LAPORAN KEUANGAN 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN KEUANGAN 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN"

Transkripsi

1 [ AUDITED ]

2 LAPORAN KEUANGAN 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dalam Rupiah) No. Ref. Anggaran 2015 Realisasi 2015 % Realisasi PENDAPATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH a 3 Pendapatan Pajak Daerah , ,15 119, ,62 4 Pendapatan Retribusi Daerah , ,00 116, ,00 5 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan , ,62 98, ,37 6 Lain-Lain PAD yang Sah , ,05 112, ,04 7 Jumlah Pendapatan Asli Daerah (3 s/d 6) , ,82 114, , PENDAPATAN TRANSFER b 10 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT - DANA PERIMBANGAN 11 Dana Bagi Hasil Pajak , ,00 73, ,00 12 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam , ,00 87, ,00 13 Dana Alokasi Umum , ,00 100, ,00 14 Dana Alokasi Khusus , ,00 89, ,00 15 Jumlah Pendapatan Transfer Dana Perimbangan (11 s/d 14) , ,00 97, , TRANSFER PEMERINTAH PUSAT - LAINNYA Dana Otonomi Khusus 0,00 0,00 0,00 0,00 19 Dana Penyesuaian , ,00 99, ,00 20 Jumlah PendapatanTransfer Pemerintah Pusat -Lainnya (18 s/d 19) , ,00 99, , TRANSFER PEMERINTAH PROVINSI 23 Pendapatan Bagi Hasil Pajak , ,00 110, ,00 24 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 25 Transfer Pemerintah Provinsi - Lainnya , ,00 98, ,00 26 Jumlah Transfer Pemerintah Provinsi (23 s/d 25) , ,00 104, ,00 27 Total Pendapatan Transfer ( ) , ,00 98, , LAIN -LAIN PENDAPATAN YANG SAH c 30 Pendapatan Hibah , ,00 126, ,00 31 Pendapatan Dana Darurat 0,00 0,00 0,00 0,00 32 Pendapatan Lainnya ,00 0,00 0,00 0,00 33 Jumlah Lain-Lain Pendapatan yang Sah (30 s/d 32) , ,00 126, ,00 34 JUMLAH PENDAPATAN ( ) , ,82 102, , BELANJA BELANJA OPERASI a 38 Belanja Pegawai , ,69 90, ,09 39 Belanja Barang , ,61 98, ,36 40 Bunga 0,00 0,00 0,00 0,00 41 Subsidi 0,00 0,00 0,00 0,00 42 Hibah , ,00 70, ,00 43 Bantuan Sosial , ,00 57, ,00 44 Bantuan Keuangan 0,00 0,00 0, ,00 45 Jumlah Belanja Operasi (38 s/d 44) , ,30 90, ,45 46 BELANJA MODAL b 47 Belanja Tanah , ,00 92, ,00 48 Belanja Peralatan dan Mesin , ,90 88, ,00 49 Belanja Gedung dan Bangunan , ,61 86, ,50 50 Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan , ,21 85, ,23 51 Belanja Aset Tetap Lainnya , ,00 99, ,00 52 Belanja Aset Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 53 Jumlah Belanja Modal (47 s/d 52) , ,72 86, , BELANJA TAK TERDUGA c 56 Belanja Tak Terduga ,00 0,00 0,00 0,00 57 Jumlah Belanja Tak Terduga (56) ,00 0,00 0,00 0,00 58 JUMLAH BELANJA ( ) , ,02 89, ,18 3

3 No. Ref. Anggaran 2015 Realisasi 2015 % Realisasi TRANSFER d 61 TRANSFER/ BAGI HASIL KE DESA 62 Bagi Hasil Pajak 0,00 0,00 0,00 0,00 63 Bagi Hasil Retribusi , ,00 73, ,00 64 Bagi Hasil Pendapatan Lainnya , ,00 98,67 0,00 Jumlah Transfer/ Bagi Hasil Ke Desa ( , ,00 98, ,00 65 s/d 64) 66 JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER (58+65) , ,02 89, , SURPLUS/DEFISIT (34-66) ( ,51) ,80 (11,18) , PEMBIAYAAN PENERIMAAN PEMBIAYAAN a 72 Penggunaan SiLPA , ,51 100, ,66 73 Pencairan Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00 0,00 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang 74 Dipisahkan 0,00 0,00 0,00 0,00 75 Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat 0,00 0,00 0,00 0,00 Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Daerah 76 Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan 77 Bank 0,00 0,00 0,00 0,00 Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan 78 Bukan Bank 0,00 0,00 0,00 0,00 79 Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi 0,00 0,00 0,00 0,00 80 Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 Penerimaan Kembali Pinjaman Kepada 81 Perusahaan Negara 0,00 0,00 0,00 0,00 Penerimaan Kembali Pinjaman Kepada 82 Perusahaan Daerah 0,00 0,00 0,00 0,00 Penerimaan Kembali Pinjaman Kepada 83 Pemerintah Daerah Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman 84 Daerah - Lainnya 0, ,00 0, ,00 85 Jumlah Penerimaan (72 s/d 84) , ,51 100, ,66 86 PENGELUARAN PEMBIAYAAN b 87 Pembentukan Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00 0,00 88 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 0,00 0,00 0, ,00 89 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat 0,00 0,00 0,00 0,00 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - 90 Pemerintah Daerah Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - 91 Lembaga Keuangan Bukan Bank 0,00 0,00 0,00 0,00 92 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank 0,00 0,00 0,00 0,00 93 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi 0,00 0,00 0,00 0,00 94 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 95 Pemberian Pinjaman Kepada Perusahaan Negara 0,00 0,00 0,00 0,00 96 Pemberian Pinjaman Kepada Perusahaan Daerah 0,00 0,00 0,00 0,00 97 Pemberian Pinjaman Kepada Pemerintah Daerah Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 98 Pengeluaran Pembiayaan Lainnya , ,00 100,00 0,00 99 Jumlah Pengeluaran (87 s/d 98) , ,00 100, , PEMBIAYAAN NETO (85-99) , ,51 100, , Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (68+100) , ,31 0, ,51 Catatan atas Laporan Keuangan Merupakan Bagian yang Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan Utama Ini 4

4 2. LAPORAN PERUBAHAN SALDO LEBIH ANGGARAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah) No Ref Saldo Anggaran Lebih (SAL) Awal , ,66 Penggunaan SAL sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun , ,66 berjalan 3 SUB TOTAL (1-2) 0,00 0,00 4 Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SiKPA) , ,51 5 SUB TOTAL (3+4) , ,51 6 Koreksi Kesalahan Pembukuan Tahun Sebelumnya 0,00 0,00 7 Lain-Lain 0,00 0,00 8 Saldo Anggaran Lebih (SAL) Akhir (5+6+7) , ,51 Catatan atas Laporan Keuangan Merupakan Bagian yang Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan Utama Ini 5

5 3. NERACA PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI N E R A C A PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dalam Rupiah) NO URAIAN REF 31 DESEMBER DESEMBER ASET 2 ASET LANCAR ` Kas di Kas Daerah , ,36 4 Kas di Bendahara Pengeluaran , ,00 5 Kas di Bendahara Penerimaan 0, ,00 6 Kas di BLUD , ,31 7 Kas Lainnya , ,84 8 Investasi Jangka Pendek 0,00 0,00 9 Piutang Pajak , ,50 10 Piutang Retribusi , ,00 11 Piutang Dana Bagi Hasil , ,00 12 Piutang Lainnya , ,50 13 Penyisihan Piutang ( ,40) ( ,20) 14 Belanja Dibayar Dimuka , ,00 15 Bagian Lancar Pinjaman kepada Perusahaan Daerah 0,00 0,00 16 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran 0,00 0,00 17 Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi 0,00 0,00 18 Persediaan , ,58 19 JUMLAH ASET LANCAR (3 s/d 18) , ,89 20 Investasi Jangka Panjang Investasi Nonpermanen Investasi Nonpermanen - Dana Bergulir , ,00 23 Dana Bergulir Diragukan Tertagih ( ,00) ( ,00) 24 Investasi Nonpermanen Lainnya 0,00 0,00 25 Jumlah Investasi Nonpermanen (22 s/d 24) , ,00 26 Investasi Permanen Penyertaan Modal Pemerintah Daerah , ,99 28 Investasi Permanen Lainnya 0,00 0,00 29 Jumlah Investasi Permanen (27 s/d 29) , ,99 30 JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG (25+29) , ,99 31 ASET TETAP Tanah , ,00 33 Peralatan dan Mesin , ,29 34 Gedung dan Bangunan , ,81 35 Jalan. Irigasi dan Jaringan , ,33 36 Aset Tetap Lainnya , ,81 37 Kostruksi Dalam Pengerjaan , ,50 38 Akumulasi Penyusutan ( ,67) ( ,31) 39 JUMLAH ASET TETAP (32 s/d 38) , ,43 40 DANA CADANGAN 41 Dana Cadangan 0,00 0,00 42 JUMLAH DANA CADANGAN (41) 0,00 0,00 6

6 NO URAIAN REF 31 DESEMBER DESEMBER ASET LAINNYA Tagihan Penjualan Angsuran 0,00 0,00 45 Tuntutan Ganti Rugi 0,00 0,00 46 Kemitraan dengan Pihak Ketiga , ,00 47 Aset Tak Berwujud , ,00 48 Aset Lain-Lain , ,17 49 Akum Amortisasi Aset Tak Berwujud ( ,60) ( ,60) 50 JUMLAH ASET LAINNYA (44 s/d 50) , ,57 51 JUMLAH ASET ( ) , ,88 52 KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 54 Utang Perhitungan Pihak Ketiga , ,00 55 Utang Bunga 0,00 0,00 56 Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 0,00 0,00 57 Pendapatan Diterima Dimuka , ,00 58 Utang Belanja , ,34 59 Utang Jangka Pendek Lainnya 0,00 0,00 60 Utang Pajak ,00 61 JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK (54 s/d 60) , ,34 62 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 63 Utang kepada Pemerintah Pusat 0,00 0,00 64 Utang Dalam Negeri - Sektor Perbankan 0,00 0,00 65 Utang Dalam Negeri - Obligasi 0,00 0,00 66 Premium (Diskonto) Obligasi 0,00 0,00 67 Utang Jangka Panjang Lainnya 0,00 0,00 68 JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (63 s/d 67) 0,00 0,00 69 JUMLAH KEWAJIBAN (61+68) , ,34 70 EKUITAS Ekuitas , ,54 72 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS (69+71) , ,88 #REF! Catatan atas Laporan Keuangan Merupakan Bagian yang Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan Utama Ini 7

7 4. LAPORAN OPERASIONAL PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI LAPORAN OPERASIONAL UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah) No Ref Kenaikan/ % 1 KEGIATAN OPERASIONAL Penurunan 2 PENDAPATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH a 4 Pendapatan Pajak Daerah , , ,38 22,57 5 Pendapatan Retribusi Daerah , ,00 ( ,84) (53,04) 6 Pendapatan Hasil Pengelaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan , , ,40 1,69 7 Pendapatan Asli Daerah Lainnya , , ,45 68,34 8 Jumlah Pendapatan Asli Daerah (4 s/d 7) , , ,39 21, PENDAPATAN TRANSFER b 11 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT-DANA PERIMBANGAN 12 Dana Bagi Hasil Pajak , ,00 ( ,00) (15,49) 13 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam , , ,00 8,71 14 Dana Alokasi Umum , , ,00 2,75 15 Dana Alokasi Khusus , , ,00 163,25 16 Jumlah Pendapatan Transfer Dana Perimbangan (12 s/d 15) , , ,00 7, TRANSFER PEMERINTAH PUSAT LAINNYA 19 Dana Otonomi Khusus 0,00 0,00-20 Dana Penyesuaian , , ,00 48,35 21 Jumlah Pendapatan Transfer Lainnya (19+20) , , ,00 48, TRANSFER PEMERINTAH PROVINSI 24 Pendapatan Bagi Hasil Pajak , ,00 ( ,00) (7,51) 25 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya , , ,00 18,73 26 Jumlah Pendapatan Transfer Pemerintah Provinsi (24+25) , , ,00 3,73 27 Jumlah Pendapatan Transfer ( ) , , ,00 13, LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH c 30 Pendapatan Hibah , , ,30 0,08 31 Pendapatan Dana Darurat 0,00-32 Pendapatan Lainnya , , ,89 77,08 33 Jumlah Lain-lain pendapatan daerah yang sah (30 s/d 32) , , ,19 0,86 34 JUMLAH PENDAPATAN ( ) , , ,58 13, BEBAN Beban pegawai , , ,60 8,40 38 Beban Persediaan , , ,75 14,44 39 Beban Jasa , , ,80 9,18 40 Beban Sewa , , ,00 80,70 41 Beban Pemeliharaan , , ,55 1,39 42 Beban Perjalanan Dinas , , ,00 0,47 43 Beban Makanan dan Minuman , , ,00 36,04 44 Beban Barang dan Jasa Lainnya , , ,70 67,40 45 Beban Bunga 0,00 0,00-46 Beban Subsidi 0,00 0,00-47 Beban hibah , , ,00 68,47 48 Beban bantuan sosial , ,00 ( ,00) (38,85) 49 Beban Penyusutan , , ,81 109,96 50 Beban Penyisihan Piutang , , ,95 21,42 51 Beban Penyisihan Dana Bergulir Diragukan Tertagih , , ,00 281,57 52 Beban Transfer , , ,00 89,76 53 Beban Lain-lain 0,00 0,00-54 JUMLAH BEBAN (37 s/d 53) , , ,16 25,60 55 SURPLUS / DEFISIT KEGIATAN OPERASIONAL (34-54) a , , ,70 23,48 8

8 No Ref Kenaikan/ % SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL Penurunan 58 SURPLUS NON OPERASIONAL 59 Surplus Penjualan Aset Non Lancar 0, , ,93 935,92 60 Surplus Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang 0,00 0, ,00 61 Surplus dari Kegiatan Non Operasional Lainnya , ,19 ( ,19) (100,00) 62 Jumlah Surplus Non Operasional (59 s/d 61) , , ,74 18, BEBAN NON OPERASIONAL 65 Defisit Penjualan Aset nonlancar , , ,04 11,02 66 Defisit Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang 0,00 0,00 0,00 0,00 67 Defisit dari Kegiatan Non operasional Lainnya 0, , , ,93 68 Jumlah Beban Non Operasional (65 s/d 67) , , , , SURPLUS / DEFISIT KEGIATAN NON OPERASIONAL (62-68) b ,76 ( ,82) ( ,60) , SURPLUS / DEFISIT SEBELUM POS LUAR BIASA ( ) , ,42 ( ,90) (28,97) POS LUAR BIASA 75 Pendapatan Luar Biasa 76 Pendapatan Luar Biasa 0,00 0,00 0,00 0,00 77 Jumlah Pendapatan Luar Biasa (76) 0,00 0,00 0,00 0, BEBAN LUAR BIASA 80 Beban Luar Biasa 0,00 0,00 0,00 0,00 81 Jumlah Beban Luar Biasa (80) 0,00 0,00 0,00 0,00 82 POS LUAR BIASA (77-81) 0,00 0,00 0,00 0, SURPLUS / DEFISIT ( ) , ,42 ( ,90) (28,97) Catatan atas Laporan Keuangan Merupakan Bagian yang Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan Utama Ini 9

9 5. LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dalam Rupiah) No. Ref Arus Kas dari Aktivitas Operasi Arus Masuk Kas 3 Penerimaan Pajak Daerah , ,62 4 Penerimaan Retribusi Daerah , ,00 5 Penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan , ,37 6 Penerimaan Lain-Lain PAD yang Sah , ,55 7 Penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak , ,00 8 Penerimaan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam , ,00 9 Penerimaan Dana Alokasi Umum , ,00 10 Penerimaan Dana Alokasi Khusus , ,00 11 Penerimaan Dana Otonomi Khusus 0,00 0,00 12 Penerimaan Dana Penyesuaian , ,00 13 Penerimaan Pendapatan Bagi Hasil Pajak , ,00 14 Penerimaan Bagi Hasil Lainnya 0,00 0,00 15 Penerimaan Hibah , ,00 16 Penerimaan Dana Darurat 0,00 0,00 17 Penerimaan Lainnya , ,00 18 Penerimaan Dari Pendapatan Luar Biasa 0,00 0,00 19 Jumlah Arus Masuk Kas (3 s/d 18) , ,54 20 Arus Keluar Kas 21 Pembayaran Pegawai , ,09 22 Pembayaran Barang , ,45 23 Pembayaran Bunga 0,00 0,00 24 Pembayaran Subsidi 0,00 0,00 25 Pembayaran Hibah , ,00 26 Pembayaran Bantuan Sosial , ,00 27 Pembayaran Bantuan Keuangan , ,00 28 Pembayaran Tak Terduga 0,00 0,00 29 Pembayaran Bagi Hasil Pajak 0,00 0,00 30 Pembayaran Bagi Hasil Retribusi , ,00 31 Pembayaran Bagi Hasil Pendapatan Lainnya 0,00 0,00 32 Pembayaran Kejadian Luar Biasa 0,00 0,00 33 Jumlah Arus Keluar Kas (21 s/d 32) , ,54 34 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi (19-33) , ,00 35 Arus Kas dari Aktivitas Investasi Arus Masuk Kas 37 Pencairan Dana Cadangan 0,00 0,00 38 Penjualan atas Tanah 0,00 0,00 39 Penjualan atas Peralatan dan Mesin , ,00 40 Penjualan atas Gedung dan Bangunan , ,00 41 Penjualan atas Jalan, Irigasi dan Jaringan 0,00 0,00 42 Penjualan Aset Tetap Lainnya ,00 0,00 43 Penjualan Aset Lainnya ,00 0,00 44 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 0,00 0,00 45 Penerimaan Penjualan Investasi Non Permanen 0,00 0,00 46 Jumlah Arus Masuk Kas (37 s/d 45) , ,00 47 Arus Keluar Kas 48 Pembentukan Dana Cadangan 0,00 0,00 49 Perolehan Tanah , ,00 50 Perolehan Peralatan dan Mesin , ,00 51 Perolehan Gedung dan Bangunan , ,50 52 Perolehan Jalan, Irigasi dan Jaringan , ,23 53 Perolehan Aset Tetap Lainnya , ,00 54 Perolehan Aset Lainnya 0,00 0,00 55 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 0,00 0,00 56 Pengeluaran Pembelian Investasi Non Permanen 0,00 0,00 57 Jumlah Arus Keluar Kas (48 s/d 56) , ,73 58 Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Investasi (46-57) ( ,05) ( ,73) 10

10 No. Ref Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank 0,00 0,00 61 Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi 0,00 0,00 62 Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya 0,00 0,00 63 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Negara 0,00 0,00 64 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Daerah 0,00 0,00 65 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Daerah Lainnya 0,00 0,00 66 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Masyarakat , ,00 67 Jumlah Arus Masuk Kas (60 s/d 66) , ,00 68 Arus Keluar Kas 69 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat 0,00 0,00 70 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya 0,00 0,00 71 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank 0,00 0,00 72 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank 0,00 0,00 73 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi 0,00 0,00 74 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya 0,00 0,00 75 Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Negara 0,00 0,00 76 Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Daerah 0,00 0,00 77 Pemberian Pinjaman kepada Pemerintah Daerah Lainnya 0,00 0,00 78 Pengembalian dana BKK ke Pemprov Jatim ,00 0,00 79 Jumlah Arus Keluar Kas (69 s/d 78) ,00 0,00 80 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan (68-79) , ,00 81 Arus Kas dari Aktivitas Transitoris Arus Masuk Kas 83 Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) , ,00 84 Penerimaan Setoran Sisa Uang Persediaan Bendahara Pengeluaran , ,00 85 Penerimaan Setoran Kas Bendahara Penerimaan Tahun lalu ,00 0,00 86 Penerimaan Kas lainnya Tahun lalu ,00 0,00 87 Jumlah Arus Masuk Kas (83 s/d 86) , ,00 88 Arus Keluar Kas 89 Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) , ,00 90 Pengeluaran Uang Persediaan kepada Bendahara Pengeluaran , ,00 91 Pengeluaran ke Kas UPTD Kesehatan ,50 0,00 92 Pengeluaran ke Pihak Ketiga ,00 0,00 93 Jumlah Arus Keluar Kas ( 89 s/d 92) , ,00 94 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Transitoris (87-93) , ,00 95 Kenaikan/Penurunan Kas ( ) , ,27 96 Saldo Awal Kas di BUD & Kas di Bendahara Pengeluaran , ,24 97 Saldo Akhir Kas di BUD & Kas di Bendahara Pengeluaran ( ) , ,51 99 Kas di Bendahara Penerimaan , , Saldo Akhir Kas (97 s/d 99) , ,51 Catatan atas Laporan Keuangan Merupakan Bagian yang Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan Utama Ini 11

11 6. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 No Ekuitas Awal , ,44 2 Surplus/Defisit LO , ,42 3 Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan/ Kesalahan Mendasar : a 4 Koreksi Nilai Kas Tahun Sebelumnya ( ,50) 0,00 5 Koreksi Nilai Piutang Tahun Sebelumnya ( ,95) ,15 6 Koreksi Nilai Persediaan Tahun Sebelumnya ( ,74) ,00 7 Koreksi Nilai Aset Tetap Tahun Sebelumnya ( ,48) 0,00 8 Koreksi Nilai Akumulasi Penyusutan Aset Tetap tahun sebelumnya ( ,90) 0,00 9 Koreksi Nilai Akum. Amortisasi Aset Tak Berwujud tahun sebelumnya ( ,60) 0,00 10 Koreksi Nilai Aset Lainnya Tahun Sebelumnya ,46 0,00 11 Koreksi Nilai Kewajiban Jangka Pendek Tahun Sebelumnya ( ,32) ( ,47) 12 Koreksi Nilai Pendapatan Diterima Dimuka ( ,00) 0,00 13 Ekuitas Akhir , ,54 Catatan atas Laporan Keuangan Merupakan Bagian yang Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan Utama Ini 12

12 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL... vii LAPORAN KEUANGAN 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN... xii 2. LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH (LPSAL)... xiv 3. NERACA... xv 4. LAPORAN OPERASIONAL (LO)... xvii 5. LAPORAN ARUS KAS (LAK)... xix 6. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (LPE)... xxi CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I. PENDAHULUAN Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan... 3 BAB II. EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD Ekonomi Makro Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Inflasi Pendapatan Per Kapita Kebijakan Keuangan Kebijakan Pendapatan Daerah Kebijakan Belanja Daerah Kebijakan Umum Pembiayaan Daerah Pencapaian Target Kinerja APBD Pendapatan Belanja Pembiayaan BAB III. IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan Catatan Atas Laporan Keuangan iii

13 3.2 Hambatan dan Kendala yang ada dalam Pencapaian Target yang telah ditetapkan BAB IV. KEBIJAKAN AKUNTANSI Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan Basis Akuntansi yang mendasari penyusunan Laporan Keuangan Basis Pengukuran yang mendasari penyusunan Laporan Keuangan Pengukuran Pendapatan Pengukuran Beban dan Belanja Pengukuran Transfer Pengukuran Pembiayaan Pengukuran Kas dan setara Kas Pengukuran Piutang Pengukuran Persediaan Pengukuran Investasi Pengukuran Aset Tetap Penyusutan Aset Tetap Pengukuran Konstruksi Dalam Pengerjaan Pengukuran Aset Lainnya Pengukuran Kewajiban Pengukuran Ekuitas Penerapan Kebijakan Akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang Ada dalam SAP BAB V. PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN Rincian dari Penjelasan masing-masing Pos-Pos Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah Laporan Realisasi Anggaran Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL) Neraca Laporan Operasional (LO) Laporan Arus Kas (LAK) Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) Pengungkapan atas pos-pos aset dan kewajiban yang timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja serta rekonsiliasinya Catatan Atas Laporan Keuangan iv

14 5.2.1 Pengungkapan Perbedaan Pendapatan LO dengan Pendapatan LRA Pengungkapan Perbedaan Beban LO dengan Belanja LRA BAB VI. PENJELASAN TAMBAHAN ATAS INFORMASI NON KEUANGAN Domisili dan Operasional Entitas Kontinjensi atas Permasalahan Hukum Kontinjensi atas Kepemilikan Aset Tetap Tanah Kontinjensi Kerjasama Pengelolaan Mall Banyuwangi Hasil Validasi Akuntansi aset Tetap Terkait Penyesuaian Perhitungan penyusutan Hasil Validasi Piutang PBB-P2 Tahun yang dilaksanakan Tahun Pemanfaatan kapal LCT Putri Sritanjung I dan Penyerahan LCT Putri Sritanjung Penyelesaian Kerugian Daerah Perusahaan Daerah Aneka Usaha Blambangan dan Perusahaan Daerah Perhotelan Kontrak Pengadaan Kain dan Badge Tahun Anggaran Penyertaan Modal pada PT.Putra Banyuwangi Sejati Pengembangan Pariwisata Penerapan IPSAP Nomor Penerimaan Dana APBN dan Tugas Pembantuan Tahun BAB VII. PENUTUP Catatan Atas Laporan Keuangan v

15 DAFTAR GAMBAR GAMBAR HALAMAN 2.1 PDRB Kabupaten Banyuwangi Menurut Lapangan Usaha Tahun Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Persentase Pertumbuhan PDRB ADHK 2010 Kabupaten Banyuwangi Tahun Perbandingan Inflasi Bulanan (month to month) Selama Tahun 2015 Kabupaten Banyuwangi (dalam Persen) Andil Inflasi Kelompok Pengeluaran Bulan Desember Pendapatan per Kapita Kabupaten Banyuwangi Catatan Atas Laporan Keuangan ii

16 DAFTAR TABEL TABEL HALAMAN 2.1 Belanja Urusan Wajib Bidang Pendidikan Tahun Belanja Urusan Wajib Bidang Kesehatan Tahun Belanja Urusan Wajib Bidang Pekerjaan Umum Tahun Belanja Urusan Wajib Bidang Perumahan Tahun Belanja Urusan Wajib Bidang Penataan Ruang Tahun Belanja Urusan Wajib Bidang Perencanaan Pembangunan Tahun Belanja Urusan Wajib Bidang Perhubungan Tahun Belanja Urusan Wajib Bidang Lingkungan Hidup Tahun Belanja Urusan Wajib Bidang Pertanahan Tahun Belanja Urusan Wajib Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun Belanja Urusan Wajib Bidang Pemberdayaan Perempuan Tahun Belanja Urusan Wajib Bidang Keluarga Berencana Dan Keluarga Sejahtera Tahun Belanja Urusan Wajib Bidang Sosial Tahun Belanja Urusan Wajib Bidang Tenaga Kerja Tahun Belanja Urusan Wajib Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Tahun Belanja Urusan Wajib Bidang Penanaman Modal Tahun Belanja Urusan Wajib Bidang Kebudayaan Tahun Belanja Urusan Wajib Bidang Pemuda dan Olahraga Tahun Belanja Urusan Wajib Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Tahun Belanja Urusan Wajib Bidang Pemerintahan Umum Tahun Belanja Urusan Wajib Bidang Ketahanan Pangan Tahun Belanja Urusan Wajib Bidang Pemberdayaan Masyarakat & Desa Tahun Belanja Urusan Wajib Bidang Kearsipan Tahun Belanja Urusan Wajib Bidang Komunikasi dan Informatika Catatan Atas Laporan Keuangan iii

17 Tahun Belanja Urusan Pilihan Bidang Pertanian Tahun Belanja Urusan Pilihan Bidang Kehutanan Tahun Belanja Urusan Pilihan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral Tahun Belanja Urusan Pilihan Bidang Pariwisata Tahun Belanja Urusan Pilihan Bidang Kelautan dan Perikanan Tahun Belanja Urusan Pilihan Bidang Perdagangan Tahun Belanja Urusan Pilihan Bidang Perindustrian Tahun Belanja Urusan Pilihan Bidang Transmigrasi Tahun Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Tahun Anggaran 2015 dan Anggaran dan Realisasi Pendapatan Tahun Anggaran 2015 dan Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2015 dan Anggaran dan Realisasi Belanja Tidak Langsung Tahun Anggaran 2015 dan Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung Tahun Anggaran 2015 dan Anggaran dan Realisasi Pendapatan Tahun 2015 dan Anggaran dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Anggaran dan Realisasi Pendapatan Pajak Daerah Anggaran dan Realisasi Pendapatan Retribusi Daerah Anggaran dan Realisasi Retribusi Jasa Umum Anggaran dan Realisasi Retribusi Jasa Usaha Rincian Retribusi Jasa Usaha yang Menggunakan Penetapan SKRD Anggaran dan Realisasi Retribusi Perizinan Tertentu Anggaran dan Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Anggaran dan Realisasi Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Rincian Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan Anggaran dan Realisasi Pendapatan Transfer Rincian Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan Rincian Pendapatan Dana Bagi Hasil Pajak Catatan Atas Laporan Keuangan iv

18 5.15 Rincian Dana Bagi Hasil Bukan Pajak / Sumber Daya Alam Rincian Pendapatan Dana Alokasi Khusus Rincian Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya Rincian Pendapatan Transfer Pemerintah Provinsi Rincian Pendapatan Bagi Hasil Pajak Rincian Bantuan Keuangan Dari Provinsi Jawa Timur Anggaran dan Realisasi Lain-Lain Pendapatan yang Sah Anggaran dan Realiasasi Pendapatan Hibah Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Operasi Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Pegawai Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Barang dan Jasa Rincian Anggaran dan Realiasasi Belanja Hibah Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Bantuan Sosial Rincian Belanja Bantuan Sosial Kepada Anggota Masyarakat Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Rincian Belanja Modal Pengadaan Tanah Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Peralatan dan Mesin Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Gedung dan Bangunan Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja jalan, Irigasi dan Jaringan Rincian Anggaran dan Realisisasi Belanja Aset Tetap Lainnya Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Transfer Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Transfer Bagi Hasil ke Desa Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Transfer Bantuan Keuangan Rincian Bantuan Keuangan ke Pemerintah Desa Rincian Desa yang Tidak Penuh Menerima Bantuan Keuangan Surplus Defisit LRA Rincian Anggaran dan Realisasi Pembiayaan Neto Tahun Rincian Anggaran dan Realisasi Penerimaan Pembiyaan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) Rincian Kas di Kas Daerah Rincian Penyetoran Kas di Bendahara Pengeluaran Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Rincian Penyetoran Kas di Bendahara Pembantu Pengeluaran Catatan Atas Laporan Keuangan v

19 UPTD Pendidikan Daftar Kas di Bendahara Pengeluaran atas Pajak Terhutang Tahun Rincian Kas di BLUD Kas di BLUD RSUD Blambangan Rincian Piutang Pajak Tahun Rincian Piutang Pajak Hotel Tahun Rincian Piutang Pajak Restoran Tahun Rincian Piutang Pajak Hiburan Tahun Rincian Piutang Pajak Reklame Tahun Rincian Piutang Pajak Parkir Tahun Rincian Piutang Pajak Air Tanah Tahun Rincian Piutang Pajak Mineral bukan logam dan Batuan Tahun Rincian Piutang Pajak Bumi dan Bangunan Tahun Rincian Piutang Retribusi Rincian Piutang Dana Bagi Hasil Rincian Piutang Lainnya Rincian Piutang Lainnya Pinjaman kepada kelompok Masyarakat Rincian Pengembalian selama Tahun 2015 oleh Kelompok Masyarakat Perhitungan Akumulasi Penyisihan Piutang Tahun Nilai Bersih Piutang Tahun Rincian Belanja Dibayar Dimuka Nilai keseluruhan Mutasi Persediaan Persediaan yang masih terhutang Rincian Mutasi Persediaan dari Nonkapitalisasi Aset Tetap Penerimaan Non APBD Rincian Persediaan Per SKPD Per 31 Desember Rincian Persediaan per Jenis Persediaan Persediaan Alat Tulis Kantor Persediaan Barang Cetakan Persediaan Alat Listrik Persediaan Bahan Bangunan Persediaan Obat-Obatan Catatan Atas Laporan Keuangan vi

20 5.80 Persediaan Bahan Kimia Persediaan Perlengkapan Kebersihan dan Bahan Pembersih Persediaan Bahan Laboratorium Persediaan Benda Pos Persediaan Bahan Makanan Pokok Persediaan Barang yang Akan Diserahkan Kepada Pihak III Persediaan Barang yang Akan Diserahkan Kepada Pihak III Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang Persediaan Lainnya Rincian Investasi Non Permanen Dana Bergulir Rincian Pengembalian Selama Tahun 2015 oleh Kelompok Masyarakat Nilai Bersih Investasi Non permanen Dana Bergulir Tahun Rincian Investasi Permanen Metode Penilaian Investasi Permanen Perubahan Ekuitas PDAM Perhitungan Penyertaan Modal pada PDAM Perhitungan Penyertaan Modal pada PT. PBS Rincian Aset Tetap Rincian Aset Tetap-Peralatan dan Mesin Rincian Penambahan Bersih Peralatan dan Mesin Rincian Aset Tetap Gedung dan Bangunan Rincian Penambahan Bersih Gedung dan Bangunan Rincian Aset Tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan Rincian Penambahan Bersih Jalan, Irigasi dan Jaringan Rincian Aset Tetap Lainnya Rincian Penambahan Bersih Aset Tetap Lainnya Nilai Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Rincian Aset Lainnya Rincian Aset Tak berwujud Koreksi Nilai Amortisasi Aset Tak Berwujud Rincian Aset Lain-Lain Mutasi Aset hasil Validasi Tahun Rincian Kewajiban Jangka Pendek Rincian Hutang Pajak Catatan Atas Laporan Keuangan vii

21 5.113 Rincian Pendapatan - LO Rincian Pendapatan Asli Daerah-LO Rincian Pendapatan Pajak Daerah-LO Rincian Pajak Hotel-LO Rincian Pajak Restoran-LO Rincian Pajak Hiburan-LO Rincian Pajak Reklame - LO Rincian Pajak Penerangan Jalan - LO Rincian Pajak Mineral Bukan Logam Batuan-LO Rincian Pendapatan Retribusi Daerah-LO Rincian Retribusi Jasa Umum-LO Rincian Retribusi Jasa Usaha -LO Rincian Retribusi Perijinan Tertentu-LO Rincian Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan-LO Rincian lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah-LO Rincian Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan-LO Rincian Pendapatan Bunga Deposito-LO Rincian Tututan Ganti Kerugian Daerah-LO Rincian Pendapatan Denda Atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan -LO Rincian Pendapatan Denda Pajak-LO Rincian Pendapatan Hasil Eksekusi atau Jaminan -LO Rincian Pendapatan dari Pengembalian -LO Rincian Pendapatan Bunga Atas Pinjaman Bergulir-LO Rincian Dana Kapitasi Dana JKN-FKTP-LO Rincian PAD Lainnya-LO Rincian Pendapatan Transfer-LO Rincian Transfer Pemerintah Pusat- Dana Perimbangan -LO Rincian Dana Bagi Hasil Pajak-LO Rincian Dana Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam-LO Rincian Dana Alokasi Khusus-LO Rincian Dana Transfer Pemerintah Pusat Lainnya - LO Rincian Dana Hasil Provinsi - LO Rincian Bantuan Keuangan - LO Rincian Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah - LO Catatan Atas Laporan Keuangan viii

22 5.147 Rincian Pendapatan Hibah LO Rincian Pendapatan Hibah dari Pemerintah - LO Rincian Beban Operasi Rincian Beban Pegawai Rincian Beban Gaji dan Tunjangan Rincian Beban Tambahan Penghasilan PNS Rincian Beban Penerimaan Lainnya Pimpinan dan Anggota DPRD Serta KDH/WKDH Rincian Beban Honorarium PNS Rincian Beban Honorarium Non PNS Rincian Beban Uang Lembur Rincian Beban Uang untuk Diberikan Kepada Pihak Ke III / Masyarakat Rincian Beban Pegawai Lainnya Rincian Beban Persediaan Rincian Beban Jasa Rincian Beban Sewa Rincian Beban Pemeliharaan Rincian Beban Perjalanan Dinas Rincian Beban Makanan dan Minuman Rincian Beban Barang dan Jasa Lainnya Rincian Beban Hibah Rincian Beban Bantuan Sosial Rincian Beban Penyusutan Rincian Beban Penyisihan Piutang Rincian Beban Transfer Rincian Bagi Hasil Pendapatan Lainnya Rincian Surplus / Defisit LO Rincian Surplus / Defisit Dari Kegiatan Operasional Rincian Surplus / Defisit Dari Kegiatan Non Operasional Rincian Arus Kas Dari Aktivitas Operasi Rincian Aliran Kas dari Aktifitas Investasi Rincian Aliran Kas dari Aktifitas Pendanaan Rincian Aliran Kas Dari Aktifitas Transitoris Rincian Pajak Belanja Catatan Atas Laporan Keuangan ix

23 5.180 Rincian Selisih Penerimaan dan Pengeluaran UP Bendahara Pengeluaran Perhitungan Kenaikan / Penurunan Bersih Kas Perhitungan Saldo Awal Kas di BUD dan Kas di Bendahara Pengeluaran Perhitungan Saldo Akhir Kas di BUD dan Kas di Bendahara Pengeluaran Rincian Saldo Akhir Kas di BUD dan di Kas Bendahara Pengeluaran Hubungan LRA-LO Tahun Pendapatan Berupa Barang Pendapatan Non APBD Kapitalisasi ke Aset Tetap tahun Penambahan Piutang Pendapatan Beban Non APBD Tahun Rincian Pengurangan Piutang Pendapatan Pada Tahun Rincian Pengurangan Piutang Lainnya Penambahan dan Pengurangan Piutang Pajak Tahun Selisih Antara Pendapatan Hibah-LO dengan Pendapatan Hibah LRA Surplus Kegiatan Non Operasiaonal Lainnya Perbedaan Beban Barang dan Jasa LO dan LRA Hasil Validasi Aset Perbandingan Perhitungan Penyusutan Aset Tetap Sampai Dengan Tahun Mutasi Aset Tetap Status Arsip Mutasi Status Arsip Rincian Status Arsip Aset Rincian Piutang Pajak Bumi dan Bangunan Sesuai BAST Tahun pajak Rincian Koreksi Saldo Piutang Pajak Bumi dan Bangunan Tahun Rincian Data Peluasan PBB atas Tahun Pajak Rincian Saldo Piutang Hasil Validasi PBB P-2 Tahun Pajak 1994 s.d 2012 Per 31 Desember Catatan Atas Laporan Keuangan x

24 6.10 Rincian Hasil Validasi Atas Tahun Pajak Rincian Hasil Validasi Atas Tahun Pajak Kerugian Daerah Tahun Kegiatan Banyuwangi Festival dan Dana Sponsorship Dana yang Berasal dari Hasil Penggalangan Masyarakat Kegiatan Banyuwangi Festival yang Tidak Tercatat Dalam Laporan Operasional Penerimaan Dana APBN dan Tugas Pembantuan Tahun Catatan Atas Laporan Keuangan xi

25 BAB I PENDAHULUAN Meningkatnya kuantitas dan kompleksitas transaksi pemerintah seiring dengan berkembangnya perubahan regulasi pengelolaan keuangan mengakibatkan juga adanya peningkatan atensi terhadap pengelolaan keuangan daerah sejalan dengan tuntutan kualitas akuntabilitas yang telah diselenggarakan. Menyadari hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah berkomitmen untuk terus dan selalu meningkatkan akuntabilitas dengan kualitas yang semakin meningkat. Pemenuhan prinsip-prinsip penyajian pelaporan dan kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan adalah merupakan salah satu bentuk komitmen dalam bidang pelaporan keuangan daerah. Sejalan dengan implementasi akuntansi berbasis akrual yang telah diterapkan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sejak tahun 2014 yang lalu, diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih baik bagi para pemangku kepentingan dan seluruh pengguna Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Penerapan akuntansi berbasis akrual ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan, sehingga pengukuran terhadap kinerja entitas dapat lebih terukur. Hal tersebut diharapkan mampu mendorong efisiensi dan mendorong terwujudnya good governance and clean government, dalam rangka mencapai tujuan pembangunan yaitu kemakmuran bagi masyarakat. Akuntabilitas pengelolaan keuangan diperlukan dalam rangka membangun trust publik terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang menunjang kelancaran pelaksanaan pembangunan. Tahun 2015 adalah tahun kedua penerapan basis akrual pada Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang terus berusaha menyajikan Laporan Keuangan untuk lebih informatif. Serangkaian upaya telah dilakukan sebagai bagian dari proses untuk peningkatan kualitas penyajian laporan keuangan pemerintah daerah. Pengungkapan secara paripurna atas capaian kinerja keuangan, posisi keuangan maupun berbagai hal yang sedang menjadi perhatian, disajikan secara obyektif sehingga para pengguna Laporan dapat memperoleh gambaran yang utuh tentang pengelolaan keuangan pada Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode pelaporan. Laporan Keuangan digunakan untuk mengetahui nilai sumber daya ekonomi yang dimanfaatkan untuk melaksanakan kegiatan operasional pemerintahan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektifitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan, serta membantu menentukan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun Anggaran 2015 telah disusun menggunakan basis akuntansi akrual sehingga dapat menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas, serta kinerja keuangan yang bermanfaat bagi para pemakai (user) dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan, baik keputusan ekonomi, sosial maupun politik dengan cara: Catatan Atas Laporan Keuangan 1

26 a. Menyediakan informasi mengenai gambaran yang utuh atas posisi keuangan Pemerintah; b. Menyediakan informasi mengenai apakah penerimaan periode berjalan cukup untuk membiayai seluruh pengeluaran; c. Menyediakan informasi mengenai apakah cara memperoleh sumber daya ekonomi dan alokasinya telah sesuai dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundang-undangan; d. Menyediakan informasi mengenai sumber daya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan Pemerintah Daerah serta hasil-hasil yang dicapai; e. Menyediakan informasi mengenai bagaimana Pemerintah Daerah mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya; f. Menyediakan informasi posisi keuangan dan kondisi Pemerintah Daerah berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman; g. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan Pemerintah Daerah apakah mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan; h. Menyediakan informasi untuk bahan evaluasi kinerja pemerintah dalam hal efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya; i. Menyajikan informasi yang sebenarnya mengenai hak dan kewajiban Pemerintah. Hal-hal dimaksud dapat dilihat dari output laporan keuangan yang terdiri dari Laporan Pelaksanaan Anggaran (budgetary reports), Laporan Finansial, dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). Laporan Pelaksanaan Anggaran terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih. Laporan Finansial terdiri dari Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Laporan Arus Kas. CaLK merupakan laporan yang merinci atau menjelaskan lebih lanjut atas pos-pos laporan pelaksanaan anggaran maupun laporan finansial dan merupakan laporan yang tidak terpisahkan dari laporan pelaksanaan anggaran maupun laporan finansial Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan Dasar hukum penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi adalah sebagai berikut: a. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; b. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; c. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; d. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara; e. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; f. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; g. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah; h. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Catatan Atas Laporan Keuangan 2

27 Nomor 74 Tahun 2012; i. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010; j. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; k. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; l. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat; m. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan; n. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah yang merupakan pengganti dari Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 ; o. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah kedua kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011; p. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 7 Tahun 2007 tentang Pokok- Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah tiga kali terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 5 Tahun 2014; q. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 12 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun Anggaran 2015, sebagaimana diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 7 Tahun 2015; r. Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 33 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah; s. Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah, sebagaimana diubah dengan Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 54 Tahun Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan Sistematika penulisan Catatan atas Laporan Keuangan disusun dalam 7 Bab yaitu: BAB I Pendahuluan 1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan 1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan 1.3. Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan BAB II Ekonomi makro, kebijakan keuangan dan pencapaian target kinerja APBD 2.1. Ekonomi Makro 2.2. Kebijakan Keuangan Catatan Atas Laporan Keuangan 3

28 2.3. Pencapaian Target Kinerja APBD BAB III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan 3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan 3.2. Hambatan dan Kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan BAB IV Kebijakan Akuntansi 4.1. Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan 4.2. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan 4.3. Basis Pengukuran yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan 4.4. Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam SAP pada Pemerintah Daerah BAB V Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan 5.1 Rincian dari penjelasan masing-masing pos-pos pelaporan keuangan pemerintah daerah LRA Pendapatan-LRA Belanja Surplus/defisit-LRA Pembiayaan Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran LPSAL Saldo Anggaran Lebih awal Penggunaan Saldo Anggaran Lebih Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran tahun berjalan; Koreksi Kesalahan Pembukuan tahun Sebelumnya; dan Lain-lain Saldo Anggaran Lebih Akhir Neraca Aset Lancar Investasi Jangka Panjang Aset Tetap Aset Lainnya Kewajiban Ekuitas Dana Laporan Operasional Pendapatan-LO Beban Surplus/defisit-LO Laporan Arus Kas Arus Kas dari Aktifitas Operasi Arus Kas dari Aktifitas Investasi Arus Kas dari Aktifitas Pendanaan Arus Kas dari Aktifitas Transitoris Catatan Atas Laporan Keuangan 4

29 Kenaikan/Penurunan Bersih Kas Saldo Awal Kas di BUD Saldo Akhir Kas di BUD Saldo Akhir Kas di Bendahara Pengeluaran Kas di BLUD Saldo Kas Lainnya Saldo Akhir Kas di Bendahara Penerimaan Saldo Akhir Kas Laporan Perubahan Ekuitas Ekuitas awal Surplus/defisit-LO Koreksi-koreksi Ekuitas Akhir 5.2 Pengungkapan atas pos-pos aset dan kewajiban yang timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja dan rekonsiliasinya BAB VI Penjelasan Atas Informasi Non Keuangan 6.1 Domisili dan Operasional Entitas 6.2 Kontijensi atas Permasalahan Hukum 6.3 Penjelasan Hasil Validasi Aset Tahun Pemanfaatan Kapal LCT Putri Sritanjung I dan Penyerahan LCT Putri Sritanjung 6.5 Perusahaan Daerah Aneka Usaha Blambangan dan Perusahaan Daerah Perhotelan 6.6 Kontrak Pengadaan Kain dan Badge Tahun Anggaran Penyertaan Modal pada PT. Putra Banyuwangi Sejati 6.8 Pengembangan Pariwisata 6.9 Penerapan IPSAP Nomor 02 dan IPSAP Nomor Penyelesaian Kerugian Daerah 6.11 Pelaksanaan Kegiatan Tahun Anggaran 2015 yang Melampaui Akhir Tahun Anggaran 6.12 Penerimaan Dana APBN dan Tugas Pembantuan Tahun 2015 BAB VII Penutup Catatan Atas Laporan Keuangan 5

30 BAB II EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN, DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD 2.1 Ekonomi Makro Penyusunan APBD Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015 dipengaruhi setidaknya oleh 3 faktor yaitu (1) indikator-indikator ekonomi yang ditetapkan sebagai asumsi dasar ekonomi makro yaitu pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, dan parameter ekonomi penting lainnya seperti target penurunan tingkat kemiskinan, dan tingkat pengangguran; (2) langkah-langkah kebijakan (policy measure) dan administratif (administrative measure) yang ditempuh baik dari sisi pendapatan, belanja, maupun pembiayaan anggaran daerah; (3) berbagai peraturan dan regulasi serta keputusan hukum yang berlaku dan berbagai langkah yang menjadi arahan Pemerintah maupun Pemerintah Provinsi Jawa Timur baik di bidang ekonomi maupun nonekonomi. Berikut ini penjelasan mengenai beberapa asumsi dasar ekonomi makro yang secara umum dapat digambarkan sebagai berikut Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kondisi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banyuwangi sampai dengan akhir tahun 2014 mencapai 5,91 persen menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berada pada kisaran 6,48 persen. Kondisi ini berada di atas pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang mencapai 5,84 persen dan kondisi ekonomi nasional yang berada pada posisi 5,02 persen. Perhitungan statistik PDRB yang disajikan Banyuwangi Dalam Angka 2015 mengalami perubahan dalam penggunaan tahun dasar yaitu tahun 2010 yang sebelumnya menggunakan dasar tahun Terdapat perbedaan sajian data PDRB pada Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) 2014 yang menggunakan tahun dasar 2000 dengan sajian data PDRB pada LKPD tahun 2015 ini. Terkait dengan hal tersebut, data PDRB yang disajikan dalam Bab ini untuk tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 mengalami penyesuaian perhitungan. PDRB Kabupaten Banyuwangi yang dihitung berdasarkan Atas Dasar Harga yang Berlaku (ADHB) menurut lapangan usaha Kabupaten Banyuwangi terus mengalami peningkatan. Hal ini terlihat pada data PDRB tahun 2010 sebesar Rp ,6 juta, tahun 2011 sebesar Rp ,6 juta, tahun 2012 sebesar Rp ,8 juta, tahun 2013 sebesar Rp ,7 juta, dan tahun 2014 sebesar Rp ,4 juta. Nilai PDRB atas dasar harga yang berlaku pada tahun 2010, tahun 2011, tahun 2012, tahun 2013 dan tahun 2014 yang diuraikan dalam laporan ini merupakan angka yang bersumber dari Banyuwangi Dalam Angka Tahun Catatan Atas Laporan Keuangan 6

31 Gambar 2.1 PDRB Kabupaten Banyuwangi Menurut Lapangan Usaha Tahun Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) PDRB (triliun Rp) 53,37 60,00 47,24 42,11 50,00 36,95 32,46 40,00 30,00 20,00 10,00 0, Sumber: Banyuwangi Dalam Angka Tahun 2015 Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan tahun 2010 pada tahun 2010 sebesar Rp ,6 juta, tahun 2011 sebesar Rp ,5 juta, tahun 2012 sebesar Rp ,2 juta, tahun 2013 sebesar Rp ,0 juta, dan tahun 2014 sebesar Rp ,2 juta yang merupakan nilai tertinggi dari tahun-tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi yang dinyatakan dalam bentuk persentase menunjukkan PDRB Kabupaten Banyuwangi yang diukur atas dasar harga konstan selama periode 2011 sampai dengan 2014 mengalami pertumbuhan yang meningkat dengan trend persentase pertumbuhan yang menurun. Jika diukur dengan menggunakan harga konstan 2010, yaitu tahun 2011 tumbuh sebesar 6,95%, tahun 2012 tumbuh sebesar 7,24%, tahun 2013 tumbuh sebesar 6,48%, dan tahun 2014 tumbuh sebesar 5,91% Gambar 2.2 Persentase Pertumbuhan PDRB ADHK 2010 Kabupaten Banyuwangi Tahun ,95 7,24 6,48 5, Sumber: Banyuwangi Dalam Angka Tahun Inflasi Inflasi diartikan meningkatnya harga secara umum dan terusmenerus. Kenaikan harga tersebut terjadi secara meluas atau mengakibatkan kenaikan harga pada barang yang lainnya. Tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK). Catatan Atas Laporan Keuangan 7

32 Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat. Indeks Harga Konsumen (IHK) Kabupaten Banyuwangi mengalami kenaikan dari 119,25 pada bulan November 2015 menjadi 120,20 pada bulan Desember 2015 atau mengalami inflasi sebesar 0,80 persen. Inflasi yang terjadi pada Kabupaten Banyuwangi selama tahun 2015 dapat dilihat pada grafik berikut: Gambar 2.3 Perbandingan Inflasi Bulanan (month to month) Selama Tahun 2015 Kabupaten Banyuwangi (dalam Persen) 0,8 0,6 0,4 0,2 0-0,2-0,4-0,6-0,8-1 -1,2 0,8 0,55 0,62 0,36 0,35 0,26 0,11 0,09 0,21 0,08-0,25-1,02 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Sumber: BPS Kabupaten Banyuwangi, 2016 Inflasi Kabupaten Banyuwangi bulan Desember 2015 terutama dipicu oleh kelompok bahan makanan yang memberi sumbangan/andil inflasi sebesar 0,71 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,07 persen, kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,04 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakausebesar 0,03 persen, dan 0,002 persen disumbang oleh kelompok kesehatan. Sedangkan kelompok yang mengalami deflasi yaitu kelompok sandang sebesar 0,05 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,0008 persen. Andil inflasi kelompok pengeluaran Kabupaten Banyuwangi untuk Bulan Desember 2015 dapat dilihat pada grafik berikut: Catatan Atas Laporan Keuangan 8

33 Gambar 2.4 Andil Inflasi Kelompok Pengeluaran Bulan Desember ,8 0,71 0,7 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0-0,1 0,03 0,07 0,04 0,002-0,0008-0,05 Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas & Tembakau Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi, OR Trans, Kom & Jasa Keu Sumber: BPS Kabupaten Banyuwangi, Pendapatan per Kapita Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan laju inflasi yang terkendali diharapkan mampu meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat Banyuwangi. Peningkatan pendapatan per kapita menunjukkan peningkatan kesejahteraan masyarakat Banyuwangi. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) Jember tahun 2015, pendapatan per kapita Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2010 sebesar Rp 20,8 juta, tahun 2011 sebesar Rp 23,6 juta, tahun 2012 sebesar Rp 26,7 juta, tahun 2013 sebesar Rp 29,8 juta, dan tahun 2014 sebesar Rp 33,6 juta. Dari data tersebut menunjukkan bahwa pendapatan per kapita masyarakat Banyuwangi mengalami peningkatan dari tahun 2010 hingga tahun 2014, hal ini dapat diartikan bahwa kesejahteraan masyarakat Banyuwangi terus meningkat. Pendapatan per kapita Kabupaten Banyuwangi tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 dapat dilihat pada grafik berikut: Catatan Atas Laporan Keuangan 9

34 Gambar 2.5 Pendapatan per Kapita Kabupaten Banyuwangi Juta Rupiah ,8 23,6 26,7 29,8 33, Sumber: BI Jember, Kebijakan Keuangan Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015, ditempuh beberapa kebijakan antara lain (1) Pemerintah Kabupaten Banyuwangi tetap konsisten menjaga alokasi anggaran pendidikan sekurang-kurangnya sebesar 20 persen dari APBN, sebagaimana yang diamanatkan dalam Amandemen keempat UUD 1945 Pasal 31 ayat (4), yang akan digunakan untuk meningkatkan akses pendidikan yang berkualitas, terjangkau, relevan, dan efisien; (2) peningkatan anggaran infrastruktur dalam rangka menunjang Peningkatan Produktivitas Pertanian, Pariwisata dan UMKM. Peningkatan tersebut dilakukan untuk menaikkan daya saing dan kapasitas produksi yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja; (3) perbaikan perencanaan dan pelaksanaan anggaran untuk mengoptimalkan penyerapan belanja dan meningkatkan kualitas pembangunan. Berbagai kebijakan tersebut, mendasari penyusunan APBD Kabupaten Banyuwangi Tahun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun Anggaran 2015 ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 12 Tahun 2014, yang sebelumnya didahului dengan adanya Nota Kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dengan DPRD Kabupaten Banyuwangi Nomor 188/05/ /2014 dan Nomor 188/09/ /2014 tanggal 20 November 2014 tentang Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun Anggaran 2015 dan Nota Kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dengan DPRD Kabupaten Banyuwangi Nomor 188/06/ /2014 dan Nomor 188/10/ /2014 tanggal 20 November 2014 tentang Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara APBD Kabupaten Banyuwangi Tahun Anggaran 2015, dengan merujuk pada Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 10 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Banyuwangi Tahun Pengambilan kebijakan di tingkat pusat sangat berpengaruh di kabupaten/ kota terutama terkait dengan kebijakan moneter yaitu tingkat suku bunga yang Catatan Atas Laporan Keuangan 10

35 diterbitkan oleh Bank Indonesia dan kebijakan fiskal yaitu terkait dengan alokasi belanja Pemerintah terutama yang berhubungan dengan masyarakat seperti harga BBM dan subsidi yang dikeluarkan pemerintah serta tarif dasar listrik Kebijakan Pendapatan Daerah Penyediaan anggaran untuk pelaksanaan pembangunan dilaksanakan melalui perencanaan pendapatan yang tepat, penetapan target yang tepat dengan perkiraan yang terukur, rasional, dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan regulasi yang berlaku. Kebijakan pendapatan daerah dilakukan melalui optimalisasi pendapatan daerah dengan tetap memperhatikan efektivitas dan efisiensi pelaksanaannya serta mendapat dukungan dari masyarakat yang dilakukan secara terencana, dengan tetap memperhatikan kondisi perkembangan perekonomian dan segala aspek kendala, potensi dan cakupan pelayanan yang ada sehingga tidak membebani masyarakat dan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Hal ini dilaksanakan dalam rangka peningkatan kemandirian daerah dalam penyediaan anggaran. Dengan demikian, setiap tahun diharapkan penyediaan anggaran daerah atau pembiayaan mandiri (self financing) akan semakin meningkat sehingga tingkat ketergantungan terhadap dana perimbangan akan semakin berkurang. Dalam rangka menggerakan perekonomian daerah terutama pada sektor riil, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mendorong dan memfasilitasi peningkatan sektor riil terutama pada pelaku ekonomi skala kecil dan mengupayakan dengan tidak lagi menambah beban masyarakat yang berimplikasi negatif yang akan menurunkan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan inflasi serta menyebabkan arus barang, jasa, dan kapital dari luar Kabupaten Banyuwangi menjadi stagnan juga menghindari mengalirnya sejumlah modal yang tertanam di Banyuwangi keluar daerah. Rasionalisasi pungutan pajak dan retribusi daerah yang dipandang dapat menggairahkan dunia usaha maupun masyarakat luas dalam menunjang produk unggulan daerah yang berorientasi pasar, baik domestik maupun ekspor terus diupayakan dalam koridor peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun kebijakan perencanaan pendapatan daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun Anggaran 2015 yang juga dipergunakan dalam penyusunan APBD Perubahan Tahun Anggaran 2015 antara lain sebagai berikut: 1. Diversifikasi sumber pendapatan daerah; 2. Meningkatkan intensifikasi dan ekstensifikasi penggalian sumbersumber pendapatan daerah, terutama melalui usaha daerah dan pendayagunaan aset daerah, termasuk pendapatan dari pihak ketiga; 3. Meningkatkan kemampuan dan optimalisasi organisasi di bidang pendapatan atau organisasi penghasil; 4. Pemberian peran yang lebih luas kepada Kas/Bendahara Umum Daerah dalam pengelolaan keuangan daerah; 5. Memantapkan Kelembagaan dan Sistem Operasional Pemungutan Pendapatan Daerah; 6. Meningkatkan pengelolaan aset dan keuangan daerah; Catatan Atas Laporan Keuangan 11

36 7. Meningkatkan pendataan terkait sumber daya alam sebagai salah satu komponen perhitungan dana perimbangan daerah; 8. Meningkatkan kualitas pelayanan dengan memberi kemudahan pada wajib pajak dan wajib retribusi melalui penyederhanaan prosedur dan kedekatan pelayanan; 9. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pembayaran pajak dan retribusi daerah; 10. Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah dan Pemerintah Propinsi Jawa Timur dalam upaya peningkatan penerimaan dari dana perimbangan. Sedangkan arah pengelolaan pendapatan Kabupaten Banyuwangi antara lain meliputi : a. Kewenangan yang lebih luas dalam mengoptimalkan perolehan pendapatan daerah; b. Intensifikasi dan ekstensifikasi penggalian sumber-sumber pendapatan daerah, terutama melalui usaha daerah dan pendayagunaan aset daerah; c. Peningkatan kemampuan dan optimalisasi organisasi di bidang pendapatan atau organisasi penghasil; d. Perubahan manajemen keuangan dengan memberi peran lebih pada kas umum daerah; e. Mendayagunakan dana melalui pola deposito Kebijakan Belanja Daerah Dinamika ekonomi global dan domestik yang terjadi hingga tahun 2015 telah mempengaruhi perkembangan makro ekonomi pembangunan daerah Kabupaten Banyuwangi. Perkembangan ekonomi nasional dan provinsi Jawa Timur dalam beberapa tahun belakangan menunjukkan trend positif. Meskipun secara global kondisi perekonomian masih belum menunjukkan hal yang menggembirakan, yang dipicu oleh perlambatan di berbagai negara terutama Tiongkok, melemahnya harga komoditas di pasar internasional, dan rencana kenaikan suku bunga di Amerika Serikat. Berdasarkan pada kondisi tersebut, upaya antisipasi dilakukan antara lain melalui perubahan kebijakan belanja APBD tahun 2015 antara lain; (1) upaya peningkatan efisiensi Belanja Pemerintah termasuk melalui penataan struktur belanja dengan mengurangi belanja kurang produktif dan mengalihkannya ke belanja yang lebih produktif; (2) adanya perubahan kebijakan untuk mengakomodasi program-program inovasi pembangunan daerah; dan (3) perubahan termasuk pergeseran alokasi Belanja Daerah yang dimungkinkan terjadi pada sebagian besar SKPD. Kebijakankebijakan yang ditempuh pada dasarnya tetap mengacu pada APBD tahun 2015 dengan beberapa penyesuaian untuk mengakomodasi perkembangan asumsi dasar ekonomi makro dan menyelaraskan dengan visi, misi, dan prioritas pembangunan daerah. Belanja daerah dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten yang terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan dan urusan yang penanganannya dalam bagian atau bidang tertentu yang dapat dilaksanakan bersama antara Catatan Atas Laporan Keuangan 12

37 pemerintah dan pemerintah daerah atau antar pemerintah daerah yang ditetapkan dengan ketentuan perundang-undangan. Prinsip-prinsip yang digunakan sebagai landasan dalam menentukan besaran belanja yang dianggarkan yaitu: (1) Prinsip kemandirian yaitu program kegiatan yang direncanakan dipastikan sumber dana yang membiayai berdasarkan pendapatan daerah yang sudah ditetapkan, (2) Prinsip prioritas yaitu program kegiatan yang direncanakan pelaksanaannya mengacu pada program prioritas pembangunan daerah, dan (3) Prinsip efisien dan efektif yaitu pemanfaatan anggaran untuk pelaksanaan program kegiatan ditujukan pada kegiatan prioritas. Anggaran disusun berdasarkan atas target kinerja yang ditetapkan dengan berlandaskan pada azas umum pengelolaan keuangan daerah, yaitu tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan dan bertanggungjawab serta memperhatikan azas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat. Belanja daerah diharapkan memprioritaskan belanja publik sebagai subyek dan obyek pembangunan daerah di Kabupaten Banyuwangi terutama dalam pemenuhan kebutuhan dasar dan menjaga eksistensi penyelenggaraan pemerintahan. Dalam penggunaan belanja daerah harus tetap mengedepankan efisiensi, efektivitas, dan ekonomis sesuai dengan prioritas, yang diharapkan dapat memberikan dukungan program-program startegis. Adapun kebijakan belanja daerah Kabupaten Banyuwangi pada Tahun Anggaran 2015, antara lain: 1. Mengalokasikan anggaran urusan pendidikan sekurang-kurangnya sebesar 20 persen sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.07/2009 tentang Alokasi Anggaran Belanja Fungsi Pendidikan dalam APBD. Alokasi anggaran tersebut sebagai upaya pembangunan pendidikan melalui peningkatan akses dan kualitas pendidikan bermoral dan berakhlak yang dilaksanakan melalui beberapa program belanja langsung dalam bentuk program kegiatan maupun belanja tidak langsung melalui Hibah dan Bantuan Sosial. 2. Mengupayakan alokasi anggaran untuk urusan kesehatan sebesar 10 persen sebagaimana amanat dari Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan sebagai salah satu wujud penyediaan kebutuhan dasar masyarakat untuk peningkatan akses dan kualitas kesehatan yang dilaksanakan melalui pelayanan dasar di Puskesmas dan rujukan di RSUD Blambangan dan RSUD Genteng serta rujukan lanjutan pada RSUD milik Pemerintah Propinsi Jawa Timur. 3. Pembangunan dan pengembangan infrastruktur yang meliputi infrastruktur di lingkup urusan pekerjaan umum dan urusan perhubungan yang berfungsi sebagai daya dukung dalam pengembangan daerah dan peningkatan perekonomian daerah. Catatan Atas Laporan Keuangan 13

38 4. Peningkatan program revitalisasi Pertanian yang dilaksanakan dengan meningkatkan produktivitas per satuan hektar dengan diiringi peningkatan pendapatan petani. Revitalisasi pertanian dalam skala yang luas (komponen pendukung bidang pertanian) ini meliputi upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian dengan optimalisasi panca usaha pertanian dan pengolahan pasca panen. 5. Peningkatan aktifitas perekonomian melalui pemberdayaan koperasi dan UMKM sehingga memiliki daya saing, yang sekaligus seiring dengan upaya penyediaan lapangan pekerjaan dan pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. 6. Pengembangan pariwisata dan pelestarian budaya dengan tetap memegang teguh kearifan lokal yang berkelanjutan sehingga dapat tampil dan berkontribusi dalam pengembangan pariwisata dan pelestarian budaya di kancah nasional dan internasional yang tentunya akan memberikan kontribusi dalam peningkatan perekonomian daerah. 7. Pengendalian lingkungan hidup dan tata ruang, dilaksanakan dalam kerangka pelaksanaan program proenvironment, yang diarahkan pada pengelolaan sumber daya alam yang mengikuti prinsip pengelolaan yang lestari terhadap lingkungan. Penyediaan fasilitas umum juga mendapatkan perhatian berupa Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebagaimana diamanatkan perundang-undangan yang memiliki fungsi antara lain untuk estetika dan kelestarian lingkungan hidup serta edukasi Kebijakan Umum Pembiayaan Daerah Pembiayaan daerah meliputi semua transaksi keuangan untuk menutup defisit atau untuk memanfaatkan surplus. Apabila APBD dalam keadaan surplus, maka kebijakan yang diambil adalah peningkatan saldo Kas Daerah dalam bentuk Giro, Deposito, Penyertaan Modal, atau pembentukan dana cadangan untuk tujuan tertentu atau pemberian pinjaman daerah. Apabila APBD dalam keadaan defisit maka kebijakan yang dilaksanakan adalah memanfaatkan penerimaan pembiayaan secara optimal seperti Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) tahun anggaran sebelumnya, pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman daerah, dan penerimaan piutang daerah. Kebijakan umum pembiayaan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi adalah meningkatkan manajemen pembiayaan daerah dalam rangka akurasi, efisiensi, efektivitas dan profitabilitas sumber-sumber pembiayaan Kebijakan Penerimaan Pembiayaan Kebijakan penerimaan pembiayaan yang dilaksanakan dalam rangka peningkatan anggaran daerah sebagai salah satu sumber pembiayaan belanja daerah dan belanja pembiayaan sehingga terdapat keseimbangan antara pendapatan daerah dan belanja daerah, antara lain: 1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) tahun anggaran sebelumnya dianggarkan dan dicatat secara definitif berdasarkan pada hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK-RI) dan ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun Anggaran Besarnya sisa Catatan Atas Laporan Keuangan 14

39 lebih perhitungan anggaran sebelumnya pada proyeksi awal adalah sebesar Rp ,00, dan sisa lebih perhitungan anggaran sesuai dengan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014 hasil audit BPK RI adalah sebesar Rp , Penerimaan kembali pemberian pinjaman daerah dianggarkan untuk rencana penerimaan yang berasal dari pengembalian pinjaman daerah kepada pemerintah pusat dan atau pemerintah daerah lainnya termasuk juga penerimaan yang berasal dari pemberian pinjaman dana bergulir (penyertaan modal daerah pada pihak ketiga) Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan Kebijakan pengeluaran pembiayaan dilaksanakan dengan tujuan antara lain penyediaan anggaran untuk kegiatan yang dilaksanakan pada tahun anggaran berikutnya dan untuk peningkatan pendapatan daerah melalui penyertaan (investasi) pemerintah daerah serta untuk memenuhi pembayaran pokok utang yang telah sesuai dengan waktu dan besaran yang telah ditetapkan. Pembiayaan netto merupakan kondisi surplus atau defisit dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Selanjutnya, kondisi surplus atau defisit pembiayaan daerah dihadapkan pada kondisi surplus atau defisit realisasi anggaran yaitu perbandingan antara pendapatan daerah dan belanja daerah sehingga pada akhirnya didapatkan keseimbangan dalam APBD. 2.3 Pencapaian Target Kinerja APBD Sasaran dan prioritas Pemerintah Kabupaten Banyuwangi bidang pembangunan tertuang dalam nota kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banyuwangi tentang Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015 dan selanjutnya dijabarkan dalam Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Perubahan APBD yang tersebar pada seluruh satuan kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, sebagai tindak lanjut dari visi dan misi yang telah ditetapkan pada setiap satuan kerja pada tahun anggaran Prioritas Pembangunan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015 yang merupakan acuan dalam penetapan alokasi belanja daerah tahun anggaran 2015 beserta perubahannya dilaksanakan dalam bentuk program kegiatan maupun hibah dan bantuan sosial oleh masing-masing satuan kerja perangkat daerah sesuai dengan kewenangan dan tugas pokok fungsi SKPD sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2011 tentang Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Banyuwangi. Prioritas pembangunan tahun anggaran 2015 berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Banyuwangi Tahun yaitu 9 Agenda yang dijabarkan ke dalam 20 (dua puluh) konsepsi dasar pembangunan, yaitu: 1. Peningkatan akses pendidikan yang bermoral dan berakhlak 2. Peningkatan akses dan kualitas kesehatan 3. Revitalisasi sektor pertanian Catatan Atas Laporan Keuangan 15

40 4. Pengembangan industri olahan dan kreatif berbasis pertanian 5. Pengembangan pariwisata berbasis kearifan lokal 6. Pelestarian dan pengembangan budaya lokal 7. Peningkatan daya saing koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah berbasis kelompok dan kluster 8. Penguatan regulasi ekonomi kerakyatan daerah 9. Pengembangan infrastruktur dan tata ruang 10. Peningkatan akses transportasi dan informasi 11. Peningkatan investasi 12. Pengentasan kemiskinan dan pengangguran 13. Pemberdayaan kelompok masyarakat 14. Pengarusutamaan gender dan perlindungan anak 15. Pengembangan program perlindungan dan jaminan sosial 16. Peningkatan kesadaran hukum 17. Pengendalian lingkungan, rehabilitasi lahan, dan hutan 18. Pengembangan jejaring kekuatan ekonomi 19. Peningkatan kapabilitas birokrasi dan kualitas layanan publik 20. Membangun tata kelola pemerintahan yang baik dan efektif Dalam pencapaian target kinerja sebagaimana telah ditetapkan dalam RPJMD terdapat beberapa indikator yang pencapaiannya tidak hanya dilaksanakan oleh satu SKPD tetapi bisa lintas SKPD, sehingga sangat diperlukan adanya sinkronisasi, komunikasi dan koordinasi oleh masing-masing SKPD. Pencapaian kinerja APBD dicerminkan dengan prosentase realisasi anggaran pendapatan dan belanja daerah maupun output dari belanja daerah. Gambaran kinerja anggaran dan realisasi masing-masing pos, diukur berdasarkan nilai anggaran yang direncanakan Pendapatan Pendapatan daerah tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp ,52 da n t er e al i s as i Rp ,82 atau 102,04%. Dibandingkan dengan realisasi pada tahun anggaran 2014 sebesar Rp ,03, realisasi pendapatan tahun 2015 terjadi peningkatan sebesar Rp ,79 atau 14,89% dari realisasi pendapatan tahun lalu. Hal tersebut menunjukkan bahwa target kinerja pendapatan daerah Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2015 tergolong efektif Belanja Belanja tahun anggaran 2015 dianggarkan sebesar Rp ,03 terealisasi sebesar Rp ,02 atau 89,66%. Dibandingkan dengan realisasi belanja pada tahun 2014 sebesar Rp ,18 terdapat kenaikan sebesar Rp ,84 atau 19,24% dari realisasi belanja tahun sebelumnya. Belanja daerah tahun anggaran 2015 meliputi: Belanja Tidak Langsung Belanja tidak langsung yang merupakan belanja yang tidak terkait secara langsung dengan program dan kegiatan dipergunakan untuk mencukupi belanja: Catatan Atas Laporan Keuangan 16

41 1. Belanja pegawai dari anggaran sebesar Rp ,03 terealisasi sebesar Rp ,69 atau sebesar 90,57% digunakan untuk membayar gaji pegawai Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dengan sisa anggaran Rp ,34; 2. Belanja hibah dari yang dialokasikan sebesar Rp ,00 telah direalisasi sebesar Rp ,00 atau 70.56%, dipergunakan untuk belanja hibah kepada Pemerintah Pusat, belanja hibah kepada Badan/Lembaga/Organisasi Swasta, dan belaja hibah pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, dengan sisa anggaran sebesar Rp ,00; 3. Belanja bantuan sosial dari anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 atau hanya sebesar 57,96% dipergunakan untuk belanja bantuan sosial kepada anggota masyarakat, dengan sisa anggaran sebesar Rp ,00; 4. Belanja bagi hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa dari anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 atau sebesar 73,45% dipergunakan untuk belanja bagi hasil retribusi daerah kepada Pemerintah Desa dan belanja bagi hasil retribusi kepada Provinsi/Instansi Vertikal, dengan sisa anggaran sebesar Rp ,00; 5. Belanja bantuan keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan dari anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 atau sebesar 98,67% dipergunakan untuk belanja bantuan keuangan kepada desa dan belanja bantuan keuangan kepada partai politik, dengan sisa anggaran sebesar Rp , Belanja Langsung Belanja langsung merupakan belanja yang secara langsung terkait dengan suatu program dan kegiatan. Realisasi belanja langsung sebesar Rp ,33 atau sebesar 90,86% dari total anggaran belanja langsung sebesar Rp ,00. Penghematan anggaran belanja langsung tahun anggaran 2015 sebesar Rp ,67. Lebih rinci belanja langsung yang dilaksanakan berdasarkan urusan dan bidang adalah sebagai berikut: 1. Urusan Wajib Belanja urusan wajib diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat sebagai upaya untuk memenuhi kewajiban daerah dalam mewujudkan peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak, serta mengembangkan sistem jaminan sosial. Total anggaran belanja langsung yang digunakan untuk membiayai urusan wajib adalah sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,33 dengan sasaran dan prioritas sebagai berikut: a. Bidang Pendidikan Belanja langsung bidang pendidikan dari anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00. Catatan Atas Laporan Keuangan 17

42 Belanja tersebut difokuskan pada penyediaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) jenjang SD/MI/SDLB dan SMP/MTs serta Pesantren Salafiyah dan Satuan Pendidikan Non-Islam setara SD dan SMP, yang terdiri dari: Tabel 2.1 Belanja Urusan Wajib Bidang Pendidikan Tahun 2015 No. Program Anggaran Realisasi Program pelayanan administrasi perkantoran Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Program pendidikan anak usia dini Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun Program pendidikan menengah Program pendidikan non formal Program pendidikan luar biasa Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan Program pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan Program manajemen pelayanan pendidikan Dukungan Penyelenggaraan dan Pengembangan Pendidikan Tinggi , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,00 Jumlah , ,00 Pada program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun, jumlah realisasi melebihi jumlah anggaran sebesar Rp ,00. Hal ini dikarenakan adanya tambahan Dana BOS 2015 yang ditetapkan oleh Surat Ketetapan Gubernur Jawa Timur dan tambahan alokasi anggaran Peran Serta Masyarakat (PSM) 2015 setelah ditetapkan APBD Perubahan Kabupaten Banyuwangi, sehingga realisasi program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun mengikuti perubahan ketetapan dimaksud. b. Bidang Kesehatan Belanja langsung bidang kesehatan dari anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,36 yang diprioritaskan pada peningkatan kualitas pelayanan Catatan Atas Laporan Keuangan 18

43 kesehatan pada BLUD dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), yang terdiri dari: Tabel 2.2 Belanja Urusan Wajib Bidang Kesehatan Tahun 2015 No. Program Anggaran Realisasi Program pelayanan administrasi perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program obat dan perbekalan kesehatan Program upaya kesehatan masyarakat Program pengawasan obat dan makanan Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat Program perbaikan gizi masyarakat Program pengembangan lingkungan sehat Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular Program pelayanan kesehatan penduduk miskin Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskemas pembantu dan jaringannya Program pengadaan dan peningkatan sarana prasarana rumah sakit/ rumah sakit jiwa/ rumah sakit paru-paru/ rumah sakit mata Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan Pengembangan sistem informasi kesehatan Program kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan Program peningkatan kualitas pelayanan kesehatan pada BLUD , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,41 Jumlah , ,36 c. Bidang Pekerjaan Umum Belanja langsung pada bidang pekerjaan umum dari anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,83 dengan prioritas dan sasaran pada rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan pembangunan penahan badan jalan, yang terdiri dari: Catatan Atas Laporan Keuangan 19

44 Tabel 2.3 Belanja Urusan Wajib Bidang Pekerjaan Umum Tahun 2015 No. Program Anggaran Realisasi Program pelayanan administrasi perkantoran Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Program peningkatan disiplin aparatur Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Program pembangunan jalan dan jembatan Program pembangunan saluran drainase/ gorong-gorong Program pembangunan turap/ talud/ bronjong Program rehabilitasi/ pemeliharaan jalan dan jembatan Program pembangunan sistem informasi/ data base jalan dan jembatan Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya Program pengembangan, pengelolaan, dan konservasi sungai, danau dan sumber daya air lainnya Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh Program pembangunan infrastruktur perdesaan Rehabilitasi/ pemeliharaan saluran drainase/ gorong-gorong Program pembangunan sistem informasi/ data base sumber daya air , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , Program peningkatan trotoar , , Program pembangunan fasilitas publik Program rehabilitasi/ pemeliharaan fasilitas publik , , , ,00 Jumlah , ,83 d. Bidang Perumahan Belanja langsung pada bidang perumahan dari anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 dengan prioritas dan sasaran pada pembangunan sarana dan prasarana pemakaman, yang terdiri dari: Catatan Atas Laporan Keuangan 20

45 Tabel 2.4 Belanja Urusan Wajib Bidang Perumahan Tahun 2015 No. Program Anggaran Realisasi Program pengembangan perumahan Program lingkungan sehat perumahan Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran Program pengelolaan areal pemakaman , , , , , , , ,00 Jumlah , ,00 e. Bidang Penataan Ruang Belanja langsung pada bidang penataan ruang dari anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 dengan prioritas dan sasaran pada penyusunan kebijakan tentang penyusunan rencana tata ruang serta survey dan pemetaan, yang terdiri dari: Tabel 2.5 Belanja Urusan Wajib Bidang Penataan Ruang Tahun 2015 No. Program Anggaran Realisasi 1. Program perencanaan tata ruang , ,00 2. Program pemanfaatan ruang , ,00 3. Program pengendalian pemanfaatan ruang , ,00 Jumlah , ,00 f. Bidang Perencanaan Pembangunan Belanja langsung bidang perencanaan pembangunan dari anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 dengan prioritas dan sasaran pada kualitas dokumen perencanaan pembangunan ekonomi, sumber daya alam dan lingkungan hidup, yang terdiri dari: Tabel 2.6 Belanja Urusan Wajib Bidang Perencanaan Pembangunan Tahun 2015 No. Program Anggaran Realisasi Program pelayanan administrasi perkantoran Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan , , , , , ,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 21

46 No Program Anggaran Realisasi Program pengembangan data/informasi Program kerjasama pembangunan Program perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh Program perencanaan pengembangan kota-kota menengah dan besar Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah Program perencanaan pembangunan daerah Program perencanaan pembangunan ekonomi Program perencanaan sosial dan budaya Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam , , , , , , , , , , , , , , , , , ,00 Jumlah , ,00 g. Bidang Perhubungan Belanja langsung pada bidang perhubungan dari anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,99 dengan prioritas dan sasaran pada pengendalian dan pengamanan lalu lintas serta pembangunan sarana dan prasarana perhubungan, yang terdiri dari: Tabel 2.7 Belanja Urusan Wajib Bidang Perhubungan Tahun 2015 No. Program Anggaran Realisasi Program pelayanan administrasi perkantoran Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan Program rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLAJ Program peningkatan pelayanan angkutan Program pembangunan sarana dan prasarana perhubungan Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor , , , , , , , , , , , , , , , , , ,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 22

47 No. Program Anggaran Realisasi 10. Program rehabilitasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana perhubungan , ,00 Jumlah , ,99 h. Bidang Lingkungan Hidup Belanja langsung bidang lingkungan hidup dari anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 dengan prioritas dan sasaran pada pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan pengembangan kinerja pengelolaan persampahan, yang terdiri dari: Tabel 2.8 Belanja Urusan Wajib Bidang Lingkungan Hidup Tahun 2015 No. Program Anggaran Realisasi Program pelayanan administrasi perkantoran Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Program peningkatan disiplin aparatur Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup Program perlindungan dan konservasi sumber daya alam Program peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup Program peningkatan pengendalian polusi Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,00 Jumlah , ,00 i. Bidang Pertanahan Belanja langsung bidang Pertanahan dari anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 dengan prioritas dan sasaran pada penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah, yang terdiri dari: Tabel 2.9 Belanja Urusan Wajib Bidang Pertanahan Tahun 2015 No. Program Anggaran Realisasi 1. Program penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah , ,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 23

48 2. Program penyelesaian konflikkonflik pertanahan , ,00 Jumlah , ,00 j. Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil Belanja langsung bidang kependudukan dan catatan sipil dari anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 dengan prioritas dan sasaran pada peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan yang terdiri dari: Tabel 2.10 Belanja Urusan Wajib Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2015 No. Program Anggaran Realisasi Program pelayanan administrasi perkantoran Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Program penataan administrasi kependudukan , , , , , , , ,00 Jumlah , ,00 k. Bidang Pemberdayaan Perempuan Belanja langsung bidang pemberdayaan perempuan dari anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 dengan prioritas dan sasaran pada penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak yang terdiri dari: Tabel 2.11 Belanja Urusan Wajib Bidang Pemberdayaan Perempuan Tahun 2015 No. Program Anggaran Realisasi Program pelayanan administrasi perkantoran Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Program penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak Program peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan Program peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan , , , , , , , , , , , ,00 Jumlah , ,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 24

49 l. Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Belanja langsung bidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera dari anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 dengan prioritas dan sasaran pada pembinaan Keluarga Berencana dan pengelolaan Sistem Informasi Kependudukan dan Keluarga (SIDUGA) berbasis TIK, yang terdiri dari: Tabel 2.12 Belanja Urusan Wajib Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Tahun 2015 No. Program Anggaran Realisasi 1. Program keluarga berencana , ,00 2. Program kesehatan reproduksi remaja , ,00 3. Program pelayanan kontrasepsi , , Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri Program promosi kesehatan ibu. bayi dan anak melalui kelompok kegiatan dimasyarakat Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR Program penyiapan tenaga pedamping kelompok bina keluarga Program pengembangan model operasional BKB-Posyandu- PADU , , , , , , , , , ,00 Jumlah , ,00 m. Bidang Sosial Belanja langsung bidang sosial dengan anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 dengan prioritas dan sasaran pada peningkatan kualitas SDM kesejahteraan sosial masyarakat dan peningkatan kemampuan (capacity building) petugas dan pendamping sosial pemberdayaan fakir miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya yang terdiri dari: Tabel 2.13 Belanja Urusan Wajib Bidang Sosial Tahun 2015 No. Program Anggaran Realisasi Program pelayanan administrasi perkantoran Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan , , , , , ,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 25

50 No. Program Anggaran Realisasi Program pemberdayaan fakir miskin. Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya Program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma Program pembinaan panti asuhan /panti jompo Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana. PSK. narkoba dan penyakit sosial lainnya) Program pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial Program pengelolaan areal pemakaman , , , , , , , , , , , , , ,00 Jumlah , ,00 n. Bidang Tenaga Kerja Belanja langsung bidang tenaga kerja dari anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 dengan prioritas dan sasaran pada perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan yang terdiri dari: Tabel 2.14 Belanja Urusan Wajib Bidang Tenaga Kerja Tahun 2015 No. Program Anggaran Realisasi Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja Program peningkatan kesempatan kerja Program perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan , , , , , ,00 Jumlah , ,00 o. Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Belanja langsung bidang koperasi dan usaha kecil menegah dari anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 dengan prioritas dan sasaran pada penyelenggaraan promosi Usaha Mikro Kecil Menengah, yang terdiri dari: Catatan Atas Laporan Keuangan 26

51 Tabel 2.15 Belanja Urusan Wajib Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Tahun 2015 No. Program Anggaran Realisasi Program pelayanan administrasi perkantoran Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Program penciptaan iklim usaha usaha kecil menengah yang konduksif Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil menengah Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro kecil menengah Program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi , , , , , , , , , , , , , ,00 Jumlah , ,00 p. Bidang Penanaman Modal Belanja langsung bidang penanaman modal dari anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 dengan prioritas dan sasaran pada peningkatan promosi dan kerjasama investasi, yang terdiri dari: Tabel 2.16 Belanja Urusan Wajib Bidang Penanaman Modal Tahun 2015 No. Program Anggaran Realisasi Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi , , , ,00 Jumlah , ,00 q. Bidang Kebudayaan Belanja langsung bidang kebudayaan dari anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 dengan prioritas dan sasaran pada pengembangan kesenian dan kebudayaan daerah serta pelestarian dan aktualisasi adat budaya daerah, yang terdiri dari: Tabel 2.17 Belanja Urusan Wajib Bidang Kebudayaan Tahun 2015 No. Program Anggaran Realisasi Program pelayanan administrasi perkantoran Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur , , , ,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 27

52 No. Program Anggaran Realisasi Program pengembangan nilai budaya Program pengelolaan kekayaan budaya Program pengelolaan keragaman budaya , ,00 0,00 0, , ,00 Jumlah , ,00 r. Bidang Pemuda dan Olahraga Belanja langsung bidang pemuda dan olahraga dari anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 dengan prioritas dan sasaran pada peningkatan pembinaan dan pemasyarakatan olahraga melalui penyelenggarakan kompetisi olahraga, yang terdiri dari: Tabel 2.18 Belanja Urusan Wajib Bidang Pemuda dan Olahraga Tahun 2015 No. Program Anggaran Realisasi Program pelayanan administrasi perkantoran Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Program peningkatan peran serta kepemudaan Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda Program pembinaan dan pemasyarakatan olah raga Program peningkatan sarana dan prasarana olah raga , , , , , , , , , , , , , ,00 Jumlah , ,00 s. Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Belanja langsung bidang kesatuan bangsa dan politik dalam negeri dari anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 dengan prioritas dan sasaran pada pengembangan wawasan kebangsaandan peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan, yang terdiri dari: Tabel 2.19 Belanja Urusan Wajib Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Tahun 2015 No. Program Anggaran Realisasi Program pelayanan administrasi perkantoran Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur , , , ,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 28

53 No. Program Anggaran Realisasi Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal Program pengembangan wawasan kebangsaan Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat) Program pendidikan politik masyarakat Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam Program dukungan kelancaran penyelengaraan PEMILU Peningkatan keamanan dan ketertiban masyarakat Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,00 0,00 0,00 Jumlah , ,00 t. Bidang Pemerintahan Umum Belanja langsung bidang pemerintahan umum dari anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,15 dengan prioritas dan sasaran pada peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah, yang terdiri dari: Tabel 2.20 Belanja Urusan Wajib Bidang Pemerintahan Umum Tahun 2015 No. Program Anggaran Realisasi Program pelayanan administrasi perkantoran Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Program peningkatan disiplin aparatur Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja , , , , , , , , , ,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 29

54 No. Program Anggaran Realisasi dan keuangan Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/wakil kepala daerah Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan kabupaten/kota Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi Program mengintensifikasi penanganan pengaduan masyarakat Program penataan peraturan perundang-undangan Program penataan daerah otonomi baru Progran peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur Program pembinaan dan pengembangan aparatur Program peningkatan kesadaran hukum dan penyelesaian masalah hukum Program pengembangan dan reformasi birokrasi pemerintah daerah , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , Program pelayanan publik , ,00 Jumlah , ,15 u. Bidang Ketahanan Pangan Belanja langsung bidang ketahanan pangan dari anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 dengan prioritas dan sasaran pada peningkatan ketahanan pangan yang terdiri dari: Tabel 2.21 Belanja Urusan Wajib Bidang Ketahanan Pangan Tahun 2015 No. Program Anggaran Realisasi Program pelayanan administrasi perkantoran Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur , , , ,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 30

55 No. Program Anggaran Realisasi Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Program peningkatan ketahanan pangan (pertanian/ perkebunan) Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/ perkebunan , , , , , ,00 Jumlah , ,00 v. Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Belanja langsung bidang pemberdayaan masyarakat desa dari anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 dengan prioritas dan sasaran pada peningkatan kinerja masyarakat dalam membangun desa dan peningkatan peran perempuan di perdesaan, yang terdiri dari: Tabel 2.22 Belanja Urusan Wajib Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Tahun 2015 No. Program Anggaran Realisasi Program pelayanan administrasi perkantoran Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Program peningkatan keberdayaan masyarakat perdesaan Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa Program peningkatan peran perempuan di perdesaan , , , , , , , , , , , , , , , ,00 Jumlah , ,00 w. Bidang Statistik Belanja langsung bidang statistik dari anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 dengan prioritas dan sasaran pada pengembangan data/ informasi/ statistik daerah dalam rangka monitoring dan pengendalian inflasi daerah. Catatan Atas Laporan Keuangan 31

56 x. Bidang Kearsipan Belanja langsung bidang kearsipan dari anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 dengan prioritas dan sasaran pada perbaikan sistem administrasi kearsipan melalui pembangunan data base informasi kearsipan dan pengadaan sarana penyimpanan, yang terdiri dari: Tabel 2.23 Belanja Urusan Wajib Bidang Kearsipan Tahun 2015 No. Program Anggaran Realisasi Program pelayanan administrasi perkantoran Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Program peningkatan disiplin aparatur Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Program perbaikan sistem administrasi kearsipan Program pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana kearsipan Program peningkatan kualitas pelayanan informasi , , , , , ,00 0,00 0, , , , , , ,00 Jumlah , ,00 y. Bidang Komunikasi dan Informatika Belanja langsung bidang komunikasi dan informatika dari anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 dengan prioritas dan sasaran pada pengembangan komunikasi, informasi dan media massa, serta kerja sama informasi dengan mass media. Tabel 2.24 Belanja Urusan Wajib Bidang Komunikasi dan Informatika Tahun 2015 No. Program Anggaran Realisasi Program pengembangan komunikasi, informasi dan media massa Program kerjasama informasi dengan mas media , , , ,00 Jumlah , ,00 z. Bidang Perpustakaan Belanja langsung bidang perpustakaan dari anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 dengan prioritas dan sasaran pada peningkatan pelayanan publik dalam rangka pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan. Catatan Atas Laporan Keuangan 32

57 2. Urusan Pilihan Urusan pilihan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi adalah urusan pilihan yang secara nyata berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kekhasan dan keunggulan daerah. Bidang yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, yaitu pertanian, kehutanan, energi dan sumberdaya mineral, pariwisata, kelautan dan perikanan, perdagangan, perindustrian, dan transmigrasi. Anggaran belanja langsung yang dialokasikan untuk urusan pilihan adalah sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut: a. Bidang Pertanian Belanja langsung bidang pertanian dari anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 dengan prioritas dan sasaran pada pengadaan sarana dan prasarana teknologi pertanian/perkebunan tepat guna, yang terdiri dari: Tabel 2.25 Belanja Urusan Pilihan Bidang Pertanian Tahun 2015 No. Program Anggaran Realisasi Program pelayanan administrasi perkantoran Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Program peningkatan kesejahteraan petani Program peningkatan ketahan pangan (pertanian/perkebunan) Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak Program peningkatan produksi hasil peternakan Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan Program peningkatan produksi peternakan Program peningkatan kualitas bahan baku industri hasil tembakau , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,00 Jumlah , ,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 33

58 b. Bidang Kehutanan Belanja langsung bidang kehutanan dari anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 dengan prioritas dan sasaran pada rehabilitasi hutan dan lahan melalui pembuatan bibit/benih tanaman kehutanan dan peningkatan peran serta masyarakat dalam rehabilitasi hutan dan lahan, yang terdiri dari: Tabel 2.26 Belanja Urusan Pilihan Bidang Kehutanan Tahun 2015 No. Program Anggaran Realisasi Program pemanfaatan potensi sumber daya hutan Program rehabilitasi hutan dan lahan Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan Program perencanaan dan pengembangan hutan , , , , , , , ,00 Jumlah , ,00 c. Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral Belanja langsung bidang energi dan sumber daya mineral dari anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 dengan prioritas dan sasaran pembinaan dan pengembangan bidang energi dan ketenagalistrikan melalui pembinaan dan pengembangan energi baru terbarukan, yang terdiri dari: Tabel 2.27 Belanja Urusan Pilihan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral Tahun 2015 No. Program Anggaran Realisasi Program pelayanan administrasi perkantoran Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan Program pembinaan dan pengembangan bidang energi dan ketenagalistrikan , , , , , , , ,00 0,00 0, , ,00 Jumlah , ,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 34

59 d. Bidang Pariwisata Belanja langsung bidang pariwisata dari anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 dengan prioritas dan sasaran pada pengembangan pemasaran pariwisata melalui peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dalam pemasaran pariwisata, sebagai berikut: Tabel 2.28 Belanja Urusan Pilihan Bidang Pariwisata Tahun 2015 No. Program Anggaran Realisasi Program pengembangan pemasaran pariwisata Program pengembangan destinasi pariwisata Program pengembangan Kemitraan , , , , , ,00 Jumlah , ,00 e. Bidang Kelautan dan Perikanan Belanja langsung bidang kelautan dan perikanan dari anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 dengan prioritas dan sasaran pada pengembangan budidaya perikanan melalui pembinaan dan pengembangan perikanan dengan peningkatan luas pemanfaatan lahan usaha budidaya perikanan dan produksi perikanan budidaya, yang terdiri dari: Tabel 2.29 Belanja Urusan Pilihan Bidang Kelautan dan Perikanan Tahun 2015 No. Program Anggaran Realisasi Program pelayanan administrasi perkantoran Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir Program peningkatan kesadaran dan penegakan hukum dalam pendayagunaan sumberdaya laut Program pengembangan budidaya perikanan Program pengembangan perikanan tangkap Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan Program peningkatan kualitas dan akses jaringan perikanan , , , , , , , , , , , , , , , , , ,00 Jumlah , ,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 35

60 f. Bidang Perdagangan Belanja langsung bidang perdagangan dari anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 dengan prioritas dan sasaran pada peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri melalui pengembangan pasar dan distribusi barang/produk, yang terdiri dari: Tabel 2.30 Belanja Urusan Pilihan Bidang Perdagangan Tahun 2015 No. Program Anggaran Realisasi Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri Program peningkatan dan pengembangan ekspor Program pembinaan pedagang kakilima dan asongan , , , , , , , ,00 Jumlah , ,00 g. Bidang Perindustrian Belanja langsung bidang perindustrian dari anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 dengan prioritas dan sasaran pada pengembangan industri kecil dan menengah melalui pembinaan kemampuan ketrampilan kerja masyarakat dalam rangka peningkatan IKM yang memperoleh pengembangan kualitas dan diversifikasi produk, yang terdiri dari: Tabel 2.31 Belanja Urusan Pilihan Bidang Perindustrian Tahun 2015 No. Program Anggaran Realisasi Program pengembangan industri kecil dan menengah Program peningkatan kemampuan teknologi industri Program penataan struktur industri Program pengembangan sentrasentra industri potensial , , , , , , , ,00 Jumlah , ,00 h. Bidang Transmigrasi Belanja langsung bidang transmigrasi dari anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 dengan prioritas dan sasaran pada pengembangan wilayah transmigrasi melalui pengerahan dan fasilitasi perpindahan serta penempatan transmigrasi untuk memenuhi kebutuhan SDM, juga melalui peningkatan kerjasama antar wilayah, antar pelaku dan antar Catatan Atas Laporan Keuangan 36

61 sektor dalam rangka pengembangan kawasan transmigrasi, yang terdiri dari: Tabel 2.32 Belanja Urusan Pilihan Bidang Transmigrasi Tahun 2015 No. Program Anggaran Realisasi 1. Program pengembangan wilayah transmigrasi , ,00 2. Program transmigrasi lokal , ,00 3. Program transmigrasi regional , ,00 Jumlah , , Pembiayaan Pembiayaan daerah dipergunakan untuk menutup defisit anggaran dan memanfaatkan surplus anggaran. Penerimaan pembiayaan daerah tahun anggaran 2015 sebesar Rp ,51 bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) tahun sebelumnya sebesar Rp ,51 dan penerimaan kembali pemberian pinjaman daerah Rp Pengeluaran pembiayaan daerah digunakan untuk pembayaran kelebihan penerimaan pendapatan sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh pembiayaan netto sebesar Rp ,51. Dari perbandingan pendapatan, belanja, dan pembiayaan netto diperoleh Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) tahun berjalan sebesar Rp ,31 sebagai salah satu sumber pendanaan pada tahun berikutnya. Perhitungan SILPA tahun berjalan untuk tahun buku 2015 adalah sebagai berikut : Pendapatan Rp ,82 Belanja (Rp ,02) Pembiayaan Netto Rp ,51 SILPA tahun berjalan Rp ,31 + Catatan Atas Laporan Keuangan 37

62 BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN 3.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan Pengelolaan keuangan daerah yang dicerminkan dalam Anggaran dan Belanja Daerah (APBD) merupakan rencana tahunan pemerintah daerah yang menggambarkan semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang, termasuk di dalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut dalam kurun waktu satu tahun. Berdasarkan Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (IPSAP) Nomor 02 tentang Pengakuan Pendapatan yang Diterima pada Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang menjelaskan ruang lingkup aturan dalam Paragraf 21 Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) Nomor 02 tentang Laporan Realisasi Anggaran Berbasis Kas pada Lampiran I Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah menerapkan penganggaran berbasis kas secara lebih luas mulai tahun Artinya, angka-angka yang telah ditetapkan dalam APBD bukan hanya pendapatan dan belanja yang melalui mekanisme kas daerah, namun juga mencakup pendapatan dan belanja yang tidak melalui kas daerah. Dari sisi pembiayaan, APBD tahun 2015 juga telah berpedoman pada Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (IPSAP) Nomor 03 tentang Pengakuan Penerimaan Pembiayaan yang Diterima pada Rekening Kas Umum Negara/Daerah dan Pengeluaran Pembiayaan yang Dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang menjelaskan ruang lingkup aturan dalam Paragraf 52 PSAP Nomor 02 tentang Laporan Realisasi Anggaran Berbasis Kas pada Lampiran I Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Pada tahun anggaran 2015, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menganggarkan pendapatan sebesar Rp ,52 dan terealisasi sebesar Rp ,82 atau sebesar 102,04%. Dibandingkan dengan realisasi pada tahun anggaran 2014 yang sebesar Rp ,03, realisasi pendapatan tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar Rp ,79 atau 14,89% dari realisasi pendapatan tahun sebelumnya. Sementara dari sisi belanja untuk tahun anggaran 2015, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menganggarkan sebesar Rp ,03 dan terealisasi sebesar Rp ,02 atau sebesar 89,66%. Dibandingkan dengan realisasi pada tahun anggaran 2014 yang sebesar Rp ,18, realisasi belanja tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar Rp ,84 atau sebesar 19,24%. Berikut ini disajikan anggaran pendapatan dan belanja tahun 2015 dan 2014 beserta realisasinya. Catatan Atas Laporan Keuangan 38

63 Tabel 3.1 Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Tahun Anggaran 2015 dan 2014 NO. URAIAN ANGGARAN 2015 REALISASI 2015 % REALISASI Pendapatan , ,82 102, ,03 2. Belanja Daerah , ,02 89, ,18 A. Belanja Tdk Langsung , ,69 88, ,09 B. Belanja Langsung , ,33 90, ,09 Anggaran dan realisasi pendapatan setiap SKPD untuk tahun anggaran 2015 dan 2014 dijelaskan pada tabel 3.2 di bawah ini: Tabel 3.2 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Tahun Anggaran 2015 dan 2014 KODE SKPD ANGGARAN 2015 REALISASI 2015 % REALISASI Dinas Pendidikan , , , , Dinas Kesehatan , ,00 93, , RSUD Blambangan , ,15 113, , RSUD Genteng , ,68 106, , Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang , ,95 127, , Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Badan Lingkungan Hidup Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata , ,00 165, , , ,00 74, , , ,00 118, , , ,00 116, , , ,00 195, , , ,00 132, ,00 0, ,00 0, Dinas Pendapatan , ,15 114, , Pejabat Pengelolaan Keuangan Daerah Badan Pelayanan Perizinan Terpadu , ,89 93, , , ,00 259, , Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan 0,00 0, ,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 39

64 KODE SKPD ANGGARAN 2015 REALISASI 2015 % REALISASI Dinas Peternakan , ,00 125, , DinasKelautan dan Perikanan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan , ,00 113, , , ,00 63, ,00 TOTAL PENDAPATAN , ,82 102, ,03 Sedangkan anggaran dan realisasi belanja setiap SKPD untuk tahun anggaran 2015 dan 2014 dijelaskan pada tabel 3.3 di bawah ini: Tabel 3.3 Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2015 dan 2014 KODE SKPD ANGGARAN 2015 REALISASI 2015 % REALISASI Dinas Pendidikan , ,00 93, , Dinas Kesehatan , ,05 83, , RSUD Blambangan , ,76 91, , RSUD Genteng , ,55 96, , Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Badan Lingkungan Hidup Dinas Kebersihan dan Pertamanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Dinas Koperasi dan Usaha MikroKecil Menengah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Pemuda dan Olah Raga Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kantor Satuan Polisi Pamong Praja , ,45 82, , , ,00 95, , , ,00 95, , , ,12 92, , , ,00 86, , , ,54 97, , , ,00 85, , , ,00 93, , , ,00 92, , , ,00 88, , , ,00 93, , , ,00 94, , , ,00 91, , , ,00 96, , , ,00 86, ,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 40

65 KODE SKPD ANGGARAN 2015 REALISASI 2015 % REALISASI DPRD , ,00 98, , KDH & WKDH , ,00 90, , Sekretariat Daerah , ,00 90, , Sekretariat DPRD , ,06 81, , Dinas Pendapatan , ,00 91, , Inspektorat Kabupaten Badan Kepegawaian dan Diklat Kecamatan Banyuwangi , ,88 94, , , ,75 81, , , ,45 86, , Kecamatan Giri , ,00 90, , Kecamatan Glagah , ,00 92, , Kecamatan Kalipuro , ,00 85, , Kecamatan Licin , ,00 92, , Kecamatan Wongsorejo , ,00 88, , Kecamatan Kabat , ,00 91, , Kecamatan Rogojampi , ,00 92, , Kecamatan Songgon , ,00 91, , Kecamatan Singojuruh , ,00 93, , Kecamatan Srono , ,02 90, , Kecamatan Muncar , ,00 91, , Kecamatan Cluring , ,00 94, , Kecamatan Purwoharjo Kecamatan Tegaldlimo Kecamatan Gambiran Kecamatan Bangorejo Kecamatan Siliragung Kecamatan Pesanggaran , ,00 94, , , ,00 88, , , ,00 94, , , ,00 87, , , ,00 86, , , ,00 92, , Kecamatan Genteng , ,61 90, , Kecamatan Tegalsari , ,00 87, , Kecamatan Sempu , ,00 92, , Kecamatan Glenmore , ,00 88, , Kecamatan Kalibaru , ,00 91, , Kelurahan Taman Baru , ,00 88, , Kelurahan Kertosari , ,00 86, , Kelurahan Lateng , ,00 88, , Kelurahan Penganjuran , ,88 86, ,28 Catatan Atas Laporan Keuangan 41

66 KODE SKPD ANGGARAN 2015 REALISASI 2015 % REALISASI Kelurahan Temenggungan , ,00 88, , Kelurahan Sobo , ,00 87, , Kelurahan Pakis , ,55 87, , Kelurahan Pengantigan Kelurahan Kampung Mandar Kelurahan Kepatihan Kelurahan Karangrejo Kelurahan Sumberejo Kelurahan Singotrunan Kelurahan Panderejo Kelurahan Kampung Melayu Kelurahan Kebalenan Kelurahan Singonegaran Kelurahan Tukangkayu Kelurahan Boyolangu Kelurahan Mojopanggung Kelurahan Penataban , ,00 88, , , ,00 85, , , ,00 81, , , ,00 75, , , ,00 86, , , ,00 83, , , ,00 89, , , ,25 76, , , ,00 76, , , ,00 82, , , ,00 89, , , ,00 82, , , ,00 91, , , ,50 89, , Kelurahan Giri , ,00 80, , Kelurahan Gombengsari , ,00 85, , Kelurahan Klatak , ,00 83, , Kelurahan Kalipuro , ,00 90, , Kelurahan Bulusan , ,00 76, ,00 Kelurahan Banjarsari Kelurahan Bakungan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Pejabat Pengelolaan Keuangan Daerah Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kantor Ketahanan Pangan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kantor Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan , ,00 93, , , ,60 87, , , ,00 88, , , ,00 80, , , ,00 90, , , ,00 93, , , ,00 93, , , ,00 89, , , ,00 94, ,41 Catatan Atas Laporan Keuangan 42

67 KODE SKPD ANGGARAN 2015 REALISASI 2015 % REALISASI Dinas Peternakan , ,00 77, , Dinas Kelautan dan Perikanan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan , ,00 88, , , ,00 89, ,00 TOTAL BELANJA , ,02 89, ,18 Terhadap besaran anggaran dan realisasi belanja per SKPD sesuai tabel 3.3 tersebut, rincian anggaran dan realisasi belanja berdasarkan kelompok belanja per SKPD untuk tahun anggaran 2015 dan 2014 yang dibagi dalam kelompok belanja langsung dan tidak langsung disajikan dalam tabel berikut. Tabel 3.4 Anggaran dan Realisasi Belanja Tidak Langsung Tahun Anggaran 2015 dan 2014 KODE URAIAN ANGGARAN 2015 REALISASI 2015 % REALISASI Dinas Pendidikan , ,00 90, , Dinas Kesehatan , ,00 92, , RSUD Blambangan , ,00 93, , RSUD Genteng , ,00 95, , Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Badan Lingkungan Hidup Dinas Kebersihan dan Pertamanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Pemuda dan Olah Raga Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kantor Satuan Polisi , ,63 92, , , ,00 94, , , ,00 93, , , ,12 89, , , ,00 88, , , ,54 93, , , ,00 93, , , ,00 94, , , ,00 93, , , ,00 91, , , ,00 89, , , ,00 87, , , ,00 93, , , ,00 92, , , ,00 91, ,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 43

68 KODE URAIAN ANGGARAN 2015 REALISASI 2015 % REALISASI 2014 Pamong Praja DPRD , ,00 98, , KDH & WKDH , ,00 90, , Sekretariat Daerah , ,00 91, , Sekretariat DPRD , ,06 93, , Dinas Pendapatan , ,00 88, , Inspektorat Kabupaten , ,88 95, , Badan Kepegawaian dan Diklat , ,75 80, , Kecamatan Banyuwangi , ,45 88, , Kecamatan Giri , ,00 90, , Kecamatan Glagah , ,00 90, , Kecamatan Kalipuro , ,00 84, , Kecamatan Licin , ,00 95, , Kecamatan Wongsorejo , ,00 85, , Kecamatan Kabat , ,00 89, , Kecamatan Rogojampi , ,00 91, , Kecamatan Songgon , ,00 89, , Kecamatan Singojuruh , ,00 92, , Kecamatan Srono , ,02 88, , Kecamatan Muncar , ,00 89, , Kecamatan Cluring , ,00 94, , Kecamatan Purwoharjo , ,00 92, , Kecamatan Tegaldlimo , ,00 85, , Kecamatan Gambiran , ,00 93, , Kecamatan Bangorejo , ,00 84, , Kecamatan Siliragung , ,00 83, , Kecamatan Pesanggaran , ,00 90, , Kecamatan Genteng , ,61 87, , Kecamatan Tegalsari , ,00 84, , Kecamatan Sempu , ,00 90, , Kecamatan Glenmore , ,00 85, , Kecamatan Kalibaru , ,00 89, , Kelurahan Taman Baru , ,00 84, , Kelurahan Kertosari , ,00 82, , Kelurahan Lateng , ,00 85, , Kelurahan Penganjuran , ,88 87, ,28 Catatan Atas Laporan Keuangan 44

69 KODE URAIAN ANGGARAN 2015 REALISASI 2015 % REALISASI Kelurahan Temenggungan , ,00 88, , Kelurahan Sobo , ,00 84, , Kelurahan Pakis , ,00 87, , Kelurahan Pengantigan , ,00 86, , Kelurahan Kampung Mandar , ,00 81, , Kelurahan Kepatihan , ,00 76, , Kelurahan Karangrejo , ,00 68, , Kelurahan Sumberejo , ,00 83, , Kelurahan Singotrunan , ,00 79, , Kelurahan Panderejo , ,00 87, , Kelurahan Kampung Melayu , ,25 74, , Kelurahan Kebalenan , ,00 71, , Kelurahan Singonegaran , ,00 78, , Kelurahan Tukangkayu , ,00 88, , Kelurahan Boyolangu , ,00 79, , Kelurahan Mojopanggung , ,00 88, , Kelurahan Penataban , ,50 89, , Kelurahan Giri , ,00 75, , Kelurahan Gombengsari , ,00 82, , Kelurahan Klatak , ,00 80, , Kelurahan Kalipuro , ,00 90, , Kelurahan Bulusan , ,00 71, , Kelurahan Banjarsari , ,00 91, , Kelurahan Bakungan , ,00 86, , Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Pejabat Pengelolaan Keuangan Daerah Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kantor Ketahanan Pangan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kantor Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan , ,00 87, , , ,00 80, , , ,00 90, , , ,00 90, , , ,00 89, , , ,00 91, , , ,00 89, , Dinas Peternakan , ,00 93, ,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 45

70 KODE URAIAN ANGGARAN 2015 REALISASI 2015 % REALISASI Dinas Kelautan dan Perikanan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan TOTAL BELANJA TIDAK LANGSUNG , ,00 92, , , ,00 88, , , ,69 88, ,09 Tabel 3.5 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung Tahun Anggaran 2015 dan 2014 KODE URAIAN ANGGARAN 2015 REALISASI 2015 % REALISASI Dinas Pendidikan , ,00 105, , Dinas Kesehatan , ,05 77, , RSUD Blambangan , ,76 91, , RSUD Genteng , ,55 96, , Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Badan Lingkungan Hidup Dinas Kebersihan dan Pertamanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Dinas Koperasidan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Pemuda dan Olah Raga Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kantor Satuan Polisi Pamong Praja , ,82 81, , , ,00 95, , , ,00 95, , , ,00 95, , , ,00 84, , , ,00 98, , , ,00 79, , , ,00 89, , , ,00 91, , , ,00 87, , , ,00 94, , , ,00 94, , , ,00 97, , , ,00 85, , DPRD 0,00 0,00 0,00 0, KDH & WKDH 0,00 0,00 0,00 0, Sekretariat Daerah , ,00 89, , Sekretariat DPRD , ,00 79, , Dinas Pendapatan , ,00 94, , Inspektorat Kabupaten , ,00 92, ,70 Catatan Atas Laporan Keuangan 46

71 KODE URAIAN ANGGARAN 2015 REALISASI 2015 % REALISASI Badan Kepegawaian dan Diklat , ,00 84, , Kecamatan Banyuwangi , ,00 80, , Kecamatan Giri , ,00 92, , Kecamatan Glagah , ,00 96, , Kecamatan Kalipuro , ,00 88, , Kecamatan Licin , ,00 82, , Kecamatan Wongsorejo , ,00 96, , Kecamatan Kabat , ,00 97, , Kecamatan Rogojampi , ,00 99, , Kecamatan Songgon , ,00 96, , Kecamatan Singojuruh , ,00 97, , Kecamatan Srono , ,00 97, , Kecamatan Muncar , ,00 99, , Kecamatan Cluring , ,00 97, , Kecamatan Purwoharjo , ,00 98, , Kecamatan Tegaldlimo , ,00 97, , Kecamatan Gambiran , ,00 97, , Kecamatan Bangorejo , ,00 93, , Kecamatan Siliragung , ,00 94, , Kecamatan Pesanggaran , ,00 99, , Kecamatan Genteng , ,00 97, , Kecamatan Tegalsari , ,00 95, , Kecamatan Sempu , ,00 99, , Kecamatan Glenmore , ,00 97, , Kecamatan Kalibaru , ,00 94, , Kelurahan Taman Baru , ,00 98, , Kelurahan Kertosari , ,00 97, , Kelurahan Lateng , ,00 99, , Kelurahan Penganjuran Kelurahan Temenggungan , ,00 84, , , ,00 90, , Kelurahan Sobo , ,00 97, , Kelurahan Pakis , ,55 88, , Kelurahan Pengantigan , ,00 97, , Kelurahan Kampung Mandar , ,00 98, , Kelurahan Kepatihan , ,00 97, ,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 47

72 KODE URAIAN ANGGARAN 2015 REALISASI 2015 % REALISASI Kelurahan Karangrejo , ,00 98, , Kelurahan Sumberejo , ,00 99, , Kelurahan Singotrunan , ,00 98, , Kelurahan Panderejo , ,00 96, , Kelurahan Kampung Melayu , ,00 86, , Kelurahan Kebalenan , ,00 96, , Kelurahan Singonegaran , ,00 95, , Kelurahan Tukangkayu , ,00 95, , Kelurahan Boyolangu , ,00 96, , Kelurahan Mojopanggung , ,00 98, , Kelurahan Penataban , ,00 87, , Kelurahan Giri , ,00 98, , Kelurahan Gombengsari , ,00 98, , Kelurahan Klatak , ,00 97, , Kelurahan Kalipuro , ,00 89, , Kelurahan Bulusan , ,00 95, , Kelurahan Banjarsari , ,00 98, , Kelurahan Bakungan , ,60 88, , Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Pejabat Pengelolaan Keuangan Daerah Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kantor Ketahanan Pangan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kantor Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan , ,00 88, ,00 0,00 0,00 0,00 0, , ,00 90, , , ,00 94, , , ,00 94, , , ,00 88, , , ,00 96, , Dinas Peternakan , ,00 68, , Dinas Kelautan dan Perikanan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah , ,00 87, , , ,00 89, , , ,00 90, ,00 TOTAL BELANJA LANGSUNG , ,33 90, ,09 Catatan Atas Laporan Keuangan 48

73 3.2 Hambatan dan Kendala Dalam Pencapaian Target yang Telah Ditetapkan Permasalahan yang timbul dalam pengelolaan pendapatan daerah selama tahun 2015 adalah sebagai berikut: 1. Pendapatan retribusi pelayanan tera/tera ulang tidak terealisasi karena retribusi tera/tera ulang masih bekerjasama dengan Disperindag Provinsi Jawa Timur (Kemetrologian), dimana terkait dengan bagi hasilnya tergantung kepada regulasi yang berlaku di Pemerintah Provinsi. 2. Realisasi pendapatan retribusi tempat rekreasi dan olah raga tidak dapat mencapai target dikarenakan minimnya kegiatan atau event olahraga yang diselenggarakan selama tahun 2015 memberikan penurunan yang cukup signifikan terhadap penerimaan pendapatan dimaksud. Sebagai contoh yaitu penerimaan sewa Stadion Diponegoro oleh tim sepakbola mengalami penurunan akibat vakumnya kompetisi sepak bola nasional yang dilaksanakan di Banyuwangi. 3. Realisasi pendapatan retribusi izin usaha perikanan tidak dapat mencapai target dikarenakan adanya sentralisasi izin penangkapan ikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan. Pada awalnya izin tersebut merupakan kewenangan dari Pemerintah Kabupaten/Kota, tetapi kemudian kewenangannya dilimpahkan kepada Pemerintah Provinsi. Realisasi belanja tidak dapat tercapai sesuai dengan targetnya dikarenakan oleh: 1. Tambahan penghasilan non sertifikasi guru hanya terserap 15,54% karena jumlah guru/pendidik yang lolos sertifikasi semakin meningkat, sehingga apabila seorang guru sudah mendapatakan dana sertifikasi maka guru/pendidik tersebut tidak bisa mendapatkan dana non sertifikasi. 2. Penyerapan Insentif pemungutan retribusi daerah sebesar 51,08% yang tersebar pada dua SKPD yakni Dinas Pendapatan dan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika. Pada Dinas Pendapatan penyerapan insentif pemungutan retribusi daerah tidak terealisasi maksimal karena rendahnya realisasi pendapatannya sedangkan untuk Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika tidak terserap maksimal dikarenakan realisasi yang terjadi hanya sampai dengan Tribulan ke Tiga (III), sedangkan Tribulan ke Empat (IV) direalisasikan pada tahun berikutnya. 3. Belanja Hibah kepada Badan/lembaga/organisasi swasta terserap 52,97% dan belanja Bansos kepada Kelompok masyarakat tidak terserap karena berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah Pasal 298 ayat (5) yang menyatakan bahwa Belanja hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapat diberikan kepada : a) Pemerintah Pusat; b) Pemerintah Daerah lain; c) Badan usaha milik negara atau BUMD; dan /atau d) Badan, lembaga, dan organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum Indonesia. Dengan adanya peraturan tersebut maka hibah kepada badan/lembaga/organisasi swasta dan belanja Bansos kepada kelompok masyarakat hanya diberikan pada yang berbadan hukum Indonesia. Catatan Atas Laporan Keuangan 49

74 4. Belanja tidak terduga juga tidak dapat terserap karena tidak adanya kejadian yang bersifat tanggap darurat. 5. Belanja premi asuransi tidak dapat direalisir karena adanya perubahan kebijakan menggunakan BPJS kesehatan, sehingga pembayaran premi asuransi dilakukan melalui pemotongan gaji setiap anggota DPRD. 6. Belanja Modal pengadaan alat angkutan darat bermotor jeep dan station wagon yang terdapat di DPU Pengairan dan DPU Bina Marga tidak dapat terserap karena penyedia barang tidak dapat memenuhi pengadaan barang tersebut dengan nilai kontrak yang telah ditetapkan oleh pemerintah. 7. Belanja barang yang akan diserahkan kepada masyarakat/pihak ketiga hanya terserap sebesar 8,31% karena adanya kebijakan baru tentang hibah dan bansos tahun 2015 yaitu organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum yayasan atau organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum perkumpulan yang telah mendapatkan pengesahan badan hukum dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai ketentuan perundang- undangan. Belanja barang yang akan diserahkan kepada masyarakat/pihak ketiga berupa pengadaan bibit ternak, belanja bahan obat-obatan dan juga alat dan mesin peternakan. Semua kelompok ternak yang akan diberi hibah/bantuan belum berbadan hukum. Sehubungan adanya hambatan-hambatan tersebut, terdapat beberapa langkah antisipatif yang sudah dilakukan, yaitu: 1. Melakukan perencanaan yang matang pada saat penyusunan anggaran kegiatan yang didasarkan pada perubahan-perubahan yang mungkin terjadi, sehingga dapat meminimalisir pelaksanaan suatu kegiatan. 2. Mengupayakan penerima hibah dan bantuan social yang sudah berbadan hukum. 3. Meningkatkan koordinasi pengelolaan keuangan dengan fasilitasi pembinaan yang dilakukan secara proaktif dan intensif. Catatan Atas Laporan Keuangan 50

75 BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah adalah prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-aturan dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh pemerintah daerah sebagai pedoman dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah daerah untuk memenuhi kebutuhan pengguna laporan keuangan dalam rangka meningkatkan keterbandingan laporan keuangan terhadap anggaran, antar periode maupun antar entitas. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memiliki kebijakan akuntansi yang sudah ditetapkan secara formal terkait dengan perlakuan akuntansi dalam sistem pencatatan administrasi pengelolaan keuangan daerah yaitu Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah sebagaimana diubah pertama kali dengan Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 54 Tahun 2015, dengan pokok-pokok kebijakan sebagai berikut: 4.1 Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan Tanggung jawab laporan keuangan berada di pusat pimpinan entitas. Dalam aktivitas laporan keuangan, entitas dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu entitas akuntansi dan entitas pelaporan. Entitas akuntansi adalah unit pemerintahan pengguna anggaran/pengguna barang dan oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan. Entitas akuntansi dalam hal ini adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang berada di lingkup Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan daerah yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan. Entitas pelaporan dalam hal ini adalah Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. 4.2 Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan Kabupaten Banyuwangi menerapkan kebijakan akuntansi berbasis akrual untuk penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah tahun Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar, sedangkan Laporan Realisasi Anggaran (LRA) menggunakan basis kas sehingga pendapatan-lra diakui pada saat diterima di rekening Kas Umum Daerah atau diterima oleh SKPD dan Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah atau dikeluarkan oleh SKPD. 4.3 Basis Pengukuran yang mendasari Penyusun Laporan Keuangan Basis pengukuran yang mendasari penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi adalah sebagai berikut: Pengukuran Pendapatan Pendapatan diukur dan dicatat berdasarkan asas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan secara bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan biaya operasional atau pengeluaran). Dalam penerapannya, pendapatan dipilah menjadi 2 (dua), yakni: Catatan Atas Laporan Keuangan 51

76 1) Pendapatan-LO Pendapatan-LO adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambahan ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali. Pendapatan-LO diakui setelah diterbitkan penetapan Surat Keputusan atas pendapatan terkait atau pada saat pendapatan direalisasi. 2) Pendapatan-LRA Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Daerah yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak Pemerintah Daerah dan tidak perlu dibayar kembali oleh Pemerintah Daerah. Pendapatan-LRA menggunakan basis kas sehingga pendapatan LRA diakui pada saat diterima direkening Kas Umum Daerah atau diterima oleh SKPD Pengukuran Beban dan Belanja Terdapat dua definisi terkait pengeluaran pemerintah daerah dimana dalam LRA disebut dengan belanja, sedangkan dalam LO disebut dengan beban. 1) Beban Beban merupakan penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih. Beban diukur dan diakui dengan basis akuntansi akrual sebesar beban yang terjadi selama periode pelaporan. 2) Belanja Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah daerah. Belanja diakui berdasarkan basis akuntansi kas, dan diukur berdasarkan nilai nominal yang dikeluarkan dan tercantum dalam dokumen pengeluaran yang sah dari Rekening Kas Umum Daerah dan atau Rekening Bendahara Pengeluaran berdasarkan azas bruto Pengukuran Transfer Transfer adalah penerimaan atau pengeluaran uang oleh suatu entitas pelaporan dari/kepada entitas pelaporan lain, termasuk dana perimbangan dan dana bagi hasil. Transfer masuk atau keluar diukur dan dicatat berdasarkan jumlah uang yang diterima atau keluar di Rekening Kas Umum Daerah. Sedangkan dana transfer diukur dan dicatat berdasarkan hasil rekonsiliasi dana transfer pada akhir tahun Pengukuran Pembiayaan Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah daerah, baik penerimaan maupun pengeluaran yang perlu dibayar atau akan diterima kembali, yang dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran. Pengukuran pembiayaan menggunakan mata uang rupiah didasarkan pada nilai sekarang kas yang diterima atau yang akan diterima oleh Catatan Atas Laporan Keuangan 52

77 nilai sekarang kas yang dikeluarkan atau yang akan dikeluarkan. Sedangkan untuk pembiayaan yang diukur dengan mata uang asing, dikonversi ke mata uang rupiah berdasarkan nilai tukar (kurs tengah Bank Indonesia) pada tanggal transaksi pembiayaan Pengukuran Kas dan Setara Kas Kas merupakan uang tunai dan saldo simpanan di bank, sedangkan Setara Kas merupakan investasi jangka pendek yang sangat likuid yang siap dijabarkan menjadi kas serta bebas dari risiko perubahan nilai yang signifikan. Suatu investasi disebut setara kas jika investasi dimaksud mempunyai masa jatuh tempo kurang dari 3 bulan dari tanggal perolehannya. Kas dicatat sebesar nilai nominal yang artinya disajikan sebesar nilai rupiahnya. Apabila terdapat kas dalam bentuk valuta asing, maka dikonversi menjadi rupiah menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca. Dalam saldo kas juga termasuk penerimaan yang harus disetorkan kepada pihak ketiga berupa Utang PFK. Kas dan setara kas yang diakui, terdiri dari: 1) Kas di Kas Daerah Kas di Kasda merupakan kas yang pengelolaannya menjadi tanggung jawab Bendahara umum Daerah (BUD) berasal dari saldo kas di rekening Giro Daerah dan seluruh Deposito yang ditanamkan pada Bank Persepsi. 2) Kas di Bendahara Pengeluaran Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan kas yang menjadi tanggung jawab/dikelola oleh Bendahara Pengeluaran SKPD yang berasal dari sisa uang yang harus dipertanggungjawabkan sampai dengan akhir periode akuntansi, tetapi belum disetor ke kas daerah per tanggal neraca. Kas di Bendahara Pengeluaran mencakup seluruh saldo rekening Bendahara Pengeluaran, uang logam, uang kertas, dan lain-lain kas. 3) Kas di Bendahara Penerimaan Kas di Bendahara Penerimaan mencakup seluruh kas, baik itu saldo rekening di bank maupun saldo uang tunai, yang berada dibawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang sumbernya berasal dari dana penerimaan yang belum disetor ke Kasda. Meskipun dalam ketentuannya Bendahara Penerimaan wajib menyetor seluruh penerimaan dalam waktu 24 (dua puluh empat) jam, namun tidak tertutup kemungkinan terdapat saldo penerimaan yang belum disetorkan dalam rekening bendahara penerimaan. 4) Kas di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Kas di BLUD mencakup seluruh kas, baik itu saldo rekening di bank maupun saldo uang tunai yang berada di bawah tanggung jawab SKPD yang menerapkan pola pengelolaan keuangan BLUD. 5) Kas Lainnya Kas Lainnya mencakup seluruh kas, baik itu saldo rekening di bank maupun saldo uang tunai yang pengelolaannya diluar mekanisme Kas Daerah dan BLUD serta menjadi tanggung jawab entitas pelaksana teknis. Catatan Atas Laporan Keuangan 53

78 4.3.6 Pengukuran Piutang Piutang adalah hak pemerintah daerah untuk menerima pembayaran dari entitas lain termasuk wajib pajak/bayar atas kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Piutang diakui saat timbul klaim/hak untuk menagih uang atau manfaat ekonomi lainnya kepada entitas lain, dan dicatat sebesar nilai nominal yang tercantum dalam tagihan. 1) Piutang Pajak/Piutang Retribusi Piutang pajak/piutang retribusi dicatat berdasarkan surat ketetapan pajak atau retribusi daerah yang pembayarannya belum diterima sampai akhir periode akuntansi. 2) Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran Pemerintah daerah seringkali melakukan penjualan aset tetap yang dimiliki, misalnya lelang kendaraan roda 4 (empat) atau penjualan angsuran rumah dinas. Biasanya penjualan dilakukan kepada pegawai dengan cara mengangsur. Penjualan aset yang tidak dipisahkan pengelolaannya dan biasanya diangsur lebih dari 12 (dua belas) bulan disebut sebagai tagihan penjualan angsuran. Bagian lancar tagihan penjualan angsuran merupakan reklasifikasi tagihan penjualan angsuran jangka panjang kedalam piutang jangka pendek. Reklasifikasi ini karena adanya tagihan angsuran jangka panjang yang jatuh tempo pada tahun berjalan. Reklasifikasi ini dilakukan untuk tujuan penyusunan neraca karena pembayaran atas tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo dalam kurun waktu satu tahun atau kurang diakui sebagai bagian lancar tagihan penjualan angsuran. Bagian lancar tagihan penjualan angsuran dicatat sebesar nilai nominal yaitu sejumlah tagihan penjualan angsuran yang harus diterima dalam waktu satu tahun. Untuk mendapatkan saldo bagian lancar tagihan penjualan angsuran, pada saat penyusunan neraca dihitung berapa bagian dari tagihan penjualan angsuran yang akan jatuh tempo dalam tahun depan. 3) Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan (TP) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) Bendahara, pegawai negeri bukan bendahara, atau pejabat lain yang melanggar hukum atau melalaikan kewajiban yang dibebankan kepadanya secara langsung merugikan keuangan Negara/Daerah, wajib mengganti kerugian tersebut. Sejumlah kewajiban untuk mengganti kerugian tersebut dikenal dengan istilah Tuntutan Perbendaharaan (TP) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR). Bagian lancar TP/TGR merupakan reklasifikasi lain-lain aset yang berupa aset lancar disebabkan adanya TP/TGR jangka panjang yang jatuh tempo pada tahun berikutnya. Reklasifikasi ini dilakukan hanya untuk tujuan penyusunan neraca karena penerimaan kembali dari TP/TGR akan mengurangi akun TP/TGR bukan bagian lancar TP/TGR. TP/TGR yang harus diterima dalam waktu satu tahun diakui sebagai bagian lancar TP/TGR. Bagian lancar TGR dicatat sebesar nilai nominal yaitu sejumlah rupiah Tuntutan Ganti Rugi yang akan diterima dalam waktu satu tahun. Untuk mendapatkan saldo bagian lancar TGR. Pada saat penyusunan Catatan Atas Laporan Keuangan 54

79 neraca perlu dihitung beberapa bagian dari TGR yang akan jatuh tempo tahun depan. 4) Piutang Lainnya Akun piutang lainnya digunakan untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan pengakuan piutang diluar bagian lancar tagihan penjualan angsuran, bagian lancar pinjaman kepada BUMN/D, Bagian lancar tuntutan perbendaharaan, bagian lancar tuntutan ganti rugi, dan piutang pajak. Piutang lainnya dicatat sebesar nilai nominal yaitu sebesar nilai rupiah piutang yang belum dilunasi. 5) Piutang Tak Tertagih Piutang tak tertagih adalah bagian dari piutang yang tidak dapat diselesaikan pembayarannya oleh pihak ketiga. Perlakuan akuntansi terhadap piutang tak tertagih adalah dihapuskan pada tahun anggaran bersangkutan dengan mengurangi jumlah piutang dan mengurangi jumlah ekuitas dana lancar. Piutang disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan, oleh karenanya terhadap piutang yang diperkirakan tidak akan tertagih dilakukan penyisihan, dengan ketentuan sebagai berikut : 1) Aset berupa piutang di neraca disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value), oleh karena itu nilai piutang tidak tertagih merupakan cadangan yang harus terbentuk sebesar persentase tertentu dari akun piutang berdasarkan umur piutang. Penyisihan piutang yang didasarkan pada umur piutang dibedakan dalam 4 (empat) jenis, yaitu: Lancar, Kurang Lancar, Diragukan dan Macet. 2) Penyajian Nilai piutang tidak tertagih akan dicantumkan dalam laporan keuangan pada catatan atas laporan keuangan selama piutang pokok masih tercantum atau belum dihapuskan sesuai dengan peraturan yang berlaku. 3) Besarnya prosentase penyisihan piutang tidak tertagih yang didasarkan pada umur piutang ditetapkan sebagai berikut: a. Piutang lancar, nilai penyisihannya ditentukan sebesar 5% (lima persen); b. Piutang kurang lancar, nilai penyisihannya ditentukan sebesar 10% (sepuluh persen); c. Piutang diragukan nilai penyisihannya ditentukan sebesar 50% (lima puluh persen); d. Piutang macet, nilai penyisihannya ditentukan sebesar 100%(seratus persen). 4) Jurnal untuk mencatat penyisihan piutang bukan merupakan beban belanja, tetapi merupakan pengurang agar nilai piutang dapat disajikan di neraca sesuai dengan nilai yang diharapkan dapat direalisasikan (net realizable value). 5) Penyajian penyisihan piutang di neraca merupakan unsur pengurang dari piutang yang bersangkutan. 6) Pemberhentian pengakuan atas piutang dapat dilakukan dengan cara: a. Pelunasan (membayar tunai) atau melaksanakan sesuatu sehingga tagihan tersebut selesai/lunas. b. Penghapusbukuan (write down) Catatan Atas Laporan Keuangan 55

80 Penghapusbukuan piutang merupakan proses dan keputusan akuntansi yang berlaku agar nilai piutang dapat dipertahankan sesuai dengan nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value). Kriteria penghapusbukuan adalah sebagai berikut : (1) Penghapusbukuan harus memberi manfaat yang lebih besar daripada kerugian penghapusbukuan. (2) Perlu kajian yang mendalam tentang dampak hukum dari penghapusbukuan pada neraca pemerintah, apabila perlu sebelum difinalisasi dan diajukan kepada pengambil keputusan penghapusbukuan. (3) Penghapusbukuan berdasarkan keputusan Bupati yang menyatakan hapus tagih perdata dan atau hapus buku. Pengambilan keputusan penghapusbukuan dilakukan berdasarkan suatu sistem nominasi untuk dihapusbukukan atas usulan berjenjang yang bertugas melakukan analisis dan usulan penghapusbukuan tersebut. c. Penghapustagihan (write off) Penghapustagihan dilakukan dengan mempertimbangkan konsekuensi ekonomi, kemungkinan hilangnya hak tagih dan atau menerima tagihan. Penghapustagihan piutang harus berdasarkan kriteria, prosedur dan kebijakan yang menghasilkan keputusan hapus tagih bagi pemerintah daerah secara hukum dan ekonomi. Kriteria penghapustagihan sebagai berikut: (1) Penghapustagihan karena mengingat jasa-jasa pihak yang berutang kepada Negara. (2) Penghapustagihan sebagai suatu sikap menyejukkan, membuat citra penagih menjadi lebih baik. (3) Penghapustagihan sebagai sikap berhenti menagih, menggambarkan situasi tak mungkin tertagih melihat kondisi pihak tertagih. (4) Penghapustagihan untuk restrukturisasi penyehatan utang. (5) Penghapustagihan setelah cara penagihan gagal atau tidak mungkin diterapkan. (6) Penghapustagihan sesuai hukum perdata umumnya hukum kepailitan, hukum industri, hukum pasar modal, hukum pajak, melakukan benchmarking kebijakan/peraturan write off di Negara lain. d. Penerimaan Tunai Atas Piutang Yang Telah Dihapusbukukan Suatu piutang yang telah dihapusbukukan, ternyata dikemudian hari diterima pembayaran/pelunasan, maka penerimaan tersebut dicatat sebagai penerimaan kas pada periode yang bersangkutan dengan lawan perkiraan penerimaan pendapatan atau pembiayaan tergantung dari jenis piutang. e. Restrukturisasi Restrukturisasi adalah upaya perbaikan yang dilakukan terhadap debitur yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya yang meliputi pemberian keringanan hutang, persetujuan angsuran atau persetujuan penundaan pembayaran. Catatan Atas Laporan Keuangan 56

81 4.3.7 Pengukuran Persediaan Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah daerah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Persediaan dicatat berdasarkan metode perpetual dimana fungsi akuntansi selalu mencatat nilai persediaan setiap ada persediaan yang masuk maupun keluar. Pengukuran pemakaian persediaan dihitung berdasarkan catatan jumlah unit yang dipakai dikalikan dengan nilai per unit biaya perolehannya. Untuk penerimaan dan pengeluaran fisik barang yang mempunyai kadaluarsa, diterapkan praktek bisnis yang sehat guna meminimalisirkan adanya barang yang rusak/usang, sedangkan pengeluarannya menggunakan metode penilaian FIFO. Pengakuan beban persediaan diakui ketika persediaan telah dipakai atau dikonsumsi sebesar jumlah unit yang dipakai dikalikan nilai per unit biaya perolehannya. Dalam hal terjadi selisih antara catatan persediaan dan hasil stock opname yang disebabkan karena persediaan usang, kadaluarsa atau rusak maka selisih persediaan dapat diperlakukan sebagai beban, sedangkan jika dikarenakan persediaan hilang maka selisih persediaan dapat diperlakukan sebagai kerugian daerah. Persediaan disajikan sebesar: 1) Biaya Perolehan apabila Diperoleh dengan Pembelian Biaya perolehan persediaan meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya penanganan dan biaya lainnya yang secara langsung dapat dibebankan pada perolehan persediaan. Potongan harga, rabat, dan lainnya yang serupa mengurangi biaya perolehan. 2) Harga pokok produksi apabila Diperoleh dengan Memproduksi Sendiri Harga pokok produksi persediaan meliputi biaya langsung yang terkait dengan persediaan yang diproduksi dan biaya tidak langsung yang dialokasikan secara sistematis berdasarkan ukuran-ukuran yang digunakan pada saat penyusunan rencana kerja dan anggaran. 3) Nilai Wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan Harga/nilai wajar persediaan meliputi nilai tukar aset atau penyelesaian kewajiban antar pihak yang memahami dan berkeinginan melakukan transaksi wajar Pengukuran Investasi Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomi seperti bunga, dividen dan royalty atau manfaat sosial, sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah daerah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. 1) Pengukuran Investasi dilakukan berdasarkan: a) Dicatat Sebesar Nilai Perolehan Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga misalnya saham dan obligasi jangka pendek dicatat sebesar biaya perolehannya meliputi harga transaksi itu sendiri ditambah komisi perantara jual beli, Catatan Atas Laporan Keuangan 57

82 jasa bank, dan biaya lainnya yang timbul dalam rangka perolehan tersebut. Investasi non permanen misalnya dalam bentuk pembelian obligasi jangka panjang dan investasi yang dimaksudkan tidak untuk dimiliki berkelanjutan, dinilai sebesar nilai perolehannya. Investasi jangka panjang yang bersifat permanen misalnya penyertaan modal Pemerintah dicatat sebesar biaya perolehannya meliputi harga investasi itu sendiri ditambah biaya lainnya yang timbul dalam rangka perolehan investasi tersebut. Apabila investasi jangka panjang diperoleh dari pertukaran aset Pemerintah, maka nilai investasi yang diperoleh Pemerintah adalah sebesar biaya perolehannya. b) Dicatat Sebesar Nilai Wajar Untuk beberapa jenis investasi, terdapat pasar aktif yang dapat membentuk nilai pasar, dalam hal investasi yang demikian nilai pasar dipergunakan sebagai dasar penerapan nilai wajar. Apabila investasi jangka panjang diperoleh dari pertukaran aset Pemerintah, maka nilai investasi yang diperoleh Pemerintah adalah sebesar nilai wajar investasi tersebut jika harga perolehannya tidak ada. Apabila investasi dalam bentuk surat berharga diperoleh tanpa biaya perolehan, maka investasi dinilai berdasar nilai wajar investasi pada tanggal nilai perolehannya yaitu sebesar harga pasar. c) Dicatat Sebesar Nilai Nominal Investasi jangka pendek dalam bentuk non saham, misalnya dalam bentuk deposito jangka pendek dicatat sebesar nilai nominal deposito tersebut. d) Dicatat Sebesar Nilai Tercatat atau Nilai Wajar Lainnya Investasi yang tidak memiliki pasar yang aktif dapat dipergunakan nilai nominal, nilai tercatat, atau nilai wajar lainnya. Apabila tidak ada nilai wajar, biaya perolehan setara kas yang diserahkan atau nilai wajar aset lain yang diserahkan untuk memperoleh investasi tersebut. Investasi non permanen dalam bentuk penanaman modal diproyek-proyek pembangunan Pemerintah dinilai sebesar biaya pembangunan termasuk biaya yang dikeluarkan untuk perencanaan dan biaya lain yang dikeluarkan dalam rangka penyelesaian proyek sampai proyek tersebut diserahkan kepada pihak ketiga. 2) Penilaian Investasi Pemerintah daerah dilakukan dengan 3 metode yaitu: a) Metode Biaya Metode Biaya adalah suatu metode akuntansi yang mencatat nilai investasi sebesar biaya perolehan. Metode ini digunakan pada investasi dengan kepemilikan kurang dari 20%. b) Metode Ekuitas Metode Ekuitas adalah suatu metode akuntansi yang mencatat nilai investasi awal berdasarkan harga perolehan. Nilai investasi tersebut disesuaikan dengan perubahan bagian investor atas kekayaan bersih/ekuitas dari Badan Usaha Penerima Investasi yang terjadi Catatan Atas Laporan Keuangan 58

83 sesudah perolehan awal investasi. Metode ini digunakan padan kepemilikan lebih dari 20% atau kurang dari 20% tetapi memiliki pengaruh yang signifikan. c) Metode Nilai Bersih yang dapat Direalisasikan Metode Nilai Bersih yang dapat Direalisasikan (Net Realizable Value) digunakan jika kepemilikan investasi pemerintah bersifat Non Permanen-Dana bergulir. Pada saat perolehan dana bergulir, dana bergulir dicatat sebesar harga perolehan dana bergulir. Tetapi secara periodik, dilakukan penyesuaian terhadap dana bergulir sehingga nilai dana bergulir yang tercatat di neraca menggambarkan nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value). Penyajian dana bergulir di neraca dilaksanakan dengan mengurangkan perkiraan dana bergulir diragukan tertagih dari dana bergulir yang dicatat sebesar harga perolehan, ditambah dengan perguliran dana yang berasal dari pendapatan dana bergulir Pengukuran Aset Tetap Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah daerah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Nilai Aset Tetap diukur dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan. 2) Biaya perolehan aset tetap yang dibangun dengan cara swakelola meliputi biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak langsung termasuk biaya perencanaan dan pengawasan, perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan, dan semua sewa lainnya yang terjadi berkenaan dengan pembangunan aset tetap tersebut. 3) Kapitalisasi Aset Nilai satuan minimum kapitalisasi aset tetap adalah pengeluaran pengadaan baru dan penambahan nilai aset tetap dari hasil pengembangan, reklasifikasi, renovasi, perbaikan atau restorasi. Nilai satuan minimum kapitalisasi aset tetap digunakan untuk menentukan nilai perolehan minimum suatu aset yang harus dikapitalisasi Penyusutan Aset Tetap Aset tetap merupakan komponen aset operasi Pemerintah yang penting dalam menjalankan operasional Pemerintah. Aset tetap memiliki sifat yang rentan terhadap penurunan kapasitas sejalan dengan penggunaan dan pemanfaatnya. Oleh karena itu informasi tentang nilai aset tetap harus disajikan secara memadai agar dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dalam pengelolaan aset. Salah satu informasi yang sangat dibutuhkan dalam pengambilan keputusan yang terkait dalam pengelolaan aset tetap adalah nilai wajar aset. Penyajian wajar atas nilai aset tetap dapat dipenuhi melalui penetapan kebijakan penyusutan. Catatan Atas Laporan Keuangan 59

84 Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan dan masih dipergunakan. Nilai penyusutan untuk masing-masing periode diakui sebagai pengurang nilai tercatat aset tetap dalam neraca dan beban penyusutan dalam laporan operasional. Metode penyusutan yang dipergunakan adalah metode garis lurus (straight line method). Perbaikan/pemeliharaan yang dilakukan atas suatu aset tetap dapat menambah masa manfaat atau menambah kapasitas aset tetap yang bersangkutan. Pengeluaran tersebut mempengaruhi nilai yang dapat disusutkan, perkiraan output dan bahkan masa manfaat aset tetap yang bersangkutan. Biaya perbaikan/pemeliharaan aset tetap dipilah dalam 4 (empat) Jenis Pemeliharaan, yaitu pemeliharaan ringan, sedang, dan berat dan pemeliharaan yang tidak menambah umur ekonomis aset. 1. Pemeliharaan Ringan adalah biaya pemeliharaan sebesar <30% (kurang dari tiga puluh persen) dari akumulasi harga perolehannya. 2. Pemeliharaan Sedang adalah biaya pemeliharaan sebesar 30%-50% (tiga puluh persen sampai dengan lima puluh persen) dari akumulasi harga perolehannya. 3. Pemeliharaan Berat adalah biaya pemeliharaan sebesar >50% (lebih dari lima puluh persen) dari akumulasi harga perolehannya. 4. Pemeliharaan yang tidak menambah umur ekonomis aset tetap diberlakukan pada pemeliharaan yang secara teknis tidak secara langsung menambah masa manfaat suatu aset. Namun nilai pengeluarannya tetap dapat dikapitalisasi tanpa menambah umur ekonomis aset tetap yang bersangkutan Pengukuran Konstruksi Dalam Pengerjaan Kontruksi Dalam Pengerjaan adalah aset-aset tetap yang sedang dalam proses pembangunan. Kontruksi Dalam Pengerjaan dicatat sebesar biaya perolehan, yang meliputi: 1) Biaya yang berhubungan langsung dengan kegiatan konstruksi; 2) Biaya yang dapat diatribusikan pada kegiatan pada umumnya dan dapat dialokasikan ke konstruksi tersebut; dan 3) Biaya lain yang secara khusus dibebankan sehubungan konstruksi yang bersangkutan Pengukuran Aset Lainnya Aset lainnya merupakan aset pemerintah daerah yang tidak dapat diklasifikasikan sebagai aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap dan dana cadangan yang memiliki peranan yang cukup penting bagi pemerintah daerah karena mampu memberikan manfaat ekonomis dan jasa potensial (potential service) di masa depan. Aset lainnya dibagi dalam 4 (empat) kelompok yaitu: 1) Tagihan Jangka Panjang. a) Tagihan Penjualan Angsuran, diukur sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang bersangkutan. Catatan Atas Laporan Keuangan 60

85 b) Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah, diukur sebesar nilai nominal dalam Surat Keputusan Pembebanan Kerugian Daerah. 2) Kemitraan dengan Pihak Ketiga a) Sewa, diukur sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara sewa aset yang bersangkutan. b) Kerjasama Pemanfaatan (KSP), diukur sebesar nilai bersih yang tercatat pada saat perjanjian atau nilai wajar pada saat perjanjian. c) Bangun Guna Serah/BOT, diukur sebesar nilai buku aset tetap yang diserahkan oleh pemerintah daerah kepada pihak ketiga/investor untuk membangun aset tersebut. d) Bangun Serah Guna/BTO, diukur sebesar nilai perolehan aset tetap yang dibangun yaitu sebesar nilai aset tetap yang diserahkan pemerintah daerah ditambah dengan nilai perolehan aset yang dikeluarkan oleh pihak ketiga/investor untuk membangun aset tersebut. 3) Aset Tidak Berwujud (ATB) ATB diukur dengan harga perolehannya. Terhadap ATB dilakukan amortisasi, kecuali atas ATB yang memiliki masa manfaat tak terbatas. Amortisasi adalah penyusutan terhadap ATB yang dialokasikan secara sistematis dan rasional selama masa manfaatnya. Amortisasi dilakukan setiap akhir periode dengan metode garis lurus. Untuk ATB berupa piranti lunak (software) jika tidak diketahui adanya masa manfaat terkait masa operasionalnya, maka masa manfaatnya ditetapkan selama 5 tahun. 4) Aset Lain-Lain, adalah aset tetap yang dimaksudkan untuk dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah daerah direklasifikasi ke dalam aset lain-lain menurut nilai tercatat/nilai bukunya Pengukuran Kewajiban Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah daerah. Perlakuan akuntansi terhadap akun kewajiban adalah sebagai berikut: 1) Kewajiban diukur dengan nilai nominal mata uang rupiah yang harus dibayar kembali. Kewajiban yang diukur dalam mata uang asing dikonversikan kemata uang rupiah berdasarkan nilai tukar/kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal transaksi. 2) Biaya perolehan atas kewajiban mencerminkan nilai kewajiban pemerintah daerah pada saat pertama kali transaksi berlangsung seperti nilai yang tertera pada lembar surat utang pemerintah daerah. Aliran ekonomi setelahnya, seperti transaksi pembayaran, perubahan penilainya dikarenakan perubahan kurs valuta asing, dan perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut. Penggunaan nilai nominal dalam nilai kewajiban mengikuti karakteristik dari masing-masing pos. 3) Akun Kewajiban diklasifikasikan menjadi: a) Kewajiban Jangka Pendek, merupakan utang yang harus dibayar kembali/jatuh tempo dalam satu periode akuntansi. Meliputi bagian lancar utang jangka Catatan Atas Laporan Keuangan 61

86 panjang, utang kepada pihak ketiga, utang bunga dan utang perhitungan pihak ketiga. b) Kewajiban Jangka Panjang, merupakan utang yang harus dibayar kembali/jatuh tempo lebih dari satu periode akuntansi. Meliputi pinjaman utang perbankan dan utang jangka panjang lainnya Pengukuran Ekuitas Akun ini terdiri dari: 1) Ekuitas Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah daerah yang merupakan selisih antara asset dan kewajiban permerintah daerah. Saldo Ekuitas pada tanggal laporan berasal dari Ekuitas awal ditambah /dikurang oleh Surplus/Defisit LO dan perubahan lainnya seperti koreksi nilai persedian, selisih evaluasi Aset Tetap, dan lain-lain. 2) Ekuitas SAL Ekuitas SAL digunakan untuk mencatat akun perantara dalam rangka penyusunan Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan Perubahan SAL mencakup antara lain Estimasi Pendapatan, Estimasi Penerimaaan Pembiayaan, Apropriasi Belanja, Apropriasi Pengeluaran Pembiayaan, dan Estimasi Perubahan SAL, Surplus/Defisit-LRA. 3) Ekuitas Untuk Dikonsolidasikan Ekuitas untuk dikonsolidasikan digunakan untuk mencatat reciprocal account untuk kepentingan konsolidasi, yang mencakup Rekening Koran PPKD/SKPD. 4.4 Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam SAP Koreksi Kesalahan atas penyajian akun/pos yang secara signifikan tidak sesuai dengan yang seharusnya yang mempengaruhi laporan keuangan periode berjalan atau periode sebelumnya dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Kesalahan tidak berulang a) Kesalahan tidak berulang yang terjadi pada periode berjalan Kesalahan jenis ini, dilakukan dengan melakukan pembetulan pada akun yang bersangkutan dalam periode berjalan. b) Kesalahan tidak berulang yang terjadi pada periode sebelumnya Apabila kesalahan terjadi pada periode sebelumnya namun belum diterbitkan laporan keuangan, maka cukup dilakukan pembetulan pada akun yang bersangkutan. Akan tetapi, jika kesalahan baru ditemukan setelah diterbitkan laporan keuangan, maka perlakuannya adalah sebagai berikut: Koreksi kesalahan atas pengeluaran belanja yang mengakibatkan penambahan kas, dilakukan dengan pembetulan pada akun Pendapatan lain-lain LRA. Sedangkan apabila mengakibatkan pengurangan kas, maka dilakukan pembetulan pada akun Saldo Anggaran Lebih Koreksi kesalahan atas penerimaan pendapatan baik menambah maupun mengurangi posisi kas, maka dilakukan dengan pembetulan pada akun kas dan akun ekuitas. Catatan Atas Laporan Keuangan 62

87 2) Kesalahan berulang Kesalahan berulang dan sistemik adalah kesalahan yang disebabkan sifat alamiah (normal) dari jenis transaksi tertentu yang diperkirakan akan terjadi secara berulang. Kesalahan jenis ini tidak memerlukan koreksi melainkan dicatat pada saat terjadi pengeluaran kas untuk mengembalikan kelebihan pendapatan dengan mengurangi pendapatan-lra maupun pendapatan-lo yang bersangkutan. Catatan Atas Laporan Keuangan 63

88 BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN 5.1 Rincian Dari Penjelasan Masing - Masing Pos Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah LAPORAN REALISASI ANGGARAN Laporan Realisasi Anggaran (LRA) menyajikan ikhtisar sumber, alokasi, dan pemakaian sumber daya keuangan dalam pengelolaan instansi pemerintah yang menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam satu periode pelaporan.unsur yang dicakup LRA meliputi pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan. Tahun 2015 Tahun Pendapatan , ,03 Pendapatan terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), pendapatan transfer, dan lain-lain pendapatan yang sah. Pada tahun 2015, anggaran pendapatan pada tahun 2015 adalah sebesar Rp ,52 sedangkan realisasinya adalah sebesar Rp ,82 atau sebesar 102,04%. Jika dibandingkan dengan realisasi pendapatan tahun 2014, realisasi pendapatan pada tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar Rp ,79 atau sebesar 14,89%. Rincian anggaran dan realisasi masing-masing kelompok pendapatan tahun 2015 dan 2014 dijelaskan pada tabel di bawah ini : No. Tabel 5.1 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Tahun 2015 dan 2014 Anggaran TA 2015 Realisasi TA 2015 % Realisasi TA Pendapatan asli daerah , ,82 114, ,03 2. Pendapatan transfer , ,00 98, ,00 3. Lain-Lain pendapatan yang sah , ,00 126, ,00 TOTAL , ,82 102, ,03 a. Pendapatan Asli Daerah Realisasi pendapatan asli daerah tahun 2015 adalah sebesar Rp ,82. Berikut ini merupakan rincian anggaran dan realisasi masing-masing jenis rekening pendapatan asli daerah tahun 2015: No. Tabel 5.2 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Anggaran Realisasi 1. Pajak daerah , ,15 119,94 2. Retribusi daerah , ,00 116,05 % 3. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan , ,62 98,78 4. Lain-lain PAD yang sah , ,05 112,42 TOTAL , ,82 114,43 Catatan Atas Laporan Keuangan 64

89 (1) Pajak Daerah Pajak daerah yang dipungut oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2015 adalah sebesar Rp ,15 atau sebesar 119,94% dari anggaran yang telah ditetapkan. Rincian anggaran dan realisasi pendapatan pajak daerah tahun 2015 adalah sebagai berikut : Tabel 5.3 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Pajak Daerah No. Anggaran Realisasi % 1. Pajak hotel , ,00 183,04 2. Pajak restoran , ,00 174,75 3. Pajak hiburan , ,00 152,02 4. Pajak reklame , ,00 99,53 5. Pajak penerangan jalan , ,00 98,35 6. Pajak parkir , ,00 168,74 7. Pajak air tanah , ,00 158,28 8. Pajak mineral bukan logam dan batuan , ,15 127,53 9. Pajak bumi dan bangunan pedesaan dan perkotaan , ,00 104, Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan , ,00 186,88 TOTAL , ,15 119,94 Pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak penerangan jalan, dan pajak parkir dipungut dengan sistem self assessment yang memberikan kewenangan kepada wajib pajak untuk menghitung sendiri besarnya pajak terutang, dimana pajak-pajak tersebut pada umumnya terealisasi lebih besar dari target yang ditetapkan. Sebagai gambaran, pendapatan pajak hotel yang dipungut oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi adalah sebesar Rp ,00 atau sebesar 183,04%. Sedangkan pajak reklame dan pajak air tanah dipungut dengan sistem official assesment, yang memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk menentukan besarnya pajak terutang. Adapun pendapatan pajak reklame yang dipungut Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2015 adalah sebesar Rp ,00 atau sebesar 99,53% dari anggaran yang telah ditetapkan. Dapat dijelaskan bahwa pendapatan pajak reklame yang diterbitkan melalui SKPD (Surat Ketetapan Pajak Daerah) Tahun 2015 sebesar Rp ,00. Sedangkan realisasi pada tahun 2015 sebesar Rp ,00 terdiri dari pembayaran atas SKPD tahun 2015 sebesar Rp ,00 dan pembayaran atas SKPD tahun 2014 sebesar Rp ,00. Sementara pendapatan pajak air tanah pada tahun 2015 yang dipungut oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi adalah sebesar Rp ,00 atau sebesar 158,28% dari anggaran yang telah ditetapkan. Dapat dijelaskan bahwa pendapatan pajak air tanah yang diterbitkan melalui SKPD (Surat Ketetapan Pajak Daerah) Tahun 2015 sebesar Rp ,00. Sedangkan realisasi pada tahun 2015 sebesar Catatan Atas Laporan Keuangan 65

90 Rp ,00 terdiri dari pembayaran atas SKPD tahun 2015 sebesar Rp ,00 dan pembayaran atas SKPD tahun 2014 sebesar Rp ,00. Realisasi pendapatan pajak bumi dan bangunan pedesaan dan perkotaan pada tahun 2015 adalah sebesar Rp ,00 atau sebesar 104,00%. Sedangkan pajak mineral bukan logam dan batuan pada tahun 2015 terealisasi sebesar Rp ,15 atau sebesar 127,53%. (2) Retribusi Daerah Retribusi daerah yang dipungut oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2015 adalah sebesar Rp ,00 atau sebesar 116,05% dari anggaran yang telah ditetapkan. Rincian anggaran dan realisasi pendapatan retribusi daerah tahun 2015 adalah sebagai berikut : Tabel 5.4 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Retribusi Daerah No. Anggaran Realisasi % 1. Retribusi jasa umum , ,00 107,25 2. Retribusi jasa usaha , ,00 122,40 3. Retribusi perizinan tertentu , ,00 246,74 TOTAL , ,00 116,05 a) Retribusi Jasa Umum Anggaran pendapatan retribusi jasa umum pada tahun 2015 adalah sebesar Rp ,00, sedangkan realisasinya adalah sebesar Rp ,00 atau sebesar 107,25%. Rincian anggaran dan realisasi pendapatan retribusi jasa umum tahun 2014 adalah sebagai berikut : No 1. Tabel 5.5 Anggaran dan Realisasi Retribusi Jasa Umum Retribusi pelayanan kesehatan Anggaran Realisasi , ,00 84,72 % Retribusi pelayanan persampahan / kebersihan Retribusi Pelayanan Parkir ditepi jalan umum , ,00 124, , ,00 113,55 4. Retribusi pelayanan pasar , ,00 103, Retribusi pengujian kendaraan bermotor , ,00 138,04 Retribusi Pelayanan dan/atau Penyedotan Kakus , ,00 120,00 7. Retribusi pelayanan tera/ tera ulang ,00 0,00 0,00 TOTAL , ,00 107,25 Retribusi pelayanan kesehatan hanya terealisasi sebesar 84,72% dikarenakan adanya penurunan jumlah kunjungan pasien baru pada Catatan Atas Laporan Keuangan 66

91 puskesmas. Sedangkan target retribusi pelayanan tera/tera ulang tidak terealisasi dikarenakan terkait retribusi tera/tera ulang masih dilakukan kerjasama antara Disperindag Kabupaten Banyuwangi dengan Disperindag Provinsi Jawa Timur. Selain itu, juga masih ada regulasi yang masih dalam proses di Disperindag Provinsi Jawa Timur bahwa terhadap retribusi dimaksud tidak boleh diberikan bagi hasil. b) Retribusi Jasa Usaha Anggaran pendapatan retribusi jasa usaha pada tahun 2015 adalah sebesar Rp ,00, sedangkan realisasinya adalah sebesar Rp ,00 atau sebesar 122,40%. Rincian anggaran dan realisasi pendapatan retribusi jasa usaha tahun 2015 adalah sebagai berikut : No. 1. Tabel 5.6 Anggaran dan Realisasi Retribusi Jasa Usaha Retribusi pemakaian kekayaan daerah Anggaran Realisasi , ,00 127,27 % 2. Retribusi tempat pelelangan , ,00 71,67 3. Retribusi terminal , ,00 153,84 4. Retribusi tempat khusus parkir , ,00 116,24 5. Retribusi tempat penginapan/ pesanggrahan/ villa 0, ,00 6. Retribusi rumah potong hewan , ,00 125,50 7. Retribusi tempat rekreasi dan olah raga , ,00 40,55 8. Retribusi penjualan produksi usaha daerah , ,00 100,50 TOTAL , ,00 122,40 Seluruh rincian objek pendapatan retribusi jasa usaha pada tahun 2015 terealisasi melebihi anggaran yang ditetapkan, kecuali retribusi tempat pelelangan dan retribusi tempat rekreasi dan olahraga. Retribusi tempat pelelangan hanya terealisasi sebesar 71,67% dikarenakan hasil tangkapan ikan yang diperoleh nelayan mengalami penurunan. Demikian juga retribusi tempat rekreasi dan olahraga yang dipungut oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi hanya sebesar Rp ,00 atau sebesar 40,55% dari anggaran sebesar Rp ,00. Realisasi pendapatan retribusi tempat rekreasi dan olah raga tidak dapat mencapai target dikarenakan adanya kegiatan renovasi stadion diponegoro. Selain itu minimnya kegiatan atau event olahraga yang diselenggarakan selama tahun 2015 memberikan penurunan yang cukup signifikan terhadap penerimaan pendapatan dimaksud. Sebagai contoh yaitu penerimaan sewa stadion diponegoro oleh tim sepakbola mengalami penurunan akibat vakumnya kompetisi persepakbolaan nasional. Retribusi pemakaian kekayaan daerah dan retribusi tempat rekreasi dan olah raga merupakan kelompok jenis retribusi jasa usaha yang Catatan Atas Laporan Keuangan 67

92 menggunakan mekanisme penetapan SKRD (Surat Ketetapan Retribusi Daerah). Rincian retribusi jasa usaha yang menggunakan penetapan SKRD dirinci sebagai berikut: No Tabel 5.7 Rincian Retribusi Jasa Usaha yang menggunakan penetapan SKRD 1. Retribusi pemakaian kekayaan daerah - Gezibu, sewa rumah dinas, gedung wanita dan tanah Pemkab 2. Retribusi tempat rekreasi dan olah raga - Sewa stadion diponegoro SKRD 2015 Realisasi , , , ,00 TOTAL , ,00 Realisasi Retribusi pemakaian kekayaan daerah tahun 2015 sebesar Rp ,00 merupakan realisasi atas SKRD tahun 2015 sebesar Rp ,00 dan pelunasan SKRD tahun 2014 sebesar Rp ,00. c) Retribusi Perizinan Tertentu Anggaran pendapatan retribusi perizinan tertentu pada tahun 2015 adalah sebesar Rp ,00 sedangkan realisasinya adalah sebesar Rp ,00 atau sebesar 246,74%. Rincian anggaran dan realisasi pendapatan retribusi perizinan tertentu adalah sebagai berikut : Tabel 5.8 Anggaran dan Realisasi Retribusi Perizinan Tertentu No. Anggaran Realisasi % Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Retribusi izin tempat penjualan minuman beralkohol Retribusi izin gangguan/ keramaian , ,00 230, , ,00 129, , ,00 310,30 4. Retribusi izin trayek , ,00 103,68 5. Retribusi izin usaha perikanan , ,00 86,10 TOTAL , ,00 246,74 Realisasi pendapatan retribusi izin usaha perikanan tidak dapat mencapai target dikarenakan adanya pencabutan izin penangkapan ikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan. Pada awalnya izin tersebut merupakan kewenangan dari Pemerintah Kabupaten/Kota, tetapi kemudian kewenangannya dilimpahkan kepada Pemerintah Provinsi. (3) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan yang dipungut oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2015 adalah sebesar Rp ,62 atau sebesar 98,78% dari anggaran yang telah ditetapkan. Rincian anggaran dan realisasi hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan tahun 2015 adalah sebagai berikut : Catatan Atas Laporan Keuangan 68

93 Tabel 5.9 Anggaran dan Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Anggaran Realisasi No % 1. PT.Bank Jatim , ,62 100,03 2. PT. Bank BPR Jatim , ,00 169, Perusahaan Daerah Air Minum PD. Aneka Usaha Blambangan PT. Pelayaran Banyuwangi Sejati , ,00 100, ,00 0,00 0, , ,00 39,36 TOTAL , ,62 98,78 Target kontribusi PAD pada PD. Aneka Usaha Blambangan tidak terealisasi dikarenakan perusahaan daerah tersebut telah dibubarkan dan masih dalam proses likuidasi. Pada tahun 2015, PT. Pelayaran Banyuwangi Sejati (PBS) memberikan kontribusi PAD sebesar Rp ,00 yang terdiri dari pembayaran kekurangan denda biaya sewa kapal untuk tahun 2013 sebesar Rp ,00, angsuran I deviden tahun 2014 sebesar Rp ,00 dari total deviden tahun 2014 sebesar Rp ,25, serta angsuran sewa kapal tahun 2015 sebesar Rp ,00. Perlu diketahui bahwa perjanjian untuk sewa kapal tahun 2015 masih belum ditetapkan secara legalitas. Apabila mengacu pada perjanjian sewa menyewa kapal pada tahun 2014 sebesar Rp ,00 yang berakhir pada 31 Desember 2014 pada Pasal 3, dijelaskan bahwa perjanjian untuk tahun selanjutnya yakni tahun 2015 dapat diperpanjang setelah mendapat persetujuan para pihak. Akan tetapi, hingga penyusunan LKPD tahun 2015 ini terhadap perjanjian sewa menyewa kapal dimaksud masih belum ada penetapan legalitasnya. (4) Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah yang dipungut oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2015 adalah sebesar Rp ,05atau sebesar 112,42% dari anggaran yang telah ditetapkan. Rincian lain-lain pendapatan asli daerah yang sah tahun 2015 adalah sebagai berikut : Tabel 5.10 Anggaran dan Realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah No Anggaran Realisasi % 1. Hasil penjualan aset daerah yang tidak dipisahkan , , ,70 2. Jasa giro , ,62 140, Pendapatan bunga deposito Tuntutan ganti kerugian daerah Pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan , ,10 255, , , , , ,52 134,02 6. Pendapatan denda pajak 0, ,00 7. Pendapatan hasil eksekusi atas jaminan , ,00 258,24 8. Pendapatan dari pengembalian , ,68 7,39 9. Pendapatan bunga atas , ,00 90,53 Catatan Atas Laporan Keuangan 69

94 No Anggaran Realisasi % pinjaman bergulir 10. Pendapatan badan layanan umum , ,26 110, Pendapatan MTQ , ,00 110, Dana Kapitalisasi JKN FKTP , ,00 94, Pendapatan Lainnya 0, , Bagi Hasil dari Pihak ke 3 0, ,00 TOTAL , ,05 112,42 Berdasarkan tabel di atas,pada umumnya lain-lain pendapatan asli daerah yang sah terealisasi di atas target yang ditetapkan, antara lain hasil penjualan aset daerah yang tidak dipisahkan, jasa giro, pendapatan bunga deposito, tuntutan ganti kerugian daerah, pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan, pendapatan denda pajak, pendapatan hasil eksekusi atas jaminan, pendapatan badan layanan umum, dan pendapatan MTQ. Rincian hasil penjualan aset daerah yang tidak dipisahkan sebesar Rp ,00 terdiri dari: No. Tabel 5.11 Rincian Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak Dipisahkan Jenis Penerimaan Jumlah 1. Penjualan peralatan / perlengkapan kantor tidak terpakai ,00 2. Penjualan kendaraan dinas roda dua ,00 3. Penjualan kendaraan dinas roda empat ,00 4. Penjualan bahan-bahan bekas bangunan ,00 5. Penjualan drum bekas ,00 6. Penjualan hasil penebangan pohon ,00 Jumlah ,00 Penerimaan tuntutan ganti kerugian daerah pada tahun 2015 terealisasi lebih dari 3.000%.Hal tersebut dikarenakan banyaknya SKTJM yang terbayarkan oleh pihak pelaku kerugian daerah selama tahun Pendapatan dari pengembalian, realisasi pendapatannya hanya sebesar Rp ,68 atau sebesar 7,39% dari anggaran yang telah ditetapkan, yaitu sebesar Rp ,00. Realisasi pendapatan dari pengembalian merupakan pendapatan pengembalian belanja tahun sebelumnya, sehingga hal ini mengindikasikan peningkatan pengelolaan Belanja Daerah di tahun b. Pendapatan Transfer Realisasi pendapatan transfer tahun 2015 adalah sebesar Rp ,00. Berikut ini merupakan rincian anggaran dan realisasi pendapatan transfer tahun 2015: Catatan Atas Laporan Keuangan 70

95 No. 1. Tabel 5.12 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Transfer Transfer pemerintah pusat-dana perimbangan Anggaran Realisasi , ,00 97,72 % 2. Transfer pemerintah pusat lainnya , ,00 99,77 3. Transfer pemerintah provinsi , ,00 104,19 TOTAL , ,00 98,99 (1) Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan Realisasi pendapatan transfer pemerintah pusat-dana perimbangan tahun 2015 adalah sebesar Rp ,00 atau sebesar 97,72% dari yang dianggarkan. Rincian transfer pemerintah pusat-dana perimbangan tahun 2015 adalah sebagai berikut: Tabel 5.13 Rincian Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan Anggaran Realisasi No % 1. Bagi hasil pajak , ,00 73,67 2. Bagi hasil bukan pajak / , ,00 87,71 sumber daya alam 3. Dana alokasi umum , ,00 100,00 4. Dana alokasi khusus , ,00 89,17 TOTAL , ,00 97,72 a) Bagi Hasil Pajak Anggaran pendapatan bagi hasil pajak adalah sebesar Rp ,00, sedangkan realisasinya adalah sebesar Rp ,00 atau sebesar 73,67%. Rincian anggaran dan realisasi pendapatan bagi hasil pajak adalah sebagai berikut: No Tabel 5.14 Rincian Pendapatan Dana Bagi Hasil Pajak Anggaran Realisasi 1. Bagi hasil dari pajak bumi dan bangunan , ,00 81,87 2. Bagi hasil dari pajak penghasilan (pph) pasal 25 dan pasal 29 wajib pajak orang pribadi dalam negeri dan PPh pasal , ,00 60,00 TOTAL , ,00 73,67 % b) Bagi Hasil Bukan Pajak/ Sumber Daya Alam Anggaran pendapatan bagi hasil bukan pajak/ sumber daya alam adalah sebesar Rp ,00, sedangkan realisasinya adalah sebesar Rp ,00 atau sebesar 87,71%. Rincian anggaran dan realisasi pendapatan bagi hasil bukan pajak/ sumber daya alam adalah sebagai berikut: Catatan Atas Laporan Keuangan 71

96 Tabel 5.15 Rincian Dana Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam No. Anggaran Realisasi % 1. Bagi hasil dari provinsi sumber daya hutan , ,00 56,05 2. Bagi hasil dari iuran tetap (land-rent) , ,00 70,00 3. Bagi hasil dari iuran eksplorasi dan iuran , ,00 202,52 eksploitasi (royalti) 4. Bagi hasil dari pungutan pengusahaan perikanan , ,00 76,85 5. Bagi hasil dari pertambangan minyak bumi , ,00 83,03 6. Bagi hasil dari pertambangan gas bumi , ,00 249,08 7. Bagi hasil dari pertambangan panas bumi , ,00 70,00 8. Bagi hasil dari cukai tembakau , ,00 100,00 9. Bagi Hasil Sumber Daya Alam Pertambangan Umum ,00 0,00 0,00 TOTAL , ,00 87,71 c) Dana Alokasi Umum Anggaran pendapatan dana alokasi umum adalah sebesar Rp ,00, sedangkan realisasinya adalah sebesar Rp ,00 atau sebesar 100%. d) Dana Alokasi Khusus Anggaran pendapatan dana alokasi khusus adalah sebesar Rp ,00, sedangkan realisasinya adalah Rp ,00 atau sebesar 89,17%. Rincian anggaran dan realisasi dana alokasi khusus adalah sebagai berikut: Tabel 5.16 Rincian Pendapatan Dana Alokasi Khusus No Anggaran Realisasi % 1. DAK Bidang Pendidikan SD , ,00 80,00 2. DAK Bidang Infrastruktur 100, , ,00 Jalan 0 3. DAK Bidang Infrastruktur Irigasi , ,00 96,42 4. DAK Bidang Infrastruktur Air Minum dan Sanitasi , ,00 80,00 5. DAK Bidang Kelautan dan Perikanan , ,00 80,00 6. DAK Bidang Pertanian , ,00 80,00 7. DAK Bidang Keluarga Berencana , ,00 80,00 8. DAK Bidang Pendidikan SMP , ,00 80,00 9. DAK Bidang Pendidikan SMA , ,00 80, DAK Bidang Pendidikan SMK , ,00 80, DAK Bidang Perdagangan (Pasar) , ,00 80,00 TOTAL , ,00 89,17 Catatan Atas Laporan Keuangan 72

97 Berdasarkan tabel di atas,hanya DAK Bidang Infrastruktur Jalan yang terealisasi maksimal. Sedangkan selain DAK Bidang Infrastruktur Jalan tidak terserap maksimal dikarenakan molornya penyerapan dana yang menyebabkan pelaporan Dana DAK Triwulan III tidak dapat dipenuhi sampai batas akhir tanggal pelaporan yang ditetapkan sehingga penerimaan DAK untuk bagian Triwulan IV tidak dapat dicairkan. (2) Transfer Pemerintah Pusat Lainnya Realisasi pendapatan transfer pemerintah pusat lainnya berbentuk dana penyesuaian pada tahun 2015 adalah sebesar Rp ,00 atau sebesar 99,77% dari yang dianggarkan. Rincian transfer pemerintah pusat lainnya tahun 2015 adalah sebagai berikut: Tabel 5.17 Rincian Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya No. Anggaran Realisasi % 1. TPP guru non sertifikasi ,00 0,00 0,00 2. TPP guru bersertifikasi , ,00 100,00 3. Dana Desa , ,00 100,00 4. Dana Proyek Pemda dan Desentralisasi (DID) , ,00 100,00 TOTAL , ,00 99,77 Tambahan penghasilan profesi (TPP) guru non sertifikasi tidak terealisir dikarenakan jumlah guru/tenaga pendidik yang lolos sertifikasi semakin meningkat, sehingga apabila seorang guru sudah mendapatkan dana sertifikasi maka guru tersebut tidak diperkenankan untuk mendapatkan dana non sertifikasi. (3) Transfer Pemerintah Provinsi Realisasi pendapatan transfer pemerintah provinsi tahun 2015 adalah sebesar Rp ,00 atau sebesar 104,19% dari yang dianggarkan. Rincian transfer pemerintah provinsi adalah sebagai berikut : No. Tabel 5.18 Rincian Pendapatan Transfer Pemerintah Provinsi 1. Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi 2. Transfer Pemerintah Provinsi Anggaran Realisasi , ,00 110, , ,00 98,85 TOTAL , ,00 104,19 a) Pendapatan Bagi Hasil Pajak Anggaran pendapatan bagi hasil pajak adalah sebesar Rp ,00 sedangkan realisasinya adalah Rp ,00 atau sebesar 110,28%. Rincian anggaran dan realisasi pendapatan bagi hasil pajak adalah sebagai berikut : Tabel 5.19 Rincian Pendapatan Bagi Hasil Pajak % No. Anggaran Realisasi % 1. Bagi hasil dari pajak kendaraan bermotor , ,00 94,69 Catatan Atas Laporan Keuangan 73

98 No. Anggaran Realisasi % 2. Bagi hasil dari BBNKB , ,00 77,25 3. Bagi hasil dari PBBKB , ,00 104,17 4. Bagi hasil dari pajak P2AP , ,00 81,31 5. Bagi hasil dari pajak rokok , ,00 288,98 TOTAL , ,00 110,28 b) Transfer Pemerintah Provinsi Realisasi pendapatan transfer pemerintah Provinsi yang diterima oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk tahun 2015 adalah sebesar Rp ,00 atau sebesar 98,85% dari yang dianggarkan. Pendapatan transfer pemerintah provinsi yang dimaksud merupakan pendapatan bantuan keuangan dari pemerintah Provinsi Jawa Timur. Rincian pendapatan transfer pemerintah provinsi tahun 2015 adalah sebagai berikut: No. Tabel 5.20 Rincian Bantuan Keuangan dari Provinsi Jawa Timur Anggaran Realisasi % 1. Bantuan Keuangan dari Propinsi PONKESDES , ,00 100, Bantuan Keuangan dari Propinsi Hari Jadi Propinsi Bantuan penyelenggaraan pendidikan Diniyah dan Guru Swasta (BPPDGS) , ,00 100, , ,00 64,73 4. BOP MADIN , ,00 100,00 5. BKSM jenjang SLTA , ,00 100, Peningkatan Mutu Pendidikan SMK Pelaksanaan Peringatan Hari Aksara Internasional tingkat Provinsi Seleksi dan pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan berprestasi Peningkatan PUSKESMAS Rawat INAP Menjadi Menjadi PUSKESMAS Rawat Inap Plus Peningkatan PUSKESMAS Rawat Inap menjadi PUSKESMAS Rawat Inap Standart Pengembangan Taman POSYANDU Penanganan infrastruktur Kebinamargaan pada Dinas PU Bina marga , ,00 100, , ,00 100, , ,00 100, , ,00 100, , ,00 100, , ,00 100, , ,00 100,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 74

99 No Pembangunan infrastruktur keciptakaryaan Penanganan infrastruktur Pengairan Bantuan Keuangan SMK Baru Bantuan Keuangan Peningkatan Sarana Alat Kesehatan Bantuan Keuangan Porseni Pelajar Bantuan Keuangan Seleksi dan pembinaan Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasi Anggaran Realisasi , ,00 100, , ,00 100, , ,00 100, , ,00 100, , ,00 100, , ,00 100,00 % 19. Bantuan Program Jalin matra , ,00 100,00 TOTAL , ,00 98,85 c. Lain-lain Pendapatan yang Sah Realisasi lain-lain pendapatan yang sah tahun 2015 adalah sebesar Rp ,00. Berikut ini merupakan rincian anggaran dan realisasi lain-lain pendapatan yang sah tahun 2015: No. Tabel 5.21 Anggaran dan Realisasi Lain-lain Pendapatan yang Sah Anggaran Realisasi 1. Pendapatan hibah , ,00 126,55 2. Pendapatan lainnya ,00 0,00 0,00 TOTAL , ,00 126,21 % Realisasi pendapatan hibah tahun 2015 adalah sebesar Rp ,00 atau sebesar 126,55% dari yang dianggarkan. Rincian pendapatan hibah tahun 2015 adalah sebagai berikut : No. Tabel 5.22 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Hibah Anggaran Realisasi 1. Pemerintah , ,00 118,63 % Pendapatan hibah dari dana BOS dan PSM Dana Proyek Pemerintah Daerah dan Desentralisasi (PD2D2) , ,00 126, , ,00 100,00 TOTAL , ,00 126,55 Pendapatan hibah dari Pemerintah sebesar Rp ,00 merupakan pendapatan hibah dana WISMP-2. Program WISMP-2 (Water Resources Irrigation Sector and Management Program-2) merupakan lanjutan dari Catatan Atas Laporan Keuangan 75

100 Program WISMP-1 yang dilaksanakan sejak tahun 2010 dalam rangka peningkatan pengelolaan sumber daya air. Pendapatan hibah dari dana BOS dan PSM sebesar Rp ,00. Program Dana BOS merupakan bantuan keuangan yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI kepada Sekolah-Sekolah Negeri guna menunjang kegiatan operasionalnya. Sedangkan Dana PSM merupakan dana hibah yang diberikan kepada sekolah negeri yang berasal dari masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan peralatan ataupun infrastruktur yang mendukung secara langsung kegiatan pembelajaran. Realisasi Dana Proyek Pemerintah Daerah dan Desentralisasi (PD2D2) sebesar Rp ,00 merupakan dana yang diberikan oleh Kementerian Keuangan RI yang bertujuan untuk memberikan penghargaan (reward) kepada Pemerintah Kabupaten Banyuwangi atas pelaksanaan dana DAK tahun 2015 yang telah memenuhi standar kualitas output yang ditentukan dalam kurun waktu yang tepat. Tahun 2015 Tahun Belanja , ,18 Realisasi belanja Tahun 2015 sebesar Rp ,02 atau sebesar 89,66% dari anggaran belanja sebesar Rp ,03 dan terdapat kenaikan sebesar 19,24% dari realisasi tahun lalu dengan rincian sebagai berikut : Tabel 5.23 Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun 2015 No Anggaran TA 2015 Realisasi TA 2015 % Realisasi TA Belanja Operasi , ,30 90, ,45 2. Belanja Modal , ,72 86, ,73 3. Belanja Tak Terduga ,00 0,00 0,00 0,00 4. Transfer/Bagi Hasil Ke Desa , ,00 98, ,00 TOTAL , ,02 89, ,18 a. Belanja Operasi Realisasi Belanja Operasi sebesar Rp ,30 terdiri dari obyek belanja sebagai berikut: No Tabel 5.24 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Operasi Anggaran Realisasi a. Belanja Pegawai , ,69 90,05 b. Belanja Barang dan Jasa , ,61 98,74 c. Hibah , ,00 70,56 d. Bantuan Sosial , ,00 57,96 TOTAL , ,30 90,50 % Catatan Atas Laporan Keuangan 76

101 Rincian masing-masing jenis belanja operasi tersebut diuraikan sebagai berikut : (1) Belanja Pegawai Realisasi belanja pegawai sebesar Rp ,69 terdiri dari rincian sebagai berikut : Tabel 5.25 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Pegawai Anggaran Realisasi No % 1. Gaji dan Tunjangan , ,00 95,47 2. Tambahan Penghasilan PNS 3. Belanja Penerimaan Lainnya Pimp & Angg DPRD serta KDH/WKDH 4. Biaya Pemungutan Pajak Daerah 5. Insentif Pemungutan Pajak Daerah 6. Insentif Pemungutan Retribusi Daerah , ,69 81, , ,00 99, , ,00 98, , ,00 74, , ,00 51,08 7. Honorarium PNS , ,00 87,82 8. Honorarium Non PNS , ,00 89,72 9. Uang Lembur , ,00 88, Belanja Pegawai BLUD , ,00 75, Uang Untuk Diberikan Kepada Pihak Ketiga/Masyarakat 12. Belanja Jasa Administrasi Perkantoran 13. Belanja Pegawai BOS dan PSM , ,00 84, , ,00 99, , ,00 69,59 TOTAL , ,69 90,05 Minimnya realisasi insentif pemungutan pajak dan retribusi daerah dikarenakan perhitungan realisasi pendapatan pajak dan retribusi yang digunakan sebagai dasar pencairan insentif, baru diketahui pada akhir tahun anggaran sehingga pencairan insentifnya tidak dapat dilakukan pada tahun berkenaan. (2) Belanja Barang dan Jasa Realisasi belanja barang dan jasa sebesar Rp ,61 terdiri dari rincian sebagai berikut : Tabel 5.26 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Barang dan Jasa No Anggaran Realisasi % 1. Belanja Bahan Pakai Habis , ,60 84,09 2. Belanja Bahan/Material , ,00 72,82 3. Belanja Jasa Kantor , ,05 91,41 4. Belanja Premi Asuransi ,00 0,00 0,00 5. Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor , ,55 80,93 6. Belanja Cetak dan , ,00 92,54 Catatan Atas Laporan Keuangan 77

102 No Anggaran Realisasi % Penggandaan 7. Belanja Sewa Rumah/ Gedung/ Gudang/ Parkir , ,00 91,24 8. Belanja Sewa Sarana Mobilitas , ,00 86, Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor Belanja Makanan dan Minuman Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya , ,00 95, , ,00 92, , ,00 99, Belanja Pakaian Kerja , ,00 97, Belanja Pakaian Khusus dan Hari-Hari Tertentu , ,00 89, Belanja Perjalanan Dinas , ,00 78, Belanja Beasiswa Pendidikan PNS , ,00 93, Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan , ,00 89,99 Teknis PNS 17. Belanja Pemeliharaan , ,00 97, Belanja Jasa Konsultansi , ,00 90, Belanja Barang dan Jasa , ,41 94, Belanja Barang yang akan diserahkan kpd masyarakat/ pihak ketiga , ,00 81, Belanja Pemberian Hadiah , ,00 80, Belanja Pemberian Tali Asih , ,00 100,0 23. Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan , ,00 87,68 teknis Non PNS 24. Belanja Pelayanan Kesehatan , ,00 59, Belanja Beasiswa Pendidikan Non PNSDaerah , ,00 61, Belanja Barang Jasa BOS dan , ,00 154,6 27. Belanja pengadaan bahan kepustakaan , ,00 99,94 TOTAL , ,61 98,74 Catatan Atas Laporan Keuangan 78

103 Belanja Premi Asuransi anggota DPRD tidak terserap karena adanya perubahan kebijakan menggunakan BPJS kesehatan, sehingga pembayaran premi asuransi dilakukan melalui pemotongan gaji setiap anggota DPRD. Realisasi belanja pelayanan kesehatan tidak terserap secara penuh, hanya sebesar 59,10% dikarenakan adanya penurunan jumlah kunjungan pasien pengguna SPM (Surat Pernyataan Miskin) dan peserta jamkesda. Demikian juga Belanja Beasiswa Pendidikan Non PNS Daerah tidak terserap secara penuh, hanya sebesar 61,27% dikarenakan minimnya jumlah Non PNS Daerah yang mendapatkan beasiswa pendidikan. (3) Belanja Hibah Realisasi Belanja hibah sebesar Rp ,00 terdiri atas rincian sebagai berikut: No Tabel 5.27 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Hibah Anggaran Realisasi % Belanja Hibah Kepada Pemerintah Pusat Belanja Hibah Kepada Badan/Lembaga/Organisasi Swasta Belanja Hibah pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah , ,00 89, , ,00 52, , ,00 87,61 TOTAL , ,00 70,56 Realisasi Belanja Hibah kepada Badan/Lembaga/Organisasi Swasta yaitu sebesar Rp ,00 atau sebesar 52,97% dari anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesarrp ,00 dikarenakanmengacu pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah Pasal 298 ayat (5) yang menyatakan bahwa Belanja hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapat diberikan kepada : a) Pemerintah Pusat; b) Pemerintah Daerah lain; c) Badan Usaha Milik Negara atau BUMD; dan/atau d) Badan, lembaga, dan organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum Indonesia Dengan adanya ketentuan tersebut, maka hibah kepada Badan/Lembaga/Organisasi Swasta diberikan hanya kepada lembaga yang berbadan hukum Indonesia. (4) Belanja Bantuan Sosial Belanja Bantuan Sosial terealisasi sebesar Rp ,00 terdiri dari rincian sebagai berikut: Tabel 5.28 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Bantuan Sosial No 1. Belanja Bantuan Sosial Kepada Kelompok Masyarakat Anggaran Realisasi ,00 0,00 0,00 % Catatan Atas Laporan Keuangan 79

104 No Anggaran Realisasi % 2. Belanja Bantuan Sosial Kepada Anggota Masyarakat , ,00 76,00 TOTAL , ,00 57,96 Belanja Bantuan Sosial Kepada Kelompok Masyarakat tidak terealisir dikarenakan adanya peningkatan keswadayaan masyarakat yang cukup signifikan sehingga tidak terlalu tergantung pada dana Bantuan Sosial dari Pemerintah Daerah. Realisasi belanja bantuan sosial kepada anggota masyarakat sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut: No. Tabel 5.29 Rincian Belanja Bantuan Sosial Kepada Anggota Masyarakat Jumlah Jenis Bantuan 1. Pemberian Bantuan Sosial Bidik Misi ,00 2. b. Belanja Modal Bantuan Dana Sosial kepada Mahasiswa Berprestasi Tidak Mampu ,00 3. Bantuan dana Sosial kepada Pelajar Tidak Mampu ,00 4. Bantuan Sosial Kepada Anggota Masyarakat Muhammad Faizin ,00 Jumlah ,00 Realisasi Belanja Modal Tahun 2015 sebesar Rp ,72 terdiri dari rincian sebagai berikut : No Tabel 5.30 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Anggaran Realisasi a. Belanja Tanah , ,00 92,81 b. Belanja Peralatan dan Mesin , ,90 88,75 c. Belanja Gedung dan Bangunan , ,61 % 86,44 d. Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan , ,21 85,46 e. Belanja Aset Tetap Lainnya , ,00 99,44 (1) Belanja Tanah TOTAL , ,72 86,54 Belanja modal pengadaan tanah sebesar Rp ,00 merupakan realisasi atas pembelian tanah pada tahun 2015 dengan rincian sebagai berikut: No Tabel 5.31 Rincian Belanja Modal Pengadaan Tanah Anggaran Realisasi Belanja modal pengadaan tanah kantor ,00 0,00 0,00 Belanja modal pengadaan tanah sarana kepentingan umum , ,00 92,82 TOTAL , ,00 92,81 % Catatan Atas Laporan Keuangan 80

105 Realisasi Belanja Modal Pengadaan Tanah Kantor tidak terserap dikarenakan pelaksanaan kegiatan tersebut tidak sesuai dengan peruntukannya dimana seharusnya digunakan untuk pembangunan jalan lingkungan sehingga terhadap realisasi belanja modal dimaksud telah dilakukan reklasifikasi ke belanja modal pengadaan jalan lingkungan. Sedangkan realisasi Belanja Modal Pengadaan Tanah Sarana Kepentingan Umum sebesar Rp ,00 merupakan pembelian tanah untuk perluasan Bandara Blimbingsari. (2) Belanja Peralatan dan Mesin Belanja Peralatan dan Mesin sebesar Rp ,90 terdiri dari rincian sebagai berikut : No Tabel 5.32 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Peralatan dan Mesin Anggaran Realisasi 1. Belanja modal pengadaan alat-alat berat , ,00 83,92 2. Belanja modal pengadaan alatalat angkutan darat bermotor , ,00 81,55 3. Belanja modal pengadaan alatalat angkutan darat tidak bermotor 4. Belanja modal pengadaan alatalat angkutan di air bermotor 5. Belanja modal pengadaan alatalat angkutan di air tidak bermotor 6. Belanja modal pengadaan alatalat pengolahan pertanian dan peternakan 7. Belanja modal pengadaan peralatan kantor 8. Belanja modal pengadaanperlengkapan kantor Belanja modal pengadaan 9. komputer Belanja modal pengadaan 10. mebeulair 11. Belanja modal pengadaan peralatan dapur 12. Belanja modal pengadaan penghias ruangan rumah tangga 13. Belanja modal pengadaan alatalat studio 14. Belanja modal pengadaan alatalat komunikasi 15. Belanja modal pengadaan alat-alat ukur 16. Belanja modal pengadaan alatalat kedokteran 17. Belanja modal pengadaaan alatalat laboratorium 18. Belanja modal pengadaan penerangan jalan, taman dan hutan kota 19. Belanja modal pengadaan barang bercorak kesenian, kebudayaan 20. Belanja modal pengadaan alatalat persenjataan / keamanan , ,00 97, , ,00 % 100, , ,00 99, , ,00 90, , ,00 94, , ,00 93, , ,00 91, , ,00 95, , ,00 90, , ,00 89, , ,00 88, , ,00 93, , ,00 66, , ,90 94, , ,00 87, , ,00 99, , ,00 49, , ,00 96, Belanja modal Dana BLUD , ,00 91,61 Catatan Atas Laporan Keuangan 81

106 No 22. Belanja modal pengadaan fasilitas lalu lintas 23. Belanja modal pengadaan peralatan rumah tangga 24. Belanja modal pengadaan alatalat olah raga 25. Belanja modal pengadaan perlengkapan gedung kantor 26. Belanja modal pengadaan alat penunjang pendidikan 27. Belanja modal pengadaan alat sanitasi 28 Belanja modal pengadaan peralatan dan perlengkapan tanggap darurat bencana 29. Belanja modal belanja modal pengadaan sarana dan prasarana kebinamargaan 30. Belanja modal Dana Bos dan PSM Anggaran Realisasi , ,00 82, , ,00 98, , ,00 99, , ,00 98, , ,00 91, , ,00 98, , ,00 99, , ,00 86, , ,00 66,38 TOTAL , ,90 88,75 (3) Belanja Gedung dan Bangunan Belanja Gedung dan Bangunan sebesar Rp ,61 merupakan realisasi belanja modal untuk pembangunan gedung dan bangunan, dengan rincian sebagai berikut: No Tabel 5.33 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Gedung dan Bangunan Anggaran Realisasi 1. Belanja modal pengadaan konstruksi/pembelian Bangunan , ,61 86,30 2. Belanja modal pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor , ,00 95,73 % % 3. Belanja modal pengadaan konstruksi Paving Gedung Kantor /Sekolah dan Pasar , ,00 97,18 TOTAL , ,61 86,44 (4) Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan sebesar Rp ,21 terdiri dari rincian sebagai berikut : No Tabel 5.34 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan Anggaran Realisasi 1. Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jalan , ,21 74,86 2. Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jembatan , ,00 95,32 3. Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jaringan Air , ,00 96,61 4. Belanja Modal Pengadaan Penerangan Jalan, Taman, dan Hutan Kota , ,00 98,94 % Catatan Atas Laporan Keuangan 82

107 No 5. Belanja Modal Pengadaan Instalasi Listrik dan Telepon Anggaran Realisasi , ,00 98,83 6. Belanja Modal Pengadaan Konstruksi / Pembelian *) , ,00 96,56 Bangunan 7. Belanja Modal Pengadaan Fasilitas Lalu Lintas , ,00 99,01 8. Belanja Modal Pengadaan Instalasi Air 9. Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Paving , ,00 89, , ,00 96,36 TOTAL , ,21 85,46 % (5) Belanja Aset Tetap Lainnya Belanja aset tetap lainnya terealisir sebesar Rp ,00 terdiri dari : No Tabel 5.35 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Aset Tetap Lainnya Anggaran Realisasi % Belanja Modal Pengadaan Buku/Kepustakaan Belanja Modal Pengadaan Barang Bercorak Kesenian, Kebudayaan Belanja Modal Pengadaan Hewan/Ternak dan Tanaman , ,00 98, , ,00 99, , ,00 99,48 TOTAL , ,00 99,44 c. Belanja Tidak Terduga Selama Tahun 2015, Belanja Tidak Terduga yang dianggarkan sebesar Rp ,00 tidak terealisasi karena tidak adanya kejadian atau kepentingan yang memenuhi kriteria untuk menggunakan dana tersebut. d. Transfer Realisasi transfer tahun 2015 sebesar Rp ,00 terdiri dari rincian sebagai berikut : No Tabel 5.36 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Transfer Anggaran Realisasi 1. Transfer Bagi Hasil Ke Desa , ,00 73,45 2. Transfer Bantuan Keuangan , ,00 98,67 TOTAL , ,00 98,11 % (1) Transfer Bagi Hasil Ke Desa Realisasi Transfer Bagi Hasil Ke Desa sebesar Rp ,00 berupa bagi hasil retribusi dengan rincian sebagai berikut : Catatan Atas Laporan Keuangan 83

108 Tabel 5.37 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Transfer Bagi Hasil ke Desa No Anggaran Realisasi % Bagi Hasil Retribusi Daerah kepada Pihak Ketiga Bagi Hasil Retribusi kepada Provinsi/Instansi Vertikal , ,00 47, , ,00 74,02 TOTAL , ,00 73,45 (2) Transfer Bantuan Keuangan No Tabel 5.38 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Transfer Bantuan Keuangan Anggaran Realisasi % 1. Bantuan Keuangan ke Pemda Lainnya/Pemerintah Desa , ,00 99,00 2. Bantuan Keuangan lainnya , ,00 62,91 TOTAL , ,00 98,67 No 1. Realisasi Bantuan Keuangan ke Pemerintah Desa sebesar Rp ,00 dirinci sebagai berikut: Tabel 5.39 Rincian Bantuan Keuangan ke Pemerintah Desa Alokasi Pagu Anggaran Alokasi Dana Desa (ADD) Realisasi , , ,00 2. Dana Desa (DD) , , ,00 3. Air Bersih , , ,00 4. Reward , , ,00 5. Uang Duka 0, , ,00 6 PNPM Mandiri Perdesaan 0, ,00 0,00 7. Penghargaan Mantan Kades 0, ,00 0,00 TOTAL , , ,00 Pada realisasi Bantuan Keuangan ke Pemerintah Desa sebesar Rp ,00, terdapat 3 (tiga) Desa di Kabupaten Banyuwangi yang tidak secara penuh menerima dana Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD), dengan rincian sebagai berikut: No Tabel 5.40 Rincian Desa yang tidak Penuh Menerima Bantuan Keuangan Nilai yang Tidak Nama Desa dicairkan Keterangan Desa Taman Suruh, Kec. Glagah - ADD ,00 Tahap II - DD ,00 Tahap II dan III Desa Oleh Sari, Kec. Glagah - DD ,00 Tahap II Desa Kalibaru Wetan, Kec. Kalibaru - DD ,00 Tahap II TOTAL ,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 84

109 Realisasi bantuan keuangan lainnya sebesar Rp ,00 atau sebesar 62,91% dari yang dianggarkan sebesar Rp ,00. Realisasi bantuan keuangan lainnya merupakan bantuan kepada partai politik. Realisasi bantuan keuangan lainnya tidak terserap secara maksimal dikarenakan mengacu pada Surat Edaran (SE) Menteri Dalam Negeri Nomor 213/2186/Pelpum tertanggal 1 September 2015 tentang Penyaluran Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik Tahun Anggaran 2015 yang menginstruksikan agar menunda bantuan keuangan kepada partai politik yang kepengurusannya masih bersengketa (dualisme kepemimpinan) dan belum ada keputusan hukum tetap (incracht), dalam hal ini yakni Partai Golongan Karya dan Partai Persatuan Pembangunan. Tahun 2015 Tahun Surplus/Defisit LRA , ,85 Surplus/Defisit Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp ,80 dengan perhitungan sebagai berikut: Anggaran TA 2015 Tabel 5.41 Surplus Defisit LRA Realisasi TA 2015 % Realisasi TA 2014 Pendapatan , ,82 102, ,03 Belanja dan Transfer , ,02 89, ,18 Surplus (Defisit) ( ,51) ,80 (11,18) ,85 Tahun 2015 Tahun Pembiayaan Netto , ,66 Realisasi Pembiayaan Netto Tahun 2015 sebesar Rp ,51 atau sebesar 100,01% dari anggaran Tahun 2015 sebesar Rp ,51 dan naik sebesar 55,72% dari realisasi tahun lalu yang terdiri dari : Tabel 5.42 Rincian Anggaran dan Realisasi Pembiayaan Netto Tahun 2015 No Anggaran TA 2015 Realisasi TA 2015 % Realisasi TA Penerimaan Pembiayaan , ,51 100, ,66 Pengeluaran Pembiayaan , ,00 100, ,00 TOTAL , ,51 100, ,66 Catatan Atas Laporan Keuangan 85

110 a. Penerimaan Pembiayaan Realisasi Penerimaan Pembiayaan sebesar Rp ,51 atau 100,01% dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp ,51 dengan rincian sebagai berikut : No a. Tabel 5.43 Rincian Anggaran dan Realisasi Penerimaan Pembiayaan Anggaran Realisasi % Sisa Lebih Perhitungan Anggaran , ,51 100,00 tahun Lalu b. Penerimaan Kembali Pinjaman 0, ,00 0,00 TOTAL , ,51 100,01 b. Pengeluaran Pembiayaan Realisasi Pengeluaran Pembiayaan pada Tahun 2015 sebesar Rp ,00 merupakan pembayaran kelebihan Bantuan Keuangan Provinsi yaitu pengembalian Dana BKK tahun 2014 untuk kegiatan Community College/AK/PVB Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan (SILPA) Tahun 2015 Tahun , ,51 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp ,31 dengan perhitungan: Anggaran TA 2015 Tabel 5.44 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Realisasi TA 2015 % Realisasi TA 2014 Pendapatan , ,82 102, ,03 Belanja dan Transfer , ,02 89, ,18 Surplus (Defisit) ( ,51) ,80 (11,18) ,85 Pembiayaan Netto , ,51 100, ,66 SILPA 0, , ,51 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp ,31 tersebut terdiri dari: Tabel 5.45 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) Jumlah Kas Kas Di Kas Daerah ,86 Koreksi Kurang Kas Di Kas Daerah ,50 Kas Di Bendahara Penerimaan 0,00 Kas Di Bendahara Pengeluaran ,00 Kas Di BLUD ,16 Catatan Atas Laporan Keuangan 86

111 Jumlah Kas Kas Lainnya ,79 Kas yang berada di pihak III ,00 Utang PFK ( ,00) Utang Pajak ( ,00) SILPA ,31 Koreksi Kurang Kas Di Kas Daerah pada tabel di atas merupakan koreksi terhadap kesalahan pendebetan oleh Bank Jatim atas rekening Puskesmas Pesanggaran pada bulan Desember tahun 2014 dan telah disetor kembali per Januari Nilai kas lainnya merupakan hasil perhitungan penerimaan dan pengeluaran kas pada entitas teknis selama tahun 2015 sebagai pengaruh penerapan Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah (IPSAP) Nomor 02 tentang Pengakuan Pendapatan yang diterima pada Rekening Kas Umum Daerah yang telah diberlakukan sejak tahun Kas yang berada di pihak III sebesar Rp ,00 merupakan belanja barang yang belum diterima / tidak sesuai spesifikasi sampai akhir tahun 2015 dan telah dilakukan penyetoran kembali ke Kas Daerah pada Bulan April Saldo SILPA tersebut sudah termasuk jumlah yang dialokasikan penggunaannya untuk: a. Proyeksi penerimaan SILPA 2015 yang diperhitungkan dalam APBD Tahun 2016 untuk menutup defisit anggaran sebesar Rp ,00. b. Sisa dana DAK Tahun 2015 dan DBHCT 2015 sebesar Rp ,00 dan Rp ,00 yang peruntukannya sudah diatur secara khusus namun belum dianggarkan dalam APBD murni Tahun c. Sisa dana sertifikasi guru 2015 sebagai akibat kelebihan penerimaan dana sampai dengan Tahun 2015 sebesar Rp ,00. Dari perhitungan di atas apabila tidak ada kelebihan penerimaan proyeksi pendapatan yang dianggarkan pada APBD Awal 2016, maka terdapat selisih kurang atas sisa anggaran yang harus disesuaikan kembali pada APBD Perubahan Tahun 2016, yaitu senilai Rp , LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada suatu tahun anggaran dapat terjadi keadaan realisasi keuangan yang lebih atau kurang dan menyebabkan terjadinya Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) atau Sisa Kurang Pembiayaan Anggaran (SiKPA). Saldo Anggaran Lebih (SAL) merupakan akumulasi SiLPA atau SiKPA tahun anggaran yang lalu dan tahun anggaran yang bersangkutan, setelah ditutup ditambah/dikurangi dengan koreksi pembukuan tahun sebelumnya. Rincian perhitungan perubahan SAL Pemerintah Kabupaten Banyuwangi tahun 2015 adalah sebagai berikut: Catatan Atas Laporan Keuangan 87

112 Saldo Anggaran Lebih (SAL) Awal Tahun 2015 Tahun , ,66 Nilai SAL awal sebesar Rp ,15 merupakan saldo anggaran lebih akhir tahun Saldo tersebut merupakan penerimaan pembiayaan tahun berjalan, yang digunakan untuk menutup defisit anggaran tahun Penggunaan SAL sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun Berjalan Tahun 2015 Tahun , ,66 Penggunaan SAL sebagai penerimaan pembiayaan tahun 2015 adalah seluruh SAL akhir tahun 2014 yaitu sebesar Rp ,51. Tahun 2015 Tahun Sisa Lebih Pembiayaan , ,51 Anggaran (SiLPA) SiLPA adalah selisih lebih antara realisasi penerimaan dan pengeluaran selama satu periode pelaporan atau selisih lebih antara realisasi pendapatan LRA dan penerimaan pembiayaan dengan belanja dan pengeluaran pembiayaan selama satu periode pelaporan. Berdasarkan perhitungan dalam Laporan Realisasi Anggaran, nilai SiLPA pada akhir tahun 2015 adalah sebesar Rp , Saldo Anggaran Lebih Akhir Tahun 2015 Tahun , ,51 SAL akhir merupakan akumulasi SiLPA tahun anggaran yang lalu dan tahun anggaran yang bersangkutan setelah ditutup ditambah/dikurangi dengan koreksi pembukuan tahun sebelumnya. Nilai akumulatif SAL akhir sampai dengan tahun 2015 adalah sebesar Rp , NERACA 31 Desember Desember Aset Lancar , ,89 Aset lancar Pemerintah Kabupaten Banyuwangi per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp ,11 terdiri dari kas, piutang, persediaan dan belanja dibayar dimuka, dengan penjelasan sebagai berikut: Catatan Atas Laporan Keuangan 88

113 31 Desember Desember 2014 Kas dan Bank , ,51 Piutang , ,00 Penyisihan Piutang ( ,40) ( ,20) Persediaan , ,58 Belanja Dibayar Dimuka , ,00 Jumlah , ,89 31 Desember Desember Kas dan Bank , ,51 Nilai saldo kas dan bank per 31 Desember 2015 sebesar Rp ,48 merupakan saldo buku Kas di Kas Daerah ditambah dengan Kas di Bendahara Pengeluaran, Kas di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), serta Kas Lainnya dengan rincian sebagai berikut: 31 Desember Desember 2014 Kas di Kas Daerah , ,36 Kas di Bendahara Penerimaan 0, ,00 Kas di Bendahara Pengeluaran , ,00 Kas di BLUD , ,31 Kas Lainnya , ,84 Jumlah , ,51 1. Nilai buku Kas di Kas Daerah per 31 Desember 2015 sebesar Rp ,86 terdiri dari: A. PT. Bank Jatim Tabel 5.46 Rincian Kas di Kas Daerah Saldo per 31 Desember Rekening Giro Nomor ,86 2. Deposito (DB ) ,00 3. Deposito (DB ) ,00 4. Deposito (DB ) ,00 5. Deposito (DB ) ,00 6. Deposito (DB ) ,00 7. Deposito (DB ) ,00 8. Deposito (DB ) ,00 9. Deposito (DB ) , Deposito (DB ) ,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 89

114 Saldo per 31 Desember Deposito (DB ) , Deposito (DB ) , Deposito (DB ) ,00 B. PT. BNI 46 (Persero) Tbk. 1. Deposito (PAA ) ,00 2. Deposito (PAA ) ,00 3. Deposito (PAA ) ,00 4. Deposito (PAA ) ,00 5. Deposito (PAA ) ,00 C. PT. BRI (Persero) Tbk. 1. Deposito (DB ) ,00 2. Deposito (DB ) ,00 3. Deposito (DC ) ,00 4. Deposito (DC ) ,00 D. PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. 1. Deposito (AC ) ,00 2. Deposito (AC ) ,00 3. Deposito (AC ) ,00 4. Deposito (AD ) ,00 5. Deposito (AD ) ,00 E. PT. BTN (Persero) Tbk. 1. Deposito (A ) ,00 Jumlah Kas di Kas Daerah ,86 Terdapat selisih kurang antara nilai buku Kas di Kas Daerah dengan nilai saldo akhir tercatat pada rekening koran Kas Umum Daerah No sebesar Rp50,00 karena kesalahan bank dalam melakukan input kas masuk pada transaksi No tanggal 31 Desember 2015 jenis transaksi Pengembalian Sisa UP Bendahara Kelurahan Tukangkayu yang seharusnya sebesar Rp ,00 namun tercatat di rekening koran sebesar Rp ,00. Terhadap kekurang catat tersebut, Bank telah melakukan penambahan di sisi kredit pada RKUD sebesar Rp50,00 pada tanggal 4 Januari Catatan Atas Laporan Keuangan 90

115 2. Kas di Bendahara Penerimaan Kas di Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2015 sebesar Rp0,00. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tertibnya Bendahara Penerimaan SKPD dalam melakukan penyetoran hasil pendapatannya ke rekening Kas Umum Daerah secara tepat waktu. 3. Kas di Bendahara Pengeluaran Kas di Bendahara Pengeluaran per tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp ,00, terdiri dari: a) Kas di Bendahara Pengeluaran Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi sebesar Rp ,00. 1) Sisa tambahan uang Bendahara Pengeluaran pada Dinas Pendidikan sebesar Rp ,00. Uang tersebut telah disetorkan kembali ke Kas Daerah pada tanggal 14 Januari 2016, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 5.47 Rincian Penyetoran Kas di Bendahara Pengeluaran Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi No. Nomor STS Jumlah , , , , , ,00 Jumlah Penyetoran ,00 2) Kas di Bendahara Pembantu Pengeluaran UPTD Pendidikan sebesar Rp ,00. dengan rincian sebagai berikut: Tabel Rincian Penyetoran Kas di Bendahara Pembantu Pengeluaran UPTD Pendidikan No. Nama UPTD Jumlah Dana Keterangan 1. UPTD Kec. Kabat ,00 Non sertifikasi Oktober- Desember 2015 Sudah diserahkan kepada penerima tanggal 5 Januari UPTD Kec. Glenmore ,00 Kekurangan Beras Januari-Oktober 2015 Sudah diserahkan kepada penerima tanggal 8 Januari UPTD Kec. Gambiran ,00 Non sertifikasi Oktober- Desember 2015 Sudah diserahkan ke penerima tanggal 4 Maret UPTD Kec. Srono ,00 Non sertifikasi Oktober- Desember 2015 Sudah dikembalikan ke Kas Daerah tanggal 3 Maret UPTD Kec. Giri ,00 Non sertifikasi Oktober- Desember 2015 Sudah diserahkan ke penerima tanggal 13 Catatan Atas Laporan Keuangan 91

116 No. Nama UPTD Jumlah Dana Keterangan Januari UPTD Kec. Tegalsari ,00 Non sertifikasi Oktober- Desember 2015 Sudah diserahkan ke penerima tanggal 16 Februari 2016 Jumlah ,00 b) Kas di Bendahara Pengeluaran karena adanya pemotongan PPh 21, PPh 22, PPh 23 dan PPN yang diterima oleh bendahara pengeluaran SKPD, namun baru disetor ke Kas Negara pada Tahun No. Tabel 5.49 Daftar Kas di Bendahara Pengeluaran atas Pajak Terhutang SKPD Tahun 2015 Utang Pajak 1. Dinas Pendidikanf ,00 2. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah ,00 3. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja ,00 4. Kecamatan Kalipuro ,00 5. Kecamatan Kabat ,00 6. Kecamatan Songgon ,00 7. Kecamatan Singojuruh ,00 8. Kecamatan Cluring ,00 9. Kecamatan Siliragung , Kecamatan Tegalsari , Kelurahan Sobo , Kelurahan Kepatihan , Kelurahan Tukang Kayu , Kelurahan Giri , Kelurahan Gombengsari , Kelurahan Kalipuro , Kelurahan Bakungan , Badan Pelayanan Perizinan Terpadu , Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan , Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan ,00 Jumlah ,00 4. Kas di BLUD Kas di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp ,16 yang terdiri dari: Tabel 5.50 Rincian Kas di BLUD Jumlah Kas di BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan ,50 Kas di BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Genteng ,66 Jumlah Kas di BLUD ,16 Catatan Atas Laporan Keuangan 92

117 Adapun penjelasan saldo kas di BLUD pada masing-masing entitas adalah sebagai berikut : a) Kas di BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan Saldo kas di BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan sebesar Rp ,50 tersebut merupakan saldo kas per 31 Desember 2015 dengan rincian sebagai berikut: Tabel 5.51 Kas di BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan Jumlah Kas Tunai di Bendahara Penerimaan BLUD 0,00 Kas di Rekening Bank Jatim No. Rek ,10 Kas di Rekening Bank BNI No. Rek ,00 Kas di Rekening Bank BRI No. Rek ,40 Kas di Rekening Bank Mandiri No. Rek ,00 Jumlah Kas di BLUD RSUD Blambangan ,50 b) Kas di BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Genteng Saldo Kas di BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Genteng sebesar Rp ,66 merupakan sisa kas di rekening Giro Bank Jatim BLUD RSUD Genteng dengan Nomor Rekening Kas Lainnya 31 Desember Desember 2014 Dinas Pendidikan , ,00 Dinas Kesehatan , ,84 Jumlah , ,84 Akun kas lainnya adalah posisi dana yang ada pada entitas teknis, yang merupakan penerimaan langsung dan dibelanjakan sesuai dengan rencana alokasi pembiayaan kegiatan. Saldo Kas Lainnya pada tahun 2015 sebesar Rp ,46 merupakan posisi kas yang ada pada entitas teknis Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan dengan rincian sebagai berikut: a) Saldo kas tahun 2015 pada Dinas Pendidikan sebesar Rp ,67 terdiri dari: 1) Saldo kas tahun 2015 pada Dinas Pendidikan sebesar Rp ,00 merupakan penjumlahan saldo dana BOS tahun 2014 dan selisih lebih Pendapatan Dana BOS dan PSM tahun 2015 dikurangi dengan Belanja Dana BOS dan PSM tahun 2015, dan pengurangan atas pembayaran Utang PFK Tahun Perhitungan saldo Dana BOS dan PSM per 31 Desember 2015 adalah: Saldo awal per 1 Januari 2015 Rp ,00 Pendapatan BOS dan PSM selama Rp , Belanja BOS dan PSM selama 2015 Rp ( ,00) Catatan Atas Laporan Keuangan 93

118 Pembayaran Utang PFK 2014 Rp ( ,00) Saldo Akhir per 31 Desember Rp , Saldo kas pada entitas Pendidikan sebesar Rp ,00 terdapat pada rekening bank yang tersebar di 851 sekolah. 2) Saldo kas tahun 2015 pada Dinas Pendidikan sebesar Rp ,67 merupakan sisa kas per 31 Desember 2015 atas dana transfer dari Pusat (APBN) pada 61 sekolah (SDN/SMPN/SMAN/SMKN) se-kabupaten Banyuwangi. b) Saldo kas pada Dinas Kesehatan merupakan penjumlahan saldo kas dana JKN pada 45 Puskesmas se-kabupaten Banyuwangi tahun 2015 sebesar Rp ,29. Perhitungan saldo Kas Dana JKN per 31 Desember 2015 sebagai berikut: Saldo Awal Dana Kapitasi JKN Puskesmas per 1 Januari 2015 Pendapatan Dana Kapitasi JKN Puskesmas selama 2015 Belanja Dana Kapitasi JKN Puskesmas selama 2015 Pendapatan Dana Pelayanan Kebidanan, Neonatal dan KB Peserta JKN oleh Bidan Jejaring selama 2015 Belanja Dana Pelayanan Kebidanan, Neonatal dan KB Peserta JKN oleh Bidan Jejaring selama 2015 Saldo Kas di Entitas Teknis Kesehatan per 31 Desember 2015 Rp ,84 Rp ,00 Rp ( ,05) Rp ,00 Rp ( ,00) Rp ,79 Saldo kas entitas teknis kesehatan sebesar Rp ,79 tersebar pada rekening bank di 45 puskesmas. 31 Des Des Piutang , ,80 Saldo piutang per 31 Desember 2015 terdiri dari: 31 Desember Desember 2014 Piutang Pajak Rp , ,50 Piutang Retribusi Rp , ,00 Piutang Dana Bagi Hasil Rp , ,00 Piutang Lainnya Rp , ,50 Catatan Atas Laporan Keuangan 94

119 Jumlah Piutang Rp , ,00 Penyisihan Piutang Rp ( ,40) ( ,20) Jumlah Piutang bersih Rp , ,80 1. Piutang pajak sebesar Rp ,35 terdiri dari: Jenis Piutang Pajak Saldo 31 Des 2014 Tabel 5.52 Rincian Piutang Pajak Tahun 2015 Penambahan Pembayaran Tahun 2015 Pengurangan Koreksi Saldo 31 Des 2015 Pajak Hotel , , ,00 0, ,00 Pajak Restoran , , ,00 0, ,00 Pajak Hiburan , , ,00 0, ,00 Pajak Reklame , , ,00 0, ,50 PPJ PLN , , ,00 0, ,00 Pajak Parkir , , ,00 0, ,00 Pajak Air Tanah , , ,00 0, ,00 Pajak Mineral bukan Logam dan Batuan Pajak Bumi dan Bangunan , , ,15 0, , , , , , ,00 JUMLAH , , , , ,35 a) Piutang Pajak Hotel Nilai piutang pajak hotel sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut: Tahun SKP Tabel 5.53 Rincian Piutang Pajak Hotel Tahun 2015 Saldo 31 Des 2014 Penambahan Pengurangan Saldo 31 Des ,00 0,00 0, , ,00 0, ,00 0, ,00 0, , , , , , ,00 JUMLAH , , , ,00 Jumlah Surat Ketetapan Pajak Hotel yang diterbitkan pada Tahun 2015 sebanyak dengan pokok pajak senilai Rp ,00 dan terealisasi sebanyak SKP dengan pokok pajak senilai Rp ,00 sehingga jumlah SKP Tahun 2015 yang masih belum terbayarkan sebanyak 149 dengan pokok pajak senilai Rp ,00. Pengurangan nilai piutang pajak hotel sebesar Rp ,00 terdiri dari pembayaran piutang atas tahun pajak 2013 sebanyak 1 SKP senilai Rp ,00 serta pembayaran piutang pajak hotel atas tahun pajak 2014 sebanyak 56 SKP sebesar Rp ,00. Catatan Atas Laporan Keuangan 95

120 b) Piutang Pajak Restoran Piutang pajak restoran sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut: Tahun SKP Tabel 5.54 Rincian Piutang Pajak Restoran Tahun 2015 Saldo Penambahan Pengurangan 31 Des 2014 Saldo 31 Des ,00 0,00 0, , ,00 0,00 0, , ,00 0,00 0, , ,00 0, , , , , , ,00 JUMLAH , , , ,00 Penambahan Piutang pajak Restoran atas tahun pajak 2015 disebabkan adanya penerbitan Surat Ketetapan Pajak (SKP) Restoran sebanyak SKP dengan nilai pokok pajak sebesar Rp ,00, sedangkan pengurangan terjadi karena adanya pembayaran piutang pajak restoran atas tahun pajak 2014 sebesar Rp ,00 serta realisasi SKP tahun 2015 sebanyak SKP dengan nilai pokok pajak sebesar Rp ,00. Sehingga saldo piutang pajak restoran tahun 2015 sebesar Rp ,00 c) Piutang Pajak Hiburan Nilai piutang pajak hiburan sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut: Tahun SKP Tabel 5.55 Rincian Piutang Pajak Hiburan Tahun 2015 Saldo 31 Des 2014 Penambahan Pengurangan Saldo 31 Des ,00 0,00 0, , ,00 0, ,00 0, , , , ,00 JUMLAH , , , ,00 Penerbitan Surat Ketetapan Pajak Hiburan pada tahun 2015 sebanyak 431 SKP dengan nilai pokok pajak sebesar Rp ,00. Realisasi pelunasan atas SKP tahun 2015 sebanyak 430 SKP dengan nilai pokok pajak sebesar Rp ,00, sehingga adanya penambahan piutang pajak hiburan sebesar Rp ,00. Adanya pembayaran piutang pajak hiburan atas tahun pajak 2014 menyebabkan nilai piutang pajak hiburan tahun 2015 mengalami pengurangan sebesar Rp ,00. d) Piutang Pajak Reklame Saldo piutang pajak reklame sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp ,50 Nilai ini merupakan saldo piutang mulai tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 dengan rincian sebagai berikut: Catatan Atas Laporan Keuangan 96

121 Tahun SKP Tabel 5.56 Rincian Piutang Pajak Reklame Tahun 2015 Saldo 31 Des 2014 Penambahan Pengurangan Saldo 31 Des ,50 0,00 0, , ,00 0,00 0, , ,00 0,00 0, , ,00 0,00 0, , ,00 0, , , , , , ,00 JUMLAH , , , ,50 Pergerakan saldo piutang pajak reklame disebabkan adanya penambahan piutang atas tahun pajak 2015 sebesar Rp ,00 dan Pengurangan piutang pajak sebesar Rp ,00. Penambahan piutang pajak reklame terdiri dari Penetapaan Surat Ketetapan Pajak yang diterbitkan oleh Dinas Pendapatan Kabupaten Banyuwangi yakni sebanyak SKP dengan nilai pokok pajak sebesar Rp ,00 serta penambahan piutang Non SKP sebesar Rp ,00. Sedangkan Pengurangan piutang pajak reklame sebesar Rp ,00 terdiri dari realisasi SKP yang diterbitkan pada tahun 2015 yakni sebesar Rp ,00 dengan jumlah SKP dan berasal dari pembayaran piutang pajak reklame atas tahun pajak 2014 sebesar Rp ,00. e) Piutang Pajak Penerangan Jalan (PPJ) PLN Piutang pajak penerangan jalan (PPJ) PLN sebesar Rp ,00 merupakan hasil pemungutan PPJ PLN bulan Desember 2015 yang disetorkan pada tanggal 15 Januari Penambahan piutang PPJ PLN ini berdasarkan Surat dari PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur nomor:0038/aga.01.02/area.bwg. f) Piutang Pajak Parkir Saldo piutang pajak parkir sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp ,00 merupakan saldo piutang mulai Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2015 yang terinci sebagai berikut: Tabel 5.57 Rincian Piutang Pajak Parkir Tahun 2015 Tahun Saldo 31 Des 2014 Penambahan Pengurangan Saldo 31 Des ,00 0,00 0, , ,00 0, , , , , , ,00 JUMLAH , , , ,00 Penambahan piutang pajak parkir tahun 2015 sebesar Rp ,00 terjadi karena SKP tahun 2015 sebanyak 471 SKP dengan pokok pajak senilai Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00. Pengurangan piutang pajak parkir merupakan akibat dari adanya Catatan Atas Laporan Keuangan 97

122 pembayaran piutang pajak parkir atas tahun pajak 2014 senilai Rp ,00. Sehingga saldo piutang pajak parkir sampai dengan tahun 2015 sebesar Rp ,00 g) Piutang Pajak Air Tanah Piutang pajak air tanah sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut: Tahun Tabel 5.58 Rincian Piutang Pajak Air Tanah Tahun 2015 Saldo 31 Des 2014 Penambahan Pengurangan Saldo 31 Des ,00 0,00 0, , ,00 0, , , , , , ,00 JUMLAH , , , ,00 Penetapan SKP untuk pajak air tanah selama tahun 2015 sebanyak SKP dengan nilai pokok pajak sebesar Rp ,00. Realisasi SKP yang ditetapkan pada tahun 2015 sebanyak SKP dengan nilai pokok pajak sebesar Rp ,00. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa jumlah SKP yang belum terealisasi sebanyak 61 SKP dengan nilai pokok pajak sebesar Rp ,00. Sedangkan pengurangan piutang pajak air tanah sebesar Rp ,00 dikarenakan adanya pembayaran piutang pajak air tanah atas tahun pajak h) Piutang Pajak Mineral bukan Logam dan Batuan Nilai piutang pajak mineral bukan logam dan batuan sampai dengan 31 Desember 2015 sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut: Tabel 5.59 Rincian Piutang Pajak Mineral bukan Logam dan Batuan Tahun 2015 Tahun Saldo 31 Des 2014 Penambahan Pengurangan Saldo 31 Des ,00 0,00 0, , ,00 0,00 0, , ,00 0, , , , , , ,85 JUMLAH , , , ,85 Pada tahun 2015 SKP pajak mineral bukan logam dan batuan ditetapkan sebanyak SKP dengan nilai pokok pajak sebesar ,00 serta adanya tambahan Surat Tagihan Pajak (Non SKP) sebesar Rp ,00 Sedangkan pengurangan piutang pajak sebesar Rp ,15 terdiri dari penerimaan SKP tahun 2015 sebanyak SKP dengan nilai pokok pajak sebesar Rp ,00, pembayaran surat tagihan pajak (Non SKP) sebesar Rp ,15 serta adanya pelunasan SKP atas tahun pajak 2014 sebanyak 2 SKP dengan nilai pokok pajak sebesar Rp ,00. Catatan Atas Laporan Keuangan 98

123 i. Pajak Bumi dan Bangunan Nilai piutang pajak bumi dan bangunan sampai dengan 31 Desember 2015 sebesar Rp ,00. Tahun Saldo 31 Des 2014 Tabel 5.60 Rincian Piutang Pajak Bumi dan Bangunan Tahun 2015 Penambahan Pembayaran Pengurangan Koreksi Saldo 31 Des ,00 0, , , , ,00 0, , , , ,00 0, , , , , , , , ,00 Jumlah , , , , ,00 Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Banyuwangi nomor 188/210/KEP/ /2015 tanggal 20 April 2015 tentang Tim Validasi Data Piutang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB- P2) Kabupaten Banyuwangi, telah dilaksanakan validasi data piutang PBB- P2 atas tahun pajak 1994 sampai dengan tahun pajak Dari hasil validasi tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa : 1. Jumlah SPPT Pajak Bumi dan Bangunan yang diterbitkan pada tahun 2015 sebanyak SPPT dengan nilai pokok pajak sebesar Rp ,00 sedangkan realisasinya sebesar Rp ,00 dengan jumlah SPPT sebanyak SPPT sehingga adanya penambahan piutang pajak bumi dan bangunan untuk tahun 2015 sebesar Rp ,00. Dari nilai piutang 2015 tersebut setelah dilakukan validasi, terdapat pengurangan sebesar Rp ,00 yang dikarenakan masih terdapatnya fasilitas umum, SPPT Dobel, Objek pajak tidak ada, Wajib pajak tidak diketahui dan data tidak ada; 2. Adanya pengurangan nilai piutang pajak bumi dan bangunan atas tahun pajak 1994 sampai dengan 2012 sebesar Rp ,00. Nilai pengurangan tersebut terdiri dari pelunasan SPPT pada tahun berkenaan sebesar Rp ,00, pembayaran piutang pada tahun 2015 sebesar Rp ,00 serta adanya pengurangan piutang dikarenakan faktor lainnya (Fasilitas Umum, SPPT Dobel, Objek Pajak tidak ada, Wajib Pajak tidak diketahui dan data tidak ada) sebesar Rp ,00; 3. Pengurangan pada tahun 2013 terdiri dari pembayaran piutang pada tahun 2015 sebesar Rp ,00 serta adanya pengurangan piutang dikarenakan faktor lainnya sebesar Rp ,00; 4. Pengurangan pada tahun 2014 terdiri dari pembayaran piutang pada tahun 2015 sebesar Rp ,00 serta adanya pengurangan piutang dikarenakan faktor lainnya sebesar Rp ,00. Perhitungan hasil validasi piutang pajak bumi dan bangunan atas tahun pajak 1994 sampai dengan tahun pajak 2015 dijelaskan pada Bab 6 point 3 Catatan Atas Laporan Keuangan 99

124 (6.3) tentang hasil validasi piutang PBB-P2 tahun yang dilaksanakan tahun Piutang Retribusi sebesar Rp ,00 terdiri dari: Jenis Retribusi Saldo 31 Des 2014 Tabel 5.61 Rincian Piutang Retribusi Penambahan Pengurangan Saldo 31 Des 2015 Retribusi IMB ,00 0, , ,00 Retribusi HO ,00 0,00 0, ,00 Retribusi Jasa Usaha , , , ,00 Retribusi jasa pelayanan Kesehatan ,00 0, ,00 0,00 Jumlah , , , ,00 Pergerakan piutang retribusi terinci sebagai berikut : a. Piutang retribusi IMB dan HO yang merupakan saldo piutang retribusi pada Badan Pelayanan dan Perijinan Terpadu tidak mengalami penambahan, namun terdapat pengurangan piutang retribusi IMB sebesar Rp ,00 atas pembayaran piutang tahun 2012 dan tahun b. Piutang retribusi jasa usaha mengalami penambahan sebesar Rp ,00 yang terdiri dari piutang retribusi terminal atas pemakaian kios periode 2 (dua) tahunan dan piutang atas kurang bayar retribusi pemakaian kios harian setelah pengukuran ulang luas kios pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika sebesar Rp ,00 serta piutang tanah sewa eks TKD sebesar Rp ,00. Pengurangan piutang retribusi jasa usaha merupakan pelunasan atas retribusi sewa tanah Pemerintah sebagaimana Surat Ketetapan Retribusi nomor 034 tanggal 26 Februari 2014 yang telah dibayarkan pada tanggal 17 Maret c. Piutang retribusi jasa pelayanan kesehatan pada Dinas Kesehatan Banyuwangi mengalami pengurangan sebesar Rp ,00 dikarenakan adanya reklasifikasi menjadi piutang lainnya. 3. Piutang dana bagi hasil pajak sebesar Rp ,00 terdiri dari: Jenis Piutang Dana Bagi Hasil Saldo per 31 Des 2014 Tabel 5.62 Rincian Piutang Dana Bagi Hasil Penambahan Penambahan Koreksi Tahun Sebelumnya Pengurangan Saldo per 31 Des 2015 Piutang Dana Bagi Hasil pada Dispenda Piutang Dana Bagi Hasil pada PPKD , ,00 0, , ,00 0,00 0, ,00 0, ,00 JUMLAH , , , , ,00 Pergerakan piutang dana bagi hasil terinci sebagai berikut: a) Terdapat penambahan piutang dana bagi hasil pada Dinas Pendapatan sebesar Rp ,00 berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Timur nomor : 188/1004/KPTS/013/2015 tentang penetapan bagi hasil pajak rokok untuk Kabupaten/Kota serta berdasarkan Keputusan Gubernur Catatan Atas Laporan Keuangan 100

125 Jawa Timur nomor : 188/1002/KPTS/013/2015 tentang penetapan alokasi bagi hasil pajak daerah untuk kabupaten/kota, dengan rincian: - Piutang Bagi Hasil Pajak Kendaraan Bermotor sebesar Rp ,00; - Piutang Bagi Hasil Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor sebesar Rp ,00; - Piutang Bagi Hasil Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor sebesar Rp ,00; - Piutang Bagi Hasil Pajak Air Permukaan sebesar Rp ,00. - Piutang Bagi hasil Pajak Rokok sebesar Rp ,00 Serta adanya pengurangan piutang dana bagi hasil pada Dinas Pendapatan sebesar Rp ,00. b) Penambahan piutang dana bagi hasil pada PPKD karena adanya koreksi tahun sebelumnya sebesar Rp ,00 yang merupakan kurang bayar atas dana bagi hasil Sumber Daya Alam. Adapun rincian kurang bayar atas dana bagi hasil Sumber Daya Alam menurut PMK Nomor 259/PMK.07/2015 adalah sebagai berikut : - Kurang bayar dana bagi hasil sumber daya alam pertambangan gas bumi 30% sebesar Rp ,00. - Kurang bayar dana bagi hasil sumber daya alam pertambangan gas bumi 0,5% sebesar Rp ,00. - Kurang bayar dana bagi hasil sumber daya alam pengusahaan panas bumi sebesar Rp , Piutang lainnya sebesar Rp ,48 terdiri dari: Jenis Piutang Lainnya a. Piutang tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK-RI : Saldo per 31 Des 2014 Tabel 5.63 Rincian Piutang Lainnya Penambahan Koreksi Tahun Sebelumnya Pengurangan Pembayaran Tahun 2015 Saldo per 31 Des Pengadaan Alkes ,50 0,00 0,00 0, ,50 - Piutang Askes RSUD Genteng - Piutang Kontribusi MOST b. Piutang Jasa Pelayanan RSUD Blambangan c. Pinjaman kepada kelompok masyarakat melalui pemberian dana bergulir d. Piutang pelayanan kesehatan pada RSUD Genteng e. Piutang Kerugian Daerah f. Piutang Denda Keterlambatan pada Dinas Pendapatan : ,00 0,00 0,00 0, , ,00 0,00 0,00 0, , , , , , , ,00 0,00 0, , , , ,00 0, , , , ,00 0, , ,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 101

126 Jenis Piutang Lainnya - Denda keterlambatan Pajak Hotel - Denda Keterlambatan Pajak Restoran - Denda Keterlambatan Pajak Hiburan - Denda keterlambatan Pajak BPHTB g. Piutang Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan h. Piutang tindak lanjut hasil reviu Inspektorat Kab. Banyuwangi Saldo per 31 Des 2014 Penambahan Koreksi Tahun Sebelumnya Pengurangan Pembayaran Tahun 2015 Saldo per 31 Des , ,38 0,00 0, ,38 0, ,60 0,00 0, ,60 0, ,00 0,00 0, ,00 0, ,00 0,00 0, ,00 0, ,00 0, , ,00 0, ,00 0,00 0, ,00 JUMLAH , , , , ,48 Penambahan piutang lainnya sebesar Rp ,98terdiri dari : 1. Penambahan piutang jasa pelayanan kesehatan pada RSUD Blambangan sebesar Rp ,00 dan pada RSUD Genteng sebesar Rp ,00 2. Piutang kerugian daerah mengalami penambahan sebesar Rp ,00 3. Adanya piutang denda keterlambatan pembayaran pajak pada Dinas Pendapatan Kabupaten Banyuwangi sebesar Rp ,98 yang terdiri dari: 1) Denda keterlambatan pembayaran pajak hotel sebesar Rp ,38 2) Denda keterlambatan pembayaran pajak restoran sebesar Rp ,60 3) Denda keterlambatan pembayaran pajak hiburan sebesar Rp ,00 4) Denda keterlambatan pembayaran pajak BPHTB sebesar Rp ,00 4. Penambahan piutang jasa pelayanan kesehatan pada Dinas Kesehatan sebesar Rp ,00 yang terdiri dari: Reklasifikasi dari Piutang Retribusi Rp ,00 JKN Rawat Inap di Puskesmas Rp ,00 JKN Persalinan di Puskesmas Rp ,00 Pelayanan Rujukan (Ambulan) Rp ,00 Skrining Kesehatan Peserta JKN Rp ,00 JKN Persalinan di Bidan Jejaring Rp ,00 Jumlah Penambahan Piutang Pada Rp ,00 Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Catatan Atas Laporan Keuangan 102

127 5. Penambahan piutang tindak lanjut hasil reviu Inspektorat Kabupaten Banyuwangi sebesar Rp ,00 atas belanja barang yang belum diterima atau tidak sesuai spesifikasi sampai akhir tahun Adapun rincian penambahan piutang tersebut sebagai berikut: 1) Penambahan piutang lainnya pada Dinas Pendidikan sebesar Rp ,00 yang dikarenakan: - Adanya penambahan sebesar Rp ,00 atas pembangunan ruang kelas yang masih belum direalisasikan 100% namun keuangan sudah terealisasi 100%. - Adanya belanja barang/jasa yang tidak dibelanjakan sebesar Rp ,00. Piutang tersebut telah disetorkan kembali ke Kas Umum Daerah pada tanggal 23 Maret ) Penambahan piutang lainnya pada Sekretariat Daerah Kabupaten Banyuwangi sebesar Rp ,00 terdiri dari : a. Adanya selisih kurang atas pengadaan tempat sampah dan lampu hias, dimana jumlah barang yang diterima tidak sesuai dengan jumlah pesanan sebesar Rp ,00. Piutang tersebut telah disetorkan kembali ke Kas Umum Daerah pada tanggal 30 Maret b. Terdapat ketidaksesuaian pengadaan belanja modal berupa Air Conditioner (AC) sehingga terdapat selisih harga sebesar Rp ,00. Piutang tersebut telah disetorkan kembali ke Kas Umum Daerah pada tanggal 31 Maret ) Penambahan piutang lainnya pada Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan sebesar Rp ,00 dikarenakan adanya belanja barang/jasa yang tidak dibelanjakan berupa belanja Alat tulis kantor. Piutang tersebut telah disetorkan kembali ke Kas Umum Daerah pada tanggal 28 Maret Pengurangan piutang lainnya sebesar Rp ,00 dapat dirinci sebagai berikut: 1) Terdapat koreksi saldo piutang tahun Sebelumnya pada RSUD Blambangan Sebesar Rp ,00 berdasarkan laporan hasil audit SPI BPJS Kesehatan nomor : 2002/VII-08/0915 tanggal 14 September 2015 sehingga pelunasan piutang atas jasa pelayanan kesehatan tahun 2014 pada RSUD Blambangan sebesar Rp ,00. 2) Adanya pembayaran atas piutang jasa pelayanan kesehatan tahun 2014 sebesar Rp ,00 pada RSUD Genteng 3) Pembayaran piutang Kerugian Daerah yang dilakukan selama tahun 2015 sebesar Rp ,00 dengan rincian : a. Pembayaran atas kekurangan setoran SP3 Retribusi Kendaraan bermotor roda 4 sebesar Rp ,00 b. Pembayaran atas penggunaan uang retribusi tanah eks TKD sebesar Rp ,00 c. Pembayaran atas kehilangan barang inventaris kantor berupa laptop sebesar Rp ,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 103

128 Pinjaman Dana Bergulir 1. Dinas Koperasi dan UMKM - Koperasi dan LKM - KUK, PKL dan UKM 2. Dinas Perindustrian, 4) Adanya pengurangan piutang pada Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi yang merupakan pelunasan piutang jasa pelayanan kesehatan tahun 2014 dengan rincian: JKN Rawat Inap di Puskesmas Rp ,00 JKN Persalinan di Puskesmas Rp ,00 Pelayanan Rujukan (Ambulan) Rp ,00 Jumlah Rp ,00 5) Pinjaman kepada kelompok masyarakat melalui pemberian dana bergulir sebesar Rp ,00 mengalami pengurangan sebesar Rp ,00 yang terdiri dari: Tabel 5.64 Rincian Piutang Lainnya Pinjaman kepada kelompok masyarakat Saldo per 31 Des , ,00 Penambahan 0,00 0,00 Pengurangan , ,00 Saldo per 31 Des , ,00 Perdagangan dan Pertambangan - IKM ,00 0,00 0, ,00 3. Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan ,00 0,00 0, ,00 4. Dinas Kelautan dan Perikanan - Kelompok Pembudidaya Air Tawar dan Nelayan ,00 0,00 0, ,00 5. Kantor Ketahanan Pangan - Gabah ,00 0,00 0, ,00 JUMLAH ,00 0, , ,00 Pengurangan piutang berupa pinjaman dana bergulir pada Dinas Koperasi dan UMKM sebesar Rp ,00 merupakan pembayaran yang disetor oleh kelompok masyarakat penerima dana bergulir selama tahun 2015 yang terdiri dari: Tabel 5.65 Rincian Pengembalian Selama Tahun 2015 oleh Kelompok Masyarakat No. Nama Kelompok Masyarakat Nilai Pembayaran 1 KPRI. Mekkar ,00 2 Kopwan. Bahtera Kencana ,00 3 KPRI. Diperta ,00 4 Koppontren AL-Amien ,00 5 Home Industri Jamu Tradisional ,00 JUMLAH ,00 Terhadap kelompok masyarakat yang belum mengembalikan pinjaman selama tahun 2015 telah dilakukan penagihan langsung oleh SKPD pengelola dana bergulir. Secara umum terdapat permasalahan terkait macetnya pengembalian dana bergulir tersebut yang Catatan Atas Laporan Keuangan 104

129 disebabkan oleh beberapa hal antara lain usaha merugi/gulung tikar, organisasi tidak berjalan, hingga meninggal. Akumulasi penyisihan piutang untuk Tahun 2015 yang diperhitungkan berdasarkan umur piutang adalah sebagai berikut: Jenis Piutang Tabel 5.66 Perhitungan Akumulasi Penyisihan Piutang Tahun 2015 Ak. Penyisihan Koreksi LPE Piutang Penambahan Tahun 2014 Penambahan Pengurangan Ak. Penyisihan Piutang Tahun Piutang Pajak , ,40 0, , ,40 2. Piutang Retribusi , ,45 0,00 0, ,10 3. Piutang Pajak Bagi Hasil 4. Piutang Lainnya : 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 a. Piutang tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK-RI sebelumnya b. Piutang pelayanan kesehatan RSUD Blambangan c. Pinjaman kepada kelompok masyarakat melalui pemberian dana bergulir d. Piutang pelayanan kesehatan RSUD Genteng e. Piutang Kerugian Daerah f. Piutang Denda Keterlambatan pada Dinas Pendapatan , ,00 0,00 0, ,50 0,00 0,00 0,00 0,00 0, , , , , ,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0, ,50 0,00 0, ,50 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 105

130 Ak. Penyisihan Koreksi LPE Ak. Penyisihan Jenis Piutang Piutang Tahun 2014 Penambahan Penambahan Pengurangan Piutang Tahun 2015 g. Piutang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan h. Piutang tindak lanjut hasil reviu Inspektorat Kab. Banyuwangi 0, ,90 0,00 0, ,90 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 JUMLAH , , , , ,40 Nilai koreksi akumulasi penyisihan piutang pajak senilai Rp ,05 merupakan dampak dari koreksi kurang atas nilai piutang pajak PBB berdasarkan hasil validasi tahun Dari hasil perhitungan akumulasi penyisihan piutang tahun 2015, maka diperoleh nilai bersih piutang untuk tahun 2015 sebesar Rp ,43 dengan rincian sebagai berikut: Tabel 5.67 Nilai Bersih Piutang Tahun 2015 Jenis Piutang Saldo per 31 Des 2015 Sebelum penyisihan Penyisihan Piutang Saldo per 31 Des 2015 Setelah penyisihan a. Piutang Pajak , , ,95 b. Piutang Retribusi , , ,90 c. Piutang Pajak Bagi Hasil ,00 0, ,00 d. Piutang tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK-RI sebelumnya e. Piutang pelayanan kesehatan RSUD Blambangan f. Pinjaman kepada kelompok masyarakat melalui pemberian dana bergulir g. Piutang pelayanan kesehatan RSUD Genteng , , , ,00 0, , , , , ,00 0, ,00 h. Piutang Kerugian Daerah , , ,50 i. Piutang Denda Keterlambatan pada Dinas Pendapatan j. Piutang Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan k. Piutang tindak lanjut hasil reviu Inspektorat Kab. Banyuwangi ,98 0, , , , , ,00 0, ,00 JUMLAH , , ,43 Catatan Atas Laporan Keuangan 106

131 Belanja Dibayar Dimuka 31 Des Des , ,00 Pada akhir tahun 2015 terdapat saldo belanja dibayar dimuka sebesar Rp ,59 yang dirinci sebagai berikut: Saldo per 31 Desember 2014 Rp ,00 Penambahan Tahun 2015 Rp ,59 Jumlah Rp ,59 Pengurangan Tahun 2015 Rp ,00 Saldo per 31 Desember 2015 Rp ,59 Belanja dibayar dimuka sebesar Rp ,59 terdiri dari: SKPD Tabel 5.68 Rincian Belanja dibayar dimuka Penambahan 31 Desember 2014 Pengurangan 31 Desember 2015 Dinas Pendidikan 0, ,51 0, ,51 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika , , , ,08 Jumlah , , , ,59 Penambahan belanja dibayar dimuka sebesar Rp ,59 berasal dari : a. Adanya penambahan belanja dibayar dimuka pada Dinas Pendidikan atas bantuan dana dari Pemerintah Pusat sebesar Rp ,51 untuk Sekolah Negeri di Banyuwangi yang sampai dengan akhir tahun 2015 masih belum terealisasi fisiknya. b. Belanja dibayar dimuka pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika sebesar Rp ,08 terinci dari : - Belanja jasa sewa bandwidth dan penunjangnya sebesar Rp ,00 untuk alokasi pemakaian per 13 Januari 2016 sampai dengan tanggal 12 Desember Belanja jasa sewa layanan fiber optik sebesar Rp ,00 untuk alokasi pemakaian per 12 Januari 2016 sampai dengan tanggal 12 September Belanja BHP Frekuensi radio sebesar Rp ,08 untuk alokasi pemakaian per 08 Januari 2016 sampai dengan 07 Desember 2016 Sedangkan pengurangan pada belanja dibayar dimuka sebesar Rp ,00 berasal dari: a. Belanja jasa sewa bandwidth dan penunjangnya pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika sebesar Rp ,00 yang kemudian diakui sebagai beban jasa sewa bandwidth dan penunjangnya selama tahun 2015; b. Belanja jasa sewa layanan fiber optik pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika sebesar Rp ,00 yang diakui sebagai beban jasa sewa layanan fiber optik selama tahun Catatan Atas Laporan Keuangan 107

132 31 Desember Desember Persediaan , ,58 Pada tahun 2015, persediaan dicatat menggunakan metode perpetual dan diukur dengan biaya perolehan. Saldo persediaan per 31 Desember 2015 sebesar Rp ,61 dengan perhitungan sebagai berikut: Saldo per 31 Desember 2014 Rp ,58 Koreksi saldo awal Rp ( ,75) Penambahan Tahun 2015 Rp ,72 Jumlah Rp ,55 Pengurangan Tahun 2015 Rp ( ,94) Saldo per 31 Desember 2015 Rp ,61 No Mutasi persediaan berdasarkan sumbernya secara keseluruhan terdiri dari: Sumber Persediaan Tabel 5.69 Nilai Keseluruhan Mutasi Persediaan Koreksi Saldo Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Awal Belanja Barang Persediaan APBD ,48 ( ,75) , , ,51 Persediaan dari Nonkapitalisasi Aset tetap Persediaan yang dikapitalisasi ke Aset tetap Persediaan dari Penerimaan Non APBD Persediaan dari Belanja Pemeliharaan ,00 0, , , ,00 0,00 0,00 0, , , ,10 0, , , ,10 0 0, ,00 0, ,00 Jumlah ,58 ( ,75) , , ,61 Penjelasan atas nilai mutasi persediaan di atas adalah sebagai berikut: 1. Persediaan yang berasal dari Belanja Barang Persediaan APBD Untuk penambahan barang persediaan sebesar Rp ,72 merupakan belanja barang persediaan yang terdiri dari. Belanja Bahan Pakai Habis, Belanja Bahan/Material, Belanja Pakaian dan atributnya, Belanja Pakaian Kerja, Belanja Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu, Belanja Barang yang Akan Diserahkan kepada Masyarakat / Pihak Ketiga, Belanja Pemberian Hadiah, Belanja Pemberian Tali Asih, serta Belanja Pengadaan Bahan Kepustakaan. Termasuk dalam nilai penambahan tersebut, terdapat pengadaan barang persediaan yang masih menjadi utang per 31 Desember 2015 senilai Rp ,91 yang terdiri dari: Catatan Atas Laporan Keuangan 108

133 Tabel 5.70 Persediaan yang masih terhutang Nilai No. Nama SKPD 1 Dinas Pendidikan ,00 2 Dinas Kesehatan ,00 3 RSUD Blambangan ,69 4 RSUD Genteng ,22 Jumlah ,91 Sedangkan pengurangan sebesar Rp ,94 merupakan nilai beban persediaan atau nilai total pemakaian barang persediaan yang berasal dari belanja APBD. 2. Persediaan yang berasal dari nonkapitalisasi aset tetap belanja modal (BM) Persediaan yang berasal dari nonkapitalisasi aset tetap belanja modal merupakan barang-barang pembelian belanja modal yang di reklasifikasi dari aset tetap dikarenakan masa manfaat kurang dari satu tahun dan termasuk dalam kategori barang persediaan. Saldo persediaan yang berasal dari nonkapitalisasi aset tetap belanja modal sebesar Rp ,00 terdapat pada mutasi persediaan beberapa SKPD yang terdiri dari: No. Tabel 5.71 Rincian Mutasi Persediaan dari Nonkapitalisasi Aset Tetap Nama SKPD Saldo Awal Penambahan Pengurangan 1. Dinas Kesehatan 0, , ,00 0,00 2. Rumah sakit Umum Daerah Genteng 3. Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Saldo 0, , ,00 0, , ,00 0, ,00 4. DPU Pengairan 0, , , ,00 5. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika , , , ,00 6. Dinas Pemuda dan Olahraga , , , ,00 7. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja 0, , ,00 0,00 8. Dinas Pendapatan 0, , , ,00 9. Kecamatan Purwoharjo 0, , ,00 0, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu 11. Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi 0, , ,00 0,00 0, , ,00 0, Dinas Peternakan 0, , ,00 0, Dinas Kelautan dan Perikanan 0, , ,00 0,00 Jumlah , , , ,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 109

134 3. Persediaan dari Penerimaan Non APBD Saldo persediaan yang berasal dari dana dan hibah barang non APBD sebesar Rp ,10 terdapat pada mutasi persediaan beberapa SKPD sebagai berikut : No Nama SKPD Tabel 5.72 dari Penerimaan Non APBD Saldo Awal Penambahan Pengurangan 1 Dinas Pendidikan 0, , ,00 0,00 2 Dinas Kesehatan , ,00 0, ,70 3 RSUD Genteng ,57 0,00 0, , Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Dinas Pemuda dan Olahraga Saldo ,83 0,00 0, , , , , ,00 0, , ,00 0,00 7 Sekretariat Daerah 0, , ,00 0, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Dinas Kelautan dan Perikanan 0, , ,00 0,00 0, , ,00 0,00 0, , ,00 0,00 Jumlah , , , ,10 - Penambahan persediaan pada Dinas Pendidikan sebesar Rp ,00 merupakan pengadaan persediaan dari Dana Hibah Pemerintah Pusat pada SMPN 1 Cluring. - Penambahan persediaan pada Dinas Kesehatan sebesar Rp ,00 merupakan penerimaan dropping barang persediaan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dan Kementrian Kesehatan RI. - Penambahan persediaan pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB sebesar Rp ,00 bersumber dari dropping alat/obat kontrasepsi dan non kontrasepsi BKKBN Provinsi Jawa Timur. - Penambahan persediaan pada Dinas Pemuda dan Olahraga sebesar Rp ,00 bersumber dari sponsor untuk B-Fest kegiatan International Tour De Banyuwangi Ijen dan Cycling For All Penambahan persediaan pada Sekretariat Daerah sebesar Rp ,00 bersumber dari sponsor dan masyarakat untuk B-Fest kegiatan Banyuwangi Beach Jazz Festival Penambahan persediaan pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu sebesar Rp ,00 bersumber dari sponsor untuk B-Fest kegiatan Festival Jazz Ijen Penambahan persediaan pada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa sebesar Rp ,00 bersumber dari masyarakat untuk B-Fest kegiatan Festival Bedah Rumah Tahun Penambahan persediaan pada Dinas Kelautan dan Perikanan sebesar Rp ,00 bersumber dari sponsor untuk B-Fest kegiatan Banyuwangi Islamic Fashion Week Catatan Atas Laporan Keuangan 110

135 4. Persediaan dari Belanja Pemeliharaan Persediaan dari belanja pemeliharaan adalah persediaan yang berasal dari belanja pemeliharaan yang direklasifikasi menjadi persediaan. Saldo persediaan dari belanja pemeliharaan sebesar Rp ,00 terdapat pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika berupa pelumas kendaraan. Adapun rincian persediaan per SKPD per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: No. Tabel 5.73 Rincian Persediaan Per SKPD Per 31 Desember 2015 SKPD Jumlah 1. Dinas Pendidikan ,00 2. Dinas Kesehatan ,73 3. Rumah sakit Umum Daerah Blambangan ,47 4. Rumah sakit Umum Daerah Genteng ,50 5. Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang ,89 6. Dinas PU Pengairan ,00 7. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah ,00 8. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika ,02 9. Badan Lingkungan Hidup , Dinas Kebersihan dan Pertamanan , Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil , Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB , Badan Penanggulangan Bencana Daerah , Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi , Dinas Koperasi dan UMKM , Dinas Kebudayaan dan Pariwisata , Badan Kesatuan Bangsa dan Politik , Sekretariat Daerah , Sekretariat DPRD , Dinas Pendapatan , Inspektorat Kabupaten , Badan Kepegawaian dan Diklat , Kecamatan Banyuwangi , Kecamatan Glagah , Kecamatan Kalipuro , Kecamatan Licin , Kecamatan Wongsorejo , Kecamatan Kabat , Kecamatan Rogojampi , Kecamatan Srono ,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 111

136 No. SKPD Jumlah 31 Kecamatan Cluring , Kecamatan Purwoharjo , Kecamatan Tegaldlimo , Kecamatan Gambiran , Kecamatan Bangorejo ,00 36 Kecamatan Siliragung ,00 37 Kecamatan Pesanggaran ,00 38 Kecamatan Genteng ,00 39 Kecamatan Tegalsari ,00 40 Kecamatan Sempu ,00 41 Kecamatan Glenmore ,00 42 Kecamatan Kalibaru ,00 43 Kelurahan Tamanbaru ,00 44 Kelurahan Kertosari ,00 45 Kelurahan Penganjuran ,00 46 Kelurahan Temenggungan ,00 47 Kelurahan Pakis ,00 48 Kelurahan Pengantigan ,00 49 Kelurahan Kampung Mandar ,00 50 Kelurahan Karangrejo ,00 51 Kelurahan Sumberrejo ,00 52 Kelurahan Panderejo ,00 53 Kelurahan Tukang Kayu ,00 54 Kelurahan Boyolangu ,00 55 Kelurahan Mojopaggung ,00 56 Kelurahan Gombengsari ,00 57 Kelurahan Bulusan ,00 58 Kelurahan Bakungan ,00 59 Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah ,00 60 Kantor Ketahanan Pangan ,00 61 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa ,00 62 Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi ,00 63 Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan ,00 64 Dinas Peternakan ,00 65 Dinas Kelautan dan Perikanan ,00 Jumlah ,61 Catatan Atas Laporan Keuangan 112

137 Rincian persediaan berdasarkan jenis persediaan per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: No. Tabel 5.74 Rincian Persediaan per Jenis Persediaan Jenis Persediaan Jumlah 1. Alat tulis kantor ,78 2. Barang cetakan ,46 4. Alat-alat listrik ,25 3. Bahan Bangunan ,89 5. Obat-Obatan ,74 6. Bahan Kimia ,82 7. Perlengkapan Kebersihan dan Bahan Pembersih ,05 8. Bahan Percontohan ,00 9. Bahan Laboratorium , Suku Cadang Sarana Mobilitas , Bahan Bakar , Benda Pos , Makanan Pokok , Barang yang Akan Diserahkan Kepada Pihak III , Bibit Ternak , Persediaan Lain ,00 Jumlah ,61 1. Persediaan Alat Tulis Kantor Persediaan alat tulis kantor per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp ,78. Persedian alat tulis kantor pada setiap SKPD adalah sebagai berikut: No. Tabel 5.75 Persediaan Alat Tulis Kantor Nama SKPD Jumlah 1. Dinas Kesehatan ,00 2. Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan ,95 3. Rumah Sakit Umum Daerah Genteng ,67 4. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah ,00 5. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika ,16 6. Badan Lingkungan Hidup ,00 7. Dinas Kebersihan dan Pertamanan ,00 8. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil ,00 9. Badan Penanggulangan Bencana Daerah , Dinas Koperasi dan UMKM , Dinas Kebudayaan dan Pariwisata , Badan Kesatuan Bangsa dan Politik ,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 113

138 No. Nama SKPD Jumlah 13. Sekretariat Daerah , Sekretariat DPRD , Dinas Pendapatan , Inspektorat Kabupaten , Badan Kepegawaian dan Diklat , Kecamatan Banyuwangi , Kecamatan Glagah , Kecamatan Kalipuro , Kecamatan Licin , Kecamatan Wongsorejo , Kecamatan Kabat , Kecamatan Rogojampi , Kecamatan Srono , Kecamatan Cluring , Kecamatan Purwoharjo , Kecamatan Tegaldlimo , Kecamatan Gambiran , Kecamatan Bangorejo , Kecamatan Siliragung , Kecamatan Pesanggaran , Kecamatan Genteng , Kecamatan Tegalsari , Kecamatan Sempu , Kecamatan Glenmore ,00 37 Kecamatan Kalibaru ,00 38 Kelurahan Tamanbaru ,00 39 Kelurahan Kertosari ,00 40 Kelurahan Temenggungan ,00 41 Kelurahan Penganjuran ,00 42 Kelurahan Pakis ,00 43 Kelurahan Pengantigan ,00 44 Kelurahan Kampung Mandar ,00 45 Kelurahan Karangrejo ,00 46 Kelurahan Sumberrejo ,00 47 Kelurahan Panderejo ,00 48 Kelurahan Tukang Kayu ,00 49 Kelurahan Boyolangu ,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 114

139 No. Nama SKPD Jumlah 50 Kelurahan Mojopaggung ,00 51 Kelurahan Gombengsari ,00 52 Kelurahan Bulusan ,00 53 Kelurahan Bakungan ,00 54 Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah ,00 55 Kantor Ketahanan Pangan ,00 56 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa ,00 57 Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi ,00 Jumlah ,78 2. Persediaan Barang Cetakan Persediaan barang cetakan per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp ,46. Persediaan barang cetakan pada setiap SKPD adalah sebagai berikut: No. Tabel 5.76 Persediaan Barang Cetakan Nama SKPD Jumlah 1 Dinas Pendidikan ,00 2 Dinas Kesehatan ,00 3 Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan ,00 4 Rumah Sakit Umum Daerah Genteng ,35 5 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika ,11 6 Badan Lingkungan Hidup ,00 7 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil ,00 8 Badan Penanggulangan Bencana Daerah ,00 9 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi ,00 10 Dinas Koperasi dan UMKM ,00 11 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ,00 12 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik ,00 13 Sekretariat Daerah ,00 14 Dinas Pendapatan ,00 15 Badan Kepegawaian dan Diklat ,00 16 Kecamatan Banyuwangi ,00 17 Kecamatan Glagah ,00 18 Kecamatan Rogojampi ,00 19 Kecamatan Cluring ,00 20 Kecamatan Gambiran ,00 21 Kecamatan Sempu ,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 115

140 No. Nama SKPD Jumlah 22 Kelurahan Kampung Mandar ,00 23 Kelurahan Panderejo ,00 24 Kelurahan Bakungan ,00 25 Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah ,00 26 Dinas Peternakan ,00 Jumlah ,46 3. Persediaan Alat-Alat Listrik Persediaan alat listrik per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp ,25, yang terdiri dari lampu, baterai, kabel, dan lain sebagainya. Rincian persediaan alat listrik per SKPD adalah sebagai berikut: No. Tabel 5.77 Persediaan Alat Listrik Nama SKPD Jumlah 1 Dinas Kesehatan ,00 2 Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan ,97 3 Rumah Sakit Umum Daerah Genteng ,46 4 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika ,82 5 Badan Lingkungan Hidup ,00 6 Badan Penanggulangan Bencana Daerah ,00 7 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik ,00 8 Sekretariat DPRD ,00 9 Badan Kepegawaian dan Diklat ,00 10 Kecamatan Srono ,00 11 Kecamatan Cluring ,00 12 Kecamatan Siliragung ,00 13 Kelurahan Bulusan ,00 14 Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah ,00 Jumlah ,25 4. Persediaan Bahan Bangunan Persediaan Bahan Bangunan per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp ,89. Rincian persediaan bahan bangunan per SKPD adalah sebagai berikut: No. Tabel 5.78 Persediaan Bahan Bangunan Nama SKPD Jumlah 1. Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang ,89 2. Dinas PU Pengairan ,00 Jumlah ,89 Catatan Atas Laporan Keuangan 116

141 a. Persediaan pada Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang sebesar Rp ,89 berupa tiang lampu, paving, aspal, dan box culvert yang berasal dari nonkapitalisasi aset tetap belanja modal. b. Persediaan pada Dinas PU Pengairan sebesar Rp ,00 merupakan bahan bangunan untuk pemeliharaan saluran dan pintu air, korek air irigasi wilayah Banyuwangi, Kabat, Rogojampi, Singojuruh, Genteng, Srono, Glenmore, Cluring, Bangorejo, Tegaldlimo, dan pesanggaran. 5. Persediaan Obat-Obatan Persediaan obat-obatan per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp ,74. Rincian persediaan obat-obatan per SKPD adalah sebagai berikut: No. Tabel 5.79 Persediaan Obat-obatan Nama SKPD Jumlah 1. Dinas Kesehatan ,66 2. Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan ,26 3. Rumah Sakit Umum Daerah Genteng ,82 4. Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB ,00 5. Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan ,00 Jumlah ,74 6. Persediaan Bahan Kimia Persediaan bahan kimia per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp ,82. Rincian persediaan bahan kimia per SKPD adalah sebagai berikut : No. Tabel 5.80 Persediaan Bahan Kimia Nama SKPD Jumlah 1. Dinas Kesehatan ,00 2. Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan ,31 3. Rumah Sakit Umum Daerah Genteng ,51 Jumlah ,82 7. Persediaan Perlengkapan Kebersihan dan Bahan Pembersih Persediaan perlengkapan kebersihan dan bahan pembersih per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp ,05. Persediaan perlengkapan kebersihan dan bahan pembersih terdapat pada beberapa SKPD di bawah ini: No. Tabel 5.81 Persediaan Perlengkapan Kebersihan dan Bahan Pembersih Jumlah Nama SKPD 1 Dinas Kesehatan ,00 2 Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan ,99 3 Rumah Sakit Umum Daerah Genteng ,06 Catatan Atas Laporan Keuangan 117

142 No. Nama SKPD Jumlah 4 Dinas PU Pengairan ,00 5 Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah ,00 6 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika ,00 7 Badan Lingkungan Hidup ,00 8 Badan Penanggulangan Bencana Daerah ,00 9 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik ,00 10 Sekretariat Daerah ,00 11 Sekretariat DPRD ,00 12 Badan Kepegawaian dan Diklat ,00 13 Kecamatan Kalipuro ,00 14 Kecamatan Srono ,00 15 Kecamatan Cluring ,00 16 Kecamatan Sempu ,00 17 Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah ,00 18 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa ,00 Jumlah ,05 8. Persediaan Bahan Percontohan Persediaan alat praktek per 31 Desember 2015 merupakan persediaan bahan percontohan berupa vandell pada Dinas Pendapatan sebesar Rp , Persediaan Bahan Laboratorium Persediaan bahan laboratorium per 31 Desember 2015 sebesar Rp ,00 dengan rincian per SKPD sebagai berikut: No. Tabel 5.82 Persediaan Bahan Laboratorium Nama SKPD Jumlah 1. Dinas Kesehatan ,00 2. Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB ,00 Jumlah , Persediaan Suku Cadang Sarana Mobilitas Persediaan suku cadang sarana mobilitas per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp ,00, yang terdapat pada Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika. Persediaan tersebut merupakan sisa belanja pemeliharaan suku cadang alat uji kendaraan bermotor. 11. Persediaan Bahan Bakar Persediaan bahan bakar per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp ,00, yang terdapat pada Dinas PU Pengairan. Persediaan tersebut merupakan pelumas dan bahan bakar untuk perawatan pintu air dan bangunan Catatan Atas Laporan Keuangan 118

143 irigasi, korek air irigasi wilayah Banyuwangi, Kabat, Rogojampi, Singojuruh, Genteng, Srono, Glenmore, Cluring, Bangorejo, Tegaldlimo, dan Pesanggaran. 12. Persediaan Benda Pos Persediaan benda pos terdiri dari materai, perangko dan benda-benda pos lainnya. Persediaan benda pos per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp ,00. Persediaan benda pos terdapat pada beberapa SKPD di bawah ini: No. Tabel 5.83 Persediaan Benda Pos Nama SKPD Jumlah 1 Dinas Pendidikan ,00 2 Dinas Kesehatan ,00 3 Dinas Koperasi dan UMKM ,00 4 Badan Kepegawaian dan Diklat ,00 5 Kecamatan Rogojampi ,00 6 Kecamatan Cluring ,00 7 Kecamatan Gambiran ,00 Jumlah , Persediaan Bahan Makanan Pokok Persediaan bahan makanan pokok per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp ,62. Persediaan bahan makanan pokok terdapat pada beberapa SKPD di bawah ini: No. Tabel 5.84 Persediaan Bahan Makanan Pokok Nama SKPD Jumlah 1. Dinas Kesehatan ,00 2. Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan ,00 3. Rumah Sakit Umum Daerah Genteng ,62 Jumlah , Persediaan Barang yang Akan Diserahkan Kepada Pihak III Persediaan barang yang akan diserahkan kepada pihak III per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp ,00. Rincian persediaan barang yang akan diserahkan kepada pihak III per SKPD adalah sebagai berikut: No. Tabel 5.85 Persediaan Barang yang Akan Diserahkan Kepada Pihak III Nama SKPD Jumlah 1. Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang ,00 2. Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB ,00 3. Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan ,00 4. Dinas Kelautan dan Perikanan ,00 Jumlah ,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 119

144 Persediaan pada Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut: Tabel 5.86 Persediaan Barang yang Akan Diserahkan Kepada Pihak III Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang Jumlah No. Nama SKPD 1. Pembangunan Infrastruktur/Penataan PKL Di Pantai BOOM ,00 2. Pembangunan Musholla Di Pantai Boom ,00 3. Pembangunan Toilet di SMA LB ,00 4. Pembangunan Toilet di Gedung Pramuka ,00 5. Pembangunan Fasilitas Toilet di Kawasan Wisata Pantai Boom ,00 6. Pembangunan Pasar Tamansari ,00 7. Pembangunan Rest Area Jambu ,00 8. Pengadaan konstruksi paving jalan ,00 9. Pengadaan konstruksi jaringan air bersih/air minum-pembangunan Tandon Air dan Instalasi Lapas Banyuwangi , Penataan Sirkuit Cross Country di Kec.Licin , Rehab sedang/berat gedung kantor/pendopo Ds.Kesilir Kec.Silir , Penataan RTH (Penataan Landscape Areal PKL Pantai Boom , Pembangunan Landscape Poliwangi , Rehab aula Rektorat Poliwangi Kec.Kabat , Rehabilitasi BPR Syariah , Pembangunan Gedung Serba Guna Desa Pesucen Kec. Kalipuro ,00 Jumlah ,00 Persediaan Barang yang Akan Diserahkan Kepada Pihak III pada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan KB sebesar Rp ,00 berupa Kartu Kembang Anak dan BKB Kit. Untuk Persediaan Barang yang Akan Diserahkan Kepada Pihak III pada Dinas Kelautan dan Perikanan sebesar Rp ,00 berupa induk, bibit, dan benih ikan, peralatan budidaya ikan, serta rehabilitasi tambak. Sedangkan persediaan Barang yang Akan Diserahkan Kepada Pihak III pada Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan sebesar Rp ,00 merupakan hibah berupa alat pertanian. 15. Persediaan Bibit Ternak Persediaan suku cadang sarana mobilitas per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp ,00, yang terdapat pada Dinas Kelautan dan Perikanan. Bersediaan tersebut merupakan persediaan benih ikan di BBI Kabat dan Genteng. 16. Persediaan Lainnya Persediaan Lainnya per 31 Desember 2015 sebesar Rp ,00 dengan rincian per SKPD sebagai berikut: No. Tabel 5.87 Persediaan Lainnya Nama SKPD Jumlah 1. Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan ,00 2. Dinas PU Pengairan ,00 Jumlah ,00 Persediaan lainnya pada Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan sebesar Rp ,00 berupa persediaan kasur, bantal, selimut dan sprei Catatan Atas Laporan Keuangan 120

145 untuk pasien. Sedangkan persediaan lainnya pada Dinas PU Pengairan sebesar Rp ,00 berupa bronjong kawat yang digunakan untuk persediaan antisipasi jika terjadi bencana. 31 Desember Desember Investasi Jangka Panjang , ,99 Investasi Jangka Panjang tahun 2015 terdiri dari Investasi Non Permanen dan Investasi dan Investasi Permanen dengan rincian sebagai berikut: Investasi Non Permanen Rp ,00 Investasi Permanen Rp ,75 Jumlah Investasi Jangka Panjang Rp ,75 Adapun penjelasan atas masing masing jenis investasi tersebut dijabarkan sebagai berikut: 31 Desember Desember Investasi Non Permanen , ,00 No Saldo Investasi Non Permanen Dana Bergulir per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp ,00 dengan perhitungan sebagai berikut : 31 Desember Desember Investasi Nonpermanen-Dana Bergulir , ,00 - Dana Bergulir Diragukan Tertagih ( ,00) ( ,00) Jumlah , ,00 Selama tahun 2015 terdapat pengurangan dikarenakan adanya setoran pokok pinjaman dengan rincian sebagai berikut: Investasi Non Permanen 1. Dinas Peternakan Tabel 5.88 Rincian Investasi Non Permanen Dana Bergulir Saldo 31 Des 2014 Penambahan Pengurangan Saldo 31 Des Sapi Kereman ,00 0, , ,00 - Sapi Bibit ,00 0, , ,00 - Kambing Bibit ,00 0,00 0, ,00 - Domba Bibit ,00 0,00 0, ,00 Jumlah ,00 0, , ,00 Pengurangan Investasi Non Permanen-Dana Bergulir sebesar Rp ,00 merupakan pembayaran yang disetor oleh kelompok masyarakat penerima dana bergulir selama tahun 2015 yang terdiri dari: Catatan Atas Laporan Keuangan 121

146 No Tabel 5.89 Rincian Pengembalian Selama Tahun 2015 oleh Kelompok Masyarakat Nama Kelompok Masyarakat Nilai Pembayaran 1 Poknak Wongsorejo (Program Sapi Bibit) ,00 2 Poknak Olehsari (Program Sapi Bibit) ,00 3 Poknak Sumberbaru (Program Sapi Kereman) ,00 JUMLAH ,00 Dinas Peternakan selaku SKPD pelaksana program Dana Bergulir telah melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap perkembangan pelaksanaan dana bergulir pada masing-masing kelompok ternak. Terdapat beberapa permasalahan terhadap pelaksanaan program dana bergulir yang mengakibatkan minimnya pengembalian program tersebut. Beberapa permasalahan dimaksud antara lain ternak masih dalam proses pembiakan, ternak terkena penyakit hingga ternak mati. Kemudian Dana bergulir diragukan tertagih merupakan cadangan yang dibentuk sebesar prosentase tertentu dari akun Investasi Non Permanen-Dana Bergulir berdasarkan umur investasi tersebut. Adapun rincian dari Dana Bergulir Diragukan Tertagih tahun 2015 adalah sebagai berikut: No Tabel 5.90 Nilai Bersih Investasi Non permanen Dana Bergulir Tahun 2015 Dana Bergulir NRV Investasi Non Saldo Investasi Non Diragukan Tertagih Permanen-Dana 31 Des 2015 Permanen 31 Des 2015 Bergulir 31 Des Dinas Peternakan - Sapi Kereman , ,00 0,00 - Sapi Bibit , , ,00 - Kambing Bibit , , ,00 - Domba Bibit , , ,00 Jumlah , , ,00 Penerapan penyajian nilai bersih yang dapat direalisasikan (Net Realizable Value/NRV) dilakukan pada tahun 2015 sesuai dengan kebijakan akuntansi yang ditetapkan. 31 Desember Desember Investasi Permanen , ,99 Investasi permanen per 31 Desember 2015 sebesar Rp ,75 adalah penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pada beberapa perusahaan, yang terdiri dari: No. Investasi Permanen Tabel 5.91 Rincian Investasi Permanen Saldo 31 Des 2014 Penambahan Pengurangan Saldo 31 Des BPD Jatim ,00 0,00 0, ,00 2. BPR Jatim ,00 0,00 0, ,00 3. PT Merdeka Serasi Jaya ,00 0,00 0, ,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 122

147 No Investasi Permanen PDAM Banyuwangi PDAU Blambangan PD Perhotelan Saldo 31 Des 2014 Penambahan Pengurangan Saldo 31 Des , ,86 0, ,05 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 7. PT PBS , , , ,70 Jumlah , , , ,75 Metode penilaian investasi permanen yang digunakan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sesuai dengan karakteristik penyertaannya yang disesuaikan dengan ketentuan dan kebijakan akuntansi yang berlaku, yaitu: No. Tabel 5.92 Metode Penilaian Investasi Permanen Saldo 31 Des 2015 Metode Penilaian 1. BPD Jatim ,00 Metode Biaya 2. BPR Jatim ,00 Metode Biaya 3. PT Merdeka Serasi Jaya ,00 Metode Biaya 4. PDAM Banyuwangi ,05 Metode Ekuitas 5. PDAU Blambangan 0,00 Metode Ekuitas 6. PD Perhotelan 0,00 Metode Ekuitas 7. PT PBS ,70 Metode Ekuitas Jumlah ,75 Penjelasan untuk penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pada masing-masing perusahaan dan BUMD per 31 Desember 2015, yaitu: a. Nilai penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pada BPD Jatim per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp ,00. Bagian deviden Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk tahun buku 2014 sebesar Rp ,62 telah disetorkan pada tanggal 8 Mei 2015 ke rekening kas umum daerah Kabupaten Banyuwangi. b. Per 31 Desember 2015, nilai penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pada BPR Jatim adalah sebesar Rp ,00 yang terdiri dari lembar saham. Bagian deviden Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk tahun buku 2014 sebesar Rp ,00 telah disetorkan ke rekening kas umum daerah Kabupaten Banyuwangi pada tanggal 12 Juni c. Nilai penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pada PT Merdeka Serasi Jaya per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp ,00, yang terdiri dari lembar saham dengan nilai nominal Rp ,00 per lembar saham. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun 2015 terkait Initial Public Offering (IPO), saham PT Merdeka Serasi Jaya dilakukan stock split dengan nominal Rp100,00 per lembar saham serta penggantian nama perusahaan menjadi PT Merdeka Copper Gold Tbk. Pada tanggal 9 Juni 2015, PT Merdeka Copper Gold Tbk memperoleh pernyataan Catatan Atas Laporan Keuangan 123

148 efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan surat No. S-237/D.04/2015 untuk melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) dengan kode listing MDKA. Jumlah saham yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Banyuwangi per 31 Desember 2015 adalah senilai Rp ,00, yang terdiri dari lembar saham dengan nilai nominal Rp100,00 per lembar saham. Nilai saham MDKA di bursa pada tanggal penutupan, yaitu 30 Desember 2015, adalah sebesar Rp2.015,00 per lembar saham. d. Nilai penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pada PDAM mengalami kenaikan sebesar Rp ,86 pada tahun Kenaikan tersebut berdasarkan pada penambahan nilai ekuitas PDAM sebagai berikut: Tabel 5.93 Perubahan Ekuitas PDAM Ekuitas PDAM Modal Disetor , ,25 a. Penyertaan Pemerintah Daerah , ,25 b. Penyertaan Pemerintah yang Belum Ditentukan Statusnya , ,00 - BAST no. 04/BA/PAB/ , ,00 - BAST no. 4/BAST/PSPAMPSJT/ , , BAST no. 65/BAST/PK.PAMAL.PJT/2006 BAST no.24/bast/pk.pamal.pjt/2009 BAST no /BAST/PK- PAM.JT/ , , , ,00 - IKK Genteng , ,00 - IKK Kabat , ,00 - PPP Muncar , ,00 - BAST no. 01/BAST/PK- PAM.JT/ IKK Tegaldlimo ,00 - IKK Kabat ,00 c. Hibah , ,00 - Saldo Awal , ,00 - Hibah pengadaan dan pemasangan pipa distribusi tersier diameter 2" di Perum Citra Pesona Indah sesuai berita acara pembebanan biaya No. 979/887/ / Hibah pengadaan dan pemasangan pipa distribusi tersier diameter 1"-2" di Perum Pantai Mentari sesuai berita acara pembebanan biaya No , ,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 124

149 Ekuitas PDAM /788/ / Hibah pengadaan dan pemasangan pipa distribusi tersier diameter 1"-3" di Perum Villa Paradiso sesuai berita acara pembebanan biaya No. 979/372/ / Hibah pengadaan dan pemasangan pipa distribusi tersier diameter 1"-2" di Kasiba Alam Elok sesuai berita acara pembebanan biaya No. 979/327/ / Hibah pengadaan dan pemasangan pipa distribusi tersier diameter 1"-2" di Salima s Square sesuai berita acara pembebanan biaya No. 979/127/ / Hibah pengadaan dan pemasangan pipa distribusi tersier diameter 1"-2" di Puri Citra Pesona Indah sesuai berita acara pembebanan biaya No. 979/22/ / , , , ,00 Cadangan Umum , ,12 - Saldo Awal , ,12 - Pembagian laba tahun ,35 Saldo Laba , ,00 - Saldo Awal ,00 - Koreksi laba ( ,44) Laba Tahun Berjalan , ,92 Jumlah Ekuitas PDAM , ,29 Sementara nilai penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Banyuwangi per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp ,05 dengan perhitungan sebagai berikut: Tabel 5.94 Perhitungan Penyertaan Modal Pada PDAM No. Laporan Ekuitas Penyertaan PDAM Modal Jumlah 1. Modal Disetor , ,25 2. Cadangan Umum , ,47 3. Saldo Laba ,56 100% ,56 4. Laba/ Rugi Thn , ,77 5. Uang Muka Laba Thn ( ,00) Saldo Akhir , ,05 Nilai uang muka laba sebesar Rp ,00 merupakan setoran PDAM pada Pemerintah Kabupaten Banyuwangi selama tahun 2015 sebesar Rp ,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 125

150 dikurangi dengan pembayaran kurang setor laba tahun 2014 sebesar Rp ,00. e. Nilai penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pada PT Pelayaran Banyuwangi Sejati per 31 Desember 2014 mengalami penurunan sebesar Rp ,70. Hal tersebut dikarenakan perhitungan nilai penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam LKPD tahun 2014 berdasarkan pada laporan keuangan PT Pelayaran Banyuwangi Sejati yang belum diaudit, dimana nilai saldo laba ditahan adalah sebesar Rp ,00 dan besarnya laba/ rugi tahun 2014 adalah sebesar Rp ,00. Sedangkan menurut laporan keuangan PT Pelayaran Banyuwangi Sejati tahun 2014 yang sudah diaudit, nilai saldo laba ditahan adalah sebesar Rp ,00 dan besarnya laba/ rugi tahun 2014 adalah sebesar Rp ,00. Sementara penambahan nilai penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pada PT Pelayaran Banyuwangi Sejati pada tahun 2015 adalah sebesar Rp ,60, sehingga nilai penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Banyuwangi adalah sebesar Rp ,70. Adapun komposisi modal perseroan adalah 90% milik Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan 10% milik koperasi karyawan PT Pelayaran Banyuwangi Sejati. Berikut ini adalah perhitungan nilai penyertaan modal pemerintah Kabupaten Banyuwangi pada PT PBS per 31 Desember 2015: Tabel 5.95 Perhitungan Penyertaan Modal Pada PT. PBS No. Laporan Ekuitas PT PBS Penyertaan Modal Jumlah 1 Modal , ,00 2 Saldo Laba ditahan ,00 90% ,10 3 Laba/Rugi Th , ,60 4 Uang Muka Laba Th ( ,00) Saldo Akhir , ,70 f. Investasi permanen Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pada PDAU Blambangan dan PD Perhotelan per 31 Desember 2015 sudah direklasifikasi dalam aset lainnya dikarenakan PDAU Blambangan dan PD Perhotelan sudah dilikuidasi berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2014 Tanggal 30 Juni 2014 tentang Pencabutan Dua Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi yakni Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 2 Tahun 1988 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Aneka Usaha Blambangan Kabupaten Daerah Tingkat II Banyuwangi dan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 24 Tahun 2011 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Perhotelan Kabupaten Banyuwangi. Catatan Atas Laporan Keuangan 126

151 31 Desember Desember Aset Tetap , ,43 Pada tahun 2015 dilakukan kegiatan validasi aset tetap terkait penyesuaian perhitungan penyusutan aset tetap sebagaimana dimaksud dalam Buletin Teknis Standar Akuntansi Pemerintahan Nomor 18 tentang Akuntansi Penyusutan Berbasis Akrual. Pada kegiatan validasi tersebut sekaligus dilakukan penyesuaian catatan administrasi aset pada masing-masing UPB yang mengakibatkan adanya penambahan dan pengurangan aset tetap. Rincian selengkapnya terkait kegiatan validasi diuraikan pada Bab VI Point 6.3 Hasil Validasi Akuntansi Aset Tetap Terkait Penyesuaian Perhitungan Penyusutan. Nilai buku aset tetap per 31 Desember 2015 sebesar Rp ,38 dengan perhitungan sebagai berikut: Saldo per 31 Desember 2014 Rp ,74 Penambahan Validasi Aset 2015 atas Aset s/d Tahun 2014 Rp ,00 Pengurangan Validasi Aset 2015 atas Aset s/d Tahun 2014 Rp ( ,82) Saldo per 31 Desember 2014 tervalidasi Rp ,92 Mutasi Penambahan Tahun 2015 Rp ,90 Mutasi Pengurangan Tahun 2015 Rp ( ,77) Aset Tetap per 31 Desember 2015 Rp ,05 Penyusutan s/d Tahun 2015 Rp ( ,67) Aset Tetap per 31 Desember 2015 Rp ,38 Aset Tetap Pemerintah Kabupaten Banyuwangi per 31 Desember 2015 tersebut meliputi tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, serta aset tetap lainnya. Jenis dan nilai saldo Aset Tetap per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: Jenis Aset 31 Desember 2014 Tabel 5.96 Rincian Aset Tetap Penambahan Pengurangan 31 Desember 2015 Tanah , ,00 0, ,00 Peralatan dan Mesin , , , ,03 Gedung dan Bangunan , , , ,42 Jalan, Irigasi dan Jaringan , , , ,78 Aset Tetap Lainnya , , , ,53 Konstruksi dlm Pengerjaan , , , ,29 Nilai Aset , , , ,05 Catatan Atas Laporan Keuangan 127

152 Jenis Aset 31 Desember 2014 Penambahan Pengurangan 31 Desember 2015 Akumulasi Penyusutan ( ,31) ( ,13) ( ,77) ( ,67) Nilai Buku , , , ,38 Perhitungan nilai aset tetap yang tercatat pada Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD) merupakan nilai aset berdasarkan database pada SIMBADA (Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah). Untuk kesesuaian catatan aset antara SIKD dan SIMBADA, pencatatan aset dalam SIKD yang merupakan hasil realisasi belanja modal disesuaikan dengan real entry rekening data aset SIMBADA. Rincian selengkapnya terhadap masing-masing golongan aset dapat diuraikan sebagai berikut: Tanah Perhitungan nilai tanah sebesar Rp ,00 adalah sebagai berikut: Saldo per 31 Desember 2014 Rp ,00 Penambahan Validasi Aset 2015 atas Aset s/d Tahun 2014 Rp ,00 Saldo per 31 Desember 2014 tervalidasi Rp ,00 Mutasi Penambahan Tahun 2015 Rp ,00 Nilai Aset Tetap Tahun 2015 Rp ,00 Aset tetap berupa tanah senilai Rp ,00 tersebut terdiri dari 556 bidang tanah yang sudah bersertifikat, 479 bidang tanah yang belum bersertifikat dan sebanyak 120 bidang tanah yang masih dalam proses. Pada Tahun 2015 aset tetap berupa tanah mengalami penambahan bersih senilai Rp ,00 yang terdiri dari : - Reklasifikasi dari aset lainnya atas hasil kegiatan validasi atas aset sampai dengan tahun 2014 sebesar Rp ,00; - Belanja modal pengadaan tanah oleh Sekretariat Daerah untuk perluasan bandara blimbingsari seluas M2 di Kecamatan Rogojampi sebesar Rp ,00; - Reklasifikasi entry dari belanja modal KIB B pada Dinas Pendidikan yang bersumber dari dana PSM (Peran Serta Masyarakat) untuk perluasan SMKN Darul Ulum Muncar seluas M2 sebesar Rp , Peralatan dan Mesin Perhitungan nilai peralatan dan mesin sebesar Rp ,03 adalah sebagai berikut: Saldo per 31 Desember 2014 Rp ,29 Penambahan Validasi Aset 2015 atas Aset s/d Tahun 2014 Rp ,00 Pengurangan Validasi Aset 2015 atas Aset s/d Tahun 2014 Rp ( ,64) Saldo per 31 Desember 2014 tervalidasi Rp ,65 Catatan Atas Laporan Keuangan 128

153 Mutasi Penambahan Tahun 2015 Rp ,38 Mutasi Pengurangan Tahun 2015 Rp ( ,00) Nilai Aset Tetap Tahun 2015 Rp ,03 Rincian mutasi golongan aset tetap peralatan dan mesin milik Pemerintah Kabupaten Banyuwangi atas hasil kegiatan validasi atas aset sampai dengan tahun 2014 dan mutasi tahun 2015 dirinci sebagai berikut: Jenis Tabel 5.97 Rincian Aset Tetap - Peralatan dan Mesin Saldo Penambahan Pengurangan 31 Desember 2014 Saldo 31 Desember 2015 Alat-alat berat , , , ,00 Alat-alat Angkutan Darat Bermotor , , , ,00 Alat-alat angkutan darat tidak bermotor , , , ,00 Alat-alat angkutan di air bermotor , ,00 0, ,00 Alat-alat bengkel , , , ,66 Alat-alat pengolahan pertanian dan peternakan , , , ,00 Peralatan Kantor Perlengkapan Kantor , , , , , , , ,00 Komputer , , , ,46 Meubelair , , , ,27 Peralatan dapur , , , ,00 Penghias Ruangan Rumah Tangga , , , ,98 Alat-alat Studio Alat-alat komunikasi , , , , , , , ,00 Alat-alat Ukur , , , ,00 Alat-alat Kedokteran , , , ,72 Alat-alat Laboratorium , , , ,56 Alat-alat persenjataan/ kemanan , ,00 0, ,00 Peralatan dan Mesin 0, , , ,00 Peralatan Rumah Tangga , , , ,84 Peralatan dan Perlengkapan Tanggap Darurat Bencana 0, ,00 0, ,00 Jumlah , , , ,03 Catatan Atas Laporan Keuangan 129

154 Penambahan bersih nilai aset peralatan dan mesin sebesar Rp ,38 berasal dari : Reklasifikasi dari Aset Lainnya atas Aset s/d Tahun 2014 Rp ,00 Penambahan Record Aset Baru atas Aset s/d Tahun 2014 Rp ,00 Belanja Modal Tahun 2015 Rp ,90 Reklasifikasi entry dari Belanja Modal KIB C Rp ,48 Penambahan Barang Hibah Rp ,00 Penambahan Kapitalisasi Belanja Non Modal Rp ,00 Reklasifikasi entry Belanja Modal ke KIB A Rp ( ,00) Penambahan bersih nilai aset peralatan dan mesin Rp ,38 Penambahan bersih nilai aset peralatan dan mesin sebesar Rp ,38 terdapat pada: No. Tabel 5.98 Rincian Penambahan Bersih Peralatan dan Mesin Satuan Kerja Jumlah 1 Dinas Pendidikan ,00 2 Dinas Kesehatan ,00 3 RSUD Blambangan ,90 4 RSUD Genteng ,48 5 DPU Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang ,00 6 DPU Pengairan ,00 7 BAPPEDA ,00 8 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika ,00 9 Badan Lingkungan Hidup ,00 10 Dinas Kebersihan dan Pertamanan ,00 11 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil ,00 12 Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB ,00 13 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi ,00 14 Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah ,00 15 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ,00 16 Dinas Pemuda dan Olah Raga ,00 17 Badan Penanggulangan Bencana Daerah ,00 18 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik ,00 19 Kantor Satuan Polisi Pamong Praja ,00 20 Sekretariat Daerah ,00 21 Sekretariat DPRD ,00 22 Dinas Pendapatan ,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 130

155 No. Satuan Kerja Jumlah 23 Inspektorat Kabupaten ,00 24 Badan Kepegawaian dan Diklat ,00 25 Kecamatan Banyuwangi ,00 26 Kecamatan Giri ,00 27 Kecamatan Glagah ,00 28 Kecamatan Kalipuro ,00 29 Kecamatan Licin ,00 30 Kecamatan Wongsorejo ,00 31 Kecamatan Kabat ,00 32 Kecamatan Rogojampi ,00 33 Kecamatan Songgon ,00 34 Kecamatan Singojuruh ,00 35 Kecamatan Srono ,00 36 Kecamatan Muncar ,00 37 Kecamatan Cluring ,00 38 Kecamatan Purwoharjo ,00 39 Kecamatan Tegaldlimo ,00 40 Kecamatan Gambiran ,00 41 Kecamatan Bangorejo ,00 42 Kecamatan Siliragung ,00 43 Kecamatan Pesanggaran ,00 44 Kecamatan Genteng ,00 45 Kecamatan Tegalsari ,00 46 Kecamatan Sempu ,00 47 Kecamatan Glenmore ,00 48 Kecamatan Kalibaru ,00 49 Kelurahan Tamanbaru ,00 50 Kelurahan Kertosari ,00 51 Kelurahan Lateng ,00 52 Kelurahan Penganjuran ,00 53 Kelurahan Temenggungan ,00 54 Kelurahan Sobo ,00 55 Kelurahan Pakis ,00 56 Kelurahan Kampung Mandar ,00 57 Kelurahan Kepatihan ,00 58 Kelurahan Karangrejo ,00 59 Kelurahan Sumberrejo ,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 131

156 No. Satuan Kerja Jumlah 60 Kelurahan Singotrunan ,00 61 Kelurahan Panderejo ,00 62 Kelurahan Kampung Melayu ,00 63 Kelurahan Kebalenan ,00 64 Kelurahan Singonegaran ,00 65 Kelurahan Tukangkayu ,00 66 Kelurahan Boyolangu ,00 67 Kelurahan Mojopanggung ,00 68 Kelurahan Penataban ,00 69 Kelurahan Giri ,00 70 Kelurahan Gombengsari ,00 71 Kelurahan Klatak ,00 72 Kelurahan Kalipuro ,00 73 Kelurahan Bulusan ,00 74 Kelurahan Banjarsari ,00 75 Kelurahan Bakungan ,00 76 Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah ,00 77 Badan Pelayanan Perizinan Terpadu ,00 78 Kantor Ketahanan Pangan ,00 79 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemdes ,00 80 Kantor Perpustakaan, Arsip & Dokumentasi ,00 81 Dinas Pertanian, Kehutanan,dan Perkebunan ,00 82 Dinas Peternakan ,00 83 Dinas Kelautan dan Perikanan ,00 84 Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan ,00 Jumlah ,38 Sedangkan pengurangan bersih nilai aset peralatan dan mesin sebesar Rp ,64 berasal dari: Reklasifikasi ke Aset Lainnya atas Aset s/d Tahun 2014 Rp ,64 Penghapusan aset tetap berdasarkan SK Kepala Daerah Rp ,00 Non Kapitalisasi Belanja Modal KIB B Rp ,00 Reklasifikasi ke Aset Lainnya atas aset Tahun 2015 Rp ,00 Pengurangan bersih nilai aset peralatan dan mesin Rp ,64 Catatan Atas Laporan Keuangan 132

157 Pengurangan bersih nilai aset peralatan dan mesin sebesar Rp ,64 dirinci sebagai berikut : - Reklasifikasi ke Aset Lainnya atas hasil kegiatan validasi atas aset sampai dengan tahun 2014 sebesar Rp ,64; - Penghapusan aset tetap peralatan dan mesin berupa kendaraan bermotor roda dua dan empat melalui Berita Acara Penghapusan yang telah ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Daerah pada Tahun 2015 sebesar Rp ,00; - Koreksi kurang belanja peralatan dan mesin yang di bawah nilai minimum kapitalisasi sesuai kebijakan akuntansi atas realisasi belanja modal sebesar Rp ,00; - Reklasifikasi ke Aset Lainnya atas aset tahun 2015 berupa software sebesar Rp ,00 dan usulan penghapusan atas barang yang akan diserahkan kepada masyarakat/pihak ketiga berupa keranda makam dan gerobak sampah sebesar Rp , Gedung dan Bangunan Perhitungan nilai gedung dan bangunan sebesar Rp ,42 adalah sebagai berikut: Rp ,81 Saldo per 31 Desember 2014 Penambahan Validasi Aset 2015 atas Aset s/d Tahun 2014 Rp ,00 Pengurangan Validasi Aset 2015 atas Aset s/d Tahun 2014 Rp ( ,00) Saldo per 31 Desember 2014 tervalidasi Rp ,81 Mutasi Penambahan Tahun 2015 Rp ,61 Mutasi Pengurangan Tahun 2015 Rp ( ,00) Nilai Aset Tetap Tahun 2015 Rp ,42 Rincian mutasi golongan aset tetap gedung dan bangunan milik Pemerintah Kabupaten Banyuwangi atas hasil kegiatan validasi atas aset sampai dengan tahun 2014 dan mutasi tahun 2015 dirinci sebagai berikut: Jenis Tabel 5.99 Rincian Aset Tetap - Gedung dan Bangunan 31 Desember 2014 Penambahan Pengurangan 31 Desember 2015 Gedung Kantor , , , ,31 Gedung Rumah Jabatan 0, ,00 0, ,00 Gedung Rumah Dinas , , , ,00 Gedung gudang , , , ,00 Bangunan Bersejarah ,00 0, , ,00 Tugu Peringatan , , , ,00 Gedung dan Bangunan , , , ,11 Bangunan Seni dan Budaya ,00 0,00 0, ,00 JUMLAH , , , ,42 Catatan Atas Laporan Keuangan 133

158 Penambahan bersih nilai aset gedung dan bangunan sebesar Rp ,61 berasal dari: Penambahan Record Aset Baru atas Aset s/d Tahun 2014 Rp ,00 Belanja Modal Tahun 2015 Rp ,61 Penambahan Reklasifikasi dari KDP tahun 2014 Rp ,00 Penambahan atas belanja aset yang belum terbayar Rp ,00 Penambahan Kapitalisasi Belanja Non Modal Rp ,00 Reklasifikasi ke KDP atas Belanja Modal KIB C tahun 2015 Rp ( ,61) Reklasifikasi entry Belanja Modal ke KIB B Rp ( ,48) Reklasifikasi entry Belanja Modal ke KIB D Rp ( ,01) Reklasifikasi entry Belanja Modal ke KIB E Rp ( ,90) Pembayaran utang aset tercatat tahun lalu yang Rp menggunakan rekening belanja modal KIB C ( ,00) Penambahan Barang Hibah Rp ,00 Penambahan bersih nilai aset gedung dan bangunan Rp ,61 Penambahan bersih nilai aset gedung dan bangunan sebesar Rp ,61 terdapat pada: No Tabel Rincian Penambahan Bersih Gedung dan Bangunan Jumlah Satuan Kerja 1 Dinas Pendidikan ,00 2 Dinas Kesehatan ,00 3 Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan ,61 4 Rumah Sakit Umum Daerah Genteng ,00 5 Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang ,00 6 Dinas Pekerjaan Umum Pengairan ,00 7 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika ,00 8 Dinas Kebersihan dan Pertamanan ,00 9 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil ,00 10 Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana ,00 11 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi ,00 12 Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata ,00 13 Kantor Satuan Polisi Pamong Praja ,00 14 Sekretariat Daerah ,00 15 Sekretariat DPRD ,00 16 Dinas Pendapatan ,00 17 Badan Kepegawaian dan Diklat ,00 18 Kecamatan Glagah ,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 134

159 No Satuan Kerja Jumlah 19 Kecamatan Kabat ,00 20 Kecamatan Rogojampi ,00 21 Kecamatan Singojuruh ,00 22 Kecamatan Srono ,00 23 Kecamatan Muncar ,00 24 Kecamatan Cluring ,00 25 Kecamatan Purwoharjo ,00 26 Kecamatan Gambiran ,00 27 Kecamatan Bangorejo ,00 28 Kecamatan Siliragung ,00 29 Kecamatan Genteng ,00 30 Kecamatan Tegalsari ,00 31 Kelurahan Tamanbaru ,00 32 Kelurahan Kertosari ,00 33 Kelurahan Lateng ,00 34 Kelurahan Penganjuran ,00 35 Kelurahan Temenggungan ,00 36 Kelurahan Pengantigan ,00 37 Kelurahan Kepatihan ,00 38 Kelurahan Sumberrejo ,00 39 Kelurahan Kebalenan ,00 40 Kelurahan Singonegaran ,00 41 Kelurahan Boyolangu ,00 42 Kelurahan Penataban ,00 43 Kelurahan Gombengsari ,00 44 Kelurahan Kalipuro ,00 45 Kelurahan Banjarsari ,00 46 Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah ,00 47 Badan Pelayanan Perizinan Terpadu ,00 48 Kantor Ketahanan Pangan ,00 49 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa ,00 50 Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi ,00 51 Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan ,00 52 Dinas Peternakan ,00 53 Dinas Kelautan dan Perikanan ,00 54 Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan ,00 Jumlah ,61 Catatan Atas Laporan Keuangan 135

160 Sedangkan pengurangan bersih nilai aset gedung dan bangunan tahun 2015 sebesar Rp ,00 merupakan Reklasifikasi ke Aset Lainnya atas hasil kegiatan validasi atas aset sampai dengan tahun 2014 sebesar Rp ,00 dan Penghapusan Aset Tetap gedung dan bangunan melalui Berita Acara Penghapusan yang telah ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Daerah pada Tahun 2015 sebesar Rp , Jalan, Irigasi dan Jaringan Perhitungan nilai jalan, irigasi dan jaringan sebesar Rp ,78 adalah sebagai berikut: Saldo per 31 Desember 2014 Rp ,33 Pengurangan Validasi Aset 2015 atas Aset s/d Tahun 2014 Rp ( ,00) Saldo per 31 Desember 2014 Rp ,33 tervalidasi Mutasi Penambahan Tahun 2015 Rp ,22 Mutasi Pengurangan Tahun 2015 Rp ( ,77) Nilai Aset Tetap Tahun 2015 Rp ,78 Rincian mutasi golongan aset tetap jalan, irigasi dan jaringan milik Pemerintah Kabupaten Banyuwangi atas hasil kegiatan validasi atas aset sampai dengan tahun 2014 dan mutasi tahun 2015 dirinci sebagai berikut: Jenis Tabel Rincian Aset Tetap - Jalan, Irigasi dan Jaringan 31 Desember 2014 Penambahan Pengurangan 31 Desember 2015 Jalan , , , ,76 Jembatan , ,00 0, ,00 Jaringan Air , , , ,02 Instalasi listrik dan telepon , , , ,00 Jalan, Jaringan dan Instalasi 0, ,00 0, ,00 JUMLAH , , , ,78 Penambahan bersih nilai aset jalan, irigasi dan jaringan sebesar Rp ,22 berasal dari: Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp ,21 Reklasifikasi entry dari Belanja Modal KIB C Rp ,01 Reklasifikasi dari KDP Tahun 2014 Rp ,00 Penambahan aset dari utang belanja yang belum terbayar tahun 2015 Rp ,00 Penambahan Kapitalisasi Belanja Non Modal Rp ,00 Penambahan nilai aset jalan, irigasi dan jaringan Rp ,22 Catatan Atas Laporan Keuangan 136

161 Penambahan bersih nilai aset jalan, irigasi dan jaringan sebesar Rp ,22 terdapat pada: No Tabel Rincian Penambahan Bersih Jalan, Irigasi dan Jaringan Satuan Kerja Jumlah 1 Dinas Pendidikan ,00 2 Dinas Kesehatan ,00 3 Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan ,00 4 Rumah Sakit Umum Daerah Genteng ,00 5 Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang ,22 6 Dinas Pekerjaan Umum Pengairan ,00 7 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika ,00 8 Badan Lingkungan Hidup ,00 9 Dinas Kebersihan dan Pertamanan ,00 10 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil ,00 11 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi ,00 12 Dinas Pemuda dan Olah Raga ,00 13 Badan Penanggulangan Bencana Daerah ,00 14 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik ,00 15 Sekretariat Daerah ,00 16 Dinas Pendapatan ,00 17 Inspektorat Kabupaten ,00 18 Kecamatan Songgon ,00 19 Kecamatan Tegalsari ,00 20 Kelurahan Singonegaran ,00 21 Kelurahan Boyolangu ,00 22 Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah ,00 23 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa ,00 24 Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan ,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 137

162 No Satuan Kerja Jumlah 25 Dinas Peternakan ,00 26 Dinas Kelautan dan Perikanan ,00 27 Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan ,00 Jumlah ,22 Sedangkan pengurangan bersih nilai aset jalan, irigasi dan jaringan sebesar Rp ,77 merupakan reklasifikasi ke aset lainnya atas hasil kegiatan validasi atas aset sampai dengan tahun 2014 sebesar Rp ,00 dan koreksi kurang aset jaringan instalasi dari belanja modal yang nilainya di bawah nilai minimum kapitalisasi sebesar Rp ,00 serta penghapusan aset tetap melalui Berita Acara Penghapusan yang telah ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Daerah pada Tahun 2015 sebesar Rp , Aset Tetap Lainnya Perhitungan aset tetap lainnya sebesar Rp ,53 adalah sebagai berikut: Saldo per 31 Desember 2014 Rp ,81 Penambahan Validasi Aset 2015 atas Aset s/d Tahun 2014 Rp ,00 Pengurangan Validasi Aset 2015 atas Aset s/d Tahun 2014 Rp ( ,18) Saldo per 31 Desember 2014 tervalidasi Rp ,63 Mutasi Penambahan Tahun 2015 Rp ,90 Mutasi Pengurangan Tahun 2015 Rp ( ,00) Nilai Aset Tetap Tahun 2015 Rp ,53 Rincian mutasi golongan aset tetap lainnya milik Pemerintah Kabupaten Banyuwangi atas hasil kegiatan validasi atas aset sampai dengan tahun 2014 dan mutasi tahun 2015 dirinci sebagai berikut: Jenis Tabel Rincian Aset Tetap Lainnya 31 Desember 2014 Penambahan Pengurangan 31 Desember 2015 Buku dan Kepustakaan , , , ,63 Barang bercorak kesenian, kebudayaan , , , ,00 Hewan, ternak dan tanaman , , , ,00 Aset Tetap Lainnya , , , ,90 Jumlah , , , ,53 Catatan Atas Laporan Keuangan 138

163 Penambahan bersih nilai aset tetap lainnya sebesar Rp ,90 berasal dari: Penambahan Record Aset Baru atas Aset s/d Tahun 2014 Rp ,00 Belanja Modal Tahun 2015 Rp ,00 Reklasifikasi entry dari Belanja Modal KIB C Rp ,90 Penambahan bersih nilai aset tetap lainnya Rp ,90 Penambahan bersih nilai aset tetap lainnya sebesar Rp ,90 terdapat pada: No Tabel Rincian Penambahan Bersih Aset Tetap Lainnya Jumlah Satuan Kerja 1 Dinas Pendidikan ,00 2 Dinas Kesehatan ,00 3 Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan ,90 4 Rumah Sakit Umum Daerah Genteng ,00 5 Dinas Pekerjaan Umum Pengairan ,00 6 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika ,00 7 Dinas Kebersihan dan Pertamanan ,00 8 Sekretariat Daerah ,00 9 Sekretariat DPRD ,00 10 Dinas Pendapatan ,00 11 Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi ,00 Jumlah ,90 Sedangkan pengurangan bersih nilai aset tetap lainnya sebesar Rp ,18 merupakan reklasifikasi ke aset lainnya atas hasil kegiatan validasi atas aset sampai dengan tahun 2014 sebesar Rp ,18 dan koreksi kurang aset tetap lainnya yang di bawah nilai minimum kapitalisasi sebesar Rp , Konstruksi Dalam Pengerjaan Perhitungan Konstruksi Dalam Pengerjaan sebesar Rp ,29 adalah sebagai berikut: Saldo per 31 Desember 2014 Rp ,50 Penambahan Tahun 2015 berasal dari Rp ,61 reklasifikasi belanja modal KIB C Penambahan Tahun 2015 berasal dari Rp ,18 penerimaan hibah Jumlah Rp ,29 Pengurangan Tahun 2015 Rp ( ,00) Saldo per 31 Desember 2015 Rp ,29 Catatan Atas Laporan Keuangan 139

164 Penambahan Konstruksi Dalam Pengerjaan sebesar Rp ,61 berasal dari belanja modal aset tetap yang masih belum dapat dikelompokkan sebagai aset tetap, terdiri dari: a. Pembangunan Ruang Kelas SMAN 1 Genteng sebesar Rp ,00; b. Pembangunan Rest Area Kelopoan di Bangsring (Lanjutan) sebesar Rp ,00; c. Pembayaran Sisa Termin Pembangunan GOR Tawangalun (Lapangan Atletik) Tahun 2014 sebesar Rp ,62; d. Pembangunan Dormitory Atlet (Lanjutan) sebesar Rp ,00; e. Pembayaran Sisa Termin Pembangunan Dormitory Atlet Tahun 2014 sebesar Rp ,00; f. Pembangunan Landscape Dormitory Atlet sebesar Rp ,00; g. Rehabilitasi Gedung Juang 45 Banyuwangi sebesar Rp ,00; h. Pembangunan Terminal Pariwisata Terpadu sebesar Rp ,00; i. Pembangunan Terminal Bandara Banyuwangi (Lanjutan) sebesar Rp ,00; j. Pembangunan Bandar Udara Sisi Darat (Pembayaran Sisa Termin Pembangunan Terminal Bandara Banyuwangi Tahun 2014) sebesar Rp ,99; k. Penataan Cut And Fill Area SMK 2 Tegalsari sebesar Rp ,00. Kemudian terdapat penambahan Konstruksi Dalam Pengerjaan sebesar Rp ,18 berasal dari penerimaan hibah bantuan dari Pemerintah Pusat untuk sekolah negeri di Banyuwangi, oleh karena terhadap aset yang diterima tersebut belum dapat digunakan per 31 Desember 2015 yang terdiri dari: a. Pengembangan SMK Rujukan pada SMKN 1 Glagah Banyuwangi sebesar Rp ,00; b. Pembangunan Ruang Kelas Baru pada SMKN 1 Kalipuro sebesar Rp ,00; c. Rehabilitasi Ruang Kelas pada SDN 1 Blimbingsari sebesar Rp ,80; d. Rehabilitasi Ruang Kelas pada SDN 1 Kebondalem sebesar Rp ,62; e. Rehabilitasi Ruang Kelas pada SDN 1 Kedungwungu sebesar Rp ,40; f. Rehabilitasi Ruang Kelas pada SDN 1 Kesilir sebesar Rp ,12; g. Rehabilitasi Ruang Kelas pada SDN 2 Kalirejo sebesar Rp ,40; h. Rehabilitasi Ruang Kelas pada SDN 2 Kedungasri sebesar Rp ,40; i. Rehabilitasi Ruang Kelas pada SDN 2 Kedungrejo sebesar Rp ,20; j. Rehabilitasi Ruang Kelas pada SDN 2 Seneporejo sebesar Rp ,84; k. Rehabilitasi Ruang Kelas pada SDN 3 Kedunggebang sebesar Rp ; l. Rehabilitasi Ruang Kelas pada SDN 3 Tapanrejo sebesar Rp ,60; m. Rehabilitasi Ruang Kelas pada SDN 4 Kalipait sebesar Rp ,90; n. Rehabilitasi Ruang Kelas pada SDN 8 Barurejo sebesar Rp ,26; o. Rehabilitasi Ruang Kelas pada SDN 8 Kaligondo sebesar Rp ,94; p. Pembangunan Ruang Kelas Baru pada SMAN Darussholah Kecamatan Sigojuruh sebesar Rp ,00 Sedangkan pengurangan Konstruksi Dalam Pengerjaan sebesar Rp ,00 merupakan nilai akumulasi pembangunan beberapa aset tetap sampai dengan tahun 2014 yang telah selesai dan dioperasionalkan pada tahun 2015, yang terdiri dari: Catatan Atas Laporan Keuangan 140

165 a. Pembangunan Ruang Rawat Inap RSUD Blambangan (Bangunan Poliklinik) sebesar Rp ,00; b. Pembangunan Ruko/Rukan Sewa Aset Pemkab di Kelurahan Kepatihan sebesar Rp ,00; c. Pembangunan Stadion Diponegoro sebesar Rp ,00; d. Pembangunan Arena Panjat Dinding sebesar Rp ,00; e. Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih Desa Kalibaru Kulon Kecamatan Kalibaru sebesar Rp ,00; f. Rehabilitasi ruang pengawas pada Dinas Pendidikan sebesar Rp ,00 (Lanjutan). 31 Desember Desember Akumulasi Penyusutan Aset Tetap ( ,67) ( ,31) Penyusutan merupakan alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan selama masa manfaat aset yang bersangkutan. Penyajian nilai penyusutan dilakukan sebagai konsekuensi logis atas penyajian nilai aset tetap yang menggunakan metode harga perolehan. Penghitungan penyusutan aset tetap pada Pemerintah Kabupaten dilakukan secara tahunan dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) pada seluruh jenis aset tetap. Pada tahun 2015 terdapat penyesuaian teknis perhitungan penyusutan aset tetap berdasarkan Buletin Teknis SAP No 18. Perbedaan nilai akumulatif sampai dengan tahun 2014 dilakukan koreksi pada nilai akun terkait. Nilai Akumulasi Penyusutan Aset tetap per 31 Desember 2015 sebesar Rp ,67, terinci sebagai berikut : Tabel Nilai Akumulasi Penyusutan Aset Tetap KIB Audited 2014 Penambahan Beban Penyusutan Pengurangan Akum. Penyusutan 2015 B , , , , ,17 C , , , , ,19 D , , , , ,40 E , , ,74 0, , , , , , ,67 Penambahan sebesar Rp ,90 merupakan koreksi atas validasi aset yang mempengaruhi nilai penyusutan awal. Adapun koreksi dimaksud disebabkan oleh : (1). Adanya mutasi aset tetap ke aset lainnya, demikian pula sebaliknya; (2). Perubahan metode penghitungan penyusutan dari n+1 menjadi n sesuai dengan perubahan kebijakan akuntansi Pemkab Banyuwangi; (3) Adanya penggabungan nilai aset anak dan induk yang mempengaruhi umur ekonomis aset dimaksud. Kemudian nilai beban penyusutan sebesar Rp ,23 merupakan nilai penghitungan penyusutan aset tetap pada tahun Sedangkan nilai pengurangan sebesar Rp ,77 merupakan pengurangan nilai penyusutan akibat penghapusan aset tetap tahun Catatan Atas Laporan Keuangan 141

166 31 Desember Desember Aset Lainnya , ,57 Perhitungan nilai aset lainnya sebesar Rp ,39 adalah sebagai berikut: Saldo per 31 Desember 2014 Rp ,57 Penambahan Tahun 2015 Rp ,82 Pengurangan Tahun 2015 Rp ( ,00) Saldo Per 31 Desember 2015 Rp ,39 Aset lainnya Pemerintah Kabupaten Banyuwangi per 31 Desember 2015 tersebut meliputi: Jenis Tabel Rincian Aset Lainnya 31 Desember 2014 Penambahan Pengurangan 31 Desember 2015 Kemitraan dengan Pihak Ketiga ,00 0,00 0, ,00 Aset Tak Berwujud , ,00 0, ,00 Akum. Amortisasi ( ,60) ( ,00) 0,00 ( ,60) Aset Lain lain , , , ,99 Jumlah , , , ,39 Adapun penjelasan atas masing-masing jenis aset lainnya tersebut adalah sebagai berikut : Kemitraan Dengan Pihak Ketiga Kemitraan dengan pihak ketiga sebesar Rp ,00 merupakan kemitraan dengan pihak ketiga dalam bentuk Bangun Guna Serah /Build Operate Transfer (BOT) atas tanah dan bangunan milik Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang digunakan untuk Pasar Genteng, Pasar Rogojampi dan tempat rekreasi DWO (Daerah Wisata Osing) Aset Tak Berwujud Aset tak berwujud Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015 sebesar Rp ,00 terdapat pada beberapa SKPD yaitu: Nama SKPD Tabel Rincian Aset tak Berwujud 2015 Penambahan Penambahan 31 Desember 2014 Validasi Desember 2015 Dinas Pendapatan ,00 0,00 0, ,00 Dinas Kelautan dan Perikanan ,00 0,00 0, ,00 Badan Lingkungan ,00 0,00 0, ,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 142

167 Hidup Nama SKPD 31 Desember 2014 Penambahan Validasi 2014 Penambahan Desember 2015 BAPPEDA ,00 0,00 0, ,00 Sekretariat Daerah ,00 0, , ,00 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil ,00 0,00 0, ,00 Dinas Pendidikan , ,00 0, ,00 BPPT ,00 0,00 0, ,00 BPKAD ,00 0,00 0, ,00 Dinas Pariwisata ,00 0,00 0, ,00 Dinas PU Pengairan , ,00 0, ,00 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika ,00 0,00 0, ,00 RSUD Genteng ,00 0, , ,00 Badan Kepegawaian dan Diklat , , , ,00 Dinas Kesehatan ,00 0,00 0, ,00 RSUD Blambangan , , , ,00 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik ,00 0,00 0, ,00 Dinas Koperasi dan UMKM ,00 0,00 0, ,00 DPU Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang ,00 0,00 0, ,00 Inspektorat 0,00 0, , ,00 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa 0,00 0, , ,00 JUMLAH , , , ,00 Sejak tahun 2014 Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menerapkan kebijakan amortisasi aset tak berwujud. Adapun nilai akumulasi amortisasi tahun 2015 dapat dirinci sebagai berikut : Tabel Koreksi Nilai Amortisasi Aset Tak Berwujud Nama SKPD Akm Amortisasi (Audited) Koreksi Penambahan Beban 2015 Saldo Akhir Dinas Pendapatan ( ,00) ( ,00) ( ,00) ( ,00) Dinas Kelautan dan Perikanan ( ,00) ( ,00) ( ,00) ( ,00) Catatan Atas Laporan Keuangan 143

168 Nama SKPD Akm Amortisasi (Audited) Koreksi Penambahan Beban 2015 Saldo Akhir Badan Lingkungan Hidup ( ,00) ( ,00) ( ,00) ( ,00) BAPPEDA ( ,00) ( ,00) ( ,00) ( ,00) Sekretariat Daerah ( ,00) ( ,00) ( ,00) ( ,00) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil ( ,60) ( ,60) ( ,60) ( ,80) Dinas Pendidikan ( ,00) ( ,80) ( ,00) ( ,80) BPPT ( ,00) ( ,00) ( ,00) ( ,00) BPKAD ( ,00) ( ,00) ( ,00) ( ,00) Dinas Pariwisata ( ,00) ( ,00) ( ,00) ( ,00) Dinas PU Pengairan ( ,00) ( ,00) ( ,00) ( ,00) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika ( ,00) ( ,00) ( ,00) ( ,00) RSUD Genteng ( ,00) ( ,00) ( ,00) ( ,00) Badan Kepegawaian dan Diklat 0,00 ( ,00) ( ,00) ( ,00) Dinas Kesehatan 0,00 ( ,00) ( ,00) ( ,00) RSUD Blambangan 0,00 ( ,00) ( ,00) ( ,00) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 0,00 ( ,00) ( ,00) ( ,00) Dinas Koperasi dan UMKM 0,00 ( ,00) ( ,00) ( ,00) DPU Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang 0,00 ( ,00) ( ,00) ( ,00) Inspektorat 0,00 0,00 ( ,00) ( ,00) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa 0,00 0,00 ( ,00) ( ,00) JUMLAH ( ,60) ( ,40) ( ,60) ( ,60) Terdapat koreksi atas nilai amortisasi per 31 Desember 2014 dikarenakan terdapat kesalahan penghitungan Aset Lain-Lain Aset lain-lain per 31 Desember 2015 Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terdiri dari: Tabel Rincian Aset Lain-lain Jenis 31 Desember 2014 Penambahan Pengurangan 31 Desember 2015 Aset hasil validasi yang akan di proses lebih lanjut , , , ,82 Hasil Validasi Pajak Bumi dan Bangunan 0, ,00 0, ,00 Penyertaan pada PT. Trabasti ,00 0,00 0, ,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 144

169 Jenis 31 Desember 2014 Penambahan Pengurangan 31 Desember 2015 PDAU Blambangan ,17 0,00 0, ,17 PD Perhotelan ,00 0,00 0, ,00 Aset dalam proses hibah , , , ,00 Jumlah , , , ,99 Adapun penjelasan atas masing-masing aset lain-lain tersebut adalah sebagai berikut : 1) Saldo per 31 Desember 2015 pada aset hasil validasi yang akan diproses lebih lanjut senilai Rp ,82 merupakan nilai aset yang sudah tidak dipergunakan lagi untuk operasional Pemerintah Daerah, dan sedang dalam proses penanganan tindak lanjutnya. Mutasi yang terjadi selama tahun 2015 adalah sebagai berikut : Status Aset Tabel Mutasi Aset Hasil Validasi Tahun Des-14 Penambahan Pengurangan 31-Des-15 Aset status ,00 0,00 0, ,00 Aset status , , , ,00 Aset status ,00 0,00 0, ,00 Aset status 26 0, ,82 0, ,82 Aset status 27 0, ,00 0, ,00 Aset status 29 0, ,00 0, ,00 Aset status 30 0, ,00 0, ,00 Jumlah , , , ,82 Terkait hasil validasi aset yang dilakukan dalam tahun 2015 untuk aset lainnya dapat dilihat pada Bab VI penjelasan atas Informasi Non Keuangan Point ) Penambahan sebesar Rp ,00 merupakan hasil validasi atas nilai piutang Pajak Bumi dan Bangunan untuk tahun pajak 1994 sampai dengan Atas nilai tersebut masih menunggu proses penghapusan. Penjelasan lebih lanjut atas proses validasi piutang pajak PBB dijabarkan dalam bab VI penjelasan atas informasi Non Keuangan Point ) Penyertaan modal pada PT. Putra Banyuwangi Sejati (Trabasti) sebesar Rp ,00 yang sampai saat ini belum dapat memberikan hasil secara finansial kepada Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Sampai dengan saat ini perusahaan masih dalam kondisi non operasional. 4) Reklasifikasi dari investasi pada PDAU Blambangan senilai Rp ,17 dan PD Perhotelan Rp ,00. Hal ini didasarkan pada penerbitan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pencabutan Dua Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi, yakni Perda No 2 Tahun 1988 tentang Pendirian PDAU Blambangan Kabupaten Daerah Tingkat II Catatan Atas Laporan Keuangan 145

170 Banyuwangi dan Perda No 24 Tahun 2011 Pendirian Perusahaan Daerah Perhotelan Kabupaten Banyuwangi. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 proses likuidasi terhadap kedua BUMD tersebut masih sedang berjalan. 5) Aset dalam proses hibah sebesar Rp ,00 terdiri dari tanah dan barang yang akan diserahkan kepada pihak lain. Penambahan yang terjadi pada 2015 adalah merupakan reklasifikasi dari aset tetap berupa keranda dan gerobak sampah pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan pengadaan tahun 2015 sebesar Rp ,00 ke aset lainnya dikarenakan sedang dalam proses penghapusan untuk dihibahkan kepada masyarakat. Sedangkan pengurangan sebesar Rp ,00 adalah pengaktifan kembali tanah yang batal dihibahkan kepada instansi Pemerintah Pusat Kewajiban Jangka Pendek 31 Desember Desember , ,34 Kewajiban Jangka Pendek merupakan kewajiban yang diharapkan dibayar dalam waktu paling lama 1 (satu) tahun setelah tanggal pelaporan. Jumlah Kewajiban Jangka Pendek sebesar Rp ,70 per 31 Desember 2015, terdiri dari: Jenis Kewajiban Jangka Pendek 31 Desember Desember 2014 Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) , ,00 Utang Pajak , ,00 Pendapatan Diterima Dimuka , ,00 Utang Belanja , ,34 Utang Jangka Pendek Lainnya 0,00 0,00 Jumlah Kewajiban Jangka , ,34 Pendek Adapun mutasi kewajiban jangka pendek selama Tahun 2015 adalah sebagai berikut: Jenis Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) Tabel Rincian Kewajiban Jangka Pendek Penambahan Saldo 31 Des 2014 Koreksi Tahun Sebelumnya Penambahan Tahun 2015 Pengurangan Saldo 31 Des ,00 0, , , ,00 Utang Pajak ,00 0, , , ,00 Pendapatan diterima dimuka , , , , ,84 Utang Belanja , , , , ,86 JUMLAH , , , , ,70 Catatan Atas Laporan Keuangan 146

171 Penambahan kewajiban jangka pendek tahun 2015 sebesar Rp ,02 dapat dirinci sebagai berikut : a. Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) sebesar Rp ,00 merupakan jumlah dana yang masih mengendap di rekening UPTD sampai dengan 31 Desember Sisa dana tersebut dapat dirinci sebagai berikut : 1) UPTD Kecamatan Glenmore sebesar Rp ,00 merupakan dana untuk pembayaran kekurangan beras bulan Januari-Oktober 2015 yang dibayarkan tanggal 08 Januari 2016; 2) UPTD Kecamatan Gambiran sebesar Rp ,00 merupakan dana Non Sertifikasi bagian bulan Oktober-Desember yang dibayarkan tanggal 04 Maret 2016; 3) UPTD Kecamatan Srono sebesar Rp ,00 merupakan dana Non Sertifikasi bagian bulan Oktober-Desember yang dibayarkan tanggal 03 Maret 2016; 4) UPTD Kecamatan Giri sebesar Rp ,00 merupakan dana Non Sertifikasi bagian bulan Oktober-Desember yang dibayarkan tanggal 13 Januari 2016; 5) UPTD Kecamatan Tegalsari sebesar Rp ,00 merupakan dana Non Sertifikasi bagian bulan Oktober-Desember yang dibayarkan tanggal 16 Februari 2016; b. Utang Pajak sebesar Rp ,00 merupakan dana pajak yang belum disetorkankan ke Kas Negara sampai dengan akhir tahun atas transaksi belanja tahun 2015 pada bebarapa SKPD, terinci sebagai berikut: Nama SKPD Tabel Rincian Hutang Pajak Jenis Pajak PPh 21 PPh 22 PPh 23 PPN Total Dinas Pendidikan 0, , , , ,00 Bappeda ,00 0,00 0,00 0, ,00 Kantor Satpol PP ,00 0,00 0,00 0, ,00 Kecamatan Kalipuro 0, , , , ,00 Kecamatan Kabat 0, , , , ,00 Kecamatan Songgon ,00 0, , , ,00 Kecamatan Tegalsari , , , , ,00 Kecamatan Siliragung , , , , ,00 Kecamatan Cluring 0, , , , ,00 Kecamatan Singojuruh 0,00 0, , , ,00 Kelurahan Giri 0, ,00 0, , ,00 Kelurahan Kalipuro 0, ,00 0, , ,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 147

172 Nama SKPD Jenis Pajak PPh 21 PPh 22 PPh 23 PPN Total Kelurahan Sobo , , , , ,00 Kelurahan Kepatihan , , , , ,00 Kelurahan Gombengsari Kelurahan Tukangkayu 0, , , , ,00 0,00 0, , , ,00 Kelurahan Bakungan 0, , ,00 0, ,00 BPPT , ,00 0, , ,00 Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Dinas Perindustrian dan Perdagangan , , , , , , , , , ,00 JUMLAH , , , , ,00 Atas utang pajak tersebut, secara keseluruhan telah disetorkan ke Kas Negara pada tahun c. Penambahan pendapatan Diterima Dimuka sebesar Rp ,84 dapat dirinci sebagai berikut: 1) Penambahan karena adanya koreksi tahun sebelumnya sebesar Rp ,00 merupakan pendapatan diterima dimuka atas dana bagi hasil tahun sebelumnya yang telah ditransfer oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Keuangan yang merupakan lebih bayar atas dana bagi hasil Sumber Daya Alam. Adapun rincian lebih bayar atas dana bagi hasil Sumber Daya Alam menurut PMK Nomor 259/PMK.07/2015 adalah sebagai berikut : a) Lebih bayar atas Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Kehutanan sebesar Rp ,00; b) Lebih bayar atas Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Pertambangan Mineral dan Batu Bara sebesar Rp ,00; c) Lebih bayar atas Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Perikanan sebesar Rp ,00; d) Lebih bayar atas Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Bumi sebesar Rp ,00; 2) Penambahan atas transaksi tahun 2015 sebesar Rp ,84 terdiri dari: a) Pendapatan dari perpanjangan sewa tempat yang digunakan untuk kantin di lokasi RSUD Blambangan tahun 2015 (Maret 2015 sampai dengan Februari 2016) adalah sebesar Rp ,00; b) Pendapatan dari sewa tempat oleh pihak ketiga pada bangunan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika sebesar Rp ,84 yang dapat dirinci sebagai berikut : Catatan Atas Laporan Keuangan 148

173 1. Sewa atas pemakaian kios yang dibayarkan per 2 tahun pada beberapa terminal sebesar Rp ,67 dengan rincian sebagai berikut : - Terminal Sritanjung sebesar Rp ,00; - Terminal LCM Ketapang sebesar Rp ,00; - Terminal Rogojampi sebesar Rp ,00; - Terminal Brawijaya sebesar Rp ,00; - Terminal Muncar sebesar Rp ,67 2. Sewa atas pemakaian kekayaan daerah pada Bandara Blimbingsari sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut : (1) PT. Surya Aviasi Internasional/ Mandiri Utama Flight Academy (MUFA) sebesar Rp ,00. Terdapat 2 (dua) perjanjian sewa yang dilakukan oleh MUFA yakni tahunan dan 5 (lima) tahunan. (1) Untuk sewa yang dilakukan tahunan periode sewa dilakukan mulai 01 April 2015 sampai dengan 01 April Biaya sewa telah dibayarkan penuh oleh pihak penyewa sebesar Rp ,00 dengan tarif per bulan sebesar Rp ,00, sehingga nilai pendapatan diterima dimukanya adalah sebesar Rp ,00 (periode 01 Januari sampai dengan 01 April 2016); (2) Untuk sewa yang dilakukan 5 (lima) tahunan periode sewa dilakukan mulai 15 April 2015 sampai dengan 14 April Biaya sewa telah dibayarkan untuk tahun pertama (15 April April 2016) sebesar Rp ,00 dengan tarif per bulan sebesar Rp ,00, sehingga nilai pendapatan diterima dimukanya adalah sebesar Rp ,00 (periode 15 Januari sampai dengan 14 April 2016); (2) PT. Wings Abadi sebesar Rp ,00 untuk periode 01 Januari sampai dengan 30 September 2016 dengan masa sewa selama 1 (satu) tahun terhitung mulai 01 Oktober 2015 sampai dengan 30 September 2016; (3) PT. Garuda Indonesia sebesar Rp ,00 untuk periode 01 Januari sampai dengan 01 April 2016 dengan masa sewa 1 (satu) tahun terhitung mulai 01 April 2015 sampai dengan 01 April 2016; 3. Sewa atas pemakaian kekayaan daerah pada Pelabuhan Ketapang sebesar Rp ,17 dengan rincian sebagai berikut : (1) PT. Tridaya Bakti Ketapang Gilimanuk dengan masa sewa selama 5 (lima) tahun dan telah dibayarkan untuk periode 29 September sampai dengan 28 September 2016 sebesar Rp ,00, sehingga perhitungan pendapatan diterima dimukanya adalah sebanyak 9 (Sembilan) bulan sebesar Rp ,00; (2) PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) sebesar Rp ,17 dengan masa sewa selama 5 (lima) tahun. Catatan Atas Laporan Keuangan 149

174 d. Penambahan pada utang belanja sebesar Rp ,18 berasal dari : 1) Penambahan karena adanya koreksi tahun sebelumnya sebesar Rp ,32 dengan rincian sebagai berikut : a) Koreksi saldo utang belanja per 31 Desember 2014 pada RSUD Blambangan berdasarkan hasil Laporan Auditor Independen Atas Laporan Keuangan RSUD Blambangan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Nomor LAI-156/LK/KAP-BWP/X/2015 tanggal 24 Oktober 2015 sebesar : 1. Utang Obat dan Bahan terdapat koreksi tambah atas saldo utang tahun 2014 sebesar Rp ,00; 2. Utang Jasa Pelayanan terdapat koreksi kurang sebesar Rp ,68 atas utang saldo utang tahun 2014; Berdasarkan hasil koreksi tersebut maka secara total terdapat koreksi tambah atas saldo utang tahun 2014 sebesar Rp ,32 b) Koreksi atas saldo utang obat pada RSUD Genteng tahun 2014 berdasarkan Laporan Keuangan RSUD Genteng dengan rincian sebagai berikut : 1. Koreksi tambah atas hutang obat pada PT. Tri Sapta Jaya sebesar Rp ,00 2. Koreksi kurang atas saldo hutang bahan laboratorium pada PT. Kharisma Medika Sejahtera Rp ,00 Secara total terdapat koreksi tambah atas saldo hutang tahun 2014 sebesar Rp ,00 c) Koreksi penambahan sebesar Rp ,00 atas hutang pengembalian kelebihan Bantuan Keuangan dari Provinsi yang belum diakui di tahun 2014; 2) Penambahan atas transaksi tahun 2015 sebesar Rp ,86 dengan rincian sebagai berikut : a) Utang belanja jasa pengawasan dan konstruksi pada Dinas Pendidikan sebesar Rp ,00 sesuai dengan daftar tagihan dari pihak ketiga; b) Utang belanja atas kegiatan yang didanai oleh APBN sebesar Rp ,40 yang terdiri dari: 1. Utang barang persediaan berupa bahan baku bangunan senilai Rp ,40; 2. Utang pegawai berupa honorarium non PNS senilai Rp ,00 3. Utang jasa dokumentasi senilai Rp ,00; 4. Utang belanja pengadaan makanan dan minuman rapat senilai Rp ,00 5. Utang belanja jasa pemeliharaan gedung senilai Rp ,00; 6. Utang belanja barang senilai Rp ,00. c) Utang jasa pelayanan, jasa dokter dan belanja makan minum pasien dan utang JKN Pelayanan pada Puskemas sesuai dengan surat permohonan usulan belanja yang belum terbayarkan pada tahun 2015 tanggal 22 Maret 2016 Nomor 910/3151/ /2016 dari Dinas Kesehatan sebesar Rp ,00; d) Penambahan nilai utang pada RSUD Blambangan tahun 2015 sebesar Rp ,28 terdiri dari : Catatan Atas Laporan Keuangan 150

175 1. Utang Obat dan Bahan sebesar Rp ,69; 2. Utang Jasa Pelayanan sebesar Rp ,59 dan; 3. Utang Pembangunan/Konstruksi sebesar Rp ,00 dengan rincian : (a) Konstruksi pembuatan pagar sebesar Rp ,00; (b) Rehab ruang tunggu VIP sebesar Rp ,00; (c) Pembangunan landscape taman sebesar Rp ,00 e) Penambahan nilai utang pada RSUD Genteng tahun 2015 adalah sebesar Rp ,18 dengan rincian sebagai berikut : 1. Utang obat sebesar Rp ,18; 2. Utang biaya pemeriksaan hispatologi dan sitologi sebesar Rp ,00; 3. Utang darah (PMI) sebesar Rp ,00; 4. Utang jasa pelayanan sebesar Rp ,00; 5. Utang jaminan kesehatan sebesar Rp ,00 f) Utang atas beban insentif retribusi sebesar Rp ,00 untuk bagian triwulan IV yang sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 belum terbayar pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika sesuai dengan surat nomor 900/4696/ /2015 perihal Usulan Belanja yang belum Terbayarkan tahun 2015; g) Utang atas beban insentif pajak dan retribusi yang sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 belum terbayar pada Dinas Pendapatan berdasarkan Keputusan Bupati Banyuwangi Nomor 188/45/KEP/ /2016 tentang Penetapan Penerima dan Besaran Insentif dari Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah pada Dinas Pendapatan Kabupaten Banyuwangi bagian Tribulan IV Tahun 2015 dan Surat Keputusan Bupati Banyuwangi Nomor 188/46/KEP/ /2016 tentang Penunjukan dan Pengangkatan Petugas Pemungut Serta Penetapan Besarnya Insentif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan Kabupaten Banyuwangi Bagian Tribulan IV Tahun 2015 dengan rincian sebagai berikut: 1. Insentif pajak PBB triwulan IV sebesar Rp ,00 2. Insentif pajak Non PBB sebesar Rp ,00 untuk triwulan IV 3. Insentif retribusi triwulan III dan IV dengan total sebesar Rp ,00. Pengurangan atas nilai kewajiban jangka pendek sebesar Rp ,66 dapat dirinci sebagai berikut : a. Pengurangan utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) sebesar Rp ,00 merupakan pengembalian dana BOS tahun 2014 yang dikembalikan ke Kasda Propinsi; b. Pengurangan utang pajak sebesar Rp92.000,00 merupakan utang pajak katering pada Dinas Kelautan dan Perikanan yang dibayarkan tanggal 30 Januari 2015; c. Pengurangan atas pendapatan diterima dimuka sebesar Rp ,00 merupakan sewa kantin yang sudah dijalani sebesar Rp ,00 dan sewa ATM sebesar Rp ,00 d. Pengurangan utang belanja sebesar Rp ,66 terdiri dari : 1) Pembayaran utang belanja Dinas Pendidikan atas kekurangan pembayaran jasa konsultansi pengawasan tahun 2011 sebesar Rp ,00; Catatan Atas Laporan Keuangan 151

176 2) Pembayaran atas utang jasa pelayanan, jasa dokter dan belanja makan minum pasien Puskesmas pada Dinas Kesehatan sebesar Rp ,00 3) Pembayaran utang belanja pada Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang atas kekurangan pembayaran jasa konsultansi perencanaan pada beberapa kegiatan sebesar Rp ,00; 4) Pembayaran atas utang obat dan utang jasa pelayanan sebesar Rp ,98 pada RSUD Blambangan yang dibayarkan pada tahun 2015; 5) Pembayaran utang obat, bahan laboratorium, biaya pemeriksaan hispatologi dan sitologi, dan utang darah pada RSUD Genteng sebesar Rp ,68; 6) Pembayaran utang beban insentif pajak non PBB dan retribusi pada Dinas Pendapatan sebesar Rp ,00; 7) Pembayaran insentif retribusi pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika sebesar Rp ,00; 8) Pembayaran atas kelebihan Bantuan Keuangan Provinsi yaitu Dana BKK tahun 2014 untuk kegiatan Community College/AK/PVB. 31 Desember Desember Ekuitas Dana , ,58 Perhitungan Ekuitas Dana Tahun 2015 sebesar Rp ,83 adalah sebagai berikut : Saldo per 31 Desember 2014 Rp ,54 Penambahan Tahun 2015 Rp ,88 Jumlah Rp ,42 Pengurangan Tahun 2015 Rp ( ,49) Saldo per 31 Desember 2015 Rp , LAPORAN OPERASIONAL Tahun 2015 Tahun Pendapatan-LO , ,23 Pendapatan-LO per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp ,81. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pendapatan- LO pada tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 13,34%, yaitu dengan rincian sebagai berikut: No. Tabel Rincian Pendapatan-LO Kenaikan/ Penurunan (%) 1. Pendapatan Asli Daerah-LO , ,42 21,35 2. Pendapatan Transfer-LO , ,00 13,35 3. Lain-lain pendapatan daerah yang sah-lo , ,81 0,86 Jumlah , ,23 13,34 Catatan Atas Laporan Keuangan 152

177 a. Pendapatan Asli Daerah-LO Pendapatan asli daerah-lo pada tahun 2015 adalah sebesar Rp ,81 atau mengalami peningkatan sebesar 21,35% dari tahun sebelumnya. Pendapatan asli daerah-lo memiliki proporsi sebesar 12,59% dari keseluruhan pendapatan-lo. Pendapatan asli daerah-lo terdiri dari empat jenis pendapatan yang dirinci sebagai berikut: No. Tabel Rincian Pendapatan Asli Daerah-LO Kenaikan/ Penurunan (%) 1. Pajak Daerah-LO , ,62 22,57 2. Retribusi Daerah-LO , ,00 (53,04) Hasil PengelolaanKekayaan Daerah Yang Dipisahkan-LO Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah-LO , ,22 1, , ,58 68,34 Jumlah , ,42 21,35 Pendapatan retribusi daerah-lo mengalami penurunan sebesar 53,04% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sedangkan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah-lo merupakan pendapatan yang mengalami peningkatan terbesar jika dibandingkan dengan jenis pendapatan lainnya, yaitu sebesar 68,34%. (1) Pendapatan Pajak Daerah LO Pendapatan pajak daerah-lo yang diakui oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2015 sebesar Rp ,00 yaitu dengan rincian sebagai berikut: No. Tabel Rincian Pendapatan Pajak Daerah-LO Kenaikan/ Penurunan (%) 1. Pajak Hotel-LO , ,00 279,13 2. Pajak Restoran-LO , ,00 71,85 3. Pajak Hiburan-LO , ,35 70,66 4. Pajak Reklame-LO , ,00 (1,83) 5. Pajak Penerangan Jalan- LO , ,00 21,06 6. Pajak Parkir-LO , ,00 64,35 7. Pajak Air Tanah-LO , ,00 18, Pajak Mineral Bukan Logam Batuan-LO Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan-LO Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan-LO , ,00 29, , ,00 (1,51) , ,27 43,93 Jumlah , ,62 22,57 Catatan Atas Laporan Keuangan 153

178 Terdapat peningkatan pendapatan pajak sebesar 22,57% dari tahun sebelumnya, dimana pendapatan pajak hotel-lo mengalami peningkatan yang paling tinggi, yaitu sebesar 279,13%, sedangkan pendapatan pajak reklame-lo serta pendapatan pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan mengalami penurunan sebesar 1,83% dan 1,51%. Rincian masing-masing pendapatan pajak daerah-lo tahun 2015 adalah sebagai berikut: a) Pajak Hotel-LO Pajak Hotel-LO pada tahun 2015 sebesar Rp ,00 terdiri dari: No. 1. Hotel Bintang Tiga- LO Tabel Rincian Pajak Hotel-LO ,00 0,00 Kenaikan/ Penurunan (%) 2. Hotel Bintang Dua-LO , ,00 272,38 3. Hotel Bintang Satu- LO , ,00 72,59 4. Hotel Melati Tiga-LO , ,00 221,89 5. Hotel Melati Dua-LO , ,00 177,32 6. Hotel Melati Satu-LO , ,00 78,00 7. Losmen atau Rumah Penginapan/Pesanggraha n/ Hostel/Rumah Kos- LO , ,00 571,38 8. Wisma Pariwisata-LO , , ,35 Jumlah , ,00 279,13 b) Pajak Restoran-LO Pajak Restoran-LO pada tahun 2015 sebesar Rp ,00 terdiri dari: No. Tabel Rincian Pajak Restoran-LO Kenaikan/ Penurunan (%) 1. Restoran-LO , ,00 131,26 2. Rumah Makan-LO , ,00 48,81 3. Cafe-LO , ,00 149,36 4. Katering-LO , ,00 42,79 5. Warung Makan-LO , ,00 129,44 Jumlah , ,00 71,85 c) Pajak Hiburan-LO Pajak Hiburan-LO pada tahun 2015 sebesar Rp ,00 terdiri dari: Catatan Atas Laporan Keuangan 154

179 No Tontonan Film atau Bioskop-LO Pagelaran Kesenian atau Musik Atau Tari atau Busana-LO Tabel Rincian Pajak Hiburan-LO Kenaikan/ Penurunan (%) , , , , ,00 18,52 3. Pameran-LO ,00 0,00 4. Diskotik-LO , ,00 123,33 5. Karaoke-LO , ,35 32,58 6. Klub Malam-LO 0, ,00 (100,00) 7. Permainan Bilyar-LO 0, ,00 (100,00) Balap Kendaraan Bermotor-LO Permainan Ketangkasan-LO Panti Pijat dan Refleksi-LO Pertandingan Olahraga-LO Tempat Rekreasi/ Kolam-LO , ,00 (35,03) , ,00 723, ,00 0, , ,00 (21,57) , ,00 41,26 Jumlah , ,35 70,66 d) Pajak Reklame-LO Pajak reklame-lo pada tahun 2015 sebesar Rp ,00 terdiri dari: No. 1. Reklame Papan atau Bill Board atau Videotron atau Megatron-LO Tabel Rincian Pajak Reklame-LO Kenaikan/ Penurunan (%) , ,00 (6,62) 2. Reklame Kain-LO , ,00 5, Reklame Melekat/ Stiker-LO Reklame Berjalan- LO Reklame Film Atau Slide-LO 0, ,00 (100,00) , ,00 16, , ,00 128,13 Jumlah , ,00 (2,21) Catatan Atas Laporan Keuangan 155

180 e) Pajak Penerangan Jalan-LO Pajak penerangan jalan-lo pada tahun 2015 sebesar Rp ,00 terdiri dari: No Pajak Penerangan Jalan PLN-LO Pajak Penerangan Jalan Non PLN-LO Tabel Rincian Pajak Penerangan Jalan-LO Kenaikan/ Penurunan (%) , ,00 21, , ,00 (0,28) Jumlah , ,00 21,06 f) Pajak Parkir-LO Pajak parkir-lo pada tahun 2015 sebesar Rp ,00 mengalami kenaikan sebesar 64,35% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp ,00. g) Pajak Air Tanah-LO Pajak air tanah-lo pada tahun 2015 sebesar Rp ,00mengalami kenaikan sebesar18,68% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp ,00. h) Pajak Mineral Bukan Logam Batuan-LO Pajak mineral bukan logam batuan-lo pada tahun 2015 sebesar Rp ,00 terdiri dari: No. Tabel Rincian Pajak Mineral Bukan Logam Batuan-LO Kenaikan/ Penurunan (%) 1. Batu Kapur-LO , ,00 13, BatuKrikil/Jagungan /Koral-LO Batu Krikil Pecahan-LO , ,00 368, , ,00 (51,16) 4. Pasir-LO , ,00 23,02 5. Belerang-LO , ,00 5,13 6. Batu Kali-LO , ,00 1,67 7. Kerikil-LO , ,00 (25,70) 8. Pasir Urug/ Pasang- LO , ,00 (0,68) 9. Pasir Batu-LO , ,00 (64,47) 10. Pasir Beton-LO ,00 0,00 Jumlah , ,00 4,89 i) Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan-LO Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan-lo pada tahun 2015 sebesar Rp ,00 mengalami penurunan Catatan Atas Laporan Keuangan 156

181 sebesar 1,51% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp ,00. j) Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan-LO Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan-lo pada tahun 2015 sebesar Rp ,00 mengalami kenaikan sebesar 43,93% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu sebesarrp ,27. (2) Pendapatan Retribusi Daerah LO Pendapatan retribusi daerah-lo sebesar Rp ,16 pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 53,04% dari tahun sebelumnya. Dari ketiga jenis pendapatan retribusi, retribusi jasa umum- LO mengalami penurunan yang signifikan, yaitu sebesar 61,87%. Rincian masing-masing pendapatan retribusi daerah-lo adalah sebagai berikut: No. Tabel Rincian Pendapatan Retribusi Daerah-LO Kenaikan/ Penurunan (%) Retribusi Jasa Umum- LO Retribusi Jasa Usaha- LO Retribusi Perizinan Tertentu-LO , ,00 (61,87) , ,00 61, , ,00 60,77 Jumlah , ,00 (53,04) Rincian masing-masing pendapatan retribusi daerah-lo adalah sebagai berikut: a) Retribusi Jasa Umum-LO Retribusi jasa umum-lo sebesar Rp ,00 terdiri dari: No. Tabel Rincian Retribusi Jasa Umum-LO Kenaikan/ Penurunan (%) Retribusi Pelayanan Kesehatan-LO Retribusi Pelayanan Persampahan/ Kebersihan-LO , ,00 (90,79) , ,00 21,06 3. RetribusiPenggantian Biaya Cetak KTP dan Akte Catatan Sipil-LO 0, ,00 (100,00) Retribusi Pelayanan Parkir Di Tepi Jalan Umum-LO Retribusi Pelayanan Pasar-LO Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor- LO , ,00 8, , ,00 5, , ,00 14,48 Catatan Atas Laporan Keuangan 157

182 No Kenaikan/ Penurunan (%) 7. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta-LO 0, ,00 (100,00) Retribusi Pelayanan dan/atau Penyedotan Kakus-LO Retribusi Pengelolaan Limbah Cair-LO , ,00 20,00 0, ,00 (100,00) Jumlah , ,00 (61,87) b) Retribusi Jasa Usaha-LO Retribusi jasa usaha-lo sebesar Rp ,16 terdiri dari: No. 1. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah-LO Tabel Rincian Retribusi Jasa Usaha-LO Kenaikan/ Penurunan (%) , ,00 81,76 2. Retribusi Tempat Pelelangan-LO , ,00 (52,24) 3. Retribusi Terminal-LO , ,00 46, Retribusi Tempat Khusus Parkir-LO Retribusi Tempat Penginapan/ Pesanggrahan/ Villa-LO Retribusi Rumah Potong Hewan-LO Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga- LO Retribusi Uji Laboratorium Lingkungan-LO Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah- LO , ,00 0, ,00 0, , ,00 8, , ,00 33,30 0, ,00 (100,00) , ,00 (0,46) Jumlah , ,00 61,33 c) Retribusi Perizinan Tertentu-LO Retribusi perizinan tertentu-lo sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut: No. 1. Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan Tabel Rincian Retribusi Perizinan Tertentu-LO Kenaikan/ Penurunan (%) , ,00 42,16 Catatan Atas Laporan Keuangan 158

183 No. (IMB)-LO Kenaikan/ Penurunan (%) Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol-LO Retribusi Izin Gangguan/ Keramaian-LO Retribusi Izin Trayek- LO Retribusi Izin Usaha Perikanan-LO , ,00 (28,33) , ,00 130, , ,00 (5,47) , ,00 (42,76) Jumlah , ,00 60,77 (3) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan-LO Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan-lo sebesar Rp ,62 merupakan hasil dari investasi yang ditanamkan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pada beberapa perusahaan, yaitu: No. Tabel Rincian Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan-LO Kenaikan/ Penurunan (%) 1. PT. Bank Jatim-LO , ,37 3, PT. Bank BPR Jatim-LO Perusahaan Daerah Air Minum-LO PT. Pelayaran Banyuwangi Sejati- LO , ,00 69, , ,00 3, , ,85 (60,53) Jumlah , ,22 1,69 (4) Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah - LO Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah-lo tahun 2015 sebesar Rp ,03 terdiri dari: No. Tabel Rincian Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah-LO 1. Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan- LO Kenaikan/ Penurunan (%) , , ,52 2. Jasa Giro-LO , ,30 50,61 3. Pendapatan Bunga Deposito-LO 4. Tuntutan Ganti Kerugian Daerah- LO 5. Pendapatan Denda Atas Keterlambatan Pelaksanaan , ,14 51, , , , , ,45 80,44 Catatan Atas Laporan Keuangan 159

184 No. Pekerjaan-LO Kenaikan/ Penurunan (%) 6. Pendapatan Denda Pajak-LO 7. Pendapatan Hasil Eksekusi Atas Jaminan-LO 8. Pendapatan dari Pengembalian-LO 9. Pendapatan Bunga Atas Pinjaman Bergulir-LO 10. Pendapatan Badan Layanan Umum- LO 11. Pendapatan Lainnya-LO 12. Dana Kapitasi JKN FKTP-LO 13. PAD Lainnya-LO , , , , , , , ,56 (2,93) , ,00 0, , ,15 13, , ,00 788, ,00 0, ,00 0,00 Jumlah , ,58 68,34 Rincian masing-masing Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah-LO tahun 2014 adalah sebagai berikut: a) Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak Dipisahkan-LO Hasil penjualan aset daerah yang tidak dipisahkan-lo sebesar Rp ,00 terdiri dari: No. 1. Tabel Rincian Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan-LO Penjualan Peralatan/ Perlengkapan Kantor Tidak Terpakai-LO ,00 0,00 Kenaikan/ Penurunan (%) Penjualan Kendaraan Dinas Roda Dua-LO Penjualan Kendaraan Dinas Roda Empat-LO ,00 0, ,00 0,00 4. Penjualan Drum Bekas-LO , ,00 75, Penjualan Hasil Penebangan Pohon-LO Penjualan Bahan-Bahan Bekas Bangunan-LO Penjualan Hasil Perkebunan- LO , ,00 (10,26) ,00 0,00 0, ,00 (100) Jumlah , , ,52 Catatan Atas Laporan Keuangan 160

185 b) Jasa Giro-LO Jasa giro-lo tahun 2015 sebesar Rp ,62 mengalami kenaikan sebesar 50,61% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp ,30. c) Pendapatan Bunga Deposito-LO Pendapatan bunga deposito-lo sebesar Rp ,10 terdiri dari: No. Tabel Rincian Pendapatan Bunga Deposito-LO 1. Rekening Deposito pada PT. Bank Jatim- LO Kenaikan/ Penurunan (%) , ,32 97,76 2. Rekening Jasa Deposito pada Bank BNI-LO 3. Rekening Deposito pada PT. Bank BRI- LO 4. Rekening Deposito pada PT. Bank Mandiri-LO 5. Rekening Jasa Depositopada Bank BTN-LO , ,00 0, , ,00 0, , ,10 9, , ,72 10,67 JUMLAH , ,14 51,49 d) Tuntutan Ganti Kerugian Daerah-LO Tuntutan ganti kerugian daerah-lo sebesar Rp ,87 terdiri dari : No. 1. Tabel Rincian Tuntutan Ganti Kerugian Daerah-LO Kerugian uang Daerah - LO Kenaikan/ Penurunan (%) , , ,87 2. Kerugian barang Daerah (TP/TGR ) - LO , ,00 (65,96) Jumlah , , ,58 e) Pendapatan Denda atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan-LO Pendapatan Denda atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan-LO sebesar Rp ,52 terdiri dari: Tabel Rincian Pendapatan Denda atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan-LO Kenaikan/ No Penurunan (%) 1. Bidang Pendidikan-LO , ,00 (99,34) 2. Bidang Kesehatan-LO , ,00 22,77 Catatan Atas Laporan Keuangan 161

186 No 3. Bidang Pekerjaan Umum- LO Kenaikan/ Penurunan (%) , ,45 97,04 4. Bidang Perhubungan-LO ,00 0,00 5. Bidang Pertanian-LO , ,00 1,588,67 6. Bidang Pendapatan-LO ,00 0,00 7. Bidang Perikanan-LO , ,00 237,83 8. Bidang Peternakan-LO 0, ,00 (100,00) Bidang Perindag dan Pertambangan-LO Bidang Pemerintahan Umum - LO Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa-LO Bidang Keluarga Berencana-LO 0, ,00 (100,00) ,00 0, ,00 0, ,00 0, Bidang Pariwisata-LO ,00 0,00 Jumlah , ,45 80,44 f) Pendapatan Denda Pajak-LO Pendapatan denda pajak-lo sebesar Rp ,98 terdiri dari: No. Tabel Rincian Pendapatan Denda Pajak-LO Kenaikan/ Penurunan (%) 1. Pendapatan Denda Pajak Hotel-LO , ,00 869,32 2. Pendapatan Denda Pajak Restoran-LO , , ,03 3. Pendapatan Denda Pajak Hiburan-LO , , ,01 4. Pendapatan Denda Pajak Reklame-LO 0, ,50 (100,00) 5. Pendapatan Denda Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan-LO ,00 0,00 6. Pendapatan Denda Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan- LO ,00 0,00 Jumlah , , ,07 Catatan Atas Laporan Keuangan 162

187 g) Pendapatan Hasil Eksekusi Atas Jaminan-LO Pendapatan hasil eksekusi atas jaminan-lo sebesar Rp ,00 terdiri dari: No Tabel Rincian Pendapatan Hasil Eksekusi Atas Jaminan-LO Pendapatan Denda Administrasi Kependudukan-LO Hasil Eksekusi Jaminan Atas Pelaksanaan Pekerjaan-LO Pendapatan Denda Administrasi Kependudukan-LO Kenaikan/ Penurunan (%) 0, ,00 (100,00) ,00 0, ,00 0,00 Jumlah , , ,72 h) Pendapatan Dari Pengembalian-LO Pendapatan dari pengembalian-lo sebesar Rp ,68 terdiri dari: No. 1. Tabel Rincian Pendapatan Dari Pengembalian-LO Pendapatan dari Pengembalian Gaji Dan Tunjangan-LO Kenaikan/ Penurunan (%) , ,00 (9,79) Pendapatan dari Pengembalian PerjalananDinas-LO Pendapatan dari Pengembalian Uang Muka-LO , ,00 83, , ,56 (10,40) Jumlah , ,56 (2,93) i) Pendapatan Bunga atas Pinjaman Bergulir-LO Pendapatan bunga atas pinjaman bergulir-lo sebesar Rp ,00 terdiri dari: No Tabel Rincian Pendapatan Bunga atas Pinjaman Bergulir-LO Bunga Atas Pinjaman Bergulir Kepada Koperasi- LO Bunga Atas Pinjaman Bergulir Kepada Industri Kecil dan Menengah (IKM)-LO Kenaikan/ Penurunan (%) , ,00 10, , ,00 (42,50) Jumlah , ,00 0,59 Catatan Atas Laporan Keuangan 163

188 j) Pendapatan Badan Layanan Umum-LO Pendapatan badan layanan umum-lo sebesar Rp ,26 mengalami kenaikan sebesar 13,51% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp ,15. k) Pendapatan Lainnya-LO Pendapatan lainnya-lo sebesar Rp ,00 merupakan pendapatan dari MTQ tahun l) Dana Kapitasi JKN FKTP-LO Dana kapitasi JKN FKTP-LO sebesar Rp ,00 terdiri dari: No. Tabel Rincian Dana Kapitasi JKN FKTP-LO JKN Rawat Inap di Puskesmas-LO ,00 2. JKN Kapitasi Puskesmas-LO ,00 3. JKN Persalinan di Puskesmas-LO ,00 4. JKN Persalinan oleh Bidan Jejaring-LO ,00 5. Skrining Kesehatan Peserta JKN-LO ,00 6. Pelayanan Rujukan JKN (Ambulan)-LO ,00 Jumlah ,00 m) PAD Lainnya-LO PAD Lainnya-LO pada tahun 2015 adalah sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut : Tabel Rincian PAD Lainnya-LO No Pendapatan bagi hasil Pulau Merah , Pendapatan bagi hasil atas kegiatan Banyuwangi Festival Pendapatan karena kelebihan penyetoran pendapatan pajak , ,00 4. Pendapatan denda dan pendapatan lainnya PBB ,00 Jumlah ,00 b. Pendapatan Transfer-LO Pendapatan transfer-lo yang berasal dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi pada tahun 2015 adalah sebesar Rp ,00, yang terdiri dari: Catatan Atas Laporan Keuangan 164

189 No Transfer Pemerintah Pusat- Dana Perimbangan-LO Transfer Pemerintah Pusat Lainnya-LO Transfer Pemerintah Propinsi-LO Bantuan Keuangan-LO Tabel Rincian Pendapatan Transfer-LO Kenai kan/ Penur unan (%) , ,00 7, , ,00 48, , ,00 (7,51) , ,00 18,73 Jumlah , ,00 13,35 Rincian masing-masing jenis pendapatan transfer-lo adalah sebagai berikut: (1) Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan-LO Transfer pemerintah pusat-dana perimbangan-lo sebesar Rp ,00 terdiri dari: No. Tabel Rincian Transfer Pemerintah Pusat Dana Perimbangan-LO 1. Bagi Hasil Pajak- LO Kenai kan/ Penur unan (%) , ,00 (15,49) 2. Bagi Hasil Bukan Pajak / Sumber Daya Alam-LO , ,00 8,71 3. Dana Alokasi Umum-LO 4. Dana alokasi khusus-lo , ,00 2, , ,00 163,25 Jumlah , ,00 7,87 a) Dana Bagi Hasil Pajak-LO Dana bagi hasil pajak-lo tahun 2015sebesar Rp ,00 terdiri dari: Catatan Atas Laporan Keuangan 165

190 No Tabel Rincian Dana Bagi Hasil Pajak-LO Kenaikan/ Penurunan (%) 1. Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan Bangunan- LO , ,00 (9,22) 2. Bagi Hasil dari Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 25 dan Pasal 29 Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri dan PPh Pasal 21-L , ,00 (26,96) Jumlah , ,00 (15,49) b) Dana Bagi Hasil Bukan Pajak/ Sumber Daya Alam-LO Dana bagi hasil bukan pajak/ sumber daya alam-lo tahun 2015sebesar Rp ,00 terdiri dari: No. 1. Tabel Rincian Dana Bagi Hasil Bukan Pajak / Sumber Daya Alam-LO Bagi Hasil dari Provinsi Sumber Daya Hutan-LO Kenaika n/ Penuru nan (%) , ,00 (45,58) Bagi Hasil dari Iuran Tetap (Land-Rent) LO Bagi Hasil dari Iuran Eksplorasi dan Iuran Eksploitasi (Royalti) LO Bagi Hasil dari Pungutan Pengusahaan Perikanan-LO Bagi Hasil dari Pertambangan Minyak Bumi-LO Bagi Hasil dari Pertambangan Gas Bumi-LO Bagi Hasil dari Pertambangan Panas Bumi-LO Bagi Hasil dari Cukai Tembakau-LO , ,00 (3,78) , ,00 (56,67) , ,00 83, , ,00 17, , ,00 (36,40) , ,00 13, , ,00 14,79 JUMLAH , ,00 8,71 Catatan Atas Laporan Keuangan 166

191 c) Dana Alokasi Umum-LO Dana alokasi umum-lo pada tahun 2015 sebesar Rp ,00 mengalami kenaikan sebesar 2,75% dibandingkan dengan tahun 2014, yaitu sebesar Rp ,00. d) Dana Alokasi Khusus-LO tahun 2015 sebesar Rp ,00 terdiri dari: No. Tabel Rincian Dana Alokasi Khusus-LO 1. DAK Bidang Pendidikan SD-LO Kenaika n/ Penurun an (%) , ,00 (40,72) 2. DAK Bidang Kesehatan (Pelayanan Farmasi)-LO 3. DAK Bidang Kesehatan (Pelayanan Rujukan)-LO 4. DAK Bidang Infrastruktur Jalan-LO 5. DAK Bidang Infrastruktur Irigasi-LO 6. DAK Bidang Infrastruktur Air Minum dan Sanitasi-LO 7. DAK Bidang Kelautan dan Perikanan-LO 8. DAK Bidang Pertanian- LO 9. DAK Bidang Keluarga Berencana-LO 10. DAK Bidang Pendidikan SMP-LO 11. DAK Bidang Pendidikan SMA-LO 12. DAK Bidang Pendidikan SMK-LO 13. DAK Bidang Perdagangan (Pasar)-LO 0, ,00 (100,00) 0, ,00 (100,00) , ,00 925, , ,00 401, , ,00 82, , ,00 9, , ,00 344, , ,00 48, , ,00 (9,42) ,00 0, , ,00 36, , ,00 2,43 JUMLAH , ,00 163,25 (2) Transfer Pemerintah Pusat Lainnya LO Transfer pemerintah pusat lainnya-lo pada tahun 2015 sebesar Rp ,00 terdiri dari: Catatan Atas Laporan Keuangan 167

192 No Tabel Rincian Dana Transfer Pemerintah Pusat Lainnya-LO Kenaikan/ Penurunan (%) TPP Guru Bersertifikasi- LO , ,00 27,68 Dana Penyesuaian Lainnya-LO ,00 0,00 JUMLAH , ,00 48,35 (3) Transfer Pemerintah Daerah Lainnya - LO Transfer pemerintah provinsi-lo pada tahun 2015 sebesar Rp ,00 berasal dari dana bagi hasil provinsi-lo terdiri dari: No Bagi Hasil dari Pajak Kendaraan Bermotor-LO Bagi Hasil dari Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor-LO Bagi Hasil dari Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor-LO Bagi Hasil dari Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan-LO Bagi Hasil dari Pajak Rokok-LO Tabel Rincian Dana Bagi Hasil Provinsi-LO Kenaikan/ Penurunan (%) , ,00 (16,70) , ,00 (31,66) , ,00 (11,11) , ,00 (32,26) , ,00 61,24 JUMLAH , ,00 (7,51) (4) Bantuan Keuangan LO Bantuan keuangan-lo pada tahun 2015 sebesar Rp ,00 terdiri dari: No Bant Keu Pend Diniyah & Guru Swasta-LO Bant Keu BOP MADIN-LO Bant Keu BOS SLTA BKSM-LO Bant Keu Lembaga Terpencil/ Kepulauan-LO Bant Keu Kantin Kejujuran TK/SD dan PK-LO Bant Keu Kantin Kejujuran SMP dan Tabel Rincian Bantuan Keuangan-LO Kenaikan/ Penurunan (%) , ,00 (35,27) , ,00 25, , ,00 (6,68) 0, ,00 (100,00) 0, ,00 (100,00) 0, ,00 (100,00) Catatan Atas Laporan Keuangan 168

193 No. SMA-LO Kenaikan/ Penurunan (%) Bant Keu dari Propinsi PONKESDES-LO Bant Keu Peningkatan Mutu Pendidikan SMK-LO Bant Keu dari Propinsi untuk Infrastruktur-LO Bant Keu Seleksi Pendidik & Tenaga Kependidikan Berprestasi-LO Bant Keu Pembinaan Jambore Pendidik & Tenaga Kependidikan PAUD non Formal dan Informal-LO Bant Keu Puskesmas Rawat inap PLUS- LO Bant Keu dari Propinsi Hari Jadi Propinsi-LO Bant Keu Puskesmas Rawat Inap Standar- LO Bant Keu dari Propinsi Untuk Propoor-LO Bant Keu dari Provinsi (Lainnya)- LO , ,00 166, , ,00 (40,00) , ,00 (21,50) , ,00 0, , ,00 0, , ,00 62, , ,00 0, , ,00 62, , ,00 68, , , ,37 JUMLAH , ,00 18,73 c. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah-LO Lain-lain pendapatan daerah yang sah-lo tahun 2015 sebesar Rp ,00 merupakan Pendapatan Hibah berupa uang maupun barang yang berasal dari Pemerintah Pusat, Provinsi ataupun pihak lainnya dengan rincian sebagai berikut: No. Tabel Rincian Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah-LO Kenaikan/ Penurunan (%) 1. Pendapatan Hibah-LO , ,70 0, Pendapatan Lainnya-LO , ,11 77,08 JUMLAH , ,81 0,86 Rincian rekening lain-lain pendapatan daerah yang sah-lo adalah sebagai berikut: Catatan Atas Laporan Keuangan 169

194 (1) Pendapatan Hibah-LO Pendapatan Hibah-LO pada tahun 2015 sebesar Rp ,00 terdiri dari: No. 1. Pendapatan Hibah dari Pemerintah-LO 2. Pendapatan Hibah dari Pemerintah Daerah Lainnya-LO 3. Pendapatan Hibah dari Badan/Lembaga/Organis asi Swasta Dalam Negeri-LO 4. Pendapatan Hibah dari Kelompok Masyarakat/Perorangan- LO Tabel Rincian Pendapatan Hibah-LO Kenai kan/ Penur unan (%) , ,70 23,29 0, ,00 0, , ,00 0,00 (100,0 0) (100,0 0) JUMLAH , ,70 0,085 Rincian pendapatan hibah dari pemerintah-lo sebesar Rp ,00 terdiri dari: No. Tabel Rincian Pendapatan hibah dari Pemerintah-LO Nilai 1. WISMP ,00 2. P2D ,00 3. BOS ,00 4. Bantuan Colling Unit Susu dari Kementerian Perindustrian ,00 5. Bahan dan peralatan kesehatan dari Kemenkes-RI ,00 6. Bahan dan peralatan kesehatan dari BKKBN Provinsi Jawa Timur ,00 7. Bantuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ,00 Jumlah ,00 Pendapatan hibah dari kelompok masyarakat/ perorangan-lo sebesar Rp ,00 merupakan hibah yang berasal dari dana Peran Serta Masyarakat yang diterima oleh sekolah sebesar Rp ,00 dan hibah dari pihak ketiga untuk perbaikan Gedung Stadion Diponegoro senilai Rp ,00. Catatan Atas Laporan Keuangan 170

195 Tahun 2015 Tahun Beban-LO , ,99 Beban tahun berikut: No 2015 sebesar Rp ,15 dapat dirinci ebagai Tabel Rincian Beban Operasi Kenaikan/ Penurunan (%) a. Beban Pegawai , ,09 8,40 b. Beban Persediaan , ,19 14,44 c. Beban Jasa , ,61 9,18 d. Beban Sewa , ,00 80,70 e. Beban Pemeliharaan , ,00 1,39 f. Beban Perjalanan Dinas , ,00 0,47 g. h. Beban Makanan dan Minuman Beban Barang dan Jasa Lainnya , ,00 36, , ,98 67,40 i. Beban Hibah , ,00 68,47 j. Beban Bantuan Sosial , ,00 (38,85) k. Beban Penyusutan , ,82 109,96 l. Beban Penyisihan Piutang , ,30 21,42 m. Beban Penyisihan Dana Bergulir Diragukan Tertagih , ,00 281,57 n. Beban Transfer , ,00 89,76 JUMLAH , ,99 26,59 (1) Beban Pegawai Pengakuan beban pegawai sebesar Rp ,69 terdiri dari: No 1. Beban Gaji dan Beban tunjangan 2. Beban Tambahan Penghasilan PNS 3. Beban Penerimaan Lainnya Pimp & Angg DPRD serta KDH/WKDH 4. Beban pemungutan pajak Tabel Rincian Beban Pegawai Kenaikan/ Penurunan (%) , ,00 8, , ,09 8, , ,00 (0,78) , ,00 68,72 Catatan Atas Laporan Keuangan 171

196 No 5. Beban Insentif Pemungutan Pajak Daerah 6. Beban Insentif Pemungutan Retribusi Daerah 7. Beban Honorarium PNS 8. Beban Honorarium Non PNS Kenaikan/ Penurunan (%) , ,00 28, , ,00 (1,33) , ,00 23, , ,00 5,29 9. Beban Uang Lembur , ,00 3, Beban honorarium Pengelolaan Dana BOS 11. Beban Uang Untuk Diberikan Kepada Pihak Ketiga/Masyarakat 12. Beban Jasa Administrasi Perkantoran 16. Beban Pegawai Lainnya , ,00 3, ,00 0, , ,00 0, , ,00 62,01 JUMLAH , ,09 8,40 Rincian masing-masing Beban Pegawai tahun 2015 adalah sebagai berikut: a) Beban Gaji dan Beban tunjangan Beban Gaji dan Beban tunjangan sebesar Rp ,00terdiri dari: No Tabel Rincian Beban Gaji dan Beban Tunjangan Kenaikan/ Penurunan (%) Beban Gaji pokok PNS atau uang representasi Beban tunjangan keluarga Beban tunjangan jabatan Beban tunjangan fungsional Beban tunjangan fungsional umum , ,00 2, , ,00 1, , ,00 1, , ,00 (0,29) , ,00 (12,98) 6. Beban tunjangan beras , ,00 2, Beban tunjangan PPh / Beban tunjangan khusus Beban Pembulatan gaji , ,00 15, , ,00 11,16 Catatan Atas Laporan Keuangan 172

197 No 9. Beban Iuran asuransi kesehatan Kenaikan/ Penurunan (%) , ,00 53, Beban Uang paket , ,00 0, Beban tunjangan badan musyawarah Beban tunjangan komisi Beban tunjangan badan anggaran Beban tunjangan badan kehormatan Beban tunjangan perumahan Beban Uang jasa pengabdian Beban Penunjang Operasional Pimpinan DPRD , ,00 (17,23) , ,00 (23,57) , ,00 (25,19) , ,00 (39,31) , ,00 0,41 0, , , , ,00 (16,67) JUMLAH , ,00 3,01 b) Beban Tambahan Penghasilan PNS Beban Tambahan Penghasilan PNS sebesar Rp ,69 terdiri dari: No 1. Tabel Rincian Beban Tambahan Penghasilan PNS Beban Tambahan penghasilan berdasarkan Beban kerja Kenaikan/ Penurunan (%) , ,09 3, Beban Tambahan Penghasilan berdasarkan kelangkaan Profesi Beban Tambahan penghasilan non sertifikasi guru ,00 0, , ,00 8,34 JUMLAH , ,09 8,62 c) Beban Penerimaan Lainnya Pimpinan & Anggota DPRD serta KDH/WKDH Beban Penerimaan Lainnya Pimpinan & Anggota DPRD serta KDH/WKDH sebesar Rp ,00terdiri dari: Catatan Atas Laporan Keuangan 173

198 Tabel Rincian Beban Penerimaan Lainnya Pimp & Angg DPRD serta KDH/WKDH Kenaikan/ No Penurunan (%) 1. Beban tunjangan Komunikasi IntensifPimpinan dan anggota DPRD , ,00 0,00 2. Beban Penunjang Operasional KDH danwkdh , ,00 (5,67) JUMLAH , ,00 (5,67) d) Beban pemungutan pajak Beban pemungutan pajak tahun 2015 sebesar Rp ,00 atau mengalami penurunan sebesar 68% dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu sebesar Rp ,00. e) Beban Insentif Pemungutan Pajak Daerah Beban Insentif Pemungutan Pajak Daerah tahun 2015 sebesar Rp ,00 atau mengalami kenaikan sebesar 28,76% dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu sebesar Rp ,00 f) Beban Insentif Pemungutan Retribusi Daerah tahun 2015 sebesar Rp ,00 atau mengalami penurunan sebesar 1,33% dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu sebesar Rp ,00 g) Beban Honorarium PNS Beban Honorarium PNS sebesar Rp ,00terdiri dari: No Beban Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan Beban honorarium Tim Pengadaan Barang dan Jasa Beban honorarium Peserta Beban honorarium Korps Musik Beban honorarium Petugas Survey/Tinjau Lapang Beban honorarium Fasilitator Beban honorarium Tenaga Ahli / Instruktur / Narasumber Beban honorarium Tim Pembinaan dan Pengawasan Beban honorarium tim penilai/juri Tabel Rincian Beban Honorarium PNS Kenaikan/ Penurunan (%) , ,00 17, , ,00 86, , ,00 342, , ,00 3, , ,00 (43,21) , ,00 33, , ,00 (88,55) , ,00 43, , ,00 145,86 Catatan Atas Laporan Keuangan 174

199 No Beban honorarium Tim Pengamanan Aset Beban honorarium operator/entry system Beban honorarium Moderator Beban honorarium Tenaga Medis Beban honorarium pengamanan Pemilu/Pilpres/ Pilkada Beban Honorarium Tim Pusdalop Kenaikan/ Penurunan (%) 0, ,00 (100,00) , ,00 28, , ,00 202,98 0,00 0, , ,00 (64,02) ,00 0,00 JUMLAH , ,00 24,62 h) Beban Honorarium Non PNS Beban Honorarium Non PNS sebesar Rp ,00 terdiri dari: No 1. Beban honorarium Tenaga Ahli / Instruktur / Narasumber 2. Beban honorarium Pegawai Honorer / tidak tetap 3. Beban honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan 4. Beban honorarium Peserta 5. Beban honorarium Korps Musik 6. Beban honorarium moderator 7. Beban honorarium Tim Penilai/juri 8. Beban honorarium Pendampingan 9. Beban honorarium Operator/Entry System 10. Beban honorarium Petugas Upacara 11. Beban honorarium Pengemudi 12. Beban honorarium Tim Pengamanan Aset 13. Beban honorarium kader posyandu 14. Beban honorarium RT/RW 15. Beban honorarium Fasilitator Tabel Rincian Beban Honorarium Non PNS Kenaikan/ Penurunan (%) , ,00 47, , ,00 0, , ,00 13, , ,00 23, , ,00 (8,19) , ,00 (13,41) , ,00 (0,67) , ,00 124, , ,00 (69,88) , ,00 (40,56) ,00 0,00 0, ,00 (100,00) , ,00 3, , ,00 100, , ,00 13,02 Catatan Atas Laporan Keuangan 175

200 No 16. Beban honorarium Pengamanan Even 17. Beban honorarium Pelaku Seni Acara Publikasi Via Kesenian Tradisional 18. Beban honorarium Petugas Survey / Tinjau Lapang 19. Beban honorarium Petugas Linmas 20. Beban honorarium Penjaga Stand 21. Beban honorarium Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Kenaikan/ Penurunan (%) , ,00 922, ,00 0, , ,00 (99,82) , ,00 (28,76) ,00 0, ,00 0,00 JUMLAH , ,00 5,29 i) Beban Uang Lembur Beban Uang Lembur sebesar Rp ,00terdiri dari: No Beban Uang Lembur PNS Beban Uang Lembur Non PNS Tabel Rincian Beban Uang Lembur Kenaikan/ Penurunan (%) , ,00 6, , ,00 35,50 JUMLAH , ,00 10,08 j) Beban honorarium Pengelolaan Dana BOS tahun 2015 sebesarrp ,00 atau mengalami kenaikan sebesar 2,62% dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu sebesar Rp ,00. k) Beban uang untuk diberikan kepada Pihak Ketiga/Masyarakat tahun 2015 sebesar Rp ,00 dapat dirinci sebagai berikut: No Tabel Rincian Beban Uang untuk Diberikan kepada Pihak Ketiga/Masyarakat Beban Uang untuk Diberikan kepada Pihak Ketiga Beban Uang Lembur Non PNS ,00 0, ,00 0,00 JUMLAH ,00 0,00 Kenaikan/ Penurunan (%) l) Beban Jasa Administrasi Perkantoran Beban Jasa Administrasi Perkantoran sebesar Rp ,00 atau mengalami kenaikan yang cukup signifikan Catatan Atas Laporan Keuangan 176

201 sebesar ,29% dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu sebesar Rp ,00. m) Beban Pegawai Lainnya Beban Pegawai Lainnya sebesar Rp ,00 terdiri dari: No Tabel Rincian Beban Pegawai Lainnya Kenaikan/ Penurunan (%) 1. Beban Pegawai BLUD , ,00 61,53 2. Beban Pegawai PSM , ,00 71,93 JUMLAH , ,00 62,01 (2) Beban Persediaan Beban Persediaan sebesar Rp ,94 terdiri dari: No Tabel Rincian Beban Persediaan Kenaikan/ Penurunan (%) 1. Beban Alat Tulis Kantor , ,00 12,23 2. Beban Dokumen / Administrasi Tender 3. Beban Alat Listrik dan Elektronik (lampu pijar, battery kering) 4. Beban Perangko, materai dan benda pos lainnya 5. Beban peralatan kebersihan dan bahan pembersih 6. Beban Bahan bakar Minyak/Gas dan Pelumas Oli 7. Beban Pengisian Tabung Pemadam Kebakaran 8. Beban Pengisian Tabung Gas 9. Beban alat / kelengkapan inventaris ruang pasien 10. Beban Bahan dan Peralatan Lomba 11. Beban kelengkapan Alatalat Musik Drum Band 12. Beban Spanduk/alat informasi , ,00 561, , ,46 33, , ,00 7, , ,00 22, , ,45 (0,61) , ,00 3, , ,00 60, , ,00 90, , ,00 (33,34) 0, ,00 (100) , ,00 57, Beban Baliho , ,00 (9,12) 14. Beban Peralatan dan Bahan Dapur , ,00 371,05 Catatan Atas Laporan Keuangan 177

202 No 15. Beban peralatan dan bahan kesehatan 16. Beban karangan bunga dan bunga tabor 17. Beban Bahan Baku Bangunan 18. Beban Bahan / Bibit Tanaman Kenaikan/ Penurunan (%) , ,00 (99,93) , ,00 25, , ,78 (37.23) , ,00 84, Beban Bibit Ternak , ,00 592, Beban Bahan Obat-obatan , ,90 5, Beban Bahan Kimia , ,56 26, Beban Bahan Pangan , ,54 16, Beban Bahan Percontohan , ,00 30, Beban Bahan Logistik , , , Beban Bahan Pakaian Dinas , ,00 (99,74) 26. Beban Kain , ,00 440, Beban Pot Bunga , ,00 544, Beban Souvenir Patung , ,00 356, Beban Souvenir Perhiasan , ,00 724, Beban Bahan Alat Praktek , ,00 (4,68) 31. Beban Bahan Hadiah , ,00 (34,30) 32. Balanja Benih/Bibit/Induk Ikan 33. Beban bahan dan alat laboratorium 34. Beban Barang Khas Daerah 35. Beban bahan pembuatan kompos 36. Beban bahan dan alat pertanian , ,00 15, , ,00 322, , , ,66 0, ,00 (100) , ,00 (87,05) 37. Beban Pigora , ,00 115, Beban Cetak , ,50 17, Beban Penggandaan , ,00 34, Beban pakaian dinas KDH dan WKDH ,00 0, Beban pakaian sipil harian , ,00 (58,65) Catatan Atas Laporan Keuangan 178

203 No (PSH) Kenaikan/ Penurunan (%) 42. Beban pakaian sipil lengkap (PSL) 43. Beban pakaian dinas harian (PDH) 44. Beban pakaian dinas upacara (PDU) 45. Beban Atribut Kelengkapan Pakaian Dinas 46. Beban pakaian kerja lapangan , ,00 (56,32) , ,00 (36,94) 0,00 0, , ,00 (86,78) , ,00 (72,33) 47. Beban pakaian KORPRI ,00 0, Beban pakaian adat daerah , ,00 233, Beban pakaian batik Tradisional , , , Beban pakaian olahraga , ,00 278, Beban pakaian khusus orang-orang yang dirazia 52. Beban Barang Yang akan Diserahkan kepada Masyarakat 53. Beban Barang yang akan diserahkan kepada Pihak Ketiga ,00 0, , ,00 744, , ,00 14, Beban Buku Bacaan , ,00 (20,33) 55. Beban Bunga , Beban Kasur, Bantal, Selimut dan Sprei 0, ,00 (100) 57. Beban Tas Kerja Lapangan 0, ,00 (100) 58. Beban peralatan dan perlengkapan Rumah Tangga ,00 0,00 JUMLAH , ,19 14,44 (3) Beban Jasa Beban Jasa sebesar Rp ,41 terdiri dari: No 1. Beban Telpon 2. Beban Air Tabel Rincian Beban Jasa , , , ,00 Kenaikan/ Penurunan (%) 21,84 4,99 Catatan Atas Laporan Keuangan 179

204 No 3. Beban Listrik 4. Beban surat kabar/ majalah 5. Beban kawat/ faximile / internet 6. Beban paket/ pengiriman 7. Beban Sertifikasi Beban jasa transaksi keuangan Beban Jasa Pembuatan Soft Ware 10. Beban Jasa Dokumentasi 11. Beban Jasa Dekorasi 12. Beban Jasa Keamanan Beban Jasa Penyiaran Media Electronik Beban Jasa Tes Laboratorium 15. Beban jasa kebersihan 16. Beban Jasa Juru Parkir 17. Beban jasa penanaman tumbuhan 18. Beban jasa tukang dan kuli 19. Beban jasa juru pelihara situs/makam 20. Beban Jasa Pesuruh/Kurir 21. Beban Jasa Rohaniawan Beban Jasa Pelayanan Kesehatan Beban jasa pembuatan dan pemasangan baliho 24. Beban jasa pemandu wisata 25. Beban Jasa Publikasi 26. Beban Jasa Service 27. Beban jasa pendukung pelaksana kegiatan 28. Beban jasa entry data 29. Beban jasa perawatan dan pemakaman jenazah , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,00 Kenaikan/ Penurunan (%) 9,60 0,93 10,51 874,01 113,71 166,89 70,47 (11,33) 41,27 (4,21) (22,07) 37,20 7,68 10,56 29,43 140,74 0,00 0,00 (50,00) (10,90) 22,84 208,33 4,96 180, ,95 (33,63) (64,74) Catatan Atas Laporan Keuangan 180

205 No Beban jasa penyemprot fogging/pembersih lumut Beban jasa kalibrasi alat-alat kesehatan 32. Beban jasa pendataan 33. Beban jasa konsultansi 34. Beban jasa penari 35. Beban jasa tambah daya listrik 36. Beban jasa pengawasan 37. Beban jasa Administrasi 38. Beban jasa dokter 39. Beban jasa perawat 40. Beban jasa bidan 41. Beban jasa asisten apoteker 42. Beban jasa analis laborat 43. Beban jasa radiologi 44. Beban jasa rekam medik 45. Beban jasa visum 46. Beban Jasa Pembongkaran Tower, Balihow dan Papan Nama Reklame 47. Beban jasa survey 48. Beban jasa instalasi jaringan 49. Beban jasa pengemudi 50. Beban jasa pihak ketiga 51. Beban jasa loundry Beban jasa pemusnahan sampah medis Beban jasa tukang cukur dan memandikan orgil 54. Beban Jasa Televisi 55. Beban jasa tenaga IT 56. Beban Jasa Ahli Gizi 57. Beban jasa apoteker , , , , ,00 0, , , , , , ,00 0, , , , , , , ,00 0, , , ,00 0, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,00 0, , , ,00 0, , , , ,00 Kenaikan/ Penurunan (%) (25,17) (100,00) (18,39) 33,85 39,22 (89,48) (100,00) (35,39) (74,34) (32,45) (11,03) (68,38) (19,61) (60,00) (100,00) 153,05 35,32 24,72 (100,00) 25,29 36,51 (24,17) (7,20) 19,08 30,43 (34,67) (100,00) Catatan Atas Laporan Keuangan 181

206 No 58. Beban jasa fisioterapi 59. Beban jasa angkut 60. Beban jasa penjaga gedung pamer dan penjualan 61. Beban jasa penjaga pintu air Beban jasa petugas kebersihan saluran irigasi (pekarya) Beban jasa operator alat berat 64. Beban jasa penjaga stand 65. Beban Jasa Sanitarian 66. Beban Jasa Layanan Telkom Beban jasa konsultansi penelitian Beban jasa Konsultansi Perencanaan Beban jasa konsultansi Pengawasan Beban Jasa Konsultansi Penyelesaian Permasalahan Hukum Beban Jasa Konsultasi Appraisal Beban Pemberian Hadiah Berupa Uang , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,00 0, ,00 Kenaikan/ Penurunan (%) (100,00) 126,22 20,00 7,56 41,05 0,00 47,06 71,43 (98,79) 64,34 272,35 103,69 128,57 30,64 (100,00) 73. Beban pelayanan kesehatan masyarakat miskin ,00 0, Beban Jasa Service 75. Beban Jasa KIR 76. Beban Surat Tanda Nomor Kendaraan 77. Beban jasa lainnya 78. Beban Jasa Narasumber/Tenaga ahli ,00 0, , , , , , , , ,00 192,28 3,19 757,00 104,90 JUMLAH , ,61 9,18 Catatan Atas Laporan Keuangan 182

207 (4) Beban Sewa Beban Sewa sebesar Rp ,00 terdiri dari: No 1. Beban Sewa Ruang Rapat / Pertemuan Tabel Rincian Beban Sewa Kenaikan/ Penurunan (%) , ,00 (35,66) Beban Sewa Tempat Parkir / Uang Tambat / Hanggar Sarana Mobilitas Beban Sewa Tanah Pembibitan/Praktek Beban Sewa Gedung Akomodasi Beban Sewa Sarana Mobilitas Darat Beban Sewa Sarana Mobilitas Air , ,00 0, ,00 0, , ,00 84, , ,00 107, ,00 0,00 7. Beban Sewa Meja Kursi , ,00 63,32 8. Beban Sewa Komputer Dan Printer , ,00 (88,16) 9. Beban Sewa Proyektor , ,00 25, Beban Sewa Generator , ,00 301, Beban Sewa Tenda , ,00 50, Beban Sewa Pakaian Adat / Tradisional , ,00 20, Beban sewa sound system , ,00 127, Beban Sewa Dekorasi , ,00 166, Beban Sewa Peralatan Lomba , , , Beban Sewa Lighting , ,00 9, Beban Sewa Peraga Alat Seni , ,00 59, Beban Sewa Elekton , ,00 56, Beban sewa panggung/stage Beban sewa pagar barikade Beban sewa flooring/karpet , ,00 101, , ,00 167, , ,00 824, Beban sewa gapura , ,00 114, Beban sewa moving board (pembatas lintasan) , ,00 29,38 Catatan Atas Laporan Keuangan 183

208 No Kenaikan/ Penurunan (%) 24. Beban Sewa Tanah Kering 0,00 0,00 0, Beban sewa gedung/rumah /gudang , ,00 40, Beban Sewa AC standing , ,00 114, Beban Sewa LED ,00 0, Beban ewa Kamera ,00 0,00 JUMLAH , ,00 80,70 (5) Beban Pemeliharaan Beban Pemeliharaan sebesar Rp ,55 terdiri dari: No Tabel Rincian Beban Pemeliharaan Kenaikan/ Penurunan (%) 1. Beban Pemeliharaan Jalan 0, ,00 (100) 2. Beban Pemeliharaan Alat - alat Laboratorium 3. Beban Pemeliharaan Gedung 4. Beban Pemeliharaan Meubeler 5. Beban Pemeliharaan Peralatan dan perlengkapan Kantor 6. Beban Pemeliharaan Kesehatan 7. Beban Pemeliharaan Rumah Jabatan 8. Beban Pemeliharaan Perlengkapan Gedung Kantor 9. Beban Pemeliharaan Peralatan dan Perlengkapan Rumah Jabatan / Dinas 10. Beban Pemeliharaan Software 11. Beban Pemeliharaan Instalasi Listrik 12. Beban Pemeliharaan Alat Bengkel 13. Beban Pemeliharaan Instalasi Komputer 14. Beban Pemeliharaan Alatalat Kesehatan 15. Beban Pemeliharaan Tempat Khusus 16. Beban Pemeliharaan Taman ,00 0, , ,00 (41,00) , ,00 (15,76) , ,00 (34,25) , ,00 74, , ,00 (59,62) , ,00 12, , ,00 (16,36) , ,00 118, , ,00 78, , ,00 0, , ,00 21, , ,00 (44,74) , ,00 (66,21) , ,00 234, Beban Pemeliharaan , ,00 (36,02) Catatan Atas Laporan Keuangan 184

209 No Peralatan Gedung Kantor Kenaikan/ Penurunan (%) 18. Beban Pemeliharaan Rumah Dinas 19. Beban pemeliharaan peralatan rumah tangga 20. Beban pemeliharaan peralatan bengkel 21. Beban pemeliharaan kendaraan dinas operasional , ,00 98, ,00 0, , ,00 201, , ,00 13, Beban Pemeliharaan TMP , ,00 (78,98) 23. Beban Pemeliharaan Alat alat berat 24. Beban pemeliharaan jaringan telpon 25. Beban Pemeliharaan Bangunan Depo Persampahan 26. Beban Penggantian Suku Cadang 27. Beban pemeliharaan lainnya 28. Beban pemeliharaan saluran drainase/ goronggorong 29. Beban pemeliharaan trotoar 30. Beban pemeliharaan bangunan LPJU 31. Beban pemeliharaan sarana olahraga 32. Beban pemeliharaan toilet portable , ,00 135,02 0, ,00 (100) , ,00 125, , ,00 9, , ,00 (89,91) ,00 0, ,00 0, ,00 0, ,00 0, ,00 0,00 JUMLAH , ,00 1,39 (6) Beban perjalanan dinas Beban perjalanan dinas sebesar Rp ,00 terdiri dari: No 1. Beban perjalanan dinas dalam daerah 2. Beban perjalanan dinas luar daerah 3. Beban Perjalanan Dinas Keluar Negeri Tabel Rincian Beban perjalanan dinas Kenaikan/ Penurunan (%) , ,00 12, , ,00 (2,50) , ,00 (73,40) JUMLAH , ,00 0,47 Catatan Atas Laporan Keuangan 185

210 (7) Beban Makanan dan Minuman Beban Makanan dan Minuman sebesar Rp ,00 terdiri dari: No Tabel Rincian Beban makanan dan minuman 1. Beban Makanan dan Minuman Harian Pegawai 2. Beban makanan dan minuman rapat 3. Beban makanan dan minuman tamu 4. Beban Makanan dan Minuman Pelaksana Kegiatan 5. Beban makan minum pasien 6. Beban makanan dan minuman harian peserta Kenaikan/ Penurunan (%) , ,00 67, , ,00 36, , ,00 19, , ,00 (64,38) , ,00 76, , ,00 58,32 JUMLAH , ,00 35,99 (8) Beban Barang dan Jasa Lainnya Beban Barang dan Jasa Lainnya sebesar Rp ,68 terdiri dari: No Tabel Rincian Beban Barang dan Jasa Lainnya 1. Beban barang dan jasa BLUD 2. Beban brg dan jasa BOS 3. Beban barang dan jasa PSM 4. Beban Beasiswa Tugas Belajar 5. Beban Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan bimbingan teknis PNS 6. Beban Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan bimbingan teknis Non PNS 7. Beban Uang yang akan Diserahkan ke Masyarakat 8. Beban Uang yang akan Disserahkan ke Pihk Ketiga 9. Beban Pemberian Hadiah Uang Kenaikan/ Penurunan (%) , ,98 879, , ,00 39, , ,00 272, , ,00 (91,01) , ,00 78, ,00 0, ,00 0, ,00 0, ,00 0,00 JUMLAH , ,98 67,40 Catatan Atas Laporan Keuangan 186

211 (9) Beban hibah Pengakuan Beban hibah sebesar Rp ,00 yang terdiri atas: No Beban Hibah Kepada Pemerintah Pusat Beban Hibah Kepada Badan/Lembaga/Organisas i Swasta Beban Hibah Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tabel Rincian Beban Hibah Kenaikan/ Penurunan (%) , ,00 154, , ,00 (25,70) ,00 0,00 JUMLAH , ,00 68,47 (10) Beban bantuan sosial Pengakuan Beban Bantuan Sosial sebesar Rp ,00terdiri dari: No 1. Beban Bantuan Sosial Kepada Kelompok Masyarakat 2. Beban Bantuan Sosial Kepada Anggota Masyarakat Tabel Rincian Beban Bantuan Sosial Kenaikan/ Penurunan (%) 0, ,00 (100) , ,00 (17,31) JUMLAH , ,00 (38,85) (11) Beban Penyusutan Beban Penyusutan sebesar Rp ,63 merupakan beban penyusutan aset yang terdiri dari: No 1. Beban Penyusutan Aset Tetap 2. Beban Amortisasi Aset Tak Berwujud Tabel Rincian Beban Penyusutan Kenaikan/ Penurunan (%) , ,22 109, , ,60 503,94 JUMLAH , ,82 109,96 (12) Beban Penyisihan Piutang Beban Penyisihan Piutang tahun 2015 sebesarrp ,25 yang terdapat pada beberapa SKPD diantaranya: No Nama SKPD Tabel Rincian Beban Penyisihan Piutang Kenaikan/ Penurunan (%) 1. Dinas Kesehatan , ,75 (99,41) 2. RSUD Genteng 0, ,00 (100,00) Catatan Atas Laporan Keuangan 187

212 No Nama SKPD Kenaikan/ Penurunan (%) 3. Dinas Koperasi dan UMKM , ,00 77,48 4. Dinas Pendapatan , ,20 (8,83) 5. PPKD ,50 0,00 6. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu , ,35 520,34 7. Kantor Ketahanan Pangan 0,00 0,00 8. Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan 0,00 0,00 9. Dinas Perikanan dan kelautan , ,00 300, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan , ,00 28,03 JUMLAH , , (13) Beban Penyisihan Dana Bergulir Diragukan Tertagih Beban Penyisihan Dana Bergulir Diragukan Tertagih tahun 2015 yaitu pada Dinas Peternakan sebesarrp ,00 atau mengalami kenaikan sebesar 323,93% dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu sebesar Rp ,00. (14) Beban Transfer Pengakuan Beban Transfer sebesar Rp ,00 terdiri dari sebagai berikut: No a. b. c. d. Bagi Hasil Pendapatan Lainnya Beban Transfer Bantuan Keuangan ke Pemerintah Daerah Lainnya Beban Transfer Bantuan Keuangan ke Desa Beban Transfer Bantuan Keuangan Lainnya Tabel Rincian Beban Transfer Kenaikan/ Penurunan (%) , ,00 (26,64) 0,00 0, , ,00 96, , ,00 0,53 JUMLAH , ,00 89,76 a) Bagi Hasil Pendapatan Lainnya Pengakuan Bagi Hasil Pendapatan Lainnya tahun 2015 merupakan transfer/bagi hasil ke desa sebesar Rp ,00 berupa Bagi Hasil Retribusi yang terdiri dari: No Tabel Rincian Bagi Hasil Pendapatan Lainnya Kenaikan/ Penurunan (%) 1. Bagi Hasil Retribusi Daerah kepada Pemerintah Desa , ,00 (52,24) 2. Bagi Hasil Retribusi Daerah kepada , ,00 (26,08) Catatan Atas Laporan Keuangan 188

213 No Provinsi/Instansi Vertikal Kenaikan/ Penurunan (%) JUMLAH , ,00 (26,64) b) Beban Transfer Bantuan Keuangan ke Pemerintah Daerah Lainnya Pengakuan Beban Transfer Bantuan Keuangan ke Pemerintah Daerah Lainnya tahun 2015 dan tahun 2014 tidak ada pengakuan atas beban dimaksud. c) Beban Transfer Bantuan Keuangan ke Desa Pengakuan Beban Transfer Bantuan Keuangan ke Desa tahun 2015sebesar Rp ,00 atau mengalami kenaikan sebesar 5,27% dibandingkan tahun 2014 yaitu sebesar Rp ,00. d) Beban Transfer Bantuan Keuangan Lainnya Pengakuan Beban Transfer Bantuan Keuangan Lainnya tahun 2015sebesar Rp ,00 atau mengalami kenaikan sebesar 9,65% dibandingkan tahun 2014 yaitu sebesar Rp , Des Des Surplus/Defisit LO , ,42 Pada tahun 2015 mengalami surplus sebesar Rp ,42 dengan rincian sebagai berikut: No 1. 2 Surplus / Defisit Kegiatan Operasional Surplus / Defisit Dari Kegiatan Non Operasional Tabel Rincian Surplus/Defisit LO Kenaikan/ Penurunan (%) , ,24 (25,36) ,76 ( ,82) (1.463,90) JUMLAH , ,42 (24,77) a. Surplus/Defisit Dari Kegiatan Operasional Surplus Dari Kegiatan Operasional sebesar Rp ,66 terinci sebagai berikut: No Tabel Rincian Surplus/Defisit dari Kegiatan Operasional Kenaikan/ Penurunan (%) 1. Pendapatan-LO , ,23 13,34 2. Beban Operasional ( ,15) ( ,99) 23,16 JUMLAH , ,24 (25,36) b. Surplus/Defisit Dari Kegiatan Non Operasional Pada tahun 2015 mengalami Surplus Dari Kegiatan Non Operasional sebesar Rp ,76 dengan rincian sebagai berikut: Catatan Atas Laporan Keuangan 189

214 No Tabel Rincian Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional Kenaikan/ Penurunan (%) 1. Surplus Non Operasional , ,02 16,41 2. Defisit Non Operasional ( ,00) ( ,84) (98,38) JUMLAH ,76 ( ,82) (1.463,90) (1) Surplus Non Operasional sebesar Rp ,76 terdiri atas : (a) Peningkatan nilai investasi permanen Pemerintah Daerah pada PDAM sebesar Rp ,86 pada akhir tahun (b) Peningkatan nilai investasi permanen Pemerintah Daerah pada PT. PBS sebesar Rp ,90 pada akhir tahun (c) Pengurangan Utang belanja Dinas PU Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang sebesar Rp ,00 karena debitor telah menganggap lunas utang dimaksud dan tidak akan melakukan penagihan dikemudian hari dengan mengeluarkan surat pernyataan. (2) Defisit Non Operasional sebesar Rp ,00 merupakan defisit atau kerugian yang ditimbulkan karena adanya penghapusan aset tetap pada tahun 2015 yang masih memiliki masa manfaat tersisa LAPORAN ARUS KAS Arus Kas Dari Aktivitas Operasi 31 Des Des 2014 Arus Kas Masuk , ,54 Arus Kas Keluar ( ,30) ( ,54) Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi , ,00 Aktivitas operasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk kegiatan operasional pemerintah selama satu periode akuntansi. Arus kas bersih dari aktivitas operasi mencerminkan kemampuan pemerintah dalam menghasilkan kas yang cukup untuk membiayai aktivitas operasional. Pada Tahun 2015, terdapat Arus kas bersih dari aktivitas operasi sebesar Rp ,52 yang merupakan selisih antara Arus kas masuk sebesar Rp ,82 dengan Arus kas keluar sebesar Rp ,30. Rincian arus kas dari aktivitas operasi sebagai berikut : Tabel Rincian Arus Kas dari Aktivitas Operasi Tahun 2015 Tahun 2014 Arus Masuk Kas : Penerimaan Pajak Daerah , ,62 Penerimaan Retribusi Daerah , ,00 Penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan , ,37 Catatan Atas Laporan Keuangan 190

215 Tahun 2015 Tahun 2014 Daerah yang Dipisahkan Penerimaan Lain-lain PAD yang Sah , ,55 Penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak , ,00 Penerimaan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam , ,00 Penerimaan Dana Alokasi Umum , ,00 Penerimaan Dana Alokasi Khusus , ,00 Penerimaan Dana Otonomi Khusus 0,00 0,00 Penerimaan Dana Penyesuaian , ,00 Penerimaan Bagi Hasil Pajak , ,00 Penerimaan Bagi Hasil Lainnya 0,00 0,00 Penerimaan Hibah , ,00 Penerimaan D a n a D a r u r a t 0,00 0,00 Penerimaan Lainnya , ,00 Penerimaan Dari Pendapatan Luar Biasa 0,00 0,00 Jumlah Arus Masuk Kas , ,54 Arus Keluar Kas : Pembayaran Pegawai , ,09 Pembayaran Barang , ,45 Pembayaran Bunga 0,00 0,00 Pembayaran Subsidi 0,00 0,00 Pembayaran Hibah , ,00 Pembayaran Bantuan Sosial , ,00 Pembayaran Bantuan Keuangan , ,00 Pembayaran Tak Terduga 0,00 0,00 Pembayaran Bagi Hasil Pajak 0,00 0,00 Pembayaran Bagi Hasil Retribusi , ,00 Pembayaran Bagi Hasil Pendapatan Lainnya 0,00 0,00 Pembayaran Kejadian Luar Biasa 0,00 0,00 Jumlah Arus Kas Keluar , ,54 Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Operasi , , Arus Kas Dari Aktivitas Investasi 31 Des Des 2014 Arus Kas Masuk , ,00 Arus Kas Keluar ( ,05) ( ,73) Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi ( ,05) ( ,73) Aktivitas investasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk memperoleh atau melepaskan aset tetap serta investasi lainnya yang Catatan Atas Laporan Keuangan 191

216 tidak termasuk dalam setara kas. Arus kas dari aktivitas investasi bertujuan untuk meningkatkan dan mendukung pelayanan pemerintah kepada masyarakat dimasa yang akan datang. Arus kas bersih dari aktivitas investasi sebesar minus Rp ,05 merupakan selisih antara Arus kas masuk sebesar Rp ,00 dan Arus kas keluar sebesar Rp ,05. Rincian aliran kas dari aktivitas investasi Tahun 2015 dan Tahun 2014 adalah sebagai berikut : Tabel Rincian Aliran Kas dari Aktivitas Investasi Tahun 2015 Tahun 2014 Arus Masuk Kas: Pencairan Dana Cadangan 0,00 0,00 Penjualan atas Tanah 0,00 0,00 Penjualan atas peralatan dan Mesin , ,00 Penjualan atas Gedung dan Bangunan , ,00 Penjualan atas Jalan, Irigasi dan Jaringan 0,00 0,00 Penjualan Aset Tetap Lainnya ,00 0,00 Penjualan Aset Lainnya ,00 0,00 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 0,00 0,00 Penerimaan Penjualan Investasi Non Permanen 0,00 0,00 Jumlah Arus Masuk Kas , ,00 Arus Keluar Kas: Pembentukan Dana Cadangan 0,00 0,00 Perolehan Tanah , ,00 Perolehan Peralatan dan Mesin , ,00 Perolehan Gedung dan Bangunan , ,50 Perolehan Jalan, Irigasi dan Jaringan , ,23 Perolehan Aset Tetap Lainnya , ,00 Perolehan Aset Lainnya 0,00 0,00 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 0,00 0,00 Pengeluaran Pembelian Investasi Non Permanen 0,00 0,00 Jumlah Arus Keluar Kas , ,73 Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Investasi ( ,05) ( ,73) Catatan Atas Laporan Keuangan 192

217 Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan 31 Des Des 2014 Arus Kas Masuk , ,00 Arus Kas Keluar ,00 0,00 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan , ,00 Aktivitas pendanaan adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang berhubungan dengan pemberian piutang jangka panjang dan/atau pelunasan utang jangka panjang yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi piutang jangka pajang dan/atau utang jangka panjang. Aktivitas ini menggambarkan kemampuan pemerintah untuk memanfaatkan surplus atau menutup defisit anggaran. Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan s e b e s a r R p adalah selisih antara Arus kas masuk sebesar Rp dan Arus kas keluar sebesar Rp Rincian aliran Kas dari Aktivitas Pendanaan Tahun 2015 dan Tahun 2014 adalah sebagai berikut: Arus Masuk Kas: Tabel Rincian Aliran Kas dari Aktivitas Pendanaan Tahun 2015 Tahun 2014 Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Negara 0,00 0,00 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Daerah 0,00 0,00 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Daerah Lainnya 0,00 0,00 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Masyarakat , ,00 Jumlah Arus Masuk Kas , ,00 Arus Keluar Kas: Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat 0,00 0,00 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya 0,00 0,00 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank 0,00 0,00 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank 0,00 0,00 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi ,00 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya 0,00 0,00 Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Negara 0,00 0,00 Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Daerah 0,00 0,00 Pemberian Pinjaman kepada Pemerintah Daerah Lainnya 0,00 0,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 193

218 Tahun 2015 Tahun 2014 Pengembalian dana BKK ke Pemprov Jatim ,00 Jumlah Arus Keluar Kas ,00 0,00 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan , , Arus Kas Dari Aktivitas Transitoris 31 Des Des 2014 Arus Kas Masuk , ,00 Arus Kas Keluar ( ,50) ( ,00 ) Arus Kas Bersih dari Aktivitas Transitoris , ,00 Aktivitas transitoris adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang tidak termasuk dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas transitoris mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto yang tidak mempengaruhi pendapatan, Beban, dan pendanaan pemerintah. Penerimaan dan pengeluaran kas ini terjadi sehubungan dengan adanya potongan atau pungutan oleh Pemerintah Daerah atas pembayaran yang dilakukannya. Uang yang dipungut atau dipotong dari pembayaran yang dilakukan pemerintah ini bukan hak Pemerintah Daerah tetapi merupakan milik pihak ketiga. Arus kas bersih dari aktivitas transitoris sebesar Rp ,50 adalah selisih antara Arus kas masuk sebesar Rp ,00 dan Arus kas keluar sebesar Rp ,50. Rincian aliran Kas dari Aktivitas Transitoris Tahun 2015 dan Tahun 2014 adalah sebagai berikut: Arus Masuk Kas: Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga Tabel Rincian Aliran Kas dari Aktivitas Transitoris Tahun 2015 Tahun 2014 (PFK) , ,00 Penerimaan Setoran Sisa Uang Persediaan Bendahara Pengeluaran , ,00 Penerimaan Setoran Kas Bendahara Penerimaan Tahun lalu Penerimaan Kas lainnya Tahun lalu ,00 0,00 Jumlah Arus Masuk Kas , ,00 Arus Keluar Kas: Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) , ,00 Pengeluaran Uang Persediaan kepada Bendahara Pengeluaran , ,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 194

219 Tahun 2015 Tahun 2014 Pengeluaran ke Kas UPTD Kesehatan Pengeluaran ke Pihak Ketiga ,00 Jumlah Arus Keluar Kas , ,00 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Transitoris , ,00 Perhitungan fihak ketiga (PFK) belanja gaji pegawai dan perhitungan pajak belanja yang harus disetorkan ke Kas Negara dengan rincian sebagai berikut: No 1 Jenis Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) Tabel Rincian Pajak Belanja Penerimaan Pengeluaran Saldo Iuran Wajib Pegawai (IWP) , ,00 0,00 2 TAPERUM , ,00 0,00 3 Askes , ,00 0,00 4 PPh , , ,00 5 PPh , , ,00 6 PPh , , ,00 7 PPN , , ,00 8 PPh pasal , ,00 0,00 9 Utang Pegawai ,00 0, ,00 10 Utang ke RKUD Provinsi Jawa Timur (Pengembalian sisa dana BOS tahun 2014) 0, ,00 0,00 Jumlah , , ,00 Penerimaan dan pengeluaran Uang Persediaan Bendahara Pengeluaran merupakan arus masuk dan keluar kas berupa Uang Persediaan (UP) dan Tambahan Uang Persediaan selama tahun Selisih antara penerimaan dan pengeluaran kas sebesar Rp 0,00 terinci sebagai berikut : Tabel Rincian Selisih Penerimaan dan Pengeluaran UP Bendahara Pengeluaran No Nilai 1 Penerimaan Sisa UP Bendahara Pengeluaran ,00 2 Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran akhir Tahun ,00 TOTAL 0,00 31 Des Des Kenaikan/Penurunan Bersih Kas , ,27 Kenaikan kas bersih selama periode Tahun 2015 sebesar R p ,30 menunjukkan adanya surplus realisasi APBD Tahun 2015 atau pendapatan dan penerimaan pembiayaan lebih besar dari belanja dan pengeluaran pembiayaan. Perhitungan kenaikan kas bersih adalah sebagai berikut: Catatan Atas Laporan Keuangan 195

220 No Tabel Perhitungan Kenaikan/ Penurunan Bersih Kas 31 Desember Desember Arus kas bersih dari aktivitas operasi , ,00 2. Arus kas bersih dari aktivitas investasi ( ,05) ( ,73) 3. Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan , ,00 4. Arus Kas Bersih dari aktivitas transitoris , ,00 TOTAL , ,27 31 Des Des Saldo Awal Kas di BUD & Kas di Bendahara Pengeluaran , ,24 Saldo Awal Kas di BUD & Kas di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp ,51 merupakan saldo Kas di BUD & Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2015, terinci sebagai berikut : Tabel Perhitungan Saldo Awal Kas di BUD & Kas di Bendahara Pengeluaran No Nilai Keterangan 1 Kas awal BUD ,36-2 Kas awal di Bendahara Pengeluaran ,00-3 Kas awal di BLUD ,31 Saldo Kas BLUD di 2 RSUD 4 Kas awal lainnya ,84 Saldo Kas JKN di 45 FKTP Saldo Awal Kas di BUD & Kas di Bendahara Pengeluaran ,51-31 Des Des Saldo Akhir Kas di BUD & Kas di Bendahara Pengeluaran , ,51 Saldo Akhir Kas di BUD & Kas di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp ,48 merupakan saldo kas Pemerintah Kabupaten Banyuwangi per tanggal 31 Desember Perhitungan saldo akhir kas sebagai berikut : Tabel Perhitungan Saldo Akhir Kas di BUD & Kas di Bendahara Pengeluaran No 31 Desember Desember Kenaikan kas bersih selama periode , ,27 2 Saldo awal kas di Kas di BUD & Kas di Bendahara Pengeluaran , ,24 Saldo Akhir Kas di BUD & Kas di Bendahara Pengeluaran , ,51 Catatan Atas Laporan Keuangan 196

221 Sedangkan rinciannya adalah sebagai berikut : Tabel Rincian Perhitungan Saldo Akhir Kas di BUD & Kas di Bendahara Pengeluaran No Nilai Keterangan 1 Kas akhir BUD ,86-2 Kas akhir di Bendahara Pengeluaran ,00-3 Kas akhir di BLUD ,16 Saldo Kas BLUD di 2 RSUD 4 Saldo Akhir Kas JKN ,79 5 Saldo Akhir Kas Bos ,67 Saldo Akhir Kas JKN di 45 FKTP Saldo Akhir Kas di BUD & Kas di Bendahara Pengeluaran ,48-31 Des Des Saldo Akhir Kas di Bendahara Penerimaan 0, ,00 Saldo Kas di Bendahara penerimaan sebesar Rp0,00 sampai tanggal 31 Desember Des Des Saldo Akhir Kas , ,51 Saldo Akhir Kas sebesar Rp ,48 merupakan total seluruh Saldo Kas sampai tanggal 31 Desember LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Fungsi Laporan Perubahan Ekuitas adalah sebagai penghubung antara Laporan Operasional dengan Neraca yang menerangkan tentang kenaikan atau penurunan ekuitas atas aktivitas operasional pada tahun pelaporan. Rincian pos pada Laporan Perubahan Ekuitas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Saldo awal ekuitas tahun 2015 sebesar Rp ,54 merupakan saldo akhir ekuitas tahun 2014, sesuai dengan neraca audited Surplus/defisit LO sebesar Rp ,42 merupakan surplus atas kegiatan operasional Tahun 2015 yang menambah nilai ekuitas pada Neraca Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun Selain adanya penambahan ekuitas dari Surplus atas kegiatan operasional Pemerintah Daerah tahun 2015, terdapat penambahan dan pengurangan ekuitas yang berasal dari koreksi kesalahan pada beberapa pos laporan tahun sebelumnya dengan penjelasan sebagai berikut : a. Koreksi kurang atas nilai kas tahun sebelumnya sebesar Rp ,50 merupakan koreksi atas nilai Kas di Kas Daerah Akhir Tahun Catatan Atas Laporan Keuangan 197

222 Kesalahan ini disebabkan oleh kesalahan Bank yang telah melakukan over auto debet jasa giro di rekening FKTP PKM Pesanggaran pada tanggal 31 Desember Sehingga pada bulan Januari 2015, BUD mengembaliksan dana tersebut ke rekening FKTP PKM Pesanggaran. b. Koreksi kurang atas Piutang Daerah Tahun sebelumnya sebesar Rp ,95 terinci sebagai berikut : Koreksi tambah atas nilai piutang sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut : 1) Koreksi nilai penyisihan piutang pinjaman kepada kelompok masyarakat melalui pemberian dana bergulir sebesar Rp ,00 pada Dinas Kelautan dan Perikanan, karena adanya kesalahan perhitungan nilai atas pos tersebut pada akhir tahun sebelumnya. 2) Koreksi tambah atas nilai piutang pada Pejabat Pengelolaan Keuangan Daerah sebesar Rp ,00 merupakan nilai Kurang bayar Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Pengusahaan Panas Bumi. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor : 259/PMK.07/2015 tentang kurang bayar dan lebih bayar dana bagi hasil sumber daya alam menurut Provinsi/Kabupaten/Kota tahun anggaran 2013 dan tahun anggaran 2014, maka menyebabkan adanya penambahan piutang kurang bayar dana bagi hasil sumber daya alam sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut : i. Kurang bayar dana bagi hasil sumber daya alam pertambangan gas bumi 30% sebesar Rp ,00 ii. Kurang bayar dana bagi hasil sumber daya alam pertambangan gas bumi 0,5% sebesar Rp ,00 iii. Kurang bayar dana bagi hasil sumber daya alam pengusahaan panas bumi sebesar Rp ,00 3) Koreksi kurang atas nilai Piutang tahun sebelumnya sebesar Rp ,95 dengan rincian: 4) Koreksi tambah atas nilai penyisihan piutang pinjaman kepada kelompok masyarakat melalui pemberian dana bergulir pada Dinas Koperasi dan UMKM sebesar Rp ,00 karena adanya kesalahan perhitungan pada tahun sebelumnya. 5) Koreksi kurang atas nilai piutang pada Dinas Pendapatan sebesar Rp ,95 merupakan pelunasan PBB berdasarkan hasil validasi piutang PBB sebesar Rp ,00 dan koreksi atas nilai penyisihan piutang PBB tahun sebelumnya sebesar Rp ,40. 6) Koreksi nilai Piutang SPM pada RSUD Blambangan Tahun 2014 sebesar Rp ,00 karena ada koreksi nilai berdasarkan laporan hasil audit SPI BPJS Kesehatan nomor : 2002/VII-08/0915 tanggal 14 September 2015 sehingga pelunasan piutang atas jasa layanan kesehatan tahun 2014 pada RSUD Blambangan sebesar Rp ,00. c. Koreksi kurang atas nilai Persediaan sebesar Rp ,74 berasal dari: Koreksi tambah atas nilai persediaan tahun sebelumnya sebesar Rp ,00 dengan rincian : (1) Koreksi saldo awal persediaan ATK tahun 2015 pada RSUD Genteng sebesar Rp ,00 yang disebabkan terdapat perbedaan nilai antara Catatan Atas Laporan Keuangan 198

223 penghitungan stok opname dengan laporan mutasi barang. (2) Koreksi saldo awal persediaan tahun 2015 pada Dinas Kelautan dan Perikanan sebesar Rp ,00 yang merupakan persediaan benih ikan pada BBI Kabat dan Genteng yang belum dicatat sebagai persediaan. Koreksi kurang atas nilai persediaan tahun sebelumnya sebesar Rp ,74 pada RSUD Blambangan yang disebabkan terdapat perbedaan nilai antara penghitungan stok opname dengan laporan mutasi barang untuk persediaan obat-obatan serta adanya kesalahan pencatatan untuk persediaan alat kebersihan. d. Koreksi kurang atas nilai aset tetap tahun sebelumnya sebesar Rp ,48 merupakan hasil kegiatan validasi aset tetap tahun Terdapat beberapa data aset tetap yang direklasifikasi ke aset lainnya karena kondisi aset yang sudah tidak dapat memenuhi kriteria. Antara lain : aset yang sudah tidak dapat dipergunakan untuk operasional pemerintahan, hilang ataupun aset yang tidak jelas status kepemilikannya. Dalam kegiatan tersebut juga terdapat tambahan data aset baru yang sebelumnya belum tercatat sebagai aset pemerintah daerah. Hasil validasi aset tetap secara lengkap, dijelaskan pada Bab VI. e. Koreksi nilai akumulasi penyusutan aset tetap tahun sebelumnya sebesar Rp ,90 merupakan perbaikan nilai akumulasi penyusutan tahun 2014, karena penerapan kebijakan akuntansi yang baru mengenai cara perhitungan nilai penyusutan aset tetap. Pada LKPD tahun sebelumnya, perhitungan nilai penyusutan aset tetap dilakukan setelah aset dimaksud berumur minimal 1 tahun. Namun pada tahun 2015, diberlakukan perhitungan penyusutan nilai aset tetap mulai tahun awal pengadaan. Selain itu pada tahun 2015 diberlakukan perhitungan secara khusus atas nilai pengeluaran modal (capital expenditure) yang mempengaruhi nilai yang dapat disusutkan, perkiraan output dan masa manfaat aset tetap yang bersangkutan. f. Koreksi nilai amortisasi aset tidak berwujud sebesar Rp ,60 merupakan pembenahan nilai amortisasi aset berupa software ataupun aset tak berwujud lainnya tahun g. Koreksi tambah nilai aset lainnya sebesar Rp ,46 merupakan nilai reklasifikasi dari aset tetap pada kegiatan validasi aset tahun h. Koreksi kurang atas nilai kewajiban jangka pendek sebesar Rp ,32 dengan rincian sebagai berikut : (1) Koreksi kurang atas nilai kewajiban jangka pendek pada RSUD Blambangan sebesar Rp ,32 dengan rincian sebagai berikut: a) Utang Obat dan Bahan terdapat koreksi tambah atas saldo utang tahun 2014 sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut: Koreksi bahan obat-obatan berkurang senilai Rp ,00 merupakan hutang rekanan PT. Tri Sapta Jaya faktur nomor 1159 tanggal 13/08/2014 yang sampai tanggal 31 Desember 2015 belum ada kejelasan pembayarannya. Pada saat penyampaian konfirmasi hutang obat per 31 Desember 2015, nilai utang tersebut tidak ada dalam jawaban konfirmasi dari PT. Tri Sapta Jaya. Berdasarkan hal tersebut maka nilai hutang PT. Tri Sapta Jaya tersebut telah dikoreksikan/dihapus di catatan akuntansi Catatan Atas Laporan Keuangan 199

224 RSUD Blambangan. Koreksi selisih senilai Rp6,00 yang disebabkan akumulasi selisih desimal pada nilai keseluruhan hutang obat 2014, sehingga selisih tersebut telah dikoreksikan/dihapus di catatan akuntansi RSUD Blambangan agar tidak mempengaruhi hutang pada tahun Koreksi nilai utang bahan laboratorium per 31 Desember 2014 senilai Rp ,00 yang disebabkan setelah laporan keuangan diterbitkan tahun 2014, terdapat pembelian bahan laboratorium yang belum tercatat sebagai hutang. b) Utang Jasa Pelayanan terdapat koreksi kurang sebesar Rp ,68 atas utang saldo utang tahun 2014 yang disebabkan koreksi Utang Jasa pelayanan Klaim berkurang Rp ,88, koreksi utang Jasa pelayanan Klaim jamkesda berkurang sebesar Rp.0,10 karena terdapat selisih pengakuan hutang JP dengan realisasi pembayarannya, koreksi utang Jasa pelayanan Klaim SPM berkurang Rp ,30 dan koreksi Utang Jasa pelayanan Pasien Umum berkurang senilai Rp ,40 karena kesalahan dobel pencatatan yang seharusnya nilai tersebut merupakan nilai Jasa pelayanan PT.KAI namun juga dicatat di Jasa pelayanan Pasien Umum. (2) Koreksi kurang atas nilai kewajiban jangka pendek sebesar Rp ,00 pada RSUD Genteng disebabkan oleh adanya koreksi tambah atas hutang obat pada PT. Tri Sapta Jaya sebesar Rp ,00 dan koreksi kurang atas saldo hutang bahan laboratorium pada PT. Kharisma Medika Sejahtera Rp ,00. (3) Koreksi kurang atas nilai kewajiban jangka pendek sebesar Rp ,00 pada Pejabat Pengelolaan Keuangan Daerah disebabkan oleh kegiatan Community College/Akademi Komunitas (AK) / Pendidikan Vokalis Berkelanjutan (PVB) tahun 2014 melalui pendanaan Bantuan Keuangan Khusus Provinsi Jatim yang tidak dilaksanakan, sehingga muncul kewajiban Pemda untuk mengembalikan dana tersebut pada RKUD Provinsi Jatim. i. Koreksi kurang atas nilai pendapatan diterima dimuka tahun sebelumnya pada Pejabat Pengelolaan Keuangan Daerah sebesar Rp ,00 merupakan koreksi atas pencatatan pendapatan diterima dimuka berupa koreksi Lebih bayar Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Pertambangan Minyak Bumi Lebih bayar Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Pertambangan Minyak Bumi berdasarkan Peraturan Meneteri Keuangan RI No. 259/PMK.07/2015 tgl 31 Desember 2015 dengan rincian sebagai berikut: - Lebih bayar atas Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Kehutanan sebesar Rp ,00; - Lebih bayar atas Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Pertambangan Mineral dan Batu Bara sebesar Rp ,00; - Lebih bayar atas Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Perikanan sebesar Rp ,00; - Lebih bayar atas Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Bumi sebesar Rp ,00. Catatan Atas Laporan Keuangan 200

225 5.2 Pengungkapan Atas Pos-Pos Aset dan Kewajiban yang Timbul Sehubungan dengan Penerapan Basis Akrual Atas Pendapatan dan Belanja serta Rekonsiliasinya Pada laporan realisasi anggaran tahun 2015, nilai surplus/(defisit) adalah sebesar Rp ,80. Nilai tersebut memiliki perbedaan dengan nilai surplus/(defisit) pada laporan operasional tahun 2015 sebesar Rp ,42. Perhitungan perbedaan nilai secara keseluruhan adalah sebagai berikut: Tabel Hubungan LRA-LO Tahun 2015 No. Nilai 1. Surplus defisit - LRA ,80 2. Penambahan 3. Realisasi belanja modal ,72 4. Pendapatan berupa barang ,00 5. Pendapatan non APBD ,00 6. Kapitalisasi ke aset tetap ,00 7. Penambahan piutang pendapatan ,83 8. Penambahan piutang lainnya ,00 9. Penambahan belanja dibayar dimuka , Penambahan nilai investasi permanen , Pengurangan nilai utang belanja , Penambahan nilai persediaan , Pengurangan pendapatan diterima dimuka , Penyesuaian atas penerimaan hibah dari dana BOS , Jumlah Penambahan , Pengurangan 18. Nilai beban penyusutan aset tetap , Nilai beban amortisasi ATB , Nilai beban penyisihan piutang , Nilai beban dana bergulir diragukan tertagih , Beban non APBD , Nonkapitalisasi dari belanja modal , Pengurangan piutang pendapatan , Pengurangan piutang lainnya , Penambahan nilai utang belanja , Pengurangan nilai persediaan , Penambahan pendapatan diterima dimuka , Defisit penghapusan aset tetap , Jumlah Pengurangan , Selisih Penambahan dan Pengurangan ,62 Surplus/(Defisit) - LO ,42 Catatan Atas Laporan Keuangan 201

226 Adapun penjelasan dari masing-masing item perbedaan antara laporan realisasi anggaran dan laporan operasional sebagaimana tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: Penambahan 1. Realisasi Belanja Modal Nilai realisasi belanja modal tahun 2015 sebesar Rp ,72 mengurangi surplus/(defisit) LRA, namun tidak mengurangi nilai surplus/(defisit) LO dikarenakan pada saat pengadaan aset dari belanja modal akan menambah nilai aset tetap di neraca tanpa menambah beban di laporan operasional. 2. Pendapatan Berupa Barang Pendapatan berupa barang sebesar Rp ,00 merupakan penerimaan hibah berupa barang dan dicatat sebagai penambah nilai aset tetap dan barang persediaan pada neraca. Hal tersebut dikarenakan penerimaan hibah tidak terdapat dalam APBD, sehingga hanya dicatat pada pendapatan-lo. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut: Tabel Pendapatan Berupa Barang Nama SKPD Jenis Barang Asal Barang Nilai Dinas Peternakan Aset Tetap Alat Cooling Unit Kementerian Perindustrian RI ,00 Dinas Pendapatan Aset Tetap Gedung dan Bangunan PT BSI ,00 BPPKB Persediaan Alat Kontrasepsi BKKBN Provinsi Jatim ,00 Dinas Kesehatan Persediaan Alat Kontrasepsi Dinkes Provinsi Jatim dan Kemenkes RI ,00 Jumlah ,00 3. Pendapatan Non APBD Pendapatan non APBD merupakan pendapatan barupa uang, barang, maupun jasa dari pihak III yang tidak dianggarkan dalam APBD tahun 2015, sehingga hanya dicatat dalam laporan operasional, yaitu dengan rincian sebagai berikut: Tabel Pendapatan Non APBD No. Jenis Kegiatan SKPD Nilai 1. Festival Bedah Rumah BPM PEMDES ,00 2. Beach Jazz Festival Sekretariat Daerah ,00 3. Jazz Ijen Badan Pelayanan Perijinan Terpadu ,00 4. Islamic Fashion Dinas Kelautan dan Perikanan ,00 5. Batik Festival Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pertambangan ,00 6. Peaceful Concert Dinas Pendapatan ,00 7. International Tour De Ijen Dinas Pemuda dan Olahraga ,00 8. Festival Anak Yatim Dinas Pendidikan , Penguatan Kemitraan Keluarga dan Program Penguatan Ekosistem Bantuan dari pemerintah pusat untuk sekolah negeri di Banyuwangi Dinas Pendidikan ,00 Dinas Pendidikan ,00 Jumlah ,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 202

227 4. Kapitalisasi ke Aset Tetap Total nilai kapitalisasi yang menambah nilai aset tetap tahun 2015 adalah sebesar Rp ,00. Ketika nilai aset tetap bertambah akibat dari pengadaan yang menggunakan pos belanja non modal, maka pada laporan operasional tidak diakui sebagai penambah beban, namun akan menambah nilai aset tetap di neraca. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut: Tabel Kapitalisasi ke Aset Tetap Tahun 2015 Jenis Belanja SKPD Nilai Belanja Pemeliharaan Dinas Pendidikan ,00 RSUD Genteng ,00 DPU Pengairan ,00 Dinas Koperasi dan UMKM ,00 Badan Kepegawaian dan Diklat ,00 Kecamatan Licin ,00 Kecamatan Sempu ,00 Jumlah ,00 5. Penambahan Piutang Pendapatan Penambahan piutang pendapatan merupakan nilai kenaikan piutang pendapatan selama tahun 2015 dibandingkan dengan nilai piutang pendapatan tahun sebelumnya. Nilai ini akan menambah pendapatan dalam laporan operasional, namun tidak mempengaruhi nilai pendapatan dalam laporan realisasi anggaran karena adanya perbedaan pengakuan antara kedua laporan tersebut. Adapun penambahan piutang pendapatan pada tahun 2015 adalah sebagai berikut: Tabel Penambahan Piutang Pendapatan No. Nama SKPD Nilai 1. Dinas Kesehatan ,00 2. Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika ,00 3. Dinas Pendapatan ,83 4. Pejabat Pengelolaan Keuangan Daerah ,00 Jumlah ,83 6. Penambahan Piutang Lainnya Piutang lainnya mengalami penambahan sebesar Rp ,00 pada tahun 2015 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Nilai tersebut akan menambah pendapatan dalam laporan operasional, namun tidak mempengaruhi nilai pendapatan dalam laporan realisasi anggaran karena adanya perbedaan pengakuan antara kedua laporan tersebut. Penambahan piutang lainnya dapat dijelaskan sebagai berikut: Penambahan piutang kerugian daerah tahun 2015 Rp ,00 Penambahan nilai piutang Jamkesda Provinsi Rp ,00 pada RSUD Genteng Penambahan nilai piutang Jamkesda Provinsi Rp ,00 pada RSUD Blambangan Penambahan nilai piutang BPJS Kesehatan pada Rp ,00 RSUD Blambangan Jumlah Rp ,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 203

228 7. Penambahan Belanja Dibayar Dimuka Terdapat penambahan belanja dibayar dimuka pada tahun 2015 sebesar Rp ,07 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal tersebut dikarenakan terdapat perbedaan pengakuan dalam laporan realisasi anggaran dan laporan operasional. Pada laporan realisasi anggaran, pencatatan dilakukan sebesar kas yang dibayarkan, sedangkan dalam laporan operasional, pencatatan dilakukan sebesar bagian beban selama tahun berjalan, sehingga nilai belanja dalam laporan realisasi anggaran lebih besar bila dibandingkan dengan nilai beban dalam laporan operasional. 8. Penambahan Nilai Investasi Permanen Pada akhir Tahun 2015 terdapat penambahan nilai investasi pemerintah daerah senilai Rp ,76 yang perhitungannya menggunakan metode ekuitas. Nilai investasi yang mengalami kenaikan adalah investasi pemerintah daerah pada PDAM dan PT. PBS.Terhadap penambahan tersebut dicatat juga dalamlaporan operasional sebagai surplus pendapatan non operasional. 9. Pengurangan Nilai Utang Belanja Kenaikan atau penurunan utang jangka pendek juga menjadi pembeda antara laporan realisasi anggaran dan laporan operasional. Pada tahun 2015, terdapat pengurangan nilai utang belanja sebesar Rp ,00, sehingga nilai beban yang disajikan dalam laporan operasional menjadi lebih rendah jika dibandingkan dengan nilai belanja dalam laporan realisasi anggaran. 10. Penambahan Nilai Persediaan Pada tahun 2015, terdapat penambahan nilai persediaan sebesar Rp ,87 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sehingga nilai beban dalam laporan operasional lebih rendah dari nilai belanja dalam laporan realisasi anggaran. 11. Pengurangan Pendapatan Diterima Dimuka Pendapatan diterima dimuka merupakan salah satu penyebab adanya selisih antara surplus/(defisit) LRA dengan surplus/(defisit) LO. Nilai dalam laporan realisasi anggaran diakui berdasarkan kas yang diterima pada satu periode pelaporan, sedangkan nilai dalamlaporan operasional diakui ketika munculnya hak atas pendapatan pada tahun pelaporan.pada tahun 2015, terdapat pengurangan pendapatan diterima dimuka sebesar Rp ,00, sehingga nilai dalam laporan realisasi anggaran lebih tinggi jika dibandingkan dengan nilai dalam laporan operasional. 12. Penyesuaian atas penerimaan hibah dari dana BOS Terdapat pendapatan hibah dari dana BOS tahun 2013 yang baru diakui pada tahun 2015 sebesar Rp ,00. Pendapatan hibah tersebut diakui dalam laporan realisasi anggaran, namun tidak diakui dalam laporan operasional karena sudah diakui sebagai pendapatan-lo di tahun Pengurangan 1. Beban Penyusutan Aset, Beban Amortisasi Tidak Berwujud, Beban Penyisihan Piutang, dan Beban Dana Bergulir Diragukan Tertagih Beban penyusutan aset, beban amortisasi tidak berwujud, beban penyisihan piutang, dan beban dana bergulir diragukan tertagih merupakan bentuk implementasi akuntansi berbasis akrual pada pemerintah daerah, dimana nilai tersebut menunjukkan tingkat penurunan potensi aset suatu entitas. Keempat Catatan Atas Laporan Keuangan 204

229 pos tersebut terdapat dalam laporan operasional yang kemudian akan menjadi pengurang surplus/(defisit)-lo, sedangkan dalam laporan realisasi anggaran yang berbasis kas, nilai beban tersebut tidak menjadi pengurang surplus/(defisit)-lra. 2. Beban Non APBD Beban non APBD merupakan beban dari kegiatan Banyuwangi Festival dan beban dari pendapatan hibah pihak III selama tahun 2015, sehingga beban tersebut hanya dicatat dalam laporan operasional. Rincian dari beban non APBD adalah sebagai berikut: Tabel Beban Non APBD Tahun 2015 No. Jenis Kegiatan SKPD Nilai 1. Festival Bedah Rumah BPM PEMDES ,00 2. Beach Jazz Festival Sekretariat Daerah ,00 3. Jazz Ijen Badan Pelayanan Perijinan Terpadu ,00 4. Islamic Fashion Dinas Kelautan dan Perikanan ,00 5. Batik Festival Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pertambangan ,00 6. Peaceful Concert Dinas Pendapatan ,00 7. International Tour De Ijen Dinas Pemuda dan Olahraga ,00 8. Festival Anak Yatim Dinas Pendidikan , Program Penguatan Kemitraan Keluarga dan Program Penguatan Ekosistem Beban dari bantuan dana Pemerintah Pusat untuk Sekolah Negeri di Banyuwangi Dinas Pendidikan ,00 Dinas Pendidikan ,00 Jumlah ,00 3. Nonkapitalisasi Belanja Modal Pada tahun 2015, terdapat ketidaksesuaian antara rekening belanja modal dengan pelaksanaan kegiatannya. Hal tersebut terjadi pada beberapa SKPD dikarenakan pelaksanaan anggaran belanja modal tidak memenuhi kriteria kapitalisasi aset tetap, sehingga akan menambah beban operasional tanpa menambah nilai aset tetap. Adapun nilai nonkapitalisasi atas belanja modal adalah sebesar Rp ,00. Nilai tersebut menambah beban persediaan pada laporan operasional. 4. Pengurangan Piutang Pendapatan Pengurangan piutang pendapatan merupakan nilai penurunan piutang pendapatan selama tahun 2015 karena adanya pembayaran piutang tahun sebelumnya. Nilai ini akan mengurangi pendapatan dalam laporan operasional, namun tidak mempengaruhi nilai pendapatan dalam laporan realisasi anggaran karena adanya perbedaan pengakuan antara kedua laporan tersebut. Adapun pengurangan piutang pendapatan pada tahun 2015 adalah sebagai berikut: Catatan Atas Laporan Keuangan 205

230 Tabel Rincian Pengurangan Piutang Pendapatan Pada Tahun 2015 No. Nama SKPD Nilai 1. Dinas Pendapatan ,00 2. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu ,00 Jumlah ,00 5. Pengurangan Piutang Lainnya Piutang lainnya mengalami pengurangan sebesar Rp ,00 pada tahun Nilai tersebut akanmengurangi pendapatan dalam laporan operasional, namun tidak mempengaruhi nilai pendapatan dalam laporan realisasi anggaran karena adanya perbedaan pengakuan antara kedua laporan tersebut. Pengurangan piutang lainnya dapat dijelaskan sebagai berikut: Tabel Rincian Pengurangan Piutang Lainnya No. Nama SKPD Nilai 1. RSUD Blambangan ,00 2. RSUD Genteng ,00 Jumlah ,00 6. Penambahan Nilai Utang Belanja Kenaikan atau penurunan utang jangka pendek juga menjadi pembeda antara laporan realisasi anggaran dan laporan operasional. Pada tahun 2015, terdapat penambahan nilai utang belanja sebesar Rp ,31, sehingga nilai beban yang disajikan dalam laporan operasional menjadi lebih tinggi jika dibandingkan dengan nilai belanja dalam laporan realisasi anggaran. 7. Pengurangan Nilai Persediaan Pada tahun 2015, terdapat pengurangan nilai persediaan sebesar Rp ,60 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sehingga nilai beban dalam laporan operasional lebih tinggi dari nilai belanja dalam laporan realisasi anggaran. 8. Penambahan Pendapatan Diterima Dimuka Pada tahun 2015, terdapat penambahan pendapatan diterima dimuka sebesar Rp ,84. Pendapatan diterima dimuka merupakan salah satu penyebab adanya selisih antara surplus/(defisit) LRA dengan surplus/(defisit) LO. Nilai dalam laporan realisasi anggaran diakui berdasarkan kas yang diterima pada satu periode pelaporan, sedangkan nilai dalamlaporan operasional diakui ketika munculnya hak atas pendapatan pada tahun pelaporan. 9. Defisit Penghapusan Aset Tetap Defisit penghapusan aset tetap tahun 2015 adalah sebesar Rp ,00 hanya diakui dalam laporan operasional karena nilai tersebut menunjukkan tingkat penurunan potensi aset suatu entitas. Penjelasan masing-masing pos terkait perbedaan pengakuan antara laporan realisasi anggaran dengan laporan operasional pemerintah daerah adalah sebagai berikut: Catatan Atas Laporan Keuangan 206

231 5.2.1 Pengungkapan Perbedaan Pendapatan-LO dengan Pendapatan-LRA a. Pendapatan Asli Daerah LO LRA Selisih 1. Pendapatan Pajak Daerah , , ,85 Pendapatan pajak-lo pada tahun 2015 adalah sebesar Rp ,00, sedangkan pendapatan pajak-lra adalah sebesar Rp ,15. Selisih antara pendapatan pajak-lo dengan pendapatan pajak-lra adalah sebesar Rp ,85. Selisih tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Penambahan piutang tahun 2015 Rp ,85 Pengurangan atas pembayaran piutang tahun sebelumnya Rp ( ,00) Jumlah Rp ,85 Penambahan dan pengurangan piutang pajak tahun 2015 untuk masing-masing jenis pajak dapat dijelaskan sebagai berikut: Tabel Penambahan dan Pengurangan Piutang Pajak 2015 No. Jenis Pajak Penambahan Pengurangan 1. Pajak Hotel , ,00 2. Pajak Restoran , ,00 3. Pajak Hiburan , ,00 4. Pajak Reklame , ,00 5. PPJ PLN , ,00 6. Pajak Parkir , ,00 7. Pajak Air Tanah , ,00 8. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan , ,00 9. Pajak Bumi dan Bangunan , ,00 Jumlah , ,00 LO LRA Selisih 2. Pendapatan Retribusi Daerah , , ,16 Pendapatan retribusi daerah-lo pada tahun 2015 adalah sebesar Rp ,16, sedangkan pendapatan retribusi daerah-lra adalah sebesar Rp ,00. Selisih antara pendapatan retribusi daerah-lo dengan pendapatan retribusi daerah-lra adalah sebesarrp ,16. Selisih tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Catatan Atas Laporan Keuangan 207

232 Penambahan piutang retribusi terminal tahun 2015 Rp ,00 Penambahan piutang retribusi sewa kios tahun 2015 Rp ,00 Penambahan piutang retribusi sewa tanah eks TKD Rp ,00 tahun 2012 s/d 2015 dengan surat tagihan tahun 2015 Jumlah Penambahan Rp ,00 Pengurangan atas pembayaran piutang retribusi Rp ( ,00) sewa tanah tahun sebelumnya Pengurangan atas pembayaran piutang tahun Rp ( ,00) sebelumnya Pengurangan atas pendapatan yang sudah diterima Rp ( ,17) atas sewa tempat di Blimbingsari dan Pelabuhan Ketapang Rp ( ,67) Pengurangan atas pendapatan diterima dimuka atas sewa kios di beberapa terminal Jumlah Pengurangan Rp ( ,84) Selisih Antara Penambahan dan Pengurangan Rp ,16 3. Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan LO LRA Selisih , ,62 0,00 Tidak terdapat selisih antara pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan-lo dengan pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan-lra. 4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah LO LRA Selisih , , ,98 Lain-lain pendapatan asli daerah-lo yang sah pada tahun 2015 adalah sebesar Rp ,03, sedangkan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah-lra adalah sebesar Rp ,05.Selisih antara lain-lain pendapatan asli daerah yang sah-lra dengan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah-lo adalah sebesarrp ,98. Selisih tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Penambahan atas piutang BLUD tahun 2015 Penambahan atas piutang denda keterlambatan pembayaran pajak hotel, hiburan, restoran, dan BPHTB tahun 2015 Penambahan atas piutang JKN tahun 2015 Rp Rp Rp Rp , , , ,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 208

233 Penambahan atas piutang kerugian daerah tahun Rp 2015 Rp Penambahan atas piutang jasa pelayanan tahun Rp 2015 Pendapatan diterima dimuka atas sewa atm Rp Penambahan piutang Jamkesda Provinsi dan BPJS Kesehatan Penambahan piutang lainnya pada RSUD Genteng , , , ,00 Jumlah Penambahan Rp ,98 Pengurangan atas pembayaran piutang BLUD Rp ( ,00) Pengurangan atas pembayaran piutang kerugian Rp ( ,00) uang daerah tahun sebelumnya Pengurangan atas pembayaran piutang jasa Rp ( ,00) pelayanan tahun 2014 Pengurangan atas pembayaran piutang JKN Rp ( ,00) Jumlah Pengurangan Rp ( ,00) Selisih Antara Penambahan dan Pengurangan Rp ,98 b. Pendapatan Transfer 1. Dana Bagi Hasil Pajak LO LRA Selisih , ,00 0,00 Tidak terdapat selisih antara pendapatan dana bagi hasil pajak-lo dengan pendapatan dana bagi hasil pajak-lra. 2. Dana Bagi Hasil Bukan Pajak LO LRA Selisih , ,00 0,00 Tidak terdapat selisih antara pendapatan danabagi hasil bukan pajak-lo dengan pendapatan dana bagi hasil bukan pajak-lra. LO LRA Selisih 3. Dana Alokasi Umum , ,00 0,00 Tidak terdapat selisih antara pendapatan dana alokasi umum-lo dengan pendapatan dana alokasi umum-lra. 4. Dana Alokasi Khusus LO LRA Selisih , ,00 0,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 209

234 Tidak terdapat selisih antara pendapatan danaalokasi khusus-lo dengan pendapatan dana alokasi khusus-lra. 5. Dana Otonomi Khusus LO LRA Selisih 0,00 0,00 0,00 Tidak terdapat selisih antara pendapatan dana otonomi khusus-lo dengan pendapatandana otonomi khusus-lra. 6. Dana Penyesuaian LO LRA Selisih , ,00 0,00 Tidak terdapat selisih antara pendapatan dana penyesuaian-lo dengan pendapatan dana penyesuaian-lra. 7. Pendapatan Bagi Hasil Pajak LO LRA Selisih , , ,00 Pendapatan bagi hasil pajak-lo pada tahun 2015 adalah sebesar Rp ,00, sedangkan pendapatan bagi hasil pajak-lra adalah sebesar Rp ,00. Selisih antara pendapatan bagi hasil pajak-lo dengan pendapatan bagi hasil pajak-lra adalah sebesar Rp ,00. Selisih tersebut merupakan penambahan piutang bagi hasil dari pemerintah provinsi sesuai dengan SK Gubernur Jawa Timur No. 188/1002/KPTS/013/2015 sebesar Rp ,00 dikurangi dengan pembayaran piutang tahun sebelumnya yang sebesar Rp , Pendapatan Bagi Hasil Pajak Lainnya LO LRA Selisih 0,00 0,00 0,00 Tidak terdapat selisih antara pendapatan bagi hasil pajak lainnya-lo dengan pendapatan bagi hasil pajak lainnya -LRA. 9. Pendapatan Transfer Pemerintah Provinsi Lainnya LO LRA Selisih , ,00 0,00 Tidak terdapat selisih antara pendapatan transfer pemerintah provinsi lainnya- LO dengan pendapatan transfer pemerintah provinsi lainnya-lra. Catatan Atas Laporan Keuangan 210

235 c. Lain-Lain Pendapatan yang Sah LO LRA Selisih 1. Pendapatan Hibah , , ,00 Pendapatan hibah-lo pada tahun 2015 adalah sebesar Rp ,00, sedangkan pendapatan hibah-lra adalah sebesar Rp ,00. Selisih antara pendapatan hibah-lo dengan pendapatan hibah-lra adalah sebesar ,00. Selisih tersebut dapat dijelaskan dalam tabel berikut: Tabel Selisih Antara Pendapatan Hibah-LO dengan Pendapatan Hibah-LRA Nama SKPD Asal Barang Nilai Dinas Peternakan Kementerian Perindustrian RI ,00 BPP Keluarga Berencana BKKBN Provinsi Jatim ,00 Dinas Kesehatan Dinkes Provinsi Jatim dan Kemenkes RI ,00 Dinas Pendapatan PT BSI ,00 Dinas Pendidikan Pemerintah Pusat ,00 Dinas Pendidikan Pemerintah Pusat ,00 Jumlah ,00 Terdapat juga pendapatan hibah dari dana BOS tahun 2013 yang baru diakui pada tahun 2015 sebesar Rp ,00. Pendapatan hibah tersebut diakui dalam laporan realisasi anggaran, namun tidak diakui dalam laporan operasional karena sudah diakui sebagai pendapatan-lo di tahun Pendapatan Lainnya LO LRA Selisih ,00 0, ,00 Pendapatan lainnya-lo pada tahun 2015 adalah sebesar Rp ,00, sedangkan pendapatan lainnya-lra adalah sebesar Rp0,00. Selisih antara pendapatan lainnya-lo dengan pendapatan lainnya-lra adalah sebesar Rp ,00. Pendapatan lainnya-lo tahun 2015 merupakan pendapatan yang berasal dari pihak III untuk kegiatan Banyuwangi Festival. d. Surplus Non Operasional LO LRA Selisih 1. Surplus Non Operasional 0,00 0,00 0,00 Tidak terdapat selisih antara surplus non operasional dalam laporan operasional dan laporan realisasi anggaran. Catatan Atas Laporan Keuangan 211

236 2. Surplus dari Kegiatan Non Operasional Lainnya LO LRA Selisih ,76 0, ,76 Nilai Surplus dari Kegiatan non operasional lainnya adalah sebesar Rp ,76, yang terdiri dari: PPKD SKPD Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang Tabel Surplus Kegiatan Non Operasional Lainnya Keterangan Penambahan nilai penyertaan modal pada PDAM dan PT. PBS tahun 2015 Pengurangan nilai utang belanja berdasarkan surat pernyataan dari rekanan Nilai , ,00 Jumlah , Pengungkapan Perbedaan Beban LO dengan Belanja-LRA a. Belanja Operasi 1. Belanja Pegawai LO LRA Selisih , , ,00 Nilai beban pegawai dalam laporan operasional per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp ,69, sedangkan nilai realisasi belanja pegawai dalam laporan realisasi anggaran per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp ,69. Selisih antara beban pegawai-lo dan belanja pegawai- LRA adalah sebesar Rp ,00. Selisih tersebut dapat dijelaskan dalam perhitungan di bawah ini: Belanja Pegawai-LRA Rp ,69 Penambahan - Beban honorarium kegiatan Banyuwangi Festival Rp ,00 tahun Utang insentif retribusi pada Dishubkominfo Rp ,00 - Utang insentif PAD dan retribusi pada Dispenda Rp ,00 - Beban honorarium non PNS atas pengelolaan dana hibah dari pemerintah pusat pada Dinas Pendidikan Rp ,00 - Penambahan belanja dari utang pada RSUD Genteng Rp ,00 Rp ,69 Pengurangan - Pembayaran utang insentif retribusi pada Rp ( ,00) Dishubkominfo - Pembayaran utang insentif pajak non PBB Rp ( ,00) pada Dispenda Catatan Atas Laporan Keuangan 212

237 - Pembayaran utang insentif retribusi pada Dispenda Rp ( ,00) Beban Pegawai-LO Rp ,69 LO LRA Selisih 2. Belanja Barang dan Jasa , , ,97 Terdapat perbedaan nilai beban barang dan jasa-lo dengan nilai belanja barang dan jasa-lra, yaitu sebesar Rp ,97 dengan rincian sebagai berikut: Tabel Perbedaan Beban Barang dan Jasa LO dan LRA No. Nama Beban/Belanja LO LRA Selisih 1. Beban/ belanja persediaan , , ,93 2. Beban/ belanja jasa , , ,36 3. Beban/ belanja sewa , , ,00 4. Beban/ belanja perjalanan 5. dinas , , ,00 Beban/ belanja pemeliharaan , ,55 ( ,00) 6. Beban/ belanja makanan dan minuman 7. Beban/ belanja barang dan jasa lainnya , , , , ,00 ( ,32) Jumlah , , ,97 1. Selisih antara beban persediaan dengan belanja persediaan adalah sebesar Rp ,64, yang terdiri dari: - Saldo awal persediaan Rp ,64 - Koreksi atas saldo awal persediaan Rp ,00 - Nonkapitalisasi aset tetap Rp ,00 - Persediaan non APBD Rp ,29 - Persediaan dari belanja jasa Rp , Persediaan dari barang yang belum dibayar Reklasifikasi dari beban jasa Rp Rp , ,00 - Saldo akhir persediaan Rp ( ,17) - Koreksi saldo awal Rp ( ,75) - Reklasifikasi ke beban barang dan jasa lainnya Rp ( ,00) - Persediaan yang dikapitalisasi Rp ( ,00) - Beban dari belanja jasa Rp ( ,00) - Pembayaran utang tahun sebelumnya Rp ( ,19) Jumlah Rp ,93 Catatan Atas Laporan Keuangan 213

238 2. Selisih antara beban jasa dengan belanja jasa adalah sebesar Rp ,36, yang terdiri dari: - Beban non APBD Rp ,44 - Reklasifikasi ke beban jasa Rp , Beban jasa yang masih belum dibayar Reklasifikasi ke beban persediaan Rp Rp ,00 ( ,00) - Pembayaran utang tahun sebelumnya Rp ( ,00) - Kapitalisasi belanja Rp ( ,00) - Belanja dibayar dimuka Rp ( ,08) - Reklasifikasi ke beban barang dan jasa Rp lainnya ( ,00) - Reklasifikasi ke beban pemeliharaan Rp ( ,00) Reklasifikasi ke beban pegawai Rp ( ,00) Jumlah Rp ,36 3. Selisih antara beban sewa dengan belanja sewa sebesar Rp ,00 terdiri dari beban non APBD sebesar Rp ,00 dan reklasifikasi dari beban makanan dan minuman adalah sebesar Rp , Selisih antara beban perjalanan dinas dengan belanja perjalanan dinas sebesar Rp ,00 adalah reklasifikasi dari belanja barang dan jasa lainnya. 5. Selisih antara beban pemeliharaan dengan belanja pemeliharaan adalah sebesar Rp( ,00), yang terdiri dari: - Reklasifikasi dari belanja barang dan Rp ,00 jasa lainnya Rp ,00 - Beban non APBD - Kapitalisasi ke aset tetap Rp ( ,00) Reklasifikasi ke belanja barang - Rp ( ,00) lainnya - Jumlah Rp ( ,00) 6. Selisih antara beban makanan dan minuman dengan belanja makanan dan minuman adalah sebesar Rp ,00, yang terdiri dari: - Beban non APBD Rp ,00 - Reklasifikasi dari belanja barang dan jasa lainnya Rp ,00 - Beban yang belum terbayar sampai akhir tahun Rp ,00 - Reklasifikasi ke beban sewa ( ,00) - Pembayaran utang tahun sebelumnya Rp ( ,00) Jumlah Rp ,00 7. Selisih antara beban barang dan jasa lainnya dengan belanja barang dan jasa lainnya adalah sebesar Rp( ,32) yang terdiri dari: Penambahan utang BLUD RSUD - Rp ,15 Blambangan - Reklasifikasi dari belanja jasa Rp ,00 - Beban barang dan jasa lainnya non Rp ,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 214

239 APBD - Pembayaran utang BLUD RSUD Rp Blambangan ( ,47) - Reklasifikasi ke beban lainnya Rp ( ,00) Jumlah Rp ( ,32) LO LRA Selisih 3. Belanja Hibah , ,00 0,00 Tidak terdapat selisih antara beban hibah dalam laporan operasional dengan belanja hibah dalam laporan realisasi anggaran. LO LRA Selisih 4. Belanja Bantuan Sosial , ,00 0,00 Belanja bantuan sosial pada laporan realisasi anggaran per 31 Desember 2015 tidak memiliki perbedaan nilai dengan beban bantuan sosial pada laporan operasional. LO LRA Selisih 5. Beban Penyusutan ,63 0,00 0,00 Beban penyusutan hanya diakui dalam laporan operasional, yaitu sebesar Rp , Beban Penyisihan Piutang LO LRA Selisih ,25 0, ,25 Beban penyisihan piutang hanya diakui dalam laporan operasional, yaitu sebesar Rp , Beban Penyisihan Dana Bergulir Diragukan Tertagih LO LRA Selisih ,00 0, ,00 Beban penyisihan dana bergulir diragukan tertagih hanya diakui dalam laporan operasional, yaitu sebesar Rp ,00. Catatan Atas Laporan Keuangan 215

240 LO LRA Selisih 8. Belanja Modal 0, ,72 ( ,72) Belanja modal dalam laporan realisasi anggaran adalah sebesar Rp ,72, namun dalam laporan operasional, belanja modal tidak diakui karena belanja modal bukan merupakan beban operasional. LO LRA Selisih 9. Belanja Tak Terduga 0,00 0,00 0,00 Nilai belanja tak terduga dalam laporan realisasi anggaran dan laporan operasional tidak memiliki selisih. LO LRA Selisih 10. Transfer , ,00 0,00 Belanja transfer dalam laporan realisasi anggaran terealisasi sebesar Rp ,00, yang terdiri dari bagi hasil retribusi sebesar Rp ,00, bantuan keuangan ke Pemda lainnya/ pemerintah desa sebesar Rp ,00, dan bantuan keuangan lainnya sebesar Rp ,00. Sementara dalam laporan operasional, beban transfer terdiri dari bagi hasil pendapatan lainnya sebesar Rp ,00, beban transfer bantuan keuangan ke desa sebesar Rp ,00, dan beban transfer bantuan keuangan lainnya sebesar Rp ,00. b. Beban Non Operasional LO LRA Selisih 1. Beban Non Operasional ,00 0, ,00 Nilai beban non operasional adalah senilai Rp ,00, yang merupakan defisit atas penghapusan aset tetap pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana. Catatan Atas Laporan Keuangan 216

241 BAB VI PENJELASAN ATAS INFORMASI NON KEUANGAN 6.1. Domisili dan Operasional Entitas Kabupaten Banyuwangi merupakan Kabupaten terluas di Provinsi Jawa Timur dengan luas wilayah 5.782,50 kilometer persegi, berada di ketinggian m di atas permukaan air laut dan terletak diantara 7 o 43 8 o 46 Lintang Selatan dan 113 o o 38 Bujur Timur. Berdasarkan letak geografisnya, Kabupaten Banyuwangi berada di ujung timur pulau Jawa dengan dengan batas wilayah sebelah utara Kabupaten Situbondo, sebelah timur Selat Bali, sebelah selatan Samudera Indonesia, dan sebelah barat Kabupaten Jember dan Bondowoso. Wilayah Kabupaten Banyuwangi terdiri atas kawasan hutan mencapai ,34 hektar, lahan sawah hektar, tegal hektar, pekarangan hektar, dengan jumlah penduduk sebanyak jiwa pada tahun 2015 sebagaimana proyeksi Sensus Penduduk 2010, bertempat tinggal tersebar di 24 kecamatan yang terbagi dalam 217 desa/kelurahan. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menyelenggarakan urusan pemerintahan dan mengatur pelayanan publik untuk kepentingan masyarakat sesuai dengan batas wilayah dan kewenangan. Urusan pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mencakup 25 urusan wajib yaitu: pendidikan; kesehatan; pekerjaan umum; perumahan rakyat; penataan ruang; perencanaan pembangunan; perhubungan; lingkungan hidup; kependudukan dan catatan sipil; pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; keluarga berencana dan keluarga sejahtera; sosial; ketenagakerjaan; koperasi dan usaha kecil dan menengah; penanaman modal; kebudayaan; kepemudaan dan olah raga; kesatuan bangsa dan politik dalam negeri; otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi; keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian; ketahanan pangan; pemberdayaan masyarakat dan desa; kearsipan; komunikasi dan informatika; dan perpustakaan. Selain urusan wajib tersebut Pemerintah Kabupaten Banyuwangi juga melaksanakan 8 urusan pilihan yang mencakup: pertanian; kehutanan; energi dan sumber daya mineral; pariwisata; kelautan dan perikanan; perdagangan; industri; dan ketransmigrasian. Setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) memiliki tugas pokok masing-masing yang merupakan pelaksanaan fungsi dari urusan pemerintahan yang menjadi tanggung jawabnya. Selain melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, setiap SKPD selaku entitas akuntansi juga melakukan pengelolaan dalam bidang keuangan yang meliputi aspek perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan daerah. Entitas pelaporan adalah Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang dilaksanakan oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Banyuwangi sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2011 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Banyuwangi dan Peraturan Bupati Nomor 59 Tahun 2011 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah. Entitas Akuntansi adalah unit pemerintahan pengguna anggaran/pengguna barang yang wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan Catatan Atas Laporan Keuangan 217

242 untuk digabungkan pada entitas pelaporan sesuai dengan Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 33 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah. Entitas akuntansi dalam hal ini adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang berada di lingkup Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Kontijensi atas Permasalahan Hukum Kontinjensi atas Kepemilikan Aset Tetap Tanah Terdapat permasalahan hukum terhadap aset tanah yang tercatat sebagai aset tetap tanah milik Pemerintah Kabupaten Banyuwangi adalah sebagai berikut: a. Tiga bidang Tanah Kas Desa di Kecamatan Glenmore meliputi: 1) Tanah di Desa Bumiharjo Kecamatan Glenmore tercatat sebagai aset daerah yang dicatat pada Pembantu Pengelola Barang Daerah dengan identitas barang A-TJ seluas m 2 dengan nilai buku Rp ,00; 2) Tanah di desa Sumbergondo Kecamatan Glenmore tercatat sebagai aset daerah yang dicatat pada Pembantu Pengelola Barang Daerah dengan identitas barang A-TJ seluas m 2 dengan nilai buku Rp ,00; 3) Tanah di desa Tulungrejo Kecamatan Glenmore tercatat sebagai aset daerah yang dicatat pada Pembantu Pengelola Barang Daerah dengan identitas barang A-TJ seluas m 2 dengan nilai buku Rp ,00; sudah mendapat ketetapan hukum dari Mahkamah Agung Nomor 29 PK/PDT/2011 tanggal 24 Juni 2011 yang menyatakan bahwa seluruh dokumen terkait dengan bidang tanah di Dusun Gunung Sari Umbul, Desa Sumbergondo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi dinyatakan cacat hukum dan harus dikembalikan sebagai tanah negara. Hingga akhir tahun 2015 Pemerintah Kabupaten Banyuwangi belum menerima pembatalan sertifikat atas tanah tersebut. b. Dua bidang tanah di wilayah kelurahan Klatak tercatat sebagai aset daerah yang digunakan oleh SDN 1 Klatak dengan identitas barang A seluas m 2 Sertifikat Hak Pakai No. 29/2007 dengan nilai buku sebesar Rp ,00 dan identitas barang A yang digunakan oleh Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan seluas m 2 Sertifikat Hak Pakai No. 1/1970 dengan nilai buku sebesar Rp ,00. Sudah mendapat putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya Nomor: 68 PK/TUN/2013 tanggal 25 Juni 2013, tetapi hingga akhir tahun 2015 Pemerintah Kabupaten Banyuwangi belum menerima pembatalan sertifikat atas tanah tersebut. c. Tiga bidang tanah tercatat sebagai aset Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang sedang proses hukum yaitu: 1) Sebidang tanah di desa Pakel Kecamatan Licin dengan identitas A seluas 150 m 2 dengan nilai buku Rp ,00 yang digunakan untuk Puskemas Pembantu Pakel digugat oleh Sahriya melalui Pengadilan Negeri Banyuwangi sudah mendapat putusan pada tanggal 13 Agustus 2013 Nomor: 236/Pdt.G/2012/PN.BWI yang menolak gugatan, dan menyimpulkan bahwa pihak Pemerintah Kabupaten Banyuwangi tidak melakukan perbuatan melawan hukum dalam menguasasi tanah Puskemas Pakel, namun Sunaim (pihak turut tergugat) mengajukan permohonan banding pada tanggal 2 September 2013 dan hingga akhir tahun 2015 masih Catatan Atas Laporan Keuangan 218

243 dalam proses hukum, sehingga putusan tersebut belum mempunyai kekuatan hukum tetap. 2) Sebidang tanah di desa Ketapang Kecamatan Kalipuro dengan identitas A seluas m 2 sertifikat Hak Pakai nomor 46/2002 dengan nilai buku Rp ,00 yang digunakan oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika sebagai pelabuhan laut digugat oleh Kepala Desa Ketapang dan Ketua Badan Permusyawaratan Desa Ketapang Kecamatan Kalipuro melalui Pengadilan Negeri Banyuwangi. Putusan Pengadilan Negeri Banyuwangi tanggal 1 Agustus 2013 Nomor: 200/PDT.G/2012/PN.BWI menyimpulkan bahwa Pemerintah Kabupaten Banyuwangi tidak melakukan perbuatan melawan hukum atas tanah tersebut, namun diajukan banding oleh Slamet Utomo dan H. Benny Bagus Yuni Prayogo. Pada tanggal 10 Juli 2014 kasus tersebut mendapat Putusan Pengadilan Tinggi Jawa Timur di Surabaya Nomor: 234/PDT/2014/PR.Sby yang menguatkan putusan Pengadilan Negeri Banyuwangi. Pada tanggal 1 Desember 2014 Slamet Utomo dan H. Benny Bagus Yuni Prayogo mengajukan memori kasasi atas putusan Pengadilan Tinggi juncto Putusan Pengadilan Negeri tersebut dan hingga akhir tahun 2015 masih dalam proses hukum, sehingga belum mempunyai kekuatan hukum tetap. Terkait dengan tujuh bidang tanah dimaksud, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi tunduk dan patuh pada prosedur hukum yang sedang berlangsung. Hingga akhir tahun 2015 belum ada perkembangan mengenai permasalahan hokum tersebut. Apabila sudah ada keputusan hukum yang bersifat tetap dan sudah ada dokumen yang memenuhi syarat maka segera dilakukan penyesuaian akuntansi Kontijensi Kerjasama Pengelolaan Mall Banyuwangi Dalam kerjasama pengelolaan mall Banyuwangi terjadi disagreement antara Pemda dengan PT. Dian Graha Utama (PT. DGU). Untuk menyelesaikan perselisihan tersebut sudah dilakukan musyawarah berkali-kali namun tidak ada mufakat (win-win solution), akhirnya Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengajukan gugatan perdata ke Pengadilan Negeri Banyuwangi. Musyawarah yang dimediasi oleh Pengadilan Negeri juga tidak memperoleh mufakat, hal ini menyebabkan proses hukum terus berlanjut. Pada tanggal 5 Agustus 2014 Pengadilan Tinggi Jawa Timur mengeluarkan keputusan Nomor: 235/PDT/2014/PT.Sby, yang menguatkan putusan Pengadilan Negeri Banyuwangi tanggal 5 Juni 2013 Nomor: 66/Pdt.G/2012/PN.BWI, namun PT.DGU mengajukan kasasi pada tanggal 23 Januari 2015 dan sampai dengan saat laporan ini dibuat proses hukum masih berlangsung, sehingga belum ada kekuatan hukum tetap atas permasalahan tersebut. Terkait dengan nilai BOT atas obyek kerjasama dimaksud sebesar Rp ,00 dan tagihan piutang yang merupakan kewajiban pelaksanaan perjanjian kerjasama sebesar Rp ,00 tidak mengalami perubahan karena dalam putusan pengadilan yang belum mempunyai kekuatan hukum tetap diputuskan bahwa PT. DGU dihukum untuk membayar uang kontribusi pemanfaatan Mall selama 2 (dua) tahun masing-masing sebesar Rp ,00 setiap tahunnya. Di samping itu Pengadilan menyatakan perjanjian kerjasama tersebut batal. Nilai tersebut disajikan dalam Laporan Keuangan ini dan apabila terjadi perubahan dalam putusan Pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan Catatan Atas Laporan Keuangan 219

244 hukum tetap maka akan dilakukan penyesuaian akuntansi atas penyajian BOT dan piutang dimaksud Hasil Validasi Akuntansi Aset Tetap Terkait Penyesuaian Perhitungan Penyusutan Pada tahun 2015 dilakukan kegiatan validasi aset tetap. Sasaran kegiatan validasi akuntansi aset pada tahun 2015 adalah pencapaian hasil yang maksimal terkait penyajian nilai aset dalam Laporan Keuangan Daerah yang sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Validasi aset diperlukan khususnya sebagai tindak lanjut atas terbitnya Buletin Teknis No 18 tentang Penyusutan Aset Tetap yang membutuhkan informasi aset lebih spesifik terkait masa manfaat dan umur ekonomis. Untuk memperoleh hasil sebagaimana diharapkan, kegiatan difokuskan pada : a) Penggalian informasi aset untuk memperoleh sejarah belanja aset yang ada. b) Validasi fisik pada seluruh Unit Pengguna Barang (UPB) Validasi aset difokuskan terhadap historis belanja aset pada masingmasing UPB yang direkonsiliasi dengan catatan aset UPB dan catatan aset Pengelola Barang Daerah. Pada validasi tahun 2015 ini, diharapkan upaya maksimal dapat dilakukan oleh masing-masing UPB untuk menertibkan catatan administrasi aset sesuai dengan kondisi riil aset yang ada di lokasi. Proses validasi aset tetap sebagaimana tercantum dalam LKPD mendasarkan pada asersi manajemen aset tetap dan berpengaruh terhadap nilai saldo aset tetap sesuai LKPD audited 2014 dengan perhitungan sebagai berikut : Golongan Aset Saldo LKPD Audited Per 31 Des 2014 Tabel 6.1 Hasil Validasi Aset 2015 Tambah Kurang Saldo Setelah Validasi Per 31 Des 2014 Tanah , ,00 0, ,00 Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan Irigasi dan Jaringan ,33 Aset Tetap Lainnya , , , , , , , ,78 0, , , , , , ,63 KDP ,50 0,00 0, ,50 Jumlah , , , ,90 Validasi fisik terhadap aset pada masing-masing lokasi barang mengacu pada database barang yang sudah ada dan menjadi nilai perhitungan pada Laporan Keuangan Daerah. Selain untuk menertibkan catatan aset daerah sampai pada tingkat Unit Pengguna Barang (UPB), masing-masing pengelola barang pada tingkat UPB harus memiliki keyakinan yang memadai dalam menangani pengelolaan barang daerah yang menjadi tanggung jawabnya. Penertiban catatan aset yang dilakukan pada proses validasi juga termasuk memperbarui catatan aset untuk meningkatkan akuntabilitas administrasi pengelolaan barang pada tingkat UPB. Untuk membantu proses validasi aset tetap Catatan Atas Laporan Keuangan 220

245 secara cepat pada seluruh SKPD sampai pada tingkat UPB digunakan sistem aplikasi validasi aset (SIVA) yang telah dimasukkan database barang daerah sesuai dengan catatan administratif yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Secara umum validasi aset mengklasifikasikan status barang (aset tetap) menjadi 2 kelompok besar yaitu aktif (status 1) dan arsip (status 21 23, dan status 26 30). Barang dinyatakan aktif (status 1) sesuai catatan apabila pada UPB yang mengelola ditemukan catatan barang maupun fisik keberadaannya. Barang dinyatakan arsip (status 21-23, dan 26-30) dimaksudkan bahwa terhadap aset yang tercatat memerlukan penanganan administratif lebih lanjut. Untuk barang yang berstatus arsip dikeluarkan dari catatan aset tetap. Terhadap barang status 21 23, status 26, dan status dipindahkan ke dalam pos Aset Lainnya rekening Aset Lain-Lain dan sub rekening Aset Tetap Dalam Validasi. Koreksi akuntansi dilakukan terhadap penyajian aset dalam laporan keuangan agar terdapat kesesuaian penyajian aset berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan yang berlaku. Tindak lanjut administrasi yang merupakan proses manajemen aset selanjutnya akan dikoordinasikan secara kolektif dengan Inspektorat untuk menjamin kesesuaian tindak lanjut hasil validasi aset. Penyusutan aset tetap, sesuai dengan Bultek 18 harus dilakukan berdasarkan realisasi tahun pengadaan. Selain itu tambahan belanja aset yang merupakan bagian dari suatu aset harus dihitung sebagai tambahan umur ekonomis. Sebagaimana yang ada, perhitungan penyusutan aset Pemerintah Kabupaten Banyuwangi perlu disesuaikan dengan metode perhitungan yang diisyaratkan dalam Bultek SAP nomor 18. Perbandingan hasil perhitungan penyusutan adalah sebagai berikut: Kode Aset Tabel 6.2 Perbandingan Perhitungan Penyusutan Aset Tetap Sampai dengan Tahun 2014 Golongan LKPD 2014 Audited Perhitungan Ulang Selisih B Peralatan dan Mesin , , ,59 C Gedung dan Bangunan , , ,55 Jalan Irigasi dan D Jaringan , , ,16 E Aset Tetap Lainnya , , ,54 Jumlah , , ,84 Selisih perhitungan penyusutan tersebut untuk selanjutnya akan dilakukan treatment akuntansi dan dianggap sebagai koreksi nilai Ekuitas pada Laporan Perubahan Ekuitas. Rekapitulasi Aset Lainnya yang merupakan hasil reklasifikasi aset dari akun aset tetap sampai dengan tahun 2014 adalah : Golongan Aset Tabel 6.3 Mutasi Aset Tetap Status Arsip Saldo Barang Sebelum Validasi Per 31 Desember Tambah Kurang 2014 Saldo Barang Setelah Validasi Per 31 Desember 2014 Tanah 6,519,373, ,00 448,265, ,071,108, Peralatan dan Mesin 15,422,163, ,832,179, ,079, ,247,264, Gedung dan Bangunan 31,621,389, ,466,552, ,00 56,087,942, Catatan Atas Laporan Keuangan 221

246 Golongan Aset Jalan Irigasi dan Jaringan Saldo Barang Sebelum Validasi Per 31 Desember 2014 Tambah Kurang Saldo Barang Setelah Validasi Per 31 Desember ,993,864, ,323, ,00 17,133,188, Aset Tetap Lainnya 821,621, ,098,633, ,00 1,920,255, Jumlah 71,378,412, ,536,690, ,344, ,459,758, Untuk mempermudah identifikasi aset tetap yang telah direklas ke dalam aset lainnya, dalam proses validasi data aset tetap yang direklas tersebut tetap masuk dalam database aset SIMBADA. Pemisahan data aset sebagai aset tetap atau aset lainnya dilakukan dengan tagging status aktif dan arsip sebagaimana diuraikan pada penjelasan mekanisme validasi di atas. Rincian hasil validasi terkait rekening aset lainnya per 31 Desember 2014 dapat diuraikan sebagai berikut : Golongan Aset Saldo Aset Lainnya Sebelum Validasi Per 31 Desember 2014 Tabel 6.4 Mutasi Status Arsip Tambah Kurang Saldo Aset Lainnya Setelah Validasi Per 31 Desember 2014 Status ,00 0,00 0, ,00 Status , , , ,00 Status ,00 0,00 0, ,00 Status ,00 0, , ,00 Status 26 0, ,82 0,00 55,472,937, Status 27 0, ,00 0, ,00 Status 29 0, ,00 0, ,00 Status 30 0, ,00 0, ,00 Jumlah , , , ,82 Saldo aset lainnya per 31 Desember 2014 sebelum validasi adalah sesuai dengan LKPD Audited Tahun Penambahan sebesar Rp ,82 adalah pemindahan aset maupun penambahan dalam daftar aset tetap sampai dengan tahun 2014 yang telah divalidasi dan berstatus arsip. Pengurangan sebesar Rp ,00 adalah pemindahan aset berstatus arsip ke dalam daftar aset tetap aktif. Berdasarkan status arsip barang, reklasifikasi ke aset lainnya sampai dengan 31 Desember 2014 yang berasal dari aset tetap senilai Rp ,82 terdiri dari: Kode Tabel 6.5 Rincian Status Arsip Aset Status Nilai Tervalidasi Per 31 Desember Barang Hilang (Validasi I) ,00 22 Barang Rusak Berat Musnah ,00 23 Barang Dalam Proses Penghapusan ,00 24 Barang Dalam Proses Hibah ,00 26 Barang Sudah Diusulkan Penghapusan ,82 27 Barang Memiliki Surat Keputusan tetapi Belum Dieksekusi di Sistem Aplikasi Validasi Aset ,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 222

247 Kode Status Nilai Tervalidasi Per 31 Desember Barang Hilang ,00 30 Barang Tanpa Dokumen Kepemilikan ,00 Jumlah ,82 Penyajian dalam akun neraca Aset Lainnya sub rekening aset Lain-Lain, untuk reklasifikasi aset tetap yang berstatus arsip disajikan pada 2 subsub rekening. Terhadap aset arsip status 24 disajikan pada subsub rekening Aset dalam proses hibah dan aset arsip status yang lain (21-23 dan 26-30) disajikan pada sub sub rekening Aset hasil Validasi yang akan diproses lebih lanjut Hasil Validasi Piutang PBB-P2 Tahun yang dilaksanakan Tahun 2015 Pada tahun 2015 Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah melaksanakan validasi atas data Piutang PBB-P2 untuk tahun pajak 1994 sampai dengan 2015 berdasarkan Surat Keputusan Bupati Banyuwangi nomor 188/210/KEP/ /2015 tanggal 20 April 2015 tentang Tim Validasi Data Piutang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) Kabupaten Banyuwangi. Adapun nilai yang dijadikan dasar dalam pelaksanaan validasi data piutang merupakan data sesuai dengan BAST Nomor BA-268/WPJ.12/KP.08/2012 dengan rincian sebagai berikut : Tabel 6.6 Rincian Piutang Pajak Bumi dan Bangunan sesuai BAST Tahun Pajak Tahun Pajak Saldo Piutang , , , , , , , , , , , , , , , , ,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 223

248 Tahun Pajak Saldo Piutang Tahun Pajak Lunas , ,00 JUMLAH ,00 Setelah dilakukan validasi data oleh Tim Validasi Piutang PBB-P2, didapatkan hasil bahwa saldo piutang PBB-P2 atas tahun pajak 1994 sampai dengan 2012 mengalami koreksi pengurangan sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut : Tabel 6.7 Rincian Koreksi Saldo Piutang Pajak Bumi dan Bangunan Tahun Fasilitas Umum SPPT Dobel Objek Pajak Tidak Ada Wajib Pajak Tidak Diketahui Data Tidak Ada JUMLAH ,00 0,00 0,00 0,00 0, , , ,00 0,00 0,00 0,00 0, , , , , , , , , , , , , , , , , ,00 0,00 0, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,00 0, ,00 0,00 0, , , , , , ,00 0, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,00 Berdasarkan data koreksi pengurangan tersebut, untuk nilai lunas yakni sebesar Rp ,00 dapat dirinci sebagai berikut : Catatan Atas Laporan Keuangan 224

249 Tahun Pajak Tabel 6.8 Rincian Data Pelunasan PBB atas Tahun Pajak Pelunasan Pada Tahun Pajak Berkenaan Pembayaran Piutang pada Tahun 2013 Pembayaran Piutang pada Tahun 2014 Pembayaran Piutang pada Tahun 2015 JUMLAH ,00 0, , , , , , ,00 0, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,00 JUMLAH , , , , ,00 Sehingga nilai piutang PBB atas tahun pajak 1994 sampai dengan tahun pajak 2012 berdasarkan hasil validasi per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut : Tabel 6.9 Rincian Saldo Piutang Hasil Validasi PBB P-2 Tahun Pajak 1994 s.d 2012 Per 31 Desember 2015 Tahun Pajak Saldo Piutang Sebelum Validasi Koreksi Pengurangan Saldo Piutang Setelah Validasi , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 225

250 Tahun Pajak Saldo Piutang Sebelum Validasi Koreksi Pengurangan Saldo Piutang Setelah Validasi , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,00 Terhadap pengurangan saldo piutang PBB-P2 sebesar Rp ,00 yang merupakan SPT atas fasum, dobel SPT, obyek pajak tidak ada, wajib pajak tidak diketahui dan SPT yang tidak ada datanya, dilakukan reklasifikasi ke Aset Lainnya kelompok Aset Lain-lain pada Neraca. Saat ini terhadap saldo piutang tersebut telah ditindak lanjuti dengan mengajukan usulan penghapusan ke Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Jember sesuai dengan Surat dari Dinas Pendapatan tertanggal 10 Januari Pada tanggal 17 Februari 2016, KPKNL mengirimkan surat balasan yang menyatakan bahwasanya atas usulan penghapusan yang diajukan oleh Dinas Pendapatan Kabupaten Banyuwangi tidak dapat dikabulkan dikarenakan : 1) Piutang Pajak merupakan jenis piutang yang diatur secara tersendiri di dalam Undang-Undang sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2005 pasal 2 ayat (1); 2) Piutang Pajak dan/atau Retribusi Daerah dapat dihapuskan dengan Peraturan Kepala Daerah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun Setelah melakukan validasi atas data piutang hasil serah terima dari KPP Pratama untuk tahun 1994 sampai dengan 2012, Tim Validasi Piutang PBB P-2 melakukan validasi lanjutan atas piutang PBB tahun pajak 2013 sampai dengan tahun pajak 2015 dengan hasil sebagai berikut : Tabel 6.10 Rincian Hasil Validasi atas Tahun Pajak Tahun Pajak Saldo Piutang Sebelum Validasi Fasum, SPPT Dobel, OP dan WP Tidak diketahui Pembayaran Piutang Pada Tahun 2015 Saldo Piutang Setelah Validasi , , , , , , , , , ,00 0, , , , , ,00 Berdasarkan hasil validasi tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa total nilai piutang Pajak Bumi dan Bangunan sampai dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut: Catatan Atas Laporan Keuangan 226

251 Tabel 6.11 Rincian Hasil Validasi atas Tahun Pajak Saldo Tahun Pajak 31 Des , , , ,00 TOTAL ,00 Nilai tersebut disajikan pada pos Piutang dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun Pemanfaatan Kapal LCT Putri Sritanjung I dan Penyerahan LCT Putri Sritanjung Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 PT. Pelayaran Banyuwangi Sejati belum melakukan perpanjangan atas perjanjian sewa kapal dengan pihak Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Nomor: SK.885/AP.005/DRJD/2015 tanggal 19 Maret 2015 tentang Larangan Penggunaan Kapal Tipe LCT sebagai kapal angkutan penyeberangan, maka sejak tanggal 9 Mei 2015 seluruh kapal LCT tidak boleh dioperasikan sebagai kapal angkutan penyeberangan Penyelesaian Kerugian Daerah Pada tahun 2013 Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah membentuk Tim Penyelesaian Kerugian Daerah (TPKD) berdasarkan Keputusan Bupati Banyuwangi Nomor 188/916/KEP/ /2013 tanggal 13 Desember 2013 yang pada tahun 2014 telah diubah dengan Keputusan Bupati Banyuwangi Nomor 188/154/KEP/ /2014 ta efektifitas dari kinerja tim, maka pada tahun 2014 dilakukan penambahan personel pada keanggotaan sekretariat tim yang dikukuhkan dengan Keputusan Bupati Banyuwangi Nomor 188/491/KEP/ /2014 tanggal 3 Nopember Adapun mutasi atas saldo kerugian daerah selama tahun 2015 adalah sebagai berikut: No. I Jenis Kegiatan Kasus yang Telah Diterbitkan SK Pembebanan dan SKTJM/Putusan Pengadilan 1 Tuntutan Perbendaharaan (TP) Tabel 6.12 Kerugian Daerah Tahun 2015 Jumlah Kerugian Angsuran Lunas Sisa Jml Nilai Jml Nilai Jml Nilai Jml Nilai 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 2 Tuntutan Ganti Rugi , , , ,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 227

252 No. Jumlah Kerugian Angsuran Lunas Sisa Jenis Kegiatan Jml Nilai Jml Nilai Jml Nilai Jml Nilai (TGR) 3 Pihak Ketiga (P.III) , , ,48 0 0,00 Jumlah I , , , ,00 II Kasus kerugian daerah yang sedang dalam proses pembebanan 1 Tuntutan Perbendaharaan ,00 0 0, ,00 0 0,00 (TP) 2 Tuntutan Ganti Rugi (TGR) , ,00 0 0, ,00 3 Pihak Ketiga (P.III) 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 Jumlah II , , , ,00 III Kasus kerugian daerah yang masih berupa informasi atau berasal dari hasil pemeriksaan BPK dan Aparat Pengawasan Fungsional dan atau belum diproses penyelesaiannya 1 BPK , , , ,28 2 Aparat Pengawas Fungsional , , , ,01 Jumlah III , , , ,29 Jumlah I+II+III , , , , Perusahaan Daerah Aneka Usaha Blambangan dan Perusahaan Daerah Perhotelan Pemerintah Daerah berupaya meningkatkan pendapatan asli daerah dan menumbuhkembangkan sektor usaha dengan mendirikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Terdapat 2 (dua) BUMD yang dibentuk yaitu Perusahaan Daerah Aneka Usaha yang didirikan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Banyuwangi Nomor 2 Tahun 1988 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Aneka Usaha Blambangan Kabupaten Daerah Tingkat II Banyuwangi, dan Perusahaan Daerah Perhotelan yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 24 Tahun 2011 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Perhotelan Kabupaten Banyuwangi. Dari hasil kajian dan evaluasi atas kedua perusahaan daerah tersebut menunjukkan kecenderungan tidak mampu meningkatkan pendapatan asli daerah, Catatan Atas Laporan Keuangan 228

253 sehingga dilakukan pembubaran atas kedua perusahaan daerah tersebut melalui Peraturan daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Pencabutan Dua Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi. Pasca pembubaran kedua perusahaan daerah tersebut saat ini sedang dilakukan proses likuidasi sebagaimana Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 37 Tahun 2014 Tentang Tata Cara Penunjukkan Likwidatur Perusahaan Daerah Aneka Usaha Blambangan Kabupaten Daerah Tingkat II Banyuwangi dan Perusahaan Daerah Perhotelan Kabupaten Banyuwangi, serta Keputusan Bupati Banyuwangi Nomor 96 Tahun 2014 Tentang Tim Likwidatur Perusahaan Daerah Aneka Usaha Blambangan Kabupaten Daerah Tingkat II Banyuwangi dan Perusahaan Daerah Perhotelan Kabupaten Banyuwangi. Sambil menunggu proses likwidasi selesai, saat ini nilai investasi Pemerintah Daerah pada kedua perusahaan daerah tersebut dimasukkan dalam akun aset lainnya jenis aset lain-lain. Selama Tahun 2015 Perusahaan Daerah Aneka Usaha memperoleh Pendapatan sebesar Rp ,31 sehingga Saldo Kas Akhir Tahun 2015 adalah sebesar Rp ,85 dengan rincian sebagai berikut: Saldo Awal 2015 Rp ,20 Pendapatan: Rp ,31 - Penjualan Daun Kelapa Rp ,00 - Penjualan Hasil Pengelolaan Kebun Kelapa Rp ,00 - Penjualan Kayu Kelapa Rp ,00 - Pendapatan Bunga Rp ,31 Beban Pajak Rp ( ,66) Saldo Akhir 2015 Rp ,85 Nilai Pendapatan sebesar Rp ,31 dapat dirinci sebagai berikut : 1. Penjualan daun kelapa sebesar Rp ,00 merupakan hasil penjualan daun kelapa yang akan ditebang karena letaknya yang berada pada lahan yang akan dibangun Balai Latihan Kerja (BLK); 2. Penjualan hasil pengelolaan kebun kelapa sebesar Rp ,00 merupakan hasil penjualan bersih gula kelapa selama tahun Pengelolaan kebun kelapa setelah pembubaran tetap dilaksanakan dalam rangka menambah kemampuan likwiditas untuk memenuhi semua kewajiban perusahaan yang belum diselesaikan sampai dengan tanggal pembubaran; 3. Penjualan kayu kelapa sebesar Rp ,00 merupakan hasil penjualan pohon kelapa sebanyak 105 batang yang ditebang karena berada pada lahan yang akan dibangun Balai Latihan Kerja (BLK); 4. Pendapatan bunga bank yang diperoleh selama tahun 2015 sebesar Rp ,31. Adapun nilai sisa kas sebesar Rp ,85 merupakan saldo kas berupa : a. Uang Tunai senilai Rp ,00; Catatan Atas Laporan Keuangan 229

254 b. Saldo di Bank senilai Rp ,85 sesuai dengan rekening koran per tanggal 31 Desember 2015 pada Bank Jatim dengan nomor rekening Kontrak Pengadaan Kain dan Badge Tahun Anggaran 2006 Pada tanggal 10 Januari 2014 Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengajukan permohonan eksekusi kepada Pengadilan Negeri Banyuwangi untuk pelaksanaan amar putusan Pengadilan Tinggi Jawa Timur dilaksanakan berurutan secara sekaligus, utuh dan tidak dipisah-pisah. Hak dan kewajiban dijalankan serentak dan berimbang sehingga tidak bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, pasal 21 ayat (1) yang menyebutkan: Pembayaran atas beban APBN/APBD tidak boleh dilakukan sebelum barang dan/atau jasa diterima. Pengadilan Negeri Banyuwangi melalui surat tanggal 25 Juni 2014 Nomor: W14-U16/521/Pdt/6/2014 Perihal Pemberitahuan Penetapan Pelaksanaan Eksekusi Perkara Perdata, telah dilakukan perbaikan Penetapan Pelaksanaan Eksekusi oleh Ketua Pengadilan Negeri Banyuwangi Nomor: 30/Pen.g./Eks/2012/Pn.Bwi tanggal 29 Nopember 2013 dan selanjutnya diterbitkan Penetapan Pelaksanaan Eksekusi Nomor 30/Pen.g/Eks/2012/PN Bwi tanggal 17 Juni Pada tanggal 7 Oktober 2014 Pengadilan Negeri Banyuwangi menyampaikan Pendapat Ketua Pengadilan Negeri Banyuwangi Atas Pelaksanaan Putusan Nomor: 198/PDT/2008/PT SBY tanggal 28 Agustus 2008 juncto Nomor: 04/Pdt.G/2007/PN.Bwi tanggal 5 Nopember 2007 sebagai berikut: a. Perikatan Tetap ada (Kontrak Kerja Pengadaan Kain dan Badge No.027/603/ /2006 dinyatakan tetap berlaku dan mengikat kedua belah pihak, akibatnya kedua belah pihak harus dihukum melaksanakan isi perjanjian (menghukum Tergugat/Terbanding untuk melanjutkan kontrak Pengadaan Kain dan Badge antara Penggugat/Pembanding dengan Tergugat/Terbanding dengan menyusun jadwal baru); b. Debitur (Pemerintah Kabupaten Banyuwangi) harus membayar ganti rugi kepada kreditur (CV. Antariksa Sejati) secara tunai dan kontan. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi tunduk dan patuh pada semua ketentuan hukum yang berlaku. Sebagai bentuk penghormatan pada putusan pengadilan. Sesuai dengan Peraturan Pengelolaan Keuangan, mekanisme pengeluaran uang dari kas daerah harus mengikuti peraturan pengelolaan dan berdasarkan standar pengakuan yang berlaku. Dalam upaya mendapat kebenaran dan keadilan menurut hukum, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi berdasarkan novum/bukti baru yang dimiliki, mengajukan permohonan Peninjauan Kembali perkara Nomor: 04/Pdt.G/2007/PN.Bwi jo Nomor: 198/PDT/2008/PT.Sby Jo Nomor: 2645 K/Pdt/2009 pada tanggal 13 Pebruari Sampai dengan saat laporan ini dibuat proses hukum masih berlangsung sehingga belum ada kekuatan hukum tetap atas permasalahan tersebut Penyertaan Modal pada PT. Putra Banyuwangi Sejati. Pada Tahun 2003 Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melakukan penyertaan modal pada perusahaan perbaikan galangan kapal PT. Putra Banyuwangi Sejati (PT.Trabasti). Sampai dengan Tahun 2004 modal yang disetor Catatan Atas Laporan Keuangan 230

255 Pemkab Banyuwangi adalah sebesar Rp ,00. Terdapat permasalahan hukum atas pengadaan dok apung yang dilaksanakan PT Trabasti yang telah diputuskan Mahkamah Agung melalui keputusan Nomor 1056K/Pid.Sus/2008 tanggal 28 Agustus Terkait penarikan dok apung (dikembalikan pada Puskopal Armatim TNI Angkatan Laut Surabaya) yang terjadi pada Tahun 2008, secara langsung berdampak pada operasional PT Trabasti selanjutnya. PT Trabasti sudah tidak menjalankan usaha utamanya yaitu perbaikan galangan kapal sejak Tahun 2008 sampai dengan sekarang, saat ini usaha yang dijalankan hanya menyewakan alat berat. Beberapa permasalahan pokok terkait pertanggungjawaban penyertaan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, pertanggungjawaban pengelolaan perusahaan, legal formal dan kondisi operasionalnya saat ini adalah merupakan permasalahan yang harus diselesaikan. Adanya permasalahan hukum yang pernah terjadi membuat Pemerintah Kabupaten Banyuwangi berhati-hati dalam menentukan langkah selanjutnya. Penyertaan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pada PT. Trabasti tersebut saat ini disajikan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah sebagai Aset Lain- Lain pada pos Aset Lainnya di Neraca. Pada tanggal 19 Desember 2014 sebagaimana Nota Dinas Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Nomor 540/729/ /2014, Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah sebagai wakil Pemerintah Kabupaten melakukan klarifikasi pengelolaan perusahaan pada mitra persero (PT. Dumas Tanjung Perak Shipyards) di Surabaya. Pertemuan tersebut ditindaklanjuti dengan rapat koordinasi di Banyuwangi yang menghasilkan kesepakatan rencana pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada bulan Mei 2015, sebagaimana Nota Dinas Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah tanggal 28 Januari 2015 Nomor 540/45/ /2015. Akan tetapi sampai dengan bulan Agustus 2015 RUPS tersebut tidak terlaksana, sehingga pada tanggal 31 Agustus 2015 Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah sebagai wakil Pemerintah Kabupaten menyampaikan permintaan pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) kepada PT. Trabasti sebagaimana Nota Dinas Sekretaris Daerah Nomor 500/545/ /2015. Surat tersebut dibalas oleh PT. Trabasti melalui surat nomor 01/DIR-TBS/I/2016 tanggal 20 Januari 2016 yang menerangkan beberapa hal diantaranya : 1. PT. Trabasti akan melaksanakan audit untuk menentukan posisi hak dan kewajiban PT. Trabasti terhadap Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan stakeholder lainnya pada tanggal 15 Februari 2016; 2. PT. Trabasti akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal 07 Maret Pada tanggal 14 Maret 2016 PT. Trabasti dalam suratnya nomor 02/DIR- TBS/III/2016 melaporkan bahwasanya pelaksanaan Audit internal atas aset tetap perusahaan tidak dapat dilakukan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan yakni tanggal 15 Februari 2016 dikarenakan Tim Kantor Akuntan Publik yang telah ditunjuk mengalami kekurangan personil inti, sehingga dapat berpengaruh terhadap hasil pemeriksaan nantinya. Pelaksanaan audit akan dijadwalkan ulang (reschedule) pada minggu ketiga bulan Maret Catatan Atas Laporan Keuangan 231

256 Akibat dari adanya perubahan jadwal pelaksanaan audit internal tersebut, maka jadwa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) juga mengalami kemunduran yakni pada minggu keempat bulan April Pengembangan Pariwisata Dalam lima tahun terakhir, sektor pariwisata di Banyuwangi memang terus menggeliat. Kunjungan wisatawan nusantara melonjak 161 persen dari orang (2010) menjadi orang (2015). Adapun wisatawan mancanegara meningkat 210% dari kisaran (2010) menjadi (2015). Data wisatawan ini diverifikasi dari hotel dan pengelola destinasi wisata. Geliat bisnis dan pariwisata juga ditunjukkan lewat lonjakan jumlah penumpang di Bandara Blimbingsari Banyuwangi yang mencapai persen dari hanya penumpang (2011) menjadi penumpang (2015). Mulai tahun 2012 kesepahaman pengembangan kepariwisataan mulai dilakukan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dengan berbagai pihak, kesepahaman pertama kali antara Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Kementerian Kehutanan RI dengan Perum Perhutani dan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, sebagaimana tertuang dalam nota kesepahaman tentang pengembangan pariwisata alam kawasan taman wisata alam Kawah Ijen, Taman nasional Alas Purwo, Taman Nasional Meru Betiri dan Kawasan Wisata Alam Lainnya. Konsep The Triangle Diamond /Segitiga Berlian yang meliputi pengembangan wisata alam Kawah Ijen, Taman Nasional Alas Purwo, dan Meru Betiri merupakan wisata alam andalan yang dimaksudkan dapat memacu pertumbuhan perekonomian daerah. Kesepahaman antara Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Kementerian Kehutanan RI dengan Perum Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terkait hal tersebut terus dilanjutkan, sebagaimana Nota Kesepahaman Nomor: NK.2/IV-SET/2014; Nomor: 188/819/ /2014 tanggal 5 Mei Kesepahaman antara Perum Perhutani dan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi juga terus dilanjutkan sebagaimana Kesepakatan Bersama Nomor: 022/SJ/DIR/2014; dan Nomor: 188/821/ /2014 tanggal 5 Mei Kesepahaman tersebut ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerjasama Pengelolaan dan Pengembangan Wana Wisata Pulo Merah. Pembagian hasil kerjasama pengelolaan ini masing-masing adalah 50:50 dari pendapatan bersih, yang langsung disetor ke Kas Daerah. Selama tahun 2015 pendapatan yang diperoleh dari hasil kerjasama ini adalah sebesar Rp ,00. Jumlah pendapatan ini menambah Pendapatan Asli Daerah dalam pos Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah. Disamping itu untuk meningkatkan pendapatan asli daerah dan pertumbuhan ekonomi daerah, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sudah sepakat dengan PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) tentang Pengembangan kawasan wisata Pantai Boom Banyuwangi, sebagaimana Kesepakatan Bersama Nomor: 188/758/ /2014; dan Nomor: HK.04/03/TWI-2014 tanggal 24 April Kesepakatan tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Kawasan Wisata Pantai Boom Nomor: 188/61/429.12/2015; Nomor: HK.05.01/04/TWI-2015 tanggal 19 Maret Pembagian Pendapatan dari Catatan Atas Laporan Keuangan 232

257 pengelolaan ini masing-masing 50:50 dari pendapatan bersih, dan disetor ke Kas Daerah. Bentuk komitmen Pemerintah Daerah dalam mempromosikan Pariwisata Banyuwangi tidak hanya menarik perhatian di tingkat nasional saja, namun juga mendapatkan apresiasi di kancah Internasional. Bulan Januari lalu Pemerintah Daerah Banyuwangi mengukir prestasi pada level Internasional. Banyuwangi menyabet predikat Juara Dunia 2016 di ajang 12th UNWTO AWARDS. Banyuwangi keluar sebagai "The Winner of Re-Inventing Government in Tourism" dalam kategori UNWTO Awards for Innovation in Public Policy Governance atau Inovasi Kebijakan Publik dan Pemerintahan. Banyuwangi dan Indonesia mampu meraih Title Juara Dunia setelah bersaing ketat dengan 3 negara lainnya dalam kategori yang sama yakni Kenya, Kolombia dan Puerto Rico. Ajang Internasional bergengsi yang diselenggarakan sejak tanggal 18 Januari 2016 ini merupakan ajang Penghargaan Inovasi di sektor Pariwisata yang diselenggarakan oleh Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang membidangi sektor Pariwisata dunia Penerapan IPSAP Nomor 02 Dalam upaya penerapan Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (IPSAP) Nomor 02 tentang Pengakuan Pendapatan Yang Diterima Pada Rekening Kas Umum Negara/Daerah, terdapat tambahan pengakuan realisasi pada penyajian beberapa pos Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi tahun 2015 yaitu : a. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Jumlah Penerimaan Dana JKN Tahun 2015 dari 45 Pusat Kesahatan Masyarakat (Puskesmas) se Kabupaten Banyuwangi sebesar Rp ,00 dan sudah dikeluarkan sebesar Rp ,05. Realisasi terhadap penerimaan dan pengeluaran JKN terinci sebagai berikut: Penerimaan Dana JKN Rp ,00 - JKN Kapitasi Puskesmas Rp ,00 - Bidan Jejaring Rp ,00 Pengeluaran: Rp ,05 - JKN Kapitasi Puskesmas Rp ,05 - Bidan Jejaring Rp ,00 Sisa Rp ,95 Sisa Tahun 2014 Rp ,84 Sisa s/d 2015 Rp ,79 b. Bantuan Operasional Sekolah Total Dana BOS yang diterima oleh sekolah SD dan SMP Negeri se- Kabupaten Banyuwangi tahun 2015 sebesar Rp ,00, dan sudah dikeluarkan sebesar Rp ,00. Realisasi terhadap penerimaan dan pengeluaran BOS terinci sebagai berikut: Catatan Atas Laporan Keuangan 233

258 Penerimaan Dana BOS Rp ,00 Pengeluaran: Rp ,00 - Belanja Pegawai Rp ,00 - Belanja Barang/Jasa Rp ,00 - Belanja Modal Rp ,00 Sisa Tahun 2015 Rp ,00 Sisa s/d Tahun 2014 Rp ,00 Sisa s/d 2015 Rp ,00 c. Dana Peran Serta Masyarakat oleh entitas sekolah negeri Jumlah Pendapatan dari dana peran serta masyarakat tahun 2015 oleh sekolah negeri se Kabupaten Banyuwangi sebesar Rp ,00 yang kemudian dipergunakan untuk belanja sebesar Rp ,00. Adapun rincian belanja yang berasal dari dana Peran Serta Masyarakat (PSM) tersebut dapat dirinci sebagai berikut : - Belanja Pegawai sebesar Rp ,00 - Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp ,00 - Belanja Modal sebesar Rp ,00 Berdasarkan tingkat pendidikan, maka besaran dana PSM yang diterima oleh sekolah tersebar pada beberapa tingkatan sekolah dengan rincian sebagai berikut: - Sekolah Menengan Pertama (SMP) Negeri sebesar Rp ,00 - Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri sebesar Rp ,00 - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri sebesar Rp ,00 d. Sponsorship Banyuwangi Festival Dalam rangka meningkatkan angka kunjungan wisatawan ke Banyuwangi, Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi mulai dari tahun 2011 mengadakan event kepariwisataan tahunan dengan tajuk Banyuwangi Festival (B-Fest). Pada tahun 2015 dalam pelaksanannya Panitia B-Fest melakukan kerjasama dengan beberapa stakeholders diantaranya : PT. Bank BCA Cabang Banyuwangi, PT. Bank Mandiri Cabang Banyuwangi, PT. Bumi Suksesindo, PT. Semen Bosowa Banyuwangi. Adapun nilai dukungan sponsorship pada acara tersebut adalah sebesar Rp ,00, yang berbentuk uang tunai maupun barang/jasa dengan rincian sebagai berikut : No. Tabel Kegiatan Banyuwangi Festival dan Dana Sponsorship Penerimaan Pengeluaran Nama Kegiatan SKPD Koordinator 1. Festival Bedah Rumah , ,00 Badan Pemberdayaan Mayarakat dan Pemerintahan Desa Catatan Atas Laporan Keuangan 234

259 No. Nama Kegiatan Penerimaan Pengeluaran SKPD Koordinator 2. Banyuwangi Beach Jazz Festival , ,00 Sekretariat Daerah 3. Festival Jazz Ijen , ,00 Badan Pelayanan Perizinan Terpadu 4. Banyuwangi Islamic Fashion Week 5. Banyuwangi Batik Festival 6. Banyuwangi Peaceful Concert 7. International Tour de Banyuwangi Ijen , ,00 Dinas Kelautan dan Perikanan , ,00 Dinas Perindustrian dan Perdagangan , ,00 Dinas Pendapatan , ,00 Dinas Pemuda dan Olahraga 8. Festival Anak Yatim , ,00 Dinas Pendidikan JUMLAH , ,00 Dana sponsorship tersebut tidak disetor terlebih dahulu ke Kas Daerah, tetapi langsung digunakan dalam membiayai operational pelaksanaan kegiatan B- Fest. Nilai pendapatan tersebut telah diakui dan dicatat pada kelompok Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah-LO jenis Pendapatan Lainnya pada obyek dan rincian obyek Pendapatan Lainnya-LO. Sedangkan pengeluarannya sudah diakui dan dicatat sesuai jenis beban penggunaannya pada Laporan Operasional. Untuk kegiatan Festival Jazz Ijen, terdapat penerimaan dari hasil penggalangan dana yang berasal dari masyarakat untuk kepentingan kemanusiaan sebesar Rp ,00. Hingga akhir tahun, dana tersebut masih tersimpan di rekening bank event organizer pelaksana kegiatan pada Bank Mandiri dengan nomor rekening Adapun rincian penerimaan dari penggalangan dana tersebut adalah sebagai berikut: Tabel Dana yang Berasal dari Hasil Penggalangan Masyarakat No. Nama Nilai Keterangan 1. Bosowa Group ,00 Tunai 2. Andi Rukman (Gapensi) ,00 Tunai 3. Slamet Karyono (Sekda) ,00 Tunai 4. Ibu Lilik (Guest House Singosari) ,00 Tunai 5. dr. David (Surabaya) ,00 Transfer 6. Duta Beton ,00 Transfer 7. Ahmad Hadinuddin (DPRD Jatim) ,00 Transfer 8. Alumni SMPN 1 Banyuwangi ,00 Transfer 9. HIPMI Jatim ,00 Transfer 10. HIPMI Banyuwangi ,00 Transfer 11. RS Larasati Pamekasan ,00 Transfer Jumlah ,00 Catatan Atas Laporan Keuangan 235

260 Terdapat pula beberapa kegiatan Banyuwangi Festival yang tidak tercatat dalam laporan operasional, yaitu Banyuwangi Plantation Festival Tahun 2015, CST Kejurnas Dragbike Putaran 1 Region Jawa, dan Banyuwangi City Tour and Race Tahun Hal tersebut dikarenakan ketiga kegiatan tersebut bukan merupakan program kerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk kegiatan Banyuwangi Festival melainkan inisiatif dari pihak III dan pelaksana kegiatan. Pelaksanaan kegiatan tersebut bertujuan untuk membantu Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam mengenbangkan dan mempromosikan potensi Banyuwangi lainnya serta memeriahkan kegiatan Banyuwangi Festival tahun Adapun rincian 3 (tiga) kegiatan tersebut adalah sebagai berikut: Tabel Kegiatan Banyuwangi Festival yang Tidak Tercatat Dalam Laporan Operasional Sumber Dana No. Nama Kegiatan Pelaksana SKPD Koordinator Sponsor Masyarakat 1. Banyuwangi Plantation Festival Tahun ,00 0,00 GPP (Gabungan Perusahaan Perkebunan) Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan 2. CST Kejurnas Dragbike Putaran ,00 0,00 IMI Pengurus Provinsi Jatim Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Region Jawa 3. Banyuwangi City Tour , ,00 CV Buana Raya Dinas PU Pengairan and Race Tahun 2015 JUMLAH , , Penerimaan Dana APBN dan Tugas Pembantuan Tahun 2015 Pada Tahun 2015 terdapat 8 (delapan) SKPD yang menerima dana APBN dan Tugas Pembantuan / Dekonsentrasi selain mengelola dana APBD. Dana yang diterima SKPD tersebut telah disalurkan, dikelola dan dipertanggungjawabkan pada instansi vertikal terkait. Jumlah dana yang diterima sesuai pagu anggaran adalah sebesar Rp ,00 dan direalisasikan sebesar Rp ,00 atau 87,90%. Rincian SKPD penerima, jumlah anggaran dan realisasi serta instansi vertikal terkait dirinci sebagaimana tabel di bawah ini. Tabel 6.16 Penerimaan Dana APBN dan Tugas Pembantuan Tahun 2015 No KementerianNegara/ Lembaga Satker Anggaran Realisasi % Ket. 1 Kementerian Pertanian Kantor Ketahanan Pangan 2 Kementerian Pertanian Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan 3 Badan Kependudukan Badan Pemberdayaan dan Keluarga Perempuan dan Berencana Nasional Keluarga Berencana , ,00 99,40 Tugas Pembantuan , ,00 82,26 Tugas Pembantuan /Dekonsentrasi , ,00 98,00 Tugas Pembantuan Catatan Atas Laporan Keuangan 236

261 No KementerianNegara/ Lembaga Satker Anggaran Realisasi % Ket. 4 Kementerian Kesehatan Dinas Kesehatan , , Tugas Pembantuan 5 Kementerian Dalam Negeri Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil , ,00 76,70 Tugas Pembantuan 6 Kementerian Kelautan dan Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan , ,00 77,36 Tugas Pembantuan 7 Kementerian Pertanian Dinas Peternakan , ,00 47,20 Tugas Pembantuan 8 Kementerian Pendidikan 9 Kementerian Pendidikan Dinas Pendidikan , ,00 99,13 Tugas Pembantuan Dinas Pendidikan , ,00 100,00 Dekonsentrasi TOTAL , ,00 87,90 Catatan Atas Laporan Keuangan 237

262 BAB VII PENUTUP Laporan Keuangan Tahun 2015, disajikan dengan berpedoman pada Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2003, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004, Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun Teknis pelaksanaannya mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun Salah satu upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah adalah penyampaian laporan pertanggungjawaban keuangan pemerintah yang memenuhi prinsip keterbukaan, profesional dan bertanggung jawab. Laporan ini disusun dengan berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan yang berterima umum dalam lingkungan sistem pengendalian intern yang terus diperkuat untuk menjamin keandalan laporan keuangan yang dihasilkan. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah berupaya untuk mewujudkan hal tersebut dengan melaksanakan berbagai pentahapan yang telah ditentukan dalam peraturan perundang-undangan serta memperhatikan situasi, kondisi dan sumberdaya yang dimiliki. Pada tahun kedua penerapan basis akrual ini, terdapat banyak sekali tantangan seiring dengan kompleksitas transaksi keuangan yang semakin beragam. Namun dengan berbekal semangat dan komitmen dari seluruh tingkatan manajemen pemerintahan, sehingga laporan keuangan ini dapat diselesaikan secara paripurna dengan tetap memperhatikan kualitas penyajiannya. Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015 ini diharapkan dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam penyampaian maksud dan penjelasan isi laporan keuangan. Kami menyadari bahwa penyajian Laporan Keuangan ini masih jauh dari sempurna, meskipun upaya pengendalian terkait dengan hasil penyusunan laporan keuangan ini telah kami lakukan dan kami antisipasi jauh-jauh hari sebelumnya, tidak menutup kemungkinan masih banyak hal yang harus kami perbaiki dalam penyusunan laporan keuangan periode berikutnya. Seluruh hasil pelaksanaan kebijakan pengelolaan keuangan yang dituangkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan Tahun 2015 disajikan sesuai dengan kondisi obyektif dan diharapkan menjadi umpan balik terhadap penetapan kebijakan umum selanjutnya. Dengan segala kekurangannya, kami meyakini bahwa secara umum pengelolaan keuangan tahun 2015 telah memenuhi target dan sasaran pengelolaan, serta pengungkapan yang disajikan dapat memberikan gambaran utuh pengelolaan guna pengambilan keputusan. Kami berharap dengan laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015 berbasis akrual, pengungkapan yang disajikan dalam laporan keuangan ini, dapat berguna bagi seluruh pihak yang berkepentingan. Untuk perbaikan penyajian, masukan dan saran kami harapkan demi peningkatan kualitas pengelolaan dan akuntabilitas Pemerintah Kabupaten Banyuwangi di masa yang akan datang. Semoga Tuhan Yang Maha Esa meridhoi dan terus melimpahkan rahmat-nya atas upaya - upaya yang kita lakukan, dalam rangka mewujudkan tertib akuntabilitas dan tata kelola pemerintahan khususnya untuk Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang lebih baik. Catatan Atas Laporan Keuangan 238

263

LAPORAN KEUANGAN 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

LAPORAN KEUANGAN 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN LAPORAN KEUANGAN 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam

Lebih terperinci

KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN

KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 NO. URUT URAIAN ANGGARAN REALISASI REF (%) 2015 2015

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH NO 1 PENDAPATAN 2 PENDAPATAN ASLI DAERAH LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA LAPORAN REALISASI ANGGARAN

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA LAPORAN REALISASI ANGGARAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah) No URAIAN CATATAN ANGGARAN 2015 REALISASI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PETERNAKAN

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PETERNAKAN PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PETERNAKAN NO 1 PENDAPATAN 2 PENDAPATAN ASLI DAERAH 3 Pendapatan Pajak Daerah LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN

Lebih terperinci

KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN

KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN Koreksi Kesalahan 332. Kesalahan penyusunan laporan keuangan dapat disebabkan oleh keterlambatan

Lebih terperinci

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2015 (Rp)

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2015 (Rp) LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 NO URAIAN REFF ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2015 REALISASI 2015 LEBIH/ (KURANG)

Lebih terperinci

Anggaran Realisasi Realisasi Cat

Anggaran Realisasi Realisasi Cat PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH Untuk Tahun yang Berakhir Sampai dengan 31 Desember 2016 dan 2015 Anggaran Realisasi Realisasi Uraian % Rasio

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited) ASET PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 3 DESEMBER 24 DAN 23 (Audited) 24 23 Kenaikan /Penurunan (Rp) (Rp) (Rp) ASET LANCAR Kas di Kas Daerah - - - Bank 3,926,359,944 656,5,79,88 (345,23,79,936) Deposito

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited) ASET PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited) 2014 2013 Kenaikan /Penurunan (Rp) (Rp) (Rp) ASET LANCAR Kas di Kas Daerah - - - Bank 310,926,359,944 656,050,079,880 (345,123,719,936)

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI ANGGARAN Untuk Tahun yang Berakhir Sampai Dengan Tanggal 31 Desember 2015 (dalam rupiah dan persen)

LAPORAN REALISASI ANGGARAN Untuk Tahun yang Berakhir Sampai Dengan Tanggal 31 Desember 2015 (dalam rupiah dan persen) LAPORAN REALISASI ANGGARAN (dalam rupiah dan persen) TA 2015 TA 2014 Uraian Catatan Anggaran Realisasi Rasio Realisasi Rp Rp % Rp PENDAPATAN DAERAH V.5.1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH V.5.1.1.(1) Hasil Pajak

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PEMERINTAH KOTA TEGAL LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 NO. URUT URAIAN ANGGARAN 2014 REALISASI 2014 (%) REALISASI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYA NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYA NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014 A. NERACA NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014 Uraian Reff 2015 2014 ASET G.5.1.1 ASET LANCAR G.5.1.1.1 Kas di Kas Daerah G.5.1.1.1.1 135.348.133.135,77 93.099.242.994,09 Kas di Bendahara Pengeluaran G.5.1.1.1.2

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014 PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014 URAIAN Cat. NERACA 2015 2014 1 2 3 4 ASET 5.5.1 ASET LANCAR 5.5.1.a Kas 5.5.1.a. 124,037,218,752.14 381,022,519,212.75 Kas di Kas

Lebih terperinci

Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini 1

Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini 1 LAPORAN KEUANGAN 1. NERACA KOMPARATIF PEMERINTAH KABUPATEN AGAM N E R A C A PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (AUDITED) NO. U R A I A N 2,014.00 2,013.00 1 ASET 2 ASET LANCAR 3 Kas di Kas Daerah 109,091,924,756.41

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN F LAPORAN REALISASI ANGGARAN N O SETDA PROVINSI PAPUA LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH Untuk Tahun Yang Berakhir Sampai Dengan 31 Desember dan URAIAN REF 1 PENDAPATAN - LRA 411

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH NOMOR : 1 TAHUN 2015 TANGGAL : 24 AGUSTUS 2015 PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NERACA KOMPARATIF

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NERACA KOMPARATIF PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NERACA KOMPARATIF PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 No. URAIAN Ref 2014 2013 (dalam rupiah) 1 ASET 5.1.1 2 ASET LANCAR 5.1.1.1 3 Kas di Kas Daerah 5.1.1.1.1 102.915.303.038,76

Lebih terperinci

NERACA PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

NERACA PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. NERACA KOMPARATIF NERACA PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 No Uraian Reff (dalam rupiah) 1 ASET 2 ASET LANCAR 4.5.1.1 3 Kas di Kas Daerah 4.5.1.1.1) 90.167.145.260,56

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI

Lebih terperinci

KERTAS KERJA PENYUSUNAN NERACA KONSOLIDASI POSISI PER TANGGAL.

KERTAS KERJA PENYUSUNAN NERACA KONSOLIDASI POSISI PER TANGGAL. 1 ASET 2 ASET LANCAR 3 Kas di Kas Daerah XXXX 4 Kas di Bendahara Pengeluaran XXXX 5 Kas di Bendahara Penerimaan XXXX 6 Piutang Pajak XXXX 7 Piutang Retribusi XXXX 8 Bagian Lancar TGR XXXX 9 Piutang Lainnya

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 No. Uraian Anggaran Setelah Perubahan 2015 2014

Lebih terperinci

KABUPATEN SUBANG N E R A C A DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PER 31 DESEMBER TAHUN 2015 DAN TAHUN 2014

KABUPATEN SUBANG N E R A C A DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PER 31 DESEMBER TAHUN 2015 DAN TAHUN 2014 KABUPATEN SUBANG N E R A C A DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PER 31 DESEMBER TAHUN 2015 DAN TAHUN 2014 U R A I A N JUMLAH Tahun 2015 Tahun 2014 ASET ASET LANCAR Kas di Kas Daerah Kas di Bendahara

Lebih terperinci

BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD

BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD A. KERANGKA HUKUM Laporan Keuangan adalah produk akhir dari proses akuntansi yang telah dilakukan. Laporan Keuangan yang disusun harus memenuhi prinsipprinsip yang

Lebih terperinci

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2014 REALISASI (Rp)

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2014 REALISASI (Rp) LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 NO URAIAN REFF ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2014 REALISASI 2014 LEBIH/ (KURANG)

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012.

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012. PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 No. Uraian 2013 2012 1 Arus Kas dari Aktivitas Operasi 2 Arus Masuk Kas 3 Pendapatan Pajak

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN POKOK

LAPORAN KEUANGAN POKOK 4 LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. NERACA KOMPARATIF PEMERINTAH KABUPATEN OGAN ILIR NERACA KOMPARATIF PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 URAIAN JUMLAH (Rp) 2008 2007 ASET ASET LANCAR Kas 5.252.211.953,56 53.229.664.501,08

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN LAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2016 DAFTAR ISI Daftar Isi i Pernyataan Tanggung Jawab ii Ringkasan Eksekutif 5 A. Laporan

Lebih terperinci

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Maksud penyusunan Laporan Keuangan Dinas Dikpora Provinsi NTB adalah untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan

Lebih terperinci

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN POKOK

LAPORAN KEUANGAN POKOK LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. NERACA KOMPARATIF PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR NERACA DAERAH PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (dalam rupiah) No Uraian 2008 2007 I ASET A. ASET LANCAR 1. Kas 26,237,044,323.93

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 Lampiran II : PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD KABUPATEN SEMARANG TAHUN

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJ0 NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BPK RI ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2011

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BPK RI ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2011 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BPK RI ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2011 LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Nomor : 34A/LHP/XVIII.SMG/05/2012

Lebih terperinci

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà - 1 - jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG BAGAN AKUN STANDAR PADA PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan. daerah sebagai penyelenggara pemerintah daerah.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan. daerah sebagai penyelenggara pemerintah daerah. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah merupakan penyelenggara seluruh urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut azas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kualitatif 1. Basis Akuntansi Di dalam catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kota Depok telah disebutkan bahwa laporan keuangan Pemerintah Kota Depok

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 6 2017 SERI : A PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 06 TAHUN 2017 TENTANG LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARANPENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

BUNGA RAMPAI STUDI KASUS AKUNTANSI PEMERINTAHAN TAHUN 2016

BUNGA RAMPAI STUDI KASUS AKUNTANSI PEMERINTAHAN TAHUN 2016 AKUNTABILITAS TRANSPARANSI AKUNTABILITAS TRANSPARANSI BUNGA RAMPAI STUDI KASUS AKUNTANSI PEMERINTAHAN TAHUN 2016 No. Tanggal Surat Nomor Surat Tujuan Instansi Hal 1 27-Jan-2016 S-08/K.1/KSAP/I/2016 Direktur

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Binjai, 27 Februari 2017 Pengguna Anggaran. Ir. Dewi Anggeriani NIP

Kata Pengantar. Binjai, 27 Februari 2017 Pengguna Anggaran. Ir. Dewi Anggeriani NIP LAPORAN KEUANGAN SKPD TAHUN ANGGARAN 06 PEMERINTAH KOTA BINJAI DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN Kata Pengantar Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 00 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu 3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD 3.1.1.1. Sumber Pendapatan Daerah Sumber pendapatan daerah terdiri

Lebih terperinci

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya dengan limpahan rahmat dan ridhonya semata Pemerintah Kabupaten Sampang dapat menyelesaikan Pertanggungjawaban

Lebih terperinci

1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan SKPD

1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan SKPD CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO Laporan keuangan Tahun Anggaran 2016 ini kami sajikan secara lengkap sebagai salah satu wujud transparansi

Lebih terperinci

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N N A T U N A L A P O R A N R E A L I S A S I A N G G A R A N

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N N A T U N A L A P O R A N R E A L I S A S I A N G G A R A N r L A P O R A N K E U A N G A N P O K O K 1. L A P O R A N R E A L I S A S I A N G G A R A N L A P O R A N R E A L I S A S I A N G G A R A N U N T U K T A H U N Y A N G B E R A K H I R S A M P A I D E

Lebih terperinci

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Lampiran I BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Berdasarkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan Pembahasan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan Pembahasan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi Keuangan Pemerintahan sekarang memasuki Era Desentralisasi, maka pelaksanaan akuntansi pemerintahan itu ada di daerah-daerah (Provinsi ataupun Kabupaten),

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 URAIAN REF ANGGARAN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 URAIAN REF ANGGARAN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (dalam rupiah) URAIAN ANGGARAN 2014 REALISASI 2014 % REALISASI 2013 PENDAPATAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR I. PENDAHULUAN 1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 8 TAHUN 217 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 216

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA DENPASAR LAPORAN ARUS KAS

PEMERINTAH KOTA DENPASAR LAPORAN ARUS KAS Lampiran III : Peraturan Daerah Nomor : 6 TAHUN 2015 Tanggal : 20 AGUSTUS 2015 PEMERINTAH KOTA DENPASAR LAPORAN ARUS KAS Per 31 Desember 2014 dan 2013 URAIAN Ref 2014 2013 Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian prosedur menurut M. Nafarin (2010:25) adalah :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian prosedur menurut M. Nafarin (2010:25) adalah : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Prosedur Pengertian prosedur menurut M. Nafarin (2010:25) adalah : Urut-urutan seri tugas yang saling berkaitan dan dibentuk guna menjamin pelaksanaan kerja yang

Lebih terperinci

Laporan Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Utara Tahun Anggaran 2006

Laporan Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Utara Tahun Anggaran 2006 43 Lampiran 1 Laporan Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Utara Tahun Anggaran 2006 No. Uraian Anggaran Setelah Perubahan Realisasi I PENDAPATAN DAERAH 1.142.122.565.100 1.153.474.367.884

Lebih terperinci

CATATAN LAPORAN KEUANGAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG TAHUN 2015

CATATAN LAPORAN KEUANGAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG TAHUN 2015 CATATAN LAPORAN KEUANGAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG TAHUN 2015 PENJELASAN LAPORAN KEUANGAN 1. PENJELASAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN 1). Pendapatan Realisasi pendapatan tahun 2015 sebesar

Lebih terperinci

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya dengan limpahan rahmat dan ridhonya semata Pemerintah Kabupaten Sampang dapat menyelesaikan Pertanggungjawaban

Lebih terperinci

6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Laporan keuangan RSJD Dr. RM.Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi

Lebih terperinci

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara

Lebih terperinci

PROGRAM S-1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DEPARTEMEN AKUNTANSI

PROGRAM S-1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DEPARTEMEN AKUNTANSI PROGRAM S-1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DEPARTEMEN AKUNTANSI Perihal Kepada Yth : Pemilihan Judul Skripsi : Ketua Departemen Akuntansi Program S-1 Extensi FE-USU Di- Medan Dengan

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO Laporan Keuangan tahun anggaran 2016 ini kami sajikan secara lengkap sebagai salah satu wujud transparansi

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

LAPORAN KEUANGAN PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED LAPORAN KEUANGAN PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA 2016 LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA 2016 PEMERINTAH

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2013 1 DAFTAR ISI Pernyataan Tanggung Jawab... 3 Laporan Realisasi Anggaran... 4 Neraca... 5 Catatan Atas Laporan Keuangan... 6 - BAB I Pendahuluan... 6 - BAB II Ekonomi

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA

BAB II KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA BAB II KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA A. UMUM 1. Definisi Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, Laporan Realisasi Anggaran (LRA) menyebutnya dengan belanja, sedangkan Laporan Operasional

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA. PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014

LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA. PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014 LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA 1. NERACA PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014 URAIAN SALDO 31 DES 2015 SALDO 31 DES 2014 Reff (AUDITED) (AUDITED) 1 2

Lebih terperinci

1. Neraca Komparatif PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013

1. Neraca Komparatif PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 1. Neraca Komparatif PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 NO AKUN URAIAN REFF Per 31 Des 2014 Per 31 Des 2013 BERTAMBAH/(BERKURANG) Rp % 1. ASET V.1.1 2.666.549.732.849,64

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2017

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2017 LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2017 PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TENGAH

PROVINSI JAWA TENGAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN ANGGARAN 2016

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN POKOK. PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI N E R A C A Per 31 Desember Tahun 2009 dan Tahun 2008

LAPORAN KEUANGAN POKOK. PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI N E R A C A Per 31 Desember Tahun 2009 dan Tahun 2008 1. NERACA KOMPARATIF LAPORAN KEUANGAN POKOK PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI N E R A C A Per 31 Desember Tahun 2009 dan Tahun 2008 (dalam rupiah) Ref 31 Desember 2009 31 Desember 2008 1 ASET 4.1.1. 2 ASET

Lebih terperinci

BUPATI KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT BUPATI KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR : 9 TAHUN 2017 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN KUNINGAN TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH LAMPIRAN I PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 11-A TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KOTA SURAKARTA KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KOMPONEN UTAMA KEBIJAKAN AKUNTANSI Komponen utama

Lebih terperinci

KEBIJAKAN LRA A. TUJUAN

KEBIJAKAN LRA A. TUJUAN LAMPIRAN II PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KEBIJAKAN LRA A. TUJUAN Kebijakan tentang LRA bertujuan untuk menetapkan perlakuan Akuntansi

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA INSPEKTORAT KABUPATEN N E R A C A PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam Rupiah)

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA INSPEKTORAT KABUPATEN N E R A C A PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam Rupiah) PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA INSPEKTORAT KABUPATEN N E R A C A PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam Rupiah) No URAIAN 2012 2011 1 ASET 978,440,450.00 907,148,461.00 2 ASET LANCAR 399,500.00 9,190,011.00

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 4 2016 SERI A PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 04 TAHUN 2016 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO Laporan keuangan Tahun Anggaran 2016 ini kami sajikan secara lengkap sebagai salah satu wujud

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014

LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014 LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014 PEMERINTAH KOTA MADIUN AUDITED N WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB Laporan Keuangan Daerah (LKD) auditted yang terdiri dari Laporan Realisasi

Lebih terperinci

BUNGA RAMPAI STUDI KASUS AKUNTANSI PEMERINTAHAN TAHUN 2016

BUNGA RAMPAI STUDI KASUS AKUNTANSI PEMERINTAHAN TAHUN 2016 AKUNTABILITAS TRANSPARANSI AKUNTABILITAS TRANSPARANSI BUNGA RAMPAI STUDI KASUS AKUNTANSI PEMERINTAHAN TAHUN 2016 No. Tanggal Surat Nomor Surat Tujuan Instansi Hal 1 27-Jan-2016 S-08/K.1/KSAP/I/2016 Direktur

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN ANGGARAN 2016

Lebih terperinci

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 URAIAN CATATAN (Dalam Rupiah) 31-Des-16 % thd TA 2015 ANGGARAN REALISASI Anggaran REALISASI

Lebih terperinci

Anda layak terpilih menjadi Anggota Dewan dari Daerah Pemilihan Jember & Lumajang.

Anda layak terpilih menjadi Anggota Dewan dari Daerah Pemilihan Jember & Lumajang. Modal Calon Eksekutif & Legislatif Jember & Lumajang Gegapgempita dan hingar-bingar kampanye pemilu 2009 tengah berlangsung saat ini di seluruh penjuru Negara RI. Semua Caleg menunjukkan prestise mempublikasikan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. Neraca Komparatif NERACA PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN Per 31 Desember 2009 Dan 2008 (Dalam Rupiah)

LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. Neraca Komparatif NERACA PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN Per 31 Desember 2009 Dan 2008 (Dalam Rupiah) LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. Neraca Komparatif NERACA PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN Per 31 Desember 2009 Dan 2008 No. Uraian Ref. Tahun 2009 Tahun 2008 1. ASET 5.1.1 1.1 ASET LANCAR 5.1.1.a 1.1.1 Kas 1.1.1.2

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN ANGGARAN 2014 AUDITED

LAPORAN KEUANGAN PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN ANGGARAN 2014 AUDITED LAPORAN KEUANGAN PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN ANGGARAN 2014 AUDITED 2015 GUBERNUR PROVINSJ DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB GUBERNUR PROVI NSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERNYATAAN

Lebih terperinci

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Tahun

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Tahun 1 2 IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN 2.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan Dinas Komunikasi Dan Informatika adalah sebesar Rp5.996.443.797

Lebih terperinci

PROFIL KEUANGAN DAERAH

PROFIL KEUANGAN DAERAH 1 PROFIL KEUANGAN DAERAH Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai dengan amanat Undang-Undang adalah menyelenggarakan otonomi daerah dalam wujud otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab, serta

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, BUPATI JEMBRANA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN JEMBRANA TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. BLU. Laporan. Standar Akuntansi. Penyajian.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. BLU. Laporan. Standar Akuntansi. Penyajian. No.1818, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. BLU. Laporan. Standar Akuntansi. Penyajian. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 217/PMK.05/2015 TENTANG PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI

Lebih terperinci

3(0(5,17$+.$%83$7(1 +8/8 681*$, 87$5$ 7$+81

3(0(5,17$+.$%83$7(1 +8/8 681*$, 87$5$ 7$+81 /$325$1.(8$1*$1 3(0(5,17$+.$%83$7(1 +8/8 681*$, 87$5$ 7$+81 $8',7(' D / ϮϬϭϲ BUPATI HULU SUNGAI UTARA KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, kami atas nama Pemerintah

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 71 TAHUN 2014

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 71 TAHUN 2014 WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA, SALINAN BUPATI TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR 1 BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN

Lebih terperinci

BUNGA RAMPAI 2016 STUDI KASUS AKUNTANSI PEMERINTAHAN. Untuk Periode Januari s.d. Juni Tahun 2016 KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

BUNGA RAMPAI 2016 STUDI KASUS AKUNTANSI PEMERINTAHAN. Untuk Periode Januari s.d. Juni Tahun 2016 KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BUNGA RAMPAI 2016 STUDI KASUS AKUNTANSI PEMERINTAHAN Untuk Periode Januari s.d. Juni Tahun 2016 KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN ( UNTUK PERIODE BULAN JANUARI S.D. JUNI ) AKUNTABILITAS TRANSPARANSI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NERACA PER 31 Desember 2009 dan 2008

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NERACA PER 31 Desember 2009 dan 2008 4 1. NERACA KOMPARATIF NERACA PER 31 Desember 2009 dan 2008 No Rek Uraian Ref 2009 2008 (dalam Rupiah) 1. A. ASET 5.1.1 1.1 I. ASET LANCAR 5.1.1.a 1.1.1 1. Kas di Kas Daerah 5.1.1.a.1 55.109.719.193,82

Lebih terperinci

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 05 LAPORAN ARUS KAS

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 05 LAPORAN ARUS KAS LAMPIRAN VI PERATURAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR : 29 TAHUN 2014 TANGGAL : 27 OKTOBER 2014 KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 05 LAPORAN ARUS KAS Paragraf-paragraf yang ditulis dengan huruf tebal dan miring adalah

Lebih terperinci

BAB V PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD

BAB V PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD BAB V PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD A. Kerangka Hukum Laporan Keuangan adalah produk akhir dari proses akuntansi yang telah dilakukan. Laporan Keuangan yang disusun harus memenuhi prinsipprinsip yang

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 7 TAHUN 2017

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 7 TAHUN 2017 BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLITAR, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

GUBERNUR RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN GUBERNUR RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci