Memahami IP Address 17 th of November 2001

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Memahami IP Address 17 th of November 2001"

Transkripsi

1 Memahami IP Address 17 th of November 2001 IP atau Internet Protocol mendefinisikan bagaimana informasi dilewatkan antar sistem di Internet. IP Address atau Alamat IP adalah suatu deretan bilangan unik yang mengidentifikasi suatu host atau komputer di Internet. Bilangan-bilangan tersebut biasanya ditampilkan dalam kelompok-kelompok yang dipisahkan oleh titik, seperti Semua sumber daya di Internet harus mempunyai IP Address atau sama sekali tidak dapat hadir di Internet. Format Penulisan Secara teknis dapat dikatakan bahwa IP Address digunakan untuk identikikasi lapisan Network oleh suatu host dan router pada jaringan TCP/IP. Alamat yang dimaksud terdiri dari 32 bit (binary digit, digit biner) yang dibagi dalam 4 oktet dan biasanya ditampilkan dalam format desimal xxx.xxx.xxx.xxx, yang selanjutnya disebut notasi desimal bertitik (doted decimal notation, DDN). Meskipun ditulis dalam notasi desimal bertitik, proses yang terjadi dibelakang layar tetap menggunakan notasi bilangan biner, sehingga pengetahuan tentang konversi biner-desimal dan sebaliknya sangat penting. Contoh IP Address adalah : 8 bit 8 bit 8 bit 8 bit Oktet I Oktet II Oktet III Oktet IV Perlu diketahui bahwa setiap oktet terdiri dari 8 bit (byte), artinya nilai desimal terbesar untuk 1 oktet adalah 255, yaitu jika ditulis dalam notasi biner. Dengan demikian dapat pula kita katakan bahwa nilai desimal terkecil pada satu oktet adalah 0 (dalam biner ). Akan tetapi ada aturan yang harus diikuti yaitu bahwa tidak semua IP Address (dari 0 sampai 255) boleh dipakai. Sudah menjadi standar bahwa IP Address 0 dipakai sebagai Net ID dan 255 dipakai sebagai alamat broadcast sehingga alamat yang dapat dipakai tingal 254 alamat pada okter terakhir. Jika kita mempunyai IP Address xxx dimana nilai xxx tentu saja dapat dari 0 sampai 255, dengan peraturan di atas, alamat yang dapat digunakan komputer adalah sampai Alamat IP otomatis akan dipakai sebagai Network ID dan otomatis digunakan sebagai alamat broadcast pada jaringan Pada situasi tertentu, alamat jaringan (Net ID) oktet terakhir (ke-4) tidak harus selalu bernilai nol. Pada jaringan hasil subnetting, Net ID dapat berupa Hal 1 dari 12

2 dan alamat broadcast berupa , sedangkan anggota jaringan adalah sampai , salah satunya Informasi lebih lanjut tentang hal ini akan dijelaskan pada bagian subnetting. Pembagian Kelas IP Address IP Address dibagi dalam beberapa kelas untuk memudahkan pengelolaannya. Telah disepakati bahwa IP Address sesungguhnya ditulis dalam notasi biner tidak bertitik. Penulisan mengikuti notasi desimal tertitik hanya agar mudah membacanya. IP Address di bagi dalam 5 kelas sebagai berikut : Kelas A Kelas A mempunyai 7 bit Network ID (nomor unik jaringan) dan 24 bit alamat host. Bit urutan tertinggi (paling kiri) selalu bernilai nol (0). Sehingga terdapat 128 (2 pangkat 7) network dalam kelas A. 0 Network ID Alamat Host 7 bit 24 bit dengan beberapa ketentuan sebelumnya, maka alamat IP kelas A : Alamat Kelas A Dicadangkan, tidak boleh digunakan s.d Tersedia dan boleh digunakan Dicadangkan, digunakan oleh localhost Contoh IP kelas A adalah dimana jika ditulis dalam notasi biner menjadi : diawali bit 0. Kelas B Alamat jaringan kelas B memiliki 14 bit Net ID, 16 bit alamat yang dapat digunakan host atau device yang terkoneksi ke jaringan, dan selalu dimulai oleh biner 10. Dengan demikian pada kelas B dapat dibuat sebanyak jaringan, yaitu 2 pangkat Network ID Alamat Host 14 bit 16 bit Alamat Kelas B s.d Tersedia dan boleh digunakan pada host atau device jaringan Dicadangkan, tidak dipakai Contoh IP kelas B adalah dimana jika ditulis dalam notasi biner menjadi diawali bit 10. Hal 2 dari 12

3 Kelas C Alamat jaringan kelas C mempunyai 21 bit Net ID, 8 bit alamat host dan selalu diawali 3 bit 110. Pada kelas C terdapat sebanyak jaringan, yaitu 2 pangkat 21. Meskipun dalam penggunaannya akan berkurang 2 untuk Net ID dan broadcast Network ID Alamat Host 21 bit 8 bit Alamat Kelas C Dicadangkan, tidak dipakai s.d Tersedia dan boleh digunakan Dicadangkan Contoh IP kelas C adalah jika ditulis dalam notasi biner menjadi diawali bit 110. Kelas D Alamat jaringan kelas D semuanya digunakan untuk multicasting, dan selalu diawali bit-bit 1110 : Multicast 28 bit Alamat Kelas D s.d Kelompok Multicast Kelas E Jaringan kelas E ditandai 4 bit bernilai 1 (1111) pada bagian paling awal alamat yang sebenarnya tidak boleh dipakaikan pada host, itulah IP broadcast. Alamat Kelas E s.d Dicadangkan (ilegal) Dicadangkan, broadcast Berikut ini merupakan rangkuman tentang Pembagian kelas IP Address : Network ID 127.xxx.yyy.zzz adalah address khusus digunakan untuk local loopback dan diaknosa device atau komputer standalone. Network ID dan Host ID tidak boleh bernilai 1 untuk semua bitnya (dalam desimal 255). Jika semua bit bernilai 1 maka akan menjadi alamat broadcast. Network ID dan Host ID tidak boleh bernilai 0 untuk semua bitnya (dalam desimal juga 0). Jika semua bit tersebut bernilai 0 maka otomatis akan digunakan sebagai alamat jaringan (Net ID) Urutan bit tertinggi kelas D yang bernilai 1110 ( s.d ) digunakan untuk penerapan teknologi multicasting dan bit tertinggi kelas E yang Hal 3 dari 12

4 bernilai ( s.d ) disimpan untuk keperluan yang akan datang. Subnet Mask Subnet mask biasanya digunakan oleh router untuk menentukan bagian mana yang merupakan alamat jaringan dan bagian mana alamat host. Subnet mask adalah suatu bilangan 32 bit sebagaimana alamat IP yang juga ditulis dalam notasi desimal bertitik. Subnet mask dasar untuk setiap kelas diperlihatkan tabel dibawah ini. Kelas Subnet Mask A B C Pada subnet mask dasar dimana belum dilakukan subnetting pada IP jaringan, oktet bernilai 1 untuk semua bit-nya ( ) atau semua bernilai 0 ( ). Jika semua bit bernilai 1 tentu saja mengembalikan nilai 255 dalam desimal dan jika semua bit bernilai 0 maka dalam desimal juga 0. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana router menggunakan subnet mask untuk menentukan mana IP jaringan dan mana IP yang dipakai device (dalam hal ini komputer misalnya). Router biasanya menggunakan suatu proses yang disebut AND-ing dimana bit-bit subnet mask di AND terhadap bit-bit IP Address yang ditemukan. Berikut ini adalah tabel yang dapat digunakan dalam AND-ing : A B A AND B Contoh : IP Address : IP Address kelas B Subnet Mask : default subnet mask kelas B Network Address? IP Address : Subnet Mask : Netwok IP : Akhirnya didapat Net ID : Dan pada jaringan sebenarnya terdapat banyak IP Address yang dapat digunakan oleh host-host anggotanya, yaitu : sampai dengan , IP tidak boleh dipakai karena otomatis menjadi IP Network, begitu pula dengan otomatis menjadi alamat broadcast jaringan Hal 4 dari 12

5 Subnetting Subnetting merupakan suatu teknik yang memungkinkan administrator jaringan memecah suatu jaringan ke dalam beberapa jaringan yang lebih kecil. Keuntungan melakukan subnetting : Menyederhanakan administrasi dengan bantuan router, jaringan dapat dipecah dalam bagian-bagian lebih kecil yang dapat dikelola lebih mudah dan efisien. Perubahan struktur jaringan internal tidak berdampak pada jaringan diluar Suatu organisasi dapat terus menggunakan IP Address yang didapat tanpa harus meminta tambahan block IP baru. Keamanan jaringan yang lebih baik subnetting memungkinkan suatu organisasi memisahkan jaringan internal pada beberapa jaringan antara tetapi tidak akan terdeteksi dari luar. Pembatasan lalu lintas jaringan dengan bantuan router dan subnetting, lalu lintas data dalam jaringan dapat diminimumkan. Satu contoh kasus diperlukan subnetting adalah : Sebuah perusahaan memperoleh IP Address network kelas B Dengan IP Network tersebut maka terdapat sebanyak (2 ^ 16 2) alamat IP yang dapat dipasang pada peralatan atau komputer yang terkoneksi ke jaringan. Yang menjadi masalah adalah bagaimana mengelola jaringan dengan jumlah host lebih tersebut. Jika kita harus menempatkan komputer sebanyak itu pada satu lokasi.rasanya hampir tidak mungkin. Jika kita hanya menggunakan 1000 komputer pada satu gedung berlantai banyak.maka lebih IP terbuang percuma. Solusinya adalah dengan memecah IP Network tersebut sehingga terbentuk jaringan-jaringan yang lebih kecil yang bernama subnet. Misalnya dibentuk 2000 subnet yang selanjutnya subnet ID yang diperoleh dipakaikan pada komputer-komputer yang lokasinya berjauhan, misalnya 2000 lokasi jaringan komputer tersebar diseluruh dunia, dan untuk menghubungkan semuanya menjadi satu kita dapat menggunakan router. Jika masih ada Subnet ID yang belum terpakai bukankah masih dapat dijual pada perusahaan lain yang tertarik?. Subnetting IP Kelas A Jika kita mendapatkan IP maka dapat dibangun suatu jaringan yang jumlah hostnya adalah 2 ^ 24, merupakan jumlah yang sangat besar. Karena itu muncul keinginan untuk membagi jaringan tersebut menjadi 100 subnet yang nantinya akan digunakan pada beberapa lokasi jaringan di seluruh indonesia karena akan ada pengembangan perusahaan. Pada IP kelas A, oktet pertama mendefinisikan alamat jaringan (Net ID). Tiga oktet berikutnya merupakan informasi alamat node (host, komputer atau peralatan jaringan lain). Jumlah total host yang dapat dipasang sebelum di subnet adalah 2 ^ Alasan mengurangi dua jumlah host karena IP telah menjadi IP Network dan dengan sendirinya menjadi alamat broadcast. Sekarang kita akan coba membagi IP diatas dalam 100 subnet : Hal 5 dari 12

6 Jumlah Subnet : 100 Netowork Address : Biner : Ambil oktet pertama dari bagian host ID yaitu oktet kedua pada deretan IP Address diatas yang bernilai Oktet pertama host ID tersebut dalam nilai desimal : ^ n Jumlahkan bagian paling kanan sehingga mencapai nilai 100. Didapat = 127 dan hanya bilangan 127 paling mendekati nilai 100. Untuk mendapatkan nilai 100 atau 127 diperlukan sebanyak 7 bit paling kanan. Sekarang lihatlah deretan dari kiri, dan jumlahkan 7 bilangan terkiri sehingga didapat : = 254 (cek kembali!). Hasil 254 tersebut akan menggantikan nilai host ID pada subnet mask default. Telah kita ketahui bahwa subnet mask default kelas A adalah Sekarang ganti oktet pertama host ID pada subnet Mask tersebut dengan 254 sehingga diperoleh Dan itulah subnet mask yang akan dipakai. Pada proses yang dilakukan untuk mendapatkan subnet mask baru, nilai terkecil yang kita gunakan adalah 2 (128, 64, 32, 16, 8,4, dan 2, disini 2 merupakan nilai terkecil). Nilai terkecil ini akan menjadi patokan kenaikan (increment) range IP Address yang dapat dipasang pada host yang terdapat dalam suatu subnet. Dengan kenaikan 2 didapat subnet dan range IP berikut ini : Subnet Range IP untuk Host s.d s.d s.d s.d Pada tabel diatas, IP dan , dan dan seterusnya tidak dapat dipasang pada host anggota jaringan 10.x.y.z. Mengapa.?, silakan baca bagian awal dokumen ini. Subnetting IP Kelas B Misalkan kita mendapatkan IP Network dan kita ingin membuat 6 subnet, maka langkah yang dilakukan adalah : Hal 6 dari 12

7 1. Tulis dalam notasi biner Perhatikan oktet pertama host ID pada IP tersebut. Pada IP kelas B, oktet pertama host ID merupakan oktet ketiga IP Address lengkap, dalam kasus ini bernilai Tulis dalam notasi pangkat 2 (desimal) sehingga di dapat : Perhatikan bagian paling kanan dan jumlahkan nilai-nilai tersebut sehingga didapat nilai 6, dalam kasus ini adalah = 7. Artinya untuk membuat 6 subnet kita memerlukan 3 bit terkanan, dan secara tidak langsung kita mendapatkan 7 subnet, bukan 6 subnet seperti yang kita inginkan semula. 5. Sekarang perhatikan deretan angka tersebut dari kiri. Kita memerlukan 3 bit terkanan untuk mendapatkan nilai 6 atau 7, maka jumlahkan 3 bit terkiri dan didapat = 224. Nilai terkecil dari 3 angka tersebut adalah Ganti oktet pertama subnet mask Host ID default dengan nilai 224 diatas, menjadi Dengan kondisi seperti di atas diperoleh subnet dan IP range berikut ini : Subnet IP range s.d s.d s.d s.d s.d s.d Subnetting IP Kelas C Subnetting IP kelas C sama dengan subnetting kelas lainnya, hanya saja oktet pertama host ID adalah oktet ke empat IP Address yang ditulis lengkap. Misalnya kita memiliki IP dan ingin membagi jaringan menjadi dua subnet. Caranya adalah sebagai berikut : 1. Tulis IP Address dalam notasi biner Perhatikan oktet terakhir yang merupakan satu-satunya oktet host ID yaitu Buat dalam notasi pangkat 2 : Untuk memecah jaringan menjadi dua subnet, jumlahkan nilai-nilai pada bagian paling kanan sehingga didapat nilai 2 atau yang paling mendekati, yaitu = Sekarang perhatikan angka-angka diatas dari sisi kiri. Karena kita memerlukan 2 bit terkanan untuk mendapatkan nilai 2 atau 3, maka jumlahkan 2 bit terkiri sehingga didapat dinilai = Ganti oktet pertama Host ID pada subnet mask default kelas C dengan nilai 192, diperoleh Hal 7 dari 12

8 7. Jaringan hasil subnet adalah sebagai berikut : Subnet Range IP s.d s.d Mengapa demikian?, silakan baca dokumentasi ini dari awal!. Memanfaatkan Rumus Diberikan sebuah Network ID, terdapat 3 parameter yang dapat digunakan agar dapat memahami subnetting. Jika salah satu parameter berikut diketahui, maka dua parameter lain dapat dengan mudah ditemukan : 1. Jumlah host per subnet (hps) 2. Jumlah Subnet (s) 3. Subnet Mask Sebelum melanjutkan bagian ini, pastikan anda telah betul-betul memahami pembagian kelas IP Address serta subnet mask default untuk masing-masing kelas tersebut. Contoh : diberikan jumlah host per subnet dan Network ID : Network ID : Jumlah host/subnet yang diinginkan : Tentukan kelas IP dari Network ID. Dalam kasus ini adalah kelas B yang memberikan subnet mask default yang menunjukkan bahwa Network ID tersebut mempunyai 16 bit host yang dapat dipakai, total 2 ^ 16 = alamat termasuk alamat broadcast dan Network ID. 2. Jumlah host per subnet sesungguhnya yang dapat dibuat merupakan 2 pangkat n dan selanjutnya dikurangi 2. Dalam kasus ini adalah 4094, didapat dari 2 ^ 12 2 dan nilai ini disebut hps 3. Hitung jumlah subnet yang diperoleh dengan : s = a /(hps + 2) = 65536/(4094+2) = 16 a merupakan jumlah total host ID yang didapat sebelum subnet 4. Untuk mendapatkan subnet mask, hitung jumlah bit yang dipakai host (h) 2 ^ h = hps ^ h = 4096 log 2 (2 ^ h) = log 2 (4096) h = 12 Dalam biner nilai diatas akan memberikan subnet mask : bit terkanan 0 Dalam notasi desimal bertitik ditulis : Hal 8 dari 12

9 Hitung nilai misalnya m = 32 h = = 20, dimana 32 merupakan jumlah bit total pada subnet mask dan m merupakan jumlah bit yang di-mask, bernilai 1. Sehingga dalam notasi CIDR kita akan menemukan bahwa Network ID dapat ditulis /20. Disini jelas bahwa 20 merupakan jumlah bit pada subnet mask yang bernilai 1. Contoh : Diberikan informasi berikut : Network Id : Jumlah subnet yang diinginkan : seperti contoh sebelumnya, tentukan kelas Network ID diatas. 2. jumlah subnet sesungguhnya yang akan terbentuk adalah 2 pangkat n, dalam kasus ini 2 ^ 4 = 16, jadi nilai s = hitung subnet mask dengan menentukan berapa banyak bit yang diperlukan untuk mendapatkan nilai 16, misalnya emb 2 ^ emb = s 2 ^ emb = 16 log 2 (2 ^ emb) = log 2 (16) emb = 4 jumlah total bit yang di-mask (m) adalah jumlah bit default yang di-mask dalam kelas yang digunakan + jumlah ekstra bit yang di-mask. m = = 20 dalam biner dapat ditulis : bit kiri bernilai 1 sehingga dalam notasi desimal bertitik didapat subnet mask : atau jika ditulis dalam notasi CIDR Network ID menjadi /20 4. Untuk memperoleh jumlah host per subnet kita memerlukan jumlah bit host ID (h), dimana h = 32 m = = 12. Jumlah host per subnet (hps) : hps = 2 ^ h 2 hps = 2 ^ 12 2 hps = 4094 Contoh : Jika diberikan suatu Network ID dalam notasi CIDR /20, maka kita dapat menentukan : Hal 9 dari 12

10 1. jumlah subnet (s) : emb (jumlah bit tambahan yang di-mask, yaitu jumlah bit host ID yang dimask) = jumlah bit bernilai 1 jumlah bit yang di-mask pada default subnet kelas IP emb = emb = 4 s = 2 ^ emb s = 2 ^ 4 s = 16 jumlah subnet 2. Jumlah host per subnet (hps) : Jumlah bit Host Id setelah di-mask (h) atau bit host ID yang bernilai 0 = jumlah total bit subnet mask jumlah bit subnet mask yang bernilai 1 setelah di-mask. h = 32 m h = = 12 bit host ID hps = 2 ^ h 2 hps = s ^ 12 2 hps = 4094 Contoh Kasus : Sebuah perusahaan memperoleh IP Network kelas A (subnet mask default ). Sebagai Administrator jaringan diperusahaan tersebut, anda diminta membuat jaringan kecil (subnet) sebanyak-banyaknya dengan syarat setiap subnet yang dihasilkan harus dapat menampung 300 host. Network ID : Default Subnet mask : Host/subnet (hps) : 300 Dengan memanfaatkan rumus sebelumnya diperoleh : 1. Sudah diketahui bahwa kelas A dapat mempunyai sebanyak alamat host atau kita sebut saja a. 2. Untuk mendapatkan sebuah subnet yang dapat menampung sekurang-kurangnya 300 host (workstation), maka kita harus mencari nilai terdekat dari 2 ^ n, yaitu 2 ^ 9 yang menghasilkan nilai 512. Artinya subnet yang sedang anda rancangakan mampu memberikan IP Address ke pada maksimal 510 host, 2 IP Address dipakai sebagai subnet ID dan alamat broadcast subnet. 3. Jumlah subnet yang dapat dibuat adalah : S = a / (hps+2) = /512 = Artinya dengan tiap-tiap subnet menampung 300 atau 510 host, maka akan diperoleh sebanyak subnet. Hal 10 dari 12

11 4. Setelah melakukan subnetting, subnet mask default tentu ikut berubah : 2 ^ h = hps ^ h = 512 h = 9 jumlah bit subnet mask bernilai 0 dalam biner dalam biner dapat ditulis : bit kanan 0 subnet mask baru : jumlah bit subnet mask yang bernilai 1 (m) adalah 23, dan jika Network ID kita tulis dalam notasi CIDR didapat /23 5. Perhatikan nilai oktet pertama pada subnet mask yang tidak bernilai 255, dalam kasus diatas bernilai 254, dan sebut saja y=254. Maka kita memperoleh nilai i = 256 y = = 2 nilai increment Cara lain untuk mendapatkan nilai increment (kenaikan range IP) dapat dilihat pada contoh subnetting manual dengan mengubah nilai y (254) ke notasi biner, yaitu Nilai desimal bit bernilai 1 yang terkecil merupakan nilai increment, yaitu 2, ingat Cara terakhir dalam menentukan increment adalah dengan melihat berapa jumlah oktet pada subnet mask yang semua bit-nya bernilai 0, telah diketahui bahwa hanya ada satu oktet yang memenuhi syarat tersebut yaitu oktet terakhir, katakanlah variabel z. Cara ini hanya berlaku jika z tidak 0. i = (hps + 2) / (256z) i = 512/256 i = 2 Akhirnya di dapat subnet-subnet berikut (lebih 32 ribu subnet) : Hal 11 dari 12

12 Kenaikan diatas memang berbeda dengan sebelumnya. Ini terjadi karena subnet mask yang terbentuk merupakan subnet mask kelas B (terdapat dua oktet bernilai penuh 1, ), sehingga kenaikan nilai 2 dilakukan sampai pada oktet ke-3 (oktet ke-2 dan ke-3) IP Network. Seandainya subnet mask masih mengarah pada kelas A, maka kenaikan terjadi hanya pada oktet ke-2 IP Network. Husni@Lunix96.Net A Newbie in Information Technology Hal 12 dari 12

13 This document was created with Win2PDF available at The unregistered version of Win2PDF is for evaluation or non-commercial use only.

IP (INTERNET PROTOCOL) ADDRESSING

IP (INTERNET PROTOCOL) ADDRESSING IP (INTERNET PROTOCOL) ADDRESSING DEFINISI IP (Internet Protocol) adalah alamat logika yang diberikan pada peralatan jaringan menggunakan protocol TCP/IP IP ADDRESING 1. Deretan bil. unik yg meng identifikasi

Lebih terperinci

Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika Fakultas Teknik UNM

Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika Fakultas Teknik UNM IP Address & SubnetMask Ridwansyah, ST MT Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika Fakultas Teknik UNM Pada jaringan dengan protokol TCP/IP, selain MAC Address juga mempunyai IP Address. IP atau Internet

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER IP VERSI 4

JARINGAN KOMPUTER IP VERSI 4 JARINGAN KOMPUTER IP VERSI 4 IP Versi 4 IP Address merupakan pengenal yang digunakan untuk memberi alamat pada tiap tiap komputer dalam jaringan. Format IP Address adalah bilangan 32 bit yang tiap 8 bitnya

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER Alokasi IP Address (pertemuan 5)

JARINGAN KOMPUTER Alokasi IP Address (pertemuan 5) JARINGAN KOMPUTER Alokasi IP Address (pertemuan 5) Joko Christian,S.kom CONTENT 1. Refresh konversi biner ke desimal 2. Pemahaman struktur IP address versi 4 3. Memahami Network prefix 4. Alokasi IP address

Lebih terperinci

IP Address OLEH: ADI SETIAWAN, S.KOM

IP Address OLEH: ADI SETIAWAN, S.KOM IP Address OLEH: ADI SETIAWAN, S.KOM IP Address IP Address (Internet protocol Address) merupakan deretan angka biner antara 32 bit sampai dengan 128 bit yang digunakan sebagai alamat identifikasi untuk

Lebih terperinci

Pertemuan XII. Subnetting Cara Cepat I (IP Kelas C)

Pertemuan XII. Subnetting Cara Cepat I (IP Kelas C) Pertemuan XII Subnetting Cara Cepat I (IP Kelas C) Subnetting #1 IPv4 hanya terdiri atas 32 bit sehingga pengalamatannya sangat terbatas, dengan makin bertambahnya jumlah pengguna jaringan dibuatlah suatu

Lebih terperinci

Andi Dwi Riyanto, M.Kom

Andi Dwi Riyanto, M.Kom IP Address (Ipv4) terdiri dari 32 bit angka biner yang dituliskan dalam bentuk empat kelompok dan masingmasing kelompok terdiri dari delapan (oktat) bit yang dipisahkan oleh tanda titik 11000000.10101000.00000000.00000001

Lebih terperinci

Praktikum Jaringan Komputer

Praktikum Jaringan Komputer Praktikum Jaringan Komputer Pengenalan IP dan Subnetting LABORATORIUM TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2014 Daftar Isi Daftar Isi... i Internet Protocol ( IP )... 1 Sejarah IP Address...

Lebih terperinci

9/6/2014. Tujuan Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan 3. Sesi 8. Referensi

9/6/2014. Tujuan Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan 3. Sesi 8. Referensi Sesi 8 Pengalamatan IP Danny Kriestanto 2 Tujuan Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan 1 Sub Pokok Bahasan 2 Sub Pokok Bahasan 3 Referensi Kode MK : MI Revisi Terakhir : 3 Memperkenalkan klasifikasi IP berdasarkan

Lebih terperinci

KONSEP IP ADDRESS DAN PERHITUNGAN SUBNETTING

KONSEP IP ADDRESS DAN PERHITUNGAN SUBNETTING Tugas I Jaringan Multimedia KONSEP IP ADDRESS DAN PERHITUNGAN SUBNETTING Oleh : PUTU NOPA GUNAWAN NIM : D411 10 009 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin 2013 1 A. Pendahuluan Teknologi

Lebih terperinci

Universitas Indraprasta PGRI / Teknik Informatika. CONTOH 1 : IP Address : Kelas C IP Address : Subnet Mask :

Universitas Indraprasta PGRI / Teknik Informatika. CONTOH 1 : IP Address : Kelas C IP Address : Subnet Mask : CONTOH 1 : IP Address : Kelas C IP Address : 222.124.14.0 Subnet Mask : 255.255.255.0 1 IP Address & Subnet Mask ditulis dalam bentuk angka biner : Cara membuat Subnet-Subnet baru dari IP Address yang

Lebih terperinci

Jaringan Komputer. Pengalamatan Logis Internet Protocol versi 4 (IPV4)

Jaringan Komputer. Pengalamatan Logis Internet Protocol versi 4 (IPV4) Jaringan Komputer Pengalamatan Logis Internet Protocol versi 4 (IPV4) Objectives Memahami struktur IP address dan mampu melakukan konversi angka biner 8-bit dan angka desimal. Mampu mengklasifikasikan

Lebih terperinci

PENGALAMATAN IP DAN SUBNETTING

PENGALAMATAN IP DAN SUBNETTING 4 PENGALAMATAN IP DAN SUBNETTING Modul ini membahas tentang pengalamatan IP dan melakukan subnetting untuk membuat collision domain yang baru. Subnetting dilakukan dengan membagi alamat IP dari sebuah

Lebih terperinci

IP Address & Subnetting

IP Address & Subnetting IP Address dan Subnetting 1 IP Address & Subnetting Agar unik setiap computer yang terkoneksi ke Internet diberi alamat yang berbeda. Alamat ini supaya seragam seluruh dunia maka pemberian alamat IP address

Lebih terperinci

PENGANTAR SUBNETTING

PENGANTAR SUBNETTING 2 PENGANTAR SUBNETTING LABORATORIUM LANJUT SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS GUNADARMA PERTEMUAN II PENGANTAR SUBNETTING PART I I. Tujuan Praktikum : Memahami Konsep Dasar Subnetting Memahami

Lebih terperinci

SMK-TI TRAINING AND CERTIFICATION. Modul 5 IP ADDRESS. Team Training SMK TI 37

SMK-TI TRAINING AND CERTIFICATION. Modul 5 IP ADDRESS. Team Training SMK TI 37 SMK-TI TRAINING AND CERTIFICATION Modul 5 IP ADDRESS Team Training SMK TI 37 SMK-TI TRAINING AND CERTIFICATION Tujuan: Siswa dapat memahami arti dan fungsi IP address dalam komunikasi antar host di internet.

Lebih terperinci

Cara Cepat Belajar Mneghitung Subnetting IP Address Bagian 1

Cara Cepat Belajar Mneghitung Subnetting IP Address Bagian 1 Cara Cepat Belajar Mneghitung Subnetting IP Address Bagian 1 Subnetting sering diartikan sebagai metode yang dilakukan untuk membagi blok setiap alamat IP address menjadi beberapa blok IP address. Dari

Lebih terperinci

1. Mengetahui node IP Address versi 4

1. Mengetahui node IP Address versi 4 1. Mengetahui node IP Address versi 4 2. Menghitung konversi bentuk biner-desimal dan sebaliknya 3. Mengetahui IP address berdasarkan prefix-length atau subnet mask Internet Protocol (IP) addresss adalah

Lebih terperinci

IP ADDRESS : Jenis-jenis IP Address terdiri dari :

IP ADDRESS : Jenis-jenis IP Address terdiri dari : IP ADDRESS : Pemanfaatan teknologi jaringan komputer sebagai media komunikasi data hingga saat ini semakin meningkat. Kebutuhan atas penggunaan bersama resources yang ada dalam jaringan baik software maupun

Lebih terperinci

pengenalan IP Address

pengenalan IP Address Pengenalan IP Address Kali ini kita akan mempeljari tentang dasar IP Address, bagi para pemula ataupun pelajar yang ingin memperlajari jaringan harus memahami terlebih dahulu dasardasar pengenalan IP Address

Lebih terperinci

SERVER MANAGEMENT DAN KLASIFIKASI IP

SERVER MANAGEMENT DAN KLASIFIKASI IP SERVER MANAGEMENT DAN KLASIFIKASI IP NAMA NPM/ KELAS MATA KULIAH : SENO PUJIAMUKTI : 16110447/ 4KA34 : PENGANTAR TELEMATIKA SISTEM INFORMASI GUNADARMA SERVER MANAJEMEN Server Manager adalah alat baru yang

Lebih terperinci

Pe P rhit i u t ngan IP I P Ad A dress ICT Center Majene

Pe P rhit i u t ngan IP I P Ad A dress ICT Center Majene Perhitungan IP Address Perhitungan IP Address ICT Center Majene Sistem Bilangan Bilangan Biner ; Perpangkatan 2 0 dan 1 Bilangan Oktal ; Perpangkatan 8 0-7 Bilangan Desimal ; Perpangkatan 10 0-9 Bilangan

Lebih terperinci

Modul 3. Praktikkum Subnetting. A. Tujuan

Modul 3. Praktikkum Subnetting. A. Tujuan Modul 3 Praktikkum Subnetting A. Tujuan Setelah Praktikum ini mahasiswa di harapkan dapat : 1 ) Memahami Koneksi dan Implementasi Subnet berikut konsep IPV 4 dan kelasnya 2 ) Membangun Koneksi antar Subnet

Lebih terperinci

NETWORK LAYER. Lapisan jaringan atau Network layer adalah lapisan ketiga dari bawah dalam model referensi jaringan OSI

NETWORK LAYER. Lapisan jaringan atau Network layer adalah lapisan ketiga dari bawah dalam model referensi jaringan OSI NETWORK LAYER Lapisan jaringan atau Network layer adalah lapisan ketiga dari bawah dalam model referensi jaringan OSI Lapisan ini bertanggung jawab untuk melakukan beberapa fungsi berikut : Pengalamatan

Lebih terperinci

BAB IV INTERNET PROTOCOL

BAB IV INTERNET PROTOCOL BAB IV INTERNET PROTOCOL IP adalah standard protokol dengan nomer STD 5. Standar ini juga termasuk untuk ICMP, dan IGMP. Spesifikasi untuk IP dapat dilihat di RFC 791, 950, 919, dan 992 dengan update pada

Lebih terperinci

Gambar 11. Perbandingan Arsitektur OSI dan TCP/IP

Gambar 11. Perbandingan Arsitektur OSI dan TCP/IP Protocol adalah sekumpulan peraturan atau perjanjian yang menentukan format dan transmisi data. Layer n di sebuah komputer akan berkomunikasi dengan layer n di komputer yang lain. Peraturan dan perjanjian

Lebih terperinci

DASAR JARINGAN. TCP (Transmission Control Protocol) merupakan protokol (penterjemah) dalam

DASAR JARINGAN. TCP (Transmission Control Protocol) merupakan protokol (penterjemah) dalam DASAR JARINGAN Jaringan komputer merupakan fungsi / proses pengiriman data antara satu komputer menuju komputer lainnya. dalam jaringan komputer kita sering mendengar istilah tentang TCP/IP. Lalu apakah

Lebih terperinci

SUBNETTING IP ADDRESS (NETWORK LAYER) Budhi Irawan, S.Si, M.T

SUBNETTING IP ADDRESS (NETWORK LAYER) Budhi Irawan, S.Si, M.T SUBNETTING IP ADDRESS (NETWORK LAYER) Budhi Irawan, S.Si, M.T Pendahuluan Esensi dari subnetting adalah memindahkan garis pemisah antara bagian network (net ID) dan bagian host (host ID)dari suatu IP Address.

Lebih terperinci

IP Addressing. Oleh : Akhmad Mukhammad

IP Addressing. Oleh : Akhmad Mukhammad IP Addressing Oleh : Akhmad Mukhammad Objektif Memahami struktur IP address dan mampu melakukan konversi angka biner 8-bit dan angka desimal. Mampu mengklasifikasikan tipe IP address dan mengetahui penggunaannya

Lebih terperinci

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Subnnetting

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Subnnetting Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Subnnetting Nama : Ria Permata Sari NIM : 1107020 Prodi : Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang 2013 A. TUJUAN

Lebih terperinci

9/27/2013. Elisabeth,S.Kom -FTI UAJM. Pertemuan 5. Subnetting

9/27/2013. Elisabeth,S.Kom -FTI UAJM. Pertemuan 5. Subnetting Pertemuan 5 Subnetting 1 Apabila suatu organisasi memiliki IP Address dengan Network ID 222.124.14.0 memerlukan lebih dari satu Netwok ID, maka organisasi tersebut harus mengajukan permohonan ke Internet

Lebih terperinci

Pengalamatan IP (IP Addressing) dan Konfigurasi TCP/IP

Pengalamatan IP (IP Addressing) dan Konfigurasi TCP/IP 2 Pengalamatan IP (IP Addressing) dan Konfigurasi TCP/IP A. TUJUAN Setelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat: 1. Mengetahui jenis-jenis (klasifikasi) alamat IP. 2. Mempraktekkan cara setting dan

Lebih terperinci

IP Address. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Tekonolgi Sepuluh Nopember Surabaya

IP Address. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Tekonolgi Sepuluh Nopember Surabaya IP Address Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Tekonolgi Sepuluh Nopember Surabaya 1 Pendahuluan Salah satu aturan yang ada pada jaringan TCP/IP adalah pengalamatan, setiap komputer yang terkoneksi

Lebih terperinci

PRAKTIKUM KONEKSI JARINGAN MEDIA KABEL DAN WIFI LAPORAN. OLEH : SHOFIYATUN NAJAH NIM Offering E

PRAKTIKUM KONEKSI JARINGAN MEDIA KABEL DAN WIFI LAPORAN. OLEH : SHOFIYATUN NAJAH NIM Offering E PRAKTIKUM KONEKSI JARINGAN MEDIA KABEL DAN WIFI LAPORAN Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Praktikum Komunikasi Data dan Jaringan Komputer OLEH : SHOFIYATUN NAJAH NIM. 209533424878 Offering E UNIVERSITAS

Lebih terperinci

MODUL 3 SUBNETTING & PENGATURAN IP PADA LOKAL AREA NETWORK

MODUL 3 SUBNETTING & PENGATURAN IP PADA LOKAL AREA NETWORK MODUL 3 SUBNETTING & PENGATURAN IP PADA LOKAL AREA NETWORK TUJUAN PRAKTIKUM : 1. Memahami Format IP Addressing versi 4 beserta pembagian kelasnya. 2. Memahami Subnetting Classfull & Classless secara CIDR

Lebih terperinci

IP address adalah sistem pengalamatan pada TCP/IP yang tersusun atas 32 bit angka biner, angka yang hanya dapat bernilai 0 atau 1.

IP address adalah sistem pengalamatan pada TCP/IP yang tersusun atas 32 bit angka biner, angka yang hanya dapat bernilai 0 atau 1. Setiap perangkat jaringan baik komputer, router, ataupun yang lain harus memiliki identitas yang unik. Pada layer network, paket-paket komunikasi data memerlukan alamat pengirim dan alamat penerima dari

Lebih terperinci

IP address IP address merupakan bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda titik(.) atau dot di setiap 8 bitnya. Tiap 8 bit ini untuk selanjutnya disebut dengan oktet. Bentuk biner adalah sebagai

Lebih terperinci

Penggunaan IP Address

Penggunaan IP Address SUBNETTING Penggunaan IP Address Host ID (Nilai IP yang menunjukan bagian alamat host) Net ID (Nilai IP yang menunjukan bagian alamat jaringan) Alamat Host (komputer, router), nilai IP (Net ID + Host

Lebih terperinci

Dalam implementasinya internet protocol dilengkapi dengan protokol-protokol lain seperti ICMP, ARP, RARP yang akan dibahas kemudian.

Dalam implementasinya internet protocol dilengkapi dengan protokol-protokol lain seperti ICMP, ARP, RARP yang akan dibahas kemudian. Internet Protocol (IP) Pada protocol TCP/IP, Internet Layer (lapisan internet) sama dengan Network Layer pada OSI reference model. Internet Protocol adalah mekanisme transmisi yang digunakan oleh TCP/IP

Lebih terperinci

UNIT I IP Address, Subnetting, VLSM dan IP Assignment

UNIT I IP Address, Subnetting, VLSM dan IP Assignment UNIT I IP Address, Subnetting, VLSM dan IP Assignment I. Pendahuluan IP address digunakan sebagai alamat dalam hubungan antar host di internet sehingga merupakan sebuah sistem komunikasi yang universal

Lebih terperinci

BAB 3: IPV4 SUBNETTING & VLSM

BAB 3: IPV4 SUBNETTING & VLSM BAB 3: IPV4 SUBNETTING & VLSM Reza Aditya Firdaus Cisco Certified Network Associate R&S Dasar Subnetting Fungsi dari subnetting adalah: Mengurangi trafik jaringan Performa jaringan teroptimasi Management

Lebih terperinci

Pembagian Kelas IP Address dan Subnetting. By :

Pembagian Kelas IP Address dan Subnetting. By : Pembagian Kelas IP Address dan Subnetting Pengertian By : waji4ntoe@yahoo.co.id www.nurwajianto.tk IP address digunakan sebagai alamat dalam hubungan antar host di internet sehingga merupakan sebuah sistem

Lebih terperinci

Subnetting. Pertemuan XI. Contoh Subneting 1

Subnetting. Pertemuan XI. Contoh Subneting 1 Subnetting Pertemuan XI Apabila suatu organisasi memiliki IP Address dengan Network ID 222.124.14.0 memerlukan lebih dari satu Netwok ID, maka organisasi tersebut harus mengajukan permohonan ke Internet

Lebih terperinci

Pengalamatan IP. Urutan bit Desimal

Pengalamatan IP. Urutan bit Desimal Pengalamatan IP IP adalah protokol TCP/IP yang paling sesuai dengan layer 3 dalam model networking OSI. IP menetapkan pengalamatan, seperti juga routing. Seperti layanan pos, IP menetapkan alamat sehingga

Lebih terperinci

Jaringan Komputer. IP Addressing (IPV4 dan IPV6) Adhitya Nugraha.

Jaringan Komputer. IP Addressing (IPV4 dan IPV6) Adhitya Nugraha. Jaringan Komputer IP Addressing (IPV4 dan IPV6) Adhitya Nugraha adhitya@dsn.dinus.ac.id Fasilkom 1/20/2015 Objectives Memahami struktur IP address dan mampu melakukan konversi angka biner 8-bit dan angka

Lebih terperinci

Satu Physical Network dengan host yang banyak

Satu Physical Network dengan host yang banyak Ethernet Server Jumlah IP Address Versi 4 sangat terbatas, apalagi jika harus memberikan alamat semua host di Internet. Oleh karena itu, perlu dilakukan efisiensi dalam penggunaan IP Address tersebut,

Lebih terperinci

Untuk memperbanyak network ID dari suatu network id yang sudah ada, dimana sebagaian host ID dikorbankan untuk digunakan dalam membuat ID tambahan

Untuk memperbanyak network ID dari suatu network id yang sudah ada, dimana sebagaian host ID dikorbankan untuk digunakan dalam membuat ID tambahan Kita juga harus menguasai konsep subnetting untuk mendapatkan IP address baru, dimana dengan cara ini kita dapat membuat network ID baru dari suatu network yang kita miliki sebelumnya. Subnetting digunakan

Lebih terperinci

Skema IP Addressing. IP Address terdiri 32 bits. Terbagi menjadi dua bagian Bagian networkid dan Bagian HostID, hal ini tergantung dari subnetmask

Skema IP Addressing. IP Address terdiri 32 bits. Terbagi menjadi dua bagian Bagian networkid dan Bagian HostID, hal ini tergantung dari subnetmask Skema IP Addressing IP Address terdiri 32 bits. Terbagi menjadi dua bagian Bagian networkid dan Bagian HostID, hal ini tergantung dari subnetmask (akan dibicarakan lebih lanjut). 32 bit dibagi db menjadi

Lebih terperinci

Melakukan Perbaikan dan atau Setting Ulang Koneksi Jaringan MENJELASKAN LANGKAH PERSIAPAN SETTING ULANG KONEKSI JARINGAN

Melakukan Perbaikan dan atau Setting Ulang Koneksi Jaringan MENJELASKAN LANGKAH PERSIAPAN SETTING ULANG KONEKSI JARINGAN Melakukan Perbaikan dan atau Setting Ulang Koneksi Jaringan MENJELASKAN LANGKAH PERSIAPAN SETTING ULANG KONEKSI JARINGAN IP Address IP address adalah alamat/identitas yang diberikan pada jaringan komputer

Lebih terperinci

Subnetting. Dua alasan utama melakukan subnetting: 1. Mengalokasikan IP address yang terbatas supaya lebih efisien.

Subnetting. Dua alasan utama melakukan subnetting: 1. Mengalokasikan IP address yang terbatas supaya lebih efisien. Subnetting Subnetting adalah sebuah teknik yang mengizinkan para administrator jaringan untuk memanfaatkan 32 bit IP address yang tersedia dengan lebih efisien. Teknik subnetting membuat skala jaringan

Lebih terperinci

Subnetting. Analogi subnetting dalam bentuk jalan

Subnetting. Analogi subnetting dalam bentuk jalan Subnetting Analogi subnetting dalam bentuk jalan Analogi Subnetting Analogi Subnetting -2- NETWORK ADDRESS (nama jalan) dan HOST ADDRESS (nomer rumah). Sedangkan Ketua RT diperankan oleh BROADCAST ADDRESS

Lebih terperinci

IP Address, CIDR dan VLSM Oleh : Tim Jarkom

IP Address, CIDR dan VLSM Oleh : Tim Jarkom IP Address, CIDR dan VLSM Oleh : Tim Jarkom I. Tujuan Praktikum 1. Mampu melakukan konfigurasi IP Address di komputer jaringan. 2. Memahami konsep teknik subnetting menggunakan metode VLSM. 3. Memahami

Lebih terperinci

TCP/IP Transmission Control Protocol/ Internet Protocol

TCP/IP Transmission Control Protocol/ Internet Protocol TCP/IP Transmission Control Protocol/ Internet Protocol Protokol untuk komunikasi dalam jaringan komputer yang mendukung platform open source dan closed source. Bisa digunakan mulai tingkat LAN dengan

Lebih terperinci

Konsep Bilangan Biner & Desimal. Contoh :

Konsep Bilangan Biner & Desimal. Contoh : Dasar TCP/IP Konsep Bilangan Biner & Desimal Contoh : Perhatikan bagan berikut : Kemudian bagan berikut : Sekarang anda coba konversikan bilangan biner 00110010 ke bilangan desimal! Selanjutnya mengubah

Lebih terperinci

Review Ipv4, Ipv6 dan Subnet

Review Ipv4, Ipv6 dan Subnet CHAPTER II Dosen pembimbing : Jumadi M. Parenreng., S.T, M.Kom DI SUSUN OLEH: NAMA : M. Syahid Nur Wahid NIM : 1229041007 KELAS : PTIK 02 FAKULTAS TEKNIK, JURUSAN PTE, PRODI PTIK TAHUN AJARAN 2013 / 2014

Lebih terperinci

MODUL 03 PRAKTIKUM TIM ASISTEN SISTEM OPERASI 2014

MODUL 03 PRAKTIKUM TIM ASISTEN SISTEM OPERASI 2014 MOD 03 DUL PRAKTIKUM TIM ASISTEN SISTEM OPERASI 2014 Manajemen Jaringan pada Sistem Operasi 1. Tujuan a. Mahasiswa mampu memahami konsep jaringan pada sistem operasi b. Mahasiswa mampu melakukan setting

Lebih terperinci

Subnetting. Modul 4. Subnetting. Kelas-kelas jaringan

Subnetting. Modul 4. Subnetting. Kelas-kelas jaringan Modul 4 Subnetting Subnetting Kelas-kelas jaringan IP Address direpresentasikan dalam 32 bit data, dan biasanya dituliskan dalam 4 buah angka yang masing-masing merepresentasikan 8 bit bilangan, dan dipisahkan

Lebih terperinci

VARIASI & TEKNIK PERHITUNGAN IP ADDRESS A) SOAL SUBNETMASK DENGAN PERSYARATAN JUMLAH HOST ATAU SUBNET

VARIASI & TEKNIK PERHITUNGAN IP ADDRESS A) SOAL SUBNETMASK DENGAN PERSYARATAN JUMLAH HOST ATAU SUBNET VARIASI & TEKNIK PERHITUNGAN IP ADDRESS A) SOAL SUBNETMASK DENGAN PERSYARATAN JUMLAH HOST ATAU SUBNET Soal dengan pertanyaan subnetmask apa yang sebaiknya digunakan dengan batasan jumlah host atau subnet

Lebih terperinci

IP dan Netmask Muhammad Ze Muhammad Z n S n S. Hadi, ST ST. MSc. 1

IP dan Netmask Muhammad Ze Muhammad Z n S n S. Hadi, ST ST. MSc. 1 IP dan Netmask Muhammad Zen S. Hadi, ST. MSc. 1 Packet Propagation and Switching Within a Router 2 Skema IP Addressing IP Address terdiri 32 bits. Terbagi menjadi dua bagian Bagian networkid dan Bagian

Lebih terperinci

IP Address. Setiap angka binary 1 bergantung pada posisinya di dalam kelompok binarinya, memiliki nilai decimal tertentu seperti table di bawah ini.

IP Address. Setiap angka binary 1 bergantung pada posisinya di dalam kelompok binarinya, memiliki nilai decimal tertentu seperti table di bawah ini. IP Address IP addres adalah alamat logika yang diberikan ke perangkat jaringan yang menggunakan pro-col TCP/IP dimana pro-col TCP/IP digunakan untuk meneruskan packet informasi (routing) dalam jaringan

Lebih terperinci

Skema Pengalamatan Ip Address Pada Desain Jaringan Komputer Local Area Network (Lan) Menggunakan Metode Subnetting

Skema Pengalamatan Ip Address Pada Desain Jaringan Komputer Local Area Network (Lan) Menggunakan Metode Subnetting Skema Pengalamatan Ip Address Pada Desain Jaringan Komputer Local Area Network (Lan) Menggunakan Metode Subnetting Subnetting Methode Addressing sceme of IP address computer networking design for Local

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Pertemuan 2 & 3 Revisi : 01 Tgl : 5 Maret 2012 Hal 1 dari 12 1. Tujuan a. Mampu melakukan konfigurasi IP Address di komputer jaringan. b. Memahami konsep alokasi IP Public dengan metode Classless Addressing

Lebih terperinci

SUBNETTING. Gambar 1. Satu jaringan dengan IP Address

SUBNETTING. Gambar 1. Satu jaringan dengan IP Address SUBNETTING adalah cara membagi satu jaringan menjadi beberapa sub jaringan. Beberapa bit dari bagian Host ID dialokasikan menjadi bit tambahan pada bagian NetID. Cara ini menciptakan sejumlah NetID tambahan

Lebih terperinci

- FREE EDITION - BUKU JAGO SUBNETTING MOHAMMAD AFDHAL JAUHARI

- FREE EDITION - BUKU JAGO SUBNETTING MOHAMMAD AFDHAL JAUHARI BUKU JAGO SUBNETTING MOHAMMAD AFDHAL JAUHARI BUKU JAGO SUBNETTING MOHAMMAD AFDHAL JAUHARI BUKU JAGO SUBNETTING Oleh: Mohammad Afdhal Jauhari Tebal Software : 177 halaman : Adobe InDesign CS6 Disusun di

Lebih terperinci

Version untuk menunjukkan versi protokol yang dipakai, Header Length menunjukkan panjang paket header dalam hitungan 32 bit.

Version untuk menunjukkan versi protokol yang dipakai, Header Length menunjukkan panjang paket header dalam hitungan 32 bit. Modul 05 INTERNET PROTOCOL (IP) Dalam melakukan pengiriman data protokol IP memiliki sifat yang dikenal sebagai unreliable, connectionless, datagram delivery service. Unreliable atau ketidakhandalan berarti

Lebih terperinci

IX. Pembentukan Sub Jaringan (Subnetting)

IX. Pembentukan Sub Jaringan (Subnetting) IX. Pembentukan Sub Jaringan (Subnetting) Kenyataan menunjukkan bahwa pengembangan jaringan komputer cenderung membentuk gabungan dari beberapa topologi yang berbeda, contohnya : Gb.IX-1. : Gabungan Topologi

Lebih terperinci

PENGHITUNGAN SUBNETTING SECARA OTOMATIS

PENGHITUNGAN SUBNETTING SECARA OTOMATIS PENGHITUNGAN SUBNETTING SECARA OTOMATIS Oleh : Hendro Hartono, S.Kom. Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto (STTA) e-mail : he2_n_2eh@yahoo.co.id Abstract Who's network administrator doing subnetting in

Lebih terperinci

Jaringan Komputer: Ch. 3 Network Protocols and Communications

Jaringan Komputer: Ch. 3 Network Protocols and Communications 1 Ch. 3 Network Protocols and Communications Jaringan Komputer: IPv4 Addresses and IP Address v4.0 The Subnet Mask 2 Hardware Addressing. Hardware addressing (pengalamatan perangkat keras) digunakan untuk

Lebih terperinci

4/2/2017. Sistem Bilangan

4/2/2017. Sistem Bilangan Broadcast NetID HostID Bagaimana Komunikasi Komputer Terjadi???? Apa itu IP Address ARP Address Resolution Protocol 1 Sistem Bilangan Bilangan Biner ; Perpangkatan 2 0 dan 1 Bilangan Oktal ; Perpangkatan

Lebih terperinci

Dasar Perhitungan. Basis Bilangan 2 (Biner) Badiyanto, S.Kom., M.Kom STMIK AKAKOM Yogyakarta Basis bilangan hanya ada dua nilai 0 dan 1

Dasar Perhitungan. Basis Bilangan 2 (Biner) Badiyanto, S.Kom., M.Kom STMIK AKAKOM Yogyakarta Basis bilangan hanya ada dua nilai 0 dan 1 Badiyanto, S.Kom., M.Kom STMIK AKAKOM Yogyakarta Dasar Perhitungan Basis Bilangan (Biner) Basis bilangan hanya ada dua nilai 0 dan 1 DESIMAL BINER DESIMAL BINER 0 0 11 1011 1 1 1 1100 10 13 1101 3 11 14

Lebih terperinci

Figure 3.1 Format datagram IP

Figure 3.1 Format datagram IP 3.1 Tujuan Mengetahui bagaimana TCP/IP mengidentifikasi jaringan Mengetahui bagaimana netmask menentukan range IP address Mengetahui fungsi kerja subnetting 3.2 Teori Dasar Dalam melakukan pengiriman data

Lebih terperinci

1. Mengetahui 3 tipe komunikasi TCP/IP 2. Mengetahui kelas IP Address 3. Menghitung subnetting (Classless Addressing)

1. Mengetahui 3 tipe komunikasi TCP/IP 2. Mengetahui kelas IP Address 3. Menghitung subnetting (Classless Addressing) 1. Mengetahui 3 tipe komunikasi TCP/IP 2. Mengetahui kelas IP Address 3. Menghitung subnetting (Classless Addressing) Dalam TCP/IP dikenal 3 tipe komunikasi : Unicast Broadcast Multicast Pada komunikasi

Lebih terperinci

subnetting Subnetting berarti memecah jaringan menjadi beberapa jaringan kecil. Untuk memperbanyak network ID dari suatu network id yang sudah ada, di

subnetting Subnetting berarti memecah jaringan menjadi beberapa jaringan kecil. Untuk memperbanyak network ID dari suatu network id yang sudah ada, di SUBNETTING subnetting Subnetting berarti memecah jaringan menjadi beberapa jaringan kecil. Untuk memperbanyak network ID dari suatu network id yang sudah ada, dimana sebagaian host ID dikorbankan untuk

Lebih terperinci

IP Address dan Pengkabelan

IP Address dan Pengkabelan LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER IP Address dan Pengkabelan Disusun untuk memenuhi laporan Praktikum Mata Kuliah Jaringan Komputer Disusun Oleh : Baiq Syafira Noor Z 11520249004 Aditya Jantra Madana

Lebih terperinci

IP ADDRESS DAN SUBNETTING

IP ADDRESS DAN SUBNETTING IP ADDRESS DAN SUBNETTING IP ADDRESS dan SUBNETTING IP ADDRESS IP address atau alamat IP ibarat sebuah tanda pengenal bagi pc yang sedang berhubungan dengan jaringan yang menggunakan protocol TCP/IP.

Lebih terperinci

IP ADDRESS dan SUBNETTING

IP ADDRESS dan SUBNETTING IP ADDRESS dan SUBNETTING IP ADDRESS IP address atau alamat IP ibarat sebuah tanda pengenal bagi pc yang sedang berhubungan dengan jaringan yang menggunakan protocol TCP/IP. IP address terdiri dari 32

Lebih terperinci

X. SUPERNETTING. Hand Out : Piping Supriatna 65

X. SUPERNETTING. Hand Out : Piping Supriatna 65 X. SUPERNETTING Subnetting dilakukan untuk tujuan memadukan teknologi dari topologi jaringan yang berbeda, membatasi jumlah node dalam satu segmen jaringan dan mereduksi lintasan transmisi yang ditimbulkan

Lebih terperinci

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Installasi Perangkat Jaringan Lokal

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Installasi Perangkat Jaringan Lokal Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Installasi Perangkat Jaringan Lokal Nama : Ria Permata Sari NIM : 1107020 Prodi : Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Teknik Universitas Negeri

Lebih terperinci

SISTEM PENGALAMATAN IP VERSI 4 (IPV4) IP ADDRESS V4

SISTEM PENGALAMATAN IP VERSI 4 (IPV4) IP ADDRESS V4 SISTEM PENGALAMATAN IP VERSI 4 (IPV4) IP ADDRESS V4 Budhi Irawan, S.Si, M.T SISTEM PENGALAMATAN Sistem pengalamatan yang terdapat pada jaringan komputer lokal ataupun jaringan internet terdiri dari 2 jenis

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER SUBNETTING. Zaid Romegar Mair, S.T., M.Cs

JARINGAN KOMPUTER SUBNETTING. Zaid Romegar Mair, S.T., M.Cs JARINGAN KOMPUTER SUBNETTING Pertemuan 05-0606 Zaid Romegar Mair, S.T., M.Cs PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA Jl. Kolonel Wahid Udin Lk. I Kel. Kayuara, Sekayu 30711 web:www.polsky.ac.id mail: polsky@polsky.ac.id

Lebih terperinci

MODUL 6 KONSEP SUBNETTING

MODUL 6 KONSEP SUBNETTING MODUL 6 KONSEP SUBNETTING TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mahasiswa memahami konsep subnetting 2. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi jaringan memakai IP Subnetting DASAR TEORI Nomor IP terdiri dari 32 bit yang

Lebih terperinci

Apakah IP address? Notasi Dotted Decimal. IP Address. Struktur IP address Classful IP addresses

Apakah IP address? Notasi Dotted Decimal. IP Address. Struktur IP address Classful IP addresses IP Address Struktur IP address Classful IP addresses 3. IP Address Batasan dan Masalah dg Classful IP Addresses Subneting CIDR IP version 6 Addressing Jaringan Komputer Teknik Komputer Susmini I. Lestariningati,

Lebih terperinci

TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mahasiswa memahami konsep subnetting 2. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi jaringan memakai IP Subnetting

TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mahasiswa memahami konsep subnetting 2. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi jaringan memakai IP Subnetting MODUL 6 KONSEP SUBNETTING DAN TABEL ROUTING TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mahasiswa memahami konsep subnetting 2. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi jaringan memakai IP Subnetting DASAR TEORI Nomor IP terdiri

Lebih terperinci

MODUL 3 SUBNETTING DAN PENGATURAN IP PADA LINUX

MODUL 3 SUBNETTING DAN PENGATURAN IP PADA LINUX MODUL 3 SUBNETTING DAN PENGATURAN IP PADA LINUX PENDAHULUAN Untuk berkomunikasi dengan host lain didalam suatu jaringan, sebuah host harus mempunyai IP (Internet Protocol) address. Pada praktikum ini,

Lebih terperinci

PENGANTAR SUBNETTING II

PENGANTAR SUBNETTING II 3 PENGANTAR SUBNETTING II LABORATORIUM LANJUT SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS GUNADARMA PERTEMUAN III PENGANTAR SUBNETTING PART II I. Tujuan Praktikum : Memahami Konsep Dasar Subnetting

Lebih terperinci

Minggu 5 Network Layer

Minggu 5 Network Layer Minggu 5 Network Layer 1 Pendahuluan Fungsi utama dari layer network adalah pengalamatan dan routing Routing merupakan fungsi yang bertanggung jawab membawa data melewati sekumpulan jaringan dengan cara

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH SUBNETTING

TUGAS MAKALAH SUBNETTING TUGAS MAKALAH SUBNETTING Disusun Oleh : PUTRI HARFINDRANI 095623247 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DIII MANAJEMEN INFORMATIKA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2012 A. Pengertian Subnetting Subnetting

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER S1SI AMIKOM YOGYAKARTA

JARINGAN KOMPUTER S1SI AMIKOM YOGYAKARTA Sudah Mengumpulkan Jurnal? http://goo.gl/hhsqum JARINGAN KOMPUTER S1SI AMIKOM YOGYAKARTA Group Jarkom SI Amikom https://www.facebook.com/groups/jarkom.amikom/ Pertemuan 8 Router Protocol Routing TCP/IP

Lebih terperinci

Jaringan Komputer Dasar

Jaringan Komputer Dasar Jaringan Komputer Dasar Subnet Masking Dennis Christie - Universitas Gunadarma Sebelumnya di Jaringan Komputer Dasar... Komponen TCP/IPv4 6 buah komponen dasar TCP/IP IP Address Subnet Mask Default Gateway

Lebih terperinci

SUBNETTING IP ADDRESS

SUBNETTING IP ADDRESS SUBNETTING IP ADDRESS 1 Menghitung Subnetting IP Address Berikut ini kita akan membahas tentang perhitungan subnetting, perhitungan subnetting bias dilakukan dengan dua cara, yaitu cara binary yang relative

Lebih terperinci

Basis Bilangan 2. Basis bilangan hanya ada dua nilai 0 dan 1

Basis Bilangan 2. Basis bilangan hanya ada dua nilai 0 dan 1 Basis Bilangan Basis bilangan hanya ada dua nilai 0 dan DESIMAL 0 3 4 5 6 7 8 9 0 BINER 0 0 00 0 0 000 00 00 DESIMAL 3 4 5 6 7 8 9 0 BINER 0 00 0 0 0000 000 000 00 000 00 00 ( x 4 = 6) + (0 x 3 = 0) +

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER SUBNETTING

JARINGAN KOMPUTER SUBNETTING JARINGAN KOMPUTER SUBNETTING ruliriki@gmail.com Why? Sebenarnya subnetting itu apa dan kenapa harus dilakukan? Pertanyaan ini bisa dijawab dengan analogi sebuah jalan. Jalan bernama Gatot Subroto terdiri

Lebih terperinci

IP ADDRESSING & SUBNETTING. M. Teguh Kurniawan Fakultas Rekayasa Industri Universitas Telkom

IP ADDRESSING & SUBNETTING. M. Teguh Kurniawan Fakultas Rekayasa Industri Universitas Telkom IP ADDRESSING & SUBNETTING M. Teguh Kurniawan Fakultas Rekayasa Industri Universitas Telkom PENGALAMATAN IP Setiap perangkat memiliki 2 pengalamatan: MAC address phisik IP Address logika o IP address pengalamatan

Lebih terperinci

IP Addressing. Ir. Risanuri Hidayat, M.Sc.

IP Addressing. Ir. Risanuri Hidayat, M.Sc. IP Addressing Ir. Risanuri Hidayat, M.Sc. Host Addressing Network 1 1 12 11 12 2 7 10 7 7 Network 2 3 Network 3 1 19 October 2010 IP Addressing 2 Host Addressing Setiap host di dalam suatu network punya

Lebih terperinci

Studi Kasus Subnetting dan Routing Static

Studi Kasus Subnetting dan Routing Static Studi Kasus Subnetting dan Routing Static Soal Suatu ketika anda di minta untuk membuat sebuah jaringan dengan topologi sebagai berikut : Jaringan diatas masih belum sempurna, sempurnakan dengan beberapa

Lebih terperinci

SUBNETTING. S. Indriani L., M.T

SUBNETTING. S. Indriani L., M.T SUBNETTING S. Indriani L., M.T Subnetting Problem: Organisasi mempunyai Multiple network yg di-manage secara independen Solusi 1: alokasikan satu atau lebih address class C utk tiap jaringan Sulit di-manage

Lebih terperinci

IP Address dan Netmask

IP Address dan Netmask IP Address dan Netmask Email : izzudin@uny.uny.ac.id Packet Propagation and Switching Within a Router Skema IP Addressing IP Address terdiri 32 bits. Terbagi menjadi dua bagian Bagian networkid dan Bagian

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER. IP Address

JARINGAN KOMPUTER. IP Address JARINGAN KOMPUTER IP v4 ADDRESS ruliriki@gmail.com IP Address Merupakan bagian dari TCP/IP untuk pengalamatan Data Sebagai pengenal alamat tiap komputer. (Logical address) Unik/unique Not for host only

Lebih terperinci

Muhammad Zen S. Hadi, ST. MSc.

Muhammad Zen S. Hadi, ST. MSc. Subnetting 1 Muhammad Zen S. Hadi, ST. MSc. IP Class 2 IP Address Range 3 Private IP Addresses 4 IP Address Classes 5 Subnetting 6 Pembagian jaringan besar ke dalam jaringan yang kecil- kecilinilahil yang

Lebih terperinci

MODUL 3 JARINGAN DAN APLIKASI

MODUL 3 JARINGAN DAN APLIKASI MODUL 3 JARINGAN DAN APLIKASI 1. Tujuan - Mahasiswa dapat mengenal Jaringan - Mahasiswa dapat mengenal Aplikasi dalam Jaringan 2. Teori Singkat a. Jaringan Jaringan komputer dapat diartikan sebagai dua

Lebih terperinci