Kajian Analisa Pengembangan Sistem PDPT Kesehatan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kajian Analisa Pengembangan Sistem PDPT Kesehatan"

Transkripsi

1 Kajian Analisa Pengembangan Sistem PDPT Kesehatan Executive Summary Latar belakang Progam Pangkalan Data Pendidikan Tinggi diantaranya adalah upaya reformasi birokrasi di lingkungan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Konsep Reformasi Birokrasi dalam Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan UU PT No 12/2012 Terkait PDPT Pasal 56 (1) Pangkalan Data Pendidikan Tinggi merupakan kumpulan data penyelenggaraan Pendidikan Tinggi seluruh Perguruan Tinggi yang terintegrasi secara nasional. (2) Pangkalan Data Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berfungsi sebagai sumber informasi bagi: a. lembaga akreditasi, untuk melakukan akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi; b. Pemerintah, untuk melakukan pengaturan, perencanaan, pengawasan, pemantauan,

2 dan evaluasi serta pembinaan dan koordinasi Program Studi dan Perguruan Tinggi; dan c. Masyarakat, untuk mengetahui kinerja Program Studi dan Perguruan Tinggi. (3) Pangkalan Data Pendidikan Tinggi dikembangkan dan dikelola oleh Kementerian atau dikelola oleh lembaga yang ditunjuk oleh Kementerian. (4) Penyelenggara Perguruan Tinggi wajib menyampaikan data dan informasi penyelenggaraan Perguruan Tinggi serta memastikan kebenaran dan ketepatannya Perbedaan sisitim pendidikan di profesi kesehatan memerlukan sinkronisasi data oleh karena itu perlu konsep tersendiri yang memudahkan institusi pendidikan kesehatan untuk dapat melaksanakan kewajibanya untuk pelaporan. PDPT Kesehatan yang akan dikembangkan proyek HPEQ terutama untuk mendukung kekhususan data yang tidak bisa diakomodasi oleh PDPT dan menyiapkan koneksi data dasar yang dibutuhkan K/L lain. Pengembangan PDPT Kesehatan juga dimaksudkan dalam mendukung persiapan infrastruktur Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) yang menjadi project outcomes utama dari komponen 1. Salah satu penunjang utama sistem akreditasi LAM yang berstandar internasional adalah data yang baik. Analisis situasi saat ini menunjukkan masih diperlukan pengembangan sistem pengelolaan data yang harmonis, efisien dan mampu laksana. Selama ini, data yang harus dikumpulkan dan disampaikan oleh perguruan tinggi kepada berbagai lembaga tidak sepenuhnya

3 sinkron, khususnya karena perbedaan data yang dibutuhkan oleh berbagai lembaga tersebut. Identifikasi berikutnya memperlihatkan bahwa jenis data yang dikumpulkan bersifat generik, padahal sesungguhnya dibutuhkan data yang bersifat lebih spesifik, baik untuk memperkuat basis data bidang pendidikan kesehatan maupun pendidikan masing-masing profesi. Dari kebutuhan untuk mendukung persiapan infrastruktur Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) Maka dilakukan serangkaian kegiatan diantaranya adalah : Persiapan template data dasar (4 profesi & perwakilan institusi), Workshop finalisasi template data dasar, Uji coba instrumen pengumpulan data & workshop hasil pengumpulan data, Workshop evaluasi hasil coba template data dasar 4 profesi, Penyusunan template data : Workshop penyusunan templete online (bersama KKI dan komponen 3) setelah kegiatan ini dilaksanakan maka dilakukan pengembangan perangkat lunak yang disepakati dengan mengembangkan Database yang serupa dengan pdpt DIKTI dengan lebih spesifik pada kebutuhan program kesehatan, pengembangan web entry PDPT bidang kesehatan serta Aplikasi Web loader untuk yang ditujukan untuk digunakan oleh institusi yang masih mengalami kesulitan dalam akses internet dan integrasi langsung ke PDPT Kes. PENDAHULUAN PDPT dan PDPTKES? PDPT pada hakikatnya adalah rekaman data menyangkut penyelenggaraan perguruan tinggi baik akademik maupun non akademik; PDPT memerlukan pengelolaan tersistem agar dapat menghasilkan informasi yang bermakna Data perguruan tinggi digunakan untuk mendukung pengelolaan perguruan tinggi (mencakup semua siklus manajemen : PDCA) Validitas dan kelengkapan data menjadi tanggungjawab bersama antara Ditjen Dikti dan Perguruan Tinggi PDPT Kesehatan yang akan dikembangkan proyek HPEQ terutama untuk mendukung kekhususan data yang tidak bisa diakomodasi oleh PDPT dan menyiapkan koneksi data dasar yang dibutuhkan K/L lain.

4 TUJUAN PDPT DAN PDPTKES Mendefinisikan dan mencari kesepadanan data yang ada di internal Ditjen DIKTI dan entitas lainnya di siklus manajemen pendidikan tinggi, seperti BAN-PT, Kopertis dan PSP (Pusat Statistik Pendidikan) Balitbang Menjamin integritas dan konsistensi antara data yang berasal dari Ditjen DIKTI maupun entitas lainnya di siklus manajemen pendidikan tinggi Mendefinisikan dan mengklarifikasi proses bisnis masing-masing entitas di dalam siklus manajemen pendidikan tinggi serta menjamin aliran data yang komprehensif dari dan ke Ditjen DIKTI dan entitas pendidikan tinggi lainnya Merancang dan mengimplementasikan Database terpusat Ditjen DIKTI Menghasilkan informasi yang komprehensif serta menjamin integritas, kosistensi dan validitas data yang pada umumnya berasal dari database Ditjen DIKTI yang memiliki struktur, platform, teknologi, dan produk database yang berbeda ISUE YANG MENDASARI PROGRAM PDPT KES Perbedaan HPEQ Umum Solusi Pengajaran Berupa modul dengan sistem pembelajaran komprehensif yang berbeda-beda di setiap fakultas kedokteran. Berupa mata kuliah dengan sistem pembelajaran SKS.! Dibuat hirarki modul ke mata kuliah yang sifatnya opsional (khusus) Status Hampir 70% DEPKES dan Hampir 100%! Dibuat NUP Dosen 30% DIKNAS DIKNAS Sarana Kelas, klinik, Puskesmas, Kelas,! Ditambahkan di Prasarana Rumah Sakit, Laboratorium sub database PDPT

5 Laboratorium Jumlah Banyak dosen Teaching) dosen untuk Health (Tim Satu Dosen untuk! satu satu terakomodir modul kelas mata kuliah Sudah tran mengajar dosen dan transaksi kelas. Ujian Dua kali! Ditambahkan di Satu kali Kelulusan sub database PDPT Health Sinkronisasi data dan pemenuhan data dengan kementrian dan lembaga lain serta stakeholder pendidikan profesi kesehatan Kolaborasi 3 Komponen Kementerian Kesehatan HEALTH SYSTEM EDUCATION SYSTEM RESEARCH SYSTEM Kementerian Riset dan Teknologi Kementerian Pendidikan Interfacing Stakeholders for Courtesy : Irawan Yusuf Health Professional Education MONE COMMUNITY PDPT EPSBED BAN PT INDUSTRY Health Professional Education OTHERS IMC MOH Competence Test Registration distribution demand disease

6 Strategi pengembangan (termasuk roadmap pengembangan) Strategi pengembangan yang dilakukan dalam mengembangkan web entry dan aplikasi web loader dilakukan dengan metode pengembangan insourching dengan merekrut programer yang ditugaskan untuk mengembangkan system tersebut. ( Yang lebih tepat mengisi mas Herul ) Pengembangan yang dilakukan oleh tim developer saat di bagi menjadi dua tim Pengembang yaitu tim bandung dan semarang, Tim Ini akan melakukanpengembangan dengan tugas yang dikerjakan adalah sebagai berikut A. Capaian pengembangan sistem hingga saat ini. Setelah melakukan tahapan desain dan analisa dengan tim pokja template data serta bisnis proses, maka tim desain menghasilkan desain system web entry yang memiliki fungsi utama untuk melakukan pelaporan data dari institusi kesehatan dengan menggunakan internet secara ON LINE Dari hasil kerja tim pengembang PDPT Kes dalam hal ini dikerjakan oleh tim semarang dan tim bandung telah menghasilkan desain Modul Pengembangan PDPT Kesehatan yang akan dibuat untuk web entry dan web loader sebagai berikut : I. Pengelompokan Pengguna ( User management Sistem). 1) Seting hak akses pengguna (Web loader ) 2) Aktifasi dan reset pengguna(web loader ) II. Informasi Pelaporan Akademik 1) Pendaftaran mahasiswa baru yang ikut kuliah. (Web loader dan Web Entry ) 2) Pendataan kapasitas mahasiswa setiap angkatan yang masuk (Web loader dan Web Entry) 3) Data Mahasiswa. (Web loader dan Web Entry) 4) Data Dosen Dikti. (Web loader dan Web Entry ) 5) Data Dosen Non Dikti. (Web loader dan Web Entry) 6) Data Aktifitas Mengajar(Web loader dan Web Entry) 7) Data Perkuliahan. (Web loader dan Web Entry) 8) Data Matakuliah. (Web loader dan Web Entry )

7 9) Sarana Prasarana. (Web loader dan Web Entry) i. Sarana klinis Rumah sakit Pendidikan(Web loader dan Web Entry ) ii. Sarana klinis komunitas(web loader dan Web Entry ) 10) Kurikulum. i. Terdiri dari kurikulum klinik dan sebelum klinik(web loader dan Web Entry ) ii. Substansi matakuliah pada kurikulum pbl (Web loader dan Web Entry ) iii. Metode perkuliahan. (Web loader dan Web Entry ) 11) Status akademik. (Web loader dan Web Entry ) 12) Kelulusan Ujian Kompetensi (Web loader dan Web Entry ) 13) Penilaian. (Web loader dan Web Entry ) 14) Input nilai yang diajar dosen. III. Tools. 1) Export ke file untuk di upload(web loader) 2) Upload secara otomatis(web loader) 3) Import data dari epsbed(web loader dan Web Entry ) Dari 3 modul dan 18 fungsi system yang direncanakan baru 5 fungsi yang sudah berjalan diantaranya adalah : 1) Seting hak akses pengguna 2) Aktifasi dan reset pengguna. 3) Data Mahasiswa. 4) Sarana Prasarana. 5) Export File untuk di upload

8 Lesson learned dan Hambatan/Kendala yang dihadapi dalam pengembangan system. Pada proses pengembangan system di lapangan terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan develop Sebagai berikut: a. Status Programer / Pengembang Status yang saat ini di implementasikan adalah dengan merekrut melalui surat tugas dimana kurang memiliki kekuatan untuk mengikat programer tersebut untuk dapat di dorong kecepatan pengembangannya. Akan lebih baik jika pecruitment programer dengan system kontrak sehingga dapat di andalkan kecepatannya dan dapat di buatkan deadline yang ketat. b. Data Data yang saat ini di jadikan acuan untuk pengembangan system dengan harapan dapat serupa sehingga tidak akan membebani pengguna/ institusi pengguna adalah PDPT umum Pada kenyataannya data ini juga belum di develop / dikembangkan dengan tuntas dan ternyata masih ada miss presepsi contohnya pada table data kurikulum yang dinyatakan sama dengan matakulih padahal pada kenyataanya pertemuan sinkronisasi dengan beberapa profesi bukan itu yang dimaksud c. Kebijakan Masih belum menentunya kebijakan pelaporan sehingga dalam proses pengembangan belum dapat memastikan pengembangannya seperti apa. Contohnya : Belum ada kepastian akan di laporkan per semester karena profesi tidak menganut system semester. Berdasarkan pembahasan pada pertemuan Pengembangan PDPT Bidang Kesehatan pada tanggal 6-7 Desember 2012, diperlukan adanya kesepakatan nomenklatur terkait integrasi antara PDPT Bidang Kesehatan dengan PDPT Umum (yang saat ini sedang berjalan di DIKTI).

9 Berikut ini adalah poin-poin yang perlu disepakati: 1. Aturan Translasi data kesehatan ke Data Umum (Data Common) Data Pendidikan Tinggi Bidang Kesehatan memiliki irisan dengan Data Pendidikan Tinggi Umum. Beberapa data yang beririsan ini memiliki perlakuan yang berbeda antara Pendidikan Tinggi Bidang Kesehatan dengan Pendidikan Tinggi pada umumnya. Berikut ini beberapa contoh irisan data yang memiliki perlakuan berbeda yang telah kami engkapi dengan usulan dari tim pengembangan PDPT Bidang Kesehatan agar bisa diintegrasikan dengan PDPT Umum: a. Issue: Tidak adanya kode mata kuliah ataupun kode kelas untuk perkuliahan di PT Bidang Kesehatan yang berbasis distribusi. Hal ini akan mempengaruhi data transaksi nilai semester mahasiswa (tran_nilai-semester_mhs) dan data transaksi bobot nilai (tran_bobot_nilai) yang akan dilaporkan ke PDPT Umum. Usulan: Penambahan kode kelas pada transaksi bobot nilai. b. Issue : Definisi Kurikulum yang digunakan di PDPT Umum mereferensi ke Mata Kuliah (tmst_matakuliah) dan Frekuensi Kurikulum (tref_frek_kurikulum), dimana pada penjelasan mengenai tabel mata kuliah di dokumen kamus data menggunakan Mata Kuliah / Kurikulum menyatakan bahwa yang dimaksud dengan kurikulum di PDPT adalah Mata Kuliah. Sementara di pengembangan PDPT Bidang Kesehatan definisi kurikulum yang dipahami adalah daftar mata kuliah yang harus diselesaikan oleh seorang mahasiswa pada tahun masuk tertentu. Usulan : Menyeragamkan definisi kurikulum sebagai daftar mata kuliah yang harus diselesaikan oleh seorang mahasiswa. c. Issue : Pada proses perkuliahan kepaniteraan klinik di PT Bidang Kesehatan tidak ada penggunaan semester. Hal ini menghadapi kendala saat akan mengintegrasikan data

10 perkuliahan kepaniteraan klinik di program studi bidang kesehatan ke ke PDPT Umum, dimana pada tabel mata kuliah di PDPT Umum ada atribut semester yang wajib diisi. Usulan : menggunakan semester 0 untuk data perkuliahan kepaniteraan klinik. d. Issue : Proses perkuliahan profesi dan spesialis kesehatan melibatkan dokter dan tenaga kesehatan sebagai dosen klinis ataupun pembimbing klinis. Setiap dokter (nantinya tenaga kesehatan lain juga demikian) secara unik harus memiliki Surat Tanda Registrasi yang diterbitkan oleh KKI sebagai syarat atau ijin melakukan praktek klinis. Sehingga dosen klinis (dan juga pembimbing klinis akan datang) wajib memiliki surat ijin tersebut. Setiap dokter dan pembimbing klinis pada kenyataannya dapat melakukan praktek di berbagai sarana klinis. Setiap sarana pendidikan klinis seperti Rumah Sakit Pendidikan, Puskesmas, Poliklinik dan lainnya juga dapat memiliki MOU dengan lebih dari satu Pendidikan Tinggi Bidang Kesehatan. Dengan kondisi seperti ini, sangat memungkinkan satu dosen klinis atau pembimbing klinis memiliki lebih dari satu mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang berbeda. Pada kondisi lain, terdapat dosen klinis yang juga telah memiliki NIDN sehingga yang bersangkutan dapat mengajar di pra klinis yaitu FK/FKG (jenjang pendidikan SKed) dan di sarana klinis yaitu RSP, RSD, Puskesmas atau sarana klinis lainnya. Usulan : Menambahkan tabel relasi yang menghubungkan master dosen (TMST_DOSEN) yang memiliki NIDN dengan master dosen klinis yang memiliki No STR sebagai nomor identitas unik. 2. Pelaporan pendidikan tenaga kesehatan oleh Perguruan Tinggi ke PDPT Bidang Kesehatan Untuk Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang memiliki banyak program studi dan memiliki program studi bidang kesehatan harus melakukan pelaporan ke PDPT umum untuk data pada program studi selain program studi kesehatan dan untuk data umum pada program studi kesehatan, serta melakukan pelaporan ke PDPT Bidang kesehatan untuk data spesifik di program studi kesehatan.

11 Dengan demikian, Perguruan Tinggi yang memiliki program studi kesehatan harus melaporkan baik ke PDPT Umum maupun PDPT Bidang Kesehatan. Yang perlu diperhatikan yaitu pelaporan data-data umum yang menjadi referensi untuk data spesifik program studi bidang kesehatan seperti data Dosen, Mahasiswa, Mata Kuliah. Jika data umum pada program studi kesehatan harus dilaporkan ke PDPT Umum terlebih dahulu baru setelah itu data yang telah dilaporkan tersebut digunakan sebagai referensi di PDPT Bidang kesehatan prosesnya menjadi tidak efisien. Karena itu, disini diusulkan agar data umum yang dilaporkan ke PDPT Bidang Kesehatan bisa dianggap sebagai pelaporan resmi PDPT, dan ada mekanisme tertentu untuk mengirimkan data umum dari PDPT Bidang Kesehatan ke PDPT Umum (akan dibahas di poin selanjutnya) Usulan: Data Umum pada Program Studi Bidang Kesehatan yang dilaporkan ke PDPT Bidang Kesehatan dapat dipertimbangkan sebagai laporan resmi, dan akan ditransfer dari PDPT Bidang Kesehatan ke PDPT Umum. 3. Mekanisme pelaporan ke PDPT Common menggunakan web service PDPT Menindaklanjuti yang telah dijelaskan pada poin 2 mengenai pelaporan data umum ke PDPT Bidang kesehatan, perlu dirancang mekanisme pelaporan data umum dari PDPT Bidang Kesehatan ke PDPT Umum. Mengingat ada tiga mekanisme pelaporan ke PDPT Umum (Web Loader, Web Service, dan Web Data Entry) maka untuk pelaporan data dari PDPT Bidang Kesehatan ke PDPT Umum bisa menggunakan mekanisme Web Service. Usulan: Menggunakan mekanisme Web Service untuk pelaporan data umum dari PDPT Bidang Kesehatan ke PDPT Umum. 4. Penggunaan Dispatcher PDPT Common untuk PDPT Bidang Kesehatan Pelaporan data baik ke PDPT umum dan PDPT Bidang Kesehatan dilakukan di level institusi. Jika dimungkinkan, akan lebih efisien jika pelaporan bisa dilakukan melalui satu pintu yaitu Dispatcher PDPT. Jadi, Dispatcher PDPT bisa digunakan untuk menerima upload

12 data umum dari aplikasi Web Loader PDPT dan upload data bisang kesehatan dari aplikasi Web Loader Kesehatan. Dari sisi teknis hal ini dimungkinkan karena Dispatcher PDPT dirancang secara modular, dimana untuk menambahkan modul baru, misalnya mpdul Kesehatan, tidak akan mengganggu modul lain yang sudah dibangun untuk PDPT Umum. Usulan: Menggunakan Dispatcher PDPT untuk pelaporan data Bidang Kesehatan dengan login tunggal untuk PT yang sama. Rencana Tindak Lanjut Pengembangan Sistem ke Depan. Dari apa yang telah dibuat rencana tindak lanjut yang perlu di lakukan adalah : 1. Penyelesaian pembanganunan system yang baru selesai 5 fungsi 2. Penetapan kesepakatan untuk pelaporan pdpt kes untuk di laksanakan institusi yang terkait. 3. Evaluasi / Testing system yang telah selesai dibuat. 4. Sosialisasi Sistem. 5. Ujicoba Pelaporan.

Pointers Pembahasan Detail : Content Dashboard LAM-PTKes Indonesia

Pointers Pembahasan Detail : Content Dashboard LAM-PTKes Indonesia Pointers Pembahasan Detail : Content Dashboard LAM-PTKes Indonesia Yogyakarta, 26 27 Juli 2012 Rancangan PDPT Kesehatan PTN/PTS Pangkalan Data Pendidikan Tinggi Profesi Kesehatan Kesehatan Data Dispatcher

Lebih terperinci

Illah Sailah Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti. Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Kesehatan

Illah Sailah Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti. Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Kesehatan Illah Sailah Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Kesehatan Konferensi Utama : 7-8 November Konferensi Profesi : 3 Sept 30 Okt PEMANGKU

Lebih terperinci

Penyelenggaraan Pendidikan Profesi berdasarkan Ketentuan Perundang-undangan untuk Menghasilkan Lulusan sesuai KKNI

Penyelenggaraan Pendidikan Profesi berdasarkan Ketentuan Perundang-undangan untuk Menghasilkan Lulusan sesuai KKNI Penyelenggaraan Pendidikan Profesi berdasarkan Ketentuan Perundang-undangan untuk Menghasilkan Lulusan sesuai KKNI Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Workshop Tindak Lanjut Penerbitan SK Izin Penyelenggaraan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN Tentang:

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN Tentang: PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2016 Tentang: @pddikti forlap.ristekdikti.go.id Pusat Data dan Informasi Iptek Dikti Kemristekdikti OUTLINE 01

Lebih terperinci

PANDUAN PENGUMPULAN DATA INSTITUSI PENDIDIKAN D.III KEPERAWATAN

PANDUAN PENGUMPULAN DATA INSTITUSI PENDIDIKAN D.III KEPERAWATAN 1. Panduan Umum PANDUAN PENGUMPULAN DATA INSTITUSI PENDIDIKAN D.III KEPERAWATAN a. Latar Belakang Menghadapi tekanan kebutuhan masyarakat dan perkembangan IPTEK secara global dalam memberikan pelayanan

Lebih terperinci

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI Daftar Isi Daftar Isi... i Pendahuluan... 1 1 Alur Sistem PDDIKTI... 1 2 Cara Masuk Ke Aplikasi...

Lebih terperinci

Daftar Isi Langkah-langkah untuk sorting data : Filtering Data... 9

Daftar Isi Langkah-langkah untuk sorting data : Filtering Data... 9 Daftar Isi Daftar Isi... i Pendahuluan... 1 1 Alur Sistem PDDIKTI... 1 2 Persiapan Generate Data Awal... 2 3 Cara Masuk Ke Aplikasi... 5 4 Cara Keluar Dari Aplikasi... 7 5 Cara Sorting Dan Filtering Untuk

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG PANGKALAN DATA PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI (PD-DIKTI)

PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI (PD-DIKTI) PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI (PD-DIKTI) KOPERTIS WILAYAH III KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI DASAR HUKUM Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi BAB III PENJAMINAN

Lebih terperinci

Daftar Isi Langkah-langkah untuk sorting data : Filtering Data... 9

Daftar Isi Langkah-langkah untuk sorting data : Filtering Data... 9 Daftar Isi Daftar Isi... i Pendahuluan... 1 1 Alur Sistem PDDIKTI... 1 2 Persiapan Generate Data Awal... 2 3 Cara Masuk Ke Aplikasi... 6 4 Cara Keluar Dari Aplikasi... 7 5 Cara Sorting Dan Filtering Untuk

Lebih terperinci

PELAPORAN EPSBED & PENGELOLAAN FORLAP PDDIKTI UNTUK PEJABAT STRUKTURAL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 14 OKTOBER 2016

PELAPORAN EPSBED & PENGELOLAAN FORLAP PDDIKTI UNTUK PEJABAT STRUKTURAL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 14 OKTOBER 2016 PELAPORAN EPSBED & PENGELOLAAN FORLAP PDDIKTI UNTUK PEJABAT STRUKTURAL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 14 OKTOBER 2016 1 Pengertian EPSBED Pengertian EPSBED (Evaluasi Program Studi Berbasis Evaluasi Diri)

Lebih terperinci

Daftar Isi. 6.1.1 Langkah-langkah untuk sorting data :... 7. 6.2 Filtering Data... 8. 6.2.1 Langkah 1 untuk filtering data :... 8

Daftar Isi. 6.1.1 Langkah-langkah untuk sorting data :... 7. 6.2 Filtering Data... 8. 6.2.1 Langkah 1 untuk filtering data :... 8 Daftar Isi Daftar Isi... i 1 Pendahuluan... 1 2 Alur Sistem PDDIKTI... 1 3 Persiapan Generate Data Awal... 2 4 Cara Masuk Ke Aplikasi... 5 5 Cara Keluar Dari Aplikasi... 7 6 Cara Sorting Dan Filtering

Lebih terperinci

PELAPORAN EPSBED & PENGELOLAAN FORLAP PDDIKTI UNTUK PEJABAT STRUKTURAL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 25 AGUSTUS 2016

PELAPORAN EPSBED & PENGELOLAAN FORLAP PDDIKTI UNTUK PEJABAT STRUKTURAL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 25 AGUSTUS 2016 PELAPORAN EPSBED & PENGELOLAAN FORLAP PDDIKTI UNTUK PEJABAT STRUKTURAL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 25 AGUSTUS 2016 1 Pengertian EPSBED Pengertian EPSBED (Evaluasi Program Studi Berbasis Evaluasi Diri)

Lebih terperinci

PELAPORAN EPSBED MELALUI FEEDER PDDIKTI UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 15 SEPTEMBER 2015

PELAPORAN EPSBED MELALUI FEEDER PDDIKTI UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 15 SEPTEMBER 2015 PELAPORAN EPSBED MELALUI FEEDER PDDIKTI UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 15 SEPTEMBER 2015 1 Pengertian EPSBED Pengertian EPSBED (Evaluasi Program Studi Berbasis Evaluasi Diri) adalah format laporan wajib

Lebih terperinci

Daftar Isi Langkah-langkah untuk sorting data : Filtering Data... 7

Daftar Isi Langkah-langkah untuk sorting data : Filtering Data... 7 Daftar Isi Daftar Isi... i 1 Pendahuluan... 1 2 Alur Sistem PDDIKTI... 1 3 Persiapan Generate Data Awal... 2 4 Cara Masuk Ke Aplikasi... 4 5 Cara Keluar Dari Aplikasi... 6 6 Cara Sorting Dan Filtering

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana strategis pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi bagi pengelolaan UIN Suska Riau merupakan upaya penjaminan mutu secara internal. Hal ini mengharuskan

Lebih terperinci

Djoko Santoso Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi

Djoko Santoso Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Djoko Santoso Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Implementasi UU No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dalam Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Kesehatan Konferensi Utama : 7-8 November Konferensi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN... Mengembangkan sistem akreditasi mandiri berstandar internasional. Standar Pendidikan dan Standar Kompetensi Dokter Gigi

PENDAHULUAN... Mengembangkan sistem akreditasi mandiri berstandar internasional. Standar Pendidikan dan Standar Kompetensi Dokter Gigi PENDAHULUAN... Kerangka acuan kerja workshop penyusunan revisi standar kompetensi dokter dan dokter gigi yang diberikan oleh HPEQ: 1. Mengembangkan sistem akreditasi mandiri berstandar internasional dengan

Lebih terperinci

Drs. Ec. Purwo Bekti, M.Si Kepala Bidang Kelembagaan dan Sistem Informasi Kopertis Wilayah VII. Surabaya, Maret 2017

Drs. Ec. Purwo Bekti, M.Si Kepala Bidang Kelembagaan dan Sistem Informasi Kopertis Wilayah VII. Surabaya, Maret 2017 Drs. Ec. Purwo Bekti, M.Si Kepala Bidang Kelembagaan dan Sistem Informasi Kopertis Wilayah VII Surabaya, 01-03 Maret 2017 Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI) UU No. 12 Tahun 2012 DASARHUKUM Undang

Lebih terperinci

Kebijakan Kemristekdikti untuk Program Pendidikan Dokter Spesialis-SubSpesialis

Kebijakan Kemristekdikti untuk Program Pendidikan Dokter Spesialis-SubSpesialis Kebijakan Kemristekdikti untuk Program Pendidikan Dokter Spesialis-SubSpesialis Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaaan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 2015 1 Program dokter

Lebih terperinci

Perubahan Paradigma Sistem Penjaminan Mutu dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi Kesehatan : Revitalisasi Peran Masyarakat Profesi Kesehatan

Perubahan Paradigma Sistem Penjaminan Mutu dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi Kesehatan : Revitalisasi Peran Masyarakat Profesi Kesehatan Perubahan Paradigma Sistem Penjaminan Mutu dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi Kesehatan : Revitalisasi Peran Masyarakat Profesi Kesehatan Djoko Santoso 3 PARADIGMA PERUBAHAN DALAM SISTEM PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Gambaran Umum Untuk mendaftar menjadi mahasiswa baru di Universitas Mercu Buana ada serangkaian proses yang harus dilakukan untuk memenuhi persyaratan. Untuk itu penulis

Lebih terperinci

LAPORAN MIGRASI DATA EPSBED KE PDPT

LAPORAN MIGRASI DATA EPSBED KE PDPT Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Gedung Ditjen Pendidikan Tinggi,Gedung D Jl Jend Sudirman Pintu I, Senayan. Jakarta LAPORAN MIGRASI DATA EPSBED KE PDPT 1 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PANDUAN PENGAJUAN IJIN PENYELENGGARAAN PROGRAM STUDI BARU DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PANDUAN PENGAJUAN IJIN PENYELENGGARAAN PROGRAM STUDI BARU DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 1 PANDUAN PENGAJUAN IJIN PENYELENGGARAAN PROGRAM STUDI BARU DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 2 1. 2. 3. 4. Latar Belakang Tujuan Kewenangan. Tata

Lebih terperinci

Dept. Patologi Klinik & Kedokteran Laboratorium

Dept. Patologi Klinik & Kedokteran Laboratorium Dept. Patologi Klinik & Kedokteran Laboratorium Bab II. Analisis Situasi Bab III. Kebijakan Strategis Bab 2. Analisis Situasi SWOT Kondisi internal Strengths (Kekuatan) Weaknesses (Kelemahan) Kondisi eksternal

Lebih terperinci

Penelaahan RUU Pendidikan Kedokteran

Penelaahan RUU Pendidikan Kedokteran Pointers Pertemuan Penelaahan RUU Pendidikan Kedokteran Jakarta, 5 6 Mei 2011 Illah Sailah (Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan) Latar Belakang Pertemuan (5 6 Mei 2011) Pelaksanaan lokakarya RUU Pendidikan

Lebih terperinci

Direktorat Jenderal Kelembagaan IPTEK dan Dikti Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi

Direktorat Jenderal Kelembagaan IPTEK dan Dikti Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Klasifikasi dan Pemeringkatan Perguruan Tinggi Direktorat Jenderal Kelembagaan IPTEK dan Dikti Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Agenda Landasan dan Prinsip Metode Data dan Analisis Hasil

Lebih terperinci

Target, Capaian dan Proyeksi Capaian KPI 2011

Target, Capaian dan Proyeksi Capaian KPI 2011 Target, Capaian dan Proyeksi Capaian KPI 2011 Target, Capaian dan Proyeksi Capaian KPI 2011 Komponen 1 CAPAIAN SAAT INI (SEMESTER 1) TARGET KPI PROYEKSI CAPAIAN AKHIR TAHUN -Naskah akademik LAM sudah final

Lebih terperinci

Komponen Fungsi/Peran Keterangan Pengguna

Komponen Fungsi/Peran Keterangan Pengguna Dokumentasi Kegiatan Pengembangan Kamus Data Online 1 Pendahuluan Kamus data adalah panduan yang menggambarkan informasi yang tersedia dalam sistem dan mendukung penggunaan protokol dan standar nasional

Lebih terperinci

PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI (PDDIKTI)

PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI (PDDIKTI) PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI (PDDIKTI) Bidang Pangkalan Data Pendidikan Tinggi Pusat Data dan Informasi Iptek Dikti Hotel Millenium Jakarta, 21 April 2017 PERMENRISTEKDIKTI NO 61 TAHUN 2016 TENTANG

Lebih terperinci

PANDUAN PROGRAM TRANSFER KREDIT LUAR NEGERI BELMAWA

PANDUAN PROGRAM TRANSFER KREDIT LUAR NEGERI BELMAWA PANDUAN PROGRAM TRANSFER KREDIT LUAR NEGERI BELMAWA DIREKTORAT PEMBELAJARAN DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA TAHUN

Lebih terperinci

VALIDATOR NASIONAL PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI PANDUAN VALIDATOR NASIONAL PUSAT DATA DAN INFORMASI IPTEK DIKTI

VALIDATOR NASIONAL PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI PANDUAN VALIDATOR NASIONAL PUSAT DATA DAN INFORMASI IPTEK DIKTI VALIDATOR NASIONAL PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI PANDUAN VALIDATOR NASIONAL PUSAT DATA DAN INFORMASI IPTEK DIKTI DAFTAR ISI 1. PENDAHULUAN... 3 2. User (Pengguna)...3 3. SISTEM VALIDASI... 4 a. Siklus

Lebih terperinci

Pokok Bahasan. Urgensi Validasi Data Dasar FK. Izin Prodi Akademik-Profesi FK. Status Akreditasi Akademik-Profesi & Prodi Spesialis

Pokok Bahasan. Urgensi Validasi Data Dasar FK. Izin Prodi Akademik-Profesi FK. Status Akreditasi Akademik-Profesi & Prodi Spesialis Illah Sailah Pokok Bahasan 1 2 3 4 5 Urgensi Validasi Data Dasar FK Izin Prodi Akademik-Profesi FK Status Akreditasi Akademik-Profesi & Prodi Spesialis Komitmen UKDI sebagai Exit Exam Komitmen FK untuk

Lebih terperinci

PANDUAN PROGRAM TRANSFER KREDIT BELMAWA

PANDUAN PROGRAM TRANSFER KREDIT BELMAWA PANDUAN PROGRAM TRANSFER KREDIT BELMAWA DIREKTORAT PEMBELAJARAN DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016 1 BAB

Lebih terperinci

PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI (PDDIKTI)

PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI (PDDIKTI) PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI (PDDIKTI) Bidang Pangkalan Data Pendidikan Tinggi Pusat Data dan Informasi Iptek Dikti PERMENRISTEKDIKTI NO 61 TAHUN 2016 TENTANG PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI 2 BAB

Lebih terperinci

Situasi Pendidikan Dokter di Indonesia

Situasi Pendidikan Dokter di Indonesia Situasi Pendidikan Dokter di Indonesia Paparan di Dewan Perwakilan Rakyat oleh Menteri Pendidikan Nasional 26 April 200 Kondisi saat ini Paparan Tantangan yang dihadapi Harapan Upaya untuk mencapai harapan,

Lebih terperinci

KLASIFIKASI DAN PEMERINGKATAN PERGURUAN TINGGI

KLASIFIKASI DAN PEMERINGKATAN PERGURUAN TINGGI KLASIFIKASI DAN PEMERINGKATAN PERGURUAN TINGGI - 2015 Direktorat Jenderal Kelembagaan IPTEK - DIKTI Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Landasan dan Prinsip Metode o Data dan Analisis Hasil

Lebih terperinci

MONITORING DAN EVALUASI PERGURUAN TINGGI SWASTA JAKARTA 2009

MONITORING DAN EVALUASI PERGURUAN TINGGI SWASTA JAKARTA 2009 MONITORING DAN EVALUASI PERGURUAN TINGGI SWASTA KOPERTIS WILAYAH III JAKARTA 2009 KANTOR KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH III Jalan SMA Negeri 14, Cawang, Jakarta ur Telepon, 8000403 & 8090275

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN -LPPD BUKU PANDUAN PENGGUNAAN E-LPPD PROPINSI RIAU E-LPPD Riau dikembangkan sesuai dengan Buku Pedoman Penyusunan LPPD tahun 2014 dari Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia. BUKU PANDUAN E-LPPD PROPINSI

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA TERINTEGRASI (SISTER) DOSEN

SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA TERINTEGRASI (SISTER) DOSEN SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA TERINTEGRASI (SISTER) DOSEN Sumber: Kemenristekdikti Loeki Enggar Fitri Wakil Dekan 2 Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya LATAR BELAKANG Jumlah dosen yang mengabdi di

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2015 TENTANG DATA POKOK PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2015 TENTANG DATA POKOK PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2015 TENTANG DATA POKOK PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

CATATAN MONEV WORKSHOP SINKORNISASI BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT LULUSAN JENJANG DIPLOMA III DAN NERS

CATATAN MONEV WORKSHOP SINKORNISASI BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT LULUSAN JENJANG DIPLOMA III DAN NERS CATATAN MONEV WORKSHOP SINKORNISASI BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT LULUSAN JENJANG DIPLOMA III DAN NERS Jakarta, 4-5 Mei 2012 Catatan Umum Kegiatan : Acara yang dijadwalkan untuk dimulai pada pukul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini teknologi informasi berperan penting

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini teknologi informasi berperan penting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini teknologi informasi berperan penting dalam memperbaiki kinerja suatu organisasi. Penggunaannya tidak hanya sebagai proses otomatisasi

Lebih terperinci

8 BULAN INTEROPERABILITAS PDGI-KKI

8 BULAN INTEROPERABILITAS PDGI-KKI 8 BULAN INTEROPERABILITAS PDGI-KKI DISAMPAIKAN OLEH : SRI ANGKY SOEKANTO PENGURUS BESAR PERSATUAN DOKTER GIGI INDONESIA RAPAT KERJA KKI, MAKASSAR 23-25 APRIL 2018 2 Form 1-6 Keterangan Sehat Pernyataan

Lebih terperinci

PPL Pada Semester Gasal dan Genap

PPL Pada Semester Gasal dan Genap PPL Pada Semester Gasal dan Genap Oleh : A. Pendahuluan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan bagi mahasiswa LPTK merupakan salah satu mata kuliah wajib dari kelompok MKPBM dengan bobot 4 SKS. Dalam

Lebih terperinci

Pendirian, Perubahan Bentuk, dan Pembukaan Program Studi Perguruan Tinggi Swasta

Pendirian, Perubahan Bentuk, dan Pembukaan Program Studi Perguruan Tinggi Swasta Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program StPPudi PTS 0 PERSYARATAN DAN PROSEDUR Pendirian, Perubahan Bentuk, dan Pembukaan Program Studi Perguruan Tinggi Swasta Kementerian Riset, Teknologi,

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL PRODI NERS STIKES MATARAM

RENCANA OPERASIONAL PRODI NERS STIKES MATARAM RENCANA OPERASIONAL PRODI NERS STIKES MATARAM 2012 2013 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM Jalan Swakarsa III No 10 14 Grisak Kekalik Mataram 1 Kata Pengantar Puji Syukur kepada Allah SWT,

Lebih terperinci

Isu Strategis Komponen 1

Isu Strategis Komponen 1 Pointers Forum Dekan Institusi Pendidikan Dokter Gigi : Isu Strategis Pendidikan Dokter Gigi Jakarta, 10 Agustus 2011 Isu Strategis Komponen 1 Pengembangan LAM Penyempurnaan standar pendidikan dan standar

Lebih terperinci

Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengenai Dosen di Rumah Sakit dan Wahana Pendidikan

Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengenai Dosen di Rumah Sakit dan Wahana Pendidikan Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengenai Dosen di Rumah Sakit dan Wahana Pendidikan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan

Lebih terperinci

KRITERIA JENJANG KARIER DOSEN KLINIK DI RS PENDIDIKAN DAN JEJARING Oleh: Dr. Endro Basuki, SpBS (K), MKes

KRITERIA JENJANG KARIER DOSEN KLINIK DI RS PENDIDIKAN DAN JEJARING Oleh: Dr. Endro Basuki, SpBS (K), MKes KRITERIA JENJANG KARIER DOSEN KLINIK DI RS PENDIDIKAN DAN JEJARING Oleh: Dr. Endro Basuki, SpBS (K), MKes DISAMPAIKAN PADA ASM (ANNUAL SCIENTIFIC MEETING) DALAM RANGKA DIES NATALIS FK UGM Ke-67 dan HUT

Lebih terperinci

Pengakuan Kualifikasi Lulusan Pendidikan Dokter, Dokter Gigi, dan Dokter/Dokter Gigi Spesialis WNI/WNA Lulusan Luar Negeri

Pengakuan Kualifikasi Lulusan Pendidikan Dokter, Dokter Gigi, dan Dokter/Dokter Gigi Spesialis WNI/WNA Lulusan Luar Negeri Surabaya, 15 September 2016 Pengakuan Kualifikasi Lulusan Pendidikan Dokter, Dokter Gigi, dan Dokter/Dokter Gigi Spesialis WNI/WNA Lulusan Luar Negeri Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaaan

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN -LPPD BUKU PANDUAN PENGGUNAAN E-LPPD PROPINSI RIAU E-LPPD Riau dikembangkan sesuai dengan Buku Pedoman Penyusunan LPPD tahun 2014 dari Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia. BUKU PANDUAN E-LPPD PROPINSI

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 5542 TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI KESRA. Kesehatan. Sistem Informasi. Data. Pengelolaan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 126) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI 2.1 KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI No. Revisi : Rev. 1.0 Tanggal Revisi : 04 Oktober 2017 Daftar Perubahan Dokumen Revisi Deskripsi

Lebih terperinci

SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN

SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN PUSAT PEMBERDAYAAN PROFESI DAN TENAGA KESEHATAN LUAR NEGERI Disampaikan pada acara Workshop Nasional Kesepakatan Ujian Keperawatan Makasar, 13 Maret 2010 13.03.2010 VISI DEPKES

Lebih terperinci

ANDUAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI PERKULIAHAN UNIVERSITAS PGRI SEMARANG LPM Lembaga Penjaminan Mutu UNTUK DOSEN. Didukung oleh :

ANDUAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI PERKULIAHAN UNIVERSITAS PGRI SEMARANG LPM Lembaga Penjaminan Mutu UNTUK DOSEN. Didukung oleh : ANDUAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI PERKULIAHAN UNIVERSITAS PGRI SEMARANG LPM Lembaga Penjaminan Mutu UNTUK DOSEN Didukung oleh : BPTIK Badan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi LPM BPTIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) LAPORAN PDPT. No. Dok :

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) LAPORAN PDPT. No. Dok : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) LAPORAN PDPT No. Dok : 00004 20017 Status Dokumen : Master Salinan No. Nomor Revisi : 00 Tanggal Terbit : 17 September 2016 Jumlah Halaman

Lebih terperinci

SOSIALISASI UNDANG- UNDANG

SOSIALISASI UNDANG- UNDANG SOSIALISASI UNDANG- UNDANG No.20 Tahun 2013 tentang PENDIDIKAN KEDOKTERAN (melalui Video Conference dan Live Streaming : hpeq.dikti.go.id/streaming) Ruang Teleconference Ditjen Dikti, 8 November 2013 Lokasi

Lebih terperinci

Konsep Mutu RS Pendidikan

Konsep Mutu RS Pendidikan Konsep Mutu RS Pendidikan Narasumber: DR. Dr. Abidin Wijanarko, SpPD; (Ketua Tim Pokja RS Pedidikan Direktorat Perguruan Tinggi, RS Dharmais) Fasilitator: Ni Luh Putu Eka Andayani (Pusat Manajemen Pelayanan

Lebih terperinci

Sistem Informasi Akademik Panduan Bagi Administrator

Sistem Informasi Akademik Panduan Bagi Administrator Software User Manual Sistem Informasi Akademik Panduan Bagi Administrator Universitas Lambung Mangkurat Daftar Isi Daftar Isi... 2 Gambaran Umum Sistem... 12 Deskripsi Umum Sistem... 12 Alur Penggunaan

Lebih terperinci

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Standar Nasional Pendidikan Tinggi Sosialisasi Standar Nasional Pendidikan Tinggi Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi dan Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi Prof.Dr. Johannes

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNAAN LAMAN PDDIKTI

PANDUAN PENGGUNAAN LAMAN PDDIKTI PANDUAN PENGGUNAAN LAMAN PDDIKTI PENGAJUAN NOMOR REGISTRASI DOSEN DAN MENU PELAPORAN Disusun oleh : INDERA ZAINUL MUTTAQIEN Tim PDDikti Kopertis Wilayah VII Dashboard PT Pada Dashboard ditampilkan : 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Pangkalan Data Pendidikan Tinggi, 2016). Pangkalan data sebanyak 4399

BAB I PENDAHULUAN. (Pangkalan Data Pendidikan Tinggi, 2016). Pangkalan data sebanyak 4399 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Lingkungan Eksternal Perusahaan Indonesia saat ini memiliki 4399 perguruan tinggi yang terdiri atas 5 segmen yaitu Akademi berjumlah 1106, Politeknik berjumlah 240, Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

2017, No Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500); 4.

2017, No Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500); 4. No.891, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENRISTEK-DIKTI. Program Studi Kedokteran. Program Studi Kedokteran Gigi. Kuota Nasional. Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI,

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL PRODI NERS STIKES MATARAM

RENCANA OPERASIONAL PRODI NERS STIKES MATARAM RENCANA OPERASIONAL PRODI NERS STIKES MATARAM 2013 2014 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM Jalan Swakarsa III No 10 14 Grisak Kekalik Mataram Kata Pengantar Puji Syukur kepada Allah SWT, atas

Lebih terperinci

Komentar dan Rekomendasi

Komentar dan Rekomendasi Komentar dan Rekomendasi Nama Perguruan Tinggi Skema Reviewer : Fakultas Kedokteran Universitas Jambi : B : 1. R. Varidianto Yudo T 2. Soegianto Ali 1. Komentar Umum Fakultas Kedokteran Universitas Jambi

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI PERKULIAHAN UNIVERSITAS PGRI SEMARANG UNTUK DOSEN

PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI PERKULIAHAN UNIVERSITAS PGRI SEMARANG UNTUK DOSEN PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI PERKULIAHAN UNIVERSITAS PGRI SEMARANG UNTUK DOSEN Didukung oleh : LPM Lembaga Penjaminan Mutu BPTIK Badan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi LPM BPTIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI Daftar Isi Daftar Isi... i Pendahuluan... 1 1 Alur Sistem PDDIKTI... 1 2 Persiapan Generate Data

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI

PENGEMBANGAN PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI SPESISIFIKASI KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK (SKPL) PENGEMBANGAN PANGKALAN DATA DIREKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Dipersiapkan Oleh PT. PRADIPTA INTIMEDIA SELARAS NOMOR DOKUMEN HALAMAN 1/32

Lebih terperinci

PROGRAM PERCEPATAN Peningkatan Kompetensi dan Kualifikasi Pendidikan Tenaga Kesehatan dari Pendidikan Menengah dan Diploma I Ke Diploma III

PROGRAM PERCEPATAN Peningkatan Kompetensi dan Kualifikasi Pendidikan Tenaga Kesehatan dari Pendidikan Menengah dan Diploma I Ke Diploma III PROGRAM PERCEPATAN Peningkatan Kompetensi dan Kualifikasi Pendidikan Tenaga Kesehatan dari Pendidikan Menengah dan Diploma I Ke Diploma III dr. Kirana Pritasari, MQIH Kepala Pusdiklatnakes Disampaikan

Lebih terperinci

ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN NERS INDONESIA PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA HPEQ-DIKTI BATAM, JULI 2010

ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN NERS INDONESIA PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA HPEQ-DIKTI BATAM, JULI 2010 INDONESIA PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA HPEQ-DIKTI BATAM, 16-17 JULI 2010 Pendahuluan Tenaga keperawatan sebelum 1962: Jenis pendidikan bervariasi Lama pendidikan bervariasi Hospital based education

Lebih terperinci

SKEMA GRAND DESIGN LAM-PTKes

SKEMA GRAND DESIGN LAM-PTKes SKEMA GRAND DESIGN LAM-PTKes 1 Kompetensi tenaga kesehatan yang belum sesuai dengan kebutuhan individual pasien maupun populasi; Kerja sama antar profesi yang masih rendah; Paradigma yang lebih berorientasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah Sakit (RS) merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat

Lebih terperinci

EP BED EVALUASI PROGRAM STUDI BERBASIS EVALUASI DIRI

EP BED EVALUASI PROGRAM STUDI BERBASIS EVALUASI DIRI EP BED EVALUASI PROGRAM STUDI BERBASIS EVALUASI DIRI Dasar Hukum Evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada

Lebih terperinci

SOSIALISASI BIDANG PEMINATAN KURIKULUM 2014

SOSIALISASI BIDANG PEMINATAN KURIKULUM 2014 SOSIALISASI BIDANG PEMINATAN KURIKULUM 2014 UNIVERSITAS POTENSI UTAMA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI TA 2015-2016 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI Program studi Sistem Informasi

Lebih terperinci

Workshop Nasional Kesepakatan Sistem Ujian Keperawatan dan Kebidanan

Workshop Nasional Kesepakatan Sistem Ujian Keperawatan dan Kebidanan Workshop Nasional Kesepakatan Sistem Ujian Keperawatan dan Kebidanan Makassar, 13-14 Maret 2010 DIREKTORAT AKADEMIK DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA - (INDONESIAN

Lebih terperinci

NOTULENSI SOSIALISASI SIMAK

NOTULENSI SOSIALISASI SIMAK NOTULENSI SOSIALISASI SIMAK Peserta : Admin SIMAK (Sistem Informasi Akademik) Departemen & Fakultas Narasumber : 1. Asep Mulyana, S. Kom, M. Kom (Kasubdit Aplikasi dan Layanan Sistem Informasi) 2. Puji

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA TERINTEGRASI (SISTER) UNTUK DOSEN

PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA TERINTEGRASI (SISTER) UNTUK DOSEN 0 PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA TERINTEGRASI (SISTER) UNTUK DOSEN PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA TERINTEGRASI (SISTER) UNTUK DOSEN DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA, IPTEK,

Lebih terperinci

Sertifikat Kompetensi diterbitkan oleh Kolegium (Dokter Gigi Indonesia) melalui Uji Kompetensi

Sertifikat Kompetensi diterbitkan oleh Kolegium (Dokter Gigi Indonesia) melalui Uji Kompetensi Kolegium Dokter Gigi Indonesia Pelaksanaan Uji Kompetensi Dokter Gigi April 2007 Januari 2010 Undang-Undang RI Nomor: 29 Tahun 2004 BAB I Pasal 1Ayat 13 Kolegium (Dokter Gigi Indonesia) Badan yang dibentuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Uji kompetensi adalah proses penilaian baik teknis maupun non teknis melalui pengumpulan bukti yang relevan untuk menentukan apakah seseorang kompeten atau belum pada

Lebih terperinci

RTL Pendidikan Dokter Indonesia

RTL Pendidikan Dokter Indonesia RTL Pendidikan Dokter Indonesia Berlaku untuk Dokter Pendidik Klinik di RSP Utama (Vertikal) dari Kemkes dapat diusulkan jabatan fungsional akademik untuk LK dan GB. Mekanisme: pengusulan dari Fakultas-

Lebih terperinci

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL TENGAH TAHUN 2011 PROGRAM HIBAH KOMPETISI PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN DOKTER (PHK PKPD)

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL TENGAH TAHUN 2011 PROGRAM HIBAH KOMPETISI PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN DOKTER (PHK PKPD) LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL TENGAH TAHUN 2011 PROGRAM HIBAH KOMPETISI PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN DOKTER (PHK PKPD) UNIVERSITAS RIAU Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM INFORMASI KESEHATAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM INFORMASI KESEHATAN PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM INFORMASI KESEHATAN I. UMUM Pembangunan Kesehatan pada hakikatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen

Lebih terperinci

DIREKTORAT KELEMBAGAAN DAN KERJA SAMA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2015

DIREKTORAT KELEMBAGAAN DAN KERJA SAMA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2015 DIREKTORAT KELEMBAGAAN DAN KERJA SAMA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2015 PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI (PROGRAM DIPLOMA & SARJANA) Pengusul

Lebih terperinci

Strategic Meeting HPEQ Project - Pertemuan Taskforce dengan Stakeholders Profesi LAM-PTKes

Strategic Meeting HPEQ Project - Pertemuan Taskforce dengan Stakeholders Profesi LAM-PTKes Strategic Meeting HPEQ Project - Pertemuan Taskforce dengan Stakeholders Profesi LAM-PTKes Strategic Meeting HPEQ Project - Pertemuan Taskforce dengan Stakeholders Profesi LAM-PTKes Waktu : 14 Desember

Lebih terperinci

PEDOMAN SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN TERINTEGRASI (Buku 1)

PEDOMAN SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN TERINTEGRASI (Buku 1) 1 PEDOMAN SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN TERINTEGRASI (Buku 1) TIM SERTIFIKASI DOSEN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2012 2 TUJUAN SERDOS 1. Menilai profesionalisme

Lebih terperinci

Thohari Seksi Sistem Informasi

Thohari Seksi Sistem Informasi Thohari Seksi Sistem Informasi Aktivitas Pelaporan Perguruan Tinggi Permenristekdikti nomor 61 Tahun 2016 Pelaporan PT 1 bln setelah perkuliahan Sems.Antar 2 bln akhir perkuliahan Nilai KRS 2 bln awal

Lebih terperinci

Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain

Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain Pasal 5 ayat (2) Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 Standar kompetensi lulusan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan digunakan sebagai

Lebih terperinci

SUB DIREKTORAT SISTEM INFORMASI DAN ADMINISTRASI AKADEMIK SISTEM INFORMASI DAN WISUDA

SUB DIREKTORAT SISTEM INFORMASI DAN ADMINISTRASI AKADEMIK SISTEM INFORMASI DAN WISUDA SUB DIREKTORAT SISTEM INFORMASI DAN ADMINISTRASI AKADEMIK SISTEM INFORMASI DAN WISUDA Erika Purnawati, S.Kom., M.Cs. Direktorat Akademik Universitas Gadjah Mada OUTLINES 2 A. SISTEM INFORMASI SIUM (Sistem

Lebih terperinci

Dokumen Akademik DOKUMEN AKADEMIK

Dokumen Akademik DOKUMEN AKADEMIK Dokumen Akademik DOKUMEN AKADEMIK Landasan yang bersifat normatif-ideologis yang wajib dimiliki oleh setiap institusi penyelenggara kegiatan akademik. Kantor Jaminan Mutu Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Lebih terperinci

PELUANG DAN TANTANGAN MENGHADAPI AKREDITASI PENDIDIKAN TINGGI BERDASARKAN UU 12/2012

PELUANG DAN TANTANGAN MENGHADAPI AKREDITASI PENDIDIKAN TINGGI BERDASARKAN UU 12/2012 PELUANG DAN TANTANGAN MENGHADAPI AKREDITASI PENDIDIKAN TINGGI BERDASARKAN UU 12/2012 Workshop tentang Outcomes Based Education Dwiwahju Sasongko, Sekretaris BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI BAN-PT

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Setiap orang, terutama warga negara Indonesia memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya tanpa memandang

Lebih terperinci

E-PLANNING SYSTEM PROJECT MANAGEMENT PLAN

E-PLANNING SYSTEM PROJECT MANAGEMENT PLAN E-PLANNING SYSTEM PROJECT MANAGEMENT PLAN Version 26/10/2015 VERSION HISTORY Dokumen Project Management Plan (PMP) ini adalah dokumen versi pertama dan dibuat pada tanggal 1 November 2015 oleh Divisi

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI AKADEMIK

SISTEM INFORMASI AKADEMIK SISTEM INFORMASI AKADEMIK H a l a m a n 1 Latar belakang pengelolaan manajemen perguruan tinggi dewasa ini mau tidak mau harus memanfaatkan teknologi informasi. Mulai dari penanganan masalah administrasi

Lebih terperinci

LAPORAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNISBANK SEMARANG

LAPORAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNISBANK SEMARANG LAPORAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNISBANK SEMARANG UNISBANK 2009 Kata Pengantar Buku kegiatan Pembuatan Sistem Informasi Akademik Unisbank. Materi dari laporan disyaratkan berupa hasil dari

Lebih terperinci

STANDAR ISI PEMBELAJARAN STIKES HARAPAN IBU JAMBI

STANDAR ISI PEMBELAJARAN STIKES HARAPAN IBU JAMBI STANDAR ISI PEMBELAJARAN STIKES HARAPAN IBU JAMBI Halaman 2 dari 6 STANDAR ISI PEMBELAJARAN STIKES HARAPAN IBU KODE DOKUMEN : STD.MT.AK. 03/02/2017 REVISI : 0 TANGGAL : 7 Maret 2017 DIAJUKAN & DIKENDALIKAN

Lebih terperinci

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transa

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transa BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.219, 2018 KEMENKUMHAM. Penyelenggaraan Sistem Elektronik. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA Koordinator Kopertis Wilayah VII

Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA Koordinator Kopertis Wilayah VII Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA Koordinator Kopertis Wilayah VII Pengelolaan Pendidikan Tinggi Badan Penyelenggara, Pimpinan PT, Dosen, mahasiswa dan karyawan: ikut terlibat dalam manajemen PT ikut bertanggung

Lebih terperinci

Oleh: Prof. Dr. Johannes Gunawan,SH.,LL.M Koordinator Tim Pengembang SPMI. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Oleh: Prof. Dr. Johannes Gunawan,SH.,LL.M Koordinator Tim Pengembang SPMI. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Kebijakan Nasional Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi dan Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak lepas dari pesatnya perkembangan teknologi komputer, karena komputer

BAB I PENDAHULUAN. tidak lepas dari pesatnya perkembangan teknologi komputer, karena komputer BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem informasi dan teknologi komputer berkembang sangat pesat sejalan dengan besarnya kebutuhan terhadap informasi. Perkembangan teknologi infomasi tidak

Lebih terperinci