BAB I LATAR BELAKANG
|
|
- Fanny Halim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I LATAR BELAKANG A. Latar Belakang Penelitian Indonesia terletak di sekitar garis khatulistiwa. Akibatnya, Indonesia termasuk daerah tropis (panas). Keadaan cuaca di Indonesia rata-rata panas. salah satu kota yang terkenal dengan cuaca panas adalah Jakarta dan sekitarnya. Sebagai kota metropolitan yang padat dan bersuhu tinggi, keringat telah menjadi hal umum yang dialami oleh sebagian besar penduduk Jakarta. Hal ini disebabkan dari berbagai aktifitas yang dilakukan setiap hari. Udara yang kotor dan lingkungan yang tercemar juga menjadi hal utama yang mengancaman kesehatan dan kebersihan yang dialami oleh penduduk kota besar ini. Akibat dari kondisi yang tercemar ini dapat terlihat pada kualitas kesehatan yang semakin menurun. Salah satunya adalah masalah pada rambut. Setiap orangpun banyak yang mengeluhkan rambutnya yang bermasalah, bisa berupa masalah rambut rontok atau ketombe yang sudah menjadi masalah umum pada rambut. Demi menjaga kesehatan, manusia pada dasarnya membersihkan diri (mandi) minimal dua kali sehari, serta mencuci rambut minimal dua hari sekali. Ritual pembersihan tubuh ini dikerjakan secara continue dan bersifat pribadi sehingga pemilihan produk pembersih ini telah menjadi suatu cara memanjakan tubuh. Kegiatan-kegiatan ini juga mencerminkan kesadaran 1
2 2 manusia yang cukup tinggi dalam menjaga kebersihan tubuhnya, dan hal ini pun ditangkap oleh para pelaku bisnis sebagai peluang usaha yang cukup menggiurkan. Dalam proses membersihkan diri salah satu hal yang dilakukan adalah membersihkan rambut (keramas), sejumlah kecil shampo pasti digunakan untuk membersihkan rambut. Dalam hal ini shampo digunakan secara berulang-ulang dan apabila diakumulasikan maka konsumsi shampo seseorang akan mencapai jumlah yang cukup signifikan. apalagi konsumen yang memiliki rambut lebih tebal dan juga panjang, dapat dipastikan bahwa konsumen tersebut akan mengkonsumsi shampo dalam jumlah yang lebih banyak daripada konsumen pada umumnya. Shampo adalah sejenis cairan, seperti sabun, yang berfungsi untuk meningkatkan tegangan permukaan kulit (umumnya kulit kepala) sehingga dapat meluruhkan kotoran (membersihkan). Pada saat keramas, individu dianggap melakukan perawatan dengan mencuci rambut dan kulit kepala agar bersih dari minyak, debu, serpihan kulit, dan kotoran lain yang menempel dirambut seiring aktivitas yang dilakukannya. (id.wikipedia.org/wiki/sampo). Faktanya pada saat ini Konsumen menginginkan shampo untuk menjadi lebih dari sekedar pencuci rambut. Oleh sebab itu, banyak produsen yang menciptakan berbagai macam tipe shampo guna menyesuaikan atas keinginan dan kebutuhan dari konsumen sehingga mengakibatkan persaingan dalam industri shampo meningkat menjadi lebih ketat.
3 3 Perkembangan industri shampo yang terus meningkat menyebabkan beragamnya produk shampo yang beredar di pasar, baik dari segi merek, jenis, harga maupun variasi lain yang terkandung dalam produk tersebut. Berbagai macam jenis shampo diluncurkan oleh setiap produsen. Kenyataan tersebut membuat sebagian konsumen menjadi bingung dan kesulitan menemukan shampo yang sesuai. berikut adalah berbagai macam jenis shampo dan juga manfaatnya : Tipe shampo Sampo pembersih Shampo penambah volume Shampo penyehat Shampo pelembap Tabel 1.1 Macam-Macam Shampo dan Fungsinya Fungsi utama Shampo untuk membersihkan secara menyeluruh (clarifying shampoo). biasanya berfungsi untuk menghilangkan residu atau sisa produk perawatan semacam creambath, busa untuk rambut (foam), hairspray, lilin rambut (wax), jelly rambut (gel), dan produk lainnya yang tertinggal di kulit kepala. Jenis sampo ini mengandung protein yang membuat rambut terlihat lebih berisi atau tebal. Sampo ada yang dibuat khusus untuk rambut yang dicat atau diberi warna atau dikeriting karena rambut cukup menderita dengan masuknya cairan kimia hingga ke akar rambut dan hal ini bisa memengaruhi kondisi kesehatan rambut Pilihan terbaik bagi rambut kering dan kaku, shampo ini dapat memperbaiki rambut bercabang dan menjaga kelembaban agar tidak terlalu kering. Sumber : (Akses, 25 Feb 2015).
4 4 Selain banyaknya bermunculan tipe shampo yang berbeda-beda, merek shampo pun bermunculan dan mencoba merebut pangsa pasar pencuci rambut yang ada. Begitu banyak konsep dan citra merek yang ditampilkan seperti shampo kecantikan, perawatan, bahan-bahan herbal hingga shampo khusus untuk pengobatan. Dengan begitu konsumen dihadapkan dengan banyak pilihan tipe dan merek shampo yang ada, mereka pun harus menentukan pilihan sesuai dengan kebutuhan mereka. Baik secara sadar atau tidak, para konsumen pasti akan mempertimbangkan informasi yang dia dapat tentang sebuah merek, informasi yang didapat bisa saja berupa informasi mengenai elemen-elemen produk, dan juga citra merek yang melekat dalam produk tersebut. Menurut Ferrinadewi (2008:137) Merek adalah sejumlah citra dan pengalaman dalam benak konsumen yang mengkomunikasikan manfaat yang dijanjikan produk yang diproduksi oleh perusahaan tertentu. (lihat juga Keegan et. al, 1995). Penetapan merek (branding) adalah memberikan kekuatan merek kepada produk dan jasa. Penetapan merek adalah tentang menciptakan perbedaan antarproduk. Penetapan merek menciptakan struktur mental yang membantu konsumen mengatur pengetahuan merek tentang produk dan jasa dengan cara yang menjelaskan pengambilan keputusan mereka dan dalam prosesnya memberikan nilai bagi perusahaan. (kotler & keller, 2009:260). Peluang pasar yang semakin terbuka lebar menyebabkan semakin banyak muncul perusahaan yang bergerak dalam industri home & personal
5 5 care khususnya kategori shampo. Saat ini industri shampo di dalam negeri, dikuasai oleh dua pemain besar yaitu PT. Unilever Indonesia Tbk dan PT. Procter & Gamble. Kedua perusahaan tersebut telah memiliki berbagai macam merek shampo yang dipasarkan. Seperti PT.Unilever, pada saat ini telah memiliki beberapa merek shampo seperti shampo Sunsilk, Clear, Lifebuoy, Dove dan yang terbaru adalah TRESemme. Begitu juga dengan P&G yang mengeluarkan shampo merek Pantene, Rejoice, Head & Shoulders serta Herbal Essences. Sunsilk merupakan salah satu produk shampo yang diproduksi oleh PT. Unilever Indonesia Tbk dan mulai dipasarkan di Indonesia sejak tahun Sejak produk pertamanya dipasarkan. Sunsilk terus melakukan inovasi inovasi guna memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumennya, terutama yang berkaitan dengan perawatan rambut. berikut adalah inovasi yang dilakukan oleh Sunsilk. Tabel 1.2 Inovasi Sunsilk Tahun Inovasi Sunsilk 1952 Diluncurkan untuk pertama kalinya di pasar Indonesia (dalam botol kaca). Sunsilk diluncurkan kembali dengan menggunakan botol rancangan 1970 Internasional dan pada saat yang sama varian kedua lemon diluncurkan Sunsilk hitam shampo hitam pertama yang diperkenalkan di pasar dankemudian menjadi varian tulang punggung merek ini Pendekatan bahan ganda (yaitu varian minyak kelapa dan mawar) diperkenalkan di pasar 1997 Peluncuran kembali jajaran produk (5 varian) dengan menggunakan pendekatan varian ganda dan juga bentuk botol baru.
6 6 Peluncuran kembali deretan shampo Sunsilk dengan menggunakan 1999 Fruitamin sebagai pendekatan baru teknologi ilmu alam (Proyek Apolo) Peluncuran kembali jajaran produk dengan menggunakan bahan bergizi sebagai pendekatan teknologi baru (Proyek Voyager) Peluncuran kembali deretan dengan menggunakan bentuk botol baru (Proyek Merkuri) Peluncuran kembali jajaran produk dengan rancangan permukaan baru (Proyek Aurous). Peluncuran logo Sunsilk yang baru serta beberapa varian Sunsilk yang 2009 baru Sunsilk Damage Treatment, Sunsilk Bouncy Curl dan Sunsilk Straight & Sleek Sunsilk kembali Melakukan Revolusi dengan Inovasinya Di Industri Kecantikan Rambut. Sunsilk Bekerja Sama Dengan 7 Pakar Rambut Dunia Untuk menghasilkan Formulasi Terbaik Sunsilk Yang Menggabungkan Teknologi Tinggi Yang Dimiliki Sunsilk Dengan Ilmu 2010 Dan Pengalaman Dari Para Ahli Rambut Terkemuka Di Bidangnya. Dengan Pakar-pakar Rambut Yang memiliki Keahlian Di bidangnya Masing-Masing Untuk Mengatas Berbagai Permasalahan Rambut, Sunsilk Membawa Solusi Bagi Para Wanita Di dunia Yang menginginkan Penampilan yang Sempurna Dengan Rambut Yang Indah dan Bebas Masalah Sunsilk Kembali Melakukan Revolusi dengan wajah Baru dan masih bekerja sama dengan 7 Pakar rambut Dunia Sunsilk Meluncurkan Varian terbaru LIVELY STRAIGHT Sumber : ( Akses 25 februari 2015, 01:52 WIB) Sunsilk selalu berinovasi dengan produknya. hal ini dilakukan untuk menciptakan brand image kepada benak konsumen sebagai produk shampo yang selalu mengerti keinginan para konsumen dengan selalu memberikan produk terbaru sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. maka dari itu, Sunsilk harus selalu mengikuti perkembangan dan menemukan sesuatu yang baru dimata konsumennya. Salah satunya adalah Sunsilk meluncurkan varian terbarunya, yaitu Sunsilk Lively Straight dengan Straight Lock
7 7 Technology yang mampu mengunci bentuk rambut tetap lurus mempesona sepanjang hari. Sunsilk memahami keinginan perempuan muda Indonesia untuk memiliki rambut lurus mempesona dengan meluncurkan varian terbarunya. kebutuhan shampoo untuk masalah bentuk rambut meningkat dari tahun ke tahun. Konsumen mencari produk shampo yang dapat membantu mereka mendapatkan bentuk rambut yang diinginkan dan rambut lurus tetap menjadi tampilan yang diinginkan oleh perempuan Indonesia dari masa ke masa. 96% perempuan muda Indonesia berambut lurus mengakui rambut lurus memesona adalah penampilan ideal bagi mereka. Hasil studi yang dilakukan oleh Unilever Indonesia juga membuktikan bahkan 42% perempuan muda yang berambut ikalpun mendambakan memiliki rambut lurus yang mudah diatur. ( Lively-Straight.aspxvv) Berikut ini adalah data-data hasil penelitian pada kategori shampo di Indonesia menurut survey yang dilakukan MARS dan Majalah SWA dalam Nuriyani (2014:3). Berikut adalah Brand Value Kategori Produk shampo pada tahun :
8 8 Merek 2010 Tabel 1.3 Brand Value Shampo Brand Value Rata-rata Brand Value 2013 Pantene 50,4 54,7 54,0 55,6 Sunsilk 52,0 51,9 51,1 50,2 Clear 50,5 49,7 50,8 48,2 Lifebuoy 45,0 46,2 45,2 45,2 44 % Rejoice 41, Dove - 43,5 42,6 43,2 Sumber : SWA 15/XXVI/15-28 JULI 2010, SWA 15/XXVII/18-27 JULI 2011, SWA 20/XXVIII/20 SEPTEMBER 03 OKTOBER 2012 dan SWA 19/XXIX/12 25 SEPTEMBER 2013, dikutip oleh Nuriyani (2014) Tabel 1.3 diatas menyajikan brand value (nilai merek) dari beberapa merek shampo yang sudah dikenal oleh konsumen di Indonesia. Berdasarkan tabel di atas, Sunsilk untuk kategori shampo adalah merek terbaik dengan brand value (nilai merek) menempati urutan teratas pada tahun Akan tetapi, sunsilk mengalami penurunan sebesar 0,1 % pada tahun 2011, 0,8% pada tahun 2012 dan 0,9% pada tahun Survei brand value dapat dijadikan parameter keberhasilan merek dalam meningkatkan kinerja berupa pangsa pasar ataupun keuntungan perusahaan. Berdasarkan point brand value-nya, sunsilk cenderung mengalami penurunan yang mengindikasikan merek tersebut memiliki kinerja yang menurun. Apalagi brand value mempertimbangkan aspek penguasaan pasar (market share), popularitas merek (brand awareness), popularitas iklan (ad awareness), kepuasan (satisfaction), dan indeks pertumbuhan (gain Index). Apabila penurunan ini terus terjadi dan tidak ada upaya perbaikan
9 9 yang cepat, maka bukan tidak mungkin jika beberapa tahun ke depan sunsilk dapat tergeser. Menurut Nuriyani (2014:5) Elemen berikutnya dari penilaian merek adalah brand share (pangsa pasar merek) dalam empat tahun terakhir sampo merek Sunsilk cenderung mengalami penurunan. Perubahan brand share kategori sampo tahun dapat di lihat pada tabel 1.4 di bawah ini: Tabel 1.4 Brand Share Shampo Tahun Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Merek Brand Share Merek Brand Share Merek Brand Share Merek Brand Share Sunsilk 24,3 Pantene 26,4 Pantene 27,2 Pantene 29,1 Clear 20,9 Sunsilk 22,8 Sunsilk 20,3 Sunsilk 19,1 Pantene 21,7 Clear 18,5 Clear 20,2 Clear 15,8 Lifebuoy 14,3 Lifebuoy 13,3 Lifebuoy 12,5 Lifebuoy 11,1 Rejoice 5,7 Dove 5,7 Dove 5,7 Dove 6,1 Sumber: SWA 15/XXVI/15-28 JULI 2010, SWA 15/XXVII/18-27 JULI 2011, SWA 20/XXVIII/20 SEPTEMBER 03 OKTOBER 2012 dan SWA 19/XXIX/12 25 SEPTEMBER 2013, dikutip oleh Nuriyani (2014) Berdasarkan tabel 1.4 dapat diketahui bahwa brand share (pangsa pasar merek) Sunsilk menempati urutan teratas pada tahun 2010 sebesar 24,3 % dan mengalami penurunan prosentase brand share selama yaitu dari 24,3% menjadi 22,8% dengan penurunan 1.5% pada tahun 2011, kemudian menjadi 20,3% dengan penurunan 2,5% di tahun 2012 dan 19,1% dengan penurunan 1,2% pada tahun Pantene merupakan saingan yang perlu diwaspadai karena selalu mengalami kenaikan brand share yaitu dari 21,7% pada tahun 2010 menjadi 26,4% tahun 2011, 27,2% pada tahun 2012 dan
10 10 pada tahun 2013 menjadi 29,1%. Penurunan brand share yang terjadi dapat menjadi indikasi bahwa Sunsilk mengalami penurunan performa dan juga kekuatan mereknya. Menurut Nuriyani (2014:6) TOM Brand (Top of Mind Brand) merupakan bagian dari elemen penilaian merek (Brand Value). Merek yang bagus akan tersimpan dibenak para konsumen dan senatiasa diingat oleh konsumen. Dilihat dari tabel 1.4 di bawah ini Sunsilk juga mengalami penurunan TOM Brand hal ini menunjukkan bahwa Sunsilk merupakan merek yang sudah mulai dilupakan oleh konsumen. hal ini dapat disebabkan kurangnya promosi atau strategi pemasaran lainnya yang dilakukan oleh Sunsilk. Berikut tabel TOM Brand Sampo tahun : Tabel 1.5 Top of Mind Brand (TOM Brand) Sampo Tahun Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 TOM TOM TOM TOM Merek Brand Merek Brand Merek Brand Merek Brand Sunsilk 24,7 Pantene 26,1 Pantene 26,8 Pantene 28,7 Clear 21,5 Sunsilk 23,3 Sunsilk 20,4 Sunsilk 19,3 Pantene 21,2 Clear 18,7 Clear 19,5 Clear 15,6 Lifebuoy 13,6 Lifebuoy 12,8 Lifebuoy 12,7 Lifebuoy 11.1 Rejoice 5,8 Dove 5,3 Dove 6,1 Dove 6,3 Sumber : SWA 15/XXVI/15-28 JULI 2010, SWA 15/XXVII/18-27 JULI 2011, SWA 20/XXVIII/20 SEPTEMBER 03 OKTOBER 2012 dan SWA 19/XXIX/12 25 SEPTEMBER 2013, dikutip oleh Nuriyani (2014)
11 11 TOM Brand menunjukkan seberapa besar suatu merek diingat dalam benak konsumen. Dari tabel 1.5 di atas dapat diketahui bahwa Sunsilk mengalami penurunan selama rentang waktu yaitu penurunan 1,4% pada 2011 dan 2,9% pada 2012 dan 1,1% pada Penurunan itu menunjukkan kesadaran konsumen akan merek sunsilk semakin terkikis. Beberapa konsumen mulai melirik dan mengingat sampo merek lain sebagai pilihan merek utama dalam benak konsumen. Tantangan Shampo Sunsilk semakin besar ketika banyak bermunculan merek-merek shampo dengan varian atau inovasi yang semakin berkembang dan juga harga yang jauh lebih murah. maka dari itu penulis memfokuskan penelitian ini pada merek Shampo Sunsilk karena Sunsilk merupakan salah satu produk unggulan dari PT. Unilever yang juga telah banyak berkontribusi terhadap peningkatan penjualan bagi Unilever khususnya pada kategori home & personal care. sebagai contoh pada tahun 2012, sebanyak 72% product home & personal care berkontribusi terhadap total penjualan. Hal ini dibuktikan dengan Sunsilk menjadi salah satu Top Brand dalam kategori shampo.
12 12 Tabel 1.6 TOP BRAND INDEX Thn 2012 Thn 2013 Thn 2014 Sumber: Top Brand Index diukur dengan menggunakan 3 parameter, yaitu Mind Share, Market Share dan Commitment Share. Variabel pertama, Mind Share, menunjukkan kekuatan sebuah merek dalam benak konsumen dari kategori produk masing-masing. Variabel kedua yaitu Market share, menunjukkan kekuatan merek di pasar tertentu dalam hal pembelian aktual konsumen behavior. variabel ketiga, commitment share, mengindikasikan kekuatan merek dalam mendorong konsumen untuk membeli merek dimasa depan. Nilai masing-masing parameter untuk sebuah merek di dalam kategori produk tertentu diperoleh dengan cara menghitung persentase frekuensi merek tersebut relatif terhadap frekuensi keseluruhan merek. TBI selanjutnya diperoleh dengan cara menghitung rata-rata terbobot masing-masing parameter. (
13 13 Berdasarkan data dari Top Brand Index pada tabel 1.2 dapat terlihat bahwa Merek Shampo Sunsilk mengalami penurunan dalam hal citra merek dan kekuatan merek sunsilk untuk mempertahankan konsumennya untuk melakukan pembelian secara terus-menerus. Pada tahun 2012 Sunsilk menduduki posisi kedua dengan TBI (Top Brand Index) 20,5% dan harus rela dikalahkan oleh pesaingnya yaitu Pantene, pada tahun 2013 & 2014 Sunsilk mengalami penurunan peringkat ke peringkat tiga dengan TBI masingmasing adalah 18,5% dan 16,5%. Dapat terlihat bahwa pada tahun 2014 Sunsilk mengalami penurunan nilai sebesar 2% yang diindikasi berkurangnya minat konsumen terhadap shampo Sunsilk. Oleh karena itu, PT. Unilever harus meningkatkan penjualan yaitu dengan cara pngelolaan brand image dan strategi pemasaran lainnya. Strategi pemasaran tersebut bertujuan untuk menumbuhkan purchase intention dari konsumen. Purchase intention (Minat Beli) diperoleh dari suatu proses belajar dan proses pemikiran yang membentuk suatu persepsi. Purchase Intention ini menciptakan suatu motivasi yang terus terekam dalam benaknya dan menjadi suatu keinginan yang sangat kuat yang pada akhirnya mengaktualisasikan apa yang ada didalam benaknya itu. Salah satu untuk mempertahankan purchase intention konsumen adalah mempertahankan brand Image dari produk tersebut. (Putra, 2013:5). Citra merek yang positif berkaitan dengan kesetiaan konsumen, kepercayaan konsumen mengenal nilai merek yang positif, dan kesediaan untuk mencari merek tersebut. Citra merek yang positif juga membantu
14 14 meningkatkan minat konsumen pada promosi merek di masa yang akan datang, dan memperkuat posisi dalam menghadapi berbagai pemasaran pesaing. (Schiffman & Kanuk, 2008:158). Pengelolaan Citra Merek (Brand Image) sangat penting karena pada umumnya konsumen tidak memiliki pengetahuan produk yang cukup untuk membeli suatu barang. Product Knowledge memiliki peranan penting dalam penelitian tentang perilaku konsumen. Pada masa sekarang ini, konsumen sangat rentan untuk berpindahpindah merek. Perpindahan merek telah menjadi keputusan relatif mudah dilakukan saat ini, karena banyaknya produk atau jasa dengan kualitas yang setara menjadi hal yang biasa ditemukan, dan penawaran dari pesaing yang memberikan keuntungan-keunntungan tertentu bagi konsumen atau mempromosikan harga murah pada produk baru. Selain itu Display merupakan salah satu aspek penting untuk menarik perhatian dan minat konsumen pada toko atau produk agar tertarik dan melakukan pembelian. Persaingan antar produsen, dalam memperebutkan konsumen dan merancang strategi pemasaran guna mempertahankan pelanggan lama serta menciptakan loyalitas merek dilakukan oleh setiap perusahaan yang bergerak didunia bisnis, Begitu juga dengan Produsen Shampo di Indonesia. Salah satunya dalam persaingan harga, dikarenakan faktor harga menjadi salah satu pertimbangan bagi konsumen dalam melakukan pembelian. karena konsumen akan membandingkan harga dari produk pilihannya dan kemudian mengevaluasi
15 15 apakah harga tersebut sesuai atau tidak dengan nilai produk, serta jumlah uang yang harus dikeluarkan konsumen. Adapun beberapa jenis shampo yang dijual dan perbandingan harga pada 3 merek yang menjadi Top Brand shampo di Indonesia pada tahun 2014, data tersebut dapat dilihat dalam tabel dibawah dibawah ini: Merek Pantene Sunsilk Clear Tabel 1.7 Perbandingan Harga Produk Shampo tahun 2015 Harga (Rp) Jenis kemasan Per Per Banyaknya Eceran karton Pak - shampo Pantene Per Botol botol - shampo Pantene sachet - Shampo Sunsilk Botol - Shampo Sunsilk Sachet karton = 40rtg Per botol 1 karton = rtg - Shampo Clear botol Per botol - Shampo Clear Sachet 1 karton = rtg Sumber: diakses 01 maret 2015, 09:28 Berdasarkan data dari tabel 1.7 bahwa harga produk shampo Sunsilk lebih murah dibandingkan dengan produk shampo Pantene. Meskipun dengan harga yang lebih murah belum tentu membuat konsumen ingin membeli produk Sunsilk karena kualitas produk merupakan salah satu indikator yang juga diperhatikan oleh konsumen dalam melakukan pembelian. Proses membeli diawali pada saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan
16 16 kondisi yang diinginkannya. Keputusan konsumen untuk membeli suatu produk didasari dengan adanya minat beli. Maka dari itu minat beli mempunyai faktor yang kuat terhadap keputusan pembelian suatu produk. Berdasarkan pada latar belakang diatas, maka Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai PENGARUH BRAND IMAGE, PRODUCT DISPLAY, PRODUCT KNOWLEDGE DAN PRICE TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN SHAMPO SUNSILK B. Batasan Masalah Penelitian Mengingat luasnya ruang lingkup permasalahan yang ada, maka penulis memberikan batasan terhadap permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan penelitian ini, yaitu: 1. Penelitian ini akan dilakukan di wilayah Kelurahan pondok kacang barat, Kecamatan Pondok Aren, kota Tangerang Selatan. 2. Responden adalah konsumen yang sedang/pernah menggunakan produk Shampo Sunsilk minimal enam bulan ke belakang dari waktu dilakukannya penelitian) waktu enam bulan dianggap cukup untuk menilai dan merasakan adanya kecocokan terhadap produk Shampo yang digunakan.
17 17 C. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti dalam penelitan ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah Brand Image berpengaruh terhadap Purchase Intention konsumen Shampo Sunsilk? 2. Apakah product display berpengaruh terhadap Purchase Intention konsumen Shampo Sunsilk? 3. Apakah product knowledge berpengaruh terhadap Purchase Intention konsumen Shampo Sunsilk? 4. Apakah Price berpengaruh terhadap Purchase Inntention konsumen Shampo Sunsilk? D. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1) Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk menganalisa pengaruh Brand Image terhadap Purchase Intention konsumen Shampo Sunsilk. 2. Untuk menganalisa pengaruh product display terhadap Purchase Intention konsumen Shampo Sunsilk. 3. Untuk menganalisa pengaruh Product Knowledge terhadap Purchase Intention konsumen Shampo Sunsilk.
18 18 4. Untuk menganalisa pengaruh price dalam terhadap purchase intention konsumen shampo sunsilk. 2) Kontribusi Penelitian Adapun kontribusi dari penelitian ini adalah : a. Kontribusi praktik 1) Bagi Peneliti Sebagai bahan masukan atau tambahan pengetahuan bagi peneliti dan rekan-rekan mahasiswa mengenai Pemasaran khususnya tentang Brand Image, Product Dsisplay, Product Knowledge, Price dan Purchase Intention. 2) Bagi Peneliti Berikutnya Penelitian ini diharapkan menjadi salah satu referensi untuk penelitian yang lebih lanjut terutama penelitian yang berkaitan dengan purchase intention dan menambah pengetahuan bagi kalangan akademis maupun masyarakat umum mengenai purchase intention dan untuk menambah khazanah pustaka di bidang pemasaran berdasarkan penerapan yang ada dalam kenyataan. b. Kontribusi Kebijakan 1) Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dan informasi bagi pihak perusahaan, sehingga dapat dijadikan pertimbangan dalam menetapkan kebijakan dan
19 19 mengembangan strategi di masa yang akan datang dengan harapan dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan. 2) Bagi Konsumen Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi bagi konsumen sehingga dapat dijadikan pertimbangan dalam melakukan pembelian suatu produk.
BAB I PENDAHULUAN. percaya diri seorang wanita maupun pria akan timbul dengan rambut yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rambut merupakan mahkota yang paling berharga, bahkan rasa percaya diri seorang wanita maupun pria akan timbul dengan rambut yang sehat dan indah. Hal ini senada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak industri yang juga mengalami fenomena tersebut. Industri fast moving
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern, persaingan dalam dunia bisnis dari tahun ke tahun semakin kompetitif. Berbagai perusahaan melakukan segala usaha untuk mempertahankan dan merebut hati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pemasaran menjadi hal yang sangat penting dalam berbagai jenis usaha. Di era globalisasi saat ini, tingginya tingkat persaingan dalam menguasai pangsa pasar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan keuntungan kompetitif yang berkelanjutan. unsur-unsur tersebut yang membantu untuk mengenali produk-produk sebuah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini banyak produk yang sejenis dengan manfaat yang hampir sama ditawarkan di pasaran yang memicu ketatnya persaingan antar perusahaan. Diperkuat dengan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan dan kemajuan teknologi meningkatkan daya kreativitas sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini, di dalam persaingan bisnis sangat penting bagi perusahaan untuk dapat meningkatkan kinerjanya, dikarenakan banyaknya perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. potensial bagi pemasaran, berbagai jenis informasi, teknologi, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menyadari begitu besarnya jumlah penduduk di Indonesia yang sangat potensial bagi pemasaran, berbagai jenis informasi, teknologi, dan transportasi senantiasa meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Analisis ekuitas..., Pasadina Makaraputri Astikariandini, Universitas FE UI, 2009Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai kota metropolitan yang padat dan bersuhu tinggi, keringat telah menjadi hal umum dialami oleh sebagian besar penduduk Jakarta. Udara yang kotor dan lingkungan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Shampoo merupakan salah satu kategori produk dengan tingkat persaingan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Shampoo merupakan salah satu kategori produk dengan tingkat persaingan yang sangat ketat. Persaingan di kategori ini diperkirakan tidak akan pernah berakhir,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap manusia. Begitu pula yang dialami oleh pelaku bisnis. Dalam dunia bisnis,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini seluruh aspek telah mengalami perubahan yang sangat signifikan. Dimulai dengan perubahan teknologi hingga perubahan gaya hidup dan pola
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia industri pada saat ini semakin meningkat,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia industri pada saat ini semakin meningkat, persaingan yang terjadi saling memperebutkan dan mempertahankan posisi perusahaan untuk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Persaingan dunia bisnis semakin lama terasa semakin ketat dalam memperebutkan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan dunia bisnis semakin lama terasa semakin ketat dalam memperebutkan dan mempertahankan konsumen. Semakin banyak munculnya produk-produk yang inovatif secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin ketat akibat perubahan teknologi, ekonomi, dan kondisi situasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Implikasi dari kehadiran era globalisasi adalah persaingan antar industri menjadi semakin ketat akibat perubahan teknologi, ekonomi, dan kondisi situasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan yang semakin ketat di zaman modern sekarang ini, pemasaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam persaingan yang semakin ketat di zaman modern sekarang ini, pemasaran menjadi suatu fungsi bisnis yang sangat penting, yang berurusan dengan pelanggan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rasa senang dan kelegaan seseorang dikarenakan mengkonsumsi suatu produk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepuasan pelanggan merupakan hal yang penting bagi setiap perusahaan jasa/barang pada perusahaan, Kepuasan dapat diartikan sebagai perasaan puas, rasa senang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan menciptakan keunggulan bersaing untuk mempertahankan produknya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era Globalisasi memiliki dampak pada kondisi persaingan yang semakin ketat antara perusahaan, sehingga persaingan antara perusahaan membuat setiap perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan jasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini berkembang dengan pesat. Setiap perusahaan dituntut untuk siap menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat. Untuk memenangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sejenis yang beredar di pasaran. Karena itu arti sebuah merek (brand) menjadi sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini dimana persaingan begitu sengit, banyak produk sejenis yang beredar di pasaran. Karena itu arti sebuah merek (brand) menjadi sangat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan persaingan di dunia usaha yang semakin kompleks, dinamis, dan serba tidak pasti, perusahaan pun dituntut untuk dapat melakukan inovasi dalam mempromosikan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat. Pengaruh Ekuitas Merek terhadap Loyalitas Pelanggan shampo merek
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul : Pengaruh Ekuitas Merek terhadap Loyalitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menjaga penampilan merupakan hal yang sangat penting bagi wanita hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menjaga penampilan merupakan hal yang sangat penting bagi wanita hal ini disebabkan karena mayoritas wanita ingin tampil cantik dan sempurna dimana pun dan kapanpun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dan industri saat ini semakin ketat dan penuh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dan industri saat ini semakin ketat dan penuh persaingan. Dalam keadaan seperti ini pelaku bisnis dituntut berusaha menciptakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin ketat, semua produsen baik barang maupun jasa dituntut untuk terus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi persaingan sekarang ini yang terus mengalami perubahan dan semakin ketat, semua produsen baik barang maupun jasa dituntut untuk terus menerus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menjaga dan meningkatkan loyalitas konsumen merupakan salah satu langkah penting dalam pemasaran. Konsumen yang loyal merupakan sumber kehidupan bagi perusahaan atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun pasar global. Agar perusahaan dapat bertahan dan memenangkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan persaingan dan penawaran produk di pasar tentu mewajibkan para pemasar menciptakan strategi jitu agar tetap bertahan dalam pasar domestik maupun pasar global.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami metamorfosis yang berkesinambungan. Tidak terkecuali di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis di Abad ke-21 berkembang sangat pesat dan telah mengalami metamorfosis yang berkesinambungan. Tidak terkecuali di Indonesia yang ditandai
Lebih terperinciKATA PENGANTAR PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KESETIAAN. memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Progdi Manajemen pada Fakultas Ekonomi
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul : PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KESETIAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman saat ini telah menyebabkan adanya pengembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan zaman saat ini telah menyebabkan adanya pengembangan kebutuhan manusia yang terus meningkat. Hal ini menuntut pelaku bisnis untuk dapat menciptakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan iklim dasar dalam sistem perekonomian dan globalisasi telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan iklim dasar dalam sistem perekonomian dan globalisasi telah memunculkan dinamika perdagangan dan bisnis yang cepat di dunia. Hal tersebut juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan tiap perusahaan salah satunya adalah untuk menciptakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan tiap perusahaan salah satunya adalah untuk menciptakan pelanggan. Untuk itu, perusahaan mengalami tantangan karena saat ini pelanggan menghadapi beraneka ragam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung. alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang mengandung bahan makanan atau bahan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Tingkat persaingan dunia perdagangan di Indonesia sangat ketat, karena seluruh
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tingkat persaingan dunia perdagangan di Indonesia sangat ketat, karena seluruh perusahaan selalu berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa pasar dan mendapatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memperluas target pasar dan mempertahankan konsumen yang sudah ada.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan bertujuan untuk menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar. Selain mencapai angka penjualan yang tinggi untuk memperoleh keuntungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pilihan dalam memilih produk yang akan mereka konsumsi. Hal ini menyebabkan. munculnya banyak pesaing di dalam dunia usaha.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produk dan pelayanan jasa saat ini sedang berkembang pesat di Indonesia. Konsumen dengan mudah memenuhi kebutuhannya karena semakin beragamnya produk. Keberagaman produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesuksesan persaingan dalam dunia usaha akan dapat. apabila perusahaan bisa menciptakan dan mempertahankan pelanggan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesuksesan persaingan dalam dunia usaha akan dapat terpenuhi apabila perusahaan bisa menciptakan dan mempertahankan pelanggan (Tjiptono, 1997:19) dalam (Setya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dalam dunia bisnis yang semakin pesat membuat tingkat persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada banyak sekali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan penjualan produk yang beraneka macam tersebut dan pelayanan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Swalayan merupakan salah satu sarana pemasaran produk perusahaan. Kegiatan pemasaran yang dilakukan swalayan yaitu dengan menyediakan beraneka macam jenis produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan dalam mempengaruhi publik untuk memilih produk. Banyak
13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbagai industri yang berkembang pesat saat ini mengakibatkan semakin ketatnya persaingan dalam mempengaruhi publik untuk memilih produk. Banyak perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan di dalam bidang pemasaran produk begitu ketatnya,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi persaingan di dalam bidang pemasaran produk begitu ketatnya, guna mendapatkan pangsa pasar yang tinggi. Persaingan tersebut ditambah dengan semakin kritisnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan minuman saat ini menyebabkan makin kompetitifnya persaingan, dimana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin berkembangnya jaman, perkembangan industri bisnis makanan dan minuman saat ini menyebabkan makin kompetitifnya persaingan, dimana produsen berlomba-lomba untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia bisnis semakin pesat. Perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan, perubahan ekonomi serta perkembangan teknologi dalam dunia bisnis semakin pesat. Perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis berlomba-lomba
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk menarik masyarakat agar menggunakan produk tersebut. Berbagai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya suatu produk dalam masyarakat pada dasarnya bertujuan untuk menarik masyarakat agar menggunakan produk tersebut. Berbagai strategi dilakukan agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya perkembangan suatu bangsa mengindikasikan telah terjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Meningkatnya perkembangan suatu bangsa mengindikasikan telah terjadi peningkatan akan kebutuhan dan keinginan terhadap produk dan jasa. Peningkatan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing. Menjalankan bisnis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang ada di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas pasar produk dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maka semakin banyak pula pilihan bagi pelanggan untuk dapat memilih produk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat, karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa pasar dan meraih konsumen. Perusahaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. saat ini tidak hanya membutuhkan produk yang sekedar untuk memenuhi
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kebutuhan manusia akan berbagai macam produk semakin meningkat. Manusia saat ini tidak hanya membutuhkan produk yang sekedar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun 2013). Adapun sektor-sektor yang termasuk ke dalam industri minuman
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri minuman di Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 11% hingga akhir tahun 2013 (Kementerian Perindustrian Republik Indonesia hingga tahun 2013).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis. Sehingga menimbulkan persaingan-persaingan dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi yang berkembang pesat saat ini mengakibatkan manusia setiap kali akan mengalami perubahan, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan dan lahirnya perusahaan-perusahaan, baik itu bergelut dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman sekarang ini, tidak luput juga diikuti dengan pertumbuhan dan lahirnya perusahaan-perusahaan, baik itu bergelut dalam bidang
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Remaja adalah suatu masa seorang individu mengalami perkembangan secara mental, emosional, sosial serta fisik dan pola identifikasi dari anak anak menuju dewasa. Secara psikologis,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. manusia akan suatu produk menjadi semakin beragam. Hal inilah yang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan berkembangnya peradaban suatu bangsa, kebutuhan manusia akan suatu produk menjadi semakin beragam. Hal inilah yang mendorong munculnya berbagai perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masuk angin seringkali kita dengar dalam bahasa kita sehari-hari di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masuk angin seringkali kita dengar dalam bahasa kita sehari-hari di Indonesia. Masuk angin untuk menyebutkan kondisi tubuh kita dalam keadaan tidak enak badan, meriang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis dengan memanfaatkan globalisasi serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan dalam dunia bisnis dengan memanfaatkan globalisasi serta kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, mereka dapat dengan mudah memasuki pasar dunia, dengan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kebutuhan dan keinginan konsumen. Seiring dengan perkembangan jaman,
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pemasaran adalah kegiatan penawaran suatu produk sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi, dan perubahan gaya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus berkompetisi
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus berkompetisi pada berbagai hal antara lain merek, harga, dan juga pelayanan dari suatu produk. Agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis bagi suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis bagi suatu perusahaan, dimana dengan adanya era globalisasi akan dapat memperluas pasar produknya dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat setiap perusahaan harus mampu bersaing, bertahan hidup dan bahkan terus berkembang. Salah satu hal penting yang
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi -- 1
Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi -- 1 KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah, kami sampaikan ke hadirat Allah YME, karena terealisasinya Tekinfo, Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat menyebabkan peran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat menyebabkan peran pemasaran sangat penting dalam menunjang kemajuan usaha. Produsen sebagai penghasil produk atau
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan pasar yang semakin kuat dan kompetitif, menjadikan merek tidak dapat diabaikan dan sangat penting dalam strategi pemasaran. Merek yang positif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di Indonesia tidak hanya memberikan pengaruh terhadap bidang perekonomian dan bisnis di Indonesia.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Setiap wanita menganggap rambut sebagai mahkotanya, karena itu rambut
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap wanita menganggap rambut sebagai mahkotanya, karena itu rambut menjadi perhatiaan yang begitu serius bagi para wanita. Para wanita ingin memiliki rambut yang sehat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia dari tahun ke tahun mengalami perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian Indonesia dari tahun ke tahun mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang cukup pesat dan dinamis. Perusahaan di berbagai sektor industri semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan dasar dalam sistem perekonomian dan globalisasi telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan dasar dalam sistem perekonomian dan globalisasi telah memunculkan dinamika aktivitas perdagangan dan bisnis di seluruh dunia. Fenomena tersebut
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik mendorong
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik mendorong timbulnya laju persaingan di dalam dunia usaha. Hal ini dapat kita lihat dengan semakin banyaknya perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dewasa ini menyebabkan perusahaan harus menghadapi persaingan yang ketat, tidak hanya sekedar menjual produk denagan harga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memahami perilaku kualitas. Pemasaran adalah proses sosial dimana. bentuk oleh kultur serta kepribadian individu.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran dewasa ini bukanlah sekedar pertempuran produk, melainkan juga pertempuran persepsi. Persepsi konsumen salah satunya dapat dibangun melalui jalur merek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumen karena dipengaruhi oleh daya beli, begitu juga dengan dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar akan selalu berubah akibat perubahaan karakteristik dari perilaku konsumen karena dipengaruhi oleh daya beli, begitu juga dengan dunia usaha, baik produksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baru diluncurkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah jauh lebih dulu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dewasa ini semakin pesat. Berbagai produk baru diluncurkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah jauh lebih dulu berkembang maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dunia bisnis begitu pesat mengakibatkan timbulnya tingkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan dunia bisnis begitu pesat mengakibatkan timbulnya tingkat persaingan ketat antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain. Para pengusaha
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan komunikasi yang pesat saat ini menjadikan masyarakat mudah untuk mendapatkan informasi yang ingin di ketahui dengan berbagai media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengalaman nasabah dari pembelian yang konsisten sepanjang waktu. Orang yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perilaku konsumen sebagai bagian dari kegiatan manusia yang selalu berubah sesuai dengan pengaruh lingkungan dan sosial di mana dia berada. Namun perilaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan bersaing agar produknya menjadi unggulan. Banyak cara yang dilakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan pasar membuat perusahaan bersaing untuk mendapatkan konsumen dan bersaing agar produknya menjadi unggulan. Banyak cara yang dilakukan perusahaan guna mencuri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan antar merek produk kategori Consumer goods semakin meningkat. Kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Persaingan antar merek produk kategori Consumer goods semakin meningkat. Kebutuhan konsumen akan produk tersebut hampir tidak dapat dilepaskan sehingga menjadi
Lebih terperinciLOYALITAS PELANGGAN SHAMPOO LIFEBOUY DI CAREFOUR RUNGKUT SURABAYA
37 LOYALITAS PELANGGAN SHAMPOO LIFEBOUY DI CAREFOUR RUNGKUT SURABAYA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Oleh : JUNI PRASETYO UTOMO 0912010021 /
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya dengan tercukupi kebutuhannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tropis menjadi salah satu penyebab masyarakat banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri minuman di Indonesia ditandai dengan banyaknya jenis dan merek minuman dalam kemasan yang beredar di pasar. Iklim di Indonesia yang tropis menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia memasuki abad ke -21 saat ini dipengaruhi oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia memasuki abad ke -21 saat ini dipengaruhi oleh kemajuan di bidang perdagangan dan teknologi. Dua bidang tersebut telah mendorong transformasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan barang maupun jasa, yang menyebabkan persaingan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik mendorong timbulnya laju persaingan di dalam dunia usaha. Hal ini dapat kita lihat dengan semakin banyaknya perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis saat ini berkembang dengan begitu pesat. Setiap perusahaan bersaing
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia bisnis saat ini berkembang dengan begitu pesat. Setiap perusahaan bersaing untuk menciptakan berbagai produk guna memenuhi kebutuhan konsumen. Berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan globalisasi dan perkembangan jaman, teknologi dan perubahan gaya hidup
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar global telah mengakibatkan kondisi persaingan yang sangat tinggi, para pelaku pasar dan produsen dituntut agar dapat bersaing dalam kompetisi ini. Seiring dengan
Lebih terperinciPENGARUH KEPUASAN KONSUMEN DAN KOMITMEN TERHADAP KESETIAAN MEREK PADA SHAMPO CLEAR DI SURABAYA SKRIPSI
PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN DAN KOMITMEN TERHADAP KESETIAAN MEREK PADA SHAMPO CLEAR DI SURABAYA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. para pemasar menggunakan seluruh alat atau unsur-unsur pemasaran secara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan bisnis dalam era globalisasi semakin dinamis, kompleks dan serba tidak pasti, menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Di dalam bersaing, para pemasar menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cukup penting peranannya dalam perekonomian Indonesia. Hal ini didasarkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Minyak goreng adalah salah satu komoditas dari sembilan bahan pokok yang cukup penting peranannya dalam perekonomian Indonesia. Hal ini didasarkan pada pengalaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkualitas (customer knowledge) membuat perusahaan-perusahaan saling
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini kondisi pasar semakin berkembang dan terus tumbuh mengharuskan perusahaan mengartikan keadaan pasar, pada saat ini pilihan konsumen saat bervariatif
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan globalisasi dan gencarnya persaingan bebas yang muncul di Indonesia, maka semakin banyak produk-produk sejenis yang ditawarkan, akibatnya konsumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jenis kosmetika seperti lipstik, pelembab, pensil alis, mascara ataupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi produk kosmetik di Indonesia berkembang semakin pesat. Hal tersebut terlihat seiring dengan munculnya berbagai jenis kosmetika seperti lipstik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pergantian merek dalam satu produk yang mempunyai spesifikasi manfaat yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pemasaran seperti zaman ini. Konsumen sering melakukan pergantian merek dalam satu produk yang mempunyai spesifikasi manfaat yang sama, hal itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyaknya produk yang ditawarkan sebuah perusahaan mengakibatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Banyaknya produk yang ditawarkan sebuah perusahaan mengakibatkan konsumen akan semakin selektif dan bersifat kritis terhadap suatu produk yang ditawarkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan internasional merupakan faktor utama keberhasilan atau
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan internasional merupakan faktor utama keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan. Perusahaan dituntut untuk dapat menentukan ketepatan aktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun 2015 menurut situs, (http://www.bps.go.id/linktabelstatis/view/id/1274)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan tingkat kepadatan penduduk yang mencapai 255 juta pada tahun 2015 menurut situs, (http://www.bps.go.id/linktabelstatis/view/id/1274) Indonesia merupakan salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama memasuki
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama memasuki abad 21 ini, yang menuntut setiap perusahaan untuk selalu inofatif dalam mengembangkan usahanya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di Era globalisasi saat ini, kondisi pemasaran produk yang dinamis, membuat para
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di Era globalisasi saat ini, kondisi pemasaran produk yang dinamis, membuat para pelaku pasar dan produsen berlomba untuk memenangkan kompetisi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Seiring dengan berkembangnya jaman, pengetahuan, dan kemajuan teknologi mengakibatkan kebutuhan dan keinginan manusia semakin beraneka ragam dan semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebabkan konsumen memiliki banyak pilihan produk yang dapat digunakan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi ini, kemudahan informasi, teknologi, dan transportasi senantiasa meningkatkan dinamika persaingan antar para pelaku bisnis. Fenomena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang begitu ketat sekarang ini membuat perusahaan-perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan yang begitu ketat sekarang ini membuat perusahaan-perusahaan harus mampu memainkan strategi pemasaran yang handal sehingga mampu memenangkan pasar. Produk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dengan biaya menambah pelanggan baru (Chang et al., 2012:24) Produk bersaing atas merek memudahkan pembeli mengidentifikasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia bisnis kini berkembang mengikuti arus perubahan global, sehingga mendorong kompetisi perdagangan yang semakin pesat. Perusahaan berupaya mempertahankan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian 1. Gambaran Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sunsilk Hijab. Sunsilk pertama
Lebih terperinciPENGARUH SELEBRITIS ENDORSER TERHADAP MINAT BELI DAN CITRA MEREK PRODUK SHAMPO CLEAR DI WILAYAH SURABAYA
PENGARUH SELEBRITIS ENDORSER TERHADAP MINAT BELI DAN CITRA MEREK PRODUK SHAMPO CLEAR DI WILAYAH SURABAYA SKRIPSI Oleh: HARI PRASETYO 0512010345/ FE / EM KEPADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh setiap perusahaan adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus mampu bertahan, bahkan harus dapat terus berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dapat mencapai kesuksesan apabila semua komponennya berusaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan dapat mencapai kesuksesan apabila semua komponennya berusaha semaksimal mungkin menciptakan dan mempertahankan produknya, sehingga konsumen senantiasa
Lebih terperinci