Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Dua Angka Menggunakan Alat Peraga di Kelas I SD GKST Hanggira

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Dua Angka Menggunakan Alat Peraga di Kelas I SD GKST Hanggira"

Transkripsi

1 Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Dua Angka Menggunakan Alat Peraga di Kelas I SD GKST Hanggira Nitaleni Mentara, Dasa Ismaimuza dan Anggraini Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Masalah yang paling mendasar dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran yang berpusat pada guru sehingga berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan dua angka. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka Peneliti menggunakan media alat peraga dalam pembelajaran. Penggunaan alat peraga ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas I SD GKST Hanggira pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan dua angka. Desain penelitian adalah peneltian tindakan kelas yang dikemukakan oleh Arikunto yang terdiri atas empat komponen yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, (4) refleksi. Subyek penelitian ini adalah para siswa kelas I SD GKST Hanggira dan dilaksanakan dalam dua siklus. Hasil observasi siklus I materi penjumlahan bilangan dua angka menunjukkan bahwa partisipasi siswa masih digolongkan pada kategori kurang sedangkan aktivitas guru telah berada pada kategori baik. Dari hasil tes akhir pada siklus I diperoleh hasil tuntas belajar klasikal 60%. Pada observasi siklus II materi pengurangan bilangan dua angka terlihat bahwa partisipasi siswa telah digolongkan pada kategori baik sedangkan aktivitas guru telah berada pada kategori sangat baik. Hasil tes akhir siklus II diperoleh tuntas belajar klasikal 93,33%. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas I SD GKST Hanggira pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan dua angka. Kata Kunci: Alat Peraga, Hasil Belajar Siswa, Penjumlahan dan Pengurangan, Bilangan Dua Angka. I. PENDAHULUAN Dalam sekolah keberadaan guru sangatlah vital. Hal ini disebabkan karena bila dalam sekolah tanpa ada guru maka proses pendidikan tidak akan dapat berlangsung atau terlaksana. Program kelas tidak akan berarti bilamana tidak diwujudkan dengan adanya kegiatan. Untuk itu peranan guru sangat menentukan karena kedudukannya sebagai pengelola pendidikan diantara siwa-siswa dalam kelas. 274

2 Ternyata pembelajaran di kelas I mata pelajaran Matematika kurang memuaskan hasilnya. Melihat realita di atas bahwa proses pembelajaran selama ini yang berlangsung di kelas belum memenuhi harapan guru, siswa dan sekolah. Hal ini karena guru dalam menyampaikan materi hanya monoton saja, sehingga membuat siswa bosan. Setelah menelaah proses pembelajaran yang sudah berlangsung dan sudah dilaksanakan dan diuraikan di atas maka permasalahan terletak pada guru sebagai penyaji materi. Permasalahan permasalah itu sebagai berikut: Tujuan pembelajaran belum tercapai karena guru kurang menguasai materi; Alat/media yang digunakan guru kurang sesuai atau kurang tepat dan siswa pasif karena guru dalam penyampaian materi kurang memakai metode yang bervariasi dan keaktifan anak kurang karena kegiatan hanya berpusat pada guru. Kemampuan siswa kelas I SD GKST Hanggira pada materi penjumlahan dan pengurangan dua angka belum mencapai kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan yaitu 65% dan nilai tuntas belajar 75%. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa. Dari 15 siswa kelas I SD GKST Hanggira, hanya 3 anak yang berhasil tuntas belajar. Hal ini berarti, ketuntasan belajar klasikal hanya mencapai 20%. Dengan memperhatikan nilai ulangan siswa yang rendah di atas, maka untuk meningkatkan kemampuan siswa terhadap materi pelajaran tersebut, guru harus melakukan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga dan proses perbaikan pembelajaran serta dilakukan observasi maupun diskusi observasi dengan teman sejawat. Berdasarkan pengalaman penulis sebagai pengajar dan pendidik di SD GKST Hanggira dan melihat hasil ulangan dan tingkat penguasaan siswa terhadap materi matematika tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan dua angka masih rendah, maka penulis mengadakan penelitian dalam rangka memecahkan masalah tersebut diatas. Pengertian Belajar Masalah belajar adalah masalah yang pelik dan kompleks, sehingga tiada seorang ahlipun yang dapat membahas secara tuntas dan sempurna. Hal yang 275

3 sewajarnya apabila antara pakar yang satu dengan yang lain mempunyai perbedaan pendapat dalam mengemukakan definisi tentang belajar meskipun bukan perbedaan yang mendasar. Hal ini dapat dilihat dari beberapa definisi tentang belajar sebagai berikut: 1) Menurut Lester D. Crow and Crow (1956:215) dalam Slameto (2003:3): Learning is a modification of behavior accompanying growth processes that are brought about through adjusment to tensions initiated through sensory stimulation. Artinya: Belajar adalah perubahan tingkah laku yang menyertai proses pertumbuhan yang semua itu disebabkan melalui penyesuaian terhadap keadaan yang diawali lewat rangsangan panca indera. Dalam hal ini seorang yang belajar akan mendapatkan perubahan tingkah laku yang sesuai dengan proses pertumbuhan yang dimiliki anak tersebut akibat adanya penyesuaian diri oleh anak terhadap apa yang telah dipelajarinya. 2) Menurut Slameto (2003:2) Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkat laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Dari berbagai definisi yang dikemukakan para ahli tersebut dapat disimpulkan, bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang menghasilkan perubahan tingkah laku yang relatif permanen yang meliputi pengetahuan (kognitif), nilai dan sikap (afektif), serta keterampilan (psikomotor) sebagai hasil pengalaman, latihan dan interaksi dengan lingkungannya. Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa belajar adalah merupakan suatu cerminan atau kesimpulan yang mantap pada penampilan atau tingkah laku potensial dengan akibat dari praktek pengalaman situasi pada masa lalu. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat digolongkan menjadi 3 (tiga) bagian yaitu: (Sutopo, 1997:41-42) Faktor Intern, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa. 276

4 Faktor Ekstern, yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa atau yang sering dikenal dengan faktor sosial. Faktor Situasional. Pembelajaran a. Pengertian Mengajar Mengajar adalah menyampaikan atau menularkan pengetahuan dan pandangan (Rooijakkers, 1982:1). Mengajar adalah suatu kegiatan mengorganisasi (mengatur) lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkan dengan anak sehingga terjadi proses belajar (Sulistriyo, 1997:1). b. Jenis-jenis metode pembelajaran Banyak jenis metode pengajar yang ada dalam dunia pendidikan, yaitu antara lain: (Syaiful Sagala, 2005:261) Metode Ceramah. Metode Diskusi dan Musyawarah. Metode Tanya Jawab. Metode pemberian tugas dan resitasi. Metode Karya Wisata. Metode Demonstrasi dan Alat Peraga. Metode Problem Solving. Metode Discovery-Inquiry. Metode Role Playing. Metode belajar atau paket berdasar kompetensi. c. Faktor-faktor dalam memilih metode pembelajaran Agar dalam memilih jenis metode mengajar yang tepat dan sesuai dengan tujuan pengajaran maka guru haruslah memperhatikan hal-hal sebagai berikut: Tujuan yang hendak dicapai. Siswa. Bahan Pelajaran. Fasilitas yang tersedia. Guru. 277

5 Kebaikan dan kelemahan metode tertentu. Hasil Belajar Hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak mengerti menjadi mengerti (Hamalik, 1992). Berdasarkan Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori ranah yaitu antara lain: a. Ranah Kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam (6) aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan penilaian. b. Ranah Afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai. c. Ranah psikomotor meliputi ketrampilan motorik, manipulasi benda-benda. Berdasarkan pengertian di atas, maka hasil belajar merupakan hasil dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan siswa dengan menggunakan bantuan pengajaran antara siswa dengan guru maupun siswa tanpa guru. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu: a. Faktor Internal (dari dalam individu yang belajar). Faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar ini lebih ditekankan pada faktor dari dalam individu yang belajar. Adapun faktor yang mempengaruhi kegiatan tersebut adalah faktor psikologis, antara lain yaitu: motivasi, perhatian, pengamatan, tanggapan dan lain sebagainya. b. Faktor Eksternal (dari luar individu yang belajar). Pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan belajar yang kondusif. Hal ini akan berkaitan dengan faktor dari luar siswa. Adapun faktor yang mempengaruhi adalah mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep dan keterampilan, dan pembentukan sikap. c. Hasil belajar yang diperoleh siswa adalah sebagai akibat dari proses. Belajar yang dilakukan oleh siswa, harus semakin tinggi hasil belajar yang diperoleh siswa. Proses belajar merupakan penunjang hasil belajar yang dicapai siswa. 278

6 Pembelajaran dengan Alat Peraga a. Pengertian Alat Peraga Pembelajaran dengan alat peraga, maksudnya adalah cara yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan alat bantu yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Salah satu manfaat yang dapat diperoleh dari pembelajaran dengan alat bantu adalah memudahkan guru dan siswa dalam mempelajari dan memahami materi pelajaran yang akan diajarkan. Alat peraga akan sangat mudah sekali penggunaanya apabila dipersiapkan, dirancang dan dipergunakan sebagai alat bantu sendiri. Dalam pembuatan alat peraga membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit, untuk memilih, mempersiapkan bahan, pengayaan atau penjelasan. Pergunakan kesempatan yang baik dalam menggunakan alat peraga sehingga ada respon yang positif dari siswa, sehingga dapat melatih daya pikir dan perkembangan siswa. Namun demikian manfaat lain dari alat peraga bisa dipergunakan dilain waktu atau apabila materi pembahasan sama. b. Jenis Media Pembelajaran Media pembelajaran meliputi yang berupa sarana, prasarana, dan fasilitas yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau bahan pelajaran kepada subyek didik untuk memperjelas, memperlancar, dan lebih meningkatkan efektifitas dalam proses pembelajaran. Berdasarkan klasifikasinya, maka jenisjenis media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi lima jenis, yaitu: (1) Media Grafis, (2) media Gambar dan Ilustrasi Fotografi, (3) Media Bendanya, (4) Media Proyeksi, dan (5) Media Audio. Penggunaan media dalam proses pembelajaran perlu persiapan yang cukup. Kesalahan yang sering terjadi ialah timbulnya anggapan bahwa dengan media pembelajaran, guru tidak perlu membuat persiapan mengajar lebih dahulu. Justru sebaliknya dalam hal ini guru dituntut untuk melakukan persiapan dengan cermat dengan mempelajari bahan dalam buku sendiri, mempersiapkan bahan, pengayaan dan penjelasan. Media pembelajaran hendaknya tidak sekedar menjadi selingan, hiburan, atau pengisi waktu, tetapi harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. 279

7 Mengingat beraneka ragamnya media pembelajaran yang masing-masing mempunyai karakteristik sendiri-sendiri, maka kita harus berusaha memilih dengan cermat agar dapat digunakan secara tepat. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Ngadino (1986:52) bahwa: Memang hingga kini belum ada suatu rumus yang berlaku mutlak untuk melakukan pemilihan media tertentu, untuk melakukan pengajaran suatu obyek tertentu. Dengan kata lain tidak ada suatu media yang lain untuk mencapai segala macam hasil yang diharapkan dan untuk segala jenis pelajaran. Dari berbagai penelitian dibidang media dan desain sistem intruksional, yang dapat dirumuskan hanyalah pedoman umum atau pedoman pokok untuk melakukan berdasarkan berbagai macam variabel yang terdapat dalam suatu sistem intruksional. Operasi Hitung pada Bilangan Dua Angka 1) Operasi Penjumlahan Bilangan Dua Angka Operasi penjumlahan pada bilangan dua angka merupakan aturan yang mengaitkan bilangan dua angka dengan bilangan dua angka yang lain. Jika a dan b adalah bilangan dua angka, maka jumlah dari kedua bilangan tersebut dilambangkan dengan a + b yang di baca a tambah b atau jumlah dari a dan b. Jumlah dari a dan b diperoleh dengan menentukan bilangan yang merupakan gabungan dari himpunan yang mempunyai a anggota dan himpunan yang mempunyai b anggota, asalkan ke dua himpunan tersebut tidak mempunyai unsur persekutuan. Jika a dan b bilangan cacah, maka definisi penjumlahan bilangan tersebut a + b. 2) Operasi Pengurangan Bilangan Dua Angka Operasi pengurangan bilangan dua angka merupakan kebalikan dari operasi penjumlahan.bilangan dua angka mendefinisikan pengurangan dengan menggunakan penjumlahan. Jika bilangan dua angka a dikurangi dengan bilangan dua angka b menghasilkan bilangan c (dilambangkan dengan a b = c), maka operasi penjumlahan yang terkait adalah b + c = a. 280

8 Kerangka Berfikir Kerangka pemikiran Penelitian Tindakan Kelas ini adalah sebagai berikut: Dalam menyampaikan materi kepada siswa salah satu cara yang harus dilakukan oleh guru adalah menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan alat peraga. Dengan menggunakan alat peraga diharapkan siswa dengan mudah menerima dan memahami materi pelajaran. Dengan memahami materi pelajaran yang disampaikan berarti diharapkan siswa akan memperoleh prestasi belajar yang baik dan maksimal. Hasil belajar sebelumnya Pembelajaran tanpa alat peraga Hasil belajar kurang baik Hasil belajar setelah siklus I Pembelajaran dengan alat peraga Hasil belajar meningkat Hasil belajar setelah siklus II Pembelajaran dengan alat peraga Hasil belajar makin meningkat Gambar 1. Kerangka Berfikir Hipotesis Tindakan Hipotesis adalah merupakan suatu jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenaran masih harus diuji terlebih dahulu secara empiris (Sumadi Suryabrata, 2003: 21). Oleh karena itu agar rumusan jawaban dipecahkan, maka seorang peneliti memerlukan suatu pedoman yang digunakan sebagai tuntunan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka di dalam penulisan usulan penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: Melalui alat peraga dapat meningkatan hasil belajar penjumlahan dan pengurangan bilangan dua angka pada siswa kelas I SD GKST Hanggira tahun pelajaran 2013/

9 II. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Tempat yang penulis jadikan pelaksanaan penelitian tindakan kelas iniadalah di SD GKST Hanggira Kecamatan Lore Tengah Kabupaten Poso, di mana tempat ini sekaligus tempat penulis melaksanakan tugas mengajar. Penelitian ini dijadwalkan mulai bulan April sampai dengan bulan Juni tahun Subjek Penelitian Subyek penelitian adalah seluruh siswa kelas I SD GKST Hanggira sebanyak 15 orang siswa, yang terdiri dari 9 orang perempuan dan 6 orang lakilaki. Prosedur Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan model yang didasarkan atas konsep pokok bahwa penelitian tindakan terdiri dari empat komponen pokok yangjuga menunjukkan langkah pelaksanaan penelitian, yaitu: 1. Perencanaan atau Planning, 2. Tindakan atau Acting,3. Pengamatan atau Observating dan 4.Refleksi atau Reflekting (Arikunto, 2002: 83), di mana dari empat hal tersebut dapat diilustrasikan dengan bagan gambar 2. Tindakan Perencanaan Pengamatan Refleksi Gambar 2. Prosedur Penelitian Secara lebih rinci, dapat digambarkan dengan skema pelaksanaan prosedur penelitian tindakan kelas terlihat pada gambar

10 Siklus I Permasalahan PerencanaanTindakan Pelaksanaan tindakan I Terselesaikan Refleksi I Analisis Data Obsevasi Siklus II Belum terselesaikan PerencanaanTindakan Pelaksanaan Tindakan II Terselesaikan kan Refleksi II Analisis Data II observasi Belum Terselesaikan SIKLUS SELANJUTNYA Gambar 3 Siklus I a. Pratindakan Persiapan yang dilakukan untuk proses penelitian tindakan kelas ini adalah mendata seberapa banyak anak yang kesulitan belajar matematika. b. Pelaksanaan Siklus I 1) Tahap Perencanaan Tindakan Anak anak yang akan ditingkatkan hasil belajar matematika dengan menggunakan alat peraga. Adapun langkah yang dilakukan pada tahapan ini antara lain: Pengumpulan data diri anak yang hasil belajar matematikanya rendah. Mengidentifikasi masalah yang dihadapi siswa dan memecahkannya. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang tepat yakni pembelajaran dengan alat peraga. 2) Tahapan Pelaksanaan Tindakan Guru menerapkan metode pembelajaran dengan alat peraga. Siswa belajar dalam situasi pembelajaran matematika dengan alat peraga. 283

11 Memantau perkembangan prestasi belajar yang terjadi pada anak. 3) Tahapan Observasi Tindakan guru memonitor dan membantu siswa jika menemui kesulitan selama pengajaran matematika dengan alat peraga. 4) Tahapan Refleksi Tahapan Rekomendasi Mengadakan refleksi dan evaluasi dari kegiatan 1), 2), 3). Berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi siklus I dibuat siklus II yang meliputi: Tahap Perencanaan Tindakan Tahap Pelaksanaan Tindakan Tahap Observasi Tahap Refleksi 5) Tahapan Rekomendasi Tahap ini dilakukan dengan merumuskan tindakan pembelajaran dengan alat peraga yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas I SD GKST Hanggira. Siklus II a. Persiapan Persiapan yang dilakukan untuk proses ini adalah mendata seberapa banyak anak yang belum tuntas belajar matematika setelah siklus I. b. Pelaksanaan Siklus II 1) Tahap Perencanaan Tindakan Anak anak yang akan ditingkatkan hasil belajar matematika dengan menggunakan alat peraga. Adapun langkah yang dilakukan pada tahapan ini antara lain: Pengumpulan data diri anak yang belum tuntas hasil belajar matematikanya setelah siklus I. Mengidentifikasi masalah yang dihadapi siswa dan memecahkannya. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang tepat yakni Pembelajaran dengan alat peraga. 2) Tahapan Pelaksanaan Tindakan Guru menerapkan metode pembelajaran dengan alat peraga. 284

12 Siswa belajar dalam situasi pembelajaran matematika dengan alat peraga. Memantau perkembangan prestasi belajar yang terjadi pada anak. 3) Tahapan Observasi Tindakan guru memonitor dan membantu siswa jika menemui kesulitan selama pengajaran matematika dengan alat peraga. 4) Tahapan Refleksi Tahapan Rekomendasi Mengadakan refleksi dan evaluasi dari kegiatan 1), 2), 3). Berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi siklus I dibuat siklus II yang meliputi: Tahap Perencanaan Tindakan Tahap Pelaksanaan Tindakan Tahap Observasi Tahap Refleksi Tahapan Rekomendasi Tahap ini dilakukan dengan merumuskan tindakan pembelajaran dengan alat peraga yang tepat untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada siswa kelas I SD GKST Hanggira. 1. Indikator Kinerja Tindakan dianggap berhasil jika ketuntasan individu mencapai 75% dan Tuntas Belajar Klasikal (TBK) mencapai 65% (KKM SDN Hanggira), serta aktivitas siswa dan guru telah berada dalam kategori baik atau sangat baik. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Pra Tindakan Sebelum pelaksanaan tindakan, peneliti perlu mengetahui pengetahuan prasyarat siswa terhadap penjumlahan dua angka. Oleh karena itu peneliti melaksanakan tes awal pada pada hari Sabtu, tanggal 17 Mei Tes awal diikuti dari 15 orang siswa yang terdiri dari 9 orang perempuan dan 6 orang lakilaki kelas I SD GKST Hanggira. Selanjutnya peneliti bersama observer mendiskusikan langkah-langkah penelitian yang telah disusun sebelumnya. 285

13 Sebagai langkah awal, peneliti memberikan tes awal untuk mengetahui kemampuan awal siswa tentang materi penjumlahan dan pengurangan dua angka. Berdasarkan hasil analisis tes awal siswa, diperoleh data bahwa dari 15 orang siswa, yang tuntas belajar hanya 3 orang siswa dengan persentase 20% sedangkan 12 siswa lainnya termasuk dalam kategori tidak tuntas belajar dengan persentase 80%. Daya serap klasikal yang diperoleh adalah 53,33%. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini terdiri dua siklus. Adapun hasil penelitian dari siklus I dan siklus II adalah sebagai berikut: Hasil Siklus I a. Perencanaan Tindakan Siklus I Tindakan dalam siklus I ini dilaksanakan dengan 1 kali pertemuan di dalam kelas. Setelah kegiatan belajar mengajar (KBM), dilanjutkan dengan melaksanakan tes akhir tindakan siklus I. Dalam mengajarkan materi penjumlahan dua angka, maka ada beberapa hal yang perlu disiapkan sebagai acuan dalam pelaksanaan tindakan. Hal-hal tersebut sebagai berikut : Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk tindakan siklus I. Menyiapkan materi tentang penjumlahan dua angka. Membagi siswa ke dalam 3 kelompok dan tiap kelompok beranggotakan 5 orang. Menyiapkan alat peraga kelereng, buku matematika dan lembar kerja siswa. Membuat lembar observasi terhadap kegiatan guru. Lembar observasi siswa selama pelaksanaan proses belajar-mengajar. Menyiapkan tes akhir tindakan. b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pelaksanaan tindakan siklus I sekaligus yang menyajikan materi adalah peneliti sendiri dan dibantu oleh salah seorang staf pengajar pada SD GKST Hanggira yang bertindak sebagai pengamat (observer). Tindakan siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu, 24 Mei Kegiatan pembelajaran diawali dengan mempersiapkan siswa. Kemudian guru menyampaikan materi yang akan dipelajari. 286

14 Selanjutnya guru menuliskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Guru kemudian membagi para siswa ke dalam 3 kelompok dengan jumlah anggota tiap kelompok sebanyak 5 orang. Pembagian anggota kelompok disusun dengan pembagian bahwa dalam setiap kelompok terdiri dari siswa yang berkemampuan rendah, sedang, dan tinggi. Guru kemudian memberikan apersepsi kepada siswa dengan melakukan tanya jawab mengenai contoh benda alat peraga yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Setelah melaksanakan apersepsi, guru kemudian membagikan LKS dan memberikan soal-soal latihan yang akan dibahas dan dikerjakan secara berkelompok oleh para siswa. Guru kemudian memberikan tes individu yaitu tes akhir siklus I untuk mengukur tingkat kemampuan siswa. Berdasarkan hasil analisis tes akhir siklus I, terlihat peningkatan yang dialami oleh para siswa. Dari 15 orang siswa yang ada, yang mengalami ketuntasan belajar berjumlah 9 orang dengan persentase 60% dengan daya serap klasikal siswa memperoleh persentase 76%. c. Hasil Observasi Guru Siklus I Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh pengamat menunjukkan bahwa peneliti telah melaksanakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan baik. Lembar observasi menunjukkan hasil observasi guru termasuk dalam kategori baik dengan persentase 83,33%. Peneliti telah berusaha mengaktifkan siswa, memotivasi siswa dan memberikan bimbingan kepada siswa. d. Hasil Analisis Observasi Siswa Siklus I Observasi terhadap aktivas siswa dilakukan selama pembelajaran berlangsung. Observasi ini dilakukan oleh peneliti dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Hasil observasi yang didapatkan dari kegiatan belajar mengajar pada siklus I menunjukkan bahwa tingkat partisipasi siswa terhadap materi sangat rendah. Penjelasan antar siswa di dalam kelompok masih kurang dan kemampuan siswa dalam menyimpulkan materi pada kegiatan belajar mengajar pada siklus I masih digolongkan pada kategori kurang. e. Refleksi siklus I 287

15 Pada tahap ini, guru bersama pengamat melaksanakan refleksi terhadap pelaksanaan proses pembelajaran. Hasil refleksi dari peristiwaperistiwa yang terjadi pada siklus I adalah sebagai berikut: Berdasarkan hasil pengamatan, guru telah melaksanakan rencana pelaksanaan pembelajaran sebagaimana seharusnya. Dalam hal ini guru telah melaksanakan tugasnya dengan baik mulai dari menjelaskan tujuan pembelajaran dan membimbing siswa mengerjakan soal. Ketika mengikuti kegiatan pembelajaran siswa kurang mengajukan pertanyaan atau tanggapan kepada guru. Sehingga guru berusaha untuk melakukan pendekatan dan membimbing siswa dalam mengatasi kesulitan dalam mengerjakan soal. Penggunaan alat peraga sangat membantu pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Siswa dapat mengkonstruksi sendiri pengetahuannya melalui aktivitas yang dilakukannya. Hasil tes evaluasi tindakan siklus I menunjukan bahwa jawaban siswa belum semuanya menjawab benar. Hal ini disebabkan karena siswa kurang mengerti dengan soal yang diberikan dan kurang perhatian saat guru menjelaskan dan saat menjelaskan guru terlalu cepat. Hasil-hasil yang diperoleh dan permasalahan yang muncul pada pelaksanaan tindakan siklus I ternyata masih banyak memiliki kekurangan. Untuk itu peneliti membuat alternatif untuk menutupi kekurangankekurangan tersebut dan akan dipakai sebagai dasar untuk melakukan perencanaan pada siklus II. Adapun rencana perbaikan yang akan dilaksanakan pada siklus II antara lain sebagai berikut: Pemberian motivasi kepada siswa agar siswa bisa lebih aktif dalam kegiatan diskusi kelompok dan berani bertanya tentang kesulitan-kesulitan yang dialami dalam pembelajaran. Peneliti akan lebih pelan dalam menjelaskan materi dan arahan/tugas kelompok agar siswa lebih mudah memahami materi yang didemonstrasikan oleh guru. 288

16 Kurangnya ketelitian dan kesungguhan siswa untuk mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru, sehingga guru akan lebih memperhatikan dan memberikan arahan kepada siswa saat mengerjakan soal-soal yang diberikan. Untuk materi yang belum dipahami guru akan memberikan pemahaman lagi agar siswa dapat memahami sehingga dapat mengerjakan soal yang diberikan guru. Hasil Siklus II a. Perencanaan Tindakan Siklus II Tindakan dalam siklus II ini dilaksanakan dengan 1 kali pertemuan di dalam kelas. Setelah kegiatan belajar mengajar (KBM) dilanjutkan dengan melaksanakan tes akhir tindakan siklus II. Dalam mengajarkan materi menghitung pengurangan dua angka, maka ada beberapa hal yang perlu disiapkan sebagai acuan dalam pelaksanaan tindakan. Hal-hal tersebut sebagai berikut: Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk tindakan siklus II. Menyiapkan materi tentang pengurangan bilangan dua angka. Menyiapkan alat peraga berupa manik-manik dan lembar kerja siswa. Meminta siswa bergabung dengan kelompoknya untuk berdiskusi kelompok dan menyelesaikan tugas kelompok. Membuat lembar observasi terhadap kegiatan guru. Membuat lembar observasi siswa selama pelaksanaan proses belajar-mengajar. Memberikan tes akhir siklus II. b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II Siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 31 Mei Pertemuan berlangsung selama 2 x 35 menit. Pelaksanaan tindakan dimulai dengan kegiatan awal, yaitu membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mempersiapkan siswa, mengabsen siswa, mengatur tempat duduk siswa serta mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar. Kemudian guru menyampaikan materi yang akan dipelajari. Guru lalu meminta para siswa untuk bergabung dengan kelompoknya. Selanjutnya guru menuliskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan melakukan tanya jawab dan mengingat kembali penjumlahan dua angka. 289

17 Kegiatan selanjutnya dengan menjelaskan pengertian penjumlahan bilangan dua angka memperlihatkan contoh alat peraga manik-manik. Dalam kegiatan ini guru membagikan manik-manik dan LKS pada setiap kelompok untuk diselesaikan. Kegiatan kelompok ini dilakukan agar siswa ikut berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Setelah menerima LKS dan alat peraga, guru meminta setiap kelompok untuk menyelesaikan soal-soal yang ada di dalam LKS. Dari kegiatan yang dilakukan tersebut masing-masing kelompok diminta untuk membuat kesimpulan. Pada pertemuan ini siswa sudah mulai berani untuk menanyakan hal-hal yang kurang dipahami. Selama siswa membuat kesimpulan, guru mengamati kegiatan siswa dengan berkeliling di dalam kelas dan melihat pekerjaan siswa. Pada diskusi kelompok, umumnya siswa antusias dan saling kerja sama dengan anggota kelompoknya masing-masing dalam menyelesaikan masalah yang terdapat pada LKS. Masing-masing siswa sudah berani untuk mengeluarkan pendapatnya dalam menyelesaikan LKS. Peneliti berperan sebagai fasilitator dalam mengontrol setiap kelompok untuk melihat kerja siswa. Peneliti memberikan bantuan seperlunya pada setiap kelompok yang mengalami kesulitan atau kebingungan saat menyelesaikan masalah pada LKS. Selanjutnya guru menunjuk salah satu siswa dari masing-masing kelompok untuk menyimpulkan materi yang telah mereka pelajari. Setelah kerja kelompok selesai, guru menjelaskan dan memberikan contoh cara menghitung pengurangan bilangan dua angka. Pada akhir pembelajaran guru meminta siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas. Sebelum pembelajaran selesai guru memberikan tes akhir siklus II. c. Hasil Observasi Guru Siklus II Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh pengamat menunjukkan bahwa peneliti telah melaksanakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan baik. Lembar observasi menunjukkan hasil observasi guru termasuk dalam kategori sangat baik dengan persentase 95,83%. d. Hasil Observasi Siswa Siklus II 290

18 Observasi terhadap aktivas siswa dilakukan selama pembelajaran berlangsung. Observasi ini dilakukan oleh peneliti dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Hasil observasi yang didapatkan dari kegiatan belajar mengajar pada siklus II menunjukkan bahwa siswa telan berperan dengan baik dalam kegiatan pembelajaran. Observasi partisipasi siswa digolongkan dalam kategori baik dengan persentase 87,5%. e. Hasil Analisis Tes Akhir Tindakan Siklus II Berdasarkan analisis tes akhir tindakan siklus II bahwa hasil belajar siswa kelas I SD GKST Hanggira telah menunjukan peningkatan yang diharapkan. Hal tersebut tercermin dari hasil analisis hasil belajar siswa dengan daya serap klasikal 89,33% dan ketuntasan belajar klasikal 93,33%. f. Hasil Refleksi Siklus II Pada siklus II dilakukan tahapan-tahapan seperti pada siklus I, akan tetapi pada siklus II melalui perencanaan ulang berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh pada siklus I, sehingga kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus I dapat diperbaiki dan tidak terjadi kembali pada pelaksanaan siklus II. Berdasarkan hasil observasi kegiatan guru dan siswa selama siklus II berlangsung diperoleh data yang menunjukkan bahwa peneliti berhasil menggunakan alat peraga untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan telah berlangsung dengan kategori sangat baik, dan pada hasil penilaian tes akhir tindakan juga mengalami peningkatan cukup baik, hal ini dikarenakan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru berjalan secara efektif sehingga hasil yang diperoleh sesuai dengan tindakan yang dilaksanakan oleh guru (peneliti). Pembahasan Pada bagian ini akan dibahas hasil penelitian dengan menggunakan alat peraga pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan dua angka di kelas I SD GKST Hanggira, berdasarkan kajian pustaka, hasil penelitian dan sesuai fakta dilapangan. Penyajian alat peraga dalam bentuk konkret, dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman siswa agar hasil belajar dapat meningkat. Pada pelaksanaan proses pembelajaran siswa dibagi secara berkelompok dengan 291

19 kemampuan yang berbeda-beda. Guru membagikan alat peraga berupa kelereng dan manik-manik kepada masing-masing kelompok dengan maksud agar masingmasing kelompok dapat lebih mudah dalam menjumlahkan dan mengurangi bilangan dua angka. Selama proses pembelajaran, siswa terlihat antusias dan bersemangat walaupun ada sebagian siswa yang masih ribut. Tetapi secara umum siswa sudah menunjukan respon yang baik kepada guru selama proses pembelajaran berlangsung. Ini berarti bahwa siswa mempunyai pengalaman yang tidak mudah dilupakan dan siswa dapat menghubungkan secara nyata antara konsep yang dipelajari dengan benda nyata. Hasil refleksi yang dilakukan pada siklus I didapatkan hasil bahwa melalui diskusi kelompok pada umumnya siswa antusias dan saling kerjasama dalam menyelesaikan suatu masalah. Kemampuan guru mengelola proses pembelajaran termaksud kategori sangat baik (95,83%) dan aktivitas siswa kategori baik (87,5%). Hal ini berdampak pada hasil ketuntasan belajar secara klasikal sebesar: 93,33% dan hanya satu siswa yang tidak tuntas secara individu. Hasil refleksi pelaksanaan siklus II didapat hasil bahwa setelah guru memperbaiki proses pembelajaran maka hasil aktivitas siswa dan hasil belajar meningkat. Hal ini terlihat dari peningkatan hasil: Aktivitas siswa : 62,5% menjadi: 87,5% Aktivitas guru : 83,33% menjadi: 95,83% Ketuntasan belajar klasikal : 60% menjadi: 93,33% Daya serap klasikal : 76% menjadi: 89,33% Berdasarkan kenyataan ini dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan alat peraga (kelereng dan manik-manik) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas I SD GKST Hanggira tahun ajaran 2013/2014 pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan dua angka. 292

20 IV. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan pelaksanaan, hasil serta pembahasan penelitian tindakan kelas yang telah diuraikan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a. Pelaksanaan pembelajaran penjumlahan bilangan dua angka pada siklus I dengan banyaknya siswa yang tuntas 9 orang dari 15 siswa dengan persentase 60% dan 14 orang siswa yang tuntas pada siklus II dengan persentase 93,33%. Jadi terdapat peningkatan pada ketuntasan klasikal sebesar 33,33%. b. Pelaksanaan pembelajaran penjumlahan bilangan dua angka pada siklus I dengan daya serap klasikal 76% dan siklus II 89,33%. Jadi terdapat peningkatan pada daya serap klasikal sebesar 13,33%. c. Nilai observasi aktivitas guru siklus I sebesar 83,33%, sedangkan nilai Nilai observasi aktivitas guru pada siklus II sebesar 95,83%. Jadi terdapat peningkatan sebesar 12,5%. d. Nilai observasi aktivitas siswa siklus I sebesar 62,5%, sedangkan nilai Nilai observasi aktivitas siklus II sebesar 87,5%%. Jadi terdapat peningkatan sebesar 25%. Saran Saran yang dapat peneliti berikan kepada peneliti lain atau pembaca yaitu sebagai berikut: a. Penelitian dilaksanakan pada musim hujan sehingga menyebabkan siswa kurang semangat dalam mengikuti pelajaran dikarenakan kondisi fisik yang lemah. Maka diharapkan untuk peneliti lain yang akan menerapkan penelitian yang sama, jangan dilaksanakan pada musim hujan supaya tidak terjadi hambatan yang sama. b. Peneliti dalam mempersiapkan media manik-manik dan kelereng belum sempurna, sehingga mengganggu kelancaran dalam proses penelitian. Diharapkan kepada peneliti lain yang akan menerapkan media yang sama untuk lebih mempersiapkan media yang akan digunakan. c. Media manik-manik dan kelereng yang disediakan oleh peneliti terbatas, sehingga tidak semua siswa dapat menggunakannya secara langsung. 293

21 Disarankan kepada peneliti lain yang akan menggunakan media yang sama untuk mempersiapkan media manik-manik dan kelereng. Sesuai dengan jumlah siswa, sehingga semua siswa dapat menggunakan media dengan leluasa. DAFTAR PUSTAKA Hamalik, Oemar Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Lester D. Crow and Crow Human Development and Learning. New York: American Book Company. Ngadino Media Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Roijakkers Mengajar dengan Sukses. Jakarta: Gramedia. Sagala, Syaiful Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Slameto Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Sutopo Strategi Belajar Mengajar. Surakarta: UNS Press 294

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo Nurhasnah, Rizal, dan Anggraini Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang Kamelia, Arif Firmansyah, dan Andi Imrah Dewi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar PENERAPAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER ( NHT ) DENGAN MEDIA MANIK-MANIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 2 GUNUNG PUTRI SITUBONDO Oleh Ria Dwi

Lebih terperinci

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene Muh. Jupriadi, Bustamin, dan Lilies Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI SRAGEN 1

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI SRAGEN 1 LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI SRAGEN 1 Oleh : Nur Haryanti NIM. X. 8806513 PROGRAM PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Metode Demonstrasi 2.1.1 Pengertian Metode Demonstrasi Metode demonstrasi merupakan format belajar mengajar yang secara sengaja mempertunjukkan atau memperagakan tindakan, proses

Lebih terperinci

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS Minarni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Rohani SLBN 1 Palu, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. mengidentifikasi masalah pembelajaran matematika yang terdapat di kelas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. mengidentifikasi masalah pembelajaran matematika yang terdapat di kelas BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini di awali dari orientasi lapangan untuk mengidentifikasi masalah pembelajaran matematika yang terdapat di kelas 2.B

Lebih terperinci

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai Margareta Ni Made Ardani Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA-KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN PERCOBAAN SEDERHANA BERBASIS BAHAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 2 MUARA BATU Juwairiah 1) 1 Prodi Pendidikan Matematika,

Lebih terperinci

Inayatul Uliya

Inayatul Uliya PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KOMPETENSI DASAR PENJUMLAHKAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SD NEGERI 02 KEBON GEDE KECAMATAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Belajar dan Pembelajaran 2.1.1 Konsep Belajar 2.1.1.1 Pengertian Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku melalui interaksi dengan lingkungan. Hamalik

Lebih terperinci

ABSTRAK. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 11 ISSN X

ABSTRAK. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 11 ISSN X Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Membandingkan dan Mengurutkan Pecahan di Kelas IV SD GKST Hanggira Arnold Lago Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Sungai Bilu 2 Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 16 PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 16 PADANG 13-130 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 16 PADANG Gusmaweti. Dosen Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. kebanyakan dari pakar pendidikan menjadikan masalah belajar sebagai sentral

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. kebanyakan dari pakar pendidikan menjadikan masalah belajar sebagai sentral BAB II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar Masalah belajar adalah masalah yang pelik dan komplek, sehingga tiada seorang ahlipun yang dapat membahas secara tuntas dan sempurna. Oleh karena itu kebanyakan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian A. Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kelas VIII-A SMP Negeri 1 Suwawa Kabupaten Bone Bolango pada pelajaran matematika

Lebih terperinci

Peranan Media Gambar IPS Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas III SD Inpres Pedanda Kecamatan Pedongga Kabupaten Mamuju Utara

Peranan Media Gambar IPS Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas III SD Inpres Pedanda Kecamatan Pedongga Kabupaten Mamuju Utara Peranan Media Gambar IPS Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas III SD Inpres Pedanda Kecamatan Pedongga Kabupaten Mamuju Utara Martina Datuarruan Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN 2354-614X Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana Hadijah S. Pago, I Nengah Kundera,

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI SD NEGERI 3 KRAGUMAN KECAMATAN JOGONALAN KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014

NASKAH PUBLIKASI SD NEGERI 3 KRAGUMAN KECAMATAN JOGONALAN KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA KONSEP PECAHAN SEDERHANA DENGAN MEDIA GAMBAR DAN ALAT PERAGA BATANG KAYU BERWARNA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 3 KRAGUMAN KECAMATAN JOGONALAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

3.1.2 Subyek Penelitian

3.1.2 Subyek Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas V SD Negeri Kambangan 01 Kecamatan Blado Kabupaten Batang. Adapun dipilihnya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja 23 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN Lariang Melalui Metode Demonstrasi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN Lariang Melalui Metode Demonstrasi Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN Lariang Melalui Metode Demonstrasi Putu Ayu Puspayanti, Lilies, Bustamin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau Fatimah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Refleksi Awal Proses Pengembangan Perangkat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V B SD Negeri 45 Kota Bengkulu. Subjek dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi matematika pada pokok bahasan pecahan ternyata hasilnya kurang memuaskan. Begitu

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau Sumanti N. Laindjong, Lestari M.P. Alibasyah, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MENGGUNAKAN MODEL JIGSAW DI KELAS VI SD NEGERI NO181/VII GURUH BARU II MANDIANGIN.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MENGGUNAKAN MODEL JIGSAW DI KELAS VI SD NEGERI NO181/VII GURUH BARU II MANDIANGIN. MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MENGGUNAKAN MODEL JIGSAW DI KELAS VI SD NEGERI NO181/VII GURUH BARU II MANDIANGIN Oleh Mauludin ABSTRAK Kata Kunci : Hasil Belajar, Model Jigsaw Hasil

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MEDIA DIORAMA LIPAT PADA SISWA KELAS III SDN NGUNUT 07 KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MEDIA DIORAMA LIPAT PADA SISWA KELAS III SDN NGUNUT 07 KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MEDIA DIORAMA LIPAT PADA SISWA KELAS III SDN NGUNUT 07 KABUPATEN TULUNGAGUNG Riris Rahayu, Tri Murti, Lilik Bintartik Universitas Negeri Malang Email: cassiopeiagirl13@gmail.com

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Samriah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Bercerita Melalui Media Gambar Siswa Kelas II SD Negeri Bariri

Peningkatan Kemampuan Bercerita Melalui Media Gambar Siswa Kelas II SD Negeri Bariri Peningkatan Kemampuan Bercerita Melalui Media Gambar Siswa Kelas II SD Negeri Bariri Dewi Sartika Barangka, Ali Karim, dan Budi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MIN Anjir Muara KM20. Subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 20 orang.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Sebagai suatu disiplin ilmu, matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang memiliki kegunaan besar dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu, konsepkonsep dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan peneliti yang juga sebagai guru mata pelajaran yang terlibat dalam penelitian

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No. Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No. 3 Toaya Amaliah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SDN Randuacir 01 Salatiga semester 2 tahun 2013/2014 nampak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan 01 semester II tahun pelajaran 2015/2016, yaitu sebuah

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning Rachmad Lasaka Guru Matematika SMP Negeri 2 Luwuk, Kabupaten Banggai, Propinsi Sulawesi Tengah,

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perkalian Bilangan Cacah di Kelas II SDN Inpres 1 Birobuli Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah ABSTRAK

Lebih terperinci

PENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK PADA PEMBELAJARAN BAHASA JAWA KELAS VI SD NEGERI 03 POJOK KARANGANYAR

PENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK PADA PEMBELAJARAN BAHASA JAWA KELAS VI SD NEGERI 03 POJOK KARANGANYAR PENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK PADA PEMBELAJARAN BAHASA JAWA KELAS VI SD NEGERI 03 POJOK KARANGANYAR Wakhidah (Kepala SD Negeri 03 Pojok, Kabupaten Karanganyar,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngajaran 03, yaitu sekolah dasar di desa Ngajaran Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang,

Lebih terperinci

Jeffry Gagah Satria Frigatanto

Jeffry Gagah Satria Frigatanto PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KOMPETENSI DASAR SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS V SD NEGERI 03 BANTARBOLANG KECAMATAN BANTARBOLANG KABUPATEN PEMALANG TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili

Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili Sulastri, Jamaludin, dan Hasdin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti terhadap hasil belajar siswa kelas 5 SDN Karangduren 04 sebelum dilaksanakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Meningkatan hasil belajar bagi siswa yang kurang mampu dalam memahami mata pelajaran biologi merupakan penelitian tindakan kelas yang direncanakan pelaksanaannya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004:22). Sedangkan menurut Horwart

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn.

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKN MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK DI KELAS VIIA SMP NEGERI 10 PALU Norma Deysi Mawarni 1 Dahlia Syuaib 2 Asep Mahfudz 3 Program Studi PPKn, Jurusan

Lebih terperinci

Meningkatkan Motivasi Belajar Mata Pelajaran IPS Melalui Penggunaan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Posona

Meningkatkan Motivasi Belajar Mata Pelajaran IPS Melalui Penggunaan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Posona Meningkatkan Motivasi Belajar Mata Pelajaran IPS Melalui Penggunaan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Posona Nurcahaya Ranggong, Suyuti, Imran Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB I I PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.2. Karakteristik Subjek Penelitian

BAB I I PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.2. Karakteristik Subjek Penelitian 10 BAB III PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan bulan Agustus 2011 pada semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012. 3.1.2. Tempat Penelitian Tempat penelitian

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR Oleh: Venny Eka Putri vennyekaputri882@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MTs. Ubudiyah Kec. Bati-

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MTs. Ubudiyah Kec. Bati- BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MTs. Ubudiyah Kec. Bati- Bati. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII yang berjumlah 31 siswa. Adapun

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK 131 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI PESAWAT SEDERHANA DENGAN MENERAPKAN METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 5 SIMEULU TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SITI ARFAH, S.Pd 1 Oleh: ABSTRAK

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sifat Benda Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN 1 Kalangkangan Tolitoli

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sifat Benda Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN 1 Kalangkangan Tolitoli Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 3 ISSN 2354-614X Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sifat Benda Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN 1 Kalangkangan Tolitoli

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY 1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY PADA PEMBELAJARAN IPS DI SDN 28 PAINAN TIMUR KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Mardalinda 1, Muhammad Sahnan 1, Khairul 2.

Lebih terperinci

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 1 No.1 ISSN 2354-614X Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT)

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) Kodiran Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 6 Tanjungrejo Jekulo Kudus tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2009/2010, berlangsung selama kurang lebih tiga bulan yaitu pada bulan Februari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2009/2010, berlangsung selama kurang lebih tiga bulan yaitu pada bulan Februari BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester II Tahun Pelajaran 2009/2010, berlangsung selama kurang lebih tiga bulan yaitu pada bulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas X.3 Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas IV SDN Kumpulrejo 03 kecamatan Argomulyo kota Salatiga. Waktu penelitian dilakukan pada awal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tejosari yang terletak di Kelurahan Tejosari,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang telah dilaksanakan pada siklus I sampai dengan siklus II. Setelah penyajian hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Kondisi Pra Siklus Penelitian dilakukan di SDN Bringin Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan. Sebelum melaksanakan penelitian, harus melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research, 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research, yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Prasiklus Kondisi prasiklus merupakan titik awal munculnya penelitian tindakan kelas ini. Dalam pembelajaran awal pada mata pelajaran PKn tentang globalisasi

Lebih terperinci

Ainun Sampede, Mohammad Jamhari, dan Amiruddin Kade. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Ainun Sampede, Mohammad Jamhari, dan Amiruddin Kade. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas V SDN 2 Dolonga Ainun Sampede, Mohammad Jamhari, dan Amiruddin Kade Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode demonstrasi, rata-rata hasil belajar IPA semester I kelas III SD Negeri Karangwotan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Kemmis (dalam Rochiati, 2008) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah sebuah bentuk inkuiri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian mengenai pembelajaran matematika di kelas IV A SDN 2 Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan media grafis. Melalui penelitian tindakan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Yohanis Frans Epyvania. S, Anthonius Palimbong, dan Charles Kapile Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Melalui Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SDN Baleura

Meningkatkan Hasil Belajar Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Melalui Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SDN Baleura Meningkatkan Hasil Belajar Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Melalui Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SDN Baleura Benalemba Taula, Baso Amri, dan Marinus Barra Tandiayuk Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG Dwi Wahyuning Tiyas 1, Suminah 2, Sutansi 3 Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun Hildayanti Anwar Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Pada tahap ini akan dipaparkan hasil penelitian tentang penerapan model inquiry dalam meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V MI

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STIK di KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 MATARAM

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STIK di KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 MATARAM UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STIK di KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 MATARAM Tri Sari Wijayanti Guru IPA SMAN 7 Mataram E-mail:- ABSTRAK:

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKANALAT PERAGA PADA SISWA KELAS III SEMESTER II SD NEGERI 67 PAGARALAM

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKANALAT PERAGA PADA SISWA KELAS III SEMESTER II SD NEGERI 67 PAGARALAM JPPM Vol. 9 No. 2 (2016) UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKANALAT PERAGA PADA SISWA KELAS III SEMESTER II SD NEGERI 67 PAGARALAM Cek Rohaya SD Negeri 67 Pagaralam cekrohaya60@yahoo.com

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA YULISMA Guru SMP Negeri 3 Tapung yulissma880@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Sebelum peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu peneliti melakukan observasi di kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Penelitian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoritis. 1. Pengertian Belajar. Beberapa ahli dalam dunia pendidikan memberikan definisi belajar

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoritis. 1. Pengertian Belajar. Beberapa ahli dalam dunia pendidikan memberikan definisi belajar 9 BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoritis 1. Pengertian Belajar Beberapa ahli dalam dunia pendidikan memberikan definisi belajar secara berbeda, namun pada prinsipnya mempunyai maksud yang sama. Pengertian

Lebih terperinci

Ngatiyem SD Negeri 3 Kemiling Permai ABSTRACT

Ngatiyem SD Negeri 3 Kemiling Permai ABSTRACT Ngatiyem SD Negeri 3 Kemiling Permai ABSTRACT The research objective to be achieved are: to determine the increase mathematics achievement in aspects of learning fractions by using props in the second

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Yunius, Siti Nuryanti, dan Yusuf Kendek Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga IPA Kelas IV SD Inpres 1 Siney

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga IPA Kelas IV SD Inpres 1 Siney Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga IPA Kelas IV SD Inpres 1 Siney Ujeng, Sarjan N. Husain, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Prasiklus/kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas mengenai hasil pelaksanaan penelitian, perbandingan hasil penelitian antar siklus, dan pembahasan hasil penelitian yang akan disajikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Orientasi dan Identifikasi Masalah Penelitian yang dilakukan penulis meliputi tiga kegiatan, yaitu : 1) kegiatan orientasi dan identifikasi masalah, 2) tindakan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN Palabatu 1 Melalui Metode Diskusi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN Palabatu 1 Melalui Metode Diskusi Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN Palabatu 1 Melalui Metode Diskusi Abdul Rifai Ahadang, Bonifasius Saneba, dan Hasdin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016

Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016 Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016 Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Sistem Ekskresi Melalui Penerapan Model Pembelajaran SQ4R Bagi Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Cepiring Semester

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data penelitian yang diperoleh adalah berupa data observasi berupa pengamatan pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan Model Problem Based Learning dan pengamatan

Lebih terperinci