ABSTRAK. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 11 ISSN X

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ABSTRAK. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 11 ISSN X"

Transkripsi

1 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Membandingkan dan Mengurutkan Pecahan di Kelas IV SD GKST Hanggira Arnold Lago Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD GKST Hanggira pada materi membandingkan dan mengurutkan pecahan. Masalah yang paling mendasar dalam penelitian ini adalah kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran sehingga berdampak pada rendahnya hasil belajar mereka. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan desain penelitian yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri atas empat komponen yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Pada pelaksanaan tindakan, peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan langkah-langkah menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa, menyajikan informasi, mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar, membimbing kelompok bekerja dan belajar, evaluasi dan memberikan penghargaan. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa kelas IV SD GKST Hanggira dalam pembelajaran. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD GKST Hanggira dan dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I membahas materi membandingkan pecahan dan siklus II membahas materi mengurutkan pecahan. Hasil observasi siklus I menunjukkan bahwa keaktifan siswa pada proses pembelajaran masih digolongkan pada kategori kurang baik, observasi aktivitas guru tergolong dalam kategori baik, dan ketuntasan belajar klasikal 72,22%. Hasil observasi siklus II menunjukkan bahwa keaktifan siswa pada proses pembelajaran telah digolongkan pada kategori baik, observasi aktivitas guru tergolong dalam kategori sangat baik dan ketuntasan belajar klasikal 94,44 %. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi membandingkan dan mengurutkan pecahan di kelas IV SD GKST Hanggira. Kata Kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD, Meningkatkan Hasil Belajar Materi Membandingkan dan Mengurutkan Pecahan I. PENDAHULUAN Mata pelajaran matematika perlu diberikan pada semua siswa melalui proses pembelajaran mulai dari Sekolah Dasar, untuk membekali siswa dengan 227

2 kemampuan berpikir logis, kritis dan kreatif serta mempunyai kemampuan bekerja sama. Hal tersebut diperlukan agar siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, dan tidak pasti. Keberhasilan siswa dapat ditentukan dari beberapa faktor, antara lain faktor internal dan eksternal. Faktor yang timbul dari dalam diri siswa, antara lain kemauan, rasa takut, tingkat intelektual dan sebagainya. Sedang faktor eksternal dapat berupa sikap guru, pendekatan pengajaran, model dan metode pembelajaran, alat peraga, dan sumber-sumber lain. Kesemuanya itu akan berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran. Pada siswa kelas IV SD GKST Hanggira, meskipun guru telah berupaya sebaik-baiknya ternyata hasilnya belum sesuai yang diharapkan. Hal ini dapat terlihat dari hasil evaluasi tes pada mata pelajaran matematika dengan kompetensi dasar membandingkan dan mengurutkan pecahan di kelas IV semester II pada SD GKST Hanggira, Kecamatan Lore Tengah, Kabupaten Poso. Dari hasil pra tindakan dengan materi pokok membandingkan dan mengurutkan pecahan siswa kelas IV Semester II di SD GKST Hanggira diketahui hanya 8 siswa atau 44,44% yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang diharapkan. SD GKST Hanggira telah menetapkan KKM untuk pelajaran matematika, yaitu 65%. Untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran tersebut, peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dari hasil pengamatan pembelajaran, peneliti bersama teman sejawat mendiskusikan hal-hal yang menyebabkan ketidakberhasilan pembelajaran. Beberapa masalah tersebut adalah: a. Perhatian siswa terhadap pelajaran kurang. b. Motivasi belajar siswa kurang. c. Pemahaman siswa tentang materi yang disampaikan kurang. d. Siswa terlalu pasif dalam proses pembelajaran. e. Siswa tidak fokus dalam pembelajaran. 228

3 Berdasarkan beberapa kekurangan dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan, dan berdasarkan hasil diskusi dengan teman sejawat maka terungkap beberapa kekurangan yang yang menyebabkan rendahnya penguasaan siswa terhadap materi membandingkan dan mengurutkan pecahan, siswa di kelas IV semester II SD GKST Hanggira, Kecamatan Lore Tengah, Kabupaten Poso tahun pelajaran 2013 / 2014 yaitu: a. Guru kurang memotivasi siswa sehingga minat belajar siswa kurang. b. Penjelasan guru tergesa-gesa. c. Guru tidak memperhatikan kemampuan siswa. d. Dalam mengelola kelas monoton. e. Metode yang digunakan belum sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa. Ciri-ciri tersebut mengidentifikasikan bahwa belum adanya peran aktif siswa dalam pembelajaran. Guru di sekolah lebih berperan sebagai subjek pembelajaran (pembelajaran berpusat pada guru), sedangkan siswa sebagai objek, serta pembelajaran tidak mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Hal ini secara khusus terjadi juga pada siswa kelas IV SD GKST Hanggira, dimana pembelajaran yang terjadi masih menggunakan paradigma lama yaitu teacher active teaching (pembelajaran berpusat pada Guru). Berdasarkan hal tersebut di atas, maka diperlukan suatu pembelajaran yang bisa mengaktifkan siswa dan menempatkan guru sebagai fasilitator dan mediator. Salah satu pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif dan kreatif adalah pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teach at Division). Kajian Pustaka a. Membandingkan dan Mengurutkan Pecahan Pecahan adalah bilangan yang menggambarkan bagian dari suatu keseluruhan, bagian dari suatu daerah, bagian dari suatu benda, atau bagian dari suatu himpunan (Negoro, 1998:260). Sejalan dengan pendapat tersebut, Sunardi (1997:57) pada pecahan a, a disebut pembilang dan b disebut penyebut pecahan b tersebut, yang masing-masing mempunyai nilai yang berbeda. 229

4 Pada saat siswa SD belajar membandingkan dan mengurutkan pecahan, mereka perlu pengalaman-pengalaman sehingga menghasilkan temuan-temuan khusus. Berikut disajikan alternatif pembelajaran dari kegiatan membandingkan dan mengurutkan pecahan. 1. Penanaman konsep a. Peragaan dengan menggunakan bangun-bangun geometri. Bangun-bangun geometri dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk membandingkan dan mengurutkan pecahan biasa dan pecahan campuran. Bahan yang digunakan harus mudah lipat, diwarnai atau dipotong-potong untuk mengurutkan luasan dari bangun-bangun tersebut sehingga dapat dilihat urutan dari luasan bangun yang mewakili urutan dari bilangannya. 1 Yang diarsir 1 / 2 Yang diarsir ¾ Yang diarsir 5 / 8 Dari peragaan tersebut dapat diketahui bahwa bila bangun dipotong dan dibanding-bandingkan luasannya akan tampak bahwa 1 2 < 3 4 ; 1 2 < 5 8 ; 3 4 < 1 ; 3 4 > 5 8 dan sebagainya. b. Dengan peragaan pita atau keping-kepingan pecahan. 1 ½ 1 /2 1 /3 1 /3 1 /3 ¼ 1 / 4 ¼ 1 / 4 1 /8 1 /6 1 /6 1 /6 1 /6 1 /6 1 /6 1 /8 1 /8 1 /8 1 /8 1 /8 1 /8 1 /8 Dari peragaan di atas, siswa akan dapat membandingkan dan sekaligus mengurutkan bilangan-bilangan pecahan yang diinginkan. c. Dengan menyamakan penyebutnya. 230

5 Bandingkan 2 dan 3, dengan cara menyamakan penyebutnya atau menentukan 3 4 pecahan senilainya lebih dahulu. Kegiatan ini akan lancar dilakukan oleh siswa bila penanaman konsep pecahan senilai pada bagian c dipahami dan telah dilatihkan keterampilannya oleh guru, yaitu menentukan 2 3 = 8 12 ; 3 4 = Setelah penyebutnya sama kita bandingkan pembilangnya. Karena 9 > 8 maka 9 12 > Jadi 3 > 2. Apabila siswa sudah mengenal Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK), 4 3 maka dapat ditunjukkan bahwa 12 adalah KPK dari penyebut 3 dan Keterampilan/Teknik Cepat Setelah penanaman konsep dipahami oleh siswa, maka kegiatan keterampilan/teknik cepat perlu pula dilatihkan. Ada beberapa teknik cepat yang biasa dilakukan. 1) Bila pembilangnya sama Dari pengalaman-pengalaman peragaan luasan maupun kepingan pecahan dapat dilihat bahwa 3 > 3 > 3, 2 > 2 > 2 > 2. Sehingga dapatlah ditentukan bahwa pada pecahan positif, bila pembilangnya sama, maka pecahan yang lebih dari adalah pecahan yang penyebutnya angkanya bernilai lebih kecil. Sedangkan pada pecahan negatif akan sebaliknya. 2) Bila penyebutnya sama Pecahan yang penyebutnya sama mudah dibandingkan melalui peragaanperagaan luasan maupun kepingan-kepingan pecahan. Contoh: 3 7 dengan 5 7. Pada pecahan positif, bila penyebutnya sama, maka pecahan yang lebih dari adalah pecahan yang pembilangnya angkanya lebih dari yang lain. 3) Bila pembilang dan penyebutnya tidak sama Bila pembilang dan penyebutnya tidak sama, maka guru seringkali menggunakan cara silang. Hal ini dapat dibenarkan bila guru telah memberikan konsep atau nalarnya, sehingga siswa mengetahui alas an dari perkalian silang tersebut. Meskipun demikian perkalian silang ini semata-mata hanya teknik supaya siswa cepat dapat menentukan hasil. 231

6 berarti 15 8 sehingga 15 18, tanda yang tepat adalah >, maka b. Hasil belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu dalam bentuk tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan dinyatakan dalam seluruh aspek tingkah laku. Menurut Gagne (1985) belajar merupakan kegiatan yang kompleks, dimana setelah belajar tidak hanya memilki pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai akan tetapi siswa harus mampu beradaptasi dengan lingkungan dan mengembangkan pemikiranya karena belajar proses kognitif, Yamin (2007:106). Sedangkan menurut Sudjana (2008:28) definisi belajar adalah proses yang diarahkan kepada tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Belajar adalah proses melihat, mengamati, memahami sesuatu. Dari beberapa definisi belajar di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu kegiatan interaksi antar individu untuk memperoleh perubahan kemampuan, perubahan tingkah laku yang didapat dari pengalaman dan akan bertahan lama. Berdasarkan Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori ranah yaitu antara lain: 1) Ranah Kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam (6) aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan penilaian. 2) Ranah Afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai. 3) Ranah psikomotor meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu: 1) Faktor Internal (dari dalam individu yang belajar). 2) Faktor Eksternal (dari luar individu yang belajar). 232

7 Hasil belajar yang diperoleh siswa adalah sebagai akibat dari proses belajar yang dilakukan oleh siswa, harus semakin tinggi hasil belajar yang diperoleh siswa. c. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 1. Pengertian Model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD merupakan model pembelajaran yang menekankan adanya kerjasama, yakni kerja sama antar siswa dalam kelompoknya untuk mencapai tujuan belajar (Johnson & Johnson, 2000). Proses pembelajaran dengan strategi pembelajaran Kooperatif berfokus pada kegiatankegiatan kelompok kecil, di mana setiap kelompok kecil terdiri dari 3-5 orang anggota. 2. Tujuan Kooperatif Dikemukakan Johnson & Johnson (2000), tujuan Kooperatif adalah untuk membangkitkan interaksi yang efektif antara anggota kelompok melalui diskusi. Dalam hal ini sebagian besar aktivitas pembelajaran berpusat pada siswa, yaitu mempelajari materi pelajaran dan berdiskusi untuk memecahkan masalah. Interaksi yang efektif ini memungkinkan semua kelompok dapat menguasai materi pada tingkat yang relatif sejajar. Senada apa yang dikemukakan Johnson & Johnson, Eileen (1990:8) mengemukakan tujuan pembelajaran Kooperatif adalah: (1) meningkatkan kerja sama akademik antar siswa, (2) membentuk hubungan positif, (3) mengembangkan rasa percaya diri, dan (4) meningkatkan kemampuan akademik. 3. Prinsip-Prinsip Dasar Kooperatif Menurut Abdurrahman dan Bintoro (2000), prinsip-prinsip dasar dari Kooperatif yang sekaligus dapat dikatakan kelebihan dari Kooperatif, yaitu: 1) Saling ketergantungan positif dalam kelompok (positive inter dependence). 2) Dapat dipertanggungjawabkan secara individu (individual accountability). 3) Adanya interaksi antar anggota kelompok (simultaneous interaction) 4) Keterlibatan yang sama antar anggota kelompok (egual participation) 5) Selama interaksi terjadi tatap muka dengan teman (face to face interaction) 6) Membentuk keterampilan sosial (social skills) 233

8 7) Pencapaian tujuan bersama (group processing) 4. Ciri-ciri Kooperatif Robert J. Stahl (1994:19) mengidentifikasikan ciri-ciri pembelajaran Kooperatif terdiri dari: (1) belajar bersama teman; (2) selama proses belajar terjadi tatap muka dengan teman; (3) saling mendengarkan pendapat sesama anggota kelompok; (4) belajar dari teman sendiri dalam kelompok; (5) belajar dalam kelompok kecil; (6) produktif berbicara atau saling mengemukakan pendapat; (7) keputusan tergantung pada siswa sendiri; dan (8) siswa aktif. Senada dengan apa yang disampaikan Johnson (1984:31), pembelajaran Kooperatif mempunyai ciri (1) terdapat saling ketergantungan yang positif antar anggota kelompok; (2) dapat dipertanggungjawabkan secara individu; (3) menekankan pada tugas kebersamaan; (4) berbagi kepemimpinan; (5) berbagi tanggung jawab; (6) menekankan pada tugas kebersamaan; (7) membentuk ketrampilan sosial; (8) peran guru mengamati terhadap proses belajar siswa; dan (9) efektivitas belajar tergantung pada kelompok. 5. Langkah-langkah Kooperatif Terkait dengan langkah-langkah Kooperatif, Ismail (2003:21) menyebutkan enam langkah model pembelajaran Kooperatif, yaitu seperti ditunjukkan pada tabel berikut: Tabel 1. Langkah-Langkah Kooperatif FASE INDIKATOR TINGKAH LAKU GURU 1 Menyampaikan tujuan dan Guru menyampaikan semua tujuan memotivasi siswa. pembelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar. 2 Menyajikan informasi. Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaaan. 3 Mengorganisasikan siswa ke Guru menjelaskan kepada siswa dalam kelompok-kelompok bagaimana caranya membentuk 234

9 belajar. kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efesien. 4 Membimbing kelompok Guru membimbing kelompokkelompok bekerja dan belajar. belajar pada saat mereka mengerjakan tugas. 5 Evaluasi. Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. 6 Memberikan penghargaan. Guru mencari cara-cara untuk menghargai upaya atau hasil belajar individu maupun kelompok. Kerangka Berpikir Kondisi Awal Guru: Pembelajaran berpusat pada guru Siswa: Hasil belajar siswa rendah, siswa pasif. Tindakan Guru: Mengaktifkan siswa dengan model pembelajaran tipe STAD Siklus I: Menggunakan model STAD, siswa menjadi aktif Kondisi Akhir Hasil belajar matematika meningkat Siklus II: Menggunakan model STAD, siswa menjadi aktif 235

10 II. METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian adalah penelitian tindakan kelas yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc. Taggart (Arikunto, 2007 : 16) yang terdiri atas empat komponen yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. 0 Keterangan : 3 4 a 1 0 : Pra Tindakan 1 : Rencana Siklus I 2 : Pelaksanaan Siklus I 2 3 : Observasi Siklus I 4 : Refleksi Siklus I 5 : Rencana Siklus : Pelaksanaan Siklus 2 7 b : Observasi Siklus 2 8 : Refleksi Siklus 2 Siklus I a. Perencanaan Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah sebagai berikut: Membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Menyiapkan alat bantu pembelajaran Membuat lembar kerja siswa Membuat lembar observasi sebagai alat pengumpul data untuk mengetahui bagaimana kondisi belajar mengajar di kelas pada waktu berlangsungnya kegiatan pembelajaran, baik pada siswa maupun guru Membuat tes akhir tindakan Membentuk kelompok belajar berdasarkan hasil evaluasi tes awal. 236

11 b. Pelaksanaan Tindakan Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan pembelajaran sesuai RPP yang telah dibuat.siklus pertama dilakukan satu kali pertemuan dengan indikator dapat membandingkan pecahan. c. Observasi Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengobservasi aktivitas siswa dan guru (peneliti) selama kegiatan pembelajaran berlangsung, serta mengevaluasi pelaksanaan tindakan dikelas. d. Refleksi Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menganalisis data yang diperoleh pada tahap observasi.berdasarkan hasil analisis data dilakukan refleksi guna melihat kekurangan dan kelebihan yang terjadi saat pembelajaran ditetapkan. Kekurangan dan kelebihan ini dijadikan acuan untuk merencanakan siklus berikutnya. Siklus II Berdasarkan hasil refleksi tindakan yang dilaksanakan pada siklus I, dilakukan perbaikan pelaksanaan pembelajaran pada siklus II. Pelaksanaan tindakan pada siklus II disesuaikan dengan perubahan yang ingin dicapai. Hasil yang dicapai pada siklus ini dikumpulkan serta dianalisis untuk menetapkan suatu kesimpulan. Materi yang dibahas pada siklus II ini adalah mengurutkan pecahan dari yang terkecil atau yang terbesar. 1. Jenis Data Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. a. Data kualitatif yaitu data yang diperoleh dari siswa berupa data hasil observasi aktivitas dan hasil wawancara, serta kegiatan guru atau peneliti selama proses pembelajaran. b. Data kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari hasil belajar siswa. 2. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah guru dan siswa. 237

12 a. Guru, data diperoleh dari hasil kegiatan observasi selama proses pembelajaran. b. Siswa, data diperoleh dari hasil observasi dan tes. 3. Metode Pengumpulan Data Pengambilan data ditempuh dengan tiga cara, yaitu : a. Tes, untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa yang diberikan setiap akhir tindakan. b. Observasi, dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan observasi dilakukan dengan cara mengisi lembar observasi yang telah 1. Tes disiapkan oleh peneliti. Observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana aktivitas peneliti dan siswa selama kegiatan pembelajaran. Instrumen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tes yang digunakan adalah tes awal untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan tes setelah diberikan tindakan. Tes diberikan untuk mengukur tingkat keberhasilan setiap siklus dan hasil belajar siswa. Untuk menganalisis hasil belajar, digunakan rumus sebagai berikut : Daya Serap Individu : DSI Skor yang diperoleh siswa Skor maksimaltes dimana : DSI = Daya Serap Individu x 100 Siswa dikatakan tuntas individu jika persentase DSI minimal 65%. Ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal : KBK Banyaknya siswa yangtuntas Banyaknya siswa seluruhnya dimana : KBK = Ketuntasan Belajar Klasikal 2. Lembar Observasi x 100 Instrumen non tes digunakan untuk memperoleh data tentang keaktifan siswa. Instrumen ini berupa lembar observasi. 238

13 III. HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus I a. Perencanaan Kegiatan perbaikan pembelajaran ini dilakukan oleh peneliti dibantu oleh Yanto Langimpu yang merupakan teman sejawat sesama guru di SD GKST Hanggira dan bertindak selaku pengamat atau observer. Pola yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Mata pelajaran yang dijadikan objek perbaikan pembelajaran adalah Matematika dengan kompetensi dasar Membandingkan dan Mengurutkan Pecahan. Sedangkan sebagai subjek penelitiannya adalah siswa kelas IV Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Proses pembelajarannya dilaksanakan sebanyak dua siklus. Sebelum pelaksanaan tindakan, peneliti melaksanakan tes awal untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa pada materi menentukan letak pecahan pada garis bilangan. Tes awal ini dilakukan pada hari Senin tanggal 19 Mei Hasil analisis tes awal menunjukkan kurangnya pemahaman siswa tentang materi menentukan letak pecahan pada garis bilangan, dengan hasil tuntas belajar klasikal hanya 5 siswa atau 44,44% yang mengalami ketuntasan dari 18 orang siswa. Telihat dari hasil tes awal ini, masih banyak siswa yang kesulitan memahami materi. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, maka pada pertemuan berikutnya dilaksanakan penerapan model pembelajaran tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada SD GKST Hanggira pada materi membandingkan nilai dua pecahan. b. Pelaksanaan Peneliti dan teman sejawat berdiskusi menindaklanjuti dari refleksi pratindakan untuk menentukan langkah-langkah penyusunan RPP siklus I dengan mengimplikasikan pembelajaran tipe STAD (Student Teach at Division). Langkah selanjutnya peneliti membentuk kelompok untuk para siswa. Pengelompokan tersebut terdiri dari 3 kelompok dan disusun secara heterogen di mana tiap kelompok terdiri dari 6 orang siswa. Setiap kelompok terdiri dari para siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Untuk melakukan pengamatan, 239

14 peneliti juga membuat lembar observasi agar teman sejawat sebagai pengamat mempunyai fokus pengamatan sehingga tidak keluar dari tujuan pembelajaran. Sesuai dengan perencanaan yang telah disusun dengan teman sejawat maka pada tanggal 26 Mei 2014 perbaikan pembelajaran dilaksanakan. Langkahlangkah pembelajaran terlaksana sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran tipe STAD. Pada kegiatan awal guru telah mempersiapkan agar seluruh siswa bisa mengikuti pelajaran. Kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga bagian yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Dari hasil analisis tes akhir pada siklus I terjadi ketuntasan dengan persentase 72,22%. Dari observasi teman sejawat diperoleh data bahwa kerja sama dalam berdiskusi belum optimal sehingga latihan berulang-ulang (drill) perlu ditingkatkan. c. Observasi Ada dua macam instrument pengamatan yang digunakan dalam pembelajaran siklus l, yaitu lembar observasi guru dan lembar observasi siswa. 1) Lembar Observasi Guru Format observasi yang digunakan teman sejawat untuk mengamati kinerja peneliti adalah lembar observasi sistematis. Dalam format hasil observasi dicantumkan aspek-aspek yang menjadi fokus pengamatan, di mana aspek aspek yang diobservasi tersebut ditetapkan berdasarkan hasil kesepakatan antara peneliti dengan teman sejawat. Dari hasil observasi guru pada siklus I, observer memberikan penilaian baik pada poin menyampaikan tujuan pembelajaran, apersepsi, memotivasi siswa tentang pentingnya memahami materi membandingkan pecahan, penyampaian materi, meminta siswa mengerjakan LKS, memonitoring kegiatan siswa dalam kelompok, pemberian tugas akhir, pemberian nilai, dan merangkum pelajaran. Penilaian sangat baik diberikan pada poin membagi siswa ke dalam kelompok secara merata, memberikan bimbingan pada saat pekerjaan kelompok, pemberian penghargaan, penguatan dan pemberian pekerjaan rumah. Berdasarkan hasil tersebut, maka diperoleh hasil bahwa aktivitas guru telah tergolong dalam kategori baik dengan nilai persentase 84,37%. 2) Lembar Observasi Siswa 240

15 Dalam format observasi dicantumkan aspek-aspek yang menjadi fokus pengamatan pada keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, di mana aspek aspek yang diobservasi tersebut juga ditetapkan berdasarkan hasil kesepakatan antara peneliti dengan teman sejawat. Aspek-aspek tersebut kemudian dinilai secara klasikal oleh observer pada pelaksanaan tindakan. Observer memberikan nilai cukup untuk aspek siswa terlibat dalam diskusi dan pengajuan pertanyaan. Nilai baik diberikan untuk aspek siswa menunjukkan minat yang besar pada pelajaran, aktif bekerjasama, berinteraksi dalam kelompok, menjawab pertanyaan, serta bergairah dan bersemangat dalam pembelajaran. Hasil dari observasi ini menunjukkan bahwa partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran masih tergolong dalam kategori kurang dengan persentase 67,85%. d. Refleksi Setelah proses pembelajaran siklus I berakhir dan data nilai tes akhir yang diperoleh siswa dianalisis, ternyata menunjukan bahwa pembelajaran siklus I masih gagal, oleh karena itu peneliti mencoba mengingat kembali kejadian kejadian yang muncul yang menyebabkan gagalnya pembelajaran siklus I. Di samping itu, peneliti juga merenungkan dan sekaligus menetapkan langkah langkah perbaikan yang akan dilakukan dalam pembelajaran berikutnya. Hasil refleksi yang dilakukan peneliti dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Dalam proses pembelajaran, sebagian besar siswa masih malu-malu untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti. 2) Dalam berdiskusi kelompok ada siswa yang hanya mengandalkan temannya saja. Gagasan gagasan peneliti yang akan dilaksanakan pada pembelajaran siklus II adalah sebagai berikut: 1) Meningkatkan pemberian motivasi pada siswa dengan cara memberikan penghargaan yang dapat menimbulkan kebanyakan pada diri anak, baik secara verbal maupun non verbal. 2) Guru memberi arahan kepada siswa agar dapat bekerjasama yang baik dalam berdiskusi. 2) Siklus II 241

16 a. Perencanaan Peneliti dan teman sejawat berdiskusi menindaklanjuti dari refleksi siklus I untuk menentukan langkah-langkah penyusunan RPP siklus II dengan kembali mengimplementasikan pembelajaran tipe STAD. Langkah- langkah pembelajaran terlihat pada lampiran 10. Untuk melakukan pengamatan, peneliti juga membuat lembar observasi agar teman sejawat sebagai pengamat mempunyai fokus pengamatan sehingga tidak keluar dari tujuan pembelajaran. b. Pelaksanaan Sesuai dengan perencanaan yang telah disusun dengan teman sejawat maka pada tanggal 2 Juni 2014 perbaikan pembelajaran dilaksanakan. Pada siklus I materi yang dibahas adalah membandingkan dan mengurutkan pecahan. Masih ada sebagian murid yang belum memahami materi ini. Untuk mengatasi hal tersebut, pada siklus II dilaksanakan perbaikan pembelajaran dengan materi mengurutkan pecahan dari yang terkecil atau yang terbesar. Langkah langkah pembelajaran terlaksana sesuai dengan rencana perbaikan pembelajaran siklus II. Pada kegiatan awal guru telah mempersiapkan agar seluruh siswa bisa mengikuti kegiatan pembelajaran. Selanjutnya pembelajaran berlangsung sesuai dengan kegiatan belajar mengajar yang telah direncanakan. Semua berjalan cukup lancar, tanya jawab, diskusi kelompok meningkat. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan pelaksanaan tes akhir, penilaian dan analisis pekerjaan siswa. Dari hasil analisis tes akhir siklus II diperoleh ketuntasan belajar klasikal sebanyak 17 orang dengan persentase 94,44%. c. Observasi 1) Lembar Observasi Guru Dari hasil observasi guru pada siklus II, observer memberikan penilaian baik pada poin menyampaikan tujuan pembelajaran, apersepsi, memonitoring kegiatan siswa dalam kelompok, pemberian nilai, dan merangkum pelajaran atau menyimpulkan materi. Penilaian sangat baik diberikan pada poin memotivasi siswa tentang pentingnya memahami materi membandingkan pecahan, penyampaian materi, meminta siswa mengerjakan LKS, pemberian tugas akhir, membagi siswa ke dalam kelompok secara merata, memberikan bimbingan pada 242

17 saat pekerjaan kelompok, pemberian penghargaan, penguatan dan pemberian pekerjaan rumah. Berdasarkan hasil tersebut, maka diperoleh hasil bahwa aktivitas guru telah tergolong dalam kategori sangat baik dengan nilai persentase 90,62%. 2) Lembar Observasi Siswa Seperti pada siklus I, dalam format observasi dicantumkan aspek-aspek yang menjadi fokus pengamatan pada keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, di mana aspek aspek yang diobservasi tersebut juga ditetapkan berdasarkan hasil kesepakatan antara peneliti dengan teman sejawat. Aspek-aspek tersebut kemudian dinilai secara klasikal oleh observer pada pelaksanaan tindakan. Observer memberikan nilai baik untuk aspek siswa aktif bekerjasama, berinteraksi dalam kelompok, terlibat aktif dalam diskusi, mengajukan pertanyaan, serta bergairah dan bersemangat dalam pembelajaran. Nilai sangat baik diberikan pada aspek menunjukkan minat yang besar pada pelajaran dan menjawab pertanyaan. Hasil dari observasi ini menunjukkan bahwa partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran telah tergolong dalam kategori baik dengan persentase 82,14%. d. Refleksi Setelah proses pembelajaran siklus II berakhir dan nilai tes akhir dianalisis, peneliti merefleksikan kembali kejadian-kejadian yang muncul selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil dari refleksi yang dilakukan peneliti dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Tetap saja ada siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran dan ada siswa yang belum bisa mencapai ketuntasan karena faktor kelemahan berfikir. 2) Siswa lebih antusias atau termotivasi di dalam merespon materi pelajaran yang disampaikan guru. Hal ini terbukti dengan banyaknya siswa yang sudah berani mengajukan pertanyaan tentang materi yang belum dipahami. 3) Peran serta dalam diskusi sudah cukup baik, diskusi berjalan dengan lancar, dengan sistematis sesuai dengan aturan yang telah ditentukan. Pembahasan Pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang dilakukan pada materi membandingkan dan mengurutkan pecahan di kelas IV SD GKST Hanggira 243

18 dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Langkah-langkah kooperatif yang digunakan menurut Ismail (2003:21) adalah: 1) Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa. 2) Menyajikan informasi. 3) Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar. 4) Membimbing kelompok bekerja dan belajar. 5) Evaluasi. Dengan menerapkan langkah-langkah kooperatif tersebut, maka hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut: Siklus I Pada tindakan siklus I diperoleh ketuntasan belajar klasikal. Jumlah siswa yang tuntas sebanyak 13 siswa dengan persentase 72,22 % pada siklus I. Hasil observasi aktifitas guru berada pada kategori baik dengan persentase 84,37%, dan observasi aktifitas siswa berada pada kategori kurang dengan persentase 67,85%. Siklus II Pada perbaikan siklus II, hasil tuntas belajar klasikal yang diperoleh mengalami peningkatan. Dari 13 siswa tuntas pada siklus I menjadi 17 siswa pada siklus II. Persentase ketuntasan dari 72,22 % menjadi 94,44 %. Ini berarti mencapai peningkatan sebesar 22,22 %. Pembelajaran siklus II diakhiri dengan pembelajaran tuntas. Hasil observasi aktifitas guru berada pada kategori sangat baik dengan persentase 90,62%, dan observasi aktifitas siswa berada pada kategori baik dengan persentase 82,14%. Peneliti merasa telah berhasil mencapai nilai ketuntasan pembelajaran. Perbandingan persentase ketuntasan antara tindakan siklus I dengan tindakan siklus II peneliti uraikan sebagai berikut : - Siklus I Persentase tuntas 72,22% dan persentase tidak tuntas 27,78%. - Siklus II Persentase tuntas 94,44% dan persentase tidak tuntas 5,56%. 244

19 IV. PENUTUP Kesimpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teach at Division) maka diperoleh hasil sebagai berikut: 1) Aktivitas guru 84,37% pada siklus I, meningkat menjadi 90,62% pada siklus II. 2) Aktivitas siswa 67,85% pada siklus I, meningkat menjadi 82,14% pada siklus II. 3) Ketuntasan belajar klasikal 72,22% pada siklus I, meningkat menjadi 94,44% pada siklus II. Berdasarkan hasil tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Membandingkan dan Mengurutkan Pecahan di kelas IV semester II SD GKST Hanggira, Kecamatan Lore Tengah, Kabupaten Poso Tahun Pelajaran 2013/2014. Saran Untuk meningkatkan pemahaman siswa, guru hendaknya selalu mengembangkan kreatifitas yang dimiliki berkaitan dengan pemilihan model pembelajaran yang tepat, sehingga pembelajaran yang dilakukan dapat menyenangkan, tidak monoton, dan tidak membosankan bagi siswa. Agar penguasaan tentang model pembelajaran lebih meningkat seyogyanya guru mengembangkan wawasan sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan dewasa ini. Beberapa cara yang efektif bagi guru untuk mengembangkan kreatifitas adalah melalui Kelompok Kerja Guru (KKG), penataran, penguasaan teknologi komputer, dan lain lain. 245

20 DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman dan Bintoro, Memahami dan Menangani Siswa dengan Problema Mengajar. Jakarta: Depdiknas. David and Roger, (2001) Beberapa Pandangan Mengenai Pembelajaran Kooperatif, Jakarta: Permata Equator Media Gagne, Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Ismail, Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Sekolah Tingkat Lanjutan Pertama. Johnson, Cooperation in the Classroom. Edina, Minessota: A Publication Interaction Book Company. Johnson & Johnson Contextual Teaching and Learning. California: Corwin Press, Inc. Kennedy, Leonard M and Tepps, Steve, Guiding Children s Learning of Mathematics (Seventh Edition). Belmont, California: Wadsworth Publishing Company. Negoro, ST dan B. Harahap, Ensiklopedia Matematika. Jakarta: Ghalia Indonesia. Slavin, R.E, (1995), Kooperatif Learning Second Edition, Boston, Allyn and Bacoon Stahl, Robert. J Cooperative Learning in Social Studies: Hand Book for Teacher. USA: Kane Publishing Service, Inc. Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Sunardi dan Heriyanto, Mengenal Siswa Berkesulitan Belajar. Surakarta: UNS. Yamin, Martinis, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada (JP) Press Jakarta. 246

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 20 Tolitoli Dinayanti Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK Heriyanto Nggodulano. A., Dasa Ismaimusa, dan Mustamin Mahasiswa Program

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Energi Panas di Kelas IV SD Inpres Siuna

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Energi Panas di Kelas IV SD Inpres Siuna Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Energi Panas di Kelas IV SD Inpres Siuna Indrawati Sumuri Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Dua Angka Menggunakan Alat Peraga di Kelas I SD GKST Hanggira

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Dua Angka Menggunakan Alat Peraga di Kelas I SD GKST Hanggira Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Dua Angka Menggunakan Alat Peraga di Kelas I SD GKST Hanggira Nitaleni Mentara, Dasa Ismaimuza dan Anggraini Mahasiswa Program

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney Insani, Samsurizal M. Suleman, dan Fatma Dhafir Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS Minarni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pengurangan Bilangan Sampai Dengan 500 Kelas II SDN 2 Tinigi Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli Hasmiati,

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh Arma Mariangke, Imran, dan Dwi Septiwiharti Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN. Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai Margareta Ni Made Ardani Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

Ainun Sampede, Mohammad Jamhari, dan Amiruddin Kade. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Ainun Sampede, Mohammad Jamhari, dan Amiruddin Kade. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas V SDN 2 Dolonga Ainun Sampede, Mohammad Jamhari, dan Amiruddin Kade Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Siklus Belajar Dengan Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 9 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Siklus Belajar Dengan Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 9 Ampana Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Siklus Belajar Dengan Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 9 Ampana Karmila Langanawa, Amran Rede, Ratman Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres Pandaluk Pada Materi Penjumlahan Bilangan Bulat Lia Agustin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa

Lebih terperinci

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V Sri Rahyuni, Lukman Nadjamuddin, dan Abduh H. Harun Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Yunius, Siti Nuryanti, dan Yusuf Kendek Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Diskripsi Siklus 1 1) Perencanaan Tindakan Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perencanaan tindakan didasarkan pada hasil studi pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION Adek Hanna Tri Hartati SD Negeri 200515 Padangsidimpuan, kota Padangsidimpuan Abstract:

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KajianTeori 2.1.1 Hasil Belajar Hasil belajar menurut Anni ( 2004:4 ) merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar Hasil belajar

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 3 ISSN 2354-614X Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Ni Wayan Ratnawathi, Fatmah Dhafir

Lebih terperinci

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) KOMBINASI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN SUNGAI MIAI 5 BANJARMASIN Noorhafizah

Lebih terperinci

Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu

Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu Maryati, Jamaludin, Nurvita Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Batiombo 02 masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting Penelitian 3.1.1. Setting Waktu Pelaksanaan penelitian direncanakan berlangsung dari bulan Maret sampai dengan bulan April 2012. Adapun jadwal penelitian adalah

Lebih terperinci

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 1 No.1 ISSN 2354-614X Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1 Model Pembelajaran Kooperatif Menurut Rusman (2011:201) Teori yang melandasi pembelajaran kooperatif adalah teori kontruktivisme. Soejadi dalam Teti Sobari,

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI PADA MATERI GEOMETRI

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI PADA MATERI GEOMETRI PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI PADA MATERI GEOMETRI Dwi Avita Nurhidayah Universitas Muhammadiyah Ponorogo Email : danz_atta@yahoo.co.id Abstrak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian 3.1.1.1 Lokasi Tempat penelitian adalah SD 6 Gondangmanis Kecamatan Bae Kabupaten Kudus yang terletak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2008)

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG BIOLOGI DI KELAS VIII SMP NEGERI 6 BANAWA Nurmah nurmaharsyad@gmail.com

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling Sri Winarti Durandt, Irwan Said, dan Ratman Mahasiswa Program

Lebih terperinci

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau Sri Wahyuni, Hasdin, dan Nurvita Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) KOMBINASI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN SUNGAI MIAI 5 BANJARMASIN Noorhafizah

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 2 ISSN X. Lisnawati, Achmad Ramadhan, dan Bustamin

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 2 ISSN X. Lisnawati, Achmad Ramadhan, dan Bustamin Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Alat Pernapasan Manusia Dan Hewan Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas V SD Inpres 2 Ampibabo Lisnawati, Achmad Ramadhan, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar matematika siswa SDN Wonomerto 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang, berdasarkan observasi awal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran matematika di kelas IV SD Negeri 3 Kalirejo Kudus kurang efektif. Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam dan menyampaikan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Rohani SLBN 1 Palu, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas enam SD Negeri Simpar masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Pembagian Bilangan Cacah melalui Metode Pemberian Tugas di Kelas II SD Inpres 3 Palasa

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Pembagian Bilangan Cacah melalui Metode Pemberian Tugas di Kelas II SD Inpres 3 Palasa Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Pembagian Bilangan Cacah melalui Metode Pemberian Tugas di Kelas II SD Inpres 3 Palasa Rina Oktavianti Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Kelas IV SDN 2 Donggulu Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student-Team Achievement-Division Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli Andi Rahmi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga IPA Kelas IV SD Inpres 1 Siney

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga IPA Kelas IV SD Inpres 1 Siney Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga IPA Kelas IV SD Inpres 1 Siney Ujeng, Sarjan N. Husain, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 5 semester II tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri Candirejo 02 yang terletak di Jl.

Lebih terperinci

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung PENERAPAN MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN KENDALREJO 01 KECAMATAN TALUN KABUPATEN BLITAR Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Rismawati. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Rismawati. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Pendekatan CTL (Contextual Teaching Learning) Pada Siswa Kelas IV di SDK Jononunu Rismawati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana Masyita, Amram Rede, dan Mohammad Jamhari Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar siwa dan hasil belajar siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SDN Randuacir 01 Salatiga semester 2 tahun 2013/2014 nampak

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FAKTOR DAN KELIPATAN BILANGAN MELALUI METODE CTL

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FAKTOR DAN KELIPATAN BILANGAN MELALUI METODE CTL UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FAKTOR DAN KELIPATAN BILANGAN MELALUI METODE CTL Muryatin SDN Pakunden 1, Jalan Bogowonto 48A Kota Blitar E-mail: muryatin2@gmail.com Abstract: Improvement Efforts of Learning

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dimulai dengan penyusunan proposal penelitian yang dimulai pada bulan Februari

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas II SD Inpres 2 Mepanga Kecamatan Mepanga

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas II SD Inpres 2 Mepanga Kecamatan Mepanga Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas II SD Inpres 2 Mepanga Kecamatan Mepanga Wirda, Muhammad Jamhari, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa Program

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL KOOPERATIF STAD DENGAN MEDIA VIDEO

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL KOOPERATIF STAD DENGAN MEDIA VIDEO MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL KOOPERATIF STAD DENGAN MEDIA VIDEO Defi Selfiana 1), Edy Nurfalah 2), Wendri Wiratsiwi 3) 1) PGSD FKIP Unirow, Tuban;

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Efektivitas Pembelajaran Efektivitas berasal dari bahasa inggris yaitu Effective yang berarti berhasil, tepat atau manjur. Eggen dan Kauchak (dalam Artanti,

Lebih terperinci

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Energi di Kelas IIIB SD Integral Rahmatullah Tolitoli Sarina Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

Saida M. Oden Tau, Irwan Said, dan Anang Wahid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Saida M. Oden Tau, Irwan Said, dan Anang Wahid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perubahan Wujud Benda Melalui Metode Eksperimen di Kelas IV SDN 2 Banggai Kecamatan Banggai Kabupaten Banggai Laut Saida M. Oden Tau, Irwan Said, dan Anang

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) Pada Siswa Kelas IV SDN Santigi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) Pada Siswa Kelas IV SDN Santigi Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) Pada Siswa Kelas IV SDN Santigi Alprida Lembang Mongan, Mestawaty As. A, dan Lestari Alibasyah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Kemmis (dalam Rochiati, 2008) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah sebuah bentuk inkuiri

Lebih terperinci

Agusnoto. SD Negeri Ketitangkidul, Kab. Pekalongan, Jawa Tengah

Agusnoto. SD Negeri Ketitangkidul, Kab. Pekalongan, Jawa Tengah Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 216 ISSN 2477-224 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA SD Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Rosita, Achmad Ramadhan, dan Ratman. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Rosita, Achmad Ramadhan, dan Ratman. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Pokok Bahasa Energi Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Siwalempu Rosita, Achmad Ramadhan, dan Ratman Mahasiswa

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI Melalui Pemelajaran Kooperatif Model Problem Posing Pada Mata Pelajaran IPS di SDN I Dadakitan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI Melalui Pemelajaran Kooperatif Model Problem Posing Pada Mata Pelajaran IPS di SDN I Dadakitan Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI Melalui Pemelajaran Kooperatif Model Problem Posing Pada Mata Pelajaran IPS di SDN I Dadakitan Inhar Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Al-Hikmah Tolitoli

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Al-Hikmah Tolitoli Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Al-Hikmah Tolitoli Adi, Mestawaty, dan Minarni R. J Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

Penerapan Teori Bruner Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Simetri Lipat di Kelas IV SDN 02 Makmur Jaya Kabupaten Mamuju Utara

Penerapan Teori Bruner Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Simetri Lipat di Kelas IV SDN 02 Makmur Jaya Kabupaten Mamuju Utara Penerapan Teori Bruner Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Simetri Lipat di Kelas IV SDN 02 Makmur Jaya Kabupaten Mamuju Utara Dewi Lestari Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Kajian teori ini merupakan uraian dari pendapat beberapa ahli yang mendukung penelitian. Dari beberapa teori para ahli tersebut mengkaji objek yang sama yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 20 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus 1, deskripsi hasil perbaikan pada siklus 2, pembahasan

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Samriah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif Jurnal Matematika Vol. 3 No. 2, Desember 2013. ISSN: 1693-1394 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif Tri Wahyuningsih

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian mengenai pembelajaran matematika di kelas IV A SDN 2 Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan media grafis. Melalui penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas merupakan metode yang digunakan dalam penelitian ini, hal ini berdasarkan pada latar belakang masalah dan rumusan masalah yang

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN SISWA KELAS III SD NEGERI BENDUNGAN III DENGAN ALAT PERAGA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN SISWA KELAS III SD NEGERI BENDUNGAN III DENGAN ALAT PERAGA 214 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 3 Tahun ke-5 2016 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN SISWA KELAS III SD NEGERI BENDUNGAN III DENGAN ALAT PERAGA THE IMPROVEMENT OF MATHEMATICS

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 3 ISSN X. Dahniar, I Nyoman Murdiana, dan Sukayasa

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 3 ISSN X. Dahniar, I Nyoman Murdiana, dan Sukayasa Penggunaan Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siwa Kelas 1 SD Negeri 6 Tolitoli dalam Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Penjumlahan Dan Pengurangan Dahniar, I Nyoman Murdiana, dan Sukayasa Mahasiswa

Lebih terperinci

Penerapan Experiential Learning

Penerapan Experiential Learning Penerapan Experiential Learning dalam Pembelajaran IPA pada Materi Ciri Khusus Makhluk Hidup Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN Inpres Mandok Resni Taung, I Made Tangkas, dan Ratman Mahasiswa

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten

Lebih terperinci

Oleh. Sarlin K. Dai Meyko Panigoro La Ode Rasuli Pendidikan Ekonomi

Oleh. Sarlin K. Dai Meyko Panigoro La Ode Rasuli Pendidikan Ekonomi MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 1 TILAMUTA

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perkalian Bilangan Cacah di Kelas II SDN Inpres 1 Birobuli Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah ABSTRAK

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD 6

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD 6 ISSN 2442-3041 Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 1, No. 2, Mei - Agustus 2015 STKIP PGRI Banjarmasin UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas IV SD Inpres Koyoan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas IV SD Inpres Koyoan Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas IV SD Inpres Koyoan Aspan R. H. Mahmud, Bonifasius Saneba, dan Jamaludin Mahasiswa Program

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas V SD Inpres Salabenda Kecamatan Bunta

Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas V SD Inpres Salabenda Kecamatan Bunta Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas V SD Inpres Salabenda Kecamatan Bunta Hanafi Pontoh, Jamaludin, dan Hasdin Mahasiswa Program

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA IPA KELAS V SD. Nurlianah SD Negeri Lengkongwetan I

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA IPA KELAS V SD. Nurlianah SD Negeri Lengkongwetan I PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA IPA KELAS V SD Nurlianah SD Negeri Lengkongwetan I ABSTRAK Rendahnya hasil belajar siswa kelas V di SD Negeri Lengkongwetan I disebabkan kurangnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana untuk mengembangkan semua

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana untuk mengembangkan semua 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu wahana untuk mengembangkan semua potensi yang dimiliki siswa, termasuk kemampuan bernalar, kreativitas, kebiasaan bekerja keras,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang

BAB II KAJIAN TEORI. belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang BAB II KAJIAN TEORI A. Pembelajaran Kooperatif 1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang menggunakan paham kontruktivisme pembelajaran merupakan

Lebih terperinci

Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Lalong Melalui Media Gambar Seri

Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Lalong Melalui Media Gambar Seri Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Lalong Melalui Media Gambar Seri Yusna Mutakim, Sahrudin Barasandji, dan Sudarkam R. Mertosono Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Terhadap Gerak Benda Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Terhadap Gerak Benda Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Terhadap Gerak Benda Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Kelas IV SD Inpres 2 Slametharjo Kasnia Potimbang Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu : a. Membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengabsen, mengatur

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004:22). Sedangkan menurut Horwart

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku siswa akibat adanya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku siswa akibat adanya II. TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku siswa akibat adanya peningkatan pengetahuan, keterampilan, kemauan, minat, sikap, kemampuan untuk berpikir logis, praktis,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih familiar disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Muslikah (2010: 32) mendefinisikan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 4 No. 1 Maret 2017, hal 39-44 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT Hj. Annisa NIP.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58) 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58) mengemukakan penelitian

Lebih terperinci

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SDN Ambelang Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SDN Ambelang Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SDN Ambelang Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Mufida. Hi. H. Bikuno, Jamaludin, dan Hasdin Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SPONTANEOUS GROUP DISCUSSION (SGD) PADA SISWA KELAS VII

PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SPONTANEOUS GROUP DISCUSSION (SGD) PADA SISWA KELAS VII PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SPONTANEOUS GROUP DISCUSSION (SGD) PADA SISWA KELAS VII Dani Nur Khasanah; Nila Kurniasih Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung Muzria M. Lamasai, Mestawaty As. A., dan Ritman Ishak Puadi Mahasiswa Program

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pelajaran PKn Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Kelas V SDN Sibea

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pelajaran PKn Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Kelas V SDN Sibea Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pelajaran PKn Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Kelas V SDN Sibea Ummu Kalsum, Imran Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Sains Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Labuan Panimba Budianti, Vanny Maria,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan

Lebih terperinci