Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seizin SPA FEUI. Mojakoe dapat didownload di

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seizin SPA FEUI. Mojakoe dapat didownload di"

Transkripsi

1 1 MOJAKOE Perpajakan Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seizin SPA FEUI. Mojakoe dapat didownload di Official Learning Partner: OfficialMedia SPA FEUI

2 MOJAKOE Perpajakan 1 Ujian Akhir Semester Semester Gasal Tahun 2013/2014 Soal 1 1. Saat ini di bandara tersedia counter khusus untuk restitusi Pajak (bukan untuk pabean bea cukai). Jelaskan keberadaan counter pajak ini hubungannya dengan PPN. Mengapa harus ada counter pajak ini? 2. Jelaskan perlakuan PPN atas barang yang dibebaskan PPN, penyerahan yang PPNnya ditanggung pemerintah dan penyerahan kepada pemungut. 3. Perbedaan antara akuntansi dan pajak dalam rekonsiliasi fiskal akan memunculkan pajak tangguhan dalam pajak. Bagaimana cara entitas menghitung nilai beban pajak kini dan beban/pendapatan pajak tangguhan. Jelaskan perbedaan utang PPh Badan, utang Pajak withholding dan aset/liabilitas pajak tangguhan. 4. Faktur pajak merupakan dokumen penting dalam PPN. Jelaskan pengertian faktur pajak dan informasi pokok yang harus ada dalam faktur pajak? Apakah yang dimaksud dengan faktur pajak cacat? Jelaskan potensi risiko yang dapat terjadi atas faktur pajak sehingga perusahaan harus menanggung biaya akibat faktur pajak. 5. Sebuah Bank di LN akan membuka cabang / anak perusahaan di Indonesia. Ada dua alternatif yang dapat dilakukan yaitu membentuk cabang atau mendirikan perusahaan di Indonesia dengan kepemilikan gabungan dari induk di LN dan beberapa investor lokal. Jelaskan kelemahan dan keunggulan dua alternatif di atas dari aspek kewajiban perpajakan. 6. Suatu entitas yang bergerak dalam bidang penyewaan taksi, melakukan pembelian mobil sedan untuk disewakan dan untuk mobil dinas manager/direktur. Jelaskan bagaimana perlakuan PPN atas pembelian mobil sedan tersebut? Jelaskan juga bagaimana pencatatan aset tetap atas pembelian tersebut di entitas tersebut. Soal 2 Rico baru saja menyelesaikan studinya di sebuah business school di LN. Setelah dua tahun bekerja sebagai financial consultant, Rico beralih menjadi wirausaha. Memulai usaha restoran di Depok, saat ini Rico telah memiliki beberapa cabang restoran di Jakarta dan Bandung. Bahkan saat ini telah memulai bisnis persewaan rumah kost, fotocopy dan laundry. Saat ini semua usahanya berada dalam satu grup usaha bernama Ric s Corp. Bentuk perusahaan yang dipilih PT tertutup dengan pemegang saham sebagian besar Rico dan 10% dipegang beberapa teman dan Saudara Rico. Rico mengelola usahanya dengan cara modern, termasuk untuk pembukan dan pengelolaan keuangan. Rico memiliki bagian akuntansi dan keuangan yang mengelola semua bisnisnya namun untuk pemegang kas dilakukan di masing- masing unit bisnis. Ric s Corp telah memiliki NPWP. MOJAKOE Perpajakan 1 2 UAS Semester Ganjil 2012/2013

3 Untuk kewajiban perpajakan perusahaan, perusahaan menyerahkan kepada pihak luar. Untuk pajak restoran, Rico mempercayakan kepada petugas pajak Dispenda. Petugas pajak ini berfungsi sebagai konsultan Rico. Selama ini Rico membayar pajak sebesar 3% dari total omset penjualan yang dilakukan. Rico membayar Petugas Dispenda per tahun sekitar 1% dari omset. Nilai yang dibayarkan tersebut jauh lebih rendah. Menurut ketentuan, pajak yang dibayarkan 10% dari total omset. Rico tidak hanya menikmati benefit membayar pajak lebih rendah, namun dapat dipastikan perusahannya aman dari proses pemeriksaan. Untuk pembayaran pajak perusahaan, Rico juga mempekerjakan salah seorang petugas KPP sebagai konsultan. Berdasarkan saran dari konsultan tersebut Rico cukup melaporkan penghasilan netto sebesar 30% dalam SPT. Untuk keperluan ini Rico memberikan honor kepada petugas pajak. Petugas pajak juga menjamin Rico tidak akan dijadikan obyek pemeriksaan. Khusus untuk pembayaran pajak yang dipotong misal PPh 21, Rico memberikan gaji dalam bentuk penggantian transport, penggantian makan / uang makan sehingga gaji yang di luar penggantian jumlah di bawah PTKP. Hanya gaji level manajer dan kepala cabang yang PPh 21nya dipotong. Untuk PPh lainnya, Rico tidak pernah memotong pajak atas pembayaran yang dilakukan, karena tanpa pajak Rico memperoleh harga yang lebih murah. Diminta: Berikan pendapat Anda tentang apa yang harus dilakukan oleh Rico. Apakah Anda setuju dengan praktik yang dilakukannya. Berikan analisis cost benefit dan risk exposure atas apa yang dilakukan. Berikan saran perbaikan yang mungkin diperlukan. Soal 3 Pilihan 1 PT Semeru merupakan produsen garmen dengan merk luar negeri yang berlokasi di Karawang. Produk perusahaan dijual di dalam dan di luar negeri. Bahan baku perusahaan sebagian besar komponen lokal namun ada beberapa diimpor dari LN. Perusahaan telah dikukuhkan sebagai PKP sejak tahun Selama bulan Desember 2012, melakukan transaksi- transaksi sebagai berikut: (nilai transaksi sebelum pajak kecuali disebutkan, kecuali disebutkan khusus dalam informasi transaksi. Nilai pembayaran yang harus ditambahkan nilai PPN, kecuali disebutkan lain) No Tanggal Transaksi 1 1 Desember Perusahaan memesan bahan baku lokal kepada PT Melati total sebesar Rp ditambah PPN. Dari jumlah tersebut Rp dibayar tunai, 60% dibayarkan saat pengiriman tanggal 5 Desember dan sisanya dibayarkan saat pengiriman lengkap. Supplier telah memberikan faktur pajak atas pembayaran uang muka yang dilakukan. Dari keseluruhan barang tersebut 70% dikirim tanggal 5 Desember dan sisanya akan dikirim bulan berikutnya. 2 3 Desember Perusahaan mengirimkan barang beserta fakturnya kepada MOJAKOE Perpajakan 1 3 UAS Semester Ganjil 2012/2013

4 Supermarket ABC untuk konsinyasi sebesar Rp Untuk barang konsinyasi pelaporan barang yang terjual dilakukan tanggal tiap bulan termasuk laporan retur barang. 3 4 Desember PT Dahlia memesan baju seragam untuk karyawan dengan total pesanan Rp Perusahaan menerima uang muka sebesar 10% dari total pesanan ditambah nilai PPNnya. Barang akan diserahkan 30% pada 26 Desember dan sisanya pada 10 Maret. Pelunasan akan dilakukan bersamaan dengan pengiriman barang. 4 5 Desember Menerima 70% dari barang dari PT Melati, yang dipesan pada tanggal 1 Desember. Untuk itu perusahaan membayar 60% dari total nilai pesanan kepada supplier. Faktur pajak atas pengiriman dan pembayaran telah diterima. 5 6 Desember Mengimpor bahan baku sebesar USD. Atas imporn ini cost 2000 USD, insurance 1000 USD. Bea masuk dikenakan 10% dari CIF. Kurs KMK yang berlaku saat transaksi tersebut adalah Rp 9.500, sedangkan kurs spot sebesar Rp Desember Mengirimkan barang kepada pelanggan PT ABC sebesar Rp ditambah PPN. Atas pengiriman barang ini PT ABC melakukan pembayaran 10%nya, sisanya akan dibayar di bulan Januari dan Februari. 7 8 Desember Mengirimkan barang kepada Pemda DKI senilai Rp ditambah PPN Desember Melakukan export barang ke Jepang senilai USD, freight sebesar USD dan insurance USD. Kurs KMK yang berlaku dan kurs spot Rp Faktur pajak dan dokumen telah diselesaikan bersamaan dengan pengiriman barang Desember Membayar pelunasan pembelian yangdilakukan pada bulan 5 Nopember sebesar Rp termasuk PPN. Nilai total pembelian pada 5 Nopember sebesar Rp termasuk PPN. Faktur pajak telah diterima bulan Nopember Desember Mengirimkan tagihan kepada Pemda DKI atas pengiriman yang dilakukan pada tanggal 8 Desember. Perusahaan mengirimkan faktur dan dokumen tagihan yang diperlukan Desember Dalam rangka ulang tahun memberikan sepatu kepada murid SD terpencil secara cuma- cuma dengan nilai jual sepatu sebesar Rp Laba kotor atas sepatu ini adalah 30% dari harga jual. Faktur pajak dibuat pada saat pengiriman barang Desember Menerima pelunasan penjualan dari PT Mutiara atas penjualan yang dilakukan pada 10 Nopember senilai Rp ditambah PPN. Barang beserta faktur pajak telah dikirimkan perusahaan pada bulan Nopember Desember Menerima transfer pembayaran dari Pemda DKI atas tagihan 12 Desember. Perusahaan menerima SSP atas pajak yang dibayarkan oleh bendaharawan. MOJAKOE Perpajakan 1 4 UAS Semester Ganjil 2012/2013

5 Pada tanggal tersebut perusahaan juga menerima pembayaran dari sebesar Rp atas tagihan yang dikirimkan pada tanggal 15 Nopember. Untuk barang ini pengiriman dilakukan pada tanggal 25 Oktober Desember Menerima pesanan bahan baku dari PT Dahlia. Total nilai pemberian dikirimkan sebesar Rp ditambah PPN. Perusahaan telah membayar DP 20% pada bulan Nopember saat pemesanan ( ), saat pengiriman pesanan dibayarkan dan sisanya akan dibayarkan pada bulan Februari. Faktur pajak diterima pada saat penerimaan barang dan pembayaran uang muka Desember Menyerahkan barnag senilai Rp ditambah PPN dengan pembayaran kredit, pelunasan dilakukan 50% satu bulan yang akan datang dan sisanya bulan berikutnya. Perusahaan telah membuat faktur saat pengiriman barang Desember Membayar tagihan lsitrik dan telpon masing- masing Rp dan Rp termasuk PPN dalam kwitansi pembayaran Desember Entitas membangun sendiri gedung kantor. Biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan tersebut selama bulan Desember sebesar Rp untuk pembelian material dan biaya upah sebesar Rp Nilai pengeluaran untuk pembelian material termasuk PPN masukan, perusahaan menerima faktur pajak masukan atas pembelian material tersebut Desember Melakukan penyerahan barang sebesar Rp Atas penyerahan ini faktur pajak telah dibuat. Penjualan dilakukan dengan term 2/15, n/ Desember Menerima laporan penjualan konsinyasi dari beberapa supermarket, diketahui barang yang tejrual sebear Rp dan barang yang diretur sebesar Rp Nota retur dan faktur pajak retur dilampirkan Desember Membeli bahan baku secara tunai sebesar Rp dari PT Mawar. Faktur pajak diteirma bersamaan dengan dokumen bukti pembayaran Desember Mengirimkan barang yang dipesan dari PT Dahlia pada 4 Desember. Jumlah barang yang dikirim sebanyak 30% dari total pesanan. Perusahaan mengirimkan faktur untuk pengiriman ini. Perusahaan menerima pembayaran sebesar 20% dari total barang dipesan Desember Menerima faktur pajak atas pembelian dari supplier yang dilakukan pada 25 Agustus Pembelian tersebut senilai Rp Perusahaan belum memasukkan pada SPT Agustus karena belum menerima faktur pajak dari supplier Desember Membeli peralatan pabrik senilai Rp Untuk pembelian peralatan ini perusahaan membayar 40% secara tunai dan sisanya dibayarkan secara angsuran dalam tiga bulan berikutnya. Faktur pajak telah diterima. MOJAKOE Perpajakan 1 5 UAS Semester Ganjil 2012/2013

6 24 29 Desember Membeli kendaraan secara leasing untuk manajer sebanyak 2 buah masing- masing Rp Untuk pembelian ini perusahaan membayar uang muka sebesar Rp Sisanya diangsur selama 12 bulan berikutnya. Faktur pajak telah diterima Desember Mengembalikan barang yang dari pembelian 5 Desember karena barangnya rusak. Barang yang dikembalikan senilai Rp Faktur pajak retur dibuat bersamaan dengan pengembalian barang Desember Melakukan penghapusan piutang dari seorang pleanggan sebesar Rp (termasuk nilai PPN) atas penjualan yang telah dilakukan pada 2 Desember Desember Membuat faktur pajak gabungan atas penjualan retail yang terjadi selama bulan Desember. Total penjualan sebesar Rp Asumsi: Seluruh transaksi pembelian BKP / perolehan JKP dilakukan perusahaan dengan PKP lainnya. Nilai transaksi belum termasuk PPN kecuali bila disebutkan. Faktur pajak langsung dikreditkan pada masa diterimanya Faktur Pajak tersebut. Diminta: a. Untuk setiap transaksi di atas, tentukan tanggal dibuatnya Faktur Pajak, klasifikasi PK / PM, DPP, PPN terutang, dan keterangan lain bila dibutuhkan dalam format seperti tabel berikut: (27) (format tabel boleh ditambahkan jika diperlukan untuk mempermudah perhitungan) No. Tgl. FP PK / PM DPP PPN Keterangan b. Hitung kurang / lebih bayar PPN selama masa pajak Desember 2012 dan berapa yang akan ditampilkan sebagai hutang PPN dalam laporan posisi keuangan jika diasumsikan pajak untuk masa Nopember telah dibayar lunas perusahaan di bulan Desember. (4 poin) c. Buatlah jurnal atas transaksi yang terkait dengan transaksi tanggal 1, 4 dan 6 Desember (4) Soal 4 PT Merapi perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyewaan kendaraan darat. Perusahaan telah berdiri sejak 40 tahun lalu. Perusahaan menyewakan kendaraan dalam bentuk retail persewaan taksi. Kendaraan maupun persewaan ke perusahaan baik kegiatan wisata maupun dalam kontrak jangka panjang (1-12 bulan). Laporan keuangan PT Merapi dapat dilihat dalam lampiran paling akhir soal. MOJAKOE Perpajakan 1 6 UAS Semester Ganjil 2012/2013

7 Penjelasan terkait laporan laba rugi yang telah disusun perusahaan (dalam ribuan rupiah sama seperti satuan dalam tabel). a. Dalam biaya gaji dan upah terdapat tunjangan seragam sopir sebesar dan seragam kantor sebesar b. Perusahaan memperoleh pendapatan dari instansi pemerintah sebesar Atas pendapatan tersebut telah dipotong PPh pasal 22 sebesar Pendapatan dari sewa kendaraan sebesar telah dipotong PPh 23 sebesar Sistem akuntansi perusahaan mencatat pajak yang telah dipotong sebagai pajak dibayar di muka. c. Beban depresiasi dihitung dari tabel berikut ini. Akt Pajak Perolehan Nilai Sisa Akm Dep Bbn Dep Bangunan Peralatan Peralatan Peralatan Mobil Dinas Akt Pajak Perolehan Nilai Sisa Akm Dep Bbn Dep Bis Van Sedan Mobil dinas adalah kendaraan yang digunakan oleh pimpinan perusahaan pada level tertentu. Mobil ini dibawa pulang oleh pimpinan tersebut, namun bahan bakar dan perawatannya ditanggung oleh perusahaan. Beban perawatan mobil dinas sebesar dan bahan bakar sebesar d. Sewa kendaraan merupakan sewa beberapa kendaraan kepada beberapa perusahaan unutk kepentingan disewa kembali. Sewa ini jangka waktunya rata- rata 1 tahun dan dapat diperpanjang lagi. Atas sewa yang dibayarkan perusahaan memotong PPh 23 sebesar 2%. e. Termasuk beban iklan dan pemasaran terdapat biaya entertainment yang tidak ada daftar nominatifnya sebesar f. Termasuk dalam staf insentif adalah beban outing karyawan yang dilaksanakan pada hari ulang tahun perusahaan sebesar Penyediaan kesehatan dalam bentuk poliklinik perusahaan sebesar g. Termasuk dalam beban administrasi adalah: Biaya penurunan nilai piutang sebesar yang dihitung menurut PSAK yang dihitung berdasarkan bukti obyektif. Piutang ini berasal dari pendapatan kontrak dengan perusahaan lain. Biaya penurunan persediaan sparepart bengkel MOJAKOE Perpajakan 1 7 UAS Semester Ganjil 2012/2013

8 Beban pajak bumi dan bangunan sebesar Biaya perjalanan dinas, termasuk biaya perjalanan dinas keluarga direksi dan komisaris sebesar h. Termasuk dalam beban operasional lain adalah: Pemberian beasiswa kepada putra- putri karyawan berprestasi sebesar dan mahasiswa kurang mampu di universitas negeri kota tersebut Bantuan kegiatan yang diselenggarakan secara lokal dalam rangka CSR perusahaan yaitu untuk kegiatan sosial , pengembangan olahraga , pembangunan infrastruktur sosial , pembangunan sarana pendidikan dan bantuan kegiatan keagamaan sebesar i. Pendapatan bunga deposito merupakan tabungan dari dana cadangan perusahaan yang ditujukan untuk investasi di masa depan dengan total tabungan bunga 5% sedangkan bunga pinjaman muncul terkait hutang obligasi sebesar dengan bunga 8%. Selama tahun tersebut tidak ada perubahan saldo obligasi dan deposito. j. Pendapatan sewa dikenakan pajak final 10% dari total sewa sebesar k. Dividen PT. Patron telah dikenakan pajak sebesar 30% dan Beautiful dikenakan pajak sebesar 20%. Perusahaan mencatat pendapatan ini secara net setelah pajak yang dibayarkan di LN. Investasi di PT. Patron dijual pada tahun 2011 dengan keuntungan penjualan sebesar dikenakan pajak 30%. l. Perusahaan mencatat investasi di PT Pelangi dan Kintamani dengan menggunakan metode ekuitas. Laba PT Pelangi sebesar dan dividen yang dibayarkan selama tahun tersebut Laba PT Kintamani dan dividen yang dibayarkan sebesar m. Pendapatan hasil investasi jangka pendek berupa dividen (dipotong pajak 15%), capital gain yang telah terealisasi dan capital gain yang belum terealisasi n. Keuntungan penjualan kendaraan yang dilakukan diakhir tahun. Kendaraan yang telah habis masa pakai dan tidak layak untuk dioperasikan dijual dengan keterangan. Umur Dep Akt Dep Pjk Perolehan Nilai buku akuntansi Nilai jual Keuntungan Sedan Van Bis ( ) o. Perusahaan mencatat pajak yang dibayarkan sebagai pajak diterima di muka kecuali untuk penghasilan yang dikenakan pajak final dan pajak yang dibayarkan di luar negeri yang dicatat sebesar penghasilan netto. p. Selain pajak yang telah disebutkan di atas, perusahaan telah membayar angsuran PPh 25 selama tahun 2012 sebesar Diminta: 1. Hitung pajak perusahaan dengan terlebih dahulu menghitung penghasilan kena pajak perusahaan dengan melakukan rekonsiliasi fiskal dengan menggunakan kertas MOJAKOE Perpajakan 1 8 UAS Semester Ganjil 2012/2013

9 kerja yang ada di lembar paling belakang soal. Untuk masing- masing koreksi sertakan alasan dan perhitungan! 2. Hitung kredit pajak PPh 24 atas penghasilan yang diterima perusahaan dari luar negeri. Buatlah koreksi pencatatan atas pendapatan dari luar negeri yang seharusnya dibuat perusahaan sehingga pencatatannya konsisten dengan penghasilan yang lain. 3. Hitung total kredit pajak dan pajak yang harus dibayarkan di akhir tahun. Buatlah jurnal untuk memunculkan beban dan liabilitas pajak kini? 4. Hitung berapa jumlah angsuran pajak untuk tahun 2012 dengan memperhatikan penghasilan tidak teratur yaitu keuntungan penjualan kendaraan dan investasi yang dijual. 5. Sebutkan minimal tiga item yang memunculkan pajak tangguhan berikat penjelasan singkat? NB. Kertas kerja terlampir di bagian jawaban bersama dengan rekonsiliasi. MOJAKOE Perpajakan 1 9 UAS Semester Ganjil 2012/2013

10 Jawaban Soal 1 1. Berdasarkan Undang Undang Nomor 42 Tahun 2009 Pasal 16E ayat 1, PPN dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang sudah dibayar atas pembelian Barang Kena Pajak yang dibawa ke luar Daerah Pabean oleh orang pribadi pemegang paspor luar negeri dapat diminta kembali. Berdasarkan penjelasan UU tersebut, tujuan dari restitusi ini adalah untuk menarik wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Indonesia karena adanya insentif perpajakan berupa restitusi PPN. Counter restitusi tersebut perlu untuk dibuat di bandara agar memudahkan wisatawan mancanegara melakukan proses restitusi PPN, sehingga sebelum wisatawan tersebut pulang, wisatawan tersebut dapat melakukan restitusi di bandara, tanpa perlu mendatangi kantor pelayanan pajak atau tempat- tempat lain. 2. Penjelasan atas: a. Barang yang dibebaskan PPN adalah Barang Kena Pajak yang tidak terutang PPN. Tidak ada Pajak Masukan yang dapat dikreditkan. b. Penyerahan yang PPNnya ditanggung pemerintah memiliki maksud bahwa PPN atas pembelian barang yang PPNnya ditanggung pemerintah tidak perlu dibayarkan oleh pembeli, karena PPNnya ditanggung oleh pemerintah. c. Penyerahan kepada pemungut adalah penyerahan BKP/JKP ke pemungut PPN (BUMN, Bendaharawan pemerintah dan KPKN, Kontraktor kontrak kerja sama pengusahaan minyak dan gas bumi dan kontraktor atau pemegang kuasa/pemegang izin pengusahaan sumber daya panas bumi). Dalam kasus ini, saat pembayaran diserahkan kepada PKP penjual, maka uang yang diterima sudah dipotong dengan jumlah PPN yang harus dibayarkan. 3. Cara untuk menghitung beban pajak kini adalah dengan pertama melakukan koreksi fiskal positif dan negatif atas laba sebelum pajak, lalu dihasilkan pendapatan kena pajak, dan kemudian dikenakan tarif yang berlaku. Beban dan pendapatan pajak tangguhan terhitung dari perbedaan temporer yang dikalikan dengan tarif yang berlaku. Utang PPh Badan adalah PPh yang terutang untuk dibayarkan oleh Wajib Pajak Badan Dalam Negeri dan/atau BUT setelah dikurangi kredit pajak. Utang withholding adalah potongan pajak yang wajib disetorkan oleh pemotong pajak kepada negara sebagai akibat dari pemotongan pajak atas penghasilan pemberi jasa/barang. Aset/liabilitas pajak tangguhan adalah pajak yang kewajibannya ditunda sampai waktu yang diperbolehkan, biasanya muncul karena ada perbedaan temporer antara akuntansi dan perpajakan. Perbedaannya, sejalan dengan waktu, perusahaan akan membayar liabilitas pajak tangguhan dan memulihkan nilai tercatat dari aset pajak tangguhan. 4. Faktur pajak adalah bukti pungutan pajak yang dibuat oleh Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak atau penyerahan Jasa Kena Pajak. Informasi yang terdapat mencakup nama, alamat, NPWP PKP; nama, alamat, NPWP pembeli BKP atau penerima JKP; jenis barang atau jasa, jumlah harga jual atau penggantian, potongan harga; PPN yang dipungut; PPnBM yang dipungut; kode, nomor seri dan tanggal pembuatan faktur pajak; dan nama dan tanda tangan yang berhak menandatangani faktur pajak. Faktur pajak cacat adalah faktur pajak yang tidak diisi secara lengkap, jelas, benar, dan/atau tidak ditandangani, termasuk MOJAKOE Perpajakan 1 10 UAS Semester Ganjil 2012/2013

11 kesalahan dalam pengisian kode dan nomor seri. Menjadi penting bagi perusahaan untuk menanggung biaya faktur pajak karena bagi PKP penjual, faktur pajak cacat akan mengakibatkan munculnya sanksi administratif berupa denda sebesar 2% dari DPP, dan bagi PKP pembeli, PPN tidak dapat dikreditkan. 5. Pembukaan cabang oleh bank tersebut akan menjadikan cabang tersebut sebagai Bentuk Usaha Tetap, sedangkan sistem joint venture akan membentuk sebuah Wajib Pajak Badan Dalam Negeri. Persamaan keduanya adalah keduanya dikenakan pajak penghasilan senilai 25% (PPh Ps. 17 ayat (1)). Keunggulan BUT adalah dapat dibebankannya biaya kantor pusat terkait BUT. Kelemahan BUT adalah ikut diperhitungkannya penghasilan kantor pusat sebagai penghasilan BUT, serta pengenaan PPh Pasal26 atas laba setelah pajak yang tidak ditanamkan kembali di Indonesia. 6. Berdasarkan UU PPN, pajak masukan atas sedan tidak dapat dikreditkan, kecuali dipergunakan untuk disewakan atau diperdagangkan. Maka itu, sedan yang dibeli untuk penyewaan taksi pajak masukannya dapat dikreditkan, namun untuk sedan yang dipergunakan oleh direksi dan manajemen, pajak masukannya tidak dapat dikreditkan. Pencatatan dari aset- aset tersebut adalah sebagai aset tetap, nilai PPN bagi sedan yang disewakan tidak dapat dikapitalisasi, sedangkan sedan kendaraan dinas PPN dapat dikapitalisasi. Soal 2 Dalam pembayaran pajak restoran, Rico telah melakukan tax evasion, dimana Rico telah membayar petugas Dispenda agar pajak yang perlu dibayar lebih rendah. Rico juga telah melakukan praktik tax evasion dalam pembayaran pajak perusahaan, dimana Rico hanya melaporkan penghasilan netto sebesar 30% dalam SPT. Sesuai peraturan, penghasilan yang berupa penggantian termasuk objek pajak. Jadi, jika total gaji termasuk penggantian berjumlah lebih dari PTKP, seharusnya Rico tetap memotong PPh 21. Namun, jika total gaji dan penggantian kurang dari PTKP, maka tidak ada PPh 21 yang dipotong. Praktik ini tidak melanggar aturan, sehingga termasuk sebagai tax planning. Namun, jika Rico tidak memotong PPH 21 namun gaji dan penggantian berjumlah lebih dari PTKP, maka Rico telah melakukan tax evasion. Rico memiliki kewajiban memotong PPh untuk pembayaran yang dilakukan, sehingga Rico telah melakukan tax evasion. Cost yang dikeluarkan oleh Rico untuk mengurangi pajak yang dibayarkan tentu jauh lebih sedikit dibandingkan dengan pajak yang seharusnya dibayarkan, sehingga tampak bahwa benefit dari praktik yang dilakukan Rico sangat besar. Secara sekilas pun tampak bahwa risk exposure yang dihadapi Rico cukup rendah, karena para petugas yang digunakan Rico menjamin tidak akan ada pemeriksaan. Namun, jika ada whistleblower yang melaporkan praktik Rico, maka Rico berpotensi untuk diperiksa dan dikenakan hukuman. Sanksi dapat berupa denda hingga 200% dari nilai pajak yang terutang dan hukuman penjara bagi pihak yang dengan sengaja melaporkan pajak dengan salah. Karena usaha restoran berada di tiga kota yang berbeda, penyerahan antar cabang restoran terutang PPN untuk Barang Kena Pajak selain makanan. Selain itu, usaha kost dan restoran MOJAKOE Perpajakan 1 11 UAS Semester Ganjil 2012/2013

12 dikenakan pajak daerah, sehingga Rico seharusnya membayarkan pajak sebesar 10% dari pendapatan ke pemerintah daerah. Saran yang dapat diberikan adalah untuk Rico segera menghentikan perbuatannya dan menjalankan peraturan- peraturan perpajakan yang berlaku untuk menghindari pemeriksaan yang dapat berakibat pada kerugian yang lebih besar, yaitu hukuman denda hingga 200% dan penjara. No Soal 3 a. Tanggal FP PK / PM DPP PPN Keterangan 1 1 Desember PM Rp66,000,000 Rp6,600,000 Dikreditkan di Desember 2 3 Desember PK Rp100,000,000 Rp10,000,000 Disetorkan di Desember 3 4 Desember PK Rp50,000,000 Rp5,000,000 Disetorkan di Desember 4 5 Desember PM Rp180,000,000 Rp18,000,000 Dikreditkan di Desember 5 6 Desember PM Rp188,100,000 Rp18,810,000 Dipungut oleh Bea Cukai 6 7 Desember PK Rp250,000,000 Rp25,000,000 Disetorkan di Desember 7 8 Desember PK Rp400,000,000 Rp40,000,000 Dipungut oleh Pemda DKI 8 10 Desember PK Rp720,000,000 Rp- PPN tarif 0% 9 5 Nopember PM Rp110,000,000 Rp11,000,000 Dikreditkan di Nopember 10 n/a Desember PK Rp140,000,000 Rp14,000,000 Disetorkan di Desember Nopember PK Rp80,000,000 Rp8,000,000 Disetorkan di Nopember Oktober PK Rp330,000,000 Rp33,000,000 Disetorkan di Oktober 14 November PM Rp44,000,000 Rp4,400,000 Dikreditkan di Nopember 18 Desember PM Rp176,000,000 Rp17,600,000 Dikreditkan di Desember Desember PK Rp400,000,000 Rp40,000,000 Disetorkan di Desember Desember PM Rp12,000,000 Rp1,200,000 Dikreditkan di Desember Rp23,000,000 Rp2,300,000 Dikreditkan di Desember Desember PK Rp66,000,000 Rp6,600,000 Tidak dapat dikreditkan Desember PK Rp250,000,000 Rp25,000,000 Disetorkan di Desember Desember (PK) Rp50,000,000 Rp5,000,000 Pengurangan PK Desember Desember PM Rp240,000,000 Rp24,000,000 Dikreditkan di Desember Desember PK Rp100,000,000 Rp10,000,000 Disetorkan di Desember Agustus PM Rp50,000,000 Rp5,000,000 Tidak dapat dikreditkan Desember PM Rp700,000,000 Rp70,000,000 Dikreditkan di Desember Desember PM Rp50,000,000 Rp5,000,000 Dikreditkan di Desember, operating lease Desember (PM) Rp20,000,000 Rp2,000,000 Pengurangan PM Desember 26 n/a Desember PK Rp600,000,000 Rp60,000,000 Disetorkan di Desember b. PK PM PPN Kurang Bayar Rp224,000,000 Rp161,510,000 Rp62,490,000 MOJAKOE Perpajakan 1 12 UAS Semester Ganjil 2012/2013

13 Pajak Keluaran Hutang PPN Pajak Masukan Rp224,000,000 Rp62,490,000 Rp161,510,000 c. 1 Desember Uang muka Pajak Masukan Kas Rp66,000,000 Rp6,600,000 Rp72,600,000 4 Desember Kas Rp55,000,000 Pajak Keluaran Pendapatan diterima di muka Rp5,000,000 Rp50,000,000 6 Desember Persediaan bahan baku Kas Pajak Masukan Rp190,080,000 Rp208,890,000 Rp18,810,000 Soal 4 1. Koreksi terhadap laporan laba rugi a. Biaya seragam supir diasumsikan tidak dapat dipisahkan dari pekerjaan dan berbentuk tunjangan, sehingga deductible. Seragam kantor dikoreksi + sebesar Rp b. Tidak ada koreksi. c. Beban depresiasi peralatan kantor (pajak) adalah Rp , koreksi sebesar Rp Beban depresiasi kendaraan operasional (pajak) adalah Rp , koreksi sebesar Rp Beban perawatan mobil dan bahan bakar deductible 50% karena dibawa pulang, koreksi + Rp dan Rp d. Tidak ada koreksi. e. Tidak ada daftar nominatif, koreksi + Rp f. Termasuk natura, koreksi + Rp g. Beban administrasi: ü Koreksi + sebesar Rp , belum mengikuti ketentuan perpajakan ü Tidak ada koreksi, berhubungan dengan kegiatan usaha ü Tidak ada koreksi ü Koreksi + sebesar Rp h. Beban operasional: ü Beasiswa kepada pengajar, mahasiswa, pihak lain, dapat dibebankan. Tidak ada koreksi. ü Yang dikoreksi: kegiatan sosial, bantuan keagamaan tidak wajib. Koreksi + sebesar Rp dan Rp MOJAKOE Perpajakan 1 13 UAS Semester Ganjil 2012/2013

14 i. Pokok tabungan lebih besar dibanding pokok pinjaman, koreksi + sebesar Rp Untuk pendapatan bunga deposito bersifat final, koreksi Rp j. Pendapatan sewa bersifat final, koreksi Rp k. PKP untuk PT Patron Rp , koreksi + Rp PKP untuk Beautiful Rp , koreksi + Rp l. Dividen PT Pelangi tidak dikenakan pajak, koreksi Rp Dividen PT Kintamani dikenakan pajak, koreksi Rp (income from investment dividend) m. Hanya dividen yang diakui, koreksi Rp n. Telah masuk dalam PKP Rp , total penjualan Rp Koreksi + Rp o. p. Kredit pajak. Laba Rugi PT. Merapi Untuk Tahun yang berakhir 31 Desember 2011 (dalam ribuan rupiah) Laba Akuntansi Koreksi (+) (- ) Laba Fiskal Pendapatan 520,500, ,500,000 Diskon 20,000,000 20,000,000 Pendapatan Bersih 500,500, ,500,000 Biaya Operasional Beban Gaji dan Upah 80,000, ,000 79,800,000 Beban Depr. Kendaraan Operasional 140,000,000 20,250, ,250,000 Beban Depr. Kantor 23,000,000 4,337,500 27,337,500 Beban Pemeliharaan 51,200, ,000 50,600,000 Beban Bahan Bakar 50,000, ,000 49,200,000 Beban Sewa Kendaraan 20,000,000 20,000,000 Beban Pengembangan Staff 12,000,000 5,800,000 6,200,000 Beban Iklan dan Pemasaran 8,500, ,000 8,200,000 Beban Administrasi 18,000, ,000 17,870,000 Beban Operasional Lain 22,000, ,000 21,700,000 Total Biaya Operasional 424,700, ,157,500 Laba Operasional 75,800,000 59,342,500 Pendapatan atau Beban Lain- lain Pendapatan Bunga Deposito 50,000 50,000 - MOJAKOE Perpajakan 1 14 UAS Semester Ganjil 2012/2013

15 Pendapatan Bunga Pinjaman (40,000) 40,000 - Pendapatan Sewa Tanah dan Bangunan 900, ,000 - Dividen dari PT. Patron (Negara A) 2,800,000 1,200,000 4,000,000 Dividen dari PT. Beautiful (Negara B) 800, ,000 1,000,000 Pendapatan dari PT. Pelangi (30%) 300, ,000 - Pendapatan dari PT. Kintamani (20%) 400, , ,000 Pendapatan Dividen Jangka Pendek 1,200, , ,000 Keuntungan Penjualan Patron 14,000,000 14,000,000 Keuntungan Penjualan Kendaraan 1,900,000 11,000,000 12,900,000 Total Pendapatan (Biaya) lain - lain 22,310,000 32,600,000 Laba Bersih 98,110,000 91,942, Kredit pajak PPh 24 dan jurnal koreksi Kredit Pajak PPh 24 Pajak yang dibayar di luar negeri Dividen + harga jual Pajak PT Patron 18,000,000 5,400,000 Beautiful 1,000, ,000 Total pajak yang dibayar di LN 5,600,000 Pajak badan dalam negeri 91,942,500 22,985,625 Batas kredit pajak PPh 24 PT Patron 4,500,000 Beautiful 250,000 = Kredit PPh 24 4,700,000 Koreksi Pajak dibayar di muka - PT Patron 1,200,000 Pendapatan dividen PT Patron 1,200,000 Pajak dibayar di muka - Beautiful 200,000 Pendapatan dividen Beautiful 200, Total kredit pajak & pajak yang harus dibayarkan di akhir tahun. Jurnal beban dan liabilitas pajak kini. Total kredit pajak & pajak yang harus dibayar Laba fiskal 91,942,500 PPh terutang 22,985,625 MOJAKOE Perpajakan 1 15 UAS Semester Ganjil 2012/2013

16 Kredit pajak PPh ,000 PPh 23 4,030,000 PPh 24 4,700,000 PPh 25 23,000,000 Total kredit pajak 32,480,000 Pajak lebih bayar (9,494,375) Beban pajak kini 32,480,000 Aset pajak kini 9,494,375 Pajak dibayar di muka 32,480, Angsuran pajak tahun 2012 Laba fiskal 91,942,500 Pendapatan tidak tetap Keuntungan penjualan kendaraan 12,900,000 Keuntungan penjualan investasi PT Patron 14,000,000 Estimasi pendapatan ,042,500 Pajak terutang ,260,625 Kredit pajak pendapatan tetap PPh ,000 PPh 23 4,030,000 PPh ,000 Total kredit pajak 4,980,000 Total PPh 25 11,280,625 Angsuran PPh 25 per bulan 940, Item- item yang memunculkan pajak tangguhan: Depresiasi Pajak tangguhan terjadi karena depresiasi yang berbeda antara pajak dan akuntansi, karena: o Penggolongan masa maanfaat sesuai jenis kelompok o Tidak ada nilai residu o Metode yang diijinkan adalah SLM, DDM, dan satuan produksi. Amortisasi Perbedaan yang terjadi antara akuntansi dan pajak memiliki sifat perbedaan temporer, dan menimbulkan pajak tangguhan karena: o Metode SLM dan saldo menurun yang diakui oleh pajak o Pajak menentukan tarif amortisasi kedua metode tersebut o Masa manfaat yang mungkin berbeda antara pajak dan akuntansi Biaya penelitian dan pengembangan Akuntansi mengijinkan kapitalisasi atas litbang setelah manfaatnya pasti, namun pajak mengharuskan pembebanan biaya untuk litbang. MOJAKOE Perpajakan 1 16 UAS Semester Ganjil 2012/2013

Mentoring Perpajakan 1. PT ABC memiliki rincian aset tetap pada tahun 2014 sebagai berikut: Biaya Perolehan

Mentoring Perpajakan 1. PT ABC memiliki rincian aset tetap pada tahun 2014 sebagai berikut: Biaya Perolehan Mentoring Perpajakan 1 Soal 1 Pajak atas Asset PT ABC memiliki rincian aset tetap pada tahun 2014 sebagai berikut: No. Deskripsi Bulan Perolehan Biaya Perolehan Nilai Sisa Masa Manfaat Kelompok Fiskal

Lebih terperinci

Perpajakan 1. UAS Semester Genap 2014/2015

Perpajakan 1. UAS Semester Genap 2014/2015 MOJAKOE MOdul JAwaban KOEliah Perpajakan 1 UAS Semester Genap 2014/2015 t@spafebui fspa FEB UI Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEB UI. Official Partners: Dilarang memperbanyak MOJAKOE

Lebih terperinci

MOJAKOE PAJAK 1. Dilarang Memperbanyak Mojakoe ini tanpa seijin SPA FEUI. Mojakoe dapat didownload di

MOJAKOE PAJAK 1. Dilarang Memperbanyak Mojakoe ini tanpa seijin SPA FEUI. Mojakoe dapat didownload di MOJAKOE PAJAK 1 Dilarang Memperbanyak Mojakoe ini tanpa seijin SPA FEUI Mojakoe dapat didownload di www.spa-feui.com Fb: SPA FEUI Twitter: @spafeui Ujian Akhir Semester Perpajakan 1 Selasa, 5 Juni 2012

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Analisis Mekanisme Pajak Penghasilan Pasal 22 di PT. KAS

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Analisis Mekanisme Pajak Penghasilan Pasal 22 di PT. KAS BAB IV PEMBAHASAN IV. 1 Analisis Mekanisme Pajak Penghasilan Pasal 22 di PT. KAS Semua badan merupakan Wajib Pajak tanpa terkecuali, mulai saat didirikan atau saat melakukan kegiatan usaha atau memperoleh

Lebih terperinci

Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seizin SPA FEUI. Mojakoe dapat didownload di

Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seizin SPA FEUI. Mojakoe dapat didownload di 2 MOJAKOE Perpajakan Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seizin SPA FEUI. Mojakoe dapat didownload di www.spa-feui.com Official Learning Partner: OfficialMedia Partner: @spafeui SPA FEUI www.spa-feui.com

Lebih terperinci

MOJAKOE MOdul JAwaban KOEliah

MOJAKOE MOdul JAwaban KOEliah MOJAKOE MOdul JAwaban KOEliah Perpajakan 2 UAS Semester Genap 2013/2014 @spafebui SPA FEB UI Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEB UI. Official partners: Official Partners: Official Media

Lebih terperinci

Pertemuan 2 FAKTUR PAJAK. Faktur Pajak

Pertemuan 2 FAKTUR PAJAK. Faktur Pajak Pertemuan 2 FAKTUR PAJAK P2.1 Teori Faktur Pajak A. Definisi Pasal 1 huruf t UU PPN 1984 yang dengan UU Nomor 42 Tahun 2009 menjadi Pasal 1 angka 23 merumuskan : Faktur pajak adalah bukti pungutan pajak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 76 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pajak Penghasilan Pasal 21 Sesuai dengan Undang-undang Perpajakan yang berlaku, PT APP sebagai pemberi kerja wajib melakukan pemotongan, penyetoran, dan pelaporan

Lebih terperinci

By Afifudin PSP FE Unisma 2

By Afifudin PSP FE Unisma 2 Pengertian Penghasilan menurut SAK dan UU Pajak Tata cara Pemotongan PPh Pasal 21/26, dan PPh Pasal 21/23 Tata cara Pemungutan PPh Pasal 22. Penghitungan PPh Pasal 21, Pasal 22, PPh Pasal 23, dan PPh Pasal

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Prof. Dr. P.J.A. Adriani, Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Prof. Dr. P.J.A. Adriani, Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teoritis 2.1.1 Definisi Pajak Ada bermacam-macam definisi Pajak yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Menurut Prof. Dr. P.J.A. Adriani, Pajak adalah iuran rakyat kepada

Lebih terperinci

PAJAK PERUSAHAAN Pajak penghasilan perusahaan Pajak pihak ketiga PPN dan PPnBM Pajak Lain-lain 2

PAJAK PERUSAHAAN Pajak penghasilan perusahaan Pajak pihak ketiga PPN dan PPnBM Pajak Lain-lain 2 PENCATATAN PAJAK Dwi Martani 1 PAJAK PERUSAHAAN Pajak penghasilan perusahaan Pajak pihak ketiga PPN dan PPnBM Pajak Lain-lain 2 PAJAK PENGHASILAN Pajak atas penghasilan perusahaan yang dipotong oleh pihak

Lebih terperinci

OLEH: Yulazri SE. M.Ak. Akt. CPA

OLEH: Yulazri SE. M.Ak. Akt. CPA OLEH: Yulazri SE. M.Ak. Akt. CPA OBJEK PPN a. PENYERAHAN BKP DAN JKP DI DALAM DAERAH PABEAN YANG DILAKUKAN OLEH PENGUSAHA; b. IMPOR BKP; c. PEMANFAATAN BKP TIDAK BERWUJUD DARI LUAR DAERAH PABEAN DI DALAM

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. HAJ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perusahaan dagang

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. HAJ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perusahaan dagang BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. HAJ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perusahaan dagang yakni barang IT yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha

Lebih terperinci

AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN

AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 13 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI 1 Agenda 1. 2. 3. 4. Pajak dalam LK Pajak dan Akuntansi Akt.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. negara berdasarkan undang-undang (dapat dipaksakan) yang langsung dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. negara berdasarkan undang-undang (dapat dipaksakan) yang langsung dapat BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Menurut Mardiasmo (2011:1), Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (dapat dipaksakan) yang langsung dapat

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.I Analisis Rekonsiliasi Laporan Laba Rugi Pada PT.NRI

BAB IV PEMBAHASAN. IV.I Analisis Rekonsiliasi Laporan Laba Rugi Pada PT.NRI BAB IV PEMBAHASAN IV.I Analisis Rekonsiliasi Laporan Laba Rugi Pada PT.NRI Di dalam prakteknya, ada perbedaan perhitungan laba menurut standar akuntansi keuangan menurut ketentuan peraturan perpajakan.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. hewan) yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP) pada

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. hewan) yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP) pada BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. Biotek Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang farmasi (obatobatan hewan) yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha

Lebih terperinci

Sistem Kredit PPN. PPN Keluaran. Ketika PPN Keluaran. Merupakan PPN yang dipungut PKP Penjual atas penyerahan

Sistem Kredit PPN. PPN Keluaran. Ketika PPN Keluaran. Merupakan PPN yang dipungut PKP Penjual atas penyerahan 1 Sistem Kredit PPN Pasal 9 Ayat (2), (3), (4), (4a) UU PPN PPN Keluaran PPN Masukan PPN Kurang Bayar PPN Lebih Bayar Merupakan PPN yang dipungut PKP Penjual atas penyerahan kepada PKP Pembeli. Merupakan

Lebih terperinci

MOJAKOE PERPAJAKAN 2

MOJAKOE PERPAJAKAN 2 Presented By: SPA-Tax Study Division Perpajakan 2 MOJAKOE PERPAJAKAN 2 Dilarang Memperbanyak Mojakoe ini tanpa seijin SPA FEUI Mojakoe dapat didownload di www.spa-feui.com Fb: SPA FEUI Twitter: @spafeui

Lebih terperinci

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Pada bab empat akan dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan,

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Pada bab empat akan dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan, B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data Pada bab empat akan dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi dan tujuan perusahaan serta kebijaksanaan perusahaan, sehingga

Lebih terperinci

SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN) BAGI PEMUNGUT PPN Bacalah terlebih dahulu Buku Petunjuk Pengisian SPT Masa PPN

SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN) BAGI PEMUNGUT PPN Bacalah terlebih dahulu Buku Petunjuk Pengisian SPT Masa PPN Perhatian Sesuai dengan ketentuan Pasal 3 ayat (7) UU Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UU Nomor 16 Tahun 2000, apabila SPTMasa yang Saudara sampaikan tidak ditandatangani

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS

BAB IV EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS BAB IV EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS Pada laporan rugi laba yang telah dibuat oleh PT TGS yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003 menunjukkan adanya unsur penjualan yang telah berhasil

Lebih terperinci

AKUNTANSI PPN & PPnBM

AKUNTANSI PPN & PPnBM AKUNTANSI PPN & PPnBM Catatan PPN Sistem Kredit PPN Pasal 9 Ayat (2), (3), (4), (4a) UU PPN PPN Keluaran Merupakan PPN yang dipungut PKP Penjual atas penyerahan kepada PKP Pembeli. PPN Masukan Merupakan

Lebih terperinci

SISTEMATIKA. Konsep Rekonsiliasi. Rincian Item Rekonsiliasi. Kasus dan Ilustrasi

SISTEMATIKA. Konsep Rekonsiliasi. Rincian Item Rekonsiliasi. Kasus dan Ilustrasi 1 SISTEMATIKA 1. 2. 3. Konsep Rekonsiliasi Rincian Item Rekonsiliasi Kasus dan Ilustrasi 3 Bagan Pajak Perusahaan Dipotong PPh 23 atas penghasilan jasa Penghitungan Pajak Perusahaan Penghasilan XXX Beban

Lebih terperinci

Perpajakan 2 PPN & PPnBM

Perpajakan 2 PPN & PPnBM Perpajakan 2 PPN & PPnBM 18 Februari 2017 Benny Januar Tannawi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 1 Karakteristik PPN 1. Pajak tidak langsung Beban pajak dipikul oleh konsumen akhir. Pengusaha akan

Lebih terperinci

BAB II. adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang

BAB II. adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pemahaman Perpajakan II.1.1 Definisi Pajak Adriani seperti dikutip Brotodihardjo (1998) mendefinisikan, Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang

Lebih terperinci

PSAK 46 AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN REVISI 2014

PSAK 46 AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN REVISI 2014 PSAK 46 AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN REVISI 2014 Dipotong Pajak oleh pihak lain saat menerima penghasilan SPT Pajak Penghasilan Beban yang dapat dikurangkan Penghasilan kena pajak X tarif pajak Pajak terutang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi pada PT QN

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi pada PT QN BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi pada PT QN Pada prinsipnya terdapat perbedaan perhitungan penghasilan dan beban menurut Standar Akuntansi Keuangan dengan ketentuan peraturan

Lebih terperinci

BAB 4. Pembahasan Hasil Penelitian

BAB 4. Pembahasan Hasil Penelitian BAB 4 Pembahasan Hasil Penelitian 4.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai Sebagai pajak atas konsumsi dalam negeri maka PPN hanya dikenakan atas barang atau jasa yang dikomsumsi di dalam daerah

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI LEMIGAS. IV. 1 Objek Penelitian dan Evaluasi mekanisme PPN di LEMIGAS

BAB IV EVALUASI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI LEMIGAS. IV. 1 Objek Penelitian dan Evaluasi mekanisme PPN di LEMIGAS BAB IV EVALUASI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI LEMIGAS IV. 1 Objek Penelitian dan Evaluasi mekanisme PPN di LEMIGAS LEMIGAS merupakan Instansi Pemerintah yang tidak bertujuan untuk mencari keuntungan, LEMIGAS

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Mekanisme Pemungutan PPh Ps. 22, PPN, dan Bea Masuk Atas Impor BKP PT. Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry merupakan perusahaan yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. pembahasan mengenai perbandingan dan perhitungan PPh pasal 21 Metode

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. pembahasan mengenai perbandingan dan perhitungan PPh pasal 21 Metode BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi, serta tujuan perusahaan. Dalam bab ini dilakukan juga pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai. IV.1.1 Analisis Perolehan Barang Kena Pajak (Pajak Masukan)

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai. IV.1.1 Analisis Perolehan Barang Kena Pajak (Pajak Masukan) BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai IV.1.1 Analisis Perolehan Barang Kena Pajak (Pajak Masukan) Pajak Masukan adalah pajak yang harus dibayarkan oleh Pengusaha Kena Pajak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Pendapatan dan Beban Menurut Akuntansi 1. Pendapatan Menurut Akuntansi Suatu perusahaan didirikan untuk memperoleh pendapatan yang sebesar-besarnya dengan pengeluaran

Lebih terperinci

MOJAKOE PERPAJAKAN 1

MOJAKOE PERPAJAKAN 1 Presented By: SPA-Tax Study Division Perpajakan 1 MOJAKOE PERPAJAKAN 1 Dilarang Memperbanyak Mojakoe ini tanpa seijin SPA FEUI Mojakoe dapat didownload di www.spa-feui.com Fb: SPA FEUI Twitter: @spafeui

Lebih terperinci

Perpajakan 1 UTS Semester Genap 2014/2015

Perpajakan 1 UTS Semester Genap 2014/2015 MOJAKOE MOdul JAwaban KOEliah Perpajakan 1 UTS Semester Genap 2014/2015 t@spafebui fspa FEB UI Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEB UI. Official Partners: UJIAN TENGAH SEMESTER

Lebih terperinci

Pengertian. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Kelebihan PPN 30/04/2011

Pengertian. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Kelebihan PPN 30/04/2011 Pajak Pertambahan Nilai (PPn) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak yang dikenakan atas setiap pertambahan nilai dari barang atau jasa dalam

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Ketentuan Formal Pajak Pertambahan Nilai PT TRT 4.2 Analisis Faktur Pajak

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Ketentuan Formal Pajak Pertambahan Nilai PT TRT 4.2 Analisis Faktur Pajak BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Ketentuan Formal Pajak Pertambahan Nilai PT TRT PT. TRT adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang produsen bahan kimia yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berhubungan dengan penghasilan juga berhubungan dengan Pajak

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berhubungan dengan penghasilan juga berhubungan dengan Pajak BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Akuntansi PPN PT. Biro ASRI PT. Biro ASRI dalam menjalankan operasi perusahaan selain berhubungan dengan penghasilan juga berhubungan dengan Pajak Pertambahan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. MRC adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa konstruksi.

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. MRC adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa konstruksi. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. MRC adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa konstruksi. Perusahaan ini telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. Pengusaha Kena Pajak, maka PT. PP (Persero) Tbk mempunyai hak dan

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. Pengusaha Kena Pajak, maka PT. PP (Persero) Tbk mempunyai hak dan BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. PP (Persero) Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi. PT. PP (Persero) Tbk menyediakan berbagai jasa dan solusi

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk lebih memberikan kemudahan dan

Lebih terperinci

MAKALAH : MANAJEMEN PAJAK ATAS PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) Disusun oleh:

MAKALAH : MANAJEMEN PAJAK ATAS PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) Disusun oleh: UNIVERSITAS INDONESIA MAKALAH Materi : MANAJEMEN PAJAK ATAS PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) Dosen : DR. NING RAHAYU M.si Hari dan Tgl : Sabtu, 23 April 2011 Disusun oleh: Dinda Pramuchtia 0906612125 Indah

Lebih terperinci

MODUL V REKONSILIASI FISKAL

MODUL V REKONSILIASI FISKAL MODUL V REKONSILIASI FISKAL A. Dosen memberikan pengantar sesuai dengan Satuan Acara Perkuliahan ( S. A. P.) yang menjelaskan secara umum sebagai berikut : 1. Definisi Rekonsiliasi (koreksi) Fiskal. 2.

Lebih terperinci

PROSEDUR PEMERIKSAAN PPN DAN

PROSEDUR PEMERIKSAAN PPN DAN Lampiran I Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor : SE-01/PJ.7/2002 Tanggal : 19 Februari 2002 PROSEDUR PEMERIKSAAN PPN DAN PPn BM I. Pajak Keluaran 1. Dapatkan angka-angka dari pembukuan PKP untuk menghitung

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 15 /PJ/2010 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 15 /PJ/2010 TENTANG DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 15 /PJ/2010 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 29/PJ/2008 TENTANG

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam analisa penghitungan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai, penulis

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam analisa penghitungan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai, penulis BAB IV PEMBAHASAN Dalam analisa penghitungan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai, penulis melakukan pemeriksaan pajak dengan menguji dan memeriksa ketaatan perpajakan, serta kebenaran jumlah dalam SPT

Lebih terperinci

Bab 4 PEMBAHASAN. PT. XYZ merupakan Perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur

Bab 4 PEMBAHASAN. PT. XYZ merupakan Perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur Bab 4 PEMBAHASAN merupakan Perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur yang kegiatan utamanya sebagai distributor langsung untuk atap baja ringan. PT. XYZ menjual asesoris untuk pembuatan atap, dinding

Lebih terperinci

SPA MENTORING. Kamis, 24 Maret 2016 Pajak (UTS) By: Stella Hie

SPA MENTORING. Kamis, 24 Maret 2016 Pajak (UTS) By: Stella Hie SPA MENTORING Kamis, 24 Maret 2016 Pajak (UTS) By: Stella Hie Soal 1: PPh 21 Penghasilan Bulanan Luthfi Lubis merupakan seorang pegawai tetap perusahaan swasta, beristri namun belum berketurunan, memperoleh

Lebih terperinci

KETENTUAN UMUM & TATA CARA PERPAJAKAN

KETENTUAN UMUM & TATA CARA PERPAJAKAN Materi: 2 & 3 KETENTUAN UMUM & TATA CARA PERPAJAKAN Afifudin, SE., M.SA., Ak. (Fakultas Ekonomi-Akuntansi Unisma) Jl. MT. Haryono 193 Telp. 0341-571996, Fax. 0341-552229 E-mail: afifudin26@gmail.com atau

Lebih terperinci

MENTORING PERPAJAKAN 1

MENTORING PERPAJAKAN 1 SPA MENTORING PERPAJAKAN 1 Senin, 19 Maret 2012 Dilarang Memperbanyak tanpa seijin SPA FEUI Download Mojakoe dan SPA Mentoring : www.spa-feui.com FB: SPA FEUI Twitter: @spafeui SOAL 1 PT Pinky adalah perusahaan

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 15/PJ/2010 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 15/PJ/2010 TENTANG PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 15/PJ/2010 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 29/PJ/2008 TENTANG BENTUK, ISI, DAN TATA CARA PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN MASA

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. DS. Pada prinsipnya terdapat perbedaan pengakuan penghasilan dan beban antara

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. DS. Pada prinsipnya terdapat perbedaan pengakuan penghasilan dan beban antara BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. DS Pada prinsipnya terdapat perbedaan pengakuan penghasilan dan beban antara laporan keuangan komersial dengan peraturan perpajakan. Hal

Lebih terperinci

DAFTAR BIAYA FISKAL DEDUCTIBLE DEDUCTIBLE

DAFTAR BIAYA FISKAL DEDUCTIBLE DEDUCTIBLE 1. Biaya yang Dikeluarkan untuk Mendapatkan, Menagih dan Memelihara Penghasilan - Prinsip Realisasi Pasal 28 UU KUP - Konservatis/Penyisihan Pasal 28 UU KUP 2. Biaya yang Dikeluarkan untuk Mendapatkan,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam evaluasi penerapan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai pada PT

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam evaluasi penerapan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai pada PT BAB IV PEMBAHASAN Dalam evaluasi penerapan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai pada PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. Divre II, penulis melakukan pemeriksaan pajak dengan menguji dan memeriksa ketaatan

Lebih terperinci

Berikut ini adalah data untuk perhitungan PBB apartemen di Jalan Gunung Sahari :

Berikut ini adalah data untuk perhitungan PBB apartemen di Jalan Gunung Sahari : Problem 1 (PBB) Berikut ini adalah data untuk perhitungan PBB apartemen di Jalan Gunung Sahari : Luas tanah : 4000 m2. NJOP = Rp 4,000,000 / m2 Bangunan : 100 unit tipe 75, 50 unit tipe 48. NJOP Rp 3,000,000

Lebih terperinci

Silabus CA Ikatan Akuntan Indonesia MANAJEMEN PERPAJAKAN. Jakarta, 23 June Christine Tjen, SE.Ak., M.Int.Tax,CA

Silabus CA Ikatan Akuntan Indonesia MANAJEMEN PERPAJAKAN. Jakarta, 23 June Christine Tjen, SE.Ak., M.Int.Tax,CA Silabus CA Ikatan Akuntan Indonesia MANAJEMEN PERPAJAKAN Jakarta, 23 June 2016 Christine Tjen, SE.Ak., M.Int.Tax,CA Tujuan Pembelajaran Memahami konsep manajemen perpajakan Mengevaluasi aspek perpajakan

Lebih terperinci

Evaluasi Pelaksanaan Pajak Pertambahan Nilai di PT IO

Evaluasi Pelaksanaan Pajak Pertambahan Nilai di PT IO Evaluasi Pelaksanaan Pajak Pertambahan Nilai di PT IO ABSTRAK Dari segi ekonomi, pajak merupakan pemindahan sumber daya dari sektor perusahaan ke sektor publik. Salah satu pajak yang sangat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI PERENCANAAN PAJAK UNTUK MENGEFISIENSIKAN BIAYA PAJAK BADAN PADA PT. UB. IV.1. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT.

BAB IV EVALUASI PERENCANAAN PAJAK UNTUK MENGEFISIENSIKAN BIAYA PAJAK BADAN PADA PT. UB. IV.1. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. BAB IV EVALUASI PERENCANAAN PAJAK UNTUK MENGEFISIENSIKAN BIAYA PAJAK BADAN PADA PT. UB IV.1. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. UB Pada prinsipnya terdapat perbedaan pengakuan penghasilan dan beban

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS 59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang terbesar di dunia. Hal ini tentunya membuat Indonesia tidak lepas dari apa yang namanya permasalahan perekonomian.

Lebih terperinci

BAB IV REKONSILIASI KEUANGAN FISKAL UNTUK MENGHITUNG PAJAK. TERUTANG PADA PT. KERAMIKA INDONESIA ASSOSIASI. Tbk

BAB IV REKONSILIASI KEUANGAN FISKAL UNTUK MENGHITUNG PAJAK. TERUTANG PADA PT. KERAMIKA INDONESIA ASSOSIASI. Tbk BAB IV REKONSILIASI KEUANGAN FISKAL UNTUK MENGHITUNG PAJAK TERUTANG PADA PT. KERAMIKA INDONESIA ASSOSIASI. Tbk IV.1 Laba Rugi Secara Komersial Keuntungan (laba) atau kerugian adalah salah satu tolak ukur

Lebih terperinci

FAKTUR PAJAK STANDAR

FAKTUR PAJAK STANDAR FAKTUR PAJAK STANDAR Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak : Pengusaha Kena Pajak : Alamat : NPWP : Tanggal Pengukuhan PKP : Pembeli Barang Kena Pajak/Penerima Jasa Kena Pajak : Alamat : NPWP : NPPKP : No.

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan CV. Mitra Sinergi merupakan salah satu bentuk perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan pipa dan bahan bangunan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. Mejoi merupakan perusahaan distributor yang bergerak dalam

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. Mejoi merupakan perusahaan distributor yang bergerak dalam BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. Mejoi merupakan perusahaan distributor yang bergerak dalam bidang nutrisi anak yang telah dikukuhkan pada tanggal

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR DIREKTUR JENDERAL PAJAK

KATA PENGANTAR DIREKTUR JENDERAL PAJAK KATA PENGANTAR DIREKTUR JENDERAL PAJAK Para Pemungut PPN yang terhormat, Setiap bulan setelah Masa Pajak berakhir, Pemungut PPN harus melaksanakan kewajiban untuk melaporkan kegiatan pemungutan PPN yang

Lebih terperinci

Modul ke: Manajemen Perpajakan

Modul ke: Manajemen Perpajakan Modul ke: Manajemen Perpajakan Konsep manajemen & perencanaan stratejik, tujuan perusahaan, risiko & pengaruh pajak atas perusahaan, konsep manajemen pajak & motivasi mgt pajak. Fakultas FEB Suri Mahrani,

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PPH BADAN PT LAM. diwajibkan untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Sebagai Wajib Pajak badan, PT

BAB IV EVALUASI PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PPH BADAN PT LAM. diwajibkan untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Sebagai Wajib Pajak badan, PT BAB IV EVALUASI PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PPH BADAN PT LAM IV.1. Evaluasi Pelaksanaan PPh Badan PT LAM Sesuai dengan Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, setiap Wajib Pajak diwajibkan untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 1.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. menyediakan pembuatan alat untuk pembangunan beton di jalan tol.

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 1.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. menyediakan pembuatan alat untuk pembangunan beton di jalan tol. BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 1.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT.DDT merupakan perusahaan yang bergerak dibidang alat berat yang menyediakan pembuatan alat untuk pembangunan beton di jalan

Lebih terperinci

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak PJ.091/PL/S/006/

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak PJ.091/PL/S/006/ Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak PJ.091/PL/S/006/2014-00 Apa yang dimaksud Emas Perhiasan? Emas perhiasan adalah perhiasan dalam bentuk apapun yang bahannya sebagian atau seluruhnya dari

Lebih terperinci

SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN) BAGI PEMUNGUT PPN

SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN) BAGI PEMUNGUT PPN DEPARTEMEN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Nama Pemungut : Alamat : No. Telp : Usaha : SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN) BAGI PEMUNGUT PPN Bacalah terlebih dahulu Buku

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Surat Permohonan Banding atas Surat Ketetapan Pajak Kurang

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Surat Permohonan Banding atas Surat Ketetapan Pajak Kurang BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN IV.1 Analisis Surat Permohonan Banding atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPh Badan Perbedaan dalam pengakuan pendapatan dan beban antara perlakuan akuntansi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Lokasi Penelitian Penelitian untuk skripsi ini dilakukan di PT. Esstar Indorim yang beralamat di Jl. Yos Sudarso No. 1 Tegal Jawa Tengah

Lebih terperinci

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN MEMBACA LAPORAN KEUANGAN Denny S. Halim Jakarta, 31 Juli 2008 1 Outline Pengertian Akuntansi Proses Akuntansi Laporan Keuangan Neraca Laporan Rugi Laba Laporan Arus Kas Pentingnya Laporan Keuangan Keterbatasan

Lebih terperinci

RANCANGAN PERKULIAHAN PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

RANCANGAN PERKULIAHAN PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS RANCANGAN PERKULIAHAN PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS Q No. Dokumen 061.423.4.35.00 Tgl. Efektif 01 Januari 2013 Judul Mata Kuliah : Perpajakan II Semester : VII Sks : 3 Kode :

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Liabilitas Menurut kerangka dasar pengukuran dan pengungkapan laporan keuangan (KDP2LK) adalah utang entitas masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaian

Lebih terperinci

Kewajiban yang harus dipenuhi oleh wajib pajak badan setelah memperoleh NPWP

Kewajiban yang harus dipenuhi oleh wajib pajak badan setelah memperoleh NPWP Kewajiban yang harus dipenuhi oleh wajib pajak badan setelah memperoleh NPWP Kewajiban yang harus dipenuhi oleh wajib pajak badan setelah memperoleh NPWP adalah sebagai berikut : 1. Menyampaikan Surat

Lebih terperinci

C. PKP Rekanan PKP Rekanan adalah PKP yang melakukan penyerahan BKP dan atau JKP kepada Bendaharawan Pemerintah atau KPKN

C. PKP Rekanan PKP Rekanan adalah PKP yang melakukan penyerahan BKP dan atau JKP kepada Bendaharawan Pemerintah atau KPKN Lampiran I Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-382/PJ/2002 Tanggal : 13 Agustus 2002 A. Singkatan 1. APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2. APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA CV.GRAHA ALFA SAKTI. Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai

BAB IV ANALISIS PERHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA CV.GRAHA ALFA SAKTI. Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai BAB IV ANALISIS PERHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA CV.GRAHA ALFA SAKTI IV.1 Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai CV.Graha Alfa Sakti adalah sebuah perusahaan penjualan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER dan DAFTAR ISI Halaman LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Laporan Posisi Keuangan... 1. Laporan Laba Rugi Komprehensif...

Lebih terperinci

PERTEMUAN 12 By Ely Suhayati SE MSi Ak. PPN DAN PPnBM

PERTEMUAN 12 By Ely Suhayati SE MSi Ak. PPN DAN PPnBM PERTEMUAN 12 By Ely Suhayati SE MSi Ak PPN DAN PPnBM PAJAK ATAS NILAI TAMBAH PPN yang ditetapkan dengan UU no.18 tahun 2000 merupakan pajak yang dikenakan terhadap pertambahan nilai (Value Added) yang

Lebih terperinci

Objek PPN Yang Harus Dibuatkan Faktur Pajak. a. penyerahan BKP di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha

Objek PPN Yang Harus Dibuatkan Faktur Pajak. a. penyerahan BKP di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha Faktur Pajak Objek PPN Yang Harus Dibuatkan Faktur Pajak a. penyerahan BKP di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha b. penyerahan JKP di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha c.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam rangka pemanfaatan Undang-Undang Perpajakan secara optimal untuk

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam rangka pemanfaatan Undang-Undang Perpajakan secara optimal untuk BAB IV PEMBAHASAN Dalam rangka pemanfaatan Undang-Undang Perpajakan secara optimal untuk meningkatkan efisien PT.KBI, penulis akan menguraikan perencanaan pajak yang berhubungan dengan kegiatan yang dilakukan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA PT ELEKTRINDO MAKALAH

UNIVERSITAS INDONESIA PT ELEKTRINDO MAKALAH UNIVERSITAS INDONESIA PT ELEKTRINDO MAKALAH DHESTA SUFIAN MARDIANA 1306484274 FEBRIAWAN INDRA W 1306484412 LIISTIGFARIN 1306484740 MARIA VIRGINIA MELATI 1306484785 SINTIA RESMI JANUARINI 1306485352 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. bergerak di bidang teknologi Access Management yang dapat memudahkan konsumen

BAB IV PEMBAHASAN. bergerak di bidang teknologi Access Management yang dapat memudahkan konsumen BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai merupakan salah satu perusahaan di Jakarta yang bergerak di bidang teknologi Access Management yang dapat memudahkan konsumen dalam melakukan

Lebih terperinci

Buku Panduan Perpajakan Bendahara Pemerintah BAB VII FAKTUR PAJAK DAN PENGUSAHA KENA PAJAK (PKP)

Buku Panduan Perpajakan Bendahara Pemerintah BAB VII FAKTUR PAJAK DAN PENGUSAHA KENA PAJAK (PKP) 149 BAB VII FAKTUR PAJAK DAN PENGUSAHA KENA PAJAK (PKP) PERATURAN TERKAIT a. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 24/PJ/2012 Tentang Bentuk, ukuran, tata cara pengisian keterangan, prosedur pemberitahuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pemungutan pajak merupakan perwujudan dari pengabdian, kewajiban dan peran serta

BAB II LANDASAN TEORI. pemungutan pajak merupakan perwujudan dari pengabdian, kewajiban dan peran serta BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pajak Pajak merupakan salah satu pungutan negara terhadap rakyatnya. Pada hakekatnya, pemungutan pajak merupakan perwujudan dari pengabdian, kewajiban dan peran serta Wajib

Lebih terperinci

(Dr) Piutang 55,000,000 (Cr) PPN Keluaran 5,000,000 Penjualan 50,000,000. (Dr) Kas/Bank 55,000,000 (Cr) Piutang 55,000,000

(Dr) Piutang 55,000,000 (Cr) PPN Keluaran 5,000,000 Penjualan 50,000,000. (Dr) Kas/Bank 55,000,000 (Cr) Piutang 55,000,000 AKUNTANSI PERPAJAKAN 1. Akuntansi Pajak untuk Pendapatan (Dr) Piutang 55,000,000 (Cr) PPN Keluaran 5,000,000 Penjualan 50,000,000 Pada Saat Mengakui Pendapatan/Penjualan (Dr) Kas/Bank 55,000,000 (Cr) Piutang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Perbedaan antara Laba Komersial dan Laba Fiskal. Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha diwajibkan untuk menyusun

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Perbedaan antara Laba Komersial dan Laba Fiskal. Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha diwajibkan untuk menyusun BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perbedaan antara Laba Komersial dan Laba Fiskal Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha diwajibkan untuk menyusun laporan keuangan setiap akhir periode, dan laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Pada Laporan Laba Rugi PT Rysban Jaya Agung

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Pada Laporan Laba Rugi PT Rysban Jaya Agung BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Evaluasi Pada Laporan Laba Rugi PT Rysban Jaya Agung Dalam menghitung laporan laba rugi perusahaan, terdapat perbedaan antara laporan laba rugi berdasarkan peraturan yang sesuai

Lebih terperinci

Sambutan Program Studi Magister Akuntansi (MAKSI) Universitas Indonesia vii. Kata Pengantar Penerbit xi. lg,ioft I '.ftcjohuluoft

Sambutan Program Studi Magister Akuntansi (MAKSI) Universitas Indonesia vii. Kata Pengantar Penerbit xi. lg,ioft I '.ftcjohuluoft AKUNTANSI '!!7 ~ Daftar lsi Sambutan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia v Sambutan Program Studi Magister Akuntansi (MAKSI) Universitas Indonesia vii Kata Pengantar ix Kata Pengantar Penerbit

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. komersial, namun untuk menjadi dasar pelaporan SPT Tahunan, PT. Dipta Adimulia

BAB IV PEMBAHASAN. komersial, namun untuk menjadi dasar pelaporan SPT Tahunan, PT. Dipta Adimulia BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Teknik dan Prosedur Pemeriksaan Laporan Keuangan yang disiapkan oleh PT. Dipta Adimulia adalah pencatatan komersial, namun untuk menjadi dasar pelaporan SPT Tahunan, PT. Dipta Adimulia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kemandirian suatu bangsa atau negara dalam. kesadaran dan kepedulian untuk membayar pajak, salah satunya adalah Pajak

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kemandirian suatu bangsa atau negara dalam. kesadaran dan kepedulian untuk membayar pajak, salah satunya adalah Pajak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik material

Lebih terperinci

PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN BARANG MEWAH UNDANG-UNDANG NO. 42 TAHUN 2009

PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN BARANG MEWAH UNDANG-UNDANG NO. 42 TAHUN 2009 PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN BARANG MEWAH UNDANG-UNDANG NO. 42 TAHUN 2009 Subyek PPN Pengusaha Kena Pajak (PKP) PKP adalah pengusaha yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 65/PMK.03/2010 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 65/PMK.03/2010 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 65/PMK.03/2010 TENTANG TATA CARA PENGURANGAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAU PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG

Lebih terperinci

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI Per (Tidak Diaudit) ASET 31 Desember 2010 ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Ketiga Piutang Lainlain Pihak Ketiga Persediaan Bersih Biaya Dibayar di

Lebih terperinci

SANDINGAN UU PAJAK PERTAMBAHAN NILAI TAHUN 2000 DAN TAHUN 2009

SANDINGAN UU PAJAK PERTAMBAHAN NILAI TAHUN 2000 DAN TAHUN 2009 Disusun oleh : SANDINGAN UU PAJAK PERTAMBAHAN NILAI TAHUN 2000 DAN TAHUN 2009 Oktober 2009 begawan5060@gmail.com begawan5060 1 Pasal 1 Pengertian 1 Daerah Pabean adalah wilayah Republik Indonesia yang

Lebih terperinci

PAPER. Dibuat Oleh: Annisa Pradita FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR

PAPER. Dibuat Oleh: Annisa Pradita FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PENERBITAN DAN PEROLEHAN FAKTUR PAJAK SERTA PENGAKUAN ATAS PENYERAHAN DAN PEROLEHAN BARANG KENA PAJAK PADA PT UNITEX TBK TAHUN 2014 PAPER Dibuat Oleh: Annisa Pradita 0221

Lebih terperinci

BAB I PENAHULUAN. Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang

BAB I PENAHULUAN. Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang BAB I PENAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang Perpajakan dengan tidak mendapatkan

Lebih terperinci

IKATAN AKUNTANSI INDONESIA LATIHAN AKUNTANSI PERPAJAKAN Oleh : Purno Murtopo, S.E., M.Si.

IKATAN AKUNTANSI INDONESIA LATIHAN AKUNTANSI PERPAJAKAN Oleh : Purno Murtopo, S.E., M.Si. IKATAN AKUNTANSI INDONESIA LATIHAN AKUNTANSI PERPAJAKAN Oleh : Purno Murtopo, S.E., M.Si. Soal 1 Tn. Arjuna pada tanggal 20 Desember 2009 menyewa kendaraan truk dengan biaya sewa sebesar Rp5 juta. Tn.

Lebih terperinci