3) 1) Program Pascasarjana

Lebih terperinci

LOGO PENGEMBANGAN METODE HYBRID TABU SEARCH-CROSS ENTROPY UNTUK PENJADWALAN FLOWSHOP

LOGO PENGEMBANGAN METODE HYBRID TABU SEARCH-CROSS ENTROPY UNTUK PENJADWALAN FLOWSHOP LOGO PENGEMBANGAN METODE HYBRID TABU SEARCH-CROSS ENTROPY UNTUK PENJADWALAN FLOWSHOP Oleh : Muhammad Fahmi L. 2506 100 080 Pembimbing : Ir. Budi Santosa, M.Sc., Ph.D Ko-Pembimbing : Stefanus Eko Wiratno,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan daerah perkotaan atau city development memiliki beberapa aspek penting salah satunya adalah logistik perkotaan atau city logistics. Alasan mengapa city

Lebih terperinci

TEKNIK Vol. V, No. 2 PERBANDINGAN PERFORMANSI ALGORITMA CROSS ENTROPY (CE) DINAMIKA DAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) PADA

TEKNIK Vol. V, No. 2 PERBANDINGAN PERFORMANSI ALGORITMA CROSS ENTROPY (CE) DINAMIKA DAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) PADA 53 PERBANDINGAN PERFORMANSI ALGORITMA CROSS ENTROPY (CE) DINAMIKA DAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) PADA TEKNIK Vol. V, No. 2 PENYELESAIAN PERMASALAHAN FLOWSHOP SCHEDULING Dosen Fakultas

Lebih terperinci

PENJADWALAN TRUK PADA SISTEM CROSS DOCKING DENGAN PENYIMPANAN SEMENTARA DENGAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY-GENETIC ALGORITHM

PENJADWALAN TRUK PADA SISTEM CROSS DOCKING DENGAN PENYIMPANAN SEMENTARA DENGAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY-GENETIC ALGORITHM PENJADWALAN TRUK PADA SISTEM CROSS DOCKING DENGAN PENYIMPANAN SEMENTARA DENGAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY-GENETIC ALGORITHM Pristi Dwi Puspitasari, Budi Santosa Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing : Ir. Budi Santosa, M.S., Ph.D Oleh : Sas Wahid Hamzah

Dosen Pembimbing : Ir. Budi Santosa, M.S., Ph.D Oleh : Sas Wahid Hamzah Artificial Immune System untuk Penyelesaian Vehicle Routing Problem with Time Windows Dosen Pembimbing : Ir. Budi Santosa, M.S., Ph.D Oleh : Sas Wahid Hamzah 2507100054 Pendahuluan Pendahuluan Fungsi Objektif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Dalam banyak perusahaan, pengaturan kegiatan distribusi barang dari produsen ke konsumen merupakan faktor yang memegang peranan penting, dikarenakan pengeluaran

Lebih terperinci

Usulan Rute Distribusi Tabung Gas Menggunakan Algoritma Ant Colony Systems di PT. Limas Raga Inti

Usulan Rute Distribusi Tabung Gas Menggunakan Algoritma Ant Colony Systems di PT. Limas Raga Inti Prosiding Seminar Nasional Teknoin 2012 ISBN No. 978-979-96964-3-9 Usulan Rute Distribusi Tabung Gas Menggunakan Algoritma Ant Colony Systems di PT. Limas Raga Inti Fifi Herni Mustofa 1), Hari Adianto

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori graf 2.1.1 Defenisi graf Graf G adalah pasangan {,} dengan adalah himpunan terhingga yang tidak kosong dari objek-objek yang disebut titik (vertex) dan adalah himpunan pasangan

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY-GENETIC ALGORITHM DALAM PENYELESAIAN RESOURCE-CONSTRAINED PROJECT SCHEDULING PROBLEM

PENERAPAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY-GENETIC ALGORITHM DALAM PENYELESAIAN RESOURCE-CONSTRAINED PROJECT SCHEDULING PROBLEM PENERAPAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY-GENETIC ALGORITHM DALAM PENYELESAIAN RESOURCE-CONSTRAINED PROJECT SCHEDULING PROBLEM Nur Rahmawati 1), Budi Santosa 2) 1) Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALGORITMA HEURISTIK UNTUK PENYELESAIAN PERMASALAHAN SWAP-BODY VEHICLE ROUTING PROBLEM

PERANCANGAN ALGORITMA HEURISTIK UNTUK PENYELESAIAN PERMASALAHAN SWAP-BODY VEHICLE ROUTING PROBLEM PERANCANGAN ALGORITMA HEURISTIK UNTUK PENYELESAIAN PERMASALAHAN SWAP-BODY VEHICLE ROUTING PROBLEM Pembimbing: Dr. Eng. Ir. Ahmad Rusdiansyah, M.Eng, CSCP Disusun Oleh: Jurusan Teknik Industri Andre T.

Lebih terperinci

1, 2 Dosen Teknik Manufaktur Politeknik 17 Agustus 1945 Surabaya

1, 2 Dosen Teknik Manufaktur Politeknik 17 Agustus 1945 Surabaya PENGEMBANGAN CROSS ENTROPY-GENETIC ALGORITHM (CEGA) PADA PENJADWALAN MODEL FLOW SHOP UNTUK MEMINIMALKAN MAKESPAN Dian Setiya Widodo (1), Nuzullis Lailatul Kamaliyah (2) 1, 2 Dosen Teknik Manufaktur Politeknik

Lebih terperinci

OPTIMASI NURSE SCHEDULING PROBLEM

OPTIMASI NURSE SCHEDULING PROBLEM OPTIMASI NURSE SCHEDULING PROBLEM Disusun Oleh Aditya Pratama H (2510100111) Pembimbing Prof. Ir. Budi Santosa, M.S., Ph.D Pendahuluan Latar Belakang Perumusan Masalah Batasan & Asumsi Penjadwalan Proses

Lebih terperinci

Pengembangan Model Periodic Inventory Routing Problem untuk Penjadwalan Truk Tangki Multi Kapasitas

Pengembangan Model Periodic Inventory Routing Problem untuk Penjadwalan Truk Tangki Multi Kapasitas Pengembangan Model Periodic Inventory Routing Problem untuk Penjadwalan Truk Tangki Multi Kapasitas (Studi Kasus: ISG PT. PERTAMINA UPms V SURABAYA) Oleh : Deni Irawan 2506 100 179 Dosen Pembimbing : Dr.

Lebih terperinci

OPTIMASI POLA DISTRIBUSI BBM PERTAMINA MENGGUNAKAN ALGORITMA HEURISTIK

OPTIMASI POLA DISTRIBUSI BBM PERTAMINA MENGGUNAKAN ALGORITMA HEURISTIK OPTIMASI POLA DISTRIBUSI BBM PERTAMINA MENGGUNAKAN ALGORITMA HEURISTIK Oleh: Rif atul Khusniah 1209201715 Dosen Pembimbing: Subchan, M.Sc, Ph.D Dr. Imam Mukhlas, MT SPBU 1 Order Daily DEPO SPBU 2 SPBU

Lebih terperinci

PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI LPG DENGAN PENDEKATAN MODEL MATEMATIS

PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI LPG DENGAN PENDEKATAN MODEL MATEMATIS PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI LPG DENGAN PENDEKATAN MODEL MATEMATIS Annisa Kesy Garside, Xamelia Sulistyani, Dana Marsetiya Utama Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Malang,

Lebih terperinci

Studi inventory routing kapal pengangkut BBM PT.Pertamina berbasis Algoritma genetika

Studi inventory routing kapal pengangkut BBM PT.Pertamina berbasis Algoritma genetika Studi inventory routing kapal pengangkut BBM PT.Pertamina berbasis Algoritma genetika Betty Ariani ),A.A.Dinariyana 2) ) mahasiswa PPSTK- ITS 2) Staf pengajar Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK - ITS

Lebih terperinci

Penjadwalan dan Penentuan Rute Kendaraan pada Industri Bahan Kimia Menggunakan Kombinasi Algoritma Genetika dan Algoritma Pencarian Tabu

Penjadwalan dan Penentuan Rute Kendaraan pada Industri Bahan Kimia Menggunakan Kombinasi Algoritma Genetika dan Algoritma Pencarian Tabu JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-7 1 Penjadwalan dan Penentuan Rute Kendaraan pada Industri Bahan Kimia Menggunakan Kombinasi Genetika dan Pencarian Tabu Maya Sagita Walalangi, Arif Djunaidy

Lebih terperinci

Cross Docking 2/4/2010. Disusun oleh: Ahmad Fatih Fudhla ( ) Dibimbing oleh: Prof. Ir. I Nyoman Pujawan, M.Eng. PhD Arief Rahman, ST, MSc

Cross Docking 2/4/2010. Disusun oleh: Ahmad Fatih Fudhla ( ) Dibimbing oleh: Prof. Ir. I Nyoman Pujawan, M.Eng. PhD Arief Rahman, ST, MSc Tesis Pengembangan Model Matematis untuk Penjadwalan Rute Kendaraan Cross Docking dalam Rantai Pasok dengan Mempertimbangkan Batasan Kelas Jalan dan Kendaraan yang Heterogen Disusun oleh: Ahmad Fatih Fudhla

Lebih terperinci

Pembentukan Rute Distribusi Menggunakan Algoritma Clarke & Wright Savings dan Algoritma Sequential Insertion *

Pembentukan Rute Distribusi Menggunakan Algoritma Clarke & Wright Savings dan Algoritma Sequential Insertion * Reka Integra ISSN: 2338-508 Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 204 Pembentukan Distribusi Menggunakan Algoritma Clarke & Wright Savings dan Algoritma

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA HARMONY SEARCH DALAM PENYELESAIAN RESOURCE-CONSTRAINED PROJECT SCHEDULING PROBLEM

PENERAPAN ALGORITMA HARMONY SEARCH DALAM PENYELESAIAN RESOURCE-CONSTRAINED PROJECT SCHEDULING PROBLEM PENERAPAN ALGORITMA HARMONY SEARCH DALAM PENYELESAIAN RESOURCE-CONSTRAINED PROJECT SCHEDULING PROBLEM Peneliti Dosen Pembimbing : Achmad Setiawan NRP. 2506100136 : Ir. Budi Santosa, M.Sc., Ph.D NIP. 132

Lebih terperinci

PENJADWALAN FLOW SHOP DENGAN PENDEKATAN CROSS ENTROPY-GENETIC ALGORITHM UNTUK MENURUNKAN MAKESPAN PADA PEMBUATAN RODA GIGI

PENJADWALAN FLOW SHOP DENGAN PENDEKATAN CROSS ENTROPY-GENETIC ALGORITHM UNTUK MENURUNKAN MAKESPAN PADA PEMBUATAN RODA GIGI PENJADWALAN FLOW SHOP DENGAN PENDEKATAN CROSS ENTROPY-GENETIC ALGORITHM UNTUK MENURUNKAN MAKESPAN PADA PEMBUATAN RODA GIGI Dian Setiya Widodo, Mario Sarisky Dwi Ellianto Politeknik 17 Agustus 1945 Surabaya

Lebih terperinci

PERENCANAAN OPERASIONAL DISTRIBUSI SURAT KABAR DARI PERCETAKAN KE SEJUMLAH AGEN DI KOTA SURABAYA ABSTRAK

PERENCANAAN OPERASIONAL DISTRIBUSI SURAT KABAR DARI PERCETAKAN KE SEJUMLAH AGEN DI KOTA SURABAYA ABSTRAK PERENCANAAN OPERASIONAL DISTRIBUSI SURAT KABAR DARI PERCETAKAN KE SEJUMLAH AGEN DI KOTA SURABAYA Erma Budhi Kurnia Susanti 1),Ahmad Rusdianyah 2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi

Lebih terperinci

MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERENCANAAN SANDARAN KAPAL INTEGRASI DENGAN LAYANAN KERETA API BARANG. (STUDI KASUS: PT.TERMINAL TELUK LAMONG SURABAYA)

MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERENCANAAN SANDARAN KAPAL INTEGRASI DENGAN LAYANAN KERETA API BARANG. (STUDI KASUS: PT.TERMINAL TELUK LAMONG SURABAYA) MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERENCANAAN SANDARAN KAPAL INTEGRASI DENGAN LAYANAN KERETA API BARANG. (STUDI KASUS: PT.TERMINAL TELUK LAMONG SURABAYA) Ivan Akhmad 1) dan Ahmad Rusdiansyah 2) 1) Program Studi

Lebih terperinci

Pemilihan Supplier dan Penjadwalan Distribusi CNG dengan Pemodelan Matematis

Pemilihan Supplier dan Penjadwalan Distribusi CNG dengan Pemodelan Matematis JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (23) ISSN: 2337-3539 (23-927 Print) G-49 Pemilihan Supplier dan Penjadwalan Distribusi CNG dengan Pemodelan Matematis Ludfi Pratiwi Bowo, AAB. Dinariyana, dan RO. Saut

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY-TABU SEARCH UNTUK PENYELESAIAN TRAVELLING REPAIRMAN PROBLEM

PENGEMBANGAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY-TABU SEARCH UNTUK PENYELESAIAN TRAVELLING REPAIRMAN PROBLEM PENGEMBANGAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY-TABU SEARCH UNTUK PENYELESAIAN TRAVELLING REPAIRMAN PROBLEM Muchammad Aminuddin, Budi Santosa Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Lebih terperinci

PERENCANAAN SUMBER DAYA PADA PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANT COLONY

PERENCANAAN SUMBER DAYA PADA PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANT COLONY PERENCANAAN SUMBER DAYA PADA PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANT COLONY Niken A. Savitri, I Nyoman Pujawan, Budi Santosa Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011 PENGEMBANGAN ALGORITMA DIFFERENTIAL EVOLUTION UNTUK PENYELESAIAN PERMASALAHAN VEHICLE ROUTING PROBLEM SIMULTANEOUS DELIVERIES PICK-UP WITH TIME WINDOWS (VRPSDPTW) Heri Awalul, Budi Santosa, Stefanus Eko

Lebih terperinci

PERANCANGAN KONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI PRODUK BISKUIT MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA (Studi Kasus: PT. EP)

PERANCANGAN KONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI PRODUK BISKUIT MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA (Studi Kasus: PT. EP) PERANCANGAN KONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI PRODUK BISKUIT MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA (Studi Kasus: PT. EP) Rezki Susan Ardyati dan Dida D. Damayanti Program Studi Teknik Industri Institut Teknologi

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR Pengembangan Algoritma Simulated Annealing pada Permasalahan Hybrid Flowshop Scheduling untuk Minimasi Makespan

TUGAS AKHIR Pengembangan Algoritma Simulated Annealing pada Permasalahan Hybrid Flowshop Scheduling untuk Minimasi Makespan SIDANG TUGAS AKHIR Pengembangan Algoritma Simulated Annealing pada Permasalahan Hybrid Flowshop Scheduling untuk Minimasi Makespan dan Total Tardiness Peneliti Pembimbing : Ainur Rofiq : Prof. Ir. Budi

Lebih terperinci

BAB III MODEL DAN TEKNIK PEMECAHAN

BAB III MODEL DAN TEKNIK PEMECAHAN BAB III MODEL DAN TEKNIK PEMECAHAN III.1. Diskripsi Sistem Sistem pendistribusian produk dalam penelitian ini adalah berkaitan dengan permasalahan vehicle routing problem (VRP). Berikut ini adalah gambar

Lebih terperinci

PENELITI : Fiqihesa Putamawa

PENELITI : Fiqihesa Putamawa PENGEMBANGAN ALGORITMA BEE SWARM OPTIMIZATION UNTUK PENYELESAIAN CONTAINER STOWAGE PROBLEM PENELITI : Fiqihesa Putamawa 2507 100 064 DOSEN PEMBIMBING : Ir. Budi Santosa, M.S., Ph.D Contents PENDAHULUAN

Lebih terperinci

OPTIMASI PENGATURAN RUTE KENDARAAN DENGAN MUATAN KONTAINER PENUH MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI LAGRANGIAN

OPTIMASI PENGATURAN RUTE KENDARAAN DENGAN MUATAN KONTAINER PENUH MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI LAGRANGIAN Tugas Akhir KI 091391 OPTIMASI PENGATURAN RUTE KENDARAAN DENGAN MUATAN KONTAINER PENUH MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI LAGRANGIAN Akhmed Data Fardiaz NRP 5102109046 Dosen Pembimbing Rully Soelaiman, S.Kom.,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dikerjakan pada beberapa buah mesin (Rosnani Ginting, 2009). Pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. yang dikerjakan pada beberapa buah mesin (Rosnani Ginting, 2009). Pekerjaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penjadwalan adalah pengurutan pengerjaan produk secara menyeluruh yang dikerjakan pada beberapa buah mesin (Rosnani Ginting, 2009). Pekerjaan yang akan diselesaikan

Lebih terperinci

ALGORITMA MODIFIED SIMULATED ANNEALING UNTUK MENYELESAIKAN AIRPORT GATE ASSIGNMENT PROBLEM STUDI KASUS BANDARA SOEKARNO-HATTA

ALGORITMA MODIFIED SIMULATED ANNEALING UNTUK MENYELESAIKAN AIRPORT GATE ASSIGNMENT PROBLEM STUDI KASUS BANDARA SOEKARNO-HATTA 1 ALGORITMA MODIFIED SIMULATED ANNEALING UNTUK MENYELESAIKAN AIRPORT GATE ASSIGNMENT PROBLEM STUDI KASUS BANDARA SOEKARNO-HATTA Siti Dwi Rahmawati, Prof. Ir. Budi Santosa, M.S., Ph.D Jurusan Teknik Industri,

Lebih terperinci

PENDEKATAN ALGORITMA CROSS ENTROPY- GENETIC ALGORITHM UNTUK MENURUNKAN MAKESPAN PADA PENJADWALAN FLOW SHOP

PENDEKATAN ALGORITMA CROSS ENTROPY- GENETIC ALGORITHM UNTUK MENURUNKAN MAKESPAN PADA PENJADWALAN FLOW SHOP PENDEKATAN ALGORITMA CROSS ENTROPY- GENETIC ALGORITHM UNTUK MENURUNKAN MAKESPAN PADA PENJADWALAN FLOW SHOP Dian Setiya Widodo 1*, Purnomo Budi Santoso 2, Eko Siswanto 3 1,2,3 Universitas Brawijaya, Fakultas

Lebih terperinci

MEMECAHKAN PERMASALAHAN VEHICHLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOW MELALUI METODE INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS : PT X WILAYAH BANDUNG)

MEMECAHKAN PERMASALAHAN VEHICHLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOW MELALUI METODE INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS : PT X WILAYAH BANDUNG) Seminar Nasional IENACO 213 ISSN: 23374349 MEMECAHKAN PERMASALAHAN VEHICHLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOW MELALUI METODE INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS : PT X WILAYAH BANDUNG) Putri Mety Zalynda Dosen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengiriman barang dari pabrik ke agen atau pelanggan, yang tersebar di berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengiriman barang dari pabrik ke agen atau pelanggan, yang tersebar di berbagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengiriman barang dari pabrik ke agen atau pelanggan, yang tersebar di berbagai tempat, sering menjadi masalah dalam dunia industri sehari-hari. Alokasi produk

Lebih terperinci

PENJADWALAN FLOW SHOP DENGAN PENERAPAN CROSS ENTROPY-GENETIC ALGORITHM (CEGA) UNTUK MEMINIMASI MAKESPAN

PENJADWALAN FLOW SHOP DENGAN PENERAPAN CROSS ENTROPY-GENETIC ALGORITHM (CEGA) UNTUK MEMINIMASI MAKESPAN PENJADWALAN FLOW SHOP DENGAN PENERAPAN CROSS ENTROPY-GENETIC ALGORITHM (CEGA) UNTUK MEMINIMASI MAKESPAN Hasan Bashori 1, Pratikto 2, Sugiono 3 1,2,3 Universitas Brawijaya, Fakultas Teknik Mesin, Malang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, di manapun, kapanpun dan siapapun pasti semua orang menggunakan kendaraan sebagai sarana transportasi mereka. Dan sering kali perjalanan

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Contoh Ilustrasi Kasus CVRP 13

Gambar 1.1 Contoh Ilustrasi Kasus CVRP 13 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Vehicle Routing Problem (VRP) merupakan konsep umum yang digunakan untuk semua permasalahan yang melibatkan perancangan rute optimal untuk armada kendaraan yang melayani

Lebih terperinci

PENGARUH NILAI PARAMETER TERHADAP SOLUSI HEURISTIK PADA MODEL VTPTW

PENGARUH NILAI PARAMETER TERHADAP SOLUSI HEURISTIK PADA MODEL VTPTW INFOMATEK Volume 19 Nomor 1 Juni 2017 PENGARUH NILAI PARAMETER TERHADAP SOLUSI HEURISTIK PADA MODEL VTPTW Tjutju T. Dimyati Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pasundan Abstrak: Penentuan

Lebih terperinci

PENDEKATAN CROSS ENTROPY-GENETIC ALGORITHM UNTUK PERMASALAHAN PENJADWALAN JOB SHOP TANPA WAKTU TUNGGU PADA BANYAK MESIN

PENDEKATAN CROSS ENTROPY-GENETIC ALGORITHM UNTUK PERMASALAHAN PENJADWALAN JOB SHOP TANPA WAKTU TUNGGU PADA BANYAK MESIN PENDEKATAN CROSS ENTROPY-GENETIC ALGORITHM UNTUK PERMASALAHAN PENJADWALAN JOB SHOP TANPA WAKTU TUNGGU PADA BANYAK MESIN Muhammad Arif Budiman Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut

Lebih terperinci

Dynamic Optimal Power Flow dengan kurva biaya pembangkitan tidak mulus menggunakan Particle Swarm Optimization

Dynamic Optimal Power Flow dengan kurva biaya pembangkitan tidak mulus menggunakan Particle Swarm Optimization JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-24 Dynamic Optimal Power Flow dengan kurva biaya pembangkitan tidak mulus menggunakan Particle Swarm Optimization Afif Nur

Lebih terperinci

OPTIMASI GENETIC ALGORITHM DENGAN SIMULATED ANNEALING UNTUK MULTIPLE DEPOT CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM

OPTIMASI GENETIC ALGORITHM DENGAN SIMULATED ANNEALING UNTUK MULTIPLE DEPOT CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM OPTIMASI GENETIC ALGORITHM DENGAN SIMULATED ANNEALING UNTUK MULTIPLE DEPOT CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM Aditya Permana 1, Mahmud Dwi Sulistiyo 2, Gia Septiana Wulandari 3 1,2,3 Prodi S1 Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 12 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah penjadwalan secara umum adalah aktifitas penugasan yang berhubungan dengan sejumlah kendala, sejumlah kejadian yang dapat terjadi pada suatu periode waktu

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK P.T. Gistex Textile Division adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang textile yang mengolah polyester (bahan baku) menjadi kain. Perusahaan memproduksi barang sesuai dengan pesanan konsumen

Lebih terperinci

Algoritma Modified Simulated Annealing untuk Menyelesaikan Airport Gate Assignment Problem (Studi Kasus Bandara Soekarno-Hatta)

Algoritma Modified Simulated Annealing untuk Menyelesaikan Airport Gate Assignment Problem (Studi Kasus Bandara Soekarno-Hatta) Disusun Oleh : Siti Dwi Rahmawati NRP 2510100144 Pembimbing : Prof. Ir. Budi Santosa, M.S., Ph.D NIP 19690512 199402 1001 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH

Lebih terperinci

PENYELESAIAN MULTIPLE DEPOT VEHICLE ROUTING PROBLEM (MDVRP) MENGGUNAKAN METODE INSERTION HEURISTIC

PENYELESAIAN MULTIPLE DEPOT VEHICLE ROUTING PROBLEM (MDVRP) MENGGUNAKAN METODE INSERTION HEURISTIC PENYELESAIAN MULTIPLE DEPOT VEHICLE ROUTING PROBLEM (MDVRP) MENGGUNAKAN METODE INSERTION HEURISTIC Dima Prihatinie, Susy Kuspambudi Andaini, Darmawan Satyananda JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

USULAN RANCANGAN RUTE TRANSPORTASI MULTI TRIP

USULAN RANCANGAN RUTE TRANSPORTASI MULTI TRIP USULAN RANCANGAN RUTE TRANSPORTASI MULTI TRIP UNTUK MEMINIMASI BIAYA TRANSPORTASI DENGAN HETEROGENEOUS FLEET DAN TIME WINDOW MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA DI PT.XYZ Muhammad Zuhdi Aiman Anka 1,

Lebih terperinci

BAB 4 Analisis dan Bahasan

BAB 4 Analisis dan Bahasan BAB 4 Analisis dan Bahasan 4.1 Pengumpulan Data Pada proses distribusi minyak mentah konsumsi domestik, terdapat tiga lokasi pengiriman dan penyebaran hingga lokasi akhir distribusi minyak mentah yaitu

Lebih terperinci

Penjadwalan Mata Kuliah Menggunakan Algoritma Genetika di Jurusan Sistem Informasi ITS

Penjadwalan Mata Kuliah Menggunakan Algoritma Genetika di Jurusan Sistem Informasi ITS JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-127 Mata Kuliah Menggunakan Algoritma Genetika di Jurusan Sistem Informasi ITS Wiga Ayu Puspaningrum, Arif Djunaidy, dan Retno

Lebih terperinci

Analisis Tingkat Inventori dan Kebutuhan Peralatan Bongkar Batu Bara pada Pabrik Semen PT Semen Indonesia

Analisis Tingkat Inventori dan Kebutuhan Peralatan Bongkar Batu Bara pada Pabrik Semen PT Semen Indonesia 1 Analisis Tingkat Inventori dan Kebutuhan Peralatan Bongkar Batu Bara pada Pabrik Semen PT Semen Indonesia Fandy Achmad Okky Pratama dan Stefanus Eko Wiratno Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

Model Konseptual Perencanaan Transportasi Bahan Bakar Minyak (BBM) Untuk Wilayah Kepulauan (Studi Kasus: Kepulauan Kabupaten Sumenep)

Model Konseptual Perencanaan Transportasi Bahan Bakar Minyak (BBM) Untuk Wilayah Kepulauan (Studi Kasus: Kepulauan Kabupaten Sumenep) JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Model Konseptual Perencanaan Transportasi Bahan Bakar Minyak (BBM) Untuk Wilayah Kepulauan (Studi Kasus: Kepulauan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Travelling Salesman Problem (TSP) Travelling Salesmen Problem (TSP) termasuk ke dalam kelas NP hard yang pada umumnya menggunakan pendekatan heuristik untuk mencari solusinya.

Lebih terperinci

A STUDY OF FUEL PRODUCT SUPPLYING IN EAST REGION WITH MARINE INVENTORY ROUTING BASIC CONCEPT

A STUDY OF FUEL PRODUCT SUPPLYING IN EAST REGION WITH MARINE INVENTORY ROUTING BASIC CONCEPT A STUDY OF FUEL PRODUCT SUPPLYING IN EAST REGION WITH MARINE INVENTORY ROUTING BASIC CONCEPT Betty Ariani Program Studi Teknik Perkapalan Universitas Muhammadiyah Surabaya Email : betty.ariani@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY-GENETIC ALGORITHM DALAM PENYELESAIAN RESOURCE-CONSTRAINED PROJECT SCHEDULING PROBLEM

PENERAPAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY-GENETIC ALGORITHM DALAM PENYELESAIAN RESOURCE-CONSTRAINED PROJECT SCHEDULING PROBLEM PENERAPAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY-GENETIC ALGORITHM DALAM PENYELESAIAN RESOURCE-CONSTRAINED PROJECT SCHEDULING PROBLEM Nur Rahmawati dan Budi Santosa Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

STUDI PENGGUNAAN PACKING PLANT PADA DISTRIBUSI SEMEN DI KALIMANTAN MENGGUNAKAN METODE TRANSSHIPMENT: STUDI KASUS PT. SEMEN GRESIK

STUDI PENGGUNAAN PACKING PLANT PADA DISTRIBUSI SEMEN DI KALIMANTAN MENGGUNAKAN METODE TRANSSHIPMENT: STUDI KASUS PT. SEMEN GRESIK STUDI PENGGUNAAN PACKING PLANT PADA DISTRIBUSI SEMEN DI KALIMANTAN MENGGUNAKAN METODE TRANSSHIPMENT: STUDI KASUS PT SEMEN GRESIK Ikhyandini GA dan Nadjadji Anwar Bidang Keahlian Manajemen Proyek Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem distribusi/trasportasi adalah salah satu hal yang penting bagi perusahaan, karena berkaitan dengan pelayana kepada konsumen. Dalam sistem distribusi/trasportasi

Lebih terperinci

BAB 5 Simpulan dan Saran. Gambar 5.1 Pola Operasional Kapal (proposed)

BAB 5 Simpulan dan Saran. Gambar 5.1 Pola Operasional Kapal (proposed) BAB 5 Simpulan dan Saran 5.1 Simpulan 5.1.1 Simpulan Hasil Penelitian Mengacu kepada rumusan masalah, maka pola operasional yang dihasilkan dari pengolahan data (proposed) dapat dilihat pada Gambar 5.1.

Lebih terperinci

Model Penjadwalan Pekerjaan pada Flowshop dengan Kriteria Minimasi Total Waktu Tinggal Aktual

Model Penjadwalan Pekerjaan pada Flowshop dengan Kriteria Minimasi Total Waktu Tinggal Aktual Performa (00) Vol. 1, No.1: 0-5 Model Penjadwalan Pekerjaan pada Flowshop dengan Kriteria Minimasi Total Waktu Tinggal Aktual Yuniaristanto Jurusan Teknik Industri, Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Lebih terperinci

Penentuan Rute untuk Pendistribusian BBM Menggunakan Algoritma Nearest neighbour (Studi Kasus di PT X)

Penentuan Rute untuk Pendistribusian BBM Menggunakan Algoritma Nearest neighbour (Studi Kasus di PT X) Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol. 01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Maret 2014 Penentuan Rute untuk Pendistribusian BBM Menggunakan Algoritma Nearest neighbour

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 17 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Permasalahan Optimasi Optimasi adalah proses memaksimasi atau meminimasi suatu fungsi tujuan dengan tetap memperhatikan pembatas yang ada. Optimasi memegang peranan penting

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP)

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP) PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP) Mohamad Subchan STMIK Muhammadiyah Banten e-mail: moh.subhan@gmail.com ABSTRAK: Permasalahan pencarian rute terpendek dapat

Lebih terperinci

Oleh: VINAYANTI EKA RAHMAWATI ( )

Oleh: VINAYANTI EKA RAHMAWATI ( ) Pendekatan Goal Programming untuk Penentuan Rute Kendaraan pada Kegiatan Distribusi (A Goal Programming Approach to Vehicle Routing Problems of Distribution) Oleh: VINAYANTI EKA RAHMAWATI (1207 100 020)

Lebih terperinci

PENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM UNTUK MINIMASI TOTAL BIAYA TRANSPORTASI PADA PT XYZ DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA

PENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM UNTUK MINIMASI TOTAL BIAYA TRANSPORTASI PADA PT XYZ DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2566 PENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM UNTUK MINIMASI TOTAL BIAYA TRANSPORTASI PADA PT XYZ DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA

Lebih terperinci

PENDEKATAN CROSS ENTROPY

PENDEKATAN CROSS ENTROPY PENDEKATAN CROSS ENTROPY UNTUK MINIMASI BIKRITERIA MAKESPAN DAN TOTAL TARDINESS PADA PENJADWALAN PRODUKSI FLOWSHOP DENGAN MESIN PARALEL Sayid Basori dan Suparno Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB II. KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II. KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI vii DAFTAR ISI Halaman Judul..... i Halaman Pengesahan..... ii Kata Pengantar..... iii Abstrak.... v Abstract... vi Daftar Isi... vii Daftar Gambar.... ix Daftar Tabel... x Daftar Notasi... xii Lampiran....

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIK DAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND PADA TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIK DAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND PADA TRAVELLING SALESMAN PROBLEM PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIK DAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND PADA TRAVELLING SALESMAN PROBLEM Nico Saputro dan Suryandi Wijaya Jurusan Ilmu Komputer Universitas Katolik Parahyangan nico@home.unpar.ac.id

Lebih terperinci

Studi Perbandingan Metode Bongkar Muat untuk Pelayaran Rakyat: Studi Kasus Manual vs Mekanisasi

Studi Perbandingan Metode Bongkar Muat untuk Pelayaran Rakyat: Studi Kasus Manual vs Mekanisasi JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) E-6 Studi Perbandingan Metode Bongkar Muat untuk Pelayaran Rakyat: Studi Kasus Manual vs Mekanisasi Aulia Djeihan Setiajid dan

Lebih terperinci

Penentuan Rute Kendaraan Distribusi Produk Roti Menggunakan Metode Nearest Neighbor dan Metode Sequential Insertion *

Penentuan Rute Kendaraan Distribusi Produk Roti Menggunakan Metode Nearest Neighbor dan Metode Sequential Insertion * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2014 Penentuan Kendaraan Distribusi Produk Roti Menggunakan Metode Nearest Neighbor

Lebih terperinci

Manual Penggunaan Algoritma Evolusi Diferensial untuk Mengoptimasikan Rute Kendaraan Akhmad Hidayatno Armand Omar Moeis Komarudin Aziiz Sutrisno

Manual Penggunaan Algoritma Evolusi Diferensial untuk Mengoptimasikan Rute Kendaraan Akhmad Hidayatno Armand Omar Moeis Komarudin Aziiz Sutrisno Manual Penggunaan Algoritma Evolusi Diferensial untuk Mengoptimasikan Rute Kendaraan Akhmad Hidayatno Armand Omar Moeis Komarudin Aziiz Sutrisno Laboratorium Rekayasa, Simulasi dan Pemodelan Sistem Departemen

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Fokus dalam bidang teknologi saat ini tidak hanya berada pada proses pengembangan yang disesuaikan dengan permasalahan yang dapat membantu manusia

Lebih terperinci

OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA

OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA Muhammad Arief Nugroho 1, Galih Hermawan, S.Kom., M.T. 2 1, 2 Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur No. 112-116, Bandung 40132 E-mail

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY- TABU SEARCH UNTUK PENYELESAIAN TRAVELLING REPAIRMAN PROBLEM

PENGEMBANGAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY- TABU SEARCH UNTUK PENYELESAIAN TRAVELLING REPAIRMAN PROBLEM PENGEMBANGAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY- TABU SEARCH UNTUK PENYELESAIAN TRAVELLING REPAIRMAN PROBLEM Pembimbing : Ir. Budi Santosa, M.S., Ph.D NIP. 196905121994021001 LOGO Peneliti : Muchammad Aminuddin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Distribusi merupakan salah satu komponen dari suatu sistem logistik yang bertanggungjawab akan perpindahan material antar fasilitas. Distribusi berperan dalam membawa

Lebih terperinci

Penerapan Adaptive Genetic Algorithm dengan Fuzzy Logic Controller pada Capacitated Vehicle Routing Problem

Penerapan Adaptive Genetic Algorithm dengan Fuzzy Logic Controller pada Capacitated Vehicle Routing Problem Penerapan Adaptive Genetic Algorithm dengan Fuzzy Logic Controller pada Capacitated Vehicle Routing Problem Tri Kusnandi Fazarudin 1, Rasyid Kurniawan 2, Mahmud Dwi Sulistiyo 3 1,2 Prodi S1 Teknik Informatika,

Lebih terperinci

PENJADWALAN OPERASIONAL PEMBANGKIT BERBASIS ALGORITMA GENETIK PADA SISTEM PEMBANGKIT SUMATERA BAGIAN TENGAH

PENJADWALAN OPERASIONAL PEMBANGKIT BERBASIS ALGORITMA GENETIK PADA SISTEM PEMBANGKIT SUMATERA BAGIAN TENGAH Penjadwalan Operasional Pembangkit Berbasis Algoritma Genetik (Dwi Ana dkk) PENJADWALAN OPERASIONAL PEMBANGKIT BERBASIS ALGORITMA GENETIK PADA SISTEM PEMBANGKIT SUMATERA BAGIAN TENGAH Rahmanul Ikhsan 1,

Lebih terperinci

ALGORITMA HARMONY SEARCH DALAM OPTIMALISASI VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOW (VRPTW)

ALGORITMA HARMONY SEARCH DALAM OPTIMALISASI VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOW (VRPTW) ALGORITMA HARMONY SEARCH DALAM OPTIMALISASI VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOW (VRPTW) Irinne Puspitasari 1, Purwanto 2 Email : irinne.puspitasari@gmail.com JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih efektif dan efisien karena akan melewati rute yang minimal jaraknya,

BAB I PENDAHULUAN. lebih efektif dan efisien karena akan melewati rute yang minimal jaraknya, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Distribusi merupakan proses penyaluran produk dari produsen sampai ke tangan masyarakat atau konsumen. Kemudahan konsumen dalam mendapatkan produk yang diinginkan menjadi

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE CROSS ENTROPY DALAM PENYELESAIAN CAPACITATED LOCATION-ROUTING PROBLEM

PENERAPAN METODE CROSS ENTROPY DALAM PENYELESAIAN CAPACITATED LOCATION-ROUTING PROBLEM PENERAPAN METODE CROSS ENTROPY DALAM PENYELESAIAN CAPACITATED LOCATION-ROUTING PROBLEM Nuresti Prabaningtyas dan Budi Santosa Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya

Lebih terperinci

Dynamic Economic Dispatch Menggunakan Pendekatan Penelusuran Ke Depan

Dynamic Economic Dispatch Menggunakan Pendekatan Penelusuran Ke Depan 1 Dynamic Economic Dispatch Menggunakan Pendekatan Penelusuran Ke Depan Sheila Fitria Farisqi, Rony Seto Wibowo dan Sidaryanto Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIK UNTUK PENYELESAIAN MASALAH VEHICLE ROUTING DI PT.MIF

PENERAPAN ALGORITMA GENETIK UNTUK PENYELESAIAN MASALAH VEHICLE ROUTING DI PT.MIF 92 Tanujaya : PENERAPAN ALGORITMA GENETIK UNTUK PENYELESAIAN MASALAH VEHICLE... PENERAPAN ALGORITMA GENETIK UNTUK PENYELESAIAN MASALAH VEHICLE ROUTING DI PT.MIF William Tanujaya 1), Dian Retno Sari Dewi

Lebih terperinci

Penyelesaian Penjadwalan Flexible Job Shop Problem dengan menggunakan Real Coded Genetic Algorithm

Penyelesaian Penjadwalan Flexible Job Shop Problem dengan menggunakan Real Coded Genetic Algorithm Penyelesaian Penjadwalan Flexible Job Shop Problem dengan menggunakan Real Coded Genetic Algorithm M. C. C. Utomo 1, Wayan Firdaus Mahmudy 2, Marji Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

KOMBINASI ALGORITMA DIFFERENTIAL EVOLUTION DENGAN ITERATED GREEDY UNTUK PERMASALAHAN TRAVELING SALESMAN PROBLEM (TSP)

KOMBINASI ALGORITMA DIFFERENTIAL EVOLUTION DENGAN ITERATED GREEDY UNTUK PERMASALAHAN TRAVELING SALESMAN PROBLEM (TSP) KOMBINASI ALGORITMA DIFFERENTIAL EVOLUTION DENGAN ITERATED GREEDY UNTUK PERMASALAHAN TRAVELING SALESMAN PROBLEM (TSP) Ong Andre Wahju Riyanto * ABSTRAKSI Penelitian ini ditujukan untuk memperbaiki kelemahan

Lebih terperinci

PANDUAN APLIKASI TSP-VRP

PANDUAN APLIKASI TSP-VRP PANDUAN APLIKASI TSP-VRP oleh Dra. Sapti Wahyuningsih, M.Si Darmawan Satyananda, S.T, M.T JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG 2016 0 Pengantar Aplikasi ini dikembangkan

Lebih terperinci

PENYELESAIAN PERMASALAHAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM MENGGUNAKAN ALGORITMA DIFFERENTIAL EVOLUTION

PENYELESAIAN PERMASALAHAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM MENGGUNAKAN ALGORITMA DIFFERENTIAL EVOLUTION PENYELESAIAN PERMASALAHAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM MENGGUNAKAN ALGORITMA DIFFERENTIAL EVOLUTION Heri Awalul Ilhamsah Jurusan Teknik Industri Universitas Trunojoyo Email: hilhamsah@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

TESIS. Karya Tulis Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Teknik dan Manajemen Industri dari Institut Teknologi Bandung

TESIS. Karya Tulis Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Teknik dan Manajemen Industri dari Institut Teknologi Bandung Pemecahan Vehicle Routing Problem dengan Karakteristik Fleet Mix Vehicle, Multiple Trips, Split Delivery, Multiple Products dan Multiple Compartments menggunakan Teknik Genetic Algorithm TESIS Karya Tulis

Lebih terperinci

Algoritma Cross Entropy untuk Penentuan Rute Kendaraan dengan Penjemputan dan Pengantaran yang Mempertimbangkan Jendela Waktu dan Durasi Maksimum

Algoritma Cross Entropy untuk Penentuan Rute Kendaraan dengan Penjemputan dan Pengantaran yang Mempertimbangkan Jendela Waktu dan Durasi Maksimum Algoritma Cross Entropy untuk Penentuan Rute Kendaraan dengan Penjemputan dan Pengantaran yang Mempertimbangkan Jendela Waktu dan Durasi Maksimum Andriansyah, Suhendrianto, Prima Denny Sentia, Jurusan

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MEMAKSIMALKAN LABA PRODUKSI JILBAB

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MEMAKSIMALKAN LABA PRODUKSI JILBAB Journal of Environmental Engineering & Sustainable Technology Vol. 02 No. 01, July 2015, Pages 06-11 JEEST http://jeest.ub.ac.id PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MEMAKSIMALKAN LABA PRODUKSI JILBAB Samaher

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Distribusi suatu produk mempunyai peran yang penting dalam suatu mata rantai produksi. Hal yang paling relevan dalam pendistribusian suatu produk adalah transportasi

Lebih terperinci