BAB V WAWANCARA Jenis-jenis Informasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V WAWANCARA Jenis-jenis Informasi"

Transkripsi

1 BAB V WAWANCARA Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang penting dan banyak dilakukan dalam pengembangan sistem informasi. Wawancara memungkinkan analis sistem sebagai pewawancara untuk mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan orang yang diwawancarai. Wawancara bukanlah satu-satunya teknik yang terbaik untuk semua situasi sama halnya dengan teknik pengumpulan data yang lain Jenis-jenis Informasi Wawancara untuk mengumpulkan informasi adalah suatu percakapan langsung dengan tujuan tertentu dengan menggunakan format tanya jawab. Jenis informasi yang didapat dalam wawancara dapat berupa : 1. Pendapat orang yang diwawancarai. Pendapat sangat penting dan lebih bisa mengungkapkan dibandingkan fakta yang ada. 2. Perasaan tentang kondisi sistem yang ada saat itu. Orang yang diwawancarai mengetahui tentang organisasi dengan baik dibandingkan pewawancara (analis), sehingga analis dapat lebih memahami budaya organisasi dengan cara mendengarkan perasaan respoden sekaligus menentukan tingkat optimismenya. Perasaan yang diekspresikan membantu menangkap emosi dan sikap. 3. Tujuan-tujuan pribadi dan organisasional. Fakta yang diperoleh dari hard data bisa menjelaskan kinerja di masa lalu sedangkan tujuan proyek menjelaskan masa depan organisasi. Berusaha menemukan berapa banyak tujuan-tujuan organisasi yang masuk akal lewat wawancara. 4. Prosedur-prosedur informal. Dalam wawancara analis dapat membangun hubungan dengan seseorang yang kemungkinan asing bagi analis. Analis perlu segera membangun kepercayaan dan V_Wawancara 1

2 pemahaman, namun pada saat yang sama dituntut mempertahankan kontrol atas wawancara. Sehingga perlu merencanakan wawancara sebelum menjalankannya Merencanakan Wawancara Langkah-langkah mempersiapkan wawancara : 1. Membaca materi latar belakang Mencari informasi latar belakang tentang orang yang diwawancarai dan organisasinya sebanyak mungkin. Materi ini dapat diperoleh dari orang yang bisa dihubungi segera untuk menanyakan tentang Web site perusahaan, laporan tahunan terbaru, laporan berkala perusahaan atau publikasi-publikasi lainnya yang dikirim keluar sebagai penjelasan tentang organisasi kepada publik. Saat diperoleh materi yang harus diperhatikan bahasa yang digunakan oleh anggota organisasi dalam menggambarkan diri mereka sendiri dan organisasi mereka. Dari materi ini pewawancara dapat menyusun pertanyaan-pertanyaan wawancara sedemikian rupa sehingga mudah dimengerti oleh orang yang diwawancarai dan juga dapat memaksimalkan waktu yang digunakan. 2. Menetapkan tujuan dari wawancara Dari informasi latar belakang yang dikumpulkan dan pengalaman dalam menetapkan tujuan-tujuan wawancara ada beberapa area yang berkaitan dengan sikap pengolahan informasi dan pembuatan keputusan yang ingin ditanyakan, yaitu : sumber-sumber informasi, format informasi, frekuensi pembuatan keputusan, kualitas informasi, dan gaya pembuatan keputusan. 3. Memutuskan siapa yang diwawancarai Untuk menentukan siapa saja orang yang akan diwawancarai adalah dengan melibatkan orang-orang yang berkompeten yang dapat mempengaruhi sistem. 4. Menyiapkan orang yang diwawancarai Menyiapkan orang yang akan diwawancarai dengan menelpon atau menulis sehingga memungkinkan orang-orang yang akan diwawancarai mempunyai waktu untuk berfikir. Bila ingin melakukan wawancara yang mendalam, dapat mengirimkan pertanyaan-pertanyaan terlebih dahulu agar orang yang diwawancarai punya waktu dan kesempatan untuk memikirkan resposnya. V_Wawancara 2

3 5. Memutuskan jenis dan struktur pertanyaan Teknik bertanya yang tepat adalah inti dari wawancara. Ada dua jenis pertanyaan dasar yaitu pertanyaan terbuka (open-ended) dan pertanyaan tertutup (closeended), masing-masing punya kelebihan dan kekurangannya Jenis-jenis Pertanyaan Ada dua jenis pertanyaan, yaitu 1. Pertanyaan terbuka (open-ended) menggambarkan berbagai pilihan bagi orang yang diwawancarai untuk merespons. Contoh pertanyaan terbuka : Bagaimana pendapat anda tentang kondisi bisnis ke bisnis e-commerce di perusahaan anda? Apa tujuan-tujuan terpenting departemen anda? Gambarkan proses monitoring yang tersedia secara on-line? Keuntungannya, sebagai berikut : a. Membuat orang-orang yang diwawancarai merasa senang. b. Memungkinkan orang-orang yang diwawancarai meningkatkan kosa katanya, yang mencerminkan pendidikan, nilai-nilai, sikap dan kepercayaan yang dimiliki. c. Kaya akan detail. d. Membuka peluang pertanyaan-pertanyaan berikutnya. e. Lebih menarik perhatian orang-orang yang diwawancarai. f. Memunculkan spontanitas. g. Penyusunan kata-kata yang lebih mudah bagi orang-orang yang diwawancarai. h. Bisa digunakan saat terdesak karena pewawancara tidak siap. Kekurangannya, sebagai berikut : a. Kemungkinan menghasilkan terlalu banyak detail yang tidak relevan. b. kemungkinan hilangnya kontrol atas wawancara. c. Memungkinkan respons yang memakan banyak waktu untuk informasiinformasi yang berguna yang ingin dikumpulkan. d. Kemungkinan menunjukkan pewawancara tidak siap. V_Wawancara 3

4 e. Kemungkinan memberi kesan bahwa pewawancara sedang memancing tanpa tujuan yang jelas dari wawancara. 2. Pertanyaan tertutup (close-ended). Merupakan alternatif dari pertanyaan terbuka. Pertanyaan tertutup responsnya kemungkinan tertutup bagi orang yang diwawancara karena hanya dapat memberi jawaban terbatas. Contoh pertanyaan tertutup : Berapa banyak bawahan yang anda miliki? Rata-rata berapa kali panggilan yang diterima pusat panggilan setiap bulannya? Dari sumber-sumber informasi berikut ini yang mana yang paling bermanfaat menurut anda : o Formulir keluhan konsumen o Keluhan lewat dari konsumen yang mengunjungi Web site o Interaksi tatap muka dengan konsumen o Barang yang dikembalikan konsumen Pertanyaan tertutup seperti dalam soal-soal pilihan ganda untuk ujian. Kelebihannya, sebagai berikut : a. Menghemat waktu. b. Dengan mudah membandingkan orang yang diwawancarai. c. Langsung ke sasaran. d. Tetap dapat mengontrol wawancara. e. Membaongkar banyak hal dengan cepat. f. Mendapatkan data-data yang relevan. Kekuranganya, sebagai berikut : a. Membosankan orang yang diwawancarai. b. Gagal mendapatkan banyak detail. c. Kehilangan gagasan utama untuk alasan sebelumnya. d. Gagal membangunhubungan antara pewawancara dengan orang yang diwawancarai. Memilih salah satu pertanyaan sebenarnya melibatkan suatu pertukaran, walaupun pertanyaan terbuka menghasilkan jawaban yang luas`dan mendalam tapi respons terhadap pertanyaan terbuka sangat sulit dianalisis seperti terlihat pada Tabel 5.1. V_Wawancara 4

5 Tabel 5.1. Atribut-atribut Pertanyaan Terbuka dan Pertanyaan Tertutup Atribut Pertanyaan Terbuka Pertanyaan Tertutup Kelayakan data Rendah Tinggi Penggunaan waktu yang efisien Rendah Tinggi Ketepatan data Rendah Tinggi Keluasan dan kedalaman Banyak Sedikit Diperlukan keahlian pewawancara Banyak Sedikit Analisis Sulit Mudah 3. Pertanyaan Berlanjut Tujuan pertanyaan berlanjut atau berkembang adalah untuk melampaui jawaban awal agar mendapat gambaran yang lebih jelas lagi, untuk mengklarifikasi dan memperluas poin orang yang diwawancarai. Pertanyaan berlanjut bisa berupa pertanyaan terbuka atau pertanyaan tertutup. Contoh pertanyaan berlanjut : Mengapa? Bisakah anda menyebutkan satu contohnya? Bisakah anda menguraikannya lebih rinci lagi? 5.4. Menyusun Pertanyaan-pertanyaan Ada tiga cara menyusun pertanyaan-pertanyaan, yaitu : 1. Struktur piramid Dengan menggunakan struktur ini, pewawancara mulai menanyakan pertanyaanpertanyaan mendetail, biasanya berupa pertanyaan tertutup, kemudian memperluas topik dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan terbuka dan membuka responsrespons yang lebih umum. Struktur piramid juga dapat digunakan: - Jika orang yang akan diwawancarai membutuhkan pemanasan terhadap topik yang dibicarakan. - Jika orang yang diwawancarai tampak segan membicarakan topik yang dimaksud. 2. Struktur corong Pewawancara memulai dengan pertanyaan-pertanyaan umum dan terbuka, lalu membatasi respons dengan pertanyaan-pertanyaan tertutup. V_Wawancara 5

6 3. Struktur wajik (diamond) Kombinasi antara struktur piramid dengan struktur corong. Struktur ini harus dimulai dengan suatu cara yang khusus kemudian menentukan hal-hal yang umum dan akhirnya mengarah pada kesimpulan yang sangat spesifik Format Wawancara Format wawancara dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu : 1. Wawancara terstruktur Wawancara terstruktur menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang terstruktur atau pertanyaan-pertanyaan yang berurutan. Dalam wawancara terstruktur tersebut materi yang kemukakan merupakan materi yang lengkap, terencana dan dirancang dengan baik. Pada umumnya pertanyaan-pertanyaan yang digunakan pertanyaan tertutup. 2. Wawancara tak terstuktur Pertanyaan tak terstruktur pada umumnya sangat sulit dievaluasi karena diperlukan waktu kontak yang lebih besar dan banyak pelatihan yang diperlukan. Atribut wawancara terstruktur dengan wawancara tak terstruktur dapat dilihat pada Tabel 5.2. Tabel 5.2. Atribut-atribut Wawancara Terstruktur dan Tak Terstruktur Atribut Wawancara Terstruktur Wawancara tak Terstruktur Evaluasi Mudah Sulit Jumlah waktu yang diperlukan Rendah Tinggi Pelatihan yang diperlukan Terbatas Banyak diperlukan Memunculkan spontanitas Sedikit Banyak Menampilkan pandangan-pandangan Sangat sedikit Banyak kemungkinan orang yang diwawancarai Fleksibilitas Sedikit Besar Kontrol pewawancara Tinggi Rendah Ketepatan Tinggi Rendah Kelayakan Tinggi Rendah Keluasan dan kedalaman Rendah Tinggi V_Wawancara 6

7 5.6. Rekaman Wawancara Rekaman adalah aspek terpenting dalam wawancara. Rekaman dapat dibuat menggunakan sebuah tape recorder (audio) atau kertas dan pena (catatan) tergantung pada siapa yang akan diwawancarai dan apa yang akan dilakukan dengan informasi tersebut begitu wawancara berakhir. 1. Membuat rekaman audio Kelebihannya, sebagai berikut : Menampilkan rekaman yang akurat dari setiap perkataan orang yang diwawancarai. Membebaskan pewawancara mendengarkan apapun yang dikatakan sekaligus meresponsnya saat itu juga. Memungkinkan kontak mata yang lebih baik serta pengembangan hubungan yang lebih baik antara pewawancara dan orang yang dianalisis. Wawancaranya bisa didengarkan ulang untuk anggota tim yang lain. Kerugiannya, sebagai berikut : Orang yang diwawancara kemungkinan agak tertekan dan tidak bisa bebas meresponsnya. Pewawancara kemungkinan mendengar dengan mudah, karena semuanya sudah terekam. Sulit menempatkan bagian yang dianggap penting selama perekaman. Biaya pengumpulan data menjadi meningkat karena membutuhkan pentranskripsian tape. 2. Membuat catatan Catatan kemungkinan menjadi satu-satunya cara merekam wawancara bila orang yang akan diwawancarai menolak direkam dengan tape recorder. Kelebihannya, sebagai berikut : Membuat pewawancara tetap siaga. Menambah ingatan akan pertanyaan-pertanyaan penting. Membantu ingatan akan kecenderungan wawancara terpenting. Menunjukkan ketertarikan pewawancara dengan wawancara. Mendemostrasikan kesiapan pewawancara. V_Wawancara 7

8 Kerugiannya, sebagai berikut : Hilangnya kontak mata yang vital (serta hubungan) antara pewawancara dan orang yang diwawancarai. Hilangnya rentetan percakapan. Membuat orang yang diwawancarai ragu-ragu untuk bicara saat pewawancara menulis. Menimbulkan perhatian yang berlebihan terhadap fakta dan justru mengurangi perhatian terhadap perasaan dan pendapat orang yang diwawancarai Joint Application Design (JAD) Wawancara pribadi menghabiskan banyak waktu dan kemungkinan terjadi kesalahan serta data-data mereka cenderung disalahartikan. Pendekatan alternatif untuk mewawancarai pengguna satu demi satu disebut JAD (rancangan aplikasi bersama) yang dikembangkan oleh IBM. Latar belakang digunakannya JAD adalah untuk menyingkat waktu (dan biaya) yang diperlukan dalam wawancara pribadi, untuk meningkatkan mutu hasil informasi yang diperoleh, serta untuk menciptakan identifikasi lebih banyak pengguna dengan sistem informasi baru sebagai hasil prosesproses yang partisipatif. JAD dapat digunakan sebagai teknik penganalisis sitem, menganalisis kebutuhan dan untuk merancang antarmuka pengguna. JAD memerlukan beberapa keahlian khusus dari penganalisis serta kemampuan dan komitmen penuh dari pihak organisasi dan pengguna. Kondisi yang mendukung penggunaan JAD, adalah sebagai berikut : 1. Kelompok pengguna menginginkan sesuatu yang baru, bukan solusi standar untuk suatu problem khusus. 2. Budaya organisasi mendukung perilaku penyelesaian masalah secara bersama-sama antar pegawai dari level yang berbeda-beda. 3. Penganalisis memprediksi bahwa jumlah ide-ide yang bisa dihasilkan melalui wawancara empat mata tidak sebanyak ide yang dihasilkan dari perluasan pengamatan kelompok. 4. Workflow organisasional memungkinkan ketiadaan personil kunci selama waktu dua atau empat hari. V_Wawancara 8

9 Sesi JAD terdiri dari berbagai partisipan (penganalisis, pengguna dan pihak eksekutif) yang saling memberi kontribusi latar belakang dan keahlian beragam. Dalam pendekatan JAD diperlukan seorang pemimpin sesi yang mempunyai kemapuan berkomunikasi untuk menfasilitasi secara tepat. Salah satu kunci keberhasilan JAD adalah menentukan dasar masalah melalui studi lanjut dan perencanaan. Kelebihan utama dari JAD adalah : 1. Menghemat waktu wawancara. 2. Memungkinkan perkembangan yang cepat. 3. Kemungkinan pengembangan kepemilikan sistem informasi. 4. Pengembangan disain yang kreatif. Sedangkan kekurangan dari JAD adalah sebagai berikut : 1. Membutuhkan komitmen waktu dari partisipan. 2. Persiapan untuk setiap sesi JAD tidak cukup memadai terutama jika laporan tindak lanjut serta dokumentasi untuk spesifikasi tertentu tidak lengkap. 3. Keahlian organisasional dan budaya organisasional yang diperlukan tidak cukup dikembangkan sehingga memungkinkan upaya-upaya bersama yang lebih produktif. V_Wawancara 9

WAWANCARA DEFENISI BAB V. Suatu percakapan langsung dengan tujuantujuan tertentu dengan menggunakan format tanya jawab

WAWANCARA DEFENISI BAB V. Suatu percakapan langsung dengan tujuantujuan tertentu dengan menggunakan format tanya jawab WAWANCARA BAB V DEFENISI Suatu percakapan langsung dengan tujuantujuan tertentu dengan menggunakan format tanya jawab 1 Jenis Informasi yang dicari Pendapat orang yang diwawancarai Perasaannya tentang

Lebih terperinci

Wawancara TEKNIK WAWANCARA. Sub Topik. Langkah Persiapan Wawancara

Wawancara TEKNIK WAWANCARA. Sub Topik. Langkah Persiapan Wawancara 1 Wawancara 3 Wawancara adalah suatu percakapan langsung dengantujuan-tujuan tertentu dengan menggunakan format tanya jawab yang terencana. TEKNIK WAWANCARA Wawancara memungkinkan analis sistem mendengar

Lebih terperinci

TEKNIK PENGUMPULAN DATA A. WAWANCARA

TEKNIK PENGUMPULAN DATA A. WAWANCARA TEKNIK PENGUMPULAN DATA A. WAWANCARA Wawancara telah diakui sebagai teknik pengumpulan data atau informasi yang penting dan banyak dilakukan dalam pengembangan sistem informasi. Wawancara adalah suatu

Lebih terperinci

Teknik Pengumpulan Data. M. Choirur Roziqin

Teknik Pengumpulan Data. M. Choirur Roziqin Teknik Pengumpulan Data M. Choirur Roziqin Wawancara Analis sistem menggunakan wawancara untuk mengembangkan hubungan mereka dengan klien, mengobservasi tempat kerja, serta untuk mengumpulkan data-data

Lebih terperinci

Analisis Sistem Informasi Teknik Wawancara

Analisis Sistem Informasi Teknik Wawancara Analisis Sistem Informasi Teknik Wawancara By Apriani Puti Purfini,S.Kom Pokok bahasan materi Analisis Sistem Informasi ini meliputi: Pengertian Wawancara Kelebihan Teknik Waawancara Kekurangan Teknik

Lebih terperinci

Sistem Informasi [Kode Kelas]

Sistem Informasi [Kode Kelas] Sistem Informasi [Kode Kelas] [ Chapter 8] Teknik Wawancara dan Observasi Dedy Alamsyah, S.Kom, M.Kom [NIDN : 0410047807] Definisi Wawancara Wawancara (interview) adalah proses antara pewawancara (Interviewer)

Lebih terperinci

D. FOCUS GROUP INTERVIEW/ DISCUSSION

D. FOCUS GROUP INTERVIEW/ DISCUSSION KULIAH 5 D. FOCUS GROUP INTERVIEW/ DISCUSSION IINTERVIEW DENGAN SEJUMLAH PARTISIPAN SEKALIGUS SEHINGGA TERJADI INTERAKSI BUKAN SAJA ANTARA PENGIKUT DAN PARTISIPAN, TETAPI JUGA ANTAR PARTISIPAN ATAU ANTAR

Lebih terperinci

BAB VI KUESIONER Jenis-jenis Informasi Jenis Pertanyaan dalam Kuesioner

BAB VI KUESIONER Jenis-jenis Informasi Jenis Pertanyaan dalam Kuesioner BAB VI KUESIONER 6.1. Jenis-jenis Informasi Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analis memperlajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang

Lebih terperinci

Bab 11. Berkomunikasi Secara Efektif

Bab 11. Berkomunikasi Secara Efektif Bab 11 Berkomunikasi Secara Efektif 11.1 PENGANTAR Berkomunikasi adalah sebuah aspek yang vital dan rumit dari belajar mengajar. Interaksi terjadi antara beragam pemain, yaitu siswa, kepala sekolah, orangtua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi beberapa tahun belakangan ini berkembang dengan pesat, sehingga dengan perkembangan ini telah mengubah paradigma masyarakat dalam mencari

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

PENERAPAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Pelajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut: 1) berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika

Lebih terperinci

ANALISA PROSES BISNIS Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom

ANALISA PROSES BISNIS Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom ANALISA PROSES BISNIS Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom Teknik Pengumpulan Data/Informasi 1. Interview 2. Joint application development (JAD) 3. Questioner 4. Analisa dokumen 5. Observasi Pertimbangkan tehnik

Lebih terperinci

Analisis Proses Bisnis TA NTRI HIDAYAT I S I NAG A, M.KO M

Analisis Proses Bisnis TA NTRI HIDAYAT I S I NAG A, M.KO M Analisis Proses Bisnis TA NTRI HIDAYAT I S I NAG A, M.KO M Teknik Pengumpulan Data TA NTRI HIDAYAT I S I NAG A, M.KO M Sasaran Mahasiswa memahami teknik-teknik pengumpulan data dan informasi dari sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam sesi ini, peneliti memberi gambaran jelas mengenai jenis, waktu dan tempat, subyek, instrument penelitian serta langkah-langkah yang dilakukan untuk memperoleh data

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM TAHAP ANALISIS SISTEM

ANALISIS SISTEM TAHAP ANALISIS SISTEM ANALISIS SISTEM TAHAP ANALISIS SISTEM Digunakan untuk mendefinisikan dan menggambarkan kebutuhan pemakai secara detil, waktu spesifik dan hambatan biaya Mengikuti perencanaan sistem dan dilanjutkan rancangan

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Informasi Materi Minggu ke 4 TAHAP ANALIS SISTEM

Pengembangan Sistem Informasi Materi Minggu ke 4 TAHAP ANALIS SISTEM TAHAP ANALIS SISTEM Digunakan untuk mendefinisikan dan menggambarkan kebutuhan pemakai secara detil, waktu spesifik dan hambatan biaya Mengikuti perencanaan sistem dan dilanjutkan rancangan sistem general

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 dan 3 ANALISIS SISTEM

PERTEMUAN 2 dan 3 ANALISIS SISTEM PERTEMUAN 2 dan 3 ANALISIS SISTEM PENDAHULUAN Analisis sistem (systems analysis) dapat didefinisikan sebagai berikut: Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya

Lebih terperinci

SAMPLING DAN INVESTIGASI HARD DATA. Defenisi Sampling. Proses menyeleksi unsur unsur yang mewakili suatu popolasi secara sistematis

SAMPLING DAN INVESTIGASI HARD DATA. Defenisi Sampling. Proses menyeleksi unsur unsur yang mewakili suatu popolasi secara sistematis SAMPLING DAN INVESTIGASI HARD DATA BAB IV Defenisi Sampling Proses menyeleksi unsur unsur yang mewakili suatu popolasi secara sistematis Populasi : Laporan, Formulir, Dokumen Output, Memo dan Website Pegawai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara

Lebih terperinci

Biografi. Jadwal Penilaian

Biografi. Jadwal Penilaian Biografi Ringkasan Unit Setelah mendengarkan dan membaca beberapa biografi, keduanya dalam bentuk buku-buku dan majalah, para murid sekolah dasar mengungkapkan pendapat tentang apa yang menyebabkan sebuah

Lebih terperinci

Kuisioner KUISIONER. Bab 6

Kuisioner KUISIONER. Bab 6 Kuisioner Bab 6 KUISIONER Suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan penganalisis sistem mempelajari sikap-sikap, keyakinan dan karakteristik beberapa orang utama didalam organisasi yang bisa

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM PEMASARAN BERBASIS WEB. 4.1 Tahap keempat : Membuat interface konsumen

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM PEMASARAN BERBASIS WEB. 4.1 Tahap keempat : Membuat interface konsumen BAB 4 PERANCANGAN SISTEM PEMASARAN BERBASIS WEB 4.1 Tahap keempat : Membuat interface konsumen Customer interface yang ada akan dijelaskan dalam kerangka 7C sebagai berikut : 1. Context Website yang dimiliki

Lebih terperinci

Pertemuan 9: Teknik Wawancara

Pertemuan 9: Teknik Wawancara Pertemuan 9: Teknik Wawancara Achmad Basuki Departemen Teknologi Multimedia Kreatif Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2014 Quote 1 Kemampuan berbicara bila dilatih dengan cara belajar mendengarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini internet sudah menjadi gaya hidup. Internet merupakan kebutuhan banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan menemukan segala macam informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Kualitatif Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang akan menghasilkan data deskriptif

Lebih terperinci

Bab 3 METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan terhadap subjek. Penelitian kualitatif memberikan peneliti

Bab 3 METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan terhadap subjek. Penelitian kualitatif memberikan peneliti Bab 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian kualitatif sangat bergantung pada pandangan dan cara pendekatan terhadap subjek. Penelitian kualitatif memberikan peneliti informasi yang

Lebih terperinci

Pencarian Bilangan Pecahan

Pencarian Bilangan Pecahan Pencarian Bilangan Pecahan Ringkasan Unit Siswa ditugaskan sebuah profesi yang menggunakan pecahan bilangan dalam pekerjaannya. Mereka meneliti, meringkas, menarik kesimpulan, dan mempresentasikan penemuan

Lebih terperinci

TEKNIK FUNDRAISING - Bagian 4 dari 6 IV. TEKNIK MENULIS PROPOSAL. Pendahuluan

TEKNIK FUNDRAISING - Bagian 4 dari 6 IV. TEKNIK MENULIS PROPOSAL. Pendahuluan TEKNIK FUNDRAISING - Bagian 4 dari 6 IV. TEKNIK MENULIS PROPOSAL Pendahuluan Pengumpulan dana bisa jadi sangat lama, mahal, dan merupakan proses yang membuat frustasi, dan tiada jalan yang bisa memastikan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA.

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA. IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA munir@upi.edu PENGANTAR e-learning suatu istilah yang digunakan terhadap proses belajar mengajar berbasis online tanpa dibatasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa dapat diungkapkan secara lisan maupun tulisan. Penggunaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa dapat diungkapkan secara lisan maupun tulisan. Penggunaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa dapat diungkapkan secara lisan maupun tulisan. Penggunaan bahasa perlu memiliki kemahiran dan penguasaan yang baik, agar apa yang disampaikan melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan alat pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan hasil kebudayaan yang

Lebih terperinci

Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber dan Teknik Pengumpulan Data Sumber dan Teknik Pengumpulan Data Afid Burhanuddin Capaian Pembelajaran Mahasiswa mampu memahami sumber dan teknik pengumpulan data Indikator Mahasiswa mampu memahami sumber data dalam penelitian pendidikan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian mengenai Gambaran kepuasan pernikahan kepada pasangan suami istri dewasa

Lebih terperinci

Ketrampilan Memfasilitasi dan Mendengarkan

Ketrampilan Memfasilitasi dan Mendengarkan . Sesi Kedua Ketrampilan Memfasilitasi dan Mendengarkan Handout Akatiftas 1 : MENDENGARKAN dan BERBICARA: SANDIWARA (1 jam) Topik Yang Mungkin: Bercerita tentang pengalaman memancing yang paling berkesan

Lebih terperinci

1. TAHAP PERENCANAAN SISTEM

1. TAHAP PERENCANAAN SISTEM 1. TAHAP PERENCANAAN SISTEM Menetapkan suatu kerangka kerja strategi menyeluruh untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai Melibatkan Manajer senior, pemakai senior dan profesional sistem Proyek yang diusulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seorang pendidik yang mempunyai kompetensi, baik kompetensi pedagogik,

BAB I PENDAHULUAN. seorang pendidik yang mempunyai kompetensi, baik kompetensi pedagogik, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia maka setiap orang dituntut untuk terampil dalam berbahasa. Keterampilan berbahasa merupakan suatu keterampilan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepuasan konsumen sangat penting bagi sebuah bisnis, karena dapat menciptakan komitmen dan loyalitas terhadap suatu produk. Konsumen akan membeli berulang-ulang,

Lebih terperinci

Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam mengaplikasikan metode ceramah adalah sebagai berikut:

Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam mengaplikasikan metode ceramah adalah sebagai berikut: Nama : Hana Meidawati NIM : 702011109 1. Metode Ceramah Penerapan metode ceramah merupakan cara mengajar yang paling tradisional dan tidak asing lagi dan telah lama dijalankan dalam sejarah pendidikan.

Lebih terperinci

BENTUK BENTUK WAWANCARA Berdasarkan bentuk kegiatan yang dilakukan, wawancara dapat dibedakan : Man in the street interview

BENTUK BENTUK WAWANCARA Berdasarkan bentuk kegiatan yang dilakukan, wawancara dapat dibedakan : Man in the street interview TEKNIK PENGUMPULAN DATA - WAWANCARA DEFINISI WAWANCARA Wawancara adalah suatu teknik pengambilan data menggunakan format pertanyaan yang terencana dan diajukan secara lisan kepada responden dengan tujuan-tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. metode transaksi yang di lakukan secara online mulai berkembang pesat,

BAB I PENDAHULUAN. metode transaksi yang di lakukan secara online mulai berkembang pesat, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan hadirnya internet akhir-akhir ini yaitu salah satunya metode transaksi yang di lakukan secara online mulai berkembang pesat, bahkan sampai pada

Lebih terperinci

IFA HANIFAH MISBACH, S.Psi, Psikolog UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

IFA HANIFAH MISBACH, S.Psi, Psikolog UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA IFA HANIFAH MISBACH, S.Psi, Psikolog UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Interview merupakan salah satu alat ukur untuk memperoleh informasi antara dua orang yang dilakukan dengan cara dua arah di dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam menjalankan bisnisnya, salah satunya, yaitu: proses bisnis

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam menjalankan bisnisnya, salah satunya, yaitu: proses bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan sebuah organisasi yang berorientasi pada laba/profit (profit oriented) dengan menjual barang dan/atau jasa kepada masyarakat. Banyak hal yang menjadi

Lebih terperinci

Panduan Sukses Menjalani Assessment Centre. Copyright Andin Andiyasari Mei 2008

Panduan Sukses Menjalani Assessment Centre. Copyright Andin Andiyasari Mei 2008 Panduan Sukses Menjalani Assessment Centre Copyright Andin Andiyasari Mei 2008 Assessment Centre Sebuah proses penilaian yang dilakukan oleh lebih dari satu penilai (multi-rater) dengan lebih dari satu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kebutuhan Internet merupakan sekumpulan jaringan yang berskala global. Tidak ada satu pun orang, kelompok atau organisasi yang bertanggung jawab untuk menjalankan internet.

Lebih terperinci

BAB IV SAMPLING DAN INVESTIGASI DATA

BAB IV SAMPLING DAN INVESTIGASI DATA BAB IV SAMPLING DAN INVESTIGASI DATA 4.1. Sampling Sampling adalah proses pemilihan unsur-unsur (item-item) yang mewakili suatu populasi (seluruh unsur/item yang ada) secara sistematis dengan tujuan mempelajari

Lebih terperinci

Bab 10 Manajemen Komunikasi Proyek

Bab 10 Manajemen Komunikasi Proyek Bab 10 Manajemen Komunikasi Proyek (Sumber : Buku PMBOK, 2000) Manajemen Komunikasi Proyek termasuk proses yang diperlukan untuk memastikan bahwa informasi dalam proyek dibuat dengan tepat dan cepat, baik

Lebih terperinci

BAB III MERENCANAKAN PESAN-PESAN BISNIS

BAB III MERENCANAKAN PESAN-PESAN BISNIS BAB III MERENCANAKAN PESAN-PESAN BISNIS Setelah mempelajari bab ini mahasiswa mampu: 1. Mendiskripsikan tiga langkah proses menulis. 2. Menjelaskan alasan pentingnya mendefinisikan tujuan dan membuat daftar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian siswa menjadi lebih tertarik dalam belajar. penyampaian mudah di terima dan di mengerti siswa (Slameto,2010).

BAB I PENDAHULUAN. perhatian siswa menjadi lebih tertarik dalam belajar. penyampaian mudah di terima dan di mengerti siswa (Slameto,2010). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia bergantung pada kualitas pendidikan. Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Metode BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

Anda dapat mengirimkan video.

Anda dapat mengirimkan video. Bahkan dengan ratusan juta orang mengunjungi jaringan sosial setiap hari, dan media sosial menjadi sebuah kata kunci bisnis, email tetap merupakan cara no. 1 untuk kita berkomunikasi secara online sekarang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini mengharuskan masyarakat untuk mengikuti

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini mengharuskan masyarakat untuk mengikuti BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini mengharuskan masyarakat untuk mengikuti perkembangan dan menggunakan teknologi tersebut, seperti halnya teknologi dan sistem komputer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi

Lebih terperinci

Makalah. Perencanaan Pesan-pesan Bisnis

Makalah. Perencanaan Pesan-pesan Bisnis Makalah Perencanaan Pesan-pesan Bisnis Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas perkuliahan Komunikasi Bisnis Dosen Pengampu Mata Kuliah Ari Irawan, SE, MM oleh: 1. Dienanta Yulia Wardani (145030207111051)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran pada dasarnya dibutuhkan oleh setiap manusia untuk keberlangsungan hidupnya. Seiring berkembangnya zaman pembelajaran di dunia pendidikanpun semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya yang efektif dalam membantu seseorang untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan sehari-hari serta dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan sehari-hari serta dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika sebagai salah satu ilmu mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari serta dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena

Lebih terperinci

KEGIATAN BELAJAR 2 PERAN TEKNOLOGI DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN ABAD 21

KEGIATAN BELAJAR 2 PERAN TEKNOLOGI DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN ABAD 21 KEGIATAN BELAJAR 2 PERAN TEKNOLOGI DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN ABAD 21 Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan Capaian Pembelajaran : Dapat memanfaatkan teknologi media pembelajaran abad 21. dalam Pokok Pokok

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena informasi merupakan salah satu sarana untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena informasi merupakan salah satu sarana untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, penggunaan teknologi informasi memegang peranan yang penting. Hal ini disebabkan karena informasi merupakan salah satu sarana untuk memenangkan persaingan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. pembelajaran tim pendengar. Pemahaman berasal dari kata paham yang berarti

BAB II KAJIAN TEORI. pembelajaran tim pendengar. Pemahaman berasal dari kata paham yang berarti BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Pemahaman a. Pengertian pemahaman Kajian ini berkenaan dengan pemahaman guru tentang strategi pembelajaran tim pendengar. Pemahaman berasal dari kata paham yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesamanya. Hal ini karena fungsi bahasa yang

Lebih terperinci

Memanfaatkan Data Terbuka untuk Peningkatan Keterbukaan Fiskal

Memanfaatkan Data Terbuka untuk Peningkatan Keterbukaan Fiskal Memanfaatkan Data Terbuka untuk Peningkatan Keterbukaan Fiskal Lima Langkah untuk Membantu Organisasi Masyarakat Sipil Berhasil Menerapkan Data Terbuka dengan Baik Panduan Pelaksanaan JAKARTA Panduan Pelaksanaan:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini digunakan karena adanya realitas sosial mengenai perempuan yang menderita

BAB III METODE PENELITIAN. ini digunakan karena adanya realitas sosial mengenai perempuan yang menderita BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini mengenai konsep diri pada perempuan penderita tumor jinak payudara, metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Metode

Lebih terperinci

Catatan informasi klien

Catatan informasi klien Catatan informasi klien Ikhtisar Untuk semua asesmen yang dilakukan oleh LRQA, tujuan audit ini adalah: penentuan ketaatan sistem manajemen klien, atau bagian darinya, dengan kriteria audit; penentuan

Lebih terperinci

Beberapa Teknik Fasilitasi* *Mengacu pada bahan bacaan yang disusun Dani Wahyu Munggoro dan Budhita Kismadi atas budi baik Bp.

Beberapa Teknik Fasilitasi* *Mengacu pada bahan bacaan yang disusun Dani Wahyu Munggoro dan Budhita Kismadi atas budi baik Bp. Beberapa Teknik Fasilitasi* *Mengacu pada bahan bacaan yang disusun Dani Wahyu Munggoro dan Budhita Kismadi atas budi baik Bp. Yando Zakaria Sasaran sesi ini : Peserta mengetahui ciri-ciri fasilitator

Lebih terperinci

HP DesignJet T730 Printer HP DesignJet T830 Multifunction Printer Series. Jaminan Terbatas

HP DesignJet T730 Printer HP DesignJet T830 Multifunction Printer Series. Jaminan Terbatas HP DesignJet T730 Printer HP DesignJet T830 Multifunction Printer Series Jaminan Terbatas 2017 Copyright HP Development Company, L.P. Edition 4 Informasi hukum Informasi yang terdapat dalam dokumen ini

Lebih terperinci

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN oleh Rosita E.K., M.Si Konsep dasar dari konseling adalah mengerti

Lebih terperinci

BAB III RUMUSAN PENELITIAN. mengungkapkan sesuatu yang belum diketahui dengan metode sistematis dan terarah.

BAB III RUMUSAN PENELITIAN. mengungkapkan sesuatu yang belum diketahui dengan metode sistematis dan terarah. BAB III RUMUSAN PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pada dasarnya penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang bertujuan untuk mengungkapkan sesuatu yang belum diketahui dengan metode sistematis dan terarah.

Lebih terperinci

KETERAMPILAN PEMIMPIN KELOMPOK S I T I R O H M A H N U R H A Y A T I

KETERAMPILAN PEMIMPIN KELOMPOK S I T I R O H M A H N U R H A Y A T I KETERAMPILAN PEMIMPIN KELOMPOK S I T I R O H M A H N U R H A Y A T I Kategori Keterampilan Kepemimpinan 1. Keterampilan reaksi Yaitu keterampilan untuk menanggapi, yang menjadikan pemimpin mudah untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian kualitatif

Lebih terperinci

Perbandingan Publikasi Internasional Indonesia di Scopus Periode 2010-April 2016

Perbandingan Publikasi Internasional Indonesia di Scopus Periode 2010-April 2016 Perbandingan Publikasi Internasional Indonesia di Scopus Periode 2010-April 2016 Perbandingan Publikasi Internasional Indonesia di Web of Science (Thomson) Saat ini Publikasi internasional peneliti

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK DAN KEMANDIRIAN MAHASISWA.

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK DAN KEMANDIRIAN MAHASISWA. IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK DAN KEMANDIRIAN MAHASISWA munir@upi.edu PENGANTAR Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya media pembelajaran dapat menghantarkan

Lebih terperinci

1.3. Ketentuan mengikat masing-masing Pelanggan PERUSAHAAN dari awal Pelanggan menerima ketentuan Perjanjian Pelanggan dengan PERUSAHAAN.

1.3. Ketentuan mengikat masing-masing Pelanggan PERUSAHAAN dari awal Pelanggan menerima ketentuan Perjanjian Pelanggan dengan PERUSAHAAN. PERJANJIAN PENGENAL FXPRIMUS Sesuai implementasi Arahan Pasar dalam Instrumen Keuangan (MiFID) di Uni Eropa dan sesuai dengan Undang-Undang Jasa dan Aktivitas Investasi serta Pasar Teregulasi tahun 2007

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis.

BAB I PENDAHULUAN. mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia dibagi dalam empat kemampuan yang harus dikuasai siswa dalam berkomunikasi secara lisan dan tulisan yaitu: mendengarkan, berbicara, membaca

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak dasar bagi setiap manusia.hal ini berarti

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak dasar bagi setiap manusia.hal ini berarti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hak dasar bagi setiap manusia.hal ini berarti bahwa pendidikan sebagai salah satu upaya peningkatan kualitas hidup manusia yang dipandang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe / Jenis Penelitian Jenis penelitian ini yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian desktiptif hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian

Lebih terperinci

Kemampuan Mendengarkan dan Kepemimpinan. Oleh: Egrita Buntara Widyaiswara Muda Balai Diklat Kepemimpinan

Kemampuan Mendengarkan dan Kepemimpinan. Oleh: Egrita Buntara Widyaiswara Muda Balai Diklat Kepemimpinan Kemampuan Mendengarkan dan Kepemimpinan Oleh: Egrita Buntara Widyaiswara Muda Balai Diklat Kepemimpinan www.bppk.depkeu.go.id/bdpimmagelang Seseorang akan bisa menulis dengan baik kalau ia banyak membaca.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam menjamin keberlangsungan pembangunan suatu bangsa. Undang-undang

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN 30 BAB II METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, Menurut Sugiyono (2010:14) metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia atau peserta didik dengan cara mendorong kegiatan belajar.

Lebih terperinci

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

Lebih terperinci

Bab II Pengembangan Area Emosional

Bab II Pengembangan Area Emosional Bab II Pengembangan Area Emosional Kompetensi Akhir 1. Mampu menentukan sikap dan gaya hidup serta merencanakan masa depan dan pekerjaannya. Kompetensi Dasar 1. Mampu berkomunikasi dengan orang tua dan

Lebih terperinci

Manajemen Proyek Sistem Informasi. Menulis dan Menampilkan Proposal Sistem

Manajemen Proyek Sistem Informasi. Menulis dan Menampilkan Proposal Sistem Manajemen Proyek Sistem Informasi Menulis dan Menampilkan Proposal Sistem Metode yang tersedia Proposal tertulis bertindak sebagai rangkuman hasil karya penganalisis sistem didalam perusahaan sampai titik

Lebih terperinci

Layanan Pengoptimalan Cepat Dell Compellent Keterangan

Layanan Pengoptimalan Cepat Dell Compellent Keterangan Layanan Pengoptimalan Cepat Dell Compellent Keterangan Ikhtisar Layanan Keterangan Layanan ini ("Keterangan Layanan") ditujukan untuk Anda, yakni pelanggan ("Anda" atau "Pelanggan") dan pihak Dell yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hanya bisa dilakukan dalam ruang dan waktu yang terbatas kini dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. hanya bisa dilakukan dalam ruang dan waktu yang terbatas kini dapat dilakukan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informatika (TI) dapat begitu cepat mengubah pola interaksi manusia. Interaksi melalui kegiatan berkomunikasi yang pada mulanya hanya

Lebih terperinci

SISTEM PENGEMBANGAN PRODUK BAGAIMANA MEMBUAT HOUSE OF QUALLITY

SISTEM PENGEMBANGAN PRODUK BAGAIMANA MEMBUAT HOUSE OF QUALLITY SISTEM PENGEMBANGAN PRODUK BAGAIMANA MEMBUAT HOUSE OF QUALLITY Disusun oleh : Nama : Alfonsa Radite Asthingkara NIM : 122110085 Kelas : B PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 MEDAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 MEDAN 1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh Ira Widyawati Napitupulu Drs. H. Sigalingging,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Hal ini dikarenakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Hal ini dikarenakan dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan suatu keterampilan yang tidak dapat dipisahkan dari proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Hal ini dikarenakan dalam silabus

Lebih terperinci

SIKLUS BELAJAR. Melibat kan. Eksplor asi. Evaluasi. Penjela san. Perluas an. Pembelajaran. Siklus Belajar. Afid Burhanuddin, M.Pd.

SIKLUS BELAJAR. Melibat kan. Eksplor asi. Evaluasi. Penjela san. Perluas an. Pembelajaran. Siklus Belajar. Afid Burhanuddin, M.Pd. SIKLUS BELAJAR Afid Burhanuddin, M.Pd. Siklus Belajar Evaluasi Melibat kan Pembelajaran Eksplor asi Perluas an Penjela san Afid Burhanuddin, M.Pd. 1 Pelibatan Kegiatan yang akan memfokuskan perhatian siswa,

Lebih terperinci

MANUAL MANUAL PENGOPERASIAN WEBSITE PNPM PISEW. Regional Infrastructure social. And Economic Development

MANUAL MANUAL PENGOPERASIAN WEBSITE PNPM PISEW.  Regional Infrastructure social. And Economic Development MANUAL RISE MANUAL PENGOPERASIAN WEBSITE PNPM PISEW www.pnpm-pisew.org Regional Infrastructure social And Economic Development TIM KOORDINASI PISEW PUSAT 1 MANUAL PENGOPERASIAN WEB PNPM PISEW PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. pada bab-bab terdahulu, terdapat tiga kesimpulan pokok yang dapat diungkapkan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. pada bab-bab terdahulu, terdapat tiga kesimpulan pokok yang dapat diungkapkan BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Dari kajian teoretis dan temuan penelitian sebagaimana telah disajikan pada bab-bab terdahulu, terdapat tiga kesimpulan pokok yang dapat diungkapkan

Lebih terperinci

Menyajikan Presentasi Seminar

Menyajikan Presentasi Seminar Menyajikan Presentasi Seminar 1 Kebanyakan kegiatan belajar melibatkan presentasi secara lisan oleh siswa. Pada suatu kegiatan belajar atau seminar, topik yang akan dibahas umumnya telah diberikan di awal

Lebih terperinci

BAB 2 METODE PENELITIAN

BAB 2 METODE PENELITIAN BAB 2 METODE PENELITIAN 2.1 Pendekatan Penelitian Industri dairy Indonesia dinilai sangat menguntungkan. Jumlah penduduk yang besar (227 juta orang) dan tingkat konsumsi susu yang masih rendah (8.4 liter/orang/tahun

Lebih terperinci

PERANCANGAN PRODUK. Chapter 3. Gasal 2014

PERANCANGAN PRODUK. Chapter 3. Gasal 2014 PERANCANGAN PRODUK Chapter 3 Gasal 2014 Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id Blog : http://debrina.lecture.ub.ac.id/ 29/09/2014 Perancangan Produk -

Lebih terperinci

Minggu 6 Data dari Aspek Pembuat

Minggu 6 Data dari Aspek Pembuat Minggu 6 Data dari Aspek Pembuat Sumber : Buku Metodologi Penelitian Visual Dr. Didit Widiatmoko, Drs. MSn. Data dari Aspek Pembuat Aspek pembuat pada karya visual secara langsung adalah PERANCANG atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat semakin mendorong manusia untuk meningkatkan bahkan menciptakan suatu teknologi baru yang lebih bermanfaat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara berurutan. Keterampilan tersebut adalah mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI I. KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR SISTEM

SISTEM INFORMASI I. KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR SISTEM SISTEM INFORMASI I. KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR SISTEM Suatu sistem pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI BAHASA JEPANG

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI BAHASA JEPANG KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI BAHASA JEPANG KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN NON FORMAL DAN INFORMAL DIREKTORAT PEMBINAAN KURSUS DAN KELEMBAGAAN 2009-0 - BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci