LAPORAN KEUANGAN 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN KEUANGAN 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN"

Transkripsi

1 LAPORAN KEUANGAN 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam Rupiah) No. Ref. Anggaran 2016 Realisasi 2016 % Realisasi PENDAPATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH a 3 Pendapatan Pajak Daerah , ,50 96, ,15 4 Pendapatan Retribusi Daerah , ,00 106, ,00 5 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan , ,00 93, ,62 6 Lain-Lain PAD yang Sah , ,60 110, ,05 7 Jumlah Pendapatan Asli Daerah (3 s/d 6) , ,10 104, , PENDAPATAN TRANSFER b 10 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT - DANA PERIMBANGAN 11 Dana Bagi Hasil Pajak , ,00 110, ,00 12 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam , ,00 76, ,00 13 Dana Alokasi Umum , ,00 100, ,00 14 Dana Alokasi Khusus , ,00 53, ,00 15 Jumlah Pendapatan Transfer Dana Perimbangan (11 s/d 14) , ,00 85, , TRANSFER PEMERINTAH PUSAT - LAINNYA Dana Otonomi Khusus 0,00 0,00 0,00 0,00 19 Dana Penyesuaian , ,00 99, ,00 20 Jumlah PendapatanTransfer Pemerintah Pusat -Lainnya (18 s/d 19) , ,00 99, , TRANSFER PEMERINTAH PROVINSI 23 Pendapatan Bagi Hasil Pajak , ,00 112, ,00 24 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 25 Transfer Pemerintah Provinsi - Lainnya , ,00 99, ,00 26 Jumlah Transfer Pemerintah Provinsi (23 s/d 25) , ,00 107, ,00 27 Total Pendapatan Transfer ( ) , ,00 88, , LAIN -LAIN PENDAPATAN YANG SAH c 30 Pendapatan Hibah , ,90 122, ,00 31 Pendapatan Dana Darurat 0,00 0,00 0,00 32 Pendapatan Lainnya 0,00 0,00 0,00 33 Jumlah Lain-Lain Pendapatan yang Sah (30 s/d 32) , ,90 122, ,00 34 JUMLAH PENDAPATAN ( ) , ,00 91, , BELANJA BELANJA OPERASI a 38 Belanja Pegawai , ,91 87, ,69 39 Belanja Barang , ,19 96, ,61 40 Bunga 0,00 0,00 0,00 0,00 41 Subsidi 0,00 0,00 0,00 0,00 42 Hibah , ,00 76, ,00 43 Bantuan Sosial , ,00 79, ,00 44 Bantuan Keuangan 0,00 0,00 0,00 45 Jumlah Belanja Operasi (38 s/d 44) , ,10 89, ,30 46 BELANJA MODAL b 47 Belanja Tanah , ,00 49, ,00 48 Belanja Peralatan dan Mesin , ,94 86, ,90 49 Belanja Gedung dan Bangunan , ,00 88, ,61 50 Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan , ,49 94, ,21 51 Belanja Aset Tetap Lainnya , ,00 95, ,00 52 Belanja Aset Lainnya 0,00 0,00 0,00 53 Jumlah Belanja Modal (47 s/d 52) , ,43 91, , BELANJA TAK TERDUGA c 56 Belanja Tak Terduga , ,00 18,76 0,00 57 Jumlah Belanja Tak Terduga (56) , ,00 18,76 0,00 58 JUMLAH BELANJA ( ) , ,53 89, ,02 3

2 No. Ref. Anggaran 2016 Realisasi 2016 % Realisasi TRANSFER d 60 TRANSFER BAGI HASIL 61 Bagi Hasil Pajak 0,00 0,00 0,00 62 Bagi Hasil Retribusi , ,00 77, ,00 63 Bagi Hasil Pendapatan Lainnya 0,00 0,00 0,00 64 Jumlah Bagi Hasil (61 s/d 63) , ,00 77, , TRANSFER BANTUAN KEUANGAN Bantuan Keuangan ke Pemda Lainnya /Pemerintah Desa , ,00 99, ,00 67 Bantuan Keuangan lainnya , ,00 72, ,00 68 Jumlah Transfer Bantuan Keuangan (66 s/d 67) , ,00 99, ,00 69 JUMLAH TRANSFER (64+68) , ,00 99, ,00 70 JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER (58+69) , ,53 90, , SURPLUS/DEFISIT (34-70) ( ,31) ( ,53) 77, , PEMBIAYAAN 75 PENERIMAAN PEMBIAYAAN 76 Penggunaan SiLPA , ,20 99, ,51 77 Pencairan Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00 0,00 78 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 0,00 0,00 0,00 0,00 79 Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat 0,00 0,00 0,00 0,00 80 Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 81 Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan 0,00 0,00 0,00 0,00 82 Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank 0,00 0,00 0,00 0,00 83 Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi 0,00 0,00 0,00 0,00 84 Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 85 Penerimaan Kembali Pinjaman Kepada Perusahaan Negara 0,00 0,00 0,00 0,00 86 Penerimaan Kembali Pinjaman Kepada Perusahaan Daerah 0,00 0,00 0,00 0,00 87 Penerimaan Kembali Pinjaman Kepada Pemerintah Daerah Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 88 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah - Lainnya 0, ,00 0, ,00 89 Jumlah Penerimaan (76 s/d 88) , ,20 99, , PENGELUARAN PEMBIAYAAN 92 Pembentukan Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00 0,00 93 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 0,00 0,00 0,00 0,00 94 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - 0,00 0,00 Pemerintah Pusat 0,00 0,00 95 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - 0,00 0,00 Pemerintah Daerah Lainnya 0,00 0,00 96 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - 0,00 0,00 Lembaga Keuangan Bukan Bank 0,00 0,00 97 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - 0,00 Lembaga Keuangan Bank 0,00 0,00 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - 98 Obligasi 0,00 0,00 0,00 0,00 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - 99 Lainnya 0,00 0,00 0,00 0, Pemberian Pinjaman Kepada Perusahaan Negara 0,00 0,00 0,00 0, Pemberian Pinjaman Kepada Perusahaan Daerah 0,00 0,00 0,00 0,00 Pemberian Pinjaman Kepada Pemerintah Daerah 102 Lainnya 0,00 0,00 0,00 0, Pengeluaran Pembiayaan Lainnya 0,00 0,00 0, , Jumlah Pengeluaran (92 s/d 103) 0,00 0,00 0, , PEMBIAYAAN NETO (89-104) , ,20 99, , Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (72+105) (0,00) ,67 0, ,31 Catatan atas Laporan Keuangan Merupakan Bagian yang Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan Utama Ini 4

3 2. LAPORAN PERUBAHAN SALDO LEBIH ANGGARAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH PER 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam Rupiah) No Ref Saldo Anggaran Lebih (SAL) Awal , ,51 Penggunaan SAL sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun , ,51 berjalan 3 SUB TOTAL (1-2) ,11 0,00 4 Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SiKPA) , ,31 5 SUB TOTAL (3+4) , ,31 6 Koreksi Kesalahan Pembukuan Tahun Sebelumnya ( ,11) 0,00 7 Lain-Lain 0,00 0,00 8 Saldo Anggaran Lebih (SAL) Akhir (5+6+7) , ,31 Catatan atas Laporan Keuangan Merupakan Bagian yang Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan Utama Ini 5

4 3. NERACA PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI N E R A C A PER 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam Rupiah) NO URAIAN REF 31 DESEMBER DESEMBER ASET 2 ASET LANCAR ` Kas di Kas Daerah , ,86 4 Kas di Bendahara Pengeluaran , ,00 5 Kas di Bendahara Penerimaan ,00 0,00 6 Kas di BLUD , ,16 7 Kas Lainnya , ,46 8 Investasi Jangka Pendek 0,00 0,00 9 Piutang Pajak , ,35 10 Piutang Retribusi , ,00 11 Piutang Dana Bagi Hasil , ,00 12 Piutang Lainnya , ,48 13 Penyisihan Piutang ( ,11) ( ,40) 14 Belanja Dibayar Dimuka , ,59 15 Bagian Lancar Pinjaman kepada Perusahaan Daerah 0,00 0,00 16 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran 0,00 0,00 17 Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi 0,00 0,00 18 Persediaan , ,61 19 JUMLAH ASET LANCAR (3 s/d 18) , ,11 20 Investasi Jangka Panjang Investasi Nonpermanen Investasi Nonpermanen - Dana Bergulir , ,00 23 Dana Bergulir Diragukan Tertagih ( ,00) ( ,00) 24 Investasi Nonpermanen Lainnya 0,00 0,00 25 Jumlah Investasi Nonpermanen (22 s/d 24) , ,00 26 Investasi Permanen Penyertaan Modal Pemerintah Daerah , ,75 28 Investasi Permanen Lainnya 0,00 0,00 29 Jumlah Investasi Permanen (27 s/d 28) , ,75 30 JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG (25+29) , ,75 31 ASET TETAP Tanah , ,00 33 Peralatan dan Mesin , ,03 34 Gedung dan Bangunan , ,42 35 Jalan. Irigasi dan Jaringan , ,78 36 Aset Tetap Lainnya , ,53 37 Kostruksi Dalam Pengerjaan , ,29 38 Akumulasi Penyusutan ( ,53) ( ,67) 39 JUMLAH ASET TETAP (32 s/d 38) , ,38 40 DANA CADANGAN 41 Dana Cadangan 0,00 0,00 42 JUMLAH DANA CADANGAN (41) 0,00 0,00 43 ASET LAINNYA Tagihan Penjualan Angsuran 0,00 0,00 45 Tuntutan Ganti Rugi 0,00 0,00 46 Kemitraan dengan Pihak Ketiga , ,00 47 Aset Tak Berwujud , ,00 48 Aset Lain-Lain , ,99 49 Akum Amortisasi Aset Tak Berwujud ( ,40) ( ,60) 50 JUMLAH ASET LAINNYA (44 s/d 49) , ,39 51 JUMLAH ASET ( ) , ,63 6

5 NO URAIAN REF 31 DESEMBER DESEMBER KEWAJIBAN 53 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Utang Perhitungan Pihak Ketiga 0, ,00 55 Utang Bunga 0,00 0,00 56 Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 0,00 0,00 57 Pendapatan Diterima Dimuka , ,84 58 Utang Belanja , ,86 59 Utang Jangka Pendek Lainnya ,00 0,00 60 Utang Pajak , ,00 61 JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK (54 s/d 60) , ,70 62 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 63 Utang kepada Pemerintah Pusat 0,00 0,00 64 Utang Dalam Negeri - Sektor Perbankan 0,00 0,00 65 Utang Dalam Negeri - Obligasi 0,00 0,00 66 Premium (Diskonto) Obligasi 0,00 0,00 67 Utang Jangka Panjang Lainnya 0,00 0,00 68 JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (63 s/d 67) 0,00 0,00 69 JUMLAH KEWAJIBAN (61+68) , ,70 70 EKUITAS Ekuitas , ,93 72 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS (69+71) , ,63 Catatan atas Laporan Keuangan Merupakan Bagian yang Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan Utama Ini 7

6 4. LAPORAN OPERASIONAL PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI LAPORAN OPERASIONAL UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) No Ref Kenaikan/ Penurunan % 1 KEGIATAN OPERASIONAL 2 PENDAPATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH a 4 Pendapatan Pajak Daerah , , ,46 2,86 5 Pendapatan Retribusi Daerah , , ,01 9,22 6 Pendapatan Hasil Pengelaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan , , ,38 2,76 7 Pendapatan Asli Daerah Lainnya , , ,10 8,19 8 Jumlah Pendapatan Asli Daerah (4 s/d 7) , , ,95 6, PENDAPATAN TRANSFER b 11 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT-DANA PERIMBANGAN 12 Dana Bagi Hasil Pajak , , ,00 74,44 13 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam , ,00 ( ,00) (7,43) 14 Dana Alokasi Umum , , ,00 8,65 15 Dana Alokasi Khusus , , ,00 182,56 16 Jumlah Pendapatan Transfer Dana Perimbangan (12 s/d 15) , , ,00 24, TRANSFER PEMERINTAH PUSAT LAINNYA 19 Dana Otonomi Khusus 0,00 0,00 0,00 20 Dana Penyesuaian , ,00 ( ,00) (91,08) 21 Jumlah Pendapatan Transfer Lainnya (19 s/d 20) , ,00 ( ,00) (91,08) TRANSFER PEMERINTAH PROVINSI 24 Pendapatan Bagi Hasil Pajak , , ,00 7,79 25 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya , ,00 ( ,00) (46,65) 26 Jumlah Pendapatan Transfer Pemerintah Provinsi (24 s/d 25) , ,00 ( ,00) (18,90) 27 Jumlah Pendapatan Transfer ( ) , ,00 ( ,00) (4,63) LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH c 30 Pendapatan Hibah , ,00 ( ,28) (3,07) 31 Pendapatan Dana Darurat 0,00 0,00 0,00 32 Pendapatan Lainnya , ,00 ( ,00) (86,50) 33 Jumlah Lain-lain pendapatan daerah yang sah (30 s/d 32) , ,00 ( ,28) (4,54) 34 JUMLAH PENDAPATAN ( ) , ,81 ( ,33) (3,26) BEBAN Beban pegawai , , ,35 5,52 38 Beban Persediaan , ,94 ( ,71) (10,29) 39 Beban Jasa , , ,42 15,36 40 Beban Sewa , ,00 ( ,00) (16,50) 41 Beban Pemeliharaan , , ,45 23,56 42 Beban Perjalanan Dinas , , ,00 52,95 43 Beban Makanan dan Minuman , , ,00 26,21 44 Beban Barang dan Jasa Lainnya , ,68 ( ,74) (15,43) 45 Beban Bunga 0,00 0,00 0,00 46 Beban Subsidi 0,00 0,00 0,00 47 Beban Hibah , ,00 ( ,00) (51,09) 48 Beban Bantuan Sosial , , ,00 31,50 49 Beban Penyusutan , ,63 ( ,97) (35,29) 50 Beban Penyisihan Piutang , ,25 ( ,64) (17,60) 51 Beban Penyisihan Dana Bergulir Diragukan Tertagih 0, ,00 ( ,00) (100,00) 52 Beban Transfer , ,00 ( ,00) (24,60) 53 Beban Lain-lain 0,00 0,00 0,00 54 JUMLAH BEBAN (37 s/d 53) , ,15 ( ,84) (7,63) 55 SURPLUS / DEFISIT KEGIATAN OPERASIONAL a , , ,51 (34-54) 39,

7 No Ref Kenaikan/ Penurunan % 57 SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL 58 SURPLUS NON OPERASIONAL 59 Surplus Penjualan Aset Non Lancar ,00 0, ,00 60 Surplus Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang 0,00 0,00 0,00 61 Surplus dari Kegiatan Non Operasional Lainnya , , ,35 148,97 62 Jumlah Surplus Non Operasional (59 s/d 61) , , ,35 149, BEBAN NON OPERASIONAL 65 Defisit Penjualan Aset non lancar , , , ,02 66 Defisit Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang 0,00 0,00 0,00 0,00 67 Defisit dari Kegiatan Non operasional Lainnya 0,00 0,00 0,00 68 Jumlah Beban Non Operasional (65 s/d 67) , , , , SURPLUS / DEFISIT KEGIATAN NON OPERASIONAL (62-68) b , , ,35 124, SURPLUS / DEFISIT SEBELUM POS LUAR BIASA ( ) , , ,86 40, POS LUAR BIASA 75 Pendapatan Luar Biasa 76 Pendapatan Luar Biasa 0,00 0,00 0,00 0,00 77 Jumlah Pendapatan Luar Biasa (76) 0,00 0,00 0,00 0, BEBAN LUAR BIASA 80 Beban Luar Biasa ,00 0, ,00 0,00 81 Jumlah Beban Luar Biasa (80) ,00 0, ,00 0,00 82 POS LUAR BIASA (77-81) ( ,00) 0,00 ( ,00) 0, SURPLUS / DEFISIT ( ) , , ,86 40,00 Catatan atas Laporan Keuangan Merupakan Bagian yang Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan Utama Ini 9

8 5. LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam Rupiah) NO URAIAN REF 31 DESEMBER DESEMBER Arus Kas Dari Aktivitas Operasi Arus Masuk Kas 3 Penerimaan Pajak Daerah , ,15 4 Penerimaan Retribusi Daerah , ,00 5 Penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan , ,62 6 Penerimaan Lain-Lain PAD yang Sah , ,05 7 Penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak , ,00 8 Penerimaan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam , ,00 9 Penerimaan Dana Alokasi Umum , ,00 10 Penerimaan Dana Alokasi Khusus , ,00 11 Penerimaan Dana Otonomi Khusus 0,00 0,00 12 Penerimaan Dana Penyesuaian , ,00 13 Penerimaan Pendapatan Bagi Hasil Pajak , ,00 14 Penerimaan Bagi Hasil Lainnya 0,00 0,00 15 Penerimaan Hibah , ,00 16 Penerimaan Dana Darurat 0,00 0,00 17 Penerimaan Lainnya , ,00 18 Penerimaan Dari Pendapatan Luar Biasa 0,00 0,00 19 Jumlah Arus Masuk Kas (3 s/d 18) , ,82 20 Arus Keluar Kas 21 Pembayaran Pegawai , ,69 22 Pembayaran Barang dan Jasa , ,61 23 Pembayaran Bunga 0,00 0,00 24 Pembayaran Subsidi 0,00 0,00 25 Pembayaran Hibah , ,00 26 Pembayaran Bantuan Sosial , ,00 27 Pembayaran Bantuan Keuangan , ,00 28 Pembayaran Tak Terduga ,00 0,00 29 Pembayaran Bagi Hasil Pajak 0,00 0,00 30 Pembayaran Bagi Hasil Retribusi , ,00 31 Pembayaran Bagi Hasil Pendapatan Lainnya 0,00 0,00 32 Pembayaran Kejadian Luar Biasa 0,00 0,00 33 Jumlah Arus Keluar Kas (21 s/d 32) , ,30 34 Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Operasi (19-33) , ,52 35 Arus Kas dari Aktivitas Investasi Arus Masuk Kas 37 Pencairan Dana Cadangan 0,00 0,00 38 Penjualan atas Tanah 0,00 0,00 39 Penjualan atas Peralatan dan Mesin 0, ,00 40 Penjualan atas hasil penebangan pohon , ,00 41 Penjualan atas Jalan, Irigasi dan Jaringan 0,00 0,00 42 Penjualan Aset Tetap Lainnya 0, ,00 43 Penjualan Aset Lainnya 0, ,00 44 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 0,00 0,00 45 Penerimaan Penjualan Investasi Non Permanen 0,00 0,00 46 Jumlah Arus Masuk Kas (37 s/d 45) , ,00 47 Arus Keluar Kas 48 Pembentukan Dana Cadangan 0,00 0,00 49 Perolehan Tanah , ,00 50 Perolehan Peralatan dan Mesin , ,90 51 Perolehan Gedung dan Bangunan , ,94 52 Perolehan Jalan, Irigasi dan Jaringan , ,21 53 Perolehan Aset Tetap Lainnya , ,00 54 Perolehan Aset Lainnya 0,00 0,00 55 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 0,00 0,00 56 Pengeluaran Pembelian Investasi Non Permanen 0,00 0,00 57 Jumlah Arus Keluar Kas (48 s/d 56) , ,05 58 Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Investasi (46-57) ( ,56) ( ,05) 10

9 NO URAIAN REF 31 DESEMBER DESEMBER Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Arus Masuk Kas 61 Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat 0,00 0,00 62 Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya 0,00 0,00 63 Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank 0,00 0,00 64 Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank 0,00 0,00 65 Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi 0,00 0,00 66 Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya 0,00 0,00 67 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Negara 0,00 0,00 68 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Daerah ,00 0,00 69 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Daerah Lainnya 0,00 0,00 70 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Masyarakat 0, ,00 71 Jumlah Arus Masuk Kas (61 s/d 70) , ,00 72 Arus Keluar Kas 73 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat 0,00 0,00 74 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya 0,00 0,00 75 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank 0,00 0,00 76 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank 0,00 0,00 77 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi 0,00 0,00 78 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya 0,00 0,00 79 Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Negara 0,00 0,00 80 Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Daerah 0,00 0,00 81 Pemberian Pinjaman kepada Pemerintah Daerah Lainnya 0,00 0,00 82 Pengembalian dana BKK ke Pemprov Jatim 0, ,00 83 Jumlah Arus Keluar Kas (73 s/d 82) 0, ,00 84 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan (71-83) , ,00 85 Arus Kas dari Aktivitas Transitoris Arus Masuk Kas 87 Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) , ,00 88 Penerimaan Uang Persediaan Bendahara Pengeluaran , ,00 89 Penerimaan Setoran Kas Bendahara Penerimaan Tahun lalu 0, ,00 90 Penerimaan Kas lainnya Tahun lalu ,00 91 Penerimaan Uang Titipan ,00 0,00 92 Jumlah Arus Masuk Kas (87 s/d 91) , ,00 93 Arus Keluar Kas 94 Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) , ,00 95 Pengeluaran Uang Persediaan kepada Bendahara Pengeluaran , ,00 96 Pengeluaran ke Kas UPTD Kesehatan 0, ,50 97 Pengeluaran ke Pihak Ketiga 0, ,00 98 Jumlah Arus Keluar Kas (94 s/d 97) , ,50 99 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Transitoris (92-98) ( ,36) , Kenaikan/Penurunan Kas ( ) ( ,20) , Saldo Awal Kas di BUD & Kas di Bendahara , , Saldo Akhir Kas di BUD & Kas di Bendahara , , Catatan atas Laporan Keuangan Merupakan Bagian yang Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan Utama Ini 11

10 6. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam Rupiah) No Ekuitas Awal , ,54 2 Surplus/Defisit LO , ,42 3 Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan/ Kesalahan Mendasar : 4 Koreksi Nilai Kas Tahun Sebelumnya ,39 ( ,50) 5 Koreksi Nilai Piutang Tahun Sebelumnya ( ,60) ( ,95) 6 Koreksi Nilai Persediaan Tahun Sebelumnya 0,00 ( ,74) 7 Koreksi Nilai Investasi Permanen Tahun Sebelumnya ,00 0,00 8 Koreksi Nilai Aset Tetap Tahun Sebelumnya ,44 ( ,48) 9 Koreksi Nilai Akumulasi Penyusutan Aset Tetap tahun sebelumnya 0,00 ( ,90) 10 Koreksi Nilai Akum. Amortisasi Aset Tak Berwujud tahun sebelumnya 0,00 ( ,60) 11 Koreksi Nilai Aset Lainnya Tahun Sebelumnya ( ,00) ,46 11 Koreksi Nilai Kewajiban Jangka Pendek Tahun Sebelumnya ( ,48) ( ,32) 14 Koreksi Nilai Pendapatan Diterima Dimuka 0,00 ( ,00) 15 Ekuitas Akhir 1 s/d , ,93 Catatan atas Laporan Keuangan Merupakan Bagian yang Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan Utama Ini 12

11 BAB I PENDAHULUAN Di era yang semakin terbuka seperti saat ini, upaya peningkatan kualitas layanan pengelolaan keuangan merupakan keharusan bagi setiap entitas pemerintahan di tanah air. Selain tata kelola keuangan yang telah diatur secara rigit dalam berbagai peraturan perundang-undangan, pemerintah diharapkan dapat melakukan terobosan yang inovatif guna mempercepat pelaksanaan anggaran untuk kepentingan masyarakat. Termasuk pada penyelenggaraan akuntabilitas pengelolaan keuangan terus menjadi perhatian dari berbagai pemangku kepentingan agar dapat memberikan gambaran secara konkrit tentang seluruh aktifitas pemerintah baik yang terkait langsung dengan penyediaan pelayanan kebutuhan dasar, pemberdayaan masyarakat maupun kegiatan tata kelola pemerintahan. Menyadari hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah berkomitmen untuk terus dan selalu meningkatkan kualitas akuntabilitas penyelenggaraan pemerintah daerah. Salah satu bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Banyuwangi khususnya dalam bidang pelaporan keuangan daerah yaitu dengan menerapkan prinsip-prinsip penyajian pelaporan secara paripurna dengan juga memperhatikan kaidah-kaidah pelaporan dan pertanggung jawaban keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan yang telah berbasis akrual. Penerapan akuntansi berbasis akrual ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan yang ditujukan agar pengukuran terhadap kinerja entitas dapat terukur dengan lebih baik. Akuntabilitas pengelolaan keuangan diperlukan dalam rangka membangun trust publik terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang menunjang kelancaran pelaksanaan pembangunan Semua upaya tersebutdiharapkan mampu mendorong efisiensi dan mendorong terwujudnya good governance and clean government untuk mencapai tujuan pembangunan yaitu kemakmuran bagi masyarakat. Tahun 2016 merupakan tahun persiapan implementasi Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Adanya perubahan Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Perangkat Daerah baru yang mulai diberlakukan mulai awal tahun 2017serta penataan kembali bidang urusan dan kewenangan antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota menjadi agenda yang harus segera diselesaikan baik secara fisik maupun administratif. Berdasarkan kondisi tersebut, maka akan berdampak pada proses pertanggungjawaban tahun 2017, baik terkait dengan perubahan SOTK baru, maupun proses pemindahan berbagai sumber daya ke entitas pemerintahan yang baru. Dengan begitu peran LKPD tahun 2016 ini sangat penting untuk dijadikan sebagai dasar perubahan posisi keuangan pada awal Dalam penyusunannya, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus melakukan perbaikan dan berusaha menyajikan laporan keuangan yang lebih informatif. Serangkaian upaya telah dilakukan sebagai bagian dari proses untuk peningkatan kualitas penyajian laporan keuangan pemerintah daerah. Pengungkapan secara paripurna atas capaian kinerja keuangan, posisi keuangan maupun berbagai hal yang sedang menjadi perhatian, disajikan secara obyektif sehingga para pengguna laporan dapat memperoleh gambaran yang utuh tentang pengelolaan keuangan pada Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Catatan Atas Laporan Keuangan 1

12 1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dimaksudkan untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh entitas pelaporan selama satu periode pelaporan. Laporan Keuangan terutama digunakan untuk mengetahui nilai sumber daya ekonomi yang dimanfaatkan untuk melaksanakan kegiatan operasional pemerintahan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektivitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan, serta membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penyediaan informasi dalam laporan keuangan pemerintah secara umum diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pengguna terhadap akuntabilitas maupun pengelolaan keuangan yang dibutuhkan oleh semua pihak yang berkepentingan untuk mengetahui kondisi pengelolaan keuangan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi tahun 2016 disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode pelaporan guna memenuhi kebutuhan informasi stakehorder, seperti pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Pusat, masyarakat, wakil rakyat, aparat pengawasan, maupun calon investor yang akan menanamkan modalnya di Kabupaten Banyuwangi. Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2010 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2014, Laporan keuangan terutama digunakan untuk mengetahui nilai sumber daya ekonomi yang dapat dimanfaatkan untuk melaksanakan kegiatan operasional pemerintahan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektivitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan, dan membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi semakin memahami arti penting LKPD bagi keberlangsungan seluruh aktivitas pemerintahan. Selain pemenuhan amanat perundang-undangan, penyampaian LKPD yang tepat waktu dapat menumbuhkan kepercayaan para stakeholders dan publik kepada pemerintah daerahsehingga pemerintah daerah dapat menjalankan perannya sebagai pelaksana pembangunan dan penyedia layanan publik dengan baik. Sedangkan tujuan Pelaporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2016 yang disusun dengan menggunakan basis akuntansi akrual adalah dalam rangka menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran,arus kas, serta kinerja keuangan yang bermanfaat bagi para pengguna (user) dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan, baik keputusan ekonomi, sosial maupun politik dengan cara: 1. Menyediakan informasi mengenai gambaran yang utuh atas posisi keuangan Pemerintah; 2. Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan untuk membiayai seluruh pengeluaran; 3. Menyediakan informasi mengenai apakah cara memperoleh sumber daya ekonomi dan alokasinya telah sesuai dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundang-undangan; Catatan Atas Laporan Keuangan 2

13 4. Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan Pemerintah Daerah beserta hasil-hasil yang telah dicapai; 5. Menyediakan informasi mengenai Pemerintah Daerah mendanai seluruh kegiatannya dan memenuhi kebutuhan kasnya; 6. Menyediakan informasi posisi keuangan dan kondisi Pemerintah Daerah berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman; 7. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan Pemerintah Daerah apakah mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan; 8. Menyediakan informasi untuk bahan evaluasi kinerja pemerintah dalam hal efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya; dan 9. Menyajikan informasi yang sebenarnya mengenai hak dan kewajiban Pemerintah. Hal-hal dimaksud di atas dapat dilihat dari output laporan keuangan yang terdiri dari Laporan Pelaksanaan Anggaran (budgetary reports), Laporan Finansial, dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). Laporan Pelaksanaan Anggaran terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih. Laporan Finansial terdiri dari Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Laporan Arus Kas. CaLK merupakan laporan yang merinci atau menjelaskan lebih lanjut atas pos-pos laporan pelaksanaan anggaran maupun laporan finansial dan merupakan laporan yang tidak terpisahkan dari laporan pelaksanaan anggaran maupun laporan finansial Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan Dasar hukum penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2016 adalah sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara; 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; 7. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; Catatan Atas Laporan Keuangan 3

14 11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan; 14. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah yang merupakan pengganti dari Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 ; 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah kedua kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011; 16. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 7 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah tiga kali terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 5 Tahun 2014; 17. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 12 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun Anggaran 2015, sebagaimana diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 7 Tahun 2015; 18. Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 33 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah; 19. Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah, sebagaimana diubah dengan Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 54 Tahun Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2016 disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I Pendahuluan Memuat informasi tentang maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan, landasan hukum penyusunan laporan keuangan dan sistematika penulisan Catatan atas Laporan Keuangan. BAB II Ekonomi makro, kebijakan keuangan dan pencapaian target kinerja APBD Memuat informasi tentang Ekonomi Makro, kebijakan keuangan dan pencapaian target kinerja APBD. BAB III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Memuat informasi tentang ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan serta hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan BAB IV Kebijakan Akuntansi Memuat informasi tentang entitas akuntansi dan entitas pelaporan keuangan daerah, basis akuntansi yang mendasari penyusunan Catatan Atas Laporan Keuangan 4

15 laporan keuangan, basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan dan penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam Standar Akuntansi Pemerintahan pada Pemerintah Daerah. BAB V Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan Memuat informasi tentang rincian dari penjelasan masing-masing pos-pos pelaporan keuangan pemerintah daerah diantaranya: rincian dan penjelasan pos-pos laporan realisasi anggaran, rincian dan penjelasan pos-pos laporan perubahan saldo anggaran lebih, rincian dan penjelasan pos-pos neraca, rincian dan penjelasan pospos laporan operasional, rincian dan penjelasan pos-pos laporan arus kas, rincian dan penjelasan pos-pos laporan perubahan ekuitas, serta pengungkapan atas pos-pos aset dan kewajiban yang timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja dan rekonsiliasinya. BAB VI Penjelasan Atas Informasi Non Keuangan Memuat informasi tentang penjelasan tambahan atas informasi non keuangan serta hal-hal yang belum diinformasikan dalam bagian manapun dari Laporan Keuangan. BAB VII Penutup Memuat uraian penutup Catatan atas Laporan Keuangan. Catatan Atas Laporan Keuangan 5

16 BAB II EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN, DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD 2.1 Ekonomi Makro APBD Kabupaten Banyuwangi Tahun 2016 mempunyai peran strategis untuk melaksanakan tiga fungsi ekonomi Pemerintah Daerah, yaitu fungsi alokasi, fungsi distribusi, dan fungsi stabilisasi. Fungsi alokasi terutama dalam melayani kebutuhan masyarakat dan mendukung penciptaan akselerasi pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas. Fungsi distribusi berkaitan dengan pemerataan dan pengurangan kesenjangan antar wilayah kecamatan, sedangkan fungsi stabilisasi berkaitan dengan upaya untuk menjaga stabilitas dan akselerasi kinerja ekonomi sehingga perekonomian tetap pada kondisi yang produktif, efisien, dan stabil. Penyusunan APBD Kabupaten Banyuwangi Tahun 2016 dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu (1) indikator-indikator ekonomi yang ditetapkan sebagai asumsi dasar ekonomi makro yaitu pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, dan parameter ekonomi penting lainnya seperti target penurunan tingkat kemiskinan, dan tingkat pengangguran; (2) langkah-langkah kebijakan (policy measure) dan administratif (administrative measure) yang ditempuh baik dari sisi pendapatan, belanja, maupun pembiayaan anggaran daerah; (3) berbagai peraturan dan regulasi serta keputusan hukum yang berlaku dan berbagai langkah yang menjadi arahan Pemerintah maupun Pemerintah Provinsi Jawa Timur baik di bidang ekonomi maupun nonekonomi. Penjelasan mengenai beberapa asumsi dasar ekonomi makro yang secara umum dapat digambarkan sebagai berikut Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Pada tahun 2015, rata-rata pertumbuhan ekonomi Kabupaten/Kota di Jawa Timur mengalami penurunan. Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu kabupaten yang pertumbuhan ekonominya meningkat. Berdasarkan rilis data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur kondisi perekonomian Kabupaten Banyuwangi hingga akhir tahun 2015 mencapai 6,01 persen meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 5,7 persen. Kondisi ini berada diatas pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang hanya mencapai 5,44 persen dan kondisi ekonomi nasional yang berada pada posisi 4,8 persen pada tahun PDRB Kabupaten Banyuwangi yang dihitung berdasarkan Atas Dasar Harga yang Berlaku (ADHB) menurut lapangan usaha Kabupaten Banyuwangi terus mengalami peningkatan. Hal ini terlihat pada data PDRB tahun 2010 sebesar Rp ,6 juta, tahun 2011 sebesar Rp ,6 juta, tahun 2012 sebesar Rp ,8 juta, tahun 2013 sebesar Rp ,7 juta, tahun 2014 sebesar Rp ,7 juta, dan tahun 2015 sebesar Rp ,8 juta. Kenaikan PDRB Kabupaten Banyuwangi dapat dilihat pada tabel berikut. Catatan Atas Laporan Keuangan 6

17 Gambar 2.1 PDRB Kabupaten Banyuwangi Menurut Lapangan Usaha Tahun Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Sumber: BPS Kabupaten Banyuwangi, 2016 Sumber: BPS Kabupaten Banyuwangi, 2016 Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan tahun 2010 pada tahun 2010 sebesar Rp ,6 juta, tahun 2011 sebesar Rp ,5 juta, tahun 2012 sebesar Rp ,2 juta, tahun 2013 sebesar Rp ,7 juta, tahun 2014 sebesar Rp ,7 juta, dan tahun 2015 sebesar Rp ,8 juta. Hal ini menunjukkan bahwa PDRB atas dasar harga konstan mengalami kenaikan dari tahun ke tahun yang dapat dilihat pada grafik berikut ini. Gambar 2.2 PDRB Kabupaten Banyuwangi Menurut Lapangan Usaha Tahun Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Inflasi Sumber: BPS Kabupaten Banyuwangi, 2016 Inflasi diartikan meningkatnya harga secara umum dan terus-menerus. Inflasi merupakan indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-mempengaruhi. Tingkat inflasi diukur dari persentase Catatan Atas Laporan Keuangan 7

18 perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK). Inflasi yang terjadi pada Kabupaten Banyuwangi selama tahun 2016 dapat dilihat pada grafik berikut: Gambar 2.3 Perbandingan Inflasi Bulanan (month to month) Selama Tahun 2016 Kabupaten Banyuwangi (dalam Persen) S u m b S Sumber: BPS Kabupaten Banyuwangi, 2016 Inflasi Kabupaten Banyuwangi pada bulan Desember 2016 sebesar 0,47 persen. Artinya IHK mengalami kenaikan dari 121,93 pada bulan Nopember 2016 menjadi 122,50 pada bulan Desember Kenaikan tersebut dipicu oleh komoditas yang dapat dilihat pada grafik berikut: Gambar 2.4 Andil Inflasi Bulanan (month to month) Kelompok Pengeluaran Bulan Desember 2016 Sumber: BPS Kabupaten Banyuwangi, 2016 Inflasi Kabupaten Banyuwangi pada bulan Desember 2016 dipicu oleh kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan yang memberikan andil paling tinggi sebesar 0,349 persen, disusul kelompok bahan makanan sebesar 0,281 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami deflasi yaitu Catatan Atas Laporan Keuangan 8

19 kelompok perumahan, air, listrik, gas, bahan bakar sebesar 0,166 persen serta kelompok sandang sebesar 0,005 persen Pendapatan Per Kapita Pendapatan per kapita merupakan besarnya pendapatan rata-rata penduduk dalam suatu wilayah. Pendapatan Per kapita bisa menjadi patokan untuk melihat tingkat kemakmuran dan kesejahteraan dari sebuah wilayah. Demikian juga dengan Kabupaten Banyuwangi, peningkatan pendapatan per kapita menunjukkan peningkatan kesejahteraan masyarakat Banyuwangi. Meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat Banyuwangi dapat dipicu dari pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan laju inflasi yang terkendali. Pendapatan per kapita Kabupaten Banyuwangi tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 dapat dilihat pada grafik berikut: Gambar 2.5 Pendapatan per Kapita Kabupaten Banyuwangi Sumber: BPS Kabupaten Banyuwangi, 2016 Pendapatan per kapita Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 20,8 juta, tahun 2011 sebesar Rp 23,6 juta, tahun 2012 sebesar Rp 26,7 juta, tahun 2013 sebesar Rp 29,8 juta, tahun 2014 sebesar Rp 33,6 juta, dan tahun 2015 sebesar Rp 37,8 juta. Dari data tersebut menunjukkan bahwa pendapatan per kapita masyarakat Banyuwangi mengalami peningkatan dari tahun 2010 hingga tahun 2015, hal ini dapat diartikan bahwa kesejahteraan masyarakat Banyuwangi terus meningkat. 2.2 Kebijakan Keuangan Penyusunan APBD Kabupaten Banyuwangi Tahun 2016 dilaksanakan berdasar pada beberapa kebijakan antara lain (1) Pemerintah Kabupaten Banyuwangi tetap konsisten menjaga alokasi anggaran pendidikan sekurangkurangnya sebesar 20 persen dari APBN, sebagaimana yang diamanatkan dalam amandemen keempat UUD 1945 Pasal 31 ayat (4), yang akan digunakan untuk Catatan Atas Laporan Keuangan 9

20 meningkatkan akses pendidikan yang berkualitas, terjangkau, relevan, dan efisien; (2) peningkatan aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan dasar dan rujukan; (3) peningkatan infrastruktur dalam rangka menunjang peningkatan produktivitas pertanian, pariwisata dan UMKM; (4) perbaikan perencanaan dan pelaksanaan anggaran untuk mengoptimalkan penyerapan belanja dan meningkatkan kualitas pembangunan. Penurunan harga minyak serta pendapatan negara khususnya penerimaan perpajakan dari sektor migas dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Sumber Daya Alam (SDA) migas telah menyebabkan penurunan penerimaan alokasi dana bagi hasil dari Pemerintah Pusat. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus melakukan konsolidasi fiskal baik dalam pendapatan, belanja, maupun pembiayaan anggaran. Perubahan kebijakan fiskal terutama ditempuh melalui: (1) perubahan kebijakan pada bidang pendapatan daerah terutama dilakukan dengan optimalisasi penerimaan pajak dan retribusi daerah; (2) penghematan belanja yang kurang produktif; (3) rasionalisasi anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk mendukung program pembangunan infrastruktur dan program kesejahteraan rakyat Kebijakan Pendapatan Daerah Penyiapan anggaran untuk pelaksanaan pembangunan dilaksanakan dengan perencanaan penerimaan pendapatan yang tepat, perkiraan terukur, rasional serta sesuai dengan ketentuan regulasi yang berlaku. Kebijakan pendapatan daerah dilakukan melalui optimalisasi pendapatan daerah dengan tetap memperhatikan efektifitas dan efisiensi pelaksanaannya serta mendapat dukungan dari masyarakat yang dilakukan secara terencana, dengan memperhatikan kondisi perkembangan perekonomian dan segala aspek kendala, potensi dan cakupan pelayanan yang ada sehingga tidak membebani masyarakat dan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Hal ini dilaksanakan dalam rangka peningkatan kemandirian daerah dalam penyediaan anggaran. Dengan demikian setiap tahun diharapkan penyediaan anggaran daerah atau pembiayaan mandiri (Self Financing) akan semakin meningkat sehingga tingkat ketergantungan terhadap dana perimbangan akan semakin berkurang. Upaya pengelolaan dan peningkatan pendapatan daerah dilakukan melalui berbagai macam cara antara lain adalah penegakkan peraturan wajib pajak dan retribusi daerah, serta pemberian insentif dan kemudahan berusaha bagi pelaku ekonomi. Penyederhanaan sistem dan prosedur administrasi pemungutan pajak dan retribusi daerah, rasionalisasi pajak daerah dan retribusi daerah sesuai dengan ketentuan peraturan daerah yang telah ditetapkan serta meningkatkan pengendalian dan pengawasan atas pemungutan PAD. Adapun kebijakan perencanaan pendapatan daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun Anggaran 2016 yang juga dipergunakan dalam penyusunan APBD Perubahan Tahun Anggaran 2016 antara lain sebagai berikut: 1. Meningkatkan kinerja Perangkat Daerah bidang pendapatan (Dinas Pendapatan dan perangkat daerah terkait); Catatan Atas Laporan Keuangan 10

21 2. Perbaikan kualitas pelayanan pajak dan retribusi daerah antara lain peningkatan implementasi Sistem Informasi Online; 3. Meningkatkan intensifikasi dan ekstensifikasi penggalian sumber-sumber pendapatan daerah, terutama melalui usaha daerah dan pendayagunaan aset daerah, termasuk pendapatan dari pihak ketiga; 4. Memantapkan Kelembagaan dan Sistem Operasional Pemungutan Pendapatan Daerah; 5. Meningkatkan pengelolaan aset dan keuangan daerah; 6. Meningkatkan pendataan terkait sumber daya alam sebagai salah satu komponen perhitungan dana perimbangan daerah; 7. Meningkatkan kualitas pelayanan dengan memberi kemudahan pada wajib pajak dan wajib retribusi melalui penyederhanaan prosedur dan kedekatan pelayanan; 8. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pembayaran pajak dan retribusi daerah; 9. Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam upaya peningkatan penerimaan dari Dana Perimbangan. Sedangkan arah pengelolaan pendapatan Kabupaten Banyuwangi antara lain meliputi : a. Kewenangan yang lebih luas dalam mengoptimalkan perolehan pendapatan daerah; b. Intensifikasi dan ekstensifikasi penggalian sumber-sumber pendapatan daerah, terutama melalui usaha daerah dan pendayagunaan aset daerah; c. Peningkatan kemampuan dan optimalisasi organisasi di bidang pendapatan atau organisasi penghasil; d. Perubahan manajemen keuangan dengan memberi peran lebih pada kas umum daerah; e. Mendayagunakan dana melalui pola deposito. Optimalisasi pendapatan dan perbaikan manajemen keuangan menjadi arah pengelolaan pendapatan daerah Kebijakan Belanja Daerah Belanja daerah diarahkan pada peningkatan proporsi belanja yang memihak kepentingan publik terutama dalam pemenuhan kebutuhan dasar, disamping tetap menjaga eksistensi penyelenggaraan pemerintahan. Dalam penggunaannya, belanja daerah harus tetap mengedepankan efisiensi, efektivitas dan ekonomis sesuai dengan prioritas, yang diharapkan dapat memberikan dukungan program-program strategis. Namun lebih dari itu, belanja daerah diharapkan akan memprioritaskan terhadap belanja publik sebagai subyek dan obyek pembangunan daerah di Kabupaten Banyuwangi. Meskipun dinamika ekonomi global dan domestik yang terjadi hingga pertengahan 2016 masih memberikan tekanan terhadap perekonomian dan kondisi fiskal Kabupaten Banyuwangi, Pemerintah tetap berkomitmen untuk terus berupaya melanjutkan pembangunan infrastruktur serta perbaikan iklim investasi sehingga memberi kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi pada tahun Peningkatan kualitas belanja daerah diharapkan tidak Catatan Atas Laporan Keuangan 11

LAPORAN KEUANGAN 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

LAPORAN KEUANGAN 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN [ AUDITED ] LAPORAN KEUANGAN 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN

Lebih terperinci

KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN

KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 NO. URUT URAIAN ANGGARAN REALISASI REF (%) 2015 2015

Lebih terperinci

Anggaran Realisasi Realisasi Cat

Anggaran Realisasi Realisasi Cat PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH Untuk Tahun yang Berakhir Sampai dengan 31 Desember 2016 dan 2015 Anggaran Realisasi Realisasi Uraian % Rasio

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH NO 1 PENDAPATAN 2 PENDAPATAN ASLI DAERAH LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI

Lebih terperinci

KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN

KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN Koreksi Kesalahan 332. Kesalahan penyusunan laporan keuangan dapat disebabkan oleh keterlambatan

Lebih terperinci

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2015 (Rp)

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2015 (Rp) LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 NO URAIAN REFF ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2015 REALISASI 2015 LEBIH/ (KURANG)

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PETERNAKAN

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PETERNAKAN PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PETERNAKAN NO 1 PENDAPATAN 2 PENDAPATAN ASLI DAERAH 3 Pendapatan Pajak Daerah LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited) ASET PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 3 DESEMBER 24 DAN 23 (Audited) 24 23 Kenaikan /Penurunan (Rp) (Rp) (Rp) ASET LANCAR Kas di Kas Daerah - - - Bank 3,926,359,944 656,5,79,88 (345,23,79,936) Deposito

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited) ASET PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited) 2014 2013 Kenaikan /Penurunan (Rp) (Rp) (Rp) ASET LANCAR Kas di Kas Daerah - - - Bank 310,926,359,944 656,050,079,880 (345,123,719,936)

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA LAPORAN REALISASI ANGGARAN

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA LAPORAN REALISASI ANGGARAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah) No URAIAN CATATAN ANGGARAN 2015 REALISASI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014 PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014 URAIAN Cat. NERACA 2015 2014 1 2 3 4 ASET 5.5.1 ASET LANCAR 5.5.1.a Kas 5.5.1.a. 124,037,218,752.14 381,022,519,212.75 Kas di Kas

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI ANGGARAN Untuk Tahun yang Berakhir Sampai Dengan Tanggal 31 Desember 2015 (dalam rupiah dan persen)

LAPORAN REALISASI ANGGARAN Untuk Tahun yang Berakhir Sampai Dengan Tanggal 31 Desember 2015 (dalam rupiah dan persen) LAPORAN REALISASI ANGGARAN (dalam rupiah dan persen) TA 2015 TA 2014 Uraian Catatan Anggaran Realisasi Rasio Realisasi Rp Rp % Rp PENDAPATAN DAERAH V.5.1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH V.5.1.1.(1) Hasil Pajak

Lebih terperinci

Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini 1

Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini 1 LAPORAN KEUANGAN 1. NERACA KOMPARATIF PEMERINTAH KABUPATEN AGAM N E R A C A PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (AUDITED) NO. U R A I A N 2,014.00 2,013.00 1 ASET 2 ASET LANCAR 3 Kas di Kas Daerah 109,091,924,756.41

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PEMERINTAH KOTA TEGAL LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 NO. URUT URAIAN ANGGARAN 2014 REALISASI 2014 (%) REALISASI

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 No. Uraian Anggaran Setelah Perubahan 2015 2014

Lebih terperinci

NERACA PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

NERACA PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. NERACA KOMPARATIF NERACA PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 No Uraian Reff (dalam rupiah) 1 ASET 2 ASET LANCAR 4.5.1.1 3 Kas di Kas Daerah 4.5.1.1.1) 90.167.145.260,56

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH NOMOR : 1 TAHUN 2015 TANGGAL : 24 AGUSTUS 2015 PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYA NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYA NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014 A. NERACA NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014 Uraian Reff 2015 2014 ASET G.5.1.1 ASET LANCAR G.5.1.1.1 Kas di Kas Daerah G.5.1.1.1.1 135.348.133.135,77 93.099.242.994,09 Kas di Bendahara Pengeluaran G.5.1.1.1.2

Lebih terperinci

BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD

BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD A. KERANGKA HUKUM Laporan Keuangan adalah produk akhir dari proses akuntansi yang telah dilakukan. Laporan Keuangan yang disusun harus memenuhi prinsipprinsip yang

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN F LAPORAN REALISASI ANGGARAN N O SETDA PROVINSI PAPUA LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH Untuk Tahun Yang Berakhir Sampai Dengan 31 Desember dan URAIAN REF 1 PENDAPATAN - LRA 411

Lebih terperinci

KERTAS KERJA PENYUSUNAN NERACA KONSOLIDASI POSISI PER TANGGAL.

KERTAS KERJA PENYUSUNAN NERACA KONSOLIDASI POSISI PER TANGGAL. 1 ASET 2 ASET LANCAR 3 Kas di Kas Daerah XXXX 4 Kas di Bendahara Pengeluaran XXXX 5 Kas di Bendahara Penerimaan XXXX 6 Piutang Pajak XXXX 7 Piutang Retribusi XXXX 8 Bagian Lancar TGR XXXX 9 Piutang Lainnya

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NERACA KOMPARATIF

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NERACA KOMPARATIF PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NERACA KOMPARATIF PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 No. URAIAN Ref 2014 2013 (dalam rupiah) 1 ASET 5.1.1 2 ASET LANCAR 5.1.1.1 3 Kas di Kas Daerah 5.1.1.1.1 102.915.303.038,76

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012.

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012. PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 No. Uraian 2013 2012 1 Arus Kas dari Aktivitas Operasi 2 Arus Masuk Kas 3 Pendapatan Pajak

Lebih terperinci

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2014 REALISASI (Rp)

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2014 REALISASI (Rp) LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 NO URAIAN REFF ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2014 REALISASI 2014 LEBIH/ (KURANG)

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN POKOK

LAPORAN KEUANGAN POKOK 4 LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. NERACA KOMPARATIF PEMERINTAH KABUPATEN OGAN ILIR NERACA KOMPARATIF PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 URAIAN JUMLAH (Rp) 2008 2007 ASET ASET LANCAR Kas 5.252.211.953,56 53.229.664.501,08

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Billions RPJMD Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016-2021 BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu Kinerja pelaksanaan APBD Provinsi Kepulauan

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Kondisi perekonomian Kota Ambon sepanjang Tahun 2012, turut dipengaruhi oleh kondisi perekenomian

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan. daerah sebagai penyelenggara pemerintah daerah.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan. daerah sebagai penyelenggara pemerintah daerah. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah merupakan penyelenggara seluruh urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut azas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 Lampiran II : PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD KABUPATEN SEMARANG TAHUN

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah menggambarkan kondisi dan analisis perekonomian daerah, sebagai

Lebih terperinci

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Maksud penyusunan Laporan Keuangan Dinas Dikpora Provinsi NTB adalah untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan

Lebih terperinci

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya dengan limpahan rahmat dan ridhonya semata Pemerintah Kabupaten Sampang dapat menyelesaikan Pertanggungjawaban

Lebih terperinci

PROGRAM S-1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DEPARTEMEN AKUNTANSI

PROGRAM S-1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DEPARTEMEN AKUNTANSI PROGRAM S-1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DEPARTEMEN AKUNTANSI Perihal Kepada Yth : Pemilihan Judul Skripsi : Ketua Departemen Akuntansi Program S-1 Extensi FE-USU Di- Medan Dengan

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB - III Kinerja Keuangan Masa Lalu

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB - III Kinerja Keuangan Masa Lalu BAB - III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Kinerja Keuangan Masa Lalu Arah Kebijakan Pengelolaan Keuangan Kebijakan Umum Anggaran Bab ini berisi uraian tentang gambaran umum mengenai pengelolaan keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

BUNGA RAMPAI STUDI KASUS AKUNTANSI PEMERINTAHAN TAHUN 2016

BUNGA RAMPAI STUDI KASUS AKUNTANSI PEMERINTAHAN TAHUN 2016 AKUNTABILITAS TRANSPARANSI AKUNTABILITAS TRANSPARANSI BUNGA RAMPAI STUDI KASUS AKUNTANSI PEMERINTAHAN TAHUN 2016 No. Tanggal Surat Nomor Surat Tujuan Instansi Hal 1 27-Jan-2016 S-08/K.1/KSAP/I/2016 Direktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan Pembahasan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan Pembahasan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi Keuangan Pemerintahan sekarang memasuki Era Desentralisasi, maka pelaksanaan akuntansi pemerintahan itu ada di daerah-daerah (Provinsi ataupun Kabupaten),

Lebih terperinci

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara

Lebih terperinci

PEMERINTAH ACEH NERACA Per 31 Desember 2012 dan 2011

PEMERINTAH ACEH NERACA Per 31 Desember 2012 dan 2011 Laporan Pemerintah Aceh Tahun 212 A. NERACA PEMERINTAH ACEH NERACA Per 31 Desember 212 dan 211 (Dalam Rupiah) URAIAN TAHUN 212 TAHUN 211 ASET ASET LANCAR Kas Kas di Kas Daerah 1,931,325,183,1.75 1,56,46,98,36.3

Lebih terperinci

Anda layak terpilih menjadi Anggota Dewan dari Daerah Pemilihan Jember & Lumajang.

Anda layak terpilih menjadi Anggota Dewan dari Daerah Pemilihan Jember & Lumajang. Modal Calon Eksekutif & Legislatif Jember & Lumajang Gegapgempita dan hingar-bingar kampanye pemilu 2009 tengah berlangsung saat ini di seluruh penjuru Negara RI. Semua Caleg menunjukkan prestise mempublikasikan

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BPK RI ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2011

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BPK RI ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2011 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BPK RI ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2011 LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Nomor : 34A/LHP/XVIII.SMG/05/2012

Lebih terperinci

Laporan Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Utara Tahun Anggaran 2006

Laporan Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Utara Tahun Anggaran 2006 43 Lampiran 1 Laporan Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Utara Tahun Anggaran 2006 No. Uraian Anggaran Setelah Perubahan Realisasi I PENDAPATAN DAERAH 1.142.122.565.100 1.153.474.367.884

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA

BAB II KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA BAB II KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA A. UMUM 1. Definisi Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, Laporan Realisasi Anggaran (LRA) menyebutnya dengan belanja, sedangkan Laporan Operasional

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN Bab ini berisi uraian tentang gambaran umum pengelolaan keuangan daerah di Kabupaten Purworejo. Adapun yang menjadi fokus adalah kinerja

Lebih terperinci

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya dengan limpahan rahmat dan ridhonya semata Pemerintah Kabupaten Sampang dapat menyelesaikan Pertanggungjawaban

Lebih terperinci

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N N A T U N A L A P O R A N R E A L I S A S I A N G G A R A N

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N N A T U N A L A P O R A N R E A L I S A S I A N G G A R A N r L A P O R A N K E U A N G A N P O K O K 1. L A P O R A N R E A L I S A S I A N G G A R A N L A P O R A N R E A L I S A S I A N G G A R A N U N T U K T A H U N Y A N G B E R A K H I R S A M P A I D E

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. UMUM Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan komponen laporan keuangan yang berkedudukan menggantikan Nota Perhitungan Anggaran, sebagaimana yang dimaksud dan diatur dalam Peraturan

Lebih terperinci

1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan SKPD

1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan SKPD CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO Laporan keuangan Tahun Anggaran 2016 ini kami sajikan secara lengkap sebagai salah satu wujud transparansi

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN POKOK

LAPORAN KEUANGAN POKOK LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. NERACA KOMPARATIF PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR NERACA DAERAH PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (dalam rupiah) No Uraian 2008 2007 I ASET A. ASET LANCAR 1. Kas 26,237,044,323.93

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 71 TAHUN 2014

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 71 TAHUN 2014 WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN A. PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Berkaitan dengan manajemen keuangan pemerintah daerah, sesuai dengan amanat UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA DENPASAR LAPORAN ARUS KAS

PEMERINTAH KOTA DENPASAR LAPORAN ARUS KAS Lampiran III : Peraturan Daerah Nomor : 6 TAHUN 2015 Tanggal : 20 AGUSTUS 2015 PEMERINTAH KOTA DENPASAR LAPORAN ARUS KAS Per 31 Desember 2014 dan 2013 URAIAN Ref 2014 2013 Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Lebih terperinci

PEMERINTAH ACEH NERACA Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

PEMERINTAH ACEH NERACA Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 A. NERACA Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2011 PEMERINTAH ACEH NERACA Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah) ASET ASET LANCAR Kas Kas di Kas Daerah 1.506.460.908.360,30

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN

Lebih terperinci

KABUPATEN SUBANG N E R A C A DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PER 31 DESEMBER TAHUN 2015 DAN TAHUN 2014

KABUPATEN SUBANG N E R A C A DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PER 31 DESEMBER TAHUN 2015 DAN TAHUN 2014 KABUPATEN SUBANG N E R A C A DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PER 31 DESEMBER TAHUN 2015 DAN TAHUN 2014 U R A I A N JUMLAH Tahun 2015 Tahun 2014 ASET ASET LANCAR Kas di Kas Daerah Kas di Bendahara

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN Keuangan daerah merupakan faktor strategis yang turut menentukan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah, mengingat kemampuannya

Lebih terperinci

JUMLAH ASET LANCAR , ,94

JUMLAH ASET LANCAR , ,94 A. Neraca Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 21 PEMERINTAH ACEH NERACA Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 21 dan 29 (Dalam Rupiah) URAIAN TAHUN 21 TAHUN 29 (1) (3) (4) ASET ASET LANCAR Kas

Lebih terperinci

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 5 LAPORAN ARUS KAS

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 5 LAPORAN ARUS KAS LAMPIRAN BV. : PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR : 20 TAHUN 2014 TANGGAL : 30 MEI 2014 KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 5 LAPORAN ARUS KAS A. PENDAHULUAN Tujuan 1. Tujuan Kebijakan Akuntansi Laporan

Lebih terperinci

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 02 LAPORAN REALISASI ANGGARAN

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 02 LAPORAN REALISASI ANGGARAN LAMPIRAN IV PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2005 TANGGAL 13 JUNI 2005 STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 02 LAPORAN REALISASI ANGGARAN Paragraf-paragraf yang ditulis dengan

Lebih terperinci

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà - 1 - jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG BAGAN AKUN STANDAR PADA PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi Bali disusun dengan pendekatan kinerja

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian prosedur menurut M. Nafarin (2010:25) adalah :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian prosedur menurut M. Nafarin (2010:25) adalah : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Prosedur Pengertian prosedur menurut M. Nafarin (2010:25) adalah : Urut-urutan seri tugas yang saling berkaitan dan dibentuk guna menjamin pelaksanaan kerja yang

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Gambaran pengelolaan keuangan daerah mencakup gambaran kinerja dan pengelolaan keuangan daerah tahuntahun sebelumnya (20102015), serta kerangka pendanaan. Gambaran

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan 2009-2013 Pengelolaan keuangan daerah yang mencakup penganggaran, penatausahaan dan pertanggungjawaban keuangan

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2017 (Audited) LKPP TAHUN 2017 AUDITED

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2017 (Audited) LKPP TAHUN 2017 AUDITED LKPP TAHUN 2017 AUDITED MEI 2018 KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan

Lebih terperinci

CATATAN LAPORAN KEUANGAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG TAHUN 2015

CATATAN LAPORAN KEUANGAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG TAHUN 2015 CATATAN LAPORAN KEUANGAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG TAHUN 2015 PENJELASAN LAPORAN KEUANGAN 1. PENJELASAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN 1). Pendapatan Realisasi pendapatan tahun 2015 sebesar

Lebih terperinci

KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH LAMPIRAN I PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 11-A TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KOTA SURAKARTA KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KOMPONEN UTAMA KEBIJAKAN AKUNTANSI Komponen utama

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN LAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2016 DAFTAR ISI Daftar Isi i Pernyataan Tanggung Jawab ii Ringkasan Eksekutif 5 A. Laporan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI ANGGARAN BERBASIS KAS

LAPORAN REALISASI ANGGARAN BERBASIS KAS LAMPIRAN I.0 PERATURAN PEMERINTAH NOMOR TAHUN 00 TANGGAL OKTOBER 00 STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 0 LAPORAN REALISASI ANGGARAN BERBASIS KAS Lampiran I.0 PSAP 0 (i) DAFTAR

Lebih terperinci

PROFIL KEUANGAN DAERAH

PROFIL KEUANGAN DAERAH 1 PROFIL KEUANGAN DAERAH Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai dengan amanat Undang-Undang adalah menyelenggarakan otonomi daerah dalam wujud otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab, serta

Lebih terperinci

BAB III EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

BAB III EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN BAB III EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN 3.1 EKONOMI MAKRO Berdasarkan Nota Kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Pekalongan dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJ0 NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Lampiran I BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Berdasarkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU 3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah terkait penyelenggaraan

Lebih terperinci

5.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU

5.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU BAB V ANALISIS APBD 5.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU 5.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah terkait penyelenggaraan pemerintahan yang dapat dinilai dengan

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Berdasarkan strategi dan arah kebijakan pembangunan ekonomi Kabupaten Polewali Mandar dalam Rencana

Lebih terperinci

PENGANTAR. PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN NERACA PER 31 Desember 2014 dan 2013

PENGANTAR. PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN NERACA PER 31 Desember 2014 dan 2013 PENGANTAR Dalam rangka memenuhi prinsip transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah sesuai dengan PP 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Permendagri 13 Tahun 2006 tentang

Lebih terperinci

3(0(5,17$+.$%83$7(1 +8/8 681*$, 87$5$ 7$+81

3(0(5,17$+.$%83$7(1 +8/8 681*$, 87$5$ 7$+81 /$325$1.(8$1*$1 3(0(5,17$+.$%83$7(1 +8/8 681*$, 87$5$ 7$+81 $8',7(' D / ϮϬϭϲ BUPATI HULU SUNGAI UTARA KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, kami atas nama Pemerintah

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN 2014

LAPORAN KEUANGAN 2014 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN LAPORAN KEUANGAN 2014 PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN ANGGARAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (dalam rupiah) Uraian

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN - 61 - BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN Dasar yuridis pengelolaan keuangan Pemerintah Kota Tasikmalaya mengacu pada batasan pengelolaan keuangan daerah yang tercantum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Laporan keuangan RSJD Dr. RM.Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi

Lebih terperinci

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 05 LAPORAN ARUS KAS

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 05 LAPORAN ARUS KAS LAMPIRAN VI PERATURAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR : 29 TAHUN 2014 TANGGAL : 27 OKTOBER 2014 KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 05 LAPORAN ARUS KAS Paragraf-paragraf yang ditulis dengan huruf tebal dan miring adalah

Lebih terperinci

LAPORAN ARUS KAS STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN ARUS KAS STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN I.0 PERATURAN PEMERINTAH NOMOR TAHUN 00 TANGGAL OKTOBER 00 STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 0 LAPORAN ARUS KAS Lampiran I.0 PSAP 0 (i) DAFTAR ISI Paragraf PENDAHULUAN

Lebih terperinci

6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman I. DAFTAR ISI... i II. DAFTAR TABEL... iii III. DAFTAR LAMPIRAN... iv

DAFTAR ISI. Halaman I. DAFTAR ISI... i II. DAFTAR TABEL... iii III. DAFTAR LAMPIRAN... iv DAFTAR ISI Halaman I. DAFTAR ISI... i II. DAFTAR TABEL... iii III. DAFTAR LAMPIRAN... iv Bab I Pendahuluan Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2015... 1 1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA INSPEKTORAT KABUPATEN N E R A C A PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam Rupiah)

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA INSPEKTORAT KABUPATEN N E R A C A PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam Rupiah) PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA INSPEKTORAT KABUPATEN N E R A C A PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam Rupiah) No URAIAN 2012 2011 1 ASET 978,440,450.00 907,148,461.00 2 ASET LANCAR 399,500.00 9,190,011.00

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA DENPASAR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2014 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KOTA DENPASAR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2014 BAB I PENDAHULUAN Lampiran IV : Peraturan Daerah Nomor : 6 Tahun 2015 Tanggal : 20 Agustus 2015 PEMERINTAH KOTA DENPASAR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2014 BAB I PENDAHULUAN Dalam rangka mendukung terwujudnya

Lebih terperinci

Laporan Keuangan. Deskripsi Prosedur

Laporan Keuangan. Deskripsi Prosedur LAMPIRAN C.3 : PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR : 3 Tahun 2010 TANGGAL: 6 Januari 2010 Laporan Keuangan Deskripsi Prosedur Laporan Keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan

Lebih terperinci

2. NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana sampai dengan 31 Desember 2016.

2. NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana sampai dengan 31 Desember 2016. RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan Tahunan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klaten Tahun Anggaran 2016 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III. GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Pengelolaan keuangan daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan di Provinsi Sulawesi Tenggara dilaksanakan dalam kerangka pelaksanaan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 URAIAN REF ANGGARAN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 URAIAN REF ANGGARAN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (dalam rupiah) URAIAN ANGGARAN 2014 REALISASI 2014 % REALISASI 2013 PENDAPATAN

Lebih terperinci

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS LAMPIRAN V PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2005 TANGGAL 13 JUNI 2005 STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS Paragraf-paragraf yang ditulis dengan huruf

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA. PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014

LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA. PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014 LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA 1. NERACA PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014 URAIAN SALDO 31 DES 2015 SALDO 31 DES 2014 Reff (AUDITED) (AUDITED) 1 2

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Milyar BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu Kinerja pelaksanaan APBD Provinsi Kepulauan Riau dapat dilihat dari Pendapatan Daerah, Belanja

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Kinerja Keuangan Masa Lalu Sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah,

Lebih terperinci