KABUPATEN TEGAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2014 (audited) ( Audited)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KABUPATEN TEGAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2014 (audited) ( Audited)"

Transkripsi

1 Untuk tahun-tahun yang berakhir LAMPIRAN pada IV tanggal : RAPERDA 31 Desember KABUPATEN dan 2013 TEGAL NOMOR : 6 Tahun 2013 TANGGAL : 15 Agustus 2013 KABUPATEN TEGAL TAHUN ANGGARAN (audited) ( Audited) BAB I PENDAHULUAN Dalam rangka mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah, Pemerintah Daerah menyampaikan laporan pertanggungjawaban keuangan pemerintah daerah yang memenuhi prinsip-prinsip tepat waktu dan disusun dengan mengikuti Standar Akuntansi Pemerintahan yang telah diterima secara umum. Sebagaimana disebutkan dalam Pasal 2 (dua) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah bahwa dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD, setiap Entitas Pelaporan wajib menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan dan Laporan Kinerja. Pemerintah Daerah Kabupaten Tegal adalah salah satu entitas pelaporan yang wajib menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan. Laporan keuangan tersebut terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran; Neraca; Laporan Arus Kas; dan Catatan atas Laporan Keuangan. Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Tegal disajikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Laporan Realisasi Anggaran menyajikan realisasi pendapatan, belanja, dan pembiayaan yang diperbandingkan dengan anggarannya. Neraca menyajikan aset, utang, dan ekuitas dana yang diperbandingkan dengan periode sebelumnya. Sedangkan Laporan Arus Kas menyajikan arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi aset non keuangan, arus kas dari aktivitas pembiayaan, dan arus kas dari aktivitas non anggaran yang diperbandingkan dengan periode sebelumnya. Guna menghindari kesalahpahaman dalam membaca laporan keuangan, perlu dibuat Catatan atas Laporan Keuangan yang berisi informasi untuk memudahkan pengguna dalam memahami Laporan Keuangan. Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang penjelasan pos-pos laporan keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai. 1

2 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember dan Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Maksud Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Tegal yang meliputi semua laporan dan berbagai penjelasannya yang mengikuti laporan tersebut adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban pengelolaan keuangan Pemerintah Kabupaten Tegal selama satu periode Tahun Anggaran. Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan adalah untuk dapat menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pembaca, berupa posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan selama satu periode pelaporan (Tahun Anggaran ) Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Tegal Tahun Anggaran disusun berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku di Bidang Pengelolaan Keuangan Daerah, yaitu : a. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 4286); b. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 4355); c. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 4400); d. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 4438); e. Undang-undang Nomor 23 Tahun tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Nomor 5584) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undangundang Nomor 2 Tahun tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 23 Tahun tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun nomor 5587); f. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 210, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 4028); 2

3 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember dan 2013 g. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 4416) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; h. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 4574); i. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 4575); j. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 4578); k. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 4614); l. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 4693); m. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123); n. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2013 tentang Perubahan Gaji Pokok Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 57) ; o. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah ; p. Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pokokpokok Pengelolaan Keuangan Daerah; 3

4 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember dan 2013 q. Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 7 Tahun tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Tegal Tahun Anggaran ; r. Peraturan Bupati Tegal Nomor 31A tahun 2007 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Tegal; s. Peraturan Bupati Tegal Nomor 31B tahun 2007 tentang Kebijakan Akuntansi Kabupaten Tegal yang telah diubah dengan Peraturan Bupati Tegal No 10 Tahun 2013 tentang perubahan atas lampiran Peraturan bupati Tegal Nomor 31.B tahun 2007 tentang Kebijakan Akuntansi Kabupaten Tegal; t. Peraturan Bupati Nomor 45 Tahun tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Tegal Tahun Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Tegal Tahun Anggaran memuat penjelasan dan atau catatan atas laporan keuangan dalam periode Tahun Anggaran yang disusun dengan sistematika sebagai berikut : 1. Pendahuluan, yang menjelaskan tentang maksud dan tujuan penyusunan Laporan Keuangan, Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan dan Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan. 2. Ekonomi Makro, Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan, serta hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan. 3. Arah Kebijakan Keuangan Daerah, yang menjelaskan Kebijakan Pendapatan Daerah, Kebijakan Belanja Daerah, Kebijakan Pembiayaan. 4. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi, yang menjelaskan entitas pelaporan dan Entitas Akuntansi Keuangan Daerah, Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan Daerah, Basis Pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan, Penerapan Kebijakan Akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan. 5. Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan, yang merinci dan menjelaskan masing-masing pos-pos Neraca, pos-pos Laporan Realisasi Anggaran, dan pos-pos Laporan Arus Kas. 4

5 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember dan 2013 BAB II EKONOMI MAKRO, PENCAPAIAN TARGET KINERJAKEUANGAN SERTA HAMBATAN DAN KENDALA 2.1. Ekonomi Makro Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tegal atas dasar harga konstan pada tahun 2013 mencapai 5,81 % (BPS Kab. Tegal). Angka pertumbuhan ekonomi ini lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun 2012 yang mencapai 5,25%, sedangkan laju inflasi tahun 2013 sebesar 6,01% lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang mencapai 4,13% pada tahun Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku tahun 2012 sebesar Rp ,69 dan tahun 2013 meningkat menjadi Rp ,94 (BPS Kab. Tegal). PDRB atas dasar harga konstan pada Tahun 2012 sebesar Rp ,96 dan pada Tahun 2013 meningkat menjadi Rp ,40 (BPS Kab. Tegal). Andil terbesar perekonomian Kabupaten Tegal pada tahun 2013 berasal dari sektor perdagangan, hotel dan restoran yang menyumbang 31,25% dari total PDRB atas dasar harga berlaku, disusul sektor industri pengolahan sebesar 29,00% dan ranking ketiga diduduki sektor pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan sebesar 13,33%. Struktur tersebut terjadi pergesaran andil dimana untuk sektor perdagangan, hotel, restoran hanya berubah 0,19% relatif meningkat dari tahun 2012 dan penurunan di sektor industri pengolahan sebesar 0,10 dan penurunan di sektor pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan sebesar 0,30%.(Data tersebut berdasarkan data 2013, untuk data masih disusun). Pada tahun 2013 persentase penduduk Kabupaten Tegal kelompok umur 7 12 tahun yang bersekolah di Sekolah Dasar (SD) atau Angka Partisipasi Kasar (APK) SD mencapai 109,87%, sedangkan Angka Partisipasi Murni (APM) SD mencapai 94,72%. Adapun Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP sebesar 94,28% sedangkan Angka Partisipasi Murni (APM) SMP mencapai 88,95%. Peningkatan kualitas sumber daya manusia pada Tahun dilakukan melalui beberapa program antara lain peningkatan mutu pendidikan, peningkatan sarana dan prasarana fasilitas pendidikan dasar dan menengah, dana operasional pendidikan, dengan sasaran untuk meningkatkan kualitas pendidikan, Kelancaran Belajar Mengajar (KBM) Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan Realisasi pencapaian target kinerja keuangan menurut urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Tegal seperti yang tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun tentang Perubahan APBD Kabupaten Tegal Tahun Anggaran. Guna memudahkan dalam penelusuran antara realisasi dan target anggaran, penyajian ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan disajikan berdasarkan urusan wajib dan 5

6 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember dan 2013 pilihan. Ikhtisar realisasi dimaksud adalah sebagaimana disajikan secara ringkas pada tabel realisasi pendapatan dan realisasi belanja. REALISASI PENDAPATAN BERDASARKAN URUSAN WAJIB DAN PILIHAN No. URUSAN ANGGARAN TAHUN REALISASI LEBIH/(KURANG) Rp Rp Rp % Urusan Wajib 1 Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga , , ,00 91,01 2 Dinas Kesehatan , ,00 ( ,00) (7,49) 3 Rumah Sakit Umum dr. Soeselo Slawi , , ,00 26,21 4 RSUD Suradadi , , ,00 41,99 5 Dinas Pekerjaan Umum , , ,00 80,06 6 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 0, , ,00 0,00 7 Dinas Perhubungan, Komunikasi & Informatika , ,00 ( ,00) (19,68) 8 Badan Lingkungan Hidup , , ,00 11,82 9 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil , , ,00 256,77 10 Badan PP Dan KB 0, , ,00 0,00 11 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi , , , ,16 12 Dinas Koperasi, UKM dan Pasar , , ,00 3,32 13 Kantor Penanaman Modal Kantor Kesatuan Bangsa, 14 Politik dan Perlindungan Masyarakat 0,00 0,00 0,00 0,00 0, , ,00 0,00 15 Satuan Polisi Pamong Praja 0, , ,00 0,00 16 Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah 0,00 0,00 0,00 0,00 17 Sekretariat Daerah 0, , ,00 0,00 6

7 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember dan 2013 No. URUSAN ANGGARAN Rp REALISASI Rp LEBIH/(KURANG) Rp % 18 Sekretariat DPRD 0, , ,00 0,00 Dewan Perwakilan Rakyat 19 Daerah 0,00 0,00 0,00 0,00 20 Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah , , ,00 0,75 21 Badan Kepegawaian Daerah 0, , ,00 0,00 22 Inspektorat Daerah 0,00 0,00 0,00 0,00 Badan Pelayanan Perijinan 23 Terpadu 0,00 0,00 0,00 0,00 24 Kantor Camat Adiwerna 25 Kantor Camat Balapulang 26 Kantor Camat Bojong 27 Kantor Camat Bumijawa 28 Kantor Camat Dukuhturi 29 Kantor Camat Dukuhwaru 30 Kantor Camat Jatinegara 31 Kantor Camat Kd.Banteng 32 Kantor Camat Kramat 33 Kantor Camat Lebaksiu 34 Kantor Camat Margasari 35 Kantor Camat Pagerbarang 36 Kantor Camat Pangkah 37 Kantor Camat Slawi 38 Kantor Camat Suradadi 39 Kantor Camat Talang 40 Kantor Camat Tarub 41 Kantor Camat Warureja 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0, , ,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0, , ,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0, , ,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 7

8 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember dan 2013 No. URUSAN ANGGARAN Rp REALISASI Rp LEBIH/(KURANG) Rp % 42 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 0, , ,00 0,00 43 Kantor Kelurahan Dampyak , ,00 0,00 0,00 44 Kantor Kelurahan Kagok 0,00 0,00 0,00 0,00 45 Kantor Kelurahan Kudaile , ,00 0,00 0,00 46 Kantor Kelurahan Pakembaran 0, , ,00 0,00 47 Kantor Kelurahan Procot 0,00 0,00 0,00 0,00 48 Kantor Kelurahan Slawi Wetan , , ,00 8,98 49 Kantor Ketahanan Pangan 0, , ,00 0,00 50 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 0, , ,00 0,00 51 Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah 0,00 0,00 0,00 0,00 Sub Jumlah Urusan Pilihan : 52 Dinas Tanbunhut Badan Pelaksana 53 Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan , , ,00 1, , , ,00 3,28 0, , ,00 0, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan , , ,00 2,69 Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan , ,00 ( ,00) (55,02) Dinas Perindustrian dan Perdagangan , ,00 ( ,00) (30,65) Sub Jumlah Jumlah , ,00 ( ,00) (3,16) , , ,00 1,89 8

9 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember dan 2013 Dari data tersebut dapat dilihat bahwa pada tahun pencapaian umum pendapatan daerah dapat melampaui anggaran yaitu dari yang dianggarkan sebesar Rp ,00 dapat terealisasi sebesar Rp ,00 atau lebih sebesar Rp ,00 atau 1,89%. REALISASI BELANJA BERDASARKAN URUSAN WAJIB DAN PILIHAN TAHUN No. URUSAN ANGGARAN REALISASI Lebih / (Kurang) Urusan Wajib : Rp Rp Rp % 1 Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga , ,00 ( ,00) (3,48) 2 Dinas Kesehatan 3 Rumah Sakit Umum dr. Soeselo Slawi , ,00 ( ,00) (18,38) , ,00 ( ,00) (21,66) 4 RSUD Suradadi , ,00 ( ,00) (7,94) 5 Dinas Pekerjaan Umum , ,00 ( ,00) (21,60) 6 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah , ,00 ( ,00) (6,76) 7 Dinas Perhubungan, Komunikasi & Informatika , ,00 ( ,00) (10,50) 8 Badan Lingkungan Hidup , ,00 ( ,00) (4,95) Dinas Kependudukan dan 9 Pencatatan Sipil , ,00 ( ,00) (10,81) Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB , ,00 ( ,00) (2,47) Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi , ,00 ( ,00) (2,71) Dinas Koperasi, UKM dan Pasar , ,00 ( ,00) (29,44) 13 Kantor Penanaman Modal , ,00 ( ,00) (7,20) 9

10 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember dan 2013 No. URUSAN ANGGARAN REALISASI Lebih / (Kurang) Rp Rp Rp % 14 Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat , ,00 ( ,00) (20,64) Satuan Polisi Pamong Praja , ,00 ( ,00) (2,26) Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah , ,00 ( ,00) (17,08) 17 Sekretariat Daerah , ,00 ( ,00) (23,41) 18 Sekretariat DPRD , ,00 ( ,00) (17,15) 19 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah , ,00 ( ,00) (6,29) 20 Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah , ,00 ( ,00) (16,58) 21 Badan Kepegawaian Daerah , ,00 ( ,00) (10,42) 22 Inspektorat Daerah , ,00 ( ,00) (3,84) Badan Pelayanan Perijinan 23 Terpadu , ,00 ( ,00) (6,43) 24 Kantor Camat Adiwerna 25 Kantor Camat Balapulang 26 Kantor Camat Bojong 27 Kantor Camat Bumijawa 28 Kantor Camat Dukuhturi 29 Kantor Camat Dukuhwaru 30 Kantor Camat Jatinegara 31 Kantor Camat Kd.Banteng 32 Kantor Camat Kramat 33 Kantor Camat Lebaksiu , ,00 ( ,00) (5,31) , ,00 ( ,00) (4,68) , ,00 ( ,00) (7,17) , ,00 ( ,00) (4,27) , ,00 ( ,00) (2,58) , ,00 ( ,00) (7,22) , ,00 ( ,00) (4,62) , ,00 ( ,00) (4,20) , ,00 ( ,00) (3,18) , ,00 ( ,00) (1,81) 10

11 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember dan 2013 No. URUSAN ANGGARAN REALISASI Lebih / (Kurang) 34 Kantor Camat Margasari 35 Kantor Camat Pagerbarang 36 Kantor Camat Pangkah 37 Kantor Camat Slawi 38 Kantor Camat Suradadi 39 Kantor Camat Talang 40 Kantor Camat Tarub 41 Kantor Camat Warureja 42 Badan Penanggulangan Rp Rp Rp % , ,00 ( ,00) (3,24) , ,00 ( ,00) (5,24) , ,00 ( ,00) (2,31) , ,00 ( ,00) (5,38) , ,00 ( ,00) (1,77) , ,00 ( ,00) (3,07) , ,00 ( ,00) (6,95) , ,00 ( ,00) (3,23) Bencana Daerah , ,00 ( ,00) (11,51) 43 Kantor Kelurahan Dampyak 44 Kantor Kelurahan Kagok 45 Kantor Kelurahan Kudaile 46 Kantor Kelurahan , ,00 ( ,00) (3,62) , ,00 ( ,00) (2,65) , ,00 ( ,00) (13,73) Pakembaran , ,00 ( ,00) (2,86) 47 Kantor Kelurahan Procot 48 Kantor Kelurahan Slawi , ,00 ( ,00) (6,91) Wetan , ,00 ( ,00) (10,85) 49 Kantor Ketahanan Pangan 50 Badan Pemberdayaan , ,00 ( ,00) (3,67) Masyarakat dan Desa , ,00 ( ,00) (14,34) 51 Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah , ,00 ( ,00) (12,96) Sub Jumlah Urusan Pilihan : 52 Dinas Tanbunhut Badan Pelaksana 53 Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan , ,00 ( ,00) (11,76) , ,00 ( ,00) (9,78) , ,00 ( ,00) (5,79) 11

12 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember dan 2013 No. URUSAN ANGGARAN REALISASI Lebih / (Kurang) Rp Rp Rp % Dinas Pariwisata dan Kebudayaan , ,00 ( ,00) (13,53) Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan , ,00 ( ,00) (21,49) Dinas Perindustrian dan Perdagangan , ,00 ( ,00) (17,49) Sub Jumlah Jumlah , ,00 ( ,00) (12,66) , ,00 ( ,00) (11,78) Belanja daerah yang dianggarkan Rp ,00 realisasinya sebesar Rp ,00 sehingga mengalami penghematan sebesar Rp ,00 atau 11,78% Hambatan dan Kendala yang ada dalam Pencapaian Target yang Telah Ditetapkan Hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan secara umum adalah sebagai berikut : a. Dengan banyaknya mendapat alokasi anggaran kegiatan fisik yang bersumber dana dari bantuan keuangan Provinsi mengakibatkan kesulitan dalam perencanaan penganggaran dalam RAPBD perubahan dikarenakan proses perencanaan yang harus melalui verifikasi RKO Provinsi. b. Dalam pelaksanaan kegiatan fisik ditemui banyak kendala, diantaranya cuaca yang kurang mendukung dan peralatan-peralatan berat yang terbatas, sementara kegiatan yang harus dilaksanakan jumlahnya cukup banyak. c. Adanya persyaratan-persyaratan SBU yang belum bisa dipenuhi oleh para penyedia barang/jasa menghambat penyelesaian dari kegiatan-kegiatan APBD. d. Adanya Surat Menteri Pekerjaan Umum No IK/0201-Kk/978 tanggal 30 Desember 2013 perihal pemberlakuan Klasifikasi dan Kualifikasi Usaha Jasa Konstruksi pada pelaksanaan Pengadaan Pekerjaan Jasa Konstruksi untuk Tahun Anggaran. e. Proses Perpanjangan SBU/SKT/SKA penyedia barang/jasa ke Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) memakan waktu cukup lama sehingga sebagian besar peyedia barang /jasa belum siap megikuti proses lelang. 12

13 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember dan Kebijakan Pendapatan Daerah BAB III ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH Secara umum kebijakan umum pengelolaan pendapatan keuangan daerah ditujukan untuk meningkatkan upaya optimalisasi penerimaan daerah melalui pendekatan pelayanan dan peningkatan kerjasama dengan semua pihak, sebagaimana telah ditetapkan dalam Nota Kesepakatan Bupati dan DPRD tentang Kebijakan Umum APBD (KUA) tahun. Dalam lingkup pengelolaan pendapatan daerah, Pemerintah Kabupaten Tegal akan melaksanakan kebijakan sebagai berikut : a. Meningkatkan pendapatan daerah dengan mengoptimalkan jenis-jenis pendapatan yang dikendalikan oleh pemerintah daerah melalui perbaikan administrasi dan pelayanan pajak dan retribusi daerah. b. Memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan peraturan daerah tentang pajak dan retribusi daerah. c. Mengupayakan dan meningkatkan sumber-sumber potensial bagi penerimaan daerah khususnya dana bagi hasil pajak pusat dan provinsi menjadi pajak daerah Kebijakan Belanja Daerah Kebijakan umum Belanja Daerah Kabupaten Tegal Tahun Anggaran diprioritaskan untuk : a. Mencukupi kebutuhan pelayanan publik yang menjadi kebutuhan dasar kesejahteraan sosial masyarakat di bidang pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan dalam rangka pencapaian target MDG s dan peningkatan IPM; b. Mempercepat upaya penanggulangan kemiskinan melalui strategi pemberdayaan masyarakat desa dan peningkatan kapasitas fiskal pemerintah desa sebagai upaya memperkuat otonomi desa dan pemerataan ekonomi; c. Memacu pertumbuhan dan perkembangan sektor riil melalui bantuan modal, penguatan Usaha Mikro-Kecil dan Menengah (UMKM), memberikan kemudahan akses terhadap sumber daya dan peluang pasar; d. Melanjutkan pembangunan jaringan infrastruktur wilayah strategis yang memiliki daya ungkit tinggi terhadap peningkatan daya saing daerah sekaligus memberikan manfaat luas bagi masyarakat dalam menjalankan aktifitas perekonomiannya yang pada gilirannya akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi. e. Penataan sistem administrasi kependudukan dan catatan sipil berupa percepatan kinerja pelayanan prima pengurusan KTP, KK dan Akta Kelahiran. f. Menstimulan pertumbuhan sektor-sektor perekonomian dengan nilai tambah (value added) tinggi, berkontribusi yang besar terhadap PDRB, dan menyerap banyak tenaga kerja sebagai upaya memperluas lapangan kerja dan menurunkan angka pengangguran. Beberapa sektor tersebut diantaranya sektor perdagangan, 13

14 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember dan 2013 pertanian, industri pengolahan, pengangkutan dan komunikasi, sektor jasa-jasa dan sektor konstruksi. g. Meningkatkan profesionalisme aparatur pemerintah daerah dalam mewujudkan pemerintah yang bersih (clean government) dan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) sejalan dengan agenda reformasi birokrasi dan pemberantasan korupsi. h. Mengupayakan penghematan, efisiensi, dan efektifitas anggaran belanja daerah secara proporsional. Adapun dalam lingkup Pengalokasian Belanja Daerah Kabupaten Tegal Tahun Anggaran kebijakan yang ditetapkan adalah sebagai berikut : a. Belanja Tidak Langsung dianggarkan untuk membiayai belanja yang tidak terkait langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan, meliputi belanja pegawai, belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil kepada Pemerintah Desa, belanja bantuan kepada Pemerintahan Desa dan belanja tidak terduga. b. Belanja Langsung dianggarkan untuk membiayai belanja yang terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan meliputi belanja pegawai, belanja barang dan jasa dan belanja modal Kebijakan Pembiayaan Arah dan Kebijakan Pembiayaan Daerah Kabupaten Tegal Tahun Anggaran dimaksudkan untuk menutup selisih antara Pendapatan Daerah dan Belanja Daerah atau dengan kata lain merupakan transaksi keuangan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus. 14

15 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember dan 2013 BAB IV IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 4.1. Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi Keuangan Daerah Entitas akuntansi merupakan satuan kerja yang merupakan pengguna anggaran yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan menyajikan laporan keuangan atas dasar akuntansi yang diselenggarakan untuk digabungkan pada entitas pelaporan, dalam hal ini yang dimaksud entitas akuntansi adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD). Entitas pelaporan merupakan unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundangundangan wajib menyajikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan yang bertujuan umum, dalam hal ini yang dimaksud entitas pelaporan adalah pemerintah daerah. Prosedur mulai dari proses pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD berpedoman pada Peraturan Bupati Tegal Nomor 31.B Tahun 2007 tentang Kebijakan Akuntansi yang telah diubah dengan Peraturan Bupati Tegal Nomor 10 Tahun 2013 tentang perubahan atas Lampiran Peraturan Bupati Tegal Nomor 31.B Tahun 2007 tentang Kebijakan Akuntansi yang mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan dan berpedoman pada Permendagri Nomor 13 Tahun Pada Tahun Anggaran prosedur akuntansi dilakukan dengan kombinasi pembukuan secara manual dan dengan menggunakan SIMDA yang terpusat di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) selaku Pengelola Keuangan Daerah. Laporan yang disusun dalam laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Tegal meliputi laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan, yang merupakan hasil konsolidasi dari laporan keuangan SKPD. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kabupaten Tegal disusun dan ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sedangkan Laporan Keuangan Daerah disusun berdasarkan pada PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). 15

16 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember dan Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan Daerah. Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Tegal untuk pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam laporan realisasi anggaran adalah basis kas. Artinya bahwa pendapatan diakui pada saat kas diterima di rekening Kas Umum Daerah, dan belanja diakui pada saat kas dikeluarkan dari rekening Kas Umum Daerah, sedangkan selisih realisasi penerimaan dan pengeluaraan disebut sisa lebih atau kurang pembiayaan anggaran, sehingga tidak menggunakan istilah laba. Pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana menggunakan basis akrual, artinya bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar Basis Pengukuran yang Mendasari penyusunan Laporan Keuangan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Tegal basis pengukurannya berdasarkan Peraturan Bupati Tegal Nomor 31.B Tahun 2007 tentang Kebijakan Akuntansi, Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan beserta lampirannya. Kebijakan basis pengukuran atas penyusunan pos-pos laporan keuangan daerah adalah sebagai berikut : NERACA a. Aset Lancar 1) Aset lancar merupakan kas dan setara kas, serta aset yang diharapkan segera untuk direalisasikan, atau dipakai, dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. 2) Saldo Kas per tanggal 31 Desember tahun pelaporan adalah sesuai dengan saldo kas sebagaimana tercantum dalam Laporan Arus Kas Tahun Anggaran pelaporan. 3) Saldo Persediaan per 31 Desember tahun pelaporan ditentukan melalui catatan-catatan tentang persediaan yang diselenggarakan oleh pengelola administrasi persediaan di unit kerja-unit kerja bersangkutan. b. Piutang 1) Piutang dicatat sebesar nilai nominal; 2) Piutang daerah diukur sebesar nilai yang dapat direalisasikan (net realizable value) setelah memperhitungkan nilai penyisihan piutang piutang tak tertagih; 16

17 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember dan ) Penyisihan kerugian piutang tak tertagih bukan merupakan penghapusan piutang dan dibentuk sebesar nilai piutang yang diperkirakan tidak dapat ditagih berdasarkan daftar umur piutang; 4) Untuk menentukan besarnya penyisihan pada tiap akhir tahun piutang dikelompokkan menurut umurnya. Besarnya penyisihan piutang pada tiap akhir tahun ditentukan berdasarkan umur piutang sebagai berikut : NO. UMUR PIUTANG % PENYISIHAN PIUTANG TAK TERTAGIH 1. 1 s.d 2 tahun 30 % 2. 2 s.d 3 tahun 50 % 3. 3 s.d 5 tahun 75 % 4. > 5 tahun 100 % 5) Piutang daerah dapat dihapuskan secara bersyarat atau mutlak dari pembukuan pemerintahan daerah, kecuali mengenai piutang daerah yang cara penyelesaiannya diatur tersendiri dalam undang-undang; 6) Penghapusan secara bersyarat dilakukan dengan menghapuskan piutang daerah dari pembukuan pemerintah daerah tanpa menghapuskan hak tagih daerah; 7) Penghapusan secara mutlak dilakukan dengan menghapuskan hak tagih daerah; 8) Tata cara penghapusan piutang diatur tersendiri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 9) Jika terdapat pelunasan atas piutang-piutang yang telah dihapuskan sebagaimana dimaksud pada angka 8), pelunasan tersebut dibukukan sebagai pendapatan lain-lain tahun berjalan; 10) Akun piutang disajikan di neraca setelah dikurangi penyisihan piutang (Net Realizable Value) atau yang disajikan di neraca adalah nilai piutang bersih/netto, nilai penyisihan piutang dan penghitungannya diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). c. Investasi Permanen 1) Investasi Permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan. 2) Investasi Permanen atau Penyertaan Modal Pemda dinilai sebesar nilai buku investasi tersebut, sebagaimana tercantum dalam laporan badan usaha/unit kerja dimana investasi, penyertaan modal, dan pemberian pinjaman/penguatan modal tersebut berada. Metode penilaian investasi permanen, yaitu untuk kepemilikan oleh Pemerintah Kabupaten Tegal kurang dari 20% dinilai dengan metode biaya, sedangkan kepemilikan investasi lebih dari 20% dinilai dengan metode ekuitas, yaitu investasi dinilai sebesar biaya perolehan dan ditambah atau dikurangi sebesar bagian laba atau rugi pemerintah. 17

18 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember dan 2013 d. Aset Tetap 1) Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan Pemerintah Kabupaten Tegal atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. 2) Aset Tetap dinilai berdasarkan harga perolehannya. 3) Terhadap aset tetap Pemerintah Kabupaten Tegal belum dilakukan penyusutan/depresiasi kecuali pada SKPD RSUD dr. Soeselo Slawi. 4) Tanah ditentukan berdasarkan sertifikat/dokumen kepemilikan serta catatan-catatan yang diselenggarakan oleh unit kerja bersangkutan e. Kewajiban 1) Kewajiban Pemerintah Kabupaten Tegal diklasifikasikan menjadi kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. 2) Kewajiban jangka pendek merupakan kewajiban Pemerintah Kabupaten Tegal yang diharapkan untuk dibayar dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan, sedangkan kewajiban jangka panjang merupakan kewajiban yang diharapkan akan dibayar dalam waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. 3) Kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan, dikelompokkan sebagai kewajiban jangka pendek. 4) Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat kewajiban timbul. 5) Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal dan dinyatakan dalam mata uang Rupiah. f. Ekuitas 1) Ekuitas dana lancar merupakan selisih antara aset lancar dan kewajiban lancarnya. Ekuitas dana lancar mencerminkan antara lain sisa lebih pembiayaan anggaran, cadangan piutang, cadangan persediaan, dan dana yang harus disediakan untuk pembayaran kewajiban jangka pendek. 2) Ekuitas dana investasi merupakan nilai sisa aktiva jangka panjang tidak termasuk cadangan, dibandingkan kewajiban jangka panjangnya. 3) Ekuitas dana investasi mencerminkan kekayaan pemerintah yang tertanam dalam investasi jangka panjang, aset tetap, dan aset lainnya dikurangi dengan kewajiban jangka panjang. 4) Ekuitas dana cadangan merupakan jumlah akumulasi Dana Cadangan yang dibentuk oleh Pemerintah Kabupaten Tegal. 5) Ekuitas dana cadangan mencerminkan kekayaan pemerintah yang dicadangkan untuk tujuan tertentu sesuai dengan peraturan perundangundangan. 18

19 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember dan 2013 LAPORAN REALISASI ANGGARAN a. Pendapatan 1) Pendapatan adalah semua penerimaan kas daerah yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak Pemerintah Kabupaten Tegal. 2) Pendapatan diklasifikasikan menurut jenis pendapatan. 3) Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah neto(setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). 4) Pengakuan pendapatan menggunakan basis kas berarti bahwa pendapatan diakui pada saat kas diterima oleh kas daerah. b. Belanja 1) Belanja adalah semua pengeluaran kas daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh Pemerintah Kabupaten Tegal. 2) Belanja terdiri dari belanja tidak langsung dan belanja langsung. 3) Belanja Tidak Langsung dianggarkan untuk membiayai belanja yang tidak terkait langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan meliputi belanja pegawai, belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil kepada Pemerintahan Desa, belanja bantuan kepada Pemerintahan Desa, dan belanja tidak terduga. Sedangkan belanja langsung dianggarkan untuk membiayai belanja yang terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan meliputi belanja pegawai, belanja barang dan jasa, dan belanja modal. 4) Belanja diklasifikasikan menurut jenis belanja. 5) Realisasi belanja tidak diperkenankan melebihi pagu anggaran belanja. 6) Pengakuan belanja menggunakan basis kas berarti bahwa belanja diakui saat terjadinya pengeluaran kas dari kas daerah. c. Surplus/Defisit Surplus/defisit adalah selisih lebih atau (kurang) antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan. d. Pembiayaan 1) Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan Pemerintah Kabupaten Tegal, baik penerimaan maupun pengeluaran, yang harus dibayar atau akan diterima kembali, yang dalam penganggarannya dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau memanfaatkan surplus anggaran. 2) Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada kas daerah. 3) Akuntansi penerimaan pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). 4) Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari kas daerah. 5) Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya (SiLPA) dikelompokkan ke dalam Penerimaan Pembiayaan. 19

20 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember dan ) Penerimaan kembali pokok pinjaman dari kelompok usaha masyarakat, koperasi, dan UKM dikelompokkan ke dalam Penerimaan Pembiayaan, sedangkan atas Pendapatan Jasa Pinjaman dari kelompok tersebut dikelompokkan ke dalam Pendapatan Asli Daerah. e. Pembiayaan Neto Pembiayaan neto adalah selisih lebih atau (kurang) antara penerimaan pembiayaan dengan pengeluaran pembiayaan dalam periode satu tahun anggaran. LAPORAN ARUS KAS Laporan Arus Kas merupakan laporan yang menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama satu periode akuntansi, saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan. a. Laporan Arus Kas disusun dengan menggunakan metode langsung yaitu mencatat transaksi pendapatan, belanja, dan pembiayaan berdasarkan anggaran dan realisasi pos pos yang bersangkutan secara langsung. b. Urusan Kas dan Perhitungan dilaporkan sebagai Perhitungan Fihak Ketiga Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan dengan Ketentuan yang Ada Dalam Pencapaian Target yang Telah Ditetapkan. Berkenaan dengan target yang telah ditetapkan maka penerapan Kebijakan Akuntansi sampai akhir tahun adalah sebagai berikut: a. Penerapan yang telah sesuai standar akuntansi pemerintahan yaitu pengakuan basis kas dalam Laporan Realisasi Anggaran dan pengakuan basis akrual dalam neraca. b. Penerapan yang belum sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan yaitu aset tetap belum dilakukan penyusutan kecuali pada BLUD RSUD dr. Soeselo Slawi, penghapusan atas aset yang tidak produktif dan pengalihan kepemilikan terhadap pihak ketiga atas aset tetap. c. Penyajian Piutang Lainnya khususnya yang bersal dari pinjaman kepada masyarakat (dana bergulir) telah dibuatkan Peraturan Bupati Tegal Nomor 10 tahun 2013 tentang perubahan atas lampiran Peraturan Bupati Tegal Nomor 31.B tahun 2007 tentang kebijakan akuntansi yang mengatur tentang penyisihan piutang berdasarkan umur piutang. 20

21 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember dan 2013 BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN 5.1. Penjelasan Pos-pos Neraca Kas di Kas Daerah Akun ini menggambarkan saldo Kas Daerah yang dikuasai oleh Bendahara Umum Daerah (BUD) yang ditempatkan di Bank Jateng Cabang Slawi berupa rekening giro untuk menampung penerimaan dan pengeluaran rutin maupun yang berasal dari transfer dan bagi hasil dengan saldo kas per tanggal 31 Desember sebesar Rp ,00 dan 2013 sebesar Rp , Kas di BLUD Kas ini merupakan kas di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD dr. Soeselo. Sebagai BLUD, RSUD dr. Soeselo diberi wewenang untuk menggunakan dana yang bersumber dari pendapatan jasa pelayanan rumah sakit untuk pembiayaan/pembayaran kegiatan rumah sakit secara langsung. Saldo kas di Rekening Giro RSUD dr. Soeselo per 31 Desember adalah sejumlah Rp ,00 dan 2013 sejumlah Rp , Kas JKN Kas ini merupakan kas yang berasal dari Dana Kapitasi JKN pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama saldo per 31 Desember adalah sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut: No Uraian Nomor Rekening GiRo Sisa Kas 1 Puskesmas Adiwerna ,00 2 Puskesmas Balapulang ,00 3 Puskesmas Bangungalih ,00 4 Puskesmas Bojong ,00 5 Puskesmas Bumijawa ,00 6 Puskesmas Danasari ,00 7 Puskesmas Dukuhturi ,00 8 Puskesmas Dukuhwaru ,00 9 Puskesmas Jatibogor ,00 10 Puskesmas Jatinegara ,00 11 Puskesmas Kaladawa ,00 12 Puskesmas Kalibakung ,00 13 Puskesmas Kambangan ,00 14 Puskesmas Kedungbanteng ,00 21

22 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember dan 2013 No Uraian Nomor Rekening GiRo Sisa Kas 15 Puskesmas Kesambi ,00 16 Puskesmas Kesamiran ,00 17 Puskesmas Kramat ,00 18 Puskesmas Kupu ,00 19 Puskesmas Lebaksiu ,00 20 Puskesmas Margasari ,00 21 Puskesmas Pagerbarang ,00 22 Puskesmas Pagiyanten ,00 23 Puskesmas Pangkah ,00 24 Puskesmas Penusupan ,00 25 Puskesmas Slawi ,00 26 Puskesmas Suradadi ,00 27 Puskesmas Talang ,00 28 Puskesmas Tarub ,00 29 Puskesmas Warureja ,00 JUMLAH , Kas di Bendahara Pengeluaran Kas ini merupakan sisa kas yang masih dipegang oleh bendahara pengeluaran di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) per 31 Desember sebesar Rp0,00 dan tahun 2013 sebesar Rp ,00, dengan rincian sebagai berikut : No. Urusan (Rp) 2013 (Rp) Urusan Wajib : 1 Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga 0,00 0,00 2 Dinas Kesehatan 0,00 0,00 3 Rumah Sakit Umum Dr. Soeselo Slawi 0,00 0,00 4 Dinas Pekerjaan Umum 0, ,00 5 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 0,00 0,00 6 Dinas Perhubungan, Komunikasi & Informatika 0,00 0,00 7 Badan Lingkungan Hidup 0,00 0,00 8 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 0,00 0,00 9 Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB 0,00 0,00 10 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi 0,00 0,00 11 Dinas Koperasi, UKM dan Pasar 0,00 0,00 12 Kantor Penanaman Modal 0,00 0,00 22

23 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember dan 2013 No. Urusan (Rp) 2013 (Rp) 13 Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat 0,00 0,00 14 Satuan Polisi Pamong Praja 0,00 0,00 15 Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah 0,00 0,00 16 Sekretariat Daerah 0,00 0,00 17 Sekretariat DPRD 0,00 0,00 18 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 0,00 0,00 19 Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 0, ,00 20 Badan Kepegawaian Daerah 0,00 0,00 21 Inspektorat Daerah 0,00 0,00 22 Badan Pelayanan Perijinan Terpadu 0,00 0,00 23 Kantor Camat Adiwerna 0,00 0,00 24 Kantor Camat Balapulang 0,00 0,00 25 Kantor Camat Bojong 0,00 0,00 26 Kantor Camat Bumijawa 0,00 0,00 27 Kantor Camat Dukuhturi 0,00 0,00 28 Kantor Camat Dukuhwaru 0, ,00 29 Kantor Camat Jatinegara 0,00 0,00 30 Kantor Camat Kd.Banteng 0,00 0,00 31 Kantor Camat Kramat 0,00 0,00 32 Kantor Camat Lebaksiu 0,00 0,00 33 Kantor Camat Margasari 0,00 0,00 34 Kantor Camat Pagerbarang 0,00 0,00 35 Kantor Camat Pangkah 0,00 0,00 36 Kantor Camat Slawi 0,00 0,00 37 Kantor Camat Suradadi 0,00 0,00 38 Kantor Camat Talang 0,00 0,00 39 Kantor Camat Tarub 0,00 0,00 40 Kantor Camat Warureja 0,00 0,00 41 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 0,00 0,00 42 Kantor Kelurahan Dampyak 0,00 0,00 43 Kantor Kelurahan Kagok 0,00 0,00 44 Kantor Kelurahan Kudaile 0,00 0,00 45 Kantor Kelurahan Pakembaran 0,00 0,00 46 Kantor Kelurahan Procot 0,00 0,00 47 Kantor Kelurahan Slawi Wetan 0,00 0,00 48 Kantor Ketahanan Pangan 0,00 0,00 49 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 0,00 0,00 23

24 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember dan 2013 No. Urusan (Rp) 2013 (Rp) 50 Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah 0,00 0,00 Sub Jumlah 0, ,00 Urusan Pilihan : 51 Dinas Tanbunhut 0,00 0,00 52 Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan 0,00 0,00 Kehutanan 53 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 0,00 0,00 54 Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan 0,00 0,00 55 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 0,00 0,00 Sub Jumlah 0,00 0,00 Jumlah 0, , Kas di Bendahara Penerimaan Kas ini merupakan sisa dana pada rekening bendahara penerimaan, yang sampai dengan 31 Desember belum disetor ke Rekening Kas Umum Daerah atau rekening umum RSUD dr. Soeselo bagi bendahara penerimaan RSUD dr. Soeselo. Saldo per 31 Desember sebesar Rp0,00 dan saldo Tahun 2013 sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut : No. Uraian (Rp) 2013 (Rp) 1 RSUD dr. Soeselo 0, ,00 2 RSUD Suradadi 0, ,00 Jumlah 0, , Piutang Pajak Akun ini menggambarkan hak Pemerintah Daerah yang berasal dari penerbitan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) dan sisa piutang tahun 2013 yang sampai dengan tanggal 31 Desember sebesar Rp ,00 belum diterima Pemerintah Kabupaten Tegal, rincian piutang pajak sebagai berikut : No. Uraian (Rp) 2013 (Rp) 1 Piutang Pajak Hotel , ,00 2 Piutang Pajak Restoran , ,00 3 Piutang Pajak Hiburan , ,00 4 Piutang Pajak Reklame , ,00 5 Piutang Sarang Burung , ,00 6 Pajak Air Tanah , ,00 7 PBB , ,00 Jumlah , ,00 24

25 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember dan 2013 Piutang PBB sebesar Rp ,00 terdiri dari piutang PBB Tahun 2013 Rp ,00, Piutang PBB Tahun Rp ,00 dan Piutang dari pelimpahan PBB-P2 Rp ,00 yang masih dalam tahap verifikasi. Akun Piutang ini belum termasuk piutang bagi hasil dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, hal ini dikarenakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah belum menetapkan piutang bagi hasil PKB, PBBKB, dan BBNKB Tahun Piutang Retribusi Akun ini merupakan piutang pada BLUD RSUD dr. Soeselo, Sekretariat Daerah, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, RSUD Suradadi, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dan Badan Perijinan Pelayanan Terpadu. Piutang pada BLUD RSUD dr. Soeselo merupakan piutang BLUD RSUD dr. Soeselo per 31 Desember berupa tagihan kepada PT Askes, perusahaan maupun perorangan atas pelayanan kesehatan yang telah diberikan oleh RSUD. Piutang pada Sekretariat Daerah merupakan piutang Ijin Usaha Konstruksi pada Bagian Ekbang Sekretariat Daerah yang telah ditetapkan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD)nya namun belum dilunasi oleh Wajib Retribusi. Sedangkan Piutang pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika merupakan piutang retribusi Menara Telekomunikasi telah ditetapkan SKRDnya namun belum dilunasi oleh Wajib Retribusi. Piutang pada RSUD Suradadi merupakan piutang atas klaim BPJS, piutang pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan merupakan tunggakan atas sewa tanah di obyek wisata Guci dan Purwahamba Indah, sedangkan piutang pada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu merupakan piutang Ijin IMB dan HO. Saldo per 31 Desember dan 2013 masing-masing sebesar Rp ,00 dan Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut : No. Uraian (Rp) 2013 (Rp) Perawatan Askes / BPJS , ,00 RSUD Soeselo , ,00 RSUD Suradadi ,00 - Pihak Ketiga : , ,00 -Perhutani Balapulang ,00 - -PT Jamsostek ,00 -PG Jatibarang ,00 -PG Pangkah , ,00 Pasien Umum : , ,00 -Pasien Umum yang tidak bayar ,00 -Pasien Umum lain , ,00 4 Piutang karyawan RSUD Soeselo ,00 5 Piutang IUJK Setda , ,00 6 PT. Gunung Slamat ,00 7 Piutang Menara Telekomunikasi , ,00 8 Piutang Sewa Lahan Parkir RSUD dr Soeselo ,00-9 Sewa Tanah Guci ,00-25

BAB IX KEUANGAN. Kabupaten Tegal Dalam Angka

BAB IX KEUANGAN. Kabupaten Tegal Dalam Angka BAB IX KEUANGAN Pembangunan Keuangan Daerah diarahkan pada peningkatan kemampuan dan daya guna keseluruhan tatanan, kelembagaan dan kebijaksanaan keuangan dalam menunjang keseimbangan pembangunan. Peningkatan

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN PERUBAHAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

BAB III RANCANGAN PERUBAHAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN BAB III RANCANGAN PERUBAHAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN 3.1 Perubahan Arah Kebijakan Perekonomian Daerah Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2015 merupakan Tahun ke1 (satu)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

WALIKOTA MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG WALIKOTA MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu 3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD 3.1.1.1. Sumber Pendapatan Daerah Sumber pendapatan daerah terdiri

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... iii Peraturan Gubernur

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016 WALIKOTA MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG

Lebih terperinci

BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 105 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 105 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 105 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat BUPATI GARUT, : a.

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016 SALINAN WALIKOTA MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 33 Tahun : 2012 Seri : E PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD

BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD A. KERANGKA HUKUM Laporan Keuangan adalah produk akhir dari proses akuntansi yang telah dilakukan. Laporan Keuangan yang disusun harus memenuhi prinsipprinsip yang

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN POKOK. PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI N E R A C A Per 31 Desember Tahun 2009 dan Tahun 2008

LAPORAN KEUANGAN POKOK. PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI N E R A C A Per 31 Desember Tahun 2009 dan Tahun 2008 1. NERACA KOMPARATIF LAPORAN KEUANGAN POKOK PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI N E R A C A Per 31 Desember Tahun 2009 dan Tahun 2008 (dalam rupiah) Ref 31 Desember 2009 31 Desember 2008 1 ASET 4.1.1. 2 ASET

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA DENPASAR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2014 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KOTA DENPASAR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2014 BAB I PENDAHULUAN Lampiran IV : Peraturan Daerah Nomor : 6 Tahun 2015 Tanggal : 20 Agustus 2015 PEMERINTAH KOTA DENPASAR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2014 BAB I PENDAHULUAN Dalam rangka mendukung terwujudnya

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi Bali disusun dengan pendekatan kinerja

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan 2009-2013 Pengelolaan keuangan daerah yang mencakup penganggaran, penatausahaan dan pertanggungjawaban keuangan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

LAPORAN KEUANGAN 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN [ AUDITED ] LAPORAN KEUANGAN 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN

Lebih terperinci

BAB III EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

BAB III EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN BAB III EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN 3.1 EKONOMI MAKRO Berdasarkan Nota Kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Pekalongan dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAGIAN HUKUM DAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 3 TAHUN 2010

PEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 3 TAHUN 2010 PEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2009 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kualitatif 1. Basis Akuntansi Di dalam catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kota Depok telah disebutkan bahwa laporan keuangan Pemerintah Kota Depok

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI NOMOR 59 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan. daerah sebagai penyelenggara pemerintah daerah.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan. daerah sebagai penyelenggara pemerintah daerah. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah merupakan penyelenggara seluruh urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut azas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip

Lebih terperinci

BAB IV PLAFON ANGGARAN SEMENTARA BERDASARKAN URUSAN PEMERINTAHAN DAN PROGRAM/KEGIATAN

BAB IV PLAFON ANGGARAN SEMENTARA BERDASARKAN URUSAN PEMERINTAHAN DAN PROGRAM/KEGIATAN BAB IV PLAFON ANGGARAN SEMENTARA BERDASARKAN URUSAN PEMERINTAHAN DAN PROGRAM/KEGIATAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, urusan pemerintahan daerah terdiri dari

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2018 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PERATURAN BUPATI ROKAN HULU TAHUN 2011 NO NOMOR PERBUP TENTANG HAL 1 1 TAHUN 2011 PENGELUARAN KAS MENDAHULUI

DAFTAR ISI PERATURAN BUPATI ROKAN HULU TAHUN 2011 NO NOMOR PERBUP TENTANG HAL 1 1 TAHUN 2011 PENGELUARAN KAS MENDAHULUI DAFTAR ISI PERATURAN BUPATI ROKAN HULU TAHUN 2011 NO NOMOR PERBUP TENTANG HAL 1 1 TAHUN 2011 PENGELUARAN KAS MENDAHULUI PENETAPAN APBD TAHUN ANGGARAN 2011 UNTUK BELAJAR PEMILUKADA DAN BELAJAR YANG BERSIFAT

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN (REVISI) GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN (REVISI) GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan rencana pengelolaan keuangan tahunan pemerintah daerah yang disetujui oleh DPRD dalam Peraturan Daerah

Lebih terperinci

KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN

KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. Neraca Komparatif NERACA PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN Per 31 Desember 2009 Dan 2008 (Dalam Rupiah)

LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. Neraca Komparatif NERACA PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN Per 31 Desember 2009 Dan 2008 (Dalam Rupiah) LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. Neraca Komparatif NERACA PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN Per 31 Desember 2009 Dan 2008 No. Uraian Ref. Tahun 2009 Tahun 2008 1. ASET 5.1.1 1.1 ASET LANCAR 5.1.1.a 1.1.1 Kas 1.1.1.2

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

- 1 - PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR : 1 TAHUN 2014 TENTANG

- 1 - PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR : 1 TAHUN 2014 TENTANG - 1 - PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR : 1 TAHUN 2014 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA MAGELANG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

WALIKOTA MAGELANG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 WALIKOTA MAGELANG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI PURWAKARTA PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2015

BUPATI PURWAKARTA PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2015 BUPATI PURWAKARTA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR I. PENDAHULUAN 1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu

Lebih terperinci

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 06 TAHUN 2015 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 06 TAHUN 2015 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 06 TAHUN 2015 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA BENGKULU TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NERACA PER 31 Desember 2009 dan 2008

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NERACA PER 31 Desember 2009 dan 2008 4 1. NERACA KOMPARATIF NERACA PER 31 Desember 2009 dan 2008 No Rek Uraian Ref 2009 2008 (dalam Rupiah) 1. A. ASET 5.1.1 1.1 I. ASET LANCAR 5.1.1.a 1.1.1 1. Kas di Kas Daerah 5.1.1.a.1 55.109.719.193,82

Lebih terperinci

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Berdasarkan Pasal 18 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, bahwa dalam rangka penyusunan Rancangan APBD diperlukan penyusunan Kebijakan

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN LAMPIRAN B.II : PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR : 79 TAHUN 2013 TANGGAL: 27 DESEMBER 2013 KEBIJAKAN AKUNTANSI NO. 02 LAPORAN REALISASI ANGGARAN Paragraf-paragraf yang ditulis dengan huruf tebal

Lebih terperinci

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH JEMBER TAHUN ANGGARAN 2016

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH JEMBER TAHUN ANGGARAN 2016 ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2016 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah merupakan rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Dalam upaya reformasi pengelolaan keuangan daerah, Pemerintah telah menerbitkan paket peraturan perundang undangan bidang pengelolaan

Lebih terperinci

Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851);

Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851); SALINAN BUPATI TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3262) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3262) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang SALINAN BUPATI TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT LD. 25 2011 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG, Menimbang : a. bahwa memenuhi

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014 LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014 PEMERINTAH KOTA MADIUN AUDITED N WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB Laporan Keuangan Daerah (LKD) auditted yang terdiri dari Laporan Realisasi

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN Bab ini berisi uraian tentang gambaran umum pengelolaan keuangan daerah di Kabupaten Purworejo. Adapun yang menjadi fokus adalah kinerja

Lebih terperinci

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT LD. 8 2013 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG

- 1 - PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG - 1-23 APRIL 2010 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO 7 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMANDAU, Menimbang : a. bahwa memenuhi

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017 WALIKOTA MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG

Lebih terperinci

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Berdasarkan Pasal 18 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, bahwa dalam rangka penyusunan Rancangan APBD diperlukan penyusunan Kebijakan

Lebih terperinci

PENJELASAN POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

PENJELASAN POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS BAB 10 PENJELASAN POS-POS L A P O R A N P E R U B A H A N LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS E K U I T A S Ekuitas Awal Surplus (Defisit) LO 10.1. Ekuitas Awal Rp 2.239.870.497.853,20 Dampak kumulatif perubahan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2012 SERI A

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2012 SERI A LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2012 SERI A PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA CIREBON TAHUN

Lebih terperinci

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Maksud penyusunan Laporan Keuangan Dinas Dikpora Provinsi NTB adalah untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON 2 NOMOR 9 TAHUN 2011 SERI A PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA CIREBON TAHUN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016 SALINAN WALIKOTA MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Binjai, 27 Februari 2017 Pengguna Anggaran. Ir. Dewi Anggeriani NIP

Kata Pengantar. Binjai, 27 Februari 2017 Pengguna Anggaran. Ir. Dewi Anggeriani NIP LAPORAN KEUANGAN SKPD TAHUN ANGGARAN 06 PEMERINTAH KOTA BINJAI DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN Kata Pengantar Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 00 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2005

- 1 - PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2005 - 1 - PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2005 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA GUBERNUR KALIMANTAN BARAT,

Lebih terperinci

BAB V PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD

BAB V PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD BAB V PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD A. Kerangka Hukum Laporan Keuangan adalah produk akhir dari proses akuntansi yang telah dilakukan. Laporan Keuangan yang disusun harus memenuhi prinsipprinsip yang

Lebih terperinci

BAB III PENGELOLAAN KEUANGAN DAN KERANGKA PENDANAAN

BAB III PENGELOLAAN KEUANGAN DAN KERANGKA PENDANAAN BAB III PENGELOLAAN KEUANGAN DAN KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Perkembangan kinerja keuangan pemerintah daerah tidak terlepas dari batasan pengelolaan keuangan daerah sebagaimana

Lebih terperinci

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 02 LAPORAN REALISASI ANGGARAN

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 02 LAPORAN REALISASI ANGGARAN LAMPIRAN IV PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2005 TANGGAL 13 JUNI 2005 STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 02 LAPORAN REALISASI ANGGARAN Paragraf-paragraf yang ditulis dengan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2008 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Kupang, Februari 2014 KEPALA BAPPEDA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR,

Kata Pengantar. Kupang, Februari 2014 KEPALA BAPPEDA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR, Kata Pengantar Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih karena atas penyertaan-nya maka penyusunan Buku Statistik Kinerja Keuangan Provinsi NTT Beserta SKPD 2009-2013 ini dapat diselesaikan. Dalam era

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2010

PERATURAN DAERAH NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2010 . PERATURAN DAERAH NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG Menimbang : a.

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN JEMBRANA TAHUN ANGGARAN 2014

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN JEMBRANA TAHUN ANGGARAN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN JEMBRANA TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang

Lebih terperinci

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2014 REALISASI (Rp)

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2014 REALISASI (Rp) LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 NO URAIAN REFF ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2014 REALISASI 2014 LEBIH/ (KURANG)

Lebih terperinci

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALBAR

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALBAR Urusan Pemerintahan 1 - URUSAN WAJIB 1.20 - Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, 1.20.05 - BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALBAR 15.090.246.60 5.844.854.40

Lebih terperinci

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2015 (Rp)

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2015 (Rp) LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 NO URAIAN REFF ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2015 REALISASI 2015 LEBIH/ (KURANG)

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PAMEKASAN PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI PAMEKASAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK) PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK) PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK) PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 BAB I P E N D A H U L U A N Reformasi manajemen keuangan pemerintah merupakan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG, Menimbang : a. bahwa memenuhi

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

LAPORAN KEUANGAN 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN LAPORAN KEUANGAN 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited) ASET PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited) 2014 2013 Kenaikan /Penurunan (Rp) (Rp) (Rp) ASET LANCAR Kas di Kas Daerah - - - Bank 310,926,359,944 656,050,079,880 (345,123,719,936)

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BLITAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI BLITAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 10 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 10 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 10 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA

KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA Lampiran III.2 Peraturan Bupati Bungo Nomor 20 Tahun 2014 Tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bungo KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA I. PENDAHULUAN I.1. Tujuan 1. Tujuan kebijakan akuntansi

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN LAMPIRAN III PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA NOMOR 2.a TAHUN 2010 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI LAPORAN REALISASI ANGGARAN I. PENDAHULUAN I.1 Tujuan 1. Tujuan kebijakan akuntansi Laporan Realisasi Anggaran

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS BAB I PENDAHULUAN 1.1. Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan Laporan Keuangan SKPD menyajikan informasi mengenai jumlah sumber daya

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi Bali disusun dengan pendekatan kinerja

Lebih terperinci

WALIKOTA MAGELANG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

WALIKOTA MAGELANG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 WALIKOTA MAGELANG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI ANGGARAN BERBASIS KAS

LAPORAN REALISASI ANGGARAN BERBASIS KAS LAMPIRAN I.0 PERATURAN PEMERINTAH NOMOR TAHUN 00 TANGGAL OKTOBER 00 STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 0 LAPORAN REALISASI ANGGARAN BERBASIS KAS Lampiran I.0 PSAP 0 (i) DAFTAR

Lebih terperinci

Pemerintah Kabupaten Lombok Barat Catatan atas Laporan Keuangan Per 31 Desember 2014 dan 2013 BAB I PENDAHULUAN

Pemerintah Kabupaten Lombok Barat Catatan atas Laporan Keuangan Per 31 Desember 2014 dan 2013 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Kabupaten Lombok Barat merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan keadaan alam yang sangat menguntungkan terutama dalam era desentralisasi dimana Pemerintah

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK) DINAS PENDIDIKAN KAB TEMANGGUNG 2014 BAB I PENDAHULUAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK) DINAS PENDIDIKAN KAB TEMANGGUNG 2014 BAB I PENDAHULUAN 1 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK) DINAS PENDIDIKAN KAB TEMANGGUNG 2014 BAB I PENDAHULUAN Berkaitan dengan pengelolaan keuangan daerah, Dinas Pendidikan Kabupaten Temanggung dalam penyusunan dan pelaksanaan

Lebih terperinci

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 63 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 66 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 SALINAN BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI PURWAKARTA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURWAKARTA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI PURWAKARTA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN LAMPIRAN II.0 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 00 TANGGAL JUNI 00 STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 0 LAPORAN REALISASI ANGGARAN www.djpp.d DAFTAR ISI Paragraf PENDAHULUAN

Lebih terperinci

RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN ANGGARAN 2007

RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN ANGGARAN 2007 RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN ANGGARAN 2007 APBD merupakan penjabaran kuantitatif dari tujuan dan sasaran Pemerintah Daerah serta tugas pokok dan fungsi unit

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PEMERINTAH KOTA TEGAL LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 NO. URUT URAIAN ANGGARAN 2014 REALISASI 2014 (%) REALISASI

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1 Kinerja Keuangan Tahun 2008-2013 3.1.1 Kinerja Pelaksanaan APBD Keuangan Daerah adalah hak dan kewajiban daerah dalam melaksanakan

Lebih terperinci

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited) ASET PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 3 DESEMBER 24 DAN 23 (Audited) 24 23 Kenaikan /Penurunan (Rp) (Rp) (Rp) ASET LANCAR Kas di Kas Daerah - - - Bank 3,926,359,944 656,5,79,88 (345,23,79,936) Deposito

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci