NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PEMENUHAN KEBUTUHAN BERAFILIASI DENGAN KONFORMITAS PADA MAHASISWA SEMESTER PERTAMA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PEMENUHAN KEBUTUHAN BERAFILIASI DENGAN KONFORMITAS PADA MAHASISWA SEMESTER PERTAMA"

Transkripsi

1 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PEMENUHAN KEBUTUHAN BERAFILIASI DENGAN KONFORMITAS PADA MAHASISWA SEMESTER PERTAMA Oleh: Dahlia Rahayu Kusumadwewi Mira Aliza Rachmawati PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2008

2 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PEMENUHAN KEBUTUHAN BERAFILIASI DENGAN KONFORMITAS PADA MAHASISWA SEMESTER PERTAMA Telah Disetujui Pada Tanggal Dosen Pembimbing Utama (Mira Aliza Rachmawati, S.Psi, M.Psi)

3 HUBUNGAN ANTARA PEMENUHAN KEBUTUHAN BERAFILIASI DENGAN KONFORMITAS PADA MAHASISWA SEMESTER PERTAMA Dahlia Rahayu Kusumadewi Mira aliza Rachmawati INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada hubungan positif antara pemenuhan kebutuhan berafiliasi dengan konformitas pada mahasiswa semester pertama. Dugaan awal yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara pemenuhan kebutuhan berafiliasi dengan konformitas pada mahasiswa semester pertama. Semakin tinggi pemenuhan kebutuhan berafiliasi, maka semakin tinggi pula konformitas. Sebaliknya semakin rendah pemenuhan kebutuhan berafiliasi, maka semakin rendah konformitas. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester pertama Program Studi Psikologi Universitas Islam Indonesia, yang berusia 18 tahun sampai 21 tahun. Teknik pengambilan sample dengan menggunakan metode random sampling. Adapun skala yang digunakan adalah skala pemenuhan kebutuhan berafiliasi yang dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan aspek dari Murray (Hall & Lindzey, 2004) yang berjumlah 24 aitem dan skala konformitas yang diadaptasi dan dimodifikasi dari skala konformitas yang digunakan oleh Riyadi (1993) yang mengacu pada aspek yang dikemukakan oleh Asch (1959), skala ini berjumlah 16 aitem. Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan fasilitas program SPSS versi 12,0 untuk menguji apakah terdapat hubungan antara pemenuhan kebutuhan berafliasi dengan konformitas pada mahasiswa semester pertama. Korelasi product moment dari Pearson menunjukkan korelasi sebesar r = 0,530 dengan p = 0,001 (p<0,01) yang artinya ada hubungan antara pemenuhan kebutuhan berafiliasi dengan konformitas pada mahasiswa semester pertama. Jadi hipotesis diterima Kata kunci: Pemenuhan kebutuhan berafiliasi, konformitas

4 A. PENGANTAR Setiap dimulainya tahun ajaran baru, populasi di Daerah Istimewa Yogyakarta selalu bertambah, hal ini dikarenakan datangnya siswa-siswa lulusan SMU (Sekolah Menengah Umum) dari berbagai daerah yang ingin melanjutkan pendidikan mereka ke perguruan tinggi di Yogyakarta. Oleh sebab itu Yogyakarta disebut sebagai kota pelajar, karena selain banyak pelajar dan mahasiswa yang menuntut ilmu, Yogyakarta juga mempunyai puluhan perguruan tinggi dan lembaga pendidikan informal lainnya. Selain itu banyak fasilitas-fasilitas di Yogyakarta yang dapat memudahkan mahasiswa untuk mengembangkan potensi diri, seperti adanya lembaga-lembaga pengembangan diri seperti Kapilawastu dan Abhiseka, serta pusat buku shopping yang menyediakan segala macam buku dengan harga murah. Daya tarik itulah yang membuat siswa-siswa lulusan SMU memilih Yogyakarta sebagai kota untuk melanjutkan pendidikan mereka. Siswa-siswa lulusan SMU tersebut akan mengalami perubahan status ketika mereka sudah masuk ke perguruan tinggi, yaitu status dari seorang siswa menjadi seorang mahasiswa. Perubahan status itu tidak hanya sekedar perubahan untuk sebuah nama tapi juga perubahan status dalam hal akademik, tanggung jawab dan interaksi sosial. Meichati (dalam Shahroza, 2004) merinci beberapa persoalan yang sering dihadapi mahasiswa sebagai bagian dari civitas akademia, antara lain: (a) kesiapan dalam menghadapi dunia dan masyarakat baru, yaitu dalam pemilihan perguruan tinggi, pemilihan jurusan, daerah tempat belajar dan penyesuaian dengan lingkungan baru; (b) kesiapan dalam mengatur diri sendiri yang meliputi pengaturan waktu belajar, menambah pengalaman, masalah disiplin

5 diri dan kebiasaan-kebiasaan baik; (c) kesiapan dalam menghadapi persaingan, baik dalam pergaulan, berprestasi dan pengabdian di lingkungan masyarakat. White dan Watt (dalam Shahroza, 2004) berpendapat bahwa mahasiswa baru lebih sering mengalami gangguan perilaku karena berada pada masa transisi, yaitu masa peralihan dari sekolah menengah ke lingkungan perguruan tinggi. Hal senada juga diungkapkan oleh Oppenheimer (dalam Jufri, 1999) yang mengatakan bahwa mahasiswa tingkat bawah sering dilaporkan memiliki hambatan lebih banyak sehingga penyesuaian dirinya lebih rendah. Kenyataan ini dapat dipahami karena mahasiswa semester pertama dihadapkan pada situasi baru yang berbeda dengan situasi sebelumnya baik situasi akademik, sosial maupun emotional. Mahasiswa semester pertama juga mengalami ketegangan dan kesepian pada awal kuliah di perguruan tinggi yang timbul karena perpisahan dengan orangtua dan teman serta kecemasan tentang pembentukan kehidupan sosial yang baru (Sears, Freedman, Peplau, 1994). Untuk mengurangi masalah-masalah di atas, maka mahasiswa semester pertama harus mengembangkan hubungan dan membentuk kelompok sosial baru. Hal ini menuntut mereka untuk dapat segera menyesuaikan diri agar mahasiswa semester pertama dapat diterima dan disukai oleh kelompok sosialnya yang baru. Semester pertama perkuliahan biasanya mereka gunakan untuk mengenal dan melakukan penyesuaian diri dengan lingkungan perguruan tinggi yang sedang mereka hadapi. Menurut Oppenheimer (dalam Jufri, 1999), salah satu bentuk dari penyesuaian diri adalah dengan melakukan konformitas.

6 Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sherif (1936) dan Jacobs & Campbell (1961) bahwa individu akan melakukan konformitas dan terpengaruh oleh orang lain ketika berada dalam situasi yang ambigu (Hewstone dkk, 1996). Hal senada juga diungkapkan oleh Kelly dan Thomas (dalam Aroson dkk, 2007) bahwa pada situasi yang membuat individu merasa asing dan ambigu serta tidak tahu secara pasti apa yang harus dikerjakan, maka individu tersebut akan cenderung untuk melakukan konformitas. Hal ini juga dirasakan oleh mahasiswa semester pertama, mereka merasa asing dan bingung berada di lingkungan perguruan tinggi yang baru mereka alami dan mahasiswa semester pertama juga masih membawa kebiasaan-kebiasaan mereka ketika di sekolah menengah, padahal kebiasaan-kebiasaan itu belum tentu sesuai dengan lingkungan perguruan tinggi. Dengan kondisi tersebut, maka mahasiswa semester pertama akan mencari informasi dari individu maupun kelompok mahasiswa lain yang lebih mengerti dengan situasi di perguruan tinggi dan mahasiswa semester pertama akan konform dengan kelompok tersebut. Jika dilihat dari usia, mahasiswa semester pertama termasuk ke dalam periode remaja, karena rata-rata individu yang baru masuk ke perguruan tinggi berusia 18 tahun. Dari banyak penelitian memang terungkap bahwa pada masa remaja, konformitas terjadi dengan frekuensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan masa pertumbuhan lainnya. Hal tersebut dapat dimengerti mengingat pada masa remaja proses pemantapan diri sedang berlangsung sehingga remaja akan lebih rentan terhadap pengaruh perubahan dan tekanan yang ada disekitarnya. Pada konformitas seseorang menyesuaikan dirinya dengan kelompok sosialnya karena

7 adanya tekanan atau tuntutan dari kelompok tersebut baik secara nyata ataupun hanya dibayangkan (Baron & Byrne, dalam Rakhmat, 2004). Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian Asch (dalam Riyadi, 1993) bahwa remaja yang berada dalam suatu kelompok akan sulit untuk mengemukakan pendapat yang diyakini kebenarannya karena mengalami distorsi tindakan yaitu subjek akan tunduk pada kemauan kelompok karena merasa ada tekanan untuk tidak berbeda dengan kelompoknya. Efek dari konformitas ini tergantung dari kelompok yang akan jadikan teman oleh individu. Kalau kelompok tersebut memiliki sikap, pendapat, dan perilaku positif, maka individu cenderung akan berperilaku dan berpandangan positif. Efek positif akan membuat individu punya kemampuan dan keterampilan yang positif juga. Sebaliknya, kalau kelompok yang dijadikan teman oleh individu ini memiliki sikap, pendapat, dan perilaku negatif, maka individu akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif. Untuk nilai-nilai sosial yang dipegang teguh oleh sistem sosial dan untuk kebersihan moral, konformitas sangat diperlukan (Rakhmat, 2004). Tapi jika remaja selalu berpegang teguh pada konformitas maka akan menghambat remaja untuk menghasilkan hal-hal yang baru dan kreatif (Indria dan Nindyati, 2007). Apalagi remaja yang berstatus mahasiswa adalah generasi penerus bangsa yang memiliki tanggung jawab yang lebih, mengingat dipundak merekalah masa depan bangsa ini dipikul. Alangkah ironisnya bila generasi penerus tersebut memiliki perilaku konformitas yang tinggi, dimana mereka selalu mengikuti kelompok dan lebih mementingkan perannya sebagai anggota kelompok yang pada akhirnya

8 akan menjadikan mereka generasi yang tidak kritis karena tidak mampu mengembangkan pola norma diri sendiri. Perilaku konformitas yang dilakukan remaja tersebut merupakan pencerminan dari kebutuhan yang dimiliki oleh remaja itu sendiri. Asumsi tersebut didasarkan pada pendapat Vernon (dalam Suharno, 1996) yang menyatakan bahwa ciri-ciri orang yang memiliki kecenderungan sikap konformitas terhadap kelompok adalah orang yang memiliki kebutuhan berafiliasi yang tinggi. Menurut Vernon, sumber kebutuhan berafiliasi adalah konformitas untuk memperoleh kepercayaan, afeksi dan empati dari orang lain atau kelompok. Pendapat ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sistrunk dan Mc David (dalam Suharno, 1996) yang menemukan bahwa kebutuhan berafiliasi yang tinggi akan mempunyai tingkat konformitas yang tinggi daripada kebutuhan berafiliasi yang rendah. Penelitian dari Smart (dalam Harjanti, 2001) menunjukkan bahwa kebutuhan afiliasi berkorelasi positif dengan pembentukan kelompok. Individu yang mempunyai kebutuhan afiliasi tinggi lebih berusaha masuk kelompok dan berusaha agar diterima oleh kelompok tersebut. Menurut De Montmollin (Hewstone dkk, 1996) pada dasarnya konformitas merupakan salah satu akibat dari pengaruh sosial yang terjadi ketika penilaian, opini, maupun sikap seseorang berubah karena dihadapkan pada opini, penilaian dan sikap orang atau kelompok lain. Esensi dari konformitas adalah tekanan dari kelompok yang mengakibatkan terjadinya penyesuaian, karena menurut Morgan, King dan Robinson (dalam Indria & Nindyati, 2007) konformitas berkaitan

9 dengan kecenderungan individu untuk mengubah pandangan atau perilakunya dengan tujuan untuk menyesuaikan dengan tuntutan norma sosialnya. Murray (Hall dan Lindzey, 2004) mengemukakan bahwa kebutuhan afiliasi merupakan keinginan untuk mendekatkan diri, bekerja sama, saling menerima dan memberi kepada orang lain yang mempunyai persamaan dengan dirinya, menyenangkan orang lain dan mencari afeksi dari mereka, serta patuh dan setia kepada teman. Menurut Mc Clelland (As ad, 2003) ciri-ciri tingkah laku individu yang didorong oleh kebutuhan berafiliasi yang tinggi akan nampak sebagai berikut, yaitu: lebih memperhatikan segi hubungan pribadi yang ada dalam pekerjaan daripada segi-segi tugas yang ada pada pekerjaan itu, melakukan pekerjaannya lebih efektif bila bekerjasama bersama orang lain dalam suasana yang lebih kooperatif, mencari kesepakatan atau persetujuan dari orang lain, serta lebih suka bersama orang lain daripada sendirian. B. METODE PENELITIAN 1. Subjek Penelitian Subjek dari penelitian kali ini adalah mahasiswa semester pertama Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia. Sampel dari penelitian ini adalah mahasiswa semester pertama yang berusia antara 18 tahun sampai 21 tahun dengan jenis kelamin laki-laki maupun perempuan.

10 2. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode skala, yaitu skala konformitas dan skala pemenuhan kebutuhan berafiliasi. a. Skala pemenuhan kebutuhan berafiliasi Skala pemenuhan kebutuhan berafiliasi yang digunakan dibuat sendiri oleh peneliti dengan mengacu pada aspek yang dikemukakan oleh Murray (Hall & Lindzey, 2004) yang berjumlah 24 butir aitem. Skala ini disusun berdasarkan empat aspek yang terdiri dari: afeksi, kooperatif, kebersamaan dan sikap setia. b. Skala konformitas Skala konformitas ini merupakan adaptasi dan hasil modifikasi dari skala konformitas yang digunakan oleh Riyadi (1993). Skala ini mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Asch (1959). Skala konformitas ini terdiri 16 aitem yang terdiri dari tiga aspek, yaitu: distorsi persepsi, distorsi tindakan, distorsi penilaian. 3. Metode Analisis Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan metode kuantitatif. Analisis data dilakukan dengan analisis korelasi product moment dari Pearson dengan menggunakan program komputer SPSS 12,0 for Windows

11 1. Deskripsi Subjek Penelitian C. HASIL PENELITIAN Subjek penelitian ini adalah mahasiswa semester pertama Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia. Dalam penelitian ini ada 35 subjek yang berusia antara 18 tahun sampai 21 tahun, laki-laki maupun perempuan. 2. Kategorisasi Skala 1. Skala pemenuhan kebutuhan berafiliasi Tabel 1 Kriteria kategorisasi skala pemenuhan kebutuhan berafiliasi Skor Kategorisasi Frekuensi % X < 38,4 38,4 = X < 52,8 52,8 = X < 67,2 67,2 = X < 81,6 X > 81,6 2. Skala konformitas Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi Tabel 7 Kriteria kategorisasi skala konformitas X <25,6 25,6 = X < 35,2 35,2 = X < 44,8 44,8 = X < 54,4 X > 54, ,28 % 60 % 5,72 % Skor Kategorisasi Frekuensi % Sangat rendah 0 Rendah 0 Sedang 31 Tinggi 4 Sangat tinggi ,58 % 11,42 % 0 3. Uji Asumsi a. Uji normalitas Hasil uji normalitas dengan menggunakan program SPSS 12,0 for Windows dengan teknik one sample Kolmogorof Smirnov menunjukkan nilai K-S-Z sebesar 0,744 dengan p = 0,637 (p>0,05) untuk skala pemenuhan

12 kebutuhan berafiliasi dan nilai K-S-Z sebesar 1,037 dengan p = 0,232 (p>0,05) untuk skala konformitas. Hasil uji normalitas ini menunjukkan bahwa skala pemenuhan kebutuhan berafiliasi dan skala konformitas memiliki sebaran normal. b. Uji linearitas Hasil uji linearitas dengan menggunakan program SPSS 12,0 for Windows dengan teknik Compare means menunjukkan F = 16,417 ; p = 0,001 (p<0,05). Berdasarkan hasil analisis di atas, maka dapat dikatakan bahwa hubungan kedua variabel linear karena p<0,05, sehingga uji linearitas dapat terpenuhi. c. Uji korelasi Hasil analisis data menunjukkan korelasi antara variabel pemenuhan kebutuhan berafiliasi dengan variabel konformitas nilai r = 0,530 dengan p = 0,001 (p<0,01). Hal ini berarti menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara pemenuhan kebutuhan berafiliasi dengan konformitas pada mahasiswa semester pertama, sehingga hipotesis yang diajukan dapat diterima. d. Hasil Analisis Tambahan Untuk mengetahui aspek dari pemenuhan kebutuhan berafiliasi yang paling mempengaruhi konformitas dan besar sumbangan efektifnya, maka teknik yang digunakan adalah teknik Regression Linear dengan menggunakan program SPSS 12,0 for windows. Hasil yang diperoleh menunjukkan asoek yang paling berpengaruh adalah sikap setia dengan nilai R Square Change sebesar 0,344 atau 34,4 %.

13 4. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis data penelitian, maka hipotesis yang telah diajukan yaitu ada hubungan positif antara pemenuhan kebutuhan berafiliasi dengan konformitas pada mahasiswa semester pertama dapat diterima. Hasil analisis korelasi dengan menggunakan teknik product moment dari Pearson menunjukkan koefisien korelasi (r) sebesar 0,530 dengan p = 0,001 (p<0,01), dengan hasil tersebut dapat diartikan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara pemenuhan kebutuhan berafiliasi dengan konformitas pada mahasiswa semester pertama. Jadi dapat diartikan semakin tinggi pemenuhan kebutuhan berafiliasi maka semakin tinggi pula tingkat konformitas pada mahasiswa semester pertama. Perubahan-perubahan yang dialami mahasiswa semester pertama, baik itu perubahan dalam hal akademik, perubahan tanggung jawab maupun perubahan dalam interaksi sosial, tentunya membuat mahasiswa semester pertama merasa asing dan bingung. Untuk itu mahasiswa semester pertama harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya yang baru. Salah satu bentuk dari penyesuaian diri yaitu dengan melakukan konformitas (Jufri, 1999). Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sherif, Jacobs dan Campbell (Hewstone dkk, 1996) serta Kelly dan Thomas (Aroson dkk, 2007) yang menjelaskan bahwa pada situasi yang membuat individu merasa asing dan ambigu serta tidak tahu secara pasti apa yang harus dikerjakan, maka individu tersebut akan cenderung untuk melakukan konformitas. Menurut Palmer (Mappiare, 1993) remaja melakukan konformitas karena keinginan remaja untuk selalu berada dan diterima dalam kelompoknya.

14 Perilaku konformitas yang dilakukan remaja tersebut merupakan pencerminan dari kebutuhan yang dimiliki oleh remaja itu sendiri. Asumsi tersebut didasarkan pada pendapat Vernon (Suharno, 1996) yang menyatakan bahwa ciri-ciri orang yang memiliki kecenderungan sikap konformitas terhadap kelompok adalah orang yang memiliki kebutuhan berafiliasi yang tinggi. Keinginan berafiliasi juga timbul bila seseorang ingin disukai dan diterima sebagai anggota kelompok. McClelland (1987) juga mengatakan bahwa adanya kebutuhan berafiliasi tersebut dapat mendorong individu untuk memiliki pola perilaku yang cenderung sama dengan pola perilaku kelompoknya, atau dengan kata lain individu akan cenderung untuk melakukan konformitas terhadap kelompoknya. Lebih lanjut Mc Clelland (1987) mengatakan bahwa kebutuhan berafiliasi itu sangat baik dijelaskan dengan kata persahabatan. Pengukuran kebutuhan berafiliasi ditentukan oleh sifat-sifat menjalin, membina, atau memulihkan persahabatan dengan orang lain. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa adanya keinginan untuk memenuhi kebutuhan berafiliasi pada mahasiswa semester pertama dapat menimbulkan perilaku konformitas. Dimana kebutuhan berafiliasi dan konformitas mempunyai tujuan yang sama yaitu agar diterima dan disukai oleh kelompoknya. Hubungan antara pemenuhan kebutuhan berafiliasi dengan konformitas pada mahasiswa semester pertama terlihat kecil, yaitu kebutuhan berafiliasi memberikan sumbangan sebesar 28,1 % terhadap konformitas dan selebihnya sebesar 71,9 % dipengaruhi oleh faktor lain di luar kebutuhan berafiliasi. Hal ini

15 sesuai yang diungkap oleh Rakhmat (2004) diantaranya adalah konteks situasi, kejelasan situasi, usia, ukuran kelompok dan stabilitas emosional. Hasil kategorisasi pada nilai masing-masing skala menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan berafiliasi berada pada kategori tinggi yaitu 21 subjek atau 60 % dari jumlah 35 subjek penelitian. Hal ini mungkin dikarenakan mahasiswa semester pertama belum mempunyai banyak teman sehingga mereka mengembangkan hubungan sosial dan membentuk pertemanan baru. Sebuah perkenalan dapat berarti banyak bagi individu, hal ini dapat berarti memahami, mengerti, mengenali serta menghayati lebih jauh segala sesuatu yang baru saja ditemui atau dijumpainya. Kehadiran teman-teman baru tersebut akan membuat para mahasiswa semester pertama merasa diterima dan disukai sehingga kebutuhan berafiliasinya dapat terpenuhi. Hal tersebut sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Mc Clelland (1987) bahwa kebutuhan berafiliasi itu sangat baik dijelaskan dengan kata persahabatan. Pengukuran kebutuhan berafiliasi ditentukan oleh sifat-sifat menjalin, membina, atau memulihkan persahabatan dengan orang lain. Sedangkan skala konformitas berada pada kategori sedang yaitu sebanyak 31 orang atau 88,58 % dari jumlah 35 subjek penelitian. Hal ini mungkin dikarenakan faktor usia dari subjek. Jika dilihat dari tahap perkembangannya, maka mahasiswa semester pertama termasuk ke dalam remaja akhir yang berusia 18 tahun sampai 21 tahun. Walaupun konformitas dilakukan individu pada segala umur, amun konformitas paling banyak dilakukan pada masa remaja khususnya masa remaja awal dan masa remaja tengah (Indria dan Nindyati, 2007).

16 Kebutuhan tersebut secara berangsur-angsur namun tetap akan menurun pada masa akhir remaja (Conger, 1991). Hal ini sesuai dengan pendapat Rakhmat (2004) yang mengatakan bahwa semakin tinggi usia individu maka semakin rendah tingkat konformitasnya. Hal lain yang memyebabkan rendahnya kategorisasi konformitas pada mahasiswa semester pertama mungkin dikarenakan mahasiswa tersebut melakukan konformitas tipe complience. Ini dilakukan karena mereka ingin masuk ke dalam kelompok sosial yang baru, sehingga mereka akan menyamakan persepsi, opini dan tingkah laku agar sama dengan kelompok barunya. Tapi konformitas ini dilakukan ketika mahasiswa semester pertama berada ditengah-tengah kelompok barunya tersebut dan mereka tidak akan merubah opini, persepsi dan tingkah lakunya jika tidak berada di tengah kelompok barunya. Hasil analisis tambahan menunjukkan bahwa aspek sikap setia merupakan aspek yang paling mempengaruhi konformitas yang terjadi pada mahasiswa semester pertama dengan sumbangan efektif sebesar 34,4 %. Sikap setia ini menunjukkan perilaku memelihara dan menerima hubungan persahabatan dengan orang lain. Edward (As ad, 2003)mendukung asumsi di atas bahwa kebutuhan afiliasi adalah kebutuhan untuk menjalin persahabatan dengan orang lain dan setia terhadap temannya, berpartisipasi dalam kelompoknya dan suka menulis surat kepada teman-temannya. Murray (Hall & Lindzey, 2004) juga mengemukakan hal ysng sama bahwa kebutuhan afiliasi merupakan keinginan untuk mendekatkan diri, bekerja sama, saling menerima dan memberi kepada orang lain yang

17 mempunyai persamaan dengan dirinya, menyenangkan orang lain dan mencari afeksi dari mereka, serta patuh dan setia kepada teman. Kelemahan dalam penelitian ini adalah jumlah subjek yang terlalu sedikit, sehingga kurang bisa mewakili keadaan yang sebenarnya dari subjek. Dalam penelitian ini subjek yang digunakan hanya satu kelas sehingga terlalu homogen. Waktu yang kurang tepat juga merupakan kelemahan dari penelitian ini. Seharusnya penelitian dilakukan ketika subjek baru memulai masa perkuliahan, tapi karena keterbatasan dari peneliti maka penelitian baru dapat dilakukan ketika masa perkuliahan sudah berlangsung selama empat bulan. D. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif yang sangat signifikan antara pemenuhan kebutuhan berafiliasi dengan konformitas pada mahasiswa semester pertama. Hal ini berarti semakin tinggi pemenuhan kebutuhan berafiliasi maka semakin tinggi tingkat konformitas yang dilakukan oleh mahasiswa semester pertama. Jadi hipotesis yang menyatakan ada hubungan positif antara pemenuhan kebutuhan berafiliasi dengan konformitas pada mahasiswa semester pertama dapat diterima. 2. Saran-saran a. Bagi Para Mahasiswa Diharapkan mahasiswa dapat mengikuti kegiatan yang ada di kampus, sehingga kebutuhan berafiliasi akan terpenuhi. Kegiatan tersebut juga

18 diharapkan menjadi wadah untuk mengembangkan identitas diri mahasiswa semester pertama, sehingga mampu mengembangkan pola piker sendiri dan tidak terlalu bersikap konformis. b. Bagi Penelitian Selanjutnya? Penelitian yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan berafiliasi dan konformitas masih perlu diungkap khususnya berkaitan dengan faktorfaktor yang mempengaruhi kedua variabel tersebut. Selain itu perlu dilakukan penelitian lain dengan subjek berbeda, misalnya pada remaja yang baru masuk sekolah, sehingga menghasilkan berbagai macam variasi penelitian.? Diharapkan pada peneliti selanjutnya lebih teliti dalam pemilihan aitem untuk pembuatan skala dan penentuan seberapa banyak aitem yang disajikan agar sesuai dengan kondisi subjek.? Diharapkan untuk penelitian selanjutnya lebih teliti dalam pemilihan subjek agar sesuai dengan penelitian yang akan diungkap dan ketepatan waktu penelitian.

19 DAFTAR PUSTAKA Aroson, E. Wilson, T.D., Akert, R.M, Social Psychology. Sixth Edition. New Jersey: Pearson International Edition. As ad, M Psikologi Industri (edisi keempat). Yogyakarta : Liberty. Hall, C.S dan Lindzey, G Psikologi Kepribadian 2: Teori-teori Holistik (Organismik-Fenomenologis). Yogyakarta : Penerbit Kanisius. Indria, K. dan Nindyati, A.D Kajian Konformitas dan Kreativitas Affective Remaja. Jurnal Provitae, Volume 3 No. 1, Jufri, M Efikasi Diri, Kemampuan Belajar dan Penyesuaian Diri Sebagai Prediktor Prestasi Akademik Mahasiswa Tahun Pertama. Tesis (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Pasca Sarjana Psikologi Universitas Gajah Mada. Mappiare Psikologi Remaja. Surabaya : Usaha Nasional. Monks,F.J., Knoers, A.M.P. dan Haditono, S.R Psikologi Perkembangan : Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta : Gajah Mada University Press. Rakhmat, J Psikologi Komunikasi. Bandung : Remaja Rosdakarya Offset. Riyadi, A Konformitas dalam Kelompok Ditinjau dari Jenis Kelamin dan Mayoritas pada Remaja. Skripsi (Tidak Dterbitkan). Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada. Schult, D Theories of Personality (thirs edition). California: Brooks/Cole Publishing Company. Sears, D.O., Freedman, J.L, dan Peplau, L.A Psikologi Sosial Jilid 1 (edisi kelima). Jakarta : Erlangga. Shahroza, D Hubungan Antara Kemandirian dengan Alienasi pada Remaja yang Berstatus Mahasiswa. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia. Suharno, H Hubungan antara Motif berafiliasi, Motif Berprestasi dan Motif Berkuasa dengan Disiplin Tata Tertib Sekolah. Tesis (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta : Pasca SarjanaPsikologi Universitas Gajah Mada.

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PERSONAL RESPONSIBILITY KARYAWAN LEMBAGA PENDIDIKAN PERKEBUNAN YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PERSONAL RESPONSIBILITY KARYAWAN LEMBAGA PENDIDIKAN PERKEBUNAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PERSONAL RESPONSIBILITY KARYAWAN LEMBAGA PENDIDIKAN PERKEBUNAN YOGYAKARTA DISUSUN OLEH SUGESTI HANUNG ANDITYA SUS BUDIHARTO PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU 1 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU Oleh : Chinta Pradhika H. Fuad Nashori PRODI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KONFLIK ORANGTUA (AYAH IBU) - ANAK DENGAN DEPRESI PADA REMAJA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KONFLIK ORANGTUA (AYAH IBU) - ANAK DENGAN DEPRESI PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KONFLIK ORANGTUA (AYAH IBU) - ANAK DENGAN DEPRESI PADA REMAJA Oleh : Finda Fatmawati Hepi Wahyuningsih PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 37 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Uji Asumsi dilakukan sebelum melakukan uji hipotesis, uji asumsi ini terdiri dari uji normalitas dan uji linieritas. Tujuan dari uji asumsi

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Yogyakarta angkatan 2015 yang berjenis kelamin laki-laki dan

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Yogyakarta angkatan 2015 yang berjenis kelamin laki-laki dan 34 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa hubungan antara konformitas pada produk dan perilaku konsumtif

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN MINAT MEMBELI BARANG - BARANG BERMEREK

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN MINAT MEMBELI BARANG - BARANG BERMEREK NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN MINAT MEMBELI BARANG - BARANG BERMEREK Oleh: Amalia Gia Puspita Fuad Nashori PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Hubungan Density Pada Rumah Kos Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa

Hubungan Density Pada Rumah Kos Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Hubungan Density Pada Rumah Kos Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Abstract This study aims to determine whether there is a relationship between the density (density) in a boarding house with student learning

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PERSEPSI REMAJA TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA OTORITER DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI PADA REMAJA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PERSEPSI REMAJA TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA OTORITER DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PERSEPSI REMAJA TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA OTORITER DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI PADA REMAJA Oleh: Iffah Savitri Mira Aliza Rachmawati PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 39 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi 1. Uji Normalitas Data setiap variabel diuji normalitasnya dengan menggunakan program Statistical Packages for Social Sciences (SPSS) Release 13.0.

Lebih terperinci

HUBUNGAN KONFORMITAS DENGAN KEMATANGAN EMOSI PADA REMAJA. Gani Tri Utomo H. Fuad Nashori INTISARI

HUBUNGAN KONFORMITAS DENGAN KEMATANGAN EMOSI PADA REMAJA. Gani Tri Utomo H. Fuad Nashori INTISARI HUBUNGAN KONFORMITAS DENGAN KEMATANGAN EMOSI PADA REMAJA Gani Tri Utomo H. Fuad Nashori INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konformitas dengan kematangan emosi pada remaja.

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. terhubungdengan internet seperti Smartphone dan I-phone serta berbagai macam

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. terhubungdengan internet seperti Smartphone dan I-phone serta berbagai macam BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Salah satu tahap yang harus dilalui sebelum peneltian dilaksanakan adalah perlunya memahami orientasi

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. dan harga diri, peneliti melakukan pengujian hipotesis. Hipotesis diuji dengan menggunakan teknik analisis korelasi Regresi

BAB V HASIL PENELITIAN. dan harga diri, peneliti melakukan pengujian hipotesis. Hipotesis diuji dengan menggunakan teknik analisis korelasi Regresi BAB V HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari skala perilaku konsumtif dan harga diri, peneliti melakukan pengujian hipotesis. Hipotesis diuji dengan menggunakan

Lebih terperinci

Tabel 1. Tabel Krejcie dan Morgan (1970) dalam Uma Sekaran 1

Tabel 1. Tabel Krejcie dan Morgan (1970) dalam Uma Sekaran 1 53 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Zawiyah Cot Kala Langsa. Waktu penelitian dimulai dari bulan Desember 2011

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mutia Ramadanti Nur,2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mutia Ramadanti Nur,2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan selama hidupnya, manusia dihadapkan pada dua peran yaitu sebagai mahluk individu dan mahluk sosial. Sebagai mahluk sosial, manusia selalu

Lebih terperinci

KEMANDIRIAN DITINJAU DARI URUTAN KELAHIRAN DAN JENIS KELAMIN

KEMANDIRIAN DITINJAU DARI URUTAN KELAHIRAN DAN JENIS KELAMIN KEMANDIRIAN DITINJAU DARI URUTAN KELAHIRAN DAN JENIS KELAMIN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEBERMAKNAAN HIDUP DENGAN PERILAKU PRODUKTIF PADA GURU SLB. Ermy Herawaty Sus Budiharto, S. Psi, M.

HUBUNGAN ANTARA KEBERMAKNAAN HIDUP DENGAN PERILAKU PRODUKTIF PADA GURU SLB. Ermy Herawaty Sus Budiharto, S. Psi, M. HUBUNGAN ANTARA KEBERMAKNAAN HIDUP DENGAN PERILAKU PRODUKTIF PADA GURU SLB Ermy Herawaty Sus Budiharto, S. Psi, M. Si, Psi INTISARI Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya fakta yang menunjukkan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan narapidana. Didalam UU No 12/1995 (kitab undang -undang hukum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan narapidana. Didalam UU No 12/1995 (kitab undang -undang hukum 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Individu yang ditahan di lembaga permasyarakatan biasanya disebut dengan narapidana. Didalam UU No 12/1995 (kitab undang -undang hukum pidana) tentang permasyarakatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA (STUDI KORELASI PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 SEMARANG)

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA (STUDI KORELASI PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 SEMARANG) HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA (STUDI KORELASI PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 SEMARANG) Gea Lukita Sari 1, Farida Hidayati 2 1,2 Fakultas Psikologi,Universitas Diponegoro Jl.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN IBU DENGAN PENYESUAIAN DIRI PERSONAL REMAJA TUNA GRAHITA. Citra Suci Annisa Hepi Wahyuningsih, S. Psi, M.

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN IBU DENGAN PENYESUAIAN DIRI PERSONAL REMAJA TUNA GRAHITA. Citra Suci Annisa Hepi Wahyuningsih, S. Psi, M. HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN IBU DENGAN PENYESUAIAN DIRI PERSONAL REMAJA TUNA GRAHITA Citra Suci Annisa Hepi Wahyuningsih, S. Psi, M. Si INTISARI Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya fakta yang menunjukkan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Sebelum analisis data dilakukan, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi untuk mengetahui normal tidaknya sebaran data dan linear atau

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian dimulai dengan mempersiapkan alat ukur, yaitu menggunakan satu macam skala untuk mengukur self esteem dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian menurut data yang diperoleh di lapangan. Pembahasan diawali dengan menjelaskan gambaran umum subjek penelitian, pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. apabila P > 0,05 dan diperoleh hasil sebagai berikut:

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. apabila P > 0,05 dan diperoleh hasil sebagai berikut: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi 1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data memiliki distribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov

Lebih terperinci

NURUL ILMI FAJRIN_ Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

NURUL ILMI FAJRIN_ Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG NURUL ILMI FAJRIN_11410126 Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA EMPATI DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA KARANG TARUNA DI DESA JETIS, KECAMATAN BAKI, KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA EMPATI DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA KARANG TARUNA DI DESA JETIS, KECAMATAN BAKI, KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA EMPATI DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA KARANG TARUNA DI DESA JETIS, KECAMATAN BAKI, KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KESTABILAN EMOSI DENGAN KONFORMITAS PADA ANGGOTA KLUB MOTOR

HUBUNGAN ANTARA KESTABILAN EMOSI DENGAN KONFORMITAS PADA ANGGOTA KLUB MOTOR HUBUNGAN ANTARA KESTABILAN EMOSI DENGAN KONFORMITAS PADA ANGGOTA KLUB MOTOR NASKAH PUBLIKASI Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi Oleh : RIZKY OKTARIA F 100 080 149 FAKULTAS

Lebih terperinci

Hubungan Antara Kematangan Emosi Dan Kepercayaan Diri Dengan Penyesuaian Diri Pada Remaja Awal Di SMK PGRI 3 KEDIRI

Hubungan Antara Kematangan Emosi Dan Kepercayaan Diri Dengan Penyesuaian Diri Pada Remaja Awal Di SMK PGRI 3 KEDIRI Hubungan Antara Kematangan Emosi Dan Kepercayaan Diri Dengan Penyesuaian Diri Pada Remaja Awal Di SMK PGRI 3 KEDIRI Oleh: Hanggara Budi Utomo Dosen FKIP Universitas Nusantara PGRI Kediri Abstrak Seringkali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia saling berinteraksi sosial dalam usaha mengkomunikasikan pikiran dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia saling berinteraksi sosial dalam usaha mengkomunikasikan pikiran dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah mahluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lainnya. Manusia saling berinteraksi sosial dalam usaha mengkomunikasikan pikiran dan perasaannya.

Lebih terperinci

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. sekolah negeri milik pemerintah setingkat menengah atas dengan visi

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. sekolah negeri milik pemerintah setingkat menengah atas dengan visi 33 BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Sedayu. Sekolah ini terletak di Argomulyo Sedayu Kabupaten

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP HARAPAN ORANGTUA DENGAN MOTIF BERPRESTASI SKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP HARAPAN ORANGTUA DENGAN MOTIF BERPRESTASI SKRIPSI NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP HARAPAN ORANGTUA DENGAN MOTIF BERPRESTASI SKRIPSI Oleh : RIZQIANI HAYATI ULY GUSNIARTI PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. hasil perhitungan distribusi frekuensi yang telah dilakukan. Tabel 4.1 Demografi Responden. Demografi Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN. hasil perhitungan distribusi frekuensi yang telah dilakukan. Tabel 4.1 Demografi Responden. Demografi Jumlah % BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Partisipan Penelitian dilakukan kepada 70 karyawan PT. YMMI. Gambaran umum partisipan penelitian merupakan gambaran demografis penyebaran partisipan dilihat berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan hasil penelitian sesuai dengan data yang diperoleh. Pembahasan diawali dengan memberikan gambaran subjek penelitian, pelaksanaan penelitian, pengumpulan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : AKTUALISASI DIRI KODE MATA KULIAH / SKS : HM / 2 SKS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : AKTUALISASI DIRI KODE MATA KULIAH / SKS : HM / 2 SKS b 1 Pengertian A. Pengertian : memahami dan menjelaskan pengertian aktualisasi diri B. Kepribadian sehat : memahami dan menjelaskan pribadian yang sehat C. Daya dorong Aktualisasi diri : memahami dan menjelaskan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN ASERTIVITAS PADA REMAJA YANG TINGGAL DI PANTI ASUHAN YATIM PIATU

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN ASERTIVITAS PADA REMAJA YANG TINGGAL DI PANTI ASUHAN YATIM PIATU NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN ASERTIVITAS PADA REMAJA YANG TINGGAL DI PANTI ASUHAN YATIM PIATU Oleh: AMELIA DESTARI SONNY ANDRIANTO FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI SIKAP REMAJA TERHADAP PENYALAHGUNAAN OBAT DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI

NASKAH PUBLIKASI SIKAP REMAJA TERHADAP PENYALAHGUNAAN OBAT DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI NASKAH PUBLIKASI SIKAP REMAJA TERHADAP PENYALAHGUNAAN OBAT DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI Oleh : SYAIFUL ANWAR PRASETYO YULIANTI DWI ASTUTI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Lebih terperinci

Perbedaan Penyesuaian Diri Pada Santri di Pondok Pesantren ditinjau dari Jenis Kelamin. Rini Suparti Dr Aski Marissa, M.

Perbedaan Penyesuaian Diri Pada Santri di Pondok Pesantren ditinjau dari Jenis Kelamin. Rini Suparti Dr Aski Marissa, M. Perbedaan Penyesuaian Diri Pada Santri di Pondok Pesantren ditinjau dari Jenis Kelamin Rini Suparti 16512413 Dr Aski Marissa, M.Psi, Psikolog BBAB I: Latar Belakang Didalam kehidupan pondok pesantren para

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Negeri 2 Tarik Sidoarjo. Jumlah dalam penelitian ini sebanyak 67 subjek.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Negeri 2 Tarik Sidoarjo. Jumlah dalam penelitian ini sebanyak 67 subjek. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subjek Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII 1 dan VII 7 di SMP Negeri 2 Tarik Sidoarjo. Jumlah dalam penelitian ini sebanyak 67 subjek.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian ini adalah penelitian populasi, sehingga tidak digunakan sampel untuk mengambil data penelitian. Semua populasi dijadikan subyek penelitian. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode penelitian sangat menentukan suatu penelitian karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data dan pengambilan keputusan hasil

Lebih terperinci

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PROSEDUR PENGENDALIAN DOKUMEN DAN DATA SATUAN ACARA PERKULIAHAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PROSEDUR PENGENDALIAN DOKUMEN DAN DATA SATUAN ACARA PERKULIAHAN Pertemuan ke : 1 : Mampu memahami pengertian bimbingan konseling sosial Definisi bimbingan konseling sosial /Evaluasi hasil belajar: 1. Menjelaskan konsep dasar bimb. Konseling sosial 2. Pengertian BK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: 2. Variabel Bebas : Pola Asuh Orangtua

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: 2. Variabel Bebas : Pola Asuh Orangtua BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Tergantung : Alienasi 2. Variabel Bebas : Pola Asuh Orangtua 3. Variabel Mediator : Konsep

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY TERHADAP KONFORMITAS PADA ANGGOTA KLUB MOTOR

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY TERHADAP KONFORMITAS PADA ANGGOTA KLUB MOTOR NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY TERHADAP KONFORMITAS PADA ANGGOTA KLUB MOTOR Oleh: EKA KURNIA DEWI SONNY ANDRIANTO, S.Psi., M.Si PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERAMPILAN MANAJERIAL BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERAMPILAN MANAJERIAL BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERAMPILAN MANAJERIAL BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN Oleh: HANDINI IKA PRATIWI SUS BUDIHARTO FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Oleh : Arum Kusuma Putri Uly Gusniarti PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA PERUSAHAAN DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA KARYAWAN PRODUKSI CV. CAHYO NUGROHO JATI SUKOHARJO

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA PERUSAHAAN DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA KARYAWAN PRODUKSI CV. CAHYO NUGROHO JATI SUKOHARJO . HUBUNGAN ANTARA BUDAYA PERUSAHAAN DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA KARYAWAN PRODUKSI CV. CAHYO NUGROHO JATI SUKOHARJO Agustina Dwisari Handa Endah Mujiasih Achmad mujab Masykur Fakultas Psikologi Universitas

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN Pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis korelasi Product Moment untuk mencari hubungan antara konformitas teman sebaya dengan perilaku agresif

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA. Naskah Publikasi. Diajukan kepada Fakultas Psikologi

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA. Naskah Publikasi. Diajukan kepada Fakultas Psikologi HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA Naskah Publikasi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk Memenuhi Sebagian Syaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Diajukan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi KONTRIBUSI LINGKUNGAN BELAJAR DAN SIKAP SISWA DALAM MENERIMA PELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI KERJO TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII DI MTS AL-HAMID

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII DI MTS AL-HAMID HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII DI MTS AL-HAMID Oleh: Ardiles Delta Asmara 1) Dra. Indira Chanum, M.Psi. 2) Sjenny A. Indrawati, Ed.D. 3) ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BEBAN TUGAS GURU DENGAN STRES KERJA PADA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KERTEK, KABUPATEN WONOSOBO, JAWA TENGAH

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BEBAN TUGAS GURU DENGAN STRES KERJA PADA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KERTEK, KABUPATEN WONOSOBO, JAWA TENGAH HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BEBAN TUGAS GURU DENGAN STRES KERJA PADA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KERTEK, KABUPATEN WONOSOBO, JAWA TENGAH NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Rudi Prasetyo 04320307

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Uji asumsi perlu dilakukan dalam menganalisis data. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan korelasi Product Moment. Uji

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk memenuhi sebagaian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk memenuhi sebagaian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 GEMOLONG TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

Oleh: QONITAH HAPPY EXACTA A

Oleh: QONITAH HAPPY EXACTA A PENGARUH PERSEPSI TENTANG VARIASI GAYA MENGAJAR DOSEN DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MANAJEMEN KEUANGAN MAHASISWA PROGRAM STUDY PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di sekolah SMK NEGERI 1 Kecamatan SUTERA Kabupaten Pesisir Selatan. 4.2. Pelaksanaan Penelitian 4.2.1. Tempat

Lebih terperinci

PERBEDAAN TINGKAT KESEPIAN BERDASARKAN STATUS PADA WANITA DEWASA AWAL. Dwi Rezka Kemala. Ira Puspitawati, SPsi, Msi

PERBEDAAN TINGKAT KESEPIAN BERDASARKAN STATUS PADA WANITA DEWASA AWAL. Dwi Rezka Kemala. Ira Puspitawati, SPsi, Msi PERBEDAAN TINGKAT KESEPIAN BERDASARKAN STATUS PADA WANITA DEWASA AWAL Dwi Rezka Kemala Ira Puspitawati, SPsi, Msi Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Abstraksi Penelitian ini bertujuan untuk menguji

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP PGRI 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP PGRI 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Artikel Skripsi HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP PGRI 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PENGARUH BIMBINGAN KONSELING DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA SMA NEGERI I JATISRONO WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai (A) Tipe Penelitian (B). Identifikasi Variabel Penelitian, (C). Definisi

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai (A) Tipe Penelitian (B). Identifikasi Variabel Penelitian, (C). Definisi BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguraikan mengenai (A) Tipe Penelitian (B). Identifikasi Variabel Penelitian, (C). Definisi Operasional Penelitian, (D). Subjek

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri

BAB 4 ANALISIS HASIL. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri BAB 4 ANALISIS HASIL Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri atas dua bagian. Bagian pertama berisi profil responden, bagian kedua adalah hasil dan pembahasan penelitian.

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Uji asumsi harus terlebih dahulu dilakukan sebelum melakukan uji hipotesis. Uji asumsi ini terdiri dari uji normalitas, uji linieritas, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. a. Variabel Terikat (Y) : Prestasi Kerja Karyawan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. a. Variabel Terikat (Y) : Prestasi Kerja Karyawan BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Identifikasi merupakan variabel yang diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: a. Variabel Terikat (Y) : Prestasi Kerja Karyawan b. Variable Bebas (X) :

Lebih terperinci

Uji Normalitas Sebaran Hasil Penelitian Utama. Uji Linearitas Hasil Penelitian Utama

Uji Normalitas Sebaran Hasil Penelitian Utama. Uji Linearitas Hasil Penelitian Utama Uji Normalitas Sebaran Hasil Penelitian Utama One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test makna hidup harga diri N 80 80 Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences Mean 79,64 109,85 Std. Deviation 8,070 9,834

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU DELIKUEN SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU DELIKUEN SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU DELIKUEN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Semua berawal dari Sekolah Menengah Persiapan Pembangunan atau yang

BAB IV PEMBAHASAN. Semua berawal dari Sekolah Menengah Persiapan Pembangunan atau yang BAB IV PEMBAHASAN A. Profil singkat SMA Negeri 2 Ngawi 1. Sejarah SMA Negeri 2 Ngawi Semua berawal dari Sekolah Menengah Persiapan Pembangunan atau yang lebih dikenal dengan sebutan SMPP yang telah merabut

Lebih terperinci

BAB lll METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif diartikan sebagai suatu penelitian yang menggunakan alat

BAB lll METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif diartikan sebagai suatu penelitian yang menggunakan alat 33 BAB lll METODE PENELITIAN Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif diartikan sebagai suatu penelitian yang menggunakan alat bantu statistik sebagai

Lebih terperinci

Dhoni Aprianto, A , Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012.

Dhoni Aprianto, A , Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012. NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA MENGENAI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1 TAHUN AKADEMIK 2009/2010 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN KEMANDIRIAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN KEMANDIRIAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN KEMANDIRIAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Derajat Sarjana S-1 Psikologi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA BARU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN AKADEMIK 2013

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA BARU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN AKADEMIK 2013 HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA BARU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN AKADEMIK 2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : HETI SETYANINGSIH F 100 090 114

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PERSEPSI TERHADAP OTORITAS ORANG TUA (AYAH DAN IBU) DAN PENGETAHUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA MAHASISWA DI YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI PERSEPSI TERHADAP OTORITAS ORANG TUA (AYAH DAN IBU) DAN PENGETAHUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA MAHASISWA DI YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI PERSEPSI TERHADAP OTORITAS ORANG TUA (AYAH DAN IBU) DAN PENGETAHUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA MAHASISWA DI YOGYAKARTA Oleh: Dwi Ayu Rizkiyah Mira Aliza Rachmawati PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

Lebih terperinci

Oleh: HESTI NUFRIDA A

Oleh: HESTI NUFRIDA A PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA MI MUHAMMADIYAH NGASEM TAHUN PELAJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 8 Tabel Subjek penelitian berdasarkan kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 8 Tabel Subjek penelitian berdasarkan kelas A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subjek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di MTS Sullamul Hidayah Probolinggo. Jumlah dalam penelitian ini sebanyak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Subyek dalam penelitian ada 347 orang siswa kelas XI yang terdiri dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Subyek dalam penelitian ada 347 orang siswa kelas XI yang terdiri dari BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian SMA N 3 Salatiga terletak di jalan di Jl. Kartini No 34 kecamatan Sidorejo Salatiga 50711 Jawa tengah. SMA N 3 Salatiga didirikan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KECENDERUNGAN PEMECAHAN MASALAH PADA MAHASISWA SKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KECENDERUNGAN PEMECAHAN MASALAH PADA MAHASISWA SKRIPSI NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KECENDERUNGAN PEMECAHAN MASALAH PADA MAHASISWA SKRIPSI Oleh: Dian Afriyani Mira Aliza Rachmawati PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECENDERUNGAN KEPRIBADIAN NEUROTISME DENGAN PERILAKU MEROKOK. Tyas Martika Anggriana*

HUBUNGAN ANTARA KECENDERUNGAN KEPRIBADIAN NEUROTISME DENGAN PERILAKU MEROKOK. Tyas Martika Anggriana* HUBUNGAN ANTARA KECENDERUNGAN KEPRIBADIAN NEUROTISME DENGAN PERILAKU MEROKOK Abstrak Tyas Martika Anggriana* Perilaku merokok adalah sesuatu yang dilakukan seseorang, berupa membakar rokok dan menghisapnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam eksperimen ini peneliti menggunakan dua variabel, yang. terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam eksperimen ini peneliti menggunakan dua variabel, yang. terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Dalam eksperimen ini peneliti menggunakan dua variabel, yang terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat, yaitu: 1. Variabel bebas (Independent Variabel),

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. gambaran umum partisipan. mengenai gambaran umum partisipan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. gambaran umum partisipan. mengenai gambaran umum partisipan. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Partisipan Penelitian Gambaran umum partisipan terlihat dari tabel distribusi frekuensi.distribusi frekuensi juga digunakan untuk memaparkan persentase

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jakarta Raya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan saat ini semakin mendapat perhatian dari Pemerintah Indonesia. Secara jelas tujuan pendidikan nasional yang bersumber dari sistem nilai Pancasila

Lebih terperinci

JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi PENGARUH PERGAULAN TEMAN SEBAYA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 SUKODONO TAHUN AJARAN 2013/2014. JURNAL PUBLIKASI

Lebih terperinci

PENGARUH KONFORMITAS DAN HARGA DIRI TERHADAP KECENDERUNGAN MENJADI KORBAN KEKERASAN (BULLYING VICTIM) PADA REMAJA

PENGARUH KONFORMITAS DAN HARGA DIRI TERHADAP KECENDERUNGAN MENJADI KORBAN KEKERASAN (BULLYING VICTIM) PADA REMAJA PENGARUH KONFORMITAS DAN HARGA DIRI TERHADAP KECENDERUNGAN MENJADI KORBAN KEKERASAN (BULLYING VICTIM) PADA REMAJA NUR IKHSANIFA Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda INTISARI Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara memecahkan persoalan dalam penelitian. ilmiah tidaknya suatu penelitian sangat tergantung pada metodologi yang digunakan. 1 Kesalahan dalam

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PRESENTASI DIRI DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA DI SMA TARUNA NUSANTARA

HUBUNGAN ANTARA PRESENTASI DIRI DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA DI SMA TARUNA NUSANTARA HUBUNGAN ANTARA PRESENTASI DIRI DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA DI SMA TARUNA NUSANTARA Dwini Aisha Royyana, Nailul Fauziah Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip

Lebih terperinci

Agresivitas. Persahabatan. Kesepian. Penolakan

Agresivitas. Persahabatan. Kesepian. Penolakan HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DENGAN AGRESIVITAS PADA REMAJA MADYA DI SMA X BOGOR LATAR BELAKANG MASALAH Agresivitas Persahabatan Kesepian Penolakan AGRESIVITAS Perilaku merugikan atau menimbulkan korban pihak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Ivonesti, 2006). Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu Motif Berfiliasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Ivonesti, 2006). Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu Motif Berfiliasi 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian menggunakan teknik korelasional teknik korelasional merupakan penelitian yang dimaksud untuk menemukan ada tidaknya

Lebih terperinci

teknologi mendorong semakin bertambahnya kebutuhan manusia. Pengaruh arus globalisasi dan semakin majunya dunia teknologi informasi telah menciptakan

teknologi mendorong semakin bertambahnya kebutuhan manusia. Pengaruh arus globalisasi dan semakin majunya dunia teknologi informasi telah menciptakan 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Perkembangan jaman sebagai akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong semakin bertambahnya kebutuhan manusia. Pengaruh arus globalisasi dan semakin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 2. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI OLEH : RITA BUDIANTO NPM:

ARTIKEL SKRIPSI OLEH : RITA BUDIANTO NPM: HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI CAMPURDARAT TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 014/015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Penulisan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI MASA DEPAN DENGAN MOTIVASI BELAJAR

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI MASA DEPAN DENGAN MOTIVASI BELAJAR NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI MASA DEPAN DENGAN MOTIVASI BELAJAR Oleh: KARTIKA UTAMI HEPI WAHYUNINGSIH PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Lebih terperinci

PERBEDAAN KONSEP DIRI NEGATIF ANTARA REMAJA YANG SEKOLAH DAN REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH. Nurul Uliyah Fakultas Psikologi Universitas Yudharta Pasuruan

PERBEDAAN KONSEP DIRI NEGATIF ANTARA REMAJA YANG SEKOLAH DAN REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH. Nurul Uliyah Fakultas Psikologi Universitas Yudharta Pasuruan Jurnal Psikologi September 2014, Vol. II, No. 2, hal 80-88 PERBEDAAN KONSEP DIRI NEGATIF ANTARA REMAJA YANG SEKOLAH DAN REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH Nurul Uliyah Fakultas Psikologi Universitas Yudharta Pasuruan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. subjek, yaitu jenis kelamin dan kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. subjek, yaitu jenis kelamin dan kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Gambaran umum subjek penelitian ini diperoleh dari data yang diisi subjek, yaitu jenis kelamin dan kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya. Siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya kelas XI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel Tergantung : Konformitas 2. Variabel Bebas : Nilai Budaya Jawa B. Definisi Operasional 1. Konformitas Konformitas merupakan tendensi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum subjek Gambaran umum subjek penelitian ini diperoleh dari data yang diberikan dan diisi oleh subjek, yaitu jenis kelamin dan usia. Subjek penelitian ini adalah

Lebih terperinci

PENGARUH KELOMPOK TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU AGRESIFITAS PADA PESERTA DIDIK KELAS X DI SMA PAWYATAN DAHA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGARUH KELOMPOK TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU AGRESIFITAS PADA PESERTA DIDIK KELAS X DI SMA PAWYATAN DAHA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 PENGARUH KELOMPOK TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU AGRESIFITAS PADA PESERTA DIDIK KELAS X DI SMA PAWYATAN DAHA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN INTERAKSI SOSIAL ANTAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN INTERAKSI SOSIAL ANTAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN INTERAKSI SOSIAL ANTAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Nurul Khabibah Program Studi Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo Email: nurul.khabibah444@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai gambaran umum subjek, hasil

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai gambaran umum subjek, hasil BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai gambaran umum subjek, hasil pengolahan data, dan pembahasan hasil penelitian. 4.1 Gambaran Umum Subjek Pengambilan data lapangan berlangsung

Lebih terperinci

KESIAPAN BERSEKOLAH ANAK PADA ANAK-ANAK TAMAN KANAK- KANAK (TK) FULLDAY DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA NASKAH PUBLIKASI

KESIAPAN BERSEKOLAH ANAK PADA ANAK-ANAK TAMAN KANAK- KANAK (TK) FULLDAY DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA NASKAH PUBLIKASI 1 KESIAPAN BERSEKOLAH ANAK PADA ANAK-ANAK TAMAN KANAK- KANAK (TK) FULLDAY DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Oleh : NURYATI MUSTAMIROH F 100 080 086 Kepada FAKULTAS PSIKOLOGI

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS ANDALAS FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS ANDALAS FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI PSIKOLOGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS ANDALAS FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI PSIKOLOGI Mata Kuliah : Psikologi Sosial I Kode/SKS 3 SKS Status : Wajib Fakultas : Kedokteran Semester : I (Ganjil)

Lebih terperinci

Untuk Memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai derajat Magister Sains Psikologi

Untuk Memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai derajat Magister Sains Psikologi POLA ASUH AUTHORITATIVE DAN KECERDASAN EMOSIONAL SEBAGAI PREDIKTOR TERHADAP PERILAKU PROSOSIAL SISWA SMU KELAS XI DAN XII MASEHI KUDUS DITINJAU DARI JENIS KELAMIN Tesis Untuk Memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci