Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Universitas Brawijaya 2) Staf Pengajar Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Universitas Brawijaya *

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Universitas Brawijaya 2) Staf Pengajar Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Universitas Brawijaya *"

Transkripsi

1 ANALISIS VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KINERJA USAHA AGROINDUSTRI YANG DIKELOLA KELOMPOK WANITA TANI (KWT) (STUDI KASUS USAHA AGROINDUSTRI KELOMPOK WANITA TANI DI KABUPATEN BOJONEGORO) Variables Analysis Which is influencing Agroindustry Business Performance Who Managed By Women Farmers Group (Agroindustry Bussiness Case Study of Women Farmers Group in Bojonegoro City) Fatma Kurniawati 1)*. Imam santoso 2). Siti Asmaul Mustaniroh 2) 1) Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Universitas Brawijaya 2) Staf Pengajar Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Universitas Brawijaya * kurniawati_fatma@yahoo.co.id Abstrak Wanita tani memerankan peranan penting dalam keterlibatannya pada kegiatan agroindustri, sehingga perlu diberdayakan secara optimal. Kelompok Wanita Tani (KWT) merupakan salah satu wadah untuk memberdayakan masyarakat. Tujuan penelitian ini mengetahui variabel-variabel yang berpengaruh terhadap kinerja KWT di sektor agroindustri, selanjutnya dapat dilakukan perbaikan yang tepat untuk pemberdayaannya sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja KWT yang akan berimplikasi pada pendapatan dan kesejahteraan rumah tangga KWT. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian menunjukkan pengaruh kinerja usaha agroindustri dapat dimodelkan dengan persamaan Y 2 = X X X Y 1. Variabel kebijakan pemerintah, kualitas SDM dan pemberdayaan berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja usaha agroindustri dengan t hitung 1.96 (α = 0.05 df = 99), sedangkan pasar kompetitif berpengaruh positif tidak signifikan. variabel yang mempengaruhi kinerja usaha agroindustri terbesar adalah pemberdayaan. Pengaruh tidak signifikan pada pasar kompetitif dapat menjadi saran bagi KWT di Kabupaten Bojonegoro untuk melakukan pengembangan produk dengan inovasi sehingga dapat bersaing pada pasar kompetitif. Kata kunci : Agroindustri, Kinerja, KWT,, PLS Abstract Women farmers give an important role in their involvement at agroindustry activity, so that necessary empowered optimaly. Women farmers group (WFG) is one of assosiation for public empowerment. The purpose of this research is to know about variables has effect to WFG s performance in agroindustrys sector, then it can get well repairment for their empowerment so that it has expected to increase WFG s performance who will implication for income and welfare of WFG s household. The method in this study uses Partial Least Square (PLS). The result from this research showed influence of agroindustry bussiness performance could be modeled with equation Y 2 = X X X Y 1. Goverments policy variables, human resources quality and empowerement gave significant positive influence toward agroindustry bussiness performance with t arithmetic 1.96 (α = 0.05, df= 99), meanwhile competitive market gave unsignificant positive influence.variables which influencing to agroindustry bussiness performancefor mostly is empowerement. Influence is unsignificant at competitive market can be offer for WFG in Bojonegoro s city to do developmental product with inovation so it can compete in competitive markets. Keywords : Agroindustry, Performance, WFG, Empowerment, PLS PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang mata pencaharian mayoritas penduduknya di bidang pertanian. Sektor pertanian sebagai andalan perekonomian nasional, kondisi ini harus didukung dengan adanya keterkaitan antara sektor pertanian dengan sektor industri. Agroindustri dapat menjadi pintu masuk proses transformasi struktur ekonomi dari pertanian ke industri. Pengembangan agroindustri yang baik dapat meningkakan produktifitas hasil olahan pertanian sehingga dapat mendukung peningkatan jumlah industri dalam bidang agroindustri, peningkatan jumlah ekspor produk lokal, peningkatan jumlah penyerapan tenaga kerja. Salah satu faktor penggerak dalam pembangunan pertanian adalah sumber daya manusia (wanita tani). Menghasilkan produk agribisnis yang berdaya saing tinggi diperlukan tenaga kerja (SDM) yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik. Wanita sebagai salah satu sumber tenaga kerja dalam keluarga harus diberdayakan dalam rangka meningkatkan potensi dan kemampuannya. Kelompok Wanita Tani (KWT) merupakan salah satu wadah untuk memberdayakan wanita tani. KWT dimultifungsikan menjadi media pembelajaran anggota sekaligus proses tukar menukar informasi,

2 pengetahuan dan sikap. KWT merupakan suatu bentuk kelembagaan petani yang para anggotanya terdiri dari para wanita-wanita yang terlibat dalam kegiatan pertanian, khususnya dalam hal ini berperan dalam usaha produktif hasil pertanian (Yaningwati, 2007). Sumberdaya wanita tani merupakan salah satu potensi yang besar dalam menyumbang tenaga kerja pada kegiatan produksi. Wanita tani memegang peranan penting dalam keterlibatannya pada kegiatan agroindustri, sehingga perlu diberdayakan secara optimal. dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dan memperluas akses terhadap suatu kondisi, hal tersebut untuk mendorong kemandirian yang berkelanjutan (Elizabeth, 2007). Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dari itu perlu diketahui variabel-variabel yang berpengaruh terhadap kinerja kelompok wanita tani di sektor agroindustri. Hasilnya kemudian akan digunakan untuk perbaikan yang tepat untuk pemberdayaannya sehingga dapat meningkatkan kinerja KWT yang akan berimplikasi pada pendapatan dan kesejahteraan rumah tangga wanita tani. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Februari 2015 hingga April 2015 di Usaha Agroindustri yang Dikelola Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kabupaten Bojonegroro. Pengolahan data dilakukan di Laboratorium Manajemen Agroindustri, Jurusan Teknologi Induatri Pertanian, Universitas Brawijaya Malang. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kuesioner, wawancara, dokumentasi dan observasi. Populasi merupakan kumpulan dari keseluruhan pengukuran, objek, atau individu yang sedang diteliti (Sarwondo, 2010). Target populasi dalam penelitian ini adalah kelompok wanita tani (KWT) di Kabupaten Bojonegoro. Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling dengan teknik purposive sampling. Jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah 30 responden yaitu usaha agroindustri yang dikelola oleh KWT di Kabupaten Bojonegoro. Pada penelitian ini penyusunan kuesioner dilakukan dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert yang akan dipergunakan berskor 1 sampai 5, dari yang tidak penting sampai terpenting (Wasis, 2006). Analisis Data Uji Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Suatu instrument dikatakan valid jika r hitung > r tabel (Gumilar, 2007). Uji validitas terhadap variabel dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0 for windows. 2. Uji Reliabilitas Pengukuran reliabilitas terhadap variabel dilakukan dengan menggunakan teknik Cronbach Alpha. Kriteria yang digunakan untuk mengetahui reliabilitas adalah besarnya nilai Cronbach Alpha yang berkisar antara 0-1 (Jogiyanto, 2009). 3. Uji Linieritas Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan (Jogiyanto, 2009). Pengolahan Data dengan Pendekatan Partial Least Square (PLS) Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan pendekatan Partial Least Square (PLS). Pengujian model struktural dalam PLS dilakukan dengan bantuan software SmartPLS ver 2 for windows. Diagram jalur Pengaruh Pemerintah, Pasar Kompetitif dan Kualitas SDM terhadap dan Kinerja Agroindustri KWT disajikan pada Gambar 1. Hipotesis Penelitian Hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. pemerintah (X 1) berpengaruh positif terhadap respon (Y 1) 2. Pasar Kompetitif (X 2) berpengaruh positif terhadap respon (Y 1) 3. Kualitas SDM (X 3) berpengaruh positif terhadap respon (Y 1) 4. pemerintah (X 1) berpengaruh positif terhadap respon 5. Pasar Kompetitif (X 2) berpengaruh positif terhadap respon 6. Kualitas SDM (X 3) berpengaruh positif terhadap respon 7. (Y 1) berpengaruh positif terhadap respon Gambar 1. Diagram Jalur Pengaruh Pemerintah, Pasar Kompetitif dan Kualitas SDM terhadap dan Kinerja Agroindustri.

3 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Kelompok Wanita Tani (KWT) Berdasarkan data kuesioner dan wawancara dapat disimpulkan bahwa di Kabupaten Bojonegoro terdapat 18 KWT. KWT ini memiliki produk olahan pangan, pertanian, peternakan dan non pangan. Terdapat 78 % kelompok yang memiliki produk hortikultura, dalam hal ini mereka melakukan pemanfaatan tanaman pekarangan. Produk olahan pangan dikelola oleh 4 kelompok, diantaranya produk tortilla jagung, keripik pisang, keripik singkong, keripik talas, kerupuk puli, sari kedelai, minuman jamu, sirup markisa, kembang goyang, dan rengginang singkong. Produk olahan ini sudah banyak dikenali oleh masyarakat dan sudah didistribusikan ke berbagai daerah di Jawa Timur. Terdapat satu kelompok yang memproduksi produk olahan non pangan, dalam hal ini berupa kerajinan rotan seperti tas rotan, piring rotan, tempat parsel, tempat tisu. Kendala-kendala yang dialami oleh KWT di Bojonegoro diantaranya keterbatasan modal, selain itu cuaca yang buruk untuk perkembangan pertanian serta kurangnya promosi dan pemasaran sehingga produk yang dihasilkan tidak bisa berkembang dengan baik. Gambaran Umum Responden Hasil analisis data profil responden yang diperoleh oleh penulis yaitu mayoritas usia anggota KWT diantara tahun sebanyak 13 orang (43 %). Semua anggota KWT sudah menikah atau berkeluarga dan mayoritas memiliki dua orang anak sejumlah 17 orang (57 %). Tingkat pendidikan mayoritas anggota KWT adalah SMA sejumlah 18 orang (60%). Tingkat pendapatan responden mayoritas sebesar Rp /bulan sejumlah 9 orang (30%). Pengujian Instrumen Penelitian Uji Validitas Uji validitas dilakukan dengan tujuan untuk mengukur sahnya suatu kuesioner. Berdasarkan hasil uji diketahui bahwa nilai r hitung dari seluruh indikator > r tabel sebesar Hal ini berarti bahwa seluruh pertanyaan pada kuesioner mampu mengukur sesuatu yang diukur (valid). Uji Reliabilitas Hasil dari uji reliabilitas menggunakan program SPSS dilihat dari nilai Cronbach Alpha seluruhnya memiliki nilai > 0,6, sehingga instrument dalam penelitian ini dikatakan reliabel. Uji Linieritas Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Berdasarkan hasil uji diketahui semua variabel independen dan variabel dependen mempunyai hubungan yang liniear, karena nilai signifikansi yang dihasilkan kurang dari Hasil Analisis Data dengan Metode PLS Hasil Konstruksi Diagram Jalur Hasil analisis pengaruh kebijakan pemerintah, pasar kompetitif, kualitas SDM dan pemberdayaan terhadap kinerja usaha agroindustri dapat dilihat pada diagram jalur pada Gambar 2. Gambar 2. Konstruksi Diagram Jalur Hasil Pemodelan PLS Hasil Pendugaan Parameter Berdasarkan diagram jalur, dapat dilakukan pendugaan parameter untuk melihat hubungan antara variabel laten dengan indikatornya. Adapun hasil dari analisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Pendugaan Parameter Variabel Pemerintah (X 1) Pasar Kompetitif (X 2) Kualitas SDM (X 3) Pemberdaya an (Y 1) Kinerja Usaha (Y 2) Indikator Outer Loading t-hitung Nilai Ratarata Responden X X * X X X X * X X X * X X Y Y * Y Y Y Y * Y Y Berdasarkan Tabel 4 terkait hasil pendugaan parameter diketahui nilai loading factor dari masingmasing indikator adalah > 0.50, berarti indikator layak digunakan dalam penelitian. Seluruh indikator merupakan instrument pengukuran yang baik bagi

4 seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian karena telah signifikan. Indikator dikatakan signifikan jika t hitung > t tabel (Esposito, 2010). Hasil Evaluasi Goodness of Fit Hasil Evaluasi Goodness of Fit Outer Model Evaluasi goodness of fit pada outer model dilakukan melalui convergent validity, discriminant validity, dan composite reliability sebagai berikut : a. Convergent Validity Convergent validity merupakan keandalan yang mempersoalkan kemampuan instrumen dalam mengukur variabel-variabel yang berkorelasi. Hasil uji diperoleh nilai factor loading > 0,6, sehingga konstruk pada penelitian ini sudah valid (Wiyono, 2011). b. Discriminant Validity Discriminant validity dalam model pengukuran reflektif indikator dinilai berdasarkan nilai dari factor loading dengan variabel laten harus lebih besar dibandingkan dengan korelasi terhadap variabel laten yang lain (Wiyono, 2011). Berdasarkan hasil pengujian nilai factor loading menunjukkan bahwa setiap indikator mampu menjelaskan variabel latennya masing-masing dan menunjukkan bahwa semua indikator adalah valid. c. Composite Reliability Composite reliability merupakan uji reliabilitas dalam PLS yang dimana menunjukkan akurasi, konsistensi dari ketepatan suatu alat ukur dalam melakukan pengukuran (Wiyono, 2011). Rule of thumb nilai cronbach s alpha dan composite reliability yang dapat diterima jika > 0.6 (Jogiyanto, 2009). Hasil uji composite reliability dapat dilihat pada Tabel 2, berdasarkan hasil dapat dinyatakan konstruk yang digunakan telah reliabel. Tabel 2. Hasil Pengujian Composite Reliability Variabel Cronbach c Composite alpha Reliability Pemerintah (X1) Pasar Kompetitif (X2) Kualitas SDM (X3) (Y1) (Y2) Hasil Evaluasi Goodness of Fit Inner Model Model struktural dalam PLS dievaluasi dengan menggunakan R 2 untuk setiap variabel laten dependen. Semakin tinggi nilai R 2 berarti semakin baik model prediksi dari model penelitian yang dilakukan (Yogiyanto, 2009). Menurut Ghozali (2011), suatu konstruk memiliki relevansi prediksi yang baik apabila memiliki nilai Q 2 > 0, sebaliknya model tidak memiliki prediktif relevan jika nilai Q 2 0. Hasil dari evaluasi goodness of fit inner model atau nilai R-Square dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Nilai R-Square Variabel Pemerintah R Square Pasar Kompetitif Kualitas SDM Berdasarkan kedua nilai R-square tersebut dapat dimasukkan ke dalam persamaan Q 2 sebagai berikut : Q 2 = 1 ( ) ( ) = = 89.3 %. Hasil dari perhitungan tersebut diperoleh Q- square (Q 2 ) adalah 0.893, sehingga dapat dikatakan nilai Q 2 telah memenuhi syarat. Hal ini menunjukkan bahwa konstruk yang digunakan dalam penelitian memiliki relevansi prediksi baik dan layak digunakan dalam penelitian. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode resampling bootstrap yang dikembangkan oleh Geisser dan Stone. Pengujian dilakukan dengan melihat t-hitung, apabila diperoleh t-hitung > 1,960 pada tingkat signifikansi 5% maka disimpulkan signifikan, dan sebaliknya (Ghozali, 2011). Hasil pengujian hipotesis disajikan pada Tabel 4. Berdasarkan Tabel 4 terkait dengan pengujian hipotesis diketahui bahwa hubungan antara kebijakan pemerintah, pasar kompetitif dan kualitas SDM terhadap pemberdayaan signifikan. Hubungan antara kebijakan pemerintah, kualiatas SDM, pemberdayaan terhadap kinerja usaha signifikan, sedangkan hubungan pasar kompetitif terhadap kinerja usaha tidak signifikan. Tabel 4. Hasil Pengujian Hipotesis Hipotesis Outer t- t- Keterangan Statistik Loading hitung tabel Signifikan Pemerintah -> Pasar Kompetitif Signifikan > Kualitas SDM-> Signifikan Signifikan Pemerintah-> Pasar Kompetitif- > Tidak Signifikan Kualitas SDM-> Signifikan -> Signifikan Konversi diagram jalur ke dalam persamaan matematis dimaksudkan untuk mengetahui kekuatan pengaruh antar konstruk yang menghasilkan model persamaan sebagai berikut : Y 2 = X X X Y 1 + ξ 1. Pengaruh Variabel Pemerintah terhadap variabel kebijakan pemerintah terhadap pemberdayaan kelompok wanita tani berpengaruh positif signifikan dengan nilai outer loading sebesar Keadaan ini menunjukkan bahwa perubahan pada kebijakan pemerintah berdampak positif pada

5 pemberdayaan. Indikator dalam kebijakan pemerintah meliputi pelatihan, bantuan modal dan bantuan mesin akan meningkatkan pemberdayaan KWT jika diterapkan dengan baik, sehingga dapat mensejahterakan masyarakat sekitar. Program kebijakan pemberdayaan masyarakat oleh pemerintah biasa dilakukan untuk kemajuan Kabupaten Bojonegoro. Namun hingga saat ini belum banyak tampak terjadi perubahan yang signifikan untuk masyarakat di Kabupaten Bojonegoro, keadaan itu dapat dilihat dari masih banyak KWT yang belum dapat mengembangkan usaha yang dijalankan sehingga masih diperlukan upaya yang lebih efektif untuk dapat memajukan dan meningkatkan derajat kehidupan masyarakat di Kabupaten Bojonegoro. Hal inilah yang membuat fungsi pemerintah dalam pemberdayaan masyarakatnya sangatlah penting. Bentuk pemberdayaan yang tepat dan efektif untuk masingmasing masyarakat tentu saja berbeda, dengan memperhatikan dari kultur budaya masyarakat setempat serta potensi kemampuan masyarakat dan potensi sumber daya yang ada di daerah tersebut (Ace, 2013). 2. Pengaruh Variabel Pasar Kompetitif terhadap variabel pasar kompetitif terhadap pemberdayaan kelompok wanita tani berpengaruh positif signifikan dengan nilai outer loading sebesar Kondisi ini menunjukkan adanya pengaruh gaya hidup, keadaan jumlah penduduk, banyaknya pesaing dan tingkat penghasilan masyarakat dapat mempengaruhi peningkatan pemberdayaan. usaha kecil sebagai penguatan ekonomi rakyat dapat dilakukan melalui peningkatan aspek pemodalan, kebebasan pasar dan penguasaan teknologi. Kondisi KWT di Kabupaten Bojonegoro masih dalam taraf perkembangan, sehingga usaha yang dilakukan masih dalam pengenalan pasar. Adanya pasar kompetitif mengakibatkan persaingan yang ketat antar pelaku usaha, sehingga membuat usaha KWT masih sulit untuk bersaing dengan produk yang sudah berkembang. Menurut Panjahitan (2013), pemberdayaan UMKM di tengah arus globalisasi dan tingginya persaingan membuat UMKM harus mampu mengadapai tantangan global. Persaingan yang kompetitif membuat pemberdayaan ini harus menentukan strategi tiju agar tetap dapat mempertahankan stabilitasnya. Kondisi pasar yang kompetitif ini mengharuskan KWT harus melakukan inovasi produk dan jasa, pengembangan sumber daya manusia dan teknologi, serta perluasan area pemasaran. ini menjadi wadah bagi KWT untuk tetap mengembangkan kualitas dari usahanya. 3. Pengaruh Variabel Kualitas SDM terhadap variabel Kualitas SDM terhadap pemberdayaan kelompok wanita tani berpengaruh positif signifikan dengan nilai outer loading sebesar Kondisi itu menunjukkan adanya pendidikan formal, ketrampilan, motivasi dan pengalaman bisnis akan mempengaruhi peningkatan keberhasilan pemberdayaan KWT. Sumberdaya Manusia (SDM) merupakan sumber keunggulan kompetitif yang potensial dalam suatu usaha, karena kompetensi yang dimilikinya berupa intelektualitas, sifat, keterampilan, karakter personal, serta proses intelektual dan kognitif tidak dapat ditiru oleh perusahaan lain. Keadaan tersebut menuntut pelaku usaha untuk melakukan pengembangan berkesinambungan terhadap kuantitas dan kualitas pengetahuan SDM (Widayanti, 2007). SDM sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kualitas SDM sehingga dapat berperan aktif dalam suatu usaha. Adanya pemberdayaan ini akan memudahkan suatu usaha mampu bersaing dalam pasar kompetitif, karena sudah dilakukan bentuk pelatihan dalam segala aspek yang menunjang (Supriyanto, 2006). 4. Pengaruh Variabel Pemerintah terhadap variabel kebijakan pemerintah terhadap kinerja usaha KWT berpengaruh positif signifikan dengan nilai outer loading sebesar Kondisi ini menunjukkan adanya pelatihan, bantuan modal dan bantuan mesin dapat berpengaruh besar terhadap peningkatan kinerja usaha KWT. Adanya peran pemerintah sangat berpengaruh penting terhadap peningkatan kinerja usaha KWT. KWT sebagai penggerak perkembangan usaha agroindustri. Pengembangan usaha agroindustri yang dikelola KWT perlu mendapatkan dukungan sepenuhnya oleh pemerintah, khususnya pemerintah daerah setempat pengembangan agroindustri. Kondisi KWT di Kabupaten Bojonegoro masih membutuhkan bantuan dari pemerintah, kenyataannya sudah dilakukan akan tetapi masih sangat minim sekali sehingga usaha yang dilakukan tidak dapat berkembang secara berkelanjutan. Keadaan ini sangat membutuhkan perhatian dari pemerintah sehingga KWT dapat mengembangkan usahanya dengan baik dan lancar dan dapat mensejahterakan para anggota dan masyarakat sekitar. Menurut Fatih (2010), dukungan pemerintah bisa diperoleh secara langsung ataupun tidak langsung. Dukungan secara langsung biasaya melalui pemberian bantuan baik itu modal ataupun peralatan. Dukungan secara tidak langsung dapat berupa pelatihan, penyuluhan. Adanya dukungan pemerintah dapat membantu pengembangan agroindustri yang dijalankan, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat setempat.

6 5. Pengaruh Variabel Pasar Kompetitif terhadap variabel pasar kompetitif terhadap kelompok wanita tani berpengaruh positif tidak signifikan dengan nilai outer loading sebesar Kondisi ini menunjukkan adanya gaya hidup masyarakat, jumlah penduduk, jumlah pesaing dan tingkat penghasilan masyarakat berpengaruh pada peningkatan kinerja usaha tetapi tidak signifikan. Adanya persaingan pasar yang ketat akan menyulitkan suatu usaha dalam pemasaran produk yang akan mengakibatkan adanya penurunan kinerja usaha baik dari produksi ataupun tenaga kerja. Adanya pasar kompetitif sangat menyulitkan KWT di Kabupaten Bojonegoro untuk dapat bersaing dengan produk yang sudah dikenal dipasar. Perlu adanya pengembangan produk dengan berbagai inovasi sehingga produk bisa diterima di pasar. Menurut Maharani (2010), perkembangan agroindustri didukung dengan adanya kondisi pasar yang kompetitif. Kondisi itu dapat mengakibatkan adanya persaingan yang bagus sehingga meningkatkan inovasi produk yang lebih baik dalam meningkatkan kualitas agroindustri. Kenyataan lain yang terjadi pada usaha kecil khususnya dalam hal ini adalah KWT, sangat sulit sekali untuk bersaing pada pasar kompetitif karena produk masih baru dan belum dikenal masyarakat. Kondisi tersebut menjadi perhatian khusus untuk usaha kecil untuk lebih diarahkan pada pengembangan usahanya terlebih dahulu dengan menciptakan inovasi pada produk yang dikelola sehingga dengan keunggulan tersebut dapat mampu bersaing dan dapat menciptakan iklim usaha yang mampu memberikan peningkatan kemampuan dalam mengadopsi teknologi, meningkatkan profesionalisme usaha baik dari aspek manajemen usaha dan kemampuan mengantisipasi adanya peluang pasar. 6. Pengaruh Variabel Kualitas SDM terhadap variabel kualitas SDM terhadap kinerja usaha KWT berpengaruh positif signifikan dengan nilai outer loading sebesar Kondisi ini menunjukkan adanya pendidikan formal, ketrampilan, motivasi dan pengalaman kerja akan dapat memengaruhi peningkatan kinerja usaha KWT. Kualitas SDM sangat penting dalam suatu usaha, karena kemampuan SDM yang baik akan mampu meningkatkan produktifitas suatu usaha. Keadaan itu akan membuat suatu usaha dapat berkembang dengan pesat dalam meraih tujuan yang diinginkan. Menurut Indarwanta (2011), pemanfaatan sumber daya manusia untuk pengembangan agroindustri bertujuan untuk mengetahui karakteristik sumber daya manusia sebagai pendukung kegiatan agroindustri. Adanya SDM yang berkualitas dapat meningkatkan kinerja dari usaha agroindustri yang dikelola KWT di kabupaten Bojonegoro sehingga pengembangan usaha agroindustri dapat cepat tercapai. 7. Pengaruh Variabel terhadap variabel pemberdayaan KWT terhadap kinerja usaha KWT berpengaruh positif signifikan dengan nilai sebesar Kondisi ini menunjukkan adanya sikap disiplin dan tanggung jawab, partisipasi yang baik, usaha agroindustri dan akses sumberdaya dapat mempengaruhi peningkatan kinerja usaha KWT. KWT menjadi variabel mediasi untuk meningkatkan kinerja usaha agroindustri. KWT yang dilakukan dengan baik akan dapat menciptakan produktivitas usaha yang baik pula, sehingga kinerja usaha agroindustrinya dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Menurut Supriyanto (2006), pemberdayaan dalam suatu usaha bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yang bergerak dalam kegiatan usaha ekonomi, terutama yang masih berstatus ekonomi miskin. Sasaran program pemberdayaan dalam suatu usaha adalah meningkatnya kapasitas usaha, meningkatnya ketrampilan pengelolaan usaha dan terselenggarannya kepastian, perlindungan, serta pembinaan usaha. KWT yang baik akan menciptakan serta meningkatkan kinerja usaha agroindustri sehingga akan tercipta masyarakat yang sejahtera khususnya di daerah Kabupaten Bojonegoro. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Variabel-variabel yang mempengaruhi kinerja usaha dapat dilihat pada model persamaan Y 2 (kinerja usaha agroindustri) = X 1 (kebijakan pemerintah) X 2 (pasar kompetitif) X 3 (kualitas SDM) Y 1 (pemberdayaan). 2. Variabel kebijakan pemerintah, kualitas SDM dan pemberdayaan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kinerja usaha dengan dengan t tabel (1.96) pada tingkat signifikansi 5%, sedangkan variabel pasar kompetitif memiliki pengaruh positif tidak signifikan terhadap kinerja usaha Saran Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa variabel pasar kompetitif berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja usaha agroindustri, maka variabel pasar kompetitif perlu menjadi bahan perhatian dari KWT ataupun peneliti selanjutnya. Adanya pasar kompetitif mengharuskan anggota KWT untuk lebih meningkatkan inovasi produk yang dikelola agar dapat tetap bisa bersaing dan memperoleh peluang pasar yang baik. DAFTAR PUSTAKA

7 Ace Lingga Sari Fungsi Pemerintah Daerah Dalam Masyarakat Di Kabupaten Lingga (Studi Pada Kelompok Usaha Bersama (Kube) Di Kecamatan Lingga). Jurnal Program Studi Ilmu Pemerintahan 1(1). Elizabeth, R Wanita Mendukung Strategi Gender Mainstreaming dalam Pembangunan Pertanian di Perdesaan. Forum Penelitian Agro Ekonomi 25(2). Keunggulan Kompetitif. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan. Volume 7. Nomor 2. Hal : Wiyono, G Merancang Penelitian Bisnis dengan Alat Analisis SPSS 17.0 dan SmartPLS 2.0. UPP SIM YKPN. Yogyakarta. Yaniongwati, F SDM Perempuan pada Sektor Agribisnis. Jurnal Administrasi Bisnis 1(1). Esposito, V. Chin, W. Henseler, J. dan Wang, H Handbook of Partial Least Square. Springer Hieldelberg Dordrecht. London. Ghozali, I Structural Equation Modelling, Metode Alternatif dengan Partial Least Square Edisi 1. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Gumilar, I Metode Riset Untuk Bisnis & Manajemen. Utama. Bandung. Indarwanta, D dan Pujiastuti, E Kajian Potensi (Studi Kelayakan) Pengembangan Agroindustri di Desa Gondangan kecamatan Jogonalan Klaten. Jurnal Administrasi Bisnis 8(2). Jogiyanto dan Willy, A Konsep dan Aplikasi PLS (Patial Least Square) untuk Penelitian Empiris. BPFE. Yogyakarta. Maharani E. Edwin S dan Kusumawaty, Y Strategi Pengembangan Agroindustri Nata De Coco di Kabupaten Indragiri Hilir. Jurnal Ekonomi Agroindustri 1(1). Panjaitan Y. Nasution B dan Siregar, M Perlindungan Hukum Terhadap Usaha Mikro. Kecil Dan Menengah Dalam Pasar Bebas Asean-China Free Trade Area. Jurnal Hukum Ekonomi. Volume 2. Nomor 1. Sarwono, J Pintar menulis karya Ilmiah : Kunci Sukses dalam Menulis Ilmiah. Penerbit Andi. Yogyakarta. Supriyanto Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (Umkm) Sebagai Salah Satu Upaya Penanggulangan Kemiskinan. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan 3(1). Wasis, S Pedoman Riset Praktis untuk Profesi Perawat. Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Widayanti, E Perencanaan Sumberdaya Manusia Yang Efektif: Strategi Mencapai

Prosiding Seminar Agroindustri dan Lokakarya Nasional FKPT-TPI Program Studi TIP-UTM, 2-3 September 2015

Prosiding Seminar Agroindustri dan Lokakarya Nasional FKPT-TPI Program Studi TIP-UTM, 2-3 September 2015 Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia, Pemberdayaan dan Kebijakan Pemerintah Terhadap Kinerja Usaha Agroindustri yang Dikelola Kelompok Wanita Tani (KWT) (Studi Kasus Usaha Agroindustri Kelompok Wanita

Lebih terperinci

Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Universitas Brawijaya 2)

Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Universitas Brawijaya 2) PENGARUH PERILAKU KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KFC (STUDI KASUS DI RESTORAN KFC CABANG KAWI MALANG) The Influence of Consumer Behavior in The Decision Making Process of KFC s Products

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu rencana yang terstruktur dan komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

Lebih terperinci

ANALISIS VARIABEL VARIABEL YANG MEMPENGARUHI TINGKAT ADOPSI TEKNOLOGI DENGAN METODE PARTIAL LEAST SQUARE

ANALISIS VARIABEL VARIABEL YANG MEMPENGARUHI TINGKAT ADOPSI TEKNOLOGI DENGAN METODE PARTIAL LEAST SQUARE ANALISIS VARIABEL VARIABEL YANG MEMPENGARUHI TINGKAT ADOPSI TEKNOLOGI DENGAN METODE PARTIAL LEAST SQUARE (STUDI KASUS PADA SENTRA INDUSTRI TAHU DESA SENDANG, KEC. BANYAKAN, KEDIRI) ANALYSIS OF INFLUENTIAL

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Saat ini SDM berperan aktif dan menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam pencapaian visi dan misi perusahaan. Oleh karena itu, SDM suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara menyeluruh yang akan dilakukan oleh peneliti mulai dari membuat hipotesis dan

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kausal karena bertujuan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh satu atau beberapa variabel (variabel independen)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. WOM Finance merupakan salah satu perusahaan pembiayaan (finance), dimana bidang usahanya memberikan pembiayaan kepada konsumen dengan konsentrasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran dan pejabat pelaksana anggaran di Satuan Kerja

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Hasil Penelitian Responden dalam penelitian ini yaitu mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara. Penyebaran kuesioner dilakukan menggunakan penyebaran secara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Proses Metodologi Penelitian Pada gambar dibawah ini adalah alur proses dari tahapan metodologi penelitian yang dapat dilihat pada gambar 3.1 Tahap Awal 1. Studi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Keripik Talas Dessy Padang-Panjang adalah usaha keripik Talas dengan bahan baku utama umbi talas berskala rumah tangga merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit II Gamping yang merupakan salah satu instansi rumah sakit yang berada di Jl. Wates

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota Bandarlampung. Teknik pengambilan sampel menggunakan convenience sampling, yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta Barat Sejarah berdirinya kantor Keluarga Berencana dimulai dari pembentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah kumpulan dari seluruh elemen beserta karakteristiknya yang menjadi objek penyelidikan atau penelitian secara menyeluruh. Karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer yang merupakan data penelitian yang diperoleh langsung dari sumber aslinya (Sekaran, 2003). Objek penelitian adalah

Lebih terperinci

Eka Susila Anggraeni 1), Dr. Ir. Imam Santoso, MP. 2), Dhita Morita Ikasari STP, MP. 2)

Eka Susila Anggraeni 1), Dr. Ir. Imam Santoso, MP. 2), Dhita Morita Ikasari STP, MP. 2) ANALISIS VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI PROSES ADOPSI TEKNOLOGI PADA INDUSTRI KECIL KERUPUK SINGKONG DENGAN MENGGUNAKAN METODE PARTIAL LEAST SQUARE (Studi Kasus Pada Industri Kecil Kerupuk Singkong

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITAN BAB III METODE PENELITAN A. Obyek / Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada PUSKESMAS Mantrijeron, sebagai unit pelayanan jasa yang menerapkan sistem manajemen mutu ISO

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Pendekatan deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data, populasi dan sampel, variabel dan indikator, serta teknik analisis data.

BAB III METODE PENELITIAN. data, populasi dan sampel, variabel dan indikator, serta teknik analisis data. 40 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai arah dan cara melaksanakan penelitian yang mencakup jenis penelitian, sumber data, metode pengumpulan data, populasi dan sampel, variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai desain penelitian, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran faktor,

Lebih terperinci

BAB lll METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini dilakukan di MGMP PAI SMKN Surabaya, kualitas pembelajaran PAI di MGMP PAI SMKN Surabaya.

BAB lll METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini dilakukan di MGMP PAI SMKN Surabaya, kualitas pembelajaran PAI di MGMP PAI SMKN Surabaya. BAB lll METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini dilakukan di MGMP PAI SMKN Surabaya, terkait dengan hubungan kompetensi, motivasi dan kinerja guru terhadap kualitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pengumpulan Data Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang terdiri dari broad scope, aggregation, integration, timeliness, terhadap kinerja Manajer

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) DENGAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) DENGAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING D.2 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) DENGAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING (Studi kasus UKM berbasis Industri Kreatif Kota Semarang) Ratna Purwaningsih

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Tipe Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Direktorat Jendral Pajak (DJP) merupakan Direktorat Jendral di bawah Kementerian Keuangan Indonesia yang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian dilakukan adalah penelitian empiris. Menurut Hartono (2013), penelitian empiris adalah penelitian dilakukan dengan membangun satu atau

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif atau

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif atau BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif atau analisis data statistik. Desain penelitian merupakan rincian prosedur dalam memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tertentu untuk dijadikan objek dalam sebuah penelitian. Populasi dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. tertentu untuk dijadikan objek dalam sebuah penelitian. Populasi dalam penelitian ini BAB III 40 METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan dari sekelompok orang yang memiliki katarestik tertentu untuk dijadikan objek dalam sebuah penelitian. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahap Awal Dinas Koperasi dan UMKM Surabaya merupakan bagian dari unit layanan kepada masyarakat. Salah satu ruang lingkup tugas yang terdapat pada Dinas Koperasi dan UMKM

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan pada universitas yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil penelitian dari tahap awal sampai pada pengujian hipotesis untuk menjawab rumusan masalah penelitian ini. Selanjutnya akan dibahas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis (para

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis (para BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan sampel Populasi dari penelitian ini adalah karyawan tingkat kepala bagian di lima rumah sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan sampel Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja Pengelola Daerah (SKPD) Kota Bandarlampung. Sampel diambil dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian Semarang Computer Center adalah pusat jual-beli komputer yang berdiri sejak 1 April 2004 di area lantai 4 dan 5 Plasa Simpang Lima Semarang. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Yogyakarta yaitu sebanyak 48 SKPD. Dari populasi ditarik sejumlah sampel,

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA HIDUP DAN PERSEPSI KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PEPSODENT. (Studi Kasus Wilayah Tangerang, Karang Tengah) SKRIPSI

PENGARUH GAYA HIDUP DAN PERSEPSI KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PEPSODENT. (Studi Kasus Wilayah Tangerang, Karang Tengah) SKRIPSI PENGARUH GAYA HIDUP DAN PERSEPSI KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PEPSODENT (Studi Kasus Wilayah Tangerang, Karang Tengah) SKRIPSI Dianjukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penyusunan skripsi yang dilakukan oleh penulis membutuhkan data-data yang relevan guna menunjang proses penelitian. Usaha untuk mengumpulkan data-data

Lebih terperinci

Gambar 1. Flowchart tahapan penelitian

Gambar 1. Flowchart tahapan penelitian ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDI KASUS DI RUMAH MAKAN AYAM BAKAR LINTANG, SAWOJAJAR, MALANG) The Analysis of the Service Quality and

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek penelitian ini adalah Karyawan PT Tuin Abadi. Penelitian ini diteliti dengan kuesioner tertulis secara Face to Face (tatap muka) yang akan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan Emory,

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan Emory, III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang berasal langsung dari sumber data dikumpulkan secara khusus dan

Lebih terperinci

Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag. Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk

Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag. Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk 23 3.2.2. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk menggambarkan kinerja aparat pemerintah daerah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia, dan Universitas Ahmad Dahlan.

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Pelayanan Cabang Terhadap Kinerja Operasional Karyawan pada PT. Taspen (Persero) Cabang Palembang

Analisis Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Pelayanan Cabang Terhadap Kinerja Operasional Karyawan pada PT. Taspen (Persero) Cabang Palembang 18 ISSN: 2407-1102 Analisis Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Pelayanan Cabang Terhadap Kinerja Operasional Karyawan pada PT. Taspen (Persero) Cabang Palembang Rachman Saputra* 1, Sang Aji 2, Ervi Cofriyanti

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif ekspalanatori yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antar variabel. Pendekatan ini dipilih karena penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP WINGKO (Studi Kasus UKM Wingko di Kec. Babat, Lamongan)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP WINGKO (Studi Kasus UKM Wingko di Kec. Babat, Lamongan) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP WINGKO (Studi Kasus UKM Wingko di Kec. Babat, Lamongan) Analysis of Influential Factors of Customer Satisfaction of Wingko. (Case Studies

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta. BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan pada responden yang tinggal di Jakarta Selatan dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat.

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Lokasi penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian hanya pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Alamat: Jalan Lingkar Selatan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Gambar 3.1 Tahapan Penelitian. 3.2 Tahap Pendahuluan Pada tahap ini hal yag dilakukan terdiri atas 3 tahapan, yaitu melakukan studi literatur, melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah kerangka untuk melaksanakan proyek riset

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah kerangka untuk melaksanakan proyek riset BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka untuk melaksanakan proyek riset pemasaran. Desain penelitian merupakan rincian prosedur dalam memperoleh informasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Sejarah Umum Fakultas Ekonomi UMY didirikan pada tanggal 24 Rabi ul Akhir 1401 H, bertepatan dengan tanggal 1 Maret 1981 M. Pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Objek Penelitian Direktorat Bina Penatagunaan Sumber Daya Air Kementeriaan Pekerjaan dan Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Pada proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Dalam suatu penelitian, populasi dan sampel digunakan untuk menentukan atau memilih subjek penelitian a. Populasi adalah wilayah generalisasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bekerja di sektor publik khususnya di institusi kepolisian. Dipilihnya institusi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bekerja di sektor publik khususnya di institusi kepolisian. Dipilihnya institusi BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Dalam penelitian ini populasi yang digunakan oleh penulis adalah karyawan yang bekerja di sektor publik khususnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi empiris, yaitu penelitian terhadap fakta empiris yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian penulis adalah PT Surya Toto Indonesia, Tbk Divisi Fitting.

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian penulis adalah PT Surya Toto Indonesia, Tbk Divisi Fitting. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Salah satu komponen penting dari sebuah penelitian adalah tempat penelitian (dalam hal ini adalah sebuah perusahaan). Perusahaan yang menjadi objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ditempat yang akan digunakan sebagai, perumusan masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. ditempat yang akan digunakan sebagai, perumusan masalah yang 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dantempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat yang akan digunakan sebagai, perumusan

Lebih terperinci

3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan, dimulai dari bulan April sampai

3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan, dimulai dari bulan April sampai 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan, dimulai dari bulan April sampai dengan akhir Agustus 2006. Lokasi penelitian di Desa Pabean Kecamatan Tambak

Lebih terperinci

Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang

Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang 26 Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang Rika Pratiwi* 1, Ervi Cofriyanti 2 1,2 STMIK Global Informatika MDP Jl. Rajawali No.14 Palembang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian mulai dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Deskripsi Data Responden Untuk dapat memberikan gambaran mengenai deskripsi data responden, peneliti menggunakan tabel distribusi sebaran untuk menunjukkan data responden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelakasanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH FAKTOR KEPUTUSAN KONSUMEN DENGAN STRUCTURAL EQUATION MODELING PARTIAL LEAST SQUARE

ANALISIS PENGARUH FAKTOR KEPUTUSAN KONSUMEN DENGAN STRUCTURAL EQUATION MODELING PARTIAL LEAST SQUARE ANALISIS PENGARUH FAKTOR KEPUTUSAN KONSUMEN DENGAN STRUCTURAL EQUATION MODELING PARTIAL LEAST SQUARE Alodya Ann Gita Alfa 1), Dewi Rachmatin 2), Fitriani Agustina 3) 1), 2), 3) Departemen Pendidikan Matematika,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Gagasan pertama berdirinya Rumah Sakit Islam Jakarta, bermula dirasakannya kebutuhan akan pelayanan rumah sakit yang bernafaskan islam.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian 3 BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian yang diterapkan oleh Stikom Surabaya pada tahun ajaran 2014/2015. Penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek BAB 3 METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain survey. Survey adalah penelitian yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek yang diteliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research). Menurut Singarimbun dan Effendi (1995: 5) dalam Liyana (2015: 48), penelitian

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Pembelian Susu Pasteurisasi KUD SAE Pujon Malang Menggunakan Partial Least Square

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Pembelian Susu Pasteurisasi KUD SAE Pujon Malang Menggunakan Partial Least Square Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Pembelian Susu Pasteurisasi KUD SAE Pujon Malang Menggunakan Partial Least Square Analysis Of The Influence Marketing Mix To The Purchasing Decision Pasteurized

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Efek Indonesia (BEI) periode Pemilihan sampel penelitian didasarkan

BAB III METODE PENELITIAN. Efek Indonesia (BEI) periode Pemilihan sampel penelitian didasarkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2008-2013. Pemilihan sampel penelitian didasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian 26 Obyek penelitian ini adalah manajer menengah yang bekerja di perusahaan perhotelan bintang satu sampai bintang lima yang berlokasi di Kota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini tentang pengaruh keamanan dan kemudahan terhadap kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian

Lebih terperinci

Pengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Studi Kasus di Bakso Bakar Pahlawan Trip, Malang)

Pengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Studi Kasus di Bakso Bakar Pahlawan Trip, Malang) Pengaruh Faktor-Faktor Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Studi Kasus di Bakso Bakar Pahlawan Trip, Malang) Effect of Job Satisfaction Factors Against Employee Productivity, (Case Studies in

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam suatu metodologi penelitian pada

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam suatu metodologi penelitian pada 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang menggunakan metode campuran (mixed methodology). Metode campuran merupakan serangkaian pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di Gedung Berita Satu Plaza Lantai 5 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35-36 Jakarta

Lebih terperinci

Vol. 4 No. 2 Oktober 2016 Jurnal TEKNOIF ISSN: ANALISIS E-LEARNING STMIK STIKOM BALI MENGGUNAKAN TECHONOLOGY ACCEPTANCE MODEL

Vol. 4 No. 2 Oktober 2016 Jurnal TEKNOIF ISSN: ANALISIS E-LEARNING STMIK STIKOM BALI MENGGUNAKAN TECHONOLOGY ACCEPTANCE MODEL ANALISIS E-LEARNING STMIK STIKOM BALI MENGGUNAKAN TECHONOLOGY ACCEPTANCE MODEL Ni Made Shandyastini 1, Kadek Dwi Pradnyani Novianti 2 STMIK STIKOM Bali shandyastini311090@yahoo.co.id 1, novianti@stikom-bali.ac.id

Lebih terperinci

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. penelitian ini berlangsung selama periode Juli 2017.

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. penelitian ini berlangsung selama periode Juli 2017. BAB III METEDOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat yang akan dilakukan untuk penelitian,

Lebih terperinci

BAB V Analisis V.1 Perancangan Model berbasis Metode QFD (QFD tahap 1)

BAB V Analisis V.1 Perancangan Model berbasis Metode QFD (QFD tahap 1) BAB V Analisis V.1 Perancangan Model berbasis Metode QFD (QFD tahap 1) Penyusunan VOC atau customer needs berupa kriteria persyaratan akreditasi KAN untuk jasa pelayanan teknis khususnya jasa pengujian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksplanatori (explanatory research) atau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksplanatori (explanatory research) atau BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksplanatori (explanatory research) atau uji hipotesis. Menurut Singarimbun dan Sofyan Effendi (1995), penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjenis explanative research menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjenis explanative research menggunakan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini berjenis explanative research menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menurut tingkat penjelasannya bermaksud menjelaskan kedudukan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN 37 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilakukan selama 2 bulan alasan waktu tersebut karena peneliti ingin mendapatkan data selama waktu tersebut. Tempat penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN

ANALISIS PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN ANALISIS PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DENGAN METODE PARTIAL LEAST SQUARE (STUDI KASUS DI PT. SURYA PRATISTA HUTAMA SIDOARJO) ANALYSIS OF OCCUPATIONAL

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian 45 BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian mengenai Pengaruh Kepuasan Pengguna terhadap Efektivitas Sistem Informasi E-procurement di Organisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4 kabupaten dan 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi APBD

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intellectual capital

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intellectual capital 4.1 Deskripsi Objek Penelitian BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan. Penelitian dilakukan pada industri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Kepanjen, yang terletak di Jl.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Kepanjen, yang terletak di Jl. A. Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Kepanjen, yang terletak di Jl. Panglima Sudirman No.1, Jatirejoyoso, Kepanjen, kota Malang. Alasan pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional dan

BAB III METODE PENELITIAN. populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional dan BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini peneliti menguraikan ulasan mengenai desain penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran variabel penelitian, pengujian

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian Ex post facto, yang berarti

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian Ex post facto, yang berarti BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian Ex post facto, yang berarti setelah kejadian. Peneliti menyelidiki permasalahan dengan mempelajari peubahpeubah.

Lebih terperinci

Analisa Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian pada Keripik Buah UD. Subur Jaya Malang

Analisa Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian pada Keripik Buah UD. Subur Jaya Malang Analisa Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian pada Keripik Buah UD. Subur Jaya Malang AnalysisOfMarketing MixInfluencePurchasingDecisiononFruitChipsUD. Sabar JayaMalang Septantrina Puspitasari

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. convergent validity yaitu apakah loading factor indikator untuk masing-masing konstruk sudah

BAB V ANALISA HASIL. convergent validity yaitu apakah loading factor indikator untuk masing-masing konstruk sudah BAB V ANALISA HASIL 5.1 Langkah langkah Pengujian 5.1.1 Convergent Validity (Uji Validitas) Langkah pertama yang dilakukan adalah menguji apakah model sudah memenuhi convergent validity yaitu apakah loading

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahap Awal. Tahap Analisis Variabel - variabel Penerimaan SAP. (Model UTAUT)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahap Awal. Tahap Analisis Variabel - variabel Penerimaan SAP. (Model UTAUT) BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada sub bab ini menjelaskan tentang tahapan yang dilakukan dari proses awal sampai akhir dalam penelitian. Secara singkat tahapan penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terdapat di pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Pemilihan dinas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terdapat di pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Pemilihan dinas 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terdapat di pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS V.1 PERANCANGAN MODEL BERBASIS METODE QFD (QFD TAHAP 1)

BAB V ANALISIS V.1 PERANCANGAN MODEL BERBASIS METODE QFD (QFD TAHAP 1) BAB V ANALISIS V.1 PERANCANGAN MODEL BERBASIS METODE QFD (QFD TAHAP 1) BAB V Analisis V.1 Perancangan Model berbasis Metode QFD (QFD tahap 1) Penyusunan VOC atau customer needs berupa kriteria persyaratan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini :

Lebih terperinci