EFEKTIVITAS KOMBINASI TACE DAN PEI DIBANDINGKAN TACE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EFEKTIVITAS KOMBINASI TACE DAN PEI DIBANDINGKAN TACE"

Transkripsi

1 Evidence Based Case Report EFEKTIVITAS KOMBINASI TACE DAN PEI DIBANDINGKAN TACE Christy Efiyanti Departemen Ilmu Penyakit Dalam Universitas Indonesia/ Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta 2014

2 BAB 1 PENDAHULUAN Karsinoma hepatoselluler merupakan penyebab kematian akibat kanker tersering di dunia, jumlahnya diperkirakan akan semakin meningkat pada tahun-tahun mendatang. Data epidemiologi menunjukkan peningkatan insiden di Asia tenggara dan Afrika, serta lebih rendah namun juga meningkat angkanya di Amerika utara dan sebagian Eropa. Variasi ini terjadi karena etiologi karsinoma hepatoselluler yang bermacam-macam dengan berbagai faktor risiko, terutama infeksi virus hepatitis B dan hepatitis C, bertanggungjawab terhadap tingginya angka karsinoma hepatoselluler. 1 Kanker hepatoselluler pada laki-laki dewasa merupakan kanker tersering kelima, merupakan penyebab kematian tersering kedua dari kematian akibat kanker di dunia. Pada wanita dewasa merupakan kanker tersering ketujuh dan penyebab kematian akibat kanker tersering keenam. Insidensi karsinoma hepatoselluler di Amerika mencapai 4,9 per penduduk pertahun pada Sekitar tiga perempat kasus dunia terjadi di negaranegara Asia karena tingginya prevalensi infeksi hepatitis B virus (HBV) kronik. HCC merupakan ancaman besar di Asia. 3 Karsinoma hepatoseluler merupakan salah satu jenis kanker tersering di dunia. Hanya sedikit pasien karsinoma hepatoseluler yang berhasil mendapatkan terapi kuratif, seperti operasi reseksi, transplantasi hati, 4,5 atau terapi perkutan, karena mayoritas karsinoma hepatoseluler terdiagnosa pada stadium intermedia atau stadium lanjut. 4,6 Reseksi merupakan pilihan pertama pada pasien dengan kondisi optimal sesuai klasifikasi Barcelona Clinic Liver Cancer (BCLC). Meskipun reseksi dapat dilakukan pada beberapa pasien dengan penyakit hati lanjut, namun angka kematian tinggi dan lebih baik bila dilakukan transplantasi hati atau ablasi. 7 Karena ukuran tumor, faktor komorbid lain dan sirosis dekompensata lanjut sekitar 70-80% karsinoma hepatoselular tak dapat dioperasi pada saat terdiagnosis. Karsinoma hepatoselular merupakan kanker kemo-resisten dan radio-resisten, sehingga terapi sistemik dan radiasi bukan merupakan pilihan terapi. Pada sebagian besar pasien karsinoma hepatoselular, percutaneous ethanol injection (PEI) atau ablasi termal lain seperti radiofrequency thermal ablation, dan transarterial chemoembolization (TACE) merupakan pilihan terapi paliatif. 5 1

3 Transcatheter arterial chemoembolization (TACE) telah digunakan secara luas pada terapi karsinoma hepatoselluler, begitu juga dengan percutaneous ethanol injection (PEI). Namun efektivitas PEI terbatas pada lesi kecil berdiameter kurang dari 3 cm. Kombinasi terapi intra arterial dengan injeksi ethanol pada karsinoma hepatoselluler yang besar pertama kali diperkenalkan oleh Tanaka et al. Namun penelitian-penelitian yang membuktikan efektivitas kombinasi TACE dengan PEI dibandingkan TACE sendiri masih menjadi kontroversi pada hepatosellular karsinoma yang besar. 8 Evidence Based Case Report ini akan mengupas perbandingan antara terapi kombinasi TACE dan PEI dibandingkan dengan TACE saja pada karsinoma hepatoselluler yang tidak dapat dilakukan reseksi. 2

4 BAB 2 KASUS 2.1. Kasus Pasien laki-laki Tn. AP usia 38 tahun dengan membawa rujukan dari RS Banyuwangi. Pasien diketahui menderita hepatitis B sejak 2011, sudah mendapatkan terapi sebivo selama 9 bulan, namun virus masih terdeteksi. Februari 2013 mulai terapi pegasys 1x 180 mcg/minggu selama 18 bulan, namun virus masih terdeteksi. Pasien merokok sejak Pada pemeriksaan fisik didapatkan hepar 1 jari bawah arkus kosta dan 2 jari bawah prosesus xiphoideus, limpa tak teraba. HBV DNA terakhir 2,36x10 5, HBeAg non reaktif. USG abdomen 21 Februari 2014 massa di lobus kiri hepar 8,7x5,8 cm. Pada pemeriksaan CT scan abdomen 3 fase didapatkan massa segmen 3,4 hepar ukuran 8,6x6,6x9 cm (lesi isohipodens menyangat heterogen pada fase arteri, berkurang penyangatan pada fase vena dan wash out pada fase delayed). Hemoglobin 12,1, hematokrit 28,4, leukosit 7210, trombosit , SGOT 30, SGPT 21, protein total 8,4, albumin 3,88, globulin 4,52, Bilirubin total 0,39, bilirubin direk 0,19, bilirubin indirek 0,2, ureum 18, kreatinin 0,1, asam urat 5,6, AFP 523,7. Pada pasien diformulasikan masalah karsinoma hepatoselluler BCLC B, hepatitis B kronik. Direncanakan TACE, mendapat terapi tenofovir hingga saat ini. Pasien mempertanyakan akan berapa kali dilakukan tindakan TACE hingga tumor mengecil dan apakah ada modalitas terapi lain yang lebih efektif dibandingkan TACE untuk mengurangi ukuran tumor atau menghjilangkan tumor tersebut Pertanyaan Klinis Pada EBCR ini akan dikemukakan pertanyaan klinis mengenai modalitas terapi lain yang lebih efektif untuk tatalaksana pasien dengan masalah di atas. Kami gunakan formulasi pada pasien dengan karsinoma hepatoselluler, bagaimana efektivitas terapi kombinasi TACE dan PEI dibandingkan TACE saja? 3

5 BAB 2 METODE 2.1 Pencarian Bukti Ilmiah Dalam rangka menjawab pertanyaan pada bab 1, dilakukan pencarian jurnal menggunakan basis data PubMed pada tanggal 29 April 2014 dengan menggunakan kata kunci karsinoma hepatoselluler, kombinasi TACE dan PEI, TACE. Dari pencarian tersebut didapatkan hasil seperti pada bagan di bawah. Tabel 3.1. Strategi pencarian tanggal 29 April 2014 melalui PubMed Engine Kata kunci Hasil PubMed Karsinoma hepatoselluler DAN Kombinasi TACE dan PEI DAN TACE 97 4

6 Gambar 1. Flowchart hasil pencarian Tanggal pencarian: 29 April 2014 Karsinoma hepatoselluler DAN Kombinasi TACE dan PEI DAN TACE jurnal terbit lebih dari 5 tahun lalu 12 tidak tersedia naskah lengkap 1 artikel meta analisis menjawab pertanyaan klinis 2.2 Telaah Kritis (Critical Appraisal) Dalam melakukan telaah kritis untuk tiga artikel pertama, digunakan metode telaah untuk jenis studi meta-analisis, yaitu PRISMA (Preferred reporting items for systematic reviews and meta-analyses). PRISMA memperhatikan berbagai aspek yang harus terdapat di dalam sebuah studi telaah sistematis (systematic review) dan meta-analisis. Metode ini merupakan revisi terbaru dari telaah kritis QUORUM (Quality of reporting of meta-analyses) yang diperkenalkan oleh British Medical Journal (BMJ) pada tahun Beberapa poin pokok yang terdapat di dalam telaah PRISMA adalah: Judul, Abstrak, Metode, Hasil, Diskusi, dan Pendanaan. Telaah PRISMA ditampilkan dalam kertas kerja (worksheet) menggunakan sistem cek list ( ) yang diberikan bila di dalam artikel meta analisis 5

7 tersebut terdapat poin yang diminta. Semakin lengkap daftar cek list, terutama pada kolom Metode dan Hasil, maka semakin baik meta-analisis tersebut. Tabel 3.2 Telaah PRISMA TACE combined with PEI versus TACE alone in the treatment of HCC: a meta analysis ditulis oleh Wang N, Guan Q, Wang K, Zhu B, Yuan W, Zhao P, Wang X, Zhao Y. 10 Section/topic TITLE # Checklist item Reported on page # Title 1 Identify the report as a systematic review, meta-analysis, or both ABSTRACT Structured summary INTRODUCTION 2 Provide a structured summary including, as applicable: background; objectives; data sources; study eligibility criteria, participants, and interventions; study appraisal and synthesis methods; results; limitations; conclusions and implications of key findings; systematic review registration number. Rationale 3 Descr ibe the rationale for the review in the context of what is already known. Objectives 4 Provide an explicit statement of questions being addressed with reference to participants, interventions, comparisons, outcomes, and study design (PICOS). METHODS Protocol and registration Eligibility criteria Information sources 5 Indicate if a review protocol exists, if and where it can be accessed (e.g., Web address), and, if available, provide registration information including registration number. 6 Specify study characteristics (e.g., PICOS, length of follow-up) and report characteristics (e.g., years considered, language, publication status) used as criteria for eligibility, giving rationale. 7 Describe all information sources (e.g., databases with dates of coverage, contact with study authors to identify additional studies) in the search and date last searched. Search 8 Present full electronic search strategy for at least one database, including any limits used, such that it could be repeated. Study selection 9 State the process for selecting studies (i.e., screening, eligibility, included in systematic review, and, if applicable, included in the meta-analysis). Data collection process 10 Describe method of data extraction from reports (e.g., piloted forms, independently, in duplicate) and any processes for obtaining and confirming data from investigators

8 Data items 11 List and define all variables for which data were sought (e.g., PICOS, funding sources) and any assumptions and simplifications made. Risk of bias in individual studies Summary measures Synthesis of results 12 Describe methods used for assessing risk of bias of individual studies (including specification of whether this was done at the study or outcome level), and how this information is to be used in any data synthesis. 13 State the principal summary measures (e.g., risk ratio, difference in means). 14 Describe the methods of handling data and combining results of studies, if done, including measures of consistency (e.g., I 2 ) for each meta-analysis

9 BAB 4 DISKUSI TACE telah menjadi salah satu terapi intervansi yang umum dilakukan. Namun karena perdarahan perifer masif karsinoma hepatoselluler, terapi TACE saja tidak akan mencapai nekrosis total tumor, rekurensi pasca TACE masih tinggi, angka tahan hidup juga belum memuaskan. Merupakan suatu tantangan untuk menunda progresifitas penyakit dan memperpanjang harapan hidup pada karsinoma hepatoselluler yang tak dapat dilakukan reseksi. 10 Telah diketahui bahwa untuk meningkatkan efek terapi karsinoma hepatoselluler bergantung pada terapi kombinasi. PEI merupakan pilihan, banyak digunakan dan efektif, relatif murah, aman, mudah dilakukan dan memiliki sedikit efek samping. Efektifitas PEI terbatas pada lesi karsinoma hepatoselluler kecil, kurang dari 3 cm. 8,10 Pada lesi yang lebih besar dari 3 cm, sulit melakukan penyuntikan ethanol ke seluruh tumor. Dibandingkan TACE, kombinasi antara TACE dan PEI dapat memberikan hasil nekrosis tumor lebih baik dan memperpanjang angka tahan hidup. Alasan tersebut menyebabkan kombinasi TACE dan PEI seharusnya menjadi pilihan untuk karsinoma hepatoselluler yang tak dapat dilakukan reseksi dibandingkan TACE saja. Menambahkan PEI setelah TACE diharapkan dapat memberikan kontrol adekuat terhadap tumor dan mengubah tekstur parenkim sehingga lebih banyak volume ethanol yang dapat dimasukkan untuk penetrasi ke seluruh lesi tumor menghasilkan nekrosis komplit. 10 Meta analisis yang dilakukan Wang Na dkk mengikutsertakan tujuh randomized controlled trial (RCT) dengan jumlah pasien 623 orang. Studi ini menyimpulkan efektivitas antara TACE dan PEI dengan TACE saja, serta analisis angka tahan hidup. Angka tahan hidup 6 bulan diidentifikasi dari tiga penelitian dengan keluaran angka tahan hidup 6 bulan 165 pasien pada TACE dan PEI, 150 pasien pada TACE saja. Angka tahan hidup satu tahun menghasilkan 186 pasien TACE dan PEI, 118 pasien TACE. Angka tahan hidup dua tahun 113 pasien pada TACE dan PEI, 64 pasien pada TACE. Angka tahan hidup tiga tahun 35 pasien pada TACE dan PEI serta 15 pasien pada TACE saja. 10 Studi Wang Na dkk menunjukkan penurunan kadar AFP diidentifikasi pada tiga penelitian (415 pasien) dengan ukuran keluaran adalah penurunan kadar AFP, 149 pasien pada TACE dan PEI serta 92 pasien TACE saja. Pengurangan ukuran tumor diidentifikasi pada empat penelitian, 153 pasien mengalami pengurangan ukuran tumor pada TACE dan PEI, 97 pasien 8

10 mengalami pengurangan ukuran tumor pada terapi TACE saja. Efek samping pada kedua perlakuan, menunjukkan umumnya pasien mengalami gejala ringan sindrom postembolisasi yaitu demam, mual ringan serta nyeri perut, namun keseluruhan gejala tersebut menghilang dengan sendirinya dalam waktu singkat. 10 9

11 BAB 5 KESIMPULAN Kesimpulan dari EBCR ini merupakan data dan saran yang diberikan kepada pasien kita. Beberapa kesimpulan yang diperoleh dari EBCR ini adalah kombinasi TACE dan PEI dibandingkan dengan TACE saja meningkatkan angka tahan hidup 6 bulan, 1-, 2-, dan 3 tahun pasien dan memperlihatkan keluaran yang jelas lebih baik dilihat dari ukuran tumor, kadar alfa fetoprotein. Efek samping ringan dapat ditemui pada kelompok yang menjalani TACE dan PEI. 10

12 DAFTAR PUSTAKA 1. Venook AP, Papandreou C, Furuse J, de Guevara LL. The incidence and epidemiology of hepatocellular carcinoma: a global and regional perspective. The oncologist : Altekruse SF, McGlynn KA, Reichman ME. Hepatocellular carcinoma incidence, mortality, and survival trends in the United States from 1975 to J Clin Oncol (9): Omata M, Lesmana LA, Tateishi R, Chen P, Lin SM, Yoshida H, et al. Asian Pacific Association for the study of the liver consensus recommendations on hepatocellular carcinoma. Hepatol Int : Wang P, Sheng L, Wang G, Wang H, Huang X, Yan X, et al. Association of transarterial chemoembolization with survival in patients with unresectable hepatocellular carcinoma. Molecular and clinical oncology : Becker G, Soez T, Olschewski M, laubenberger J, Blum HE, Allgaie HP. Combined TACE and PEI for palliative treatment of unresectable hepatocellular carcinoma. World J Gastroenterol (39): Villanueva A, liovet JM. Targeted therapy for hepatocellular carcinoma. Gastroenterology (5): Bruix J, Sherman M. Management of hepatocellular carcinoma: An update, in AASLD Practice guidelines. Hepatology (3): Wang S, Zhuang L, Meng Z. Hepatocellular carcinoma more than 3 cm in diameter: A systematic review of transcatheter arterial chemoembolization plus percutaneous ethanol injection versus transcatheter arterial chemoembolization alone. ISRN Gastroenterology Moher D, Liberati A, Tetzlaff J, Altman DG. Preferred report ing items for systematic reviews and meta-analyses: the PRISMA statement. BMJ. 2009;339: Wang N, Guan Q, Wang K, Zhu B, Yuan W, Zhao P, et al. TACE combined with PEI versus TACE alone in the treatment of HCC: a meta analysis. Med Oncol :

13 12

Hasil. Hasil penelusuran

Hasil. Hasil penelusuran Pendahuluan Karsinoma hepatoselular (KHS) adalah keganasan kelima tersering di seluruh dunia, dengan angka kematian sekitar 500.000 per tahun. Kemajuan dalam pencitraan diagnostik dan program penapisan

Lebih terperinci

Antibiotik Profilaksis terhadap Spontaneous Bacterial Peritonitis pada Asites dengan Sirosis

Antibiotik Profilaksis terhadap Spontaneous Bacterial Peritonitis pada Asites dengan Sirosis Evidence-based Case Report Antibiotik Profilaksis terhadap Spontaneous Bacterial Peritonitis pada Asites dengan Sirosis Penulis: dr. Oldi Dedya NPM: 1006824421 Divisi Hepatologi Departemen Ilmu Penyakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. limfoid, dan sel neuroendocrine. Dari beberapa sel-sel tersebut dapat berubah

BAB I PENDAHULUAN. limfoid, dan sel neuroendocrine. Dari beberapa sel-sel tersebut dapat berubah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Hati merupakan organ tubuh manusia yang terbentuk dari berbagai tipe sel, seperti hepatosit, epitel biliaris, endotel vaskuler, sel Kupfer, sel stelata, sel limfoid,

Lebih terperinci

Peran sorafenib pada HCC yang refrakter terhadap TACE Ruben Salamat P

Peran sorafenib pada HCC yang refrakter terhadap TACE Ruben Salamat P Peran sorafenib pada HCC yang refrakter terhadap TACE Ruben Salamat P Abstrak Latar Belakang: Hepatocellular carcinoma (HCC) merupakan kanker terbanyak ke 6 dan merupakan penybab kematian ke 3 akibat kanker

Lebih terperinci

Evidence based Case Report

Evidence based Case Report Evidence based Case Report Pengaruh Stres Psikososial terhadap Keparahan Penyakit Hepatitis Kronik Disusun Oleh: dr. Resultanti NPM: 1006767506 Divisi Hepatologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM

Lebih terperinci

Perbandingan Efektivitas Radio Frequency Ablation

Perbandingan Efektivitas Radio Frequency Ablation Perbandingan Efektivitas Radio Frequency Ablation (RFA) dengan Ablasi Microwave dalam Meningkatkan Kesintasan Pasien dengan Karsinoma Hepatoseluler Kecil: Sebuah Laporan Kasus Berbasis Bukti Ignatius Bima

Lebih terperinci

PERANAN TRANSCATHETER ARTERIAL CHEMOINFUSION (TACI) PADA HEPATOCELLULAR CARCINOMA STADIUM LANJUT

PERANAN TRANSCATHETER ARTERIAL CHEMOINFUSION (TACI) PADA HEPATOCELLULAR CARCINOMA STADIUM LANJUT EBCR Hepatologi PERANAN TRANSCATHETER ARTERIAL CHEMOINFUSION (TACI) PADA HEPATOCELLULAR CARCINOMA STADIUM LANJUT oleh: Barry A. Putra PPDS Tahap 2 DIVISI HEPATOLOGI PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS

Lebih terperinci

Evidence Based Case Report

Evidence Based Case Report Evidence Based Case Report Nucleotide Analogs for Patients with HBV- Related Hepatocellular Carcinoma Increase the Survival Rate through Improved Liver Function Presentan: dr. Prima Yuriandro (1006767506)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peradangan sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. peradangan sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel. Kondisi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sirosis hati adalah penyakit hati menahun yang mengenai seluruh organ hati, ditandai dengan pembentukan jaringan ikat disertai nodul. Keadaan tersebut terjadi karena

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN PASIEN KANKER PARU DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER 2014

ABSTRAK GAMBARAN PASIEN KANKER PARU DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER 2014 ABSTRAK GAMBARAN PASIEN KANKER PARU DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER 2014 Ida Ayu Komang Trisna Bulan, 2015 Pembimbing I : Dr. Hana Ratnawati, dr., M.Kes., PA (K). Pembimbing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. KHS terjadi di negara berkembang. Karsinoma hepatoseluler merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. KHS terjadi di negara berkembang. Karsinoma hepatoseluler merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian 1. Perumusan Masalah Karsinoma hepatoseluler (KHS) merupakan kanker terbanyak kelima pada laki-laki (7,9%) dan ketujuh pada wanita 6,5%) di dunia, sebanyak

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA HEPATITIS B DI RUMAH SAKIT SANTO YUSUP BANDUNG TAHUN 2014

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA HEPATITIS B DI RUMAH SAKIT SANTO YUSUP BANDUNG TAHUN 2014 ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA HEPATITIS B DI RUMAH SAKIT SANTO YUSUP BANDUNG TAHUN 2014 Jeanatasia Kurnia Sari, 2015. Pembimbing I : July Ivone, dr.,mkk.,mpd.ked dan Pembimbing II : Teresa Lucretia Maria

Lebih terperinci

Evidence-based Case Report

Evidence-based Case Report Evidence-based Case Report Diabetes melitus sebagai faktor risiko hepatocellular carcinoma dan keluarannya yang kurang baik Penulis: dr. Suzy Maria NPM: 1006767512 Divisi Hepatologi Departemen Ilmu Penyakit

Lebih terperinci

LAPORAN KASUS BERBASIS BUKTI

LAPORAN KASUS BERBASIS BUKTI LAPORAN KASUS BERBASIS BUKTI EFEKTIVITAS VAKSINASI HEPATITIS B YANG DIBERIKAN DALAM 24 JAM PERTAMA SETELAH KELAHIRAN PADA BAYI DENGAN IBU HBSAG POSITIF TERHADAP PREVALENSI TRANSMISI PERINATAL Oleh: dr.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paling sering ditemukan didunia. Tumor ini sangat prevalen didaerah tertentu

BAB I PENDAHULUAN. paling sering ditemukan didunia. Tumor ini sangat prevalen didaerah tertentu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hepatoma ( karsinoma hepatoseluler ) merupakan salah satu tumor yang paling sering ditemukan didunia. Tumor ini sangat prevalen didaerah tertentu di Asia dan Afrika

Lebih terperinci

Abstrak [Tujuan] Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efikasi latihan tendon dan nerve gliding pada penatalaksanaan carpal tunnel syndrome.

Abstrak [Tujuan] Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efikasi latihan tendon dan nerve gliding pada penatalaksanaan carpal tunnel syndrome. Abstrak [Tujuan] Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efikasi latihan tendon dan nerve gliding pada penatalaksanaan carpal tunnel syndrome. [Subjek dan Metode] Empat elektronik database digunakan

Lebih terperinci

Kemoembolisasi Transarterial (TACE) pada Karsinoma Hepatoselular (KHS)

Kemoembolisasi Transarterial (TACE) pada Karsinoma Hepatoselular (KHS) STUDI PUSTAKA Kemoembolisasi Transarterial (TACE) pada Karsinoma Hepatoselular (KHS) BAGASWOTO POEDJOMARTONO DAN SUDARMANTO Departemen Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada / RS. Dr. Sardjito,

Lebih terperinci

PERANAN USG ABDOMEN DENGAN KONTRAS DALAM EVALUASI NODUL HATI

PERANAN USG ABDOMEN DENGAN KONTRAS DALAM EVALUASI NODUL HATI LAPORAN KASUS BERBASIS BUKTI PERANAN USG ABDOMEN DENGAN KONTRAS DALAM EVALUASI NODUL HATI Oleh: dr. Afiyah PPDS Ilmu Penyakit Dalam Juli 2011 PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS I DIVISI HEPATOLOGI DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penatalaksanaan nyeri pasien operasi selalu menjadi tantangan karena

BAB 1 PENDAHULUAN. Penatalaksanaan nyeri pasien operasi selalu menjadi tantangan karena 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penatalaksanaan nyeri pasien operasi selalu menjadi tantangan karena sifatnya yang subyektif, terutama pada pasien pasca operasi orthopedi yang merasakan nyeri sangat

Lebih terperinci

Efektifitas Terapi Kombinasi TACE dan Sorafenib. pada Pasien HCC Stadium Lanjut

Efektifitas Terapi Kombinasi TACE dan Sorafenib. pada Pasien HCC Stadium Lanjut Efektifitas Terapi Kombinasi TACE dan Sorafenib pada Pasien HCC Stadium Lanjut EVIDENCE-BASED CASE REPORT Oleh: Winda Permata Bastian NPM: 1306399853 Supervisor: PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS I DIVISI

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT PIRNGADI MEDAN PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2013

ABSTRAK GAMBARAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT PIRNGADI MEDAN PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2013 ABSTRAK GAMBARAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT PIRNGADI MEDAN PERIODE 1 JANUARI 2012-31 DESEMBER 2013 Indra Josua M. Tambunan, 2014 Pembimbing : Dr. Iwan Budiman, dr, MS, MM, M.Kes, AIF.. Kanker serviks

Lebih terperinci

Kuantifikasi HbsAg Sebagai Kriteria Penghentian Terapi Pada Pasien Hepatitis B Kronik HbeAg Negatif yang Mendapat Terapi Analog Nukleosida/Nukleotida

Kuantifikasi HbsAg Sebagai Kriteria Penghentian Terapi Pada Pasien Hepatitis B Kronik HbeAg Negatif yang Mendapat Terapi Analog Nukleosida/Nukleotida Evidence Based Case Report Kuantifikasi HbsAg Sebagai Kriteria Penghentian Terapi Pada Pasien Hepatitis B Kronik HbeAg Negatif yang Mendapat Terapi Analog Nukleosida/Nukleotida Oleh: Irene Purnamawati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan fungsi dari organ tempat sel tersebut tumbuh. 1 Empat belas juta kasus baru

BAB I PENDAHULUAN. dan fungsi dari organ tempat sel tersebut tumbuh. 1 Empat belas juta kasus baru BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah suatu keganasan yang terjadi karena adanya sel dalam tubuh yang berkembang secara tidak terkendali sehingga menyebabkan kerusakan bentuk dan fungsi dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kesembilan di Amerika Serikat, sedangkan di seluruh dunia sirosis menempati urutan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kesembilan di Amerika Serikat, sedangkan di seluruh dunia sirosis menempati urutan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Penyakit hati menahun dan sirosis merupakan salah satu penyakit dengan morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Sirosis hati merupakan penyebab kematian kesembilan

Lebih terperinci

Perbedaan Terapi Kemoradiasi dan Radiasi terhadap Kesembuhan Kanker Payudara Pasca Bedah

Perbedaan Terapi Kemoradiasi dan Radiasi terhadap Kesembuhan Kanker Payudara Pasca Bedah Perbedaan Terapi Kemoradiasi dan Radiasi terhadap Kesembuhan Kanker Payudara Pasca Bedah Sulistyani Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta Correspondence to : Sulistyani Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

ABSTRAK KARAKTERISTIK PASIEN KANKER PAYUDARA DAN PENANGANANNYA DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU PERIODE JANUARI 2010 DESEMBER 2012

ABSTRAK KARAKTERISTIK PASIEN KANKER PAYUDARA DAN PENANGANANNYA DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU PERIODE JANUARI 2010 DESEMBER 2012 ABSTRAK KARAKTERISTIK PASIEN KANKER PAYUDARA DAN PENANGANANNYA DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU PERIODE JANUARI 2010 DESEMBER 2012 Fajri Lirauka, 2015. Pembimbing : dr. Laella Kinghua Liana, Sp.PA, M.Kes.

Lebih terperinci

DISTRIBUSI GEOGRAFIS DAN TINGKAT KEPARAHAN PASIEN KARSINOMA HEPATOSELELULER ETIOLOGI VIRUS HEPATITIS B DI RS.DR KARIADI

DISTRIBUSI GEOGRAFIS DAN TINGKAT KEPARAHAN PASIEN KARSINOMA HEPATOSELELULER ETIOLOGI VIRUS HEPATITIS B DI RS.DR KARIADI DISTRIBUSI GEOGRAFIS DAN TINGKAT KEPARAHAN PASIEN KARSINOMA HEPATOSELELULER ETIOLOGI VIRUS HEPATITIS B DI RS.DR KARIADI Muhammad Nadhim RP. 1, Ch. Suharti 2, Hardian 3 1 Mahasiswa Program Pendidikan S-1

Lebih terperinci

BLOK ELECTIVE. Oleh : Dr.Evo Elidar Hrp.Sp.Rad

BLOK ELECTIVE. Oleh : Dr.Evo Elidar Hrp.Sp.Rad BLOK ELECTIVE Oleh : Dr.Evo Elidar Hrp.Sp.Rad BLOK ELECTIVE RADIOLOGI 1.RADIO-DIAGNOSTIK 2.RADIOTERAPI RADIO-DIGANOSTIK/IMAGING TUMOR MERUPAKAN PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSTIK YANG PENTING PADA KASUS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hepatitis B adalah infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B (VHB) yang dapat menyebabkan penyakit akut maupun kronis (WHO, 2015). Penularan hepatitis virus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. fosfolipid dan asam asetoasetat (Amirudin, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. fosfolipid dan asam asetoasetat (Amirudin, 2009). BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Hati adalah organ dari sistem pencernaan terbesar dengan berat antara 1,2-1,8 kg dan merupakan pusat metabolisme tubuh dengan fungsi yang sangat komplek. Beberapa fungsi

Lebih terperinci

Hepatitis Virus. Oleh. Dedeh Suhartini

Hepatitis Virus. Oleh. Dedeh Suhartini Hepatitis Virus Oleh Dedeh Suhartini Fungsi Hati 1. Pembentukan dan ekskresi empedu. 2. Metabolisme pigmen empedu. 3. Metabolisme protein. 4. Metabolisme lemak. 5. Penyimpanan vitamin dan mineral. 6. Metabolisme

Lebih terperinci

Kapankah waktu yang tepat penggunaan tripel terapi (fokus pada boceprevir) pada pasien ini dan efek samping apa saja yang mungkin muncul.

Kapankah waktu yang tepat penggunaan tripel terapi (fokus pada boceprevir) pada pasien ini dan efek samping apa saja yang mungkin muncul. PENDAHULUAN Sejak ditemukan pada tahun 1989, virus hepatitis C (VHC) telah menjadi salah satu penyebab utama penyakit hati kronik di seluruh dunia. World Health Organization (WHO) memperkirakan prevalensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun di Indonesia (Anonim, 2008b). Di dunia, 12%

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan keganasan. yang berasal dari lapisan epitel nasofaring. Karsinoma

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan keganasan. yang berasal dari lapisan epitel nasofaring. Karsinoma BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan keganasan yang berasal dari lapisan epitel nasofaring. Karsinoma nasofaring merupakan neoplasma yang jarang terjadi di sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sindrom klinik ini terjadi karena adanya respon tubuh terhadap infeksi, dimana

BAB I PENDAHULUAN. Sindrom klinik ini terjadi karena adanya respon tubuh terhadap infeksi, dimana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sepsis merupakan suatu sindrom kompleks dan multifaktorial, yang insidensi, morbiditas, dan mortalitasnya sedang meningkat di seluruh belahan dunia. 1 Sindrom klinik

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK KLINIS PASIEN KARSINOMA HEPATOSELULER: STUDI KASUS DI RSUP DR KARIADI SEMARANG PERIODE

KARAKTERISTIK KLINIS PASIEN KARSINOMA HEPATOSELULER: STUDI KASUS DI RSUP DR KARIADI SEMARANG PERIODE KARAKTERISTIK KLINIS PASIEN KARSINOMA HEPATOSELULER: STUDI KASUS DI RSUP DR KARIADI SEMARANG PERIODE 2010-2012 LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA PENYAKIT KANKER PARU PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2012 DI RS. IMMANUEL KOTA BANDUNG

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA PENYAKIT KANKER PARU PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2012 DI RS. IMMANUEL KOTA BANDUNG ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA PENYAKIT KANKER PARU PERIODE 1 JANUARI 2011 31 DESEMBER 2012 DI RS. IMMANUEL KOTA BANDUNG Dwirama Ivan Prakoso Rahmadi, 1110062 Pembimbing I : dr. Sri Nadya J Saanin, M.Kes Pembimbing

Lebih terperinci

ABSTRAK PREVALENSI DAN GAMBARAN PASIEN KARSINOMA NASOFARING DI RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

ABSTRAK PREVALENSI DAN GAMBARAN PASIEN KARSINOMA NASOFARING DI RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014 ABSTRAK PREVALENSI DAN GAMBARAN PASIEN KARSINOMA NASOFARING DI RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014 Jennifer Christy Kurniawan, 1210134 Pembimbing I : Dr. Hana Ratnawati, dr., M.Kes.,

Lebih terperinci

PROFIL PASIEN SIROSIS HATI YANG DIRAWAT INAP DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE AGUSTUS 2012 AGUSTUS 2014

PROFIL PASIEN SIROSIS HATI YANG DIRAWAT INAP DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE AGUSTUS 2012 AGUSTUS 2014 Jurnal e-clinic (ecl), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015 PROFIL PASIEN SIROSIS HATI YANG DIRAWAT INAP DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE AGUSTUS 2012 AGUSTUS 2014 1 Yunellia Z. Patasik 2

Lebih terperinci

Oleh: Esti Widiasari S

Oleh: Esti Widiasari S HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN INJEKSI DEPOT-MEDROXYPROGESTERONE ACETATE (DMPA) DENGAN KADAR ESTRADIOL PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Lebih terperinci

Kanker Hati. Liver Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Hati. Liver Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Kanker Hati Kanker hati merupakan kanker pembunuh nomor 3 setelah kanker paru-paru dan kanker usus besar. Ada sekitar 1.800 kasus baru yang terjadi setiap tahunnya di Hong Kong. Dari semua kasus baru yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karsinoma larings merupakan keganasan yang cukup sering dan bahkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karsinoma larings merupakan keganasan yang cukup sering dan bahkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karsinoma larings merupakan keganasan yang cukup sering dan bahkan kedua tersering pada keganasan daerah kepala leher di beberapa Negara Eropa (Chu dan Kim 2008). Rata-rata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. macam, mulai dari virus, bakteri, jamur, parasit sampai dengan obat-obatan,

BAB I PENDAHULUAN. macam, mulai dari virus, bakteri, jamur, parasit sampai dengan obat-obatan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hepatitis merupakan infeksi yang dominan menyerang hepar atau hati dan kemungkinan adanya kerusakan sel-sel hepar. Penyebabnya dapat berbagai macam, mulai dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di seluruh dunia kanker serviks atau kanker leher rahim menempati urutan ketujuh dari seluruh kejadian keganasan pada manusia (Cancer Research United Kingdom, 2010).

Lebih terperinci

ABSTRAK KARSINOMA HEPATOSELULER DIAGNOSIS DAN TERAPI

ABSTRAK KARSINOMA HEPATOSELULER DIAGNOSIS DAN TERAPI ABSTRAK KARSINOMA HEPATOSELULER DIAGNOSIS DAN TERAPI Jeremia, 2003. Pembimbing : Freddy Tumewu A., dr., MS Karsinoma Hepatoseluler adalah Hepatoma maligna yang berasal dari jaringan parenkhim hati. Merupakan

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH PROFIL PASIEN HIV DENGAN TUBERKULOSIS YANG BEROBAT KE BALAI PENGOBATAN PARU PROVINSI (BP4), MEDAN DARI JULI 2011 HINGGA JUNI 2013

KARYA TULIS ILMIAH PROFIL PASIEN HIV DENGAN TUBERKULOSIS YANG BEROBAT KE BALAI PENGOBATAN PARU PROVINSI (BP4), MEDAN DARI JULI 2011 HINGGA JUNI 2013 i KARYA TULIS ILMIAH PROFIL PASIEN HIV DENGAN TUBERKULOSIS YANG BEROBAT KE BALAI PENGOBATAN PARU PROVINSI (BP4), MEDAN DARI JULI 2011 HINGGA JUNI 2013 Oleh : YAATHAVI A/P PANDIARAJ 100100394 FAKULTAS KEDOKTERAN

Lebih terperinci

Karsinoma hepatoselular merupakan tumor. Karsinoma Hepatoselular pada Anak Usia 11 Tahun Laporan kasus

Karsinoma hepatoselular merupakan tumor. Karsinoma Hepatoselular pada Anak Usia 11 Tahun Laporan kasus Artikel Asli Karsinoma Hepatoselular pada Anak Usia 11 Tahun Laporan kasus NP Veny Kartika Yantie, K Ariawati, IGN Sanjaya Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/Rumah Sakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatkan derajat kesehatan. Kegiatan ini hanya diselenggarakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatkan derajat kesehatan. Kegiatan ini hanya diselenggarakan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Transfusi darah merupakan salah satu bagian penting pelayanan kesehatan modern. Bila digunakan dengan benar, transfusi dapat menyelamatkan jiwa pasien dan meningkatkan

Lebih terperinci

Distribusi Geografis dan Tingkat Keparahan Pasien Karsinoma Hepatoseluler Etiologi Virus Hepatitis B di RS.Dr Kariadi LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

Distribusi Geografis dan Tingkat Keparahan Pasien Karsinoma Hepatoseluler Etiologi Virus Hepatitis B di RS.Dr Kariadi LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Distribusi Geografis dan Tingkat Keparahan Pasien Karsinoma Hepatoseluler Etiologi Virus Hepatitis B di RS.Dr Kariadi LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA MULTIDRUG-RESISTANT TUBERCULOSIS DI RUMAH SAKIT PARU DR.H.A.ROTINSULU, BANDUNG TAHUN 2014

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA MULTIDRUG-RESISTANT TUBERCULOSIS DI RUMAH SAKIT PARU DR.H.A.ROTINSULU, BANDUNG TAHUN 2014 ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA MULTIDRUG-RESISTANT TUBERCULOSIS DI RUMAH SAKIT PARU DR.H.A.ROTINSULU, BANDUNG TAHUN 2014 Ferdinand Dennis Kurniawan, 1210122 Pembimbing I : Dr.Jahja Teguh Widjaja, dr., SpP.,

Lebih terperinci

ABSTRAK INSIDENSI DAN GAMBARAN PENDERITA KANKER SERVIKS DI RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2014

ABSTRAK INSIDENSI DAN GAMBARAN PENDERITA KANKER SERVIKS DI RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2014 ABSTRAK INSIDENSI DAN GAMBARAN PENDERITA KANKER SERVIKS DI RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2014 Gizella Amanagapa, 2015 Pembimbing : Dr. Hana Ratnawati, dr., M.kes., PA(K) Dr. Teresa L.W., S.Si., M.kes.,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penanganan serius, dilihat dari tingginya prevalensi kasus dan komplikasi kronis

BAB 1 PENDAHULUAN. penanganan serius, dilihat dari tingginya prevalensi kasus dan komplikasi kronis 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hepatitis B merupakan masalah kesehatan masyarakat global yang perlu penanganan serius, dilihat dari tingginya prevalensi kasus dan komplikasi kronis penyakit yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang penelitian. dengan morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Banyak pasien yang meninggal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang penelitian. dengan morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Banyak pasien yang meninggal 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang penelitian Penyakit hati menahun dan sirosis merupakan salah satu penyakit hati dengan morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Banyak pasien yang meninggal pada dekade

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Penyakit hati menahun dan sirosis merupakan penyebab kematian kesembilan di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Penyakit hati menahun dan sirosis merupakan penyebab kematian kesembilan di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian 1. Perumusan masalah Penyakit hati menahun dan sirosis merupakan penyebab kematian kesembilan di Amerika Serikat dan bertanggung jawab terhadap 1,2% seluruh

Lebih terperinci

a. Tujuan terapi.. 16 b. Terapi utama pada hepatitis B.. 17 c. Alternative Drug Treatments (Pengobatan Alternatif). 20 d. Populasi khusus

a. Tujuan terapi.. 16 b. Terapi utama pada hepatitis B.. 17 c. Alternative Drug Treatments (Pengobatan Alternatif). 20 d. Populasi khusus DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iii HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... iv HALAMAN PERNYATAAN... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. dari saluran pencernaan yang berfungsi menyerap sari makanan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. dari saluran pencernaan yang berfungsi menyerap sari makanan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kanker kolorektal didefinisikan sebagai tumor ganas yang terjadi pada kolon dan rektum. Kolon berada di bagian proksimal usus besar dan rektum di bagian distal

Lebih terperinci

ABSTRAK PREVALENSI KANKER PAYUDARA DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN, BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2009

ABSTRAK PREVALENSI KANKER PAYUDARA DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN, BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2009 ABSTRAK PREVALENSI KANKER PAYUDARA DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN, BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2009 Ervina, 2011 Pembimbing I : dr. July Ivone, MKK, Mpd Ked Pembimbing II : dr. Sri Nadya Saanin M.Kes

Lebih terperinci

How to Find Current Evidence Best Medicine. Oleh: Sukirno, S.IP., MA.

How to Find Current Evidence Best Medicine. Oleh: Sukirno, S.IP., MA. How to Find Current Evidence Best Medicine Oleh: Sukirno, S.IP., MA. 1 Tujuan Mengenalkan konsep evidence-based practice, jenis pertanyaan klinis dan cara merumuskan pertanyaan berdasarkan metoda PICO

Lebih terperinci

KAJIAN ILMIAH TEMATIK HARI HEPATITIS SEDUNIA 19 MEI 2016

KAJIAN ILMIAH TEMATIK HARI HEPATITIS SEDUNIA 19 MEI 2016 KAJIAN ILMIAH TEMATIK HARI HEPATITIS SEDUNIA 19 MEI 2016 EPIDEMIOLOGI HEPATITIS Penyakit Hepatitis merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk di Indonesia, yang terdiri dan Hepatitis A, B,

Lebih terperinci

ABSTRAK PREVALENSI KARSINOMA MAMAE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI 31 DESEMBER 2008

ABSTRAK PREVALENSI KARSINOMA MAMAE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI 31 DESEMBER 2008 ABSTRAK PREVALENSI KARSINOMA MAMAE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI 31 DESEMBER 2008 Cory Primaturia, 2009, Pembimbing I : dr.freddy Tumewu A.,M.S Pembimbing II : dr. Hartini Tiono Karsinoma

Lebih terperinci

Peran Contrast Enhanced Ultrasound (CEUS) dibandingkan CT Scan dalam diagnosis Karsinoma Hepatoseluler

Peran Contrast Enhanced Ultrasound (CEUS) dibandingkan CT Scan dalam diagnosis Karsinoma Hepatoseluler Peran Contrast Enhanced Ultrasound (CEUS) dibandingkan CT Scan dalam diagnosis Karsinoma Hepatoseluler Pendahuluan Karsinoma Hepatoseluler (KHS) adalah jenis tumor yang banyak ditemukan di dunia, terutama

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kanker kolorektal merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kanker kolorektal merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kanker merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menjelaskan adanya kanker di bagian colon dan rectum. Kanker kolon dan kanker rectum sering dikelompokan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker ovarium merupakan keganasan yang paling. mematikan di bidang ginekologi. Setiap tahunnya 200.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker ovarium merupakan keganasan yang paling. mematikan di bidang ginekologi. Setiap tahunnya 200. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker ovarium merupakan keganasan yang paling mematikan di bidang ginekologi. Setiap tahunnya 200.000 wanita didiagnosa dengan kanker ovarium di seluruh dunia dan 125.000

Lebih terperinci

DEFENISI Kanker hati adalah penyakit kronis pada hepar dengan inflamasi dan fibrosis hepar yang mengakibatkan distorsi struktur hepar dan hilang nya

DEFENISI Kanker hati adalah penyakit kronis pada hepar dengan inflamasi dan fibrosis hepar yang mengakibatkan distorsi struktur hepar dan hilang nya ASKEP CA. HEPAR DEFENISI Kanker hati adalah penyakit kronis pada hepar dengan inflamasi dan fibrosis hepar yang mengakibatkan distorsi struktur hepar dan hilang nya sebagian besar fungsi hepar. Kanker

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH. Gambaran Merokok sebagai Faktor Risiko Pada Penderita Karsinoma Laring di RSUP. H. Adam Malik Medan

KARYA TULIS ILMIAH. Gambaran Merokok sebagai Faktor Risiko Pada Penderita Karsinoma Laring di RSUP. H. Adam Malik Medan KARYA TULIS ILMIAH Gambaran Merokok sebagai Faktor Risiko Pada Penderita Karsinoma Laring di RSUP. H. Adam Malik Medan Oleh : Todoan P Pardede 090100350 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M

Lebih terperinci

GAMBARAN KANKER PAYUDARA BERDASARKAN STADIUM DAN KLASIFIKASI HISTOPATOLOGI DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN

GAMBARAN KANKER PAYUDARA BERDASARKAN STADIUM DAN KLASIFIKASI HISTOPATOLOGI DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN GAMBARAN KANKER PAYUDARA BERDASARKAN STADIUM DAN KLASIFIKASI HISTOPATOLOGI DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2012-2013 Oleh : IKKE PRIHATANTI 110100013 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA KANKER PARU DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2011

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA KANKER PARU DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2011 ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA KANKER PARU DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI 2011- DESEMBER 2011 Christone Yehezkiel P, 2013 Pembimbing I : Sri Utami Sugeng, Dra., M.Kes. Pembimbing II :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Kanker kolorektal merupakan salah satu penyebab utama

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Kanker kolorektal merupakan salah satu penyebab utama BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kanker kolorektal merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas diseluruh dunia. Keganasan ini berkontribusi terhadap 9% seluruh kanker di dunia (World

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kematiannya. Karsinoma kolorektal merupakan penyebab kematian nomor 4 dari

BAB I PENDAHULUAN. kematiannya. Karsinoma kolorektal merupakan penyebab kematian nomor 4 dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Insiden karsinoma kolorektal masih cukup tinggi, demikian juga angka kematiannya. Karsinoma kolorektal merupakan penyebab kematian nomor 4 dari kematian karena kanker

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membuat protein, dan mengatur sensitivitas tubuh terhadap hormon

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membuat protein, dan mengatur sensitivitas tubuh terhadap hormon BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tiroid merupakan salah satu kelenjar endokrin pada tubuh manusia yang terletak di bagian depan leher. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin dan triodotironin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A (HAV), Virus Hepatitis B (HBV), Virus Hepatitis C (HCV), Virus

BAB I PENDAHULUAN. A (HAV), Virus Hepatitis B (HBV), Virus Hepatitis C (HCV), Virus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hepatitis adalah penyakit peradangan pada hati atau infeksi pada hati yang disebabkan oleh bermacam-macam virus. Telah ditemukan 6 atau 7 kategori virus yang menjadi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Gambaran Riwayat Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Pasien Kanker Payudara Sebagai Langkah Deteksi Dini

ABSTRAK. Gambaran Riwayat Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Pasien Kanker Payudara Sebagai Langkah Deteksi Dini ABSTRAK Gambaran Riwayat Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Pasien Kanker Payudara Sebagai Langkah Deteksi Dini Stephen Iskandar, 2010; Pembimbing pertama : Freddy T. Andries,

Lebih terperinci

Terapi Sekuensial Interferon Pada Hepatitis B Kronik

Terapi Sekuensial Interferon Pada Hepatitis B Kronik EVIDENCE BASED CLINICAL RESEARCH Terapi Sekuensial Interferon Pada Hepatitis B Kronik Oleh INDHIRA ALIMIN PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS ILMU PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT CIPTO MANGUNKUSUMO FAKULTAS

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PUS TERHADAP PROGRAM SADARI PADA PENYAKIT KANKER PAYUDARA DI KELURAHAN JATIHANDAP KOTA BANDUNG

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PUS TERHADAP PROGRAM SADARI PADA PENYAKIT KANKER PAYUDARA DI KELURAHAN JATIHANDAP KOTA BANDUNG ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PUS TERHADAP PROGRAM SADARI PADA PENYAKIT KANKER PAYUDARA DI KELURAHAN JATIHANDAP KOTA BANDUNG Moch. Riskie Aditya Putra, 2008, Pembimbing I: Dr.dr. Felix

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. cenderung meningkatkan risiko terjadinya penyakit vaskular seperti stroke

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. cenderung meningkatkan risiko terjadinya penyakit vaskular seperti stroke BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Modernisasi mengakibatkan perubahan pola hidup masyarakat yang cenderung meningkatkan risiko terjadinya penyakit vaskular seperti stroke (Nufus, 2012). Stroke menjadi

Lebih terperinci

SOREVENIB VS TACE PADA HEPATOCELULAR CARCINOMA STADIUM LANJUT EVIDENCE BASED CASE REPORT

SOREVENIB VS TACE PADA HEPATOCELULAR CARCINOMA STADIUM LANJUT EVIDENCE BASED CASE REPORT SOREVENIB VS TACE PADA HEPATOCELULAR CARCINOMA STADIUM LANJUT EVIDENCE BASED CASE REPORT Oleh: dr. Ardi Ardian NPM: 1106024520 : PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS I DIVISI HEPATOLOGI - DEPARTEMEN ILMU

Lebih terperinci

PENATALAKSANAAN SARKOMA UTERI YANG BERULANG

PENATALAKSANAAN SARKOMA UTERI YANG BERULANG PENATALAKSANAAN SARKOMA UTERI YANG BERULANG PENDAHULUAN Sarkoma uteri adalah tumor mesodermal yang jarang dijumpai, yang pada umumnya dikatakan kurang dari 5% dari seluruh kanker pada uterus, namun penelitian

Lebih terperinci

Manfaat Transarterial Chemoembolization (TACE) untuk Metastasis hati pada Kanker Payudara

Manfaat Transarterial Chemoembolization (TACE) untuk Metastasis hati pada Kanker Payudara Evidence Based Case Report in Hepatology Manfaat Transarterial Chemoembolization (TACE) untuk Metastasis hati pada Kanker Payudara Oleh: dr. Rony Satrio Utomo 0906564763 PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS

Lebih terperinci

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB II TINJUAN PUSTAKA BAB II TINJUAN PUSTAKA 2.1 Hepatitis B 2.1.1 Definisi Virus hepatitis adalah gangguan hati yang paling umum dan merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia.(krasteya et al, 2008) Hepatitis B adalah

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB 1 : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah pertumbuhan sel yang tidak terkendali, yang dapat menyerang dan menyebar ke tempat yang jauh dari tubuh. Kanker dapat menjadi penyakit yang parah,

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan penyakit epidemik di

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan penyakit epidemik di BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan penyakit epidemik di dunia, dimana penderita HIV terbanyak berada di benua Afrika dan Asia. Menurut World Health Organization

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang ditandai oleh peningkatan kadar glukosa darah kronik (Asdi, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang ditandai oleh peningkatan kadar glukosa darah kronik (Asdi, 2000). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit heterogen yang serius yang ditandai oleh peningkatan kadar glukosa darah kronik (Asdi, 2000). Risiko kematian penderita

Lebih terperinci

ABSTRAK PREVALENSI APENDISITIS AKUT PADA ANAK DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2011

ABSTRAK PREVALENSI APENDISITIS AKUT PADA ANAK DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2011 ABSTRAK PREVALENSI APENDISITIS AKUT PADA ANAK DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2011 Adelia, 2012, Pembimbing 1: Laella K.Liana, dr., Sp.PA., M.Kes Pembimbing 2: Hartini Tiono, dr.,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gambaran masyarakat Indonesia dimasa depan yang ingin dicapai melalui

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gambaran masyarakat Indonesia dimasa depan yang ingin dicapai melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambaran masyarakat Indonesia dimasa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduk yang hidup

Lebih terperinci

Kata kunci: kanker kolorektal, jenis kelamin, usia, lokasi kanker kolorektal, gejala klinis, tipe histopatologi, RSUP Sanglah.

Kata kunci: kanker kolorektal, jenis kelamin, usia, lokasi kanker kolorektal, gejala klinis, tipe histopatologi, RSUP Sanglah. ABSTRAK KARAKTERISTIK KLINIKOPATOLOGI KANKER KOLOREKTAL PADA TAHUN 2011 2015 BERDASARKAN DATA HISTOPATOLOGI DI LABORATORIUM PATOLOGI ANATOMI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SANGLAH DENPASAR BALI Kanker kolorektal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker kolorektal merupakan keganasan ketiga terbanyak dari seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Kanker kolorektal merupakan keganasan ketiga terbanyak dari seluruh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker kolorektal merupakan keganasan ketiga terbanyak dari seluruh penderita kanker dan penyebab kematian keempat dari seluruh kematian pada pasien kanker di dunia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Virus Epstein-Barr (EBV) adalah virus yang. menginfeksi lebih dari 90% populasi di dunia, baik yang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Virus Epstein-Barr (EBV) adalah virus yang. menginfeksi lebih dari 90% populasi di dunia, baik yang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Virus Epstein-Barr (EBV) adalah virus yang menginfeksi lebih dari 90% populasi di dunia, baik yang diikuti dengan timbulnya gejala ataupun tidak. WHO-IARC menggolongkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Karsinoma serviks adalah keganasan dari leher rahim yang disebabkan oleh virus HPV (Human Papiloma Virus). Karsinoma serviks menempati peringkat ke2 tersering yang

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR RISIKO PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR RISIKO PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014 ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR RISIKO PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014 Michelle Angel Winata, 2016. Pembimbing I : July Ivone, dr.,mkk., MPd. Ked

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 90 % dan biasanya menyerang anak di bawah 15 tahun. 2. Demam berdarah dengue merupakan masalah kesehatan masyarakat karena

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 90 % dan biasanya menyerang anak di bawah 15 tahun. 2. Demam berdarah dengue merupakan masalah kesehatan masyarakat karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular yang ditransmisikan oleh nyamuk Ae. Aegypti. 1 Menyebabkan banyak kematian pada anakanak sekitar 90 % dan biasanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Infeksi Menular Seksual (IMS) atau Sexually Transmited Infections (STIs) adalah penyakit yang didapatkan seseorang karena melakukan hubungan seksual dengan orang yang

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN PAP SMEAR ABNORMAL DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER 2015

ABSTRAK GAMBARAN PAP SMEAR ABNORMAL DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER 2015 ABSTRAK GAMBARAN PAP SMEAR ABNORMAL DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER 2015 Laurentia Cindy Gani Wijaya, 1310129, Pembimbing I : Roro Wahyudianingsih, dr., SpPA. Pembimbing II

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental, sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi. 1 Pada saat

Lebih terperinci

Acupuncture in the Management of Functional Dyspepsia

Acupuncture in the Management of Functional Dyspepsia REVIEW ARTICLE Acupuncture in the Management of Functional Dyspepsia Anastasia Yoveline*, Murdani Abdullah**, Guntur Darmawan*, Hasan Mihardja***, Saleha Sungkar**** * Department of Internal Medicine,

Lebih terperinci

ABSTRAK ASPEK KLINIK PEMERIKSAAN ANTIGEN NS-1 DENGUE DIBANDINGKAN DENGAN HITUNG TROMBOSIT SEBAGAI DETEKSI DINI INFEKSI DENGUE

ABSTRAK ASPEK KLINIK PEMERIKSAAN ANTIGEN NS-1 DENGUE DIBANDINGKAN DENGAN HITUNG TROMBOSIT SEBAGAI DETEKSI DINI INFEKSI DENGUE ABSTRAK ASPEK KLINIK PEMERIKSAAN ANTIGEN NS-1 DENGUE DIBANDINGKAN DENGAN HITUNG TROMBOSIT SEBAGAI DETEKSI DINI INFEKSI DENGUE Andy Sudjadi, 2006; Pembimbing I : dr. Lisawati Sadeli, M.Kes Pembimbing II

Lebih terperinci

ABSTRACT A DECADE OF ACCOUNTING RESEARCH IN INDONESIA

ABSTRACT A DECADE OF ACCOUNTING RESEARCH IN INDONESIA ABSTRACT A DECADE OF ACCOUNTING RESEARCH IN INDONESIA The present research aimed to assess and reveal the trend of accounting research published in Indonesia. A content analysis and citation analysis were

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hepatitis merupakan penyakit inflamasi dan nekrosis dari sel-sel hati yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Hepatitis merupakan penyakit inflamasi dan nekrosis dari sel-sel hati yang dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hepatitis merupakan penyakit inflamasi dan nekrosis dari sel-sel hati yang dapat disebabkan oleh infeksi virus. Telah ditemukan lima kategori virus yang menjadi agen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Paradigma mengenai kanker bagi masyarakat umum. merupakan penyakit yang mengerikan.

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Paradigma mengenai kanker bagi masyarakat umum. merupakan penyakit yang mengerikan. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Paradigma mengenai kanker bagi masyarakat umum merupakan penyakit yang mengerikan. Banyak orang yang merasa putus harapan dengan kehidupannya setelah terdiagnosis

Lebih terperinci

GAMBARAN HEMATOLOGI RUTIN, TES FUNGSI HATI, DAN TES FUNGSI GINJAL PADA PASIEN PREEKLAMPSIA, EKLAMPSIA, DAN HIPERTENSI GESTASIONAL DI RS

GAMBARAN HEMATOLOGI RUTIN, TES FUNGSI HATI, DAN TES FUNGSI GINJAL PADA PASIEN PREEKLAMPSIA, EKLAMPSIA, DAN HIPERTENSI GESTASIONAL DI RS ABSTRAK GAMBARAN HEMATOLOGI RUTIN, TES FUNGSI HATI, DAN TES FUNGSI GINJAL PADA PASIEN PREEKLAMPSIA, EKLAMPSIA, DAN HIPERTENSI GESTASIONAL DI RS. SANTO BORROMEUS BANDUNG PERIODE BULAN JANUARI 2013-DESEMBER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sirosis adalah suatu keadaan patologis yang menggambarkan stadium akhir fibrosis hepatik yang berlangsung progresif yang ditandai dengan distorsi dari struktur

Lebih terperinci