HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN PERILAKU DIET BERLEBIHAN PADA REMAJA WANITA YANG BERPROFESI SEBAGAI PEMAIN SINETRON
|
|
- Siska Chandra
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN PERILAKU DIET BERLEBIHAN PADA REMAJA WANITA YANG BERPROFESI SEBAGAI PEMAIN SINETRON ANJANA DEMIRA Program Studi Psikologi, Universitas Padjadjaran ABSTRAK Perkembangan dunia hiburan (entertainment) terjadi secara pesat di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Hasil riset Nielson Audience Measurement pada tahun 2012 seseorang menghabiskan waktu sekitar 197 jam dalam setahun untuk menonton sinetron. Oleh karena itu, banyak stasiun televisi dan production house yang membuat sinetron remaja, dimana sinetron tersebut juga membutuhkan artis remaja wanita yang digemari oleh masyarakat. Pada tahap ini, remaja mengalami perubahan fisik yang signifikan dalam tubuh mereka selama masa pubertas, sehingga ketika masuk ke dalam tahap remaja akhir mereka mengalami persepsi yang berbeda-beda mengenai body image mereka masing-masing. Sehingga remaja wanita yang berprofesi sebagai pemain sinetron ini melakukan berbagai cara untuk menjaga agar proporsi tubuhnya tetap ideal, salah satunya dengan melakukan diet secara berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara body image dengan perilaku diet berlebihan pada remaja wanita yang berprofesi sebagai pemain sinetron. Subjek dalam penelitian ini adalah 32 remaja wanita yang berusia tahun dan berprofesi sebagai pemain sinetron. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling serta metode analisis korelasional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang negatif antara body image dengan perilaku diet berlebihan pada remaja wanita yang berprofesi sebagai pemain sinetron. Secara umum kesimpulan dari penelitian ini adalah semakin negatif body image yang dimiliki oleh remaja wanita yang berprofesi sebagai pemain sinetron ini, maka frekuensinya dalam melakukan puasa secara berlebihan semakin tinggi Kata Kunci : Body Image, Perilaku Diet Berlebihan, Remaja Wanita yang Berprofesi sebagai Pemain Sinetron
2 PENDAHULUAN Perkembangan dunia hiburan (entertainment) terjadi secara pesat di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Hasil riset Nielson Audience Measurement pada tahun 2012 memperlihatkan bahwa masyarakat Indonesia menghabiskan 24% waktunya atau sekitar 197 jam dalam setahun untuk menonton sinetron. Oleh karena itu, banyak stasiun televisi dan production house yang membuat sinetron remaja, dimana sinetron tersebut juga membutuhkan artis remaja wanita yang digemari oleh masyarakat. Tuntutan untuk tampil cantik dan menarik serta memiliki proporsi tubuh ideal sudah menjadi hal yang mutlak bagi seorang artis remaja wanita. Tuntutan tersebut disebabkan oleh persaingan yang ketat di dalam dunia entertainment sehingga karena tuntutan profesi seperti itu banyak hal yang dilakukan untuk menjaga tubuh agar tetap ideal. Menurut teori fase perkembangan dari Erik Erikson (1963), masa remaja masuk ke dalam fase Identity vs Identity Confusion yang dimulai pada saat masa pubertas dan berakhir pada usia 18 atau 20 tahun. Sehingga fokus mengenai pertambahan berat badan merupakan topik yang dominan pada tahap ini. Remaja mengalami perubahan fisik yang signifikan dalam tubuh mereka selama masa pubertas, sehingga ketika remaja akhir mereka mengalami persepsi yang berbeda-beda mengenai body image mereka masing-masing (Jillian Croll, 2005). Body Image sendiri merupakan konstruk multidimensional yang mencerminkan bagaimana individu berpikir, merasakan, dan bertingkah laku berkaitan dengan atribut-atribut fisik individu (Cash, 2002). Berdasarkan hasil wawancara kepada artis remaja wanita berumur 18 tahun dengan inisial Y ini, ia mengatakan bahwa ketika ia merasakan berat badannya naik sedikit saja ia bisa tidak mendapatkan pekerjaan (sinetron) karena masih banyak anak remaja lain yang lebih kurus darinya. Oleh karena itu, ia sangat menjaga berat badannya, jika ia merasa sudah naik sedikit berat badannya ia merasa insecure. Hal tersebut menunjukkan bahwa mereka memiliki penilaian tersendiri akan tubuhnya masing-masing, namun remaja wanita yang berprofesi sebagai pemain sinetron ini memiliki tuntutan yang lebih besar dibanding remaja wanita lainnya, sehingga mereka cenderung memiliki body image yang negative. Oleh karena itu, remaja wanita akhir sangat terpengaruh secara afektif dengan body image atau gambaran tubuh yang buruk sehingga banyak dari mereka yang melakukan diet (Grogan, William, dan Connor dalam Levine, et al., 2001). Diet berlebihan merupakan diet yang menggunakan langkah-langkah ekstrim untuk menurunkan berat badan (Crow et al, 2008). Langkah-langkah ekstrim tersebut seperti puasa secara berlebihan, memuntahkan makanan secara sengaja setelah makan, menggunakan obat pencahar, dan menggunakan pil diet. di Indonesia, diberitakan di beberapa media online yaitu bahwa artis remaja wanita berusia 17 tahun dengan inisial TT melakukan diet secara berlebihan seperti memuntahkan makanan secara sengaja setelah makan dan menggunakan pil diet, hal tersebut dilakukan oleh TT karena terobsesi ingin memiliki tubuh yang proporsional. Hasil berbagai penelitian tersebut mengindikasikan bahwa terdapat berbagai faktor yang menyebabkan remaja wanita yang berprofresi sebagai pemain sinetron
3 memperhatikan penampilannya. Gambaran tubuh yang buruk terhadap tubuhnya membuat remaja ingin melakukan dengan berbagai cara agar sesuai dengan gambaran tubuh yang dimilikinya. Jika keadaan ini terus berlangsung maka remaja wanita dikhawatirkan akan tetap mengalami kesulitan dalam beradaptasi dan menerima gambaran fisiknya ketika beranjak ke tahap perkembangan dewasa. Hal ini memungkinkan mereka untuk selalu merasa tidak puas dengan tubuhnya dan dapat mengarahkan mereka untuk melakukan diet yang berlebihan. Hal inilah yang mendorong dan melatarbelakangi untuk melakukan penelitian mengenai body image dalam hubungannya dengan perilaku diet berlebihan pada remaja wanita yang berprofesi sebagai pemain sinetron. TINJAUAN PUSTAKA Remaja Remaja didefinisikan sebagai periode transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa yang melibatkan perubahan biologis, kognitif, dan sosioemosional (Santrock, 1981). Menurut Santrock (1981), usia remaja adalah masa antara usia tahun dan terbagi dalam dua tahap, yaitu remaja awal dan remaja akhir. Remaja awal berusia tahun dan remaja akhir berusia tahun Transisi Masa Remaja Menurut Santrock (1981), transisi terbagi ke dalam tiga tahap. Pertama, transisi biologis yang diawali dengan masa pubertas dimana terjadi perubahan tampilan fisik dan adanya kemampuan reproduksi. Kedua, transisi kognitif ditunjukkan dari meningkatnya kemampuan berpikir dimana remaja jauh lebih mampu berpikir mengenai situasi hipotetik serta lebih mampu berpikir mengenai konsep abstrak seperti pertemanan, demokrasi, dan moralitas. Ketiga, transisi sosial dimana terjadi perubahan hak, privasi, dan tanggung jawab pada remaja. Karakteristik Remaja Akhir Pola-pola sikap, perasaan, pikiran, dan tingkah laku remaja akhir memiliki ciri khas yang membedakannya dengan remaja awal (Sarlito, 2003), yaitu mulai stabil, lebih matang menghadapi masalah, dan lebih tenang perasaannya. Tugas Perkembangan Remaja Akhir Tiga tugas perkembangan yang utama bagi seorang remaja menuju kedewasaannya (Zimbardo, 1992), yaitu memiliki kematangan secara fisik, dapat mengembangkan relasi sosial, dan dapat memilih bidang pekerjaan Body Image Body image merupakan konstruk multidimensional yang mencerminkan bagaimana individu berpikir, merasakan, dan bertingkah laku berkaitan dengan atribut-atribut fisik individu tersebut (Cash, 2002). Terdapat dua komponen body image: 1. Evaluasi Body Image Pemikiran dan kepercayaan individu dalam menilai penampilan fisiknya. 2. Investasi Body Image Tingkah laku yang dilakukan individu tersebut untuk mengatur atau meningkatkan penampilan mereka. Diet Berlebihan
4 Diet berlebihan merupakan diet yang menggunakan langkah-langkah ekstrim untuk menurunkan berat badan. (Crow et al, 2008). Terdapat beberapa elemen dari diet berlebihan: 1. Puasa secara berlebihan 2. Memuntahkan makanan secara sengaja setelah makan 3. Menggunakan obat pencahar 4. Menggunakan pil diet Entertainment Entertainment atau hiburan merupakan segala sesuatu, baik yang berbentuk katakata, tempat, benda maupun perilaku yang dapat menjadi penghibur atau dapat memberikan kesenangan dan kegembiraan (Singhal et al, 2008). Remaja Wanita yang Berprofesi sebagai Pemain Sinetron Sebagai primadona media, televisi memberikan imbas yang luar biasa bagi kehidupan masyarakat, terlebih lagi dalam deretan media informasi, media televisi memiliki daya penetrasi yang jauh lebih besar daripada media informasi lainnya (Rakhmat, 2008). Sehingga, banyak acara musik, film, dan sinteron baru yang ditampilkan di televisi. Namun, hampir sebagian besar sinetron yang ditampilkan di televisi merupakan sinetron remaja, hal tersebut dikarenakan sinetron remaja digemari oleh masyarakat. Hal tersebut disusul pula dengan munculnya artis-artis remaja wanita yang mempunyai potensi, baik secara fisik maupun kualitas agar dapat digemari oleh pemirsa televisi. Memiliki tubuh yang proporsional merupakan tuntutan untuk artis remaja wanita. Hal tersebut dikarenakan banyaknya remaja wanita yang ingin berprofesi sebagai pemain sinetron. Keinginan untuk mencari identitas diri, ingin diakui, dan ingin dianggap oleh lingkungan sekitar merupakan fase perkembangan yang dimiliki oleh remaja. METODE PENELITIAN Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan korelasional, dimana penelitian dimaksudkan untuk melihat apakah terdapat hubungan yang signifikan antara variabel-variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini akan dilihat apakah terdapat hubungan antara body image dengan perilaku diet berlebihan pada remaja wanita yang berprofesi sebagai pemain sinetron. Menurut Shaughnessy (2012), Studi ini akan membantu peneliti untuk mengidentifikasi penyebab potensial dari perilaku yang ditampilkan Partisipan Subjek penelitian ini adalah remaja wanita yang berprofesi sebagai pemain sinetron. Dengan karakteristik sampel (1) Remaja wanita yang berprofesi sebagai pemain sinetron, (2) Berusia tahun dan berada dalam tahap perkembangan akhir. Dengan teknik sampling purposive sampling diperoleh jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 32 responden Pengukuran Penelitian ini menggunakan dua alat ukur. Pertama yaitu alat ukur body image berdasarkan teori dari Cash (2002) untuk mengetahui body image yang mereka miliki. Kedua, yaitu alat ukur perilaku diet berlebihan berdasarkan teori dari Crow et al (2008) untuk mengetahui frekuensi remaja wanita dalam melakukan perilaku diet berlebihan.
5 HASIL Berdasarkan hasil pengelohan data dan analisis pembahasan mengenai hubungan body image dengan perilaku diet berlebihan pada remaja wanita yang berprofesi sebagai pemain sinetron, diperoleh simpulan sebagai berikut : 1. Terdapat hubungan yang negatif antara body image negatif dengan perilaku diet berlebihan pada remaja wanita yang berprofesi sebagai pemain sinetron. 2. Persepsi individu terhadap dimensi evaluasi yang dimilikinya memiliki hubungan yang negatif dengan perilaku diet berlebihan. Artinya bahwa semakin negatif evaluasi diri yang dimiliki oleh remaja wanita yang berprofesi sebagai pemain sinetron maka frekuensi dalam melakukan perilaku diet berlebihan akan semakin tinggi. Sebaliknya, semakin positif evaluasi diri yang dimiliki oleh remaja wanita tersebut maka frekuensi dalam melakukan perilaku diet berlebihan akan semakin rendah. 3. Persepsi individu terhadap dimensi investasi yang dimilikinya memiliki hubungan yang negatif dengan perilaku diet berlebihan. Dapat diartikan bahwa semakin negatif cara pandang remaja wanita yang berprofesi sebagai pemain sinetron ini menilai dirinya maka frekuensi dalam melakukan perilaku diet berlebihan akan semakin tinggi. Sebaliknya, semakin positif pandangan terhadap dirinya maka frekuensi dalam melakukan perilaku diet berlebihan akan semakin rendah. DAFTAR PUSTAKA Referensi Buku : Cash, Thomas F., & Thomas Pruzinky. (2002). Body Image: A Handbook of Theory, Research, and Clinical Practice. The Guiford Press Santrock, John W. (1981a). Thirteenth: Adolescence. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc. (2002b). A topical Approach to Life-Span Development. Boston: McGraw Hill Shaughnessy, John J., Zechmeister, Eugene B., & Zechmeister, Jeanne S. (2012). Research Method in Psychology. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc. Singhal, Arvind., Cody, Michael J., Rogers, Everett., & Sabido, Miguel. (2008). Entertainment- Education and Social Change: History, Research, and Practice. Taylor & Francis. Zimbardo, Philip G. (1992). Psychology and Life. USA: Harper Collins.
6 Guilford, J. (1954). Psychometric Methods. New York: Mc. Graw-Hill. Referensi Jurnal : Crow S, Eisenberg ME, Story M, & Neumark-Sztainer D. (2008). Suicidal Behavior in Adolescents: Relationship to Weight Status, Weight Control Behaviors, and Body Dissatisfaction. Int J Eat Disord ;41:82-7.
GAMBARAN INTENSI MELAKUKAN OBSESSIVE CORBUZIER S DIET (OCD) PADA MAHASISWA
GAMBARAN INTENSI MELAKUKAN OBSESSIVE CORBUZIER S DIET (OCD) PADA MAHASISWA Studi Deskriptif Mengenai Intensi untuk Melakukan Diet OCD Pada Mahasiswa Universitas Padjadjaran dilihat dari Attitude Toward
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Diet 2.1.1 Pengertian Perilaku Diet Perilaku adalah suatu respon atau reaksi organisme terhadap stimulus dari lingkungan sekitar. Lewin (dalam Azwar, 1995) menyatakan
Lebih terperinciBODY IMAGE PADA REMAJA PUTRI USIA TAHUN PENGGUNA INSTAGRAM IKA PUJAWATI ABSTRAK
BODY IMAGE PADA REMAJA PUTRI USIA 19-22 TAHUN PENGGUNA INSTAGRAM IKA PUJAWATI ABSTRAK Remaja merupakan transisi dari masa anak-anak menuju dewasa. Remaja sendiri terbagi kedalam tiga tahapan menurut Steinberg
Lebih terperinciGAMBARAN PENYESUAIAN DIRI PADA MASA PERSIAPAN PENSIUN KARYAWAN BUMN PT. X FARATIKA NOVIYANTI ABSTRAK
GAMBARAN PENYESUAIAN DIRI PADA MASA PERSIAPAN PENSIUN KARYAWAN BUMN PT. X FARATIKA NOVIYANTI ABSTRAK Dalam menjalani karirnya individu akan terus mengalami pertambahan usia sampai memasuki fase pensiun.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembentukan pribadi individu untuk menjadi dewasa. Menurut Santrock (2007),
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa yang berada diantara masa anak dan dewasa. Masa ini dianggap sebagai suatu bentuk transisi yang cukup penting bagi pembentukan pribadi
Lebih terperinciSTUDI DESKRIPTIF MENGENAI PARENTING TASK PADA ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK BERPRESTASI NASIONAL DI SD X
STUDI DESKRIPTIF MENGENAI PARENTING TASK PADA ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK BERPRESTASI NASIONAL DI SD X ARINA MARLDIYAH ABSTRACT Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran parenting task pada anak
Lebih terperinciHarga Diri Pada Remaja Akhir yang Mengalami Gangguan Makan (Bulimia) FADILLA PERMATA PUTRI ( ) 5PA03
Harga Diri Pada Remaja Akhir yang Mengalami Gangguan Makan (Bulimia) FADILLA PERMATA PUTRI (12510484) 5PA03 Latar Belakang Di Indonesia ada 38% orang yang memiliki gangguan pola makan. Dan kebanyakan dari
Lebih terperinciBAB II. Tinjauan Pustaka
BAB II Tinjauan Pustaka Dalam bab ini peneliti akan membahas tentang tinjauan pustaka, dimana dalam bab ini peneliti akan menjelaskan lebih dalam mengenai body image dan harga diri sesuai dengan teori-teori
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan dalam kehidupan manusia. Perkembangan adalah perubahanperubahan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan merupakan proses yang terjadi secara terus menerus dan berkesinambungan dalam kehidupan manusia. Perkembangan adalah perubahanperubahan yang dialami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan kehadiran manusia lain di sekelilingnya untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia membutuhkan kehadiran manusia lain di sekelilingnya untuk menunjukkan pertumbuhan, perkembangan, dan eksistensi kepribadiannya. Obyek sosial ataupun persepsi
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI MAHASISWI YANG MENGALAMI OBESITAS
HUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI MAHASISWI YANG MENGALAMI OBESITAS NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1)Psikologi
Lebih terperinciGAMBARAN KEMANDIRIAN EMOSIONAL REMAJA USIA TAHUN BERDASARKAN POLA ASUH AUTHORITATIVE NUR AFNI ANWAR LANGGERSARI ELSARI NOVIANTI S.PSI. M.
GAMBARAN KEMANDIRIAN EMOSIONAL REMAJA USIA 12-15 TAHUN BERDASARKAN POLA ASUH AUTHORITATIVE NUR AFNI ANWAR LANGGERSARI ELSARI NOVIANTI S.PSI. M.PSI 1 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN ABSTRAK Kemandirian
Lebih terperinciHubungan Antara Body Image dan Self-Esteem. Pada Dewasa Awal Tuna Daksa. Dahlia Nur Permata Sari Fakultas Psikologi Universitas Surabaya, 2012
Hubungan Antara Body Image dan Self-Esteem Pada Dewasa Awal Tuna Daksa Dahlia Nur Permata Sari Fakultas Psikologi Universitas Surabaya, 2012 Abstrak. Penelitian ini meneliti mengenai pengaruh body image
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Body Dissatisfaction
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Body Dissatisfaction 1. Pengertian Body Dissatisfaction Body image pada awalnya diteliti oleh Paul Schilder (1950) yang menggabungkan teori psikologi dan sosiologi. Schilder
Lebih terperinciKata Kunci : Emotional Intelligence, remaja, berpacaran
Studi Deskriptif Mengenai Emotional Intelligence Pada Siswa dan Siswi SMA Negeri X yang Berpacaran Muhamad Chandika Andintyas Dibimbing oleh : Esti Wungu S.Psi., M.Ed ABSTRAK Emotional Intelligence adalah
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TIPE POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN PERILAKU REMAJA AKHIR. Dr. Poeti Joefiani, M.Si
HUBUNGAN ANTARA TIPE POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN PERILAKU REMAJA AKHIR DYAH NURUL HAPSARI Dr. Poeti Joefiani, M.Si Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran Pada dasarnya setiap individu memerlukan
Lebih terperinci1 Universitas Indonesia
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia hiburan (entertainment) terjadi secara pesat di berbagai belahan dunia, tak terkecuali di Indonesia. Perkembangan tersebut membuat media massa dan
Lebih terperinciANALISIS HASIL PENELITIAN PENGARUH PENAYANGAN VIDEO KOREA TERHADAP BODY IMAGE WANITA YANG MENARIK PADA REMAJA PUTRI
ANALISIS HASIL PENELITIAN PENGARUH PENAYANGAN VIDEO KOREA TERHADAP BODY IMAGE WANITA YANG MENARIK PADA REMAJA PUTRI Primadhina NPH, Wahyu Selfiana Harta, Leni Nurul Azizah, Fadhilla Dwi Utami Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa transisi dari anak-anak ke masa dewasa yang ditandai oleh perubahan mendasar yaitu perubahan secara biologis, psikologis, dan juga
Lebih terperinciMAKALAH. Gaya Berpakaian Remaja. Langgersari Elsari Novianti
MAKALAH Gaya Berpakaian Remaja (Sebuah Kajian terhadap Gaya Berpakaian Remaja dengan Pendekatan Kognisi Sosial) Disusun oleh: Langgersari Elsari Novianti NIP: 132 316 998 Fakultas Psikologi Universitas
Lebih terperinciC. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu: 1. Variabel independen : body image 2. Variabel dependen : perilaku diet
BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik khusus yang
Lebih terperinciPERBEDAAN KOMPETENSI SOSIAL SISWA BOARDING SCHOOL DAN SISWA SEKOLAH UMUM REGULER
PERBEDAAN KOMPETENSI SOSIAL SISWA BOARDING SCHOOL DAN SISWA SEKOLAH UMUM REGULER Tesi Hermaleni, Mudjiran, Afif Zamzami Universitas Negeri Padang e-mail: Tesi.hermaleni@gmail.com Abstract: The difference
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA POLA ASUH YANG DITERAPKAN ORANG TUA DENGAN SIKAP TERHADAP PERILAKU HETEROSEKSEKSUAL
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH YANG DITERAPKAN ORANG TUA DENGAN SIKAP TERHADAP PERILAKU HETEROSEKSEKSUAL Penelitian terhadap siswa bersusia (11-14 tahun) di SMP N X Indramayu Hernika Prihatina (190110100127)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Citra tubuh (body image) merupakan persepsi dinamis dari tubuh seseorang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Citra tubuh (body image) merupakan persepsi dinamis dari tubuh seseorang yang dibentuk secara emosional dan bisa berubah seiring perubahan suasana hati, pengalaman,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja merupakan suatu periode dalam perkembangan individu yang merupakan masa transisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang meliputi perubahan biologis,
Lebih terperinciS I L A B I PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK (KD 301)
S I L A B I PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK (KD 301) JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 SILABUS MATA KULIAH A. IDENTITAS MATA KULIAH Nama mata kuliah
Lebih terperinciGAMBARAN KOMITMEN PADA EMERGING ADULT YANG MENJALANI HUBUNGAN PACARAN JARAK JAUH DAN PERNAH MENGALAMI PERSELINGKUHAN
GAMBARAN KOMITMEN PADA EMERGING ADULT YANG MENJALANI HUBUNGAN PACARAN JARAK JAUH DAN PERNAH MENGALAMI PERSELINGKUHAN RIMA AMALINA RAHMAH Langgersari Elsari Novianti, S.Psi., M.Psi. 1 Fakultas Psikologi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Celebrity 2.1.1. Pengertian Celebrity: Menurut Young dan Pinsky (2006) celebrity adalah seorang individu yang berhasil mencapai tingkat ketenaran yang membuat individu berhasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini memiliki tubuh langsing menjadi tren di kalangan wanita, baik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini memiliki tubuh langsing menjadi tren di kalangan wanita, baik wanita dewasa maupun remaja putri. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya iklan di televisi
Lebih terperinciSILABI PSIKOLOGI PENDIDIKAN
SILABI PSIKOLOGI PENDIDIKAN Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan 1. Orientasi Perkuliahan Pembahasan tujuan, deskripsi, dan silabi mata kuliah Psikologi 2. Konsep Dasar Psikologi Pendidikan a. Konsep psikologi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Body Image 1. Pengertian Body image adalah sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan tidak sadar. Sikap ini mencakup persepsi dan perasaan tentang ukuran, bentuk, fungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Saat ini masyarakat telah secara bebas dalam memilih jenis media yang disukai. Sesuai dengan pendekatan Uses and Gratifications yang menjelaskan bahwa pengguna
Lebih terperinciGAMBARAN PROFIL ORIENTASI MASA DEPAN BIDANG PERNIKAHAN PADA WANITA BEKERJA USIA TAHUN YANG BELUM MENIKAH. Siti Anggraini
GAMBARAN PROFIL ORIENTASI MASA DEPAN BIDANG PERNIKAHAN PADA WANITA BEKERJA USIA 30-40 TAHUN YANG BELUM MENIKAH Siti Anggraini Langgersari Elsari Novianti, S.Psi. M.Psi. Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rentang kehidupan individu mengalami fase perkembangan mulai dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rentang kehidupan individu mengalami fase perkembangan mulai dari masa pranatal, bayi, kanak-kanak, remaja, dewasa, dan masa tua. Masing-masing fase memiliki
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : PSIKOLOGI KONSUMEN
TIU : Agar mahasiswa memiliki pengetahuan dan menguasai pendekatan masalah yang timbul dalam proses distribusi barang, jasa dan pelayanan terhadap serta mampu menganalisis dinamika dan mekanisme perilaku
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Korean Wave atau hallyu atau gelombang Korea adalah suatu bentuk arus peningkatan popularitas kebudayaan Korea di seluruh dunia. Gelombang hallyu pertama kali dibawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja adalah masa peralihan dimana seorang remaja mengalami perubahan baik secara fisik, psikis maupun sosialnya. Perubahan fisik remaja merupakan perubahan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan Antara..., Gita Handayani Ermanza, F.PSI UI, 20081
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja mengalami masa puber yang dianggap sebagai periode tumpang tindih karena mencakup masa akhir kanak-kanak dan masa awal remaja. Masa puber ditandai dengan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada remaja khususnya remaja putri kerap kali melakukan perilaku diet untuk menurunkan berat badannya, hal ini dikarenakan remaja putri lebih memperhatikan bentuk tubuhnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Citra tubuh adalah suatu pemahaman yang meliputi. persepsi, pikiran, dan perasaan seseorang mengenai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Citra tubuh adalah suatu pemahaman yang meliputi persepsi, pikiran, dan perasaan seseorang mengenai ukuran, bentuk, dan struktur tubuhnya sendiri, dan pada umumnya dikonseptualisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bentuk tubuhnya jauh dari ideal.masyarakat berpikir orang yang cantik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini dapat kita lihat adanya kecenderungan masyarakat yang ingin memiliki tubuh ideal.banyak orang yang selalu merasa bahwa bentuk tubuhnya jauh dari ideal.masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ketika memulai relasi pertemanan, orang lain akan menilai individu diantaranya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketika memulai relasi pertemanan, orang lain akan menilai individu diantaranya berdasarkan cara berpakaian, cara berjalan, cara duduk, cara bicara, dan tampilan
Lebih terperinciBAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Data Penelitian Didalam kuesioner yang disebarkan kepada responden, terdapat dua bagian pertanyaan yang berbeda. Bagian pertanyaan pertama terdiri dari 12 pertanyaan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, manusia selalu
BAB 1 PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH Sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, manusia selalu membutuhkan kehadiran orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu, seseorang
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH IDEAL DENGAN USAHA MEMBANGUN DAYA TARIK FISIK PADA PEREMPUAN
HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH IDEAL DENGAN USAHA MEMBANGUN DAYA TARIK FISIK PADA PEREMPUAN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Disusun oleh : ELVERA DESI
Lebih terperinciPERSEPSI TERHADAP BODY IMAGE ANTARA SISWI YANG MENGGUNAKAN JILBAB DENGAN SISWI YANG TIDAK MENGGUNAKAN JILBAB
104 Persepsi Terhadap Body Image Antara Siswi Yang Menggunakan Jilbab... Yang Tidak Menggunakan Jilbab PERSEPSI TERHADAP BODY IMAGE ANTARA SISWI YANG MENGGUNAKAN JILBAB DENGAN SISWI YANG TIDAK MENGGUNAKAN
Lebih terperinciA. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media massa adalah sumber informasi yang sulit untuk dilepaskan dalam keseharian individu. Douglas Kellner (1995) mengemukakan bahwa media massa memang tidak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Body Dissatisfaction. body image sebagai suatu sikap dan penilaian individu mengenai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Body Dissatisfaction 1. Pengertian Body Dissatisfaction Cash & Pruzinsky (Marshall & Lengyell, 2012) mendefinisikan body image sebagai suatu sikap dan penilaian individu mengenai
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS. Prasyarat : - Program Studi : Pendidikan Teknologi Agroindustri
PETUNJUK TEKNIS 1. IDENTITAS MATA KULIAH Nama mata kuliah : Perkembangan Peserta Didik Bobot SKS : 2 sks Nomor Mata Kuliah : KD301 Semester : Ganjil Prasyarat : - Program Studi : Pendidikan Teknologi Agroindustri
Lebih terperinciSTUDI KOMPARATIF MENGENAI KEMANDIRIAN EMOSIONAL PADA SISWA SMP YANG TINGGAL DI ASRAMA DAN YANG TINGGAL DI RUMAH DENGAN ORANG TUA
STUDI KOMPARATIF MENGENAI KEMANDIRIAN EMOSIONAL PADA SISWA SMP YANG TINGGAL DI ASRAMA DAN YANG TINGGAL DI RUMAH DENGAN ORANG TUA ERVINI NATASYA MANGKUDILAGA LANGGERSARI ELSARI NOVIANTI S.PSI. M.PSI. 1
Lebih terperincidengan usia sekitar 18 hingga 25 tahun. Menurut Jeffrey Arnett (2004), emerging
STUDI DESKRIPTIF MENGENAI CINTA PADA MAHASISWA UNIVERSITAS PADJADJARAN YANG MENJALANI LONG DISTANCE RELATIONSHIP YOLANDA CHYNTYA NOVIYANTI BASARIA 190110100132 ABSTRACT Cinta dapat dipahami sebagai sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja adalah masa saat seseorang mengalami perubahan secara psikis dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja adalah masa saat seseorang mengalami perubahan secara psikis dan fisik. Pada saat memasuki masa remaja, individu dihadapkan dengan keadaan baru seperti
Lebih terperinciTuhan adalah bagianku, kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-nya. Tuhan adalah baik bagi orang yang berharap kepada-nya,
Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmat-nya, Selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-mu! Tuhan adalah bagianku, kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-nya. Tuhan adalah baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Remaja adalah mereka yang berada pada tahap transisi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Remaja adalah mereka yang berada pada tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa, yaitu mereka yang berumur 10-19 tahun BKKBN (2000). Masa remaja adalah
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA SEMESTER GENAP 2016/2017
1 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA SEMESTER GENAP 2016/2017 PROGRAM STUDI : PSIKOLOGI A. IDENTITAS MATA KULIAH 1. an 2. Kode Kuliah PSI1205 3. Beban
Lebih terperinciPiaget (dalam Hurlock, 2000) mengemukakan bahwa masa remaja merupakan masa mencari identitas diri. Oleh karena itu, remaja berusaha mengenali dirinya
PERANAN INTENSITAS MENULIS DI BUKU HARIAN TERHADAP KONSEP DIRI POSITIF PADA REMAJA Erny Novitasari ABSTRAKSI Universitas Gunadarma Masa remaja merupakan masa mencari identitas diri, dimana remaja berusaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Overweight/obesitas merupakan akar dari berbagai penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit kardiovaskuler yang saat ini masih menjadi masalah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan data penelitian yang telah dilakukan peneliti tentang sikap masyarakat Surabay mengenai iklan televisi Djarum 76 versi Teman Hidup Setia dengan mengukur
Lebih terperinciJadwal Perkuliahan Psikologi Perkembangan KKNI. Pertemuan ke- Materi Kegiatan A 16/02 B 15/02 C 17/02 D 16/02 E 16/02
Jadwal Perkuliahan Psikologi Perkembangan KKNI Pertemuan ke- Materi Kegiatan A 16/02 B 15/02 C 17/02 D 16/02 E 16/02 1 Pengantar & Kontrak Perkuliahan Penjelasan tugas dan pembagian kelompok A 17/02 B
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan periode penting dalam rentang kehidupan
BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masa remaja merupakan periode penting dalam rentang kehidupan manusia karena banyak perubahan-perubahan yang dialami di dalam dirinya. Seperti yang diungkapkan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa perpindahan dari anak-anak ke remaja
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masa remaja merupakan masa perpindahan dari anak-anak ke remaja dengan perubahan yang mengacu pada perkembangan kognitif, biologis, dan sosioemosional (Santrock, 2012).
Lebih terperinciBAB I. Latar Belakang Masalah. sosial dan moral berada dalam kondisi kritis karena peran masa remaja berada
BAB I Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa yang menarik untuk dipelajari karena pada masa remaja, seorang remaja dihadapkan pada berbagai tantangan dan permasalahan. Salah satu diantara permasalahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam kehidupan remaja, karena remaja tidak lagi hanya berinteraksi dengan keluarga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lingkungan sering menilai seseorang berdasarkan pakaian, cara bicara, cara berjalan, dan bentuk tubuh. Lingkungan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam
Lebih terperinciAbstrak. Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran body image dari anggota Hansamo Modern Dance di Komunitas BKC Kota Bandung. Teori yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah Teori
Lebih terperinciSTUDI DESKRIPTIF MENGENAI CITRA TUBUH PADA REMAJA PRIA DI SMA NEGERI 11 KOTA BANDUNG
STUDI DESKRIPTIF MENGENAI CITRA TUBUH PADA REMAJA PRIA DI SMA NEGERI 11 KOTA BANDUNG LUCKY PRAMARTA AHMAD GIMMY PRATHAMA SISWADI ABSTRAK Periode remaja merupakan masa dimana paling banyak terjadi perubahan
Lebih terperinciHUBUNGAN PERSEPSI KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KONFORMITAS DALAM KENAKALAN REMAJA PADA SISWA SMP TERBUKA FIRDAUS
HUBUNGAN PERSEPSI KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KONFORMITAS DALAM KENAKALAN REMAJA PADA SISWA SMP TERBUKA FIRDAUS ANGGI SEPTIA NIZARWAN ABSTRAK Masa remaja merupakan masa transisi dari kanak-kanak menuju
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terutama bagi masyarakat kecil yang hidup di perkotaan. Fenomena di atas
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Kondisi ekonomi saat ini telah banyak menimbulkan permasalahan sosial, terutama bagi masyarakat kecil yang hidup di perkotaan. Fenomena di atas menggejala secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bentuk tubuh dan berat badan yang ideal. Hal tersebut dikarenakan selain
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai remaja, mahasisiwi merupakan sosok individu yang sedang dalam proses perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Perubahanperubahan tersebut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah metode tradisional yang data penelitiannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah individu yang unik dan terus mengalami perkembangan di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah individu yang unik dan terus mengalami perkembangan di sepanjang kehidupannya sejalan dengan pertambahan usianya. Manusia merupakan individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sudah menjadi masalah emosi yang umum. Depresi merupakan salah satu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, depresi sudah menjadi wabah dalam kehidupan modern dan sudah menjadi masalah emosi yang umum. Depresi merupakan salah satu gangguan psikologis yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. ini, akan dijelaskan mengenai parasosial, dan penjelasan mengenai remaja
BAB II TINJAUAN TEORI Bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang digunakan didalam penelitian ini, akan dijelaskan mengenai parasosial, dan penjelasan mengenai remaja 2.1. Parasosial 2.2.1. Pengertian
Lebih terperinciProsiding SNaPP2015 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN EISSN Dwi Hurriyati
Prosiding SNaPP2015 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN 2089-3590 EISSN 2303-2472 GAYA PENGASUHAN CONSTRAINING DENGAN KOMITMEN DALAM BIDANG PENDIDIKAN (STUDI KORELASI PADA MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bersifat korelasional, yang bertujuan untuk melihat hubungan antara satu variabel dengan variabel lain.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paling sering disorot oleh masyarakat. Peran masyarakat dan media membawa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Bentuk tubuh dan berat badan merupakan persoalan perempuan yang paling sering disorot oleh masyarakat. Peran masyarakat dan media membawa pengaruh besar dalam mendorong
Lebih terperinciSTUDI DESKRIPTIF MENGENAI SIKAP TERHADAP RELASI LAWAN JENIS
STUDI DESKRIPTIF MENGENAI SIKAP TERHADAP RELASI LAWAN JENIS STUDI PADA SISWA YANG MENJADI SASARAN PROGRAM DOKTER CILIK SEHAT ISLAMI (DOKCIL SEKSI) IRZA AUKY DISTIANTY ABSTRAK Perilaku menyimpang yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penampilan merupakan faktor penting bagi setiap orang terutama bagi
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penampilan merupakan faktor penting bagi setiap orang terutama bagi seorang wanita. Sampai saat ini, pada umumnya masyarakat masih beranggapan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU
1 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU Oleh : Chinta Pradhika H. Fuad Nashori PRODI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS
Lebih terperinciManusia merupakan makhluk hidup yang selalu berkembang mengikuti tahaptahap. perkembangan tertentu. Manusia hams melewati satu tahap ke tahap
BABI PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk hidup yang selalu berkembang mengikuti tahaptahap perkembangan tertentu. Manusia hams melewati satu tahap ke tahap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Individu akan selalu dihadapkan dengan berbagai masalah dengan bentuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Individu akan selalu dihadapkan dengan berbagai masalah dengan bentuk dan tingkat masalah yang berbeda-beda ketika menjalani hidupnya. Individu yang sering dihadapkan
Lebih terperinciKontribusi Social Comparison Terhadap Body Image pada Wanita Dewasa Awal
Kontribusi Social Comparison Terhadap Body Image pada Wanita Dewasa Awal Disusun oleh : Rani Pratiwi Istifarah 17513285 Dosen pembimbing : Desi Susianti, S. Psi., M.Si. Universitas Gunadarma Jakarta 2016
Lebih terperinciPENGARUH KELOMPOK PSIKOEDUKASI DENGAN COGNITIVE BEHAVIORAL THERAPY TERHADAP BODY IMAGE SISWI KELAS X SMAN 32 JAKARTA
Pengaruh Kelompok Psikoedukasi Dengan Cognitive Behavioral Therapy Terhadap Body Image... 55 PENGARUH KELOMPOK PSIKOEDUKASI DENGAN COGNITIVE BEHAVIORAL THERAPY TERHADAP BODY IMAGE SISWI KELAS X SMAN 32
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siaran televisi saat ini telah menjadi suatu kekuatan yang sudah masuk ke dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki karakteristik tersendiri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, teknologi komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi komunikasi memudahkan setiap orang untuk
Lebih terperinciGAMBARAN KOMITMEN BERPACARAN PADA KORBAN SEXUAL INFIDELITY USIA TAHUN YANG TETAP MEMERTAHANKAN RELASI BERPACARANNYA SEKAR NAWANG WULAN
GAMBARAN KOMITMEN BERPACARAN PADA KORBAN SEXUAL INFIDELITY USIA 18-25 TAHUN YANG TETAP MEMERTAHANKAN RELASI BERPACARANNYA SEKAR NAWANG WULAN Eka Riyanti Purboningsih, S.Psi., M.Psi. 1 Fakultas Psikologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Balakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Balakang Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MOTIVASI EKSTRINSIK PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN STRATEGI PRESENTASI DIRI DI MEDIA SOSIAL PADA REMAJA JABODETABEK
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI EKSTRINSIK PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN STRATEGI PRESENTASI DIRI DI MEDIA SOSIAL PADA REMAJA JABODETABEK Ardini Galuh Mustika tikatikoo30@gmail.com Dosen Pembimbing : Raymond
Lebih terperinciMasa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak (S
HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON FILM DRAMA ROMANTIS DENGAN KECENDERUNGAN SEKS PRANIKAH PADA REMAJA Ardhi Pratama Putra Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAK Media masa mempunyai pengaruh
Lebih terperinciKEPUASAN PENONTON TERHADAP PROGRAM JEJAK PETUALANG TRANS 7 (Studi tentang Kepuasan Anggota PALAWA UAJY terhadap Program Jejak Petualang Trans 7)
JUDUL SKRIPSI : KEPUASAN PENONTON TERHADAP PROGRAM JEJAK PETUALANG TRANS 7 (Studi tentang Kepuasan Anggota PALAWA UAJY terhadap Program Jejak Petualang Trans 7) OLEH : CHRISTINE, PEMBIMBING : BIROWO PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada masa remaja penampilan fisik merupakan hal yang paling sering
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa remaja penampilan fisik merupakan hal yang paling sering diperhatikan. Biasanya keinginan untuk tampil sempurna sering diartikan dengan memiliki tubuh
Lebih terperinciABSTRAK Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini berjudul Studi Deskriptif Mengenai Body Image Pada Pria Dewasa Awal Yang Bergaya Metroseksual di Pusat Kebugaran X Kota Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui body image
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
26 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini, akan dibahas mengenai permasalahan penelitian, hipotesis, perumusan variabel, alat ukur, subjek penelitian, desain, metode pengumpulan data, prosedur serta pengolahan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH
PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH Oleh: Sri Maslihah PENDAHULUAN Dunia anak adalah dunia yang senantiasa menarik perhatian dengan berbagai tingkah laku anak yang luar biasa dinamis, variatif dan inovatif.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja adalah masa terjadinya pertumbuhan dan perkembangan yang cepat selain 1000 hari pertama kehidupan. Hampir separuh dari total pertumbuhan dan perkembangan seseorang
Lebih terperinciPERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN APARTEMEN DI KOTA BANDUNG SEBAGAI TEMPAT TINGGAL TETAP PADA MAHASISWA PERANTAU FITRIYANTI
PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN APARTEMEN DI KOTA BANDUNG SEBAGAI TEMPAT TINGGAL TETAP PADA MAHASISWA PERANTAU FITRIYANTI Dibimbing oleh: Prof. Dr. Tb. Zulrizka Iskandar, S.Psi., M.Sc. ABSTRAK Keterbatasan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. kali oleh seorang psikiater asal Inggris bernama John Bowlby pada tahun 1969.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Attachment Attachment atau kelekatan merupakan teori yang diungkapkan pertama kali oleh seorang psikiater asal Inggris bernama John Bowlby pada tahun 1969. Ketika seseorang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra tubuh bagi remaja merupakan suatu hal yang penting. Pada masa remaja seseorang banyak mengalami perubahan. Perubahan yang pesat ini menimbulkan respon tersendiri
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Identitas Ego 2.1.1 Definisi Identitas Ego Untuk dapat memenuhi semua tugas perkembangan remaja harus dapat mencapai kejelasan identitas (sense of identity) yang berkaitan dengan
Lebih terperinciPengaruh Tayangan Sinetron Ftv Bagi Perkembangan Psikis Remaja Indonesia Saat Ini
Pengaruh Tayangan Sinetron Ftv Bagi Perkembangan Psikis Remaja Indonesia Saat Ini Oleh : Ni Kadek Wina Ferninaindis Mahasiswa Program Pasca Sarjana Institut Seni Indonesia Denpasar ABSTRAK Masa remaja
Lebih terperinciTAHAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 12-17 TAHUN
TAHAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 12-17 TAHUN LATAR BELAKANG Lerner dan Hultsch (1983) menyatakan bahwa istilah perkembangan sering diperdebatkan dalam sains. Walaupun demikian, terdapat konsensus bahwa yang
Lebih terperinci