ANALISIS PERGESERAN MAKNA PADA NOVEL TERJEMAHAN WUTHERING HEIGHTS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PERGESERAN MAKNA PADA NOVEL TERJEMAHAN WUTHERING HEIGHTS"

Transkripsi

1 Linguistika Akademia Vol.3, No.1, 2014, pp. 90~103 ISSN: ANALISIS PERGESERAN MAKNA PADA NOVEL TERJEMAHAN WUTHERING HEIGHTS Deby Rahmayanti ABSTRACT Translation is a process of switch between source language (SL) to the target language (TL), so that people can understand a text that written in a different language. Translation is needed because languages are different to each other, the differences of language is caused by cultural differences. Cultural differences lead to large distances between one culture with another culture. This study aims to analyze the shift of meaning that occurs in the translation from English to Bahasa. The method that used in this study is translational equivalent because it is focused on two different languages. In the translation process, sometimes it includes the word or sentence that can not to be translated as it is like in the SL. Therefor, it needs proper translation method so that the message which is contained in the SL can be delivered to the TL. This translation method causes the shift of meaning between SL with TL. The study also analyzed this paper using an aesthetic function, that is foregrounding and automatization. Foregrounding is a stimulus that is culturally not expected to appear in social situations. While automatization is a stimulus that normally expected in social situations. By using the theory of aesthetics and translation method, the writer can analyze a translation. Key words: automatization, foregrounding, translation, meaning shift, Wuthering Heights. ABSTRAK Penerjemahan merupakan proses pengalih bahasaan antara bahasa sumber (BSu) ke bahasa sasaran (BSa) agar orang lain dapat dengan mudah memahami suatu teks walaupun dengan bahasa yang berbeda. Penerjemahan sangat dibutuhkan karena adanya bahasa yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, perbedaan bahasa ini dikarenakan adanya perbedaan kebudayaan. Perbedaan kebudayaan menyebabkan adanya jarak yang berbeda antara satu kebudayaan dengan kebudayaan yang lain. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pergeseran makna yang terjadi pada terjemahan bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode padan traslational karena analisisnya mengenai dua bahasa yang berbeda. Pada proses penerjemahan terkadang terdapat kata atau kalimat yang tidak dapat diterjemahkan apa adanya seperti pada bahasa sumber. Hal ini membutuhkan metode penerjemahan yang tepat supaya pesan yang

2 Linguistika Akademia ISSN: terdapat pada BSu tersampaikan dengan baik ke BSa. Metode penerjemahan ini menyebabkan adanya pergeseran makna antara BSu dengan BSa. Penelitian ini juga dianalisis dengan menggunakan fungsi estetika. Di dalam fungsi estetika terdapat dua macam penerjemahan yaitu foregrounding dan automatization. Foregrounding merupakan stimulus yang secara kultural tidak diharapkan muncul dalam situasi sosial. Sedangkan automatization merupakan stimulus yang biasa diharapkan dalam situasi sosial. Dengan menggunakan teori fungsi estetika dan mengetahui metode penerjemahan, penulis dapat menganalisis suatu terjemahan. Kata kunci: automatization, foregrounding, penerjemahan, pergeseran makna, Wuthering Heights. A. PENDAHULUAN Bahasa memegang peranan penting dalam sistem komunikasi antar manusia di muka bumi ini. Bahasa yang digunakan oleh setiap orang di tempat yang satu dan di tempat yang lain tidaklah sama. Seperti yang diungkapkan oleh Finocchiaro, Language is a system of arbitrary, vocal symbols which permits all people in a given culture, or other people who have learned the system of that culture, to communicate or to interact. Bahasa adalah satu sistem simbol vokal yang arbitrer, memungkinkan semua orang dalam satu kebudayaan tertentu, atau orang lain yang telah mempelajari sistem kebudayaan tersebut, untuk berkomunikasi atau berinteraksi (Alwasilah, 1989: 2). Kebudayaan di muka bumi ini ada beraneka ragam dan banyak macamnya. Karena banyaknya kebudayaan yang ada di muka bumi ini, muncul berbagai jenis bahasa yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Perbedaan bahasa ini menjadi hambatan utama apabila ada seseorang ingin membaca sebuah teks yang menggunakan bahasa yang berbeda dan berasal dari kebudayaan yang sama sekali berbeda. Untuk menjembatani perbedaan bahasa ini, seseorang membutuhkan penerjemahan untuk memahami perbedaan bahasa yang ada. Menurut Catford, penerjemahan adalah pengalihan wacana dalam bahasa sumber (BSu) dengan wacana padanannya dalam bahasa sasaran (BSa). Di sini, Catford menekankan bahwa wacana alihan haruslah sepadan dengan wacana aslinya. Karena padanan merupakan kata kunci dalam proses terjemahan, dengan sendirinya pesan dalam wacana alihan akan sebanding dengan pesan pada wacana asli (Djuharie, 2005: 11). Menurut Newmark, penerjemahan adalah menerjemahkan makna suatu teks ke dalam bahasa lain sesuai Analisis Pergeseran Makna pada Novel Terjemahan Wuthering Heights (Deby R)

3 92 dengan yang dimaksudkan pengarang. Sedangan menurut Machali, penerjemahan adalah upaya mengganti teks bahasa sumber dengan teks yang sepadan dalam bahasa sasaran. Melalui kegiatan penerjemahan, seorang penerjemah menyampaikan kembali isi sebuah teks dalam bahasa lain. Penyampaian ini bukan sekadar kegiatan penggantian, karena penerjemahan dalam hal ini melakukan kegiatan komunikasi baru melalui hasil kegiatan komunikasi yang sudah ada (yakni dalam bentuk teks), tetapi dengan memperhatikan aspek-aspek sosial ketika teks baru itu akan dibaca atau dikomunikasikan. Dalam kegiatan komunikasi baru tersebut, penerjemah melakukan upaya membangun jembatan makna antara produsen teks sumber dan pembaca teks sasaran. (Machali, 2000: 5-6) Dalam praktek menerjemahkan diterapkan berbagai jenis penerjemahan. Hal ini disebabkan oleh empat faktor, yaitu: 1) sistem bahasa sasaran, 2) adanya perbedaan jenis materi teks yang diterjemahkan, 3) adanya anggapan bahwa terjemahan adalah alat komunikasi, dan 4) adanya perbedaan tujuan dalam menerjemahkan suatu teks. Dalam kegiatan menerjemahkan yang sesungguhnya, ke empat faktor tidak selalu berdiri sendiri dalam artian bahwa ada kemungkinan penerjemah menerapkan dua atau tiga penerjemahan sekaligus dalam menerjemahkan sebuah teks (Nababan, 2003: 29). Dalam penelitian ini, penulis akan memfokuskan pada 1) pergeseran makna yang ada dalam terjemahan novel Wuthering Heights dalam bahasa Indonesia, 2) apa yang menyebabkan pergeseran makna tersebut terjadi, serta 3) termasuk ke dalam metode yang manakah terjemahan ini. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode padan translational karena penelitiannya mengacu pada bahasa lain dan mengenai penerjemahan. B. LANDASAN TEORI Teori linguistik aliran Praha atau The Prague School pertama kali diperkenalkan oleh lembaga non formal Prague Linguistic Circle yang diprakarsai oleh Vilem Matheius di Universitas Caroline, Cekoslowakia pada 6 Oktober Sejak pertemuan tersebut, Prague Linguistic Circle melakukan pertemuan rutin untuk membahas isu-isu linguistik yang diterbitkan dalam serial Travaux du Linguistika Akademia Vol. 3, No. 1, 2014:

4 Linguistika Akademia ISSN: Cercle Linguistique de Prague. Aliran ini dikenal dunia sejak mengikuti Kongres Internasional di Jenewa, Swiss, 1931, yang membahas tentang fonologi dan menghasilkan Asosiasi Fonologi Internasional yang diketuai oleh Nikolai Sergeyevich Trubetzkoy (Svoboda, 1990: 1-8; Sampson, ; Ubaidillah, 2013: 27). Salah satu bidang yang ada pada aliran Praha ini adalah yang menyangkut konsep fungsi estetika dari bahasa. Konsep ini pertama kali lahir pada tahun 1930-an dan awal 1940-an dan tokoh utamanya merupakan Jan Mukarovsky. Konsep ini kurang lebih berbunyi, bahwa setiap obyek tindakan, termasuk bahasa, bisa memiliki fungsi praktisnya. Bahasa misalnya mempunyai fungsi praktis komunikasi. Manakala obyek atau tindakan itu yang menjadi fokus perhatian dan untuk obyek atau tindakan itu sendiri, bukan untuk fungsi praktisnya nilai praktisnya sudah ditinggalkan, maka obyek atau tindakan tersebut dikatakan mempunyai nilai estetis. Dalam pengertian ini maka fungsi estetik tidak terbatas hanya pada karya kesusasteraan saja tetapi hadir dalam hubungannya dengan obyek atau tindakan apapun. Hal ini karena kita mendekati dengan apa yang disebut foregrounding of the utterance sebagai sebaliknya automatization. Automatization mengacu kepada stimulus yang biasa diharapkan dalam situasi sosial. Automatization dapat dikatakan juga sebagai terjemahan bahasa. Seperti yang dapat dilihat pada kalimat bade ka mana dalam bahasa Sunda. Ungkapan ini lebih merupakan salam sewaktu bertemu di jalan, dan sejajar dengan ungkapan Hello! dalam bahasa Inggris. Sebaliknya foregrounding (dalam bahasa ceko: aktualisace) mengacu pada stimulus yang secara kultural tidak diharapkan muncul dalam situasi sosial, hingga ia menarik perhatian. Foregrounding dapat dikatakan juga sebagai terjemahan harafiah (literal translation). Foregrounding dapat dilihat pada terjemahan harafiah dalam bahasa Inggris where are you going? dari kalimat bade ka mana dalam bahasa Sunda sewaktu bertemu dengan orang asing dari kultur yang berbeda. Hal ini dapat menimbulkan rasa kaget baginya, mungkin dia akan menjawab, It s my own business (Alwasilah, 1989: 41-42). Penulis juga akan meneliti termasuk ke dalam metode yang manakah penerjemah menerjemahkan novel ini. Newmark mengajukan metode terjemahan berasas penekanan penggunaan bahasa baik BSu maupun BSa, yaitu Analisis Pergeseran Makna pada Novel Terjemahan Wuthering Heights (Deby R)

5 94 1. Penerjemahan Kata Demi Kata Penerjemahan ini dilakukan secara interlinear, susunan kata dalam kalimat dipertahankan dan kosakatanya diterjemahkan satu demi satu, dengan arti yang paling umum, tanpa mempertimbangkan konteks. Contoh: I go to school. Saya pergi ke sekolah. 2. Penerjemahan Harfiah Dalam terjemahan ini, konstruksi tata bahasa diubah sedekat mungkin dengan padanannya dalam BSa, tetapi kata-katanya diterjemahkan satu demi satu tanpa mempertimbangkan konteks. Contoh: The thief was sent to the prison. Pencuri itu dikirim ke penjara. (harfiah) Pencuri itu dipenjarakan. 3. Penerjamahan Setia Penerjemahan setia berusaha menghasilkan makna kontekstual yang tepat pada teks asal dengan keterbatasan struktur tata bahasa BSu. Penerjemahan diusahakan agar betul-betul setia pada maksud dan realisasi teks dari penulis BSu. Contoh: Born without arms, he was sent to special schools. Lahir tanpa lengan, dia dikirim ke sekolah khusus. (harfiah) Karena dilahirkan tanpa lengan, dia bersekolah di sekolah khusus. (bukan karena lahir... disekolahkan...) 4. Penerjemahan semantik Penerjemahan semantik lebih mempertahankan nilai estetika (bunyi yang indah dan alamiah) teks BSu dan menyesuaikan makna bilamana jika diperlukan. Terjemahan ini lebih lentur dan membolehkan kreatifitas dengan tidak mengikuti 100% kesetiaan pada teks BSu. 5. Adaptasi Ini merupakan bentuk penerjemahan yang paling bebas dan terutama digunakan dalam penerjemahan drama (komedi) dan puisi. Tema dan karakter, dan alur biasanya dipertahankan, tetapi kultur BSu diubah ke dalam kultur BSa dan teksnya ditulis kembali. Linguistika Akademia Vol. 3, No. 1, 2014:

6 Linguistika Akademia ISSN: Penerjemahan bebas Penerjamahn bebas mereproduksi masalah (matter) tanpa cara (manner), atau isi tanpa bentuk asli. Biasanya terjemahan ini merupakan parafrase yang jauh lebih panjang dari bahan aslinya. 7. Penerjemahan idiomatis Penerjemahan idiomatis mereproduksi pesan asli tetapi cenderung mengubah nuansa arti dengan lebih banyak menggunakan bahasa sehari-sehari (kolokual) dan idiom yang tidak ada dalam BSu. 8. Penerjemahan komunikatif Penerjemahan komunikatif berusaha mengalihkan makna kontekstual yang tepat dari teks BSu sedemikian rupa sehingga baik isi maupun bahasanya mudah diterima dan dapat dipahami oleh pembaca (Djuharie, 2005: 18-20). Dalam tulisan ini, teori di atas akan digunakan untuk menganalisis pergeseran makna yang ada pada terjemahan bahasa Indonesia pada novel Wuthering Heights. C. HASIL PENELITIAN Data 1 BSu: Go to the deuce. (hal. 6) BSa: Enyah saja kau. (hal. 6) Kata the deuce dari kalimat go to the deuce dapat diartikan sebagai kurang ajar atau gerangan atau dapat juga diartikan sebagai kata yang digunakan untuk mengekspresikan kemarahan atau keterkejutan. Jika kata ini diterjemahkan secara foregrounding, maka akan menjadi pergilah ke kurang ajar. Hal ini akan membuat orang yang membacanya merasa aneh dan kurang lazim jika dibaca oleh orang Indonesia. Sedangkan dalam novel Wuthering Heights, kata itu diterjemahkan sebagai enyah saja kau yang merupakan terjemahan automatization. Terjemahan ini sesuai dengan konteks bacaan yaitu Heathcliff mempersilahkan Mr. Lockwood untuk masuk namun dia terlihat tidak senang dengan kedatangan Mr. Lockwood dan terdengar seperti mengusir Mr. Lockwood dari rumahnya. Metode yang digunakan oleh penerjemah dalam menerjemahkan kalimat ini yaitu penerjemahan idiomatis. Data 2 BSu: The Lord help us! (hal. 6) Analisis Pergeseran Makna pada Novel Terjemahan Wuthering Heights (Deby R)

7 96 BSa: Ya Tuhan! (hal. 6) Kalimat the Lord help us jika diterjemahkan secara foregrounding, maka akan berbunyi Tuhan tolong kami. Jika diterjemahkan secara automatization maka akan menjadi ya Tuhan. Terjemahan foregrounding akan kurang cocok dengan konteks yang ada di dalam novel itu, yaitu Joseph berseru dengan sebal karena disuruh memasukkan kuda Mr. Lockwood serta diperintahkan untuk mengambilkan anggur oleh Heathcliff. Metode yang digunakan oleh penerjemah untuk menerjemahkan kata the Lord help us yaitu penerjemahan komunikatif dan juga kalimat ini diterjemahkan demikian supaya fungsi estetika dari kalimat ini tidak hilang. Data 3 BSu: I sat still. (hal. 8) BSa: Aku pun duduk tak bergerak. (hal. 11) Tak bergerak merupakan terjemahan automatization dari kata still. Jika kata still diterjemahkan secara foregrounding, maka kata ini akan bermakna masih atau tetap. Jika kalimat i sat still diartikan secara foregrounding, maka kalimat ini akan berbunyi aku duduk tetap. Pembaca tentu akan merasa aneh jika membaca kalimat ini karena penggunaan kata yang kurang cocok dengan konteks bacaan, yaitu Mr. Lockwood, yang merasa hidupnya terancam, hanya bisa duduk tak bergerak karena dia dikelilingi oleh anjing-anjing galak Heathcliff dan dia tidak mau kena gigit dari anjing-anjing itu. Oleh karena itu penerjemah menggunakan terjemahan automatization untuk kalimat ini yaitu aku pun duduk tak bergerak. Terjemahan automatization ini membuat kalimat ini memiliki fungsi estetika yang lebih cocok untuk bahasa novel. Terjemahan ini merupakan parafrase yang lebih panjang dari kalimat i sat still, kasus ini termasuk dalam metode terjemahan bebas. Data 4 BSu: Take a glass of wine? (hal. 8) BSa: Mau minum anggur? (hal. 12) Take a glass of wine disini diterjemahkan sebagai mau minum anggur yang merupakan terjemahan automatization. Jika diterjemahkan secara foregrounding, maka kalimat ini akan berbunyi mengambil segelas anggur. Apabila terjemahan foregrounding Linguistika Akademia Vol. 3, No. 1, 2014:

8 Linguistika Akademia ISSN: dipakai pada kalimat ini, maka pembaca akan bertanya-tanya mengapa Heathcliff berkata demikian pada Mr. Lockwood. Lagipula, pada kalimat itu Heathcliff sedang menawarkan segelas anggur pada Mr. Lockwood yang ditolak olehnya. Jika diterjemahkan apa adanya seperti dalam bahasa sumber, pembaca akan bingung dengan maksud dari kalimat tersebut, oleh karena itu penerjemah menggunakan metode penerjemahan komunikatif supaya pembaca dapat memahami maksud dari kalimat ini dengan lebih mudah. Data 5 BSu: Rough weather! (hal. 9) BSa: Cuaca buruk! (hal. 16) Buruk merupakan terjemahan automatization dari kata rough. Jika diterjemahkan secara harafiah, kata rough berarti kasar. Terjemahan foregrounding dari rough weather adalah cuaca kasar. Hal ini tentu akan membuat pembaca tertawa atau merasa aneh jika membaca kalimat ini. Apa yang ada di benak mereka jika mereka membaca kalimat cuaca kasar. Pada saat itu Mr. Lockwood sedang mengunjungi Wuthering Heights untuk bertemu dengan Heathcliff, namun dia hanya bertemu dengan Catherine. Catherine hanya diam saja sambil menatap tamunya dengan dingin dan sama sekali tidak memulai pembicaraan dengan Mr. Lockwood. Oleh karena itu, Mr. Lockwood berusaha untuk berbasa-basi dengan Catherine, dia berusaha memulai obrolan dengan mengatakan tentang cuaca pada saat itu. Namun yang dia dapatkan adalah tatapan dingin dari Catherine dan tidak adanya tanggapan dari lawan bicaranya, membuat Mr. Lockwood malu. Metode penerjemahan yang digunakan yaitu penerjemahan komunikatif. Data 6 BSu: What a vain weathercocks we are! (hal. 22) BSa: Betapa mudahnya kita berubah pikiran! (hal. 49) Kata weathercocks jika diterjemahkan secara harafiah maka akan berbunyi penunjuk arah angin. Penunjuk arah angin seperti yang kita tahu, dapat dengan mudah berubah-ubah arahnya berdasarkan arah angin yang berhembus. Hal ini diandaikan bagi manusia yang mudah berubah-ubah pikirannya. Jika diterjemahkan secara foregrounding, maka kalimat ini akan berbunyi apa sebuah sia-sia penunjuk arah angin kita. Pembaca tentu akan bingung jika Analisis Pergeseran Makna pada Novel Terjemahan Wuthering Heights (Deby R)

9 98 membaca kalimat ini karena mereka tidak akan bisa menangkap maksud dari pengandaian ini. Hal ini juga dikarenakan oleh perbedaan kebudayaan antara budaya asal novel ini ditulis dengan budaya dimana novel ini diterjemahkan. Kasus ini menggunakan penerjemahan idiomatis untuk menerjemahkan idiom yang terdapat di kalimat ini. Data 7 BSu: In the course of time Mr. Earnshaw began to fail. (hal. 26) BSa: Dengan berlalunya waktu, kesehatan Mr. Earnshaw mulai memburuk. (hal. 60) Dengan berjalannya waktu, Mr. Earnshaw mulai gagal merupakan terjemahan foregrounding dari kalimat in the course of time Mr. Earnshaw began to fail. Terjemahan foregrounding dari kalimat ini tentu akan membuat pembaca kebingungan karena tibatiba membicarakan mengenai kegagalan Mr. Earnshaw, sedangkan konteks pada saat itu sedang membicarakan mengenai kesehatan Mr. Earnshaw. Kalimat ini diterjemahkan secara komunikatif untuk menangkap maksud dari kalimat itu. Data 8 BSu: By no means! (hal. 62) BSa: Tidak bisa! (hal. 153) Kalimat by no means jika diterjemahkan secara foregrounding maka akan berbunyi dengan tidak makna. Jika penerjemah memilih untuk menerjemahkan kalimat ini secara foregrounding, maka pembaca akan kebingungan dengan maksud dari kalimat ini. Selain itu, kalimat ini merupakan kalimat seruan yang diserukan oleh Mrs. Linton atau Catherine Earnshaw pada Isabella Linton karena Isabella meminta agar Catherine berhenti untuk membuat gurauan kejam mengenainya di hadapan Heathcliff. Penerjemahan kalimat ini menggunakan metode komunikatif untuk memahami maksud dari kalimat yang diserukan oleh Catherine Earnshaw. Linguistika Akademia Vol. 3, No. 1, 2014:

10 Linguistika Akademia ISSN: Data 9 BSu: But I have a fancy to try my hand at rearing a young one. (hal. 107) BSa: Tapi aku ingin mencoba membesarkan seorang anak. (hal. 270) Dalam kalimat ini, mencoba membesarkan seorang anak merupakan automatization dari to try my hand at rearing a young one. Penerjemah memilih untuk menggunakan terjemahan automatization untuk menghindari keanehan pada kalimat ini jika diterjemahkan secara foregrounding. Terjemahan foregrounding dari kalimat ini yaitu tapi aku memiliki keinginan untuk mencoba tanganku untuk membesarkan seseorang yang masih muda. Pembaca tentu akan merasa aneh jika membaca terjemahan foregrounding dari kalimat itu. Di dalam kalimat ini juga terdapat idiom yang membutuhkan penerjemahan idiomatis untuk memahami maksud dari kalimat ini. Selain itu, penerjemah juga harus memperhatikan fungsi estetika dalam menerjemahkan kalimat tersebut, karena fungsi estetika merupakan suatu hal yang wajib ada dalam sebuah karangan fiksi, atau dalam kasus ini novel. Data 10 BSu: The hind was enough to bind our hands. (hal. 108) BSa: Sindiran ini cukup untuk membuat kami tak berdaya. (hal. 270) Kata hind jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, maka akan berbunyi bagian belakang tubuh binatang. Menurut kamus elektronik Cambridge, hind dapat juga diartikan sebagai rusa betina. Jika diartikan secara foregrounding maka kalimat ini akan berbunyi Bagian belakang tubuh binatang sudah cukup untuk mengikat tangan kita. Kalimat ini merupakan sebuah peribahasa yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia maka akan bermakna Sindiran ini cukup untuk membuat kami tak berdaya. Pada novel terjemahan Wuthering Heights, penerjemah menggunakan terjemahan automatization untuk kalimat ini karena jika menggunakan terjemahan foregrounding, maka kalimat ini akan terdengar sangat aneh bagi pembaca. Selain itu, dengan memperhatikan fungsi estetika dari kalimat ini, penerjemah menerjemahkan kalimat ini menggunakan metode penerjemahan idiomatis, supaya fungsi estetika yang terdapat pada kalimat ini tidak hilang dan supaya Analisis Pergeseran Makna pada Novel Terjemahan Wuthering Heights (Deby R)

11 100 pembaca dapat memahami makna idiom yang terdapat pada kalimat tersebut. Data 11 BSu: They are thrown away on me. (hal. 125) BSa: Mubazir kalau untukku. (hal. 311) Mereka membuang kesempatan padaku merupakan terjemahan foregrounding dari They are thrown away on me. Throw away merupakan frase kata kerja yang jika diartikan maka akan berbunyi membuang kesempatan. Sedangkan terjemahan automatization dari kalimat ini yaitu mubazir kalau untukku dipilih oleh penerjemah dalam menerjemahkan kalimat ini. Metode yang digunakan untuk menerjemahkan kalimat ini yaitu penerjemahan idiomatis. Data 12 BSu: That s your father s tale. (hal. 138) BSa: Itu bisa-bisanya ayahmu. (hal. 343) Tale jika diartikan sebagai mana adanya maka akan berarti kisah atau dongeng. Jika kalimat that s your father s tale diartikan secara foregrounding, maka akan berbunyi itu merupakan dongeng ayahmu. Hal ini akan terbaca aneh oleh pembaca karena tidak cocok dengan konteks pada bacaan yaitu Catherine Linton sedang bertengkar dengan Linton Heathcliff. Pada saat itu Linton mengatakan sesuatu tentang ayah dan ibu Catherine, namun Catherine tidak percaya atau lebih tepatnya memilih untuk tidak percaya dengan apa yang Linton katakan mengenai orang tuanya dan Catherine mengatakan bahwa apa yang diketahui oleh Linton merupakan kebohongan yang Heathcliff katakan pada anaknya, Linton. Untuk menerjemahkan kalimat ini, dibutuhkan penerjemahan komunikatif supaya pembaca dapat memahami makna dari kalimat tersebut. Data 13 BSu: Stay one minute. (hal. 158) BSa: Tunggu sebentar. (hal. 399) Stay one minute jika diartikan secara foregrounding maka akan menjadi tinggal satu menit. Hal ini akan membuat pembaca Linguistika Akademia Vol. 3, No. 1, 2014:

12 Linguistika Akademia ISSN: bingung jika diartikan secara foregrounding karena kalimat itu tidaklah sesuai dengan konteks dari kalimat itu, yaitu Mrs. Dean menahan Hareton untuk pergi meninggalkannya karena dia ingin berbicara pada Hareton, namun Hareton menolak untuk berbicara pada Mrs. Dean. Metode yang digunakan untuk menerjemahkan kalimat di atas yaitu penerjemahan komunikatif. Data 14 BSu: No books! (hal. 171) BSa: Tak punya buku! (hal. 434) Tidak buku-buku merupakan terjemahan foregrounding dari kalimat no books. Jika terjemahan foregrounding yang digunakan, dan bukan terjemahan automatization, pembaca akan merasa bingung jika membaca kalimat itu. Mereka mungkin akan berpikir Apa yang dimaksud dengan tidak buku-buku?. Terjemahan automatization lah yang digunakan oleh penerjemah karena terjemahan ini lebih cocok dengan konteks bacaan. Pada saat itu, Mr. Lockwood sedang mengunjungi Wuthering Heights dan dia dititipi oleh Mrs. Dean untuk memberikan surat darinya untuk Catherine. Catherine ingin membalas surat dari Mrs. Dean namun dia tidak memiliki alat tulis dan buku. Hal ini membuat Mr. Lockwood terkejut karena Catherine tidak memiliki buku. Oleh karena itu dia menyerukan kalimat Tidak punya buku! pada Catherine. Penerjemahan kalimat ini menggunakan penerjemahan komunikatif supaya bahasanya mudah diterima dan dipahami oleh pembaca. Data 15 BSu: You d better hold your tongue, now. (hal. 172) BSa: Sebaiknya kau tutup mulutmu, sekarang. (hal. 437) Tutup mulutmu merupakan terjemahan automatization dari hold your tongue. Hold your tongue merupakan kata-kata pengandaian yang dapat diartikan sebagai perhatikan apa yang kau bicarakan atau jaga kata-kata yang kau bicarakan. Namun pada terjemahan Wuthering Heights, penerjemah menerjemahkan kata itu sebagai tutup mulutmu yang merupakan kalimat perintah yang diucapkan oleh Hareton yang sedang tersulut emosinya karena pada saat itu Catherine mencemooh Hareton karena dia berusaha untuk membaca buku untuk meningkatkan pengetahuannya. Di dalam kalimat tersebut terdapat idiom, oleh karena itu penerjemahan Analisis Pergeseran Makna pada Novel Terjemahan Wuthering Heights (Deby R)

13 102 idiomatis digunakan dalam kalimat ini untuk memahami maksud dari kalimat ini. D. KESIMPULAN Dari analisis di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam penerjemahan novel bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, Wuthering Heights, terjadi pergeseran makna dari foregrounding ke automatization. Pergeseran ini terjadi dikarenakan struktur BSu dan BSa sangat berbeda. Perbedaan ini juga berdasarkan pada budaya yang sama sekali berbeda antara budaya BSu dengan budaya BSa. Di dalam novel ini juga terdapat fungsi estetika yang menjadikan bahasa yang digunakan dalam novel ini menjadi indah. Supaya fungsi estetika dalam novel ini tidak hilang, penerjemahan secara automatization diperlukan untuk menerjemahkan novel ini. Penerjemahan juga dianalisis menggunakan metode yang digunakan oleh penerjemah untuk menerjemahkan novel ini. Dikatakan di atas bahwa ada kemungkinan penerjemah menerapkan dua atau tiga jenis penerjemahan sekaligus dlaam menerjemahkan sebuah teks. Hal ini terbukti dengan adanya beberapa metode yang digunakan untuk menerjemahkan novel ini. Metode penerjemahan yang digunakan yaitu penerjemahan bebas, komunikatif dan idiomatis. E. DAFTAR PUSTAKA Alwasilah, A. Chaedar Beberapa Madhab dan Dikotomi Teori Linguistik. Bandung: Penerbit Angkasa. Bronte, Emily. 19th. Wuthering Heights. PDF. Cambridge Advanced Learner s Third Edition. Electronic Dictionary. Software. Djuharie, O. Setiawan Teknik dan Panduan Menerjemahkan Bahasa Inggris-Bahasa Indonesia. Bandung: Penerbit Yrama Widya. Echolas, John M. dan Shadily, Hassan Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Linguistika Akademia Vol. 3, No. 1, 2014:

14 Linguistika Akademia ISSN: Machali, Rochayah Pedoman Bagi Penerjemahan. Jakarta: PT Grasindo. Nababan, M. Rudolf Teori Menerjemahkan Bahasa Inggris. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ubaidillah Diktat Mata Kuliah Teori Linguistik. Yogyakarta: Fakultas Adab adn Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Press. Wijaya, Lulu Wuthering Heights (Terjemahan). Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Analisis Pergeseran Makna pada Novel Terjemahan Wuthering Heights (Deby R)

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan negara yang mempunyai empat musim, yaitu haru

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan negara yang mempunyai empat musim, yaitu haru BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jepang merupakan negara yang mempunyai empat musim, yaitu haru (musim semi), natsu (musim panas), aki (musim gugur), fuyu (musim dingin). Setiap musim mempunyai ciri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hyde mulai dari masa anak-anak hingga dewasa, yang awalnya ingin menjadi. seorang komikus kemudian beralih menjadi seorang pemusik.

BAB I PENDAHULUAN. Hyde mulai dari masa anak-anak hingga dewasa, yang awalnya ingin menjadi. seorang komikus kemudian beralih menjadi seorang pemusik. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Autobiografi atau otobiografi adalah sebuah biografi atau riwayat hidup yang ditulis oleh pemiliknya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia otobiografi adalah riwayat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sejak dulu cerita anak banyak digunakan oleh orang tua untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sejak dulu cerita anak banyak digunakan oleh orang tua untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dulu cerita anak banyak digunakan oleh orang tua untuk menyampaikan pesan moral kepada anak-anaknya. Di masa lalu, orang tua menceritakan kepada anak-anaknya

Lebih terperinci

ANALISIS PERGESERAN MAKNA DALAM TERJEMAH INDONESIA NOVEL THE GREAT GATSBY. Ida Nurrokhimah

ANALISIS PERGESERAN MAKNA DALAM TERJEMAH INDONESIA NOVEL THE GREAT GATSBY. Ida Nurrokhimah Linguistika Akademia Vol.2, No.3, 2013, pp. 317~330 ISSN: 2089-3884 ANALISIS PERGESERAN MAKNA DALAM TERJEMAH INDONESIA NOVEL THE GREAT GATSBY Ida Nurrokhimah e-mail: Idanurrokhimah@gmail.com ABSTRACT The

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Negara Jepang adalah salah satu negara yang kerap dijadikan acuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Negara Jepang adalah salah satu negara yang kerap dijadikan acuan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Jepang adalah salah satu negara yang kerap dijadikan acuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Akan tetapi, dibalik kemajuan teknologinya yang pesat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh dunia. Perbedaan bahasa kini sudah tidak menjadi pengahalang lagi

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh dunia. Perbedaan bahasa kini sudah tidak menjadi pengahalang lagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini semakin banyak cara yang digunakan untuk mengetahui keadaan di seluruh dunia. Perbedaan bahasa kini sudah tidak menjadi pengahalang lagi bagi kita.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya

BAB I PENDAHULUAN. bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Novel Higurashi no Ki merupakan salah satu karya penulis terkenal bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya sebagai penulis pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Membaca buku bermanfaat bagi manusia, mulai dari anak-anak hingga

BAB I PENDAHULUAN. Membaca buku bermanfaat bagi manusia, mulai dari anak-anak hingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaca buku bermanfaat bagi manusia, mulai dari anak-anak hingga dewasa sekalipun. Manfaat yang dapat diperoleh antara lain sebagai hiburan, penghilang stres, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita

BAB I PENDAHULUAN. Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita sendiri bisa menjadikannya sebagai sahabat. Buku cerita memberikan informasi kepada anak tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jepang yang masuk ke Indonesia tidak hanya animasi, komik, dan musik namun juga

BAB I PENDAHULUAN. Jepang yang masuk ke Indonesia tidak hanya animasi, komik, dan musik namun juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya populer dari Jepang saat ini menjadi tren di beberapa kalangan masyarakat Indonesia. Seiring dengan perkembangan akses informasi, produk budaya Jepang yang masuk

Lebih terperinci

PERGESERAN MAKNA IDIOM dan CLICHE DITINJAU DARI FUNGSI ESTETIKA

PERGESERAN MAKNA IDIOM dan CLICHE DITINJAU DARI FUNGSI ESTETIKA Linguistika Akademia Vol.3, No.2, 2014, pp. 227~239 ISSN: 2089-3884 PERGESERAN MAKNA IDIOM dan CLICHE DITINJAU DARI FUNGSI ESTETIKA Intan Nurjannah e-mail: zahratul_jannah101@yahoo.com ABSTRACT Idiom is

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting guna menyimpan uang serta barang-barang berharga yang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. penting guna menyimpan uang serta barang-barang berharga yang dianggap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari dompet merupakan benda yang sangat penting guna menyimpan uang serta barang-barang berharga yang dianggap penting dan dapat diletakkan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan suatu kegiatan dalam sebuah lingkungan berkelompok maupun individu.

BAB I PENDAHULUAN. melakukan suatu kegiatan dalam sebuah lingkungan berkelompok maupun individu. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Etika adalah suatu hal yang wajib diperhatikan oleh seorang yang sedang melakukan suatu kegiatan dalam sebuah lingkungan berkelompok maupun individu. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti fabel yang menceritakan tentang binatang, hikayat yang merupakan cerita

BAB I PENDAHULUAN. seperti fabel yang menceritakan tentang binatang, hikayat yang merupakan cerita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Cerita merupakan rangkaian peristiwa yang disampaikan baik berasal dari kejadian nyata ataupun kejadian tidak nyata. Terdapat berbagai macam jenis cerita seperti

Lebih terperinci

PENINGKATAN PROFESIONALISME WIDYAISWARA MELALUI PENGENALAN TEORI PENERJEMAHAN TEKS BAHASA INGGRIS (SEBUAH KAJIAN TEORITIS)

PENINGKATAN PROFESIONALISME WIDYAISWARA MELALUI PENGENALAN TEORI PENERJEMAHAN TEKS BAHASA INGGRIS (SEBUAH KAJIAN TEORITIS) 1 PENINGKATAN PROFESIONALISME WIDYAISWARA MELALUI PENGENALAN TEORI PENERJEMAHAN TEKS BAHASA INGGRIS (SEBUAH KAJIAN TEORITIS) Oleh : Muchamad Latief Fahmi,SS,MSE (Widyaiswara Muda Balai Diklat Industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era kemajuan teknologi dewasa ini semakin banyak terjemahan bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks bahasa sumber (TSu) ke dalam

Lebih terperinci

Satu alat penting yang tidak dapat Anda tinggalkan adalah kamus teknis tentang topik yang sedang Anda terjemahkan. Dengan kamus itu, Anda dapat

Satu alat penting yang tidak dapat Anda tinggalkan adalah kamus teknis tentang topik yang sedang Anda terjemahkan. Dengan kamus itu, Anda dapat ix M Course Overview ata kuliah Translation 6 bertujuan memberikan bekal kemampuan menerjemahkan teks berbahasa Inggris ke bahasa Indonesia dan sebaliknya secara akurat, tepat dan wajar. Oleh karena itu,

Lebih terperinci

I. PENGERTIAN BAHASA

I. PENGERTIAN BAHASA I. PENGERTIAN BAHASA 1. Mary Finocchiaro dalam Brown (1980:4) Language is a system of arbitrary vocal symbols which permit all people in a given culture or other people who have learned the system of that

Lebih terperinci

OTOMATISASI PENERJEMAHAN AL-QUR AN SURAT AL-FIIL DALAM TERJEMAHAN ONLINE ARAB- INDONESIA-INGGRIS QUR AN.COM

OTOMATISASI PENERJEMAHAN AL-QUR AN SURAT AL-FIIL DALAM TERJEMAHAN ONLINE ARAB- INDONESIA-INGGRIS QUR AN.COM Linguistika Akademia Vol.1, No.2, 2012, pp. 139~150 ISSN: 2089-3884 OTOMATISASI PENERJEMAHAN AL-QUR AN SURAT AL-FIIL DALAM TERJEMAHAN ONLINE ARAB- INDONESIA-INGGRIS QUR AN.COM Nofiyanti Fuanda e-mail:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanah liat, clay juga ada yang terbuat dari bermacam-macam bahan tetapi adonannya

BAB I PENDAHULUAN. tanah liat, clay juga ada yang terbuat dari bermacam-macam bahan tetapi adonannya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Clay dalam arti yang sesungguhnya adalah tanah liat, namun selain terbuat dari tanah liat, clay juga ada yang terbuat dari bermacam-macam bahan tetapi adonannya memiliki

Lebih terperinci

PERGESERAN BENTUK DALAM TERJEMAHAN ARTIKEL DI MAJALAH KANGGURU INDONESIA

PERGESERAN BENTUK DALAM TERJEMAHAN ARTIKEL DI MAJALAH KANGGURU INDONESIA PERGESERAN BENTUK DALAM TERJEMAHAN ARTIKEL DI MAJALAH KANGGURU INDONESIA Dewi Nurmala 1, Alfitriana Purba 2 1,2 Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah Medan Jl. Garu II No. 93 Medan Sumatera Utara email:

Lebih terperinci

PERGESERAN MAKNA DALAM PERCAKAPAN INDONESIA-INGGRIS DITINJAU DARI FUNGSI ESTETIKA

PERGESERAN MAKNA DALAM PERCAKAPAN INDONESIA-INGGRIS DITINJAU DARI FUNGSI ESTETIKA Linguistika Akademia Vol.1, No.3, 2012, pp. 335~348 ISSN: 2089-3884 PERGESERAN MAKNA DALAM PERCAKAPAN INDONESIA-INGGRIS DITINJAU DARI FUNGSI ESTETIKA Mir Atussholihah e-mail: Myerazume@yahoo.com ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Berdasarkan data-data yang dikumpulkan baik berupa penelitian, jurnal

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Berdasarkan data-data yang dikumpulkan baik berupa penelitian, jurnal BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Berdasarkan data-data yang dikumpulkan baik berupa penelitian, jurnal maupun hasil penelitian lainnya, ditemukan beberapa penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Apabila berbicara tentang Jepang, kita pasti langsung terbayang akan

BAB I PENDAHULUAN. Apabila berbicara tentang Jepang, kita pasti langsung terbayang akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Apabila berbicara tentang Jepang, kita pasti langsung terbayang akan anime, manga, style orang-orang Jepang dan budaya Jepang yang lainnya. Jepang adalah sebuah negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesan yang disampaikan dapat melalui karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. Pesan yang disampaikan dapat melalui karya sastra. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bahasa memiliki peranan penting dalam hal berkomunikasi. Fungsi penting dari bahasa adalah menyampaikan pesan dengan baik secara verbal atau tulisan. Pesan yang disampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akhir-akhir ini meningkat jumlahnya, salah satu buku atau literatur asing yang

BAB I PENDAHULUAN. akhir-akhir ini meningkat jumlahnya, salah satu buku atau literatur asing yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buku atau literatur 1 asing yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia akhir-akhir ini meningkat jumlahnya, salah satu buku atau literatur asing yang banyak diterjemahkan

Lebih terperinci

PADANAN FUNGSIONAL PADA PERIBAHASA TERJEMAHAN INGGRIS-INDONESIA

PADANAN FUNGSIONAL PADA PERIBAHASA TERJEMAHAN INGGRIS-INDONESIA Linguistika Akademia Vol.1, No.1, 2012: 31~42 ISSN: 2089-3884 PADANAN FUNGSIONAL PADA PERIBAHASA TERJEMAHAN INGGRIS-INDONESIA Candra Irwanto e-mail: irwanto.candra@yahoo.com ABSTRACT Translation of a text

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE SETIA (FAITHFUL) DALAM MENERJEMAHKAN KARYA SASTRA BERUPA CERITA PENDEK

PENGGUNAAN METODE SETIA (FAITHFUL) DALAM MENERJEMAHKAN KARYA SASTRA BERUPA CERITA PENDEK PENGGUNAAN METODE SETIA (FAITHFUL) DALAM MENERJEMAHKAN KARYA SASTRA BERUPA CERITA PENDEK Muhammad Aprianto Budie Nugroho Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Kuningan, Indonesia Emai: muh.apriantobn@gmail.com

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN digilib.uns.ac.id BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini terdiri atas dua subbab yaitu simpulan dan saran. Bagian simpulan memaparkan tentang keseluruhan hasil penelitian secara garis besar yang meliputi strategi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pergaulan dan mempengaruhi kehidupan untuk berkomunikasi dalam masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. pergaulan dan mempengaruhi kehidupan untuk berkomunikasi dalam masyarakat. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Bahasa sangatlah penting, karena merupakan penghubung dalam setiap pergaulan dan mempengaruhi kehidupan untuk berkomunikasi dalam masyarakat. Pada setiap bangsa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan. BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan. 1.1 Latar Belakang Penelitian Masyarakat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki sistem fonologi dan tata bahasanya sendiri, yang membedakannya dari bahasa lain. Oleh karena itu, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki sistem fonologi dan tata bahasanya sendiri, yang membedakannya dari bahasa lain. Oleh karena itu, masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap bahasa memiliki sistem fonologi dan tata bahasanya sendiri, yang membedakannya dari bahasa lain. Oleh karena itu, masyarakat pemakai bahasa membutuhkan satu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia membaca adalah melihat serta

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia membaca adalah melihat serta BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati) 1. Dengan demikian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setidaknya jika itu mengacu pada data yang dirilis oleh UNESCO ditahun 2011.

BAB I PENDAHULUAN. setidaknya jika itu mengacu pada data yang dirilis oleh UNESCO ditahun 2011. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara dengan minat baca paling rendah di dunia, setidaknya jika itu mengacu pada data yang dirilis oleh UNESCO ditahun 2011. Selain itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Cerita fantasi banyak disukai oleh penggemar novel. Cerita fantasi sering

BAB I PENDAHULUAN. Cerita fantasi banyak disukai oleh penggemar novel. Cerita fantasi sering BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cerita fantasi banyak disukai oleh penggemar novel. Cerita fantasi sering berisi teka-teki dan menggunakan latar cerita yang unik, misalnya perjalanan waktu atau perjalanan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesantunan berbahasa merupakan aspek penting dalam kehidupan untuk menciptakan komunikasi yang baik di antara penutur dan lawan tutur. Kesantunan berbahasa memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hobi adalah kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang,

BAB I PENDAHULUAN. Hobi adalah kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hobi adalah kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang, bukan pekerjaan utama. 1 Tujuan hobi adalah untuk memenuhi keinginan dan mendapatkan kesenangan. 2 Terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara verbal. Tentunya ilmu bahasa atau sering disebut linguistik memiliki cabangcabang ilmu bahasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan pengalihan makna atau pengungkapan

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan pengalihan makna atau pengungkapan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penerjemahan merupakan suatu kegiatan pengalihan makna atau pengungkapan kembali isi suatu teks ke bahasa lain. Mengalihkan dan memindahkan makna serta memilih

Lebih terperinci

PENERJEMAH KALIMAT INGGRIS INDONESIA MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

PENERJEMAH KALIMAT INGGRIS INDONESIA MENGGUNAKAN SMS GATEWAY PENERJEMAH KALIMAT INGGRIS INDONESIA MENGGUNAKAN SMS GATEWAY Delityan Dananjaya 1, Yuliana Setyowati, S.Kom 2, Setiawardhana, S.Kom, M.Kom 3 Mahasiswa Jurusan Teknologi Informasi 1, Dosen Pembimbing 2,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah ciri utama manusia dan merupakan alat komunikasi paling

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah ciri utama manusia dan merupakan alat komunikasi paling 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah ciri utama manusia dan merupakan alat komunikasi paling penting dalam kehidupan manusia. Manusia dapat mengungkapkan buah pikirannya, perasaannya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sesuatu yang bersifat universal karena tidak memedulikan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sesuatu yang bersifat universal karena tidak memedulikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sesuatu yang bersifat universal karena tidak memedulikan warna kulit, ras, agama, bangsa dan negara. Bahasa merupakan perwujudan suatu konsep

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Novel adalah cerita rekaan yang panjang, yang menonjolkan tokoh-tokoh

BAB 1 PENDAHULUAN. Novel adalah cerita rekaan yang panjang, yang menonjolkan tokoh-tokoh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Novel adalah cerita rekaan yang panjang, yang menonjolkan tokoh-tokoh dan menampakkan serangkaian peristiwa yang berstruktur (Noor, 2005:26 27). Di Indonesia,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini, penulis akan menjabarkan teori-teori yang digunakan penulis dalam menerjemahkan Komik Indonesia Nusantaranger karya Tim Nusantaranger. Agar dapat menerjemahkan komik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak

BAB I PENDAHULUAN. Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita. Biasanya, komik dicetak

Lebih terperinci

STRATEGI PENERJEMAHAN ISTILAH-ISTILAH PRAGMATIK DALAM BUKU PRINCIPLES OF PRAGMATICS KARANGAN GEOFREY LEECH

STRATEGI PENERJEMAHAN ISTILAH-ISTILAH PRAGMATIK DALAM BUKU PRINCIPLES OF PRAGMATICS KARANGAN GEOFREY LEECH STRATEGI PENERJEMAHAN ISTILAH-ISTILAH PRAGMATIK DALAM BUKU PRINCIPLES OF PRAGMATICS KARANGAN GEOFREY LEECH Cipto Wardoyo UIN Sunan Gunung Djati Bandung cipto_w@yahoo.com Abstrak Penelitian ini mencoba

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan transformasi bentuk yakni

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan transformasi bentuk yakni BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penerjemahan merupakan suatu kegiatan transformasi bentuk yakni kegiatan mengubah bentuk bahasa yang satu ke bahasa yang lain. Dalam The Merriam Webster Dictionary

Lebih terperinci

digunakan paling banyak pada kedua fungsi ilokusi tersebut adalah padanan mapan. Sebanyak 26 data dengan teknik padanan mapan ditemukan pada fungsi

digunakan paling banyak pada kedua fungsi ilokusi tersebut adalah padanan mapan. Sebanyak 26 data dengan teknik padanan mapan ditemukan pada fungsi digilib.uns.ac.id 174 Berdasarkan tabel tersebut diatas, dapat diketahui bahwa data dengan jenis tuturan asertif merupakan jenis tuturan yang paling sering muncul. Sedangkan pada jenis tuturan ini, fungsi

Lebih terperinci

PERGESERAN MAKNA FRASA PADA NOVEL TERJEMAHAN PRIDE AND PREJUDICE DITINJAU DARI FUNGSI ESTETIKA

PERGESERAN MAKNA FRASA PADA NOVEL TERJEMAHAN PRIDE AND PREJUDICE DITINJAU DARI FUNGSI ESTETIKA Linguistika Akademia Vol.2, No.1, 2013, pp. 34~48 ISSN: 2089-3884 PERGESERAN MAKNA FRASA PADA NOVEL TERJEMAHAN PRIDE AND PREJUDICE DITINJAU DARI FUNGSI ESTETIKA Ima Rifatun Nafiah e-mail : ima_rifatunnafiah@ymail.com

Lebih terperinci

BAB 6 PENUTUP. Terjemahan yang baik memiliki tiga kriteria, yakni ketepatan, kejelasan, dan

BAB 6 PENUTUP. Terjemahan yang baik memiliki tiga kriteria, yakni ketepatan, kejelasan, dan 192 BAB 6 PENUTUP Terjemahan yang baik memiliki tiga kriteria, yakni ketepatan, kejelasan, dan kewajaran (Larson, 1989:53). Ketepatan berarti bahwa terjemahan harus menyampaikan pesan sesuai dengan yang

Lebih terperinci

Septianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas Maret Surakarta

Septianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas Maret Surakarta KAJIAN TERJEMAHAN KALIMAT YANG MEREPRESENTASIKAN TUTURAN PELANGGARAN MAKSIM PADA SUBTITLE FILM THE QUEEN (KAJIAN TERJEMAHAN DENGAN PENDEKATAN PRAGMATIK) Septianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh Joseph Priestley ( ): Language is a method of conveying our ideas

BAB I PENDAHULUAN. oleh Joseph Priestley ( ): Language is a method of conveying our ideas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memiliki fungsi sebagai alat atau sarana untuk menyampaikan pesan berupa informasi, ide atau gagasan yang kita miliki kepada orang lain sebagai bagian dari proses

Lebih terperinci

IDEOLOGI DALAM PENERJEMAHAN (Farida Amalia Universitas Pendidikan Indonesia)

IDEOLOGI DALAM PENERJEMAHAN (Farida Amalia Universitas Pendidikan Indonesia) IDEOLOGI DALAM PENERJEMAHAN (Farida Amalia Universitas Pendidikan Indonesia) A. Pendahuluam Penerjemahan adalah kegiatan mengalihkan secara tertulis pesan dari teks suatu bahasa ke dalam teks bahasa lain

Lebih terperinci

L1: Halo, Saya Juni Tampi dari Radio Australia dengan Pelajaran Keempat dari Kursus Bahasa Inggris Dasar untuk Pariwisata dan Perhotelan.

L1: Halo, Saya Juni Tampi dari Radio Australia dengan Pelajaran Keempat dari Kursus Bahasa Inggris Dasar untuk Pariwisata dan Perhotelan. English for Tourism Lesson 4 Checking in (continued) Pelajaran 4: Check in di hotel (lanjutan) L1 Juni: Eng: Eng: L1 Juni: "Bahasa Inggris Untuk Pariwisata" "English for Tourism" Lesson Four. Checking

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era globalisasi saat ini yang bercirikan keterbukaaan, persaingan, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era globalisasi saat ini yang bercirikan keterbukaaan, persaingan, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini yang bercirikan keterbukaaan, persaingan, dan kesalingtergantungan antar bangsa serta derasnya arus informasi yang menembus batas-batas

Lebih terperinci

OTOMATISASI PADA LAGU BERBAHASA INGGRIS INSYA ALLAH KARYA MAHER ZEIN DAN TERJEMAHANNYA DALAM BAHASA INDONESIA

OTOMATISASI PADA LAGU BERBAHASA INGGRIS INSYA ALLAH KARYA MAHER ZEIN DAN TERJEMAHANNYA DALAM BAHASA INDONESIA Linguistika Akademia Vol.2, No.1, 2013, pp. 1~13 ISSN: 2089-3884 OTOMATISASI PADA LAGU BERBAHASA INGGRIS INSYA ALLAH KARYA MAHER ZEIN DAN TERJEMAHANNYA DALAM BAHASA INDONESIA Muyassaroh e-mail: mlaticantik@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi atau berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Bahasa sangat

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi atau berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Bahasa sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang digunakan untuk berkomunikasi atau berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Bahasa sangat beranekaragam

Lebih terperinci

JENIS, STRUKTUR, SERTA VARIASI TERJEMAHAN HATSUWA DAN DENTATSU NO MODARITI DALAM NOVEL KOGOERU KIBA KARYA ASA NONAMI

JENIS, STRUKTUR, SERTA VARIASI TERJEMAHAN HATSUWA DAN DENTATSU NO MODARITI DALAM NOVEL KOGOERU KIBA KARYA ASA NONAMI JENIS, STRUKTUR, SERTA VARIASI TERJEMAHAN HATSUWA DAN DENTATSU NO MODARITI DALAM NOVEL KOGOERU KIBA KARYA ASA NONAMI Sarah Mayung Sarungallo Program Studi Sastra Jepang Fakultas Sastra dan Budaya Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan adalah kegiatan mengalihkan pesan secara tertulis dari teks suatu

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan adalah kegiatan mengalihkan pesan secara tertulis dari teks suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerjemahan adalah kegiatan mengalihkan pesan secara tertulis dari teks suatu bahasa ke bahasa yang lain. Teks yang diterjemahkan disebut Teks Sumber (Tsu) dan bahasanya

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM LAGU ANAK PELANGI-PELANGI DAN PENERJEMAHAN BAHASA INGGRISNYA, RAINBOWS

ANALISIS STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM LAGU ANAK PELANGI-PELANGI DAN PENERJEMAHAN BAHASA INGGRISNYA, RAINBOWS Linguistika Akademia Vol.2, No.2, 2013, pp. 169~182 ISSN: 2089-3884 ANALISIS STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM LAGU ANAK PELANGI-PELANGI DAN PENERJEMAHAN BAHASA INGGRISNYA, RAINBOWS Mohammad Khoir e-mail: choir_yan@yahoo.co.id

Lebih terperinci

ANALISIS BUDAYA MATERIAL DALAM TERJEMAHAN KUMPULAN CERITA PENDEK MADEMOISELLE FIFI KARYA GUY DE MAUPASSANT

ANALISIS BUDAYA MATERIAL DALAM TERJEMAHAN KUMPULAN CERITA PENDEK MADEMOISELLE FIFI KARYA GUY DE MAUPASSANT BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berinteraksi antara sesamanya, manusia menggunakan bahasa untuk menyampaikan informasi, gagasan, pendapat serta untuk mengekspresikan diri dan perasaan. Bahasa

Lebih terperinci

PENGANTAR PENGERTIAN IDIOM

PENGANTAR PENGERTIAN IDIOM PENGANTAR Dalam sebuah bahasa pastilah penuturnya mempunyai ungkapan-ungkapan tertentu untuk menunjukkan sebuah hal. Sesuatu tidaklah selalu diungkapkan secara denotatif atau terang-terangan tetapi bisa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Larson (1984: 3), dalam bukunya Meaning-Based Translation: A

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Larson (1984: 3), dalam bukunya Meaning-Based Translation: A BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Larson (1984: 3), dalam bukunya Meaning-Based Translation: A Guide to Cross-Language Equivalence mendefinisikan terjemahan sebagai suatu perubahan bentuk dari

Lebih terperinci

OTOMATISASI PADA PUISI THE DEATH OF LOVERS KARYA CHARLES BAUDELAIRE

OTOMATISASI PADA PUISI THE DEATH OF LOVERS KARYA CHARLES BAUDELAIRE Linguistika Akademia Vol.3, No.2, 2014, pp. 256~267 ISSN: 2089-3884 OTOMATISASI PADA PUISI THE DEATH OF LOVERS KARYA CHARLES BAUDELAIRE Deni Anggriawan e-mail: deni.literature@gmail.com ABSTRACT A poem

Lebih terperinci

Lesson 28: Other Prepositions. (by, about, like, of, with, without) Pelajaran 28: Preposisi Lain. Cara menggunakan preposisi lainnya.

Lesson 28: Other Prepositions. (by, about, like, of, with, without) Pelajaran 28: Preposisi Lain. Cara menggunakan preposisi lainnya. Lesson 28: Other Prepositions (by, about, like, of, with, without) Pelajaran 28: Preposisi Lain Cara menggunakan preposisi lainnya. Reading (Membaca) I go to school by bus. ( Saya pergi ke sekolah dengan

Lebih terperinci

ANALISIS PERGESERAN MAKNA DALAM FILM HARRY POTTER & THE DEATHLY HALLOWS

ANALISIS PERGESERAN MAKNA DALAM FILM HARRY POTTER & THE DEATHLY HALLOWS Linguistika Akademia Vol.3, No.1, 2014, pp. 104~116 ISSN: 2089-3884 ANALISIS PERGESERAN MAKNA DALAM FILM HARRY POTTER & THE DEATHLY HALLOWS Riska Arisna e-mail: Light_polar@yahoo.com ABSTRACT The translation

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN FUNDAMENTAL STRATEGI PENERJEMAHAN ISTILAH-ISTILAH BUDAYA POLITIK DALAM BUKU TEKS CIVIC CULTURE DAN TERJEMAHANNYA BUDAYA POLITIK

LAPORAN PENELITIAN FUNDAMENTAL STRATEGI PENERJEMAHAN ISTILAH-ISTILAH BUDAYA POLITIK DALAM BUKU TEKS CIVIC CULTURE DAN TERJEMAHANNYA BUDAYA POLITIK Bidang Ilmu: 613/Humaniora LAPORAN PENELITIAN FUNDAMENTAL STRATEGI PENERJEMAHAN ISTILAH-ISTILAH BUDAYA POLITIK DALAM BUKU TEKS CIVIC CULTURE DAN TERJEMAHANNYA BUDAYA POLITIK Drs. Zainal Arifin, M.Hum.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Pada kajian pustaka dicantumkan beberapa penelitian terdahulu yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Pada kajian pustaka dicantumkan beberapa penelitian terdahulu yang BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Pada kajian pustaka dicantumkan beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan referensi dalam penelitian ini. Penelitian-penelitian tersebut

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini Penulis akan menjabarkan tentang teori yang digunakan Penulis

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini Penulis akan menjabarkan tentang teori yang digunakan Penulis Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini Penulis akan menjabarkan tentang teori yang digunakan Penulis dalam menerjemahkan lirik lagu Sepasang Mata Bola karya Ismail Marzuki. Penerjemahan lirik lagu ini membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu media terpenting untuk berkomunikasi baik

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu media terpenting untuk berkomunikasi baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu media terpenting untuk berkomunikasi baik melalui lisan maupun tulisan. Salah satu bahasa yang digunakan adalah bahasa Inggris. Bahasa

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA. Terjemahan Beranotasi Buku Just Tell Me What to Say ke Bahasa Indonesia TESIS IKA KARTIKA AMILIA NPM

UNIVERSITAS INDONESIA. Terjemahan Beranotasi Buku Just Tell Me What to Say ke Bahasa Indonesia TESIS IKA KARTIKA AMILIA NPM UNIVERSITAS INDONESIA Terjemahan Beranotasi Buku Just Tell Me What to Say ke Bahasa Indonesia TESIS IKA KARTIKA AMILIA NPM 0706182192 FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA PROGRAM STUDI LINGUISTIK DEPOK JULI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini menarik minat pemerhati bahasa khususnya di bidang penerjemahan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini menarik minat pemerhati bahasa khususnya di bidang penerjemahan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan adanya festival film yang memberikan penghargaan untuk kategori film bahasa asing terbaik dapat menambah manfaat pemakaian lebih dari satu bahasa dalam sebuah

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 10LATIHAN SOAL CHAPTER 10

SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 10LATIHAN SOAL CHAPTER 10 SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 10LATIHAN SOAL CHAPTER 10 1. Announcement This is a new school year and there are many new students around. Please be friendly and help them understand the rules of

Lebih terperinci

MAKNA PENERJEMAHAN IDIOM BAHASA JEPANG PADA KOMIK DORAEMON EDISI SEBELAS

MAKNA PENERJEMAHAN IDIOM BAHASA JEPANG PADA KOMIK DORAEMON EDISI SEBELAS MAKNA PENERJEMAHAN IDIOM BAHASA JEPANG PADA KOMIK DORAEMON EDISI SEBELAS Penulis : Nuraini 1 Anggota : 1. Nana Rahayu 2 2. Arza Aibonotika 3 Email: shinsetsu@ymail.com, hand: 082391098036 ABSTRACT This

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam menggunakan bahasa saat berkomunikasi baik bahasa lisan maupun bahasa tulisan. Di dalam berbahasa,

Lebih terperinci

AN ANALYSIS OF TRANSLATION METHODS USED IN THE INDONESIAN SUBTITLES OF THE CROODS MOVIE THESIS BY FIRNANTIA LARA LESTARI NIM

AN ANALYSIS OF TRANSLATION METHODS USED IN THE INDONESIAN SUBTITLES OF THE CROODS MOVIE THESIS BY FIRNANTIA LARA LESTARI NIM AN ANALYSIS OF TRANSLATION METHODS USED IN THE INDONESIAN SUBTITLES OF THE CROODS MOVIE THESIS BY FIRNANTIA LARA LESTARI NIM 105110100111026 STUDY PROGRAM OF ENGLISH DEPARTMENT OF LANGUAGES AND LITERATURES

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa merupakan alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat, dan

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa merupakan alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat, dan Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan kepada orang lain, sehingga bahasa menjadi sesuatu alat yang tidak dapat dipisahkan

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga membentuk kata dengan aturan sintaks untuk membentuk kalimat yang memiliki arti. Bahasa memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Terkadang orang menghadapi kesulitan dalam memahami isi atau makna

BAB I PENDAHULUAN. Terkadang orang menghadapi kesulitan dalam memahami isi atau makna BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terjemahan dapat dipahami sebagai sebuah proses penyampaian pesan dalam sumber bahasa tertentu yang ditransformasikan ke dalam bahasa lain agar dapat dipahami oleh

Lebih terperinci

THE TRANSLATION OF PREPOSITIONS AT, ON AND BY WITH REFERENCE TO GREEN S THE FAULT IN OUR STARS

THE TRANSLATION OF PREPOSITIONS AT, ON AND BY WITH REFERENCE TO GREEN S THE FAULT IN OUR STARS THE TRANSLATION OF REOSITIONS AT, ON AND BY WITH REFERENCE TO GREEN S THE FAULT IN OUR STARS Made Jaya Maharani 1* utu Ayu Asty Senja ratiwi 2 I Made Sena Darmasetiyawan 3 [123] English Department Faculty

Lebih terperinci

KETIDAKAKURATANNYA MENGANALISA TERJEMAHAN DALAM SUBTITLE BAHASA INDONESIA UNTUK FILM TOY STORY 3

KETIDAKAKURATANNYA MENGANALISA TERJEMAHAN DALAM SUBTITLE BAHASA INDONESIA UNTUK FILM TOY STORY 3 KETIDAKAKURATANNYA MENGANALISA TERJEMAHAN DALAM SUBTITLE BAHASA INDONESIA UNTUK FILM TOY STORY 3 Samsul Hadi, Ismani STKIP PGRI Pacitan samsulhadi.mr@gmail.com, ismanipjkr@gmail.com ABSTRAK. Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Dewasa ini, bahasa semakin berkembang pesat. Oleh karena itu, manusia

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Dewasa ini, bahasa semakin berkembang pesat. Oleh karena itu, manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah salah satu unsur penting dalam kehidupan manusia yaitu sebagai sarana dalam berkomunikasi antara individu yang satu dengan lainnya. Dewasa ini,

Lebih terperinci

TEORI SKOPOS DAN TRANSLATION BRIEF DALAM PENERJEMAHAN

TEORI SKOPOS DAN TRANSLATION BRIEF DALAM PENERJEMAHAN The 1st International Conference on Language, Literature and Teaching ISSN 2549-5607 TEORI SKOPOS DAN TRANSLATION BRIEF DALAM PENERJEMAHAN Anam Sutopo Universitas Muhammadiyah Surakarta anam.sutopo@ums.ac.id

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN LISTENING COMPREHENSION MELALUI STRATEGI TOP-DOWN DAN BOTTOM-UP

PENINGKATAN KEMAMPUAN LISTENING COMPREHENSION MELALUI STRATEGI TOP-DOWN DAN BOTTOM-UP JURNAL PEDAGOGIA ISSN 2089-3833 Volume. 5, No. 2, Agustus 2016 PENINGKATAN KEMAMPUAN LISTENING COMPREHENSION MELALUI STRATEGI TOP-DOWN DAN BOTTOM-UP PENDAHULUAN Di Indonesia mata pelajaran Bahasa Inggris

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan kalimat pada suatu karya tulis biasanya diterjemahkan secara

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan kalimat pada suatu karya tulis biasanya diterjemahkan secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerjemahan kalimat pada suatu karya tulis biasanya diterjemahkan secara semantik atau pragmatik. Kajian makna bahasa seharusnya tidak terlepas dari konteks mengingat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tinjauan sintak..., Vandra Risky, FIB UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. Tinjauan sintak..., Vandra Risky, FIB UI, 2009 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Pokok Bahasan Bahasa adalah sebuah perangkat yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi. Adapun definisinya secara umum, adalah sistem tanda bunyi yang disepakati untuk

Lebih terperinci

Bacalah dengan teliti, ini sangat penting!

Bacalah dengan teliti, ini sangat penting! Bacalah dengan teliti, ini sangat penting! Pernah ada anak lelaki dengan watak buruk. Ayahnya memberi dia sekantung penuh paku, dan menyuruh memaku satu batang paku di pagar pekarangan setiap kali dia

Lebih terperinci

English for Tourism Lesson 21 Dealing with a situation

English for Tourism Lesson 21 Dealing with a situation English for Tourism Lesson 21 Dealing with a situation Pelajaran 21: Menangani situasi yang serius L1 Juni Tampi: Eng: Bahasa Inggris Pariwisata English for Tourism L1: Halo, Saya Juni Tampi dari Radio

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keniscayaan karena kebutuhan informasi dan ilmu pengetahuan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. keniscayaan karena kebutuhan informasi dan ilmu pengetahuan yang semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada zaman globalisasi ini, penerjemahan merupakan sebuah keniscayaan karena kebutuhan informasi dan ilmu pengetahuan yang semakin meningkat sehingga penerjemahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, semantik adalah bidang yang fokus mempelajari tentang makna baik yang berupa text

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, semantik adalah bidang yang fokus mempelajari tentang makna baik yang berupa text BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan oleh manusia dalam kehidupan seharihari. Ketika berbahasa ada bentuk nyata dari pikiran yang ingin disampaikan kepada mitra

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini, penulis akan mengemukakan beberapa teori mengenai pengertian

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini, penulis akan mengemukakan beberapa teori mengenai pengertian Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini, penulis akan mengemukakan beberapa teori mengenai pengertian penerjemahan dan metode penerjemahan yang akan digunakan untuk menganalisis data pada Bab 3. Seperti dikutip

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI STRATEGI TIGA KATA. Nurkanti SMP Negeri 4 Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI STRATEGI TIGA KATA. Nurkanti SMP Negeri 4 Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI STRATEGI TIGA KATA Nurkanti SMP Negeri 4 Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia Abstrak: Kemampuan menulis cerpen merupakan salah satu kemampuan yang diujikan di

Lebih terperinci

Marilah kita lihat contoh berikut :

Marilah kita lihat contoh berikut : Sekarang kita menginjak ke tahapan penting kedua pelajaran kita. Dalam pelajaran IV ini, kita akan mempelajari pengungkapan kalimat yang TIDAK menggunakan AKAN, SUDAH, SEDANG. Kalimat yang kita buat disini

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pengertian Penerjemahan. Penerjemahan menurut Eugene A. Nida dan Charles R. Taber dalam buku

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pengertian Penerjemahan. Penerjemahan menurut Eugene A. Nida dan Charles R. Taber dalam buku 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Penerjemahan Penerjemahan menurut Eugene A. Nida dan Charles R. Taber dalam buku yang berjudul Panggilan Menjadi Penerjemah adalah translating consists in reproducing

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 109 BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan dipaparkan tentang simpulan dan saran yang didapat setelah melakukan analisis data berupa majas ironi dan sarkasme dalam novel The Return of Sherlock Holmes dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah bahan utama kesusastraan. Harus disadari bahwa bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah bahan utama kesusastraan. Harus disadari bahwa bahasa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahasa adalah bahan utama kesusastraan. Harus disadari bahwa bahasa adalah ciptaan manusia dan mempunyai muatan budaya dan linguistik dari kelompok pemakai bahasa

Lebih terperinci

SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INGGRIS IPA CHAPTER 11Latihan Soal apology. regret. sympathy. gratitude. purpose

SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INGGRIS IPA CHAPTER 11Latihan Soal apology. regret. sympathy. gratitude. purpose 1. Reny : You looked so sad. Whats the matter with you? SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INGGRIS IPA CHAPTER 11Latihan Soal 11.1 Yuyun : Ive lost my wallet somewhere between my house and the school, There

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penerjemah tersebut adalah teks sastra berupa novel dengan judul Madame

BAB I PENDAHULUAN. penerjemah tersebut adalah teks sastra berupa novel dengan judul Madame BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Karya sastra terjemahan merupakan peluang yang menjanjikan di abad ke- ini. Varietas karya sastra terjemahan yang diminati oleh masyarakat Indonesia terdiri atas empat

Lebih terperinci

menjadi tolak ukur terhadap isi dari karya ilmiah tersebut. Pembaca akan tertarik atau tidak

menjadi tolak ukur terhadap isi dari karya ilmiah tersebut. Pembaca akan tertarik atau tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu bagian penting dalam karya ilmiah ialah abstrak. Hal tersebut dikarenakan abstrak merupakan hasil ringkasan yang memuat seluruh isi dari karya ilmiah. Abstrak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. disebut sastra. Sastra menurut Fananie (2000:6), Literature is a fiction which is

BAB 1 PENDAHULUAN. disebut sastra. Sastra menurut Fananie (2000:6), Literature is a fiction which is 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia memiliki kemampuan tertentu yang begitu istimewa. Manusia mampu beradaptasi untuk bertahan hidup karena Tuhan telah memberikan mereka otak. Manusia

Lebih terperinci