P U T U S A N Nomor : 31/G/2015/PTUN-Pbr

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "P U T U S A N Nomor : 31/G/2015/PTUN-Pbr"

Transkripsi

1 P U T U S A N Nomor : 31/G/2015/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada tingkat pertama dengan acara biasa yang dilaksanakan digedung yang telah ditentukan untuk itu terletak di Jalan H.R. Soebrantas KM 9 Pekanbaru telah memutuskan dalam putusannya dalam sengketa antara : Nama : CAFRIANTO; Kewarganegaraan : Indonesia; Pekerjaan : Wiraswasta; Tempat tinggal : Jalan Syeh Umar RT. 011, Kelurahan Pangkalan Sesai, Kecamatan Dumai Barat Kota Dumai; Dalam hal ini memberikan kuasa kepada DAULAT INDRA, S.H. dan BOY FEBIYANTO, S.H. kesemuanya kewarganegaraan Indonesia, pekerjaan advokat/pengacara beralamat di Jalan Sultan Syarif Kasim Lt. II No. 53 Kota Dumai berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 11 Juli 2015; Selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT; M E L A W A N : Nama Jabatan : KEPALA BADAN PELAYANAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA DUMAI; Tempat kedudukan : Jalan HR Soebrantas Kota Dumai; Dalam hal ini memberikan kuasa kepada: HANDAYANI, SH. : Kepala Bagian Hukum Dan HAM Sekretariat Daerah Kota Dumai; Putusan Nomor : 31/G/2015/PTUN-Pbr. Halaman 1 dari 45 halaman

2 2. DEDE MIRZA, SH.MH. : Kepala Sub Bagian Bantuan Hukum Dan HAM Sekretariat Daerah kota Dumai; DEDI SYAFRIZAL, S.Sos. : Pelaksana Bagian Bantuan Hukum dan HAM Sekretariat Daerah Kota Dumai; Kesemuanya kewarganegaraan Indonesia, pekerjaan PNS pada Kantor Sekretariat Daerah Kota Dumai beralamat di Jalan Tuanku Tambusai Dumai berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor : 12/HK- HAM/2015 tanggal 4 Agustus 2015; Selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT; Pengadilan Tata Usaha Negara tersebut ; Telah membaca surat gugatan Penggugat tertanggal 13 Juli 2015 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru pada tanggal 14 Juli 2015 dibawah Register Nomor : 31/G/2015/PTUN.Pbr dan telah diperbaiki tanggal 18 Agustus 2015 ; Telah membaca Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru Nomor : 31 / PEN-MH / 2015 / PTUN.Pbr, Tanggal 14 Juli 2015, Tentang Penunjukan Majelis Hakim ; Telah membaca Penetapan Wakil Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru Nomor : 31/G/2015/PTUN.Pbr tanggal 14 Juli 2015 tentang penunjukan Panitera Pengganti; Putusan Nomor : 31/G/2015/PTUN-Pbr. Halaman 2 dari 40 halaman

3 4. Telah membaca Penetapan Hakim Ketua Majelis Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru Nomor : 31/ PEN-PP / 2015 / PTUN.Pbr tanggal 27 Juli 2015 Tentang Penetapan Pemeriksaan Persiapan ; Telah membaca Penetapan Hakim Ketua Majelis Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru Nomor : 31/ PEN-HS / 2015 / PTUN.Pbr tanggal 18 Agustus 2015 Tentang Penetapan Hari Sidang; Telah membaca dan meneliti surat-surat bukti dari para pihak; Telah memperhatikan segala sesuatu yang terjadi dalam persidangan; TENTANG DUDUKNYA PERKARA Bahwa Penggugat telah mengajukan gugatan sengketa Tata Usaha Negara tertanggal 13 Juli 2015 yang diterima dan didaftar di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru pada tanggal 14 Juli 2015 dengan Register perkara Nomor : 31/G/2015/PTUN-Pbr yang diperbaiki pada tanggal 18 Agustus 2015 dengan mengemukakan dasar dan alasan sebagai berikut : OBJEK SENGKETA Yang menjadi objek sengketa dalam perkara ini : Surat Kepala Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Dumai, Nomor : 503/BPTPM/82 Perihal Penghentian Operasional Permainan Super 21 Tanggal 9 Juli 2015; Mengingat : Bahwa ketentuan Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor 51 tahun 2009 serta pihak Tergugat dalam perkara ini berkedudukan hukum di wilayah hukum Pengadilan Tata Usaha Pekanbaru, maka sudah tepat dan benar apabila gugatan Penggugat dalam perkara ini diajukan, diperiksa dan diputus oleh Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru; Putusan Nomor : 31/G/2015/PTUN-Pbr. Halaman 3 dari 40 halaman

4 Bahwa gugatan ini Penggugat daftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru pada tanggal 14 Juli 2015, maka sesuai ketentuan Pasal 55 Tahun 1986 tentang Pengadilan Tata Usaha Negara, pengajuan Gugatan ini masih dalam tenggang waktu 90 (sembilan puluh) hari sejak saat diterimanya surat keputusan Tergugat dimaksud; Adapun yang menjadi duduk perkara adalah sebagai berikut: Bahwa Penggugat adalah pemilik usaha Gelanggang Permainan anakanak yang bernama Super 21; Bahwa pada tahun 2012 Penggugat pernah Mengajukan Permohonan izin kepada Tergugat berupa lzin Usaha Perdagangan, lzin Ternpat Usaha dan lzin Gangguan (HO) kepada Tergugat (Kepala Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Dumai (BPTPM)), terkait lzin Usaha Pariwisata Milik Penggugat sebagaimana diatur dalarn Perda Nornor 5 Tahun 2004 Tentang Perizinan Kepariwisataan; Bahwa setelah melalui proses panjang mulai dari penandatanganan sempadan tempat usaha, dilakukannya survey tempat usaha, pengukuran luas tempat usaha, seluruhnya dilaksanakan di jalan Prof. M. Yamin RT.01 Kelurahan Rimba Sekampung, Kecamatan Dumai Kota, Kota Dumai, kemudian pada bulan November tahun 2012, Tergugat (Kepala Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Dumai) menerbitkan lzin berupa: Surat lzin Usaha Perdagangan Nomor: SIUP/BPTPM/ PK/188/IV/2012, tanggal 11 April 2012; Surat lzin Tempat Usaha Nomor : SITU/BPTPM/275/IV/2012, tanggal 11 April 20t2; Putusan Nomor : 31/G/2015/PTUN-Pbr. Halaman 4 dari 40 halaman

5 Surat lzin Undang-undang Gangguan (H.O) Nomor : 361/HO/BPTPM/IV/2012, tanggal 11 April 2012; yang hingga saat ini masih berlaku, dan keseluruhnya diterbitkan oleh Tergugat dalam hal ini Kepala Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal Pemerintah Kota Dumai; Bahwa Penggugat adalah pelaku usaha sekaligus wajib pajak yang taat membayar pajak, selain itu Penggugat juga sering memberikan bantuan pada masyarakat sekitar baik dalam bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) maupun bantuan langsung sebagai bentuk kepedulian Penggugat terhadap masyarakat sekitar; Bahwa setelah + 3 (tiga) tahun permainan Super 21 beroperasi kemudian Tergugat menerbikan Surat, Nornor : 503/BPTPM/82, Perihal Penghentian Operasional Permainan Super 21, tanggal 9 Juli 2015, yang kongkritnya diterima Penggugat pada hari dan tanggal yang sama, tindakan Tergugat tersebut jelas sangat sewenang-wenang, rnerugikan kepentingan Penggugat tanpa memperhatikan rasa keadilan dan kepastian hukum, mengingat: ) Permainan Super 21 beroperasi berdasarkan lzin Usaha Perdagangan Nomor : SIUP/BPTPM/PK/188/IV/2012, tanggal 11 April 2012, Surat lzin Tempat Usaha Nomor : SITU/BPTPM/275/IV/2012, tanggal 11 April 2012, Surat lzin Undang-Undang Gangguan (H.O) Nomor : 361/HO/BPTPM/ IV/2012, tanggal 11 April 2012, tanggal 11 April 2012 yang seluruhnya diterbitkan Tergugat, telah sesuai Perda Nomor : 5 tahun 2004 tentang Perizinan Kepariwisataan, tidak satu pasal pun menyebutkan Permainan Super 21 bertentangan dengan Perda tersebut; Putusan Nomor : 31/G/2015/PTUN-Pbr. Halaman 5 dari 40 halaman

6 2) Berkaitan dengan Peraturan Wali Kota Dumai, Nomor 21 tahun 2013 tentang Prosedur Dan Tata Cara Pernberian lzin Usaha Pariwisata, yang mana Peraturan Walikota tersebut merupakan petunjuk teknis Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor : 5 tahun 2004, yang diundangkan pada tahun 2013 artinya setelah Permainan Super 21 memiliki izin sesuai Perda Nomor 5 tahun 2004, disamping itu berdasarkan Peraturan Walikota Dumai tersebut, tindakan Tergugat dengan mengeluarkan Surat Nomor: 503/BPTPMI/82, Perihal Penghentian Operasional Permainan Super 21, Tanggal 9 Juli 2015, jelas bertentangan bahkan melanggar Peraturan Walikota itu sendiri, selayaknya Tergugat terlebih dahulu memberi Peringatan Tertulis kepada Penggugat, dalam hal Penggugat tidak mengindahkan Peringatan tersebut, Tergugat dapat rnengeluarkan Surat sebagaimana disebutkan dalam objek perkara; Bahwa tindakan Tergugat dengan mengeluarkan Surat Nomor: 503/BPTPM/82, Perihal Penghentian Operasional Permainan Super 21, Tanggal 9 Juli 2015, jelas merugikan kepentingan Penggugat serta telah memenuhi ketentuan Pasal 53 ayat (1) dan (2) Undang-undang Nornor : 9 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor : 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang mengatur : Ayat (1) "orang atau badan hukurn perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan Gugatan tertulis kepada pengadilan yang berwenang yang berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara yang Putusan Nomor : 31/G/2015/PTUN-Pbr. Halaman 6 dari 40 halaman

7 disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan atau direhabilitasi" Bahwa dalam frase kalimat "merasa kepentingannya dirugikan" menunjukkan bahwa: Suatu gugatan dilandasi oleh unsur subjektivitas, yaitu adanya perasaan atau sangkaan yang sifatnya subjektif bahwa KTUN tersebut merugikannya; Rasa kerugian yang diderita oleh seseorang bisa disebabkan karena KTUN tersebut ditujukan kepadanya (secara langsung), atau orang yang terkena imbas dari terbitnya KTUN tersebut (tidak langsung), artinya KTUN tersebut tidak ditujukan kepadanya; Harus terdapat hubungan kausalitas (sebab-akibat) antara terbitnya KTUN dengan timbulnya kerugian atau kernungkinan kerugian yang akan diderita; Disamping itu menurut Ketut Suraputra Kata "merasa" dalam Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004, dapat diartikan bahwa kepentingan tersebut (kerugian) belum perlu sudah nyata-nyata terjadi"; -- Bahwa berdasarkan uraian diatas dalam hal Surat Tergugat Nomor : 503/BPTPM/82, Perihal Penghentian Operasional Permainan Super 21, Tanggal 9 Juli dilaksanakan, sudah tentu akan menimbulkan kerugian bagi Penggugat oleh karenanya sudah tepat dan benar Gugatan ini Penggugat ajukan; Ayat (2) "alasan yang dapat digunakan dalam gugatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah : Putusan Nomor : 31/G/2015/PTUN-Pbr. Halaman 7 dari 40 halaman

8 a. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan Peraturan Perundang-undang yang berlaku; a) Bahwa Surat Kepala Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Dumai, Nomor: 503/BPTPM/82, Perihal Penghentian Operasional Permainan Super 21, Tanggal 9 Juli 2015, bertentangan dengan Peraturan Walikota Dumai Nomor 21 tahun 2013; b. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik; a) Bahwa tindakan Tergugat dengan rnengeluarkan Surat Nomor: 503/BPTPM/82, Perihal Penghentian Operasional Permainan Super 21, Tanggal 9 Juli 2015, jelas bertentangan dengan Asasasas Umum Pemerintahan yang Baik (AAUPB) sebagaimana diatur dalarn Undang-Undang Nornor : 28 tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas Dari Korupsi Kolusi dan Nepotisma, khususnya : Asas Kepastian Hukum yang mana tindakan Tergugat dalam menerbitkan Surat Nomor: 503/8PTPMl82, Perihal Penghentian Operasional Permainan Super 21, Tanggal 9 Juli 2015, tidak didasari pada peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sebaliknya menimbulkan Ketidak pastian Hukurn, bahkan rnelanggar Peraturan Walikota Dumai, Nomor : 21 tahun 2013 tentang Prosedur Dan Tata Cara Pemberian lzin Usaha Pariwisata, oleh karena itu sudah selayaknya Surat Tergugat Nomor : 503/BPTPM/82, tanggal 09 Juli 2015 Putusan Nomor : 31/G/2015/PTUN-Pbr. Halaman 8 dari 40 halaman

9 Perihal Penghentian Operasional Permainan Super 21, untuk dicabut dan dinyatakan tidak berlaku; Asas Kecermatan yaitu Pihak Tergugat telah tidak cermat menerbitkan Surat Keputusan Penghetian Operasional Super 21 Nomor : 503/BPTPM/82, tanggal 09 Juli 2015, yang menjadi objek sengketa dalam perkara ini sehingga secara substansial surat Keputusan Tergugat tersebut jelas telah merugikan Penggugat; Asas Keterbukaan, Tergugat tidak secara terbuka memberikan informasi, mensosialisasikan kepada Penggugat berkaitan dengan izin usaha yang harus dimiliki Penggugat setelah terbitnya Peraturan Walikota Dumai, Nomor : 21 tahun 2013; Asas Profesionalitas, Tergugat semestinya dapat bertindak secara profesional dalam rnenerbitkan Surat tersebut (obyek sengketa) dengan melihat peraturan-peraturan perundangan yang berlaku; Bahwa berdasarkan uraian diatas sudah sangat tepat dan layak Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru menyatakan batal dan atau tidak sah Surat Nomor: 503/BPTPM/82, Perihal Penghentian Operasional Permainan Super 21, Tanggal 9 Juli 2015, yang dikeluarkan Tergugat sebagaimana diatur dalam Pasal 53 ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor : 9 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor : 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara; Bahwa objek sengketa a quo datam perkara lni telah memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 1 angka 9 Undang-undang Nomor : 51 Putusan Nomor : 31/G/2015/PTUN-Pbr. Halaman 9 dari 40 halaman

10 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nornor : 5 Tahun 1986 yang berbunyi "Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha Negara yang berisikan tindakan hukum tata usaha Negara yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat konkret, individual dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata" ; Bahwa adanya kekawatiran Penggugat, jika Tergugat lalai atau tidak melaksanakan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Pekabaru yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap yaitu sejak dijatuhkannya Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara, maka Penggugat mohon kepada Majelis Hakim agar rnenjatuhkan hukuman berupa uang paksa (dwangsom) sebesar Rp ,- (lima juta Rupiah) perhari kepada Tergugat apabila Tergugat lalai atau tidak melaksanakan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara yang sudah berkekuatan hukum tetap; ---- Bahwa berdasarkan dalil-dalil Gugatan Penggugat tersebut diatas, Penggugat mohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa dan mengadili perkara ini agar memberikan Putusan sebagai berikut : Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya; Menyatakan Batal atau Tidak Sah Surat Kepala Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Dumai, Nomor: 503/BPTPM/82, Perihal Penghentian Operasional Permainan Super 21, Tanggal 9 Juli 2015; Memerintahkan Tergugat untuk mencabut Surat Kepala Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Dumai, Nomor: 503/BPTPM/82, Putusan Nomor : 31/G/2015/PTUN-Pbr. Halaman 10 dari 40 halaman

11 Perihal Penghentian Operasional Permainan Super 21, Tanggal 9 Juli 2015; Menghukum Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp ,- (lima juta Rupiah) perhari, apabila Tergugat lalai atau tidak melaksanakan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara yang sudah berkekuatan hukum tetap; Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini; Jika Pengadilan berpendapat lain, mohon Putusan yang seadil-adilnya Bahwa pada Pemeriksaan Persiapan maupun pada Persidangan yang telah ditentukan para pihak telah datang menghadap, untuk Penggugat datang menghadap Kuasa Hukumnya sedang untuk Tergugat datang menghadap Kuasanya; Bahwa Tergugat pada persidangan Tanggal 03 September 2015 telah mengajukan Jawaban, yang isi Jawaban Tergugat adalah sebagai berikut:---- DALAM POKOK PERKARA: Bahwa Tergugat menolak dengan tegas seluruh dalil gugatan Penggugat dalam surat gugatannya kecuali yang secara tegas diakui oleh Tergugat akan kebenarannya; Penggugat telah mendalilkan yang menjadi objek sengketa dalam perkara ini adalah Surat Keputusan Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal, Nomor: 503/BPTPM/82, Perihal Penghentian Operasional Permainan Super 21, Tanggal 9 Juli 2015; Bahwa tidak benar dan tidak berdasar hukum dalil Penggugat yang menyatakan Tergugat telah mengeluarkan suatu keputusan yang Putusan Nomor : 31/G/2015/PTUN-Pbr. Halaman 11 dari 40 halaman

12 sangat sewenang-wenang, merugikan kepentingan Penggugat serta tanpa memperhatikan rasa keadilan dan kepastian hukum, karena keputusan yang Tergugat keluarkan telah sesuai dengan undangundang dan peraturan yang berlaku; Dalil gugatan Penggugat pada angka 5.1) yang menyatakan permainan super 21 beroperasi berdasarkan Izin Usaha Perdagangan Nomor : SIUP/BPTPM/PK/188/IV/2012, tanggal 11 April 2012, Surat lzin Tempat Usaha Nomor : SITU/BPTPM/275/IV/2012, tanggal 11 April 2012, Surat lzin Undang-Undang Gangguan (H.O) Nomor : SIUP/361/HO/BPTPM/IV/2012, tanggal 11 April 2012, tanggal 11 April 2012 yang seluruhnya diterbitkan Tergugat, telah sesuai dengan Perda No. 5 tahun 2004 tentang Perizinan Kepariwisataan, tidak satu pasal pun menyebutkan Permainan Super 21 bertentangan dengan Perda tersebut adalah tidak benar karena Permainan Super 21 belum memenuhi dan atau telah melanggar ketentuan Perda No. 5 tahun 2004 khususnya pasal 14 ayat (1) dan ayat (2) yang berbunyi : ) Ayat (1) Setiap penyelenggara usaha sarana pariwisata, pengusaha objek dan daya tarik wisata serta jasa pariwisata sebagaimana dimaksud dalan Pasal 7, 8, dan 9 peraturan daerah ini terlebih dahulu harus memiliki Izin Usaha Pariwisata (IUP) dari Kepala Dinas pariwisata dan Kebudayaan atas nama Walikota; ) Ayat (2) izin Usaha Pariwisata (IUP) sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini berlaku sepanjang usaha tersebut masih berjalan dan harus didaftar ulang sekali setahun kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan; Putusan Nomor : 31/G/2015/PTUN-Pbr. Halaman 12 dari 40 halaman

13 4. Bahwa sampai diterbitkannya objek perkara ini Penggugat belum memiliki Izin Usaha Pariwisata untuk Gelanggang Permainan Super 21. Seperti yang diakui sendiri oleh Penggugat didalam gugatannya permainan Super 21 hanya memiliki Izin Usaha Perdagangan, Izin undang-undang Gangguan (HO) dan Surat Izin Tempat Usaha. Bahkan Surat-surat Izin Tempat Usaha penggugat bukan ditempat Super 21 sekarang beroperasi dijalan Prof. M Yamin Rt. 01, Kelurahan Rimba Sekampung, Kecamatan Dumai Kota, Kota Dumai, tetapi Usaha Super 21 tersebut di seharusnya berada di jalan Prof. M. Yamin RT.01 Kelurahan Laksamana, Kecamatan Dumai Kota; Bahwa Penggugat di dalam gugatannya angka 5.2) mengatakan Tindakan Tergugat dengan mengeluarkan Surat Nomor : 503/BPTPM/82, Perihal Penghentian Operasional Permainan Super 21, Tanggal 9 Juli 2015 jelas bertentangan bahkan melanggar Peraturan Walikota itu sendiri, selayaknya Tergugat terlebih dahulu memberi Peringatan tertulis kepada Penggugat, dalam hal Penggugat tidak mengindahkan peringatan tersebut, Tergugat dapat mengeluarkan surat sebagaimana disebutkan dalam objek perkara. Bahwa pernyataan Penggugat yang menyatakan tindakan Tergugat bertentangan bahkan melanggar Peraturan walikota adalah tidak benar dan sangat mengada-ada karena tindakan Tergugat tersebut justru untuk menegakkan Peraturan Walikota untuk menjaga ketertiban dan keamanan di kota Dumai. Sebelum mengeluarkan keputusan perihal Penghentian operasional pernainan Super 21 tergugat telah berulang kali memberi peringatan kepada Penggugat dan juga mengundang Penggugat untuk membicarakan masalah keberadaan Permainan Super 21; Putusan Nomor : 31/G/2015/PTUN-Pbr. Halaman 13 dari 40 halaman

14 6. Baru saja beberapa hari permainan Super 21 ini di buka telah mendapat penolakan dari masyarakat berdasarkan surat Penolakan tanggal 23 Mei 2012 yang ditandatangani oleh para tokoh masyarakat kelurahan Rimba Sekampung dan Kelurahan Laksamana. Untuk mencari jalan keluar yang terbaik mengenai masalah Permainan Super 21, maka diadakan musyawarah di Kantor Camat Dumai kota dan juga diadakan pertemuan antara Pemilik Super 21 (Penggugat) dengan Tergugat. Dalam pertemuan tersebut Penggugat berjanji akan mematuhi ketentuan yang berlaku yaitu : a. Menjaga ketertiban, keamanan dan ketentraman umum; b. Mematuhi ketentuan/petunjuk yang ada hubungannya dengan usaha; c. Jika terdapat usaha bersengketa maka izin yang telah diberikan dapat dicabut kembali; Bahwa Tergugat sebelum mengeluarkan Surat yang sekarang menjadi objek perkara terlebih dahulu Tergugat telah menyurati Tergugat pada tanggal 3 Maret 2015 yang pada intinya memperingati Penggugat karena tempat usaha Penggugat belum mempunyai Izin Usaha Pariwisata (IUP) dan Surat izin Tempat Usaha (SITU), Izin Undang- Undang Gangguan (HO), Surat izin Usaha Perdagangan (SIUP) yang dimiliki Penggugat berlokasi di Jalan Prof. M. Yamin, Kelurahan Laksamana bukan di Jalan Prof. M. Yamin Kelurahan Rimba Sekampung. Dan yang terpenting dalam surat tersebut Tergugat menyarankan kepada Penggugat untuk pindah lokasi karena tidak sesuai dengan surat izin yang dimiliki; Putusan Nomor : 31/G/2015/PTUN-Pbr. Halaman 14 dari 40 halaman

15 8. Bahwa Surat Keputusan Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal, Nomor : 503/BPTPM/82 Perihal Penghentian Operasional Permainan Super 21 Tanggal 9 Juli 2015, tidaklah bisa dijadikan objek gugatan ke PTUN karena syarat keputusan Tata Usaha Negara yang bisa dijadikan objek perkara di PTUN berdasarkan Pasal 53 ayat (2) undang-undang No. 9 Tahun 2004 tentang perubahan atas Undang- Undang Nomor 5 tahun 1986 adalah ayat (2) alasan yang dapat digunakan sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah : a. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bahwa Surat Keputusan Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal, Nomor : 503/BPTPM/82 Perihal Penghentian Operasional Permainan Super 21 Tanggal 9 Juli 2015 tidaklah bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya Peraturan Walikota Dumai Nomor 21 tahun 2013, bahkan surat tersebut diatas diterbitkan untuk menegakkan Peraturan Walikota tersebut; Bahwa Penggugat mendalilkan Surat Keputusan Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal, Nomor : 503/BPTPM/82 Perihal Penghentian Operasional Permainan Super 21 Tanggal 9 Juli 2015 bertentangan dengan Peraturan Walikota Dumai Nomor 21 tahun 2013 tetapi Penggugat tidak menjelaskan pasal berapa yang telah dilanggar oleh Tergugat; Bahwa dalil gugatan Penggugat yang menyatakan Surat Keputusan Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal, Nomor : 503/BPTPM/82 Perihal Penghentian Operasional Permainan Super 21 Tanggal 9 Juli 2015 telah bertentangan dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Putusan Nomor : 31/G/2015/PTUN-Pbr. Halaman 15 dari 40 halaman

16 Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, kolusi dan Nepotisme adalah tidak benar dan sangat bertolak belakang dengan kenyataan; Tergugat di dalan gugatannya selalu mengulang-ulang Surat Keputusan Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal, Nomor : 503/BPTPM/82 Perihal Penghentian Operasional Permainan Super 21 Tanggal 9 Juli 2015 tidak didasari pada peraturan perundangundangan yang berlaku dan tidak cermat dalam penerbitannya tetapi Pengggugat tidak pernah menjelaskan pasal berapa yang langgarnya, karenanya sudah selayaknya dalil gugatan Penggugat ini untuk tidak dipertimbangkan dan ditolak karena tidak ada dasar hukumnya; Bahwa Penggugat mendalilkan Tergugat tidak secara terbuka memberikan informasi, mensosialisasikan kepada Penggugat berkaitan dengan izin usaha yang harus dimiliki Penggugat setelah terbitnya Peraturan Walikota Dumai Nomor 21 tahun 2013, adalah tidak benar dan sangat bertolak belakang dengan bukti-bukti yang ada karena Tergugat sudah berulang kali membuat surat edaran kemudian mengirimnya kepada Pemilik Tempat Hiburan, yaitu pada tanggal 14 Nopember 2013 perihal Penyelenggaraan Izin Usaha Kepariwisataan, kemudian tanggal 16 Februari 2015 perihal Izin Tempat Hiburan (Izin Kepariwisataan). Bahwa berdasarkan hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia ini setiap Undang-Undang atau peraturan yang telah diundangkan dan diumumkan dilembaran Negara/daerah maka semua masyarakat sudah dianggap mengetahuinya; Bahwa dalil gugatan Penggugat yang mengatakan Tergugat tidak Profesional adalah tidak benar karena dalam menerbitkan objek Putusan Nomor : 31/G/2015/PTUN-Pbr. Halaman 16 dari 40 halaman

17 sengketa tersebut telah sesuai dengan undang-undang dan aturanaturan yang berlaku dan tidak ada satu pasalpun yang dilanggar; Bahwa Surat Keputusan Tergugat telah sesuai dengan fakta dan tidak pula melanggar asas-asas umum pemerintahan yang baik khususnya asas kepastian hukum, kecermatan, keterbukaan dan profesionalitas. Berdasarkan uraian tersebut Tergugat telah mempertimbangkan dan memperhatikan dengan cermat semua fakta dan kepentingan yang relevan pada saat menerbitkan keputusan dan telah memenuhi asas persamaan hak dan asas kepastian hukum; Bahwa dengan demikian sangat jelas dan terang gugatan Penggugat sangat mengada-ada dan tidak beralasan hukum untuk dapat dipertimbangkan dalam perkara ini, sehingga Majelis Hakim dalam memeriksa perkara ini tidak perlu mempertimbangkannya dan patut menyatakan gugatan Penggugat ditolak dan setidak-tidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima ( Niet Onvantkelijk verklaard); Tergugat tegaskan bahwa Tergugat dalam bekerja telah sesuai dengan semua ketentuan hukum yang berlaku dan tidak ada satupun tindakan Tergugat yang bertentangan dengan undang-undang yang berlaku. Surat Keputusan Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal, Nomor : 503/BPTPM/82 Perihal Penghentian Operasional Permainan Super 21 Tanggal 9 Juli 2015 Tergugat keluarkan karena Penggugat telah melakukan banyak kesalahan diantaranya: ) Penggugat tidak memiliki Izin Usaha Pariwisata yang diharuskan oleh Perda Kota Dumai No. 5 Tahun 2004 tentang Perizinan Kepariwisataan; Putusan Nomor : 31/G/2015/PTUN-Pbr. Halaman 17 dari 40 halaman

18 2) Lokasi Usaha Penggugat sekarang tidak sesuai dengan izin yang dikeluarkan; ) Penggugat telah melanggar jam operasional yang telah ditetapkan oleh Peraturan Walikota Dumai No. 21 tahun 2013 tentang Prosedur dan Tata cara Pemberian Izin Usaha Pariwisata; Bahwa menurut Pasal 53 ayat (2) Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 yang telah diubah dengan Undang-Undang No. 9 Tahun 2004 dan perubahan kedua UU No. 51 tahun 2009 menentukan bahwa ada dua alasan yang dapat diajukan sebagai dasar mengajukan gugatan TUN : satu, keputusan TUN yang digugat itu bertentangan dengan peraturan perundang-undangan; dua keputusan TUN yang digugat itu bertentangan dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik. Penjelasan undang-undang ini menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik adalah meliputi asas kepastian hukum, tertib penyelenggaraan Negara, keterbukaan, proporsionalitas, profesionalitas dan akuntabilitas sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 jo Undang- Undang Nomor 20 tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dari Korupsi Kolusi Dan Nepatisme. Bahwa Tergugat dalam menerbitkan Surat keputusan Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal, Nomor : 503/BPTPM/82 Perihal Penghentian Operasional Permainan Super 21 Tanggal 9 Juli 2015 tidak bertentangan dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik dan tidak pula bertentangan dengan undang-undang yang berlaku sehingga tidak ada alasan bagi Penggugat untuk menggugat Tergugat; Putusan Nomor : 31/G/2015/PTUN-Pbr. Halaman 18 dari 40 halaman

19 Bahwa keputusan yang Tergugat keluarkan sudah tepat dan benar serta berdasarkan hukum; Dalil gugatan Penggugat pada angka 9 gugatannya yang menyatakan Penggugat mohon kepada Majelis Hakim agar menjatuhkan hukuman berupa uang paksa (dwangson) sebesar Rp ,- (Lima Juta Rupiah) perhari kepada Tergugat apabila Tergugat lalai atau tidak melaksanakan Putusan Pengadilan tata Usaha Negara yang sudah berkekuatan hukum tetap, bahwa dalil gugatan Penggugat tersebut sudah selayaknya tidak dipertimbangkan karena tidak ada dasar hukumnya, bahkan bertentangan dengan Pasal 116 ayat (2) dan ayat (3) Undang-Undang No. 5 tahun 1986 yang telah diubah dengan Undang-Undang No. 9 tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang No. 51 Tahun 2009; Bahwa dari fakta-fakta yang telah diuraikan di atas tidak ada dasar hukum sama sekali bagi Penggugat menyatakan Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum, sehingga secara hukum gugatan Penggugat tidak layak untuk dipertimbangkan; Berdasarkan uraian-uraian sebagaimana tersebut di atas, Tergugat dengan ini mohon kepada Majelis Hakim untuk dapat menolak dan atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet onvankelijke verklaard) dan memberikan amar putusan yang selengkapnya berbunyi sebagai berikut : Dalam Pokok Perkara/Sengketa : Menolak gugatan Penggugat seluruhnya; Menghukum Penggugat untuk membayar ongkos dan biaya yang timbul dalam perkara ini; Putusan Nomor : 31/G/2015/PTUN-Pbr. Halaman 19 dari 40 halaman

20 3. Jika Majelis hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadiladilnya (ex aequo et bono); Bahwa atas Jawaban Tergugat tersebut, pihak Penggugat telah mengajukan Replik pada persidangan tanggal 16 September 2015 dan atas Replik Penggugat, pihak Tergugat telah mengajukan Duplik pada persidangan tanggal 30 September 2015 dan untuk mempersingkat uraian putusan maka Replik Penggugat serta Duplik Tergugat tidak diuraikan pada Putusan namun ditunjuk dalam Berita Acara Persidangan dalam perkara ini ; Bahwa untuk mempertahankan dalil-dalil gugatannya, Pihak Penggugat telah mengajukan bukti tertulis berupa fotokopi surat-surat yang telah diberi materai cukup dan telah dilegalisir sehingga dapat dijadikan sebagai alat bukti yang sah serta masing-masing diberi tanda P-1 sampai dengan P-6, sebagai berikut: Bukti P-1 : Surat Kepala Badan Pelayanan Terpadu Dan Penanaman Modal Kota Dumai tanggal 09 Juli 2015 Nomor : 503/BPTPM/82 Perihal Penghentian Operasional Permainan Super 21; Fotokopi sesuai dengan aslinya; Bukti P-2 : Surat Izin Tempat Usaha Nomor : SITU/BPTPM/275/IV/2012 tanggal 11 April 2012; - Fotokopi sesuai dengan aslinya; Bukti P-3 : Surat Izin Usaha Perdagangan Nomor : SIUP/BPTPM/PK/188/IV/2012 tanggal 11 April 2012; Fotokopi sesuai dengan aslinya; Bukti P-4 : Surat Izin Undang-Undang Gangguan (H.O) Nomor : Putusan Nomor : 31/G/2015/PTUN-Pbr. Halaman 20 dari 40 halaman

21 361/HO/BPTPM/IV/2012 tanggal 11 April 2012; Fotokopi sesuai dengan aslinya; Bukti P-5 : Tanda Bukti Bayar Setoran Pajak Daerah Nomor Pokok Wajib Pajak Daerah (NPWPD) : P atas nama Cafrianto tanggal 9 Juni 2015; Fotokopi sesuai dengan aslinya; Bukti P-6 : Surat Pemberitahuan Pajak Daerah Nomor : 3924 atas nama Cafrianto tanggal 9 Juni 2015; Fotokopi sesuai dengan aslinya; Bahwa untuk mempertahankan dalil-dalil jawabannya, Pihak Tergugat telah mengajukan bukti tertulis berupa fotokopi surat-surat yang telah diberi materai cukup dan telah dilegalisir sehingga dapat dijadikan sebagai alat bukti yang sah serta masing-masing diberi tanda T-1 sampai dengan T-14 sebagai berikut: Bukti T-1 : Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 5 Tahun 2004 Tentang Perizinan Di Bidang Kepariwisataan; Fotokopi sesuai dengan salinan; Bukti T-2 : Peraturan Walikota Dumai Nomor 21 tahun 2013 Tentang Prosedur Dan Tata Cara Pemberian Izin Usaha Pariwisata; Fotokopi sesuai dengan salinan; Bukti T-3 : Surat Kepala Badan Pelayanan Terpadu Dan Penanaman Modal Kota Dumai tanggal 09 Juli 2015 Putusan Nomor : 31/G/2015/PTUN-Pbr. Halaman 21 dari 40 halaman

22 Nomor : 503/BPTPM/82 Perihal Penghentian Operasional Permainan Super 21; Fotokopi sesuai dengan aslinya; Bukti T-4 : Surat Izin Tempat Usaha Nomor : SITU/ BPTPM/275/IV/2012 tanggal 11 April 2012; Fotokopi sesuai dengan aslinya; Bukti T-5 : Surat Izin Undang-Undang Gangguan (H.O) Nomor : 361/HO/BPTPM/IV/2012 tanggal 11 April 2012; Fotokopi sesuai dengan aslinya; Bukti T-6 : Notulen Rapat tanggal 21 Januari 2015 Rapat Peninjauan Kembali Izin Usaha Arena Permainan Anak, Ketangkasan Tempat Hiburan Dan panti Pijat yang Beroperasi di Kota Dumai berikut lampirannya berupa Daftar hadir; Fotokopi sesuai dengan aslinya; Bukti T-7 : Surat Izin Usaha Perdagangan Nomor : SIUP/BPTPM/PK/188/IV/2012 tanggal 11 April 2012; Fotokopi sesuai dengan aslinya; Bukti T-8 : Surat Edaran Kepala Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Dumai tanggal 16 Februari 2015 Nomor : 13/BPTPM/2015 Perihal Izin Tempat Hiburan (Izin Kepariwisataan); Fotokopi dari fotokopi; Bukti T-9 : Surat Edaran Kepala Badan Pelayanan Terpadu dan Putusan Nomor : 31/G/2015/PTUN-Pbr. Halaman 22 dari 40 halaman

23 Penanaman Modal Kota Dumai tanggal 14 Nopember 2013 Nomor : 503/BPTPM/114 Perihal Penyelenggara Izin Usaha Kepariwisataan; Fotokopi dari fotokopi; Bukti T-10 : Surat Kepala Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Dumai tanggal 03 Marat 2015 Nomor : 503/BPTPM/21 Perihal Izin Usaha Permainan Anak Super 21; Fotokopi dari fotokopi; Bukti T-11 : Berita Acara hasil Pertemuan Pemerintah Kota Dumai Dengan Pemilik Tempat Hiburan Di Kota Dumai tanggal 11 Juni 2012; Fotokopi dari fotokopi; Bukti T-12 : Telaahan Staf Nomor : 01/BPT-PM/2012 tanggal 31 Mei 2012; Fotokopi dari fotokopi; Bukti T-13 : Surat Kepala Kepolisian Resor Dumai tanggal 16 Desember 2014 Nomor : B/1768/XII/2014 Perihal Mohon dilakukan peninjauan kembali terhadap Izin Usaha arena permainan anak dan ketangkasan yang beroperasi di Kota Dumai; Fotokopi dari fotokopi; Bukti T-14 : Surat Keterangan Nomor : 470/RS-DK/X/2015/63 tanggal 13 Oktober 2015 yang ditandatangani Kasi Putusan Nomor : 31/G/2015/PTUN-Pbr. Halaman 23 dari 40 halaman

24 Pemerintahan Kelurahan Rimba Sekampung Kota Dumai; Fotokopi sesuai dengan aslinya; Bahwa Penggugat dan Tergugat tidak mengajukan saksi walau telah diberi kesempatan untuk itu oleh Majelis Hakim; Bahwa pada persidangan tanggal 22 Oktober 2015 dengan agenda persidangan yaitu penyampaian kesimpulan dari para pihak, baik Penggugat maupun Tergugat tidak hadir dalam persidangan sehingga dianggap tidak mengajukan kesimpulan; Bahwa selanjutnya para pihak menyatakan tidak mengajukan suatu apapun lagi dan mohon Putusan; Bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini maka segala sesuatu yang terjadi di persidangan sebagaimana termuat dalam berita acara persidangan adalah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan putusan ini; TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat, adalah sebagaimana telah diuraikan dalam duduk sengketa di atas; Menimbang, bahwa objek sengketa yang dimohonkan batal atau tidak sah oleh Penggugat dalam perkara a quo adalah : Keputusan Kepala Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Dumai Nomor : 503/BPTPM/82, Tanggal 9 Juli 2015 Perihal Penghentian Operasional Permainan Super 21 ( vide bukti P-1 = bukti T-3 ), untuk selanjutnya disebut sebagai objek sengketa ; Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan pokok perkara, Majelis Hakim terlebih dahulu akan mempertimbangkan gugatan Penggugat Putusan Nomor : 31/G/2015/PTUN-Pbr. Halaman 24 dari 40 halaman

25 secara formil yang meliputi mengenai kewenangan mengadili Peradilan Tata Usaha Negara, tenggang waktu mengajukan gugatan dan kepentingan Penggugat, sebagai berikut: Menimbang, bahwa kewenangan mengadili Peradilan Tata Usaha Negara diatur dalam Pasal 47, Pasal 1 angka 9 dan Pasal 1 angka 10 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara (selanjutnya disebut sebagai Undang-undang Peradilan Tata Usaha Negara) sebagai berikut: Pasal 1 angka 9 : Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Badan/Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan hukum Tata Usaha Negara berdasarkan Peraturan Perundangundangan yang berlaku, yang bersifat konkrit, individual dan final, serta menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata; Pasal 1 angka 10 : Sengketa Tata usaha Negara adalah sengketa yang timbul dalam bidang Tata Usaha Negara yang timbul antara orang atau badan hukum perdata dengan Badan/Pejabat Tata Usaha Negara, baik di pusat maupun di daerah, sebagai akibat dikeluarkannya keputusan Tata Usaha Negara termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku ; Pasal 47 : Pengadilan bertugas dan berwenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara; Menimbang, bahwa setelah Majelis hakim mempelajari dan mencermati objek sengketa a quo (vide bukti P-1 = bukti T-3) ternyata berbentuk penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Dumai selaku Pejabat Tata Usaha Negara, yang berisi tindakan hukum Tata Usaha Negara yaitu berupa Putusan Nomor : 31/G/2015/PTUN-Pbr. Halaman 25 dari 40 halaman

26 penghentian operasional permainan super 21, selanjutnya bersifat kongkrit artinya nyata tidak abstrak akan tetapi berwujud tertentu atau dapat ditentukan yaitu berbentuk suatu Surat Keputusan, kemudian bersifat individual artinya Keputusan Tata Usaha Negara itu tidak ditujukan untuk umum tetapi tertentu baik alamat maupun hal yang dituju yaitu ditujukan terhadap Pemilik Usaha Super 21 (Penggugat In Casu), sedangkan bersifat final artinya sudah definitif dan karenanya dapat menimbulkan akibat hukum dan Keputusan objek sengketa aquo tersebut tidak memerlukan persetujuan dari instansi atasan atau instansi lain ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum di atas objek sengketa a quo telah memenuhi ketentuan Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Peradilan Tata Usaha Negara, sehingga telah termasuk ke dalam kategori keputusan tata usaha negara yang dapat dijadikan objek gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara ; Menimbang, bahwa oleh karena Surat Keputusan objek sengketa dalam perkara a quo telah memenuhi unsur keputusan tata usaha negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Peradilan Tata Usaha Negara dan sebagai akibat diterbitkannya Keputusan Tata Usaha Negara obyek sengketa oleh Tergugat, Penggugat mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara dengan tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara obyek sengketa dinyatakan batal atau tidak sah oleh Pengadilan, sehingga Majelis Hakim berkesimpulan bahwa sengketa aquo merupakan sengketa tata usaha negara sebagaimana yang dimaksud dalam ketentuan Pasal 1 angka 10 Undang-Undang Peradilan Tata Usaha Negara ; Menimbang, bahwa oleh karena sengketa aquo merupakan sengketa Tata Usaha Negara dan Tergugat berkedudukan di Kota Dumai yang termasuk kompetensi mengadili dari Pengadilan Tata Usaha Negara Putusan Nomor : 31/G/2015/PTUN-Pbr. Halaman 26 dari 40 halaman

27 Pekanbaru, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa a quo ( vide Pasal 47 jo Pasal 54 ayat ( 1 ) Undang-Undang Peradilan Tata Usaha Negara ) ; Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan mengenai tenggang waktu mengajukan gugatan; Menimbang, bahwa tenggang waktu mengajukan gugatan diatur dalam ketentuan Pasal 55 Undang-Undang Peradilan Tata Usaha Negara yang mengatur: Gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu 90 (sembilan puluh) hari terhitung sejak saat diterimanya atau diumumkannya Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara ; Menimbang, bahwa setelah mencermati objek sengketa yang diterbitkan pada tanggal 9 Juli 2015 dan kemudian oleh Penggugat didaftarkan gugatan terhadap penerbitan objek sengketa di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru pada tanggal 14 Juli 2015, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa gugatan Penggugat masih dalam tenggang waktu 90 (sembilan puluh) hari sebagaimana ditentukan dalam Pasal 55 Undang-undang Peradilan Tata Usaha Negara ; Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan mengenai kepentingan Penggugat mengajukan gugatan; Menimbang, bahwa unsur kepentingan sebagai dasar untuk mengajukan gugatan diatur dalam Pasal 53 ayat (1) Undang-undang Peradilan Tata Usaha Negara yang mengatur: Orang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan gugatan tertulis kepada Pengadilan yang berwenang yang berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara yang Putusan Nomor : 31/G/2015/PTUN-Pbr. Halaman 27 dari 40 halaman

28 disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/atau direhabilitasi ; Menimbang, bahwa setelah mencermati objek sengketa dalam perkara a quo, Majelis Hakim berpendapat bahwa objek sengketa a quo merupakan keputusan Tergugat yang ditujukan langsung kepada Penggugat selaku Pemilik usaha permainan super 21 berupa penghentian operasional permainan super 21, sehingga Penggugat tidak dapat lagi menjalankan usahanya tersebut, dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa Penggugat nyata-nyata memiliki kepentingan yang dijamin oleh hukum untuk mengajukan gugatan terhadap objek sengketa a quo yang menimbulkan kerugian bagi Penggugat; Menimbang, bahwa berdasarkan rangkaian pertimbangan hukum di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa formalitas gugatan Penggugat telah memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan, selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan dalam pokok perkaranya sebagai berikut:---- Menimbang, bahwa dalam pokok perkara Majelis Hakim selanjutnya akan mempertimbangkan secara yuridis segi kewenangan, prosedural dan substansi penerbitan objek sengketa a quo (vide bukti P-1 = bukti T-3) oleh Tergugat baik berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku maupun berdasarkan asas-asas umum pemerintahan yang baik sebagai berikut; Menimbang, bahwa Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah Tergugat berwenang menerbitkan objek sengketa a quo dengan pertimbangan sebagai berikut: Menimbang, bahwa Majelis Hakim setelah mencemati objek sengketa aquo pada point 1 dapat ditentukan bahwa dasar Tergugat menerbitkan objek sengketa karena operasional permainan super 21 dianggap telah melanggar Putusan Nomor : 31/G/2015/PTUN-Pbr. Halaman 28 dari 40 halaman

29 Peraturan Daerah No : 5 Tahun 2004 tentang Perizinan Kepariwisataan dan Peraturan Walikota Dumai No : 21 Tahun 2013 tentang Prosedur dan Tata Cara Pemberian Izin Usaha Pariwisata sehingga kedua Peraturan tersebut dipakai sebagai pedoman bagi Majelis Hakim untuk menguji kewenangan Tergugat dalam menerbitkan objek sengketa ; Menimbang, bahwa dalam Peraturan Daerah Kota Dumai No : 5 Tahun 2004 tentang Perizinan Di Bidang Kepariwisataan pada Pasal 15 disebutkan : Tata cara dan persyaratan untuk memperoleh Izin Tempat Usaha Pariwisata ( ITUP ) sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 Peraturan Daerah Ini dan tata cara pendaftaran ulang serta jangka waktu ditetapkan dengan Keputusan Walikota ; Menimbang, bahwa ketentuan dalam Pasal 15 dalam Peraturan Daerah Kota Dumai tersebut diatur lebih lanjut dalam Peraturan Walikota Dumai No : 21 Tahun 2013 tentang Prosedur dan Tata Cara Pemberian Izin Usaha Pariwisata ; Menimbang, bahwa dalam ketentuan Pasal 2 ayat ( 1 ), ayat ( 2 ), Pasal 3 ayat ( 1 ), Pasal 5 ayat ( 1 ), Pasal 9 ayat ( 1 ), dan ayat ( 2 ) Peraturan Walikota Dumai No : 21 Tahun 2013 tentang Prosedur dan Tata Cara Pemberian Izin Usaha Pariwisata disebutkan : Pasal 2 : (1) Setiap Orang atau Badan yang akan menyelenggarakan usaha sarana pariwisata, pengusaha objek dan daya tarik wisata serta jasa pariwisata wajib memiliki izin usaha pariwisata (2) Izin sebagaimana dimaksud ayat ( 1 ) diberikan kepada jenis usaha sebagai berikut : Gelanggang permainan mekanik / elektronik Putusan Nomor : 31/G/2015/PTUN-Pbr. Halaman 29 dari 40 halaman

PENETAPAN. Nomor : 12/PEN-CB/2016/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA, Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, yang memeriksa,

PENETAPAN. Nomor : 12/PEN-CB/2016/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA, Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, yang memeriksa, PENETAPAN Nomor : 12/PEN-CB/2016/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA, Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAMBI NOMOR: 01/ G/ TUN/2003/PTUN.JBI

ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAMBI NOMOR: 01/ G/ TUN/2003/PTUN.JBI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAMBI NOMOR: 01/ G/ TUN/2003/PTUN.JBI BY : ANNEKA SALDIAN MARDHIAH Berdasarkan Pasal 1 angka 5 Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 58/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 58/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 58/B/2012/PT.TUN-MDN ------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan turunan

Lebih terperinci

P E N E T A P A N NOMOR : 28/G/2014/PTUN-Pbr

P E N E T A P A N NOMOR : 28/G/2014/PTUN-Pbr P E N E T A P A N NOMOR : 28/G/2014/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan Sengketa Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 33/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 33/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 33/B/2012/PT.TUN-MDN ------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan turunan

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor : 1/G/2015/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pertama dengan Acara Biasa dilangsungkan di gedung yang telah

PUTUSAN. Nomor : 1/G/2015/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pertama dengan Acara Biasa dilangsungkan di gedung yang telah PUTUSAN Nomor : 1/G/2015/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan Sengketa Tata Usaha Negara pada Tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 120/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 120/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 120/B/2012/PT.TUN-MDN -------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

P U T U S A N. Putusan Nomor : 9/G/2014/PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Putusan Nomor : 9/G/2014/PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 9/G/2014/PTUN.Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada

Lebih terperinci

PUTUSAN NOMOR : 07/G/2015/PTUN-SMD DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN NOMOR : 07/G/2015/PTUN-SMD DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN NOMOR : 07/G/2015/PTUN-SMD DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 159/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 159/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 159/B/2012/PT.TUN-MDN ----------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor : 38/G/2012/PTUN-Pbr

PUTUSAN Nomor : 38/G/2012/PTUN-Pbr PUTUSAN Nomor : 38/G/2012/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 186 K/TUN/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 175/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N. Nomor : 175/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 175/B/2012/PT.TUN-MDN --------------------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik,

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 106/B/2013/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 106/B/2013/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 106/B/2013/PT.TUN-MDN ------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 126/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 126/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 126/B/2012/PT.TUN-MDN ------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

Makalah Peradilan Tata Usaha Negara BAB I PENDAHULUAN

Makalah Peradilan Tata Usaha Negara BAB I PENDAHULUAN Makalah Peradilan Tata Usaha Negara BAB I PENDAHULUAN Peradilan Tata Usaha Negara merupakan salah satu peradilan di Indonesia yang berwenang untuk menangani sengketa Tata Usaha Negara. Berdasarkan Undang-Undang

Lebih terperinci

P E N E T A P A N Nomor : 32/G/2016/PTUN-Pbr.

P E N E T A P A N Nomor : 32/G/2016/PTUN-Pbr. P E N E T A P A N Nomor : 32/G/2016/PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 237 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N No. 237 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 237 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai berikut

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 40/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 40/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 40/B/2012/PT.TUN-MDN ------------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 20/G/2015/PTUN-SMD DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 20/G/2015/PTUN-SMD DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 20/G/2015/PTUN-SMD DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Keterbukaan Informasi

Lebih terperinci

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06 P U T U S A N No. 62 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA SALINAN P U T U S A N Nomor : 511/Pdt.G/2013/PA.SUB. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Sumbawa Besar yang memeriksa dan mengadili perkara perdata

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 126/PDT/2014/PT.PBR DEMI KEADIILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 126/PDT/2014/PT.PBR DEMI KEADIILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 126/PDT/2014/PT.PBR DEMI KEADIILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Pekanbaru yang memeriksa dan mengadili perkara perkara perdata dalam tingkat banding, telah

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor :568/PDT/2016/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor :568/PDT/2016/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor :568/PDT/2016/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah

Lebih terperinci

Nomor: 206/B/2011/PT.TUN-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI TATA USAHA NEGARA MEDAN, yang memeriksa dan

Nomor: 206/B/2011/PT.TUN-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI TATA USAHA NEGARA MEDAN, yang memeriksa dan P U T U S A N Nomor: 206/B/2011/PT.TUN-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ----- PENGADILAN TINGGI TATA USAHA NEGARA MEDAN, yang memeriksa dan mengadili Sengketa Tata Usaha Negara pada

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 158/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 158/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 158/B/2012/PT.TUN-MDN ------------------------------------------------------------------------------------ Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 102/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 102/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 102/B/2012/PT.TUN-MDN ----------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 53/B/2013/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 53/B/2013/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 53/B/2013/PT.TUN-MDN ---------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 171/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 171/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 171/B/2012/PT.TUN-MDN ------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 98 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N No. 98 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 98 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G Memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai berikut

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 18/B/2013/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 18/B/2013/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 18/B/2013/PT.TUN-MDN ----------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan turunan

Lebih terperinci

P U T U S A N 463 K/TUN/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N 463 K/TUN/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 463 K/TUN/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai berikut

Lebih terperinci

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 113/PUU-XII/2014 Keputusan Tata Usaha Negara yang Dikeluarkan atas Dasar Hasil Pemeriksaan Badan Peradilan Tidak Termasuk Pengertian Keputusan Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 59/B/2013/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 59/B/2013/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 59/B/2013/PT.TUN-MDN ------------------------------------------------------------------------------------ Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN No. 326 K/TUN/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia. P U T U S A N Nomor : 184/G/2012/PTUN-JKT.

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia. P U T U S A N Nomor : 184/G/2012/PTUN-JKT. Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor : 184/G/2012/PTUN-JKT. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 10/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 10/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 10/B/2012/PT.TUN-MDN ----------------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 39/ G / 2012/ PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N No. 39/ G / 2012/ PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N No. 39/ G / 2012/ PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 52/B/2013/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 52/B/2013/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 52/B/2013/PT.TUN-MDN ----------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 271/Pdt/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA L A W A N D A N

P U T U S A N Nomor 271/Pdt/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA L A W A N D A N P U T U S A N Nomor 271/Pdt/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1170 K/Pdt/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 39/B/2013/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 39/B/2013/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 39/B/2013/PT.TUN-MDN ----------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 94/B/2013/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 94/B/2013/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 94/B/2013/PT.TUN-MDN ------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan turunan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 74/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 74/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 74/B/2012/PT.TUN-MDN ------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan turunan

Lebih terperinci

PENETAPAN Nomor :14/G/2016/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA, Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, yang memeriksa,

PENETAPAN Nomor :14/G/2016/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA, Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, yang memeriksa, PENETAPAN Nomor :14/G/2016/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA, Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada

Lebih terperinci

P U T U S A N. NOMOR : 39/G/2013/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. NOMOR : 39/G/2013/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR : 39/G/2013/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara dalam

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, 1 of 24 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.98, 2003 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4316) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 163 K/TUN/2004

P U T U S A N NOMOR : 163 K/TUN/2004 P U T U S A N NOMOR : 163 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G Memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 488/Pdt/2016/PT.BDG M E L A W A N

P U T U S A N Nomor 488/Pdt/2016/PT.BDG M E L A W A N P U T U S A N Nomor 488/Pdt/2016/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 86/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 86/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 86/B/2012/PT.TUN-MDN ---------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 160/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N. Nomor : 160/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 160/B/2012/PT.TUN-MDN ------------------------------------------------------------------------------------------ Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik,

Lebih terperinci

Nomor: 181/B/2011/PT.TUN-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Nomor: 181/B/2011/PT.TUN-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor: 181/B/2011/PT.TUN-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ----- Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan, yang memeriksa, memutus, dan mengadili sengketa tata usaha

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 09/B/2013/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 09/B/2013/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 09/B/2013/PT.TUN-MDN ---------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 170/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N. Nomor : 170/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 170/B/2012/PT.TUN-MDN -------------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 25/Pdt.G/2016/PTA.Plg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI AGAMA PALEMBANG

PUTUSAN Nomor 25/Pdt.G/2016/PTA.Plg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI AGAMA PALEMBANG PUTUSAN Nomor 25/Pdt.G/2016/PTA.Plg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI AGAMA PALEMBANG yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat banding dalam sidang

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 138/B/2012/PT.TUN-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 138/B/2012/PT.TUN-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 138/B/2012/PT.TUN-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan, yang memeriksa, memutus, dan mengadili sengketa tata usaha negara

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 41/PDT/2012/PT. MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR : 41/PDT/2012/PT. MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR : 41/PDT/2012/PT. MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA --------- PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam peradilan tingkat banding

Lebih terperinci

KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA ANCANGAN

KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA ANCANGAN KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA ANCANGAN PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENYELESAIAN SENGKETA TATA USAHA NEGARA PEMILIHAN DAN SENGKETA PELANGGARAN

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 82/B/2013/PT.TUN-MDN

P U T U S A N. Nomor : 82/B/2013/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 82/B/2013/PT.TUN-MDN ----------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 222 K/TUN/2005

P U T U S A N Nomor : 222 K/TUN/2005 P U T U S A N Nomor : 222 K/TUN/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 483 K/TUN/2001

P U T U S A N No. 483 K/TUN/2001 P U T U S A N No. 483 K/TUN/2001 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

P U T U S A N. NOMOR <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. NOMOR <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR /Pdt.G/2017/PTA.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara Pembatalan Nikah pada tingkat banding

Lebih terperinci

P U T U S A N. NOMOR 0004/Pdt.G/2017/PTA.Plk. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. NOMOR 0004/Pdt.G/2017/PTA.Plk. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR 0004/Pdt.G/2017/PTA.Plk. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Palangka Raya yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu dalam tingkat banding

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 163/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N. Nomor : 163/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 163/B/2012/PT.TUN-MDN ----------------------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik,

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor: 523/Pdt.G/2013/PA.Dum

PUTUSAN Nomor: 523/Pdt.G/2013/PA.Dum PUTUSAN Nomor: 523/Pdt.G/2013/PA.Dum BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHAESA PENGADILAN AGAMA DUMAI Pengadilan Agama yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada

Lebih terperinci

PENETAPAN. Nomor : 29/G/2015/PTUN-Pbr

PENETAPAN. Nomor : 29/G/2015/PTUN-Pbr PENETAPAN Nomor : 29/G/2015/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor: 85/PDT/2012/PTR.

P U T U S A N Nomor: 85/PDT/2012/PTR. P U T U S A N Nomor: 85/PDT/2012/PTR. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Pekanbaru, yang memeriksa dan mengadili perkara - perkara perdata dalam tingkat banding, telah

Lebih terperinci

PENETAPAN Nomor : 002/Pdt.P/2014/PA.Pkc.

PENETAPAN Nomor : 002/Pdt.P/2014/PA.Pkc. PENETAPAN Nomor : 002/Pdt.P/2014/PA.Pkc. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat pertama, dalam persidangan

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor 373/Pdt/2014/PT BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor 373/Pdt/2014/PT BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 373/Pdt/2014/PT BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 250/Pdt.G/2009/PA.Pkc

P U T U S A N Nomor : 250/Pdt.G/2009/PA.Pkc P U T U S A N Nomor : 250/Pdt.G/2009/PA.Pkc BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci yang memeriksa dan mengadili perkara cerai gugat

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 03/B/2013/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 03/B/2013/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 03/B/2013/PT.TUN-MDN ------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan turunan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 76/G/2013/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 76/G/2013/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 76/G/2013/PT.TUN-MDN ------------------------------------------------------------------------------------ Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

: JAWABAN GUGATAN. - Photocopy Tanda Pengenal Advokat

: JAWABAN GUGATAN. - Photocopy Tanda Pengenal Advokat SURAT JAWABAN GUGATAN Nomor Lampiran : 08xx/G/PT.TUN/VIII/2012 : - Surat Kuasa - Photocopy Tanda Pengenal Advokat Perihal : JAWABAN GUGATAN Bandung, 29 Mei 2012 Kepada, Yth. Majelis Hakim Pemeriksa Perkara

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 134/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 134/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 134/B/2012/PT.TUN-MDN ------------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

P U T U S A N. No. 22/ G / 2013/ PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. No. 22/ G / 2013/ PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N No. 22/ G / 2013/ PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

P E N E T A P A N. Nomor : 23/G/2014/PTUN-Pbr.

P E N E T A P A N. Nomor : 23/G/2014/PTUN-Pbr. P E N E T A P A N Nomor : 23/G/2014/PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa tata usaha negara

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor 0002/Pdt.G/2017/PTA.Plk. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor 0002/Pdt.G/2017/PTA.Plk. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 0002/Pdt.G/2017/PTA.Plk. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Palangka Raya yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat banding,

Lebih terperinci

PEMBANDING, semula TERGUGAT;

PEMBANDING, semula TERGUGAT; PUTUSAN Nomor 337/Pdt/2016/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI JAWA BARAT di BANDUNG, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA

HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA 1 HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA I. Pengertian, asas & kompetensi peradilan TUN 1. Pengertian hukum acara TUN Beberapa istilah hukum acara TUN, antara lain: Hukum acara peradilan tata usaha pemerintahan

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor: 214/Pdt.G/2013/PA.Dum

PUTUSAN Nomor: 214/Pdt.G/2013/PA.Dum PUTUSAN Nomor: 214/Pdt.G/2013/PA.Dum BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHAESA PENGADILAN AGAMA DUMAI Pengadilan Agama yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 179/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 179/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 179/B/2012/PT.TUN-MDN ------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 136/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N. Nomor : 136/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 136/B/2012/PT.TUN-MDN -------------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 11/G/KI/2016/PTUN-SMD DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 11/G/KI/2016/PTUN-SMD DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 11/G/KI/2016/PTUN-SMD DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Informasi Publik

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor 0005/Pdt.G/2017/PTA. Plk. M e l a w a n

P U T U S A N. Nomor 0005/Pdt.G/2017/PTA. Plk. M e l a w a n P U T U S A N Nomor 0005/Pdt.G/2017/PTA. Plk DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Palangka Raya yang memeriksa dan mengadili perkara pada tingkat banding, dalam persidangan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 50/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 50/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 50/B/2012/PT.TUN-MDN -------------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

TERBANDING, semula PENGGUGAT;

TERBANDING, semula PENGGUGAT; PUTUSAN Nomor 432/Pdt/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung di Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N. NOMOR 7 / G / 2015 / PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. NOMOR 7 / G / 2015 / PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR 7 / G / 2015 / PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan Sengketa Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N No. 38 K/TUN/1997 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Nomor: 25/B/2012/PT.TUN-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Nomor: 25/B/2012/PT.TUN-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor: 25/B/2012/PT.TUN-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------- Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan, yang memeriksa, memutus, dan mengadili sengketa tata usaha

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 5/G/2015/PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 5/G/2015/PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 5/G/2015/PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan Sengketa Informasi Publik yang

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 54/B/2013/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 54/B/2013/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 54/B/2013/PT.TUN-MDN --------------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 69/B/2013/PT.TUN-MDN

P U T U S A N. Nomor : 69/B/2013/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 69/B/2013/PT.TUN-MDN ------------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 31/Pdt.G/2015/PTA Mks. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 37 PK/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada peninjauan kembali telah memutus dalam

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 55/B/2013/PT.TUN-MDN

P U T U S A N. Nomor : 55/B/2013/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 55/B/2013/PT.TUN-MDN ----------------------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik,

Lebih terperinci

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor : 720/Pdt.G/2012/PA.TPI BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Tanjungpinang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 54 K / TUN / 2004

P U T U S A N No. 54 K / TUN / 2004 P U T U S A N No. 54 K / TUN / 2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 88/PUU-XII/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN Nomor 88/PUU-XII/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor 88/PUU-XII/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi pada tingkat pertama dan terakhir, menjatuhkan

Lebih terperinci