ANALISIS PERGESERAN MAKNA DALAM TERJEMAH INDONESIA NOVEL THE GREAT GATSBY. Ida Nurrokhimah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PERGESERAN MAKNA DALAM TERJEMAH INDONESIA NOVEL THE GREAT GATSBY. Ida Nurrokhimah"

Transkripsi

1 Linguistika Akademia Vol.2, No.3, 2013, pp. 317~330 ISSN: ANALISIS PERGESERAN MAKNA DALAM TERJEMAH INDONESIA NOVEL THE GREAT GATSBY Ida Nurrokhimah ABSTRACT The translations process becomes very important for us to communicated with other different languages. Language is an important communication tool which we use to understand each other across language speakers. Translation between languages is essential so the message which will be conveyed from the speaker or writer can be delivered well to the recipient or reader. Without translation we would not be able to understand what message which will be conveyed by the speaker or writer. However, in the process of translation, translators sometimes do not use words or phrases in accordance with the originally translation. That's often what we call by shift or shift of meaning. Because sometimes in the culture of target language (TL) does not match with the source language (SL). So, the translator usually adjusts the translation with the culture in the target language. The product of translation also can be analyzed using esthetic function. With esthetic function we will know the meaning of what had foregrounding. Foregrounding is a situation in which a translation is not expected to result in a social situation in target language. Therefore, the translation results foregrounding will experience a shift of meaning in the process of automatization. Automatization is the process of translation according to the context and the situation which expected in the target language. With the theory of esthetic function and shift we can analyze a translation. ABSTRAK Proses penerjemahan menjadi sangat kita butuhkan untuk berkomunikasi antar dua bahasa yang berbeda. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting yang kita gunakan untuk memahami satu sama lain antar penutur bahasa. Penerjemahan antar bahasa merupakan hal penting agar pesan yang ingin disampaikan dari penutur atau penulis dapat tersampaikan secara baik oleh penerima atau pembaca. Tanpa penerjemahan kita tidak akan bisa mengerti pesan apa yang ingin disampaikan oleh penutur atau penulis. Namun, dalam proses penerjemahan, terkadang penerjemah tidak menggunakan kata atau frase yang sesuai dengan terjemahan aslinya. Itu sering kita sebut shift atau pergeseran makna. Karena terkadang kebudayaan dalam bahasa sasaran (Bsa) tidak sesuai dengan bahasa sumber (Bsu). Sehingga, penerjemah biasanya menyesuaikan hasil terjemahannya dengan budaya yang terdapat dalam bahasa sasaran. Dalam penerjemahan juga dapat dianalisis menggunakan fungsi estetika. Dengan fungsi estetika kita akan mengetahui makna apa yang mengalami foregrounding. Foregrounding adalah keadaan

2 318 ketika suatu hasil terjemahan tidak diharapkan pada situasi sosial dalam bahasa sasaran. Maka dari itu, hasil penerjemahan foregrounding akan mengalami pergeseran makna dalam proses automatization. Automatization adalah proses penerjemahan yang sesuai dengan konteks situasi dan diharapkan dalam bahasa sasaran. Dengan teori fungsi estetik dan pergeseran atau shift kita dapat menganalisis suatu penerjemahan. Kata kunci: otomatisasi, penerjemahan, pergeseran makna, foregrounding. A. PENDAHULUAN Beragam bahasa terdapat dalam dunia ini. Dengan adanya bahasa seseorang dengan yang lainnya bisa berkomunikasi. Bahasa bisa berupa suara, kata, ujaran, isyarat, dan lain-lain. Bahasa merupakan suatu alat komunikasi. Maksudnya adalah alat komunikasi yang digunakan oleh pembicara/penulis yang akan disampaikan kepada pendengar/pembaca. Bahasa yang digunakan dalam setiap negara tentu saja berbeda dan mempunyai keunikan tersendiri. Bahasa mempunyai hakikat tersendiri seperti yang dikemukakan oleh Chaer (2007:33) sifat atau ciri itu antara lain (1) bahasa itu adalah sebuah sistem, (2) bahasa itu berwujud lambang, (3) bahasa itu berupa bunyi, (4) bahasa itu bersifat arbitrer, (5) bahasa itu bermakna, (6) bahsa itu bersifat konvensional, (7) bahasa itu bersifat unik, (8) bahasa itu bersifat universal, (9) bahasa itu bersifat produktif, (10) bahasa itu bervariasi, (11) bahasa itu bersifat dinamis, (12) bahasa itu berfungsi sebagai alat interaksi sosial, dan (13) bahasa itu merupakan identitas penuturnya. Kita seringkali menjumpai bahwa bahasa dalam setiap negara itu berbeda. Misalnya saja bahasa Indonesia, Inggris, Spanyol, Perancis, dll. Untuk mengetahui bahasa lain yang kita tidak mengetahuinya, kita pasti membutuhkan suatu proses terjemah dari bahasa yang asing ke bahasa yang kita ketahui atau kita mengerti. Bahasa sumber (BSu) adalah bahasa asal yang akan kita terjemahkan ke bahasa sasaran (BSa). Sedangkan BSa sendiri adalah bahasa yang akan dijadikan target atau sasaran penerjemahan. Dalam buku The Theory and Practice of Translation oleh Eugene A. Nida dan Charles R. Taber, mendefinisikan terjemahan, Translating consists in reproducing in the receptor language the closest natural equivalent of the source language message, first in terms of meaning and secondly in terms of style. Menerjemahkan Linguistika Akademia Vol. 2, No. 3, 2013 :

3 Linguistika Akademia ISSN: adalah proses menghasilkan kembali dalam bahasa penerima yang sedekat-dekatnya dengan pesan yang ingin disampaikan oleh bahasa sumber, yang pertama dari segi makna dan yang kedua dari segi gaya. Jadi, hasil terjemahan di harapkan dapat sedekat-dekatnya dan mewakili dari pesan bahasa sumber. Namun bukan berarti mengabaikan bahasa sasaran karena hasil terjemahan itu harus bisa diterima dalam bahasa target dan tidak terlihat lucu atau aneh. Penerjemahan juga dimaksudkan agar memudahkan orang-orang yang berbeda bahasa dapat mengerti maksud dari pesan yang ingin disampaikan satu dengan yang lainnya. Dalam proses penerjemahan, terkadang kita akan menjumpai adanya pergeseran. Pergeseran (shift) yang terjadi dalam suatu proses terjemahan dapat berupa perubahan makna atau perubahan bentuk pada hasil terjemahan. Pergeseran dapat kita temui bukan hanya di produk yang dihasilkan saja. Namun juga pada proses yang terjadi dalam penerjemahan. Seorang penerjemah akan selalu berusaha untuk mendapatkan bahasa sasaran yang sepadan dengan bahasa sumbernya. Sehingga pesan yang akan disampaikan tidak jauh melenceng. Seperti yang kita ketahui bahwa setiap bahasa mempunyai aturan-aturan tersendiri dan inilah yang bisa menjadi penyebab terjadinya pergeseran makna. Dalam penelitian ini, penulis akan membahas tentang (1) pergeseran yang terjadi dalam novel terjemahan The Great Gatsby (2) faktor yang menyebabkan pergeseran itu terjadi, (3) jenis pergeseran yang terjadi. Metode penelitian yang dipakai adalah metode padan translasional karena ini berhubungan dengan bidang penerjemahan. Penulis menggunakan metode padan translasional karena penentunya adalah bahasa lain. B. LANDASAN TEORI Teori linguistik struktural aliran praha pertama-tama dikemukakan oleh V. Mathesius bersama lembaga non formalnya Prague Linguistic Circle di Universitas Caroline, Cekoslowakia. Aliran Praha mempunyai ciri dalam teorinya yaitu menitikberatkan pada fungsi-fungsi bahasa. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori fungsi estetika dalam penerjemahan yang Analisis Pergeseran Makna dalam Terjemah Novel The Great Gatsby (Ida Nur)

4 320 diperkenalkan oleh Jan Mukarovsky ( ) pada tahun an dan awal tahun 1940-an. Mukarovsky merupakan salah satu tokoh yang berasal dari Aliran Praha yang memperkenalkan tentang teori fungsi estetika dalam penerjemahan. Dalam bukunya Aesthetic Function, Norm, and Value as Social Facts, Mukarovsky mengemukakan tentang teori fungsi estetika. Seperti yang sudah di kemukakan di atas bahwa fungsi estetika selalu menitikberatkan pada fungsi-fungsi bahasa. Salah satu fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi antara pembicara/penulis dan pendengar/pembaca. Jadi pembicara/penulis dan pendengar/pembaca sama-sama bisa mengerti dan mengetahui apa maksud pesan yang akan disampaikan. Namun kita harus tetap memperhatikan beberapa faktor dalam menerjemahkan yaitu bahasa sumber (BSu), bahasa sasaran (Bsa) dan pesan yang akan disampaikan oleh penyampai bahasa. Widyamartaya (1989:14) menyatakan bahwa menerjemahkan bahasa bukan saja hanya menerjemahkan lalu urusan kita selesai. Dalam menerjemahkan, kita juga harus memahami hasil dari terjemahan dari yang kita terjemahkan. Fungsi estetika ini dapat digunakan untuk melihat penerjemahan dua bahasa yang berbeda. Misalnya saja dalam bahasa Jawa, ora apa-apa yang merupakan ungkapan tidak apa-apa dalam bahasa Indonesia. Sedangkan, dalam bahasa Inggris kita bisa menerjemahkannya menjadi never mind. Padanan fungsionalnya merupakan no problem bukan no what-what. Karena akan terdengar aneh dalam bahasa sumber atau bahasa Inggris apabila never mind di terjemahkan menjadi no what-what. Penulis juga akan meneliti terjemahan menggunakan metode pergeseran (shift). Dalam bidang pergeseran makna yang terjadi di suatu proses atau produk terjemahan, Catford (1978:73) dalam bukunya A Linguistic Theory of translation mengelompokkan pergeseran (shift) menjadi 2 kelompok yaitu pergeseran tingkatan dan pergeseran kategori. 1. Level shift (pergeseran tingkatan) yaitu pergeseran yang terjadi apabila tataran linguistik dari bahasa sumber bergeser pada tataran linguistik bahasa sasaran. Contohnya: He is my friend. Dia laki-laki adalah teman saya. Linguistika Akademia Vol. 2, No. 3, 2013 :

5 Linguistika Akademia ISSN: Dalam contoh ini terjadi pergeseran tingkatan dia laki-laki. Dalam hal ini, he yang merupakan kata telah bergeser menjadi dia laki-laki yang merupakan frasa. 2. Pergeseran Kategori (Category Shift) Pergeseran kategori dibedakan menjadi empat macam. a. Pergeseran Unit (Unit Shift) Terjadinya pergeseran karena perbedaan padanan suatu unit linguistik antara bahasa sumber (BSu) dan bahasa sasaran (BSa). Contoh : laughed Tertawa kecil Dalam contoh ini terjadi pergeseran unit yaitu kata menjadi frasa. b. Pergeseran Struktur (Structure-Shift) Terjadinya pergeseran yang mengakibatkan perubahan struktur pada bahasa sasaran tidak sama dengan struktur dari bahasa sumber. Contohnya: new dress gaun baru Dalam bahasa Inggris penanda (modifier) posisi kata dress berada sebelum inti (head), sehingga dapat diistilahkan sebagai penanda awal (premodifier). Sebaliknya dalam bahasa Indonesia dimana penanda berada setelah inti yang disebut pasca inti (post modifier). c. Pergeseran Kelas (Class Shift) Pergeseran yang terjadi antara kelas kata tertentu dalam bahasa sumber menjadi kelas kata yang lain dalam bahasa sasaran. Contoh : annual party pesta tahun Dalam contoh ini, annual mempunyai kata adjektiva sedangkan tahun mempunyai kelas kata nomina. Analisis Pergeseran Makna dalam Terjemah Novel The Great Gatsby (Ida Nur)

6 322 d. Pergeseran Antar- Sistem (Intra-System Shift) Pergeseran yang terjadi pada kategori grammatikal yang sama. Contoh : I write a letter. Saya menulis sebuah surat. Write dalam contoh ini merupakan verba transitif sedangkan menulis dalam bahasa Indonesia merupakan verba intransitif. C. ANALISIS DATA Berikut ini adalah hasih dari data yang telah ditemukan oleh penulis dalam The Great Gatsby karya F. Scott Fitzgerald ke dalam Bahasa Indonesia The Great Gatsby oleh Ulya Nataresmi pada bagian pertama dalam novel tersebut. Data 1 BSu: Frequently I have feigned sleep (hal. 3) BSa: Aku kerap kali berpura-pura terpejam tak melihat. (hal. 1) Dalam kasus ini, terpejam tak melihat merupakan hasil automatization dari sleep. Sleep secara foregrounding disini berarti tidur sedangkan dalam buku terjemahan The Great Gatsby di terjemahkan menjadi terpejam tak melihat. Secara kasat mata kita bisa mengatakan kalau tidur dengan terpejam tak melihat itu samasama menutup mata. Jika kita lihat lebih jauh, terpejam tak melihat bukan berarti tidur. Walaupun memang benar kalau kita tidur mata kita tetap terpejam dan tak melihat. Dalam terjemahan bahasa Inggris, terpejam tak melihat seharusnya merupakan terjemahan dari eyes closed. Jenis pergeseran makna ini adalah pergeseran unit dari kata ke frasa. Data 2 BSu: I was rather literary in college (hal. 6) BSa: Semasa kuliah aku dianggap kutu buku. (hal. 6) Kutu buku dalam hal ini adalah automatization dari literary. Kutu buku adalah one who is fond of reading dan literary berarti hal yang berkaitan dengan kesusasteraan. Literary disini tidak Linguistika Akademia Vol. 2, No. 3, 2013 :

7 Linguistika Akademia ISSN: diterjemahkan menjadi hal yang berkaitan dengan kesusasteraan. Karena apabila diterjemahkan secara foregrounding, disini akan terjadi fungsi estetika dimana pembaca atau pendengar akan tertawa dan heran mengetahuinya. Mereka akan mengira kalau aku sesama kuliahnya di anggap sebagai salah satu hal yang berhubungan dengan sastra. Mungkin saja mereka akan bertanya balik dengan keheranan menggunakan Are you sure? atau Sorry, I don t believe it. Literary merupakan kata sifat sedangkan kutu buku merupakan kata benda. Dalam kasus ini, dari literary ke kutu buku dalam terjemahannya mengalami pergeseran makna dalam unit kata menjadi frasa dan pergeseran kelas katanya yaitu dari kata sifat menjadi kata benda. Data 3 BSu: Daisy was my second cousin once removed (hal. 8) BSa: Daisy merupakan sepupu jauhku (hal. 8) Dalam kalimat ini, kita akan menemukan dua jenis pergeseran makna yang terjadi. Yaitu second cousin menjadi sepupu dan once removed menjadi jauhku. Namun kasus pergeseran makna yang terjadi itu sama. Pergeseran makna tersebut adalah pergeseran dari frasa ke kata. Sepupu adalah automatization dari second cousin. Penerjemah tidak menerjemahkannya secara foregrounding menjadi sepupu kedua. Sedangkan, once removed mengalami terjemahan automatization menjadi jauh. Karena apabila diterjemahkan secara foregrounding per kata maka akan menjadi setelah dihapus dan itu pasti tidak akan dapat diterima oleh situasi sosial. Di sini fungsi estetika itu ada dan digunakan karena apabila diterjemahkan secara foregrounding pasti akan muncul pertanyaan seperti really? Atau how come? Bisa juga ada yang terkejut dan berkata Oh My God? I m shock. Data 4 BSu: she laughed (hal.11) BSa: ia tertawa kecil (hal. 12) Tertawa kecil disini adalah automatization dari laughed. Dalam arti secara literalnya, laughed adalah tertawa bukan tertawa Analisis Pergeseran Makna dalam Terjemah Novel The Great Gatsby (Ida Nur)

8 324 kecil. Secara foregrounding nya akan berarti tertawa. Disini berarti tertawa kecil tujuannya adalah untuk lebih menjelaskan kepada pembaca cara dia tertawa dan volumenya. Pergeseran makna dalam kasus ini adalah pergeseran makna dalam tingkatan unit kata yaitu dari kata menjadi klausa. Data 5 BSu: I m absolutely in training (hal. 13) BSa: Aku masih di bawah umur (hal. 15) Di bawah umur adalah automatization dari training dalam konteks kalimat ini. Apabila ini diterjemahkan secara foregrounding menjadi latihan, fungsi estetika akan berlaku disini. Karena latihan tidak sesuai dengan konteks situasi dalam kalimat ini. Mungkin pembaca atau pendengar akan bertanya-tanya lagi tentang latihan apa yang sedang dilakukan dan lain sebagainya. Dalam pergeseran makna ini termasuk dalam pergeseran unit kata yaitu kata menjadi frasa. Data 6 BSu: Tom s got some woman in New York (hal. 18) BSa: Tom memiliki seorang simpanan di New York (hal. 22) Pergeseran antar shift (Intra-system shift) adalah jenis pergeseran makna yang terjadi dalam kasus ini. Pergeseran itu terjadi antara some (plural) yang artinya beberapa dengan seorang (singular). Seorang simpanan adalah automatization dari some woman. Karena jika diterjemahkan secara foregrounding, some woman disini dapat diartikan sebagai beberapa wanita. Data 7 BSu: Don t you think? (hal. 18) BSa: Bagaimana menurutmu? (hal. 22) Tidakkah kamu pikir adalah terjemahan foregrounding dari don t you think. karena terjemahan tidakkah kamu pikir akan membuat si pendengar menjadi aneh dan mungkin akan sedikit marah. Tidakkah kamu pikir kalau dalam bahasa sasaran yaitu Linguistika Akademia Vol. 2, No. 3, 2013 :

9 Linguistika Akademia ISSN: Bahasa Indonesia terdapat nada ketidaksopanan. Karena itu menunjukkan bahwa si pendengar tidak berpikir. Disinilah fungsi estetika itu terjadi. Sehingga, tidakkah kamu pikir berubah maknanya secara automatization menjadi bagaimana menurutmu. Karena itu tidak bernada kasar dan lebih sopan. Orang akan dengan senang mendengarnya dan mau untuk mengeluarkan pendapat. Data 8 BSu: Very much (hal. 20) BSa: Tentu (hal. 24) Dalam novel terjemahan The Great Gatsby oleh Ulya Nataresmi very much di halaman 24 dan dalam novel asli The Great Gatsby karya F. Scott Fitzgerald di halaman 20, very much diterjemahkan menjadi tentu. Sangat banyak adalah terjemahan foregrounding dari very much. Namun apabila very much tetap diartikan menjadi sangat banyak, itu akan membuat pendengar atau pembaca menjadi keheranan dan menanyakan lagi apa yang sangat banyak itu. Disinilah fungsi estetik itu terjadi yaitu keadaan dimana pendengar atau pembaca akan bertanya-tanya, heran ataupun bisa jadi akan merasa terkejut. Jadi, very much disini di terjemahkan secara automatization menjadi tentu. Very much yang diterjemahkan menjadi tentu telah mengalami suatu pergeseran unit kata. Yaitu dari frasa very much menjadi kata tentu. Data 9 BSu: Ceasing to compel my attention (hal.20) BSa: Berusaha menarik perhatianku (hal. 25) Kata ceasing to compel tidak diterjemahkan menjadi berhenti untuk memaksa, karena apabila diartikan secara foregrounding menjadi berhenti untuk memaksa, pesan yang akan disampaikan pengarang pada pembaca tidak akan sampai karena kurang tepat dalam memaknainya. Di sinilah fungsi estetika terjadi yaitu keheranan dan tidak habis pikir bagaimana caranya berhenti untuk memaksa perhatianku dapat digunakan. Maka dari itu, penerjemah menerjemahkan automatization ceasing to compel bergeser Analisis Pergeseran Makna dalam Terjemah Novel The Great Gatsby (Ida Nur)

10 326 maknanya menjadi berusaha menarik perhatianku. Itu akan lebih diterima oleh bahasa sasaran. Data 10 BSu: Vulnerable years (hal. 3) BSa: Masa-masa rapuh (hal. 1) Vulnerable years disini melalui proses automatization menjadi masa-masa rapuh. Apabila diterjemahkan secara foregrounding maka akan berganti menjadi tahun-tahun mudah kena serangan. Fungsi estetik akan berlaku di sini ketika ada penerjemahan yang aneh, tak masuk di akal, dan juga lucu karena tidak sesuai dengan konteks. Pembaca pasti akan bertanya-tanya tentang tahun-tahun yang mana yang mudah kena serangan? Lalu serangan apa yang menyerang sehingga terjadi bertahun-tahun? Bahkan, pesan dari sang penulis juga tidak akan tersampaikan pada pembaca apabila kita tidak memperhatikan konteks situasi waktu kita menerjemahkan. Jadi dalam novel terjemahan tersebut penerjemah menerjemahkannya menjadi masa-masa rapuh. Agar dapat diterima dengan baik dalam bahasa sasaran (Bsa). Data 11 BSu: Turning over (hal. 3) BSa: Mengubah (hal. 1) Dalam kasus ini turning over yang diterjemahkan menjadi mengubah telah mengalami pergeseran makna. pergeseran makna tersebut adalah pergeseran unit. Yaitu dari unit kata menjadi klausa. Turning over dalam arti sebenarnya adalah membalik. Sedangkan dalam hal ini turning over di artikan menjadi mengubah. Proses membalik merupakan sebuah proses yang sudah pasti mengubah. Namun, apabila kita akan mengubah sesuatu, belum tentu kita akan mengubahnya dengan membalik. Kita bisa saja hanya dengan menggesernya. Foregrounding dari turning over adalah pembentukan berakhir. Namun apabila diterjemahkan secara foregrounding, ini akan menjadi aneh, lucu, dan yang pasti berbeda dari pesan sang penulis. Maka, turning over disini mengalami proses automatization menjadi mengubah. Linguistika Akademia Vol. 2, No. 3, 2013 :

11 Linguistika Akademia ISSN: Data 12 BSu: I never saw this great-uncle (hal. 5) BSa: Aku tidak pernah melihat kakek-paman ini (hal. 3) Kakek-paman adalah automatization dari great uncle. Uncle adalah paman dan great adalah besar. Apabila di terjemahkan secara foregrounding maka great-uncle akan diterjemahkan menjadi paman besar. Disinilah terjadi teori fungsi estetika yaitu keadaan dimana pembaca akan merasakan aneh, keheranan, keterkejutan dan bisa juga tertawa karena mendengarnya. Pembaca akan bertanya-tanya how big is your uncle? Atau bertanya penuh keraguan are you sure?. Maka dari itu, disinilah terjadi pergeseran makna yaitu dari foregrounding paman besar menjadi automatization kakek-paman. Sehingga kekek-paman dapat diterima dengan baik dalam bahasa sasaran karena sesuai dengan budaya dalam bahasa sasaran. Kakek-paman juga tidak akan menimbulkan kebingungan bagi pembaca karena dapat mengetahuinya dengan pasti. Data 13 BSu: And, so with the sunshine (hal. 6) BSa: Maka, disertai hangatnya matahari (hal. 5) Dalam kasus ini, and yang berarti dan ada di depan kalimat. Sedangkan dalam terjemahannya and berarti maka. Maka merupakan automatization dari and. Karena apabila diterjemahkan menjadi dan, itu tidak bisa diletakkan dalam awal kalimat. Apabila dan berada di awal kalimat, ini telah menyalahi aturan dalam bahasa sasaran. Disini, dan adalah foregrounding dari and. Karena dalam bahasa sasaran dan tidak bisa menjadi kata yang diletakkan di awal kalimat. Jadi, and mengalami automatization menjadi maka. Disini juga ada automatization disertai yang merupakan hasil terjemahan dari so with. Secara foregrounding so with diartikan menjadi jadi dengan. Ini akan terdengar sedikit aneh dan membingungkan. Disinilah fungsi estetika itu diberlakukan. Yaitu dalam keadaan dimana dalam bahasa sasaran hasil terjemahan terdengar atau terlihat aneh, lucu, dan kurang bisa dipahami. Selain mengalami pergeseran makna secara automatization dari foregrounding, proses Analisis Pergeseran Makna dalam Terjemah Novel The Great Gatsby (Ida Nur)

12 328 ini juga telah mengalami pergeseran unit. Yaitu unit frasa so with menjadi kata disertai. Data 14 BSu: So much fine health (hal 6) BSa: Juga udara bersih (hal 5) Begitu banyak kesehatan baik adalah terjemahan foregrounding dari so much fine health. Fungsi estetik akan muncul disini karena adanya terjemahan yang tidak sesuai dengan konteks situasinya. Begitu banyak kesehatan baik akan terdengar lucu dan tak biasa di telinga para pendengar. Jadi so much fine health disini mengalami automatization dari begitu banyak kesehatan baik menjadi juga udara bersih. Secara otomatis kita dapat melihat bahwa terjadi pergeseran makna disini yaitu dari foregrounding menjadi automatization. Data 15 BSu: Our beautiful white.. (hal 22) BSa: Kecantikan kulit putih kami.. (hal 27) Pergeseran makna yang terjadi dalam kasus ini adalah pergeseran unit kata menjadi frasa. Kata white sebenarnya hanya berarti putih. Kulit seharusnya adalah skin. Namun dalam bahasa sumber, tidak digunakan white skin tetapi hanya white saja. Jadi, kata white telah berubah menjadi frasa kulit putih. White disini apabila diterjemahkan secara foregrounding akan berarti putih. Apabila diterjemahkan menjadi putih saja makan akan muncul beberapa pertanyaan yang muncul seperti Which one is white?. Secara otomatis pesan yang akan disampaikan oleh penulis tidak akan sampai pada pembaca. Maka dari itu, disinilah muncul teori fungsi estetika karena adanya masalah dalam hasil terjemahan yaitu tidak sesuai dengan konteks situasi yang ada dalam bahasa sasaran. Kulit putih adalah automatization dari white yang sesuai dalam konteks terjemahan ini. Linguistika Akademia Vol. 2, No. 3, 2013 :

13 Linguistika Akademia ISSN: D. KESIMPULAN Dari data analisis di atas, kita dapat mengetahui bahwa pergeseran makna bisa saja terjadi dalam proses maupun hasil penerjemahan. Pergeseran itu dapat terjadi dari bahasa sumber (BSu) ke bahasa sasaran (BSa) yang bisa kita analisis dari proses atau produk penerjemahan. Pergeseran dalam penerjemahan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pergeseran tingkatan dan pergeseran kategori. Pergeseran kategori dapat dibagi lagi dalam empat macam kategori yaitu pergeseran unit, pergeseran kata, pergeseran struktur dan pergeseran antar sistem. Penerjemahan juga dapat dianalisis menggunakan metode fungsi estetika. Semua pergeseran makna yang terjadi adalah dari proses foregrounding ke automatization. Foregrounding adalah keadaan dimana hasil terjemahan yang terlihat aneh, lucu, atau yang tidak bisa diterima yang bisa menjadikan penerima informasi salah mengerti atau malah salah dalam memahami pesan yang akan disampaikan bahasa sasaran (BSa). Kita harus tahu benar bahasa yang ada dalam sasaran penerjemahan kita. Jadi pesan yang akan disampaikan oleh bahasa sumber dapat diterima dengan baik. Sedangkan hasil terjemahan automatization adalah hasil terjemahan yang bisa diterima dalam konteks situasi yang ada dalam bahasa sasaran. Kondisi situasi bahasa sasaran juga sangat mempengaruhi penerjemahan termasuk budayanya dan kebiasaan penggunaan bahasa dalam bahasa sasaran. E. DAFTAR PUSTAKA Alwasilah, Chaedar Beberapa Madhab dan Dikotomi Teori Linguistik. Bandung: Angkasa. Catford, J.C A Linguistic Theory of Translation. London: Oxford University Press. pdf Chaer, Abdul Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta. Fitzgerald, F. Scott The Great Gatsby. Australia: Penguin Books. Nataresmi, Ulya The Great Gatsby (terjemahan). Surabaya: Selasar Surabaya Publising. Analisis Pergeseran Makna dalam Terjemah Novel The Great Gatsby (Ida Nur)

14 330 Nida, Eugene A, and Charles R. Taber The Theory and Practice of Translation. Leiden : E. J. Bril. pdf Shadily, Hasan dan John Echols Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum Widyamartaya, A Seni Menerjemahkan. Yogyakarta: Kanisius. Linguistika Akademia Vol. 2, No. 3, 2013 :

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi atau berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Bahasa sangat

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi atau berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Bahasa sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang digunakan untuk berkomunikasi atau berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Bahasa sangat beranekaragam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara verbal. Tentunya ilmu bahasa atau sering disebut linguistik memiliki cabangcabang ilmu bahasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita

BAB I PENDAHULUAN. Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita sendiri bisa menjadikannya sebagai sahabat. Buku cerita memberikan informasi kepada anak tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanah liat, clay juga ada yang terbuat dari bermacam-macam bahan tetapi adonannya

BAB I PENDAHULUAN. tanah liat, clay juga ada yang terbuat dari bermacam-macam bahan tetapi adonannya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Clay dalam arti yang sesungguhnya adalah tanah liat, namun selain terbuat dari tanah liat, clay juga ada yang terbuat dari bermacam-macam bahan tetapi adonannya memiliki

Lebih terperinci

PERGESERAN MAKNA IDIOM dan CLICHE DITINJAU DARI FUNGSI ESTETIKA

PERGESERAN MAKNA IDIOM dan CLICHE DITINJAU DARI FUNGSI ESTETIKA Linguistika Akademia Vol.3, No.2, 2014, pp. 227~239 ISSN: 2089-3884 PERGESERAN MAKNA IDIOM dan CLICHE DITINJAU DARI FUNGSI ESTETIKA Intan Nurjannah e-mail: zahratul_jannah101@yahoo.com ABSTRACT Idiom is

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesan yang disampaikan dapat melalui karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. Pesan yang disampaikan dapat melalui karya sastra. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bahasa memiliki peranan penting dalam hal berkomunikasi. Fungsi penting dari bahasa adalah menyampaikan pesan dengan baik secara verbal atau tulisan. Pesan yang disampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki sistem fonologi dan tata bahasanya sendiri, yang membedakannya dari bahasa lain. Oleh karena itu, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki sistem fonologi dan tata bahasanya sendiri, yang membedakannya dari bahasa lain. Oleh karena itu, masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap bahasa memiliki sistem fonologi dan tata bahasanya sendiri, yang membedakannya dari bahasa lain. Oleh karena itu, masyarakat pemakai bahasa membutuhkan satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan. BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan. 1.1 Latar Belakang Penelitian Masyarakat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era kemajuan teknologi dewasa ini semakin banyak terjemahan bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks bahasa sumber (TSu) ke dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan adalah kegiatan mengalihkan pesan secara tertulis dari teks suatu

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan adalah kegiatan mengalihkan pesan secara tertulis dari teks suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerjemahan adalah kegiatan mengalihkan pesan secara tertulis dari teks suatu bahasa ke bahasa yang lain. Teks yang diterjemahkan disebut Teks Sumber (Tsu) dan bahasanya

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM LAGU ANAK PELANGI-PELANGI DAN PENERJEMAHAN BAHASA INGGRISNYA, RAINBOWS

ANALISIS STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM LAGU ANAK PELANGI-PELANGI DAN PENERJEMAHAN BAHASA INGGRISNYA, RAINBOWS Linguistika Akademia Vol.2, No.2, 2013, pp. 169~182 ISSN: 2089-3884 ANALISIS STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM LAGU ANAK PELANGI-PELANGI DAN PENERJEMAHAN BAHASA INGGRISNYA, RAINBOWS Mohammad Khoir e-mail: choir_yan@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya

BAB I PENDAHULUAN. bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Novel Higurashi no Ki merupakan salah satu karya penulis terkenal bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya sebagai penulis pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Negara Jepang adalah salah satu negara yang kerap dijadikan acuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Negara Jepang adalah salah satu negara yang kerap dijadikan acuan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Jepang adalah salah satu negara yang kerap dijadikan acuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Akan tetapi, dibalik kemajuan teknologinya yang pesat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbeda. Dalam menghadapi masalah ini, kegiatan penerjemahan memberikan solusi karena

BAB I PENDAHULUAN. berbeda. Dalam menghadapi masalah ini, kegiatan penerjemahan memberikan solusi karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa, baik lisan maupun tulisan merupakan alat yang penting dalam mendukung terjalinnya komunikasi antar individu. Dalam kegiatan komunikasi, tujuan dari kegiatan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini, penulis akan menjabarkan teori-teori yang digunakan penulis dalam menerjemahkan Komik Indonesia Nusantaranger karya Tim Nusantaranger. Agar dapat menerjemahkan komik

Lebih terperinci

PERGESERAN MAKNA DALAM PERCAKAPAN INDONESIA-INGGRIS DITINJAU DARI FUNGSI ESTETIKA

PERGESERAN MAKNA DALAM PERCAKAPAN INDONESIA-INGGRIS DITINJAU DARI FUNGSI ESTETIKA Linguistika Akademia Vol.1, No.3, 2012, pp. 335~348 ISSN: 2089-3884 PERGESERAN MAKNA DALAM PERCAKAPAN INDONESIA-INGGRIS DITINJAU DARI FUNGSI ESTETIKA Mir Atussholihah e-mail: Myerazume@yahoo.com ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sesuatu yang bersifat universal karena tidak memedulikan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sesuatu yang bersifat universal karena tidak memedulikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sesuatu yang bersifat universal karena tidak memedulikan warna kulit, ras, agama, bangsa dan negara. Bahasa merupakan perwujudan suatu konsep

Lebih terperinci

PERGESERAN BENTUK DALAM TERJEMAHAN ARTIKEL DI MAJALAH KANGGURU INDONESIA

PERGESERAN BENTUK DALAM TERJEMAHAN ARTIKEL DI MAJALAH KANGGURU INDONESIA PERGESERAN BENTUK DALAM TERJEMAHAN ARTIKEL DI MAJALAH KANGGURU INDONESIA Dewi Nurmala 1, Alfitriana Purba 2 1,2 Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah Medan Jl. Garu II No. 93 Medan Sumatera Utara email:

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR FRASA DAN KLAUSA DALAM LIRIK LAGU TAKE A BOW OLEH RIHANNA DAN TERJEMAHAN BAHASA INDONESIANYA

ANALISIS STRUKTUR FRASA DAN KLAUSA DALAM LIRIK LAGU TAKE A BOW OLEH RIHANNA DAN TERJEMAHAN BAHASA INDONESIANYA Linguistika Akademia Vol.2, No.3, 2013, pp. 249~264 ISSN: 2089-3884 ANALISIS STRUKTUR FRASA DAN KLAUSA DALAM LIRIK LAGU TAKE A BOW OLEH RIHANNA DAN TERJEMAHAN BAHASA INDONESIANYA Nurul Qonitah e-mail:

Lebih terperinci

ANALISIS PERGESERAN MAKNA PADA NOVEL TERJEMAHAN WUTHERING HEIGHTS

ANALISIS PERGESERAN MAKNA PADA NOVEL TERJEMAHAN WUTHERING HEIGHTS Linguistika Akademia Vol.3, No.1, 2014, pp. 90~103 ISSN: 2089-3884 ANALISIS PERGESERAN MAKNA PADA NOVEL TERJEMAHAN WUTHERING HEIGHTS Deby Rahmayanti e-mail: rahmayantideby@gmail.com ABSTRACT Translation

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga membentuk kata dengan aturan sintaks untuk membentuk kalimat yang memiliki arti. Bahasa memiliki

Lebih terperinci

Fajar Nur Indriyany

Fajar Nur Indriyany Linguistika Akademia Vol.2, No.3, 2013, pp. 291~303 ISSN: 2089-3884 ANALISIS STRUKTUR FRASE VERBA DALAM NOVEL THE GREAT GATSBY KARYA F. SCOTT FITZGERALD DAN PERGESERAN MAKNA DALAM NOVEL TERJEMAHANNYA (KAJIAN

Lebih terperinci

Lesson 20: Where, When. Pelajaran 20: Dimana, Kapan

Lesson 20: Where, When. Pelajaran 20: Dimana, Kapan Lesson 20: Where, When Pelajaran 20: Dimana, Kapan Reading (Membaca) Where is the City Hall? (Dimana City Hall?) Where are you now? (Dimana kamu sekarang?) Where is he working? (Dimana dia bekerja?) Where

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini, penulis akan mengemukakan beberapa teori mengenai pengertian

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini, penulis akan mengemukakan beberapa teori mengenai pengertian Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini, penulis akan mengemukakan beberapa teori mengenai pengertian penerjemahan dan metode penerjemahan yang akan digunakan untuk menganalisis data pada Bab 3. Seperti dikutip

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sejak dulu cerita anak banyak digunakan oleh orang tua untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sejak dulu cerita anak banyak digunakan oleh orang tua untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dulu cerita anak banyak digunakan oleh orang tua untuk menyampaikan pesan moral kepada anak-anaknya. Di masa lalu, orang tua menceritakan kepada anak-anaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan transformasi bentuk yakni

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan transformasi bentuk yakni BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penerjemahan merupakan suatu kegiatan transformasi bentuk yakni kegiatan mengubah bentuk bahasa yang satu ke bahasa yang lain. Dalam The Merriam Webster Dictionary

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu media terpenting untuk berkomunikasi baik

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu media terpenting untuk berkomunikasi baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu media terpenting untuk berkomunikasi baik melalui lisan maupun tulisan. Salah satu bahasa yang digunakan adalah bahasa Inggris. Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah ciri utama manusia dan merupakan alat komunikasi paling

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah ciri utama manusia dan merupakan alat komunikasi paling 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah ciri utama manusia dan merupakan alat komunikasi paling penting dalam kehidupan manusia. Manusia dapat mengungkapkan buah pikirannya, perasaannya,

Lebih terperinci

OTOMATISASI PADA PUISI THE DEATH OF LOVERS KARYA CHARLES BAUDELAIRE

OTOMATISASI PADA PUISI THE DEATH OF LOVERS KARYA CHARLES BAUDELAIRE Linguistika Akademia Vol.3, No.2, 2014, pp. 256~267 ISSN: 2089-3884 OTOMATISASI PADA PUISI THE DEATH OF LOVERS KARYA CHARLES BAUDELAIRE Deni Anggriawan e-mail: deni.literature@gmail.com ABSTRACT A poem

Lebih terperinci

Satu alat penting yang tidak dapat Anda tinggalkan adalah kamus teknis tentang topik yang sedang Anda terjemahkan. Dengan kamus itu, Anda dapat

Satu alat penting yang tidak dapat Anda tinggalkan adalah kamus teknis tentang topik yang sedang Anda terjemahkan. Dengan kamus itu, Anda dapat ix M Course Overview ata kuliah Translation 6 bertujuan memberikan bekal kemampuan menerjemahkan teks berbahasa Inggris ke bahasa Indonesia dan sebaliknya secara akurat, tepat dan wajar. Oleh karena itu,

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 4Latihan Soal 4.1. Since the first publishing 3 weeks ago, there have been over 500 copies sold.

SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 4Latihan Soal 4.1. Since the first publishing 3 weeks ago, there have been over 500 copies sold. 1. Farhan : So, how many copies have been sold this far? Yola : Thank God. Many people seem to like it very much. SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 4Latihan Soal 4.1 Since the first publishing 3 weeks

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pengertian Penerjemahan. Penerjemahan menurut Eugene A. Nida dan Charles R. Taber dalam buku

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pengertian Penerjemahan. Penerjemahan menurut Eugene A. Nida dan Charles R. Taber dalam buku 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Penerjemahan Penerjemahan menurut Eugene A. Nida dan Charles R. Taber dalam buku yang berjudul Panggilan Menjadi Penerjemah adalah translating consists in reproducing

Lebih terperinci

Lesson 28: Other Prepositions. (by, about, like, of, with, without) Pelajaran 28: Preposisi Lain. Cara menggunakan preposisi lainnya.

Lesson 28: Other Prepositions. (by, about, like, of, with, without) Pelajaran 28: Preposisi Lain. Cara menggunakan preposisi lainnya. Lesson 28: Other Prepositions (by, about, like, of, with, without) Pelajaran 28: Preposisi Lain Cara menggunakan preposisi lainnya. Reading (Membaca) I go to school by bus. ( Saya pergi ke sekolah dengan

Lebih terperinci

Lesson 70: Questions. Pelajaran 70: Pertanyaan

Lesson 70: Questions. Pelajaran 70: Pertanyaan Lesson 70: Questions Pelajaran 70: Pertanyaan Reading (Membaca) Is your job easy? (Apakah pekerjaanmu mudah?) Has he finished eating? (Apakah dia sudah selesai makan?) Will it keep raining? (Akankah ini

Lebih terperinci

Lesson 36: Infinitive 1. Lesson 36: Kata Kerja Infinitif 1

Lesson 36: Infinitive 1. Lesson 36: Kata Kerja Infinitif 1 Lesson 36: Infinitive 1 Lesson 36: Kata Kerja Infinitif 1 Reading (Membaca) My dream is to live in New York. (Impianku adalah tinggal di New York.) I would like to learn more about your country! (Saya

Lebih terperinci

Lesson 30: will, will not. Pelajaran 30: Akan, Tidak Akan

Lesson 30: will, will not. Pelajaran 30: Akan, Tidak Akan Lesson 30: will, will not Pelajaran 30: Akan, Tidak Akan Reading (Membaca) I hope you will visit me one day. ( Aku harap kamu akan mengunjungi saya satu hari ) I think your sister will like that cellphone.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hobi adalah kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang,

BAB I PENDAHULUAN. Hobi adalah kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hobi adalah kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang, bukan pekerjaan utama. 1 Tujuan hobi adalah untuk memenuhi keinginan dan mendapatkan kesenangan. 2 Terdapat

Lebih terperinci

English for Tourism Lesson 25 A job interview

English for Tourism Lesson 25 A job interview English for Tourism Lesson 25 A job interview Pelajaran 25: Wawancara Pekerjaan L1 Juni Tampi: Bahasa Inggris Pariwisata English for Tourism L1: Pelajaran ke-25. Wawancara Pekerjaan. Lesson 25. A Job Interview.

Lebih terperinci

PERBEDAAN STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM PENERJEMAHAN INDONESIA-INGGRIS PUISI HULAHOP BIANGLALA DAN RAINBOW HULAHOP

PERBEDAAN STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM PENERJEMAHAN INDONESIA-INGGRIS PUISI HULAHOP BIANGLALA DAN RAINBOW HULAHOP Linguistika Akademia Vol.2, No.3, 2013, pp. 345~359 ISSN: 2089-3884 PERBEDAAN STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM PENERJEMAHAN INDONESIA-INGGRIS PUISI HULAHOP BIANGLALA DAN RAINBOW HULAHOP Anin Luthfi Mahfudhoh

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN FUNDAMENTAL STRATEGI PENERJEMAHAN ISTILAH-ISTILAH BUDAYA POLITIK DALAM BUKU TEKS CIVIC CULTURE DAN TERJEMAHANNYA BUDAYA POLITIK

LAPORAN PENELITIAN FUNDAMENTAL STRATEGI PENERJEMAHAN ISTILAH-ISTILAH BUDAYA POLITIK DALAM BUKU TEKS CIVIC CULTURE DAN TERJEMAHANNYA BUDAYA POLITIK Bidang Ilmu: 613/Humaniora LAPORAN PENELITIAN FUNDAMENTAL STRATEGI PENERJEMAHAN ISTILAH-ISTILAH BUDAYA POLITIK DALAM BUKU TEKS CIVIC CULTURE DAN TERJEMAHANNYA BUDAYA POLITIK Drs. Zainal Arifin, M.Hum.

Lebih terperinci

I. MATERI : TENSES Tenses yaitu bentuk kata kerja Bahasa Inggris yang perubahannya berkaitan dengan waktu.

I. MATERI : TENSES Tenses yaitu bentuk kata kerja Bahasa Inggris yang perubahannya berkaitan dengan waktu. I. MATERI : TENSES Tenses yaitu bentuk kata kerja Bahasa Inggris yang perubahannya berkaitan dengan waktu. Misal: Verb 1 (infinitive), Verb 2, dan Verb 3. Contoh penggunaan tenses : 1. Saya belajar di

Lebih terperinci

SISTEM PENGUTIPAN (Disarikan dari Kemdiknas, Ditjen Dikti DP2M, 2011) Palembang, 23 Mei 2017

SISTEM PENGUTIPAN (Disarikan dari Kemdiknas, Ditjen Dikti DP2M, 2011) Palembang, 23 Mei 2017 SISTEM PENGUTIPAN (Disarikan dari Kemdiknas, Ditjen Dikti DP2M, 2011) Palembang, 23 Mei 2017 Fabrikasi Data Membuat-buat data yang sebenarnya tidak ada Falsifikasi Data: Mengubah data sesuai dengan keinginan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE SETIA (FAITHFUL) DALAM MENERJEMAHKAN KARYA SASTRA BERUPA CERITA PENDEK

PENGGUNAAN METODE SETIA (FAITHFUL) DALAM MENERJEMAHKAN KARYA SASTRA BERUPA CERITA PENDEK PENGGUNAAN METODE SETIA (FAITHFUL) DALAM MENERJEMAHKAN KARYA SASTRA BERUPA CERITA PENDEK Muhammad Aprianto Budie Nugroho Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Kuningan, Indonesia Emai: muh.apriantobn@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diminati oleh masyarakat Indonesia terutama para remaja setelah merebaknya

BAB I PENDAHULUAN. diminati oleh masyarakat Indonesia terutama para remaja setelah merebaknya BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Akhir-akhir ini segala hal yang berkaitan dengan Korea menjadi begitu diminati oleh masyarakat Indonesia terutama para remaja setelah merebaknya Korean wave (Gelombang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam memahami konsep mengenai teori kebahasaan, linguistik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam memahami konsep mengenai teori kebahasaan, linguistik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam memahami konsep mengenai teori kebahasaan, linguistik sistemik fungsional berperan penting memberikan kontribusi dalam fungsi kebahasaan yang mencakup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan bisa mencakup beberapa pengertian. Ahli linguistik telah

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan bisa mencakup beberapa pengertian. Ahli linguistik telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penerjemahan bisa mencakup beberapa pengertian. Ahli linguistik telah memberi banyak definisi tentang penerjemahan, diantaranya: (1) bidang ilmu secara umum,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam menggunakan bahasa saat berkomunikasi baik bahasa lisan maupun bahasa tulisan. Di dalam berbahasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau sebuah konstruksi tata bahasa yang terdiri atas dua kata atau lebih.

BAB I PENDAHULUAN. atau sebuah konstruksi tata bahasa yang terdiri atas dua kata atau lebih. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Struktur bahasa terdiri atas beberapa tingkatan yaitu kata, frasa, klausa dan kalimat. Frasa merupakan satuan sintaksis yang satu tingkat berada di bawah satuan klausa,

Lebih terperinci

Lesson 27: Prepositions of Direction. (from, to, into, onto, away from) Pelajaran 27: Kata Depan untuk Arah

Lesson 27: Prepositions of Direction. (from, to, into, onto, away from) Pelajaran 27: Kata Depan untuk Arah Lesson 27: Prepositions of Direction (from, to, into, onto, away from) Pelajaran 27: Kata Depan untuk Arah Bagaimana Menggunakan Kata Depan untuk Arah Reading (Membaca) I come from Austria. ( Saya datang

Lebih terperinci

Lesson 19: What. Pelajaran 19: Apakah

Lesson 19: What. Pelajaran 19: Apakah Lesson 19: What Pelajaran 19: Apakah Reading (Membaca) What is it? (Apakah ini?) What is your name? (Saiapa namamu?) What is the answer? (Apakah jawabannya?) What was that? (Apakah itu tadi?) What do you

Lebih terperinci

MODULE 1 GRADE XI VARIATION OF EXPRESSIONS

MODULE 1 GRADE XI VARIATION OF EXPRESSIONS MODULE 1 GRADE XI VARIATION OF EXPRESSIONS Compiled by: Theresia Riya Vernalita H., S.Pd. Kompetensi Dasar 3.1 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada ungkapan memberi saran

Lebih terperinci

Lesson 72: Present Perfect Simple. Pelajaran 72: Present Perfect Simple

Lesson 72: Present Perfect Simple. Pelajaran 72: Present Perfect Simple Lesson 72: Present Perfect Simple Pelajaran 72: Present Perfect Simple Reading (Membaca) I have been to that cinema before. (Saya sudah ke bioskop itu sebelumnya.) He has studied English. (Dia sudah belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada kekuatan imaginasi. Fungsi imaginative bahasa biasanya digunakan pada

BAB I PENDAHULUAN. pada kekuatan imaginasi. Fungsi imaginative bahasa biasanya digunakan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi bahasa menurut Halliday (1978:21) adalah fungsi imaginative, yaitu bahasa digunakan untuk melahirkan karya sastra yang berbasis pada kekuatan

Lebih terperinci

LANGUAGE IS POWERFUL 1. Pendahuluan

LANGUAGE IS POWERFUL 1. Pendahuluan LANGUAGE IS POWERFUL 1. Pendahuluan Manusia yang nalurinya selalu hidup bersama menyebabkan perlunya berkomunikasi sesamanya. Alat komunikasi ini adalah bahasa. Dengan mempergunakan bahasa seseorang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbeda. Berbagai macam problematika pada proses komunikasi juga turut

BAB I PENDAHULUAN. berbeda. Berbagai macam problematika pada proses komunikasi juga turut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat mendukung terjalinnya komunikasi di antara semua orang dari berbagai belahan dunia yang berbeda. Berbagai macam

Lebih terperinci

TERJEMAH DWIBAHASA Pengantar ke Arah Pendekatan Linguistik

TERJEMAH DWIBAHASA Pengantar ke Arah Pendekatan Linguistik TERJEMAH DWIBAHASA Pengantar ke Arah Pendekatan Linguistik Nurlaila Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Batusangkar Korespondensi: Jl. Sawah tabing No. 10 Rambatan Batusangkar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga bahasa asal novel yang berbeda dengan bahasa-bahasa di negara lain.

BAB I PENDAHULUAN. juga bahasa asal novel yang berbeda dengan bahasa-bahasa di negara lain. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra dalam bentuk novel masih terus tumbuh dan berkembang pesat hingga sekarang. Banyak penulis-penulis baru yang bermunculan. Meskipun demikian, tidak sedikit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Buku cerita bilingual Kumpulan Cerita Anak Kreatif - Tales for Creative

BAB I PENDAHULUAN. Buku cerita bilingual Kumpulan Cerita Anak Kreatif - Tales for Creative BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buku cerita bilingual Kumpulan Cerita Anak Kreatif - Tales for Creative Children merupakan buku cerita bilingual yang menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Indonesia

Lebih terperinci

Lesson 23: How. Pelajaran 23: Bagaimana

Lesson 23: How. Pelajaran 23: Bagaimana Lesson 23: How Pelajaran 23: Bagaimana Reading (Membaca) How are you? (Bagaimana kabarmu?) How are your parents? (Bagaimana kabar orang tuamu?) How was the interview? (Bagaimana wawancaranya?) How is your

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN LISTENING COMPREHENSION MELALUI STRATEGI TOP-DOWN DAN BOTTOM-UP

PENINGKATAN KEMAMPUAN LISTENING COMPREHENSION MELALUI STRATEGI TOP-DOWN DAN BOTTOM-UP JURNAL PEDAGOGIA ISSN 2089-3833 Volume. 5, No. 2, Agustus 2016 PENINGKATAN KEMAMPUAN LISTENING COMPREHENSION MELALUI STRATEGI TOP-DOWN DAN BOTTOM-UP PENDAHULUAN Di Indonesia mata pelajaran Bahasa Inggris

Lebih terperinci

Lesson 58 : everything, anything. each, every. Pelajaran 58 : semuanya, apapun. Masing-masing/sesuatu, setiap

Lesson 58 : everything, anything. each, every. Pelajaran 58 : semuanya, apapun. Masing-masing/sesuatu, setiap Lesson 58 : everything, anything each, every Pelajaran 58 : semuanya, apapun Masing-masing/sesuatu, setiap Reading (Membaca) Is everything okay? (Apakah semuanya baikbaik?) Don t worry, everything will

Lebih terperinci

KONSTITUENSI DALAM PROSES PENERJEMAHAN (Sebuah Tinjauan Singkat) CONSTITUENCY IN THE TRANSLATION PROCESS ( A Short Consideration)

KONSTITUENSI DALAM PROSES PENERJEMAHAN (Sebuah Tinjauan Singkat) CONSTITUENCY IN THE TRANSLATION PROCESS ( A Short Consideration) KONSTITUENSI DALAM PROSES PENERJEMAHAN (Sebuah Tinjauan Singkat) CONSTITUENCY IN THE TRANSLATION PROCESS ( A Short Consideration) Adiloka Sujono Universitas Widyaguna Malang Adilokas@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Terkadang orang menghadapi kesulitan dalam memahami isi atau makna

BAB I PENDAHULUAN. Terkadang orang menghadapi kesulitan dalam memahami isi atau makna BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terjemahan dapat dipahami sebagai sebuah proses penyampaian pesan dalam sumber bahasa tertentu yang ditransformasikan ke dalam bahasa lain agar dapat dipahami oleh

Lebih terperinci

KETIDAKAKURATANNYA MENGANALISA TERJEMAHAN DALAM SUBTITLE BAHASA INDONESIA UNTUK FILM TOY STORY 3

KETIDAKAKURATANNYA MENGANALISA TERJEMAHAN DALAM SUBTITLE BAHASA INDONESIA UNTUK FILM TOY STORY 3 KETIDAKAKURATANNYA MENGANALISA TERJEMAHAN DALAM SUBTITLE BAHASA INDONESIA UNTUK FILM TOY STORY 3 Samsul Hadi, Ismani STKIP PGRI Pacitan samsulhadi.mr@gmail.com, ismanipjkr@gmail.com ABSTRAK. Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesantunan berbahasa merupakan aspek penting dalam kehidupan untuk menciptakan komunikasi yang baik di antara penutur dan lawan tutur. Kesantunan berbahasa memiliki

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR DAN FORMAT PENULISAN TUGAS AKHIR PROGRAM DIPLOMA BAHASA PRANCIS SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA

MANUAL PROSEDUR DAN FORMAT PENULISAN TUGAS AKHIR PROGRAM DIPLOMA BAHASA PRANCIS SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA MANUAL PROSEDUR DAN FORMAT PENULISAN TUGAS AKHIR PROGRAM DIPLOMA BAHASA PRANCIS SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA A. Manual Prosedur Tugas akhir Tugas akhir merupakan salah satu syarat untuk penyelesaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keniscayaan karena kebutuhan informasi dan ilmu pengetahuan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. keniscayaan karena kebutuhan informasi dan ilmu pengetahuan yang semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada zaman globalisasi ini, penerjemahan merupakan sebuah keniscayaan karena kebutuhan informasi dan ilmu pengetahuan yang semakin meningkat sehingga penerjemahan

Lebih terperinci

Dukungan Sosiolinguistik Terhadap Penerjemahan

Dukungan Sosiolinguistik Terhadap Penerjemahan Dukungan Sosiolinguistik Terhadap Penerjemahan Purwani Indri Astuti Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, Jl. Letjend Sujono Humardani No. 1 Jombor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belakang masalah dari penelitian, identifikasi masalah dari latar belakang yang

BAB I PENDAHULUAN. belakang masalah dari penelitian, identifikasi masalah dari latar belakang yang BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan, hal-hal yang dibahas adalah mengenai latar belakang masalah dari penelitian, identifikasi masalah dari latar belakang yang ada, pertanyaan penelitian dan tujuan

Lebih terperinci

Lesson 18: Do..., Don t Do... Pelajaran 18: Lakukan..., Jangan Lakukan...

Lesson 18: Do..., Don t Do... Pelajaran 18: Lakukan..., Jangan Lakukan... Lesson 18: Do..., Don t Do... Pelajaran 18: Lakukan..., Jangan Lakukan... Reading (Membaca) Walk on this road. (Berjalanlah di jalan ini.) Write an email to me. (Tulislah sebuah email untuk saya.) Dance

Lebih terperinci

giving opinion asking for help asking for an opinion E. Kunci Jawaban : D Pembahasan Teks :

giving opinion asking for help asking for an opinion E. Kunci Jawaban : D Pembahasan Teks : 1. SMP kelas 7 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 10Latihan Soal 10.2 Lira:Dery, what do you think about our new English teacher? Dery: I think she smart. She explained the lesson clearly Lira: I think so. I also

Lebih terperinci

UNIT 1. Tegur Sapa Greetings

UNIT 1. Tegur Sapa Greetings UNIT 1 Tegur Sapa Greetings Hi. Good morning, selamat pagi Good afternoon selamat siang Good evening selamat malam Good night selamat tidur Good bye selamat tinggal How are you Apa kabar/halo How do you

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak

BAB I PENDAHULUAN. Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita. Biasanya, komik dicetak

Lebih terperinci

IMPLIKATUR, TEKNIK PENERJEMAHAN, DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN (Suatu Kajian Pragmatik Dalam Teks penerjemahan)

IMPLIKATUR, TEKNIK PENERJEMAHAN, DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN (Suatu Kajian Pragmatik Dalam Teks penerjemahan) 1 IMPLIKATUR, TEKNIK PENERJEMAHAN, DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN (Suatu Kajian Pragmatik Dalam Teks penerjemahan) Oleh: Indrie Harthaty Sekolah Tinggi Bahasa Asing Pertiwi Abstrak Kajian

Lebih terperinci

BAB 6 PENUTUP. Terjemahan yang baik memiliki tiga kriteria, yakni ketepatan, kejelasan, dan

BAB 6 PENUTUP. Terjemahan yang baik memiliki tiga kriteria, yakni ketepatan, kejelasan, dan 192 BAB 6 PENUTUP Terjemahan yang baik memiliki tiga kriteria, yakni ketepatan, kejelasan, dan kewajaran (Larson, 1989:53). Ketepatan berarti bahwa terjemahan harus menyampaikan pesan sesuai dengan yang

Lebih terperinci

Lesson 22: Why. Pelajaran 22: Mengapa

Lesson 22: Why. Pelajaran 22: Mengapa Lesson 22: Why Pelajaran 22: Mengapa Reading (Membaca) Why are you tired? (Mengapa kamu lelah?) Why is your boss angry? (Mengapa bosmu marah?) Why was he late? (Kenapa dia terlambat?) Why did she go there?

Lebih terperinci

Lesson 66: Indirect questions. Pelajaran 66: Pertanyaan Tidak Langsung

Lesson 66: Indirect questions. Pelajaran 66: Pertanyaan Tidak Langsung Lesson 66: Indirect questions Pelajaran 66: Pertanyaan Tidak Langsung Reading (Membaca) Could you tell me where she went? (Bisakah kamu beritahu aku kemana dia pergi?) Do you know how I can get to the

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pergaulan dan mempengaruhi kehidupan untuk berkomunikasi dalam masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. pergaulan dan mempengaruhi kehidupan untuk berkomunikasi dalam masyarakat. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Bahasa sangatlah penting, karena merupakan penghubung dalam setiap pergaulan dan mempengaruhi kehidupan untuk berkomunikasi dalam masyarakat. Pada setiap bangsa,

Lebih terperinci

PENERJEMAH KALIMAT INGGRIS INDONESIA MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

PENERJEMAH KALIMAT INGGRIS INDONESIA MENGGUNAKAN SMS GATEWAY PENERJEMAH KALIMAT INGGRIS INDONESIA MENGGUNAKAN SMS GATEWAY Delityan Dananjaya 1, Yuliana Setyowati, S.Kom 2, Setiawardhana, S.Kom, M.Kom 3 Mahasiswa Jurusan Teknologi Informasi 1, Dosen Pembimbing 2,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Membaca buku bermanfaat bagi manusia, mulai dari anak-anak hingga

BAB I PENDAHULUAN. Membaca buku bermanfaat bagi manusia, mulai dari anak-anak hingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaca buku bermanfaat bagi manusia, mulai dari anak-anak hingga dewasa sekalipun. Manfaat yang dapat diperoleh antara lain sebagai hiburan, penghilang stres, dan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Greeting, leave taking, apologizing, thanking. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Greeting, leave taking, apologizing, thanking. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Smt Materi Aspek/Skill Alokasi Waktu : SMPN 3 Pajangan : Bahasa Inggris : VII/Gasal : Greeting, leave taking, apologizing, thanking

Lebih terperinci

365 Menu Sukses MP-ASI selama 1 tahun Menu Pendamping ASI untuk Bayi Usia 7-18 Bulan (Indonesian Edition)

365 Menu Sukses MP-ASI selama 1 tahun Menu Pendamping ASI untuk Bayi Usia 7-18 Bulan (Indonesian Edition) 365 Menu Sukses MP-ASI selama 1 tahun Menu Pendamping ASI untuk Bayi Usia 7-18 Bulan (Indonesian Edition) Hindah J. Muaris Click here if your download doesn"t start automatically 365 Menu Sukses MP-ASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana komunikasi dan juga digunakan sebagai alat untuk menyampaikan. pesan atau maksud pembicara kepada pendengar.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana komunikasi dan juga digunakan sebagai alat untuk menyampaikan. pesan atau maksud pembicara kepada pendengar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia dalam menyampaikan dan menerima informasi yang dapat mempengaruhi hidup setiap manusia. Bahasa memegang

Lebih terperinci

Lesson 26: Prepositions of inter-place. (across, inside, outside, behind, beside, between) Pelajaran 26: Preposisi antar-tempat

Lesson 26: Prepositions of inter-place. (across, inside, outside, behind, beside, between) Pelajaran 26: Preposisi antar-tempat Lesson 26: Prepositions of inter-place (across, inside, outside, behind, beside, between) Pelajaran 26: Preposisi antar-tempat Cara menggunakan preposisi antar-tempat. Reading (Membaca) You must go across

Lebih terperinci

Category Shifts Found in English Novel If I Stay and its Translated Version in Indonesian Jika Aku Tetap di Sini

Category Shifts Found in English Novel If I Stay and its Translated Version in Indonesian Jika Aku Tetap di Sini Category Shifts Found in English Novel If I Stay and its Translated Version in Indonesian Jika Aku Tetap di Sini Ni Made Ayu Wulandari 1*, I Nyoman Udayana 2, Sang Ayu Isnu Maharani 3 [123] Non-Regular

Lebih terperinci

ANALISIS TENSE DAN ASPEK DALAM NOVEL OLIVER TWIST KARYA CHARLES DICKENS

ANALISIS TENSE DAN ASPEK DALAM NOVEL OLIVER TWIST KARYA CHARLES DICKENS ANALISIS TENSE DAN ASPEK DALAM NOVEL OLIVER TWIST KARYA CHARLES DICKENS Drs. Sugija, M.Hum Staf Pengajar Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Surakarta Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti fabel yang menceritakan tentang binatang, hikayat yang merupakan cerita

BAB I PENDAHULUAN. seperti fabel yang menceritakan tentang binatang, hikayat yang merupakan cerita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Cerita merupakan rangkaian peristiwa yang disampaikan baik berasal dari kejadian nyata ataupun kejadian tidak nyata. Terdapat berbagai macam jenis cerita seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak. kegiatan manusia yang tidak disertai oleh bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak. kegiatan manusia yang tidak disertai oleh bahasa. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berkomunikasi antar manusia dibutuhkan bahasa yang disepakati oleh pengguna bahasa itu sendiri. Bahasa mempunyai keterikatan dan keterkaitan dalam kehidupan manusia.

Lebih terperinci

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, penerjemah lebih banyak

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, penerjemah lebih banyak BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, penerjemah lebih banyak menggunakan metode penerjemahan sama makna dan bentuk dengan total 208 kalimat. Metode penerjemahan

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM NOVEL LASKAR PELANGI DAN PENERJEMAHAN BAHASA INGGRISNYA THE RAINBOW TROOPS

ANALISIS STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM NOVEL LASKAR PELANGI DAN PENERJEMAHAN BAHASA INGGRISNYA THE RAINBOW TROOPS Linguistika Akademia Vol.1, No.2, 2012, pp. 205~218 ISSN: 2089-3884 ANALISIS STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM NOVEL LASKAR PELANGI DAN PENERJEMAHAN BAHASA INGGRISNYA THE RAINBOW TROOPS Winda Ratna Wulandari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia yang masih belum mempunyai kemampuan untuk. kehidupan sehari-hari baik secara lisan maupun tulisan.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia yang masih belum mempunyai kemampuan untuk. kehidupan sehari-hari baik secara lisan maupun tulisan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagian besar orang menggunakan bahasa Inggris sebagai alat komunikasi dengan Negara lain di seluruh dunia. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk mengerti

Lebih terperinci

ANALISIS TERJEMAHAN TANGGAPAN ATAS PERTANYAAN DALAM NOVEL KITE RUNNER KE DALAM BAHASA INDONESIA: SUATU TINJAUAN PRAGMATIK

ANALISIS TERJEMAHAN TANGGAPAN ATAS PERTANYAAN DALAM NOVEL KITE RUNNER KE DALAM BAHASA INDONESIA: SUATU TINJAUAN PRAGMATIK ANALISIS TERJEMAHAN TANGGAPAN ATAS PERTANYAAN DALAM NOVEL KITE RUNNER KE DALAM BAHASA INDONESIA: SUATU TINJAUAN PRAGMATIK Ichwan Suyudi (Universitas Gunadarma) ichwan@staff.gunadarma.ac.id Agung Prasetyo

Lebih terperinci

PERGESERAN MAKNA FRASA PADA NOVEL TERJEMAHAN PRIDE AND PREJUDICE DITINJAU DARI FUNGSI ESTETIKA

PERGESERAN MAKNA FRASA PADA NOVEL TERJEMAHAN PRIDE AND PREJUDICE DITINJAU DARI FUNGSI ESTETIKA Linguistika Akademia Vol.2, No.1, 2013, pp. 34~48 ISSN: 2089-3884 PERGESERAN MAKNA FRASA PADA NOVEL TERJEMAHAN PRIDE AND PREJUDICE DITINJAU DARI FUNGSI ESTETIKA Ima Rifatun Nafiah e-mail : ima_rifatunnafiah@ymail.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kenali adalah surat perjanjian, sertifikat, buku ilmu pengetahuan bidang hukum

BAB 1 PENDAHULUAN. kenali adalah surat perjanjian, sertifikat, buku ilmu pengetahuan bidang hukum BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teks hukum merupakan jenis teks yang bersifat sangat formal dan sangat terstruktur. Teks hukum ini sangat beragam macamnya, yang paling mudah kita kenali adalah surat

Lebih terperinci

ANALISIS BUDAYA MATERIAL DALAM TERJEMAHAN KUMPULAN CERITA PENDEK MADEMOISELLE FIFI KARYA GUY DE MAUPASSANT

ANALISIS BUDAYA MATERIAL DALAM TERJEMAHAN KUMPULAN CERITA PENDEK MADEMOISELLE FIFI KARYA GUY DE MAUPASSANT BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berinteraksi antara sesamanya, manusia menggunakan bahasa untuk menyampaikan informasi, gagasan, pendapat serta untuk mengekspresikan diri dan perasaan. Bahasa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORETIK

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORETIK BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORETIK 2.1 Teori-Teori Yang Relevan Dengan Variabel Yang Diteliti 2.1.1 Pengertian Semantik Semantik ialah bidang linguistik yang mengkaji hubungan antara tanda-tanda

Lebih terperinci

Septianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas Maret Surakarta

Septianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas Maret Surakarta KAJIAN TERJEMAHAN KALIMAT YANG MEREPRESENTASIKAN TUTURAN PELANGGARAN MAKSIM PADA SUBTITLE FILM THE QUEEN (KAJIAN TERJEMAHAN DENGAN PENDEKATAN PRAGMATIK) Septianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas

Lebih terperinci

Lesson 64: Modal verbs Pelajaran 64: Kata Kerja Bantu

Lesson 64: Modal verbs Pelajaran 64: Kata Kerja Bantu Lesson 64: Modal verbs Pelajaran 64: Kata Kerja Bantu Reading (Membaca) He can cook almost any dish. (Dia bisa memasak hamper semua masakan.) You must solve your problems. (Kamu harus menyelesaikan masalahmu.)

Lebih terperinci

KALIMAT SERUAN DALAM NOVEL PRIDE AND PREJUDICE (ANALISIS TEORI MAKNA J.R. FIRTH) Rosiana Rizqy Wijayanti

KALIMAT SERUAN DALAM NOVEL PRIDE AND PREJUDICE (ANALISIS TEORI MAKNA J.R. FIRTH) Rosiana Rizqy Wijayanti Linguistika Akademia Vol.2, No.2, 2013, pp. 197~210 ISSN: 2089-3884 KALIMAT SERUAN DALAM NOVEL PRIDE AND PREJUDICE (ANALISIS TEORI MAKNA J.R. FIRTH) Rosiana Rizqy Wijayanti e-mail: rosiana10150101@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, semantik adalah bidang yang fokus mempelajari tentang makna baik yang berupa text

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, semantik adalah bidang yang fokus mempelajari tentang makna baik yang berupa text BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan oleh manusia dalam kehidupan seharihari. Ketika berbahasa ada bentuk nyata dari pikiran yang ingin disampaikan kepada mitra

Lebih terperinci