Sarah Nisa Santoso Heru Susilo Sri Sulasmiyati
|
|
- Veronika Gunardi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KESADARAN WAJIB PAJAK, DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kepanjen) Sarah Nisa Santoso Heru Susilo Sri Sulasmiyati PS Perpajakan, Jurusan Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, ABSTRACT This research aims are determining how significant the influence of the tax knowledge, awareness of the taxpayer, and tax sanctions toward tax payer compliance in together test and partial test in STO Kepanjen. This type of research is explanatory research with a quantitative approach. The population in this research are all individual taxpayer on STO Kepanjen. The samples taken as many as 100 respondents, with the sampling method is accidental sampling. This research uses multiple linear regression, validity test, reliability test, classic assumption test, together test (F test), partial test (t test), and the coefficient of determination (r2 test). The results showed that the test together, tax knowledge, awareness of the taxpayer, and tax sanctions significantly influence individual taxpayer compliance in STO Kepanjen. In the partial test, knowledge of taxes significantly influence individual taxpayer compliance in STO Kepanjen, awareness taxpayer significantly influence individual taxpayer compliance in STO Kepanjen, and tax sanctions significantly influence individual taxpayer compliance in STO Kepanjen. Keywords : Tax Knowledge, Awareness of the Taxpayer, Tax Sanction, Compliance of the Taxpayer ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa signifikan pengaruh pengetahuan pajak, kesadaran wajib pajak, dan sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi secara parsial dan secara bersama-sama di KPP Pratama Kepanjen. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksplanasi dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Kepanjen. Sampel penelitian yaitu sebanyak 100 responden, dengan metode pengambilan sampel yaitu accidental sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, uji bersama-sama (uji F), uji parsial (uji t), dan koefisien determinasi (uji r 2 ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada uji bersama-sama, pengetahuan pajak, kesadaran wajib pajak, dan sanksi pajak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Kepanjen. Pada uji parsial, pengetahuan pajak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Kepanjen, kesadaran wajib pajak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Kepanjen, dan sanksi pajak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Kepanjen Kata Kunci : Pengetahuan Pajak, Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Pajak, Kepatuhan Wajib Pajak PENDAHULUAN Sebagai negara berkembang, Indonesia terus berupaya untuk meningkatkan pembangunan di segala bidang. Hal ini sesuai dengan tujuan pembangunan nasional Indonesia yang termuat dalam pembukaan Undang- Undang Dasar 1945 alinea ke-iv. Demi mewujudkan tujuan nasional tersebut, diperlukan beberapa faktor pendukung yang dapat memperlancar pelaksanaannya. Salah satu faktor pendukung tersebut adalah tersedianya dana yang besar. Dana tersebut diperoleh dari pendapatan negara, di mana dalam struktur APBN, pendapatan negara terbagi atas pendapatan dalam negeri yang terdiri atas penerimaan perpajakan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), serta penerimaan hibah. 1
2 Berdasarkan data BPS tahun menunjukkan bahwa pajak menyumbang APBN lebih dari 70%. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) (2013) menjelaskan, Pajak merupakan sumber utama penerimaan negara. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka, pemerintah khususnya DJP terus berupaya untuk meningkatkan penerimaan pajak. Upaya yang dilakukan DJP adalah dengan ekstensifikasi pajak, intensifikasi pajak, dan modernisasi pajak. Selain dari ketiga upaya tersebut, DJP juga melakukan reformasi perpajakan pertama kali yaitu pada tahun 1983 dengan diberlakukannya self assessment system, yang mengharuskan wajib pajak untuk berperan aktif dalam pemenuhan kewajiban perpajakan, diantaranya adalah menghitung, membayar pajak, dan melaporkan SPT sendiri. Namun fakta di lapangan menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan wajib pajak di Indonesia dalam membayar pajak masih rendah. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka diperlukan studi untuk meneliti bagaimana tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Kepanjen berkenaan dengan faktor pengetahuan pajak, kesadaran wajib pajak, dan sanksi pajak. KAJIAN PUSTAKA Pajak Menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Pasal 1 ayat 1, Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Definisi lain menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH,dalam Suandy (2011:8-9) mengatakan, Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi), yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Berdasarkan beberapa pengertian pajak di atas, terdapat beberapa ciri-ciri tentang pajak. Pertama, pajak merupakan pungutan yang dipaksakan. Kedua, pajak tidak mendapat kontraprestasi secara langsung. Ketiga, pajak untuk digunakan untuk keperluan Negara guna kemakmuran rakyat. Pengetahuan Pajak Pengetahuan pajak adalah proses di mana wajib pajak mengetahui tentang perpajakan dan mengaplikasikan pengetahuan itu untuk membayar pajak. Pengetahuan dan pemahaman peraturan perpajakan yang dimaksud adalah mengerti dan paham tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan (KUP) yang meliputi tentang bagaimana cara menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT), pembayaran, tempat pembayaran, denda dan batas waktu pembayaran atau pelaporan SPT (Resmi, 2009:69). Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan pajak adalah segala hal yang diketahui mengenai perpajakan. Kesadaran Wajib Pajak Berdasarkan Kamus Umum Bahasa Indonesia (2003:1008), kesadaran berarti keadaan tahu, mengerti dan merasa. Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kesadaran wajib pajak adalah keadaan merasa sebagai wajib pajak untuk melakukan kewajiban perpajakannya. Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kesadaran wajib pajak adalah keadaan merasa, mengerti akan tanggung jawab perpajakan yang dimiliki wajib pajak. Sanksi Pajak Pengertian sanksi menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (2003:1032) adalah tanggungan (tindakan-tindakan, hukuman, dsb) untuk memaksa orang menepati perjanjian atau menaati apa-apa yang sudah ditentukan. Purwono (2010:68) mengatakan, Sanksi merupakan pagar pembatas yang nyata bagi pelaksanaan suatu peraturan yang bermaterikan hak dan kewajiban. Sanksi merupakan wujud dari pelanggaran atas hak suatu pihak atau tidak dipenuhinya kewajiban yang telah ditentukan. Berdasarkan dari beberapa definisi sanksi di atas, maka dapat diartikan bahwa sanksi pajak adalah tindakan yang membuat orang untuk menaati peraturan perpajakan. Mardiasmo (2011:59) berpendapat, Sanksi pajak merupakan jaminan bahwa ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan (norma perpajakan) akan dituruti/dipatuhi. Dengan kata lain, sanksi pajak merupakan alat pencegah (preventif) agar wajib pajak tidak melanggar norma perpajakan. Berdasarkan beberapa pengertian sanksi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sanksi pajak adalah jaminan untuk wajib pajak supaya wajib pajak patuh terhadap aturan perpajakan. 2
3 Kepatuhan Wajib Pajak Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:849), kepatuhan berarti sifat patuh; ketaatan; tunduk atau patuh pada ajaran atau aturan. Definisi lain mengenai kepatuhan wajib pajakyang dikemukakan oleh Nurmantu (2003:148) yaitu Kepatuhan wajib pajak dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan di mana wajib pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak perpajakannya. Berdasarkan penjelasan di atas, maka kepatuhan wajib pajak adalah sikap patuh terhadap aturan perpajakan. Hipotesis Gambar 1: Model Hipotesis Sumber : Data diolah, 2015 H1 : pengetahuan pajak (X1), kesadaran wajib pajak (X2), dan sanksi pajak (X3) memiliki pengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi (Y). H2 : pengetahuan pajak (X1), kesadaran wajib pajak (X2), dan sanksi pajak (X3) memiliki pengaruh signifikan secara parsial terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi (Y). METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Explanatory (penelitian penjelasan) dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian Explanatory adalah penelitian yang bertujuan menelaah kausalitas antar variabel yang menjelaskan suatu fenomena tertentu (Zulganef, 2008:11). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Kepanjen sampai tahun 2014, yaitu sejumlah wajib pajak orang pribadi. Sampel yang didapatkan dari rumus Slovin adalah sebesar 100 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling, yaitu mengambil responden berdasarkan sampel secara kebetulan, yaitu siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data, dengan kriteria utamanya adalah wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Kepanjen (Sugiyono, 2011:77). Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner, dengan cara menyebarkan kepada responden, yaitu wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Kepanjen. Metode pengumpulan data yang kedua dengan menggunakan dokumentasi (Sugiyono, 2011: 142). Penelitian ini menggunakan metode analisis data deskriptif dan analisis data inferesnsial dengan menggunakan analisis regresi linier berganda(sugiyono, 2011: 147). Analisis regresi linier berganda harus diuji asumsi klasik terlebih dahulu. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Deskriptif Gambaran umum tentang responden diklarifikasikan berdasarkan jenis kelamindengan jumlah responden laki-laki sebanyak 50 orang dan responden perempuan berjumlah 50 orang. Responden berdasarkan usia, dengan responden yang berusia di bawah 30 tahun sebanyak 14 responden laki-laki dan 16 responden perempuan, responden yang berusia 30 sampai 40 tahun adalah sebanyak 13 responden laki-laki dan 16 responden perempian, responden yang berusia di atas 40 tahun adalah sebanyak 23 responden laki-laki dan 18 responden perempuan. Tingkat pendidikan formal terakhir, dan jenis pekerjaan. Responden dengan tingkat pendidikan SMA ialah sebanyak 36 responden, tingkat pendidikan D3 sebanyak 10 responden, tingkat pendidikan S1 sebanyak 49 responden, tingkat pendidikan S2 hanya 1 responden, dan pendidikan lainnya sebanyak 4 responden. Responden berdasarkan jenis pekerjaan PNS ialah sebanyak 12 responden, karyawan swasta sebanyak 53 responden, wiraswasta sebanyak 21 responden, responden dengan jenis pekerjaan lainnya sebanyak 11 responden, dan responden yang tidak memberi respon sebanyak 3 responden. Analisis Inferensial Hasil Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji normalitas merupakan suatu uji yang digunakan untuk menguji apakah variabel yang digunakan memiliki distribusi yang normal atau tidak. Hasil uji menunjukkan nilai dari koefisien Asymp. Sig (2-tailed) adalah 0,752 lebih besar dari pada nilai level of significant 0,05 sehingga data penelitian ini berdistribusi normal. 3
4 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas adalah suatu uji yang digunakan untuk menguji mengenai sama atau tidaknya suatu varians dari residual observasi yang satu ke observasi yang lain. Prosedur uji menggunakan uji scatter plot. Hasil uji menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak, baik di bagian atas angka nol pada sumbu Y maupun di bawah angka nol pada sumbu yang sama. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji Multikoliniearitas Multikolinieritas berarti adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari regresi. Ada tidaknya multikolinieritas dapat diuji menggunakan tolerance and variance inflation factor (VIF). Jika nilai VIF di bawah 10, maka tidak terjadi multikolinieritas antara variabel bebas. Hasil uji menunjukkan Nilai VIF dari variabel kesadaran wajib pajak (X2) sebesar 1,519, dan nilai VIF dari variabel sanksi pajak (X3) sebesar 1,130. Nilai VIF dari seluruh variabel bebas kurang dari 10, maka tidak terjadi multikoliniieritas pada regresi ini. Atau dapat juga dilihat dari nilai tolerance yang keseluruhan dari variabel bebas di atas nilainya lebih dari 0,10, sehingga tidak terjadi multikolinieritas. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah Y = 0, ,217 X1 + 0,240 X2 + 0,462 X3 + e 1) Konstanta sebesar 0,438 menyatakan bahwa nilai variabel Y (kepatuhan wajib pajak orang pribadi) sebesar 0,438 satuan dengan asumsi jika tidak ada nilai variabel X1 (pengetahuan pajak), X2 (kesadaran wajib pajak), dan X3 (sanksi pajak). 2) Nilai koefisien untuk variabel pengetahuan pajak (X1) sebesar 0,217. Hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan pengetahuan pajak berpengaruh signifikan dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak orang pribadi dan sebaliknya. 3) Nilai koefisien untuk variabel kesadaran wajib pajak (X2) sebesar 0,240. Hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan kesadaran wajib pajak berpengaruh signifikan dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak orang pribadi dan sebaliknya. 4) Nilai koefisien untuk variabel sanksi pajak (X3) sebesar 0,462. Hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan sanksi pajak berpengaruh signifikan dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak orang pribadi dan sebaliknya. Koefisien Determinasi Analisis Korelasi Ganda (R) digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen (pengetahuan pajak, kesadaran wajib pajak, dan sanksi pajak) dengan variabel terikat (kepatuhan wajib pajak orang pribadi). Besar R dalam penelitian ini sebesar 0,782 yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat antara pengetahuan pajak, kesadaran wajib pajak, dan sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Sarwoko (2007:197) menjelaskan, Koefisien determinasi (R 2 ) adalah koefisien yang diturunkan dari total variasi regresi yang terdiri dari variasi yang dapat dijelaskan dan variasi yang tak dapat dijelaskan. Dengan kata lain R 2 adalah proporsi variasi (perubahan) variabel dependen Y, yang dijelaskan oleh perubahanperubahan regresi atau variasi-variasi dari variabel-variabel independen. Nilai koefisien korelasi ditunjuk oleh angka 0 (nol) sampai dengan angka 1 (satu). Jika koefisien determinasi (R 2 ) menunjukkan angka nol maka variabel bebas (pengetahuan pajak, kesadaran wajib pajak, dan sanksi pajak) tidak berhubungan dan tidak mempengaruhi variabel terikatnya (kepatuhan wajib pajak orang pribadi). Jika koefisien determinasi (R 2 ) semakin mendekati angka 1 (satu), maka variabel terikatnya semakin berhubungan dengan variabel bebasnya. Hasil menunjukkan bahwa koefisien determinasi R square (R 2 ) adalah sebesar 0,611 = 61%. Artinya, pengetahuan pajak, kesadaran wajib pajak, dan sanksi pajak dapat menjelaskan 61% varian yang terjadi pada kepatuhan wajib pajak orang pribadi, dan selebihnya yaitu sebesar 39% dijelaskan oleh variabel lain di luar penelitian ini. Akan tetapi, Sarwoko (2007:198) menjelaskan bahwa, kecenderungan R 2 akan selalu bertambah besar apabila ditambahkan sebuah variabel baru di dalam regresi dan ini bisa menyesatkan. Sementara R 2 (adjust R 2 ) tidak selalu, jika variabel baru relevan maka R 2 akan bertambah besar, namun jika tidak relevan, maka R 2 tidak akan bertambah atau mungkin malah turun. Nilai R 2 adalah sebesar 0,599 = 59 %, sehingga sebesar 59% perubahan kepatuhan wajib pajak orang pribadi dijelaskan oleh perubahanperubahan dalam pengetahuan pajak, kesadaran wajib pajak, dan sanksi pajak. Sementara sebesar 41% perubahan kepatuhan wajib pajak orang pribadi dijelaskan oleh perubahan pada variabelvariabel lain di luar model regresi berganda. 4
5 Pengujian Hipotesis Uji Bersama-sama (Uji F) Uji bersama-sama atau uji F digunakan untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel terikatnya. Rumus hipotesisnya adalah sebagai berikut: H0 = 0 variabel bebas tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat. H1 0 variabel bebas mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Pengujian bersama-sama dilakukan dengan cara membandingkan besarnya nilai Fhitung dengan Ftabel. Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak.jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Selain menggunakan cara tersebut, pengujian juga dapat dilakukan dengan membandingkan nilai signifikansi. Jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Jika signifikansi > 0,05 maka maka H0 diterima dan H1 ditolak. Diketahui bahwa Fhitung sebesar 50,220 > Ftabel sebesar 2,70 (df1 = k = 3, df2 = n-k-1= = 96), dengan k adalah jumlah variabel bebas, dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini berarti hipotesis alternatif yaitu H1 diterima dan H0 ditolak. Artinya, secara bersama-sama variabel pengetahuan pajak (X1), kesadaran wajib pajak (X2), dan sanksi pajak (X3) berpengaruh secara bersama-sama dan signifikan terhadap variabel kepatuhan wajib pajak orang pribadi (Y). Uji Parsial (Uji t) Uji parsial atau uji t digunakan untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh masingmasing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Rumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut: H0 = 0 variabel bebas tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadapvariabel terikat. H1 0 variabel bebas mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Pengujian parsial dilakukan dengan cara membandingkan besarnya nilai thitung dengan ttabel. Jika thitung < ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Selain menggunakan cara tersebut, pengujian juga dapat dilakukan dengan membandingkan nilai signifikansi. Jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Jika signifikansi > 0,05 maka maka H0 diterima dan H1 ditolak. Nilai ttabel dengan taraf signifikansi 0,05 dan df = 96 adalah sebesar 1,98. Nilai df diperoleh dari n-k-1, dimana n adalah banyaknya observasi, dan k adalah jumlah variabel bebas (Yusri, 2013:277), jadi besar df = n-k-1 = = 96. Pengujian hipotesis masing-masing adalah sebagai berikut: Variabel Pengetahuan Pajak (X1) Besarnya thitung variabel X1 terhadap variabel Y adalah sebesar 3,761. Artinya thitung> ttabel (3,761 > 1,98). Nilai signifikansinya 0,000 < 0,05. Berarti hipotesis H0 ditolak dan H1 diterima. Dapat disimpulkan bahwa variabel X1 (Pengetahuan pajak) berpengaruh secara parsial terhadap variabel Y (kepatuhan wajib pajak orang pribadi) dengan nilai signifikan < 0,05 yang berarti berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Y. Variabel Kesadaran Wajib Pajak (X2) Besarnya thitung variabel X2 terhadap variabel Y adalah sebesar 3,773. Artinya thitung > ttabel (3,773 > 1,98). Nilai signifikansinya 0,000 < 0,05. Berarti hipotesis H0 ditolak dan H1diterima. Dapat disimpulkan bahwa variabel X2 (kesadaran wajib pajak) berpengaruh secara parsial terhadap variabel Y (kepatuhan wajib pajak orang pribadi) dengan nilai signifikan < 0,05 yang berarti berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Y. Variabel Sanksi Pajak (X3) Besarnya thitung variabel X1 terhadap variabel Y adalah sebesar 6,761. Artinya thitung > ttabel (6,761 > 1,98). Nilai signifikansinya 0,000 < 0,05. Berarti hipotesis H0 ditolak dan H1 diterima. Dapat disimpulkan bahwa variabel X3 (Sanksi pajak) berpengaruh secara parsial terhadap variabel Y (kepatuhan wajib pajak orang pribadi) dengan nilai signifikan < 0,05 yang berarti berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Y. Hasil dari uji parsial dapat diketahui variabel manakah yang menjadi variabel dominan dengan melihat koefisien beta yang terbesar, yaitu ada pada variabel sanksi pajak (X3) sebesar 0,458, dengan demikian variabel dominan dalam penelitian ini adalah variabel sanksi pajak (X3). Pembahasan Pengaruh Bersama-sama antara Variabel Pengetahuan Pajak (X1), Kesadaran Wajib Pajak (X2), dan Sanksi Pajak (X3) terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Y) Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel pengetahuan pajak (X1), kesadaran wajib pajak (X2), dan sanksi pajak (X3) secara bersama-sama memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel kepatuhan wajib pajak orang pribadi (Y). Hal ini dapat dilihat melalui nilai sig. sebesar 0,000. Jika dibandingkan dengan α = 0,05, nilai sig. lebih kecil daripada α, yaitu 0,000 < 0,05. Artinya, H0 ditolak dan H1 5
6 diterima. Dengan demikian, hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan pajak, kesadaran wajib pajak, dan sanksi pajak berpengaruh secara bersamasama dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Kepanjen. Pengaruh Pengetahuan Pajak (X1) terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Y) Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa besarnya thitung variabel X1 terhadap variabel Y adalah sebesar 3,761 > 1,98. Dengan demikian, H0 ditolak dan H1 diterima, yang memberikan kesimpulan bahwa pengetahuan pajak berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Kepanjen. Pengetahuan pajak adalah proses di mana wajib pajak mengetahui tentang perpajakan dan mengaplikasikan pengetahuan itu untuk membayar pajak. Pengetahuan dan pemahaman peraturan perpajakan yang dimaksud adalah mengerti dan paham tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan (KUP) yang meliputi tentang bagaimana cara menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT), pembayaran, tempat pembayaran, denda dan batas waktu pembayaran atau pelaporan SPT (Resmi, 2009:69). Berdasarkan hasil penelitian oleh Witono (2008:8), menunjukkan bahwa secara parsial, pengetahuan pajak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak (X2) terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Y) Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa besarnya thitung variabel X2 terhadap variabel Y adalah 3,773 > 1,98, dan nilai signifikansi 0,000 > 0,05. Dengan dmikian, H0 ditolak dan H1 diterima, yang memberikan kesimpulan bahwa kesadaran wajib pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Kepanjen. Rendahnya kesadaran wajib pajak dapat berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Penelitian oleh Arum (2012:66) menunjukkan bahwa secara parsial, kesadaran wajib pajak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Pengaruh Sanksi Pajak (X3) terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Y) Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa besarnya thitung variabel X3 terhadap variabel Y adalah 6,761 > 1,98. Dengan demikian, H0 ditolak dan H1 diterima, yang memberikan kesimpulan bahwa sanksi pajak berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Kepanjen. Artinya, apabila sanksi pajak ditingkatkan, maka kepatuhan wajib pajak orang pribadi akan ikut meningkat. Penelitian oleh Arum (2012:68) menunjukkan bahwa secara parsial, sanksi pajak berpengaruh dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Pengetahuan pajak, kesadaran wajib pajak, dan sanksi pajak berpengaruh secara sendirisendiri terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Kepanjen, sehingga dengan peningkatan pengetahuan pajak, kesadaran wajib pajak, atau sanksi pajak, maka kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Kepanjen juga akan meningkatkan. Pengetahuan pajak, kesadaran wajib pajak, dan sanksi pajak berpengaruh secara bersamasama terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Kepanjen, sehingga dengan peningkatan pengetahuan pajak, kesadaran wajib pajak, dan sanksi pajak secara bersama-sama, maka kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Kepanjen juga akan meningkatkan. Saran 1. KPP Pratama Kepanjen sebaiknya memberikan edukasi mendalam secara intensif kepada wajib pajak orang pribadi tentang pelanggaran apa saja yang dapat dikenakan sanksi pidana, supaya mereka dapat mencegah hal-hal yang dapat mengarah kepada sanksi pidana. Misalnya dengan cara memberikan konsultasi ketika wajib pajak melaporkan SPT. 2. KPP Pratama Kepanjen sebaiknya mengadakan sosialisasi secara intensif dan pemahaman mengenai kewajiban perpajakan kepada calon wajib pajak supaya mereka dapat dengan sukarela untuk mendaftarkan diri sebagai wajib pajak. 3. KPP Pratama Kepanjen sebaiknya lebih memotivasi dan memahamkan tentang kewajiban perpajakan kepada wajib pajak orang pribadi supaya mereka dapat melaporkan SPT dengan lebih sukarela. 6
7 4. KPP Pratama Kepanjen sebaiknya mengarahkan atau membimbing wajib pajak orang pribadi untuk menyelenggarakan pembukuan / pencatatan secara intensif, sehingga wajib pajak orang pribadi dapat melaksanakan kewajiban perpajakan dengan baik DAFTAR PUSTAKA Arum, Harjanti Puspa (2012). Pengaruh Kesadaran Wajjib Pajak, Pelayanan Fiskus, dan Sanksi Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Kegiatan Usaha dan Pekerjaan Bebas (Studi di Wilayah KPP Pratama Cilacap). Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang. Mardiasmo (2011). Perpajakan Edisi Revisi Yogyakarta: Andi Offset. Muliari, Ni Ketut dan Putu Ery Setiawan (2011). Pengaruh Persepsi Tentang Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Wajib Pajak pada Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Timur. Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, Bali. Nurmantu, Safri (2003). Pengantar Perpajakan, edisi 2. Jakarta: Granit. Purwono, Herry (2010). Dasar-dasar Perpajakan dan Akuntansi Pajak. Jakarta:Erlangga. Resmi, Siti (2011). Perpajakan. Teori dan Kasus. Buku 1. Jakarta: SalembaEmpat. Republik Indonesia (2007). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Perubahan Ketiga atas Undangundang Nomor 6 tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Jakarta. Sarwoko (2007). Statistik Inferensi untuk Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: ANDI. Suandy, Erly (2011). Hukum Pajak Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat. Sugiyono (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, CV. Witono, Banu (2008). Peranan Pengetahuan Pajak pada Kepatuhan Wajib Pajak (Studi di KPP Surakarta). Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah, Surakarta. Diakses pada 24 November Yusri (2013). Statistika Sosial (Aplikasi dan Interpretasi). Yogyakarta: Graha Ilmu. Zulganef (2008). Metode Penelitian Sosial & Bisnis Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu. 7
PENGARUH TANGGUNG JAWAB MORAL, KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN KUALITAS PELAYANAN PADA KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
PENGARUH TANGGUNG JAWAB MORAL, KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN KUALITAS PELAYANAN PADA KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (Studi Empiris Pada KPP Pratama Klaten) NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : Pengetahuan Perpajakan, Modernisasi Perpajakan, Kesadaran dan Kepatuhan Wajib Pajak. ABSTRACT
PENGARUH PENGETAHUAN PERPAJAKAN, MODERNISASI SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURABAYA KARANG PILANG Nindy Pravitasari,
Lebih terperinciSEPTIA MORY Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, 2015 ABSTRAK
PENGARUH PELAYANAN FISKUS, SANKSI PERPAJAKAN, SOSIALISASI PERPAJAKAN, KESADARAN WAJIB PAJAK DAN KONDISI KEUANGAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi pada Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Kegiatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek atau Subyek Penelitian Obyek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek atau Subyek Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP) di KPP Pratama Surakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh WP OP yang
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO ISSN:
PENGARUH PENERAPAN E-SYSTEM PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN (STUDI KASUS DI KPP PRATAMA SURAKARTA) Irma Indrianti, Suhendro, Endang Masitoh Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas
Lebih terperinciJannatul Maghfiroh Siti Ragil Handayani Sri Sulasmiyati
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA PENERIMAAN PAJAK (STUDI PADA WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DAN BADAN DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA TUBAN)
Lebih terperinciPROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
SKRIPSI PENGARUH PERSEPSI WAJIB PAJAK TENTANG SANKSI PERPAJAKAN DAN KESADARAN TERHADAP KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA TEBING TINGGI OLEH ZETYA NOVIANA
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut :
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Hasil Jawaban Responden 4.1.1 Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak Variabel kepatuhan wajib pajak memiliki tiga buah indikator yang dijelaskan terdiri
Lebih terperinciFari et al, Pengaruh Persepsi Wajib Pajak tentang Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Wajib Pajak...
1 Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Tentang Sanksi Perpajakan Dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pamekasan (The Influence Of Perceptions
Lebih terperinciPENGARUH SELF ASSESSMENT SYSTEM DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KPP PRATAMA GARUT
Program Studi Akuntansi S1 dan D3 Fakultas Ekonomi, Universitas Garut EISSN: 2527-6948 PENGARUH SELF ASSESSMENT SYSTEM DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KPP PRATAMA GARUT Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Pada penelitian ini hanya mencakup dalam bidang analisis perpajakan. Objek penelitian ini yaitu pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Tanah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek atau Subjek Penelitian Subjek yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Magelang. Sampel penelitian ini adalah Wajib Pajak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Objek penelitian yang digunakan adalah wajib pajak di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama di wilayah Klaten sebagai lokasi penyebaran kuisioner dalam mengetahui
Lebih terperinciPENGARUH PEMAHAMAN TENTANG PAJAK, PELAYANAN PEMBAYARAN PAJAK DAN MODERNISASI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI KABUPATEN TULUNGAGUNG
PENGARUH PEMAHAMAN TENTANG PAJAK, PELAYANAN PEMBAYARAN PAJAK DAN MODERNISASI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI KABUPATEN TULUNGAGUNG Oleh: Bimanda Yuswandono, 1 Drs. Kuspandi, Ak.. 2, Penelitian
Lebih terperinciJurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis Vol. 10, No. 2, November 2017, Jurnal Politeknik Caltex Riau
Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis Vol. 10, No. 2, November 2017, 51-60 51 Jurnal Politeknik Caltex Riau http://jurnal.pcr.ac.id Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus dan Penerapan Sistem
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purwokerto.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN C. Deskripsi Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden yang telah ditentukan yaitu responden Wajib Pajak Orang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purworejo. Dalam penelitian ini subjek yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Populasi adalah seluruh unsur atau elemen yang menjadi objek dalam penelitian yang akan dilakukan. Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak
Lebih terperinciData Deskriptif Keterangan Jumlah %
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Gambaran umum responden dapat dilihat melalui profil responden. Profil responden pada penelitian ini meliputi kepemilikan NPWP, jenis kelamin, usia,
Lebih terperinciCindy Jotopurnomo dan Yenni Mangoting Program Akuntansi Pajak Program Studi Akuntansi Universitas Kristen Petra ABSTRAK
Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan Fiskus, Sanksi Perpajakan, Lingkungan Wajib Pajak Berada terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di Surabaya Cindy Jotopurnomo dan Yenni Mangoting
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN G. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dikategorikan sebagai metode survey dan data penelitian yang didapat menggunakan instrumen kuesioner.
Lebih terperinciInggrid Grace Manuputty Swanto Sirait. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
PENGARUH PENGETAHUAN PERPAJAKAN DAN PENERAPAN SELF ASSESMENT SYSTEM TERHADAP KESADARAN WAJIB PAJAK SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KPP PRATAMA JAKARTA PANJARINGAN Inggrid Grace Manuputty
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel-variabel penelitian dan definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 3.1.1.
Lebih terperinci(jumlahnya lebih sedikit daripada populasinya). Teknik sampling yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (field research), karena penulis terlibat langsung dalam penelitian. Field research adalah
Lebih terperinciSTUDI EMPIRIS PERILAKU KEPATUHAN PAJAK PADA WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (STUDI PADA KPP PARATAMA PAMEKASAN)
STUDI EMPIRIS PERILAKU KEPATUHAN PAJAK PADA WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (STUDI PADA KPP PARATAMA PAMEKASAN) Astri Furqani, S.E., M.Ak. 1 Norsain, S.E., M.Ak.2 2 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian dirancang melalui langkah-langkah penelitian dari mulai operasional variable, penentuan jenis dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kembangan yang beralamat Jalan Arjuna Utara No. 87 Gedung Guna Group, Jakarta
Lebih terperinciPENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENGETAHUAN PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN DAN AKUNTABILITAS PELAYANAN PUBLIK PADA KEPATUHAN WAJIB PAJAK KENDARAAN BERMOTOR
PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENGETAHUAN PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN DAN AKUNTABILITAS PELAYANAN PUBLIK PADA KEPATUHAN WAJIB PAJAK KENDARAAN BERMOTOR Ketut Evi Susilawati 1 Ketut Budiartha 2 1 Fakultas
Lebih terperinciIsro i, dan Nur Diana. Jurusan Akuntansi Program S1. Universitas Islam Malang. Abstract
PENGARUH PENERAPAN E-SYSTEM PERPAJAKAN TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DALAM MEMBAYAR PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA KEPANJEN Isro i, dan Nur Diana Mochizro@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tiga Kantor Pelayanan Pajak (KPP) yang terdiri dari dua di wilayah Jakarta Barat dan satu di wilayah Tangerang.
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS ( STUDI KASUS PADA KPP PRATAMA KARANGANYAR ) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB III METODA PENELITIAN
BAB III METODA PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Klaten. Obyek penelitian digunakan sebagai wilayah
Lebih terperinciBAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN
BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam dalam penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai
Lebih terperinciPENGARUH KEPATUHAN WAJIB PAJAK DAN PEMERIKSAAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PPH PASAL 25/29 WAJIB PAJAK BADAN PADA KPP PRATAMA DENPASAR TIMUR
PENGARUH KEPATUHAN WAJIB PAJAK DAN PEMERIKSAAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PPH PASAL 25/29 WAJIB PAJAK BADAN PADA KPP PRATAMA DENPASAR TIMUR MARIA M. RATNA SARI 1 NI NYOMAN AFRIYANTI Jurusan Akuntansi, Fakultas
Lebih terperinciFITRIANI SARAGIH Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara ABSTRAK
PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PEMAHAMAN PERATURAN PERPAJAKAN DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (PADA KPP PRATAMA MEDAN KOTA) FITRIANI SARAGIH Universitas Muhammadiyah Sumatera
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah DKI Jakarta dalam waktu 6 bulan yaitu dimulai pada bulan Maret 2016 sampai bulan Agustus 2016. Sasaran dari
Lebih terperinciOleh: Joni Rochmany Yanto Caecilia Rosma Widiyohening ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH PEMAHAMAN PERATURAN PERPAJAKAN DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA PURWOREJO Oleh: Joni Rochmany Yanto Caecilia Rosma Widiyohening
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. negara yang dibayar oleh masyarakat sebagai iuran yang pemungutannya dapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan yang utama bagi sebuah negara yang dibayar oleh masyarakat sebagai iuran yang pemungutannya dapat dipaksakan
Lebih terperinciPENGARUH PENGHINDARAN PAJAK DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi pada Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tegal)
PENGARUH PENGHINDARAN PAJAK DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi pada Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tegal) Shinung Sakti Hantoyo Kertahadi Siti Ragil Handayani Program
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. variabel. Yang menjadi objek penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kausalitas yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan serta pengaruh antara dua variabel atau lebih
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Grogol Petamburan Jakarta Barat merupakan salah satu kecamatan di wilayah Jakarta Barat, wilayah ini tidak hanya digunakan sebagai kawasan tempat tinggal namun
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS LAYANAN PETUGAS TEMPAT PELAYANAN TERPADU DAN TINGKAT PEMAHAMAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK
PENGARUH KUALITAS LAYANAN PETUGAS TEMPAT PELAYANAN TERPADU DAN TINGKAT PEMAHAMAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi pada Wajib Pajak di Wilayah KPP Pratama Surabaya Wonocolo) Yuanita Ayu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Cirebon. Subyek dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi atau Badan
Lebih terperinciPENGARUH PENGHINDARAN PAJAK DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (STUDI PADA WAJIB PAJAK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA TEGAL)
PENGARUH PENGHINDARAN PAJAK DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (STUDI PADA WAJIB PAJAK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA TEGAL) PENGARUH PENGHINDARAN PAJAK DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP
Lebih terperinciMuslikhatul Ummah Fakultas Ekonomi Universitas Dian Nuswantoro, Semarang, Indonesia
1 PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PAJAK, PENGETAHUAN PERPAJAKAN DAN PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DI KABUPATEN SEMARANG Muslikhatul Ummah Fakultas Ekonomi Universitas
Lebih terperinci28 Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Maka variabel
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu Penelitian ini dilakukan pada tanggal 23 sampai 24 Februari 2017 dan bertempat pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kebon Jeruk Satu yang beralamat
Lebih terperinciPENGARUH TAX CONSCIOUNESS, TAX HONESTY, TAX MINDEDNESS, TAX DISCLIPNE TERHADAP TINGKAT TAX COMPLIENCE
PENGARUH TAX CONSCIOUNESS, TAX HONESTY, TAX MINDEDNESS, TAX DISCLIPNE TERHADAP TINGKAT TAX COMPLIENCE Agustina Betty, Retno Wulandari, Eris Dianawati Universitas Kanjuruhan Malang erisdianawati@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak terdaftar di
26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak terdaftar di KPP Pratama Tanjung Karang. Sampel yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Waktu dalam penelitian ini adalah 2 bulan yaitu bulan April sampai
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu dalam penelitian ini adalah 2 bulan yaitu bulan April sampai dengan bulan Mei 2017, untuk menyebarkan kuisioner kepada responden, dan tempat
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Satistik deskriptif masing masing variabel penelitian ini ditampilkan untuk mempermudah dalam mengetahui tanggapan umum responden terhadap
Lebih terperinciJurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia ABSTRACT
PENGARUH MODERNISASI SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN, MOTIVASI WAJIB PAJAK, DAN TINGKAT KEPERCAYAAN PADA PEMERINTAH DAN HUKUM TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK 1 I Ni Luh Arismayani, 1 I Gede Adi Yuniarta,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan April sampai bulan Juni 2017 di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Cengkareng Jakarta di Jalan. Lkr. Luar No.10A,
Lebih terperinciNi Ketut Muliari Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Putu Ery Setiawan Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Udayana
PENGARUH PERSEPSI TENTANG SANKSI PERPAJAKAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK PADA KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA DENPASAR TIMUR Ni Ketut Muliari Jurusan Akuntansi,
Lebih terperinciDhiyas Mastungkara, Juli Ratnawati 1
PENGARUH PERSEPSI PELAKSANAAN SENSUS PAJAK NASIONAL DAN KESADARAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KPP PRATAMA SEMARANG BARAT Dhiyas Mastungkara, Juli Ratnawati 1 Jurusan Akuntansi
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Kualitas Pelayanan Fiskus, Ketegasan Sanksi Perpajakan, Meningkatkan Penerimaan Pajak PPh Pasal 21. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengetahuan tentang kualitas pelayanan fiskus, dan ketegasan sanksi perpajakan untuk meningkatkan penerimaan pajak PPh Pasal 21. Variabel independen
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan terhadap Wajib Pajak yang berada di wilayah
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Perusahaan Sampel 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap Wajib Pajak yang berada di wilayah Kabupaten Boyolali Jawa Tengah. Responden yang berpartisipasi
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA.
63 DAFTAR PUSTAKA http://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/tabel-f-0-05.pdf jurnal jurusan ilmu administrasi bisnis Pengaruh Pelayanan Fiskus dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Hana
Lebih terperinciBAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian
42 BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian peneliti. Menurut Jogiyanto (2007 : 61), objek penelitian adalah
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PEKERJA BEBAS PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA KOTA
PENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PEKERJA BEBAS PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA KOTA BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas
Lebih terperinciJudul : Pengaruh Pemahaman Peraturan Perpajakan,
Judul : Pengaruh Pemahaman Peraturan Perpajakan, Kualitas Pelayanan Fiskus dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Tingkat Kepatuahn Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tabanan. Nama
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN. Jurnal yang Berjudul
LEMBAR PENGESAHAN Jurnal yang Berjudul PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK DAN TINGKAT PENGHASILAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHA WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA DI KOTA GORONTALON NURZEIN
Lebih terperinciJURNAL HUMANIORA
PENGARUH PEMERIKSAAN DAN PELAKSANAAN SELF ASSESMENT SYSTEM TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA BANDA ACEH Cut Delsie Hasrina 1, Yusri 2, Nona Maulina
Lebih terperinciPENGARUH MODERNISASI ADMINISTRASI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KOTA MALANG
PENGARUH MODERNISASI ADMINISTRASI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KOTA MALANG Oleh: Arruuman Nurfanani, 1) Tubandrijah Herawati, SE., MM., Ak 2), Penelitian ini bertujuan: 1)
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif a. Analisis Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Timur. Subjek dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak yang melaporkan
BAB III METODE PENELITIAN 1. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian yang digunakan adalah Dinas Pendapatan. Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Belitung Timur. Subjek dalam penelitian
Lebih terperinciYudi Hariyanto Suhadak Siti Ragil H Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRAK
PENGARUH JUMLAH WAJIB PAJAK, JUMLAH SURAT SETORAN PAJAK, DAN JUMLAH SURAT PEMBERITAHUN MASA TERHADAP JUMLAH PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN BADAN (Studi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Utara Periode
Lebih terperinciABSTRACT. perseptions taxpayer, knowledge taxpayer, sanctions land and building tax, and obedience to pay in land and building tax.
ABSTRACT This study aims to analyze the factors that affect the taxpayer awareness of land and building tax towards obedience to pay in land and building tax at Nyengseret Village. Samples in this study
Lebih terperinciBerikut sebuah penelitian:
Berikut sebuah penelitian: pengaruh kesadaran membayar pajak, pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan, persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan dan pelayanan fiskus terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-undang, dengan tidak mendapatkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian, lokasi penelitian sangat penting untuk mengetahui letak yang sebenarnya. Lokasi yang di teliti untuk mendapatkan hasil yang dapat
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data Pada penelitian ini, penulis melakukan survei di KPP Pratama Cempaka Putih, dan penulis memperoleh data pertumbuhan jumlah Wajib Pajak
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Dari 12 KPP Pratama yang ada di wilayah Jakarta Selatan, hanya 4 KPP yang bersedia untuk mengisi kuesioner. Data kuesioner yang berhasil
Lebih terperinciKEVIN HENDRO. (Universitas Bina Nusantara) ABSTRAK
PENGARUH SOSIALISASI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT UNTUK MEMBANTU MEMENUHI KEWAJIBAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK DI DAERAH KPP PRATAMA JAKARTA KEBON JERUK SATU KEVIN HENDRO (Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Di Jalan Lingkar Selatan, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55183. B. Jenis
Lebih terperinci*1 2 3
PENGARUH PENERAPAN e-spt TERHADAP EFISIENSI PELAPORAN SPT WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI USAHAWAN(STUDI KASUS: WAJIB PAJAK TERDAFTAR DI KPP PRATAMA ILIRBARAT 1 PALEMBANG) 1 Peggy Valencya *1, Betri Sirajuddin
Lebih terperinciDisusun Oleh: Siti Rahayu
PENGARUH TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DAN PEMERIKSAAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PPH BADAN PASAL 25 PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURABAYA RUNGKUT SKRIPSI Disusun Oleh: Siti Rahayu 01113080
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. rentang waktu selama 9 tahun yaitu periode Data diperoleh
36 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah negara Indonesia dengan rentang waktu selama 9 tahun yaitu periode 2004 2012. Data diperoleh dari KPP Pratama
Lebih terperinciPENGARUH PEMERIKSAAN PAJAK, KESADARAN, KUALITAS PELAYANAN PADA TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN
ISSN : 2302 8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 9.2 (2014) : 505-514 PENGARUH PEMERIKSAAN PAJAK, KESADARAN, KUALITAS PELAYANAN PADA TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN IGA. Cahaya Shinta Dewi 1
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO ISSN:
PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PELAYANAN FISKUS, DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI Puji Rahayu 1,Anita Wijayanti 2,Suhendro 3 Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian Fungsi analisis deskriptif adalah untuk memberikan gambaran umum tentang data yang telah diperoleh. Gambaran umum ini bisa menjadi acuan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Rambah Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu pada tahun 2013. 3.2 Jenis dan Sumber Data 3.2.1 Data Primer
Lebih terperinciOleh: Dwi Sudaryati 1), Gerlan Hehanusa 1) UPN Veteran Yogyakarta ABSTRACT
PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESMENT SYSTEM DAN KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA Oleh: Dwi Sudaryati 1), Gerlan Hehanusa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. perpajakan, kepatuhan wajib pajak dan kinerja penerimaan pajak. Sumber data
BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian studi kasus yaitu penelitian yang menggunakan kuesioner berupa daftar pertanyaan
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. pembayaran pajak kendaraan bermotor di lima samsat yang ada di DIY
BAB IV HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan data primer berupa kuisioner yang dibagikan kepada 100 responden yaitu wajib pajak yang melakukan
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN E-SPT TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MELAPORKAN SPT
ANALISIS PENERAPAN E-SPT TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MELAPORKAN SPT Septiani Fransisca Universitas Bina Darma Abstract This study aimed to analyze the influence of e-spt as the Taxpayer
Lebih terperinciOleh: Andri Christian Ginting. Dosen Pembimbing: Drs. Jimmy Andrianus SE., MM., Ak ABSTRAKSI
ANALISIS PENGARUH KESADARAN PERPAJAKAN, SIKAP RASIONAL, LINGKUNGAN, SANKSI DENDA DAN SIKAP FISKUS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (STUDI PADA WILAYAH KPP KOTA MALANG) Oleh: Andri Christian Ginting Dosen
Lebih terperinciHarris Topowijono Sri Sulasmiyati
Pengaruh Self Assessment System dan Pemeriksaan Pajak terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) (Studi pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang Periode 2012-2014) Harris Topowijono Sri Sulasmiyati (PS
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGUJIAN. dikumpulkan, dan pembahasan dari hasil penelitian data tersebut. Bagian yang akan
BAB IV HASIL PENGUJIAN 4.1 Hasil Penelitian Dalam bab ini diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data yang berhasil dikumpulkan, dan pembahasan dari hasil penelitian data tersebut. Bagian yang akan dibicarakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Hotel Bintang 2 sampai dengan 4 yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Sebelum data hasil kuesioner penelitian dianalisis lebih lanjut, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA SPBU
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA SPBU 44.594.02 JEPARA) PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut karena Universitas Mercu Buana Jakarta merupakan salah satu universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. November 2007 berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 132/PMK.01/2006
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian KPP Kabupaten Sidoarjo Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sidoarjo Barat dibentuk pada tanggal 27 November 2007 berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 132/PMK.01/2006
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Setelah melalui beberapa tahap kegiatan penelitian, dalam bab IV ini diuraikan analisis hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Analisis
Lebih terperinciPengaruh Self Assessment System terhadap Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (Studi pada KPP Pratama Singosari Malang)
Pengaruh Self Assessment System terhadap Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (Studi pada KPP Pratama Singosari Malang) Melisa LD. Sadiq Srikandi Kumadji Achmad Husaini (PS Perpajakan, Jurusan Administrasi
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian Jumlah karyawan operasional Angkasa Pura II Bandara Soekarno Hatta adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas pemadam
Lebih terperinci